204
PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Komputer Oleh: Ferdian Wisnukendra Mesepy NIM : 013124033 PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

  • Upload
    dangbao

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PENGEMBANGAN PETA DIGITAL

WISATA KULINER KHAS YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Komputer

Oleh:

Ferdian Wisnukendra Mesepy

NIM : 013124033

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

ii

DEVELOPING A DIGITAL MAP OF

YOGYAKARTA CULINARY TOURISM

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Bachelor Degree of Science

in Computer Science Study Program

By:

Ferdian Wisnukendra Mesepy

Student Number : 013124033

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

SKRIPSI

PENGEMBANGAN PETA DIGITAL

WISATA KULINER KHAS YOGYAKARTA

Oleh:

Ferdian Wisnukendra Mesepy

~ : 013124033

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Yanuarius Joko Nugroho, S.Si.

III

. to OHobctr 2COflTanggal .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

SKRIPSI

PENGEMBANGAN PETA DIGITAL

WISATA KULINER KHAS YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Ferdian Wisnukendra Mesepy

NIM : 013124033

~

'IP~".~.~'l'~".<\~~ .../0}2.1eJS)~. . . . . . . . ~t.-:kJ. . . .

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Y. Joko Nugroho, S.Si.

P. H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc.

A. Rita Widiarti, S.si., M.Kom.

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal ./~.C?~~~~ .~.o.8

dan dinyatakan memenuhi syarat

Ketua

Anggota

Sekretaris

iO Ok~bz.r 2.00&Yogyakarta, .

Fakultas Saints dan TeknologiUniversitas Sanata Dharma

Wakil Dekan I,

g Cahyanta, S.T., M.T. )

IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

vi

ABSTRAK

Potensi wisata kuliner khas buatan Jogja memiliki keanekaragaman dan

citarasa yang khas. Namun informasi tentang objek wisata kuliner di Jogja kurang

tersedia dengan baik. Untuk meningkatkan promosi wisata kuliner Jogja agar lebih

dikenal dan dapat memandu peminat kuliner Jogja dengan baik, maka dikembangkan

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Yogyakarta ini.

Aplikasi peta digital ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi

penggemar kuliner dalam mencari objek wisata kuliner di Jogja yang ingin

dikunjungi. Aplikasi ini juga dirancang agar penggemar kuliner dapat lebih mengenal

kuliner khas buatan masyarakat Jogja. Dari hasil analisis kebutuhan dan perancangan

sistem, aplikasi peta digital ini dikembangkan dengan menggunakan program

Macromedia Flash MX 7.0.

Aplikasi peta digital ini mampu memberikan informasi tentang kuliner khas

buatan masyarakat Jogja dan menunjukkan lokasi objeknya dalam peta, yang

disajikan dengan menarik dan interaktif untuk tujuan promosi. Dengan menggunakan

aplikasi peta digital ini, pengguna dapat mengenal kuliner khas Jogja dengan

penyajian yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

vii

ABSTRACT

The potential of Jogja culinary tourism is vary in kinds and typical in taste.

Unfortunately, the information about the culinary tourism in Jogja was lack provided.

In order to increase the culinary tourism promotion of Jogja and to guide Jogja

culinary fans, an application of Digital Map of Yogyakarta Culinary Tourism was

developed.

The digital map application was designed to ease the culinary fans in

searching culinary tourism objects in Jogja to be visited. It was also designed to give

more introductions about Jogja culinary. Based on the results of needs analysis and

system design, the digital map application was developed using Macromedia Flash

MX 7.0.

The digital map application was able to provide information and object

location of typical culinary tourism of Jogja in the map. This interesting and

interactive map was made in purpose of promotion. By using this digital map

application, users was able to know about Jogja culinary in a better presentation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : FERDIAN WISNUKENDRA MESEPY

Nomor Mahasiswa : 013124033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS

YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak lmtuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta10 O\:\-obez:,r 2009

Pada tanggal : .

Yang menyatakan,

Ferdian Wisnukendra Mesepy

Vlll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dihaturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat

dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

Pengembangan Peta Digital Wisata Kuliner Khas Yogyakarta ini dapat terselesaikan

dengan baik. Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Strata-1 di Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.

Keberhasilan dari penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan, arahan, dan pendampingan dari semua pihak yang dengan tulus ikhlas

telah membantu. Oleh karena hal tersebut, Penulis ingin mengucapkan yang tulus

dan sebesar-besarnya kepada :

1. Romo Ir. Gregorius Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu P. H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komputer, Universitas Sanata Dharma, atas segala bimbingan, dukungan,

dan doanya.

3. Bapak St. Eko Hari Permadi, S.Si., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing

Akademik, atas segala bimbingannya.

4. Bapak Y. Joko Nugroho, S.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, atas

segala bimbingan dan arahannya.

5. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom., selaku Anggota Dosen Penguji, atas

saran yang telah disampaikan.

6. Kepada seluruh Dosen Pengampu dan Mahasiswa Program Studi Ilmu

Komputer, serta Karyawan bagian Sekretariat FST dan Laboran

Laboratorium Komputer Dasar, atas segala bantuan dan bimbingannya.

7. Yulius Dwi Haryanto, atas segala kerendahan hati untuk membimbing.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang

dengan tulus ikhlas, serta secara langsung maupun tidak langsung, telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

x

Dalam kesempatan ini, Penulis juga ingin memohon maaf sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang terkait dalam proses penyelesaian skripsi ini, atas segala

kesalahan yang mungkin telah diperbuat, baik yang tidak disengaja maupun yang

disengaja. Semoga segala kebaikan dan kemurahan hati yang telah diberikan kepada

Penulis, dapat menjadi berkat bagi semua orang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, segala kekurangan yang ada pada skripsi ini mohon untuk dimaklumi dan

seandainya ada kesalahan penulisan mohon untuk dimaafkan. Dengan senang hati

Penulis akan menerima saran dan masukan yang sifatnya membangun, guna

menyempurnakan hasil dari skripsi ini.

Demikian skripsi ini telah disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kemajuan

pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta bagi masyarakat umum. Akhir kata, Penulis

mengucapkan terima kasih dan Tuhan Memberkati.

Yogyakarta, 10 Oktober 2008

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PERNY ATAAN KEASLIAN KARY A

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Oktober 2008

Penulis

Ferdian Wisnukendra Mesepy

Xl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN JUDUL (versi Bahasa Inggris)....................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 C. Batasan Masalah .............................................................................. 3 D. Tujuan .............................................................................................. 5 E. Manfaat ............................................................................................ 5 F. Metodologi ...................................................................................... 5

1. Rekayasa dan Permodelan Sistem ............................................. 6 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ....................................... 7 3. Desain ........................................................................................ 7 4. Generasi Kode ........................................................................... 7 5. Pengujian ................................................................................... 8 6. Pemeliharaan ............................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................... 10 A. Sistem Informasi ............................................................................. 10

1. Perencanaan ............................................................................... 10 2. Analisis Sistem .......................................................................... 11 3. Desain Sistem ............................................................................ 11 4. Implementasi Sistem dan Testing .............................................. 11

B. Sistem Informasi Geografis ............................................................. 12 1. Komponen SIG .......................................................................... 13 2. Karakteristik SIG ....................................................................... 15 3. Subsistem SIG ........................................................................... 16 4. Kemampuan SIG ....................................................................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xiii

C. Peta .................................................................................................. 19 1. Jenis Peta ................................................................................... 21 2. Komponen Peta .......................................................................... 22 3. Peta Digital ................................................................................ 26

D. Graphical User Interface (GUI) ..................................................... 27 1. Bagian Dialog ............................................................................ 28 2. Warna ......................................................................................... 32 3. Bahasa ........................................................................................ 33

E. Konsep Dasar Multimedia ............................................................... 33 1. Pengertian Multimedia .............................................................. 33 2. Kemampuan Multimedia ........................................................... 34 3. Elemen Multimedia ................................................................... 36

F. Konsep Dasar Animasi .................................................................... 36 1. Pengertian Animasi .................................................................... 36 2. Prinsip Animasi ......................................................................... 37 3. Pemanfaatan Animasi ................................................................ 39

G. Macromedia Flash ........................................................................... 40 1. Pengenalan Macromedia Flash .................................................. 40 2. Action Script pada Macromedia Flash ....................................... 48

H. Adobe Photoshop ............................................................................ 54 1. Pengenalan Adobe Photoshop ................................................... 54 2. Toolbox ...................................................................................... 56 3. Proses Editing Gambar .............................................................. 58

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ................................... 60

A. Analisis Sistem ................................................................................ 60 1. Identifikasi Masalah .................................................................. 60 2. Prosedur Sistem yang Lama ...................................................... 62 3. Analisa Kebutuhan .................................................................... 62 4. Pengumpulan Data ..................................................................... 63

B. Perancangan Sistem ......................................................................... 74 1. Tujuan Desain Sistem ................................................................ 74 2. Prosedur Sistem yang Baru ........................................................ 75 3. Fasilitas Sistem .......................................................................... 76 4. Objek Pembangun Aplikasi ....................................................... 77 5. Desain Model ............................................................................. 78 6. Desain Antar Muka .................................................................... 82 7. Desain Peta ................................................................................ 87

C. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ............................................ 93 1. Kebutuhan Sistem ...................................................................... 93 2. Kebutuhan Pengguna ................................................................. 94

D. Rancangan Pendistribusian Aplikasi ............................................... 95 BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM ................................................................ 97

A. Implementasi Antarmuka dan Dialog ............................................. 97 1. Halaman Pembuka (Intro) ......................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xiv

2. Halaman Utama ......................................................................... 101 3. Halaman Bantuan ...................................................................... 109

B. Implementasi Action Script ............................................................. 115 1. Halaman Intro ............................................................................ 117 2. Halaman Utama ......................................................................... 124 3. Halaman Bantuan ...................................................................... 143

BAB V. HASIL KUISIONER DAN PEMBAHASAN .................................... 145

A. Angket Kuisioner ............................................................................ 146 B. Hasil dan Pembahasan Kuisioner .................................................... 147

1. Pernyataan I ............................................................................... 147 2. Pernyataan II .............................................................................. 148 3. Pernyataan III ............................................................................ 149 4. Pernyataan IV ............................................................................ 150 5. Pernyataan V .............................................................................. 151 6. Pernyataan VI ............................................................................ 152

BAB VI. PENUTUP ............................................................................................. 153

A. Kesimpulan ...................................................................................... 153 B. Saran ................................................................................................ 154

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 155 LAMPIRAN .......................................................................................................... 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Tipe Data pada Macromedia Flash ......................................... 49

Tabel 2.2 Tabel Operator Numerik ................................................................... 50

Tabel 2.3 Tabel Operator Perbandingan ........................................................... 50

Tabel 2.4 Tabel Operator Logika ...................................................................... 51

Tabel 2.5 Tabel Operator Simbol ...................................................................... 51

Tabel 2.6 Tabel Operator Perbandingan ........................................................... 51

Tabel 2.7 Tabel Operator Pendeklarasian ......................................................... 52

Tabel 3.1 Tabel Objek Wisata Kuliner Jogja .................................................... 64

Tabel 3.2 Penjelasan Diagram Use Case ........................................................... 79

Tabel 5.1 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan I ........................................ 147

Tabel 5.2 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan II ....................................... 148

Tabel 5.3 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan III ...................................... 149

Tabel 5.4 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan IV ..................................... 150

Tabel 5.5 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan V ....................................... 151

Tabel 5.6 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan VI ..................................... 152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Paradigma Sekuensial Linear (Waterfall) ....................................... 6

Gambar 2.1 Komponen Utama dalam SIG ......................................................... 13

Gambar 2.2 Konsep Data Geospatial .................................................................. 14

Gambar 2.3 Subsistem SIG ................................................................................. 16

Gambar 2.4 Perbandingan Pemilihan Tombol pada Dialog ................................ 28

Gambar 2.5 Dialog yang Berlebihan ................................................................... 29

Gambar 2.6 Perbandingan Jarak pada Dialog ..................................................... 29

Gambar 2.7 Dialog yang Salah ........................................................................... 29

Gambar 2.8 Menu yang Ambigu ......................................................................... 30

Gambar 2.9 Metafora yang Realistik .................................................................. 31

Gambar 2.10 Contoh Teks yang Sulit Dibaca ....................................................... 32

Gambar 2.11 Contoh Asosiasi Warna yang Tepat ................................................ 32

Gambar 2.12 Contoh Pilihan Bahasa yang Tepat ................................................. 33

Gambar 2.13 Komponen Multimedia ................................................................... 34

Gambar 2.14 Jendela Utama Macromedia Flash MX 7.0 ..................................... 41

Gambar 2.15 Jendela Timeline .............................................................................. 42

Gambar 2.16 Jendela Stage ................................................................................... 42

Gambar 2.17 Jendela Tools box ............................................................................ 43

Gambar 2.18 Jendela Action-Frame ..................................................................... 45

Gambar 2.19 Jendela Properties ........................................................................... 46

Gambar 2.20 Jendela Components ........................................................................ 46

Gambar 2.21 Jendela Library ................................................................................ 46

Gambar 2.22 Jendela Document Properties .......................................................... 47

Gambar 2.23 Jendela Layer Properties ................................................................. 47

Gambar 2.24 Jendel Scene .................................................................................... 48

Gambar 2.25 Jendela Publish Settings .................................................................. 48

Gambar 2.26 Jendela Utama Adobe Photoshop 7.0 .............................................. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xvii

Gambar 2.27 Toolbox pada Adobe Photoshop 7.0 ................................................ 56

Gambar 2.28 Editing Gambar ............................................................................... 58

Gambar 2.29 Jendela Hue/Saturation ................................................................... 59

Gambar 2.30 Jendela Color Balance .................................................................... 59

Gambar 3.1 Peta Rute Trayek Bus TransJogja ................................................... 70

Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja ............................................................... 74

Gambar 3.3 Diagram Use Case ........................................................................... 78

Gambar 3.4 Struktur Menu ................................................................................. 80

Gambar 3.5 Diagram Flow Chart ....................................................................... 81

Gambar 3.6 Rancangan Tampilan Halaman Intro .............................................. 82

Gambar 3.7 Rancangan Tampilan Halaman Utama ............................................ 83

Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Halaman Profil Pembuat .............................. 84

Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Halaman Bantuan ......................................... 84

Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Navigasi Peta ................................................ 85

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Legenda Peta ................................................ 86

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Jalur Trayek Bus TransJogja ........................ 86

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Informasi Objek Kuliner .............................. 87

Gambar 3.14 Tehnik Overlay ................................................................................ 88

Gambar 3.15 Peta Wisata Kuliner Jogja ............................................................... 89

Gambar 3.16 Peta Jalur Trayek 1A Bus TransJogja ............................................. 90

Gambar 3.17 Peta Jalur Trayek 1B Bus TransJogja ............................................. 91

Gambar 3.18 Peta Jalur Trayek 2A Bus TransJogja ............................................. 91

Gambar 3.19 Peta Jalur Trayek 2B Bus TransJogja ............................................. 92

Gambar 3.20 Peta Jalur Trayek 3A Bus TransJogja ............................................. 92

Gambar 3.21 Peta Jalur Trayek 3B Bus TransJogja ............................................. 93

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Preloader ......................................................... 98

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Intro bagian Awal ............................................ 99

Gambar 4.3 Tampilan Tombol Profil .................................................................. 99

Gambar 4.4 Tampilan Tombol Masuk ................................................................ 100

Gambar 4.5 Tampilan Tombol Suara .................................................................. 100

Gambar 4.6 Tampilan Tombol Bantuan .............................................................. 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xviii

Gambar 4.7 Tampilan Tombol Keluar ................................................................ 101

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Utama bagian Awal ......................................... 102

Gambar 4.9 Tampilan Menu Katalog Kuliner .................................................... 103

Gambar 4.10 Tampilan Legenda Peta ................................................................... 103

Gambar 4.11 Tampilan Peta Digital ...................................................................... 104

Gambar 4.12 Tampilan Objek pada Peta Digital .................................................. 105

Gambar 4.13 Tampilan Jendela Informasi Objek Wisata Kuliner ........................ 105

Gambar 4.14 Tampilan Tombol dan Menu Navigasi Peta .................................... 106

Gambar 4.15 Tampilan Tombol dan Menu TransJogja ........................................ 107

Gambar 4.16 Tampilan Tombol Geser .................................................................. 108

Gambar 4.17 Tampilan Tombol Suara .................................................................. 108

Gambar 4.18 Tampilan Tombol Depan ................................................................ 109

Gambar 4.19 Tampilan Tombol Bantuan .............................................................. 109

Gambar 4.20 Tampilan Tombol Keluar ................................................................ 109

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Bantuan bagian Awal ...................................... 110

Gambar 4.22 Tampilan Menu Bantuan ................................................................. 111

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Bantuan Sekilas Aplikasi ................................. 112

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Bantuan Jendela Bantuan ................................. 112

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bantuan Jendela Intro ...................................... 113

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Bantuan Jendela Utama ................................... 113

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Bantuan Sejarah Aplikasi ................................ 114

Gambar 4.28 Tampilan Navigasi Halaman Bantuan ............................................. 114

Gambar 4.29 Tampilan Tombol Tutup ................................................................. 114

Gambar 4.30 Penerapan Action Script pada Frame .............................................. 115

Gambar 4.31 Penerapan Action Script pada Objek Simbol .................................. 115

Gambar 4.32 Penerapa Scene ................................................................................ 116

Gambar 4.33 Penamaan Objek menggunakan Instance Name ............................. 116

Gambar 4.34 Penamaan Objek menggunakan Identifier ...................................... 116

Gambar 4.35 Movie Clip ”Preloader” ................................................................. 118

Gambar 4.36 Tampilan Timeline dan Movie Clip ”sound_control” .................... 120

Gambar 4.37 Tampilan Timeline dari Movie Clip ”mc_T_profil” ....................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

xix

Gambar 5.1 Angket Kuisioner ............................................................................ 147

Gambar 5.2 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan I .......................................... 147

Gambar 5.3 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan II ......................................... 148

Gambar 5.4 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan III ........................................ 149

Gambar 5.5 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan IV ....................................... 150

Gambar 5.6 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan V ......................................... 151

Gambar 5.7 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan VI ....................................... 152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) awalnya dikenal sebagai kota pelajar.

Namun pada perkembangannya DIY juga menjelma menjadi salah satu kota tujuan

wisata selain Bali, Bandung, dan kota-kota lainnya di Indonesia. Kotamadya

Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata yang memiliki potensi dan prospek ke depan

yang menjanjikan, memiliki keunikan yang beraneka ragam dengan menawarkan

wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan lain sebagainya. Bahkan menurut

Pemerintah Propinsi DIY melalui Badan Pariwisata Daerah (Baparda) Propinsi DIY

(sumber : www.visitingjogja.com), menyatakan Yogyakarta termasuk dalam kota

destinasi wisata yang aman, nyaman, bersih, dan ramah.

Salah satu obyek pariwisata yang ditawarkan di Kotamadya Yogyakarta adalah

wisata kuliner. Sekarang ini wisata kuliner telah dijadikan trend oleh kebanyakan

masyarakat di Indonesia. Demikian halnya yang terjadi di Jogja, hampir setiap

pelancong yang berkunjung ke Jogja selalu tidak lupa untuk mencicipi masakan khas

daerah yang dikunjunginya. Seolah-olah mengunjungi wisata kuliner sudah menjadi

kunjungan ritual wisatawan domestik di Jogja. Alasan mereka memilih wisata kuliner

di Jogja yaitu selain lezat dan membuat ketagihan, juga karena rasanya yang unik,

menarik, harganya yang cenderung murah dan yang terpenting masakan di Jogja

memiliki cita rasa khas yang tidak mungkin ditemukan di daerah lain, serta karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

2

wisata kuliner di Jogja tersedia hingga 4 (empat) waktu makan yaitu makan pagi,

makan siang, makan malam, dan makan larut malam.

Yang menjadi keluhan para pelancong yang ingin mengunjungi obyek wisata

kuliner di Jogja antara lain mereka kekurangan informasi tentang obyek wisata

kuliner tersebut. Promosi sudah dilakukan beberapa pihak yang terkait dengan

perkembangan wisata kuliner di Jogja, seperti penyediaan katalog tentang wisata

kuliner Jogja dari Dinas Pariwisata Pemkot Yogyakarta dan Badan Promosi

Pariwisata Kota Yogyakarta. Bahkan hampir di setiap hotel-hotel di Jogja juga

menyediakan katalog wisata kuliner Jogja. Namun ketersediaan informasi dalam

bentuk katalog tersebut dirasa masih kurang. Seperti yang diungkapkan pakar kuliner

Indonesia, Bondan ”mak nyus” Winarno, dalam acara Jogja Kuliner Expo 2008,

bahwa Jogja memiliki potensi luar biasa untuk dijadikan sebagai Kota Kuliner.

Asalkan dikemas dengan baik, wisata kuliner Jogja akan menjadi daya tarik yang

menjanjikan (Sumber : www.jogja.go.id).

Seperti yang disampaikan Baparda Propinsi DIY, promosi merupakan salah satu

hal terpenting untuk mengembangkan industri wisata kuliner di Jogja (sumber :

www.visitingjogja.com), disamping juga peran serta pemilik obyek wisata kuliner

untuk tetap menjaga kualitas rasa masakan/makanan dan kenyamanan tempat dari

obyek wisata kuliner itu sendiri.

Seperti yang kita ketahui bersama, teknologi komputer saat ini semakin canggih

dan berkemampuan tinggi. Kecanggihan teknologi komputer, memungkinkan

pembuatan peta wisata kuliner dalam format digital, untuk mendukung proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

3

promosi wisata kuliner di Jogja. Dengan Peta Digital, data grafis, data tekstual, dan

segala atributnya tersimpan dalam bentuk file; serta dapat disajikan secara interaktif,

menarik, dan fleksibel (seperti : animasi, perubahan skala, desain grafis, suara, dan

dapat terhubung ke internet). Dengan adanya Peta Digital Wisata Kuliner Jogja,

diharapkan mampu memperluas jangkauan promosi wisata kuliner Jogja dan

memberikan informasi tentang wisata kuliner di Jogja dengan lengkap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah yang

akan dibahas adalah bagaimana membangun Peta Digital yang menarik, interaktif dan

menyediakan informasi tentang Wisata Kuliner khas Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

Berikut ini merupakan batasan masalah yang digunakan untuk membangun Peta

Digital Wisata Kuliner khas Yogyakarta.

1. Informasi peta Propinsi DIY yang digunakan, hanya mencakup wilayah

Kotamadya Yogyakarta saja, serta hanya sebagian wilayah Kabupaten

Sleman dan Kabupaten Bantul, yaitu bagian wilayah Kabupaten di dalam

Jalan Lingkar (Ring Road) yang bersebelahan dengan Kotamadya

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

4

2. Informasi utama dalam peta hanya berupa nama tempat obyek wisata

kuliner dan disertai dengan rincian informasinya, disertai dengan fasilitas

umum, dan jalur transportasi serta sungai.

3. Jendela Informasi objek peta, hanya digunakan untuk menampilkan

informasi tentang objek wisata kuliner, bukan fasilitas umum atau yang

lainnnya.

4. Informasi dalam peta dan menu, disajikan dalam bahasa Indonesia.

5. Peta disajikan dalam bentuk dua dimensi (2D).

6. Sistem ini tidak menggunakan database. Seluruh informasi disajikan dalam

bentuk movie-clip, gambar, dan suara.

7. Sistem ini tidak memiliki fasilitas update. Proses update data dan tampilan,

hanya dilakukan dengan melakukan rendering ulang.

8. Sistem ini berbentuk aplikasi (.exe) dengan media pendistribusian

menggunakan CD.

9. Fasilitas manipulasi peta terbatas pada : memperbesar, memperkecil, geser

kanan-kiri, dan geser atas-bawah.

10. Pengguna tidak dapat melakukan pemesanan langsung terhadap kuliner

yang ada pada peta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

5

D. Tujuan

Tujuan dibangunnya sistem ini adalah membuat peta digital yang dapat

merangkum dan memberikan informasi yang lengkap tentang objek-objek wisata

kuliner khas yang ada di Jogja.

E. Manfaat

Manfaat dari pengembangan Peta Digital Wisata Kuliner khas Yogyakarta ini

antara lain :

1. Agar pelancong dari Indonesia lebih mengenal masakan khas daerah Jogja.

2. Memberikan kemudahan bagi pelancong dalam mencari objek tujuan wisata

kuliner di Jogja yang ingin dikunjungi.

3. Agar masakan khas Jogja dapat dikenal secara luas, baik di dalam negeri

maupun di manca negara.

4. Kemudian manfaat yang didapat dari sisi Pengembang/Pemilik objek wisata

kuliner di Jogja, diharapkan dengan adanya promosi ini mereka dapat

mengembangkan lagi pendapatan dan pasar mereka, serta diharapkan dapat

lebih memacu kreatifitas mereka untuk menghasilkan masakan yang baru,

berkualitas, dan memiliki cita rasa khas Jogja.

F. Metodologi

Berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membangun Peta

Digital Wisata Kuliner khas Jogja, yaitu menggunakan paradigma Sekuensial Linear

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

6

atau disebut dengan Siklus Kehidupan Klasik, atau sering disebut juga dengan

Paradigma Waterfall (Pressman, 2002). Pada Gambar 1.1, Paradigma Sekuensial

Linear membutuhkan pendekatan yang sistematis dan sekuensial selama proses

pengembangan perangkat lunak, dimulai dari analisis, desain, kode, pengujian, dan

pemeliharaan.

Gambar 1.1 Paradigma Sikuensial Linear (Waterfall)

Paradigma Sekuensial Linear meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

1. Rekayasa dan Permodelan Sistem

Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem yang

lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan dari semua

elemen sistem. Kemudian mengalokasikan subset-subset kebutuhan tersebut

ke dalam pembentukan perangkat lunak. Penekanan pada tahap ini adalah

pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sedikit melibatkan

analisis dan perancangan/desain.

Analisis Desain Kode Tes

Rekayasa dan Permodelan Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

7

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan

pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun,

perekayasa perangkat lunak harus memahami domain informasi, tingkah

laku atau prosedur yang dibutuhkan, unjuk kerja sistem, dan antarmuka

yang diperlukan. Hasil pengumpulan kebutuhan, baik untuk sistem dan

perangkat lunak, harus didokumentasikan dan diberitahukan kepada

pelanggan.

3. Desain

Tahap desain perangkat lunak merupakan langkah multiproses yang

memfokuskan pekerjaan pada struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi antarmuka, dan rincian prosedural. Tahapan desain ini

menerjemahkan kebutuhan dari hasil analisis menjadi suatu representasi

perangkat lunak yang dapat dimengerti sebelum tahap penulisan program

atau pengkodean. Hasil desain harus didokumentasikan dan menjadi bagian

konfigurasi perangkat lunak.

4. Generasi Kode

Hasil desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh

mesin. Jika hasil proses desain lengkap, maka pembuatan kode dapat

diselesaikan secara mekanis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

8

5. Pengujian

Saat memasuki tahap pengkodean, saat itu juga tahap pengujian program

dimulai. Proses pengujian terfokus pada logika internal perangkat lunak –

yaitu memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsi

eksternal – yaitu mengarahkan pengujian untuk mencari kesalahan-

kesalahan (tanpa mencari-cari kesalahan), serta memastikan bahwa masukan

yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan yang

diinginkan.

6. Pemeliharaan

Hal yang tidak bisa dihindari adalah perangkat lunak akan mengalami

perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Beberapa hal tersebut

misalnya masih terdapatnya error pada program, perangkat lunak kurang

dapat beradaptasi dengan sistem yang lain, permintaan penambahan fungsi

atau prosedur dan peningkatan untuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak

hanya mengaplikasikan ulang setiap fase program, bukannya membuat

program yang baru.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika

penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

9

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam landasan teori akan dibahas tentang berbagai landasan yang

mempengaruhi dan mendasari pembuatan peta digital ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan berisi analisis sistem, permasalahan yang dihadapi,

kebutuhan user dan sistem, perancangan sistem, dan perancangan antar muka

pengguna.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi implementasi sistem dari hasil analisis dan perancangan

sistem.

BAB V HASIL KUISIONER DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil perhitungan dari kuisioner yang disebarkan kepada

responden calon pengguna sistem secara acak.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penulisan skripsi secara keseluruhan dan

saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang mempunyai fungsi

berbeda-beda, saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan satu tujuan

yang sama (Jogianto, 1999). Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menyediakan

dan menyusun informasi yang merefleksikan seluruh kejadian yang diperlukan untuk

mengendalikan beberapa operasi. Operasi tersebut diantaranya mengambil,

mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan.

Kriteria sistem informasi yang baik mengacu pada 3 hal, yaitu akurat, tepat pada

waktunya, dan relevan (Jogianto, 1999). Akurat, berarti kualitas dari suatu sistem

informasi mampu meminimalisir kesalahan-kesalahan dan tidak membingungkan,

serta harus jelas mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya, berarti informasi

yang akan disampaikan tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan dasar

untuk pengambilan keputusan. Sedangkan relevan, berarti informasi harus saling

mempunyai keterkaitan antara maksud dan tujuan, agar informasi yang disediakan

dapat tersampaikan dengan baik dan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Tahapan-tahapan pembuatan Sistem Informasi mencakup beberapa hal, yaitu :

1. Perencanaan

Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu

dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

11

mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik,

pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.

2. Analisa Sistem

Di dalam tahap analisia sistem tedapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan, yaitu :

a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand, yaitu memahami kinerja sistem yang ada.

c. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

3. Desain Sistem

Tahap desain sistem mempunyai beberapa tujuan yaitu :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada programer yang terlibat.

4. Implementasi Sistem dan Testing

Merupakan proses pembuatan program dari sistem baru yang diusulkan, dan

sebelum program diterapkan, maka program harus terlebih dulu bebas dari

kesalahan. Oleh karena itu, program harus diuji untuk menemukan

kemungkinan yang terjadi (Jogianto, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

12

B. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang

digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah,

menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan

lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan

umum lainnya (Prahasta, 2003).

SIG dapat juga dikatakan sebagai suatu alat yang telah terkomputerisasi untuk

pemetaan dan penganalisaan sesuatu yang ada dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di

muka bumi. SIG mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query dan

analisa statistik, dengan visualisasi dan manfaat analisis geografis tingkat pendapatan

secara unik melalui pemetaan atau menggunakan peta. Kemampuan inilah yang

membedakan SIG dengan sistem informasi lain dan membuatnya berharga atau

bermanfaat untuk menjelaskan kejadian atau peristiwa, memprediksikan pengeluaran

dan pendapatan, serta perencanaan strategis dengan jangkauan yang luas.

Pembuatan peta dan analisis geografis sebenarnya bukanlah hal yang baru.

Akan tetapi SIG memanfaatkan serta melaksanakan tugas-tugas tersebut lebih cepat

dan lebih baik dari pada metode-metode yang telah ada sebelumnya. Sebelum adanya

SIG, hanya sedikit yang mempunyai kemampuan untuk menggunakan informasi

geografis untuk membantu pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

Namun teknologi ini berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir dan kini

digunakan sebagai perangkat utama untuk pengolahan informasi geografis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

13

Sistem Komputer

Pengguna Data Geospatial

SIG adalah sistem yang memiliki beberapa komponen penyusun, memiliki

karakteristik tersendiri, memiliki subsistem untuk pendukung pengambilan

keputusan, dan memilki kemampuan yang tidak dimiliki sistem yang lain.

1. Komponen SIG

Gambar 2.1 Komponen Utama dalam SIG (Sumber : www.geografiana.com)

Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan

pengguna, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.1. Sistem komputer SIG

terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan

prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis,

permodelan (modelling), dan penyajian Data Geospatial. Sumber-sumber

Data Geospatial adalah survey di lapangan (seperti : pengukuran,

pengambilan contoh, survey fisik, dst), peta publikasi (seperti : peta

pariwisata, topografi, geologi, kehutanan, kadaster, dst), citra penginderaan

jauh (seperti : foto udara, foto satelit, dst), dan data statistik (seperti : data

sensus penduduk, catatan lapangan,dst). Data Geospatial dibedakan menjadi

2, yaitu data grafis (data geometris/data spasial) dan data atribut (data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

14

tematik/data non-spasial) (lihat Gambar 2.2). Sedangkan fungsi pengguna

adalah sebagai sumber daya manusia yang memilih informasi, menganalisa,

merancang, mengelola dan menerapkan SIG menggunakan Data Geospatial

yang tersedia dengan bantuan fasilitas sistem komputer SIG yang memadai.

Sehingga dapat menghasilkan SIG yang baik.

Gambar 2.2 Konsep Data Geospatial (Sumber : www.geografiana.com)

Data grafis (spasial) mempunyai 3 elemen, yaitu titik, garis dan polygon,

yang disajikan dalam bentuk format data vektor ataupun format data raster,

yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

15

2. Karakteristik SIG

Beberapa karakteristik yang terdapat dalam SIG diantaranya :

a. Merupakan hasil pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras

untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam

satu sistem berbasis komputer.

b. Melibatkan ahli geografi, informatika, dan komputer, serta penggunaan

aplikasi yang terkait.

c. Masalah dalam pengembangan meliputi : cakupan, kualitas dan standar

data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan

etika, pendidikan, sistem cerdas dan sistem pengambilan keputusan serta

penerapannya.

d. Perbedaannya dengan sistem informasi lainnya, yaitu data dikaitkan

dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun data

spasial.

e. Bukan hanya sekedar pengubahan peta konvensional (tradisional) ke

bentuk peta digital untuk kemudian disajikan kembali, tetapi juga

mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan,

menampilkan, memanipulasi, memadukan, dan menganalisis data

spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.

f. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian

suatu masalah, contohnya penyelesaian masalah perubahan iklim

memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu udara, arah angin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

16

SIG

Manipulasi dan Analisis Data

Manajemen Data

INPUT DATA Output

dan kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala

dalam kurun waktu jangka panjang.

g. Keunggulan SIG : penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan.

Sehingga data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.

h. Proses pembuatan peta menggunakan SIG lebih fleksibel dari pada

proses manual atau menggunakan pendekatan pemetaan otomatis.

Sehingga memungkinkan manipulasi peta yang lebih baik dengan skala

yang bebas (Prahasta,2003).

3. Subsistem SIG

SIG terdiri dari empat subsistem, yaitu seperti pada Gambar 2.3 dibawah

ini.

Gambar 2.3 Subsistem SIG (Yousman, 2004)

a. Subsistem Masukan (input). Subsistem ini bertugas mengumpulkan

serta mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.

Subsistem ini juga bertanggungjawab menyediakan data yang siap untuk

dimanfaatkan oleh pengguna, menggunakan peralatan pemetaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

17

terestris, fotogrametri, digitasi, scanner, dsb. Dan menghasilkan output

berupa peta, citra dan visualisasi gambar yang lainnya.

b. Subsistem Manajemen. Subsistem ini mendistribusikan data spasial

maupun atribut ke dalam sistem basis data, sedemikian rupa sehingga

data spasial tersebut mudah dicari dan di-update.

c. Subsistem Manipulasi dan Analisis. Subsistem ini menentukan

informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu

subsistem ini juga melakukan pengolahan dan pemodelan data untuk

menghasilkan informasi yang diharapkan, menggunakan metode digitasi

untuk data vektor, dan metode overlay untuk data raster.

d. Subsistem Keluaran (output). Subsistem ini menampilkan atau

menyajikan informasi dari seluruh atau sebagian basis data, baik dalam

bentuk softcopy, maupun hardcopy, dalam bentuk tabel, grafik, peta,

atau format lainnya (Yeyep Yousman, 2004).

4. Kemampuan SIG

SIG dapat merepresentasikan dunia nyata ke dalam tampilan monitor

komputer, seperti lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas

kertas. Tetapi SIG lebih fleksibel dari pada peta kertas. Peta merupakan

representasi grafis dari dunia nyata. Objek-objek yang direpresentasikan di

atas peta disebut unsur peta/map features (contohnya : sungai, taman, jalan,

dst). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

18

lokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan/relasi yang

dimiliki oleh unsur-unsurnya.

Peta menggunakan titik, garis, dan polygon dalam merepresentasikan

obyek-obyek dunia nyata. Peta juga menggunakan simbol-simbol grafis dan

warna untuk membantu dalam mengidentifikasikan unsur-unsurnya. Skala

peta menentukan ukuran dan bentuk representasi unsur-unsurnya.

SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atibut-

atribut di dalam basis data. Kemudian SIG membentuk dan menyimpannya

di dalam tabel-tabel. Setelah itu SIG menghubungkan unsur-unsur di atas

dengan tabel-tabel yang bersangkutan.

Namun kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya untuk

menganalisa dan mengolah data dengan volume yang besar. Pengetahuan

mengenai bagaimana cara mengekstraksi dan bagaimana menggunakannya

merupakan kunci analisis dalam SIG.

Kemampuan analisis berdasarkan aspek spasial yang dapat dilakukan oleh

SIG diantaranya :

a. Klasifikasi, yaitu mengelompokan data spasial menjadi data spasial

yang baru.

b. Overlay, yaitu menganalisis dan mengintegrasikan dua atau lebih data

spasial yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

19

c. Networking, yaitu analisis yang bertitik tolak pada jaringan yang terdiri

dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung, yang sering

digunakan di berbagai bidang.

d. Buffering, yaitu analisis yang akan menghasilkan buffer yang bisa

berbentuk lingkaran atau polygon yang melingkupi suatu objek sebagai

pusatnya, sehingga kita bisa mengetahui beberapa parameter objek dan

luas wilayahnya. Buffering dapat digunakan untuk menentukan jalur

hijau, menggambarkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), mengetahui

daerah yang terjangkau telepon selular.

e. Analisis 3 Dimensi (3D), analisis ini sering digunakan untuk

memudahkan pemahaman, karena data divisualisasikan dalam bentuk 3

dimensi.

C. Peta

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan bumi.

Peta sebagai gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang datar merupakan

media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan unsur-unsur buatan manusia,

dibuat secara kartografis menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu, sajian tersebut

harus mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik. Peta bisa

disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang

tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

20

Peta bisa menjadi petunjuk bagi wisatawan, atau menjelaskan dunia dengan

menyertakan jenis informasi geografi khusus. Peta juga dapat mengundang

eksplorasi. Sebagai contoh, peta berwarna Pulau Marquases dengan pelabuhan yang

eksotik seperti Hakapehi di Nuku Niva, mungkin kedengaran menarik bagi seseorang.

Dengan kata lain, peta yang berisi banyak detail yang menarik dari suatu

daerah/wilayah dapat menggoda/menarik orang lain ke wilayah tersebut.

Peta dapat digambar dengan berbagai gaya, masing-masing menunjukkan

permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama yang memungkinkan kita untuk

memvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional. Agar dapat

menggunakan peta dengan efektif, perlu diperhatikan beberapa fakta berikut, yaitu (1)

tidak ada peta yang sempurna, manusia selalu membuat kesalahan dan mesin

komputer tidak selamanya akurat. Tidak ada alat untuk merekam setiap detail

landscape. (2) Peta tidak lama menunjukkan keakuratan dunia, hal ini

disebabkan dunia secara konstan berubah baik secara fisik maupun secara

kurtural/budaya. Perubahan dunia tetap harus dikumpulkan secara periodik dan

digunakan untuk memperbaiki database peta. (3) Peta adalah bias, peta umumnya

tidak menunjukkan setiap penampakan area topografi secara terpisah misalnya setiap

pohon, rumah, atau jalan, sehingga kartograf harus menentukan proyeksi dan skala

peta dan jumlah detail yang tersedia. Penampanakan dalam peta hanya pembiasan

dari keadaan nyata, atau bisa disebut sebagai generalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

21

1. Jenis Peta

Berdasarkan temanya, peta dapat dibagi menjadi tiga kategori. Yang

pertama, peta umum, biasanya terdiri dari banyak tema dan memberikan

gambaran umum. Peta umum biasanya praktis, menunjukkan dunia yang

memungkinkan orang dari satu ujung menuju ujung lain tanpa tersesat, atau

menunjukkan tampilan keseluruhan suatu tempat yang belum dikenal tanpa

harus pergi ke sana. Contoh peta umum adalah peta jalan suatu negara yang

juga menunjukkan kota besar, pegunungan, sungai, landmark dan lain-lain.

Yang kedua, adalah peta tematik, yang terdiri dari satu atau beberapa tema

dengan informasi yang lebih dalam/detail. Peta tematik juga dapat

menunjukkan hampir semua jenis informasi yang beragam dari satu tempat

ke tempat lain. Contoh peta tematik adalah peta penyebaran penduduk atau

tingkat penghasilan menurut negara, propinsi atau kabupaten, dengan

masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk menunjukkan

tingkat relativitas jumlah penduduk atau penghasilan.

Dan peta kategori ketiga adalah peta grafik, di mana keakuratan peta rute

perjalanan digunakan untuk navigasi laut dan udara. Peta grafik sering

dijadikan acuan bagi para pilot maupun nahkoda.

Peta dapat dibuat dengan berbagai bentuk. Peta pertama mungkin dibuat

manusia dengan menggambar garis di pasir atau batu kerikil dan ranting

kecil disusun di atas tanah. Peta cetak adalah bentuk yang paling sederhana.

Peta cetak menggambarkan dunia sebagai bidang datar dalam dua dimensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

22

Peta digital (berbasis komputer) lebih serba guna. Peta yang terprogram

akan lebih dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda

dengan subyek yang sama. Peta ini juga memungkinkan perubahan skala,

animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi

tambahan melalui internet. Mempunyai peta digital sama seperti mempunyai

selusin peta tematik cetak yang meng-overlay daerah tertentu yang

terhubung secara elektronik ke sebuah perpustakaan besar dalam tema

utama atau yang berhubungan dengan tema utama.

Penggunaan peta tergantung pada jenis peta yang ada dan jenis informasi

yang diinginkan dari peta tersebut. Dalam kasus peta sederhana, hanya satu

atau dua jenis informasi yang mungkin tersedia, sehingga sedikit atau

bahkan tidak perlu keahlian membaca peta untuk menggunakannya. Sebagai

contoh, sketsa lingkungan sekitar (tetangga) hanya menunjukkan hubungan

rumah utama dengan sudut jalan atau jaraknya dari suatu pasar atau sekolah.

Semua orang dapat menggunakan peta semacam itu. Sedangkan peta

lengkap dapat menggambarkan jarak yang sebenarnya, lokasi lahan dengan

tepat, elevasi, vegetasi dan aspek lainnya. Untuk menginterpretasikan peta

lengkap seperti ini, diperlukan beberapa keahlian dasar membaca peta.

2. Komponen Peta

Untuk menginterpretasikan peta secara lebih lengkap, diperlukan beberapa

komponen dasar penyusun peta yang terdiri dari proyeksi, skala, koordinat,

legenda, arah, dan elevasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

23

a. Proyeksi. Permukaan bumi adalah bidang lengkung, dan peta baik yang

tercetak maupun dalam bentuk gambar di layar komputer adalah bidang

datar. Artinya, semua peta tidak terkecuali globe (bola dunia)

mengalami distorsi dari bumi yang sebenarnya. Untuk wilayah yang

lebih kecil, distorsi tidak signifikan karena wilayah yang kecil dalam

globe kelihatan seperti permukaan datar. Untuk wilayah yang lebih luas

atau untuk tujuan yang butuh akurasi yang tinggi, bagaimanapun distorsi

merupakan hal yang sangat penting. Pada prinsipnya, proyeksi peta

adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk

bidang datar dengan persyaratan; bentuk yang diubah harus tetap sama,

luas permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara satu titik

dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

b. Skala. Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi disebut dengan

skala, biasanya dinyatakan dengan pecahan atau rasio/perbandingan.

Pembilang, yang terletak di bagian atas pecahan merupakan satuan unit

peta dan penyebut yang terletak di bagian bawah pecahan merupakan

angka dalam unit yang sama yang menunjukan jarak yang sebenarnya di

lapangan/bumi. Sebagai contoh, skala 1:10.000 artinya jarak satu

centimeter di peta equivalen dengan 10.000 centimeter di lapangan.

Sebagai perbandingan, skala ini akan ditunjukkan sebagai 1:10.000. Jika

penyebut makin besar atau pecahan makin kecil, maka semakin luas

permukaan bumi yang dapat ditunjukkan dalam peta tunggal. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

24

karena itu, peta berskala kecil akan menunjukkan bagian bumi yang

lebih luas dan peta berskala besar relatif menunjukkan bagian bumi yang

lebih kecil.

c. Koordinat. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara

absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem

sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama

lain. Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis

(geographical coordinate). Sumbu yang digunakan adalah garis bujur

(bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa,

dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan

garis khatulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan

kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat dari

meridian. Sedangkan garis lintang adalah garis khayal di atas permukaan

bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh

suatu tempat di utara/selatan khatulistiwa.

Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.

Derajat dibagi dalam 60 menit dan tiap menit dibagi dalam 60 detik.

Sebagai contoh Menara Eiffel di Paris mempunyai koordinat 48° 51° 3°

Lintang Utara dan 2° 17° 35° Bujur Timur. Kadang-kadang koordinat

ditunjukkan dalam desimal sebagai ganti dari menit dan detik. Jadi

koordinat Menara Eiffel dapat juga ditulis sebagai 48° 51,53333 Lintang

Utara dan 2° 17,5833 Bujur Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

25

d. Legenda. Peta yang baik adalah peta yang mudah dipahami dan

dikenali. Dengan adanya informasi legenda, pembaca dapat mengenali

peta yang dibaca dengan lebih baik. Legenda adalah daftar kumpulan

simbol beserta penjelasannya yang terdapat dalam peta. Gunanya agar

pembaca dapat dengan mudah memahami isi peta. Contoh simbol

legenda adalah ikon-ikon yang melambangkan bangunan, perbedaan

warna yang melambangkan elevasi, perbedaan jenis garis yang

melambangkan batas-batas atau jenis ukuran jalan, titik dan lingkaran

yang menunjukkan populasi suatu kota. Jika rincian peta terlihat tidak

familiar, mempelajari legenda peta akan sangat membantu sebelum

melanjutkan proses lebih jauh.

e. Arah. Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta.

Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian

berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman

dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga

penting sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokkan objek di

peta dengan objek sebenarnya di lapangan.

f. Elevasi. Salah satu unsur yang penting lainnya pada suatu peta adalah

informasi tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Unsur ini

disebut dengan elevasi, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi

dari permukaan laut. Kartograf menggunakan teknik yang berbeda untuk

menggambarkan ketinggian, misalnya permukaan bukit dan lembah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

26

Peta yang sudah modern menggambarkan pegunungan dengan relief

yang diberi bayangan, yang disebut dengan hill shading. Peta Topografi

tradisional menggunakan garis lingkaran yang memusat yang disebut

dengan garis kontur, untuk menggambarkan elevasi. Setiap garis

menandakan ketinggian di atas permukaan laut.

Sebagai ganti garis kontur, peta berwarna seringkali menggunakan

standarisasi skala warna untuk menunjukkan elevasi; laut diberi warna

biru, elevasi rendah digambarkan dengan bayangan hijau, elevasi tinggi

digambarkan dari range sawo matang sampai coklat, dan puncak

tertinggi diberi warna putih, menunjukkan salju. Semakin tajam

bayangan warna biru sama artinya dengan semakin dalam kedalaman

suatu laut atau danau.

(Sumber : www.cybermap.co.id)

3. Peta Digital

Dengan berkembangnya teknologi satelit yang dipadukan dengan teknologi

komputer, dampaknya terhadap bidang pemetaan juga semakin besar, yakni

pembuatan peta melalui penginderaan citra jarak jauh menggunakan satelit.

Hasil dari pemetaan jarak jauh kemudian diproses menggunakan teknologi

komputer, sehingga menghasilkan peta digital dalam bentuk file digital dan

menghasilkan peta yang lebih interaktif.

Peta digital adalah peta yang data grafisnya, data tekstualnya dan segala

atributnya tersimpan dalam bentuk softcopy pada komputer. Peta ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

27

dihasilkan dari proses digitasi dengan menggunakan meja digitizer ataupun

onscreen digitasi dari hasil scan sebuah peta.

Peta yang terprogram menggunakan komputer akan lebih dinamis karena

bisa menunjukkan banyak tampilan yang berbeda dengan subyek yang

sama. Peta digital juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan,

gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui

internet. Peta digital dapat di-update ke peta tematik baru dan dapat

menambahkan detail informasi geografi lainnya. Mempunyai peta digital

sama seperti mempunyai selusin peta tematik cetak yang meng-overlay

daerah tertentu yang terhubung secara elektronik ke sebuah perpustakaan

besar dalam tema utama atau yang berhubungan dengan tema utama.

(Sumber : www.bakosurtanal.go.id)

D. Graphical User Interface (GUI)

Sistem yang baik adalah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Selain itu sistem yang baik juga harus didukung dengan tampilan antar muka yang

baik bagi pengguna. Ukuran baik bagi pengguna adalah seperti pengguna tidak perlu

mengkira-kira kegunaan dari suatu tombol, tidak membuat pengguna ambigu, dan

seterusnya.

Ada banyak pendapat mengenai bagaimana tampilan yang baik. Meskipun baik

untuk seorang pengguna, belum tentu baik bagi pengguna yang lain. Di dalam konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

28

Graphical User Interface (GUI) berikut akan dijelaskan bagaimana sistem yang baik

di mata pengguna (Ben Shneiderman and Plaisant, 2005).

1. Bagian dialog

Melalui dialog pengguna dapat dengan mudah melakukan interaksi dengan

sistem, tetapi dialog yang tidak tepat dapat membuat pengguna merasa

kesulitan dalam menggunakan sistem atau dapat juga menjadi malas untuk

menggunakannya karena membingungkan. Berikut adalah contoh

bagaimana menata dialog agar nyaman digunakan oleh pengguna.

a. Menghilangkan tombol YES atau NO

Gambar 2.4 Perbandingan Pemilihan Tombol pada Dialog

Pada dialog pertama terdapat tombol YES dan NO. Jika pengguna

adalah seorang yang masih awam dalam memakai sistem komputer,

maka pengguna mungkin akan merasa bingung dengan kedua tombol

ini. Mungkin akan timbul banyak pertanyaan seperti jika memilih YES

akan terjadi apa dan jika memilih NO akan terjadi apa. Akan tetapi pada

dialog kedua pengguna akan langsung mengerti harus melakukan apa.

Pengguna dapat langsung mengerti apakah akan menekan tombol save

atau don’t save.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

29

b. Hindari dialog informatif yang berlebihan

Gambar 2.5 Dialog yang Berlebihan

Dialog diatas menjelaskan tentang pesan error. Seharusnya pesan-pesan

singkat seperti error, tips, dll tidak perlu diberi dialog yang berisi

banyak tombol. Cukup dengan tombol ok saja dan menampilkan pesan

singkat tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

c. Gunakan jarak dengan tepat

Gambar 2.6 Perbandingan Jarak pada Dialog

Pada dialog pertama pengguna akan merasa tidak nyaman dengan

tampilan yang kesannya padat, tetapi lain halnya dengan dialog kedua

dimana tampilan lebih nyaman untuk dilihat. Akan lebih baik jika dialog

dikelompokkan.

d. Dialog jangan berlebihan.

Gambar 2.7 Dialog yang Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

30

Pengguna tentu kesal jika menemukan dialog yang terlalu berlebihan

seperti di atas ketika akan menghapus sebuah folder. Dialog untuk

menghapus sebuah folder seharusnya hanya berisi pesan dengan dua

tombol yaitu untuk tombol hapus dan tombol batal.

e. Ambiguitas. Sebuah sistem yang baik sebaiknya tidak memberikan

menu-menu yang dapat diartikan ganda oleh pengguna.

Gambar 2.8 Menu yang Ambigu

Menu don’t use logging akan muncul ketika menu use logging ditekan,

tetapi setelah menu don’t use logging muncul, pengguna pasti merasa

bingung. Menu ini dapat berarti kondisi sekarang atau menu untuk

menonakitfkan menu use logging.

Lebih tepat untuk mengatakan kondisi aktif dengan menu ”aktif” dengan

kondisi terpilih dan kondisi tidak aktif dengan menu ”aktif” dengan

kondisi tidak terpilih daripada mengatakan kondisi aktif dengan menu

”aktif” dan kondisi tidak aktif dengan menu ”tidak aktif”.

f. Metafora. Metafora digunakan agar pengguna dapat dengan mudah

mengerti fasilitas-fasilitas yang terdapat pada sistem. Biasanya metafora

digunakan pada ikon-ikon. Seperti tombol dengan gambar disket berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

31

tombol tersebut berfungsi untuk menyimpan, tombol dengan gambar

printer untuk melakukan printing, dan lain-lain. Berikut adalah cara-cara

penggunaan metafora yang tepat.

1) Gunakan metafora secara realistik

Gambar 2.9 Metafora yang Realistik

Ikon tong sampah adalah sebuah metafora untuk menggambarkan

bahwa file-file yang akan dihapus akan dimasukkan ke dalam situ,

dengan asumsi bahwa pada kehidupan sehari-hari kita akan

membuang barang yang tidak kita butuhkan ke dalam tong sampah.

Oleh karena itu ketika sebuah file dibuang maka secara otomatis

ikon tong sampah harus berubah seperti pada Gambar 2.9.

2) Jangan terlalu realistik. Penggunaan metafora yang terlalu

realistik akan membuat pengguna merasa jenuh melihatnya.

Contohnya adalah sebagai berikut. Pada kehidupan sehari-hari jika

kita menulis sesuatu pada kertas dengan menggunakan pensil. Jika

kita merasa bahwa yang kita tulis adalah salah, maka kita akan

mengambil penghapus kemudian menghapusnya, tetapi mungkin

perlu beberapa kali menghapus kertas tadi agar kembali bersih

seperti semula. Hal realistik seperti ini tidak diperlukan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

32

membuat metafora. Cukup dengan menekan tombol hapus maka

tulisan sudah terhapus.

2. Warna

Penggunaan warna yang baik dapat membuat pengguna merasa nyaman

dalam menggunakan sistem. Berikut adalah kriteria-kriteria menggunakan

warna dengan baik.

a. Pertimbangan dalam membaca. Pergunakanlah warna yang cocok

agar mudah untuk dibaca oleh pengguna.

Gambar 2.10 Contoh Teks yang Sulit Dibaca

b. Pertimbangan asosiasi warna

Gambar 2.11 Contoh Asosiasi Warna yang Tepat

Pada dialog di atas, seandainya tombol NO diberi warna hijau dan

sebaliknya, maka dialog di atas akan kurang enak dilihat karena warna

merah biasanya digunakan untuk melarang dan warna hijau untuk

mempersilakan (contohnya : lampu lalu lintas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

33

c. Pertimbangan kombinasi warna. Kombinasi warna yang tidak tepat

dapat menyulitkan pengguna dalam melihat. Salah satu contoh

Kombinasi warna yang tidak cocok adalah warna kuning dengan dasar

putih. Melihat kombinasi yang seperti itu akan menyulit mata pengguna

dalam membaca.

d. Pertimbangan warna yang digunakan. Jika sistem memiliki tampilan

yang terlalu berwarna-warni maka mata pengguna dapat cepat merasa

lelah. Maka dari itu pergunakan warna seefisien mungkin.

3. Bahasa

Akan lebih baik jika menggunakan bahasa yang universal (misalnya :

bahasa Inggris) dan disesuaikan dengan target pengguna. Dalam

penyajiannya dalam dialog harus konsisten.

Gambar 2.12 Contoh Pilihan Bahasa yang Tepat

E. Konsep Dasar Multimedia

1. Pengertian Multimedia

Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang

berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

34

Sistem Multimedia

Grafik Teks

Animasi Audio

Video Komputer Interaktif

teks, audio, grafis, animasi, dan video (lihat Gambar 2.13), ke dalam suatu

visualisasi yang menarik dan interaktif. Multimedia dapat digunakan dalam

beberapa bidang, seperti bidang periklanan dapat membantu penyajian yang

menarik dan efektif. Untuk bidang pendidikan, dapat membantu

penyampaian materi pembelajaran secara interaktif. Dalam bidang internet,

dapat membantu penyajian website yang menarik, informatif, dan interaktif.

Sedangkan dalam bidang bisnis dapat membantu pembuatan demo produk,

katalog, presentasi, promosi, dan masih banyak lagi bidang yang dapat

digunakan oleh multimedia interaktif.

Gambar 2.13 Komponen Multimedia

2. Kemampuan Multimedia

Dengan menyertakan multimedia yang interaktif pada suatu bidang tertentu,

dapat dirasakan kegunaan dari pengaplikasian multimedia. Dengan

kemampuan tersebut, terbukti multimedia mampu untuk :

a. Mengubah cara dan tempat kerja. Dengan adanya teleworking,

karyawan suatu perusahaan tidak harus menyelesaikan seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

35

pekerjaannya di kantor. Contoh software yang didukung oleh

teleworking atau telecommuting adalah Netmeeting.

b. Mengubah cara berbelanja. Proses belanja dapat dilakukan dari

internet, menggunakan fasilitas homeshopping atau teleshopping.

Dengan begitu pembeli tidak perlu datang ke toko langsung, melainkan

hanya memesan dari internet dan barang akan datang dengan sendirinya.

c. Mengubah cara berbisnis. Dengan adanya telepon seluler, banyak

perusahaan menggunakan sistem jual beli online lewat bank

menggunakan aplikasi mobile-banking.

d. Mengubah cara memperoleh informasi. Dengan bantuan internet dan

berbagai macam software untuk menyediakan informasi, semua

informasi dapat diubah cara penyajiannya. Seperti contohnya koran

online.

e. Mengubah cara belajar. Dengan bantuan komputer multimedia yang

interaktif, sekolah dapat merubah cara belajarnya dengan menggunakan

electronic-book.

f. Mengubah cara penyiaran. Dengan fasilitas video and audio

streaming, internet multimedia dapat bersaing dengan televisi dan radio.

Internet dengan dukungan multimedia dapat menyampaikan siaran

televisi dan radio.

Dan tentunya masih banyak lagi hal lain yang mampu dilakukan oleh

multimedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

36

3. Elemen Multimedia

Berdasarkan definisi tentang multimedia yang sudah dibahas di atas, dapat

disimpulkan pemahaman tentang elemen-elemen penting yang mendukung

multimedia, antara lain :

a. Harus tersedianya komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat

dan didengar, agar pengguna dapat berinteraksi dengan baik.

b. Harus ada link yang menghubungkan pengguna dengan informasi.

c. Harus ada alat navigasi yang memandu pengguna dalam menjelajah

jaringan informasi yang saling terhubung.

d. Harus menyediakan tempat kepada pengguna untuk mengumpulkan,

memproses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide.

F. Konsep Dasar Animasi

1. Pengertian Animasi

Animasi merupakan kumpulan objek (gambar) yang diolah sedemikian rupa

sehingga menghasilkan gerakan yang menarik. Animasi mewujudkan ilusi

bagi pergerakan suatu objek dengan memaparkan atau menampilkan satu

urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit (progressively) pada

kecepatan tertentu. Animasi digunakan untuk memberi gambaran

pergerakan dari suatu objek. Animasi memungkinkan objek yang

sebelumnya bersifat statik, dapat bergerak dan terlihat seolah-olah lebih

hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

37

Animasi multimedia merupakan proses pembentukan gerak dari berbagai

media atau objek yang divariasikan dengan efek-efek dan filterisasi, gerakan

transisi, suara-suara yang selaras dengan gerakan animasi tersebut. Dengan

adanya animasi di dalam suatu aplikasi multimedia, dapat menjanjikan

visuaslisasi yang lebih dinamik serta menarik kepada penonton. Karena

pengaplikasian animasi semacam itu, memungkinkan sesuatu yang mustahil

atau kompleks dalam kehidupan nyata dapa direalisasikan di dalam aplikasi

tersebut.

Animasi dapat berbentuk dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Walau

apapun juga bentuk animasi yang digunakan, animasi mampu menghasilkan

perpedaan dalam hal tampilan. Hal tersebut dikarenakan manusia menyukai

sesuatu yang dinamik, bukannya statis. Walaupun demikian, proses

pembangunan animasi bukanlah sesuatu yang mudah untuk diselesaikan.

Diperlukan pengalaman, keahlian, dan ketrampilan yang tinggi. Sejumlah

pakar animasi atau sering disebut animator, diperlukan dalam jumlah yang

banyak agar dapat menghasilkan suatu animasi dengan kualitas tinggi.

2. Prinsip Animasi

Untuk menghasilkan animasi yang berkualitas tinggi, seorang animator

harus memiliki prinsip-prinsip animasi berikut ini.

a. Squash and Stretch. Squash and stretch bisa membuat benda-benda

hidup atau benda mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif

dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis. Menetapkan landasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

38

dan penyusunan dari sebuah objek dengan merubah bentuk dari objek

selama aksi berlangsung.

b. Anticipation. Membuat dan selalu memperiapkan setiap aksi gerakan

secara berurutan, sehingga dapat dinikmati dan dimengerti oleh

penonton.

c. Staging. Staging (penataan gerak) adalah prinsip yang bersifat paling

umum, karena mencakup banyak area. Misalnya bagaimana

mempresentasikan sebuah karakter agar dapat dikenal dengan baik oleh

penonton. Termasuk ke dalamnya ekspresi yg ingin ditampilkan, mood

yang ingin dibentuk, semua dapat dikomunikasikan dengan baik kepada

penonton, bila semua dibentuk dalam penataan gerak yang tepat dan

jelas. Atau dapat berarti terdapat kesesuaian karakter dengan

pergerakannya.

d. Straight Ahead and Pose-to-Pose. Merupakan dua pendekatan dalam

menggambar animasi. Pada metode Straight Ahead, animator akan

menggambar secara spontan gambar demi gambar setelah mengetahui

story point. Dalam metode Pose-to-Pose, animator bekerja lebih

terencana, membuat gambar, gerakan, dan ukuran sedini mungkin, sejak

awal sebelum mulai menggambar.

e. Follow Through and Overlapping Action. Merupakan bentuk akhir

yang mengikuti dari suatu aksi dan membuat hubungan ke aksi

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

39

f. Slow-in and Slow-out. Merupakan pengaturan timing dan staging antar

aksi. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat

ketika suatu objek di akhir gerakan.

g. Archs. Merupakan alur secara visual dari suatu aksi, guna mendapatkan

pergerakan secara alami.

h. Secondary Action. Merupakan gerakan-gerakan yang mendukung suatu

ekspresi atau aksi agar lebih terlihat jelas.

i. Timing. Merupakan cara untuk menentukan kapan waktu yang tepat,

untuk suatu objek dianimasikan.

j. Exaggeration. Merupakan penekanan pada pokok dari sebuah ide

melalui desain dan aksi karakter, agar menghasilkan aksi yang

meyakinkan.

k. Solid Drawing. Adalah kemampuan menggambar yang baik dan benar.

Dalam membuat komposisi gambar secara baik dan terlihat lebih hidup.

l. Appeal. Adalah suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu

gambar yang memikat, desain yang bagus dan komunikatif.

3. Pemanfaatan Animasi

Pada saat ini, animasi banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam

kebutuhan. Pembuatan animasi disesuaikan dengan kebutuhan media yang

akan digunakan. Media-media animasi tersebut antara lain :

a. Media Hiburan. Animasi digunakan sebagai sarana hiburan. Contohnya

: film, video klip, games, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

40

b. Media Presentasi. Animasi digunakan untuk menampilkan presentasi

dengan lebih menarik agar maksud dari presentasi dapat tersampaikan

dengan baik. Contohnya : demo produk, presentasi slide-show, dsb.

c. Media Promosi. Animasi digunakan untuk memikat calon pembeli

produk yang dijual. Contohnya : katalog produk, iklan produk, iklan

layanan masyarakat, dsb.

d. Media Ilmu Pengetahuan. Animasi digunakan untuk

memvisualisasikan ilmu pengetahuan yang kompleks dan rumit, dengan

lebih menarik dan mudah dimengerti. Contohnya : Pembelajaran

Interaktif, animasi dokumenter, ensiklopedia, peta digital, dsb.

e. Media Alat Bantu. Animasi digunakan untuk menyampaikan petunjuk

atau panduan yang lebih menarik dan lebih nyata dari pada hanya

menggunakan media kertas panduan, dari sisi yang lebih interaktif.

Contohnya : pedoman penggunaan alat elektronik, panduan software,

tutorial, dsb.

f. Media Pelengkap. Animasu digunakan sebagai pelengkap tambahan

dari suatu visualisasi, agar lebih menarik untuk dilihat. Contohnya :

tombol animasi, banner, dsb.

G. Macromedia Flash

1. Pengenalan Macromedia Flash

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

41

Macromedia Flash adalah salah satu program pembangun animasi yang

paling fleksibel dalam membuat suatu hasil karya animasi. Macromedia

Flash sangat bermanfaat untuk membuat animasi interaktif maupun statis

yang dilengkapi dengan bahasa pemrograman ActionScript. Sintaks dan tata

bahasa dalam ActionScript mirip dengan bahasa pemrograman berorientasi

objek. Macromedia Flash biasanya digunakan untuk membuat animasi

untuk web, iklan, maupun pembuatan film-film animasi dua dimensi (2D).

Gambar 2.14 Jendela Utama Macromedia Flash MX 7.0

Sebagai acuan software, versi yang digunakan adalah Macromedia Flash

MX 7.0, yang memiliki jendela utama seperti terlihat pada Gambar 2.14.

Macromedia Flash MX 7.0 memiliki fitur-fitur yang lengkap dan memadai

untuk membangun suatu animasi ataupun aplikasi multimedia interaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

42

Fitur-fitur tersebut (seperti Gambar 2.14) antara lain (A) Timeline, (B)

Stage, (C) Tools Box, (D) Color Window, (E) Actions-Frame, (F)

Properties, dan (G) Components.

a. Timeline. Digunakan untuk mengatur dan mengontrol isi keseluruhan

movie, yang berupa frame, layer, mask, dan guide lines (lihat Gambar

2.15).

Gambar 2.15 Jendela Timeline

b. Stage. Merupakan tempat kerja untuk meletakkan objek dan membuat

animasi (lihat Gambar 2.16).

Gambar 2.16 Jendela Stage

c. Tools Box. Berisi alat-alat yang digunakan untuk membuat dan

memanipulasi objek pada stage (lihat Gambar 2.17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

43

Gambar 2.17 Jendela Tools Box

Deskripsi komponen-komponen dalam Tools Box, antara lain :

1). Arrow Tool, digunakan untuk memilih suatu objek atau

memindahkannya.

2). Subselection Tool, digunakan untuk merubah edit points dari suatu

objek.

3). Line Tool, digunakan untuk membuat objek garis.

4). Lasso Tool, digunakan untuk memilih daerah dari objek yang akan

di-edit.

5). Pen Tool, digunakan untuk menggambar dan merubah bentuk

suatu objek dengan menggunakan edit points (lebih teliti dan

akurat.

6). Text Tool, digunakan untuk menuliskan kalimat atau kata-kata.

7). Oval Tool, digunakan untuk menggambar objek lingkaran atau

oval.

8). Rectangle Tool, digunakan untuk menggambar objek segi empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

44

9). Pencil Tool, digunakan untuk menggambar objek garis bebas

menggunakan pensil.

10). Brush Tool, digunakan untuk menggambar objek bebas

menggunakan kuas.

11). Free Transform Tool, digunakan untuk mengubah ukuran atau

memutar objek.

12). Fill Transform Tool, digunakan untuk mengubah ukuran atau

memutar warna dari suatu objek.

13). Ink Bottle Tool, digunakan untuk mengisi warna pada objek yang

garis batas luarnya telah hilang atau menambahkannya jika tidak

ada.

14). Paint Bucket Tool, digunakan untuk mengisi warna suatu objek.

15). Eraser Tool, digunakan untuk menghapus objek yang sebelumnya

dibuat.

Deskripsi komponen-komponen dalam Color Box, antara lain :

1). Stroke Color, digunakan untuk memberi warna pada objek garis dan

pada garis batas pada objek.

2). Fill Color, digunakan untuk memberi warna pada objek.

3). Swap Color, digunakan untuk menukar warna objek dengan warna

garis batas pada objek.

4). Black & White Color, digunakan untuk mengganti warna antara

hitam atau putih pada objek dan garis batas pada objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

45

5). Transparent Color, digunakan untuk memberi warna transparan

pada objek.

Deskripsi komponen-komponen dalam View Box, antara lain :

1). Zoom Tool, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil

ukuran objek.

2). Hand Tool, digunakan untuk menggerakkan tampilan stage dengan

bebas.

d. Color Window. Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur

tehnik pewarnaan objek. Contoh komponen yang termasuk dalam Color

Window antara lain :

1). Color Mixer, digunakan untuk mengatur warna pada objek sesuai

dengan kebutuhan. Ada 5 pilihan tipe warna, yaitu none, solid,

radial, dan bitmap.

2). Color Swatches, menampilkan pilihan warna untuk objek.

e. Actions-Frame. Merupakan jendela yang digunakan untuk menuliskan

Action Script (lihat Gambar 2.18).

Gambar 2.18 Jendela Action-Frame

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

46

f. Properties Window. Merupakan jendela yang digunakan untuk

mengatur objek (lihat Gambar 2.19).

Gambar 2.19 Jendela Properties

g. Components Window. Berisi tentang objek-objek yang siap pakai

seperti tombol, scroll-bar, combo-box, dll (lihat Gambar 2.20).

Gambar 2.20 Jendela Components

h. Utility Window.

1). Library Window. Digunakan untuk menampilkan objek-objek yang

di-import dari luar lingkungan Flash, maupun objek-objek bawaan

dari Flash (lihat Gambar 2.21).

Gambar 2.21 Jendela Library

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

47

2). Document Properties Window. Digunakan untuk merubah

pengaturan (baik itu ukuran, warna background, maupun frame rate)

pada dokumen yang sedang aktif pada stage (lihat Gambar 2.22).

Gambar 2.22 Jendela Document Properties

3). Layer Properties Window. Digunakan untuk mengatur pengaturan

dari layer (lihat Gambar 2.23).

Gambar 2.23 Jendela Layer Properties

4). Scene Window. Digunakan untuk pengaturan scene. Yaitu

menambah, menghapus, menduplikasi, dan mengganti nama scene

(lihat Gambar 2.24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

48

Gambar 2.24 Jendela Scene

i. Publish Settings Window. Digunakan untuk mengatur output dari

project yang dibuat, dalam format Flash (swf), halaman web (html),

gambar (gif, jpeg, png), aplikasi Windows (exe), aplikasi Macintosh

(hqx), atau film (mov). (lihat Gambar 2.25)

Gambar 2.25 Jendela Publish Settings

2. Action Script dalam Macromedia Flash

Pemrograman dengan ActionScript pada Macromedia Flash dapat digunakan

untuk pembuatan visualisasi di segala bidang, terutama aplikasi interaktif

berbasis web. ActionScript adalah pemrograman visual berorientasi objek.

Seperti halnya JavaScipt, ActionScript mempunyai sintaks, tata bahasa, dan

struktur yang mirip dengan bahasa pemrograman C++.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

49

ActionScript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam

Macromedia Flash, yang nantinya akan digunakan dalam pembuatan peta

digital ini. Salah satu fungsi dari ActionScript dalam Macromedia Flash

adalah untuk memberikan suatu tampilan tools yang sangat interaktif

dengan penggunanya. Sebagai acuan digunakan Action Script 2.0.

Dengan adanya Action Script, memungkinkan pemberian perintah pada

objek animasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.

a. Tipe Data dan Variabel

Penulisan variabel dalam Photoshop memiliki aturan sebagai berikut :

1). Tidak diperbolehkan menggunakan variabel yang sama dengan

keyword atau literal dari Action Script yang sudah ada, seperti true,

false, null, dst.

2). Variabel harus unik, artinya nama suatu variabel harus dibedakan

dengan nama variabel yang lainnya, seperti objek_1, objek_2, dst.

Tabel 2.1 Tabel Tipe Data pada Macromedia Flash

Tipe Data Keterangan String Tipe data yang berupa kumpulan huruf, angka, atau

simbol. Number Tipe data berupa angka. Nilai minimumnya adalah

5e-324 dan maksimumnya adalah 1.79E+308. Boolean Tipe data yang bernilai true dan false. Object Objek yang memiliki kumpulan properties. Movie Clip Objek simbol untuk meng-handle animasi, yang

mengacu pada elemen berupa grafik. Null Tipe data yang hanya memiliki satu nilai yaitu null.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

50

Biasanya digunakan untuk mendefinisikan variabel yang belum terisi.

Undefined Tipe data yang hanya memiliki satu nilai yaitu undifined. Setiap variabel yang belum dideklarasikan, secara otomatis akan bertipe undifined.

Void Tipe data yang hanya memiliki satu nilai yaitu void. Tipe data ini mengindikasikan bahwa suatu prosedur (function) tidak mengembalikan nilai.

b. Operator

1). Operator Numerik

Tabel 2.2 Tabel Operator Numerik

Operator Keterangan + Penambahan. * Perkalian. / Pembagian. % Modulo. - Pengurangan. ++ Penambahan (+1). -- Pengurangan (-1).

2). Operator Perbandingan

Tabel 2.3 Tabel Operator Perbandingan

Operator Keterangan < Kurang dari. > Lebih dari. <= Kurang dari dan sama dengan. >= Lebih dari dan sama dengan. <>, != Tidak sama dengan. == Perbandingan dua variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

51

=== Perbandingan dua variabel yang bersifat memaksa.

3). Operator Logika

Tabel 2.4 Tabel Operator Logika

Operator Keterangan && Logika dan. || Logika atau. !operand Logika tidak.

4). Operator Simbol

Tabel 2.5 Tabel Operator Simbol

Operator Keterangan & Simbol dan. | Simbol atau. ^ Simbol XOR. ~ Simbol tidak. << Simbol geser ke kiri. >> Simbol geser ke kanan. >>> Simbol geser ke kiri.

5). Operator Perbandingan

Tabel 2.6 Tabel Operator Perbandingan

Operator Keterangan == Perbandingan. === Perbandingan yang mengharuskan. != Tidak berbanding. !== Tidak berbanding yang mengharuskan.

6). Operator Pendeklarasian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

52

Tabel 2.7 Tabel Operator Pendeklarasian

Operator Operation performed = Pendeklarasian. += Penambahan dan pendeklarasian. -= Pengurangan dan pendeklarasian. *= Perkalian dan pendeklarasian. %= Modulo dan pendeklarasian. /= Pembagian dan pendeklarasian. <<= Geser ke kanan dan pendeklarasian. >>= Geser ke kiri dan pendeklaasian. >>>= Geser ke kanan dan pendeklarasian. ^= Simbol XOR dan pendeklarasian. |= Simbol tidak sama dengan dan

pendeklarasian. &= Simbol dan dan pendeklarasian.

c. Basic Action Script

Berikut ini beberapa contoh ActionScript paling dasar yang ada dalam

Macromedia Flash.

1). Go To – untuk melompat ke frame atau scene tertentu.

Contoh : gotoAndPlay(7); // berpindah ke frame 7.

2). Play dan Stop – untuk menjalankan dan menghentikan animasi.

Contoh : play(1); // jalankan frame 1.

3). Toggle High Quality – untuk mengatur kualitas tampilan animasi.

Contoh : toogleHighQuality();

4). Stop All Sounds – untuk menghentikan suara.

Contoh : stopAllSounds(); // menghentikan semua suara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

53

5). Get URL – untuk berpindah ke URL lain, berupa situs.

Contoh : getURL(“http://www.macromedia.com”, ”_blank”); //

membuka jendela internet explorer baru (_blank),

dengan alamat http://www.macromedia.com.

6). FSCommand – untuk mengatur tampilan Flash Player, saat animasi

sedang dijalankan.

Contoh : fscommand(“fullscreen”, true); // mengatur jendela

Flash Player dengan tampilan fullscreen.

7). Load Movie, Unload Movie – menambah dan menghilangkan

animasi.

Contoh : loadMovie(“peta.swf”, my_movie); // menambah

movieClip peta ke dalam movieClip my_movie yang sudah

ada dalam stage.

8). Tell Target – untuk mengendalikan animasi dan movie clip lainnya.

Contoh : tellTarget(“my_movie”); gotoAndPlay(2);

// memberitahukan pada movieClip my_movie untuk

menjalankan animasi pada frame ke- 2.

9). If Frame Is Loaded – untuk mengecek suatu frame sedang

dijalankan atau tidak.

Contoh : ifFrameLoaded(1) { gotoAndPlay(2); } // jika frame

ke- 1 di-load, maka jalankan frame ke- 2.

10). On Mouse Event – untuk mengecek masukan perintah dari mouse.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

54

Contoh : on(press) { startDrag(“my_movie”); } // saat

movieClip my_movie ditekan oleh mouse, my_movie

dapat di-drag.

(Lukmanul Hakim, dan Siti Mutmainah, 2003)

H. Adobe Photoshop

1. Pengenalan Adobe Photoshop

Adobe Photoshop merupakan salah satu program aplikasi yang ditujukan

untuk menyunting dan memanipulasi gambar (image-editing), untuk

menghasilkan kualitas gambar yang tinggi dan lebih menarik untuk siap

dicetak atau ditempatkan pada halaman web dan untuk keperluan yang

lainnya. Sebagai acuan, digunakan Adobe Photoshop 7.0. Adobe Photoshop

menyediakan tiga mode pilihan warna, yaitu RGB (Red-Green-Blue),

CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black), dan color index.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

55

Gambar 2.26 Jendela Utama Adobe Photoshop 7.0

Elemen darsar dari jendela utama Adobo Photoshop (Gambar 2.26),

diantaranya adalah :

a. Icon Control Menu. Digunakan untuk mengontrol jendela yang sedang

aktif

b. Baris Menu. Berisi barisan kelompok menu berdasarkan topiknya,

seperti menu File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, View, Window, dan

Help.

c. Toolbox. Berisi tombol-tombol yang mewakili alat atau piranti yang

digunakan untuk melakukan proses editing objek gambar atau teks.

d. Baris Option. Berisi tombol-tombol pengaturan tambahan, sesuai

dengan toolbox yang sedang dipilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

56

e. Jendela Kerja. Digunakan sebagai lembar kerja proses editing.

f. Baris Status. Menampilkan berbagai informasi tentang objek dan tool

yang sedang digunakan.

g. Pallete. Digunakan untuk memilih dan mengatur berbagai parameter

ketika akan meng-edit suatu objek dalam Jendela Kerja.

h. Pallete Well. Digunakan untuk mengorganisasikan seluruh pallete yang

akan digunakan pada lembar kerja.

2. Toolbox

Toolbox merupakan bagian terpenting untuk proses desain dalam

Photoshop. Toolbox terdiri dari alat yang digunakan untuk editing dan

manipulasi gambar. Setiap tool merupakan sub dari tools yang ada, seperti

pada Gambar 2.27 berikut.

Gambar 2.27 Toolbox pada Adobe Photoshop 7.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

57

a. Marquee Tool (shortcut : M). Digunakan untuk membuat seleksi sesuai

dengan bentuk-bentuk yang tersedia, seperti kotak atau lingkaran.

b. Move Tool (V). Digunakan untuk memindahkan suatu objek pada layer

yang sedang aktif ke posisi yang baru.

c. Lasso Tool (L). Digunakan untuk membuat seleksi dengan bentuk yang

tidak beraturan sesuai dengan kebutuhan.

d. Magic Wand Tool (W). Digunakan untuk melakukan seleksi bagian dari

suatu gambar dengan berdasarkan kesamaan warna.

e. Pencil Tool (B). Digunakan untuk menggambar bentuk garis bebas.

f. Pen Tool (P). Digunakan untuk menggambar path garis lurus atau kurva

secara tepat dan untuk menggambar garis bebas.

g. Line Tool (N). Digunakan untuk menggambar objek garis.

h. Zoom Tool (Z). Digunakan untuk memperbesar atau memperkecil

tampilan lembar kerja.

i. Eraser Tool (E). Digunakan untuk menghapus objek gambar.

j. Hand Tool (H). Digunakan untuk menggeser lembar kerja.

k. Gradient Tool (G). Digunakan untuk memberi efek gradasi warna.

l. Type Tool (T). Digunakan untuk membuat objek berupa teks.

m. Clone Stamp Tool (S). Digunakan untuk membuat duplikasi objek.

n. Healing Brush Tool (J). Digunakan untuk memperbaiki latar belakang

suatu objek gambar, memperbaiki atau memulas bagian gambar tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

58

dengan cara menyalin dari bagian gambar lain, membuat duplikasi

gambar, dsb.

o. History Brush Tool & Art History Tool. Digunakan untuk menampilkan

histori dari proses brush.

p. Crop Tool (C). Digunakan untuk memotong atau mengambil sebagian

objek gambar.

q. Eyedroper Tool (I). Digunakan untuk memilih warna untuk ditempatkan

sebagai warna foreground.

r. Dodge Tool (O). Digunakan untuk memberikan efek pewarnaan yang

lebih cerah atau terang pada bagian gambar, terutama jika ingin

memberi efek pencahayaan.

s. Foreground & Background Color. Digunakan untuk mengatur warna

atas dan warna latar belakang.

3. Proses Editing Gambar

Gambar 2.28 Editing Gambar (a) gambar awal, (b) gambar hasil efek sephia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

59

a. Buka file yang akan di-edit. Ubah warna gambar dengan Hue/Saturation

(seperti Gambar 2.29). Untuk menampilkan, gunakan menu Image >

Adjustment > Hue/Saturation, dengan nilai Saturation sebesar 100,

tanpa mengaktifkan colorize.

Gambar 2.29 Jendela Hue/Saturation

b. Kemudian merubah komposisi warna dengan color balance. Untuk

menampilkan gunakan menu Image > Adjustments > Color Balance

(seperti Gambar 2.30). Pada Tone Balance > Midtones, pilih nilai Cyan

sebesar 46 dan Yellow sebesar 33.

Gambar 2.30 Jendela Color Balance

(Hakim, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Analisis Sistem

Seperti yang telah disampaikan di Bab Pendahuluan, tugas akhir ini akan

membahas mengenai peta digital yang memiliki fasilitas untuk menampilkan

informasi tentang lokasi dan informasi rinci dari objek-objek wisata kuliner di Jogja.

Analisis sistem sendiri meliputi beberapa langkah berikut, yaitu :

1. Identifikasi Masalah

Lokasi dari objek-objek wisata kuliner yang ada di Jogja tersebar luas di

semua wilayah Jogja, baik di daerah kota maupun di pinggiran kota.

Sebagian besar objek tersebut menempati lokasi yang strategis, dalam

pengertian dapat terlihat orang dan memiliki kemudahan akses. Namun ada

beberapa objek yang menempati lokasi yang kurang strategis. Penempatan

objek dalam peta menjadi hal yang perlu diperhatikan dan diatur sejelas

mungkin, sedemikian rupa sehingga memperjelas pengguna untuk mencari

alamat dari objek wisata kuliner yang akan dituju.

Selain penempatan objek wisata kuliner yang tepat dalam peta, juga

dibutuhkan kelengkapan informasi nama jalan dan nama daerah. Sehingga

akan lebih memudahkan pencarian lokasi objek wisata kuliner yang akan

dituju oleh pengguna. Disamping itu juga diperlukan informasi tambahan

tentang fasilitas umum yang ada di Jogja. Informasi tambahan tersebut akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

61

sangat membantu pengguna. Informasi tersebut seperti : rumah sakit, ATM,

bank, apotek, klinik 24 jam, hotel, kantor polisi, terminal bus, stasiun kereta

api, dan bandar udara.

Disamping pengaturan objek wisata kuliner dalam peta yang baik, juga

diperlukan informasi tentang objek wisata kuliner selengkap mungkin.

Informasi tersebut seperti nama objek yang jelas, menu makanan dan

minuman (paling tidak menu sajian utama), harga jual, foto objek wisata

kuliner dan menu sajiannya, jam buka dan jam tutup, dsb. Bila perlu

ditambahkan sedikit informasi tentang cerita asal-usul kuliner yang

disediakan oleh setiap objek wisata kuliner. Karena menurut Bondan “mak

nyus” Winarno, tambahan informasi tentang cerita asal-usul kuliner tersebut

jika dikemas dengan menarik, akan menjadi daya tarik yang luar biasa,

disamping tentunya tidak melupakan cita rasa kuliner itu sendiri (Sumber :

www.jogja.go.id).

Sekarang ini, teknologi multimedia telah banyak diterapkan sebagai media

penyebaran dan penyampaian informasi. Salah satu teknologi multimedia

yang dipakai adalah aplikasi multimedia interaktif. Dengan dukungan

aplikasi multimedia interaktif, penyampaian informasi akan lebih efektif.

Demikian halnya dengan informasi wisata kuliner di Jogja, jika disampaikan

dengan media yang lebih baik seperti aplikasi multimedia yang interaktif,

akan menumbuhkan minat dan ketertarikan masyarakat umum untuk

mencari informasi tentang wisata kuliner di Jogja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

62

2. Prosedur Sistem yang Lama

Prosedur sistem lama yang masih berjalan untuk mengetahui informasi

objek wisata kuliner di Jogja antara lain melalui katalog dan peta wisata

kuliner Jogja yang tersedia di instansi terkait dan hotel-hotel yang ada di

Jogja. Formatnya masih menggunakan media kertas. Media informasi

lainnya menggunakan layanan internet, pengguna bisa mengakses website

yang menyediakan informasi tentang objek wisata kuliner di Jogja. Memang

dari website tersebut dapat diketahui alamatnya, tapi tidak menyediakan

peta. Orang luar Jogja yang ingin mengetahui letak lokasi tepat objek wisata

kuliner, jadi kerepotan. Hal seperti itu, akan memberi ketidaknyamanan bagi

pelancong yang ingin menikmati wisata kuliner di Jogja.

3. Analisa Kebutuhan

Dari hasil identifikasi masalah dan berdasarkan pertimbangan prosedur

pendistribusian informasi tentang objek wisata kuliner Jogja yang lama,

serta melakukan wawancara, baik secara lisan maupun lewat forum diskusi,

dengan pelancong yang ingin menikmati objek wisata kuliner Jogja dan

dengan beberapa pihak yang terkait dengan wisata kuliner, maka dapat

diidentifikasi dan disimpulkan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan

untuk penikmat wisata kuliner Jogja, antara lain sebagai berikut :

a. Dalam proses penyebaran informasi tentang wisata kuliner di Jogja,

dibutuhkan media penyampaian yang informatif, lengkap, jelas,

menarik, interaktif, dan mudah diakses/didapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

63

b. Media peta yang menyediakan informasi tentang wisata kuliner di Jogja,

dengan dukungan aplikasi multimedia yang interaktif.

c. Ketersediaan informasi tentang ragam wisata kuliner di Jogja, baik

informasi tentang pilihan ragam kuliner, objek wisata kuliner,

lokasinya, dan fasilitas umum di Jogja yang berhubungan dengan wisata

kuliner Jogja.

d. Proses distribusi peta wisata kuliner Jogja yang cepat dan mudah

didapat, akan sangat membantu orang yang ingin menikmati wisata

kuliner di Jogja, baik orang dari luar Jogja maupun warga Jogja sendiri

yang ingin menambah kasanah budaya tentang wisata kuliner di Jogja.

4. Pengumpulan Data

Untuk mendukung kelengkapan informasi dalam Peta Digital Wisata

Kuliner Jogja ini, dibutuhkan data yang rinci, relevan, dan akurat. Berikut

ini adalah beberapa data yang dikumpulkan untuk kebutuhan sistem.

a. Data objek wisata kuliner. Data ini berupa informasi tentang nama

kuliner khas Jogja, beserta dengan informasi tentang menu sajian, harga,

lokasi, gambar, dan keterangan tambahan. Kebanyakan data tentang

objek wisata kuliner ini didapat dari situs yang menyediakan informasi

tentang wisata kuliner Jogja (seperti : www.yogyes.com dan

www.trulyjogja.com). Data objek wisata kuliner yang berhasil

dikumpulkan untuk kebutuhan aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner

Jogja (khas buatan Jogja), berjumlah sekitar 43 objek wisata kuliner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

64

Berikut ini merupakan tabel data objek wisata kuliner yang berhasil

dikumpulkan.

Tabel 3.1 Objek Wisata Kuliner Jogja

No. Nama Objek Kuliner Alamat 1. Angkringan Lek Adi

- Nasi kucing, wedang jahe, wedang asem, aneka gorengan, lele goreng, ayam goreng, telur puyuh, dan babat goreng.

- Santap malam (buka jam 16.00 – 05.00).

Jl. Pramuka

2. Angkringan Lik Man - Kopi joss, sego kucing (oseng tempe &

sambal teri), sate telur puyuh, tempe mendoan, tahu susur, tempe bacem, kepala ayam, dan jadah bakar.

- Santap malam (buka jam 18.00).

Jl. Wongsodirjan

3. Angkringan Pak Parjo - Sari dele (kedelai) tape, Rp 1.000. - Santap malam (buka jam 18.00).

Jl. Gamelan

4. Angkringan Sebul - Nasi oseng-oseng, sate usus, sate telur

puyuh, ceker ayam dan berbagai gorengan, tersedia juga lele goreng, mangut lele, burung dara dan perkedel daun singkong.

- Santap sore dan malam (buka jam16.00).

Jl. Timoho

5. Anglo - Bebek bakar sambal bawang. - Santap sore dan malam.

Jl. Prof. Yohanes

6. Ayam Goreng Ninit - Ayam goreng dan tempe goreng tepung. - Santap siang, sore, dan malam.

Jl. C. Simanjuntak

7. Ayam Goreng Tojoyo - Ayam goreng, limpa goreng, paru goreng,

usus sapi goreng, ati dan rempela ayam goreng, sup ayam, dan sup buntut.

- Santap malam (buka jam 18.00 – 23.00).

Jl. Urip Sumoharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

65

8. Bakmi Kadin - Bakmi jawa (goreng dan rebus) dan

wedang bajigur. - Santap malam (buka jam 18.00).

Jl. Bintaran Kulon

9. Bakmi Kupluk (Depot Setiawan) - Bakmi goreng, kwetiau goreng, dan nasi

goreng. - Santap malam.

Jl. Wonosari Km 7,5

10. Bakmi Pele - Bakmi jawa (goreng dan rebus), @ Rp.

10.000. - Santap malam.

Jl. Alun-alun Utara (sebelah tenggara)

11. Bakmi Shibishu - Bakmi goreng, bakmi rebus, dan teh gula

batu. - Santap malam.

Jl. Raya Bantul

12. Bakso Bawor - Bakso sapi. - Santap siang, sore, dan malam.

Jl. Prof. Dr. Yohanes

13. Burger Monalisa - Burger, hotdog, spagheti, pizza, kentang

goreng, dan aneka minuman. - Santap malam (buka jam 17.00 – 22.00).

Jl. Kaliurang

14. Caritas, Resto Vegetarian - Singkong goreng saus sambal, tempeh

cheese vegeburger, tumis sehat caritas, bakso tahu balut emping saus nanas, dan sate caritas.

- Santap sore dan malam (buka jam 17.00).

Jl. Samirono

15. Codot dan Bajing goreng Pojok Beteng Barat. - Codot goreng (Rp. 3.000), bajing goreng

(Rp. 7.500), biawak goreng, tokek goreng, ular goreng, rica-rica bebek, dan oseng-oseng mercon.

- Santap malam (buka jam 19.00 – 01.00).

Jl. Wahid Hasyim, Gg. Ansor

16. Es Krim Tip Top - Es krim anek rasa.

Jl. Mangkubumi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

66

- Santap pagi, siang, sore, dan malam (buka Senin – Sabtu : jam 9.00 – 13.30 dan 17.00 – 21.30)

17. Gudeg Pawon - Gudeg. - Santap malam (buka jam 23:30).

Jl. Dr. Soepomo (atau Jl. Janturan)

18. Gudeg Wirobrajan - Gudeg. - Santap malam (buka jam 20.15).

Jl. Woribrajan

19. Kobar - Nasi bakar dan mie bakar. - Santap malam.

Jl. Juwadi

20. Lotek dan Gado-gado Colombo - Lotek dan gado-gado, @ Rp. 7.000. - Santap pagi, siang, sore, dan malam.

Jl. Mozes Gatotkaca

21. Nasi Goreng Beringharjo - Nasi goreng ayam, nasi goreng sea food,

nasi goreng kambing, nasi goreng pete, nasi goreng babi, bakmi goreng, dan bakmi rebus.

- Santap malam (buka jam 18.00 – 23.00).

Jl. Mayor Suryotomo

22. Nasi Goreng Kotabaru - Nasi goreng kambing. - Santap malam.

Jl. Juwadi

23. Oseng-oseng Mercon Kotabaru - Oseng-oseng mercon dan sup. - Santap malam.

Jl. Abu Bakar Ali

24. Pawon, Dapur Cinta - Plecing kangkung, terong lumur, pecel,

tahu, tempe, lele, bandeng, nila, bebek, dan jeroan sapi.

- Santap sore dan malam (buka jam 17.00 – 00.00).

Jl. Pengok Kidul

25. Sambal Bawang Bu Santi - Sambal bawang, ayam goreng, aneka ikan

goreng. - Santap sore dan malam.

Jl. Kledokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

67

26. Sate Ayam Podomoro - Sate ayam kampung (Rp. 10.000) dan sate

brutu (Rp. 35.000). - Santap pagi, siang, sore, dan malam (buka

jam 10.00 – 21.00).

Jl. Mataram

27. Sate Ambal Banciro - Sate ayam (Rp. 6.000) dan sate kambing

(Rp. 8.000). - Santap siang, sore, dan malam (buka jam

12.00 – 20.30).

Jl. Melati Wetan

28. Sate Kambing Pak Nano - Sate kambing, tongseng kambing, gule

kambing, dan nasi goreng kambing, @ Rp. 10.000.

- Santap siang dan sore (buka jam 12.00 – 19.00).

Jl. Lingkar Selatan

29. Sate Karang Pak Cipto - Sate sapi dan lontong opor, Rp. 16.000. - Santap sore dan malam (buka jam 17.00 –

22.30).

Lapangan Karang Kotagede

30. Sego Pecel Ambarukmo - Nasi pecel, telur, tempe, bakwan, dan tahu. - Santap pagi, siang, dan sore (buka jam

7.00).

Jl. Laksda Adisucipto

31. Sego Pecel Bu Warni - Nasi pecel (Rp. 5.000), tahu, tempe, telur

ceplok, sate telur puyuh, bakwan, dan garang asem.

- Santap pagi, siang, dan sore (buka jam 7.00).

Bulak Sumur

32. Sego Pecel Bulak Sumur (Bu Wiryo) - Nasi pecel (Rp. 4.000), nasi rames, tempe

goreng tepung, ayam goreng crispy, telor ceplok, sate ayam, ati dan rempela ayam, dan aneka lauk.

- Santap pagi, siang, dan sore (buka jam 7.00).

Bulak Sumur

33. Sekar Kedhaton Jl. Tegal Gendu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

68

- Gudeg, bakmi jawa, aneka pasta Italia, aneka steak dan sea food Cina, tumis sapi, wedang secang, lumpia, gudeg.

- Santap pagi, siang, sore, dan malam. 34. Siomay Telkom

- Siomay. - Santap pagi, siang, sore, dan malam (buka

jam 10.00 – 21.00).

Jl. Juwadi

35. Soto Lamongan Cak Ngun - Soto sapi. - Santap pagi dan siang (buka jam 6.30 –

13.30).

Jl. Veteran

36. Soto Sapi Pak Marto - Soto sapi (Rp. 7.000) dan babat goreng

(Rp. 5.500). - Santap pagi, siang, dan sore (buka jam

7.00).

Jl. Gedong Kuning

37. Tahu Lontong Bu Puji - Tahu lontong. - Santap pagi, siang, dan sore (buka jam

9.00 – 15.00).

Jl. Kompol. Suprapto

38. Teh Poci Pakualaman - Teh poci, sate usus, jadah bakar, dan ceker

bakar. - Santap sore dan malam (buka jam 17.00 –

2.00).

Jl. Sultan Agung

39. Warung Brongkos Handayani - Nasi brongkos telur bebek, Rp. 4.000. - Santap pagi dan siang (buka jam 6.30).

Jl. Gading

40. Warung Kopi, Blandongan - Kopi tubruk dan kopi susu. - Santap malam.

Pintu Kereta Api Gowok.

41. Warung Lontong Opor - Lontong opor ayam (Rp. 6.000), nasi

kuning, dan lotek. - Santap pagi, siang, dan sore.

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo

42. Warung Makan Marhaen Jl. Iromejan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

69

- Ayam presto goreng tepung dan pupu bakar.

- Santap pagi dan siang (buka jam 7.00 – 14.00).

43. Warung Serba Sambal - Sambal belut, sambal bajak, sambal kecap,

sambal terasi, sambal lotis, dan plencing kangkung.

- Santap siang, sore, dan malam.

Jl. Timoho (atau Jl. Ipda Tut Harsono)

b. Data geografis. Data ini berupa nama jalan (250), nama sungai (3), dan

batas wilayah Propinsi DIY. Informasi tentang geografis Jogja tersebut

didapatkan dari situs resmi Dinas Perhubungan (Dishub) Propinsi DIY

dan informasi berupa peta didapatkan dari Badan Informasi Daerah

(BID) Propinsi DIY.

c. Data fasilitas umum. Data berisi tentang informasi fasilitas umum

seperti rumah sakit (7), bank (11), kantor polisi (1), ATM (8), apotek

(8), klinik 24 jam, hotel (14), terminal bus (3), stasiun kereta api (2),

bandar udara (1), keraton (3), stadion (3), kebun binatang (1), serta

monumen dan atau museum (9). Informasi tersebut didapatkan dari situs

resmi Pemerintah Daerah Propinsi DIY (sumber : www.jogja.go.id).

d. Data rute bus TransJogja. Data berisi tentang jalur trayek yang dilalui

oleh bus TransJogja. Data tersebut berupa 6 rute trayek bus dan peta rute

setiap trayek bus TransJogja (lihat Gambar 3.1), yang dipublikasi oleh

situs resmi bus TransJogja (sumber : www.transjogja.net).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

70

Gambar 3.1 Peta Rute Trayek Bus TransJogja

1). Trayek 1A : Terminal Prambanan – Bandara Adisucipto –

Stasiun Tugu – Malioboro – JEC

Terminal Prambanan – S5. Kalasan – Bandara Adisucipto – S3.

Maguwoharjo – Janti (bawah) – S3. UIN Kalijaga – S4. Demangan –

S4. Gramedia – S4. Tugu – Stasiun Tugu – Malioboro – S4. Kantor

Pos Besar – S4. Gondomanan – S4. Pasar Sentul – S4. SGM –

Gembira Loka – S4. Babadan Gedongkuning – JEC – S4. Blok O –

Janti (atas) – S3. Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – S5. Kalasan

– Terminal Prambanan.

2). Trayek 1B : Terminal Prambanan – Bandara Adisucipto – JEC

– Kantor Pos Besar – Pingit – UGM

Terminal Prambanan – S5. Kalasan – Bandara Adisucipto – S3.

Maguwoharjo – Janti (lewat bawah) – S4. Blok O – JEC – S4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

71

Babadan Gedongkuning – Gembira Loka – S4. SGM – S4. Pasar

Sentul – S4. Gondomanan – S4. Kantor Pos Besar – S3. RS.PKU

Muhammadiyah – S3. Pasar Kembang – S4. Badran – Bundaran

SAMSAT – S4. Pingit – S4. Tugu – S4. Gramedia – Bundaran UGM

– S3. Colombo – S4. Demangan – S3. UIN Sunan Kalijaga – Janti –

S3. Maguwoharjo – Bandra Adisucipto – S5. Kalasan – Terminal

Prambanan.

3). Trayek 2A : Terminal Jombor – Malioboro – Basen – Kridosono

– UGM – Terminal Condong Catur

Terminal Jombor – S4. Monjali – S4. Tugu – Stasiun Tugu –

Malioboro – S4. Kantor Pos Besar – S4. Gondomanan – S4. Jokteng

Wetan – S4. Tungkak – S4. Gambiran – S3 . Basen – S4.

Rejowinangun – S4. Babadan Gedongkuning – Gembira Loka – S4.

SGM – S3. Cendana – S4. Mandala Krida – S4. Gayam – Flyover

Lempuyangan – Kridosono – S4. Duta Wacana – S4. Galeria – S4.

Gramedia – Bunderan UGM – S3. Colombo – Terminal

Condongcatur – S4. Kentungan – S4. Monjali – Terminal Jombor.

4). Trayek 2B : Terminal Jombor – Termina Condongcatur – UGM

– Kridosono – Basen – Kantor Pos Besar – Wirobrajan – Pingit

Terminal Jombor – S4. Monjali – S4. Kentungan – Terminal

Condong Catur – S3. Colombo – Bundaran UGM – S4. Gramedia –

Kridosono – S4. Duta Wacana – Fly-over Lempuyangan – S4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

72

Gayam – S4. Mandala Krida – S3. Cendana – S4. SGM –

Gembiraloka – S4. Babadan Gedongkuning – S4. Rejowinangun –

S3. Basen – S4. Tungkak – S4. Joktengwetan – S4. Gondomanan –

S4. Kantor Pos Besar – S3. RS PKU Muhammadiyah – S4. Ngabean

– S4. Wirobrajan – S3. BPK – S4. Badran – Bundaran SAMSAT –

S4. Pingit – S4. Tugu – S4. Monjali – Terminal Jombor.

5). Trayek 3A : Terminal Giwangan – Kotagede – Bandara

Adisucipto – Ringroad Utara – MM UGM – Pingit – Malioboro

– Jokteng Kulon

Terminal Giwangan – S4. Tegalgendu – S3. HS-Silver – Jl. Nyi

Pembayun – S3. Pegadaian Kotagede – S3. Basen – S4.

Rejowinangun – S4. Babadan Gedongkuning – JEC – S4. Blok O –

Janti (lewat atas) – S3. Janti – S3. Maguwoharjo – Bandara

ADISUCIPTO – S3. Maguwoharjo – Ringroad Utara – Terminal

Condongcatur – S4. Kentungan – S4. MM UGM – S4.

MirotaKampus – S3. Gondolayu – S4. Tugu – S4. Pingit – Bundaran

SAMSAT – S4. Badran – S3. PasarKembang – Stasiun TUGU –

Malioboro – S4. Kantor Pos Besar – S3. RS PKU Muhammadiyah –

S4. Ngabean – S4. Jokteng Kulon – S4. Plengkung Gading – S4.

Jokteng Wetan – S4. Tungkak – S4. Wirosaban – S4. Tegalgendu –

Terminal Giwangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

73

6). Trayek 3B : Terminal Giwangan – Jokteng Kulon – Pingit –

MM UGM – Ring Road Utara – Bandara Adisuciptp – Kotagede

Terminal Giwangan – S4. Tegalgendu – S4. Wirosaban – S4.

Tungkak – S4.Jokteng Wetan – S4. Plengkung Gading – S4.

JoktengKulon – S4. Ngabean – S3. RS PKU Muhammadiyah – S3.

Pasar Kembang – S4. Badran – Bundaran SAMSAT – S4. Pingit –

S4. Tugu – S3. Gondolayu – S4. Mirota Kampus – S4. MM UGM –

S4. Kentungan – Terminal Condong Catur – Ringroad Utara – S3.

Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – S3. Maguwoharjo – JANTI

(lewat bawah) – S4. Blok O – JEC – S4. Babadan Gedongkuning –

S4. Rejowinangun – S3. Basen – S3. Pegadaian Kotagede – Jl.Nyi

Pembayun – S3. HS-Silver – S4. Tegalgendu – Terminal Giwangan.

e. Data peta Jogja. Data ini berupa peta tematik Jogja, yang didapatkan

dari situs www.yogyes.com (Gambar 3.2a) dan situs www.indonesia-

tourism.com (Gambar 3.2b), sebagai peta acuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

74

(a) (b)

Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja (a) Sumber dari www.yogyes.com, dan (b) sumber dari www.indonesia-

tourism.com

B. Perancangan Sistem

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses perancangan sistem Peta Digital

Wisata Kuliner Jogja ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Desain Sistem

Tujuan dari perancangan sistem Peta Digital Wisita Kuliner Jogja ini adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan materi dan proses yang digunakan untuk membangun

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini.

b. Mengetahui susunan rancangan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat

diterapkan pada sistem Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

75

c. Sebagai pedoman atau acuan untuk mengimplementasikan sistem Peta

Digital Wisata Kuliner Jogja dalam bentuk aplikasi multimedia

interaktif.

2. Prosedur Sistem yang Baru

Sistem Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini dirancang untuk menampilkan

peta dari sisi yang berbeda dari sistem yang lama, yang menyampaikan

informasi wisata kuliner Jogja menggunakan media kertas. Sistem yang

baru ini, dibangun dengan menerapkan teknologi komputer dan teknologi

multimedia, sehingga menghasilkan aplikasi multimedia yang disajikan

dengan informatif dan interaktif.

Untuk mencari informasi suatu objek wisata kuliner di Jogja menggunakan

sistem yang lama dapat menemui kesulitan dan kerepotan, karena pengguna

harus memiliki lebih dari satu peta acuan. Sedangkan dengan sistem yang

baru ini cukup hanya dengan satu aplikasi dan menekan tombol, serta

tentunya dengan dukungan perangkat komputer, pengguna dapat

mengetahui informasi objek wisata kuliner di Jogja dengan lebih mudah,

cepat, lengkap, dan disajikan dengan lebih interaktif. Dalam hal ini,

pengertian interaktif pada penyajian Peta Digital Wisata Kuliner Jogja

adalah pengguna dapat berperan aktif untuk memenuhi kebutuhannya untuk

menampilkan informasi tentang objek wisata kuliner di Jogja yang sesuai

dengan keinginan dari pengguna tersebut. Tentunya proses penyajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

76

informasi tersebut memiliki batas-batas dan disesuaikan dengan fasilitas

yang disediakan.

3. Fasilitas Sistem

Fasilitas-fasilitas yang disediakan pada sistem Peta Digital Wisata Kuliner

Jogja ini antara lain :

a. Informasi kuliner, menampilkan informasi kuliner, berupa nama

kuliner, foto tempat dan foto kuliner, harga jual, alamat, jam buka dan

jam tutup, dan keterangan singkat tentang tempat dan kuliner.

b. Katalog kuliner, menampilkan nama kuliner. Dibedakan menurut

kategori jam makan, yaitu santap pagi, santap siang, santap sore dan

santap malam. Atau bisa ditampilkan seluruhnya.

c. Peta, menampilkan peta Jogja disertai dengan informasi jalan, sungai,

dan jalur kereta api.

d. Navigasi peta, manipulasi tampilan peta, berupa memperbesar dan

memperkecil, menggeser kekanan-kekiri dan keatas-kebawah.

e. Legenda peta, menampilkan fasilitas-fasilitas umum yang ada di Jogja,

yang berhubungan dengan wisata kuliner Jogja. seperti rumah sakit,

ATM, bank, apotek, klinik 24 jam, hotel, kantor polisi, terminal bus,

stasiun kereta api, bandar udara, keraton, stadion, kebun binatang, serta

monumen dan museum. Dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan.

Yang ditampilkan hanya informasi letak objek fasilitas umum tersebut

pada peta, beserta dengan namanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

77

f. Jalur bus TransJogja, menampilkan jalur trayek bus TransJogja.

Hanya dapat ditampilkan satu persatu, sesuai dengan trayek yang dipilih.

g. Bantuan, menampilkan informasi yang berisi panduan penggunaan

aplikasi dan sejarah pengembangan aplikasi sesuai dengan versinya.

h. Profil Pembuat, menampilkan informasi profil pembuat aplikasi.

4. Objek Pembangun Aplikasi

Untuk membangun suatu aplikasi multimedia yang interaktif, dibutuhkan

beberapa objek multimedia. Objek-objek multimedia tersebut, kemudian

disatukan dalam bentuk aplikasi multimedia. Berikut ini adalah objek-objek

multimedia yang digunakan untuk membangun aplikasi Peta Digital Wisata

Kuliner Jogja.

a. Teks, digunakan pada judul aplikasi, tombol navigasi, menu, informasi

tooltips, informasi kuliner, informasi bantuan, informasi legenda, dan

banner.

b. Gambar, gambar yang digunakan untuk desain antar muka aplikasi

adalah objek gambar yang dibuat secara manual (seperti : gambar kotak

dengan degradasi warna, dsb) dan gambar hasil proses editing.

c. Animasi, digunakan pada tombol navigasi, menu, intro, banner, dan di

setiap penyajian informasi.

d. Suara, digunakan pada tombol navigasi dan menu (saat di tekan), serta

musik background (latar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

78

5. Desain Model

a. Diagram Use Case

Peta Digital Wisata Kuliner KhasYogyakarta

Lihat InformasiPembuat Aplikasi

Lihat PanduanPenggunaan Aplikasi

Memperbesar/Memperkecil

Tampilan Peta

Menggeser Tampilan PetaKekiri, Kekanan, Keatas,

dan Kebawah

Lihat Legenda Peta

Lihat Trayek BusTransJogja

Lihat InformasiKuliner

Lihat KatalogKuliner

Lihat Kuliner SantapPagi, Siang, Sore, dan

Malam

Pengguna

Gambar 3.3 Diagram Use Case

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

79

Tabel 3.2 Penjelasan Diagram Use Case

No. Use Case Keterangan 1. Lihat Informasi Pembuat

Aplikasi Fasilitas untuk melihat informasi tentang Pembuat aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner. Dapat diakses menggunakan tombol Profil pada halaman Intro.

2. Lihat Panduan Penggunaan Aplikasi

Fasilitas untuk melihat panduan penggunaan aplikasi. Dapat diakses dari halaman Intro maupun halaman Utama.

3. Lihat Trayek Bus TransJogja

Fasilitas untuk melihat jalur trayek bus TransJogja pada peta. Dapat diakses dengan menekan tombol menu TransJogja pada halaman Utama.

4. Lihat Legenda Peta Fasilitas untuk melihat legenda peta. Dapat diakses dari halaman Utama.

5. Lihat Informasi Kuliner Fasilitas untuk melihat informasi objek wisata kuliner yang dipilih. Jendela informasi ini akan muncul setelah menekan tombol objek peta digital pada peta, dan dapat diakses di halaman Utama.

6. Lihat Katalog Kuliner Fasilitas ini berupa daftar nama objek wisata kuliner, yang berbentuk tombol. Dapat diakses dari halaman Utama.

7. Lihat Kuliner Santap Pagi, Siang, Sore, dan Malam

Fasilitas untuk menampilkan semua atau menyembunyikan beberapa objek wisata kuliner pada peta sesuai dengan pilihan santap pagi, siang, sore, dan malam. Dapat diakses dengan menekan tombol menu Navigasi pada halaman Utama.

8. Memperbesar/Memperkecil Tampilan Peta

Fasilitas untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta. Dapat diakses dengan menekan tombol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

80

menu Navigasi pada halaman Utama.

9. Menggeser Tampilan Peta Kekiri, Kekanan, Keatas, dan Kebawah

Fasilitas untuk menggeser tampilan peta kekiri, kekanan, keatas, atau kekanan. Dapat diakses pada halaman Utama.

b. Struktur Menu

HalamanIntro

Peta DigitalWisata Kuliner Jogja

HalamanUtama

Profil PembuatAplikasi

NavigasiPeta

LegendaPeta

KatalogKuliner

Jalur TrayekTransJogja

ObjekKuliner

Memperbesar/Memperkecil

Santap Pagi

Santap Siang

Santap Sore

Santap Malam

Geser kiri-kanan-atas-

bawah

Bantuan

InfoKuliner

Gambar 3.4 Struktur Menu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

81

c. Desain Modul

HalamanUtamaTidak

Ya

Tidak

Ya Tekan TombolBantuan

HalamanBantuan

Tekan TombolKeluar

Tekan TombolTutup

Ya

FINISH

Tekan TombolDepan

Tidak

Ya

Tidak

A

START

Gambar 3.5 Diagram Flow Chart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

82

6. Desain Antar Muka

a. Rancangan Tampilan Halaman Intro

Halaman intro (pembuka) ini berfungsi untuk memberikan informasi

perkenalan sekilas tentang aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini.

Yang ditampilkan pada tampilan halaman intro ini antara lain

menampilkan nama aplikasi, banner, tombol profil pembuat, tombol

bantuan untuk masuk ke dalam halaman panduan penggunaan dan

sejarah pengembangan aplikasi, tombol untuk keluar dari aplikasi,

tombol untuk masuk ke dalam halaman utama, dan gambar atau animasi

sederhana yang menggambarkan aplikasi yang sedang digunakan (lihat

Gambar 3.6).

Gambar 3.6 Rancangan Tampilan Halaman Intro

Banner

Peta Digital Wisata Kuliner Khas Yogyakarta

Gambar / Animasi

sederhana

Gambar / Animasi

sederhana

Gambar / Animasi

sederhana

Tombol Bantuan

Tombol Profil Tombol Masuk >>

X

Copyright © 2008, nama_pembuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

83

b. Rancangan Tampilan Halaman Utama

Yang ditampilkan pada halaman utama antara lain banner, menampilkan

bagian peta, katalog kuliner yang berupa daftar nama-nama objek wisata

kuliner atau nama kuliner, tombol yang mengacu ke halaman intro,

tombol yang akan menampilkan menu navigasi, legenda peta, tombol

yang akan menampilkan jalur trayek bus TransJogja, dan tombol

manipulasi peta untuk menggeser tampilan peta, seperti geser kiri-kanan

dan geser atas-bawah seperti ditunjukkan pada anak panah (lihat

Gambar 3.7).

Gambar 3.7 Rancangan Tampilan Halaman Utama

Banner

Katalog Kuliner

Peta

Depan

Navigasi

TransJogja

Legenda Peta

Copyright © 2008, nama_pembuat.

X

Tombol Bantuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

84

c. Rancangan Tampilan Halaman Profil Pembuat

Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Halaman Profil Pembuat

Halaman profil pembuat ini (lihat Gambar 3.8), muncul setelah

pengguna menekan atau mengarahkan cursor mouse pada tombol profil

pembuat yang ada di halaman intro. Informasi yang ditampilkan pada

halaman ini antara lain nama dan foto pembuat, alamat e-mail, nomor

kontak, dan copyright.

d. Rancangan Tampilan Halaman Bantuan

Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Halaman Bantuan

Profil Pembuat

Nama_pembuat e-mail : [email protected] Nomor Kontak : 08101010101 Copyright © 2008, nama_pembuat.

foto

Panduan

Panduan Penggunaan Aplikasi

Tutup

Menu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

85

Yang ditampilkan pada halaman ini antara lain menu panduan,

penjelasan tentang panduan penggunaan aplikasi, dan tombol untuk

menutup halaman Bantuan. (lihat Gambar 3.9).

e. Rancangan Tampilan Menu Navigasi Peta

Tampilan Navigasi Peta ini (lihat Gambar 3.10), akan muncul jika

pengguna menekan atau mengarahkan cursor mouse pada tombol

navigasi yang ada di halaman utama. Yang ditampilkan pada tampilan

menu ini antara lain tombol manipulasi tampilan peta (memperbesar dan

memperkecil), dan tombol untuk menampilkan objek kuliner pada peta

yang sesuai dengan waktu makan (santap pagi, siang, sore, dan malam).

Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Navigasi Peta

f. Rancangan Tampilan Legenda Peta

Yang ditampilkan pada Legenda Peta antara lain berupa penjelasan

tentang icon-icon yang ada pada peta. Dimana icon-icon yang ada pada

peta tersebut berupa tombol, yang jika cursor mouse diarahkan pada

+-

Tampilkan Semua

Santap Pagi Santap Siang Santap Sore Santap Malam

Navigasi

Ukuran : 1 x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

86

tombol tersebut, akan memberi informasi tentang nama objek yang

dipilih (lihat Gambar 3.11).

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Legenda Peta

g. Rancangan Tampilan Jalur Trayek Bus TransJogja

Tampilan jalur trayek bus TransJogja ini (lihat Gambar 3.12), akan

muncul saat pengguna menekan atau mengarahkan cursor mouse pada

tombol Transjogja yang ada di halaman utama. Yang ditampilkan pada

tampilan ini adalah informasi nama jalur trayek bus TransJogja,

sekaligus sebagai tombol untuk menampilkan dan menyembunyikan

tampilan jalur trayek yang dipilih (lihat Gambar 3.12).

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Jalur Trayek Bus TransJogja

TransJogja

Sembunyikan Jalur

Trayek 1A Trayek 1B Trayek 2A

Legenda Peta

Bandar Udara Gereja Rumah Sakit

Jalan Sungai Jalur Kereta Api

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

87

h. Rancangan Tampilan Informasi Objek Kuliner

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Informasi Objek Kuliner

Yang ditampilkan pada tampilan informasi kuliner ini antara lain nama

kuliner, foto objek, dan informasi tentang kuliner yang dipilih. Tampilan

ini akan muncul jika tombol icon dalam peta yang berupa objek kuliner

ditekan oleh pengguna, maka akan muncul jendela informasi kuliner ini

(lihat Gambar 3.13).

7. Desain Peta

a. Peta Wisata Kuliner Jogja

Untuk membangun peta dasar Jogja yang dibutuhkan oleh sistem ini,

digunakan program aplikasi Macromedia Flash MX 7.0. alat-alat desain

grafis yang ada pada Macromedia Flash MX 7.0 sudah cukup memenuhi

syarat untuk melakukan proses editing ini.

Informasi X

Gambar

Informasi Kuliner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

88

Data yang dibutuhkan dalam pembuatan peta Jogja yang dibutuhkan

oleh sistem ini antara lain peta referensi (lihat Gambar 3.2a), data jalan,

data sungai, data fasilitas umum, dan data objek wisata kuliner. Dari

semua data tersebut, kemudian disatukan menggunakan tehnik overlay

dalam SIG atau bisa disebut sebagai tehnik layering, karena

menggunakan lebih dari satu layer (lihat Gambar 3.14).

Gambar 3.14 Tehnik Overlay

Pada layer pertama, yaitu layer paling bawah, berisi peta referensi. Peta

referensi tersebut merupakan peta tematik Jogja yang digunakan sebagai

peta dasar untuk membuat layer diatasnya, yaitu layer jalan (layer

kedua).

Setelah pemetaan jalan terbentuk dengan proporsional, yang selanjutnya

dilakukan adalah membangun layer ketiga, yaitu melengkapi peta jalur

jalan yang sudah jadi tersebut dengan menambahkan informasi tentang

fasilitas umum, batas wilayah dan objek wisata kuliner.

Layer 5 : jalur trayek bus TransJogja

Layer 4 : jalur dan nama sungai

Layer 3 : fasilitas umum, objek kuliner, batas wilayah

Layer 2 : jalur dan nama jalan

Layer 1 : peta referensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

89

Selanjutnya adalah membuat layer keempat atau layer sungai,

berdasarkan informasi jalur jalan pada layer kedua dan peta referensi

pada layer pertama.

Kemudian layer jalan, sungai, dan data dijadikan satu menjadi peta Jogja

yang dibutuhkan untuk sistem dan siap digunakan untuk membangun

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja (lihat Gambar 3.15).

Gambar 3.15 Peta Wisata Kuliner Jogja

b. Jalur Trayek Bus TransJogja

Untuk membangun Jalur Trayek Bus TransJogja menggunakan peta

referensi seperti bisa dilihat dari Gambar 3.1 dan informasi tentang jalur

trayek bus TransJogja (sumber : www.transjogja.net). Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

90

menggunakan tehnik overlay, jalur trayek ini diletakkan pada layer

teratas atau layer kelima. Setiap trayek, yang terdiri dari enam trayek

bus, memiliki jalur masing-masing yang tentunya berbeda satu dengan

yang lainnya. Maka layer ini memiliki enam buah data jalur trayek bus

TransJogja yang terpisah dari Peta Wisata Kuliner Jogja yang

digunakan. Atau dengan penjelasan implementasi program dapat

dikatakan peta jalur bus TransJogja ini, yang memiliki enam buah

bentuk yang berbeda, hanya dapat dimunculkan satu persatu dalam

aplikasi ini (lihat Gambar 3.16 s/d Gambar 3.22).

Gambar 3.16 Peta Jalur Trayek 1A Bus TransJogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

91

Gambar 3.17 Peta Jalur Trayek 1B Bus TransJogja

Gambar 3.18 Peta Jalur Trayek 2A Bus TransJogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

92

Gambar 3.19 Peta Jalur Trayek 2B Bus TransJogja

Gambar 3.20 Peta Jalur Trayek 3A Bus TransJogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

93

Gambar 3.21 Peta Jalur Trayek 3B Bus TransJogja

C. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

1. Kebutuhan Sistem

Berikut ini merupakan perangkat keras yang digunakan untuk membangun

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja.

a. Personal Computer (PC) dengan processor Pentium III 933 Mhz.

b. RAM, dengan memori 256 Mb.

c. VGA Card, dengan memori 64 Mb.

d. Sound Card.

e. Monitor 16”, dengan menggunakan resolusi 1024 x 768 pixel.

f. Hard Disk, dengan kapasitas 40 Gb.

g. CD-ROM, Mouse, Keyboard, dan Speaker Aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

94

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi

Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini antara lain :

a. Macromedia Flash MX 7.0, merupakan program aplikasi utama yang

digunakan untuk membangun aplikasi multimedia interaktif ini,

menggunakan gabungan input berupa teks, gambar, suara, dan animasi,

yang digabungkan menjadi satu aplikasi.

b. Macromedia Flash Player 7.0, digunakan untuk memutar output dari

project Macromedia Flash yang berupa file shockwave flash (.swf).

c. Macromedia Projector MX 7.0, merupakan program aplikasi yang

digunakan untuk mengkonversi output dari project Macromedia Flash

ke dalam bentuk file eksekusi (.exe).

d. Adobe Photoshop CS 1, digunakan untuk editing gambar.

e. Nero Wave Editor 2.0, digunakan untuk editing suara.

f. Microsoft Windows XP SP 1, sistem operasi yang digunakan pada

komputer yang digunakan untuk membangun aplikasi.

2. Kebutuhan Pengguna

Untuk membantu mengoptimalkan kinerja aplikasi Peta Digital Wisata

Kuliner Jogja ini dibutuhkan dukungan perangkat keras minimal yang harus

dipenuhi oleh pengguna, yaitu :

a. Personal Computer (PC) atau Laptop, dengan prosesor Pentium III

keatas atau yang sederajat.

b. RAM, dengan memori minimal 256 Mb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

95

c. VGA Card, dengan memori minimal 64 Mb.

d. Sound Card.

e. Monitor, dengan dianjurkan menggunakan resolusi 1024 x 768 pixel.

f. Media penyimpanan, seperti hard disk, flash disk, atau CD-ROM, yang

minimal menyediakan kapasitas penyimpanan kosong sebesar 100 Mb.

g. Mouse, Keyboard, dan Speaker Aktif.

Sedangkan untuk perangkat lunak minimal yang harus disediakan oleh

pengguna untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi Peta Digital Wisata

Kuliner Jogja ini antara lain :

a. Plugin Macromedia Flash Player yang sudah ter-install.

b. Menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP SP 1 keatas. Hal

ini disesuaikan dengan proses pembangunan aplikasi yang juga

menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP.

D. Rancangan Pendistribusian Aplikasi

Pendistribusian atau penyebarluasan aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner ini

harus dirancang agar sampai ke pengguna, baik masyarakat umum maupun pecinta

kuliner Jogja pada khususnya, dengan cepat dan mudah. Untuk menentukan cara

pendistribusian, harus ditentukan dahulu media pendistribusian yang tepat. Yang

jelas, untuk pendistribusian aplikasi ini dirancang agar pengguna tidak mengeluarkan

biaya sedikitpun untuk mendapatkan aplikasi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

96

Rancangan awal pendistribusian aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini,

akan didistribusikan menggunakan media CD. Dari segi biaya produksi, penggunaan

media penyimpanan CD lebih ekonomis dan mudah diproduksi. Selain itu pengguna

cukup hanya dengan menyediakan seperangkat komputer dengan dukungan CD-

ROM, untuk dapat menggunakan aplikasi ini. Dengan telah memasyarakatnya

penggunaan laptop sekarang ini, akan memberikan kemudahan akses bagi pengguna,

kapan saja dan di mana saja.

Sedangkan untuk tahap pengembangan distribusi selanjutnya, dapat digunakan

media pendistribusian yang lain, misalnya saja website. Aplikasi ini dapat disertakan

dalam website Departemen Pemerintah yang berhubungan dengan pariwisata Jogja

atau website milik perorangan yang peduli pada wisata kuliner Jogja. Dengan bantuan

pihak-pihak tersebut, dengan dukungan internet dan website, pengguna dapat

mengunduh untuk kemudian mengakses aplikasi ini di mana saja dan kapan saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

A. Implementasi Antarmuka dan Dialog

Dari hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dapat

dihasilkan implementasi dari aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja. Pada

tahap implementasi ini akan dibahas tentang tampilan halaman antarmuka dan

tampilan dialog dari aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja.

Proses pembangunan aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja ini,

dibangun sepenuhnya dengan menggunakan aplikasi Macromedia Flash MX 7.0.

Sehingga bentuk-bentuk tampilan dari antarmuka dan dialog yang akan dibahas,

berbentuk Movie Clip yang statis dan dinamis, serta dalam bentuk Grafis.

Ukuran tampilan dari jendela aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja ini

sebesaar 920 x 550 pixel.

1. Halaman Pembuka (Intro)

Halaman Intro merupakan tampilan halaman paling awal setelah

menjalankan aplikasi ini. Fasilitas-fasilitas yang disediakan pada halaman

Intro ini antara lain : melihat profil pembuat aplikasi, link masuk untuk

menuju ke halaman Utama, link untuk menampilkan halaman Bantuan,

menghidupkan atau mematikan suara, dan link untuk keluar dari aplikasi.

Berikut ini adalah tampilan antarmuka dan dialog dari halaman Intro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

98

a. Halaman Preloader. Halaman ini merupakan halaman yang pertama

kali ditampilkan setelah masuk halaman Intro. Halaman ini berfungsi

untuk loading aplikasi (lihat Gambar 4.1).

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Preloader

b. Halaman Intro Bagian Awal. Halaman ini tampil setelah halaman

Preloader mencapai angka loading aplikasi 100%. Halaman ini

berfungsi sebagai halaman pembuka dari aplikasi, yang menampilkan

informasi sekilas tentang aplikasi yang akan digunakan, dalam bentuk

gambar, teks, dan animasi sederhana (lihat Gambar 4.2). Pada halaman

ini terdapat tombol untuk melihat profil Pembuat aplikasi, tombol untuk

masuk ke halaman Utama, tombol pengaturan suara, tombol Bantuan,

dan tombol untuk keluar dari aplikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

99

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Intro bagian Awal

c. Tombol Profil Pembuat. Tombol ini berfungsi untuk menampilkan

profil singkat dari Pembuat aplikasi. Informasi yang disediakan antara

lain : foto dan nama Pembuat, alamat e-mail, dan nomor kontak.

Informasi tersebut (lihat Gambar 4.3b) akan tampil jika Pengguna

mengarahkan cursor mouse pada tombol Profil (lihat Gambar 4.3a). Dan

jika cursor mouse diarahkan diluar jendela informasi Profil tersebut,

maka jendela informasi tersebut akan kembali ke posisi tombol semula.

(a) (b)

Gambar 4.3 Tampilan Tombol Profil (a) Sebelum cursor mouse diarahkan; (b) sesudah cursor mouse diarahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

100

d. Tombol Masuk. Tombol ini berfungsi sebagai link untuk menuju ke

halaman selanjutnya yaitu halaman Utama (lihat Gambar 4.4).

Gambar 4.4 Tampilan Tombol Masuk

e. Tombol Suara. Tombol ini berfungsi untuk pengaturan suara musik

latar belakang pada aplikasi, yaitu untuk menghidupkan atau mematikan

suara musik latar belakang. Tapi fungsi tersebut tidak diterapkan pada

tombol, hanya diterapkan pada suara musik latar belakang. Sehingga

walaupun musik dimatikan, suara tombol tetap terdengar. Posisi tombol

pada Gambar 4.5a berarti musik dalam keadaan sedang dimainkan. Jika

tombol ditekan pada posisi tersebut, maka musik akan mati, dan

menampilkan tombol seperti pada Gambar 4.5b, yang berarti musik

dimatikan sementara.

(a) (b)

Gambar 4.5 Tampilan Tombol Suara (a) Saat suara berbunyi; (b) saat suara tidak berbunyi.

f. Tombol Bantuan. Tombol ini berfungsi untuk menampilkan jendela

Bantuan panduan penggunaan aplikasi (lihat Gambar 4.6).

Gambar 4.6 Tampilan Tombol Bantuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

101

g. Tombol Keluar. Tombol ini berfungsi untuk keluar dari aplikasi atau

menutup aplikasi (lihat Gambar 4.7). Tombol ini terletak di pojok kanan

atas dari halaman Intro.

Gambar 4.7 Tampilan Tombol Keluar

2. Halaman Utama

Halaman ini merupakan halaman utama dari aplikasi Peta Digital Wisata

Kuliner Jogja. Halaman ini hanya bisa ditampilkan dari tombol Masuk yang

berada di halaman Intro. Fungsi dari halaman ini adalah menampilkan peta

digital beserta dengan menu dan navigasinya. Fasilitas-fasilitas yang

disediakan pada halaman Utama antara lain : menampilkan objek wisata

kuliner dan beberapa fasilitas umum pada peta, menampilkan informasi

objek wisata kuliner yang dipilih melalui tombol, menampilkan katalog

objek wisata kuliner, menampilkan legenda peta, pengaturan navigasi peta,

menampilkan jalur trayek bus TransJogja, link untuk menampilkan halaman

Bantuan, link untuk menampilkan halaman Intro, dan link untuk keluar dari

aplikasi.

Berikut ini adalah tampilan antarmuka dan dialog dari halaman Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

102

a. Halaman Utama Bagian Awal. Halaman ini tampil setelah tombol

Masuk di halaman Intro ditekan. Halaman ini berfungsi untuk

menampilkan peta digital beserta dengan menu dan navigasinya. Pada

halaman ini terdapat peta digital beserta dengan informasi dan tombol-

tombol didalamnya, informasi objek wisata kuliner, menu Katalog

Kuliner, Legenda Peta, menu Navigasi peta, menu jalur trayek bus

TransJogja, tombol Geser tampilan peta, arah angin, waktu, tombol link

untuk kembali ke halaman Intro, tombol pengaturan suara, tombol link

untuk menampilkan halaman Bantuan, dan tombol untuk keluar dari

aplikasi (lihat Gambar 4.8).

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Utama bagian Awal

b. Menu Katalog Kuliner. Menu ini menampilkan nama objek wisata

kuliner di Jogja dalam bentuk tombol-tombol dan disusun dalam bentuk

menu. Jika tombol nama objek wisata kuliner tersebut ditekan, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

103

objek yang akan dicari akan ditampilkan di jendela peta. Pada menu ini

juga terdapat tombol navigasi halaman menu. Setiap halaman menu

yang sedang aktif ditandai (lihat Gambar 4.9).

Gambar 4.9 Tampilan Menu Katalog Kuliner

c. Legenda Peta. Bagian ini berfungsi untuk menampilkan penjelasan

tentang objek-objek yang ada dalam peta digital (lihat Gambar 4.10).

Gambar 4.10 Tampilan Legenda Peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

104

d. Peta Digital. Objek-objek yang menyusun tampilan peta digital (lihat

Gambar 4.11) yang digunakan pada aplikasi ini antara lain tombol objek

wisata kuliner, tombol fasilitas umum, jalur dan nama jalan, sungai, dan

jalur kereta api. Selain objek-objek tersebut, juga ditampilkan menu

Navigasi peta, menu jalur trayek bus TransJogja, tombol Geser tampilan

peta dan arah angin.

Gambar 4.11 Tampilan Peta Digital

Objek didalam peta seperti tombol objek wisata kuliner dan tombol

fasilitas umum dapat memberikan informasi tentang nama objek jika

cursor mouse diarahkan ke setiap tombol tersebut (lihat Gambar 4.12).

Hanya saja yang dapat memberikan informasi lengkap dan menampilkan

informasi tersebut pada jendela informasi yang dapat ditutup dan

ditampilkan kembali (lihat Gambar 4.13) adalah tombol objek wisata

kuliner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

105

(a) (b)

Gambar 4.12 Tampilan Objek pada Peta Digital (a) Tombol fasilitas umum; (b) tombol objek wisata kuliner.

Gambar 4.13 Tampilan Jendela Informasi Objek Wisata Kuliner

e. Menu Navigasi Peta. Menu ini berfungsi untuk mengatur tampilan peta

dengan memperbesar atau memperkecil ukuran tampilan peta, serta

untuk mengatur tampilan objek wisata kuliner pada peta berdasarkan

jam makan (pagi, siang, sore, malam) atau menampilkan semua objek

wisata kuliner tersebut.

Menu Navigasi akan muncul setelah menu tersebut telah diaktifkan

(lihat Gambar 4.14b). Untuk mengaktifkan menu Navigasi digunakan

tombol Navigasi (lihat Gambar 4.14a) dengan mengarahkan cursor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

106

mouse ke tombol tersebut. Maka menu Navigasi akan muncul dengan

sendirinya.

(a) (b)

Gambar 4.14 Tampilan Tombol dan Menu Navigasi Peta

(a) Tombol Navigasi awal; (b) menu navigasi.

f. Menu TransJogja. Menu ini berfungsi untuk menampilkan pilihan jalur

trayek bus TransJogja dalam bentuk radio-button. Kemudian radio-

button tersebut digunakan untuk memilih jalur trayek dan

menampilkannya di peta. Menu TransJogja akan muncul setelah menu

tersebut diaktifkan (lihat Gambar 4.15b). Untuk mengaktifkan menu

TransJogja digunakan tombol TransJogja (lihat Gambar 4.15a) dengan

mengarahkan cursor mouse ke tombol tersebut. Maka menu TransJogja

akan muncul dengan sendirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

107

(a) (b)

Gambar 4.15 Tampilan Tombol dan Menu TransJogja (a) Tombol TransJogja awal; (b) menu TransJogja.

g. Tombol Geser. Tombol ini berfungsi untuk menggeser tampilan peta ke

arah kiri, kanan, atas, dan bawah. Tombol ini terletak disetiap samping

peta. Dengan mengarahkan cursor mouse kepada tombol ini, maka peta

akan bergeser dengan sendirinya, sesuai dengan arah yang dipilih (lihat

Gambar 4.16).

Tombol Geser bekerja dengan menerapkan analogi kamera video.

Analogi tersebut adalah arah geser berlawanan dengan objek (dalam hal

ini peta). Misalnya jika digeser kekiri, maka seolah-olah objek

dibelakangnya bergerak berlawan kekanan. Dengan analogi ini akan

membuat Pengguna tidak kebingungan untuk menggunakan tombol

geser ini, karena sesuai dengan yang dialami dalam kehidupan nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

108

(a) (b)

Gambar 4.16 Tampilan Tombol Geser

(a) Sebelum cursor mouse diarahkan; (b) setelah cursor mouse diarahkan.

h. Tombol Suara. Seperti halnya pada tombol pengaturan suara yang ada

di halaman Intro, tombol ini berfungsi untuk pengaturan suara musik

latar belakang pada aplikasi, yaitu untuk menghidupkan atau mematikan

suara musik latar belakang. Tapi fungsi tersebut tidak diterapkan pada

tombol, hanya diterapkan pada suara musik latar belakang. Sehingga

walaupun musik dimatikan, suara tombol tetap terdengar. Posisi tombol

pada Gambar 4.17a berarti musik dalam keadaan sedang dimainkan. Jika

tombol ditekan pada posisi tersebut, maka musik akan mati, dan

menampilkan tombol seperti pada Gambar 4.17b, yang berarti musik

dimatikan sementara.

(a) (b)

Gambar 4.17 Tampilan Tombol Suara (a) Saat suara berbunyi; (b) saat suara tidak berbunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

109

i. Tombol Depan. Tombol ini berfungsi untuk menampilkan halaman

Intro atau sebagai link untuk menuju ke halaman Intro (lihat Gambar

4.18).

Gambar 4.18 Tampilan Tombol Depan

j. Tombol Bantuan. Seperti halnya pada tombol Bantuan yang ada di

halaman Intro, tombol ini berfungsi untuk menampilkan jendela

Bantuan panduan penggunaan aplikasi (lihat Gambar 4.19).

Gambar 4.19 Tampilan Tombol Bantuan

k. Tombol Keluar. Seperti halnya pada tombol Keluar yang ada di

halaman Intro, tombol ini berfungsi untuk keluar dari aplikasi atau

menutup aplikasi (lihat Gambar 4.20). Tombol ini terletak di pojok

kanan atas dari halaman Utama.

Gambar 4.20 Tampilan Tombol Keluar

3. Halaman Bantuan

Halaman Bantuan berfungsi untuk menampilkan halaman panduan

penggunaan aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja. Halaman ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

110

diakses dari halaman Intro maupun halaman Utama. Informasi yang

ditampilkan antara lain penjelasan sekilas tentang aplikasi, penggunaan

halaman bantuan, penggunaan halaman Intro, penggunaan halaman Utama,

dan sejarah pengembangan aplikasi. Dengan didukung oleh fasilitas menu

Bantuan, Navigasi Halaman panduan, dan tombol untuk menutup halaman

Bantuan.

Berikut ini adalah tampilan antarmuka dan dialog dari halaman Bantuan.

a. Halaman Bantuan Bagian Awal. Halaman ini tampil setelah tombol

Bantuan yang ada di halaman Intro dan halaman Utama ditekan. Atau

halaman ini merupakan halaman awal dari halaman Bantuan. Halaman

Bantuan berfungsi untuk menampilkan panduan penggunaan aplikasi.

Fasilitas yang terdapat pada halaman bantuan ini antara lain : menu

daftar Bantuan, tombol Navigasi Halaman Panduan, dan tombol untuk

menutup halaman Bantuan ini (lihat Gambar 4.21).

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Bantuan bagian Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

111

b. Menu Bantuan. Menu ini digunakan untuk menampilkan daftar bantuan

yang disediakan. Setiap menu yang sedang aktif, akan diindikasi dengan

terpilihnya menu tersebut (lihat Gambar 4.22). Menu yang disediakan

antara lain : halaman awal (lihat Gambar 4.21), Sekilas Aplikasi, Jendela

Bantuan, Jendela Intro, Jendela Utama, dan Sejarah Aplikasi.

Gambar 4.22 Tampilan Menu Bantuan

1). Sekilas Aplikasi; menampilkan penjelasan singkat tentang aplikasi

Peta Digital Wisata Kuliner Jogja dan kebutuhan minimal perangkat

keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan

kinerja aplikasi (lihat Gambar 4.23). Halaman bantuan Sekilas

Aplikasi terdiri dari 3 halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

112

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Bantuan Sekilas Aplikasi

2). Jendela Bantuan; menampilkan panduan untuk menggunakan

halaman Bantuan (lihat Gambar 4.24). Halaman bantuan Jendela

Bantuan terdiri dari 3 halaman.

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Bantuan Jendela Bantuan

3). Jendela Intro; menampilkan panduan untuk menggunakan halaman

Intro (lihat Gambar 4.25). Halaman bantuan Jendela Intro terdiri dari

4 halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

113

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bantuan Jendela Intro

4). Jendela Utama; menampilkan panduan untuk menggunakan halaman

Utama (lihat Gambar 4.26). Halaman bantuan Jendela Utama terdiri

dari 7 halaman.

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Bantuan Jendela Utama

5). Sejarah Aplikasi; menampilkan rekaman sejarah pengembangan

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja (lihat Gambar 4.27).

Halaman informasi Sejarah Aplikasi terdiri dari 1 halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

114

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Bantuan Sejarah Aplikasi

c. Navigasi Halaman. Untuk memilih halaman yang akan ditampilkan

dari setiap menu bantuan, digunakan Navigasi Halaman. Navigasinya

berupa tombol nomor halaman dari setiap menu bantuan. Setiap

halaman yang sedang aktif atau yang sedang dipilih, nomor halamannya

ditandai (lihat Gambar 4.28).

Gambar 4.28 Tampilan Navigasi Halaman Bantuan

d. Tombol Tutup. Tombol ini berfungsi untuk menutup halaman atau

jendela Bantuan, dan kembali ke halaman sebelumnya yang sedang

aktif, baik halaman Intro ataupun halaman Utama (lihat Gambar 4.29).

Gambar 4.29 Tampilan Tombol Tutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

115

B. Implementasi Action Script

Dalam pembangunan aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Jogja menggunakan

Macromedia Flash MX 7.0, bahasa pemrograman Action Script diterapkan dalam

frame yang ditandai dengan simbol “α” (lihat Gambar 4.30), dan pada objek simbol

(lihat Gambar 4.31) seperti Movie Clip, Button (tombol), dan Graphic (grafis).

Gambar 4.30 Penerapan Action Script pada Frame

Gambar 4.31 Penerapa Action Script pada Objek Simbol

Sedangkan scene yang digunakan ada 2 (dua) yaitu scene “intro” dan scene

“utama” (lihat Gambar 4.32). Scene “intro” digunakan untuk menempatkan halaman

Intro dan scene “utama” digunakan untuk menempatkan halaman Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

116

Gambar 4.32 Penerapan Scene

Variabel yang digunakan merupakan variabel global. Sehingga variabel tersebut

dapat diakses dari frame, layer, dan scene yang berbeda. Untuk penamaan objek,

menggunakan Instance Name untuk objek yang ada di frame (lihat Gambar 4.33) dan

menggunakan Identifier untuk objek yang berada di Library (lihat Gambar 4.34).

Penamaan objek digunakan untuk pemanggilan objek dalam Action Script.

Gambar 4.33 Penamaan Objek menggunakan Instance Name

Gambar 4.34 Penamaan Objek menggunakan Identifier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

117

Berikut ini merupakan implementasi Action Script dalam aplikasi Peta Digital

Wisata Kuliner Jogja pada halaman Intro, halaman Utama, dan halaman Bantuan.

1. Halaman Intro

a. Action Script Awal

stop(); stopAllSounds(); fscommand("allowscale", "false"); var my_sound:Sound = new Sound(); my_sound.attachSound("s_intro");

Action Script ini diletakkan pada frame paling awal dari layer SCRIPT

pada scene Intro. Perintah stop() digunakan untuk menghentikan

jalannya playhead atau untuk menghentikan jalannya aplikasi.

Sedangkan perintah stopAllSounds() digunakan untuk mematikan

semua suara musik latar belakang yang sedang dibunyikan, untuk

menghindari tabrakan suara pada halaman Intro dengan suara yang

sedang dibunyikan dari halaman sebelumnya, misalnya dari halaman

Utama.

Perintah fscommand(“allowscale”, “false”), berfungsi untuk

merubah ukuran skala tampilan aplikasi. Karena diset nilainya menjadi

false, maka pada saat ukuran tampilan aplikasi dirubah jendela aplikasi

akan tetap pada ukuran yang sama.

Perintah var my_sound:Sound = new Sound(), merupakan perintah

untuk membuat variabel objek baru berbentuk suara dengan nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

118

my_sound. Sedangkan perintah my_sound.attachSound("s_intro"),

digunakan untuk mengisi variabel my_sound dengan objek suara yang

memiliki nama Identifier "s_intro".

b. Preloader

Gambar 4.35 Movie Clip “Preloader”

onClipEvent (load) { total = _root.getBytesTotal(); } onClipEvent (enterFrame) { loaded = _root.getBytesLoaded(); percent = int(loaded/total*100); gotoAndStop(percent); if (loaded == total) { _root.gotoAndPlay(2); } }

Perintah diatas berada pada Movie Clip “Preloader”. Pada perintah

onClipEvent(load), yaitu pada saat frame dimana “Preloader” berada

sedang di-load, maka variabel total diisi dengan total ukuran file

aplikasi yang akan di-load.

Kemudian pada perintah onClipEvent(enterFrame), yaitu pada saat

playhead memasuki frame dimana “Preloader” berada secara berulang-

ulang, maka variabel loaded diisi dengan ukuran file yang sudah di-

load. Variabel percent menyimpan presentase dari ukuran file yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

119

sudah di-load, dan diisi dengan nilai integer dari hasil bagi variabel

loaded dengan variabel total dibagi dengan nilai 100.

Kemudian jika variabel loaded sama dengan variabel total, berarti

proses loading file selesai, dan dilanjutkan dengan menjalankan scene

intro pada frame ke- 2. Maka setelah proses loading selesai, aplikasi

dijalankan kembali.

c. Objek Suara

my_sound.start(); my_sound.setVolume(100); my_sound.onSoundComplete = function () { my_sound.start(); }

Script diatas digunakan untuk menjalankan atau membunyikan objek

suara yang sudah di-load pada bagian awal. Dengan perintah

my_sound.start(), berarti objek suara dijalankan. Dan volume suara

diset menjadi 100 menggunakan perintah my_sound.setVolume(100).

Perintah tersebut digunakan untuk menghindari tidak bunyinya suara

yang dijalankan pada scene intro ini. Dan juga karena jika pada scene

sebelumnya, misalnya scene utama, volume suara diset menjadi 0, maka

saat masuk pada scene intro dan volume tidak diset menjadi 100, suara

tidak akan berbunyi.

Untuk mengulang bunyi suara terus-menerus, digunakan perintah

my_sound.onSoundComplete. Jika objek suara my_sound berhenti

berjalan, maka akan dijalankan kembali tanpa batasan perulangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

120

d. Tombol Suara

Tombol Suara (lihat Gambar 4.17), digunakan untuk mematikan atau

membunyikan kembali suara musik latar belakang. Karena ada 2

tampilan tombol yaitu saat suara berbunyi dan tidak berbunyi, maka

tombol Suara berbentuk Movie Clip untuk memudahkan pengaturan

tampilan. Untuk setiap frame (lihat Gambar 4.36) diisi dengan perintah

stop(). Gunanya untuk mengatur agar movie clip “sound_control”

tidak jalan berulang terus-menerus.

Gambar 4.36 Tampilan Timeline dari Movie Clip “sound_control”

on (release) { gotoAndPlay(2); _root.my_sound.setVolume(0); }

Untuk tombol Suara pada frame ke- 1, digunakan perintah diatas. Pada

frame ini suara masih dibunyikan. Pada perintah on(release), jika

tombol Suara pada frame ini dilepaskan setelah sebelumnya ditekan

lebih dulu, maka akan berpindah ke frame 2 menggunakan perintah

gotoAndPlay(2) dan volume objek suara my_sound diset menjadi 0

menggunakan perintah _root.my_sound.setVolume(0).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

121

on (release) { gotoAndPlay(1); _root.my_sound.setVolume(100); }

Untuk tombol suara pada frame ke- 2, digunakan perintah diatas. Jika

frame ini yang aktif, berarti suara dalam keadaan tidak berbunyi. Maka

tombol Suara pada frame ini digunakan untuk membunyikan suara

kembali, dengan berpindah ke frame ke- 1 dengan perintah

gotoAndPlay(1), dan volume objek suara my_sound diset menjadi 100

menggunakan perintah _root.my_sound.setVolume(100).

e. Jendela Bantuan

Perintah dibawah ini diterapkan pada movie clip “mc_bantuan”, dimana

movie clip tersebut merupakan jendela Bantuan. Jendela Bantuan hanya

dapat ditampilkan dengan menggunakan tombol Bantuan. Maka untuk

menghindari tampilnya jendela Bantuan sebelum menekan tombol

Bantuan, maka diperlukan perintah dibawah ini.

onClipEvent (load) { this._visible = false; }

Pada saat frame dimana “mc_bantuan” berada di-load, maka

“mc_bantuan” disembunyikan tampilannya atau visibility dari

“mc_bantuan” diset menjadi false menggunakan perintah

this._visible = false.

f. Tombol Bantuan

on (release) {

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

122

mc_bantuan._visible = true; T_bantuan._visible = false; }

Perintah diatas digunakan tombol Bantuan dengan instance name

“T_bantuan” untuk menampilkan “mc_bantuan” atau halaman

Bantuan. Pada saat tombol “T_bantuan” dilepas setelah sebelumnya

ditekan, “mc_bantuan” ditampilkan menggunakan perintah

mc_bantuan._visible = true, dan tombol “T_bantuan”

disembunyikan menggunakan perintah T_bantuan._visible = false.

Hal tersebut dilakukan agar tombol Bantuan tidak muncul saat halaman

Bantuan ditampilkan.

g. Tombol Profil

Tombol profil berbentuk movie clip dengan instance name

“mc_T_profil”. Dan instance name dari tombol Profil sendiri adalah

“T_profil”.

Gambar 4.37 Tampilan Timeline dari Movie Clip “mc_T_profil”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

123

on (rollOver) { gotoAndPlay("s1"); }

Untuk proses awal menampilkan profil pembuat, untuk “T_profil”

menggunakan perintah diatas. Saat “T_profil” dilewati oleh cursor

mouse pada frame ke- 1, maka jalankan frame yang memiliki label “s1”,

yaitu frame ke- 2. Sehingga pada saat berhenti pada frame 12, maka

profil pembuat aplikasi ditampilkan.

on (rollOver) { gotoAndPlay("s2"); }

Pada frame 12, perintah untuk tombol “T_profil” berubah menjadi

perintah diatas. Saat “T_profil” dilewati oleh cursor mouse, maka

jalankan frame yang memiliki label “s2”, yaitu frame ke- 13. Tampilan

tombol Profil kembali seperti semula, dan profil pembuat aplikasi

disembunyikan.

h. Tombol Masuk

on (release) { gotoAndPlay("utama", 1); }

Perintah diatas merupakan perintah untuk tombol Masuk. Setelah

tombol Masuk ditekan dan dilepaskan, maka selanjutnya akan berpindah

dari scene Intro ke scene Utama pada frame ke- 1 menggunakan

perintah gotoAndPlay(“utama”, 1).

i. Tombol Keluar

on (release) {

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

124

fscommand("quit", "true"); }

Perintah diatas digunakan tombol Keluar untuk menutup atau keluar dari

aplikasi menggunakan perintah fscommand(“quit”, “true”), setelah

tombol Keluar ditekan dan kemudian dilepaskan.

j. Action Script Akhir

Untuk mengakhiri jalannya scene intro, digunakan perintah stop()

yang diletakkan di frame terakhir. Perintah tersebut digunakan agar

scene intro tidak diulangi setelah mencapai frame terakhir atau setelah

scene intro selesai dijalankan.

2. Halaman Utama

a. Action Script Awal

stopAllSounds(); var my_sound:Sound = new Sound(); my_sound.attachSound("s_utama");

Untuk menghindari tabrakan suara musik latar belakang dengan halaman

Intro, maka digunakan perintah stopAllSounds() untuk mematikan

semua suara yang sedang berbunyi.

Karena musik latar belakang pada halaman Utama berbeda dengan

musik latar belakang pada halaman Intro, maka dibutuhkan penyesuaian

baru terhadap objek suara my_sound. Dengan mendeklarasikan variabel

my_sound sebagai objek suara, dan mengisi variabel my_sound dengan

objek suara baru yang memiliki nama Identifier “s_utama”, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

125

halaman Utama memiliki musik latar belakang baru yang berbeda dari

halaman Intro.

b. Objek Suara

my_sound.start(); my_sound.setVolume(100); my_sound.onSoundComplete = function () { my_sound.start(); }

Script diatas digunakan untuk menjalankan atau membunyikan objek

suara yang sudah di-load pada bagian awal. Dengan perintah

my_sound.start(), berarti objek suara dijalankan. Dan volume suara

diset menjadi 100 menggunakan perintah my_sound.setVolume(100).

Perintah tersebut digunakan untuk menghindari tidak bunyinya suara

yang dijalankan pada scene intro ini. Dan juga karena jika pada scene

sebelumnya, misalnya scene utama, volume suara diset menjadi 0, maka

saat masuk pada scene intro dan volume tidak diset menjadi 100, suara

tidak akan berbunyi.

Untuk mengulang bunyi suara terus-menerus, digunakan perintah

my_sound.onSoundComplete. Jika objek suara my_sound berhenti

berjalan, maka akan dijalankan kembali tanpa batasan perulangan.

c. Tombol Suara

_root.my_sound.setVolume(0);

Perintah diatas digunakan tombol Suara untuk mematikan suara musik

latar belakang dengan objek suara my_sound, atau volume dari objek

suara my_sound diperkecil menjadi 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

126

_root.my_sound.setVolume(100);

Sedangkan untuk membunyikan suara musik latar belakang dengan

objek suara my_sound, tombol Suara menggunakan perintah diatas

dengan cara mengecilkan volume objek suara my_sound.

d. Jendela Bantuan

Perintah dibawah ini diterapkan pada movie clip “mc_bantuan”, dimana

movie clip tersebut merupakan jendela Bantuan. Jendela Bantuan hanya

dapat ditampilkan dengan menggunakan tombol Bantuan. Maka untuk

menghindari tampilnya jendela Bantuan sebelum menekan tombol

Bantuan, maka diperlukan perintah dibawah ini.

onClipEvent (load) { this._visible = false; }

Pada saat frame dimana “mc_bantuan” berada di-load, maka

“mc_bantuan” disembunyikan tampilannya atau visibility dari

“mc_bantuan” diset menjadi false menggunakan perintah

this._visible = false.

e. Tombol Bantuan

on (release) { mc_bantuan._visible = true; T_bantuan._visible = false; }

Perintah diatas digunakan tombol Bantuan dengan instance name

“T_bantuan” untuk menampilkan “mc_bantuan” atau halaman

Bantuan. Pada saat tombol “T_bantuan” dilepas setelah sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

127

ditekan, “mc_bantuan” ditampilkan menggunakan perintah

mc_bantuan._visible = true, dan tombol “T_bantuan”

disembunyikan menggunakan perintah T_bantuan._visible = false.

Hal tersebut dilakukan agar tombol Bantuan tidak muncul saat halaman

Bantuan ditampilkan.

f. Tombol Depan

on (release) { gotoAndPlay("intro", 1); }

Perintah diatas digunakan tombol Depan untuk menampilkan atau

menuju ke halaman Intro atau scene intro pada frame ke- 1.

g. Menu Katalog Objek Kuliner

on (release) { gotoAndPlay("k1"); }

Perintah diatas merupakan contoh perintah yang digunakan untuk

tombol navigasi halaman menu Katalog Kuliner. Setiap frame yang

banyaknya halaman disesuaikan dengan banyaknya objek wisata kuliner,

diberikan perintah stop(). Untuk pindah dari satu halaman ke halaman

lain digunakan perintah gotoAndPlay(“k1”), setelah tombol navigasi

halaman ditekan dan dilepaskan.

function perbesar () { _root.peta._xscale = _root.peta._xscale*1.25; _root.peta._yscale = _root.peta._yscale*1.25; _root.peta._x = (_root.peta._x-460)*1.25+460; _root.peta._y = (_root.peta._y-300)*1.25+300; }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

128

Prosedur perbesar() diatas digunakan untuk memperbesar ukuran

tampilan peta. Skala ukuran movie clip “peta” berdasarkan sumbu x

(_xscale) dan berdasarkan sumbu y (_yscale), masing-masing

dikalikan dengan bilangan 1,25 sehingga menghasilkan ukuran tampilan

perbesaran “peta” yang baru. Agar tampilan proporsional, sumbu x (_x)

dan sumbu (_y) dari “peta” juga dirubah menggunakan perintah diatas.

on (release) { _root.mc_t_navigasi.s_all.setFocus(); _root.mc_t_navigasi.s_all.selected = true; _root.peta._xscale = 100; _root.peta._yscale = 100; _root.peta._x = 356.9; _root.peta._y = -44; for (i=0;i<4;i++) { perbesar(); } _root.mc_t_navigasi.d_zoom = 5; }

Pada menu Katalog Kuliner terdapat daftar nama objek wisata kuliner

dalam bentuk tombol. Fungsi tombol tersebut adalah untuk

menampilkan objek wisata kuliner di peta. Pada perintah diatas, sebelum

menampilkan objek kuliner dalam peta, terlebih dulu mengaktifkan

pilihan radio button untuk mengaktifkan atau menampilkan semua objek

wisata kuliner pada peta dengan instance name “s_all” pada movie clip

“mc_t_navigasi”. Sebelum menentukan koordinat sumbu x dan sumbu y

“peta” dikembalikan dahulu ukuran skala awal “peta” menjadi 100. Hal

ini dilakukan dahulu karena semua koordinat (_x dan _y) objek wisata

kuliner didapatkan dari skala 100. Setelah itu ditentukan koordinat

sumbu x dan sumbu y peta untuk menampilkan objek wisata kuliner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

129

yang dipilih. Kemudian melakukan perbesesaran sebanyak 4 kali,

menggunakan prosedur perbesar(). Terakhir memberikan nilai 5 pada

variabel d_zoom pada movie clip “mc_t_navigasi”, untuk

mengindikasikan bahwa telah dilakukan perbesaran sampai 5 kali.

h. Legenda Peta

on (release) { gotoAndPlay("l1"); }

Perintah diatas merupakan contoh perintah yang digunakan untuk

tombol navigasi halaman menu Legenda Peta. Setiap frame yang

banyaknya halaman disesuaikan dengan banyaknya macam legenda

peta, diberikan perintah stop(). Untuk pindah dari satu halaman ke

halaman lain digunakan perintah gotoAndPlay(“l1”), setelah tombol

navigasi halaman ditekan dan dilepaskan.

i. Tombol Objek Kuliner

on (release) { _root.mc_info._visible = true; _root.mc_info.panel_info.contentPath = "g_k5"; }

Pada dasarnya yang dilakukan tombol Objek Kuliner di dalam peta jika

ditekan adalah menampilkan jendela Informasi Objek Kuliner dengan

instance name “mc_info” dan memberikan data yang akan digunakan

scroll-pane yang ada pada “mc_info” untuk menampilkan informasi

objek wisata kuliner.

j. Jendela Informasi Objek Kuliner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

130

mc_info._visible = false;

Jendela Informasi Objek Kuliner dengan instance name “mc_info”

hanya dapat ditampilkan dengan menggunakan tombol Objek Kuliner

pada peta. Perintah diatas digunakan untuk menyembunyikan tampilan

“mc_info” agar tidak terlihat sebelum tombol Objek Kuliner ditekan.

on (release) { _root.mc_info._visible = false; }

Perintah diatas digunakan oleh tombol tutup yang ada pada “mc_info”.

Perintah diatas berguna untuk menutup atau menyembunyikan kembali

jendela Informasi Objek Kuliner.

k. Menu Navigasi Peta

mc_t_navigasi.d_zoom = 1;

Perintah diatas diletakkan pada frame dimana menu Navigasi peta

dengan instance name “mc_t_navigasi” berada. Perintah tersebut

berfungsi untuk memberikan nilai 1 pada variabel d_zoom, yang berarti

ukuran tampilan peta sebesar 1 kali perbesaran.

function perbesar () { _root.peta._xscale = _root.peta._xscale*1.25; _root.peta._yscale = _root.peta._yscale*1.25; _root.peta._x = (_root.peta._x-460)*1.25+460; _root.peta._y = (_root.peta._y-300)*1.25+300; } function perkecil () { _root.peta._xscale = _root.peta._xscale*0.8; _root.peta._yscale = _root.peta._yscale*0.8; _root.peta._x = (_root.peta._x-460)*0.8+460; _root.peta._y = (_root.peta._y-300)*0.8+300; }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

131

Prosedur perbesar() digunakan untuk memperbesar ukuran tampilan

peta, sedangkan prosedur perkecil() digunakan untuk memperkecil

ukuran tampilan peta.

on (release) { if(d_zoom == 1) { d_zoom = 1; } else { d_zoom = d_zoom - 1; perkecil(); } }

Perintah diatas digunakan oleh tombol “t_zoomOut” untuk memperkecil

ukuran tampilan peta. Dengan pengandaian saat tombol “t_zoomOut”

ditekan dan dilepaskan, jika variabel d_zoom bernilai 1, maka tidak

dilakukan perkecilan ukuran tampilan peta dan variabel d_zoom tetap

bernilai 1. Dan jika variabel d_zoom tidak bernilai 1, maka variabel

d_zoom dikurangi 1 atau ukuran tampilan peta dikurangi 1 kali

perbesaran dan dilakukan perkecilan ukuran tampilan peta menggunakan

prosedur perkecil().

on (release) { if(d_zoom == 10) { d_zoom = 10; } else { d_zoom = d_zoom + 1; perbesar(); } }

Perintah diatas digunakan oleh tombol “t_zoomIn” untuk memperbesar

ukuran tampilan peta. Dengan pengandaian saat tombol “t_zoomIn”

ditekan dan dilepaskan, jika variabel d_zoom bernilai 10, maka tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

132

dilakukan perkecilan ukuran tampilan peta dan variabel d_zoom tetap

bernilai 10. Dan jika variabel d_zoom tidak bernilai 10, maka variabel

d_zoom ditambah 1 atau ukuran tampilan peta ditambah 1 kali

perbesaran dan dilakukan perbesaran ukuran tampilan peta

menggunakan prosedur perbesar().

on (click) { _root.peta.t_k1._visible = true; _root.peta.t_k2._visible = true; _root.peta.t_k3._visible = true; _root.peta.t_k4._visible = true; _root.peta.t_k5._visible = true; _root.peta.t_k6._visible = true; _root.peta.t_k7._visible = true; _root.peta.t_k8._visible = true; _root.peta.t_k9._visible = true; _root.peta.t_k10._visible = true; _root.peta.t_k11._visible = true; _root.peta.t_k12._visible = true; _root.peta.t_k13._visible = true; _root.peta.t_k14._visible = true; _root.peta.t_k15._visible = true; _root.peta.t_k16._visible = true; _root.peta.t_k17._visible = true; _root.peta.t_k18._visible = true; _root.peta.t_k19._visible = true; _root.peta.t_k20._visible = true; _root.peta.t_k21._visible = true; _root.peta.t_k22._visible = true; _root.peta.t_k23._visible = true; _root.peta.t_k24._visible = true; _root.peta.t_k25._visible = true; _root.peta.t_k26._visible = true; _root.peta.t_k27._visible = true; _root.peta.t_k28._visible = true; _root.peta.t_k29._visible = true; _root.peta.t_k30._visible = true; _root.peta.t_k31._visible = true; _root.peta.t_k32._visible = true; _root.peta.t_k33._visible = true; _root.peta.t_k34._visible = true; _root.peta.t_k35._visible = true; _root.peta.t_k36._visible = true; _root.peta.t_k37._visible = true; _root.peta.t_k38._visible = true; _root.peta.t_k39._visible = true;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

133

_root.peta.t_k40._visible = true; _root.peta.t_k41._visible = true; _root.peta.t_k42._visible = true; _root.peta.t_k43._visible = true; _root.peta.t_k44._visible = true; _root.peta.t_k45._visible = true; _root.peta.t_k46._visible = true; }

Perintah diatas digunakan radio-button Tampilkan Semua, untuk

menampilkan seluruh tombol Objek Kuliner yang ada pada peta, pada

saat radio-button Tampilkan Semua dipilih dan diklik oleh mouse.

on (click) { _root.peta.t_k1._visible = false; _root.peta.t_k2._visible = false; _root.peta.t_k3._visible = false; _root.peta.t_k4._visible = false; _root.peta.t_k5._visible = false; _root.peta.t_k6._visible = false; _root.peta.t_k7._visible = false; _root.peta.t_k8._visible = false; _root.peta.t_k9._visible = false; _root.peta.t_k10._visible = false; _root.peta.t_k11._visible = false; _root.peta.t_k12._visible = false; _root.peta.t_k13._visible = false; _root.peta.t_k14._visible = false; _root.peta.t_k15._visible = false; _root.peta.t_k16._visible = true; _root.peta.t_k17._visible = false; _root.peta.t_k18._visible = false; _root.peta.t_k19._visible = true; _root.peta.t_k20._visible = false; _root.peta.t_k21._visible = true; _root.peta.t_k22._visible = true; _root.peta.t_k23._visible = false; _root.peta.t_k24._visible = false; _root.peta.t_k25._visible = false; _root.peta.t_k26._visible = false; _root.peta.t_k27._visible = false; _root.peta.t_k28._visible = true; _root.peta.t_k29._visible = false; _root.peta.t_k30._visible = false; _root.peta.t_k31._visible = false; _root.peta.t_k32._visible = true; _root.peta.t_k33._visible = true; _root.peta.t_k34._visible = true; _root.peta.t_k35._visible = true;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

134

_root.peta.t_k36._visible = true; _root.peta.t_k37._visible = true; _root.peta.t_k38._visible = true; _root.peta.t_k39._visible = true; _root.peta.t_k40._visible = false; _root.peta.t_k41._visible = true; _root.peta.t_k42._visible = false; _root.peta.t_k43._visible = true; _root.peta.t_k44._visible = true; _root.peta.t_k45._visible = false; _root.peta.t_k46._visible = false; }

Perintah diatas digunakan radio-button Santap Pagi pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan seluruh tombol Objek Kuliner

yang ada pada peta yang merupakan objek kuliner santap pagi.

on (click) { _root.peta.t_k1._visible = false; _root.peta.t_k2._visible = false; _root.peta.t_k3._visible = false; _root.peta.t_k4._visible = false; _root.peta.t_k5._visible = false; _root.peta.t_k6._visible = true; _root.peta.t_k7._visible = false; _root.peta.t_k8._visible = false; _root.peta.t_k9._visible = false; _root.peta.t_k10._visible = false; _root.peta.t_k11._visible = false; _root.peta.t_k12._visible = true; _root.peta.t_k13._visible = false; _root.peta.t_k14._visible = false; _root.peta.t_k15._visible = false; _root.peta.t_k16._visible = true; _root.peta.t_k17._visible = false; _root.peta.t_k18._visible = false; _root.peta.t_k19._visible = false; _root.peta.t_k20._visible = false; _root.peta.t_k21._visible = true; _root.peta.t_k22._visible = true; _root.peta.t_k23._visible = false; _root.peta.t_k24._visible = false; _root.peta.t_k25._visible = false; _root.peta.t_k26._visible = false; _root.peta.t_k27._visible = false; _root.peta.t_k28._visible = true; _root.peta.t_k29._visible = true; _root.peta.t_k30._visible = true; _root.peta.t_k31._visible = false;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

135

_root.peta.t_k32._visible = true; _root.peta.t_k33._visible = true; _root.peta.t_k34._visible = true; _root.peta.t_k35._visible = true; _root.peta.t_k36._visible = true; _root.peta.t_k37._visible = true; _root.peta.t_k38._visible = true; _root.peta.t_k39._visible = true; _root.peta.t_k40._visible = false; _root.peta.t_k41._visible = true; _root.peta.t_k42._visible = false; _root.peta.t_k43._visible = true; _root.peta.t_k44._visible = true; _root.peta.t_k45._visible = true; _root.peta.t_k46._visible = true; }

Perintah diatas digunakan radio-button Santap Siang pada saat dipilih

dan diklik oleh mouse, untuk menampilkan seluruh tombol Objek

Kuliner yang ada pada peta yang merupakan objek kuliner santap siang.

on (click) { _root.peta.t_k1._visible = false; _root.peta.t_k2._visible = false; _root.peta.t_k3._visible = false; _root.peta.t_k4._visible = true; _root.peta.t_k5._visible = true; _root.peta.t_k6._visible = true; _root.peta.t_k7._visible = false; _root.peta.t_k8._visible = false; _root.peta.t_k9._visible = false; _root.peta.t_k10._visible = false; _root.peta.t_k11._visible = false; _root.peta.t_k12._visible = true; _root.peta.t_k13._visible = false; _root.peta.t_k14._visible = true; _root.peta.t_k15._visible = false; _root.peta.t_k16._visible = true; _root.peta.t_k17._visible = false; _root.peta.t_k18._visible = false; _root.peta.t_k19._visible = true; _root.peta.t_k20._visible = false; _root.peta.t_k21._visible = true; _root.peta.t_k22._visible = true; _root.peta.t_k23._visible = false; _root.peta.t_k24._visible = false; _root.peta.t_k25._visible = false; _root.peta.t_k26._visible = true; _root.peta.t_k27._visible = true;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

136

_root.peta.t_k28._visible = true; _root.peta.t_k29._visible = true; _root.peta.t_k30._visible = true; _root.peta.t_k31._visible = true; _root.peta.t_k32._visible = true; _root.peta.t_k33._visible = true; _root.peta.t_k34._visible = true; _root.peta.t_k35._visible = true; _root.peta.t_k36._visible = true; _root.peta.t_k37._visible = false; _root.peta.t_k38._visible = true; _root.peta.t_k39._visible = true; _root.peta.t_k40._visible = true; _root.peta.t_k41._visible = false; _root.peta.t_k42._visible = false; _root.peta.t_k43._visible = false; _root.peta.t_k44._visible = false; _root.peta.t_k45._visible = true; _root.peta.t_k46._visible = true; }

Perintah diatas digunakan radio-button Santap Sore pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan seluruh tombol Objek Kuliner

yang ada pada peta yang merupakan objek kuliner santap sore.

on (click) { _root.peta.t_k1._visible = true; _root.peta.t_k2._visible = true; _root.peta.t_k3._visible = true; _root.peta.t_k4._visible = true; _root.peta.t_k5._visible = true; _root.peta.t_k6._visible = true; _root.peta.t_k7._visible = true; _root.peta.t_k8._visible = true; _root.peta.t_k9._visible = true; _root.peta.t_k10._visible = true; _root.peta.t_k11._visible = true; _root.peta.t_k12._visible = true; _root.peta.t_k13._visible = true; _root.peta.t_k14._visible = true; _root.peta.t_k15._visible = true; _root.peta.t_k16._visible = true; _root.peta.t_k17._visible = true; _root.peta.t_k18._visible = true; _root.peta.t_k19._visible = false; _root.peta.t_k20._visible = true; _root.peta.t_k21._visible = true; _root.peta.t_k22._visible = false; _root.peta.t_k23._visible = true;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

137

_root.peta.t_k24._visible = true; _root.peta.t_k25._visible = true; _root.peta.t_k26._visible = true; _root.peta.t_k27._visible = true; _root.peta.t_k28._visible = true; _root.peta.t_k29._visible = true; _root.peta.t_k30._visible = false; _root.peta.t_k31._visible = true; _root.peta.t_k32._visible = false; _root.peta.t_k33._visible = false; _root.peta.t_k34._visible = false; _root.peta.t_k35._visible = true; _root.peta.t_k36._visible = true; _root.peta.t_k37._visible = false; _root.peta.t_k38._visible = false; _root.peta.t_k39._visible = false; _root.peta.t_k40._visible = true; _root.peta.t_k41._visible = false; _root.peta.t_k42._visible = true; _root.peta.t_k43._visible = false; _root.peta.t_k44._visible = true; _root.peta.t_k45._visible = true; _root.peta.t_k46._visible = true; }

Perintah diatas digunakan radio-button Santap Malam pada saat dipilih

dan diklik oleh mouse, untuk menampilkan seluruh tombol Objek

Kuliner yang ada pada peta yang merupakan objek kuliner santap

malam.

l. Menu TransJogja

on (rollOver) { _root.peta.jalur1A._visible = true; _root.peta.jalur1B._visible = false; _root.peta.jalur2A._visible = false; _root.peta.jalur2B._visible = false; _root.peta.jalur3A._visible = false; _root.peta.jalur3B._visible = false; }

Perintah diatas digunakan oleh tombol TransJogja saat cursor mouse

diarahkan, untuk hanya menampilkan jalur trayek 1A saja.

on (click) {

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

138

_root.peta.jalur1A._visible = true; _root.peta.jalur1B._visible = false; _root.peta.jalur2A._visible = false; _root.peta.jalur2B._visible = false; _root.peta.jalur3A._visible = false; _root.peta.jalur3B._visible = false; }

Perintah diatas digunakan radio-button Jalur1A pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan jalur trayek 1A bus TransJogja

saja yang ada pada peta.

on (click) { _root.peta.jalur1A._visible = false; _root.peta.jalur1B._visible = true; _root.peta.jalur2A._visible = false; _root.peta.jalur2B._visible = false; _root.peta.jalur3A._visible = false; _root.peta.jalur3B._visible = false; }

Perintah diatas digunakan radio-button Jalur1B pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan jalur trayek 1B bus TransJogja

saja yang ada pada peta.

on (click) { _root.peta.jalur1A._visible = false; _root.peta.jalur1B._visible = false; _root.peta.jalur2A._visible = true; _root.peta.jalur2B._visible = false; _root.peta.jalur3A._visible = false; _root.peta.jalur3B._visible = false; }

Perintah diatas digunakan radio-button Jalur2A pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan jalur trayek 2A bus TransJogja

saja yang ada pada peta.

on (click) { _root.peta.jalur1A._visible = false; _root.peta.jalur1B._visible = false; _root.peta.jalur2A._visible = false;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

139

_root.peta.jalur2B._visible = true; _root.peta.jalur3A._visible = false; _root.peta.jalur3B._visible = false; }

Perintah diatas digunakan radio-button Jalur2B pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan jalur trayek 2B bus TransJogja

saja yang ada pada peta.

on (click) { _root.peta.jalur1A._visible = false; _root.peta.jalur1B._visible = false; _root.peta.jalur2A._visible = false; _root.peta.jalur2B._visible = false; _root.peta.jalur3A._visible = true; _root.peta.jalur3B._visible = false; }

Perintah diatas digunakan radio-button Jalur3A pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan jalur trayek 3A bus TransJogja

saja yang ada pada peta.

on (click) { _root.peta.jalur1A._visible = false; _root.peta.jalur1B._visible = false; _root.peta.jalur2A._visible = false; _root.peta.jalur2B._visible = false; _root.peta.jalur3A._visible = false; _root.peta.jalur3B._visible = true; }

Perintah diatas digunakan radio-button Jalur3B pada saat dipilih dan

diklik oleh mouse, untuk menampilkan jalur trayek 3B bus TransJogja

saja yang ada pada peta.

m. Tombol Geser

function geserKiri () { peta._x += 15; } function geserKanan () {

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

140

peta._x -= 15; } function geserAtas () { peta._y += 15; } function geserBawah () { peta._y -= 15; }

Prosedur geserKiri() digunakan untuk menggerakkan peta

berdasarkan sumbu x dengan menambah 15 pixel.

Prosedur geserKanan() digunakan untuk menggerakkan peta

berdasarkan sumbu x dengan mengurangi 15 pixel.

Prosedur geserAtas() digunakan untuk menggerakkan peta

berdasarkan sumbu y dengan menambah 15 pixel.

Prosedur geserBawah() digunakan untuk menggerakkan peta

berdasarkan sumbu y dengan mengurangi 15 pixel.

on (rollOver) { intGeser = setInterval(geserKiri,1); } on (rollOut) { clearInterval(intGeser); }

Perintah diatas digunakan oleh tombol “t_geserKiri” untuk

mengeksekusi prosedur geserKiri() dalam interval waktu 1 milidetik

pada saat cursor mouse diarahkan pada tombol. Dan menghapus interval

waktu tersebut saat cursor mouse diarahkan keluar dari tombol.

on (rollOver) { intGeser = setInterval(geserKanan,1); } on (rollOut) {

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

141

clearInterval(intGeser); }

Perintah diatas digunakan oleh tombol “t_geserKanan” untuk

mengeksekusi prosedur geserKanan() dalam interval waktu 1 milidetik

pada saat cursor mouse diarahkan pada tombol. Dan menghapus interval

waktu tersebut saat cursor mouse diarahkan keluar dari tombol.

on (rollOver) { intGeser = setInterval(geserAtas,1); } on (rollOut) { clearInterval(intGeser); }

Perintah diatas digunakan oleh tombol “t_geserAtas” untuk

mengeksekusi prosedur geserAtas() dalam interval waktu 1 milidetik

pada saat cursor mouse diarahkan pada tombol. Dan menghapus interval

waktu tersebut saat cursor mouse diarahkan keluar dari tombol.

on (rollOver) { intGeser = setInterval(geserBawah,1); } on (rollOut) { clearInterval(intGeser); }

Perintah diatas digunakan oleh tombol “t_geserBawah” untuk

mengeksekusi prosedur geserBawah() dalam interval waktu 1 milidetik

pada saat cursor mouse diarahkan pada tombol. Dan menghapus interval

waktu tersebut saat cursor mouse diarahkan keluar dari tombol.

n. Tombol Keluar

on (release) { fscommand("quit", "true"); }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

142

Perintah diatas digunakan tombol Keluar untuk menutup atau keluar dari

aplikasi menggunakan perintah fscommand(“quit”, “true”), setelah

tombol Keluar ditekan dan kemudian dilepaskan.

o. Penunjuk Waktu

onClipEvent(enterFrame) { har = new Date (); H = har.getDay(); Tg = har.getDate (); B = har.getMonth (); T = har.getFullYear (); ha=["Minggu","Senin","Selasa","Rabu","Kamis","Jumat","Sabtu"]; bu=["Januari","Februari","Maret","April","Mei","Juni","Juli","Agustus","Sepeptember","Oktober","Nopember","Desember"]; hari = ha[H]+", "+Tg+" "+bu[B]+" "+T; }

Perintah diatas digunakan untuk menampilkan waktu dalam format hari,

tanggal, bulan, dan tahun.

onClipEvent(enterFrame) { tgl = new Date (); J = tgl.getHours(); M = tgl.getMinutes (); D = tgl.getSeconds (); if(J < 10) { J = "0"+J; } if(M < 10) { M = "0"+M; } if(D < 10) { D = "0"+D ; } jam = J+":"+M+":"+D; }

Perintah diatas digunakan untuk menampilkan waktu dalam format jam,

menit, dan detik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

143

p. Action Script Akhir

Untuk mengakhiri jalannya scene utama, digunakan perintah stop()

yang diletakkan di frame terakhir. Perintah tersebut digunakan agar

scene utama tidak diulangi setelah mencapai frame terakhir atau setelah

scene utama selesai dijalankan.

3. Halaman Bantuan

a. Menu Bantuan

on (release) { gotoAndPlay("awal"); }

Script diatas merupakan contoh perintah yang digunakan oleh tombol

Menu Bantuan untuk menampilkan halaman bantuan sesuai dengan

menu bantuan masing-masing, berdasarkan nama label frame.

b. Navigasi Halaman

on (release) { gotoAndPlay(3); }

Script diatas merupakan contoh perintah yang digunakan oleh tombol

Navigasi Halaman pada setiap halaman bantuan yang sedang aktif,

dengan cara meloncat ke frame halaman yang diinginkan.

c. Tombol Tutup

on (release) { gotoAndStop("awal"); _root.mc_bantuan._visible = false; _root.T_bantuan._visible = true; }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

144

Perintah diatas digunakan oleh tombol Tutup untuk merubah kembali

halaman Bantuan ke posisi awal yaitu frame dengan label “awal”. Agar

jika halaman bantuan dibuka kembali dengan tombol Bantuan, posisi

halaman Bantuan akan berada di posisi awal. Kemudian

menyembunyikan movie clip “mc_bantuan” atau jendela Bantuan dan

menampilkan kembali tombol Bantuan. Semua itu dilakukan pada saat

tombol Tutup ditekan dan dilepaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

BAB V

HASIL KUISIONER DAN PEMBAHASAN

Penyebaran kuisioner merupakan salah satu tahapan untuk mengevaluasi hasil

dari sistem yang telah dibangun ini, yaitu Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja.

Tujuan dari penyebaran kuisioner ini adalah untuk merangkum respon dari calon

Pengguna terhadap wisata kuliner Jogja dan sebagai studi kelayakan penerapan

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja ini untuk mempromosikan objek

wisata kuliner di Jogja. Hasil dari proses penyebaran kuisioner ini dapat digunakan

untuk menarik kesimpulan dari sistem yang telah dibangun, dan dapat menghasilkan

saran atau masukan bagi proses pengembangan sistem ini selanjutnya, agar

menghasilkan aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja yang lebih baik dan

dapat diterima oleh calon Pengguna.

Untuk menghasilkan respon yang relevan dengan pernyataan dalam kuisioner

ini, maka dibutuhkan responden yang memiliki keterkaitan. Dalam hal ini, responden

tersebut adalah calon Pengguna aplikasi. Lingkup dari responden tersebut adalah

orang-orang dari kalangan terpelajar (dari SMA hingga Perguruan Tinggi), kalangan

pegawai, dan kalangan Pelancong. Semua kalangan tersebut baik yang dari luar kota

Jogja maupun dari kota Jogja, serta baik dari kalangan yang mengenal kuliner Jogja

maupun tidak terlalu mengenal kuliner Jogja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

146

A. Angket Kuisioner

Bentuk dari kuisioner ini berupa angket yang berisi judul kuisioner, tanggal

pengisian, data responden (berupa nama, pekerjaan, dan alamat asal), dan yang utama

berisi beberapa pernyataan yang berhubungan dengan sistem dan wisata kuliner di

Jogja. Berikut ini adalah bentuk dari angket kuisioner yang digunakan, terdiri dari 9

macam pernyataan (lihat Gambar 5.1).

Nama Responden : . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pekerjaan : . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Alamat asal : . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Berilah tanda Check List ( ) pada salah satu kolom di bawah ini, yang menurut Anda sebagai jawaban Anda yang paling tepat dari setiap pernyataan yang ada.

No. Pernyataan Tidak Setuju

Setuju Sangat Setuju

1. Aplikasi peta digital ini memiliki desain yang menarik.

2. Pemilihan warna pada Peta Digital ini tepat dan tidak cepat membuat mata lelah

3. Pemilihan letak dan bentuk tombol yang digunakan dapat terlihat jelas dan mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Dengan aplikasi peta digital ini, Anda dapat mengetahui lokasi objek wisata kuliner yang ada di Jogja.

5. Dengan aplikasi peta digital ini, Anda mendapatkan informasi yang lengkap tentang kuliner khas buatan masyarakat Jogja.

6. Dengan aplikasi peta digital ini, Anda lebih mengenal kuliner khas buatan masyarakat Jogja.

Saran dan masukan :

Gambar 5.1 Angket Kuisioner

KUISIONER

PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS YOGYAKARTA

Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

147

B. Hasil dan Pembahasan Kuisioner

Angket kuisioner seperti Gambar 5.1, disebarkan kepada 20 orang responden

yang sesuai dengan lingkup responden dari kuisioner ini. Hasil dari kuisioner tersebut

disertakan dalam bagian Lampiran. Berikut ini merupakan hasil dan pembahasan dari

kuisioner tersebut untuk setiap pernyataan.

1. Pernyataan I

Pernyataan : “Aplikasi Peta Digital ini memiliki desain yang menarik.”

Tabel 5.1 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan I

Respon Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju 13 65 %

Setuju 7 35 %

Tidak Setuju 0 0 %

Prosentase Pendapat Responden tentang Menariknya Desain Aplikasi

35%

65%

0%

Sangat setujuSetujuTidak setuju

Gambar 5.2 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

148

Kesimpulan : Kebanyakan dari responden beranggapan bahwa tampilan

desain aplikasi peta digital ini sangat menarik.

2. Pernyataan II

Pernyataan : “Pemilihan warna pada Peta Digital ini tepat dan tidak cepat

membuat mata lelah.”

Tabel 5.2 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan II

Respon Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju 5 25 %

Setuju 14 70 %

Tidak Setuju 1 5 %

Prosentase Pendapat Responden tentang Pemilihan Warna yang Tepat pada Aplikasi dan Tidak Membuat Mata

Lelah

70%

25%

5%

Sangat setujuSetujuTidak setuju

Gambar 5.3 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan II

Kesimpulan : Kebanyakan dari responden beranggapan bahwa desain

antarmuka dari aplikasi peta digital ini dari segi pemilihan warna sudah

cukup tepat dan tidak terlalu membuat mata lelah saat melihatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

149

3. Pernyataan III

Pernyataan : “Pemilihan letak dan bentuk tombol yang digunakan dapat

terlihat jelas dan mudah dimengerti oleh Pengguna.”

Tabel 5.3 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan III

Respon Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju 5 25 %

Setuju 14 70 %

Tidak Setuju 1 5 %

Prosentase Pendapat Responden tentang Pemilihan Letak dan Bentuk Tombol yang Jelas dan Mudah Dimengerti

pada Aplikasi

70%

25%

5%

Sangat setujuSetujuTidak setuju

Gambar 5.4 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan III

Kesimpulan : Kebanyakan responden beranggapan bahwa desain antarmuka

dari aplikasi peta digital ini dari segi peletakan dan bentuk tombol dapat

terlihat cukup jelas dan cukup mudah untuk dimengerti kegunaan dari setiap

tombol yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

150

4. Pernyataan IV

Pernyataan : “Dengan aplikasi Peta Digital ini, Anda dapat mengetahui

lokasi objek wisata kuliner yang ada di Jogja.”

Tabel 5.4 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan IV

Respon Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju 10 50 %

Setuju 9 45 %

Tidak Setuju 1 5 %

Prosentase Pendapat Responden tentang Kegunaan Aplikasi untuk Mengetahui Lokasi Objek Wisata Kuliner di

Jogja

45%50%

5%

Sangat setujuSetujuTidak setuju

Gambar 5.5 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan IV

Kesimpulan : Kebanyakan responden beranggapan bahwa setelah

menggunakan aplikasi peta digital ini mereka akan dapat mengetahui lokasi

objek wisata kuliner yang ada di Jogja dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

151

5. Pernyataan V

Pernyataan : “Dengan aplikasi Peta Digital ini, Anda mendapatkan

informasi yang lengkap tentang kuliner khas buatan

masyarakat Jogja.”

Tabel 5.5 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan V

Respon Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju 9 45 %

Setuju 10 50 %

Tidak Setuju 1 5 %

Prosentase Pendapat Responden tentang Ketersediaan Informasi yang Lengkap tentang Kuliner Khas Jogja pada

Aplikasi

50%

45%

5%

Sangat setujuSetujuTidak setuju

Gambar 5.6 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan V

Kesimpulan : Kebanyakan responden beranggapan bahwa setelah

menggunakan aplikasi peta digital ini mereka sangat terbantu dengan

mendapatkan informasi yang cukup lengkap tentang kuliner khas buatan

masyarakat Jogja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

152

6. Pernyataan VI

Pernyataan : “Dengan aplikasi Peta Digital ini, Anda lebih mengenal kuliner

khas buatan masyarakat Jogja.”

Tabel 5.6 Tabel Hasil Kuisioner untuk Pernyataan VI

Respon Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju 8 40 %

Setuju 12 60 %

Tidak Setuju 0 0 %

Prosentase Pendapat Responden tentang Kegunaan Aplikasi agar Lebih Mengenal Kuliner Khas Jogja

60%

40%

0%

Sangat setujuSetujuTidak setuju

Gambar 5.7 Diagram Hasil Prosentase Pernyataan VI

Kesimpulan : Kebanyakan dari responden beranggapan bahwa setelah

menggunakan aplikasi peta digital ini, mereka dapat cukup mengenal

beberapa kuliner khas buatan masyarakat Jogja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dihasilkan dari Pengembangan Peta Digital Wisata Kuliner

Khas Yogyakarta ini adalah :

1. Telah dikembangkannya aplikasi peta digital yang disajikan dengan menarik

dan interaktif, serta mampu menyediakan informasi tentang kuliner khas

buatan masyarakat Jogja dan lokasinya pada peta.

2. Tampilan desain antarmuka dari aplikasi peta digital ini sangat menarik dan

sudah cukup baiknya pemanfaatan komponen-komponen antarmuka.

Sehingga untuk tujuan promosi, dari segi tampilan desain antarmuka

aplikasi peta digital ini sudah memenuhi syarat.

3. Aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja ini dapat digunakan untuk

mengetahui lokasi objek wisata kuliner yang ada di Jogja dengan cukup

tepat.

4. Aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja ini mampu memberikan

informasi yang cukup lengkap tentang kuliner khas buatan masyarakat

Jogja.

5. Aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Jogja ini dapat digunakan untuk

mengenalkan kuliner khas buatan masyarakat Jogja pada lingkup yang lebih

luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

154

B. Saran

Setelah tahap implementasi dari Peta Digital Wisata Kuliner Khas Yogyakarta

ini selesai dan dari hasil evaluasi dari calon Pengguna melalui penyebaran kuisioner,

muncul beberapa saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk pengembangan

aplikasi Peta Digital Wisata Kuliner Khas Yogyakarta yang selanjutnya. Saran dan

masukan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Cakupan wilayah dalam peta diperluas. Tidak hanya di Kotamadya

Yogyakarta, tapi seluruh Propinsi DIY. Dan peta tersebut dikategorikan

berdasarkan Kotamadya dan Kabupaten yang ada di Propinsi DIY.

2. Mempublikasikan aplikasi peta digital ini ke internet, melalui media

halaman web. Sehingga dapat diakses atau diunduh dari mana saja dan

kapan saja.

3. Memperbanyak objek wisata kuliner, sehingga lebih lengkap dan banyak

pilihannya.

4. Ketepatan letak lokasi objek wisata kuliner dalam peta harus lebih

diperhatikan dan diperjelas.

5. Penggunaan mouse-scroll untuk memperbesar dan memperkecil tampilan

peta, agar lebih mempermudah Pengguna.

6. Penggunaan warna tampilan antarmuka yang tidak terlalu gelap.

7. Penambahan fasilitas yang memungkinkan Pengguna dapat memilih latar

belakang musik. Atau ditambahkan pilihan latar belakang musik pada

aplikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Lukmanul, dan Mutmainah, Siti. 2003. Teknik Jitu Menguasai Flash MX,

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Haryanto, Yulius D. 2007. Peta Digital Kampus Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Jogianto, H. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.

John, A. McCormick. 1996. Create Your Own Multimedia System. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

Kurniadi, A. 2003. Cara Mudah Menguasai Photoshop 7.0. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Permana, Budi. 2003. Seri Penuntun Praktis Adobe Photoshop 7.0. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

Prahasta, Edy. 2003. Sistem Informasi Geografis: ArcView Lanjut (Pemrograman

Bahasa Script Avenue). Bandung: Informatika.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktis (Buku I).

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Shneiderman, B., & Plaisant, C. 2005. Designing The User Interface: Strategies for

Effective Human-Computer Interaction.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

156

Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Suyanto, M. 2004. Analisis dan Design Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Voughn, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work (Edisi 6). McGraw-Hill.

Yousman, Yeyep. 2004. Sistem Informasi Geografis dengan Mapinfo Profesional.

Yogyakarta: Andi Offset.

www.bakosurtanal.go.id, diakses tanggal 3 Oktober 2008.

www.cybermap.co.id, diakses tanggal 3 Oktober 2008.

www.geografiana.com, diakses tanggal 10 Oktober 2008.

www.indonesia-tourism.com, diakses tanggal 3 Oktober 2008.

www.jogja.go.id, diakses tanggal 1 Oktober 2008.

www.transjogja.net, diakses tanggal 3 Oktober 2008.

www.trulyjogja.com, diakses tanggal 10 Oktober 2008.

www.yogyes.com, diakses tanggal 12 Oktober 2008.

www.visitingjogja.com, diakses tanggal 10 Oktober 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

LLAAMMPPIIRRAANN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN PETA DIGITAL WISATA KULINER KHAS … · system design, the digital map ... F. Konsep Dasar Animasi ... Gambar 3.2 Peta Acuan Wilayah Jogja

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI