18
PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA Iwan Hermawan Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof Sudarto SH No. 4 Tembalang Semarang http://iwanpolines.blogspot.com ; Email : [email protected] Abstrak Based on previous research, has published a conclusion that the boarding school at Desa Ngrembel, Gunung Pati has a role and a major influence on the development and improvement of the quality of the surrounding rural communities and provide a positive impact in the field of education, religion and socio-cultural and economic (Suratno Bejo, 2006). Desa Ngrembel has lots of potential economic and socio strong religious, many of the potential of economic units that can come along, but has not been well managed. Community service programs are trying to collaborate on potential economic unit in ngrembel and give stimulants to establish economic independence. Kata Kunci : Gunung Pati, BCCT, Koperasi, Bio-Gas, Pemasaran Online A. PENDAHULUAN Kultur masayarakat pedesaan Gunung Pati sangat kental dengan kultur sosio-religi kehidupan pesantren dimana pondok pesantren tersebar hampir pada semua kelurahan yang ada. Kondisi dan model pendekatan di bidang pendidikan pondok pesantren di Gunung Pati sangat beragam, namun secara umum jenis pendidikan pesantren di daerah ini bersifat klasikal sebagai ciri pendidikan pesantren tradisional (Sorogan, Bandongan) dimana ada unit usaha mikro yang menopang kebutuhan operasionalnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, telah dipublikasikan suatu kesimpulan bahwa pesantren di Gunung Pati mempunyai peranan dan pengaruh besar terhadap pengembangan dan peningkatan mutu masyarakat desa di sekitarnya serta memberikan dampak positif dalam bidang pendidikan, agama dan sosial budaya dan ekonomi (Suratno Bejo, 2006). Objek Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pesantren dan unit-unit ekonomi masyarakat di Desa Ngrembel, Gunung Pati. Pesantren Ngembel berdiri sejak tahun 1996 pada area seluas 9000 m2 yang diperoleh dari wakaf dan hibah lainnya. Pondok Gubung Penceng memiliki perkembangan pesat, seperti pengadaan sarana jalan transportasi dan gedung yang dibangun atas swadaya masyarakat di sekitar pesantren. Model Pendidikan

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

  • Upload
    dianmas

  • View
    154

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYAIwan HermawanPoliteknik Negeri Semarang Jl. Prof Sudarto SH No. 4 Tembalang Semarang http://iwanpolines.blogspot.com ; Email : [email protected] Abstrak Based on previous research, has published a conclusion that the boarding school at Desa Ngrembel, Gunung Pati has a role and a major influence on the development and improvement of the quality of the surroundi

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN

UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Iwan Hermawan

Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof Sudarto SH No. 4 Tembalang Semarang

http://iwanpolines.blogspot.com ; Email : [email protected]

Abstrak

Based on previous research, has published a conclusion that the boarding school at Desa Ngrembel, Gunung Pati has a role and a major influence on the development and improvement of the quality of the surrounding rural communities and provide a positive impact in the field of education, religion and socio-cultural and economic (Suratno Bejo, 2006). Desa Ngrembel has lots of potential economic and socio strong religious, many of the potential of economic units that can come along, but has not been well managed. Community service programs are trying to collaborate on potential economic unit in ngrembel and give stimulants to establish economic independence.

Kata Kunci : Gunung Pati, BCCT, Koperasi, Bio-Gas, Pemasaran Online

A. PENDAHULUAN

Kultur masayarakat pedesaan Gunung Pati sangat kental dengan kultur sosio-religi

kehidupan pesantren dimana pondok pesantren tersebar hampir pada semua kelurahan yang

ada. Kondisi dan model pendekatan di bidang pendidikan pondok pesantren di Gunung

Pati sangat beragam, namun secara umum jenis pendidikan pesantren di daerah ini bersifat

klasikal sebagai ciri pendidikan pesantren tradisional (Sorogan, Bandongan) dimana ada

unit usaha mikro yang menopang kebutuhan operasionalnya.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, telah dipublikasikan suatu kesimpulan bahwa

pesantren di Gunung Pati mempunyai peranan dan pengaruh besar terhadap pengembangan

dan peningkatan mutu masyarakat desa di sekitarnya serta memberikan dampak positif

dalam bidang pendidikan, agama dan sosial budaya dan ekonomi (Suratno Bejo, 2006).

Objek Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pesantren dan unit-unit ekonomi

masyarakat di Desa Ngrembel, Gunung Pati. Pesantren Ngembel berdiri sejak tahun 1996

pada area seluas 9000 m2 yang diperoleh dari wakaf dan hibah lainnya. Pondok Gubung

Penceng memiliki perkembangan pesat, seperti pengadaan sarana jalan transportasi dan

gedung yang dibangun atas swadaya masyarakat di sekitar pesantren. Model Pendidikan

Page 2: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

yang dijalankan masih mendasarkan pada pendekatan pesantren tradisional : (1) Metode

bandongan (2) Metode sorogan, (3) Metode mudzakaroh, (4) Metode takhasus (-- Lampiran

7: Glossary). Jenis santri pondok Gubug Penceng adalah santri mukim dan santri kalong;

santri kalong merupakan santri yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren, yang

biasanya tidak menetap di pesantren untuk mengikuti pelajaran dipesantren, sehingga

mereka cukup bolak-balik dari rumahnya sendiri (Dhofier, 1984:52).

