112
PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA PADA SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh : Fransisca Ayu Krisnasari 091224005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINT

UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA

MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

PADA SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh :

Fransisca Ayu Krisnasari

091224005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINT

UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA

MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

PADA SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh :

Fransisca Ayu Krisnasari

091224005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

iv

MOTO

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang,

tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda

tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong mereka yang telah berusaha

keras.

(Fransisca Ayu Krisnasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Bapa Yusuf

Pelindung, Kebenaran, Penyejuk hati yang melimpahkan berkat dan kesehatan,

Matheus Kuncono dan Elisabeth Sri Indrijati

Orang tua yang baik, sabar dan super,

Laurensia Koen, Paskalis Indriato, dan Petrus Krisologus

Adik-adik yang baik dan pintar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 01 November 2016

Penulis

Fransisca Ayu Krisnasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Fransisca Ayu Krisnasari

NIM : 091224005

Dengan pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul

PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA PADA

SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP PANGUDI LUHUR 1

YOGYAKARTA 2014/2015

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 01 November 2016

Yang menyatakan

( Fransisca Ayu Krisnasari )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

viii

ABSTRAK

Krisnasari, Fransisca Ayu. 2016. Pengembangan Media PowerPoint untuk

Pembelajaran Keterampilan Berbicara Menceritakan Tokoh Idola

pada Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2014/2015. Skripsi. Yogyakarta. PBSI. Universitas Sanata

Dharma.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang

dihasilkan adalah media PowerPoint untuk pembelajaran keterampilan berbicara

menceritakan tokoh idola. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah

bagaimana mengembangkan media pembelajaran PowerPoint untuk keterampilan

berbicara menceritakan tokoh idola bagi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta? Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran

dan mengetahui kelayakan media pembelajaran keterampilan berbicara pada

materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa

sekolah menengah pertama.

Adapun tahapan pengembangan terdiri dari 5 tahap yaitu a) tahap analisis

kebutuhan pembelajar, b) tahap perancangan, c) tahap pembuatan media, d) tahap

validasi kelayakan media, e) tahap akhir. Media pembelajaran yang

dikembangkan ini divalidasi oleh dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

USD dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan instrumen angket untuk menilai kualitas media, respon guru

bahasa Indonesia dan respons siswa. Pengembangan media PowerPoint untuk

keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola dikembangkan melalui analisis

kebutuhan pembelajar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dibuat

menggunakan media Microsoft Office berbasis Microsoft PowerPoint layak

digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara menceritakan

tokoh idola untuk siswa kelas VII. Kualitas produksi ini ditentukan oleh aspek

kelayakan media, kebutuhan pembelajar dan keunikan media tersebut.

Dari hasil uji coba produk dinyatakan bahwa media PowerPoint untuk

pembelajaran keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola untuk siswa kelas

VII semester II SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta layak digunakan di kelas,

selain itu, media ini bisa digunakan untuk pembelajar dan guru bahasa Indonesia

tersebut. Kualitas media PowerPoint diketahui peneliti dengan melakukan uji

coba produk. Uji coba dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) penilaian dari dosen

ahli Bahasa Indonesia dari USD dan guru Bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta, (2) uji coba lapangan kepada siswa SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

Kata kunci : Media pembelajaran, keterampilan berbicara, media PowerPoint

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

ix

ABSTRACT

Krisnasari, Fransisca Ayu. 2016. The Development of PowerPoint as An

Indonesian Language Learning Media as Speaking Skill Tells

PowerPoint to Figure Idol in Pangudi Luhur 1 Junior High School

Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI. Sanata Dharma Yogyakarta

This research is research development. The resulting product is a

PowerPoint media for learning speaking skills tells idol. Issues discussed in this

study is how to develop PowerPoint instructional media for communicating the

idol speaking class for students class VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta? This

research aims to develop learning and media apprised the feasibility study media

speaking skills on the material Class VII semester II using media in PowerPoint

on a junior high school student.

As for stage of development consists of 5 stages, namely a) learner needs

analysis phase b) stage of the design phase, c) stages of the creation of the media,

d) the validation phase feasibility media, e) the final stage. These learning media

in validation by the Professor of the Department of Language and Literature

Universitas Sanata Dharma Indonesia and Indonesia Language teachers SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. This research use the question form to evaluate the

quality of media response, Indonesia language teacher and student response.

PowerPoint media development for tell idol speaking skills are developed through

analysis of learner’s needs.

The results of this study indicate that the media is created using the

Microsoft Office PowerPoint-based media worthy of being used as a medium of

learning conversation skills to students of the idols telling class vii. The

production quality is determined by the media the feasibility aspect, learner’s

needs and the uniqueness of the media.

From the results of a test run of the product stated that media PowerPoint

to learning speaking skills tell figures Idol for grade VII semester II SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta worth used in class, in addition to that, this medium could be

used for learners and teachers of the language of Indonesia. Quality PowerPoint

media known to researchers by conducting a test run of the product. Tests

performed with two stages, namely (1) the assessment of Indonesian Language

expert Professor from Universitas Sanata Dharma and Indonesian Language

teachers from junior Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, (2) field trials to students of

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Keywords: learning media, speaking skills, Media PowerPoint

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Yesus Kristus atas limpahan berkat,

karunia, dan kasih-Nya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi berjudul

“Pengembangan Media PowerPoint untuk Pembelajaran Keterampilan Bercerita

Menceritakan Tokoh Idola pada Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini bisa terwujud bukan hanya karena

kerja keras peneliti, melainkan juga berkat bimbingan, dukungan, doa, dan saran

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing 1, yang

memotivasi, mendukung, menasehati, dan memberikan arahan dengan

penuh kesabaran kepada peneliti.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing 2, yang

selalu dengan setia memberikan masukan, dukungan, nasehat, dan

pertanyaan-pertanyaan kritis sehingga peneliti lebih teliti untuk menulis.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen penguji yang memberikan

masukan dan kritikan sehingga peneliti dapat lebih teliti.

4. Galih Kusuma, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang memberikan

masukan dan kritikan sehingga peneliti dapat lebih teliti.

5. Elisabeth Rini, S.Pd., selaku guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang

memberikan banyak masukan, saran, dan contoh-contoh konkret yang sangat

membantu peneliti.

6. Bruder Yoseph Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku kepala sekolah SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, terima kasih telah memberikan kesempatan

peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

xi

7. Murid-murid SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terima kasih atas

kerjasamanya.

8. Keluarga penulis yang tercinta, yaitu Ibu Elisabeth Sri Indrijati dan Bapak

Matheus Kuncono yang selalu sabar, mendukung, mendoakan, dan

memberikan semangat. Adik adik Laurensia Koen, Paskalis Indriato, dan

Petrus Krisologus yang selalu memberikan semangat dan dukungannya.

9. Para dosen PBSI Universitas Sanata Dharma atas ilmu yang sudah diberikan

kepada peneliti.

10. Saudara Robertus Marsidiq, staf administrasi Prodi PBSI terima kasih atas

bantuannya.

11. Natalia Staffiany, Christiana Tri Jatuningsih, Aurelia Rani Wijayanti,

Gabriella Emerentiana, Fajari Revyanto, Yohanes Rizky, Antonina Lein, dan

Panggah Pambudi, atas semangat dan dukungannya selalu.

12. Teman-teman PBSI angkatan 2009 atas semangat dan dukungannya.

13. Adik-adik angkatan yang bersama-sama dalam proses bimbingan skripsi,

terima kasih atas bantuan dan perhatiannya.

14. Keluarga besar Alb. Risdan HT dan Umar Subroto atas perhatian, bantuan

dan doa-doanya. Paman dan bibi, sepupu-sepupu dan keponakan-keponakan

terima kasih.

15. Terima kasih untuk semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan

skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran sangat penulis harapkan. Peneliti berharap semoga penelitian ini bisa

bermanfaat bagi para akademisi dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 01 November 2016

Peneliti,

Fransisca Ayu Krisnasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………… .. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………….... iii

HALAMAN MOTO …………………………………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………………….. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………….. vi

HALAMAN PUBLIKASI …………………………………………………………………… vii

ABSTRAK …………………………………………………………………………………… viii

ABSTRACT ………………………………………………………………………………….... ix

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………... x

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………..……. xvii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………. xviii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………..…. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………….…. 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………….….. 5

1.3 Tujuan Pengembangan ………………………………………………………………….…... 5

1.4 Spesifikasi Produk …………………………………………………………………….…….. 5

1.5 Pentingnya Pengembangan …………………………………………………………………. 6

1.6 Asumsi Dasar ……………………………………………………………………………….. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

xiv

1.7 Definisi Istilah ………………………………………………………………………………. 8

1.8 Sistematika Penelitian ……………………………………………………………………….. 8

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………………………………..9

2.1 Penelitian yang Relevan ……………………………………………………………………. 9

2.2 Kajian Teoretis …………………………………………………………………………….. 11

2.2.1 Media Pembelajaran Bahasa …………………………………………………….. 11

2.2.1.1 Pengertian Media ………………………………………………………. 11

2.2.1.2 Manfaat Media …………………………………………………………. 13

2.2.1.3 Kriteria Pemilihan Media …………………………………………….... 14

2.2.1.4 Jenis Klasifikasi Media ……………………………………………….. 18

2.2.1.5 Peran Media sebagai Alat Komunikasi ………………………….…..... 25

2.2.1.6 Pengaruh Media ………………………………………………….…… 26

2.2.2 Gaya Belajar ……………………………………………………………………… 27

2.2.2.1 Gaya Belajar Auditori ………………………………………………….. 28

2.2.2.2 Gaya Belajar Visual ………………………………………………….... 29

2.2.2.3 Gaya Belajar Kinestetik ………………………………………………... 30

2.2.3 Pengembangan Media Berbasis Microsoft PowerPoint ……………………….. 31

2.2.3.1 Pengertian Microsoft PowerPoint ……………………………………... 31

2.2.3.2 Pemakaian Microsoft PowerPoint dalam Pembelajaran …………….… 34

2.2.3.3 Perancangan Pembelajaran Menggunakan PowerPoint ……………… 37

2.2.3.4 Kekhasan Media PowerPoint untuk Siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta ………………………………………………………………………41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

xv

2.2.4 Pembelajaran Keterampilan Berbicara ………………………………………..…. 42

2.2.5 Pengertian Berbicara ……………………………………………………..……… 44

2.2.6 Tujuan Keterampilan Berbicara …………………………………………..……... 45

2.2.7 Faktor-faktor Penunjang Keterampilan Berbicara …………………………..…... 47

2.2.8 Pengertian Tokoh Idola …………………………………………………………... 48

2.2.9 Kerangka Berpikir …………………………………………………………..…… 49

BAB III METODE PENGEMBANGAN…………………………………………………...…51

3.1 Model Pengembangan ……………………………………………………………………… 51

3.2 Prosedur Pengembangan …………………………………………………………………… 57

3.3 Uji Coba Produk …………………………………………………………………...………. 62

3.3.1 Desain Uji Coba ………………………………………………………………….. 63

3.3.2 Subjek Coba………………………………………………………………………. 64

3.3.3 Jenis Data ……………………………………………………………..…………. 65

3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data ……………………………………………………. 65

3.3.5 Teknik Analisis Data …………………………………………………..………… 68

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ………………………………………………………...66

4.1 Paparan Hasil Analisis Kebutuhan Guru …………………………………..……………… 66

4.1.1 Hasil Wawancara Pengembangan PowerPoint ………………………..………… 66

4.1.2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ……………………………………..……. 68

4.2 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan …………………………………………………….. 70

4.2.1 Penilaian Pengajar …………………………………………………………..…… 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

xvi

4.2.2 Penilaian Dosen Ahli …………………………………………………..………… 74

4.3 Hasil Uji Coba Lapangan ……………………………………………………..…………… 76

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………………..78

5.1 Simpulan …………………………………………………………………………………… 78

5.2 Implikasi …………………………………………………………………………………… 80

5.3 Saran-saran ………………………………………………………………………………… 80

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 90

BIODATA ……………………………………………………………………………………... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena

bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam kehidupan masyarakat.

Bahasa adalah alat yang paling sempurna dalam menyampaikan ide, pikiran

perasaan, atau informasi baik mengenai hal-hal yang bersifat konkret maupun

abstrak. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, manusia dituntut

untuk meningkatkan kemampuan bahasanya.

Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah

berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya

(Tarigan, 2008:86). Berbicara dan menulis mempunyai kesamaan bahwa

keduanya mempunyai manfaat yang sama yaitu menyampaikan informasi

kepada pihak lain. Berbicara akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam

kemampuan menyimak dan memahami bacaan. Akan tetapi dalam

kenyataannya kebanyakan siswa di sekolah kurang mempunyai keterampilan

berbicara yang baik.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa. Belajar bahasa yaitu belajar

berkomunikasi. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa diarahkan pada

kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia baik secara

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

2

lisan maupun tulis. Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas

VII SMP yang dikaitkan dengan keterampilan berbicara. Banyak komponen

yang mempengaruhi, komponen itu adalah (1) siswa mampu mengungkapkan

pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita; (2) siswa mampu

menentukan pokok-pokok cerita; (3) siswa mampu merangkai pokok-pokok

cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik; (4) dan siswa mampu

bercerita dengan urutan yang baik, suara lafal, intonasi, gestur dan mimik

yang tepat.

Pada proses pembelajaran, banyak komponen-komponen yang

memengaruhi antara lain siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi pengajaran,

pengalaman belajar (pendekatan, strategi, metode, dan teknik), media dan

evaluasi. Dengan demikian, tidak adanya penggunaan media yang efektif

tersebut mempunyai kelemahan, misalnya siswa hanya mampu menangkap

cerita itu dalam bentuk kata-kata atau kalimat saja (verbalisme), dan

menyebabkan siswa pasif. Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu

dicari pemecahan masalahnya.

Untuk membantu kemampuan keterampilan memahami bahasa, siswa

perlu dihadapkan pada berbagai jenis teks tertulis dan jenis komunikasi lisan.

Keterampilan berbicara adalah salah satu wujud produktif yang berkenaan

dengan penggunaan bahasa. Bagi banyak siswa, kegiatan berbicara apalagi

berbicara di depan publik merupakan kegiatan yang sulit untuk dilakukan

meskipun hanya mengajukan pertanyaan. Berbicara secara resmi berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

3

berbicara yang melibatkan pikiran, perasaan, keberanian, kesiapan mental,

tuturan yang jelas, yang dapat dipahami pihak lain, memerlukan latihan, dan

pengalaman dalam jangka waktu lama.

Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dapat diupayakan dengan

berbagai media pembelajaran. Penggunaan media yang variatif diharapkan

tidak membuat jenuh dan monoton dalam menyajikan materi pelajaran.

Penggunaan media yang inovatif dapat menciptakan situasi pembelajaran yang

kondusif. Peserta didik dalam hal ini terlibat secara langsung dalam menyerap

informasi dan menyatakan kembali hasil rekaman informasi yang

diperolehnya sesuai dengan kemampuan individu peserta didik

(Iskandarwassid, 2009:226).

Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan bercerita tersebut dapat

menerapkan beberapa media pengajaran bercerita. Banyak media yang dapat

digunakan oleh pengajar dalam meningkatkan kemampuan bercerita.

Berdasarkan jenisnya, media pembelajaran tersebut adalah media visual,

media audio, media proyeksi diam, dan multimedia. Dari beberapa media

pembelajaran yang ada, tidak semua media pembelajaran mampu dihadirkan

pengajar di dalam kelas. Keberadaan media pembelajaran di dalam kelas

hendaknya sesuai dengan kebutuhan pengajar dan kemampuan pengajar

menciptakan dan memakai media tersebut.

