Upload
ngokien
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN GURU, KETERSEDIAAN
SUMBER BELAJAR, DAN PENGALAMAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN
PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
PROSES PADA GURU SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN
2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Margareta Herlina
NIM: 111334058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSUN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN GURU, KETERSEDIAAN
SUMBER BELAJAR, DAN PENGALAMAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN
PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
PROSES PADA GURU SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN
2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Margareta Herlina
NIM: 111334058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSUN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun perjalananku dan
senantiasa memberi kekuatan dalam hidupku.
Bapa dan Mama yang senantiasa memberikan perhatian, dukungan, dan
doanya selama ini.
Keluarga, Sahabat, Teman.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan padaku”.
(Filipi 4:13)
”Memulai dengan penuh keyakinan.
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Februari 2018
Penulis
Margareta Herlina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Margareta Herlina
Nomor Mahasiswa : 111334058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru, Ketersediaan Sumber Belajar, dan
Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pada Guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun 2017”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistibusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tampa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 22 Februari 2018
Yang menyatakan
Margareta Herlina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN GURU, KETERSEDIAAN
SUMBER BELAJAR DAN PENGALAMAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN
PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
PROSES PADA GURU SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN
2017
Margareta Herlina
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada: (1) pengaruh
tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses; (2) pengaruh
ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses; (3) pengaruh
pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
proses.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta pada
bulan Januari sampai Maret 2017. Populasi penelitian adalah guru PNS SMK
Negeri se-Kota Yogyakarta berjumlah 876 guru dan sampel penelitian sebanyak
206 guru. Teknik sampling menggunakan convenience sampling. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif dan Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh positif
tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses dengan diketahui
nilai Asymp.Sig sebesar 0,226 > 0,05; (2) ada pengaruh positif ketersediaan
sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses dengan diketahui nilai Asymp.Sig
sebesar 0,000 < 0,05; (3) tidak ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan
pelatihan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses dengan diketahui nilai Asymp.Sig sebesar
0,518 > 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TEACHERS’ EDUCATIONAL LEVEL,
LEARNING SOURCE AVAILIBILITY, AND EDUCATIONAL
EXPERIENCE AND TRAINING TOWARD THE ABILITY TO
IMPLEMENT MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE
REGULATION NUMBER 22 OF 2016 CONCERNING STANDARD
PROCESS OF THE TEACHER IN ALL PUBLIC VOCATIONAL
SECONDARY SCHOOLS IN YOGYAKARTA IN 2017
Margareta Herlina
Sanata Dharma University
2018
The objectives of this research are to know: (1) the influence of the
teachers’ educational level toward the ability to implement the Ministry of
Education and Culture Regulation Number 22 of 2016 concerning the standard
process; (2) the influence of the learning source avaliability toward the ability to
implement the Ministry of Education and Culture Regulation Number 22 of 2016
concerning the standard process; (3) the influence of educational experience and
training toward the ability to implement the Ministry of Education and Culture
Regulation Number 22 of 2016 concerning the standard process.
This research has been conducted in all public Vocational Secondary
Schools in Yogyakarta from January to March 2017. The research population
were 876 goverment employees who work as teachers in all Public Vocational
Secondary Schools in Yogyakarta with 206 teachers were chosen as the research
samples. Sampling technique with convenience samplimg was used in this
research. The researcher used questionaire to gather the data and used descriptive
statistics and chi-square to analyse them.
The results show that: (1) there is no positive influence of teacher
educational level toward the ability to implement the Ministry of Education and
Culture Regulation Number 22 of 2016 concerning the standard process with the
value of Asymp. Sig is 0,226 > 0,05; (2) there is no positive influence of learning
source availabilty toward the ability to implement the Ministry of Education and
Culture Regulation Number 22 of 2016 concerning the standard process with the
value of Asymp. Sig is 0,000 < 0,05; (3) there is no positive influence of
educational experience and training toward the ability to implement the Ministry
of Education and Culture Regulation Number 22 of 2016 concerning the standard
process with the value of Asymp. Sig is 0,518 > 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esah atas berkat dan karunia-Nya yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan,
dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
yang mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidkan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidkan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaiakn skripsi ini dengan baik;
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama proses perkuliahan;
6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi
Pendidkan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang
telah membantu dalam kelancaran administrasi kemahasiswaan selama
proses perkuliahan;
7. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan perhatian, dukungan,
nasihat dan doa selama proses perkuliahan dan menyelesaikan skripsi;
8. Kakak saya yang selalu memberikan suport selama penulis kuliah dan
penyusunan skripsi.
9. Bapa Yohani Sani (Alm) atas doanya meskipun belum sempat melihatku
menyelesaikan studi.
10. Romo Petrus Hamsi, Pr. atas dukungan dan doanya;
11. Semua keluarga besar terimakasih atas dukungan yang diberikan selama
ini;
12. Sahabat Maria C. Stefany, Dessy Rehi, Maria Elisabet Kendi dan Gress.
Terimaksih untuk perhatian, motivasi, dan kebersamaanya selama ini;
13. Kakak Felomene yang selalu memberikan suport selama penulis
menyelesaikan penyusunan skripsi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Semua teman-teman seperjuanagan PAK 2011. Terimaksih atas dukungan
dan kebersamaannya;
15. Teman-teman seperjuangan skripsi. Terimakasih untuk bantuan yang
telah diberikan.;
16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuanya selama ini;
Dalam penyusunan skiripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan
karena atas keterbatasan dan kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun penulis harapkan guna untuk menyempurnakan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Margareta Herlina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Batasan Masalah .................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Kurikulum ........................................................................................... 10
1. Pengertian Kurikulum ................................................................... 10
2. Fungsi Kurikulum ......................................................................... 13
3. Pengembangan Kurikulum ............................................................ 14
4. Perkembangan Kurikulum di Indonesia ........................................ 14
5. Struktur Kurikulum 2013 pada SMK/MAK ................................. 23
B. Implementasi Standar Proses .............................................................. 25
1. Pengertian Implementasi ............................................................... 25
2. Standar Proses ............................................................................... 26
C. Tingkat Pendidikan ............................................................................. 28
1. Pengertian Pendidikan ................................................................... 28
2. Jenjang Pendidikan ........................................................................ 31
D. Ketersediaan Sumber Belajar .............................................................. 32
E. Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) .................................. 37
F. Kajian Hasil Penelitian Relevan .......................................................... 39
G. Kerangka Berpikir ............................................................................... 40
H. Rumusan Hipotesis ............................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 47
1. Tempat Penelitian ......................................................................... 47
2. Waktu Penelitian ........................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 48
1. Subjek Penelitian ........................................................................... 48
2. Objek Penelitian ........................................................................... 49
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 49
1. Populasi ......................................................................................... 50
2. Sampel ........................................................................................... 50
3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 51
E. Variabel Penelitian .............................................................................. 53
F. Pengukuran Variabel Penelitian .......................................................... 54
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 56
H. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 58
1. Pengujian Validitas ....................................................................... 59
2. Pengujian Reliabilitas .................................................................... 63
I. Teknik Analisis Data ........................................................................... 65
1. Analisis Deskriptif ........................................................................ 65
2. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 68
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 73
1. Deskripsi Responden ..................................................................... 73
2. Deskripsi Variabel ......................................................................... 76
B. Analisis Data ....................................................................................... 80
C. Pembahasan ......................................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 97
B. Saran .................................................................................................... 98
C. Keterbatasan ........................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Mata Pelajaran Pendidikan Menengah ............................................... 24
Tabel 3.1. Daftar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Yogyakarta .................. 48
Tabel 3.2. Populasi SMA Negeri dan SMK Negeri di Kota Yogyakarta ............ 50
Tabel 3.3. Jumlah Sampel Pada SMK Negeri se-Kota Yogyakarta .................... 53
Tabel 3.4. Kriteria Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) .................... 55
Tabel 3.5. Kriteria Skor Pernyataan Sikap .......................................................... 55
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner …………………………………… 56
Tabel 3.7. Hasil Pengujian Validitas Implementasi Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses ....................................................
60
Tabel 3.8. Hasil Pengujian Validitas Implementasi Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses (Kedua) ......................................
61
Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Ketersediaan Sumber Belajar .................... 63
Tabel 3.10. Interprestasi Nilai r ............................................................................. 63
Tabel 3.11. Hasil Pengujian Reliabilitas Implementasi Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses ....................................................
64
Tabel 3.12. Hasil Pengujian Reliabilitas Ketersediaan Sumber Belajar ................ 64
Tabel 3.13. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ............................................. 65
Tabel 3.14. Skor Interval Standar Proses ............................................................... 67
Tabel 3.15. Skor Interval Ketersediaan Sumber Belajar ....................................... 67
Tabel 3.16. Kriteria Interprestasi Derajat Asosiasi ................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.1. Data Distribusi Kuesioner ................................................................... 72
Tabel 4.2. Data Responden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 73
Tabel 4.3. Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar (Tahun)
...............................................................................................
73
Tabel 4.4. Data Responden Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 74
Tabel 4.5. Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Diklat (Hari)
...................................................................................................
75
Tabel 4.6. Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan ..................... 76
Tabel 4.7. Deskripsi Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses.........................................................................
77
Tabel 4.8. Nilai-Nilai Statistik Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses ...............................................................
78
Tabel 4.9. Deskripsi Ketersediaan Sumber Belajar ............................................. 79
Tabel 4.10. Nilai-Nilai Statistik Ketersediaan Sumber Belajar ............................. 80
Tabel 4.11. Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Tingkat Pendidikan
Guru terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses ..................................
81
Tabel 4.12. Hasil Chi-Square Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses ....................................................
82
Tabel 4.13. Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan Sumber
Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Pemendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses ..................................
84
Tabel 4.14. Hasil Chi-Square Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses ....................................................
85
Tabel 4.15. Hasil Symmetrik Measures Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses ...............................................
86
Tabel 4.16. Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhdap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses ........................................................................
88
Tabel 4.17. Hasil Chi-Square Pengaruh Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses...................................................................................................
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instumen Penelitian (Kuesioner dan Lembar Jawab) ....................... 106
Lampiran 2 Data Penelitian ................................................................................. 117
Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 146
Lampiran 4 Deskripsi Responden ........................................................................ 150
Lampiran 5 Deskripsi Variabel ............................................................................ 154
Lampiran 6 Analisis Chi-Square .......................................................................... 157
Lampiran 7 Surat-Surat Penelitian ....................................................................... 166
Lampiran 8 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses ...... 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi hal yang sangat utama bagi kehidupan
seseorang, dengan pendidikan yang baik maka akan baik pula cara berpikir
dan sikap seseorang. Pendidikan yang baik terwujud dari cara dan sistem
pendidikan yang baik pula. Salah satu komponen penting dari sistem
pendidikan adalah kurikulum.
Definisi pendidikan itu sendiri menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Rulam Ahmadi, 2014:38).
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia akan berjalan dengan
sistematis, menggunakan perangkat atau yang biasa disebut kurikulum.
Definisi kurikulum itu sendiri menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 pasal 1 butir 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
dugunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Arifin (2011:3) pengertian
kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau diselesaikan peserta didik di lembaga pendidikan dalam
kurung waktu tertentu. Hal ini berarti kurikulum merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
Membicarakan tentang kurikulum di Indonesia sampai sampai saat
ini, selalu terjadi perubahan kurikulum dari waktu ke waktu. Perubahan
kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk memperbaiki
sistem pendidikan. Seperti salah satunya adalah perubahan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013. Namun demikian,
masih terjadi perubahan pada kurikulum 2013 yang kembali direvisi ulang
oleh pemerintah ke kurikulum 2013 edisi revisi.
Menurut Sunarti (2014:1), Kurikulum 2013 memadukan tiga konsep
yang menyimbangkan tiga sikap, keterampilan, dan pengetahauan. Melalui
konsep itu, keseimbangan antara hard skill dan soft skill dimulai dari
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian dapat terwujud dengan baik. Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Sunarti (2014:2) mengatakan pendekatan scientific approach 5M
bukanlah satu-satunya metode saat mengajar. Apabila pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
scientific approach digunakan maka susunannya tidak harus berurutan.
Pendekatan scientific approach 5M diterapkan melalui silabus. Silabus
kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom yaitu
kompetensi dasar (KD), materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran
yang diatur dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam
RPP Kurikulum 2013 edisi revisi tidak perlu disebutkan nama metode
pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran.
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa di Indonesia saat ini kembali
melakukan perbaikan kurikulum yaitu dari kurikulum 2013 lama ke
kurikulum 2013 edisi revisi. Perubahan-perubahan yang terjadi dari
kurikulum 2013 yang lama ke kurikulum 2013 edisi revisi yaitu penilaian
sikap Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2 sudah ditiadakan di setiap mata
pelajaran kecuali Agama dan PPKn namun Kompetensi Inti (KI) tetap
dicantumkan dalam penulisan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Segala perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia merupakan
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Namun perubahan kurikulum
tersebut justru menimbulkan keluhan-keluhan khususnya bagi para guru
yang lanjut usia. Guru merasa kurang siap dan sulit untuk melakukan
penyesuian terhadap perubahan kurikulum yang baru dan akan bertahan
dengan kebiasaan lama. Pergantian kurikulum yang terlalu sering juga
menjadi masalah bagi guru yang harus memenuhi tugas administrasi.
Diantaranya, membuat program tahunan, program semester, silabus, RPP,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan evaluasi pembelajaran. Di sela-sela mengajar guru juga harus
menyelesaikan segudang tugas administrasi tersebut.
Guru menjadi faktor penting dalam dalam keberhasilan implementasi
kurikulum karena peran guru yang begitu besar dalam menentukan mutu
pendidikan. Latar belakang pendidikan yang dimiliki seorang guru akan
menentukan keberhasilannya dalam menjalankan tugas sebagai pendidik
Tugas utama guru sebagai pendidik adalah mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalausi peserta didik. Selain
tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas
lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.. Disisi lain, kunci
sukses dalam menentukan keberhasilan implementasi kurikulum yang
baru dengan menyediakan sumber belajar yang memadai agar kurikulum
yang sudah dirancang dapat dilaksanakan dengan optimal. Penyediaan
sumber belajar yang memadai akan sangat membantu para guru maupun
peserta didik untuk memperoleh informasi dan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum menuntut guru lebih kreatif namun pada kenyataannya
tidak banyak para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu
yang panjang bagi guru agar bisa membuka pandangan berfikir guru
dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan agar merubah cara
guru sebagai pemberi materi melainkan menjadi guru yang dapat
memberikan motivasi siswa supaya kreatif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013 edisi revisi,
dilakukan berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat) baik mengenai
kurikulum, strategi pembelajaran, maupun pengelolaan kelas. Melalui
berbagai pendidikan dan pelatihan yang maksismum ini diharapkan
melahirkan guru yang siap mengimplemnetasikan kurikulum secara
optimal. Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan terhadap guru dan
tenaga kependidikan lainnya bertujuan agar guru dapat memerankan tugas
dan fungsinya dengan baik dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru memegang peranan yang
sangat penting, sebab dalam proses pembelajaran masih diperlukan unsur-
unsur seperti: sikap, nilai, perasaan, motivasi, kepribadian, keteladanan,
dan kreativitas yang mendukung dan diharapkan dimiliki peserta didik
setelah proses pembelajaran.
Berangkat dari kondisi inilah yang mendorong penulis untuk
mengkaji dan meneliti mengenai beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan
guru, ketersediaan sumber belajar, serta pengalaman pendidikan dan
latihan (diklat) yang mana dari ketiga faktor tersebut diduga dapat
mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses
pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema “ Pengaruh
Tingkat Pendidikan Guru, Ketersediaan Sumber Belajar, dan Pengalaman
Pendidikan dan Latihan Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pada Guru
SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam kaitannya dengan
kemampauan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses pada Guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta,
diantaranya sebagai berikut:
1. Kurangnya kesiapan guru terhadap perubahan Kurikulum 2013 ke
Kurikulum 2013 edisi revisi;
2. Kurangnya keterampilan, pengetahuan, serta kemampuan guru dalam
memahami tugas-tugas yang di emban dan dilaksanakan;
3. Tingkat pendidikan guru;
4. Ketersediaan sumber belajar;
5. Melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) melahirkan guru yang siap
mengimplementasikan kurikulum dengan baik.
Hal tersebut diduga dapat mempengaruhi guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka
penulis memfokuskan penelitian pada kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses berdasarkan
Kurikulum 2013 edisi revisi yang ditinjau dari tingkat pendidikan guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ketersediaan sumber belajar, dan pengalaman pendidikan dan latihan
(diklat). Responden penelitian terbatas pada guru-guru SMK Negeri se-
Kota Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses?
2. Apakah ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses?
3. Apakah ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan
(diklat) terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di atas, dapat dirumuskan
tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendidikan guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengalaman pendidikan dan
pelatihan (diklat) terhadap kemampuan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian, dapat diambil kesimpulan manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapakan dapat memperluas pengetahuan dibidang
pendidikan mengenai tingkat pendidikan guru, ketersediaan sumber
belajar dan pengalaman diklat dengan implementasi Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi Pemerintah
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi sejauh
mana kesiapan guru dalam kemampuan menerapkan
Permendikbud berdasakan Kurikulum 2013 edisi revisi. Informasi
tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan sesuai dengan kondisi daerah setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
sekolah dalam melaksanakan Permendikbud yang berubah dari
waktu ke waktu, sekolah mempertimbangkan penyediaan fasilitas
sumber belajar yang memadai supaya mempermudah guru
memperoleh informasi untuk membantu meningkatkan
kemampuan guru dalam mengimplemtasikan Permendikbud.
c. Bagi Guru
Untuk memberikan informasi kepada pendidik, mengenai
keterkaitan tingkat pendidikan guru, ketersediaan sumber belajar,
dan pengalaman pendidikan dan pelatihan dengan standar proses.
d. Bagi Penulis
Memperoleh tambahan pengalaman dan pengetahuan tentang
penaruh tingkat pendidikan guru, ketersediaan sumber belajar,
dan pengalaman diklat dengan standar proses dan memberikan
informasi bagi pihak-pihak yang mau penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari
bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya
tempat berpacu. Kurikulum merupakan sesuatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal sampai garis akhir. Dengan
demikian, secara terminologis pengertian kurikulum (dalam
pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
diselesaikan peserta didik di lembaga pendidikan dalam kurung waktu
tertentu. (Arifin, 2011:3).
Beberapa para ahli memperkuat pandangan tentang kurikulum
sebagai berikut:
a. Menurut J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku
Curriculum Planning for Better Teaching and Learning (1956)
menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut, “The Curriculum is
the sum total of school’s efforts to influence learning whether in
the classroom, on the playground, or out of school. ”Jadi segala
usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam
ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan
ekstrakurikuler (Hendyat dan Wasty, 1986:13).
b. Menurut Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High
School Curriculum (1965) memandang kurikulum sebagai, “all of
the activities that are provided for students by the school.” Seperti
halnya dengan definisi Saylor dan Alexander, kurikulum tidak
terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan –
kegiatan lain di dalam dan di luar kelas, yang berada dibawah
tanggung jawab sekolah (Nasution, 2006:5).
Berdasarkan pandangan para ahli di atas, hal tersebut sesuai
dengan pengertian kurikulum dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 pasal 1 butir 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu.
Arifin (2011:5) kurikulum dalam arti luas atau modern tidak
hanya mencakup tentang rencana pembelajaran, akan tetapi juga
mencakup tentang segala sesuatu yang nyata yang terjadi dalam
proses pendidikan disekolah, baik di dalam ataupun di luar kelas.
Maka kurikulum bisa diartikan juga sebagai entitas pendidikan yang
mengatur tentang kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sukmadinata (2013:27) kurikulum secara garis besar
mempunyai tiga ranah yaitu: kurikulum sebagai substansi, kurikulum
sebagai sistem dan kurikulum sebagai bidang studi. Kurikulum
sebagai substansi adalah kurikulum dipandang sebagai rencana
pendidikan di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin
dicapai. Suatu kurikulum digambarkan sebagai dokumen tertulis yang
berisi tentang rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar,
jadwal, dan evaluasi yang telah disepakati dan disetujui bersama oleh
para penyusun kurikulum dan pemangku kebijaksanaan dengan
masyarakat. Kurikulum sebagai sistem adalah sistem kurikulum yang
merupakan bagian dari sistem sekolah, sistem pendidikan, dan sistem
masyarakat. Hasil dari sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu
kurikulum. Kurikulum sebagai sistem mempunyai fungsi bagaimana
cara memelihara kurikulum agar tetap berjalan dinamis. Kurikulum
sebagai suatu bidang studi berfungsi sebagai suatu disiplin yang dikaji
di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi. Tujuan kurikulum
sebagai suatu bidang studi adalah untuk mengembangkan ilmu
kurikulum dan sistem kurikulum.
Secara umum kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan
sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah sesuatu yang
direncanakan sebagai pedoman yang dapat memberikan pengaruh
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Fungsi Kurikulum
Dalam Reksoatmodjo (2010:4-5) terdapat empat fungsi
kurikulum sebagai berikut:
1) Kurikulum sebagai rencana
Kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar mengajar (atau
rencana pembelajaran) dikembangakan berdasarkan suatu tujuan
yang ingin dicapai (Taba, 1962:11).
2) Kurikulum sebagai pengaturan
Pengaturan dalam kurikulun dapat diartikan sebagai
pengorganisasian materi (isi) pelajaran pada arah horizontal dan
vertikal. Pengorganisasian pada arah horizontal berkaitan dengan
lingkup dan integrasi, sedangakan pengorganisasian pada arah
vertikal berkaitan dengan urutan dan kontinuitas (Zais, 1976:395).
3) Kurikulum sebagai cara
Pengorganisasian kurikulum mengisyaratkan penggunaan metode
pembelajaran yang efektif berdasarkan konteks pembelajaran.
Pemilihan metode mengajar erat hubungan dengan sifat materi
pelajaran atau praktikum dan tingkat penguasaan yang ingin
dicapai.
4) Kurikulum sebagai pedoman
Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan
pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan
dan tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Perumusan tujuan yang jelas akan meningkatkan efektivitas
penerapan kurikulum.
3. Pengembangan Kurikulum
Sukmadinata (dalam Widyastono 2014:38-40) mengelompokkan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara umum dan khusus.
Secara umum meliputi prinsip: (1) relevansi; (2) fleksibilitas; (3)
kontinuitas; (4) praktiks (efisiensi); dan (5) efektivitas. Sementara itu,
prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum berkaitan dengan: (1)
perumusan tujuan pendidikan; (2) pemilihan isi pembelajaran; (3)
pemilihan proses pembelajaran; (4) pemilihan media dan alat
pembelajaran yang tepat; dan (5) pemilihan kegiatan penilaian.
4. Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Kurniasih, (2014:10-22) menyatakan bahwa kurikulum yang
diterapkan di Indonesia sudah mengalami beberapa perubahan yang
dikelompokkan berdasarkan tiga kelompok kurikulum, yaitu rencana
pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berorientasi
kompetensi. Berikut ini perkembangan kurikulum yang telah terjadi di
Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Kurikulum Rencana Pembelajaran (1947-1968)
Dari rentang waktu 1947-1968 telah terjadi beberapa
pergantian kurikulum, diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Kurikulum Tahun 1947 (Rencana Pembelajaran 1947)
Rencana pembelajaran 1947 sebagai pengganti sistem
pendidikan kolonial Belanda dan kurikulum ini tujuannya
tidak menekankan pada pendidikan pikiran, tetapi yang
diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara
dan bermasyarakat, karena hal itulah yang mendesak pada
saat itu. Dalam kurikulum ini terdapat dua hal pokok yaitu :
(1) Daftar mata pelajaran dan jam pelajarannya; (2) Garis-
garis besar pengajaran.
Rencana pembelajaran 1947 baru dilaksanakan oleh
sekolah- sekolah pada tahun 1950.
2) Kurikulum 1952 (Rencana Pembelajaran Terurai)
Pada tahun ini, Menteri P dan K yang dijabat oleh
Mr.Soewandi melakukan usaha untuk mengubah sistem
pendidkan dan pengajaran. Kemudian dibentuklah Panitia
Penyelidik Pengajaran dalam rangka mengubah sistem
pendidikan kolonial ke dalam sistem pendidikan nasional.
Hasil dari panitia tersebut adalah menyangkut kurikulum
rencana pembelajaran pada setiap tingkat pendidikan harus
mempertahankan hal-hal sebagai berikut (Depdikbud
1979:108).
a) Pendidkan pikiran harus dikurangi
b) Isi pelajaran harus dihubungkan terhadap kesenian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c) Pendidikan watak
d) Pendidikan jasmani
e) Kewarganegaraan dan masyarakat
Setelah undang–undang Pendidikan dan Pengajaran
Nomor 4 Tahun 1950 dikeluarkan, maka lahirlah beberapa
hal penting:
a) Kurikulum pendidikan rendah ditunjukkan untuk
menyiapkan anak memiliki dasar–dasar pengetahuan,
kecakupan, dan ketangkasan baik lahir maupun batin
serta mengembangkan bakat dan kesukaanya.
b) Kurikulum pendidikan menengah ditunjukkan untuk
menyiapkan pelajar ke pendidikan tinggi serta mendidik
tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus sesuai
dengan bakat masing-masing dan kebutuhan masyarakat.
c) Kurikulum pendidikan tinggi ditujukan untuk
menyiapkan pelajaran agar dapat menjadi pimpinan
dalam masyarakat, dan dapat memelihara kemajuan
ilmu, dan kemajuan hidup kemasyarakatan.
3) Recana Pembelajaran 1964
Rencana Pendidikan 1964 melahirkan kurikulum yang
menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karya
dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah
Pancawardhana, karena lima kelompok bidang studi, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kelompok perkembangan moral, kecerdasan, emosional atau
artistik, keterampilan dan jasmaniah. Pada saat itu pendidikan
dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan
fungsional praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan
anak.
4) Kurikulum 1968
Pada kurikulum ini lebih menitik beratkan pada
mempertinggi mental-moral budi pekerti dan memperkuat
keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, membina atau mengembangkan fisik yang kuat
dan sehat.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari
kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur
pendidikan dan Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar dan kecakupan khusus. Dilihat
dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa
pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk
manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral,
budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968
menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: 1)
Kelompok pembinaan pancasila; 2) Pengetahuan dasar; 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kecakapan khusus (dengan total jumlah pelajaranya
sembilan).
b) Kurikulum Berorentasi Pencapaian Tujuan (1975-1994)
Dari rentang waktu 1975-1994 telah terjadi beberapa
pergantian kurikulum, diantaranya adalah:
1) Kurikulum 1975
Pada kurikulum inilah untuk pertama kalinya terlihat
dengan jelas tujuan pendidikan. Dari tujuan pendidikan
tersebut dijabarkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai seperti
tujuan intruksional umum, tujuan intruksional khusus dan
berbagai rincian lainnya sehingga jelas apa yang akan dicapai
melalui kurikulum tersebut.
Kurikulum 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan sekolah yang secara umum mengharapkan
lulusannya: (a) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai negara yang
baik, (b) Sehat jasmani, dan rohani, (c) Memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar, yang diperlukan
untuk melanjutkan pelajaran, (d) Bekerja di masyarakat, (e)
Mengembangkan diri sesuai asas lingkungan hidup,
2) Kurikulum 1984
Pada dasarnya materi pada kurikulum 1984 ini tidak
banyak berbeda dengan materi kurikulum 1975, yang berbeda
adalah organisasi pelaksanaanya saja, sehingga dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
demikian kurikulum 1984 dapat dilaksanakn dengan
memanfaatkan bahan-bahan dan buku-buku yang telah ada
sebelumnya. Kemudian semua pendekatan dalam proses
pembelajaran pada kurikulum sekolah dasar 1984 diarahkan
guna membentuk keterampilan murid untuk memproses.
Hal yang menonjol dalam pelaksanaan kurikulum ini
adalah adanya cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sistem
spiral. Disini siswa akan lebih dilibatkan dalam
pengembangan proses belajar mengajar. Meskipun sistem
instruksional masih tetap dipertahankan namun siswa diberi
kebebasan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, ada
pula sistem spiral yang setiap jenjang pendidikan mata
pelajaran akan berbeda dari segi kedalaman materi. Semakin
tinggi jenjang pendidikannya, maka materi yang diberikan
akan semakin dalam dan detail.
3) Kurikulum 1994
Lahirnya Undang-Undang Pokok Pendidikan Nasional
Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
maka dirasa perlu menyusun suatu kurikulum baru sebagai
penyempurnaan dari Kurikulum 1984. Kurikulum ini
dilaksanakan dan diberlakukan mulai tahun 1994/1995 dan
secara bertahap. Dimulai pada tahun 1994/1995 Kurikulum
1994 untuk kelas 1 dan 4 SD, kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dengan demikian didalam jangka waktu seluruh Kurikulum
1994 itu telah dilaksanakan.
c) Kurikulum Berbasis Kopetensi (KBK) 2004
Kurikulum 1994 digantikan oleh Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), seiring pergantian kekuasaan. Kurukulum ini
mengharapkan agar siswa yang mengikuti pendidkan di sekolah
memmilki kompetensi yang diinginkan karena konsentrasi
kompetensi adalah pada perpaduan antara pengetahuan,
keterampilan, nilai serta sikap yang ditunjukkan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mencakup
beberapa kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa. Dan kegiatan pembelajaranpun diarahkan
untuk membantu siswa menguasai kompetensi-kompetensi agar
tujuan pembelajaran tercapai.
d) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun
untuk menjalankan amanah yang tercamtum dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Muslich, 2009:1). Guru memiliki otoritas dalam
mengembangakan kurikulum secara bebas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memperhatikan karakteristik siwa dan lingkungan di sekolah
masing-masing.
e) Kurikulum 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir Muhamad
Nuh, mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini menekankan pada
kompetensi dengan pemikiran berbasis pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik secara seimbang. Terdapat
empat aspek yang menjadi fokus dalam rencana implementasi dan
keterlaksanaan Kurikulum 2013: (1) Kompetensi guru dalam
pemahaman substansi bahan ajar yang menyangkut metode
pembelajaran yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi
guru (UKG) baru mencapai rata-rata 46,66. (2) Kompetensi
akademik dimana guru harus menguasai metode penyampaian
ilmu pengetahuan kepada siswa. (3) Kompetensi sosial yang
harus dimiliki guru agar tidak bertindak asosial kepada siswa dan
sederajat lainnya. (4) Kompetensi manajerial atau kepemimpinan
karena guru sebagai seorang yang akan ditiru siswa.
f) Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Perbaikan dan pengembangan yang dilakukan pemerintah
terhadap kurikulum 2013 bertujuan untuk memperbaiki mutu
pendidikan di Indonesia serta menciptakan penerus bangsa yang
bermutu. Dari perbaikan yang dilakukan oleh Kementerian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pendidikan dan Kebudayaan terdapat empat poin-poin perbaikan
dalam kurikulum yaitu: (1) Penataan kompetensi Sikap Spiritual
dan Sikap Sosial pada semua mata pelajaran. Sebelum adanya
perbaikan kurikulum, guru setiap mata pelajaran diberi beban
formal untuk melakukan pembelajaran dan penilaian terhadap
kompetensi sikap spritual dan sikap sosial siswa. Menteri Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno
mengatakan ketentuan pembelajaran sikap spiritual dan sikap
sosial setelah perbaikan kurikulum, hanya dua guru yang bisa
memberikan penilaian sikap siswa secara langsung yaitu guru
pendidikan Agama-Budi Pekerti dan guru PPKn. Sedangkan guru
lain diluar kedua mata pelajaran tersebut dapat mengajarkan dan
memberi nilai sikap siswa secara tidak langsung. (2) Koherensi
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan penyelarasan
dokumen. (3) Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam
mengimplementasikan kurikulum. Sebagian guru menganggap
metode pembelajaran dengan proses berpikir 5M (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi,
dan mengomunikasikan) sebagai satu-satunya pendekatan dalam
pembelajaran di semua mata pelajaran. (4) Penataan kompetensi
yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir.
Kemampuan siswa tidak dibatasi pada proses berpikir, tetapi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sejak dini memang diajak kembangkan kemampuan untuk
berpikir kritis.
5. Struktur Kurikulum 2013 pada SMK/MAK
Widyastono (2014:164-165) menjelaskan kurikulum
SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan
SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, bedanya
hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki
pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK
sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni terdapat tiga kelompok
mata pelajaran: kelompok A, kelompok B. dan kelompok C. untuk
mewadai konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK,
dikembangkan struktur kurikulum pendidikan menengah, terdiri atas
kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata
pelajaran wajib mencakup 9 mata pelajaran dengan beban belajar 24
jam per minggu. Isi kurikulum dan kemasan substansi untuk mata
pelajaran wajib bagi SMA/MA dan SMK/MAK adalah sama. Mata
pelajaran terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan
akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan
tersebut memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, di dalamnya
terdapat pilihan sesuai minat peserta didik. Beban belajar di SMA/MA
untuk kelas X, XI, dan XII masing-masin adalah 42, 44, dan 44 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pelajaran per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit, sedangkan
beban belajar untuk SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu.
Beban belajar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS)
yang diatur lebih lanjut dalam aturan sendiri.
Tabel 2.1
Mata Pelajaran Pendidikan Menengah
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
Per Minggu
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendiddikan Jasmani, Olaraga, dan Kesehatan 3 3 3
Kelompok B (Wajib)
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Permintaan)
Mata Pelajaran Permintaan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi
(SMK/MAK) 24 24 24
Jumlah Jam Pelajara yang harus Ditempuh per minggu
(SMK/MAK) 42 44 44
Jumlah Jam Pelajaran yang harus Ditempuh per
minggu (SMK/MAK) 48 48 48
Kelompok pelajaran A dan C adalah kelompok mata pelajaran
yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya di
kembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Alliyah Kejuruan
seperti Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih
lanjut dalam bentuk pedoman program ekstrakurikuler.
B. Implementasi Standar Proses
1. Pengertian Implementasi
Menurut Majid (2014:6) implementasi diartikan sebagai
pelaksanaan atau penerapan. Ia juga mengatakan implementasi
merupakan suatu proses peletakan dalam praktik tentang suatu ide,
program atau perangkat aktivitas baru bagi orang lain dalam
mencapai atau mengharapkan suatu perubahan, sedangkan
pengertian implementasi kurikulum adalah usaha merealisasikan
ide, konsep, dan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum
tertulis menjadi kenyataan (Hasan, 2009:11). Selain itu, Hasan
mengambil pendapat para ahli lainnya seperti:
a. Fullan (1991) menyatakan bahwa implementasi adalah proses
mempraktekkan atau menerapkan suatu gagasan, program, atau
kumpulan kegiatan baru bagi orang-orang yang berusaha atau
diharapkan untuk berubah perubahan dalam praktek yang
merupakan bagian dari guru dan siswa dan akan
mempengaruh.
b. Saylor dan Alexander dalam Hamlik (2007:3) menyatakan
bahwa implementasi adalah proses menerapakan rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kurikulum (program) dalam bentuk pembelajaran, melibatkan
interaksi siswa dengan guru dan dalam konteks persekolahan.
c. Murray Print (1993) menyatakan bahwa implementasi adalah
proses penerimaan dan penggunaan hal-hal baru dalam
kurikulum serta pelaksanaan dokumen kurikulum ke dalam
tataran praktis.
Berdasarkan uraian yang disampaikan oleh Hasan bahwa
implementasi kurikulum adalah oprasionalisasi konsep kurikulum
yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi actual dalam
bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, implementasi
kurikulum merupakan hasil terjemahan guru terhadap kurikulum
yang dijabarkan ke dalam silabus dan rencana pelaksanaan (RPP)
sebagai rencana tertulis.
2. Standar Proses
Mulyasa (2006:28) standar proses adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada
satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompentensi
lulusan. Standar proses, baik yang berkaitan dengan perencanaan
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran
dikembangakan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang
standar proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi. Standar proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pendidikan dasar dan menengah selanjutnya disebut standar proses
pembelajaran. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar
dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi
lulusan. Peraturan ini menjelaskan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu
setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.
Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses
pembelajaran ini diberlakukan, standar proses pendidikan di
Indonesia menganut sistematika yang dijelaskan pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 tentang standar proses untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah. Menurut Permendikbud Nomor 65 tahun
2013, standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kompetensi lulusan. Namun pada saat Peraturan Menteri ini mulai
berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun
2013 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Hal ini dijelaskan
dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses
pendidikan dasar dan menengah.
Proses pembelajaran merupakan proses yang didalamnnya
berkaitan dengan kegiatan interaksi antara guru dan siswa serta
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi
pengajaran untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang
tidak dapat dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus
terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa
dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan uraian Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses di atas, terdapat
beberapa faktor yang diduga mempengaruhi keberhasilan guru
dalam mengimplementasikan standar proses berdasarkan
Kurikulum 2013 edisi revisi di antaranya: (1) Tingkat Pendidikan
Guru, (2) Ketersediaan Sumber Belajar, dan (3) Pengalaman
Pendidikan dan Latihan.
C. Tingkat Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Pengertian Pendidikan
Sukardjo dan Komarudin (2010:7) mengatakan ada dua istilah
yang dapat mengarahkan pada pemahaman hakikat pendidikan, yaitu
kata paedagogie dan paedagogiek. Paedagogie bermakna pendidikan,
sedangkan paedagogiek berarti ilmu pendidikan. Oleh karena itu,
pedagogik (pedagogics) atau ilmu mendidik adalah ilmu atau teori
yang sistematis tentang pendidikan yang sebenarnya bagi anak atau
untuk anak sampai ia mencapai kedewasaan.
Mudyahardjo (2006:3) memberikan pengertian pendidikan ke
dalam tiga jangkauan, yaitu pengertian pendidikan maha luas, sempit
dan luas terbatas. Definisi maha luas, yaitu pendidikan adalah hidup.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala
situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Definisi sempit, yaitu pendidikan adalah sekolah. Pendidikan
adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang
diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan
kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial
mereka.
Sementara itu, definisi luas terbatas, yaitu pendidikan adalah
usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan,
yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan
datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal
di sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang
bertujuan optimalisasi kemampuan-kemampuan individu, agar di
kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Karena sifatnya yang kompleks dalam istilah pendidikan, oleh
Tirtaraharja dan Sulo (2005:33) dikemukakan beberapa batasan
pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Batasan tersebut
antara lain: (a) Pendidikan sebagai transformasi budaya (b)
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi (c) Pendidikan
sebagai proses penyiapan warga negara (d) Pendidikan sebagai
penyiapan tenaga kerja.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan di atas, dapat ditarik
kesimpulan mengenai definisi pendidikan. Pendidikan adalah usaha
menarik sesuatu di dalam diri manusia sebagai upaya memberikan
pengalaman-pengalaman belajar terpogram dalam bentuk pendidikan
formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah, yang
berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan peranan
hidup secara tepat.
Menurut Danim (2011:40), secara tradisional tujuan utama
pendidikan adalah transmisi pengetahuan atau proses membangun
manusia menjadi berpendidikan. Transfer pengetahuan yang diperoleh
di bangku sekolah atau di lembaga pelatihan ke dunia nyata adalah
sesuatu yang terjadi secara alami sebagai konsekuensi dari
kepemilikan pengetahuan oleh peserta didik atau siswa.
2. Jenjang Pendidikan
Menurut Triwiyanto (2014:120) jenjang pendidikan adalah
tahapan pendidikan yang berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik. Tujuan yang akan dicapai, dan kemampauan dikembangkan.
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar meliputi sekolah
dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), sekolah menengah pertama
(SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTS).
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar
yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan. Pendidikan menengah meliputi sekolah
menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah
kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh
pendidikan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas.
Berdasarkan uraian di atas, tingkat pendidikan guru disimpulkan
sebagai mempengaruhi pemahaman terhadap perubahan kurikulum
yang terjadi saat ini. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru, semakin
tinggi kemampuan untuk mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses. Sebaliknya semakin
rendah tingkat pendidikan guru semakin rendah kemampuan untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
D. Ketersediaan Sumber Belajar
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat 1 dinyatakan bahwa, setiap
satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjuatan.
Pada ayat 2 dinyatakan, setiap satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruan
laboratorium, ruang bengkerl kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolaraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat rekreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaranyang teratur dan berkelanjutan.
(BSNP, 2006:32).
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan sumber belajar bagi
komunitas sekolah, khususnya guru dan murid. Menurut Mulyasa (dalam
buku Musfah, 2011:100) “Sumber belajar atau sumber pembelajaran dapat
dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan
belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman,
dan keterampilan yang diperlukan”. Penyediaan sumber belajar lain
seperti: ruang belajar, tempat berolaraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Sarana dan
prasarana yang memadai sangat penting bagi tercapainya budaya belajar
sepanjang hidup dan belajar yang menyenangkan bagi masyarakat sekolah,
khususnya murid dan guru.
Sarana dan prasarana yang memadai akan sangat membantu
pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru, karena guru bisa
belajar pada waktu senggangnya ditempat ia bekerja. Guru dikenal tidak
rajin membaca dan tidak pandai menulis, serta tidak kreatif yang terjadi
bisa jadi adalah minimnya sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
terkait dengan kegiatan belajar sepanjang haya, sehingga guru tidak
termotivasi untuk meningkatkan mutunya ke tingkat yang lebih tinggi.
Menurut Mulyasa (Musfah, 2011:102) “Manfaat dari setiap sumber belajar
bergantung pada kompetensi gur dan pe4serta didik untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan pesan yang terkandung dalam sumber
pembelajaran yang digunakan”.
Menurut Garner dan Cowell (Musfah, 2011:102) berpendapat,
sumber belajar juga termasuk perlengkapan mengajar yang dimanfaatkan
guru untuk mengajar. Perlengkapan yang dimaksud semua barang di
sekolah yang dapat digunakan untuk membantu guru mengajar, tdak
hanya bola dunia, peta, chart, diagaram, gambar, dan alat bantu belajar,
melainkan juga buku, baik buku teks maupun buku perpustakaan.
Menurut Sitepu (2014:18) belajar adalah usaha sadar yang dilakukan
yang dilakukan sescara terencana, sistematis, dan menggunakan metode
tertentu untuk mengubah prilaku relative menetap melalui interaksi dengan
sumber belajar. Dengan demikian sumber belajar merupakan salah satu
komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu
memperoleh pengetahuan, kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan
perasaan. Sumber belajar memberikan pengalaman belajar, dan tampa
belajar mak tidak mungkin dapat terlaksana proses belajar dengan baik.
Secara singkat, sumber belajar dapat dirumuskan sebagai sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk mendukung dan memudahkan terjadinya
proses belajar (Edgar Dale, 1969). Penegertian ini sejalan dengan makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sumber belajar dalam Dictionary of Instructional Technology (1986) yang
menyebutkan sumber belajar mecakup apa saja termasuk orang, bahan
pembelajaran, perangkat keras pembelajaran dan lain-lain yang dapat
dipergunakan oleh pemelajar untuk mempermudah belajar. Pengertian ini
tidak memberikan batasan cakupan sumber belajar tetapi memberikan
penekanan pada fungsi sumber belajar bagi pemelajar yakni untuk
memudahkan terjadinya belajar.
Pendapat lain tentang sumber belajar dikemukkan oleh Association
for Educational Communication and Technology (1977:60) yaitu berbagai
atau semua sumber baik berupa data, orang ,dan wujud tertentu yang dapat
digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan Association of Educational Communication
Technology (AECT) sumber belajar dibedakan menjadi 6 (enam) jenis
yaitu: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar.
1. Pesan
Pesan adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai, dan data.
Contoh: isi bidang studi yang dicantumkan dalam kurikulum
pendidikan formal, dan non formal maupun dalam pendidikan
informal.
2. Orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah dan penyaji pesan. Contoh: guru, dosen, guru pembimbing,
guru Pembina, tutor, siswa, pemain, pembicara, instruktur dan panatar.
3. Bahan
Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengandung pesan atau
ajaran untuk diasajikan dengan menggunakan alat atau bahan itu
sendiri tanpa alat penunjang apapun. Bahan ini sering disebut sebagai
media atau software, atau perangkat lunak. Contoh: buku, modul,
majalah, bahan pengajaran terprogram transparansi, film, video tapel,
pita audio (kaset audio), filmstrip, microfiche, dan sebagainya.
4. Alat
Alat adalah sesuatu perangakat yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang tersimpan dalam bahan tadi.Alat ini biasa disebut
hardware atau perangkat keras. Contoh: proyektor slide, proyektor
filmstrip, proyektor overhead (OHP), monitor televise, monitor
computer, kaset rekorder, pesawat radio, dan lain-lain.
5. Teknik
Dalam hal ini teknik diartikan sebagai prosedur yang runtut atau acuan
yang dipersiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan
lingkungan belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi untuk
menyampaikan ajaran atau materi pelajaran. Contoh: Keller Plan,
belajar secara mandiri, belajar jarak jauh, balajar secara kelopok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Simulasi, diskusi, ceramah, pemecahan masalah, tanya jawab dan
sebagainya.
6. Latar
Latar yaitu lingkungan dimana pesan diterima oleh siswa. Contohnya,
lingkungan fisik seperti gedung sekolah, perpustakaan, pusat saran
belajar, studio, museum, taman, dan lingkungan non fisik seperti
penerangan dan sirkulasi udara.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan
sumber belajar dapat mempengaruhi kemampuan guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses dalam Kurikulum 2013 edisi revisi, semakin baik
ketersediaan sumber belajar semakin tinggi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Sebaliknya semakin kurang ketersediaan sumber belajar,
semakin rendah kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
E. Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Menurut Tjiptoherijanto (1989) pendidikan dan pelatihan yang
terencana secara teratur dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan
kerja yang sekaligus mengarah pada peningkatan produktivitas kerja.
Dalam istilah lain dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan seseorang
meningkat dengan bertambahnya tingkatan pendidikan dan pelatihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Menurut Musfah (2011:61) pelatihan memiliki pengaruh yang sangat
penting terhadap tujuan sebuah sekolah. Pelatihan memberikan
kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap guru yang mengubah prilakunya, yang pada akhirnya akan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Finks dan Willits (dalam
buku Musfah, 2011:61) “ Hampir semua organisasi besar memiliki
program untuk pelatihan dan pengembanagan pekerja. Aktivitas pelatihan
terkait dengan keterampilan dan terjadi pada semua tingkat
organisasi”.Menurut Sherman, Bohlander, dan Chruden (1988) “pelatihan
adalah proses yang dimanfaatkan organisasi untuk mengubah perilaku
pekerja, yang berkontribusi pada keseluruhan misi orang, dan
pengembangan personal dan profesional individu yang terlibat”.
Menurut Mulyasa (Musfah, 2011:61) “Fungsi pembinaan dan
pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personel yang
mutlak untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara on thejob training dan in
service training. Kegiatan pembinaan dan pengembangan ini tidak hanya
menyangkut aspek kemampuan tetapi juga menyangkut karir pegawai.
Menurut Fullan (Musfah, 2011:61) “Fungsi pelatihan yang
profesional diartikan sebagai beberapa aktivitas atau proses yang
diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan, sikap, pemahaman,
atau perbuatan dalam tugas saat ini atau masa depan”. Menurut Armstrong
(Musfah, 2011:62) “Pelatihan bermanfaat untuk membantu guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengembangakan keterampilan dan tingkat kemampuan guru”.
Pengembangan staf menuntun ke peningkatan staf. Dengan kata lain,
kinerja orang dalam pekerjaanya akan meningkat akibat latihan
peningkatan staf.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak guru
yang mengikuti kegiatan diklat semakin tinggi kemampuan untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Sebaliknya semakin sedikit guru yang mengikuti kegiatan
diklat semakin rendah kemampuan untuk mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
F. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
1. I Ketut Nentra melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi
Tingkat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Mengajar Terhadap
Kualitas Pengelolaan Proses Pembelajaran Guru Bahasa Indonesia
SMP Negeri di Kabupaten Gianyar”. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan tingkat
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman mengajar guru terhadap
kualitas pengelolaan proses pembelajaran guru bahasa Indonesia.
2. Didiet Chandra Ariadi (2014) melakukan penelitian dengan judul
“Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran
Biologi di SMA Se- Kota Magelang”. Peneliti menyimpulkan bahwa
implementasi standar proses kurikulum 2013 pada pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Biologi di SMA se-Kota Magelang berjalan dengan kriteria cukup.
Guru Biologi SMA Negeri 1 Magelang dan SMA Negeri 2 Magelang
telah mempersiapkan RPP sesuai kurikulum 2013 dengan baik dan
lengkap.
3. Heni Rosdiana (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi pada
Siswa Kelas XI Semester II SMA Negeri 2 Wonogiri”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara
pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada
siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial semester II SMA Negeri 2
Wonogiri tahun 2005/2006.
G. Kerangka Berpikir
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Standar proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan yakni kompetensi yang harus dicapai dalam upaya
pendidikan. Oleh karena itu, bagaimanapun suatu rumusan kompetensi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pada akhirnya keberhasilannya sangat tergantung pada pelaksanaan
pembelajaran yang dilakuakan oleh guru. Berkaitan dengan hal tersebut,
standar proses berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
serta program yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Proses pemmbelajaran adalah proses yang didalamnya berkaitan
dengan kegiatan interaksi positif antara guru dengan siswa sehingga
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam suasana kondusif. Dalam
proses pembelajaran, guru dengan siswa merupakan dua komponen yang
tidak dapat dipisahkan harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar
hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses
pembelajaran, maka standar proses ini digunakan sebagai pedoman guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Dilihat pula dari sudut
pandang tingkat pendidikan guru, ketersediaan sumber belajar, dan
pengalaman pendidikan.
1. Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan
mengimplemntasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di dalam manusia
sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar
terpogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
di sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang
bertujuan mengoptimalkan kemampuan-kemampuan individu agar di
kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
Mutu pendidikan sering diartikan sebagai hasil kerja seorang
guru sesuai dengan latar belakang pendidikan tertentu untuk
memenuhi kriteria tingkat pendidikan yang diharapkan dan
keberhasilan peserta didik. Peningkatan mutu pendidikan merupakan
faktor utama yang menentukan keberhasilan peserta didik. Kualitas
pendidikan yang utama ditentukan oleh proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar tersebut, guru memegang peran
yang penting karena guru merupakan faktor utama dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kata lain salah satu syarat
yang penting agar terwujudnya pendidikan yang bermutu adalah
apabila pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan oleh pendidik-
pendidik yang dapat diandalkan. Tinggi rendahnya mutu hasil belajar
siswa banyak tergantung pada kemampuan mengajar guru. Apabila
guru memiliki kemampuan mengajar yang baik, maka akan membawa
dampak peningkatan kondisi belajar mengajar yang baik pula.
Sehingga diduga bahwa tingkat pendidikan guru dapat mempengaruhi
kemampuan dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses. Semakin tinggi tingkat pendidikan
guru, semakin tinggi kemampuan dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan guru, semakin rendah
kemampuan dalam mengimplemnetasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
2. Pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplmentasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
oleh guru maupun peserta didik untuk kepentingan belajar mengajar
dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran. Sumber belajar meliputi pesan, orang, bahan, alat,
teknik, latar atau lingkungan.
Sumber belajar yang memadai sangat penting untuk mendukung
terjadinya keaktifan siswa dalam belajar. Siswa tidak mungkin
menemukan sendiri suatu kesimpulan tampa membaca materi terlebih
dahulu. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih memberikan kemudahan baik bagi guru maupun
siswa untuk memperoleh bahan belajar yang banyak dan bemacam-
macam. Selain buku pelajaran, sumber lain seperti surat kabar,
internet yang banyak membuat fakta dan permasalahan yang
berkembang dalam masyarakat. Dengan membaca surat kabar,
internet siswa memperoleh informasi yang mungkin tidak diperoleh
guru. Semakin banyak informasi yang diperoleh semakin baik hasil
belajar yang dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Informasi yan didapat dari sumber belajar tersebut hendaknya
digunakan dalam usaha belajar siswa agar memperoleh ilmu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dipelajari secara luas dan
mendalam. Tentu saja sumber-sumber belajar yang digunakan adalah
yang relevan dengan materi yang dibahas, terpilih dan terbaru.
Pemanfaatan sumber belajar yang baik, maka hasil belajar yang
diperoleh siswa makin baik. Sehingga diduga bahwa ketersediaan
sumber belajar dapat mempengaruhi kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Semakin baik ketersediaan sumber belajar semakin
tinggi kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang standar proses. Sebaliknya semakin kurang
ketersediaan suber belajar, semakin rendah kemampuan guru
mengimplemnetasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
3. Pengaruh pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Pendidikan dan pelatihan yang terencana secara teratur dapat
meningkatkan kemamapuan dan keterampilan kerja sekaligus
mengarah pada peningkatan produktifitas kerja. Pendidikan dan
pelatihan merupakan suatu keharusan yang dialakukan oleh suatu
organisasi dan tidak dapat diabaikan karena hal ini dipandang sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
beberapa aktivitas atau proses untuk meningkatkan keterampilan,
sikap dan pemahaman atau perbuatan dalam tugas saat ini atau masa
depan. Kaitannya dengan implemntasi kurikulum 2013 edisi revisi
dilakukan berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap guru
dan tenaga kependidikan lainnya agar dapat memerankan tugas dan
fungsinya dengan baik dalam mengimplementasikan kurikulum baru
serta mempersiapkan sumber daya manusia bermutu melalui poroses
pembelajaran.
Pelatihan memiliki pengaruh yang sangat posistif terhadap
efektivitas sebuah sekolah. Pelatihan memberi kesempatan kepada
guru untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru
yang mengubah prilakunya, yang pada akhirnya akan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Melalui berbagai pendidikan dan pelatihan
diharapkan melahirkan guru-guru yang profesional yang siap
mengimplementasikan kurikulum yang baru dengan baik. Seperti
yang dikatakan oleh Armstrong sebelumnya pelatihan bermanfaat
untuk membantu guru mengembangkan keterampilan dan tingkat
kemampuan guru. Pengembangan menuntun ke peningkatan . Dengan
kata lain, kinerja orang dalam pekerjaan akan meningkat akibat dari
pelatihan yang diikuti. Sehingga diduga bahwa pengalaman pedidikan
dan pelatihan (diklat) dapat mempengaruhi kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Semakin banyak pengalaman pendidikan dan pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(diklat) maka semakin tinggi kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
Sebaliknya semakin kurang pengalaman pendidikan dan pelatihan
(diklat) maka semakin rendah kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
H. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang tertera di atas
maka, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1. H0: Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
H1 Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
2. H0 Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
H1 Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
3. H0 Tidak ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
terhadap kemampuan mengimplentasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang standar proses.
H1 Ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan
terhadap kemampuan mengimplentasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang standar proses.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Penelitian ex-post
facto merupakan penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian tersebut
dilakukan setelah perbedaan dalam variabel tersebut terjadi karena
perkembangan kejadian secara alami artinya dimana variabel-variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel
terikat dalam suatu penelitian (Sukardi, 2003:165).
Penelitian ini juga merupakan studi kasus. Studi kasus adalah suatu
penelitian yang dilakukan secara intesif, terinci, dan mendalam terhadap
seseorang atau organisasi, lembaga, dan gejala tertentu selama kurung
waktu tertentu. Dikatakan studi kasus karena penelitian ini hanya
dilakukan di SMK Negeri Kota Yogyakarta yang dijadikan sampel dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
penelitian dan dalam waktu yang sudah ditentukan, sehingga penelitian
dapat dilaksanakan secara intesif dan lebih terperinci.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di tujuh SMK Negeri yang ada di Kota
Yogyakarta berdasarkan data yang terdaftar/tersedia di Dikpora Kota
Yogyakarta. Berikut disajikan daftar sekolah yang diteliti.
Tabel 3.1
Daftar Sekolah Menengah Kejuaran Negeri Yogyakarta
No Nama Sekolah Alamat Status
Sekolah
1. SMK Negeri 1 Yogyakarta
Jln. Kemetiran Kidul 35,
Pringgokusuma, Gedongtengen,
Kota Yogyakarta
Negeri
2. SMK Negeri 2 Yogyakarta
Jln. Am. Sangaji 47,
Cokrodiningratan, Jetis, Kota
Yogyakarta
Negeri
3. SMK Negeri 3 Yogyakarta
Jln. Rw. Monginsidi No. 2,
Cokrodiningratan, Jetis, Kota
Yogyakarta
Negeri
4. SMK Negeri 4 Yogyakarta Jln. Sidikan 60, Sorosutan,
Umbulharjo, Kota Yogyakarta Negeri
5. SMK Negeri 5 Yogyakarta
Jln. Kenari 71 Yogyakarta, Muja
Muju, Umbulharjo, Kota
Yogyakarta
Negeri
6. SMK Negeri 6 Yogyakarta Jln. Kenari No. 4, Semaki,
Umbulharjo, Kota Yogyakarta Negeri
7. SMK Negeri 7 Yogyakarta
Jln. Gowongan Kidul Jt III/416,
Gowongan, Jetis, Kota
Yogyakarta
Negeri
2. Waktu Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret Tahun
2017. Sedangkan waktu pengumpulan datanya dilakukan pada bulan
Maret 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang akan menjadi responden
dan memberikan informasi bagi penulis. Dalam penelitian ini yang
menjadi subjek adalah guru PNS SMK Negeri se-Kota Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah data yang diperoleh dari responden
mengenai tingkat pendidikan guru, ketersediaan sumber belajar,
pengalaman diklat dan standar proses.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2009:115) mengatakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya. Dari pendapat tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek
yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
yang berkaitan dengan masalah penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Penelitian ini merupakan bagian penelitian besar, yang mana
populasinya mencakup guru SMA Negeri dan SMK Negeri se-Kota
Yogyakarta yang berjumlah 1.479 guru terdiri dari SMA Negeri
berjumlah 603 guru dan SMK Negeri berjumlah 876 guru. Berikut
disajikan tabel populasi SMA Negeri dan SMK Negeri berdasarkan
data Dikpora di Kota Yogyakarta.
Tabel 3.2
Populasi SMA Negeri dan SMK Negeri di Kota Yogyakarta
A. Daftar Sekolah SMA Negeri Yogyakarta
No Nama Sekolah Jumlah Guru
1. SMA Negeri 1 Yogyakarta 57
2. SMA Negeri 2 Yogyakarta 65
3. SMA Negeri 3 Yogyakarta 66
4. SMA Negeri 4 Yogyakarta 51
5. SMA Negeri 5 Yogyakarta 57
6. SMA Negeri 6 Yogyakarta 52
7. SMA Negeri 7 Yogyakarta 51
8. SMA Negeri 8 Yogyakarta 50
9. SMA Negeri 9 Yogyakarta 42
10. SMA Negeri 10 Yogyakarta 51
11. SMA Negeri 11 Yogyakarta 61
Jumlah Keseluruhan 603
B. Daftar Sekolah SMK Negeri Yogyakarta
No. Nama Sekolah Jumlah Guru
1. SMK Negeri 1 Yogyakarta 68
2. SMK Negeri 2 Yogyakarta 183
3. SMK Negeri 3 Yogyakarta 172
4. SMK Negeri 4 Yogyakarta 140
5. SMK Negeri 5 Yogyakarta 107
6. SMK Negeri 6 Yogyakarta 113
7. SMK Negeri 7 Yogyakarta 93
Jumlah Keseluruhan 876
Total 1.479
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Sampel
Sugiyono (2009:116) mengatakan sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi tersebut.
Penentuan ukuran sampel penelitian ditetapkan berdasarkan rumus
Slovin (Noor. 2011:158) sebagai berikut:
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : Error level (tingkat kesalahan) 5%
Perhitungan sampel guru SMA Negeri dan SMK Negeri se-Kota
Yogyakarta sebagai berikut:
Dari rumus Solvin diatas, diperoleh ukuran sampel sebesar
314,8483. Berdasarkan hasil pertimbangan dan untuk mengantisipasi
terjadinya kesalahan ataupun kerusakan data pada saat pengambilan
data, maka peneliti memutuskan untuk menambah ukuran sampel
sebesar 10%, sehingga ukuran sampel SMA Negeri dan SMK Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
se-Kota Yogyakarta diperoleh sebesar 347 guru dengan perhitungan
sebagai berikut:
n = 314,8483 + (10% x 314,8483)
n = 314,8483 + 31,48483
n = 346,33313 atau
n = 347 (dibulatkan)
Dari perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel minimal
untuk SMA dan SMK se-Kota Yogyakarta adalah 347 guru.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan
convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan anggota populasi yang mudah ditemui
peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau
peneliti memilih orang yang terdekat saja. Teknik pengambilan sampel
ini berdasarkan pertimbangan bahwa tidak semua guru bersedia
menjadi responden untuk memberikan informasi bagi peneliti. Oleh
karena itu peneliti menyerahkan kuesioner kepada kepala jurusan di
sekolah tersebut. Dengan demikian siapa saja yang dapat memberikan
informasi dapat digunakan sebagai sampel.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan penelitian
pada guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta dimana populasi sebanyak
876 dan sampel sebanyak 205. Jumlah sampel pada SMK Negeri se-
Kota Yogyakarta didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:
SMK Negeri se-Kota Yogyakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel guru SMK
Negeri se-Kota Yogyakarta sebanyak 205,5254 atau 206 (dibulatkan)
guru.
Berikut penentuan sampel untuk masing-masing sekolah,
dengan cara sebagai berikut: (a) Menentukan proporsi sampel untuk
setiap sekolah. Proporsi sampel yang dimaksud adalah 206/876 ×
100% = 23,51598%; (b) Menentukan jumlah sampel untuk setiap
sekolah. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan cara jumlah guru
dari setiap sekolah dikalikan proporsi sampel. Pada tabel berikut akan
disajikan jumlah sampel untuk masing-masing sekolah.
Tabel 3.3
Jumlah Sampel SMK Negeri se-Kota Yogyakarta
No Nama Sekolah Anggota
Populasi Proporsi Sampel
1. SMK Negeri 1 Yogyakarta 68 guru 23% 16
2. SMK Negeri 2 Yogyakarta 183 guru 23% 43
3. SMK Negeri 3 Yogyakarta 172 guru 23% 41
4. SMK N egeri 4 Yogyakarta 140 guru 23% 33
5. SMK Negeri 5 Yogyakarta 107 guru 23% 26
6. SMK Negeri 6 Yogyakarta 113 guru 23% 27
7. SMK Negeri 7 Yogyakarta 93 guru 23% 22
Jumlah 876 23% 206
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:58) variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut , kemudian
ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas atau independent variabel
dan variabel terikat atau dependent variabel.
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Menurut Noor (211:48) variabel bebas atau independent
variabel merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, biasa dinotasikan
dengan simbol X. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas
adalah variabel tingkat pendidikan guru (X1), variabel ketersediaan
sumber belajar (X2), dan variabel pengalaman pendidikan dan latihan
(diklat) (X3).
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Menurut Noor (2009:54) variabel terikat atau dependent
variabel merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas, biasa dinotasikan dengan Y.
Variabel terikatnya adalah implementasi Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses (Y1).
F. Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala ordinal dan skala
sikap dari Likert. Skala pengukuran ordinal adalah angka yang diberikan,
digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi
dengan aturan objek yang terkecil diberi angka 1, objek yang tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
diberi angka 2, dan seterusnya (Nazir, 2014:114). Sedangkan skala sikap
dari likert digunakan untuk mengukur sikap, misalnya untuk menyatakan
setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan atau pertanyaan dalam
kuesioner (Noor, 2011:126).
Dalam penelitian ini, variabel yang datanya diperoleh dari identitas
guru, adalah seperti variabel tingkat pendidikan guru dan variabel
pengalaman pendidikan dan latihan (diklat) diukur dengan menggunakan
skala pengukuran ordinal. Tingkat pendidikan guru berdasarkan jenjang
pendidikan formal tertinggi yang dimiliki seorang guru. Pengkriteriaan
variabel tingkat pendidikan guru yaitu: D3 diberi skor 1, S1 diberi skor 2,
S2 diberi skor 3, dan S3 diberi skor 4. Variabel pengalaman pendidikan
dan latihan (diklat) diperoleh berdasarkan lamanya mengikuti diklat yang
dinyatakan dalam satuan waktu hari yaitu yang memiliki pengalaman
diklat 1 hari diberi skor 1, yang memiliki pengalaman diklat 2 hari diberi
skor 2, yang memiliki pengalaman diklat 3 hari diberi skor 3, dan
seterusnya. Dimana variabel pengalaman pendidikan dan pelatihan (diklat)
tersebut menggunakan patokan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria
Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Rentang Kategori
1-30 hari Minimum
31-60 hari Menengah
> 60 Maksimum
Variabel yang datanya diperoleh dari jawaban guru pada kuesioner
diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert. Pada penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
variabel implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2106 tentang
standar proses dan ketersediaan sumber belajar diukur dengan
menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi menjadi 4 (empat)
obsi jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS). Berikut ini disajikan tabel kriteria skor
pernyataan sikap.
Tabel 3.5
Kriteria Skor Pernyataan Sikap
Pernyataan
Sikap
Sangat
Setuju (SS)
Setuju
(S)
Tidak
Setuju (TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner).
Menurut Noor (2011:139) angket atau kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan
validitas konstruk, maka penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-
langkah (Muhadi, 2014:44) sebagai berikut:
1. Mendefinisikan varibel
2. Menentukan dimensi indikator
3. Menulis kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kuesioner diberikan kepada responden berupa lembaran berbentuk
chek-list yang berisi pernyataan untuk diberikan kepada responden untuk
memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti. Untuk mengungkap data
variabel-variabel yang diukur menggunakan skala sikap dari Likert.
Berikut adalah tabel kisi-kisi penyusunan kuesioner.
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner
No Variabel Dimensi Indikator
Pernyataan Positif &
Negatif
Positif Negatif
1.
