98
PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI PASAR PULOGADUNG (Studi Deskriptif Pengasuhan Anak di Wilayah Jakarta Timur, Pulogadung) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: Vemily Yuni NIM: 1110044200002 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA

PEDAGANG DI PASAR PULOGADUNG

(Studi Deskriptif Pengasuhan Anak di Wilayah Jakarta Timur, Pulogadung)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

Vemily Yuni NIM: 1110044200002

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika
Page 3: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika
Page 4: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika
Page 5: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

ABSTRAK

Vemily Yuni. NIM 1110044200002. PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA

WANITA PEDAGANG DI PASAR PULOGADUNG (STUDI DESKRIPTIF

PENGASUHAN ANAK DI WILAYAH JAKARTA TIMUR, PULOGADUNG) Program

Studi Hukum Keluarga, Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam, Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1438/2017 M, ix -+ 66

halaman + 2 halaman lampiran

Skripsi ini menyimpulkan pokok permasalahan yaitu bagaimana pola pengasuhan anak

dari keluarga wanita pedagang di pasar Pulogadung? Dan selanjutnya, bagaimana cara wanita

pedagang di pasar Pulogadung membangun keluarga harmonis di pasar Pulogadung? Skripsi

ini pun bertujuan untuk menjawab setiap pertanyaan pola pengasuhan anak dari keluarga

wanita pedagang di pasar Pulogadung dan cara wanita pedagang di pasar Pulogadung

membangun keluarga harmonis di pasar Pulogadung. Pada penelitian ini penulis memilih

objek penelitian di wilayah Jakarta Timur, Pulogadung. Penulis ingin mengetahui

pelaksanaan dalam mengasuh anak serta cara yang dipraktekan dalam rumah tangga

pedagang.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analisis deskriptif dengan menggunakan

kuesioner sebanyak 5 responden dan dipilih secara acak, dimana kuesioner yang dijadikan

objek penelitian ini merupakan pedagang di Jalan Palad, Kecamatan Pulogadung Kelurahan

Pulogadung Jakarta Timur. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan

kuesioner kepada 5 responden dengan menanyakan seputar pengetahuan mereka tentang

pengasuhan anak, wanita pedagang dan kiat dalam berumah tangga yang selama ini para

pedagang pasar di Pulogadung.

Hasil penelitian ini pengasuhan anak berdasarkan data yang peneliti temukan dilapangan

dapat diambil kesimpulan bahwa pengasuhan anak di pasar Pulogadung yaitu kedua informan

menitipkan anaknya kepada nenek dengan lama waktu yang berbeda-beda diantaranya, setiap

hari dititipkan kepada nenek dan pulang kerja di ambil dan serta informan ketiga dengan cara

selama satu minggu penuh dititipkan ke nenek dan keempat informan dititipkan keneneknya

dari kecil sampai dewasa. Adapun juga informan kelima menitipkan kepada tetangga

samping rumahnya.Sedangkan cara membangun ke harmonisan rumah tangga bagi wanita

pedagang pada umumnya informan menyatakan bahwa sebagai suami isteri saling menjaga

komunikasi dengan baik. Selain itu juga saling menjaga perasaan suami isteri serta saling

percaya antara suami isteri. Demikian juga suami saling memberikan dukungan kepada isteri.

Kata kunci : Keluarga harmonis, Wanita Pedagang, Pengasuhan Anak

Pembimbing : Dr. Moh. Ali Wafa, S.H., S.Ag., M.Ag

Daftar Pustaka : Tahun 1974 s.d Tahun 2016

Page 6: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT telah memberikan rahmat,

hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Shalawat

serta salam tercurahkan bagi Nabi kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga,

para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa tantangan

dan hambatan yang terus menerus dating silih berganti. Berkat bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak maka segala kesulitan dan hambatan tersebut dapat

diatasi dan tentunya dengan izin Allah SWT, serta dengan wujud yang

berbeda-beda dapat diminimalisir dengan adanya nasihat dan dukungan yang

diberikan oleh keluarga dan teman-teman penulis.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan teimakasih tiada

terhingga untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun

materil sehingga terselesaikan skripsi ini.Tentunya kepada;

1. Bapak Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, MA, Selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta

wakil Dekan I, II, III Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Bapak Dr. H. Abdul Halim, M.Ag selaku Ketua Program Studi Hukum

Keluarga serta Bapak Arip Purqon, M.Ag selaku sekretaris Program Studi

Hukum Keluarga yang telah bekerja dengan maksimal.

3. Bapak Dr. Moh. Ali Wafa, S.H., S.Ag.,M.Ag., Menjadi pembimbing

skripsi yang telah banyak membimbing, memberikan masukan serta

pencerahan, motivasi semangat dan ilmunya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan

ilmu-ilmu yang tak ternilai harganya, seluruh staff dan karyawan

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, Perpustakaan Utama UIN

Page 7: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

vi

Syarif Hidayatullah Jakarta dan bagian tatausaha Fakultas Syariah yang

telah memberikan pelayanan yang terbaik.

5. Teristimewa untuk orang tua penulis yaitu ayahanda Indra Dedi Anas (alm)

ibunda Yeni Lismaini yang telah memberikan motivasi serta arahan yang

tak pernah putus serta tiada henti mendoakan penulis dalam menempuh

pendidikan. Dan juga kepada adik-adik penulis Fajar Rizky Arrahman dan

Muhammad Farhan Indrasyah, selalu memberikan

doa, dukungan dan semangat kepada penulis. Tak luput juga tante dan

sanak saudara yang selalu mengingatkan dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman sewaktu di organisasi IMM kepada hasnah, fenny, serta

teman-teman seangkatan di IMM yang tak dapat disebutkan satu persatu

oleh penulis, serta adik-adik yang selalu mendukung penulis untuk

menyemangati penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman sewaktu berwirausaha Ayam Monyet tak luput juga kepada Lutfi,

Ismail, Badrun, Mas Agung, Kak Rani serta anggota lainnya.

8. Teman-teman program studi Al-Ahwalul Syakhsyiyah angkatan 2010 yang

telah memberikan saran dan motivasi kepada penulis.

9. Para pedagang pasar Pulogadung serta warga Cipinang yang telah

membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian penulis.

10. Sahabat, teman ataupun teman dekat penulis yang selalu berusaha

mengingatkan ataupun membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

dan juga para rekan karyawan serta guru-guru TK Aisyiyah 88 Pulogadung

yang selalu mendukung penulis dan memberikan semangat penulis untuk

menyelesaikan studi S1.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan banyak

yang perlu diperbaiki lebih dalam.Oleh karena itu, saran dan kritik penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

Page 8: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

vii

bermanfaat bagi penulis khususnya dan setiap pembaca dan umumnya serta

menjadi amal baik di sisi Allah SWT. Semoga setiap bantuan do’a, motivasi yang

telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikumWr,Wb.

Jakarta, 6 Juni 2017

Penulis

Page 9: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………….………...………….. ii

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………...……….…....… iii

ABSTRAK …………………………………………..………………….…...…. iv

KATA PENGANTAR ………………………………………...…….….……… v

DAFTAR ISI ……………………………………….………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................…................... 7

D. Metode Penelitian .............................................................. 11

E. Study Review Terdahulu …............................................... 11

F. Pedoman Penulis ............................................................... 12

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 13

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PENGASUHAN ANAK

DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG (WANITA

KARIER) DI PASAR PULOGADUNG

A. Pengasuhan Anak ..........................………........................ 14

B. Keluarga Wanita Pedagang (Wanita Karier) .......….....… 26

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. 1. Jumlah Penduduk laki-laki dan perempuan .................... 38

2. Rata-rata penghasilan ..................................................… 40

3. Rata-rata pekerjaan ......................................................... 42

Page 10: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

ix

4.Tingkat pendidikan .......................... ................................50

B. 1. Wanita Pedagang di Pulogadung .............….......….........51

2. Jumlah Wanita Pedagang di Pulogadung ................…... 52

3. Rata-rata pekerjaan wanita di Pulogadung ...…..........….54

BAB IV POLA PENGASUHAN ANAK DAN MEMBANGUN

KELUARGA HARMONIS BAGI KELUARGA WANITA

PEDAGANG DI PASAR PULOGADUNG

A. Pola Pengasuhan Anak ........................................................ 56

B. Cara Membangun Keluarga Harmonis ………………….. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 66

B. Rekomendasi........................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. WAWANCARA

2. FOTO DOKUMENTASI

Page 11: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

sayang sebagai sebuah rahmat dari Nya. Manusia memang sejak dahulu lebih

dewasa ini, saat nilai-nilai luhur tidak jarang dikaburkan oleh nilai-nilai material

sangat membutuhkan pengetahuan dan perhatian. Kalau saja dahulu perhatiannya

hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika itu manusia merasa

sangat terancam oleh sekian banyak hal yang belum dia ketahui, kini dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan tentang alam dan

ancaman yang datang darinya sudah banyak diketahui dan dapat dihindari.

Oleh sebab itu Allah SWT, menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan.

Keberpasangan mengandung dalam arti persamaan sekaligus perbedaan arti

maksud. Persamaan dan perbedaan itu harus diketahui agar manusia dapat

bekerja sama menuju cita-cita kemanusian. Harus diakui bahwa selama ini ada

kepincangan dalam kenyataan di masyarakat. Lelaki sering kali memperoleh

kesempatan dalam segala hal dibanding dengan perempuan. Perhatikanlah segala

bidang yang dapat terjangkau oleh pandangan. Bahkan dalam memilih

pendamping hidup, walaupun keduanya saling membutuhkan. Lelaki dan

perempuan keduanya berkewajiban menciptakan situasi harmonis dalam

masyarakat.Ini berarti bahwa kita dituntut untuk mengetahui keistimewaan dan

kekurangan masing-masing, serta perbedaan-perbedaan antar-keduanya.1

Sejak Islam mulai menyebarluaskan ajarannya pada 14 abad yang lampau,

telah dihapuskan diskriminasi antara pria dan wanita. Bahkan wanita itu

dipandang sebagai mitra sejajar dengan pria menjadi satu kesatuan yang

1M. Quraish Shihab, Perempuan Seri 3, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), h. 1-3

Page 12: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

2

harmonis. Tidak ada perbedaan kedudukan pria dan wanita, baik sebagai

individu atau hamba Allah SWT, sebagai anggota keluarga, maupun sebagai

anggota masyarakat.2

Islam merupakan aturan yang sesuai dengan fitrah manusia sejalan

dengan kepentingan kehidupannya.Islam memperhatikan moralitas manusia,

memelihara kebersihan masyarakat serta tidak mentoleransi timbulnya

matrerialisme yang mendorong terjadinya kerusakan akhlak dalam

masyarakat.Allah SWT menjadikan usrah (keluarga) sebagai tonggak

kehidupan, kaidah pembangunan, asas pertumbuhan sosial kemasyarakatan,

dan perkembangan peradaban.3

Wanita sebagai pasangan pria mempunyai status, hak dan kewajiban yang

sama. Meskipun ada perbedaan, itu hanyalah karena fungsi dan tugas utama

yang dibebankan Tuhan kepada masing-masing pihak. Perbedaan yang ada,

tidak mengakibatkan yang satu merasa memiliki kelebihan atas yang lain,

dimana fungsi dan tugas utama mereka itu sama pentingnya dan semua

dibutuhkan. Sebaliknya perbedaan tersebut dapat saling melengkapi dan

saling menyempurnakan serta bantu membantu dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya.4

Persamaan antara hak dan kewajiban antara pria dan wanita ini banyak

tercantum dalam Al-Quran dan Hadits. Salah satu persamaannya antara pria

dan wanita adalah pria dan wanita mendapatkan kesempatan yang sama untuk

berusaha mencari penghasilan yang sama. Sesuai dengan surat dalam Al-

Quran yang berbunyikan;

2Huzaemah Tahido Yanggo MA, Fiqih Perempuan Kontemporer, (Jakarta: Al-Mawardi

Prima, 2001), h. 105 3Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Dalam Hukum Islam dan Undang-undang, (Bandung:

CV. Pustaka Setia, 2008), h. 13 4Susiloningsih Kuntowijoyo, Kiprah Wanita Islam Dalam Keluarga, Karier dan

Masyarakat-Waniat Islam Dalam Karier dan Rumah Tangga, (Jakarta: PT. Pustaka Antara, 1996),

h. 103

Page 13: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

3

Artinya :“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah

kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena

bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi wanita

ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah

sebagahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah mengetahui segala

sesuatu.” (An-Nisa 32)

Sebagai seorang wanita yang telah menikah ia mempunyai peran dalam

keluarga inti sebagai isteri, ibu dan pengurus rumah tangga. Ini adalah pada

umumnya yang dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang

terikat oleh perkawinan. Dalam tiga peran tersebut di atas ia memberikan diri

sepenuhnya kepada keluarganya demi kesejahteraan keluarga.5

Dalam fiqih, telah menggaris bawahi bahwa nikah berfungsi sebagai suatu

akibat hukum yaitu kehalalan dalam bersetubuh atau berjima, maksudnya

adalah sebuah jalan alami dan biologis untuk menyalurkan dan memuaskan

seksual.Dan dapat berdampak pada kesehatan bagi jiwa, mata terpelihara

ataupun kenikmatan karena kehalalan.6

Dimana semua itu bertujuan agar manusia dapat saling berkasih sayang,

antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk-Nya, dan juga merupakan

cara untuk mengembangkan keturunan yang bisa meneruskan perjuangan

5Utami Munandar, Kiprah Wanita Islam Dalam Keluarga, Karier dan Masyarakat –

Peran Ganda Wanita Dalam Keluarga, (Jakarta: PT Pustaka Antara, 1996), h. 116 6Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Kairo: Daar al-fath, 2000), cet 1, jilid 2

Page 14: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

4

mereka. Dengan adanya perbedaan jenis ini dimungkinkan adanya keturunan

yang bisa meneruskan perjuangan mereka.

Sedangkan arti perkawinan itu sendiri menurut Undang-Undang No. 1

tahun 1974 tentang perkawinan adalah “Ikatan lahir batin antara seorang

pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ke Tuhanan

Yang Maha Esa”.7

Dengan adanya perbedaan jenis ini, dimungkinkan adanya keturunan,

sehingga manusia sebagai salah satu spesies tidak musnah.Setiap manusia

yang terlahir, padanya tersemat kewajiban menjaga kelestarian spesies tidak

musnah. Setiap manusia yang terlahir, padanya tersemat kewajiban menjaga

kelestarian spesiesnya melalui proses reproduksi.8 Sebagaimana telah

diabadikan oleh firman Allah SWT dalam Al-Qur’an;

Artinya :”Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri

dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu, anak-anak dan cucu-cucu,

dan memberimu rizki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka

beriman pada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?.(Ar-ruum 21)

Perkawinan merupakan suatu perjanjian yang suci kuat dan kokoh untuk

hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan

membentuk keluarga yang kekal santun menyantuni, kasih mengasihi,

7Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan, (Yogyakarta:

Liberty, 1986), cet II, h. 9 8Hasanuddin, Perkawinan dalam Perspektif Al-Quran, Nikah, Talak, Cerai, Ruju’,

(Jakarta: Nusantara Damai Pres, 2011), h.13

Page 15: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

5

tentram dan bahagia. Dalam membentuk keluarga yang bahagia berkaitan

dengan keturunan, yang merupakantujuan perkawinan, pemeliharaan dan

pendidikan menjadi hak dan kewajiban orang tua.

Menurut agama dijelaskan bahwa perkawinan itu untuk memenuhi

petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera

dan bahagia.Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota

keluarga, sejahtera artinya terciptanya ketenangan lahir dan batin disebabkan

terpenuhinya keperluan hidup lahir dan batinnya, sehingga timbulah

kebahagiaan, yakni kasih sayang antar anggota keluarga.9

Dalam kehidupan modern era pembangunan dewasa ini, wanita dituntut

dan sering juga termotivasi untuk memberikan sumbangan yang lebih. Tidak

terbatas pada pelayanan terhadap suami, perawatan anak dan urusan rumah

tangga.Banyak wanita yang merasa tidak puas dengan adanya ketiga peran

tersebut diatas. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dalam menjalani

bahtera rumah tangga guna mewujudkan keluarga sakinah mawadah

warahmah, adakalanya terjadi benteran-benturan yang kadang sering muncul

menjadi batu sandungan dalam keharmonisan rumah tangga, hal tersebut bisa

saja terjadi.Sering juga keadaan ekonomi keluarga, politik ataupun

pendidikan yang tinggi menuntut ia untuk bekerja diluar, baik untuk

menambah penghasilan maupun untuk mengamalkan ilmu yang telah

didapatnya.10

Dengan adanya keleluasaan pada kaum wanita untuk berkarier

berwirausaha ini, terdapat halnya nyaris menggeser kedudukan yang

didominasi oleh kaum laki-laki. Maka tidak aneh jika ada wanita karier

menggantikan kedudukan laki-laki sebagai penanggung jawab dalam nafkah

rumah tangga.

9Abd. Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, (Bogor: Kencana, 2003), cet 1, h. 22

10Abdullah A. Djawas, Dilema Wanita Karier-Menuju Keluarga Sakinah, (Yogyakarta:

Ababil, 1996), h. 37

Page 16: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

6

Berdasarkan realita tersebut, pada satu sisi kaum wanita telah dapat

berbangga karena kaumnya sudah maju. Akan tetapi dari sisi lain, kemajuan

tersebut dapat menimbulkan dampak negative bukan saja kepada kalangan

wanita, tetapi juga kalangan suami dan anak-anaknya sebagai anggota

keluarga.

Penulis akan mengulas dalam judul skripsi “PENGASUHAN ANAK

DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI PASAR

PULOGADUNG (Studi Deskriptif Pengasuhan Anak di Wilayah Jakarta

Timur, Pulogadung)”.

A. Pembatasan dan Rumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Dikarenakan perceraian yang terjadi sebagai wanita bekerja diluar

rumah bisa dikatakan sebagai wanita bekerja (wanita karier) salah satunya

sebagai pedagang, maka saya sebagai penulis membatasi permasalahan

yang akan saya teliti, yaitu

a. Penelitian dilakukan warga yang telah menikah, wanita karir yaitu

yang diambil berwirausaha, berkeluarga, yang telah mempunyai anak.

b. Penelitian waktu, tempat dan dana yang terbatas maka dari itu

penelitian hanya di wilayah Pulogadung tepatnya Pasar Pulogadung

dekat dengan Kawasan Industri dan Terminal Pulogadung kelurahan

Pulogadung Kecamatan Pulogadung.

2. Perumusan Masalah

Menurut hukum yang berlaku, persamaan di depan hukum atau

equal before the law serta persamaan hak harus ditegakkan, namun

kenyataannya komentar sumbang dan pandangan sosial normative yang

negative tak kunjung usai dalam permasalahan pengasuhan anak di dalam

keluarga wanita pedagang ini.

Page 17: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

7

Berdasarkan latar belakang dan batasan permasalahan di atas, maka

pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana Pola pengasuhan anak dari keluarga pengusaha

wanita di Pasar Pulogadung?

2. Bagaimana cara pengusaha wanita di pasar Pulogadung

membangun keluarga harmonis di Pasar Pulogadung?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sebagaimana rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan

penelitian yang penulis teliti ini adalah menjawab setiap pertanyaan untuk

mengetahui pola pengasuhan anak dari keluarga wanita pedagang di pasar

Pulogadung dan mengetahui cara wanita pedagang di pasar Pulogadung

membangun keluarga harmonis.

2. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan serta meluaskan cakrawala berfikir mahasiswa. Selain itu,

agar penelitian ini dapat dijadikan referensi jika ada mahasiswa yang

akan meneliti jauh lebih luas wanita karier pada kesempatan

selanjutnya.

2. Bagi masyarakat

Menunjukan bahwa wanita karier itu juga merupakan sesosok

wanita yang mampu menjalani hidupnya dengan bekerja keras di luar

sana dan mampu membangun dengan sendirinya, menyandang sebagai

istri yang mandiri walaupun terkadang pasangan hidup lebih menelaah

terhadap negative pasangannya, ataukah sebagai dampak buruk dalam

masyarakat ataupun pandangan sepihak.

Page 18: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

8

C. Metodelogi Penelitian

Penelitian merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf

keilmuan. Seseorang akan yakin bahwa ada sebab bagi setiap akibat dari

setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah. Penelitian

bersifat objektif, karena kesimpulan yang diperoleh hanya akan ditarik

apabila dilandasi dengan bukti-bukti yang meyakinkan dan dikumpulkan

melalui prosedur yang jelas, sistematis dan terkontrol.11

Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian

kualitatif. Menurut moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenome tentang apa yang dialami oleh

subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-

lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah. Metode kualitatif juga dapat

memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit

diungkapkan oleh metode kuantitatif.Penggunaan metode ini diharapkan bisa

menghasilkan pemecahan permasalahan yang diharapakan sesuai dengan

tujuan permasalahan.Disamping itu juga karena metode ini dapat digunakan

untuk menganalisis realitas sosial secara mendalam.Pemilihan lokasi dalam

penelitian ini dilakukan didalam sebuah tempat perkembangan perekonomian

wilayah Jakarta Timur. Di dalam wilayah Jakarta Timur peneliti akan

mengambil informasi dari berbagai pengusaha di sekitar wilayah Jakarta

Timur tepatnya di Pulogadung. Alasan peneliti karena penelitian ini agar

lebih difokuskan khususnya di wilayah Jakarta Timur saja.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan jenis penelitian, yaitu penelitian

lapangan, serta penelitian pustaka, yang penulis peroleh melalui:

11

Bambang sunggono, “Metode Penelitian Hukum”, Cet 6, (Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada, 2003), h. 32

Page 19: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

9

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer

dalam penelitian ini adalah perangkat kelurahan setempat yang

memberikan informasi mengenai subjek yang akan diteliti dan peneliti

juga melakukan penyebaran angket dan wawancara terhadap pelaku

ibu yang bekerja diluar rumah serta menjadi seorang istri dan memiliki

anak.

b. Data Sekunder

Data sukender merupakan data yang diambil dari sumber kedua,

dengan kata lain data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya.

Dalam hal ini peneliti memperoleh informasi dari buku-buku panduan,

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian serta

berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan penelitian.Peneliti

juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui data sekunder

yang diperoleh dari buku, jurnal, internet, skripsi, thesis, maupun

laporan penelitian yang berisi tentang konsep, teori, dan data-data

mengenai pengasuhan anak pada keluarga wanita karier ataupun

mengenai kriteria ataupun seluk beluk pengusaha wanita.

c. Populasi dan Sampel

a. Populasi dari studi ini adalah masyarakat sekitar wilayah

Pulogadung, daerah perdagangan Pulogadung.

b. Sampel dari studi ini diambil 5 informan dari 10 informan dengan

menggunakan random sampling.

Informasi merupakan sumber informasi yang memberikan data-data yang

sesuai dengan apa yang diperlukan oleh peneliti. Menurut spradley (1997),

informan merupakan pembicara asli (native speaker). Dalam proses penelitian

ini, teknik yang digunakan dalam menentukan informasi menggunakan teknik

Page 20: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

10

pengambilan sampel purposive (purposive sampling), yakni dengan

mempertimbangkan bahwa orang-orang yang menjadi informan dianggap

benar-benar tahu serta mempunyai hubungan dengan permasalahan yang akan

diteliti. Sehingga peneliti memilih informan berdasarkan beberapa kriteria

yang berhubungan dengan topik yang akan diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data secara kualitatif yaitu

melalui pengamatan atau observasi dan wawancara.Pengamatan dilakukan

untuk mendapat informasi yang lebih terperinci tentang kegiatan, perilaku

subyek penelitian. Dalam melakukan pengamatan tidak semua informan

mendapatkan perlakuan yang sama karena hal ini sangat tergantung situasi

dan kondisi lapangan.

Metode pengumpulan data dalam penelitian lazimnya dikenal tiga jenis

pengumpulan data, yaitu observasi, interview dan studi dokumentasi.

Adapun teknik pengumpulan data tersebut adalah:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki, sedangkan menurut

Koentjaraningrat pengamatan merupakan metode yang pertama

digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah. Dalam hal ini peneliti

mengadakan observasi terhadap istri yang berwanita karier dalam

membentuk keluarga sakinah, mengasuh anak hingga proses dewasa

dengan menggunakan instrument angket.

b. Interview / wawancara

Selain itu pengumpulan data juga dilakukan melalu

wawancara.Wawancara mendalam secara langsung dan terbuka

dengan menggunakan pedoman wawancara yang sebelumnya sudah

Page 21: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

11

dipersiapkan oleh peneliti dan berisi beberapa pertanyaan.Tujuan

wawancara ini agar peneliti dapat memperoleh informasi dari

informan mengenai permasalahan yang sudah dijelaskan dalam

rumusan masalah.Selain itu wawancara mendalam juga dapat

membina hubungan baik antara peneliti dengan informan. Selama

proses berlangsungnya wawancara mendalam dan dicatat secara

sistematis. Wawancara dilakukan secara terbuka agar peneliti dapat

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada informan untuk

menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang diajukan sehingga akan

timbul kesan tidak kaku dan informal.

Interview adalah suatu proses tanya jawab lisan terdiri dari dua

orang atau lebih berhadapan secara fisik serta dapat melihat muka dan

mendengar dengan telinga sendiri dan suaranya. Dalam interview

dapat diketahuiekspresi muka, gerak gerik tubuh yang dapat dilihat

dengan pertanyaan verbal.Dengan interview dapat diketahui tingkat

penguasaan.

Setelah peneliti menggali data dengan berbagai teknik tersebut,

selanjutnya peneliti akan menganalisis data. Menurut Moleong (2005)

analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data kedalam pola kategori satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.

Berbagai langkah-langkah penelitian diatas merupakan proses

untuk melakukan penelitian terhadap suatu masalah sosial di

masyarakat dan diharapkan dengan menggunakan langkah-langkah

tersebut, peneliti dapat menyajikan data dengan baik dan benar.

D. Pedoman Penulisan

Sedangkan dalam penyusunan skripsi ini, teknik penulisan berpedoman

pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah, terbitan tahun 2017.

Page 22: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

12

E. Study Review Terdahulu

Banyak buku-buku, artikel, dan jurnal yang membahas tentang peran

wanita dalam membangun negara, khususnya di Indonesia baik itu di wilayah

politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

1. Sebagai contoh skripsi yang disusun oleh Heri Purwanto yang berjudul

“Wanita Karir dan Keluarga (Studi Atas Pandangan Para Anggota Dewan

Perwaklian Rakyat Daerah di Kota Yogyakarta Tahun 2004-2009)”.

2. Kemudian skripsi yang dibuat oleh Amalia Taufik yang berjudul

“Equalitas Laki-Laki dan Perempuan (Kajian Historis Atas Pemikiran

Riffat Hasan)”, serta skripsi yang ditulis oleh Ziadatun Ni’mah yang

berjudul “Wanita Karir dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Pandangan

K.H Husein Muhammad)”.

3. Skripsi tersebut berkesimpulan bahwa wanita diperbolehkan bekerja

dengan syarat mampu, cakap, dan bisa mengatur waktu antara bekerja

dan mengurusi pekerjaan rumah tangga.

4. Skripsi keempat ditulis oleh Nabila Alhalabi berjudul hak dan kewajiban

istri bagi wanita karier di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta tahun 2015

berkesimpulan bahwa membandingkan bagaimana hak dan kewajiban

dalam prinsip hukum Islam dan prinsip hukum di Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Secara sistematis, dalam penyusunan skripsi ini penulis membaginya

kedalam lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab.

Oleh karena itu penulis mengklasifikasikan permasalahan dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Pada bab satu, menjelaskan beberapa permasalahan yang

melatarbelakangi serta urgensi dilakukannya penelitian. Dalam bab ini juga

berisi latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodelogi penelitian, pedoman penulisan, study review terdahulu,

dan sistematika penulisan.

Page 23: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

13

Pada bab dua, menjelaskan kajian teoritis tentang pengasuhan anak dari

keluarga wanita pedagang (wanita karir) di Pasar Pulogadung, terdiri dari sub

bab yaitu pengasuhan anak,kiat-kiat membentuk keluarga idaman, keluarga

wanita pedagang (wanita karier).

Pada bab tiga, menjelaskan tentang gambaran umum lokasi penelitian

yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan, rata-rata penghasilan, rata-rata pekerjaan, tingkat pendidikan,

wanita pedagang di Pulogadung, Jumlah wanita pedagang di Pulogadung,

rata-rata pekerjaan wanita di Pulogadung.

Pada bab empat, menjelaskan analisis mengenai pola pengasuhan anak

dan membangun keluarga harmonis bagi keluarga wanita pedagang di pasar

Pulogadung terdiri dari sub bab pola pengasuhan, cara membangun keluarga

harmonis. Sedangkan pada bab lima, merupakan bab penutup pembahasan

yang berupa terdiri dari Kesimpulan dan Rekomendasi.

Page 24: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

14

BAB II

KAJIAN TEORITIS TENTANG PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA

WANITA PEDAGANG (WANITA KARIR) DI PASAR PULOGADUNG

A. Pengasuhan Anak

Berbicara masalah pemeliharaan anak, maka timbul apa yang dinamakan

kewajiban bagi orang tua yang menyebabkan adanya anak tersebut, yaitu adalah

kedua orang tuanya. Hal ini dimaksudkan agar, kehidupan anak dapat sejahtera

baik lahir maupun batin. Kewajiban yang dimaksud meliputi pemeliharaan

sekaligus menyusui serta pendidikannya.

Hadhanah berasal dari bahasa Arab dari kata hadhanah adalah dari kata

hadhnu ashshabiy, atau mengasuh atau memelihara anak. Mengasuh (hadhn)

dalam pengertian ini tidak dimaksudkan dengan menggendongnya dibagian

samping dan dada atau lengan.1 Sedangkan secara terminologi hadhanah

merawat dan mendidik seseorang yang belum mumayyiz atau yang kehilangan

kecerdasaannya, karena mereka tidak bisa memenuhi keperluannya sendiri. 2

Apabila anak yang belum mumayyiz itu tidak diasuh tentulah akan

membahayakan keselamatannya. Oleh karena itu orang tua harus mengasuh

anaknya yang sewajarnya, harus dijaga dengan baik sebagai amanah Allah yang

dititipkan kepadanya. Bagi seorang anak yang masih kecil, ibunyalah yang lebih

layak mengasuhnya, karena sifat seorang ibu lebih sesuai untuk itu, lebih sabar

dan tekun membelai anak. Sebaliknya, anak pun merasa lebih akrab dengan

ibunya dan ibu lebih banyak merasakan apa yang sedang dirasakan anak.3

1Abi, Yazid, Hadhanah (Hak Asuh Anak), artikel diakses 26 April 2017 dari

https://abiyazid.wordpress.com/2008/02/27/hadhanah-hak-asuh-anak/ 2Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoepe, 1999), h.

415 3Daly, Peunoh, HukumPerkawinan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1988), h. 400

Page 25: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

15

Menurut imam Taqiyuddin hadhanah ialah ibarat menjalankan untuk

menjaga orang (anak) yang belum mumayyiz atau tidak berakal dan

mengajarkannya akan kebaikan serta menjaganya dari sesuatu yang sangat

membahayakan.4

Para ulama sepakat hukum hadhanah, mendidik dan merawat anak adalah

wajib. Tetapi mereka berbeda dalam hal itu, apakah hak hadhanah ini menjadi

hak orang tua (terutama ibu) atau hak anak. Ulama mazhab hanafi dan Maliki

misalnya berpendapat bahwa hak hadhanah itu menjadi hak ibu sehingga ia

dapat saja menggugurkan haknya.

Tetapi, menurut jumhur ulama, hadhanah itu menjadi hak bersama antara

orang tua dan anak. Bahkan menurut Wahbah al-Zuhaily, hak hadhanah adalah

hak bersyarikat antara ibu, ayah dan anak. Jika terjadi pertengkaran maka yang

didahulukan adalah hak atau kepentingan si anak. 5

Para ulama menetapkan bahwa pemeliharaan anak itu hukumnya adalah

wajib, sebagaimana wajib memelihara selama berada dalam perkawinan. Adapun

dasar hukumnya tentang kewajiban orang tua dalam memelihara seorang anak,

dalam firman Allah (surat Al-Baqarah ayat: 233) yaitu;

4Abi Bakar Ibn, Muhammad al-Husaini, Imam Taqiyudin, Kifayatul Akhyar, (Beirut Dar: al-

fikr, 1994), h. 49 5 Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoepe, 1999).

Page 26: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

16

Artinya :“Para ibu hendaklah menyusukan ank-anaknya selama dua tahun

penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah

memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang

tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang

ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,

dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih

(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan. Maka

tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan orang

lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran

menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah: 233)

Menurut Muhammad Quraish Shihab, surat Al-Baqarah ayat 233 merupakan

rangkaian pembicaraan tentang keluarga. Setelah berbicara tentang suami istri,

kini pembicaraan tentang anak yang lahir dari hubungan suami istri itu. Di sisi

lain, ia masih berbicara tentang wanita-wanita yang ditalaq, yakni mereka yang

memiliki bayi. 6

Sejak kelahiran hingga dua tahun penuh, para ibu diperintahkan untuk

menyusukan anak-anaknya. Dua tahun adalah batas maksimal dari kesempurnaan

penyusuan.

Penyusuan yang selama dua tahun itu, walaupun diperintahkan, tetapi

bukanlah kewajiban. Ini dipahami dan penggalan ayat yang menyatakan, bagi

yang ingin menyempurnakan penyusuan. Namun demikian, ia adalah anjuran

yang sangat ditekankan, seakan-akan ia adalah perintah wajib. Jika ibu bapak

sepakat untuk mengurangi masa tersebut, maka tidak mengapa. Tetapi hendaknya

6M. Quraish Shihab, Perempuan Seri 3, (Jakarta. Lentera Hati, 2005), h. 1-3

Page 27: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

17

jangan berlebih dari dua tahun, karena dua tahun telah dinilai sempurna oleh

Allah.

Al-Biqa’i berpendapat, bahwa ayat 233 yang berbicara tentang penyusuan

anak, sengaja ditempatkan antara uraian tentang perceraian akibat talaq dan

perceraian akibat kematian, karena pernikahan yang disebut pada awal kelompok

ayat-ayat ini dapat membuahkan anak, ini mengundang pembicaraan tentang

penyusuan. Selanjutnya, karena perceraian akibat talaq lebih banyak dari pada

perceraian akibat kematian, maka pembicaraan tentang anak ditampilkan antara

uraian tentang masa tunggu akibat talaq dan akibat wafat. Ini untuk memberikan

lebih besar kepada anak serta mencurahkan lebih banyak kasih sayang

kepadanya, karena ibu yang dicerai bisa jadi mengabaikan anaknya.

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa hadhanah adalah salah satu

kewajiban bagi kedua orang tua yang mendapatkan hak tersebut, pengabaian

terhadap anak adalah suatu penganiayaan terhadap anak tersebut.

Mengasuh anak yang masih kecil hukumnya wajib, sebab mengabaikannya

berarti anak-anak yang masih kecil kepada bahaya kebinasaan. Hadhanah

merupakan hak bagi anak-anak yang masih kecil, karena ia membutuhkan

pengawasan, penjagaan, pelaksanaan urusannya, dan orang yang mendidiknya.7

Hadhanah yang dimaksud dalam diskursus ini adalah kewajiban orang tua

untuk memelihara dan mendidik anak mereka dengan sebaik-baiknya.

Pemeliharaan ini mencakup masalah ekonomi, pendidikan, dan segala sesuatu

yang menjadi kebutuhan pokok anak.

Pemeliharaan anak juga mengandung arti sebuah tanggung jawab orang tua

untuk mengawasi, memberi pelayanan yang semestinya serta mencukupi

kebutuhan hidup dari seorang anak oleh orang tua. Selanjutnya, tanggung jawab

7Ghazali, Abd. Rahman, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 177

Page 28: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

18

pemeliharaan berupa pengawasan dan pelayanan serta pencukupan nafkah anak

tersebut bersifat kontinu sampai anak tersebut mencapai batas umur yang legal

sebagai orang dewasa yang telah mampu berdiri sendiri.8

a. Dasar Hukum Hadhanah

Para ulama menetapkan bahwa pemeliharaan anak itu hukumnya wajib,

sebagaimana wajib memeliharanya selama berada dalam ikatan perkawinan.

Adapun dasar hukumnya mengikuti umum perintah Allah untuk membiayai

anak dan istri dalam firman Allah;

Artinya :“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun

penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban

ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf.

seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan

seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.

apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan

keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan

jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

8Harahap, M. Yahya, Hukum Perkawinan Nasional, (Medan: Zahir Trading, 1975).

Page 29: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

19

bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat

apa yang kamu kerjakan.(Al-Baqarah :233)

Kewajiban membiayai anak yang masih kecil bukan hanya berlaku

selama ayah dan ibu masih terkait dalam tali perkawinan saja, namun juga

berlanjut setelah terjadinya perceraian.9

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS. At-tahrim: 6)

Pada ayat ini orang tua diperintahkan Allah SWT untuk memilihara

keluarganya dari api neraka, dengan berusaha agar seluruh anggota

keluarganya itu melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larang-larang

Allah, termasuk anggota keluarga dalam ayat ini adalah anak. Kewajiban

membiayai anak yang masih kecil bukan hanya berlaku selama ayah dan ibu

masih terikat dalam tali perkawinan saja, namun juga berlanjut setelah

perceraian.10

Untuk memelihara, merawat dan mendidik anak kecil diperlukan

kesabaran, kebijaksanaan, pengertian, dan kasih sayang, sehingga seseorang

tidak dibolehkan mengeluh dalam menghadapi berbagai persoalan mereka;

9Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia,(Jakarta : Kencana, 2014), Cet Ke

V, h. 328 10

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 328

Page 30: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

20

bahkan Rasulullah saw sangat mengencam orang-orang yang merasa bosan

dan kecewa dengan tingkah laku anak-anak mereka. 11

b. Syarat-syarat sebagai Pemegang Hak Hadhanah

Seorang hadhanah atau hadhin yang menangi dan menyelenggarakan

kepentingan anak kecil yang diasuhnya, yaitu adanya kecukupan dan

kecakapan yang memerlukan syarat-syarat tertentu. Jika syarat-syarat itu

tidak terpenuhi satu saja maka gugurlah kebolehan menyelenggarakan

hadhanah.

Adapun syarat-syarat antara lain:

1. Baligh dan berakal sehat; hak hadhanah anak diberikan kepada orang

yang berakal sehat dan tidak mengganggu ingatannya, sebab hadhanah

itu merupakan pekerjaan yang penuh bertanggung jawab. Oleh karena

itu, seorang ibu yang mendapat gangguan jiwa atau gangguan ingatan

tidak layak melakukan tugas hadhanah. Imam Ahmad bin Hambali

menambahkan agar yang melakukan hadhanah tidak mengidap penyakit

menular.12

2. Dewasa; sebab anak kecil sekalipun tergolong mumayyiz, tetap

bergantung pada orang lain yang mengurus dan mengasuhnya, sehingga

tidak layak mengasuh orang lain.13

3. Mampu mendidik

4. Amanah dan berakhlak, sebab orang yang curang, tidak dapat dipercaya

menunaikan kewajibannya dengan baik. Bahkan dikhawatirkan bila

11

Fauzan M dan Andi Syamsu Alam, Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam, (Jakarta:

Kencana, 2008), Cet I h. 115-116 12

Zein M, Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, (Jakarta:

Kencana, 2005), h. 172 13

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid II, (Jakarta: Al-I’tishom,2008), h. 533

Page 31: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

21

nanti si anak dapat meniru atau berkelakuan seperti kelakuan orang yang

curang ini.14

5. Beragama Islam. Disyaratkan oleh kalangan mazhab Syafi’iyah dan

Hanabilah. Karena itu, bagi seorang kafir tidak ada hak untuk mengasuh

anak yang muslim, karena akan ditakutkan akan membahayakan aqidah

anak tersebut. Selain itu, agama anak dikhawatirkan terpengaruh oleh

pengasuh, karena tentu akan berusaha keras mendekatkan anak tersebut

dan mendidiknya berdasarkan ajaran agamanya. Akibatnya, dikemudian

hari anak akan sulit melepaskan diri darinya. Inilah bahaya terbesar

mengancam anak.15

6. Merdeka.

7. Wanita yang mengasuh itu tidak bersuamikan dengan seorang laki-laki

yang bukan mahram dari anak yang diasuh, dikhawatirkan wanita

tersebut sibuk melayani keperluan suaminya sehingga tidak ada waktu

untuk mengasuh anak tersebut.16

Adapun syarat untuk anak yang diasuh (mahdhun) itu adalah :

1. Si anak masih dalam usia kanak-kanak dan belum dapat berdiri sendiri

dalam mengurus hidupnya sendiri.

2. Si anak berada dalam keadaan tidak sempurna akalnya. Oleh karena itu,

dapat berbuat sendiri, meskipun telah dewasa seperti orang yang cacat

mental. Orang yang telah dewasa dan sehat sempurna akalnya tidak

boleh dibawah pengasuh apapun.17

c. Upah hadhanah

14

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid II, h. 531 15

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid II, h. 533 16

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid II, h. 241 17

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid II, h. 242

Page 32: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

22

Menurut islam biaya hidup anak merupakan tanggung jawab bapaknya,

baik selama perkawinan maupun berlangsungnya setelah perceraian. Apabila

setelah perceraian, anak yang masih kecil dan menyusui berada di bawah

pemeliharaan ibunya, sedangkan masa iddahnya telah habis, maka ibu

berhak mendapatkan upah atas pemeliharaan dan penyusuan tersebut. Hal ini

karena tidak lagi menerima nafkah dari bapak anak tersebut. Upah tersebut

wajib diberikan baik diminta ataupun tidak. Sebagaiman firman Allah swt;

Artinya :“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal

menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk

menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah

ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya

hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu

untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah

di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui

kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.”

(At-Thalaaq:6)

Adapun besar biaya yang ditanggung oleh bapak untuk naknya

disesuaikan dengan kemampuan si bapak, sesuai dengan firman Allah swt :

Page 33: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

23

Artinya :“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut

kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezkinyahendaklah memberi

nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan

beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan

kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

(QS.At-Thalak:7)

Akan tetapi jika bapak tidak mampu, karena ia orang susah, dan

berpenghasilan rendah serta anak itu tidak mempunyai harta, sedangkan si

ibu menolak untuk mengasuhnya kecuali dengan upah dan tiada seorang pun

diantara kamu kerabat yang mau mengasuhnya secara mutlak. Dan biaya

pemeliharaan atau rawatan itu tetap menjadi hutang suami yang tidak gugur,

kecuali dengan ditunaikan. Kewajiban tersebut dapat ditanggung oleh

kerabat ahli waris yang terdekat yang mampu. Tetapi apabila ada orang lain

yang dengan suka rela mendidik anak itu tanpa ongkos, maka hal tersebut

dapat diserahkan kepada pendidik suka rela tersebut.18

Sedangkan apabila bapak dengan sengaja menelantarkan anaknya

dengan tidak membiayai keperluan hidupnya padahal bapak mampu untuk

melakukannya, maka hal itu tidak dibenarkan dan merupakan perbuatan

dosa.

Dengan demikian masa pembiayaan anak akan berakhir yaitu bagi anak

laki-laki apabila ia dewasa, dapat bekerja dan berdiri sendiri. Sedangkan

bagi perempuan sampai ia kawin, ketika anak perempuan telah kawin maka

nafkahnya menjadi kewajiban suaminya.19

Ibu tidak berhak atas upah hadhanah, seperti upah menyusui, selama ia

masih menjadi istri dari ayah anak kecil itu, atau masih dalam iddah. Karena

18

Muchtar, Kamal, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), Cet I h. 135 19

Hamid, Zahri, Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan di

Indonesia, (Yogyakarta: Bina Cipta,1978), Cet I h. 106

Page 34: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

24

dalam keadaan tersebut ia masih mempunyai nafkah sebagai istri atau nafkah

masa iddah.Allah swt berfirman dalam surat Al-Baqarah 233 ;

Artinya :“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun

penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban

ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf.

seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan

seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.

apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan

keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan

jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat

apa yang kamu kerjakan.(Al-Baqarah :233)

Adapun sesudah habis masa iddahnya maka ia berhak atas upah itu

sepertihaknya kepada upah menyusui. Allah swt berfirman :

Page 35: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

25

Artinya :“Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka

bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu, maka

berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawaralah diantara kamu

(segala sesuatu)dengan baik, dan jika kamu menemui kesulitan maka

perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)untuknya.”(Qs. At-Thalak:6)

Perempuan selain ibunya boleh menerima upah hadhanah sejak ia

menangani hadhanahnya, seperti halnya perempuan penyusu yang bekerja

menyusui anak kecil dengan bayaran upah.

Upah pengasuhan adalah utang dan tidak gugur, kecuali dengan melunasi

atau membebaskannya. Yang wajib membayar upah pengasuhan menurut

syara’ adalah orang yang wajib memberi nafkah anak kecil itu. Karena

pengasuhan termasuk nafkah. Maka wajib dibayar oleh ayah atau wali anak

itu.20

Seorang ayah wajib membayar upah penyusuan dan hadhanah, juga wajib

membayar ongkos sewa rumah atau perlengkapan jika sekiranya si ibu tidak

memiliki rumah sendiri sebagai tempat mengasuh anak kecilnya. Ia juga

wajib membayar gaji pembantu rumah tangga atau menyediakan pembantu

tersebut jika si ibu membutuhkannya, dan ayah memiliki kemampuan untuk

itu. Hal ini bukan termasuk dalam bagian nafkah khusus bagi anak kecil,

seperti; makan, minum, tempat tidur, obat-obatan dan keperluan lain yang

20

Al-Jamal, Ibrahim Muhammad, Fiqih Muslimah; Ibadat Mu’amalat, (Jakarta: Pustaka

Amani, 1999), Cet III h. 346

Page 36: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

26

pokok yang sangat dibutuhkannya. Tetapi gaji ini menjadi utang yang

ditanggung oleh ayah serta ibu bias lepas dari tanggungan ini kalau dilunasi

atau dibebankan.

Jika diantara kerabat anak kecil ada orang yang pandai mengasuhnya dan

melakukannya dengan sukarela, sedangkan ibunya sendiri tidak mau kecuali

dibayar, jika ayahnya mampu, dia boleh dipaksa untuk membayar upah

kepada ibunya tersebut dan ia tidak boleh menyerahkan kepada kerabatnya

perempuan yang mau mengasuhnya dengan sukarela, bahkan si anak kecil

harus tetap pada ibunya. Sebab asuhan ibunya lebih baik untuknya apabila

ayahnya mampu membayar untuk upah ibunya. Tetapi kalau ayahnya tidak

mampu, ia boleh menyerahkan anak kecil itu kepada kerabatnya yang

perempuan untuk mengasuhnya dengan sukarela, dengan syarat perempuan

ini dari kalangan kerabat sia anak kecil dan pandai mengasuhnya.

Hal ini berlaku apabila nafkah itu wajib ditanggung oleh ayah. Adapun

apabila anak kecil itu sendiri memiliki harta untuk membayar nafkahnya,

maka anak kecil inilah yang membayar kepada pengasuh sukarelanya.

Disamping untuk menjaga hartanya juga karena ada salah seorang

kerabatnya yang menjaga dan mengasuhnya. Tetapi jika ayahnya tidak

mampu, si anak kecil sendiri juga tidak memiliki harta, sedangkan ibunya

tidak mau mengasuhnya kecuali kalau dibayar, dan tidak seorang kerabat

pun yang mau mengasuhnya, sedangkan upah (bayarannya) menjadi hutang

yang wajib dibayar oleh ayah, dan bisa gugur kalau telah dibayar atau

dibebaskan.

B. Pengertian dan Kategori WanitaKarir (Wanita Pedagang)

Page 37: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

27

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan jabatan atau pekerjaan

yang memberikan harapan untuk maju.21

Dari berbagai prestasi yang mereka capai nyata bahwa wanita-wanita ini

mempunyai tingkat energi yang tinggi dan pada umumnya menikmati kesehatan

yang baik.Ciri-ciri yang nampak paling konsisten pada wanita-wanita lain

iniialah ketetapan hati, dorongan yang kuat dan keuletan, kendatipun

menghadapi rintangan yang berat dan yang cukup lama.22

Ternyata hubungan-hubungan marital dari wanita amat kreatif beragam

sehingga sulit untuk menarik satu kesimpulan.Tetapi yang jelas ialah tidak

benar bahwa wanita yang mencapai keunggulan kreatif biasanya tidak stabil

dalam hubungan marital.Pada umumnya justru sebaliknya.Mereka sadar bahwa

hubungan yang bertahan dan harmonis merupakan jaminan yang paling bagi

ketenangan jiwa mereka butuhkan agar dapat berfokus pada kinerja kreatif

mereka.23

Sebenarnya karir wanita pun masih terbatas.Belum semua aspek kehidupan

dapat dijadikan lapangan kerja tempat wanita meniti karir.Secara lebih spesifik

didalam masyarakat kita masih ada anggapan bahwa kaum ibu bekerja di rumah

sementara pria di luar rumah. Semua urusan rumah tangga dikerjakan oleh

wanita, sementara pria sama sekali tidak terlibat dalam kehidupan rumah

tangga. Masyarakat mengharapkan peran wanita sebagai istri dan ibu yang

mengharuskan mereka mengurus rumah tangga.

Pandangan ini kemudian, menurut Brunetta (1989) ditentang oleh para

pembaru kaum wanita dengan gambaran baru pula seperti langsing, agresif,

21

Moeliono, Anton M, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1988), Cet ke

I, h. 391 22

Mudzar, Atho,dkk, Wanita Dalam Masyarakat Indonesia, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga

PRESS,2001), h. 303 23

Mudzar, Atho, dkk, Wanita Dalam Masyarakat Indonesia, h. 306

Page 38: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

28

gampang marah dan bermusuhan terhadap pria, acak-acakan, penuh cita-cita

dan bertindak selaku pelopor. Bahkan dikatakan untuk menghilangkan

anggapan tradisional kaum wanita harus berbadab kuat, tidak terlalu

menghiraukan hal-hal, tidak terlalu berkeras hati dalam menyelesaikan tugas,

berani bersaing, bersedia mengambil resiko, meningkatkan karir dan lebih

obyektif dalam hubungan dengan orang lain.

Di era modernisasi ini, lebih dari masa-masa sebelumnya, peluang untuk

berkembang bagi wanita lebih berkembang bagi wanita lebih terbuka.Tidak

sedikit kita dapat menunjuk contoh, wanita yang sukses dalam berbagai bidang

profesi, bahkan sebagai pucuk pimpinan.24

Pandangan optimis dalam melihat karir wanita di masa depan

mengandaikan bahwa berbeda dengan dunia-dunia industry yang didominasi

kaum pria maka era informasi kini masa depan adalah milik kaum wanita.

Selama ini wanita lebih banyak menekuni bidang kerja penyantunan dan

membantu orang lain, maka di masa depan ruang lingkupnya akan meluas

sebanding dengan kemajuan dunia informatika yang didukung oleh perangkat

keras dan lunak sesuai dengan kehalusan wanita. 25

a. Wanita Karir dalam Perspektif Hukum Islam

Di zaman sekarang ini sudah tampak bahwa perempuan telah berkiprah

di berbagai lapangan, baik sosial kemasyarakatan maupun

politik.Perempuan telah membuktikan bahwa mereka mampu mengemban

tugas dengan baik dan sukses dalam karirnya, namun masalahnya

kemudian adalah bagaimana pandangan Islam terhadap keterlibatan

24

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok Wanita Muslimah; Pandangan Seorang Aktris,

(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1997), Cet ke II, h.27 25

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok Wanita Muslimah; Pandangan Seorang Aktris, h.59

Page 39: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

29

perempuan diberbagai sektor di luar rumah, sedangkan perempuan

mempunyai tugas utama sebagai ibu rumah tangga.26

Sehubungan dengan hal tersebut, kalau kita mengkaji ajaran Islam,

maka kita menemukan bahwasanya Islam dengan segala konsepnya yang

universal selalu memberikan motivasi-motivasi terhadap laki-laki dan

perempuan untuk mengaktualisasi diri secara aktif, antara lain disebutkan

dalam Al-Quran;

Artinya :”Barang siapa yang mengajarkan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan

kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan

kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl:97)

Ayat diatas secara terang benderang memberikan leluasa kepada laki-

laki dan perempuan untuk aktif dalam berbagai kegiatan.Bukan hanya laki-

laki yang diberi keleluasaanuntuk berkarir, tetapi juga kaum perempuan

dituntut untuk aktif bekerja dalam semua lapangan pekerjaan yang sesuai

dengan kodratnya.Kaum perempuan merupakan bagian dari masyarakat

yang memiliki potensi yang cukup besar untuk ikut memajukan masyarakat

dalam memperoleh kehidupan yang sejahtera dan makmur.Oleh sebab itu,

dalam berbagai aspek kehidupan, partisipasi kaum perempuan sangat

diharapkan. Tidak turutnya perempuan dalam proses pembangunan suatu

negara akan mengakibatkan negara tersebut menjadi mundur karena

26

Yanggo, Huzaemah Tahido, Fikih Perempuan Kontemporer, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

2010), h.65-66

Page 40: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

30

sebagian dari potensi manusia di negara itu tidak berdaya guna dan berhasil

guna.

Syarat-syarat wanita karir meliputi;

1. Memiliki kesiapan mental

a. Wawasan yang memadai tentang bidang yang digelutinya beserta

kaitannya dengan aspek-aspek yang lain,

b. Keberanian memikul tanggung jawab dan tidak bergantung pada

orang lain,

c. Kebiasaan bekerja keras, tekun dan disiplin.

2. Kesiapan jasmani, seperti kesehatan jasmani, serta stamina yang

memadai untuk menekuni bidang pekerjaan tertentu.

3. Kesiapan sosial

a. Mampu mengembangkan keharmonisan antara karir dan

kegiatan rumah tangga,

b. Mampu menumbuhkan saling pengertian dengan keluarga dekat

dan tetangga,

c. Memiliki pergaulan yang luas tetapi dapat menjaga martabat diri

sehingga terhindar dari fitnah dan gosip,

d. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang terkait.

4. Memiliki kemampuan untuk selalu meningkatkan prestasi kerja demi

kelangsungan karir di masa depan

5. Menggunakan peluang dan kesempatan dengan baik

6. Mempunyai pendamping yang mendukung dengan gagasan baru.27

Dalam islam, kaum perempuan mendapat kebebasan bekerja, selama

mereka memenuhi syarat, dan mempunyai hak untuk dalam bidang apa saja

27

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok Wanita Muslimah: Pandangan Seorang Aktris, h.56-

57

Page 41: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

31

yang dihalalkan. Terbuktu di masa Nabi, kaum perempuan banyak terjun

dalam berbagai bidang usaha, seperti Khadijah binti Khuwailid (istri nabi)

yang dikenal sebagai komisaris perusahaan, Zainab binti Jahsy yang

berprofesi sebagai penyamak kulit binatang, Ummu Salim binti Malhan

yang menekuni bidang tata rias pengantin, istri Abdullah ibn Mas’ud dan

Qillat Ummi Bani Ammar dikenal sebagai wiraswastawan yang sukses, al-

Syifa’ yang berprofesi sebagai sekretaris dan pernah ditugasi oleh Khalifah

Umar ibn al-Khattab sebagai petugas yang menangani pasar kota Madinah,

dan lain-lain.28

Perempuan terjun dalam dunia karir dalam suatu dimensi cukup

menggembirakan, tetapi dimensi lain, akses yang timbul dari kemajuan

tersebut sangat memprihatinkan, kadang timbul akses yang cenderung

bersifat negative. Menurut ajaran islam, apapun peranan yang dipegang

oleh perempuan, utamanya sebagai ibu rumah tangga tidak boleh

dilupakan, agar kemungkinan-kemungkinan timbulnya akses negative

dapat terhindar. Jadi, perhatian serius dari perempuan untuk membina

keluarganya sangat di perlukan karena tugas tersebut merupakan terpenting

dari usaha pembinaan masyarakat secara luas.Tegak dan runtuhnya

masyarakat suatu negara sangat erat kaitannya dengan keadaan satuan-

satuan keluarga yang secara totalitas membentuk masyarakat suatu

Negara.Islam membolehkan perempuan bekerja diluar rumah selagi

perempuan bisa menempatkan dirinya sesuai dengan kodrat

keperempuannya.

Menurut islam bekerja yang tampaknya bernuansa duniawi dapat

bernilai ibadah apabila dilakukan dengan tujuan yang benar; yaitu mencari

28

Nasaruddin, Umar, Kodrat Perempuan Dalam Islam, (Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan

Jender, 1999), h.32

Page 42: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

32

ridha Allah swt dan mendapatkan keutamaan dari hasil kerjanya. Hal ini

dengan firman Allah swt, dalam (surat Al-Jum’ah:62;10);

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat. Maka bertebarlah kamu

dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung.

Seorang wanita dapat dikatakan wajib terjun kedunia profesi (karir)

untuk menanggung biaya hidupnya beserta keluarganya karena

sipenanggung jawab sudah tiada/ tidak berdaya. Sementara dalam

kesempatan lain seorang wanita disunnahkan melakukan kegiatan profesi.

29

Setelah mencermati berbagai motif berkarir bagi wanita maka

penelusuran selanjutnya diarahkan pada pandangan islam terhadap karir

wanita. Sebagaimana termaktub dalam uraian-uraian terdahulu bahwa

wanita mempunyai hak , kewajiban yang sama denga pria, wanita juga

mempunyai peluang berkarir sebagaiman pria. Ayat Al-Quran yang

memberikan pemahaman esensial, bahwa Islam mendorong wanita maupun

pria untuk berkarir. Dalam surat An-nisa:32, Allah swt berfirman;

29

Muriah, Siti, Wanita Karir dalam Bingkai Islam, (Bandung: Angkasa,2004), h.190

Page 43: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

33

Artinya :“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang di karuniakan

Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. Karena

bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan,

dan bagi para wanita pun ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,

dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(An-Nisa’:32)

Ayat Al-Quran tersebut cukup menjadi bukti bahwa ajaran Islam

menjujung tinggi hak-hak wanita. Islam memberikan motivasi yang kuat

agar para muslimah mampu berkarir disegala bidang sesuai dengan kodrat

dan martabatnya.Islam membebaskan wanita dari belenggu kebodohan,

ketertinggalan dan perbudakan. Dengan demikian islam memang agm

pembebasan dari perbudakan antar manusia maupun hawa nafsunya.

Konsep ini selaras dengan prinsip kebebasan yang dianut Barat.Hanya saja,

melalui Islam manusia dituntut hidup bebas yang sesuai dengan tuntunan

Tuhan.

b. Peran Wanita Karir Dalam Keluarga

Wanita karir memiliki peran rangkap, yaitu peran yang melekat pada

kodrat dirinya yang berkaitan dengan rumah tangga dan hakikat

keibuannya serta peran di dalam pekerjaannya di luar rumah.Dengan

demikian seorang wanita karir harus memenuhi berbagai persyaratn dan

tidak mungkin dimiliki oleh setiap wanita.30

Peran wanita karir dalam menjaga keharmonisan rumah tangga akan

terkait dengan berbagai masalah berikut ini.

1. Karir bagi wanita hanya terbatas pada upay aktualisasi diri. Artinya

karir jangan sampai mengorbankan martabat dan harga diri pribadi

maupun keluarga.Dngan demikian seyogyanya dapat membentengi

30

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok Wanita Muslimah: Pandangan Seorang Aktris, h. 56

Page 44: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

34

diri dengan hati nuraninya sendiri agar tidak diombang-ambingkan

oleh keadaan.

2. Erat talinya dengan prisip peran pertama diatas, dalam rangka

mengejar karir, wanita juga hendaknya mampu menunjukan

kemampuan yang relative sebanding dengan pria-pria. Pada

dasarnya semua pekerjaan dapat dilakukan wanita. Keterbatasan

memang ada, tapi tidak sebesar seperti apa yang digembor-

gemborkan orang. Kendala fisik kini dapat diatasi dengan keahlian

atau dengan pemikiran.

3. Menunjukan cara kerja yag tertib, efisien dan baik.

4. Meningkatkan karir harus sebanding dengan upaya menjaga harga

diri.

5. Keharmonisan keluarga tidak hanya di lihat dari pihak wanita saja

tetapi juga banyak ditentukan oleh pengertian anggota keluarga

lainnya. Terhadap keberadaannya diluar rumah tangga.

Tugas wanita dalam mengharmoniskan rumah tangga jangan sampai

memenjarakan wanita dengan melarang mereka mengerjakan sesuatu di

luar rumah tangga.

Dengan meluasnya bidang yang bisa ditangani wanita tersebut

semestinya kehidupan trumah tangga dapat makin harmonis.Berbagai

penelitian menunjukkan pekerjaan dapat mengurangi kemungkinan stres

wanita.Dengan demikian keharmonisan rumah tangga juga terletak pada

ada tidaknya pekerjaan kaum wanita.31

31

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok Wanita Muslimah: Pandangan Seorang Aktris, h. 59-

60

Page 45: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

35

1. Wanita sebagai Ibu

Islam menghormati wanita dengan penghormatan yang

sangat luhur, mengangkat martabatnya dari sumber keburukan

dan kehinaan serta dari penguburan hidup-hidup dan perlakuan

buruk kedudukan yang terhormat dan mulia, sebab wanita itu

selaku ibu, di bawah kakinya terletak surga, wanita selaku istri

yang harus diperlakukan dengan kelembutan dan kehalusan

wanita itu selaku anak perempuan, dua anak perempuan atau tiga

anak perempuan akan bersama Rasulullah saw di surga seperti

jari telunjuk dan jari tengah (berdampingan), demikian yang

diisyaratkan beliau menunjukkan kedekatan.32

Peranan seorang ibu mendapatkan tempatnya disini.Bila

sekolah-sekolah sekarang pada umumnya hanya menekan ilmu

sekuler, maka tugas melengkapi dengan ilmu agama,

menanamkan ruh agama bagi keluarga, adalah menjadi tugas

utama seorang ibu.Betapapun sibuknya seorang ibu dalam ikut

berkiprah pada berbagai profesi, namun tugas utama fitrah

muslimah harus bisa dilaksanakan dengan baik.33

Dengan kemungkinan perencanaan keluarga dan kesempatan

karir yang lebih terbuka bagi wanita, jumlah wanita yang

menggabungkan karir dan peranan sebagai ibu makin meningkat.

Bagaimana pun kombinasi dengan tugas keibuan mau tidak mau

menghadapkan wanita dengan berbagai masalah seperti;34

32

Albar, Muhammad, Wanita Karir Dalam Timbangan Islam Kodrat Kewanitaan Emansipasi

dan Pelecehan Seksual, (Jakarta: Pustaka Azzam,1998), h. 16 33

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok wanita muslimah, h. 114 34

Mudzar, Atho, Wanita dalam Masyarakat Indonesia, h. 308

Page 46: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

36

a. Peningkatan tanggung jawab yang menyita waktu dan

menimbulkan sterss fisik dan emosional;

b. Rasa bersalah karena kurang dapat memberikan perhatikan

dan waktu pada anak atau pada pekerjaan;

c. Kesempatan karir yang terbatas karena sikap atasan yang

meragukan komitmen penuh dari wanita terhadap pekerjaan

atau karena komitmen terhadap keluarga.

Wanita karir sebagai ibu mempunyai beberapa pilihan; 35

a. Bekerja penuh waktu dengan pengasuhan anak penuh waktu

melalui perusahaan, badan swasta atau melalui keluarga,

atau dengan nuansa babysister;

b. Bekerja paruh waktu dengan pengasuhan anak paruh waktu;

c. Bekerja pada kala waktu tertentu digabung misalnya dengan

pengasuhan anak sesudah sekolah, atau perawatan anak

secara temporer;

d. Sebagian waktu bekerja dilakukan dirumah.

Sehubungan dengan kebutuhan perawatan orang tua lanjut

usia dari wanita karir, tanggung jawab ini juga terutama menjadi

porsi istri yang bekerja. Wanita karir yang telah membuktikan

keberhasilan dalam pekerjaannya, berada dalam kedudukan

cukup kuat untuk memperoleh persetujuan atasannya.36

2. Wanita sebagai istri

Peran lain wanita dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai

istri. Suami dan istri adalah sepasang makhluk manusia yang atas

35

Mudzar, Atho,dkk, Wanita dalam masyarakat Indonesia, h. 308 36

Mudzar, Atho,dkk, Wanita dalam Masyarakat Indonesia, h. 309

Page 47: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

37

dasar cinta kasih mengingat diri dalam jalinan nikah.Keduanya

saling melengkapi dan saling membutuhkan.

Antara suami istri kedekatannya dan fungsinya adalah

bagaikan pakaiana yang melekat tubuh pemakainya, saling

menutupi kekurangan pasangannya dan saling melindungi.Islam

memandang perkawinan melalui jalinan pernikahan dalam

rangka menyejahterakan manusia (baik pria maupun wanita)

serta menjamin kelangsungan hidup manusia melalui reproduksi

dan regenerasi dalam sistem sehat.37

Tugas utama seorang perempuan adalah memberikan

kedamaian kepada seorang suami, dan setiap perempuan pasti

mampu untuk melakukan selamanya. Mereka akan

menghadiahkan seluruh waktunya untuk memberikan segala

sesuatu yang dibutuhkan oleh suami dan anak-anaknya dan

mempersiapkan berbagai keperluan yang dapat seorang suami

merasa rileks sepulang dari bekerja, sehingga ketika seorang

suami pulang, ia akan merasakan suasana rumah dalam keadaan

tenang, damai dan menyenangkan.38

37

Muriah, Siti, Wanita Karir dalam Bingkai Islam, h. 147 38

Syaikh, Muttawalli As-Sya’rawi, Fikih Perempuan (Muslimah), Busana dan Perhiasan,

Penghormatan atas Perempuan, sampai wanita karir, (Jakarta:Amzah,2005), cet ke II h. 120

Page 48: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

38

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. 1. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Kategori Wilayah Jakarta Timur terdiri 95 % daratan dan selebihnya rawa

atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 m dari permukaan air laut

serta dilewati oleh beberapa sungai kanal antara lain: Cakung Drain, Kali

Ciliwung, Kali Malang, Kali Sunter, Kali Cipinang. Letak geografis berada

di antara 1060

49'

35''

Bujur Timur dan 060 10

' 37

'' Lintang Selatan. Posisi

yang melengkapi wilayah ini dengan batas-batas:

Sebelah Utara Jakarta Pusat dan Jakarta Utara

Sebelah Barat Jakarta Selatan

Sebelah Selatan Kab. Daerah Tk.II Bogor

SebelahTimur Kab. Daerah Tk.II Bekasi.

Kecamatan Pulogadung memiliki batas wilayah antara lain, sebelah utara

dengan kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara, Sebelah Timur dengan

kecamatan Cakung Jakarta Timur, Sebelah Barat dengan Kecamatan

Matraman Jakarta Timur, Sebelah Selatan dengan Kecamatan Duren Sawit,

Jatinegara Jakarta Timur.

Table 1

Profil Kecamatan Pulogadung

KELURAHAN LUAS(Km2) KK RT RW

Kayu Putih 4,37 13.075 181 17

Rawamangun 2,60 11.954 167 15

Pisangan Timur 1,80 12.665 166 14

Page 49: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

39

Sumber: Pulogadung Dalam Angka 2010

Table 2

Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan

KELURAHAN LUAS(Km2) LakiLaki Perempuan Total

KayuPutih 4,37 27.255 24.824 52.079

Rawamangun 2,60 29.306 28.028 57.334

PisanganTimur 1,80 25.483 20.449 45.932

JatinegaraKaum 1,23 12.791 10.411 23.202

Pulogadung 1,92 9.749 11.139 20.888

Cipinang 1,54 23.830 22.658 46.488

Jati 2,16 16.087 17.597 33.684

TOTAL 15,62 144.501 135.106 279.607

Sumber: Pulogadung Dalam Angka 2010

JatinegaraKaum 1,23 5.572 79 8

Pulogadung 1,92 8.128 111 10

Cipinang 1,54 11.342 183 18

Jati 2,16 7.769 137 11

TOTAL 15,62 70.505 1.024 93

Page 50: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

40

2.Rata-rata penghasilan

Secara administratif wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10 Kecamatan,

65 Kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga serta dihuni

oleh Penduduk sebanyak 1.959.022 jiwa terdiri dari 1.044.847 jiwa laki-laki

dan 914.175 jiwa Perempuan sampai dengan akhir Maret 1997 atau sekitar

10 % dari jumlah penduduk DKI Jakarta dengan kepadatan mencapai

10.445 jiwa per Km2. Pertumbuhan penduduk 2,4 persen per Tahun dengan

pendapatan per Kapita sebesar Rp. 5.057.040,00.

Kotamadya Jakarta Timur mempunyai beberapa karakteristik khusus antara

lain;

Memiliki beberapa kawasan industri, antara lain Pulogadung;

Memiliki beberapa pasar jenis induk, antara lain Pasar Sayur-mayur

Kramat Jati, Pasar Induk Cipinang;

Memiliki Bandara Halim Perdana Kusuma;

Memiliki obyek wisata antara lain TMII dan Lubang Buaya.

Table 3

Kecamatan Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan

Kecamatan Luas Wilayah (Ha)

Jumlah

Kelurahan

1. Matraman 485,13 6

2. Jatinegara 1.063,52 8

3. PasarRebo 1.294,60 5

4. KramatJati 1.333,45 7

Page 51: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

41

5. PuloGadung 1.572,15 7

6. Cakung 4.248,08 7

7. Ciracas 1.608,30 5

8. Cipayung 2.729,59 8

9. Makasar 2.163,01 5

10. Duren Sawit 2.270,60 7

Jumlah 18.767,43 65

Table 4

Luas Wilayah Menurut Administrasi Pemerintah

No Kecamatan Luas (Km2)

% Terhadap

Kecamatan Kodya

1. Pulogadung

PisanganTimur 1.80 11.53 0.96

Cipinang 1.54 9.87 1.62

JatinegaraKaum 1.23 7.88 1.67

Jati 2.15 13.77 1.14

Rawamangun 2.60 16.66 1.38

Page 52: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

42

Pulogadung 1.92 12.30 1.02

KayuPutih 4.37 27.99 2.33

Jumlah 15.61 100.00 8.32

Sumber: Kotamadya Jakarta Timur / April 2003

3. Rata-rata pekerjaan

Profil Sekilas:

Jumlah Penduduk Kotamadya Jakarta Timur pada tahun 2001

menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001 adalah

sebanyak 2.371.121 jiwa, sedangkan jumlah kepala rumah tangga

633.536. Jumlah penduduk menurut hasil Sensus Penduduk 2000

adalah 2.347.917 orang dengan jumlah kepala rumah tangga

613.034.

Tingkat pertumbuhan penduduk Jakarta Timur mengalami

penurunan dari 3,55% per tahun pada periode 1980-1990 menjadi

1,34% per tahun pada periode 1990-2000.

Kepadatan Penduduk di Jakarta Timur cukup tinggi, yaitu rata-rata

sekitar 12.507 per km2.

Kepadatan penduduk yang paling tinggi

adalah kecamatan Matraman (29.501 per km2) dan yang paling

rendah adalah kecamatan Cipayung (5.826 per km2).

Tabel 5

Perkembangan Penduduk Menurut Kecamatan

1980 - 2000

Kecamatan

Districts

Penduduk Population

Pertumbuhan per

Tahun Population

Growth Annualy(%)

1980 1990 2000 1980-1990 1990-2000

Page 53: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

43

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PasarRebo 76,476 119,537 150,020 4.57 2.30

Ciracas 77,194 157,704 208,766 7.41 2.84

Cipayung 46,715 100,860 159,395 8.00 4.68

Makasar 118,821 146,532 157,261 2.12 0.71

KramatJati 150,543 211,757 232,168 3.47 0.92

Jatinegara 256,073 277,582 254,091 0.81 -0.88

Duren Sawit 148,038 290,246 347,050 6.96 1.80

C a k u n g 147,079 316,026 440,914 7.95 3.39

Pulogadung 255,741 279,103 255,172 0.88 -0.89

Matraman 180,070 165,372 143,080 -0.85 -1.44

Jumlah/Total 1,456,750 2,064,719 2,347,917 3.55 1.34

Sumber: Sensus Penduduk 1980, 1990, dan 2000

Tabel 5.1

Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

1980-2000

Kecamatan

Districts

Luas/

Area

(Km2)

Distribusi Penduduk/

Population Distribution (%)

Kepadatan (Orang/Km2)

Density (People/Km2)

1980 1990 2000 1980 1990 2000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

PasarRebo 12.94 5.25 5.79 6.39 5,910 9,238 11,594

Page 54: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

44

Ciracas 16.08 5.30 7.64 8.89 4,801 9,807 12,983

Cipayung 27.36 3.21 4.88 6.79 1,707 3,686 5,826

Makasar 21.64 8.16 7.10 6.70 5,491 6,771 7,267

KramatJati 13.34 10.33 10.26 9.89 11,285 15,874 17,404

Jatinegara 10.64 17.58 13.44 10.82 24,067 26,089 23,881

Duren Sawit 22.8 10.16 14.06 14.78 6,493 12,730 15,221

Cakung 42.47 10.10 15.31 18.78 3,463 7,441 10,382

PuloGadung 15.61 17.56 13.52 10.87 16,383 17,880 16,347

Matraman 4.85 12.36 8.01 6.09 37,128 34,097 29,501

Jumlah/Total 187.73 100.00 100.00 100.00 7,760 10,998 12,507

Sumber: Sensus Penduduk 1980, 1990, dan 2000

Tenaga Kerja

Angkatan Kerja adalah Penduduk usia kerja (15 tahun keatas) yang

bekerja dan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari

pekerjaan.

Pekerja (Penduduk yang Bekerja) adalah angkatan kerja yang

melakukan pekerjaan dengan tujuan memperoleh nafkah atau

membantu memperoleh nafkah paling sedikit satu jam secara terus

menerus, selama seminggu yang lalu.

Pencari Kerja adalaha ngkatan kerja yang berupaya untuk

memperoleh pekerjaan pada suatu periode rujukan (dalam hal ini

seminggu yang lalu), termasuk juga mereka yang sedang

mempersiapkan usaha baru.

Status Pekerjaan Informal adalah suatu kondisi pekerjaan yang

meliputi pekerja tidak dibayar Karena membantu usaha keluarga

(pekerja keluarga), pengusaha yang dibantu pekerja tidak dibayar

dan pengusaha yang tidak mempunyai pekerja.

Page 55: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

45

Sumber Data:

1. Sensus Penduduk (1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000). Dilaksanakan

10 tahun sekali dengan metode door-to-door (complete

Enumeration)

2. SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Dilaksanakan setiap

tahun secara sample.

3. SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) Dilaksanakan setiap

tahun secara sample.

Profil Sekilas

Di bidang ketenagakerjaan, jumlah angkatan kerja diperkirakan

mencapai 988 ribu orang terdiri atas 859 ribu pekerja dan 129 ribu

penganggur. Dengan demikian, tingkat pengangguran mencapai

13,08%, relative lebih tinggi disbanding tahun-tahun sebelumnya

(11,04%).

Profil Pekerja di Jakarta Timur didominasi oleh pekerja sector jasa-

jasa (34,31%) disusul kemudian oleh sector perdagangan, Hotel dan

Restoran (28,76%) dansektor Industri (21,04%). Dari segi

keahliannya, tenaga terampil masih cukup tinggi (87,00%) dan

sisanya (13,00%) terdiri atas tenaga tidak terampil dan pekerja kasar.

Tenaga terampil tersebut pada umumnya bekerja di sektor formal

(69,07%) sementara tenaga kerja tidak terampil bekerja di sektor

informal (30,93%). Sektor formal meliputi kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh pekerja/buruh perusahaan-perusahaan serta

pengusaha dibantu tenaga kerja tetap/dibayar. Sebaliknya sektor

informal adalah pekerja keluarga, pengusaha yang dibantu oleh

pekerja tidak dibayar dan pengusaha tanpa bantuan pekerja.

Ekonomi Nasional tahun 2001

Page 56: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

46

Tabel 6.1

Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Usaha Dan Jenis Kelamin

Lapangan Usaha/ Main

Industry

Laki-laki/Male Perempuan/Female Jumlah/Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Number Number Number

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian/Agriculture 2,658 0.45 204 0.08 2,862 0.33

Pertambangan dan

Penggalian / Mining - - - - - -

and Quarrying

Industri/Industry 120,204 20.14 60,579 23.09 180,783 21.04

Listrikdan Air / 4,770 0.80 477 0.18 5,247 0.61

Electricity and Water

Bangunan/Construction 32,913 5.52 1,431 0.55 34,344 4.00

Perdagangan, Hotel, dan 167,427 28.06 79,659 30.36 247,086 28.76

Restoran / Trade, Hotels

Page 57: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

47

and Restaurants

Angkutan dan Komunikasi 62,010 10.39 5,247 2.00 67,257 7.83

Transportation and

Communication

Bank/Bank 17,172 2.88 9,540 3.64 26,712 3.11

Jasa-jasa/Services 189,573 31.77 105,213 40.10 294,786 34.31

Jumlah/Total 596,727 100.00 262,350 100.00 859,077 100.00

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Pertanian

Tabel 7.1

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas

Yang Bekerja Menurut Keahliannya dan Jenis Kelamin

Keahliannya Skills Laki-laki Male

Perempuan

Female

Jumlah Total

Jumlah

Number

%

Jumlah

Number

%

Jumlah

Number

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Profesional

Profesional

54,489 9.13 35,097 13.38 89,586 10.43

Ahli 40,756 6.83 33,342 12.71 74,098 8.63

Page 58: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

48

Profesional

Kepemimpinan Leadership 13,733 2.30 1,755 0.67 15,488 1.80

TenagaAhli

Skilled

434,145 72.75 223,743 85.29 657,888 76.57

Tata Usaha

Clerk Administration

142,647 23.90 60,542 23.08 203,189 23.65

Penjualan

Sales

136,888 22.94 89,936 34.28 226,824 26.40

Jasa

Services

64,679 10.84 42,555 16.22 107,234 12.48

Lainnya

Others

89,931 15.07 30,710 11.71 120,641 14.04

TidakAhli

Unskilled

108,093 18.12 3,510 1.34 111,603 13.00

PekerjaKasar

Worker/Blue Color Job

101,005 16.93 3,510 1.34 104,515 12.17

Page 59: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

49

Lainnya

Others

7,088 1.19 - - 7,088 0.83

Jumlah/Total 596,727 100.00 262,350 100.00 859,077 100.00

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2001

Tabel 8

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja

Menurut Status Pekerjaanya Dan Jenis Kelamin1

2001

Status Pekerjaan

Employment Status

Laki-laki/Male Perempuan/Female Jumlah/Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Number Number Number

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Formal

Formal

Berusaha dengan Buruh 21,942 3.68 4,293 1.64 26,235 3.05

Tetap/Employer

Karyawan 384,939 64.51 182,214 69.45 567,153 66.02

1http://pan-jaktim.tripod.com/datapenduduk.htm, 13:34 pm 26/05/2017

Page 60: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

50

Employee

Informal

Informal

Berusaha Sendiri

Self Employed

143,577 24.06 42,930 16.36 186,507 21.71

Berusaha dengan Buruh

Tidak Tetap

Assisted Temporary help

27,686 4.64 19,557 7.45 47,243 5.50

Pekerja Keluarga

Family Worker

18,583 3.11 13,356 5.09 31,939 3.72

Formal + Informal

Sum of formal and informal

596,727 100.00 262,350 100.00 859,077 100.00

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2001

4. Tingkat Pendidikan

Pada tahun 2013, provinsi DKI Jakarta, Jakarta Timur Kecamatan

Pulogadung, Kelurahan Pulogadung. Data yang menyebutkan bahwa

pendidikan tidak/belum sekolah berjumlah 5593, yang belum Tamat

SD/Sederajat sejumlah 3463, SLTP/sederajat berjumlah 5741,

SLTA/Sederajat berjumlah 14043, Diploma I/II berjumlah 125,

Akademi/Diploma III/S.Muda berjumlah 1187, Diploma IV/Strata I

Page 61: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

51

berjumlah 4333, Strata II berjumlah 549, sedangkan yang terakhir Strata

III berjumlah 41.

B. 1. Wanita Pedagang di Pulogadung

Tabel 9

Penduduk Berumur 15 Tahun KeAtas

Menurut Kegiatan dan Jenis Kelamin

2001

Jenis Kegiatan

Type of Activities

Perempuan Female

Jumlah

Number

%

(1) (4) (5)

Angkatan Kerja

Economically Active

309,096 34.67

Bekerja

Working

262,350 29.43

Mencari Pekerjaan Looking For Work 46,746 5.24

Jumlah/Total 618.192 100.00

Page 62: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

52

Tabel 5.2

Distribusi dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

Kecamatan

Districts

Luas/

Area

(Km2)

Distribusi Penduduk/

Population Distribution (%)

Kepadatan (Orang/Km2)

Density (People/Km2)

1980 1990 2000 1980 1990 2000

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pulogadung 15.61 17.56 13.52 10.87 16,383 17,880 16,347

2. Jumlah Wanita Pedagang di Pulogadung

Tabel 7.2

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas

Yang Bekerja Menurut Keahliannya dan Jenis Kelamin

Keahliannya Skills Perempuan Female

Jumlah Number %

(1) (4) (5)

Profesional

Profesional

35,097 13.38

Ahli

Profesional

33,342 12.71

Page 63: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

53

Kepemimpinan Leadership 1,755 0.67

TenagaAhli

Skilled

223,743 85.29

Tata Usaha

Clerk Administration

60,542 23.08

Penjualan

Sales

89,936 34.28

Jasa

Services

42,555 16.22

Lainnya

Others

30,710 11.71

TidakAhli

Unskilled

3,510 1.34

PekerjaKasar

Worker/Blue Color Job

3,510 1.34

Lainnya - -

Page 64: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

54

Others

Jumlah/Total 262,350 100.00

3. Rata-rata Pekerjaan Wanita di Pulogadung

Tabel 6.2

Penduduk Berumur 15 Tahun keatas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Usaha Dan Jenis Kelamin

Lapangan Usaha/ Main

Industry

Perempuan/Female

Jumlah %

Number

(1) (4) (5)

Pertanian/Agriculture 204 0.08

Pertambangan dan

Penggalian / Mining - -

and Quarrying

Industri/Industry 60,579 23.09

Listrikdan Air / 477 0.18

Page 65: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

55

Electricity and Water

Bangunan/Construction 1,431 0.55

Perdagangan, Hotel, dan 79,659 30.36

Restoran / Trade, Hotels

and Restaurants

Angkutandan Komunikasi 5,247 2.00

Transportation and

Communication

Bank/Bank 9,540 3.64

Jasa-jasa/Services 105,213 40.10

Jumlah/Total 262,350 100.00

Page 66: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

56

BAB IV

POLA PENGASUHAN ANAK DAN MEMBANGUN KELUARGA

HARMONIS BAGI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI PASAR

PULOGADUNG

A. Pola Pengasuhan Anak

Adapun persoalan pengasuhan anak menurut para ahli, maupun data peneliti

temukan dilapangan yang berdasarkan informan pahami selama menjadi ibu

pengasuh serta menjelaskan cara informan mengasuh maupun pemahaman

informan berdasarkan konteks surat Al-Baqarah informan pahami akan diuraikan

serta dianalisiskan sesuai dengan peneliti temukan dilapangan yaitu, sebagai

berikut;

Pengasuhan anak menurut para ahli pengasuhan anak dapat disebut juga

dengan pola asuh orang tua. Menurut Elizabet B. Hurlock, pola asuh orang tua

adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sedangkan menurut Chabib Thoha,

pola asuh orang tua berarti cara yang dilakukan orang tua dalam mendidik

anaknya sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada anak. Menurut Kohn, seperti

dikutip Chabib Thoha, pola asuh orang tua adalah bagaimana cara mendidik

orang tua terhadap anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsep

dan pola asuh dalam keluarga sangat diperlukan untuk masa depan anak yang

lebih baik, jika pola asuh sejak kecil telah keliru atau salah maka masa depan

anak tidak teratur dengan sendirinya. Sehingga, orang tua perlu untuk

mengetahaui apa saja macam-macam konsep dan pola asuh pada anak usia dini.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 233 Allah berfirman;

Page 67: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

57

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan ank-anaknya selama dua tahun

penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah

memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang

tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang

ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,

dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih

(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan. Maka

tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan orang

lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran

menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah: 233)

Pada penelitian yang saya dapatkan dilapangan, Menurut infoman Nahrawi

bahwa ayat itu pernah saya dengar tapi saya gak tau isinya itu apa dan

mengenai apa. Saya mengasuh anak saya sendiri tidak ada bantuan dari orang

lain. walaupun saya bekerja juga dalam hal menyusui keempat anak saya

mereka semua mendapatkan ASI ekslusif dari saya sebagai ibu. Alhamdulillah

saya dapat memberikan ASI itu. Selama ini saya hanya berharap saja kepada

Allah swt agar anak saya tetap terjaga.Setelah mereka beranjak anak-anak saya

memberikan doktrin dan ketegasan kepada anak-anak saya jangan menjadi anak

pemalas kalau pemalas hidupnya jadi gak berguna dan jangan lupa dengan

mengerjakan shalat 5 waktu, saya selalu tanamkan seperti itu kepada anak-anak

Page 68: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

58

saya alhamdulillah sampai saat ini anak-anak saya juga hidupnya gak neko-neko

seperti zaman sekarang. Saya berikan kehidupan leluasa sebagaimana anak-

anak lainnya, dengan syarat berprinsip dan tegas kepada anak-anak saya.Anak-

anak saya walaupun mengikuti berkembangan zaman tapi hidupnya gak ada

yang nyusain saya. Dari masih kecil saya ajarkan agama, saya ngajiin, saya

ajarkan mandiri dan selebihnya setelah mereka dewasa mereka bantuin saya

berdagang. Saya ajarkan mereka mandiri agar mereka gak terlalu bergantung

sama orang lain. Begitu aja sih yang saya ajarkan kepada mereka”.1

Berbeda dengan informan Mariani adalah: mengenai surat Al-Baqarah:

233 menurut ibu Mariani “saya pernah mendengar tapi saya tidak hafal

suratnya. Dan saya mengasuh anak saya sendiri walaupun terkadang ayahnya

juga membantu saya mengasuh ke dua anak saya, kalau mengenai menyusui

saya memberikan ASI kepada anak saya tidak sampai 2 tahun hanya 1,5 tahun

dan anak terakhir saya 1 tahun. Karena anak saya sendiri yang udah gak mau

lagi.Jadi ya saya tidak bisa memaksakan. Selebihnya saya berikan susu formula

agar gizi anak tidak berkurang.Ya saya sama seperti ibu-ibu lainnya tidak ada

hal khusus dalam mengasuh anaknya palingan juga anak di sekolahkan TK

terdekat agar tumbuh kembang mereka lebih siap lagi dalam pendidikan. Kalau

di rumah sih saya ajarkan juga pedidikan dirumah terutama agama tapi juga itu

gak terlalu sering-sering banget. Saya lebih mempercayakan pendidikan anak di

sekolah mungkin karena saya bekerja dan masih kecil juga ya saat ini jadi gak

terlalu repot banget mengurusnya kan ada ayahnya juga, lagi pula ayahnya

bekerja lepas jadi bisa ngebantu saya juga waktu saya sedang bekerja”.

1Wawancara dengan Ibu Nahrawi, Pedagang Beras, tempat di Tokonya pasar pulogadung,

pada hari jumat 14/04/2017, pukul 11.15 WIB

Page 69: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

59

2Demikian pernyataan informan kedua dan berbeda dengan pernyataan

Informan Nilasari mengatakan yaitu:mengenai menyusui anak saya hanya 1

tahun keduanya tidak sampai 2 tahun. Susah anak saya diberikan ASInya jadi

saya sudahi aja sampai 1 tahun.anak-anak saya dititipin ke neneknya; cara

mengasuhnya:

1. Dengan cara setiap minggu atau satu minggu full di asuh oleh neneknya.

Seperti halnya orang tua nenek mengasuh sebagaimana ibu yang asuh.

Informan Nilasari mengatakan ibu saya mengasuh cucunya seperti ibu

saya mengasuh saya sewaktu kecil. Ibu saya pun juga memantau

sekolahnya mereka keperluan sehari-hari mereka apabila mereka ada

kebutuhan yang kurang pasti berbicara dulu sama saya. Jadi saya tidak

terlalu mengkhawatirkan bagaimana tumbuh kembang mereka setelah

seminggu full di asuh neneknya lagi pula seminggu full itu saya pantau

juga selama mereka beraktivitas di sekolah maupun ditempat neneknya.

Saya dan ibu saya saling berkomunikassi aja dengan baik mengenai

anak-anak saya. Selama seminggu dengan neneknya anak-anak saya juga

gak begitu rewel dan mengerti bagaimana kondisi kami sebenarnya jadi

mereka secara sendirinya mandiri tanpa kami ajarkan dan pengertian

kepada kami sebagai kedua orang tuanya.

2. Setelah seminggu kemudian, cara bergiliran mengasuh, isteri dan suami

yakni ketika suami bekerja pagi hari hingga siang isteri yang mengasuh

anak dari pekerjaan rumah hingga mengurus anak, makan siang anak

seluruhnya Nilasari yang mengurus, setelah datangnya siang suami

sampai dirumah bergantian dengan ister yang melanjutkan pekerjaan

2Wawancara dengan Ibu Mariani, Pedagang Daging Ayam, tempat di Tokonya pasar

pulogadung, pada hari ahad 16 April 2017, pukul 17.12 WIB

Page 70: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

60

berdagangnya, dan bergantian suami yang mengasuh. Dan begitu

seterusnya.3

Berbeda dengan Informan Rosida mengatakan mengenai menyusui saya tau

ASI itu baik bagi anak baru lahir tapi ketiga anak saya tidak sampai 2 tahun

ASInya karena ketiga anak saya sudah tidak mau lagi waktu mereka masih

membutuhkan ASI jadi ya mau bagaimana lagi, tetapi sebaliknya anak keempat

saya alhamdulillah ASI sampai 2 tahunketiga anak saya di asuh oleh neneknya

sampai mereka besar sampai saat ini pun saya bekerja masih dengan neneknya

dan hanya anak terakhir saya baru saya yang asuh. Kalau ketiga anak saya ada

dirumah palingan saya hanya membantu saja keperluan mereka, alhamdulillah

ketiga anak saya yang dengan neneknya pada mandiri dan tidak nuntut apa-apa

dari saya. Selebihnya mereka sendiri yang mengurusnya.dan begitu juga dengan

anak terakhir saya, karena biasa saya tinggal kerja anak terakhir saya dengan

sendirinya mandiri. Saya ngajarin anak saya tidak begitu banyak kalaupun ada

pr dan pendidikan tambahan saya sendiri yang mengajarkannya setelah pulang

kerja selebihnya diajarkan di sekolahannya keseharian mereka. Neneknya rela

ajah malah mendukuung sekali saya bekerja, kalaupun anak saya disana

neneknya paling memberikan makan ataupun menunggu mereka datang sekolah.

Kalau untuk pendidikan saya yang mengejarkan karena anak terakhir saya kan

kebetulan sekolah dan pekerjaan saya sama.4

Informan terakhir informan Janatin mengatakan: saya gak tau itu ayat

mengenai apa dan isinya tentang apa,saya menyusui anak saya alhamdulillah

sampai 2 tahun tapi kalau mengenai surat Al-Baqarah:233 saya baru tau

tentang mengasuh anak, saya mah taunya ASI itu baik buat bayi udah itu

aja.Gimana ya saya sama sih sama kayak ibu lainnya gak neko-neko dalam hal

3Wawancara dengan Ibu Nilasari, Pedagang Bumbu rempah, di tempat tokonya pasar

pulogadung, pada hari ahad 21 Mei 2017, pukul 10.07 WIB 4Wawancara dengan ibu Rosida, Karyawan Sekolah Swasta, tempat di rumahnya cipinang,

pada hari ahad 21 Mei 2017, pukul 11.50 WIB

Page 71: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

61

mengasuh, saya jalanin aja sewajarnya seorang ibu. Soalnya anak saya sih

orangnya mandiri jadi gak begitu repot mengurusnya apalagi kan saya punya

anak hanya satu jadi gak terlalu merasakan repotnya memiliki anak

alhamdulillah selama ini yang saya rasakan.5 terus kalau mengenai pola/cara

mengasuh anak waktu saya bekerja sambil mengurus anak karena kan kerjaan

saya gak jauh dari rumah jadi saya yang ngurus anak, terkadang dibantu oleh

tetangga rumah ataupun ayahnya sendiri.

Respon dari kelima informan mengenai surat Al-Baqarah: 233 di bawah;

telah dijeskan di atas yaitu;

Artinya :”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun

penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah

memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang

tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang

ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,

dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih

(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan. Maka

tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan orang

lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran

5Wawancara dengan Ibu Janatin, Pekerja Rumah Tangga, tempat pekekrjaan cipinang, pada

hari ahad 21 Mei 2017, pukul 12.25 WIB

Page 72: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

62

menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah: 233)

Adapun perintah Allah kepada orang tua tentang bagaimana mengasuh dan

menyusui anak-anak mereka yang telah mereka lahirkan secara baik. Beragam

pernyataan seorang ibu wanita karier ini, sebagaimana telah diwawancarai

kelima wanita karier dan sebagai informan mengatakan bahwa mereka mengasuh

atau menyusui anak mereka dan mengetahui perintah dalam surat Al-

Baqarah:233 beragam ketiga wanita karier mengatakan hanya pernah mendengar

tetapi tidak tau dalam surat atau ayat berapa dan tidak hafal surat-Nya dan

sebaliknya informan keempat wanita karier ini tidak tau kalau ada perintah dalam

mengasuh dan menyusui anak-anak mereka selama 2 tahun.

Dan informan terakhir mengatakan dia tahu tapi tidak hafal. Mereka

mengerjakan selayaknya ibu mengasuh hanya sekedar tahu ASI itu baik untuk

bayi yang telah dilahirkannya tanpa ada landasan hukum islam yang telah Allah

turunkan untuk umat-Nya. Dapat disayangkan bagaimana seorang ibu tidak tahu

perintahNya tapi dapat dilakukan dan rata-rata lulus SMA dan juga mengikuti

pengajian yang dinyatakan kelima informan.Karena perintahNya itu adalah poin

dimana seorang ibu dapat dikatakan sebagai ibu yang menjalankan perintahNya.

Dan menyalurkan kewajibannya kepada anak agar kelak ia mendapatkan nutrisi

baik bagi tubuh maupun pertumbuhan kembang anak itu sendiri menjadi seorang

manusia bagi agama dan keluarga untuk menjalankan perintahNya sebagai

manusia yang sempurna.

Kelima informan wanita pedagang di pasar Pulogadung memiliki daerah asal

yang berbeda-beda tidak ada yang sama geografisnya atau letak wilayahnya.

walaupun mereka dari daerah yang berbeda-beda tetapi dalam hal pola/cara

mengasuh anak-anak mereka tidak dengan adat yang biasa orang gunakan dan

ajarkan kepada anak-anaknya walaupun hanya dengan perkataan atau perbuatan.

Page 73: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

63

Kelima informan menggunakan bahasa indonesia dengan anak-anak mereka

ataupun sedang berkumpul dengan keluarga.

B. Membangun Keluarga Harmonis

Adapun persoalan mengenai membangun keluarga harmonis serta

pengertian keluarga harmonis menurut para ahli berdasarkan data yang peneliti

temukan di lapanganadalah sebagai berikut;

Secara terminologi keharmonisan berasal dari kata harmonis yang berarti

serasi, selaras.Titik berat dari keharmonisan adalah keadaan serasi atau selaras,

keharmonisan bertujuan untuk mencapai keselarasan dan keserasian rumah

tangga.Gunarsah berpendapat bahwa keluarga adalah apabila seluruh anggota

keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh kurangnya rasa ketegangan,

kekecewaan.

Menyatakan informan Nahrawi, bahwa keharmonisan dalam suatu keluarga

diperlukan adanya;komunikasi dan kepercayaan yang dibangun itu penting dan

alhamdulillah saya dengan anak-anak dan suami baik-baik saja mereka malah

mendukung saya dalam berdagang saya dan mereka juga membantu saya.

Bagaimana pun suatu keluarga pasti adanya ketidaksatupahaman atau segelintir

masalah dan alhamdulillah saya bisa melewatinya. Tanpa harus ada proses

thalaq atau perceraian. Ibu Nahrawi tidak mengetahui sampai berapakah anak

itu diasuh oleh orang tuanya saya sih tidak ada batasnya, selama anak masih

membutuhkan saya. Saya akan membantunya hingga mereka memiliki usahanya

sendiri atau bisa membiayai kehidupannya sendiri. Walaupun mereka sudah

berkeluarga pun kalau masih membutuhkan saya, saya akan membantunya

dalam materi ataupun non materi6

6Wawancara dengan Ibu Nahrawi, Pedagang Beras, tempat di Tokonya pasar pulogadung,

pada hari jumat 14/04/2017, pukul 11.15 WIB

Page 74: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

64

Berbeda dengan informan Mariani, keharmonisan suatu keluarga adalah

saling pengertian aja, yang penting sih komunikasi ya. Suami juga mendukung

pekerjaan saya ini lagi pula juga saya kan kerjaannya gak begitu berat dan

waktu saya bisa saya atur juga untuk berdagang. mungkin karena saya dagang

kali ya jadi suami juga gak terlalu khawatir tentang pekerjaan saya. Karena

juga kan kerjanya usaha sendiri mungkin kalau kerja sama orang lain akan

berbeda ceritanya. Alhamdulillah sih keluarga kami baik-baik saja sampai saat

ini walaupun pasti suatu hubungan keluarga ada sedikit masalah kecil tapi itu

masih bisa di atasi.7.

Informan Nilasari saya sama suami saling pengertian aja, sama-sama

saling ngebantu ya kan suami juga tau kerjaan saya dirumah atau diluar rumah

jadi saya sama suami udah saling memahami aja keseharian kami berdua dan

juga dalam mengurus rumah tangga kami.8

Informan Rosida mengatakan bahwa saling percaya aja dan mengalah

sama suami. Kalau suami gak suka palingan saya juga diem aja. Lama kelamaan

suami juga mengerti keadaan saya dan keluarga9.

Informan Janatin saling komunikasi dengan baik aja sama suami dan

saling mendukung kalau ada sesuatu hal yang gak disukai ya saya langsung

berbicara aja sama bapaknya. Jadi bapaknya selalu tau keadaan saya, suami

pun begitu juga sebaliknya.10

7Wawancara dengan Ibu Mariani, Pedagang Daging Ayam, tempat di Tokonya pasar

pulogadung, pada hari ahad 16 April 2017, pukul 17.12 WIB 8Wawancara dengan Ibu Nilasari, Pedagang Bumbu rempah, di tempat tokonya pasar

pulogadung, pada hari ahad 21 Mei 2017, pukul 10.07 WIB 9Wawancara dengan ibu Rosida, Karyawan Sekolah Negeri, tempat di rumahnya cipinang,

pada hari ahad 21 Mei 2017, pukul 11.50 WIB 10

Wawancara dengan Ibu Janatin, Pekerja Rumah Tangga, tempat pekekrjaan cipinang, pada

hari ahad 21 Mei 2017, pukul 12.25 WIB

Page 75: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

65

Membangun keluarga harmonis merupakan suatu tujuan ujung pernikahan.

Sebagaimana pula dalam UU pernikahan yang mengatur, menurut Undang-

Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan adalah “Ikatan lahir batin antara

seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan keTuhanan Yang

Maha Esa”.

Kelima informan sepakat bahwa dalam suatu keluarga memang pada

dasarnya untuk membentuk dan mencari kebahagian dan kekal berdasarkan ke

Tuhanan Yang Maha Esa.Tapi semua itu tidak mudah pasti ada saja

permasalahan kecil maupun besar tapi kelima informan pun sepakat tergantung

dengan masing-masing keluarga dan pasangan yang menyikapi dan mencari

solusi dari permasalahannya.

Kelima informan itu sendiri bahwa sebenarnya mereka telah mengetahui

tujuan sebenarnya dalam membangun keluarga yang harmonis.Walaupun

keempat informan diakui mereka ada saja masalah atau pun ketidak cocokan

antara mereka.

Tujuan menurut UU pernikahan itu pada dasarnya kelima informan

memiliki pengetahuan hampir memahami.Tapi karena mereka hanya sebatas

naluri atau mendengar, dan cerita dari keluarga sanak saudara.Maka dari itu

kelima informan tidak dapat dikatakan memahami isi dari UU pernikahan No 1

tahun 1974.

Page 76: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, pada bab ini penulis menarik

kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan :

1. Dari analisis data pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa

pengasuhan anak berdasarkan data yang peneliti temukan di pasar Pulogadung

yaitu kedua informan menitipkan anaknya kepada nenek dengan lama waktu

yang berbeda-beda diantaranya, setiap hari dititipkan kepada nenek dan

pulang kerja di ambil dan serta informan ketiga dengan cara selama satu

minggu penuh dititipkan ke nenek dan keempat informan dititipkan

keneneknya dari kecil sampai dewasa. Adapun juga informan kelima

menitipkan kepada tetangga samping rumahnya.

2. Sedangkan cara membangun keharmonisan rumah tangga bagi wanita karier

pada umumnya informan menyatakan bahwa sebagai suami isteri saling

menjaga komunikasi dengan baik. Selain itu juga saling menjaga perasaan

suami isteri serta saling percaya antara suami isteri. Demikian juga suami

saling memberikan dukungan kepada isteri.

B. Rekomendasi

1. Kepada masyarakat khususnya para wanita yang ingin berkarier dan memiliki

keluarga yang bahagia serta banyak peluang waktu untuk keluarga yaitu salah

satunya dengan cara memilih pekerjaan yang tidak mengikat dan tidak

menghabiskan waktu bersama keluarga, carilah pekerjaan yang waktunya

fleksibel tidak mengikat bagi ibu yang telah memiliki anak khususnya.

Page 77: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

67

2. Ataupun perbanyaklah pengetahuan tentang mengasuh dan mendidik anak

bagi pengusaha yang kariernya sedang tahap berkembang ataupun

mempertahankan usahanya.

3. Tidak lupa berserah diri kepada sang pencipta yang memberikan rizky,

mengatur waktu serta komunikasi secara baik terhadap keluarga.

Page 78: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika

Pressindo, 2007.

Albar, Muhammad, Wanita Karir Dalam Timbangan Islam Kodrat Kewanitaan

Emansipasi dan Pelecehan Seksual, Jakarta: Pustaka Azzam,1998.

Ali, Qaimi, Menggapai langit masa depan anak, Bogor: Cahaya, 2001.

Al-Jamal, Ibrahim Muhammad, Fiqih Muslimah; Ibadat Mu’amalat, Jakarta:

Pustaka Amani, 1999,Cet III.

Djawas, Abdullah A., Dilema Wanita Karier Menuju Keluarga Sakinah,

Yogyakarta: Ababil, 1996.

Fauzhan M dan Andi Syamsu, Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam,

Jakarta: Kencana, 2008.

Ghazaly, Abd. Rahman, Fiqih Munakahat, Bogor: Kencana, 2003, cet 1.

Hamid, Zahri, Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang

Perkawinan di Indonesia, Yogyakarta: Bina Cipta,1978, Cet I.

Hasanuddin, Perkawinan dalam Perspektif Al-Quran Nikah, Talak, Cerai, Ruju’,

Jakarta: Nusantara Damai Pres, 2011.

Hasan, Basri, Merawat Cinta Kasih, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1996.

Kuntowijoyo, Susiloningsih, Kiprah Wanita Islam Dalam Keluarga, Karier dan

Masyarakat-Waniat Islam Dalam Karier dan Rumah Tangga, Jakarta: PT.

Pustaka Antara, 1996.

Manan, Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan

Agama, Jakarta: Kencana, 2008.

Moeliono, Anton M, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1988

Cet ke I.

Muchtar, Kamal, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan

Bintang, 1974 Cet I.

Munandar, Utami, Kiprah Wanita Islam Dalam Keluarga, Karier dan Masyarakat

– Peran Ganda Wanita Dalam Keluarga, Jakarta: PT Pustaka Antara, 1996.

Muriah, Siti, Wanita Karir dalam Bingkai Islam, Bandung: Angkasa,2004.

Mudzhar, Atho,dkk, Wanita dalam Masyarakat Indonesia, Yogyakarta: Sunan

Kalijaga PRESS, 2001.

Page 79: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Ray, Sitoresmi Prabuninggrat, Sosok wanita muslimah, Yogyakarta: PT. Tiara

Wacana, 1997, Cet II.

Saebani, Beni Ahmad, Perkawinan Dalam Hukum Islam dan Undang-undang,

Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008.

Sarlito, Wirawan Sarwono, Menuju Keluarga Bahagia 4, Jakarta: Bhatara Karya

Aksara, 1982.

Sayyid, Sabiq, Fiqih Sunnah , Kairo: Daar al-fath, 2000, cet 1, jilid 2

Shihab, M. Quraish, Perempuan Seri 3, Jakarta: Lentera Hati, 2005.

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan,

Yogyakarta: Liberty, 1986, cet II.

Sunggono, Bambang, Metode Penelitian Hukum, Cet 6, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003.

Syaikh, Muttawalli As-Sya’rawi, Fikih Perempuan Muslimah, Busana dan

Perhiasan, Penghormatan atas Perempuan, sampai wanita karir, Jakarta:

Amzah, 2005, cet ke II.

Tim penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan,1989.

Tjitrosudibio R dan R Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta:

PT. Pradnya Paramita.

Yanggo, Huzaemah Tahido, Fiqih Perempuan Kontemporer, Jakarta: Al-Mawardi

Prima, 2001.

Zakiah, Dradjat, Ketenangan dan Kebahagian Dalam Keluarga, Jakarta: Bulan

Bintang, 1975.

http://pan-jaktim.tripod.com/datapenduduk.htm, 13:34 pm 26/05/2017

Page 80: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana cara/pola ibu mengasuh anak?

2. Bagaimana cara ibu membangun hubungan keluaga agar harmonis?

3. Bagaimana cara merawat / mengasuh anak ketika ibu bekerja?

4. Ketika anak sakit bagaimana cara merawatnya?

5. Bagaimana pandangan suami ibu ketika ibu bekerja?

6. Bagaimana cara ibu memenuhi kewajibannya sebagai istri kepada suami (melayani

suami)?

7. Bagaimana menurut bapak ketika istri bekerja?

8. Apakah bapak merasa senang atau tidak kalau istri bekerja?

9. Apakah hak bapak sebagai suami terpenuhi ketika isteri bekerja?

10. Menurut ibu lebih baik bekerja atau tidak ketika sudah berkeluarga dan punya

anak?

Page 81: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Nahrawi Tempat : Toko Beras

Hari/Tanggal : Jumat, 14/04/2017 Pukul/jam : 11.15 pagi WIB

Pertanyaan : Bagaimana cara atau pola ibu dalam mengasuh anak?

Jawaban : saya ngajarin anak-anak saya jangan menjadi anak pemalas

soalnya kalau pemalas hidupnya jadi gak berguna,saya selalu ajarkan seperti itu

kepada anak-anak saya Alhamdulillah sampai saat ini anak-anak saya juga

hidupnya gak neko-neko seperti zaman sekarang. Anak-anak saya walaupun

ikutin berkembangan zaman tapi hidupnya gak nyusain saya. Dari masih kecil

saya ajarkan agama, saya ngajiin, saya ajarkan mandiri. Biyar gak terlalu

bergantung sama orang lain. Begitu aja sih yang saya ajarkan kepada mereka.

Pertanyaan : Bagaimana cara merawat/mengasuh anak ketika ibu bekerja?

Jawaban : saya biasanya nunggu anak-anak saya pergi kesokalah dulu dan

juga menyiapkan keperluan mereka baru saya berangkat berdagang. Kalau bukan

saya yang mengurus mereka siapa lagi! Kalau kakak-kakaknya sih mereka sudah

besar jadi udah bisa mandiri saya hanya membantu saja seperlunya mereka.

Selebihnya mereka yang urus sendiri.

Pertanyaan : Ketika anak sakit bagaimana cara merawatnya?

Page 82: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : kalau anak sakit saya repot sekali tapi sebisa mungkin saya yang

merawatnya biasanya kalau anak-anak sakit kalau gak parah sih saya kasih obat

warung. Kalau gak sembuh juga saya bawa ke klinik terdekat.

Pertanyaan : Menurut Ibu lebih baik bekerja atau tidak ketika sudah berkeluarga

dan mempunyai anak?

Jawaban : menurut saya sih lebih baik bekerja, karena wanita bekerja itu

akan bisa ngebantu suami kita untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

sehari-hari. Apalagi kalau suami kesusahan dalam bekerja jadi saya bisa

ngebantu suami saya sekaligus merencanakan sekolah tinggi bagi anak-anak saya.

jadi menurut pribadi saya bekerja itu untuk wanita baik-baik saja tergantung

bagaimana kesepakatan bersama keluarganya.

Pertanyaan : bagaimana cara ibu membangun hubungan keluarga agar

harmonis?

Jawaban : komunikasi dan kepercayaan yang dibangun itu penting dan

alhamdulillah saya dengan anak-anak dan suami baik-baik saja mereka malah

mendukung saya dalam berdagang saya dan mereka juga membantu saya.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu memenuhi kewajiban sebagai istri kepada

suami (melayani suami)?

Jawaban : saya seperti orang biasanya sebelum berangkat saya siapkan

sarapan dulu, beres-beres rumah nyiapin keperluan anak-anak atau pun suami

Page 83: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

saya. Baru saya berangkat. Kalau belum siap semuanya saya belum bisa

berangkat kerja.

Pertanyaan : Bagaimana pandangan suami ibu ketika ibu bekerja?

Jawaban : waktu saya bekerja saya sudah omongin dulu sebelumnya sama

bapaknya anak-anak kalau gak ada izin dari bapaknya saya gak berani. Jadi

sebelumnya sudah di izinin baru saya bekerja dan dibolehkan. Suami juga

mendudukung pekerjaan saya.

Pertanyaan : Bagaimana menurut bapak ketika istri bekerja?

Jawaban : sebenarnya saya merasa keberatan kalau istri bekerja tapi apa mau

dikata anak-amak kami butuh pendidikan yang lebih tinggi maka dari itu istri

juga ikut bekerja.

Pertanyaan : Apakah bapak merasa senang atau tidak kalau istri bekerja?

Jawaban : saya sih kurang begitu senang ya kalau istri bekerja soalnya

dirumah juga jarang ketemu dengan anak. begitu ketemu juga udah malam.

Walaupun pekerjaannya juga gak begitu berat. Lebih pengennya sih istri dirumah

aja jadi ibu rumah tangga.

Pertanyaan : Apakah hak bapak sebagai suami terpenuhi ketika isteri bekerja?

Jawaban : jarang ketemu sih tapi isteri saya kalau pagi-pagi siapin keperluan

saya sama anak-anak baru dia kerja.

Page 84: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Terimakasih, wabilahitaufikwalhidayah wassalamualaikum warahmatullahi

wabarakhatu.

Page 85: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Nama Informan : Mariani Tempat : Toko Daging Ayam

Hari/tanggal : Ahad, 16 April 2017 Pukul/jam: 17.12 sore WIB

Pertanyaan : Bagaimana cara atau pola ibu dalam mengasuh anak?

Jawaban : ya saya sama seperti ibu-ibu lainnya tidak ada hal khusus

dalam mengasuh anaknya palingan juga anak di sekolahkan TK terdekat agar

tumbuh kembang mereka lebih siap lagi dalam pendidikan. Kalau di rumah sih

saya ajarkan juga pedidikan agama tapi juga itu gak sering-sering banget.

Pertanyaan : Bagaiman cara merawat/mengasuh anak ketika ibu bekerja?

Jawaban : Biasanya saya kalau sebelum berangkat buatin sarapan dulu

buat anak-anak saya, siapin pakaian mereka kalau mau sekolah ataupun mandiin

mereka dulu soalnyakan anak-anak saya masih kecil dua-duanya. Yang kakaknya

masih TK yang adenya masih balita.

Pertanyaan : Ketika anak sakit bagaimana cara merawatnya?

Jawaban : saya biasanya langsung kedokter kalau anak saya sakit. Ya

saya rawat sendiri kalau anak sakit paling juga suami cuman nganterin bolak

balik kedokter. Selebihnya saya yang ngurus.

Pertanyaan : Menurut Ibu lebih baik bekerja atau tidak ketika sudah

berkeluarga dan mempunyai anak?

Page 86: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : karena anak-anak saya masih kecil ya sebenarnya sih enakan

tidak bekerja ya tapi mau dibilang apa kebutuhan juga banyak dan kerja suami

juga penghasilannya juga gak nutupin jadi ya dienakin aja bekerja sekarangini.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu membangun hubungan keluarga agar

harmonis?

Jawaban : saling pengertian aja, yang penting sih komunikasi ya. Suami

juga mendukung pekerjaan saya ini lagi pula juga sayakan kerjaannya gak begitu

berat dan waktu saya bisasa ya atur juga untuk berdagang.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu memenuhi kewajiban sebagai istri kepada

suami (melayani suami)?

Jawaban : sama sih seperti wanita lainnya kalau udah di rumah mah saya

mengurus rumah, saya siapin keperluan suami dari makan sampai pakaiannya.

Begitu juga sama pekerjaan di rumah saya kerjain sendiri tanpa ada yang

bantuin.

Pertanyaan : Bagaimana pandangan suami ibu ketika ibu bekerja?

Jawaban : awalnya suami gak setuju, tapi karena keadaan jadi suami

akhirnya setuju. Karena kerjaan suami juga penghasilannya gak memungkinkan

juga.

Pertanyaan : Bagaimana menurut bapak ketika istri bekerja?

Page 87: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : saya sih sebenarnya kurang setuju ya, soalnya saya ngeliat

anak-anak masih kecil tapi memang kebutuhan kami juga semakin hari

bertambah dan penghasilan kerjaan saya yang gak terpenuhi jadi ya saya

sekarang sih kalau istri kerja, ya saya dukung saja. Selama pekerjaan dan urusan

rumah gak terbengkalai.

Pertanyaan : Apakah bapak merasa senang atau tidak kalau istri bekerja?

Jawaban : ya seperti saya bilang tadi kurang begitu setuju.

Pertanyaan : Apakah hak bapak sebagai suami terpenuhi ketika isteri

bekerja?

Jawaban : hak saya sebagai suami sih terpenuhi saja, istri juga

pengertian sama keluarga kalau sudah selesai dengan pekerjaannya. Jadi mah

saya senang aja. Karena istri juga bisa membagi waktu dengan baik.

Page 88: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Nama Informan : Nilasari Tempat : Toko Bumbu rempah

Hari/tanggal : Ahad, 21Mei 2017 Pukul/jam: 10.07 pagi WIB

Pertanyaan : Bagaimana cara atau pola ibu dalam mengasuh anak?

Jawaban : anak-anak saya itu dititipin keneneknya semua, seminggu

dengan neneknya dan seminggu lagi sama saya. Setelah seminggu lagi sama saya

dan juga suami saya yang mengurus bergantian.

Pertanyaan : Bagaiman cara merawat/mengasuh anak ketika ibu bekerja?

Jawaban : kalau pagi sebelum bekerja siang, anak-anak saya yang ngurus

sampai menjelang siang. Setelah itu saya berangkat bekerja, gentian ayahnya

yang ngurus.

Pertanyaan : Ketika anak sakit bagaimana cara merawatnya?

Jawaban : pastisaya yang ngurus kalau anak sakit, paling saya libur dulu

kerjanya digantiin ayahnya yang kerja.

Pertanyaan : Menurut Ibu lebih baik bekerja atau tidak ketika sudah

berkeluarga dan mempunyai anak?

Jawaban : karena saya juga bekerja bareng suami saya sih senang aja

kerja lagi pula suami juga mendukung. Malah suami senang ada yang bantuin di

tempat dagangan suami saya.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu membangun hubungan keluarga agar

harmonis?

Page 89: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : saya sama suami saling pengertian aja, sama-sama saling

ngebantu yakan suami juga tau kerjaan saya dirumah atau diluar rumah jadi saya

sama suami udah saling memahami aja keseharian kami berdua dan juga dalam

mengurus rumah tangga kami.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu memenuhi kewajiban sebagai istri kepada

suami (melayani suami)?

Jawaban :disempet-sempetin kalau lagi ya bertemu saya ya melayani

suami sama halnya istri lainnya. Dari mencuci pakaian ngurus rumah tangga dan

siapin makanan dan keperluan suami saya semua yang menyiapkan.

Pertanyaan : Bagaimana pandangan suami ibu ketika ibu bekerja?

Jawaban : suami saya senangaja, selama ini gak da keluhan apa-apa

selama saya bekerja dengan dia.

Pertanyaan : Bagaimana menurut bapak ketika istri bekerja?

Jawaban : saya sih biasa saja soalnya jugakan kami berdua kerja di

tempat yang sama jadi saya mendukung aja. Selama pekerjaan rumah dan

kerjaan gak terbengkalai.

Pertanyaan : Apakah bapak merasa senang atau tidak kalau istri bekerja?

Jawaban : saya mendukung saja dengan keputusan istri saya. Sebelum

bekerja pun kami sudah bicarakan terlebih dahulu.

Page 90: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Pertanyaan : Apakah hak bapak sebagai suami terpenuhi ketika isteri

bekerja?

Jawaban : selama ini sih baik-baik saja. Alhamdulillah.

Page 91: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Nama Informan : Rosida Tempat : rumahnya di cipinang

Hari/tanggal : Ahad, 21 April 2017 Pukul/jam: 11.50 pagi WIB

Pertanyaan : Bagaimana cara atau pola ibu dalam mengasuh anak?

Jawaban : ketiga anak saya di asuh oleh neneknya sampai mereka besar

selama saya bekerja dan anak terakhir saya baru saya yang asuh. Kalau anak

saya ada dirumah palingan saya hanya membantu saja keperluan mereka.

Selebihnya mereka sendiri yang mengurusnya.dan begitu juga dengan anak

terakhir saya, karena biasa saya tinggal kerja anak terakhir saya dengan

sendirinya mandiri. Saya ngajarin anak saya tidak begitu banyak ya palingan

juga di sekolahnya keseharian mereka.

Pertanyaan : Bagaimana cara merawat/mengasuh anak ketika ibu bekerja?

Jawaban : saya tinggalkan anak-anak saya sama neneknya sampai

mereka dewasa, dan anak terakhir saya sama saya. Biasanya saya ngurus anak

terakhir saya dulu baru bernagkat bekerja.

Pertanyaan : Ketika anak sakit bagaimana cara merawatnya?

Jawaban : saya mengurus sendiri menggunakan obat tradisional, kalau

makin parah saya anter ke dokter.

Pertanyaan : Menurut Ibu lebih baik bekerja atau tidak ketika sudah

berkeluarga dan mempunyai anak?

Page 92: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : kalau saya sih lebih bekerja ya soalnya juga udah lama

bekerja disitu dan saya senang kerja disana.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu membangun hubungan keluarga agar

harmonis?

Jawaban : saling percaya aja dan mengalah sama suami. Kalau suami gak

suka palingan saya juga diem aja. Lama kelamaan suami juga mengerti keadaan

saya dan keluarga.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu memenuhi kewajiban sebagai istri kepada

suami (melayani suami)?

Jawaban : sama halnya dengan istri lainnya saya mengurus suami

melayani suami mengurus anak kalau anak sedang di rumah mengerjakan rumah

mencuci memasak, membersihkan rumah.

Pertanyaan : Bagaimana pandangan suami ibu ketika ibu bekerja?

Jawaban : selama ini sih suami gak da komplain lain mengenai pekerjaan

saya. Dan juga jarang membahas juga pekerjaan saya.

Pertanyaan : Bagaimana menurut bapak ketika istri bekerja?

Jawaban : saya dukung-dukung saja soalnya juga istri niatnya membantu

memenuhi kebutuhan keluarga jadi saya dukung-dukung aja.

Pertanyaan : Apakah bapak merasa senang atau tidak kalau istri bekerja?

Page 93: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : saya senang karena istri membantu meringankan pekerjaan

saya dirumah maupun biaya hidup kami.

Pertanyaan : Apakah hak bapak sebagai suami terpenuhi ketika isteri

bekerja?

Jawaban : alhamdulillah selama ini istri mengorbankan waktunya untuk

saya dan keluarga dengan baik jadi saya merasa bersyukur saja apa yang sedang

terjadi di kehidupan keluarga saya.

Page 94: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Nama informan : Janatin Tempat : di tokonya pasar pulogadung

Hari/tanggal : Ahad, 21 Mei 2017 Pukul/jam : 12.25 siang WIB

Pertanyaan : Bagaimana cara atau pola ibu dalam mengasuh anak?

Jawaban : gimana ya saya sama sih sama kayak ibu lainnya gak

neko-neko dalam hal mengasuh saya jalanin aja sewajarnya seorang ibu.

Pertanyaan : Bagaimana cara merawat/mengasuh anak ketika ibu bekerja?

Jawaban : anak saya mandiri sekali sih mudah-mudah saja ngurusnya

kalau saya kerja anak saya palingan saya masakin makanan kesukaanya dan

siapin pakaian.

Pertanyaan : Ketika anak sakit bagaimana cara merawatnya?

Jawaban : kalau anak saya sakit repot sekali memang soalnya juga kan

gak da yang ngebantuin dirumah saya sendiri. Palingan juga ke dokter atau beli

obat warung.

Pertanyaan : Menurut Ibu lebih baik bekerja atau tidak ketika sudah

berkeluarga dan mempunyai anak?

Jawaban : saya sudah biasa kerja sebelum menikah sama bapaknya jadi

saya lebih senang bekerja ketimbang gak bekerja.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu membangun hubungan keluarga agar

harmonis?

Page 95: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : saling komunikasi dengan baik aja sama suami dan saling

mendukung kalau ada sesuatu hal yang gak disukai ya saya langsung berbicara

aja sama bapaknya. Jadi bapaknya selalu tau keadaan saya, suami pun begitu

juga sebaliknya.

Pertanyaan : Bagaimana cara ibu memenuhi kewajiban sebagai istri kepada

suami (melayani suami)?

Jawaban : melayani suami kan memang kewajiban jadi saya sama halnya

seperti ibu lainnya kalau untuk melayani suami. Suami juga gak pernah nuntut

apa-apa.

Pertanyaan : Bagaimana pandangan suami ibu ketika ibu bekerja?

Jawaban : suami sih gak komentar apa-apa, suami sih sepertinya

mendukung saja apa saya kerjakan.

Pertanyaan : Bagaimana menurut bapak ketika istri bekerja?

Jawaban : saya mendukung saja istri bekerja selama urusan rumah

tangga gak terbengkalai.

Pertanyaan : Apakah bapak merasa senang atau tidak kalau istri bekerja?

Jawaban : saya senang saja istri bekerja, saya mendukungnya.

Pertanyaan : Apakah hak bapak sebagai suami terpenuhi ketika isteri

bekerja?

Page 96: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Jawaban : iya, istri kalau udah dirumah juga istri selalu mengurus

keperluan keluarga jadi saya sangat terbantu.

Terimakasih.

Page 97: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

FOTO DUKUMENTASI WAWANCARA

Foto ini sedang mewawancarai bersama informan Ibu Nilasari

Tempat : Toko Bumbu Rempah Pasar Pulogadung

Pukul : 10.07 WIB

Page 98: PENGASUHAN ANAK DARI KELUARGA WANITA PEDAGANG DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42154/1/VEMILY YUNI... · hanya kepada alam yang dapat ditoleransi karena ketika

Foto ini sedang mewawancarai bersama informan Ibu Mariani

Tempat : Toko Daging Ayam Pasar Pulogadung

Pukul : 17.12 WIB