12
290 Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID “CHEMBIRD” PADA MATERI KIMIA KELAS XI DI SMAN 17 MAKASSAR 1) 2) 3) Hikmah Rusdi, Sudding, Muhammad Yunus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YAPIM MarosEmail: 1) [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the quality of android based learning media "ChemBird" on chemical material in class XI SMAN 17 Makassar. Android-based instructional media development "ChemBird" based on the key steps in the development of learning model 4- D Thiagarajan. The results of analysis of media-based learning keterlaksanaan android "ChemBird" at high category with an average value of 3.32 and meet practical criteria. The level of success in field trials showed that mastery learning IPA3 class XI student of SMAN 17 Makassar is 83.33%. The activities and student responses, as well as the ability to manage learning teacher at the high category meets the criteria of effectiveness. Based on the criteria used to assess the media-based learning android "ChemBird" is valid criteria, practical, and effective.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

290

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

ANDROID “CHEMBIRD” PADA MATERI KIMIA

KELAS XI DI SMAN 17 MAKASSAR

1) 2) 3)

Hikmah Rusdi, Sudding, Muhammad Yunus

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YAPIM MarosEmail: 1)

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the quality of android based learning media "ChemBird" on

chemical material in class XI SMAN 17 Makassar. Android-based instructional media

development "ChemBird" based on the key steps in the development of learning model 4-

D Thiagarajan. The results of analysis of media-based learning keterlaksanaan android

"ChemBird" at high category with an average value of 3.32 and meet practical criteria.

The level of success in field trials showed that mastery learning IPA3 class XI student of

SMAN 17 Makassar is 83.33%. The activities and student responses, as well as the ability

to manage learning teacher at the high category meets the criteria of effectiveness. Based

on the criteria used to assess the media-based learning android "ChemBird" is valid

criteria, practical, and effective.

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

291

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

Keywords: Instructional media, android, chembird, chemical

A.PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi saat ini tidak bisa dihindari

lagi pengaruhnya terhadap dunia

pendidikan sehingga menuntut dunia

pendidikan untuk senantiasa

menyesuaikan perkembangan terknologi

terhadap upaya dalam peningkatan mutu

pendidikan, terutama memanfaatan

penggunaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi bagi dunia pendidikan

khususnya dalam proses pembelajaran.

Kemajuan teknologi berpengaruh

terhadap pembelajaran dalam hal

penggunaan media pembelajaran di

sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan

lainnya. Pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan minat dan keinginan yang

baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi mendorong

proses pembelajaran menjadi lebih

aplikatif dan menarik sebagai upaya untuk

peningkatan kualitas pendidikan (Arsyad,

2011).

Pada umumnya proses

pembelajaran yang berlangsung saat ini

adalah tatap muka antara guru dengan

siswa di dalam kelas atau yang biasa

dikenal dengan metode pembelajaran

konvensional. Pembelajaran konvensional

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

292

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

menekankan pada penyelesaian materi

pelajaran tanpa memberikan waktu yang

banyak kepada siswa untuk merefleksi

materi-materi yang disampaikan,

menghubungkan dengan pengetahuan

sebelumnya, atau mengaplikasikan dalam

kehidupan nyata. Lebih lanjut dinyatakan

bahwa

pembelajaran konvensional memiliki

ciriciri, yaitu: pembelajaran berpusat pada

guru, terjadi passive learning, interaksi di

antara siswa kurang, tidak ada

kelompokkelompok kooperatif, dan

penilaian bersifat sporadis. Pembelajaran

yang dilaksanakan secara konvensional

mengakibatkan siswa belajar tidak efektif

dan tidak merasa termotivasi sehingga

menyebabkan siswa kurang atau bahkan

tidak memahami materi yang diberikan

guru. Keberhasilan pembelajaran tidak

hanya ditentukan oleh guru dan siswa,

tetapi dipengaruhi oleh sarana

pembelajaran serta bahan ajar yang

digunakan. Adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi menjadikan

pembelajaran dapat dilaksanakan secara

lebih efektif, efisien, dan menarik.