Proses
Pembelajaran
1.1 Perencanaan
pembelajaran
1.1.1 Penyusunan rencana
pembelajaran (RPP)
1.1.2 Penyiapan media dan
sumber belajar
1.1.3 Perangkat penilaian
pembelajaran
Nomor 1, 2,
4, 5
Nomor 6 &
7
Nomor 9
Nomor 3
Nomor 8
1.2 Pelaksanaan
pembelajaran
a. Kegiatan
pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan
penutup
1.2.1 Memeriksa kesiapan
peserta didik
1.2.2 Melakukan presensi
1.2.3 Memotivasi peserta didik
1.2.4 Memberikan apersepsi
1.2.5 Menjelaskan tujuan
pembelajaran
1.2.6 Menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan
uraian
1.2.7 Sikap (proses afeksi
mulai dari menerima,
menjalankan,
menghargai, menghayati,
sampai mengamalkan)
1.2.8 Pengetahuan
(mengetahui, memahami,
menerapkan,
menganalisis,
mengevaluasi, hingga
mencipta)
1.2.9 Keterampilan
(mengamati, menanya,
mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta)
Nomor 10
Nomor 11
Nomor 12
Nomor 13
Nomor 14
Nomor 15
Nomor 16
& 17
Nomor 18
Nomor 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1.2.10 Menemukan manfaat
proses pembelajaran
1.2.11 Memberi umpan balik
1.2.12 Memberi tugas
1.2.13 Menginformasikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
Nomor 20
& 21
Nomor 22
Nomor 23
Nomor 24
1.3 Pengelolaan
kelas dan
laboratorium
1.3.1 Mengatur tempat duduk
peserta didik
1.3.2 Menggunakan volume
dan intonasi suara yang
dapat di dengar dengan
baik oleh peserta didik
1.3.3 Menggunakan bahasa
yang santun, lugas, dan
mudah dimengerti
1.3.4 Penyesuaian materi
pembelajaran
1.3.5 Ketertiban, kedisiplinan,
dan keselamatan dalam
proses pembelajaran
1.3.6 Berpenampilan sopan
1.3.7 Penyelenggaran proses
pembelajaran
Nomor 27
Nomor 28
Nomor 29
Nomor 30
Nomor 31
Nomor 25
Nomor 26
Nomor 32
1.4 Penilaian proses
dan hasil
pembelajaran
1.4.1 Menilai kesiapan peserta
didik secara utuh
1.4.2 Menilai proses belajar
peserta didik secara utuh
1.4.3 Menilai hasil belajar
peserta didik secara utuh
Nomor 33
Nomor 34
Nomor 35
1.5 Pengawasan
proses
pembelajaran
1.5.1 Pengawasan proses
pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan:
a. Pemantauan
b. Supervisi
c. Evaluasi
d. Pelaporan
e. Tindak lanjut
Nomor 36
& 37
2.
Ketersediaan
Sumber
Belajar
2.1 Bahan 2.1.1 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
buku
2.1.2 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
modul
2.1.3 Ketersediaan
Nomor 38
& 39
Nomor 40
Nomor 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
pembelajaran makalah
2.2 Alat 2.2.1 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
proyektor slide
2.2.2 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
video
2.2.3 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
computer
Nomor 42
Nomor 43
Nomor 44
H. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan
reliabilitas. Pengujian validitas digunakan untuk memastikan bahwa
instrumen yang digunakan mampu mengungkap apa yang hendak diukur.
Sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengungkap kestabilan instrumen
dari waktu ke waktu.
1. Pengujian Validitas
Validitas instrumen dilakukan dengan metode validitas isi dan
validitas konstruk. Validitas isi dimaksudkan untuk mengukur sejauh
mana butir instrumen tersebut mencakup keseluruhan isi obyek yang
diukur. Sedangkan validitas konstruk dimaksudkan untuk mengukur
sejauh mana hasil tes mampu mengungkap suatu konstruk teoritik
yang hendak diukurnya. Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner)
dikatakan valid secara empiris apabila kuesioner apabila kuesioner
tersebut diujicobakan dan skor setiap butir mempunyai korelasi yang
signifikan dengan skor total. Untuk menentukan validitas butir (item)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl Pearson
(Muhadi, 2011: 47) sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ { ∑ ∑
Keterangan:
Rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
n : Jumlah subyek
Σx : Total Jumlah dari Variabel X
Σy : Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2
: Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2
: Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy : Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Y
Untuk menguji validitas instrumen menggunakan bantuan
program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 22.0.
Pengujian validitas menggunakan responden sebanyak 192 guru
dengan dk = n – 2 = 192 – 2 = 190 dan taraf signifikan 5 %
menunjukkan nilai r tabel = 0,1191. Kriteria setiap butir pernyataan
pada kuesioner dikatan valid jika pada α = 5% r hitung bersifat positif
dan nilainya lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian validitas disajikan
sebagai berikut:
a. Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses
Hasil pengujian validitas variabel implementasi Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menunjukkan bahwa
dari 37 butir pernyataan terdapat 6 butir pernyataan yaitu butir
nomor 3, 8, 13, 14, dan 32 tidak valid dan 31 butir pernyataan
dapat dikatakan valid dan 6 butir pernyataan yaitu butir nomor 3, 8,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
13, 14, dan 32 tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian
validitas dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Implementasi Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
No Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1. 1 0,446 0,1191 Valid
2. 2 0,492 0,1191 Valid
3. 3 -0,011 0,1191 Tidak Valid
4. 4 0,386 0,1191 Valid
5. 5 0,357 0,1191 Valid
6. 6 0,538 0,1191 Valid
7. 7 0,595 0,1191 Valid
8. 8 -0,004 0,1191 Tidak Valid
9. 9 0,565 0,1191 Valid
10. 10 0,201 0,1191 Valid
11. 11 0,559 0,1191 Valid
12. 12 0,562 0,1191 Valid
13. 13 -0,111 0,1191 Tidak Valid
14. 14 -0,061 0,1191 Tidak Valid
15. 15 0,615 0,1191 Valid
16. 16 0,687 0,1191 Valid
17. 17 0,635 0,1191 Valid
18. 18 0,621 0,1191 Valid
19. 19 0,557 0,1191 Valid
20. 20 0,602 0,1191 Valid
21. 21 0,693 0,1191 Valid
22. 22 0,703 0,1191 Valid
23. 23 0,280 0,1191 Valid
24. 24 0,343 0,1191 Valid
25. 25 0,038 0,1191 Tidak Valid
26. 26 0,197 0,1191 Valid
27. 27 0,592 0,1191 Valid
28. 28 0,661 0,1191 Valid
29. 29 0,733 0,1191 Valid
30. 30 0,653 0,1191 Valid
31. 31 0,582 0,1191 Valid
32. 32 0,049 0,1191 Tidak Valid
33. 33 0,374 0,1191 Valid
34. 34 0,550 0,1191 Valid
35. 35 0,629 0,1191 Valid
36. 36 0,325 0,1191 Valid
37. 37 0,364 0,1191 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, butir
pernyataan nomor 3, 8, 13, 14, 25, dan 32 tidak valid maka untuk
item tersebut tidak diikutsertakan. Berikut rangkuman hasil
pengujian validitas yang baru setelah item tersebut dihilangkan.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Implementasi Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses (Kedua)
No Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1. 1 0,445 0,1191 Valid
2. 2 0,538 0,1191 Valid
3. 3 0,442 0,1191 Valid
4 4 0,413 0,1191 Valid
5. 5 0,547 0,1191 Valid
6. 6 0,585 0,1191 Valid
7. 7 0,568 0,1191 Valid
8. 8 0,270 0,1191 Valid
9. 9 0,565 0,1191 Valid
10. 10 0,590 0,1191 Valid
11. 11 0,657 0,1191 Valid
12 12 0,692 0,1191 Valid
13. 13 0,634 0,1191 Valid
14. 14 0,627 0,1191 Valid
15. 15 0,578 0,1191 Valid
16. 16 0,647 0,1191 Valid
17. 17 0,720 0,1191 Valid
18. 18 0,743 0,1191 Valid
19. 19 0,318 0,1191 Valid
20. 20 0,405 0,1191 Valid
21. 21 0,327 0,1191 Valid
22. 22 0,609 0,1191 Valid
23. 23 0,666 0,1191 Valid
24. 24 0,731 0,1191 Valid
25. 25 0,677 0,1191 Valid
26. 26 0,608 0,1191 Valid
27. 27 0,409 0,1191 Valid
28. 28 0,558 0,1191 Valid
29. 29 0,641 0,1191 Valid
30. 30 0,381 0,1191 Valid
31. 31 0,422 0,1191 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Setelah melakukan pengujian kembali dengan menghilangkan
item yang tidak valid maka didapat hasil seperti pada tabel di atas.
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel
maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua butir pernyataan
tersebut dinyatakan valid.
b. Ketersediaan Sumber Belajar
Berdasarkan hasil pengujian validitas variabel keterseiaan
sumber belajar menunjukkan bahwa dari 7 butir pernyataan
semuanya dinyatakan valid. Adapun rangkuman hasil pengujian
validitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Ketersediaan Sumber Belajar
No Butir Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1. 38 0,516 0,1191 Valid
2. 39 0,547 0,1191 Valid
3. 40 0,314 0,1191 Valid
4. 41 0,291 0,1191 Valid
5. 42 0,375 0,1191 Valid
6. 43 0,434 0,1191 Valid
7. 44 0,550 0,1191 Valid
2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu instrument
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu instrumen
dikatakan reliabel atau handal jika instrumen tersebut memberikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
yang tetap walaupun dilakukan dalam beberapa kali dalam waktu yang
berbeda. Untuk pengujian reliabilitas instrument, digunakan rumus
Cronbach’s Alpha (α) (Suharsimi Arikunto, 2013: 239):
(
)
∑
Keterangan:
: Reliabilitas instrumen
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑
: Jumlah varians butir
: Varians total
Untuk menginterpretasikan keterandalan suatu instrument
menggunakan pedoman Suharsini Arikunto (2002: 242), seperti pada
tabel berikut.
Tabel 3.10
Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,800 - 1,000 Tinggi
0,600 - 0,800 Cukup
0,400 - 0,600 Agak Rendah
0,200 - 0,400 Rendah
0,000 - 0,200 Sangat rendah
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha > 0,60. Dengan demikian jika Combrahc Alpha < 0,60 maka tidak
reliabel dan sebaliknya jika Cronbach Alpha > 0,60 berarti reliabel. Uji
reliabilitas menggunakan alat bantu komputer program Statistical
Product and Service Solutions (SPSS) versi 22.0. Berikut ini rangkuman
pengujian reliabilitas intrumen penelitian variabel implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses dan variabel
ketersediaan sumber belajar.
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Reliabilitas Implementasi Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on Standardized
Items
N of Items
0,933 0,937 31
Tabel 3.11 menunjukkan nilai Cronbach,s Alpha 0,933 > 0,60
dikatakan reliabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir
pernyataan tentang standar proses adalah dapat dipercaya.
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Reliabilitas
Ketersediaan Sumber Belajar
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on Standardized
Items
N of Items
0,717 0,722 7
Tabel 3.12 menunjukkan nilai Cronbach,s Alpha 0,717 > 0,60
maka reliabel, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pernyataan
tentang ketersediaan sumber belajar adalah dapat dipercaya.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti melakukan penyajian data
dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistikanya, yang akan
diinterprestasikan berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan (PAP)
tipe II, dengan nilai presentil yang tampak pada tabel, berikut
(Masidjo, 1995:157) :
Tabel 3.13
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Skor Kategori Kecendrungan Variabel
81% - 100% Sangat Baik
66% - 80% Baik
56% - 65% Cukup
46% - 55% Tidak Baik
≤ 45 Sangat Tidak Baik
Dalam PAP tipe II terdapat batas atau patokan yang paling
rendah (passing score) yaitu 56% dari total skor yang seharusnya
dicapai, diberi nilai cukup. PAP II digunakan untuk mengukur
kecendrungan variabel pada kategori sangat baik, baik, cukup, tidak
baik atau sangat tidak baik. Pada variabel standar proses dan
ketersediaan sumber belajar peneliti menetapkan skor terendah 1 dan
skor tertinggi 4 untuk mendeskripsikan kategori variabel. Maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor
interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II sebagai berikut:
Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor
maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin
dicapai).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berikut ini adalah perhitungan kategori kecenderungan untuk
masing-masing variabel penelitian:
a. Variabel Standar Proses
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 31 x 4 = 124
Skor minimal yang mungkin dicapai : 31 x 1 = 31
Kategori kecenderungan untuk variabel standar proses sebagai
berikut:
Sangat Baik : 31 + 81% (124 - 31) = 106 - 124
Baik : 31 + 66% (124 - 31) = 92 - 105
Cukup : 31 + 56% (124 - 31) = 83 - 91
Tidak Baik : 31 + 46% (124 - 31) = 74 - 82
Sangat Tidak Baik : 31 + 0% (124 - 31) = 31 - 73
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecendrungan
variabel standar proses adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14
Skor Interval Standar Proses
Interval Kategori Skor
106 – 124 Sangat Baik 5
92 – 105 Baik 4
83 – 91 Cukup 3
74 – 82 Tidak Baik 2
31 – 73 Sangat Tidak Baik 1
b. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 7 x 4 = 28
Skor minimal yang mungkin dicapai: 7 x 1 = 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kategori kecenderungan untuk variabel ketersediaan sumber
belajar sebagai berikut:
Sangat Tersedia : 7 + 81% (28 - 7) = 24 - 28
Tersedia : 7 + 66% (28 - 7) = 21 - 23
Cukup : 7 + 56% (28 - 7) = 19 - 20
Kurang Tersedia : 7 + 46% (28 - 7) = 17 - 18
Sangat Kurang Tersedia : 7 + 0% (28 - 7) = 7 - 16
Data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecendrungan
variabel ketersediaan sumber belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15
Skor Interval Ketersediaan Sumber Belajar
Interval Kategori Skor
24 - 28 Sangat Tersedia 5
21 - 23 Tersedia 4
19 - 20 Cukup 3
17 – 18 Kurang Tersedia 2
7 – 16 Sangat Kurang Tersedia 1
2. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis
1. H0 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
H1: Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. H0 : Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
H1 : Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
3. H0 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman pembelajaran dan
pelatihan (diklat) terhadap kemampuan mengimplementasikan
standar proses pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016.
H1 : Ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan
(diklat) terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016.
b. Langkah Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-Square (x2),
langkah-langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
sebagai berikut:
1) Mencari Nilai Chi-Square (x2)
Uji Chi-Square (x2) digunakan untuk menentukan
seberapa tepat frekuensi yang teramati (observed frequencies)
cocok dengan frekuensi yang diharapkan (expected
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
frequencies). Rumus yang digunakan untuk menguji Chi-
Square (x2) adalah sebagai berikut (Widyono Soetjipto,
1999:152):
∑
Keterangan:
Fo : Frekuensi Observasi
Fe : Frekuensi yang Diharapkan
x2
: Chi-Square
2) Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika nilai Asymp. Sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak atau tidak ada pengaruh positif terhadap implementasi
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses
pendidikan. Jika nilai Asymp. Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima atau ada pengaruh positif terhadap implementasi
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses
pendidikan, maka langkah selanjutnya adalah mencari derajat
asosiasi.
3) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi dan Membuat
Interpretasi Terhadap Rasio C/Cmax
a) Apabila H1 diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka
koefisien kontigensi (C) dibandingkan dengan koefisien
kontigensi maksimum (Cmax) dapat dicari dengan
persamaan sebagai berikut (Sudjana, 2005:282):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
√
√
Rasio = C/Cmax
Keterangan:
C : Koefisien kontingensi
Cmax : Koefisien kontingensi maksimum
x2 : Chi-Square
M : Jumlah minimum antara baris dan kolom
N : Banyaknya sampel
b) Interpretasi Terhadap Rasio C/Cmax
Secara umum kriteria rasio C/Cmax adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.16
Kriteria Interpretasi Derajat Asosiasi
A
n
a
lisis Chi-Square dilakukan dengan bantuan komputer
program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
versi 22.0.
C/Cmax Interpretasi
0,80 - 1,000 Sangat Tinggi
0,60 - 0,799 Tinggi
0,40 - 0,599 Sedang
0,20 - 0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari sampai dengan 6 Maret
2017 dengan subjek penelitian guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta.
Pengambilan data dilakukan di tujuh sekolah yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta,
SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4
Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta, SMK Negeri 6 Yogyakarta, dan SMK
Negeri 7 Yogyakarta. Dari tujuh sekolah tersebut peneliti menyebar sebanyak 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kuesioner untuk guru, namun jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 204
kuesioner. Setelah dicek kembali terdapat 12 kuesioner yang tidak diisi lengkap.
Jadi, jumlah keseluruhan kuesioner yang mengisi lengkap sebanyak 192
kuesioner. Berikut ini tabel distribusi kuesioner di masing-masing sekolah se-Kota
Yogyakarta.
Tabel 4.1
Data Distribusi Kuesioner
Nama
Sekolah
Jumlah Responden Persentasi
Kuesiner
Diisi
Lengkap
Persentasi
Sampel
Terhadap
Populasi
Populasi Sampel Kuesioner
Disebar
Kuesioner
Kembali
Mengisi
Lengkap
SMK Negeri 1
Yogyakarta 68 16 16 16 16 100.0% 23.5%
SMK Negeri 2
Yogyakarta 183 43 43 43 41 95.3% 22.4%
SMK Negeri 3
Yogyakarta 172 40 43 41 37 86.0% 21.5%
SMK Negeri 4
Yogyakarta 140 33 33 31 29 87.9% 20.7%
SMK Negeri 5
Yogyakarta 107 25 36 26 24 66.7% 22.4%
SMK Negeri 6
Yogyakarta 113 27 27 26 25 92.6% 22.1%
SMK Negeri 7
Yogyakarta 93 22 22 21 20 90.9% 21.5%
Total 876 206 220 204 192 87.3% 21.9%
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Data responden guru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Data Responden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid L 90 46,9 46,9 46,9
P 102 53,1 53,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah responden guru yang
berjenis kelamin, di mana guru yang berjenis kelamain perempuan
lebih banyak sebesar 102 guru atau 53,1%. Sedangkan guru yang
berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit sebanyak 90 guru atau 46,9%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden
sebagian besar guru berjenis kelamin perempuan.
b. Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Data responden guru berdasakan pengalaman mengajar dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar (Tahun)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-10 Junior 43 22,4 22,4 22,4
11-20 Menengah 70 36,5 36,5 58,9
> 20 Senior 79 41,1 41,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah responden guru
berdasarkan pengalaman mengajar, diketahui dari 192 guru terdapat
43 guru atau 22,4% yang memiliki pengalaman mengajar 1-10 tahun
(Junior), 70 guru atau 36,5% yang memiliki pengalaman mengajar
11-20 tahun (Menengah), dan 79 guru atau 41,1% yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pengalaman mengajar > 21 tahun (Senior). Dengan demikaian dapat
disimpulkan bahwa jumlah responden sebagian besar guru memiliki
pengalaman mengajar > 21 tahun (Senior).
c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Data responden guru berdasakan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4
Data Responden Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 7 3,6 3,6 3,6
S1 158 82,3 82,3 85,9
S2 25 13,0 13,0 99,0
S3 2 1,0 1,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah responden guru
berdasarkan tingkat pendidikan, dimana dari 192 guru terdapat 7
guru atau 3,6% memiliki tingkat pendidikan D3, 158 guru atau
82,3% memiliki tingkat pendidikan S1, ada 25 guru atau 13,0%
memiliki tingkat pendidikan S2, dan ada 2 guru atau 1,0% memiliki
tingkat pendidikan S3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
jumlah responden sebagian besar guru memiliki tingkat pendidikan
S1.
d. Berdasarkan Pengalaman Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Data responden guru berdasakan pengalaman diklat dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.5
Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Diklat (Hari)
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 - 30 Minimum 158 82,3 82,3 82,3
30 - 60 Menengah 20 10,4 10,4 92,7
> 60 Maksimum 14 7,3 7,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
Dari tabel di atas jumlah responden guru berdasarkan
pengalaman diklat, diketahui dari 192 guru terdapat 158 atau 82,3%
guru yang memiiki masa diklat 1 – 30 hari (Minimum), 20 atau
10,4% guru yang memiliki masa diklat 30 – 60 (Menengah), dan 14
atau 7,3% guru yang memiliki masa diklat > 60 hari (Maksimum).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden
sebagian besar guru memiliki masa diklat 1 – 30 hari (Minimum).
e. Berdasarkan Pangkat Golongan
Data responden guru berdasakan pangkat golongan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6
Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
IIIa 21 10,9 10,9 10,9
IIIb 31 16,1 16,1 27,1
IIIc 46 24,0 24,0 51,0
IIId 7 3,6 3,6 54,7
Iva 78 40,6 40,6 95,3
Ivb 9 4,7 4,7 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pada tabel di atas dapat dilihat jumlah responden guru
berdasarkan pengkat golongan, dimana dari 192 guru terdapat 21
guru atau 10,9% dengan pangkat golongan IIIa, 31 guru atau 16,1%
dengan pangkat golongan IIIb, 46 guru atau 24% dengan pangkat
golongan IIIc, 7 guru atau 3,6% dengan pangkat golongan IVa, dan 9
guru atau 4,7% dengan pangkat golongan IVb. Dengan demikian
dapat disimpulkan jumlah responden sebagian besar guru dengan
pangkat golongan IIIc.
2. Deskripsi Variabel
a. Implementasi Pemendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses
Untuk mengetahui kecendrungan implementasi Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pada guru, peneliti
membuat lima kategori kecendrungan berdasarkan pada Penilaian
Acuan Patokan tipe II, yaitu sangat baik, baik, cukup, tidak baik, dan
sangat tidak baik. Kategori tersebut diperoleh berdasarkan jumlah
skor dari pernyataan dengan empat tingkat jawaban kuesioner yang
dipilih guru, dimana skor terendah adalah 31 dan skor tertinggi
adalah 124. Selanjutnya peneliti menginterprestasikan skor
implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
proses seperti yang tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Deskripsi Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses
Kategori Interval Frekuensi Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Sangat Baik ≥ 106 95 49,5
Baik 92 - < 106 93 48,4
Cukup 83 - < 92 4 2,1
Tidak Baik 74 - < 83 0 0
Sangat Tidak Baik ≤ 74 0 0
Total 192 100
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa dari 192 responden
SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ada 95 guru atau 49,5% memiliki
persepsi bahwa implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses sangat baik, ada 93 guru atau 48.8% memiliki
persepsi bahwa dalam implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses baik, ada 4 guru atau 2,1% memiliki
persepsi bahwa implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses cukup, 0 guru 0% memiliki persepsi bahwa
implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
proses tidak baik, dan 0 guru atau 0% memiliki memiliki persepsi
bahwa dalam implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses sangat tidak baik.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa implementasi
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses
menurut persepsi guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta dapat
dikatakan sangat baik. Didapatkan juga nilai-nilai statistik sebagai
berikut:
Tabel 4.8
Nilai-Nilai Statistik Implementasi Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses
Nilai Statistik Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
N Valid 192
Mean 105,74
Median 105
Mode 98
Standar Deviation 9,490
Minimum 87
Maksimum 123
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika
pada tabel 4.8 yaitu nilai rata-rata (mean) sebesar 105,74 dengan
standar deviasi sebesar 9,490, nilai tengah (median) sebesar 105, dan
nilai modus (mode) sebesar 98. Dari nilai-nilai tersebut menunjukkan
bahwa nilai rata-rata (mean) yang diperoleh sebesar 105,74 berada
dalam interval 106 – 124 dengan kategori sangat baik.
b. Ketersediaan Sumber Belajar
Untuk mengetahui kecendrungan ketersediaan sumber belajar
pada guru peneliti membuat lima kategori kecendrungan, yaitu
sangat tersedia, tersedia, cukup, kurang tersedia, dan sangat kurang
tersedia. Kategori tersebut diperoleh berdasarkan jumlah skor dari
pernyataan dengan empat tingkat jawaban kuesioner yang dipilih
guru, dimana skor terendah adalah 31 dan skor tertinggi adalah 124.
Selanjutnya peneliti menginterprestasikan skor ketersediaan sumber
belajar seperti yang tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Deskripsi Ketersediaan Sumber Belajar
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tersedia ≥ 24 42 21,9
Tersedia 21 - < 23 65 33,9
Cukup 19 - < 20 64 33,3
Kurang Tersedia 17 - < 18 20 10,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sangat Kurang Tersedia ≤ 16 1 0,5
Total 192 100
Pada tabel 4.9 diketehui bahwa dari 192 responden SMK
Negeri se-Kota Yogyakarta terdapat 42 guru atau 21,9% memiliki
persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar yang disediakan sekolah
sangat tersedia, ada 65 guru atau 33,9% memiliki persepsi bahwa
ketersediaan sumber belajar yang disediakan oleh sekolah tersedia,
ada 64 guru atau 33,3% memiliki persepsi bahwa ketersediaan
sumber belajar yang disediakan oleh sekolah cukup, ada 20 guru atau
10,4% memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar yang
disediakan oleh sekolah kurang tersedia, dan ada 1 guru atau 0,5%
memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar yang
disediakan ole sekolah sangat kurang tersedia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan
sumber belajar yang disediakan oleh sekolah menurut guru SMK
Negeri se-Kota Yogyakarta dikatakan tersedia sebesar 33,9% dan
cukup sebesar 33,3% sehingga perlu ditingkatkan dalam
pengembangan dan pemanfaatan ketersediaan sumber belajar untuk
menunjang kegiatan proses pembelajaran. Didapatkan juga nilai-nilai
statistik sebagai berikut:
Tabel 4.10
Nilai-Nilai Statistik Ketersediaan Sumber Belajar
Nilai Statistik Skor
N Valid 192
Mean 22,36
Median 22,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Mode 21
Standar Deviation 2,463
Minimum 15
Maksimum 28
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika
pada tabel 4.10 yaitu nilai rata-rata (mean) sebesar 22,36 termasuk
dengan standar deviasi sebesar 2,463, nilai tengah (median) sebesar
22,00, dan nilai modus (mode) sebesar 21. Dari nilai-nilai tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) yang diperoleh sebesar
22,36 berada dalam interval 21 - < 24 dengan ketegori tersedia.
B. Analisis Data
1. Hipotesis Pertama
a. Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
H1 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
b. Hasil Pengujian
Tabel 4.11 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan
pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Tabel 4.11
Kontigensi dan Frekuensi Harapan PengaruhTingkat
Pendidikan Guru terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Tingkat_Pendidikan2
Total S1 S2
Spros
Tidak
Baik
Count 34 2 36
Expected Count 30,9 5,1 36,0
% within Spros 94,4% 5,6% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 20,6% 7,4% 18,8%
% of Total 17,7% 1,0% 18,8%
Cukup
Count 91 16 107
Expected Count 92,0 15,0 107,0
% within Spros 85,0% 15,0% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 55,2% 59,3% 55,7%
% of Total 47,4% 8,3% 55,7%
Baik Count 40 9 49
Expected Count 42,1 6,9 49,0
% within Spros 81,6% 18,4% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 24,2% 33,3% 25,5%
% of Total 20,8% 4,7% 25,5%
Total Count 165 27 192
Expected Count 165,0 27,0 192,0
% within Spros 85,9% 14,1% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 85,9% 14,1% 100,0%
Tingkat pendidikan guru dikategorikan ke dalam kategori D3
(diberi kode angka 1), kategori S1 (diberi kode angka 2), kategori S2
(diberi kode angka 3), dan kategori S3 (diberi kode angka 4).
Sedangkan, standar proses dikategorikan ke dalam kategori sangat
tidak baik (diberi kode angka 1), tidak baik (diberi kode angka 2),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
cukup (diberi kode angka 3), baik (diberi kode 4), dan sangat baik
(diberi kode angka 5). Setelah melakukan pengujian (lihat lampiran
6) menghasilkan nilai frekuensi harapan < 5. Jika nilai frekuensi
harapan < 5 maka kategori tersebut harus diubah dengan
menggabungkan kolom atau baris kategori yang berdekatan.
Penggabungan dilakukan pada variabel tingkat pendidikan guru
sebagai berikut: untuk kategori D3 digabungkan dengan kategori S1
sehingga menjadi kategori S1 (diberi kode angka 2). Untuk kategori
S3 digabungkan dengan kategori S2 sehingga menjadi kategori S2
(diberi kode angka 3). Setelah penggabungan nilai frekuensi harapan
≥ 5. Berikut adalah tabel hasil pengujian Chi-Square.
Tabel 4.12
Hasil Chi-Square
Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2,977a 2 ,226
Likelihood Ratio 3,469 2 ,177
Linear-by-Linear
Association 2,617 1 ,106
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 5,06.
Dari tabel di atas diketahui hasil Chi-Square (X2 hitung)
sebesar 2,977, (df) = 4, dan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,226. Uji
hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikan 0,226 > 0,05 maka
H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
2. Hipotesis Kedua
a. Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh positif ketersedian sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
H1 : Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses.
b. Hasil Pengujian
Tabel 4.13 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan
pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Tabel 4.13
Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses
Sumbel3
Total Cukup Tersedia
Sangat
Tersedia
Spros
Tidak
Baik
Count 29 5 2 36
Expected Count 15,9 12,2 7,9 36,0
% within Spros 80,6% 13,9% 5,6% 100,0%
% within
Sumbel3 34,1% 7,7% 4,8% 18,8%
% of Total 15,1% 2,6% 1,0% 18,8%
Cukup Count 47 35 25 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Expected Count 47,4 36,2 23,4 107,0
% within Spros 43,9% 32,7% 23,4% 100,0%
% within
Sumbel3 55,3% 53,8% 59,5% 55,7%
% of Total 24,5% 18,2% 13,0% 55,7%
Baik
Count 9 25 15 49
Expected Count 21,7 16,6 10,7 49,0
% within Spros 18,4% 51,0% 30,6% 100,0%
% within
Sumbel3 10,6% 38,5% 35,7% 25,5%
% of Total 4,7% 13,0% 7,8% 25,5%
Total
Count 85 65 42 192
Expected Count 85,0 65,0 42,0 192,0
% within Spros 44,3% 33,9% 21,9% 100,0%
% within
Sumbel3 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 44,3% 33,9% 21,9% 100,0%
Ketersediaan sumber belajar dikategorikan ke dalam kategori
sangat kurang tersedia (diberi kode angka 1), kategori kurang
tersedia (diberi kode angka 2), kategori cukup (diberi kode angka 3),
kategori tersedia (diberi kode angka 4) dan sangat tersedia (diberi
kode angka 5). Sedangkan pada standar proses dikategorikan ke
dalam kategori sangat tidak baik (diberi kode angka 1), tidak baik
(diberi kode angka 2), cukup (diberi skor 3), baik (diberi skor 4), dan
sangat baik (diberi kode angka 5). Setelah melakukan pengujian
(lihat lampiran 6) menghasilkan nilai frekuensi harapan < 5. Jika
nilai frekuensi harapan < 5 maka kategori tersebut harus diubah
dengan menggabungkan kolom atau baris kategori yang berdekatan.
Penggabungan dilakukan pada variabel ketersediaan sumber belajar
sebagai berikut: untuk kategori sangat tidak tersedia dan kategori
tidak tersedia digabungkan dengan kategori cukup (diberi kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
angka 3). Setelah penggabungan nilai frekuensi harapan ≥ 5.Berikut
adalah tabel hasil pengujian analisis Chi-Square.
Tabel 4.14
Hasil Chi-Square
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 32,882a 4 ,000
Likelihood Ratio 35,233 4 ,000
Linear-by-Linear
Association 24,949 1 ,000
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 7,88.
Dari tabel di atas diketahui hasil Chi-Square (X2 hitung)
sebesar 32,882, (df) = 4, dan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,000. Uji
hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka
H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh positif
ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Tabel 4.15
Hasil Symmetric Measures
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,414 ,000
Cramer's V ,293 ,000
Contingency
Coefficient ,382 ,000
N of Valid Cases 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Setelah diketahui ada pengaruh positif ketersediaan sumber
belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses selanjutnya dilakukan
perhitungan koefisien kontigensi (C) untuk menentukan besar
kecilnya derajat asosiasi. Rumus perhitungan koefisien kontigensi
(C) sebagai berikut:
√
Hasil perhitungan di atas sesuai dengan tabel 4.15 diketahui
nilai Contigency Coefficient sebesar 0,382.
Langkah berikutnya membandingkan koefisien kontigensi (C)
dengan koefisien kontigensi makimum (Cmax.). Rumus perhitungan
koefisien kontigensi maksimum (Cmax)sebagai berikut:
√
Apabila dibandingkan koefisien C dengan koefisisien Cmax
maka hasil yang diperoleh sebesar 0,468 (0,382/0,816). Nilai rasio
C/Cmax sebesar 0,468 berada pada rentang 0,40 - 0,599 dengan
interprestasi sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2106 tentang
standar proses diinterprestasikan sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Hipotesis Ketiga
a. Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan
pelatihan terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
H1 : Ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
b. Hasil Pengujian
Tabel 4.16 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan
pengaruh pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses.
Tabel 4.16
Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pengalaman_Diklat2
Total Minimum Menengah
Spros
Tidak
Baik
Count 32 4 36
Expected Count 29,8 6,2 36,0
% within Spros 88,9% 11,1% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 20,1% 12,1% 18,8%
% of Total 16,7% 2,1% 18,8%
Cukup
Count 88 19 107
Expected Count 88,6 18,4 107,0
% within Spros 82,2% 17,8% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 55,3% 57,6% 55,7%
% of Total 45,8% 9,9% 55,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Baik Count 39 10 49
Expected Count 40,6 8,4 49,0
% within Spros 79,6% 20,4% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 24,5% 30,3% 25,5%
% of Total 20,3% 5,2% 25,5%
Total Count 159 33 192
Expected Count 159,0 33,0 192,0
% within Spros 82,8% 17,2% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 82,8% 17,2% 100,0%
Pengalaman diklat dikategorikan ke dalam kategori minimum
(diberi kode angka 1), kategori menengah (diberi kode angka 2), dan
kategori maksimum (diberi kode angka 3). Selain itu, standar proses
dikategorikan ke dalam kategori sangat tidak baik (diberi kode angka
1), tidak baik (diberi kode angka 2), cukup (diberi kode angka 3),
baik (diberi kode angka 4), dan sangat baik (diberi kode angka 5).
Setelah melakukan pengujian (lihat lampiran 6) menghasilkan nilai
frekuensi harapan < 5. Jika nilai frekuensi harapan < 5 maka kategori
tersebut harus diubah dengan menggabungkan kolom atau baris
kategori yang berdekatan. Penggabungan dilakukan pada variabel
pengalaman diklat sebagai berikut: untuk kategori maksimum
digabungkan dengan kategori menengah (diberi kode angka 2).
Setelah penggabungan nilai frekuensi harapan ≥ 5. Tabel berikut
adalah hasil pengujian s Chi-Square.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.17
Hasil Chi-Square
Pengaruh Pengalaman Diklat terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1,315a 2 ,518
Likelihood Ratio 1,407 2 ,495
Linear-by-Linear
Association 1,178 1 ,278
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 6,19.
Dari tabel di atas diketahui hasil Chi-Square (X2 hitung)
sebesar 1,315, (df) = 4, dan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,518. Uji
hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikan 0,518 < 0,05 maka
H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif
pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui Chi-
Square (X2 hitung) sebesar 2,977, (df) = 4, dan nilai Asymp. Sig. sebesar
0,226. Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikan 0,226 > 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif
tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
Pada variabel implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses menunjukkan bahwa secara garis besar
kemampuan guru dalam mengimplementasikan standar proses
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dalam kategori sangat
baik (95 guru atau 49,5%) dengan diketahui nilai rata-rata (mean) sebesar
105,74 dimana nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat baik.
Implementasi adalah sebagai suatu proses untuk menerapan atau
melaksanaan program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan
orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa kemampuan guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta
dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi dianggap
sangat baik.
Variabel tingkat pendidikan guru meunujukkan bahwa sebagaian
besar tingkat pendidikan guru adalah S1 (158 guru atau 82,3%). Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya tingkat pendidikan merupakan
pendidikan yang telah ditempuh seseorang yang bertujuan
mengoptimalkan kemampuan-kemampuan individu agar dapat
memerankan tugasnya dengan baik. Tingkat pendidikan ini meliputi
pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Seorang guru harus
menempuh pendidikan formal tersebut sampai pada pendidikan tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan guru, maka semakin tinggi pula
tingkat kemampuannya. Sebaliknya, jika pendidikan guru dibawah
standar minimal maka akan mengurangi kemampuannya. Semakin tinggi
tingkat pendidikan guru, semakin tinggi kemampuan dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan guru,
semakin rendah kemampuan dalam mengimplemnetasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses sangat baik namun tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan guru. Guru harus tetap terus belajar agar dapat memahami
perubahan-perubahan yang terjadi didalam kurikulum ataupun perubahan
lainnya yang terjadi dalam dunia pendidikan.
2. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, diketahui Chi-Square
(X2 hitung) sebesar 32,882, (df) = 4, dan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,000.
Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh positif
ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
Pada variabel implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses menunjukkan bahwa secara garis besar
kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses dalam kategori baik (95 guru atau
49,5%) dengan diketahui nilai rata-rata (mean) sebesar 105,74 dimana
nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Implementasi adalah
sebagai suatu proses untuk menerapkan atau melaksanakan program atau
seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima
dan melakukan perubahan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan
guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses berdasarkan
kurikulum 2013 edisi revisi dianggap sangat baik.
Variabel ketersediaan sumber belajar menunjukkan secara garis
besar sumber belajar yang disediakan oleh sekolah dalam kategori baik
(95 guru atau 49,5%) dengan diketahui nilai rata-rata (mean) sebesar
22,36 dimana nilai tersebut termasuk dalam kategori tersedia. Sumber
belajar itu sendiri merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan
dalam proses belajar mengajar atau sebagai daya yang dapat
dimanfaatkan guna untuk kepentingan proses belajar mengajar baik
secara langsung maupun tidak langsung secara keseluruhan. Ketersediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
bahan ajar dan sumber belajar merupakan faktor penting dalam
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Semakin lengkap
ketersediaan sumber belajar semakin tinggi kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Sebaliknya semakin kurang ketersediaan sumber belajar,
semakin rendah kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan
sumber belajar berpengaruh terhadap kemampuan guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Hal tersebut diperkuat dengan nilai derajat asosiasi yang
diperoleh dari pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses diiterprestasikan sedang, dengan
perbandingan C/Cmax sebesar 0,468. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ketersedian sumber belajar merupakan faktor yang
sangat penting karena dapat membantu guru dalam keberhasilan
pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Pengaruh Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, diketahui Chi-Square
(X2
hitung) sebesar 1,315, (df) = 4, dan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,518.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikan 0,518 < 0,05 maka
H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif
pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses.
Pada variabel implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses menunjukkan bahwa secara garis besar
kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses dalam kategori baik (95 guru atau
49,5%) dengan diketahui nilai rata-rata (mean) sebesar 105,74 dimana
nilai tersebut termasuk kategori sangat baik. Implementasi adalah sebagai
suatu proses untuk menerapan atau melaksanaan program atau
seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima
dan melakukan perubahan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan
guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses berdasarkan
kurikulum 2013 edisi revisi dianggap sangat baik.
Variabel pengalaman diklat menunjukkan bahwa sebagaian besar
guru memiliki pengalaman pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam
kategori minimum (158 guru atau 82,3%). Pendidikan dan pelatihan
adalah suatu keharusan yang dilakukan oleh suatu organisasi dan tidak
dapat diabaikan karena hal tersebut dipandang sebagai beberapa aktivitas
atau proses untuk meningkatkan keterampilan, sikap, pemahaman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
tugas yang dilaksanakan. Semakin sering pengalaman pendidikan dan
pelatihan (diklat), maka semakin tinggi kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Sebaliknya, semakin kurang pengalaman pendidikan dan
pelatihan (diklat), maka semakin rendah kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses. Dapat dikatakan bahwa guru SMK Negeri se-Kota
Yogyakarta memiliki pengalaman pendidikan dan pelatihan (diklat)
termasuk dalam kategori minimum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses sangat baik namun tidak dipengaruhi oleh
pengalaman pendidikan dan pelatihan (diklat). Meskipun pengalaman
pendidikan dan pelatihan (diklat) tidak mempengaruhi kemampuan guru
dalam mengimplemntasikan permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses, peneliti beranggapan bahwa guru yang memiliki
pengalaman diklat rendah, bisa memiliki pengetahuan yang sama dengan
guru yang memiliki pengalaman diklat maksimal. Hal yang mungkin
dapat dilakukan misalnya sekolah dapat memberikan pendidikan dan
pelatihan guru yang masih rendah agar bisa memahami tentang
Permendikbud dan peratuaran lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah
diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh positif tingkat
pendidikan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses. Hal ini
diketahui dari hasil uji Chi-Square sebesar 2,977 (df) = 2 dan nilai
Asymp. Sig (2-sided) 0,226 > α 0,05.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif ketersediaan
sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses. Hal ini
diketahui dari hasil uji Chi-Square sebesar 32,882 (df) = 4 dan nilai
Asymp. Sig (2-sided) 0,000 < α 0,05.
3. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh positif pengalaman
pendidikan dan latihan (diklat) terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pendidikan. Hal ini diketahui dari hasil uji Chi-Square
sebesar 1,315 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig (2-sided) 0,518 > α 0,05.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang disampaikan, maka peneliti
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi guru tetap berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan
mengikuti berbagai pelatihan pendidikan yang diselenggarakan oleh
dinas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaksanaan tugas-tugasnya, agar tugas yang dilaksanakan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dapat dilakukan dengan baik. Selain itu diupayakan kerja sama yang
baik dan saling berbagi pengetahauan baru antar sesama guru.
Dengan kerja sama yang baik, sesuatu yang belum paham bagi guru
tertentu bisa dicerahkan oleh guru yang lebih memahami. Setiap guru
bisa memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari sesama guru.
2. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa tidak
terlepas dari peran sumber belajar. Selain kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru juga membutuhkan sarana
pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran karena sangat
penting untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran, serta dapat mendukung dalam pengembangann
ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang. Terutama dalam poroses
pembelajaran disekolah. Bagi pihak sekolah hendaknya menyediakan
sarana sumber belajar yang lengkap agar proses pembelajaran dikelas
dapat berjalan dengan efektif. Semakin memadai sarana pembelajaran
yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula
dengan suasana selama kegiatan pembelajaran. Bagi guru dapat
dimaksimalkan penggunaan fasilitas belajar yang tersedia untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi guru harus tetap aktif dalam mengikuti berbagai pendidikan dan
pelatihan serta mau mengikuti segala perubahan yang terjadi dalam
dunia pendidikan seperti perubahan kurikulum, agar mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
memahami perubahan tersebut. Bagi sekolah hendaknya mampu
memberikan pelatihan secara khusus bagi guru, agar guru yang
memiliki pengalaman pendidikan dan pelatihan yang masih kurang
dapat memahami perubahan kurikulum yang terjadi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar kusioner dapat memberikan gambaran
tentang variabel yang diteliti, hal yang mungkin dilakukan meminta
kesediaan responden untuk memberikan saran dan masukan guna
memperbaiki kuesioner tersebut.
C. Keterbatasan
Menyadari sepenuhnya bahwa dalam melakukan penelitian ini tidak
lepas dari keterbatasan-keterbatasan, yaitu:
1. Data penelitian yang diperoleh sebagian besar dari kuesioner yang disi
oleh guru, sehingga kebenaran data tersebut tergantung kesungguhan
guru dalam mengisi kusioner.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada variabel tingkat pendidikan guru,
ketersediaan sumber belajar, dan pengalaman pendidikan dan
pelatihan, sedangkan masih terdapat faktor lain yang dapat
mempengaruhi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
proses.
3. Peneliti menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan butir
pernyataan kuesioner, sehingga memungkinkan kuesioner tersebut
tidak dapat mengungkapkan variabel dalam penelitian secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011).Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.
Bandung: Interes Media.
Ahmadi, Rulam (2014). Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT RINEKA IKA.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Darmadi, Hamid (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Teori
Konsep Dasar dan Implementasi. Bandung: ALFABETA.
Emzir. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hidayat, Shole. (2013) Pengembanagan Kurikulum Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Kurniasih, Imas dan Berlin, S. (2014). Implementasi Kurikulum 2013
Konsep dan Penerapannya. Surabaya: Kata Pena.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Muhadi. (2011). Metode Penelitian. Modul. Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma Yogykarta.
Majid, Abdul. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Kajian Teoritis dan
Praktis. Bandung: Interes Media.
Mulyasa (2006). Kurikulum Yang Disempurnakan: Pengembanagn
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA ).
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Musfah, Jejen (2011) Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan
dan Sumber Belajar Toori dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Nasution. (1982). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars
Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Noor, Juliansyah. (2011). Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan
Karya Ilmiah.
Notosudirjo, Suwardi. (1990). Kosakata Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Kanisius.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pembelajaran. [On-line]. Tersedia:http://bsnp-
indonesia.org/wp-content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun
2016_Nomor02_Lampiran.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pembelajaran. [On-Line]. Tersedia:
http://bsnp-indonesia-org/wp-
content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor022_Lam
piran.pdf [7 September 2016].
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan. [On-Line]. Tersedia:
http//kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/PP0322013.pdf. [7 September 2016]
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar
Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
Reksoatmodjo, T.N. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan. Bandung: PT Refika Aditama.
Satria, Ase. (2015). http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-
implementasi-dan-teori.html.
Sitepu, B. P. (2014) Pengembanagan Sumber Belajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Siregar, Syofian. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif: Edisi Pertama.
Jakarta: KENCANA.
Sugandi, Achmad. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang: PT Unnes
Press (7).
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung :ALFABETA.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian & Pengembangan. Yogyakarta:
Alfabeta.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukiman. (2015). Pengembanagan Kurikulum Perguruan Tinggi.
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Sukmadinata, Nana S (2013). Pengembangan kurikulum Teori dan
Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sukmadinata, Nana S dan Erliana Syaodih (2012). Kurikulum dan
Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sumarso.(2010).(On-line).Tersedia.
https://goeroendeso.files.wordpress.com/2010/11/perjalanan-
kurikulum-di indonesia.doc.
Sunarti dan Selly Rahmawati (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013:
Membantu Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah–langkah
Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Suprapto. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu.
Sutisna, Ade. (2012). Sejarah Perkembangan Kurikulum.pdf.
Teguh, Triwiyanto. (2014) Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.[Oline].Tersedia:http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/u
uno20th2003ttgsisdiknas.pdf. [ 14 September 2017].
Widyono, Soetjipto. (1999). Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Wisdyastono, Herry. (2014). Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi
Daerah. Dari Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta:
Gaung Persada Pressm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 1
Intrumen Penelitian
(Kuesioner dan Lembar Jawab)
No Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
1
Proses
Pembelajaran
1.1 Perencanaan
Pembelajaran
1.1.1 Penyusunan rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
1.1.2 Penyiapan media dan
1. Membuat RPP merupakan
suatu kewajiban bagi saya.
2. Saya menyusun RPP
berdasarkan silabus .
3. Saya tidak menyusun RPP
sesuai dengan kompnen yang
lengkap dan sistematis.
4. Saya menyusun RPP sesuai
dengan subtema mata pelajaran
yang bersangkutan.
5. Saya menyusun RPP sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
6. Saya membuat media sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
sumber belajar
1.1.3 Perangkat penilaian
pembelajaran
dengan materi pembelajaran.
7. Saya membuat media agar
tujuan pembelajaran tercapai.
8. Saya tidak menggunakan
berbagai sumber belajar dalam
merencanakan kegiatan
pembelajaran.
9. Saya menyusun perangkat
penilaian pembelajaran
sebelum melaksanakan
pembelajaran.
1.2 Pelaksanaan
pembelajaran
a. Kegiatan
pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan
penutup
1.2.1. Memeriksa kesiapan
peserta didik
1.2.2. Melakukan presensi
1.2.3. Memotivasi peserta
didik
1.2.4. Memberikan
apersepsi
1.2.5. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
1.2.6. Menyampaikan
cakupan materi dan
penjelasan uraian
kegiatan.
1.2.7. Sikap (proses afeksi
mulai dari
menerima,
menjalankan,
menghargai,
menghayati, sampai
mengamalkan)
1.2.8. Pengetahuan
(mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis,
mengevaluasi,
hingga mencipta)
1.2.9. Ketrampilan
10. Saya tidak memeriksa kesiapan
peserta didik sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
11. Saya mengecek kehadiran
siswa sebelum pembelajaran
dimulai.
12. Saya memberikan motivasi
kepada peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai.
13. Saya tidak melakukan apersepsi
sebelum memulai kegiatan
pembelajaran.
14. Saya tidak menyampaikan
tujuan pembelajaran sebelum
memulai kegiatan
pembelajaran.
15. Saya menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian
kegiatan sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
16. Saya mengamati tingkah laku
peserta didik saat proses
pembelajaran.
17. Saya menghargai pendapat
peserta didik dengan
memberikan penguatan saat
proses pembelajaran
18. Saya mengajak peserta didik
untuk mengolah pengetahuan
selama proses pembelajaran
19. Saya mengajak peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
(mengamati,
menanya, mencoba,
menalar, menyaji,
dan mencipta)
1.2.10. Menemukan manfaat
proses pembelajaran
1.2.11. Memberi umpan
balik
1.2.12. Memberi tugas
1.2.13. Menginformasikan
rencana
pembelajaran pada
pertemun berikutnya
untuk menciptakan sesuatu hal
yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan.
20. Saya mereview apa saja yang
sudah dipelajari bersama
peserta didik
21. Saya mengajak siswa untuk
melakukan refleksi setelah
pembelajaran selesai.
22. Saya memberikan umpan balik
untuk peserta didik
23. Saya memberikan tugas untuk
dikerjakan dirumah kepada
peserta didik
24. Saya meminta kepada peserta
didik menyiapkan materi
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
1.3. Pengelolaan Kel
as dan La-
boratorium
1.3.1. Mengatur tempat
duduk peserta didik
1.3.2. Menggunakan volume
dan intonasi suara
yang dapat di dengar
dengan baik oleh
peserta didik
1.3.3. Menggunakan bahasa
yang santun, lugas dan
mudah dimengerti
1.3.4. Penyesuaian materi
pembelajaran
1.3.5. Ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan dan
keselamatan dalam
proses pembelajaran
1.3.6. Berpenampilan sopan
1.3.7. Penyelenggaraan
proses pembelajaran
25. Saya tidak mengatur tempat
duduk peserta didik untuk
mengelola keefektifan kelas.
26. Dalam pembelajaran, volume
suara saya tidak dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
27. Saya menggunakan intonasi
yang dapat didengar dengan
baik oleh peserta didik.
28. Saya menggunakan bahasa
yang santun, lugas dan mudah
dimengerti saat proses
pembelajaran.
29. Saya memberikan materi
pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi dasar (KD)
yang ingin dicapai.
30. Saya mengatur ketertiban dan
kedisiplinan kelas.
31. Saya berpenampilan sopan
selayaknya seorang guru.
32. Saya tidak menjelaskan silabus
kepada peserta didik yang
dilakukan pada awal semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
1.4. Penilaian proses
dan hasil
pembelajaran
1.4.1 Menilai kesiapan pes
erta didik secara utuh
1.4.2 Menilai proses belajar
peserta didik secara
utuh.
1.4.3 Menilai hasil
belajar peserta
didik secara utuh
33. Saya menilai kesiapan peserta
didik dalam melaksanakan
pembelajaran secara individual.
34. Saya menilai perkembangan
akademik peserta didik secara
individual.
35. Saya menilai hasil belajar
peserta didik secara individual.
1.5. Pengawasan
proses
pembelajaran
1.5.1 Pengawasan proses p
embelajaran dilakukan
melalui kegiatan:
a. Pemantauan
b. Supervisi
c. Evaluasi
d. Pelaporan
e. Tindak lanjut
36. Saya melakukan perbaikan
administrasi pembelajaran
ketika akan dilaksanakan
pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan dan tindak
lanjut.
37. Saya memperlihatkan
administrasi pembelajaran yang
sudah saya buat dengan apa
adanya ketika akan
dilaksanakan pemantauan,
supervise, evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut.
2 Ketersediaan
Sumber
Belajar
2.1 Bahan
2.2 Alat
2.1.1 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
buku.
2.1.2 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
modul.
2.1.3 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
majalah
2.2.1 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
proyektor slide
2.2.2 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
video
2.2.3 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
komputer
38. Sekolah menyediakan buku
paket sebagai sumber
pembelajaran.
39. Sekolah menyediakan buku
pendukung sebagai sumber
pembelajaran.
40. Sekolah tidak menyediakan
modul untuk sumber
pembelajaran bagi siswa.
41. Sekolah tidak menyediakan
majalah yang relevan dalam
pembelajaran.
42. Sekolah menyediakan
proyektor slide sebagai alat
pembelajaran.
43. Sekolah menyediakan video
sebagai alat pembelajaran.
44. Sekolah menyediakan
komputer sebagai alat
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kode:
IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PROSES PADA SMK NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Disusun Dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa
Kelompok Penelitian:
Mahasiswa Semester VIII Tahun Akademik 2016/2017
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru SMK Negeri
Di Kota Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan tugas akhir semester VIII kami mahasiswa di
bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan
penelitian yang bertemakan “Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pada SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun
2017”.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu guru untuk
menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu guru berkenan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan
yang sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru hanya akan dipakai untuk
kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya.
Kami menyadari bahwa pengisisan kuesioner ini sedikit banyak menyita
waktu Bapak/Ibu guru. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian
permohonan kami. atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru berikan
kami mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Hormat kami,
Tim Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS
Nama (Jika tidak keberatan) : ____________________
NIP/NIK : ____________________
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)
Pendidikan Tertinggi : D3/ S1/ S2/ S3 *)
Bidang Keahlian : ____________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Unit Kerja : ____________________
Masa Kerja : ........Tahun
Mata Pelajaran yang diampu : ____________________
Usia : ____________________
Jam Mengajar : Ekuivalen…….jam/minggu
Pengalaman Mengikuti Diklat : ........Hari
Rata-rata Mengakses Internet : ........Jam/minggu
Pangkat/Golongan : III/a / III/b / III/c / IV/a/ ……..*)
Keterangan
*Coret yang tidak perlu
II. IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PROSES PADA SMK NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah
disediakan dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan
jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab terpisah dengan kuesioner).
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No Pernyataan SS S TS STS
1. Membuat RPP merupakan suatu kewajiban bagi saya
2. Saya menyusun RPP berdasarkan silabus
3. Saya menyusun RPP hanya pokok-pokoknya saja
4. Saya menyusun RPP sesuai dengan subtema mata
pelajaran yang bersangkutan.
5. Saya menyusun RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran
6. Saya membuat media sesuai dengan materi pembelajaran
7. Saya membuat media agar tujuan pembelajaran tercapai
8. Saya merasa cukup menggunakan buku paket
9. Saya menyusun perangkat penilaian pembelajaran
sebelum melaksanakan pembelajaran
10. Saya yakin ketika pembelajaran akan dimulai peserta
didik sudah siap atau selalu siap
11. Saya mengecek kehadiran siswa sebelum pembelajaran
dimulai.
12. Saya memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai
13. Saya melakukan apersepsi pada pertemuan pertama saja
14. Saya menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan pertama saja
15. Saya menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sebelum memulai kegiatan pembelajaran
16. Saya mengamati tingkah laku peserta didik saat proses
pembelajaran
17. Saya menghargai pendapat peserta didik dengan
memberikan penguatan saat proses pembelajaran
18. Saya mengajak peserta didik untuk mengolah
pengetahuan selama proses pembelajaran
19. Saya mengajak peserta didik untuk menciptakan sesuatu
hal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan
20. Saya mereview apa saja yang sudah dipelajari bersama
peserta didik
21. Saya mengajak siswa untuk melakukan refleksi setelah
pembelajaran selesai.
22. Saya memberikan umpan balik untuk peserta didik
23. Saya memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah kepada
peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
24. Saya meminta kepada peserta didik menyiapkan materi
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
25. Saya tidak selalu mengatur tempat duduk peserta didik
untuk mengelola keefektifan kelas
26. Dalam pembelajaran, volume suara saya tidak dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
27. Saya menggunakan intonasi yang dapat didengar dengan
baik oleh peserta didik
28. Saya menggunakan bahasa yang santun, lugas dan mudah
dimengerti saat proses pembelajaran
29. Saya memberikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
30. Saya mengatur ketertiban dan kedisiplinan kelas
31. Saya selalu berpenampilan sopan selayaknya seorang
guru
32. Saya tidak selalu menjelaskan silabus kepada peserta
didik yang dilakukan pada awal semester
33. Saya menilai kesiapan peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran secara individual
34. Saya menilai perkembangan akademik peserta didik
secara individual
35. Saya menilai hasil belajar peserta didik secara individual
36. Saya melakukan perbaikan administrasi pembelajaran
ketika akan dilaksanakan pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
37. Saya memperlihatkan administrasi pembelajaran yang
sudah saya buat dengan apa adanya ketika akan
dilaksanakan pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut
38. Sekolah menyediakan buku paket sebagai sumber
pembelajaran.
39. Sekolah menyediakan buku pendukung sebagai sumber
pembelajaran.
40. Sekolah tidak menyediakan modul untuk sumber
pembelajaran bagi siswa.
41. Sekolah tidak menyediakan majalah yang relevan dalam
pembelajaran.
42. Sekolah menyediakan proyektor slide sebagai alat
pembelajaran.
43. Sekolah menyediakan video sebagai alat pembelajaran.
44. Sekolah menyediakan komputer sebagai alat
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 2
Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
a. Data Variabel Tingkatat Pendidikan, Pengalaman Mengajar, Pengalaman Pendidikan, Pengalaman
Diklat, Frekuensi Mengakses Internet, dan Pangkat Golongan
No. Responden Jenis Kelamin Tingkat
Pendidikan Guru
Pengalaman
Mengajar
Pengalaman
Diklat
Pangkat
Golongan
1 SMKN1.1 P S1 13 10 3a
2 SMKN1.2 P S1 12 40 3c
3 SMKN1.3 P S1 19 30 3c
4 SMKN1.4 P S1 12 30 3c
5 SMKN1.5 L S2 22 90 4a
6 SMKN1.6 L S1 11 30 3c
7 SMKN1.7 P S1 21 21 3c
8 SMKN1.8 L S1 33 30 4a
9 SMKN1.9 L S1 11 30 3c
10 SMKN1.10 P S1 10 30 3c
11 SMKN1.11 P S1 32 90 4a
12 SMKN1.12 P S1 7 14 3a
13 SMKN1.13 P S1 22 5 4a
14 SMKN1.14 P S1 13 7 3c
15 SMKN1.15 P S1 24 30 4a
16 SMKN1.16 P S1 16 10 3c
17 SMKN2.1 L S1 30 10 4a
18 SMKN2.2 L S1 12 60 3c
19 SMKN2.3 L S1 16 65 3d
20 SMKN2.4 L S1 14 12 3c
21 SMKN2.6 L S1 30 60 4a
22 SMKN2.7 L S1 13 13 3b
23 SMKN2.8 L S1 3 60 4a
24 SMKN2.9 L S1 7 30 3b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
25 SMKN2.10 L S1 7 60 3b
26 SMKN2.11 L S1 7 2 3b
27 SMKN2.12 L S1 16 30 3c
28 SMKN2.13 L D3 28 100 4a
29 SMKN2.14 L S1 28 60 4a
30 SMKN2.15 L S2 28 60 4a
31 SMKN2.16 L S1 30 60 4a
32 SMKN2.17 L S1 12 12 3b
33 SMKN2.18 L S2 23 110 4a
34 SMKN2.19 L S2 7 30 3b
35 SMKN2.20 L S1 24 60 4a
36 SMKN2.21 L S1 28 100 4a
37 SMKN2.22 L D3 29 3 3c
38 SMKN2.23 P S1 30 30 4a
39 SMKN2.24 L S1 14 30 3c
40 SMKN2.25 P S1 13 40 3c
41 SMKN2.26 L S1 10 30 3c
42 SMKN2.27 P S1 7 14 3b
43 SMKN2.28 L S1 36 15 4a
44 SMKN2.29 L S1 27 15 4a
45 SMKN2.30 L S2 16 30 3c
46 SMKN2.31 P S1 12 15 3c
47 SMKN2.32 L S1 22 14 4a
48 SMKN2.33 L S1 12 5 3c
49 SMKN2.34 L S1 29 5 4a
50 SMKN2.36 L S1 34 30 4a
51 SMKN2.37 L S1 31 14 3c
52 SMKN2.38 L S1 6 32 3b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
53 SMKN2.39 L S1 7 30 3b
54 SMKN2.40 L S1 28 14 4a
55 SMKN2.41 L S1 29 30 4a
56 SMKN2.42 L S1 6 10 3b
57 SMKN2.43 P S1 26 30 4a
58 SMKN3.2 L S1 22 30 4a
59 SMKN3.3 L S1 10 30 3c
60 SMKN3.4 P S1 7 10 3b
61 SMKN3.5 P S1 11 10 3a
62 SMKN3.6 P S1 28 30 4a
63 SMKN3.7 L S1 20 14 4a
64 SMKN3.8 P S1 28 30 4b
65 SMKN3.9 L S1 12 30 3a
66 SMKN3.11 L S1 26 30 4a
67 SMKN3.12 L S1 13 14 3c
68 SMKN3.13 L D3 35 20 4a
69 SMKN3.14 P S2 12 7 3a
70 SMKN3.15 P S1 28 5 4a
71 SMKN3.16 L S1 20 15 4a
72 SMKN3.17 L S1 28 30 4a
73 SMKN3.19 L S1 30 28 4a
74 SMKN3.20 L S2 22 20 4a
75 SMKN3.21 L S2 11 10 3d
76 SMKN3.22 P S1 25 21 3c
77 SMKN3.23 L D3 35 10 4a
78 SMKN3.24 L S1 30 10 4a
79 SMKN3.25 P S1 10 25 3b
80 SMKN3.26 L S1 21 90 4a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
81 SMKN3.27 L S1 10 35 3b
82 SMKN3.28 P S2 6 7 3a
83 SMKN3.29 P S1 12 28 3b
84 SMKN3.30 L S1 10 5 3b
85 SMKN3.31 L S1 19 4 4a
86 SMKN3.33 P S1 30 14 4a
87 SMKN3.34 L S1 12 5 3c
88 SMKN3.35 L S2 12 30 3b
89 SMKN3.36 L D3 34 6 4a
90 SMKN3.37 P S1 9 14 3c
91 SMKN3.38 P S1 8 14 3b
92 SMKN3.39 L S1 23 21 3a
93 SMKN3.40 L S1 25 30 4a
94 SMKN3.41 P S1 7 7 3b
95 SMKN4.1 P S1 12 20 3c
96 SMKN4.2 P S1 27 14 4a
97 SMKN4.3 P S1 13 3 3c
98 SMKN4.5 P S2 13 7 3a
99 SMKN4.6 P S1 27 30 4a
100 SMKN4.7 L S1 10 7 3b
101 SMKN4.8 P S1 11 14 3b
102 SMKN4.9 P S1 11 14 3c
103 SMKN4.10 P S2 12 20 4a
104 SMKN4.11 P S1 11 20 4a
105 SMKN4.12 P S1 7 7 3a
106 SMKN4.13 L S1 7 14 3b
107 SMKN4.14 P S1 11 21 3c
108 SMKN4.15 P S1 12 21 3c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
109 SMKN4.16 P S2 25 45 4a
110 SMKN4.17 P S1 11 21 4a
111 SMKN4.18 P S1 7 14 3b
112 SMKN4.19 P S1 12 21 3c
113 SMKN4.21 P S1 10 14 4a
114 SMKN4.22 P S1 13 21 3c
115 SMKN4.23 L S1 5 60 3b
116 SMKN4.24 L S1 15 3 3a
117 SMKN4.25 L S1 12 3 3b
118 SMKN4.26 P S2 17 22 4a
119 SMKN4.27 L S1 31 5 4a
120 SMKN4.28 P S2 11 6 3c
121 SMKN4.29 P S1 10 14 3c
122 SMKN4.30 P S1 24 5 4a
123 SMKN4.31 P S1 16 3 3c
124 SMKN5.1 P S1 10 14 3c
125 SMKN5.2 P S1 14 30 3a
126 SMKN5.3 L S1 12 3 3a
127 SMKN5.4 P S1 24 7 4b
128 SMKN5.5 L S1 25 14 4a
129 SMKN5.6 P S2 10 3 3c
130 SMKN5.7 L S3 7 30 3b
131 SMKN5.8 P S1 14 20 3c
132 SMKN5.9 P S1 13 24 3c
133 SMKN5.10 P S1 6 30 3b
134 SMKN5.11 L D3 20 7 4b
135 SMKN5.12 P S1 10 7 3c
136 SMKN5.13 P S2 21 2 4b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
137 SMKN5.14 P S1 22 14 4a
138 SMKN5.15 P S1 21 60 4a
139 SMKN5.16 P S1 27 10 4a
140 SMKN5.17 P S2 11 3 3a
141 SMKN5.19 L S1 31 30 4a
142 SMKN5.20 L S1 20 30 4a
143 SMKN5.21 L S1 26 30 4a
144 SMKN5.23 L S1 24 90 4a
145 SMKN5.24 L S1 21 90 4a
146 SMKN5.25 L S1 23 90 4b
147 SMKN5.26 L S1 26 90 4b
148 SMKN6.1 P S2 28 14 4b
149 SMKN6.2 P S1 20 30 4a
150 SMKN6.3 P S1 10 30 3c
151 SMKN6.4 P S1 32 6 4b
152 SMKN6.5 P S1 16 13 4a
153 SMKN6.7 P S1 20 10 4a
154 SMKN6.8 P S2 10 10 3c
155 SMKN6.9 P S1 25 60 4a
156 SMKN6.10 P S1 27 90 3d
157 SMKN6.11 P S1 22 90 4a
158 SMKN6.12 P S2 20 30 4b
159 SMKN6.13 P S3 26 30 3d
160 SMKN6.14 P D3 10 30 4a
161 SMKN6.15 P S2 18 30 4a
162 SMKN6.16 P S1 7 5 3a
163 SMKN6.17 P S2 10 12 3c
164 SMKN6.18 P S1 32 10 4a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
165 SMKN6.19 P S1 28 60 4a
166 SMKN6.20 P S1 7 10 3b
167 SMKN6.21 L S1 6 30 3b
168 SMKN6.22 P S1 7 30 3b
169 SMKN6.23 P S1 30 35 4a
170 SMKN6.24 P S1 22 3 4a
171 SMKN6.25 L S2 34 3 4a
172 SMKN6.26 L S1 44 7 3d
173 SMKN7.1 L S1 28 60 4a
174 SMKN7.2 P S1 30 5 4a
175 SMKN7.3 P S1 14 6 3c
176 SMKN7.4 P S1 30 90 4a
177 SMKN7.5 L S1 12 6 3b
178 SMKN7.6 L S1 15 12 3a
179 SMKN7.7 P S1 30 10 4a
180 SMKN7.8 L S1 32 14 3c
181 SMKN7.9 P S1 10 10 3a
182 SMKN7.10 P S1 15 10 3a
183 SMKN7.11 P S1 12 40 3a
184 SMKN7.12 L S1 26 7 4a
185 SMKN7.13 L S1 5 3 3a
186 SMKN7.14 L S1 11 7 3b
187 SMKN7.15 P S1 18 5 3d
188 SMKN7.16 P S2 29 5 4a
189 SMKN7.17 P S1 16 24 3c
190 SMKN7.18 P S1 14 14 3a
191 SMKN7.19 P S1 18 5 3d
192 SMKN7.20 P S1 13 10 3a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
b. Data Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
No Responden Ketersedian Sumber Belajar
Total 38 39 40 41 42 43 44
1 SMKN1.1 3 3 2 3 4 3 3 21
2 SMKN1.2 4 4 4 4 4 4 4 28
3 SMKN1.3 3 3 3 3 4 3 4 23
4 SMKN1.4 4 4 3 3 4 4 4 26
5 SMKN1.5 4 4 1 4 4 1 4 22
6 SMKN1.6 3 3 2 2 3 3 3 19
7 SMKN1.7 3 3 3 3 4 3 3 22
8 SMKN1.8 4 3 3 3 4 3 3 23
9 SMKN1.9 4 4 2 3 4 4 4 25
10 SMKN1.10 3 3 3 2 3 2 3 19
11 SMKN1.11 4 3 2 3 2 3 3 20
12 SMKN1.12 4 3 2 3 4 3 4 23
13 SMKN1.13 4 4 4 3 4 4 4 27
14 SMKN1.14 4 4 3 3 4 4 4 26
15 SMKN1.15 4 4 4 3 4 3 4 26
16 SMKN1.16 4 3 3 3 4 2 4 23
17 SMKN2.1 3 3 2 2 4 3 4 21
18 SMKN2.2 3 3 3 2 4 4 4 23
19 SMKN2.3 4 4 3 2 4 4 4 25
20 SMKN2.4 4 4 4 4 1 4 4 25
21 SMKN2.6 4 4 4 4 4 3 4 27
22 SMKN2.7 3 3 2 3 3 3 3 20
23 SMKN2.8 3 3 3 3 4 3 3 22
24 SMKN2.9 3 3 3 3 3 3 3 21
25 SMKN2.10 4 4 3 3 4 4 4 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
26 SMKN2.11 3 2 1 2 4 4 4 20
27 SMKN2.12 4 4 3 3 4 4 4 26
28 SMKN2.13 4 4 1 1 4 4 4 22
29 SMKN2.14 3 3 3 3 3 3 3 21
30 SMKN2.15 3 3 2 3 4 3 4 22
31 SMKN2.16 4 3 3 3 4 3 4 24
32 SMKN2.17 3 3 2 3 4 3 4 22
33 SMKN2.18 3 3 3 3 3 3 3 21
34 SMKN2.19 3 3 3 3 3 3 3 21
35 SMKN2.20 3 3 3 3 4 4 4 24
36 SMKN2.21 4 4 1 1 4 4 4 22
37 SMKN2.22 3 3 3 3 3 3 3 21
38 SMKN2.23 4 4 3 3 4 4 4 26
39 SMKN2.24 4 4 4 4 4 4 4 28
40 SMKN2.25 4 4 3 3 4 3 4 25
41 SMKN2.26 4 4 4 4 4 4 4 28
42 SMKN2.27 4 4 3 3 4 3 4 25
43 SMKN2.28 4 4 3 3 4 3 3 24
44 SMKN2.29 4 4 3 3 4 4 4 26
45 SMKN2.30 4 4 3 3 4 3 4 25
46 SMKN2.31 4 4 3 3 4 3 3 24
47 SMKN2.32 4 4 3 3 4 4 4 26
48 SMKN2.33 3 3 3 3 3 3 3 21
49 SMKN2.34 3 3 3 3 3 3 3 21
50 SMKN2.36 2 4 4 4 4 2 4 24
51 SMKN2.37 4 4 3 3 4 4 4 26
52 SMKN2.38 3 3 3 3 3 3 3 21
53 SMKN2.39 4 4 3 3 4 4 4 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
54 SMKN2.40 4 4 3 3 4 4 4 26
55 SMKN2.41 4 4 3 3 3 3 3 23
56 SMKN2.42 4 4 3 3 4 4 4 26
57 SMKN2.43 3 3 2 2 3 3 3 19
58 SMKN3.2 3 3 2 3 3 2 3 19
59 SMKN3.3 3 3 3 3 3 3 3 21
60 SMKN3.4 3 3 2 2 4 3 3 20
61 SMKN3.5 4 4 3 3 4 3 4 25
62 SMKN3.6 3 3 3 3 4 4 4 24
63 SMKN3.7 3 3 3 3 3 3 3 21
64 SMKN3.8 3 3 3 3 3 3 3 21
65 SMKN3.9 3 3 3 3 3 3 4 22
