60
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS (Tesis) Oleh RATRI SEKAR PERTIWI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PENDEKATANSTEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS)UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PADA MATERI FLUIDA STATIS

(Tesis)

Oleh

RATRI SEKAR PERTIWI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PENDEKATANSTEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS)UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PADA MATERI FLUIDA STATIS

Oleh

Ratri Sekar Pertiwi

TesisSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Pendidikan FisikaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

Ratri Sekar Pertiwi

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PENDEKATANSTEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS)UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PADA MATERI FLUIDA STATIS

Oleh

Ratri Sekar Pertiwi

Abad 21 menuntut siswa untuk mengembangakan keterampilan berpikir, salahsatunya adalah keterampilan berpikir kreatif. Hasil studi TIMSS dan PISAmenunjukkan bahwa keterampilan berpikir siswa masih rendah. Salah satupendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih keterampilanberpikir kreatif adalah pendekatan pembelajaran STEM. Hal tersebut efektif jikadidukung dengan bahan ajar berupa LKS. Tujuan dari penelitian ini adalahmengembangkan LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih keterampilanberpikir kreatif siswa. Metode penelitian ini adalah metode penelitian danpengembangan (Research and Development) yang memuat tujuh langkahpenelitian. Pengembangan LKS diawali dengan analisis kebutuhan. Selanjutnyatahap perencanaan kemudian dilakukan pengembangan produk berupa LKS. AgarLKS yang telah dikembangkan tervalidasi dengan baik, maka dilakukan ujivaliditas produk dari segi isi, konstruk, dan keterbacaan menggunakan instrumenangket. Hasil rerata nilai validitas isi sebesar dan validitas konstruk masukkategori baik, serta keterbacaan produk masuk kategori sangat baik, sehinggadapat dinyatakan bahwa LKS layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.Ujicoba lapangan terhadap pengguna dilakukan untuk mengetahui efektivitasproduk dengan instrumen tes dan respon pengguna dengan instrumen angket.Hasil respon guru masuk kategori baik dan hasil respon siswa masuk kategorisangat baik. Hasil uji efektivitas diketahui bahwa rerata nilai posttest lebih besardari rerata nilai pretest dan nilai n-gain kelas eksperimen lebih besar dari kelaskontrol. Keterampilan berpikir kreatif siswa juga mengalami peningkatan untuksetiap indikator berpikir kreatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwaproduk yang dikembangkan yakni LKS dengan pendekatan STEM telah efektifdalam melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.

Kata kunci: keterampilan berpikir kreatif, lembar kerja siswa, pendekatan STEM

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

Ratri Sekar Pertiwi

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEETS WITH STEM(SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS)APPROACH TO TRAIN STUDENTS CREATIVE THINKING

SKILLS IN STATIC FLUID MATERIAL

By

Ratri Sekar Pertiwi

21st Century requires students to develop the skills of thinking, one of which isthe creative thinking skills. TIMSS and PISA study results show that the thinkingskills of students are still low. One approach to learning that can be used topractice the skills of creative thinking is a STEM learning approach. It is effectiveif supported by teaching materials in the form of the worksheets. The purpose ofthis research is to develop worksheets with STEM approach to train the creativethinking skills of students. This research method is a method of research anddevelopment, which contains seven steps of the study. Pengembangan LKSdiawali dengan analisis kebutuhan. the development of worksheets begins with aneeds analysis. Furthermore, the planning stage then do product development inthe form of worksheets. In order worksheets that have been developed with wellvalidated, then test the validity of the product in terms of content, construct, andreadability using questionnaires. The results of the average value of the contentvalidity and construct validity in the category well, as well as the legibility of theproduct in the category very well, so it can be stated that the worksheets eligiblefor use in the learning process. Field trials against users conducted to determinethe effectiveness of the product with test instruments and user response withquestionnaires. The results from teacher responses in the category of a good andthe results from student response in the category of a very good . Theeffectiveness of the test results known that the average value posttest is greaterthan the average value pretest and the value of n-gain experiment class is largerthan the control class. Creative thinking skills of students also increased for eachcreative thinking indicator. It can be concluded that the products are developedusing the worksheets with STEM approach has been effective in training students'creative thinking skills.

Keywords : creative thinking skills, STEM approach, worksheets

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru
Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru
Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru
Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gedongtataan, pada tanggal 13 Maret 1993, sebagai anak ke-

dua dari dua bersaudara pasangan Bapak Sutarto dan Ibu Marlinah.

Penulis mengawali pendidikan formal pada Tahun 1997 di TK Nurul Iman dan

lulus pada tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Sukaraja

pada Tahun 2005, Sekolah Menegah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri

1 Gedongtataan pada Tahun 2008, Sekolah Menegah Atas (SMA) diselesaikan di

SMA Negeri 1 Gadingrejo pada Tahun 2010, dan gelar sarjana diperoleh pada

Tahun 2014 yakni sarjana Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Tahun 2014, penulis

melanjutkan kuliah program magister di Program Studi Magister Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Lampung. Saat ini penulis aktif sebagai pengajar di berbagai sekolah.

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

MOTO

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satukegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”

(Winston Chuchill)

“Berusaha, berdoa, bersemangat, dan bersabar”

(Ratri Sekar Pertiwi)

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati, teriring doa dan puji syukur kepada Allah SWT, penulis

mempersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti dan kasih cintaku

yang tulus dan mendalam kepada:

1. Ibu Marlinah dan Bapak Sutarto yang telah menyayangiku dan tak pernah

henti untuk selalu mendo’akanku serta memberikan semangat demi

keberhasilanku.

2. Kakak Novita Lina Pertiwi tersayang, yang selalu memberikan doa dan

semangatnya untuk keberhasilanku.

3. Semua Sahabat yang selalu memberikan semangat dan doa.

4. Para pendidik yang kuhormati.

5. Almamater tercinta.

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

vii

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan

rahmat-Nya tesis ini dapat terselesaikan. Tesis dengan judul “Pengembangan

Lembar Kerja Siswa Dengan STEM (Science, Technology, Engineering,

Mathematics) Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi

Fluida Statis” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung.

4. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Fisika, pembahas, dan evaluator uji ahli atas kesediaannya untuk

masukan dan saran-saran kepada penulis dalam proses penyelesaian tesis ini.

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

viii

5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran

dan kritik dalam proses penyelesaian tesis ini.

6. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Pembimbing Kedua atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik selama proses

penyelesaian tesis ini.

7. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si., selaku Anggota Penguji Ujian Tesis.

Terimakasih untuk masukan dan saran kritik selama proses penyelesaian tesis

ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Magister Pendidikan Fisika

dan Jurusan Pendidikan MIPA.

9. Sahabat seperjuangan Magister Pendidikan Fisika 2014 Genap.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Maret 2017

Penulis,

Ratri Sekar Pertiwi

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7

A. Hakikat dan Pembelajaran Fisika ........................................................... 7

B. Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 12

C. STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) ............. 15

D. Berpikir Kreatif ...................................................................................... 18

E. Kerangka Pikir ........................................................................................ 23

F. Desain Produk Yang Dikembangkan ..................................................... 25

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 26

A. Desain Penelitian .................................................................................... 26

B. Prosedur Pengembangan ........................................................................ 26

C. Subjek dan Desain Uji Coba .................................................................. 30

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 31

E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 32

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

x

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 37

A. Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 37

B. Pembahasan ............................................................................................ 46

V. PENUTUP ................................................................................................... 52

A. Simpulan ................................................................................................. 52

B. Saran ....................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54

LAMPIRAN ....................................................................................................... 59

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Mata pelajaran STEM yang saling terkait ............................................... 16

2. Definisi Literasi STEM ........................................................................... 16

3. Perilaku siswa dalam dalam keterampilan kognitif kreatif ..................... 21

4. Rincian desain lembar kerja siswa yang akan dikembangkan ............... 25

5. Subjek penelitian .................................................................................... 30

6. Skor penilaian terhadap pilihan jawaban ............................................... 33

7. Konversi skor penilaian menjadi pernyataan nilai kualitas .................... 33

8. Klasifikasi gain ....................................................................................... 34

9. Klasifikasi penilaian ............................................................................... 36

10. Hasil penilaian Uji Ahli ........................................................................ 40

11. Hasil rekomendasi perbaikan Uji Ahli ................................................. 40

12. Hasil respon siswa dan guru terhadap produk ...................................... 42

13. Hasil Uji N-Gain .................................................................................. 43

14. Persentase tingkat berpikir kreatif siswa .............................................. 44

15. Hasil perhitungan peningkatan indikator berpikir kreatif ..................... 45

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Posisi dari pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan modelpembelajaran .......................................................................................... 9

2. Kerangka pikir penelitian ....................................................................... 24

4. Prosedur pengembangan R&D ................................................................ 27

5. Nonequivalent pre-post control group design ........................................ 31

6. Grafik hasil penilaian uji validitas isi, konstruk, dan keterbacaan ......... 47

7. Grafik hasil penilaian peningkatan indikator berpikir kreatif ................ 49

8. Grafik perhitungan nilai n-gain indikator berpikir kreatif ...................... 49

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Analisis Kebutuhan .................................................................... 60

2. Hasil Angket Analisis Kebutuhan .......................................................... 63

3. Rancangan Sajian Lembar Kerja Siswa .................................................. 65

4. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Uji Ahli Isi Produk ................................. 66

5. Instrumen Penilaian Uji Ahli Isi ............................................................. 68

6. Hasil Penilaian Uji Ahli Isi Produk ........................................................ 70

7. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Uji Ahli Desain Produk .......................... 72

8. Instrumen Penilaian Uji Ahli Desain ...................................................... 73

9. Hasil Penilaian Uji Ahli Desain Produk ................................................. 75

10. Kisi-Kisi Angket Keterbacaan Produk ................................................. 76

11. Instrumen Angket Keterbacaan ............................................................ 77

12. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru dan Siswa Terhadap Produk ......... 79

13. Instrumen Angket Tanggapan Terhadap Produk .................................. 81

14. Kisi-Kisi Soal Uji Efektivitas Produk .................................................. 84

15. Soal Uji Efektivitas ............................................................................... 91

16. Hasil Angket Keterbacaan Produk ....................................................... 95

17. Hasil Angket Tanggapan Pengguna ..................................................... 96

18. Hasil Uji Efektivitas ............................................................................. 98

19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 106

20. Produk Lembar Kerja Siswa ................................................................. 113

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad 21 ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat. Siswa

dituntut dapat mengusai berbagai keterampilan agar dapat bersaing secara

global. NSTA (2011) menyatakan bahwa dalam pendidikan dapat

dikembangkan keterampilan abad 21 seperti keterampilan berpikir dan

keterampilan pemecahan masalah. Pendidikan mengajarkan siswa cara

berpikir yang tepat, serta memberikan informasi yang akurat untuk membawa

keterampilan berpikir yang benar pada siswa (Bacanlı et al, 2009). Berbagai

keterampilan berpikir tersebut merupakan suatu proses dan perilaku siswa

yang diintegrasikan untuk mempelajari dan memahami konten materi

pembelajaran (Beers, 2011). Salah satu keterampilan berpikir tersebut adalah

keterampilan berpikir kreatif.

Namun kenyataannya keterampilan berpikir siswa Indonesia masih tergolong

rendah khususnya dalam bidang sains. Hal ini dapat terlihat dari hasil TIMSS

(Trends in International Mathematics and Science Study) dan hasil PISA

(Programme for International Student Assessment). Hasil TIMSS terbaru

tahun 2011, literasi sains siswa Indonesia berada diperingkat ke-40 dari 42

negara peserta dengan skor rata-rata 406, masih dibawah skor rata-rata

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

2internasional yaitu 500 (IEA, 2012). Kondisi yang tak jauh berbeda terlihat

dari PISA terbaru tahun 2012, literasi sains siswa Indonesia berada

diperingkat ke-64 dari 65 negara peserta dengan skor rata-rata 382, dimana

skor rata-rata 501 (OECD, 2014). Hasil studi TIMSS dan PISA menunjukkan

bahwa keterampilan berpikir siswa masih rendah. Siswa belum memiliki

keterampilan untuk menjadi pemikir yang kreatif dan pemecah masalah.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pembelajaran sains

sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung.

Untuk dapat mengembangkan kreativitas siswa bergantung pada guru dalam

mengetahui bagaimana kreativitas tersebut dikembangkan (Bayindir & Inan,

2008). Kebanyakan guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat

konvensional, dimana proses pembelajaran pada umumnya hanya melatih

proses berpikir konvergen, sehingga bila dihadapkan suatu permasalahan,

siswa akan kesulitan memecahkan masalah tersebut secara kreatif (Munandar,

2001). Seorang guru perlu menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang

dapat melatih keterampilan berpikir kreatif siswa. Salah satu pendekatan

pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir

kreatif adalah pendekatan pembelajaran STEM (Beers, 2011).

STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathtematics) merupakan isu

penting dalam pendidikan saat ini (Becker & Park, 2011; Kuenzi, 2008).

Pembelajaran STEM merupakan integrasi dari pembelajaran sains, teknologi,

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

3teknik, dan matematika yang disarankan untuk membantu kesuksesan

keterampilan abad ke-21 (Beers, 2011). STEM dapat berkembang apabila

dikaitkan dengan lingkungan, sehingga terwujud sebuah pembelajaran yang

menghadirkan dunia nyata yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari

(Subramaniam et al, 2012). Hal ini berarti melalui pendekatan STEM siswa

tidak hanya sekedar menghafal konsep saja, tetapi lebih kepada bagaimana

siswa mengerti dan memahami konsep-konsep sains dan kaitanya dalam

kehidupan sehari-hari. Selain penggunaan pendekatan pembelajaran yang

tepat, penggunaan bahan ajar pun harus sesuai agar keterampilan berpikir

siswa dapat terlatih. Bahan ajar memainkan peran penting dalam memastikan

efektivitas kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah lembar kerja siswa

(LKS) (Kaymakci, 2012).

LKS adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga

memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri (Suyanto et

al, 2011). Namun kebanyakan LKS yang digunakan saat ini kurang

memfasilitiasi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatifnya.

LKS tersebut berisikan materi secara singkat dan soal-soal yang harus

dikerjakan siswa, meskipun dapat mendukung siswa dalam belajar tetapi

masih kurang efektif dilihat dari tingkat keaktifan siswa yang masih rendah

dan siswa belum menunjukkan keterampilan berpikir kreatifnya (Putri, 2015).

Padahal LKS seharusnya berisikan pekerjaan yang membuat siswa lebih aktif

dalam mengambil makna dari proses pembelajaran (Ozmen & Yildirim,

2005).

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

4Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru dan siswa diketahui bahwa 68%

guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan berbagai

pertanyaan, jawaban, dan gagasan. Namun siswa masih sulit untuk

menyampaikan berbagai pertanyaan, jawaban, dan gagasan secara bervariasi,

berbeda, dan terperinci. Untuk penggunaan LKS, 60% guru menyatakan telah

menggunakan LKS, dimana LKS yang digunakan belum menyajikan materi-

materi kontekstual terkait sains, teknologi, teknik, dan matematika yang

berimplikasi pada peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa. Semua

guru menyatakan belum mengetahui seperti apa pendekatan STEM dalam

pembelajaran, sehingga dapat dikatakan bahwa guru belum pernah

menerapkan pendekatan STEM dalam pembelajaran.

Materi yang disajikan dalam LKS yang akan dikembangkan ini adalah materi

fluida statis. Pemilihan materi tersebut dikarenakan banyaknya aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi tersebut. Selain itu, materi

fluida statis dapat diajarkan dengan menggunakan pendekatan STEM yaitu

sains dalam menemukan konsepnya, dalam hal teknologi dapat diajarkan

dengan menjelaskan berbagai penerapan teknologi yang berkaitan dengan

materi, kemudian melalui teknik siswa dapat diajarkan membuat alat-alat

sederhana terkait materi, dan matematika digunakan untuk memformulasikan

persamaan matematis terkait konsep materi serta dalam hal perhitungannya.

Oleh karena itu, maka perlu dikembangkannya LKS dengan menggunakan

pendekatan STEM yang berguna untuk melatih keterampilan berpikir kreatif

siswa.

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah diperlukannya pengembangan

LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih keterampilan berpikir kreatif

siswa. Adapun beberapa pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Bagaimana validitas LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih

keterampilan berpikir kreatif siswa?

2. Bagaimana efektivitas LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih

keterampilan berpikir kreatif siswa?

3. Bagaimana respon guru dan siswa tentang LKS dengan pendekatan STEM

untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah membuat LKS dengan

pendekatan STEM untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa. Adapun

beberapa tujuan dari pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui validitas dari LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih

keterampilan berpikir kreatif siswa.

2. Mengetahui efektivitas dari LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih

keterampilan berpikir kreatif siswa.

3. Mengetahui respon guru dan siswa tentang LKS dengan pendekatan STEM

untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

6D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan siswa untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran yang berimplikasi terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran. Melalui pengembangan lembar kerja siswa dengan

pendekatan STEM ini disamping untuk melatih keterampilan berpikir kreatif

siswa juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan dalam penelitian ini adalah LKS dengan pendekatan STEM

untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.

2. Prosedur pengembangan ini mengacu pada prosedur penelitian dan

pengembangan Gall et al (2003). Namun hanya dibatasi sampai langkah ke

tujuh.

3. Validitas produk dilihat dari segi isi, konstruk, dan keterbacaan.

4. Indikator dari keterampilan berpikir kreatif meliputi: fluency (kelancaran),

flexibility (fleksibilitas), originality (orisinalitas) dan elaboration

(elaborasi).

5. Materi yang disajikan dalam LKS adalah materi fluida statis SMA kelas X

pada KD 3.7 dan 4.7.

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat dan Pembelajaran Fisika

1. Pembelajaran Fisika

Fisika adalah salah satu mata pelajaran IPA yang mempelajari gejala-gejala

dan fenomena alam (Amalia, 2014). Fisika merupakan salah satu mata

pelajaran yang dikaitkan dengan kecerdasan bangsa yang memiliki peranan

besar dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga

menggugah para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan

pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep Fisika yang dapat

menunjang dalam kehidupan sehari-hari (Chodijah et al, 2012). Menurut

Abdurrahman et al (2011) fisika sebagai mata pelajaran di sekolah masih

mendapatkan reputasi yang buruk, yaitu terasa sulit untuk dipelajari dan tidak

diminati oleh sebagian besar siswa. Depdiknas (2006) mengungkapkan empat

hakikat sains, (1) sikap: rasa ingin tahu tentang fenomena alam, makhluk

hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang

dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; (2) proses: prosedur

pemecahan masalah melalui metode ilmiah; yang meliputi penyusunan

hipotesis, perancangan eksperimen, evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan; (3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; (4) aplikasi:

penerapan metode ilmiah dan konsep dalam kehidupan. Keempat unsur itu

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

8merupakan ciri sains yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu

sama lain.

Dalam pembelajaran dikenal dengan istilah tentang pendekatan, strategi,

metode, teknik, taktik dan model pembelajaran. Sudrajat (2008) menjabarkan

berbagai istilah-istilah tersebut sebagai berikut.

1. Pendekatan pembelajaran, diartikan sebagai sudut pandang terhadap

proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya

suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu. Dalam pembelajaran terdapat dua jenis

pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada

siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang

berorientasi pada guru (teacher centered approach).

2. Strategi pembelajaran pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang

keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan

pembelajaran. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya,

strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran

induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

3. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4. Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik

pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang

dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

9spesifik. Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam

melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya

individual.

5. Pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran sudah

terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang

disebut dengan model pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir

yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran merupakan

bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran.

Untuk lebih jelas tentang posisi dari istilah-istilah tersebut dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Posisi dari pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik danmodel pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran

Strategi Pembelajaran

Metode Pembelajaran

Teknik dan TaktikPembelajaran

Model Pembelajaran

Model Pembelajaran

ModelP

embelajaran

Mod

elP

embe

laja

ran

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

10Penjabaran tentang istilah pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan

model pembelajaran diharapkan guru dapat menggunakan yang tepat untuk

dilakukan dalam pembelajaran sains secara terpadu. Permendiknas No. 22

Tahun 2006 menyebutkan bahwa pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan

secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Pembelajaran fisika menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah. Mata pelajaran fisika erat kaitannya

antara konsep dan lingkungan sekitar, sehingga peserta didik dapat

mengaplikasikannya secara langsung (Setyowati & Subali, 2012).

2. Materi Fluida Statis

Materi fluida statis merupakan salah satu materi pembelajaran yang dapat

diamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga untuk

mempermudah siswa dalam memahami materi tersebut, siswa harus

mengalami sendiri untuk dalam bentuk mengamati dan mempraktikan secara

langsung permasalahan terkait materi fluida statis.

Materi yang disajikan dalam LKS yang dikembangkan adalah materi fluida

statis kelas X SMA yakni pada KD 3.7 : menerapkan hukum-hukum pada

fluida statis dalam kehidupan sehari-hari, dan KD 4.7 : merencanakan dan

melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk

mempermudah suatu pekerjaan. Materi pokok fuida statis yang dijabarkan

yakni tekanan hidrostatis, Hukum Pascal, dan Hukum Archimedes.

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

11

Tekanan hidrostatis merupakan tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh

berat zat cair tersebut. Persamaan tekanan hidrostatis dapat dituliskan:= ℎ………………………………………………………………….(1)

Dengan :

P = tekanan (N/m2),

= massa jenis zat air (kg/m3),

g = percepatan gravitasi (m/s2),

h = tinggi zat cair (m)

Hukum Pascal yang menyatakan “Tekanan yang diberikan pada zat cair

dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar“. Salah

satu contoh aplikasi yang menerapkan prinsip kerja hukum Pascal adalah

dongkrak hidrolik. Persamaan tekanan hidrostatis dapat dituliskan:= ……………………………………………………………………..(2)

Dengan :

F1 = gaya tekan (N),

F2 = berat beban (N),

A1 = luas penampang silinder tekan (m2),

A2 = luas penampang silinder beban (m2)

Hukum Archimedes menyatakan bahwa “Suatu benda yang dicelupkan

sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang

besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”.

Selain itu akan dipelajari konsep benda terapung, benda melayang, dan benda

tenggelam. Benda terapung terjadi jika massa jenis benda lebih kecil dari

massa jenis zat cair. Benda melayang terjadi jika massa jenis benda sama

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

12besar dengan massa jenis zat cair. Benda tenggelam terjadi jika massa jenis

benda lebih besar dari massa jenis zat cair. Salah satu contoh aplikasi yang

menerapkan prinsip kerja hukum Archimedes adalah kapal selam.

B. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran apabila guru dapat menggunakan

model pembelajaran serta bahan ajar yang sesuai. Salah satu bahan ajar yang

sering digunakan adalah lembar kerja siswa (LKS). LKS adalah salah satu

bahan ajar yang memainkan peran penting dalam memastikan efektivitas

kegiatan belajar mengajar (Kaymakci, 2012). Lembar kerja siswa merupakan

bagian dari enam perangkat pembelajaran atau dalam IPA disebut science

pack, yang meliputi : silabus; rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

bahan ajar; lembar kerja siswa (LKS); media; dan lembar penilaian (Suyanto

et al, 2011).

Depdiknas (2006) menyatakan LKS adalah lembaran-lembaran yang berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja siswa juga merupakan

suatu bahan dimana siswa diberikan langkah-langkah yang seharusnya siswa

pelajari (Yildirim et al, 2011). Sesuatu yang dipelajari tersebut sangat

beragam, seperti melakukan percobaan, melakukan pengamatan, menuliskan

hasil pengatamantan, menganalisis data hasil pengukuran, dan menarik

kesimpulan (Suyanto et al, 2011). Penggunaaan LKS diharapkan dapat

membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta mampu meningkatkan

efektifitas dan kelancaran proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

13

Menurut BSNP (2007), salah satu cara mencapai kompetensi dalam

pembelajaran adalah dengan menggunakan LKS yang telah disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dalam mata pelajaran, yakni dengan

menerapkan pembelajaran yang meliputi proses-proses eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi. LKS disusun dengan memperhatikan tiga persyaratan kualitas

yaitu aspek didaktik, aspek konstruksi, dan aspek teknik serta minat siswa

terhadap produk LKS yang dikembangkan.

Tiga persyaratan kualitas penyusunan LKS menurut Hendro Darmodjo &

Jenny R.E dalam Widjajanti (2008) adalah 1) syarat didaktik, yakni mengatur

tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan

baik untuk siswa yang lamban ataupun yang pandai, dan lebih menekankan

pada proses untuk menemukan konsep, sehingga diharapkan mengutamakan

pada pengembangan kemampuan komunikasi dan estetika; 2) syarat

konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa

kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS; 3) Syarat teknis

menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan

penampilannya dalam LKS.

Komponen-komponen LKS menurut Trianto (2007) meliputi: judul

eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur

eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan

diskusi. Secara garis besar komponen lembar kerja siswa dijabarkan oleh

Suyanto et al, (2011) sebagai berikut.

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

141. Nomor LKS, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru mengenal

dan menggunakannya. Misalnya untuk kelas 1, KD, 1 dan kegiatan 1,

nomor LKS-nya adalah LKS 1.1.1. Dengan nomor tersebut guru

langsung tahu kelas, KD, dan kegiatannya.

2. Judul Kegiatan, berisi topik kegiatan sesuai dengan KD.

3. Tujuan, adalah tujuan belajar sesuai dengan KD.

4. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka

dituliskan alat dan bahan yang diperlukan.

5. Prosedur Kerja, berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi

mempermudah siswa melakukan kegiatan belajar.

6. Tabel Data, berisi tabel di mana siswa dapat mencatat hasil pengamatan

atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data, maka bisa

diganti dengan kotak kosong di mana siswa dapat menulis, menggambar,

atau berhitung.

7. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa

melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi. Untuk beberapa

mata pelajaran, seperti bahasa, bahan diskusi bisa berupa pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat refleksi.

LKS memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1) sebagai panduan siswa di

dalam melakukan kegiatan belajar, seperti melakukan percobaan; 2) sebagai

lembar pengamatan, di mana lembar kerja siswa menyediakan dan memandu

siswa menuliskan data hasil pengamatan; 3) sebagai lembar diskusi, di mana

lembar kerja siswa berisikan sejumlah pertanyaan yang menuntun siswa

melakukan diskusi dalam rangka konseptualisasi; 4) sebagai lembar

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

15penemuan (discovery), di mana siswa mengekspresikan temuannya berupa

hal-hal baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya; 5) sebagai wahana

untuk melatih siswa berfikir lebih kritis dalam kegiatan belajar mengajar; dan

6) Meningkatkan minat siswa untuk belajar jika kegiatan belajar yang

dipandu melalui LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar serta

menarik perhatian siswa (Suyanto et al, 2011).

C. Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)

Istilah STEM dikenalkan oleh NSF (National Science Foundation) Amerika

Serikat pada tahun 1990-an sebagai singkatan untuk “Science, Technology,

Engineering, & Mathematics”(Sanders, 2009). Jadi dalam konteks Indonesia,

STEM merujuk kepada empat bidang ilmu pengetahuan, yaitu sains,

teknologi, teknik, dan matematika. Pendidikan STEM merupakan suatu

pendekatan pengajaran dan pembelajaran antara dua atau lebih dalam

komponen STEM atau antara satu komponen STEM dengan disiplin ilmu lain

(Becker & Park, 2011). Pengintegrasian pendidikan STEM dalam pengajaran

dan pembelajaran boleh dijalankan pada semua tingkatan pendidikan, mulai

dari sekolah dasar sampai universitas, karena aspek pelaksanaan STEM

seperti kecerdasan, kreatifitas, dan kemampuan desain tidak tergantung

kepada usia (Sanders et al, 2011).

STEM yang merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan, teknologi, teknik,

dan matematika, namun masing-masing kategori ini dapat mencakup instruksi

dalam beberapa bidang studi. Tabel berikut menguraikan pelajaran STEM

umum dalam pendidikan.

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

16

Tabel 1. Mata Pelajaran STEM yang saling terkait

Science (Sains) Biologi; Kimia; Fisika; Sains(Technology) Teknologi Komputer/SiSTEM Informasi;

Pengembangan Web/Perangkat Lunak(Engineering) Teknik Teknik Komputer; Teknik Listrik; Teknik

Kimia; Teknik Mesin; Teknik Sipil(Mathematic) Matematika Matematika; Statistk-Kalkulus

(Asmuniv, 2015)

Selain mengembangkan konten pengetahuan di bidang sains, teknologi,

teknik dan matematika, pendidikan integrasi STEM juga berupaya untuk

menumbuhkan keterampilan seperti penyelidikan ilmiah dan kemampuan

memecahkan masalah. Melatih keterampilan pemecahan masalah yang

didukung dengan perilaku ilmiah, maka pendidikan integrasi STEM berusaha

untuk membangun masyarakat yang sadar pentingnya literasi STEM. Literasi

STEM mengacu pada kemampuan individu untuk menerapkan pemahaman

tentang bagaimana ketatnya persaingan bekerja di dunia nyata yang

membutuhkan empat domain yang saling terkait. Tabel 2 mendefinisikan

literasi STEM menurut masing-masing dari empat bidang studi yang saling

terkait.

Tabel 2. Difinisi Literasi STEM

Science (Sains) Literasi Ilmiah : Kemampuan dalammenggunakan pengetahuan ilmiah dan prosesuntuk memahami dunia alam serta kemampuanuntuk berpartisipasi dalam mengambilkeputusan untuk mempengaruhinya.

Technology(Teknologi)

Literasi Teknologi : Pengetahuan bagaimanamenggunakan teknologi baru, memahamibagaimana teknologi baru dikembangkan, danmemiliki kemampuan untuk menganalisisbagaimana teknologi baru mempengaruhiindividu, dan masyarakat.

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

17Engineering (Teknik) Literasi Desain : Pemahaman tentang

bagaimana teknologi dapat dikembangkanmelalui proses desain menggunakan temapembelajaran berbasis proyek dengan caramengintegrasikan dari beberapa mata pelajaranberbeda (interdisipliner).

Mathematic(Matematika)

Literasi Matematika : Kemampuan dalammenganalisis, alasan, dan mengkomunikasikanide secara efektif dan dari cara bersikap,merumuskan, memecahkan, dan menafsirkansolusi untuk masalah matematika dalampenerapannya.

(Asmuniv, 2015)

Terdapat tiga metode pendekatan pembelajaran dalam pendidikan STEM.

Perbedaan antara masing-masing metode terletak pada tingkat konten STEM

yang dapat diterapkan. Tiga metode pendekatan pendidikan STEM yang

sering digunakan adalah metode pendekatan ″silo″ (terpisah), ″tertanam″

(embeded), dan pendekatan ″terpadu″ (terintegrasi).

1. Pendekatan silo (terpisah) untuk pendidikan STEM mengacu pada

instruksi terisolasi, dimana masing-masing setiap mata pelajaran STEM

diajarkan secara terpisah atau individu (Dugger, 2010). Studi

terkonsentrasi masing-masing individu memungkinkan siswa untuk

mendapatkan lebih mendalam pemahaman tentang isi dari masing-

masing mata pelajaran;

2. Pendekatan tertanam (embeded) lebih menekankan untuk

mempertahankan integritas materi pelajaran, bukan fokus pada

interdisiplin mata pelajaran.

3. Pendidikan STEM terpadu (terintegrasi) bertujuan untuk menghapus

dinding pemisah antara masing-masing bidang STEM pada pendekatan

silo dan pendekatan tertanam (embeded), dan untuk mengajar siswa

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

18sebagai salah satu subjek (Breiner et al, 2012). Pendekatan terintegrasi

berbeda dengan pendekatan tertanam dalam hal standar evaluasi dan

menilai atau tujuan dari masing-masing daerah kurikulum yang telah

dimasukkan dalam pelajaran (Sanders, 2009).

Tujuan dari pendidikan STEM adalah untuk menghasilkan peserta didik yang

kelak pada saat mereka akan terjun di masyarakat, mereka mampu

mengembangkan kompetensi yang telah dimilikinya untuk

mengaplikasikannya pada berbagai situasi dan permasalahan yang mereka

hadapi di kehidupan sehari-hari (Mayasari et al, 2014).

Beers (2011) mengemukakan bahwa kurikulum STEM melibatkan “4C” dari

keterampilan abad 21, yaitu meliputi creativity (kreatifitas), critical thinking

(berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), dan communication

(komunikasi).

D. Berpikir Kreatif

Bacanlı et al (2009) berpendapat bahwa salah satu tugas utama dari

pendidikan adalah untuk mengajarkan siswa cara berpikir yang tepat

Keterampilan berpikir salah satunya adalah keterampilan berpikir kreatif.

Kreativitas sering digambarkan sebagai kemampuan berpikir berbeda, peka

terhadap suatu masalah, kemampuan untuk memecahkan masalah, dan

mencari solusi yang tidak biasa untuk permasalahan tersebut (Bacanlı et al,

2009). Mendefinisikan, menganalisis dan memecahkan masalah adalah

langkah-langkah penting dari suatu proses berpikir kreatif, sehingga jika tidak

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

19ada pemecahan masalah, maka tidak ada pemikiran kreatif (Bayindir & Inan,

2008). Chua (2010) menjabarkan bahwa berpikir kreatif memiliki ciri-ciri

seperti: menghasilkan ide-ide unik; menghasilkan ide-ide yang tidak biasa

dipikirkan; imajinatif; mampu menghasilkan ide dalam waktu yang tetap;

kecenderungan untuk melihat masalah langsung dari berbagai perspektif.

Menurut Guilford dalam Alghafri dan Nizam (2014) terdapat empat

komponen utama dari keterampilan berpikir kreatif yang meliputi: fluency

(kelancaran), flexibility (fleksibilitas), originality (orisinalitas) dan

elaboration (elaborasi). Kelancaran merupakan kemampuan untuk

menghasilkan banyak ide; fleksibilitas adalah kemampuan dalam

menghasilkan ide-ide yang lebih bervariasi; orisinalitas merupakan

kemampuan menghasilkan ide yang baru atau ide yang sebelumnya tidak ada;

dan elaborasi adalah suatu kemampuan menambahkan atau mengembangkan

ide-ide sehingga dihasilkan ide yang lebih rinci dan detail. Dimana setiap

komponen-komponen berpikir kreatif tersebut memiliki indikatornya masing-

masing.

Munandar (2001) menjabarkan beberapa ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif

beserta indikatornya, yaitu sebagai berikut.

1. Keterampilan Berpikir Lancar (fluency)

Berpikir lancar diartikan sebagai ketempilan dalam mencetuskan banyak

gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan. Indikatornya:

a) mengajukan banyak pertanyaan,

b) menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan,

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

20c) mempunyai banyak gagasan.

2. Keterampilan Berpikir Luwes (fleksibility)

Keluwesan berarti kemampuan untuk menghasilkan gagasan, jawaban,

atau pertanyaan yang bervariasi. Seorang yang luwes dapat melihat suatu

permasalahan dari sudut pandang yang berbeda sehingga mampu

memberikan banyak alternative pemecahan masalahnya. Indikatornya:

a) memberikan macam-macam penafsiran terhadap gambar, cerita,

atupun masalah,

b) menerapkan suatu konsep dengan cara yang berbeda,

c) memikirkan berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan yang

diberikan.

3. Keterampilan Berpikir Orisinil (Originality)

Indikator dari keterampilan berpikir orisinil adalah:

a) memikirkan masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh

orang lain,

b) mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-

cara yang baru,

c) memiliki cara berpikir yang lain daripada yang lain.

4. Keterampilan Berpikir Merinci atau Elaborasi (elaboration)

Keterampilan berpikir merinci merupakan kemampuan untuk

menegambangkan suatu gagasan dan merinci secara detail dari suatu

objek sehingga lebih menarik. Indikatornya:

a) mencari jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan

langkah-langkah secara terperinci;

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

21b) mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain.

Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran perlu diperhatikan agar

keterampilan berpikir kreatif siswa dapat terlatih dan berkembangkan.

Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilihat dari perilaku siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Williams dalam Munandar (2009) menyatakan bahwa

perilaku siswa yang termasuk dalam keterampilan kognitif kreatif dapat

dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3. Perilaku siswa dalam dalam keterampilan kognitif kreatif

No Perilaku Siswa Arti1 Berfikir Lancar

(fluency)- Menghasilkan banyak jawaban/gagasan yang

relevan;- Arus pemikiran lancar;

2 Berfikir Luwes(fleksibel)

- Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam;- Mampu mengubah cara atau pendekatan;- Arah pemikiran yang berbeda;

3 Berfikir Orisinal(Originality)

- Memberikan jawaban yang tidak lazim, yanglain dari yang lain, yang jarang diberikankebanyakan orang;

4 BerfikirTerperinci(elaborasi)

- Mengembangkan, menambah, memperkayasuatu gagasan;

- Memperinci detail-detail;- Memperluas suatu gagasan

(Williams dalam Munandar, 2009)

Proses pembelajaran di sekolah saat ini guru belum memberi kesempatan

yang optimal kepada siswa untuk dapat mengembangkan kreativitasnya.

Menurut Wenno (2010) hal tersebut terjadi karena beberapa hal, antara lain:

(1) gaya mengajar guru sains yang selalu menyuruh siswa untuk menghafal

berbagai konsep tanpa disertai pemahaman terhadap konsep tersebut; (2)

pengajaran sains umumnya banyak dilakukan dengan cara menghafal dan

sangat minim dengan kerja laboratorium; (3) masih banyak guru sains yang

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

22berpendapat bahwa mengajar itu suatu kegiatan menjelaskan dan

menyampaikan informasi tentang konsep-konsep; (4) soal-soal ujian semester

dan akhir kurang memotivasi siswa berpikir kreatif, karena soal-soal yang

diajukan hanya dititik beratkan pada aspek kognitif yang umumnya berbentuk

pilihan ganda, dan (5) fasilitas sekolah untuk menopang siswa

mengembangkan kreativitasnya, terutama yang berkaitan dengan

perkembangan sains teknologi umumnya kurang memadai.

Marzano (1988) berpendapat bahwa seorang guru harus mengetahui beberapa

cara untuk mengajarkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis siswa yaitu

(1) mempersiapkan materi pelajaran dengan baik ; (2) mendiskusikan materi

pelajaran yang kontropersi; (3) mengemukakan masalah yang menimbulkan

konflik kognitif; (4) menugaskan siswa menemukan pandangan-pandangan

yang bervariasi terhadap suatu masalah; (5) menugaskan siswa menulis

artikel untuk diterbitkan dalam suatu jurnal; (6) menganalisis artikel dari

koran atau media lain untuk menemukan gagasan-gagasan baru; (7)

memberikan masalah untuk menemukan solusi yang berbeda-beda; (8)

memberikan bacaan yang berbeda dengan tradisi siswa untuk diperdebatkan

atau didiskusikan; dan (9) Mengundang orang yang memiliki pandangan-

pandangan yang kontroversial.

Berdasarkan uraian di atas dapat terihat bahwa pentingnya penerapan

pendekatan pembelajaran yang inovatif agar keterampilan berpikir kreatif

siswa dapat terus terlatih.

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

23E. Kerangka Pikir

Pembelajaran sains yang tepat dapat melatih keterampilan berpikir siswa.

Salah satu keterampilan berpikir adalah keteampilan berpikir kreatif.

Keterampilan berpikir kreatif meliputi : fluency (kelancaran), flexibility

(fleksibilitas), originality (orisinalitas) dan elaboration (elaborasi). Masih

rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa karena belum tepatnya

pendekatan pembelajaran yang digunakan, dan belum memberi kesempatan

yang optimal kepada siswa untuk dapat melatih keterampilan berpikir

kreatifnya.

Diantara berbagai pendekatan pembelajaran, pendekatan STEM merupakan

pendekatan yang diharapkan dapat membantu melatih keterampilan berpikir

kreatif siswa. Pendekatan STEM merupakan pendekatan yang

mengintegrasikan beberapa pelajaran menjadi satu, yaitu science (sains),

technology (teknologi), engineering (teknik), dan mathematics (matematika).

Maelalui pendekatan STEM siswa tidak hanya sekedar menghafal konsep,

tetapi lebih kepada bagaimana siswa mengerti dan memahami konsep-konsep

sains dan kaitanya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pemilihan materi

yang akan disajikan dalam LKS yang akan dikembangkan harus banyak

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Materi fluida statis dipilih karena

banyaknya aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

materi tersebut.

Kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan standar isi dan standar proses.

Dimana dalam standar isi memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

24(KD) yang harus dicapai siswa. Agar siswa dapat mencapai KI dan KD

tersebut maka perlu didukung dengan standar proses yang memuat tentang

perencanaan pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan. Salah satu dari

bahan ajar yang digunakan adalah LKS.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengembangkan LKS dengan pendekatan

STEM yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir kreatif

siswa. Secara skematis kerangka pikir penelitian terdapat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka pikir penelitian

Kegiatan Pembelajaran

StandarIsi

StandarProses

Penggunaanbahan ajar,salah satunyaadalah LKS

Penggunaanpendekatanpembelajaranyang sesuai

LKS dengan pendekatan STEM

KeterampilanBerpikir Kreatif

Fluency Flexibility Originality Elaboration

Sains

Teknologi

Teknik

Matematika

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

25F. Desain Produk Yang Dikembangkan

Secara terperinci kerangka desain dari LKS yang dikembangkan dijabarkan

pada Tabel 4.

Tabel 4. Rincian desain lembar kerja siswa yang akan dikembangkan

Komponen TampilanCover Judul Lembar Kerja Siswa

Kolom Jenjang, Kelas dan Semester Kolom nama, kelas untuk siswa Nama Penulis

BagianPendahuluan

Prakata Daftar Isi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran

RingkasanMateri

Berupa ringkasan materi sains (Sains)

LembarKegiatan

Kegiatan percobaan sains (Sains) Mengamati berbagai aplikasi teknologi yang

terkait materi (teknologi) Percobaan tentang teknologi sederhana yang

terkait materi (teknologi) Siswa mendesain atau merancang sendiri kegiatan

percobaan yang akan dilakukan (teknik) Tabel Data Pertanyaan Diskusi

Daftar Pustaka Buku Acuan Website Acuan Sumber gambar

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

26

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development). Research and Development adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Pengembangan yang dilakukan adalah

pengembangan LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih keterampilan

berpikir kreatif siswa.

Saat proses pengembangan diberlakukan uji ahli dan uji coba produk. Uji ahli

dilakukan untuk mengetahui validitas produk dilihat dari validitas isi dan

validitas konstruk (desain) dari LKS yang telah dikembangkan, serta uji coba

produk dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai keterbacaan, respon,

dan efektivitas dari LKS yang telah dikembangkan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan ini mengacu pada prosedur penelitian dan

pengembangan menurut Gall, Gall, & Borg (2003) yang memuat langkah-

langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan

suatu produk. Secara lengkap menurut Gall et al (2003) terdapat 10 langkah

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

27prosedur penelitian pengembangan, yaitu: 1) pengumpulan informasi; 2)

perencanaan; 3) pengembangan draf produk; 4) uji coba awal; 5) revisi hasil

uji coba awal; 6) uji coba lapangan; 7) penyempurnaan produk uji coba

lapangan; 8) uji pelaksanaan lapangan; 9) penyempurnaan produk akhir; 10)

desiminasi. Namun dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti tidak

memakai langkah 8, 9 dan 10 dikarenakan keterbatasan waktu. Sehingga

langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Prosedur Pengembangan R&D (Gall, Gall, & Borg, 2003)

1. Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi dilakukan melalui studi pustaka dan studi

lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji beberapa literatur dan

hasil penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini. Studi

lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi bahwa diperlukan

adanya LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih keterampilan

berpikir kreatif siswa. Pengumpulan informasi untuk studi lapangan ini

dilakukan dengan pemberian angket kepada guru dan siswa. Tahap ini

PengumpulanInformasi

Perencanaan

Uji Coba Produk(Validasi)

Produk Akhir

Revisi ProdukUji CobaLapangan

Pengembangan DraftProduk Awal

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

28dilakukan untuk mencari data tentang penggunaan LKS yang telah

digunakan dalam pembelajaran, serta untuk mengetahui proses

pembelajaran di kelas.

2. Perencanaan

Setelah dilakukan pengumpulan informasi, selanjutnya dilakukan

perencanaan terhadap produk yang dikembangkan. Pada tahap ini yang

dilakukan adalah menentukan materi pembelajaran yang disajikan dalam

LKS, serta menentukan format isi dan tampilan dari LKS yang

dikembangkan.

3. Pengembangan Draf Produk

Kegiatan pada tahap ini adalah mengembangan draf produk yaitu berupa

LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih keterampilan berpikir

kreatif siswa. Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah LKS dengan

pendekatan STEM yang di dalamnya memuat konten sains, teknologi,

teknik, dan matematika. Materi yang disajikan adalah materi fluida statis.

Untuk konten sains akan disajikan materi mengenai fluida statis, kemudian

pada konten teknologi akan disajikan mengenai berbagai aplikasi

teknologi dan penerapan konsep fluida statis dalam kehidupan sehari-hari,

pada konten teknik siswa akan diajarkan untuk mendesain sendiri

percobaan terkait materi, serta pada konten matematika adalah untuk

melalukan perhitungan terkait materi. Melalui berbagai konten yang

terdapat pada LKS tersebut diharapkan dapat melatih keterampilan

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

29berpikir kreatif siswa. Hasil pengembangan produk pendahuluan yang

dilakukan pada tahap ini berupa prototipe I.

4. Uji Coba Produk

Uji coba awal merupakan uji validitas dari draft produk atau prototipe I

yang dilakukan oleh ahli. Uji ahli terdiri dari uji ahli isi dan uji ahli desain

konstruk. Uji ahli dilakukan untuk mengetahui validitas dan kelayakan

produk yang telah dikembangan dengan berpedoman pada instrumen uji

yang telah dibuat. Uji ahli terdiri dari dosen ahli dan praktisi ahli.

5. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba awal, maka prototipe I mendapat saran-saran

perbaikan dari ahli desain dan ahli isi. Hasil perbaikan protipe I inilah

kemudian menjadi prototipe II.

6. Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan ini dilakukan untuk mengetahui keterbacaan, respon,

dan keefektifan LKS yang telah dikembangkan. Uji keterbacaan dilakukan

terhadap siswa meliputi uji satu lawan satu dengan pemberian angket

keterbacaan. Uji keefektifan LKS dilakukan pada dua sampel kelas yang

akan di uji, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas kontrol adalah

kelas dengan menggunakan LKS yang biasa siswa gunakan, sedangkan

kelas eksperimen adalah kelas dengan menggunakan LKS yang telah

dikembangkan. Uji efektifitas ini dilakukan dengan pemberian soal.

Sedangkan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap penggunaan LKS

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

30maka siswa diberikan angket respon terhadap produk kepada siswa pada

kelas eksperimen.

7. Produk Akhir

Hasil akhir dari pengembangan ini adalah produk LKS dengan pendekatan

STEM untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa yang telah

tervalidasi dan siap digunakan sebagai media pembelajaran.

C. Subjek dan Desain Uji Coba

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama

adalah subjek untuk melakukan analisis kebutuhan yang terdiri dari siswa

dan guru. Kelompok kedua adalah subjek untuk melakukan uji validitas

terhadap produk yang telah dikembangkan yang terdiri dari dosen ahli dan

praktisi ahli. Kelompok ketiga adalah subjek untuk mengetahui

keterbacaan, respon, dan keefektivitasan terhadap produk yang telah

dikembangkan.

Tabel 5. Subjek penelitian

No Tahapan Subjek Penelitian

1 Analisis Kebutuhan- Siswa;- Guru.

2Uji Validitas Produk (Validitasisi dan konstruk)

- Dosen Ahli;- Praktisi Ahli.

3

Uji Keterbacaan Siswa uji satu lawan satuUji Respon Pengguna TerhadapProduk

- Siswa kelas eksperimen;- Guru.

Uji Keefektivitasan- Siswa kelas eksperimen;- Siswa kelas kontrol.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

31

2. Desain Uji Coba

Desain penelitiant yang digunakan adalah quasi experimental design

dalam bentuk nonequivalent pre-post control group design. Desain ini

digunakan untuk melihat perbandingan kemajuan siswa setelah

pembelajaran dengan sebelum pembelajaran antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol. Desain penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 5

berikut ini.

Kelas Eksperimen O1 X1 O2

Kelas Kontrol O3 X2 O4

Gambar 4. Nonequivalent pre-post control group design

Keterangan:

: Perlakuan berupa pembelajaran menggunakan LKS yang telahdikembangkan

: Perlakuan dengan pembelajaran menggunakan LKS konvensional

: Pretest siswa kelas eksperimen

: Posttest siswa kelas eksperimen

: Pretest siswa kelas control

: Posttest siswa kelas kontrol

(Sugiyono, 2013: 116)

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui instrumen angket,

dan instrumen tes.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

32

1. Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data kebutuhan awal yang

ditujukan kepada guru dan siswa. Angket juga digunakan untuk

mengumpulkan data tentang validitas dari produk yang telah

dikembangkan. Validitas yang dimaksud adalah dari validitas isi, validitas

konstruk, dan keterbacaan. Validitas isi dan konstruk diperoleh melalui

instrumen angket yang ditujukan pada dosen ahli dan praktisi ahli,

sedangkan keterbacaan ditunjukkan kepada siswa selaku pengguna.

Instrument angket juga digunakan untuk mengetahui respon dari guru dan

siswa mengenai produk yang telah dikembangkan.

2. Tes

Data mengenai keefektivan produk digunakanlah instrument tes berupa

soal-soal yang ditujukan kepada siswa pada kelas ekperimen maupun kelas

kontrol.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Instrumen Penilaian Validitas Produk

Instrumen yang digunakan untuk melakukan penilaian validitas produk

adalah isntrumen angket. Instrumen angket penilaian validasi isi dan

validasi konstruk produk ditujukan kepada ahli dan instrumen angket

keterbacaan ditunjukkan kepada siswa, serta instrumen angket respon

pengguna ditunjukkan kepada guru dan siswa yang semuanya memiliki

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

33pilihan 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, misalnya: “sangat

sesuai”, “sesuai”, “kurang sesuai” dan “tidak sesuai”.

Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan

tingkat kesesuaian produk. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini

dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Skor penilaian terhadap pilihan jawaban

Pilihan Jawaban SkorSangat sesuai 4Sesuai 3Kurang sesuai 2Tidak sesuai 1

Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga skor

penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ℎℎ × 4Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari

sejumlah subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan

penilaian. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat

dilihat dalam Tabel 7.

Tabel 7. Konversi skor penilaian menjadi pernyataan nilai kualitas

Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi4 3,26 - 4,00 Sangat Baik3 2,51 – 3,25 Baik2 1,76 – 2,50 Kurang Baik1 1,01 – 1,75 Tidak Baik

(Suyanto & Sartinem, 2009)

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

342. Analisis Instrumen Penilian Keefektivan Produk

Instrumen uji tes digunakan untuk mengetahui keefektifan produk yang

telah dikembangkan. Kegiatan analisis data dari kegiatan uji efektivitas

dilakukan selain menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, juga

menggunakan analisis statistic kuantitatif. Untuk analisis statistik

kuantitatif terhadap data hasil penelitian dilakukan uji dibawah ini:

a. Penilaian Peningkatan Antara Pre Test Dengan Post Test

Mengetahui terdapat peningkatan antara pre test dengan post test atau

Gain. Besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain

ternormalisasi yaitu:

( ) = = − −Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan

menggunakan klasifikasi seperti pada Tabel 8.

Tabel 8. Klasifikasi Gain

Rata-rata gainternormalisasi

Klasifikasi

(g) ≥ 0,70 Tinggi0,30 ≤ (g) > 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah(Meltzer, 2002)

Mengetahui terdapat peningkatan antara pre test dengan post test juga

dapat menggunakan uji statistik yang diformulasikan sebagai berikut :

H0 : μ1 ≤ μ2

H1 : μ1 > μ2

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

35Keterangan:

H0 : secara signifikan skor post-test lebih kecil atau sama dengan

skor pre-test

H1 : secara signifikan skor post-test lebih tinggi dari skor pre-test

Uji hipotesis menggunakan paired sample t-test. Dasar pengambilan

keputusan berdasarkan nilai probabilitas, dimana jika sig > 0,05 maka

diterima. Akan tetapi, jika sig < 0,05 maka ditolak.

b. Penilaian Perbedaan Rata-Rata Nilai Antara Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol

Mengetahui adanya perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen

yang menggunakan LKS dengan pendekatan STEM dan kelas kontrol

yang menggunakan LKS konvensional dapat diformulasikan sebagai

berikut:

H0 : μ1 ≤ μ2

H1 : μ1 > μ2

Keterangan:

H0 : secara signifikan skor siswa kelas eksperimen lebih kecil atau

sama dengan skor siswa kelas control

H1 : secara signifikan skor siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari

skor siswa kelas control

Uji hipotesis menggunakan Independent Sample t Test. Dasar

pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas, dimana jika sig

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

36> 0,05 maka diterima. Akan tetapi, jika sig < 0,05 maka

ditolak.

c. Penilaian Hasil Tes Berpikir Kreatif

Penilaian yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir

kreatif siswa dapat menggunakan persamaan :

= ℎℎ × 100%Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi penilaian seperti pada Tabel 9.

Tabel 9. Klasifikasi penilaian

Persentase Klasifikasi81% - 100% Tinggi Sekali61% - 80% Tinggi41% -60% Cukup21% - 40% Rendah0% - 20% Rendah sekali

(Arikunto, 2006)

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

52

V. PENUTUP

A. Simpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Telah dikembangkan LKS dengan pendekatan STEM untuk melatih

keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi fluida statis yang tervalidasi

berdasarkan validitas isi sebesar 3,15, validitas konstruk sebesar 3,16, dan

keterbacaan sebesar 3,36.

2. LKS telah efektif digunakan dalam proses pembelajaran dilihat dari hasil

rerata nilai N-Gain sebesar 0,71 yang masuk kategori tinggi, dan hasil uji

hipotesis bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata nilai pada kelas

eksperimen dengan nilai pada kelas kontrol. LKS yang telah dikembangkan

efektif melatif keterampilan berpikir kreatif siswa dilihat dari peningkatan

keterampilan berpikir siswa pada setiap indikatornya.

3. Respon siswa dan guru terhadap LKS yang dikembangkan juga sudah baik.

Hasil respon guru sebesar 3,16 masuk dalam kategori baik, dan hasil respon

siswa sebesar 3,47 masuk dalam kategori sangat baik.

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

53

B. Saran

Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, maka peneliti menyarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. LKS yang dikembangkan telah tervalidasi dengan baik, sehingga dapat

digunakan dalam proses pembelajaran pada materi fluida statis. Sehingga

keterampilan berpikir kreatif siswa dapat terus dilatih selama proses

pembelajaran.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengembangkan pada materi yang

lain, sehingga dapat diketahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif

siswa tiap indikatornya.

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Liliasari, Rusli, A., & Waldrip, B. 2011. ImplementasiPembelajaran Berbasis Multi Representasi Untuk Peningkatan PenguasaanKonsep Fisika Kuantum. Cakrawala Pendidikan, 1(1).

Alghafri, A. S. R., & Ismail, H. N. B. 2014. The Effects of Integrating Creativeand Critical Thinking on Schools Students' Thinking. International Journalof Social Science and Humanity, 4(6), 518.

Amalia, Y. D. 2014. Pengaruh Penerapan Lks Berorientasi Pembelajaran BerbasisMasalah Terhadap Kompetensi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 GunungTalang. Pillar Of Physics Education, 4(2).

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmuniv. 2015. Pendekatan Terpadu Pendidikan STEM Upaya MempersiapkanSumber Daya Manusia Indonesia Yang Memiliki PengetahuanInterdisipliner Dalam Menyosong Kebutuhan Bidang Karir PekerjaanMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Diakses darihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1507-asv9.

Bacanlı, H., Dombaycı, M. A., Demir, M., & Tarhan, S. 2011. Quadruplethinking: Creative thinking. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 12,536-544.

Bayindir, N., & Inan, H. Z. 2008. Theory into practice: Examination of teacherpractices in supporting children's creativity and creative thinking. OzeanJournal of Social Science, 1(1).

Becker, K., & Park, K. 2011. Effects of integrative approaches among science,technology, engineering, and mathematics (STEM) subjects on students'learning: A preliminary meta-analysis. Journal of STEM Education:Innovations and Research, 12(5/6), 23.

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

55Beers, S. 2011. 21st Century Skills : Preparing Students For Their Future. Diakses

dari http://www.yinghuaacademy.org/wp-content/uploads/2014/10/21st_century_skills.pdf

Breiner, J. M., Harkness, S. S., Johnson, C. C., & Koehler, C. M. 2012. What isSTEM? A discussion about conceptions of STEM in education andpartnerships. School Science and Mathematics, 112(1), 3-11.

BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasardan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitiandan Pengembangan Pendidikan.

Chodijah, S., Fauzi, A., & Wulan, R. 2012. Pengembangan PerangkatPembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang DilengkapiPenilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal PenelitianPembelajaran Fisika, 1(1).

Chua, Y. P. 2010. Building a test to assess creative and critical thinkingsimultaneously. Procedia Social and Behavioral Sciences 2. 551–559.

Depdiknas. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

________. 2006. Panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu, SMP/MTS.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

________. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.

Dugger, W. E. 2010. Evolution of STEM in the United States. In 6th Biennialinternational conference on technology education research, Gold Coast,Queensland, Australia.

Gall, M. D., Gall, J. P.,& Borg, W. R. (Eds.). 2003. Educational research: Anintroduction (7th ed.). New York: Pearson Education Inc.

Handayani, F. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Science,Tecnology, Engineering, and Mathematics (STEM) Pada Materi HidrolisisGaram. Electronic Thesis And Dissertation Unsyiah. Banda Aceh :Universitas Syiah Kuala.

IEA. 2012. TIMSS and PIRLS 2011 Achievement. Diakses darihttp://timssandpirls.bc.edu/data-release-2011/pdf/Overview-TIMSS-and-PIRLS-2011-Achievement.pdf.

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

56Kaymakci, S. 2012. A Review of Studies on Worksheets in Turkey. US-China

Education Review A 1. 57-64.

Kuenzi, J. J. 2008. Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)Education: Background, federal policy, and legislative action.Congressional Research Service Report for Congress.

Marzano, R. J. 1988. Dimensions of thinking: A framework for curriculum andinstruction. The Association for Supervision and Curriculum Development,125 N. West St., Alexandria, VA 22314-2798.

Mayasari, T., Kadarohman, A., & Rusdiana, D. 2014. Pengaruh PembelajaranTerintegrasi Science, Technology, Engineering, And Mathematics (STEM)Pada Hasil Belajar Peserta Didik: Studi Meta Analisis. Prosiding SemnasPensa VI ”Peran Literasi Sains”. 371-377.

Meltzer, D. E. 2002. The Relationship Between Mathematics Preparation AndConceptual Learning Gains In Physic: A Possible Hidden Variable InDiagnostic Pre-Test Score. Journal of am J Phys, 70 (12), 1260.

Munandar, Utami. 2001. Mengembangakan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah.Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.

. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:PT.Rineka Cipta.

National Science Teacher Association. 2011. Quality Science Education and 21st-Century Skills. Diakses darihttp://www.nsta.org/about/positions/21stcentury.aspx

OECD. 2014. PISA 2012 Results in Focus: What 15-year-olds know and whatthey can do with what they know. Diakses darihttp://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf.

Ozmen, H & Yildirim, N. 2005. Effect Of Work Sheets on students success:Acids and Bases Sample. Journal of Turkish Science Education 2 (2). 10-11.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Putri, D. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Mind Mapping PadaMateri Laju Reaksi Untuk Melatihkan Keterampilan Berfikir Kreatif SiswaKelas XI SMA (Development Of Students Worksheet Based On MindMapping Inreaction Rates Material To Practice Students Creative ThinkingSkills For Senior High School Grade XI). Jurnal Mahasiswa TeknologiPendidikan, 4(2).

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

57Roberts, A. 2012. A Justification for STEM Education. Technology and

Engineering Teacher, 72(8).

Sanders, Mark. 2009. STEM, STEM Education, STEMmania. The TechnologyTeacher. 2 (2009), 20-26.

Sanders, M., Hyuksoo. K., Kyungsuk, P. & Hyonyong, L. 2011. IntegrativeSTEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Education:Contemporary Trends and Issues. Secondary Education 59, 729-762.

Setyowati, A., & Subali, B. 2011. Implementasi pendekatan konflik kognitifdalam pembelajaran fisika untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritissiswa SMP kelas VIII. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (IndonesianJournal of Physics Education), 7(2).

Subramaniam, M. M., Ahn, J., Fleischmann, K. R., & Druin, A. (2012).Reimagining the role of school libraries in STEM education: Creatinghybrid spaces for exploration. The Library Quarterly, 82(2), 161-182.

Sudrajat, A. 2008. Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, danmodel pembelajaran. Diakses dari http://smacepiring.wordpress.com.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Suyanto, E., & Sartinem. 2009. Contoh Lembar Kerja Fisika Siswa dengan LatarPenuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka dan Keterampilan ProsesUntuk SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Prosiding Seminar NasionalPendidikan. 2009. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Suyanto, S., Paidi., & Wilujeng, I. 2011. Lembar Kerja Siswa (LKS). Makalahdisampikan dalam acara Pembekalan SM3T (Sarjana Mengajar di DaerahTerpencil, Terluar, dan Tertinggal) di Akademi Angkatan UdaraYogyakarta tanggal 26 Nopember-6 Desember 2011.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Wenno, I. H. 2010. Pengembangan Model Modul IPA Berbasis Problem SolvingMethod Berdasarkan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran diSMP/MTs. Cakrawala Pendidikan, 2(2).

Widjajanti, E. 2008. Kualitas lembar kerja siswa. Makalah Seminar Pelatihanpenyusunan LKS untuk Guru SMK/MAK pada Kegiatan PengabdianKepada Masyarakat Jurusan Pendidikan FMIPA Universitas NegeriYogyakarta.

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN …digilib.unila.ac.id/26515/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pengembangan LKS diawali dengan analisis ... Hasil respon siswa dan guru

58Wulandari, M. W., Liliasari, M., & Supriyanti, M. T. 2011. Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif danPenguasaan Konsep Siswa pada Materi Larutan Penyangga. JurnalPengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(2), 116-121.

Yildirim, N., Sevil, K. U. R. T., & Alipaþa, A. Y. A. S. 2011. The Effect Of TheWorksheets On Students' Achievement In Chemical Equilibrium. JournalOf Turkish Science Education, 8(3).