Dengan demikian santri kalong dapat dikatakan sebagai murid pesantren yang

keberadaannya masih dalam lingkungan pesantren. Hal ini ditempuh sebagai upaya untuk

menjembatani keseimbangan kebutuhan religi dan kebutuhan ekonomi. Pada fase-fase

diluar pendidikan pesantren, seorang santri menjalankan kegiatan ekonominya. Pada sisi

kuantitas peserta didik, pesantren menampung lebih dari 120 peserta didik dari lingkungan

masyarakat sekitar pesantren yang rata-rata tingkat ekonominya menengah kebawah

(pengurus pondok tidak menetapkan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu).

Namun dalam kontribusi kegiatan pada pesantren, masyarakat memberikan dukungan

tenaga dan hasil bumi sebagai bentuk imbal balik atas peran pesantren dalam memberikan

pendidikan pada masyarakat dan anak-anak mereka.

Bidang pendidikan dikembangkan dengan muatan keagamaan (akidah, syariah)

namun di sisi lain, kurikulum yang ada sangat minim dalam menyerap perkembangan sains

dan teknologi. Minimnya input sains dan teknologi mengakibatkan peserta didik kurang

berkembang dalam metode berpikir dan cakrawala pemahaman mengenai fenomena sains

diluar pendidikan syariah. Kondisi ini telah disadari oleh pengurus pesantren sehingga

mulai melakukan kajian kurikulum bidang sains teknologi yang berakar dari potensi

agribisnis pondok pesantren yang dimiliki. Potensi bidang produksi dan ekonomi pesantren

memiliki aset berupa : a) sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun yang

dimanfaatkan untuk keperluan air minum, pengairan perikanan dan pengairan sawah

dengan teknologi sederhana b) kebun sayur yang hasil panennya dijual dan diolah seadanya

c) kebun durian berbuah setahun sekali d) perikanan air tawar berupa ikan gurami dan

patin, serta e) peternakan burung puyuh, kambing dan sapi yang memerlukan manajemen

pemeliharan yang baik.

Iwan Hermawan 9

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 3: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Peta potensi daerah Desa Ngrembel, Gunung Pati (lihat Gambar-1) dijumpai banyak

petambak ikan air tawar (masyarakat di sekitar pesantren) yang kemudian berkembang

menjadi daerah pemancingan yang banyak diakses masyarakat Semarang dan sekitarnya

(seperti pemancingan Ngrembel Asri dan pemancingan Dewandaru). Namun, mahalnya

pupuk cair organik menjadi kendala bagi pesantren mitra dan masyarakat desa Ngrembel,

dimana pupuk cair harus di beli dan diluar kecamatan Gunung pati untuk melakukan

pemupukan pada, empang, tanaman padi dan tanaman sayur hidroponik.

Pesantren Ngrembel merupakan center of economic and socio-religy bagi

masyarakat desa Ngrembel, sehingga eksistensinya sangat penting bagi kehidupan

bermasyarakat. Pada bidang sosial-ekonomi, pesantren dan masyarakat disekitarnya

memiliki ragam produk berupa:

1) UKM tahu sutra (khas Gunung Pati)

2) UKM konveksi (kaos, tas, sablon)

3) UKM pemancingan (Ngrembel Asri dan Dewandaru)

4) UKM gerabah (genting dan batu bata),

5) UKM makanan olahan (home industry kerupuk),

6) Peternak sapi, kambing dan unggas

7) Petani durian (Desa Ngrembel merupakan sentra durian khas Gunung Pati).

Gambar 1. Peta Potensi Desa Ngrembel-Gunung Pati Semarang

Klenteng Sam Po Khong

Gua Kreo

Kebun Durian Penduduk

UKM Konveksi “Taman Kaos”

Wisata Kebun Durian Perikanan Air Tawar

Penjualan Durian dan Wisata Kebun

Wisata Pancing “Ngembel Asri” Wisata Pancing “Dewandaru”

Jalan Raya Gunung Pati-Manyaran

Pesantren Mitra

DESA NGREMBEL

Peternakan Penduduk

UKM Tahu Sutra

UKM Konveksi

Home industri Kerupuk Perikanan Penduduk

Perikanan Air Tawar

10 Iwan Hermawan

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 4: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Produk dan potensi usaha pesantren dan masyarakat disekitarnya, sampai saat ini

masih belum tersalurkan dalam pasar sasaran yang jelas. Potensi produk masyarakat di

sekitar pesantren banyak dibeli oleh tengkulak dengan harga yang relatif rendah atau dijual

secara konvensional di pasar. Model pemasaran seperti ini menyebabkan posisi tawar

produk (hasil bumi UKM) unit usaha masyarakat di sekitar pesantren menjadi rendah.

Pengurus pesantren, tokoh masyarakat dan pihak Kelurahan Desa Ngrembel menyadari

akan perlunya wadah ekonomi mikro kerakyatan secara formal (lihat lampiran 3) dan

memformulasikannya dalam manajemen produksi, administrasi untuk mendefinisikan pasar

sasaran secara lebih luas dan mensolusikan kebutuhan sinergi unit ekonomi masyarakat di

Desa Ngrembel.

Deskripsi eksisting pesantren dan masyarakat di sekitar secara lebih jelas

digambarkan dalam bagan kondisi eksisting pondok pesantren dan UKM masyarakat di

sekitarnya.

Gambar 2. Bagan Deskripsi Analisis Situasi Dari Kondisi Eksisting Objek Usul Ibm

Pondok Pesantren Dan Industri Masyarakat Di Sekitar Pesantren

Iwan Hermawan 11

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 5: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Kluster permasalahan pesantren dan masyarakat di sekitarnya dapat diresume ke

dalam empat pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Materi dan Alat Bantu Ajar bidang Pendidikan Terbatas

Konsep pendidikan di Pesantren “Gubug Penceng Gunung Pati” adalah model

bandongan dan sorogan (tradisional) dimana konsep kurikulum PAUD Kamila Insan

Ngrembel adalah berbasis pola pembelajaran klasikal. Saat ini belum ada implementasi

teknologi dan sains pada kurikulumnya karena keterbatasan SDM dalam perencanaan

kurikulum sains modern, sehingga mengakibatkan cara berpikir siswa menjadi kurang

berkembang. Alat bantu belajar konvensional berupa papan tulis, buku dan oral dalam

proses belajar tidak efektif dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Pola

pembelajaran klasikal pada PAUD Islam Kamila Insan menerapkan model satu pengajar

untuk lebih dari 30 siswa, padahal terdapat 120 siswa yang terbagi dalam tiga kelompok

kelas yang hanya di batasi dengan sekat. Pada potensi daya tarik alamiah berupa

lingkungan agribinis (seperti konsep bercocok tanam, menyemai dan memupuk) maupun

sains alam lainnya dapat digali sebagai muatan kurikulum, namun hal ini belum tergarap

oleh pengurus pesantren. Inovasi materi ajar bidang umum (lintas budaya, sains sosial dan

teknologi) belum dikembangkan karena adanya keterbatasan sumber acuan dan referensi,

sehingga pengembangan konsep kurikulum belum mampu mengintegrasikan muatan pokok

syariah dan pemahaman ilmiah dalam suatu kurikulum baku PAUD.

2. Sosio-Ekonomi Masyarakat Kurang Memahami Konsep Usaha Bersama.

Karakteristik budaya lokal berupa tolong menolong, gotong royong (gugur gunung)

masih kental dalam budaya masyarakat di sekitar pesantren. Sebaran mata pencaharian

pesantren dan penduduk disekitarnya adalah berkebun (durian, sayur), bertani dan beternak,

serta tersebar beberapa sentra wisata pancing air tawar di Desa Ngrembel (Gambar-1:

Potret Potensi Daya Tarik Wilayah). Sebaran satuan ekonomi, usaha pesantren dan

penduduk disekitarnya yang sangat potensial menjadi embrio desa wisata ini belum

terakomodasi dalam suatu wadah ekonomi yang mampu mensolusikan kebutuhan ekonomi

(simpan pinjam, penyediaan pupuk organik, pupuk urea, penjualan alat pertanian, penjualan

durian dan penjualan hasil bumi). Rendahnya konsep pengembangan unit usaha dipicu

12 Iwan Hermawan

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 6: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

oleh rendahnya pemahaman organisasi badan usaha pada pengelolaan sumber daya

pendidikan dan ekonomi.

3. Potensi Sumber Alam dan Aset Produksi yang Cukup Belum Dibarengi

Manajemen Produksi Berbasis Pemanfaatan Siklus Hidup Alamiah.

Pada bidang produksi, pesantren memiliki perkebunan durian yang berbuah hampir

setahun sekali dan memiliki rasa yang khas, sedangkan pada bidang peternakan memiliki

peternakan seperti sapi (4 ekor) , domba (12 ekor) dan unggas (1000 ekor), serta perikanan

air tawar (gurami dan patin) yang dialiri air yang bersumber dari mata air di lokasi

pesantren. Biaya operasional yang cukup besar seperti pupuk dan makanan ternak (kurang

lebih satu juta rupiah/ bulan) membutuhkan pemikiran untuk menciptakan efisiensi sebagai

upaya untuk menekan biaya operasional pesantren. Di sisi lain, kebutuhan energi dan

efisiensi biaya produksi tersebut menuntut pemikiran adanya pemanfaatan limbah produksi

ternak dan pertanian yang masih belum termanfaatkan secara maksimal. Secara umum

permasalahan dalam penciptaan nilai tambah produksi dari pemanfaatan potensi alam

dipicu oleh : a) Produk peternakan dan sayuran yang ada belum memiliki nilai tambah

produksi b) Mahalnya biaya intensifikasi : pupuk organik untuk perikanan, perkebunan dan

sayuran c) Limbah kotoran ternak (puyuh dan domba/ sapi ) belum memberikan nilai

tambah yang signifikan baik bagi penyediaan pupuk organik maupun sumber energi.

4. Alur administrasi belum terekam dan pemasaran pada produk ekonomi pesantren

dan masyarakat sekitar lemah.

Pada bidang administrasi, kondisi keuangan pesantren masih dicatat secara manual,

dimana tidak ada rekam jejak penggunaan sumber dana dan sumber daya kedalam kaidah

kearsipan dan pembukuan yang baku. Tata kelola keuangan hanya sebatas mencatat

pengeluaran dan penjualan operasional harian, sehingga kinerja keuangan tidak terukur.

Pada sisi penjualan masih dikelola dengan pendekatan seadanya, belum terekam dalam

detail item dan satuan barang yang telah terjual.

Pada sisi pemasaran produk pesantren dan hasil bumi masyarakat di sekitar masih

terbatas pada pasar konvensional karena potensi yang ada belum terpublikasikan secara

Iwan Hermawan 13

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 7: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

luas. Secara umum permasalahan rendahnya kebutuhan administrasi dan pemasaran ini

dipicu oleh a) administrasi pendapatan dan biaya produksi (ternak dan sayuran) belum

terformulakan dalam bentuk laporan keuangan yang terekam dengan baik. b) rendahnya

posisi tawar pesantren mitra, petani maupun UKM di Desa Ngrembel karena keterbatasan

akses pasar yang saat ini hanya sebatas pada pasar tradisional dan tengkulak

Keempat kluster permasalahan pesantren mitra dan masyarakat di sekitarnya,

termasuk dengan unit ekonomi yang ada merupakan bentuk permasalahan yang harus di

solusikan secara TUNTAS melalui pengabdian masyarakat IbM ini.

B. METODE PELAKSANAAN

Solusi yang ditawarkan dibangun dari kebutuhan permasalahan yang muncul

merujuk pada integrasi potensi bidang pendidikan, produksi dan pemasaran sebagai atribut

yang melekat pada objek IbM pesanten mitra. Solusi akan mengacu pada aspek teknologi

yang mampu mengintegrasikan potensi dalam siklus hidup alamiah dan penerapan

teknologi untuk menyelesaikan detail masalah yang ada pada objek IbM mitra (pesantren

dan masyarakat di sekitarnya) secara terukur dan tuntas.

Pengembangan Solusi 1: PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS SAINS

ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI , hal ini untuk menyelesaikan masalah pertama

berupa materi dan alat bantu ajar bidang pendidikan terbatas yang ditunjukkan dalam model

permasalahan bidang pendidikan tersebut di atas. Solusi ini dibangun dengan melakukan

migrasi pola pendidikan lama (metode klasikal) ke dalam pola baru (model BCCT). Pada

sistem ini sangat perlu dipersiapkan prasarana pendukung berupa APE pada sentra yang

dikembangkan (sentra imtaq, sentra alam, sentra persiapan, sentra ilmu pengetahuan dan

teknologi). Desain sentra alam akan diadopsi dari konsep agribisnis yang dimiliki pesantren

sebagai kekhasan pembelajaran pada PAUD, sementara sajian teknologi dikembangkan

untuk memudahkan proses berpikir siswa. Desain aplikasi pada sentra iptek dikembangkan

dengan melakukan re-desain luaran menjadi aplikasi interaktif untuk PAUD.

14 Iwan Hermawan

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 8: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Penyelesaian Solusi 2 PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN UNIT USAHA

MANDIRI BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN – KOPERASI USAH A, hal ini

untuk menyelesaikan permasalahan kondisi sosio-ekonomi dan struktur pendidikan

masyarakat yang kurang memahami konsep usaha kerakyatan formal sehingga

menyebabkan rendahnya posisi tawar produk hasil bumi pesantren dan masyarakat sekitar.

Pendirian unit usaha bersama (koperasi) dimaksudkan untuk mendapatkan nilai manfaat

(sinergi) antar unit ekonomi di masyarakat. Pendirian koperasi didukung dengan

pendampingan pembukuan, perpajakan dan pemasaran produk. Tools bantu berupa set

komputer berisi software penjualan, dimana user tinggal memasukkan pendapatan serta

aliran pengeluaran sehingga rekam kinerja keuangan akan tersusun dalam tata kelola baku

akuntasi (General Ledger). Pada unit usaha ini, juga didesain untuk memasarkan produk

UKM melalui upload informasi pada desain cyber-marketing yang dikembangkan (Program

4 mall online) serta pemasaran luaran Program 3 berupa pupuk cair.

Penyelesaian Solusi 3 PEMBERDAYAAN LIMBAH TERNAK MENJADI BIO-

ENERGI DAN PUPUK CAIR SERTA PENDAMPINGAN BIDANG MAN AJEMEN

PENGOLAHAN PAKAN TERNAK hal ini untuk menyelesaikan permasalahan potensi

sumber alam dan aset yang ada, namun belum dibarengi manajemen produksi berbasis

pemanfaatan limah alamiah. Proses pensolusian masalah dimulai dari pemanfaatan kotoran

ternak dengan model bak penampungan, kemudian dialirkan pada degister reaktor bio gas

pada model kapasitas 5m3. Luaran dari solusi ini berupa reaktor biogas serta pupuk

organik cair dari sisa output reaktor bio-gas. Pemanfaatan kedua luaran bidang produksi

tersebut merupakan bentuk dari efisiensi operasional pengeluaran keuangan berupa

munculnya bahan bakar alternatif pada pesantren mitra, sehingga efisiensi keuangan

pesantren ini dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan produktifitas bidang produksi

lainnya. Pada luaran ini pesantren mendukung pembuatan reaktor dengan menyediakan

lahan seluas 60m2 senilai 20 juta rupiah bagi pengembangan degister bio-gas dan pupuk

cair.

Iwan Hermawan 15

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 9: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Pengembangan Solusi 4 RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN DAN

PERLUASAN INFORMASI PASAR MELALUI MEDIA PEMASARAN ONLINE,

hal ini untuk menyelesaikan masalah kedua berupa alur administrasi yang belum terekam

dan pemasaran pada produk ekonomi pesantren serta hasil bumi masyarakat sekitar yang

masih lemah. publikasi informasi serta katalog produk secara mandiri melalui sebuah portal

layanan e-commerce yang dikembangkan tim pengabdian masyarakat.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Implentasi Program pengabdian masyarakat ini akan diukur indkator

keberhasilannya dengan malihat aspek pendidikan, sosio ekonomi, produksi, serta aspek

pemasaran produk-produk pesantren dan unit ekonomi masyarakat di sekitarnya.

1. Bidang Pendidikan

Pelaksanaan (implentasi) dalam bidang Pendidikan dikembangkan dengan beberapa

pemecahan permasalahan berkaitan dengan kurikulum, penyajian pengkayaan bahan ajar

dan alat bantu pendidikan berupa APE (alat peraga edukatif). Kurikulum telah

dikembangkan dari semula berbentuk klasikan dirubah menjadi bentuk BCCT. BCCT

merupakan metode pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang

nyaman bagi siswa dan mampu merangsang seluruh aspek kecerdasan siswa. Metode

pembelajaran baru ini dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and

Training (CCCRT) di Florida, USA dikenal dengan nama metode Beyond Center and

Circle Time (BCCT). Dalam pendekatan BCCT proses pembelajaran diatur dalam bentuk

kegiatan yang ditujukan agar siswa belajar dengan mengalami bukan hanya sekedar

mengetahui ilmu yang ditransfer oleh guru. Pembelajaran berpusat pada siswa dan peran

guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan evaluator. Sehingga otak siswa dirangsang

untuk terus berfikir secara aktif dalam menggali pengalamannya sendiri bukan sekedar

mencontoh dan menghafal saja (Sumber definisi : penapendidikan.com/ ). Siswa pada PAUD

Kamila Insan (Pesantren Mitra) akan belajar memutari semua materi pembelajaran sentra,

seperti yang ditawarkan pada tabel T-D2. Dalam aktivitas program ini kontribusi mitra IbM

berupa dilibatkannya personil pengurus pendidikan dalam menyusun bersama konsep

pengembangan kurikulum (syariah, sains dan TI) dalam kaidah model pembelajaran BCCT.

16 Iwan Hermawan

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 10: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Implentasi dilapangan tim melakukan studi banding, merumuskan bersama

kurikulum yang mengitegrasikan syariah, sains dan alam sehingga menjadi model

pendidikan alam yang potensi untuk berkembang maju. Pengembangan bidang pendidikan

juga dilakukan dengan pelakukan pelatihan –Holistik Interaktif yang bekerjasama dengan

Dinas Pendidikan Kota Semarang, dan Kerajaan Dongeng yang mana memberikan

wawasan mengenai konsep pendidikan karakter melalui meodel dongeng pada PAUD.

Pembekalan lainnya adalah model pencarian bahan ajar dan pengkayaan alat peraga melalui

media internet, dimana guru-guru PAUD di Desa Ngrembel diterangkan mengenai konsep

algoritma pencarian melalui SEARCH ENGINE di Internet pada Portal-portal pendidikan

Anak Usia Dini.

Outcome: bidang pendidikan berupa adanya capaian kompetensi pendukung diluar

syariah (sains dan teknologi) pada peserta didik, munculnya referensi alternatif sebagai

kajian pustaka melalui pemanfaatan (perpustakaan digital, wikipedia) di internet serta

tercapainya pemahaman yang lebih efektif dalam proses belajar mengajar. Dampak Luaran

Bidang Pendidikan : berupa munculnya kreativitas ajar dan pengembangan kurikulum pada

pengurus dan pengelola pondok pesantren guna menciptakan kemandirian bidang

pendididikan secara inovatif sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi.

Tabel 1. Re-Desain Muatan Kurikulum

Muatan Materi Lama Muatan Materi ditawarkan No

Model Ilmu Area/ Klasikal Model BCCT : Beyond Center Circle Time

1 Akidah (area agama) Sentra Imtaq (Ibadahah, Akidah dan Akhlak)

2 Akhlak

3 Ibadah (sholat, wudlu) Sentra Balok dan Komputer Edukasi

4 Hafalan Doa dan Hadits Sentra Alam (mengenal tanaman dan ternak)

5 Huruf dan Angka Sentra Cerita Islami : >> pengkayaan materi

merujuk pada internet

6 Pendidikan Jasmani Sentra Persiapan (baca, tulis, berhitung)

7 Tarikh (sejarah islam)

Iwan Hermawan 17

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 11: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

2. Bidang Sosio Ekonomi

Pengembangan bidang ini meliputi konsep pemberdayaan satuan-satuan porduksi

masyarakat di desa ngrembel untuk diwadahai dalam usaha bersama berupa pendiri

komperasi, dimana pendirian koperasi telah didukung oleh masyarakat sekitar dan telah

terbentuk draft, unit usaha, kepengurusananya, badan pengawas dan AD/ART.

Gambar 3. Pengabdian Masyarakat Dikti-Polines Outcome: luaran dibidang sosio-ekonomi adalah munculnya kepercayaan diri dan

penguatan posisi tawar pada konsumen bagi tercapainya taraf kesejahtraan ekonomi

masyarakat dan pesantren. Dampak dari luaran bidang sosio-ekonomi, berupa munculnya

kemandirian dalam bidang ekonomi kerakyatan (koperasi) pada pesantren dan masyarakat

disekitarnya dalam suatu satuan unit ekonomi solid yang mampu menjadi wadah usaha

komersial untuk mensolusikan kebutuhan bidang ekonomi (pertanian, peternakan, niaga).

3. Bidang Adminsitrasi dan Publikasi Online

Bidang Adminsitrasi dan Pemasaran Online dikembangkan dengan membuat

perangkat lunak adminsitrasi bagi koperasi serta mengembangkan potensi ekonomi

pedesaan dengan menggunakan cyber-marketing. Dimana masyarakat memiliki telah

account dan dapat mempubikasikan potensi ekonomi di desa ngrembel dalam model e-

commerce tersebut. “Web Site ini merupakan model i-mall dimana masyarakat dan satuan

18 Iwan Hermawan

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 12: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

ekonomi didesa ngremebel memiliki account pada website ini untuk mengembankan

potensi desa sekaligus sebagai media publikasi mengeneai usaha mereka; pendidikan

pesantren, koperasi pesantren, produksi pupuk padat dan pupuk cair, potensi usaha tahu

sutra, wirausaha wisata kuliner durian gunung pati, taman rekreasi dan wisata pancing,

usaha pembuatan batu bata dan usaha konveksi.

Pembuatan web-Commerce berbasis CMS akan memudahkan pengurus meng-

update informasi pendidikan, informasi produk dan harga pasar produk, sehingga

keterbatasan informasi dan proses transaksi pengetahuan dapat dilakukan dengan lebih

komprehensif. Penggunaan basis CMS-commerce dipilih agar setiap potensi unit ekonomi

di desa Ngrembel mendapat user account login (toko di site i-Mall commerce) yang

dikembangkan dalam pengabdian masyarakat. Kontribusi pesantren dan UKM masyarakat

adalah memberikan masukan pada fitur aplikasi user friendly.

Gambar 4. Desain Online http://desa-ngrembel.com

Dimana semua icon yang dijumpai ini nantinya akan menjadi sinergi kewilayaan potensi

masyarakat Desa Ngrembel”. Sustain : Website dalam kegiatan ini akan dikembangkan

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Iwan Hermawan 19

Page 13: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

dengan rentang domain satu tahun, selanjutnya akan dipelihara/ update oleh koperasi desa

ngrembel dari luaran pengabdian ini.

Gambar 5. Desain Solusi Bidang Administrasi dan Pemasaran

Outcome program ini : berupa terselenggaranya penataan bidang administrasi,

pemasaran serta terukurnya kinerja unit usaha ekonomi pesantren bagi terbentuknya pasar

baru pada produk yang dihasilkan pesantren dan unit ekonomi masyarakat sekitar. Dampak

yang dihasilkan dari luaran bidang administrasi dan pemasaran adalah pesantren akan

mampu membuka pasar-pasar baru untuk menjual potensi ekonomi dan pendidikan berbasis

pada tata kelola pemasaran dan tertib administrasi.

4. Bidang Produksi

Katalog Virtual Produk dari UKM

Taman Kaos

PASAR SASARAN

BARU

POTENSI Bidang Pendidikan Pesantren

dan PAUD

POTENSI Bidang UKM dan Unit Ekonomi di

desa Ngrembel

POTENSI wisata Gunung Pati

Terpublikasinya Potensi Ekonomi Pesantren Mitra dan Unit Ekonomi

Masyarakat Desa Ngrembel

PENGEMBANGAN DESAIN ELECTRONIC MALL ONLINE

i-MALL DI DESA NGREMBEL GUNUNG PATI PESANTREN dan SEMUA UKM MEMILIKI

ACCOUNT CMS SITE COMMERCE

PENDAMPINGAAN BIDANG ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN

Toko

online

UKM 1

Toko

online

UKM 2

Toko

online

PESANTREN

Toko

online

UKM 5 Toko

online

UKM 4

Toko

online

UKM 3

20 Iwan Hermawan

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 14: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Pelaksanaan bidang produksi dikembangkan dengan pemuatan Digister Bio-Gas

untuk menciptakanan efisiensi bahan bakar (Gas) dengan memanfaatkan limbah kotoran

ternak yang dimiliki pondok pesantren. Pembuatan digister bekerjasama dengan dinas

peternakan Kota Ungaran, yang lokasinya berdekatan dengan Objek Mitra IBM yang mana

dalam pengembangnnya telah dilakukan penerapan ipteks dari digister bio-gas dengan

indikator yang terukur.

Gambar 5. Pemasangan Instalasi Digister Bio-Gas

Hasil dari bidng produksi telah dapat dirasakan dimana mitra dapat memasak untuk

keperluan sehari-hari dengan menggunakan tungku kompor yang bahan bakarnya diperoleh

dari Bio-Gas kotoran ternak. Pada sisi lain agar limbah cair dari biogas dapat diolah, maka

tim penabdian masyarakat juga telah melakukan pelatihan “Pembuatan Pupuk Cair” yang

Iwan Hermawan 21

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 15: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

mana nantinya produk dari pupuk cair tersebut dimanfaatkan komperasi untuk dijual

kembali.

Outcome: berupa terciptanya alternatif pendapatan baru dari nilai tambah produksi

ternak melalui pemanfaatan teknologi konversi energi. Dampak dari luaran bidang produksi

adalah munculnya kemandirian bidang produksi melalui efisiensi energi dan

pengembangan desain produksi berbasis konsep recycle dan reuse bidang produksi ternak

dan pertanian pada pesantren

Dari rangkaian pemaparan analisis situasi dan pemasalahan yang muncul, maka

dapat dirumuskan target luaran kegiatan pengabdian IbM sebagai berikut :

Tabel 2 : Desain Luaran Pengabdian IbM

NO BIDANG

PERMASALAHAN

PERMASALAHAN DAN KONDISI YANG ADA

(EXISTING)

PENDEKATAN SOLUSI

LUARAN PENGABDIAN

+ MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN KETERBATASAN PENGAJAR DAN KETERBATASAN SUMBER REFERENSI UMUM

1) Kurikulum Pembelajaran Berbasis BCCT (Added value Pembelajaran Alam di Sekitar Pesantren) BUKU FISIK

+ METODE PENYAMPAIAN MATERI -- KELAS BESAR DENGAN MEDIA ORAL

2) Kurikulum Pembelajaran berbasis Aplikasi Bantu Pengajaran Multimedia PELATIHAN

+ GEDUNG BELAJAR DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MEMBUTUHKAN KONTEN KURIKULUM TERINTEGRASI SYARIAH, ALAM DAN TEKNOLOGI

3) Pelatihan penggunaan Internet dan pencarian pustaka belajar pada Digilab PELATIHAN ALAT PERAGA EDUKATIF

1 PENDIDIKAN

+ POTENSI PESANTREN DENGAN LINGKUNGAN YANG ALAMIAH DAN KOMPLEKS BELUM DIGARAP DENGAN OPTIMAL DALAM SUATU KURIKULUM PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM PESANTREN

BERBASIS BCCT

(SEKOLAH ALAM DAN

TEKNOLOGI INFORMASI)

+ RENDAHNYA PEMAHAMAN ORGANISASI UNIT USAHA MASYARAKAT DISEKITAR PESANTREN

2

SOSIO-EKONOMI

+ PENGEMBANGAN UNIT USAHA EKONOMI MULAI DALAM PERINTISAN DAN KEBUTUHAN ADANYA PENDAMPINGAN TEKNIS ORGANISASI DAN LEGAL

PENGEMBANGAN UNIT USAHA

MANDIRI BERBASIS EKONOMI

KERAKYATAN – KOPERASI

4) Pendampingan pengembangan Unit Usaha (Koperasi) DRFT EMBRIO PEMBENTUKAN KOPERASI NOTEBOOK

22 Iwan Hermawan

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 16: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

+ RAGAM POTENSI EKONOMI BAGI PENGEBNGANGAN DESA WISATA AGRIBINIS PERLU ADANYA RUANG KOMUNIKASI YANG MENYATUKAN ANTRA SENTRA AGRIBINIS YANG ADA

3

PRODUKSI

+ POTENSI SUMBER MATA AIR YANG ABADI BELUM DIKELOLA LEBIH OPTIMAL BAGI PENGEMBANAGN SIKLUS HIDUP EKONOMI

PEMBERDAYAAN LIMBAH TERNAK

MENJADI BIO-ENERGI DAN

PUPUK CAIR DAN PENGOLAHAN

PAKAN TERNAK

5) Rancang Bangun Pengembangan Bio-Energi dari Kotoran Ternak UNIT DIGISTRER BIO-GAS

+ KEBUTUHAN SUMBERDAYA ENERGI UNTUK KEBUTUHAN SEHARI-HARI RELATIF MAHAL, BIAYA OPERASIONAL PERLU DI EFISIENKAN

6) Rancang Bangun Pemanfaatan Limbah Ternak dan Tanaman menjadi Pupuk Cair PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK CAIR

+ PENDEKATAN INTENSIFIKASI PERTANIAN YANG RENDAH, MAHALNYA PEMBELIAN PUPUK UNTUK IKAN AIR TAWAR DAN TANAMAN SAYUR/ PERKEBUNAN

+ LIMBAH DARI KOTORAN TERNAK BELUM DIOPTIMALKAN

+ JARINGAN DAN PASAR UNTUK PRODUK PESANTREN TELAH TERBENTUK DAN BERSIFAT KONVENSIONAL

+ JARING-JARING POTENSI EKONOMI MASYARAKAT DAN PESANTREN PROSPEKTIF, NAMUN BELUM TERPETAKAN DENGAN BAIK

4 ADMINISTRASI

DAN PEMASARAN PRODUK

+ TIDAK TERUKURNYA KINERJA KEUANGAN PESANTREN, YANG DISEBABKAN DATA PENJUALAN DAN ADMINISTRASI PEMBELIAN BELUM DIKELOLA DENGAN BAIK

PENGEMBANGAN ADDED VALUE

PRODUK SAYURAN DAN HASIL TERNAK TERNAK DAN PERLUASAN INFORMASI

PASAR MELALUI MEDIA

PEMASARAN ONLINE

8) Rancang bangun Aplikasi Penjualan 9) Rancang Bangun Media Pemasaran Online ( CMS i-Mall Commerce)

D. KESIMPULAN

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 17: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Dari paparan implentasi kegiatan di atas, maka dapat dikatakan bahawa pada akhir

kegitatan pelaksanaan program memiliki nilai manfaat strategis dalam bidang

PENDIDIKAN, SOSIO-EKONOMI, PRODUKSI DAN PEMASARAN pada semua

aktifitas masyarakat di Desa Ngrembel, sehingga pengabdian ini memberikan damapak

pada semakin kuatnya kemandirian ekonomi masyarakat di Desa Ngrembel. Serta

permasalahhan yang muncul dalam analisis situasi telah tuntas diselesakian dalam Program

Pengabdian Masyarakat ini.

Pada setiap awal pelaksanan program, proses dan selesainya kegiatan dilakukan

koordinasi tim bersama dengan pesantren agar tercipta suatu produk teknologi terapan yang

benar-benar dapat dimanfaatkan bagi pengembangan mitra UKM/ pesantren . Sedangkan

pada akhir pelaksanaan program , tim dengan pesantren tetap melakukan kerjasama

terutama dalam pendampingan bidang pendidikan umpan balik kurikulum baru (BCCT),

dan pengoptimalan pasar sasaran (updating web site) dalam kapasitasnya technical support

sebagai upaya menggali dinamika pasar dari produk yang berkembang. Salah satu indikator

capaian akhir dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terpublikasinya model dan pendekatan

dalam setiap aspek pengabdian dalam artikel ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shabbagh, Jafar,1992, Islam Menyongsong Era Iptek. Surabaya:Risalah Gusti. Boyd, Walker, Larrache, 2002. ”Manajemen Pemasaran” Jilid 2. Erlangga: Jakarta BPS (2009), “Semarang dalam Angka” Dhofier,Zamakhsyari, 1984, Tradisi Pesantren, Jakarta: LP3ES Eko Indrajit, Ricardus. 2003. ”Internet dan Dunia Maya, Ekonomi Digital”. Cetakan

Kedua, Edisi Kedua. Elex media Komputindo: Jakarta Gozali, Buhri, 2000, Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta: CV Prasasti.

24 Iwan Hermawan

Pengembangan Kemandirian Bidang Pendidikan dan Sosio-Ekonomi

Page 18: PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN SOSIO-EKONOMI PADA PESANTREN DESA NGREMBEL DAN UNIT EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITARNYA

Mas’ud, Abdurrahman, .2002, Sejarah dan Budaya Pesantren, Semarang: Pustaka Pelajar Offset

Isroi. 2008. KOMPOS. Makalah. Balai Penelitian Bioteknologi. Perkebunan Indonesia, Bogor Jateng Promo. “PAD Kota Semarang”. Direktori Jateng Promo Situs: http://promojateng-

bikk.com Akses, Tanggal : 21 April 2010. Jam: 20.00 wib Koehler, Wallace (1999) "Digital libraries and World Wide Web sites and page

persistence." Inf Research, akses: http://informationr.net/ir/4-4/paper60.html. 5 April 2010, Jam: 21.00 wib

Maksum,H, 1999, .Madrasah Sejarah Dan Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu. ___“ Mengajar dengan Sentra dan Lingkaran, BCCT,

http://www.penapendidikan.com/tag/bcct. Akses , Tanggal 5 April 2010, Jam: 21.00 wib

Rista Apriana. (electronic journal, 2008), Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)

Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang. http://www.paud.depdiknas.go.id/index.php Akses: tanggal 5 April 2010, Jam: 21.00

Site jateng directori, Akses: http://informationr.net Tanggal 5 April 2010, Jam: 21.00 wib Suratno Bejo 2006. “Peranan Pondok Pesantren Al Asror Terhadap Kehidupan

Masyarakat Desa Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang” Digilab. Universitas Negeri Semarang

Sri wahyuni, 2002. BIOGAS. Cetakan ke dua, Depok : Penebar Swadaya Widodo, T.W, Asari, A., Nurhasanah,A. and Rahmarestia,E. 2006, Biogas Technology

Development for Small Scale Cattle Farm Level in Indonesia. International Seminar on Development in Biofuel Production and Biomass Technology, Jakarta, February 21-22, 2006 (Non-Presentation Paper).

Qomar Mujamil. 2005, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi,. Jakarta: Erlangga.

Iwan Hermawan 25

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012