161
PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL, DAN LOCUS OF COMMITMENT TERHADAP INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLWOING (SURVEI AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Edwina Indah Pratiwi 1113082000060 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL,

DAN LOCUS OF COMMITMENT TERHADAP INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLWOING

(SURVEI AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Edwina Indah Pratiwi

1113082000060

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

i

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL,

DAN LOCUS OF COMMITMENT TERHADAP INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLWOING

(SURVEI AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Edwina Indah Pratiwi

1113082000060

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing

Dr. Yusar Sagara M.Si., Ak., CA,. CMA.,CPMA., CGMA., ACMA., CACP

NIDN: 2009058601

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

ii

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

Commitment, Intensitas Moral Terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing (Survei Auditor Kantor

Akuntan Publik di DKI Jakarta)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Rabu, 8 Mei 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Edwina Indah Pratiwi

2. NIM : 1113082000060

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa/i tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Mei 2017

1. Dra. Abdul Hamid Ceba, MBA., Ak., CPA ( )

NIDN : 0020566202 Penguji I

2. Atiqah, SE., M.Si ( )

NIDN : 2020018201 Penguji II

Page 4: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

iii

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

Commitment, Intensitas Moral Terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing (Survei Auditor Kantor

Akuntan Publik di DKI Jakarta)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Selasa, 27 Agustus 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Edwina Indah Pratiwi

2. NIM : 1113082000060

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiwa/i

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Agustus 2019

1. Yesi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA ( )

NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. ( )

NIDN. 2009058601

3. Dr. Rini M.Si., Ak., CA ( )

NIP. 19760315 200501 2 002 Penguji Ahli

Dr. Yusar Sagara M.Si., Ak., CA,.

CMA.,CPMA., CGMA., ACMA., CACP Sekretaris

Page 5: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Edwina Indah Pratiwi

NIM : 1113082000060

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Page 6: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Edwina Indah Pratiwi

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 27 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agam : Islam

Anak ke- dari : 2 dari 2 bersaudara

Alamat : Jalan Mirah V Blok T/15 1 RT02/05,

Kel. Sawah Baru Kec. Ciputat

Kota Tangerang Selatan, Banten, 15413

Telepon : 081321928002

Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

2001 – 2007 : SD Negeri VI Ciputat

2007 – 2010 : SMP Negeri 250 Jakarta

2010 – 2013 : SMA Negeri 46 Jakarta

2013 – 2019 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

2008 - 2009 : Ketua OSIS SMP Negeri 250 Jakarta

2010 - 2012 : Anggota OSIS SMA Negeri 46 Jakarta

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Drs. A. Syolwin Syofian

2. Ibu : Eny Indarwati

3. Alamat : Jalan Mirah V Blok T/15 1 RT02/05,

Kel. Sawah Baru Kec. Ciputat

Kota Tangerang Selatan, Banten, 15413

Page 7: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

vi

THE EFFECT OFAUDIOTRS PROFESSIONALISM, MORAL INTENSITY,

AND LOCUS OF COMMITMENT TOWARD WHISTLEBLOWING

INTENTION

(AUDITOR SURVEY OF PUBLIC ACCOUNTANT FIRM IN DKI JAKARTA)

ABSTRACT

This study aimed to explain the effect of the independent variables auditors

professionalism, moral intensity and locus of commitment to the variables

dependent is the whistleblowing intention. Respondents in this study were an

auditor in public accounting firm in Jakarta.

This study was a quantitative research. Data collection methods use in this

study was a quaesionnaire. The analysis technique used to test the hyphotesis in

this study was used multuolereression analysis with the help of SPSS software

version 22. The sample in this study was determined by using a purposive

sampling method with the number of samples obtained as many as 125 samples.

The result of this study were partially auditors profesionalism, moral

intensity, and locus of commitmnent significant effect on the whistleblowing

intention.

Keywords :Auditors Professionalism, Moral Intensity, Locus of

Commitment, Whistleblowing Intention

Page 8: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

vii

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL,

DAN LOCUS OF COMMITMENT TERHADAP INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLWOING

(SURVEI AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu

profesionalisme auditor, intensitas moral, dan locus of commitment terhadap

variabel dependen yaitu intensi untuk melakukan whistleblwoing. Responden

dalam penelitian ini adalah auditor di Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI

Jakarta.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan

data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data

yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda dengan bantuan software spss versi 22. Sampel dalam penelitian

ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah

sampel yang diperoleh sebanyak 125 sampel.

Hasil dari penelitian ini adalah secara parsial profesionalisme auditor,

intensitas moral dan locus of comitment berpengaruh secara signifikan terhadap

intensi untuk melakukan whsitleblowing.

Kata kunci : Profesionalisme Auditor, Intensitas Moral, Locus of Commitment,

Whistleblowing.

Page 9: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah

memberikan rahmat serta karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Profesionalisme

Auditor, Intensitas Moral, dan Locus of Commitment Terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing (Survei Auditor Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memnuhi syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa bukan tanpa masalah dan hambatan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

pihak yang telah membantu, di antaranya:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta yaitu Bapak Syolwin Syofian dan Ibu Eny

Indarwati serta kakak-kakakku (Edwin Nur Syofian dan Fitri Haryani) yang

telah banyak memberikan doa dan dukungannya kepada penulis baik secara

moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA., BKP., QIA., CRMP., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Yusar Sagara M.Si., Ak., CA,. CMA.,CPMA., CGMA., ACMA.,

CACP selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan

waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun

Page 10: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

ix

skripsi. Terima kasih atas segala masukan, motivasi dan nasihat yang telah

diberikan selama ini.

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan banyak nasihat, motivasi, dan masukan

selama perkuliahan di UIN Jakarta.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

9. Seluruh Staff Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

10. Seluruh bagian dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mendukung penulis

dengan mengizinkan penulis menyebar kuesioner di KAP mereka serta

mendoakan kelancaran pembuatan skripsi ini.

11. Keluarga besar Akuntansi B dan teman-teman akuntansi angkatan 2013,

terima kasih atas kenangan belajar bersama dan semangatnya selama ini.

12. Sahabat dari awal perkuliahan, Agi dan Izil yang telah menjadi partner di

masa perkuliahan, yang selama ini selalu memberikan support, selalu setia

menemani, berbagi suka duka, berbagi cerita, ilmu dan perhatian terbaiknya

kepada penulis. Miss you guys!

13. Sahabat “jalan-jalan” Sita dan Muthia yang selama ini selalu ada sebagai

tempat berkeluh kesah, yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

motivasi untuk istiqamah menyelesaikan skripsi.

14. Teman aeri-ku, Anis a.k.a Mas Cahyo yang selama ini memberikan semangat

dan support untuk penulis.

15. Teman seperjuangan yang lain Kawe, Cika, dan Citra yang saling support,

dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan.

16. Teman perjuangan skripsi Mar‟atun yang sudah banyak membantu dan

memberikan dukungan kepada penulis kapan pun dan diman pun.

Page 11: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

x

17. Teman-teman KKN MENTARI, Umi Tika, Bian, Reres, Ina, Dayat, Ridho,

Singgih, Kak Yaqin, Eko, Bang Zamzam, Erik yang telah memberikan

dukungan dan memberikan peengalaman berharga kepada penulis.

18. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga seluruh bantuan yang

diberikan mendapat balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2019

Penulis

Page 12: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 12

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 15

A. Tinjauan Literatur ............................................................................. 15

1. Teori Perilaki Terencana (Theory Planned Behavior) ................... 15

2. Profesionalisme Auditor .............................................................. 21

a. Pengertian Profesionalisme ................................................... 21

b. Konsep Profesionalisme ......................................................... 23

3. Locus of Commitment ................................................................ 26

4. Intensitas Moral .......................................................................... 29

5. Whistleblowing ............................................................................ 31

B. Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 34

C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 41

D. Hipotesis .......................................................................................... 42

Page 13: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xii

1. Pengaruh Profesonalisme Auditor Pada Intensi

Melakukan Whistleblowing .......................................................... 42

2. Pengaruh Intensitas Moral Pada Intensi Melakukan

Whistleblowing ............................................................................ 44

3. Pengaruh Locus of Commitment Pada Intensi

Melakukan Whistleblowing ......................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 49

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................ 49

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 50

1. Penelitian Pustaka (Library Research) ........................................ 50

2. Penelitian Lapangan (Field Research) ......................................... 50

D. Metode Analisis Data ....................................................................... 51

1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 51

2. Uji Kualitas Data ........................................................................ 52

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 54

4. Pengujian Hipotesis .................................................................... 57

E. Operasional Variabel ......................................................................... 60

1. Profesionalisme Auditor .............................................................. 60

2. Intensitas Moral ........................................................................... 60

3. Locus of Commitment ................................................................. 61

4. Intensi Melakukan Whistleblowing .............................................. 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 64

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 64

1. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 64

2. Karakteristik Profil Responden ................................................... 66

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .......................................................... 70

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 70

2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................... 71

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 74

4. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 80

Page 14: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xiii

C. Pembahasan ...................................................................................... 84

1. Pengaruh Profesonalisme Auditor Pada Intensi

Melakukan Whistleblowing ......................................................... 84

2. Pengaruh Intensitas Moral Pada Intensi Melakukan

Whistleblowing ............................................................................ 86

3. Pengaruh Locus of Commitment Pada Intensi

Melakukan Whistleblowing .......................................................... 87

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 89

A. Kesimpulan ...................................................................................... 89

B. Keterbatasan ..................................................................................... 90

C. Saran ................................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 92

LAMPIRAN ................................................................................................ 97

Page 15: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sanksi Pembekuan Izin Akuntan Publik oleh Kementrian

Kuangan Republik Indonesia Periode 2018-2019 ........................ 2

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ............................................................... 34

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ................................................. 63

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian .............................................................. 65

Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel ............................................................... 65

Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 66

Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ...................... 67

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ....... 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ............ 68

Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .. 69

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 70

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor ............................... 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Intensitas Moral ............................................ 72

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Locus of Commitment ................................... 73

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Whistleblowing ............................................ 73

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 74

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 75

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 78

Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser ............ 80

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 81

Tabel 4.18 Hasil Uji Signifikansi Simultan (F) ............................................ 82

Page 16: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xv

Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (t) .................................................................... 83

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................... 88

Page 17: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Conceptual Framework of Theory Planned Behavior ............ 20

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran .................................................. 41

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ................. 76

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .......... 77

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik

Scatterplot .................................................................................. 79

Page 18: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi ......................................................... 97

Lampiran 2 Surat Keterangan dari KAP ................................................... 99

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ............................................................. 103

Lampiran 4 Daftar Jawaban Responden .................................................... 112

Lampiran 5 Output Hasil Pengujian Data ................................................. 127

Page 19: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya beberapa kasus dan skandal menimbulkan kembali

skeptisme masyarakat mengenai ketidak mampuan profesi akuntan dalam

menjaga independensi. Sorotan tajam diarahkan pada perilaku auditor ketika

berhadapan dengan klien yang dipersepsikan gagal menjalankan perannya

sebagai auditor independen. Oleh karena itu auditor harus melihat sifat, saat

dan lingkup pekerjaan dalam membuat suatu pertimbangan (Kreshastuti,

2014). Sehingga harus memperhatikan faktor-faktor seperti ukuran dan

kerumitan entitas yang akan diaudit, pengalaman auditor mengenai entitas

dan pengetahuannya tentang bisnis entitas yang bersangkutan. Seorang

auditor memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan dan mengvaluasi

bukti audit mengenai asersi berbagai kegiatan dan kejadian secara ekonomi

untuk melihat keterkaitan antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan dan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak berkepentingan

dalam bentuk laporan keuangan. Laporan inilah yang akan digunakan oleh

auditor untuk menyampaikan pernyataan atau pendapatnya atas kewajaran

laporan keuangan kepada stakeholder. Auditor juga dituntut untuk

menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang telah di tetapkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI). Untuk menjadi seorang profesional, akuntan

Page 20: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

2

diharapkan berperilaku etis dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Perilaku

etis seorang akuntan profesional sangat penting dalam penentuan status dan

kredibilitas profesi di bidang akuntansi (Chan dan Leung, 2006).

