113
PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH NURUL HIKMAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Diajukan Oleh: Ofik fikrurosyadi (1110053100010) KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H

PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJIPADA KBIH NURUL HIKMAH

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk

Memenuhi persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam(S.Kom.I)

Diajukan Oleh:

Ofik fikrurosyadi(1110053100010)

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAHPROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2014 M/1435 H

Page 2: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis
Page 3: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Agustus 2014

Ofik fikrurosyadi

Page 4: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

i

ABSTRAK

Ofik Fikrurosyadi (1110053100010)

Analisis Pengawasan Kegiatan Bimbingan Manasik Haji Pada KBIH NurulHikmah

Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjukpada para pelaksana agar selalu bertindak sesuai dengan rencana. Diharapkan parapelaksana membatasi tindakan-tindakanya mencapai tujuan sedemikian rupasehingga tidak begitu menyimpang dari yang diperbolehkan. Pengawasan padakegiatan bimbingan manasik haji perlu dilakukan agar tidak melenceng darirencana yang telah disusun sebelumnya.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah tentang tahap-tahappengawasan kegiatan bimbingan manasik haji yang dilakukan di KBIH NurulHikmah, hal itu bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui apakah pengawasankegiatan pada KBIH Nurul Hikmah Hikmah sesuai apa yang telah direncanakansehingga secara praktis dan akademis dapat menjadi pengetahuan dan sebagaibahan masukan dalam perbaikan pengawasan terhadap kegiatan bimbinganmanasik haji kedepanya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif,yang menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulandata berupa, wawancara,dokumentasi, dan observasi

Dari hasil penelitian dengan menganalisis kegitan bimbingan manasik hajidengan mengimplementasiknya ke dalam tahapan-tahapan pengawasan sepertiPenatapan Standar, Penentuan Pengukuran Suatu Kegiatan dengan menggunakanbeberapa pertanyaan yang dapat digunakan seperti ( berapakali, dalam bentuk apa,siapa), tahapan selanjutnya merupakan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan,Perbandingan Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa Penyimpangan, dantahapan terakhir adalah Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan, denganmenggunakan tahapan tadi pengawasan terhadap kegiatan bimbingan manasik hajicukup baik walaupun kurang begitu optimal dan juga dijumpai penyimpanganwalaupun begitu, KBIH Nurul Hikmah bisa di jadikan contoh dari KBIH-KBIHlainya, karena KBIH Nurul Hikmah sendiri setiap tahunya memberangkatkanlebih banyak jamaah, bisa di bilang KBIH Nurul Hikmah menjadi KBIH yangterbaik di Kota Tangerang

Kata Kunci : Pengawasan Bimbingan Manasik Haji

Page 5: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari

sepenuhnya, skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja keras peneliti sendiri tetapi

dukungan dari berbagai pihak. Khususnya para pembimbing yang telah

mendorong penulis untuk terus semangat menyelsaikan skripsi ini. Untuk itu

peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

penghargaan setulus hati kepada berbagai pihak, khususnya:

1. Bapak Dr, Arief Subhan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Cecep Sastrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah yang selalu memberi dukungan dalam penyelsaian skripsi ini.

3. Bapak Drs. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM., selaku sekertaris Jurusan

Manajemen Dakwah yang selalu menasihati dan memberikan semangat

dalam penyelsaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Study Rizal, LK, MA., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

dengan besar hati dan sabar, meluangkan waktunya untuk mendengarkan

keluhan penulis dan selalu memberikan semangat, saran, bimbingan, dan

konsultasi terhadap skripsi ini sehingga akhirnya bisa sampai ke meja

Munaqasyah.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya Manajemen Haji dan Umrah yang telah

berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman berharga kepada penulis.

Page 6: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

iii

Semua amal kebaikan Bapak dan Ibu dibalas dengan pahala yang tidak

terhingga.

6. Bapak H. Bakhri SE., selaku Pimpinan KBIH Nurul Hikmah yang telah

mengizinkan penulis meneliti, dan memberikan banyak bantuan.

7. H. Ahmad Damanhuri S,Pd selaku sekretaris pada KBIH Nurul Hikmah

yang selalu membantu dan memberikan pengarahan, izin, juga mengikut

sertakan penulis dalam kegiatan bimbingan manasik haji.

8. Dosen Penguji sidang Munaqasyah Bapak Drs. H. Ade Marpudin, MM

dan Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA yang telah banyak memberikan saran

dan kritik dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik.

9. Keluarga yang selalu mendukung baik secara moral maupun materil.

Terutama doa Ibu yang tidak pernah putus Hj. Umi Muhibatun Nufus dan

Bapak H. Ison basuni serta kakak-kakak.

10. Saudari Wita Widyaningsih yang dari awal penulisan skripsi ini tidak

pernah berhenti dan tidak lelah-lelahnya mengingatkan, menyemangati

dan mengarahkan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. Insya Allah

dalam 2 tahun ini saya akan meminangnya, rahmati kami Ya Allah, Amin.

11. Sahabat Manajemen Haji dan Umrah angkatan 2010 dan khususnya

sahabat-sahabat saya yaitu Fauzi pahlevi, Aceng Ahmad, Ary Falwan,

Miftahul Ulum, M. Dinul Arsyi dan Whisnu Mardiansyah yang tidak

pernah lelah menyemangati penulis dalam keadaan sulit dan menjadi

Page 7: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

iv

kawan yang selalu setia. Semangat Ranger, kita mungkin nanti akan jauh

namun kalian kawan yang terbaik bagi saya.

Tanpa dukungan mereka semua, skripsi ini hanyalah tulisan yang tidak

bermakna dan tidak akan terwujud. Semoga doa dan dukungan dari semuanya

akan dibalas oleh Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca

dalam memperkaya khasanah ilmu dibidang Manajemen Haji dan Umrah. Peneliti

juga mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, 2014

Ofik Fikrurosyadi

Page 8: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK.......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah............................................................ 8

C. Tujuandan Manfaat Penelitian.................................................................... 8

D. Metodologi Penelitian................................................................................ 9

E. Tinjauan Pustaka....................................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan............................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan...................................................................... 15

2. Tahap-Tahap dalam Pengawasan....................................................... 17

3. Tujuan Pengawasan............................................................................ 20

4. Macam-Macam Pengawasan.............................................................. 21

Page 9: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

vi

5. Pentingnya Pengawasan..................................................................... 22

6. Ciri-ciri Pengawasan yang Efektif..................................................... 23

B. Program Bimbingan Manasik Haji

1. Pengertian Bimbingan Manasik Haji................................................. 25

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji.................................... 30

a. Fungsi Bimbingan Manasik Haji.................................................... 31

b. Tujuan Bimbingan Manasik Haji................................................... 31

3. Bentuk dan metode Bimbingan Manasik Haji................................... 32

BAB III GAMBARAN KBIH NURUL HIKMAH

A. Sejarah Berdirinya KBIH Nurul Hikmah.................................................. 41

B. Dasar dan Tujuan Penyelenggaraan......................................................... 43

1. Dasar hukum...................................................................................... 43

2. Tujuan ............................................................................................... 44

C. Visi dan Misi............................................................................................ 45

D. Sarana dan Prasarana................................................................................ 45

1. Sarana................................................................................................... 45

2.prasarana................................................................................................ 45

E. Struktur Kepengurusan dan Data Jumlah Jamaah.................................... 46

1. Struktur kepengurusan....................................................................... 46

2. Data jumlah jamaah............................................................................ 48

F. Pelayanan KBIH Nurul Hikmah.............................................................. 49

Page 10: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

vii

BAB IV ANALISIS PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN

MANASIK HAJI PADA KBIH NURUL HIKMAH

A. Penetapan Standar.................................................................................... 50

B. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan......................................... 57

C. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan.......................................................... 67

D. Perbandingan Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa Penyimpangan 69

E. Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan..................................... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 77

B. Saran-saran............................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 81

LAMPIRAN........................................................................................................ 84

Page 11: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 : Struktur Organisasi KBIH Nurul Hikmah........................... 46

Page 12: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 : Data Jamaah KBIH Nurul Hikmah............................................... 48

2. Tabel 4.2 : Jadwal Manasik Haji KBIH Nurul Hikmah ................................. 58

3. Tabel 4.3 : Anggaran Bimbingan Manasik Haji............................................. 69

4. Tabel 4.4 : Anggaran Perlengkapan Manasik.................................................. 72

Page 13: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengawasan dalam sebuah kegiatan bimbingan manasik haji harus ada dan

diperlukan agar sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, Semua kegiatan

memerlukan pengawasan sebagai jaminan dalam setiap kegiatan, termasuk

juga dalam kegiatan manasik haji. Didalam banyak perusahaan atau organisasi

masalah dalam pencapaian tujuan di mana implementasi dari setiap rencana

tidak berjalan dengan semestinya, dengan demikian perlu adanya fungsi

manajemen yang di arahkan untuk memastikan rencana dan implementasinya

berjalan dengan lancar1. oleh karena itu tidak menutup kemungkinan dalam

kegiatan manasik haji juga akan terjadi, dan tidak sesuai yang telah di

rencanakan sebelumnya. Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha

memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai

dengan rencana.

Dengan kasus yang diatas penulis memilih pengawasan di antara

manajemen lainya di karenakan didalam manajemen perlu adanya fungsi

manajemen yang diarahkan untuk memastikan apakah rencana yang di

implementasikan berjalan sebagaimana mestinya dan mencapai tujuan yang

ditetapkan atau tidak. Seperti yang diketahui dalam proses pengorganisasian

keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat,

1Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: KencanaPrenada Media Grup, 2005) h.316

Page 14: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

2

dan dengan adanya pengawasan ini maka rencana yang telah dibuat tadi akan

mencapai tujuannya. Bukan berarti manajemen yang lain tidak penting namun

dari semua manajemen, pengawasan merupakan proses yang menentukan

tercapainya rencana atau tujuan.

Pengawasan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan

kinerja standar pada perencanaan, untuk merancang sistem umpan balik

informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah

ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan

mengukur signifikasi penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan

perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya

perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai

tujuan perusahaan2.

Titik tolak yang digunakan dalam membahas pengawasan sebagai salah

satu fungsi organik manajemen ialah definisi yang mengatakan bahwa

pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi

guna lebih menjamin bahwa semua kegiatan, pekerjaan yang sedang dilakukan

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai fungsi

organik, pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak diselenggarakan

oleh semua orang yang menduduki jabatan manajerial, yang secara langsung

2 Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta : PT. Prenhallindo,2001) hal. 159

Page 15: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

3

mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh semua

tugas operasional3.

Membahas pengawasan sebagai fungsi organik manajerial sesungguhnya

berarti berusaha menemukan jawaban terhadap pertanyaan mengapa

pengawasan mutlak perlu dilaksanakan. Jawaban terhadap pertanyaan yang

sangat mendasar tersebut tidak selalu mudah atau sederhana untuk

menemukannya karena manajemen merupakan hal yang sangat kompleks4.

Pengawasan pertama kali orang harus menentukan standar pengawasan

pada pusat-pusat yang strategis, karena orang tidak dapat mengecek segalanya.

Harus dibedakan hal apa yang dapat di awasi, hal apa yang tidak dapat di

awasi5. Kata pengawasan sering mempunyai konotasi yang tidak

menyenangkan. Karena dianggap akan mengancam kebebasan dan otonomi

pribadi. Padahal oganisasi sangat memerlukan pengawasan untuk menjamin

tercapainya tujuan. Sehingga manajer adalah menemukan keseimbangan antara

pengawasan organisasi dan kebebasan pribadi atau mencari tingkat

pengawasan yang tepat. Pengawasan yang berlebihan akan menimbulkan

birokrasi, mematikan kreatifitas, dan sebagainya, yang akhirnya merugikan

organisasi sendiri, sebaliknya pengawasan yang tidak mencukupi dapat

menimbulkan pemborosan sumber daya dan membuat sulit pencapaian tujuan6.

3 Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004)h.125-126

4 Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, h.125-1265.Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-Dasar Manajemen, (yogyakarta: BPFE) h. 636 T. Hani Handoko,Manajemen, (Yogyakarta: BPFE) h. 367

Page 16: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

4

Dengan demikian pengawasan terhadap kegiatan bimbingan manasik

haji diperlukan mengingat pentingnya menunaikan ibadah haji, yang memiliki

aturan-aturan atupun tata cara dalam pelaksanaanya.

Haji merupakan hijrah kepada ALLAH SWT, memenuhi panggilan-

nya, merupakan musim yang terus bergulir, tempat kaum muslimin bertemu

setiap tahun dalam hubungan paling murni paling suci. Menjadi sarana setiap

jamaah untuk menikmati berbagai manfaat yang dapat di peroleh di tempat

yang telah di muliakan ALLAH SWT. Haji merupakan manifestasi praktis dari

persaudaraan seiman dan persatuan bagi umat islam, perbedaan ras, warna

kulit, bahasa, tanah air, dan tingkatan mencair dalam haji. Hakikat

penghambaan dan persaudaraan tercipta jelas di sana. Semuanya menggunakan

satu jenis pakaian, menghadap kepada satu kiblat, dan menyembah ALLAH

yang maha esa, tiada sekutu baginya7. Ibadah haji merupakan salah satu rukun

islam. Sebagaimana ibadah – ibadah lain seperti : shalat, puasa dan dzakat.

Haji merupakan ibadah mahdah yang tata cara pelaksanaannya sudah di

tentukan oleh syari’at melalui firman ALLAH SWT, dan sunnah Rasullah

SAW8. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 97

...

7 Sami Bin Abdullah Al-Maghlout. Atlas Al Hajj Wa Al-‘Umroh Mengenali Detail Mekahdan Madinah Dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah (Jakarta Timur : Almahira, 2010) h. 4

8 Usman Suparman. “Manasik Haji Dalam Pandangan Madzhab”. (Serang : SehatiGrafika, 2008) h. 12

Page 17: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

5

“….Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi)

orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa

mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha kaya(tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam (QS. Ali-Imran[3]: 97)

Sehubungan dengan uraian tadi, maka mereka yang akan

melaksananakan atau menunaikan ibadah haji, harus terlebih dahulu benar –

benar memahami dan menguasai manasik haji terlebih dahulu, di samping

memerlukan biaya yang tidak sedikit, tetapi juga memerlukan kesiapan fisik

dan mental serta pengetahuan tentang manasik haji9. Bukan hanya perjalanan

suci namun bisa di katakan perjalanan kematian karena di dalam perjalanan

haji banyak sekali rintangan yang akan menghabiskan stamina dan faktor cuaca

yang tidak biasa.Adapun tata cara (kaffiyah) pelaksanaanya telah di atur dalam

fikih dan di jelaskan secara rinci dalam kitab manasik haji yang memuat

keterangan mengenai syarat sah dan rukun haji. Di samping itu juga di

lengkapi pula dengan do’a-do’a yang harus di baca selama perjalanan

melaksanakan ibadah haji10.

Alangkah nikmatnya jika perpaduan antara kesulitan dan kerinduan itu

di barengi dengan pengetahuan yang cukup tentang ibadah ini dengan semua

syarat, rukun, dan ketentuan- ketentuan lainya. Di sertai pengenalan tempat-

tempat pelaksanaan haji, seperti arafah, mudzalifah, multazam, hajar aswad,

9 Kementrian Agama RI Direktorat Penyelenggaraan Haji Dan Umroh. Tuntunan PraktisManasik Haji Dan Umroh, 2011

10Mulyadhi Kartanegara. Filosofi Haji Dinamikadan Frespektif Haji Indonesia. (Jakarta:Cv Duta Veraga ,2010), h. 3

Page 18: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

6

maqam Ibrahim, ka’bah, hijir, jamarat, mina, masya’ir muqaddas dan berbagai

simbol haji lainya11. Masih banyak kaum muslimin indonesia, khususnya para

calon jemaah haji belum dapat informasi dan penjelasan yang cukup untuk

memahami dan mengenali penjelasan tentang hal – hal tersebut seperti simbol,

rambu yang akan mereka temui di tanah suci.

Kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) merupakan lembaga sosial

keagamaan islam. Konsentrasi aktivitasnya bergerak di bidang

bimbingan,pembinaan dan penyuluhan. KBIH tidak hanya sekedar

membimbing calon jama’ah haji yang akan berangkat menunaikan rukun islam

yang ke lima, akan tetapi berperan sebagai wadah edukasi secara de jure. KBIH

yang berada dan tersebar di seluruh nusantara memiliki izin operasional dari

kementrian agama. Jumlah relatif banyak, lebih dari 1500 kelompok

bimbingan12. Di dalam KBIH pasti memiliki latar belakang yang berbeda-beda

ada yang pendidikan ada pula yang sosial agama.

Di dalam penulisan skripsi ini penulis menentukan pilihan kepada KBIH

Nurul Hikmah , KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) Nurul Hikmah

sendiri berdiri sejak tahun 1984, KBIH Nurul hikmah memiliki jamaah

terbanyak di kota tangerang di antara KBIH lainya, jamaah tahun 2012

mencapai 274 jamaah, di tahun 2013 KBIH Nurul Hikmah memiliki total

jamaah haji mencapai 248 jamaah, dan di tahun 2014 jumlah jamaah haji

11Sami bin Abdullah Al-Maghlout.Atlas Al Hajj Wa Al-‘Umroh Mengenali Detail Mekahdan Madinah Dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah, (Jakarta Timur : Almahira, 2010) h. vii

12 ShalehQasim. Peran Kelompok Bimbingan Haji Dalam Perspektif Haji Mandiri.Dinamika dan frespektif haji indonesia. (Jakarta: Cv Duta Veraga,2010) h. 248

Page 19: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

7

KBIH Nurul Hikmah mencapai 183 jamaah. KBIH Nurul Hikmah memiliki

jadwal bimbingan manasik haji mencapai 24 kali pertemuan belum termasuk

bimbingan tingkat kecamatan dan kabupaten.

Sebagai mana yang telah diatur dalam Undang-Undang Republik

Indonesia nomor 13 tahun 2008 dalam pembinaan pasal 30 bahwa (1) dalam

rangka pembinaan ibadah haji, masyarakat dapat memberikan bimbingan

ibadah haji, baik dilakukan secara perseorangan maupun dengan membentuk

kelompok bimbingan. (2) ketententuan lebih lanjut mengenai bimbingan

ibadah haji oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan peraturan menteri. KBIH Nurul Hikmah Memiliki nomor izin

oprasional yaitu: SK. W.I/I/HJ.01/KPS/314/1999.KBIH Nurul Hikmah

merupakan Majlis Ta’lim yang bersifat sosial, sebagai mitra Departemen

Agama bertujuan memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat

khusus bagi para calon tamu-tamu Allah dengan menyelenggarakan

bimbingan manasik secara teori & praktek, baik di tanah air maupun di tanah

suci, dengan prinsip tolong menolong dalam rangka tercapainya haji mabrur.

Untuk mengetaui dan menganalisis lebih jauh terhadap pengawasan yang

dilakukan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Nurul Hikmah, maka

penulis akan menuangkan dalam sebuah penelitaian sebuah karya ilmiah

“skripsi” yang berjudul :

PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI

PADA KBIH NURUL HIKMAH

Page 20: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

8

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar dan terarah, maka peneliti membatasi

masalah hanya menitik beratkan pada “ Pengawasan Kegiatan Bimbingan

Manasik Haji Pada KBIH Nurul Hikmah Tahun 2014”.

2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijabarkan di atas maka

perumusan masalah dari penelitian ini tentang tahapan-tahapan dalam

pengawasan yang dilakukan pada kegiatan manasik haji oleh KBIH Nurul

hikmah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana tahapan-tahapan pengawasan kegiatan bimbingan manasik

haji yang dilakukan oleh KBIH Nurul Hikmah?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada tujuan yang ingin di

capai oleh peniliti yaitu :

a. Mempelajari secara seksama tentang tahapan-tahapan dalam

pengawasan terhadap kegiatan bimbingan manasik haji pada KBIH

Nurul Hikmah

Page 21: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

9

b. Mengatahui faktor pendorong dan penghambat pada kegiatan

bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah

2. Manfaat Penelitian

a. Akademik

Dapat menjadi tambahan wawasan khazanah ilmu

pengetahuan, dan khususnya untuk jurusan manajemen haji dan

umroh,Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi sebagai

pencipta mahasiswa yang memiliki kompeten dalam bidang haji

dan umroh.

b. Praktis

Diharapkan menjadi masukan,tambahan, gagasan untuk

lembaga penyelenggara ibadah haji seperti KBIH, travel dan

lembaga haji dan umroh, tentang peningnya pengawasan terhadap

setiap kegiatan.

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitain ini menggunakan pendekatan

kualitatif yaitu melakukan penelitian yang mendapatkan data deskriftip yang

di dalamnya berupa kata-kata atau lisan yang tertulis dan perilaku yang di

amanati. Menggunakan pendeketaan ini karena di anggap paling cocok dan

Page 22: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

10

praktis dalam penelitian ini, dengan pendekatan kualitatif ini data akan

bersifat faktual.

2. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok bimbingan ibadah haji

(KBIH) Nurul Hikmah sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

pengawasan bimbingan manasik haji.

3. Tempat Penelitian

Jl. KH. Amsir kel. Kenanga Rt. 005/04 kec. Cipondoh Kota Tangerang,

Telp, (021) 5548970/ 081280817779 / 085693657045 / 94528327. Email :

[email protected]

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang diperoleh dari peneliti secara langsung (Data Primer) dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan dalam metode

survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek

peneliti.13Dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara

kepada subjek yang berkaitan kepada pengelola KBIH Nurul

Hikmah, pembimbing, mantan jamaah dan para calon jamaah yang

mengikuti KBIH Nurul Hikmah, penulis memberikan pertanyaan

langsung dengan melakukan 2 cara : melalui tatap muka dan

melalui alat elektronik seperti telepon dan email.

13 Sangadji Etta Memang dan Sopiah, “Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis DalamPenelitian” (Yogyakarta : C.V Andi Offset,2010) h.171

Page 23: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

11

b. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan secara

langsung agar data yang di dapatkan lebih akurat dan bebas

terhadap objek yaitu KBIH Nurul Hikmah tentang pengawasan

kegiatan bimbingan manasik haji. Observasi merupakan proses

pencatatan pola prilaku subyek (orang), obyek (benda), atau

kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi

atau komunikasi dengan individu-individu yang di teliti.14

c. Dokumentasi

Merupakan jenis data penelitian yang antara lain berupa :

jurnal, surat-surat atau data dalam bentuk laporan program.15 dalam

hal ini penulis melakukan pengumpulan data yang terdapat di

KBIH Nurul Hikmah sendiri.

5. Teknik Pengolaan Data

Setelah data sudah diperoleh dan terkumpul kemudian langkah

selanjutnya di lanjutkan dengan cara editing, yaitu melakukan dengan

cara mempelajari berkas yang sudah terkumpul dan dapat di simpulkan

bahwa berkas yang di terima bisa di gunakan dan juga dalam keadaan

baik.

14Sangadji Etta Memang dan Sopiah, “Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis DalamPenelitian”, h.171

15 Sangadji Etta Memang dan Sopiah,” metodelogi penelitian pendekatan praktis dalampenelitian”hal. 176

Page 24: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

12

6. Analisis Data

Dalam menganalisa data penulis menggunakan analisi deskriftif

yaitu mengkaji gambaran secara faktual,realitas atau apa

adanya.Setelah melakukan pengkajian data-data yang di peroleh

kemudian di gambarkan atau dijabarkan apa adanya dan didapatkan

kesimpulan.

7. Pedoman Penulisan

Adapun teknik penulisan dari penelitian skripsi ini adalah dengan

menggunakan “ Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,

Disertasi)” yang telah diterbitkan CEQDA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, cet 1 tahun 2007,

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan penelitian ini penulis banyak membaca skripsi yang telah

di buat sebelumnya, agar mendapat pengetahuan dan sebagai perbandingan. Di

dalam proses pencarian data penulis menemukan skripsi yang memiliki judul-

judul hampir sama dengan yang di teliti. Judul tersebut ada di dalam karya :

1. Nama : Isti’anah, Nim : 0053019951Jurusan : Manajemen dakwah,

Fakultas : Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, 2004, Judul Skripsi :

Aplikasi Pengawasan Program Dakwah Yayasan Amal Muslim

Muhajirin Dan Anshor (AMMA) Dalam Meningkatkan Pemahaman

Amalan Muallaf, di dalam penelitianya tentang bagaimana yayasan

Page 25: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

13

amma mengaflikasi fungsi pengawasan pada aktivitas program-

program dakwah.

Persamaan

Di dalam penelitian ini baik penulis dan saudari isti’anah menjelaskan

tentang, bagaimana pengawasan terhadap program-program yang telah

direncanakan agar kegiatan tersebut mempengaruhi dan menjadi lebih

baik kedepanya.

Perbedaan

Perbedaan yang ada di skripsi ini bisa di lihat dengan jelas antara

penulis dengan saudari Isti’anah perbedaan itu terdapat dari fokus

penelitian dan objeknya. Penulis memfokuskan penelitian terhadap

pengawasan kegiatan KBIH tentang bimbimbing manasik haji dan di

dalam skripsi isti’anah memfokuskan terhadapyayasan amma tentang

pengawasan program dakwah terhadap pemahaman tentang agama

muallaf.

2. Nama :Dedi Surahman , Nim : 106046101559 Jurusan : Perbankan

Syariah, Fakultas : Syariah Dan Hukum, 2013, Judul Skripsi : Strategi

Monitoring Pengolaan Dana Zakat Bazda Kota Tangerang. Skripsi ini

menjelaskan tentang bagaimana strategi monitoring terhadap

pengelolaan dana zakat di kota tangerang.

Persamaan

Page 26: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

14

Di dalam skripsi ini persamaan penulis dan saudaraDedi

Surahmanadalah tentang bagaimana memonitoring dan pengawasan

terhadap kegiatan yang dilakukan.

Perbedaan

Skripsi yang telah di buat oleh saudaraDedi Surahmanmenjelaskan

tentang monitoring terhadap pengelolaan dana zakat bazda di kota

tagerangnamun penulis memfokuskan terhadap pengawasan program

bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah.

F. Sistematika Penulisan

Di dalam sistematiaka penulisan penulis menjadikanya terdiri dari lima

BAB, adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pengertian pengawasan, tahap-tahap dalam pengawasan,

tujuan pengawasan, macam-macam pengawasan,

pentingnya pengawasan, ciri-ciri pengawasan yang efektif,

pengertian bimbingan manasik haji, fungsi dan tujuan

Page 27: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

15

bimbingan manasik haji, bentuk dan metode bimbingan

manasik haji.

BAB III :TINJAUAN UMUM TENTANG KBIH NURUL

HIKMAH

Sejarah singkat, dasar dan tujuan berdiri, visi dan misi,

sarana dan prasarana, struktur kepengurusan dan data

jumlah jemaah, pelayanan jamaah haji.

BAB IV :PENGAWASAN KEGIATAN BIMBIMBING

MANASIK HAJI PADA KBIH NURUL HIKMAH

Tentang analisis penelitian yang sudah di kaji, dalam bab

ini berisikan hasil dari penelitian mengenai tahap-tahap

pengawasan terhadap kegiatan bimbingan manasik haji

pada KBIH Nurul Hikmah.

BAB V : PENUTUP Kesimpulan dan saran-saran

Page 28: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan

Menurut kamus besar bahasa indonesia kata pengawasan secara

bahasa berasal dari kata awas yang artinya dapat melihat baik-baik, tajam

tilikanya, memperhatikan dengan baik, hati-hati. Kemudian mendapat

imbuhan peng- pada awal kata dan mendapat akhiran –an menjadi

pengawasan yang artinya penilikan (pemeriksaan) dan penjagaan, penilikan

dan pengarahan kebijakan jalanya perusahaan1.

Kemudian menurut istilah yang di kemukakan oleh Ibrahim

LubisPengawasan adalah kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan-

pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang betapapun baiknya akan

gagal sama sekali bilamana manajer tidak melakukan pengawasan, agar

pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan rencana atau maksud yang telah

ditetapkan maka ia harus melakukan kegiatan pengawasan2.

Pengawasan dapat di artikan sebagai proses untuk “ Menjamin”

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengertian ini

1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT(Persero) Balai Pustaka, 2007) h. 79

2Ibrahim Lubis, Pengendalian Dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen, ( Jakarta :Ghalia Indonesia, 1985) h. 154

Page 29: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

16

menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan

pengawasan3.

Setelah Ibrahim Lubis memberikan pandanganya tentang

pengawasan,kemudian para ahli yang lain juga memberikan pandanganya

tentang pengawasan seperti Robert J. Mockler bahwa pengawasan adalah

“Suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan

tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,

membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah

ditetapkansebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-

penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk

menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara

paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan”4.

pandangan Robert J. Mockler tentang pengawasan juga sama dengan

Schermorhorn bahwa menyatakan pengawasan merupakan “sebagai proses

dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat

mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang

telah ditetapkan tersebut5”. Kemudian Stoner mempersingkat definisi

pengawasan namun tidak merubah apa yang telah di sampaikan sebelumnya

3 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE) h. 3674 Robert J. Mockler, The Management Control Process, Prentice-Hall Englewood Cliffs,

1972, halaman 2 ; dalam James A.F. Stoner, op. Cit, h. 5925 Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2005) h. 317

Page 30: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

17

oleh para ahli di atas dan hanya memperjelas dengan mendefinisikan bahwa

“pengawasan sesuai dengan apa yang telah direncanakan”6.

Kemudian menurut Harold koontz dan Cyril O’donnel mereka

berpandangan lebih mengedepankan koreksi yang di lakukan ketika

pelaksan kegiatan dengan maksud untuk mendapatkan keyakinan atau

menjamin bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana-rencana yang

digunakan untuk mencapainya dilaksanakan7.

Jika pengawasan menurut pandangan para ahli merupakan sebuah

proses, menjamin, perencanaan, koreksi, tepat, efektif dan efesien, serta di

perlukan koreksi maka dapat disimpulakan bahwa pengertian pengawasan

adalah proses untuk menjamin sebuah kegiatan yang telah di rencanakan

agar tepat efektif dan efisien yang dilakukan dengan cara melalui tahapan-

tahapan yang dilakukan yaitu dengan cara penentuan standar yang telah

ditetapkansebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-

penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.

2. Tahap-tahap dalam Pengawasan

Didalam pengawasan juga adanya tahapan-tahapan untuk

memudahkan proses dalam pengawasan, menurut T. Hani Handoko tahap-

tahap dalam pengawasan terbagi menjadi 5 tahapan yaitu:

6 Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, “Pengantar Manajemen”, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2005) h. 317-318

7Ibrahim Lubis, Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen, ( Jakarta :Ghalia Indonesia, 1985) h. 155-156

Page 31: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

18

a. Tahap I : Penetapan Standar

Tahap pertama dalam pengawasan adalah penetapan standar

pelaksanaan. Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran

yang dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil.

Tujuan sasaran, kuota dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai

standar.

Tiga bentuk standar yang umum adalah :

1) Standar-standar fisik, meliputi kuantitas jasa, jumlah

langganan.

2) Standar-standar moneter, yang ditunjukan dalam rupiah dan

mencakup biaya tenaga kerja dan sejenisnya

3) Standar-standar waktu meliputi kecepatan atau batas waktu

suatu pekerjaan harus diselesaikan8.

b. Tahap II: Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Penetapan standar adalah sia-sia bila tidak disertai berbagai cara

untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap

kedua dalam pengawasan adalah menentukan pengukuran pelaksanaan

kegiatan secara tepat. Beberapa pertanyaan yang penting berikut ini

dapat digunakan: berapa kali (how often) pelaksanaan seharusnya

diukur setiap jam, harian, mingguan, bulanan ? dalam bentuk apa (what

from) pengukuran akan dilakukan laporan tertulis, inspeksi visual,

8T. Hani handoko, “Manajemen”,(Yogyakarta: BPFE) h.363-365

Page 32: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

19

melalui telephone ? siapa (who) yang akan terlibat? Pengukuran ini

sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan

para karyawan.

c. Tahap III: Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan,

pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang

dan terus menerus. Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran

pelaksanaan, yaitu pengamatan (observasi), laporan-laporan, baik lisan

dan tertulis, metode-metode otomatis dan inpeksi, pengujian, atau

dengan pengambilan sample.

d. Tahap IV: Perbandingan Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa

Penyimpangan

Tahap kritis dari proses pengawasan adalah perbandingan

pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar

yang telah ditetapkan. Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan,

tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterprestasikan adanya

penyimpangan (deviasi)

Penyimpangan-penyimpangan harus dianalisa untuk

menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.

Page 33: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

20

e. Tahap V: Pengambilan Tindakan KoreksiBila Diperlukan

Bila hasil analisa menunjukan perlunya tindakan koreksi,

tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam

berbagai bentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau

keduanya dilakukan bersamaan.

1) Mengubah standar mula-mula (barangkali terlalu tinggi atau

terlalu rendah)

2) Mengubah pengukuran pelaksanaan ( inpeksi terlalu sering

frekuensinya atau kurang atau bahkan mengganti sistem

pengukuran itu sendiri).

3) Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan

penyimpangan-penyimpangan9.

3. Tujuan Pengawasan

Pengawasan juga memiliki tujuan menurut Griffin menjelasakan

bahwa terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan. Keempat tujuan

tersebut adalah adaptasi lingkungan, meminimalkan kegagalan,

meminimumkan biaya, dan mengantisipasi kompleksitas dari

organisasi.

9T. Hani handoko, “Manajemen”(Yogyakarta: BPFE), h. 365

Page 34: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

21

a. Adaptasi Lingkungan

Tujuan pertama dari fungsi pengawasan adalah agar

perusahaan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi

di lingkungan perusahaan, baik linggkungan yang bersifat internal

maupun eksternal.

b. Meminimumkan Kegagalan

Tujuan kedua dari fungsi pengawasan adalah untuk

meminimumkan kegagalan.

c. Meminimumkan Biaya

Tujuan ketiga dari fungsi pengawasan adalah untuk

meminimumkan biaya, melalui penetapan standar-standarr tertentu

dalam meminimumkan kegagalan.

d. Antisipasi Kompleksitas Organisasi

Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar

perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang

kompleks10.

4. Macam-Macam Pengawasan

Disamping memiliki tujuan pengawasan juga memiliki berbagai

macam-macam proses pengawasan, menurut Ibrahim lubis macam-

macam pengawasan dapat dibedakan dalam beberapa macam sesuai

dengan segi yang di jadikan pangkal bertolaknya yaitu:

10 Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2005) h. 318-120

Page 35: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

22

a. Dilihat dari segi bidang kerja atau objek yang di awasi.

b. Pengawasan-pengawasan di bidang penjualan , produksi,

pembiayaan, perbekalan, kualita, anggaran belanja, pemasaran, dan

sebagainya.

c. Dilihat dari segi subjek atau petugas pengawasan: pengawasan

intern, ekstern, formal, informal, dan sebagainya

d. Dilihat dari segi waktu pengawasan: pengawasan-pengawasan

preventif, represif, tengah prosesnya penyimpangan dan

sebagainya.

e. Dilihat dari segi-segi lainya: pengawasan-pengawasan umum,

khusus langsung, tak langsung, mendadak, teratur, terus- menerus,

dan sebagainya11.