(Wijaya, 2008)

Teknologi informasi dan

komunikasi mengubah lokasi belajar dari

kelas ke tempat di mana saja dan kapan

saja siswa dapat belajar. Dengan

demikian, teknologi komunikasi

mendorong terjadinya evolusi pada lokasi

dan waktu belajar. Belajar tidak lagi hanya

berlangsung di sekolah dan di kelas, tetapi

belajar dapat terjadi dimana saja selama

ada bahan ajar dan siswa merasa nyaman

dengan situasi itu. Siswa sebagai inti dari

proses belajar mengajar, harus dilibatkan

dalam semua fase pembelajaran, dan

merupakan tugas seorang guru untuk

menjadikan siswa lebih aktif serta

memberikan pengalaman belajar yang

dinamis dan bermakna. Salah satu cara

untuk mendorong tercapainya

pembelajaran yang efektif, digunakanlah

alat bantu belajar atau yang biasa disebut

media pembelajaran.

Media pembelajaran yang dibuat

dapat memanfaatan teknologi yang

berbasis android yaitu mobile phone.

selama ini yang kita ketahui bahwa mobile

phone tidak hanya terfokus sebagai sarana

komunikasi, ataupun hiburan, tetapi sudah

dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran. Salah satu media berbasis

mobile phone yang bisa digunakan oleh

guru dalam pembelajaran dan belum

banyak dikembangkan adalah aplikasi

mobile game based learning (mGBL).

mGBL merupakan aplikasi berbentuk

permainan yang berisi materi pelajaran

dan dibangun sesuai dengan tingkat

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

293

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

pendidikan dan juga disesuaikan dengan

kurikulum yang berlaku dan dijalankan

pada perangkat mobile phone (Ally,

2009).

Pembelajaran dengan menggunakan

mobile Game Based Learning membuat

pembelajaran siswa menjadi menarik dan

menyenangkan. Proses belajar akan

efektif apabila siswa berada dalam kondisi

senang dan bahagia. Begitu juga

sebaliknya, siswa akan merasa takut,

cemas, waswas, merasa tidak nyaman

yang dapat mengakibatkan hasil kurang

optimal apabila proses belajar siswa

terlalu dipaksakan (Susanto, 2009).

Aplikasi mobile game sebagai

media pembelajaran dapat dikembangkan

dan dimanfaatkan sesuai dengan desain

pembelajaran yang ada, untuk

menciptakan suasana belajar yang baru,

efektif, dan menyenangkan demi

memudahkan tercapainya tujuan-tujuan

pembelajaran. Terobosan untuk

pengembangan mGBL menjadi lebih

mudah dengan hadirnya berbagai macam

ponsel pintar atau smartphone .

Smartphone merupakan barang

yang tidak asing lagi bagi kalangan siswa.

Kebanyakan siswa SMA sudah setiap hari

memakai smartphone. Smartphone yang

beredar di pasaran ada yang sangat

populer yaitu IOS phone, Blackberry

phone, Symbian phone, dan Android

phone. Smartphone yang menjadi tren

masa kini atau yang kebanyakan

penggunanya dan perkembangannya

sangat pesat adalah Android phone,

sehingga pengembangan mGBL dalam

android phone ini sangat menjanjikan.

Penggunaan media mGBL sangat

membantu dalam penyampaian materi

pelajaran. Materi kimia yang diajarkan di

SMA sangat banyak dan alokasi waktu

yang diberikan dalam proses

pembelajaran di sekolah sangat terbatas.

Keterbatasan alokasi waktu ini

menyebabkan guru terkadang hanya

mengutamakan penyelesaian materi

pelajaran dan kurang memberi

kesempatan siswa untuk berlatih soal.

Kurangnya siswa dalam berlatih soal

dapat mengakibatkan penguasaan

terhadap materi dan konsep kimia juga

kurang optimal. Pemanfaatan mobile

phone sebagai sarana mobilitas dalam

sebuah mGBL dan penyajian materi

dalam format game menjadi sebuah

wacana untuk menyajikan pengetahuan

dalam sebuah hiburan. Game pada mobile

phone juga dapat dijadikan suatu media

pembelajaran misalnya dalam

pembelajaran kimia. Game pada mobile

phone dapat digunakan untuk memancing

minat belajar siswa terhadap materi

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

294

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

pelajaran kimia sambil bermain, sehingga

dengan perasaan senang diharapkan siswa

bisa lebih mudah memahami materi

pelajaran kimia yang disajikan. Media

mGBL yang dapat digunakan dalam

pembelajaran kimia adalah media mobile

game.

Mobile Game Berbasis Android

merupakan permainan yang terdapat

didalam mobile phone yang bersistem

android. Permainan permainan ini

berbentuk kuis yang berisi rangkaian

pertanyaan-pertanyaan yang dapat

merangsang kemampuan berpikir

penggunanya (Utomo, 2012).

Media pembelajaran kimia Mobile

Game dapat dijadikan sebagai suatu

alternatif media pembelajan kimia yang

menyenangkan dan mudah diakses.

Mobile game ini merupakan permainan

edukatif dalam mobile phone yang dapat

digunakan oleh siswa di SMA sebagai

sarana untuk meningkatkan ketertarikan

belajar kimia, sebagai sumber belajar, atau

sebagai referensi siswa. Dengan demikian,

Media Mobile Game akan sangat

membantu dalam proses pembelajaran

karena dapat digunakan sebagai sumber

maupun media bermaian dalam

pembelajaran karena pentingnya peran

media mobile game dalam pembelajaran.

ChemBird merupakan sebuah

aplikasi media pembelajaran berbasis

android yang di desain dalam mobile

phone dengan menerapkan mobile Game

Based Learning dimana sebuah media

pembelajaran yang menggabungkan

konsep materi pembelajaran dan

permainan

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka penulis tertarik untuk mengetahui

”Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Android ”ChemBird” pada

Materi Kimia Kelas XI SMAN 17

Makassar”

Rumuskan masalah dalam

penelitian adalah bagaimana kevalidan,

dan keefektifan penggunaan media

pembelajaran berbasis android

“ChemBird” pada materi kimia kelas XI di

SMAN 17 Makassar

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kevalidan dan keefektifan

penggunaan media pembelajaran berbasis

android pada materi kimia kelas XI di

SMAN 17 Makassar

Manfaat yang dapat diperoleh dari

penelitian ini untuk guru, sebagai media

alternatif dalam pembelajaran kimia,

mengenalkan kepada guru SMA dan

sekolah tentang manfaat integrasi

teknologi berbasis IT ke dalam

pembelajaran guna meningkatkan

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

295

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

pemahaman dan penguasaan siswa

terhadap mata pelajaran kimia. Untuk

siswa, dapat dijadikan sebagai media

pembelajaran interaktif , untuk berlatih

soal, dan diharapkan dapat mengatasi

masalah-masalah belajar seperti

kurangnya minat siswa dalam mengikuti

pelajaran, siswa merasa jenuh, dan

terkesan monoton dalam proses

pembelajaran serta sebagai media untuk

belajar mandiri.

B.METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

yang dilakukan untuk pengembangan

media Pembelajaran berbasis

“ChemBird” pada materi kimia dengan

berdasar pada KTSP. Peneliti

menggunakan model pengembangan yang

mengacu pada model 4D yang

dikembangkan oleh Thiagarajan yang

meliputi tahap pendefinisian (define),

perancangan (design), pengembangan

(develop), dan penyebaran (disseminate)

(Hobri, 2010). Peneliti memodifikasi

sampai pada tahap uji coba terbatas

dikarenakan keterbatasan waktu dan

biaya.

Pada tahap pendefinisian (define),

langkah awal yang dilakukan adalah

mengkaji keadaan di lapangan,

menganalisis masalah dasar dalam

pembelajaran ditinjau dari KTSP dan teori

yang relevan. Dengan mengamati

lingkungan sekolah, siswa membutuhkan

suatu variasi pembelajaran yang dapat

menarik siswa untuk belajar. Langkah

selanjutnya adalah menelaah karakteristik

siswa dalam menentukan pemilihan media

yang tepat. Dalam tahap ini juga

ditentukan materi yang akan diajarkan.

Tahap perancangan (design), yaitu

menyusun perangkat media pembelajaran

berbasis android “ChemBird”, instrumen

penelitian, dan tes hasil belajar.

Selanjutnya pada tahap pengembangan

(develop), seluruh perangkat akan

divalidasi oleh ahli media dan materi.

Penilaian ahli akan menjadi perbaikan

untuk merevisi media sehingga dihasilkan

media yang dapat dikategorikan valid dan

layak untuk diuji coba lapangan. Tempat

penelitian dilaksanakan di SMAN 17

Makassar pada semester genap tahun

ajaran 2014/2015 dan subjek uji coba

adalah siswa kelas XI IPA3

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada

penelitian ini adalah instrumen pada saat

validasi media, serta uji coba terbatas

untuk mengetahui respon siswa dan guru

berupa angket. Data yang dikumpukan

adalah data validasi media dan data

mengenai respon siswa terhadap media

pembelajaran yang dikembangkan.

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

296

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan

selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

dan diarahkan untuk menjelaskan

kevalidan dan keefektifan media

pembelajaran yang tengah dikembangkan.

Menurut Hobri (2010), produk

pengembangan dikatakan berkualitas jika

memenuhi aspek validitas dan

keefektifan. Teknik analisis data yang

digunakan bersumber pada Hobri (2010).

Dalam menentukan tingkat kevalidan

(Va), ditentukan terlebih dahulu rerata

setiap indikator (Ii), kemudian rerata

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

setiap aspek (Ai) dan selanjutnya rerata

total aspek (Va). Produk pengembangan

dikategorikan tidak direvisi jika

2,50≤Va≤4 dengan kriteria valid pada

selang 2,50≤Va≤4 dengan kriteria valid

pada selang 2,50≤Va<3,25 dan sangat

valid pada selang 3,25≤Va≤4. Sementara

dalam menentukan tingkat keefektifan

dilihat dari (1) ketuntasan belajar minimal

≥ 80 % siswa mendapat nilai minimal 75

terhadap pengerjaan tes disesuaikan

dengan ketetapan sekolah tempat

penelitian di SMA 17 Makassar dan (2)

Kemampuan guru mengelolah kelas baik

(3 ≤ NKG < 4), serta (3) Aktifitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan media pembelajaran

berbasis android kelas baik (3 ≤ NKG < 4),

serta (3) Aktifitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan media pembelajaran

berbasis android

Tabel 1 Penilaian Rata-rata Validator Berdasarkan Bidang Telaah

Bidang Telaah 𝑉 Keterangan

Materi dan Soal 3,00 Valid

Bahasa 3,17 Valid

Keterlaksanaan 2,86 Valid

Tampilan Audio dan Visual 2,93 Valid

Rekayasa Media Lunak 3,30 Valid

𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 3,05 Valid

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Ketercapaian Hasil Belajar pada

Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA3 SMA17

Makassar

Nilai Kategori Frekuensi %

0 - 20 Sangat Rendah 0 0

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

297

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

21 – 40 Rendah 0 0

41 – 60 Sedang 0 0

61 – 80 Tingggi 5 16,67

81 – 100 Sangat tinggi 25 83,33

Jumlah 30 100

Berdasarkan kriteria ketuntasan 100) dan 2,66 ( untuk skor 4), maka minimal

(KKM) hasil belajar siswa SMA diperoleh frekuensi hasil belajar siswa

Negeri 17 Makassar yaitu 75 ( untuk skor yang ditunjukkan oleh Tabel 4.5

Tabel 3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Nilai Kategori frekuensi %

< 75 ( < 2,66) Tidak tuntas 5 16,67

≥ 75 ( ≥ 2,66) Tuntas 28 83.33

Jumlah 30 100

Dari hasil analisis ketuntasan hasil belajarnya. Berdasarkan hasil yang hasil

belajar siswa diperoleh 16,67 % diperoleh, maka dapat disimpulkan siswa yang tidak

tuntas hasil belajarnya bahwa keefektifan media pembelajaran dan sebanyak 83.33 %

siswa yang tuntas terpenuhi (≥ 80 %).

Tabel 4 Deskripsi Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran

Langkah-langkah

pembelajaran Skor rata-rata Kategori

1. Kegiatan

Pembelajaran

a. Pendahuluan

b. Kegiatan inti

c. Penutup

3,57

3,47

3,67

B

B

B

II. Suasana

kelas

3,22 B

Rata- rata total 3,48 B

Keterangan:

1 ≤ NKG < 2 tidak baik

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

298

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

2 ≤ NKG < 3 kurang baik

3 ≤ NKG < 4 baik

NKG = 4sangatbaik

(Nurdin, 2007)

Berdasarkan hasil analisis skor 3,48 dengan kategori baik (3 ≤ NKG kemampuan

guru dalam mengelolah < 4), sehingga memenuhi kriteria pembelajaran diperoleh hasil

rata-rata keefektifan media pembelajaran.

Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Nilai

Kualitatif Nilai Kualitatif Kriteria F %

13,01-16,00 A Sangat baik 14 43,44

10,01-13,00 B Baik 15 53,33

7,01-10,00 C Cukup 1 33,33

4-7,00 D Kurang 0 0

Jumlah 30 100

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran berbasis android pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan

termasuk dalam kategori

“Valid” dengan rentang .

Dari hasil uji validasi para ahli maka dapat diketahui bahwa media pembelajaran

berbasis android “ChemBird” ini masih memiliki banyak kekurangan yang perlu direvisi

sebelum dilakukan ujicoba terbatas. Kekurangankekuranagan pada uji validasi para ahli

menjadi acuan bagi peneliti untuk merevisi. Saran yang diberikan oleh validator

diantaranya: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar pada media harus ditampilkan, tanda

reaksi kesetimbangan pada media, dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami siswa.

Oleh karena itu, penulis merevisi media dengan menambahkan kompetensi inti,

kompetensi dasar, tanda reaksi kesetimbangan dan memperbaiki bahasa pada media yang

dapat membuat siswa sulit untuk mengerti. Setelah media pembelajaran berbasis android

“ChemBird” direvisi berdasarkan saran validator pada hasil uji validasi para ahli maka

media mobile game berbasis android yang layak untuk dilakukan uji coba terbatas.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

299

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

Hasil analisis data uji coba terbatas untuk mengetahui keefektifan media

pembelajaran berbasis android adalah:

a.Ketercapaian Tes Hasil

Belajar Siswa

Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa

terhadap materi yang diajarkan. Tes hasil belajar siswa dilakukan setelah seluruh kegiatan

pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Dari hasil analisis terhadap tes hasil

belajar diperoleh siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang dan yang tuntas sebanyak 25

orang dengan ketuntasan kelas sebesar 83,33%.

Pengelolaan Pembelajaran

Pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang

memberikan penilaian terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan sintaks RPP dan

menilai suasana kelas pada saat proses pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor

rata-rata untuk seluruh katogori yaitu 3,48 yang berada pada kategori baik 3 ≤ NKG < 4.

Berdasarkan kriteria, maka dapat disimpulkan bahwa guru mampu mengelolah

pembelajaran kimia dengan baik.

Aktivitas Siswa

Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran diamati pada proses pembelajaran. Dari hasil

analisis data aktivitas siswa diperoleh 43,44% kategori sangat baik, 53,33% kategori baik,

dan 33,33% cukup baik. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa menunjukkan

bahwa empat kategori pengamatan aktivitas siswa terpenuhi yaitu: Mengemukakan

pendapat terhadap masalah yang disajikan oleh guru, mendengarkan/memperhatikan

penjelasan guru/antar siswa, aktif dalam pembelajaran menggunakan media mobile game

berbasis android secara bersama-sama, mengerjakan soal yang terdapat diakhir games

secara mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis android

“ChemBird” layak digunakan sebagai media pembelajaran pada kimia SMA.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran berbasis android “ChemBird” pada materi kimia layak digunakan di SMA.

Data kevalidan dan keefektifan media yang dikembangkan berada pada kategori efektif

dan valid.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

300

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

S a r a n

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan

sebagai berikut:

Peneliti lain: agar perancangan dan pengembangan media pembelajaran berbasis

android “ChemBird” tidak hanya dilakukan pada materi kimia tetapi juga pada

materi pelajaran yang lain.

Guru: agar dapat memperkaya media pembelajaran kimia dan agar dapat

meningkatkan kompetensinya melalui pembuatan media pembelajaran kimia

berbasis android “ChemBird” yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran

mandiri.

Siswa: agar dapat menggunakan media pembelajarn kimia berbasis android

“ChemBird” pada materi kimia sebagai bahan belajar mandiri sehingga menambah

pemahaman mengenai materi yang sedang dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Ally, Mohamed. 2009. Mobile Learning: Transforming The Delivery Of Education And

Training. AU Press, Canada.

Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan Aplikasi pada

Penelitian Pendidikan Matematika.

Pena Salsabila, Jember.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID …

301

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan

Metakognitif. Disertasi tidak diterbitkan.

UNESA, Surabaya.

Susanto, E. 2009. 60 Games untuk

Mengajar. Lukita, Yogyakarta

Thiagarajan, dkk. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional

Children. Indiana University Bloomington Indiana.

Utomo, Priyo Eko. 2012. Aplikasi Untuk Smartphone dan Tablet. PT.Buku Seru Jakarta.

Wijaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Kencana,

Jakarta: