20
1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT TO ASSET RATIO, OPINI AUDIT, DAN AUDIT TENURE TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016 Ircham Novrastomo 1 , Jack Febrian Adel 2 , Inge Lengga Sari Munthe 3 Email: [email protected] Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Ircham Novrastomo, 2019: Pengaruh Return On Asset, Ukuran Perusahaan, Debt To Asset Ratio, Opini Audit, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Effek Indonesia Tahun 2014- 2016. Tim promotor: Jack Febrian Adel, SE, M.Si, Ak., CA; Inge Lengga Sari Munthe, SE, M.Si., Ak., CA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return on Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Opini Audit dan Audit Tenure terhadap Audit Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Effek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2014, 2015, dan 2016. Metode pemilihan sampel adalah dengan cara Purposive Sampling. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan kuangan auditan perusahaan yang telah di publikasikan. Penelitian ini menggunakan SPSS versi 20. Jumlah sampe penelitian yang di gunakan adalah 147 laporan keuangan dari 49 perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan Teknik analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Audit Delay, dan variabel Debt to Asset Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit Delay, sedangkan variabel Return on Asset, Opini Audit, dan Audit Tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Kata kunci: Return on Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Opini Audit, Audit Tenure, Audit Delay. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik pasal 1, laporan tahunan adalah laporan pertanggung jawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengurusan dan pengawasan terhadap Emiten atau Perusahaan Publik dalam kurun

PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

1

PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT TO

ASSET RATIO, OPINI AUDIT, DAN AUDIT TENURE TERHADAP AUDIT

DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016

Ircham Novrastomo1, Jack Febrian Adel2, Inge Lengga Sari Munthe3

Email: [email protected]

Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

ABSTRAK

Ircham Novrastomo, 2019: Pengaruh Return On Asset, Ukuran Perusahaan, Debt

To Asset Ratio, Opini Audit, Dan Audit Tenure

Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Effek Indonesia Tahun 2014-

2016. Tim promotor: Jack Febrian Adel, SE, M.Si, Ak.,

CA; Inge Lengga Sari Munthe, SE, M.Si., Ak., CA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return on Asset, Ukuran

Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Opini Audit dan Audit Tenure terhadap Audit

Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Effek Indonesia.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

di bursa efek Indonesia tahun 2014, 2015, dan 2016. Metode pemilihan sampel

adalah dengan cara Purposive Sampling. Laporan keuangan yang digunakan adalah

laporan kuangan auditan perusahaan yang telah di publikasikan. Penelitian ini

menggunakan SPSS versi 20. Jumlah sampe penelitian yang di gunakan adalah 147

laporan keuangan dari 49 perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan

Teknik analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Audit Delay, dan variabel Debt to Asset Ratio berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Audit Delay, sedangkan variabel Return on Asset,

Opini Audit, dan Audit Tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.

Kata kunci: Return on Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Opini

Audit, Audit Tenure, Audit Delay.

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK/2016 tentang

Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik pasal 1, laporan tahunan adalah

laporan pertanggung jawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam melakukan

pengurusan dan pengawasan terhadap Emiten atau Perusahaan Publik dalam kurun

Page 2: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

2

waktu 1 tahun buku kepada Rapat Umum Pemegang Saham yang di susun

berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Menurut Lestari (2010) menyatakan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan

keuangan dan laporan audit menjadi prasyarat utama bagi peningkatan harga saham

perusahaan tersebut. Selain itu auditing juga merupakan kegiatan yang

membutuhkan waktu sehingga ada kalanya pelaporan terjadi keterlambatan.

Keterlambatan itulah yang disebut dengan audit delay.

Audit delay adalah rentang waktu antara tanggal penutupan tahun buku dan

pelaporan tanggal laporan audit. Keterlambatan pelaporan keuangan dapat di

pengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari faktor internal perusahaan atau kantor

akuntan publik maupun diluar dari perusahaan maupun kantor akuntan publiknya.

Faktor-faktor keterlambatan juga dipengaruhi oleh sumberdaya manusia yang

kurang memadai ataupun teknologi yang dimiliki perusahaan kurang memadai.

Kadir (2011), menyatakan informasi laporan keuangan harus disampaikan tepat

waktu atau sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya relevansi informasi

yang terdapat di dalamnya, sehingga keputusan-keputusan ekonomi dapat segera

diambil.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Audit Delay

Menurut Yulia dan Rasmini (2016) Audit delay dapat didefinisikan sebagai

rentang waktu dalam menyelesaikan pekerjaan audit hingga tanggal diterbitkannya

laporan audit. Audit delay diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk

memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan

perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai

tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Kewajiban penyampaian

laporan keuangan emiten diatur oleh Peraturan Bapepam No. Kep-346/BL/2011

tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik.

Laporan keuangan tahunan wajib disertai laporan akuntan dalam rangka audit dan

disampaikan kepada Bapepam paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah

tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.

Return on Asset

Return on asset adalah salah satu rasio profitabilitas untuk mengukur seberapa

besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

di aset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total aset. Semakin

tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih

yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya,

semakin rendah hasil pengembalian atas asset berarti semakin rendah pula jumlah

laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

(Hery, 2016).

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari

ukuran nominal, misalnya total aset, total penjualan, atau kapasitasi pasar. Semakin

Page 3: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

3

besar aset maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan

maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapasitasi pasar maka

semakin dikenal masyarakat. (Suci, 2014). Ukuran perusahaan dalam sebuah

perusahaan yang di tentukan dari ukuran nominal seperti jumlah kekayaan dan total

penjualan dalam nominal dalam satu periode akuntansi . (Justita, 2017).

Debt to Asset Ratio

Debt to asset ratio adalah salah satu rasio solvabilitas yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar asset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besat

utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset. Apabila besaran rasio

utang terhadap aset adalah tinggi maka hal ini tentu saja akan mengurangi

kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman dari kreditor

karena dikhawatirkan bahwa perusahaan tidak mampu melunasi utang-utangnya

dengan total aset yang dimilikinya. Rasio yang kecil menunjukkan bahwa

sedikitnya aset perusahaan yang dibiayai oleh utang (dengan kata lain bahwa

sebagian besar aset yang dimiliki perusahaan di biayai oleh modal). Standar

pengukuran yang digunakan untuk menilai baik tidaknya suatu rasio perusahaan

sebaiknya berdasarkan pada rasio rata-rata industri yang sejenis. (Hery, 2016).

Opini Audit

Opini audit adalah pendapat yang dinyatakan oleh auditor atas laporan keuangan

yang di audit (Saemargani, 2015). Dalam hal ini auditor menyatakan pendapatnya

mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang meterial,

yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan

prinsip akuntansi berterima umum. Ada lima tipe pokok laporan audit yang

diterbitkan oleh auditor yang terdiri dari (Mulyadi, 2013):

1. Laporan yang Berisi Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

2. Laporan yang Berisi Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan Bahasa-

bahasa Penjelas

3. Laporan yang Berisi Pendapat Wajar dengan Pengecualian

4. Laporan yang Berisi Pendapat tidak Wajar

5. Laporan yang Berisi Pernyataan tidak Memberikan Pendapat

Audit Tenure

Menurut Yulia dan Rasmini (2016) Audit Tenure adalah jangka waktu sebuah

kantor akuntan publik melakukan perikatan terhadap kliennya dalam memberikan

jasa audit laporan keuangan. Seorang auditor yang memiliki penugasan cukup lama

dengan perusahaan klien akan mendorong terciptanya pengetahuan bisnis sehingga

memungkinkan auditor untuk merancang program audit yang efektif dan laporan

keuangan audit yang berkualitas tinggi.

Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dalam penelitian ini antara lain:

Page 4: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

4

Nama Judul Metode Hasil

Muhammad

Azhari (2014)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Audit

Delay (study kasus

pada perusahaan

perbankan yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Analisis regresi

linier berganda

Ukuran perusahaan

dan struktur

kepemilikan saham

berpengaruh positif

terhadap audit delay,

dan profibilitas,

solvabilitas, umur

perusahaan, dan

ukuran KAP

berpengaruh negatif.

Wirayanti

(2017)

Pengaruh

Profitabilitas,

Leverage dan Opini

Audit Terhadap

Audit Delay

Analisis regresi

linier berganda

variabel

profitabilitas (roa)

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

audit delay,

sedangkan leverage

(der) dan opini audit

berpengaruh

signifikan terhadap

audit delay

Putu Yulia

Hartanti

Praptika dan

Ni Ketut

Rasmini

(2016)

Pengaruh Audit

Tenure, Pergantian

Auditor, Dan

Financial Distress

pada Audit Delay

pada Perusahaan

Custemmer Goods.

Analisis regresi

linier berganda

.Pergantian auditor

dan finamcial

distress berpengaruh

positif, sedangkan

audit tenure

berpengaruh negatif

terhaeedap audit

delay.

Ni Kadek

Ayu

Anggreni dan

Made Yenni

Latrini

(2016)

Pengaruh Audit

Tenure pada

Kecepatan Publikasi

Laporan Keuangan

Auditan Dengan

Spesialisasi Industri

Auditor Sebagai

Pemoderasi.

Analisis regresi

linier berganda

Audit Tenure

berpengaruh positif

terhadap Kecepatan

Publikasi Laporan

Keuangan Auditan.

Page 5: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

5

Justita Dura

(2017)

Pengaruh

Profitabilitas,

Likuiditas,

Solvabilitas, dan

Ukuran Perusahaan

terhadap Audit Lag

Report pada

Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Analisis regresi

linier berganda

Profitabilitas,

Likuiditas,

Solvabilitas, dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif

terhadap Audit

Report Lag.

Ni Komang

Sri Sumartini

dan Ni Luh

Sari

Widhiyani

(2014)

Pengaruh Opini

Audit, Solvabilitas,

Ukuran KAP dan

Laba Rugi Pada

Audit Report Lag

Analisis regresi

linier berganda

Solvabilitas dan

ukuran KAP

berpengaruh positif

terhadap Audit

Report Lag,

sedangkan Opini

audit dan Laba Rugi

Berpengaruh negatif.

Ni Made

Shinta

Widhiasari

(2016)

Pengaruh Umur

Perusahaan, Ukuran

Perusahaan,

Reputasi Auditor,

dan Pergantian

Auditor Terhadap

Audit Report Lag

Analisis regresi

linier berganda

Umur Perusahaan

berpengaruh positif

terhadap Audit

Report Lag,

sedangkan Ukuran

Perusahaan,

Reputasi Auditor,

dan Pergantian

Auditor berpengaruh

negatif terhadap

Audit Report Lag.

Suci Nasehati

Sunanengsih

(2014)

Faktor-Faktor yang

Berpengaruh

Terhadap Audit

Delay.

Analisis regresi

linier berganda

Earning per Share

dan Opini Audit

berpengaruh positif

terhadap Audit

Delay, sedangkan

Ukuran Perusahaan,

Debt to Asset Ratio,

Jenis Industri, dan

Reputasi KAP

berpengaruh negatif

terhadap Audit

Delay.

Page 6: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

6

Kerangka Pemikiran

Keterangan:

: Pengaruh secara parsial X terhadap Y

: Pengaruh secara simultan X terhadap Y

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Return on Asset terhadap Audit Delay

Menurut Hery (2016 :193) reutrn on aset merupakan rasio yang menunukkan

seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain,

rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jumlah laba bersih yang akan

dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba bersih terhadap total aset. Menurut Wirayati (2017), pihak

principal mendorong manajemen untuk segera mempublikasikan laporan keuangan

ketika perusahaan mengalami kenaikan profit. Perusahaan yang mengalami

kenaikan profit akan cenderung mengalami audit delay yang lebih pendek. Karena

tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan

efektivitas perusahaan.

H1: Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap Audit Delay

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Menurut Dura (2017) hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit delay

merupakan ukuran dari sebuah perusahaan besar yang akan menyelesaikan proses

auditnya lebih cepat ketimbang perusahaan yang lebih levelnya kecil atau

menengah. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi seperti manajemen

perusahaan yang bersekala besar cenderung memberikan insentif untuk mengurangi

dampak audit delay karena biasanya perusahaan tersebut dipantau oleh investor,

pengawas permodalan, dan pemerintah

H2: Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Audit Delay

Rerurn on Asset (X1)

Ukuran Perusahaan (X2)

Debt to asset ratio (X3)

Opini Audit (X4)

Audit Tenure (X5)

Audit Delay (Y)

H1

H2

H6

H4

H3

H5

Page 7: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

7

Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Audit Delay

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991), dalam Febrianty (2011), mengatakan

adanya hubungan yang positif antara debt to asset ratio dengan audit delay. Alasan

yang dapat mendukung hubungan antara Debt to asset ratio yang pertama bahwa

debt to asset ratio mengindikasikan kesehatan dari perusahaan. Proporsi Debt to

asset ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor

akan meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang

dapat dipercaya. Konsekuensinya, auditor akan meningkatkan lamanya waktu

periode audit. Kedua, mengaudit hutang memerlukan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan mengaudit modal dan melibatkan banyak staf dan lebih rumit

dibandingkan dengan mengaudit modal.

H3: pengaruh Debt to Asset Ratio Terhadap Audit Delay

Pengaruh Opini Udit Terhadap Audit Delay

Menurut Carslaw dan Kapla (1991) dalam penelitian yang dilakukan oleh Fadhel

dan Suzan (2016) opini audit yang baik harus mengemukakan bahwa laporan

keuangan yang telah diaudit sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan

dan tidak ada penyimpangan material yang dapat mempengaruhi pengambilan suatu

keputusan perusahaan yang merima pendapat qualified opinion atau pendapat wajar

dengan pengecualian akan menunjukkan audit delay yang lebih panjang

dibandingkan perusahaan yang memilki pendapat unqualified opinion atau

pendapat wajar tanpa pengecualian.

H4 : Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay

Pengaruh Audit Tenure Terhadap Opini Audit

Semakin lama masa penugasan antara KAP dengan perusahaan klien yang

memberikan penugasan, maka memungkinkan auditor untuk mengenali industri

klien dan penugasan yang lebih panjang akan meningkatkan efisiensi audit terhadap

auditor sehingga akan memperpendek masa penyelesaian audit dan dapat

menyelesaikan laporan keuangan auditan secara tepat waktu. (Sari, 2016). Semakin

lama audit tenure maka auditor dapat lebih memahami karakteristik bisnis kliennya

sehingga tercipata efisiensi audit dan membuat pendeknya audit report lag. Apabila

sebuah perusahaan tersebut sebagai klien dari auditor spesialis industri kondisi

mampu diperkuat. Penyelesaian audit semakin lebih cepat atau semakin

memperpendek audit report lag sebab auditor dengan predikat spesialis industri

mempunyai pemahaman serta pengetahuan yang spesifik pada perusahaan.

(Nuritomo, 2017).

H5: Pengaruh Audit Tenure Terhadap Audit Delay

Pengaruh Return On Asset, Ukuran Perusahaan, Debt To Asset Ratio, Opini

Audit, dan Audit Tenure Terhadap Audit Delay

Perusahaan yang laba akan cenderung ingin melaporkan laporan keuanganya

lebih cepat oleh pihak manajemen karena akan di pandang good news oleh investor.

Sedangkan perusahaan yang di pandang bad news akan memperlambat

pelaporanya. Pada perusahaan yang lebih besar juga cenderung menyelesaikan

Page 8: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

8

laporan keuanganya lebih cepat dari perusahaan yang kecil dikarenakan manajemen

di perusahaan yang lebih besar cenderung lebih intensif dalam mengurangi dampak

audit delay karena perusahaan tersebut lebih di pantau oleh investor, pengawas

permodalan, dan pemerintah. Debt to asset ratio mengidikasikan kesehatan pada

sebuah perusahaan. Tingginya debt to asset ratio akan meningkatkan perhatian

bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Pada

perusahaan yang memiliki opini audit yang baik cenderung ingin melaporkan

laporan keuanganya lebih cepat dari pada perusahaan yang mendapat pendapat

yang tidak baik. Perusahaan yaang melakukan kerjasama dengan KAP lebih lama

membuat auditor lebih memahami karateristik bisnis kliennya sehingga

menciptakan efisiensi audit dan dapat menyelesaikan laporanya tepat waktu dan

akan mempersingkat audit delay.

H6 : Pengaruh Return on Asset, ukuran perusahaan, Debt to Asset ratio,

Opini Audit, dan Audit Tenure terhadap Audit Delay

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

didukung oleh laporan keuangan dari setiap perusahaan yang dipublikasikan dari

tahun 2014- 2016. Data tersebut di peroleh dari laporan tahunan melalui situs resmi

Bursa Effek Indonesia (BEI).

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana metode kuantitatif yang

digunakan karena hubungan perbandingan dapat dianalisis dengan menguji angka-

angka dari hasil perhitungan. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan

penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian exspansi (exspancy search).

Penelitian expansi adalah untuk menganalisis pengaruh dari kelima variable bebas

yaitu ROA, ukuran perusahaan, DAR, opini audit, dan audit tenure terhadap audit

delay yang merupakan variable terikat.

Sampel

Sampel penelitian melibatkan sector manufaktur dengan tahun penelitian 2014,

2015 dan 2016. Metode pengumpulan data menggunakan metode purposive

sampling yaitu metode pengambilan sampling berdasarkan kriteria :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Effek Indonesia (BEI) tahun

2014-2016.

2. Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang mempublikasikan berturut-

turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014, 2015, dan 2016.

3. Perusahaan yang mengalami laba berturut- turut pada tahun 2014, 2015 dan

2016.

4. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah.

5. Perusahaan yang mempublikasikan laporan auditor independen tidak lebih dari

bulan ke 3 setelah tutup buku.

Page 9: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

9

Definisi Operasional dan Pengukurannya

Variabel Dependen (Y)

Variabel depanden adalah variabel yang dipengaruhi veriabel lain. Dalam

penelitian ini akan menggunakan veriabel dipenden Audit Delay. Yaitu lamanya

waktu penyelesaian audit yang diukur berdasarkan lamanya waktu penyelesaian

audit dari akhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan,

yaitu per 31 desember sampai tanggal tertera dilaporan audit independen. Variabel

ini diukur secara kualitatif dalam jumlah hari.

Sumber: Roshidi (2017) dalam Apriliane (2015)

Variabel Independen (X)

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Veriabel Return On Asset

Diukur berdasarkan return on asset yaitu net profit dibagi dengan total asset.

Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi diduga waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan audit lebih cepat. Return on asset dapat diukur dengan rumus

sebagai berikut:

Sumber : Hery, 2016 : 193

Variabel Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan yang digunakan dalam dalam penelitian ini diukur dengan

mengunakan total asset atau jumlah kekayaan perusahaan. Ukuran perusahaan

diukur dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan atau aktiva

perusahaan klien yang tercantum pada perusahaan akhir periode yang telah di audit

menggunakan log size. Pengukuran terhadap ukuran perusahaan di proksikan

dengan nilai logaritma dengan tujuan untuk menghaluskan besarnya angka dan

menyamakan ukuran saat regresi.

Sumber : Sari (2017)

Variabel Debt To Asset Ratio

Merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang. Debt to

total asset mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka panjang maupun jangka pendek. Debt to total Asset ditunjukkan dengan

rumus sebagai berikut:

sumber: Hery 2016:167

Audit Delay = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan

𝑅𝑂𝐴 =net profit

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡

total asset

Ukuran perusahaan = log ( total asset)

Page 10: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

10

Variabel Opini Audit

Dalam penelitian ini pendapat auditor di bedakan menjadi dua kelompok yaitu

perusahaan yang menerima wajar tanpa pengecualian diberi nilai dummy 1,

sedangkan perusahaan yang menerima pendapat wajar tanpa pengecualian dengan

bahasa penjelas, pendapat wajar dengan pengecualian, tidak memberikan pendapat

dan pendapat tidak wajar di beri nilai dummy 0.

Variabel Audit Tenure

Audit tenure diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan dimana

auditor dari KAP yang sama melakukan perikatan audit dengan audite. Perusahaan

yang melakukan pergantian auditor selama periode penelitian diberi nilai 0 dan

perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi nilai 1. Informasi ini

dilihat dilaporan auditor independen selama beberapa tahun untuk memastikan

lamanya auditor KAP yang mengaudit perusahaan tersebut.

Analisis Data

Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-

data penelitian seperti nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum,

standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 147 .0109 .4317 .113422 .0910096

LNUP 147 26 32 28.43 1.643

DAR 147 .0662 .8375 .372773 .1780058

AD 147 40 90 75.37 11.713

Valid N

(listwise) 147

Sumber: data diolah oleh peneliti (2019)

Variabel opini auditor diukur menggunakan variabel dummy, dengan angka 1

merupakan perusahaan yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan

angka 0 merupakan perusahaan yang mendapatkan opini selain opini Wajar Tanpa

Pengecualian.

Opini Audit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 47 32.0 32.0 32.0

1 100 68.0 68.0 100.0

Total 147 100.0 100.0

Sumber: data diolah oleh peneliti (2019)

Audit tenure diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan dimana

auditor dari KAP yang sama melakukan perikatan audit dengan audite. Perusahaan

Page 11: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

11

yang melakukan pergantian auditor selama periode penelitian diberi kode 1 dan

perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi kode 0. Informasi ini

dilihat dilaporan auditor independen selama beberapa tahun untuk memastikan

lamanya auditor KAP yang mengaudit perusahaan tersebut

Audit Tenure

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

0 16 10.9 10.9 10.9

1 131 89.1 89.1 100.0

Total 147 100.0 100.0

Sumber: data diolah oleh peneliti (2019)

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 147

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 11.20789699

Most Extreme

Differences

Absolute .095

Positive .063

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z 1.149

Asymp. Sig. (2-tailed) .143

Sumber: data diolah oleh peneliti (2019)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa taraf signifikansi adalah sebesar

0.143 dimana berada diatas 0.05 (0.143 > 0.05). dengan demikian nilai residual

berdistribusi secara normal sehingga model penelitian ini dinyatakan memenuhi

asumsi normalitas.

Uji Multikolinealitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

ROA .900 1.111

LNUP .871 1.148

DAR .915 1.093

OPINI .736 1.358

AT .765 1.307

a. Dependent Variable: AUDITDELAY

Sumber: data diolah oleh peneliti (2019)

Page 12: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

12

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa variabel variabel return on asset,

ukuran perusahaan, debt to asset ratio, opini audit dan audit tenure memilikai niali

tolerance > dari 0.10 dan nilai VIF < dari 10 yang menyatakan bahwa tidak terjadi

multikoleniaritas.

Uji Heteroskedastisitas

Correlations

ROA LNUP DAR OPINI AT Unstandardi

zed Residual

S

p

e

a

r

m

a

n

's

r

h

o

ROA

Correlation

Coefficient 1.000 .308** -.308** -.084 -.003 .022

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .311 .970 .794

N 147 147 147 147 147 147

LNU

P

Correlation

Coefficient

.308*

* 1.000 .090 .206*

-

.172* .059

Sig. (2-tailed) .000 . .277 .012 .037 .475

N 147 147 147 147 147 147

DAR

Correlation

Coefficient

-

.308*

*

.090 1.000 -.128 .173* -.024

Sig. (2-tailed) .000 .277 . .122 .036 .775

N 147 147 147 147 147 147

OPIN

I

Correlation

Coefficient -.084 .206* -.128 1.000

-

.463*

*

-.054

Sig. (2-tailed) .311 .012 .122 . .000 .516

N 147 147 147 147 147 147

AT

Correlation

Coefficient -.003 -.172* .173* -.463** 1.000 -.036

Sig. (2-tailed) .970 .037 .036 .000 . .669

N 147 147 147 147 147 147

Unsta

ndard

ized

Resid

ual

Correlation

Coefficient .022 .059 -.024 -.054 -.036 1.000

Sig. (2-tailed) .794 .475 .775 .516 .669 .

N 147 147 147 147 147 147

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: diolah oleh peneliti (2019)

Page 13: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

13

Diketahui bahwa sig untuk variabel return on asset sebesar 0,794. Nilai

signifikan untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,475. Nilai signifikan untuk

variabel debt to asset ratio sebesar 0,775. Nilai signifikan untuk variabel opini audit

sebesar 0,516. Nilai signifikan variabel audit tenure sebesar 0,669. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai sig > 0,05 maka dapat

dipastikan model tidak mengandung heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .290a .084 .052 11.405 1.829

a. Predictors: (Constant), AT, ROA, DAR, LNUP, OPINI

b. Dependent Variable: AUDITDELAY

Sumber: diolah oleh peneliti (2019)

Berdasarkan uji Durbin-Wattson dapat dilihat bahwa hasil uji autokorelasi pada

nilai Durbin-Wattson tes menunjukkan hasil 1.829 dengan jumlah analisis (n) 147

dan jumlah variabel bebas (a) adalah 5 sehingga nilai dl (k,n=5,147) adalah 1,8012.

Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut terbebas dari autokorelasi dikarenakan dl

sebesar 1,8012 lebih kecil dari dw 1,829 dan nilai dw lebih kecil dari nilai 4-dl yaitu

sebesar 2,199 atau dapat dibuat persamaan 1,8012<1,829<2,199.

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Audit Delay = 115.280 - 0.834 ROA - 1.645 UKURAN PERUSAHAAN + 12.436

DAR + 3.042 OPINI AUDIT + 2.417 AUDIT TENURE

Dari persamaan linier diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta sebesar 115.280 menyatakan bahwa jika variabel return on asset,

ukuran perusahaan, debt to asset ratio, opini audit dan audit tenure sama dengan

nol maka nilai audit delay sebesar 115.280 atau 11528%

2. Koefisien Regresi (b1) Variabel Return on Asset (X1)

Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar -0.834. Nilai (b1) yang negative

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel return on asset

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan audit delay sebesar -

0.834 atau -83.4%

3. Koefisien Regresi (b2) Variabel Ukuran Perusahaan (X2)

Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar -1.645. Nilai (b2) yang negative

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel ukuran

perusahaan dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan audit

delay sebesar -1.645 atau 164.5%

4. Koefisien Regresi (b3) Variabel Debt to Asset Ratio (X3)

Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar 12.436. Nilai (b3) yang positif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel debt to asset ratio

Page 14: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

14

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan audit delay sebesar

12.436 atau 1243.6%

5. Koefisien Regresi (b4) Variabel Opini Audit (X4)

Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar 3.042. Nilai (b4) yang positif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel opini audit dengan

asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan audit delay sebesar 3.042

atau 304.2%

6. Koefisien Regresi (b5) Variabel Audit Tenure (X5)

Besarnya nilai koefisien regresi (b5) sebesar 2.427. Nilai (b5) yang positif

menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel audit tenure

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan audit delay sebesar

2.427 atau 242.7%

Uji Hipotesis

Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAa

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 1690.346 5 338.069 2.599 .028b

Residual 18340.075 141 130.071

Total 20030.422 146

a. Dependent Variable: AUDITDELAY

b. Predictors: (Constant), AT, ROA, DAR, LNUP, OPINI

Sumber: diolah oleh peneliti (2019)

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (Uji-F) dapat diketahui bahwa tingkat

signifikansi yaitu 0.028 < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0

ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sementara itu

dapat juga dilihat dari Fhitung dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitung memiliki nilai

sebesar 2.28. nilai Ftabel pada tingkat kesalahan a=% dengan derajat kebebasan

(df)=df pembilang (k-1); df penyebut (n-k). jumlah variabel penelitian (k)

berjumlah 6 dan jumlah data (n) sebanyak 147. Jadi, df pembilang (6-1=5) dan df

penyebut (147-6=141) sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (a=5%) adalah

2.28. jadi Fhitung > Ftabel yaitu 2.599>2.28 dan tingkat signifikansi sebesar 0.028 <

0.05. Artinya return on asset, ukuran perusahaan, debt to asset ratio, opini audit,

dan audit tenure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap audit delay pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .290a .084 .052 11.405 1.829

Page 15: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

15

a. Predictors: (Constant), AT, ROA, DAR, LNUP, OPINI

b. Dependent Variable: AUDITDELAY

Sumber: diolah oleh peneliti (2019)

Berdasarkan hasil uji dapat dilihat bahwa nilai adjuted R Square sebesar 0.052

atau 5,2% hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dependen atau audit

delay dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu return on asset, ukuran

perusahaan, debt to asset ratio, opini audit, dan audit tenure sebesar 5,2%

sedangkan sisanya yaitu 94,8% diejelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 115.280 16.883 6.828 .000

ROA -.834 10.929 -.006 -.076 .939

LNUP -1.645 .616 -.231 -2.672 .008

DAR 12.436 5.544 .189 2.243 .026

OPINI 3.042 2.350 .122 1.294 .198

AT 2.417 3.452 .064 .700 .485

a. Dependent Variable: AUDITDELAY

Sumber: data diolah oleh penilti (2019)

Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (Uji-T) dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Variabel return on asset memiliki tingkat signifikansi 0.939>0.05. Variable ini

juga memiliki nilai Thitung sebesar -0.076>-1.65566. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H1 ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel return on asset secara

parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar nilai profit suatu perusahaan maka akan mengurangi audit delay

perusahaan tersebut.

2. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0.008<0.05. Variabel

ukuran perusahaan ini juga memiliki nilai Thitung sebesar -2.672<-1.65566. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak yang berarti variabel

ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai ukuran perusahaan maka akan

mengurangi audit delay.

3. Variable debt to asset ratio memiliki nilai signifikansi 0.026<0.05. Variabel

debt to asset ratio ini juga memiliki nilai Thitung sebesar 2.243>1.65566. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa H3 diterima dan H0 ditolak yang berarti variabel debt

to asset ratio secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini

Page 16: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

16

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai debt to asset rasio suatu perusahaan

maka semakin lama audit delaynya.

4. Variabel opini audit memiliki tingkat signifikansi 0.198>0.05. Variabel opini

audit ini juga nilai Thitung sebesar 1.294<1.65566. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa H4 ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel opini audit secara

parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menujukkan bahwa

semakin bagus opini audit maka akan menurunkan audit delay.

5. Variabel audit tenure memiliki tingkat signifikansi 0.485>0.05 dan variabel

audit tenure ini memiliki nilai Thitung sebesar 0.700<1.65566. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa H5 ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel audit

tenure secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin lama audit tenure maka akan meningkatkan

audit delay.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pengaruh Return on Asset terhadap Audit Delay

Audit delay memiliki nilai signifikansi 0.939 lebih besar dari taraf signifikansi

0.05. Hal ini menunjukkan bahwa return on asset tidak memiliki pengaruh terhadap

audit delay. Maka dapat disimpulkan H1 ditolak dan H0 diterima. Hal ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wirayati (2017), yang menyatakan Return

on Asset berpengaruh negatif terhadap Audit Delay. Hal ini berarti perusahaan yang

memiliki nilai Return on Asset besar cenderung mempercepat proses audit. Karena

perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi tidak akan menunda

mempublikasikan laporan keuanganya, karena dipandang good news yang

secepatnya harus di sampaikan kepada publik. Perbandingan terbalik dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dura (2017), yang menyatakan bahwa Return on

Asset berpengaruh terhadap Audit Delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0.008 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0.05. hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap negatif Audit Delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Azhari (2014), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif

terhadap audit delay. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan maka akan

semakin mempercepat pelaporan laporan keuangan auditan. Dimana semakin besar

perusahaan tersebut maka perusahaan tersebut lebih memilih KAP yang lebih

profesional dan akan mempersingkat waktu pelaporan laporan keuangan. Namun

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhiasari

(2016), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

audit delay. Hal ini dikarekan besar atau kecilnya suatu perusahaan sama-sama

mempunyai tanggungjawab terhadap pelaporan keuangan tepat waktu.

Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Audit Delay

Return on Asset memiliki nilai signifikansi 0.026 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa debt to asset berpengaruh positif

Page 17: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

17

terhadap Audit Delay. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sumartini (2014), yang menyatakan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh

terhadap Audit Delay. Dikarenakan semakin kecil hutang suatu perusahaan maka

semakin cepat pula pelaporan laporan keuangan, dan semakin besar hutang suatu

perusahaan maka semakin lama pula penyelesaian laporan keuangan dikarenakan

perusahaan yang memiliki hutang yang banyak. Debt to Asset Ratio dapat

mengindikasikan kesehatan suatu perusahaan. Proporsi Debt to Asset Ratio yang

tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan

meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat

dipercaya. Konsekuensinya, auditor akan meningkatkan lamanya waktu periode

audit. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sunaningsih (2014),

yang menyatakan bahwa Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap Audit

Delay.

Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay

Opini Audit memiliki nilai signifikansi 0.198 lebih besar dari taraf signifikansi

0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Audit

Delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Widhiyani (2014), yang

menyatakan bahwa Opini Audit berpengaruh positif terhadap Audit delay. Lamanya

audit delay belum tentu dikarenakan perusahaan yang menerima pendapat selain

wajar tanpa pengecualian. Hal tersebut terjadi karena baik perusahaan yang

mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian maupun selain wajar tanpa

pengecualian sama-sana mempercepat proses audit karena memiliki tanggung

jawab untuk melaporkan laporan keuangan tepat waktu. Perbandingan berlawanan

dengan penelitian yang dilakukan Wirayanti (2017), yang menyatakan wahwa

Opini Audit berpengaruh terhadap Audit Delay. Dimana perusahaan yang

menerimakan opini selain wajar tanpa pengecualian akan dipandang bad news dan

akan memperlambat proses audit.

Pengaruh Audit Tenure terhadap Audit Delay

Audit Tenure memiliki nilai signifikansi 0.485 lebih besar dari taraf signifikansi

0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H5 ditolak dan H0 diterima. Hasil ini konsisten

dengan hasil yang dilakukan Praptika & Rasmini (2016), yang menyatakan bahwa

Audit Tenure tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Hal ini disebabkan lama atau

tidaknya keterkaitan KAP terhadap klien nya tidak berpengaruh terhadap audit

delay karena KAP pasti memberikan jasa dengan baik sehingga tidak

mempengaruhi audit delay. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Anggreni (2016). KAP yang sama dengan klienya maka akan

mempercepat pelaporan laporan keuanganya karena semakin lama penugasan KAP

dengan klienya maka auditor dapat lebih memahami karateristik klienya.

Page 18: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

18

Pengaruh Return on Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Opini

Audit, dan Audit Tenure Terhadap Audit Delay.

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (Uji-F) dapat diketahui bahwa tingkat

signifikansi yaitu 0.028<0.05, dimana dapat di simpulkan bahwa Ha diterima dan

H0 ditolak. Artinya return on asset, ukuran perusahaan, debt to asset ratio, opini

audit, dan audit tenure secara simultan berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Menurut Iskandar dan Estralita (2010), dalam Sumartini (2014), mengatakan bahwa

para investor akan menyukai perusahaan yang mengumumkan laba dibanding rugi

karena dipandang good news, sehingga pihak manajemen cenderung melaporkan

laporan keuanganya secepat mungkin agar investor mendapatkan goodnews

tersebut sehingga mempersingkat audit delay. Menurut Dura (2017) hubungan

antara ukuran perusahaan dengan audit delay merupakan ukuran dari sebuah

perusahaan yang besar cenderung melaporkan laporan keuanganya lebih cepat

ketimbang perusahaan yang lebih kecil atau menengah. Menurut Suci (2014)

perusahaan yang memiliki debt to asset ratio lebih tinggi cenderung memiliki audit

delay yang lebih lama di sebabkan karena auditor membutuhkan kecermatan yang

lebih dalam audit hutang perusahaan. Menurut Carslaw dan Kapla (1991) dalam

Fadhel dan Suzan (2016) perusahaan yang mendapatkan opini yang baik cenderung

ingin melaporkan laporan keuanganya lebih cepat daripada perusahaan yang

meendapatkan opini yang tidak baik. Menurut Nuritomo (2017) semakin lama audit

tenure maka auditor dapat lebih memahapi karateristik bisnis dati kliennya

sehingga tercipta efisiensi audit dan membuat pendeknya audit delay.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adapun kesimpulan hasil penilitian

ini adalah:

1. Return on Asset tidak berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Effek Indonesia periode 2014-2016.

2. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

3. Debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

4. Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesisa periode 2014-2016.

5. Audit Tenure tidak berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

6. Return on Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Opini Audit, dan Audit

Tenure berpengaruh secara simultan terhadap Audit Delay pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, saran yang dapat diberikan

antara lain:

Page 19: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

19

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperluas dengan variabel lain,

dikarenakan masih banyak variabel independen lain yang berpotensi

mempengaruhi audit delay, seperti Return on Equity Ratio, Ukuran Kantor

Akuntan Publik (KAP), dan Debt to Equity Ratio dan lainnya.

2. Menggunakan perusahaan jenis lain selain perusahaan manufaktur sehingga

dapat memperoleh hasil yang bervariasi.

3. Menggunakan sampel dengan tahun yang lebih luas agar dapat menjadi dasar

prediksi lamanya audit delay.

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Muhammad. 2014. Faktor- Faktor Yang Mempengarruhi Audit Delay

(Study Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia)

Anggreni, Ni Ayu Sari & Made Yenni Latrini. 2016. Pengaruh Audit Tenure pada

Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan Auditan dengan Spesialisasi

Industri Auditor Sebagai Pemoderasi.

Bursa Effek Indonesia. www.idx.co,id

Dura, Justita. 2017. Pengaruh profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan ukuran

perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan yang terdaftar di

bursa efek Indonesia (studi kasus pada sektor manufaktur)

Fadhel, Muhammad & Lenysuzan. 2016. Pengaruh ukuran perusahaan, opini

auditor dan kualitas kantor akuntan publik terhadap audit delay (perusahaan

sektor primer yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2011-2014).

Febrianty. 2011. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit Delay

perusahaan sektor perdagangan yang Terdaftar di bei periode 2007-2009.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21.

Semarang : Universitas Diponegoro

Herawati. 2015. Pengaruh Return On Asset, Debt Ratio, Ukuran Kap, Opini Audit

Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bei Periode Tahun 2010-2013.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan: Integrated and comprehensive Edition.

Jakarta:PT.Grasindo.

Kadir, Abdul. 2011. Analisis faktor-faktor Yang mempengaruhi audit delay: Studi

empiris pada perusahaan Consumer goods Yang terdaftar di bursa efek

Indonesia.

Kartika, Andi. 2011 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

Page 20: PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT …repository.umrah.ac.id/3615/1/JURNAL-IRCHAM NOVRASTOMO... · 2019. 8. 8. · 1 PENGARUH RETURN ON ASSET, UKURAN PERUSAHAAN, DEBT

20

Lestari, Dewi. 2010. Analisis faktor-faktor Yang mempengaruhi audit delay: Studi

empiris pada perusahaan Consumer goods Yang terdaftar di bursa efek

Indonesia.

Mulyadi & Kanaka Puradiredja, 1998, ”Auditing”, Edisi Kelima,Buku Satu,

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Nuritomo, Frederik Raven Roynaldo Nuritomo. 2017. Pengaruh Audit Tenure dan

Afiliasi KAP Terhadap Audit Report Lag dengan Spesialisasi Industri Auditor

Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan BEI Periode Tahun 2014 –

2015.

Otoritas Jasa Keuangan. www.ojk.go.id

Praptika, Putu Yulia Hartanti & Ni Ketut Rasmini. 2016. Pengaruh audit tenure,

pergantian auditor dan Financial distress pada audit delay pada perusahaan

Consumer goods

Rosyidi, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Audit Tenure, Tingkat Solvabilitas, Terhadap

Audit Delay dengan Spesifikasi Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi.

Saemargani, Fitria Ingga. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,

Profitabilitas Perusahaan, Solvabilitas Perusahaan, Ukuran KAP, dan Opini

Auditor terhadap Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan LQ 45 yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

Sari, Dika Winda. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Auditor dan Debt to

Total Asset Ratio Terhadap Audit Delay (Riset pada Perusahaan Manufaktir

Yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia Tahun 2013-2015)

Sari, Hani Kartika. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada

Perusahaan Manufaktur Tahun 2010-2014.

Sumartini, Ni Komang Sri dan Ni Luh Sari Widhiyani. 2014. Pengaruh Opini

Audit, Solvabilitas, Ukuran KAP dan Laba Rugi Pada Audit Report Lag.

Sunaningsih, Suci Nasehati. 2014. Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap audit

delay (studi empiris pada perusahaan sektor jasa yang terdaftar di bursa efek

Indonesia periode tahun 2011 dan 2012).

Wirayati. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Terhadap Audit

Delay.

Widhiasari, Ni Made Shinta. 2016. Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, Reputasi Auditor, dan Pergantian Auditor Terhadap Audit

Report Lag