66 SMKN3.11 3 3 2 2 3 3 3 19
67 SMKN3.12 3 3 3 3 3 3 4 22
68 SMKN3.13 3 2 2 3 3 2 3 18
69 SMKN3.14 3 3 3 3 4 3 4 23
70 SMKN3.15 4 3 2 3 3 3 3 21
71 SMKN3.16 4 4 4 4 4 3 3 26
72 SMKN3.17 3 3 3 3 3 3 3 21
73 SMKN3.19 3 4 1 1 4 1 1 15
74 SMKN3.20 4 4 3 3 4 3 4 25
75 SMKN3.21 4 4 2 4 4 3 4 25
76 SMKN3.22 4 4 2 3 3 2 4 22
77 SMKN3.23 3 3 3 3 3 3 3 21
78 SMKN3.24 4 4 3 3 4 4 4 26
79 SMKN3.25 4 3 3 3 4 3 4 24
80 SMKN3.26 3 3 3 3 3 3 4 22
81 SMKN3.27 3 3 3 3 4 4 4 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
82 SMKN3.28 3 3 2 3 3 3 3 20
83 SMKN3.29 3 3 3 3 3 3 3 21
84 SMKN3.30 3 3 3 3 3 3 3 21
85 SMKN3.31 3 3 2 3 3 3 3 20
86 SMKN3.33 4 4 4 3 3 3 3 24
87 SMKN3.34 4 3 3 3 4 3 4 24
88 SMKN3.35 3 3 3 3 3 3 3 21
89 SMKN3.36 3 3 3 3 3 3 3 21
90 SMKN3.37 3 3 3 2 3 2 3 19
91 SMKN3.38 4 4 2 3 3 2 4 22
92 SMKN3.39 4 3 3 3 3 3 3 22
93 SMKN3.40 3 3 3 3 3 3 3 21
94 SMKN3.41 3 3 3 3 3 3 3 21
95 SMKN4.1 4 4 3 3 4 4 4 26
96 SMKN4.2 2 3 3 3 2 2 3 18
97 SMKN4.3 4 4 4 4 4 4 4 28
98 SMKN4.5 3 3 3 3 3 3 3 21
99 SMKN4.6 3 3 3 3 4 3 4 23
100 SMKN4.7 3 3 2 4 4 3 4 23
101 SMKN4.8 3 4 3 3 3 3 3 22
102 SMKN4.9 3 3 2 3 4 3 3 21
103 SMKN4.10 4 4 4 4 4 4 4 28
104 SMKN4.11 3 4 3 3 3 3 3 22
105 SMKN4.12 3 3 2 2 4 2 4 20
106 SMKN4.13 3 3 3 3 3 2 3 20
107 SMKN4.14 4 4 3 3 4 3 4 25
108 SMKN4.15 4 4 3 3 4 3 3 24
109 SMKN4.16 4 4 4 4 4 3 4 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
110 SMKN4.17 3 3 2 2 4 3 4 21
111 SMKN4.18 4 3 2 2 4 2 4 21
112 SMKN4.19 4 3 2 2 4 3 4 22
113 SMKN4.21 3 3 3 3 3 3 3 21
114 SMKN4.22 4 4 3 1 4 4 4 24
115 SMKN4.23 3 3 3 2 4 3 4 22
116 SMKN4.24 3 3 3 2 4 3 4 22
117 SMKN4.25 3 3 2 2 3 3 3 19
118 SMKN4.26 3 3 3 3 4 3 4 23
119 SMKN4.27 3 3 3 3 3 3 3 21
120 SMKN4.28 4 4 3 3 4 2 4 24
121 SMKN4.29 3 3 4 4 3 3 3 23
122 SMKN4.30 3 3 3 3 3 3 3 21
123 SMKN4.31 3 3 3 3 3 3 3 21
124 SMKN5.1 3 3 3 3 3 3 3 21
125 SMKN5.2 4 4 2 2 4 3 3 22
126 SMKN5.3 3 2 3 3 3 3 3 20
127 SMKN5.4 3 4 4 3 4 3 3 24
128 SMKN5.5 3 3 3 2 4 3 2 20
129 SMKN5.6 4 4 3 3 4 3 4 25
130 SMKN5.7 3 3 3 3 3 3 3 21
131 SMKN5.8 4 4 2 2 4 2 2 20
132 SMKN5.9 4 4 3 3 4 3 4 25
133 SMKN5.10 3 3 2 2 3 2 4 19
134 SMKN5.11 3 3 2 2 3 3 3 19
135 SMKN5.12 4 4 1 2 4 3 4 22
136 SMKN5.13 4 3 2 2 3 2 2 18
137 SMKN5.14 3 3 3 2 3 3 3 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
138 SMKN5.15 4 3 2 3 3 2 3 20
139 SMKN5.16 4 3 3 3 4 4 4 25
140 SMKN5.17 3 3 2 2 3 3 3 19
141 SMKN5.19 4 4 4 3 4 3 4 26
142 SMKN5.20 4 4 4 3 4 3 4 26
143 SMKN5.21 3 3 3 3 3 3 3 21
144 SMKN5.23 2 3 2 2 4 3 3 19
145 SMKN5.24 3 3 3 3 2 2 2 18
146 SMKN5.25 4 4 2 2 4 4 4 24
147 SMKN5.26 4 3 3 3 3 3 3 22
148 SMKN6.1 3 3 3 3 3 3 3 21
149 SMKN6.2 3 3 3 3 4 3 3 22
150 SMKN6.3 3 3 4 4 4 3 4 25
151 SMKN6.4 3 3 3 3 4 3 4 23
152 SMKN6.5 3 3 3 3 4 3 4 23
153 SMKN6.7 4 4 3 3 3 3 3 23
154 SMKN6.8 4 4 3 3 3 3 3 23
155 SMKN6.9 3 3 3 3 3 3 3 21
156 SMKN6.10 3 3 3 3 3 3 3 21
157 SMKN6.11 3 3 2 3 3 2 2 18
158 SMKN6.12 4 4 3 3 3 3 3 23
159 SMKN6.13 4 4 3 3 3 3 3 23
160 SMKN6.14 4 3 3 3 3 3 3 22
161 SMKN6.15 3 3 3 3 2 3 3 20
162 SMKN6.16 4 4 3 3 4 2 4 24
163 SMKN6.17 4 4 3 3 4 2 2 22
164 SMKN6.18 3 3 3 3 3 3 3 21
165 SMKN6.19 3 1 4 3 4 1 2 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
166 SMKN6.20 3 3 3 3 3 2 3 20
167 SMKN6.21 4 4 3 3 4 4 4 26
168 SMKN6.22 4 4 3 3 4 4 4 26
169 SMKN6.23 3 3 3 3 4 4 4 24
170 SMKN6.24 3 3 3 3 3 3 4 22
171 SMKN6.25 3 3 3 3 4 3 3 22
172 SMKN6.26 3 3 3 3 4 3 3 22
173 SMKN7.1 3 3 3 3 2 2 3 19
174 SMKN7.2 4 4 3 3 3 3 4 24
175 SMKN7.3 3 3 3 3 3 3 3 21
176 SMKN7.4 3 3 3 3 4 3 3 22
177 SMKN7.5 3 3 2 2 3 3 3 19
178 SMKN7.6 4 4 4 4 4 3 4 27
179 SMKN7.7 3 3 2 2 3 3 3 19
180 SMKN7.8 3 3 3 3 3 3 3 21
181 SMKN7.9 3 3 3 3 3 3 3 21
182 SMKN7.10 3 3 3 3 3 3 3 21
183 SMKN7.11 3 3 3 3 3 3 3 21
184 SMKN7.12 3 3 3 3 3 3 3 21
185 SMKN7.13 3 3 3 3 3 3 3 21
186 SMKN7.14 3 3 3 3 3 3 3 21
187 SMKN7.15 3 3 3 3 4 3 4 23
188 SMKN7.16 3 3 3 3 3 3 3 21
189 SMKN7.17 3 3 3 3 3 3 3 21
190 SMKN7.18 4 3 3 3 4 3 3 23
191 SMKN7.19 3 3 2 3 4 2 4 21
192 SMKN7.20 3 3 3 3 3 2 3 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
c. Data Variabel Standar Proses
No Responden Standar Proses Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 SMKN1.1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
2 SMKN1.2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 120
3 SMKN1.3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 92
4 SMKN1.4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
5 SMKN1.5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 106
6 SMKN1.6 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87
7 SMKN1.7 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
8 SMKN1.8 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 97
9 SMKN1.9 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 113
10 SMKN1.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 92
11 SMKN1.11 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 100
12 SMKN1.12 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 106
13 SMKN1.13 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 115
14 SMKN1.14 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 107
15 SMKN1.15 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 109
16 SMKN1.16 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 99
17 SMKN2.1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 119
18 SMKN2.2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 118
19 SMKN2.3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 119
20 SMKN2.4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 110
21 SMKN2.6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 115
22 SMKN2.7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 95
23 SMKN2.8 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 101
24 SMKN2.9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 92
25 SMKN2.10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
26 SMKN2.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
27 SMKN2.12 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 111
28 SMKN2.13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
29 SMKN2.14 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 94
30 SMKN2.15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 116
31 SMKN2.16 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 106
32 SMKN2.17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 118
33 SMKN2.18 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 98
34 SMKN2.19 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 104
35 SMKN2.20 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 113
36 SMKN2.21 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 113
37 SMKN2.22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 94
38 SMKN2.23 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 109
39 SMKN2.24 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
40 SMKN2.25 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 105
41 SMKN2.26 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
42 SMKN2.27 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 107
43 SMKN2.28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
44 SMKN2.29 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 115
45 SMKN2.30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 113
46 SMKN2.31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
47 SMKN2.32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 94
48 SMKN2.33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 97
49 SMKN2.34 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 97
50 SMKN2.36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
51 SMKN2.37 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 111
52 SMKN2.38 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
53 SMKN2.39 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
54 SMKN2.40 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 104
55 SMKN2.41 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 100
56 SMKN2.42 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 115
57 SMKN2.43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 99
58 SMKN3.2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 105
59 SMKN3.3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
60 SMKN3.4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
61 SMKN3.5 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 102
62 SMKN3.6 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 107
63 SMKN3.7 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 100
64 SMKN3.8 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 94
65 SMKN3.9 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 103
66 SMKN3.11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
67 SMKN3.12 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 98
68 SMKN3.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 97
69 SMKN3.14 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
70 SMKN3.15 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 104
71 SMKN3.16 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 103
72 SMKN3.17 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 99
73 SMKN3.19 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 109
74 SMKN3.20 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 119
75 SMKN3.21 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 106
76 SMKN3.22 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
77 SMKN3.23 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 109
78 SMKN3.24 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 94
79 SMKN3.25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 119
80 SMKN3.26 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 111
81 SMKN3.27 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
82 SMKN3.28 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 92
83 SMKN3.29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 91
84 SMKN3.30 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
85 SMKN3.31 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 103
86 SMKN3.33 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 96
87 SMKN3.34 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 104
88 SMKN3.35 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 107
89 SMKN3.36 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
90 SMKN3.37 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 111
91 SMKN3.38 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 105
92 SMKN3.39 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 107
93 SMKN3.40 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97
94 SMKN3.41 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
95 SMKN4.1 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 106
96 SMKN4.2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 101
97 SMKN4.3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 1 4 114
98 SMKN4.5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
99 SMKN4.6 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 111
100 SMKN4.7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 121
101 SMKN4.8 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 106
102 SMKN4.9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 98
103 SMKN4.10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 118
104 SMKN4.11 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 104
105 SMKN4.12 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 116
106 SMKN4.13 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
107 SMKN4.14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
108 SMKN4.15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 121
109 SMKN4.16 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
110 SMKN4.17 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 116
111 SMKN4.18 4 4 2 2 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
112 SMKN4.19 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
113 SMKN4.21 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
114 SMKN4.22 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 110
115 SMKN4.23 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 116
116 SMKN4.24 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 115
117 SMKN4.25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 115
118 SMKN4.26 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 116
119 SMKN4.27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
120 SMKN4.28 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
121 SMKN4.29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 92
122 SMKN4.30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 92
123 SMKN4.31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 102
124 SMKN5.1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 94
125 SMKN5.2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 112
126 SMKN5.3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
127 SMKN5.4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 108
128 SMKN5.5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 103
129 SMKN5.6 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 98
130 SMKN5.7 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 108
131 SMKN5.8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 112
132 SMKN5.9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 120
133 SMKN5.10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 120
134 SMKN5.11 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 93
135 SMKN5.12 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 105
136 SMKN5.13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 108
137 SMKN5.14 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
138 SMKN5.15 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 103
139 SMKN5.16 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 112
140 SMKN5.17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 102
141 SMKN5.19 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 109
142 SMKN5.20 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 110
143 SMKN5.21 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 107
144 SMKN5.23 4 4 4 3 4 3 3 1 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 98
145 SMKN5.24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
146 SMKN5.25 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 98
147 SMKN5.26 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 100
148 SMKN6.1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 97
149 SMKN6.2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 98
150 SMKN6.3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 119
151 SMKN6.4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 118
152 SMKN6.5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 119
153 SMKN6.7 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
154 SMKN6.8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 116
155 SMKN6.9 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 104
156 SMKN6.10 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 101
157 SMKN6.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 113
158 SMKN6.12 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 116
159 SMKN6.13 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
160 SMKN6.14 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 116
161 SMKN6.15 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 112
162 SMKN6.16 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 111
163 SMKN6.17 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 114
164 SMKN6.18 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 93
165 SMKN6.19 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
166 SMKN6.20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
167 SMKN6.21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 109
168 SMKN6.22 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 108
169 SMKN6.23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 98
170 SMKN6.24 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 113
171 SMKN6.25 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 100
172 SMKN6.26 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 101
173 SMKN7.1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
174 SMKN7.2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 101
175 SMKN7.3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 99
176 SMKN7.4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 115
177 SMKN7.5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
178 SMKN7.6 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 104
179 SMKN7.7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 103
180 SMKN7.8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 92
181 SMKN7.9 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 95
182 SMKN7.10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 99
183 SMKN7.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
184 SMKN7.12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
185 SMKN7.13 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 99
186 SMKN7.14 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 99
187 SMKN7.15 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
188 SMKN7.16 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 98
189 SMKN7.17 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 96
190 SMKN7.18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 116
191 SMKN7.19 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 115
192 SMKN7.20 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
d. Rangkuman Jumlah Variabel Tingkat Pendidikan Guru, Ketersediaan Sumber Belajar, Pengalaman
Diklat dan Standar Proses
No. Responden Tingkat
Pendidikan Guru
Ketersediaan
Sumber Belajar
Pengalaman
Diklat Standar Proses
1 SMKN1.1 2 21 10 121
2 SMKN1.2 2 28 40 120
3 SMKN1.3 2 23 30 92
4 SMKN1.4 2 26 30 122
5 SMKN1.5 3 22 90 106
6 SMKN1.6 2 19 30 87
7 SMKN1.7 2 22 21 95
8 SMKN1.8 2 23 30 97
9 SMKN1.9 2 25 30 113
10 SMKN1.10 2 19 30 92
11 SMKN1.11 2 20 90 100
12 SMKN1.12 2 23 14 106
13 SMKN1.13 2 27 5 115
14 SMKN1.14 2 26 7 107
15 SMKN1.15 2 26 30 109
16 SMKN1.16 2 23 10 99
17 SMKN2.1 2 21 10 119
18 SMKN2.2 2 23 60 118
19 SMKN2.3 2 25 65 119
20 SMKN2.4 2 25 12 110
21 SMKN2.6 2 27 60 115
22 SMKN2.7 2 20 13 95
23 SMKN2.8 2 22 60 101
24 SMKN2.9 2 21 30 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
25 SMKN2.10 2 26 60 117
26 SMKN2.11 2 20 2 123
27 SMKN2.12 2 26 30 111
28 SMKN2.13 1 22 100 123
29 SMKN2.14 2 21 60 94
30 SMKN2.15 3 22 60 116
31 SMKN2.16 2 24 60 106
32 SMKN2.17 2 22 12 118
33 SMKN2.18 3 21 110 98
34 SMKN2.19 3 21 30 104
35 SMKN2.20 2 24 60 113
36 SMKN2.21 2 22 100 113
37 SMKN2.22 1 21 3 94
38 SMKN2.23 2 26 30 109
39 SMKN2.24 2 28 30 115
40 SMKN2.25 2 25 40 105
41 SMKN2.26 2 28 30 111
42 SMKN2.27 2 25 14 107
43 SMKN2.28 2 24 15 123
44 SMKN2.29 2 26 15 115
45 SMKN2.30 3 25 30 113
46 SMKN2.31 2 24 15 123
47 SMKN2.32 2 26 14 94
48 SMKN2.33 2 21 5 97
49 SMKN2.34 2 21 5 97
50 SMKN2.36 2 24 30 93
51 SMKN2.37 2 26 14 111
52 SMKN2.38 2 21 32 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
53 SMKN2.39 2 26 30 121
54 SMKN2.40 2 26 14 104
55 SMKN2.41 2 23 30 100
56 SMKN2.42 2 26 10 115
57 SMKN2.43 2 19 30 99
58 SMKN3.2 2 19 30 105
59 SMKN3.3 2 21 30 93
60 SMKN3.4 2 20 10 96
61 SMKN3.5 2 25 10 102
62 SMKN3.6 2 24 30 107
63 SMKN3.7 2 21 14 100
64 SMKN3.8 2 21 30 94
65 SMKN3.9 2 22 30 103
66 SMKN3.11 2 19 30 122
67 SMKN3.12 2 22 14 98
68 SMKN3.13 1 18 20 97
69 SMKN3.14 3 23 7 119
70 SMKN3.15 2 21 5 104
71 SMKN3.16 2 26 15 103
72 SMKN3.17 2 21 30 99
73 SMKN3.19 2 15 28 109
74 SMKN3.20 3 25 20 119
75 SMKN3.21 3 25 10 106
76 SMKN3.22 2 22 21 95
77 SMKN3.23 1 21 10 109
78 SMKN3.24 2 26 10 94
79 SMKN3.25 2 24 25 119
80 SMKN3.26 2 22 90 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
81 SMKN3.27 2 24 35 115
82 SMKN3.28 3 20 7 92
83 SMKN3.29 2 21 28 91
84 SMKN3.30 2 21 5 93
85 SMKN3.31 2 20 4 103
86 SMKN3.33 2 24 14 96
87 SMKN3.34 2 24 5 104
88 SMKN3.35 3 21 30 107
89 SMKN3.36 1 21 6 98
90 SMKN3.37 2 19 14 111
91 SMKN3.38 2 22 14 105
92 SMKN3.39 2 22 21 107
93 SMKN3.40 2 21 30 97
94 SMKN3.41 2 21 7 94
95 SMKN4.1 2 26 20 106
96 SMKN4.2 2 18 14 101
97 SMKN4.3 2 28 3 114
98 SMKN4.5 3 21 7 93
99 SMKN4.6 2 23 30 111
100 SMKN4.7 2 23 7 121
101 SMKN4.8 2 22 14 106
102 SMKN4.9 2 21 14 98
103 SMKN4.10 3 28 20 118
104 SMKN4.11 2 22 20 104
105 SMKN4.12 2 20 7 116
106 SMKN4.13 2 20 14 95
107 SMKN4.14 2 25 21 122
108 SMKN4.15 2 24 21 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
109 SMKN4.16 3 27 45 105
110 SMKN4.17 2 21 21 116
111 SMKN4.18 2 21 14 112
112 SMKN4.19 2 22 21 117
113 SMKN4.21 2 21 14 91
114 SMKN4.22 2 24 21 110
115 SMKN4.23 2 22 60 116
116 SMKN4.24 2 22 3 115
117 SMKN4.25 2 19 3 115
118 SMKN4.26 3 23 22 116
119 SMKN4.27 2 21 5 93
120 SMKN4.28 3 24 6 121
121 SMKN4.29 2 23 14 92
122 SMKN4.30 2 21 5 92
123 SMKN4.31 2 21 3 102
124 SMKN5.1 2 21 14 94
125 SMKN5.2 2 22 30 112
126 SMKN5.3 2 20 3 92
127 SMKN5.4 2 24 7 108
128 SMKN5.5 2 20 14 103
129 SMKN5.6 3 25 3 98
130 SMKN5.7 4 21 30 108
131 SMKN5.8 2 20 20 112
132 SMKN5.9 2 25 24 120
133 SMKN5.10 2 19 30 120
134 SMKN5.11 1 19 7 93
135 SMKN5.12 2 22 7 105
136 SMKN5.13 3 18 2 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
137 SMKN5.14 2 20 14 95
138 SMKN5.15 2 20 60 103
139 SMKN5.16 2 25 10 112
140 SMKN5.17 3 19 3 102
141 SMKN5.19 2 26 30 109
142 SMKN5.20 2 26 30 110
143 SMKN5.21 2 21 30 107
144 SMKN5.23 2 19 90 98
145 SMKN5.24 2 18 90 92
146 SMKN5.25 2 24 90 98
147 SMKN5.26 2 22 90 100
148 SMKN6.1 3 21 14 97
149 SMKN6.2 2 22 30 98
150 SMKN6.3 2 25 30 119
151 SMKN6.4 2 23 6 118
152 SMKN6.5 2 23 13 119
153 SMKN6.7 2 23 10 118
154 SMKN6.8 3 23 10 116
155 SMKN6.9 2 21 60 104
156 SMKN6.10 2 21 90 101
157 SMKN6.11 2 18 90 113
158 SMKN6.12 3 23 30 116
159 SMKN6.13 4 23 30 119
160 SMKN6.14 1 22 30 116
161 SMKN6.15 3 20 30 112
162 SMKN6.16 2 24 5 111
163 SMKN6.17 3 22 12 114
164 SMKN6.18 2 21 10 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
165 SMKN6.19 2 18 60 108
166 SMKN6.20 2 20 10 98
167 SMKN6.21 2 26 30 109
168 SMKN6.22 2 26 30 108
169 SMKN6.23 2 24 35 98
170 SMKN6.24 2 22 3 113
171 SMKN6.25 3 22 3 100
172 SMKN6.26 2 22 7 101
173 SMKN7.1 2 19 60 99
174 SMKN7.2 2 24 5 101
175 SMKN7.3 2 21 6 99
176 SMKN7.4 2 22 90 115
177 SMKN7.5 2 19 6 95
178 SMKN7.6 2 27 12 104
179 SMKN7.7 2 19 10 103
180 SMKN7.8 2 21 14 92
181 SMKN7.9 2 21 10 95
182 SMKN7.10 2 21 10 99
183 SMKN7.11 2 21 40 93
184 SMKN7.12 2 21 7 93
185 SMKN7.13 2 21 3 99
186 SMKN7.14 2 21 7 99
187 SMKN7.15 2 23 5 99
188 SMKN7.16 3 21 5 98
189 SMKN7.17 2 21 24 96
190 SMKN7.18 2 23 14 116
191 SMKN7.19 2 21 5 115
192 SMKN7.20 2 20 10 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 3
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Standar Proses (Pertama)
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SP1 116,07 83,669 ,446 . ,877
SP2 116,05 83,618 ,492 . ,877
SP3 117,47 87,288 -,011 . ,889
SP4 116,33 83,420 ,386 . ,878
SP5 116,22 83,832 ,357 . ,879
SP6 116,42 82,309 ,538 . ,876
SP7 116,36 81,676 ,595 . ,875
SP8 116,95 87,494 -,004 . ,885
SP9 116,48 81,813 ,565 . ,875
SP10 116,71 85,235 ,201 . ,882
SP11 116,16 82,663 ,559 . ,876
SP12 116,18 82,477 ,562 . ,876
SP13 117,74 88,846 -,111 . ,893
SP14 117,73 87,993 -,061 . ,892
SP15 116,41 81,699 ,615 . ,874
SP16 116,32 81,172 ,687 . ,873
SP17 116,30 81,763 ,635 . ,874
SP18 116,41 81,879 ,621 . ,875
SP19 116,45 82,655 ,557 . ,876
SP20 116,36 82,082 ,602 . ,875
SP21 116,45 81,532 ,693 . ,874
SP22 116,42 81,336 ,703 . ,873
SP23 116,74 84,672 ,280 . ,880
SP24 116,61 83,876 ,343 . ,879
SP25 117,53 86,903 ,038 . ,885
SP26 116,75 84,328 ,197 . ,883
SP27 116,41 81,570 ,592 . ,875
SP28 116,26 81,563 ,661 . ,874
SP29 116,25 80,959 ,733 . ,873
SP30 116,30 81,472 ,653 . ,874
SP31 116,15 82,377 ,582 . ,875
SP32 117,20 86,633 ,049 . ,886
SP33 116,66 83,839 ,374 . ,879
SP34 116,48 82,390 ,550 . ,876
SP35 116,34 81,220 ,629 . ,874
SP36 116,70 82,993 ,325 . ,880
SP37 116,70 83,239 ,364 . ,879
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
b. Uji Validitas Standar Proses (Kedua)
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SP1 102,01 85,895 ,445 . ,932
SP2 101,98 85,481 ,538 . ,931
SP3 102,26 85,084 ,442 . ,933
SP4 102,16 85,518 ,413 . ,933
SP5 102,35 84,427 ,547 . ,931
SP6 102,30 83,990 ,585 . ,931
SP7 102,42 83,993 ,568 . ,931
SP8 102,64 86,755 ,270 . ,935
SP9 102,10 84,816 ,565 . ,931
SP10 102,11 84,464 ,590 . ,931
SP11 102,35 83,527 ,657 . ,930
SP12 102,26 83,332 ,692 . ,930
SP13 102,23 83,981 ,634 . ,930
SP14 102,35 84,050 ,627 . ,930
SP15 102,39 84,709 ,578 . ,931
SP16 102,30 83,896 ,647 . ,930
SP17 102,39 83,495 ,720 . ,929
SP18 102,35 83,171 ,743 . ,929
SP19 102,68 86,584 ,318 . ,934
SP20 102,54 85,496 ,405 . ,933
SP21 102,55 86,270 ,327 . ,934
SP22 102,34 83,609 ,609 . ,931
SP23 102,19 83,727 ,666 . ,930
SP24 102,18 83,176 ,731 . ,929
SP25 102,23 83,466 ,677 . ,930
SP26 102,10 84,341 ,608 . ,931
SP27 102,60 85,780 ,409 . ,933
SP28 102,43 84,560 ,558 . ,931
SP29 102,28 83,311 ,641 . ,930
SP30 102,64 84,568 ,381 . ,934
SP31 102,64 84,828 ,422 . ,933
c. Uji Validitas Ketersediaan Sumber Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSB1 18,96 4,632 ,516 ,508 ,665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
KSB2 19,04 4,538 ,547 ,508 ,657
KSB3 19,53 4,774 ,314 ,413 ,716
KSB4 19,48 5,026 ,291 ,410 ,716
KSB5 18,88 4,780 ,375 ,313 ,697
KSB6 19,34 4,551 ,434 ,287 ,683
KSB7 18,96 4,365 ,550 ,427 ,652
2. Ujia Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Standar Proses (Pertama)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,881 ,908 37
b. Uji Reliabilitas Standar Proses (Kedua)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,933 ,937 31
c. Uji Reliabilitas Ketersediaan Sumber Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,717 ,722 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 4
Deskripsi Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
a. Berdasarkan Jenis Keamin
Statistics JK
N Valid 192
Missing 0
Mean 1,53
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,500
Minimum 1
Maximum 2
JK
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid L 90 46,9 46,9 46,9
P 102 53,1 53,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Statistics TP
N Valid 192
Missing 0
Mean 2,11
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,443
Minimum 1
Maximum 4
TP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 7 3,6 3,6 3,6
S1 158 82,3 82,3 85,9
S2 25 13,0 13,0 99,0
S3 2 1,0 1,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
c. Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Statistics PM
N Valid 192
Missing 0
Mean 2,19
Median 2,00
Mode 3
Std. Deviation ,777
Minimum 1
Maximum 3
PM
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-10 Junior 43 22,4 22,4 22,4
11-20
Menengah 70 36,5 36,5 58,9
> 20 Senior 79 41,1 41,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
d. Berdasarkan Pengalaman Diklat
Statistics PD
N Valid 192
Missing 0
Mean 1,25
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,579
Minimum 1
Maximum 3
PD
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 - 30 Minimum 158 82,3 82,3 82,3
30 - 60
Menengah 20 10,4 10,4 92,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
> 60 Maksimum 14 7,3 7,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
e. Berdasarkan Pangkat Golongan
Statistics PG
N Valid 192
Missing 0
Mean 3,61
Median 3,00
Mode 5
Std. Deviation 1,524
Minimum 1
Maximum 6
PG
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid IIIa 21 10,9 10,9 10,9
IIIb 31 16,1 16,1 27,1
IIIc 46 24,0 24,0 51,0
IIId 7 3,6 3,6 54,7
IVa 78 40,6 40,6 95,3
IVb 9 4,7 4,7 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 5
Deskripsi Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
a. Variabel Standar Proses
Statistics
SP1
N Valid 192
Missing 0
Mean 105,74
Median 105,00
Mode 98
Std. Deviation 9,490
Minimum 87
Maximum 123
SP
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid C 4 2,1 2,1 2,1
B 93 48,4 48,4 50,5
SB 95 49,5 49,5 100,0
Total 192 100,0 100,0
b. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Statistics
KSB1
N Valid 192
Missing 0
Mean 22,36
Median 22,00
Mode 21
Std. Deviation 2,463
Minimum 15
Maximum 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
KSB
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Kurang
Tersedia 1 ,5 ,5 ,5
Kurang Tersedia 6 3,1 3,1 3,6
Cukup 30 15,6 15,6 19,3
Tersedia 95 49,5 49,5 68,8
Sangat Tersedia 60 31,3 31,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN 6
Analisis Chi-Square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
1. Pengarauh Tingkat Pendidikan Guru terhadap Kemampauan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses
a. Pengujian Pertama
Spros * Tingkat_Pendidikan Crosstabulation
Tingkat_Pendidikan
Total D3 S1 S2 S3
Spros Tidak
Baik
Count 2 32 2 0 36
Expected Count 1,3 29,6 4,7 ,4 36,0
% within Spros 5,6% 88,9% 5,6% 0,0% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan 28,6% 20,3% 8,0% 0,0% 18,8%
% of Total 1,0% 16,7% 1,0% 0,0% 18,8%
Cukup Count 3 88 15 1 107
Expected Count 3,9 88,1 13,9 1,1 107,0
% within Spros 2,8% 82,2% 14,0% 0,9% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan 42,9% 55,7% 60,0% 50,0% 55,7%
% of Total 1,6% 45,8% 7,8% 0,5% 55,7%
Baik Count 2 38 8 1 49
Expected Count 1,8 40,3 6,4 ,5 49,0
% within Spros 4,1% 77,6% 16,3% 2,0% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan 28,6% 24,1% 32,0% 50,0% 25,5%
% of Total 1,0% 19,8% 4,2% 0,5% 25,5%
Total Count 7 158 25 2 192
Expected Count 7,0 158,0 25,0 2,0 192,0
% within Spros 3,6% 82,3% 13,0% 1,0% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 3,6% 82,3% 13,0% 1,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 3,808a 6 ,703
Likelihood Ratio 4,439 6 ,618
Linear-by-Linear
Association 2,568 1 ,109
N of Valid Cases 192
a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,141 ,703
Cramer's V ,100 ,703
Contingency
Coefficient ,139 ,703
N of Valid Cases 192
b. Pengujian Kedua
Spros * Tingkat_Pendidikan2 Crosstabulation
Tingkat_Pendidikan2
Total S1 S2
Spros Tidak
Baik
Count 34 2 36
Expected Count 30,9 5,1 36,0
% within Spros 94,4% 5,6% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 20,6% 7,4% 18,8%
% of Total 17,7% 1,0% 18,8%
Cukup Count 91 16 107
Expected Count 92,0 15,0 107,0
% within Spros 85,0% 15,0% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 55,2% 59,3% 55,7%
% of Total 47,4% 8,3% 55,7%
Baik Count 40 9 49
Expected Count 42,1 6,9 49,0
% within Spros 81,6% 18,4% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 24,2% 33,3% 25,5%
% of Total 20,8% 4,7% 25,5%
Total Count 165 27 192
Expected Count 165,0 27,0 192,0
% within Spros 85,9% 14,1% 100,0%
% within
Tingkat_Pendidikan2 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 85,9% 14,1% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2,977a 2 ,226
Likelihood Ratio 3,469 2 ,177
Linear-by-Linear
Association 2,617 1 ,106
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 5,06.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,125 ,226
Cramer's V ,125 ,226
Contingency
Coefficient ,124 ,226
N of Valid Cases 192
2. Pengarauh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampauan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses
Spros * Sumbel Crosstabulation
Sumbel
Total
Sangat
Kurang
Tersedia
Kurang
Tersedia Cukup Tersedia
Sangat
Tersedia
Spros Tidak
Baik
Count 0 5 24 5 2 36
Expected Count ,2 3,8 12,0 12,2 7,9 36,0
% within Spros 0,0% 13,9% 66,7% 13,9% 5,6% 100,0%
% within
Sumbel 0,0% 25,0% 37,5% 7,7% 4,8% 18,8%
% of Total 0,0% 2,6% 12,5% 2,6% 1,0% 18,8%
Cukup Count 1 12 34 35 25 107
Expected Count ,6 11,1 35,7 36,2 23,4 107,0
% within Spros 0,9% 11,2% 31,8% 32,7% 23,4% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
% within
Sumbel 100,0% 60,0% 53,1% 53,8% 59,5% 55,7%
% of Total 0,5% 6,3% 17,7% 18,2% 13,0% 55,7%
Baik Count 0 3 6 25 15 49
Expected Count ,3 5,1 16,3 16,6 10,7 49,0
% within Spros 0,0% 6,1% 12,2% 51,0% 30,6% 100,0%
% within
Sumbel 0,0% 15,0% 9,4% 38,5% 35,7% 25,5%
% of Total 0,0% 1,6% 3,1% 13,0% 7,8% 25,5%
Total Count 1 20 64 65 42 192
Expected Count 1,0 20,0 64,0 65,0 42,0 192,0
% within Spros 0,5% 10,4% 33,3% 33,9% 21,9% 100,0%
% within
Sumbel 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 0,5% 10,4% 33,3% 33,9% 21,9% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 35,506a 8 ,000
Likelihood Ratio 37,715 8 ,000
Linear-by-Linear
Association 20,376 1 ,000
N of Valid Cases 192
a. 4 cells (26,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,19.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,430 ,000
Cramer's V ,304 ,000
Contingency
Coefficient ,395 ,000
N of Valid Cases 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Spros * Sumbel3 Crosstabulation
Sumbel3
Total Cukup Tersedia
Sangat
Tersedia
Spros Tidak
Baik
Count 29 5 2 36
Expected Count 15,9 12,2 7,9 36,0
% within Spros 80,6% 13,9% 5,6% 100,0%
% within
Sumbel3 34,1% 7,7% 4,8% 18,8%
% of Total 15,1% 2,6% 1,0% 18,8%
Cukup Count 47 35 25 107
Expected Count 47,4 36,2 23,4 107,0
% within Spros 43,9% 32,7% 23,4% 100,0%
% within
Sumbel3 55,3% 53,8% 59,5% 55,7%
% of Total 24,5% 18,2% 13,0% 55,7%
Baik Count 9 25 15 49
Expected Count 21,7 16,6 10,7 49,0
% within Spros 18,4% 51,0% 30,6% 100,0%
% within
Sumbel3 10,6% 38,5% 35,7% 25,5%
% of Total 4,7% 13,0% 7,8% 25,5%
Total Count 85 65 42 192
Expected Count 85,0 65,0 42,0 192,0
% within Spros 44,3% 33,9% 21,9% 100,0%
% within
Sumbel3 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 44,3% 33,9% 21,9% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 32,882a 4 ,000
Likelihood Ratio 35,233 4 ,000
Linear-by-Linear
Association 24,949 1 ,000
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 7,88.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,414 ,000
Cramer's V ,293 ,000
Contingency
Coefficient ,382 ,000
N of Valid Cases 192
3. Pengarauh Pengalaman Pendidikan dan latihan (diklat) terhadap
Kemampauan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses
a. Pengujian Pertama
Spros * Pengalaman_Diklat Crosstabulation
Pengalaman_Diklat
Total
Minimu
m Menengah
Maximu
m
Spros Tidak
Baik
Count 32 3 1 36
Expected Count 29,8 3,6 2,6 36,0
% within Spros 88,9% 8,3% 2,8% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat 20,1% 15,8% 7,1% 18,8%
% of Total 16,7% 1,6% 0,5% 18,8%
Cukup Count 88 9 10 107
Expected Count 88,6 10,6 7,8 107,0
% within Spros 82,2% 8,4% 9,3% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat 55,3% 47,4% 71,4% 55,7%
% of Total 45,8% 4,7% 5,2% 55,7%
Baik Count 39 7 3 49
Expected Count 40,6 4,8 3,6 49,0
% within Spros 79,6% 14,3% 6,1% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat 24,5% 36,8% 21,4% 25,5%
% of Total 20,3% 3,6% 1,6% 25,5%
Total Count 159 19 14 192
Expected Count 159,0 19,0 14,0 192,0
% within Spros 82,8% 9,9% 7,3% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 82,8% 9,9% 7,3% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 3,224a 4 ,521
Likelihood Ratio 3,391 4 ,495
Linear-by-Linear
Association ,830 1 ,362
N of Valid Cases 192
a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2,63.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,130 ,521
Cramer's V ,092 ,521
Contingency
Coefficient ,129 ,521
N of Valid Cases 192
b. Pengujian Kedua
Spros * Pengalaman_Diklat2 Crosstabulation
Pengalaman_Diklat2
Total
Minimu
m Menengah
Spros Tidak
Baik
Count 32 4 36
Expected Count 29,8 6,2 36,0
% within Spros 88,9% 11,1% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 20,1% 12,1% 18,8%
% of Total 16,7% 2,1% 18,8%
Cukup Count 88 19 107
Expected Count 88,6 18,4 107,0
% within Spros 82,2% 17,8% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 55,3% 57,6% 55,7%
% of Total 45,8% 9,9% 55,7%
Baik Count 39 10 49
Expected Count 40,6 8,4 49,0
% within Spros 79,6% 20,4% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
% within
Pengalaman_Diklat2 24,5% 30,3% 25,5%
% of Total 20,3% 5,2% 25,5%
Total Count 159 33 192
Expected Count 159,0 33,0 192,0
% within Spros 82,8% 17,2% 100,0%
% within
Pengalaman_Diklat2 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 82,8% 17,2% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1,315a 2 ,518
Likelihood Ratio 1,407 2 ,495
Linear-by-Linear
Association 1,178 1 ,278
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 6,19.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,083 ,518
Cramer's V ,083 ,518
Contingency
Coefficient ,082 ,518
N of Valid Cases 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN 7
Surat-Surat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
LAMPIRAN 8
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 24
Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR PROSES
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Pasal 1
(1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar
menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Juni 2016
MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,
TTD.
ANIES BASWEDAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 Juni 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 955
Salinan sesuai dengan aslinya,
plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kepala Biro Kepegawaian,
TTD.
Dyah Ismayanti
NIP 196204301986012001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses
dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang
telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
BAB II
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar
dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup
materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses
psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta”. Kete aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan
lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk
memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar
matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta
Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
Pembelajaran tematik terpadu di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan
tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di
SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang
mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu
pada IPA dan IPS.
Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/
Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun
pendekatan tematik masih dipertahankan.
Standar Proses pada SDLB, SMPLB, dan SMALB diperuntukkan bagi tuna
netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal.
Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang
taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara
umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut, capaian
pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif,
affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di
berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa
dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara
utuh melahirkan kualitas pribadi yang sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
BAB III
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan
pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau
lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
BAB IV
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
a. SD/MI : 35 menit
b. SMP/MTs : 40 menit
c. SMA/MA : 45 menit
d. SMK/MAK : 45 menit
2. Rombongan belajar
Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik
dalam setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut:
No Satuan
Pendidikan
Jumlah
Rombongan
Belajar
Jumlah
Maksimum
Peserta Didik Per
Rombongan
Belajar
1. SD/MI 6-24 28
2. SMP/MTs 3-33 32
3. SMA/MA 3-36 36
4. SMK 3-72 36
5. SDLB 6 5
6. SMPLB 3 8
7. SMALB 3 8
3. Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran
yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
4. Pengelolaan Kelas dan Laboratorium
a. Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta mewujudkan kerukunan dalam
kehidupan bersama.
b. Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
c. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya lain
sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
d. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
e. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
f. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
g. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
h. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
i. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
j. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
k. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
l. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan,
inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik
dan jenjang peserta didik;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik
dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses
afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi
yang mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar
dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu,
dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
BAB V
PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic
assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional
effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial)
pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
otentik digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan
Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses
pembelajaran dengan menggunakan alat: lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan
anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di
akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis.
Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
BAB VI
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses
pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
1. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu
secara berkelanjutan.
2. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas
pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
akademik dan supervise manajerial.
3. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain,
diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh
pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun
dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
2) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
ANIES BASWEDAN
Salinan sesuai dengan aslinya,
plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kepala Biro Kepegawaian,
TTD.
Dyah Ismayanti
NIP 196204301986012001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI