74
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA ANAK SD/MI Oleh Yusuf NIM. 12020170027 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk Gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI MAGISTER PGMI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8195/1/TESIS YUSUF...WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN

    WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA

    ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM

    MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA ANAK

    SD/MI

    Oleh

    Yusuf

    NIM. 12020170027

    Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk

    Gelar Magister Pendidikan

    PROGRAM STUDI MAGISTER PGMI

    PROGRAM PASCASARJANA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • ii

    PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN

    WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA

    ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM

    MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA ANAK

    SD/MI

    Oleh

    Yusuf

    NIM. 12020170027

    Tesis diajukan sebagai Pelengkap Persyaratan untuk

    Gelar Magister Pendidikan

    Salatiga, 26 Maret 2020

    Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

    Pembimbing

  • KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Kode Pos 50716 Salatiga. Website:www.pps.iainsalatiga.ac.id

    LEMBAR PENGESAHAN TESIS

    Program Pascasarjana IAIN Salatiga Pada Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Mengesahkan Tesis: NAMA : Yusuf

    NIM : 12020170027

    TANGGAL UJIAN : 30 Maret 2020

    NAMA TIM PENGUJI :

    Ketua Sidang : Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A

    Sekretaris Sidang : Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si

    Penguji I : Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd

    Penguji II : Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag

    Judul Tesis : PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN

    WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA

    ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGATASI

    KESULITAN BELAJAR PADA ANAK SD/MI

    Salatiga, 5 Juni 2020 Ka. Prodi

    Dr. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si NIP. 197005292000032001

    http://www.pps.iainsalatiga.ac.id/

  • iv

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : YUSUF

    NIM : 12020170027

    Program Studi : Pascasarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya

    sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa

    pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh

    orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada

    Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

    Salatiga, 26 Maret 2020

    Yang menyatakan

  • v

    بُنَىَّ ََل تُْشِرْك بِٱللَِّه ُن ِلِْبنِِهۦ َوُهَو يَِعُظهُۥ يََٰ َوإِْذ قَاَل لُْقَمَٰ

    ْرَك لَُظْلٌم َعِظيمٌ إِنَّ ٱلش ِ

    “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi

    pelajaran kepadanya, “wahai anak ku! Janganlah engkau menyekutukan (Allah),

    sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang

    besar”” (QS. Luqman : 13)

    MOTTO

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Tesis ini kupersembahkan kepada :

    Kedua orang tuaku (Bapak Sugiri Alm & Ibu Siti Khotijah) yang senantiasa

    mendukung dan mendoakan serta mencurahkan kasih sayangnya sehingga

    penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan lancar. Semoga bapak selalu

    mendapatkan rahmad Allah di alam barzakh dan ibu selalu diberikan kesehatan

    serta panjang umur

    Istriku tercinta (Erik Rianawati, S.Pd.I) yang senantiasa sabar, syukur dan setia

    mendampingiku berjuang. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan

    dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah

    Putra tersayang (Ghulaman Zakiyya Assyifa) yang senantiasa menjadi

    penyemangat dalam berkarya dan menuntut ilmu. Semoga adek menjadi anak

    yang sholeh, bermanfaat untuk sesame, gemar mencari dan mengamalkan ilmu

    agama.

  • vii

    PRAKATA

    بسم الله الرحمن الرحيمPuji Syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,

    taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

    berjudul “Pengembangan Buku Pedoman Penggunaan Whatsapp Untuk Menjalin

    Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pada

    Anak SD/MI”. Shalawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada

    Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat, tabi’iin,

    tabi’ittabi’iin, dan orang-orang yang cinta menghidupkan sunnah-sunnahnya. Tesis

    ini secara akademis disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna

    memperoleh gelar Magister Pendidikan di IAIN Salatiga.

    Penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik atas bantuan, bimbingan, dan

    motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis sampaikan ucapan terima

    kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;

    2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A. selaku Direktur Program Pascasarjana

    IAIN Salatiga;

    3. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGMI Pascasarjana

    IAIN Salatiga, dan selaku dosen pembimbing akademik;

    4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

    meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan

    motivasi dalam penulisan tesis ini hingga selesai.

  • viii

    5. Seluruh Dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu

    dan pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini.

    6. Ibu Arina Fithriyana, M.Pd. Kons. dan Bapak Lukman Hakim, S.Pd.I, M.Pd.

    selaku Validator.

    7. Seluruh Guru MI Nihayaturroghibin Sundoluhur Kayen yang bersedia menjadi

    narasumber dan memberikan berbagai informasi yang berguna dalam penulisan

    tesis ini.

    8. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tidak saya sebut satu

    persatu yang telah banyak membantu dalam proses penulisan tesis ini.

    Tiada yang pantas kami haturkan kepada mereka, selain ucapan terima kasih

    yang tidak terhingga dan doa. Semoga Allah SWT melipat gandakan pahala dan

    memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.

    Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

    karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan

    penulisan di masa yang akan mendatang. Penulis berharap tesis ini bermanfat bagi

    penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

    Salatiga, 26 Maret 2020

    Penulis,

    YUSUF

    NIM. 12020170027

  • ix

    ABSTRAK

    Yusuf. 2019. Pengembangan Buku Pedoman Penggunaan Whatsapp Untuk Menjalin Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru Dalam Mengatasi

    Kesulitan Belajar Pada Anak SD/MI. Tesis Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen

    Pembimbing Dr.Lilik Sriyanti, M. Si.

    Kata Kunci: Kerjasama Orang Tua dan guru, Kesulitan Belajar, Whatsapp

    Penelitian kali ini bertujuan: (1) Mengetahui kebutuhan pengembangan

    buku pedoman penggunaan whatsapp untuk menjalin kerjasama antara orang tua

    dan guru; (2) Mengetahui bentuk pelaksanaan kerjasama guru dan orang tua

    menggunakan Whatsapp untuk anak dengan kesulitan belajar pada siswa; dan (3)

    Mengetahui efektifitas penggunaan Whatsapp untuk mendukung proses

    pembelajaran siswa baik disekolah maupun di rumah.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang menggunakan

    prosedur pengembangan ADDIE. Analysis dilakukan untuk menganalisis

    kebutuhan kolaborasi guru dan orang tua menggunakan Whatsapp untuk anak

    dengan kesulitan belajar pada siswa; Design merupakan perancangan produk

    berupa modul; Development merupakan pengembangan modul yang selanjutnya

    dinilai kelayakannya oleh ahli materi dan media guna perbaikan; Implementation

    penerapan modul sebagai suatu strategi pembelajaran; dan Evaluation merupakan

    hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa buku pedoman tersebut.

    Hasil penelitian menunjukkan informasi sebagai berikut, (1) Kerjasama antara

    guru dan orang tua sangat dibutuhkan dengan menggunakan media yang efisien dan efektif

    dalam hal ini menggunakan grup whatsapp; (2) Bentuk kerjsama antara orang tua dan guru

    menggunakan grup whatsapp diantaranya guru memberikan informasi kepulangan siwa

    ketika ada kegiatan tertentu, membagikan foto siswa yang tidak mengerjakan tugas

    sekolah, mengingatkan jika ada pekerjaan rumah, memantau siswa saat belajar dikelas,

    memberikan pejelasan jika ada missed komunikasi mengenai pekerjaan rumah yang

    diberikan, dan evaluasi mengenai strategi pembelajaran yang dilakukan guru (3) adannya

    peningkatan perhatian orang tua terhadap belajar anak di rumah, peningkatan nilai hasil

    belajar siswa

  • x

    ABSTRACT

    Yusuf. 2019. Development of Guidebook for Using Whatsapp to Establish

    Collaboration between Parents and Teachers in Overcoming Learning

    Difficulties in Elementary / MI Children. Thesis Madrasah Ibtidaiyah

    Teacher Education Study Program. Postgraduate of Salatiga State Islamic

    Institute. Advisor Lecturer Dr.Lilik Sriyanti, M. Si.

    Keywords: Parent Cooperation and teacher, Learning Difficulties, Whatsapp

    This research aims: (1) Knowing the need to develop a guidebook for

    whatsapp use to establish cooperation between parents and teachers; (2) Knowing

    the forms of collaboration between teachers and parents using Whatsapp for

    children with learning difficulties for students; and (3) Knowing the effectiveness

    of using Whatsapp to support student learning processes both at school and at home.

    This type of research is research and development that uses ADDIE

    development procedures. Analysis is done to analyze the needsteacher and parent

    collaboration using Whatsapp for children with learning difficulties in students;

    Design is a product design in the form of modules; Development is a module

    development which is subsequently assessed as feasible by material and media

    experts for improvement; Implementation of the application of modules as a

    learning strategy; and Evaluation is the evaluation result which shows that the

    manual.

    Results research shows the following information, (1) Cooperation between

    teachers and parents is needed by using efficient and effective media in this case

    using whatsapp groups; (2) Forms of cooperation between parents and teachers

    using whatsapp groups include the teacher providing information on returning

    students when there are certain activities, sharing photos of students who are not

    doing school work, reminding if there is homework, monitoring students when

    learning in class, giving explanations if there is missed communication about work

    the house provided, and an evaluation of the learning strategy undertaken by the

    teacher (3) There is an increase in parents' attention to children's learning at home,

    increasing the value of student learning outcomes

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. ii

    LEMBAR PERSETUJUAN TESIS .............................................................. iii

    HALAMAN ERNYATAAN…...................................................................... iv

    MOTTO.......................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN........................................................................................... vi

    PRAKATA...................................................................................................... vii

    ABSTRAK ..................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang........................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah...................................................................... 3

    C. Signifikasi Penelitian ................................................................. 4

    1. Tujuan Penelitian................................................................... 4

    2. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

    D. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5

    1. Penelitian Terdahulu............................................................. 5

    2. Kajian Teori ......................................................................... 8

    E. Hipotesis Pengembangan ........................................................... 17

    F. Metode Penelitian...................................................................... 18

    1. Desain Penelitian ….............................................................. 18

    2. Prosedur Pengembangan ...................................................... 18

    3. Tahapan Analisis .................................................................... 19

    4. Sumber dan Subjek Penelitian ............................................. 20

    5. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data............................ 20

    6. Teknik Analisis Data ............................................................ 20

  • xii

    G. Sistematika Penulisan Tesis ........................................................... 21

    BAB II : KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOLABORASI GURU

    DAN ORANG TUA MENGGUNAKAN WHATSAPP

    UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA

    SISWA

    A. Hasil Penelitian ........................................................................ 22

    B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 24

    BAB III: PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN

    WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA

    ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGATASI

    KESULITAN BELAJAR

    A. Pengembangan Buku Pedoman .............................................. 26

    1. Analisis ................................................................................ 26

    2. Design ( Perancangan ) ........................................................ 26

    3. Development ( Pengembangan ) .......................................... 27

    4. Implementasi ( Penerapan ) .................................................. 28

    5. Evaluasi ............................................................................... 31

    B. Pembahasan Hasil Analisis Buku Pedoman .......................... 31

    BAB IV: EFEKTIVITAS KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA

    DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP

    A. Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan Aplikasi

    Whatsapp ................................................................................

    33

    B. Efektifitas Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan

    Aplikasi Whatsapp ..................................................................

    36

    BAB V : PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................ 39

    B. Saran ...................................................................................... 39

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Rekapitulasi hasil nilai validasi……………………................................ 28

    Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil nilai validasi ......................................................... 29

    Tabel 3.3 Hasil rekapitulasi angket perhatian orang tua terhadap belajar anak........ 30

    Tabel 4.1 Penilaian siswa terhadap perubahan pendampingan orang tua dan guru … 35

    Tabel 4.2 Penilaian dari orang tua terhadap manfaat penggunaan grup

    whatsapp setelah melakukan kerjasama melalui aplikasi wahtsapp .. 35

    Tabel 4.3 Hasil nilai siswa, pasa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ……...… 36

    Tabel 4.4 Hasil naiknya pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan ……….. 37

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 ADDIE Model ............................................................................ 18

    Gambar 1.2 Desain penelitian “One –Group Pretest-Postest Design” ............ 20

    Gambar 4.1 Memberikan informasi kepulangan ……..................................... 33

    Gambar 4. 2 Memberikan informasi siswa yg belum sampai rumah………..... 33

    Gambar 4.3 Membagikan foto siswa yang tidak mengerjakan tugas .................. 33

    Gambar 4.4 Mengingatkan jika ada PR yang harus dikerjakan .......................... 34

    Gambar 4.5 Membagian kegiatan siswa disekolah ............................................ 34

    Gambar 4.6 Memanatau kendala belajar siswa …………………....................... 34

    Gambar 4.7 Menjelaskan jika terjadi missed komunikasi saat diberikan tugas.... 34

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat perlukan guna

    keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun

    masyarakat. Selain sebagai proses transfer ilmu dan juga keahlian, penekanan

    pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran

    dan kepribadian individu atau masyarakat..1

    Keluarga menjadi lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap

    perkembangan kepribadian siswa. Keluarga merupakan lingkungan yang dialami

    anak dalam berinteraksi dengan orang tua dan saudara, baik interaksi secara

    langsung maupun tidak langsung, kondisi keluarga akan berpengaruh bagi

    perkembangan kepribadian siswa, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

    keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga akan berpengaruh pada

    proses dan hasil belajar siswa.2

    Peran orang tua sangat berpengaruh pada pendidikan anak-anaknya baik di

    lembaga formal, informal maupun non formal. Pelaksanaan pendidikan di luar

    lingkungan keluarga, bukan berarti orang tua terlepas dari tanggung jawab

    mendidik anak, adanya keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh orang tua, karena

    sifat ilmu yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, sementara

    orang tua memiliki keterbatasan-keterbatasan. Kesibukan orang tua bekerja untuk

    1 Nur Kholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan,

    Volume. 1 Nomor 2, (Nopember 2013), 24-44. 2 Indira Sandrawati F, “Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Dan Kondisi Ekonomi

    Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 9 Kota Probolinggo”, Jurnal

    Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI), Volume 10, Nomor 2, (2016), 245-260.

    1

  • 2

    memenuhi kebutuhan keluarga, juga menjadi mendorong orang tua untuk

    meminta bantuan pihak lain dalam pendidikan anak-anaknya.3

    Kesulitan belajar pada siswa ditunjukkan dengan adanya hambatan-

    hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat

    psikologis, sosiologis maupun fisiologis sehingga pada akhirnya menyebabkan

    prestasi belajar yang dicapainya dibawah nilai yang diharapkan.4 Kesulitan belajar

    juga bisa terjadi apabila suatu kondisi dalam proses belajar yang mengalami

    ukuran tertentu dalam mencapai suatu tingkah laku yang berbentuk sikap,

    kebiasaan, pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan perbuatan.5

    Anak yang mengalami kesulitan belajar adalah anak yang mempunyai

    intelegensi normal, tapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan yang

    penting dalam proses belajar. Kesulitan belajar merupakan suatu gejala yang

    nampak pada anak ditandai adanya prestasi atau hasil belajar yang rendah serta

    berada di bawah norma yang ditetapkan. Kesulitan belajar adalah sekelompok

    kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam

    kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengar, bercakap-cakap, membaca,

    menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi.6

    Pemanfaatan media sosial yang bermanfaat bagi pendidikan anak saat ini

    masih minim disadari oleh kebanyakan orang tua, perlu adanya semacam grup

    3 Munirwan Umar, “Peran Orang Tua dalam Peningkatan Hasil Belajar Anak “, Jurnal

    Ilmiah Edukasi, Volumen 1, Nomor 1 (Juni 2015), 20-28. 4 Ridwan Idris, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif”,

    Lentera Pendidikan, Volume 12, Nomor 02, (Desember 2009), 152-172. 5 Kullase, Kesulitan Belajar dan Sebab-Sebabnya, Makassar, FIP IKIP Makassar, 1987,

    73. 6 Meta Silfia Novembli, “Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan Belajar

    (Studi Kasus Di Sd Negeri 03)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Volume 4, Nomor 1, (Maret

    2015), 1-14.

  • 3

    diskusi secara viritual dengan memanfaatkan media sosial semisal membuat grup

    dalam aplikasi whatsapp. Dengan adanya grup tersebut guru dan orang tua siswa

    bisa saling berkoordinasi tanpa adanya batasan ruang dan waktu, semisal ada

    penyampaian materi ataupun pekerjaan rumah yang belum difahami siswa saat

    dijelaskan di depan kelas.

    Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti bermaksud untuk melakukan

    penelitian mengenai kerjasama guru dan orang tua menggunakan whatsapp untuk

    anak dengan kesulitan belajar dengan produk penelitian berupa buku pedoman

    Penggunaan Whatsapp Untuk Menjalin Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru

    Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak SD/MI.

    B. Rumusan Masalah

    1. Identifikasi Masalah

    a. Kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar anak di rumah

    b. Kesibukan orang tua dalam bekerja

    c. Pemanfaatan media sosial yang kurang sesuai

    d. Kurangnya komunikasi antara orang tua – guru untuk membahas

    pelajaran (orang tua cenderung pasif)

    2. Pembatasan Masalah

    a. Bagaimana kebutuhan pengembangan kolaborasi guru dan orang tua

    menggunakan whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar siswa?

    b. Bagaimana pelaksanaan kolaborasi guru dan orang tua menggunakan

    whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar.

  • 4

    c. Bagaimana efektivitas kolaborasi guru dan orang tua menggunakan

    aplikasi whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar para siswa?

    C. Signifikasi Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Mengetahui kebutuhan pengembangan kolaborasi guru dan orang tua

    menggunakan whatsapp untuk anak dengan kesulitan belajar.

    b. Mengetahui bentuk pelaksanaan kolaborasi guru dan orang tua

    menggunakan whatsapp untuk anak dengan kesulitan belajar.

    c. Mengetahui efektivitas penggunaan whatsapp untuk mendukung

    proses pembelajaran siswa baik di sekolah maupun di rumah.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Manfaat Teoretis

    1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi semua pembaca untuk

    melakukan kolaborasi antara guru dan orang tua menggunakan

    whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa

    2) Hasil penelitian ini dapat digunakan ataupun dikembangkan oleh

    peneliti selanjutnya

    b. Manfaat Praksis

    1) Bagi siswa dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

    2) Bagi guru dapat menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dalam

    mendukung pembelajaran di sekolah.

    3) Bagi sekolah dapat menjadi bahan referensi dalam menjalankan

    strategi pembelajaran di sekolah.

  • 5

    4) Bagi orang tua siswa dapat lebih memperhatikan dan menemani

    siswa belajar di rumah serta menjadikan media sosial sebagai

    bahan mendukung belajar siswa di sekolah maupun di rumah.

    D. Tinjauan Pustaka

    1. Penelitian Terdahulu

    Edi Suryadi, Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan

    Pengaruhnya Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik pada Mata

    Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK Analis Kimia

    YKPI Bogor).7

    Penelitian ini membahas tentang kedisiplinan dan hasil belajar

    siswa siswa yang rendah karena kebiasaan menggunakan whatsapp.

    Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat

    antara penggunaan sosial media whatsapp terhadap disiplin belajar

    peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang positif.

    Hal ini dikarenakan banyak peserta didik yang menggunakan sosial

    media whatsapp di saat jam pelajaran berlangsung, sehingga disiplin

    belajar peserta didik menjadi lemah dan tidak fokus dalam mengikuti

    pembelajaran.

    Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas

    tentang pengaruh aplikasi whatsapp, namun perbedaannya pada

    penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruhnya kepada

    kedisiplinan dan prestasi siswa yang mana tidak memanfaatkan aplikasi

    7 Edi Suryadi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp Dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin

    Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK

    Analis Kimia YKPI Bogor)”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume.07, Nomor. 1, (2018), 1-21

  • 6

    tersebit sebagai media pembelajaran, sedangkan pada penelitian kali ini

    memanfaatkan media whatsapp sebagai strategi pembelajaran.

    Andika Prajana, Pemanfaatan Aplikasi whatsapp dalam Media

    Pembelajaran di UIN Ar Raniry Banda Aceh.8

    Penelitian tersebut meneliti tentang aplikasi whatasapp seagai

    media pembelajaran, yang mana menitik beratkan group whatsapp untuk

    media pembelajaran, seperti menyimpan file pembelajaran, sharing

    video pembelajaran dan juga diskusi kelompok dalam group.

    Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

    whatsapp sebagai media pembelajaran yang dapat diakses oleh

    mahasiswa, namun perbedaannya dengan penelitian kali ini adalah

    group whatsapp diakses oleh orang tua siswa di mana anak usia sekolah

    dasar tidak diperbolehkan membawa handphone.

    Ahmad Saefulloh, Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai

    Metode Pembelajaran di SMP IT Nurul Ilmi Jambi.9

    Pada penelitian tersebut Aplikasi whatsapp digunakan sebagai

    sarana edukasi, komunikasi, evaluasi dan informasi terkait dengan

    pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang melibatkan orang tua, guru

    dan siswa dalam satu grup diskusi. Hasilnya menunjukkan adanya

    dampak positif mulai dari hasil belajar sampai dengan perilaku siswa

    8 Andika Prajana, “Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dalam Media Pembelajaran di UIN

    Ar Raniry Banda Aceh”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Volume 1, Nomor 2, Oktober

    2014, 122-133. 9 Ahmad Saefulloh, “Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai Metode Pembelajaran di

    SMP IT Nurul Ilmi Jambi”, An-Nahdhah, Volume 12, Nomor 2, (Juli – Desember 2018), 126-

    145.

  • 7

    baik kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan sekolah maupun

    beribadah dikarenakan dalam grup whatsapp tersebut guru juga

    mengingatkan jika sudah waktunya sholat, belajar maupun untuk

    kegiatan kedisiplinan yang lainnya.

    Persamaan dengan penelitian yang sedang diteliti yakni sama-

    sama menggunakan aplikasi whatsaapp sebagai sarana menjalin

    komunikasi dengan guru guna untuk meningkatkan prestasi belajar dan

    pembentukan karakter siswa. Perbedaan dengan penelitian kali ini

    adalah jika dalam penelitian sebelumnya melibatkan siswa dalam grup

    diskusi tersebut, namun pada penelitian ini tidak melibatkan siswa sama

    sekali, mengingat siswa yang diteliti adalah siswa Madrasah Ibtidaiyyah

    Hasan Bisri, Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membentuk

    Karakter Disiplin dan Jujur pada Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas 3

    MIN Malang 2).10

    Penelitian ini lebih fokus kepada peran orang tua dan peran guru

    dalam membentuk karakter anak, baik di sekolah maupun di rumah.

    Wujud dari implikasi kolaborasi pada penelitian tersebut adalah adanya

    paguyuban orang tua siswa (POS). Persamaan dengan penelitian yang

    sedang dilaksanakan peneliti adalah sama-sama menggunakan model

    korelasi antara orang tua dan guru di sekolah. Perbedaan dengan

    penelitian saat ini adalah media yang dipakai, jika dalam penelitian

    10 Hasan Bisri, Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter Disiplin dan

    Jujur pada Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas 3 MIN Malang 2), Thesis, Malang: Universitas

    Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2016.

  • 8

    sebelumnya menggunakan media paguyuban orang tua siswa, sedangkan

    untuk kali ini menggunakan media sosial media berupa whatsapp.

    2. Kerangka Teori

    a. Pengertian Kerjasma

    Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.

    Menurut Abdulsyani, kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial,

    dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan

    untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling

    memahami aktivitas masing-masing.11 Kerjasama juga diartikan

    sebagai kegiatan yang di lakukan secara bersama-sama dari berbagai

    pihak untuk mencapai tujuan bersama.12

    b. Pelaksanaan Kerjasama

    Pelaksanaan kerjasama dan sistem informasi pendidikan dapat

    dilakukan dengan menempuh tahapan yaitu: tahap penjajakan, tahap

    penanda tangan kerjasama, tahap penyusunan program, tahap

    pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap pelaporan.13

    Ada beberapa cara yang dapat menjadikan yaitu:

    1) Saling terbuka, dalam sebuah tatanan kerjasama yang baik harus

    ada komasi yang komunikatif antara dua orang yang

    berkerjasama atau lebih.

    11 Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994,

    156. 12 W.J.S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985,

    492. 13 Abuddin Nata, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 279-288

  • 9

    2) Saling mengerti, kerjasama berarti dua orang atau lebih bekerja

    sama untuk mencapai suatu tujuan, dalam proses tersebut, tentu

    ada, salah satu yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan

    permasalahan yang sedang dihadapkan.

    c. Orang Tua

    Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Apabila

    anak telah masuk sekolah, orang tua adalah mitra kerja yang utama

    bagi guru anaknya. Bahkan sebagai orang tua, mereka mempunyai

    berbagai peran pilihan yaitu: orang tua sebagai pelajar, orang tua

    sebagai relawan, orang tua sebagai pembuat keputusan, orang tua

    sebagai anggota tim kerjasama guru-orang tua. Dalam pera-peran

    tersebut memungkinkan orang tua membantu meningkatkan

    perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka.

    Orang tua tidak hanya sekedar memberikan kasih sayang,

    fasilitas yang cukup serta memberikan nafkah akan tetapi orang tua

    juga sebagai guru untuk anak anaknya, karena pendidikan yang

    diterima oleh anak dari lahir hingga dewasa pada awalnya adalah

    dari orang tua itu sendiri. Menurut Ahmad Tafsir, orang tua adalah

    pendidik utama dan pertama dalam hal menanamkan keimanan bagi

    anaknya. Pernyataan di atas, sesuai dengan teori John Locke bahwa

    anak laksana kertas putih bersih yang di atasnya dapat ditulis apa

    saja menurut keinginan orang tua dan para pendidik, atau laksana

  • 10

    lilin lembut yang dapat dibentuk menjadi apa saja menurut keinginan

    pembentuknya. 14

    d. Guru

    Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

    mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

    dan mengevaluasi peseta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

    pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.15

    Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan

    kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang

    yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak

    selalu di lembaga pendidikan formal saja.16

    e. Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru dalam Pembelajaran

    1) Peran Orang Tua dalam Pembelajaran

    Peran aktif orang tua sebagai salah satu faktor yang penting

    dalam proses pembelajaran anak, ada kalanya dihadapkan pada

    situasi dan kondisi kesibukkan orang tua yang bekerja dan

    rendahnya pemahaman serta kesadaran orang tua akan peran mereka

    terhadap proses pembelajaran anak di rumah.

    14 SyarifHidayat, “PengaruhKerjasama Orang Tua Dan Guru Terhadap Disiplin Peserta

    Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan”, jurnal

    ilmiah, vol.1, no. 2 (Juli-Agustus 2013): 94 15 Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 16 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT

    Rineka Cipta, 2005, 31.

  • 11

    Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak

    di sekolah diantaranya:17

    a) Orang tua bekerja sama dengan pihak sekolah.

    b) Orang tua memberikan kepercayaan terhadap sekolah yang

    mengganti tugasnya selama di ruang sekolah.

    c) Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan

    memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai

    segala usahanya.

    d) Orang tua menunjukkan kerja sama dalam menyerahkan cara

    belajar di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi

    sera membimbing anak dalam belajar.

    e) Orang tua bekerja sama dengan guru untuk mengatasi kesulitan

    belajar anak. Orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang

    pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama

    menjalani proses belajar di lembaga pendidikan.

    2) Peran Guru dalam Pembelajaran

    Dr. Oemar Hamalik dalam bukunya Psikologi Belajar dan

    Mengajar menulis peran guru peran guru yang pertama sebagai

    pengajar, salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di

    sekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka

    menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah

    itu. kedua sebagai pembimbing, guru memberikan bimbingan

    17 Ira Meranti, “Peran Serta Orang Tua dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris

    Siswa”, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 4, Nomor 2 (Juli 2017), 119-124.

  • 12

    bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan

    pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri

    secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.18

    Peranan guru dianggap dominan menurut Dr Rusman, M. Pd

    diklasifikasikan sebagai berikut:19

    a) Guru sebagai . Guru hendaknya menguasai bahan atau materi

    belajaran yang akan diajarkan dan mengembangkannya, karena

    hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh

    siswa.

    b) Guru sebagai pengelola kelas. Guru hendaknya mampu

    melakukan penanganan pada kelas, karena kelas merupakan

    lingkungan yang perlu diorganisasi.

    c) Guru sebagai mediator dan fasilitator Sebagai mediator, guru

    hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup

    untuk media pendidikan, karena media pendidikan merupakan

    alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar

    mengajar. Begitu juga guru sebagai fasilitator, guru hendaknya

    mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna

    serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar

    mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah,

    ataupun surat kabar.

    18 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo,

    2009, 33. 19 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:

    PT RajaGrafindo Persada, 2016, 62-64.

  • 13

    d) Guru sebagai evaluator yang baik, guru hendaknya melakukan

    penilaian untuk mengetahui apakah tujuan yang telah

    dirumuskan itu tercapai apa tidak, apakah materi yang diajarkan

    sedah dikuasai atau belum oleh siswa, dan apakah metode yang

    digunakan sudah cukup tepat.

    3) Peran Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran

    Pendidikan merupakan suatu sistem, terdiri dari berbagai

    komponen yang saling terkait dan berpengaruh secara timbal balik.

    Oleh karena itu, keberhasil atau kegagalan proses pendidikan tidak

    dapat dibebankan hanya pada salah satu komponen saja misalnya

    guru atau sekolah/madrasah. Penting adanya kerja sama antara guru

    dan orang tua diantaranya:

    a) Parenting , dengan adanya parenting, pihak sekolah

    mengharapkan agar orang tua menyadari kemampuan anaknya,

    tidak banyak menuntut terutama pada anak yang mau ke sekolah

    yang lebih tinggi. Orang tua diharapkan paham dengan

    perkembangan anak sendiri karena masing-masing anak

    berbeda. 20

    b) Adanya komunikasi dengan orang tua baik secara formal

    ataupun non formal. Komunikasi jenis formal dilakukan melalui

    surat, buku penghubung, rapor, dan pertemuan wali, sedangkan

    komunikasi nonformal dilakukan melalui kunjungan rumah,

    20 Nazarudin, “Pola Kerja sama Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Mutu

    Pendidikan di MIN 2 Kota Palembang”, Intizar, Volume 24, Nomor 2, (Desember 2014), 211-

    217.

  • 14

    sms/telepon, grup whatsapp, dan ketika menjemput atau

    mengantar.

    c) Buku penghubung digunakan untuk memberitahu orang tua apa

    yang sedang dipelajari anak di sekolah,21 Dengan demikian

    orang tua berperan sebagai guru dengan mengajarkan dan

    membantu anak untuk mengejar ketinggalan pembelajaran di

    kelas ketika di rumah. Selain itu, orang tua juga melanjutkan

    pembelajaran anak di rumah, mendampingi anak belajar,

    mengulang materi sekolah, dan menerapkan apa yang

    dibiasakan di sekolah melalui buku penghubung sehingga bisa

    menjadi contoh bagi anak

    f. Pengertian Whatsapp

    Whatsapp yang sering disingkat WA merupakan salah satu

    media komunikasi sosial ini digunakan sebagai sarana komunikasi

    chat dengan saling mengirim pesan teks, gambar, video bahkan

    telpon. Media ini dengan mudah dapat aktif hanya dengan pengguna

    smartphone terkoneksi dengan jaringan internet setelah aplikasi

    terinstal.22

    Pengertian lebih detail aplikasi whatsapp menurut Hartanto,

    adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basik mirip Black

    Berry Messenger. Whatsapp Messenger merupakan aplikasi pesan

    21 Suyanto, S, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing,

    2005, 226. 22 Edi Suryadi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin

    Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Edukasi Islami,

    Volume 7 Nomor 1, (April 2018), 1-22.

  • 15

    lintas platform yang memungkinkan orang dapat bertukar pesan

    tanpa biaya SMS, karena whatsapp messenger menggunakan paket

    data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain.

    Aplikasi whatsapp messenger menggunakan koneksi 3G/4G atau

    WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan Whatsapp, kita

    dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto, dan lain-

    lain.23

    g. Pengertian Kesulitan Belajar

    Kesulitan belajar merupakan kondisi dimana anak dengan

    kemampuan intelgensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun

    memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang

    berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi,

    berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan

    fungsi integrasi sensori motorik, yang telah dijabarkan dan

    dijelaskan dalam hasil penelitian penyebab kesulitan belajar melalui

    dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.24

    Menurut Ahmadi dan Supriyono kesulitan belajar adalah

    “Suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar

    sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor

    intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non

    intelegensi.” Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena

    23 Aat Hartanto, Panduan Aplikasi Smartphone, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010,

    100. 24 Yulinda Erma Suryani, ”Kesulitan Belajar”, Jurnal Penelitian Magistra, Volume 22,

    No. 73, (September 2010), 33-47.

  • 16

    faktor intelgensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat

    juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelgensi. Dengan demikian,

    IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.25

    h. Faktor penyebab kesulitan belajar

    Dapat kita lihat bahwa siswa yang memiliki permasalahan

    belajar atau hambatan belajar sudah dapat kita lihat ciri – cirinya.

    Hal itu bisa dilihat dari rendahnya prestasi belajar yang dicapai

    Secara garis besar, faktor- faktor yang dapat menyebabkan kesulitan

    belajar pada siswa dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan

    faktor eksternal.

    1). Faktor internal yang menjadi penyebab kesulitan belajar pada

    siswa yaitu fisiologis dan psikologis siswa.

    a). Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan munculnya

    kesulitan belajar pada siswa seperti kondisi siswa yang sedang

    tidak fit atau sakit, siswa yang sedang sakit, mengalami

    kelemahan secara fisik sehingga saat proses pembelajaran

    menjadi tidak sempurna.26

    b). Faktor psikologis yang dapat menyebabkan kesulitan

    belajar pada siswa seperti tingkat intelgensi yang rendah, bakat

    yang kurang terhadap mata pelajaran yang rendah, minat

    25 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,

    1991, 74. 26 Ridwan Idris, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif”,

    Lentera Pendidikan, Vol.12, No.2 (Desember 2009), 152-172

  • 17

    belajar yang kurang, motivasi yang rendah, kondisi kesehatan

    mental yang kurang baik dan lain sebagainya.27

    2). Faktor eksternal terdiri dari faktor yang bersifat sosial dan non

    sosial.

    a). Faktor- faktor non sosial dapat menyebabkan kesulitan

    belajar pada siswa seperti peralatan atau media belajar yang

    kurang baik dan kurang lengkap, kondisi ruang belajar yang

    buruk, kurikulum yang sangat sulit dikuasai siswa tersebut

    waktu pembelajaran yang kurang disiplin dan kualitas pengajar

    yang kurang profesional.

    b). Faktor- Faktor sosial yang dapat menyebabkan munculnya

    permasalahan belajar pada siswa seperti faktor keluarga, faktor

    lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, teman bermain

    dan sebagainya.28

    E. Hipotesis Pengembangan

    Hipotesis pengembangan dari penelitian ini adalah meningkatnya perhatian

    orang tua terhadap belajar siswa dan kerjasama orang tua dan guru terhadap

    belajar siswa serta efektivitas penggunaan aplikasi whatsapp . Kerjasama tersebut

    diawali dengan pembuatan grup whatsapp yang berisi informasi yang berkaitan

    dengan perkembangan siswa disekolah sampai mengingatkan siswa saat belajar di

    rumah. Grup whatsapp sangat efektif terhadap terbatasnya orang tua dan waktu

    27 Erika Ristiyani, “Analisis Kesulitan Belajar Kimia di SMAN X Kota Tangeran

    Selatan”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol.2, No.1, (Juni 2016), 18-29. 28 Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas Tarbiyah

    Komponen MKDK, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997, 167.

  • 18

    belajar di sekolah serta dalam pemberian informasi perkembangan belajar anak

    baik disekolah maupun saat di rumah

    Penelitian ini dilakukan pada siwa kelas VB di MI Nihayaturroghibin Ds.

    Sundoluhur Kec. Kayen Kab. Pati mulai bulan agustus 2019 smpai dengan

    februari 2020

    F. Metode Penelitian

    1. Desain Penelitian

    Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian

    pengembangan atau Research and Development (R & D) yang

    dikembangkan oleh Borg and Gall.29

    2. Prosedur Pengembangan

    Prosedur pengembangan model dilakukan dengan menggunakan

    Model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) yakni:

    (1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3) pengembangan

    (development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi

    (evaluation).30 Secara visual tahapan ADDIE Model dapat dilihat pada

    Gambar 1.1

    29 Borg and Gall.. Educational Research. New York: logman, 2007, 83 30 I Made Tegeh & I Made Kirna, “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian

    Pendidikan dengan ADDIE Model”, Jurnal IKA, Vol 11, No. 1 (2013), 12-25

  • 19

    3. Tahap Analyze (Analisis)

    Tahap ini dilakukan dengan penentuan tujuan, identifikasi

    kesesuaian antara kondisi nyata dan kebutuhan yang perlu

    dikembangkan dan menetapkan langkah-langkahnya yang dilakukan

    untuk pengembangan strategi pembelajaran dengan menggunakan

    aplikasi Whatsapp untuk anak dengan gangguan kesulitan belajar.

    a. Tahap Design (Perancangan)

    Tahap ini dilakukan perancangan yang akan dibuat meliputi

    bentuk pengembangan strategi pembelajaran dengan menggunakan

    aplikasi Whatsapp untuk anak dengan gangguan kesulitan belajar.

    b. Tahap Develop (Pengembangan)

    Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran

    dengan menggunakan aplikasi Whatsapp yang sudah dinyatakan

    valid oleh validator.

    c. Tahap Implement (Implementasi)

    Pada tahap ini model penilaian yang sudah valid di ujicobakan

    kepada beberapa subjek penelitian melalui uji coba terbatas dan

    diperluas.

    d. Tahap Evaluation (Evaluasi).

    Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap produk model

    penilaian yang telah diujicobakan dengan memberikan angket respon

    dan tes akhir mengenai efektifitas dan kelayakan produk.

  • 20

    4. Sumber Data dan Subjek Penelitian

    a. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari

    guru, orang tua dan hasil observasi di lapangan

    b. Subjek penelitian adalah siswa kelas V

    5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

    penelitian ini meliputi angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.

    6. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu: analisis data

    mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik

    dengan tabel, bagan, atau grafik; data diklasifikasikan berdasarkan jenis

    dan komponen produk yang dikembangkan; data analisis secara

    deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif; penyajian hasil

    analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, sehingga sebagai

    dasar dalam melakukan revisi produk; dalam analisis data penggunaan

    perhitungan dan analisis statistik sejalan produk yang akan

    dikembangkan; dan laporan atau sajian harus disusun dalam format yang

    dan disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk 31

    Efektivitas dalam pengembangan produk menggunakan desain

    penelitian “One –Group Pretest-Postest Design”, sebagaimana dapat

    dilihat pada Gambar 1.2

    31 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R/D),

    Bandung:Alfabeta, 2009, 407.

    Gambar 1.2

    O1 x O2

  • 21

    Gambar 1.2 menunjukan bahwa O1 hasil nilai pre test (sebelum

    membuat grup whatsapp kelas), sedangkan O2 hasil dari nilai post test

    (sesudah membuat grup whatsapp kelas). Berdasarkan hasil keduanya

    dilanjutkan dengan uji t. Uji t yang digunakan yaitu uji paired samples t

    test.

    G. Sistematika Penulisan Tesis

    Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah meliputi identifikasi, batasan masalah dan rumusan penelitian,

    signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika

    penulisan. Bab II berisi tentang analisis kebutuhan pengembangan korelasi antara

    orang tua dan guru dengan menggunakan aplikasi whatsapp untuk anak yang

    kesulitan belajar. Bab III berisi tentang pengembangan produk penelitian berupa

    buku panduan korelasi orang tua dan guru untuk mengatasi kesulitan belajar pada

    siswa. Bab IV berisi tentang efektivitas dan kelayakan penggunaan aplikasi

    whtasapp untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa, dan Bab V berisi Penutup

    yang memuat simpulan, saran, dan kata penutup.

  • 22

    BAB II

    KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KERJASAMA GURU DAN ORANG

    TUA MENGGUNAKAN WHATSAPP UNTUK MENGATASI KESULITAN

    BELAJAR PADA SISWA

    A. Hasil Penelitian Kebutuhan Kerjasama antara Guru dan Orang Tua

    Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian

    pengembangan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan

    wawancara kepada guru kelas V MI Nihayaturroghibin pada tanggal 12 agustus

    2019 . Wawancara dilakukan guna untuk mengetahui dan mengidentifikasi

    kondisi di lapangan. Hasil wawancara selanjutnya dijadikan acuan untuk

    melakukan langkah selanjutnya guna memberi solusi terkait kondisi tersebut.

    Guru menyatakan masih banyak anak yang mengalami kesulitan belajar

    disekolah, sebagaimana yang diungkapkan oleh guru :

    “Masih banyak anak yang mengalami kesulitan belajar di kelas ini,

    sebagian besar anak-anak lebih kurang perhatian terhadap pelajaran apalagi jika

    diberikan tugas di rumah (PR), mengingat waktu belajar disekolah juga singkat

    maka pemberian PR menjadi hal yang penting untuk mengulas pelajaran yang

    diajarkan di sekolah.”1

    Guru mengungkapkan saat ini metode yang dipakai untuk mengatasi

    kesulitan belajar anak adalah dengan metode pengulangan, materi kemarin

    diulang sebentar sebelum ke matari selanjutnya.

    “Untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa, kami masih menggunakan

    metode pengulangan, jadi setiap akan mendapatkan materi baru coba kami ulas

    dengan memberikan pertanyaan materi berikutnya, namun hal tersebut saya rasa

    1 Hasil wawancara dengan guru kelas V

    22

  • 23

    kurang efisien dari segi waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk

    penyampaian materi baru yang akan disampaikan.”2

    Mengenai komunikasi antara guru dan orang tua, tentang kesulitan belajar

    siswa di sekolah tersebut sudah dilakukan, namun kebanyakan orang tua pasif,

    “Hasil wawancara dengan guru komunikasi selalu kita lakukan untuk

    menyampaikan kesulitan belajar anak, semisal saat penerimaan raport ataupun

    agenda parenting diawal tahun pelajaran, namun masih banyak orang tua yang

    pasif, walaupn ada beberapa yang menanyakan kepada guru mengenai kesulitan

    belajar anak saat diberikan tugas”3

    Sejauh ini grup whatsapp digunakan untuk berkomunikasi semisal ada jam

    pulang lebih awa, ekstrakulikuler yg libur dan lain sebagainya..

    “ Komunikasi menggunakan whatsapp sudah berlngsung, biasanya untuk

    memeberikan informasi jika ada jam pulang sekolah yang lkebih cepat, masuk

    tidaknya esatra kulikuler, informasi tentang pemakaian seragam, semisal saat hari

    santri, namun belum terkoordinasi dengan sebuah grup whatsapp “4

    Ketika kami tanya mengenai apakah selama ini ada dari orang tua siswa

    yang menanyakan materi dengan media whataspp.

    “ Ada beberapa orang tua siswa yang menanyakan mengenai

    ketidakfahaman anaknya tentang pelajaran, namun terbilang masih sedikit dengan

    chating personal.”5

    Pengembangan optimalisasi penggunaan grup whatsapp dirasa sangat

    dibutuhkan agar tidak hanya menjadi sarana komunikasi tapi juga media

    pembelajaran.

    “Menurut saya perlu sekali dikembangkan dalam penggunaan aplikasi

    tersebut guna membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, seperti mengingatkan

    siswa ketika ada PR, memberikan video berupa tehnik penyelesaian soal yang

    belum difahami secara sederhana, video motivasi belajar, dan ucapan bentuk

    apresiasi siswa yang berprestasi agar menumbuhkan semangat belajar bagi siswa

    2 Hasil wawancara dengan guru kelas V 3 Hasil wawancara dengan guru kelas V 4 Hasil wawancara dengan guru kelas V 5 Hasil wawancara dengan guru kelas V

  • 24

    lainnya. Memang selama ini disadari belum adanya ide kearah tersebut, mungkin

    karena keterbatasan dari kami dalam hal berinovasi, untuk itu saya rasa dengan

    adanya pengembangan ide ini akan sangat membantu kami kedepannya.”6

    Berdasarkan hasil observasi dilapangan ditemukan beberapa siwa yang saat

    itu tidak mengerjakan PR dengan alasan lupa, setelah ditanya oleh guru ternyata

    mereka tidak belajar karena diajak orang tua pergi ke rumah saudara sehabis isyak

    sampai jam 9. Hal tersebut tentunya kurang efektif dilakukan oleh orang tua

    mengingat jam-jam tersebut merupakan jam belajar.

    Hal lain juga ditemukan adanya siswa yang lupa membawa buku

    pelajarannya, Ketika ditanya oleh guru ternyata siswa tersebut semalam tidak

    belajar karena orang tuanya pergi dan pulang sampai larut malam, pagi harinya

    dia lupa untuk membawa buku pelajarannya. Kejadian tersebut seharusnya tidak

    terjadi jika adanya Kerjasama antara guru dan orang tua, orang tua harusnya selalu

    mengingatkan mengenai buku pelajaran yang akan dibawa esok hari sebelum

    memulai belajar di rumah.

    B. Pembahasan Hasil Penelitian

    Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti menarik beberapa kesimpulan

    mengenai kebutuhan kerjasama guru dan orang tua dalam mengatasi kesulitan

    belajar pada anak, diantaranya :

    1. Masih banyaknya anak siswa yang mengalami kesulitan belajar

    dikarenakan singkatnya waktu belajar disekolah, sehingga dibutuhkan

    peran orang tua dalam membantu belajar siwa di rumah.

    6 Hasil wawancara dengan guru kelas V

  • 25

    2. Guru masih menggunakan metode pengulangan untuk mengulas materi

    yang telah lalu, dan hal tersebut dirasa kurang efisien waktu.

    3. Terbatasnya waktu berkomunikasi antara guru dengan orang tua terkait

    dengan perkembangan anak, biasanya hanya pada saat pengambilan

    raport.

    4. Komunikasi antara guru dengan orang tua siwa menggunakan whatsapp

    sebenarnya sudah ada, namun masih berupa chatting pribadi dan belum

    dalam sebuah grup, sehingga masih banyak orang tua yang pasif dan

    tertinggal informasi di sekolah.

    5. Pengembangan penggunaan grup whatsapp sangat diperlukan guna

    memberikan informasi terkait kegiatan anak di kelas, mengingatkan jam

    belajar, memberikan motivasi belajar dan tentunya memberikan banyak

    kesempatan kepada orang tua untuk melakukan evaluasi ataupun

    bertanya jika ada tugas dari putra/ putrinya yang belum difahami.

  • BAB III

    PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN WHATSAPP

    UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN

    GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR

    A. Pengembangan Buku Pedoman

    1. Analysis (Analisis)

    Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan orang tua serta

    observasi terdapat beberapa kebutuhan akan adanya kerjasama antara orang

    tua dan guru diantaranya :

    a. Sering adanya missed komunikasi antara siswa dengan guru jika PR,

    siswa kurang memperhatikan dan setelah sampai rumah mereka lupa

    b. Keterbatasan waktu belajar disekolah, mengingat dalam satu hari ada

    beberapa mata pelajaran yang harus diterima.

    c. Kesibukan orang tua dalam bekerja sehingga waktu untuk melakukan

    komunikasi dengan guru menjadi terbatas.

    d. Kurangnya pengetahuan sebagian orang tua mengenai pelajaran anak.

    e. Sebagian siwa tidak belajar di rumah.

    f. Memberikan evaluasi mengenai proses pembelajaran di kelas.

    2. Design (Perancangan)

    a. Sampul

    Sampul dibuat simple karena ditujuan untuk guru sehingga terkesan

    tidak terlalu banyak gambar seperti buku untuk anak-anak,

    26

  • 27

    b. Kata Pengantar

    Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Allah SWT atas

    rahmat dan ridho-Nya, dan pihak-pihak yang membantu dengan harapan

    yang penulis inginkan dengan adanya buku tersbut

    c. Daftar Isi

    Daftar isi merupakan daftar komponen buku yang dilengkapi

    dengan nomor halaman yang ada di dalam buku

    d. Isi Pokok Bahasan

    Berisi tentang teori kesulitan belajar, peranan guru dan orang tua

    dalam pembelajaran, langkah penggunaan whatsapp, tahapan pengenalan

    konsep pembuatan whatsapp grup kepada orang tua serta pemanfaatannya

    e. Daftar Pustaka

    Bagian ini terdiri dari semua referensi yang digunakan untuk

    mengembangkan buku panduan ini.

    3. Development (Pengembangan )

    Pengembangan merupakan tahap pembimbingan produk kepada ahli

    materi dan ahli media guna mendapat saran perbaikan. Tim ahli yang

    digunakan pada penelitian ini yaitu ahli materi Ibu Arina Fitriana, M.Pd,

    Gambar 3.1

  • 28

    Kons selaku dosen IAIN Kudus dan Bpk Lukman Hakim, S.Pd.I, M.Pd

    selaku dosen IAIN Kudus, sebagaimana pada tebel 3.1.

    Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Nilai Validasi

    Item Pernyataan Validator

    1 2

    Bagian Depan

    Sampul buku panduan 3 3

    Kata Pengantar 3 4

    Daftar Isi 3 4

    Pendahuluan

    Rasional 3 3

    Latar belakang 3 3

    Tujuan 3 4

    Sasaran 3 3

    Teori Kerjasama

    Konsep startegi kerjasama 3 4

    Konsep kerjasama orang tua siswa dan guru 3 3

    Penilaian efektifitas kosep kerjasama 3 3

    Desain Pengembangan

    Alur proses sosialisasi 3 3

    Alur proses penggunan aplikasi whatsapp 4 4

    Efektifitas Pemanfaatan aplikasi whatsap 4 4

    Penutup Simpulan 4 3

    Saran 4 3

    Daftar Pustaka 3 4

    Layout 4 3

    Bahasa 3 3

    Jumlah 120

    Rata-rata 60

    Presentase 83.33%

    Kategori Sangat Layak

    Berdasarkan penilaian para ahli, maka untuk mengetahui tingkat

    kelayakan menggunakan rumus :

    Keterangan:

    P = Persentase penilaian,

    f = Skor yang diperoleh,

    N = Skor keseluruhan 1

    4. Implementasi (Penerapan)

    Implementasi dilakukan di MI Nihayaturroghibin Ds. Sundoluhur

    Kec. Kayen Kab. Pati pada kelas Vb yang berjumlah 19 orang siswa.

    1 Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

    2008, 43.

    Kriteria tingkat kelayakan

    76 % < skor ≤ 100% = Sangat layak

    51 % < skor ≤ 75% = Layak

    26 % < skor ≤ 50% = Kurang layak

    % < skor ≤ 25% = Tidak layak

  • 29

    Hasil implementasi menunjukan peningkatan adanya perhatian orang

    tua terhadap pembelajaran anak, data tersebut didapat dari hasil angket yang

    diberikan kepada anak, pada lampiran tabel 3.2

    Tabel 3.2 Hasil rekapitulasi angket perhatian orang tua terhadap belajar anak

    RES PON DEN

    SEBELUM RATA RATA

    SESUDAH RATA RATA

    KET

    1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

    S1 50 75 25 25 100 50 75 20 100 75 75 75 100 50 75 27.5 NAIK

    S2 50 25 25 25 25 50 75 13.75 75 25 75 75 25 75 75 21.25 NAIK

    S3 50 100 75 75 50 50 100 25 100 100 75 75 50 100 100 30 NAIK

    S4 25 25 75 75 25 75 75 18.75 75 25 75 75 25 100 75 22.5 NAIK

    S5 25 50 75 50 75 100 50 21.25 75 50 75 75 75 100 100 27.5 NAIK

    S6 50 75 50 75 100 100 100 27.5 100 75 100 100 100 100 100 33.75 NAIK

    S7 100 100 100 100 100 75 75 32.5 100 100 100 100 100 75 75 32.5 NAIK

    S8 50 25 100 100 100 25 100 25 75 75 100 100 100 75 100 31.25 NAIK

    S9 25 50 75 75 75 50 50 20 75 50 75 75 75 100 50 25 NAIK

    S10 50 100 50 50 25 50 50 18.75 100 100 75 75 25 100 100 28.75 NAIK

    S11 50 100 50 50 25 50 50 18.75 100 100 100 100 75 75 50 30 NAIK

    S12 50 75 50 75 50 25 75 20 100 75 75 75 75 100 75 28.75 NAIK

    S13 50 50 50 50 100 25 50 18.75 100 50 75 75 100 75 50 26.25 NAIK

    S14 25 50 75 50 100 50 50 20 75 50 75 100 100 75 75 27.5 NAIK

    S15 25 25 75 100 50 100 100 23.75 75 25 75 100 100 100 100 28.75 NAIK

    S16 25 25 100 100 25 100 100 23.75 75 50 100 100 75 100 100 30 NAIK

    S17 50 50 100 100 100 25 50 23.75 100 50 100 100 100 75 50 28.75 NAIK

    S18 25 25 50 50 25 50 50 13.75 100 100 75 75 75 50 50 26.25 NAIK

    S19 75 75 75 100 100 100 75 30 75 75 100 100 100 100 75 31.25 NAIK

    Tanggapan positif juga datang dari orang tua siswa, data tersebut

    didapat dari hasil wawancara dengan salah satu wali murid. Ketika kami

    menanyakan mengenai tanggapan mereka dengan adanya grup whatsapp

    “ Saya senang mas karena bisa tau informasi mengenai anak saya

    disekolah, dia nakal apa tidak, menegerjakan tugas apa tidak karena gurunya

    biasanya memebrikan informasi jika ada yang tidak menegerjakan tugas”.2

    Kami juga menanyakan mengenai pendampingan belajar dirumah

    sebelum dan sesudah adanya grup whatsapp.

    “ Sebelumnya memang saya kurang perhatian mas mengenai belajar

    anak saya di rumah, yang penting dia buka buku tapi kurang perhatian, karena

    jujur terkadang ada pelajaran yang belum saya fahami, jadi saya malu kalau

    tidak bisa, tapi setelah ada grup whatsapp gurunya sering mengingatkan dan

    memberitahu materi dengan mudah dipahami, dan juga kalau anak saya tidak

    2 Hasil wawancara dengan orang tua

  • 30

    mengerjakan PR dan nanti fotonya di taruh di grup kan saya malu sama yang

    lain mas, makannya sekarang saya damping anak saya belajar sampai selesai

    “.3

    Kami juga menanyakan mengenai kesulitan belajar pada anak sebelum

    dan sesudah diampingi belajar.

    “ Anak saya dulu nek disuruh belajar itu sulit mas, kalau tidak

    dimarahi dulu ndak mau belajar, dan nilainya juga tidak terlalu bagus, mau

    saya marahi ya saya juga tidak bisa bantu belajar soalnya materinya anak

    sekolah sekarang tidak seperti saat saya sekolah dulu. Al hamdulillah setelah

    adanya grup whatsapp gurunya sering mengingatkan untuk belajar, sering

    kasih motovasi belajar lewat grup whatsapp, ya seperti yang saya katakana

    tadi mas, saya jadi bisa mengikuti bagaimana materi pelajaran anak saya dan

    bisa mendampingi dirumah, dan akrena pernah anak saya tidak mengerjakan

    PR dan difotokan gurunya kemudian sampai rumah saya marai, jadi anak

    saya tau kalau dia nakal di sekolah. Dia semakin baik mas, mau belajar dan al

    hamdulillah nilainya naik mas, walaupun tidak terlalu bagus karena anak saya

    memang tidak terlalu pandai, tapi saya senang karena ada perkembangan.4

    Selain itu kami juga melakukan wawancara dengan guru terkait

    dengan implikasi dari penggunaan grup whatsapp sebagai media Kerjasama

    antara orang tua dan guru. Kami menanyakan perkembangan anak dalam

    belajar di kelas.

    “ Kami merasa terbantu dengan adanya grup whatsapp karena

    mempermudah dalam memberikan informasi kepada seluruh orang tua siswa

    yang sebelumny harus menginformasikan satu persatu. Perkembangan anak

    dalam belajar dikelas lumayan meningkat, anak yang sebelumnya tidak

    mengerjakan PR sekarang mengerjakan PR, yang biasanya sering diberika

    pertanyaan jarang menjawab sekarng bisa menjawab”.5

    Kami juga menanyakan apakah ada kendala dalam proses sosialisai

    sampai dengan pembuatan grup whatsapp

    “ Memang sempat ada kendala karena ada orang tua siswa yang tidak

    punya hanphone android dan gaptek, kemudian saya datangi karena kebetulan

    masih tetangga dan saya berikan arahan pentingnya mempunyai whatsapp,

    3 Hasil wawancara dengan orang tua 4 Hasil wawancara dengan orang tua 5 Hasil wawancara dengan guru kelas V

  • 31

    beberapa hari kemudian beliau membeli handphone dan minta diajari oleh

    tetangaya sesama wali murid”.6

    “ Diawal memang tidak mudah untuk menghidupkan grup whatsapp,

    setelah grup dibentuk masih banyak yang bersifat pasif, namun kami selalu

    sabar dengan mengingatkan waktu belajar, menanyakan kesulitan dalam

    mengerjakan PR, dan memberikan informasi penting lainnya mengenai proses

    belajar anak di leas, seperti jika ada anak yang tidak mengerjakan tugas

    kemudian di foto dan dibagikan ke grup”.7

    5. Evaluasi

    Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisis angket tanggapan guru

    terkait produk hasil pengembangan yang telah digunakan dengan hasil

    persentase tanggapan guru 84,72% , sebagaimana pada tabel 3.2 .

    Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil nilai validasi

    Item Pernyataan Skor

    1 2 3 4

    Bagian Depan

    Sampul buku panduan

    Kata Pengantar

    Daftar Isi √

    Pendahuluan

    Rasional

    Latar belakang

    Tujuan

    Sasaran √

    Teori Kerjasama

    Konsep startegi kerjasama

    Konsep kerjasama orang tua siswa dan guru

    Penilaian efektifitas kosep kerjasama √

    Desain Pengembangan

    Alur proses sosialisasi

    Alur proses penggunan aplikasi whatsapp

    Efektifitas Pemanfaatan aplikasi whatsap √

    Penutup Simpulan

    Saran √

    Daftar Pustaka

    √ Layout

    Bahasa √

    Jumlah 61

    Presentase 84.72%

    Kategori Sangat layak

    B. Pembahasan Hasil Analisis Buku Pedoman

    Lingkungan keluarga termasuk dalam faktor ekternal penyebab anak

    mengalami kesulitan belajar, hal tersebut dikarenakan sebagian waktu anak

    6 Hasil wawancara dengan guru kelas V 7 Hasil wawancara dengan guru kelas V

  • 32

    usia SD/MI adalah masih dalam pengawasan orang tua/ berada dekat dengan

    lingkungan keluarga. Kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor keluarga

    ini dapat diminimalkan dengan adanya kerjasama antara guru disekolah dan

    oang tua dirumah.

    Kerjasama antara orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan guna

    menunjang proses pembelajaran siswa baik di rumah maupun di kelas, namun

    akan lebih baik jika hal tesebut dapat tetata secara teratur dalam sebuah

    sistem, dalam hal ini memanfaatkan aplikasi whatsapp. Aplikasi whatsapp

    dirasa sangat efektif karena sangat familiar dikalangan orang tua siswa dan

    guru, serta penggunaanya juga tidak terlalu sulit.

    Keterbukaan dan saling pengertian yang menjadi asas dari sebuah

    kerja sama juga terimplementasikan dalam grup whatsapp yang telah di

    bentuk, semisal ada wali murid yang belum faham tentang materi yang telah

    guru berikan kepada siswa maka guru mempersilahkan untuk bertanya dalam

    grup whatsapp, sehingga nantinya dalam mendampingi putra-putrinya belajar

    orang tua bisa lebih faham dengan materi yang dipelajari siswa.

    Hasil implementasi buku pedoman kemudian dianalisis menggunakan

    angket penelitian yang diberikan dapat dilihat adanaya kenaikan yang

    signifikan mengenai perhatian orang tua terhadap belajar anak sebagaiman

    pada tabel 3.3. Hal tesebut membuktikan jika kerjasama atara orang tua

    dengan guru sanagt efektif dilakukan dengan cara yang terstruktur dan teratur

    menggunakan sebuah sistem, dalam ini menggunakan aplikasi whatsapp.

  • 33

    BAB IV

    EFEKTIVITAS KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA

    DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP

    A. Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan Aplikasi Whatsapp

    Adapun bentuk kerjasama antara orang tua dan guru antara lain:

    1. Guru memberikan informasi jam pulang agar orang tua dapat menjemput

    tepat waktu sebagaimana pada gambar 4.1.

    2. Memberikan informasi jika ada siswa yang belum sampai rumah setelah jam

    pulang sebagaimana pada gambar 4.2.

    3. Guru membagikan foto dan memberikan informasi jika siswa tidak bisa

    melaksanakan tugas disekolah, sebagaimana pada gambar 4.3.

    33

    6

    Gambar 4.1 Gambar 4.2

    Gambar 4.3

  • 34

    4. Guru mengingatkan jika ada PR seperti pada gambar 4.4.

    5. Guru membagian kegiatan siswa disekolah sebagaimana pada gambar 4.5.

    6. Memanatau kendala belajar siswa sebagaimana pada lampiran gambar 4.6.

    7. Menjelaskan jika terjadi missed komunikasi mengenai tugas yang telah

    diberikan sebagaimana pada gambar 4.7.

    B. Analisis Efektifitas Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan

    Aplikasi Whatsapp

    Uji efektivitas digunakan untuk mengetahui keefektifan kerjasama orang tua

    dan guru menggunakan Aplikasi whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar

    menggunakan angket pre test dan post test.

    Gambar 4.4 Gambar 4.5

    Gambar 4.6 Gambar 4.7

  • 35

    Rekapitulasi penilaian dari siswa terhadap perubahan pendampingan

    orang tua dan guru setelah melakukan kerjasama melalui aplikasi wahtsapp

    sebagaimana pada lampiran tabel 4.1.

    Tabel 4.1

    Penilaian dari siswa terhadap perubahan pendampingan orang tua dan guru

    RESPONDEN PRE-

    TES

    POS-

    TES KETERANGAN RESPONDEN

    PRE-

    TES

    POS-

    TES KETERANGAN

    S1 62.50 78.75 MENINGKAT S11 68.75 88.75 MENINGKAT

    S2 62.50 71.25 MENINGKAT S12 70.00 85.00 MENINGKAT

    S3 80.00 88.75 MENINGKAT S13 55.00 75.00 MENINGKAT

    S4 62.50 73.75 MENINGKAT S14 71.25 85.00 MENINGKAT

    S5 70.00 82.50 MENINGKAT S15 68.75 86.25 MENINGKAT

    S6 78.75 88.75 MENINGKAT S16 65.00 82.50 MENINGKAT

    S7 83.75 88.75 MENINGKAT S17 70.00 80.00 MENINGKAT

    S8 80.00 88.75 MENINGKAT S18 51.25 73.75 MENINGKAT

    S9 66.25 77.50 MENINGKAT S19 80.00 86.25 MENINGKAT

    S10 68.75 86.25 MENINGKAT

    Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test

    menggunakan Ms. Excel 2016.

    t-Test: Paired Two Sample for Means

    78.75000 62.50000

    Mean 82.70833 69.58333 Variance 36.25919 76.28676 Observations 18.00000 18.00000 Pearson Correlation 0.82311 Hypothesized Mean Difference 0.00000 Df 17.00000 t Stat 10.92800 P(T

  • 36

    6 OT6 43.75 81.25 MENINGKAT 16 OT16 37.50 77.08 MENINGKAT

    7 OT7 50.00 81.25 MENINGKAT 17 OT17 58.33 93.75 MENINGKAT

    8 OT8 56.25 91.67 MENINGKAT 18 OT18 47.92 87.50 MENINGKAT

    9 OT9 41.67 77.08 MENINGKAT 20 OT19 47.92 81.25 MENINGKAT

    10 OT10 45.83 85.42 MENINGKAT

    Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test

    menggunakan Ms. Excel 2016.

    t-Test: Paired Two Sample for Means 85.416667 45.83333333

    Mean 83.217593 46.41203704 Variance 29.346519 38.19728123 Observations 18.000000 18 Pearson Correlation 0.566413

    Hypothesized Mean Difference 0.000000 Df 17.000000 t Stat 28.693685 P(T

  • 37

    18 80 80 80 80 80 80

    19 83 80 80 87 81.5 83.5

    Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test

    menggunakan Ms. Excel 2016.

    t-Test: Paired Two Sample for Means Variable 1 Variable 2

    Mean 84.289474 82.078947 Variance 11.147661 5.423977 Observations 19.000000 19.000000 Pearson Correlation 0.336265

    Hypothesized Mean Difference 0.000000 Df 18.000000 t Stat 2.861051 P(T

  • 38

    Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test

    menggunakan Ms. Excel 2016

    t-Test: Paired Two Sample for Means Variable 1 Variable 2

    Mean 84.02256 73.30827 Variance 30.28404 81.30445 Observations 19.00000 19.00000 Pearson Correlation 0.71027

    Hypothesized Mean Difference 0.00000 Df 18.00000 t Stat 7.28484 P(T

  • 39

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Kerjasama antara guru dan orang tua sangat dibutuhkan untuk

    menunjang keberhasilan siswa dalam belajar, namun sering terkendala

    karena kesibukan orang tua serta terbatasanya waktu belajar disekolah

    sehingga dibutuhkan suatu media yang efisien dan efektif dalam hal

    ini menggunakan grup whatsapp.

    2. Bentuk kolaborasi antara orang tua dan guru menggunakan grup

    whatsapp diantaranya guru memberikan informasi kepulangan siwa

    ketika ada kegiatan tertentu, membagikan foto siswa yang tidak

    mengerjakan tugas sekolah, mengingatkan jika ada pekerjaan rumah,

    memantau siswa saat belajar dikelas, memberikan pejelasan jika ada

    missed komunikasi mengenai pekerjaan rumah yang diberikan, dan

    evaluasi mengenai strategi pembelajaran yang dilakukan guru.

    3. Efisiensi penggunan grup whatsapp sebagai media kerjasama antara

    orang tua dan guru dirasa sangat efektif, hal tersebut dilihat dari

    peningkatan perhatian orang tua terhadap belajar anak di rumah,

    peningkatan nilai hasil belajar siswa

    B. Saran

    1. Untuk sekolah hendaknya tetap menjalin kerjasama dengan orang tua

    walaupun sudah menggunakan grup whatsapp paling tidak 3 bulan

    39

  • 40

    sekali sehihngga kolaborasi peran guru dan orang tua dalam

    mningkatkan proses belajar anak tidak hanya di grup whatsapp saja.

    2. Untuk guru hendaknya selalu berinovasi dalam memberikan informasi

    terkait dengan materi pembelajran yang mudah difahami oleh siswa,

    membagikan gambar, kata-kata ataupun video motifasi belajar untuk

    memberikan semangat belajar bagi siswa

    3. Untuk orang tua hendaknya lebih bisa menjaga privasi grup whatsapp

    tersebut dari jagkauan anak-anak, melihat kondisi saat ini anak-anak

    sudah akrab dengan handphone. Sebaiknya diberikan password khusus

    untuk membuka aplikasi whatsapp, agar anak tidak beranggapan jika

    lupa dengan tugas yang diberikan guru, pasti orang tuanya sudah

    diingatkan melalui grup whatsapp.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abdulsyani,. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara,

    1994, 156.

    Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka

    Cipta, 1991, 74.

    Bisri, Hasan . Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter

    Disiplin dan Jujur pada Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas 3 MIN

    Malang 2), Thesis, Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

    Ibrahim, 2016.

    Borg and Gall.. Educational Research. New York: logman, 2007, 83.

    Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

    PT Rineka Cipta, 2005, 31.

    Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru

    Algensindo, 2009, 33.

    Hartanto, Aat . Panduan Aplikasi Smartphone, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

    2010, 100.

    Hidayat, Syarif, “PengaruhKerjasama Orang Tua Dan Guru Terhadap Disiplin

    Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Jagakarsa

    - Jakarta Selatan”, jurnal ilmiah, vol.1, no. 2 (Juli-Agustus 2013): 94.

    Idris, Ridwan, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi

    Kognitif”, Lentera Pendidikan, Volume 12, Nomor 02, (Desember 2009),

    152-172.

    Idris, Ridwan, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi

    Kognitif”, Lentera Pendidikan, Vol.12, No.2 (Desember 2009), 152-172.

    Kholis, Nur. “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal

    Kependidikan, Volume. 1 Nomor 2, (Nopember 2013), 24-44.

    Kullase. Kesulitan Belajar dan Sebab-Sebabnya, Makassar, FIP IKIP Makassar,

    1987, 73.

    Meranti, Ira, “Peran Serta Orang Tua dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa

    Inggris Siswa”, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 4, Nomor 2

    (Juli 2017), 119-124.

    Mudzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas

    Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997, 167.

    43

  • 44

    Munirwan Umar, “Peran Orang Tua dalam Peningkatan Hasil Belajar Anak “,

    Jurnal Ilmiah Edukasi, Volumen 1, Nomor 1 (Juni 2015), 20-28.

    Nata , Abuddin, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 279-288.

    Nazarudin, “Pola Kerja sama Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Mutu

    Pendidikan di MIN 2 Kota Palembang”, Intizar, Volume 24, Nomor 2,

    (Desember 2014), 211-217.

    Novembli, Meta Silfia, “Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan

    Belajar (Studi Kasus Di Sd Negeri 03)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus,

    Volume 4, Nomor 1, (Maret 2015), 1-14.

    Prajana, Andika, “Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dalam Media Pembelajaran di

    UIN Ar Raniry Banda Aceh”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi,

    Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014, 122-133.

    Purwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

    1985, 492.

    Ristiyani, Erika, “Analisis Kesulitan Belajar Kimia di SMAN X Kota Tangeran

    Selatan”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol.2, No.1, (Juni

    2016), 18-29.

    Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

    Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016, 62-64.

    Saefulloh, Ahmad, “Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai Metode

    Pembelajaran di SMP IT Nurul Ilmi Jambi”, An-Nahdhah, Volume 12,

    Nomor 2, (Juli – Desember 2018), 126-145.

    Sandrawati F, Indira, “Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Dan Kondisi Ekonomi

    Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 9 Kota

    Probolinggo”, Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI), Volume 10,

    Nomor 2, (2016), 245-260.

    Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, 43.

    Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

    R/D), Bandung:Alfabeta, 2009, 407.

    Suryadi, Edi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp Dan Pengaruhnya Terhadap

    Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

    Islam (Studi Kasus di SMK Analis Kimia YKPI Bogor)”, Jurnal

    Pendidikan Islam, Volume.07, Nomor. 1, (2018), 1-21.

  • 45

    Suryadi, Edi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya Terhadap

    Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

    Islam”, Jurnal Edukasi Islami, Volume 7 Nomor 1, (April 2018), 1-22.

    Suryani, Yulinda Erma, ”Kesulitan Belajar”, Jurnal Penelitian Magistra, Volume

    22, No. 73, (September 2010), 33-47.

    Suyanto, S. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat

    Publishing, 2005, 226.

    Tegeh, I Made & I Made Kirna, “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian

    Pendidikan dengan ADDIE Model”, Jurnal IKA, Vol 11, No. 1 (2013), 12-

    25.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005.

  • 2

  • 3

  • 4

  • 5

  • 6

  • 7

  • 8

  • 9

  • 10

  • 11

  • Tabel 4.1 Aspek penilaian kolaborasi guru dan orang tua

    No. Aspek dinilai Pertayaan Tabel

    1 kesulitan

    belajar di

    rumah

    Saya belajar di rumah

    4.7 2 saya mengerjakan PR di rumah

    3 saya tidak mengalami kesulitan saat belajar di rumah

    3.4

    4

    perhatian

    orang tua

    terhadap

    belajar anak

    di rumah

    orang tua mengingatkan saat jam belajar di rumah

    5 orang tua menegur saat saya tidak belajar di rumah

    6 orang tua memberikan semangat saat malas belajar dirumah

    7 orang tua membantu saat belajar dirumah

    8 orang tua mendampingi sampai selesai saat belajar di rumah

    9 orang tua mengingatkan untuk buku yang akan dibawa besok

    pagi

    10 orang tua menanyakan bagaimana pelajaran disekolah

    11 kesulitan

    belajar anak

    di kelas

    saya mengerjakan tugas di sekolah

    4.7

    12 saya membawa buku sesuai mata pelajaran di sekolah

    13 saya merasa mudah menerima pelajaran disekolah

    14 saya sudah jelas dengan penjelasan guru di kelas

    15 perhatian

    guru dalam

    proses

    pembelajaran

    di kelas

    saya dibantu guru mengerjakan tugas jika tidak bisa

    16 guru memberikan hukuman jika tidak mengerjakan tugas

    17 guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah

    18 guru mengetahui jika saya tidak belajar di rumah

    19 guru memberikan semngat belajar disekolah

    20 guru menanyakan PR yang telah dikerjakan di rumah

  • Angket orang tua

    No. Aspek Nilai Pertayaan Skor

    1 2 3 4

    1

    sikap orang

    tua di

    rumah

    saya mengingatkan anak saat jam belajar dirumah

    2 saya menegur jika anak saya tidak belajar di rumah

    3 saya membantu anak saya belajar di rumah

    4 saya mendampingi anak saya belajar di rumah sampai selesai

    5

    penggunaan

    aplikasi

    whatsapp

    saya pengguna aplikasi whatsapp

    6 saya mempunyai grup whatsapp

    7 saya mempunyai grup whatsapp bersama dengan wali murid

    yang lain

    8 saya terbantu dengan adanya grup whatsapp kelas

    9 saya mendapatkan informasi terkait tugas anak saya melalui

    grup whatsapp kelas

    10 saya diingatkan jika ada PR melalui grup whatapp

    11 saya bertanya di grup whatsapp jika ada PR yang belum jelas

    12 saya mendapatkan pengetahuan baru jika ada materi yang

    belum saya ketahui lewat grup whatsapp

  • REKAP ANGKET SISWA

  • REKAP ANGKET ORANG TUA