Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA
SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh
Nama : Siti Wahyuni Nim : 2012830008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Skripsi Februari 2017
Siti Wahyuni (2012830008)
PENGARUH STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
xiii + 123 hal, 13 tabel, 3 gambar, 17 lampiran
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi Active
Knowledge Sharing terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi
Aritmetika Sosial. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 21 Tangerang
Selatan, tahun ajaran 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII yang berjumlah 304 siswa dengan sampel kelas VII-8
berjumlah 31 siswa dan VII-9 berjumlah 31 siswa. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini. adalah metode Quasi Eksperimental
Design. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan metode Probability
Sampling dengan menggunakan Cluster Sampling (Area Sampling).
Hasil analisis uji instrumen diperoleh bahwa data valid dan reliabel serta
sampel berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis penelitian
menunjukan bahwa terdapat pengaruh strategi Active Knowledge
Sharing terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri
21 Tangerang Selatan. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji t yaitu
3,620hitungt = dan 1,671tabelt = dengan taraf signifikansi 5% ( )0.05 = ,
maka hitung tabelt t . Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi
Active Knowledge Sharing terhadap hail belajar matematika siswa kelas
VII SMP Negeri 21 Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait seperti sekolah, guru, siswa,
serta peneliti selanjutnya.
Kata kunci : Strategi Active Knowledge Sharing, Aritmetika Sosial, Hasil
Belajar Matematika Siswa.
Daftar Pustaka 19 (2006-2015)
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
viii
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, segala piji bagi Allah, penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada umatnya yang
selalu melaksanakan ajarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Active Knowledge Sharing
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa” ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam
syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penulisan
skripsi ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu
penulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan yang baik ini Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr.Hj.Herwina Bahar, M.A., Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiya Jakarta, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di
fakultas ini.
2. Ibu Ismah, M.Si., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah
memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
3. Arlin Astriani, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dengan
penuh kesabaran, kecermatan dan totalitas kepada penullis.
4. Selaku Kepala Sekolah SMP yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian di sekolah ini.
x
5. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda selaku orang tua penulis
yang telah berjuang, memberikan kasih sayang, mensuport,
memberikan moril dan materil, serta mendoakan kesuksesan dan
kelancaran setiap aktifitas anak-anaknya.
6. Adik-adikku (Andi Maulana, Muhammad Zikmi, Intan Hasanah dan
Yusriyah Widad) yang telah menghibur dan mensuport dalam
menyelesaikan skripsi ini
7. Sahabat-sahabatku (MHTI dan AMK ‘12) yang tak kenal pamrih
membantu, mendukung, memberi motivasi dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu-persatu, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada
penulis dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi
ini.
Akhirnya dengan sgala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,
penulis berdoa semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membaca, dan memberikan kontribusi bagi kualitas pendidikan di masa
depan, serta amal baik yang telah mereka berikan mendapat pahala
yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Jakarta, 22 Februari 2017
Siti Wahyuni
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... iv
FAKTA INTEGRITAS .................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ............... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar belakang Masalah ............................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................... 4
C. Batasan Masalah ......................................................... 4
D. Rumusan Masalah ....................................................... 5
E. Tujuan penelitian ......................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 8
A. Kajian Teori .................................................................. 8
B. Kerangka Berpikir ....................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian ..................................................... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 30
A. Tempat dan Waktu penelitian ...................................... 30
B. Variabel Penelitian ....................................................... 33
C. Populasi dan Sampel ................................................... 34
D. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ................................ 45
xii
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 38
F. Teknik Analisis Data .................................................... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 49
A. Deskripsi Data ............................................................. 51
B. Hasil Analisis Data ....................................................... 62
C. Interprestasi Hasil Penelitian ....................................... 68
BAB V. PENUTUP ....................................................................... 71
A. Kesimpulan .................................................................. 71
B. Saran-saran ................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................. 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam
mengembangkan potensi manusia. Potensi-potensi yang
dikembangkan bertujuan untuk menjadi khalifah Allah dimuka bumi.
Dimana manusia bertindak sebagai pemimpin dengan tujuan untuk
mengontrol keberlangsungan hidup alam semesta beserta isinya.
Pendidikan adalah bagian terpenting kehidupan, yang menjadikan
manusia berada pada tingkat kepemimpinan. Manusia yang memiliki
ilmu akan berfikir sebelum bertindak, sehingga manusia akan
menjaga alam semesta agar tidak terjadi kerusakan seperti yang
Allah sebutkan dalam surah Ar-Rum: 41 sebagai berikut:
Yang Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut di
sebabkan oleh perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar
mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (kejalan yang benar)”.
Ilmu yang diterapkan oleh manusia akan seimbang dengan
kemajuan dan penjagaan terhadap alam semesta. Matematika adalah
2
salah satu ilmu yang paling besar pengaruhnya terhadap kemajuan
dunia. Saat ini matematika menjadi akar dan sumber pengetahuan
lainnya. Matematika merupakan sebuah kunci dalam pengetahuan
yang membuat matematika menjadi ilmu pengetahuan yang paling
bergengsi dan paling menonjol. Namun disisi lain, mempelajari
matematika tidaklah mudah disebabkan konten-konten yang rumit
untuk dimengerti sehingga mempengaruhi hasil belajar matematika
siswa yang menurun.
Tidak hanya konten yang sulit, namun banyak faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa yang menurun itu diantaranya
adalah faktor yang berasal dari guru. Beberapa guru tidak terampil
dalam menyampaikan materi. Guru lebih sering menggunakan
strategi pembelajaran klasik seperti ceramah. Strategi konvensional
seringkali dijadikan sebagai strategi belajar. Hal ini mengakibatkan
kreativitas guru tidak mengalami perkembangan, sehingga guru
kurang terampil dalam menghidupkan suasana belajar yang aktif dan
menarik perhatian siswa agar tidak malas belajar.
Beberapa permasalahan siswa juga menjadi faktor yang
mempengaruhi hasil belajar seperti rendahnya hasil belajar siswa
dalam pelajaran matematika. Siswa malas belajar karena minimnya
interaksi yang dibangun oleh guru dalam proses belajar. Siswa juga
sering tidak percaya diri dalam menjawab soal karena tidak aktif dan
mandiri saat proses belajar sedang berlangsung.
3
Guru hendaknya tidak melupakan strategi penting dalam mendidik
dan mengembangkan pengetahuan siswa. Saat ini strategi yang
dipakai tidak hanya menggunakan strategi konvensional. Guru juga
diharapkan kreatif dalam mengembangkan kemampuan mengajar
dan mengembangkan pedagogik dalam proses pembelajaran agar
materi matematika dapat diterima siswa. Siswa memiliki tingkat
kebutuhan yang berbeda sehingga guru harus memperhatikan setiap
siswa dengan teliti pada saat materi disampaikan.
Melihat kondisi dimana siswa seharusnya dapat saling berbagi
pengetahuan, guru hendaknya merangsang pendekatan saling
berbagi saat proses belajar kepada para siswa, agar hasil belajar
siswa dapat meningkat dan mempermudah dalam menajawab soal.
Pembelajaran tidak hanya terfokus pada guru saja namun melibatkan
seluruh peserta didik untuk aktif bertanya dan berpikir kritis terhadap
pembahasan yang diberikan guru. Salah satu strategi pembelajaran
aktif yang dapat mengaktifkan siswa tersebut adalah model
pembelajaran Active Knowledge Sharing (AKS).
Evita (2011: 90) meneliti tentang Penerapan Strategi Active
Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Keaktifan Bertanya Biologi
siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran
2011/2012. Hasilnya, penggunaan strategi pembelajaran Active
Knowledge Sharing dapat meningkatkan keaktifan bertanya siswa.
Sementara itu menurut Hendrizal (2015: 211) yang meneliti tentang
4
Penerapan Model Active Knowledge Sharing pada Pembelajaran
Matematika (penelitian eksperimen pada mata pelajaran matematika
di kelas V SDN 10 suangai sapih kota Padang). Hasilnya, bahwa
hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model
pembelajaran AKS lebih baik daripada pembelajaran siswa dengan
model konvensional.
Sukma (2015: 39) meneliti tentang Pengaruh Srategi
Pembelajaran Active Knowledge Sharing Berbasis Kontekstual
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasilnya, Strategi
pembelajaran Active Knowledge Sharing berbasis kontekstual dapat
melatih kemampuan berpikir kritis. Peningkatan terjadi karena siswa
terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Active
Knowledge Sharing terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”.
A. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang dapat
didentifikasi adalah:
a. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
b. Guru lebih sering menggunakan strategi pembelajaran
konvensional.
5
c. Siswa tidak percaya diri dalam menjawab soal karena kurang
aktif dan kurang mandiri saat proses belajar sedang
berlangsung.
d. Kurangnya keterampilan guru dalam mendorong siswa
menjadi lebih aktif dan rajin belajar.
B. Pembatasan Masalah
Identifikasi masalah dibatasi hanya dengan melihat masalah
berikut:
1. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
strategi Active Knowledge Sharing.
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah
Aritmatika Sosial.
3. Penelitian akan dilaksanakan pada SMP Negeri 21
Tanggerang Selatan kelas VII-8 semester ganjil tahun
ajaran 2016/2017.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka perumusan
masalah yang akan dijadikan penelitian adalah:
1. Bagaimana penerapan strategi Active Knowledge Sharing
terhadap hasil belajar matematika siswa?
6
2. Apakah terdapat pengaruh strategi Active Knowledge
Sharing terhadap hasil belajar matematika siswa?
D. Tujuan Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan:
1. Tujuan Umum
Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada peneliti
tentang penerapan strategi Active Knowledge Sharing
terhadap hasil belajar matematika siswa.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bahwa penerapan strategi Active
Knowledge Sharing terhadap hasil matematika siswa lebih
baik dibandingkan dengan penerapan strategi
pembelajaran konvensional atau ceramah.
b. Untuk mengetahui adanya penerapan strategi Active
Knowledge Sharing terhadap hasil belajar matematika
siswa.
E. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diperoleh manfaat
penelitian sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
7
a. Bagi Peneliti untuk memenuhi tugas akhir sebagai
syarat untuk melanjutkan kejenjang skripsi agar
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika di
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
b. Bagi orangtua sebagai bahan informasi mengenai
tanggung jawab pendidikan. Informasi ini juga
bermanfaat sebagai pendamping dalam mengajari
siswa.
c. Bagi masyarakat agar selalu menginovasi model
pembelajaran agar siswa tidak jenuh, sebab peran
masyarakat sebagai sosial kontrol belajar sangat
penting untuk mencapai prestasi siswa.
d. Bagi Perguruan tinggi dapat menambah khazanah
keilmuan.
e. Bagi pemerintah agar memperhatikan kondisi
pendidikan yang menunjang proses belajar dan
mengajar disekolah.
f. Bagi sekolah agar menjadikan hasil penelitian ini
untuk mengembangkan kemampuan para siswa dan
guru.
2. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan sumbangan ilmu pendidikan,
khususnya sebagai acuan dalam penelitian yang relevan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
a. Hasil belajar Matematika
a. Matematika
Matematika adalah ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan
daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi
oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan,
aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit
untuk menguasai dan mencipta teknologi dimasa depan
diperlukan penguasaan matematika sejak dini.
Menurut Suyono (2013: 20), matematika adalah
bahasa simbol. Sebuah bahasa universal yang bisa di
pahami tanpa makna ganda sehingga menghilangkan
sifat kabur, majemuk dan emosional. Matematika adalah
ilmu tentang berpikir dan bernalar. Tentang bagaimana
cara mengambil kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari
berbagai keadaan.
9
Menurut Hardini (2012: 160) mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien
dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran dalam pola dan sikap,
memanipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika,
meyelesaikan model dan menafsirkan yang
diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, table,
diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
10
Matematika juga termasuk mata pelajaran yang
menjadi standar untuk diujikan ketika akan melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Ismayani, 2010:
18)
Berdasarkan pernyataan di atas, maka matematika
adalah sebuah ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan
daya pikir manusia.
b. Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar siswa adalah sebuah tingkat
pencapaian yang diperoleh seseorang setelah
melakukan beberapa tahapan penting dalam proses
belajar. Hasil Belajar adalah nilai dari kerja keras
seseorang yang diperoleh dari menjawab soal-soal yang
diberikan oleh pengajar. Menurut Gagne dalam Dimyati
(2013: 11) hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal merupakan kapabilitas untuk
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa,
baik lisan maupun tertulis. Pemikiran informasi verbal
memungkinkan individu berperan dalam kehidupan.
11
2) Keterampilan intelektual merupakan kecakapan yang
berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup
serta mempresentasikan konsep dalam lambang.
Keterampilan ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep
konkret yang terdefinisi, dan berprinsip.
3) Strategi kognitif merupakan kemampuan menyalurkan
dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik merupakan kemampuan
melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan
dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
5) Sikap merupakan kemampuan menerima atau menolak
obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
Menurut Syah (2012: 148) salah satu faktor yang
memperngaruhi hasil belajar siswa adalah faktor
psikologi yang dikhususkan pada intelegensi. Tingkat
kecerdasan atau Intelegensi siswa tidak dapat di ragukan
lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa.
Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka
semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
12
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Hasil Belajar
Ranah / Jenis Prestasi Indikator Cara
Evaluasi
Ranah
Cipta
(Kognitif)
Pengamatan
1. Dapat menunjukkan
2. Dapat
membandingkan
3. Dapat
menghubungkan
1. Tes Lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
Ingatan
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan
kembali
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
Pemahaman 1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
Penerapan 1. Dapat memberikan
contoh
2. Dapat menggunakan
secara tepat
1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
3. Observasi
Analisis 1. Dapat menguraikan
2. Dapat
mengklasifikasikan
1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
Sintesis 1. Dapat
menghubungkan
materi
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat
menggeneralisasikan
1. Tes tertulis
2. Pemberian
tugas
13
Ranah
Rasa
(Afektif)
Penerimaan 1. Menunjukkan sikap
menerima
2. Menunjukkan sikap
menolak
1. Tes tertulis
2. Tes skala
sikap
3. Observasi
Sambutan 1. Kesediaan
berpartisipasi
2. Kesediaan
memanfaatkan
1. Tes skala
sikap
2. Pemberian
tugas
3. Observasi
Apresiasi 1. Menganggap penting
dan bermanfaat
2. Menganggap indah
dan harmonis
3. Mengagumi
1. Tes skala
sikap
2. Pemberian
tugas
3. Observasi
Internalisasi 1. Mengakui dan
meyakini
2. Mengingkari
1. Tes skala
sikap
2. Pemberian
tugas yang
ekspresif
Karakterisasi 1. Melembagakan atau
meniadakan
2. Menjelmakan dalam
pribadi dan perilaku
sehari-hari
1. Pemberian
tugas
ekspresif
dan
proyektif
2. Observasi
Ranah Karsa
(Psikomotorik)
Keterampilan
bergerak dan
bertindak
Mengkoordinasikan
gerak mata, tangan,
kaki dan anggota tubuh
lainnya
1. Observasi
2. Tes
tindakan
Kecakapan Mengucapkan, 1. Tes lisan
14
ekspresi
verbal dan
nonverbal
membuat mimik dan
gerakan jasmani
2. Observasi
3. Tes
tindakan
Menurut Bloom dalam Suprijono (2014 : 6) hasil belajar
mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berikut
penjelasannya:
1) Domain Kognitif
a) Knowledge (pengetahuan, ingatan) merupakan
kemampuan seseorang untuk mengingat kembali
tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus
tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
Knowledge ini merupakan proses berfikir yang
paling rendah. Tetapi, tipe hasil belajar ini menjadi
prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.
Mengingat (menghafal) menjadi prasyarat bagi
pemahaman.
Tes yang paling banyak dipakai untuk
mengungkapkan pengetahuan yaitu tipe melengkapi,
tipe isian, dan tipe benar salah. Biasanya orang
banyak memilih tipe benar salah karena lebih mudah
menyusunnya.
15
b) Comprehension (pemahaman). Dengan
pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan
bahwa ia memahami hubungan yang sederhana
diantara fakta-fakta atau konsep. Misalnya diantara
ketiga gambar manakah yang merupakan trapesium
siku-siku.
c) Application (penerapan). Untuk penerapan ini siswa
dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau
memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hukum,
dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk
diterapkan dalam satu situasi baru dan menerapkan
secara benar. Misalnya untuk menyelesaikan soal
matematika dengan menggunakanhukum asosiatif,
komutatif, dan distributif.
d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan).
Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk
menganaisis suatu hubungan atau situasi yang
kompleks atas konsep-konsep dasar. Misalnya
siswa disuruh menerangkan apa sebab terjadinya
mendung dan ada angin kencang tetapi tidak segera
turun hujan.
e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru) merupakan suatu
16
proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-
unsur secara logis sehingga menjelma menjadi
suatu yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
f) Evaluation (menilai) merupakan kemampuan
seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap
suatu situasi, nilai, atau ide.
2) Domain Afektif.
Domain afektif ini berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada siswa
misalnya perhatian siswa terhadap mata pelajaran,
disiplin disekolah ketika mengikuti pelajaran, motivasinya
yang tinggi untuk mengetahui lebih banyak mengenai
pelajaran yang diberikan oleh guru kepadanya, serta
rasa hormat terhadap guru.
a) Receiving (sikap menerima atau memperhatikan)
merupakan kepekaan seseorang dalam menerima
rangsangan dari luar yang datang kepada dirinya
baik dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan
sebagainya. Receiving ini juga dapat disebut sebagai
kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau
suatu obyek. Pada receiving ini siswa dibina agar
mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan
kepada meeka dan mengaplikasikannya.
17
b) Responding (memberikan respons) merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengikut
sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena
tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
c) Valuing (menghargai) maksudnya memberikan nilai
atau memberikan penghargaan terhadap suatu
kegiatan atau obyek sehingga apabila kegiatan
tersebut tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa
penyesalan.
d) Organization (organisasi) ini berhubungan dengan
menyatukan nilai-nilai yang berbeda, sehingga
terbentuk nilai baru yang lebih universal yang
membawa kepada perbaikan umum.
e) Characterization (karakterisasi) merupakan
perpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya. Karakterisasi ini merupakan
tingkatan afektif tertinggi.
3) Domain Psikomotor.
Domain Psikomotor berhubungan erat dengan
kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh
18
atau bagian-bagiannya. Misalnya seberapa terampil
siswa dalam menyiapkan alat-alat.
Berdasarkan teori tersebut kita dapat menyimpulkan
bahwa hasil belajar siswa adalah perubahan perilaku
seseorang secara menyeluruh baik dalam kemampuan
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Peneliti mengambil
indikator untuk melihat hasil belajar tersebut pada ranah
kognitif yang di fokuskan pada pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension) dan
menguraikan (analysis).
b. Strategi Active Knowledge Sharing
Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah
bagian dari pembelajaran Aktif yang dikembangkan oleh
seorang profesor di Tempel University. Beliau adalah Melvin
L. Silberman. Bekerja sebagai Professor Emeritus of Adult
and Organizational Development at Temple University
selama 41 tahun. Dia meninggal pada tahun 2010.
Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari
kegiatan pembelajaran, tetapi merupakan salah satu strategi
yang di gunakan untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran. Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan
19
guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang
kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara
siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Disaat
proses pembelajaran aktif itu terjadi dialog yang interaktif
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa
dengan sumber belajar lainnya.
Pada suasana pembelajaran yang aktif tersebut, siswa
tidak terbebani secara perorangan dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dalam belajar, tetapi mereka dapat
saling bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi
mereka sama sekali tidak terjadi. Dengan strategi
pembelajaran yang aktif ini di harapkan akan tumbuh dan
berkembang segala potensi yang mereka miliki sehingga
pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka.
Menurut Hamiyah (2014: 228) tujuan strategi
pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
yaitu:
a. Sebagai proses pengembangan pengajaran sistematis,
yang digunakan secara khusus sesuai dengan teori-teori
pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin
kualitasnya. Perencanaan ini akan menganalisis
kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang
sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran,
20
termasuk di dalamnya evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktifitas pengajaran.
b. Sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang
senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan
teori-teori tentang strategi pengajaran dan
implementasinya dalam pembelajaran.
c. Sebagai sains, yakni mengkreasikan secara detail
spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi,
dan pemeliharaan terhadap situasi maupun fasilitas
pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang
lebih sempit dari materi pembelajaran dengan segala
tingkatan kompleksitasnya.
d. Sebagai realitas, yakni ide pengajaran yang
dikembangkan dengan memberikan hubungan
pengajaran dari waktu ke waktu.
e. Sebagai suatu sistem, yakni sebuah susunan dari
sumber-sumber dan prosedur-prosedur yang
menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem
pembelajaran melalui proses yang sistematik
selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada
sistem perencanaan.
f. Sebagai teknologi, yakni suatu perencanaan yang
mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat
21
mengembangkan tingkah laku kognitif dab teori-teori
konstruktif terhadap solusi dari masalah pengajaran.
Setiap individu siswa adalah mahluk yang unik, memiliki
ciri dan cara belajar yang berbeda-beda. Menurut Dimyati
(2006: 66), bahwa dampak yang diberikan guru ketika
menghadapi perbedaan ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan penggunanan berbagai metode yang
diharapkan dapat melayani kebutuhan siswa sesuai
karakteristiknya.
b. Merancang berbagai pemanfaatan berbagai media
dalam menyajikan berbagai pembelajaran.
c. Mengenali karakteristik setiap siswa sehingga dapat
menentukan perlakuan pembelajaran yang tepat bagi
siswa yang bersangkutan.
d. Memberikan remidiasi kepada siswa yang
membutuhkan.
Siberman (2014: 100) mengatakan bahwa
pembelajaran ini merupakan cara bagus untuk
mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang anda
ajarkan. Anda juga dapat menggunakannya untuk menilai
tingkat pengetahuan siswa sembari melakukan kegiatan
22
pembentukan tim. Cara ini cocok pada segala ukuran kelas
dan dengan materi pelajaran apapun.
Menurut Hendrizal (2015: 6) model pembelajaran
Active Knowledge Sharing adalah cara mengajar yang
bagus untuk menarik perhatian siswa dengan cara berbagi
pengetahuan secara aktif.
Berikut variansi dalam melaksanakan model
pembelajaran Active Knowledge Sharing yaitu sebagai
berikut:
a. Berikan satu lembar kartu indeks kepada tiap siswa.
Perintahkan mereka untuk menuliskan satu informasi
yang menurut mereka akurat tentang materi yang
diajarkan. Suruhlah mereka untuk berpencar di dalam
kelas, berbagi pendapat tentang apa yang mereka
tuliskan pada kartu tersebut. Doronglah mereka untuk
menuliskan informasi baru yang dikumpulkan oleh siswa
lain. Bila mereka ke kelompok masing-masing, bahaslah
informasi yang berhasil dikumpulkan.
b. Gunakan pertanyaan opini, bukannya pertanyaan faktual,
atau gabungkan pertanyaan faktual dengan pertanyaan
opini.
23
Zaini dkk dalam Kamal (2015: 4) mengemukakan
langkah-langkah pembelajaran dengan srategi pembelajaran
Active Knowledge Sharig adalah sebagai berikut:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang akan di ajarkan. Pertanyaan-pertanyaan itu
dapat berupa:
1) Definisi suatu istilah.
2) Pertanyaan dalam multiple choice.
3) Mengidentifikasi seseorang.
4) Menanyakan sikap atau tindakan yang mungkin
dilakukan.
5) Melengkapi kalimat.
b. Minta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
c. Meminta semua siswa untuk berkeliling mencari teman
yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak
diketahui atau diragukan jawabannya.
d. Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka
kemudian periksalah jawaban mereka. Jawab
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa.
Gunakan jawaban-jawab yang muncul sebagai jembatan
untuk mengenalkan topik yang penting dikelas.
24
Langkah-langkah memulai pembelajaran dengan strategi
Active Knowledge Sharing ini juga di jelaskan oleh Siberman
(2014: 100) sebagai berikut:
a. Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
b. Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa.
c. Kemudian perintahkan mereka untuk menyebar didalam
ruangan, mencari siswa yang dapat menjawab
pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu cara
menjawabnya. Doronglah siswa untuk saling membantu.
d. Perintahkan mereka untuk kembali ketempat semula dan
bahaslah jawaban yang mereka dapatkan. Isilah jawaban
yang tak satupun siswa bisa menjawabnya. Gunakan
informasi ini sebagai cara untuk memperkenalkan topik-
topik penting dalam pelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing
adalah bagian dari pembelajaran aktif sehingga akan
mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan
disampaikan oleh guru. Sintak pembelajaran strategi Active
25
Knowledge Sharing dalam penelitian ini dapat dilihat melalui
tabel berikut:
Tabel 2.2
Sintak Pembelajaran Strategi Active Knowledge Sharing
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyediakan daftar
pertanyaan
Menyediakan daftar pertanyaan
yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan di ajarkan
kepada siswa
Fase 2
Memerintahkan siswa
menjawab pertanyaan yang
sudah disediakan
Mendorong siswa untuk
menjawab pertanyaan sesuai
dengan kemampuannya
Fase 3
Memerintahkan mereka
menyebar mencari siswa lain
yang mampu menjawab
pertanyaan yang tidak dapat
mereka jawab
Memberikan motivasi bahwa
tidak malu dalam bertanya dan
saling membantu saudara yang
membutuhkan pertolongan.
Fase 4
Membimbing mereka dalam
berinteraksi
Memperhatikan setiap kerja
siswa hingga tak ada satupun
yang tidak menyelesaikan
tugasnya.
Fase 5
Mengembalikan siswa pada
tempat duduknya disaat
pertanyaan sudah di jawab
ataupun tidak dapat di jawab
lagi
Memperhatikan siswa sampai
mereka tertib kembali dan fokus
kepada guru
26
Fase 6
Memeriksa jawaban dan
menjawab pertanyaan yang
tidak dapat mereka jawab
Memeriksa satu persatu dan
bertanya kesulitan dan
kemudahan dalam menjawab
soal kemudian menyelesaikan
pertanyaan yang masih belum
tuntas di jawab
B. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
menurun, salah satunya berasal dari guru dalam
menyampaikan materi masih menggunakan strategi
pembelajaran klasik seperti konvensional atau ceramah.
Kreativitas guru akhirnya tidak mengalami perkembangan
sehingga guru kurang terampil dalam menghidupkan suasana
belajar yang aktif. Suasana yang tidak menarik cenderung
menjadikan siswa menjadi malas belajar dan tidak percaya diri
dalam menjawab soal.
Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah
strategi pembelajaran aktif. Strategi ini dapat menarik menarik
perhatian siswa dengan cara berbagi pengetahuan secara aktif.
Strategi Active Knowledge Sharing dapat memberikan
kepercayaan diri kepada siswa dalam menjawab soal sehingga
27
dapat mengatasi permasalah yang menjadi penyebab
rendahnya hasil belajar matematika siswa.
Strategi Active Knowledge Sharing ini merupakan strategi
alternatif yang diharapkan mampu menjadi solusi rendahnya
hasil belajar matematika siswa. Strategi ini pun diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Berikut
gambaran terhadap alur berfikir dalam melaksanakan
penelitian.
Bagan 2.1 kerangka Berfikir
28
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir maka diambill
hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh strategi
Active Knowledge Sharing terhadap hasil belajar matematika siswa
SMP Negeri 21 Tangerang Selatan Kelas VII.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2016/2017 di SMP Negeri 21 Tangerang Selatan, yang
beralamat di Jl. Angsana I, Rt 02/008 Pamulang Timur, Pamulang,
Kota Tangerang Selatan. Alasan peneliti memilih sekolah ini
karena letaknya strategis dan dekat dengan lingkungan
masyarakat.
2. Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini dimulai dari
observasi sampai dengan penulisan laporan dilaksanakan pada
awal bulan Maret sampai dengan akhir bulan Desember 2016.
Kegiatan ini sampai dengan bulan Desember 2016 dapat dilihat
secara rinci pada tabel 3.1 sebagai berikut:
30
Tabel 3.1 Waktu penelitian
No
Kegiatan
Bulan
September Oktober November Desember Januari Februari
1 Persiapan dan Perencanaan Penelitian
2 Observasi
3 Pelaksanaan penelitian
4 Analisis Data
5 Penyusunan Laporan
6 Ujian Skripsi
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi
Experimental Design. Bentuk eksperimen ini adalah pengembangan
dari True Experimental Design, yang sulit untuk dilaksanakan. Desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design
digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapat kelompok
kontrol dalam penelitian (Sugiyono, 2013: 77).
Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut:
31
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Perlakuan Pengukuran
Kelas Eksperimen X1 Y1
Kelas Kontrol X2 Y2
Keterangan :
X1 : Siswa yang menggunakan strategi Active Knowledge Sharing
X2 : Siswa yang menggunakan strategi Konvensional
Y1 : Hasil belajar yang diperoleh dengan strategi Active
Knowledge Sharing
Y2 : Hasil belajar yang diperoleh dengan strategi pembelajaran
konvensional
Dalam penelitian ini diambil dua kelas dimana kelas
pertama sebagai kelas eksperimen (X1) dengan menggunakan
strategi Active Knowledge Sharing dan kelas kedua sebagai kelas
kontrol (X2) dengan menggunakan strategi Konvensional. Setelah
materi penelitian disampaikan, kedua kelompok tersebut diberikan
soal untuk memperoleh data penelitian yaitu Y1 dan Y2 data uji
menggunakan uji statistik t (t-test).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Posstest Only Control Design. Menurut Sugiyono (2013:
76) bahwa desain ini memiliki dua kelompok yang dipilih secara
random. Kelompok pertama diberi perlakuan dan lainnya tidak
32
diberi perlakuan. Dalam hal ini kelompok pertama adalah kelas
eksperimen (X1) diberi perlakuan dengan menggunakan strategi
Active Knowledge Sharing. Kelompok kedua sebagai kelas kontrol
(X2) tidak diberi perlakuan dengan menggunakan strategi
Konvensional.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel
Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2013 : 38) menyatakan
bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang dipelajari. Suatu
sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Dengan demikian
variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Kidder dalam Sugiyono (2013: 38) menyatakan bahwa
variabel merupakan suatu kualitas dimana peneliti mempelajari
dan menarik kesimpulan darinya.
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
33
a. Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2013: 39) variabel bebas (independent)
sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent.
Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent).
Variabel bebas dari penelitian ini adalah strategi Active
Knowledge Sharing (X1).
b. Variabel Terikat
Sugiyono (2013: 39) mengatakan bahwa variabel terikat
(dependent) sering disebut sebagai variabel output, kriterian,
konsekuen. Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari
penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa (Y1).
2. Definisi Operasional Variabel
Strategi Active Knowledge Sharing merupakan suatu strategi
belajar yang saling berbagi pengetahuan antar siswa dalam
menyelesaikan pertanyaan yang di berikan oleh guru. Strategi ini
mengandalkan kerja sama meskipun tidak di bentuk kelompok
formal. Guru akan menyelesaikan pertanyaan yang tidak mampu
di jawab oleh siswa dalam kelas tersebut.
Hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan atau
penguasaan siswa terhadap mata pelajaran matematika setelah
34
menempuh proses pembelajaran yang terlihat pada nilai yang
diperoleh dari tes hasil belajarnya.
D. Populasi dan Sampel (Teknik Sampling)
Penelitian ini memerlukan beberapa data. Untuk mencapai data
yang diinginkan dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Wilayah subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
yang berjumlah sembilan kelas dan berjumlah 304 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013: 81) sampel adalah jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.
Sampel dalam penelitian ini penulis memilih dua kelas dari
sembilan kelas secara acak untuk dijadikan sampel, dengan
35
asumsi bahwa sembilan kelas memiliki karakteristik yang
homogen. Sehingga dengan sistem acak diperoleh, kelas VII-8
berjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII-9
berjumlah 31 siswa sebagai kelas kontrol.
3. Teknik Pengambilan Sampel (Teknik Sampling)
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan
sampel (Sugiyono, 2013: 81). Terdapat dua teknik dalam
pengambilan sampel diantaranya adalah Probability Sampling dan
Non Probability Sampling. Peneliti mengambil Probability
Sampling sebagai teknik pengambilan sampel.
Bentuk teknik Probability Sampling menurut Sugiyono (2013:
83) adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Pada penelitian ini, teknik Probability
Sampling yang digunakan adalah Cluster Sampling. Pada teknik
Cluster Sampling daerah yang digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan.
36
Misal populasinya adalah kelas VII (1 – 9) SMP Negeri 21
Tangerang Selatan, maka sampelnya berasal dari kelas VII -1
sampai VII -9 yang dipilih secara random.
E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian
1. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
No
Indikator
No Soal Jumlah Soal
Indikator Pembelajaran Indikator Hasil Belajar
Ranah Kognitif
1 Mengetahui harga penjualan, harga beli, untung dan rugi.
1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Analisis
1a, 2a, 3a, 4a dan 5a
5
2 Dapat mengerjakan persentase dari untung dan rugi.
4. Pengetahuan 5. Pemahaman 6. Analisis
1b, 2b, 3b, 4b dan 5b
5
3 Mengetahui rabat (diskon) dan pajak. 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Analisis
6, 7, 8, 9 dan 10
5
Total 15
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
instrumen tes uji coba dalam bentuk uraian.
1. Tes Uraian
Tes uraian adalah tes yang mengandung pertanyaan atau
soal yang menuntut jawaban atau pengerjaan soal harus
dengan mengekspresikan pikiran dari siswa. Uraian tes
termasuk dalam kategori tes sujektif karena penskoran dari
37
jawaban yang diperoleh dipengaruhi oleh jawaban siswa dan
pemberi skor.
Menurut Widoyoko (2014: 58) butir soal tipe uraian (essay
test) hanya terdiri dari pertanyaan atau tugas dan jawaban
sepenuhnya harus dipikirkan oleh peserta tes.
2. Uji Instrumen Tes
a. Validitas Butir Soal
Menurut Sugiyono (2011: 121) hasil penelitian yang
valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Menurut Arifin (2011: 254) cara untuk menghitung
validitas item menggunkan rumus korelasi product moment.
Langkah-langkah untuk menguji validitas dengan rumus
korelasi product moment sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung harga korelasi setiap butir alat ukur
dengan rumus product moment, yaitu:
Di mana:
Koefisien korelasi
jumlah skor item
jumlah skor total (seluruh item)
( ) ( ) ( )
( ) ( ) 2 22 2
.
. . .hitung
n XY X Yr
n X X n Y Y
− =
− −
hitungr =
Xi =
Y i =
38
n = jumlah responden
Langkah 2: Melakukan perhitungan dengan uji t dengan
rumus
Dimana
Koefisien korelasi hasil r hitung
Langkah 3: Mencari dengan
Langkah 4: Membuat kesimpulan dengan kriteria pengujian
sebagai berikut
Jika berarti valid, atau
Jika berarti tidak valid
Koefisien korelasi selanjutnya untuk mengetahui
kesejajaran dari validitas instrumen dengan mengadakan
interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah
sebagai berikut (Arikunto, 2012: 89).
Tabel 3.4 Tabel Kriteria Validitas
2
2
1hitung
r nt
r
−=
−
r =
tabelt ( )2tabelt t dk n= = −
hitung tabelt t
hitung tabelt t
39
Koefisien Validitas (r) Interpretasi
0,80 1,00r Sangat Tinggi
0,60 0,80r Tinggi
0,40 0,60r Cukup
0,20 0,40r Rendah
0,00 0,20r Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti menggunakan
kriteria uji validitas yang cukup ( 0,40 0,60r ) dan tinggi (
0,60 0,80r )
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari
suatu instrumen. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika
selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada
kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda dalam Arifin (2011: 258). Cara untuk menghitung
reliabilitas item menurut Sundayana (2014: 69) salah
satunya menggunakan rumus Cronbach’s Alpha
sebagai berikut:
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (1 −
∑ 𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
)
( )
40
Di mana:
realibilitas tes secara keseluruhan
banyaknya butir pertanyaan
jumlah varians item
varians total
Kriteria uji realibilitas dari Guilford dalam Sundayana (2014:
70) yaitu:
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
0,00 0,20r Sangat rendah
0,20 0,40r Rendah
0,40 0,60r Sedang/Cukup
0,60 0,80r Tinggi
0,80 1,00r Sangat Tinggi
Dalam penelitian ini kriteri uji realibilitas yang digunakan
adalah lebih dari 0,60.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan langkah yang sangat penting
dalam kegiatan penelitian, analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
11r =
n =
2
iS =
2
tS =
41
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
pada dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini,
pengujian normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung rata-rata dan simpangan bakunya
oH : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
aH : Sampel tidak berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
2) Susun dari data yang tertinggi (Xmaks) sampai yang
terendah (Xmin) atau sebaliknya, kemudian hitung nilai
rentangnya (r) dengan rumus: r = Xmaks - Xmin
3) Menentukan jumlah kelas interval yang akan digunakan
pada tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan
rumus Struges yaitu:
𝑏𝑘 = 1 + (3,3 log 𝑛)
𝑏𝑘 ∶ jumlah kelas interval
𝑛 ∶ banyaknya data observasi
4) Menentukan panjang kelas interval dengan rumus :
42
𝑝 =𝑟
𝑏𝑘
Keterangan :
p : panjang kelas interval
r : selisish antara nilai data terbesar dan nilai data
terkecil
bk : banyaknya kelas interval yang diambil
5) Mencari rata-rata (mean) untuk menentukan Z batas
kelas.
6) Mencari simpangan baku (standar deviasi) untuk
menentukan Z batas kelas.
7) Membuat tabel normalitas data dengan kolom sebagai
berikut:
Kelas Interval
Batas Kelas
Z Batas Kelas
Luas Z Tabel
Ei fi ( )2
fi Ei
Ei
−
8) Menentukan nilai chi kuadrat hitung :
22
1
( )k
hitungi
fi Ei
Ei
=
−=
Keterangan:
2 = Chi Kuadrat
if = Frekuensi yang diobservasi
iE = Frekuensi yang diharapkan
43
9) Menentukan nilai chi kuadrat tabel : 2 2
( ) ( 3)tabel k = −
dengan k = banyaknya kelas interval, dengan taraf
signifikan 0,05 =
10) Kriteria pengujian Hipotesis:
Jika 2 2
hitung tabel maka oH diterima.
Jika 2 2
hitung tabel maka oH ditolak.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
dari kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang
homogen atau tidak. Pada penelitian ini digunakan uji Fisher
atau uji homogenitas dua varians.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Hipotesis Statistik Pengujian:
2 2
1 2:oH =
2 2
1 2:aH
Keterangan :
1 : populasi kelas eksperimen
2 : populasi kelas kontrol
2) Menentukan nilai Fhitung dengan rumus:
( )
( )
2
2
simpangan baku besarvarians terbesar
varians terkecil simpangan baku kecilhitungF = =
44
3) Menentukan nilai Ftabel dengan rumus:
1 2( 1, 1)tabel aF F dk n n= = − −
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak.
2. Uji Hipotesis
Menentukan perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
1 2
1 1 2
:
:
oH
H
Keterangan:
rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
rata-rata hasil belajar siswa siswa kelas kontrol
Ho : rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen rata-
rata hasil belajar kelas kontrol
H1 : rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen > rata-
rata hasil belajar kelas kontrol
1 =
2 =
45
b) Menentukan taraf signifikansi dengan a = 0,05
c) Menentukan nilai thitung dengan rumus (Kadir, 2015: 296);
hitung
e
X Yt
S
−= , dimana
2 2
1 2
1 2 1 2
( )( )
( )( )( 2)e
n n x yS
n n n n
+ +=
+ −
( ) ( )2 2
2 2 2 2
1 2
X Yx X y Y
n n= − = −
Keterangan:
n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen
n2 = Jumlah sampel kelas kontrol
db = Derajat bebas
∑ 𝑋= Jumlah seluruh nilai kelas eksperimen
∑ 𝑌= Jumlah seluruh nilai kelas kontrol
2x = Varians kelas eksperimen
2y = Varians kelas kontrol
eS = Standar deviasi pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol
d) Menentukan nilai tabelt :
1 2 2db n n= + −
46
e) Kriteria pengujian hipotesis:
maka hipotesis nihil ( oH ) diterima.
maka hipoteisis nihil ( oH ) ditolak.
f) Kesimpulan Pengujian
Jika Ho diterima, berarti tidak ada perbedaan parameter
rata-rata populasi.
Jika Ho ditolak, berarti ada perbedaan parameter rata-rata
populasi.
,hitung tabelt t
,hitung tabelt t
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2016
sampai dengan 30 Nopember 2016 di SMP Negeri 21
Tangerang Selatan. SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
beralamat di Jl. Angsana I, Rt 002/008 Pamulang Timur,
Pamulang, Kota Tangerang Selatan. SMP Negeri ini
merupakan sekolah menengah pertama yang berstatus negeri
dan terakreditasi B. Sekolah ini memiliki 27 ruang kelas yakni 9
ruang kelas untuk kelas VII, 9 ruang kelas untuk kelas VIII dan
9 ruang kelas untuk kelas IX. Ruang kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, laboratorium, perpustakaan serta ruang tata
usaha. Kurikulum yang digunakan sekolah ini adalah KTSP.
Proses pembelajaran di SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
dilaksanakan secara serempak pada pagi hari hingga siang
hari. Proses pembelajaran dimulai pada jam 07.15 WIB sampai
dengan pukul 13.45 WIB.
48
a. Visi dan Misi SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
1) Visi SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
Terwujudnya insan sejati, berakhlakul karimah yang
berjati diri lokal berwawasan lingkungan dan global.
2) Misi SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
a) Membentuk manusia takwa, cikal-bakal masyarakat
madani dalam memnuhi kebutuhan dunia akhirat.
b) Membentuk manusia cerdas, relefan dan berdaya
saing dimasa emas
c) Membentuk manusia dengan jatidiri local berfikir
dan berwawasan global
d) Mengoptimalkan manusia dengan potensi bakat
dan minatnya
e) Mengoptimalkan pendidikan multi intelegent
f) Mempersiapkan generasi emas yang mampu
mngaktualisasikan diri di jamannya
g) Membentuk generasi model (positif), medel
generasi selanjutnya
h) Melaksanakan program-program pengajaran
terbaik
i) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana tata
kelola dan manajement sekolah
j) Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
pribadi dan masyarakat sekitar
49
b. Data guru SMP Negeri 21 Tangerang Selatan Tahun
Ajaran 2016/2017
Tabel 4.1 Nama-nama Guru SMP Negeri 21 Tangerang Selatan
No Nama Mata Pelajaran Pendidikan
Terakhir
1 Drs. Yantho, MM IPS S2
2 Syarif Hidayat, Am.Pd B. Indonesia S2
3 Edison Limbong, SH IPA S1
4 Winarti, S.Pd Matematika S1
5 Tutik Widayati B. Inggris S1
6 Mulyati Syahni, S.Pd BK/ PKn S1
7 Husnul Afifah, S.Ag PAI / BTQ S1
8 Yanti Kartini, SE IPS S1
9 Wardaningsih, MA.Pd PAI S2
10 Siti Lestari, S.Pd Matematika S1
11 R. Lukman Firdaus,
S.Pd
Matematika S1
12 Dra. Neneng Dinarti B. Indonesia S1
13 Iwin Setiawatie, S.Pd IPS S1
14 Maya Amalia, S.Pd B. Inggris S1
15 Wahyu Tri Agustin,
S.Pd
B. Inggris S1
16 R.R Rini Pramadani IPS S1
17 Arief M Nafrizal, SE TIK S1
18 Mahdalena, S.Pd PKn S1
19 Rengga Alfauzi, S.Pd Penjas S1
22 Aryani, S.Pd B. Indonesia S1
50
21 Yunia Anggraini, S.Pd IPA S1
22 A. Zarkasih, S.Hi BTQ S1
23 Iddah Bio Watti,
S.Hum
Seni Budaya S1
24 Aidia Musfida, S.Pd PKn S1
25 Erdani Harimurti
Azhar, S.Or
Penjas S1
26 Nur'aini Alfiah Seni Budaya S1
27 Nita Haeli Rosiana,
S.Pd
IPA S1
28 Ahmad Syafei TIK S1
2. Uji Validitas Butir Soal
Penelitian ini menggunakan 15 butir soal Instrumen tes uji
coba yang berbentuk uraian. Telah diuji cobakan kepada 30
siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 21 Tangerang Selatan. Uji
validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus
korelasi Product Moment. Dari 15 soal tersebut diperoleh 13
soal yang dinyatakan valid dan 2 soal dinyatakan tidak valid.
Skor maksimum tiap butir soal adalah 4 dan skor
minimumnya adalah 0. Kriteria soal yang dinyatakan valid
dalam penelitian ini adalah ketika hitung tabelt t , sedangkan
apabila hitung tabelt t maka soal dinyatakan tidak valid. Taraf
signifikansi yang digunakan adalah 0,05.
51
Soal yang dinyatakan valid (13 soal) tersebut kemudian
dipilih berdasarkan kategori cukup dan tinggi. Sehingga soal
yang digunakan sebagai instrumen Post-test (evaluasi) kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada akhir pertemuan sebanyak
11 soal.
Berikut adalah hasil uji validitas 15 butir soal. Instrumen
tes uji coba yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Instrumen Validitas Butir Soal
No thitung ttabel Keterangan Kategori
1a 0.367 0.374 Tidak Valid Rendah
1b 0.317 0.374 Tidak Valid Rendah
2a 0.630 0.374 Valid Tinggi
2b 0.448 0.374 Valid Cukup
3a 0.752 0.374 Valid Tinggi
3b 0.772 0.374 Valid Tinggi
4a 0.861 0.374 Valid Sangat
Tinggi
4b 0.727 0.374 Valid Tinggi
5a 0.696 0.374 Valid Tinggi
5b 0.693 0.374 Valid Tinggi
6 0.761 0.374 Valid Tinggi
7 0.699 0.374 Valid Tinggi
8 0.845 0.374 Valid Sangat
Tinggi
9 0.715 0.374 Valid Tinggi
10 0.781 0.374 Valid Tinggi
52
3. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap butir soal yang telah
dinyatakan valid yakni sebanyak 13 soal. Uji reliabilitas yang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Cronbach alpha.
Dari hasil uji coba diperoleh r11 = 0,905 karena hitung tabelr r
maka butir soal dapat dikatakan reliabel dengan kriteria
reliabilitas berada pada kisaran 0,60 ≤ r < 0,80, maka dapat
disimpulkan bahwa dari 13 butir soal yang valid memiliki
derajat reliabilitas yang tinggi. Hasil perhitungan uji reliabilitas
instrumen tes hasil belajar matematika dapat dilihat pada
lampiran 4.
4. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas VII-8 dan VII-9. Kelas
VII-8 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 31 siswa
dan kelas VII-9 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 31
siswa. Peneltian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan
dengan materi Aritmetika Sosial. Intstrumen tes uji coba hasil
belajar matematika yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 15 soal, instrumen tersebut terlebih dahulu diuji
cobakan kepada siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 21, kemudian
dihitung validitas dan reliabilitasnya. Hasil dari perhitungan
tersebut diperoleh 13 soal yang valid dengan nomer soal 2a,
53
2b, 3a, 3b, 4a, 4b, 5a, 5b, 6, 7, 8, 9 dan 10. Kemudian
digunakan untuk soal post-test (evaluasi) dikelas kontrol dan
kelas eksperimen pada akhir pertemuan. Uji validitas dapat
dilihat lebih rinci pada lampiran 3.
a. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Eksperimen
Kelas eksperimen merupakan kelas yang
menggunakan strategi Active Knowledge Sharing. Berikut
adalah data nama-nama siswa kelas Eksperimen:
Tabel 4.3 Nama-nama Siswa Kelas Eksperimen
No Nama Kode Kelas
1 Lia Sri Juliyanti C-01
2 M. Reval Al Ghifari C-02
3 Adrian Fahreza C-03
4 Ananda Juliano K. C-04
5 Silvia C-05
6 Sepha Anggraini C-06
7 Antonius Damar Reksa C-07
8 Megawati C-08
9 Asyifa Agna C-09
10 Rafi Dwi Satryo C-10
11 Helena Haryanti C-11
12 Syafi Udin A'sidiq C-12
54
13 Nufus A.S C-13
14 Elri Meysikel Cavalife C-14
15 Rizqia Yumiati C-15
16 Hendry Febriansyah C-16
17 Rendy Kurniawan C-17
18 Ranisah Febrianty C-18
19 Diaz Hasinul Fikri C-19
20 Natasya Machmud Pakaya C-20
21 Fira P.S C-21
22 Wisesha Ramadhani C-22
23 Kevin Anugrah S. C-23
24 Niken Larasati C-24
25 Andita Daryn Martiza C-25
26 Hanifa C-26
27 Fatnan Firmansyah C-27
28 Diah Septi Haryani C-28
29 Zihan Zafira C-29
30 Ayu Ambar Puspita C-30
31 Alda Chesya C-31
Sesuai dengan teknik pengambilan sampel yaitu
teknik Cluster Sampling, maka diperoleh sampel kelas
eksperimen sebanyak 31 siswa yang berasal dari kelas VII-
8. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas
eksperimen dengan kode kelas C-01 sampai dengan C-31.
Berdasarkan hasil post-test yang diberikan kepada
kelas eksperimen menggunakan strategi Active Knowledge
Sharing ditunjukkan melalui tabel distribusi sebagai berikut:
55
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Kelas
Eksperimen
No Interval Batas Frekuensi
kf iX 2
iX . if X 2. if X Bawah Atas f (%)f
1 68-73 67,5 73,5 2 6,452 2 71 5041 142 10082
2 74-78 73,5 78,5 4 12,903 6 76 5776 304 23104
3 79-83 78,5 83,5 8 25,806 14 81 6561 648 52488
4 84-88 83,5 88,5 7 22,581 21 86 7396 602 51772
5 89-93 88,5 93,5 7 22,581 28 91 8281 637 57967
6 94-98 93,5 98,5 3 9,677 31 96 9216 288 27648
Jumlah 31 100 42271 2621 223061
Mean (Rata-Rata) 84,54
Median 78,857
Modus 88,5
Varians 48,65
Simpangan Baku 6,975
Dari tebal di atas diperoleh nilai terendah sebesar 68
dan nilai tertinggi sebesar 98. Nilai rata-rata hasil belajar
matematika siswa sebesar 84,54. Siswa yang mendapat
nilai dibawah rata-rata sebanyak 21 siswa yakni sebesar
68% sedangkan siswa mendapat nilai di atas rata-rata
sebanyak 10 siswa atau 32% dari jumlah sampel. Berikut
ini adalah daftar nilai hasil post-test kelas eksperimen:
Tabel 4.5
56
Nilai Siswa Kelas Eksperimen
Kode Kelas Nilai C-01 86 C-02 86 C-03 91 C-04 89 C-05 93 C-06 93 C-07 89 C-08 89 C-09 93 C-10 75 C-11 84 C-12 94 C-13 80 C-14 77 C-15 84 C-16 84 C-17 84 C-18 80 C-19 82 C-20 95 C-21 75 C-22 98 C-23 80 C-24 80 C-25 80 C-26 74 C-27 84 C-28 68 C-29 68 C-30 80 C-31 82
Hasil post-test kelas eksperimen diperoleh nilai-nilai
yang beragam. Di kelas eksperimen tidak ada yang
mendapat nilai sempurna 100.
b. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
57
Kelas kontrol merupakan kelas yang menggunakan
strategi pembelajaran konvensional. Sesuai dengan teknik
Cluster Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak.
Kelas ini berjumlah 31 siswa yang berasal dari kelas VII-9.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas
kontrol dengan kode kelas M-01 sampai M-31. Data 31
siswa kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Nama-nama Siswa Kelas Kontrol
No Nama Kode Kelas
1 Adrian Mustafa M-01
2 Alya Huwaida M-02
3 Ananda Pratama M-03
4 Anindhita Putri Pramesti M-04
5 Anoegrah Farhan iskandariyah M-05
6 Asyifa Alifiah Anggraeni M-06
7 Bentar Yuda Pratama M-07
8 Bunga Gladisca Putri M-08
9 Calta Caesa Kamil M-09
10 Chairunnisa M-10
11 Defi Listiani M-11
12 Dicky Febriyansyah M-12
13 Dirda Adha Azaria M-13
14 Fadhil Daffa Mukkarrom M-14
15 Fazri Putra Winardiawan M-15
58
16 Firda Nur Afriani M-16
17 Hezron Yehezkiel Supusepa M-17
18 Ika Fadhilla Azzahra M-18
19 Kevin Arnado M-19
20 Lintang Anggraini M-20
21 Melisa M-21
22 M. Gathan Al-Fayyadh M-22
23 M. Reza Setiawan M-23
24 Mutiara Kanya Salsabila M-24
25 Naya Azahra M-25
26 Novadia Nur Ramadhayanti M-26
27 Rafa Fajri M-27
28 Rara Diaz Ambarsari M-28
29 Revaldo Zalni M-29
30 Sharon Shema Octaviana M-30
31 Siti Holijah M-31
Berikut adalah daftar nilai post-test sampel kelas
kontrol:
59
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Menggunakan Strategi Konvensional
No Interval Batas Frekuensi
kf iX 2
iX . if X 2. if X Bawah Atas f (%)f
1 53-60 52,5 60,5 4 12,903 4 56,5 3192,25 226 12769
2 61-68 60,5 68,5 8 25,806 12 64,5 4160,25 516 33282
3 69-76 68,5 76,5 7 22,581 19 72,5 5256,25 507,5 36793,75
4 77-84 76,5 84,5 5 16,129 24 80,5 6480,25 402,5 32401,25
5 85-92 84,5 92,5 2 6,452 26 88,5 7832,25 177 15664,5
6 93-100 92,5 100,5 5 16,129 31 96,5 9312,25 482,5 46561,25
Jumlah 31 100 36233,5 2311,5 177471,8
Mean (Rata-Rata) 74,56
Median 67,92
Modus 66,9
Varians 170,529
Simpangan Baku 13,059
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa banyak
kelas interval adalah 8 kelas dengan panjang tiap kelas
adalah 5 . Hasil posttest yang diberikan kepada kelas
kontrol diperoleh nilai terendah sebesar 55 dan nilai
tertinggi sebesar 100. Nilai rata-rata hasil belajar siswa
adalah 74,56. Siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata
sebanyak 21 siswa, yakni sebesar 68% dari jumlah sampel.
Siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata sebanyak 10
siswa, dengan persentase sebesar 32% dari jumlah
sampel.
Hasil post-test kelas kontrol diperoleh nilai-nilai yang
beragam. Mulai dari nilai terendah hingga nilai tertinggi
60
dengan nilai sempurna 100. Berikut adalah tabel nilai kelas
kontrol:
Tabel 4.7 Nilai Kelas Kontrol
Kode Kelas Nilai
M-01 77
M-02 82
M-03 68
M-04 82
M-05 73
M-06 73
M-07 68
M-08 100
M-09 55
M-10 73
M-11 70
M-12 64
M-13 93
M-14 70
M-15 68
M-16 68
M-17 59
M-18 77
M-19 68
M-20 77
M-21 73
M-22 59
M-23 59
M-24 86
61
M-25 86
M-26 64
M-27 95
M-28 95
M-29 68
M-30 93
M-31 73
c. Perbedaan Hasil Post-test Matematika Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan data hasil Post-test yang telah diberikan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil
yang berbeda dari masing-masing kelas. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar matematika
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Deskripsi data
perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat secara rinci
pada tabel berikut ini:
62
Tabel 4.8 Perbedaan Post-test Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Statistik Deskriptif Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol
1 Jumlah Sampel 31 31
2 Nilai Maksimum 98 100
3 Nilai Minimum 68 55
4 Rata-rata 84,54 74,56
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa Hasil belajar
matematika siswa antara kelas eksperimen yang berjumlah
31 siswa dan kelas kontrol yang berjumlah 31 siswa. Dari
tabel tersebut terlihat bahwa nilai maksimum yang
diperoleh kelas kontrol lebih tinggi dari kelas eksperimen,
sedangkan nilai minimum yang diperoleh kelas kontrol lebih
rendah daripada kelas eksperimen.
Tabel 4.6 juga menunjukkan rata-rata hasil belajar
matematika kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran hasil
belajar matematika siswa di kelas eksperimen lebih
heterogen daripada penyebaran hasil belajar siswa di kelas
kontrol.
63
C. Hasil Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
uji chi-kuadrat. Alasan peneliti menggunakan uji chi-kuadrat
adalah dikarenakan jumlah sampel dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol lebih dari 30 siswa.
1) Kelas Eksperimen
Dari hasil belajar matematika siswa melalui
pengujian post-test pada kelas eksperimen diperoleh
nilai 2
hitung sebesar 2,965 dengan taraf signifikansi 0,05.
Nilai 2
tabel yang diperoleh adalah sebesar 11,070, berarti
2 2
hitung tabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel
kelas eksperimen berdistribusi normal. Uji normalitas
kelas eksperimen dapat dilihat secara rinci pada
lampiran 11.
2) Kelas Kontrol
Dari hasil belajar matematika siswa melalui
pengujian post-test pada kelas eksperimen diperoleh
64
nilai 2
hitung sebesar 7,753 dengan taraf signifikansi 0,05.
Nilai 2
tabel yang diperoleh adalah sebesar 11,070, berarti
2 2
hitung tabel maka dapat disimpulkan bawa sampel
kelas eksperimen berdistribusi normal.
Data hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Uji Normalitas Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Kelas 2
hitung 2
tabel Keterangan
Eksperimen 2.965 11.070 Berdistribusi Normal
Kontrol 7.753 11.070 Berdistribusi Normal
Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal
dari sampel yang berdistribusi normal. Uji normalitas
kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 12.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji Fisher atau uji homogenitas dua varians.
Hipotesis Statistik Pengujian sebagai berikut:
2 2
1 2:oH =
2 2
1 2:aH
65
Keterangan :
1 : populasi kelas eksperimen
2 : populasi kelas kontrol
Perhitungan uji homogenitas sebagai berikut:
1) Menentukan nilai Fhitung
( )
( )
( )
( )
394,0421,562
223,475
besar
hitung
kecil
VarF
Var= = =
2) Menentukan nilai Ftabel
10,05
2
n 1 301,84
n 1 33tabel a
dkF F F
dk
− = = =
−
Dari hasil pengujian diperoleh harga Fhitung sebesar
1,562, dari tabel harga distribusi F dengan taraf
signifikansi 0,05 maka diperoleh Ftabel sebesar 1,84,
karena Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan dapat di
simpulkan bahwa kedua kelompok sampel
mempunyai varians yang sama atau homogen.
2. Uji hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas
diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari data yang
berdistribusi normal dan varians yang homogen. Selanjutnya
data dianalisis menggunakan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis dilakukan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar
66
matematika siswa pada materi Aritmetika Sosial. Pengujian
hipotesis ini menggunakan uji t dengan kriteria pengujiannya
adalah sebagai berikut:
Ho : rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen rata-
rata hasil belajar kelas kontrol
H1 : rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen > rata-
rata hasil belajar kelas kontrol
Hasil uji t hitung kelas kontrol dan kelas eksperimen sebesar
16,157 dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2) sebesar 60 yaitu t 0,05; 60
= 2,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hitung tabelt t maka
Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol.
D. Interprestasi Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi Active
Knowledge Sharing berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
siswa SMP 21 Tangerang Selatan kelas VII-8. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang
artinya bahwa strategi Active Knowledge Sharing berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika siswa.
67
Selain melihat dari hasil post-test, hasil belajar matematika siswa
juga dapat dilihat melalui hasil jawaban instrumen siswa. Perbedaan
cara menjawab pertanyaan siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk setiap indikator dapat diuraikan sebagai berikut:
Indikator Pertama: Pengamatan
Pada indikator pertama ini terdapat pada semua soal. Pada
indikator pertama siswa dapat mengamati soal sehinggga dapat
menunujukkan perbedaan dari untung dan rugi. Kemudian siswa
dapat menghubungkan antara pertanyaan dan jawaban yang
dibutuhkan. Namun pada tahap ini siswa masih mengetahui
pertanyaan. Belum sampai pada tahap mengetahui jawaban dengan
benar.
Indikator Kedua: Pemahaman
Indikator pemahaman terdapat pada semua soal. Pada indikator
kedua ini siswa dapat menjelaskan langkah penyelesaian. Siswa
mampu mendefinisikan pertanyaan dengan benar. Misalnya pada
soal pertama, siswa dapat membedakan rumusan dari kerugian dan
persentasi rugi dengan benar.
Indikator Ketiga: Analisis
Pada tahap analisis, siswa dapat mengklasifikasikan jawaban
dengan benar. Dimulai sejak membedakan pertanyaan dan
mendefinisikan rumusan dari jawaban yang dibutuhkan. Tahapan
68
ketiga ini juga mampu menguraikan penyelesaian dengan sempurna.
Menguraikan perhitungan dengan teliti tanpa kesalahan. Berikut hasil
jawaban siswa yang berasal dari kelas eksperimen.
Gambar 4.1
Berdasarkan hasil observasi selama penelitian dalam
pembelajaran menggunakan strategi Active Knowledge Sharing
yang diterapkan dalam kelas eksperimen menjadikan siswa lebih
aktif dalam pembelajaran, menumbuhkan semangat dan saling
berbagi pengetahuan, siswa sangat menyukai pembelajaran
strategi Active Knowledge Sharing karena merasa tidak jenuh,
menarik dan menyenangkan. Siswa mampu bekerja sama dalam
membahas pertanyaan yang diberikan dan jika siswa di dalam
kelas tersebut ada yang belum memahami pertanyaan maka
temen sekelasnya membantunya sampai siswa tersebut mengerti.
69
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dalam menggunakan strategi Active
Knowledge Sharing terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis. Hasil perhitungan uji t
kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung sebesar 3,620
dan ttabel sebesar 1,671. Hasil tersebut menunjukan bahwa
( )3,620 1,671hitung tabelt t
maka H0 ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa
kelas eksperimen memiliki pengaruh ketika menggunakan strategi
Active Knowledge Sharing.
70
BAB V
PENUTUP
E. Kesimpulan
5. Penerapan strategi Active Knowledge Sharing pada awal
pembejaran memberikan pertanyaan yang harus di selesaikan
oleh siswa. Masing-masing siswa diberikan arahan untuk
mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, sehingga para
siswa akan secara aktif menyebar mencari penyelesaiannya.
Siswa akan mencari teman yang dapat menjawab
penyelesaian dari pertanyaan tersebut. Semua siswa kembali
ketempat duduk ketika sudah menjawab tuntas semua
pertanyaan yang telah diberikan. Kemudian guru akan
memeriksa penyelesaian dari pertanyaan tersebut dan
menjelaskan bagian-bagian yang belum di pahami oleh siswa.
Strategi ini menuntut keaktifan siswa dalam berbagi
pengetahuan.
6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Active
Knowledge Sharing berpengaruh terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMP Negeri Tangerang Selatan
tahun ajaran 2016/2017 materi Aritmetika Sosial. Hal ini
berdasarkan pada perolehan hasil uji hipotesis dengan
hitung tabelt t , yakni t hitung sebesar 2,876 dan t tabel sebesar 1,999.
71
taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 sehingga dapat
dinyatakan bahwa strategi Active Knowledge Sharing memiliki
pengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa.
F. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Guru dapat menggunakan strategi Active Knowledge Sharing
dalam proses pembelajaran matematika pada materi
Aritmetika Sosial. Strategi ini dapat diaplikasikan pada materi
lain yang sesuai. Guru juga dapat melihat keaktifan siswa
dalam proses belajar matematika.
2. Sekolah dapat mensosialisasikan kepada seluruh guru
tentang strategi Active Knowledge Sharing yang dapat
digunakan sebagai strategi alternatif dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak hanya
menggunakan strategi konvensional.
3. Sekolah dan guru diharapkan dapat bekerjasama untuk
mengembangkan strategi Active Knowledge Sharing menjadi
lebih menarik. Misal dengan menggunakan media visual
seperti alat peraga, penggunaan video dan lain-lain sehingga
siswa tidak lagi menganggap matematika adalah mata
pelajaran yang sulit.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Baharuddin & Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Dimyati. Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Evita. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Kaktifan Bertanya Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Yogyakarta. Vol 3.pp.1.
Hardini, Isriani. 2012. Strategi Pembelajaran terpadu. Yogyakarta. Familia.
Hamiyah, Nur. 2014. Strategi belajar Mengajar Dikelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Hamzah. 2010. Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Hendrizal. 2015. Penerapan Model Active Knowledge Sharing pada Pembelajaran Matematika di Kelas V SDN 10 Sungai Sapih Kota Padang. Ejurnal. Vol 7.pp.1.
Ismayani, Ani. 2010. Fun Math With Childern. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. Kadir. 2015. StatistikaTerapan. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.
Kamal, Muhiddinur. 2015. Strategi Active Knowledge Sharing dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD/MI. Vol 4.pp.4-5.
Siberman, Melvin. 2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung. Nusamedia.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
73
Sukma. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Berbasis Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Semarang. Vol 7.pp.1.
Sundayana. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2014. Cooverative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
74
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN TES UJI COBA
Mata Pelajara : Matematika Kelas/Semester : VIII / Ganjil Pokok Bahasan : Aritmatika sosial Waktu : 90 Menit
Petunjuk mengerjakan soal: 1. Berdoalah sebelum mengerjakan. 2. Periksa lembar soal yang anda terima, soal terdiri dari 5 soal uraian. 3. Tulis nama, kelas. 4. Kerjakan terlebih dahulu yang dianggap mudah. 5. Anda diminta untuk mengerjakan semua soal-soal yang diberikan. 6. Periksa kembali lebar jawaban sebelum diserahkan. 7. Setiap soal memiliki bobot nilai minimal 0 maksimal 4 poin. 8. TIDAK diperkenankan mencoret-coret kertas / merusak lembar soal.
A. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah Ini !
1. Koperasi sekolah membeli 8 lusin buku tulis dengan harga
Rp30.000 tiap lusin. Semua buku tersebut habis terjual dengan harga Rp3.500 perbuah.
a. Besar keuntungan/rugi yang diperoleh adalah? b. persentase keuntungan/rugi yang diperoleh adalah?
2. Seorang pedagang membeli satu peti telur yang isinya 150 butir
dengan harga 95.000. Dalam perjalanan 12 butir telur diantaranya pecah. Setelah sampai dan diperiksa, 11 butir busuk. Sisanya kemudian terjual habis dengan harga Rp1.000 perbutir.
a. Berapakah untung atau rugi pedagang tersebut? b. Berapakah persentasi untung atau rugi pedagang
tersebut?
3. Pak tani menanam cabe dengan menghabiskan biaya seluruhnya Rp.2.100.000. Pak tani menjual seluruh hasil panennya dengan memperoleh uang Rp.1.950.000.
a. Tentukan untung atau rugi pedagang tersebut!
75
b. Tentukan Persentasi untung atau rugi pedagang tersebut!
4. Seorang pedagang buah membeli dua macam beras, masing-masing sebanyak 60 kg dengan harga Rp4.000 per kg dan 40 kg dengan harga Rp3.500 per kg. Kedua jenis tersebut kemudian dicampur dan dijual dengan harga Rp3.000 per kg.
a. Berapa untung atau rugi pedagang? b. Berapakah persentasenya?
5. Harga beli sebuah kalkulator adalah Rp100.000. Agar
memperoleh untung sebesar Rp20.000,
a. Berapakah harga penjualannya? b. Berapakah persentasenya?
6. Harga sebuah tas adalah Rp46.000. pedagang memberi diskon
10%. Berapa yang harus ia keluarkan?
7. Seorang pedagang A membeli satu peti jeruk yang harganya
Rp112.000. Kemudian penjual jeruk memberi diskon sebesar 20%. Berapa pedagang harus membayar?
8. Atik membeli sepeda motor dengan harga Rp13.000.000 dan
dikenakan pajak pertambahan nilai (PPn) sebesar 10%. Berapakah Atik harus membayar sepeda motor tersebut?
9. Anton membeli peralatan mandi di supermarket dengan total
belanja Rp50.000. Anton dikenai PPn sebesar 15%. Berapa Anton harus membayar?
10. Toni membeli smartphone dengan harga Rp2.700.000. Karena
Toni adalah pembeli ke 1.000 maka pedagang memberinya diskon 15%. Berapa Toni harus membayar?
LAMPIRAN 2
PEMBAHASAN DAN PENSKORAN INSTRUMEN TES UJI COBA
Berikut adalah pedoman penskoran Instrumen tes uji coba,
yang terdiri dari 15 butir soal, dan setiap soal memiliki skor
76
maksimal 4 poin dan minimal 0 poin. Berikut adalah alternatif
penyelesaian instrument tes uji coba.
No. Soal
Alternatif penyelesaian Skor
1.a
Tidak Menjawab
0
Diketahui : 1 lusin = 30.000 8 lusin = 8 x 30.000 = 240.000 H.Beli = 240.000
1
H.Jual = 3.500 perbuah Total Buku = 8 lusin = 8 x 12 buah = 96 buah H.Jual seluruhnya = 96 x 3.500 = 336.000
1
Ditanya : Untung Untung = H. Jual – H. Beli = 336.000 – 240.000
1
Untung = 96.000
1
1.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : 1 lusin = 30.000 8 lusin = 8 x 30.000 = 240.000 H.Beli = 240.000
1
H.Jual = 3.500 perbuah Total Buku = 8 lusin = 8 x 12 buah = 96 buah H.Jual seluruhnya = 96 x 3.500 = 336.000
1
Persentase Untung = 100%.
Untung
H Beli
= 96.000
100%240.000
1
=
960%
24
= 40 %
1
77
2.a
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H.Beli = 95.000
1
Sisa = 150 - 12 – 11 = 127 H. Jual = 127 x 1.000 = 127.000
1
Ditanya : Untung = H. Jual – H. Beli = 127.000 – 95.000
1
Untung = 32.000 1
2.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H.Beli = 95.000
1
Persentase Untung = 100%.
Untung
H Beli
= 32.000
100%95.000
1
P. Untung = 3.200
%95
1
P. Untung = 33,684 %
1
3.a
Tidak Menjawab 0
Diketahui : H.Beli = 2.100.000
1
H. Jual = 1.950.000
1
Ditanya : Rugi = H. Beli – H. Jual = 2.100.000 – 1.950.000
1
Rugi = 150.000
1
3.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H.Beli = 2.100.000
1
Ditanya : 1
78
Persentase Rugi = 100%.
Rugi
H Beli
= 150.000
100%2.100.000
P. Rugi =150
%21
1
P. Rugi = 7,142 % 1
4.a
Tidak Menjawab
0
Diketahui : Macam 1. 60 x 4.000 = 240.000 Macam 2. 40 x 3.500 = 140.000
1
H. Beli seluruhnya = 240.000 + 140.000 = 380.000
1
H. Jual setelah di campur = (60 + 40) x 3.000 = 100 x 3.000 = 300.000
1
Ditanya : Rugi = H. Beli – H. Jual = 380.000 – 300.000 = 80.000
1
4.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : Macam 1. 60 x 4.000 = 240.000 Macam 2. 40 x 3.500 = 140.000
1
H. Beli seluruhnya = 240.000 + 140.000 = 380.000
1
Ditanya :
Persentase Rugi = 100%.
Rugi
H Beli
= 80.000
100%380.000
= 800
%38
1
P. Rugi = 21,052 %
1
5.a
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H. Beli = 100.000
1
79
Untung = 20.000
1
Ditanya: H. Jual = H. Beli + Untung
1
H. Jual = 100.000 + 20.000 = 120.000
1
5.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : Untung = 20.000
1
Ditanya : Persentase Untung
1
Persentase Untung = 100%.
Untung
H Beli
= 20.000
100%100.000
1
Persentase Untung = 20%
1
6
Tidak Menjawab 0
Diketahui: H. Beli = 40.000
1
Diskon = 40.000 x 10
100
= 4.000
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli – Diskon
1
H. Beli Akhir = 40.000 – 4.000 = 36.000
1
7
Tidak Menjawab 0
Diketahui: H. Beli = 112.000
1
Diskon = 112.000 x 20
100
= 22.400
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli – Diskon
1
H. Beli Akhir = 112.000 – 22.400 = 89.600
1
80
8
Tidak Menjawab
0
Diketahui: H. Beli = 13.000.000
1
PPn = 13.000.000 x 10
100
= 1.300.000
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli + PPn
1
H. Beli Akhir = 13.000.000 + 1.300.000 = 14.300.000
1
9
Tidak Menjawab
0
Diketahui: H. Beli = 50.000
1
PPn = 50.000 x 15
100
= 7.500
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli + PPn
1
H. Beli Akhir = 50.000 + 7.500 = 57.500
1
10
Tidak Menjawab
0
Diketahui: H. Beli = 2.700.000
1
Diskon = 2.700.000 x 15
100
= 405.000
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli – Diskon
1
H. Beli Akhir = 2.700.000 – 405.000 = 2.295.000
1
81
LAMPIRAN 3
Perhitungan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
A. Uji Validitas
Tabel Perhitungan Uji Validitas Butir Soal no 2b
No Siswa X Y
X.Y
1 S1 2 53 4 2809 106
2 S2 3 48 9 2304 144
3 S3 3 56 9 3136 168
4 S4 4 50 16 2500 200
5 S5 0 50 0 2500 0
6 S6 4 58 16 3364 232
7 S7 2 24 4 576 48
8 S8 2 28 4 784 56
9 S9 4 51 16 2601 204
10 S10 2 41 4 1681 82
11 S11 2 22 4 484 44
12 S12 1 49 1 2401 49
13 S13 2 45 4 2025 90
14 S14 4 57 16 3249 228
15 S15 3 51 9 2601 153
16 S16 2 35 4 1225 70
17 S17 3 45 9 2025 135
18 S18 2 30 4 900 60
19 S19 2 30 4 900 60
20 S20 3 40 9 1600 120
𝑋2 𝑌2
82
21 S21 2 30 4 900 60
22 S22 3 43 9 1849 129
23 S23 2 45 4 2025 90
24 S24 2 30 4 900 60
25 S25 3 45 9 2025 135
26 S26 2 39 4 1521 78
27 S27 3 51 9 2601 153
28 S28 2 32 4 1024 64
29 S29 2 41 4 1681 82
30 S30 2 35 4 1225 70
73 1254 201 55416 3170
Contoh mencari validitas pada soal nomor 2 item butir soal 2b
1. Menentukan nilai X = jumlah skor soal nomor 2 (item soal 2b) =
73
2. Menentukan nilai Y = jumlah skor total = 1254
3. Menentukan nilai2X = jumlah kuadrat skor soal nomor 1 (item
soal 1b) = 201
4. Menentukan nilai2Y = jumlah kuadrat skor total = 55416
5. Menentukan nilai .X Y = jumlah hasil kali skor soal nomor 1
(item soal 1a) dengan skor total = 3170
6. Menentukan nilai
2 2 2 2
( )( )
( ) ( )hitung
n XY X Yr
n X X n Y Y
−=
− −
2 2
30(3170) (73)(1254)
30(201) (73) 30(55416) (1254)
−=
− −
∑ 𝑋
83
95100 91542
6030 5329 1662480 1572516
−
−=
−
3558
701 89964=
3558
63064764=
3558
7941,333=
0,448=
7. Mencari nilai rtable dengan dk = 30-2 = 28 dan taraf signifikansi =
0,05 atau 5%, diperoleh nilai rtable = 0,374
8. Setelah diperoleh nilai rhitung 0,448= , lalu dibandingkan dengan
nilai rtable = 0,374. Karena ( )0,448 0,374hitung tabler r , maka soal
nomor 2 pada item 2b valid;
9. Untuk soal nomor 3 dan seterusnya, cara perhitungan validitas
dilakukan sama halnya seperti perhitungan validitas soal nomor 2
pada item 2b di atas.
B. Uji Reliabilitas
1. Menentukan nilai varians skor tiap-tiap soal
Misal, untuk mencari varians pada soal nomor 2 item butir soal 2b:
( ) ( )2 2
2
2
1254 157251655416 55416
30 30
30 30
YY
kSk
− − −
= = =
55416 52417,2 2998,899,96
30 30
−= = =
2. Menentukan nilai jumlah varians semua soal ( )2
iS
84
Berdasarkan tabel perhitungan reliabilitas tes uraian di atas,
diperoleh 2 15,401iS =
3. Menentukan nilai varians total ( )2
tS
Berdasarkan table perhitungan reliabilitas tes uraian di atas,
diperoleh 2 93,706tS =
4. Menentukan n = banyaknya soal yang valid, yaitu 13 soal
5. Menentukan nilai
2
11 21
1
i
t
snr
n s
= − −
13 15,4011
13 1 93,706
= −
−
( )13
1 0,16412
= −
( )13
0,83612
=
0,905=
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen tes maka kriteria suatu
instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan
teknik ini, bila koefisien reliabilitas 11 0,6r (Siregar, 2014:57).
Hasil perhitungan 11 0,9 0,05 6r = maka reliabel dan
berdasarkan kriteria reliabilitas, nilai 11 0,905r = berada diantara
nilai interval 0,80 1,00r maka reliabilitas soal memiliki kriteria
sangat tinggi.
85
Kode Siswa
Butir Soal (X) Total (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b
S1 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 53 2809
S2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 48 2304
S3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 3136
S4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 2 4 50 2500
S5 3 3 1 0 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 2500
S6 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 58 3364
S7 4 2 2 2 2 0 2 2 2 0 0 2 2 2 0 24 576
S8 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 0 28 784
S9 3 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 2 4 4 3 51 2601
S10 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 0 41 1681
S11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 22 484
S12 2 3 2 1 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 49 2401
S13 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 45 2025
S14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 3249
S15 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 2601
S16 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35 1225
S17 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 45 2025
S18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 900
S19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 900
S20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 40 1600
S21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 900
S22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 43 1849
S23 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 45 2025
S24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 900
S25 4 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 45 2025
86
LAMPIRAN 4
VALIDASI INSTRUMEN TES UJI COBA
Hasil perhitungan validitas 15 butir soal instrument tes uji coba adalah sebagai berikut:
S26 1 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 39 1521
S27 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 51 2601
S28 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 1024
S29 3 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 3 4 2 41 1681
S30 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 35 1225
X 94 85 88 73 90 84 92 85 85 80 83 78 83 85 78
2X 8836 7225 7744 5329 8100 7056 8464 7225 7225 6400 6889 6084 6889 7225 6084
hitungr
0.367 0.318 0.630 0.448 0.753 0.773 0.861 0.728 0.696 0.694 0.761 0.699 0.846 0.715 0.781
tabelr 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
Kriteria No Valid No
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Kategori Rendah Rendah Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Tinggi Tinggi
87
Kode Siswa
2 3 4 5
6 7 8 9 10 Y
2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b 2Y
S1 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 47 2209
S2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 42 1764
S3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 2601
S4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 2 4 43 1849
S5 1 0 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 1936
S6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 51 2601
S7 2 2 2 0 2 2 2 0 0 2 2 2 0 18 324
S8 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 0 23 529
S9 4 4 4 4 4 4 4 0 4 2 4 4 3 45 2025
S10 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 0 36 1296
LAMPIRAN 5
UJI RELIABBILITAS INSTRUMEN TES UJI COBA
Berikut adalah uji reliabilitas dari 13 butir soal instrument tes uji coba yang sudah valid dengan menggunakan microsoft excel.
88
S11 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 18 324
S12 2 1 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 44 1936
S13 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 38 1444
S14 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 2601
S15 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 2116
S16 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 729
S17 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 37 1369
S18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 676
S19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 676
S20 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 34 1156
S21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 676
S22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 37 1369
S23 4 2 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 37 1369
S24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 676
S25 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 40 1600
S26 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 34 1156
89
Hasil uji reliabilitas diperoleh 11r = 0,714 maka 11r > 0,6 sehingga Instrumen tes tersebut Reliabel.
Silabus
S27 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 45 2025
S28 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 729
S29 3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 3 4 2 35 1225
S30 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 30 900
X 88 73 90 84 92 85 85 80 83 78 83 85 78
2X
7744 5329 8100 7056 8464 7225 7225 6400 6889 6084 6889 7225 6084
iS 0,823 0,806 0,828 1,062 0,823 0,695 0,902 1,264 1,495 1,145 1,151 1,178 1,559
2
iS 0,677 0,649 0,685 1,128 0,677 0,483 0,814 1,598 2,236 1,311 1,324 1,388 2,429
2
iS 15,401
2st 93,706
11r 0,905
90
Sekolah : SMP Negeri 21 Tangsel
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Semester : 1 / Ganjil
Standar Kompetensi : Aritmetika Sosial
2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi
Dasar
Materi
Ajar
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber /
Bahan /
Alat
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
2.1. Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika sosial.
Istilah Dalam
Perdagangan.
• Harga Pembelian dan Harga Penjualan.
• Untung dan Rugi.
Menghitung
harga penjualan
dan harga
• Mengingat aktifitas perdangan.
• Mengenal pengertian harga pembelian dan penjualan serta mengetahui untung dan rugi.
• Menyelesaikan harga pembelian dan penjualan berturut-turut hingga dapat menentukan nilai dari keuntungan dan kerugian serta dapat menghitung persentasenya
• Menyebutkan perbedaan harga pembelian dan penjualan.
• Mengetahui dan dapat menghitung untung dan rugi.
• Memahami dan mampu menyelesaikan persentasi untung dan
• Tugas
individu.
• Uraian
singkat.
1. Seorang pedagang membeli telur itik sebanyak 60 butir. Telur tersebut dijual dengan harga seluruhnya Rp 48.000. Jika dari hasil penjualan itu ternyata diperoleh untung Rp150 perbutir , tentukan harga pembelian seluruhnya.
2. Seorang pedagang membeli
6 40
menit.
Sumber:
• Buku paket (Buku Matematika SMP kelas VII, penerbit seribu pena.
• Buku matematika SMP kelas VII penerbit karakter bangsa.
Alat:
91
pembelian.
• Menghitung Untung dan Rugi.
• Menghitung persentasi dari Utung dan Rugi.
• Menghitung Diskon dan Pajak.
• Menyelesaikan diskon dan pajak.
rugi.
• Mengenal dan mampu menghitung diskon dan pajak.
90 kg buah semangka. 1 kg seharga Rp5000. Berapa harga pembelian semangka tersebut?
(Seribu pena: 101)
• Spidol
• Papan tulis
Jakarta,………………………
…………
Mengetahui, Peneliti
Guru Mata Pelajaran
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Tanggerang
Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII-8/ I (ganjil)
Alokasi waktu : 160 menit (4 pertemuan)
Standar Kompetensi : 2. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan
dan pertidaksamaan linier untuk sau
variabel dan perbandingan dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 2.5 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial
yang sederhana.
Indikator : 1. Memberikan contoh kegiatan jual beli
2. Mendeskripsikan keadaan untung, rugi,
dan impas.
4. Menentukan besar untung rugi jika harga
pembelian dan harga penjualannya
diketahui.
93
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat
:
1. Pertemuan pertama
a. Peserta didik dapat mengetahui kegiatan ekonomi sehari-hari.
b. Peserta didik dapat menghitung harga pembelian, harga
penjualan, untung, dan rugi.
2. Pertemuan kedua
Peserta didik dapat menyelesaikan persentase untung atau rugi
dari herga pembelian.
3. Pertemuan ketiga
Peserta didik dapat menghitung rabat (diskon), pajak, bruto,
neto, tara dan bonus.
4. Pertemuan ketiga
Evaluasi hasil belajar (ulangan harian).
B. Materi ajar
1. Mengenal kegiatan jual beli dan keadaan untung, rugi dan impas.
2. Menghitung nilai untung, rugi, harga jual dan beli dalam kegiatan
ekonomi.
3. Menghitung menentukan salah satu dari harga jual, harga beli, dan
presentase untung atau rugi dalam kegiatan ekonomi.
4. Menghitung rabat (diskon), pajak.
Karakter siswa yang diharapkan:
1. Disiplin (doscipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. Tekun (diligence)
4. Tanggung jawab (responsibility)
C. Strategi / Metode Pembelajaran
94
Strategi : Active Knowledge Sharing.
Metode : Presentasi, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
4. Guru memberikan motivasi pada siswa.
5 menit
2
Kegiatan Inti
1. Guru menuliskan pertanyaan tentang aritmatika
sosial dipapan tulis. Berikut pertanyaan yang
diajukan:
a. Apa saja yang kalian ketahui tentang
kegiatan ekonomi? (kemudian menyuruh dua
siswa untuk mendemonstrasikan kegiatan
ekonomi)
b. Rudi membeli Tongsis untuk ia jual kembali
di olshop. Harga pembeliannya adalah
Rp15.500, kemudia ia jual kembali seharga
Rp35.000. Apakah Rudi mendapat untung
ataukah rugi? Berapa harga awal (harga
beli) DSLR tersebut? Berapa harga jual
25
menit
95
kembali (harga jual) DSLR tersebut? Lebih
besar mana antara harga jual dengan harga
beli? Bila harga tersebut lebih besar maka
disebut apa? Bila harga tersebut lebih kecil
maka disebut apa? Berapa nominalnya?
(Guru memberikan intruksi kepada siswa
untuk berdiskusi)
2. Guru membimbing diskusi siswa.
3. Guru memberikan gambaran rumus dari
penyelesaian soal yang telah siswa kerjakan.
4. Guru memberikan satu contoh yang kemudian
dikerjakan bersama-sama.
5. Guru memberikan tugas yang hanya dikerjakan
oleh individu siswa tanpa diskusi seperti saat
awal pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana siswa memahami
materi setelah melakukan diskusi bersama
temannya.
6. Dengan diskusi, masing-masing siswa
diharapkan dapat :
a. Memahami arti keadaan untung dan rugi.
b. Menentukan nilai untung, rugi harga jual dan
beli dalam kegiatan ekonomi.
3
Penutup
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang baru
saja dibahas.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
3. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
5 menit
96
Pertemuan kedua
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
4. Guru memberikan motivasi pada siswa.
5 menit
2
Kegiatan Inti
1. Guru menuliskan pertanyaan tentang aritmatika
sosial dipapan tulis. Berikut pertanyaan yang
diajukan:
a. Apa saja yang siswa ketahui tentang persen?
b. Siswa diperintahkan menyalin perumusan dari
persentase Untung dan Rugi.
c. Rudi membeli satu lusin kalkulator di agen
Rp540.000, kemudian dijual dengan harga
pembeliannya adalah Rp45.000. Apakah Rudi
mendapat untung ataukah rugi? Berapa
persentase dari untung atau rugi dari
penjualan tersebut?
2. Guru membimbing diskusi siswa.
3. Guru memberikan gambaran rumus dari
penyelesaian soal yang telah siswa kerjakan.
4. Guru memberikan satu contoh yang kemudian
dikerjakan bersama-sama.
5. Guru memberikan tugas yang hanya dikerjakan
25
menit
97
oleh individu siswa tanpa berdiskusi.
6. Masing-masing siswa diharapkan dapat
Memahami persentase rugi, persentase untung.
3
Penutup
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang baru
saja dibahas.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
5 menit
Pertemuan ketiga
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
4. Guru memberikan motivasi pada siswa.
5 menit
2
Kegiatan Inti
1. Guru menuliskan pertanyaan tentang aritmatika
sosial dipapan tulis. Berikut pertanyaan yang
diajukan:
a. Guru bertanya apakah siswa mengetahui
25
menit
98
tentang diskon? Pernahkah mereka membeli
barang dan mendapat diskon?
b. Siswa diperintahkan menuliskan perumusan
diskon dan mendiskusikan soal;
c. Rudi membeli buah 3 kardus jeruk dengan
harga Rp840.000. Rudi mendapat diskon 10
persen. Berapa toni harus membayar?
2. Guru membimbing diskusi siswa.
3. Guru memberikan gambaran rumus dari
penyelesaian soal yang telah siswa kerjakan.
4. Guru memberikan satu contoh yang kemudian
dikerjakan bersama-sama.
5. Guru memberikan tugas yang hanya dikerjakan
oleh individu siswa tanpa diskusi.
6. Masing-masing siswa diharapkan dapat :
a. Menentukan harga setelah mendapat diskon.
3
Penutup
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang baru saja dibahas.
2. Guru menyampaikan agar siswa mengulang pelajaran karena pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan evaluasi (ulangan harian).
3. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam dan hamdalah.
5 menit
Pertemuan keempat
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
5 menit
99
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
3. Guru memberikan apresiasi, motivasi pada
siswa bahwa mereka mampu menjawab soal
dengan benar.
2
Kegiatan Inti
1. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
merapikan tempat duduknya agar siswa merasa
nyaman dalam mengerjakan soal ulangan.
2. Guru mengumpulkan seluruh catatn siswa
kedepan.
3. Guru menginstruksikan bahwa hanya alat tulis
(pulpen, penghapus dan pensil) yang berada
diatas meja.
4. Guru membagikan soal ulangan kepada setiap
siswa.
5. Guru menginstruksikan agar siswa tetap tenang
dan tidak mencontek.
6. Apabila terdapat siswa mencontek akan
diberikan nilai nol pada saat itu juga.
7. Guru mengawasi sampai waktu selesai.
20
menit
3
Penutup
1. Guru mengucapkan terimakasih kepada siswa
karena telah mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
2. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
5 menit
100
E. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Buku Matematika SMP kelas VII terbitan Arya
Duta.
Media Pembelajaran : Spidol dan papan tulis
101
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Tanggerang
Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII-9 / I (ganjil)
Alokasi waktu : 160 menit (4 pertemuan)
Standar Kompetensi : 2. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan
dan pertidaksamaan linier untuk sau
variabel dan perbandingan dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 2.5 Menggunakan konsep aljabar dalam
pemecahan masalah aritmatika sosial
yang sederhana.
Indikator : 1. Memberikan contoh kegiatan jual beli
2. Mendeskripsikan keadaan untung, rugi,
dan impas.
4. Menentukan besar untung rugi jika harga
pembelian dan harga penjualannya
diketahui.
103
F. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat
:
5. Pertemuan pertama
a. Peserta didik dapat mengetahui kegiatan ekonomi sehari-hari.
b. Peserta didik dapat menghitung harga pembelian, harga
penjualan, untung, dan rugi.
6. Pertemuan kedua
Peserta didik dapat menyelesaikan persentase untung atau rugi
dari herga pembelian.
7. Pertemuan ketiga
Peserta didik dapat menghitung rabat (diskon), pajak.
8. Pertemuan ketiga
Evaluasi hasil belajar (ulangan harian).
G. Materi ajar
5. Mengenal kegiatan jual beli dan keadaan untung, rugi dan impas.
6. Menghitung nilai untung, rugi, harga jual dan beli dalam kegiatan
ekonomi.
7. Menghitung menentukan salah satu dari harga jual, harga beli, dan
presentase untung atau rugi dalam kegiatan ekonomi.
8. Menghitung rabat (diskon), pajak, bruto, neto, tara dan bonus.
Karakter siswa yang diharapkan:
5. Disiplin (doscipline)
6. Rasa hormat dan perhatian (respect)
7. Tekun (diligence)
8. Tanggung jawab (responsibility)
H. Strategi / Metode Pembelajaran
Strategi : Ceramah.
Metode : Presentasi, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
104
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
5. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
6. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
7. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
8. Guru memberikan motivasi pada siswa.
5 menit
2
Kegiatan Inti
7. Guru menjelaskan tentang aritmatika sosial.
8. Guru menjelaskan untung, rugi dari penjualan.
9. Guru memberikan 2-3 contoh yang kemudian
dikerjakan bersama-sama.
10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
11. Guru memberikan tugas yang hanya dikerjakan
oleh individu siswa.
12. Guru memeriksa jawaban dan menjelaskan
jawaban kepada siswa.
25
menit
3
Penutup
4. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang baru
saja dibahas.
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
6. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
5 menit
105
Pertemuan kedua
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
5. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
6. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
7. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
8. Guru memberikan motivasi pada siswa.
5 menit
2
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan tentang persentase
keuntungan dan kerugian.
2. Guru memberikan 2-3 contoh yang kemudian
dikerjakan bersama-sama.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
4. Guru memberikan tugas yang hanya dikerjakan
oleh individu siswa.
5. Guru memeriksa jawaban dan menjelaskan
jawaban kepada siswa.
25
menit
3
Penutup
4. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang baru
saja dibahas.
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
6. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
5 menit
106
Pertemuan ketiga
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
5. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
6. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
7. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
8. Guru memberikan motivasi pada siswa.
5 menit
2
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan tentang rabat (diskon), pajak.
2. Guru memberikan 2-3 contoh yang kemudian
dikerjakan bersama-sama.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
4. Guru memberikan tugas yang hanya dikerjakan
oleh individu siswa.
5. Guru memeriksa jawaban dan menjelaskan
jawaban kepada siswa.
25
menit
3
Penutup
4. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang baru
saja dibahas.
5. Guru menyampaikan agar siswa mengulang
pelajaran karena pertemuan selanjutnya akan
dilaksanakan evaluasi (ulangan harian).
6. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
5 menit
107
Pertemuan keempat
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1
Kegiatan Pendahuluan
4. Guru membuka dengan salam dan basmalah.
5. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
dengan cara menanyakan kondisi dan
mengabsen siapa saja siswa yang tidak masuk
pada pertemuan ini.
6. Guru memberikan apresiasi, motivasi pada
siswa bahwa mereka mampu menjawab soal
dengan benar.
5 menit
2
Kegiatan Inti
8. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
merapikan tempat duduknya agar siswa merasa
nyaman dalam mengerjakan soal ulangan.
9. Guru mengumpulkan seluruh catatn siswa
kedepan.
10. Guru menginstruksikan bahwa hanya alat tulis
(pulpen, penghapus dan pensil) yang berada
diatas meja.
11. Guru membagikan soal ulangan kepada setiap
siswa.
12. Guru menginstruksikan agar siswa tetap tenang
dan tidak mencontek.
13. Apabila terdapat siswa mencontek akan
diberikan nilai nol pada saat itu juga.
14. Guru mengawasi sampai waktu selesai.
20
menit
3
Penutup
3. Guru mengucapkan terimakasih kepada siswa
5 menit
108
karena telah mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
4. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam
dan hamdalah.
J. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Buku Matematika SMP kelas VII terbitan Arya
Duta.
Media Pembelajaran : Spidol dan papan tulis
109
110
LAMPIRAN 9
INSTRUMEN POST-TEST
Mata Pelajara : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Pokok Bahasan : Aritmatika sosial Waktu : 90 Menit
Petunjuk mengerjakan soal: 9. Berdoalah sebelum mengerjakan. 10. Periksa lembar soal yang anda terima, soal terdiri dari 5 soal uraian. 11. Tulis nama, kelas. 12. Kerjakan terlebih dahulu yang dianggap mudah. 13. Anda diminta untuk mengerjakan semua soal-soal yang diberikan. 14. Periksa kembali lebar jawaban sebelum diserahkan. 15. Setiap soal memiliki bobot nilai minimal 0 maksimal 4 poin. 16. TIDAK diperkenankan mencoret-coret kertas / merusak lembar soal.
B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah Ini !
11. Seorang pedagang membeli satu peti telur yang isinya 150 butir
dengan harga 95.000. Dalam perjalanan 12 butir telur diantaranya pecah. Setelah sampai dan diperiksa, 11 butir busuk. Sisanya kemudian terjual habis dengan harga Rp1.000 perbutir.
c. Berapakah untung atau rugi pedagang tersebut? d. Berapakah persentasi untung atau rugi pedagang
tersebut?
12. Pak tani menanam cabe dengan menghabiskan biaya seluruhnya Rp.2.100.000. Pak tani menjual seluruh hasil panennya dengan memperoleh uang Rp.1.950.000.
c. Tentukan untung atau rugi pedagang tersebut!
d. Tentukan Persentasi untung atau rugi pedagang tersebut!
13. Seorang pedagang buah membeli dua macam beras, masing-masing sebanyak 60 kg dengan harga Rp4.000 per kg dan 40 kg dengan harga Rp3.500 per kg. Kedua jenis tersebut kemudian dicampur dan dijual dengan harga Rp3.000 per kg.
111
Berapakah persentase rugi pedagang tersebut?
14. Harga beli sebuah kalkulator adalah Rp100.000. Agar
memperoleh untung sebesar Rp20.000,
c. Berapakah harga penjualannya? d. Berapakah persentasenya?
15. Harga sebuah tas adalah Rp46.000. pedagang memberi diskon
10%. Berapa yang harus ia keluarkan?
16. Seorang pedagang A membeli satu peti jeruk yang harganya
Rp112.000. Kemudian penjual jeruk memberi diskon sebesar 20%. Berapa pedagang harus membayar?
17. Anton membeli peralatan mandi di supermarket dengan total belanja Rp50.000. Anton dikenai PPn sebesar 15%. Berapa Anton harus membayar?
18. Toni membeli smartphone dengan harga Rp2.700.000. Karena
Toni adalah pembeli ke 1.000 maka pedagang memberinya diskon 15%. Berapa Toni harus membayar?
112
LAMPIRAN 10
PEMBAHASAN DAN PENSKORAN INSTRUMEN POST-TEST
No. Soal
Alternatif penyelesaian Skor
1.a
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H.Beli = 95.000
1
Sisa = 150 - 12 – 11 = 127 H. Jual = 127 x 1.000 = 127.000
1
Ditanya : Untung = H. Jual – H. Beli = 127.000 – 95.000
1
Untung = 32.000 1
1.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H.Beli = 95.000
1
Persentase Untung = 100%.
Untung
H Beli
= 32.000
100%95.000
1
P. Untung = 3.200
%95
1
P. Untung = 33,684 %
1
2.a
Tidak Menjawab 0
Diketahui : H.Beli = 2.100.000
1
H. Jual = 1.950.000
1
Ditanya : Rugi = H. Beli – H. Jual
1
113
= 2.100.000 – 1.950.000
Rugi = 150.000
1
2.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : H.Beli = 2.100.000
1
Ditanya :
Persentase Rugi = 100%.
Rugi
H Beli
= 150.000
100%2.100.000
1
P. Rugi =150
%21
1
P. Rugi = 7,142 % 1
3
Tidak Menjawab
0
Diketahui : Macam 1. 60 x 4.000 = 240.000 Macam 2. 40 x 3.500 = 140.000
1
H. Beli seluruhnya = 240.000 + 140.000 = 380.000 H. Jual setelah di campur = (60 + 40) x 3.000 = 100 x 3.000 = 300.000 Rugi = H. Beli – H. Jual = 380.000 – 300.000 = 80.000
1
Ditanya :
Persentase Rugi = 100%.
Rugi
H Beli
= 80.000
100%380.000
= 800
%38
1
P. Rugi = 21,052 %
1
4.a
Tidak Menjawab
0
Diketahui : 1
114
H. Beli = 100.000
Untung = 20.000
1
Ditanya: H. Jual = H. Beli + Untung
1
H. Jual = 100.000 + 20.000 = 120.000
1
4.b
Tidak Menjawab
0
Diketahui : Untung = 20.000
1
Ditanya : Persentase Untung
1
Persentase Untung = 100%.
Untung
H Beli
= 20.000
100%100.000
1
Persentase Untung = 20%
1
5
Tidak Menjawab 0
Diketahui: H. Beli = 40.000
1
Diskon = 40.000 x 10
100
= 4.000
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli – Diskon
1
H. Beli Akhir = 40.000 – 4.000 = 36.000
1
6
Tidak Menjawab 0
Diketahui: H. Beli = 112.000
1
Diskon = 112.000 x 20
100
= 22.400
1
115
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli – Diskon
1
H. Beli Akhir = 112.000 – 22.400 = 89.600
1
7
Tidak Menjawab
0
Diketahui: H. Beli = 50.000
1
PPn = 50.000 x 15
100
= 7.500
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli + PPn
1
H. Beli Akhir = 50.000 + 7.500 = 57.500
1
8
Tidak Menjawab
0
Diketahui: H. Beli = 2.700.000
1
Diskon = 2.700.000 x 15
100
= 405.000
1
Ditanya : H. Beli Akhir = H. Beli – Diskon
1
H. Beli Akhir = 2.700.000 – 405.000 = 2.295.000
1
116
LAMPIRAN 11
UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
1. Hipotesis statistik pengujian:
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Mengurutkan data dari nilai yang tertinggi ke nilai data terendah
atau kemudian hitung nilai rentangnya minmaksr X X= −
68 68 75 75 75 77 80 80 80 80 80 80 82 82 84 84 84 84 84 84
86 86 89 89 89 91 93 93 93 95 95 98
98 68 30r = − =
3. Menentukann jumlah kelas interval (bk)
1 3,3logbk n= +
1 3,3log(31)bk = +
1 3,3(1,491)bk = +
1 4,9bk = +
5,9 6bk = =
4. Menentukan panjang kelas (p)
305
6
rp
bk= = =
5. Mencari rata-rata ( X ) untuk menentukan Z batas kelas:
262184,548
31X = =
6. Mencari simpangan baku (standar deviasi) untuk menentukan Z
batas kelas
6,975S =
117
7. Membuat tabel normalitas data
No Interval if iBatasX Nilai Z
Luas Z
Ei ( )
2
i i
i
f E
E
−
1 69-73
2 68,5
-2,30
0,011 355 0,231
2 74-78
4 73,5
-1,58
0,057 380 0,008
3 79-83
8 78,5
-0,87
0,192 405 0,013
4 84-88
7 83,5
-0,15
0,440 602 0,875
5 89-93 7 89,5 0,71 0,761 546 1,681
6 94-98 3 93,5 1,28 0,900 576 0,157
98,5 2,00 0,977
Jumlah 31
2,965
8. Menentukan nilai chi kuadrat hitung 2 2,965hitung =
9. Menentukan nilai chi kuadrat tabel
DK = k -1 = 6 -1 = 5 2 11,07tabel =
10. Kriteria pengujian Hipotesis
Karena 2 2 2,965 11,07hitung tabel = maka Ho diterima sehingga
sampel kelas eksperimen berasal dari distribusi normal.
118
LAMPIRAN 12
UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
11. Hipotesis statistik pengujian:
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
12. Mengurutkan data dari nilai yang tertinggi ke nilai data terendah
atau kemudian hitung nilai rentangnya minmaksr X X= −
55 59 59 59 64 64 68 68 68 68 68 70 70 73 73 73 73 73
77 77 77 82 86 86 86 93 93 95 95 100
100 55 45r = − =
13. Menentukann jumlah kelas interval (bk)
1 3,3logbk n= +
1 3,3log(31)bk = +
1 3,3(1,491)bk = +
1 4,9bk = +
5,9 6bk = =
14. Menentukan panjang kelas (p)
457,5 8
6
rp
bk= = = =
15. Mencari rata-rata ( X ) untuk menentukan Z batas kelas:
2311,574,56
31X = =
16. Mencari simpangan baku (standar deviasi) untuk menentukan Z
batas kelas
13,056S =
119
17. Membuat tabel normalitas data
No
Interval
if
iBatasX
Nilai Z
Luas Z
Ei
( )2
i i
i
f E
E
−
1 53-60 4 52,5 -1,69
0,046
2,914
0,405
2 61-68 8 60,5 -1,08
0,140
5,890
0,756
3 69-76 7 68,5 -0,46
0,330
7,118
0,002
4 77-84 5 76,5 0,15
0,560
6,721
0,441
5 85-92 2 84,5 0,76
0,776
4,287
1,220
6 93-100 5 92,5 1,37
0,915
1,922
4,929
100,5 1,99
0,977
Jumlah 31
7,753
18. Menentukan nilai chi kuadrat hitung 2 7,753hitung =
19. Menentukan nilai chi kuadrat tabel 2 11,07tabel =
20. Kriteria pengujian Hipotesis
Karena 2 2
hitung tabel maka Ho diterima sehingga sampel kelas
eksperimen berasal dari distribusi normal.
LAMPIRAN 13
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, adapun langkah-
langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis 2 2
1 2:oH (data memiliki varians yang homogen)
120
2 2
1 1 2:H (data tidak memiliki varians yang homogen)
2. Menghitung db
db sebagai pembilang (db varians terbesar) = n-1= 31-1 = 30
db sebagai penyebut (db varians terkecil) = n-1= 31-1 = 30
3. Menentukan nilai hitungF
Berdasarkan perbandingan data statistik kelas eksperimen dan
kelas kontrol diperoleh varians terbesar adalah adalah nilai
varians kelas kontrol dan nilai varians terkecil adalah nilai varians
kelas eksperimen, maka 2 349.042bS = dan 2 223.475kS = . Sehingga
diperoleh:
349.0421.562
223.475
besar bhitung
kecil k
Varians SF
Varians S= = = =
4. Menentukan nilai tabelF
Menentukan nilai tabelF dengan menggunakan tabel distribusi pada
taraf signifikansi 5%, (0,05;30;30)F diperoleh sebesar 1.84
5. Menentukan kriteria pengujian oH
Jika hitung tabelF F , maka Ho diterima.
Jika hitung tabelF F , maka Ho ditolak.
6. Membandingkan tabelF dengan hitungF untuk 0.05 = . Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh:
hitung tabelF F (1.56 < 1.84)
7. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh hitung tabelF F (1.56 <
1.84)
,maka dapat disimpulkan bahwa populasi dari kedua kelas, yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
sama (homogen), dengan demikian pengujian bisa dilanjutkan
menggunakan uji-t yang homogen.
121
LAMPIRAN 14
Perhitungan dan Pengujian Uji Hipotesis
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan (uji normalitas dan uji
homogenitas) maka diperoleh data kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal dan populasi homogen, maka pengujian hipotesis
menggunakan uji-t dengan rumus dan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis statistik pengujian:
1 2oH =
1 1 2H =
Keterangan:
1 = rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen
2 = rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol
Ho : rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen rata-rata hasil
belajar kelas kontrol
Ha : rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen > rata-rata hasil
belajar kelas kontrol
2) Taraf signifikansi dengan a = 0,05
3) Menentukan nilai thitung dengan rumus (Kadir, 2015: 296);
Misalkan:
X = Data Kelas Eksperimen
Y = Data Kelas Kontrol
122
Tabel Perhitungan
No (X) (Y) X2 Y2
1 86 77
7396 5929
2 86 82
7396 6724
3 91 68
8281 4624
4 89 82
7921 6724
5 93 73
8649 5329
6 93 73
8649 5329
7 89 68
7921 4624
8 89 100
7921 10000
9 93 55
8649 3025
10 75 73
5625 5329
11 84 70
7056 4900
12 95 64
9025 4096
13 80 93
6400 8649
14 77 70
5929 4900
15 84 68
7056 4624
16 84 68
7056 4624
17 84 59
7056 3481
18 80 77
6400 5929
19 82 68
6724 4624
20 95 77
9025 5929
21 75 73
5625 5329
22 98 59
9604 3481
123
23 80 59
6400 3481
24 80 86
6400 7396
25 80 86
6400 7396
26 75 64
5625 4096
27 84 95
7056 9025
28 68 95
4624 9025
29 68 68
4624 4624
30 80 93
6400 8649
31 82 73
6724 5329
Jumlah 2559 2316 219617 177224
10. 1 2 31, 31, 62totaln n n= = =
1 2 2 31 31 2 60db n n= + − = + − =
11. 2
2
2559 219617
2316 177224
X X
Y Y
= =
= =
12. 1 2
2559 231683,84 74,71
31 31
X YX Y
n n= = = = = =
13.
( )2
22 2
1
(2599) 6754801219617 219617 219617 217896,81 1720,194
31 31
Xx X
n= − = − = − = − =
( )2
22 2
2
(2316) 5363856177224 177224 177224 173027,613 4196,4
31 31
Yy Y
n= − = − = − = − =
2 2
1 2
1 2 1 2
( )( )
( )( )( 2)e
n n x yS
n n n n
+ +=
+ −
(31 31)(1720,194 4196,4)
(31)(31)(31 31 2)
+ +=
+ −
14.
(62)(5916,581) 3668286,362 2,522
(961)(60) 57660= = = =
124
15.
83,84 74,71 9,133,620
2,522 2,522hitung
e
X Yt
S
− −= = = =
16.
Keterangan:
n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen
n2 = Jumlah sampel kelas kontrol
db = Derajat bebas
∑ 𝑋= Jumlah seluruh nilai kelas eksperimen
∑ 𝑌= Jumlah seluruh nilai kelas kontrol
2x = Varians kelas eksperimen
2y = Varians kelas kontrol
eS = Standar deviasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
4) Menentukan harga tabelt :
Menentukan nilai t tabel berdasarkan derajat bebas (db), yaitu
1 2 2 31 31 2 60db n n= + − = + − = ( 1 2 dan n n adalah jumlah sampel kelas
eksperimen dan kelas kontrol) dengan taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh:
1 2 2 31 31 2 60db n n= + − = + − =
Maka t 1,671tabel =
5) Membandingkan harga t dan thitung tabel
( )3,620 1,671hitung tabelt t maka H0 ditolak
125
6) Kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh
( )3,620 1,671hitung tabelt t , maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang
berarti bahwa terdapat pengaruh strategi Active Knowledge Sharing
terhadap hasil belajar matematika siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
126
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI KELAS KONTROL
Siswa sedang mengerjakan tugas Individu
127
DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN
128
Siswa sedang mengerjakan tugas Individu
129
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika Materi : Aritmetika Sosial Validator : Arlin Astriyani, M.Pd
NO ASPEK YANG DINILAI BUTIR PERTANYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a b a b a b a b a b
A MATERI
1. Pertanyaan sesuai dengan indikator pembelajaran dan indikator hasil belajar
2. Batasan pertanyaan atau ruang lingkup yang diukur sudah jelas
3. Isi materi yang di tayakan sesuai dengn jenjang sekolah, jenis sekolah atau tingkat kelas
B KONSTRUKSI
1. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian
2. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
3. Ada pedoman penskorannya
4. Tabel, gambar, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca
C BAHASA/ BUDAYA
1. Rumusan butir pertanyaan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
2. Rumusan butir pertanyaan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
3. Rumusan kalimat pertanyaan menggunakan bahasa yang mudah dipahami (dimengerti)
130
131
132