192
i PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN UNTUK ANAK DENGAN BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA (DISKALKULIA) DI SD NEGERI MERTELU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Rahmawati Suharno NIM 131134055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

i

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI

PEMBAGIAN UNTUK ANAK DENGAN BERKESULITAN

BELAJAR MATEMATIKA (DISKALKULIA)

DI SD NEGERI MERTELU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Rahmawati Suharno

NIM 131134055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan anugerahNya

sehingga skripsi ini selesai dengan lancar dan tepat waktu.

Kedua orang tuaku, Bapak Suharno dan Ibu Tugi yang selalu memberikan

dukungan, doa, dan semangat.

Adik-adikku tercinta, Taufik Sanjaya dan Nayla Rizky Rahmadani yang selalu

menghiburku dikala bosan dengan proses pengerjaan skripsi.

Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. dan Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.

Psi., M. Psi. yang membimbingku dalam proses pengerjaan skripsi.

Seluruh dosen PGSD USD yang telah memberikan pengalaman belajar yang luar

biasa.

Teman-temanku satu payung, Witanti Wiyantari dan Mariyah yang selalu

memberikan bantuan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi.

Teman-teman terdekatku, Marta, Galuh, Windha, Itri, Voo, Rajiv, Adel, Adiktia,

dan Dessy Riska yang selalu memberikan bantuan dan semangat.

Teman-teman PGSD angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan, dukungan,

bantuan, dan saling berbagi selama belajar di PGSD USD.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

v

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Terjemahan Q.S Al-Insyirah: 6-8)

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

(Terjemahan Q.S Anfal: 46)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Juni 2017

Penulis

Rahmawati Suharno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Rahmawati Suharno

Nomor Mahasiswa : 131134055

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas

Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI

PEMBAGIAN UNTUK ANAK DENGAN BERKESULITAN BELAJAR

MATEMATIKA (DISKALKULIA) DI SD NEGERI MERTELU

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 13 Juni 2017

Yang menyatakan

Rahmawati Suharno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN

UNTUK ANAK DENGAN BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA

(DISKALKULIA) DI SD NEGERI MERTELU

Rahmawati Suharno

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang

dilakukan di SD N Mertelu. Hasil analisis kebutuhan menyatakan bahwa materi

pembagian dirasa paling sulit untuk dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara

dengan Bapak S, sekolah mengalami keterbatasan dalam menyediakan alat peraga

untuk membantu anak dalam memahami suatu konsep Matematika. Misalnya, alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 dapat membantu anak berkesulitan

belajar Matematika (Diskalkulia) dalam memahami konsep pembagian. Tujuan

dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa papan pembagian tanpa

sisa 1-30 dan mendeskripsikan kualitas produk yang telah dikembangkan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research &

Development). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan prosedur

pengembangan yang diungkapkan oleh Sugiyono. Peneliti hanya menggunakan

tujuh dari sepuluh langkah Sugiyono. Karena untuk sampai pada langkah

kesepuluh memerlukan keahlian khusus pada bidangnya. Subyek penelitian ini

yaitu tiga anak Diskalkulia di kelas IV SD N Mertelu. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman

observasi.

Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 7

langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk,

(4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk

akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa prototipe papan pembagian tanpa

sisa 1-30. Hasil validasi oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa kualitas alat

peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk anak Diskalkulia kelas

IV di SD N Mertelu dikategorikan sangat baik. Dari hasil validasi alat peraga

diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan dari hasil validasi

album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir

penelitian berupa prototipe alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-

30 beserta albumnya.

Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, alat peraga, diskalkulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

ix

ABSTRACT

DEVELOPING MEDIA OF MATHEMATICS DIVISION MATERIAL FOR

CHILDREN WITH MATH DISABILITY (DYSCALCULIA) IN

SD NEGERI MERTELU

Rahmawati Suharno

Universitas Sanata Dharma

2017

This study was conducted based on the needs analysis that was done in

SDN Mertelu. Based on the result of needs, it was found that division material

was the most difficult material to learn. Based on the result of interview, Bapak S

stated that school did not have enough media to help children to learn

mathematics concept. For instance, division board 1-30 without remains could

help dyscalculia children in understanding division concept. This study aimed to

produce a media in a form of division board 1-30 without remains and describe

the quality of the media developed.

This study is a research and development study. The procedures developed

of this study used procedure development by Sugiyono. The researcher only used

seven of ten Sugiyono’s steps. To get into step tenth, need special skills in the

field. The subjects of this study were three dyscalculia children in Grade IV SDN

Mertelu. The instruments used were questionnaire, interview guideline, and

observation guideline.

There were seven steps of procedure development that had been conducted

in this study. They were (1) potential and problem, (2) data gathered, (3) product

design, (4) design validation, (5) design revision, (6) product testing, (7) the last

product revision in a form of division board prototype 1-30 without remains. The

result of validation showed that the quality of Mathematics division board 1-30

without remains media for dyscalculia children in Grade IV SDN Mertelu was

categorized very good by the experts. The result of media validation got mean 3,6

which was categorized very good. Besides, the result of media album validation

got mean 3,6 which was categorized very good. The finishing result of the study

was in a form media of Mathematics division board 1-30 without remains along

with the album.

Key words: Research and Development, media, dyscalculia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat, rahmat, dan karuniaNya yang berlimpah peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

MATERI PEMBAGIAN UNTUK ANAK DENGAN BERKESULITAN

BELAJAR MATEMATIKA (DISKALKULIA) DI SD NEGERI MERTELU”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma dan persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat dibuat dengan baik karena doa

dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan memberikan doa serta

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd., Ketua Program Studi Prodi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus Dosen Pembimbing I yang

telah membimbing sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Program Studi Prodi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S. Psi., M. Psi., Dosen Pembimbing II

yang selalu memberi pengarahan, kritik dan saran sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

bantuan dan pelayanan peneliti dengan baik.

6. Para validator yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini.

7. Kepala Sekolah SD Negeri Mertelu yang dengan tangan terbuka telah

bekerja sama dan memberikan izin penelitian di sekolah.

8. Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah membantu selama proses

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xi

9. Siswa-siswi dengan berkesulitan belajar Matematika (Diskalkulia) kelas

IV SD Negeri Mertelu yang dengan berbaik hati mau berpartisipasi dan

memberikan waktu kepada peneliti.

10. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai pengalaman belajar.

11. Kedua orang tuaku, Bapak Suharno dan Ibu Tugi yang selalu

memberikan dukungan, doa, dan semangat.

12. Adik-adikku tercinta, Taufik Sanjaya dan Nayla Rizky Rahmadani yang

selalu menghiburku dikala bosan dengan proses pengerjaan skripsi.

13. Teman-teman terdekatku yang telah memberikan bantuan, semangat, dan

dukungan.

14. Teman-teman satu payung yang telah memberikan bantuan dan

dukungan.

15. Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa peneliti sebutkan satu

persatu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dan mohon maaf jika

ada kesalahan dalam penyusunan skripsi.

Yogyakarta, 13 Juni 2017

Penulis

Rahmawati Suharno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

1.5 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 7

1.6 Definisi Operasional.................................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... ..14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xiii

2.1 Kajian pustaka ........................................................................................... 14

2.1.1 Alat Peraga ....................................................................................... 14

2.1.2 Matematika ....................................................................................... 17

2.1.3 Kesulitan Belajar .............................................................................. 27

2.1.4 Kesulitan Belajar Matematika (Diskalkulia) .................................... 35

2.1.5 Materi Pembagian ............................................................................ 43

2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 45

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 48

2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 50

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 52

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 52

3.2 Setting Penelitian ....................................................................................... 56

3.2.1 Subjek Penelitian .............................................................................. 56

3.2.2 Objek Penelitian ............................................................................... 56

3.2.3 Lokasi Penelitian .............................................................................. 56

3.2.4 Waktu Penelitian .............................................................................. 57

3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................... 57

3.4 Teknik Pengumpulan data ......................................................................... 62

3.5 Instrumen Penelitian.................................................................................. 66

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................. 69

3.6.1 Data Kualitatif .................................................................................. 69

3.6.2 Data Kuantitatif ................................................................................ 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 73

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 73

4.1.1 Potensi dan Masalah ......................................................................... 73

4.1.2 Pengumpulan Data ........................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xiv

4.1.3 Desain Produk .................................................................................. 80

4.1.4 Validasi Desain ................................................................................ 83

4.1.5 Revisi Desain ................................................................................... 84

4.1.6 Uji Coba Produk ............................................................................. 100

4.1.7 Revisi Produk ................................................................................. 102

4.2 Pembahasan ............................................................................................. 103

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 107

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 107

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 108

5.3 Saran ....................................................................................................... 109

DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 110

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................114

BIODATA PENELITI.......................................................................................173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ...................................................................... 48

Bagan 3.1 Langkah-langkah Research and Development (R&D.......................... 53

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Alat Peraga Papan Pembagian 1-30 Penelitian

dan Pengembangan ............................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Garis Besar Pertanyaan untuk Kepala Sekolah ..................................... 66

Tabel 3.2 Garis Besar Pertanyaan untuk Guru Kelas IV ...................................... 66

Tabel 3.3 Garis Besar Pertanyaan untuk Anak Diskalkulia kelas IV ................... 66

Tabel 3.4 Garis Besar Pertanyaan untuk Guru Kelas IV ...................................... 67

Tabel 3.5 Rambu-Rambu Pengamatan terhadap Anak Diskalkulia ...................... 67

Tabel 3.6 Pengukuran Skala Likert ....................................................................... 68

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Alat Peraga ............................................. 68

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Album Alat Peraga................................. 68

Tabel 3.9 Klasifikasi Hasil Penilaian .................................................................... 70

Tabel 4.1 Komentar dan Saran Terhadap Alat Peraga oleh Dosen Ahli ............... 84

Tabel 4.2 Komentar dan Saran Terhadap Album Alat Peraga oleh Dosen Ahli... 84

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Alat Peraga Sebelum Revisi dan Sesudah

Revisi oleh Dosen Ahli Matematika ..................................................................... 87

Tabel 4.4 Komentar dan Saran Terhadap Alat Peraga oleh Dosen Ahli Psikologi

Anak ...................................................................................................................... 88

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Album Alat Peraga Sebelum Revisi dan

Sesudah Revisi oleh Dosen Ahli Matematika ....................................................... 89

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Validasi Alat Peraga oleh Dosen Ahli Psikologi Anak

............................................................................................................................... 91

Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Validasi Album Alat Peraga Sebelum dan Sesudah

Revisi oleh Dosen Ahli Psikologi Anak ............................................................... 93

Tabel 4.8 Komentar dan Saran Album Alat Peraga Sebelum dan Sesudah Revisi

oleh Dosen Ahli Psikologi Anak ........................................................................... 93

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Validasi Alat Peraga oleh Kepala Sekolah .............. 95

Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Validasi Album Alat Peraga oleh Kepala Sekolah 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xvii

Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Validasi Alat Peraga oleh Guru Kelas IV.............. 98

Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Validasi Album Alat Peraga oleh Guru Kelas IV . 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Desain Produk ..................................................................................... 8

Gambar 1.2 Bagian-Bagian Papan Pembagian ....................................................... 9

Gambar 1.3 Kartu Soal .......................................................................................... 11

Gambar 1.4 Kartu Bilangan yang Dibagi .............................................................. 11

Gambar 1.5 Kartu Bilangan Pembagi ................................................................... 11

Gambar 1.6 Kartu Bilangan Hasil Bagi ................................................................ 11

Gambar 1.7 Tabung Kecil (Tab) ........................................................................... 12

Gambar 1.8 Kotak Penyimpanan .......................................................................... 12

Gambar 4.1 Desain Alat Peraga Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30 ................... 82

Gambar 4.2 Desain Alat Peraga setelah Direvisi .................................................. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Melakukan Penelitian................................................... 115

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 116

Lampiran 3. Surat Pengantar Validasi Dosen Ahli Matematika ....................... 117

Lampiran 4. Surat Pengantar Validasi Dosen Ahli Psikologi Anak ................. 118

Lampiran 5. Surat Pengantar Validasi Kepala Sekolah .................................... 119

Lampiran 6. Surat Pengantar Validasi Guru Kelas IV ...................................... 120

Lampiran 7. Hasil Validasi Alat Peraga oleh Dosen Ahli Matematika ............ 121

Lampiran 8. Hasil Validasi Alat Peraga oleh Dosen Ahli Psikologi Anak ....... 123

Lampiran 9. Hasil Validasi Alat Peraga oleh Kepala Sekolah.......................... 125

Lampiran 10. Hasil Validasi Alat Peraga oleh Guru Kelas IV ........................... 127

Lampiran 11. Hasil Validasi Album Alat Peraga oleh Dosen Ahli Matematika 129

Lampiran 12. Hasil Validasi Album Alat Peraga oleh Dosen Ahli Psikologi

Anak……………………………………………………………………………131

Lampiran 13. Hasil Validasi Album Alat Peraga oleh Kepala Sekolah ............. 133

Lampiran 14. Hasil Validasi Album Alat Peraga oleh Guru Kelas IV ............... 135

Lampiran 15. Garis Besar Pertanyaan Wawancara Potensi dan Masalah ........... 137

Lampiran 16. Garis Besar Pertanyaan Wawancara Pengumpulan Data ............. 138

Lampiran 17. Pedoman Observasi ...................................................................... 139

Lampiran 18. Album Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Papan Pembagian untuk

Anak Berkesulitan Belajar Matematika .............................................................. 140

Lampiran 19. Foto Penelitian .............................................................................. 172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

Uraian dalam bab ini berisi (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)

tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang dikembangkan,

dan (6) definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Matematika merupakan salah satu pelajaran wajib yang ditempuh oleh

peserta didik mulai usia sekolah dasar hingga tingkat menengah. Matematika

memiliki objek kajian yang abstrak. Hal inilah yang mengakibatkan banyak peserta

didik kesulitan memahami pelajaran Matematika. Hasil wawancara dengan guru kelas

IV menyatakan bahwa dari mata pelajaran yang terdapat di Sekolah, pelajaran

Matematika dirasa paling sulit untuk dipahami. Pengertian Matematika sendiri pun

tidak didefinisikan secara mudah dan tepat mengingat ada banyak fungsi dan peranan

Matematika terhadap bidang studi yang lain. Kalau ada definisi tentang Matematika

maka itu bersifat tentatif, tergantung kepada orang yang mendefinisikannya. Bila

seorang tertarik dengan bilangan maka ia akan mendefinisikan Matematika adalah

kumpulan bilangan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan hitungan

dalam perdagangan (Ali & Muhlisrarini, 2014: 47). Matematika sudah tidak asing

lagi bagi kehidupan manusia, karena secara tidak langsung dalam kehidupan sehari-

hari manusia selalu menggunakan konsep dasar Matematika. Misalnya sewaktu

membaca waktu pada jam tangan, yang melibatkan pemahaman tentang angka. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

2

karena itu, pembelajaran Matematika hendaknya diajarkan pada anak mulai dari usia

dini dengan mengenalkan konsep dasar Matematika mulai dari tahap yang konkrit,

semi konkrit, dan abstrak. Hal tersebut dapat membantu anak berpikir logis dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pembelajaran konsep dasar Matematika pada anak-anak

tidak selalu berkembang sebagaimana mestinya, karena masing-masing anak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Ada anak yang

cepat dan ada juga yang lamban atau kesulitan dalam memahami konsep dasar

Matematika. Dari hasil wawancara dengan dugaan anak Diskalkulia, pelajaran

Matematika memang dirasa sebagai pelajaran yang paling sulit bagi sebagian besar

anak. Bagi anak dengan Diskalkulia, butuh waktu yang lebih lama untuk memahami

konsep Matematika dibanding dengan anak biasa pada umumnya. Pembagian sering

kali dianggap sebagai salah satu materi yang paling sulit dimengerti oleh anak dan

pengajarannya jarang menggunakan alat peraga. Alat peraga sangat diperlukan untuk

menunjang proses belajar anak Diskalkulia. Alat peraga dapat membantu anak

menangkap pesan/materi yang terkandung dalam suatu pembelajaran, khususnya

Matematika. Alat peraga yang menarik juga dapat membangkitkan semangat dan

minat belajar anak.

Marilyn & Bursuck (2015: 53) menjelaskan bahwa teknologi dapat digunakan

untuk membantu para siswa penyandang disabilitas baik yang ringan ataupun berat

dalam banyak hal, misalnya untuk berkomunikasi, mengakses pembelajaran,

menyelesaikan tugas, dan berpartisipasi secara penuh di sekolah dan juga di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

3

masyarakat. Teknologi bantu merujuk pada perangkat apa pun, baik itu suatu alat,

produk, atau barang lainnya yang dapat digunakan untuk menaikkan,

mempertahankan, atau meningkatkan kemampuan fungsional individu penyandang

disabilitas. Tingkatan teknologi bantu yang dapat digunakan siswa disabilitas yaitu

(1) tanpa teknologi atau teknologi rendah, (2) teknologi menengah, dan (3) teknologi

tinggi. Alat peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini tergolong dalam

tingkatan pertama, yaitu tanpa teknologi atau teknologi rendah. Tanpa teknologi atau

teknologi rendah merujuk pada alat dan barang yang tidak termasuk dalam tipe

elektronik apa pun.

Analisis kebutuhan pada penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri

Mertelu, Piji, Mertelu, Gedangsari, Gunung Kidul pada tanggal 23, 26, dan 28

November 2016 pada tahun ajaran 2016/2017. Peneliti menggunakan 3 anak

Diskalkulia di kelas IV. Dari ketiga anak tersebut, masing-masing menampakkan

karakteristik anak Diskalkulia. Karakteristik yang paling ditampakkan adalah asosiasi

visual-motor, dimana anak sering tidak dapat menghitung benda secara berurutan

sambil menyebutkan bilangannya. Anak mungkin baru memegang benda yang

ketujuh namun telah mengucapkan “9”, atau sebaliknya. Anak semacam ini dapat

memberikan kesan mereka hanya menghafal bilangan tanpa memahami maknanya.

Hal tersebut terlihat ketika peneliti mendikte sebuah bilangan kemudian anak diminta

untuk menuliskan simbol bilangannya. Misalnya, peneliti mendikte “lima puluh

empat” anak justru menuliskan “504” bukan “54”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

4

Hasil wawancara dengan guru kelas IV di SD N Mertelu diperoleh hasil

bahwa beliau belum pernah menggunakan alat peraga apapun untuk mengajarkan

anak Diskalkulia tentang konsep pembagian. Beliau juga mengatakan bahwa di

sekolah tersebut belum tersedia alat peraga Matematika tentang pembagian. Alat

peraga yang disediakan oleh sekolah hanya terbatas pada materi tertentu saja. Beliau

hanya menjelaskan berulang kali untuk mengatasi masalah yang ada pada anak

tersebut, namun hal itu dirasa tidak membuat anak menjadi paham. Guru meminta

peneliti mendesain alat peraga untuk mengajarkan konsep pembagian pada anak

Diskalkulia. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi (2015) yang berjudul

“Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian dan

Pembagian Berbasis Metode Montessori” dijelaskan bahwa alat peraga dapat

membantu dalam memahami konsep perkalian dan pembagian. Selain itu, alat peraga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil pretest ke posttest menunjukkan

perbedaan sebesar 90,4%. Hal tersebut menegaskan bahwa alat peraga Matematika

tentang pembagian sangat dibutuhkan untuk membantu anak Diskalkulia dalam

memahami konsep pembagian.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengembangan Alat Peraga Matematika Materi

Pembagian untuk Anak dengan Berkesulitan Belajar Matematika (Diskalkulia) di SD

Negeri Mertelu”. Materi pembelajaran Matematika dibatasi pada standar kompetensi

1 “memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan

masalah” pada kompetensi dasar 1.3 “melakukan operasi perkalian dan pembagian”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

5

khususnya materi pembagian. Peneliti kemudian mempersempit materi kajiannya

menjadi pembagian tanpa sisa 1 sampai dengan 30 dimana bilangan pembaginya 1

sampai dengan 10. Hal tersebut dimaksudkan agar anak Diskalkulia terlebih dahulu

memahami konsep pembagian dan berhitung.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengembangan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk

anak dengan Diskalkulia kelas IV di SD N Mertelu?

1.2.2 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak Diskalkulia kelas IV di SD N Mertelu?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengembangkan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk anak

Diskalkulia kelas IV di SD N Mertelu.

1.3.2 Mengetahui kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak Diskalkulia kelas IV di SD N Mertelu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Skripsi ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang baru dan bermanfaat

bagi pembaca, sehingga banyak orang tertarik untuk mempraktikkan apa yang

telah dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

6

“Pengembangan Alat Peraga Matematika Materi Pembagian untuk Anak

dengan Berkesulitan Belajar Matematika (Diskalkulia) di SD Negeri Mertelu”

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini mampu memberikan pengalaman langsung kepada peneliti

tentang mengembangkan alat peraga Matematika sesuai dengan karakteristik

anak Diskalkulia di Sekolah Dasar.

1.4.2.2 Bagi Siswa

Siswa kelas IV yang mengalami gangguan Diskalkulia dapat mempelajari

materi pembagian dengan alat peraga yang telah melalui serangkaian uji coba

ilmiah. Siswa juga dapat merasakan suasana belajar yang aktif, kreatif, dan

menyenangkan.

1.4.2.3 Bagi Guru

Menambah wawasan guru mengenai cara mengajar dan mengembangkan alat

peraga untuk anak berkebutuhan khusus yang mengadopsi ciri-ciri alat peraga

yang terdapat dalam pendidikan Montessori.

1.4.2.4 Bagi Sekolah

Penelitian ini menambah referensi untuk mengembangkan alat peraga untuk

anak berkebutuhan khusus lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

7

1.5 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Alat peraga yang akan dikembangkan peneliti berupa papan pembagian tanpa

sisa 1-30 dimana bilangan pembaginya 1-10. Kelengkapan alat peraga tersebut

meliputi kartu soal, kartu bilangan, kartu bilangan yang dibagi, kartu bilangan

pembagi, kartu bilangan hasil pembagian, tab (tabung), album petunjuk, dan kotak

penyimpanan beserta tutup. Papan pembagian dibuat dengan bentuk persegi panjang

dengan panjang 53 cm dan lebar 68 cm, serta ketebalan papan 1 cm. Papan tersebut

dibuat dengan bahan kayu jenis teak wood. Pada papan terdapat 600 lubang yang

berbentuk lingkaran untuk meletakkan tabung kecil (Tab) yang mempunyai diameter

1,6 cm dan tinggi 4,5 cm dengan diameter lubang 1,7 cm serta dalamnya lubang

sebesar 1 cm. Selain itu terdapat juga 4 lubang berbentuk persegi panjang berukuran

5 cm x 9 cm dengan dalamnya lubang sebesar 0.5 cm. Lubang berbentuk persegi

panjang ini digunakan untuk meletakkan kartu yang berukuran 5 cm x 7 cm.

Kotak penyimpanan alat peraga terbuat dari kayu dengan panjang, lebar, dan

tingginya masing-masing berukuran 21,5 cm x 12,5 cm x 5 cm. Bagian dalam kotak

penyimpanan dibuat bersekat-sekat untuk membedakan jenis kartu dan untuk

meletakkan tabung kecil (Tab). Sebagai kontrol dari latihan soal, kartu soal

dilengkapi kunci jawaban yang tertulis di bagian belakang dari muka kartu soal.

Album pembelajaran merupakan buku panduan penggunaan media papan pembagian.

Dalam album ini berisi tentang pengenalan alat peraga, tujuan pembelajaran, dan cara

penggunaan media. Album pembelajaran berguna sebagai panduan dalam melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

8

aktivitas pembelajaran menggunakan papan pembagian. Desain produk dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Gambar 1.1 Desain Produk

Alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 terdiri dari empat bagian, yaitu

papan pembagian, kartu, tabung kecil (Tab), dan kotak penyimpanan. Pertama, papan

pembagian merupakan sebuah papan yang digunakan untuk mejelaskan konsep

pembagian. Papan pembagian terdiri dari 10 bagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

9

Gambar 1.2 Bagian-bagian papan pembagian

Keterangan:

1. Judul alat peraga. Judul alat peraga ini adalah “Papan Pembagian Tanpa Sisa

1-30”. Judul ini berfungsi untuk memudahkan anak mengetahui fungsi alat

peraga yang akan digunakan.

2. Lubang kartu soal. Lubang persegi panjang berwarna putih digunakan untuk

meletakkan kartu soal.

1

5

4 3

2

7

6

8

9

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

10

3. Lubang kartu bilangan yang dibagi. Lubang persegi panjang berwarna biru

untuk meletakkan kartu bilangan yang dibagi.

4. Lubang kartu bilangan pembagi. Lubang persegi panjang berwarna hijau

untuk meletakkan kartu bilangan pembagi.

5. Lubang kartu bilangan hasil bagi. Lubang persegi panjang berwarna merah

untuk meletakkan kartu bilangan hasil bagi.

6. Lubang tabung kecil (Tab). Lubang berbentuk lingkaran digunakan untuk

meletakkan tabung kecil (Tab).

7. Bilangan yang dibagi. Bilangan berwarna biru menunjukkan jumlah lubang

tabung kecil (Tab) yang harus digunakan untuk meletakkan tabung kecil

(Tab).

8. Bilangan pembagi. Bilangan berwarna hijau menunjukkan jumlah lubang

tabung kecil (Tab) yang harus digunakan untuk meletakkan tabung kecil (Tab)

setiap barisnya.

9. Bilangan hasil bagi. Bilangan berwarna merah menunjukkan jumlah bilangan

hasil bagi.

10. Kayu pengendali. Pada bilangan berwarna merah terdapat kayu penutup yang

dapat ditarik ke bawah. Kayu penutup berfungsi sebagai pengendali kesalahan

ketika anak menghitung bilangan hasil bagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

11

Bagian kedua dari alat peraga papan pembagian adalah kartu. Terdapat 4 jenis

kartu yang berbeda, yaitu kartu soal, kartu bilangan yang dibagi, kartu bilangan

pembagi, dan kartu bilangan hasil bagi.

Tampak depan Tampak belakang

Gambar 1.3 Kartu soal

Gambar 1.5 Kartu bilangan pembagi

Gambar 1.4 Kartu bilangan yang dibagi

Gambar 1.6 Kartu bilangan hasil bagi

Tulisan pada bagian muka (depan) kartu soal mempunyai tiga warna, yaitu biru,

hitam, dan hijau. Tulisan berwarna biru menunjukkan bilangan yang dibagi, hitam

menunjukkan simbol pembagian, dan hijau menunjukkan bilangan pembagi. Pada

kartu soal dilengkapi dengan pengendali kesalahan yang terdapat di bagian belakang

kartu soal.

Bagian ketiga dari alat peraga ini adalah tabung kecil (Tab). Tabung kecil

pada papan pembagian ini disebut “Tab” untuk memudahkan dalam pengucapan. Tab

melambangkan jumlah bilangan yang sesuai dengan kartu soal.

Delapan Belas

Dibagi

Enam

18 : 6 = 3

18

6 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

12

Gambar 1.7 Tabung kecil (Tab)

Bagian terakhir dari alat peraga ini adalah kotak penyimpanan. Kotak

penyimpanan berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kartu dan tabung kecil

(Tab).

Gambar 1.8 Kotak penyimpanan

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Alat Peraga

Alat peraga adalah benda-benda yang digunakan dalam pembelajaran untuk

membantu anak memahami suatu materi yang diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

13

1.6.2 Matematika

Matematika adalah pengetahuan yang mengkaji pola dan hubungan suatu

gagasan yang terstruktur dengan menggunakan berbagai simbol dan bilangan

untuk memecahkan suatu masalah.

1.6.3 Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan belajar yang disebabkan oleh

berbagai faktor, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar yang dapat

menyebabkan anak mengalami gangguan berbicara, mengeja, menulis,

membaca, ataupun berhitung.

1.6.4 Kesulitan Belajar Matematika

Kesulitan belajar Matematika adalah ketidakmampuan anak dalam belajar

Matematika, disebut juga Diskalkulia.

1.6.5 Alat Peraga Montessori

Terdapat lima ciri-ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Ciri-ciri

tersebut adalah menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan

kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

14

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini akan membahas (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3)

kerangka berpikir, dan (4) pertanyaan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Alat Peraga

2.1.1.1 Hakikat Alat Peraga

Alat peraga adalah alat bantu pembelajaran dan segala macam benda

yang digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran (Arsyad, 2014: 9).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 37) dijelaskan bahwa alat peraga

adalah alat bantu dalam pengajaran untuk memperagakan sesuatu supaya apa

yang diajarkan mudah dimengerti oleh anak didik. Senada dengan pengertian

tersebut, Prastowo (2015: 297) memberikan pengertian alat peraga sebagai media

yang menggambarkan atau mengilustrasikan konsep atau materi yang diajarkan

sehingga anak lebih mudah dalam mempelajari materi yang diajarkan. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah benda-benda yang

digunakan dalam pembelajaran untuk membantu anak memahami suatu materi

yang diajarkan.

Alat peraga memiliki fungsi untuk menerangkan atau memperagakan

suatu mata pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (Sudono, 2010: 14). Alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

15

peraga memudahkan dalam memberi pengertian kepada siswa dari perbuatan

yang abstrak sampai ke yang sangat konkret (Sanaky, 2013: 24). Segala sesuatu

yang masih bersifat abstrak dikonkretkan dengan menggunakan alat agar dapat

dijangkau dengan pemikiran yang sederhana dan dapat dilihat, dipandang, dan

dirasakan (Arsyad, 2014: 13).

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dimaksudkan untuk

mengoptimalkan keseluruhan fungsi panca indra siswa (Widiyatmoko &

Pamelasari, 2012: 52). Melibatkan indra penglihatan, pendengaran, perasaan,

penciuman, dan peraba dalam pembelajaran dapat memberikan kesan paling utuh

dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam

pengalaman itu (Arsyad, 2014: 13). Berdasarkan teori di atas, alat peraga dapat

membantu siswa dalam mempelajari suatu materi. Dengan alat peraga, siswa juga

dapat mengembangkan seluruh panca indranya. Materi yang diajarkan kepada

anak menjadi lebih mudah diterima apabila menggunakan alat peraga karena

melibatkan seluruh panca indra yang dimiliki. Salah satu metode yang memiliki

kekhasan penggunaan alat peraga dalam pembelajarannya adalah metode

Montessori.

2.1.1.2 Alat Peraga Berbasis Metode Montessori

Terdapat lima ciri-ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Ciri-

ciri tersebut adalah menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan

kontekstual. Ciri yang pertama adalah menarik. pembelajaran bagi anak diarahkan

untuk pengembangan panca indra. Alat peraga ini dibuat menarik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

16

memperhatikan warna, kontur permukaan yang lembut, dan beratnya, sehingga

anak tertarik untuk menyentuh, meraba, dan memegangnya. Anak normal akan

mengulangi kegiatan yang mereka lakukan karena ketertarikan. Mereka

melakukan modifikasi dalam menggunakan alat peraga (Motessori, 2002: 170-

174).

Ciri yang kedua adalah bergradasi. Gradasi alat peraga terkait dengan

warna, bentuk, dan usia anak. Alat peraga bergradasi ini memungkinkan

digunakan dengan melibatkan panca indra anak dan bisa digunakan untuk anak-

anak dari beragam usia dalam hal pembentukan konsep belajar anak (Montessori:

2002: 174). Ciri yang ketiga adalah auto-correction. Alat peraga yang dibuat

memiliki pengendali kesalahan. Dengan adanya pengendali kesalahan, anak bisa

mengetahui jika mereka melakukan kesalahan dalam menggunakan alat peraga

tanpa diberi tahu oleh orang lain (Montessori, 2002: 171).

Ciri keempat adalah auto-education. Alat peraga yang digunakan

dapat mengembangkan kemampuan anak untuk belajar secara mandiri. Anak kan

fokus pada apa yang dikerjakannya walaupun terdapat gangguan di sekitarnya.

Anak memperoleh pengalaman dari aktivitas dengan panca indranya

menggunakan alat peraga secara berulang. Hal tersebut merupakan cara mendidik

dirinya sendiri. Dalam belajar, guru hanya sedikit campur tangan dan lebih

banyak mengamati dan mengarahkan. Karena itu, guru di sekolah Montessori

disebut sebagai direktris (Montessori, 2002: 172-173). Ciri yang kelima adalah

kontekstual. Dalam prinsip pendidikan Montessori, belajar hendaknya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

17

disesuaikan dengan konteks (Lillard, 2005: 32). Kontekstual yang dimaksud

adalah sesuai dengan lingkungan yang ada di sekitar anak. Selain itu, alat peraga

dibuat dengan menggunakan material yang ada di alam sekitar.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan alat peraga

dengan memperhatikan ciri-ciri alat peraga Montessori. Alat peraga yang

dikembangkan menarik, dengan memberikan warna dan cara penggunaan yang

menyenangkan. Alat peraga yang dikembangkan juga bergradasi karena dapat

terdiri dari berbagai warna dan tekstur. Memiliki auto-correction sehingga siswa

dapat mengetahui kesalahannya sendiri ketika belajar. Melalui alat peraga ini,

siswa juga dapat belajar secara mandiri tanpa didampingi oleh guru (auto-

education). Alat peraga yang dikembangkan juga dibuat dengan menggunakan

bahan-bahan yng dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar.

2.1.2 Matematika

2.1.2.1 Pengertian Matematika

Matematika berasal dari kata mathema artinya pengetahuan,

mathanein artinya berpikir atau belajar. Dalam kamus Bahasa Indonesia

diartikan Matematika adalah ilmu tentang bilangan hubungan antara bilangan

dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah

mengenai bilangan (Depdiknas). Pengertian Matematika tidak didefinisikan

secara mudah dan tepat mengingat ada banyak fungsi dan peranan

Matematika terhadap bidang studi yang lain. Kalau ada definisi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

18

Matematika maka itu bersifat tentatif, tergantung kepada orang yang

mendefinisikannya. Bila seorang tertarik dengan bilangan maka ia akan

mendefinisikan Matematika adalah kumpulan bilangan yang dapat digunakan

untuk menyelesaikan persoalan hitungan dalam perdagangan. Beberapa orang

mendefinisikan Matematika berdasarkan struktur Matematika, pola pikir

Matematika, pemanfaatannya bagi bidang lain, dan sebagainya.

Atas dasar itu, Anitah (dalam Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 47-48)

menjelaskan beberapa definisi tentang Matematika yaitu:

a) Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi.

b) Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak.

c) Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-

hubungannya.

d) Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungannya

yang diatur menurut urutan yang logis.

e) Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang

didasarkan pada observasi (induktif) tetapi diterima generalisasi yang

didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.

f) Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari

unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma

atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

19

g) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan

besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak

dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

Selain itu John & Rising (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28)

mendefiniskan Matematika sebagai berikut:

a) Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat

secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak

didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah

dibuktikan kebenarannya.

b) Matematika ialah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan

menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas, dan

akurat.

c) Matematika adalah seni, dimana keindahannya terdapat dalam keterurutan

dan keharmonisan.

Beth & Piaget (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28) mengatakan

bahwa yang dimaksud dengan Matematika adalah pengetahuan yang berkaitan

dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut

sehingga terorganisasi dengan baik. Sementara Kline (dalam Runtukahu &

Kandou, 2014: 28) lebih cenderung mengatakan bahwa Matematika adalah

pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk

memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Di

pihak lain, Reys (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 28-29) mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

20

bahwa Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir

dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk

memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis. Dari pendapat beberapa

tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah pengetahuan yang

mengkaji pola dan hubungan suatu gagasan yang terstruktur dengan

menggunakan berbagai simbol dan bilangan untuk memecahkan suatu

masalah.

2.1.2.2 Prinsip-Prinsip Praktis

Reys (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 30-32) mengemukakan

prinsip-prinsip praktis pendekatan belajar kognitif dalam pembelajaran

Matematika yang menurut pendapat penulis dapat diaplikasikan secara umum

pada anak Diskalkulia. Prinsip-prinsip praktis yang dianjurkan tidak berdiri

sendiri, tetapi berhubungan satu dengan yang lainnya.

a. Belajar Matematika harus berarti (meaningful)

Belajar dengan penuh pengertian meliputi semua materi Matematika yang

diajarkan di SD.

b. Belajar Matematika adalah proses perkembangan

Belajar Matematika yang efektif dan efisien tidak dengan sendirinya terjadi

karena membutuhkan cukup waktu dan perencanaan yang baik. Guru

memegang peranan penting dalam menyediakan lingkungan belajar yang kaya

sesuai dengan perkembangan koqnitif anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

21

c. Matematika adalah pengetahuan yang sangat terstruktur

Keterampilan Matematika harus dibangun dari keterampilan sebelumnya.

Keterampilan prasyarat harus dipenuhi sebelum berpindah pada materi belajar

berikutnya. Oleh sebab itu, pendekatan spiral dalam belajar Matematika

sangat cocok.

d. Anak aktif terlibat dalam belajar Matematika

Belajar aktif merupakan inti belajar Matematika yang memungkinkan anak

berkesulitan belajar membentuk pengetahuan mereka. Keterlibatan secara

aktif dapat berupa keterlibatan fisik, tetapi jangan lupa setiap kegiatan fisik

tidak terlepas dari kegiatan mental.

e. Anak harus mengetahui apa yang akan dipelajari dalam kelas Matematika

Anak biasanya mau bekerja keras untuk mencapai tujuan-tujuan yang nyata,

jelas dan dimengerti. Sebagai tambahan, nilai-nilai yang ada pada anak sangat

dipengaruhi oleh guru. Jika guru hanya menekankan pada pengajaran

keterampilan berhitung, mereka akan menganggap berhitung sangat penting.

Jika guru memberi penekanan pada pemecahan masalah Matematika, anak

akan memandang pemecahan masalah Matematika penting. Keterampilan

Matematika akan sangat bermanfaat bagi dirinya dan kelanjutan hidupnya

setelah selesai sekolah.

f. Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan belajar

Anak dari semua tingkatan belajar harus belajar bagaimana menggunakan

kata-kata Matematika secara lisan sebelum mereka menyajikannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

22

tanda simbol. Anak berkesulitan belajar Matematika dianjurkan untuk

“berbicara” apa yang dipikirkannya (Garnett, 2004).

g. Menggunakan berbagai bentuk atau model Matematika (multiembodied)

dalam belajar Matematika

Matematika dibandingkan degan mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah

adalah abstrak. Oleh sebab itu, materi, model, dan strategi Matematika akan

sangat membantu mereka belajar Matematika. Alat bantu yang digunakan

harus menyangkut banyak model dan mendorong anak berpikir abstrak.

Model Matematika konkret dan terstruktur yang digunakan tergantung dari

anak dan isi Matematika.

h. Variasi Matematika membantu siswa belajar Matematika

Belajar Matematika sangat tergantung pada kemampuan membuat abstraksi

dan generalisasi. Prinsip, bentuk, dan model Matematika tergantung pada

pengalaman anak dengan berbagai bentuk fisik yang dikaitkan dengan

konsep-konsep Matematika.

i. Metakognisi mempengaruhi anak belajar

Metakognisi adalah kemampuan mengamati diri sendiri tentang apa yang

diketahui dan merefleksikan apa yang diamati.

j. Pemberian bantuan pada kemampuan yang terbentuk atau retension

Retension adalah jumlah pengetahuan yang tahan lama dan terpelihara.

Retension Matematika menyangkut pengetahuan Matematika yang dapat

digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

23

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip praktis dalam

Matematika adalah (1) meaningful, (2) belajar sesuai dengan tahap perkembangan

anak, (3) membangun keterampilan Matematika, (4) anak aktif dalam

pembelajaran, (5) mengetahui tujuan pembelajaran Matematika, (6) komunikasi,

(7) model Matematika, (8) variasi mempelajari Matematika, (9) metakognisi, dan

(10) retension.

2.1.2.3 Fungsi Matematika

Dalam masyarakat pendidikan dan umum kata Matematika sering

dipakai dalam pergaulan. Ketika sekelompok orang membicarakan tentang

perkembangan ekonomi, maka beredar pembicaraan perhitungan Matematika

yang mendorong dan membantu persoalannya. Hamzah & Muhlisrarini (2014:

49-52) mengungkapkan ada beberapa macam fungsi Matematika yaitu:

a. Sebagai suatu struktur

Banyak dijumpai simbol yang satu berkaitan dengan simbol lainnya

dalam Matematika, misalnya dalam konsep matrik di mana terdapat baris dan

kolom, keduanya dihubungkan satu sama lain. Dalam diferensial dikenal

adanya simbol variabel x dan y, keduanya saling berkaitan membentuk

turunan. Matematika sebagai suatu struktur atau bentuk jelas dengan contoh di

atas. Matematika disusun atau dibentuk dari hasil pemikiran manusia seperti

ide, proses, dan penalaran. Kita sering mendengar seorang anak menghafal

perkalian dengan bilangan-bilangan tertentu. Hafalan itu merupakan bentuk

atau susunan yang menurut aturan dan disepakati bersama sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

24

kebenaran. Kalau tidak ada simbol-simbol, barangkali kita tidak dapat

berkomunikasi Matematika. Simbol-simbol itu dibentuk dari ide, misalkan

bilangan satu maka ide kata satu diberi simbol ‘1’.

Komunikasi secara efektif dan efisien dapat dilakukan dengan adanya

simbol Matematika yang dibentuk dari suatu hal yang abstrak. Berawal dari

ide-ide lalu disimbolisasi, kemudian dari simbol-simbol dikomunikasikan.

Dari komunikasi diperoleh informasi dan dari informasi-informasi itu dapat

dibentuk konsep-konsep baru. Pengembangan produk berbentuk konsep baru

melahirkan Matematika, yaitu suatu ilmu yang tersusun secara hierarkis, logis,

dan sistematis dari konsep yang sederhana sampai kepada konsep yang

kompleks. Dalam prosesnya, ide yang menjadi simbol harus dipahami lebih

dahulu sebelum ide tersebut disimbolkan, sehingga penggunaan simbol tidak

mengalami kekeliruan. Kekeliruan penggunaan simbol dalam Matematika

sangat berbahaya karena akan mengalami kekeliruan dalam menipulasi

aturan-aturan atau rumus-rumus pada tahap berikutnya.

b. Kumpulan Sistem

Matematika sebagai kumpulan sistem mengandung arti bahwa dalam

satu formula Matematika terdapat beberapa sistem di dalamnya. Misalkan

pembicaraan sistem persamaan kuadrat, maka ada di dalamnya variabel-

variabel, faktor-faktor, sistem linier yang menyatu dalam persamaan kuadrat

tersebut. Persamaan linier merupakan bagian dari sistem kuadrat. Di samping

sebagai sistem, Matematika dibagi lima cabang yaitu aritmatika, geometri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

25

aljabar, analisis, dan dasar Matematika. Aritmatika membahas teori bilangan,

dasar Matematika membicarakan tentang logika dasar. Matematika dapat

digambarkan sebagai pohon dengan semua cabang-cabangnya dan logika

dasar sebagai akar pohon tersebut. Walaupun berurai menjadi beberapa

macam, Matematika tetap bersifat konsisten dalam arti bebas dari kontradiksi

yang di dalamnya di samping mempunyai sistem deduktif.

c. Sebagai Sistem Deduktif

Kita mengenal pengertian pangkal atau primitif pada bidang

Matematika. Definisi-definisi dasar ini memuat beberapa definisi, sekumpulan

asumsi, banyak postulat dan aksioma serta sekumpulan teorema atau dalil.

Ada hal-hal semacam di atas sebagai tidak dapat didefinisikan, akan tetapi

diterima sebagai suatu kebenaran, konkretnya yakni tentang titik, garis,

elemen atau unsur dalam Matematika tidak didefinisikan, akan menjadi

konsep yang bersifat deduktif.

d. Ratunya Ilmu dan Pelayan Ilmu

Kalau melihat Matematika sebagai bahasa dalam arti bahasa simbol

dan sebagai alat yakni perangkat yang diperlukan dalam suatu aktivitas maka

akan banyak yang menggunakannya terutama bidang sains dan sosial.

Matematika dapat melayani ilmu-ilmu karena rumus, aksioma dan model

pembuktian yang dipunyainya dapat membantu ilmu-ilmu tersebut. Peran

sebagai ratunya ilmu tergantung pada bagaimana seseorang dapat

menggunakannya. Ketika ada peran yang berkembangmaka kita dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

26

mengatakan bahwa Matematika memberikan dampak yang cukup berarti

terhadap perkembangan ilmu dan Matematika itu sendiri, sehingga ke depan

akan senantiasa melakukan penemuan-penemuan baru. Inilah umpan balik

dalam bentuk dorongan perkembangan iptek kepada Matematika.

Dapat disimpulkan bahwa Matematika merupakan alat untuk

menyelesaikan masalah menerjemahkan masalah-masalah ke dalam simbol-

simbol Matematika. Di samping itu, penerjemahan ke dalam Matematika

berbentuk model yang dikatakan model Matematika. Masalah yang

diterjemahkan dalam model Matematika kemudian dianalisis, disintesis, dan

dihitung dalam ruang Matematika sampai selesai. Hasil yang diperoleh

dikembalikan lagi ke dalam bidang permasalahan semula, bidang keilmuan

yang memerlukan Matematika itu untuk lebih jauh dianalisis. Dalam hal ini

Matematika tidak campur tangan lagi.

Dalam menyelesaikan masalah di luar Matematika diperlukan tiga

tahapan yaitu tahap pembentukan model, tahap penanganan model, dan tahap

penerjemahan hasil. Matematika sebagai alat, lebih banyak berperan dalam

tahap penanganan model yang prosesnya memperlihatkan adanya unsur

penterjemahan bahan dari bahasa ilmu di mana permasalahan berada ke dalam

bahasa Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

27

2.1.3 Kesulitan Belajar

2.1.3.1 Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

learning disability. Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena

learning artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan; sehingga

terjemahan yang benar seharusnya adalah ketidakmampuan belajar (Mulyono,

2012: 1). Runtukahu & Kandou (2014: 19) juga mempunyai pendapat bahwa

berkesulitan belajar atau learning disabilities artinya ketidakmampuan belajar.

Arti yang tepat sukar ditetapkan karena digunakan dalam berbagai disiplin

ilmu pendidikan, antara lain psikologi dan ilmu kedokteran. Anak-anak

berkesulitan belajar agak sukar dibedakan dari anak-anak yang berprestasi

akademik kurang, tunagrahita ringan, atau tunalaras ringan (Heward &

Orlansky dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 19)

Mulyono (2012: 2) menjelaskan bahwa definisi kesulitan belajar

pertama kali dikemukakan oleh The United States Office of Education

(USOE) pada tahun 1977 yang dikenal dengan Public Law (PL) 94-142, yang

hampir identik dengan dengan definisi yang dikemukakan oleh The National

Advisory Committee on Handicapped Children pada tahun 1967. Definisi

tersebut seperti dikutip oleh Hallahan, Kauffman, dan Lloyd (1985: 14)

seperti berikut ini.

“Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau

lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan

penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

28

menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir,

berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan

tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual, luka

pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak

mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar yang penyebab

utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan,

pendengaran, atau motorik, hambatan karena tuna grahita, karena

gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan lingkungan,

budaya, atau ekonomi.”

Meskipun definisi USOE merupakan definisi resmi yang digunakan

oleh pemerintah Amerika Serikat, tetapi banyak kritik yang diarahkan pada

definisi tersebut. Sebagai konsekuensi dari adanya berbagai kritik terhadap

definisi PL 94-142 tersebut, maka The National Joint Committee for Learning

Disabilities (NJCLD) mengemukakan definisi sebagai berikut Mulyono

(2012: 3).

“Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang

dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran

dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap,

membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi

Matematika. Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh

adanya disfungsi sistem saraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar

mungkin terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang

mengganggu (misalnya gangguan sensoris, tuna grahita, hambatan

sosial dan emosional) atau berbagai pengaruh lingkungan (misalnya

perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat, faktor-faktor

psikogenik), berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau

pengaruh langsung (Hammil, et al., 1981: 336).”

Mulyono (2012: 3-4) mengungkapkan bahwa meskipun definisi yang

dikemukakan oleh NJCLD memiliki kelebihan bila dibanding dengan definisi

yang dikemukakan dalam PL 94-142, the Board of the Association for

Children and Adulth with Learning Disabilities (ACALD) tidak menyetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

29

definisi tersebut, dan karena itu mereka mengemukakan definisi seperti

dikutip oleh Lovitt (1989: 7) sebagai berikut ini:

“Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga

bersumber neurologis yang secara selektif mengganggu

perkembangan integrasi, dan/atau kemampuan verbal dan/atau non

verbal.”

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar adalah ketidakmampuan belajar yang disebabkan oleh berbagai faktor,

baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar yang dapat menyebabkan anak

mengalami gangguan berbicara, mengeja, menulis, membaca, ataupun

berhitung.

2.1.3.2 Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Berbagai faktor dapat menyebabkan kesulitan belajar. Faktor

penyebab kesulitan belajar sebenarnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi

dapat dikemukakan beberapa penyebab sebagai berikut.

a. Keturunan

Keturunan dapat menyebabkan kesulitan belajar, tetapi tidak semua pakar

PLB menyetujuinya. Hal ini karena laporan-laporan hasil penelitian yang

berbeda-beda.

b. Otak tidak berfungsi

Tidak berfungsinya otak dapat menyebabkan anak-anak berkesulitan

belajar karena terdapat kelainan pada otaknya sehingga tidak berfungsi

dengan baik, akan tetapi tingkat kerusakannya tidak begitu berat. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

30

karena itu, anak-anak berkesulitan belajar sering disebut anak-anak yang

mengalami kerusakan otak ringan. Tidak semua anak berkesulitan belajar

mengalami kerusakan otak, tetapi sampai sekarang istilah ini masih sering

digunakan, khususnya dalam bidang kedokteran.

c. Lingkungan dan malnutrisi (kurang gizi)

Tekanan lingkungan dan malnutrisi dapat menyebabkan kesulitan belajar.

Tekanan lingkungan antara lain sikap negatif masyarakat terhadap anak

penyandang cacat dan keluarganya. Malnutrisi pada umur dini dapat

mempengaruhi pusat saraf yang selanjutnya akan mempengaruhi belajar

dan perkembangan anak.

d. Ketidakseimbangan biokimia

Banyak anak berkesulitan belajar yang tidak mempunyai masalah kelainan

fungsi otak, tekanan lingkungan atau malnutrisi. Salah satu dugaan

penyebab selain yang disebutkan ialah ketidakseimbangan biokimia dalam

tubuh anak. Ketidakseimbangan biokimia lebih dikhususkan pada darah

anak yang tidak dapat mempertahankan jumlah vitamin dalam tubuhnya.

Pemberian vitamin dan diet telah diupayakan untuk mengatasi kesulitan

belajar, namun ada yang berhasil dan ada yang tidak (Lerner dalam

Runtukahu & Kandou, 2014: 21-22).

Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar berasal

dari dalam diri seseorang dan luar diri seseorang. Faktor dari dalam yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

31

keturunan dan kondisi fisik seseorang. Sedangkan faktor dari luar adalah

pengaruh keluarga maupun lingkungan sekitar.

2.1.3.3 Jenis dan Komponen Kesulitan Belajar

Dikutip dari Kirk dan Galagher, 2008; Hamill dan Bavel, 1990 dalam

Runtukahu & Kandou (2014: 23), menjelaskan bahwa secara umum kesulitan

belajar dapat dibedakan atas kesulitan belajar dalam perkembangan

(developmental learning disabilities) dan kesulitan belajar akademik.

Kesulitan belajar berhubungan dengan perkembangan psikologis anak

menyimpang dari linguistik yang normal. Ketidakmampuan yang

berhubungan dengan perkembangan biasanya mengalami kesulitan belajar,

sedangkann kesulitan belajar tidak semuanya diasosiasikan dengan masalah

kemampuan akademik. Misalnya, ada anak berkesulitan belajar dengan

kelainan persepsi motorik tidak dapat membaca. Kesulitan belajar akademik

merupakan kondisi-kondisi yang secara signifikan terdapat pada proses

belajar (1) membaca; (2) menulis; (3) Matematika. Ketidakmampuan tersebut

terdapat pada anak-anak yang belajar di sekolah dengan pencapaian hasil

belajar di bawah kemampuan akademik yang sebenarnya. Kesulitan belajar

akademik dalam membaca dikenal dengan istilah disleksia, menulis adalah

disgrafia, dan berhitung adalah Diskalkulia.

Hubungan apa yang terdapat antara ketiga jenis kesulitan belajar ini

belum dapat ditentukan secara pasti karena masalah kesulitan belajar dalam

perkembangannya tidak selalu mengakibatkan kesulitan belajar akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

32

Walaupun kita tidak tahu hubungannya, perbedaan antara ketiga jenis

kesulitan belajar ini akan membantu kita dalam menentukan penyebab

kesulitan belajar (Kirk dan Galagher dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 23)

sebagai contoh, seorang anak menunjukkan ketidakmampuan akademik. Ia

kurang dalam Matematika, membaca, dan menulis. Ia sulit belajar Matematika

dengan metode yang digunakan pada anak-anak yang bersekolah di sekolah

umum atau sekolah inklusi. Setelah kesulitan belajar akademik diketahui,

perlu dicari faktor-faktor penyebab lain yang berhubungan dengan

perkembangan anak tersebut. Jika kesulitan belajar bukan karena faktor dalam

diri anak (tunagrahita atau kelainan perilaku yang cukup berat) maka perlu

dicari penyebab lain.

Penyebab lain ialah perhatian, ingatan, dan bahasa. Jika didapati anak

kurang dalam ingatan visual, guru dapat menggunakan kemampuan

mendengar untuk mengajarkan Matematika atau bahasa. Sebaliknya jika anak

kurang dalam kemampuan mendengar, guru dapat menggunakan kemampuan

visual. Akan tetapi, bila anak mengalami kesulitan, baik pada kemampuan

visual dan mendengar maka anak mengalami kesulitan belajar yang cukup

berat. Kesulitan belajar biasanya berhubungan dengan perkembangan ganda

(misalnya persepsi dan bahasa), dan kesemuanya akan menyebabkan kesulitan

belajar akademik.

Selain jenis-jenis kesulitan belajar, guru perlu mengetahui tentang

komponen-komponen kesulitan belajar yang berhubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

33

perkembangan anak. Beberapa komponen kesulitan belajar yang utama telah

dikemukakan oleh Lovit dalam Runtukahu & Kandou (2014: 24-25) sebagai

berikut.

a. Perhatian

Anak dikerumuni oleh banyak stimulus jika sedang belajar. Perhatian

adalah kemampuannya untuk memilih stimulus (rasangan) dari sekian

banyak stimulus ia dapat belajar. Kesulitan belajar terkait respons pada

stimuli apa saja yang dihadapinya. Jika siswa tidak mampu memilih

stimulus yang menunjang belajar, ia tidak tahan belajar dan tidak dapat

memusatkan perhatian pada belajar.

b. Mengingat (memory)

Mengingat adalah kemampuan untuk meningkatkan apa yang telah

didengar, dilihat, dan dialami waktu belajar. Kesulitan belajar biasanya

kurang atau tidak mampu dalam mengingat kembali apa yang telah

dipelajarinya.

c. Persepsi

Kemampuan persepsi visual mungkin tidak meliputi kata-kata yang ditulis

atau simbol-simbol visual seperti angka yang ditulis dan tidak ada

kesadaran akan objek-objek yang dilihatnya. Ketidakmampuan untuk

mengerti melalui terjemahan simbol menyebabkan gangguan orientasi

kiri-kanan, orientasi spasial, dan belajar motorik serta melihat satu objek

secara menyeluruh walaupun yang disajikannya adalah bagiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

34

d. Berpikir

Kesulitan utama dalam operasi kognitif ialah adanya kelainan dalam

berpikir, seperti pemecahan masalah, pembentukan konsep, dan asosiasi.

Pemecahan masalah Matematika membutuhkan kemampuan membuat

analisis dan sintesis, yaitu perilaku yang dapat membantu anak

mengadakan respons atau beradaptasi dengan situasi baru. Pembentukan

suatu konsep sangat tergantung pada kemampuan mangklasifikasikan

objekdan peristiwa. Kelainan dalam berpikir juga berhubungan dengan

kemampuan bahasa lisan.

e. Bahasa

Kelainan jenis ini sangat banyak ditemukan pada anak berkesulitan belajar

yang tidak dapat berbicara dan tidak dapat mengadakan respons terhadap

suatu perintah atau pernyataan verbal seperti yang dilakukan anak-anak

normal.

2.1.4 Kesulitan Belajar Matematika (Diskalkulia)

2.1.4.1 Pengertian Kesulitan Belajar Matematika

Kesulitan belajar Matematika disebut juga Diskalkulia (dyscalculis)

(Lerner dalam Mulyono, 2012: 210). Istilah Diskalkulia memiliki konotasi

medis, yang memandang adanya keterkaitan dengan gangguan sistem saraf

pusat. Kesulitan belajar Matematika yang berat oleh Kirk (dalam Mulyono,

2012: 210) disebut Diskalkulia. Kirk dan Galagher serta Hamill dan Bavel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

35

dalam Runtukahu & Kandou (2014: 23) juga menjelaskan bahwa kesulitan

belajar akademik dalam berhitung disebut Diskalkulia. Dari pendapat

beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan kesulitan belajar Matematika

adalah ketidakmampuan anak dalam belajar Matematika, disebut juga

Diskalkulia.

2.1.4.2 Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Matematika

Menurut Lerner dalam Mulyono (2012: 210-213) ada beberapa

karakteristik anak berkesulitan belajar Matematika, yaitu (1) adanya gangguan

dalam hubungan keruangan, (2) abnormalitas persepsi visual, (3) asosiasi

visual-motor, (4) perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami simbol,

(6) gangguan penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca,

(8) Perfomance IQ jauh lebih rendah daripada skor Verbal IQ.

a. Gangguan Hubungan Keruangan

Konsep hubungan keruangan seperti atas-bawah, puncak-dasar,

jauh-dekat, tinggi-rendah, depan-belakang, dan awal-akhir umumnya

telah dikuasai oleh anak pada saat mereka belum masuk SD. Anak-anak

memperoleh pemahaman tentang berbagai konsep hubungan keruangan

tersebut dari pengalaman mereka dalam berkomunikasi dengan

lingkungan sosial mereka atau melalui berbagai permainan.

Tetapi sayangnya, anak berkesulitan belajar sering mengalami

kesulitan dalam berkomunikasi dan lingkungan sosial juga sering tidak

mendukung terselenggaranya suatu situasi yang kondusif bagi terjalinnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

36

komunikasi antar mereka. Adanya kondisi intrinsik yang diduga karena

disfungsi otak dan kondisi ekstrinsik berupa lingkungan sosial yang tidak

menunjang terselenggaranya komunikasi dapat menyebabkan anak

mengalami gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan

keruangan. Adanya gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan

keruangan dapat mengganggu pemahaman anak tentang sistem bilangan

secara keseluruhan. Karena adanya gangguan tersebut, anak mungkin

tidak mampu merasakan jarak antara angka-angka pada garis bilangan

atau penggaris, dan mungkin anak juga tidak tahu bahwa angka 3 lebih

dekat ke angka 4 daripada ke angka 6.

Untuk mempelajari Matematika, anak tidak cukup hanya

menguasai konsep hubungan keruangan, tetapi juga berbagai konsep dasar

yang lain. Ada empat macam konsep dasar yang harus dikuasai oleh anak

pada saat masuk SD. Keempat konsep dasar tersebut adalah (1) konsep

keruangan, (2) konsep waktu, (3) konsep kuantitas, dan (4) konsep

serbaneka (miscallaneous) (Boehm dalam Mulyono, 2012: 211).

b. Abnormalitas Persepsi Visual

Anak berkesulitan belajar Matematika sering mengalami kesulitan

untuk melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok atau

set. Kesulitan semacam itu merupakan salah satu gejala adanya

abnormalitas persepsi visual. Kemampuan melihat berbagai objek dalam

kelompok merupakan dasar yang sangat penting yang memungkinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

37

anak dapat secara cepat mengidentifikasi jumlah objek dalam suatu

kelompok. Anak yang mengalami abnormalitas persepsi visual akan

mengalami kesulitan bila mereka diminta untuk menjumlahkan dua

kelompok benda yang masing-masing terdiri dari lima dan empat anggota.

Anak semacam itu mungkin akan menghitung satu per satu anggota tiap

kelompok lebih dahulu sebelum menjumlahkannya.

Anak yang memiliki abnormalitas persepsi visual juga sering tidak

mampu membedakan bentuk-bentuk geometri. Suatu bentuk bujursangkar

mungkin dilihat oleh anak sebagai empat garis yang tidak saling terkait,

mungkin sebagai segi enam, dan bahkan mungkin tampak sebagai

lingkaran. Adanya abnormalitas persepsi visual semacam ini tentu saja

dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar Matematika, terutama dalam

memahami berbagai simbol.

c. Asosiasi Visual-Motor

Anak berkesulitan belajar Matematika sering tidak dapat

menghitung benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan

bilangannya “Satu, dua, tiga, empat, lima”. Anak mungkin baru

memegang benda yang ketiga tetapi telah mengucapkan “lima”, atau

sebaliknya, telah menyentuh benda kelima tetapi baru mengucapkan

“tiga”. Anak-anak semacam ini dapat memberikan kesan mereka hanya

menghafal bilangan tanpa memahami maknanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

38

d. Perseverasi

Ada anak yang perhatiannya melekat pada suatu objek saja dalam

jangka waktu yang relatif lama. Gangguan perhatian semacam itu disebut

perseverasi. Anak demikian mungkin pada mulanya dapat mengerjakan

tugas dengan baik, tetapi lama-kelamaan perhatiannya melekat pada suatu

objek tertentu. Misalnya:

4 + 3 = 7

5 + 3 = 8

5 + 2 = 7

5 + 4 = 9

4 + 4 = 9

3 + 4 = 9

Angka 9 diulang beberapa kali tanpa memperlihatkan kaitannya

dengan soal Matematika yang dihadapi.

e. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol

Anak berkesulitan belajar Matematika sering mengalami kesulitan

dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol Matematika seperti +, -

, =, >, <, dan sebagainya. Kesulitan semacam ini dapat disebabkan oleh

adanya gangguan persepsi visual.

f. Gangguan Penghayatan Tubuh

Anak berkesulitan belajar Matematika sering memperlihatkan

adanya gangguan penghayatan tubuh (body image). Anak demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

39

merasa sulit untuk memahami hubungan bagian-bagian dari tubuhnya

sendiri. Jika anak diminta untuk menggambar tubuh orang misalnya,

mereka akan menggambarkan dengan bagian-bagian tubuh yang tidak

lengkap atau menempatkan bagian tubuh pada posisi yang salah.

Misalnya, leher tidak tampak, tangan diletakkan di kepala, dan

sebagainya.

g. Kesulitan dalam Bahasa dan Membaca

Matematika itu sendiri pada hakikatnya adalah simbolis (Johnson

& Myklebust dalam Mulyono A, 2012: 213). Oleh karena itu, kesulitan

dalam bahasa dapat berpengaruh terhadap kemampuan anak di bidang

Matematika. Soal Matematika yang berbentuk cerita menuntut

kemampuan membaca untuk memecahkannya. Oleh karena itu, anak yang

mengalami kesulitan membaca akan mengalami kesulitan pula dalam

memecahkan soal metematika yang berbentuk cerita tertulis.

h. Skor PIQ Jauh Lebih Rendah dari pada Skor VIQ

Hasil tes intelegensi dengan menggunakan WISC (Wechsler

Intelligence Scale for Children) menunjukkan bahwa anak berkesulitan

belajar Matematika memiliki skor PIQ (Perfomance Intelligence Quotient)

yang jauh lebih rendah dari pada skor VIQ (Verbal Intelligence Quotient).

Tes intelegensi ini memiliki dua subtes, tes verbal dan tes kinerja

(perfomance). Subtes kinerja mencakup (1) informasi, (2) persamaan, (3)

aritmatika, (4) perbendaharaan kata, dan (5) pemahaman. Subtes kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

40

mencakup (1) melengkapi gambar, (2) menyusun gambar, (3) menyusun

balok, (4) menyusun objek, dan (5) coding (Anastasi dalam Mulyono A,

2012: 213).

Rendahnya skor PIQ pada anak berkesulitan belajar Matematika

tampaknya terkait dengan kesulitan memahami konsep keruangan,

gangguan persepsi visual, dan adanya gangguan assosiasi visual-motor.

2.1.4.3 Kekeliruan Umum yang Dilakukan Oleh Anak Berkesulitan

Belajar Matematika

Guru perlu mengenal berbagai kesalahan umum yang dilakukan oleh

anak dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang studi Matematika agar

dapat membantu anak berkesulitan belajar Matematika. Beberapa kekeliruan

umum tersebut menurut Lerner (dalam Mulyono, 2012: 213) adalah

kekurangan pemahaman tentang (1) simbol, (2) nilai tempat, (3) perhitungan,

(4) penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang tidak terbaca.

a. Kekurangan Pemahaman tentang Simbol

Anak-anak umumnya tidak terlalu banyak mengalami kesulitan jika

kepada mereka disajikan soal-soal seperti 4 + 3 = …, atau 8 – 5 = …;

tetapi akan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada soal-soal seperti 4 +

… = 7; 8 = … + 5; … + 3 = 6; atau … - 4 = 7; atau 8 - … = 5. Kesulitan

semacam ini umumnya karena anak tidak memahami simbol-simbol

seperti sama dengan (=), tidak sama dengan (≠), tambah (+), kurang (-),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

41

dan sebagainya. Agar anak dapat menyelesaikan soal-soal Matematika,

mereka harus lebih dahulu memahami simbol-simbol tersebut.

b. Nilai Tempat

Ada anak yang belum memahami nilai tempat seperti satuan, puluhan,

ratusan, dan seterusnya. Ketidakmampuan tentang nilai tempat akan

semakin mempersulit anak jika kepada mereka dihadapkan pada lambang

bilangan basis bukan sepuluh. Bagi anak yang tidak berkesulitan belajar

pun anyak yang mengalami kesulitan untuk memahami lambang bilangan

yang berbasis bukan bersepuluh. Oleh karena itu, banyak yang

menyarankan agar pelajaran Matematika di SD lebih menekankan pada

aritmatika atau berhitung yang dapat digunakan secara langsung dalam

kehidupan sehari-hari.

Ketidakpahaman terhadap nilai tempat banyak diperlihatkan oleh

anak-anak seperti berikut ini. Anak yang mengalami kekeliruan semacam

itu dapat juga karena lupa cara menghitung persoalan pengurangan atau

penjumlahan tersusun ke bawah, sehingga kepada anak tidak cukup hanya

diajak memahami nilai tempat tetapi juga diberi latihan yang cukup.

c. Penggunaan Proses yang Keliru

Kekeliruan dalam penggunaan proses penghitungan dapat dilihat pada

contoh berikut ini:

1) Mempertukarkan simbol-simbol.

2) Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan nilai tempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

42

3) Semua digit ditambahkan bersama (alogaritma yang keliru dan tidak

memperhatikan nilai tempat).

4) Digit ditambahkan dari kiri ke kanan dan tidak memperhatikan nilai

tempat.

5) Dalam menjumlahkan puluhan digabungkan dengan satuan.

d. Perhitungan

Ada anak yang belum mengenal dengan baik konsep perkalian tetapi

mencoba menghafal perkalian tersebut. Hal ini dapat menimbulkan

kekeliruan jika hafalannya salah. Daftar perkalian mungkin dapat

membantu memperbaiki kekeliruan anak jika anak telah memahami

konsep perkalian.

e. Tulisan yang Tidak Dapat Dibaca

Ada anak yang tidak dapat membaca tulisannya sendiri karena bentuk-

bentuk hurufnya tidak tepat atau tidak lurus mengikuti garis. Akibatnya,

anak banyak mengalami kekeliruan karena tidak mampu bagi membaca

tulisannya sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekeliruan

yang dilakukan oleh anak berkesulitan belajar Matematika dikarenakan

kurangnya pemahaman pada konsep awal Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

43

2.1.5 Materi Pembagian

Pembagian sederhana dilakukan di bawah 100 dengan hasil dua angka dan

satu angka. Menurut Supriadi (2013: 46), pembagian adalah konsep membagikan

bilangan pada kelompok-kelompok yang diinginkan sehingga bilangan tersebut

terbagi merata di setiap kelompok. Pembagian merupakan pengurangan yang

berulang hingga habis (Heruman: 2010: 7). Sedangkan menurut Simanjuntak (2003:

130), membagi merupakan mengurang dengan pengurangan tetap. Pengurang yang

tetap yang dimaksud adalah pembagi. Pengurangan merupakan salah satu dari empat

operasi dasar Matematika, dan pada prinsipnya merupakan kebalikan dari operasi

penjumlahan (Supriadi, 2013: 32). Dari pengertian beberapa ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa pembagian adalah pengurangan yang berulang hingga habis,

dimana bilangan pengurangannya tetap. Standar kompetensi Matematika yang

digunakan dalam penelitian ini adalah standar kompetensi 1 “memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah” pada

kompetensi dasar 1.3 “melakukan operasi perkalian dan pembagian”. Berikut materi

pembagian pada kelas IV SD (Mustaqim dan Ary, 2008: 147).

a. Bagaimana cara membagi bilangan 20 dengan 5? Mari kita kurangi secara

berulang.

20 – 5 = 15

15 – 5 = 10

10 – 5 = 5

5 – 5 = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

44

Berapa kali pengurangan dilakukan? Berapa hasil akhir pengurangan berulang

tersebut? Dalam operasi pembagian dituliskan:

20 : 5 = 4

Pembagian tersebut dinamakan pembagian tanpa sisa.

b. Bandingkan dengan pembagian bilangan 20 oleh bilangan 6 berikut ini.

20 – 6 = 14

14 – 6 = 8

8 – 6 = 2

Berapa kali pengurangan dilakukan? Berapa hasil akhir pengurangan berulang

tersebut? Dalam operasi pembagian dituliskan:

20 : 6 = 3 (sisa 2)

Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa. Hasil pembagian bersisa

kita tuliskan sebagai berikut.

20 : 6 = 3 (sisa 2) = =

Bentuk tersebut dinamakan pecahan campuran.

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian Alat peraga Matematika tentang Pembagian

Berikut ini akan dipaparkan beberapa penelitian dari Charla (2015) dan

Anastasia (2016) mengenai alat peraga Matematika untuk materi pembagian. Charla

(2015) melakukan pengembangan alat peraga pembelajaran Matematika SD untuk

materi perkalian dan pembagian berbasis metode Montessori. Jenis penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

45

digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R & D). Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa alat peraga memiliki 5 ciri khas, yaitu

menarik, bergradasi, auto-education, auto correction, dan kontekstual, yaitu dengan

rerata skor 3,7 dan masuk ke dalam kategori “Sangat baik”. Hasil tes siswa juga

menunjukkan perbedaan sebesar 90,4%. Perbedaan tersebut adalah hasil dari pretest

ke posttest setelah menjalani pendampingan menggunakan alat peraga kotak peraga

perkalian dan pembagian. Perbedaan ini sebagai bukti yang mendukung bahwa alat

peraga kotak perkalian dan pembagian layak digunakan.

Anastasia (2016) mengimplementasi alat peraga pembagian berbasis metode

Montessori pada pembelajaran Matematika materi pembagian kelas II SD Kanisius

Kenalan, Magelang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa deskripsi pengimplementasian alat

peraga pembagian berbasis metode Montessori pada pembelajaran Matematika.

Dampak pengimplemensian alat peraga pembagian berbasis metode Montessori

menunjukkan dampak yang positif, yaitu hasil belajar siswa yang baik, dengan rata-

rata nilai tes 86, motivasi belajar siswa yang tinggi dengan rata-rata hasil angket

4.105 dan hasil observasi 81.24.

Kedua penelitian tersebut sama-sama menggunakan alat peraga Matematika

pada materi pembagian untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep

pembagian. Ketiga penelitian tersebut juga membuktikan bahwa penggunaan alat

peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan dari ketiga penelitian

tersebut terletak pada jenis penelitian yang digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

46

Charla (2015) menggunakan jenis penelitian Research and Development (R&D),

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia (2016) menggunakan jenis

penelitian kualitatif.

2.2.2 Penelitian Anak Diskalkulia

Berikut ini akan dipaparkan penelitian yang relevan mengenai anak

Diskalkulia dari junal yang ditulis oleh Sony dan Dyah (2015). Penelitian tersebut

berjudul Diary of Dyscalculia untuk anak berkesulitan belajar Matematika. Penelitian

ini merancang dan menghasilkan media papan permainan pop up dengan nama Diary

of Dyscalculia dengan mengembangkan prinsip PECS sehingga terdapat beberapa

kartu-kartu gambar dengan tujuan mempermudah siswa dalam berkomunikasi dan

mempelajari mata pelajaran Matematika. Selain karena alasan mudah dan murah,

board game merupakan salah satu jenis permainan konvensional yang memiliki

beberapa keunggulan antara lain unsur fleksibel, interaktif sosial, rekreatif, serta

edukasi yang dikemas dalam satu permainan. Desain sengaja menggunakan pop up

untuk mempermudah dalam menarik perhatian siswa serta untuk menggambarkan

situasi yang lebih riil bagi siswa. Penggunaan kartu membantu siswa dalam

memahami inti dari permainan dan membantu memahami konsep dasar materi yang

diajarkan pada Matematika.

Layaknya perancangan media game berbasis digital, perancangan media

board games Diary of Dyscalculia juga membutuhkan tahapan desain sesuai dengan

tujuan dan sasaran pengguna yang ingin dicapai. Programmer juga harus menentukan

tema dan inti cerita yang akan dibuat serta bagaimana cara penggunaannya. Dari segi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

47

visual dan konsep penulis telah memenuhi standar yang mengacu pada selera pasar

yaitu attractive and challenging. Seluruh konten pada board games mengacu pada

konsep materi pelajaran Matematika yang diperoleh pada kelas dasar. Diary of

Dyscalculia dapat dimainkan dengan lima cara berbeda yang disesuaikan dengan

tujuan dasar pada setiap masing-masing permainan. Hal ini untuk memberikan variasi

permainan serta mencegah kebosanan pada anak. Untuk kedepannya, soal-soal pada

Diary of Dyscalculia harus diperbanyak dan divariasikan sehingga bisa digunakan

untuk jenjang materi yang lebih tinggi tingkat kesulitannya.

Berdasarkan studi literatur tentang penelitian sebelumnya, belum ada belum

ada penelitian pengembangan alat peraga Matematika untuk anak Diskalkulia pada

materi pembagian kelas IV SD yang mengadopsi prinsip-prinsip metode Montessori.

Peneliti akan melakukan penelitian tentang pengembangan alat peraga Matematika

berupa papan pembagian tanpa sisa 1-30 dimana bilangan pembaginya 1-10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

48

2.3 Kerangka Berpikir

Pengertian tentang anak berkesulitan belajar sangat diperlukan karena dalam

kehidupan sehari-hari sering ditemukan adanya penggunaan istilah tersebut secara

keliru. Banyak orang, termasuk sebagian guru, tidak dapat membedakan antara

kesulitan belajar, lambat belajar, dan tuna grahita. Ketika peneliti mencari potensi dan

masalah kebeberapa SD, sebagian besar kepala sekolah mengatakan banyak anak

Diskalkulia di sekolah tersebut. Namun setelah peneliti memperjelas bahwa anak

Diskalkulia merupakan anak berkebutuhan khusus, kepala sekolah dengan sigap

Bagan 2.1 Penelitian yang relevan

Yang akan diteliti:

Pengembangan alat peraga

matematika untuk anak

berkesulitan belajar

matematika (diskalkulia).

Sony dan Dyah (2015)

Merancang dan menghasilkan media

papan permainan pop up dengan nama

Diary of Dyscalculia dengan

mengembangkan prinsip PECS.

Penelitian Anak

Berkesulitan Belajar

Matematika

(Diskalkulia)

Charla (2015)

Pengembangan alat peraga pembelajaran

matematika SD untuk materi perkalian

dan pembagian berbasis metode

Montessori.

Anastasia (2016)

Implementasi alat peraga pembagian

berbasis metode Montessori pada

pembelajaran matematika materi

pembagian kelas II SD Kanisius

Kenalan, Magelang.

Penelitian Alat peraga

Matematika tentang

Pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

49

menepis pernyataan yang telah diucapkan. Tanpa memahami pengertian kesulitan

belajar, akan sulit pula menentukan jumlah anak berkesulitan belajar. Sehingga akan

sulit juga untuk membuat kebijakan pendidikan bagi mereka. Oleh karena itu,

sebelum melakukan pembelajaran guru semestinya sudah menggolongkan anak-anak

berkesulitan belajar menurut jenisnya. Setelah itu guru juga harus memahami

karakteristik dan cara penanggulangannya. Anak-anak berkesulitan belajar

Matematika memerlukan lebih banyak pengalaman dengan belajar prabilangan

sebagai landasan belajar Matematika. Anak tidak dapat diharapkan melakukan

penalaran abstrak tanpa perkembangan dan pengalaman prasyarat. Oleh karena itu,

guru harus menyadari taraf perkembangan anak. Anak Diskalkulia memerlukan

pendekatan belajar tuntas tentang berbagai konsep melalui pembelajaran langsung

yang terstruktur dan terancang secara sistematis.

Friend & Bursuck (2015: 53) menegaskan bahwa teknologi rendah (berupa

alat peraga) dapat digunakan untuk membantu para siswa penyandang disabilitas baik

yang ringan maupun berat dalam banyak hal. Bagi anak berkesulitan belajar,

khususnya Diskalkulia, alat peraga sangat diperlukan untuk menunjang proses

belajarnya. Alat peraga dapat membantu anak menangkap pesan/materi yang

terkandung dalam suatu pembelajaran, khususnya Matematika. Prinsip-pripsip yang

terdapat dalam pendidikan Montessori sangat mendukung untuk diimplementasikan

ke anak Diskalkulia. Aktivitas belajar dengan menggunakan metode Montessori

memegang prinsip bahwa anak mempunyai tugas unik dalam melengkapi formasi

pengetahuannya hingga dewasa. Dalam proses perkembangannya, anak diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

50

aktivitas yang bisa membangun pemikirannya itu dengan menciptakan lingkungan

anak yang sesungguhnya. Anak diberi kebebasan dalam beraktivitas, namun juga

bertanggung jawab atas aktivitasnya. Alat peraga yang digunakan disesuaikan dengan

anak, dari segi ukuran, warna, dan tekstur permukaan yang lembut. Alat peraga yang

digunakan ini mengandung prinsip menarik, bergradasi rangsangan indera, memiliki

pendali kesalahan (auto correction), memungkinkan anak belajar secara mandiri

(auto education), dan kontekstual.

Peneliti memandang perlu melakukan penelitian dan pengembangan ini

karena hendak mengatasi minimnya alat peraga yang digunakan guru untuk anak

Diskalkulia di Sekolah Dasar. Penelitian ini juga dirasa perlu karena alat peraga

Matematika ini mengadopsi ciri-ciri alat peraga yang terdapat pada pendidikan

Montessori yang sangat cocok untuk digunakan ke anak Diskalkulia. Selain itu, alat

peraga yang dikembangkan akan mempunyai kualitas yang sangat baik.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana pengembangan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk

anak dengan Diskalkulia di SD N Mertelu?

2.4.2 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak dengan Diskalkulia di SD N Mertelu menurut dosen ahli

Matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

51

2.4.3 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak dengan Diskalkulia di SD N Mertelu menurut dosen ahli Psikologi

anak?

2.4.4 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak dengan Diskalkulia di SD N Mertelu menurut guru kelas IV?

2.4.5 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak dengan Diskalkulia di SD N Mertelu menurut kepala sekolah?

2.4.6 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30

untuk anak dengan Diskalkulia di SD N Mertelu menurut hasil uji coba produk?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

52

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjabarkan mengenai (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian,

(3) prosedur pengembangan, (4) uji validitas produk, (5) teknik pengumpulan data,

(6) instrumen penelitian, dan (7) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan yang lebih sering disebut dengan Research and Development (R&D).

Menurut Sugiyono (2015: 407) Research and Development (R&D) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

kefektifan produk tertentu. Sukmadinata (2012: 164) mengungkapkan bahwa

penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Borg & Gall (dalam Punaji,

2010: 194-195), penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Produk yang akan

dikembangkan pada penelitian ini adalah alat peraga Matematika untuk anak

Diskalkulia berupa papan pembagian tanpa sisa 1-30. Berdasarkan pendapat di atas,

dalam disimpulkan bahwa Research and Development (R&D) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk baru atau untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

53

menyempurnakan produk lama yang kemudian akan diujikan keefektifan dari produk

tersebut.

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi

langkah-langkah Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2015: 409)

dengan modifikasi. Terdapat 10 langkah dalam penelitian ini antara lain: (1) potensi

dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi

desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi

produk, dan (10) produksi masal.

Bagan 3.1 Langkah Research and Development (R&D) (Sugiyono, 2015: 409)

Langkah-langkah dalam bagan 3.1 akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan

Pengump-

ulan data

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Potensi dan

Masalah

Desain

Produk

Revisi

Produk

Ujicoba

Produk

Ujicoba

Pemakaian

Revisi

Produk Produksi Massal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

54

masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat

mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun demikian, masalah juga dapat

dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Potensi dan masalah

yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data yang empirik.

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptodate, maka

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut.

3. Desain Produk

Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat

digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk

harus dilengkapi dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk

membuat setiap komponen pada produk tersebut, ukuran dan toleransinya, alat

yang digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan

produk efisien dan efektif atau tidak bila digunakan. Validasi desain dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

55

diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui

kelemahan dan kelebihannya.

5. Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli

lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

6. Uji Coba Produk

Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba, tetapi harus

dibuat menjadi terlebih dahulu barang, dan barang tersebut yang akan diuji coba.

Uji coba produk dilakukan secara terbatas dengan cara membandingkan keadaan

sebelum dan setelah menggunakan produk yang telah dibuat.

7. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba untuk menyempurnakan

produk yang telah diuji coba secara nyata.

8. Uji Coba Pemakaian

Uji coba pemakaian diterapkan dalam lingkup yang lebih luas dari sebelumnya.

Sama halnya dengan uji coba produk, uji coba produk tetap harus dinilai

kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian terdapat

kekurangan dan kelemahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

56

10. Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba

dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 anak Diskalkulia kelas IV di SD N Mertelu

tahun ajaran 2016/2017. Peneliti memilih anak tersebut berdasarkan hasil

diskusi dan rekomendasi dari wali kelas. Peneliti juga memberikan beberapa

pertimbangan terkait pemilihan subjek berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan pada saat pembelajaran Matematika berlangsung di kelas.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah alat peraga Matematika berupa papan pembagian

tanpa sisa 1-30 yang terbuat dari kayu. Peneliti merancang alat peraga tersebut

berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada anak Diskalkulia di

kelas IV. Alat peraga ini dirancang untuk membantu anak dalam memahami

konsep pembagian. Alat peraga ini juga dapat melatih anak dalam menghitung

jumlah benda sesuai dengan bilangan yang sudah ditentukan. Alat peraga ini

terdiri dari papan pembagian, kartu (kartu soal & kartu bilangan), tabung kecil

(Tab), dan kotak penyimpanan.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD Negeri Mertelu yang

merupakan salah satu SD Inklusi di Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

57

Sekolah Dasar ini terletak di daerah Piji, Mertelu, Gedangsari, Gunung Kidul,

Yogyakarta. Peneliti memilih sekolah tersebut atas dasar informasi yang

diperoleh dari kepala sekolah bahwa di SD N Mertelu terdapat anak

Diskalkulia.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan selama 9 bulan dari bulan

september 2016 sampai Mei 2017. Penelitian ini dimulai dari mencari potensi

dan masalah dan diakhiri dengan revisi produk akhir.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi

langkah-langkah Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2015:

409). Terdapat 10 langkah dalam penelitian ini antara lain: (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi

desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi

produk, dan (10) produksi masal. Berdasarkan penjelasan langkah-langkah

penelitian dan pengembangan pada di atas, peneliti hanya membatasi pada 7

langkah saja, karena untuk sampai pada langkah kesepuluh diperlukan keahlian

khusus dalam bidangnya. Ketujuh langkah tersebut yaitu (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi

desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk. Ketujuh langkah tersebut

disajikan dalam bagan 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

58

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Alat Peraga Papan Pembagian 1-30

LANGKAH KEENAM

Uji Coba Produk

(Uji coba terbatas dilakukan pada anak berkesulitan belajar Matematika (Diskalkulia) kelas IV di SD N Mertelu)

LANGKAH KETUJUH

Revisi Produk Akhir

Produk Akhir (Prototipe Alat Peraga Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30)

LANGKAH KELIMA

Revisi Desain

Ahli Matematika

Ahli Psikolog

Anak

Revisi Desain Pembuatan Alat Peraga dan

Album Alat Peraga Validasi Produk

Guru Kelas IV

Kepala Sekolah

LANGKAH KEEMPAT

Validasi Desain

Validasi Desain

Ahli Matematika

Ahli Psikolog Anak

LANGKAH KETIGA

Desain Produk

Desain Alat Peraga

Data Analisis Kebutuhan

Desain Album Alat Peraga

LANGKAH KEDUA

Pengumpulan Data

Analisis Kebutuhan

Observasi

Wawancara

Siswa

Guru Kelas

LANGKAH PERTAMA

Potensi dan Masalah

Potensi dan Masalah Wawancara Kepala Sekolah Wawancara Guru Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

59

Langkah-langkah dalam bagan 3.2 akan dijelaskan secara rinci sebagai

berikut ini:

3.3.1 Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara.

Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur atau

terbuka dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data tersebut dikarenakan peneliti belum mengetahui secara

pasti data yang akan diperoleh. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara

terbuka mempunyai cakupan yang lebih luas dan berkembang. Peneliti terlebih

dahulu mengajukan pertanyaan mengenai anak Diskalkulia di SD N Mertelu

kepada kepala sekolah. Dari informasi kepala sekolah, peneliti kemudian

melakukan wawancara kepada guru kelas untuk memperoleh informasi yang lebih

dalam lagi mengenai anak Diskalkulia di kelas IV. Potensi yang akan ditemukan

peneliti adalah mengembangkan alat peraga Matematika untuk anak Diskalkulia,

sedangkan masalah yang akan digali oleh peneliti adalah bagaimana cara

menangani anak Diskalkulia tersebut dengan menggunakan alat peraga

Matematika yang akan dikembangkan.

3.3.2 Pengumpulan Data

Langkah kedua dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Pada langkah

ini peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui observasi pembelajaran

Matematika pada anak Diskalkulia, wawancara guru kelas IV, dan wawancara

anak. Analisis kebutuhan dilakukan guna untuk mencari informasi lebih dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

60

mengenai masalah yang dihadapi anak terkait dengan mata pelajaran Matematika

serta cara mengatasinya. Dari segi porses pelaksanaannya, peneliti menggunakan

jenis observasi nonpartisipan. Peneliti memilih observasi nonpartisipan

dikarenakan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen saja.

Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, peneliti menggunakan jenis

observasi tidak terstruktur. Dalam observasi ini, peneliti tidak menyiapkan

instrumen apapun terhadap objek yang akan diamati karena peneliti tidak

mengetahui secara pasti tentang apa yang akan terjadi pada anak berkebutuhan

khusus yang diamati. Peneliti hanya mencatat, menganalisa, dan menyimpulkan

apa yang dilihat ketika observasi. Melalui observasi, peneliti dapat mengetahui

karakteristik anak Diskalkulia secara detail.

Pada langkah pertama dan kedua, peneliti menggunakan jenis wawancara

yang sama yaitu wawancara tidak terstruktur (terbuka). Namun pada langkah

kedua ini wawancara terbuka dilakukan kepada guru kelas IV dan anak

Diskalkulia. Selain itu, wawancara pada langkah kedua ini dilakukan lebih

mendalam untuk menggali tentang ketersediaan serta penggunaan alat peraga

Matematika dan mengetahui permasalahan belajar Matematika yang dialami anak

Diskalkulia. Sehingga peneliti dapat menganalisis alat peraga Matematika yang

diperlukan serta sesuai dengan karakteristik anak Diskalkulia berdasarkan data

analisis kebutuhan yang didapatkan di lapangan.

3.3.3 Desain Produk

Desain produk dapat dibuat setelah peneliti memperoleh data analisis

kebutuhan dari subjek yang diteliti. Desain produk yang akan dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

61

berupa desain papan pembagian tanpa sisa 1-30 serta desain album alat peraga

tersebut. Desain produk dibuat menggunakan kertas karton dengan

menggambarkan alat peraga secara rinci. Sedangkan desain album alat peraga

tersebut dibuat menggunakan komputer. Album alat peraga tersebut berisi tentang

pengenalan bagian-bagian alat peraga serta cara penggunaannya.

3.3.4 Validasi Desain

Desain alat peraga Matematika yang dikembangkan kemudian diuji terlebih

dahulu oleh ahli di bidangnya. Para ahli yang melakukan validasi desain adalah

ahli Matematika dan ahli Psikologi anak. Para ahli memberikan penilaian berupa

komentar dan saran secara lisan terhadap desain produk yang telah

dipresentasikan peneliti.

3.3.5 Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi dengan para ahli, maka akan diketahui

kekurangannya. Kekurangan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan

cara memperbaiki desain produk. Revisi desain dilakukan peneliti dengan

mempertimbangkan komentar dan saran para ahli mengenai kekurangan dari

desain produk yang telah dirancang. Desain produk yang sudah diperbaiki

kemudian diwujudkan menjadi produk nyata. Alat peraga papan pembagian tanpa

sisa 1-30 beserta albumnya selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Validasi produk

pada langkah ini peneliti memilih 4 validator yaitu dosen Matematika, dosen

Psikologi anak, guru kelas IV, dan kepala sekolah. Berbeda dengan validasi

desain, validasi produk menggunakan instrumen penilaian untuk menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

62

kelayakan alat peraga yang telah dikembangkan. Selain itu, validator memberikan

komentar dan saran secara tertulis bukan secara lisan.

3.3.5 Uji Coba Produk

Produk yang sudah divalidasi kemudian diuji coba secara terbatas kepada 3

anak Diskalkulia di kelas IV. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk mengetahui

keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini,

peneliti dapat melihat secara nyata proses pemakaian produk yang telah

dikembangkan pada anak Diskalkulia. Peneliti dapat mengetahui kekurangan dan

kelebihan produk ketika digunakan di lapangan.

3.3.6 Revisi Produk

Setelah melakukan validasi produk dan uji coba produk, maka peneliti dapat

melakukan revisi produk akhir berupa prototipe. Peneliti dapat

mempertimbangkan masukan dan saran dari ahli dengan kenyataan di lapangan

ketika uji coba produk. Revisi produk akhir pada langkah ini menghasilkan

prototipe alat peraga Matematika berupa papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk

anak Diskalkulia.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara,

observasi, dan kuisioner. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka digunakan

untuk mencari potensi dan masalah serta analisis kebutuhan pada anak

Diskalkulia. Observasi nonpartisipan-tidak terstruktur digunakan untuk mencari

informasi lebih dalam mengenai masalah yang dihadapi anak terkait dengan mata

pelajaran Matematika serta cara mengatasinya. Sedangkan kuisioner instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

63

validasi produk digunakan untuk menilai produk yang telah dikembangkan supaya

menghasilkan data kuantitatif.

3.4.1 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2015: 194).

Penelitian ini menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur atau terbuka.

Menurut Sugiyono (2015: 197-198) wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti menggunakan jenis wawancara

tersebut dikarenakan peneliti belum mengetahui secara pasti data yang akan

diperoleh. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terbuka mempunyai

cakupan yang lebih luas dan berkembang. Wawancara yang dilakukan pada

langkah pertama untuk mencari potensi dan masalah penelitian. Wawancara

dilakukan dengan Kepala SD N Mertelu dan guru kelas IV. Tujuan dilakukannya

wawancara pada langkah pertama yaitu untuk menemukan permasalahan yang

akan diteliti. Sedangkan wawancara yang dilakukan pada langkah kedua untuk

menggali lebih mendalam tentang ketersediaan serta penggunaan alat peraga

Matematika dan mengetahui permasalahan belajar Matematika yang dialami anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

64

Diskalkulia. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV dan anak Diskalkulia di

kelas IV.

3.4.2 Observasi

Hadi (dalam Sugiyono, 2015: 203) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Dari segi porses pelaksanaannya, peneliti menggunakan

jenis observasi nonpartisipan. Peneliti memilih observasi nonpartisipan

dikarenakan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen saja.

Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, peneliti menggunakan jenis

observasi tidak terstruktur. Dalam observasi ini, peneliti tidak menyiapkan

instrumen apapun terhadap objek yang akan diamati, tetapi hanya berupa rambu-

rambu pengamatan. Hal itu dikarenakan peneliti tidak mengetahui secara pasti

tentang apa yang akan terjadi pada anak berkebutuhan khusus yang diamati.

Peneliti hanya mencatat, menganalisa, dan menyimpulkan apa yang dilihat ketika

observasi. Melalui observasi, peneliti dapat mengetahui karakteristik anak

Diskalkulia secara detail.

3.4.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan

tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Terdapat dua kuesioner dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

65

penelitian ini, yaitu kuisioner validasi alat peraga dan kuesioner validasi album

alat peraga.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup supaya

memudahkan responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan peneliti

dalam melakukan analisis data terhadap semua kuesioner yang sudah terkumpul.

Peneliti telah menyediakan alternatif jawaban dari setiap pertanyaan atau

pertanyaan yang tersedia. Kuesioner digunakan untuk validasi alat peraga papan

pembagian tanpa sisa 1-30 pada ahli Matematika dan ahli Psikologi anak.

Kuesioner yang ada pada instrumen validasi digunakan untuk menilai kelayakan

alat peraga yang telah dikembangkan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif sesuai dengan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2015: 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Prinsip pokok skala Likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam

suatu kontimum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai

dengan sangat positif (Widoyoko, 2014: 151). Peneliti menyusun pernyataan

kuesioner validasi produk berdasarkan indikator karakteristik alat peraga yang

digunakan dalam pengembangan produk. Karakteristik alat peraga tersebut adalah

menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual. Kuesioner

validasi diisi oleh ahli setelah peneliti mempresentasikan alat peraga yang

dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

66

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur dalam mengukur fenomena sosial

yang diamati (Sugiyono, 2015: 147). Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuisioner.

3.5.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara pada penelitian ini menggunakan garis besar

pertanyaan. Wawancara yang dilakukan pada langkah pertama untuk mencari

potensi dan masalah penelitian. Wawancara dilakukan dengan Kepala SD N

Mertelu dan guru kelas IV. Adapun garis besar pertanyaan yang diajukan pada

langkah pertama dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Garis besar pertanyaan untuk kepala sekolah

No. Garis besar pertanyaan

1. Bagaimana penerapan sekolah inklusi di SD N Mertelu?

2. Anak berkebutuhan khusus apa saja yang terdapat di SD N Mertelu?

3. Dimana kelas berapa yang terdapat anak Diskalkulia?

Tabel 3.2 Garis besar pertanyaan untuk guru kelas IV

No. Garis besar pertanyaan

1. Bagaimana karakteristik anak Diskalkulia di kelas IV?

2. Apa saja masalah yang dihadapi anak Diskalkulia di kelas IV?

Wawancara yang dilakukan pada langkah kedua dilakukan dengan guru

kelas IV dan anak Diskalkulia di kelas IV.

Tabel 3.3 Garis besar pertanyaan untuk anak Diskalkulia di kelas IV.

No. Garis besar pertanyaan

1. Siapa nama anak Diskalkulia?

2. Bagaimana latar belakang keluarga anak Diskalkulia?

3. Materi apa yang paling sulit pada pelajaran Matematika?

4. Bagaimana cara mengatasi masalah pada materi tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

67

Tabel 3.4 Garis besar pertanyaan untuk guru kelas IV

No. Garis besar pertanyaan

1. Materi apa yang paling sulit diajarkan pada pelajaran Matematika untuk anak Diskalkulia?

2. Bagaimana cara mengatasi masalah pada materi tersebut?

3. Apa saja alat peraga Matematika di kelas IV?

3.5.2 Pedoman Observasi

Pedoman observasi pada penelitian ini menggunakan rambu-rambu anak

Diskalkulia pengamatan. Observasi dilakukan di kelas IV terhadap anak

Diskalkulia pada saat pelajaran Matematika. Observasi dilakukan untuk melihat

karakteristik anak Diskalkulia. Rambu-rambu pengamatan dapat dilihat pada tabel

3.6.

Tabel 3.5 Rambu-rambu pengamatan terhadap

anak Diskalkulia

No. Rambu-rambu pengamatan

1. Karakteristik yang ditampakkan anak Diskalkulia.

2. Kesesuaian teori karakteristik anak Diskalkulia dengan kenyataan di lapangan.

3.5.3 Kuisioner

Peneliti memilih menggunakan skala empat dalam menyusun kuesioner

untuk mendapat jawaban secara pasti sehingga tidak ada jawaban yang ragu-ragu

atau netral. Oleh karena itu, dalam instrumen validasi produk peneliti

menyediakan menyediakan alternatif jawaban berupa sangat baik, baik, kurang

baik, dan sangat kurang baik. Tabel pengukuran skala Likert dapat dilihat sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

68

Tabel 3.6 Pengukuran skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Kurang Baik 2

Sangat Kurang Baik 1

Sumber: Sugiyono (2015: 135)

Dalam penyusunan setiap kuesioner validasi dilengkapi dengan kisi-kisi.

Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi kuesioner validasi alat peraga dan album alat

peraga:

Tabel 3.7 Kisi-kisi instrumen validasi alat peraga

Indikator Deskriptor No item

Auto-education 1. Membantu anak dalam memahami konsep

Matematika

2. Anak belajar secara mandiri

1, 2, dan 8

Auto-corecation 1. Membantu anak dalam menemukan kesalahan

sendiri

2. Membantu anak dalam menemukan jawaban

yang benar

3, 6, dan 7

Menarik 1. Menarik minat anak untuk belajar 4 dan 5

Bergradasi 1. Memiliki warna dan bentuk yang sesuai

dengan usia anak

11, 12, 13, 14, dan 15

Kontekstual 1. Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar

2. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar

9 dan 10

Tabel 3.8 Kisi-kisi instrumen validasi album alat peraga

Indikator Deskriptor No Item

Auto-education 1. Membantu anak dalam memahami cara

penggunaan alat peraga

1

Auto-correction 1. Bahasa yang digunakan dapat membantu anak

dalam menggunakan alat peraga

8, 9, 10, dan 11

Menarik 1. Menarik minat anak untuk mempelajari cara

penggunaan alat peraga

4 dan 7

Bergradasi 1. Memiliki warna yang sesuai dengan

karakteristik anak

2. Memiliki jenis dan ukuran huruf yang sesuai

dengan karakteristik anak

5 dan 6

Kontekstual 1. Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar

2. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar

2 dan 3

Hasil kuesioner yang diisi oleh ahli selanjutnya direvisi sesuai dengan

komentar yang diberikan oleh validator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

69

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan

penjelasan sebagai berikut:

3.6.1 Data Kualitatif

Widoyoko (2012: 18) mengatakan bahwa data kualitatif merupakan data

yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses,

peristiwa atau kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan

atau berupa kata-kata. Data kualitatif bisa berupa narasi verbal meliputi transkripsi

rekaman ungkapan pikiran dan perasaan dalam wawancara, ungkapan pikiran dan

perasaan dalam puisi prosa, atau esai, rencana kegiatan, laporan kegiatan,

deskripsi perilaku atau situasi hasil pengamatan yang diperoleh baik lewat

pengamatan langsung maupun dengan perekam audio-visual, maupun berupa

produk atau hasil karya nonverbal bisa berupa gambar, bagan atau pola, dan benda

(Supratiknya, 2012: 112).

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan

hasil validasi alat peraga beserta album alat peraga. Data kualitatif wawancara

didapatkan peneliti untuk menemukan potensi dan masalah serta digunakan untuk

analisis kebutuhan. Peneliti menganalis hasil wawancara dengan mengambil

kesimpulan dari setiap informasi yang diperoleh. Data kualitatif observasi

digunakan peneliti untuk mengetahui karakteristik anak Diskalkulia. Dari data

hasil wawancara dan observasi, peneliti dapat mengetahui jenis alat peraga yang

akan dikembangkan. Setelah alat peraga diwujudkan dalam benda nyata dan

sudah divalidasi oleh para ahli, maka akan diperoleh data kualitatif dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

70

validasi ahli. Data hasil validasi yang diperoleh sebelumnya diolah secara

kuantitatif kemudian disimpulkan secara kualitatif. Hasil validasi produk berupa

komentar dan saran yang diberikan para ahli merupakan data kualitatif yang akan

dianalisis guna untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang

dikembangkan.

3.6.2 Data Kuantitatif

Widoyoko (2012: 21) mengatakan bahwa data kuantitatif merupakan data

yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Data

kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang. Analisis

data secara kuantitatif terdapat pada kuesioner validasi produk. Data instrumen

validasi yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah

menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata

dari hasil instrumen validasi yang dinilai dengan rumus seagai berikut:

Skala penilaian terhadap alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 yang

dikembangkan yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang

baik (1). Adapun aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian dengan

acuan menurut Widoyoko (2014: 144) sebagai berikut:

1. Skor pernyataan yang negatif kebalikan dari pernyataan yang positif.

2. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian × jumlah

pilihan (gradasi skor dalam rubrik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

71

3. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) × jumlah kelas

interval.

4. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya kalau penilaian

menggunakan skala 4, hasil penilaian diklasifikasi menjadi 4 kelas interval.

5. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus:

Ji = (t - r) / Jk

Keterangan:

t = skor tertinggi ideal dalam skala

r = skor terendah ideal dalam skala

Jk = jumlah kelas interval

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian

dengan skala 4 sebagai contoh, adalah sebagai berikut:

a. Skor tertinggi ideal = 4

b. Skor terendah ideal = 1

c. Jarak interval = (4 - 1) / 4 = 0,75

d. Klasifikasi hasil penilaian =

Tabel 3.9 Klasifikasi hasil penilaian

Skor akhir Klasifikasi

3,25 > x ≤ 4,00 Sangat baik (SB)

2,50 > x ≤ 3,25 Baik (B)

1,75 > x ≤ 2,50 Kurang baik (KB)

1,00 > x ≤ 1,75 Sangat kurang baik (SKB)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas, diperoleh rerata nilai.

Rerata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

72

acuan dari Widoyoko (2014: 144). Tabel 3.10 adalah tabel data kuantitatif ke

kualitatif menurut Widoyoko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

73

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah merupakan langkah awal dalam penelitian ini untuk

mencari permasalahan serta potensi yang dapat dikembangkan menjadi alat

peraga. Potensi dan masalah dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara

dengan kepala sekolah SD N Mertelu dan guru kelas IV. Wawancara dilakukan

secara tidak terstruktur atau terbuka supaya peneliti dapat menggali potensi dan

masalah yang ada di sekolah tersebut lebih mendalam. Wawancara dilakukan pada

hari Senin 21 November 2016 di SD N Mertelu. Peneliti terlebih dahulu

mengajukan pertanyaan mengenai anak Diskalkulia di SD N Mertelu kepada

kepala sekolah. Dari informasi kepala sekolah, peneliti kemudian melakukan

wawancara kepada guru kelas untuk memperoleh informasi yang lebih dalam lagi

mengenai anak Diskalkulia di kelas IV.

4.1.1.1 Hasil Wawancara

a. Wawancara Kepala Sekolah

Wawancara dengan kepala sekolah mempunyai tiga garis besar pertanyaan

yang diajukan. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan kepala sekolah SD

N Mertelu, Gedangsari, Gunung Kidul.

Garis besar pertanyaan pertama yaitu mengenai informasi sekolah inklusi di

SD N Mertelu. Kepala sekolah menyatakan bahwa di Kabupaten Gunung Kidul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

74

semua sekolah dasar (SD) diwajibkan untuk menerima anak berkebutuhan khusus.

Artinya, semua sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gunung Kidul merupakan

sekolah inklusi. Namun pada praktiknya banyak sekolah yang tidak menggunakan

administrasi sekolah inklusi. Kepala sekolah mengatakan bahwa administrasi

sekolah inklusi lebih sulit dan merasa direpotkan jika harus membuat dua

administrasi (administrasi sekolah negeri dan inklusi). Jadi perangkat

pembelajaran yang digunakan untuk anak biasa pada umumnya juga digunakan

pada anak berkebutuhan khusus. Sekolah juga merasa keberatan untuk membawa

anak ke psikolog anak untuk melakukan tes psikologi anak berkebutuhan khusus.

Hal itu dikarenakan akses jalan yang cukup jauh dan biaya yang dikeluarkan

cukup mahal untuk setiap anaknya. Guru hanya menebak tipe setiap anak

berkebutuhan khusus sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh ketika di bangku

kuliah.

Garis besar pertanyaan kedua yaitu macam-macam anak berkebutuhan

khusus di SD N Mertelu. Kepala sekolah mengatakan bahwa di sekolah tersebut

terdapat anak tuna grahita, anak Diskalkulia, dan lamban belajar (Slow Learner)

yang paling banyak ditemui.

Garis besar pertanyaan ketiga yaitu keberadaan anak Diskalkulia di setiap

kelas. Guru menduga bahwa di kelas II terdapat satu anak lamban belajar (Slow

Learner). Di kelas III terdapat dua anak lamban belajar (Slow Learner) dan satu

anak tuna grahita yang wajahnya sudah seperti down syndrome. Di kelas IV

terdapat tiga anak Diskalkulia, satu anak lamban belajar (Slow Learner), dan satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

75

anak tuna grahita. Dan di kelas VI terdapat satu anak lamban belajar (Slow

Learner).

b. Wawancara Guru Kelas IV

Wawancara dengan guru kelas IV mempunyai dua garis besar pertanyaan

yang diajukan. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD

N Mertelu, Gedangsari, Gunung Kidul.

Garis besar pertayaan pertama yaitu mengenai karakteristik anak Diskalkulia

di kelas IV. Guru mengungkapkan bahwa anak Diskalkulia di kelas IV

memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat memahami suatu konsep

Matematika. Meskipun berada di kelas IV, namun kemampuan berhitung anak

tersebut sangat rendah. Kurangnya perhatian dari orang tua semakin

memperburuk keadaan anak tersebut. Guru juga menjelaskan bahwa ada salah

satu anak Diskalkulia di kelas IV yang bernama Danar sudah menjadi yatim piatu

sejak kelas III dan hanya tinggal bersama neneknya. Dalam kurun waktu sebulan

anak tersebut ditinggal kedua orang tuanya untuk selama-lamanya. Guru merasa

kasihan dan tidak tega untuk menekan anak tersebut ketika pelajaran berlangsung.

Garis besar pertanyaan kedua yaitu mengenai masalah yang dihadapi anak

Diskalkulia di kelas IV. Guru mengeluhkan ingatan anak dan pemusatan perhatian

anak selama mengajar. Setelah dijelaskan dan ditanya kembali, anak tersebut

sudah tidak ingat bahkan menjawab dengan asal-asalan. Ingatan anak yang

bersifat sementara membuat guru harus mengulang kembali pelajaran yang sudah

diajarkan. Pemusatan perhatian anak selama pembelajaran pun hanya dalam

hitungan menit saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

76

4.1.2 Pengumpulan Data

Pada langkah kedua dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis

kebutuhan dengan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada anak

Diskalkulia ketika pelajaran Matematika. Observasi dilakukan pada tanggal 23,

26, dan 28 November 2016 ketika pelajaran Matematika. Sedangkan wawancara

dilakukan peneliti dengan narasumber guru kelas IV dan anak Diskalkulia.

Wawancara dilakukan di akhir observasi pada tanggal 28 November 2016.

4.1.2.1 Hasil Wawancara

a. Wawancara Anak Diskalkulia

Wawancara dilakukan dengan tiga anak Diskalkulia yaitu Danar, Siti, dan

Risna. Wawancara dilakukan dengan tiga garis besar pertanyaan yang diajukan.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan tiga anak Diskalkulia di kelas IV SD

N Mertelu.

Garis besar pertanyaan pertama mengenai identitas diri anak Diskalkulia.

Yang pertama berinisial DNF lahir pada tanggal 21 Februari 2007. Laki-laki yang

mempunyai hobi bermain bola tersebut bercita-cita ingin menjadi seorang TNI.

Yang kedua berinisial SM lahir pada tanggal 27 Mei 2007. Ia mempunyai hobi

menyanyi dan ingin bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Yang terakhir

berinisial RMW lahir pada tanggal 25 Januari 2006. Ia mempunyai hobi menyanyi

dan mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang dokter.

Garis besar pertanyaan kedua mengenai latar belakang keluarga anak

Diskalkulia. DNF merupakan anak yatim piatu. Saat ini ia tinggal bersama

neneknya. Kedua orang tuanya meninggal dalam bulan yang sama ketika DNF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

77

kelas III. Ia mempunyai dua orang kakak dan satu adik tiri. Namun ibu tiri dan

adik tirinya tidak tinggal bersama DNF. Sedangkan kedua kakaknya bekerja di

luar kota. Berbeda dengan DNF, SM di tinggal kedua orang tuanya merantau ke

Jakarta mencari nafkah dengan berjualan nasi goreng. Ia hanya tinggal bersama

nenek dan adiknya karena kedua kakaknya sudah bekerja di luar kota. RMW

mempunyai nasib yang lebih beruntung dibanding DNF dan SM. RMW masih

bisa merasakan kasih peneliting dari keluarganya karena ia tinggal bersama kedua

orang tua, kakak, dan adiknya. Ibunya merupakan ibu kantin di SD N Mertelu

sedangkan ayahnya bekerja sebagai petani.

Garis besar pertanyaan ketiga mengenai materi yang dirasa paling sulit pada

pelajaran Matematika. RMW dan SM merasa pembagian adalah materi yang

paling sulit pada pelajaran Matematika. Mereka kesulitan dalam membagi angka

dengan nilai yang besar. Berbeda dengan kedua temannya, DNF mempunyai

kesulitan dalam membaca jam. Ia belum memahami besarnya satuan waktu

(menit) pada angka yang terdapat pada jam analog. Ia hanya bisa membaca jam

pada angka yang ditunjuk oleh jarum pendek saja.

Garis besar pertanyaan keempat mengenai cara mengatasi masalah pada

materi yang dirasa paling sulit. Ketiga anak Diskalkulia tersebut merasa bingung

untuk menjawab pertanyaan mengenai cara mengatasi kesulitannya. Hal itu

dikarenakan mereka tidak mengungkapkan kesulitan dalam belajarnya kepada

orang lain. Mereka mengatakan bahwa takut dan malu bertanya kepada guru

ketika pelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

78

b. Wawancara Guru Kelas IV

Wawancara guru kelas IV dilakukan setelah pelajaran selesai degan tiga

garis besar pertanyaan. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan guru kelas IV

SD N Mertelu.

Garis besar pertanyaan pertama mengenai materi yang paling sulit diajarkan

pada pelajaran Matematika untuk anak Diskalkulia. Guru keals IV menjelaskan

bahwa mengajarkan materi tentang jam dan pembagian dirasa sangat sulit. Saat

dijelaskan anak tersebut terlihat memperhatikan dengan serius. Namun ketika

anak tersebut ditanya tidak bisa menjawab atau menjawab dengan asal-asalan.

Guru harus mengulang-ngulang kembali materi yang sudah diajarkan hingga

paham. Guru kelas IV juga mengungkapkan bahwa terkadang beliau merasa lelah

ketika mengajar anak tersebut berulang kali namun tetap tidak ada peningkatan.

Garis besar pertanyaan kedua mengenai cara mengatasi masalah pada materi

tersebut. Guru kelas IV mengatakan bahwa cara mengatasi masalah tersebut

dengan mengulang kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Selain itu,

guru juga menggunakan media jam dinding untuk mengajarkan materi membaca

jam pada anak Diskalkulia. Tidak ada penanganan khusus terhadap anak

Diskalkulia oleh guru kelas IV. Guru kelas IV belum berani memberitahukan

kondisi anak tersebut kepada orang tuanya. Beliau khawatir orang tua anak

tersebut tidak terima dengan apa yang terjadi pada anaknya. Hal itu dikarenakan

latar belakang pendidikan dan wawasan yang rendah dari orang-orang di sekitar

SD N Mertelu mengenai anak berkebutuhan khusus. Dalam pemberian soal tes,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

79

guru memberikan soal yang sama dengan anak biasa pada umumnya. Guru hanya

menurunkan standar penilaian dari anak biasa pada umumnya.

Garis besar pertanyaan ketiga mengenai ketersediaan alat peraga

Matematika di kelas IV. Guru menjelaskan bahwa alat peraga yang tersedia di

kelas sangat kurang. Hanya terdapat jam dinding, busur, kubus dan penggaris.

Dari pihak sekolah pun tidak ada tindakan terhadap keterbatasan alat peraga yang

digunakan.

4.1.2.2 Hasil Observasi

Observasi dilakukan tiga kali pertemuan pada jam pelajaran Matematika.

Observasi dilakukan pada tanggal 23, 26, dan 28 November 2016 pukul 07.30 -

08.40 WIB. Peneliti melakukan observasi dengan meminta tiga anak Diskalkulia

untuk belajar di perpustakaan. Hal itu dikarenakan supaya peneliti lebih mudah

dalam melakukan pengamatan terhadap anak Diskalkulia. Observasi dilakukan

dengan dasar rambu-rambu pengamatan yang telah dibuat peneliti. Rambu-rambu

pengamatan pertama mengenai karakteristik yang ditampakkan anak Diskalkulia.

Rambu-rambu pengamatan kedua mengenai kesesuaian teori karakteristik anak

Diskalkulia dengan kenyataan di lapangan. Berikut adalah hasil observasi yang

dilakukan terhadap anak Diskalkulia di kelas IV SD N Mertelu.

Hari pertama penelitian, peneliti memberikan soal Matematika tentang

pembagian tanpa menggunakan media apapun. Mereka kebingungan bagaimana

cara mengerjakannya. Anak tersebut mengerjakan lima soal dengan waktu yang

sangat lama. Jawaban dari soal pun sebagian besar salah semua. Ketika peneliti

mendikte soal pun sebagian anak tersebut menuliskan bilangan tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

80

dengan apa yang peneliti diktekan. Misalnya, ketika peneliti mendikte “lima puluh

empat” responden menuliskan “504” bukan “54”.

Di hari kedua dan ketiga penelitian, peneliti mencoba menggunakan sedotan

sebagai alat peraga. Anak tersebut mengambil sedotan sesuai jumlah bilangan

yang dibagi, setelah itu anak membagi sedotan sesuai dengan bilangan pembagi.

Ketika peneliti mendampingi anak untuk menghitung soal pembagian dengan

menggunakan sedotan, mereka menghitung sembari mengucapkan angka namun

tidak sesuai dengan jumlah sedotan. Anak mungkin baru memegang benda yang

ketiga tetapi telah mengucapkan “lima”, atau sebaliknya, telah menyentuh benda

kelima tetapi baru mengucapkan “tiga”. Selain itu, anak juga masih salah

memahami urutan dari sebuah angka. Misalnya, setelah anak mengucapkan angka

23 kemudian mereka mengucapkan angka 34. Anak tersebut juga sering kesulitan

mengucapkan angka setelah angka 29, 39, 49, dst.

Mereka membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melanjutkan

menghitung ke angka selanjutnya. Hal itu yang membuat responden sering kali

mengambil sedotan lebih atau kurang dari jumlah bilangan yang dibagi. Sehingga

hasil baginya sering kali salah dan ada sedotan yang sisa ataupun kurang.

Berdasarkan hasil observasi, mereka mengalami gangguan asosiasi visual-motor

dimana anak tidak bisa menghitung benda secara berurutan.

4.1.3 Desain Produk

Dari hasil analisis kebutuhan, peneliti merancang desain alat peraga yang

sesuai dengan data yang diperoleh. Dari hasil wawancara, peneliti memilih materi

pembagian dalam mengembangkan alat peraga untuk anak Diskalkulia. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

81

mengambil standar kompetensi 1 “memahami dan menggunakan sifat-sifat

operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah” pada kompetensi dasar 1.3

“melakukan operasi perkalian dan pembagian”, khususnya materi pembagian.

Peneliti kemudian mempersempit materi kajiannya menjadi pembagian tanpa sisa

1 sampai dengan 30 dimana bilangan pembaginya 1 sampai dengan 10. Beberapa

bahan yang dipilih dalam pembuatan produk adalah kayu, kertas, stiker, dan

spiral. Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga adalah kayu dengan

jenis teak wood. Kayu jenis teak wood mempunyai berat yang ringan dan cocok

untuk membuat alat peraga di Sekolah Dasar (SD). Kayu jenis teak wood

digunakan untuk membuat papan pembagian, tabung kecil (Tab), dan kotak

penyimpanan. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat album alat

peraga dan kartu adalah kertas invory 260. Spiral digunakan untuk menyatukan

setiap halaman pada album alat peraga. Dalam pembuatan alat peraga, peneliti

menggunakan tiga warna yaitu biru, hijau, dan merah sebagai warna penting.

Warna tersebut digunakan untuk membedakan jenis bilangan yang dibagi,

bilangan pembagi, dan bilangan hasil bagi. Selain itu, warna tersebut lebih kontras

dengan warna background kayu yaitu coklat. Tulisan dan warna yang terdapat

pada papan pembagian dibuat dengan stiker. Jenis huruf yang digunakan untuk

membuat alat peraga maupun album alat peraga adalah Times New Roman.

Berikut ini adalah desain papan pembagian yang telah dikembangkan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

82

Gambar 4.1 Desain alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30

Alat peraga yang akan dikembangkan peneliti berupa papan pembagian

tanpa sisa 1-30 dimana bilangan pembaginya 1-10. Kelengkapan alat peraga

tersebut meliputi kartu soal, kartu bilangan, kartu bilangan yang dibagi, kartu

bilangan pembagi, kartu bilangan hasil pembagian, tabung kecil (Tab), album

pelajaran, dan kotak penyimpanan beserta tutup. Papan pembagian dibuat dengan

bentuk persegi panjang dengan panjang 72 cm dan lebar 90.5 cm, serta ketebalan

papan 1 cm. Papan tersebut dibuat dengan bahan kayu. Pada papan terdapat 600

lubang yang berbentuk lingkaran untuk meletakkan tabung kecil (Tab) yang

mempunyai diameter 1 cm dan tinggi 2 cm dengan diameter lubang 1 cm serta

dalamnya lubang sebesar 0.5 cm. Selain itu terdapat juga 4 lubang berbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

83

persegi panjang berukuran 3 cm x 5 cm dengan dalamnya lubang sebesar 0.5 cm.

Lubang berbentuk persegi panjang ini digunakan untuk meletakkan kartu yang

berukuran 4 cm x 6 cm.

Kotak penyimpanan alat peraga terbuat dari kayu dengan panjang ,lebar,

dan tingginya masing-masing berukuran 20 cm x 9 cm x 4 cm. Bagian dalam

kotak penyimpanan dibuat bersekat-sekat untuk membedakan jenis kartu dan

untuk meletakkan tabung kecil (Tab). Sebagai kontrol dari latihan soal, kartu soal

dilengkapi kunci jawaban yang tertulis di bagian belakang dari muka kartu soal.

Album pembelajaran merupakan buku panduan penggunaan media papan

pembagian. Dalam album ini berisi nama alat peraga, tujuan pembelajaran, dan

cara penggunaan media. Album pembelajaran berguna sebagai panduan dalam

melakukan aktivitas pembelajaran menggunakan papan pembagian.

4.1.4 Validasi Desain

Validasi desain produk dilakukan oleh dosen ahli Matematika dan dosen ahli

Psikologi anak. Validasi desain dilakukan pada tanggal 8 Desember 2016.

Validasi dilakukan dengan mempresentasikan hasil desain produk yang telah

dikembangkan kepada dosen ahli. Dosen ahli kemudian memberikan saran dan

komentar secara lisan dari hasil desain produk. Komentar dan saran yang

diberikan oleh dosen ahli dapat dilihat pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

84

Tabel 4.1 Komentar dan saran terhadap alat peraga oleh dosen ahli

Dosen ahli Matematika Dosen ahli Psikologi anak

- Desain dibuat sudah sangat bagus sesuai

dengan masalah yang ada pada anak

Diskalkulia.

- Tabung kecil (Tab) terlalu kecil. Sebaiknya

ukuran tabung kecil (Tab) lebih diperbesar

agar memudahkan anak dalam

memegangnya.

- Kartu bilangan sebaiknya dibuat menjadi

satu kesatuan bilangan agar melatih anak

dalam memahami setiap bilangan.

- Sebaiknya papan pembagian ditambahkan

kayu penutup untuk menutupi bilangan

hasil bagi yang ada pada papan. Sehingga

anak dapat mengetahui jawaban yang benar

ketika terjadi kesalahan dalam menghitung.

Cara kerja kayu penutup adalah dengan

cara menarik kebawah setelah anak selesai

menghitung sendiri.

Tabel 4.2 Komentar dan saran terhadap album alat peraga oleh dosen ahli

Dosen ahli Matematika Dosen ahli Psikologi anak

- Album alat peraga kurang lengkap.

Sebaiknya dilengkapi pegenalan alat

peraga pada awal album.

- Pada setiap langkah-langkah penggunaan

alat peraga sebaiknya dilengkapi dengan

gambar untuk memperjelas pemahaman

anak.

Dari saran dosen ahli, peneliti selanjutnya melakukan revisi desain alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 beserta albumnya sebelum dilakukan

pembuatan produk.

4.1.5 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan dengan acuan saran yang diberikan oleh dosen ahli.

Revisi desain album alat peraga pada cover album dibuat dengan menggunakan

Microsoft Office Publisher 2007 untuk memudahkan peneliti dalam membuat

desain. Pada bagian isi album peneliti menambahkan bingkai agar lebih menarik.

Hasil desain produk yang telah direvisi kemudian dikonsultasikan dengan dosen

ahli. Dosen ahli tidak memberikan saran perbaikan pada desain produk yang telah

dikembangkan. Hasil desain produk yang telah direvisi dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

85

Gambar 4.2 Desain alat peraga setelah direvisi

Perbedaan desain produk yang telah direvisi adalah kayu pengendali yang

menutupi bilangan hasil bagi (berwarna merah) serta ukuran papan pembagian

yang lebih besar. Selain itu ukuran tabung kecil (Tab) dan kartu juga menjadi

lebih besar dari ukuran semula.

Peneliti kemudian melakukan pembuatan alat peraga dengan bantuan tukang

kayu. Hal tersebut dikarenakan lengkapnya peralatan yang terdapat pada tukang

kayu. Selain itu, dengan bantuan tukang kayu alat peraga yang dihasilkan

mempunyai kualitas yang baik. Tukang kayu yang dipilih peneliti berada di

daerah Gedongkiwo, Yogyakarta. Pembuatan alat peraga dilakukan selama satu

bulan penuh yaitu pada bulan Februari. Peneliti memberikan desain alat peraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

86

kepada tukang kayu sebagai acuan dalam pembuatan alat peraga. Sedangkan

album alat peraga dicetak di sebuah percetakan di daerah Gejayan, Yogyakarta.

Alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 beserta albumnya kemudian

divalidasi oleh beberapa ahli, yaitu ahli Matematika, ahli Psikologi anak, guru

kelas IV, dan Kepala SD N Mertelu.

a. Validasi oleh Ahli Matematika

Peneliti melakukan validasi dengan Ibu H sebagai ahli Matematika. Validasi

dilakukan dua kali, yaitu validasi sebelum revisi pada tanggal 20 Maret 2017 dan

sesudah revisi pada tanggal 6 April 2017. Peneliti menggunakan lima ciri-ciri alat

peraga Montessori sebagai aspek penilaian pada instrumen validasi. Kelima ciri

tersebut yaitu (1) auto-education, (2) auto-correction, (3) menarik, (4) bergradasi,

dan (5) kontekstual. Dari hasil validasi alat peraga sebelum revisi dengan Ibu H

diperoleh hasil akhir sebesar 3,53 dengan kategori “sangat baik” dan layak

digunakan atau uji coba dengan revisi sesuai saran. Sedangkan hasil validasi alat

peraga sesudah revisi dengan Ibu H diperoleh hasil hasil akhir sebesar 3, 73

dengan kategori “sangat baik” dan layak digunakan atau uji coba dengan revisi

sesuai saran.

Adapun hasil penilaian setiap aspeknya sebagai berikut. (1) Total skor aspek

auto-education sebelum revisi sebesar 9 dan sesudah revisi sebesar 12, (2) total

skor aspek auto-correction sebelum revisi sebesar 10 dan sesudah revisi sebesar

10, (3) total skor aspek menarik sebelum revisi sebesar 8 dan sesudah revisi

sebesar 8, (4) total skor aspek bergradasi sebelum revisi sebesar 18 dan sesudah

revisi sebesar 18, dan (5) total skor aspek kontekstual sebelum revisi sebesar 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

87

dan sesudah revisi sebesar 8. Jumlah skor dari keseluruhan aspek yaitu 55. Untuk

memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata yang tertulis

pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata sebelum revisi

yaitu 3,53 dan sesudah revisi sebesar 3,73. Skor rata-rata yang diperoleh

kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori

“sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria hasil penilaian skala

empat pada bab III.

Rekapitulasi keseluruhan data validasi alat peraga papan pembagian tanpa

sisa 1-30 sebelum revisi dan sesudah revisi oleh dosen ahli Matematika dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Rekapitulasi data validasi alat peraga

sebelum revisi dan sesudah revisi oleh dosen ahli Matematika

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (dosen Matematika)

Sebelum revisi Sesudah revisi

Auto-education 9 12

Auto-correction 10 10

Menarik 8 8

Bergradasi 18 18

Kontekstual 8 8

Total skor keseluruhan 53 56

Rata-rata 3,53 3,73

Kriteria Sangat baik Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 sebelum dan sesudah revisi oleh

dosen ahli Matematika. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 menurut dosen Matematika memiliki

kriteria “sangat baik”. Saran dan komentar yang diberikan dosen ahli Psikologi

anak sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

88

Tabel 4.4 Komentar dan saran alat peraga

sebelum dan sesudah revisi oleh dosen ahli Matematika

Komentar dan saran validator ahli Psikologi anak

Sebelum revisi Setelah revisi

Desain alat kurang efisien karena ada

banyak bagian yang tidak terpakai.

Diperlukan kartu refleksi agar anak dapat

melakukan refleksi menggunakan alat.

Kartu refleksi perlu ditambahkan.

Menambahkan kartu soal agar penggunaan

alat lebih optimal.

Berdasarkan tabel di atas, kualitas alat peraga perlu direvisi sesuai dengan

saran yang telah diberikan Ibu H. Langkah selanjutnya, peneliti melakukan revisi

alat peraga dengan acuan saran yang diberikan oleh Ibu H.

Selain itu, hasil akhir validasi album alat peraga sebelum revisi

menunjukkan hasil sebesar 3,63 dengan kategori “sangat baik” dan layak

digunakan atau uji coba dengan revisi sesuai saran. Sedangkan hasil akhir validasi

sesudah revisi sebesar 3,9 dengan kategori “sangat baik” dan layak digunakan

atau revisi tanpa revisi. Adapun hasil perolehan skor setiap aspeknya sebagai

berikut ini. (1) Total skor aspek auto-education sebelum revisi sebesar 3 dan

sesudah revisi sebesar 3, (2) total skor aspek auto-correction sebelum revisi

sebesar 14 dan sesudah revisi sebesar 16, (3) total skor aspek menarik sebelum

revisi sebesar 8 dan sesudah revisi sebesar 8, (4) total skor aspek bergradasi

sebelum revisi sebesar 7 dan sesudah revisi sebesar 8, dan (5) total skor aspek

kontekstual sebelum revisi sebesar 8 dan sesudah revisi sebesar 8. Jumlah skor

dari keseluruhan aspek sebelum revisi yaitu 40 dan sesudah revisi yaitu 43. Untuk

memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata yang tertulis

pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata sebelum revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

89

yaitu 3,63 dan sesudah revisi sebesar 3,9. Skor rata-rata yang diperoleh kemudian

dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “sangat baik”

dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria hasil penilaian skala empat pada bab

III.

Rekapitulasi keseluruhan data validasi album alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 sebelum revisi dan sesudah revisi oleh dosen ahli Matematika

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Rekapitulasi data validasi album alat peraga

sebelum revisi dan sesudah revisi oleh dosen ahli Matematika

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (dosen Matematika)

Sebelum revisi Sesudah revisi

Auto-education 3 3

Auto-correction 14 16

Menarik 8 8

Bergradasi 7 8

Kontekstual 8 8

Total skor keseluruhan 40 43

Rata-rata 3,63 3,9

Kriteria Sangat baik Sangat baik

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa album alat peraga

dikategorikan “sangat baik” dan tidak perlu dilakukan revisi kembali. Hal itu

ditunjukkan pada tidak adanya saran dari Ibu H pada hasil validasi album alat

peraga sebelum revisi. Sedangkan pada validasi album sesudah revisi, Ibu H

memberikan saran untuk revisi huruf supaya huruf yang digunakan tidak terlalu

formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

90

b. Validasi oleh Ahli Psikologi Anak

Peneliti melakukan validasi dengan Ibu LAE sebagai ahli Psikologi anak.

Peneliti melakukan dua kali validasi album alat peraga dengan Ibu LAE, yaitu

validasi sebelum revisi pada tanggal 27 Maret 2017 dan validasi sesudah revisi

pada tanggal 7 April. Penialian alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30

berdasarkan lima ciri-ciri alat peraga Montessori yaitu (1) auto-education, (2)

auto-correction, (3) menarik, (4) bergradasi, dan (5) kontekstual. Berdasarkan

validasi ahli Psikologi anak sebelum revisi diperoleh hasil rata-rata akhir sebesar

3,6 dengan kategori “sangat baik” dan layak digunakan atau uji coba tanpa revisi.

Adapun hasil perolehan skor setiap aspeknya sebagai berikut. (1) Total skor aspek

auto-education sebesar 10, (2) total skor aspek auto-correction sebesar 11, (3)

total skor aspek menarik sebesar 8, (4) total skor aspek bergradasi sebesar 18, dan

(5) total skor aspek kontekstual sebesar 8. Jumlah skor dari keseluruhan aspek

yaitu 55. Untuk memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-

rata yang tertulis pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata

yaitu 3,6. Skor rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan dari data

kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “sangat baik” dengan acuan yang

tertera pada tabel kriteria hasil penilaian skala empat pada bab III.

Rekapitulasi keseluruhan data validasi alat peraga papan pembagian tanpa

sisa 1-30 oleh dosen ahli Psikologi anak dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

91

Tabel 4.6 Rekapitulasi data validasi alat peraga oleh

dosen ahli Psikologi anak

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (dosen Psikologi anak)

Auto-education 10

Auto-correction 11

Menarik 8

Bergradasi 18

Kontekstual 8

Total skor keseluruhan 55

Rata-rata 3,6

Kriteria Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh dosen ahli Psikologi anak. Dari

tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 menurut kepala sekolah memiliki kriteria “sangat baik”. Dalam

kolom komentar dan saran, Ibu LAE menuliskan bahwa (1) alat peraga membantu

anak Diskalkulia memahami konsep bilangan dan pembagian, (2) warna cukup

menarik dan memiliki fungsi yang berbeda, dan (3) apabila alat peraga merupakan

hasil pemikiran pribadi, peneliti dapat mengajukan HAKI.

Penilaian album alat peraga menggunakan aspek yang sama seperti penilaian

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 yaitu (1) auto-education, (2) auto-

correction, (3) menarik, (4) bergradasi, dan (5) kontekstual. Berdasarkan hasil

validasi album alat peraga sebelum revisi diperoleh hasil 3,6 dengan kategori

“sangat baik” dan layak digunakan atau uji coba dengan revisi sesuai saran.

Sedangkan hasil validasi album alat peraga setelah revisi diperoleh hasil 3,9

dengan kategori “sangat baik” dan layak digunakan atau uji coba dengan revisi

sesuai saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

92

Adapun hasil perolehan skor validasi album alat peraga setiap aspeknya

sebagai berikut ini. (1) Total skor aspek auto-education sebesar 4, (2) total skor

aspek auto-correction sebesar 13, (3) total skor aspek menarik sebesar 7, (4) total

skor aspek bergradasi sebesar 8, dan (5) total skor aspek kontekstual sebesar 8.

Jumlah skor dari keseluruhan aspek yaitu 40. Untuk memperoleh hasil rata-rata,

dihitung menggunakan rumus rata-rata yang tertulis pada bab III. Dari

perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,6. Skor rata-rata yang

diperoleh kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam

kategori “sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria hasil

penilaian skala empat pada bab III.

Sedangkan hasil validasi album alat peraga setiap aspeknya sebagai berikut

ini. (1) Total skor aspek auto-education sebesar 4, (2) total skor aspek auto-

correction sebesar 16, (3) total skor aspek menarik sebesar 8, (4) total skor aspek

bergradasi sebesar 7, dan (5) total skor aspek kontekstual sebesar 8. Jumlah skor

dari keseluruhan aspek yaitu 43. Untuk memperoleh hasil rata-rata, dihitung

menggunakan rumus rata-rata yang tertulis pada bab III. Dari perhitungan rata-

rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,9. Skor rata-rata yang diperoleh kemudian

dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “sangat baik”

dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria hasil penilaian skala empat pada bab

III.

Rekapitulasi keseluruhan data validasi album alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 sebelum revisi dan sesudah revisi oleh dosen ahli Psikologi anak

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

93

Tabel 4.7 Rekapitulasi data validasi album alat peraga

sebelum revisi dan sesudah revisi oleh dosen ahli Psikologi anak

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (dosen Psikologi anak)

Sebelum revisi Sesudah revisi

Auto-education 4 4

Auto-correction 13 16

Menarik 7 8

Bergradasi 8 7

Kontekstual 8 8

Total skor keseluruhan 40 43

Rata-rata 3,6 3,9

Kriteria Sangat baik Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

album alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 sebelum dan sesudah revisi

oleh dosen ahli Psikologi anak. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa

kualitas alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 menurut dosen Psikologi

anak memiliki kriteria “sangat baik”. Saran dan komentar yang diberikan dosen

ahli Psikologi anak sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Komentar dan saran album alat peraga

sebelum dan sesudah revisi oleh dosen ahli Psikologi anak

Komentar dan saran validator ahli Psikologi anak

Sebelum revisi Setelah revisi

Beri judul gambar, terutama di bagian

pengenalan alat peraga.

Ada beberapa foto yang perlu diperbaiki.

Foto lebih baik diambil dari sisi atas

sehingga keseluruhan alat peraga terlihat

jelas.

Berdasarkan tabel di atas, kualitas album alat peraga perlu direvisi sesuai

dengan saran yang telah diberikan Ibu LAE. Langkah selanjutnya, peneliti

melakukan revisi album alat peraga dengan acuan saran yang diberikan oleh Ibu

LAE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

94

c. Validasi oleh Kepala Sekolah

Peneliti memilih kepala sekolah sebagai validator atas dasar saran dari guru

kelas IV. Guru kelas IV mengatakan bahwa Bapak J mempunyai latar belakang

Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang dapat membantu dalam proses validasi.

Validasi kepala sekolah dilakukan bersamaan dengan validator guru kelas IV

yaitu pada tanggal 1 April 2017. Pada penilaian alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30, aspek yang dinilai berdasarkan lima ciri-ciri alat peraga

Montessori yaitu (1) auto-education, (2) auto-correction, (3) menarik, (4)

bergradasi, dan (5) kontekstual. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari

Bapak J menunjukkan skor rata-rata alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30

yaitu 3,6 dengan kategori “sangat baik” dan alat peraga papan pembagian tanpa

sisa 1-30 layak digunakan atau uji coba dengan revisi sesuai saran.

Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek yaitu (1) total skor aspek auto-

education sebesar 10, (2) total skor aspek auto-correction sebesar 11, (3) total

skor aspek menarik sebesar 8, (4) total skor aspek bergradasi sebesar 19, dan (5)

total skor aspek kontekstual sebesar 6. Jumlah skor dari keseluruhan aspek yaitu

54. Untuk memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata

yang tertulis pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu

3,6. Skor rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke

data kualitatif dalam kategori “sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel

kriteria hasil penilaian skala empat pada bab III. Rekapitulasi keseluruhan data

validasi alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh Kepala SD N Mertelu

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

95

Tabel 4.9 Rekapitulasi data validasi alat peraga oleh kepala sekolah

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (kepala sekolah)

Auto-education 10

Auto-correction 11

Menarik 8

Bergradasi 19

Kontekstual 6

Total skor keseluruhan 54

Rata-rata 3,6

Kriteria Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh Kepala SD N Mertelu. Dari

tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 menurut kepala sekolah memiliki kriteria “sangat baik”. Bapak J

memberikan komentar bahwa alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 sudah

bagus. Selain itu Bapak J juga memberikan saran kepada peneliti supaya (1)

papan pembagian dapat dibentuk binatang agar lebih menarik, (2) tabung kecil

dicat warna-warna, (3) kartu dibuat lebih besar dan diberi pegangan atau

gantungan agar memudahkan anak dalam mengambil kartu, dan (4) kayu

pengendali diberi pengait agar tidak merosot atau berpindah posisi.

Penilaian album alat peraga menggunakan aspek yang sama seperti penilaian

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 yaitu (1) auto-education, (2) auto-

correction, (3) menarik, (4) bergradasi, dan (5) kontekstual. Dari hasil validasi

album alat peraga oleh Bapak J skor rata-rata sebesar 3,54 dengan kategori

“sangat baik” dan layak digunakan atau uji coba dengan revisi sesuai saran.

Berikut ini adalah hasil perolehan skor setiap aspeknya. (1) total skor aspek auto-

education sebesar 4, (2) total skor aspek auto-correction sebesar 13, (3) total skor

aspek menarik sebesar 7, (4) total skor aspek bergradasi sebesar 8, dan (5) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

96

skor aspek kontekstual sebesar 7. Jumlah skor dari keseluruhan aspek yaitu 39.

Untuk memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata yang

tertulis pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,54.

Skor rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data

kualitatif dalam kategori “sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel

kriteria hasil penilaian skala empat pada bab III. Rekapitulasi keseluruhan data

validasi album alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh Kepala SD N

Mertelu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.10 Rekapitulasi data validasi album alat peraga oleh kepala sekolah

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (kepala sekolah)

Auto-education 4

Auto-correction 13

Menarik 7

Bergradasi 8

Kontekstual 7

Total skor keseluruhan 39

Rata-rata 3,54

Kriteria Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

album alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh Kepala SD N Mertelu.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas album alat peraga papan

pembagian tanpa sisa 1-30 menurut kepala sekolah memiliki kriteria “sangat

baik”. Bapak J memberikan komentar bahwa album petunjuk penggunaan alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 sudah baik dan mudah untuk dipahami.

Namun sebaiknya pada sampul disertakan gambar alat peraga tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

97

d. Validasi oleh Guru Kelas IV

Peneliti melakukan validasi produk berupa alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 beserta album alat peraga tersebut dengan seorang guru kelas IV

SD N Mertelu. Guru yang menjadi validator yaitu Bapak S. Validasi dilakukan

pada tanggal 1 April 2017. Pada penilaian alat peraga papan pembagian tanpa sisa

1-30, aspek yang dinilai berdasarkan lima ciri-ciri alat peraga Montessori yaitu (1)

auto-education, (2) auto-correction, (3) menarik, (4) bergradasi, dan (5)

kontekstual. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari Bapak S

menunjukkan skor rata-rata alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 yaitu

3,33 dengan kategori “sangat baik” dan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-

30 layak digunakan atau uji coba tanpa revisi.

Adapun hasil perhitungan untuk setiap aspek yaitu (1) total skor aspek auto-

education sebesar 9, (2) total skor aspek auto-correction sebesar 10, (3) total skor

aspek menarik sebesar 8, (4) total skor aspek bergradasi sebesar 15, dan (5) total

skor aspek kontekstual sebesar 8. Jumlah skor dari keseluruhan aspek yaitu 50.

Untuk memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata yang

tertulis pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,33.

Skor rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data

kualitatif dalam kategori “sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel

kriteria hasil penilaian skala empat pada bab III.

Rekapitulasi keseluruhan data validasi alat peraga papan pembagian tanpa

sisa 1-30 oleh guru kelas IV SD N Mertelu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

98

Tabel 4.11 Rekapitulasi data validasi alat peraga oleh guru kelas IV

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (guru kelas IV)

Auto-education 9

Auto-correction 10

Menarik 8

Bergradasi 15

Kontekstual 8

Total skor keseluruhan 50

Rata-rata 3,33

Kriteria Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh guru kelas IV. Dari tabel

tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas alat peraga papan pembagian tanpa sisa

1-30 menurut guru kelas IV SD N Mertelu memiliki kriteria “sangat baik”. Bapak

S memberikan komentar bahwa secara keseluruhan alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 sangat membantu bagi anak Diskalkulia untuk memahami konsep

pembagian. Selain itu Bapak S juga memberikan saran kepada peneliti supaya alat

peraga dibuat dengan warna yang kontras dan mencolok agar menarik perhatian

anak.

Sementara itu hasil validasi album alat peraga papan pembagian tanpa sisa

1-30 diperoleh hasil hasil sebesar 3,27 dengan kriteria “sangat baik” dan album

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 layak digunakan atau ujij coba

dengan revisi sesuai saran. Pada penilaian album alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30, aspek yang dinilai berdasarkan lima ciri-ciri alat peraga

Montessori yaitu (1) auto-education, (2) auto-correction, (3) menarik, (4)

bergradasi, dan (5) kontekstual. Adapun hasil perhitungan validasi album alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 sebagai berikut. (1) Total skor aspek

auto-education sebesar 4, (2) total skor aspek auto-correction sebesar 12, (3) total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

99

skor aspek menarik sebesar 6, (4) total skor aspek bergradasi sebesar 7, dan (5)

total skor aspek kontekstual sebesar 7. Jumlah skor dari keseluruhan aspek yaitu

36. Untuk memperoleh hasil rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata

yang tertulis pada bab III. Dari perhitungan rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu

3,27. Skor rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan dari data kuantitatif

ke data kualitatif dalam kategori “sangat baik” dengan acuan yang tertera pada

tabel kriteria hasil penilaian skala empat pada bab III.

Rekapitulasi keseluruhan data validasi album alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 oleh guru kelas IV SD N Mertelu dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 4.12 Rekapitulasi data validasi album alat peraga oleh guru kelas IV

Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor

Validator (guru kelas IV)

Auto-education 4

Auto-correction 12

Menarik 6

Bergradasi 7

Kontekstual 7

Total skor keseluruhan 36

Rata-rata 3,27

Kriteria Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 oleh guru kelas IV. Dari tabel

tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas album alat peraga papan pembagian

tanpa sisa 1-30 menurut guru kelas IV SD N Mertelu memiliki kriteria “sangat

baik”. Bapak S memberikan komentar bahwa secara keseluruhan album alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 sudah baik, namun kalimat dalam

petunjuk penggunaan sebaiknya dibuat sederhana untuk anak Diskalkulia.

4.1.6 Uji Coba Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

100

Uji coba terbatas dilakukan pada tanggal 1 April 2016 di SD N Mertelu. Uji

coba dilakukan ketika pelajaran Matematika dengan lima anak berkebutuhan

khusus. Peneliti melakukan uji coba dengan tiga anak Diskalkulia, satu anak

slowlearner, dan satu anak tuna grahita atas permintaan dari guru kelas IV. Guru

kelas IV berharap alat peraga papan pembagian yang dikembangkan peneliti dapat

berpengaruh pada anak berkebutuhan khusus lainnya. Beliau juga berharap

dengan alat peraga yang dikembangkan anak tersebut dapat memahami konsep

pembagian. Uji coba dilakukan di perpustakaan supaya kelima anak tersebut lebih

fokus dalam menggunakan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30. Peneliti

melakukan uji coba selama 2 jam perlajaran atau selama 70 menit. Uji coba

dimulai pukul 07.30-08.40 WIB. Peneliti membagi anak menjadi dua kelompok

dikarenakan keterbatasan alat peraga yang dikembangkan. Peneliti menyediakan

alat peraga papan pembagian tanpa sisa beserta albumnya. Peneliti menjelaskan

bagian-bagian alat peraga yang telah tersedia beserta cara penggunaannya secara

singkat. Kemudian peneliti meminta anak untuk membaca terlebih dahulu album

alat peraga yang tersedia. Setelah itu, peneliti meminta anak mempraktikkan

secara langsung cara menggunakan alat peraga tersebut. Peneliti meminta setiap

anak bergantian dalam menggunakan alat peraga tersebut agar semua anak dapat

memahami konsep pembagian.

Dari hasil uji coba, anak Diskalkulia sangat antusias dalam menggunakan

alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30. Kayu pengendali pada papan

pembagian hampir patah karna anak terlalu antusias dalam menggunakannya.

Peneliti baru menyadari bahwa kayu pengendali dalam kondisi hampir patah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

101

setelah uji coba selesai. Anak Diskalkulia lebih berhati-hati dan teliti dalam

menghitung setiap tabung kecil (Tab) yang diletakkan pada lubang sesuai soal.

Sehingga tidak ada tabung kecil (Tab) yang kurang atau lebih ketika sudah dibagi

sesuai bilangan pembaginya. Hanya beberapa kali anak melakukan kesalahan

ketika menghitung maupun membagi. Dalam menggunaan alat peraga, anak

terkadang lupa dengan langkah-langkah yang sesuai dengan petunjuk

penggunaannya. Mereka sering kali lupa mengubah terlebih dahulu kalimat

Matematika menjadi simbol Matematika pada buku tulisnya. Selain itu, mereka

juga lupa dalam menuliskan jawaban berupa bilangan hasil bagi pada buku

tulisnya setelah selesai menghitung. Mereka langsung mengambil kartu bilangan

tanpa menuliskan pada buku tulisnya.

Dalam mengubah kalimat Matematika menjadi simbol Matematika anak

lebih teliti dibandingkan ketika observasi. Namun pada awal uji coba anak masih

kebingungan dalam membedakan antara bilangan yang dibagi dan bilangan

pembagi. Mereka beberapa kali salah dalam mengambil dan meletakkan kartu

bilangan yang dibagi maupun bilangan pembagi. Mereka juga sedikit kesulitan

dalam mencari kartu bilangan dikarenakan banyaknya jumlah kartu bilangan pada

kotak penyimpanan. Selain itu, tinggi kartu yang sama dengan tinggi kayu

pembatas pada kotak penyimpanan membuat anak kesulitan dalam memegang

kartu. Pada akhir uji coba, peneliti melakukan refleksi dengan tanya jawab. Anak

mengatakan bahwa belajar Matematika dengan alat peraga lebih mudah dari pada

dengan menghitung biasa pada umumnya. Mereka lebih dapat memahami konsep

pembagian dengan menggunakan papan pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

102

4.1.7 Revisi Produk

Dari hasil validasi dan uji coba, peneliti melakukan revisi produk akhir

sesuai dengan saran dan kelemahan ketika uji coba produk. Revisi produk akhir

ini akan menghasilkan prototipe yang merupakan hasil dari penelitian. Peneliti

melakukan revisi alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 hanya pada kartu

saja. Peneliti memperbesar ukuran kartu yang semula berukuran 4,5 cm x 8 cm

menjadi 5 cm x 7 cm supaya memudahkan pemakai dalam mengambil kartu pada

kotak penyimpanan. Peneliti juga memperjelas warna biru pada kartu soal yang

semula biru tua menjadi sedikit lebih muda agar hasil cetakannya tidak mirip

dengan warna hitam.

Peneliti melakukan revisi album alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-

30 pada (1) judul album, (2) jenis huruf, dan (3) foto pada petunjuk penggunaan.

Judul album alat peraga yang semula berjudul “Album Petunjuk Penggunaan Alat

Peraga Matematika Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30 untuk Anak Diskalkulia”

diubah menjadi “Album Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Matematika Papan

Pembagian Tanpa Sisa 1-30 untuk Anak Berkesulitan Belajar Matematika”. Judul

tersebut dianggap lebih umum digunakan sehingga anak tidak timbul pertanyaan

ketika membaca. Jenis huruf pada album yang semula Times New Roman diubah

menjadi Comic Sans MS supaya lebih menarik dan tidak terkesan formal. Foto

yang terdapat pada petunjuk penggunaan dirasa kurang mempunyai posisi yang

pas dalam pengambilan gambarnya. Selain itu, cahaya pada foto masih belum

semuanya terang. Oleh sebab itu, peneliti melakukan pengambilan gambar

kembali sesuai denngan saran yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

103

4.2 Pembahasan

Potensi dan masalah merupakan langkah awal dalam penelitian. Potensi

dan masalah dilakukan dengan wawancara kepala sekolah dan guru kelas IV.

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh masalah di kelas IV yaitu keterbatasan

alat peraga Matematika khususnya materi pembagian untuk membantu

mengajarkan konsep pembagian pada anak tersebut. Dari masalah yang diperoleh

di kelas IV, maka terdapat potensi yang dapat diteliti dan dikembangkan yaitu alat

peraga Matematika materi pembagian untuk anak Diskalkulia. Setelah

menemukan potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV dan 3 anak

Diskalkulia. Observasi dilakukan tiga kali untuk mengetahui karakteristik pada

ketiga anak tersebut. Dari hasil analisis kebutuhan diperoleh hasil bahwa materi

pembagian dirasa paling sulit pada pelajaran Matematika. Sedangkan dari hasil

observasi disimpulkan bahwa ketiga anak tersebut mengalami gangguan asosiasi

visual-motor. Menurut Lerner dalam Mulyono (2012: 210-213), anak yang

mengalami gangguan asosiasi visual-motor sering tidak dapat menghitung benda-

benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya. Pernyataan tersebut

sesuai dengan hasil observasi bahwa anak Diskalkulia di kelas IV tidak dapat

menghitung benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangannya.

Selain itu, anak sering melakukan kesalahan dalam menuliskan simbol bilangan

ketika didikte peneliti. Masalah yang dialami anak semakin buruk dengan latar

belakang keluarganya yang belum mengetahui gangguan yang dialami oleh

anaknya. Hal tersebut dikarenakan rendahnya pengetahuan orang tua mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

104

anak berkebutuhan khusus yang akan berimbas pada kesalahpahaman orang tua

ketika mengetahui kondisi tersebut.

Desain produk dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah

dilakukan. Desain produk dibuat dengan mempertimbangan karakteristik anak

tersebut dengan alat peraga yang akan dibuat. Produk yang dikembangkan peneliti

berupa papan pembagian tanpa sisa 1-30 beserta albumnya. Desain produk yang

dibuat kemudian divalidasi dengan ahli dan direvisi sesuai saran untuk selanjutnya

diwujudkan dalam bentuk nyata. Produk dibuat dengan mengadopsi ciri-ciri alat

peraga Matematika pada Montessori. Warna pokok pada alat peraga dibuat

berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Warna biru untuk bilangan yang dibagi,

hijau untuk bilangan pembagi, dan merah untuk bilangan hasil bagi. Warna

tersebut dimaksudkan agar anak dapat memahami fungsi bilangan yang terdapat

pada operasi bilangan pembagian. Bilangan yang terdapat pada papan pembagian

dimaksudkan agar membantu anak dalam menghitung. Kartu bilangan

dimaksudkan agar anak mampu memahami simbol bilangan sesuai dengan soal.

Lubang berbentuk lingkaran dibuat menjadi dua bagian dimaksudkan agar anak

mampu memahami konsep pembagian dengan memindahkan tabung kecil (Tab)

sesuai dengan bilangan pembaginya. Sedangkan kayu pengendali dan control of

error yang terdapat di belakang kartu soal dimaksudkan agar anak dapat

mengoreksi kesalahan yang dilakukan.

Alat peraga beserta albumnya kemudian diuji kualitas kelayakannya

kepada para ahli dan anak. Peneliti memilih empat ahli yaitu ahli Matematika, ahli

Psikologi anak, kepala sekolah, dan guru kelas IV. Dari hasil validasi alat peraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

105

oleh dosen ahli Psikologi anak diperoleh hasil 3,6 dengan kategori “sangat baik”,

oleh dosen ahli Matematika diperoleh hasil 3,9 dengan kategori “sangat baik”,

oleh kepala sekolah diperoleh hasil 3,6 dengan kategori “sangat baik”, oleh guru

kelas IV diperoleh hasil 3,33 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan dari hasil

validasi album alat peraga oleh dosen ahli Psikologi anak diperoleh hasil 3,9

dengan kategori “sangat baik”, oleh dosen ahli Matematika diperoleh hasil 3,73

dengan kategori “sangat baik”, oleh kepala sekolah diperoleh hasil 3,54 dengan

kategori “sangat baik”, oleh guru kelas IV diperoleh hasil 3,27 dengan kategori

“sangat baik”. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga beserta

album alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 mempunyai kualitas sangat

baik dan layak untuk digunakan atau diuji coba setelah direvisi sesuai saran.

Validator memberikan beberapa saran kepada peneliti untuk memperbaiki judul,

foto, dan jenis huruf yang terdapat pada album alat peraga.

Anak merasa terbantu dalam memahami konsep pembagian ketika uji coba

produk. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Marilyn dan Bursuck (2015: 53)

bahwa teknologi bantu baik itu berupa suatu alat, produk, atau barang lainnya

dapat digunakan untuk menaikkan, mempertahankan, atau meningkatkan

kemampuan fungsional individu penyandang disabilitas. Mereka sangat antusias

dengan produk yang dikembangkan peneliti. Namun, anak mengalami kesulitan

ketika mengambil kartu yang terdapat pada kotak penyimpanan dikarenakan

tinggi kartu yang sejajar dengan tinggi sekat pembatas kotak penyimpanan. Selain

itu, anak kebingungan membedakan bilangan yang dibagi pada kartu soal

dikarenakan warna biru pada kartu soal medekati warna hitam. Dari hasil validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

106

dan uji coba produk kemudian peneliti melakukan revisi sesuai dengan saran dan

kelemahan. Peneliti mengganti judul album alat peraga yang semula “Album

Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Matematika Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30

untuk Anak Diskalkulia” menjadi “Album Petunjuk Penggunaan Alat Peraga

Matematika Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30 untuk Anak Berkesulitan Belajar

Matematika”. Judul tersebut dianggap lebih umum digunakan sehingga anak tidak

timbul pertayaan ketika membacanya. Peneliti mengganti jenis huruf pada album

alat peraga menjadi Comic Sans MS agar anak tertarik dan tidak mudah jenuh

ketika membacanya. Hal tersebut dikarenakan jenis huruf Times New Roman

dirasa terlalu formal bagi anak tersebut. Ukuran kartu diubah menjadi 5 cm x 7

cm untuk memudahkan anak dalam pengambilan kartu. Selain itu, warna huruf

pada kartu soal yang melambangkan bilangan yang dibagi diubah menjadi lebih

cerah agar anak tidak kebingungan. Hasil dari penelitian ini berupa prototipe alat

peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30 beserta albumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

107

BAB V

PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk anak

berkesulitan Matematika (Diskalkulia) kelas IV di SD N Mertelu

dikembangkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan menurut

Sugiyono (2014). Prosedur pengembangan terdapat 10 langkah

pengembangan diantaranya, (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan

data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba

produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan

(10) produksi massal. Namun pada penelitian ini, hanya dilakukan sampai

langkah ke 7 dikarenakan diperlukan keahlian khusus untuk dapat

mencapai langkah ke 10. Adapun 7 langkah yang digunakan meliputi: (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi

desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk akhir

sampai menghasilkan produk akhir berupa prototipe. Pengembangan alat

peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 mengadopsi ciri-ciri alat peraga

pada pendidikan Montessori. Ciri-ciri tersebut adalah auto-education,

auto-correction, bergradasi, menarik, dan kontekstual. Alat peraga papan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

108

pembagian tanpa sisa 1-30 terdiri dari papan pembagian, kartu soal, kartu

bilangan (bilangan yang dibagi, bilangan pembagi, dan bilangan hasil

bagi), tabung kecil (Tab), kotak penyimpanan, dan album alat peraga.

Bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga adalah kayu jenis teak

wood, dan kertas invory 260.

2. Kualitas alat peraga Matematika papan pembagian tanpa sisa 1-30 untuk

anak Diskalkulia kelas IV di SD N Mertelu dikategorikan sangat baik.

Dari hasil validasi alat peraga oleh dosen ahli Psikologi anak diperoleh

hasil 3,6 dengan kategori “sangat baik”, oleh dosen ahli Matematika

diperoleh hasil 3,9 dengan kategori “sangat baik”, oleh kepala sekolah

diperoleh hasil 3,6 dengan kategori “sangat baik”, oleh guru kelas IV

diperoleh hasil 3,33 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan dari hasil

validasi album alat peraga oleh dosen ahli Psikologi anak diperoleh hasil

3,9 dengan kategori “sangat baik”, oleh dosen ahli Matematika diperoleh

hasil 3,73 dengan kategori “sangat baik”, oleh kepala sekolah diperoleh

hasil 3,54 dengan kategori “sangat baik”, oleh guru kelas IV diperoleh

hasil 3,27 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa alat peraga beserta album alat peraga papan

pembagian tanpa sisa 1-30 mempunyai kualitas sangat baik dan layak

untuk digunakan.

5.2 Keterbatasan Pengembangan

Produk alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 yang dikembanngkan

mempunyai beberapa keterbatasan yang akan dipaparkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

109

1. Pada pengumpulan data, tidak terdapat hasil tes Psikologi anak yang

membuktikan bahwa anak tersebut termasuk ke dalam anak Diskalkulia.

2. Produk alat peraga yang dikembangkan peneliti mempunyai berat yang kurang

sesuai dengan usia anak.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka

saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan alat peraga papan

pembagian tanpa sisa 1-30 sebagai berikut:

1. Pada pengumpulan data, sebaiknya responden dilengkapi dengan hasil tes

Psikologi anak yang membuktikan bahwa anak tersebut termasuk ke dalam

anak Diskalkulia guna untuk mendukung dalam pemilihan rensponden.

2. Peneliti sebaiknya mempertimbangkan berat dari alat peraga yang sesuai

dengan usia anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

110

Daftar Referensi

Abdurrahman, M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ananti, P.R. 2014. Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Penjumlahan

dan Pengurangan Pecahan Berbasis Metode Montessori. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Anggraini, W. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Matematika Materi Pembagian Menggunakan Media Papan

Pembagina Pada Kelas III SD Negeri Denggung. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Anitah, S. 2010. Alat peraga. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Bumi Aksara.

Arsyad, A: 2010. Alat peraga. Jakarta: Rajawali Citra Pers.

Crain, W. 2007. Teori perkembangan, konsep, dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Dewi, C.E. 2015. Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD

Materi Perkalian dan Pembagian Berbasis Metode Montessori. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Diary of Dyscalculia untuk Anak Berkesulitan Matematika. Diakses melalui

http://ispijateng.org/wp-content/uploads/2016/02/DIARY-OF-

DYSCALCULIA-UNTUK-ANAK-BERKESULITAN-BELAJAR-

MATEMATIKA1.pdf. Pada hari Selasa, 11 Januari 2017. Pukul 20.01.

Friend, W & William D.B. 2015. Menuju Pendidikan Inklusi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

111

Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Prakti. Malang: bumi

Aksara.

Gutek, G.L. 2013. Metode Montessori: Panduan wajib untuk guru dan PAUD

(Pendidikan Anak Usia Dini). (A. L. Lazuardi, Penerj). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamzah, A & Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

Hardiyanti, B.T. 2016. Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran IPS SD Materi

Keragaman Budaya Indonesia Berbasis Metode Montessori. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Holt, H. 2008. The absorbent mind, pikiran yang mudah menyerap. (Dariyatno,

Penrj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kamus, T.P. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kedua ed). Jakarta: Balai

Pustaka.

Kesulitan Belajar Matematika. Diakses melalui

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195707121984

032-EHAN/KESULITAN_BELAJAR__MATEMATIKA.pdf. Pada hari

Selasa, 11 Januari 2017. Pukul 19.11.

Kustandi, C. 2011. Alat peraga Manual dan Digital. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

112

Lillard, P.P. 2005. Montessori today: A comprehensive approach to education

from birth to adulthood. New York: Schocken Books.

Margono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mustaqim, B & Ary A. 2008. Ayo Belajar Matematika 4: untuk SD/MI kelas IV.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Puspitasari, M.P.N. 2017. Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi pada

Mata Pelajaran IPA untuk Materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan Kelas

IV B SDN Caturtunggal 4. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Runtukahu, J.T & Kandou, S. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak

Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Sanaky, H.A.H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara.

Sidharta, A.P. 2016. Implementasi Alat Peraga Pembagian Berbasis Montessori

pada Pembelajaran Matematika Materi Pembagian Kelas II SD Kanisius

Kenalan Magelang. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Simanjuntak, L dkk. 2003. Metode Mengajar Matematika (Jilid 1). Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sudono, A. 2010. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT. Grasindo.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2015.Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

113

Sukiman. 2012. Pengembangan Alat peraga. Yogyakarta: PT Pustaka Insan

Madani.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supriadi, D. 2013. Matrik: Menjadikan Matematika Lebih Mudah dan

Menyenangkan. Bandung: Nuansa.

Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika: untuk SD kelas IV.

Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Tim Catha Edukatif. __ . Matematika: untuk SD/MI kelas IV Semester 1.

Sukoharjo: CV Sindunata

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

114

DAFTAR LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

115

LAMPIRAN 1

1. Surat izin penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

116

LAMPIRAN 2

2. Surat keterangan telah melakukan

penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

117

LAMPIRAN 3

3. Surat pengantar validasi dosen ahli Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

118

LAMPIRAN 4

4. Surat pengantar validasi dosen ahli Psikologi anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

119

LAMPIRAN 5

5. Surat pengantar validasi kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

120

LAMPIRAN 6

6. Surat pengantar validasi guru kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

121

LAMPIRAN 7

7. Hasil Validasi Alat Peraga oleh Dosen Ahli Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

123

LAMPIRAN 8

8. Hasil validasi alat peraga oleh dosen ahli Psikologi anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

125

LAMPIRAN 9

9. Hasil validasi alat peraga oleh kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

126

J

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

127

LAMPIRAN 10

10. Hasil validasi alat peraga oleh guru kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

129

LAMPIRAN 11

11. Hasil validasi album alat peraga oleh dosen ahli

Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

131

LAMPIRAN 12

12. Hasil validasi album alat peraga oleh dosen ahli Psikologi anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

132

LAE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

133

LAMPIRAN 13

13. Hasil validasi album alat peraga oleh kepala

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

134

J

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

135

LAMPIRAN 14

14. Hasil validasi album alat peraga oleh guru kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

137

LAMPIRAN 15

15. Garis besar pertanyaan wawancara potensi dan masalah

Garis besar pertanyaan untuk kepala sekolah

No. Garis besar pertanyaan

1. Bagaimana penerapan sekolah inklusi di SD N Mertelu?

2. Anak berkebutuhan khusus apa saja yang terdapat di SD N Mertelu?

3. Dimana kelas berapa yang terdapat anak Diskalkulia?

Garis besar pertanyaan untuk guru kelas IV

No. Garis besar pertanyaan

1. Bagaimana karakteristik anak Diskalkulia di kelas IV?

2. Apa saja masalah yang dihadapi anak Diskalkulia di kelas IV?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

138

LAMPIRAN 16

16. Garis besar pertanyaan wawancara pengumpulan data

Garis besar pertanyaan untuk anak Diskalkulia di kelas IV.

No. Garis besar pertanyaan

1. Siapa nama anak Diskalkulia?

2. Bagaimana latar belakang keluarga anak Diskalkulia?

3. Materi apa yang paling sulit pada pelajaran Matematika?

4. Bagaimana cara mengatasi masalah pada materi tersebut?

Garis besar pertanyaan untuk guru kelas IV

No. Garis besar pertanyaan

1. Materi apa yang paling sulit diajarkan pada pelajaran Matematika untuk anak Diskalkulia?

2. Bagaimana cara mengatasi masalah pada materi tersebut?

3. Apa saja alat peraga Matematika di kelas IV?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

139

LAMPIRAN 17

17. Pedoman observasi

Rambu-rambu pengamatan terhadap anak Diskalkulia

No. Rambu-rambu pengamatan

1. Karakteristik yang ditampakkan anak Diskalkulia.

2. Kesesuaian teori karakteristik anak Diskalkulia dengan kenyataan di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

140

LAMPIRAN 18

Album Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Papan

Pembagian untuk Anak Berkesulitan Belajar

Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

142

PENGENALAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

PAPAN PEMBAGIAN TANPA SISA 1-30

Alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 terdiri dari empat bagian, yaitu papan

pembagian, kartu, tabung kecil (Tab), dan kotak penyimpanan.

Pertama, papan pembagian merupakan sebuah papan yang digunakan untuk mejelaskan

konsep pembagian. Papan pembagian terdiri dari 10 bagian. Perhatikan gambar di

bawah ini!

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat, rahmat, dan karuniaNya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan album

petunjuk penggunaan alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30. Alat peraga ini

dibuat untuk melengkapi tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat

Peraga Matematika Materi Pembagian untuk Anak dengan Berkesulitan Belajar

Matematika (Diskalkulia) di SD N Mertelu”. Disamping itu, album alat peraga berguna

sebagai buku petunjuk penggunaan dari alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30.

Penulis dibantu oleh berbagai pihak sehingga penulis berhasil menyelesaikan

album alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 dengan lancar. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan

memberikan doa serta dukungan dalam menyelesaikan album alat peraga ini. Penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

16. Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan rahmat kesehatan dan keselamatan

selama kegiatan pembuatan alat peraga beserta album.

17. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd., Kaprodi PGSD sekaligus Dosen

Pembimbing I yang telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

18. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakaprodi PGSD.

19. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S. Psi., M. Psi., Dosen Pembimbing II yang

selalu memberi pengarahan, kritik dan saran sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

143

20.Para validator yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini.

21. Keluarga besar SD Negeri Mertelu yang dengan tangan terbuka telah bekerja

sama dan memberikan izin penelitian di sekolah.

22.Pak Muhibat yang telah bersedia bekerjasama selama pembuatan alat peraga

papan pembagian tanpa sisa 1-30.

Penulis menyadari bahwa dalam album alat peraga ini masih banyak

kekurangan. Semoga album alat peraga ini bermanfaat bagi para pembaca dan mohon

maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan album ini.

Yogyakarta, 13 Juni

2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

144

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................................................................ 2

Konsep Pembagian Tanpa Sisa 1-30 ................................................................................................................ 3

Pengenalan Alat Peraga Matematika Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30 ................................................ 4

Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Matematika Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30 ............................. 7

Contoh Rancangan Pembelajaran Individu (RPI) ........................................................................................ 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

145

KONSEP

PEMBAGIAN TANPA SISA

Pembagian adalah pengurangan yang berulang dimana bilangan pengurangnya

tetap. Sedangkan pembagian tanpa sisa adalah pengurangan berulang yang dilakukan

hingga sisanya 0 (habis).

Misalnya :

1. 18 : 3 = . . . .

Pengurangan berulangnya

18 – 3 = 15 – 3 = 12 – 3 = 9 – 3 = 6 – 3 = 3 – 3 = 0

Ada 6 kali pengurangan dengan bilangan 3.

Jadi, 18 : 3 = 6

2. 28 : 4 = . . . .

Pengurangan berulangnya

28 – 4 = 24 – 4 = 20 – 4 = 16 – 4 = 12 – 4 = 8 – 4 = 4 – 4 = 0

Ada 7 kali pengurangan dengan bilangan 4.

Jadi, 28 : 4 = 7

3. 27 : 9 = . . . .

Pengurangan berulangnya

27 – 9 = 18 – 9 = 9 – 9 = 0

Ada 3 kali pengurangan dengan bilangan 9.

Jadi, 27 : 9 = 3

Apa itu pembagian?

Apa itu pembagian tanpa

sisa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

146

PENGENALAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

PAPAN PEMBAGIAN TANPA SISA 1-30

Alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 terdiri dari empat bagian, yaitu papan

pembagian, kartu, tabung kecil (Tab), dan kotak penyimpanan.

Pertama, papan pembagian merupakan sebuah papan yang digunakan untuk mejelaskan

konsep pembagian. Papan pembagian terdiri dari 10 bagian. Perhatikan gambar di

bawah ini!

Gambar 1 Bagian-bagian papan pembagian

1

5

4 3

2

7

6

8

9

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

147

Keterangan:

11. Nama alat peraga. Nama alat peraga ini adalah “Papan Pembagian Tanpa Sisa

1-30”. Nama ini berfungsi untuk memudahkan anak mengetahui fungsi alat

peraga yang akan digunakan.

12. Lubang kartu soal. Lubang persegi panjang berwarna putih digunakan untuk

meletakkan kartu soal.

13. Lubang kartu bilangan yang dibagi. Lubang persegi panjang berwarna biru

untuk meletakkan kartu bilangan yang dibagi.

14. Lubang kartu bilangan pembagi. Lubang persegi panjang berwarna hijau untuk

meletakkan kartu bilangan pembagi.

15. Lubang kartu bilangan hasil bagi. Lubang persegi panjang berwarna merah

untuk meletakkan kartu bilangan hasil bagi.

16. Lubang tabung kecil (Tab). Lubang berbentuk lingkaran digunakan untuk

meletakkan tabung kecil (Tab).

17. Bilangan yang dibagi. Bilangan berwarna biru menunjukkan jumlah lubang

tabung kecil (Tab) yang harus digunakan untuk meletakkan tabung kecil (Tab).

18. Bilangan pembagi. Bilangan berwarna hijau menunjukkan jumlah lubang tabung

kecil (Tab) yang harus digunakan untuk meletakkan tabung kecil (Tab) setiap

barisnya.

19. Bilangan hasil bagi. Bilangan berwarna merah menunjukkan jumlah bilangan

hasil bagi.

20. Kayu pengendali. Pada bilangan berwarna merah terdapat kayu penutup yang

dapat ditarik ke bawah. Kayu penutup berfungsi sebagai pengendali kesalahan

ketika anak menghitung bilangan hasil bagi.

Bagian kedua dari alat peraga papan pembagian adalah kartu. Terdapat 4 jenis

kartu yang berbeda, yaitu kartu soal, kartu bilangan yang dibagi, kartu bilangan

pembagi, dan kartu bilangan hasil bagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

148

Tampak depan Tampak belakang

Gambar 2 Kartu soal

Tulisan pada bagian muka (depan) kartu

soal mempunyai tiga warna, yaitu biru,

hitam, dan hijau. Tulisan berwarna biru

menunjukkan bilangan yang dibagi,

hitam menunjukkan simbol pembagian,

dan hijau menunjukkan bilangan

pembagi. Pada kartu soal dilengkapi

dengan pengendali kesalahan yang

terdapat di bagian belakang kartu soal.

Gambar 3 Kartu bilangan yang dibagi

Gambar 4 Kartu bilangan pembagi

Gambar 5 Kartu bilangan hasil bagi

Bagian ketiga dari alat peraga ini adalah tabung kecil (Tab). Tabung kecil pada papan

pembagian ini disebut “Tab” untuk memudahkan dalam pengucapan. Tab melambangkan

jumlah bilangan yang sesuai dengan kartu soal.

Gambar 6 Tabung kecil (Tab)

Bagian terakhir dari alat peraga ini adalah kotak penyimpanan. Kotak penyimpanan

berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kartu dan tabung kecil (Tab).

Delapan Belas

Dibagi

Enam

18 : 6 = 3 18

6

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

149

Gambar 7 Kotak penyimpanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

150

PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT PERAGA

PAPAN PEMBAGIAN TANPA SISA 1-30

Materi Pembelajaran Pembagian

Submateri Pembagian tanpa sisa 1-30

Tujuan Anak mampu menyelesaikan masalah terkait pembagian 1-

30 dengan bilangan pembagi 1-10

Syarat Anak memahami konsep pembagian tanpa sisa

Usia 10 tahun (kelas IV SD)

Alat Peraga 1. Papan pembagian

2. Kartu

- Kartu soal

- Kartu bilangan yang dibagi

- Kartu bilangan pembagi

- Kartu bilangan hasil bagi

3. Tabung

Pengendali kesalahan 1. Warna background atau latar pada kartu

2. Warna tulisan pada kartu soal

3. Warna bilangan pada papan pembagian

4. Warna lubang persegi panjang pada papan

pembagian

5. Kunci jawaban yang terdapat pada bagian belakang

kartu soal

6. Kayu pengendali

Langkah-langkah penggunaan alat peraga:

1. Siapkan papan pembagian, kotak penyimpanan, buku tulis, dan alat tulis!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

151

Gambar 8 Papan pembagian, kotak penyimpanan, dan alat tulis

2. Letakkan papan pembagian dan kotak penyimpanan seperti gambar di bawah

ini!

Gambar 9 Papan pembagian dan kotak penyimpanan

3. Bukalah papan pembagian serta bukalah penutup kotak penyimpanan!

Gambar 10 Lipatan papan pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

152

Gambar 11 Papan pembagian dan kotak penyimpanan yang sudah dibuka

4. Ambillah kartu soal (kartu berwarna putih) lalu letakkan pada lubang

berwarna putih!

Gambar 12 Mengambil dan meletakkan kartu soal

5. Bacalah kalimat matematika yang terdapat pada kartu soal dengan lantang!

6. Tulis dan ubahlah kalimat matematika yang terdapat pada kartu soal ke

dalam operasi bilangan pembagian pada buku tulismu!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

153

Gambar 13 Menuliskan operasi bilangan pembagian

7. Carilah kartu bilangan yang dibagi (berwarna biru) pada kotak penyimpanan

sesuai dengan bilangan yang dibagi (berwarna biru) yang sudah kamu

tuliskan di bukumu!

Gambar 14 Mencari kartu bilangan yang dibagi pada kotak penyimpanan

8. Letakkan kartu bilangan yang dibagi (berwarna biru) yang sudah kamu ambil

pada lubang berwarna biru!

Gambar 15 Meletakkan kartu bilangan yang dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

154

9. Perhatikan bilangan yang dibagi (berwarna biru) pada papan! Bilangan pada

papan menunjukkan jumlah lubang tabung kecil (Tab) yang harus digunakan

untuk meletakkan tabung kecil (Tab).

10. Ambil dan letakkan tabung kecil (Tab) ke dalam lubang tabung kecil (Tab)

yang berada di bawah lubang kartu bilangan yang dibagi (berwarna biru)

sesuai dengan jumlah bilangan pada kartu!

Gambar 16 Mengambil dan meletakkan tabung kecil (Tab)

11. Carilah kartu bilangan pembagi (berwarna hijau) pada kotak penyimpanan

sesuai dengan bilangan pembagi (berwarna hijau) yang sudah kamu tuliskan

di bukumu!

Gambar 17 Mencari kartu bilangan pembagi pada kotak penyimpanan

12. Letakkan kartu bilangan pembagi (berwarna hijau) yang sudah kamu ambil

pada lubang berwarna hijau!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

155

Gambar 18 Meletakkan kartu bilangan pembagi

13. Perhatikan bilangan pembagi (berwarna hijau) pada papan! Bilangan pada

papan menunjukkan jumlah lubang tabung kecil (Tab) yang harus digunakan

untuk meletakkan tabung kecil (Tab) setiap barisnya.

14. Pindahkan tabung kecil (Tab) ke lubang tabung kecil (Tab) yang berada di

bawah lubang kartu bilangan pembagi (berwarna hijau) sesuai dengan

bilangan pada kartu bialangan pembagi (berwarna hijau)!

Gambar 19 Memindahkan tabung kecil (Tab) sesuai dengan bilangan pembagi

15. Pindahkan sampai tidak ada sisa! Jika masih terdapat sisa tabung yang

belum dipindahkan atau pun jumlah setiap baris pada tabung yang sudah

dipindahkan berbeda, maka jumlah tabung kecil (Tab) tidak sesuai dengan

bilangan yang dibagi (berwarna biru) pada kartu soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

156

16. Hitunglah jumlah baris tabung kecil (Tab) yang telah dipindahkan! Jumlah

baris menunjukkan hasil bagi.

Gambar 20 Menghitung jumlah baris tabung kecil (Tab)

17. Tariklah kayu pengendali ke bawah sampai tepat berada di bawah lubang

yang ditempati tabung kecil (Tab) untuk mengetahui kebenaran dari

jawabanmu!

Gambar 21 Menarik kayu pengendali

18. Lihatlah bilangan hasil bagi (berwarna merah) yang terlihat pada papan!

Jika bilangan yang kamu ucapkan sama dengan bilangan hasil bagi (berwarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

157

merah) maka jawabanmu benar. Namun jika bilangan yang kamu ucapkan

berbeda, maka jawabanmu salah.

19. Tulislah bilangan hasil bagi pada bukumu!

Gambar 22 Menuliskan hasil bagi

20. Carilah kartu bilangan hasil bagi (berwarna merah) pada kotak penyimpanan

sesuai dengan bilangan hasil bagi (berwarna merah) yang sudah kamu

tuliskan di bukumu!

Gambar 23 Mencari kartu bilangan hasil bagi pada kotak penyimpanan

21. Letakkan kartu bilangan hasil bagi (berwarna merah) yang sudah kamu ambil

pada lubang berwarna merah!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

158

Gambar 24 Meletakkan kartu bilangan hasil bagi

22. Ambil dan baliklah kartu soal (berwarna putih) yang sudah diletakkan pada

lubang! Jika bilangan yang ada pada kartu sama dengan bilangan yang

terdapat pada lubang kartu, maka jawabanmu benar. Namun jika bilangan

yang ada pada kartu berbeda dengan bilangan yang terdapat pada lubang

kartu, maka jawabanmu salah.

Gambar 25 Membalik kartu soal dan mengecek kebenarannya

23. Kembalikan kartu pada kotak penyimpanan dengan menaruhnya di bagian

paling belakang susunan kartu!

24. Kembalikan tabung kecil (tab) pada kotak penyimpanan!

25. Kembalikan kayu pengendali pada posisi semula dengan mendorong kayu

pengendali dari bawah ke atas hingga bilangan hasil bagi (berwarna merah)

tertutup semua!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

159

Gambar 26 Mengembalikan posisi kayu pengendali

26. Lakukan langkah yang sama dengan kartu soal yang berbeda jika ingin

mencoba kembali!

27. Jika sudah selesai tutup kotak penyimpanan dan lipat kembali papan

pembagian!

Gambar 27 Menutup kotak penyimpanan dan melipat papan pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

160

CONTOH

RANCANGAN PEMBELAJARAN INDIVIDU (RPI)

I. IDENTITAS

Nama Lengkap Peserta

Didik :

Angel (disamarkan)

Jenis Kelamin :

Laki-laki

Tanggal Lahir :

Yogyakarta,

20 November 2007

Kelas : 4 SD Sekolah : SD Suka Cita

(disamarkan)

Tahun Ajaran :

2016/2017

Nama Orangtua/Wali :

Irwan (disamarkan)

Erna (disamarkan)

Peserta didik tinggal bersama :

Orang tua

Penyusun Program :

Rahmawati Suharno

Pelaksana Program :

Rahmawati Suharno

Guru Kelas :

Suparman, S.Pd. (disamarkan)

Guru Pendamping : -

Assesmen yang pernah dilakukan : - Hasil Asesmen : -

Kebutuhan khusus peserta didik :

(√) Kesulitan belajar Matematika

(Diskalkulia)

Peralatan yang dibutuhkan secara

khusus : -

Layanan khusus yang pernah diikuti

peserta didik : -

-

II. DESKRIPSI PSIKOLOGI PESERTA DIDIK

A. Hasil Deteksi Hambatan

Aspek Gambaran Kategori

Kognitif - Kesulitan dalam

memahami konsep

PP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

161

Matematika.

- Kesulitan dalam

menghitung secara

berurutan sesuai

dengan jumlah benda.

- Tidak dapat

berkonsentrasi dalam

waktu yang lama.

Emosi Mudah bosan dan menyerah

jika ditegur guru bahwa

jawaban dari soal yang ia

kerjakan terus menerus salah.

PP

Sosial Dapat menjalin hubungan

pertemanan dengan baik.

Namun kurang baik dalam

bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah pada

pembelajaran.

PP

Perilaku Hanya diam jika tidak dapat

mengerjakan soal.

PP

B. Area Kekuatan

Aspek Gambaran

Kognitif Sudah dapat membaca dan menulis. Namun

memerlukan waktu yang cukup lama dalam memahami

pembelajaran yang sudah dijelaskan. Selain itu, ketika

menuliskan bilangan yang didikte guru masih terjadi

kesalahan dalam penulisan.

Emosi Stabil, tenang ketika berada di dalam kelas, hanya

sedikit ramai apabila sudah bosan dan menyerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

162

dengan apa yang ia kerjakan.

Sosial Interaksi dengan teman sebaya sangat baik. Namun

masih terdapat bullying dari teman-temannya ketika

mereka tidak dapat memecahkan suatu permasalahan

dalam pembelajaran.

Perilaku Aktif, dapat melakukan aktivitas sesuai dengan

perintah guru. Namun ketika tidak dapat mengerjakan,

ia hanya diam dan tidak bertanya dengan teman

maupun guru.

C. Analisis Kebutuhan

Kebutuhan Kemampuan Saat Ini Perlakuan

Kognitif Sulit dan memerlukan

waktu yang lebih lama

dalam memahami suatu

konsep Matematika.

Menciptakan

pembelajaran yang

mebuat ia aktif dalam

pembelajaran. Dapat

menggunakan benda-

benda konkrit, seperti

alat peraga sebagai

media pembelajaran

untuk menjelaskan

suatu konsep

Matematika.

Perilaku Hanya diam jika tidak

memahami suatu

materi.

Selalu ditanya dan

didampingi ketika

mengerjakan sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

163

D. Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

Di Sekolah Guru dengan sabar

dalam membimbing dan

menjelaskan berulang

kali hingga ia dirasa

lebih paham.

Masih terdapat teman

yang mengganggu

kosentrasinya ketika

belajar.

Di Rumah Kasih sayang

keluarganya cukup

terpenuhi.

Orang tua belum

mengetahui kondisi

psikologi anaknya.

Hal-hal lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

164

Disusun pada tanggal: 24 Februari

2017

Orangtua, Guru,

(______________________) (______________________)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(____________________)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

165

III. RENCANA PERLAKUAN

Target yang akan

dicapai

Lama

Waktu

Strategi Tanggal

dimulai

Tanggal

Evaluasi

Hasil

Penanganan

Jangka

Panjang

- - - - - -

Jangka

pendek

Dapat menghitung

secara berurutan

sesuai dengan

jumlah benda

melalui alat

peraga.

1,5 bulan

Menggunakan alat

peraga dalam

mengembangkan

kemampuan

berhitung.

Maret 2017 April

2017

-

Dapat memahami

konsep pembagian

dengan

menggunakan alat

peraga.

1,5 bulan Menggunakan alat

peraga dalam

menjelaskan

konsep pembagian.

April 2017 Mei 2017 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

166

IV. EVALUASI

Program yang akan direkomendasikan untuk selanjutnya adalah alat peraga yang

diberikan kepada siswa harus lebih jelas dan berwarna agar siswa lebih tertarik dan

antusias.

Hal-hal lain:

Disusun pada tanggal: 24 Februari 2017

Kepala Sekolah Guru,

(______________________) (______________________)

Orangtua,

(______________________)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

167

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDU (PPI)

Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah Sagan

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Identitas Siswa

Nama : Angel (disamarkan)

Kelas : 4 SD

Usia : 10 tahun

Jenis kesulitan : Kesulitan belajar Matematika (Diskalkulia)

B. Kekuatan dan Kelamahan

Kekuatan : Seperti anak pada umumnya

Kelamahan : Kesulitan dalam memahami suatu konsep Matematika

C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator

Standar Kompetensi :

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian.

Indikator

- Kognitif

1.3.1 Menjelaskan konsep pembagian tanpa sisa.

- Afektif

1.3.2 Percaya diri pada saat pembelajaran berlangsung.

- Psikomotor

1.3.3 Mengitung secara berurutan sesuai dengan jumlah benda.

1.3.4 Menggunakan alat peraga sesuai dengan petunjuk penggunaan.

D. Tujuan Pembelajaran

- Kognitif

1.3.1.1 Siswa mampu menjelaskan konsep pembagian melalui alat

peraga dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

168

- Afektif

1.3.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap percaya diri melalui tanya

jawab dengan baik.

- Psikomotor

1.3.3.1 Siswa mampu mengitung secara berurutan sesuai dengan jumlah

benda melalui alat peraga dengan benar.

1.3.4.1 Siswa mampu menggunakan alat peraga sesuai dengan petunjuk

penggunaan melalui praktik langsung dengan baik.

E. Materi Pembelajaran

Pembagian tanpa sisa 1-30 dimana bilangan pembaginya 1-10

F. Teknik dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : -

Metode : Tanya jawab, praktik, pendampingan guru dan

ceramah.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

1. Pembuka 1. Salam, doa pembuka.

2. Guru menanyakan kabar siswa.

3. Guru bertanya jawab dengan siswa.

- Apakah yang kalian ketahui tentang

pembagian?

4. Guru meminta siswa mempraktikan

pembagian dengan media permen sesuai

dengan soal yang telah diberikan.

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

10 menit

2. Inti 6. Guru menjelaskan bagian-bagian alat

peraga.

7. Guru mencontohkan cara penggunaan alat

peraga.

50 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

169

8. Siswa mempraktikkan menggunakan alat

peraga dengan didampingi guru.

9. Guru memberikan soal kepada siswa dan

menyuruh mengerjakannya dengan

bantuan alat peraga.

3. Penutup 10. Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran dengan tanya jawab.

11. Guru membimbing siswa untuk

melakukan refleksi pembelajaran ini

- Bagaimana pembelajaran hari ini, lebih

menarik belajar menggunakan alat

peraga apa tidak?

- Apa kesulitan yang kamu hadapi ketika

menggunakan alat peraga?

12. Guru memberikan PR berupa soal

pembagian tanpa sisa.

13. Doa penutup, salam.

10 menit

H. Penilaian

- Penilaian Kognitif (terlampir)

- Penilaian Afektif (terlampir)

- Penilaian Psikomotor (terlampir)

I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

Sumber Belajar : -

Media Pembelajaran :

- Alat Peraga Papan Pembagian Tanpa Sisa 1-30

- Permen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

170

Lampiran Penilaian

1. Penilaian Kognitif

Indikator 1.3.1 Menjelaskan konsep pembagian tanpa sisa.

Teknik penilaian Lisan

Instrumen Tanya jawab

- Apa yang dimaksud dengan pembagian?

- Apa yang dimaksud dengan pembagian tanpa sisa?

Kunci jawaban

- Pembagian adalah pengurangan yang berulang dimana bilangan

pengurangnya tetap.

- Pembagian tanpa sisa adalah pengurangan yang berulang dimana bilangan

pengurangnya tetap dan hasil akhir dari pengurangannya 0 (habis).

2. Penilaian Afektif

Indikator 1.3.2 Percaya diri pada saat menjawab dan menyimpulkan materi

pembagian tanpa sisa.

Teknik penilaian Pengamatan

Instrumen Lembar pengamatan

No. Aspek Penilaian Percaya Diri Nampak Belum

Tampak

1. Menjawab pertanyaan dengan suara

yang lantang.

2. Menjawab pertanyaan dengan sikap

yang baik (tidak menundukkan

kepala).

3. Menjawab pertanyaan dengan lancar

tidak terbata-bata.

4. Bertanya kepada guru jika menemui

kesulitan.

5. Mengutarakan pendapat dalam

menyelesaikan permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

171

Matematika

3. Penilaian Psikomotor

Indikator 1.3.3 Mengitung secara berurutan sesuai dengan jumlah benda.

1.3.4 Menggunakan alat peraga sesuai dengan petunjuk

penggunaan.

Teknik penilaian Pengamatan

Instrumen Lembar pengamatan

No. Kriteria Penilian Sangat

Baik

Cukup

Baik

Kurang

Baik

1. Menghitung benda secara

berurutan sesuai dengan

jumlah benda.

2. Menggunakan alat peraga

sesuai dengan langkah-

langkah penggunaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

172

LAMPIRAN 18

18. Foto penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI … · album alat peraga diperoleh rerata 3,6 dengan kategori “sangat baik”. Hasil akhir ... Guru kelas IV SD Negeri Mertelu yang telah

173

BIODATA PENULIS

Rahmawawati Suharno adalah anak pertama dari tiga

bersaudara yang lahir di Klaten pada tanggal 25 Januari

1996. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD N 2

Ceporan, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah

pertama ditempuh di SMP N 1 Wedi, tamat pada tahun

2010. Pendidikan menengah atas di SMA N 2 Klaten,

tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menjalani masa perkuliahan, penulis mengikuti beberapa kegiatan, seperti

menjadi anggota seksi publikasi, dokumentasi, dan hubungan masyarakat

(Pubdokhum) dalam acara Story Telling and Writing Contest. Salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan adalah dengan menyusun skripsi.

Skripsi yang disusun penulis berjudul “Pengembangan Alat Peraga Matematika

Materi Pembagian untuk Anak dengan Berkesulitan Belajar Matematika

(Diskalkulia) di SD N Mertelu”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI