Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN KOMITE AUDIT
TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN
KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Indeks Saham Syariah Indonesia Tahun 2014-2018)
Oleh:
Novi Fajar
NIM: 1646200173
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E)
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Skandal manipulasi akuntansi melibatkan perusahaan besar dan
kecil, perusahaan dituntut menyajikan laporan keuangan yang
berintegritas.1 Laporan keuangan adalah informasi keuangan suatu
perusahaan pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
mengambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan
merupakan mekanisme perusahaan untuk menjaga hubungan
dengan para stakeholder atau pemangku kepentingan, terutama
yang memiliki pengaruh terhadap ketersediaan sumber daya yang
digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, seperti tenaga
kerja, pelanggan dan pemilik (Chariri dan Ghozali, 2007). Laporan
keuangan yang berintegritas harus dapat diandalkan karena
pengguna informasi bergantung pada informasi tersebut. Informasi
1Intan Paulina Lubis Dkk. “Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Dan
Manajemen Laba Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Jurnal Ultima
Accounting Vol.10 No.2) Hlm.138
2
yang memiliki kualitas andal yaitu tidak menyesatkan, tidak ada
kesalahan material, jujur dan disajikan secara wajar.2
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
perusahaan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Perusahaan menyajikan laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.3
Mulyadi dalam Fajaryani (2015) mendefinisikan integritas
sebagai prinsip moral yang tidak memihak dan jujur, seseorang
yang berintegritas tinggi memandang fakta seperti apa adanya dan
mengemukakan fakta yang sebenarnya. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa integritas laporan keuangan merupakan penyajian laporan
keuangan secara jujur dengan menggambarkan realitas ekonomi
perusahaan sesungguhnya.4
Integritas laporan keuangan dalam
penelitian ini diukur menggunakan konservatisme, prinsip
2
Rosida Alfi, Siska. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan
Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Universitas Telkom
Bandung, 2018 Vol.8 No.1) Hlm.171 3Matius Tandiontong. Kualitas Audit Dan Pengukurannya. (Bandung:Alfabeta,
2016). Hlm.8 4
Atik Fajaryani. Skripsi. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Integritas Laporan Keuangan”. (Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta, 2015)
Hlm.22
3
informasi konservatisme dapat menjadi salah satu faktor untuk
mengurangi manipulasi dan meningkatkan integritas laporan
keuangan karena pengakuan serta pengukuran aktiva dan laba
dilakukan dengan penuh kehati-hatian.5
Banyak perusahaan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan dengan tidak adanya integritas, hal tersebut dibuktikan
dengan kasus manipulasi akuntansi yang melibatkan sejumlah
perusahaan besar seperti PT Waskita Karya terkait kelebihan
pencatatan laba bersih sebesar 500 Milyar. Direksi PT Waskita
Karya merekayasa keuangan sejak tahun buku 2004-2008 dengan
memasukkan proyeksi pendapatan proyek multi tahun ke depan
sebagai pendapatan tahun tertentu. Kondisi ini menimbulkan
pertanyaan mengenai tata kelola perusahaan sehingga tidak mampu
mencegah penyajian laporan keuangan dengan integritas yang
rendah.6
Kasus manipulasi laporan keuangan juga dilakukan oleh
perusahaan PT Kimia Farma (KLBF) Pada audit tanggal 31
5
Khalil Noverri Setiawan. Skripsi. “Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. (Jakarta:UIN Syarif Hidayattullah) Hlm.7 6Akram Dkk. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit,
Ukuran Perusahaan Dan Leverege Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (JMM
2017 Vol.2 No.1) Hlm.96
4
Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba
bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh
Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Setelah dilakukan audit ulang,
pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001
disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan
yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru,
keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau
lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal
yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan
Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7
miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan
barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi
berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated
penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Kesalahan penyajian yang
berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam
daftar harga persediaan digelembungkan PT Kimia Farma, melalui
direktur produksinya.7
Pengelembungan laporan keuangan kembali terjadi pada
perusahaan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance)
7
Https://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/skandal-manipulasi-
laporan-keuangan-pt-kimia-farma-tbk/
5
anak usaha Columbia Group. AP dan KAP dalam auditnya
memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap laporan
keuangan SNP Finance. Tapi hal itu berbanding terbalik dengan
hasil pemeriksaan OJK. Di mana, SNP Finance terindikasi telah
menyajikan laporan keuangan yang secara signifikan tidak sesuai
dengan kondisi keuangan yang sebenarnya. Akibatnya banyak
pihak mengalami kerugian.8 Fenomena yang terjadi dapat menjadi
bukti bahwa masih kurang berintegritasnya laporan keuangan dalam
menyajikan informasi.
Faktor yang dapat mempengaruhi integritas informasi laporan
keuangan adalah ukuran perusahaan. Perusahaan dengan ukuran
besar mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga lebih mampu
menghasilkan keuntungan.9
Nuryaman dalam Verya (2017)
mengungkapkan perusahaan yang berukuran besar memiliki basis
pemegang kepentingan yang lebih luas sehingga berbagai kebijakan
perusahaan akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan
publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar suatu
perusahaan maka akan menghadapi tuntutan lebih besar dari para
8
Tirto.id. “https://tirto.id/ojk-jatuhkan-sanksi-kantor-akuntan-publik-auditor-
snp-finance-c31F”. Diakses pada 1 Februari 2020 Pukul 00.49 WIB 9Nardianandya. Tesis. Pengaruh Net Profit Margin, Ukuran Perusahaan Dan
Leverage Terhadap Return Saham Dengan Return On Asset Sebagai Variabel
Intervening. (Universitas Muhammadiyah Malang, 2018) Hlm.4
6
stakeholder untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih
transparan.10
Terdapat beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur besarnya ukuran perusahaan, seperti total penjualan, total
aset, jumlah karyawan, dan nilai kapitalisasi pasar. Semakin besar
nilai instrumen tersebut, semakin besar pula ukuran perusahaan.11
Proksi ukuran perusahaan dalam penelitian ini dalah total aset
perusahaan, aset biasanya memiliki nilai yang sangat besar dan
untuk menghindari bias skala maka besaran aset disederhanakan
menggunakan log natural dalam perhitungannya.12
Faktor berikutnya untuk menghasilkan laporan keuangan yang
berintegritas adalah komite audit. Struktur organisasi perusahaan
diharuskan memiliki komite audit yang dapat membantu dewan
komisaris dan dewan direksi dalam menjalankan tugas, fungsi dan
tanggung jawab. Penelitian Turley dan Zaman (2004) menunjukkan
10
Endi Verya. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Good
Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Universitas Riau,
2017 Vol.4 No.1) Hlm.986 11
Khalil Noverri Setiawan. Skripsi. “Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. (Jakarta:UIN Syarif Hidayattullah) Hlm.50 12
Fauzi Alghofur. Skripsi. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
Umur Listing Perusahaan Dan Reputasi Auditor Terhadap Internet Financial
Reporting”. (Jakarta:UIN Syarif Hidayattullah, 2014) Hlm.21
7
adanya pengaruh antara eksistensi komite audit terhadap kualitas
laporan keuangan dan kinerja manajemen perusahaan.
Menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit menyatakan bahwa komite audit adalah badan
atau komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada dewan
komisaris untuk membantu dewan komisaris dalam memantau dan
memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan
pelaksanaan tugas auditor internal dan auditor eksternal.13
Komite audit harus terdiri dari individu-individu yang mandiri
dan tidak terlibat dengan tugas sehari-hari dari manajemen yang
mengelola perusahaan, dan memiliki pengalaman untuk
melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif. Salah satu alasan
utama kemandirian ini adalah untuk memelihara integritas serta
pandangan objektif dalam laporan serta penyusunan rekomendasi
yang diajukan oleh komite audit, individu yang mandiri cenderung
lebih adil dan tidak memihak serta objektif dalam menyelesaikan
13
Apriza Asmawati. Skripsi. “Pengaruh Dewan Komisaris Dan Komite Audit
Terhadap Manajemen Laba Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening”.
(Palembang:UIN Raden Fatah, 2019) Hlm.3
8
suatu permasalahan.14
Komite audit juga memiliki tanggung jawab
yang besar dalam menyiapkan audit, melakukan ratifikasi terhadap
sistem pengendalian internal, dan memecahkan perselisihan dalam
peraturan akuntansi. Dengan demikian, komite audit dalam
perusahaan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengurangi
manipulasi dalam penyajian informasi akuntansi sehingga integritas
laporan keuangan dapat meningkat.
Selain ukuran perusahaan dan komite audit, integritas suatu
laporan keuangan juga terkait dengan kualitas audit. Audit
dilakukan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran suatu
laporan keuangan. Arens dkk dalam Akram (2017) menyatakan
auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara
informasi itu dengan kriteria yang telah ditetapkan. Apabila kualitas
audit dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan maka integritas
suatu laporan keuangan dapat tercapai. Auditing harus dilakukan
oleh orang yang kompeten dan independen.15
14
Khalil Noverri Setiawan. Skripsi. “Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. (Jakarta:UIN Syarif Hidayattullah) Hlm.33 15
Akram Dkk. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit,
Ukuran Perusahaan Dan Leverege Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Jurnal
JMM, 2017 Vol.2 No.1) Hlm.98
9
Kualitas audit bertujuan untuk meningkatkan hasil kinerja audit
pelaporan keuangan yang dapat digunakan oleh para pemakai
laporan keuangan dan disampaikan secara transparan beserta bukti-
bukti yang diperoleh.16
Dapat disimpulkan bahwa kualitas audit
merupakan segala kemungkinan auditor pada saat mengaudit
laporan keuangan menemukan pelanggaran sistem akuntansi dan
melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dalam
pelaksanaan tugas tersebut auditor berpedoman pada standar
auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.17
Di Indonesia, industri manufaktur merupakan salah satu sektor
andalan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.18
Industri
manufaktur berkaitan dengan pengoperasian mesin, peralatan, dan
sumber daya manusia untuk mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi yang memiliki nilai jual. Untuk tujuan meningkatkan
bisnis, perusahaan manufaktur tentu memerlukan data yang akurat,
salah satunya data keuangan. Laporan data keuangan pada bisnis
16
Amna Suresti. Skripsi. “Pengaruh Workload, Auditor Spesialisasi Industri
Dan Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit Dengan Komite Audit Sebagai Variabel
Moderasi”. (Jakarta:UIN Syarif Hidayattullah, 2015 ) Hlm.18 17
Aljufri. “Dampak Audit Quality Dan Corporate Governance Terhadap
Integritas Laporan Keuangan”. (Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi : Universitas
Lancang Kuning, 2014 Vol.11 No.2) Hlm.270 18
Etty Puji Lestari, Isnina WSU. “Analisis Kinerja Industri Manufaktur Di
Indonesia”. (Universitas Terbuka, 2017 Vol.17 No.1) Hlm.184
10
manufaktur memiliki kebutuhan yang kompleks sehingga
diperlukan laporan keuangan yang berintegritas dan memiliki
kualitas yang baik.19
Kekuatan dari industri manufaktur terletak dari produk industri
itu sendiri yang berupa barang tradable (dapat diperdagangkan).
Sifat dapat diperdagangkan ini mampu mengerakkan rantai nilai
dari produsen hingga ke konsumen akhir. Implikasinya adalah
semakin banyak lapangan kerja dan dampak ekonomi yang
diciptakan oleh industri manufaktur.20
Gambar 1.1
Kontribusi Sektor Manufaktur (%PDB)
Sumber: CNBC Indonesia, 2020.
19
Artikel A-Jurnal Mekari. https://www.jurnal.id/id/blog/software-keuangan-
manufaktur/. Diakses pada tanggal 1 Februari 2020 pukul 00:15 WIB 20
Sahat Aditua Fandhitya Silalahi. “Kondisi Industri Manufaktur Indonesia
dalam Menghadapi Globalisasi”. (Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI, 2014).
Hlm.1
6.45
0.85 1.17 0.27 0.62 0.73
1.84
0.72 0.7 0.83
2.08
0.32
1.99
0.26 0.16
01234567
11
Secara keseluruhan, industri manufaktur menyumbang Rp
2.103.07 triliun bagi ekonomi Indonesia, atau sekitar 21.22% dari
PDB RI tahun 2017. Di tahun lalu, sektor industri manufaktur yang
paling banyak memberikan sumbangan terhadap PDB RI adalah
industri makanan dan minuman (6.45% PDB), industri komputer
dan barang elektronik (2.08% PDB), industri alat angkutan (1.99%
PDB), industri kimia dan farmasi (1.84% PDB), dan industri tekstil
dan pakaian jadi (1.17% PDB).21
Pada tahun 2018, pertumbuhan industri nonmigas tercatat
sebesar 4.77% atau mampu menyumbang 19.86% dari total Produk
Domestik Bruto (PDB) nasional. Nilai PDB industri pengolahan
pada tahun tersebut menyentuh Rp 2.95 ribu triliun. Ada beberapa
sektor yang tumbuh tinggi, seperti industri alat angkut dan otomotif
tumbuh 9.49% industri kulit dan alas kaki 9.42%, industri logam
dasar 8.99%, industri tekstil dan produk tekstil 8.73%, serta industri
makanan dan minuman 7.9%.22
21
CNBC Indonesia. “Industri Manufktur Mulai Mengeliat, Kabar Baik Bagi
PDB”. https://www.cnbcindonesia.com/market/20180801160259-17-26475/industri-
manufaktur-mulai-menggeliat-kabar-baik-bagi-pdb. Diakses pada tanggal 1 Februari
2020 pukul 23:46 WIB 22
Artikel Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
https://www.kemenperin.go.id/artikel/20425/Terus-Tumbuh,-Kontribusi-Manufaktur-
Terhadap-PDB-Nasional-Capai-19,86. Diakses pada tanggal 1 Februari 2020 pukul
00:00 WIB
12
Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pengaruh ukuran
perusahaan dan komite audit terhadap integritas laporan keuangan
dengan kualitas audit sebagai variabel intervening diperoleh
research gap sebagai berikut:
Tabel 1.1
Research Gap Ukuran Perusahaan Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Pengaruh Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Integeritas
Laporan Keuangan
Hasil Penelitian Peneliti
Ukuran Perusahaan
Berpengaruh Positif
Terhadap Integritas
Laporan Keuangan
1. Ida Ayu S.G dan
I Dewa Gede
D.S (2013).
2. Endi Verya
(2017).
3. Atik Fajaryni
(2015).
Ukuran Perusahaan
Tidak Berpengaruh
Terhadap Integritas
Laporan Keuangan
1. Rimi Gusliana
Mais dan Fadlan
Nuari (2016).
2. Fitria Monica
dan Cherrya
Dhia Wenny
(2016).
Sumber: diambil dari berbagai sumber, 2020.
Menurut penelitian Ida Ayu SG dan I Dewa Gede DS23
keberadaan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap integritas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin besar
ukuran perusahaan maka semakin tinggi nilai integritas laporan
23
Ida Ayu SG, I Dewa Gede DS. “Pengaruh Corporate Governance, Ukuran
Perusahaan Dan Leverege Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 2013 Vol.5 No.2)
13
keuangan. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian dari Endi
Verya24
dan Atik Fajaryani25
, Sedangkan penelitian dari Rimi
Gusliana Mais dan Fadlan Nuari26
serta Fitria Monica dan Cherrya
Dhia Wenny27
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan.
Tabel 1.2
Research Gap Komite Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Pengaruh Komite
Audit Terhadap
Integritas
Laporan
Keuangan
Hasil Penelitian Peneliti
Komite Audit
Berpengaruh Positif
Terhadap Integritas
Laporan Keuangan
1. Irma Paramita
Sofia (2018).
2. Ida Ayu S.G dan I
Dewa Gede D.S
(2013).
Komite Audit Tidak
Berpengaruh
Terhadap Integritas
Laporan Keuangan
1. Surbakti dan
Januar Perlantino
(2017).
2. Pancawati
Hardiningsih
(2010).
3. Irfan Auditya dan
Provita Wijayanti
(2013).
Sumber: diambil dari berbagai sumber, 2020.
24
Endi Verya. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Good
Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Universitas Riau,
2017 Vol.4 No.1) 25
Atik Fajaryani. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas
Laporan Keuangan”. (Universitas Negeri Yogyakarta, 2015 Vol.4 No.1) 26
Rimi Gusliana M, Fadlan N. “Pengaruh Good Corporate Governance,
Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Jurnal
STEI, 2016 Vol.6 No.2) 27
Fitria Monica Dan Cherrya D W. “Pengaruh Struktur Corporate
Governance, Ukuran Kap Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. (Jurnal STEI Multi Data Palembang)
14
Dalam penelitian Irma Paramita Sofia28
komite audit memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap integritas laporan
keuangan. Hal ini menunjukan hubungan searah antara komite audit
dengan integritas laporan keuangan sehingga apabila terjadi
kenaikan jumlah komite audit yang berlatar belakang akuntansi dan
keuangan maka akan terjadi kenaikan pula pada integritas laporan
keuangan. Sedangkan menurut Surbakti dan Januar Perlantino29
,
Pancawati Hardingsih30
, Irfan Auditya, serta Provita Wijayanti31
komite audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan.
28
Irma Paramita S. “Pengaruh Komite Audit Terhadap Integritas Laporan
Keuangan Dengan Whistleblowing System Sebagai Variabel Moderasi” (Jurnal Riset
Akuntansi Terpadu, 2018 Vol.11 No.2) 29
Surbakti, Januar Perlantino. “Pengaruh Corporate Governance, Kualitas
KAP, Firm Size, Dan Leverage Terhadap Integritas Laporan Keuangan”.
(Universitas Negeri Padang Vol.5 No.1) 30
Pancawati Hardiningsih. “Pengaruh Independensi, Corporate Governance,
Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan” (Jurnal Akuntansi
Universitas Stikubank 2010) 31
Irfan Auditya, Provita Wijayanti. “Analisis Pengaruh Independensi Auditor,
Karakteristik Perusahaan, Kualitas Auditor Dan Pergantian Auditor Terhadap
Integritas Laporan Keuangan”. (Universitas Sultan Agung Semarang, 2013 Vol. 2
No.1) Hlm.34
15
Tabel 1.3
Research Gap Ukuran Perusahaan Terhadap
Kualitas Audit
Pengaruh Ukuran
Perusahaan
Terhadap Kualitas
Audit
Hasil Penelitian Peneliti
Ukuran Perusahaan
Berpengaruh Positif
Terhadap Kualitas
Audit
1. Nakita Nanda
Aldona dan Rina
Trisnawati
(2018).
2. Namira Ufrida
Rahmi dkk
(2019).
3. Mulyani (2019).
Ukuran Perusahaan
Tidak Berpengaruh
Terhadap Kualitas
Audit
1. Ade Nahdiatul
Hasanah dan
Maya Sari P
(2018).
2. Ria Rizky
Andrian dan
Nursiam (2016).
Sumber: diambil dari berbagai sumber, 2020.
Dalam penelitian Nakita Nanda Aldona dan Rina Trisnawati32
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kulitas audit.
Penelitian ini didukung oleh Mulyani33
dalam penelitiannya ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan nilai
signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan Namira Ufrida Rahmi dkk 34
.
32
Nakita Nanda Aldona, Rina Trisnawati. “Pengaruh Tenur Audit, Ukuran
KAP, Rotasi Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit”. (Universitas
Muhamadiyah Surakarta) 33
Muliyani. “Analisis Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur”.
(Universitas Pamulang, Banten, 2019 Vol.2 No.2) 34
Namira Ufrida Rahmi Dkk. “Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Audit,
Ukuran Perusahaan Dan Auditor Swicthing Terhadap Kualitas Audit”. (E-Jurnal
Universitas Prima Indonesia Medan Vol.3 No.3)
16
Dalam penelitian Ade Nahdiatul Hasanah, Maya Sari P35
dan Ria
Rizky Andrian dan Nursiam36
ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
Tabel 1.4
Research Gap Komite Audit Terhadap
Kualitas Audit
Pengaruh Komite
Audit Terhadap
Kualitas Audit
Hasil Penelitian Peneliti
Komite Audit
Berpengaruh Positif
Terhadap Kualitas
Audit
1. Muhajir Sulthon
dan Nur Cahyonowati
(2015).
2. Sigit Pristiawan
(2016). Komite Audit Tidak
Berpengaruh Terhadap
Kualitas Audit
1. Arum
Ardianingsih
(2013).
2. Tia Astria (2017).
Sumber: diambil dari berbagai sumber, 2020.
Hasil penelitian dari Muhajir Sulthon dan Nur Cahyonowati37
,
komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Bahwa
adanya komite audit dalam suatu perusahaan maka akan
menghasilkan suatu kualitas audit yang lebih baik dari perusahaan
yang tidak memiliki komite audit, penelitian tersebut sejalan
35
Ade Nahdiatul Hasanah, Maya Sari. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit
Tenure Terhadap Kualitas Audit”. (E-Jurnal Univeritas Serang Raya Vol.5 No.1) 36
Ria Rizky Andrian Dan Nursiam. “Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Kap,
Ukuran Perusahaan, Dan Ukuran Kap Terhadap Kualitas Audit”. (Jurnal Universitas
Muhammadiyah Surakarta, ISSN 2460-0784) 37
Muhajir Sulthon, Nur Cahyonowati. “Analisis Pengaruh Audit Tenure,
Rotasi KAP, Ukuran KAP, dan Komite Audit Terhadap Kualitas Audit”. (Jurnal
Undip Vol.4 No.2)
17
dengan hasil penelitian dari Sigit Pristiawan38
. Sedangkan dalam
penelitian Arum Ardianingsih39
menunjukkan komite audit tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit dengan tingkat signifikansinya
yaitu sebesar 0.999 > 0.05.
Tabel 1.5
Research Gap Kualitas Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Pengaruh
Kualitas Audit
Terhadap
Integritas
Laporan
Keuangan
Hasil Penelitian Peneliti
Kualitas Audit
Berpengaruh Positif
Terhadap Integritas
Laporan Keuangan.
1. Anisa Ayu
Tussiana dan
Hexana Sri
Lastanti (2016).
2. Made Ayu Prilla
Winda Puspita dan
I Made Karya
Utama (2016).
Kualitas Audit Tidak
Berpengaruh
Terhadap Integritas
Laporan Keuangan.
1. Pancawati
Hardiningsih
(2010).
2. Aljufri (2014).
3. Adriansano dan
Nuryantoro
(2015).
Sumber: diambil dari berbagai sumber, 2020.
38
Sigit Pristiawan. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran
Perusahaan Dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. (Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah, 2016) 39
Arum Ardianingsih. “Pengaruh Komite Audit, Lama Perikatan Audit Dan
Audit Capacity Stress Terhadap Kualitas Audit”. (Jurnal Akuntansi Fakultas
Ekonomi Unikal)
18
Hasil penelitian dari Anisa Ayu Tussiana dan Hexana Sri
Lastanti40
menunjukan kualitas audit berpengaruh positif terhadap
integritas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi kualitas
audit maka semakin tinggi integritas laporan keuangan. penelitian
tersebut berbanding terbalik dengan hasil penelitian dari Pancawati
Hardiningsih41
dimana kualitas audit tidak berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. penelitian tersebut didukung penelitian
dari Aljufri42
, Adriansano dan Nuryantoro.43
Dengan adanya hubungan antara hasil-hasil penelitian dari para
peneliti terdahulu tentang perbedaan pengaruh antar variabel yang
signifikan menunjukkan masih adanya research gap dan fenomena
gap. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis
seberapa kuat korelasi antar variabel, penelitian ini menggunakan
sampel pada perusahaan manufaktur karena dalam hal ini
perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual
40
Anisa Ayu T, Hexana S L. “Pengaruh Independensi, Kualitas Audit,
Spesialisasi Industri Auditor dan Corporate Governance”. (Universitas Trisakti
Vol.16 No.1) 41
Pancawati Hardiningsih. “Pengaruh Independensi, Corporate Governance,
Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan” (Jurnal Akuntansi
Universitas Stikubank 2010) 42
Aljufri. “Dampak Audit Quality Dan Corporate Governance Terhadap
Integritas Laporan Keuangan”. (Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi:Universitas
Lancang Kuning, 2014 Vol.11 No.2) 43
Abdullah Chello Adriansano, Nuryantoro. “Pengaruh Independensi Auditor
Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. (Universitas Telkom
Bandung Vol.2 No.1)
19
produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak
terputus mulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan
bahan hingga menjadi produk siap jual. Dimana hal tersebut
dilakukan oleh perusahaan sendiri yang menjadikan perusahaan
manufaktur membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk
membiayai operasi perusahaan salah satunya dengan investasi
saham oleh investor.
Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa yang cepat
perkembangannya sehingga menjadi wadah oleh perusahaan yang
go public untuk mencari dana. Pada 12 Mei 2011, Bursa Efek
Indonesia meluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
yang konstituennya adalah saham-saham syariah yang terdaftar di
BEI. ISSI diluncurkan untuk memberikan peluang manajer yang
tertarik mengeluarkan produk investasi berbasis indeks saham
syariah.44
Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Komite Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai
Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang
44
Oki Sania Riski. Skripsi. “Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan
Kepemilikan Modal Terhadap Deviden Dengan Harga Saham Sebagai Variabel
Intervening”. (Palembng:Uin Raden Fatah, 2018) Hlm 2
20
Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode
2014-2018”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap integritas
laporan keuangan?
2. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap integritas laporan
keuangan?
3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas
audit?
4. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap kualitas audit?
5. Bagaimana pengaruh kualitas audit terhadap integritas laporan
keuangan?
6. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap integritas
laporan keuangan melalui kualitas audit?
7. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap integritas laporan
keuangan melalui kualitas audit?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas,
maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
21
1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap
integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di ISSI periode 2014-2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap integritas
laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
ISSI periode 2014-2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
ISSI periode 2014-2018.
4. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap kualitas
audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di ISSI
periode 2014-2018.
5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap integritas
laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
ISSI periode 2014-2018.
6. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap
integritas laporan keuangan melalui kualitas audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di ISSI periode 2014-
2018.
22
7. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap integritas
laporan keuangan melalui kulitas audit pada perusahaan yang
terdaftar di ISSI periode 2014-2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh ukuran perusahaan,
komite audit terhadap integritas laporan keuangan dengan
kualitas audit sebagai variabel intervening. Penulis juga
dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan pada jurusan Ekonomi Syariah UIN Raden
Fatah Palembang.
b. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi referensi bagi perusahaan mengenai
pengungkapan tata kelola perusahaan yang baik dalam
laporan tahunan (annual report) yang disajikan. Lebih lanjut
lagi, diharapkan dapat mendorong perusahaan dalam
pembuatan kebijakan untuk lebih meningkatkan kinerja
keuangan.
23
c. Bagi Investor
Memberikan gambaran kepada investor atau calon
investor mengenai laporan tahunan perusahaan, sehingga
keputusan investasi dapat diputuskan dengan tepat.
d. Bagi Pihak Lainnya
Diharapkan hasil penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan
untuk mengatasi masalah pengangguran terbuka serta
mampu menambah refrensi di perpustakaan UIN Raden
Fatah Palembang.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
acuan atau sumber referensi bagi pengembangan kajian teoritik
dan penelitian selanjutnya dalam bidang ekonomi keuangan,
khususnya mengenai pengaruh ukuran perusahaan dan komite
audit terhadap integritas laporan keuangan melalui kualitas audit
sebagai variabel intervening.