5. Pentingnya Pengawasan

Sebagai fungsi dari manajemen bahwa pengawasan memiliki

faktor penting dalam sebuah manajemen, ada berbagai faktor yang

membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi,

faktor-faktor itu adalah :

a. Perubahan lingkungan organisasi. Berbagai perubahan

lingkungan organisasi terjadi terus menerus dan tak dapat

dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru,

11Ibrahim Lubis, Pengendalian dan Pengawasan ProyekDalam Manajemen, ( Jakarta :Ghalia Indonesia, 1985) h. 159

Page 36: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

23

diketemukannya bahan baku baru, adanya peraturan

pemerintah baru, dan sebagainya.

b. Peningkatan kompleksitas organisasi. Semakin besar organisasi

semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-

hati.

c. Kesalahan-kesalahan. Bila para bawahan tidak pernah

membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana

melakukan fungsi pengawasan.

d. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. Bila

manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahanya,

tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-

satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah

melakukan ttugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya

adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.

Tanpa sistem tersebut, manajer tidak dapat memeriksa

pelaksanaan tugas bawahan12.

6. Ciri- Ciri Pengawasan yang Efektif

Pelaksanaan Pengawasan yang efektif merupakan salah saturefleksi dari efektivitas manajerial seorang pemimpin. Pengawasanakan berlangsung dengan efektif apabila memiliki berbagai ciri yangdibahas berikut ini.

Pertama, pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagaikegiatan yang diselenggarakan. menemukan informasi tentang siapayang melakukan pengawasan dan kegiatan apa yang menjadi sasaranpengawasan tersebut.

12 Robert J. Mockler, The Management Control Process, Prentice-Hall Englewood Cliffs,1972, halaman 2 ; dalam James A.F. Stoner, op. Cit, h. 594-595

Page 37: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

24

Kedua, harus mampu mendeteksi deviasi atau penyimpangan yangmungkin terjadi sebelum penyimpangan itu menjadi kenyataaan.

Ketiga, pengawasan harus menunjukan pengecualian pada titik-titik strategis tertentu dan harus mampu menentukan kegiatan apa yangperlu dilakukan dan kegiatan apa pula yang sebaiknya didelegasikanke orang lain.

Keempat, objektivitas dalam melakukan pengawasan. Harus adastandar prestasi kerja yang diharapkan dipenuhi oleh para pelaksanakegiatan oprasional.

Kelima, keluwesan pengawasan. diharapkan mempunyaicontingency plan yang digunakan sebagai pengganti rencana utamayang telah ditetapkan apabila situasi menghendakinya. Dan jika terjadipengawasan harus harus bersifat fleksibel pula.

Keenam, pengawasan harus memperhitungkan pola dasarorganisasi. seperti pembagian tugas, pendelegasian wewenang, polapertanggung jawaban, jalur komunikasi dan jaringan informasi.Kesemuanya ini harus diperhatikan dalam melakukan pengawasan.

Ketujuh, efisiensi pelaksanaan pengawasan. Pengawasan dilakukansupaya keseluruhan organisasi bekerja dengan tingkat efesiensi yangsemakin tinggi. Oleh karena itu, pengawasan sendiri harusdiselenggarakan dengan tingkat efisiensi yang setinggi mungkin pula.

Kedelapan, pemahaman sistem pengawasan oleh semua pihak yangterlibat. Dengan mengatasnamakan kecanggihan sistem pengawasandewasa ini banyak digunakan dan dikembangkan berbagai teknikuntuk memebantu para manajer melakukan pengawasan secara efektifseperti berbagai rumus matematika, bagan-bagan yang rumit, analisisyang terinci, dan data-data statistik. Di samping itu, tidak semua tekniktersebut cocok digunakan untuk setiap bentuk pengawasan yang perludilakukan.

Kesembilan, pengawasan mencari apa yang tidak beres. Yaituusaha mencari dan menemukan apa yang tidak beres alam organisasiapalagi kalau terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkansebelumnya padahal tidak terjadi peristiwa-peristiwa yangmembenarkan penyimpangan tersebut.

Page 38: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

25

Kesepuluh, pengawasan harus bersifat membimbing. maka harusberani melakukan tindakan yang diapandang paling tepat sehinggakesalahan yang telah diperbuat tidak terulang kembali13.

B. Bimbingan Manasik Haji

1. Pengertian Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji terbagi menjadi 3 kata yaitu bimbingan,

manasik dan haji Untuk mengetahui pengertian bimbingan manasik haji

diperlukan penjelesan lebih terperinci, karena setiap kata memiliki arti

yang berbeda.Dengan demikian akan di dapatkan pengertian tentang

bimbingan manasik haji tersebut.

Jika ditelaah berbagai sumber pengertian-pengertian yang berbeda

mengenai bimbingan, tergantung dari jenis sumbernya dan yang

merumuskan pengertian tersebut14. Perbedaaan tersebut disebabkan

kelainan pandangan dan titik tolak, tetapi perbedaaan itu hanyalah

perbedaan tekanan atau dari sudut mana melihatnya. Bimbingan dalam

rangka menemukan pribadi dimaksudkan peserta didik mengenal kekuatan

dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan

dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam

rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal

secara objektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan lingkungan fisik,

dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis

pula. Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan

13Sondang P. Siagian, “Fungsi-Fungsi Manajerial”, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004),h. 130-135

14 Prayitno dan Erman Amti, “Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling” (Jakarta: PTRineka Cipta,2008) cet ke-2 h. 93

Page 39: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

26

kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu

tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga sanggup mengarahkan

dirinya dan bertindak secara wajar , sesuai dengan tuntutan dan keadaan.

Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara

optimal sebagai makhluk sosial15.

Pandangan Menurut para ahli mengenai bimbingan seperti Frank

Parson menyatakan bahwa “ Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan

kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku

suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya

itu16”.

Begitu juga menurut Smith hampir sama dengan Frank Parson

dengan menyatakan “bimbingan adalah proses layanan yang diberikan

kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh

pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam

membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interprestasi-interprestasi

yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik17”.

Kemudian menurut Crow dan Crow menjelaskan dengan lebih

terperinci dengan menyatakan “ Bimbingan adalah bantuan yang diberikan

oleh seseorang laki-laki ataupun perempuan, yang memeiliki kepribadian

yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap

15. Prayitno dan Erman Amti, “Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling” , h. 9416 Prayitno dan Erman Amti, “Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling” (Jakarta: Pt

Rineka Cipta,2008) cet ke-2 h. 9417 Prayitno, dan Erman Amti, “Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling”, h. 94

Page 40: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

27

manusia untuk membantuanya mengatur kegiatan hidupnya sendiri,

mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri

dan menanggung bebanya sendiri18. Dan terakhir menurut Moh. Surya

menyatakan bahwa bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang

terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing

agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri,

pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat

perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan19.

Jika pengertian bimbingan menurut pandangan para ahli yang telah

di kemukakan di atas maka bimbingan adalah sebagai proses, bantuan,

untuk memperoleh pengetahuan maka dapat disimpulkan bahwa

bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang atau

sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh guru

pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi

mandiri.

Setelah mendapatkan definisi tentang bimbingan maka selanjutnya

mengenai definisi manasik, menurut Harahap Sumuran menerangkan

bahwa manasik adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji. Atau hal – hal

peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji : melaksanakan ihram dan

miqat yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf di arafah, mabit di

18 Prayitno, dan Erman Amti, “Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling”, h. 9419Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1995) h.2

Page 41: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

28

muzdalifah, melempar jumrah dan lain sebagainya20. Manasik merupakan

kewajiban bagi setiap jamaah yang akan menunaikan ibadah haji,

sebagaimana firman Allah SWT surat An-nahl ayat 43

“... Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika

kamu tidak mengetahui (QS.An-Nahl: 43)

Setelah mengetahui pengertian tentang bimbingan dan manasik

maka selanjutnya adalah haji.Menurut bahasa, haji berarti menyengaja.

Dalam bahasa arab, haji bisa dibaca dengan hajj atau hijj, meskipun pada

dasarnya kata haji sering dibaca hijj. Jika dibaca hajj, haji berarti

keterikatan atau kemampuan dengan gerakan-gerakan khusus. Jika dibaca

hijj, haji berarti gerakan-gerakan khusus. Jadi rajul mahjuj berarti laki-laki

menyengaja. Hanya saja kata hajj atau hijj kemudian biasa diartikan

sebagai sengaja pergi ke Makkah untuk melangsungkan manasik

haji.21Selanjutnya, kata hajj biasa digandengkan dengan kata lillah

(semata-mata untuk Allah) sehingga membentuk kalimat al-hajj lillah,

penambahan kata lillah ini didasari fakta bahwa haji sering disalahgunakan

untuk bersikap sombong dan pamer. Oleh karena itu, kata hajj digandeng

20 Harahap Sumuran., Kamus Istilah Haji Dan Umrah(Jakarta : Mitra Abadi Press ,2008)h. 362

21 Al-Jawhari, Al-Shahhah, Jilid I, Hal. di kutip oleh ‘Ablah Muhammad Al-Kahlawi,“Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk Wanita Segala Hal Yang Perlu Ddiketahui PerempuanTentang Menjadi Tamu Allah Di Tanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009) h.104-105

Page 42: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

29

dengan kata lillah sebagai bukti bahwa haji itu semata-mata dikerjakan

hanya demi menggapai keridhaan Allah SWT, bukan demi status sosial.

Ibadah haji mengandung arti keikhlasan dan ketaatan penuh kepadanya

tanpa dibumbui maksud-maksud duniawi22.

Sedangkan Menurut istilah, haji bermakna menyengaja pergi

kebaitullah pada waktu-waktu tertentu untuk memuliakan dan

mengagungkanya. Ibadah haji mempunyai sejumlah amalan yang harus

dilakukan juga pada waktu tertentu, yang semuanya tidak akan sah

apabila tidak dibarengi dengan niat atau keinginan yang kuat dan

perjalanan jauh23. Ibadah haji mempunyai manasik dan amalan

tersendiri. Manasik adalah setiap gerak dan perbuatan yang sengaja

dilakukan untuk mendekatkan diri kepada allah SWT. Dari sini, seorang

hamba (‘abid) juga disebut dengan nasik. Ibadah haji adalah salah satu

dari lima rukun islam yang harus diyakini sekaligus ditunaikan oleh

setiap muslim. Barang siapa yang mengingkarinya maka telah kafir24.

Dari pengertian di atas maka haji adalah ibadah yang dilakukan

dengan mengunjungi baitullah (ka’bah) pada waktu tertentu dan dengan

syarat-syarat tertentu. Waktu pelaksanaanya dimulai dari bulan syawal,

22 Al-Kharsyi, “ala mukhtashar sayyidi khalil”, Jilid II, di kutip oleh ‘Ablah MuhammadAl-Kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk Wanita Segala Hal Yang Perlu DdiketahuiPerempuan Tentang Menjadi Tamu Allah Di Tanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009) h.104-105

23 Al-Syarkhasi, “al-mabsuth”, jilid IV, Hal. 2 di kutip oleh ‘Ablah muhammad al-kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk Wanita Segala Hal Yang Perlu DdiketahuiPerempuan Tentang Menjadi Tamu Allah Di Tanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009) h.104-105

24Ablah Muhammad Al-Kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk Wanita SegalaHal Yang Perlu Ddiketahui Perempuan Tentang Menjadi Tamu Allah Di Tanah Suci”(Jakarta :Zaman , 2009) h.104-105

Page 43: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

30

zulqaidah dan sampai puncaknya pada bulan zulhijjjah. Sebagai salah

satu rukun islam, ibadah haji diwajibkan 1 kali sepanjang hidup setiap

muslim yang telah memenuhi syarat utamanya yaitu memiliki

kemampuan ekonomi maupun fisik. Faktor-faktor lain yang

berhubungan dengan syarat tersebut adalah keamanan, transportasi dan

akomodasi selam pelaksanaan haji. Seorang muslim yang melakukan

ibadah haji akan melaksanakan serangkaian ritual mulai dari memakai

ihram, thawaf, sa’i, wukuf dan lain sebagainya25.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa definisi tentang bimbingan manasik haji yaitu : sederetan

rencana kegiatan yang di rencanakan dan dibuat oleh sebuah kelompok,

organisasi atau lembaga dalam memberikan bantuan seperti pelatihan,

pembelajaran, baik bersifat teori, praktek dan visual, guna membantu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam tata cara pelaksanaan

ibadah haji atau hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji.

2. Fungsi dan TujuanBimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji juga memiliki fungsi dan tujuan, Latif

Hasan dan Nidjam Ahmad mengemukakan bahwa fungsi manasik

adalah:

25 Abdul Halim,dan Ikhwan, Ensikklopedi haji & umroh, (Jakarta : PT. Raja GrapindoPersada, 2002) h. 84

Page 44: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

31

a. Fungsi Bimbingan Manasik Haji

1) Agar semua calon jemaah mampu memahami semua informasi

tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk

kesehatan dan mampu mengamalkanya pada saat pelaksanaan

ibah haji di tanah suci

2) Agar jemaah haji dapat mandiri dalam meaksanakan ibadah haji,

baik secara mandiri regu atau rombongan

3) Agar para jemaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah

haji baik mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji

yang lain26.

b. Tujuan Bimbingan Manasik Haji

Setelah mengetahui fungsi manasik maka selanjutnya

mengetahui tujuan manasik haji, Kementrian agama RI telah

menjelaskan fungsi bimbingan manasik haji kedalam buku desain

pola bimbingan manasik haji, didalam bukunya tujuan manasik

haji ini untuk meningkatkan pengetahuan manasik haji dan dapat

melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan

ajaran agama islam27.

Tujuan Selanjutnya adalah untuk membentuk sosok calon

jamaah haji yang memiliki pengetahuan manasik haji dan tata cara

pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak dan kewajiban

26 Latif Hasan Dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) cetke-2 h.17

27Departemen Agama RIDirektorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,DesainPola Bimbingan Calon Jamaah Haji,(2007)h. 26

Page 45: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

32

sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketenuan

ajaran agama islam28.

Tujuan terakhir adalah supaya jamaah yang niat berangkat

menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman dalam

arti jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta

bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat,

rukun, dan wajib sesuai dengan tuntutan agama. Sah dalam arti

tidak ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik29.

3. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji memiliki bentuk dan metode, didalam

bentuk bimbingan manasik haji, terbagi dalam dua sistem yaitu bentuk

kelompok dan bentuk massal30. Sedangkan metode bimbingan manasik

haji ada 7 metode yang dapat di gunakan. Sebelumnya penulis akan

menjelaskan tentang bentuk bimbingan manasik terlebih dahulu,

bentuk bimbingan manasik haji yang pertama :

a. Bentuk Kelompok

Bimbingan kelompok pada dasarnya sifat dan masalahnya

sama dengan bimbingan perorangan hanya saja di sampaikan

kepada kelompok baik dalam kelompok kecil maupun kelompok

yang lebih besar yang beranggotakan kelompok bimbingan yang

28Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,DesainPola Bimbingan Calon Jamaah Haji,(2006), h. 35

29Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim,2003) h.1930 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta

2011, Tuntunan Praktis Manasik Haji Dan Umroh, (2011), h.7

Page 46: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

33

berjumlah 45 orang (rombongan). Setiap kelompok dibagi menjdi

4 regu, dan masing-masing beranggotakan 11 orang termasuk

ketua regunya. Dilaksanakan oleh KUA atau kecamatan,

dilaksnakan di tempat yang cukup memadai seperti masjid

berkoordinasi dengan kantor departemen agama kab/kota.

Dilakukan sebanyak 7 kali, dengan tujuan membimbing calon haji

secara lebih efektif, terutama pengetahuan tentang manasik haji31.

Metode yang digunakan dalam bentuk kelompok ini

bermacam-macam seperti metode ceramah, metode tutorial,

metode simulasi, metode bermain peran, metode study kasus,

metode peragaan dan terakhir metode diskusi. Untuk memperjelas

metode ini maka akan di jelaskan satu persatu.

1. Metode Ceramah, metode ceramah dapat digunakan pada

pembelajaran bimbingan secara massal dan materi bersifat

informatif. Yang dimaksud metode ceramah adalah metode

pemaparan penjelasan dan penuturan secara lisan oleh

pembimbing dihadapkan peserta pelatihan. Dalam

pelaksanaanya pemaparan dapat dilengkapi dengan alat bantu

pembelajaran seperti proyektor, film side. Jenis , tempat dan

31Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji,(2007)h. 39

Page 47: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

34

proses pembelajaran secara metode pembelajaran akan

menentukan pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif32.

Metode ceramah ini dapat digunakan apabila :

1) Pesertanya berjumlah banyak

2) Bermaksud menyampaikan dan memaparkan materi yang

telah tersedia, dan telah dipersiapkan sebelumnya

3) Digunakan apabila meetode lain tidak mungkin dilakukan

mengingat materi dan peserta yang banyak33.

2. Metode Tutorial, metode tutorial merupakan istilah teknis

pembelajaran yang diartikan sebagai bimbingan dan bantuan

belajar. Metode tutorial merupakan kerangka prosedural

pembelajaran yang menitik beratkan pada pemberian

bimbingan dan bantuan belajar oleh pembimbing atau peserta

sendiri agar satu sama lain saling memberi rangsangan belajar,

sehingga pembelajaran menjadi dinamis dan demokratis. Tutor

bukanlah sebagai guru tetapi sebagai teman belajar. Topik

bahasan, seyogyanya bersifat problematik, di ambil dari materi

pelaksanaan ibadah haji dan umrah, agar mengundang

pemikiran dan diskusi yang digali dari buku-buku bimbingan

manasik haji. Didalam pelaksanaanya yaitu:

32 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Jakarta,Modul Pembelajaran Manasik Haji,(2006) h. 11-12

33 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Jakarta,Modul Pembelajaran Manasik Haji, h 12

Page 48: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

35

1) Pendahuluan skenario

2) Kegitan inti yaitu tanya jawab untuk menggali pendapat

peserta, diskusi, simulasi dan kerja kelompok

3) Penutup, menyimpulkan pokok-pokok masalah34.

3. Metode Simulasi, metode simulasi digunakan apabila situasi

sebenarnya tidak bisa dihadirkan. Maka diciptakan situasi

tiruan yang dapat mendekati keadaan sebenarnya. Peserta

berada pada situasi tiruan tersebut dan diharapkan dapat

memahami situasi secara lebih baik sehingga pada giliranya

nanti apabila melaksanakan dalam situasi sebenarnya calon

haji dapat melaksanakan kegiatan ibadahnya dengan baik.

Alasan menggunakan metode simulasi yaitu35 :

1) Teknik ini berguna dalam meningkatkan motivasi pesertab

dalam pembelajaran.

2) Memberi kesempatan untuk mempelajari masalah dengan

metode yang sistematik.

3) Menyajikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan

tertentu dalam konteks kenyataan yang sebenarnya atau

yang disimulasikan.

34 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,Modul Pembelajaran Manasik Haji,(2006) h.24

35 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,Modul Pembelajaran Manasik Haji, (2006) h.25-26

Page 49: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

36

4) Melibatkan peserta untuk membuat berbagai keputusan

dan melibatkan dirinya pada sederetan kegiatan.

5) Peserta mempunyai kesempatan untuk mengembangkan

rasa empati, rasa tangging jawab dan keberanian dan

keberanian untuk mengambil resiko.

4. Metode Bermain Peran, bermain peran berarti pembelajaran

berarti memainkan satu peran tertentu sehingga yang bermain

itu harus berbuat, bertindak dan berbicara seperti peran yang

dimainkanya, misalnya yang diperankan calon haji sedang

melakukan thawaf, sa’i atau lontar jumrah. Bermain peran

sangat mirip dengan simulasi, dengan demikian bahwa mmain

peran adalah simulasi tiruan dari perilaku orang yang

diperankan36.Tujuan bermain peran menumbuhkan kesadaran

dan kepekaan serta positif, sehingga mampu memahami dan

menghayati berbagai masalah yang akan dihadapi dalam

pelaksanaan manasik haji di arab saudi.

5. Metode Study Kasus, study kasus bukan untuk menjawab

masalah secara cepat dan tepat, akan tetapi lebih bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dan

menggambarkan penerapan konsep dan teknik pemecahan

masalah serta pengambilan keputusan, yang mungkin timbul

36 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,Modul Pembelajaran Manasik Haji, (2006) h. 27

Page 50: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

37

dalam proses perjalanan calon haji. Pemecahan masalah dalam

study kasus ini lebih menekankan pada alasan logika yang

dipergunakan dalam pemecahan masalah, misalanya tentang

penggunaan toilet di pesawat terbang, jamaah yang tersesat

jalan, kehilangan uang atau barang, jamaah yang sakit dan

wafat, kebakaran di pondokan37.

6. Metode Peragaan, metode peragaan atau pagelaran dalam

bimbingan calon haji dilaksanakan melalui: spanduk, poster,

panel, maket ka’bah mini, mas’a dan jamrah yang ditempatkan

pada tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh calon

haji. Metode peragaan/pagelaran dalam bimbingan calon haji

dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan dan

pengetahuan, yang bersifat “tontonan sebagai tuntunan”38.

7. Metode Praktek, merupakan tindak lanjut metode sebelumnya

sekaligus sebagai alat ukur sejauh mana calon haji memahami

materi bimbingan yyang telah di sampaikan, praktek dilakukan

dengan cara pembimbing menunjukan beberapa calon haji

untuk berperan melakukan amalan-amalan ibadah tertentu,

37Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,Modul Pembelajaran Manasik Haji, (2006) h. 40

38Departemen Agama Ri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji, (2007) h. 66

Page 51: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

38

calon haji melihat sambil mendengarkan petunjuk-petunjuk

pembimbing39.

8. Metode Diskusi, dengan diskusi diharapkan peserta mampu

mengungkapkan pikiran-pikiranya dan menumbuhkan

kebersamaan. Bentuk diskusi ada 2 (dua) macam40.

1) Diskusi panel yaitu diskusi yang dilakukan dalam

kelompok besar, dipandu oleh moderator dengan materi

yang disajikan oleh panelis

2) Diskusi kelompok yaitu diskusi yang dilaksanakan dalam

kelompok kecil yang dipandu oleh seorang ketua yang

ditunjukndari peserta dan didampingi oleh narasumber.

b. Bentuk Massal

Setelah bentuk kelompok selanjutnya adalah bentuk massal

dan metode yang di pakai.

Bentuk massal yaitu bimbingan kepada jamaah secara

umum, dapat dilaksanakan khusus intern kelompok terbang sendiri,

maupun bersama-sama dengan kelompok yang lebih luas dan lebih

besar dan juga bisa di artikan seluruh calon haji yang terdaftar di

kantor Departemen Agama kabupaten/kota, dilaksanakan di tempat

yang cukup memadai yaitu dilakukan di masjid yang telah ditunjuk

39Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji, (2007) h. 67

40Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji, h. 68

Page 52: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

39

sebagai tempat pelaksanaanya, dilakukan sebanyak 3 kali dan

sebagai pelaksana adalah kantor departemen agama kabupaten/kota

yang dilaksanakan sekitar 3 bulan sebelum pemberangkaan calon

haji ketanah air dengan bertujuan memberikan bekal akhir tentang

praktek manasik haji dan penentuan kloter41.

Metode yang digunakan dalam bentuk massal ini tidak

berbeda dengan bentuk kelompok yang di dalamnya terdapat

metode ceramah dan diskusi atau tanya jawab

1. Metode Ceramah, dalam bentuk massal ini di gunakan pada

bimbingan manasik haji, akhlakul karimah, kesehatan dan

penerbangan. Diharapkan pesan-pesan ataupun materi pelajaran

yang di susun dan disiapkan dengan cara lebih mudah

mencapai sasaran, dapat mendukung adanya jam pelajaran

yang sangat singkat, hendaknya penceramah menggunakan alat

bantu yang tersedia, karena penceramah yang mengandalkan

penyampaian secara lisan saja akan mengakibatkan kebosanan

bagi calon haji, untuk itu perlu umpan balik mengenai

penjelasan isi ceramah42.

41Departemen Agama Ri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji,(2007) h. 40

42Departemen Agama Ri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji h. 66

Page 53: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

40

2. Metode Diskusi seperti halnya dalam kelompok metode

diskusi ini di harapkan para calon haji mampumengungkapkan

pikiran-pikiranya dan menumbuhkan ke arah kebersamaan43.

43Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta,Pola Pembinaan Jamaah Haji,(2007) h. 60

Page 54: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

41

BAB III

PROFIL

KBIH NURUL HIKMAH

A. Sejarah Berdirinya KBIH Nurul Hikmah

Sejarah awal KBIH Nurul Hikmah yang diceritakan oleh H. Ahmad

Damanhuri “Dimulai dariseorang guru ngaji yang bernama Kiayi Haji Bakri

bin Haji Sari bin Haji Karung, beliau menceritakan bahwa dimana pada masa

tahun 1965 orang tua dari ayah beliau telah memberikan kesempatan untuk

berangkat berhaji ke tanah suci”1.

H. Ahmad Damanhuri mengatakan bahwa “Mulanya ayah sebagai

guru ngaji beliau mengajar dari kampung ke kampung pada berbagai majlis,

musholla dan masjid, daerah jangkauan beliau meliputi kecamatan Cipondoh,

yang sebelum pemekaran meliputi wilayah Pinang dan beberapa lain hingga

Ciledug dan daerah Tangerang lainnya”2. Karena tak hanya sebagai guru

ngaji, beliau pun cukup dikenal sebagai penceramah dan aktifis organisasi

keislaman seperti MUI.

Kemudian H. Ahmad Damanhuri mengatakan bahwa “Di wilayah

pinang itu lah ayahhanda mengajar ngaji pada satu keluarga besar, yaitu

keluarga Haji Djirun saudara Haji Djiran, orang tua dari Walikota Tangerang

1Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri, Cipondoh, 18 mei 20142Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri, Cipondoh, 18 mei 2014

Page 55: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

42

Bapak H. Wahidin Halim. Dari sana sejarah bermula, merupakan Cikal bakal

KBIH Nurul Hikmah sebagai lembaga bimbingan haji dimulai”3.

Dengan berjalanya waktu, pada tahun 1984, ada beberapa orang dari

keluarga Haji Djirun yang hendak melaksanakan ibadah haji, yaitu Almarhum

Haji Aswadi Wirayudha. Namun, beliau menjelaskan bahwa karena tak satu

pun dari mereka memiliki pengalaman untuk berangkat kesana dan belum

ada KBIH seperti saat ini. Maka tercetus ide untuk meminta bantuan ke sang

guru ngaji untuk membimbing mereka dari mulai tanah air hingga tanah suci4.

Sementara sang guru tak siap keuangan untuk ikut hingga ke tanah suci.

Penjelasan H. Ahmad Damanhuri menceritakan bahwa “Pada waktu itu

Muncul ide dari keluarga Bapak Almarhum Aswadi Wirayudha untuk

membiayai keberangkatan guru ngaji dengan cara urunan atau patungan”5.

Mendengar itu, Bapak E Esdia Noor (almarhum) pun turut

memberikan dukungan dan bantuan yang kala itu menjadi Camat Cipondoh.

Sementara dari pihak K.H. Bakri pun mendapat restu dan dukungan dari guru

beliau, Assegaf Usman dan tentunya dukungan dari keluarga besar beliau6.

Sejak saat itu, mulai tahun 1984 dan seterusnya hingga sekarang

kepercayaan itu terus terjaga. “Bermula dari mulut ke mulut hingga saat ini

3Wawancara Pribdi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 18 Mei 20144Lihat dari Dokumen Kementrian Agama Kantor Kota Tangerang, Seksi

Penyelenggaraan Haji Dan Umroh, Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) KotaTangerang, (2013)

5Wawancara Pribdi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 18 Mei 20146Lihat dari Dokumen Kementrian Agama Kantor Kota Tangerang, Seksi

Penyelenggaraan Haji Dan Umroh, Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) KotaTangerang, (2013)

Page 56: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

43

menjadi Yayasan Pendidikan Islam yang menaungi KBIH dan Sekolah dari

tingkat RA, MI, SMP dan SMK7.

B. Dasar Dan Tujuan Penyelenggaraan KBIH Nurul Hikmah

KBIH Nurul Hikmah memiliki dasar dan tujuan sebagai

penyelenggara bimbingan manasik haji sebagai mana yang tercantum dalam

Undang-undang Republik Indonesia No.13 tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji, BAB VII Pembinaan pasal 30 bahwa “ Dalam

rangka pembinaan Ibadah Haji, masyarakat dapat memberikan bimbingan

ibadah haji, baik dilakukan secara perseorangan maupun dengan membentuk

kelompok bimbingan8. dan juga pasal 17 PMA NO. 14 tahun 2012 bahwa “

Selain bimbingan yang dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat baik secara

perseorang maupun kelompok bimbingan dapat menyelenggarakan

bimbingan jamaah haji”9. Bimbingan tersebut harus memiliki ataupun

mendapat izin dari kepala kanwil kemenag Prov. Banten.

Dan di dalam akreditas KBIH Nurul Hikmah telah tercantum dasar

penyelenggaraan bimbingan manasik sebagai berikut:

1. Dasar

a. Undang-Undang Republik Indonesia No.13 tahun 2008 tentang

penyelenggaraan Ibadah Haji, BAB VII Pembinaan pasal 30

b. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 371 Bab XI

tahun 2002 tentang Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

7Wawancara Pribdi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 18 Mei 20148Undang-Undang Republik Indonesia No.13 tahun 2008 tentang penyelenggaraanIbadah Haji. h. 19

9Lihat dari Dokumen Kementrian Agama Kota Tangerang,Seksi Penyelenggaraan HajiDan Umroh tentang Pembinaan KBIH 2013

Page 57: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

44

b. Keputusan Ka. Kanwi Departemen Agama Nomor : SK.

W.I/I/HJ.01/KPS/314/1999 tentang penetapan ijin Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sebagai pembimbing ibadah haji.

c. SK Yayasan Dengan notaris Nanny Wahyudi, SH. No. 200 Tanggal 17

September 1995 dan terdaftar di Pengadilan Negeri No. HT.Dd1

04.14/1995/PN Tangerang

d. Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Nurul Hikmah

Nomor : 03.157/YPI.KBIH/II/2012

e. Surat perjanjian / kesepakatan peserta dengan pengurus KBIH Nurul

Hikmah Tangerang10.

2. Tujuan

Setelah memiliki dasar maka berdirinya KBIH Nurul Hikmah

memiliki tujuan, tujuan berdirinya KBIH Nurul Hikmah yaitu

merupakan Majlis Ta’lim yang bersifat sosial, sebagai mitra

Departemen Agama bertujuan memberikan pelayanan dan pengabdian

kepada masyarakat khusus bagi para calon tamu-tamu Allah dengan

menyelenggarakan bimbingan manasik secara teori & praktek, baik di

tanah air maupun di tanah suci, dengan prinsip tolong menolong

dalam rangka tercapainya haji mabrur11.

10 Lihat dari Permohonan Akreditasi KBIH Nurul Hikmah, Cipondoh 18 Mei 201411Lihat dari Dokumen Kementrian Agama Kantor Kota Tangerang, Seksi

Penyelenggaraan Haji Dan Umroh, Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) KotaTangerang, (2013)

Page 58: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

45

C. Visi dan Misi

Sebagaimana sebuah organisasai KBIH Nurul Hikmah juga memiliki visi

dan misi, H. Ahmad Damanhuri mengatakan bahwa visi KBIH Nurul Hikmah

yaitu “membimbing dan melayani tamu Allah SWT sedangkan misi nya adalah

Memberikan pelayanan bimbingan manasik haji sesuai syariat islam dengan

tujuan mencapai haji yang mabrur12”

D. Sarana Dan Prasarana

1. Sarana

Dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara resmi ibadah haji

yang menempati sebuah kantor beralamatkan di Jl. K.H. Amsir No. 99

Rt/Rw 05/04 Kenanga, Kota Tangerang, Banten 15146. Untuk bisa

menjalankan tugasnya dengan baik dan lancar serta menunjang kinerja maka

harus didukung dengan adannya sarana dan prasarana yang baik pula.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh KBIH Nurul Hikmah

Tangerang, memiliki Majlis. Kantor , lapangan yang luas, Tempat parkir,

toilet

2. Prasarana

Dalam menunjang kegiatan para jamaah dalam memberikan

pelayanan KBIH Nurul Hikmah memiliki prasarana yaitu Pengeras suara.

Komputer, printer, Miniatur ka’bah, Ac, Telefon,Alat peraga, Kursi kerja

dan tamu, Almari dokumen

12Wawancara Pribdi dengan Ahmad damanhuri , Cipondoh, 18 Mei 2014

Page 59: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

46

D . Struktur Kepengurusan dan Data Jumlah Jamaah KBIH Nurul Hikmah

1. Struktur Kepengurusan

Struktur organisasi sangat penting dan sangat berperan. Hal ini

agar suatu kegiatan dengan kegiatan yang lainya lebih terarah dan tidak

saling berbenturan. Selain itu, struktur organisasi juga diperlukan agar

terjadi pembagian tugas yang seimbang dan objektif yaitu memberikan

tugas sesuai dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing

anggotanya. Strukturorganisasi yang baik yaitu menempatkan petugas

yang tepat dan memiliki kompetensi. Hal ini dilakukan agar semua

kegiatan lebih terarah, teratur dan terkontrol sehingga apabila terjadi

persoalan dapat diselesaikan sedini mungkin. Adapun struktur organisasi

KBIH Nurul Hikmah adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KBIH Nurul Hikmah

(lihat dari Permohonan Akreditasi KBIH Nurul Hikmah 201213)

Secara terperinci tugas-tugas atau fungsi-fungsi dari struktur

organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

13Lihat dariPermohonan Akreditasi KBIH Nurul Hikmah 2012

Ketua

Humas

Bendaharasekretaris

perlengkapanPembinaanmanasik

Page 60: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

47

1. Nama KBIH : Nurul Hikmah

2. Tahun Berdiri : 1984

3. Nomor ijin operasional : SK. W.I/I/HJ.01/KPS/314/1999

4. Alamat : Jl. K.H. Amsir No. 99 Rt 05/04 Kenanga,

Cipondoh, Kota Tangerang, Banten

5. Struktur Pengurus

Ketua KBIH : K.H. Bakri HS

Sekretaris : 1. H. Ahmad Damanhuri, S.Pd

2. Abdul Majid, SHI

Bendahara : 1. Hj. Siti Nur’aini

2. Vina Paniati, SE

Humas : 1. H. Ahmad Baijuri, S.Pd

2. H. Mulyadi

Perlengkapan : 1. Hj. Siti Rohmah, S.Pd

2. Hj. Siti Ummu Atiah

Pembinaan Manasik : 1. K.H. Bakri HS

2. Ust. H. Ahmad Ghozali

3. Ust. H. Andi Lala, Lc

4. Ustz. Hj. Siti Munawwaroh, S.Ag14

14 Lihat dari Permohonan Akreditasi KBIH Nurul Hikmah 2012

Page 61: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

48

2. Data Jumlah Jamaah Haji KBIH Nurul Hikmah

Data jamaah meningkat dari tahun ketahun, setelah mengawali

pemberangkatan tahun 1996 dengan jamaah 76 orang dan terbanyak pada tahun

2012 dengan jumlah jamaah yang berangkat adalah 275 orang, maka jumlah

jamaah yang telah diberangkatkan dari tahun 1999 sampai 2014 berjumlah

2.944 orang, hal ini dapat di lihat dari data berikut:

Tabel 3.1 Data Jamaah KBIH Nurul Hikmah

(Lihat dari profil Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) KotaTangerang, (2013)15)

No Tahun Jamaah No. Izin Berlaku

1 1999 76 SK. W.I/I/HJ.01/KPS/314/1999

2 2000 88

3 2001 90

4 2002 134 Kw.28/I/HJ.01/KPTS/81/2002

5 2003 140

6 2004 173 Kw.28/I/HJ.01/KPTS/375/2004

1 2005 225

2 2006 190 Kw.28/I/HJ.01/KPTS/930/2006

3 2007 220

4 2008 225

5 2009 223 Kw.28.3/3/HJ.09/3086/2009

6 2010 225

7 2011 230

8 2012 274 Kw.28.3/3/HJ.09/4993/2012

9 2013 248

10 2014 183

Jumlah 2.944

15Lihat dari Dokumen Kementrian Agama Kantor Kota Tangerang, SeksiPenyelenggaraan Haji Dan Umroh, Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) KotaTangerang, (2013)

Page 62: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

49

E. Pelayanan Jamaah Haji

Pelayanan yang diberikan KBIH Nurul Hikmah Tangerang yaitu, meliputi

dari transportasi, pelayanan kesehatan dan konsumsi yang dilakukan di tanah air

dalam kegiatan bimbingan manasik haji .

1. Transportasi

Pelayanan transportasi yang diberikan oleh KBIH Nurul Hikmah

dalam menjalankan kegiatan bimbingan manasik haji, yaitu ketika melakukan

kunjungan ke suatu tempat seperti mengunjungi pusat informasi Kementrian

Agama Provinsi Banten dengan menggunakan bus Aerowisata yang

dilengkapi dengan pengeras suara dan ac.

2. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang di berikan oleh KBIH Nurul Hikmah ketika

berada di tanah air yaitu ketika dalam kegiatan bimbingan manasik haji,

dengan cara melakukan pemeriksaan, dan pemeliharaan kesehatan jamaah,

dengan memanggil dinas kesehatan setempat. Jamaah dapat memeriksakan

diri seperti tensi darah, pengecekan gula darah, periksaan jantung dan lain-

lain.

3. Konsumsi dan Akomodasi

Dalam kegiatan bimbingan manasik haji, konsumsi diberikan kepada

jamaah pada jam istrahat ataupun jam makan siang, konsumsi ini di atur dan

dikelola oleh KBIH Nurul Hikmah dari pengumpulan dana yang diberikan

oleh jamaah, yang sebelumnya telah ada kesepakatan antara jamaah dan

KBIH Nurul Hikmah.

Page 63: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

50

Akomodasi merupakan tempat penginapan atas pengasramaan sebagai

penampungan sementara pada waktu jama’ah haji di tempat embarkasi,

debarkasi dan pemondokan selama berada di Arab Saudi. Untuk hotel dan

konsumsi diatur oleh PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) atau

pemerintah.

Dalam pelaksanaan pelayanannya, KBIH Nurul Hikmah Tangerang

berusaha untuk memberikan pelayanan dengan baik. Proses pelayanan

dilakukan dengan terencana agar semua proses kegiatan manasik haji menjadi

lebih efektif dan efisien.

Page 64: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

50

BAB IV

ANALISIS PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI

PADA KBIH NURUL HIKMAH

Didalam bab ini menjelaskan tentang analisis tahapan-tahapan dalam

pengawasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, tahapan ini terbagi menjadi

5 tahapan yaitu : Penetapan Standar, Penentuan Pengukuran Pelaksanaan

Kegiatan, Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Perbandingan Pelaksanaan Dengan

Standar dan Analisa Penyimpangan dan terakhir Pengambilan Tindakan Koreksi

bila Diperlukan, tahapan-tahapan ini dilakukan oleh KBIH Nurul Hikmah pada

kegiatan bimbingan manasik haji.

A. Penetapan Standar Bimbingan Manasik Haji

Pada tahapan yang pertama ini yaitu penetapan standar, setiap

organisasi ataupun perusahaan harus menerapkan penetapan standar dalam

kegiatanya, termasuk juga sebuah KBIH. KBIH Nurul Hikmah sendiri

memiliki penetapan standar dalam bimbingan manasik haji. Penting bagi

sebuah kegiatan manasik memiliki penetapan standar karena akan mengatur

dan mengarahkan jalannya setiap kegiatan agar tidak melenceng kemana-

mana dalam memberikan bimbingan manasik haji, dan juga harus sesuai

kebutuhan yang diperlukan jamaah yang ingin berangkat ke tanah suci.

Sebenarnya penetapan standar dalam bimbingan manasik telah ada dan telah

ditetapkan oleh kementrian agama.

Page 65: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

51

Sebagaimana sesuai dengan keputusan pemerintah Kementrian Agama

Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh, dalam menetapkan standar bimbingan

manasik haji ke dalam sebuah buku paket bimbingan manasik haji dan

umroh yang di berikan kepada para calon jemaah haji. Didalam nya

menjelaskan keseluruhan petunjuk manasik haji dan umrah, tata cara

pelaksanaan ibadah haji meliputi ketentuan hukum dan hikmah tasyri’nya

dilengkapi dengan tanya jawab manasik haji dan umrah, penjelasan beberapa

tempat bersejarah serta syiar-syiar perhajian yang dianggap perlu.

Keberadaan buku standar bimbingan manasik haji dari kementrian agama di

antara buku-buku pedoman dan panduan ibadah haji yang lainya saling

berhubungan. KBIH Nurul hikmah sendiri menetapkan standar dalam

bimbingan manasik haji, menurut H. Ahmad Damanhuri sebagai sekretaris

KBIH Nurul Hikmah penetapan standar bimbingan manasik meliputi “dua

unsur, yang pertama yaitu standar dalam materi bimbingan manasik haji,

yang kedua standar pembimbing manasik haji”1.

1. Materi Bimbingan Manasik Haji

Beliau menjelaskan dalam bimbingan manasik haji yang dilakukan

KBIH Nurul Hikmah materi yang digunakan adalah “standar materi yang

dilihat dari buku panduan bimbingan manasik haji yang di terbitkan oleh

Kementrian Agama Republik Indonesia”2, yang di dalamnya mencakup

tuntunan praktis manasik haji, do’a dan dzikir manasik haji dan umroh.

Bukan hanya itu saja namun ada tambahan-tambahan materi di lihat dari

1Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 20142Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 66: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

52

berbagai kitab di antaranya buku tentang fiqih haji dan juga kitab karangan

KH. Abdurahman Bin H. Nawi yang telah di terjamahkan kedalam bahasa

melayu, yang kemudian dibagikan kepada jamaah, dengan jamaah

mendapatkan buku pegangan ataupun buku panduan manasik haji,

diharapkan adanya keinginan untuk selalu belajar selain ketika bimbingan

manasik haji sebagaimna penyataan dari H. Ahmad Damanhuri

menginginkan “para jamaah agar selalu bersemangat untuk mempelajari

materi-materi manasik haji dimanapun dan kapanpun jika ada waktu

senggang”3.

Setelah melakukan observasi mengenai materi yang digunakan

ternyata sesuai apa yang telah dibicarakan sebelumnya, buku dan kitab-

kitab itu ada serta jamaah pun memilikinya sebagai buku panduan ataupun

pegangan mereka, selain mengecek ada ataupun tidak nya buku dan kitab

itu, penulis juga mengecek langsung isi terhadap buku dan kitab yang telah

disebutkan di atas yang dijadikan sebagai buku panduan . Dengan adanya

buku dan kitab-kitab itu bisa dipastikan kebenaran sumber dari materi-

materi tersebut. Materi- materi yang sudah ada digabungkan dalam sebuah

silabus menjadi jadwal bimbingan manasik haji. Sebagaimana yang telah

disampaikan H. Ahmad Damanhuri bahwa “Dengan materi yang cukup

baik, dan diatur serta dibentuk silabus yang tepat maka diharapkan para

jemaah lebih dapat memahami secara keseluruhan materi-materi yang di

3Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 67: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

53

jelaskan sebagai bekal ilmu pengetahuan tentang ibadah haji”4, dengan

demikian perjalanan ibadah haji akan lebih memudahkan para jemaah

untuk menjadi haji yang mabrur. Serta jamaah tidak kecewa terhadap

pemberian materi yang telah diberikan oleh para pembimbing manasik

setelah adanya materi yang telah dirancang dan dibentuk menjadi jadwal

bimbingan manasik haji.

Hal serupa juga dikatakan oleh mantan jamaah salah satunya bapak

H. Abdul Rahman yang berangkat pada tahun 2011 dengan mengatakan

“Materi- materi yang ada dan di pelajari di KBIH Nurul Hikmah cukup

baik dan tidak melebar kemana-mana, dan sesuai jadwal manasik yang

telah diberi sebelumnya”5.

Begitu juga seperti yang di katakan oleh bapak H. Ade Muktiar

yang merupakan mantan jamaah yang selama 5 tahun terakhir berada dan

di perbantukan namun bukan pengurus pada KBIH Nurul Hikmah dan

juga sebagai jamaah yang berangkat tahun ini, mendapat bimbingan dan

materi langsung, beliau mengatakan bahwa “Materi yang didapat cukup

baik dan maksimal, dengan adanya buku panduan yang diberikan oleh

KBIH Nurul Hikmah jamah dapat belajar sendiri, dan juga dengan materi

do’a, hafalan-hafalan dan informasi haji yang di berikan sesuai yang

dibutuhkan jamaah”6.

4Wawancara Pribadi dengan. Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 Juli 20145Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman, Mauk, 24 Agustus 20146Wawancara Pribadi dengan Ade Muktiar, Cipondoh, 26 Agustus 2014

Page 68: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

54

2. Pembimbing Manasik Haji

Faktor pembimbing merupakan hal yang penting di karenakan

sampai tidaknya sebuah materi tergantung pembawaan dan penyampaian

yang dilakukan oleh pembimbing manasik haji, maka hal tersebut

memiliki makna bahwa pembimbing manasik haji harus dilaksankan oleh

orang-orang yang profesional yaitu memiliki keahlian dan ketrampilan

teknik dibidangnnya mengejar hasil berkualitas dilandasi dengan

kejujuran, keikhlasan, dedikasi dan rasa tanggung jawab, memperhatikan

hal tersebut diatas maka pembimbing haji merupakan kunci keberhasilan

jamaah haji menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama

islam dengan lancar. Dengan tantangan jumlah jemaah haji yang besar

dengan keragaman menjadikan jemaah haji makin kritis dan sensitif maka

di butuhkan standar pembimbing yang sesuai, KBIH Nurul Hikmah

memilih pembimbing yang memiliki standar yang harus ada di

pembimbing tersebut.

Tentang standar menjadi pembimbing, KBIH Nurul Hikmah

menetapkan standar yaitu:

a. Yang di tokohkan dalam musyawarah yayasan dan pengurus

b. Berpengalaman, memiliki pengalaman terhadap perhajian (pernah

haji), karena setiap tahunya keadaan di arab saudi selalu berubah

khususnya di Mekkah dan di Madinah sebagai tempat beribadah haji.

c. Menguasai keilmuan, maksudnya adalah memahami dan mengetahui

informasi tentang pelaksanaan ibadah haji, baik mengenai manasik,

Page 69: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

55

panduan perjalanan ibadah haji, petunjuk kesehatan dan kemampuan

mengamalkannya.

d. Kompetensi di bidangnya, memiliki kemampuan dan keterampilan

dalam bimbingan manasik haji7.

. Pemilihan pembimbing manasik haji bukan hal sepele, karena

pembimbing merupakan penyambung lidah antara pengurus terhadap

jamaah.

Pembimbing yang ada di KBIH Nurul Hikmah menurut H. Ahmad

Damanhuri “Kebanyakan merupakan anggota keluarga yang sudah

memiliki standar yang telah ditentukan oleh KBIH, yang setiap tahunnya

berangkat secara bergilirilan, dalam upaya selalu mengetahui kondisi

yang ada di arab saudi”8. Namun beliau menambahkan bukan hanya

pembimbing dari kalangan keluarga saja, KBIH Nurul Hikmah juga

mengundang dari Kementrian Agama Kota Tangerang Penyelenggara

Ibadah Haji Dan Umroh, untuk menjadi pembimbing manasik haji. Pada

KBIH Nurul Hikmah sendiri, pembimbing manasik juga mempergunakan

pembimbing wanita yang membatu terhadap kegiatan manasik haji, dan

memudahkan bagi jamaah perempuan untuk saling berkomunikasi jika

merasa segan terhadap pembimbing lawan jenis, karena biasanya masalah-

masalah wanita lebih kompleks.

7Wawancara pribadi dengan Ahmad damanhuri , Cipondoh, 21 juli 20148Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri, Cipondoh, 21 juli 2014

Page 70: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

56

Setelah melakukan penelitian penulis mumbuktikan sendiri

dengan melihat langsung bahwa pembimbingan manasik bukan hanya dari

pria saja tetapi memiliki pembimbing wanita dan KBIH Nurul Hikmah

mengundang dari kementrian agama kota tangerang, pembimbing dari

Kementrian Agama Kota Tangerang lebih memfokuskan memberikan

tentang informasi-informasi seperti kebijakan-kebijakan pemerintah

tentang perhajian, seperti memberikan penjelasan waktu pelunasan dan

informasi tentang perhajian.

Menurut H. Ahmad Damanhuri “ Pembimbing harus menjadi

sosok yang dekat dengan jamaah”9, bagi jamaah sendiri pembimbing

merupakan sosok sebagai teman, atau tempat curhatan, dan diskusi tentang

haji, pernyataan beliau sepadan dengan tindakan para pembimbing yang

cukup baik dalam memberikan materi dan cukup dekat dengan jamaah,

dilihat dari setiap pertemuan pada jadwal manasik haji terlihat masih

adanya jalinan komunikasi ketika waktu istirahat ataupun pada waktu

berakhirnya bimbingan, antara jamaah dengan pembimbing.

Hal ini juga dirasakan oleh jamaah yang berangkat pada tahun-

tahun sebelumnya sebagaimana yang dikatakan oleh H. Abdul Rahman

mengenai pembimbing manasik haji beliau memiliki pendapat

bahwa“pembimbing yang ada di KBIH Nurul hikmah sudah cukup baik,

mereka memiliki kemampuan untuk membimbing serta pengetahuan

dalam perhajian, dan dekat dengan jamaah, memberikan materi dengan

9Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 Juli 2014

Page 71: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

57

cukup baik dan mudah di pahami. Serta adanya informasi-informasi yang

diberikan oleh kementrian agama kota tangerang yang diwakili oleh

orang-orang yang profesional”10, begitu juga dengan Hj. Sofiah yang

berangkat berbarengan dengan H. Abdul Rahman menilai terhadap

pembimbing yang ada di KBIH Nurul Hikmah “Sebenarnya cukup bagus,

memiliki pembimbing perempuan yang memudahkan untuk saling diskusi

cuman ada beberapa hal yang membuat materi tidak sampai dengan jelas,

dikarenakan kesalah penetapan tempat duduk bagi wanita diberlakukan

dibelakang namun suara dari pembimbing tidak terdengar walaupun sudah

memakai pengeras suara”11.

B. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahap ke dua ini di dalam pengawasan yaitu penentuan

pengukuran pelaksanaan kegiatan oleh KBIH, memiliki penentuan

pengukuran pelaksanaan kegiatan sendiri. Menurut T. Hani Handoko

menjelaskan pada tahap ini dapat digunakan beberapa pertanyaan yang dapat

di tanyakan seperti, berapa kali? (how often), dalam bentuk apa? (how from),

siapa? (how)12.

Dengan pertanyaan-pertanyaan di atas maka akan didapati pengukuran

pelaksanaan kegiatan sesuai tidak yang telah direncanakan sebelumnya, jika

ditanya berapa kali, berarti dapat diartikan berapa kali KBIH Nurul Hikmah

melakukan bimbingan manasik? Menurut Ahmad Damanhuri didalam KBIH

10Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman, Mauk, 24 Agustus 201411Wawancara Pribadi dengan Sofiah, Mauk, 25 Agustus 201412T. Hani Handoko, “Manajemen”,(Yogyakarta: BPFE) h.364

Page 72: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

58

Nurul Hikmah sendiri memiliki jadwal bimbingan manasik haji tahun 2014

ini yang telah direncanaka dan“Dimulai dari hari minggu tanggal 12 januari

2014 sampai dengan 10 agustus 2014 dengan demikian jumlah bimbingan

manasik haji pada KBIH Nurul hikmah sebanyak 24 kali sampai pertemuan

kepulangan dari tanah suci”13. Bimbingan sebanyak 24 kali ini dapat dilihat

dan dapat diketahui apa saja materi yang akan di dapat karena jadwal

manasik ini diberikan kepada seluruh jamaah, jadwal manasik KBIH Nurul

Hikmah yaitu:

Tabel 4.2 Jadwal Bimbingan Manasik KBIH Nurul Hikmah

(Sumber dari : Jadwal Pengajian Manasik Haji KBIH Nurul Hikmah 201414)

NO HARI/TANGGAL MATERI PENGISI KET

1 Minggu 12/01/2014 Pembukaan bimbingan

manasik haji

2 Minggu 19/01/2014 Dalil haji dan umroh

3 Minggu 26/01/2014 Keutamaan ibadah haji

4 Minggu 02/02/2014 Keutamaan tanah suci

makkah

5 Minggu 09/02/2014 Hikmah ibadah haji

6 Minggu 16/02/2014 Adab-adab dalam

perjalanan ibadah haji

7 Minggu 23/02/2014 Sholat di dalam perjalanan

8 Minggu 02/03/2014 a. Qoshor

9 Minggu 09/03/2014 b. Jama

10 Minggu 16/03/2014 c. Jama’taqdim

13Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 Juli 201414Lihat dari Jadwal Pengajian Manasik Haji KBIH Nurul Hikmah 2014

Page 73: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

59

11 Minggu 23/03/2014 d. Jama’ takhir

12 Minggu 30/03/2014 Tempat-tempat mustajab

di makkah dan sekitarnya

13 Minggu 06/04/2014 Fadilah madinah

almunawaroh

14 Minggu 13/04/2014 Keutamaan mesjid nabawi

15 Minggu 20/04/2014 Ziarah kemaqom rasullah

16 Minggu 27/04/2014 Adab-adab dalam

berziarah

17 Minggu 04/05/2014 Doa rowdhoh

18 Minggu 11/05/2014 Kunjungan ke pusat

informasi haji banten

19 Minggu 18/05/2014 Praktek umroh

20 Minggu 25/05/2014 Prktek haji

21 Minggu 01/06/2014 Penutupan manasik haji

22 Minggu 13/07/2014 Buka puasa bersama (15

ramadhan 1434)

23 Minggu 10/08/2014 Halal bi halal / pelepasan

jamaa’ah haji

24 Minggu Syukuran kepulangan

jamaah haji 2014

Setelah peneliti melakukan observasi dan mengikuti bimbimbingan

manasik pada KBIH Nurul hikmah maka penjelasan dari bapak Ahmad

Damanhuri dengan mengatakan bimbingan pada KBIH Nurul Hikmah

sebanyak 24 kali maka apa yang dikatakan oleh beliau benar namun sekarang

masih 23 kali karena untuk manasik yang terakhir yang ke 24 kali belum

Page 74: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

60

ditentukan waktunya, karena manasik yang ke 24 ditentukan oleh

pemulangan jamaah terlebih dahulu.

Hal ini juga dibenarkan oleh mantan jamaah bapak H. Rahman yang

telah berangkat pada tahun 2011, beliau mengungkapkan ketika ikut pada

KBIH Nurul Hikmah “Kegiatan bimbingan manasik haji sebanyak 24 kali

dengan ketentuan bimbingan pada ke 24 kalinya setelah pulang dari tanah

suci”15.

Banyaknya manasik haji yang dilakukan KBIH Nurul Hikmah

menurut H. Ahmad Damanhuri mengungkapkan“Dengan banyaknya

pertemuan akan menciptakan intensitas dan ke akraban terhadap sesama

jamaah untuk saling mengenal, karena mereka akan hidup bersama-sama

ketika melaksanakan ibadah haji di tanah suci”16. Dengan banyaknya manasik

haji melalui penerapan tersebut maka para calon jamaah diharapkan lebih

memahami materi-materi yang akan disampaikan karena dengan bimbingan

yang memiliki pertemuan cukup banyak ini, maka banyak materi yang akan

di sampaikan tentang ilmu-ilmu perjalanan ibadah haji cukup mendetail, di

dalam jadwal bimbingan manasik haji.

Kegiatan manasik haji setiap pertemuannya dilakukan kurang lebih

selama 4 jam di mulai dengan pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 12:00

WIB, dilakukan 2 sesi, sesi pertama menjelaskan materi yang telah terjadwal,

sesi kedua menjelaskan tentang informasi haji, seperti pelunasan haji dan info

umum lainya. Pada sesi pertama biasanya sebagai pemberi materi oleh

15Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman, Mauk, 24 Agustus 201416Wawancara pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 75: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

61

pembimbing yang telah di tunjuk sebelumnya namun pada sesi kedua pengisi

materi dilakukan oleh orang dari Kementrian Agama Kota Tangerang

Setelah melakukan observasi dengan mengikuti kegiatan manasik haji,

kegiatan manasik dimulai pada pukul 08:00 WIB tanpa adanya saling

menunggu antara para pengurus dengan jamaah dan selesai pada waktu 12:00

WIB, dan juga pada sesi kedua peneliti menemukan bahwa memang benar

pembimbing dari kementrian agama hanya memberikan informasi-informasi

walaupun kadang-kadang kembali mengulas materi pada sesi pertama.

Setelah pertanyaan pertama telah dijawab mengetahui maka

selanjutnya adalah pertanyaan dalam bentuk apa (how from)? didalam

pertanyaan ini maka dapat diartikan bahwa pertanyaan ini menjelaskan dalam

bentuk apa bimbingan yang dilakukan oleh KBIH Nurul Hikmah? Ahmad

damanhuri menjelaskan bahwa dalam bimbingan manasik haji yang

dilakukan KBIH Nurul Hikmah“Bimbingan dilakukan dalam bentuk

kelompok, dengan bentuk kelompok ini dengan maksud agar lebih

memudahkan dalam penyampaian materi, dan juga agar lebih efektif dan

efisien”dalam pelaksanaanya jamaah juga dikelompokan lebih kecil lagi

seperti 1 kelompok di isi oleh 10-20 orang dengan maksud pembimbing

memberikan arahan ataupun materi agar jamaah cepat menangkap arahan itu.

Didalam sebuah bentuk manasik haji biasanya akan diiringi dengen

metode-metode untuk mendukung penyampaian materi, seperti yang

dikatakan oleh Ahmad Damanhuri “KBIH Nurul Hikmah menerapkan bentuk

Page 76: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

62

bimbingan dengan bentuk berkelompok dan mengggunakan 3 metode yaitu

metode ceramah, metode praktek, dan memberikan video visual”17,

Metode ini diterapkan dari tahun-tahun sebelumnya seperti yang

dikatakan oleh Hj. Sofiah beliau mengatakan “Ketika melakukan manasik

haji, pembimbing memberikan materi dengan cara-cara yang berbeda yaitu

ceramah, praktek dan video visual”18.

Bapak H. Ade muktiar pun memberikan tanggapanya“Dengan 3

metode ini diharapkan jamaah tidak akan merasa bosan, jika hanya

menerapkan metode-metode yang sama akan adanya kebosanan dari jamaah,

seperti yang di ketahui ada hal-hal ketika dalam manasik haji diperlukan

metode lain seperti praktek maupun dengan melihat pengalaman yang sudah-

sudah lewat video visual”19.

Pada metode ceramah ini digunakan saat penyampaian materi manasik

haji, bisa digunakan dalam pengetahuan tentang kesehatan dan pada waktu

penerbangan, pesan-pesan dan penjelasan dari penceramah atau pembimbing

yang menyampaikan materi tersebut, diharapkan ketika akan melakukan

metode ceramah bahan yang akan disampaikan disusun dan disiapkan dengan

cara yang lebih mudah dipahami agar dapat mencapai sasaran guna

mendukung pencapaian jam pelajaran yang sangat minim, dan juga harus

dilengkapi dengan tanya jawab agar tidak monoton dan juga memberi

17Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 Juli 201418Wawancara Pribadi dengan Sofiah, Mauk, 25 Agustus 201419Wawancara Pribadi dengan Ade Muktiar, Cipondoh, 26 Agustus 2014

Page 77: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

63

kesempatan untuk terciptanya interaksi antara pembimbing atau penceramah

dengan jamaah.

Pada metode ceramah yang dilakukan KBIH Nurul Hikmah adalah

dengan menempatkan para jamaah masuk ke dalam majlis dan diatur

sedemikian dengan jamaah pria ditempatkan di depan dan jamaah wanita di

tempatkan dibelakang, pembimbing ditempatkan di depan dengan dibantu

alat pengeras suara yang sudah di sediakan, dan selanjutnya diserahkan

kepada pembimbing.untuk pengarahan dan penjelasan materi sesuai jadwal

yang tercantum dalam pertemuan bimbingan manasik haji. Setelah selesai

memberikan ceramah selanjutnya dilakukan uji tes dengan cara acak

menunjuk jamaah dan menjelaskan apa yang telah di sampaikan serta

mengulang lagi hafalan-hafalan yang telah diberikan sebelumnya. Dengan

metode ini di harapkan jamaah terus memperhatikan dan lebih memahami.

Dalam metode ceramah ini digunakan pada waktu pertemuan ke 1 sampai ke

pertemuan ke 17, karena pertemuan pertama sampai ke tujuh belas ini materi

lebih mengarahkan ke jamaah mengerti dan memahami pengertian, hafalan

serta do’a-do’a ketika jamaah berada disuatu tempat ketika melaksankana

ibdah haji.

Berbeda dengan metode ceramah metode praktek dapat dilaksanakan

dalam 2 (dua) bentuk, yang pertama dapat dilakukan sebagaimana lazimnya

pelajaran praktek yang selama ini digunakan dalam bimbingan manasik,

dengan jamaah berpakaian ihram, kemudian melakukan thawaf, sa’i, wukuf,

melontar jamrah yang seluruh gerakanya diikuti oleh jamaah, selain itu

Page 78: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

64

pembimbing memberi penjelasan-penjelasan seperlunya agar tidak

mengganggu proses praktek yang menjadi pusat perhatian. Yang kedua dapat

dengan cara pembimbing menunjukan kepada calon haji untuk berperan

melakukan amalan-amalan ibadah tertentu, seperti memberikan materi

praktek dengan cara calon haji melihat sambil mendengarkan petunjuk-

petunjuk pembimbing dan kemudian untuk calon haji pembimbing

memberikan pengarahan terlebih dahulu kemudian memperaktekkan dan

selanjutnya semua jamaah mengikuti apa yang telah di praktekan, metode

praktek ini digunakan pada pertemuan ke 18 sampai ke 21 karena dalam

pertemuan ke 18 sampai 21 tidak bisa digunakan dengan metode ceramah saja

namun dibutuhkan metode praktek seperti bagaimana menggunakan ikhram,

thawaf, sai, lempar jumrah.

Selanjutnya memberikan pelayanan video visual yang harus di dukung

dengan media yang memungkinkan seperti proyektor dan media lainya, pada

pertemuan ke 18, KBIH Nurul Hikmah pada tahun ini mengajak para

jamaahnya berkunjung ke Kementrian Agama Provinsi Banten yang di mana

di sana memiliki gedung infomasi yang dilengkapi dengan media-media yang

mendukung seperti ruangan yang luas yang dapat menampung orang sekitar

200 dan dilengkapi dengan layar dan proyektor . Jamaah hanya tinggal duduk

dan mengikuti arahan dan menonton video yang telah di siapkan biasanya

video tentang perjalan ibadah haji. Bukan hanya itu saja fasilitas yang ada di

kementrian agama provinsi banten namun ada miniatur ka’bah dan

kesempatan itu digunakan untuk pertama kalinya melakukan praktek

Page 79: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

65

menggunakan ihram yang sudah disiapkan sebelumnya oleh jamaah dan

pembimbing mengarahkan untuk melakukan thawaf, sa’i.

Pertanyaan terakhir , yaitu untuk menjawab pertanyaan siapa (who)?

Dapat diartikan, bahwasiapa saja yang terlibat dalam bimbingan manasik haji

pada KBIH Nurul Hikmah? Ahmad Damanhuri mengatakan “Ada 3 unsur

yang berperan dalam bimbingan manasik ini yang pertama adalah adalah

pengurus KBIH itu sendiri, yang kedua adalah jamaah dan terakhir adalah

Kementrian Agama Kota Tangerang”20. Pengurus KBIH Nurul Hikmah

merupakan di ambil dari keluarga dan letak tinggalnya pun berdekatan

dengan hal seperti itu memudahkan dalam menjalankan tugas dari masing-

masing bidang yang telah di tentukan sebelumnya namun biasanya tugas itu

pun di kerjakan secara fleksibel semua bekerja sesuai kemampunya,

pembimbing juga termasuk kedalam kepengurusan karena KBIH ini dengan

menggunakan sistem keluarga jadi pembimbingnya pun dari keluarga.

Dengan melakukan observasi dan melihat langsung, semua yang ada

dalam pengurusan merupakan keluarga, baik itu suami istri ataupun kakak

beradik. Tentang hal ini H. Rahman memberikan tanggapan bahwa

kebanyakan KBIH mengunakan keluarga sendiri sebagai pengurusnya, begitu

juga dengan KBIH Nurul Hikmah, mungkin dengan memiliki kepengurusan

yang dikelola oleh keluarga sendiri lebih mudah berinteraksi tidak adanya

jarak dan jika terjadi kesalahan maupun masalah dapat dibicarakan dengan

cepat.

20Wawancara pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 80: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

66

Kemudian yang berperan dalam bimbingan manasik haji berikutnya

adalah jamaah, jamaah yang ada di KBIH Nurul Hikmah merupakan dari

berbagai latar belakang yang berbeda-beda dilihat dari pendidikan, bahasa,

pekerjaan dan letak tempat tinggal, perbedaan latar belakang tersebut

berperan dalam bimbingan manasik haji seperti halnya terhadap latar

belakang pendidikan, pendidikan merupakan hal yang paling penting dengan

memiliki pendidikan pola pikirnya pun dalam menangkap materi-materi yang

disampaikan akan mudah ditangkap namun jika pendidikan jamaah rendah

maka penyerapan materi cukup sulit hal itu yang di kemukakan oleh

sekretaris KBIH Nurul Hikmah Ahmad Damanhuri mengatakan “Tingkat

penyerapan materi ditentukan oleh pendidikan para jamaahnya kemudian di

lanjutkan dengan faktor bahasa yang kadang kala para jamaah tidak

menggunakan bahasa indonesia melainkan bahasa daerah yang sudah

kebiasaan setiap harinya kemudian faktor selanjutnya adalah faktor usia yang

dimana para jamaah yang ada di KBIH Nurul Hikmah beragam usianya”21.

Unsur terakhir ialah Kementrian agama, khususunya Kementrian

Agama Kota Tangerang sebagai lembaga yang mengkoordinir

penyelenggaraan haji di kota Tangerang, serta mengontrol atau mengawasi

tindakan-tindakan yang diambil oleh KBIH dengan cara ikut serta dalam

bimbingan manasik, yang di dalam bimbingannya bertugas dalam

menjelaskan informasi-informasi terkait haji, Seperti tentang pelunasan

pembayaran BPIH ( biaya perjalanan ibadah haji).

21Wawancara pribadi dengan Ahmad Damanhuri, Cipondoh, 21 juli 2014

Page 81: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

67

C. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahapan yang ke tiga ini merupakan tahapan yang berguna untuk

mengatahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan. Jadi sejauh mana

KBIH Nurul Hikmah melakukan bimbingan manasik haji. untuk mengetahui

hal tersebut, KBIH Nurul Hikmah melakukan dengan cara pengawasan

langsung, dengan para pengurus KBIH Nurul Hikmah terjun langsung dalam

setiap kegiatan bimbingan manasik haji sesuai dengan tugasnya, dan juga

melakukan tinjauan pribadi dengan cara pimpinan KBIH Nurul hikmah yang

di jabat oleh K.H. Bakri HS yang di bantu oleh putranya sebagai sekretaris

selalu mengikuti jalanya kegiatan bimbingan manasik haji, dengan semuanya

terjun langsung termasuk ketua KBIH Nurul Hikmah maka pimpinan dapat

mengetahui sejauh mana kegiatan para jamaah dan para anggota penyelenggara

bimbingan manasik haji, dalam melaksanakan tugas kegiatan bimbingan

manasik haji. Hampir dalam setiap kesempatan kegiatan manasik haji di KBIH

Nurul Hikmah pimpinan secara langsung selalu memberikan materi, ataupun

pengarahan.

Seperti yang dikatakan H. Ahmad Damanhuri “Semua pengurus di

KBIH Nurul Hikmah selalu mengikuti kegiatan bimbingan manasik sesuai

dengan bidangnya walaupun sering juga adanya fleksibel (adanya rangkap

tugas) dalam kegiatan manasik haji”22. Dengan semuaya pengurus ikut serta

dalam kegiatan manasik, jika terjadi kendala-kendala atau masalah-masalah

dalam bimbingan manasik haji akan langsung diselesaikan. Berarti bisa

22Wawancara pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 82: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

68

dikatakan adanya keterbukaan antara jamaah dengan kepengurusan KBIH

Nurul Hikmah. Namun jika tidak ikut dalam bimbingan manasik biasanya

pimpinan KBIH Nurul Hikmah melakukan tinjauan secara tidak langsung

dengan meminta siapa yang mengambil alih manasik atau siapa yang

memberikan materi manasik untuk melaporkan kegiatan yang sudah

dilaksanakan ataupun melihat dari data-data, melihat hasil dokumentasi, dan

juga dari pertanyaan kepada jamaah. Namun tidak jarang pula adanya data

laporan tertulis yang di laporkan kepada pimpinan ataupun komunikasi secara

langsung maupun tidak langsung antara pimpinan terhadap para pembimbing

manasik haji saling berdiskusi memberikan pendapatnya masing-masing

terhadap perkembangan jamaah dalam bimbingan manasik haji. Dengan hal

seperti itu akan menimbulkan kekompakan dalam kepengurusan dan dalam

kegiatan bimbingan manasik haji,

Setelah melakukan penelitan pada kegiatan bimbingan manasik di

KBIH Nurrul Hikmah, pelaksanaan kegiatan manasik haji dilakukan bukan

hanya pembimbing yang mengatur namun seluruh kepengurusan KBIH Nurul

Hikmah termasuk pimpinan sering memberikan arahan dan materi sesuai

dengan jadwal pertemuan saat itu.

Hal serupa juga ditegaskan oleh H. Ade Muktiar memberikan

tanggapan bahwa di KBIH Nurul Hikmah melaksanakan bimbingan manasik

dilakukan oleh semua pengurus dan juga selalu adanya diskusi antar pengurus,

saling adanya tukar pikiran jika terjadi kesalahan-kesalahan, bisa dibilang

segala sesuatunya dibicarakan secara kekeluargaan.

Page 83: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

69

D. Perbandingan Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa Penyimpangan

Dalam pelaksanaan kegiatan manasik haji, setiap kegiatan harus

sesuai yang telah ditetapkan dan menjadi standar yang telah ditentukan seperti:

1. Penentuan Penetapan Biaya Bimbingan Manasik Haji,

KBIH tidak dibenarkan memungut biaya kecuali kecuali biaya

bimbingan atas dasar kesepakatan dengan ketentuan sebagaimana yang

telah disampaikan pada acara pembinaan KBIH dilingkungan kemenag

Kota Tangerang pada tahun 2013 , didalam penentuanya penetapan biaya

bimbingan manasik dengan ketentuan tidak memberatkan calon jamaah,

penggunaanya harus jelas sesuai dengan program bimbingan di tanah air

dan di arab saudi, diketahui dan disetujui oleh Kepala Kantor Kemenag

setempat.

H. Ahmad Damanhuri menjelaskan biaya bimbingan manasik haji

pada KBIH Nurul Hikmah sebesar Rp. 3.500.000 (Tiga Juta Lima Ratus)

dengan jumlah nominal tadi akan mendapatkan ilmu manasik haji dan

umroh sebanyak 24 kali pertemuan, praktek haji dan umroh serta ziarah.

Rincian anggaran pembinaan manasik pada KBIH Nurul Hikmah yaitu :

Tabel 4.3 Anggaran Bimbingan Manasik Haji

(Lihat dari : Data Anggaran Pembinaan Manasik 201423)

1. Komponen Administrasi

23Lihat dari data anggaran pembinaan manasik 2014

Page 84: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

70

1.1 Kitab manasik

1.2 Administrasi kegiatan pembinaan

1.3 Administrasi IT dan komunikasi

Rp 35,000

Rp 35,000

Rp 25,000

2 Komponen Pembinaan Pembinaan

2.1 Kegiatan manasik haji

2.1.1 Honor pembimbing

2.1.2 Transport pembimbing

Rp 650,000

Rp 30,000

Rp 25,000

2.2Kegiatan Praktek PIH Banten

2.2.1 Honor pembimbing

2.2.2 Trasport pembimbing

2.2.3 Transport dan konsumsi

praktek di pusat informasi haji

prov. Banten

Rp 25,000

Rp 25,000

Rp 100,000

3 Akomodasi

3.1 Konsumsi pembinaan manasik pada:

pembukaan, penutupan bimbingan, buka

puasa bersama, halal bil halal sebelum

berangkat dan syukuran setelah kembali dari

tanah suci berikut transport penceramah

3.2 kebersihan dan pemeliharaan gedung

3.3 Transport/konsumsi kegiatan praktek

lapangan

Rp 350,000

Rp 25,000

Rp 25,000

Page 85: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

71

4 Bantuan dan Infak

4.1 Sosial, kemitraan, FKKBIH

4.2 Iuran IPHI (Ikatan Persaudaraan haji

Kota Tangerang)

4.3 Operasional kegiatan sekretariat

4.4 Membantu biaya BPIH pembimbing

Rp 400,000

Rp 100,000

Rp 150,000

Rp 1,500,00

Jumlah RP 3,500,000

Setelah dilakukan observasi biaya bimbingan memang sebesar Rp.

3.500,000 dan rincianya pun jelas dan rincian anggaran diberikan kepada seluruh

jamaah kemudian adanya surat perjanjian antara KBIH dengan jamaah, bahwa

jamaah telah menyetujui tentang biaya bimbingan manasik haji dan jamaah pun

menyetujinya dengan berpikiran bahwa biaya untuk manasik haji sudah jelas

digunakan untuk apa saja dan juga dalam surat perjanjian itu di tanda tangani oleh

Kepala Kantor Kementrin Agama Kota Tangerang Drs. H. Nawawi. Msi.

Hal ini pun sama dengan jamaah haji sebelumnya, adanya biaya untuk

bimbingan manasik haji, diutarakan oleh mantan jamaah H. Rahman, beliau

“Mengatakan pada waktu mengikuti pada KBIH Nurul Hikmah bahwa adanya

anggaran bimbingan manasik haji, pada waktu 2011 biaya diminta sebesar Rp.

5.000,00 (lima juta)an dan juga memiliki rincian-rinacian untuk digunakan apa

saja”24.

24Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman, Mauk, 24 Agustus 2014

Page 86: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

72

Dengan penjelasan yang dikemukakan oleh H. Rahma maka adanya

kejanggalan yang membuat penulis menanyakan kembali soal anggaran

bimbingan manasik, karena jumlah biaya bimbingan manasik pada tahun 2011

lebih besar di bandingkan dengan jamaah yang sekarang, kemudian penulis

menanyakan kembali tentang perbedaan anggaran biaya bimbingan manasik haji,

H. Ahmad Damanhuri menjelaskan bahwa “ Pada tahun 2011 biaya tersebut

bukan hanya bimbingan manasik haji tetapi termasuk biaya anggran perlengkapan

manasik”25. beliau juga menambahkan di tahun ini juga ada biaya tambahan

terhadap jamaah untuk anggaran perlengkapan manasik dalam dengan rincian:

Table 4. 4 Anggaran Perlengkapan Manasik haji

(Lihat dari : Dokumen Anggaran Perlengkapan Manasik 201426)

Rincian anggaran perlengkapan manasik KBIH Nurul Hikmah

1 Biaya pakaian saragam jamaah

Laki-laki

1 stel kain ihram

1 ikat pinggang

2 bahan celana panjang

Bahan seragam yayas

2 kunci koper

10 liter air zam-zam

25Wawancara pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 201426Lihat dari Dokumen Anggaran Perlengkapan Manasik 2014

Page 87: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

73

Wanita

1 stel mukena

1 jilbab

Bahan seragam yayasan

Bahan celana panjan

4 stel kaos kaki

2 stel sarung tangan

2 anak kunci

1 buah slayer

Tanda koper

Tambang jaring koper

10 liter air zam-zam

Rp. 1.000,000

2 Infak pengembangan YPI. Nurul Hikmah Rp 250,000

Jumlah Rp 1.250,000

Dengan demikian jumlah biaya yang di mintai untuk menunjang kegiatan

bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah sejumlah Rp 4.750.000

(Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu) dengan ketentuan untuk biaya

bimbingan manasik haji dan perlengkapan bimbinganan manasik haji, dilihat

dari rincian anggaran perlenggapan bimbingan manasik haji adanya

Page 88: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

74

penyimpanagan (deviasi) karena kurang jelasnya rincian pada harga

perlengkapan baik untuk laki-laki maupun wanita, terlihat biaya perlengkapan

untuk laki-laki dan wanita di bulatkan sebesar Rp. 1.000,000 ( Satu juta) tanpa

adanya rincian harga perbarangnya.

Kemudian jika diperhatikan lebih terperinci lagi maka anggaran

perlengkapan bimbingan manasik haji di peruntukan untuk laki-laki dan

wanita jika jamaah berangkat sendri bagaimana dengan anggaran perlengkapan

manasik haji, H. Ahmad Damanhuri menjelaskan bahwa “Anggaran

perlengkapan bimbingan manasik haji harus dibayarkan setiap jamaah, baik itu

jamaah yang pergi sendiri maupun jamaah yang pergi berdua atau suami

istri”27. Dengan demikian pembayaran jamaah yang berangkat sendiri sama

dengan jamaah yang berangkat berdua tentang anggaran perlengkapan

bimbingan manasik haji.

Tentang anggaran perlengkapan bimbingan manasik haji, H. Ade Muktiar

memberikan pandangan, menurut beliau dengan biaya tersebut maka masih

standar dengan fasilitas yang didapatkan oleh jamaah, dengan manasik

sebanyak itu dan belum lagi snac yang diberikan dalam setiap pertemuanya,

dan untuk perlengkapan bimbingan manasik ini termasuk pelayanan yang

diberikan oleh KBIH Nurul Hikmah kepada jamaah, yang penting adanya

kesepakatan antara jamaah dengan KBIH.

27Wawancara pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 89: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

75

E. Pengambilan Tindakan Koreksi bila Diperlukan

Bimbingan manasik haji di KBIH Nurul Hikmah sudah cukup bagus

dengan banyaknya bimbingan yang di lakukan tercatat sampai 24 kali

bimbingan belum ditambah dengan bimbingan di KUA atau Kecamatan yang

sebanyak 7 kali maupun bimbingan manasik secara masal yang dilakukan di

kota maupun kabupaten setempat yang dilakukan 3 kali jadi jika di total jamaah

melakukan bimbingan manasik 34 kali. Namun bimbingan yang dilakukan pada

tingkat KUA atau Kecamatan kurang begitu maksimal dikarenakan jamaah

lebih banyak tidak mengikuti bimbingan manasik tersebut. Padahal bimbingan

manasik di KUA merupakan hak dari jamaah yang telah disia-siakan. Sebagai

mana yang telah diutarakan oleh H. Ahmad Damanhuri pada bimbingan

manasik pada tingkat KUA atau Kecamatan jamaah yang hadir khususnya

jamaah dari KBIH Nurul Hikmah tidak seperti biasanya, jamaah beranggapan

bahwa materi yang ada pada bimbingan manasik haji tingkat KUA hampir

sama dengan materi yang sudah meraka dapatkan di KBIH. Hal ini dijadikan

koreksi dan selalu mengarahkan agar kedepanya para jemaah juga lebih

bersemangat untuk mengikuti manasik yang diselenggarakan pada tingkat KUA

atau Kecamatan.

Begitu juga menurut H. Abdul Rahman dengan mengatakan tidak

pernah mengikuti bimbingan manasik haji karena materi yang ada tidak terlalu

jauh dari manasik di KBIH, dan juga pada waktu itu dilakukan masih masuk

pada hari kerja.

Page 90: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

76

Begitu juga dilihat dari kurangnya proaktif yang dilakukan jamaah

maksudnya adalah kurangnya komunikasi antara jamaah dengan KBIH karena

adakalnya jamaah tidak menginformasikan dan sulit dihubungi dengan

beberapa faktor seperti tidak adanya alat komunikasi seperti handpone dan

email dan juga biasanya dari jamaahnya sendiri tidak memberikan kabar28.

Kemudian koreksi dilakukan terhadap penetapan syarat-syarat untuk mendaftar

ibadah haji yaitu dari pengumpulan data jamaah, banyak sekali jamaah yang

kurang paham tentang pesyaratan data jamaah yang harus ada, dan

dikumpulkan untuk melakukan pendaftaran dan pendataan jamaah. Namun

kebanyakan jamaah yang sudah tua biasanya tidak memiliki akte lahir, surat

nikah karena pada zaman dulu kurang begitu penting dan inilah menyulitkan

dalam pengumpulan data dengan berbagai macam alasan dari para jamaah baik

itu menghilangkanya atau lebih tidak memilikinya sedangkan itu penting dalam

pemberkasan untuk perjalan ibadah haji.

28Wawancara Pribadi dengan Ahmad Damanhuri , Cipondoh, 21 juli 2014

Page 91: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

77

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penulis, pengawasan pada kegiatan

bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah sudah cukup baik

terlihat dari dari penerapan tahapan-tahapan pengawasan pada kegiatan

manasik hajinya, tahapan itu terdiri dari penetapan standar, Penentuan

Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan,

Perbandingan Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa Penyimpangan,

Pengambilan Tindakan KoreksiBila Diperlukan, sudah dilaksanakan

walaupun belum sepenuhnya optimal dalam penerapanya.

Penetapan standar bimbingan manasik haji sudah cukup baik

terlihat dari standar yang telah digunakan dalam standar bimbingan

manasik haji, KBIH Nurul hikmah menitik beratkan kepada materi dan

pembing sebagai penetapan standar dalam bimbingn manasik haji, dalam

materi KBIH Nurul Hikmah menggunakan materi dari standar bimbingan

manasik haji dalam buku paket panduan manasik haji yang telah

dikeluarkan oleh kementrian agama penyelenggara ibadah haji dan umroh

kemudian ditambah dengan buku fiqih haji serta buku dari KH.

Abdurahman Bin H. Nawi yang telah di terjamahkan kedalam bahasa

melayu. Kemudian untuk pembimbing manasik KBIH Nurul Hikmah

Page 92: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

78

menetapkan ketentuan yang menjadi standar yang akan menjadi

pembimbing dan juga menerapkan pembing dari wanita agar memudahkan

para jamaah berkonsultasi terhadap masalah-masalah wanita jika

melakukan ibadah haji

Kemudian pada tahapan selanjutnya yaitu penentuan pengukuran

pelaksanaan kegiatan, KBIH Nurul Hikmah menerapkan pertemuan

bimbingan manasik haji sebanyak 24 kali dengan menggunakan bentuk

bimbingan kelompok agar bimbingan efektif dan efisien serta

menggunakan metode yang memudahkan para jamaah menerima materi

yang diberikan, didalam aktivitas bimbingan manasik haji KBIH Nurul

Hikmah menetapkan 3 unsur yang berperan yang pertama para pengurus

KBIH nurul hikmah sendiri sebagai pengatur jalanya bimbingan manasik,

kemudian jamaah yang merupakan peserta manasik serta dari kementrian

agama Kota Tangerang pengawas terhadap KBIH-KBIH dan juga

memberikan informasi-informasi tentang perhajian.

Tahapan ketiga yaitu Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan dalam

tahap ini dilakukan pengawasan langsung yang dilakukan pengurus dan

pelaksana bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah, serta

menggunakan tinjauan pribadi yang dilakukan pimpinan dalam setiap

kegiatan bimbingan manasik haji dan juga melakukan tinjauan secara tidak

langsung dengan cara pembimbing melaporkan kegiatan yang sudah

dilaksanakan ataupun melihat dari data-data, melihat hasil dokumentasi.

Page 93: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

79

Tahapan selanjutnya adalah Perbandingan Pelaksanaan Dengan

Standar dan Analisa Penyimpangan, pada KBIH Nurul Hikmah

menerapkan biaya untuk bimbingan manasik haji sesuai dengan edaran

surat dirjen haji nomor D/799 Pasal 9 Ayat 4 dan juga menerapkan biaya

untuk perlengkapan bimbingan manasik haji dalam penerapanya kurang

terperinci namun adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.

Yang terakhir adalah Pengambilan Tindakan KoreksiBila

Diperlukan, koreksi yang dilakukan adalah tentang penetapan persyaratan

pendaftaran serta pengumpulan data jamaah yang akan berangkat

beribadah ketanah suci, karena kurang pahamnya jamaah tentang

persyaratan yang harus di kumpulkan seperti akte kelahiran, surat nikah

dll.

Namun dalam keseluruhan tahapan ini KBIH Nurul Hikmah sudah

menerapkan kepada kegiatan bimbingan manasik.

1. Faktor penghambat

a. Bahasa, jamaah sering menggunakan bahasa daerah dan kurang

memahami bahasa indonesia.

b. Pendidikan,tingkat pemahaman tergantung dari pendidikan jika

pendidikanya tinggi maka tidak terlalu sulit dalam menerima materi

namun sebaliknya jika pendidikanya rendah maka akan sulit

menerima materi.

Page 94: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

80

c. Umur, jika semakin tua jamaah maka dalam melakukan aktivitas

bimbingan manasik haji akan terkendala, serta dalam mengikuti

praktek-praktek bimbingan akan sulit.

2. Faktor pendukung

a. Memiliki fasilitas yang mendukung dalam manasik haji seperti

miniatur ka’bah, pengeras suara dan materi yang cukup lengkap.

b. Adanya kerja sama yang baik antara pengurus dengan jamaah.

c. Adanya kerja sama yang baik antara KBIH Nurul Hikmah dengan

kementrian agama kota tangerang.

B. Saran

1. Untuk KBIH Nurul Hikmah lebih banyak menggunakan pembimbing dan

pengurus dari luar, maksudnya dari luar yaitu bukan dari lingkungan

keluarga.

2. selalu memberikan bimbingan yang maksimal dan pelayanan yang harus

semakin baik untuk tahun-tahun berikutnya.

3. karena semakin lama KBIH bermunculan maka KBIH Nurul Hikmah harus

meningkatkan program-program serta mencari program-program baru.

Page 95: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

81

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maghlout, Sami Bin Abdullah. Atlas Al Hajj Wa Al-‘Umroh Mengenali DetailMekah dan Madinah Dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah (JakartaTimur : Almahira, 2010)

Al-Jawhari, Al-Shahhah, Jilid I, Hal. di kutip oleh ‘Ablah Muhammad Al-Kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk Wanita Segala HalYang Perlu Ddiketahui Perempuan Tentang Menjadi Tamu Allah DiTanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009)

Al-Kharsyi, “Ala mukhtashar sayyidi khalil”, Jilid II, di kutip oleh ‘AblahMuhammad Al-Kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh UntukWanita Segala Hal Yang Perlu Ddiketahui Perempuan TentangMenjadi Tamu Allah Di Tanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009)

Al-Syarkhasi, “Al-mabsuth”, jilid IV, Hal. 2 di kutip oleh ‘Ablah muhammad al-kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk Wanita Segala HalYang Perlu Ddiketahui Perempuan Tentang Menjadi Tamu Allah DiTanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009)

Ablah Muhammad Al-Kahlawi, “Buku Induk Haji &Dan Umroh Untuk WanitaSegala Hal Yang Perlu Ddiketahui Perempuan Tentang Menjadi TamuAllah Di Tanah Suci”(Jakarta : Zaman , 2009)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT(Persero) Balai Pustaka, 2007)

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan UmrahJakarta, Pola Pembinaan Jamaah Haji,(2007)

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan UmrahJakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,(2006)

Harahap, Sumuran. Kamus Istilah Haji Dan Umrah(Jakarta : Mitra Abadi Press,2008)

Halim, Abdul,dan Ikhwan.Ensikklopedi haji & umroh, (Jakarta : PT. RajaGrapindo Persada, 2002)

Hasan, Latif Dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikrul Hakim,2003)cet ke-2

Page 96: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

82

Handoko, T. Hani.Manajemen, (Yogyakarta: BPFE)

Kadarman dan Jusuf Udaya.Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta : PT.Prenhallindo, 2001)

Kartanegara, Mulyadhi. Filosofi haji Dinamika dan frespektif Haji Indonesia.(Jakarta :Cv Duta Veraga ,2010)

Kementrian Agama RI Direktorat Penyelenggaraan Haji Dan Umroh. Tuntunanpraktis manasik haji dan umroh, 2011

Kementrian Agama RIDirektorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahJakarta, DesainPola Bimbingan Calon Jamaah Haji,(2007)

LubisIbrahim , Pengendalian Dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985)

Memang,Sangadji Etta dan Sopiah, “Metodologi Penelitian Pendekatan PraktisDalam Penelitian” (Yogyakarta : C.V Andi Offset,2010)

Mockler, Robert J. The Management Control Process, Prentice-Hall EnglewoodCliffs, 1972, halaman 2 ; dalam James A.F. Stoner, op. Cit,

Prayitno dan Erman Amti.“Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling” (Jakarta: PTRineka Cipta,2008) cet ke-2

Qasim, Shaleh. Peran kelompok bimbingan haji dalam perspektif haji mandiri.Dinamika dan frespektif haji indonesia. (Jakarta: Cv Duta Veraga,2010)

Reksohadiprodjo, Sukanto.Dasar-Dasar Manajemen, (yogyakarta: BPFE)

Siagian, Sondang P. Fungsi-Fungsi Manajerial, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara,2004)

Sukardi, Dewa Ketut.Proses Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta : PT. RinekaCipta, 1995)

Sule, Erni Tisnawati dan Kurniawan Saefullah.Pengantar Manajemen, (Jakarta:Kencana Prenada Media Grup, 2005)

Page 97: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

83

Suparman, Usman. “Manasik haji dalam pandangan madzhab”. (Serang : SehatiGrafika, 2008)

Page 98: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

PEDOMAN PERTANYAAN PENELITIANPENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH

NURUL HIKMAH

A. Data Wawancara

NamaLengkap : ……………………………

Jabatan/Sebagai : ……………………………

TanggalWawancara : …………………………....

WaktuWawancara : ……………………………

B. Pertanyaan Dan Jawaban:

A:………………………………………………………

B: ………………………………………………………

Page 99: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

HASIL PENELITIAN WAWANCARAPENGAWAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH

NURUL HIKMAH

A. Data Wawancara

NamaLengkapPetugas : H. Ahmad Damanhuri S.Pd

Jabatan : Sekretaris KBIH Nurul Hikmah

TanggalWawancara : 18 Mei 2014

WaktuWawancara : 12.32 s/d Selesai

B. Pertanyaan Dan JawabanPenelitian:

1. A: Bagaiamana sejarah berdirinya KBIH Nurul Hikmah?

B: Dimulai dari seorang guru ngaji yang bernama Kiayi Haji Bakri bin

Haji Sari bin Haji Karung, beliau mengajar sampai diwilayah pinang

waktu itu ayahanda mengajar ngaji pada satu keluarga besar, yaitu

keluarga Haji Djirun saudara Haji Djiran, orang tua dari Wali kota

Tangerang Bapak H. WahidinHalim. Dari sana sejarah bermula,

merupakan Cikal bakal KBIH Nurul Hikmah sebagai lembaga

bimbingan haji dimulai, pada tahun1984, ada beberapa orang dari

keluarga Haji Djirun yang hendak melaksanakan ibadah haji, yaitu

Almarhum Haji Aswadi Wirayudha. Namun,beliau menjelaskan bahwa

karena tak satu pun dari mereka memiliki pengalaman untuk berangkat

kesana dan belum ada kelompok bimbingan sepertisaat ini.Maka

tercetus ide untuk meminta bantuan ke sang guru ngaji untuk

membimbing mereka dari mulai tanah air hingga tanah suci Pada

Page 100: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

waktu itu, karena ayahanda tidak memiliki biaya makamuncul ide dari

keluarga Bapak Almarhum Aswa di Wirayudha untuk membiayai

keberangkatan guru ngaji dengan cara urunan atau patungan, setelah

saat itu Bermula darimulut kemulut hingga saat ini menjadi Yayasan

Pendidikan Islam yang menaungi KBIH dan Sekolah dari tingkat RA,

MI, SMP dan SMK

2. A: Dasar dan tujuan penyelenggara KBIH Nurul Hikmah?

B: Lihat dari Permohonan Akreditasi KBIH Nurul Hikmah, Cipondoh 18 Mei

2014

3. A: Apa visi dan misi KBIH Nurul Hikmah?

B:Visi KBIH Nurul Hikmah yaitu membimbing dan melayani tamu Allah

SWT sedangkan misi nya adalah Memberikan pelayanan bimbingan

manasik haji sesuai syariat islam dengan tujuan mencapai haji yang

mabrur.

4. A: Bagaimana struktur kepengurusan KBIH Nurul Hikmah?

B: Lihat dari Dokumen Kementrian Agama Kantor Kota Tangerang, Seksi

Penyelenggaraan Haji Dan Umroh, Profil Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji (KBIH) Kota Tangerang, (2013)

5. A: Berapa jumlah jamaah di KBIH Nurul Hikmah?

B: Lihatdari Dokumen Kementrian Agama Kantor Kota Tangerang, Seksi

Penyelenggaraan Haji Dan Umroh, Profil Kelompok Bimbingan Ibadah Haji

(KBIH) Kota Tangerang, (2013)

2. A: Seperti apa pelayanan yang diberikan pada KBIH Nurul Hikmah?

B: Untuk transportasi udara menggunakan menggunakan Garuda

Indonesia Air Line karena tidak melakukan transit dan keramahan dari

Page 101: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

pramugarinya. Kalau menggunakan pesawat lain parajama’ah haji sulit

untuk berkomunikasidan untuk Transportasi selama di Arab Saudi

menggunakan Bus Mercy karena apabila tidak menggunakan bus yang

berkualitas bagus akan dikhawatirkanakan mogok

Untuk kesehatan, Tenagamedis yang digunakan untuk jamaah haji

adalah perawat dan dokter. Jamaah dengan jumlah 45 sampai 100

orang rata-rata akan ditangani oleh dua orang dokter dan tiga orang

perawat

Untuk kosumsi dan akomodasi Untuk hotel/konsumsidiaturoleh PPIH

(PanitiaPenyelenggaraIbadah Haji)/pemerintah.

Dalam pelaksanaan pelayanannya KBIH Nurul HikmahTangerang

berusaha untuk memberikan pelayanan dengan baik. “Proses

pelayanan dilakukan dengan terencana agar semua proses pelayanan

menjadi lebih mudah dan penyelesaiannyar elatif lebih cepat sehingga

sangat memudahkan calon jamaah haji

Interviewee

H. Ahmad Damanhuri S.Pd

Page 102: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

HASIL PENELITIAN WAWANCARAPENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH

NURUL HIKMAH

A. Data Wawancara

NamaLengkap : H. Ahmad Damanhuri S.Pd

Jabatan : Sekretaris KBIH Nurul Hikmah

TanggalWawancara : 21 Juli 2014

WaktuWawancara : 13.00 s/d Selesai

B. Pertanyaan Dan JawabanPenelitian:

1. A: Bagaimana penetapan satandar bimbingan manasik haji pada KBIH

Nurul Hikmah?

B: Penetapan standar bimbingan manasik meliputi dua unsur yang

pertama, yaitu standar dalam materibimbingan manasik haji, yang

kedua standar pembimbing manasik haji

2. A: Materi apa yang yang digunanakan agar sesuai dengan standar

manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah?

B: Standar materi yang dilihat dari buku panduan bimbingan manasik haji

yang di terbitkan oleh kementrian agama republic Indonesia, fiqih haji

dan kitab karanagn K.H.Abdurahman Bin H.Nawi.

3. A: Bagaimana standar pada pembimbing manasik haji pada KBIH Nurul

Hikmah ?

B: Pembimbing harus memiliki persyaratan tertentu yaitu, Yang di

tokohkan dalam musyawarah yayasan dan pengurus. Berpengalaman,

Page 103: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

memiliki pengalaman terhadap perhajian (pernah haji), karena setiap

tahunya keadaan di arab saudi selalu berubah khususnya di mekkah

dan di madina sebagai tempat beribadah haji. Menguasai keilmuan,

maksudnya adalah memahi dan mengetahui informasi tentang

pelaksanaan ibadah haji, baik mengenai manasik, panduan perjalanan

ibadah haji, petunjuk kesehatan dan kemampuan mengamalkannya.

Kompetensi di bidangnya,

memilikikemampuandanketerampilandalambimbinganmanasik haji

dan pembimbingharusmenjadisosok yang dekatdenganjamaah

A: Berapa kali KBIH Nurul Hikmah melakukan bimbingan manasik haji?

B: Bimbinganmanasik haji tahun 2014 ini yang

telahdirencanakadandimulaidarihariminggutanggal 12 januari 2014

sampai dengan10 april 2014

dengandemikianjumlahbimbinganmanasik haji pada KBIH

Nurulhikmahsebanyak 24 kali

4. A: Kenapa bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul hikmah sampai 24

kali?

B:

Denganbanyaknyapertemuanakanmenciptakanintensitasdankeakrab

anterhadapsesamajamaahuntuksalingmengenal,

karenamerekaakanhidupbersama-samaketikamelaksanakanibadah haji

di tanahsuci, dan juga diharapkanlebihmemahamimateri-materi yang

akandisampaikan. Sistem pelatihan petugas haji yang diberikan

Page 104: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

pemerintah sudah sistematis, sudah sesuai dengan kebutuhan pelatihan

petugas haji.

5. A: Dalambentukapabimbingan yang dilakukanoleh KBIH NurulHikmah?

B: Bimbingandilakukandalambentukkelompok,

6. A: Bagaimana dengen metode bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul

Hikmah?

B: KBIH

NurulHikmahmenerapkanbentukbimbingandenganbentukberkelompok

danmengggunakan 3 metodeyaitumetodeceramah,metodepraktek,

danmemberikan video visual.

7. A: Siapa saja yang berperan dalam kegiatan bimbingan manasik haji

B: Ada 3 unsur yang berperandalambimbinganmanasikini yang

pertamaadalahadalahpengurus KBIH itusendiri, yang

keduaadalahjamaahdanterakhiradalahKementrian Agama Kota

Tangerang

8. A: Bagaimana cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan manasik haji

pada KBIH Nurul Hikmah?

B: Dengan carapengawasanlangsung, tinjauan pribadi tinjauan tidak

langsung

9. A: Apa ada yang ingin di koreksi dari kegiatan bimbingan manasik haji

pada KBIH Nurul Hikmah?

Page 105: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

B: Kurangnya pemahaman tentang hak mendapatkan manasik serta

mungkin lebih ke pengumpulan berkas seperi pemahaman terhadap

syarat-syarat yang harus dimiliki seperti akte, buku nikah dll.

10. A: Apa faktor pendukung kegiatan bimbingan manasik haji?

B: .Memilikifasilitas yang mendukungdalammanasik haji

sepertiminiaturka’bah, pengerassuaradanmateri yang

cukuplengkap.Adanyakerjasama yang

baikantarapengurusdenganjamaah

11. A: Apa faktor penghambat bimbingan manasik haji?

B: Bahasa,pendidikan dan usia

Interviewee

H. Ahmad Damanhuri S.Pd

Page 106: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

HASIL PENELITIAN WAWANCARAPENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH

NURUL HIKMAH

A. Data Wawancara

NamaLengkap : H. AbdulRahman S.Pd

Sebagai : Mantan jamaah KBIH Nurul Hikmah

TanggalWawancara : 24 Agustus 2014

WaktuWawancara : 11.00 s/d Selesai

B. Pertanyaan Dan JawabanPenelitian:

1. A: Kapanmenunaikan ibadah haji?

B: Pada tahun 2011.

2. A: Bagaiman tentang materi pada bimbingan manasik haji di KBIH Nurul

Hikmah?

B: Materi- materi yang adadan di pelajari di KBIH

NurulHikmahcukupbaikdantidakmelebarkemana-mana,

dansesuaijadwalmanasik yang telahdiberisebelumnya.

3. A: Bagaimana menurut bapak pembimbing manasik yang ada pada KBIH

Nurul Hikmah ?

B: pembimbing yang ada di KBIH Nurulhikmahsudahcukupbaik,

merekamemilikikemampuanuntukmembimbingsertapengetahuandalam

perhajian, dandekatdenganjamaah,

memberikanmateridengancukupbaikdanmudah di pahami

Page 107: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

4. A: Berapa jumlah pertemuan bimbingan manasik haji pada KBIH Nurul

Hikmah?

B: Kegiatanbimbinganmanasik haji sebanyak 24 kali

denganketentuanbimbinganpadake 24

kalinyasetelahpulangdaritanahsuci

5. A: Apakah dapat buku panduan ataupun buku pegangan saat bimbingan

manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah?

B: Dapat buku pegangan dari yayasan dan juga buku paket dari

kementrian agama

6. A: Siapa saja yang menjadi pembimbing dan pemberi materi ketika

manasik haji?

B: H. Bakri, H. Gozali dan dari Kementrian Agama Kota Tangerang juga

ada

7. A: Apakah dipungut biaya bimbingan manasik dan berapa nominalnya?

B: Sekitar 5 Jutaan per orang dan dapat rincianya untuk digunakan apa

saja

8. A: Apa pesan untuk KBIH Nurul Hikmah

B: Lebih ditingkatkan lagi bimbinganya, diperluas lagi tempat praktinya.

Interviewee

H. Abdul Rahman S.Pd

Page 108: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

HASIL PENELITIAN WAWANCARAPENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH

NURUL HIKMAH

A. Data Wawancara

NamaLengkap : Hj. Sofiah Amd.Keb

Sebagai : Mantan jamaah KBIH Nurul Hikmah 2011

TanggalWawancara : 25 Agustus 2014

WaktuWawancara : 19.35 s/d Selesai

B. Pertanyaan Dan JawabanPenelitian:

1. A: Kepan pertama kali berangkat ibadah haji?

B: Pada tahun 2011.

2. A: Berapa kali ikut manasik haji pada Kbih Nurul Hikmah dan bagaimana

materi yg di sampaikan?

B: Jadwal manasik pada KBIH Nurul Hikmah sebanyak 24 kali namun saya

mengikuti manasik hanya 22 kali, materi yang digunakan cukup bagus

dari tadinya tidak tahu menjadi tahu.

3. A: Begaimana pendapatnya tentang pembimbing manasik haji?

B: Sebenarnyacukupbagus, memilikipembimbingperempuan yang

memudahkanuntuksalingdiskusicumanadabeberapahal yang

membuatmateritidaksampaidenganjelas,

dikarenakankesalahpenetapantempatdudukbagiwanitadiberlakukandibela

kangnamunsuaradaripembimbingtidakterdengarwalaupunsudahmemakai

pengerassuara.

Page 109: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

4. A: Metode apa saja yang digunakan pembimbing dalam

menyampaikan materi?

B: ceramah, praktek tanya jawab

5. A: Apakah dapat buku pegangan atau buku panduan manasik haji?

B: dari kementrian dapat buku paket bimbingan manasik dan dari

KBIH juga dapat

6. A: Siapa saja yang menjadi pembimbing dan pemberi materi?

B: kebanyakan dari KBIH Nurul Hikmah dan ada juga dari

Kementrian Agama kota tangerang

7. A: Bagaimana dengan biaya bimbingan manasik?

B: Dikenakan biaya sampai 5 juta an namun fasilatas yang diberikan

sesuai dengan harga tersebut

8. A: Apa pesan untuk KBIH Nurul Hikmah?

B: Tingkatkan terus pelayan kepada jamaah, dan kegiatan manasik

lebih di perbanyak lahi

Interviewee

Hj. Sofiah Amd.Keb

Page 110: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

HASIL PENELITIAN WAWANCARAPENGAWSAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA KBIH

NURUL HIKMAH

A. Data Wawancara

NamaLengkap : H. AdeMuktiar

Sebagai : Mantan jamaah dan sebagai yang diperbantukan

dalam bimbingan manasik haji

TanggalWawancara : 26 Agustus 2014

WaktuWawancara : 12.00 s/d Selesai

B. Pertanyaan Dan JawabanPenelitian

1. A: Kapan menunaikan ibadah haji?

B: Berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2009

2.A: Apa alasan ikut KBIH Nurul Hikmah?

B: Karena memang KBIH Nurul Hikmah menurut orang-orang bagus dan juga

saran dari keluarga

3. A: Apakah di KBIH sebagai pengurus, karena setiap kegiatan bimbingan

manasik haji selalu ada dan memberikan pengarahan

B: Bukan pengurus, cuman diperbantukan karena saya kenal dekat dengan KH.

Bakri dan juga sebagai mantan jamaah dan sekarang menjadi jamaah

Page 111: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

4. A:Bagaimana tentang materi dan pembimbing pada KBIH Nurul Hikmah?

B: Materi diberikan cukup maximal apalagi dengan pertemuan sebanyak 24

kali dan dengan materi yang bersumber dari kementrian agama, fiqih haji

dan dari di cari dari hadits serta kitab yang dikarang oleh K.H.

Abdurrahman Bin H.Nawi, pembimbing sangat baik karena mempunyai

pengalaman, berpengetahuan dan jebolan mesir.

5. A: Metode apa yang digunakan dalam bimbingan manasik haji?

B: Metode yang digunakan dalam bimbingan manasik haji berupa

wawancara, praktek dan sekarang adanya video visula dengan 3

metodeinidiharapkanjamaahtidakakanmerasabosan,

jikahanyamenerapkanmetode-metode yang

samaakanadanyakebosanandarijamaah, seperti yang di ketahuiadahal-

halketikadalammanasik haji diperlukanmetode lain

sepertipraktekmaupundenganmelihatpengalaman yang sudah-

sudahlewat video visual

6. A: Bagaimana tanggapanya dengan adanya biaya manasik haji?

B: Biaya bimbingan manasik haji tidak jadi masalah jika adanya

kesepakatan dan memang sudah menjadi aturan dari pemerintahan

asalkan jelas apa saja uang itu digunakan apalagi jika untuk

kepantingan jamaah sendiri. Apalagi kegiatan manasik haji pasti adanya

kosumsi yang harus tersedia atau hal lainya yang membutuhkan biaya.

Page 112: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis

7. A: Bagaiman pendapatnya tentang KBIH Nurul Hikmah?

B: KBIH Nurul Hikmah merupakan KBIH yang memiliki jamaah terbanyak setiap

tahunya dari KBIH-KBIH lainya bisa dibilang ranking, dan juga

memiliki materi dan pembimbing yang cukup baik walaupun

kepengurusan KBIH dipegang oleh keluarga namun profesional.

Interviewee

H. Ade Muktiar

Page 113: PENGAWASAN KEGIATAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26785/1/OFIK... · ... meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis