Pengenalan Jaringan (Model OSI-Layer)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengenalan Jaringan (Model OSI-Layer)

Citation preview

w v v vv

Konsep Internetworking dengan TCP/IPTentang TCP/IP TCP/IP TCP/IP dan Internet TCP/IP Features Model Komunikasi Data Arsitektur Protokol TCP/IP

1-21-2 1-2 1-3 1-3 1-4 1-8

Dasar-dasar Pembentukan Jaringan TCP/IPPengalamatan dan IP Address Routing Tabel Routing Mekanisme routing berdasarkan tabel routing Name Service DNS (Domain Name Service)

1-131-13 1-18 1-19 1-19 1-20 1-24

sss s swsw

Pendahuluan Metodologi Perencanaan LAN Media Implementasi JaringanTwisted Pair Kabel Koaksial Fiber Optik Wireless

2-2 2-2 2-32-3 2-4 2-5 2-5

Topologi Fisik JaringanTopologi Ring Topologi Star

2-62-7 2-7

Topologi LogicToken Ring ARCnet FDDI

2-82-9 2-10 2-10

Jaringan EthernetKomponen Jaringan Ethernet Instalasi Kabel Ethernet Menghubungkan PC ke Jaringan Ethernet

2-112-11 2-12 2-15

Elemen-elemen InternetworkingRepeater Bridge 2

2-182-18 2-19

!

Router Switch Converter

2-19 2-20 2-21

Internetwork HeterogenInternetwork Menggunakan Bridge Internetwork Menggunakan Router

2-212-22 2-23

Perencanaan Internetwork TCP/IPPengalokasian Alamat IP Pengaturan Routing Penempatan Server Penanganan Protokol Jaringan yang Berbeda

2-262-28 2-28 2-29 2-30

qv sws

PendahuluanMembuat Disket Boot Pada sistem DOS Pada sistem FreeBSD Instalasi dari CDROM Instalasi dari Floppy Instalasi dari Partisi DOS Instalasi dari QIC/SCSI Tape Instalasi dari Jaringan Instalasi melalui FTP

3-23-2 3-3 3-3 3-3 3-3 3-4 3-4 3-4 3-5 3

Instalasi FreeBSD (FTP) Memulai dan Mengakhiri FreeBSD

3-5 3-11

Perintah-perintah Expression

Dasar

Utiliti

Sistem

dan

Regular 3-13

Regular Expression Redirection dan Pipes (filter) Operasi File dan Direktori Teks Editor: vi

3-13 3-13 3-14 3-17

ssxv w sw

Pendahuluan Konfigurasi Interface Menggunakan ifconfigMenggunakan Perintah netstat Memeriksa Interface dengan ifconfig Mengeset Broadcast Address Memberikan Address pada Network Interface Command Option yang lain dari ifconfig

4-2 4-24-3 4-5 4-7 4-7 4-7

TCP/IP Melalui Serial Line Memilih Protokol Serial Mengkonfigurasi Interface SLIPslattach 4

4-9 4-10 4-104-11

!

sliplogin

4-13

Mengkonfigurasi PPP Melakukan Konfigurasi Pada Startup File sxv xws

4-14 4-15

Pendahuluan Subnetting Topologi Network dan Routing Konfigurasi Routing yang Sering DigunakanMinimal routing Static routing Dynamic routing

5-2 5-2 5-6 5-85-9 5-9 5-9

Membentuk Routing Table Routing Information Protokol Penggunaan routed/gated

5-10 5-13 5-15

s vw q swsw s

Pendahuluan Top Level Domain dan Pendelegasian Name Server

6-2 6-5 6-85

Resolver dan Resolution Konfigurasi DNSKonfigurasi boot-script DNS server Konfigurasi caching-only DNS server Konfigurasi Primary dan Secondary server Konfigurasi Primary dan Secondary server untuk Reverse Domain Konfigurasi Zone-file Start of Authority (SOA) Name-Server (NS) Address (A) Mail eXchanger (MX) Canonical NAME (CNAME) Host INFOrmation (HINFO) Well Known Service (WKS) Konfigurasi Zone-file untuk Reverse Domain Konfigurasi Cache-file Menjalankan DNS Server Konfigurasi Resolver

6-9 6-126-12 6-13 6-14 6-15 6-16 6-16 6-19 6-20 6-21 6-23 6-23 6-24 6-25 6-25 6-27 6-28

Utility nslookup sq svwqv s svs

6-28

Pendahuluan Instalasi Dasar6

7-2 7-3

!

Mengkompile Sendmail File Konfigurasi Detail File-file untuk Instalasi

7-3 7-4 7-4

Operasi NormalLog System Antrian (The Mail Queue) Menampilkan Antrian Memaksa Antrian Database Alias Memperbaharui database alias Masalah yang potensial terjadi List owners Per-User Forwarding (file .forward)

7-107-10 7-11 7-11 7-12 7-13 7-15 7-15 7-15 7-16

ArgumentQueue Interval (-q) Daemon Mode Memaksa Antrian Debugging Menggunakan File Configuration yang Berbeda Mengubah Harga Option Logging Traffic

7-177-17 7-17 7-17 7-18 7-18 7-18 7-19

File sendmail.cfLokasi Contoh File sendmail.cf

7-197-20

7

Struktur sendmail.cf

7-20

Konfigurasi sendmail.cfPerintah Mendefinisikan Macro Kondiri Bersyarat Perintah Pendefinisian Class Perintah Set Option Mendefinisikan Trusted Users Mendefinisikan Mail Precedence Mendefinisikan Mail Headers Mendefinisikan mailer

7-237-25 7-27 7-27 7-29 7-31 7-32 7-32 7-33

Rewriting Mail AddressPattern Matching Transformasi Address Set Perintah di Ruleset

7-377-37 7-39 7-43

Modifikasi sendmail.cfModifikasi General Macro Modifikasi Classes Modifikasi Version Number Modifikasi Option Modifikasi Rewrite Rules

7-457-46 7-47 7-47 7-47 7-48

Menguji sendmail.cfMenguji Rewrite Rules

7-497-52

8

!

xw s

FTP ServerPendahuluan Konfigurasi FTP server Filesystem Memasang FTP server pada FreeBSD Memelihara Arsip FTP

8-28-2 8-3 8-5 8-6 8-9

Web ServerWWW Server NCSA CERN Plexus WWW Browser HTTP Konfigurasi Web Server Konfigurasi httpd.conf Konfigurasi srm.conf Konfigurasi access.conf Menjalankan Server Test Web Server

8-108-10 8-10 8-11 8-11 8-11 8-13 8-13 8-14 8-15 8-15 8-16 8-18

w xw

Network Security secara Umum

9-29

Konsep dalam Network SecurityPerencanaan Security Mengenali ancaman terhadap network security Metoda-metoda yang digunakan dalam network security Security Monitoring COPS

9-39-3 9-3 9-5 9-14 9-17

Software Aplikasi dalam Network SecurityFirewall Kontrol Akses COPS

9-189-18 9-18 9-20

xqvws

Memahami Permasalahan Beberapa Petunjuk dalam Troubleshooting Diagnostic Tools Memeriksa Sambungan Troubleshooting pada Lapisan Network-AccessTroubleshooting dengan perintah ifconfig Troubleshooting dengan perintah arp Mengecek Interface dengan netstat Subdividing Ethernet Problem pada hardware jaringan

10-2 10-3 10-3 10-5 10-810-8 10-10 10-11 10-13 10-14

10

!

Memeriksa Table RoutingTracing routes

10-1510-16

Memeriksa Name ServiceBeberapa sistem beroperasi, yang lain tidak dig, alternatif lain buat nslookup

10-1810-19 10-21

s swv

Alternatif Log Distance TCP/IP Gateway Biaya RendahNOS sebagai gateway WAN via packet radio network Unix sebagai gateway WAN via phone-line Unix sebagai gateway untuk WAN dengan satelit

11-211-2 11-3 11-4

Multivendor IntegrationNovell Netware Windows for Workgroup PC/TCP UNIX

11-811-8 11-15 11-17 11-17

Bagaimana Bergabung dengan InternetRadio Paket WaveLAN Via Satelit: VSAT Dial-up dan Leased Line

11-1811-19 11-21 11-24 11-17

11

12

!

1Dasar-dasar TCP/IPPada bagian ini dibicarakan hal-hal mendasar yang akan dipakai dalam bab-bab selanjutnya. Pertama kita akan membahas protokol TCP/IP dengan penekanan pada konsep TCP/IP internetworking, kemudian kita juga mengulas dasar-dasar yang digunakan dalam membentuk jaringan TCP/IP, termasuk didalamnya IP Address, routing dan name service.

13

Konsep Internetworking dengan TCP/IPSetiap komputer yang ada memiliki keterbatasan perangkat keras. Komputer yang berdiri sendiri tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pemakai yang menuntut peningkatan pelayanan. Orang pun kemudian mulai membangun infrastruktur komunikasi antar komputer. Karena pembuat perangkat keras komputer bermacam macam , maka terdapat bermacam macam konfigurasi hardware dan software yang berbeda. Bagaimana supaya komunikasi dapat tetap berlangsung dan tidak dibatasi oleh perbedaan ini? Dari awal dibuatnya TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Untuk menyatukan sistem sistem yang berbeda diperlukan suatu kesepakatan. Pada level konsensus ini, setiap mesin yang terhubung ke jaringan harus berperilaku sama. Dalam bagian model komunikasi data akan kita bicarakan beberapa protokol komunikasi serta kedudukan TCP/IP didalamnya.

Tentang TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)Komunitas Internet yang merupakan komunitas jaringan komputer terbesar diseluruh dunia menggunakan protokol TCP/IP. Protokol ini memungkinkan sistem apapun yang terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan sistem yang lain tanpa harus memperdulikan bagaimana remote-system tersebut bekerja. Anda mungkin bertanya mengapa TCP/IP, bukannya protokol yang lain? Berikut akan disinggung beberapa hal mengenai TCP/IP:

TCP/IPAdalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan dalam komunitas global jaringan komputer (internetworking). TCP dan IP merupakan dua protokol terpenting dalam TCP/IP disamping protokol protokol lainnya, sehingga namanya demikian. 14

!

TCP/IP dan InternetPada tahun 1969 DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) mendanai riset dan pembuatan jaringan paket switching eksperimental yang diberi nama ARPANET. Karena dinilai sukses dan banyak organisasi lain yang menghubungkan diri dengan jaringan ini, maka pada tahun 1975 ia menjadi jaringan operasional. ARPANET semakin lama semakin bertambah besar sehingga karena protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu menampung jumlah node yang besar(NCP). DARPA kemudian mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, TCP/IP. Ia diadopsi jadi standard ARPANET 1983. Untuk memudahkan konversi DARPA juga mendanai BBN untuk mengimplementasikan protokol ini dalam BSD Unix, sehingga dimulailah perkawinan antara Unix dan TCP/IP. Sejak tahun itu perkataan internet mulai populer, karena terjadi perubahan administratif ARPANET, yang dipecah menjadi MILNET dan ARPANET kecil, kemudian ditambah dengan bergabungnya NFS (National Science Foundation)/NSFNET. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP). Namun dengan semakin berkembangnya jaringan, term ini sekarang sudah berupa term generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. internet (i kecil) sekarang biasanya digunakan orang untuk menunjuk pada koleksi sembarang jaringan fisik terpisah yang saling dihubungkan dengan protokol yang sama untuk membentuk jaringan logic. Sedangkan Internet (I besar) digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan TCP/IP.

TCP/IP featuresTCP/IP tidak tumbuh menjadi besar begitu saja, atau karena badan militer memandatkan penggunaannya. Yang terpenting adalah ia berada pada waktu yang tepat dan merupakan protokol pertama yang dapat memenuhi kebutuhan komunikasi data pada saat itu. TCP/IP features:

Open Protocol Standards tersedia secara luas, independen terhadap perangkatkeras komputer,Sistem Operasi dll. Ideal untuk menyatukan mesin mesin dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda, walaupun tidak terhubung ke Internet.

15

Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IPcocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring,dial-up line,X-25 net dan lain lain.

Cara pengalamatan bersama, memungkinkan divais TCP/IP mengidentifikasisecara unik divais yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet.

Protokol level tinggi yang distandarkan untuk konsistensi, sehinggamenyediakan servis user yang luas.

Model Komunikasi DataUntuk membicarakan jaringan komputer , sebaiknya digunakan acuan/referensi yang disepakati bersama.. Sebuah model arsitektural yang dibuat oleh ISO (International Standard Organization) sering digunakan untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data. Model arsitektural ini dikenal sebagai OSI (Open System Interconnect) Referesce Model, dan menyediakan suatu referensi bersama dalam mendiskusikan komunikasi. Istilah istilah yang didefinisikan oleh model ini dapat dimengerti dengan baik dan secara luas digunakan dalam komunitas komunikasi data. Pada kenyataannya memang sukar untuk mendiskusikan komunikasi data tanpa terminologi OSI. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan (layer) yang mendefinisikan fungsi protokol komunikasi data. Setiap layer merepresentasikan sebuah fungsi (bukan protokol) yang dilakukan ketika data ditransfer antara aplikasi yang sesuai lintas jaringan yang dimasuki.

16

!

Application Layer Presentation Layer Session Layer Transport Layer Network Layer Data Link Layer Physical Layer

Gambar 1.1OSI Layer

Sebuah layer tidak mendefinisikan protokol tunggal, tapi mendefinisikan suatu fungsi komunikasi data yang dapat dilakukan oleh sejumlah protokol. Jadi setiap layer dapat berisi banyak protokol, masing masing menyediakan servis yang cocok dengan fungsi layer tersebut. Sebagai contoh, file transfer protocol dan electronic mail protocol keduanya menyediakan servis pada user dan keduanya merupakan bagian dari layer aplikasi. Setiap protokol berkomunikasi dengan peer(pasangan)nya (protokol yang sama dalam layer yang sama dalam remote-system misalnya ftp lokal merupakan peer dari ftp remote). Jadi secara abstrak setiap protokol hanya peduli terhadap komunikasi dengan peernya, tak perduli dengan layer dibawah dan diatasnya.

17

Application Layer Presentation Layer Session Layer Transport Layer Network Layer Data Link Layer Physical Layer

Application Layer Presentation Layer Session Layer Transport Layer Network Layer Data Link Layer Physical Layer

Gambar 1.2Komunikasi antara dua peer dengan sistem 7-layer Bagaimanapun harus ada persetujuan tentang bagaimana melintaskan data antar layer pada suatu komputer tunggal, karena setiap layer dilibatkan dalam pengiriman data dari aplikasi lokal ke aplikasi remote yang sejenis. Transfer data dilakukan dengan melewatkan data pada layer berikutnya (ke bawah stack) sampai ditransmisikan ke jaringan oleh protokol layer fisik. Pada sistem lawan , data dilewatkan dari layer terbawah ke layer berikut diatasnya. Masing masing layer tidak perlu tahu bagaimana fungsi layer diatas dan dibawahnya, yang perlu diketahuinya adalah cara melewatkan data pada layer lainnya tersebut. Mengisolasi fungsi komunikasi jaringan dalam layer layer yang berbeda dapat meminimalkan efek perubahan teknologi pada protocol-suite yang digunakan. Aplikasi baru dapat ditambahkan tanpa mengubah network secara fisik, dan hardware network yang baru dapat diinstall tanpa harus menulis kembali software aplikasi. Meskipun model OSI sangat berguna, protokol TCP/IP tidak sesuai benar dengan strukturnya. Jadi dalam diskusi TCP/IP kita, menggunakan layer layer model OSI dengan cara berikut:

18

!

Application layer Merupakan layer dimana proses jaringan yang bisa diakses user berada Layer teratas dalam hirarki Aplikasi TCP/IP adalah segala proses network yang terjadi di atas transport layer, termasuk semua proses yang user secara langsung berinteraksi dengannya. Presentation layer Untuk aplikasi-aplikasi yang berkomunikasi(bertukar data) mereka harus sepakat dalam hal bagaimana data direpresentasikan. Dalam OSI layer ini menyediakan rutin standar presentasi data, yang dalam TCP/IP fungsi ini sudah ditangani oleh aplikasi Session layer Dalam OSI, layer ini berfungsi untuk mengatur session/hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi. Sedangkan dalam TCP/IP fungsi ini sebagian besar dijalankan pada transport layer, dan istilah session tidak digunakan. Sebagai gantinya dalam TCP/IP menggunakan istilah socket dan port untuk menjelaskan jalur dimana komunikasi aplikasi tertentu berada. Transport layer Dalam OSI, layer ini menjamin penerima mendapatkan data yang persis seperti ketika ia dikirimkan. Dalam TCP/IP fungsi ini dilakukan oleh TCP (Tranmission Tranport Protocol). Selain itu TCP/IP juga menawarkan servis transport layer yang lain, UDP (User Datagram Protocol) yang tidak mementingkan pemeriksaan keandalan komunikasi end to end. Network layer Layer ini berfungsi mengatur hubungan lintas jaringan dan mengisolasi protokol layer yang lebih tinggi dari detil jaringan dibawahnya. Internet Protocol dalam TCP/IP merepresentasikan fungsi ini dan menangani pengalamatan dan pengiriman data. Data Link layer Pada intinya layer ini menangani pengiriman data melintasi jaringan fisik. 19

Physical layer Layer ini mendefinisikan karakteristik perangkat keras yang diperlukan untuk mentransmisikan sinyal data. Jadi standar level tegangan, jumlah dan lokasi pin interface didefinisikan dalam layer ini.

Arsitektur Protokol TCP/IPKarena seperti telah disinggung sebelumnya, TCP/IP tidak sesuai benar dengan model OSI, maka protocol-stack dalam TCP/IP biasanya digambarkan dengan layer yang lebih sedikit.

Application Layer Transport Layer Internet Layer Network Access Layer

Gambar 1.3Layer pada TCP/IP Dalam TCP/IP setiap data yang dilewatkan ke masing masing layer direduksi atau ditambahkan suatu header kontrol. Setiap layer memperlakukan semua informasi yang ia terima sebagai data dan ia menambahkan suatu header diawal informasi tersebut ketika data ini akan dilewatkan pada layer dibawahnya. Penambahan informasi pengiriman ini disebut enkapsulasi (encapsulation). Hal sebaliknya berlaku ketika informasi ini bergerak dari jaringan ke layer teratas.

20

!

DATAheader

Application Layer Transport Layer

header Internet Layer header Network Access Layer

Gambar 1.4Metoda encapsulasi pada TCP/IP

Berikut beberapa hal penting untuk setiap layer dalam model TCP/IP Network Access layer merupakah layer terbawah dari hirarki protokol TCP/IP Menyediakan sarana untuk sistem untuk mengirim data ke divais lain yang terhubung ke network. Mendefinisikan bagaimana menggunakan network untuk mentransmisikan datagram Dibandingkan dengan model OSI, layer ini melingkupi tiga layer terbawah dalam model OSI, yaitu Network, Data-link, dan Physical layer. Fungsi lain yang ditangani pada level ini termasuk enkapsulasi datagram kedalam frame yang ditransmisikan oleh jaringan dan konversi IP address kedalam alamat yang cocok untuk jaringan fisik dimana datagram ditransmisikan Internet layer Internet Protocol (IP) IP merupakan inti dari TCP/IP dan merupakan protokol terpenting dalam Internet Layer. IP menyediakan pelayanan pengiriman paket elementer dimana jaringan TCP/IP dibangun. Fungsi Internet Protocol (IP) 21

mendefinisikan datagram, yang merupakan unit transmisi elementer di Internet mendefinisikan skema pengalamatan internet melewatkan data antara Network Access Layer dan Host to Host Transport layer routing datagram ke remote host menjalankan fragmentasi dan penyusunan kembali datagram

IP merupakan protokol yang Connectionless (tidak memerlukan handshake), tidak dilengkapi dengan error detection dan error recovery. Datagram adalah format paket yang didefinisikan oleh IP. Internet sebagaimana asalnya ARPANET merupakan jaringan yang berbasis pada packet-switching. Jadi datagram merupakan unit transmisi elementer dalam jaringan TCP/IP. IP mengirimkan datagram dengan mengecek destination address dalam header kontrol diawal datagram. Jika address tujuan tidak berada di jaringan lokal maka paket dilewatkan ke gateway(divais yang menswitch paket antara jaringan fisik yang berbeda). Memutuskan gateway yang mana yang digunakan untuk mencapai address tujuan disebut sebagai routing.

Routing datagram Ilustrasi berikut akan memperjelas bagaimana proses routing datagram melintasi beberapa jaringan fisik..

Aplikasi Transport Internet Network Internet Network Internet Network

Aplikasi Transport Internet Network

Gambar 1.522

!

Routing datagram melewati beberapa jaringan fisik Sistem hanya bisa mengirim paket pada divais lain yang terhubung kedalam satu jaringan fisik yang sama. Paket dari A1 dengan tujuan C1 diforward melalui gateway G1 dan G2. Host A1 pertama kali mengirim paket ke gateway G1 (karena G1 masih terhubung ke network A, dimana host A1 berada). Kemudian gateway G1 mengirimkan paket ke gateway G2 melalui network B. Dan akhirnya G2 yang juga terhubung ke network C langsung memforward paket ke address tujuan, host C1. fragmentasi datagram Ketika datagram dikirimkan melintasi jaringan yang berbeda, mungkin perlu bagi modul IP dalam gateway untuk membagi datagram kedalam bagian bagian kecil. Datagram yang diterima dari suatu jaringan mungkin terlalu besar untuk ditransmisikan dalam satu paket pada jaringan yang berbeda. Kondisi ini hanya terjadi ketika gateway menghubungkan jaringan fisik yang berbeda. Sederhananya setiap network mempunyai MTU(maximum transfer unit) yang berbeda. Jika datagram yang diterima lebih besar dari MTU maka perlu dilakukan pemecahan datagram kedalam fragmen fragmen kecil untuk ditransmisikan. melewatkan datagram ke transport layer ketika IP menerima datagram yang dialamatkan ke localhost. ia harus melewatkan bagian data dari datagram pada protokol transport layer yang sesuai. Hal ini dilakukan dengan menggunakan nomor protokol dari header datagram. Setiap protokol Transport layer mempunyai nomor protokol yang unik.

23

Internet Control Message Protocol Sebuah bagian integral dari IP adalah ICMP. Protokol ini merupakan bagian dari Internet layer dan menggunakan fasilitas pengiriman datagram IP untuk mengirim messagenya. ICMP mengirim messagenya yang berfungsi untuk kontrol, melaporkan kesalahan, dan fungsi informasi: flow control mendeteksi tujuan yang tak mungkin dicapai (unreachable) melakukan perubahan arah jalur data memeriksa remote host

Transport layer Dua protokol terpenting dalam layer ini adalah TCP(Transmission Control Protocol) dan UDP (User datagram Protocol). TCP menyediakan pelayanan pengiriman data yang andal dengan deteksi dan koreksi kesalahan dari ujung ke ujung (end to end). Sedangkan UDP menyediakan pelayanan pengiriman datagram yang connection less dan tanpa dilengkapi deteksi dan koreksi kesalahan. Kedua protokol mengirimkan data antara layer aplikasi dan layer internet. TCP merupakan protokol yang connection oriented (dan handshake).

Application layer layer ini melingkupi semua proses yang menggunakan protokol transport layer untuk mengirimkan data. Ada banyak protokol aplikasi, yang paling populer, misalnya : telnet,network terminal protocol, menyediakan fasilitas remote login lewat jaringan ftp, file transfer protocol, digunakan untuk transfer file yang interaktif smtp, simple mail tranfer protocol yang bertugas untuk mengirimkan mail

karena layer ini berhubungan langsung dengan servis yang ditawarkan pada pemakai jaringan maka protokol protokol baru masih ditambahkan yang memperkaya pelayanan pada user.

24

!

Dasar-dasar Pembentukan Jaringan TCP/IPAda beberapa konsep mendasar yang wajib dipertimbangkan dalam mensetup jaringan TCP/IP, yaitu pengalamatan (addressing), routing dan name-service. Ide dasarnya adalah bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk dapat berkomunikasi, data dari suatu host (mesin) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam host tersebut ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk memenuhi tugas ini, yaitu: Addressing IP Address yang mengidentifikasi secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar. Routing pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada. Multiplexing pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar didalam host. Masing masing skema, baik pengalamatan antar host, routing antar network dan multiplexing antar layer, penting untuk mengirim data antara dua aplikasi yang berkerja sama dalam jaringan TCP/IP.

Pengalamatan dan IP AddressInternet Protocol (IP) melewatkan data antar host dalam bentuk datagram. Setiap datagram dikirim ke address yang ditunjukan oleh address tujuan dalam header datagram. Address

25

tujuan adalah 32 bit IP address standard yang berisi informasi yang cukup untuk mengidentifikasi secara unik jaringan dan host tertentu di jaringan tersebut. IP address terdiri dari bagian network dan bagian host, tapi format dari bagian bagian ini tidak sama untuk setiap IP address. Jumlah bit address yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda beda tergantung kelas address yang digunakan. Ada tiga kelas address utama: kelas A, kelas B dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari dari suatu address, software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya. IP address biasanya ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan titik. Setiap bilangan tersebut berupa salah satu bilangan yang berharga diantara 0-255 (nilai desimal yang mungkin untuk 1 byte). IP mengikuti aturan berikut untuk membedakan kelas address: Address kelas A : bit pertama dari IP address adalah 0 jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya: 0-127 hanya ada kurang dari 128 jaringan dengan kelas A setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host

Address kelas B : bit pertama dari IP address adalah 10 jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya: 128-191 terdapat ribuan jaringan dengan kelas B setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host

26

!

Address kelas C : bit pertama dari IP address adalah 110 jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya: 192-223 terdapat jutaaan jaringan kelas C setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host

Address kelas D : bit pertama dari IP address adalah 111 nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223 merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus

Ilustrasi berikut akan menunjukan bagaimana struktur address berbeda beda untuk kelas address yang berbeda. Misalnya suatu address kelas A dengan IP 26.104.0.19. Bit pertama dari address ini adalah 0 (atau desimal pertama kurang dari 128) sehingga address diterjemahkan sebagai host 104.0.19 dari network 26. Satu byte menunjukan jaringan dan 3 byte selanjutnya menunjukan host yang bersangkutan. Dalam address 128.66.12.1 dua bit pertama adalah 10 yang menunjukan bahwa mesin tersebut terhubung ke network kelas B. Jadi address tersebut diterjemahkan sebagai host 12.1 dari network 128.66 (2 byte pertama mengidentifikasi jaringan dan 2 lainnya mengidentifikasi host). Contoh ketiga adalah mesin dengan IP 192.178.16.1 yang dengan cara serupa dapat diartikan sebagai host 1 di network 192.178.16 (3 byte mengidentifikasi network dan 1byte mengidentifikasi host).

27

Address kelas A

26

104

0

19Address kelas B

8 bit network address

128

66

12

1Address kelas C

16 bit network address

192

178

16

1

24 bit network bit

Gambar 1.6IP Adderss Tidak semua address network dan host dapat digunakan. Misalnya kita telah membicarakan bahwa address dengan desimal pertama lebih dari 223 dialokasikan untuk kepentingan khusus. Dua address kelas A, 0 dan 127, juga dialokasikan untuk kepentingan khusus. Network 0 menunjukan route default (digunakan untuk menyederhanakan aplikasi network dengan membiarkan host lokal di-address-kan dengan cara yang sama seperti remote-host-digunakan ketika menkonfigurasi host) dan network 127 sebagai loopback-address. Selain itu juga ada beberapa address host yang disediakan untuk kepentingan khusus ini, misalnya 0 dan 255 dalam semua kelas network. Sebuah IP address dengan semua bit hostnya nol menunjukan jaringannya sendiri, misalnya 26.0.0.0 menunjukan network 26 dan 128.66.0.0 menunjukan network 128.66. Address dalam bentuk ini digunakan dalam tabel routing untuk menunjukan seluruh network. IP address dengan semua bit host diset satu adalah broadcastaddress. Suatu address broadcast digunakan untuk alamat setiap host dalam network secara simultan. Address broadcast untuk network 128.66 adalah 128.66.255.255. Suatu datagram yang dikirim ke address ini akan diterima oleh setiap host dalam network ybs. IP address diasosiasikan dengan network-interface, bukan dengan sistem komputernya. Jadi suatu gateway mempunyai address yang berbeda untuk setiap network yang terhubung kepadanya. IP menggunakan bagian network dari address untuk routing datagram antar 28

!

network. Address lengkap, termasuk informasi host digunakan untuk pengiriman akhir ketika datagram mencapai network tujuan. Berkaitan dengan IP address dikenal dua istilah:

Supernetting Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas address pada suatu lembaga. Pertama kelas address yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas address yang diberikan lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metoda untuk mengakali alokasi address yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask terhadap address asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.

Subnetting Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi address efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil dari pada alokasi address yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask yang diassosiasikan dengan address kelas B standard adalah 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian network dari suatu address kelas B dengan byte tambahan. Misalnya submask 255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan network kelas B, byte ketiga menunjukan address subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang besangkutan. Masking yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan diartikan, tapi sebenarnya subnet-masking bersifat bit-oriented, jadi misalnya seseorang bisa saja membuat subnet-mask 255.255.255.192. Berikut ilustrasi yang menunjukan efek dari subnet-mask terhadap bermacam macam address jaringan

29

IP Address 128.66.12.1 130.97.16.132 192.178.16.66 132.90.132.5 18.20.16.91

Subnet mask 255.255.255.0 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.240.0 255.255.0.0

Interpretasi host 1 pada subnet 128.66.12.0 host 4 pada subnet 130.97.16.128 host 2 pada subnet 192.178.16.64 host 4.5 pada subnet 132.90.128.0 host 16.91 pada subnet 18.20.0.0

Tabel 1.1Efek subnet mask thp IP address

RoutingAda dua garis besar arsitektur routing Internet sistem tradisional yang menggunakan sistem hirarki gateway sistem yang menggunakan routing domain

Pada sistem dengan routing domain, domain ini bertukar informasi dengan domain yang lain menggunakan BGP (Border Gateway Protocol). Setiap routing domain memproses informasi yang ia terima dari domain yang lain, hanya untuk dirinya sendiri, sehingga model ini bisa diperluas untuk banyak domain. Dan ini berlawanan dengan model sistem hirarki.

Routing Domain

Routing Domain

Routing Domain

Gambar 1.7Area routing domain Setiap lingkaran merepresentasikan routing domain. Area yang saling overlap adalah daerah batas dimana informasi routing digunakan bersama. Domain saling bertukar informasi tapi tidak pada suatu sistem yang menyediakan semua informasi routing. Tabel routing 30

!

Setiap mesin yang terhubung kejaringan baik itu host maupun gateway harus membuat suatu keputusan routing. Bagi host keputusan ini sederhana saja jika host tujuan berada pada jaringan lokal data dikirim langsung jika host tujuan berada pada jaringan remote, data diforward ke gateway.

Hal yang lebih kompleks terjadi di gateway. Yang jelas routing adalah aplikasi yang networkoriented, jadi layer IP membuat suatu keputusan routing berdasarkan pada bagian network dari address. Untuk melihat bagaimana suatu mesin memutuskan kemana dia harus meneruskan paket data, dapat dilihat dengan perintah netstat -nr (yaitu tabel routing). Berikut contoh tabel routing dari suatu gateway :Internet: Destination default 127.0.0.1 141.103 144.228 152.118 167.205.8.32 167.205.16 167.205.18 167.205.22.1 167.205.22.96 167.205.22.98 167.205.22.123 167.205.22.125 167.205.31.131 167.205.31.132 202.46 202.46.1 202.46.2 224

Gateway 167.205.136.15 127.0.0.1 167.205.136.15 167.205.136.15 167.205.136.15 167.205.31.132 167.205.22.99 167.205.22.106 127.0.0.1 link#1 0:0:0:0:0:1 0:80:48:91:e8:40 0:80:48:90:29:9f 0:80:48:81:c6:b3 0:0:e8:c0:1:89 167.205.136.15 167.205.136.15 167.205.136.15 link#1

Flags UG UH UG UG UG UG UG UG UH UC UHL UHL UHL UHL UHL UG UG UG UCS

Refs 7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 2 0 0 7 0 0 0 0

Use 36325 30 0 16 0 168 1335 467 289 0 2346 16219 200 1 90424 0 249 0 0

Interface sl0 lo0 sl0 sl0 sl0 ed1 ed0 ed0 lo0 ed0 ed0 lo0 ed0 lo0 ed1 sl0 sl0 sl0 ed0

Mekanisme routing berdasarkan tabel routing Berikut adalah contoh bagaimana suatu data mencapai address tujuannya dengan menggunakan tabel routing.

31

Aplikasi Transporttujuan 128.66.1.0 128.66.12.0 default gateway 128.66.1.0 128.66.12.0 128.66.12.1 tujuan 128.66.1.0 128.66.12.0 default gateway 128.66.1.5 128.66.12.3 128.66.12.1

Aplikasi Transporttujuan 128.66.1.0 default gateway 128.66.1.2 128.66.1.5

Network Access 128.66.12.2

Network Access 128.66.12.3 128.66.1.5

Network Access 128.66.1.2

128.66.12.0

128.66.1.0

Gambar 1.8Penggunaan tabel routing Ketika suatu host 128.66.12.2 mengirim data pada suatu host (128.66.1.2), ia pertama kali mengidentifikasi bahwa 128.66.1.2 adalah jaringan lokal address kelas B dan melakukan operasi masking yang sesuai (misalkan suatu jaringan 128.66.0.0 dengan masking 255.255.255.0), sehingga mesin itu tahu bahwa address network tujuan adalah 128.66.1.0. Tabel routing pada host asal menunjukan bahwa data dengan tujuan 128.66.1.0 harus dilewatkan ke gateway 128.66.12.3. Gateway 128.66.12.3 langsung melakukan pengiriman pada interface 128.66.1.5, dengan melihat tabel routing yang menunujukan semua sistem hanya mempunyai satu gateway dan host langsung terhubung kepadanya maka mesin dengan interface 128.66.1.5 langsung memforward data ke 128.66.1.2.

Name-serviceSetiap network interface yang terhubung ke jaringan TCP/IP diidentifikasi dengan 32 bit unik IP address. Sebuah nama (hostname) dapat diassosiasikan dengan sembarang divais yang mempunyai IP address. Dibandingkan dengan address internet numerik, hostname relatif lebih mudah diingat dan diketik. Yang perlu diperhatikan adalah software tidak memerlukan hostname, tapi hal ini dilakukan untuk mempermudah manusia dalam menggunakan jaringan. Dalam hampir setiap kasus hostname dan IP address dapat saling menggantikan, misalnya anda akan men-telnet suatu host yang anda ketahui mempunyai IP

32

!

address 167.205.31.132 dan mempunyai nama gopher.ee.itb.ac.id maka operasi berikut adalah ekivalen :% telnet gopher.ee.itb.ac.id % telnet 167.205.31.132

Walaupun demikian, setiap mesin tetap menggunakan IP address untuk berkomunikasi lewat jaringan. Jadi bedanya dua perintah diatas adalah ketika anda mengetikan hostname maka yang dilakukan komputer adalah mencari ekivalen IP address hostname yang bersangkutan dalam tabel lokal maupun DNS, kemudian baru perintahnya dijalankan. Sedangkan bila anda langsung mengetikan IP address komputer tidak perlu lagi mengkonversinya dan langsung mengerjakan perintah. Ada dua metoda yang biasa dilakukan untuk mentranslasikan nama dengan address. Metoda ini adalah: Menggunakan host-table Menggunakan DNS (Domain Name Service)

Host-table adalah file teks sederhana yang mengassosiasikan hostname dengan address. Dalam kebanyakan system berbasis Unix tabel ini berada di file /etc/hosts. Berikut contoh file/etc/hosts: # $Id: hosts,v 1.4 1994/06/24 23:50:16 wollman Exp $ # # Host Database # This file should contain the addresses and aliases # for local hosts that share this file. # In the presence of the domain name service or NIS, this file may # not be consulted at all; see /etc/host.conf for the resolution order. # # 127.0.0.1 # # Imaginary network. localhost

33

#10.0.0.2 #10.0.0.3 #

myname.my.domain myname myfriend.my.domain myfriend

# According to RFC 1597, you can use the following IP networks for # private nets which will never be connected to the Internet: # # # # # # In case you want to be able to connect to the Internet, you need # real official assigned numbers. PLEASE PLEASE PLEASE do not try # to invent your own network numbers but instead get one from your # network provider (if any) or from the Internet Registry (ftp to # rs.internic.net, directory `/templates'). 202.46.1.2 167.205.22.98 167.205.22.100 167.205.22.123 167.205.31.129 167.205.31.130 167.205.31.132 167.205.22.119 167.205.22.120 167.205.136.15 167.205.136.1 167.205.22.1 167.205.22.124 167.205.22.100 167.205.22.98 167.205.22.99 # 167.205.184.1 167.205.184.65 # smartcom.en.itb.ac.id stke.en.itb.ac.id caddsys.iptek.net.id system.paume.itb.ac.id design.paume.itb.ac.id maingtw.paume.itb.ac.id maingtw ee-hq.ee.itb.ac.id ee-lss.ee.itb.ac.id gopher.ee.itb.ac.id cdrom.paume.itb.ac.id dns.paume.itb.ac.id pusren.telkom.go.id rs6000.telkom.go.id myslip.paume.itb.ac.id www.itb.ac.id design.paume.itb.ac.id system.paume.itb.ac.id nmi.paume.itb.ac.id 10.0.0.0 172.16.0.0 192.168.0.0 10.255.255.255 172.31.255.255 192.168.255.255

Perintah yang didahului dengan # adalah komentar. Format perintah yang menghubungkan hostname dengan addressnya adalah [alias]

34

!

Pada host-table diatas anda dapat melihat beberapa reserve-word yang disediakan Unix untuk keperluan tertentu. Misalnya pada baris127.0.0.1 167.205.22.123 localhost maingtw.paume.itb.ac.id loghost

Pada baris pertama, seperti telah disinggung sebelumnya, kelas A 127 digunakan untuk loopback network. Address 127.0.0.1 merupakan address khusus yang digunakan untuk loopback address host lokal. Dengan konvensi ini memungkinkan suatu host mengalamati dirinya sendiri dengan cara yang sama ketika ia mengalamati remote-host. Loopback address juga menyederhanakan software dengan membolehkan kode yang sama digunakan untuk berkomunikasi dengan proses lokal maupun remote. Cara ini juga mereduksi trafik jaringan, karena localhost address diassosiasikan dengan sebuah divais loopback yang me-loop data kembali ke host sebelum ia ditransmisikan ke jaringan. Pada baris selanjutnya terdapat reserve word loghost. Ia merupakan nama host khusus yang digunakan oleh syslog daemon, syslogd. Program seperti syslog menulis langsung keluarannya ke host yang telah diassosiasikan dengan nama generik diatas, loghost. Reserve yang lain misalnya lprhost, mailhost, dan dumphost. Konversi hostname dan address dengan cara ini masih digunakan untuk beberapa keadaan seperti: Kebanyakan sistem yang mempunyai host table kecil yang berisi informasi dan address host host yang penting pada jaringan lokal.Tabel kecil ini digunakan ketika DNS tidak berjalan, seperti ketika system-startup. Walaupun anda menggunakan DNS, anda masih harus membuat file /etc/hosts kecil yang berisi entri hostnya sendiri, localhost dan untuk gateway dan server pada jaringan lokal. Site yang menggunakan NIS, menggunakan host table sebagai input pada database host NIS(Network Information System). Anda bisa menggunakan NIS sebagai konjungsi DNS, tapi walaupun mereka digunakan bersama, kebanyakan site NIS membuat host table yang mempunyai sebuah entri untuk setiap host pada jaringan lokal Site yang sangat kecil, yang tidak terhubung ke Internet, kadang kadang juga menggunakan host-table. Jika hanya terdapat sedikit host lokal dan informasinya jarang berubah, dan juga tidak diperlukan komunikasi(TCP/IP) dengan remote-host, 35

maka penggunaan DNS hanya mempunyai sedikit keuntungan saja dibandingkan dengan penggunaan host-table. Beberapa site yang tidak menjalankan sistem Unix atau sistem yang lebih tua, tidak dapat menggunakan DNS. Jika ia tidak bisa diupgrade maka site ini harus menggunakan file /etc/hosts yang besar. Untuk host-host yang terhubung ke Internet, hampir wajib menggunakan DNS. Kalau ini tidak dilakukan maka diperlukan host-table yang besar ukurannya. Unix menyediakan perintah untuk membuat /etc/hosts dan /etc/network secara otomatis dari data yang tersedia di NIC (Network Information Center). Cara ini sebaiknya tidak dilakukan karena seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk host yang terhubung langsung ke Internet sebaiknya menggunakan sistem database terdistribusi seperti DNS. Sedangkan untuk membuat host-table lokal bagi sistem yang didukung DNS anda hanya tinggal meluangkan sedikit waktu untuk membuat maupun mengeditnya sehingga sesuai untuk host yang bersangkutan. DNS (Domain Name Service) DNS dibuat berdasarkan kelemahan utama dari penggunaan host-table. DNS merupakan sistem database terdistribusi yang tidak banyak diperngaruhi oleh bertambahnya database. DNS menjamin informasi host terbaru akan disebarkan ke jaringan bila diperlukan. Jika server DNS menerima permintaan informasi tentang host yang dia tidak mempunyai informasi tentangnya, ia memforward permintaan pada authoritative server (sembarang server yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi akurat tentang domain yang diminta.Ketika authoritative server menjawab server lokal menyimpan jawabannya untuk penggunaan mendatang. Sehingga apabila setelah itu ada permintaan informasi yang sama ia langsung menjawabnya. Kemampuan untuk mengkontrol informasi host dari sumber yang authoritative dan secara otomatis menyebarkan informasi akurat membuat DNS unggul dibandingkan dengan host-table. Hirarki domain DNS merupakan sistem hirarki terdistribusi untuk mendapatkan hubungan hostname dengan IP address. Dibawah DNS tidak ada database sentral dengan semua informasi host Internet. Informasi didistribusikan pada ribuan nameserver yang diorganisasi kedalam hirarki, hampir sama dengan sistem file di Unix. DNS mempunyai root domain diatas hirarki domain yang disebut sebagai root server. 36

!

langsung dibawah root domain ada top level domain. Ada dua tipe top level domain: geografis dan organisasional. Domain geografis diset untuk setiap negara dan diidentifikasi dengan dua huruf kode. Domain organisasional didasarkan pada tipe organisasi (komersial,militer dll) Berikut contoh suatu domain hirarki. Detil konfigurasi dan implementasi DNS dibahas pada bab tersendiri.

. (root)

Net

Gov

Mil

Org

Com

Edu

Nih Dcrt Niddk Gambar 1.9Hirarki domain

Nits Nuts Sales

37

2Perencanaan LAN dan Internetwork TCP/IPPada bab ini akan dibahas dasar-dasar perencanaan jaringan, media implementasinya, dan penggabungan jaringan (internetwork) dengan protokol TCP/IP.

38

!

PendahuluanSetelah mengikuti bab ini Anda diharapkan dapat: mengetahui dasar-dasar perencanaan jaringan mengetahui media 10BASE2, 10BASE5, dan 10BASE-T mengetahui dasar-dasar perencanaan internetwork TCP/IP

Metodologi Perencanaan LANPada bagian ini yang akan dibahas adalah dasar-dasar perancangan LAN. Tujuan utama adalah untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan pengguna. Gagasan tentang LAN sebagai media yang digunakan bersama merupakan kunci utama dalam perancangan dan perencanaan LAN. Infrastruktur LAN adalah pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang. Metodologi Perancangan LAN: Tunjuk seorang manajer network Tinjau kemungkinan penggunaan kembali kabel yang ada Gambar peta yang menunjukkan tempat komputer yang diinginkan Gambar jaringan menggunakan topologi yang dibahas di bab ini dan mengikuti jalur kabel yang ada Tentukan kebutuhan peralatan berdasarkan rancangan Beli peralatan yang dibutuhkan Install

Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan sangat diperlukan 39

demikian juga dengan informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan-bangunan tersebut. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang berat. Jadi untuk tugas ini sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam perkembangan jaringan.

Media Implementasi JaringanPada bagian ini akan dibahas mengenai bermacam-macam media yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer terutama media kabel. Dalam hal ini kabel yang digunakan adalah twisted pair dan coaxial.

Twisted Pair ( shielded dan unshielded)Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu shielded yang memiliki selubung pembungkus dan unshielded yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: 40 merupakan sepasang kabel yang di-twist satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik. dapat terdiri dari dua, empat, atau lebih pasangan kabel ada dua jenis kabel twisted pair yaitu UTP (unshielded twisted pair) dan STP (shielded twisted pair) dapat melewatkan signal sampai 10 mbps

!

hanya dapat menangani satu channel data (baseband) koneksi pada twisted pair biasanya menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45 STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai 100 mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik

Gambar 2-1Kabel UTP

Kabel KoaksialKabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: paling populer digunakan pada Local Area Network (LAN) memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband (multiple channel) ada bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV, thick, ARCnet, dan thin coax. thick coaxial dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan untuk kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung. Kabel ini sulit ditangani secera fisik karena tidak flexibel, dan berat, namun dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan repeater. thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet, 10Base2, dan thinnet, biasanya digunakan untuk jaringan antar workstation. Dapat digunakan untuk implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani secara fisik.

41

insulator dalam

insulator luar

konduktor luar konduktor dalam

Gambar 2-2Kabel kaksial thick atau thick ethernet

Fiber Optic Mahal Bandwidth lebar hampir tidak ada resistansi dan loss tidak bisa di-tap di tengah tidak terganggu oleh cuaca dan panas merupakan salah satu kabel utama di masa depan

Wireless instalasi mudah dilakukan setiap workstation berhubungan dengan hub atau cosentrator melalui gelombang radio atau infra merah

42

!

Topologi Fisik JaringanTopologi Bus atau Daisy ChainTopologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut: merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node paling prevalent karena sederhana dalam instalasi signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision problem terbesar : kabel putus, jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti. Terminator Terminator

Workstation

Workstation

File Server

Workstation

Workstation

Gambar 2-3Topologi Bus

43

Topologi RingTopologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikuyt: lingkaran tertutup yang berisi node-node sederhana dalam layout signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana problem: sama dengan topologi bus biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star

Workstation

Workstation

Workstation

File Server

Workstation

Workstation

Gambar 2-4Topologi Ring

Topologi StarTopologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

44

!

mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node keunggulan : jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu dapat digunakan kabel yang lower grade karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP Central node (consentrator) File Server Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Gambar 2-5Topologi Star

Topologi LogicEthernet dikembangkan oleh Xerox Corp. pada tahun 70-an, dan menjadi populer pada tahun 80-an karena diterima sebagai standard IEEE 802.3 Ethernet bekerja berdasarkan broadcast network, dimana setiap node menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh sebuah node. menggunakan metoda CSMA/CD (carrier sense multiple access/collision detection) baseband cara kerja ethernet secara ringkas adalah sebagai berikut: sebelum mengirimkan paket data, setiap node melihat apakah network juga sedang mengirimkan paket data. Jika network busy, node itu mengunggu sampai tidak ada sinyal lagi yang dikirim oleh network. Jika network sepi, barulah itu node mengirimkan paketnya. Jika pada saat 45

yang sama ada dua node yang mengirimkan data, maka terjadi collision. Jika terjadi collision, kedua node mengirimkan sinyal jam ke network dan semua node berhenti mengirimkan paket data dan kembali menunggu. Kemudian secara random, nodenode itu kembali menunggu atau mengirimkan data. Paket yang mengalami collision akan dikirimkan kembali saat ada kesempatan.

Destination Address 6 bytes

Source Address 6 bytes

Type 6 bytes

Frame Data 46-1500 bytes

CRC 4 bytes

Gambar 2-6Ethernet Frame kecepatannya 10 mbps, dan menurun dengan semakin banyaknya node yang terpasang implementasi dapat dilakukan dengan berbagai media seperti: 1. 10baseT : menggunakan kabel UTP, 10 mbps, baseband 2. 10base2 : menggunakan kabel thin coax, 10 mbps, baseband 3. 10base5 : menggunakan kabel thick coax, 10 mbps, baseband

Token Ring berdasarkan standard IEEE 802.5 yang dikembangkan oleh IBM. untuk menghindari colision tidak menggunakan collision detection melainkan token passing scheme token passing scheme dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut: Sebuah token yang bebas mengalir pada setiap node melalui network. Saat sebuah node ingin mengirikam paket, node itu meraih dan melekatkan frame atau paket-nya ke token. Sekarang token tidak dapat digunakan lagi oleh node yang lain sampai data mencapai tujuannya. Jika telah sampai token dilepaskan lagi oleh originating station. Token mengalir di network dalam satu arah dan setiap station di-poll satu persatu. kecepatannya 4 mbps dan 16 mbps

46

!

ARCnet dikembangkan oleh DataPoint pada tahun 70-an dan dipopulerkan oleh Standard Microsystems Inc. menggunkan prinsip token passing scheme dan broadcast prinsip kerjanya secara sederhana adalah dengan melewatkan token ke setiap node yang memiliki nomor broadcast tertentu kecepatannya 2.5 mbps dan 20 mbps implementasi menggunakan kabel coax RG 62 card network ARCnet lebih murah daripada card ethernet menggunakan topologi fisik star tidak dapat bekerja pada satu bus, sehingga jarang digunakan pada internetworking UNIX-DOS

FDDI FDDI (Fiber Distributed Data Interface) digunakan dengan kabel fiber optic bekerja berdasarkan dua ring konsentrik, masing-masing berkecepatan 100 mbps, dengan menggunakan token passing scheme salah satu ring dapat berfungsi sebagai bakc-up, atau dibuat menjadi pengirim saja ( mengirim dan menerima data dalam arah yang berbeda) bisa mencapai 1000 node tidak kompatibel dengan ethernet, namun ethernet dapat dienkapsulasi dalam paket FDDI bukan merupakan standard IEEE

47

Jaringan EthernetKomponen Jaringan EthernetSampai saat ini Ethernet menggunakan media kabel thin coax, thick coax, fiber optic, dan UTP dengan jumlah node maximum 1024. Pada instalasi jaringan yang luas, biasanya antar gedung: biasanya digunakan kabel fiber optic atau thick coax sebagai backbones. Kabel Backbones ini berfungsi sebagai bus segment linier dengan panjang maximum 500 m, dan 2500 m jika menggunakan repeater, dimana satu segment dapat dihubungkan dengan 100 node. komputer dihubungkan ke backbones dengan manggunakan drop cable, melalui sebuah transceiver.

Transceiver Terminator Drop Cable

Work Station

File Server 1

Work Station

Gambar 2-7Thick coax sebagai backbone pada jaringan thick-ethernet Untuk instalasi yang lebih kecil, biasanya dalam satu gedung: 48 digunakan kabel thin coax atau UTP. jarak maximum satu segment kabel thin coax adalah 185 m - 300 m dan 100 node per segment kabel UTP digunakan dengan topologi star, dan memerlukan sebuah hub atau consentrator yang diletakkan di tengah-tengah topologi star.

!

BNC T-Connector

BNC Terminator

BNC Connector Work Station Work Station

Repeater

Work Station

Work Station

File Server 2 Work Station

File Server 1 Work Station

BNC Terminator

Gambar 2-8Implementasi ethernet dengan thin-coax

Instalasi Kabel EthernetKabel thin-ethernet dibuat dengan kabel coax RG-58. Panjang minimal satu segment adalah 18 inchi. Pada kedua ujung kabel ini dipasangi konektor BNC. Dibutuhkan juga konektor T BNC. Kedua ujung segment kabel harus dipasangi BNC Terminator. Instalasi Kabel Thin-Ethernet satu segmen terdiri dari: 1. kabel koaksial RG-58 2. sepasang konektor BNC untuk menghubungkan sebuah node digunakan BNC T satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC panjang minimum 18 inchi

49

Kabel koaksial RG-58

BNC Connetctor BNC Connetctor BNC T BNC T

BNC Terminator

BNC Terminator

Gambar 2-9Contoh segment kabel thin coax Instalasi Kabel Thick-Ethernet satu segmen terdiri dari: 1. kabel koaksial RG-8 2. sepasang konektor BNC untuk menghubungkan sebuah node digunakan transceiver dan drop cable melalui konektor DB 15 satu segmen harus diakhiri dengan terminator

50

!

Kabel koaksial RG-8

BNC Connetctor

Transceiver

BNC Connetctor

DB 15 ke node

Terminator

Drop Cable

Gambar 2-10Contoh segmen kabel thick-coax Instalasi Kabel Star-Ethernet satu segmen terdiri dari: 1. kabel UTP 2. sepasang konektor RJ-45 atau RJ-11 tidak ada persilangan antar kaki-kaki konektor

Kabel UTP yang digunakan adalah 24 AWG. Dibutuhkan juga konektor RJ-45 dan RJ-45 crimp tool untuk memasangkan kabel ke konektornya. Untuk topologi star dibutuhkan juga consentrator yang berfungsi sebagai pusat perkabelan dan meneruskan paket-paket ethernet ke tujuan yang benar.

51

Kabel UTP

Konektor RJ-45

Gambar 2-11Kabel UTP dan konektornya

Menghubungkan PC ke Jaringan EthernetSetiap PC dihubungkan ke jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface Card yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiber-optic. Hal-hal yang perlu dikonfigurasi pada card adalah: I/O address. Setiap card yang ada pada PC memiliki I/O address yang unik. Tidak boleh ada dua card yang memiliki I/O address yang sama. Address yang aman untuk digunakan : 220 240 280 2A0 2C0 340. IRQ level. Sama halnya dengan I/O address, IRQ level setiap card tidak boleh ada yang sama. Tabel dibawah ini menunjukkan IRQ level mana yang boleh digunakan oleh network interface card:

52

!

Interrupt Level IRQ 2 IRQ 3 IRQ 4 IRQ 5 IRQ 7 IRQ 10 IRQ 11 IRQ 15

Digunakan oleh EGA/VGA card Com 1 Com 2 LPT 2 LPT 1 kosong kosong kosong

Tabel 2-1Daftar IRQ pada PC

Shared Memory (RAM) base address Direct Memory Access (DMA) Channel Output Port. Harus dipilih apakah menggunakan kabel thin coax (BNC), thick coax (AUI), atau UTP.jumper shared memory base address jumper I/O address

UTP out Thick ethernet out jumper IRQ level BNC out

jumper dma channel

Gambar 2-12Network Interface Card dan jumper-jumpernya Biasanya pemilihan I/O address, IRQ level, DMA, shared memory dilakukan dengan memindahkan jumper-jumper yang ada pada card. Penetapan posisi jumper ini harus sesuai 53

dengan petunjuk yang ada pada manual card. Sebagai contoh pada card Compex penetuan I/O address dan IRQ level digambarkan sebagai berikut:

200h 220h 240h 260h 280h 2A0h 2C0h 2E0h

300h 320h 340h 360h 380h 3A0h 3C0h 3E0h

Gambar 2-12Jumper I/O address pada NIC Compex

J6A

J6B IRQ 2 IRQ 3 IRQ 4 IRQ 5 IRQ 7 IRQ 10 IRQ 11 IRQ 15

Gambar 2-13Jumper IRQ level pada NIC Compex

Elemen-Elemen Internetworking54

!

Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga elemen yang berbeda: hubungan data LAN biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private hubungan data WAN umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data public, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM devais penghubung jaringan devais ini secara umum dibagi dalam beberapa katagori: 1. repeater 2. bridge 3. router 4. switch 5. converter Dari kelima katagori devais di atas, lebih mudah menentukan kapan menggunakan repeater, switch, dan konverter dalam situasi internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge merupakan keputusan yang lebih sulit.

RepeaterFasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater. Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya ditentukan oleh implementasi LAN tertentu. Penggunaan repeater antara dua atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protocol Physical layer yang sama antara segmen-segmen kabel tersebut. Sebagai contoh, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2.

Bridge55

Sebuah bridge juga meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain, tetapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN di Data Link layer pada model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap devais yang terhubung dengannya pada tingkat Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge dianggap sebagai satu subnetwork dan alamat Data Link setiap devais harus unik. LAN yang terhubung dengan menggunakan bridge umum disebut sebagai Extended LAN. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi berbeda dan/atau medium access control yang berbeda. Misalnya, bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridge mungkin juga menghubungkan LAN Ethernet dengan LAN token ring, untuk fungsi ini, bridge harus mampu mengatasi perbedaan format paket setiap Data Link. Bridge mampu memisahkan sebagian trafik karena mengimplementasikan mekanisme pemfilteran frame (frame filtering). Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum disebut sebagai store and forward sebab frame yang diterima disimpan sementara di bridge dan kemudian di-forward ke worksation di LAN lain. Walaupun demikian, broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge.

RouterRouter memberikan kemampuan melalukan paket dari satu sistem ke sistem lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya. Router bekerja pada lapisan Network dalam model OSI. Umumnya router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge dan dapat digunakan pada internetwork dengan tingkat kerumitan yang tinggi sekalipun. Router yang saling terhubung dalam internetwork turut serta dalam sistem ke sistem lain. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN (dan extended LAN) sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN lain dalam internetwork. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda. Mirip dengan bridge, router 56 sebuah algoritma terdistribusi untuk menentukan jalur optimum yang dilalui paket yang harus lewat dari satu

!

dapat menghubungkan data link yang berbeda. Seperti contoh, router dapat menghubungkan dua LAN yang berbeda atau untuk menghubungkan data link LAN dengan data link WAN.

SwitchDi samping repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah tipe peralatan switching lain yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Tujuan utama menghubungkan LAN menggunakan repeater dan bridge adalah meningkatkan keleluasaan atas beberapa keterbatasan media komunikasi LAN. Alat penghubung ini mampu menambah jumlah perangkat jaringan yang terhubung dalam LAN. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung dalam sebuah LAN menjadi terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh medium komunikasi jaringan. Salah satu ide penggunaan router adalah mengisolasikan group fisik jaringan dengan yang lain. Penggunaan router cocok pada sistem internetwork dengan kelompok-kelompok kerja yang terletak dalam lokasi yang kecil. Lalu lintas data dalam jaringan kelompok-kelompok kerja ini tentu lebih besar dibandingkan dengan lalu lintas antar kelompok kerja. Dalam kasus kelompok-kelompok kerja yang terletak terpisah secara geografis, penggunaan router tetap tidak dapat mengisolasikan lalu lintas data. Lalu lintas data dalam kelompok kerja yang tinggi akan menyebabkan beban di router tetap tinggi karena lalu lintas tersebut selalu melewati router. Cara mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan beberapa segmen medium tranmisi secara paralel dalam internetwork. Router sendiri tetap dapat digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen tersebut dan tetap mampu mengisolasi trafik antarsegmen. Perangkat network dapat dihubungkan ke medium transmisi yang sesuai atau dengan menggunakan hub yang mengimplementasikan fasilitas switching, seperti module assignment hub, bank assignment hub, dan port assignment hub.

Converter

57

Converter dapat dianggap sebagai tipe devais yang berbeda daripada repeater, bridge, router, atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter (kadang disebut gateway) memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan di atas arsitektur network berbeda dengan sistem tersebut. Converter bekerja pada lapisan Application pada model OSI dan bertugas untuk melalukan paket antar jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Di samping menggunakan converter, metode lain untuk menghubungkan jaringan dengan arsitektur berbeda adalah dengan tunelling. Metode ini membungkus paket -termasuk protokolnya- yang akan dilewatkan pada protokol lain. Pembungkusan ini dilakukan dengan menambahkan header protokol pada paket yang akan dilewatkan. Metode ini dapat dilihat sebagai sebuah arsitektur jaringan yang berjalan di atas arsitektur jaringan yang lain. Perangkat tempat terjadinya proses tunnelling ini disebut sebagai portal

Internetwork heterogenSebuah LAN secara data link sebenarnya dapat terdiri atas beberapa arsitektur jaringan individual yang masing-masing tidak dapat berkomunikasi dengan arsitektur lain. Pada lapisan Data Link NIC di sebuat sistem masih mampu berkomunikasi dengan NIC di sistem lain. Software jaringan yang terletak pada lapisan di atas Data Link hanya akan memperhatikan sistem lain yang kompatibel dengannya dan tidak dapat berkomunikasi dengan sistem yang berjalan dengan software jaringan yang tidak kompatibel dengannya. Fungsi lapisan Transport dan Network pada setiap sistem TCP/IP hanya bisa berkomunikasi dengan sistem TCP/IP lain, NetWare hanya berkomunikasi dengan sistem NetWare lain, begitu pula dengan sistem jaringan lain. LAN seperti ini disebut sebagai LAN heterogen dan internetwork yang menghubungkan LAN-LAN seperti ini disebut sebagai internetwork heterogen. Sebuah sistem dapat saja mempunyai sebuah data link dengan beberapa jenis software (protokol) jaringan pada lapisan atasnya. Dengan cara ini sebuah sistem dapat berkomunikasi dengan beberapa protokol jaringan sehingga misalnya sebuah sistem dapat berkomunikasi 58

!

dengan server TCP/IP dan server NetWare. Tujuan umum dalam dunia jaringan di masa ini adalah agar pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem komputasi lain di internetwork.

Internetwork menggunakan bridgeBridge yang bekerja pada lapisan Data Link mampu menghubungkan LAN-LAN yang berbeda protokol. Bridge tidak akan memeriksa jenis protokol setiap frame yang perlu dilewatkan. Contoh internetwork menggunakan bridge dapat dilihat pada gambar 2-14. Dalam internetwork tersebut setiap sistem TCP/IP dapat berhubungan dengan sistem TCP/IP lain, demikian pula dengan sistem NetWare.

NetWare LAN 1

TCP/IP

TCP/IP Bridge TCP/IP NetWare LAN 3 LAN 2 TCP/IP NetWare TCP/IP TCP/IP TCP/IP

Gambar 2-14Internetwork menggunakan bridge

Keuntungan menggunakan bridge: biaya; bridge adalah perangkat yang cukup sederhana dan umumnya lebih murah daripada router kemudahan penggunaan; bridge umumnya lebih mudah dipasang dan dirawat kinerja; karena bridge cukup sederhana, overhead pemrosesan lebih kecil dan cenderung mampu menangani traffic yang lebih tinggi 59

Kerugian menggunakan bridge volume traffic; bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume traffic total yang relatif rendah broadcast storm; frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN dan ini dapat menyebabkan traffic melebihi kapasitas medium jaringan loop; kesalahan mengkonfigurasi bridge dapat menyebabkan frame berputar melewati bridge tanpa henti alamat yang sama; alamat fisik setiap stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan yang lain nama yang sama; jika nama network yang sama digunakan oleh dua atau lebih user akan menyebabkan traffic yang berlebihan

Internetwork menggunakan routerKeunggulan utama menggunakan bridge dalam membentuk internetwork adalah tidak terlihat oleh fungsi lapisan Transport dan Network. Dari sudut pandang lapisan atas jaringan, extended LAN yang dibangun menggunakan bridge beroperasi sama seperti hubungan data link LAN biasa. Karakteristik seperti ini bisa menjadi kelemahan jika internetwork tumbuh menjadi lebih besar. Extended LAN dapat tumbuh menjadi sangat besar sehingga setiap LAN dapat mengalami saturasi ketika menangani multicast traffic. Dalam hal ini router dapat digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN jika memang diinginkan untuk mengisolasi multicass traffic. Router bekerja pada lapisan Network dan hanya mampu melewatkan paket-paket yang bersesuaian dengan protokol yang diimplementasikan padanya. Untuk router pada internetwork heterogen diperlukan satu buah router untuk setiap jenis protokol pada internetwork tersebut. Contoh internetwork menggunakan router dapat dilihat pada gambar 2-15. Pada internetwork tersebut setiap sistem TCP/IP dapat saling berhubungan dengan sistem lain sedangkan sistem NetWare pada sebuah LAN tidak mampu berhubungan dengan sitem NetWare pada LAN yang lain karena tidak terdapat router NetWare yang 60

!

menghubungkan ketiga LAN di internetwork. Untuk dapat menghubungkan NetWare dalam internetwork ini dapat ditambahkan sebuah router Netware (gambar 2-16).NetWare LAN 1 TCP/IP

TCP/IP

Router TCP/IP TCP/IP

NetWare LAN 3 LAN 2 TCP/IP NetWare TCP/IP TCP/IP TCP/IP

Gambar 2-15Internetwork menggunakan routerNetWare LAN 1 TCP/IP

TCP/IP

Router NetWare Router TCP/IP TCP/IP LAN 3 LAN 2 TCP/IP TCP/IP

NetWare

TCP/IP NetWare TCP/IP

Gambar 2-16Penggunaan router untuk menghubungkan Netware ke internetwork

Keuntungan menggunakan router

61

isolasi traffic broadcast; kemampuan ini memperkecil beban internetwork karena traffic jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja fleksibilitas; router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang dialami jika menggunakan bridge pengaturan prioritas; router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol pengaturan konfigurasi; router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge isolasi masalah; router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi di sebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut pemilihan jalur; router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antara dua sistem.

Kerugian menggunakan router tergantung pada protokol; router yang beroperasi pada lapisan Network OSI hanya mampu melalukan traffic yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja biaya; router umunya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal;; overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga troughput yang dihasilkannya dapat lebih rendah daripada bridge pengalokasian alamat; dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat network pada sistem itu sistem tak terjangkau; penggunaan tabel routing yang tidak dinamik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain

Perencanaan Internetwork TCP/IPDalam perencanaan internetwork TCP/IP, manajer jaringan adalah: 62 Topologi backbone beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

!

Pengalokasian alamat IP Pengaturan routing Penempatan server Penanganan protokol jaringan yang berbeda

Topologi backboneTopologi backbone yang sebaiknya digunakan dalam internetwork yang meliputi sebuah kampus adalah Snow Flakes yaitu topologi yang terdiri dari beberapa buah titik star (gambar 2-17). Kelebihan topologi Snow Flakes : Beban routing terdistribusi lebih baik Pengontrolan dan operasi internetwork terpusat pada titik-titik star tersebut Troubleshooting internetwork lebih mudahDEP-F DEP-B ROUTER DEP-A ROUTER DEP-G

DEP-c ROUTER DEP-E DEP-C DEP-D

Gambar 2-17Snow Flakes Internetwork sebaiknya disusun dalam beberapa tingkat (umumnya dua atau tiga) berdasarkan kondisi workgroup. Misalnya backbone menjadi penghubung antar-departemen, dan jaringan dalam setiap departemen menghubungkan direktorat-direktorat.

63

BACKBONE

Router DEPARTEMEN

Router

Router DIREKTORAT

Router

Workstation

Workstation

SERVER

Gambar 2-18Internetwork disusun dalam bentuk tingkatan-tingkatan

Pengalokasian alamat IPSeorang manajer jaringan harus mengganggap alamat IP sebagai suatu resource yang harus dialokasikan sebaik-baiknya. Setiap stasiun dari internetwork yang terhubung langsung dengan Internet harus memiliki alamat IP yang unik di seluruh Internet. Sebuah organisasi mungkin memperoleh alamat jaringan kelas A, B, atau kelas C, atau bahkan hanya sebagian kecil dari kelas C. Pada internetwork yang memiliki IP terbatas, hal yang umum dilakukan adalah melakukan proxy IP. Internetwork yang terletak di dalam lingkungan proxy wajib memiliki IP yang unik hanya dalam lingkungan proxy tersebut. Cara pengalokasian IP yang baik adalah yang berdasarkan letak geografis. Ini berarti bahwa jaringan yang terletak dekat secara geografis, sebaiknya juga memiliki alamat IP yang dekat. Ini berguna terutama dalam pengaturan routing.

Pengaturan routing

64

!

Routing dalam internetwork sebaiknya menggunakan metode routing dinamik dan hanya menggunakan routing statik pada kondisi yang tidak memungkinkan penggunaan routing dinamik. Keuntungan routing dinamik: route ditentukan oleh setiap router berdasarkan informasi dari router lain dapat beradaptasi terhadap perubahan kondisi internetwork (penambahan jaringan baru, putusnya jaringan) penanganan oleh manusia jauh lebih ringan dibandingkan dengan routing statik

Pada saat ini terdapat dua macam routing dinamik yang biasa digunakan dalam internetwork TCP/IP: RIP (Routing Information Protocol); yang menggunakan algoritma routing Distance Vector OSPF (Open Sortest Path First); yang menggunakan algoritma routing link-state

Penempatan ServerPengertian server yang disebut di sini mengacu kepada mesin-mesin dalam lingkungan internetwork yang ditujukan secara khusus untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh client. Dalam internetwork TCP/IP server-server tersebut digunakan untuk memberi informasi penting bagi internetwork, misalnya DNS server, dan untuk memberikan informasi secara umum, seperti Web server dan News server. Sesuai dengan namanya, server memberi indikasi kemungkinan terjadinya trafik yang lebih tinggi antara server tersebut dengan workstation dibandingkan dengan trafik antar workstation. Penempatan server yang baik dalam internetwork mampu mendistribusikan beban trafik di jaringan. Hal ini terutama berlaku untuk server-server yang dibutuhkan oleh internetwork seperti DNS server. Penempatan server-server seperti Web server dan FTP server juga turut berperan dalam mendistribusikan beban trafik. Menurut penelitian, FTP server yang ditempatkan dengan baik mampu mengurangi trafik yang tidak perlu sampai sebesar 44%. Sifat beban trafik antara DNS server dengan FTP dan Web server berbeda yaitu DNS server sering diakses tetapi memberikan informasi dalam jumlah yang kecil sedangkan walaupun 65

FTP dan Web server diakses relatif tidak sesering DNS server, informasi yang diberikan keduanya jauh lebih besar daripada informasi dari DNS pada setiap kali akses. Praktik yang biasa dilakukan terutama pada DNS server adalah pendistribusian informasi pada dua atau tiga server dalam internetwork yang besar. Dengan praktik seperti ini, setiap query oleh client diajukan kepada server terdekat.

66

!

Penanganan protokol jaringan yang berbedaInternetwork yang ada saat ini tidak semua hanya menggunakan satu protokol jaringan. Terdapat juga lingkungan internetwork yang terdiri dari dua atau lebih protokol seperti protokol TCP/IP dengan IPX/SPX. Pada internetwork TCP/IP yang menggunakan router (TCP/IP), elemen internetwork dengan protokol yang berbeda tersebut hanya mampu berkomunikasi sebatas sampai router saja. Agar elemen ini mampu berkomunikasi dengan elemen yang lain yang terpisah oleh router, biasanya digunakan metoda tunnelling. Dengan tunnelling, elemen-elemen internetwork tersebut dapat berkomunikasi dengan protokolnya di atas protokol TCP/IP.

67

3Sekilas tentang UNIX :Langkah-langkah Instalasi UNIX dan Dasar-dasar Penggunaan Perintah Pada Sistem Operasi UNIX

Pada bab ini akan ditunjukkan cara praktis melakukan instalasi UNIX FreeBSD, serta beberapa perintah dasar sistem operasi UNIX.

68

!

PendahuluanPada Bab ini akan dibahas mengenai cara-cara instalasi FreeBSD pada komputer anda. Mulai dari bagian yang sangat dasar yaitu membuat disket booting untuk instalasi FreeBSD hingga FreeBSD tersebut terbentuk. Untuk instalasi FreeBSD ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu : 1. Instalasi dari CDROM 2. Instalasi dari Floppy Disk 3. Instalasi dari partisi DOS 4. Instalasi dari QIC/SCSI tape 5. Instalasi melalui network Instalasi melalui NFS (Network File System) Instalasi melalui FTP (File Transfer Protocol)

Namun yang diutamakan dibahas pada bab ini adalah instalasi melalui FTP. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi FreeBSD, yaitu : 1. Disket boot untuk instalasi FreeBSD. 2. Komputer dengan RAM minimum 8 MB dan Harddisk minimum 120MB. 3. Sarana jaringan komputer (Ethernet Card, perhatikan Port dan IRQ-nya). 4. Source dari FreeBSD. Catatan : Perhatikan semua jenis perangkat keras yang dapat di-support oleh FreeBSD

Membuat Disket BootDalam membuat disket booting diperlukan sebuah file yang namanya boot.flp. Ambillah file tersebut dari source FreeBSD, misalkan dari CDROM-nya atau ftp ke site di Internet yang menyediakan source dari FreeBSD tersebut. Biasanya file tersebut ada di direktori FreeBSD/2.1.6-RELEASE/floppies. Untuk membuat disket jadi boot FreeBSD dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : Pada sistem DOS 69

Dengan cara ini kita membutuhkan perintah rawrite untuk meng-extract file tersebut :Rawrite boot.flp

Pada sistem FreeBSD Extract-lah file boot.flp tersebut dengan perintah dd, contoh :# dd if=boot.flp of=/dev/fd0

/dev/fd0 menunjukkan floppy drive yang digunakan. Pada FreeBSD, /dev/fd0 menunjukkan drive A dan /dev/fd1 menunjukkan drive B. Catatan : Jika mesin anda hanya memiliki RAM 4 MB gunakan boot4.flp Yang harus anda persiapkan sebelum melakukan instalasi :

Instalasi dari CDROMJika CDROM anda tidak di-support oleh FreeBSD anda dapat melewatkan bagian ini untuk menuju ke bagian instalasi dari partisi DOS. Tidak banyak harus dipersiapkan untuk instalasi dengan cara ini, cukup menjalankan file install.bat yang disediakan pada CDROM atau membuat boot floppy dengan perintah makeflp.bat. Untuk memudahkan semua hal di atas cukup ketikan view, ini akan membawa anda ke menu utility yang membimbing pelaksanaan di atas melalui pilihan-pilihan yang telah disediakan. Catatan : Sebelum melakukan instalasi (sebelum booting) CDROM harus diletakan pada drive-nya sehingga dapat ditemukan oleh FreeBSD pada saat booting.

Instalasi dari FloppyJika anda harus menginstalasi FreeBSD dari floppies baik itu karena terpaksa karena perangkat keras yang tidak di-support atau karena anda senang melakukannya maka harus dipersiapkan floppy disk yang cukup banyak.untuk menyimpan semua file yang ada di direktori bin (binary distribution). Untuk sistem DOS, floppy disk yang akan digunakan benar-benar harus terformat oleh DOS format (anda harus yakin mengenai hal ini). Untuk sistem FreeBSD maka anda harus 70

!

membuat floppy itu bersistem FreeBSD, yaitu dengan perintah disklabel dan newfs, dengan cara :# fdformat -f 1440 fd0.1440 # disklabel -w -r fd0.1440 floppy3 # newfs -t 2 -u 18 -I 65536 /dev/rfd0

Catatan : Gunakan fd0.1200 dan floppy5 untuk floppy 1.2MB

Instalasi dari Partisi DOSUntuk mempersiapkan instalasi dari partisi DOS anda harus meng-copy file dari Source ke direktori dengan nama FREEBSD. Sebagai contoh untuk minimum instalasi dapat dilakukan seperti di bawah iniC:\ MD FREEBSD C:\ XCOPY /S E:\DISTS\BIN C:\FREEBSD\BIN

Asumsi : C: adalah Harddisk dan E: adalah CDROM

Instalasi dari QIC/SCSI TapeCara yang dilakukan hampir sama dengan instalasi dengan CDROM, hanya mesti diingat bahwa tape harus berada dalam drive-nya sebelum dilakukan booting. Jika hal tersebut dilakukan akan menyebabkan tape tersebut gagal ditemukan oleh FreeBSD pada saat probing

Instalasi dari JaringanAnda dapat melakukan instalasi melalui jaringan dengan tiga tipe koneksi yaitu : 1. Serial port : SLIP / PPP 2. Parallel port : PLIP (menggunakan laplink) 3. Ethernet : Standar ethernet yang dapat dikenali oleh FreeBSD Pilihan terbaik dari semua di atas adalah ethernet adapter dan men-support ethernet card yang umum digunakan. Untuk hal di atas maka anda perlu untuk menentukan IP address, 71

masking, gateway (IP ISP, jika anda menggunakan PPP) yang digunakan disamping nama komputer.

Instalasi melalui FTPUntuk instalasi ini maka anda perlu untuk menentukan FTP Server yang menyediakan fasilitas ini. Sebagai contoh : ftp.itb.ac.id, ftp.jp.freebsd.org, atau ftp.freebsd.org. Ada dua jenis ftp yang dapat dilakukan yaitu : 1. FTP aktif Adalah ftp tanpa melalui firewall 2. FTP pasif Jenis ini memperbolehkan user melewati firewall yang tidak menutup koneksi pada beberapa port address

Instalasi FreeBSD (FTP)Boot-lah komputer anda dengan disket booting yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat booting ini akan terlihat bahwa FreeBSD akan memeriksa semua perangkat keras yang terpasang pada komputer anda. Perhatikanlah semua perangkat keras yang terdeteksi, terutama perangkat keras yang penting seperti ethernet card dan harddisk. Jika pada saat booting ada beberapa perangkat yang akan digunakan tapi tidak terdeteksi, maka ulangi lagi proses instalasi dengan memberikan option -c pada saat booting.Boot : -c

Gunakan perintah visual untuk mengkonfigurasi perangkat keras yang terpasangconfig# visual

Tampilannya akan seperti berikut :

72

!

Untuk mengatur perangkat keras yang digunakan arahkan pointer keyboard anda pada perangkat tersebut dan tekanlah enter. Keluarlah dari menu untuk probing dari perangkat keras yang terpasang (sekali lagi perhatikan perangkat yang terdeteksi). Selanjutnya anda akan dihadapkan pada menu instalasi seperti di bawah ini :

73

Menu Doc berisi beberapa dokumen yang berhubungan dengan FreeBSD, Perangkat keras, dan proses instalasi. Untuk memahami lebih lanjut mengenai langkah-langkah untuk instalasi atau segala hal yang berhubungan dengan FreeBSD anda dapat membacanya di sini. Pilihlah salah satu menu dari Novice, Express, atau Custom untuk memulai instalasi. Menu Novice dipilih untuk beginer, Menu Express untuk instalasi dengan konfigurasi minimum dengan menggunakan harga default yang disediakan FreeBSD. Untuk mengatur proses instalasi yang sesuai dengan keinginan sendiri maka dapat dipilih menu Custom. Di sini kita akan memilih menu Custom.

74

!

Pilih menu Partition untuk menentukan besarnya partisi yang akan digunakan untuk FreeBSD. A untuk menjadikan semua bagian sebagai partisi FreeBSD, C untuk membuat partisi yang baru. Buat partisi FreeBSD agar bootable dengan S.

75

Pilih Menu Label untuk memberi nama atau label pada partisi. Tekan A untuk nilai default FreeBSD. Tekan C jika ingin menentukan sendiri. Ada beberapa label diharuskan ada yaitu : / dan /usr, sedangkan sisanya terserah, umumnya dibuat sebagai /data.

Pilih Menu Distribution untuk menentukan paket distribusi yang akan diinstall pada komputer. Pilihlah menu yang sesuai dengan kebutuhan.

76

!

Selanjutnya pilih menu Media. Di sini akan ditentukan melalui media apa instalasi akan dilakukan, Pilihlah media yang diinginkan. Pada saat sekarang akan digunakan media FTP untuk instalasi.

Pilih site di Internet yang menyediakan Source FreeBSD. Pilih Other jika ada alamat lainnya yang lebih dekat namun tidak terdapat dalam daftar, sertakan pula letak direktori dari Source tersebut. sebagai contoh ftp.itb.ac.id dengan letak direktori di pub/FreeBSD/2.1.5RELEASE. Maka tulislah dengan ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/2.1.5-RELEASE.

77

Isilah beberapa option yang harus diisi di menu selanjutnya seperti nama komputer, domain, IP address dari Gateway, Name Server, dan komputer itu sendiri, serta netmasknya. Pilih interface yang akan digunakan untuk instalasi, misal ed0 Jika sudah yakin dengan apa yang telah dilakukan maka pilihlah Commit. Selanjutnya proses instalasi akan dilakukan. Jika telah selesai maka rebootlah komputer tersebut. Mesin FreeBSD siap untuk dijalankan.

Memulai dan Mengakhiri FreeBSDPada saat akan memulai FreeBSD anda akan dihadapkan dengan login dan password. Tulislah identitas dan password yang sesuai. Bila ini berhasil maka anda sudah masuk ke dalam sistem dan bisa mulai bekerja dengannya.

78

!

Jika anda telah selesai bekerja dan akan keluar dari sistem dapat menggunakan perintah

logout (keluar login), exit ( keluar shell) atau ^D.Sebagian besar dari UNIX adalah Operating System yang sensitif, karenanya sangat dihindari mematikan mesin secara langsung terutama pada saat beban trafik sedang besar karena dapat merusak perangkat keras. Untuk mematikan mesin gunakan dengan perintah shutdown. shutdown [-] [-hkrn] time [warning-message...] Untuk melihat fungsi dari suatu perintah dan option-optionnya dapat digunakan perintah manman

sebagai contoh,man shutdown

Ini akan menghasilkan seperti di bawah ini :

Perintah-Perintah Dasar Utility System dan Regular Expression79

Klasifikasi perintah Unix kedalam grup grup tertentu bisa berbeda beda, karena Unix merupakan sistem yang besar. Klasifikasi dalam diskusi kita dimaksudkan untuk menampung perintah perintah lain yang akan kita gunakan, tapi tidak dibahas secara khusus. Beberapa contoh perintah dasar (bagian ini bisa dilewati untuk anda yang sudah familiar dengan perintah perintah tersebut): date, who, echo [teks], pwd, ls, cd, cp, cat, mv, rm, mkdir Kemudian perintah perintah yang sering digunakan sebagai utility-system , misalnya: passwd, adduser, mail, finger, write, wall, ps, kill , nohup , nice , time , stty, tty, dan lain-lain. (beberapa perintah diatas baru dapat dijalankan bila kita mengetahui argumennya, dan jelas memerlukan perintah yang lain, untuk praktikum silahkan coba yang disarankan oleh tutor anda). Untuk sintax yang lengkap silahkan buka manual di mesin anda.

Regular expressionAdalah suatu cara untuk menunjuk pada pola karakter umum. Karakter yang biasa digunakan dapat dilihat pada tabel perintah vi dibawah. % grep ^set .login % grep ^set$ .login

Redirection dan Pipes (filter)Karena eratnya kaitan bahasa C dengan Unix, hampir setiap command di Unix yang membutuhkan masukan dan keluaran, mengenal suatu standard input (stdin), standar output (stdout), dan standar error (stderr). Tapi biasanya perintah perintah tersebut mempunyai stdin,stdout, atau stderr default, yang dieksekusi jika kita tidak mengeset mereka. Jadi sederhananya Redirection dan Pipes adalah proses pengalihan stream data ini ke/dari tempat yang dikehendaki. Berikut contoh yang sederhana: % ls -l > isi.direktori % more .login > login.doc 80

!

% cat .profile >> login.doc % ps -ax|grep ftp % cat < .cshrc > cshrc.txt % cat .cshrc .login > info % cat info cshrc.txt > anu

Operasi File dan DirektoriBerikut akan kita ulang operasi dasar dalam Unix untuk file dan direktori.Perlu dicatat bahwa dalam Unix 'file' menunjuk pada sembarang sumber input atau target output, tidak hanya pada sebuah tempat penyimpanan data. Unix mempunyai tiga bentuk file : file biasa, direktori, dan file khusus. Dalam Unix, piranti fisik direpresentasikan oleh file-file khusus. Direktori merupakan file yang menunjuk kesejumlah file lainnya. Sedangkan file biasa berisi data, bisa berbentuk teks ataupun binary. Menampilkan file dalam suatu direktori : ls [-adglrsCFR1] [name] perintah perintah berikut dapat anda coba: % ls / % ls /etc % ls .. % ls % ls ../.. % ls |wc -l % ls -C % ls -1 % ls -r % ls -F % ls -R ~ % ls -s % ls h* % ls h h1 h2 81

% ls -s /bin/[a-z][a-z] /usr/bin/[a-z][a-z] % ls /usr/{user1,user2.tln} % ls -a % ls -l % ls -l info;date Menampilkan isi file cat Menampilkan isi file layar per layar more Membuat direktori mkdir Mengkopi file cp [-ip] file1 file2 cp [-ip] file... direktori cp -r [-ip] direktori1... direktori2 % more .cshrc > data % cp data extra % cp /etc/passwd ~/pword % cp -i data extra % cp data1 data2 data3 backups % cp data[123] backups % cp data* backups % cp d* backups % cp -r essays backups Memindahkan file mv [-if] file... direktori 82

!

mv [-if] oldname newname % mv data archive % mv data1 data2 data3 archive % mv -i data archive % mv memo important % mv memo archive/important Menghapus File rm [-fir] file... Menghapus direktori rmdir % mkdir data % rm data % rm ~/memo % rm bin/spacewar % rm data[123] % rm * % rm -i data* % rm -f data.important % rm -r extra % rm -r * % rm -ir extra % rm -fr extra % rm -fr ~/extra % rm -fr ~ /extra % rm -fr / Mode file chmod mode file...

83

% chmod 644 memo1 memo2 memo3 % chmod 755 spacewar % chmod 600 homework.text % chmod 700 homework.program Beberapa perintah lain yang masih berkaitan dengan operasi file, yang sebaiknya anda buka di online manual adalah du,quota,alias,umask, dan ln

Text Editor : viPerintah perintah vi sangat banyak jumlahnya. Untuk melakukan sesuatu dengan vi, selalu terdapat jalan alternatif untuk merepresentasikan tugas yang sama. Dalam konteks ini, kita akan membahas vi secara garis besar saja. vi mempunyai dua mode, mode perintah (command mode) dan mode sisip (insert mode). Pada waktu kita berada pada command mode, semua tombol yang kita tekan akan diintepretasikan sebagai suatu perintah. Jadi ketikan kita tidak akan dianggap sebagai tulisan. Sedadangkan jika kita berada pada insert mode, kita hanya dapat melakukan satu hal saja, yaitu mengetik tulisan kita. Kita tidak dapat menghapus kata atau baris, menggerakkan kursor keatas atau kebawah, dsb. Untuk masuk ke masing masing mode dapat dilakukan dengan menekan tombol Esc (ke command mode) dan i ( ke insert mode). Pertama yang perlu diingat adalah cara keluar dari vi, yaitu dengan perintah .

84

!

Memulai vivi file vi -R file viewfile memulai vi, mengedit file yang diberikan memulai vi, mengedit file yang diberikan, read only memulai vi, mengedit file yang d