138
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TEMA 8 SUBTEMA 1: MANUSIA DAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BORANGAN Oleh: Gabriella Aldegonda Kristianti 121134049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TEMA 8 …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TEMA 8

SUBTEMA 1: MANUSIA DAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA

KELAS 5 SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BORANGAN

Oleh:

Gabriella Aldegonda Kristianti

121134049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TEMA 8 SUBTEMA

1: MANUSIA DAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS 5

SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BORANGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh:

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

NIM: 121134049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Untuk mama dan papa,

Ibu Lanny Hantuma (†) dan Bapak John Sorongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

“To the rebel girls of the world:

Dream bigger

Aim higher

Fight harder

And, when in doubt, remember

You are right”

- Elena Favilli -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Agustus 2017

Peneliti

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiwa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

Nomor Mahasiswa : 121134049

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TEMA 8 SUBTEMA

1: MANUSIA DAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI

1 BORANGAN”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 3 Agustus 2018

Yang menyatakan

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TEMA 8

SUBTEMA 1: MANUSIA DAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V

SD NEGERI 1 BORANGAN

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

Universitas Sanata Dharma

2018

Rendahnya minat membaca di kalangan siswa SD dan minimnya bahan

bacaan di sekolah merupakan potensi masalah pendidikan saat ini yang diangkat

oleh peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk buku cerita

bergambar yang mengandung materi Siklus Air dengan tema yang berkaitan dengan

wawasan mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal siswa dan pentingnya air bagi

kehidupan. Dengan tidak hanya terfokus pada materi, siswa sebagai pembaca

diharapkan mampu memahami tidak hanya mengenai materi siklus air namun juga

mengenai pentingnya pemeliharaan air bagi kehidupan sekarang dan kehidupan

yang akan datang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Research and

Development) dengan model penelitian dan pengembangan Hannafin dan Peck.

Prosedur pengembangan terdiri dari 3 tahap utama yaitu (1) analisis kebutuhan, (2)

desain, dan (3) pengembangan dan implementasi. Instrumen penelitian yang

digunakan untuk pengumpulan data dan validasi dalam penelitian ini adalah

pedoman wawancara dan kuesioner. Pedoman wawancara digunakan untuk

wawancara analisis kebutuhan dengan guru kelas, sedangkan kuesioner digunakan

sebagai validasi kualitas produk oleh ahli bahasa, guru kelas, dan 10 siswa kelas V

sebgai subjek uji coba. Data berupa hasil wawancara mengenai kondisi awal media

pembelajaran yang ada di sekolah, minat membaca siswa, dan kebutuhan guru dan

sekolah terkait dengan produk yang diteliti; dan hasil penilaian dari kuesioner

mengenai kualitas produk dan saran untuk revisi dan pengembangan produk.

Hasil validasi yaitu: (1) validasi oleh ahli bahasa memperoleh skor 4,26 yang

masuk ke kategori "Sangat Baik"; (2) validasi oleh guru kelas memperoleh skor 4,2

yang masuk ke kategori "Baik"; dan (3) validasi oleh 10 siswa sebagai subjek uji

coba memperoleh skor 4,27 yang masuk ke kategori "Sangat Baik". Rerata skor

validasi yaitu 4,24 yang masuk ke kategori "Sangat Baik". Berdasarkan hasil

validasi, produk buku cerita bergambar yang dikembangkan dinyatakan layak untuk

digunakan.

Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Buku Cerita Bergambar, Siklus Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF PICTURE STORY BOOK

THEME 8 SUB THEME 1: HUMAN AND ENVIRONMENT

FOR 5TH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 BORANGAN

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

Sanata Dharma University

2018

This research pointed out how low reading interests in elementary school

students and lack of supplement books in schools as problems in today's education.

The purpose of this research was to produce a picture story book as a product that

contains the water cycle subject with side knowledge relevant to the students’

residential area and the great importance of water in life as a background theme.

By not only focused on the subject, students as the main readers are expected to

understand not only about the water cycle subject, but also about water usage for

the present and future life.

In this research and development, researcher used the Hannafin and Peck

research and development model as a guide to develop the story book product. The

procedure included three main steps which are (1) needs assess, (2) design, and (3)

develop and implement. There are two data collecting instruments used in this

research, an interview questions guide and questionnaires. Interview questions

guide is needed to do an interview with classroom teacher as the needs assess, while

the questionnaires are needed as validations of product quality done by one

language expert, one classroom teacher, and 10 (ten) 5th grade students from SD

Negeri 1 Borangan as trial subjects. Collected data included an interview results

regarding initial condition of the school's media availability, students' reading

interests, and what the teacher and school needed regarding the developed product;

and questionnaires results regarding product quality and advices needed for

revisions and final product development.

Validation resulted in (1) a 4,26 score from language expert that classified

the product into "Very Good" quality category; (2) a 4,2 score from classroom

teacher that classified the product into "Good" quality category; and (3) a 4,27

score from 10 trial subjects (5th grade students) that classified the product into

"Very Good" quality category. An average score of 4,24 resulted in the product

classified into "Very Good" quality category and stated as decent and good to use.

Keywords : Research and Development, Picture Story Book, Water Cycle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat

dan rahmatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul

"Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tema 8 Subtema 1: Manusia Dan

Lingkungan Untuk Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Borangan". Penelitian

ini disusun guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa segala bimbingan, nasehat, dan dukungan dari

berbagai pihak selama proses penyusunan membuat skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang

telah membimbing, memberi nasehat dan dukungan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing II

yang juga telah membimbing, memberi nasehat dan dukungan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Diaz Radityo, S.Ant., M.Sc. selaku ahli Bahasa Indonesia yang telah

memberikan ilmu dan saran sehingga produk pengembangan skripsi ini

menjadi lebih baik.

7. Riyanto Wahyudhi, S.Pd. selaku validator guru kelas V yang juga telah

memberikan ilmu dan saran sehingga produk pengembangan skripsi ini

menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

8. Kepala SD Negeri 1 Borangan, bapak Sugiman, S.Pd. yang telah memberikan

izin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

9. Para siswa dan siswi kelas V SD Negeri 1 Borangan yang telah membantu

dan berpartisipasi selama proses penelitian.

10. Kedua orangtua, Bapak John Sorongan dan Ibu Lanny Hantuma yang selalu

memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang.

11. Kakak-kakak, Vanessa, Natasha, dan John yang selalu memberikan dukungan

dan semangat.

12. Sahabat-sahabatku Ahmad Varhan, Oki Tri Wibowo, Faisal Sidiq, Ito

Fachruzzaman, Ichsan Indra Wahyudi, Galih Kertanegara, dan Asyari

Ramadhan yang selalu menghibur dan memberi semangat.

13. Sahabat-sahabatku Fransiska Vionita, Natalia Kartika, dan Regina Riskha

yang selalu ada di saat senang dan susah.

14. dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik yang

terlihat maupun yang tidak terlihat pada penelitian ini. Peneliti mengharapkan saran

yang membangun agar penelitian ini bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi

yang membutuhkan. Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 3 Agustus 2018

Peneliti

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR BAGAN xvi

DAFTAR GAMBAR xvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Tujuan Penelitian 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

1.4. Manfaat Penelitian 5

1.5. Deifinisi Operasional 6

1.6. Spesifikasi Produk 7

BAB II LANDASAN TEORI 9

2.1. Kajian Pustaka 9

2.1.1. Media Pembelajaran 9

a. Pengertian Media Pembelajaran 9

b. Klasifikasi Media Pembelajaran 10

c. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran 12

2.1.2. Buku Cerita Bergambar 16

a. Pengertian Buku Cerita Bergambar 16

b. Fungsi dan Manfaat Buku Cerita Bergambar 16

c. Komponen Buku Cerita Bergambar 20

d. Kriteria Buku Cerita Bergambar yang Baik 22

2.1.3. Karakteristik Siswa SD 24

a. Tahap Perkembangan Anak 24

b. Perkembangan Siswa Kelas V SD 26

2.1.4. Pembelajaran Tematik-Terpadu 28

a. Pengertian Pembelajaran Tematik-Terpadu 28

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik-Terpadu 29

2.1.5. Materi Tema 8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan (Siklus Air) 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

2.2. Penelitian yang Relevan 31

2.3. Kerangka Berpikir 35

2.4. Pertanyaan Penelitian 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1. Jenis Penelitian 37

3.2. Prosedur Pengembangan 38

3.2.1. Analisis Kebutuhan 38

3.2.2. Desain 39

3.2.3. Pengembangan dan Implementasi 40

3.3. Setting Penelitian 40

3.3.1. Subjek Penelitian 40

3.3.2. Tempat Penelitian 40

3.3.3. Waktu Penelitian 40

3.3.4. Obyek Penelitian 41

3.4. Teknik Pengumpulan Data 41

3.4.2. Wawancara 41

3.4.3. Kuesioner 42

3.5. Instrumen Penelitian 43

3.5.1. Pedoman Wawancara 43

3.5.2. Kuesioner 44

3.6. Teknik Analisis Data 46

3.6.1. Data Kualitatif 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

3.6.2. Data Kuantitatif 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

4.1. Hasil Penelitian Pengembangan 48

4.1.1. Prosedur Pengembangan Buku Cerita Bergambar 48

1. Analisis Kebutuhan 48

a. hasil wawancara analisa kebutuhan 49

2. Desain Produk 50

a. perancangan produk awal 50

1) pemilihan tema dan materi 50

2) pembuatan alur dan narasi cerita 51

3) pembuatan karakter tokoh dan ilustrasi 51

4) judul dan sinopsis 53

5) teknik pengerjaan 53

6) jumlah halaman, ukuran buku, teknik cetak 53

b. evaluasi dan revisi 54

1) hasil validasi oleh ahli bahasa 54

2) hasil validasi oleh guru kelas 55

3. pengembangan dan implementasi 57

a. pengembangan 57

1) penggantian jenis huruf 59

2) penambahan nomor halaman 60

3) perubahan alur cerita 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

4) penambahan selingan wawasan diluar materi 61

5) perubahan desain halaman sampul 62

b. implementasi 63

4.1.2. Kualitas produk buku cerita bergambar 66

4.2. Pembahasan 67

1. Buku cerita bergambar memuat materi dan tema sesuai

hasil analisis kebutuhan dan perencanaan 69

2. Buku cerita bergambar dibuat oleh peneliti sesuai dengan

karakteristik buku cerita anak 70

3. Buku cerita bergambar dapat digunakan sebagai

media pembelajaran di sekolah 71

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN

DAN SARAN 74

5.1. Kesimpulan 74

5.2. Keterbatasan Penelitian 74

5.3. Saran 75

DAFTAR PUSTAKA 77

LAMPIRAN 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Kelas 44

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Ahli Bahasa dan Guru 45

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Siswa Kelas V SD 45

Tabel 3.4 Rumus menghitung rata-rata 46

Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima 47

Tabel 4.1 Hasil Validasi Dosen Ahli Bahasa 54

Tabel 4.2 Hasil Validasi Guru Kelas 56

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa dan Guru Kelas 56

Tabel 4.4 Komentar Validator dan Revisi yang Dilakukan 57

Tabel 4.5 Daftar Revisi dan Pengembangan Produk Akhir 59

Tabel 4.6 Nilai Jawaban Pada Lembar Kuesioner Siswa 64

Tabel 4.7 Data uji coba siswa kelas V 65

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Siswa Kelas V 65

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Validator 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Bagan Penelitian yang Relevan 34

Bagan 3.1 Model Hannafin & Peck 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Ilustrasi tokoh utama “Banyu” 52

Gambar 4.2 Ilustrasi halaman pertama dan kedua 52

Gambar 4.3 Ilustrasi halaman ketigabelas dan keempatbelas 52

Gambar 4.4 Hasil penggantian jenis huruf 60

Gambar 4.5 Hasil penambahan nomor halaman 60

Gambar 4.6 Hasil perubahan bagian alur cerita 61

Gambar 4.7 Hasil penambahan kolom “Tahukah Kamu?” 62

Gambar 4.8 Hasil perubahan desain halaman sampul 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan 81

Lampiran 2 Validasi Dosen Ahli Bahasa Indonesia 84

Lampiran 3 Validasi Guru Kelas V SD N 1 Borangan 88

Lampiran 4 Validasi Siswa Kelas V SD N 1 Borangan 92

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian 112

Lampiran 6 Surat Keterangan Penilitian dari SD 113

Lampiran 7 Biodata Penulis 114

Lampiran 8 Produk Buku Cerita (terpisah) 115

Lampiran 9 Foto Kegiatan Saat Uji Coba Produk 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Karyono (dalam Winarto, dkk: 99), budaya membaca masih sangat

rendah di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan UNESCO pada tahun

2012 terhadap minat baca di 61 negara, indeks minat membaca Indonesia hanya

0,001 persen atau menempati peringkat kedua terendah dari negara-negara yang

disurvei. Ini artinya, dalam 1000 orang hanya ada satu orang yang berkegiatan

membaca.

Kurangnya ketidaktertarikan pada kegiatan membaca tidak hanya karena

minat baca yang minim, tetapi juga karena kurangnya ketersediaan buku yang bisa

merangsang mereka untuk membaca. Oleh karena itu perlu ada upaya-upaya yang

serius untuk meningkatkan minat baca yang bisa dimulai dari menumbuhkan

kegemaran membaca sejak dini.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, SD Negeri 1 Borangan belum

mengoptimalkan kelayakan perpustakaannya seperti yang tertera pada UU No. 43

tahun 2007 tentang perpustakaan sekolah. Dalam UU ini tertulis bahwa

Perpustakaan wajib mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan

kurikulum pendidikan. Pada kenyataannya, ketersediaan buku-buku pendukung

pelaksanaan kurikulum pendidikan sangat minim, bahkan banyak materi yang

tidak memiliki buku cerita sebagai bahan ajar alternatif untuk guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Angkowo dan Kosasih (2009: 14) mengemukakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap para siswa. Penggunaan media

pembalajaran dalam proses belajar mengajar mampu meningkatkan keefektifan

proses pembalajaran dan penyampaian materi dan nilai-nilai yang hendak

disampaikan. Media pembalajaran juga mampu meningkatkan pemahaman,

menyajikan materi dengan menarik dan sesuai lingkungan sekitar siswa,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Guru sebaiknya menjadi pengawas pendidikan anak yang tidak hanya

bertugas untuk menyampaikan materi kepada siswa, namun juga mampu

memotivasi para siswanya untuk lebih menyukai membaca. Hal ini perlu

diimbangi dengan, tidak hanya memperbanyak variasi buku di sekolah namun

juga perbaikan dan peningkatan kualitas buku-buku cerita bergambar anak oleh

para pengarang sehingga anak-anak tertarik untuk membacanya. Siswa perlu

memiliki kecintaan dan wawasan terhadap kebudayaan negeri sendiri melalui

karya-karya sastra anak-anak Indonesia, yang dapat diperoleh melalui

penambahan buku cerita bergambar sebagai bahan ajar di sekolah.

Buku cerita bergambar adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk

menyampaikan suatu pesan atau materi kepada siswa. Buku cerita bergambar

dapat membantu guru dalam menjelaskan materi berdasarkan imajinasi, persepsi

dan penafsiran penggambar kepada objeknya, yang dalam penelitian ini

merupakan siklus air. Dengan mengembangkan buku cerita bergambar mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

siklus air yang mengangkat tema wawasan mengenai daerah-daerah di Indonesia,

hasil produk dari penelitian ini diharapkan dapat menambah kesediaan media

pembelajaran di sekolah, terutama media berupa buku cerita bergambar

bermuatan materi.

Selain wawasan mengenai daerah-daerah di Indonesia, kesadaran untuk

mencintai lingkungan dirasa penting untuk disampaikan kepada para siswa. Pada

penelitian ini peneliti memilih materi mengenai siklus air untuk membantu

memberikan kesadaran pada siswa kelas V SD Negeri 1 Borangan mengenai

pentingnya menghemat air melalui personifikasi karakter dalam buku cerita

bergambar “Banyu si Air Hujan”.

Dalam bukunya, Newton (2016: 3) menyatakan bahwa krisis air dunia telah

tiba ke tahap yang sangat memprihatinkan dimana air menjadi semakin sulit

didapatkan karena berkurangnya curah hujan. Ia juga menyatakan bahwa krisis air

saat ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk meningkat secara tajamnya

populasi manusia, dan yang paling penting adalah perubahan iklim. Bumi terdiri

dari 70% air, namun hanya 3% dari jumlah air tersebut yang bukan merupakan air

laut. Newton (2016: 5) juga menyatakan bahwa dari angka 3% tersebut, yang

dapat dimanfaatkan manusia untuk minum, mencuci, dan sebagainya hanya

sejumlah 1%. Sisanya yaitu 2% merupakan air dalam bentuk es. Air merupakan

sumber kehidupan yang sangat penting selain udara dan anak-anak perlu

disampaikan bahwa air harus digunakan seperlunya. Penghematan air harus

dilakukan agar persediaan air di bumi cukup, bahkan untuk generasi-generasi

selanjutnya. Pentingnya menghemat air sangat mendesak untuk disampaikan demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

mencegah kekurangan air di tempat tinggal masing-masing. Dengan mendidik

anak-anak mengenai pentingnya menghemat air sejak usia sekolah dasar mampu

berdampak besar pada pelestarian air. Anak-anak perlu diberikan pemahaman

bahwa meskipun krisis air tidak terjadi di tempat dimana mereka tinggal, upaya

menghemat air dapat dilakukan dimanapun dan mampu berdampak ke seluruh

dunia.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal Februari 2018 dengan

guru kelas V SD Negeri 1 Borangan, ditemukan beberapa poin yang

memantapkan peneliti untuk melakukan penelitian di SD ini. Yang pertama

adalah, kurangnya minat membaca buku di kalangan siswa SD Negeri 1

Borangan. Yang kedua, kurangnya variasi buku untuk siswa di perpustakaan

sekolah. Yang ketiga, kurangnya penggunaan media pembelajaran terutama buku

cerita bergambar selama proses belajar-mengajar di SD Negeri 1 Borangan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti sebagai calon guru

membuat sebuah buku cerita bergambar yang tidak hanya berisikan pengetahuan

dan pesan mengenai lingkungan, namun juga wawasan mengenai berbagai daerah

di Indonesia. Buku cerita bergambar yang berjudul “Banyu si Air Hujan” ini

merupakan produk dari skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita

Bergambar Tema 8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan Untuk Siswa Kelas V

SD Negeri 1 Borangan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan buku cerita bergambar buku cerita

bergambar tema 8 subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5

SD?

2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tema 8 subtema 1: Manusia dan

Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengembangkan buku cerita bergambar buku cerita bergambar tema 8

subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD.

2. Mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar tema 8 subtema 1: Manusia

dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tentang pengembangan buku cerita bergambar tema 8

subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD terdiri dari manfaat

praktis dan manfaat teoritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa kelas 5 SD

Membantu meningkatkan kemampuan akademik siswa kelas 5 SD dalam tema

8 subtema 1: Manusia dan Lingkungan dengan memberikan media baru untuk

mempelajari tentang siklus air dengan menggunakan buku cerita.

2. Bagi guru

Membantu guru dalam proses pembelajaran agar memiliki variasi media

pembelajaran baru untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang lebih

menyenangkan.

3. Bagi civitas akademika

Membantu menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua

pihak yang membutuhkan. Penelitian ini. juga diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran terutama mengenai pengembangan media pembelajaran

untuk siswa kelas 5 SD.

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan mengenai pengembangan buku cerita bergambar tema 8

subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD.

1.5. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman

dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul

penelitian. Sesuai dengan judul penelitian yakni “Pengembangan Buku Cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Bergambar Tema 8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5

Sekolah Dasar ", maka definisi operasional yang perlu dijelaskan antara lain:

1. Pengembangan, yaitu suatu usaha meningkatkan nilai sesuatu yang sudah ada

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya.

2. Buku Cerita Bergambar, yaitu media pembelajaran yang berbentuk buku

dengan cerita dan illustrasi berdasarkan materi yang digunakan.

3. Kurikulum 2013, yaitu kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan

formal di Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh

pemerintah sebagai pengganti Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih

6 tahun dan menggunakan pendekatan Tematik-Integratif.

4. Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar, yaitu sekelompok anak yang duduk di tingkat

kelima Sekolah Dasar dan berumur 10-11 tahun.

1.6. Spesifikasi Produk

Dalam penelitian ini, spesifikasi produk yaitu Buku Cerita Bergambar Tema

8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 Sekolah Dasar adalah

sebagai berikut:

1. Produk berupa buku cerita bergambar yang berjudul “Banyu si Air Hujan”.

2. Produk memiliki jumlah 20 halaman yang terdiri dari susunan sebagai berikut:

sampul, kata pengantar, 15 halaman narasi dan ilustrasi, dan biodata singkat

penulis di halaman belakang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

3. Produk berukuran A4 dan menggunakan jenis kertas Art Paper 120gr pada

sampul dan halaman belakang, dan jenis kertas HVS 80gr pada isi.

4. Kata pengantar dalam produk berisi narasi komunikatif mengenai isi buku.

5. Produk berisikan cerita tentang perjalanan hidup sebuah karakter yang

merupakan setetes air dan perannya dalam siklus air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Materi atau nilai yang hendak disampaikan oleh guru bersifat abstrak; agar

materi yang akan disampaikan tersebut dapat diterima dan dipahami siswa, maka

peran media pembelajaran sangat besar dalam proses pembelajaran. Kata-kata

media bukanlah kata yang asing, namun pemahaman para ahli terhadap kata

tersebut berbeda-beda.

Dalam bukunya, Arsyad (2014: 3) menyatakan bahwa kata media berasal dari

bahasa latin medius yang secara harfiah berarti 'tengah', 'pengantar' atau 'perantara'.

Dalam bahasa arab, kata media juga memiliki arti 'tengah', yang berarti berada di

antara dua sisi, atau mengantarai kedua sisi.

Menurut Gerlach dan Ely (1980: 200), apabila dipahami secara garis besar,

media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Berdasarkan pengertian ini, maka guru, buku, dan lingkungan sekitar siswa

merupakan media.

Sementara itu, menurut Knirk & Gustafson (1986: 17) media pembelajaran

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

pengajaran yang terdiri dari buku, video, film, foto, gambar, televisi, dan komputer.

Dengan kata lain, media adalah sumber belajar atau alat fisik yang mengandung

materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung materi pelajaran dan nilai-nilai yang hendak

disampaikan, maka media itu disebut media pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai

segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari suatu sumber sehingga

penerimanya mampu memahami pesan tersebut dengan lebih efektif.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran

Bretz (1972: 276) mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur,

yaitu suara, visual, dan gerak. Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu:

gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap

dengan indera penglihatan. Di samping ciri tersebut, Bretz (1972: 78) juga

membedakan antara media siar dan media rekam sehingga terdapat 7 (tujuh)

klasifikasi media, yaitu:

1. Media audio visual gerak, seperti: film bersuara, tayangan televisi, animasi.

2. Media audio visual diam, seperti: presentasi bersuara.

3. Audio semi gerak, seperti: tulisan bergerak bersuara.

4. Media visual bergerak, seperti: Film bisu.

5. Media visual diam, seperti: presentasi, halaman cetak, foto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

6. Media audio, seperti: radio, telephon, pita audio.

7. Media cetak, seperti: buku, modul.

Selain Bretz, Anderson (1976: 99) juga mengelompokkan media menjadi

sepuluh klasifikasi, yaitu:

1. Suara, misalnya kaset, atau rekaman suara.

2. Cetak, misalnya buku pelajaran, gambar, modul.

3. Suara-cetak, misalnya rekaman suara yang dilengkapi modul tertulis.

4. Proyeksi visual diam, misalnya presentasi.

5. Proyeksi audio visual diam, misalnya presentasi bersuara.

6. Visual-gerak, misalnya film bisu.

7. Suara visual gerak, misalnya film, video, tayangan televisi.

8. Obyek fisik, misalnya benda konkrit.

9. Manusia dan lingkungan, misalnya narasumber.

10. Komputer.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi

media pembelajaran yakni sebagai berikut:

1. Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti: foto, gambar,

poster, kartun, grafik dll.

2. Media Audio, media yang hanya dapat didengar saja, seperti: kaset audio, mp3,

radio.

3. Media Audio Visual, media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti: film

bersuara, video, tayangan televisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

4. Multimedia, media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap,

seperti: animasi.

5. Media Konkrit, yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam maupun

sosial, makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup.

c. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Secara umum Susilana & Riyana (2009: 9) menyatakan bahwa media

pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.

3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dan sumber

belajar.

4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori, dan kinestetiknya.

Sementara Levie & Lentz dalam Arsyad (2014: 20-21) mengemukakan

empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi materi yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan dalam media pembelajaran itu sendiri. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

mengarahkan perhatian kepada media pembelajaran, kemungkinan untuk

memperoleh dan memahami materi yang disampaikan akan semakin besar.

2. Fungsi Afektif

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kebahagiaan siswa

dalam proses pembelajaran. Gambar atau ilustrasi dapat menggugah emosi dan

sikap siswa, misalnya dalam materi yang menyinggung lingkungan sosial sekitar

siswa.

3. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual diketahui dari hasil-hasil penelitian yang

mengungkapkan bahwa gambar atau ilustrasi mampu memperlancar proses

pemahaman siswa dan memperbesar daya ingat mengenai materi yang terkandung

melalui gambar.

4. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris juga diketahui dari hasil penelitian bahwa media visual

yang memberikan konteks untuk memahami teks mampu membantu siswa yang

lemah dalam keterampilan membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam

teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran juga

mampu mengakomodasi siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar.

Selain fungsi-fungsi sebagaimana yang telah diuraikan di atas, Susilana dan

Riyana (2009: 8) juga mengemukakan bahwa media pembelajaran juga memiliki

nilai dan manfaat sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1. membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan

masih bersifat abstrak atau sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa

disederhanakan dengan pemanfaatan media pembelajaran.

2. menghadirkan representasi objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar

didapat dalam lingkungan belajar.

3. menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.

4. memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

Satrianawati (2018: 9) juga mengemukakan manfaat media pembelajaran

yang dibagi menjadi enam aspek bagi masing-masing guru dan siswa. Keenam

aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyampaian materi

Bagi guru, media pembelajaran mampu memudahkan guru dalam menyampaikan

materi. Sedangkan bagi siswa, media pembelajaran mampu memudahkan materi

untuk diingat dipahami.

2. Konsep

Media pembelajaran mampu mengubah konsep materi yang bersifat abstrak

menjadi konkret. Bagi siswa usia sekolah dasar, semakin konkret media

pembelajarannya, semakin konkret pula pemahamannya.

3. Waktu

Bagi guru, kehadiran media pembelajaran mampu memangkas waktu yang

diperlukan untuk menjelaskan dan mengulang materi. Sedangkan bagi siswa, media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pembelajaran membantu siswa untuk memiliki waktu yang lebih banyak untuk

mempelajari materi lainnya.

4. Minat

Dengan adanya media pembelajaran, minat belajar siswa akan meningkat dan

perhatian akan lebih terarah ke materi yang akan disampaikan. Tidak hanya bagi

siswa, minat mengajar guru pun akan meningkat dengan adanya media

pembelajaran karena mengurangi penggunaan metode ceramah di depan kelas.

5. Situasi belajar

Media pembelajaran mampu menciptakan suasana kelas yang interaktif antara guru

dan siswa, dan sesama siswa.

6. Hasil belajar

Bagi guru, dengan adanya media pembelajaran, kualitas hasil mengajar akan

meningkat. Sedangkan bagi siswa, tingkat pemahaman selama belajar

menggunakan media pembelajaran akan lebih mendalam dan utuh.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan bahwa fungsi dan manfaat

media pembelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dan

sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan materi pada siswa sehingga lebih

mudah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2.1.2. Buku Cerita Bergambar

a. Pengertian Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar merupakan sesuatu yang tidak asing dalam kehidupan

anak-anak. Disamping itu, buku adalah sebuah media yang baik bagi anak-anak

untuk memahami materi dan nilai-nilai yang hendak disampaikan. Buku cerita

bergambar merupakan suatu media dalam menyampaikan pesan melalui cerita yang

disertai dengan ilustrasi gambar (Murti Bunata, 2004). Buku cerita bergambar

bertujuan untuk mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas

dan kuat melalui perpaduan antara kata-kata dan gambar (Sudjana dan Rivai, 2002:

27).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 215), cerita adalah tuturan

yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan

sebagainya). Sedangkan gambar artinya adalah tiruan barang (orang, binatang,

tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada

kertas dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku

cerita bergambar adalah buku yang berisikan narasi dan ilusrasi yang dimuat secara

urut dan bersambung yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau pesan

kepada pembacanya.

b. Fungsi dan Manfaat Buku Cerita Bergambar

Menurut Sheu Hsiu-Shih (dalam Faizah, 2009: 23), fungsi gambar dalam

cerita stidaknya memiliki dua fungsi, yaitu memberikan pemahaman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

menyeluruh/lengkap dan memberikan rangsangan imajinasi. Dengan demikian,

pembaca diharapkan lebih mampu memahami narasi yang dibaca karena dibantu

dengan ilustrasi dan warna-warna yang menarik.

Fungsi buku cerita bergambar juga dijelaskan oleh Mitchell (dalam

Nurgiyantoro, 2005: 159) yaitu sebagai berikut:

1. Buku cerita bergambar dapat membantu pengembangan dan perkembangan

emosi anak. Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan

untuk penyaluran dan pengekspresian agar perkembangan emosi berjalan

secara wajar dan terkontrol. Pengekspresian dan penyaluran emosi semacam

ini perlu dikembangkan lewat pembelajaran, salah satunya yaitu melalui buku

cerita-bergambar.

2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia,

menyadarkan anak mengendai keberadaannya di dunia, di tengah masyarakat

dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar mengenai

kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif masa lalu maupun masa kini,

belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan alam, hewan dan tumbuhan.

Dengan demikian anak akan paham tentang kehidupan yang lebih luas dan

paham tentang lingkungan sekitarnya.

3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang orang lain,

hubungan antara orang dan kejadian yang ada, dan pengembangan perasaan.

Lewat buku cerita bergambar yang menampilkan relasi kehidupan antar

manusia atau makhluk hidup, anak mampu belajar untuk bersikap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

bertingkah laku, baik verbal maupun nonverbal, sesuai dengan tuntutan

kehidupan sosial-budaya masyarakat.

4. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh rasa senang.

Rasa senang dan kenikmatan batiniah merupakan salah satu hal yang juga harus

terpenuhi dalam kehidupan manusia, agar perkembangan kejiwaan dapat

berlangsung secara seimbang dan harmonis. Anak mampu mendapatkan rasa

senang melalui cerita dan gambar-gambar yang sederhana, menarik dan

cenderung realistik, serta hal-hal lucu yang merangsang anak untuk tertawa.

5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi karya seni

dan keindahan. Narasi dan ilustrasi yang terdapat dalam buku cerita bergambar

tentunya menawarkan keindahan. Keindahan narasi dapat diperoleh antara lain

melalui kemenarikan plot dan karakter tokoh, sedangkan keindahan ilustrasi

dapat diperoleh melalui ketepatan penggambaran objek ataupun tokoh,

komposisi warna, dan kesesuaian dengan narasi. Dengan semakin banyaknya

karya-karya seni berbentuk media pembelajaran, anak akan lebih memahami

dan mengapresiasi keindahan.

Buku cerita bergambar dapat merangsang imajinasi anak. Buku cerita

bergambar memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh dan kembangnya imajinasi

anak. Melalui teks narasi cerita imajinasi sudah terkembangkan, namun dengan

ditambahnya ilustrasi yang sesuai dengan jalan cerita, imajinasi itu akan semakin

dikonkretkan dan diperkuat.

Selain fungsi, terdapat juga manfaat penggunaan buku cerita bergambar

berdasarkan penelitian-penelitian oleh Meibauer, dkk (2015) yakni sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

1. Memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran

Menurut Ganea dan Canfield (dalam Meibauer, dkk, 2015: 38), komponen-

komponen dalam buku cerita bergambar mampu memfasilitasi proses

pembelajaran. Secara umum, penggunaan buku cerita bergambar dalam proses

pembelajaran berkontribusi pada meningkatnya tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan. Buku cerita bergambar memiliki peran dalam

membentuk pemahaman dan wawasan kepada siswa mengenai pentingnya

kehidupan di dunia nyata dan memberikan informasi baru kepada para siswa.

2. Memfasilitasi siswa untuk membangun hubungan antara teks dan gambar

secara mandiri

Mei dan Dain (dalam Meibauer, dkk, 2015: 71) mengungkapkan pentingnya

kontribusi warna dalam buku cerita bergambar. Mereka menyimpulkan bahwa

warna memiliki peran penting untuk membantu anak memahami cerita dalam buku

dan membangun hubungan antara narasi dan ilustrasi.

3. Merangsang imajinasi

Meibauer (dalam Meibauer, dkk, 2015: 61) menyimpulkan bahwa teks narasi

sederhana yang didukung dengan ilustrasi yang sesuai dalam buku cerita bergambar

mampu merangsang imajinasi siswa untuk membayangkan cerita dan skenario

diluar cerita di dalam pemikirannya.

4. Menambah kosakata dan meningkatkan keterampilan berbahasa siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan membaca di kelas mampu

meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Dengan adanya kegiatan membaca di

kelas, anak akan mengembangkan kosakatanya dan menggunakannya secara

langsung baik dengan teman maupun guru. Anak-anak mengenal kosakata baru

melalui kegiatan membaca dan buku cerita bergambar membantu memberi

pemahaman terhadap kosakata baru tersebut secara menyeluruh dengan didukung

oleh ilustrasi yang sesuai dengan narasi. Hal ini akan semakin didukung ketika guru

melakukan tanya-jawab. (Rohlfing, Grimminger, & Nachtigaller dalam Meibauer,

dkk, 2015: 99)

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa fungsi dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan buku cerita

bergambar sangat beragam, namun dapat disimpulkan ke beberapa poin sebagai

berikut:

1. Menyampaikan materi/informasi/pesan kepada siswa dengan lebih menarik

2. Membantu perkembangan emosi siswa

3. Meningkatkan keterampilan bahasa dan kosakata siswa

4. Memberikan pemahaman mengenai dunia nyata melalui cerita

5. Merangsang imajinasi siswa

c. Komponen Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan pengertian buku cerita bergambar yang telah dijelaskan

sebelumnya, buku cerita bergambar memiliki dua komponen utama yaitu gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dan teks. Kedua komponen utama tersebut memiliki unsur-unsur yang harus

diperhatikan dalam membuat, mengembangkan, dan menggunakannya sebagai

media pembelajaran.

1. Gambar

Menurut Sadiman, dkk (2012: 31), gambar yang hendak dimuat dalam suatu

media pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti orang

melihat benda yang sesungguhnya.

b. Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas, menunjukkan poin-

poin pada gambar.

c. Ukuran relatif, gambar dapat lebih besar atau lebih kecil dari benda

sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang belum dikenal atau

belum pernah dilihat sebelumnya, anak-anak akan sulit membayangkan

ukuran benda tersebut. Oleh karena itu, hendaknya dalam gambar tersebut

disertai gambar sesuatu yang dikenali anak sehingga anak terbantu untuk

membayangkan gambar.

d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik

tidak menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi menunjukkan aktivitas

tertentu.

2. Teks

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (Ain, 2011: 16) terdapat empat

unsur kelayakan media teks (termasuk didalamnya buku bergambar) antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

a. Komponen isi, mencangkup kesesuaian dengan kurikulum, keakuratan

materi, materi pendukung pembelajaran.

b. Komponen kebahasaan, meliputi eksesuaian pemakaian bahasa dengan

tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa yang komunikatif, pemakaian

bahasa memenuhi syarat dan keruntutan dan keterpaduan alur pikir.

c. Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, penyajian pembelajaran,

dan kelengkapan informasi.

d. Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain sampul buku dan

desain isi buku.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai komponen buku cerita bergambar,

dapat disimpulkan bahwa komponen buku cerita bergambar yang baik harus

memperhatikan beberapa syarat yaitu: (1) autentik, (2) jelas dan sederhana, (3)

memiliki kesesuaian antara teks dan gambar, dan (4) ketepatan isi.

d. Kriteria Buku Cerita Bergambar yang Baik

Untuk membuat sebuah buku cerita bergambar yang baik, menarik, dan sesuai

dengan karakteristik siswa yang dituju, tentu ada beberapa kriteria yang harus

diikuti, baik dari segi narasi atau teks cerita maupun gambar atau ilustrasi.

Untuk membuat suatu buku cerita bergambar yang baik, narasi yang

digunakan tentunya harus memenuhi kriteria sehingga bisa dikatakan pantas atau

bahkan baik. Berikut adalah kriteria teks cerita yang baik menurut Kadarmanto

(2005: 89) antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

1. memiliki satu tema yang terurai dengan jelas sepanjang cerita

2. memiliki proses yang berkembang dan akhirnya mencapai klimaks cerita

3. mampu memperlihatkan watak para tokohnya

4. setia pada tema utama cerita tersebut

5. memiliki unsur dramatis

6. sesuai dengan usia pembacanya

Menurut Angkowo dan Kosasih (2017: 26), gambar atau ilustrasi dalam buku

cerita harus meliputi lima kriteria di bawah ini:

1. Gambar yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti.

2. Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk hal yang sedang

dipelajari.

3. Gambar harus benar dalam arti harus dapat menggambarkan situasi yang serupa

jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.

4. Gambar memiliki kesederhanaan dalam arti tidak rumit untuk dipahami.

5. Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.

Nurgiyantoro (2005: 210) juga menyatakan bahwa buku cerita yang baik

untuk anak-anak seharusnya memenuhi persayaratan-persyaratan sebagai berikut,

yaitu: (1) materi dapat dipahami anak, (2) menggunakan Bahasa yang sederhana,

(3) mempertimbangkan kesederhanaan kosakata dan struktur bahasa, dan (4)

berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan keterampilan berbahasa anak.

Mendukung pendapat di atas, Darmono (2008: 188) mengatakan bahwa

kriteria buku cerita yang baik meliputi: (1) isi dan tema cerita memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, (2) buku

cerita menyajikan gambar dan warna yang menarik dengan sedikit tulisan, (3) buku

cerita mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, (4) buku cerita

memberikan pesan moral yang jelas, dan (5) cara penyampaian cerita memancing

rasa ingin tahu anak.

Berdasarkan pendapat dan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa untuk membuat suatu buku cerita bergambar yang baik perlu memperhatikan

kriteria-kriteria sebagai berikut: (1) komponen dalam buku cerita lengkap, (2) tata

letak dan sistematika penulisan sesuai dengan pedoman yang berlaku, (3) desain

halaman depan menarik dan menggambarkan isi buku cerita, (4) alur cerita runtut

dan memancing rasa ingin tahu siswa, (5) tampilan huruf dalam teks narasi jelas

untuk dibaca, (6) ilustrasi menarik, sesuai dengan jalan cerita, dan mudah dipahami,

(7) penggunaan kosakata dan bahasa sesuai dengan karakteristik perkembangan

pembacanya, (8) memuat materi dan pesan moral yang hendak disampaikan, dan

(9) sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar siswa baik lingkungan alam maupun

lingkungan masyarakat.

2.1.3. Karakteristik Siswa SD

a. Tahap Perkembangan Anak

Piaget (Gunarso, 1981: 144-159) membagi tahap perkembangan kognitif

anak-anak ke dalam empat tahapan, yaitu:

1. Sensorimotor (0-2 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Pada tahap ini anak/ bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktivitas-

aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya dan mengenal obyek-obyek.

Refleks-refleks pada bayi umumnya mempunyai tujuan untuk memungkinkan ia

bisa melangsungkan hidupnya. Dengan berfungsinya alat-alat indera serta

kemampuan-kemampuan melakukan gerak-gerik motorik dalam bentuk refleks-

refleks si bayi berada dalam keadaan siap untuk mengadakan hubungan dengan

dunianya.

2. Praoperasional (2-7 tahun)

Perkembangan yang jelas terlihat pada masa ini berbeda dengan masa

sebelumnya yaitu kemampuan mempergunakan simbol. Fungsi simbolik, yakni

kemampuan untuk mewakilkan sesuatu yang tidak ada atau tidak terlihat dengan

sesuatu yang lain. Selain fungsi simbolik, pada tahap ini anak juga suka menirukan

perilaku orang lain, terutama orang tua dan guru yang pernah dilihat ketika orang

itu merespon perilaku orang, keadaan dan kejadian pada masa lampau. Anak mulai

mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan

kalimat pendek secara efektif.

3. Operasional Konkrit (7-11 tahun)

Pada masa ini anak sudah mulai bisa melakukan berbagai macam tugas atau

kegiatan. Anak juga sudah mulai memahami aspek-aspek komulatif materi,

misalnya volume dan jumlah. Anak sudah mampu berpikir sistematis mengenai

benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkrit, dan hubungan di antaranya. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

ini memungkinkan anak untuk mengadakan hubungan yang lebih luas dengan

dunianya.

4. Operasional Formal (12-15 tahun)

Tahap ini adalah tahap dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif

untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Anak akan memiliki kemampuan

mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara serentak maupun

berurutan. Dengan kapasitas merumuskan hipotesis anak mampu berpikir

memecahkan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan

lingkungan. Perkembangan lain pada tahap ini adalah anak memiliki kemampuan

untuk berpikir secara sistematik, bis memikirkan segala kemungkinan secara

sistematik untuk memecahkan suatu persoalan.

Berdasarkan uraian di atas, siswa kelas V Sekolah Dasar berada pada tahap

operasional konkrit dan akan bertransisi menuju tahap operasional formal. Pada

tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat pada fakta-

fakta perseptual, artinya anak mampu berpikir logis tetapi masih terbatas pada

obyek-obyek konkrit dan mampu melakukan konservasi.

b. Perkembangan Siswa SD Kelas V

Siswa kelas V SD termasuk dalam masa kelas atas. Menurut Djamarah (2011:

31), masa kelas atas sekolah dasar kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur 11 atau 12

tahun. Beberapa karakteristik anak-anak pada masa ini ialah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-sehari yang konkrit, hal ini

menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-

pekerjaan yang praktis.

2. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.

3. Menjelang akhir masa ini mulai tampak minat kepada hal-hal dan mata pelajaran

yang spesifik, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai

mulai menonjolnya faktor-faktor, seperti bakat-bakat khusus.

4. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang

dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya, namun

selepas umur ini umumnya anak akan menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas

dan berusaha untuk menyelesaikannya secara mandiri.

5. Pada masa ini, anak akan memandang nilai raport sebagai ukuran yang tepat atau

terbaik mengenai prestasi sekolah.

6. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain.

Ketika bermain biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan

tradisional yang sudah ada, melainkan membuat peraturan sendiri.

Berdasarkan karakteristiknya, siswa kelas V SD cenderung bersifat realistik

dan tertarik pada hal-hal dan yang konkrit. Sebagai pendidik, guru harus berupaya

untuk mengurangi konsep abstrak materi dengan menggunakan media

pembelajaran yang inovatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

2.1.4. Pembelajaran Tematik-Terpadu

a. Pengertian Pembelajaran Tematik-Terpadu

Dalam Permendikbud (No.57/2014: 5) dijelaskan pahwa pembelajaran

tematik-terpadu merupakan Muatan pembelajaran dalam mata pelajaran Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang diorganisasikan dalam tema-tema.

Kata pembelajaran sendiri memiliki makna sebagai proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Ahmadi

& Amri, 2014: 74). Untuk kata tematik berasal dari kata tema yang bermakna

gagasan pokok yang menjadi pembicaraan. Sedangkan terpadu memiliki arti

penyatuaan beberapa hal sehingga menjadikan satu kesatuan yang bermakna

khususnya dalam hal ini ialah penyatuan mata pelajaran (Ahmadi & Amri, 2014:

75). Seperti yang dijelaskan dalam (Majid, 2014: 85), pembelajaran tematik terpadu

menyatukan materi dari mengemas beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema.

Dengan demikian, pelaksanaan belajar mengajarnya dengan cara pemberian materi

dari beberapa mata pelajaran sekaligus.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik-terpadu merupakan pembelajaran yang menggabungkan

seluruh mata pelajaran menjadi satu dan dalam proses pembelajarannya

diorganisasikan ke dalam tema-tema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik-Terpadu

Menurut Permendikbud (No. 22/2016: 4), karakteristik proses pembelajaran

tematik-terpadu disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Secara umum,

kompetensi belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan

pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal

luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut, capaian pembelajaran dapat

dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah afektif, kognitif, dan psikomotor atau

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap diperoleh melalui aktivitas

“menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”.

Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas

“mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.

Menurut Suyanto (2013: 254), karakteristik pembelajaran tematik-terpadu

antara lain sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa

2. Memberikan pengalaman langsung pada siswa

3. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran

5. Bersifat fleksibel

6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik proses

pembelajaran tematik-terpadu yaitu berpusat pada siswa, memberikan pengalaman

langsung, materi antar pelajaran diberikan secara keseluruhan sesuai dengan tema

dan bersifat fleksibel, pembelajaran menarik dan menyenangkan, dan secara utuh

bertujuan untuk melahirkan kualitas pribadi yang baik dari aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

2.1.5. Materi Tema 8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan (Siklus Air)

Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk mengembangkan produk buku

cerita bergambar dengan materi siklus air yang terdapat dalam Tema 8 subtema 1:

Manusia dan Lingkungan. Berikut ini akan dijelaskan materi Siklus Air sebagaimana

yang digunakan dalam kurikulum 2013 untuk siswa kelas V SD.

Air di daratan sebagian besar berasal dari curah hujan. Air hujan ini sebagian

meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir pada permukaan tanah melalui sungai

terus ke laur. Ada juga yang mengalir ke danau atau rawa-rawa, sebagian ada yang

menguap langsung atau melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang-binatang.

Kesemuanya akan kembali ke laut. Dari laut airnya akan menguap dan akhirnya

menjadi hujan, kemudian menuju ke daratan lagi. Proses inilah yang dinamakan

siklus air.

Siklus air dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu siklus pendek,

sedang, dan siklus panjang. Macam-macam dan tahapan proses siklus air antara lain

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

1. Siklus Pendek / Siklus Kecil

Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari→ Terjadi

kondensasi dan pembentukan awan→ Turun hujan di permukaan laut

2. Siklus Sedang

Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari (evaporasi)→ Uap

bergerak oleh tiupan angin ke darat→ Pembentukan awan→ Turun hujan di

permukaan daratan→ Air mengalir di sungai menuju laut kembali

3. Siklus Panjang / Siklus Besar

Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari→ Uap air

mengalami sublimasi→ Pembentukan awan yang mengandung kristal es→ Awan

bergerak oleh tiupan angin ke darat→ Pembentukan awan→ Turun salju→

Pembentukan gletser→Gletser mencair membentuk aliran sungai→ Air mengalir di

sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

2.2. Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti menyajikan beberapa hasil penelitian sebelumnya

yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Penelitian relevan yang pertama berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran

Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD di Gugus 1 Kecamatan Wates Tahun Ajaran

2011/2012” oleh Anisyah Arifatun Septi (2012). Penelitian ini bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

mengetahui bagaimana pemanfaatan media pembelajaran IPA dan hambatan-

hambatan yang dihadapi dalam pemanfaatan media pembelajaran IPA di Gugus I

Kecamatan Wates. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian berada

di tiga SD Negeri Gugus I Kecamatan Wates yaitu SDN Percobaan 4, SDN 2 Wates

dan SDN Punukan. Subjek penelitian yang digunakan adalah 3 guru kelas V, 3

Kepala Sekolah dan siswa kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen, dengan instrumen penelitian

panduan wawancara, lembar observasi dan check list. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa SD yang berada di Gugus I Kecamatan Wates memiliki media

pembelajaran IPA yang kondisinya rata-rata 70% dalam keadaan baik dan masih

bisa digunakan. Guru memanfaatkan media dalam proses pembelajaran IPA secara

demonstrasi dan untuk percobaan bagi siswa.

Selanjutnya yaitu penelitian oleh Wigianto (2015) dengan judul

“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab

Untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui proses, hasil dan kualitas buku cerita bergambar bermuatan pendidikan

karakter untuk siswa SD. Pengembangan buku cerita bergambar dilakukan dengan

teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan 3 langkah pokok penelitian. Langkah

yang pertama yaitu analisis potensi masalah yaitu karakteristik peserta didik

Sekolah Dasar dan kebutuhan media pembelajaran. Kedua, perancangan produk

melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: pembuatan tema, stroy board, desain

karakter, pembuatan ilustrasi, penyusunan, dan validasi desain kepada ahli media,

ahli materi, ahli bahasa, dan guru kelas. Ketiga: uji coba produk terhadap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

kelas 2. Hasilnya adalah peserta didik mampu memahami pendidikan karakter

dengan baik melalui buku cerita bergambar. Produk berupa buku cerita bergambar

bermuatan materi pendidikan karakter tanggung jawab yang disusun menggunakan

Adobe Photoshop CS 5 dan telah dinyatakan layak oleh validator.

Penelitian ketiga berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis

Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Kelas III Sekolah

Dasar” oleh Wahono Saputro (2017). Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan langkah pengembangan dan kualitas buku cerita bergambar

mengenai lingkungan hidup bagi siswa kelas III Sekolah Dasar. Pengembangan

buku cerita bergambar dilakukan dengan menggunakan model penelitian Borg dan

Gall yang terdiri dari 10 langkah yakni sebagai berikut: (1) potensi dan masalah,

(2) pengumpulan daa, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6)

uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan

(10) produksi massal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara

dan pemberian kuesioner. Hasil dari validasi ahli bahasa dan guru kelas

menunjukkan bahwa produk layak di ujicoba dengan rata-rata skor sebesar 4,2 yang

masuk ke kategori sangat baik. Sementara itu hasil validasi dari kuesioner siswa

kelas III SD menunjukkan bahwa produk memiliki kriteria sangat baik dengan skor

rata-rata sebesar 4,27.

Pada penelitian pengembangan Buku cerita bergambar tema 8 subtema 1:

manusia dan lingkungan untuk siswa kelas v SD Negeri 1 Borangan, peneliti

berangkat dari latar belakang masalah yang berpusat pada kurangnya minat

membaca siswa dan kurangnya media pembelajaran berupa buku cerita bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

yang ada di sekolah. Dengan mengangkat materi yang sesuai dengan tujuan

kompetensi dan tema pentingnya air bagi kehidupan, maka dikembangkanlah

produk buku cerita bergambar yang berjudul “Banyu si Air Hujan”. Narasi dalam

buku cerita bergambar ini tidak hanya fokus kepada pengenalan materi yang dipilih,

namun juga memberikan wawasan diluar materi dan mengajak para pembacanya

untuk lebih peduli kepada sirkulasi air yang sangat penting dalam kehidupan.

Bagan 2.1. Bagan Penelitian yang Relevan

Wigianto (2015)

Pengembangan

Buku Cerita

Bergambar

Pendidikan

Karakter Tanggung

Jawab Untuk

Peserta Didik

Sekolah Dasar

Media

Pembelajaran

Siswa Kelas V SD

Buku Cerita

Bergambar Sebagai

Media

Pembelajaran

Media

Pembelajaran Tema

Lingkungan

Anisyah (2012)

Pemanfaatan Media

Pembelajaran Pada

Mata Pelajaran IPA

Kelas V SD di

Gugus 1 Kecamatan

Wates Tahun

Ajaran 2011/2012

Saputro (2017)

Pengembangan

Buku Cerita

Bergambar Berbasis

Pendidikan

Lingkungan Hidup

Untuk Pembelajaran

Membaca Kelas 3

SD

Yang perlu diteliti

Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tema

8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan Untuk

SIswa Kelas V SD Negeri 1 Borangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

2.3. Kerangka Berpikir

Media pembelajaran merupakan salah satu elemen dalam pembelajaran yang

seringkali dilupakan. Faktanya, di sekolah-sekolah banyak guru yang mengajar

tanpa menggunakan media pembelajaran bahkan untuk siswa usia sekolah dasar.

Hal ini sangat disayangkan melihat dari banyaknya fungsi dan manfaat media

pembelajaran, terutama bagi siswa usia sekolah dasar.

Media pembelajaran memiliki berbagai macam jenis, mulai dari media

pembelajaran yang berbentuk gambar, suara, maupun benda konkrit. Dengan

pemanfaatan berbagai jenis media pembelajaran ini, proses pembelajaran juga

diharapkan dapat berlangsung secara maksimal demi mendapatkan hasil yang

maksimal pula.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri

Borangan, peneliti mendapati bahwa penggunaan media pembelajaran di SD ini

masih sangat kurang. Guru kelas mengakui bahwa penggunaan metode ceramah di

depan kelas masih menjadi metode yang paling sering digunakan.

Buku cerita bergambar merupakan salah satu media pembelajaran yang masih

sangat kurang dimiliki dan dimanfaatkan oleh para siswa di SD ini. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan buku cerita bergambar sebagai media

penyampaian materi tema 8 subtema 1: Manusia dan Lingkungan. Buku cerita

bergambar merupakan buku yang berisikan materi dan pesan yang disampaikan

melalui teks narasi dan ilustrasi yang saling berkaitan satu sama lain sesuai dengan

jalan cerita. Buku cerita bergambar dipilih berdasarkan hasil pengamatan di SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Negeri 1 Borangan yang sangat kurang akan media pembelajaran terutama buku

cerita bergambar dan kurangnya bahan ajar yang memuat materi sesuai kompetensi

kurikulum di sekolah.

2.4. Pertanyaan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah dari bagaimana langkah-langkah

pengembangan dan kualitas buku cerita bergambar buku cerita bergambar tema 8

subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD Negeri 1 Borangan?

peneliti membuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan buku cerita bergambar tema 8

subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD Negeri 1

Borangan?

2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tema 8 subtema 1: Manusia dan

Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD Negeri 1 Borangan?

3. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tema 8 subtema 1: Manusia dan

Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD Negeri 1 Borangan menurut pakar ahli?

4. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tema 8 subtema 1: Manusia dan

Lingkungan untuk siswa kelas 5 SD Negeri 1 Borangan menurut guru kelas V

SD Negeri 1 Borangan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dan pengembangan atau R&D

(Research and Development). Sugiyono (2010: 407) menjelaskan penelitian dan

pengembangan (R&D) adalah penelitian untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan menurut Tegeh dkk (2014: xii),

penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan

suatu produk berupa materi, media, alat atau strategi pembelajaran, digunakan

untuk mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji

teori. Dalam penelitian R&D, Herlanti (2014: 21) menjelaskan bahwa setiap

pengembangan yang dilakukan haruslah didasarkan pada riset. Soenarto (2005: 66)

membatasi penelitian pengembangan sebagai suatu proses mengembangkan dan

memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran.

Penelitian R&D menghasilkan sebuah produk baru berdasarkan riset, atau

menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan

kegunaannya. Pada penelitian ini, produk yang dihasilkan berupa buku cerita

bergambar untuk siswa kelas V SD, yang memuat materi mengenai siklus air, dan

berjudul "Banyu si Air Hujan".

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Penelitian ini menggunakan model penelitian pengambangan Hannafin &

Peck, yang dalam Tegeh dkk (2014: 5) terdiri dari tiga tahap utama. Tahap pertama

yaitu tahap analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan tahap desain, dan yang ketiga

tahap pengembangan dan implementasi.

Bagan 3.1 Model Hannafin & Peck

Dalam model ini, ketiga tahapan melibatkan proses evaluasi dan revisi.

Secara lebih jelas, model Hannafin & Peck dapat dilihat pada gambar 3.1.

3.2. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar dengan

menggunakan prosedur pengembangan model Hannafin & Peck. Peneliti

menghasilkan produk berdasarkan tahap-tahap dari model penelitian dan

pengembangan Hannafin & Peck. Tahap yang dilakukan oleh peneliti akan

dijelaskan sebagai berikut:

3.2.1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan perlu dilakukan pada tahap awal penelitian untuk

mengetahui kebutuhan berdasarkan latar belakang masalah. Analisis kebutuhan

Desain Analisis

Kebutuhan

Pengembangan

&

Implementasi

Evaluasi & Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

dilakukan dengan mengenal lingkungan sekolah dan karakteristik siswa mulai dari

kapasitas belajarnya, minat membaca, sikap di dalam proses pembelajaran yang

telah dimiliki siswa dan sekolah yang diteliti. Analisis kebutuhan juga dilakukan

dengan melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 1 Borangan.

Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan

berhubungan dengan penelitian pengembangan buku cerita bergambar sehingga

produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah, guru, dan siswa.

Proses evaluasi dan revisi pada tahap ini yaitu mengidentifikasi produk yang tepat

untuk dikembangkan dan materi yang akan dimuat dalam produk setelah

melakukan wawancara terhadap guru kelas.

3.2.2. Desain

Pedoman yang digunakan dalam perancangan dan desain buku cerita

bergambar dalam penelitian ini antara lain (1) komponen dalam buku cerita

lengkap, (2) tata letak dan sistematika penulisan sesuai dengan pedoman yang

berlaku, (3) desain halaman depan menarik dan menggambarkan isi buku cerita, (4)

alur cerita runtut dan memancing rasa ingin tahu siswa, (5) tampilan huruf dalam

teks narasi jelas untuk dibaca, (6) ilustrasi menarik, sesuai dengan jalan cerita, dan

mudah dipahami, (7) penggunaan kosakata dan bahasa sesuai dengan karakteristik

perkembangan pembacanya, (8) memuat materi dan pesan moral yang hendak

disampaikan, dan (9) sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar siswa baik

lingkungan alam maupun lingkungan masyarakat. Selain untuk perancangan dan

desain, kesembilan poin ini juga digunakan sebagai pedoman dalam lembar validasi

yang merupakan proses evaluasi dan revisi pada tahap ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

3.2.3. Pengembangan dan Implementasi

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan produk akhir buku

cerita bergambar dan uji coba dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil

pengembangan diterapkan dalam pembelajaran untuk mengetahui pengaruhnya

terhadap kualitas pembelajaran yang meliputi keefektifan, kemenarikan, dan

efisiensi pembelajaran. Proses evaluasi dan revisi pada tahap ini meliputi

pengumpulan data melalui kuesioner kepada siswa yang dilakukan di akhir

pembelajaran untuk mengetahui pengaruh produk terhadap hasil belajar siswa dan

kualitas pembelajaran.

3.3. Setting Penelitian

Setting penelitian ini terdiri dari subjek, tempat, waktu, dan obyek yang

diteliti. Keempat setting penelitian dijelaskan sebagai berikut.

3.3.1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negerti 1 Borangan tahun

pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 20 siswa.

3.3.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Borangan yang beralamat di Sidorejo,

Borangan, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3.3.3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari - April 2018.

3.3.4. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah "Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tema 8

Subtema 1: Manusia dan Lingkungan Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 1 Borangan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya-jawab lisan, dimana dua orang

atau lebih berhadapan secara fisik, yang merupakan alat pengumpulan informasi

langsug tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam maupun yang

menunjukkan (Hadi, 2015; 53). Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan

adalah wawancara terstruktur. Hadi (2015; 55) menjelaskan bahwa ciri utama dari

wawancara terstruktur adalah bahwa pewawancara terikat oleh suatu fungsi yang

bukan saja sebagai pengumpul data namun juga sebagai pengumpul data yang

relevan terhadap penelitian yang telah dipersiapkan sebelum kegiatan wawancara

dilakukan.

Dalam penelitian ini, peneliti berhadapan langsung dengan narasumber yang

merupakan guru kelas dengan menggunakan pedoman wawancara berupa daftar

pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pedoman wawancara tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

menjadi acuan untuk memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang

tepat dan relevan sebagai analisa kebutuhan dalam penelitian.

Wawancara dilakukan terhadap guru kelas V SD Negeri 1 Borangan untuk

mengetahui model dan media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam

proses pembelajaran, dan media pembelajaran yang dimiliki oleh pihak sekolah.

Hasil dari wawancara ini selanjutnya digunakan untuk menganalisis kebutuhan

pembelajaran. Wawancara dilakukan di SD tersebut pada tanggal 18 Februari 2018.

3.4.2. Kuesioner

Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data atau informasi yang

dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan (Flick, 2015: 344).

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variabel-

variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting. Kuesioner

bertujuan untuk memperoleh hasil yang dapat dibandingkan dari seluruh responden.

Oleh karena itulah, item atau pertanyaan yang diberikan sama kepada seluruh

responden.

Kuesioner dalam penelitian ini merupakan jenis kuesioner tertutup dan

digunakan untuk mengetahui kelayakan dan kesesuaian produk buku cerita

bergambar dengan kebutuhan dan teori yang digunakan. Peneliti menggunakan 2

kuesioner, yang pertama diberikan kepada ahli dan guru kelas, dan yang kedua

diberikan kepada siswa. Kuesioner pertama terdiri dari 13 poin, dan kuesioner

kedua terdiri dari 10 pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

3.5. Instrumen Penelitian

Fungsi penelitian sebagai media pemberian atau deskripsi sangat tergantung

pada instrumen penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini instrumen yang

digunakan adalah wawancara dengan jenis wawancara terstruktur dan kuesioner

dengan jenis kuesioner tertutup.

3.5.1. Pedoman Wawancara

Peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur, dengan menggunakan

daftar pertanyaan yang akan digunakan selama proses wawancara dengan

narasumber sebagai pedoman. Daftar pertanyaan telah disusun berdasarkan analisa

kebutuhan awal penelitian dan teori yang digunakan dan dikonversikan ke dalam 7

pertanyaan utama. Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara.

No. Pertanyaan

1. Bagaimana minat membaca di kalangan siswa kelas V?

2. Perlukah menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar di kelas?

3. Bagaimana ketersediaan buku cerita bergambar yang relevan dengan

materi pembelajaran?

4. Buku cerita bergambar seperti apa yang menurut guru sesuai untuk

digunakan untuk proses belajar mengajar?

5. Apakah penggunaan buku cerita bergambar dapat meningkatkan minat

belajar siswa?

6. Apakah penggunaan buku cerita bergambar dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran?

7. Bagaimana harapan guru mengenai hasil pembelajaran dengan adanya

buku cerita bergambar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Guru Kelas

3.5.2. Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk mengetahui

kelayakan produk buku cerita bergambar. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner

pertama yaitu yang diberikan kepada ahli bahasa dan guru kelas:

Indikator Penjelasan Nomor Aitem

Desain dan

Pengorganisasian

Kelengkapan komponen

dalam buku cerita

9

Kesesuaian tata letak dan

sistematika penulisan

13

Tampilan halaman depan

dari buku cerita menarik

1, 3

Keruntutan alur buku

cerita

12, 15

Kemudahan untuk

memahami ilustrasi

11

Kebahasaan dan Isi

Tampilan fisik huruf

jelas

2, 14

Ilustrasi dalam buku

cerita menarik dan sesuai

alur cerita

10

Penggunaan bahasa tulis

yang baik dan mudah

dipahami

4

Memuat materi siklus

hujan

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Ahli Bahasa dan Guru

Kuesioner yang berikutnya adalah kuesioner yang diberikan kepada siswa

kelas V SD Negeri 1 Borangan. Pertanyaan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah

dipahami dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD. Kisi-kisi kuesionernya

yakni sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Siswa Kelas V SD

Tujuan dan Pendekatan

Latar buku cerita sesuai

dengan kondisi

lingkungan siswa.

5

Memuat pesan moral

yang berkaitan dengan

materi yang disampaikan

7

Indikator Penjelasan Nomor Aitem

Desain dan

Pengorganisasian

Tampilan halaman depan

dari buku cerita menarik

1

Keruntutan alur buku

cerita

3

Kemudahan untuk

memahami ilustrasi

4

Kebahasaan dan Isi

Tampilan fisik huruf

jelas

2

Ilustrasi dalam buku

cerita menarik dan

sesuai alur cerita

1

Penggunaan bahasa tulis

yang baik dan mudah

dipahami

4

Memuat materi siklus

hujan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

3.6. Teknik Analisis Data

Data pada penelitian ini dianalisi secara kualitatif dan kuantitatif, dengan

penjelasan sebagai berikut:

3.6.1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan uji coba validasi. Data

kualitatif berupa hasil wawancara dengan guru kelas dan hasil validasi dengan

dosen ahli bahasa. Komentar dan saran yang dikemukakan oleh dosen ahli bahasa

dan guru kemudian digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki produk

pengembangan buku cerita bergambar.

3.6.2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari penilaian melalui kuesioner oleh dosen ahli

bahasa, guru kelas, dan siswa kelas V SD. Data yang dianalisa oleh peneliti sebagai

dasar hasil penelitian dikonversikan menjadi data interval. Langkah pertama yang

dilakukan yaitu menghitung rata-rata nilai dengan membagi jumlah nilai seluruh

aitem dalam kuesioner dengan jumlah aitem kuesioner.

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 =𝚺 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐚𝐢𝐭𝐞𝐦

𝚺 𝐚𝐢𝐭𝐞𝐦

Tabel 3.4 Rumus menghitung rata-rata

Skala penilaian terhadap produk pengembangan buku cerita bergambar yaitu

sebagai berikut: (1) Sangat kurang, (2) kurang, (3) cukup, (4) baik, dan (5) sangat

baik. Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif. Skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

penilaian ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 435). Menurut

Widoyoko (2015: 123), penentuan kriteria validitas poduk mengacu pada kriteria

penilaian dengan skala lima.

Rata-Rata Skor Kategori

4,21 – 5,0 Sangat baik

3,41 - 4,2 Baik

2,61 - 3,4 Cukup

1,8 - 2,6 Kurang baik

< 1,79 Sangat kurang baik

Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam hasil penelitian pengembangan ini terdapat dua hal yang akan

dijelaskan. Yang pertama merupakan penjelasan mengenai prosedur

pengembangan buku cerita bergambar dan yang kedua merupakan penjelasan

mengenai kualitas buku cerita bergambar. Kedua hal tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut.

4.1.1. Prosedur Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan langkah pengembangan dengan model penelitian

pengambangan Hannafin & Peck yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, proses

pengembangan buku cerita bergambar dalam penelitian ini mengikuti ketiga tahap

berikut ini.

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan, yang dilakukan peneliti adalah mengenal

lingkungan sekolah dan karakteristik siswa mulai dari kapasitas belajarnya, minat

membaca, sikap di dalam proses pembelajaran yang telah dimiliki siswa dan

sekolah yang diteliti. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru

kelas V untuk menganalisis lebih dalam mengenai hal-hal tersebut, ditambah

dengan hal penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Dalam mengenal lingkungan sekolah diketahui bahwa lingkungan sekolah

mulai dari ruang belajar dilengkapi dengan fasilitas yang kurang memadai. Ruang

belajar hanya dilengkapi meja, kursi, dan papan tulis tanpa ada media pembelajaran

lainnya di dalam kelas. Lingkungan sekolah juga kurang bersih dan asri dengan

tampaknya sampah di sekitar lapangan dan lorong-lorong antar kelas. Tanaman

yang berada di sekitar lingkungan sekolah juga tampak seperti kurang dirawat

sehingga peneliti merasa bahwa kesadaran mengenai pentingnya merawat

lingkungan masih kurang tertanam pada siswa.

Analisis kebutuhan juga dilakukan dengan wawancara dengan guru kelas V

SD Negeri Borangan. Wawancara dilakukan di SD Negeri 1 Borangan yang

beralamatkan di Sidorejo, Borangan, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. Guru

kelas diwawancarai sebagai pihak yang menangani dan mengamati secara langsung

para siswa-siswinya dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga mampu

memberikan informasi bagi peneliti untuk menghasilkan produk yang sesuai

dengan kebutuhan siswa, guru, dan sekolah.

a. Hasil wawancara analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa minat membaca di

kalangan siswa kelas V SD Negeri 1 Borangan masih sangat kurang. Hal ini

diperparah dengan minimnya media pembelajaran terutama buku-buku penunjang

pembelajaran selain buku cetak dari pemerintah. Guru kelas merasa media

pembelajaran berperan penting untuk meningkatkan kualitas dan hasil

pembelajaran, namun media pembelajaran yang tersedia di SD Negeri 1 Borangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

masih sangat kurang. Bahkan, belum ada media pembelajaran berupa buku cerita

bergambar yang relevan dengan materi dalam kurikulum. Guru menyatakan

perlunya buku-buku cerita bergambar untuk materi yang sulit untuk disampaikan

melalui eksperimen, misalnya materi siklus air.

2. Desain Produk

a. Perancangan Produk Awal

Setelah menganalisis kebutuhan, maka dirancanglah produk awal buku cerita

bergambar. Perancangan diawali dengan pemilihan materi yang sesuai dengan

kurikulum dan tuntutan kompetensi. Selanjutnya yaitu merancang narasi dan

ilustrasi dari buku cerita bergambar yang berjudul "Banyu si Air Hujan".

Perancangan produk awal mengacu pada kriteria komponen buku cerita bergambar

yang baik sebagaimana yang telah dijelaskan pada kajian pustaka, yaitu: (1)

autentik, (2) jelas dan sederhana, (3) memiliki kesesuaian antara teks dan gambar,

dan (4) ketepatan isi.

Langkah-langkah perancangan produk adalah sebagai berikut.

1) Pemilihan tema dan materi

Berdasarkan kurikulum dan tuntutan kompetensi yang sedang berjalan,

disertai dengan hasil wawancara dan diskusi dengan guru kelas, peneliti

memutuskan untuk memilih materi siklus air untuk diangkat menjadi materi yang

akan disampaikan dalam produk buku cerita bergambar. Dengan tidak melupakan

pentingnya menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan, maka tema yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

diangkat dalam buku cerita bergambar yang dikembangkan adalah pentingnya

sirkulasi air bagi kehidupan dan kesadaran untuk menggunakan air seperlunya.

2) Pembuatan alur dan narasi cerita

Alur cerita dalam produk buku cerita bergambar diawali dengan perkenalan

tokoh utama. Banyu sebagai tokoh utama memperkenalkan dirinya dan mulai

mengajak para pembaca untuk mengikuti petualangannya, mulai dari pengalaman

pertamanya jatuh ke bumi sebagai air hujan. Alur cerita dilanjutkan dengan

pengalaman tokoh utama yang berkali-kali turun ke bumi sebagai air hujan,

menguap lagi, menjadi awan, dan kembali ke bumi di daerah yang berbeda. Tokoh

utama tidak hanya bertemu dengan hewan, namun juga manusia dan mengalami

berbagai peristiwa menarik selama di bumi.

Narasi cerita dibuat menggunakan sudut pandang orang pertama. Tokoh

utama berperan sebagai narator sehingga narasi dibuat seolah-olah tokoh utama

sedang bercerita sambil mengajak para pembaca untuk mengikuti perjalanannya.

3) Pembuatan karakter tokoh dan ilustrasi

Dengan tema dan materi yang sudah dijelaskan sebelumnya, tokoh utama

dalam produk buku cerita bergambar yang dikembangkan adalah Banyu, setetes air

yang berasal dari awan dan jatuh ke bumi sebagai air hujan. Sosok Banyu

ditampilkan sebagai sosok yang diharapkan mampu mengajak para pembaca untuk

mengikuti petualangannya sebagai air hujan dan menyadari pentingnya air bagi

kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Gambar 4.1 Ilustrasi tokoh utama “Banyu”

Gambar 4.2 Ilustrasi halaman pertama dan kedua

Gambar 4.3 Ilustrasi halaman ketigabelas dan keempatbelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

4) Judul dan sinopsis

Judul dari produk buku cerita bergambar yang dikembangkan adalah “Banyu

si Air Hujan”. Buku ini menceritakan petualangan sang tokoh utama, yaitu Banyu

yang merupakan setetes air hujan. Dalam buku ini, Banyu bertualang ke seluruh

dunia (terutama Indonesia) melalui proses hujan atau siklus air.

5) Teknik pengerjaan

Buku cerita bergambar “Banyu si Air Hujan” dibuat dengan teknik manual

dan digital. Peneliti membuat ilustrasi tokoh dan ilustrasi latar secara manual

dengan membuat sketsa ilustrasi yang menggunakan alat dan bahan pensil,

penghapus dan drawing pen. Selanjutnya, sketsa yang telah selesai difoto lalu

dipindahkan ke dalam komputer untuk diproses secara digital dengan menggambar

ulang dan memberi warna hasil foto sketsa ilustrasi dengan menggunakan software

Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop.

6) Jumlah halaman, ukuran buku, dan teknik cetak

Buku cerita bergambar “Banyu si Air Hujan” dirancang dengan ukuran kertas

A4, dengan jumlah 20 halaman termasuk halaman sampul depan dan sampul

belakang. Produk buku cerita bergambar dicetak menggunakan kertas Art Paper

120 gr untuk halaman sampul depan dan sampul belakang, dan kertas HVS 80 gr

untuk halaman isi buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

b. Evaluasi dan Revisi

Sebagai proses evaluasi dan revisi pada tahap ini, hasil rancangan awal dari

produk ini telah melewati tahap validasi oleh dua orang ahli yaitu dosen ahli bahasa,

dan guru kelas. Hasil dari kedua validasi produk buku cerita bergambar yang telah

dilakukan yaitu sebagai berikut:

1) Hasil validasi oleh ahli bahasa

Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen ahli bahasa pada

tanggal 2 April 2018. Data hasil validasi dapat dilihat pada lampiran 2. Dengan

mengacu pada perhitungan penilaian dengan skala lima menurut Widyoko (2009:

123), maka data validasi oleh dosen ahli bahasa ditabulasikan sebagai berikut.

No Kuesioner Skor

1 4

2 3

3 4

4 5

5 5

6 5

7 5

8 5

9 5

10 5

11 4

12 4

13 3

14 3

15 4

Total 64

Rata-rata 4,26

Tabel 4.1 Hasil Validasi Dosen Ahli Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Aspek yang dinilai dari buku cerita bergambar dibagi oleh peneliti menjadi 3

aspek utama yaitu Desain dan Pengorganisasian, Kebahasaan dan Isi, dan Tujuan

dan Pendekatan. Berdasarkan hasil validasi, ketiga aspek tersebut memperoleh skor

rata-rata sebesar 4,26. Nilai ini masuk ke kriteria “Sangat Baik” berdasarkan

perhitungan penilaian dengan skala lima. Oleh dosen ahli Bahasa, produk buku

cerita bergambar dinyatakan layak untuk uji coba dengan revisi sesuai saran.

2) Hasil validasi oleh guru kelas

Validasi buku cerita bergambar yang kedua dilakukan oleh guru kelas V SD

Negeri Borangan 1 pada tanggal 4 April 2018. Data hasil validasi dapat dilihat pada

lampiran 3. Dengan mengacu pada perhitungan penilaian dengan skala lima

menurut Widyoko (2009: 123), maka data validasi oleh guru kelas ditabulasikan

sebagai berikut.

No Kuesioner Skor

1 4

2 4

3 5

4 4

5 4

6 4

7 4

8 5

9 5

10 5

11 4

12 5

13 5

14 5

15 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Total 63

Rata-rata 4,2

Tabel 4.2 Hasil Validasi Guru Kelas

Aspek yang dinilai dari buku cerita bergambar dibagi oleh peneliti menjadi 3

aspek utama yaitu Desain dan Pengorganisasian, Kebahasaan dan Isi, dan Tujuan

dan Pendekatan. Berdasarkan hasil validasi, ketiga aspek tersebut memperoleh skor

rata-rata sebesar 4,2. Nilai ini masuk ke kriteria “Baik” berdasarkan perhitungan

penilaian dengan skala lima. Oleh guru kelas, produk buku cerita bergambar

dinyatakan layak untuk uji coba tanpa revisi.

Tabel dibawah ini merupakan rangkuman dari kedua skor hasil validasi yang

telah dilakukan.

Validator Rata-Rata Skor Kriteria

Dosen Ahli Bahasa 4,26 Sangat Baik

Guru Kelas 4,2 Baik

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa dan Guru Kelas

Selain memberikan penilaian, para validator juga memberikan komentar

sebagai masukan untuk pengembangan produk buku cerita bergambar. Berikut

adalah komentar dan saran yang diberikan beserta revisi yang dilakukan oleh

peneliti.

Validator Komentar Revisi

Dosen Ahli

Bahasa

Buku Banyu si Air Hujan pada

umumnya sudah baik. Hanya

Penggantian jenis huruf

(font), penambahan nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

perlu dibenahi di bagian jenis

huruf, penomoran halaman, dan

kelogisan cerita.

halaman, penggantian satu

bagian cerita (perkebunan

kelapa sawit di Sumatera

diganti menjadi perkebunan

salak di Sleman)

Pada halaman sampul

hendaknya ditampilkan ilustrasi

tokoh utama.

Penggantian desain halaman

sampul

Guru Kelas

Buku cerita bergambar “Banyu

si Air Hujan” sudah baik dan

cocok untuk pendamping

pembelajaran.

_

Tabel 4.4 Komentar Validator dan Revisi yang Dilakukan

Hasil revisi dan pengembangan produk buku cerita bergambar diatas

merupakan evaluasi untuk kemudian dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu tahap

pengembangan dan implementasi.

3. Pengembangan dan Implementasi

1. Pengembangan

Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk buku cerita bergambar "Banyu si

Air Hujan" sesuai dengan perancangan dan evaluasi serta revisi pada tahap

sebelumnya. Setelah produk buku cerita bergambar direvisi sesuai saran dan

masukan dari para ahli, pada tahap ini seluruh materi dan komponen produk (narasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

ilustrasi, dan layout) digabungkan menjadi suatu produk akhir buku cerita

bergambar melalui proses manual dan digital.

Berdasarkan hasil validasi di tahap sebelumnya, berikut adalah daftar revisi

dan pengembangan produk yang dilakukan pada tahap ini.

No. Revisi Pengembangan Produk

1 Penggantian jenis huruf (font)

Jenis huruf diganti dari jenis huruf

Coco Gothic menjadi Asparagus

Sprouts yang dianggap lebih sesuai

dengan karakteristik buku cerita anak.

2 Penambahan nomor halaman

Nomor halaman diletakkan di bagian

kanan bawah buku pada halaman 1

hingga halaman 17.

3 Perubahan alur cerita

Bagian cerita dimana Banyu jatuh di

perkebunan sawit di Sumatera Utara

dirasa kurang tepat, karena

perkebunan sawit lebih banyak

dijumpai di Kalimantan. Alur cerita

diganti menjadi pengalaman Banyu

jatuh ke perkebunan salak di Sleman

karena dirasa lebih relevan dengan

wawasan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

4

Penambahan selingan wawasan

diluar materi

Peneliti menambahkan beberapa

kolom “Tahukah Kamu” di dalam

produk akhir.

5

Perubahan desain halaman

sampul

desain halaman sampul produk akhir,

terdapat beberapa perubahan yaitu (1)

adanya ilustrasi tokoh utama yaitu

Banyu, (2) perubahan jenis huruf pada

judul buku, dan (3) adanya

penambahan label pada bagian kanan

atas halaman sampul yang tertulis

“Bahan Bacaan Siswa SD/MI Kelas

V”.

Tabel 4.5 Daftar Revisi dan Pengembangan Produk Akhir

Berdasarkan tabel diatas, dibawah ini akan dijelaskan satu persatu secara

lebih mendetail mengenai pengembangan produk akhir yang dilakukan beserta

hasilnya.

1) Penggantian jenis huruf

Pada produk awal, jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf sans serif

yang bernama Coco Gothic. Jenis huruf ini dirasa terlalu kaku dan tidak

mencerminkan karakteristik buku cerita anak, sehingga pada pengembangan

produk akhir digunakan jenis huruf handwriting atau tulisan tangan yang bernama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Asparagus Sprouts. Semua jenis huruf yang digunakan memiliki lisensi gratis atau

tidak bisa digunakan untuk keperluan komersil.

Gambar 4.4 Hasil penggantian jenis huruf

2) Penambahan nomor halaman

Nomor halaman ditambahkan untuk memperjelas urutan halaman-halaman

dalam produk buku cerita bergambar “Banyu si Air Hujan”. Nomor halaman

diletakkan di pojok sebelah kanan bawah halaman 1 – 17.

Gambar 4.5 Hasil penambahan nomor halaman

3) Perubahan alur cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Alur cerita pada bagian ketika Banyu jatuh ke perkebunan Kelapa Sawit di

Sumatera Utara dirasa kurang relevan dengan pengetahuan awal siswa. Oleh karena

itulah, latar tempat pada alur cerita tersebut diganti menjadi perkebunan Salak di

Sleman.

Gambar 4.6 Hasil perubahan bagian alur cerita

4) Penambahan selingan wawasan diluar materi

Peneliti menambahkan 3 kolom “Tahukah Kamu?” di dalam produk akhir.

Kolom “Tahukah Kamu?” merupakan selingan wawasan diluar materi yang

difokuskan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan para pembacanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Gambar 4.7 Hasil penambahan kolom “Tahukah Kamu?”

5) Perubahan desain halaman sampul

Desain halaman sampul pada produk awal dianggap kurang mencerminkan

isi buku secara keseluruhan. Tokoh utama dirasa penting untuk ditampilkan pada

halaman sampul sebagai pengenalan awal tokoh yang sudah tertera pada judul.

Jenis dan ukuran judul pada produk awal juga dianggap kurang menarik dan jelas

sehingga dilakukan perubahan. Selain 2 hal yang sudah dijelaskan, pada halaman

sampul produk akhir diberikan label yang bertuliskan “Bahan Bacaan Siswa SD/MI

Kelas V” sebagai penanda bahwa produk buku cerita bergambar dapat digunakan

dalam proses pembelajaran sesuai materi dan kompetensi yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Gambar 4.8 Hasil perubahan desain halaman sampul

2. Implementasi

Setelah dikembangkan kedalam bentuk akhir, maka produk buku cerita

bergambar “Banyu si Air Hujan” diuji cobakan kepada siswa. Tujuan dari uji coba

lapangan adalah untuk mengetahui penilaian siswa terhadap kualitas produk

sebagai pengguna. Uji coba dilakukan dengan memberikan lembar kuesioner yang

berupa 7 butir pertanyaan dengan pilihan berganda. Lembar kuesioner diberikan di

akhir pembelajaran setelah membaca dan menggunakan buku cerita bergambar

"Banyu si Air Hujan" dalam proses pembelajaran. Hasil dari kuesioner akan

digunakan sebagai validasi. Uji coba lapangan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

Borangan dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan pada tanggal 4 April 2018 di ruang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

kelas V SD Negeri 1 Borangan. Dokumentasi kegiatan uji coba produk dapat dilihat

pada lampiran 9 dan hasil kuesioner siswa dapat dilihat pada lampiran 4.

Pilihan berganda dalam lembar kuesioner siswa memiliki nilai sebagai

berikut:

Pilihan Jawaban

Konversi

Nilai Skala

Lima

a. sangat

baik

a. sangat

sesuai

a. sangat

paham

a. sangat

tertarik

a. sangat

senang 5

b. baik b. sesuai b. paham b. tertarik b. senang 4

c. cukup

baik

c. cukup

sesuai

c. cukup

paham

c. cukup

tertarik

c. cukup

senang 3

d. kurang

baik

d. kurang

sesuai

d. kurang

paham

d. kurang

tertarik

d. kurang

senang 2

e. sangat

tidak baik

e. sangat

tidak sesuai

e. sangat

tidak

paham

e. sangat

tidak

tertarik

e. sangat

tidak

senang

1

Tabel 4.6 Nilai Jawaban Pada Lembar Kuesioner Siswa

Dari analisis data kuesioner yang diberikan kepada 10 responden, diperoleh

data skor dari lembar kuesioner yang ditabulasikan sebagai berikut.

No

Kuesioner

Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 4 3 3 5 4 5 4 5 4 4

3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

5 3 4 4 2 5 4 4 3 4 4

6 4 4 4 5 2 5 4 3 5 5

7 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5

Total 28 29 30 30 27 33 30 28 32 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Rata-rata 4 4,14 4,28 4,28 3,85 4,71 4,28 4 4,57 4,57

Tabel 4.7 Data uji coba siswa kelas V

Data skor dari lembar kuesioner dalam tabel di atas dikonversikan ke dalam

kriteria kualitas produk berdasarkan nilai skala lima yang telah dijelaskan di bab

sebelumnya. Hasilnya ditabulasikan sebagai berikut.

Siswa Rata-Rata Skor Kriteria

1 4 Baik

2 4,14 Baik

3 4,28 Sangat Baik

4 4,28 Sangat Baik

5 3,85 Baik

6 4,71 Sangat Baik

7 4,28 Sangat Baik

8 4 Baik

9 4,57 Sangat Baik

10 4,57 Sangat Baik

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Siswa Kelas V

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 10 siswa yang diambil sebagai

responden, terdapat 6 siswa yang mengisi kuesioner hasil uji coba produk buku

cerita bergambar “Banyu si Air Hujan” ke dalam kriteria “Sangat Baik”. Sisanya

yaitu 4 siswa mengisi kuesioner ke dalam kriteria “Baik”. Untuk mencari rerata

skor penilaian dari 10 responden di atas, digunakan rumus berikut ini.

Nilai rerata = Jumlah nilai

Banyaknya data

Nilai rerata = 299

70

Nilai rerata = 4,27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Dengan menggunakan rumus di atas, maka didapatlah hasil rerata skor penilaian

dari 10 orang responden siswa kelas V SD Negeri 1 Borangan sebesar 4,27 yang

termasuk dalam kriteria “Sangat Baik”.

4.1.2. Kualitas Produk Buku Cerita Bergambar

Setelah diperoleh hasil validasi dari dosen ahli bahasa, guru kelas V, serta 10

siswa kelas V mengenai kualitas produk buku cerita bergambar "Banyu si Air

Hujan", maka dapat dihitung skor rata - rata dari semua pihak validator. Hasil

rekapitulasi skor dari ketiga validator ditabulasikan sebagai berikut.

Validator Rerata Skor Kriteria

Dosen ahli

Bahasa 4,26 Sangat Baik

Guru kelas V 4,2 Baik

10 siswa kelas V 4,27 Sangat Baik

Rerata 4,24 Sangat Baik

Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Validator

Dari hasil rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa produk buku cerita

bergambar memperoleh rerata skor sebesar 4,24 yang termasuk dalam kriteria

"Sangat Baik". Hal ini mencerminkan kualitas buku yang berhasil memenuhi 9

aspek yaitu (1) komponen dalam buku cerita lengkap, (2) tata letak dan sistematika

penulisan sesuai dengan pedoman yang berlaku, (3) desain halaman depan menarik

dan menggambarkan isi buku cerita, (4) alur cerita runtut dan memancing rasa ingin

tahu siswa, (5) tampilan huruf dalam teks narasi jelas untuk dibaca, (6) ilustrasi

menarik, sesuai dengan jalan cerita, dan mudah dipahami, (7) penggunaan kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

dan bahasa sesuai dengan karakteristik perkembangan pembacanya, (8) memuat

materi dan pesan moral yang hendak disampaikan, dan (9) sesuai dengan kondisi

lingkungan sekitar siswa baik lingkungan alam maupun lingkungan masyarakat.

4.2. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian pengembangan ini menjelaskan hasil-hasil

pengembangan untuk menjawab secara lebih mendalam pertanyaan mengenai

kualitas buku cerita bergambar tema 8 subtema 1: Manusia dan Lingkungan untuk

siswa kelas 5 SD Negeri 1 Borangan.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil penelitian R&D atau Research and

Development yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015). Penelitian ini

menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar yang memuat materi dari tema

8 subtema 1: Manusia dan Lingkungan, tepatnya materi mengenai siklus air. Dalam

penelitian ini, model penelitian yang digunakan adalah model Hannafin dan Peck

yang dikutip dalam Tegeh, dkk (2014). Prosedur penelitian mengikuti 3 langkah

penelitian pengembangan yaitu analisis kebutuhan, desain, dan pengembangan dan

implementasi. Dalam setiap langkah-langkah tersebut juga terdapat tahap evaluasi

dan revisi. Tahap evaluasi dan revisi dalam penelitian ini berada pada tahap kedua

yang berupa validasi dengan ahli bahasa dan guru kelas yang menjadi dasar

pengembangan di tahap ketiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Penelitian ini berawal dari masalah kurangnya minat membaca pada siswa

SD dan minimnya media pembelajaran khususnya yang berupa buku bacaan di

sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, guru mengatakan bahwa ketersediaan

media pembelajaran di SD Negeri 1 Borangan masih sangat minim, terutama yang

berbentuk buku bacaan yang mengandung materi. Sesuai dengan tuntutan

kompetensi yang sedang berjalan, guru memberikan masukan dalam pembuatan

produk untuk mengangkat materi pelajaran dari tema 8. Selain fokus kepada materi

siklus air, peneliti juga mengangkat wawasan lingkungan dan pentingnya air bagi

kehidupan sebagai tema. Narasi dan ilustrasi cerita dibuat sedemikian rupa sehingga

materi dan tema yang diangkat dapat menarik perhatian siswa sebagai pembaca dan

mampu memberi kesadaran mengenai pentingnya pemeliharaan air bagi kehidupan

sekarang dan masa depan. Berdasarkan paparan diatas maka peneliti terdorong

melakukan penelitian yang berjudul "Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tema

8 Subtema 1: Manusia dan Lingkungan Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 1

Borangan". Produk buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu

guru maupun siswa dalam proses pembelajaran sebagai media penyampai materi.

Berdasarkan hasil penelitian, produk buku cerita bergambar yang berjudul

"Banyu si Air Hujan" dinyatakan layak untuk digunakan. Kesimpulan ini diambil

berdasarkan hasil skor validasi yang diperoleh. Nilai rerata seluruh validasi yaitu

sebesar 4,24 sehingga produk termasuk ke kategori "Sangat Baik".

Selain dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, peneliti

juga menyimpulkan beberapa poin yang didapatkan dari penelitian pengembangan

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

1. Buku cerita bergambar memuat materi dan tema sesuai hasil analisis

kebutuhan dan perencanaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas pada tahap analisis

kebutuhan, peneliti memutuskan untuk mengangkat materi siklus air dari Tema 8

Subtema 1: Manusia dan Lingkungan. Dalam wawancara, guru kelas mengatakan

bahwa kurangnya bahan membaca di perpustakaan sekolah berdampak pada

minimnya minat membaca dan meminjam buku di sekolah. Guru juga

menambahkan bahwa para siswa membutuhkan media buku cerita yang menarik

dan juga interaktif sebagai alternatif cara belajar di sekolah. Dengan tidak hanya

terfokus pada materi, peneliti juga mengangkat wawasan lingkungan sekitar tempat

tingggal siswa dan pentingnya air bagi kehidupan sebagai tema.

Alur cerita dalam produk buku cerita bergambar “Banyu si Air Hujan”

bercerita tentang petualangan tokoh utama ke seluruh dunia, terutama Indonesia.

Tokoh utama, yaitu Banyu yang merupakan setetes air menjelajahi Kutub Utara,

lalu ke Indonesia, turun di Kalimantan Barat, Wonosobo, bahkan ke Sleman yang

sangat dekat dengan lingkungan tempat tinggal para siswa kelas V SD Negeri 1

Borangan.

Di akhir buku, terdapat surat untuk pembaca yang mengajak para pembacanya

untuk lebih sadar akan pentingnya menghemat air untuk penggunaan di masa

depan. Bagian ini diharapkan dapat menyadarkan para pembacanya untuk merubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

gaya hidupnya dalam hal penggunaan air, juga melalui pesan-pesan tersirat dalam

alur cerita.

2. Buku cerita bergambar dibuat oleh peneliti sesuai dengan karakteristik

buku cerita anak

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan, diketahui bahwa siswa

kelas V SD termasuk ke dalam usia dimana anak sudah mampu berpikir secara

abstrak dan bisa diberikan konsep-konsep abstrak. Produk buku cerita bergambar

yang dikembangkan tidak secara tersurat menampilkan materi siklus air seperti

halnya buku pelajaran, namun disampaikan melalui alur cerita yang juga dikemas

dan digabungkan dengan wawasan lainnya. Konsep materi siklus air dikemasi ke

dalam cerita petualangan tokoh utama yang dimulai dari ketika Banyu, sang tokoh

utama masih menjadi bagian dari gunung es. Petualangannya dimulai ketika Banyu

mencair dari es dan tiba di laut, lalu menguap ke udara beberapa waktu kemudian.

Ketika berada di langit, Banyu berubah menjadi awan lalu turun kembali ke Bumi

sebagai air hujan. Ini menjelaskan mengenai siklus air melalui narasi dan ilustrasi

yang dikembangkan dalam penelitian ini. Siklus air terjadi secara berulang-ulang

dan terus menerus, sehingga petualangan sang tokoh utama tidak hanya berhenti

ketika ia jatuh ke Bumi. Banyu jatuh ke berbagai daerah di dunia yang menyiratkan

bahwa siklus air akan selalu terjadi secara terus menerus.

Buku cerita bergambar untuk anak-anak memiliki karakteristik tertentu

dengan ciri utama: ilustrasi sederhana, menarik dan cenderung realistik, dan narasi

yang menggunakan kata-kata yang jelas dan sederhana. Perancangan desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

halaman sampul dan isi buku pun disesuaikan dengan karakteristik buku cerita anak

sudah banyak beredar. Buku terdiri dari 20 halaman yang berisi ilustrasi dan narasi

yang dibuat oleh peneliti sendiri. Tokoh utama berperan sebagai narator yang

seolah-olah mengajak para pembacanya untuk mengikuti petualangannya sebagai

air hujan. Buku yang dikembangkan berukuran A4 yang merupakan ukuran yang

cukup besar untuk buku bacaan anak-anak. Dengan didukung oleh pemilihan jenis

huruf yang menyerupai tulisan tangan serta ilustrasi dan pewarnaan background

yang cerah dan full colour, produk buku cerita bergambar “Banyu si Air Hujan”

dianggap layak dijadikan sebagai pendamping pembelajaran yang menarik.

3. Buku cerita bergambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran

di sekolah

Dari hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 1 Borangan, peneliti

menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran masih sangat kurang dalam

proses pembelajaran di SD ini. Dengan kondisi minat membaca siswa yang sangat

kurang, ternyata bahan bacaan yang ada di sekolah, khususnya yang memuat materi

pelajaran juga sangat kurang, bahkan tidak semua materi memiliki bahan bacaan

sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan buku cerita bergambar sebagai alternatif

bahan ajar dapat menambah makna pembelajaran dan juga dapat dijadikan variasi

dalam pembelajaran. Pernyataan ini diperkuat oleh Davis (1997:1) yang

menyatakan bahwa buku cerita bergambar sebagai suatu alat pendidikan sangat

menarik untuk digunakan, karena buku cerita bergambar: (a) mengundang minat

mencari-tahu melalui gambar-gambar; (b) mudah didapat; (c) buku cerita

bergambar mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat dan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

sekitar; dan (d) variasi media yang menarik bagi siswa untuk digunakan dalam

pembelajaran.

Setelah melakukan kajian pustaka mengenai kriteria buku cerita yang baik,

peneliti menyimpulkan bahwa untuk membuat suatu buku cerita bergambar yang

baik perlu memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: (1) komponen dalam

buku cerita lengkap, (2) tata letak dan sistematika penulisan sesuai dengan pedoman

yang berlaku, (3) desain halaman depan menarik dan menggambarkan isi buku

cerita, (4) alur cerita runtut dan memancing rasa ingin tahu siswa, (5) tampilan huruf

dalam teks narasi jelas untuk dibaca, (6) ilustrasi menarik, sesuai dengan jalan

cerita, dan mudah dipahami, (7) penggunaan kosakata dan bahasa sesuai dengan

karakteristik perkembangan pembacanya, (8) memuat materi dan pesan moral yang

hendak disampaikan, dan (9) sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar siswa baik

lingkungan alam maupun lingkungan masyarakat. Kesembilan kriteria ini dijadikan

pedoman saat melakukan validasi kepada ahli bahasa dan guru kelas.

Dari hasil validasi produk yang telah dilakukan terhadap 2 validator dan 10

orang siswa, produk buku cerita bergambar yang berjudul “Banyu si Air Hujan”

dinyatakan layak digunakan bahkan kualitasnya dinyatakan sangat baik dari hasil

penilaian validasi. Dosen ahli bahasa memberikan beberapa saran mengenai desain

cover dan pemilihan jenis huruf, dan telah diperbaiki oleh peneliti sebelum

dilakukan uji coba kepada para siswa. Setelah di ujicobakan kepada para siswa

kelas V SD Negeri 1 Borangan, hasil kuesioner menyatakan bahwa produk buku

cerita bergambar disukai oleh para siswa dan mampu memberikan pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

mengenai materi yang dimuat. Hal ini menunjukkan bahwa produk ini diharapkan

dapat menjadi media pembelajaran di sekolah, khususnya untuk siswa kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian pengembangan yang telah

dilakukan antara lain sebagai berikut.

5.1.1. Pengembangan buku cerita bergambar yang berjudul “Banyu si Air Hujan”

dilakukan berdasarkan langkah-langkah dalam model penelitian Hannafin &

Peck yaitu (1) Analisis kebutuhan, (2) Desain, dan (3) Pengembangan dan

Implementasi. Melalui ketiga langkah tersebut, dikembangkanlah sebuah

produk buku cerita bergambar yang bermuatan materi siklus air dan wawasan

lingkungan yang layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

5.1.2. Buku cerita bergambar yang berjudul “Banyu si Air Hujan telah melalui

beberapa tahapan validasi. Validasi dilakukan oleh Dosen ahli Bahasa

Indonesia, Guru Kelas V SD Negeri 1 Borangan, dan 10 siswa kelas V SD

Negeri 1 Borangan. Hasil dari validasi-validasi tersebut memperoleh skor

rata-rata 4,24 yang masuk ke kriteria "Sangat Baik".

5.2. Keterbatasan Pengembangan

Beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian pengembangan ini

antara lain sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

5.2.1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan pada satu orang guru di SD

tempat penelitian sehingga akar permasalahan kurang mendalam dan

cakupannya sempit.

5.2.2. Pada uji coba lapangan, peneliti tidak menyediakan produk yang sama dengan

jumlah siswa yang hadir sehingga penggunaan terbatas dengan 1 buku untuk

2-3 siswa.

5.2.3. Produk buku cerita bergambar belum menyediakan halaman refleksi bagi

pembaca. Lembar refleksi memiliki peran yang penting untuk membantu

siswa dalam proses evaluasi diri dan mendalami muatan dari produk buku

cerita itu sendiri.

5.3. Saran

Dari hasil penelitian pengembangan ini, peneliti dengan rendah hati

memberikan saran yang diharapkan mampu bermanfaat bagi penelitian-penelitian

yang serupa.

5.3.1. Dalam melakukan wawancara untuk analisis kebutuhan, sebaiknya

wawancara dilakukan tidak hanya kepada guru kelas, namun juga guru lain

yang memahami keadaan siswa dan sekolah, serta yang berkaitan dengan

judul penelitian sehingga informasi yang didapatkan lebih mendalam.

5.3.2. Saat melakukan uji coba, persiapan jumlah produk sangat penting demi

kenyamanan siswa saat menggunakan produk penelitian pengembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

5.3.3. Pada produk, penggunaan lembar refleksi di akhir buku penting untuk

mengetahui seberapa dalam pemahaman siswa mengenai produk dan

kandungan produk buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru, & Amri, Sofan. (2014). Pengembangan dan Model

Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Angkowo, R. dan Kosasih, A. (2017). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:

Grasindo.

Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran - Edisi Revisi. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Bretz, Rudy. (1971). A Taxonomy of Communication Media. London: Educational

Technology.

Bunanta, Murti. (2004). Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka

Tangga.

Ciancolo, Patricia J. (1997). Picture Books for Children. Chicago: American

Library Association.

Darmono (2008). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata

Kerja. Jakarta: Grasindo.

Davis, Randall S. (1997). Comics: A Multidimensional Teaching in Integrated-Skill

Classes. Nagoya: Nagoyama University.

Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Faizah, U. (2009). Keefektifan Cerita Bergambar Untuk Pendidikan Nilai dan

Keterampilan Berbahasa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Cakrawala Pendidikan. Tahun 28, No. 3:249.

Flick, Uwe. (2015). Introducing Research Methodology. London: SAGE

Publications, Inc.

Frontiers Research Topics. (2016). An Open Book: What and How Young Children

Learn From Picture and Story Books. Lausanne: Frontiers in Psychology.

Garry, Ralph. (1965). The Psychology of Learning. New Delhi: Prentice-Hall of

India (Private) Ltd.

Gerlach, Vernon S. & Ely, Donald P. (1980). Teaching and Media: A Systematic

Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.

Gunarso, Singgih. (1981). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Hadi, Sutrisno. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Herlanti, Yanti. (2014). Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

Universitas Syarif Hidayatulah.

Kadarmanto, Ruth S. (2005). Tuntunlah ke Jalan yang Benar: Panduan Mengajar

Anak di Jemaat. Jakarta: Gunung Mulia.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2014). Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

Untuk SD/MI. (Permendikbud no. 57 Tahun 2014). Jakarta: Penulis.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2016). Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016).

Jakarta: Penulis.

Knirk, Frederick, G., Gustafson, Kent L. (1986). Instructional Technology: A

Systematic Approach to Education. New York: CBS College Publishing.

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Meibauer, Bettina Kummerling; Meibauer, Jorg; Nachtigaller, Kerstin; and

Rohlfing, Katharina J. (2015). Explorations in Developmental Psychology:

Learning from Picturebooks, Perspectives from Child Development and

Literacy Studies. London: Routledge.

Newton, David E. (2016). The Global Water Crisis: A Reference Handbook. Santa

Barbara: ABC-CLIO.

Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Sadiman, Arief, Rahardjo, R., Haryono, Anung, & Rahardjito. (2012). Media

Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:

Grafindo Persada.

Satrianawati. (2018). Media dan Sumber Belajar. Sleman: Penerbit Deepublish.

Soenarto. (2005). Metodologi Penelitian Pengembangan Untuk Peningkatan

Kualitas Pembelajaran. Makalah yang disajikan pada Pelatihan Nasional

Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas

Bagi Dosen LPTK, Batam, 8-11 Agustus.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suparno, Paul. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. (2009). Media Pembelajaran; Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.

Suyanto, Asep Jihad. (2013). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Tegeh, I Made; Jampel, I Nyoman; dan Pudjawan, Ketut. (2014). Model Penelitian

Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widoyoko, Eko Putro (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winarto, Yunita T., Wahyudi, Ibnu, & Choesin, Ezra M. (2016). Karya Tulis Ilmiah

Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN

Pewawancara : Gabriella Aldegonda Kristianti

Sebagai mahasiswa peneliti

Narasumber : Riyanto Wahyudhi

Sebagai guru kelas V SD Negeri 1 Borangan

Tanggal wawancara : 18 Februari 2018

No. Pertanyaan Wawancara Jawaban Wawancara

1 Seberapa besar minat membaca

siswa kelas V di SD Negeri 1

Borangan?

Kalau di kelas V sendiri, minat

membacanya sangat kurang.

Mungkin untuk siswa kelas bawah

masih senang membaca, namun

mulai di kelas V, dan kelas VI juga,

minat membacanya sangat minim.

Anak-anak jarang sekali meminjam

buku di perpustakaan.

2 Menurut Bapak, apakah

penggunaan media pembelajaran

ketika mengajar itu perlu?

Tentu saja perlu. Metode pengajaran

dengan ceramah sangat membuang

tenaga dan tidak efektif. Anak-anak

mudah merasa bosan, apalagi di

sekolah seperti di pedesaan ini,

dimana 1 guru kelas memegang

semua pelajaran. Jadi, seharian

hanya bertemu dengan guru yang

sama. Kalau ada media

pembelajaran, siswa otomatis

menjadi lebih aktif dan mau

memperhatikan.

3 Adakah media pembelajaran yang

dapat digunakan dalam proses

mengajar di SD ini? Media apa

saja yang tersedia di SD ini?

Sejujurnya, kondisi pengadaan media

pembelajaran di SD ini cukup

memprihatinkan. Kami memiliki

sedikit sekali media pembelajaran,

dan kebanyakan hanya untuk kelas

bawah. Bahkan alat-alat untuk

eksperimen dan penelitian kecil juga

minim. Media pembelajaran seperti

buku dan gambar juga sangat sedikit,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

padahal minat membaca sangat

kurang.

4 Buku cerita bergambar seperti apa

yang menurut Bapak layak untuk

digunakan dalam proses belajar

mengajar?

Menurut saya, buku cerita bergambar

yang baik adalah buku yang

mengandung muatan materi yang

jelas dan interaktif, sehingga bisa

menjadi pengganti buku cetak.

Tentunya juga dengan warna,

gambar, dan teks yang sesuai dengan

karakter anak-anak. Dengan adanya

buku cerita seperti itu pasti anak-

anak akan meningkat minatnya saat

belajar, bahkan bisa untuk diskusi

juga. Pokoknya manfaatnya banyak

sekali apabila ada buku cerita yang

mengandung materi.

5 Menurut Bapak, apakah dengan

menggunakan media

pembelajaran yaitu buku cerita

bergambar minat belajar dan

membaca siswa dapat meningkat?

Seperti yang sudah saya ceritakan

tadi, di SD ini 1 guru memegang

semua mata pelajaran untuk 1 kelas.

Makanya anak-anak pasti cepat

bosan kalau ketemunya guru itu

terus. Nah, kalau ada buku cerita

bergambar, mereka pasti senang dan

lebih semangat belajarnya. Apalagi

kalau bukunya menarik dan bagus,

biasanya anak-anak akan tertarik.

Bisa-bisa nanti bukunya minta

dibawa pulang.

6 Apakah penggunaan buku cerita

bergambar tersebut dapat

meningkatkan kualitas

pembelajaran?

Iya, pasti. Kualitas pembelajaran

akan tampak di hasil seperti tugas,

PR, atau ulangan. Jika anak di kelas

memperhatikan dengan baik,

tentunya mereka akan bisa

mengerjakan tugas, PR atau ulangan

tersebut dengan lancar. Dengan

adanya media buku cerita, pasti

anak-anak akan lebih

memperhatikan, mampu memahami

secara mandiri, disbanding ketika

guru ceramah di depan kelas. Wah,

pasti bisa sangat membantu kalau

ada buku cerita bergambar.

7 Bagaimana harapan Bapak

sebagai guru kelas mengenai hasil

pembelajaran, jika seandainya

proses pembelajaran

Harapan saya tentunya hasil ulangan

akan bagus semua. Namun tidak

cukup disitu, saya berharap materi

yang dikandung dalam buku cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

menggunakan media

pembelajaran buku cerita

bergambar?

akan diingat terus oleh anak-anak,

karena mereka membaca sendiri-

sendiri, mereka memahami secara

inkuiri, tanpa dijejalkan ilmunya

dengan cara ceramah atau mencatat

materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 7

BIODATA PENULIS

Gabriella Aldegonda Kristianti Sorongan lahir di Jakarta dan merupakan

anak terakhir dari empat bersaudara. Lahir dari keluarga yang mencintai seni

membuatnya menekuni berbagai jenis seni terutama musik, sastra, dan seni rupa.

Penulis menghabiskan waktu luangnya dengan menggambar dan menulis artikel

untuk beberapa media online.

Berkat kecintaannya pada sastra dan seni rupa serta keprihatinan pada

kurangnya minat membaca pada siswa SD, penulis memilih untuk mengembangkan

buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran terhadap siswa kelas V SD

dengan tujuan meningkatkan minat membaca, dan menambah media pembelajaran

demi mewujudkan susasana pembalajaran yang menarik bagi guru dan siswa.

Banyu si Air Hujan merupakan buku cerita bergambar pertama yang

berhasil diselesaikan oleh Gabriella demi menyelesaikan studinya di program studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Dengan dibuatnya

buku cerita ini, penulis mengajak para pembaca khususnya siswa SD kelas V untuk

lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya terutama dalam hal penggunaan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 8

(Produk buku cerita bergambar dikumpulkan terpisah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Lampiran 9

FOTO KEGIATAN SAAT UJI COBA PRODUK

DI SD NEGERI 1 BORANGAN

PADA TANGGAL 4 APRIL 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI