41
PENGARUH TEMAN SEBAYA, EFIKASI DIRI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK REMAJA DI WILAYAH PERDESAAN YUANA ZAHRA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

PENGARUH TEMAN SEBAYA, EFIKASI DIRI, DAN

PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK REMAJA DI WILAYAH PERDESAAN

YUANA ZAHRA

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan
Page 3: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Teman

Sebaya, Efikasi Diri, dan Prokrastinasi Akademik terhadap Prestasi

Akademik Remaja di Wilayah Perdesaan adalah benar karya saya dengan

arahan dari Dosen Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

Yuana Zahra

NIM I24110066

Page 4: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

PENGARUH TEMAN SEBAYA, EFIKASI DIRI, DAN

PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK REMAJA DI WILAYAH PERDESAAN

YUANA ZAHRA

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 5: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

ABSTRAK

YUANA ZAHRA. Pengaruh Teman Sebaya, Efikasi Diri, Prokrastinasi

Akademik terhadap Prestasi Akademik Remaja di Wilayah Perdesaan.

Dibimbing oleh NETI HERNAWATI

Prestasi akademik merupakan salah satu indikator yang digunakan

untuk mengetahui keberhasilan dari tujuan menempuh pendidikan. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Karakteristik remaja, karakteristik

keluarga, karakteristik teman sebaya, self efficacy, prokrastinasi, dan prestasi

akademik remaja, (2) hubungan antara karakteristik remaja, keluarga, teman

sebaya, self efficacy, dan prokrastinasi akademik remaja, (3) pengaruh antara

karakteristik remaja, keluarga, teman sebaya, self efficacy, dan prokrastinasi

akademik terhadap prestasi akademik remaja. Jumlah contoh dalam penelitian

ini sebanyak 150 siswa SMA X dan Y di wilayah kabupaten Bogor. Pemilihan

lokasi penelitian secara purposive dan penarikan contoh secara proportional

random sampling. Hasil korelasi menunjukkan bahwa peranan teman sebaya

berhubungan signifikan terhadap efikasi diri dan efikasi diri berhubungan

dengan prokrastinasi akademik. Sementara itu, analisis regresi linier

menunjukkan bahwa peranan dan tindakan anggota teman sebaya berpengaruh

signifikan terhadap prestasi akademik dan prokrastinasi akademik berpengaruh

signifikan terhadap prestasi akademik remaja.

Kata Kunci: prestasi akademik, prokrastinasi akademik, efikasi diri, teman sebaya

ABSTRACT

YUANA ZAHRA. The Influence of Peers, Self Efficacy, and Academic

Procrastination toward Academic Achievement. Supervised by NETI

HERNAWATI.

Academic achievement is one of the indicators to determine the success of

educational goals. This study was aimed to analyze: (1) the characteristics of

adolescents and family, characteristics of peers, self-efficacy, academic

procrastination, and academic achievement, (2) the relationships between the

characteristics of adolescents and family, characteristics peers, self-efficacy and

academic procrastination, (3) the effects of adolescents and family

characteristics, peer group characteristic, self-efficacy, and academic

procrastination on academic achievement. The number of samples in this study

were 150 high school students in the district of Bogor. The purposive method

was used in selection the research location while the samples were chosen by

proportional random sampling. Correlation result showed tha there were

significant between the role of peer with self efficacy and self efficacy were

significantly related with academic procrastination. The results of linear

regression analysis showed that the actions of peer and role of peer had a

significant effect on academic achievement and academic procrastination had a

significant effect on adolescent academic achievement.

Keywords: Academic achievement, academic procrastination, peers, efikasi diri

Page 6: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan
Page 7: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Teman

sebaya, Efikasi Diri, dan Prokrastinasi Akademik terhadap Prestasi

Akademik Remaja di Wilayah Perdesaan”. Pada kesempatan kali ini dengan

rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah

diberikan oleh berbagai pihak, yakni:.

1. Ibu Neti Hernawati, S.P, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia membimbing, membantu memberikan saran, dan kritik

kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

2. Ibu Alfiasari, S.P, M.Si dan Ibu Dr. Ir Lilik Noor Yuliati, MFSA sebagai

dosen Penguji dan moderator pembahas yang telah berperan dalam

memberikan masukan serta kritik demi penyempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc, M.Sc selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan kemudahan dalam proses bimbingan

akademik selama ini serta seluruh dosen dan staff IKK yang telah

memberikan ilmu serta pengetahuan berharga bagi penulis.

4. Pihak Sekolah Menengah Atas yang telah bersedia memperkenankan

siswa untuk menjadi narasumber dalam penelitian ini.

5. Bapak Heryanto dan Ibu Siti Rofidah selaku orang tua penulis serta

Fadhil, Anesa, serta Annasya selaku saudara kandung penulis yang selalu

memberikan dukungan dan doa selama penyelesaian skripsi.

6. Mega Citrandini, Miranti Rahmatika, dan Trisya Novyanis P selaku rekan

sepayung dalam penelitian ini

7. Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya

Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

serta keluarga besar IKK 48 yang telah memberikan dukungan dan

semangat selama penulisan skripsi

8. Semua pihak yang telah memberikan dukungannya kepada penulis dalam

menyelesaikan usulan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

beberapa kekurangan dan keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua.

Bogor, Agustus 2015

Yuana Zahra

NIM I24110066

Page 8: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 5

KERANGKA PEMIKIRAN 5

METODE PENELITIAN 8

Desain, Tempat, dan Waktu 8

Teknik Penarikan Contoh 8

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 9

Pengolahan dan Analisis Data 10

Definisi Operasional 12

HASIL DAN PEMBAHASAN 13

Hasil 13

Pembahasan 20

SIMPULAN DAN SARAN 22

Simpulan 23

Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 24

Page 9: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

DAFTAR TABEL

1 Jenis dan cara pengumpulan data 10

2 Jenis dan pengkategorian data 12

3 Sebaran usia orang tua contoh 15

4 Sebaran data karakteristik keluarga contoh 16

5 Sebaran contoh berdasarkan perilaku teman sebaya 16

6 Sebaran contoh berdasarkan efikasi diri 17

7 Sebaran contoh berdasarkan aspek prokrastinasi akademik 18

8 Sebaran contoh berdasarkan prestasi akademik 19

9 Koefisien korelasi karakteristik contoh, karakteristik keluarga, 19

teman sebaya dan efikasi diri terhadap prokrastinasi akademik

10 Koefisien uji regresi faktor-faktor yang memengaruhi 20

prestasi akademik remaja

DAFTAR GAMBAR

1 Pengaruh teman sebaya, efikasi diri, dan prokrastinasi akademik 7

2 Kerangka penarikan contoh 8

Page 10: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan
Page 11: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menempuh pendidikan adalah salah satu tugas perkembangan remaja

dalam mencapai perkembangan kognitifnya. Lebih lanjut, John Locke

mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang

paling menentukan dalam perkembangan dan kepribadian remaja (Gunarsa

2008). Salah satu akses seorang remaja dalam memenuhi pendidikan adalah

sekolah. Tujuan dari pendidikan di sekolah antara lain memunculkan

kemampuan-kemampuan dasar sebaik-baiknya (Gunarsa 2008).

Keberhasilan remaja dalam memenuhi tujuan pendidikan tersebut dapat

dilihat dari pencapaian hasil belajar di sekolah yang biasa disebut dengan

prestasi akademik.

Prestasi akademik didefinisikan oleh Rubin (2011) sebagai status

pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan subjek materi pada suatu waktu.

Prestasi akademik biasanya dinilai dalam tiga cara yaitu nilai dari sekolah,

nilai tes standar, dan peringkat guru (Pinxten et al. 2010). Laporan dari data

Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012

mengungkapkan bahwa prestasi belajar siswa Indonesia yang meliputi

literasi sains, membaca, serta matematika, menduduki peringkat ke 64 dari

total 65 negara yang masuk pada survei PISA (OECD 2012). Hal ini

menunjukkan bahwa prestasi remaja Indonesia masih tergolong rendah.

Prestasi akademik dapat dipandang sebagai hubungan yang kompleks

antara kemampuan individu, persepsi diri, penilaian terhadap tugas, harapan

akan kesuksesan, strategi kognitif dan regulasi diri, gender, status sosial

ekonomi, kinerja serta sikap individu terhadap sekolah (Clemons 2008).

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa prestasi akademik dipengaruhi

oleh 2 faktor yaitu faktor dari luar diri (eksternal) maupun dari dalam diri

(internal) remaja (Syah 2013). Masa remaja merupakan masa pencarian jati

diri. Pada proses pencarian jati diri tersebut, remaja cenderung mencari

tokoh identifikasi melalui lingkungan sosialnya terutama teman yang

memiliki umur yang sebaya atau biasa disebut teman sebaya (Ernawati et al.

2014). Interaksi dengan teman sebaya menjadi salah satu faktor eksternal

yang dapat memengaruhi prestasi akademik pada remaja, memiliki teman

sebaya di dalam kelas yang mempunyai kualitas yang lebih tinggi,

berpotensi untuk dapat melakukan distribusi kemampuan akademik (Burke

2008). Selain itu, adanya rasa dihargai dan diterima oleh teman akan

membuat rasa percaya diri seorang anak lebih baik, emosi yang lebih stabil

sehingga anak tersebut mampu menyelesaikan segala persoalan termasuk

dalam hal pelajaran sehingga hasil belajar yang mereka dapatkan pun

menjadi lebih baik (Ernawati et al. 2014).

Selain faktor eksternal, prestasi akademik juga dipengaruhi oleh faktor

yang ada di dalam diri remaja atau yang biasa disebut faktor internal.

Bandura (1997) mengemukakan bahwa siswa dapat langsung mengatur diri

mereka sendiri tentang cara mereka berinteraksi dengan lingkungan belajar.

Namun, semua itu tergantung pada persepsi mereka tentang kemampuan

Page 12: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

2

menghadapi realitas saat ini atau biasa dikenal sebagai efikasi diri. Efikasi

diri dapat didefinisikan sebagai keyakinan seseorang terhadap

kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian

tindakan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya (Bandura 1997).

Siswa yang selalu menganggap dirinya mampu akan mengeluarkan usaha

yang lebih besar dalam proses belajar dan mampu bertahan lebih lama dari

pada siswa yang meragukan kemampuan mereka, terutama ketika

menghadapi situasi sulit (Schunk 2004). Selain itu, siswa yang menganggap

tingkat kepercayaan dirinya cukup tinggi akan berusaha lebih keras,

berprestasi lebih banyak, dan gigih dalam menjalankan tugas dibandingkan

dengan orang yang menganggap kecakapan dirinya rendah (Hargenhahn

2010). Dengan kata lain, siswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan

memiliki prestasi akademik yang tinggi karena bisa meningkatkan kualitas

pemikiran, keterampilan kognitif serta meningkatkan ketekunan untuk

pencarian solusi masalah (Bandura 1997).

Bong (2001) mengemukakan bahwa efikasi diri juga menjadi

prediktor yang signifikan terhadap nilai akademik atau prestasi remaja.

Siswa yang memiliki efikasi diri tinggi akan berusaha untuk segera

mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas akademiknya serta tidak

mudah menyerah dalam mencapai terget yang diinginkan. Namun, siswa

yang memiliki efikasi diri yang rendah cenderung akan menghindari dan

menunda-nunda tugas akademiknya (Ellis & Knaus 2002). Istilah menunda-

nunda tugas ini biasa dikenal dengan istilah prokrastinasi (Schouwernbug et

al. 2004)

Prokrastinasi didefiniskan sebagai kegagalan dalam melakukan

kegiatan akademik dalam jangka waktu yang diinginkan atau menunda

untuk menyelesaikan tugas sampai akhir kegiatan (Wolters 2003). Dalam

penelitian yang dikemukakan oleh Onwuegbuzie (2004) melaporkan bahwa

hampir semua siswa melakukan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi juga

mengacu kepada situasi kekhawatiran akademik dalam penyelesaian tugas-

tugas akademik seperti mempersiapkan ujian, mengerjakan pekerjaan rumah,

dan menulis makalah (Schouwernburg et al. 2004). Definisi–definisi

tersebut menunjukkan bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda dalam

mengerjakan tugas-tugas akademik yang diberikan.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa prokrastinasi akademik

memiliki dampak negatif terhadap prestasi akademik (Beck et al. 2000;Ellis

& Knaus, 2002; Solomon & Rothblum, 1984). Penurunan prestasi akademik

ini meliputi adanya nilai yang lebih rendah dan nilai rata-rata yang rendah

(Jackson, 2012). Selain itu, Lestariningsih (dalam Fibriana 2009) juga

mengungkapkan bahwa dukungan sosial dapat mempengaruhi prokrastinasi

akademik pada siswa. Dalam hal ini, dukungan sosial yang diterima oleh

remaja salah satunya adalah hubungan dengan teman sebaya (Burke, 2008).

Dengan adanya teman sebaya, sangat efektif membantu siswa untuk

menyelesaikan tugas akademik. Apabila siswa memperoleh dukungan dari

lingkungan teman sebaya berupa perhatian emosional, ia akan lebih

mempunyai kemantapan diri yang baik serta memiliki sikap yang dapat

menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif,

memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta

Page 13: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

3

mencapai segala sesuatu yang diinginkan (Lestariningsih dalam Fibriana

2009). Prokrastinasi akademik juga berhubungan secara statistik dengan

efikasi diri (Jackson 2012). Siswa yang memiliki prokrastinasi akademik

yang lebih tinggi memiliki tingkat kinerja yang rendah dan memiliki efikasi

diri yang rendah serta berakhir dengan memiliki nilai yang rendah (Jackson,

2012).

Terdapat banyak faktor yang memengaruhi prokrastinasi akademik,

salah satu diantaranya yaitu kondisi lingkungan individu, yaitu lingkungan

sekolah, proses pembelajaran di sekolah, serta letak sekolah yang berada di

kota atau desa (Gunawanita et al. 2008). Maka tidak dapat dipungkiri,

bahwa prokrastinasi akademik dan penurunan prestasi remaja juga terjadi di

sekolah yang berada di daerah perdesaan. Berdasarkan hal-hal tersebut maka

penting untuk meneliti faktor-faktor eksternal dan internal siswa seperti

hubungan teman sebaya, efikasi diri dan prokrastinasi akademik dalam hal

pencapaian prestasi akademik di daerah perdesaan. Hal ini di karenakan

belum ada penelitian yang lebih dalam mengenai prokrastinasi akademik di

daerah perdesaan. Selain itu, sesuai dengan Undang-Undang Dasar nomor

20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pencapaian prestasi akademik yang

merata baik di perdesaan maupun perkotaan merupakan salah satu indikator

keberhasilan sistem pendidikan nasional yang menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan Lokal, Nasional, dan Global.

Perumusan Masalah

Pencapaian keberhasilan remaja dalam prestasi akademik dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri sendiri maupun faktor dari luar

diri siswa (Burke 2008). Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi

keberhasilan dalam hal pencapaian prestasi remaja adalah dukungan dari

teman sebaya. Menurut Ali (2004) Kelompok teman sebaya memegang

peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan remaja, salah satunya

dalam hal pencapaian prestasi akademik (Ernawati et al. 2014). Selain

faktor eksternal, terdapat faktor internal yang dapat memengaruhi

pencapaian prestasi akademik siswa. Salah satunya adalah efikasi diri.

Efikasi diri menjadi prediktor yang kuat dari prestasi akademik (Ahmad

2011). Siswa yang memiliki efikasi diri rendah akan cenderung akan

menghindari dan menunda tugas atau yang biasa disebut dengan

prokrastinasi (Ellis & Knaus 2002). Penelitian yang dikemukakan oleh

Jackson (2012) menyatakan bahwa hampir 44% siswa selalu menunda-

nunda ketika belajar untuk ujian, 35% menunda pada tugas membaca

mingguan, 32% pada penyelesaian tugas menulis, 29% pada kegiatan

sekolah pada umumnya, 14% pada tugas-tugas kehadiran, dan 11% pada

tugas-tugas administrasi akademik.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia nomor 20

tahun 2003 pasal 4 yang menyatakan bahwa Pendidikan diselenggarakan

secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan

Page 14: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

4

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan

kemajemukan bangsa. Berdasarkan hal tersebut, maka sebaiknya sistem

pendidikan yang ada di Indonesia harus di jalankan merata baik di daerah

perkotaan maupun perdesaan demi meningkatkan mutu kehidupan baik pada

tingkat Lokal maupun Nasional. Namun, pada kenyataannya masih terlihat

adanya kesenjangan pendidikan antara perdesaan maupun perkotaan. Data

yang diambil dari Badan Pusat Statistik menunjukkan adanya ketimpangan

Angka Partisipasi Sekolah pada kelompok umur 16-18 tahun, dengan

persentase perkotaan sebesar 66,66 persen, sementara di perdesaan hanya

55,04 persen (BPS, 2013).

Selain Angka Partisipasi Sekolah, kesenjangan juga terlihat dari nilai

rata-rata Ujian Nasional yang dimiliki oleh Kota dan Kabupaten Bogor.

Nilai Ujian Nasional yang dimiliki Kabupaten Bogor adalah sebesar 8.02,

nilai tersebut masih di bawah rata-rata dari nilai ujian nasional provinsi

Jawa Barat yaitu sebesar 8.23. Sementara itu, kota Bogor dengan angka 8.56

sudah berada di atas rata-rata nilai Ujian Nasional yang dimiliki oleh

provinsi Jawa barat (Kemdikbud 2013). Berdasarkan data-data yang telah

dipaparkan tersebut, maka penelitian mengenai analisis pengaruh teman

sebaya, efikasi diri dan prokrastinasi akademik terhadap prestasi akademik

siswa di wilayah perdesaan menjadi menarik untuk dilakukan. Mengingat

pentingnya menangani permasalahan kondisi akademik siswa di Indonesia,

terutama siswa remaja yang berada di wilayah perdesaan, demi terwujudnya

sistem pendidikan Nasional yang merata untuk meningkatkan kualitas hidup

Nasional. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat menjawab

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana teman sebaya, efikasi diri, prokrastinasi, dan prestasi

akademik remaja di wilayah perdesaan ?

2. Bagaimana karakteristik remaja, keluarga, teman sebaya, efikasi diri, dan

prokrastinasi akademik saling berhubungan?

3. Bagaimana teman sebaya, efikasi diri, dan prokrastinasi akademik dapat

memengaruhi prestasi akademik pada remaja di wilayah perdesaan?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh

teman sebaya, efikasi diri, dan prokrastinasi akademik terhadap pencapaian

prestasi akademik remaja di wilayah perdesaan

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik remaja, karakteristik keluarga, teman

sebaya, efikasi diri, prokrastinasi akademik, serta prestasi akademik

remaja.

2. Menganalisis hubungan antara karakteristik remaja, keluarga, teman

sebaya, efikasi diri dan prokrastinasi akademik remaja

3. Menganalisis pengaruh antara teman sebaya, efikasi diri, dan

prokrastinasi akademik terhadap prestasi akademik remaja.

Page 15: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

5

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan gambaran kepada

orang tua, guru, dan pihak terkait mengenai pengaruh teman sebaya, efikasi

diri, dan prokrastinasi akademik terhadap pencapaian prestasi akademik

remaja. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian diharapkan mampu menjadi

gambaran untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih baik. Bagi

pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penetapan kebijakan-kebijakan terkait sistem pendidikan, khususnya pada

Sekolah tingkat Menengah Atas (SMA) di wilayah perdesaan. Selain itu,

penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan referensi dan dapat

menjadi landasan bagi pengembangan penelitian-penelitian sejenis dengan

topik yang sama.

KERANGKA PEMIKIRAN

Menempuh pendidikan formal merupakan salah satu tugas yang harus

dipenuhi remaja dalam rangka memenuhi tugas perkembangannya. Sekolah

merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal.

Di Indonesia, UU nomor 23 tahun 2003 pada pasal 2 telah menyebutkan

bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan potensi

peserta didik. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui

keberhasilan dari tujuan pendidikan nasional yaitu prestasi akademik.

National Association for Developmental Education (2012) melaporkan

bahwa perkembangan pendidikan dapat meningkatkan prestasi akademik,

personal, dan profesional bagi semua peserta didik. Santrock (2007) mengungkapkan bahwa seiring dengan pertambahan

rentang usia, pandangan individu akan nilai sebuah prestasi akademik pun

berubah. Semakin matang usia, individu akan semakin memandang prestasi

akademis lebih serius. Sementara itu, hasil penelitian dari Tinklin et al.

(2000) menyatakan bahwa prestasi pelajar perempuan lebih baik

dibandingkan pelajar laki-laki. Pada umumnya, Pencapaian prestasi

akademik merupakan hasil hubungan timbal balik yang berkesinambungan

antara faktor internal, faktor lingkungan, dan perilaku (Bandura 1986).

Schunk (2004) mengungkapkan bahwa Faktor sosial atau lingkungan

dapat mempengaruhi banyak variabel pribadi seperti tujuan belajar, atribusi,

dan evaluasi diri dalam kemajuan belajar. Faktor lingkungan yang paling

dekat pada masa remaja salah satu diantaranya yaitu lingkungan teman

sebaya. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri dan mencari tokoh

identifikasi melalui lingkungan sosialnya terutama teman sebaya. Menurut

hasil analisis dari Ernawati et al. (2014) mengungkapkan bahwa interaksi

teman sebaya memberikan pengaruh terbesar dibandingkan variabel pola

asuh orang tua dan kecerdasan emosional untuk meningkatkan prestasi

belajar.

Selain faktor lingkungan, prestasi akademik juga dipengaruhi oleh

faktor kognitif salah satunya adalah keyakinan seseorang atas

Page 16: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

6

kemampuannya melakukan sesuatu atau yang biasa disebut efikasi diri.

Keyakinan yang kuat akan mendorong seseorang untuk merancang tujuan

yang menantang, membuat strategi, dan melakukan usaha yang lebih keras

untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan seperti pencapaian prestasi

akademik (Susandari 2014). Hasil penelitian secara signifikan membuktikan

bahwa efikasi diri berpengaruh positif terhadap prestasi akademik (McTigue

dan Liew 2011). Choi (2004) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara semua kelompok jenis kelamin terhadap efikasi diri. Selain

jenis kelamin, hasil interaksi siwa dengan lingkungan dan sharing

pengetahuan dapat memengaruhi efikasi diri yang dimiliki siswa (Endres et

al. 2007). Sharing atau berbagi pengetahuan bisa didapatkan siswa melalui

hubungan dengan kelompok teman sebaya. Selain itu, Gregg dan

Washbrook (2011) menemukan faktor latar belakang keluarga dan

pencapaian prestasi sebelumnya pada siswa memungkinkan siswa memiliki

keyakinan yang kuat akan kemampuan mereka sendiri. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa latar belakang keluarga memiliki hubungan terhadap efikasi

diri siswa. Siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah akan mencoba

menghindari dan menunda tugas akademik yang diberikan dari pada siswa

yang memiliki efikasi diri yang tinggi (Jackson 2012). Perilaku menunda

tersebut dapat diartikan dengan istilah prokrastinasi akademik.

Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan yang dilakukan

pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan akademik (Ferrari 1995).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa prokrastinasi akademik

memiliki dampak negatif terhadap prestasi akademik (Beck et al, 2000;Ellis

& Knaus, 2002; Solomon & Rothblum, 1984). Faktor dukungan sosial juga

dipercaya berpengaruh negatif secara signifikan terhadap prokrastinasi

akademik (Andarini et al., 2013). Salah satu dukungan sosial yang

disebutkan adalah lingkungan teman sebaya. Selain itu, Siswa yang

memiliki prokrastinasi akademik yang lebih tinggi memiliki tingkat kinerja

yang rendah dan memiliki efikasi diri yang rendah serta berakhir dengan

memiliki nilai yang rendah (Jackson 2012). Kerangka pemikiran mengenai

teman sebaya, efikasi diri, prokrastinasi akademik dan pencapaian prestasi

akademik tersaji dalam Gambar 1.

Page 17: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan
Page 18: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

Gambar 1. Pengaruh Teman Sebaya, Efikasi Diri, dan Prokrastinasi Akademik terhadap Prestasi Akademik Remaja

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Pengaruh yang dianalisis

Efikasi Diri

Prokrastinasi Akademik

- Membuang waktu

- Menghindari tugas

- Menyalahkan orang

lain

Karakteristik Remaja

Usia

Jenis kelamin

Bidang studi

Prestasi

Akademik

Remaja

Perilaku teman sebaya

Interaksi teman

sebaya

Peranan teman sebaya

Tindakan-tindakan

anggota

Karakteristik Keluarga

Usia orang tua

Pendidikan orang tua

Besar keluarga

Pendapatan per-kapita

Page 19: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan
Page 20: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat, dan Waktu

Penelitian ini merupakan penelitian payung yang memiliki topik

besar “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prestasi Akademik Remaja di

Wilayah Perdesaan” dengan menggunakan desain penelitian cross sectional

study. Lokasi dari penelitian ini adalah dua Sekolah Menengah Atas Negeri

(SMAN) yang berada di Kabupaten Bogor. Penentuan sekolah yang

dijadikan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan

dua sekolah yang dipilih termasuk sekolah dengan jumlah siswa terbanyak

di wilayah Bogor bagian Barat berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas

Pendidikan Kabupaten Bogor tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan

selama tiga bulan mulai Maret hingga Mei 2015.

Teknik Penarikan Contoh

Populasi penelitian ini adalah siswa remaja di SMA Negeri di

wilayah Kabupaten Bogor. Contoh penelitian adalah siswa kelas XI di

SMA X dan Y dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI telah memiliki

pengalaman belajar di SMA lebih lama dibandingkan siswa kelas X, namun

tidak disibukkan dengan persiapan Ujian Akhir Nasional seperti kelas XII.

Selain itu, siswa kelas XI sudah terbagi berdasarkan jurusan bidang IPA

maupun IPS.

Penarikan contoh dilakukan dengan menggunakan teknik

proportional random sampling dari seluruh siswa kelas XI IPA dan XI IPS

pada masing-masing lokasi penelitian. Jumlah keseluruhan contoh yang

terpilih sebanyak 150, yaitu SMA X sebanyak 79 siswa (45 siswa jurusan

IPA dan 34 jurusan IPS) dan SMA Y sebanyak 71 siswa (38 siswa jurusan

IPA dan 33 siswa jurusan IPS). Adapun kerangka penarikan contoh dapat

dilihat pada Gambar 2.

Purposive

Purposive

Propotional

Random

Sampling

Gambar 2 Kerangka penarikan contoh

Kelas XI IPA

N=190

N

Kelas XI IPS

N=143

Kelas XI IPS

N=141

Kelas XI IPA

N=163

n = 150 siswa

Kabupaten Bogor

SMA X

N=333

SMA Y

N=304

45 siswa 34 siswa 38 siswa 33 siswa

Page 21: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

9

Setelah proses pengambilan data, siswa yang hadir dan melengkapi

data sebanyak sebanyak 132 orang. Sehingga, jumlah data yang dapat

dianalisis lebih lanjut sebanyak 132.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.

Data primer dikumpulkan melalui teknik self report dengan alat bantu

kuesioner yang diisi oleh contoh setelah mendapat penjelasan dan panduan

dari peneliti. Data primer meliputi karakteristik contoh (usia, jenis kelamin,

dan jurusan bidang studi), karakteristik keluarga (besar keluarga, pendidikan

orang tua, pendapatan orang tua), teman sebaya, efikasi diri, dan

prokrastinasi akademik. Data sekunder terdiri atas prestasi akademik yang

diperoleh dari pihak sekolah dalam bentuk nilai rapor siswa semester

terakhir. Jenis dan cara pengumpulan data disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Jenis data dan cara pengumpulan data

Jenis Data Variabel Alat Bantu Skala Data

Primer

Primer

Karakteristik Contoh:

Kuesioner

- Usia Rasio

- Jenis Kelamin Nominal

- Jurusan bidang studi Nominal

- Urutan Kelahiran Ordinal

Primer

Karakteristik Keluarga:

Kuesioner

- Usia orang tua Rasio

- Pekerjaan orang tua

- Pendidikan orang tua

Nominal

Rasio

- Pendapatan keluarga

- Besar Keluarga

Rasio

Rasio

Primer Perilaku Teman Sebaya Kuesioner Rasio

Primer Efikasi Diri Kuesioner Rasio

Primer Prokrastinasi Akademik Kuesioner Rasio

Sekunder Prestasi Akademik Rapor siswa Rasio

Variabel teman sebaya dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

yang dikembangkan oleh Wulan (2010) mengacu pada teori Havighurts

(1953) yang menjelaskan bahwa “anak tumbuh dan berinteraksi dalam dua

dunia sosial yaitu dunia orang dewasa dan dunia teman sebaya”. Kuesioner

ini meliputi aspek-aspek diantaranya yaitu intensitas bergaul dengan teman

sebaya, peranan teman sebaya dalam menumbuhkan kedisiplinan belajar,

peranan teman sebaya sebagai pengontrol tingkah laku siswa. Variabel ini

terdiri atas 27 item pertanyaan (11 item pertanyaan interaksi teman sebaya,

9 item pertanyaan peranan teman sebaya, dan 7 item pertanyaan tindakan-

tindakan anggota) dengan pilihan jawaban A,B,C,dan D dengan keterangan

nilai 1=Jawaban D, 2=Jawaban C, 3=Jawaban C, 4=Jawaban A. Reliabilitas

dari kuesioner ini adalah 0.696.

Page 22: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

10

Variabel efikasi diri diukur menggunakan kuesioner Indonesian

Adaption of General Self Efficacy Scale dikembangkan oleh Schwarzer

(1995) yang dimodifikasi oleh peneliti. Variabel ini memiliki 10 item

pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban meliputi keterangan SS: Sangat setuju,

S: Setuju, TS: Tidak Setuju, dan STS: Sangat Tidak setuju dan memiliki

nilai reliabilitas sebesar 0.789.

Variabel prokrastinasi akademik dalam penelitian ini diukur

menggunakan Tuckman Procrastination Scale yang dikembangkan oleh

Tuckman (1990). Variabel ini terdiri dari 35 item pertanyaan (14 item

mengukur aspek membuang waktu, 16 item mengukur aspek menghindari

tugas dan 5 item mengukur aspek menyalahkan orang lain) yang

menggunakan 4 pilihan jawaban meliputi keterangan SS: Sangat Setuju, S:

Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak setuju. Instrumen ini memiliki

nilai cronbach alpha sebesar 0.764.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh melalui proses pengolahan dan dianalisis secara

deskriptif dan inferensia. Proses pengolahan data meliputi editing, coding,

entrying, scoring dan cleaning data. Pengolahan dan analisis data dilakukan

dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS for Windows.

Pengontrolan kualitas data dilakukan melalui uji reliabilitas instrumen

teman sebaya, efikasi diri dan prokrastinasi akademik dengan metode

Cronbach’s Alpha.

Data karakteristik contoh terdiri dari usia, jenis kelamin, dan jurusan

bidang studi. Data jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan

perempuan. Data usia didasarkan pada sebaran contoh. Data jurusan bidang

studi berdasarkan jurusan yang ada di sekolah menengah atas yaitu IPA dan

IPS. Data karakteristik keluarga terdiri dari besar keluarga, pendidikan

orang tua, serta pendapatan per kapita. Pendapatan orangtua dikonversikan

menjadi pendapatan per kapita yang kemudian akan dikategorikan

menggunakan indikator garis kemiskinan BPS Provinsi Jawa Barat (BPS

2014). Sistem skoring dibuat konsisten untuk variabel teman sebaya, efikasi

diri, dan prokrastinasi akademik. Penentuannya didasarkan pada jawaban

dari masing-masing pertanyaan yang kemudian masing-masing dijumlahkan

dan dikategorikan menggunakan persentase indeks sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑛𝑎𝑘 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙× 100

Keterangan:

Indeks = skor anak yang sudah di indeks

Skor anak = skor yang diperoleh anak berdasarkan pengukuran

Skor minimal = skor minimal pada instrumen

Skor maksimal = skor maksimal pada instrumen

Untuk pengkategorian variabel teman sebaya, efikasi diri dan

Prokrastinasi akademik menggunakan cut off yang terdiri dari tiga kategori

yaitu rendah (<60), sedang (60-80), tinggi (>80). Prestasi akademik remaja

dikategorikan berdasarkan Permendiknas no.81a tahun 2013. yaitu:

Page 23: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

11

kurang=≤2.49, cukup= 2.50-2.99, baik=3.00-3.49, sangat baik= 3.50-4.00.

Jenis dan pengategorian data disajikan pada Tabel 4.

Tabel 2 Jenis dan pengkategorian data

Jenis Data Pengkategorian Data

Jenis Kelamin Laki-Laki, Perempuan

Bidang Studi IPA, IPS

Usia orang tua Dewasa muda (18-40), dewasa madya (40-60),

dewasa akhir (>60) (Santrock 2007)

Pekerjaan orang tua Petani, Wiraswasta, Pegawai Swasta, PNS,

Pedagang, Buruh, Tidak Bekerja/IRT, Lainnya

Besar Keluarga Keluarga besar (≥ 8 orang), Keluarga sedang (5-7

orang), Keluarga kecil (≤ 4 orang) (BKKBN 1998)

Perilaku Teman Sebaya

Rendah (<60), sedang (60-80), tinggi (>80)

Interaksi Teman Sebaya

Peranan Teman Sebaya

Tindakan-Tindakan Anggota

Efikasi Diri

Prokrastinasi Akademik

Prestasi Akademik Kurang (≤2.49) , cukup (2.50-2.99), baik (3.00-

3.49), sangat baik (3.50-4.00) (Permendiknas 2013)

Analisis deskriptif yang dilakukan adalah nilai minimal, nilai

maksimal, mean, standar deviasi, serta frekuensi. Analisis inferensia yang

akan dilakukan adalah uji korelasi Pearson (data numerik) untuk mengetahui

hubungan antar variabel yang diteliti. Selain itu, untuk melihat faktor-faktor

yang memengaruhi prokrastinasi akademik dilakukan uji regresi linier.

Bentuk persamaan mengenai prokrastinasi akademik adalah sebagai berikut:

Y1 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 +

β10X10 + β11X11 ε

Keterangan:

Y : Prokrastinasi akademik

α : Konstanta regresi

β1, β2,…, β7 : Koefisien regresi

X1 : Usia contoh

X2 : Pendapatan perkapita

X3 : Usia ayah

X4 : Usia ibu

X5 : Lama pendidikan ayah

X6 : Lama pendidikan ibu

X7 : Besar keluarga

X8 : Interaksi teman sebaya

X9 : Peranan teman sebaya

X10 : tindakan-tindakan anggota

X11 : Efikasi diri

ε : Galat

Uji regresi linier juga dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang

memengaruhi prestasi akademik. Bentuk persamaan mengenai prestasi

akademik adalah sebagai berikut:

Page 24: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

12

Y1 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 +

β10X10 + β11X11+ β12X12+ β13X13 ε

Keterangan:

Y : Prestasi akademik

α : Konstanta regresi

β1, β2,…, β7 : Koefisien regresi

X1 : Usia contoh

X2 : Jenis kelamin

X3 : Pendapatan perkapita

X4 : Usia ayah

X5 : Usia ibu

X6 : Lama pendidikan ayah

X7 : Lama pendidikan ibu

X8 : Besar keluarga

X9 : Interaksi teman sebaya

X10 : Peranan teman sebaya

X11 : Tindakan-tindakan anggota

X12 : Efikasi diri

X13 : Prokrastinasi akademik

ε : Galat

Definisi Operasional

Karakteristik contoh adalah ciri-ciri khas yang terdapat pada contoh terdiri

dari usia, jenis kelamin, dan jurusan bidang studi yang di tempuh di

SMA.

Usia adalah usia contoh dalam satuan tahun pada saat penelitian berjalan.

Jenis kelamin adalah kelompok contoh yang dibedakan berdasarkan

laki-laki dan perempuan.

Jurusan bidang studi adalah cabang pengetahuan yang diajarkan di

sekolah tingkat menengah atas dan dibedakan berdasarkan IPA dan

IPS.

Karakteristik keluarga adalah ciri-ciri khas yang melekat pada anggota

keluarga baik ayah, ibu, dan anak.

Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu, anak, serta anggota keluarga lainnya yang tinggal dalam satu

atap.

Pendidikan orang tua adalah jalur pendidikan formal yang ditempuh

oleh ayah dan ibu dalam satuan tahun.

Pekerjaan orang tua adalah profesi yang dikerjakan oleh ayah dan ibu

dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari

seluruh anggota keluarga dalam kurun waktu sebulan lalu dibagi

dengan jumlah tanggungan dalam keluarga atau jumlah orang yang

tinggal dalam satu rumah.

Page 25: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

13

Perilaku teman sebaya adalah respon atau reaksi remaja terhadap

lingkungan teman sebaya yang terdiri dari interaksi, peranan, serta

tindakan-tindakan anggota teman sebaya.

Interaksi teman sebaya adalah komunikasi yang terjadi di dalam

hubungan dengan teman sebaya.

Peranan teman sebaya adalah Persepsi anggota mengenai pengaruh

teman sebaya dalam kehidupannya.

Tindakan-tindakan anggota adalah aksi yang dilakukan anggota teman

sebaya pada saat berinteraksi dengan sesama anggota.

Efikasi diri keyakinan akan kemampuan dalam menyelesaikan tugas-

tugasnya dan mampu menghadapi kesulitan atau hambatan.

Prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda dalam

mengerjakan tugas akademik.

Prestasi akademik adalah nilai ketuntasan belajar yang dimiliki contoh

dalam kurun waktu tertentu dilihat dari nilai rapor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambaran Umum Sekolah

SMA X dan SMA Y merupakan satu-satunya sekolah negeri yang

berada pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Bogor. SMA X

terletak berhadapan dengan kantor kepala Desa sedangkan SMA Y berada di

jalan utama yang dilalui oleh angkutan umum. Kedua sekolah tersebut telah

memiliki akreditasi A oleh BAN-PT. Kedua sekolah ini juga memiliki siswa

yang sudah terbagi berdasarkan bidang studi yaitu IPA dan IPS mulai dari

kelas X.

SMA X berdiri sejak tahun 1984 dan memiliki 1019 siswa serta 341

siswa duduk di kelas XI. SMA X memiliki 27 rombongan belajar dan 51

guru yang termasuk guru tetap dan tidak tetap. Sarana yang dimiliki oleh

SMA X adalah ruang BK, laboratorium Biologi, Laboratorium TIK, ruang

multimedia, ruang kantor, guru dan Tata Usaha, serta ruang perpustakaan.

Kondisi sarana SMA X pada umumnya dalam kondisi baik namun terdapat

beberapa kerusakan terutama di Laboratorium IPA. SMA X belum memiliki

laboratorium Bahasa.

SMA Y berdiri pada tahun 2002 yang dulunya bergabung dengan

kecamatan lain. SMA Y memiliki 25 rombongan belajar dengan 1009 siswa

yang terdiri dari 331 siswa kelas XI. SMA Y memiliki 49 guru yang

termasuk diantaranya adalah kepala sekolah, staff dan tata usaha. Sarana

yang dimiliki oleh SMA Y umumnya sudah lengkap dan dalam kondisi

yang baik seperti perpustakaan, Laboratorium IPA dan bahasa, ruang guru,

serta ruang komputer.

Page 26: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

14

Karakteristik Remaja Perdesaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar remaja

perdesaan yang dijadikan contoh berjenis kelamin perempuan (62.1%) dan

sisanya berjenis kelamin laki-laki (37.9%). Sebanyak 56.8 persen dari total

keseluruhan contoh berada di jurusan IPA di sekolah dan sisanya berada di

jurusan IPS (43.2%). Usia contoh tergolong dalam usia remaja akhir yaitu

usia 15 hingga 20 tahun (Papalia et al. 2008). Separuh dari total contoh

(51.5%) berada pada usia 17 tahun.

Karakteristik Keluarga

Tabel 3 menunjukkan sebaran usia Ayah dan Ibu berdasarkan

pembagian kelompok usia menurut Santrock (2007). Persentase terbesar

usia ayah berada pada kategori dewasa madya (78.8%) dengan usia

maksimal 69. Sementara itu, usia Ibu menyebar pada kategori dewasa muda

dan madya dengan persentase masing-masing sebesar 46.6 persen dan 53.4

persen dan tidak ada yang berada pada kategori rentang usia dewasa akhir

dengan usia maksimal 59 tahun. Selain itu, 2.3 persen dari keluarga contoh

memiliki ayah yang sudah tiada dan 0.8 persen keluarga memiliki ibu yang

sudah tiada.

Tabel 3 Sebaran usia orang tua contoh

Usia orang tua (tahun) Ayah Ibu

n % n %

Dewasa Muda (18-40) 22 16.7 61 46.6

Dewasa Madya (40-60) 104 78.8 70 53.4

Dewasa Akhir (>61) 3 2.3 0 0.0

Almarhum 3 2.3 1 0.8

Total 132 100.0 132 100.0

Min – Max 32 – 69 29 – 59

Rata – rata ± Std 47.6 ± 6.8 42.7 ± 6.9

Berdasarkan data dari BKKBN (1998), besar keluarga terdiri dari

keluarga kecil (<4 orang), keluarga madya (5-7 orang), dan keluarga besar

(>8 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari total

keluarga contoh (47.7%) tergolong dalam keluarga madya. Rata-rata lama

pendidikan ayah dan ibu berada pada skor 9.1 dan 8.4 setara dengan tingkat

SMP. Data sebaran pekerjaan orang tua contoh menunjukkan bahwa 31.1

persen ayah berprofesi sebagai wiraswasta, sedangkan sisanya menyebar

pada pekerjaan buruh, pedagang, serta pegawai negeri. Sementara itu,

hampir keseluruhan ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga (78.0%).

Mengacu dari garis kemiskinan Jawa Barat pada tahun 2014 yaitu sebesar

285 076, persentase terbesar keluarga contoh (62.9%) digolongkan sebagai

keluarga tidak miskin dengan rata-rata pendapatan perkapita per bulan

Page 27: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

15

sebesar 548 206. Sebaran data karakteristik keluarga contoh tersaji dalam

Tabel 4.

Tabel 4 Sebaran data karakteristik keluarga contoh

Variabel Min-Max Rataan ± Std

Besar Keluarga (orang) 2 – 11 5.7 ± 1.8

Pendidikan Ayah (tahun) 0 – 18 9.1 ± 3.7

Pendidikan Ibu (tahun) 0 – 16 8.5 ± 3.5

Pendapatan perkapita (Rp/bulan) 7 143–2 500 000 548 206.0 ± 512358.9

Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya adalah sekelompok anak atau remaja

dengan tingkat usia atau kedewasan yang sama (Santrock 2007). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa setengah dari persentase contoh (53.8%)

memiliki teman sebaya lebih dari 10 dan satu pertiga dari total contoh

(38.6%) memiliki teman sebaya kurang dari sepuluh. Namun, 7.6 persen

dari persentase total contoh mengatakan tidak memiliki teman dekat.

Sementara itu, persentase terbesar contoh (62.1%) mempunyai waktu lebih

dari tiga jam dalam meluangkan waktu untuk mengobrol dan berinteraksi

dengan teman sebayanya setiap hari.

Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan perilaku teman sebaya

Kategori Perilaku Teman Sebaya

Interaksi Peranan Tindakan Total

n % n % n % n %

Rendah (<60) 80 60.6 67 50.8 23 17.4 58 43.9

Sedang (60-80) 45 34.1 65 49.2 83 62.9 73 55.3

Tinggi (>80) 7 5.3 0 0.0 26 19.7 1 0.8

Total 132 100.0 132 100.0 132 100.0 132 100.0

Min – Maks 25.0 - 86.1 44.4 – 77.8 5.6 – 66.7 28.4 – 76.5

Rata – rata ± Std 57.8 ± 11.7 60.9 ± 8.0 30.5 ± 12.5 52.7 ± 8.34

Teman sebaya mempunyai perilaku di dalam situasi sosial yang

memberikan pengaruh terhadap tindakan dan pandangan mereka agar dapat

diterima oleh lingkungan sosial (Santoso 1999). Penilaian terhadap variabel

teman sebaya didasarkan pada pembagian dimensi teman sebaya yang

meliputi interaksi, peranan, dan tindakan. Tabel 5 menunjukkan bahwa

Interaksi yang terjadi antara contoh dengan teman sebaya berada pada

kategori rendah (60.6%). Hal ini menunjukkan bahwa contoh tidak terlalu

sering dalam meluangkan waktu berinteraksi dengan temannya di sekolah,

melalui telepon atau sms, ataupun pada saat liburan. Pada dimensi peranan

teman sebaya, sebagian besar contoh berada pada kategori rendah (50.8%)

Hal ini menunjukkan bahwa contoh berpendapat peranan teman tidak terlalu

penting dalam tugas akademik, pekerjaan kelompok, metode belajar, dan

Page 28: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

16

pada saat mereka mengalami kesusahan seperti sakit. Selain itu, tindakan

tindakan anggota kelompok tergolong dalam kategori sedang dengan

persentase sebesar 62.9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa contoh kadang-

kadang mengikuti tindakan anggota kelompoknya seperti mengikuti ajakan

teman, mengikuti cara berpakaian, mengikuti perkelahian, dan mengambil

barang milik teman.Sementara itu, Keseluruhan total teman sebaya

menunjukkan sebagian besar contoh berada pada kategori sedang (55.3%).

Sebaran contoh berdasarkan dimensi teman sebaya berada pada Tabel 5.

Efikasi Diri

Efikasi diri diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang yakin

dan percaya bahwa mereka dapat mengontrol hasil dari usaha yang telah

dilakukan (Pajares 2006). Efikasi diri terbentuk melalui serangkaian

tindakan yang dibentuk dalam pikiran manusia. Pemikiran ini kemudian

memberikan arahan mengenai konsep diri mereka. Konsep diri akan

mempengaruhi seseorang dalam menafsirkan situasi, antisipasi, dan

perencanaan. Jika seseorang menilai diri sendiri mampu mengatasi situasi

dan melakukan perencanaan yang baik, maka dapat dikatakan bahwa ia

memiliki efikasi diri yang baik (Bandura 1997).

Pada sebaran contoh berdasarkan variabel efikasi diri (Tabel 6)

menunjukkan bahwa sebagian besar contoh memiliki efikasi diri yang

tergolong dalam kategori sedang (59.1%). Hal ini menunjukkan bahwa

contoh sudah yakin akan kemampuannya dalam memecahkan soal yang

sulit, melaksanakan niat dan tujuan, serta mengandalkan kemampuan

mereka dalam menghadapi masalah. Namun, contoh masih belum yakin

akan kemampuannya dalam menghadapai situasi dan tantangan yang baru

serta menghadapai kejadian yang tidak terduga.

Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan efikasi diri

Kategori Efikasi diri

n %

Rendah (<60) 36 27.3

Sedang (60-80) 78 59.1

Tinggi (>80) 18 13.6

Total 132 100.0

Min – Max 43.3 - 100

65.6 ± 11.6 Rata-rata ± Std

Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan menunda untuk memulai

maupun menyelesaikan tugas, sehingga tugas-tugas menjadi terhambat dan

tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu (Solomon & Rothblum 1984).

Seseorang yang melakukan prokrastinasi biasanya memandang negatif

Page 29: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

17

terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas (Burka & Yuen 2008).

Lebih lanjut Tuckman (1990) mengungkapkan beberapa aspek dari

prokrastinasi, yaitu membuang waktu, menghindari tugas, dan menyalahkan

orang lain.

Pada aspek membuang membuang waktu terlihat bahwa sebagian

besar contoh berada pada kategori sedang (85.6%). Hal ini berarti remaja di

perdesaan masih ragu dalam memulai kegiatan atau pun mengerjakan tugas

sehingga mereka baru menyelesaikan tugas hingga akhir-akhir tenggat

waktu. Persentase terbesar dari kedua aspek prokrastinasi akademik yaitu

menghindari tugas dan menyalahkan orang lain, berada pada kategori

rendah sebesar 97.0 dan 82.6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa contoh

tetap mengerjakan tugas meskipun dalam keadaan yang sulit dan tidak

memerlukan tenggat waktu dari orang lain dalam menyelesaikan tugas-

tugasnya. Sementara itu, pada keseluruhan total prokrastinasi akademik,

sebagian besar contoh berada pada kategori rendah (96.2). Hal ini berarti

contoh sudah tepat waktu terhadap janji, meluangkan waktu dalam belajar,

dan mencari cara mudah agar dapat menyelesaikan tugas. Sebaran contoh

berdasarkan prokrastinasi akademik berada pada Tabel 7.

Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan prokrastinasi akademik

Kategori

Aspek prokrastinasi akademik

Membuang

waktu

Menghindari

tugas

Menyalahkan

orang lain

Total

n % n % n % n %

Rendah (<60) 19 14.4 128 97.0 109 82.6 127 96.2

Sedang (60-80) 113 85.6 4 3.0 23 17.4 5 3.8

Tinggi (>80) 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Total 132 100. 0 132 100.0 132 100.0 132 100.0

Min – Maks 16.7 - 66.7 16.7 – 64.6 20.0 – 66.7 21.9 – 62.9

Rata – rata ± Std 44.5 ± 9.6 45.3 ± 7.9 46.5 ± 10.4 45.9 ± 7.3

Prestasi Akademik

Prestasi akademik merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki

siswa untuk menerima, menolak, dan menilai informasi yang diperoleh

dalam proses belajar mengajar (Slameto 2008). Pinxten et al. (2010)

mengungkapkan bahwa prestasi akademik dinilai dengan tiga cara yaitu

nilai sekolah, nilai tes standar, dan peringkat guru yang biasa disebut dengan

rapor. Rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai

kemajuan atau hasil akademik siswa selama masa tertentu. Prestasi

akademik contoh dikategorikan dalam 4 kategori berdasarkan

Permendikbud (2013) yaitu sangat baik (3.50-4.00), baik (3.00-3.49), cukup

(2.50-2.99), dan kurang (≤ 2.49). Nilai minimal contoh berada pada angka

2.8 sedangkan nilai maksimalnya berada pada angka 3.4 dengan nilai rata-

rata yang diperoleh contoh sebesar 3.2. Tabel di bawah ini menunjukkan

bahwa hampir seluruh contoh dalam penelitian (92.4%) memiliki kategori

Page 30: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

18

prestasi akademik baik dan sisanya memiliki kategori prestasi akademik

cukup (7.6%)

Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan prestasi akademik

Kategori Prestasi Akademik

n %

Kurang (≤2.49) 0 0.0

Cukup (2.50-2.99) 10 7.6

Baik ( 3.00-3.49) 122 92.4

Sangat baik (3.50-4.00) 0 0.0

Total 132 100.0

Min – Max 2.8 – 3.4

Rata-rata ± Std 3.2 ± 0.1

Hubungan Karakteristik Contoh, Karakteristik Keluarga, Teman

Sebaya, Efikasi diri dan Prokrastinasi Akademik

Hasil uji hubungan antara karakteristik contoh, keluarga, teman

sebaya dan variabel independent yang diteliti dalam penelitian menunjukkan

beberapa hasil penting. Pada Tabel 9 terlihat bahwa usia contoh tidak

memiliki hubungan yang signifikan dengan semua variabel yang diteliti

yaitu efikasi diri dan prokrastinasi akademik. Pada uji hubungan

karakteristik keluarga dengan variabel-variabel yang diteliti, menunjukkan

adanya hubungan yang positif signifikan antara pendapatan perkapita

keluarga dengan prokrastinasi akademik (r=0.206, p-value 0.05), artinya

bahwa semakin bertambahnya pendapatan yang dimiliki keluarga, maka

prokrastinasi contoh akan semakin tinggi.

Tabel 9 Koefisien korelasi karakteristik contoh, karakteristik keluarga, teman

sebaya dan efikasi diri terhadap prokrastinasi akademik

Hubungan antar variabel Efikasi diri Prokrastinasi akademik

Usia contoh 0.049 0.034

Jenis kelamin -0.028 -0.138

Usia ayah 0.003 0.065

Usia ibu -0.082 -0.022

Lama pendidikan ayah 0.025 0.031

Lama pendidikan ibu 0.067 0.015

Jumlah anggota keluarga 0.078 0.128

Pendapatan perkapita 0.166 0.206*

Interaksi teman sebaya 0.140 -0.000

Peranan teman sebaya 0.182* -0.050

Tindakan anggota 0.117 -0.228**

Efikasi diri 1.000 0.260**

Keterangan: *signifikan pada p-value<0.05; **signifikan pada p-value<0.01

Page 31: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

19

Sementara itu, diketahui bahwa peranan teman sebaya memiliki

hubungan yang positif signifikan dengan efikasi diri (r=0.182, p-value 0.05),

artinya bahwa semakin besar peranan teman sebaya maka semakin tinggi

efikasi diri yang dimiliki contoh. Tindakan-tindakan Anggota kelompok

diketahui memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap prokrastinasi

akademik (r=-0.228, p-value 0.01) yang artinya bahwa semakin tingginya

tindakan anggota kelompok terhadap contoh maka semakin rendah

prokrastinasi akademik yang dimiliki contoh. Selain itu, diketahui bahwa

terdapat hubungan yang negatif signifikan antara efikasi diri dengan

prokrastinasi akademik (r=0.260, p-value 0.01). Hal ini dapat diartikan

bahwa semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki contoh maka semakin

rendah prokrastinasi akademik yang dimilikinya.

Pengaruh Karakteristik Contoh, Karakteristik Keluarga,

Teman Sebaya, Efikasi diri, Prokrastinasi Akademik terhadap Prestasi

Akademik

Hasil uji regresi linier berganda pada setiap variabel menunjukkan

bahwa nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R

Square) sebesar 0.273, artinya bahwa prestasi akademik dipengaruhi sebesar

27.3 persen oleh variabel yang diteliti yaitu teman sebaya, efikasi diri, dan

prokrastinasi akademik. Sisanya, yaitu sebesar 72.7 persen dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian ini.

Tabel 10 Koefisien uji regresi faktor-faktor yang memengaruhi

prestasi akademik remaja di wilayah perdesaan

Variabel Prestasi Akademik

β Sig

Konstanta - 0.000

Usia

Jenis kelamin

0.027

0.075

0.151

0.004**

Usia ibu -0.002 0.255

Lama pendidikan ibu 0.001 0.767

Jumlah anggota keluarga 0.003 0.697

Pendapatan perkapita -0.338 0.324

Interaksi teman sebaya 0.000 0.719

Peranan teman sebaya 0.004 0.018*

Tindakan-tindakan angggota 0.004 0.001**

Efikasi diri 0.000 0.658

Prokrastinasi Akademik -0.005 0.007**

R2 0.341

R2 Adjusted 0.273

F 4.992

Sig. 0.000**

Keterangan: **signifikan pada p-value<0.01

Page 32: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

20

Prestasi akademik remaja pada umumnya dipengaruhi oleh

kemampuan intelektual ibu, karena kemampuan kognitif remaja

berkembang melalui pengasuhan ibu melalui penerapan metode

pembelajaran di rumah (Goleman 1999). Maka dari itu, kemampuan

intelektual ibu yang dilihat melalui lama pendidikan ibu digunakan untuk

menguji model faktor yang mempengaruhi prestasi akademik. Tabel 10

menunjukkan bahwa jenis kelamin contoh berpengaruh secara signifikan

positif terhadap prestasi akademik (r=-0.075, p-value 0.004). Hal ini dapat

diartikan bahwa contoh yang berjenis kelamin perempuan memiliki prestasi

akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan contoh yang berjenis

kelamin laki-laki. Sementara itu, ditemukan bahwa pendapatan perkapita

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik. Hasil

uji pengaruh perilaku teman sebaya diketahui bahwa peranan teman sebaya

berpengaruh secara positif signifikan terhadap prestasi akademik contoh

(β=0.004, p-value 0.018), hal ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1

skor tindakan peranan teman sebaya, maka akan meningkatkan prestasi

akademik contoh sebesar 0.004. Tindakan-tindakan anggota diketahui juga

berpengaruh secara signifikan positif terhadap prestasi akademik (β=0.004,

p-value 0.001), artinya bahwa setiap kenaikan 1 skor tindakan-tindakan

anggota teman sebaya, maka akan meningkatkan prestasi akademik contoh

sebesar 0.004

Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa prokrastinasi

akademik berpengaruh secara negatif signifikan terhadap prestasi akademik

contoh (β=-0.005, p-value 0.007), artinya bahwa setiap kenaikan 1 skor

prokrastinasi akademik akan menurunkan prestasi akademik contoh sebesar

0.005. Namun, penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh yang

signifikan antara efikasi diri terhadap prestasi akademik.

PEMBAHASAN

Prokrastinasi akademik ditandai dengan penundaan dalam

mengerjakan tugas akademik (Schouwenburg et al. 2004). Tingkat

penundaan seseorang cenderung berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi

yang dimiliki oleh keluarga. Dalam penelitian ini, pendapatan keluarga di

perdesaan dapat memberikan efek meningkatnya prokrastinasi pada remaja.

Weinsten (2010) menjelaskan bahwa seseorang yang berasal dari latar

ekonomi yang lebih baik dari individu lain akan cenderung menangguhkan

penyelesaian tugas dan memanfaatkan kemampuannya untuk hal yang lebih

menyenangkan daripada menyelesaikan tugas akademik. Perilaku tersebut

dapat mengakibatkan meningkatnya perilaku beresiko seperti prokrastinasi

akademik. Namun, meskipun remaja perdesaan dalam penelitian ini berasal

dari keluarga yang tidak miskin, akan tetapi tingkat penundaan yang

dimiliki mereka cenderung rendah. Hal ini menunjukkan bahwa remaja di

perdesaan memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaikan tugas-tugas

akademiknya

Pada masa remaja, keselarasan identitas diri dengan peran sosial

menjadi salah satu tugas untuk mencapai perkembangannya (Santrock 2007).

Page 33: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

21

Pada tahap ini, remaja sudah mulai keluar dari lingkungan keluarga dan

memasuki lingkungan pergaulan sosial dalam masyarakat dan membentuk

kelompok-kelompok (Gunarsa 2008). Untuk itu, remaja cenderung mencari

tokoh identifikasi melalui lingkungan sosialnya terutama teman sebaya.

Hurlock (1993) mengemukakan bahwa remaja memiliki kecenderungan

untuk membentuk kelompok dan melakukan interaksi bersama teman-

temannya, dan terlibat dalam dunia kelompok sebaya seperti bertindak

sesuai dengan tindakan dan perilaku anggota kelompok yang lain seperti

berpakaian dan berbicara dengan gaya yang sama dengan teman (Dumas et

al. 2012). Penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan anggota dalam

kelompok teman sebaya memberikan dampak terhadap penurunan

prokrastinasi pada remaja di wilayah perdesaan. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian dari Sears et al. (2000) yang menunjukkan bahwa tindakan

anggota kelompok menjadi positif ketika sudah memberikan efek positif

kepada remaja seperti dukungan sosial. Dengan adanya dukungan sosial

berupa perhatian emosional dari teman, remaja akan lebih memiliki

kemantapan diri yang baik, mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif,

memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk mencapai segala

sesuatu yang diinginkan (Fibriana 2009). Sehingga, tingkat prokrastinasi

yang dimiliki remaja akan rendah.

Remaja di perdesaan dalam penelitian ini cenderung jarang

mengikuti tindakan-tindakan anggota kelompoknya seperti mengikuti gaya

pakaian, metode belajar dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa

lingkungan tidak selalu menjadi faktor utama dalam perilaku penundaan

dalam remaja. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

prokrastinasi akademik remaja salah satunya adalah efikasi diri (Ellis &

Knaus 2002). Efikasi diri sangat mempengaruhi pilihan, tingkat usaha,

ketekunan, dan ketahanan dalam mengerjakan tugas (Azar 2013). Efikasi

diri positif pada remaja dibentuk melalui proses modelling baik di rumah

melalui gaya pengasuhan dan di sekolah melalui peranan teman sebaya dan

guru (Schulze & John 2007). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

keyakinan positif yang terdapat di dalam diri remaja akan menurunkan

perilaku prokrastinasi akademik yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan

Waschle (2013) yang mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki

efikasi diri tinggi akan membuatnya yakin mengenai kemampuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan tugas. Namun, seseorang yang memiliki

efikasi diri rendah akan cenderung menghindari dan menunda tugas. Remaja

yang yang menunda-nunda memiliki pemikiran atau perilaku yang

menghambat kemampuan mereka untuk mengatur diri sendiri, dan menyita

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas belajar yang dapat

diartikan memiliki efikasi diri rendah (Schouwenburg et al. 2004).

Selain berpengaruh terhadap penurunan prokrastinasi, keyakinan

diri seseorang biasanya dipengaruhi oleh peranan teman sebaya di dalam

kehidupan remaja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menemukan

bahwa peranan teman sebaya dapat membuat seseorang yakin akan

kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu. Endress et al. (2007)

menyebutkan bahwa peranan teman dalam jaringan sosial dan organisasi

seseorang dapat menjadi faktor pembentukan efikasi diri.

Page 34: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

22

Bandura (1986) menyebutkan bahwa faktor personal seperti efikasi

diri mempunyai hubungan timbal balik dengan faktor lingkungan sosial

remaja yaitu teman sebaya, dan perilaku prokrastinasi akademik. Hubungan

timbal balik dari ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi pencapaian

prestasi akademik seseorang (Bandura 1986). Pernyataan ini sesuai dengan

hasil penelitian dari Jackson (2012) yang menyatakan bahwa perilaku

prokrastinasi akademik yang dimiliki siswa biasanya ditandai dengan

rendahnya efikasi diri lalu dikombinasikan dengan lingkungan yang

mendukung sehingga terjadi penurunan prestasi akademik. Beberapa studi

telah menemukan bahwa siswa yang memiliki efikasi diri tinggi akan

memiliki nilai yang lebih tinggi daripada siswa dengan efikasi diri rendah

(Bong 2001; Caprara et al. 2010). Namun pendapat tersebut tidak sejalan

dengan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa efikasi diri tidak

terlalu berperan penting terhadap tingkat pencapaian prestasi akademik

remaja di wilayah perdesaan. Peneitian ini sejalan dengan hasil penelitian

Theresya (2013) yang menyebutkan bahwa faktor personal seperti efikasi

diri bukan satu-satunya yang mempengaruhi prestasi akademik dan bukan

juga satu satunya faktor yang paling penting.

Sementara itu, ditemukan bahwa tingkat prokrastinasi yang tinggi

berperan terhadap penurunan prestasi akademik remaja perdesaan.

Prokrastinasi akademik terjadi dikarenakan adanya tingkat regulasi diri yang

rendah, dikombinasikan dengan efikasi diri rendah sehingga dapat

menyebabkan prestasi akademik yang lebih rendah (Judge & Bono 2001).

Selain itu, Prestasi akademik juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial

remaja yaitu teman sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan-

tindakan anggota teman sebaya dan peranan teman sebaya memiliki dampak

positif terhadap peningkatan prestasi akademik remaja. Michael dan Teresha

(2009) menjelaskan bahwa peranan teman dalam kehidupan remaja akan

memiliki efek positif terhadap prestasi remaja. Sears et al. (2000) juga

menjelaskan bahwa tindakan anggota yang positif seperti rasa dihargai dan

diterima oleh teman akan membuat rasa percaya diri seorang remaja lebih

baik, emosi yang lebih stabil sehingga mampu menyelesaikan segala

persoalan termasuk dalam hal pelajaran sehingga hasil belajar yang mereka

dapatkan pun menjadi lebih baik (Ernawati et al. 2014).

Jika kemampuan efikasi diri dan prokrastinasi akademik dapat

mempengaruhi prestasi akademik baik secara langsung maupun tidak

langsung, faktor biologis remaja bisa jadi memiliki kontribusi yang sama

terhadap pencapaian prestasi akademik (Theresya 2013). Hal ini sejalan

dengan pendapat Azar (2013) yang menjelaskan bahwa terdapat beberapa

faktor yang memainkan peranan penting untuk menaikkan atau menurunkan

prestasi akademik seperti efikasi diri, motivasi berprestasi, prokrastinasi

akademik dan gender. Penelitian ini mengungkapkan bahwa remaja

perempuan di perdesaan cenderung memiliki tingkat prestasi akademik yang

lebih tinggi dari pada remaja laki-laki. Perempuan cenderung mempunyai

kepribadian rapi dalam belajar dan mempunyai motivasi belajar yang lebih

tinggi, sedangkan laki-laki cenderung agak malas belajar dan bersikap acuh

terhadap motivasi belajar (Zahroh 2008). Pertumbuhan yang berbeda pada

remaja laki-laki dan perempuan baik fisik maupun psikis juga akan

Page 35: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

23

mempengaruhi keseluruhan pola perilaku, tidak terkecuali dalam pencapaian

prestasi akademik (Goleman 1999). Namun, dalam penelitian ini tidak

ditemukan adanya pengaruh antara usia dengan prestasi Hal ini dikarenakan

remaja perdesaan dalam penelitian ini berada pada rentang umur yang sama

yaitu remaja akhir, sehingga data yang dikumpulkan relatif homogen.

Pada umumnya, pencapaian prestasi akademik yang dimiliki oleh

remaja perdesaan menunjukkan hasil yang baik. Hal ini ini menjelaskan

bahwa remaja di perdesaan memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi

dan ketekunan belajar yang tinggi, hal ini juga dapat terlihat dari tingkat

penundaan dalam mengerjakan tugas akademik yang juga rendah. Remaja

perdesaan umumnya sudah cukup memiliki tingkat keyakinan dalam

melaksanakan tugas dan tujuan. Semua ini menunjukkan bahwa remaja

yang tinggal di wilayah perdesaan berpotensi untuk memiliki prestasi

akademik yang setara dengan remaja yang berada di wilayah perkotaan

dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti sarana dan prasarana

serta lingkungan sekolah yang tidak berbeda dengan sekolah yang berada di

perkotaan.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Sebagian besar contoh memiliki kategori prestasi akademik yang baik

dan lebih dari setengah contoh berjenis kelamin perempuan serta berasal

dari keluarga tidak miskin. Rata-rata lama pendidikan orangtua contoh

setara dengan SMP. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perilaku teman

sebaya yang meliputi interaksi dan peranan berada pada kategori rendah,

sedangkan tindakan-tindakan anggota berada dalam kategori sedang. Hal

yang sama ditemukan pada variabel efikasi diri berada pada kategori sedang.

Sementara itu, prokrastinasi akademik dalam belajar berada pada kategori

rendah. Dari hasil uji linier berganda didapatkan bahwa peranan teman

sebaya dan tindakan anggota teman sebaya berpengaruh positif signifikan

terhadap prestasi akademik remaja. Selain itu, prokrastinasi akademik juga

berpengaruh negatif signifikan terhadap prestasi akademik remaja.

SARAN

Remaja di perdesaan umumnya masih belum yakin akan

kemampuannya menghadapi situasi yang baru, maka dari itu sebaiknya

orang tua dapat menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan efikasi

remaja dengan penanaman konsep diri melalui proses modelling. Untuk

pihak sekolah, sebaiknya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah

seperti metode belajar yang melibatkan siswa serta suasana belajar yang

kondusif untuk meningatkan prestasi akademik. Pihak sekolah juga

sebaiknya menerapkan metode belajar berkelompok untuk meningkatkan

Page 36: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

24

efikasi diri remaja dan strategi untuk menurunkan tingkat penundaan pada

remaja.

Secara umum, perilaku prokratinasi akademik pada remaja di

perdesaan masih tergolong rendah. Namun demikian, ditemukan bahwa

sebagian besar remaja di perdesaan masih membuang waktu dalam

mengerjakan tugas, maka sebaiknya pihak sekolah selalu memberikan

penjelasan yang tepat sebelum remaja mengerjakan tugas agar mereka tidak

ragu dan mengulur waktu. Persepsi remaja mengenai peranan teman sebaya

masih belum positif bagi kehidupannya, peranan teman sebaya dapat

ditingkatkan melalui kegiatan non formal di sekolah seperti ekstrakulikuler

dan organisasi agar dapat meningkatkan efikasi diri dan prestasi akademik

remaja di perdesaan.

Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih lanjut

mengenai faktor-faktor yang memengaruhi prokrastinasi dan prestasi

akademik remaja seperti gaya pengasuhan orang tua, kecemasan, dan

strategi belajar, diharapkan juga membandingkan tingkat prokrastinasi dan

pencapaian prestasi anatara perdesaan dan perkotaan. Sementara itu,

sebaiknya menggunakan pendekatan lain untuk mengukur kecerdasan

kognitif selain dengan pendekatan prestasi akademik yang lebih aktual dan

akurat.

DAFTAR PUSTAKA

[BKKBN]. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1998. Data

Besar Keluarga. Jakarta: BKKBN.

[BPS]. 2012. Angka Partisipasi Kasar Desa dan Kota. Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. Garis kemiskinan Propinsi Jawa Barat

[internet]. [diacu 2015 Mei 20]. Tersedia dari: http://www.bps.go.id/.

[KEMDIKBUD]. 2013.Nilai Ujian Nasional SMA,SMK,dan Sederajat

Berdasarkan Wilayah Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan.

[NADE]. 2012. 2012 fact sheet: Responses to frequently asked questions

about The National Association for Developmental Education.

[OECD]. 2012. PISA 2012 Results in Focus What 15-year-olds know and

what they can do with what they know. Paris, France: OECD.

Ahmad S, Asshiq H, Muhammad A. 2011. Relationship of academic SE to

self regulated learning, SI, test anxiety and academic achievement.

International Journal of Education. 4(1).

Ali M, M Asrori. 2010. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta(ID): Bumi Aksara.

Andarini SR, Fatma. 2013. Hubungan antara distress dan hubungan sosial

dengan prokrastinasi akademik mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Jurnal Talenta Psikologi. 2(2).

Page 37: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

25

Azar FS. 2013. Self efficacy, achievement motivation and academic

procrastination as predictors of academic achievement in pre-college

students. Proceeding of the Global Summit on Education. Iran:

Orumieh University.

Bandura A. 1986. Social foundations of thought and action: A social

cognitive theory. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

_________. 1997. Self Efficacy: The exercise of control. New York:

Freeman.

Beck BL, Koons SR, Milgram DL. 2000. Correlates and consequences of

behavioral procrastination: the effects of academic procrastination,

self consciousness, self-esteem, and self-handicapping. Journal of

Social Behavior and Personality. 15: 3-13.

Bong M. 2001. Role of self-efficacy and task-value in predicting college

students course performance and future enrollment intentions.

Contemporary Educational Psychology. 26: 553-570.

doi:10.1006/ceps.2000.1048.

Burka J, Yuen L. 2008. Procrastination: Why you do it, what to do about it.

MA: Addison-Wesley.

Burke MA. 2008. Classroom per effects and student achievment. Working

Papers. 8(5).

Caprara GV, Michele V, Guido A, Maria G, Claudio B. 2010. The

contribution of personality traits and self-efficacy beliefs to academic

achievement: A longitudinal study. British Journal of Educational

Psychology. 81:78-96. doi:10.1348/2044-8279.002004.

Choi N. 2004. Sex role group differences in specific, academic, and general

self-efficacy. The Journal of Psychology: Interdisciplinary and

Applied.138 (2). doi:10.3200/jrlp.138.2.149-159.

Clemons TL. 2008. Underachieving Gifted Students: A social cognitive

Model. The National Research Centre on The Gifted and talented:

University of Virginia.

Dumas TM, Wendy EE, David AW. 2012. Identity development as a buffer

of adolescent risk behaviours in the context of peer group pressure and

control. Journal of Adolescence. 35(4): 917-927.

Ellis A, Knaus WJ. 2002. Overcoming procrastination. New York: New

American Library.

Endres ML, Steven PE, Sanjib KC, Intakhab A. 2007. Tacit knowledge

sharing, self-efficacy theory, and application to the open source

community. Journal of Knowledge Management. 11(3). doi

10.1108/13673270710752135.

Ernawati NLMD, Sadia IW, Putu A. 2014. Pengaruh pola asuh orang tua

interaksi teman sebaya dan kecerdasan emosional terhadap hasil

belajar IPA. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha. 4.

Ferrari J. 1995. Self handicapping by procrastinator : protecting self-esteem,

social esteem, or both?. Journal Research in Personality.25(2): 245-

261.

Page 38: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

26

Fibriana R. 2009. Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi

dan dukungan sosial.[skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas

Maret.

Greg P, Washbrook. 2011. The role of attitudes and behaviours in

explaining socio-economic differences in attainment at age 11.

Longitudinal and Life Course Studies. 2(1):41–58.

Goleman D. 1999. Kecerdasan Emosional: Mengapa EI Lebih Penting dari

IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa SD. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta(ID):

Gunung Mulia.

Gunawinata R, Hanik LH. 2008. Perfeksionisme, prokrastinasi akademik,

dan penyelesaian skripsi mahasiswa. Indonesian Psychological

Journal. 23 (3): 256-276.

Hargenhahn BR. 2010. Theories of Leaning (Teori Belajar). Ed. Ke-7.

Jakarta (ID): Kencana.

Havighurst RJ. 1953. Human Development and Education. Oxford,

England: Longmans Green.

Hurlock EB. 1993. Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Ed.Ke-5. Istiwidayanti, Soedjarwo, penerjemah.

Jakarta(ID): Erlangga.

Jackson MH. 2012. Role of academic procrastination, academic skills on

course outcome for college students in developmental education.

[dissertation]. Goergia: University of Goergia.

Judge T, Bono J. 2001. Relationship of core self-evaluations traits-self-

esteem, generalized self-efficacy, locus of control, and emotional

stability-with job satisfaction and job performance: A meta-analysis.

Journal of Applied Psychology. 86: 80-92. doi:10.1037/0021-

9010.86.1.80.

McTigue E, Liew J. 2011. Principles and practices for building academic

self efficacy in middle grades language arts classrooms. Taylor

&Francis Group. doi: 10.1080/00098655.2010.543191.

Michael RD, Teresa K. 2008. Achievement motivation in adolescents: the

role of peer climate and best friend. International Journal of

Behavioral Development.

Onwuegbuzie AJ. 2004. Academic procrastination and statistics anxiety.

Assessment & Evaluation in Higher Education. 29: 3-19.

doi:10.1080/026029304 2000160384.

Pajares F. 2006. Efikasi diri Beliefs Of Adolescents. Greenwich: Information

Age Publishing.

Papalia DE, Olds SW, Feldman RD. 2008. Human Development

Perkembangan Manusia. Ed. Ke-10. Widyaningrum R, penerjemah.

Jakarta (ID): Salemba Humainika.

Pinxten M, De Fraine B, Van Damme J, D’Haenens E. 2010. Causal

ordering of academic self concept and achievement: effects of type of

achievement measure. British Journal of Educational Psychology. 80:

689-709. doi: 10.1348/000709910X493071.

Page 39: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

27

Rubin M. 2011. A glossary of developmental education terms compiled by

the CRLA task force on professional language for college reading and

learning. Journal of College Reading and Learning. 23(2): 1-14.

Santoso S. 1999. Dinamika Kelompok Sosial. Jakarta(ID): Bumi Aksara

Santrock JW. 2007. Perkembangan Anak. Ed. ke-11. Rachmawati M,

Kuswanti, Anna, Penerjemah; Hardani W, editor. Jakarta (ID):

Erlangga. Terjemahan dari: Child Development.

Schouwenburg HC. 2004. Procrastination in academic settings: General

introduction. H Schouwenburg, C Pychyl, J Ferrari, editor.

Washington DC: American Psychological Association.

Schunk DH. 2004. Learning theories: An educational perspective.Ed. ke-4.

Upper Saddle River, NJ: Pearson.

Schulze P, John MS. 2007. Believing is achieving: the implication of self

efficacy research for family and consumer science education. Journal

University of Akron.(1).

Schwarzer R, Jerussalem M. 1995. Generalized Efikasi diri Scale: In J

Weinmann, S Wright, M Johnston, Measures in Health Psychology: a

user’s Portfolio. Causal and Controls Beliefs (PP. 35-37). Windsor-

England: NFCK-NCLSON.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta

(ID): Rineka Cipta.

Sears DO, Freedman JL, Peplau LA. 2000. Psikologi sosial. Ed. Ke-6.

Jakarta: Erlangga.

Solomon LJ, Rothblum ED. 1984. Academic procrastination: frequency and

cognitive behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology. 31

(4) :503-509. doi:10.1037/0022-0167.31.4.503.

Susandari T. 2014. Pengaruh pengasuhan, self efficacy, dan kecemasan

terhadap prestasi akademik siswa SMP. [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Syah M. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Theresya J. 2014. Pengaruh gaya pengasuhan, self efficacy, dan self

regulated learning terhadap prestasi akademik remaja.[skripsi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Tinklin T, Croxford L, Frame B, Ducklin A. 2000. Gender and pupil

performance in scotland. Paper work. The European Conference on

Educational Research, Edinburgh.

Tuckman BW. 1990. Measuring procrastination attitudinally and

behaviorally. Journal of American Educational Research. 51(4): 1-12.

Waschle K, Allgaier A, Lancher A, Fink S, Nuckles M. 2013.

Procrastination and self-efficacy: Tracing vicious and virtous circles

in self- regulated learning. Learning and Instruction 29 (2014). 103-

104.

Weinsten ND. 2010. Unrealistic optimism about future life events. Journal

of personality and social psychology. 39(5): 805-820.

Wolters C. 2003. Understanding procrastination from a self-regulated

learning perspective. Journal of Educational Psychology. 95: 179-187.

doi:10.1037//0022-0663.95.1.179.

Page 40: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

28

Wulan D. 2007. Hubungan antara peranan kelompok teman sebaya (teman

sebaya) dan interaksi siswa dalam keluarga dengan kedisiplinan

belajar siswa kelas XI MAN 1 SRAGEN tahun ajaran 2006/2007.

[skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.

Zahroh F. 2008. Pengaruh gender terhadap motivasi memilih sekolah dan

prestasi belajar siswa di SMK PGRI Turen Malang. [skripsi]. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Page 41: PENGARUH TEMAN SEBAYA EFIKASI DIRI, DAN … · Fachreza Rafiansyah, Ana Aptiana, Yusnia Maharani, Dita Aditya Fatimah Solihah, Intan Bareno, Deti Ariyana, Ami, Hafid, dan Pingkan

29

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 1994. Nama

dari ayah penulis adalah Heryanto dan ibu penulis bernama Siti Rofidah.

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis merupakan

lulusan dari MTS Negeri 7 Model Jakarta tahun 2008 dan MAN 2 Jakarta

tahun 2011. Penulis mendaftar ke Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Ujian Talenta Mandiri (UTM) pada tahun 2011. Selama menjadi mahasiswa

Institut Pertanian Bogor penulis aktif dalam organisasi BEM Tingkat

Persiapan Bersama (TPB) pada tahun 2011, BEM Fakultas Ekologi Manusia

(FEMA) pada tahun 2012 serta Himpunan Mahasiswa Ilmu Keluarga dan

Konsumen (HIMAIKO) selama satu periode yaitu Tahun 2013/2014.

Penulis juga sering mengikuti kepanitian pada himpunan profesi HIMAIKO

dan juga kepanitiaan BEM Fakultas Ekologi Manusia (BEM I), serta

kepanitian BEM Keluarga Mahasiswa (KM) IPB.