Media pembelajaran tersebut hendaknya sederhana baik dalam

pengoperasian dan tampilan, menarik, dan mampu menstimulus pembelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

4

menguasai empat keterampilan bahasa. Media pembelajaran yang dimaksud

peneliti adalah media PowerPoint.

Media PowerPoint dipilih peneliti karena media ini sesuai dengan

sembilan kriteria media pembelajaran yang dikatakan oleh Hubbart (dalam

Ena, 2001:371) yaitu kriteria biaya, ketersediaan fasilitas pendukung seperti

listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk

dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan

dan yang terakhir adalah kegunaan. Selain itu, media PowerPoint bisa

memberikan banyak manfaat bagi pembelajaran bahasa. PowerPoint bisa

menampilkan teks, gambar, suara, dan video (Ena, 2001: 367). Karena

sifatnya yang mudah dan sederhana, PowerPoint bisa mengakomodasi semua

kegiatan pembelajaran bahasa interaktif seperti mendengarkan, membaca,

menulis, dan bermain peran atau berbicara.

Peneliti memilih SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta karena sekolah

tersebut belum banyak menggunakan secara efektif berbagai media

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dengan media PowerPoint. Dari

hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, tingkat kemampuan yang

dimiliki oleh siswa cukup baik. Kekurangan dalam kemampuan berbicara

mereka di depan publik terletak pada lafal dan volume siswa ketika berbicara

di depan kelas. Selain itu, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kelas

VII terdapat standar kompetensi berbicara yaitu mengungkapkan pikiran,

perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

5

Jadi, penelitian kali ini dimaksudkan peneliti untuk menghasilkan media

pembelajaran berupa media PowerPoint yang diadakan di sekolah ini. Oleh

karena itu, peneliti melakukan penelitian pengembangan yang berjudul

“Pengembangan Media PowerPoint Untuk Kemampuan Bercerita

Menceritakan Tokoh Idola pada Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta 2012/2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan media PowerPoint untuk

pembelajaran keterampilan menceritakan tokoh idola siswa kelas

VII di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

2. Bagaimana kualitas dan kelayakan media PowerPoint untuk

keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola?

1.3 Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas peneliti mengemukakan tujuan

pengembangan yaitu menghasilkan media PowerPoint untuk pembelajaran

keterampilan menceritakan tokoh idola untuk siswa kelas VII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

6

1.4 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah media

pembelajaran dalam bentuk media PowerPoint yang sesuai dengan SK dan

KD kemampuan bercerita pada siswa kelas VII semester II. Media

PowerPoint tersebut memiliki keunikan dan kekhasannya yaitu media

PoerPoint ini mengandung audio, video dan animasi berkaitan dengan

pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan materi

lebih hidup. Adanya teks animasi yang membuat tampilan unik dengan

menerapkan tampilan teks muncul di bagian depan, tengah dan belakang

dengan custom animasi. Peneliti membuat media tersebut dalam bentuk

tampilan gambar yang menjelaskan mengenai konsep dasar materi,

tampilan visual gambar, tampilan mengenai rekaman dialog, dan

penugasan. Penugasan disajikan peneliti dengan berbagai variasi

bergantung pada pelajaran atau topik yang akan diajarkan. Penugasan

tersebut antara lain, blangko wawancara, latihan mendengarkan, menulis

cerita singkat, dan membuat pertanyaan dari hasil membaca teks.

Pengembangan media pembelajaran dilakukan oleh peneliti di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta karena di sekolah ini pembelajaran

berbicara khususnya bercerita belum begitu mempergunakan media dalam

pembelajarannya khususnya media PowerPoint.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

7

1.5 Manfaat Pengembangan

1. Secara teoretis, penelitian ini mendukung teori yang sudah ada dan dapat

membantu meningkatkan pembelajaran keterampilan bercerita dengan

pemanfaatan atau penggunaan media PowerPoint dalam proses

pembelajaran.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu

bagi guru, siswa, sekolah dan peneliti. Manfaat tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi atau masukan

dalam menyusun media pembelajaran berbicara untuk mendukung

pembelajaran kemampuan bercerita.

b. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif

strategi pembelajaran yang efektif dalam keterampilan bercerita dan

memotivasi minat siswa.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

positif terhadap kemajuan sekolah.

1.6 Asumsi Dasar

Ada tiga asumsi yang mendasari penelitian pengembangan ini, yaitu:

1. Media digunakan sebagai dasar pengoptimalan kemampuan berbahasa

Indonesia khususnya kemampuan bercerita untuk siswa kelas VII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

8

2. Kemampuan bercerita dan tingkat pemahaman siswa kelas VII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dapat dibantu dengan media PowerPoint

yangs sesuai dengan tema-tema dan tujuan pembelajarannya.

3. Media pembelajaran dalam bentuk PowerPoint dapat mendukung

efektivitas pembelajaran bahasa.

1.7 Definisi Istilah

Peneliti memberi batasan-batasan istilah yang dirasa penting dan

mendukung dalam pemahaman yaitu sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah suatu proses atau cara untuk menghasilkan suatu

produk berupa media pembelajaran PowerPoint.

2. Media adalah alat bantu ajar berupa saluran yang berfungsi memvisualkan

pesan, konsep, atau informasi dari sumber ke penerimanya (Soeparno

2003: 14).

3. PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu

program aplikasi di bawah Microsoft Office. Program yang dihasilkan

adalah teks, gambar, suara, video, tampilan menarik, dan hyperlink (Ena,

2001: 370)

4. PowerPoint adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran dan

berupa tampilan slide-slide.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

9

1.8 Sistematika Penelitian

Sistematika penyajian dalam skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Bab I

memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

pengembangan, spesifikasi produk, manfaat pengembangan, batasan

pengembangan, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II memaparkan

penelitian yang relevan, teori yang relevan, dan kajian berpikir. Bab III

memaparkan metode penelitian yang memuat cara dan prosedur yang akan

dilakukan peneliti, yaitu jenis penelitian, model pengembangan. Bab IV

merupakan hasil pengembangan yang berisi tentang hasil dari pengembangan

media PowerPoint yang telah diaplikasikan ke sekolah, dan Bab V merupakan

penutup kesimpulan yang mencakup keseluruhan isi skripsi penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Ada tiga hasil penelitian pengembangan yang relevan dengan penelitian

ini. Pertama, dilakukan oleh Masnur Muslich Suyono yang berjudul

Pengembangan Media Pembelajaran Kosakata Berbasis Audio Visual untuk

Peningkatan Kompetensi Berbahasa Indonesia Anak Usia Dini. Pembelajaran

kosakata ini dilakukan dengan empat cara yaitu belajar melalui cerita, belajar

melalui bermain, belajar melalui bernyanyi, dan belajar melalui bercakap-

cakap. Penelitian pengembangan diawali dengan adanya temuan sebelumnya

oleh peneliti mengenai pembelajaran kosakata yang terjadi pada anak usia

dini. Temuan tersebut kemudian direlevansikan dengan teori-teori yang ada,

telaah kurikulum, dan pemetaaan kosakata yang kemudian nantinya akan

diperoleh prototipe model media pembelajaran.

Penelitian kedua dilakukan oleh Pradini Ratih Wardhani yang berjudul

Pengembangan Media Pembelajaran Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan. Rancangan

penelitian ini diadaptasi dari prosedur penelitian pengembangan Sadiman dan

Abidin. Berdasarkan prosedur tersebut, terdapat sebelas tahap prosedur

penelitian, yakni (1) analisisi kebutuhan, (2) analisis tujuan, (3) perumusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

11

tujuan, (4) mengembangkan materi, (5) menyusun naskah, (6) produksi, (7)

penyusunan petunjuk pemanfaatan, (8) uji coba perseorangan, (9) uji coba

kelompok, (10) uji coba lapangan, (11) revisi. Pelaksanaan pengembangan

dilakukan berdasarkan temuan analisis kebutuhan media pembelajaran yang

dilakukan pada tahap prosedur penelitian dan pengembangan. Produk hasil

pengembangan selanjutnya diujicobakan untuk mengetahui kelayakan

produk, yakni melalui tiga kelompok uji yang meliputi (1) uji ahli media (2)

uji materi yakni guru kelas VII SMP, dan (3) uji perseorangan, uji kelompok

kecil dan uji klasikal atau lapangan siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kedungwaru yang berjumlah 31 siswa.

Data dalam penelitian ini berupa data verbal dan numerik. Data verbal

dibedakan menjadi data tertulis. Data tertulis didapat dari saran dan kritik

yang didapat dari ahli uji coba. Data numerik yakni berupa data skor yang

diperoleh dari hasil angket penilaian ahli, dan siswa terhadap produk.

Berdasarkan hasil nilai analisis yang dilakukan terhadap ahli materi,

diperoleh hasil 80%. Berdasarkan kriteria yang ditentukan, 80% termasuk

kategori valid. Sehingga, untuk kelayakan pengembangan media dalam aspek

isi materi yang terdapat dalam media tersebut termasuk dalam kategori layak

dan dapat diimplementasikan. Berdasarkan hasil nilai analisis yang dilakukan

terhadap ahli materi, diperoleh hasil 67,5%. Berdasarkan kriteria yang

ditentukan, 67,5% termasuk kategori valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

12

Dari hasil penelitian terdapat peningkatan kemampuan bercerita siswa

pada aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Hal tersebut diketahui dari

perubahan kearah yang lebih baik dan juga peningkatan skor pada aspek

kebahasaan dan siswa menjadi aktif, antusias mengikuti pembelajaran

bercerita serta pembelajaran berlangsung menyenangkan.

2.2 Kajian Teoretis

Kajian teoretis merupakan penjabaran kerangka teoretis yang memuat

beberapa kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan

sebagai acuan pokok dalam membahas masalah yang diteliti. Kajian teoretis

ini menjelaskan keterampilan berbicara, kriteria pengembangan, pengertian

media, jenis dan klasifikasi media dll, pengertian media PowerPoint, gaya

belajar dan kerangka berpikir.

2.2.1 Media Pembelajaran Bahasa

Proses pengajaran bahasa Indonesia yang komunikatif sesuai dengan

metode langsung memerlukan media sebagai alat bantu pembelajaran. Untuk

kepentingan itu, berikut ini peneliti menjelaskan hal-hal yang terkait dengan

media pembelajaran bahasa. Hal ini berfungsi sebagai pengetahuan awal peneliti

terhadap media pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif diterapkan bagi

siswa-siswi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

13

2.2.1.1 Pengertian Media

Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak

dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar yaitu

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan (Miarso,

dkk. 1987:47). Menurut Soeparno (1988:1) media adalah suatu alat yang

dipakai sebagai saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan

(message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada

penerimanya (receiver). Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik

yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah (Hamalik, 2004: 12).

Menurut AECT (Association of Education and Communication

Technology Amerika), media adalah segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi. Apabila dikaitkan

dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat

komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa

informasi dari pengajar ke peserta didik (Heinich, et.al, 1996 dalam

Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 121). Dengan ketiga

pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang

pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

14

Media pembelajaran apapun yang digunakan pada prinsipnya harus

dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran belajar mengajar terutama

dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga memudahkan

terjadinya proses belajar atau perubahan tingkah laku pada diri siswa.

Kehadiran media dapat membantu dalam pencapaian kompetensi sesuai

dengan standar kompetensi yang hendak dicapai dalam proses belajar

mengajar.

2.2.1.2 Manfaat Media

Yadisetya (2007) mengungkapkan beberapa manfaat media pembelajaran

antara lain pertama media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar, kedua media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu meliputi (1).

Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan dapat diganti dengan

gambar, foto, slide, film atau model, (2). Objek atau benda yang terlalu kecil yang

tampak bias disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, gambar, (3).

Kejadian langka yang terjadi di masa lampau dapat ditampilkan melalui rekaman

video, film, foto, slide, (4). Objek atau proses yang amat rumit dapat ditampilkan

secara konkret melalui gambar, slide, atau simulasi komputer, (5). Kejadian atau

percobaan yang dapat membahasakan dapat disimulasikan dalam komputer, film,

video, (6). Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

15

yang dalam kenyataan dapat memakan waktu lama dapat disajikan dalam teknik

rekaman seperti dalam film, video, slide atau simulasi komputer. Keempat media

pengajaran dapat memberikan kesan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-

peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung

dengan guru, masyarakat, dan lingkungan sekitar melalui kegiatan karya wisata,

kunjungan ke museum, dll.

Menurut Sadiman, dkk. (1986), bahwa media pendidikan memiliki

beberapa manfaat antara lain (1) mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki peserta didik, (2) dapat melampaui batasan ruang kelas, (3)

memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan

lingkungannya, (4) menghasilkan keseragaman pengamatan, (5) menanamkan

konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis, (6) membangkitkan motivasi dan

merangsang anak untuk belajar, dan (7) memberikan pengalaman yang

integral/menyeluruh dari yang konkret sampai dengan abstrak.

2.2.1.3 Kriteria Pemilihan Media

Ada beberapa kriteria untuk mengukur media pembelajaran bisa

digunakan untuk pembelajaran atau tidak. Kriteria itu adalah (1) biaya, (2)

ketersediaan fasilitas pendukung, (3) kecocokan dengan ukuran kelas, (4)

keringkasan, (5) kemampuan untuk diubah, (6) waktu dan tenaga untuk

penyimpanan, (7) pengaruh yang ditimbulkan, (8) kerumitan, dan (9)

kegunaan. Sesudah pengajar memilih media yang sesuai untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

16

pembelajaran, pembelajar mengembangkan media pembelajaran tersebut.

Hak tersebut dilakukan pengajar untuk menyeleksi media tersebut layak

dikembangkan atau tidak. Kriteria tersebut adalah (1) sesuai dengan tujuan

instruksional pembelajaran, (2) ketepatgunaan (validitas), (3) keadaan

peserta didik, (4) ketersediaan, (5) mutu teknis, dan (6) biaya.

Ketersediaan media pembelajaran tidak lengkap tanpa adanya

tujuan yang jelas untuk pemanfaatannya. Pemilihan media menyesuaikan

tujuan instruksional pembelajaran. Di sini media hanya sebagai pelengkap

dan alat bantu untuk mmbuat pembelajaran lebih menarik. Keberadaan

media tidak berarti tanpa adanya tujuan instruksional yang jelas.

Keberagaman media membuat pengajar harus selektif memilih

media yang akan digunakan untuk pembelajaran. Sesudah menentukan

tujuan instruksional, pengajar mudah menyeleksi berbagai media yang

ada. Media yang dipilih pengajar harus disesuaikan dengan tujuan

instruksional dan berguna untuk meningkatkan kualitas belajar. Jadi,

keberadaan media membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih

memotivasi pembelajar untuk memperhatikan pengajarnya. Setelah itu,

harapannya pembelajar lebih mudah menyerap informasi atau materi.

Selain ketepatgunaan dan sesuai tujuan instruksional, pengajar juga

harus memperhatikan keadaan peserta didik. Hal tersebut berkaitan dengan

seberapa besar kemampuan peserta didik menyerap informasi, gaya belajar

peserta didik, usia, kemauan peserta didik, dan tujuan belajar. Pengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

17

juga harus memperhitungkan mutu teknis, ketersediaan,dan biaya sebelum

menentukan media tersebut layak dipakai atau tidak. Untuk mewujudkan

media pembelajaran yang seperti itu, peneliti berpedoman pada Kerucut

Pengalaman Edgar Dale (Cone of Experience). Pada gambar di bawah ini

juga terlihat keterkaitan dengan Bruner (enactive, iconic, and symbolic

learning).

Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Jika peneliti mengamati Kerucut Pengalaman Edgar Dale dari bawah,

terlihat bahwa pembelajar sebagai partisipan dalam pengalaman aktual. Kegiatan

pembelajaran ini diwujudkan melalui pengamatan konsep target secara langsung

di lapangan, pengalaman buatan, dramatisasi, demonstrasi, karyawisata, dan

pameran. Selanjutnya, pembelajar sebagai pengamat suatu kejadian melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

18

media. Di sini pembelajar mengamati kejadian melalui televisi, rekaman, radio,

dan video. Selanjutnya, pembelajar sebagai pengamat simbol-simbol yang

mempresentasikan suatu kejadian/hal. Kegiatan ini diwujudkan dengan simbol

visual dan verbal.

Berdasarkan Kerucut Pengalaman Edgar Dale, media PowerPoint

merupakan media pembelajaran yang memposisikan pembelajar sebagai pengamat

konsep target, melalui rekaman atau simbol-simbol. Oleh sebab itu, media

PowerPoint ini dibuat peneliti dengan memasukkan gambar-gambar, rekaman,

suara, video, latihan produksi, dan latihan menulis untuk memberikan pengalaman

senyata mungkin kepada pembelajar.

Menurut Yadisetya (2007), ada delapan faktor penting yang perlu

diperhitungkan dalam memilih media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Wawasan dan pengetahuan guru.

2) Tujuan belajar yang hendak dicapai sesuai standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang akan dicapai.

3) Fasilitas yang tersedia.

4) Sederhana dan mudah dimengerti.

5) Dapat memotivasi siswa.

6) Menggunakan bahan yang mudah didapat.

7) Dapat menggantikan objek yang sesungguhnya dan,

8) Menarik perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

19

Berbeda dengan Yadisetya, Widharyanto, (2003 : 53-54) mengemukakan

ada enam syarat yang harus diperhatikan dalam pemilihan media. Keenam syarat

tersebut adalah sebagai berikut.

1) Harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dikembangkan.

2) Harus sesuai dengan karakteristik siswa.

3) Harus sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

4) Harus sesuai dengan ketersediaan sumber.

5) Harus sesuai dengan ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas.

6) Harus dipertimbangkan dengan keluwesan, kepraktisan, dan daya tahan

media.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai.

Contoh: bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-

katanya tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Di samping itu,

terdapat kriteria yang lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti:

biaya, ketepatgunaan, keadaan peserta didik, ketersediaan, dan mutu teknis.

Dari syarat-syarat diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, media pembelajaran yang

digunakan diketahui oleh siswa, sesuai dengan kemampuan pembelajaran siswa,

dan dapat dipilih secara objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

20

2.2.1.4 Jenis dan Klasifikasi Media

Berikut ini akan dibahas lima jenis media yang biasanya dipakai

pengajar dalam kegiatan belajar mengajar di Indonesia.

1) Media Visual

Media visual termasuk media grafis, diantaranya, grafik, diagram,

bagan, poster, kartun, komik, dan kartu. Saluran yang dipakai

pengguna menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan

dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.

Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar oleh

pengguna atau pembelajar agar proses penyampaian pesan dapat

berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis

berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat

dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan (Sadiman, 2008:28).

2) Media Audio

Media audio berkaitan dengan indera penglihatan. Hal ini berbeda

dengan media visual. Pesan yang disampaikan melalui radio disalurkan

melalui lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-

kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang

termasuk dalam media audio, diantaranya, radio, tape recorder, dan

laboratorium bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

21

3) Media Proyeksi Diam

Dalam menyajikan rangsangan-rangsangan visual media proyeksi

diam (still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media

grafik yang merupakan media visual. Selain itu, bahan-bahan grafis

banyak dipakai dalam proyeksi diam. Ada perbedaan dari kedua media

ini. Media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan

media yang bersangkutan sedangkan pada media proyeksi diam pesan

tersebut diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh

sasaran. Media proyeksi diam antara lain film bingkai, (slide), film

rangkai (film strip), overhead proyektor, proyektor tak tembus

pandang, tachitoscope, microprojection dengan mikrofilm.

4) Multimedia

Kehadiran multimedia sebagai salah satu produk teknologi dan

komunikasi (TIK) di bidang pendidikan sangat membantu pencapaian

tujuan pendidikan. Pendidikan berperan untuk mengoptimalkan

kemampuan peserta didik dan mengembangkan kemampuan yang

sempurna. Oleh sebab itu, metode dan media yang tepat sangatlah

diperlukan untuk membantu mengembangkan kemampuan tersebut.

Multimedia merupakan media pengajaran dan pembelajarn yang

efektif dan efisien berdasarkan kemampuan menyentuh panca indera:

penglihatan, pendengaran, sentuhan (Schade dalam Munir, 2008:232).

Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian Jacobs dan Schade (dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

22

Munir, 2008) tentang daya ingat. Mereka mengatakan bahwa daya

ingat makin meningkat hingga 60% dengan penggunaan media 3

dimensi seperti multimedia. Penggunaan media berbasis TIK dan

teknologi multimedia di dalam program-program pendidikan

diharapkan mampu mengatasi kendala dalam proses belajar mengajar.

Namun, multimedia bukan satu-satunya penentu keberhasilan belajar.

Faktor lain yang perlu diperhatikan pengajar diantaranya motivasi

pembelajar, keadaan sosial, ekonomi dan pendidikan kelasnya, situasi

pada saat proses belajar, kurikulum, dan pengajar. Selain itu, peran

pengajar juga sangat penting. Jadi, multimedia sebagai alat bantu

pembelajaran tidak bisa menggantikan peran pembelajar. Beberapa

pakar mendefiniskan konsep multimedia, salah satunya adalah Munir

(2008). Dia mengatakan bahwa multimedia merangkum berbagai

media di dalam satu software pembelajaran yang interaktif.

Multimedia menyajikan teks, grafik, gambar, video, animasi, audio

dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Kelengkapan media dalam

teknologi multimedia melibatkan pendayagunaan seluruh panca indera

sehingga daya imajinasi, kreativitas, dan emosi peserta didik

berkembang ke arah yang lebih baik. Penggunaan multimedia juga

akan memberikan rangsangan yang lebih baik dengan terintegrasinya

media audio visual dalam salah satu software yang berisi media

pembelajaran. Namun hal yang perlu disadari bahwa pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

23

program multimedia tidaklah mudah. Morgan dan Shade (dalam

Munir, 2008:235) menemukan dari sekian banyak program yang ada di

pasaran, hanya 20%-25% yang dapat dikategorikan memenuhi syarat

serta layak digunakan untuk keperluan pendidikan. Oleh sebab itu,

keefektifan proses pembelajaran dengan menggunakan komputer

bergantung pada kualitas program (software).

a. Kelebihan Multimedia. Multimedia mempunyai beberapa

kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain, di antaranya (1)

Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan

kemudahan umpan balik. Proses interaktif ini dibuktikan dengan

adanya hubungan dua jalur antara pengajar dan pembelajar.

Hubungan dua jalur itu akan menciptakan adanya dialog. Menurut

Munir (2008:235) keefektifan multimedia disebabkan karena

pengajar akan menjawab permasalahan pembelajar dengan cepat di

samping mengawasi perkembangan kognitif, afektif, dan

psikomotor mereka. Untuk bisa menyajikan multimedia, pembuat

harus menentukan terlebih dahulu umpan balik jenis mana yang

seharusnya diberikan kepada pembelajar. Umpan balik yang bisa

diterapkan dalam pembelajaran menggunakan multimedia adalah

konsep permodelan, latihan, dukungan, artikulasi dan refleksi

(Collins dalam Nazrul melalui Munir, 2008:236). Hasil umpan

balik tersebut diharapkan bisa meningkatkan motivasi peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

24

untuk belajar. Multimedia memberikan kebebasan kepada

pembelajar untuk menentukan proses belajar. Materi yang

disajikan dalam sejumlah data yang sudah terintegrasi

memungkinkan pengajar menampilkan kembali materi-materi

tersebut secara cepat dan mudah. Hal ini memungkinkan

pembelajar untuk menentukan topik dan proses belajar yang

disukainya. Proses pembelajaran seperti ini menggunakan fasilitas

hiperteks, hiperlinks, basis data, hipermedia, dan lainnya. Sistem

hiperteks dan basis data dapat menelusuri masalah melalui kode-

kode yang sudah disediakan kemudian dapat menghubungkannya

dengan berbagai informasi yang berupa teks, video, grafik, atau

suara. Sedangkan hypermedia tidak hanya berbatas pada teks

namun juga grafik, image, audio, dan video. Aplikasi hypermedia

antara lain, PowerPoint, adove acrobat, macromedia director. (2)

Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam

proses pembelajaran. Proses pembelajaran menggunakan

multimedia dapat dilakukan secara kelompok maupun perorangan.

Sekalipun kelompok, pada dasarnya proses belajar berlangsung

secara perorangan (Gadge dalam Munir, 2008:239). Multimedia

menyediakan peluang yang sangat besar terhadap kontrol

pembelajar. Dalam mendefinisikan unsur pembelajar, Baker

(dalam Munir, 2008) menetapkan unsur-unsur pengguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

25

berdasarkan perintah-perintah apa yang dipelajari, langkah-langkah

belajar yang bagaimana, arah proses belajar yang diambil, dan gaya

serta proses pembelajaran yang diambil. Multimedia sudah banyak

digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal itu karena

karakteristik multimedia, yaitu komputer sebagai kontrol,

integratif, digital dan interaktif. Proses belajar menggunakan

multimedia membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi.

Dari beberapa jenis media yang sudah peneliti paparkan, tidak

semua cocok diterapkan di kelas, untuk itu pengajar perlu memilih

media yang sekiranya bisa dipakai untuk pembelajaran bahasa

Indonesia. Salah satu kriteria media pembelajaran yang baik adalah

bisa mengakomodasi gaya belajar pembelajar. Hal ini dijelaskan

pada subbab berikutnya.

Menurut Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, jenis media yang

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup banyak ragamnya, mulai dari

media yang sederhana, sampai pada media yang cukup rumit dan canggih. Untuk

mempermudah mempelajari jenis media, karakter dan kemampuannya dilakukan

pengklasifikasian atau penggolongan. Salah satu klasifikasi yang dapat dijadikan

acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukakan oleh Edgar

Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Experience). Kerucut

pengalaman Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang

akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

26

pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar

yang bersifat abstrak (Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 122-123).

Salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajari adalah klasifikasi yang

disusun oleh Heinich dan kawan-kawan (1996) sebagai berikut.

KLASIFIKASI JENIS MEDIA

Media yang tidak diproyeksikan

(non projected media)

Realita, media, bahan grafis

(graphic material), display

Media yang diproyeksikan

(projected media)

OHT, Slide, Opaque

Media video (Video) Audio kaset, audio vission, active

audio vission

Media video (Video) Video

Media berbasis komputer

(computer based media)

Computer Assisted Instruction

(CAI), Computer Managed

Instruction (CMI)

Multimedia kit Perangkat pratikum

Pengklasifikasian yang dilakukan oleh Heinich ini pada dasarnya adalah

penggolongan media berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu apakah media tersebut

masuk dalam golongan media yang tidak diproyeksikan, atau yang diproyeksikan

atau apakah media tertentu masuk dalam golongan media yang dapat didengar

lewat audio atau dapat dilihat secara visual, dan seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

27

2.2.1.5 Peran Media Sebagai Alat Komunikasi

Peran media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar membantu

siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan yang sedang dipelajarinya.

Penggunaannya pun harus disesuaikan dengan kompetensi yang hendak dicapai

guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam

meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja

membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai

tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik

yang canggih dan mahal, ataupun media yang sederhana dan murah. Kemp, dan

kawan kawan (1985 dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 124-

125) menjabarkan sejumlah kontribusi media dalam kegiatan pembelajaran antara

lain sebagai berikut.

1) Penyajian materi menjadi lebih standar.

2) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

3) Kegiatan belajar menjadi lebih interaktif.

4) Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi.

5) Kualitas belajar dapat ditingkatkan.

6) Pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang

diinginkan.

7) Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih

kuat/ baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

28

8) Memberikan nilai positif bagi pengajar.

2.2.1.6 Pengaruh Media

Penelitian Fylyer dan Giles (dalam Widharyanto 2006: 6) membuktikan

bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh media yang digunakan oleh

guru. Mereka menemukan bahwa model pembelajaran yang letaknya paling

atas dalam kerucut, yakni pembelajaran yang hanya melibatkan simbol-

simbol verbal melalui sajian teks adalah pembelajaran yang menghasilkan

tingkat abstraksi paling tinggi. Pembelajaran yang paling efektif adalah

pembelajaran yang berada pada dasar kerucut yaitu terlibat langsung dengan

pengalaman-pengalaman belajar yang bertujuan. Tingkat abstraksi pada

model pembelajaran ini sangat rendah sehingga memudahkan siswa dalam

menyerap pengetahuan dan keterampilan baru.

Widharyanto (2006: 5-7) mengungkapkan, langkah-langkah

pembelajaran perlu memfasilitasi agar siswa mendapat pengalaman nyata

dalam kehidupan sehari-hari dan atau dunia kerja yang terkait dengan

aktivitas berbahasa seperti mendengar, berbicara, menulis, dan membaca.

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman langsung melalui pengalaman

inderawi yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dari

interaksi sosial langsung dengan masyarakat penutur bahasa Indonesia di

luar kelas. Seandainya tidak memungkinkan, sebaiknya siswa memperoleh

pengalaman melalui media audio-visual, teks, gambar, atau ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

29

2.2.2 Gaya Belajar

Menurut De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie (via

Widharyanto, dkk 2003:7) penelitian tentang gaya belajar menunjukkan bahwa

orang (pembelajar) belajar dengan cara yang berbeda-beda dan satu jenis cara

belajar belum tentu cocok. Oleh sebab itu, pengajar perlu memahami gaya belajar

setiap pembelajarnya.

Pengertian dan pengetahuan pengajar tentang gaya belajar membuat

pengajar bisa memanfaatkan dan menggunakan media yang sesuai dengan

kemampuan belajar pembelajar. Dengan memperhatikan konsep tentang gaya

belajar, peneliti memperoleh dasar untuk memilih media yang efektif bagi

pembelajar di sekolah menengah pertama.

De Porter, Mark Readon, dan Sarah Singer-Nourie (via Widharyanto, dkk

2003:7) menyebutkan bahwa gaya belajar dibagi menjadi tiga, yaitu gaya belajar

(1) auditori, (2) visual, (3) kinestetik. Berikut akan dikemukakan ketiga gaya

belajar tersebut.

2.2.2.1 Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar auditori difokuskan pada aktivitas mendengarkan suara-

suara melalui dialog-dialog yang tercipta di dalam kelas baik dengan

pembelajar atau dengan pengajar secara langsung atau dari alat-alat auditori.

Oleh sebab itu, pengajar perlu menciptakan suasana kelas yang memberikan

keleluasaan bagi pembelajar untuk berdialog secara lisan mengenai berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

30

hal. Misalnya, pembelajar menceritakan kembali pengalaman-pengalaman

yang menarik, mengumpulkan suatu informasi dari orang lain tentang suatu

hal atau peristiwa, dan memecahkan masalah (Widharyanto, dkk. 2003: 24).

Adapun ciri-ciri pembelajar auditori adalah sebagai berikut, (1) lebih

senang belajar dengan cara mendengarkan, (2) mudah mengingat yang

diterangkan daripada melihat, (3) membaca dengan bersuara, (4) mudah

terganggu oleh suara berisik, (5) biasanya pembicara ulung, (6) senang

berbicara dan berdiskusi, dan (7) lebih menyukai musik.

2.2.2.2 Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual menuntut ketersediaan berbagai bentuk media yang

bisa diamati secara langsung oleh pembelajar untuk kemudian

membicarakannya dalam bentuk lisan maupun tulis. Gambar-gambar,

diagram, grafik, bagan, dan bentuk visual lain yang dapat diamati akan

sangat membantu pembelajar mendapatkan dan mengembangkan informasi.

Hal terpenting yang dapat dilakukan di kelas untuk meningkatkan

kemampuan visual dan berbahasa pembelajar adalah meminta mereka

mengamati situasi nyata tertentu, memikirkannya, kemudian

membicarakannya kepada orang lain disertai dengan menggambarkan

proses, prinsip, atau makna yang diamati.

Selain itu, pengajar bisa mengetahui pembelajar merupakan tipe visual,

dengan mencermati perilaku pembelajar kemudian mencocokkannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

31

ciri-ciri pembelajar visual. Pembelajar visual mudah mengingat apa yang

dilihat, lebih senang membaca sendiri, dapat membaca cepat, dapat

membayangkan kata-kata, tidak terganggu oleh suara, berpenampilan rapi,

menyukai mendemonstrasikan daripada menjelaskan, kebiasaan mencoret-

coret, dan menyukai seni yang tidak berhubungan dengan musik.

2.2.2.3 Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik menitikberatkan proses belajar dengan

melakukan sesuatu dengan atau melalui gerakan. Gaya belajar ini untuk

melatih dan meningkatkan kemampuan dan pemahaman pembelajar

terhadap materi dengan suatu tindakan atau bahkan dapat melatih ekspresi

pembelajar.

Adapun ciri-ciri dari pembelajar tipe kinestetik adalah tidak bisa diam

saat belajar, tidak dapat duduk diam dalam jangka waktu yang lama,

mendekati orang-orang yang diajak berbicara, menggunakan jari sebagai

petunjuk, suka menyentuh orang saat bicara, sulit mengingat tempat bila

belum pernah ke sana, menyukai bahasa isyarat, dan menyukai seni tari.

2.2.3 Pengembangan Media Berbasis Microsot PowerPoint

Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berpengaruh

terhadap perkembangan media pembelajaran. Media komputer merupakan media

yang menarik bahkan atraktif dan interaktif (Munir, 2008: 144). Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

32

menggunakan media komputer membuat pembelajar akrab dengan simbol dan

tanda ikomik yang berlaku di dunia audio dan visual. Pada intinya aspek penting

dari penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajar. Agar

pembelajar menangkap pesan dalam suatu program komputer, pengajar terlebih

dahulu memberikan informasi tentang ide yang ada di balik program dan

menciptakan situasi diskusi menyangkut pengalaman peserta didik.

Pendidikan melalui komputer sudah banyak dipakai di lembaga pendidikan

di Indonesia, salah satunya adalah media PowerPoint. PowerPoint sebagai alat

bantu pengajaran merupakan bagian dari sistem pembelajaran. Artinya, bahwa

keberadaan PowerPoint tidak menggeser peran pengajar sebagai pengajar. Hal

tersebut karena keberadaan pengajar sebagai fasilitator dalam pembelajarn sangat

penting.

Berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, peneliti berkesimpulan bahwa

media pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif diterapkan di kelas pembelajar

asing tingkat dasar adalah media PowerPoint. Hal tersebut karena kelengkapan

fasilitas yang ada di PowerPoint mendukung peneliti untuk menghasilkan media

pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar secara nyata kepada

pembelajar. Untuk lebih jelas, berikut ini peneliti memaparkan beberapa hal

berkaitan dengan media PowerPoint untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

33

2.2.3.1 Pengertian Microsoft PowerPoint

Software Microsoft PowerPoint salah satu hasil dari kemajuan media

dan teknologi yang paling banyak dipakai oleh pengajar untuk

pembelajaran. Microsoft PowerPoint adalah software yang dikembangkan

oleh Microsoft yang bertujuan untuk melakukan presentasi dengan

menggunakan komputer. Ada banyak alasan pengajar menggunakan

PowerPoint dalam pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan beberapa

kelebihan dari PowerPoint.

1) Kelebihan PowerPoint

PowerPoint sebagai program aplikasi presentasi menampilkan

objek sebagai slide. Slide tersebut dapat dicetak dan atau ditampilkan

sesuai dengan keinginan penyaji. PowerPoint juga menyediakan tiga

jenis gerakan animasi yaitu (1) entrance, (2) emphasis, dan (3) exit

untuk tiap-tiap elemen dari slide yang dikontrol oleh custom

animations. Sementara itu, gerakan atau perpindahan tiap slide diatur

oleh transition. Selain itu, PowerPoint menyediakan kemudahan-

kemudahan lain seperti template, AutoWizard Content, bullet, dan

semua fitur untuk pengolahan kata dari Software Microsoft lainnya

yaitu Word.

Dengan adanya template dan bullet pemakai merasakan

kemudahan dan cenderung menyusun presentasi dalam bentuk yang

standar. Kemudahan itu juga didukung dengan tersedianya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

34

“AutoWizard Content”. Program ini menyebabkan pengajar

memanfaatkan fasilitas ini dalam menyusun materi pembelajaran.

Keuntungan terbesar dari PowerPoint adalah pengguna tidak perlu

membeli piranti lunak karena sudah ada di dalam Microsoft Office

(Ena, 2001:135). Jadi, pada waktu penginstalan program Microsoft

Office dengan sendirinya program ini akan terinstal. Dilihat dari sudut

perancangan pembelajaran multimedia, PowerPoint termasuk

“technology centered design approach” yaitu pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada teknologi (Mayer, 2001)

Program aplikasi ini merupakan program presentasi namun fasilitas

yang ada dapat dipergunakan untuk membuat program pembelajaran

bahasa. Keuntungan lainnya adalah bahwa program ini bisa

disambungkan ke jaringan internet. Namun PowerPoint sebagai suatu

teknologi juga menimbulkan beberapa permasalahan. Berikut ini

peneliti memaparkan kelemahan PowerPoint.

2) Kelemahan PowerPoint

Media PowerPoint memiliki keterbatasan yaitu data dan informasi

yang ditampilkan hanya seluas layar komputer (Klemm, W.R dalam

Chandra, 2009). Dengan menggunakan PowerPoint pengajar terjebak

pada empat kondisi yaitu kondisi entertain-me mode, penurunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

35

interaksi konten, penurunan interaksi antara pengajar-pembelajar, dan

sebagai handout.

Sejalan dengan Klemm, Edward Tufte (dalam Chandra, 2009)

berpendapat bahwa informasi yang disajikan di PowerPoint beresolusi

sangat rendah, yaitu 40 kata per slide dan memerlukan waktu baca

selama 8 detik. Karena itu, PowerPoint berpotensi menyebabkan

pemakainya melakukan mutilasi data.

Selain itu, PowerPoint sebagai media menggunakan pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada teknologi sehingga aspek kognitif

terabaikan. Pada “technology centered design approach” perhatian

pengguna dipusatkan pada kecanggihan teknologi. Hal ini juga terjadi

pada pembelajaran multimedia padahal menurut Mayer (2001) desain

pembelajaran multimedia yang efisien adalah desain pembelajaran

yang berpusat pada pembelajar.

Dari beberapa kelemahan dan kelebihan PowerPoint, banyak usaha

pengguna untuk meminimalisir kelemahan tersebut sehingga

PowerPoint bisa digunakan sebagai alat bantu yang menarik dan

interaktif dalam pembelajaran. Berikut ini secara khusus peneliti

menjelaskan tentang pemakaian PowerPoint dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

36

2.2.3.2 Pemakaian PowerPoint dalam Pembelajaran

Beberapa penelitian tentang pemakaian PowerPoint dalam

pembelajaran menunjukkan bahwa PowerPoint dapat meningkatkan self-

effifacy dan attitude tetapi tidak meningkatkan hasil belajar (Susskind

dalam Chandra, 2009: 3). Namun, hasil penelitian tahun 1990 hingga 1994

menunjukkan bahwa PowerPoint masih dianggap pengguna sebagai media

pembelajaran yang menyenangkan, yang mampu meningkatkan self-

effifacy, motivasi, dan attitude untuk mahasiswa. Namun, dari segi

penampilan dan sikap pemakaian PowerPoint tidak menimbulkan efek

positif (Bartsch & Cobern, 2003; Frey & Birnbaum, 2003; Susskind, 2004;

Susskind 2006 dalam Chandra, 2009)

Untuk menciptakan PowerPoint yang berpusat pada pembelajar,

pengajar hendaknya merancang media tersebut dengan memperhatikan

proses belajar manusia (Alkinson dan Mayer dalam Chandra, 2009).

Proses kognitif manusia dibagi menjadi tiga elemen, yaitu dual channel,

limited capacity, dan active processing.

1. Dual Channel

Dual channel merupakan konsep bahwa manusia memiliki dua saluran

terpisah untuk memproses informasi, yaitu saluran verbal dan saluran

visual. Saluran visual berfungsi memproses informasi yang ditangkap

melalui mata, misalnya, gambar, ilustrasi, video, teks pada layar,

sedangkan saluran verbal memproses informasi yang masuk ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

37

telinga, misalnya, suara, musik, dan percakapan. Telinga dan mata

disebut sebagai sensor memori, selanjutnya informasi yang ditangkap

oleh telinga dan mata disalurkan melalui dual channel, lalu diteruskan

ke working memory, untuk selanjutnya diteruskan ke long term

memory.

Pada PowerPoint kemudahan menempelkan gambar, melakukan

animasi dan menambahkan suara, menimbulkan kecenderungan

pemakaian fasilitas tersebut secara berlebihan dan tidak berkaitan

dengan isi pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajar menerima

informasi dalam dua bentuk yang menyebabkan working memory

menjadi penuh.

2. Limited Capacity

Manusia hanya dapat menerima informasi dalam jumlah terbatas

pada saat tertentu (Miller dalam Chandra, 2009). Kecenderungan yang

sering muncul ketika pembelajar menerima informasi dalam bentuk

gambar dan kemudian ada tulisan untuk narasi gambar tersebut, maka

pembelajar harus mencerna informasi visual berupa gambar dan

tulisan, dan pada saat bersamaan juga harus memproses informasi

verbal berupa narasi. Kecenderungan ini tentunya sangat membebani

working memory.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

38

3. Active Processing

Active Processing merupakan konsep saat pembelajar mampu

mengerti materi yang diajarkan jika mereka memberi perhatian penuh

pada materi atau informasi yang diajarkan, selanjutnya informasi

tersebut di organize kedalam coherent mental stucture dan

diintegrasikan dengan pengetahuan sebelumnya yang sudah mereka

miliki (Chandra, 2009:5)

Menurut peneliti, penggunaan PowerPoint dalam pembelajaran bisa

mengaktifkan proses kognitif pembelajar. Hal tersebut akan terwujud jika

pengajar memilih, mengorganisasikan, dan mengintergrasikan sesuai dengan

tujuan belajar pembelajar.

2.2.3.3 Perancangan Pembelajaran Menggunakan PowerPoint

Untuk merancang media pembelajaran bagi siswa kelas VII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta, peneliti memperhatikan beberapa hal berikut.

Kemampuan teknis dari PowerPoint dan beban kognitif dari penyajian.

PowerPoint menyediakan berbagai media mulai dari visual, suara, sampai

film. Dengan demikian dalam menyajikan pembelajaran PowerPoint

berbeda dengan buku. Materi yang akan disajikan melalui PowerPoint

harus singkat, padat, menarik, dan umumnya terdiri dari beberapa baris

saja. Setiap slide bisa dilengkapi dengan visual, suara dan media lainnya.

Namun, penyaji juga tidak boleh melupakan bahwa kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

39

pembelajar untuk menyerap informasi terbatas. Oleh sebab itu, prinsip

utama dalam penyajian PowerPoint untuk pembelajaran adalah sederhana,

menarik, dan semua gambar atau tulisan yang ditampilkan berkaitan

dengan tema.

Penyajian PowerPoint untuk mengajar berbeda dengan penyajian

PowerPoint untuk belajar sendiri. Perbedaan tersebut berkaitan dengan

peran PowerPoint. Untuk keperluan pengajaran, PowerPoint membantu

pembelajar agar lebih memahami penjelasan pengajar. Sementara itu

penyajian PowerPoint untuk belajar mandiri modelnya berbeda

dibandingkan PowerPoint untuk mengajar yaitu dengan bantuan modul

dan petunjuk penggunaan PowerPoint. Namun keduanya berprinsip pada

hal yang sama yaitu sederhana, tidak terlalu banyak tulisan, gambar

ataupun suara agar tidak meningkatkan beban kognitif pembelajar.

Menurut Munir (2008:145) ada beberapa hal yang perlu disiapkan

penyaji dalam pembelajaran mengunakan PowerPoint antara lain dari sisi

pembelajar dan dari sisi pengajar. Dari sisi pembelajar, (1) mempelajari

software terlebih dahulu; (2) kalau memungkinkan setiap pembelajar satu

komputer; (3) menggunakan LCD projector atau in focus untuk

penjelasan; (4) amati proses belajar pembelajar satu persatu; (5) jelaskan

prosedur pengoperasian dengan bahasa sederhana. Sementara itu, dari sisi

pengajar, (1) pengajar sudah bisa mengoperasikan LCD projector dan

komputer; (2) mencantumkan hal-hal yang penting saja di slide; (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

40

menggunakan warna-warna yang menarik; (4) menggunakan animasi

gambar dan foto secukupnya agar tidak mengganggu; (5) hindari suara

yang muncul dari animasi; (6) bila memungkinkan menggunakan film

pendek; (7) segera di-minimaze-kan apabila PowerPoint tidak digunakan;

(8) prinsip satu slide satu menit; (9) jangan terlalu banyak slide dalam tiap

sesi, maksimal 20 slide.

Secara umum untuk mendesain pembelajaran menggunakan PowerPoint

penyaji memperhatikan beberapa hal berikut: (1) keterbatasan layar

komputer; (2) pemilihan font; (3) huruf besar dan huruf kecil; (4) template;

(5) bullet; (6) background; (7) warna; (8) grafik dan chart; (9) animasi;

(10) suara; (11) citra (gambar, foto, clip art). Layar komputer itu terbatas

ukurannya, supaya gambar dan teks dapat ditampilkan dengan baik,

sebaiknya informasi yang disajikan tidak menempati lebih dari 95% area

slide.

Percetakan mengenal istilah font atau huruf. Huruf memegang peranan

penting dalam penyajian slide PowerPoint dari segi bentuk maupun

ukuran. Pemakaian PowerPoint untuk media presentasi mengajar

menggunakan ukuran font antara 30-40 point. Namun, penyaji perlu

memperhatikan bahwa slide PowerPoint hanya sebagai alat bantu. Peran

pengajar lebih penting dibandingkan slide yang disajikan. Sementara itu,

powerPoint untuk belajar mandiri font berukuran 18-24 point. Sebaiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

41

penyaji menggunakan kombinasi huruf besar dan huruf kecil, dan jangan

menggunakan huruf besar semua.

Selain huruf, PowerPoint juga menyediakan berbagai macam template,

mulai dari template untuk background, theme, dan desain. Itu semua

tentunya sangat memudahkan bagi pengajar untuk menyiapkan media

pembelajaran.

PowerPoint yang ditampilkan akan lebih baik apabila menggunakan

background dan theme yang sama untuk satu presentasi. Penyaji bisa

memasukkan satu atau dua slide yang berbeda untuk menarik perhatian

pembelajar, namun secara keseluruhan harus ada kesatuan. Pemakaian

warna sangat penting, yang perlu diingat penyaji adalah penampilan di

komputer kadang-kadang tidak sama dengan penampilan di layar. Oleh

sebab itu, penyaji lebih baik menggunakan warna gelap sebagai

background dan hurufnya tenang.

Keunggulan lain dari PowerPoint adalah menyajikan citra dalam

berbagai bentuk, antara lain grafik gambar, dan film. Dalam penyajian

grafik hendaknya jangan langsung memfoto-kopi grafik keluaran dari

media lain karena saat PowerPoint ditampilkan hasilnya akan sulit dibaca.

Untuk itu, penyaji lebih baik menggunakan fasilitas untuk membuat grafik

yang ada di PowerPoint.

Tidak hanya itu, di dalam PowerPoint juga memiliki program animasi.

Dengan adanya animasi atau gerakan, pembelajaran akan lebih menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

42

Namun, animasi hanya diperlukan untuk menarik perhatian di saat-saat

tertentu saja, misalnya untuk menjelaskan materi. PowerPoint

menyediakan berbagai macam animasi seperti entrance, emphasis, exit,

motion path, dan custom animation. Semua itu disajikan untuk

menghasilkan media pembelajaran yang menarik dan mengikat. Namun

penyaji tetap memperhatikan prinsip-prinsip desain pembelajaran media.

Selain animasi dan program lainnya, presentasi dengan PowerPoint juga

bisa terhubung ke program lain atau jaringan internet. Hubungan dnegan

program lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran

dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan

pembelajaran yang lebih luas, pribadi dan otentik. Fasilitas-fasilitas di atas

adalah fasilitas utama dalam pengembangan materi pembelajaran bahasa

dengan PowerPoint. Fasilitas yang lain adalah fasilitas tambahan untuk

membuat tambahan untuk membuat tampilan program lebih menarik dan

mudah digunakan.

2.2.3.4 Kekhasan Media PowerPoint untuk siswa kelas VII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta

Media PowerPoint yang akan dibuat peneliti berbeda dengan media

PowerPoint lain. Perbedaan itu bisa dilihat dari segi muatan isi dan subjek

pengguna. PowerPoint yang akan peneliti buat diperuntukkan bagi siswa-

siswi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

43

Media ini dibuat peneliti berdasarkan Standar Kompetensi dan

Kompetens Dasar SMP kelas VII. Jadi, subyek penggunannya adalah

siswa-siswi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan metode

langsung dan menggunakan langkah-langkah belajar seperti yang

diterapkan di sekolah tersebut.

2.2.4 Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Hamalik (dalam Abduh, 2007:2) menyatakan bahwa pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran.

Discroll (dalam Siemens, 2005:4) mendefinisikan pembelajaran

sebagai suatu perubahan yang permanen dalam potensi tingkah laku yang

berasal dari hasil pengalaman pembelajar dan interaksi dengan dunia. Batasan

tersebut memberikan pengertian bahwa pembelajaran tidak terbatas di dalam

ruang saja, tetapi juga dapat diselenggarakan di luar kelas bahkan luar

sekolah.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran

merupakan satu kesatuan integral yang terjadi di dalam kelas antara guru

dengan siswa. Hal ini berarti, pembelajaran memerlukan komunikasi.

Komunikasi tersebut dapat terjadi di dalam maupun luar kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

44

Menurut aliran komunikatif dan pragmatik, keterampilan berbicara

dan keterampilan menyimak berhubungan secara kuat. Interaksi lisan ditandai

oleh rutinitas informasi. Ciri lain adalah diperlukannya seorang pembicara

mengasosiasikan makna, mengatur interaksi; siapa harus mengatakan apa,

kepada siapa, kapan, dan tentang apa. Keterampilan berbicara mensyaratkan

adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk sebuah

kalimat. Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang

saling bertemali sehingga mampu menyajikan sebuah makna

(Iskandarwassid, 2009:239).

Evaluasi keterampilan berbicara dilakukan secara berbeda pada setiap

jenjangnya. Misalnya, pada tingkat Sekolah Menengah Pertama, kemampuan

menceritakan, berpidato, dan lain-lain dapat dijadikan sebagai bentuk

evaluasi. Seseorang dianggap memiliki kemampuan berbicara selama ia

mampu berkomunikasi dengan lawan bicaranya.

Strategi pembelajaran berbicara merujuk pada prinsip stimulus

respons. Selama kedua variabel ini dikuasai oleh pembicara, ia dapat

dikategorikan memiliki kemampuan berbicara. Perkembangan strategi

pembelajaran berbicara masih mempertahankan pola stimulus-respons

meskipun dengan modifikasi model yang variatif.

Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan

mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak,

kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

45

kelengkapan alat ucap seseorang merupakan persyaratan alamiah yang

memungkinkannya untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi

artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan dan lagu bicara. Keterampilan ini juga

didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan

bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa

malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain.

2.2.5 Pengertian Berbicara

Nurgiyantoro (2001:276) menyatakan “berbicara adalah aktivitas

berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu

setelah aktivitas mendengarkan”.

Menurut Tim penyusun Kamus (2008:188) “Berbicara adalah suatu

kegiatan berkata, bercakap, berbahasa, melahirkan pendapat dengan

perkataan atau tulisan dan sebagainya”. Menurut Tarigan (2008:15)

“berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi kata-kata

untuk mngekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan,

dan perasaan”.

Dari ketiga pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berbicara

merupakan suatu kegiatan berbahasa dengan mengucapkan kata-kata yang

bertujuan untuk berkomunikasi. Perkenaan dalam tindak komunikasi adalah

penyampaian pesan atau informasi dari seorang pembicaraan kepada lawan

bicara. Kemampuan berbicara adalah mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

46

atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan,

menampilkan pikiran dan perasaan. Pendengar memperoleh informasi melalui

rangkaian nada tekanan dan penempatan persendian (juncture).

Penerapan keterampilan berbicara pada siswa dapat diterapkan melalui:

a) guru mengajarkan keterampilan berbicara sekaligus mengajarkan

intonasi, lafal, jeda, susunan kata, mendengarkan, siswa disuruh untuk

berpasangan dan menyaksikan film kartun cerita rakyat yang diputar

oleh guru;

b) keterampilan mendengarkan dipadukan dengan keterampilan berbicara

maupun keterampilan menulis. Pada pembelajaran mendengarkan ini

ini, siswa dapat mencatat kata-kata baru yang ada dalam film kartun

cerita rakyat, sehingga dapat memberikan perbendaharaan kata bagi

siswa. Dengan demikian, guru telah memadukan mendengarkan,

berbicara, menulis, dan menambah kosakata;

2.2.6 Tujuan Keterampilan Berbicara

Program pengajaran keterampilan berbicara harus mampu

memberikan kesempatan kepada setiap individu mencapai tujuan yang

dicita-citakan. Dalam Iskandarwassid (2009: 242). Tujuan keterampilan

berbicara akan mencakup pencapaian hal-hal berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

47

a) Kemudahan Berbicara

Peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar untuk berlatih

berbicara sampai mereka mengembangkan keterampilan ini secara

wajar, lancar, dan menyenangkan, baik di dalam kelompok kecil

maupun dihadapan pendengar umum yang lebih besar jumlahnya. Para

peserta didik perlu mengembangkan kepercayaan yang tumbuh melalui

latihan.

b) Kejelasan

Dalam hal ini, peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas, baik

artikulasi maupun diksi kalimat-kalimatnya. Gagasan yang diucapkan

harus tersususn dengan baik. Dengan latihan berdiskusi yang mengatur

cara berfikir yang logis dan jelas, kejelasan berbicara tersebut dapat

dicapai.

c) Bertanggung jawab

Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicara untuk

bertanggung jawab agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan

sungguh-sungguh mengenai apa yang menjadi topik pembicaraan,

tujuan pembicaraan, siapa yang diajak berbicara, dan bagaimana

situasi pembicaraan serta momentumnya. Latihan demikian akan

menghindarka peserta didik dari berbicara yang tidak bertanggung

jawab atau bersilat lidah yang mengelabui kebenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

48

d) Membentuk Pendengaran yang Kritis

Latihan berbicara yang baik sekaligus mengembangkan keterampilan

menyimak secara tepat dan kritis juga menjadi tujuan utama.

e) Membentuk Kebiasaan

Kebiasaan berbicara tidak dapat dicapai tanpa kebiasaan berinteraksi

dalam bahasa yang dipelajari atau bahkan dalam bahasa ibu. Faktor ini

demikian penting dalam membentuk kebiasaan berbicara dalam

perilaku seseorang.

Tujuan Keterampilan berbicara seperti yang dikemukakan di atas akan

dapat dicapai jika program pengajaran dilandasi prinsip-prinsip yang

relevan, dan pola KBM yang membuat para peserta didik secara aktif

mengalami kegiatan berbicara. Prinsip-prinsip tersebut adalah

pengintregasian program latihan keterampilan berbicara sebagai bagian

unit-unit khusus yang melibatkan aktivitas pengajar dan peserta didik.

2.2.7 Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara

Berbicara secara efektif dan efisien merupakan salah satu syarat

yang harus dimiliki oleh seorang pembicara yang baik karena berbicara

merupakan suatu cara untuk berkomunikasi. Penekanan dalam tindak

komunikasi adalah penyampaian pesan atau informasi dari seorang

pembicara kepada lawan bicara. Pesan menjadi penekanan yang utama dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

49

mendapat porsi yang sangat besar dalam proses komunikasi. Permasalahan

yang sering muncul dalam tindak komunikasi lisan adalah ketidakefektifan

dalam penyampaian pesan atau maksud dari pembicaraan. Seperti yang

dinyatakan oleh Arsjad dan Mukti (1998:17) sebagai berikut.

“Keefektifan komunikasi dipengaruhi oleh kemampuan

berbicara seseorang. Agar dapat menyampaikan informasi dengan

efektif dan efisien, sebaiknya pembicara betul-betul memahami isi

pembicaraan. Di samping itu, juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengar. Jadi, bukan hanya apa yang akan

dibicarakan tetapi bagaimana mengemukakannya”.

Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh si

pembicara untuk keefektifan berbicara. Menurut Arsjad dan Mukti

(1998:17), ada dua faktor yang mempengaruhi keefektifan berbicara yaitu

faktor kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi: (1)

ketepatan ucapan; (2) penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang

sesuai; (3) diksi atau pilihan kata; (4) ketepatan sarana pembicaraan.

Sementara itu, faktor nonkebahasaan meliputi: (1) sikap yang wajar,

tenang, dan tidak kaku; (2) pandangan; (3) kesediaan menghargai pendapat

ada(6) kelancaran; (7) relevansi atau penalaran; (8) penguasaan topik

pembicaraan.

2.2.8 Pengertian Tokoh Idola

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid IV halaman 1203,

tokoh ialah rupa; wujud; keadaan atau bentuk badan; perawakan; sedangkan

dalam dunia sastra tokoh dapat diartikan pemegang peran (peran utama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

50

dalam roman atau drama. Masih menurut KBBI jilid IV halaman 417 idola

ialah orang; gambar; patung dan sebagainya yang menjadi pujaan. Dari

pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tokoh idola ialah

seseorang yang dianggap istimewa karena kelebihan atau prestasi yang

dimilikinya sehingga menimbulkan perasaan pada diri seseorang untuk

meniru cara dan gaya tokoh idola dalam mencapai prestasinya. Tokoh idola

biasanya mempunyai ciri-ciri banyak dikagumi masyarakat, ahli di

bidangnya, mempunyai prestasi yang menonjol, dapat menjadi panutan atau

teladan.

2.2.9 Kerangka Berpikir

Pada bagian ini akan dipaparkan oleh peneliti kerangka berpikir

yang digunakan dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran

dalam bentuk PowerPoint.

1) Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

2) Teori yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah (a)

metode pembelajaran bahasa: metode langsung, (b) teori kompetensi

komunikatif pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa-siswi Sekolah

Menengah Pertama Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, (c) gaya belajar, (d)

media pembelajaran bahasa: media PowerPoint. Peneliti memilih teori-

teori tersebut karena penelitian ini berkaitan dengan pembelajaran bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

51

Indonesia di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta menggunakan metode

langsung dalam pembelajaran di kelas. Fokus metode ini adaah pembelajar

belajar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan intonasi yang

lancar. Oleh sebab itu pembelajar membutuhkan media yang mampu

membantu dalam proses pembelajaran ini. Media tersebut hendaknya

konkrit dan mampu memberikan pengalaman belajar seperti ketika

pembelajar berada di situasi nyata sesuai dengan Kerucut Edgar Dale.

Salah satu media yang relevan dengan kelas bahasa Indonesia di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan sesuai dengan Kerucut Pengalaman

Edgar Dale adalah media PowerPoint.

3) Pengembangan materi berdasarkan materi pembelajaran yang disusun oleh

peneliti.

4) Uji coba produk dihasilkan peneliti dengan dua tahap: (a) penilaian

dilakukan oleh dosan Universitas Sanata Dharma dan pengajar SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, (b) uji lapangan.

5) Revisi dilakukan berdasarkan uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

52

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

Pada bab ini peneliti membahas mengenai: (1) model

pengembangan, (2) prosedur pengembangan, dan (3) uji coba produk

yang meliputi: (a) desain uji coba, (b) subyek coba, (c) jenis data, (d)

instrumen pengumpulan data, dan (e) teknik analisis data.

3.1 Model Pengembangan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pengembangan

adalah pendekatan penelitian dan perkembangan (Research and

Development)/R&D yang merujuk pada teori Borg dan Gall (1979:625).

Model ini memuat langkah-langkah yang secara prosedural sesuai dengan

penelitian dan perkembangan (Research and Development)/R&D,

khususnya penelitian dan perkembangan media.

Menurut Borg dan Gall (1979:627) langkah-langkah penelitian dan

perkembangan melibatkan 10 (sepuluh) langkah, yaitu:

1) Penelitian dan pengumpulan informasi (research and information

collecting) yang termasuk di dalamnya review literatur, observasi

kelas dan persiapan laporan.

2) Perencanaan (planning), termasuk di dalamnya menetapkan tujuan,

urutan pembelajaran dan uji kelayakan dalam skala kecil yaitu uji

coba terbatas pengembangan model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

53

3) Mengembangkan bentuk awal (develop preliminary from of

product) termasuk di dalamnya mempersiapkan materi ajar, buku-

buku yang digunakan, media dan alat evaluasi.

4) Uji coba model awal (preliminary field testing), uji coba ini

melibatkan sekolah dan subjek dalam jumlah terbatas. Dalam hal

ini dilakukan analisa data berdasarkan hasil wawacara dan

observasi.

5) Revisi produk (main product), yaitu perbaikan terhadap model

pendahuluan yang dilakukan terhadap uji coba model pendahuluan.

6) Uji coba utama (main field testing), yaitu uji coba model yang

lebih luas dengan melibatkan sekolah dan subyek dalam jumah

yang lebih banyak. Data yang dikumpulkan adalah kuantitatif pre-

test dan post-test dan hasilnya dievaluasi sesuai dengan tujuan uji

coba luas yang dilakukan.

7) Revisi produk (operational product revision) dilakukan peneliti

berdasarkan hasil uji coba utama dan perbaikan hasil uji coba

model yang lebih luas.

8) Uji coba operasional (operational field testing), yaitu uji coba

model yang melibatkan sekolah dan subyek lebih banyak. Pada

langkah ini data dikumpulkan dari angket, observasi, hasil

wawancara yang kemudian dianalisis

9) Revisi produk akhir (final product revision) yang didasarkan pada

model operasional dan uji coba model yang lebh luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

54

10) Penyebaran dan distribusi (dissemination and distribution), pada

langkah ini dilakukan monitoring sebagai kontrol terhadap kualitas

model.

Untuk mengembangkan produk, peneliti menggunakan lima langkah

berdasarkan pengembangan multimedia menurut Munir, yaitu (1) analisis, (2)

desain, (3) pengembangan, (4) implementasi, (5) penilaian. Adapun secara

keseluruhan langkah-langkah pengembangan tersebut secara skematik

digambarkan sebagai berikut (ada di halaman selanjutnya) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

55

SKEMATIK LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN

MEDIA MENURUT BORG AND GALL

Analisis Produk

Berdasarkan

penilaian

Draf Pengembangan

Produk

Uji Coba Lapangan Skala

Kecil (2 orang)

Draf 1

Produk Akhir

Revisi Validasi Ahli

Draf 2

Berdasarkan

feedback

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

56

Analisis produk

yang sudah ada

Draf pengembangan

produk

Studi literature teori yang

relevan. Hasil penelitian

terdahulu

Analisis kebutuhan (kondisi

pembelajaran, tujuan, materi,

media/sumber, proses, dan

evaluasi)

Desain (desain instruksional

dan isi pengajaran yang akan

diberikan)

Pengembangan

Implementasi

Penilaian

Uji coba skala

kecil

Uji coba skala luas desain

model yang sudah

diperbaiki

Produk yang

telah di uji

coba (produk

akhir)

Draf awal model

yang siap di uji

coba

Hasil kajian pustaka

dan studi lapangan

Uji coba model

Validasi ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

57

3.2 Prosedur Pengembangan

Berikut ini peneliti memaparkan prosedur pengembangan media

PowerPoint dalam pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan bercerita

menceritakan tokoh idola untuk siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Tahap pertama : tahap analisis

Tahap ini peneliti menetapkan tujuan pengembangan media, baik

bagi pembelajar dan pengajar. Peneliti mulai dengan analisis kebutuhan

pengajar dan pembelajar. Peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara

sebagai instrumen analisis kebutuhan pengajar dan pembelajar. Instrumen

dan komponen analisis kebutuhan pengajar berbeda dengan instrumen dan

komponen analisis kebutuhan pembelajar. Instrumen analisis kebutuhan

pengajar menggunakan wawancara. Wawacara dilakukan oleh peneliti

kepada pengajar bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Wawancara

bertujuan untuk mengetahui penggunaan media dalam pembelajaran

keterampilan bercerita menceritakan tokoh idola khususnya penggunaan

media PowerPoint di kelas.

Analisis kebutuhan pembeajar berupa kuesioner kebutuhan

pembelajar terhadap keterampilan menceritakan tokoh idola khususnya

menceritakan tokoh idola. langkah identifikasi kebutuhan ini digunakan

untuk mengetahui informasi seputar pembelajar. Dari analisis kebutuhan

ini peneliti mengetahui mengenai kemampuan tiap-tiap pembelajarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

58

dalam keterampilan bercerita. Untuk kemampuan pembelajar, peneliti

memperoleh dari pengajar/guru di SMP tersebut.

Tahap kedua : tahap desain

Proses desain pengembangan media PowerPoint meliputi aspek

desain, yaitu: aspek model ID (desain instruksional) dan aspek pengajaran

yang akan diberikan. Langkah-langkah pengerjaannya mengikuti alur

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

59

Pola Desain Multimedia dalam Pendidikan

Mulai

Analisis

Isi Kurikulum

Menulis

Kata

Kalimat

Makna

Desain

Pengembangan

Model ID/

MEL

Interaktif Antarmuka Tujuan Storyboard

Bercerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

60

Tahap ketiga : tahap pengembangan

Berdasarkan desain pembelajaran, peneliti membuat draf

pengembangan berupa papan cerita atau storyboard. Selanjutnya, peneliti

akan mengembangkan PowerPoint sehingga menghasilkan sebuah

prototype PowerPoint pembelajaran.

Tahap pengembangan media PowerPoint meliputi langkah-langkah

penyediaan papan cerita, media (suara dan video), dan pengintegrasian

sistem. Setelah pengembangan selesai, penilaian PowerPoint dilakukan

peneliti dengan menggunakan rangkaian penilaian PowerPoint

multimedia. Penilaian terhadap PowerPoint meliputi penilaian terhadap

teks, suara, musik, video, animasi, dan kegiatan pembelajaran di

dalamnya. Penilaian ini dilakukan oleh dosen ahli bahasa Indonesia dari

Universitas Sanata Dharma dan pengajar di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

Tahap keempat : tahap implementasi

Produk yang sudah jadi berupa media PowerPoint untuk

pengajaran bahasa Indonesia, diimplementasikan peneliti di dalam kelas.

Tahap implementasi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama

adalah implementasi skala kecil. Produk ini akan kepada beberapa murid

yang nantinya setelah kelas berakhir, peneliti meminta pembelajar

memberikan penilaian terhadap produk PowerPoint. Pembelajar

memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian skala sikap. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

61

proses ini, diharapkan peneliti dapat mengetahui gambaran mengenai

kelayakan media PowerPoint dengan materi kemampuan menceritakan

tokoh idola dapat diterapkan di kelas. Serta dari pembelajaran ini pula,

peneliti mengetahui tipe pembelajar yang dapat menggunakan PowerPoint

di dalam kelas.

Sesudah peneliti melakukan implementasi di kelas yang skala

kecil, peneliti melakukan revisi produk untuk menyempurnakan media

PowerPoint. Setelah berkonsultasi dengan pembimbing, peneliti

melakukan implementasi di skala besar. Media PowerPoint yang telah

direvisi oleh peneliti diujicobakan di dalam kelas besar.

Tahap kelima : tahap penilaian

Tahap ini peneliti ingin mengetahui kesesuaian PowerPoint dengan

program pembelajaran. Untuk mengetahui hal itu, penekanan penilaian

yaitu pada 3 (tiga) kemampuan. Kemampuan yang pertama yaitu

kemampuan literasi bahasa/pembaca. Hal ini meliputi kesesuaian dengan

tujuan instruksional, ketepatan dengan tema yang dipelajari, keterpahaman

media PowerPoint, dan keautentikan media PowerPoint.

Kemampuan kedua berkaitan dengan kemampuan literasi

komputer. Hal ini meliputi kemampuan penyaji untuk memperjelas

permasalahan yang sedang dibahas, kejelasan gambar/tulisan/suara yang

ada, kesederhanan media PowerPoint, kombinasi warna. Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

62

ketiga berkaitan dengan tingkat motivasi, yaitu daya tarik media

PowerPoint.

Penilaian dilakukan peneliti sebelum uji coba model. Penilaian ini

dilakukan oleh dosen ahli bahasa Indonesia dari Universitas Sanata

Dharma dan pengajar/guru dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Para

penilai melakukan penilaian dengan mengisi kuesioner penilaian terhadap

produk media PowerPoint. Jika hasil penilaian belum memuaskan peneliti

akan melakukan perbaikan untuk menyempurnakan produk media

PowerPoint. Namun, jika hasil kuesioner menunjukkan bahwa media

PowerPoint sudah sesuai dengan program pembelajaran di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta, maka produk tersebut bisa diterapkan di kelas.

3.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk

PowerPoint digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dilihat dari hasil

kuesioner penilaian produk PowerPoint yang diisi oleh para subjek coba.

Uji coba produk dilakukan tiga kali; (1) uji ahli, (2) uji terbatas

dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk, (3) uji

lapangan. Dalam uji coba produk ini memuat desain uji coba, subjek coba,

jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknis analisis data.

3.3.1 Desain Uji Coba

Peneliti melakukan dua tahapan dalam uji coba produk

media ini. Tahapan pertama, uji coba yang akan dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

63

dosen ahli bahasa Indonesia dari Universitas Sanata Dharma dan

pengajar bahasa Indonesia dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Pada tahap kedua ini, peneliti melakukan uji coba dengan

menggunakan media PowerPoint untuk mengajar di kelas. Di sini

peneliti sendiri yang akan mengajarkan materi.

Sesudah melakukan uji coba, para subjek coba melakukan

penilaian terhadap produk PowerPoint. Hasil penilaian tersebut

nantinya digunakan oleh peneliti sebagai tolak ukur kelayakan

media PowerPoint digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia untuk jenjang SMP. Berikut adalah kisi-kisi kuesioner

yang akan digunakan peneliti sebagai penilaian pengajar di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan dosen ahli bahasa Indonesia di

Universitas Sanata Dharma.

Tabel 1. Kisi-kisi kuesioner penilaian terhadap produk media

PowerPoint

No. Butir-butir Penilaian Jumlah

1 Kesesuaian dengan tujuan instruksional 1

2 Ketepatan dengan tema yang dipelajari 1

3 Kesesuaian dengan taraf berpikir

pembelajar

1

4 Memperjelas permasalahan yang sedang

dibahas

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

64

5 Kejelasan gambar/tulisan/suara 1

6 Kesederhanaan media PowerPoint 1

7 Kombinasi warna 1

8 Daya tarik media PowerPoint 1

9 Keautentikan media PowerPoint 1

10 Keterpahaman media PowerPoint 1

Penilaian penelitian terhadap Produk Media PowerPoint

menggunakan skala lima. Untuk lebih jelasnya, peneliti

menyajikan kuesioner secara lengkap di dalam lampiran.

3.3.2 Subjek Coba

Subjek coba dalam penelitian ini adalah dosen ahli bahasa

Indonesia dari Universitas Sanata Dharma, satu pengajar bahasa

Indonesia dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, dan 37 siswa

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

3.3.3 Jenis Data

Jenis data pada pengembangan ini berupa data kuantitatif

dan data kualitatif. Data kualitatif berupa informasi yang diperoleh

dari wawancara pengajar dan kuesioner data pembelajar, kemudian

peneliti menjelaskan data secara deskriptif. Sedangkan data

kuantitatif diperoleh dari kuesioner kebutuhan pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

65

media PowerPoint dan evaluasi berdasarkan penilaian dari para

subjek coba yang diperoleh dari kuesioner. Sesudah melakukan

penghitungan, peneliti menjelaskan data secara deskriptif.

3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner analisis

kebutuhan. Wawancara disusun oleh peneliti sendiri. Wawancara

ditujukan kepada pengajar yang sudah pernah menggunakan

PowerPoint untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan media PowerPoint di

kelas. Wawancara dilakukan peneliti secara informal. Selanjutnya,

dibagikan juga kuesioner yang ditujukan kepada pembelajar untuk

analisis kebutuhan pembelajar dalam pembelajaran bahasa

Indonesia. Kuesioner ini terdiri dari kuesioner kebutuhan belajar.

Selain itu terdapat kuesioner penilaian yang ditujukan

kepada subjek coba, digunakan untuk menilai produk

pengembangan media PowerPoint. Hasil penilaian ini nantinya

digunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan produk

pengembangan, berupa media PowerPoint. Berikut ini kisi-kisi

instrumen pengumpulan data tersebut, apabila disajikan dalam

bentuk tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

66

Tabel 2. Kisi-kisi Wawancara Guru bahasa Indonesia

No. Butir-butir Pertanyaaan Jumlah

1 Metode yang sering digunakan 1

2 Media pembelajaran yang sering digunakan 1

3 Kesulitan atau kelemahan yang dihadapi 1

4 Apakah siswa antusias ketika belajar berbicara 1

5 Tipe belajar yang disenangi siswa 1

6 Bentuk penilaian 1

7 Bentuk soal 1

Secara lengkap peneliti menyajikan ketujuh pertanyaan

wawancara berkaitan dengan pembelajaran berbicara di kelas

dalam lampiran.

Tabel 3. Kisi-kisi kebutuhan pengembangan

PowerPoint

No. Butir-butir data Jumlah

1 Pengertian tokoh idola 1

2 Pengertian menceritakan tokoh idola 1

3 Menulis identitas tokoh idola 1

4 Bercerita karakter tokoh idola 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

67

5 Bercerita keunggulan tokoh idola 1

6 Bercerita prestasi tokoh idola 1

7 Bercerita alasan mengidolakan idola

tersebut

1

8 Bercerita dengan suara yang keras dan

lantang

1

9 Bercerita dengan lafal dan intonasi yang

baik

1

10 Tips bercerita dengan menarik 1

Peneliti menyajikan kuesioner kebutuhan pengembangan

PowerPoint menggunakan skala tiga, yaitu sangat perlu (SP), perlu

(P), dan tidak perlu (TP). Untuk lebih lengkap, peneliti

menyajikannya di lampiran.

Tabel 4. Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan cara

belajar

No. Butir-butir pernyataan Jumlah No.

Instrumen

1 Belajar di kelas 1 1

2 Aktivitas di kelas 1 2

3 Cara belajar 1 3

4 Penggunaan media 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

68

pembelajaran

5 Penggunaan media

PowerPoint

1 5

Peneliti menyajikan kuesioner kebutuhan cara belajar dengan memberikan

pilihan jawaban di setiap butir pertanyaan. Dari beberapa pilihan jawaban

tersebut, pembelajar memilih ya atau tidak. Untuk lebih lengkap, peneliti

menyajikan kuesioner kebutuhan secara lengkap di lampiran.

3.3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk

mengolah data adalah analisis deskriptif dan analisis isi. Data yang

diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

Skor-skor yang diperoleh peneliti dari kuesioner pengajar

tentang kebutuhan pengembangan PowerPoint dan penilaian

produk pengembangan dideskripsikan dengan menggunakan teknik

deskriptif rata-rata (mean). Peneliti menginterpretasikan dan

menghitung mean atau rata-rata tingkat kebutuhan dan hasil uji

coba produk tersebut kemudian hasilnya dijelaskan secara

kualitatif. Mean dianalisis peneliti untuk setiap butir pertanyaan

yang akan dikembangkan dengan PowerPoint. Menurut

Nurgiyantoro (2001: 360) berikut adalah rumus untuk mencari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

69

rata-rata kebutuhan pengembangan media PowerPoint dan

penilaian produk pengembangan tersebut:

Nilai rata-rata kebutuhan pengembangan media

PowerPoint.

keterangan :

= Nilai rata-rata kebutuhan pengembangan media

PowerPoint.

= Skor dari pengajar di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

keterangan :

= Nilai produk pengembangan

= Skor dari penilaian pengajar

= Skor dari penilaian dosen

Kriteria untuk pengambilan keputusan terhadap analisis kebutuhan

pengembangan PowerPoint adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

70

Tabel 5 Kriteria Penilaian kebutuhan pengembangan media PowerPoint

No. Penilaian Sikap

3 Sangat perlu

2 Perlu

1 Tidak perlu

Suatu materi dipandang sangat perlu dikembangkan dengan PowerPoint

jika menurut pengajar topik tersebut lebih menarik dan lebih mampu menjelaskan

konsep dengan sajian PowerPoint daripada dengan sajian ceramah saja. Sementara

itu, sebuah topik dipandang peneliti peru dikembangkan dengan PowerPoint jika

menurut pengajar topik tersebut bisa atau memungkinkan disajikan dalam bentuk

media selain yang biasa dilakukan oleh pengajar.

Kriteria yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil keputusan

terhadap penilaian produk pengembangan sebagai berikut:

Tabel 6 Kriteria penilaian skala sikap

Skor Penilaian Sikap

5 Sangat baik

4 Baik

3 Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

71

2 Kurang

1 Sangat kurang

(Hermawati, 2004:68)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

72

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

Pada bab ini peneliti menyajikan paparan dan analisi data mengenai empat

hal. Pertama, hasil analisis kebutuhan guru yang meliputi; (a) hasil wawancara

pembuatan dan penggunaan PowerPoint, (b) hasil kuesioner kebutuhan

pengembangan PowerPoint. Kedua, hasil analisis kebutuhan pembelajar yaitu

hasil kuesioner kebutuhan cara belajar. Tahap yang keempat adalah hasil uji coba

produk pengembangan berdasarkan; (a) penilaian dosen ahli bahasa Indonesia dari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (b) penilaian pengajar bahasa Indonesia

dari SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, dan (c) hasil uji coba lapangan oleh

peneliti.

4.1 Paparan Hasil Analisis Kebutuhan Guru

Berikut ini peneliti memaparkan hasil analisis kebutuhan guru yang

meliputi hasil wawancara dan hasil analisis kuesioner.

4.1.1 Hasil Wawancara Pengembangan PowerPoint.

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti secara informal untuk mengetahui

proses pembuatan dan penggunaan PowerPoint di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta pada tanggal 15 Agustus 2013, peneliti mengemukakan beberapa

hal sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

73

1. Ibu Rini dalam penggunaan PowerPoint disesuaikan dengan kompetensi

dasar yang akan diajarkan dalam pembelajaran di kelas.

2. Dalam pengajaran menceritakan tokoh idola, beliau fokus pada kompetensi

berbicaranya. Misalnya dalam berbicara menceritakan idola, berbicara

dengan intonasi, lafal, dan vokal yang keras.

3. Ketika beliau membuat PowerPoint, beliau hanya memperhatikan karakter

belajar dan kemampuan pembelajar. Beliau tidak memperhatikan tahapan

pembuatan media.

4. Dalam pembuatan PowerPoint beliau membuat semua tahapan

pembelajaran bahasa Indonesia di kelas yang meliputi pengenalan,

pentubian, produksi, dan pengulangan konsep.

5. Penggunaan PowerPoint di dalam kelas tergantung pada kecepatan

pembelajar. Menurut pengalaman beliau, PowerPoint menarik digunakan

untuk mengenalkan konsep atau materi-materi yang banyak.

6. Media PowerPoint yang baik adalah media yang sesuai kebutuhan

pembelajar dan kemampuan pembelajar. Selain itu, tampilan PowerPoint

hendaknya sederhana dan tidak terlalu banyak warna. Semua yang

ditampilkan slide hendaknya benar-benar mempunyai arti dan membantu

mengkonkritkan konsep target. PowerPoint yang dibuat hendaknya bisa

dipakai untuk pembelajar berkemampuan rata-rata, di atas rata-rata atau

kurang. Hal ini bisa disiasati dengan tidak menggunakan slide di dalam

kelas, karena bagi pembelajar yang kemampuannya di atas rata-rata media

ini bisa membosankan, maka dibuatlah PowerPoint yang menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

74

4.1.2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pengajar

dan siswa membutuhkan media yang mampu membangkitkan minat siswa

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Media PowerPoint jarang digunakan

dalam pembelajaran di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, bukan karena

keterbatasan media namun pengajar kurang bisa menggunakan media tersebut

karena diharuskan media tersebut dibuat secara kreatif dan inovatif.

Pengembangan produk PowerPoint untuk pembelajaran

keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola menjadi salah satu alternatif

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga siswa dalam kegiatan belajar

tidak menjadi jenuh dan bosan. Produk ini akan dikembangkan dengan kriteria

yang cocok bagi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

4.2 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan

Berikut ini peneliti sajikan uraian dan analisis dari hasil penilaian pengajar

dan proses implementasi produk powerpoint, dan diskusi peneliti dengan penilai.

4.2.1 Penilaian Pengajar

Penilaian pengajar dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai

pengajar/guru yang mengajarkan pembelajaran keterampilan berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

75

menceritakan tokoh idola. Sesudah melaksanakan pembelajaran di dalam kelas,

penilai memberikan penilaian terhadap produk PowerPoint. Penilai yaitu guru

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta meberikan penilaian secara tertulis dan lisan.

Penilaian secara tertulis dilakukan untuk memberi skor pada butir-butir penilaian

di media pembelajaran tersebut. Sementara penilaian secara lisan dilakukan secara

tatap muka oleh guru tersebut kepada peneliti. Penilaian secara lisan meliputi

peneliana terhadap kelemahan dan kelebihan media PowerPoint untuk

keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola. Peneliti di bawah ini akan

menjelaskan mengenai hasil diskusi yang peneliti deskripsikan secara urut

berdasarkan kuesioner penelitian.

1. Media yang dibuat oleh peneliti sudah sesuai dengan tujuan

instruksional. Penilai memberikan skor 4 untuk media tersebut. Hal

tersebut dikarenakan peneliti melihat RPP peneliti dan

mencocokkan dengan media yang peneliti buat dan hasilnya sesuai.

2. Penilai memberikan skor 4 untuk penilaian berkaitan dengan

ketepatan media PowerPoint dengan tema. Hal tersebut

dikarenakan peneliti melihat tujuan umum pembuatan media

tersebut yang sesuai dengan isi dari media pembelajaran yang

ditampilkan.

3. Penilai memberikan skor 4 untuk kesesuaian media PowerPOint

dengan taraf berpikir dan kemampuan pembelajar. Media yang

ditampilkan sederhana namun disesuaikan dengan kemampuan

pembelajar. Serta media ini dibuat dan diatur oleh peneliti dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

76

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran adanya media ini

untuk proses pembelajaran ialah langkah-langkah yang ada di

dalam powerpoint tersebut sudah tersusun dan semua struktur pun

sudah ditampilkan dalam powerpoint tersebut.

4. Penilai memberikan skor 3 untuk pembahasan media pembelajaran

tersebut yang isinya memecahkan permasalahan pembelajaran

yang sedang dibahas. Karena ini merupakan keterampilan

berbicara maka pembelajaran lebih bersifat aktif di dalam kelas

dengan setiap pembelajar/siswa aktif untuk menyampaikan

pendapat mengenai tema yang dibahas.

5. Berkaitan dengan kejelasan gambar/ tulisan/ suara. Penilai

memberi skor 3, ini adalah skor terendah yang diberikan kepada

peneliti dikarenakan pada video pengenalan tokoh idola sebaiknya

dilengkapi dengan teks yang menjelaskan mengenai tokoh tersebut

sebagai pengantar dalam video tersebut. Bagi penilai itu dirasa

perlu untuk memberikan keterangan dan membantu pembelajar

atau siswa dalam mendengarkan video tersebut. Ada bebrapa

rekaman yang ternyata tidak dapat dibuka karena masalah teknis

dan peneliti dengan cepat menggunakan alternatif lain untuk

membuat agar pembelajar/siswa tidak menunggu lama dalam

pembelajaran tersebut. Kesalahan dikarenakan file hyperlink tidak

dapat diakses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

77

6. Penilaian yang berkaitan dengan kesederhanaan PowerPoint

peneliti mendapat skor 2. Kesederhanaan yang dimaksudkan oleh

peneliti ketika membuat media pembelajaran tersebut ialah

kesederhanaan PowerPoint dari segi tampilan setiap slide yang

ditamoilkan, gambar, video dan suara, pemilihan warna slide, dan

muatan isi media PowerPoint yang tidak terlalu banyak. Namun

bagi penilai sendiri, menggunakan media powerpoint dalam

pembelajaran bahasa Indonesia tidaklah sesederhana yang

dimaksudkan oleh peneliti. Dikarenkan penggunaan media

powerpoint dalam pembelajaran bahasa Indonesia diperlukan

pengajar yang ahli dalam menggunakan media powerpoint atau

menggunakan laptop/komputer. Faktor keahlian guru atau pengajar

dalam menggunakan media powerpoint sangatlah mutlak. Dalam

pembelajaran yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

dalam wawancara sebelumnya beliau telah menjelaskan bahwa

tidak semua guru mampu menggunakan media powerpoint dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Karena pengajar/guru lebih

suka menggunakan metode langsung atau metode ceramah yang

rata-rata masih digunakan dalam pembelajaran di sekolah tersebut.

7. Produk poerpoint yang berkaitan dengan kombinasi warna

mendapatkan skor 4 dan tidak adanya komentar dari penilai.

8. Pada hal yang berkaitan dengan daya tarik media tersebut yaitu

media powerpoint penilai memberikan skor 5 dikarenakan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

78

tersebut sangat jarang dilakukan di sekolah tersebut. Pengajar/guru

lebih suka menggunakan metode ceramah dan faktor usia

pengajar/guru teresebut yang tidak lagi muda membuat mereka

malas untuk menerapkan metode-metode baru dalam kegiatan

pembelajaran selagi pembelajar/siswa tersebut paham mengenai

tema yang diajarkan.

9. Penilai memberikan skor 4 untuk keautentikan media powerpoint.

Ini dikarenakan media ini asli buatan peneliti dan isi materi yang

ada di media powerpoint tersebut sesuai dengan buku paket yang

digunakan di sekolah tersebut.

10. Keterpahaman media powerpoint oleh penilai diberikan skor 4.

Keterpahaman media powerpoint sangat dipengaruhi dengan

kesederhanaan dan kejelasan gambar di media tersebut. Untuk itu

peneliti diharapkan lebih teliti dalam memilih gambar yang sesuai

untuk menjelaskan tema.

4.2.2 Penilaian Dosen Ahli

Penilaian ini dilakukan peneliti sesudah melakukan revisi produk.

Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dosen untuk melakukan penilaian.

Penilaian ini dilakukan oleh dosen secara tertulis dengan mengisi

kuesioner penilaian. Berikut ini adalah skor yang diberikan oleh dosen ahli

terhadap produk media powerpoint.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

79

1. Kesesuaian dengan tujuan instruksional media powerpoint

mendapatkan nilai skor 4

2. Ketepatan tema yang dipelajari pembelajar, media powerpoint ini

mendapatkan skor 4

3. Berkaitan dengan taraf berpikir pembelajar, media powerpoint ini

mendapatkan nilai skor 4

4. Berkaitan dengan keberadaan media powerpoint untuk

memperjelas permasalahan atau topik yang sedang dibahas, media

ini mendapatkan skor 4

5. Kejelasan gambar/ tulisan/ suara dalam media ini mendapatkan

skor 4

6. Kesederhanaan media powerpointdalam media ini mendapatkan

skor 4

7. Berkaitan dengan kombinasi warna dalam media ini, penilai

memberikan skor

8. Berkaitan dengan daya tarik media powerpoint ini mendapat skor 4

9. Berkaitan dengan keautentikan media powerpoint ini mendapat

skor 5

10. Berkaitan dengan keterpahaman media powerpoint ini

mendapatkan skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

80

Tabel Data Hasil Penilaian Media PowerPoint

No. Komponen yang dinilai Skor Keterangan

1. Kesesuaian dengan tujuan

instruksional

4 Baik

2. Ketepatan dengan tema yang

dipelajari

4 Baik

3. Kesesuaian dengan taraf berpikir

pembelajar

4 Baik

4. Memperjelas permasalahan yang

sedang dibahas

4 Baik

5. Kejelasan gambar/ tulisan/ suara 4 Baik

6. Kesederhanaan media powerpoint 4 Baik

7. Kombinasi warna 4 Baik

8. Daya tarik media powerpoint 4 Baik

9. Keautentikan media powerpoint 5 Sangat baik

10. Keterpahaman media powerpoint 4 Baik

4.3 Hasil Uji Coba Lapangan

Pada bagian ini peneliti memaparkan hasil uji coba lapangan yang telah

dilakukan sesudah penilaian dari pengajar dan revisi produk. Uji coba produk

yang pertama diterapkan di dalam kelas VII A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

81

Dalam proses pembelajaran di kelas menggunakan powerpoint, peneliti

menggunakan semua tahapan pentubian. Jadi, semua slide yang ada di dalam

powerpoint digunakan semua oleh peneliti untuk menjelaskan maksud dari

pembelajaran tema menceritakan tokoh idola. Hal ini dilakukan dengan mengingat

kemampuan siswa yang normal dan cepat sekali menangkap konsep dan tema

pembelajaran. Peneliti menggunakan semua slide yang ada di dalam media dan

bergantian bertanya jawab dengan pembelajar untuk lebih mengendapkan tema

dan materi pembelajaran tersebut dalam pikiran pembelajar.

Pada tahap produksi, siswa/pembelajar senang dengan aktifitas di dalam

kelas dengan menceritakan tokoh idola masing-masing dengan saling aktif

mengacungkan jari menjawab pertanyaan dari peneliti mengenai tokoh idola

mereka. Suasana kelas yang aktif membuat siswa tidak jenuh dalam proses

pembelajaran, meskipun ada beberapa siswa yang terlihat lelah namun masih aktif

dan ikut serta dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Dalam tahap pengulangan, peneliti menggunakan semua slide yang ada.

Sebelum melakukan dan memulai tahap pengulangan pembelajaran tersebut,

peneliti menjelaskan kembali bahwa pembelajar akan mendengarkan dan

menyimak mengenai tema menceritakan tokoh idola, berlatih bercerita dengan

tema tokoh idola mereka dan teknik bercerita yang baik. Dari proses ini peneliti

melihat antusiasme pembelajar dalam melakukan aktifitas di dalam kelas,

dikarenakan mereka jarang menggunakan metode tersebut dalam pembelajaran

mereka. Siswa dengan antusiasnya secara sukarela maju ke depan kelas untuk

menceritakan mengenai tokoh idola mereka dengan mendapatkan umpan balik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

82

seperti pernyataan dan pertanyaan dan teman sekelasnya tentang tokoh idola yang

teman itu ceritakan.

Setelah pembelajaran selesai, peneliti memberikan lembar penilaian

kepada siswa. Siswa rata-rata memberikan nilai skor 3 pada media pembelajaran

yang dibuat oleh peneliti. Yang berarti bahwa media ini baik digunakan sebagai

pemebelajaran media powerpoint keterampilan berbicara menceritakan tokoh

idola bagi siswa SMP. Setelah selesai dalam pembelajaran, peneliti mendapatkan

evaluasi lisan dari siswa yang beberapa dari mereka menyampaikan pendapatnya

mengenai media pembelajaran tersebut. Menurut mereka, media pembelajaran ini

menarik dan bisa membantu dia dalam pembelajaran. Adapun yang mengatakan

bahwa media ini sederhana namun membantu dia untuk tidak jenuh dan bosan

dalam kelas pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa yang lain mengatakan, ia

menyukai proses ini dikarenakan siswa lebih aktif dalam kelas dengan misalnya

secara sukarela menceritakan tokoh idola mereka, menyampaikan tentang tokoh

idola mereka, dan lebih berani dalam berbicara di muka umum.

Dari berbagai pendapat evaluasi lisan dari siswa, peneliti melihat antusias

yang positif dari siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Siswa lain pun

berpendapat bahwa dengan adanya video-video dan rekaman dalam media

pembelajaran tersebut berdampak pada antusiasme dan ketertarikan pembelajar

terhadap media powerpoint. Namun ada beberapa hal-hal yang perlu diperbaiki

oleh peneliti mengenai kesalahan teknis misal video yang tidak bisa dibuka, dan

hyperlink yang menuju teks dalam bentuk MS. Word tidak dapat dibuka, hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

83

menjadikan peneliti perlu untuk memperbaiki tampilan dan isi media powerpoint

tersebut.

Adapun evaluasi dari guru yang dilakukan secara lisan yaitu mengenai

kurangnya materi yang mendalam mengenai kegiatan bercerita. Karena yang

ditampilkan peneliti dalam aktifitas pembelajaran di dalam kelas ialah

kemampuan bercerita anak-anak yang peneliti memberikan contoh lewat video

namun alangkah lebih baik dan bagus apabila contoh selain dari video yang

ditampilkan namun juga dari peneliti itu sendiri secara langsung praktek

keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola, sehingga siswa secara langsung

menyimak. Guru pun menyampaikan hal positif kepada peneliti yaitu antusiasme

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan sikap ramah peneliti dalam

interaksi pada siswa yang terjadi selama pembelajaran, mungkin dikarenakan

jarak usia dari peneliti ke siswa tidak terlalu jauh sehingga peneliti lebih dapat

memahami keinginan siswa selam proses pembelajaran. Ketertarikan siswa dalam

proses pembelajaran tersebut dapat juga dikarenakan selama ini metode yang

digunakan oleh guru hanyalah metode ceramah.

Peneliti melakukan proses pembelajaran ini dengan teliti dan perlahan

sembari menjelaskan kepada siswa setiap konsep-konsep di dalam media

pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Konsep-konsep yang perlu dijelaskan

lebih dalam misal, apa itu tokoh idola, mengapa seseorang dapat disebut sebagai

tokoh idola, dll. Hal ini yang menjadi dasar materi pembelajaran tersebut,

mengarahkan siswa untuk mengetahui tokoh idola mereka, tidak hanya sekedar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

84

mengapa kalian mengidolakan mereka namun juga mengapa dia dapat disebut

sebagai tokoh idola.

Jika peneliti melihat siswa belum mengerti konsep atau materi

pembelajaran, peneliti melakukan pengulangan materi tersebut sampai siswa

dapat dengan jelas paham mengenai materi pembelajaran tersebut. Dari

pengamatan peneliti, dari awal hingga pertengahan mengenai pengertian tokoh

idola, contoh tokoh idola, hingga bagaimana cara bercerita menceritakan tokoh

idola dengan baik, siswa tidak mendapatkan kendala yang sulit. Kendala dalam

proses pembelajaran pastinya ada, misal siswa tiba-tiba secara spontan bertanya

siapa kira-kira tokoh atau sosok yang ia idolakan. Dalam hal ini peneliti harus

menuntun dan membantu siswa untuk dapat menemukan sosok atau tokoh idola

yang ia idolakan. Siswa/pembelajar terbantu dengan adanya tampilan foto-foto

contoh tokoh idola yang ada di sekitar mereka, misal dalam media menampilkan

gambar tokoh idola (artis, aktor, aktris, musisi, tokoh politik, pahlawan, dll)

dengan itu siswa memiliki pemikiran sendiri tokoh siapa yang ia idolakan atau

tokoh siapa yang untuk siswa itu tokoh tersebut memiliki hal-hal positif yang

dapat siswa contoh.

Kegiatan pembelajaran tidak selalu dan sering menggunakan media

pembelajaran, memang media pembelajaran dalam masalah ini adalah yang

disoroti mengenai kelayakan media tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia

keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola. Namun, melihat antusiasme

siswa, peneliti dapat mengira-ngira hal yang disukai oleh siswa terlebih ketika

media menampilkan hal-hal yang menarik misal ketika ada gambar Ir. Soekarno,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

85

siswa secara aktif menyampaikan isi pikiran mereka mengenai sosok Ir Soekarno.

Terlebih ketika menampilkan gambar sosok musisi Raisa, siswa sangat antusias

dikarenakan sosok ini sangat tidak asing bagi mereka dan kerap mereka lihat di

layar kaca. Ketika peneliti menanyakan mengenai hal-hal yang siswa pikirkan

mengenai sososk Raisa ini, mereka saling melemparkan jawaban kepada peneliti

mengani sosok ini. Namun peneliti pun menjelaskan dengan pelan bahwa jawaban

siswa tersebut semua adalah benar, namun lebih baik apabila disebutkan pula

mengenai prestasi-prestasi dari tokoh idola tersebut yang mampu menjadikan

motivasi bagi kita untuk mencontoh perilaku dari sosok idola tersebut.

Dari data-data diatas, peneliti bisa menyimpulkan bahwa interpretasi siswa

dalam kegiatan menyimak sangat baik karena antusiasme dan keterpahaman

siswa, namun kurang dalam pemahaman mengenai konsep tokoh idola. Siswa

rata-rata masih kurang mengerti mengenai alasan mengidolakan sosok atau tokoh

tersebut sehingga itu yang membuat mereka lama dalam proses pengerjaan

mendeskripsikan tokoh idola tersebut.

Namun siswa sangat baik dalam proses menceritakan mengenai tokoh

idola mereka. Sebelumnya peneliti memberikan waktu untuk siswa menuliskan

deskripsi mengenai tokoh idola mereka untuk nantinya mereka ceritakan dan bagi

pada siswa di kelas dengan menceritakan di depan kelas. Dalam proses itu, siswa

terlihat bingung, ketika peneliti tanyakan, hampir semua jawaban mereka bingung

mengapa sosok itu ia idolakan, sebenarnya mereka telah baik dan bagus dalam

mendeskripsikan hasilnya namun kurang dalam menguraikan memgenai hal-hal

dari tokoh idola tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

86

Dalam kemampuaan bercerita, siswa dapat menceritakan tokoh idola

dengan baik dan jelas, namun dalam urutan menceritakan kurang dapat dimengerti

siswa. Maksudnya siswa telah memahami mengenai pemahaman konsep materi

menceritakan tokoh idola, namun dalam kegiatan pembelajaran berbicara

menceritakan tokoh idola, siswa dituntut tidak hanya asal dalam menyampaikan

cerita mereka mengenai tokoh idola namun juga dalam urutan penyampaian cerita

tersebut harus runut dan sistematis.

Berbicara yang ditampilkan oleh siswa sudah baik dan jelas meski ada

beberapa siswa yang masih malu-malu dalam menyampaikan pikiran mereka

mengenai tokoh idola mereka. Ada beberapa siswa yang secara percaya diri

menceritakan tokoh idola mereka. Berbicara secara lantang dan tidak terpaku pada

teks yang ia bawa. Namun ada juga siswa yang malu-malu namun baik dan runut

dalam menceritakan tokoh idola mereka di depan kelas, namun kadang lupa pada

apa yang akan mereka kemukakan sehingga beberapa kali masih melihat teks atau

catatan yang ia bawa.

Kemampuan berbiacara siswa sekolah menengah tersebut baik, dan

mereka percaya diri sehingga ini menjadi point positif dalam kegiatan

pembelajaran tersebut. Siswa yang lain pun antusia dalam mendengarkan dan

memberikan umpan balik seperti komentar ketika siswa lain bercerita namun

dengan tidak mengganggu suasana dan kegiatan tersebut. Setelah satu siswa

selesai dalam menceritakan tokoh idola mereka, peneliti meminta siswa lain

memberikan pertanyaan kepada temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

87

Kenyataan yang terjadi pada siswa/ pembelajar adalah media powerpoint

paling bagus dan baik digunakan dalam tahap pengenalan, tahap pentubian dan

produksi karena gambar-gambar dan video yang ditampilkan sudah dirancang

khusus untuk menjelaskan mengenai materi media pembelajaran tersebut. Dengan

tingkat pemahaman yang terlihat pada siswa, mereka lebih antusias ketika adanya

aktifitas pembelajaran yang aktif dan tidak melulu mendengarkan ceramah guru.

Sementara pada tahap pengulangan konsep, siswa tidak begitu memperlihatkan

kendala kesulitan yang berarti dan mereka lebih ingin cepat untuk mempraktekkan

kegiatan menceritakan tokoh idola tersebut.

Kesulitan dari segi terbatasnya waktu yang dialami oleh siswa memang

menjadikan kendala karena tidak semua siswa dapat mencoba melakukan kegiatan

tersebut. Bagi siswa, pembelajaran ini menarik dan lebih disukai. Siswa pun

mampu menyalurkan cara berpikir dan pendapat mereka yang mereka tuangkan

dalam kegiatan belajar tersebut.

Fungsi media powerpoint untuk siswa sekolah menengah dengan

kemampuan belajar yang baik adalah pengkonkrit konsep target. Hal ini

diwujudkan peneliti dengan gambar-gambar sesuai struktur target dan langkah-

langkah pembelajaran yang disusun secara urut sesuai tingkat berpikir pembelajar.

Sementara itu media powerpoint ini menyediakan pembelajaran yang dapat

digunakan kapan sajadan lebih leluasa dnegan memanfatkan rekaman atau video

untuk latihan. Kelebihan lainnya iala media powerpoint menyediakan fasilitas

bagi pengajar untuk mengatur waktu di setiap aktivitas yang akan dilakukan

pengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

88

Sesudah mendapatkan penilaian dari guru dan pembelajar, peneliti

melakukan revisi untuk bagian rekaman atau video serta kesalahan teknis yang

terjadi ketika melakukan uji coba lapangan. Serta mengecek kondisi hyperlink

yang terjadi ketika uji coba, hyperlink tidak dapat dibuka. Hal ini dilakukan

peneliti pada media powerpoint yang peneliti buat. Untuk selanjutnya, media

powerpoint ini menjadi produk jadi yang sudah lolos uji coba di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

89

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Peneliti membuat media pembelajaran berupa media powerpoint

yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan

berbicara menceritakan tokoh idola bagi siswa kelas VII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta. Pengembangan produk media PowerPoint ini dibuat

peneliti berdasarkan materi keterampilan berbicara menceritakan tokoh

idola pada siswa kelas VII semester II. Pembuatan media ini dimaksudkan

peneliti supaya pembelajar mudah memahami materi dan juga

meningkatkan keantusiasan dan ketertarikan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Peneliti menggunakan model pengembangan (Research and

Development)/R&D yang merujuk pada teori Borg and Gall. Peneliti

menggunakan langkah-langkah pada teori tersebut dengan modifikasi dan

disesuaikan dengan kondisi lapangan. Model pengembangan yang peneliti

terapkan adalah analisis masalah, mengumpulkan informasi, membuat draf

pengembangan produk, melakukan validasi, revisi produk pengembangan,

dan uji coba lapangan.

Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti yaitu analisis kebutuhan

pengajar dan pembelajar. Analisis kebutuhan pengajar menggunakan

instrument wawancara Wawancara dilakukan peneliti untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

90

informasi tentang penggunaan dan proses pembuatan PowerPoint di dalam

kelas Bahasa Indonesia. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis

kebutuhan kepada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Instrument yang peneliti gunakan adalah kuesioner. Kuesioner tersebut

untuk mengetahui informasi tentang data diri pembelajar. Pengembangan

media powerpoint untuk keterampilan berbicara menceritakan tokoh idola

mendapatkan penilaian kualitas “sangat baik” dan layak untuk digunakan

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penilaian kualitas media berasal dari para expert judgment yang

sudah memiliki kompetensi dalam menilai sebuah media pembelajaran dan

materi pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi menceritakan

tokoh idola. Penilaian didasarkan pada berbagai indikator media

pembelajaran dan dihitung menggunakan skala lima dan hasilnya akurat.

Ahli media memberikan skor 4 dengan kriteria sangat baik untuk

media pembelajaran film pendek. Guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memberikan skor 4 dengan kriteria sangat

baik untuk media pembelajaran menceritakan tokoh idola. Dalam uji coba

lapangan, para siswa memberikan penilaian melalui angket dengan baik

namun kondisi siswa yang lelah saat uji coba. Berdasarkan hasil

rekapitulasi uji coba secara keseluruhan menunjukkan bahwa media

powerpoint berhasil dalam membantu siswa belajar Bahasa Indonesia,

khususnya pembelajaran menceritakan tokoh idola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

91

Hasil-hasil penelitian diatas menunjukan bahwa media powerpoint

berhasil dalam membantu siswa belajar Bahasa Indonesia terutama

pembelajaran menceritakan tokoh idola. Media pembelajaran tersebut

dapat dan teoat untuk digunakan oleh siswa ketika mengalami kebosanan

atau kejenuhan dalam belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Implikasi

Pengembangan media film pendek ini dapat dimanfaatkan untuk

pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta. Hal ini dikarenakan pengembangan produk media

powerpoint dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan siswa kelas VII di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Namun, media powerpoint dapat juga dilakukan di sekolah lain

dengan memperhatikan hal-hal, seperti media powerpoint digunakan

sebagai media untuk mengatasi kejenuhan dalam proses pembelajaran

Bahasa Indonesia, dan adanya kesesuaian media pembelajaran powerpoint

dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

C. Saran-saran

Saran-saran yang peneliti kemukakan adalah saran untuk

pemanfaatan produk pengembangan ini terkait dengan tiga hal, yaitu (1)

metode pembelajaran, (2) ketersediaan media pendukung, (3) pengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

92

Berikut peneliti sajikan penjelasan lebih lengkap berkaitan dengan hal-hal

yang perlu pengguna media perhatikan.

1) Metode pembelajaran

Produk media powerpoint ini hendaknya digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII semester

II dikarenakan media pembelajaran ini dibuat berdasarkan hasil

analisis kebutuhan yang diterapkan di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Selain itu media ini dibuat berdasarkan materi di

buku paket milik SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan

menerapkan metode langsung.

2) Ketersediaan media pendukung

Untuk menampilkan slide-slide di PowerPoint, pengguna

disarankan menggunakan komputer/laptop yang sudah ada

software Microsoft powerpoint 2013. Selain itu

komputer/laptop tersebut minimal dilengkapi dengan

winamp/windows media player untuk mendengarkan dan

menyimak video rekaman. Sedangkan untuk penggunaan di

kelas besar pengguna memerlukan alat pendukung lainnya

yaitu viewer dan screen proyektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

93

3) Pengajar

Penggunaan media powerpoint menuntut pengguna dalam

hal ini pengajar yang mampu mengoperasikan media

powerpoint. Saran peneliti, pengajar memperlajari terlebih

dahulu sistematika penyajian media ini sebelum

mempraktekkan di dalam kelas. Selain itu, pengajar yang

sering berlatih menggunakan media powerpoint akan hafal

sistematika penyajian media ini dan pengajar akan mudah

menentukan slide-slide mana yang perlu ditampilkan ke

pembelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

94

DAFTAR PUSTAKA

Borg, W.R, and Gall. M.D. 1983. Educational Research: An Introduction. London: Longman,

Inc.

Chandra, Fransisca. 2009. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Program Aplikasi

Microsoft”. Makalah Seminar Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran.

Ena, Oeda Teda. 2001. “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak

Presentasi”. Makalah Seminar.

Mayer, R. E. 2001. Multimedia Learning. Cambridge: University Press.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Pranowo. 2002. Pengembangan Media Pembelajaran Berfokus Pada Pembelajar. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sadiman, Arief Sukadi. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: P.T.

Mediyatama Sarana Prakasa.

Subyakto, Utari dan Nababan. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: P.T. Gramedia

Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Metode Pengajaran Bahasa: Penggunaan dan Pembuatannya.

Bandung: CV. Sinar Baru Bandung.

Widharyanto, B. Pranowo, Yuliana Setiyaningsih, dan Y.F. Setya Nugraha. 2003. Student Active

Learning. Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINTrepository.usd.ac.id/9362/2/091224005_full.pdf · materi kelas VII semester II dengan menggunakan media PowerPoint pada siswa ... BAB 1 PENDAHULUAN

95

BIODATA

Fransisca Ayu Krisnasari adalah putri pertama dari empat

bersaudara pasangan Bapak Drs. Matheus Kuncono dan Ibu

Elisabeth Sri Indrijati. Dia lahir di Banjarnegara, 19 Juli 1991.

Perempuan 25 tahun ini akrab dipanggil Siska. Ia tinggal di

Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dia mulai sekolah pertama di SD

Bruderan Purwokerto. Lalu ia melanjutkan belajar di SMP Bruderan Purwokerto.

Pada tahun 2006, ia melanjutkan belajar di SMA Bruderan Purwokerto. Ia selesai

belajar di sekolah menengah pada tahun 2009. Selanjutnya, ia melanjutkan

pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ia berhasil menyelesaikan

ujian skripsisnya pada tanggal 01 November 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI