Upload
others
View
7
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGEMBANGAN REINFORCEMENT KEAKSARAAN AWAL
MELALUI MEDIA PERMAINAN PLASTISIN PADA SISWA
KELOMPOK B2 DIRA AL-AMIN II KUMPULREJO
KEC.ARGOMULYO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
ANNISA NUR HIDAYAH
NIM: 116-14-006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
2
3
4
5
6
MOTTO
Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam
hal : cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal
dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru dan
dalam waktu yang lama (Ali bin Abi Thalib)
7
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku yang telah melahirkan, mendidik, serta memberikan
dorongan baik materiil maupun spiritual serta kakakku yang selalu
mensupport dan mendoakan kebaikan untukku.
2. Dosen-dosen tercinta Ibu Asdiqoh dan Bp. Agung yang telah menemani saya
selama saya berproses belajar dan menyelesaikan skripsi.
3. Kepada dosen pebimbingku Ibu Urifatun anis yang sabar menghadapi saya
dan membantu saya selama berproses skripsi sampai selesai.
4. Sahabat-sahabatku PIAUD : Lenny, Maulina, Uswatun, Putri, Indah, Mami
Asih, Datur, Winda, Rusdiana, dan teman-teman yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam skripsi ini.
5. Guru-guru Ra Al-Amin II : Bu Zak, Bu Sri, Bu Datur, Bu Nina yang telah
membantu saya dan mendukung saya dalam hal materiil maupun semangat
dalam perjalanan menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman KKN : Ulin, Ni’am, Akbar, Mifta, Rima, Eva, Marinda, Tantri
yang telah mendukung dalam hal materiil maupun semangat dalam perjalanan
menyelesaikan skripsi.
7. Kepada sahabatku Pita, Ainy, Nafi’in, Suliz, Mas Andri, Rizka, Arif Fatkhur
yang telah mendukung serta membantu dalam hal materiil maupun semangat
dalam perjalanan menyelesaikan skripsi ini.
8. Almamater tercinta IAIN Salatiga.
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan taufiqNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kitaNabi
Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“PENGEMBANGAN REINFORCEMENT KEAKSARAAN AWAL
MELALUI MEDIA PERMAINAN PLASTISIN PADA SISWA
KELOMPOK B2 DI RA AL-AMIN II KUMPULREJO KEC.ARGOMULYO
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga dan
Dosen Pembimbingku yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar
meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberikan
bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses
penyusunan dan penulisan sehingga terselesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi
Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis dan pelayanan sehingga studi ini dapat
selesai.
9
5. Ibu Zakiyah, S.PdI selaku Kepala Sekolah beserta keluarga besar RA AL-
AMIN II Salatiga yang telah berkenan membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempunaan. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi penulis pada khususnys maupun pembaca pada
umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia
pendidikan.
Salatiga, 14 Januari 2018
Penulis
Annisa Nur Hidayah
116 14 006
10
ABSTRAK
Hidayah, Annisa 2018.Pengembangan Reinforcement Keaksaraan Awal Melalui
Media Permainan Plastisin Pada Siswa Kelompok B2 di
RA AL-AMIN II Kumpulrejo Kec. Argomulyo Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga,
Pembimbing Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I.
Kata Kunci : Reinforcement Keaksaraan awal, Media permainan plastisin,
Anak usia dini.
Salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangkan sejak usia dini
adalah aspek perkembangan bahasa. Aspek perkembangan bahasa menurut
permendiknas nomor 58 tahun 2009 mencakup indikator menerima bahasa,
mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Bahasa menjadi sarana bagi anak dalam
mengembangkan baca dan tulis atau keaksaraan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media permainan
plastisin di kelompok B2 RA Al-Amin II Salatiga. Subjek dalam penelitian ini
adalah anak usia dini 5-6 tahun di kelas B2 RA Al-Amin II Salatiga yang
berjumlah 17 anak, 8 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas,dengan langkah-
langkah pada penelitian tindakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan melakukan refleksi terhadap hasil akhir kegiatan. Teknik
pengumpulan data meliputi metode tes belajar, metode observasi, metode
dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus masing-masing 2 kali
pertemuan.
Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. Teknik analisis data diperoleh dengan cara mengisi angket dari
pengamatan berupa catatan lapangan dan dokumentasi. Peneliti dalam pengolahan
data berkolaborasi dengan teman sejawat dalam mengisi lembar angket yang telah
disediakan dalam setiap pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
peningkatan penguasaan keaksaraan dengan media permainan plastisin
dikelompok B2
RA Al-Amin II Salatiga. Pada Pra Siklus penguasaan aksara anak
masih belum berkembang dengan persentase (38%). Pada siklus 1 diperoleh hasil
anak mulai berkembang dengan persentase (46%), dan Siklus II melebihi kriteria
ketuntasan anak berkembang sangat baik (86%) yang artinya memenuhi kriteria
ketuntasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan reinforcement
keaksaraan awal anak usia dini dengan media permainan plastisin di kelompok B2
di Ra Al-Amin II Salatiga mengalami peningkatan yang sangat baik.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR LOGO IAIN .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
12
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Manfaaat Penelitian ...................................................................... 7
E. Hipotesis Tindakandan Indikator Keberhasilan ........................... 8
F. Penegasan Istilah .......................................................................... 10
G. Metode Penelitian......................................................................... 11
H. Sistematika PenulisanSkripsi ....................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................. 18
1. Reinforcement .......................................................................... 18
a. Pengertian Reinforcement ............................................... 18
b. Manfaat Reinforcement .................................................... 19
c. Tujuan Reinforcement ..................................................... 20
d. Faktor Keberhasilan Reinforcement ................................. 22
2. Keaksaraan Awal ................................................................... 24
a. Pengertian Keaksaraan Awal ....................................... 24
b. Menulis ........................................................................... 25
c. Membaca ........................................................................ 25
d. Berhitung ........................................................................ 26
3. Media Permainan Plastisin ..................................................... 26
a. Media Bermain atau Permainan ..................................... 26
b. Manfaat Bermain ............................................................ 28
c. Pengertian Media Permainan Plastisisin ........................ 31
d. Sejarah Permainan Plastisin ........................................... 31
e. Langkah Pembelajaran Menggunakan Plastisin ............. 32
f. Keunggulan dan Kelemahan Plastisin ............................ 34
g. Media Permainan Plastisin ............................................. 35
B. Kajian Pustaka .............................................................................. 36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 38
B. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus ............................... 48
13
C. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I .................................. 49
D. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II ................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus .................................................................... 61
B. Pembahasan ................................................................................. 94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 96
B. Saran ............................................................................................ 96
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup Penulis
14
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penilaian Indikator Keberhasilan .............................................. 10
Tabel 3.1 Tabel Sarana dan Prasarana ....................................................... 42
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa .................................................................... 43
Tabel 3.3 Daftar Nama Guru ..................................................................... 44
Tabel 3.4 Ketentuan Pemberian nilai Lembar Kerja Anak......................... 61
Tabel 3.5 Indikator yang Diamati Tiap Siklus ........................................... 62
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Pra Siklus .......................................................... 64
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Pada Pra Siklus ................................... 71
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus I .............................................................. 74
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Pada Siklus I ....................................... 81
Tabel 4.5Hasil Penilaian Guru Pada Siklus II ........................................... 84
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Pada Siklus II ...................................... 91
Tabel 4.6 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai Presentase ...... 94
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tidakan Kelas ............................................. 12
Gambar 3.1 Struktur Organisasi .................................................................. 45
Gambar 3.2 Diagram Peningkatan Reinforcement Keaksaraan Awal Siklus I
.................................................................................................................... 80
Gambar 3.3 Diagram Peningkatan Reinforcement Keaksaraan Awal Siklus II
.................................................................................................................... 91
Gambar 3.4 Diagram Peningkatan. Keseluruhan ....................................... 94
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 2 Huruf Abjad dan Nama-nama Teman Sebangku
Lampiran 3 RPPH
Lampiran 4 SKK
Lampiran 5 Surat Pengajuan Pembimbing Surat
Lampiran 6 Surat Permohonan ijin Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 8 Ijazah
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan yang merupakan suata upaya pembinaan yang di tujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di lakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang di selenggarakan pada jalur formal,
non formal, dan informal.(Maimunah Hasan,2009:56)
Pada awalnyareinforcement keaksaraan awal anak di mulai dengan huruf
awal yaitu “A”.Pengenalan ini dilakukan oleh anak usia 1-2tahun. Setelah itu
mengenal huruf awal sudah berkembang lebih baik lagi, tidak mengenal huruf
awal saja, juga mengenal huruf vokal (A,I,U,E,O) dan anak tidak hanya
mengenal huruf vokal saja tetapi juga mengenal huruf konsonan(
B,C,D,F,G,H,J,K,L,M,N,P,Q,R,S,T,V,W,X,Y,Z ).
Dahulu orang beranggapan bahwa anak belajar mengenal keaksaraan awal
jika anak sudah bisa menulis. Anggapan tersebut ternyata tidak benar, anak
mulai belajar mengenal keaksaraan awalsebelum anak dapat menulis. Anak
usia 12-14 bulan akan membuat coretan jika di berikan kepadanya kertas dan
18
alat tulis. Pada usia 18 bulan, anak mulai membuat huruf-huruf yang mudah
di tulis. Misalnya, ia membuat coretan di dinding rumah. Kegiatan tersebut
terus berlangsung dan semakin jelas perbedaan menggambar dan menulis.
Jika dibimbing dengan baik, pada usia 30 bulan (2,5 tahun) anak sudah bisa
menulis namanya sendiri. Di samping itu,kebiasaan menulis anak yang ia
lihat pada ayah-ibunya dan orang dewasa juga memberi inspirasi menulis
bagi anak.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karasteristik tersendirisesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6
tahun) merupakan masa ke emasan (golden age) yang pada masa ini stimulasi
seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan
selanjutnya. Sebagai orang tua maupun guru harus bisa memberikan stimulasi
serta menciptakan lingkungan positif karena anak akan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan lingkungannya.
Rasulullah SAW, bersabda:
عليو و سلم : ما من مى لى د الا يى لد على ا عن ابى بردة قا ل : قل رسىل الله صلى الله
سا نو )متفق عليو( را نو او يمج لفطر ة فا بىاه يهى دا نو او ينص
“Dari Abu Burda r.a, berkata, Rasulullah SAW bersabda tidaklah
dilahirkan seorang anak melainkan atas dasar fitrah, maka orang
tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani atau
Majusi”( Razah & Rais, 1980: 226)
19
Perlu di sadari bahwa masa ini adalah masa terpenting dalam rentang
kehidupan seorang anak.(Maimunah Hasan, 2009:50)
Anak usia TK dapat menyebutkan beberapa kata yang dikenalnya.
Selain dapat menuliskan kata-kata menurut bunyi yang di dengar, anak
usia TK juga mengembangkan bank kata-kata dalam fikirannya. Kata-kata
ini mungkin meliputi nama teman-teman dan anggota
keluarga.Menuliskan kata-kata ini berkali-kali dengan cara yang benar
dapat membuat anak mampu membacanya kembali.
Berdasarkan tahapan perkembangan bermain di atas, anak usia 5-6
tahun yang menjadi subjek dalam penelitian ini sudah mampu bermain
fungsional, bermain membangun dan bermain pura-pura. Dalam
permainan plastisin, anak mampu membentuk dan berpura-pura
membentuk sesuatu.
Permainan atau bermain adalah kegiatan yang sangat
menyenangkan bagi anak sebelum permainan plastisin, kemampuan
reinforcement keaksaraan awal anak belum berkembang dengan baik.
Namun setelah penerapan permainan plastisin kemampuan mengenal
keaksaraan awal pada anak menjadi lebih meningkat, karena sebagian
besar anak tertarik dengan permainan plastisin. Melalui bermain, secara
tidak langsung anak di latih untuk kelenturan jari yang dapat menstimulasi
kemampuan mengenal keaksaraan awalnya.
20
Dalam proses kegiatan pembelajaran menunjukkan program
kegiatan masih kurang menciptakan suasana yang menyenangkan dan
menarik bagi anak. Pembelajaran yang di selenggarakan masih bersifat
konvensional dan kegiatan yang di berikan oleh guru kurang bervariasi.
Hal ini di karenakan guru kurang menstimulus anak untuk mencoba
sendiri dan melakukan hal-hal yang menarik. Guru kurang menyediakan
fasilitas pendidikan yang lebih baik lagi sehingga dapat menstimulus anak
untuk meningkatkan kemampuan mengenal keaksaraan awal. Kegiatan
guru pun terkadang hanya bersifat satu arah dengan demikian pelaksanaan
proses pembelajaran belum berorientasi pada anak, selain itu prinsip
“belajar sambil bermain” dalam setiap kegiatan pembelajaran terabaikan,
sehingga perkembangan kemampuan reinforcement keaksaran awal.
Kurang berkembang dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, guru perlu
melakukan perubahan cara mendidik anak. Guru dapat menciptakan
kegiatan belajar yang berorientasi pada anak dan sesuai dengan prinsip
belajar sambil bermain, kegiatan tersebut dapat mengembangkan seluruh
potensi anak, sekaligus dapat mengembangkan reinforcement keaksaraan
awal.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
untuk mengembangkan reinforcement keaksaraan awal melalui media
permainan plastisin pada anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan
tahapan anak atau sesuai dengan tahap berpikir anak. Tahap mengenal
huruf abjad dimulai dari mengenalkan huruf-huruf yang sederhana
21
terlebih dahulu dilanjutkan dengan mengenalkan huruf abjad melalui
pemberian stimulus serta bimbingan yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di RA Al-Amin II yang
beralamat di dusun Ngronggo Kumpulrejo Salatiga pada 17 juli 2018,
dengan jumlah seluruh siswa kelas B.2 ada 17 siswa, dengan perbandingan
8siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Berdasarkan jumlah siswa tersebut reinforcement keaksaraan awal
masih minim, karena adanya beberapa faktor yaitu usia anak, ada yang 5
tahun dan ada yang sudah 6 tahun. Dalam proses pembelajaran guru sudah
menggunakan sarana dan media untuk mendukung proses pembelajaran,
namun hasilnya dalamreinforcement keaksaraan awal masih sangat
kurang, rata-rata anak sudah hafal huruf abjad namun belum mengetahui
hurufnya, saat diminta untuk menuliskan huruf A-Z ada beberapa anak
yang masih diam, selain itu antusias anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sudah mulai muncul namun kadang anak bosan dengan
pembelajaran yang monoton, media serta teknik yang digunakan belum
bisa membuat anak aktif dalam pembelajaran, perhatian anak mudah
terpecah dan lebih sering banyak bercanda dengan teman-temannya.
22
Untuk itu diperlukan adanya cara-cara baru yang lebih menarik dan
efektif untuk digunakan dalam pengembangan reinforcement keaksaraan
awal pada anak, salah satunya yaitu dengan mengajak anak belajar sambil
bermain.
Untuk itu penulis mengkaji persoalan tersebut di atas secara kritis dan
analitis, melalui penelitian yang berjudul:
“Mengembangan reinforcement keaksaraan awal melalui media
permainan plastisin pada siswa kelompok B.2 di RA al-Amin II
Kumpulrejo Kec.Argomulyo Salatiga tahun pelajaran 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian diatas maka yang menjadi rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
“Apakah melalui media permainan plastisin dapat mengembangkan
reinforcement keaksaraan awal pada siswa kelompok B.2 di RA AL-
AMIN II Kumpulrejo Kec.Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019”
C. Tujuan Penelitian
Searah dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut :
untuk mengetahui penggunaan media plastisin dapat
mengembangkan reinforcement keaksaraanawal anak didik pada siswa
23
kelompok B.2 di RA AL-AMIN II Kumpulrejo Kec.Argomulyo Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019”
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau pengaruh
terhadap peneliti dan yang hendak diteliti:
1. Manfaatteoritis
Dari hasil penelitian di harapkan dapat memberikan
kontribusi positif dalam memperkaya khazanah keilmuan, khususnya
dalam bidang pendidikan anak usia dini di IAIN Salatiga terkait
reinforcement keaksaraan awal bagi anak didik.
2. Manfaat praktis
a. Membantu meningkatkan perkembangan motorik halus anak
b. Meningkatkan minat belajar anak dengan adanya penggunaan
media dalam pembelajaran
c. Meningkatkan eksplorasi anak
d. Mengembangkan kualitas pemahaman anak dalam pembelajaran
dengan adanya media pembelajaran.
e. Menginspirasi para guru untuk berinovasi pembelajaran
menggunakan media.
f. Memberikan inovasi guru untuk mengaplikasikan media
plastisin dalam pembelajaran.
24
g. Sebagai masukan bagi sekolah untuk dapat menerapkan
reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan
plastisin.
h. Dapat membantu sekolah dalam mengatasi masalah
perkembangan fisik motorik halus.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Menurut (Bambang Dwiloka,2012:29) menyatakan bahwa hipotesis
penelitian merupakan anggapan sementara yang harus di buktikan
kebenarannya melalui penelitian. Adapun hipotesis yang peneliti
ajukan dalam penelitian ini yaitu :
“Permainan media plastisin dapat mengembangkan reinforcement
keaksaraan awal pada anak usia dini di RA AL-AMIN II Kumpulrejo
Kec.Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.”
Indikator keberhasilan dalam mengembangkan reinforcement
keaksaraan awal melalui permainan media plastisin pada anak usia
dini di RA AL-AMIN II yakni :
1. Secara individual bila siswa mampu berkembang sesuai harapan
(BSH)
2. Secara klasikal bila siswa mampu berkembang sangat baik (BSB)
25
Penilaian dalam setiap indikatornya adalah dengan simbol bintang dan
skornya disesuaikan dengan kriteria atau ketentuannya, tabel sebagai
berikut :
Simbol
Bintang
Skor/Nilai Kategori Kriteria/Ketentuan
1 Belum Muncul
(BM)
Jika anak mencoba,
kurang tepat atau
anak tidak mau
mencoba.
2 Mulai Muncul
(MM)
Jika anak bisa
dengan bantuan
meniru teman.
3 Berkembang
Sesuai Harapan
(BSH)
Jika anak bisa
dengan bantuan
awalan.
4 Berkembang
Sangat Baik
(BSB)
Jika anak bisa
tanpa bantuan.
Tabel 1.1 Penilaian Indikator Keberhasilan
26
F. Penegasan Istilah
1. Reinforcement
Reinforcement berasal dari kata reinforc ( memperkuat ) dan ment
yang berarti penguatan suatu reaksi, dengan jalan menambah suatu
peningkatan kekuatan kebiasaan.
Penguatan ( reinforcement ) adalah proses, cara, perbuatan menguati
atau menguatkan (KBBI, 2007: 1180).
2. Keaksaraan awal
Keaksaraan awal adalah pengetahuan dasar dan ketrampilan yang di
perlukan semua warga negara dan menjadi salah satu fondasibagi
penguasaan kecakapan-kecakapan hidup yang lain. ( Idad Suhada,
2016:78 )
3. Permainan plastisin
Permainan plastisin adalah sebuah permainan yang di rancang khusus
untuk meningkatkan kreativitas dan mengembangkan kemampuan
motorik halus anak yang berusia 5-6 tahun. ( Badru aman, 2013:86 )
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian
tindakan kelas. Menurut ( Arikunto, 2014) penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
27
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian
tindakan kelas dilakukan karena peneliti ikut terlibat langsung dalam
penelitian. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi anak didik dijadikan
objek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah
sebagai populasi yang di teliti. ( Arikunto, 2014 )
Menjabarkan tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas yang
pada umumnya tiap siklus terdiri dari 4 komponen yaitu :
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Adapun model dalam tahapan-tahapan ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2014)
28
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas TK B2 di RA AL-AMIN
II, yang beralamatkan di Desa Ngronggo Kelurahan Kumpulrejo
Kecamatan Argomulyo yang berjumlah TK B.2 17 anak, yang
terdiridari 8 laki-lakidan 9 perempuan.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)
secara rinci adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyusun konsep pembelajaran dengan menerapkan media
plastisin dalam kegiatan reinforcement keaksaraan awal secara
bertahap yaitu pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian (RPPH) dalam kegiatan inti pembelajaran.
2) Menyiapkan perangkat dan media sebagai pelengkap yang akan
digunakan pada penelitian.
3) Menyiapkan lembar evaluasi untuk membuat tulisan nama
sendiri dengan lengkap yang akan dijadikan data untuk di
analisis lebih lanjut.
4) Membuat simulasi perbaikan.
b. Pelaksanaan tindakan
Merupakan pelaksanaan rancangan mengenai tindakan di
kelas berupa media plastisin dalam kegiatan reinforcement
29
keaksaraan awal sesuai dengan konsep pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
c. Observasi
Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis
untuk ditindak lanjuti.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan kajian terhadap hal-hal
yang telah dilakukan. Setelah diketahui letak keberhasilan dan
keterlambatan yang dilaksanakan selanjutnya peneliti memperbaiki
kelemahan siklus I untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.
4. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang objektif, autentik serta valid peneliti
menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a. Metode Tes Hasil Belajar
Metode ini diambil dengan melakukan pengamatan
dalamreinforcement keaksaraan awal meningkatkan
permulaan dalam menjiplak kata, meniru kata, menulis kata
dengan di dekte pada Anak Usia Dini dengan ringan melalui
permainan media plastisin.
30
b. Metode Observasi
Metode ini di ambil dengan melakukan pengamatan dan
pencacatan dengan siswa dengan sistematis mengenai
fenomena-fenomena yang diselidiki, tentunya dipandu
dengan lembaran pengamat.
c. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan sebagai pelengkap dalam
pengumpulan data. Penerimaan metode ini digunakan untuk
pengumpulan data yang berupa arsip, daftar siswa dan guru,
laporan akhir semester, sejarah berdirinya sekolah, struktur
organisasi sekolah.
5. Instrumen Tindakan Kelas meliputi:
Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam
penelitian tindakan kelas adalah:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),yaitu
seperangkat pembelajaran yang di gunakan sebagai pedoman
guru dalam mengajar dan menyusun kegiatan tiap putaran.
b. Lembar evaluasi menulis nama sendiri dengan lengkap, yaitu
berupa perangkat yang di gunakan sebagai pedoman guru untuk
hasil evaluasi reinforcement keaksaraan awal.
c. Lembar Observasi, yaitu lembar yang di gunakan untuk
mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung.
31
6. Analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
mana yang penting dan mana yang harus di pelajari dan membuat
kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain. (Arikunto, 2008:128)
Analisis data dilakukan dengan menyertakan analisis yang
bersifat deskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang
diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul
kemudian diklasifikasikan kedalam dua kelompok data yaitu
kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kulitatif yang
dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan merupakan kerangka-kerangka
skripsi yang dimaksudkan untuk memberi petunjuk mengenai
pokok-pokok permasalahan yang akan ditulis dalam skripsi. Dalam
menyusun skripsi ini, dibagi dalam beberapa bab, dimana setiap
bab tersebut masih dibagi dalam beberapa sub bab, dan dimana
antara bab I dengan bab lainnya saling berkaitan.
Hal ini penulis maksudkan agar pembaca lebih mudah memahami
skripsi ini. Dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
32
Bab I Pendahuluan, berisi Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, metode penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II LandasanTeori, berisi tentang Pengertian
reinforcement keaksaraan awal, Media permainan plastisin dalam
reinforcement keaksaraan awal, KajianPustaka.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang gambaran
umum lokasi, subjek penelitian, deskripsi penelitian pelaksanaan
pra siklus, deskripsi penelitian pelaksanaan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan, berisi tentang
deskripsi persiklus dan pembahasan.
BAB V Penutup, berisi kesimpulan dan saran. Bagian akhir
dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
riwayat hidup penulis.
33
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Reinforcement
a. PengertianReinforcement
1) Reinforcement berasal dari kata reinforc ( memperkuat ) danment
yang berarti penguatan suatu reaksi, dengan jalan menambah suatu
peningkatan kekuatan kebiasaan. Penguatan ( reinforcement )
adalah proses, perbuatan menguati atau menguatkan ( KBBI, 2007:
1180 ).
2) Reinforcement adalah suatu proses mengulang-ngulang menghafal
huruf baik dengan cara melihat bentuk hurufnya maupun dengan
cara mengingat, sehingga huruf-huruf tersebut dapat melekat pada
ingatan dan dapat ditulis atau diulang kembali tanpa melihat
bentuk-bentuk huruf abjad atau bentuk angka (Sa’adullah, 2008:
57-58).
Anak usia TK dapat menyebutkan beberapa kata yang
dikenalnya. Selain dapat menuliskan kata-kata menurut bunyi yang di
dengar, anak usia TK juga mengembangkan bank kata-kata dalam
pikirannya. Kata-kata ini mungkin meliputi nama teman-teman dan
anggota keluarga. Menuliskan kata-kata ini berkali-kali dengan cara
yang benar dapat membuat anak mampu membacanya kembali.
34
Huruf “A” merupakan bagian dari huruf abjad , huruf “A” adalah
hurufyang paling sering kita hafal terlebih dahulu dan paling sering
kita dengar. Hal pertama yang kita pelajari adalah menghafal huruf-
huruf yang terdapat pada huruf abjad. Di dalam huruf abjad terdiri dari
26 huruf yang dimulai dari huruf “A” dan diakhiri huruf “Z”. Dalam
huruf abjad pula terdapat huruf vokal dan huruf konsonan.
Diantaranya huruf vokal(A,I,U,E,O) dan huruf konsonan diantaranya
(B,C,D,F,G,H,J,K,L,M,N,P,Q,R,S,T,V,W,X,Y,Z).
b. Manfaat Reinforcement
1) Meningkatkan motivasi belajar anak-anak
Motivasi belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam
belajar karena melalui motivasi maka seseorang akan mau untuk
belajar.
2) Menjadi siswa yang aktif berpartisi ketika memberi pertanyan
kepada anak-anak.
c. Tujuan Reinforcement
Reinforcement keaksaraan awal memiliki tujuan, yakni untuk
memperkuat ingatan. Dalam buku Psikologi Belajar reinforcement
bertujuan untuk pembenaran atau penyebutan kembali (Syah,
2001:86).
Apabila sebuah kegiatan tidak memiliki tujuan maka akan
berjalan meraba-raba. Dengan adanya tujuan yang jelas maka akan
membuat orang lebih terarah, giat serta bersungguh-sungguh. Segala
35
daya dan upaya harus dipusatkan pada pencapaian tujuan, baik bahan
ajar, metode dan teknik pelaksanaan kegiatan belajar harus dapat
menunjang tercapainya tujuan dengan efektif dan efisien.
Pada bahasan selanjutnya penulis akan membahas tentang hal-hal
yang perlu diperhatikan dan tujuan keterampilan reinforcement
(penguatan) yaitu :
a) Kehangatan dan antusias
Dalam memberikan penguatan hendaknya diwarnai dengan
kehangatan dan antusiasme. Sikap dan gaya guru termasuk suara,
mimik, dan gerakan badan akan menunjukkan adanya kehangatan
dan keantusiasan dalam memberikan penguatan, dengan demikian
tidak terjadi kesan bahwa guru tidak bersikap ikhlas, sebaliknya
dengan adanya antusiasme guru dalam memberi penguatan akan
bisa lebih meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang efektif.
b) Kebermaknaan
Pemberian penguatan hendaknya diberikan sesuai
dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga ia mengerti
dan yakni bahwa ia patut diberi penguatan, dengan demikian
pemberian penguatan akan bermakna baginya. Sebaliknya jika
seorang guru mengatakan kepada siswa “Karanganmu sangat
bagus”, sementara kenyataannya tidak demikian maka penguatan
tidak akan bermakna baginya, malahan siswa akan merasa diejek
karena tahu karangannya tidak bagus atau bukan karyanya sendiri,
36
untuk itu pemberian penguatan oleh guru tidak boleh diobral begitu
saja.
c) Menghindarkan respon yang negatif
Menghindarkan respon yang negatif maksudnya supaya guru
jangan langsung menyalahkan siswa jika siswa tidak mampu
menjawab dengan tepat pertanyaan yang dilontarkan oleh guru,
karena respon negatif dari guru yang berupa komentar bernada
menghina, ejekan, kata-kata kasar, sindiran dan yang sejenisnya
akan bisa mematahkan semangat siswa dalam mengembangkan
aktifitas dirinya, oleh sebab itu guru harus bisa menyiasati apabila
siswa tidak dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang
diharapkan oleh guru. Seorang guru jangan langsung menyalahkan
tetapi memindahkan giliran menjawab pertanyaan tersebut kepada
siswa lain, jika pertanyaan tersebut bisa dijawab oleh siswa lain,
maka siswa tadi tidak akan tersinggung dan akan menyadari
kesalahannya. Keadaan ini akan membantu siswa untuk tetap
berusaha memahami sehingga sehingga jika mendapat giliran
menjawab pertanyaan lain ia akan berusaha menjawabnya dengan
benar (Hasibuan, 1992 : 60)
37
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
reinforcement
Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan
ketrampilan reinforcement (Abidin, 2015:108) yakni sebagai
berikut :
a) Usia
Kemampuan setiap individu sangat beragam. Salah
satufaktornya adalah usia. Semakin tinggi usia seseorang,
maka dayaingatnya cenderung semakin menurun.Saat usia
balita, memiliki daya ingat tinggi, usia balitajuga disebut usia
keemasan.
b) Intelegensi
Intelegensi merupakan bawaan sejak lahir dan bersifat
konstan sepanjang hidup seseorang. Semakin tinggi tingkat
kecerdasan seseorang, maka semakin mudah ia reinforcement
keaksaraan awal. Intelegensi seseorang dapat ditumbuhkan
melalui kesungguhan dan ketekunan dalam mempelajari
sesuatu. Demikian pula dengan reinforcement keaksaraan
awal, seseorang akan mudah menghafal jika ia bersungguh-
sungguh dan tekun melaksanakannya.
38
c) Lingkungan
Lingkungan kondusif merupakan lingkungan yang baik
untuk seseorang menghafal huruf abjad. Selain kondusif,
motivasi dari lingkungan keluarga akan mendukung proses
reinforcement keaksaraan awal seseorang. Jika dalam
lingkungan keluarga selalu mengajarkan anak untuk
menghafal huruf abjad akan mempermudah reinforcement
keaksaraan awal, maka anak akan terdorong untuk
menghafal. Jika dalam lingkungan masyarakat (tetangga)
mendukung anak dalam menghafal huruf abjad, maka anak
menjadi termotivasi untuk reinforcement keaksaraan awal.
Karena lingkungan yang kondusif membuat anak menjadi
bersemangat.
2. Keaksaraan Awal
a. Pengertian Keaksaraan Awal
Keaksaraan secara sederhana diartikan sebagai
kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Bagi
orang dewasa yang buta aksara, kecakapan keaksaran
tidak hanya sekedar dapat membaca, menulis, dan
berhitung, akan tetapi lebih menekankan fungsi dalam
kehidupan sehari-hari (Archer,1996).
Keaksaraan awal adalah pengetahuan dasar dan
ketrampilan yang diperlukan semua warga negara dan
39
menjadi salah satu fondasi bagi penguasaan kecakapan-
kecakapan hidup yang lain. ( Idad suhada, 2016:78).
Program ini ditujukan untuk melayani warga
masyarakat yang tidak dapat membaca dan menulis yang
dikarenakan mereka tidak dapat mengikuti atau
menyelesaikan pendidikan di sekolah formal (Zainudin
Arief, 1997)
a) Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi
berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis
kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis
melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai
penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan
pembaca. (Dalman, 2012:3)
b) Membaca
Membaca adalah satu dari empat bahasa pokok, dan
merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi
tulisan. Dalam komunikasi tulisan,sebagaimana telah
dikatakan, lambang-lambang bunyi bahasa diubah
menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf,
dalam hal ini huruf-huruf menurut alfabet Latin. Dapat
dipahami bahwa pada tingkatan membaca permulaan ,
40
proses pengubahan inilah yan terutama dibina dan
dikuasai, dan ini terutama dilakukan pada masa anak-
anak, khususnya pada tahun permulaan disekolah.
Pengertian pengubahan di sini juga mencakup
pengenalan huruf-huruf sebagai lambang bunyi-bunyi
bahasa. (Tampubolon, 1987:5)
c) Berhitung
Pada umumnya warga belajar dapat mengenal
perhitungan yang berhubungan dengan
ukuran/takaran, nilai uang, menimbang (menghitung
berat), menghitung luas tanah, dan sebagainya. Namun
demikian tutor perlu mengetahui jenis dan alat
berhitung yang biasa digunakan.
3. Media Permainan Plastisin
a. Media Bermain atau Permainan
1) Dalam buku Mayke S (2007:1-2) menurut Plato, anak-
anak akan mempelajari aritmatika dengan cara
membagikan apel kepada anak-anak. Juga melalui
pemberian alat permainan miniatur balok-balok kepada
anak usia tiga tahun pada akhirnya akan mengantar anak
tersebut menjadi seorang ahli bangunan.
41
2) Dalam buku Mayke S (2007:1-2) Aristoteles
berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk
bermain dengan apa yang akan mereka tekuni di
masadewasa nanti.
3) Dalam buku Mayke S (2007:1-2) Frobel lebih
menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena
berdasarkan pengalamannya sebagai guru, dia menyadari
bahwa kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati
anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta
mengembangkan pengetahuan mereka.
Jadi Plato, Aristoteles, Frobel menganggap bermain
sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis. Artinya,
bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan
ketrampilam dan kemampuan tertentu pada anak (Mayke
S, 2007:1-2).
Charlotte Buhler membedakan kegiatan bermain
(Mayke S, 2007:35) yaitu:
1) Permainan fungsional (Functional Games)
Permainan fungsional yang melibatkan panca indra
dan kemampuan motorik anak dalam rangka
mengembangkan aspek tersebut.
42
2) Bermain pura-pura ( games ofmake belive and
illusion)
Sebagaimana yang sudah di uraikan dalam bagian
mengenai permainan pura-pura atau khayal Stasen
Berger dan Garvey.
3) Bermain pasif (Pasive play)
Kegiatan bermain ini kurang melibatkan kegiatan
fisik aktif seperti yang tampak saat anak sedang
melihat-lihat buku atau menonton film ataupun
mendengarkan dongeng.
4) Bangun Membangun (games of construction)
Seperti saat anak menyusun balok atau potongan
lego menjadi bangunan tertentu.
b. Manfaat Bermain
Ada beberapa macam manfaat bermain (Mayke S,
2007:39-49) yaitu:
1) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Aspek Fisik
Bila anak mendapat kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang banyak melibatkan
gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak
menjadi sehat.
43
2) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Aspek
Motorik Kasar dan Motorik Halus
Saat dilahirkan, seorang bayi tidak berdaya
karena di belum mampu menggunakan anggota
tubuh untuk dimanfaatkan bagi kepentingan dirinya.
3) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Aspek
Sosial
Dengan meningkatnya usia, anak perlu
belajar berpisah dengan pengasuh atau ibunya, dia
butuh diyakinkan bahwa perpisahan itu berlangsung
hanya sesaat saja.
4) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Aspek
Emosi atau Kepribadian
Bagi anak, bermain adalah suatu kebutuhan
yang sudah ada dengan sendirinya (inhernt). Dan
sudah terberi secara alamiah. Dapat dikatakan tidak
ada anak yang tidak suka bermain.
5) Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Aspek
Kognisi
Aspek kognisi dalam tulisan ini diartikan
sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar,
kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa,
serta daya ingat.
44
6) Manfaat Bermain Untuk Mengasah Ketajaman
penginderaan
Penginderaan menyangkut penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecapan, dan
perabaan. Kelima aspek penginderaan ini perlu
diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka
terhadap hal-hal yang berlangsung di lingkungan
sekitarnya.
7) Manfaat Bermain Untuk Mengembangkan
KetrampilanOlahraga dan Menari
Telah dikemukakan mengenai manfaat
bermain untuk perkembangan fisik dalam artian
kekuatan otot-otot serta kesehatan tubuh dan juga
untuk ketrampilan motorik kasar maupun halus.
8) Pemanfaatan Bermain oleh Guru
Guru dapat menggunakan bermain sebagai
alat untuk melakukan pengamatan dan penilaian
atau suatu evaluasi terhadap anak.
9) Pemanfaatan Bermain sebagai Media Terapi
Bermain dapat digunakan sebagai media
psiko terapi atau “pengobatan” terhadap anak yang
dikenal dengan sebutan Terapi Bermain.
45
10) Pemanfaatan Bermain sebagai Media Intervensi
Bermain dapat digunakan untuk melatih
kemampuan-kemampuan tertentu dan sering
digunakn untuk melatih konsentrasi atau pemusatan
perhatian pada tugas tertentu, melatih konsep-
konsep dasar seperti warna, ukuran, bentuk,
besaran, arah, keruangan, melatih ketrampilan
motorik kasar, halus dan sebagainya.
c. Pengertian Media Permainan Plastisin
Permainan plastisin adalah sebuah permainan yang
dirancang khusus untuk meningkatkan kreativitas dan
mengembangkan kemampuan motorik halus anak yang
berusia 5-6tahun. ( Badru aman, 2013:86 )
Permainan atau bermain adalah kegiatan yang
sangat menyenangkan bagi anak sebelum permainan
plastisin, reinforcement keaksaraan awal anak belum
berkembang dengan baik. Namun setelah penerapan
permainan plastisin reinforcement keaksaraan awal pada
anak menjadi lebih meningkat, karena sebagian besar anak
tertarik dengan permainan plastisin. Melalui bermain,
secara tidak langsung anak di latih untuk kelenturan jari
yang dapat menstimulasi.
46
d. Sejarah Permainan Plastisin
Clay dalam arti sesungguhnya tanah liat, Clay
(plastisin) yang terbaik adalah jenis Polymer Clay , Polymer
Clay pertama kali ditemukan tahun 1930 an di Germany,
tapi lebih banyak berkembang di Amerika dibandingkan
negara asalnya. Polymer Clay di Indonesia masih jarang.
Walaupun ada harganya masih mahal. Di Indonesia yang
berjenis Jumping Clay, Plastisin Clay dan Paper Clay
Playdough (play-doh) adalah adonan mainan
(play=mainan, dough=adonan) atau plastisin mainan yang
merupakan bentuk modern dari tanah liat (lempung).
e. Langkah Pembelajaran dengan Media Permainan
Plastisin
Berikut langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan Media permainan plastisin:
a. Guru memberi salam
b. Menyiapkan atau memberi aba-aba kepada anak-anak
untuk duduk rapipersiapan proses belajar mengajar.
c. Mengabsensi kehadiran anak-anak
d. Membaca basmalah dan do‟a sebelum belajar
e. Menghafal huruf A sampai Z
kemudian menulis huruf A sampai Z,angka 1 sampai
10
47
menggunakan plastisin. Contoh membuat huruf “A”
menggunakan plastisin kemudian di lanjutkan sampai
huruf “Z”
kemudian membuat angka “1 sampai 10”
menggunakan plastisin.
f. Anak-anak membuat satu huruf menggunakan
plastisin.
g. Guru mengamati huruf yang dibuat oleh masing-
masinganak.
h. Guru membenarkan jika ada kesalahan pada kata.
i. Setelah huruf pertama pada suatu kata benar, guru
membimbing anak untuk lanjut ke huruf berikutnya
dengan perlakuan yang sama, yaitu gurumemberi
contoh kembali huruf selanjutnya yang akan diajarkan
kepada anak dengan dibentuk dengan plastisin.
j. Merefleksi pembelajaran dengan memberi game
sambung huruf(yaitu hafalan huruf secara
berkesinambungan)
k. Menutup pembelajaran dengan do’a Penutup Majlis
dan do’a naik Kendaraan secara bersama-sama.
48
f. Keunggulan dan Kelemahan Media Permainan Plastisin
Sama dengan media permainan yang lainnya, media
permainan plastisin juga memiliki keunggulan dan
kelemahan, diantaranya:
a) Keunggulan media permainan plastisin
1) Anak memiliki ketrampilan ruang yang baik
Misalnya anak dapat membuat tulisan ayah,
ibu, kakak, adik yang dibentuk dari plastisin
kemudian dikemas dalam sebuah cerita didalam
ruangan.
2) Menantang ketrampilan tangan anak
Media plastisin merupakan media yang
awalnya tanpa bentuk apapun, di sini anak dituntut
memiliki kreativitas dan ketrampilan untuk
membentuk sesuatu yang sesuai dengan keinginan
anak.
3) Anak dapat membuat nama sendiri melalui plastisin
yang memuaskan.
4) Bersama-sama dengan guru dapat melakukan
berbagai hal untuk menciptakan berbagai benda.
5) Adonan plastisin dapat memberikan banyak
jangkauan kreatif untuk aktivitas yang dilakukan
anak.
49
b) Kelemahan Media Permainan Plastisin
1) Bisa saja anak memasukkan ke dalam mulut jadi
harus mendapat perhatian ekstra dari guru.
2) Mudah hancur, bau tidak enak.
3) Tidak awet, kalau terkena panas meleleh.
4) Mudah berjamur.
5) Sekali pakai, Mahal
g. Media Permainan Plastisin nama-nama temannya
Tahap-tahap membuat tulisan nama teman satu
bangkunya dari plastisin:
a) Anak dibagi plastisin oleh guru, satu anak satu
plastisin setelah itu plastisin dikepal-kepal anak
menggunakan tangan.
b) Plastisin yang sudah dikepal-kepal diambil sedikit-
sedikit oleh anak untuk membentuk sesuai hurufnya.
c) Membentuk huruf nama menggunakan plastisin sesuai
jumlahnya kalau plastisinnya kurang boleh minta lagi
kepada bu guru.
d) Kalau huruf-huruf yang dibuat dari plastisin sudah
sesuai namanya bisa ditempel dibuku polos.
e) Anak-anak membuat tulisan nama teman satu
bangkunya.
50
f) Nama-namaanak satu kelas perbangku
B. K
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian Siti Rochayah (2015) menunjukkan bahwa
melalui media permainan plastisin dapat
meningkatkan kreativitas anak pada anak usia 6 tahun
di TK MASYITOH 2 Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang semester genap tahun pelajaran 2015/2016
telah terbukti dan dapat diterima kebenarannya.
2. Penelitian Kusumawati (2016) menunjukkan bahwa
menggunakan media permainan plastisin dalam
kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan fisik
motorik anak dikelompok B TK Al-Faruqiyah
Cipondoh Tangerang. Dibuktikan dengan nilai siswa
dalam siklus I dan II, dengan prosentase sebesar
70,26% pada siklus I dan meningkat menjadi 92, 88%
pada siklus II, dengan peningkata sebesar 22,62%.
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan
Dista Gladys Dina
Putra Nanda
Yosua Zahro
Arka Amel
Dika Retno Novita
Gayatri Hafish
Talita Gilang
Sava Nizam
51
kemampuan fisik motorik anak melalui media
permainan plastisin dikelompok B TK Al-Faruqiyah
Cipondoh Tangerangtahun pelajaran 2015/2016 telah
terbukti dan dapat diterima kebenarannya.
3. Penelitian Novia Agustin (2017) menunjukkan bahwa
aktivitas petak umpet kata terhadap perkembangan
keaksaraan anakmampu meningkatkan aktifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran siswa secara klasikal
juga meningkat yaitu siklus 1 mencapai (68, 75%)
,siklus II 81, 25%), dan siklus III (87, 5%).
Peneliti menemukan perbedaan dalam
penelitian, yang mana peneliti di atas memfokuskan
pada aktivitas petak umpet kata terhadap
perkembangan keaksaraan sedangkan penelitian
yang akan diteliti yaitu tentang meningkatkan
reinforcement keaksaraan awal melalui media
permainan plastisin.
52
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Subjek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya RA AL-AMIN II
Pendidikan Agama pada anak usia dini sangatlah penting
sebagai pondasi atau dasar untuk menuju kehidupan mereka
selanjutnya, apa lagi pada jaman era globalisasi dan teknologi
sekarang ini. Jika anak-anak penerus kita tidak mendapat bimbingan
yang baik dari orang tua dan lembaga pendidikan, serta lingkungan
sekitarnya, maka dikhawatirkan generasi islam pada masa yang akan
datang tinggal menuju kehancurannya.
Atas dasar itulah maka didirikan Lembaga Pendidikan Taman
Kanak-Kanak (TK) yang bernuansa islami. Berdirinya RA Al-Amin II
dilator belakangi oleh berbagai hal diantaranya:
a. Banyaknya peserta didik usia dini yang tidak sekolah karena tidak
adanya lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak didusun Ngronggo.
b. Keinginan tokoh masyarakat yang menghendaki pendidikan yang
bernuansa islami sejak usia dini.
c. Semakin banyak peserta didik yang masuk Sekolah Dasar di desa
sebelah yaitu dusun Ngemplak padahal. di dusun Ngronggo sudah
terdapat Madrasah Ibtidaiyah.
53
Hal inilah yang mendukung para tokoh masyarakat yaitu bapak
Rahmat Suja’no, bapak Ali Mochtar, bapak Pangat dan beberapa
tokoh masyarakat lain di dusun Ngronggo untuk mengadakan
pembelajaran tingkat Raudlatul Athfal (RA) meskipun belum bisa
mendirikan gedung sendiri karena belum adanya lahan. Pada waktu itu
pembelajaran masih bertempat di pendopo milik tokoh masyarakat
dusun Ngronggo yaitu bapak Pangat. Pada tanggal 22 Januari 1998
RA Al-Amin II mendapat ijin operasional dari Kantor Kementrian
Agama Kota Salatiga atas pengajuan Yayasan Lembaga Pendidikan
Ma’arif NU. Dengan nomor ijin operasional Wk/5-
b/0055/RA/Pgm/1998. Nama RA Al-Amin II diperoleh atas saran dari
yayasan Ma’arif NU.
RA Al-Amin II berada di dusun sebelah timur yaitu dusun
Promasan, dengan satu yayasan yaitu Ma’arif NU. RA Al-Amin II
Ngronggo, kelurahan Kumpulrejo, kecamatan Argomulyo, kota
Salatiga terletak di kaki gunung merbabu yang masih masuk wilayah
kota Salatiga. Jarak dari kecamatan Argomulyo sekitar 4km, dari kota
Salatiga sekitar 7 km, RA Al-Amin II dengan luas tanah 102 m2berada
ditengah-tengah masyarakat dusun Ngronggo berdampingan dengan
Mushola al-Mawamah tepatnya didusunNgronggo RT 01/RW 04
kelurahan Kumpulrejo kecamatan Argomulyo kota Salatiga.
54
2. Alamat RA Al-Amin II Salatiga dan Status Satuan Lembaga RA
a. Alamat sekolah RA Al-Amin II ini terletak di :
1) Dusun : Ngronggo
2) Jalan : Ngronggo RT 01/ RW 04
3) Kelurahan : Kumpulrejo
4) Kecamatan : Argomulyo
5) Kab/Kota : Salatiga
6) Provinsi : Jawa Tengah
7) Kode Pos : 50734
8) No. Hp : 085741339243
9) Kepala RA : Zakiyah S.PdI.
10)Jumlah Guru : 5
b. Satuan Status Lembaga RA Al-Amin II
Raudhatul Athfal (RA), RA Al-Amin II Argomulyo Salatiga
merupakan Lembaga Pendidikan yang dikelola dengan
management berbasis masyarakat dibawah naungan LP. Ma’arif
NU dan yayasan Al-Amin II yang telah memiliki izin operasional
dengan Nomor /5-b/0055/RA/Pgm/1998.
3. Letak GeografisRA Al-Amin II Salatiga
RA Al-Amin II didirikan disamping Mushola al-Mawamah
tepatnya didusun Ngronggo RT 01/RW 04 kelurahan Kumpulrejo
kecamatan Argomulyo kota Salatiga.
55
4. Visi, Misi RA Al-Amin II Salatiga
a. Visi
Adapun Visi RA Al-Amin II yaitu :
“Terwujudnya Anak Usia Dini yang Sehat, Cerdas, Dan Ceria serta
Bertakwa kepada Allah SWT”
b. Misi
1) Melatih dan mengembangkan kecerdasan anak melalui bidang
pengembangan kognitif. Memberikan dasar-dasar keimanan,
ketakwaan, kecakapan, dan sosial emosional.
2) Membentuk anak usia dini yang sholeh dan sholehah dan
mempunyai kepribadian yang bertanggung jawab.
3) Mendidik dan membina secara terus-menerus untuk
meningkatkan kwalitas pelaksanaan ibadah sholat wajib dan
sholat sunah.
56
5. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana prasarana untuk menunjang pembelajaran
mengajar diRA AL-AMIN II yakni sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Sarana dan Prasarana di RA AL-AMIN II
NO Sarana &
Prasarana
Jumlah No Sarana &
Prasara
Jumlah
1 Kelas 2 11 Kamar
Mandi
1
2 Meja 30 12 Print 1
3 Kursi 80 13 Karpet 3
4 Papan tulis 3 14 Rak sepatu 4
5 Prosotan 1 15 Cantolan tas 4
6 Ayunan 3 16 Tape 1
7 Tangga
Pelangi
1 17 Drumband 24
8 Bola Dunia 1 18 Lemari 2
9 Genjotan 2 19 Rak buku 4
10 APE 5 20 Laptop 1
57
6. Keadaan Siswa dan Guru
a. Daftar Nama Siswa
Siswa kelompok B.2 yang ada di RA Al-Amin II yang
berjumlah 17 anak, adapun nama-nama siswa kelompok B.2 di
RA Al-Amin II yang akan diamati terlihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa RA AL-AMIN II
No. NAMA TTL
1
Ni Kadek Gayatri Tunggal
Dewi
Salatiga, 02-08-2012
2 Aldina Putri Oktaviani Salatiga, 9-10-2012
3 Aldista Wahyu Purnomo Timika, 31-05-2013
4 Arka Faisal Yusuf Salatiga, 06-01-2013
5 Azka Fatih Al Barr Semarang, 25-09-2012
6 Dinasti Nur Amelliani Kab.Semarang, 28-12-2012
7 Gilang Angga Kusuma Salatiga, 20-10-2012
8 Gladys Rhatika Amelia Kab.Semarang, 29-11-2012
9 Kenji Naga Saputra Salatiga, 24-01-2013
10 M.Hafish Fadilah Salatiga, 18-08-2012
11 Meinanda Aulia Izzatunnisa Kab.Semarang, 03-05-2013
12 Novita Prananda Sari Kab.Semarang, 17-11-2012
13 Sava Oktavia Rohmah Kab.Semarang, 03-10-2012
58
14 Yosua Jian Setia Ananta Salatiga, 27-11-2012
15 Zahro Salatiga, 04-09-2012
16 Nur Andika Prasetyo Salatiga, 16-05-2013
17 Retno Sri Utami Salatiga, 01-02-2013
b. Daftar Nama Guru
Adapun guru yang mengajar di RA AL-AMIN II yang
berjumlah 5 orang:
Tabel 3.3 Daftar Nama Guru RA AL-AMIN II
No. NAMA TTL
1 Zakiyah, S.PdI Kab.Semarang, 20-08-1982
2 Sri Maskanah, S.PdI Kab.Semarang, 24-11-1983
3 Sa’datur Rochmah Salatiga, 10-03-1996
4 Annisa Nur Hidayah Blora, 04-05 1995
5 Nina Deasy Puspitasari Boyolali, 18-12-1996
59
7. Struktur Organisasi
Adapun Struktur organisasi di RA AL-AMIN II terlihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar3.1 Struktur Organisasi RA AL-AMIN II
8. Tata Tertib dan Pembiasaan di RA Al-Amin II
a. Berangkat sekolah harus lebih awal (30 menit sebelum bel
masuk).
b. Bel masuk sekolah jam 07.30 tepat.
c. Hari senin anak berbaris yang rapi di halaman untuk
melakukan kegiatan upacara, Guru mendampingi anak
berbaris.
d. Masuk ke kelas setiap hari selama 30 menit untuk
melaksanakan pembiasaan pagi. (hari senin sampai sabtu
Guru Kelas B.1
Sri Maskanah, S.Pdl
Guru Kelas B.2
Annisa Nur Hidayah
Guru Kelas TK A
Sa’datur Rochmah
Guru pend.
TK A
Nina Deasy P
Siswa
Yayasan
LP. Ma’arif NU
Yayasan
LP. Ma’arif NU
Kepala Sekolah
Zakiyah, S.Pdl
Komite
Triyono, S.P
60
membaca asmaul husna, surat pendek bersama, hari selasa
sampai kamis melaksanakan ngaji di kelas masing-masing, hari
jum’at ke mushola untuk latihan sholat, dan hari sabtu senam
bersama di halaman).
e. Masuk ke kelas masing-masing dengan rapi satu per satu
mengikuti guru.
f. Memberi salam.
g. Berdo’a sebelum belajar dan mengajar dimulai.
h. Bernyanyi bergembira, bercerita lucu, bertepuk berirama
sebelum memulai pembelajaran.
i. Masuk ke inti pembelajaran, yang mana sebelumnya guru telah
menyiapkan materi untuk diberikan kepada anak-anak.
j. Guru membimbing, melatih, mengarahkan dan mendampingi
anak didik dengan baik.
k. Harus tercipta suasana yang akrab antara guru dan anak,
lingkungan kelas harus nampak nyaman sehingga anak-anak
senang belajar bersama-sama.
l. Ketika hendak istirahat, anak-anak cuci tangan. (09.00)
m. Membaca do’a mau makan.
n. Anak-anak membawa bekal dari rumah berupa makanan sehat
dan bergizi (tidak diperkenankan membawa uang, uang boleh
di bawa kesekolah pada hari jum’at karena untuk mengisi
kotak amal).
61
o. Selesai makan anak berdo’a dan boleh cuci tangan kembali.
p. Anak dipersilahkan bermain bersama teman sebaya.
q. Anak harus memakai sandal ketika bermain dihalaman supaya
kaki anak terasa aman dan bersih, ketika masuk kelas kaki
anak tidak mengotori lantai.
r. Anak harus tertib merapikan dan mengembalikan mainan
setelah selesai digunakan.
s. Guru harus membersihkan kelas setelah selesai makan, agar
kelas bersih.
t. Setelah jam istirahat selesai (09.30), anak masuk kembali
dengan tertib, sandal yang dipakai harus dikembalikan
kedalam rak sandal dengan rapi.
u. Anak dan guru memulai pelajaran kembali yang mana
pelajaran harus bersifat ringan, hanya sekedar mengevaluasi
pelajaran inti saja dan menyampaikan pesan serta nasihat
kepada anak yang bersifat penanaman akhlak atau moral anak.
v. selesai pelajaran anak berdo’a dan mengucapkan salam.
w. Harus dengan rapi memakai tas, memasukkan tempat makanan
dan minuman ke dalam tas kembali dan memakai sepatu
sendiri.
x. Anak dengan rapi memberi salam dan berjabat tangan kepada
guru.
62
y. Anak keluar kelas pukul 10.00 WIB dan menunggu di depan
kelas untuk di jemput orang tuanya.
B. Deskripsi Penelitian Perkembangan Pra Siklus
Pencarian fakta dan data dilakukan melalui diskusi dan
wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas B.2 dan anak
kelompok B.2 di RA Al-Amin II Salatiga.
Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara, peneliti dan
teman sejawat perlu mengambil langkah untuk mengembangkan
reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan plastisin.
Peneliti dan teman sejawat sepakat untuk melaksanakan tindakan
siklus 1 Senin, 13 Agustus 2018 dan Siklus II Senin, 3 September
2018.
Tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan
pembelajaran reinforcement keaksaraan awal melaui media
permainan plastisin. Selama ini pembelajaran reinforcement
keaksaraan awal hanya di lakukan dalam 2 minggu pada kelompok
A pada awal masuk pertama sekolah dan media yang di gunakan
guru biasanya menulis huruf abjad di buku, menebalkan huruf
abjad yang ada di majalah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas diperoleh
data bahwa sebagian besar anak kurang tertarik belajar
reinforcement keaksaraan awal karena masih banyak yang
63
mengalami kesulitan dalam cara mengingat bentuk huruf abjad dan
memposisikan hadap huruf.
Tabel 3.4 Hasil Observasi Penilaian Pra Siklus
No Nama
Anak
Idk
1
Idk
2
Idk
3
Idk
4
Idk
5
Idk
6
Idk
7
Idk
8
Nil
ai
1 NKGTD 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 APO 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 AWP 1 1 1 1 1 1 1 1 8
4 AFY 2 1 1 1 1 1 1 1 9
5 AFAB 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 DNA 1 1 1 1 1 1 1 2 9
7 GAK 1 1 1 1 1 1 1 1 8
8 GRA 1 1 1 1 1 1 1 1 8
9 KNS 1 1 1 1 1 1 1 1 8
10 MHF 1 1 1 1 1 1 1 1 8
11 MAI 1 1 1 1 1 1 1 1 8
12 NPS 1 1 1 1 1 1 1 1 8
13 SOR 1 1 2 1 1 1 1 1 9
14 YJSA 1 1 1 1 1 1 1 1 8
15 ZHR 1 1 1 1 1 1 2 1 9
16 NAP 1 1 1 1 1 1 1 1 8
17 RSU 1 1 1 1 1 1 1 1 8
64
Tabel 3.5 Hasil Nilai Observasi Penilaian Pra Siklus
No Nama Nilai Rata-Rata Keterangan
1 NKGTD 8 1 BM
2 APO 8 1 BM
3 AWP 8 1 BM
4 AFY 9 1.125 BM
5 AFAB 8 1 BM
6 DNA 9 1.125 BM
7 GAK 8 1 BM
8 GRA 8 1 BM
9 KNS 8 1 BM
10 MHF 8 1 BM
11 MAI 8 1 BM
12 NPS 8 1 BM
13 SOR 9 1.125 BM
14 YJSA 8 1 BM
15 ZHR 9 1.125 BM
16 NAP 8 1 BM
17 RSU 8 1 BM
65
Keterangan:
1 :Belum Muncul
2 :Mulai Muncul
3 :Berkembang Sesuai Harapan
4 :Berkembang Sangat Baik
Berdasarkan data Pra Siklus anak hasil belajar kemampuan
motorik halus anak pada siswa kelompok B.2 di RA Al-amin II Salatiga
setelah dilakukan Pra Siklus adalah yang mencapai BelumMuncul (BM)
17 anak, dan belum ada yang berkembang sesuai harapan (BSH).
Sedangkan indikator keberhasilan adalah apabila dalam satu kelas
pencapaian Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sudah mencapai 85%.
Maka dari itu perlu dilakukan siklus 1.
C. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin, 13
Agustus 2018 di RA Al-Amin II Salatiga khususnya kelompok B2
Pada kesempatan tersebut peneliti berdiskusi dengan teman sejawat
terutama kegiatan yang akan dilakukan pada Siklus I. Hal-hal yang
didiskusikan antara lain:
a. Peneliti menyamakan persepsi dengan teman sejawat mengenai
penelitian yang akan dilakukan.
b. Peneliti mengusulkan pembelajaran reinforcement keaksaraan awal
melalui media permainan plastisin disesuaikan kemampuan anak.
66
Jika sesuai kemampuan maka akan lebih memudahkan anak untuk
melemaskan otot-otot kecil anak.
c. Peneliti mengusulkan perencanaan pembelajaran berupa indikator
yang akan diamati, menghafal huruf abjad yang akan digunakan
untuk membuat nama teman sebangkunya dengan menggunakan
plastisin, dan teman sejawat menyetujui.
d. Peneliti mengusulkan observasi sebagai instrumen penelitian
pengembangan reinforcement keaksaraan awal melalui media
permainan plastisin untuk mengembangkan fisik motorik anak.
e. Menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Pada waktu diskusi
disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana tindakan dan teman
sejawat sebagai observasi. Alokasi waktu dari jam 07.30-10.00.
Adapun tindakan pada Siklus I akan dilaksanakan sebanyak 1
kali pertemuan pada tanggal 13 Agustus 2018.
a. Peneliti menyamakan persepsi dengan teman sejawat mengenai
penelitian yang akan dilakukan.
b. Peneliti membuat lembar observasi sebagai instrumen penelitian
pengembangan motorik halus anak kegiatan reinforcement
keaksaraan awal melalui media permainan plastisin.
c. Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat yang akan
digunakan untuk reinforment keaksaraan awal melalui media
permainan plastisin yaitu : plastisin, kertas hvs. Adapun tema yang
digunakan yaitu keluarga dan Sub Tema teman sekolah.
67
2. Pelaksanaan
Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan
pada peneliti menggunakan metode pembelajaran yang telah
ditetapkan bersama teman sejawat. Rencana Pelaksaan Pembelajaran
Harian (RPPH) dilaksanakan pada hari Senin, 13 Agustus 2018,
pembelajaran ini berlangsung selama 30 menit dari pukul 08.00-08.30
WIB dengan tema keluarga dan sub tema. Pada penelitian peneliti dan
guru kelas masuk kekelas B.2.
Pada penelitian hari pertama masuk ruangan kelompok B.2
tempat anak-anak belajar. Sebelum kegiatan awal anak-anak membaca
ikrar dan asmaul husna. Guru kelas memberikan penjelasan kepada
anak tentang kegiatan yang akan dilakukan.
a. Kegiatan awal (07.45-08.00)
1) SOP Kegiatan Pembukaan
2) Berdo’a Bersama
3) Hafalan Surat Pendek “Al-Qurays”
4) Hafalan do’a harian “ Masuk Kamar Mandi”
5) Hafalan hadits “ Kasih Sayang”
6) Lagu “Satu-satu”
7) Berdiskusi tentang lingkungan sekitar
8) Menggunakan kata tolong, terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat
9) Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
68
b. Kegiatan inti (08.00-09.00)
1) Guru kelas menjelaskan bahwa kegiatan akan dilakukan dengan
mengenal macam-macam bentuk huruf abjad terlebih dahulu,
kemudian selangkah demi selangkah anak akan diajak membuat
huruf dari plastisin huruf i seperti angka 1 tapi dikasih titik, huruf o
seperti bola dan huruf u seperti mangkok, setelah itu hasil
membuat huruf dari plastisin akan di tempel di kertas HVS warna
putih atau buku polos, dengan demikian anak akan merasa senang
dengan hasilnya sendiri. Sebelum dimulai, peneliti tidak lupa
membagikan lembar kerja pada anak.
c. Penutup (09.30-10.00)
1) Guru kelas tidak lupa pada setiap akhir pembelajaran, melakukan
review yaitu dengan metode tanya jawab kepada anak satu persatu,
untuk mengetahui kemampuan anak apakah sudah paham dengan
huruf abjad dan memposisikan hadap huruf abjad.Untuk
menambah motifasi anak dalam belajar, guru juga memberikan
gambar bintang, sebagai wujud penghargaan atau reward.
3. Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran. Observasi
digunakan untuk mengetahui penguasaan reinforment keaksaraan awal
melalui media permainan plastisin, semangat, kelenturan, keaktifan, minat
dan motifasi anak didik dalam mengikuti pembelajaran reinforcement
keaksaraan awal melalui media permainan plastisin.
69
Dalam hal ini, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai
kolaborator di Al-Amin II Salatiga. Observasi ini berpedoman pada
delapan indikator yang terdapat dalam lembar observasi yang dibuat
peneliti, yaitu mampu membentuk huruf abjad dengan menggunakan
plastisin, kelenturan jari-jemari, kelenturan pergelangan tangan, posisi
badan saat membentuk huruf, melakukan dan mengerjakan sesuatu tanpa
meminta bantuan, mau membantu temannya yang membutuhkan, kerapian
dalam membentuk huruf dan merangkai huruf sesuai nama teman
sebangku, ketepatan dalam reinforcement keaksaraan awal.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan teman
sejawat melakukan analisis terhadap proses pembelajaran kegiatan
menggunting. Analisis ini di lakukan oleh peneliti dan teman sejawat
dengan cara berdiskusi dan mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu,
peneliti dan teman sejawat juga berpedoman pada indikator lembar
observasi kegiatan reinforcement keaksaraan awal melalui media
permainan plastisin.
D. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan kegiatan reinforcement keaksaraan awal melalui
media permainan plastisin fisik mototik anak pada Siklus 1 umumnya
sudah cukup baik. Namun belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu
70
85%, masih ada anak yang kurang memuaskan dalam reinforcement
keaksaraan awal melalui media permainan plastisin. Untuk mengatasi
kekurangan pada Siklus 1, maka pada hari Senin, 3 September 2018
peneliti dan teman sejawat merencanakan tindakan pada Siklus II. Peneliti
dan teman sejawat setelah melakukan diskusi, bersepakat melakukan
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam pembelajaran. Hal-hal
tersebut antara lain :
a. Guru kelas memaksimalkan tindakan yang lebih interaktif dengan anak
didik, guru kelas memberi motifasi anak, umpan balik, dan penguatan.
b. Tema tetap memakai tema yang sebelumnya “Keluargaku” sub tema yang
berbeda “ teman (sekolah)”
c. Guru kelas juga memberikan reward kepada anak sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Urutan tindakan yang telah direncanakan dan akan digunakan pada
Siklus II adalah sebagai berikut :
a. Guru kelas memberikan sumber belajar dan alat pembelajaran yang
memenuhi seluruh jumlah anak.
b. Guru kelas mengkondisikan anak agar siap untuk belajar.
c. Guru kelas membuka pelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.
d. Tanya jawab tentang pembelajaran yang telah diajarkan pada pertemuan
yang lalu.
e. Guru kelas memberikan reward kepada anak yang bisa menjawab
pertanyaan, berupa bintang di papan tulis.
71
f. Anak yang sudah membentuk huruf meminta anak untuk menempel hasil
macam-macam huruf yang sesuai nama temannya di rangkai sesuai
namanya kemudian di tempel kertas HVS di warna putih atau buku polos.
g. Anak yang sudah selesai merangkai nama teman sebangkunya di berikan
reward berupa bintang di lembar kerja anak.
Secara umum pembelajaran pada Siklus II, seperti tersebut diatas,
sama prosesnya dengan pembelajaran pada Siklus I, setiap pertemuan pada
kedua Siklus ini, juga diberikan variasi agar anak tidak merasa bosan dan
lebih menyenangkan. adapun variasinya adalah tema yang akan di gunakan
pada hari itu.
Pada Siklus I anak di ajak tanya jawab tentang bentuk-bentuk huruf
abjad, bernyanyi satu-satu aku sayang bu guru dan menyebutkan bentuk-
bentukhuruf abjad. Siklus II, anak diajak tanya jawab huruf abjad anak
yang mampu merangkai nama temannya dengan rapi akan di berikan
reward berupa bintang di lembar kerjanya.
2. Pelaksanaan
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, maka peneliti dan
teman sejawat melaksanakan tindakan pada Siklus II. Pelaksanaan pada
siklus II yaitu dimulai pada hari Senin 3 September 2018 dimulai dari jam
07.30-10.00 WIB.
72
Guru kelas pada awalnya mengkondisikan anak agar siap
untuk belajar. Guru kelas memulai kegiatan dengan salam, berdo’a dan
bernyanyi. Sebelum menyampaikan materi, peneliti mengulang kembali
materi yang di sampaikan pada pertemuan lalu.
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran.
Observasi digunakan untuk mengetahui reinforcement keaksaraan awal
melalui media plastisin semangat, keaktifan, kerapian, ketepatan,
kelenturan jari-jemari pada saat membentuk huruf dalam merangkai nama
teman sebangkunya.
Dalam kegiatan ini, peneliti dibantu teman sejawat sebagai
kolaborator di RA Al-Amin II Salatiga. Observasi ini berpedoman pada
delapan indikator yang tertuang dalam lembar observasi yang dibuat
peneliti, yaitu:
Mampu mengenal bentuk huruf abjad (huruf vokal, huruf konsonan)
dengan membentuk huruf abjad dalam reinforcement keaksaraan awal,
melakukan dan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan, mau membantu
temannya, kerapian dalam membentuk huruf abjad, ketepatan dalam
membentuk huruf abjad, dan lancar dalam membuat huruf.
73
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti bersama
teman sejawat diperoleh data sebagai berikut :
1. Siswa
a. Sebagian besar anak tertarik dan antusias mengikuti kegiatan
reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan plastisin.
b. Ada beberapa anak yang mengikuti pembelajaran namun harus dimotivasi
guru terlebih dahulu karena anak ingin diperhatikan.
c. Pada pertemuan pertama, pelaksanaan masih kurang karena waktu yang
sebentar dan alat yang digunakan seperti plastisin dan kertas kosong
terbatas, tidak sesuai dengan jumlah siswa.
d. Hasil penguasaan ketrampilan reinforcement keaksaraan awal sudah
menunjukkan peningkatan yang sangat baik dari Siklus I sebesar 46% dan
pada Siklus II mencapai 86%.
2. Guru
a. Persiapan guru untuk menyediakan alat untuk pembelajaran lebih baik.
b. Guru sudah tidak terfokus pada 1 dan 2 anak saja, tapi semua anak di beri
bimbingan dan arahan.
4. Refleksi
Proses tindakan Siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan
yang ada pada siklus I teratasi. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat
terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan, yaitu tampak
peningkatan penguasaan motorik halus anak, seperti otot lengan,
kelenturan jari jemari saat membentuk huruf sudah terlihat lentur atau
74
tidak kaku, hal ini dapat di lihat dari hasil membuat nama temannya, anak
sudah banyak yang rapi dan sesuai hurufnya.
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan reinforcement
keaksaraan awal melalui media permainan plastisin dapat meningkatkan
motorik halus anak pada siswa kelompok B.2 di RA Al-Amin II Salatiga.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data
Adapun penilaian yang diberikan pada lembar kerja anak
didik, berupa simbol gambar bintang, yang mana simbol tersebut akan
diubah ke data yang bersifat angka atau kuantitatif untuk sementara,
kemudian akan diolah ke dalam bahasa kualitatif, dengan ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 3.6 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak
Simbol
Bintang
Skor/Nilai Kategori Kriteria/Ketentuan
1 Belum Muncul
(BM)
Jika anak mencoba,
kurang tepat atau
anak tidak mau
mencoba.
2 Mulai Muncul
(MM)
Jika anak bisa
dengan bantuan
meniru teman.
3 Berkembang
Sesuai Harapan
(BSH)
Jika anak bisa
dengan bantuan
awalan.
76
4 Berkembang
Sangat Baik
(BSB)
Jika anak bisa
tanpa bantuan.
Adapun indikator yang digunakan tiap Siklus adalah sama.
Seperti terlihat pada tabel indikator yang akan diamati tiap Siklus
dibawah ini:
Tabel 3.7 Indikator yang Diamati Tiap Siklus
No.
Tingkat
Pencapaian
Perkembangan
Indikator (Butir
Amatan)
Yang Diamati
Siklus I
Siklus
II
1.
Anak mampu
membentuk huruf
berdasarkan huruf
abjad.
Mampu membentuk
huruf abjad
menggunakan
plastisin.
2.
Mengenal anggota
tubuh untuk
mengembangkan
motorik kasar dan
halus.
Kelenturan jari-
jemari.
Kelenturan
pergelangan tangan.
Posisi badan saat
membuat huruf.
3. Memiliki perilaku Melakukan dan
77
yang mencerminkan
sikap mandiri.
mengerjakan sesuatu
tanpa meminta
bantuan.
4.
Memiliki perilaku
yang mencerminkan
sikap estetis
Kerapian dalam
membuat huruf.
Ketepatan dalam
membuat huruf.
5.
Menjawab
pertanyaan
sederhana
Menjawab
pertanyaan tentang
materi
Peneliti berdiskusi bersama teman sejawat dan kepala sekolah,
bahwa penentuan indikator keberhasilan dalam penguasaan
reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan plastisin
untuk mengembangkan fisik motorik halus anak juga penting dibuat,
berdasarkan kesepakatan bersama pihak sekolah, maka diputuskan
indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu sebesar 85%.
Bila anak mampu mencapai nilai/hasil pencapaian lebih dari 85% pada
Siklus II, dapat dikatakan fisik motorik halus anak sudah berkembang
baik melalui reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan
plastisin, dan sebaliknya jika hasil pencapaian kurang dari 85% pada
Siklus II, maka dikatakan fisik motorik halus anak belum begitu
78
berkembang baik melalui reinforcement keaksaraan awal melalui
media permainan plastisin.
2. Siklus I
a. Data Hasil Penilaian Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan
pengolahan data pada Siklus I, maka dapat disajikan ke dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.8 Hasil Penilaian Siklus I
No Nama
Anak
Nilai Pada Indikator Siklus I
Idk
1
Idk
2
Idk
3
Idk
4
Idk
5
Idk
6
Idk
7
Idk
8
Nilai
Anak
1 NGTD 2 3 3 3 3 2 2 2 19
2 APO 3 3 3 3 1 2 2 2 19
3 AWP 3 2 2 3 3 3 3 2 18
4 AFY 3 3 3 2 2 2 2 2 19
5 AFAB 3 3 2 2 2 2 2 3 19
6 DNA 3 4 2 3 3 3 3 2 18
7 GAK 2 2 2 2 2 2 2 2 16
8 GRA 2 2 2 3 2 2 2 2 17
9 KNS 3 2 2 2 3 1 2 2 17
10 MHF 3 3 3 3 2 2 2 1 19
11 MAI 3 3 3 3 2 2 2 2 18
12 NPS 2 2 2 2 2 2 2 2 16
79
13 SOR 3 3 3 2 2 2 2 2 19
14 YJSA 2 2 2 2 2 2 2 2 16
15 ZHR 3 2 3 2 2 2 3 2 19
16 NAP 3 2 2 3 3 3 2 1 19
17 RSU 2 3 3 2 3 2 2 2 19
Tabel 3.9 Hasil Penilaian siklus I :
No Nama Anak Nilai Anak Nilai Rata-rata Keterangan
1 NKGTD 19 2,375 MM
2 APO 19 2,375 MM
3 AWP 18 2,25 MM
4 AFY 19 2,375 MM
5 AFAB 19 2,375 MM
6 DNA 18 2.25 MM
7 GAK 16 2 MM
8 GRA 17 2,215 MM
9 KNS 17 2,215 MM
10 MHF 19 2,375 MM
11 MAI 18 2,25 MM
12 NPS 16 2 MM
13 SOR 19 2,375 MM
80
14 YJSA 16 2 MM
15 ZHR 19 2,375 MM
16 NAP 19 2,375 MM
17 RSU 19 2,375 MM
Dari tabel tersebut diatas, maka diketahui prosentase
pencapaian tiap anak, belum ada anak yang mencukupi nilai indikator
keberhasilan yaitu 85%, akan tetapi ada 13 anak yang sudah mencapai
MM, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak belum
maksimal, dan masih memerlukan perbaikan. Peningkatan dari rata-
rata prosentase pencapaian kelas pada Pra Siklus sebesar 38% dan
pada Siklus II 46%.
Gambar 3.2 Diagram Peningkatan Reinforcement Keaksaraan Awal
0%
MM 46%
BM 54%
0%
81
b. Lembar Observasi Guru dan Anak
1. Observasi Anak
Tabel 4.1 Lembar Observasi Anak
No Nama
Anak
Aspek yang Diamati Nilai
Pemahan Konsen
trasi
Komu
nikatif
Koordi
nasi
1 NKGT
D
2 2 2 2 8
2 APO 2 2 2 2 8
3 AWP 1 1 2 2 6
4 AFY 2 2 2 2 8
5 AFAB 2 2 2 2 8
6 DNA 2 2 2 2 8
7 GAK 2 1 1 2 6
8 GRA 2 1 1 2 6
9 KNS 2 1 1 2 6
10 MHF 2 1 1 2 6
11 MAI 2 3 3 2 10
12 NPS 2 2 2 2 8
13 SOR 2 3 3 2 10
14 YJSA 2 1 1 2 6
82
15 ZHR 2 3 3 2 10
16 NAP 2 2 2 2 8
17 RSU 2 2 2 2 8
Jumlah
Keterangan:
1 = Kurang baik
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
1.Observasi Guru
Tabel 4.2 Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1. Kemampuan guru saat mengondisikan kelas
a. Menyiapkan R K H V
b. Menyiapkan presensi V
c. Menyiapkan lembar observasi V
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar V
e.
Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan V
f.
Mampu membuat anak lebih aktif dan
kreatif V
83
2
Kemampun guru saat menjelaskan inti
pelajaran
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran V
b.
Respon anak terhadap guru saat
menjelaskan pelajaran V
c. Memberikan motivasi untuk belajar V
3 Langkah-langkah guru saat melakukan kegiatan permainan plastisin
a. Cara guru membagikan plastisin V
b. Cara guru memberikan aturan permainan V
c. Guru membimbing atau mendampingi V
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
1. Siklus II
a. Data Hasil Penilaian Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data pengolahan data
pada Siklus II, maka dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
84
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus II
No Nama
Anak
Nilai Pada Indikator Siklus II
Idk
1
Idk
2
Idk
3
Idk
4
Idk
5
Idk
6
Idk
7
Idk
8
Nilai
Anak
1 NGTD 4 4 4 3 3 3 4 4 29
2 APO 4 4 4 4 4 3 3 3 29
3 AWP 3 3 3 4 4 4 4 4 29
4 AFY 4 4 4 4 4 3 3 4 30
5 AFAB 4 4 4 4 3 3 3 4 29
6 DNA 4 4 4 4 3 3 3 4 29
7 GAK 3 3 3 4 4 4 4 4 29
8 GRA 3 4 3 3 4 4 4 4 29
9 KNS 3 3 3 4 4 4 4 4 29
10 MHF 4 4 4 4 3 3 4 4 30
11 MAI 4 4 4 4 4 3 3 3 29
12 NPS 3 3 3 4 4 4 4 4 29
13 SOR 4 4 4 4 4 3 3 4 30
14 YJSA 3 3 3 4 4 4 4 4 29
15 ZHR 4 4 4 4 4 4 3 3 30
16 NAP 4 4 4 3 3 4 4 3 29
17 RSU 3 3 4 4 4 4 4 3 29
85
Tabel 4.4 Hasil Penilaian siklus II :
No Nama Anak Nilai Anak Nilai Rata-rata Keterangan
1 NKGTD 29 3,625 BSH
2 APO 29 3,625 BSH
3 AWP 29 3,625 BSH
4 AFY 30 3,75 BSH
5 AFAB 29 3,625 BSH
6 DNA 29 3,625 BSH
7 GAK 29 3,625 BSH
8 GRA 29 3,625 BSH
9 KNS 29 3,625 BSH
10 MHF 30 3,75 BSH
11 MAI 29 3,625 BSH
12 NPS 29 3,625 BSH
13 SOR 30 3,75 BSH
14 YJSA 29 3,625 BSH
15 ZHR 30 3,75 BSH
16 NAP 29 3,625 BSH
17 RSU 29 3,625 BSH
Dari data Siklus II pengembangan fisik motorik halus anak
melalui kegiatan reinforcement keaksaraan awal dapat disimpulkan
bahwa ada 17 anak yang mencapai BSH. Dapat disimpulkan pula,
86
sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak dalam kelas sudah
maksimal, tidak memerlukan perbaikan. Peningkatan dari rata-rata
prosentase kelas , pencapaian kelas pada saat Pra Siklus sebesar 38%,
pada Siklus I sebesar 46% dan pada Siklus II sebesar 86%. Artinya
bahwa ada peningkatan yang baik dari tiap Siklus.
Gambar 3.3 Diagram Peningkatan Reinforcement Keaksaraan Awal
0%
0%
BSH 14%
BSB 86%
87
a. Lembar Observasi Guru dan Anak
1. Observasi Anak
Tabel 4.5 Lembar Observasi Anak
No Nama
Aspek yang Diamati Nilai/Sko
r Pemahaman Konsentrasi Komunikat
if Koordinasi
1 NKGTD 3 3 3 3 12
2 APO 3 3 3 3 12
3 AWP 3 3 3 3 12
4 AFY 3 3 3 3 12
5 AFAB 3 3 3 3 12
6 DNA 3 3 3 3 12
7 GAK 3 3 3 3 12
8 GRA 3 3 3 3 12
9 KNS 3 3 3 3 12
10 MHF 3 3 3 3 12
11 MAI 3 3 3 3 12
12 NPS 3 3 3 3 12
13 SOR 3 3 3 3 12
14 YJSA 3 3 3 3 12
15 ZHR 3 3 3 3 12
16 NAP 3 3 3 3 12
17 RSU 3 3 3 3 12
Jumlah
88
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
2. Observasi Guru
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1. Kemampuan guru saat mengondisikan kelas
a. Menyiapkan R K H V
b. Menyiapkan presensi V
c. Menyiapkan lembar observasi V
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar V
e.
Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan V
f.
Mampu membuat anak lebih aktif dan
kreatif V
2
Kemampun guru saat menjelaskan inti
pelajaran
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran V
b.
Respon anak terhadap guru saat
menjelaskan pelajaran V
89
c. Memberikan motivasi untuk belajar V
3 Langkah-langkah guru saat melakukan kegiatan permainan plastisin
a. Cara guru membagikan plastisin V
b. Cara guru memberikan aturan permaian V
c. Guru membimbing atau mendampingi V
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
B. Pembahasan
Adapun pengolahan data dari penelitian Pra Siklus sampai
Siklus II didapatkan hasil prosentase pencapaian kemampuan fisik
motorik halus anak sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai
Prosentase
Kegiatan Persentase Keberhasilan
Kelas
Peningkatan
Nilai
Pra Siklus 38% -
Siklus I 46% 8%
Siklus II 86% 40%
90
Adapun data peningkatan dari Pra Siklus sampai Siklus II, dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.4 Diagram Pengembangan Fisik Motorik Halus
Dapat disimpulkan dari data yang telah disajikan, bahwa
motorik halus anak mengalami peningkatan dengan melalui
reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan plastisin
pada anak kelompok B2di RA Al-amin II Ngronggo Salatiga. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pengembangan dari Pra Siklus yang rata-
rata pecapaian kelas bernilai 38%, meningkat pada Siklus I yang rata-
rata pencapaian kelas bernilai 46%, ditambah lagi dengan adanya
pengembangan pada Siklus II dimana rata-rata anak pencapaian kelas
bernilai 86%.
Jadi fisik motorik pada anak kelompok B.2 di RA Al-Amin II
Ngronggo Salatiga tahun pelajaran 2018 dapat ditingkatkan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra siklus Siklus 1 Siklus 2
91
denganreinforcement keaksaraan awal melalui media permainan
plastisin.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa media permainan
plastisin dapat mengembangkan reinforcement keaksaraan awal pada
siswa kelompok B2
di RA AL-AMIN II Kumpulrejo Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pengembangan kemampuan
bahasa anak terutama dalam reinforcement keaksaraan awal bisa dilihat
dari hasil data observasi pembelajaran yang diperoleh, yaitu pada Pra
Siklus reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan plastisin
rata-rata pencapaian kelas anak didik sebesar 38% meningkat pada Siklus
1 sebesar 46% dan dilanjutkan pada Siklus II meningkat sebesar 86% .
B. Saran
Berdasarkan dalam penelitian dengan mengembangkan
reinforcement keaksaraan awal melalui media permainan plastisin
perbaikan dan saran yang membangun
1. Kepada Guru
Guru senantiasa meningkatkan kualitas dalam pembelajaran, dengan
menerapkan media permainan dengan materi pembelajaran agar anak
mudah memahami dan tidak bosan untuk belajar dan guru bisa
menambahkan permainan-permainan dengan menggunakan media agar
93
anak lebih mudah menyerap hafalan huruf abjad dan menambah
wawasan pengetahuan.
C. Penutup
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga dalam penulisan ini dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan ini menyadari bahwa skripsi
ini jauh dari kaata sempurna. Oleh karena itu mengharapkan kritik dan
saran untuk membangun pembaca demi kesempurnaan skripsi. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
94
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. Z. (2015). Kilat dan Mudah Menghafal Huruf abjad.
Yogyakarta:Sabil.
Arikunto, P. S. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Badru aman, (2013). Media dan Sumber belajar TK. Universitas Terbuka.
Badru aman, (2013). Media dan Sumber belajar TK. Universitas Terbuka.
Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka
Indonesia.
Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka
Indonesia.
H.Dalman, M.Pd. (2015). Ketrampilan Menulis. Jakarta:PT
Raja Grafindo Persada.
Idad Suhada, M.Pd.:(2016). Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung:
PT Rosdakarya.
Idad Suhada, M.Pd.:(2016). Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung:
PT Rosdakarya.
95
Maimunah Hasan,2009. Pendidikan Anak Usia Dini.Bandung: PT
Rosdakarya.
Mayke S.Tedjasaputra, (2007). Bermain, Mainan, dan Permainan.
Jakarta:PT Grasindo
Syah, M. (2001). Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
D. P. Tampubolon, Kemampuan Membaca. Bandung:Guru Besar
FPBS IKIP.
96
RPPH
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian)
SIKLUS I
Semester /Minggu/Hari:I/ Minggu 5/ Hari 1
Hari / Tanggal : Selasa, 27 Agustus 2018
Kelompok / Usia : B/5-6Tahun
Tema / Sub Tema : Lingkungan/
Sub-sub Tema : Teman sekolah
PROSES KEGIATAN :
A. PEMBUKAAN ± 30’
1. SOP Kegiatan Pembukaan
2. Berdo’a Bersama
3. Hafalan Surat Pendek “Al-Qurays”
4. Hafalan do’a harian “ Masuk Kamar Mandi”
5. Hafalan hadits “ Kasih Sayang”
6. Tepuk Huruf Abjad
7. Berdiskusi tentang lingkungan sekitar
8. Menggunakan kata tolong, terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat
9. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. INTI - SOP KegiatanInti ± 60’
1. Anak mengamati:
- Buku garis,
- ATK
- Huruf abjad
2. Anak bertanya tentang:
- Buku garis,
- ATK
- Huruf abjad
3. Anak mengumpulkan informasi dari mengamati Buku garis, ATK, huruf
abjad
4. Anak menalar tentang yang ada dilingkungan sekitar
5. Anak mengkomunikasikan hasil karyanya dalam kegiatan:
- Menulis huruf abjad A sampai
Recalling:
1. Merapikan mainan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain.
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama.
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya.
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak.
97
98
RPPH
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian)
SIKLUS II
Semester /Minggu/Hari:I/ Minggu 5/ Hari 1
Hari / Tanggal : Selasa, 3 September 2018
Kelompok / Usia : B/5-6Tahun
Tema / Sub Tema : Lingkungan/
Sub-sub Tema : Teman sekolah
PROSES KEGIATAN :
C. PEMBUKAAN ± 30’
10. SOP Kegiatan Pembukaan
11. Berdo’a Bersama
12. Hafalan Surat Pendek “Al-Qurays”
13. Hafalan do’a harian “ Masuk Kamar Mandi”
14. Hafalan hadits “ Kasih Sayang”
15. Lagu “Satu-satu”
16. Berdiskusi tentang lingkungan sekitar
17. Menggunakan kata tolong, terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat
18. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
D. INTI - SOP KegiatanInti ± 60’
1. Anak mengamati:
- Kertas kosong
- Plastisin
- Huruf abjad
2. Anak bertanya tentang:
- Kertas kosong
- Plastisin
- Huruf abjad
3. Anak mengumpulkan informasi dari mengamati Kertas kosong, plastisin,
huruf abjad
4. Anak menalar tentang yang ada dilingkungan sekitar
5. Anak mengkomunikasikan hasil karyanya dalam kegiatan:
- Membuat huruf abjad dari plastisin
- Merangkai huruf menjadi kata
Recalling:
6. Merapikan mainan
7. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain.
8. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama.
9. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya.
10. Penguatan pengetahuan yang didapat anak.
99
Istirahat: ± 30’
1. SOP cuci tangan
2. SOP makan
3. SOP gosok gigi
100
101
TEPUK HURUF ABJAD
MENULIS HURUF ABJAD
102
SIKLUS I
103
MEMBUAT HURUF VOKAL DARI PLASTISIN
SIKLUS II
104
HURUF ABJAD:
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W,
X, Y, Z.
NAMA-NAMA TEMAN SEBANGKU
Dista Gladys Dina
Putra Nanda
Yosua Zahro
Arka Amel
Dika Retno Novita
Gayatri Hafish
Talita Gilang
Sava Nizam
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Annisa Nur Hidayah
Tempat,Tanggal Lahir : Blora, 04 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa. Sendanggayam Rt 04 Rw 01
Kec. Banjarejo Kab. Blora
Telpon.Hp : 089685096953
Latar Belakang pendidikan
2000-2002 = TK PERTIWI
2002-2008 = SD NEGERI 1 SENDANGGAYAM
2008-2011 = SMP NEGERI 1 BANJAREJO
2011-2014 = SMA 1 JEPON