103
1 PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI PT. BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global. Seiring perkembangannya dunia usaha mengalami berbagai hambatan. Salah satunya adalah masalah pendanaan, sehingga manager diberi kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan perusahaannya, manajer dalam mengambil keputusan pendanaan harus teliti secara sifat dan biaya dari sumber yang dipilih. Manajer perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya baik dana dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Dana dari dalam perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan dana dari peserta yang mengambil bagian dari perusahaan yang akan menjadi modal sendiri. Keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan dalam kaitannya dengan keberlangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan atas struktur modal yang

Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

1

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA DANSTRUKTUR AKTIVA TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN

PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMANDI PT. BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2006-2008

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil

melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin

tajam dalam pasar yang semakin global. Seiring perkembangannya dunia usaha

mengalami berbagai hambatan. Salah satunya adalah masalah pendanaan, sehingga

manager diberi kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola dan

menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan perusahaannya, manajer

dalam mengambil keputusan pendanaan harus teliti secara sifat dan biaya dari sumber

yang dipilih. Manajer perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang

diperlukan untuk membiayai bisnisnya baik dana dari dalam perusahaan atau dari luar

perusahaan. Dana dari dalam perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta

dana dari luar perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan dana dari peserta

yang mengambil bagian dari perusahaan yang akan menjadi modal sendiri. Keputusan

penting yang dihadapi manajer keuangan dalam kaitannya dengan keberlangsungan

operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan atas struktur modal yang

Page 2: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

2

merupakan pilihan pendanaan antara hutang dan ekuitas. Manajer harus mampu

menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan

secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan yang

mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal

yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara

langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan

utang, maka biaya modal yang timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh

kreditur. Akan tetapi ketika manajer menggunakan dana internal, maka akan timbul biaya

akibat menggunakan laba usaha (opportunity cost) dari dana internal yang dipergunakan.

Perusahaan perlu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan mengenai berapa jumlah hutang dan modal sendiri yang akan digunakan

dalam keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan merupakan cermin dari struktur

modal, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dapat dipakai acuan

dalam menentukan keputusan pendanaan dalam suatu perusahaan. Menurut Wiksuana,

dkk (2001:201), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu tingkat

penjualan, struktur aset, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan pajak,

kebijakan dividen, kondisi intern perusahaan, pengendalian, attitude management.

Sedangkan menurut Agus Sartono (2001:248), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal adalah tingkat penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas, variabel laba dan perlindungan pajak, skala perusahaan, serta kondisi intern

perusahaan dan ekonomi makro. Sementara Bambang Ryanto (2001:279) menyebutkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu tingkat bunga, stabilitas

Page 3: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

3

earning, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang

dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu perusahaan.

Dari semua variabel yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pendanaan, penulis menggunakan tiga variabel bebas yaitu

profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva. Alasan menggunakan variabel

bebas tersebut berdasarkan beberapa teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pendanaan dan dari penelitian sebelumnya dominan menggunakan variabel

profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva sebagai pengukur faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan pendanaan. Penulis menggunakan sampel yang berbeda

dari penelitian sebelumnya.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri dimana

profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) yaitu jumlah laba bersih dibagi

jumlah aktiva. Berdasarkan teori, profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap

keputusan pendanaan sesuai dengan temuan Titman dan Wesel (1998) yang dikutip

Hartono (2004:173), semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi laba yang

diperoleh perusahaan, sehingga banyak kas internal yang dimiliki perusahaan. Hal ini

menyebabkan penggunaan hutang akan semakin sedikit. Menurut Niken Juniati (2010)

dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas secara individu berpengaruh

tidak signifikan terhadap keputusan pendanaan perusahaan sementara penelitian yang

dilakukan oleh Nita Ristianti dan Hartono (2007) menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Page 4: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

4

Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aktiva dalam pecking order theory

memiliki hubungan yang positif terhadap keputusan pendanaan. Brigham dan

Houston (2001:13) berpendapat bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan

aktiva yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada dana eksternal. Semakin

tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk

pembiayaan ekspansi. Menurut Agus Sartono (2001:248) semakin besar kebutuhan

dana, maka semakin besar keinginan perusahaan menahan laba. Jadi, perusahaan

yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen, melainkan

digunakan untuk pembiayaan investasi. Apabila laba ditahan tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan dana perusahaan, maka perusahaan yang bersangkutan dapat

menggunakan dana tambahan yang berasal dari luar perusahaan dalam bentuk hutang

jangka panjang. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Purnama Dewi (2010) menunjukkan

hasil bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Struktur aktiva adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aktiva tetap.

Struktur aktiva dalam pecking order theory memiliki hubungan yang positif dengan

keputusan pendanaan. Frank dan Goyal (2005:7), menyatakan bahwa ”relation

between debt and tangibility of asset is reliably positive”, yang artinya bahwa

semakin besar aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, maka peluang perusahaan untuk

menggunakan utang semakin besar, karena aktiva tetap tersebut dapat digunakan

sebagai jaminan bagi perusahaan yang hendak berhutang. Selain itu investor akan

lebih mempercayai perusahaan yang memiliki jaminan atas hutang dalam jumlah

Page 5: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

5

besar, karena apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka aktiva tetap

tersebut dapat digunakan untuk melunasi hutang yang dimiliki perusahaan. Penelitian

dari Rao dan Jijo (2001) menemukan hasil bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pendanaan.

Penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur

aktiva terhadap keputusan pendanaan ini dilakukan pada sektor industri makanan dan

minuman yang terdaftar di PT. BEI. Alasan pemilihan sektor industri makanan dan

minuman adalah karena saham tersebut merupakan saham-saham yang mampu

bertahan dalam keadaan krisis ekonomi dibanding sektor lain karena dalam kondisi

krisis atau tidak sebagian besar produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan. Dari

14 perusahaan yang terdaftar di PT. BEI periode 2006-2008, hanya 12 perusahaan

yang masuk sebagai obyek penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Pada beberapa tabel berikut dapat dilihat tingkat Profitabilitas, Pertumbuhan

Aktiva, Struktur Aktiva dan Keputusan Pendanaan, yang dimiliki oleh Perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar pada PT. BEI periode 2006-2008. Pada Tabel

1.1 halaman 6 menunjukkan bahwa nilai profitabilitas (ROA) masing-masing

perusahaan makanan dan minuman tiap tahunnya pada periode 2006-2008 memiliki

nilai yang berfluktuasi bahkan ada yang memiliki nilai negatif dikarenakan tingkat

penjualan yang mengalami penurunan yang akan mempengaruhi tingkat laba

perusahaan, sehingga kondisi ini menjadi begitu diperlukan suatu keputusan

pendanaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan agar profitabilitas

tetap mengalami peningkatan tiap tahunnya, karena semakin tinggi profitabilitas

Page 6: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

6

suatu perusahaan maka menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan

menggunakan sumber dananya yang berasal dari internal perusahaan yang berupa

keuntungan dari operasi perusahaan.

Tabel 1.1 Profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman di PT. BEIPeriode Tahun 2006-2008

No Nama Perusahaan Return On Asset (%)2006 2007 2008

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 6.14 7.39 8.212 Cahaya Kalbar Tbk 5.45 4.02 4.613 Davomas Abadi Tbk 7.25 5.39 -13.914 Delta Djakarta Tbk 7.58 7.99 11.995 Indofood Sukses Makmur Tbk 4.06 3.30 2.616 Mayora Indah Tbk 6.02 7.48 6.717 Multi Bintang Indonesia Tbk 12.05 13.57 23.618 Prasidha Aneka NiagaTbk 4.11 -2.96 3.299 Sekar Laut Tbk 2.86 3.14 2.12

10 Siantar Top Tbk 3.09 3.01 0.7711 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0.04 1.99 2.8212 Ultra Jaya Milk Tbk 1.18 2.22 17.45

Tabel 1.2 pada halaman 7 menunjukkan bahwa pertumbuhan aktiva masing-

masing perusahaan setiap tahunnya mengalami perubahaan, baik itu mengalami

peningkatan maupun penurunan. Hal ini dikarenakan jumlah aktiva yang dimiliki

perusahaan tiap tahun mengalami perubahan, sehingga diperlukan keputusan

pendanaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, karena semakin

tinggi pertumbuhan aktiva menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan

untuk menggunakan sumber dananya yang berasal dari eksternal perusahaan. Apabila

pertumbuhan aktiva tidak tinggi maka akan semakin kecil peluang perusahaan untuk

melakukan pinjaman melalui aktiva yang dimiliki.

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009

Page 7: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

7

Tabel 1.2 Pertumbuhan Aktiva Perusahaan Makanan dan minuman di PT. BEIPeriode Tahun 2006-2008

No Nama PerusahaanPertumbuhan Aktiva (%)

(Asset t – Assett-1)/

(Asset t - Assett-1)/

(Asset t - Assett-1)/

Asset t-1 Asset t-1 Asset t-11 Aqua Golden Mississippi Tbk 8.59 12.11 12.562 Cahaya Kalbar Tbk -14.45 118.54 -1.473 Davomas Abadi Tbk 55.01 42.87 -5.104 Delta Djakarta Tbk 6.22 3.70 17.885 Indofood Sukses Makmur Tbk 10.02 82.62 33.286 Mayora Indah Tbk 6.40 21.87 54.407 Multi Bintang Indonesia Tbk 6.09 1.87 51.398 Prasidha Aneka NiagaTbk 1.32 1.26 -1.639 Sekar Laut Tbk 71.42 12.86 10.02

10 Siantar Top Tbk -2.08 10.69 21.1211 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 1.72 117.81 28.2912 Ultra Jaya Milk Tbk -0.43 9.11 27.72

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009

Tabel 1.3 Struktur Aktiva Perusahaan Makanan dan minuman di PT BEIPeriode Tahun 2006-2008

No Nama Perusahaan Struktur Aktiva (%)2006 2007 2008

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 33.71 36.65 34.182 Cahaya Kalbar Tbk 30.92 25.64 32.633 Davomas Abadi Tbk 61.88 65.38 65.704 Delta Djakarta Tbk 27.70 26.98 22.065 Indofood Sukses Makmur Tbk 54.05 60.25 63.136 Mayora Indah Tbk 48.74 44.86 42.367 Multi Bintang Indonesia Tbk 67.46 63.22 44.258 Prasidha Aneka NiagaTbk 49.70 44.18 45.40

Page 8: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

8

9 Sekar Laut Tbk 60.28 55.13 49.9210 Siantar Top Tbk 52.57 60.48 56.6611 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 53.11 65.66 68.2612 Ultra Jaya Milk Tbk 66.25 59.50 52.51

Dari tabel 1.3 halaman 7 dapat dilihat bahwa nilai struktur aktiva perusahaan

mengalami perubahan setiap tahunnya yang terjadi karena proporsi antara aktiva tetap

dengan total aktiva berubah ubah, sehingga diperlukan keputusan pendanaan yang

tepat untuk memenuhi kebutuhan dana pada perusahaan. Semakin tinggi struktur

aktiva suatu perusahaan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan

menggunakan sumber dananya yang berasal dari luar perusahaan.

Tabel 1.4 halaman 9 menunjukkan bahwa nilai keputusan pendanaan masing-

masing perusahaan makanan dan minuman rata-rata mengalami peningkatan, kecuali

Aqua Golden Mississippi Tbk yang mengalami penurunan sangat tajam. Penurunan

ini disebabkan karena laba yang diperoleh semakin meningkat, sehingga perusahaan

lebih menggunakan dana internal daripada dana eksternal berupa utang, untuk

melakukan pembiayaan terhadap operasional perusahaan. Sementara itu perusahaan

Delta Djakarta Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk, Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan

Ultra Jaya Milk Tbk, memiliki DER yang sebagian berfluktuasi. Hal ini disebabkan

karena laba yang diperoleh perusahaan mengalami perubahan. Nilai DER tertinggi

sebesar 445 persen tahun 2008 yang dimiliki oleh Devomas Abadi Tbk, dan pada

tahun 2008 nilai DER terendah dimiliki oleh Aqua Golden Mississippi Tbk sebesar 4

persen. Perusahaan yang memiliki nilai DER lebih besar dari 100 persen, artinya

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009

Page 9: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

9

perusahaan menggunakan hutang lebih besar dari modal sendiri. Demikian sebaliknya

apabila perusahaan memiliki nilai DER lebih rendah dari 100 persen artinya

perusahaan menggunakan hutang lebih kecil dari modal sendirinya. Adanya

perbedaan debt to equity ratio (DER) yang ditunjukkan oleh masing-masing

perusahaan menunjukkan bahwa setiap perusahaan mempunyai pertimbangan yang

berbeda-beda dalam pengambilan suatu keputusan pendanaan yang tepat.

Tabel 1.4 Keputusan Pendanaan Debt to Equity Ratio (DER) PerusahaanMakanan dan Minuman di PT. BEI Periode Tahun 2006-2008

No Nama PerusahaanDebt to Equity Ratio (DER) (%)

Tahun2006 2007 2008

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 77.00 76.00 74.002 Cahaya Kalbar Tbk 44.00 180.00 145.003 Davomas Abadi Tbk 177.00 227.00 445.004 Delta Djakarta Tbk 32.00 29.00 34.005 Indofood Sukses Makmur Tbk 210.00 261.00 311.006 Mayora Indah Tbk 58.00 73.00 132.007 Multi Bintang Indonesia Tbk 208.00 214.00 173.008 Prasidha Aneka NiagaTbk 187.00 214.00 163.009 Sekar Laut Tbk 79.00 90.00 100.00

10 Siantar Top Tbk 36.00 44.00 72.0011 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 282.00 126.00 160.0012 Ultra Jaya Milk Tbk 53.00 64.00 53.00

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Page 10: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

10

1) Apakah profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan

makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008?

2) Bagaimanakah pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur

aktiva secara parsial terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan makanan

dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008?

3) Manakah yang mempunyai pengaruh dominan diantara profitabilitas,

pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva terhadap keputusan pendanaan pada

perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode

2006-2008?

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini memiliki

beberapa tujuan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur

aktiva secara simultan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan

makanan dan minuman di PT BEI periode 2006-2008.

2) Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur

aktiva secara parsial terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan makanan

dan minuman di PT BEI periode 2006-2008.

3) Untuk mengetahui diantara profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur

aktiva yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pendanaan

Page 11: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

11

pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode

2006-2008.

1.2.2 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini memiliki kegunaan

sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam melengkapi pengetahuan

teoritis mahasiswa terutama dibidang keuangan, khususnya mengenai

pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva terhadap

keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa

Efek Indonesia.

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan pendanaan dan menjadi refrensi

bagi perusahaan dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi

keputusan pendanaan.

1.3 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran mengenai isi dari makalah ini terdiri lima bab

pada bagian ini diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Page 12: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari landasan teori pembahasan hasil penelitian

sebelumnya dan rumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang meliputi obyek

penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, metode

penentuan sampel, serta teknik analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang deskripsi pembahasan hasil penelitian, analisis

asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

berhubungan dengan penelitian yang serupa dimasa yang akan datang.

Page 13: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sumber-sumber Pendanaan

Menurut Bambang Riyanto (2002 : 209) ditinjau dari asalnya sumber modal

(pendanaan) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Sumber Intern

Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang

dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan seperti akumulasi

penyusutan (depresiasi) perusahaan yang berasal dari laba ditahan (retained

net profit). Besarnya akumulasi penyusutan setiap tahunnya tergantung pada

metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Sedangkan besarnya laba ditahan atau cadangan dipengaruhi oleh

besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu. Meskipun jumlah laba

yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh karena perusahaan

mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan

sebagai dividen, maka bagian laba yang ditahan jumlahnya kecil, yang dalam

Page 14: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

14

hal ini berarti bahwa sumber intern yang berasal dari cadangan adalah kecil

jumlahnya.

2) Sumber Ektern

Pembelanjaan dari luar perusahaan merupakan pembelanjaan dimana

usaha pemenuhan kebutuhan modalnya berasal dari sumber-sumber modal

yang berada di luar perusahaan. Dana-dana yang sumbernya dari luar

perusahaan adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta

atau pengambil bagian dari perusahaan.

Modal yang berasal dari para kreditur merupakan utang bagi

perusahaan yang bersangkutan dan dana ini disebut “modal asing” atau

pembelanjaan asing atau pembelanjaan dengan utang (debt financing),

sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dari

perusahaan adalah dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang

bersangkutan dan dana ini dalam perusahaan tersebut disebut modal sendiri

dimana metode pembelanjaan menggunakan dana dari pemilik perusahaan

yang disebut pembelanjaan sendiri (equity financing).

2.1.2 Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan menurut Bambang Ryanto (2001:10) adalah keputusan

yang berkaitan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan

perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau penentuan sumber modal optimal.

Page 15: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

15

Fungsi pemenuhan dana atau fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien.

Manager keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana

yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling

menguntungkan. Selain itu manajer keuangan juga harus mempertimbangkan dengan

cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana yang akan dipilih karena

masing-masing sumber dana memiliki konsekuensi finansial yang berbeda.

Menurut Agus Sartono (2001:6), keputusan pendanaan yang disebut dengan

keputusan pembelanjaan menjawab berbagai pertanyaan penting seperti: bagaimana

pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal, bagaimana memperoleh dana untuk

investasi yang efisien, bagaimana komposisi sumber dana optimal yang harus

dipertahankan, apakah perusahaan sebaiknya menggunakan modal asing atau modal

sendiri, adakah pengaruh keputusan pembelanjaan terhadap nilai perusahaan, serta

bagaimana bentuk insentif terbaik untuk meningkatkan prestasi manajemen.

Keputusan pendanaan akan mempelajari sumber-sumber dana yang berada disisi

pasiva dalam neraca perusahaan.

Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal antara lain (Martono & Agus

Harjito, 2004:5) :

1) Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk

membiayai investasi.

2) Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering

disebut struktur modal optimum.

Page 16: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

16

Menurut Suad Husnan (2000:333), salah satu rasio yang dapat digunakan

untuk mengukur proporsi hutang di dalam suatu perusahaan adalah debt to

equity ratio (DER). Rasio ini menunjukkan beberapa bagian hutang yang

dijamin oleh setiap rupiah modal sendiri. DER dapat dirumuskan sebagai

berikut:

DER = Total Hutang x100%...............................................................(1)

Total Modal Sendiri

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang

digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar penggunaan hutang maka

semakin besar pula kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. Peningkatan

hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan

Struktur modal merupakan bagian dari keputusan pendanaan sehingga faktor-

faktor yang mempengaruhi struktur modal dapat dipakai sebagai acuan dalam

menentukan keputusan pendanaan.

Menurut Wiksuana, dkk (2001:201), faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan struktur modal yaitu:

1) Tingkat penjualan, perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat

menggunakan hutang lebih besar dari pada perusahaan dengan penjualan

yang tidak stabil.

Page 17: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

17

2) Struktur aset, perusahaan dengan struktur aset yang fleksibel cendrung

menggunakan leverage lebih besar dari pada perusahaan yang struktur

asetnya tidak fleksibel.

3) Tingkat pertumbuhan perusahaan, apabila faktor lain sama maka perusahaan

yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi cendrung akan menggunakan

sumber dari luar.

4) Profitabilitas dan pajak, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan

mengunakan hutang yang lebih kecil karena perusahaan mampu menyediakan

dana yang cukup melalui laba ditahan.

5) Kebijakan dividen, apabila perusahaan cenderung membagikan dividen yang

besarnya tetap maka pembayaran dividen tersebut akan merupakan beban

tetap bagi perusahaan.

6) Kondisi intern perusahaan, perusahaan suatu saat perlu menanti saat yang

tepat untuk mengeluarkan saham atau obligasi tergantung atas kondisi intern.

7) Pengendalian, pemilik perusahaan mungkin memilih menggunakan hutang

hanya karena tidak ingin kehilangan kendali atas perusahaan tersebut.

Menurut Agus Sartono (2001:248), faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal adalah:

1) Tingkat penjualan

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti memiliki aliran kas

yang relatif stabil pula, sehingga perusahaan dapat menggunakan hutang

dalam jumlah yang lebih besar dari pada perusahaan yang tidak stabil.

Page 18: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

18

2) Struktur aset

Perusahaan yang memiliki struktur aset tetap dalam jumlah besar dapat

menggunakan hutang dalam jumlah besar, hal ini disebabkan karena skalanya

perusahaan besar mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan

dengan perusahaan kecil.

3) Tingkat pertumbuhan perusahaan

Semakin besar pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana

untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan

mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.

Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak dibagikan laba sebagai

dividen tetapi lebih baik digunakan untuk pembiyaan investasi.

4) Profitabilitas

Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam

menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan

lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Hal

ini sesuai dengan pecking order theory yang menyarankan manager

menggunakan pembiayaan yang pertama dari laba ditahan, kemudian hutang

dan terakhir penjualan saham baru. Pertimbangan lain adalah direct cost untuk

pembiayaan eksternal lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan internal.

Penjualan saham baru justru merupakan sinyal negatif karena pasar

menginterpretasikan perusahaan dalam keadaan kesulitan likuiditas. Hal ini

Page 19: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

19

tidak terlepas dari adanya informasi yang tidak simetris antara manajmen

dengan pasar. Manajemen memiliki informasi yang lebih tentang prospek

perusahaan dibandingkan dengan pasar.

5) Variabel laba dan perlindungan pajak

Variabel ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas penjualan jika variabilitas

atau volatibilitas laba perusahaan kecil maka prusahaan mempunyai

kemampuan yang lebih besar untuk menanggung beban tetap dari hutang.

Adanya kecendrungan bahwa penggunaan hutang akan memberikan manfaat

berupa perlindungan pajak.

6) Skala perusahaan

Perusahaan yang besar yang sudah well-estabilished akan lebih mudah

memperoleh modal di pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil,

karena kemudian akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas

yang besar pula.

7) Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro

Perusahaan perlu menanti saat yang tepat untuk menjual saham dan obligasi.

Secara umum kondisi yang paling tepat untuk menjual obligasi atau saham

adalah pada saat tingkat bunga pasar sedang rendah atau pasar sedang bullish.

Tidak jarang perusahaan harus memberikan sinyal-sinyal dalam rangka

memperkecil informasi yang tidak simetris agar pasar dapat menghargai

perusahaan secara wajar.

Page 20: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

20

Menurut Bambang Ryanto (2001:297), adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal adalah:

1) Tingkat bunga

Tingkat bunga mempengaruhi perusahaan dalam pemilihan jenis modal yang

akan ditarik, apakah saham mengeluarkan saham atau obligasi.

2) Stabilitas dari earning-earning

Perusahaan yang mempunyai earning yang stabil akan selalu dapat memenuhi

kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing.

Sebaliknya perusahaan yang mempunyai earning tidak stabil dan

unpredictabel akan menanggung risiko tidak dapat membayar angsuran-

angsuran hutangnya pada tahun-tahun atau keadaan buruk.

3) Susunan aktiva

Perusahaan yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan

mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal yang permanen,

yaitu modal sendiri. Sedangkan modal asing sebagai pelengkap. Untuk

perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri dari aktiva lancar maka

akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka

pendek.

4) Kadar risiko dari aktiva

Makin panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva di dalam perusahaan

maka makin besar risikonya. Artinya makin lama modal harus diikatkan,

Page 21: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

21

makin tinggi derajat risikonya, makin mendesak keperluan akan pembelanjaan

seluruhnya atau sebagian besar dengan modal sendiri.

5) Besarnya jumlah modal yang diperlukan

Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar maka dirasakan perlu

bagi perusahaan tersebut untuk mengeluarkan beberapa golongan sekuritas

secara sama-sama. Sedangkan bagi perusahaan yang membutuhkan modal

yang tidak begitu besar cukup hanya mengeluarkan satu golongan sekuritas

saja.

6) Keadaan pasar modal

Keadaan pasar modal seiring mengalami perubahan disebabkan karena adanya

gelombang konjungtur. Maka perusahaan dalam menjual atau mengeluarkan

sekuritas haruslah menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.

7) Sifat manajemen

Sifat manajemen mempunyai pengaruh yang langsung dalam pengambilan

keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana. Manajer yang bersifat

optimis mempunyai keberanian untuk menanggung risiko yang besar (risk

seeker), akan lebih berani untuk membiayai pertumbuhan penjualannya

dengan dana yang berasal dari hutang meskipun metode pembelanjaan dengan

hutang memberikan beban financial yang tetap. Sebalikknya manajer yang

pesimis lebih suka membelanjai pertumbuhan penjualannya dengan dana yang

berasal dari sumber intern (modal saham) yang tidak mempunyai beban

finansiil yang tetap.

Page 22: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

22

8) Besarnya suatu perusahaan

Perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap

perluasan modal saham akan hanya mempunyai pengaruh yang kecil terhadap

kemungkinan hilangnya kontrol pihak dominan terhadap perusahaan.

2.1.4 Pecking Order Theory

Disebut pecking order theory karena menjelaskan mengapa perusahaan akan

menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai. Teori ini dikemukakan oleh

Myers dan Majluf (1984) dalam Suad Husnan (2000:234). Teori ini mecoba

menjelaskan keputusan pendanaan yang diambil oleh perusahaan yang berbeda

dengan pemikiran balancing theory.

Balancing theory yaitu menekankan pada keseimbangan manfaat dan

pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih

besar, hutang akan ditambah. Tetapi apabila pengorbanan karena meggunakan hutang

lebih besar, maka hutang tidak boleh lagi ditambah.

Dalam pecking order theory dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

1) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi

perusahaan).

2) Perusahaan berusahan menyesuaikan rasio pembagian dividen yang

ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran dividen

secara drastis.

Page 23: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

23

3) Kebijakan dividen yang cenderung kaku disertai dengan fluktuasi

profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga mengakibatkan

bahwa hasil operasi kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi

meskipun pada kesempatan lain kurang. Apabila dana hasil operasi kurang

dari kebutuhan investasi maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau

menjual sekuritas yang dimiliki.

4) Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan

akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Artinya

dimulai dengan penerbitkan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi) dan akhirnya apabila masih

belum mencukupi saham baru diterbitkan.

Menurut pecking order theory ini tidak ada struktur modal optimal yang diperoleh

dari perimbangan hutang dan modal sendiri. Manajer cenderung menentukan

keputusan pendanaan perusahaan berdasarkan hierarki sumber dana yang paling

disukai yaitu mulai dari penggunaan sumber dana internal dan diikuti sumber dana

eksternal yaitu hutang dan terakhir adalah menerbitkan saham.

Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang

profitabel umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan

karena perusahaan-perusahaan tersebut mampu menghasilkan kas internal yang

memadai untuk keperluan investasinya, sehingga tidak ada penggunaan hutang lagi.

Demikian juga sebaliknya perusahaan yang tidak profitabel akan cenderung

menggunakan hutang yang lebih besar. Alasannya karena dana internal tidak

Page 24: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

24

mencukupi dan pembiayaan dengan hutang lebih disukai dibandingkan pembiayaan

eksternal.

Dana internal lebih disukai dibandingkan dana eksternal karena kemungkinan

perusahaan tidak perlu membuka diri dari sorotan pemodal luar. Sebaliknya,

penggunaan hutang lebih disukai dibandingkan dengan saham karena pertimbangan

biaya emisi dan manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan

sebagai kabar buruk bagi pemodal dan membuat harga saham turun yang disebabkan

oleh adanya Asimetri Informasi (Wiksuana, dkk,2001:198).

2.1.5 Profitabilitas

Menurut Munawir (2001:33) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba pada periode tertentu. Semakin tinggi profitabilitas suatu

perusahaan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan menggunakan

sumber dananya yang berasal dari internal perusahaan berupa keuntungan dari

operasi perusahaan.

Profitabilitas menurut Sartono (2001:122) adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri. Ada beberapa cara mengukur profitabilitas antara lain dengan Gross Profit

Margin, Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Profit Margin,

Rentabilitas Ekonomis dan Earning Power. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur

dengan Return On Assets. Rasio ini dihitung dengan membagi laba setelah pajak

dengan total aktiva.

Page 25: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

25

Dalam pecking order theory, penggunaan return on assets disebabkan karena

ROA mencerminkan tingkat pengembalian (return) dari modal yang diinvestasikan

perusahaan dalam keseluruhan aktiva. Semakin tinggi ROA maka kebutuhan dana

dari extern semakin rendah karena laba yang dihasilkan semakin tinggi. Begitupun

sebaliknya, semakin rendah ROA maka kebutuhan dana dari sumber extern akan

semakin tinggi karena laba yang dihasilkan perusahaan rendah. Tinggi rendahnya

tingkat pengembalian atau laba yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap keputusan

pendanaan perusahaan pada masa yang akan datang.

Hipotesis pecking order menyatakan bahwa perusahaan cenderung

menggunakan internal equity terlebih dahulu. Apabila memerlukan external

financing, maka perusahaan akan menggunakan debt sebelum external equity.

Apabila perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan akan lebih

banyak menggunakan pendanaan dari dalam perusahaan. Karena jika profitabilitas

semakin tinggi, maka perusahaan dapat menyediakan laba ditahan dalam jumlah yang

lebih besar sehingga penggunaan hutang dapat ditekan.

2.1.6 Pertumbuhan Aktiva

Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam penelitian ini pertumbuhan aktiva dihitung

sebagai persentase perubahan aset pada bulan tertentu terhadap bulan sebelumnya.

Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana

untuk pembiayaan ekspansi. Menurut Agus Sartono (2001:248) semakin besar

kebutuhan dana, maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.

Page 26: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

26

Jadi, perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai

dividen, melainkan digunakan untuk pembiayaan investasi. Namun apabila laba

ditahan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, maka perusahaan

bersangkutan dapat menggunakan dana tambahan yang berasal dari luar perusahaan

dalam bentuk hutang.

Brigham dan Houston (2001:13) juga berpendapat bahwa perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak dana eksternal. Sesuai

dengan pecking order theory, apabila pendanaan eksternal dibutuhkan perusahaan

cenderung menggunakan pendanaan eksternal berupa hutang dari pada modal sendiri.

Karena emisi biaya saham baru lebih mahal dari pada biaya untuk penerbitan surat

utang. Prabansari dan Kusuma (2005) menemukan pertumbuhan aktiva berhubungan

positif dengan struktur modal. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki

pertumbuhan aktiva tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang sehingga

ada hubungan positif antara pertumbuhan aktiva dengan keputusan pendanaan.

2.1.7 Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aktiva tetap.

Menurut Munawir (2002:14) aktiva tetap adalah aktiva yang mempunyai umur

kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Struktur aktiva dalam pecking order

theory memiliki hubungan yang positif dengan keputusan pendanaan. Frank dan

Goyal (2005:7) menyatakan bahwa relation between debt and tangibility of asset is

reliably positive, yang artinya bahwa semakin besar aktiva tetap yang dimiliki

perusahaan, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan utang semakin besar,

Page 27: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

27

karena aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan bagi perusahaan yang hendak

berhutang. Struktur aktiva pada umumnya diukur oleh rasio perbandingan antara

aktiva tetap dengan total aktiva.

Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar, dapat menggunakan

hutang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena besarnya aktiva tetap yang

dapat digunakan sebagai jaminan atau kolateral hutang perusahaan (Sartono,

2001:248). Selain itu investor akan lebih menpercayai perusahaan yang memiliki

jaminan atas hutang dalam jumlah besar karena apabila perusahaan mengalami

kebangkrutan, maka aktiva tetap tersebut tersedia dapat digunakan untuk melunasi

hutang yang dimiliki perusahaan.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yaitu:

1) Niken Juniati (2010) dengan judul jurnal ” Pengaruh Firm Size, Growth

Opportunity, Liquidity, dan Profitability Terhadap Struktur Modal

Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di PT.BEI Tahun 2003-

2007 ”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji firm size, growth opportunity,

liquidity, dan profitability secara bersamaan memiliki pengaruh struktur

modal perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) Firm size secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal perusahaan, (2) Growth opportunity secara individu

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan, (3) Liquidity

secara individu berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan,

Page 28: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

28

(4) Profitability secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan, (5) firm size, growth opportunity, liquidity, dan

profitability secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, perusahaan dalam

menetapkan struktur modal diharapkan ikut mempertimbangkan faktor-faktor

yang mempengaruhinya sehingga dapat menciptakan struktur modal yang

efektif dan dapat meningkatkan kemakmuran pemegang saham.

2) Rina Walmiaty Mardi (2008) dengan judul penelitian ” Pengaruh Struktur

Aktiva, Probabilitas, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Pendanaan

Pada Perusahaan Perbankan. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh struktur aktiva, probabilitas, dan kebijakan dividen

terhadap struktur pendanaan pada perusahaan perbankan. Hasil dari penelitian

ini adalah bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh yang lebih signifikan

terhadap struktur pendanaan industri perbankan daripada probabilitas maupun

kebijakan dividen. Hal ini berarti struktur aktiva menjadi tolak ukur yang

lebih baik dalam manilai keputusan pendanaan perusahaan dalam penelitian

ini. Hasil pengujian juga menjukkan bahwa struktur aktiva, probabilitas dan

kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap struktur pendanaan

pada industri perbankan.

3) Januarino Aditya (2006) dengan judul penelitian ” Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2000-2003 ”. Penelitian ini bertujuan untuk

Page 29: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

29

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan.

Perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan foods and beverages

yang ada di Bursa Efek Jakarta. Dan periode penelitian yang digunakan yaitu

pada tahun 2000-2003. Variabel terikat yang digunakan adalah struktur aktiva,

ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, operating leverage dan

pertumbuhan penjualan. Alat uji yang digunakan yaitu alat uji regresi

berganda. Hasil yang diperoleh yaitu hanya ada empat variabel bebas yang

berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat struktur modal yaitu

variabel struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas.

Sedangkan untuk kedua variabel lainnya yaitu operating leverage dan

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

struktur modal.

4) Alif Widodo (2010) dengan penelitian yang berjudul ” Pengaruh Struktur

Aktiva, Ukuran Perusahaan, Probabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Beban

Pajak Dan Operating Leverage Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan

Manufaktur Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007 ” Penelitian ini bertujuan

menganalisis pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas,

pertumbuhan penjualan, beban ajak dan operating leverage terhadap struktur

modal. Obyek dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dari mulai tahun 2005-2007. Data penelitian diperoleh dari

data sekunder berupa data keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh dari Indonesian Capital Market

Page 30: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

30

Directory (ICMD) dari mulai tahun 2005-2007. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan model regresi linier berganda. Hasil pengujian regresi secara

parsial menunjukkan: struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal,

ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap struktur modal, pertumbuhan penjualan

berpengaruh positif terhadap struktur modal, beban pajak berpengaruh positif

terhadap struktur modal dan operating leverage berpengaruh negatif terhadap

struktur modal. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa struktur aktiva,

ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, beban pajak dan

operating leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal. Variabel struktur aktiva paling berpengaruh terhadap struktur

modal dibandingkan ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan,

beban pajak dan operating leverage.

5) Arief Susetyo A (2006) dengan penelitian yang berjudul ” Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public

Di BEJ Periode 2000-2003 ” Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui secara empiris pengaruh dari risiko bisnis (bussines risk), struktur

aktiva (tangibility of assets), profitabilitas (profitability) dan ukuran

perusahaan (firm size) terhadap struktur modal. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur go public di BEJ

pada periode 2000-2003. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh

dari publikasi laporan keuangan dalam Indonesian Capital Market Directory,

Page 31: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

31

yang tersedia di Pojok BEJ MM UII. Metode analisis data yang digunakan

untuk melakukan pengujian hipotesis analisis regresi linear berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Risiko bisnis (bussines risk), struktur

aktiva (tangibility of assets), profitabilitas (profitability) dan ukuran

perusahaan (firm size) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal (F=212.368; p=0.000; R²adj

=0.869). Koefisien determinasi

sebesar 0.869 tersebut menunjukkan bahwa, 86.9 persen dari variasi yang

terjadi dalam struktur modal perusahaan ditentukan atau disebabkan oleh

variasi yang terjadi pada Risiko bisnis (bussines risk), struktur aktiva

(tangibility of assets), profitabilitas (profitability) dan ukuran perusahaan

(firm size). (2) Risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

struktur modal perusahaan (b1=-0.158; p=0.029); (3) Struktur aktiva

berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan

(b2=0.062; p=0.000), (4) Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap struktur modal perusahaan (b3=-1.441 p=0.000), (5) Ukuran

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal

perusahaan (b4=0.165 p=0.000).

6) Yuhasril (2006) dengan judul penelitian ” Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi Yang Telah Go Public Di

Bursa Efek Jakarta ”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi dan dihubungkan dengan opsi struktur

Page 32: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

32

modal pada Perusahaan Industri farmasi, dan untuk mengidentifikasi

pengaruh faktor-faktor pada struktur modal, individu dan secara bersamaan.

Berdasarkan analisis faktor hanya Return On Investment (ROI), rasio aktiva

tetap,dan Dividen Pay Out Ratio (dividen POR) variabel merupakan faktor

signifikan. Beberapa analisis regresi linier menunjukkan bahwa hanya

sebagian ROI dan aktiva tetap variabel rasio mempengaruhi struktur modal.

Hasil ini konsisten dengan tujuan hipotesis. Penentu koefisien 68,7 persen. Ini

berarti bahwa ROI, tetap POR aset dan dividen dapat menjelaskan 68,7 persen

dari perbedaan struktur modal.

7) Bayu Septadona Putera (2006) dengan penelitian yang berjudul ” Analisis

Pengaruh Kepemilikan, Rasio Pertumbuhan, Dan Return On Assets Terhadap

Kebijakan Pendanaan Pada Perusahaan PMA Dan PMDN Yang Listed DI

BEJ Periode 2002-2004 ” Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh

variabel Kepemilikan Saham manajemen, Kepemilikan saham institusi,

Pertumbuhan asset, Pertumbuhan Penjualan, dan Return on Asset (ROA)

terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling dengan kriteria (1) Perusahaan yang selalu terdaftar di BEJ

selama periode pengamatan (2002-2004); (2) Perusahaan yang sahamnya dimiliki

oleh manajemen selama periode pengamatan (2002-2004). Diperoleh jumlah

sampel sebanyak 40 perusahaan dari 330 perusahaan. Teknik analisis yang

digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji

hipotesis menggunakan tstatistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-

Page 33: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

33

statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level

of significance 5 persen. Sedangkan untuk menguji perbedaan pengaruh

Kepemilikan Saham manajemen, Kepemilikan saham institusi, Pertumbuhan

asset, Pertumbuhan Penjualan, dan Return on Asset (ROA) terhadap Debt to

Equity Ratio (DER) pada perusahaan PMA dan PMDN di BEJ digunakan uji

analisis regressi Chow Test Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data

kepemilikan saham manajemen, kepemilikan saham institusi, dan ROA secara

parsial signifikan berpengaruh positif terhadap DER perusahaan yang listed di

BEJ periode 2002- 2004 pada level of significance kurang dari 5 persen yaitu

sebesar 2,2 persen, 4,9 persen dan 1,1 persen, namun Pertumbuhan Asset dan

Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap DER dengan

signifikansi lebih besar dari 5 persen yaitu masing - masing sebesar 17,2 persen,

dan 65,6 persen. Sementara secara bersama-sama (Kepemilikan Saham

manajemen, Kepemilikan saham institusi, Pertumbuhan asset, Pertumbuhan

Penjualan, dan Return on Asset (ROA)) terbukti signifikan berpengaruh terhadap

DER perusahaan yang listed di BEJ pada level kurang dari 5 persen yaitu sebesar

4,1 persen. Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap DER

sebesar 21,1 persen sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya R square sebesar

32,3 persen sedangkan sisanya 67,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Sedangkan hasil uji Chow Test

menunjukkan tidak terdapat perbedaan pengaruh Kepemilikan Saham

manajemen, Kepemilikan saham institusi, Pertumbuhan asset, Pertumbuhan

Page 34: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

34

Penjualan, dan Return on Asset (ROA dalam mempengaruhi DER antara

perusahaan PMA dan PMDN.

8) Nina Diah Pithaloka (2009) dengan judul penelitian ” Pengaruh Faktor-faktor

Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur

Di BEI Dengan Pecking Order Theory ” Penelitian ini bertujuan untuk

menguji secara empiris adanya pengaruh faktor intern ( Kepemilikan

Manajerial, Ukuran perusahaan, dan Pertumbuhan Penjualan) terhadap

kebijakan hutang dengan pendekatan Pecking Order Theory pada perusahaan

manufaktur di BEI. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan metode purposive judgment sampling. Berdasarkan kriteria

yang ada maka didapat 20 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan

periode 2003-2007. Kemudian, pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda, sebelum dilakukan analisis

regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Kepemilikan

Manajerial, Ukuran perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan memiliki

pengaruh terhadap kebijakan hutang dengan pendekatan Pecking Order

Theory pada perusahaan manufaktur di BEI. Secara parsial (individu) variabel

Kepemilikan Manajerial dan Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh

terhadap variabel dependennya. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap variabel dependennya yaitu hutang.

Page 35: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

35

9) Bram Hadianto (2007) dengan penelitian yang berjudul ” Pengaruh Struktur

Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan Probabilitas Terhadap Struktur Modal

Emiten Sektor Telekomunikasi Periode 2000-2006 ” Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menguji hipotesis pecking order dengan beberapa variabel yang

berdampak pada struktur modal seperti aktiva berwujud, ukuran perusahaan,

dan profitabilitas. Sampel yang digunakan diambil dari sektor telekomunikasi

yang dikumpulkan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini

menggunakan analisis panel data sebagai metode analisis. Hasilnya

menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah satu-satunya variabel yang

mendukung hipotesis pecking order.

10) I Dewa Ayu Sri Lestari Dewi (2007) dengan judul penelitian ”Pengaruh

Profitabilitas Dan Struktur Aset Terhadap Keputusan Pendanaan Berdasarkan

Pecking Order Theory Pada Perusahaan Otomotif Di PT. BEJ Periode 2001-

2005” Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis linier berganda

dan pengolahan datanya menggunakan SPSS Versi 17.0. Pengujian

signifikansi menggunakan uji F untuk menguji signifikansi secara simultan

dan uji t untuk menguji signifikansi secara parsial. Hasil Analisis

menunjukkan bahwa profitabilitas dan struktur aset secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

11) I Gusti Ayu Agung Sri Purnama Dewi (2010), dengan judul penelitian ”

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap

Keputusan Pendanaan Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara

Page 36: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

36

Ngurah Rai – Bali Periode 2006-2008”. Hasil analisis menunjukkan bahwa

profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva secara simultan

berpengaruh sebesar 52,4 persen. Profitabilitas secara parsial berpengaruh

negatif terhadap keputusan pendanaan yang memiliki arti bahwa semakin

tinggi laba yang dihasilkan perusahaan maka keputusan pendanaan

perusahaan akan semakin rendah karena semakin banyak kas internal yang

dimiliki perusahaan menyebabkan penggunaan hutang akan semakin sedikit.

Pertumbuhan aktiva secara persial berpengaruh positif terhadap keputusan

pendanaan memiliki arti semakin tinggi pertumbuhan aktiva yang dimiliki

perusahaan maka semakin besar keputusan pendanaannnya karena

bertambahnya penggunaan hutang untuk pembiayaan ekspansi. Struktur

aktiva secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan yang

memiliki arti bahwa semakin besar proporsi aktiva tetap yang dimiliki

perusahaan maka semakin besar keputusan pendanaannya karena aktiva tetap

yang dimiliki perusahaan dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh hutang.

12) Nita Ristianti dan Hartono (2007) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh

Dividend Payout Ratio, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Keputusan Pendanaan Pada Perusahaan Manufaktur Di

PT. Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hasil menunjukkan bahwa rasio pembayaran dividen dan variabel

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

perusahaan. Sementara profitabilitas dan variabel ukuran secara signifikan

Page 37: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

37

mempengaruhi kebijakan utang perusahaan dan dukungan hipotesis.

berdasarkan bahwa hasil, disarankan bagi perusahaan yang akan mengambil

keputusan kebijakan utang perusahaan harus mempertimbangkan untuk

meningkatkan faktor kebijakan hutang untuk menciptakan kebijakan utang

perusahaan yang efektif dan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang

saham.

13) Indra Widjaja dan Faris Kasenda (2008) dengan judul penelitian ”Pengaruh

Kepemilikan Institusional Aktiva Berwujud Ukuran Perusahaan Dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Dalam Industri

Barang Konsumsi Di BEI. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis

pengaruh karakteristik perusahaan tertentu yang menentukan struktur modal

perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data perusahaan

dalam industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian menggunakan regresi pooled kuadrat terkecil untuk menganalisis

hubungan antara kepemilikan institusional, tangibility, ukuran terhadap

profitabilitas terhadap struktur modal proxy dengan rasio total hutang dengan

aset. Hasil F-test menunjukkan hubungan yang signifikan antara

kelembagaan, tangibility ukuran kepemilikan, dan profitabilitas terhadap

struktur modal proxy dengan total rasio utang asset. Hasil uji juga

menunjukkan hubungan yang signifikan antara kelembagaan, tangibility

ukuran kepemilikan, dan profitabilitas terhadap struktur modal secara

induvidual.

Page 38: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

38

14) Hartono (2003) dengan judul penelitian ”Kebijakan Struktur Modal :

Pengujian Tradeoff Theory Dan PeckingOrder Theory, Studi Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Tercatat Di BEJ”. Penelitian yang ditunjukkan apakah

kebujakan struktur modal perusahaan yang terdaftar di BEJ mengikuti teory

pecking order atau penyesuaian sasaran teori tradeoff. Selain itu juga

ditujukan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan mempengaruhi

struktur modal perusahaan. Sampel sebanyak 55 diambil dari perusahaa yang

terdaftar di BEJ dan data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

regresi dengan baik dalam teory pecking order dan teory penyesuaian terget

tradeoff. Akhirnya study ini menemukan bahwa yang pertama, teory

keduanya dapat menjelaskan kebijakan struktur modal, meskipun teory

pecking order tampaknya lebih baik. Kedua, ketika ukuran perusahaan telah

dimasukkan ke dalam regresi, model kedua (penyesuaian target tradoff)

menunjukkan pengaruh yang kuat pada kebijakan struktur modal dari model

yang pertama. Studi ini dianjurkan untuk mengajukan permohonan kembali

dari model yang diadopsi pada periode waktu yang lebih lama dan menambah

lebih banyak variabel untuk menilai konsistensi.

15) Hartono (2004) dengan judul penelitian ”Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan

Investasi, dan Defisit Arus Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan Perusahaan

(studi kasus pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEJ)”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kebijakan leverage

terhadap profitabilitas, kesempatan investasi, dan arus kas defisit. Dengan

Page 39: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

39

menggunakan analisis regresi untuk menguji 51 perusahaan yang terdaftar di

BEJ penelitian ini menunjukkan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

leverage. Perusahaan lebih suka arus kas internal untuk memenuhi kebutuhan

dana dan oportunity dari investasi memiliki efek negatif terhadap leverage

tapi tidak konfirmasi. Sementara itu defisit arus kas memiliki dampak positif

terhadap leverage dan secara statistik signifikan, artinya perusahaan

kemungkinan akan menggunakan leverage jika terjadi defisit kas.

16) Keshar J. Baral (2004) dengan judul ”Determinan Of Capital Structure : A

Case Study Of Listed Compenies Of Nepal”. Menemukan bahwa earning rate,

size, dan growth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

Sedangkan risk, dividend payout, debt service, dan degree of operating

leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan

perbandingan dengan penelitian sebelumnya, maka penelitian ini memiliki

persamaan profitabilitas dan pertumbuhan sebagai variabel bebas.

17) S. Narayan Rao dan Jijo Lukose P.J. (2001) dengan judul “An Empirical

Study On The Determinants Of The Capital Structure Of Listed Indian

Firm”. Hasil penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas, struktur aktiva,

pajak dan pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur

modal, perbandingan pra dan pasca liberalisasi mengungkapkan bahwa ukuran

dan risiko adalah factor tambahan yang mempengaruhi keputusan struktur

modal pasca liberalisasi. Berdasarkan perbandingan dengan penelitian

Page 40: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

40

sebelumnya maka penelitian ini memiliki persamaan profitabilitas,

pertumbuhan, dan struktur aktiva sebagai variable bebas.

18) Fransisco Sogorb (2003) dengan judul “How SME Uniqueness Affects Capital

Structure”. Hasil penelitian menemukan bahwa pajak dan profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan,

pertumbuhan, dan struktur aktiva memiliki pengaruh positif terhadap struktur

modal UKM di Spanyol. Berdasarkan perbandingan dengan penelitian yang

sebelumnya, maka penelitian ini memiliki persamaan pofitabilitas,

pertumbuhan, dan struktur aktiva sebagai variabel bebas.

19) Shumi Akhtar (2005) dengan judul penelitian “The Determinants Of Capital

Structure For Australian Multinational and Domestic Corporations”. Studi

ini mempertimbangkan pentingnya faktor penentu struktur modal pada sampel

korporasi multinasional dan domestik Australia dari 1992-2001. Hasil

menunjukkan bahwa tingkat leverage tidak berbeda secara signifikan antara

perusahaan multinasional dan domestic. Mengunakan analisis regresi cross-

sectional Tobit, menunjukkan hasil bahwa, untuk kedua jenis perusahaan,

pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan adalah penentu signifikan

dari leverage.

20) M Pandey (2004) dengan judul penelitian “Struktur Modal and Firm

Characterstics”. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa faktor yang

mempengaruhi struktur modal perusahaan Malaysia menggunakan data 1984-

1999. Dimana dengan mengklasifikasikan data ke dalam empat sub-periode

Page 41: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

41

yang sesuai dengan tahapan yang berbeda dari pasar modal Malaysia. Utang

diuraikan menjadi tiga kategori: utang jangka pendek, jangka panjang dan

total. Baik nilai buku dan rasio nilai pasar hutang dihitung. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran, pertumbuhan, risiko dan variabel

tangibility mempunyai pengaruh yang signifikan pada struktur modal.

21) Samuel Gui Hai Huang dan Frank M. Song (2002) dengan judul penelitian ”

The Determinants of Capital Structure”. Tulisan ini menggunakan database

baru, yang berisi pasar dan data akuntansi dari lebih dari 1000 perusahaan

yang tercatat China sampai dengan tahun 2000, untuk mendokumentasikan

karakteristik perusahaan-perusahaan dalam hal struktur modal. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, pajak dan aktiva tetap

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

22) Stein Frydenberg (2004) dengan judul “Determinants of Corporate Capital

Structure of Norwegian Manufacturing Firms”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa aktiva tetap, ukuran, pertumbuhan, pajak, pengembalian aset dan

kategori industri berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan manufaktur di Norwegia.

23) Alan A. Bevan and Jo Danbolt (2001) judul penelitian “On the Determinants

and Dynamics of UK Capital Structure”. Penelitian ini menggunkan

perusahaan Inggris yang terdaftar 1991-1997. Hasil penelitian menunjukan

bahwa tingkat peluang pertumbuhan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

aktiva berwujud berpegaruh signifikan terhadap struktur modal.

Page 42: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

42

24) Joy Pathak (2010) dengan judul “What Determines Capital Structure of Listed

Firms in India?”. Dengan menggunakan sample 135 perusahaan dalam

periode 1990-2009 tercatat di Bursa Efek Bombay (alias sebagai Mumbai

Stock Exchange). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti

berwujud aktiva, pertumbuhan, ukuran perusahaan, risiko bisnis, likuiditas,

dan profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal yang

dipilih oleh perusahaan-perusahaan dalam konteks India.

25) Maria Psillaki and Nikolas Daskalakis (2009) judul penelitian “Are

Determinants Of Capital Structure Country or Firm Specific”. Hasil

menunjukkan bahwa ukuran mempunyai pengaruh positif terhadap struktur

modal sedangkan struktur aset, profitabilitas dan resiko memiliki pengaruh

negatif terhadap struktur modal pada UKM di Prancis, Italia dan Portugis.

Tabel ringkasan dari hasil penelitian sebelumnya dapat dilihat pada lampiran 5.

2.3 Rumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan kajian teori yang relevan,

maka hipotesis penelitian ini adalah:

1) Profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan

makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.

2) Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

keputusan pendanaan, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan pada

Page 43: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

43

perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode

2006-2008.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di PT. Bursa Efek Indonesia.

3.2 Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah keputusan pendanaan pada perusahaan

makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.

3.3 Identifikasi Variabel

Berdasarkan pokok permasalahan dan rumusan hipotesis yang diajukan, maka

variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel dependen atau variabel terikat (Y) merupakan variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman

di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.

Page 44: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

44

2) Variabel independen atau variabel bebas (X) merupakan variabel yang tidak

dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini

antara lain:

X1 = Profitabilitas

X2 = Pertumbuhan Aktiva

X3 = Struktur Aktiva

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang dianalisis didefinisikan sebagai

berikut:

1) Keputusan Pendanaan (Y)

Keputusan pendanaan adalah tentang bentuk komposisi pendanaan yang akan

dipergunakan oleh perusahaan. Pada penelitian ini, keputusan pendanaan

diukur dengan menggunakan debt to equity ratio yang merupakan

perbandingan total hutang dengan total modal sendiri pada perusahaan

makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.

Satuan ukurannya adalah dengan persentase.

DER = Total Hutang x100%......................................................(1)

Total Modal Sendiri

2) Profitabilitas (X1)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada

periode tertentu. Profitabilitas dihitung dengan menggunakan Return On

Page 45: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

45

Assets (ROA), yaitu membandingkan antara laba setelah pajak dengan total

aktiva pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia

periode 2006-2008. Satuan ukurannya adalah persentase.

ROA = Laba Setelah Pajak x100%.......................................................(2)

Total Aktiva

3) Pertumbuhan Aktiva (X2)

Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2008. Pertumbuhan aktiva dalam penelitian ini

dihitung sebagai persentase perubahan total aktiva pada bulan tertentu

terhadap bulan sebelumnya. Satuan ukurannya adalah persentase.

Pertumbuhan aktiva = Total aktiva t – Total aktiva t-1 x100%........................(3)

Total Aktiva t-1

4) Struktur aktiva (X3)

Struktur aktiva tetap, yang diukur dengan perbandingan aktiva tetap dan total

aktiva pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa efek Indonesia.

Satuan ukurannya adalah persentase.

Struktur aktiva = Aktiva Tetap x100%..........................................(4)

Total Aktiva

3.5 Jenis dan Sumber Data

Page 46: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

46

1) Jenis Data

Jenis data berdasarkan sifatnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

(1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung

dengan satuan hitung (Sugiyono, 2007:13). Data kuantitatif yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi komponen laporan keuangan pada perusahaan

makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.

(2) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar

(Sugiyono, 2007:13). Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini

berupa data mengenai gambaran umum perusahaan dan hal lain yang

berkaitan dengan perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek

Indonesia periode 2006-2008.

2) Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

yang tidak secara langsung diperoleh melalui pihak yang diteliti, tetapi menggunakan

data yang dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak lain. Dalam hal ini data

yang diperoleh bersumber dari PT. Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan

dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006-2008.

3.6 Kerangka Pemikiran

Profitabilitas (X1)

Page 47: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

47

Keterangan:

: Variabel

: Mempengaruhi

3.7 Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun

2006-2008 yaitu sebanyak 14 perusahaan.

Tabel 3.1 Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di PT. BEIperiode 2006-2008No Nama Perusahaan Masuk Tidak

1 Akasha Wira International Tbk v2 Aqua Golden Mississippi Tbk v3 Cahaya Kalbar Tbk v4 Davomas Abadi Tbk v5 Delta Djakarta Tbk v6 Indofood Sukses Makmur Tbk v7 Mayora Indah Tbk v8 Multi Bintang Indonesia Tbk v9 Prasidha Aneka NiagaTbk v

10 Sekar Bumi Tbk v11 Sekar Laut Tbk v12 Siantar Top Tbk v13 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk v

PertumbuhanAktiva (X2)

Struktur Aktiva(X3)

KeputusanPendanaan (Y)

Page 48: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

48

14 Ultra Jaya Milk Tbk v

Penentuan sampel ini dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel secara tidak acak melalui pertimbangan tertentu. Sehingga dari 14

perusahaan yang ada hanya 12 perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Kriteria-

kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan sampel adalah :

1) Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2006-2008.

2) Perusahaan makanan dan minuman yang dalam laporan keuangannya tersedia

data yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

3.8 Metode Pegumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi non perilaku yaitu bentuk observasi yang melakukan analisis catatan

(record analysis) terhadap data yang diperlukan. Jadi data yang dikumpulkan dengan

cara mengutip dari buku-buku, karya ilmiah berupa skripsi dan ICMD (Indonesian

Capital Market Directory).

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical

Program And Service Solution) Versi 17.0. Adapun penjelasan teknik yang dimaksud

adalah:

3.9.1 Uji Asumsi Klasik

Page 49: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

49

Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastika bahwa model

yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dan analisis regresi, yang

meliputi asumsi tidak terjadi autokolerasi, tidak terjadi multikolinieritas, tidak

terjadi heteroskadastisitas, dan metode regresi memiliki distribusi normal.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. (Ghozali,

2001:110). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan

menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)

(Ghozali, 2001:114). Uji ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada hasil

perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov, jika nilai signifikansi bernilai lebih

besar dari α = 5 persen, maka data ini dikatakan berdistribusi normal.

2) Uji Autokolerasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara variabel

gangguan satu dengan variabel gangguan lainnya. Akibat adanya autokorelasi

adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya tidak minimum,

sehingga tidak efisien. Biasanya terjadi pada serangkaian pengamatan

berdasarkan rangkaian waktu atau time series. Rumus untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin Watson.

Gambar 3.1 Uji Durbin Watson

Page 50: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

50

Terjadi Daerah Daerah bebas Daerah Terjadiautokorelasi keragu- keragu- autokorelasi

positif raguan raguan negatifdl du 0 4-du 4-dl

Sumber : Gujarati (2008 : 216)

Kriteria penentuan :d > dl : terjadi autokorelasi positif dalam modeldl ≤ d ≤ du : jatuh pada daerah keragu-raguandu < d < 4-du : tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif4-du ≤ d ≤ 4-dl : jatuh pada daerah keragu-raguan4-dl < d : terjadi autokorelasi negatif dalam model

3) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan fenomena adanya kolerasi yang sempurna

antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain. Uji multikolinieritas

diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki

kemiripan dengan variabel dependen lainnya dalam satu model (B.A. Nugroho,

2005:58). Pengujian untuk menditeksi ada tidaknya multikolinieritas dilakukan

dengan melihat tolerance value dan variance inflation faktor (VIF).

Multikolinieritas antar variabel bebas diasumsikan tidak terjadi apabila nilai

tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10.

4) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pada model

regresi terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas digunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan

meregresikan nilai absolute ei dengan varian bebas. Jika tidak ada satupun

Page 51: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

51

variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (nilai

absolute ei), maka tidak akan ada heterokedastisitas (Ghozali, 2006:108).

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah profitabilitas,

pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva sedangkan variabel terikatnya adalah

keputusan pendanaan.

Persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ = a + β1X1 + β 2X2 + β3X 3 + ei...........................................................(5)

Keterangan:

Ŷ = Keputusan Pendanaan

a = Konstanta

X1 = Profitabilitas

X2 = Pertumbuhan Aktiva

X3 = Struktur Aktiva

β1- β3 : Koefisien Regresi

ei : Variabel pengganggu (risidual eror).

3.9.3 Pengujian Pengaruh secara Simultan

Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifkansi pengaruh variabel bebas yaitu

profitabilitas (X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan struktur aktiva (X3) secara bersama-

Page 52: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

52

sama (simultan) terhadap variabel terikat yakni keputusan pendanaan (Y). Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β1 = β2 = β3 = 0, artinya berpengaruh tidak signifikan antara profitabilitas,

pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara simultan terhadap variabel

terikat (Y).

Hi : Paling sedikit salah satu βi ≠ 0 (βi = β1, β2, β3) artinya berpengaruh

signifikan antara profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara

simultan terhadap variabel terikat (Y).

2) Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen dan df = (k-1);(n-k) untuk menentukan

nilai Ftabel

3) Menentukan besarnya Fhitung. Besarnya Fhitung dicari dengan bantuan program

SPSS Versi 17.0.

4) Menetapkan kriteria pengujian

H0 = diterima bila : Fhitung ≤ Ftabel atau nilai signifikan ≥ α (0,05)

H0 = ditolak bila : Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

Jika H0 ditolak berarti variabel bebas yang terdiri dari profitabilitas, pertumbuhan

aktiva, dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pendanaan.

Gambar 3.2 Daerah Pengujian Penerimaan/penolakan H0 dengan Uji F

f (F)

Page 53: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

53

Daerah penolakan

Menurut Ghozali (2001:83), kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R² pada

saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai adjusted R²

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

3.9.4 Pengujian pengaruh secara parsial

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan

secara individu antara variabel bebas yaitu profitabilitas (X1), pertumbuhan aktiva

(X2), struktur aktiva (X3) terhadap variabel terikat yakni keputusan pendanaan (Y).

Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

1) Untuk menguji profitabilitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β1 = 0, artinya berpengaruh negatif tidak signifikan antara profitabilitas

terhadap keputusan pendanaan.

Hi : β1 > 0, artinya berpengaruh negatif signifikan antara profitabilitas

terhadap keputusan pendanaan.

Fα(k-1)(n-k)F

Daerahpenerimaan Ho

0Sumber : Nata Wirawan (2002 )

Page 54: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

54

(2) Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen. Derajat bebas (df) = n-k, dimana n = j

umlah pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan nilai t tabel.

(3) Menentukan besarnya thitung. Besarnya dicari dengan bantuan progran SPSS

Versi 17.0.

(4) Kriteria pengujian

H0 diterima bila : thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≥ α (0,05)

H0 ditolak bila : thitung < ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

2) Untuk menguji hipotesis pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β2 = 0, artinya berpengaruh positif tidak signifikan antara pertumbuhan

aktiva terhadap keputusan pendanaan.

Hi : β2 > 0, artinya berpengaruh positif signifikan antara pertumbuhan aktiva

terhadap keputusan pendanaan.

H0 : β3 = 0, artinya berpengaruh positif tidak signifikan antara struktur aktiva

terhadap keputusan pendanaan.

Hi : β3 > 0, artinya berpengaruh positif signifikan antara struktur aktiva

terhadap keputusan pendanaan.

(2) Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen. Derajat bebas (df) = n-k, dimana n =

jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan nilai t tabel.

Page 55: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

55

(3) Menentukan besarnya thitung . Besarnya dicari dengan bantuan program SPSS

Versi17.0

(4) Kriteria pengujian

H0 diterima bila : thitung ≤ ttabel atau nilai signifikansi ≥ α (0,05)

H0 ditolak bila : thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

Gambar 3.3 Kurva Normal Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 dengant-test

1) Uji Sisi kiri

Daerah tolak Daerah terima H0

-(α/2 ; n-k ) 0Sumber : Nata Wirawan (2002 : 179)

2) Uji Sisi kanan

Daerah terima H0 Daerah tolak

Page 56: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

56

0 (α/2 ; n-k )Sumber : Nata Wirawan (2002 : 179)

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

1) PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Perusahaan memulai produksi pada tahun 1974 dan saat ini memiliki pabrik

pembotolan di Bekasi, Citeureup, Bogor dan Mekarsari, Sukabumi. Perusahaan

memiliki kapasitas produksi sebesar 640 juta liter per tahun. Pabrik Bekasi

menghasilkan untuk minuman non-karbonasi dengan kapasitas 40 juta liter per tahun.

Perusahaan ini juga memberikan lisensi di Babakan Pari (Sukabumi), Kuningan,

Wonosobo, Pandaan, Bali, Lampung, Brastagi, Manado dengan total kapasitas 575

juta liter per tahun. Ia juga memiliki 80 persen saham di IBIC Sdn Bhd di Brunei

Darusalam, yang juga memproduksi air minum kemasan dengan merek SEHAT.

Page 57: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

57

Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke negara ASEAN, Vietnam, Kamboja,

Hongkong, Selandia Baru, Australia, Taiwan dan Kanada.

Pada bulan Maret 2001, keluarga Utomo, pemilik PT Aqua Golden Mississippi Tbk,

disetujui. peningkatan saham Grup Danone di perusahaan air kemasan dari 40 persen

menjadi 70 persen. Berikut ini, nama Aqua diubah menjadi Aqua Danone. Langkah

ini diambil dalam rangka memperkuat kemampuan Grup Aqua untuk bersaing di

pasar global melalui aliansi strategis dengan mitra yang didukung oleh jaringan

internasional.

2) PT Cahaya Kalbar Tbk

PT. CAHAYA KALBAR didirikan pada tahun 1968. Pada tahun 1996,

perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan kode perdagangan

"CEKA". Kami adalah produsen terkenal berbagai bahan untuk rentang seluruh

produk makanan:

• untuk industri coklat dan kakao kembang gula, es coating, penganan mengisi.

• Aloe Vera konsentrat dan bubuk untuk makanan fungsional, kosmetik dan industri

farmasi.

juga memproduksi dan memasok bahan untuk restoran / industri hotel, kue dan

industri roti dan kemudian kita masuk thcretail / pasar grosir dengan produk minuman

minuman fungsional. Di bawah merek dagang: ALOEFIT.

3) PT Davomas Abadi Tbk

Page 58: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

58

Pada tahun 1994, kapasitas produksi mencapai 20.160 ton, yang terdiri 10.080

ton mentega kakao dan 10.080 ton bubuk kakao. Pada tahun 1995 kapasitas produksi

perusahaan mencapai 40.320 ton, yang terdiri 20.160 ton mentega kakao dan 20.160

ton bubuk kakao. Pabrik perusahaan memiliki 0,8 hektar ruang gedung, berdiri di atas

3,7 hektar lahan di Tangerang, Jawa Barat. Pada akhir 1997, perusahaan

menandatangani kontrak lama 10 tahun penjualan jangka panjang untuk memasok

rata-rata 40.000 ton kakao tepung dan mentega kakao setiap tahun untuk mitra

dagang di luar negeri. Untuk meningkatkan kapasitas produksi sejalan dengan

meningkatnya permintaan, pada tahun 1997 Davomas membeli biji kakao prosesor

tambahan.

4) PT Delta Djakarta Tbk

Produk perusahaan utama adalah bir pilsner dan dipasarkan dengan merek

dagang Anker Bir dan pengendalian 40 persen dari pasar bir pilsner nasional di

Indonesia. Produksi lainnya busur Anker Bir hitam dan Shanta Super Shandy.

Memiliki perjanjian kerjasama dengan bersekutu Breweries Nederland BV,

mencakup pengembangan logis techno, pemasaran dan manajemen umum. Delta

Jakarta juga memproduksi produk lisensi dari Carlsberg International A / S, Denmark

di bawah merek dagang dari Carlsberg Beer. Pada Agustus 1995, perusahaan ini

pindah tempat pembuatan bir dari Jakarta Utara ke Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

Pembuatan bir ini dibangun disitus ha 15. Relokasi ini diharapkan dapat

meningkatkan kapasitas produksi sebesar 50 persen menjadi 900.000 hi. Perusahaan

Page 59: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

59

juga memproduksi bir San Miguel, setelah masuknya San Miguel Corporation dari

Filipina ke perusahaan sebagai pemegang saham.

5) PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Perusahaan ini didirikan sebagai PT Panganjaya Intikusuma dalam 1 990. Pada

tahun 1994, Nama Perusahaan diubah menjadi PT Indofood Sukses Makmur, tahun

yang sama daftar Perseroan di Bursa Efek Indonesia (763 juta saham, nilai nominal

Rp 1.000 per saham). Pada tahun 1995, Perusahaan mengakuisisi Hour miller

Bogasari, awal penciptaan sebuah perusahaan makanan yang terintegrasi secara

vertikal. Pada tahun 2004, Perusahaan mengakuisisi suatu memegang 80 persen

dalam sebuah perusahaan karton bergelombang, meningkatkan kepemilikan

sahamnya di anak bumbu makanan dari 70 persen menjadi 92,2 persen, dan pada

perusahaan agribisnis dan anak perusahaan distribusi dari 80 persen menjadi 100

persen. Pada tahun 2005, Perusahaan patungan dibuat dengan Nestle (Nestle

Indofood Citarasa Indonesia). Obligasi Scries I adalah sepenuhnya ditebus dan

perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat dengan luas total 35 ribu hektar yang

diperoleh. Grup Agribisnis memperoleh Obligasi Konversi yang diterbitkan oleh

perusahaan pelayaran, setara dengan ekuitas 90,9 persen. Pada tahun 2006,

Eurobonds Posisi senilai US $ 143.700.000 yang ditebus awal dan 55,0 persen saham

perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd diperoleh. Perusahaan juga mengakuisisi

perusahaan perkebunan lebih di Kalimantan Barat dengan luas total 31 ribu hektar.

Semua perusahaan di bawah Grup Agribisnis digabung, meninggalkan PT Salim

Ivomas Pratama (SIMP) sebagai perusahaan yang bertahan. Pada tahun 2007, Grup

Page 60: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

60

Agribisnis terdaftar di Bursa Efek Singapura dengan cara transaksi pengambilalihan

terbalik, dengan penempatan saham konsolidasian baru. Obligasi Rp2 triliun yang

dikeluarkan Seri IV, jatuh tempo pada tahun 2012, dengan peringkat AA + dari

PTPcfindo. Bagian PTC Pacsari. Ltd meningkat sebesar 35 persen menjadi 90 persen.

Perseroan terus meningkatkan kepemilikan perkebunan, dengan langkah-langkah

yang diambil selama tahun termasuk akuisisi 60 persen saham perusahaan

perkebunan dari Rascal Holding Limited, dengan lahan lebih dari 85 ribu hektar. Ini

diikuti dengan partisipasi penerbitan PT Mitra Inti Sejati Perkebunan dan dimiliki 70

persen kepemilikan, meningkatkan bank tanah kelompok sekitar 13 ribu hektar.

Akhirnya, saham ekuitas 64,41 persen diperoleh di Lonsum, sebuah perusahaan

perkebunan yang terdaftar dengan lahan perkebunan sekitar 169.000 hektar.

6) PT Mayora Indah Tbk

Didirikan pada tahun 1977, mengambil alih PT Unita Branindo pada tahun

1990, sebuah wafer dan produsen cokelat juga dimiliki oleh pendiri perusahaan. Sejak

mengambil alih, perusahaan telah memiliki dua pabrik di Tangerang, Jawa Barat di

situs sebesar 11,7 Ha tanah. Perusahaan mempunyai perjanjian dengan Oka AG Ltd

Untuk produksi coklat dan dengan Cookie Denmark. PT Mayora Indah merupakan

anak perusahaan dari Grup Inbisco, yang telah aktif dalam industri makanan sejak

tahun 1948.

7) PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1931 dengan nama NV

Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Sejak 1936, perusahaan telah berada di

Page 61: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

61

bawah sebuah perusahaan Belanda, Heineken International Beheer BV. Produk utama

perusahaan adalah bir dan bir hitam, dipasarkan dengan merek Bir Bintang dan

Guinness. Bir Bintang kontrol lebih dari 60 persen pangsa pasar bir. Perusahaan ini

memiliki kerjasama bantuan teknis dengan Heineken Technische Beheer dan

Guinness Overseas Ltd Setelah menjual pabrik minuman ringan di Medan pada bulan

April 1994, perusahaan kini dikelola pabrik di Mojosari, Jawa Timur dan Tangerang,

Jawa Barat. Pada akhir tahun 1994 kantor pusat perusahaan dipindahkan ke tempat

pembuatan bir Tanggerang. Perusahaan ini relokasi tempat pembuatan bir di Ngagel,

Surabaya Sampangagung, Mojokerto untuk meningkatkan kapasitas produksi

300,000-800,000 hecto liter. Jumlah ini 60 juta liter. Ini total 60 juta liter per tahun

akan biaya sekitar Rp 150 miliar. Pada tanggal 13 Oktober 1997, perusahaan mulai

untuk mengekspor bir ke Jepang dan Australia Utara.

8) PT Prasidha Aneka NiagaTbk

Komoditas yang dihasilkan oleh Prasidha adalah kopi, remah-remah karet,

tapioka (chip dan pelet), coklat, lada hitam dan vanili. Pada Desember 1993

perusahaan yang diakuisisi 7 bisnis, pembelian mereka langsung. Perusahaan-

perusahaan ini adalah: PT Aneka Sumber Kencana, menghasilkan kopi, lada hitam

dan vanili dengan pabrik yang berlokasi di Bandar lampung.PT Aneka Bumi Kencana

memproduksi kopi sebuah pabrik chocolatewith di Surabaya dan Ujung Pandang, PT

Surabaya Peletting Perusahaan, memproduksi chip tapioka dan pellet dengan sebuah

pabrik di Surabaya, PT Tirtha Harapan Bali, memproduksi kopi dan vanili dengan

pabrik di Singaraja, PT Aneka Bumi Pratama menghasilkan karet remah, dengan

Page 62: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

62

pabrik di palembang, dan PT Hotel Rama Palace Cottage yang memiliki dan

mengelola Rama Palace Cottage, tiga 148 kamar hotel bintang di pantai kuta, bali.

Sekitar 75 persen dari produksi diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Eropa dan

Afrika. Perusahaan juga mengadakan saham 65 persen PT Aneka Coffee Industry,

roaster terintegrasi dan pembuatan kopi instan di Jawa Timur. Pada bulan Pebruari

1995, perusahaan dengan saham 65 persen mulai vebture bersama dengan Ueshima

Co Coffe saham Limited 5 persen untuk PT Citra Buana Tunggal Perkasa Agis Mitra

Mandiri oleh PT Aneka Coffe Industry. Pada Juli 1996 perusahaan itu bergabung

dengan Australia Burns Philip untuk estabilish perusahaan patungan untuk produksi

media kertas tabel. Usaha ini akan memerlukan sebuah Investasi yang ditanamkan

sekitar Rp 12 miliar. Kerjasama yang mengambil bentuk kepemilikan yang sama saya

akan dilanjutkan pada tingkat pemasaran. Perusahaan berencana untuk menjual aset

yang terdiri dari hotel Ramaplace Caottage dalam waktu dekat. Penjualan ini akan

berlangsung untuk mendukung negosiasi restrukturisasi hutang perusahaan dengan

Bank Mandiri. Pada tanggal 8 Januari 2001, perusahaan dan anak perusahaan tertentu

menerima surat dari Bank Mandiri tanggal 4 Januari 2001 menginformasikan bahwa

Bank Mandiri telah mengalihkan pinjaman ke Indonesia Badan Penyehatan

Perbankan Nasional (BPPN) pada 21 Desember 2000 keluar dari fasilitas kredit yang

diberikan kepada perusahaan dan anak perusahaan tertentu.

9) PT Sekar Laut Tbk

Bahan baku utama untuk produksi perusahaan adalah udang dan tapioka yang

dipasok oleh sejumlah daerah budidaya udang di Indonesia, termasuk Timur, Tengah

Page 63: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

63

dan Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan, sedangkan tepung tapioka yang

dibeli dari petani di sekitar pabrik. Perusahaan ini memiliki kapasitas terpasang

sebesar 7,5 ton per tahun dan memasarkan berbagai produk krupuk dengan merek

Finna: emping kerupuk udang dibumbui terbuat dari kacang melinjo, keripik

singkong dan keripik jagung. Pemasaran domestik dilakukan oleh distributor

whollyowned, PT Pangan Lestari. Pada September 1996 perusahaan telah menerima

US $ 30 juta pinjaman sindikasi dari sejumlah bank asing dan patungan. Pinjaman ini

akan TKE 2 bentuk. Suatu pinjaman sebesar US $ 27,5 juta untuk meningkatkan

modal kerja akan membawa suku bunga sebesar 1,75 persen diatas SIBOR dengan

jangka waktu 4,5 tahun dan opsi selama 3 tahun. Sisa dari pinjaman adalah untuk

pembangunan pabrik dan akan membawa suku bunga sebesar 2 persen diatas SIBOR

dengan jangka waktu 5 tahun dan masa tenggang 1 tahun. Arranger memimpin dalam

sindikasi ini adalah Dai-Ichi Kangyo Bank dan Fuji Bank International.

10) PT Siantar Top Tbk

Produk perusahaan dijual di bawah Fuji Mie, Mie Goreng, Boyki, dan Mie

Goreng Ayam Panggang nama merek, sedangkan kerupuk dapat ditemukan di pasar

di bawah nama Tube Kentang BBQ, Snack UFO, PTB Yakitori, Twistko, Ikan, Wilco

dan Sayur. Permen dijual di bawah nama Es Teller, Balico, Kelapa, Asam Manis, Es

Kopyor, dan Kopi. Bahan baku, terdiri terutama tepung, gula, dan minyak goreng,

yang bersumber dalam negeri, dengan beberapa bumbu dan bumbu yang disediakan

oleh PT Saribumi Alam Indonesia, perusahaan afiliasi. Pada 1 Juni 996, kapasitas

terpasang adalah 3.750 ton mie, 1.550 ton kerupuk, dan 1.350 ton permen per tahun.

Page 64: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

64

Sebagian besar produksi dijual di pasar domestik, meskipun beberapa juga telah

diekspor sejak tahun 1991. Pemasaran Domestik terjadi melalui PT Semestanustra

Distrindo (afiliasi), PT Panamas, PT Wicaksana Overseas, PT Alfa Retailindo, PT

Enseval Perdagangan, dan kantor perwakilan perusahaan di Bandung, Semarang, dan

Surabaya. Pasar luar negeri juga dilakukan oleh rumah-rumah perdagangan di Hong

Kong, Singapura, dan Arab Saudi. Pada pertengahan tahun 1996, ekspor hanya

mewakili 2,7 persen dari total penjualan.

11) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Perusahaan ini memproduksi tiga jenis mie, manely: mie instan Mikita, Ha Ha

dan merek Bossmie, mie kering Ayam 2 Telor, Tanah Air, Manggis dan Hula Hula

tanda, dan mie snack Anak Kita Merek. Perusahaan ini didirikan oleh Kang keluarga

pada tahun 1953. Perusahaan berubah nama menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food

Tbk.

12) PT Ultra Jaya Milk Tbk

Perusahaan mulai produksi pada tahun 1975 dengan pembuatan Usin susu steril

proses yang dikenal sebagai Ultra High Temperature (UHT). Pada tahun 1981,

perusahaan melakukan diversifikasi ke dalam rentang baru produk seperti jus buah

dan teh dalam karton. Bawah lisensi dari Kraft Inc USA, perusahaan mulai produksi

merek keju Kraft pada tahun 1985. Kemudian di bawah lisensi dari Corman dari

Belgia, perusahaan mulai memproduksi mentega pada tahun 1987. Selain itu

perjanjian lisensi, perusahaan juga menjalin hubungan dengan Nestle Mead, Johnson

Page 65: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

65

Bristol Myers dari Amerika Serikat dan dengan Pripps Inc dari Swedia untuk

pembuatan dan pemasaran minuman energi olahraga di bawah merek dagang Pripps.

4.3 Pengujian Hipotesis

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.

Kriteria kesimpulan untuk uji ini yaitu jika nilai signifikansi pada hasil perhitungan

uji Kolmogorov-Smirnov bernilai lebih dari α = 5 persen, maka dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

Pada tabel 4.1 dibawah dapat dilihat hasil perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov

sebesar 1,807 yang lebih besar dari α = 5 persen atau 0,05 maka data berdistribusi

normal.

Tabel 4.1 Hasil pengujian normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestStandardized

Residual

N 144

Normal Parametersa,,b Mean .0000000Std. Deviation .98945489

Most Extreme Differences Absolute .126Positive .126Negative -.064Kolmogorov-Smirnov Z 1.807Asymp. Sig. (2-tailed) .052

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.Sumber: lampiran 6

2) Uji Autokolerasi

Page 66: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

66

Uji autokolerasi dilakukan terhadap nilai Durbin-Watson dengan tingkat

keyakinan α = 5 persen. Bila dw terletak pada du dan (4-du) atau du<dw<(4-du) maka

tidak terjadi autokolerasi.

Berdasarkan tabel 4.2 halaman 66 ditunjukkan bahwa nilai dari dw sebesar 2,156

sedangkan tabel untuk observasi sebanyak 144 (n = 144) dengan jumlah variabel

independen sebanyak 3 (k = 3), diperoleh nilai dl =1,61 dan du = 1,74. Karena nilai

Durbin Watson 2,156 terletak diantara 1,74<2,156<2,26 dapat disimpulkan model

regresi tidak terjadi autokolerasi.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Autokolerasi

Autokorelasi (Durbin Watson)Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .371a .138 .319 80.88576 2.156a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1b. Dependent Variable: Y

Sumber: Lampiran 7

3) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen memiliki kemiripan dengan variabel independen lainnya dalam satu

model. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengalami

multikolinieritas. Pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan

melihat tolerance value dan variance inflation faktor (VIF), yaitu nilai tolerance

Page 67: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

67

value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 maka tidak ada

multikolinieritas variabel bebas dalam model regresi ini.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 X1 -.136 -.172 -.162 .993 1.007

X2 .150 .166 .156 .995 1.005

X3 .300 .313 .306 .997 1.003a. Dependent Variable: Y

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel bebas

lebih tinggi dari 0.10 dan semua variabel bebas mempunyai nilai VIF lebih kecil dari

10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antara variabel

bebas dalam model regresi ini.

4) Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah daalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

digunakan dengan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai

absolute residual dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute residual), maka tidak

ada heterosedastisitas (Ghozali,2006:108).

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Page 68: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

68

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .145 .157 .922 .358

X1 -.007 .007 -.081 -1.040 .300

X2 -.004 .003 -.100 -1.289 .199

X3 .005 .003 .291 1.052 .287a. Dependent Variable: Absolut Residual

Sumber : Lampiran 9

Pada tabel 4.4 terlihat dari nilai signifikansi semua variabel diatas nilai level of

significant 5 persen (0,05), maka hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4.3.2 Persamaan Regresi

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier

berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh

antara variabel bebas yaitu Profitabilitas (X1), Pertumbuhan Aktiva (X2), dan Struktur

Aktiva (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pendanaan yang diproksikan

dengan debt to equity ratio (DER) pada perusahaan makanan dan minuman di PT

Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 36.090 26.031 1.386 .168

Page 69: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

69

X1 -2.460 1.190 -.163 -2.067 .041

X2 1.107 .556 .157 1.992 .048

X3 1.952 .501 .306 3.898 .000a. Dependent Variable: Y

Sumber: Lampiran 10

Berdasarkan Tabel 4.5, maka dapat diperoleh persamaan garis linier brganda

sebagai berikut:

Ŷ = 36,090-2,460X1+1,107X2+1,952X3.....................................................................(5)

Hasil persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a = 36,090 memiliki arti jika profitabilitas (X1), pertumbuhan aktiva (X2), struktur

aktiva (X3) sama dengan nol, maka nilai keputusan pendanaan akan naik

sebesar 36,090 satuan.

β1 = -2,460 memiliki arti bahwa setiap peningkatan profitabilitas (X1) sebesar 1

satuan, maka nilai keputusan pendanaan akan turun sebesar 2,460 satuan

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

β2 = 1,107 memiliki arti bahwa setiap peningkatan pertumbuhan aktiva (X2) sebesar

1 satuan, maka keputusan pendanaan akan naik sebesar 1,107 satuan

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

β3 = 1,952 memiliki arti bahwa setiap peningkatan struktur aktiva sebesar 1 satuan,

maka keputusan pendanaan akan naik sebesar 1,952 satuan dengan

asumsi variabel lainya konstan.

Hasil persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan arah pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan ditunjukkan oleh

Page 70: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

70

masing-masing koefisien variabel bebasnya. Koefisien regresi variabel bebas yang

bertanda positif berarti mempunyai pengaruh yang searah terhadap keputusan

pendanaan, sedangkan koefisien yang bertanda negatif mempunyai pengaruh yang

berlawanan terhadap keputusan pendanaan.

4.4 Pengujian Hipotasis

4.4.1 Pengujian hipotesis dengan uji simultan (uji F)

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Simultan (F-test)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 146345.473 3 48781.824 7.456 .000a

Residual 915950.965 140 6542.507

Total 1062296.438 143

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1b. Dependent Variable: Y

Sumber: Lampiran 10

Berdasarkan tabel 4.2 halaman 66 diketahui bahwa profitabilitas, pertumbuhan

aktiva, struktur aktiva secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan

sebesar 0,319 yang ditunjukkan oleh nilai adjusted R² untuk mengetahui signifikansi

Page 71: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

71

pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara simultan

terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2008. Dilakukan dengan uji F, adapun langkah-langkah

adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β1 = β2 = β3 = 0, artinya berpengaruh tidak signifikan antara profitabilitas,

pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara simultan terhadap keputusan

pendanaan.

Hi : Paling sedikit salah satu βi ≠ 0 (βi = β1, β2, β3) artinya berpengaruh

signifikan antara profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara

simultan terhadap keputusan pendanaan.

2) Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen dan V1 = (k-1) = 4-1 = 3 dan V2 = (n-k)

= 144-4 = 140, sehingga besarnya df = (V1;V2) = (3;140) maka nilai Ftabel yaitu

F(α;df) = F(0,05;3,140) = 2,60 (lampiram 10)

3) Menentukan besarnya Fhitung. Besarnya Fhitung dicari dengan bantuan program

SPSS, maka diperoleh nilai Fhitung sebesar 7,456 (tabel 4.6 halaman 70)

4) Menetapkan kriteria pengujian

H0 = diterima bila : Fhitung ≤ Ftabel atau nilai signifikan ≥ α (0,05)

H0 = ditolak bila : Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

Karena nilai signifikansi Fhitung > Ftabel (7,456 > 2,60) dan nilai signifikansi

0,000 < α (0,05) maka H0 ditolak dan Hi diterima. Ini berarti bahwa hipotesis

Page 72: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

72

pertama diterima, yaitu profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Gambar 4.1 Daerah Pengujian Penerimaan/penolakan H0 dengan Uji F

f(F)

Daerah penolakan

Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda ini layak digunakan

untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependent dijelaskan oleh variabel-

variabel independent yang digunakan dalam model.

4.4.2 Pengujian hipotesis dengan uji parsial (uji t)

1). Untuk menguji profitabilitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β1 = 0, artinya berpengaruh negatif tidak signifikan antara profitabilitas

terhadap keputusan pendanaan.

Hi : β1 > 0, artinya ada berpengaruh negatif signifikan antara profitabilitas

terhadap keputusan pendanaan.

(2) Menentukan ttabel

2,60 7,456 F

Daerahpenerimaan H0

0

Page 73: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

73

Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen. Derajat bebas (df) = n-k = 144-4 =

140, maka nilai ttabel yaitu -t(α;df) = -t(0,05;140) = -1,645.

(3) Menentukan besarnya thitung. Besarnya dicari dengan bantuan progran SPSS

maka diperoleh hasil sebesar -2,460 (tabel 4.5 halaman 68).

(4) Kriteria pengujian

H0 diterima bila : thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≥ α (0,05)

H0 ditolak bila : thitung < ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

Karena nilai thitung < ttabel (-2,067<-1,645) dan nilai signifikansi 0,041 < α

(0,05), maka H0 ditolak. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa

pengaruh profitabilitas terhadap keputusan pendanaan tersebut signifikan.

Gambar 4.2 Kurva Normal Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 dengant-test Profitabilitas terhadap Keputusan Pendanaan

Daerah tolak Ho

Daerah terima H0

-2,067 -1,645 0

2). Untuk menguji hipotesis pertumbuhan aktiva dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

(1) Merumuskan hipotesis statistik

Page 74: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

74

H0 : β2 = 0, artinya berpengaruh positif tidak signifikan antara pertumbuhan

aktiva terhadap keputusan pendanaan.

Hi : β2 > 0, artinya berpengaruh positif signifikan antara pertumbuhan aktiva

terhadap keputusan pendanaan.

(2) Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen. Derajat bebas (df) = n-k = 144-4 =

140, maka nilai ttabel yaitu t(α;df) = t(0,05;140) = 1,645.

(3) Menentukan besarnya thitung .

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS maka

diperoleh nilai thitung sebesar 1,992 (tabel 4.5 halaman 68)

(4) Kriteria pengujian

H0 diterima bila : thitung ≤ ttabel atau nilai signifikansi ≥ α (0,05)

H0 ditolak bila : thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

Karena nilai thitung > ttabel (1,992>1,645) dan nilai signifikansi 0,048 < α (0,05),

maka H0 ditolak. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa pengaruh

pertumbuhan aktiva terhadap keputusan pendanaan tersebut signifikan.

Gambar 4.3 Kurva Normal Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 dengant-test Pertumbuhan Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan

Daerah terima H0 Daerah tolak Ho

Page 75: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

75

0 1,645 1,992

3). Untuk menguji hipotesis struktur aktiva dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : β3 = 0, artinya berpengaruh positif tidak signifikan antara pertumbuhan

aktiva terhadap keputusan pendanaan.

Hi : β3 > 0, artinya berpengaruh positif signifikan antara pertumbuhan aktiva

terhadap keputusan pendanaan.

(2) Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) = 5 persen. Derajat bebas (df) = n-k = 144-4 =

140, maka nilai ttabel yaitu t(α;df) = t(0,05;1,40) = 1,645.

(3) Menentukan besarnya thitung .

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS maka

diperoleh nilai thitung sebesar 3,898 (tabel 4.5 halaman 68)

(4) Kriteria pengujian

H0 diterima bila : thitung ≤ ttabel atau nilai signifikansi ≥ α (0,05)

H0 ditolak bila : thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05)

Karena nilai thitung > ttabel (3,898 > 1,645) dan nilai signifikansi 0,000 < α

(0,05), maka H0 ditolak. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa struktur

aktiva berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Page 76: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

76

Gambar 4.4 Kurva Normal Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 dengant-test Struktur Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan

Daerah terima H0 Daerah tolak Ho

0 1,645 3,898

Uji regresi secara parsial (t-test) ini juga digunakan untuk menguji hipotesis

ketiga dalam penelitian ini, yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh

dominan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di

PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Dengan melihat standardized

coefficient beta variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat,

akan dapat diketahui variabel bebas mana yang akan berpengaruh dominan terhadap

variabel terikat.

Berdasarkan tabel 4.5 halaman 68 terlihat bahwa standardized coefficient beta

yang terbesar adalah pada variabel bebas struktur aktiva yaitu sebesar 0,306 ini

berarti struktur aktiva berpengaruh dominan terhadap keputusan pendanaan, yaitu

sebesar 30,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian

ini, yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh dominan terhadap keputusan

pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia

periode 2006-2008 ”ditolak”

Page 77: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

77

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Persamaan regresi linier berganda yang telah dikemukakan sebelumnya

menunjukkan arah dan besarnya pengaruh dari masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat. Pengaruh ketiga variabel bebas tersebut terhadap keputusan

pendanaan baik secara simultan maupun parsial dikemukakan sebagai berikut.

Nilai adjusted R square dalam penelitian ini sebesar 0,319 (tabel 4.2 halaman

66), artinya secara bersama-sama variabel profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan

struktur aktiva berpengaruh terhadap keputusan pendanaan sebesar 31,9 persen dan

sisanya 68,1 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

model. Hasil uji F (tabel 4.6 halaman 70) menunjukkan bahwa profitabilitas,

pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2008. Hal ini memiliki arti bahwa perusahaan

memperhatikan ketiga variabel bebas tersebut dalam menentukan keputusan

pendanaan, terutama menyangkut penggunaan hutang sebagai sumber dananya.

Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka perusahaan bisa menggunakan dana

sendiri untuk meningkatkan jumlah modal. Pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva

yang tinggi akan memudahkan perusahaan memperoleh utang untuk modal usahanya.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Purnama

Dewi (2010) bahwa profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Page 78: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

78

Profitabilitas secara parsial memiliki pengaruh negatif dan secara statistik

pengaruh tersebut signifikan terhadap keputusan pendanaan pada perusahaan

makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008, yaitu dengan

nilai kofisien sebesar -2,067 dan nilai signifikansi 0,041 (tabel 4.5 halaman 68).

Pengaruh negatif dari profitabilitas terhadap keputusan pendanaan memiliki arti

bahwa semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan perusahaan maka keputusan

pendanaan perusahaan akan semakin rendah, karena dengan tingkat profitabilitas

yang tinggi perusahaan mampu menyediakan dana internal dalam jumlah besar.

Sesuai dengan pecking order theory, apabila dana internal telah mampu memenuhi

sebagian besar kebutuhan dana maka perusahaan dapat menekan hutang. Ini berarti

dana internal merupakan pilihan utama dalam memenuhi sumber pembiayaan.

Semakin tinggi laba yang diperoleh semakin kecil keinginan perusahaan untuk

menggunakan hutang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Nita Ristianti dan Hartono (2007) bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pendanaan. Penelitian dari Indra Widjaja dan Faris Kasenda

(2008) menunjukkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pendanaan, namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Niken

Juniati (2010) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh

tidak signifikan terhadap keputusan pendanaan karena faktor pertumbuhan

perusahaan dan liquidity lebih mempengaruhi keputusan pendanaan dibandingkan

dengan profitabilitas.

Page 79: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

79

Pertumbuhan aktiva secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek

Indonesia periode 2006-2008, yaitu dengan nilai koefisien sebesar 1,992 dan nilai

signifikansi 0,048 (tabel 4.5 halaman 68). Pengaruh positif dari pertumbuhan aktiva

terhadap keputusan pendanaan memiliki arti bahwa semakin besar pertumbuhan

aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin besar keputusan pendanaannya karena

bertambahnya penggunaan hutang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pecking order

theory, dimana semakin tinggi pertumbuhan aktiva suatu perusahaan maka semakin

besar peluang perusahaan menggunakan hutang. Hal ini disebabkan karena semakin

tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk

pembiayaan ekspansi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sri Purnama Dewi (2010) bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Struktur aktiva secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia

periode 2006-2008 yaitu dengan nilai koefisien sebesar 3,898 dan nilai signifikansi

0,000 (tabel 4.5 halaman 68). Pengaruh positif dari struktur aktiva terhadap keputusan

pendanaan memiliki arti bahwa semakin besar proporsi aktiva tetap yang dimiliki

perusahaan maka semakin besar keputusan pendanaannya karena bertambahnya

penggunaan hutang sebagai akibat kemudahaan memperoleh hutang. Hasil penelitian

ini sesuai dengan pecking order theory, dimana semakin besar struktur aktiva yang

dimiliki perusahaan, maka semakin besar juga peluang perusahaan menggunakan

Page 80: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

80

hutang. Hal ini disebabkan karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat

dijadikan jaminan untuk memperoleh hutang. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian dari Rao dan Jijo (2001) bahwa struktur aktiva berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pendanaan. Begitu juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Arief Susetyo A (2006) bahwa struktur aktiva berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pendanaan. Penelitian yang dilakukan oleh Alif

Widodo (2010) juga menunjukkan hasil bahwa struktur aktiva berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pendanaan.

Struktur aktiva berpengaruh dominan terhadap keputusan pendanaan. Hal ini

terlihat dari standardized coefficient Beta sebesar 0,306 ini berarti pertumbuhan

aktiva berpengaruh dominan terhadap keputusan pendanaan sebesar 30,6 persen.

Pengaruh dominan dikarenakan sektor makanan dan minuman merupakan produk

yang memiliki batas kadaluarsa yang menentukan makanan dan minuman sudah tidak

bisa dikonsumsi lagi, untuk itu perusahaan harus memproduksi untuk melakukan

penjualan. Dalam melakukan produksi tentunya diperlukan sumber dana yang

mencukupi, dengan struktur aktiva yang dimiliki perusahaan mampu memperoleh

hutang untuk memperoleh sumber dana. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rina Walmiaty Mardi (2008) bahwa struktur aktiva berpengaruh

dominan terhadap keputusan pendanaan.

Page 81: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

81

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

diperoleh simpulan sebagai berikut:

1) Bedasarkan pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel profitabilitas,

pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek

Page 82: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

82

Indonesia periode 2006-2008. Variasi ketiga variabel tersebut mempengaruhi

keputusan pendanaan sebesar 31,9 persen sedangkan sisanya 68,1 persen

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

2) Secara Parsial

a) Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pendanaan

pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode

2006-2008. Memiliki arti bahwa semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan

perusahaan maka keputusan pendanaan perusahaan akan semakin rendah,

karena semakin tinggi laba yang diperoleh semakin kecil keinginan

perusahaan untuk menggunakan hutang.

b) Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek

Indonesia periode 2006-2008. Memiliki arti semakin tinggi pertumbuhan

aktiva yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar keputusan

pendanaannya karena bertambahnya penggunaan hutang untuk pembiayaan

ekspansi.

c) Struktur aktiva secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pendanaan pada perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa

Efek Indonesia periode 2006-2008. Memiliki arti bahwa semakin besar

proporsi aktiva tetap yang dimiliki perusahaan maka semakin besar keputusan

pendanaannya karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat dijadikan

jaminan untuk memperoleh hutang.

Page 83: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

83

3) Struktur aktiva berpengaruh dominan terhadap keputusan pendanaan pada

perusahaan makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-

2008.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan simpulan yang telah diperoleh,

maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1) Bagi Manajer Keuangan disarankan untuk memperhatikan profitabilitas,

pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva dalam menentukan keputusan

pendanaan pada perusahaan Makanan dan Minuman di PT. Bursa Efek

Indonesia periode 2006-2008.

2) Bagi perusahaan sebaiknya memperhatikan variabel profitabilitas,

pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva untuk meningkatkan kinerja keuangan

agar memiliki reputasi yang baik di mata kreditur. Perusahaan harus mampu

melakukan efisiensi biaya, sehingga laba yang tersedia cukup untuk

membayar bunga sebagai balas jasa atas dana yang dipinjamnya.

3) Peneliti hanya menggunakan sampel perusahaan makanan dan minuman di

PT. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008 dan hanya menggunakan 3

variabel bebas, yaitu profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva.

Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jenis perusahaan yang

dijadikan sampel dan memperpanjang periode waktu yang diteliti serta

menambah jenis variabel bebasnya seperti tingkat penjualan, pertumbuhan

perusahaan, skala perusahaan, dan kebijakan dividen, sehingga akan

Page 84: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

84

memeperjelas variabel-variabel yang akan mempengaruhi keputusan

pendanaan perusahaan.

4) Bagi para investor disarankan sebelum menanamkam modal di perusahaan,

perlu memperhatikan variabel profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur

aktiva untuk mengukur kinerja perusahaan. Agar investasi yang dilakukan

memberikan tingkat keuntungan yang maksimal sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 85: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 1

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 70.00 73.00 75.00 77.00 76.00 76.00 73.00 76.00 70.00 78.00 78.00 74.002 Cahaya Kalbar Tbk 40.00 42.00 45.00 44.00 44.00 40.00 41.00 180.00 163.00 118.00 106.00 145.003 Davomas Abadi Tbk 167.00 173.00 176.00 177.00 129.00 150.00 222.00 227.00 211.00 202.00 195.00 445.004 Delta Djakarta Tbk 25.00 28.00 31.00 32.00 25.00 32.00 24.00 29.00 28.00 33.00 28.00 34.005 Indofood Sukses Makmur Tbk 178.00 185.00 199.00 210.00 165.00 180.00 189.00 261.00 272.00 283.00 272.00 311.006 Mayora Indah Tbk 51.00 55.00 57.00 58.00 62.0 66.00 68.00 73.00 74.00 109.00 104.00 132.007 Multi Bintang Indonesia Tbk 195.00 197.00 201.00 208.00 183.00 242.00 222.00 214.00 181.00 205.00 168.00 173.008 Prasidha Aneka NiagaTbk 188.00 179.00 183.00 187.00 212.00 219.00 205.00 214.00 217.00 210.00 193.00 163.009 Sekar Laut Tbk 72.00 74.00 77.00 79.00 80.00 89.00 84.00 90.00 90.00 93.00 95.00 97.010 Siantar Top Tbk 32.00 32.00 33.00 36.00 42.00 28.00 37.00 44.00 57.00 100.00 67.00 72.0011 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 280.00 278.00 281.00 282.00 295.00 300.00 310.00 126.00 356.00 132.00 146.00 160.0012 Ultra Jaya Milk Tbk 49.00 50.00 52.00 53.00 66.00 63.00 57.00 64.00 48.00 47.00 46.00 53.00

Di BEI Periode 2006-2008Tabel 1.1 Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Makanan dan Minuman

DER (%)

Nama PerusahaanNo2006 2007 2008

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw IVTw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

Page 86: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 2

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 3.45 5.72 2.36 6.14 2.10 4.09 6.11 7.39 1.49 3.19 5.03 8.212 Cahaya Kalbar Tbk 1.92 6.89 3.53 5.45 0.22 4.96 4.96 4.02 5.07 5.47 6.91 4.613 Davomas Abadi Tbk 5.66 3.78 7.89 7.25 1.17 3.82 4.72 5.39 2.77 5.44 5.91 (3.91)4 Delta Djakarta Tbk 4.44 3.92 1.46 7.58 1.48 3.30 5.47 7.99 2.99 5.45 8.37 11.995 Indofood Sukses Makmur Tbk 6.37 4.78 2.98 4.06 0.96 1.93 3.35 3.30 1.20 2.50 3.17 2.616 Mayora Indah Tbk 2.98 3.29 4.67 6.0 2.37 4.13 6.41 7.48 2.10 3.66 5.67 6.717 Multi Bintang Indonesia Tbk 3.23 2.34 2.77 12.05 3.02 5.04 7.74 13.57 6.64 14.06 41.57 23.618 Prasidha Aneka NiagaTbk 1.12 2.47 (1.02) 9.11 (1.91) (2.85) (1.39) (2.96) 0.13 2.66 4.32 3.299 Sekar Laut Tbk 1.78 2.78 2.44 3.29 0.15 0.78 1.42 3.14 1.97 1.21 2.24 2.110 Siantar Top Tbk 2.67 1.93 1.99 6.09 1.25 1.78 2.10 3.01 1.31 0.33 1.79 0.7711 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 1.88 3.57 3.98 5.10 4.62 1.93 2.97 1.99 0.93 3.05 3.15 2.8212 Ultra Jaya Milk Tbk 2.62 3.29 4.61 3.29 5.20 10.39 29.17 22.25 18.69 19.09 19.48 17.45

Tabel 1.2 Profitabilitas Perusahaan Makanan dan Minuman Di BEI Periode 2006-2008

Profitabilitas (%)

Nama PerusahaanNo2006 2007 2008

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw III Tw IVTw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II

Page 87: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 3

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 2.21 2.34 1.52 2.40 3.67 1.94 1.78 4.23 0.49 5.27 3.50 2.802 Cahaya Kalbar Tbk 7.94 9.45 3.89 5.68 1.49 4.47 36.81 50.65 15.67 (14.02) 0.27 0.683 Davomas Abadi Tbk 2.39 0.34 1.11 1.23 0.15 0.10 36.51 4.40 4.15 1.64 3.26 (13.18)4 Delta Djakarta Tbk 1.84 1.62 2.88 2.59 2.78 3.03 0.03 2.35 3.37 3.02 (0.55) 11.315 Indofood Sukses Makmur Tbk 3.29 8.45 9.69 10.02 13.15 2.64 7.28 45.71 7.12 4.08 8.32 10.366 Mayora Indah Tbk 2.78 3.63 5.44 4.37 4.00 5.63 2.89 5.06 5.22 25.07 (1.32) 18.897 Multi Bintang Indonesia Tbk 2.38 4.51 2.33 0.41 1.28 (3.64) 3.69 1.40 9.79 (4.63) 15.90 24.748 Prasidha Aneka NiagaTbk 1.83 2.77 2.61 1.18 1.25 (0.95) 1.69 (1.94) 2.77 6.51 1.55 (11.51)9 Sekar Laut Tbk 1.23 2.57 1.09 1.16 1.28 6.19 (1.62) 6.66 4.06 0.12 3.3 2.2010 Siantar Top Tbk 1.39 1.78 1.28 2.79 2.84 (9.30) 7.77 6.65 8.73 3.08 9.70 (1.49)11 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2.43 5.67 6.49 11.29 9.74 65.70 7.62 18.08 (33.32) 68.70 8.43 5.1912 Ultra Jaya Milk Tbk 3.71 2.25 3.47 1.03 1.22 (0.51) 1.46 2.10 27.02 (1.26) 1.63 0.20

Tabel 1.3 Pertumbuhan Aktiva Perusahaan Makanan dan Minuman Di BEI Periode 2006-2008

Pertumbuhan Aktiva (%)

No Nama Perusahaan2006 2007 2008

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw IVTw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

Page 88: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 4

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 31.33 32.74 33.44 33.71 33.61 35.11 35.18 36.65 36.08 34.53 34.02 34.182 Cahaya Kalbar Tbk 27.69 28.38 29.22 30.92 32.91 39.32 30.70 25.64 22.59 28.48 29.83 32.633 Davomas Abadi Tbk 58.65 59.33 59.59 61.88 60.18 57.34 57.50 65.38 61.26 58.83 57.18 65.704 Delta Djakarta Tbk 21.47 23.49 25.52 27.70 25.86 27.28 96.80 26.98 25.86 24.86 24.99 22.065 Indofood Sukses Makmur Tbk 48.90 50.03 53.84 54.22 46.66 46.90 44.74 60.25 56.63 55.23 54.60 63.136 Mayora Indah Tbk 43.36 44.72 45.66 48.74 47.20 47.02 45.38 44.86 44.62 40.72 44.17 42.367 Multi Bintang Indonesia Tbk 56.71 58.89 60.44 67.46 65.41 67.87 65.60 63.22 56.05 56.48 50.83 44.258 Prasidha Aneka NiagaTbk 45.68 47.85 48.78 49.70 47.87 48.04 45.19 44.18 42.79 43.01 43.76 45.409 Sekar Laut Tbk 44.75 51.68 56.88 60.28 59.54 56.40 55.10 55.13 55.59 55.01 53.17 49.9510 Siantar Top Tbk 50.67 51.30 51.50 52.57 50.63 58.07 62.21 60.48 58.23 57.97 53.37 56.6611 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 45.64 49.66 50.35 53.11 49.75 57.57 62.52 65.66 54.54 67.22 63.81 68.2612 Ultra Jaya Milk Tbk 59.20 64.41 65.77 66.25 60.20 60.26 61.53 59.50 48.34 49.16 49.48 52.51

Tabel 1.4 Struktur Aktiva Perusahaan Makanan dan Minuman Di BEI Periode 2006-2008

Struktur Aktiva (%)

Nama PerusahaanNo2006 2007 2008

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw IVTw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

Page 89: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 6

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestStandardized

Residual

N 144

Normal Parametersa,,b Mean .0000000Std. Deviation .98945489

Most Extreme Differences Absolute .126Positive .126Negative -.064Kolmogorov-Smirnov Z 1.807Asymp. Sig. (2-tailed) .052

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Page 90: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 7

Uji Autokolerasi

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 X3, X2, X1a . Entera. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .371a .138 .319 80.88576 2.156a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1b. Dependent Variable: Y

Page 91: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 8

Uji Multikolinieritas

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 X3, X2, X1a . Entera. All requested variables entered.

Coefficientsa

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 X1 -.136 -.172 -.162 .993 1.007

X2 .150 .166 .156 .995 1.005

X3 .300 .313 .306 .997 1.003a. Dependent Variable: Y

Page 92: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 9

Uji Heteroskedastisitas

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 X3, X2, X1a . Entera. All requested variables entered.

Coefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .145 .157 .922 .358

X1 -.007 .007 -.081 -1.040 .300

X2 -.004 .003 -.100 -1.289 .199

X3 .005 .003 .291 1.052 .287a. Dependent Variable: Absolut Residual

Page 93: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 10

Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 X3, X2, X1a . Entera. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .371a .138 .119 80.88576 2.156a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 146345.473 3 48781.824 7.456 .000a

Residual 915950.965 140 6542.507

Total 1062296.438 143

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 36.090 26.031 1.386 .168

X1 -2.460 1.190 -.163 -2.067 .041

X2 1.107 .556 .157 1.992 .048

X3 1.952 .501 .306 3.898 .000a. Dependent Variable: Y

Page 94: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil penelitian

1 Niken Juniati 2010 Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity,

dan Profitability Terhadap Struktur Modal

Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di PT.BEI Tahun 2003-2007

Firm size secara individu tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal perusahaan,

Growth opportunity secara individu berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal perusahaan,

Liquidity secara individu berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal perusahaan, Profitability

secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal perusahaan, firm size, growth

opportunity, liquidity, dan profitability secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal perusahaan.

2 Rina Walmiaty

Mardi

2008 Pengaruh Struktur Aktiva, Probabilitas, Dan

Kebijakan Deviden Terhadap Struktur Pendanaan

Pada Perusahaan Perbankan

Hasil pengujian menjukkan bahwa struktur aktiva,

probabilitas dan kebijakan deviden berpengaruh

secara simultan terhadap struktur pendanaan pada

industri perbankan.

3 Januarino

Aditya

2006 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2000-2003

Empat variabel bebas yang berpengaruh secara parsial

terhadap variabel terikat struktur modal yaitu variabel

struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

likuiditas. Sedangkan untuk kedua variabel lainnya

yaitu operating leverage dan pertumbuhan penjualan

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Lampiran 5

Page 95: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

struktur modal.

4 Alif Widodo 2010 Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan,

Probabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Beban Pajak

Dan Operating Leverage Terhadap Struktur Modal

Pada Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia

Periode 2005-2007

Hasil pengujian regresi secara parsial menunjukkan:

struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur

modal, ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap struktur modal, profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap struktur modal, pertumbuhan

penjualan berpengaruh positif terhadap struktur

modal, beban pajak berpengaruh positif terhadap

struktur modal dan operating leverage berpengaruh

negatif terhadap struktur modal. Pengujian secara

simultan menunjukkan bahwa struktur aktiva, ukuran

perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan,

beban pajak dan operating leverage secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

5 Arief Susetyo

A

2006 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di

BEJ Periode 2000-2003

Risiko bisnis (bussines risk), struktur aktiva

(tangibility of assets), profitabilitas (profitability) dan

ukuran perusahaan (firm size) secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

6 Yuhasril 2006 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Struktur Modal Perusahaan Farmasi Yang Telah Go

ROI dan aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal.

Page 96: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Public Di Bursa Efek Jakarta

7 Bayu

Septadona

Putera

2006 Analisis Pengaruh Kepemilikan, Rasio

Pertumbuhan, Dan Return On Assets Terhadap

Kebijakan Pendanaan Pada Perusahaan PMA Dan

PMDN Yang Listed DI BEJ Periode 2002-2004

Hasil analisis menunjukkan bahwa data kepemilikan

saham manajemen, kepemilikan saham institusi, dan

ROA secara parsial signifikan berpengaruh positif

terhadap DER perusahaan yang listed di BEJ periode

2002- 2004, namun Pertumbuhan Asset dan

Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan

terhadap DER Sementara secara bersama-sama

(Kepemilikan Saham manajemen, Kepemilikan

saham institusi, Pertumbuhan asset, Pertumbuhan

Penjualan, dan Return on Asset (ROA)) terbukti

signifikan berpengaruh terhadap DER perusahaan

yang listed di BEJ.

8 Nina Dia

Pithaloka

2009 Pengaruh Faktor-faktor Intern Perusahaan Terhadap

Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di

BEI Dengan Pecking Order Theory

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-

sama variabel Kepemilikan Manajerial, Ukuran

perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan memiliki

pengaruh terhadap kebijakan hutang dengan

pendekatan Pecking Order Theory pada perusahaan

manufaktur di BEI. Secara parsial (individu) variabel

Kepemilikan Manajerial dan Pertumbuhan Penjualan

tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya.

Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

Page 97: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

variable dependennya yaitu hutang.

9 Bram Hadianto 2007 Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan

Probabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten

Sektor Telekomunikasi Periode 2000-2006

Hasilnya menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan

adalah satu-satunya variabel yang mendukung

hipotesis pecking order.

10 I Dewa Ayu Sri

Lestari Dewi

2007 Pengaruh Profitabilitas Dan Struktur Aset Terhadap

Keputusan Pendanaan Berdasarkan Pecking Order

Theory Pada Perusahaan Otomotif Di PT. BEJ

Periode 2001-2005

Hasil Analisis menunjukkan bahwa profitabilitas dan

struktur aset secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pendanaan.

11 I Gusti Ayu

Agung Sri

Purnama Dewi

2010 Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva Dan

Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara

Ngurah Rai – Bali Periode 2006-2008

Hasil analisis menunjukkan bahwa profitabilitas,

pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva secara

simultan berpengaruh sebesar 52,4 persen

12 Nita Ristianti

dan Hartono

2007 Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio,

Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Keputusan Pendanaan Pada

Perusahaan Manufaktur Di PT. Bursa Efek

Indonesia Periode 2002-2006

pembayaran deviden dan variabel kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan

hutang perusahaan. Sementara profitabilitas dan

variabel ukuran secara signifikan mempengaruhi

kebijakan utang perusahaan dan dukungan hipotesis

13 Indra Widjaja

dan Faris

Kasenda

2008 Pengaruh Kepemilikan Institusional Aktiva

Berwujud Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas

Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Dalam

Hasil menunjukkan hubungan yang signifikan antara

kelembagaan, tangibility ukuran kepemilikan, dan

profitabilitas terhadap struktur modal.

Page 98: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Industri Barang Konsumsi Di BEI

14 Hartono 2003 Kebijakan Struktur Modal : Pengujian Tradeoff

Theory Dan PeckingOrder Theory, Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di BEJ

Teory keduanya dapat menjelaskan kebijakan struktur

modal, meskipun teory pecking order tampaknya

lebih baik.

15 Hartono 2004 Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi, dan

Defisit Arus Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan

Perusahaan (studi kasus pada perusahaan

manufaktur yang tercatat di BEJ)

Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage.

16 Keshar J. Baral 2004 Determinan Of Capital Structure : A Case Study Of

Listed Compenies Of Nepal

Menemukan bahwa earning rate, size, dan growth

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur

modal. Sedangkan risk, devidend payout, debt

service, dan degree of operating leverage tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

17 S. Narayan Rao

dan Jijo Lukose

P.J.

2001 An Empirical Study On The Determinants Of The

Capital Structure Of Listed Indian Firm

Hasil penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas,

struktur aktiva, pajak dan pertumbuhan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan struktur modal,

perbandingan pra dan pasca liberalisasi

mengungkapkan bahwa ukuran dan risiko adalah

factor tambahan yang mempengaruhi keputusan

struktur modal pasca liberalisasi.

18 Fransisco

Sogorb

2003 How SME Uniqueness Affects Capital Structure Hasil penelitian menemukan bahwa pajak dan

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur

Page 99: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

modal. Sedangkan ukuran perusahaan, pertumbuhan,

dan struktur aktiva memiliki pengaruh positif

terhadap struktur modal UKM di Spanyol.

19 Shumi Akhtar 2005 The Determinants Of Capital Structure For

Australian Multinational and Domestic

Corporations

Hasil menunjukkan bahwa tingkat leverage tidak

berbeda secara signifikan antara perusahaan

multinasional dan domestic

20 M Pandey 2004 Struktur Modal and Firm Characterstics Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

profitabilitas, ukuran, pertumbuhan, risiko dan

variabel tangibility mempunyai pengaruh yang

signifikan pada struktur modal.

21 Samuel Gui

Hai Huang dan

Frank M. Song

2002 The Determinants of Capital Structure Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan, pajak dan aktiva tetap berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pendanaan.

22 Stein

Frydenberg

2004 Determinants of Corporate Capital Structure of

Norwegian Manufacturing Firms

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktiva tetap,

ukuran, pertumbuhan, pajak, pengembalian aset dan

kategori industri berpengaruh secara signifikan

terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur

di Norwegia.

23 Alan A. Bevan

and Jo Danbolt

2001 On the Determinants and Dynamics of UK Capital

Structure

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat peluang

pertumbuhan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

Page 100: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

aktiva berwujud berpegaruh signifikan terhadap

struktur modal.

24 Joy Pathak 2010 What Determines Capital Structure of Listed Firms

in India

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor

seperti berwujud aktiva, pertumbuhan, ukuran

perusahaan, risiko bisnis, likuiditas, dan profitabilitas

memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal

yang dipilih oleh perusahaan-perusahaan dalam

konteks India.

25 Maria Psillaki

and Nikolas

Daskalakis

2009 Are Determinants Of Capital Structure Country or

Firm Specific

Hasil menunjukkan bahwa ukuran mempunyai

pengaruh positif terhadap struktur modal sedangkan

struktur aset, profitabilitas dan resiko memiliki

pengaruh negatif terhadap struktur modal pada UKM

di Prancis, Italia dan Portugis.

Page 101: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 17

dl du dl du dl du dl du dl du dl du dl du

10 0,88 1,32 0,70 1,64 0,53 2,02 0,38 2,41 0,24 2,82 - - - -11 0,93 1,32 0,66 1,60 0,60 1,93 0,44 2,28 0,32 2,65 0,20 3,01 - -12 0,97 1,33 0,81 1,58 0,66 1,86 0,51 2,18 0,38 2,51 0,27 2,83 0,17 3,1513 1,01 1,34 0,86 1,56 0,72 1,82 0,57 2,09 0,45 2,39 0,33 2,69 0,23 2,9914 1,05 1,35 0,91 1,55 0,77 1,78 0,63 2,03 0,51 2,30 0,39 2,57 0,29 2,8515 1,08 1,36 0,95 1,54 0,82 1,75 0,69 1,97 0,56 2,22 0,45 2,47 0,34 2,7316 1,10 1,37 0,95 1,54 0,86 1,73 0,74 1,93 0,62 2,15 0,50 2,39 0,40 2,6217 1,13 1,38 1,02 1,54 0,90 1,71 0,78 1,80 0,67 2,02 0,55 2,32 0,45 2,5418 1,16 1,39 1,05 1,53 0,93 1,69 0,87 1,87 0,71 1,99 0,60 2,26 0,50 2,4619 1,18 1,40 1,08 1,53 0,97 1,68 0,86 1,85 0,75 1,96 0,65 2,21 0,55 2,4020 1,20 1,41 1,10 1,54 1,00 1,65 0,98 1,83 0,79 1,94 0,69 2,16 0,60 2,3421 1,22 1,42 1,13 1,54 1,03 1,67 0,93 1,81 0,83 1,92 0,73 2,12 0,64 2,2922 1,24 1,43 1,15 1,54 1,05 1,66 0,96 1,80 0,86 1,90 0,77 2,09 0,68 2,2523 1,26 1,44 1,17 1,54 1,08 1,66 0,99 1,79 0,80 1,89 0,80 2,06 0,72 2,2124 1,27 1,45 1,19 1,55 1,10 1,66 1,01 1,78 0,93 1,88 0,84 2,04 0,75 2,1725 1,29 1,45 1,21 1,55 1,12 1,66 1,04 1,77 0,95 1,86 0,87 2,01 0,78 2,1426 1,30 1,46 1,22 1,55 1,14 1,65 1,06 1,76 0,98 1,85 0,90 1,99 0,82 2,1227 1,32 1,47 1,24 1,56 1,16 1,65 1,08 1,76 1,01 1,84 0,93 1,97 0,85 2,0928 1,33 1,48 1,26 1,56 1,18 1,65 1,10 1,75 1,03 1,83 0,95 1,96 0,87 2,0729 1,34 1,48 1,27 1,56 1,20 1,65 1,12 1,74 1,05 1,83 0,98 1,94 0,90 2,0530 1,35 1,49 1,28 1,57 1,21 1,65 1,14 1,74 1,07 1,82 1,00 1,93 0,93 2,0331 1,36 1,50 1,30 1,57 1,23 1,65 1,16 1,74 1,09 1,81 1,02 1,92 0,95 2,0232 1,37 1,50 1,31 1,57 1,24 1,65 1,18 1,73 1,11 1,81 1,04 1,91 0,97 2,0033 1,38 1,51 1,32 1,58 1,26 1,65 1,19 1,73 1,13 1,80 1,06 1,90 0,99 1,9934 1,39 1,51 1,33 1,58 1,27 1,65 1,21 1,73 1,15 1,80 1,08 1,89 1,02 1,9835 1,40 1,52 1,34 1,58 1,28 1,65 1,22 1,73 1,16 1,80 1,10 1,88 1,03 1,9736 1,41 1,52 1,35 1,59 1,29 1,65 1,24 1,73 1,18 1,79 1,11 1,88 1,05 1,9637 1,42 1,51 1,36 1,59 1,31 1,66 1,25 1,72 1,19 1,79 1,13 1,87 1,07 1,9538 1,43 1,54 1,37 1,59 1,32 1,66 1,26 1,72 1,21 1,79 1,15 1,86 1,09 1,9439 1,43 1,54 1,38 1,60 1,33 1,66 1,27 1,72 1,22 1,77 1,16 1,86 1,10 1,9340 1,44 1,54 1,39 1,60 1,34 1,66 1,29 1,72 1,23 1,77 1,18 1,85 1,12 1,9245 1,48 1,57 1,43 1,62 1,38 1,67 1,34 1,72 1,29 1,77 1,24 1,84 1,19 1,9050 1,50 1,59 1,46 1,63 1,42 1,67 1,38 1,72 1,34 1,77 1,29 1,82 1,25 1,8855 1,53 1,60 1,49 1,64 1,45 1,68 1,41 1,72 1,38 1,77 1,33 1,81 1,29 1,8660 1,55 1,62 1,51 1,65 1,48 1,69 1,44 1,73 1,41 1,77 1,37 1,81 1,34 1,8565 1,57 1,63 1,54 1,66 1,50 1,70 1,47 1,73 1,44 1,77 1,40 1,81 1,37 1,8470 1,58 1,64 1,55 1,67 1,52 1,70 1,49 1,74 1,46 1,77 1,43 1,80 1,40 1,8475 1,60 1,65 1,57 1,68 1,54 1,71 1,51 1,74 1,49 1,77 1,46 1,80 1,43 1,8380 1,61 1,66 1,59 1,69 1,56 1,72 1,54 1,74 1,51 1,77 1,48 1,80 1,45 1,8385 1,62 1,67 1,60 1,70 1,57 1,72 1,55 1,75 1,52 1,77 1,50 1,80 1,47 1,8390 1,63 1,68 1,61 1,70 1,59 1,73 1,57 1,75 1,54 1,78 1,52 1,80 1,49 1,8395 1,64 1,69 1,62 1,71 1,60 1,73 1,58 1,75 1,56 1,78 1,54 1,80 1,51 1,83

100 1,65 1,69 1,63 1,72 1,61 1,74 1,59 1,76 1,57 1,78 1,55 1,80 1,53 1,83150 1,72 1,75 1,71 1,76 1,68 1,77 1,68 1,79 1,67 1,80 1,65 1,82 1,64 1,83200 1,76 1,78 1,75 1,79 1,74 1,80 1,73 1,81 1,72 1,82 1,71 1,83 1,70 1,84

Sumber : Ghozali, 2006

k = 7

TABEL UJI DURBIN WATSONdl dan du dengan level of significant 5%

k = 6k = 4 k = 5n

k = 1 k = 2 k = 3

Lampiran 11

Page 102: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 12

Tabel Distribusi F ; = 0,05

V2

V11 2 3 4 5 6 7 8 9

1 161 200 216 225 230 234 237 237 2412 18.50 19.00 19.20 19.20 19.30 19.30 19.40 19.40 19.403 10.10 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.814 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.005 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.776 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.107 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.688 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.399 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.0211 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.9012 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.8013 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.7114 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.6515 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.5916 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.5417 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.4918 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.4619 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.4220 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.3921 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.3722 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.3423 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.3224 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.3025 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.2830 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.2140 4.06 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.1260 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.0465 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.0270 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.0180 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 1.99

100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 3.84 3.00 2.60 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88

Sumber : Nata Wirawan (2002)

Page 103: Pengaruh Profitabilitas Pertumbuhan Aktiva Dan Struktur Aktiva Terhadap Keputusan Pendanaan

Lampiran 13

Tabel Distribusi t

df=v 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005

1 1 1.376 1.963 3.078 6.314 12.706 31.812 63.6572 0.816 1.061 1.386 1.886 2.92 4.303 6.965 9.9253 0.765 0.978 1.25 1.638 2.353 3.812 4.542 5.8414 0.741 0.941 1.19 1.533 2.132 2.776 3.747 4.6045 0.727 0.92 1.156 1.476 2.015 2.571 3.365 4.0326 0.718 0.906 1.134 1.44 1.943 2.447 3.143 3.7077 0.711 0.896 1.119 1.415 1.895 2.365 2.998 3.4998 0.706 0.889 1.108 1.397 1.86 2.306 2.896 3.3559 0.705 0.883 1.1 1.383 1.833 2.262 2.821 3.25

10 0.7 0.879 1.093 1.372 1.812 2.228 2.764 3.16911 0.697 0.876 1.088 1.363 1.796 2.201 2.718 3.10612 0.695 0.875 1.083 1.356 1.782 2.179 2.681 3.05513 0.694 0.87 1.079 1.35 1.771 2.16 2.65 3.01214 0.692 0.868 1.076 1.345 1.761 2.145 2.624 2.97715 0.691 0.866 1.074 1.341 1.753 2.131 2.602 2.94716 0.69 0.865 1.071 1.337 1.746 2.12 2.583 2.92117 0.689 0.863 1.069 1.333 1.74 2.11 2.567 2.89818 0.688 0.862 1.067 1.33 1.734 2.101 2.552 2.87819 0.688 0.861 1.066 1.328 1.729 2.093 2.539 2.86120 0.687 0.86 1.064 1.325 1.725 2.086 2.528 2.84521 0.686 0.859 1.063 1.323 1.721 2.08 2.518 2.83122 0.686 0.858 1.061 1.321 1.717 2.074 2.508 2.81923 0.685 0.858 1.06 1.319 1.714 2.069 2.5 2.80724 0.685 0.857 1.059 1.318 1.711 2.064 2.492 2.79725 0.684 0.856 1.058 1.316 1.708 2.06 2.485 2.78726 0.684 0.856 1.058 1.315 1.706 2.056 2.479 2.77927 0.684 0.855 1.057 1.414 1.703 2.052 2.473 2.77128 0.683 0.855 1.056 1.313 1.701 2.081 2.467 2.76329 0.683 0.854 1.055 1.311 1.699 2.045 2.462 2.75630 0.683 0.854 1.055 1.31 1.697 2.042 2.457 2.7540 0.681 0.851 1.05 1.303 1.684 2.021 2.423 2.70460 0.679 0.848 1.046 1.296 1.671 2.000 2.39 2.66

120 0.677 0.845 1.041 1.289 1.658 1.98 2.358 2.617 0.674 0.842 1.036 1.282 1.645 1.96 2.326 2.576

Sumber : Nata Wirawan (2002)