Tabel 1.1

Sanksi Pembekuan Izin Akuntan Publik oleh Kementrian Kuangan

Republik Indonesia Periode 2018-2019

Sumber : http://pppk.kemenkeu.go.id

Tabel 1.1 menunjukkan selama tahun 2018 sampai dengan 2019

terdapat beberapa Akuntan Publik yang diberikan sanksi berupa pembekuan

izin oleh mentri keuangan untuk memberikan jasa-jasa asurans dan non

asurans meliputi jasa audit atas laporan keuangan, jasa riviu, dan jasa

asurans lainnya, dan jasa non asurans meliputi jasa selain asurans berkaitan

dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Akuntan publik tersebut mendapat sanksi berupa

pembekuan izin untuk memberikan jasa-jasa ausran dan non asusran dalam

beberapa waktu yang telah ditentukan oleh mentri keuangan. Sanksi yang

No Nama Akuntan

Publik

Nomor

Registrasi

Keputusan Mentri Keuangan

1. Binsar HB Gultom AP.1234 KMK Nomor 388/KM.1/2019

2. Kasner Sirumapea AP.0563 KMK Nomor 312/KM.1/2019

3. I Gede Auditta P.P. AP.1229 KMK Nomor 240/KM.1/2019

4. Heri Mardani - KMK Nomor 662/KM.1/2018

5. Armandias - KMK Nomor 742/KM.1/2018

6. Anwar - KMK Nomor 818/KM.1/2018

7. Hussen Shahab - KMK Nomor 819/KM.1/2018

8. Indra Soesetiawan AP.0139 KMK Nomor 2/KM.1/2019

9. Hasan Salipu AP.0666 KMK Nomor 4/KM.1/2019

10. Amril Saputra AP.0903 KMK Nomor 192/KM.1/2019

11. Sugeng Wirjaseputra AP.0644 KMK Nomor 202/KM.1/2019

12. Purboyo Adhi

Purnomo AP.1254 KMK Nomor 234/KM.1/2019

13. Didik Wahyudiyanto AP.0502 KMK Nomor 437/KM.1/2019

Page 21: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

3

dibebankan kepada Akuntan Publik timbul akibat Akuntan Publik tidak

memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berlaku.

Menteri keuangan melalui Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK)

mempunyai kewenangan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik (Pasal 49),

Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan

Publik, dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 154/PMK.01/2017

tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik. (Merdeka, 2019)

Sejumlah skandal keuangan perusahaan terkemuka juga

menyebabkan profesi auditor menjadi sorotan banyak pihak. Hal ini

dikarenakan auditor memilki kontribusi dalam banyak kasus mengenai

kebangkrutan perusahaan. Profesionalisme auditor seolah dijadikan

kambing hitam dan harus memikul tanggung jawab pihak lain yang

seharusnya bertanggung jawab atas kegagalan itu. Munculnya pandangan

seperti itu bukan tanpa alasan. Alasan yang mendasarinya adalah laporan

keuangan perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian, justru

mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dipublikasikan (Kreshastuti,

2014).

Pada awal triwulan tahun 2017 muncul isu terjadinya fraud

akuntansi di British Telecom. Perusahaan raksasa Inggris ini mengalami

fraud akuntansi di salah satu lini usahanya di Italia. Kasus fraud di British

Telecom berdampak kepada akuntan publiknya yaitu Price Waterhouse

Page 22: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

4

Coopers (PwC) yang merupakan kantor akuntan publik ternama di dunia

dan termasuk the bigfour. Fraud akuntansi ini gagal dideteksi oleh PwC.

Justru fraud berhasil dideteksi oleh pelapor pengaduan (whistleblower) yang

dilanjutkan dengan akuntansi forensik oleh KPMG. Modus fraud akuntansi

yang dilakukan British Telecom adalah membesarkan penghasilan

perusahaan melalui perpanjangan kontrak yang palsu dan invoice-nya serta

transaksi yang palsu dengan vendor. Praktik fraud ini sudah terjadi sejak

tahun 2013. Dorongan untuk memperoleh bonus (tantiem) menjadi stimulus

fraud akuntansi ini (Warta Ekonomi, 2017)..

Dampak fraud akuntansi penggelembungan laba ini menyebabkan

British Telecom harus menurunkan GBP530 juta dan memotong proyeksi

arus kas selama tahun ini sebesar GBP500 juta untuk membayar utang-

utang yang disembunyikan (tidak dilaporkan). Selain itu, berdampak juga

pada pemegang saham dan investor yang mengalami kerugian dimana harga

saham British Telecom anjlok seperlimanya ketika British Telecom

mengumumkan koreksi pendapatannya sebesar GBP530 juta di bulan

Januari 2017 (Warta Ekonomi, 2017).

Persepsi publik terhadap ketidak percayaannya terhadap profesi

audit akan bertambah karena kasus ini merupakan kasus kedua yang

menyeret nama besar kantor akuntan publik PwC. Kasus lain yang ikut

membuat citra buruk PwC sebagai akuntan publik adalah kasus yang terjadi

di perusahan Tesco. Tesco merupakan perusahaan grocery retailer yang

didirikan di Inggris pada tahun 1919 oleh Jack Cohen. Tesco merupakan

Page 23: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

5

perusahaan retail terbesar ketiga di dunia jika diukur dari profit dan

merupakan terbesar kedua setelah Walmart jika dilihat dari pendapatannya.

Tesco menemukan adanya overstatement yang dilakukan terhadap

besarnya laba yang dilaporkan tersebut yang dilaporkan pada laporan

keuangan interim di bulan Oktober. Tesco kemudian menunjuk Deloitte

untuk melakukan review independen dan komprehensif terkait hal tersebut.

Kantor Akuntan Publik yang biasa digunakan jasanya oleh perusahaan

adalah PwC. Deloitte telah menyelesaikan investigasinya dan menemukan

bahwa laba perusahaan dilaporkan lebih tinggi 118 Juta Poundsterling pada

tengah tahun pertama. Tesco juga menyebutkan bahwa laba perdagangan

tahunannya adalah sebesar 2,4 Milyar Poundsterling, lebih rendah 400 Juta

Poundsterling dibandingkan dengan jumlah yang telah diprediksi

sebelumnya. Skandal manipulasi laporan keuangan yang diduga dilakukan

Tesco adalah dengan melakukan overstatement terhadap laba yang

dilaporkan pada laporan tengah tahunan perusahaan. Tesco melaporkan laba

sebesar 263 Juta Poundsterling lebih tinggi dari laba yang seharusnya

dilaporkan oleh perusahaan. Manipulasi tersebut melibatkan pengakuan

pendapatan yang lebih cepat serta penundaan pengakuan biaya. Sehingga

menghasilkan laba yang lebih tinggi dari yang seharusnya dilaporkan. PwC

sebagai auditor eksternal dianggap lalai terhadap penugasan auditnya dan

dinilai tidak mampu dalam mendeteksi kecurangan yang terjadi, hingga

akhirnya ditemukan oleh seorang whistleblower (Warta Ekonomi, 2017).

Page 24: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

6

Kasus lain yang juga menimbulkan dampak menurunnya

kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor terjadi di Indonesia.

Belum lama ini Otoritas Jasa Kuangan (OJK) menjatuhkan sanksi

administratif kepada dua akuntan publik (AP) dan satu kantor akuntan

publik (KAP). AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul serta KAP Satrio,

Bing, Eny (SBE) dan Rekan yang juga merupakan partner dari Kantor

Akuntan Publik Delloite ini dinilai tidak memberikan opini yang sesuai

dengan kondisi sebenarnya dalam laporan keuangan tahunan audit milik PT

Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) (Kompas, 2018).

Kasus ini bermula SNP Finance diketahui menerima fasilitas kredit

modal kerja dari 14 bank. Salah satu dan yang paling besar berasal dari PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk. SNP Finance sendiri telah 20 tahun menjadi

nasabah Bank Mandiri. Namun, pada 2016, perusahaan mengajukan

restrukturisasi kredit. Para debitur percaya dan menyalurkan kredit kepada

SNP Finance karena awal pembayaran dari SNP Finance lacar dan juga

telah menganalisis kesehatan keuangan SNP Finance melalui laporan

keuangannya, yang diaudit oleh kantor akuntan publik ternama, yaitu

Deloitte. Namun ternyata terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan

keuangan yang dilakukan oleh manajemen SNP Finance. Diantaranya

adalah membuat piutang fiktif melalui penjualan fiktif. Piutang itulah yang

dijaminkan kepada para krediturnya, sebagai alasan bahwa nanti ketika

piutang tersebut ditagih uangnya akan digunakan untuk membayar utang

kepada kreditor. Untuk mendukung aksinya tersebut, SNP Finance

Page 25: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

7

memberikan dokumen fiktif yang berisi data customer Columbia. Sangat

disayangkan bahwa Deloitte sebagai auditornya gagal mendeteksi adanya

skema kecurangan pada laporan keuangan SNP Finance tersebut. Deloitte

malah memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan

SNP Finance. (Kompas, 2018).

Dengan menjunjung tinggi sikap profesionalisme, diharapkan

seorang auditor dapat mendetaksi terjadinya segala bentuk kecurangan.

Walaupun dapat mendekteksi adanya fraud, tidak semua auditor berani

untuk mengungkapkan jika terjadinya pelanggaran (Sagara, 2013). Namun,

banyak diantara individu yang mengetahui adanya tindak pelanggaran diam

dan tidak melakukan sesuatu. Tindakan diam atas segala bentuk kecurangan

bertentangan dengan sikap profesionalisme seorang auditor dimana harus

memegang teguh prinsip independensi. Salah satu faktor yang

mempengaruhi tindakan diam terhadap kecurangan adalah kurangnya

regulasi untuk melindungi seseorang yang ingin mengungkapkan

kecurangan (Sagara, 2013).

Para regulator berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat

terhadap profesi akuntansi. Di Indonesia, Pedoman Sistem Pelaporan dan

Pelanggran (SPP) atau Whistleblowing System (WBS) diterbitkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada 10 November 2008.

Peraturan tersebut mewajibkan para akuntan untuk melaporkan kecurangan

manajemen kepada pihak pembuat kebijakan yang sesuai. Whitsleblowing

merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan faktor-faktor pribadi

Page 26: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

8

dan organisasi. Di dalam Pedoman Sistem Pelaporan tersebut walaupun

belum terdapat peraturan perundangan secara komperhensif mengatur

mengenai Whistleblowing System, Indonesia memiliki beberapa peraturan

yang menangani pelaporan pelanggaran dan perlindungan pelapor. Salah

satunya diatur dalam UU No. 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU

No.13 Tahun 2006 Mengenai Perlindungan Saksi dan Korban. UU tersebut

memberikan perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga, harta bendanya,

serta bebas dari ancaman yang berkenaan dengan kesaksian yang akan

diberikan. Kemudian ditindak lanjuti dengan peraturan pemerintah nomor

44 tahun 2008 tentang pemberian kompensasi, restitusi, dan bantuan kepada

saksi dan korban. Whistle-blowing adalah pelaporan yang dilakukan oleh

anggota organisasi aktif maupun nonaktif mengenai pelanggaran, tindakan

ilegal atau tidak bermoral kepada pihak di dalam maupun di luar organisasi

(Khan, 2009)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Miceli dan Near (1988),

tipikal yang berkecenderungan melakukan whistleblowing adalah yang

menduduki jabatan profesional, mempunyai reaksi positif tehadap

pekerjaanya, lebih lama melayani (lama bekerja, usia, dan jumlah tahun

sampai saat pensiun) mempunyai kinerja baik, mempunyai kelompok kerja

yang lebih besar dan mendapatkan „tanggung jawab‟ dari yang lain untuk

menyatakan whistleblowing.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan

tindakan whistleblowing intensitas moral. Menurut Jones (1991) intensitas

Page 27: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

9

moral mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan.

Seseorang yang memiliki intensitas moral tinggi cenderung melaporkan

pelanggaran yang terjadi karena merasa memiliki tanggung jawab untuk

melaporkannya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki intensitas moral yang

rendah tidak merasa memiliki tanggung jawab untuk melakukan pelaporan

ketika pelanggaran itu terjadi. Dalam penelitian yang dilakukan Urumsah et

al (2018), seserorang yang memiliki intensitas moral tinggi akan berperilaku

berdasarkan apa yang diyakini benar. Jika ada sesuatu yang tidak benar atau

tidak adil, maka akan merasa memiliki kewajiban untuk melaporkan

pelanggaran tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moralnya. Sehingga

semakin tinggi intensitas moral seseorang, semakin tinggi pula niat untuk

melakukan tindakan whistleblowing.

Intensi untuk melakukan tindakan whsitleblwoing juga di pengaruhi

oleh faktor lingkungan sekitar. Dalam Abdullah (2017) komitmen terhadap

organisasi merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada

organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi

mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta

kemajuan yang berkelanjutan serta komitment yang mucul bukan hanya

bersifat loyal pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan

organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi

keberhasilan organisasi yang besangkutan. Menurut Junger et al (2007)

dalam Taylor dan Curtiz (2010) komitmen organisasi kontras dengan

komitmen dengan rekan kerja yang melibatkan rasa dari tanggung jawab,

Page 28: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

10

keandalan dan kesiapan terhadap rekan kerja dalam organisasi. Seseorang

akan berkomitment terhadap sesuatu, jika orang tersebut kurang

berkomitmen terhadap organisasinya, ada kemungkinan dia berkomitmen

kepada hal lain seperti berkomitmen terhadap rekan kerja. Taylor dan Curtiz

(2010) juga mengungkapkan bahwa ketika seseorang ingin melakukan

tindakan whistleblowing akan menimbang kemungkinan membahayakan

organisasi atau rekan kerjanya. Jika tidak melakukan tindakan pelaporan

maka akan berdampak pada keberlangsungan organisasi tersebut disisi lain

jika melakukan tindakan pelaporan akan menyebabkan kerusakan pada

rekan kerjanya. Dalam Dinc et al. (2017) mengungkapkan bahwa mereka

yang melakukan tindakan whistleblowing percaya dengan melaporkan

adanya suatu kecurangan merupakan cara mereka menujukan bahwa mereka

berkomitmen terhadap organisasi tersebut. Whistleblowing yang biasa

terjadi di lingkungan kerja dapat dilakukan oleh pihak internal atau

eksternal dari lingkungan kerja. Whistleblowing internal dilakukan oleh

pihak intern perusahaan yang berusaha untuk mengungkap tindakan tidak

etis yang terjadi dalam perusahaan dimana tempat ia bekerja.

Whistleblowing eksternal dilakukan oleh pihak diluar perusahaan. Dapat

pula terjadi jika whistleblower internal tidak mendapat dukungan yang

mereka inginkan dari atasannya atas tindakan tidak etis yang terjadi,

sehingga mereka menggunakan sarana eksternal untuk melaporkan

kesalahan yang ada Sim et al., (1998) menyatakan bahwa whistleblowing

Page 29: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

11

eksternal dipengaruhi oleh organisasi ataupun karakteristik intrapersonal

(Jalil, 2014).

Sejumlah penelitian mengenai intensi seseorang untuk melakukan

whistleblowing telah dilakukan baik di luar maupun dalam negeri. Pada

umumnya, penelitian-penelitian tersebut menggunakan sampel dari berbagai

kalangan seperti akuntan profesional yang bekerja di perusahaan, internal

dan eksternal auditor serta mahasiswa yang sedang menyelesaikan

kuliahnya dijurusan akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan

Curtis (2010) meneliti teori pengaruh lapisan di tempat kerja (Layers of

Workplace Influence Theory) dikalangan eksternal auditor Amerika. Curtis

dan Taylor meneliti efek dari berbagai pengaruh lapisan tempat kerja untuk

menjelaskan intensi melakukan whistleblowing melalui dua faktor yaitu

kemungkinan pelaporan dan ketekunan dalam pelaporan. Shawver (2011)

melakukan penelitian mengenai intensi melakukan whistleblowing pada

orang-orang yang berprofesi sebagai akuntan, manajemen, analis, konsultan

dan internal auditor melalui faktor-faktor penentu pengambilan keputusan

moral. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah identifikasi masalah etika,

alasan untuk membuat pertimbangan moral dan motivasi seseorang untuk

memilih melakukan tindakan whistleblowing.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Auditor, Intensitas

Moral, dan Locus of Commitment Terhadap Intensi Akuntan Publik

Melakukan Whistleblowing”

Page 30: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

12

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sebagai berikut:

1. Variabel Profesionalisme Auditor menggunakan beberapa dimensi

diharapkan memberikan gambaran lebih sikap profesionalisme

seorang audior.

2. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja si Kantor

Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas diatas, maka

masalah yang dapat penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap

intensi melakukan whistleblowing?

2. Apakah intensitas moral berpengaruh signifikan terhadap intensi

melakukan whistleblowing?

3. Apakah locus of commitment berpengaruh signifikan terhadap intensi

melakukan whistleblowing?

C. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini jelas, maka tujuan yang dicapai adalah untuk

mengetahui:

1. Pengaruh signifikan profesionalisme auditor terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

Page 31: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

13

2. Pengaruh signifikan intensitas moral terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

3. Pengaruh signifikan locus of commitment terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat,

diantaranya :

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi peneliti dan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan literatur maupun penelitian di bidang akuntansi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk

menambah informasi dan ilmu pengetahuan bagi seluruh pihak di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Pemerintah, dengan adanya penelitian ini

diharapkan pemerintah dapat memberikan kepastian perlindungan

hukum yang lebih kuat bagi seorang whistleblower. Sehingga

mereka tidak memiliki ketakutan saat akan mengungkapkan suatu

tindak kecurangan.

b. Manfaat Bagi Profesi Auditor, dengan adanya penelitian ini

diharapkan meningkatkan nilai profesionalisme auditor sehingga

Page 32: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

14

tidak ditemukan lagi kasus yang melibatkan profesi auditor.

Dengan profesionalime yang tinggi diharapkan intensi untuk

melakukan tindak whistleblowing merupakan bagian bentuk

tanggung jawab terhadap profesi yang menjunjung tinggi perlaku

etis.

c. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan informasi tambahan bagi pembaca. Penelitian

ini juga akan memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai

dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan

Page 33: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang

dikembangkan oleh Icek Ajsen dan Martin Fishbein (1980). Ajzen

(1991) mengembangkan Theory Planned Behaviour dengan

menambah konstruk yang belum ada di Theory of Reasoned Action

yaitu persepsi konrol perilaku (perceived behavioral control). Theory

Planned Behaviour bertujuan untuk memprediksi dan memahami

dampak niat berperilaku, mengidentifikasi strategi untuk merubah

perilaku serta menjelaskan perilaku nyata manusia. Dalam hubungan

ini Theory Planned Behaviour diasumsikan bahwa manusia yang

bersifat rasional akan menggunakan informasi yang ada secara

sistematik kemudian memahami dampak perilakunya sebelum

memutuskan untuk mewujudkan perilaku tersebut (Zarania,2016).

Teori perilaku terencana (Theory Planned Behaviour) secara

eksplisit mengenal kemungkinan bahwa banyak perilaku yang tidak

semuanya di bawah kontrol penuh individu. Dalam Theory Planned

Behaviour, perilaku yang ditampilkan individu timbul karena adanya

intensi untuk berperilaku. Intensi individu untuk menampilkan suatu

Page 34: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

16

perilaku adalah kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku

tersebut dan norma subjektif. Sikap individu terhadap perilaku

meliputi kepercayaan mengenai suatu perilaku, evaluasi terhadap hasil

perilaku, norma subjektif, kepercayaan-kepercayaan normatif dan

motivasi untuk patuh. Ajzen (1991) mendefinisikan bahwa intensi

merupakan pencerminan dari tiga faktor utama yaitu sikap terhadap

perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku (Saud, 2016).

Selanjutnya, Theory Planned Behaviour menjelaskan bahwa

niat individu untuk berperilaku dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

a. Sikap terhadap perilaku (Attitude Toward The Behavior)

Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat

atau menghindar, merespon positif atau negatif berbagai

keadaan sosial. Individu akan bertindak sesuai dengan sikap

yang ada dalam dirinya terhadap suatu perilaku. Sikap

terhadap perilaku yang dianggap positif, nantinya akan

dijadikan pilihan individu untuk membimbingnya dalam

berperilaku di kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa

individu yang percaya bahwa suatu perilaku dapat memberikan

hasil yang positif maka individu tersebut memiliki sikap positif

terhadap perilaku tersebut dan sebaliknya, jika individu

meyakini bahwa suatu perilaku dapat memberikan hasil yang

negatif maka individu tersebut memiliki sikap negatif terhadap

perilaku tersebut.

Page 35: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

17

Semakin individu memiliki penilaian bahwa suatu

perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka individu

akan cenderung bersikap favorable terhadap perilaku tersebut,

sebaliknya semakin individu memiliki penilaian bahwa suatu

perilaku menghasilkan konsekuensi negatif maka individu

akan cenderung bersikap unfavorable terhadap perilaku

tersebut.

Menurut Ajzen (2006) Attitude toward the behavior

ditentukan oleh kombinasi antara belief individu tentang

konsekuensi positif dan atau negatif dari perilaku yang

dimunculkan (behavioral beliefs) dengan nilai subyektif

seseorang terhadap konsekuensi berperilaku tersebut (outcome

evaluation). Sikap yang dimiliki oleh seseorang terhadap

perilaku didasari oleh belief seseorang terhadap konsekuensi

(outcome) yang akan dihasilkan. Belief merupakan pernyataan

subyektif seseorang yang sesuai dengan pemahaman diri dan

lingkungannya (Rohmah, 2017)

b. Norma Subyektif (Subjective Norm)

Ajzen dan Fishbein (1975) mendefinisikan norma

subyektif sebagai persepsi individu mengenai apakah orang-

orang yang penting baginya akan mendukung atau tidak untuk

melakukan suatu perilaku tertentu dalam kehidupannya. Lebih

lanjut, norma subyektif juga diartikan oleh Feldman (1995)

Page 36: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

18

sebagai persepsi tentang tekanan sosial dalam melaksanakan

perilaku tertentu. Sehingga timbul kesadaran bagi individu

untuk dapat mengatasi tekanan sosial yang diterima atas

perilakunya.

Semakin individu mempersepsikan bahwa rujukan

sosialnya merekomendasikan untuk melakukan suatu perilaku

makan individu akan cenderung merasakan tekanan sosial

untuk melakukan perilaku tersebut, sebaliknya semakin

individu mempersepsikan bahwa rujukan sosialnya

merekomendasikan untuk tidak melakukan suatu perilaku

maka individu akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk

tidak melakukan perilaku tersebut. Norma subjektif ditentukan

oleh kombinasi antara belief seseorang tentang setuju dan atau

tidak setuju seseorang atau kelompok yang dianggap penting

bagi individu terhadap suatu perilaku (normative beliefs), dan

motivasi individu untuk mematuhi anjuran tersebut (motivation

to comply) (Rohmah 2017).

c. Persepsi kontrol perilaku (Perceived Behavioral Control)

Kontrol perilaku mengacu pada persepsi-persepsi

individu akan kemampuannya untuk menampilkan perilaku

tertentu. Ajzen (1991) mengemukakan bahwa kontrol perilaku

menjadi faktor penentu intensi yang sangat penting ketika

seseorang telah memilki pengalaman sebelumnya akan

Page 37: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

19

perilaku yang akan ditampilkan merupakan perilaku yang

asing atau baru bagi seseorang, kontrol perilaku akan

memberikan kontrol prediktif yang rendah bagi intensi untuk

berperilaku dalam model Theory Planned Behaviour.

Persepsi kontrol perilaku sebagai fungsi yang

didasarkan oleh keyakinan yang disebut sebagai keyakinan

kontrol, yaitu keyakinan individu mengenai ada atau tidak

adanya faktor yang mendukung atau menghambat individu

untuk melakukan suatu perilaku. Keyakinan ini didasarkan

pada pengalaman masa lalu serta informasi dari pengalaman

orang lain (Ajzen, 1991).

Ajzen (1991) menjelaskan bahwa semakin individu

merasakan banyak faktor pendukung dan sedikit faktor

penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka lebih

besar kontrol yang mereka rasakan atas perilaku tersebut dan

sebaliknya, jika semakin sedikit individu merasakan faktor

pendukung dan banyak faktor penghambat untuk dapat

melakukan suatu perilaku, maka individu cenderung

mempersepsikan diri sulit untuk melakukan perilaku tersebut

(Saud, 2016).

Page 38: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

20

Gambar 2.1

Conceptual Framework of Theory Planned Behavior

Sumber: Ajzen (1991)

Variabel profesionalisme auditor merepresentasikan komponen

sikap terhadap perilaku. Kekuatan profesional auditor akan

membentuk keyakinan pada diri sendiri bahwa profesi yang sedang

dikerjakan memberikan hal yang baik bagi individu. Seseorang yang

memiliki profesionalime yang kuat cenderung selalu mematuhi kode

etik dan norma-norma yang berlaku dengan tujuan untuk menghindari

pelanggaran yang mungkin terjadi di masa depan yang dapat

membahayakan profesinya. Dengan demikian mereka dapat

termotivasi untuk melindungi profesinya dengan melaporkan

pelanggaran etika.

Variabel intensitas moral merepresentasikan komponen

persepsi kontrol perilaku. Seorang individu tidak dapat mengontrol

perilaku sepenuhnya dibawah kendali individu tersebut atau dalam

suatu kondisi dapat sebaliknya seorang individu dapat mengontrol

perilakunya dibawah kendali individu tersebut.

Page 39: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

21

Variabel locus of commitment merepresentasikan komponen

norma subyektif. Individu yang percaya bahwa individu yang cukup

berpengaruh terhadapnya akan mendukung ia untuk melakukan

tingkah laku maka hal ini akan menjadi tekanan sosial bagi individu

tersebut. Seseorang yang berkomitmen tinggi terhadap organisasi

kemungkinan akan bertindak mengidentifikasi dalam menanggulangi

situasi yang dapat membahayakan organisasi demi menjaga reputasi

dan kelangsungan organisasi. Namun komitmen yang kuat terhadap

organisasi sangat kontras dengan komitmen rekan kerja. Dalam situasi

tertentu timbul konflik kepentingan antara organisasi dan sesama

rekan kerja yang kemungkinan menimbulkan tekanan yang

berlawanan sehingga dapat menciptakan tekanan sosial bagi seseorang

untuk berperilaku dengan cara yang berbeda.

2. Profesionalisme Auditor

a. Pengertian Profesionalisme

Secara harfiah kata profesionalisme berasal dari kata profesi.

Profesi berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal dari Bahasa

Latin profesus yang berarti mampu atau ahli dalam suatu bentuk

pekerjaan. Dalam Webster’s New World Dictionary ditemukan bahwa

profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi,

dalam liberal art’s atau scince dan biasanya meliputi pekerjaan mental

yang ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional.

Page 40: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

22

Dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia, profesionalisme

didefinisikan sebagai mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang

merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Arens et al.

(2008) mendefinisikan profesionalisme sebagai tanggung jawab

individu untuk berperilaku yang lebih baik dari sekedar mematuhi

undang-undang dan peraturan masyarakat yang ada (Abdullah, 2017).

Profesionalisme juga merupakan elemen dari motivasi yang

memberikan sumbangan pada seseorang agar mempunyai kinerja

tugas yang tinggi. Menurut pengertian umum, seseorang dikatakan

profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian

untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan

suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standard baku di bidang

profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan

mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan.

Menurut Tjiptohadi dalam Noor (2005), profesionalisme dari

pengertian bahasanya bisa mempunyai beberapa makna. Pertama,

profesionalisme berarti suatu keahlian, mempunyai kualifikasi

tertentu, berpengalaman sesuai bidang keahliannya, atau memperoleh

imbalan karena keahliannya. Seseorang bisa dikatakan professional

apabila telah mengikuti pendidikan tertentu yang menyebabkan

mempunyai keahlian atau kualifikasi khusus. Kedua, pengertian

profesionalisme merujuk pada suatu standar pekerjaan yaitu prinsip-

prinsip moral dan etika profesi. Prinsip-prinsip moral, seperti halnya

Page 41: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

23

norma umum masyarakat, mengarahkan akuntan agar berperilaku

sesuai dengan tatanan kehidupan seorang profesional. Ketiga,

profesional berarti moral. Kadar moral seseorang yang membedakan

antara auditor satu dengan auditor lainnya. Moral seseorang dan sikap

menjunjung tinggi etika profesi bersifat sangat individual (Sagara,

2013).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

profesionalisme merupakan keahlian tertentu dari suatu profesi

dengan kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

prinsip moral dimana menjunjung tinggi etika profesi yang berlaku.

b. Konsep Profesionalisme

Menurut Hall (1968) dalam Febrianty (2012), ada lima konsep

mengenai profesionalisme, yaitu (1) komunitas afiliasi (community

affiliation), (2) kebutuhan autonomi (autonomy demand), (3)

keyakinan terhadap peraturan sendiri (self regulation), (4) dedikasi

terhadap profesi (dedication), (5) kewajiban social (sosial obligation).

Profesionalisme terdiri dari dua aspek yaitu aspek struktural dan aspek

sikap. Aspek struktural yang karakteristiknya merupakan bagian dari

pembentukan sekolah penelitian, pembentukan asosiasi profesional

dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap atau

perilakuberkaitan dengan pembentukan jiwa profesionalisme.

Komunitas afiliasi (community affiliation) yaitu hubungan

yang dibangun melalui ikatan profesi sebagai suatu acuan, yang di

Page 42: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

24

dalamnya terdapat organisasi formal dan kolega-kolega informal

sebagai sumber ide utama pekerjaan. Sehinggaterbangun kesadaran

profesi melalui ikatan profesi tersebut (Febrianty 2012).

Kebutuhan autonomi (autonomy demand) yaitu pandangan

bahwa dibutuhkan suatu kemandirian dalam melaksanakan tugas

profesional. Kemandirian yang dimaksud disini adalah pengambilan

keputusan sendiri tanpa ada tekanan dan pihak lain (pemerintah, klien

dan pihak yang bukan anggota profesi). Akan sulit mewujudkan

kemandirian dalam pelaksanakan tugas ketika berada dalam tekanan

dan pihak luar atau pengawasan secara ketat. Dalam situasi khusus

dibutuhkan kebebasan untuk melakukan yang terbaik menurut

karyawansebagai wujud kemandirian. Profesional cenderung

mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis mereka agar terhindar

adanya intervensi dan luar (Febrianty 2012).

Keyakinan terhadap peraturan sendiri (self regulation)

merupakan keyakinan bahwa yang benar-benar memahami sebuah

profesi adalah anggota profesi itu sendiri, bukan orang di luar profesi

tersebut. Keyakinan ini didasarkan pada asumsi bahwa sebuah profesi

dilandasi oleh pengetahuan dan kompetensi profesional masing-

masing. Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis

yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada

pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik (Febrianty

2012).

Page 43: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

25

Dedikasi terhadap profesi (dedication) direalisasikan pada

kesungguhan dalam menggunakan pengetahuan dan keahlian yang

dimiliki secara profesional. Sikap dedikasi merupakan sikap kerja

yang penuh totalitas dengan komitmen pribadi yang kuat, keteguhan

dalam melaksanakan tugas profesionalnya meskipun imbalan atau

kompensasi ektrinsik berkurang. Sikap dedikasi lebih mengutamakan

aspek kepuasan rohani dibanding kepuasan atau imbalan materiil

(Febrianty 2012).

Kewajiban sosial (sosial obligation) merupakan pandangan

bahwa sebuah profesi memiliki peran penting dan bermanfaat bagi

masyarakat dan profesional. Profesi yang paling sukses akan meraih

status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para

anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap

layanan yang mereka berikan bagi masyarakat. Seorang professional

memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya, sehingga

harus bekerja berdasarkan komitmen profesional (Febrianty 2012).

Menurut Kalber. L dan Forgaty (1995), seseorang yang

profesional harus didasari dengan beberapa hal, yaitu : (1) dedikasi

terhadap profesi, dimana akan merasa senang dan terdorong melihat

dedikasi serta idealisme teman profesinya serta memiliki komitmen

yang tinggi terhadap profesi ; (2) tanggung jawab profesi, dimana

akan merasa memiliki tanggung jawab profesi yang tinggi bagi

Page 44: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

26

kesejahteraan masyarakat luas ; (3) tuntutan mandiri ; (4) percaya

pada pengaturan sendiri ; (5) perkumpulan profesi.

Seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila telah

memenuhi dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah

ditetapkan oleh IAI, antara lain: a) prinsip-prinsip yang ditetapkan

oleh IAI yaitu standar ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan

oleh IAI seperti dalam terminologi filosofi, b) peraturan perilaku

seperti standar minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai

peraturan khusus yang merupakan suatu keharusan, c) inteprestasi

peraturan perilaku tidak merupakan keharusan, tetapi para praktisi

harus memahaminya, dan d) ketetapan etika seperti seorang akuntan

publik wajib untuk harus tetap memegang teguh prinsip kebebasan

dalam menjalankan proses auditnya, walaupun auditor dibayar oleh

kliennya.

3. Locus of Commitment

Menurut Aranya et. al (1981) dalam Elias (2008) komitmen

organisasi didefinisikan sebagai perpaduan antara sikap dan perilaku

yang menyangkut tiga sikap yaitu rasa mengidentifikasikan dengan

tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas organisasi dan rasa

kesetiaan pada organisasi. Pernyataan tersebut didukung oleh

Greenberg dan Baron (2003) dalam Elias (2008) bahwa komitmen

organisasi didefinisikan sebagai derajat dimana karyawan terlibat

dalam organisasinya dan berkeinginan untuk tetap menjadi

Page 45: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

27

anggotanya, dimana didalamnya mengandung sikap kesetiaan dan

kesediaan karyawan untuk bekerja secara maksimal bagi organisasi

tempatnya bekerja.

Komitmen organisasi adalah suatu keadaan di mana seorang

karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-

tujuannya serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu

(Robbins, 2003). Menurut Larkin (1990) komitmen organisasi adalah

kekuatan dan identifikasi seseorang dan keterlibatannya di dalam

organisasi tertentu. Wiener (1982) mendefinisikan komitmen

organisasi sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk dapat

berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai

dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.

Menurut Mathis dan Jackson (2001) dalam Armansyah (2002)

komitmen organisasi adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan

tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan

untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut.

Komitmen organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan

perusahaan atau organisasi secara aktif, karena karyawan yang

menunjukkan komitmen tinggi terhadap organisasi memiliki

keinginan utuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih

dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi

tempatnya bekerja. Sama seperti organisasi lainnya, kantor akuntan

Page 46: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

28

publik berusaha untuk mengembangkan kekuatan budaya organisasi

yang didasarkan pada komitmen organisasi.

Penelitian yang dilakukan Hewstone dan Willis (2002) dalam

Taylor dan Curtis (2010) menunjukkan bahwa seseorang bekerja sama

dengan anggota kelompok mereka dari pada anggota kelompok lain.

Dengan demikian kesetiaan seorang karyawan terhadap organisasi

patut untuk dipertanyakan, apakah mereka lebih berkomitmen

terhadap perusahaan atau pada rekan kerjanya di perusahaan. Dalam

situasi khusus, misalnya seorang rekan kerja melakukan tindakan yang

tidak etis demi kepentingan pribadi dan melanggar standar akan

menciptakan tekanan bagi individu untuk berpikir dan berperilaku

dengan cara yang berbeda. Jika pelanggaran standar tidak dilaporkan,

kemungkinan besar organisasi akan menerima dampak negatif dari

pelanggaran tersebut. Di sisi lain, jika pelanggaran dilaporkan maka

rekan kerja akan menerima dampak negatif dari organisasi secara

langsung. Situasi tersebut dapat mendorong seseorang untuk untuk

bertindak atas nama teman mereka, tanpa memikirkan kesejahteraan

organisasi secara keseluruhan. Sebelum melakukan pelaporan,

seseorang akan menimbang bahaya untuk organisasi dari tidak adanya

pelaporan pelanggaran dari pada bahaya bagi rekan kerja dari adanya

pelaporan pelanggaran.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan

antara komitmen organisasi dan intensi untuk melakukan

Page 47: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

29

whistleblowing. Near dan Micheli (1985) dalam Taylor dan Curtis

(2010) menunjukkan bahwa whistleblower internal akan menunjukkan

tingkat loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan saat mengambil

keputusan untuk melaporkan. Penelitian juga dilakukan oleh Sims dan

Keenan (1998) serta Mesmer-Magnus dan Viswesvaran (2005) dalam

Taylor dan Curtis (2010) yang menelti hubungan antara komitmen

organisasi dengan whistleblowing. Hasil penelitian menunjukkan tidak

adanya hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dengan

whistleblowing. Sehingga dapat disimpulkan komitmen organisasi

tidak bisa sepenuhnya menjelaskan intensi untuk melakukan

whistleblowing tanpa pertimbangan pelengkap dari komitmen rekan

kerja. Taylor dan Curtis (2010) mengusulkan teori locus of

commitment untuk menjelaskan pengaruh komitmen organisasi dan

komitmen rekan kerja terhadap intensi untuk melakukan

whistleblowing. Dengan demikian locus of commitment dapat

didefinisikan sebagai pedoman untuk seseorang dalam

mempertahankan loyalitasnya apabila mengalami sebuah dilema etis

antara berkomitmen untuk organisasi atau rekan.

4. Intensitas Moral

Intensitas Moral adalah sebuah konstruk yang mencakup

karakteristik-karakteristik yang merupakan perluasan dari isu-isu yang

terkait dengan isu moral utama dalam sebuah situasi yang akan

mempengaruhi persepsi individu mengenai masalah etika dan intensi

Page 48: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

30

keperilakuan yang dimilikinya. Jones (1991) dalam Novius (2011)

mengidentifikasi bahwa intensitas moral yang mempengaruhi proses

pengambilan keputusan seseorang dan tingkat intensitas moral yang

bervariasi.

Intensitas moral bersifat multidimensi dan komponen-

komponen bagiannya merupakan karakteristik dari isu-isu moral.

Jones (1991) dalam Shawver (2011) mengidentifikasi bahwa ada

enam elemen intensitas moral yang mempengaruhi proses

pengambilan keputusan meliputi:

a. Besaran konsekuensi (Magnitude of Consequences), didefinisikan

sebagai jumlah kerugian (atau manfaat) yang dihasilkan oleh

pengorbanan (atau pemanfaatan) dari sebuah tindakan moral..

b. Konsensus Sosial (Social Consensus), didefinisikan sebagai

tingkat kesepakatan sosial bahwa sebuah tindakan dianggap salah

atau benar.

c. Probabilitas Efek (Probability of Effect) merupakan sebuah fungsi

bersama dari kemungkinan bahwa tindakan tertentu akan secara

aktual mengambil tempat dan tindakan tersebut akan secara aktual

menyebabkan kerugian (manfaat) yang terprediksi.

d. Kesegeraan Temporal (Temporal Immediacy) adalah jarak atau

waktu antara pada saat terjadi dan awal mula konsekuensi dari

sebuah tindakan moral tertentu (waktu yang makin pendek

menunjukkan kesiapan yang lebih besar).

Page 49: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

31

e. Konsentrasi Efek (Concentration of Effect) adalah sebuah fungsi

infers dari jumlah orang yang mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh sebuah tindakan yang dilakukan. Orang-orang yang memiliki

perasaan kepentingan yang tertinggi akan bertindak secara amoral

yang akan menghasilkan konsentrasi efek tinggi.

f. Kedekatan (Proximity) adalah perasaan kedekatan (sosial, budaya,

psikologi atau fisik) yang dimiliki oleh pembawa moral (moral

agent) untuk si pelaku dari kejahatan (kemanfaatan) dari suatu

tindakan tertentu. Konstruk kedekatan ini secara intuitif dan

alasan moral menyebabkan seseorang lebih peduli pada orang-

orang yang berada didekatnya (secara sosial, budaya, psikologi

ataupun fisik) daripada kepada orang-orang yang jauh darinya.

5. Whistleblowing

Elias (2008) mengatakan bahwa whistleblowing adalah

pelaporan oleh anggota dari suatu organisasi (sekarang atau terdahulu)

mengenai praktek ilegal, imoral, dan haram yang dilakukan oleh orang

atau organisasi yang mungkin dapat mengakibatkan suatu tindakan.

Sedangkan whistleblowing menurut KNKG di dalam Pedoman Sistem

Pelaporan Pelanggaran adalah pengungkapan tindakan pelanggaran

atau pengungkapan perbuatan yang melanggar hukum, perbuatan tidak

etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan

organisasi atau pemangku kepentingan, yang dilakukan oleh karyawan

atau pimpinan organisasi terhadap pimpinan organisasi atau lembaga

Page 50: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

32

lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Orang

yang melakukan tindakan whistleblowing disebut dengan

whistleblower (Sagara, 2013).

Isu mengenai whistleblowing telah ada sejak akhir tahun 1960-

an dan berkembang hingga saat ini. Perkembangan tersebut

disebabkan oleh beberapa hal (Rothschild dan Miethe,1999) dalam

Jalil (2013). Pertama, adanya pergerakan dalam perekonomian yang

berhubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan, keahlian dan

kepedulian sosial dari para pekerja. Kedua, keadaan ekonomi sekarang

telah memberi informasi yang intensif dan menjadi penggerak

informasi. Ketiga, akses informasi dan kemudahan berpublikasi

menuntun whistleblowing sebagai fenomena yang tidak bisa dicegah

atas pergeseran perekonomian yang ada.

Elias (2008) mengatakan bahwa whistleblowing dapat terjadi

dari dalam (internal) maupun luar (eksternal). Internal whistleblowing

terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang

dilakukan karyawan lainnya kemudian melaporkan kecurangan

tersebut kepada atasannya. Dan eksternal whistleblowing tergadi

ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan

perusahaan lalu memberitahukannya kepada masyarakat karena

kecurangan itu akan merugikan masyarakat. Miceli dan Near (2002)

mengatakan bahwa kebanyakan whistleblower pertama kali

mengungkapkan penemuannya kepada internal perusahaan sebelum

Page 51: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

33

melaporkannya kepada publik. Lewis (2005) mengatakan bahwa

whistleblowing dapat dipandang sebagai bagian dari stragtegi untuk

menjaga dan meningkatkan kualitas. Dari pandangan pemberi kerja,

pekerja yang pertama kali melapor kepada menajernya atas

pelanggaran yang teradi dapat memberi kesempatan perusahaan untuk

memperbaiki masalah tersebut sebelum berkembang semakin rumit.

Mesmer-Magnus dan Viswesvaran (2005) melakukan meta-analisis

terhadap 26 studi tentang whistleblowing dan menyimpulkan bahwa

whistleblowers seharusnya memiliki kinerja yang baik, beredukasi

tinggi berkedudukan sebagai pengawas, dan moral reasoning yang

lebih tinggi dibandingkan seorang pengawas fraud yang tidak aktif

(Elias, 2008). Namun pengungkapan pelanggaran pada umumnya

menimbulkan konskuensi yang tidak diinginkan oleh pengungkap

pelanggaran tersebut, seperti kehilangan pekerjaan ancaman balas

dendam, dan isolasi dalam bekerja dennane el al, 1996) dalam (Chiu,

2007)

Dalam kasus whistleblowing kebanyakan dan para karyawan

yang mengetahui adanya kecurangan tidak melakukan tindakan apa-

apa. Hal tersebut dikarenakan adanya ancaman pembalasan yang dia

terima. Menanggapi hal tersebut, negara Australia, Kanada, Perancis,

India, Jepang, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat sudah

membuat Undan-Undang mengenai perlindungan terhadap pelapor

atau whistleblower Indonesia sudah memiliki Undan-Undang

Page 52: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

34

mengenai saksi dan korban, yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2006. Lembaga yang berwenang menangani perlindungan saksi dan

korban bemama LPSK. Awalnya Undang-undang ada di Indonesia

belum maksimal karena terdapat permasalahan, yaitu Pertama,

terkait dengan rumusan pengertian pengertian kunci, seperti

pengertian mengenai whistleblower yang juga memiliki pengertian

yang luas, yaitu pelapor dan juga pelapor pelaku. Dalam revisi UU

No 13/2006 diperlukan penegasan pengertian yang ada, khususnya

pengertian-pengertian yang belum dicantumkan dalam UU No

13/2006. Kedua, perbaikan rumusan pasal undang-undang mengenai

kelembagaan, kewenangan yang menyangkut substansi penjabaran

dari tugas dan fungsi LPSK, dan hubungan/koordinasi antar lembaga

(khususnya penegak hukum) dalam melaksanakan perlindungan.

Dengan demikian, hubungan dan koordinasi antar lembaga tidak lagi

terlalu menjadi hambatan untuk mengimplementasikan praktik

pelaporan dan perlindungan whistleblower.

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil penelitian sebelumnya dari penelitian-penelitian

terdahulu mengenai topic yang berkaitan dengan penelitian ini, dapat dilihat

dalam tabel 2.1

Page 53: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

35

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Sri Wahyuni dan

Nur Asia Hamid

(2018)

Profesionalism and

Moral Intensity of

Auditors On

Whistleblwoing

Intenstion On Makassar

Public Accountant

Office

Variabel

independen

Profesionalisme

Auditor dan

Intensitas Moral

Variabel

dependen intensi

melakukan

whistleblwoing

Responden

auditor eksternal

yang bekerja di

KAP

Variabel

Independen

Locus of

Commitment

Profesionalisme Auditor

dan Intensitas Moral

Memiliki Pengaruh yang

Tinggi Terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing

2. Eka Haryani dan

Adhitya Putra (2018)

Pengaruh Komitmen

Profesional,

Lingkungan Etika,

Intensitas Moral,

Personal Cost,

Terhadap Intensi Untuk

Melakukan

Whistleblowing Internal

(Studi Empiris Pada

Organisasi Perangkat

Variabel

Independen

Komitmen

Profesional,

Intensitas Moral

Variabel

Dependen

Intensitas

Melakukan

Whistleblowing

Variabel

Independen

Personal

CostResponden

yang Digunakan

Organisasi

Perangkat

Daerah

Kabupaten

Bengkalis

Profesionalisme

Perpengaruh Terhadap

Intensi Melakukan

Whistleblowing

Lingkungan Etika

Perpengaruh Terhadap

Intensi Melakukan

Whistleblowing

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 54: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

36

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Daerah Kabupaten

Bengkalis)

Intensitas Moral

Perpengaruh Terhadap

Intensi Melakukan

Whistleblowing

Personal Cost Perpengaruh

Terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing

3 Dekar Urumsah,

Briyan Effin S,

Aditya Pandu W.

(2018)

Whistle-blowing

Intention: The Effects of

Moral Intensity,

Organizational

Commitment, and

Professional

Commitment

Variabel

Independen

Intensitas Moral,

Komitmen

Organisasi, dan

Komitmen

Profesional

Variabel

Dependen

Whistleblowing

Responden

yang

Digunakan

Pegawai

Pemerintah

Provinsi D.I.Y

Intensitas Moral dan

Profesional Komitment

berpengaruh secara

signifikan terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing

Komitmen Organisasi tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing

4. Hamonangan

Siallagan, Abud

Rohman, Indira

The Effect of

Professonal

Commitment, Attitude,

Subjective Norms And

Variabel

Independen

Profesionalisme

Auditor

Variabel

Independen

Sikap, Norma

Subyektif dan

Profesionalisme Auditor

Tidak Memiliki Pengaruh

Signifikan Terhadap

Intensi Melakukan

Besambung pada halaman selanjutnya

Page 55: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

37

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Januarti Muhammad

Din (2017)

Perceived Behaviour

Control On

Whistleblowing

Intention

Variabel

Dependen Intensi

Melakukan

Whistleblowing

Kontrol

Perilaku

Responden

yang

Digunakan

Auditor Internal

(Inpektorat

Sumatera

Utara)

Whistleblowing

Sikap, Norma Subjektif

dan Kontrol Perilaku

Memiliki Pengaruh

Signifikan Terhadap

Intensi Melakukan

Whistleblowing

5. M. Wahyu Abdullah

(2017)

Determinan Intensi

Auditor Melakukan

Tindakan

Whistleblowing dengan

Perlindungan Hukum

sebagai Variabel

Moderasi

Variabel

Komitmen

Organisasi dam

Sikap

Profesionalisme

Variabel

Dependen

Intensitas

Melakukan

Whistleblowing

Variabel

Personal Cost

of Reporting

Variabel

Tingkat

Kecurangan dan

Keseriusan

Variabel

Moderasi

Perlindungan

Hukum

Responden

yang Digunakan

keseriusan kecurangan dan

sikap profesionalisme

berpengaruh positif dan

signifikan

komitmen organisasi dan

personal cost of reporting

berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap

intensi auditor melakukan

tindakan whistle-blowing.

Variabel Moderasi hukum

hanya mampu memoderasi

tingkat keseriusan

kecurangan dan tidak

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 56: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

38

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Audiotr di

Inspektorat

Provinsi

Sulawesi

Selatan

mampu memoderasi

komitmen organisasi,

personal cost of reporting

dan sikap profesionalisme

terhadap intensi auditor

melakukan tindakan

whistle-blowing

6. Maria Mediatrix

Ratna Sari dan

Dodik Ariyanto

(2017)

Determinan Tindakan

Whistleblowing Variabel

Independen

Profesionalisme

Auditor,

Komitment

Organisasi,

Intensitas Moral

Responden

yang

Digunakan

Mahasiswa

PPAk Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis di

Universitas

Udayana

Profesionalisme,

Komitmen Organisasi, dan

Intensitas Moral

Berpengaruh Positif

Terhadap Niat Akuntan

untuk Melakukan

Whistleblowing

7. Khanifah, Atieq,

Maeni (2017)

The Intention of

Whistleblowing : The

Effect of Profesional

Commitments,

Organizational

Committments, Legal

Variabel

Independen

Profesionalisme,

Komitmen

Organisasi dan

Intensitas Moral

Variabel

Dependen Legal

Protection,

Penghargaan,

Tingkat

Keagamaan

Profesionalisme, reward,

level of religion, moral

intensity berpengaruh

terhadap intensitas

melakukan whistleblowing

Organizational

commitement dan legal

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 57: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

39

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Protection, Reward,

Level of Religiousity,

and Moral Intensity of

Internsl Auditor

Variabel

Dependen Intensi

Melakukan

Whistleblowing

Responden

Merupakan

Internal Auditor

Kantor Pajak

Semarang

protection teidak memiliki

pengarih terhadap

intensitas melakukan

whistleblowing

8. Hengky Latan,

Christian M. Ringle,

Charbel Jose

Chiappetta Jabbour

(2016)

Whistleblowing

Intentions Among

Public Accountants

in Indonesia: Testing

for the Moderation

Effects

Variabel

Dependen

Intensitas

Melakukan

Whistleblowing

Responden yang

digunakan

auditor eksternal

yang bekerja di

KAP

Variabel

Indenpenden

attitude toward

whistleblowing,

perceived

behavioral

control,

independence

commitment,

personal

responsibility

for reporting,

and personal

cost of

reposting

Variabel

pemoderasi

organisasional

attitude toward

whistleblowing, perceived

behavioral control,

independence commitment,

personalresponsibility for

reporting, and personal

cost of reposting

berpengaruh terhadap

intensi melakukan

whistleblowing

organisasional support,

term norma, dan intensitas

moral secara parsial dapat

meningkatkan pengaruh

niat untuk melakukan

whistleblowing

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 58: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

40

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

organisasional

support, term

norma, dan

intensitas moral

9. Fitri Yani Jalil

(2014)

Pengearuh Komitmen

Profesional dan

Sosialisasi Antisipatif

Mahasiswa Audit

Terhadap Perilaku

Whistleblwoing

Variabel

Independen

Komitmen

Profesional

Variabel

Dependen

Perilaku

Terhadap

Whistleblowing

Variabel

Independen

Sosialisasi

Antisipatif

Responden

yang Digunakan

Mahasiswa

Akuntansi

Bidang Auditing

Profesionalisme

Komitmen Berpengaruh

Signifikan Tehadap

Whistleblowing

Sosialisasi Antisipatif

Tidak Berpengaruh

Tehadap Whistleblowing

10. Yusar Sagara (2013) Profesionalisme

Internal Auditor dan

Intensi Melakukan

Whistleblowing

Variabel

Independen

Profesional

Auditor

Variabel

Dependen

Intensitas

Melakukan

Whistleblowing

Tidak

Menggunakan

Variabel

Independen,

Intensitas Moral

dan Locus of

Commitment

Responden

yang Digunakan

auditor internal

perusahaan

Profesionalisme internal

auditor dimensi afiliasi

komunitas, kewajiban

sosial, dedikasi terhadap

pekerjaan, keyakinan

terhadap peraturan sendiri

atau profesi, berpengaruh

negatif, sedangkan dimensi

mandiri berpengaruh

positif Tehadap

Whistleblowing

Page 59: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

41

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

Bersambung pada halaman berikutnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi melakukan

Whistleblowing untuk mengungkapkan suatu kecurangan

Fenomena adanya kecurangan dalam dunia bisnis yang melibatkan

profesi auditor

Variabel Independen Variabel Dependen

Profesionalisme Auditor

(Attitude Toward

Behavior)

Intensi Melakukan

Whistleblowing

Locus of Commitment

(Subjective Norm)

Basis Teori: Theory of Planned of Behavior

Intensitas Moral

(Perceived Behavioral

Control)

Page 60: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

42

Gambar 2.1 (Lanjutan)

D. Hipotesis

1. Pengaruh Profesionalisme Auditor Pada Intensi Melakukan

Whistleblwoing

Menurut Aranya Pollack et al., (1981) dalam Taylor and Curtis

(2010) menyatakan bahwa identitas profesional adalah sebuah

komponen identitas sosial seseorang yang merupakan gagasan bahwa

seseorang mengklasifikasikan diri sendiri berdasarkan profesinya.

Mendefinisikan identitas profesional sebagai kekuatan seseorang

dengan keterlibatannya dalam sebuah profesi. Identitas profesional

merepresentasikan sikap dalam dalam konsep teori perilaku terencana

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

Regresi Berganda

Metode AnalisisRegresi

Page 61: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

43

(theory of planned behaviour). Sikap adalah keadaan dalam diri

manusia yang dapat menggerakkan manusia untuk bertindak atau tidak

bertindak.

Penelitian yang dilakukan oleh Sagara (2013) menyatakan

bahwa profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap

intensitas melakukan whistleblowing. Penelitian ini di dukung oleh

Abdullah (2017) semakin tinggi tingkat profesionalisme maka akan

semakin tinggi intensi melakukan tindakan whistleblowing. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Urumsah et al., (2018) identitas

profesional adalah sebuah komponen identitas sosial seseorang yang

merupakan gagasan bahwa seseorang mengklasifikasikan diri sendiri

berdasarkan profesinya. Oleh karena itu jika ada hambatan yang

menghalangi pekerjaan untuk bekerja secara profesional atau adanya

tindakan yang mencemarkan profesinya individu tersebut akan

berusaha kembali ke jalur yang benar sesuai dengan etika

profesionalisme yang ada. Ketika menemukan kecurangan yang

dilakukan oleh rekan kerja, seseorang yang memiliki sikap

profesionalisme tinggi akan melaporkan tindakan tersebut (melakukan

tindakan whistleblowing). Hal ini dianggap dapat merugikan

organisasinya dan menggap hal tersebut sebagai tannggung jawab

untuk keberhasilan organisasi yang menaunginya.

Di dukung juga dengan penelitian yang dilakukan Nur dan

Hamid (2018) bahwa seseorang yang memiliki sikap profesionalisme

Page 62: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

44

yang tinggi cenderung selalu menganut kode etik dan norma yang

berlaku dengan tujuan menghindari pelanggaran yang mungkin akan

terjadi di masa depan yang dapat membahayakan profesinya. Dengan

demikian mereke termotivasi untuk melindungi profesi mereka dengan

melaporkan pelanggaran etika. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan

Dodik (2017), Hariyani dan Adhitya (2018) serta Jalil (2014) semakin

tinggi profesionalisme, maka akan semakin tinggi niat seseorang untuk

melakukan whistleblowing.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai

berikut :

H1 : Profesionalisme Auditor berpengaruh signifikan terhadap

intensi melakukan whistleblowing.

2. Pengaruh Intensitas Moral Terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing

Menurut Novius dan Arifin (2008) dalam Nur dan Hamid

(2018), intensitas moral adalah sesuatu yang berkaitan dengan masalah

moral yang akan mempengaruhi penilaian etika seseorang dan niat

orang tersebut dalam bertindak. Dalam Hariyani dan Putra (2018)

intensitas moral adalah sebuah konstruk yang mencakup karakteristik-

karakteristik yang merupakan perluasan dari isu-isu yang terkait

dengan isu moral utama dalam sebuah situasi yang akan

mempengaruhi presepsi individu mengenai masalah etika dan intensi

Page 63: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

45

keprilakuan yang dimilikinya. Jones (1991) dalam Taylor dan Curtis

(2010) intensitas moral merupakan salah satu komponen dari proses

pengambilan keputusan yang etis. Terdapat beberapa elemen yang

dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan, meliputi ;

besaran konsekuensi, konsensus sosial, probabilitas efek, kesegaran

temporan kontrasi efek, kedekatan. Apabila seorang akuntan memiliki

moral yang baik, maka akuntan akan melakukan pertimbangan yang

matang sebelum menilai baik atau buruk suatu kasus. Apabila

whistleblowing memang perlu dilakukan dengan alasan untuk kebaikan

dari suatu organisasi atau perusahaan dan juga karena tanggung jawab

profesi atas organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja maka

akuntan akan memutuskan untuk melakukan pelaporan

Penelitian yang dilakukan Taylor dan Curtis (2010)

menunjukan bahwa komitmen seseorang terhadap penilaian moral

pribadinya, merupakan penentu yang signifikan dari kedua keputusan

awal yaitu identitas profesional dan komitmen organisasi untuk

melaporkan perilaku tidak etis dari orang lain di tempat kerja. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Urumsah et al.,(2018) intensitas

moral merupakan perasaan kuat atau lemah (bahagia atau sedih)

sebagai dampak dari perilaku apakah itu baik ataupun buruk, salah

atau benar, dan adil atau tidak adil. Seseorang yang memiliki intensitas

moral yang tinggi akan lebih cenderung untuk melaporkan tindakan

pelanggaran yang terjadi dikarenakan mereka memiliki rasa tanggung

Page 64: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

46

jawab untuk melaporkannya. Sebaliknya apabila intensitas moral

seseorang rendah maka dia tidak memiliki rasa tanggung jawab untuk

melaporkan tindakan pelanggaran yang terjadi. Latan et al., (2016)

juga mengungkapkan bahwa intensitas moral dapat meningkatkan

hubungan antara tingkat masalalu individu dengan niat untuk

melaporkan. Intensitas moral merupakan salah hal penting dalam

pengendalian prilaku. Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian

ini adalah Nur (2018), Haryani dan Adhitya (2017) dan Khanifah

(2017).

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai

berikut :

H2 : Intensitas Moral berpengaruh signifikan terhadap intensi

melakukan whistleblowing.

3. Pengaruh Locus of Commitment Terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing

Taylor dan Curtis (2010) mendefinisikan locus of commitment

sebagai arah kesetiaan seseorang ditujukan ketika mengalami dilema

antara komitmen organisasi dengan komitmen rekan kerja yang saling

bertentangan satu sama lain. Komitmen organisasi menyiratkan

hubungan pegawai dengan perusahaan atau organisasi secara aktif.

Karyawan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap organisasi

memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab

Page 65: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

47

yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan

organisasi tempatnya bekerja. Komitmen yang kuat terhadap

organisasi kontras dengan komitmen kolega (rekan kerja), yang

meliputi rasa tanggung jawab, kehandalan dan kesiapan untuk

mendukung rekan-rekan dalam sebuah organisasi.

Dalam keadaan tertentu hubungan dari kedua komitmen bisa

saling bertentangan. Misalnya salah satu rekan melakukan tindakan

yang tidak etis. Hal ini dapat memicu konflik kepentingan antara

tekanan dari kekuatan yang berlawanan sehingga menciptakan tekanan

bagi seseorang untuk berpikir dan berperilaku dengan cara yang

berbeda. Jika sebuah tindakan pelanggaran tidak dilaporkan maka

perusahaan akan menderita kerugian. Di sisi lain, jika pelanggaran

dilaporkan maka rekan kerja akan menerima dampak negatif berupa

sanksi dari manajemen perusahaan atas pelanggaran yang dilakukan.

Dengan demikian hubungan antara kedua komitmen yang saling

bertentangan ini akan menimbulkan dilema bagi seseorang untuk

menentukan arah komitmennya hingga mempengaruhi intensi

seseorang untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi dalam

organisasinya.

Penelitian yang dilakukan Sari dan Dodik (2017) berkomitmen

terhadap organisasi berarti berkeyakinan pada tujuan organisasi, nilai-

nilai serta kemauan untuk bekerja keras demi reputasi organisasi.

Seseorang yang berkomitmen tinggi terhadap organisasi akan lebih

Page 66: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

48

memikirkan tujuan dan keberlangsungan organisasinya dari pada

tujuan atau kepentingan individu dari rekan kerjanya. Oleh karena itu

apabila seseorang berkomitmen tinggi terhadap organisasi, maka dia

bisa saja menjadi whistleblower dengan tujuan yang baik terhadap

organisasinya. Menariknya terdapat perbedaan pada penelitian

Urumsah (2018), Abdullah (2017), dan Khanifah el al.(2017) yang

menunjukkan bahwa individu berkomitmen terhadap organisasi tidak

berpengaruh terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai

berikut :

H3 : Locus of Commitment berpengaruh signifikan terhadap

intensi melakukan whistleblowing.

Page 67: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas

yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen

profesionalisme auditor, intensitas moral, locus of comiitment terhadap

variabel dependen intensi melakukan whistleblowing. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam

penelitian ini, data diambil dari sejumlah sampel yang ada dalam populasi.

Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik

(KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor

akuntan publik di wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini dalam pemilihan sampel adalah pemilihan sampel bertujuan

(purposive sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement

sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu

(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian). Berikut

adalah kriteria dalam penentuan sampel :

Page 68: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

50

1. Sampel merupakan auditor yang bekerja pada seluruh Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta.

2. Auditor yang bekerja di KAP DKI Jakarta, yang mempunyai

Nomor Regristrasi Ak maupun tidak, dan pernah melaksanakan

pekerjaan di bidang auditing.

3. Auditor yang mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun.

Dipilih mempunyai pengalaman satu tahun, karena telah memiliki

waktu dan pengalaman untuk beradaptasi serta menilai kinerja dan

kondisi lingkungan kerjanya.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian

maka dibutuhkan suatu metode pengumpulan data. Metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua

meetode penelitian, yaitu :

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian

lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data

primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah

Page 69: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

51

akuntan publik yang berkerja pada KAP di wilayah Jakarta. Peneliti

memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP secara

langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan

untuk mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang berkerja

pada KAP di wilayah DKI Jakarta sebagai responden dalam

penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-

masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesinor yang

telah dibagikan kepada akuntan publik yang berkerja pada KAP di

wilayah Jakarta.

D. Metode Analisi Data

Setelah kuesioner yang dikirimkan kepada responden kembali, maka

langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode analisis yang

sesuai untuk digunakan. Dengan memberikan dan menjumlahkan bobot

jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel.

Metode analisis data ini menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,

uji asumsi klasik dan uji hipotesis sebagai berikut :

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut

antara lain: jabatan, lama pengalaman kerja, keahlian khusus, lama

menekuni keahlian khusus tersebut, latar belakang pendidikan, serta

Page 70: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

52

gelar profesional lain yang menunjang bidang keahlian. Alat analisis

data ini disajikan dengan mengundang tabel distribusi frekuensi yang

memaparkan kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi. Analisis

statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan sampel data yang dikumpulkan dalam kondisi

sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum

dan generasisasi. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, sum, range kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi). Disamping itu juga digunakan untuk

menyimpulkan dan mempresentasikan karakteristik dari data yang

digunakan (Ghozali,2016).

2. Uji Kualitas Data

Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas intrusmen yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang valid adalah alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Suatu penelitian

akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang valid dan

kurang realibel. Untuk itu diperlukan uji kualitas data agar data yang

akan digunakan valid dan reliabel. Terdapat dua jenis pengujian yang

dilakukan dalam penelitian ini :

Page 71: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

53

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Untuk

mengukur validitas dapat dikatakan dengan melakukan korelasi

antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau

variabel. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan

Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung jumlah korelasi

antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner.

Apabila pearson correlation yang didapat memiliki nilai dibawah

0,05 itu menunjukkan bahwa data yang diperoleh valid..

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan dikatakan reliabilitas atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Kriteria pengujian realibilitas

dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (a)

karena insttrumen penelitian ini berbentuk kuesioner. Suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

> 0,70 yang menunjukkan data yang digunakan reliabel.

Page 72: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

54

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik alat analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi berganda. Sebelum melakukan pengujian

regresi, terdapat beberapa asumsi yang harus yang harus dipenuhi agar

data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah memenuhi

ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian

ini mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji

heterodkedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis

grafik untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi secara

normal atau tidak. Hal ini dilakukan karena salah satu asumsi

dalam penggunaan statistik parametik adalah multivariate

normality, yaitu asumsi bahwa setiap variabel dan semua

kombinasi linear dari variabel berdistribusi normal. Untuk

mendeteksi normalitas digunakan analisis grafik dengan grafik

histogram dan normal Probability Plot (P-Plot) ataupun

menggunakan uji statistik (Ghozali, 2016).residual akan berbanding

dengan garis diagonal. Jika dustribusi data residual normal, maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya.

Page 73: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

55

Analisis data diawali dengan melihat tampilan grafik

histogram dan grafik P-Plot. Melalui grafik histogram dapat

melihat apakah data pengamatan pola distribusi yang mendeteksi

distribusi normal, yaitu pola lonceng yang tidak melenceng ke kiri

ataupun ke kanan. Sedangkan menurut grafik P-Plot , dapat melihat

penyebaran titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal.

Apabila menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan

sebaliknya apabila data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis maka tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain menggunakan uji grafik, penelitian ini menyertakan

penggunaan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-

S). Uji statistik ini dilakukan untuk menghindari kesesatan secara

visual dalam membaca grafik. Data terdistribusi normal atau

tidaknya, dapat diketahui dengan melihat nilai probabilitas asymp.

sig dari hasil pengujian Kolmogorov-Sminorv. Nilai residual

terstandarisasi dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

probabilitas asymp. Sig lebih besar dari 5% atau > 0,05 (Ghozali,

2016).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

variabel dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antara

variabel bebas (independen). Model regersi yang baik seharusnya

Page 74: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

56

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Apabila dalam

analisis ditemukan adanya multikolonieritas maka nilai estimasi

koefisien regresi akan tidak sesuai dengan substansi, sehingga

dapat menyesatkan interpretasi. Deteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran

VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Regresi bebas dari

multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,10

(Ghozali, 2016).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual satu pengamatan tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas karena data ini dapat

mempunyai data yang dapat mewakili berbagai ukuran (kecil,

sedang, dan besar). Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas (Ghozali, 2016). Untuk mengetahui ada atau

tidaknya heteroskedastisitas, dalam penelitian ini menggunakan

grafik scatterplot. Pada grafik scatterplot dapat dilihat pola

tertentu. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian

menyempit) maka hal itu mengidikasi telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik

Page 75: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

57

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Sama halnya dengan uji normalitas, analisis grafik pada uji

heteroskedastisitas juga memiliki kelemahan yang signifikan.

Jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting pada grafik

scatterplot (Ghozali, 2016). Oleh sebab itu diperlukan uji statistik

yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Uji statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji glejser. Menurut Gujarati

(2003) dalam Ghozali (2016), uji glejser dilakukan dengan

meregresi nilai signifikansi lebih besar dari α (5%) maka tidak

terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya jika lebih kecil dari α

(5%) maka terdapat masalah heteroskedastisitas.

4. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel

independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang

digunakan adalah model regresi berganda (multiple regression), yaitu

regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Yang digunakan untuk

menguji H1, H2, H3 dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk

memenuhi ekspetasi penelitian mengenai pengaruh profesionalisme

auditor, intensitas moral, dan locus of commitment terhadap intensitas

Page 76: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

58

melakukan whistleblowing. Persamaan regresinya adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

Y = Intensitas Melakukan Whistleblowing

α = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi dari X1

β2 = Koefisien Regresi dari X2

β3 = Koefisien Regresi dari X3

X1 = Profesionalisme Auditor

X2 = Intensitas Moral

X3 = Locus of Commitment

e = Kesalahan Pengganggu (error)

untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik

terhadap output yang dihasilkan oleh model regresi berganda, uji

statistik ini meliputi :

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen dalam output spss. Nilai Koefisien determinasi

terletak pada tabel Model Summary dan tertulis Adjusted R Square.

Nilai Adjusted R Square yang kecil berbarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan

Page 77: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

59

variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen

(Ghozali, 2016).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen. Uji F dilakukan dengen tujuan untuk menguji

keseluruhan variabel independen terhadap satu variabel dependen

secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05 dapat disimpulkan

(Ghozali, 2016).

1) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima dari Ho

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa seluruh variabel

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen atau terikat.

2) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho

diterima, ini berarti menyatakan bahwa seluruh variabel

tidak mempunyai pengaruh secsra simultan terhadap

variabel dependen atau terikat

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini nilai

signifikan t < 0,05 (5%) maka hasilnya signifikan atau Ha diterima,

Page 78: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

60

berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen

secara individual terhadap dependen (Ghozali, 2016).

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Profesionalisme Auditor (X1)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah

profesionalisme internal auditor. Profesionalisme internal auditor

menggunakan konsep dari Kalbers dan Forgathy (1995). Yang dimana

terdapat 5 dimensi untuk menilai profesionalisme, yaitu:

a. Afiliasi dengan komunitas

b. Dedikasi terhadap pekerjaan

c. Tuntutan untuk mandiri

d. Keyakinan terhadap peraturan profesi

e. Kepentingan sosial

Pengukuran dalam variabel independen ini menggunakan

kuisioner yang dimana penilaiannya menggunakan skala Likert lima

poin. Dengan poin 1 (satu) merepresentasikan “sangat tidak setuju”

dan poin 5 (lima) merepresentasikan “sangat setuju”

2. Intensitas Moral (X2)

Intensitas moral terbentuk dari timbulnya perasaan untuk

bereaksi terhadap perilaku tidak etis. Jones (1991) menunjukkan bahwa

Page 79: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

61

perilaku etis individu mungkin bergantung pada keputusan yang telah

diambil. Jones menegaskan bahwa kekuatan atau intensitas faktor-

faktor kemungkinan mempengaruhi niat individu untuk melaporkan

perilaku tidak etis. Untuk mengukur intensitas moral auditor, persepsi

auditor terhadap keseriusan perilaku etis dan tanggung jawab auditor

untuk melaporkan perilaku yang tidak etis.

Pengukuran dalam variabel independen ini menggunakan

kuisioner yang dimana penilaiannya menggunakan skala Likert lima

poin. Dengan poin 1 (satu) merepresentasikan “sangat tidak serius atau

tidak bertanggung jawab” dan poin 5 (lima) merepresentasikan “sangat

serius atau bertanggung jawab”.

3. Locus of Commitment (X3)

Locus of commitment merupakan arah kesetiaan seseorang

ditujukan ketika mengalami dilema antara kedua komitmen yang saling

bertentangan satu sama lain. Atau dengan demikian dapat didefinisikan

sebagai derajat tingkat dimana seorang anggota merasakan suatu

perasaan, pengertian, serta kesetiaan kepada organisasinya. Pengukuran

locus of commitment dalam penelitian ini menggunakan gagasan umum

dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Taylor dan Curtis

(2010).

Responden akan diminta untuk menanggapi pernyataan yang

menegaskan komitmen pada organisasi dan komitmen terhadap sesama

rekan kerja. Setiap pernyataan yang disajikan menggunakan skala

Page 80: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

62

Likert 5 poin. Poin 1 merepresentasikan “Sangat Tidak Setuju” dan

poin 5 merepresentasikan “Sangat Setuju”

4. Intensitas Melakukan Whistleblowing (Y)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah intensi

melakukan whistleblowing. Intensi untuk melakukan whistleblowing

merupakan salah satu bentuk dari keseriusan dalam suatu situasi,

tanggung jawab untuk melaporkan pelanggaran dan dampak negatif

yang akan diterima sebagai akibat pelaporan tersebut.

Pengukuran dalam variabel independen ini menggunakan

kuisioner yang dimana penilaiannya menggunakan skala Likert lima

poin. Dengan poin 1 (satu) merepresentasikan “sangat tidak setuju” dan

poin 5 (lima) merepresentasikan “sangat setuju”.

Page 81: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

63

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Indikator Butir

Pertanyaan

Skala

Penguku

ran

1. Profesionalis

me Auditor

(X1)

Sumber :

Kalbers dan

Forgathy

(1995)

Komunitas afiliasi 1-4 Skala

Ordinal Kewajiban sosial 5-8

Dedikasi terhadap

pekerjaan

9-12

keyakinan terhadap

peraturan profesi

13-16

kemandirian 17-20

2. Intensitas

Moral (X2)

Sumber :

Shawver,

Tara (2011)

Masalah etika 25-26 Skala

Ordinal Nilai moral 27

Intensi Etik 28

Bahaya yang

ditimbulkan

29, 30, 31,

32

Hal lain yang

menjadi tekanan

33, 34

3. Locus of

Commitment

(X3)

Sumber :

Taylor dan

Curtis (2010)

Komitmen pada

organisasi dan

komitmen terhadap

sesama rekan kerja

35, 36, 37 Skala

Ordinal

4. Intensitas

Melakukan

Whistleblowi

ng (Y)

Sumber :

Taylor dan

Curtis (2010)

Melaporkan

kecurangan

38, 39 Skala

Ordinal

Pelaporan dengan

tujuan tertentu

40,

Pelaporan kepada

atasan

41,42

Sumber : Diolah dari berbagai sumber penelitian

Page 82: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

64

BAB IV

HASIL DAN PENELITIAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di KAP

yang berada di wilayah DKI Jakarta meliputi 5 wilayah yaitu Jakarta

Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Auditor yang berpartisipasi pada penelitian ini terdiri dari patner,

supervisior, manager, auditor senior dan auditor junior.

Pengumpumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran

kuesioner penelitian secara langsung ke KAP yang berada di wilayah

DKI Jakarta dan penyebaran kuesioner penelitian secara tidak langsung

dengan media online menggunkan form goole.doc. penyebaran

kuesioner dengan media online dilakukan untuk mempermudah proses

pengumulan data terutama karena waktu auditor yang terbatas. Daftar

pertanyaan yang terdapat di dalam form google.doc tersebut telah

disesuaikan dengan kebutuhan penelitian proses perizinan, penyebaran

dan pengembalian kuesioner ini dilaksanakan mulai tanggal 16

September 2018 sampai dengan 28 Oktober 2018.

Kuesioner yang disebarkan peneliti sebanyak 120 buah dan

jumlah kuesioner kembali sebanyak 107 buah atau 89,2%, kuesioner

Page 83: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

65

yang tidak kembali sebanyak 13 buah atau 10,8%, hal ini mungkin

dikareakan waktu auditor yang terbatas. Kuesioner yang dapat diolah

berjumlah 103 buah atau 85,9%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat

diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai sampel dan tidak terisi

secara lengkap oleh respondem sebanyak 4 buah atau 3,3% Gambaran

mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1

Table 4.1

Data Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah Presentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 120 100%

2. Jumlah kuesioner yang kembali 107 89,2%

3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 13 10,8%

4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 4 3,3%

5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 103 85,9%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Wilayah Kuesioner

Dikirim

Kuesioner

Dikembalikan

1. KAP Hartanto Grace Karunawan Jakarta Selatan 10 8

2. KAP Mirawati Sensi Idris Jakarta Selatan 10 5

3. KAP Armen Budiman dan

Rekan

Jakarta Selatan 5 5

4. KAP Dra. Erimurni Jakarta Selatan 10 9

5. KAP Rama Wendra Jakarta Selatan 17 15

KAP Junaedi, Chairuln dan

Subyakto

Jakarta Selatan 5 5

6. KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto

dan Rekan

Jakarta Pusat 10 10

7. KAP Wijanarko dan Rekan Jakarta Pusat 8 5

8. KAP Erfan dan Rakhmawan Jakarta Timur 10 10

9 KAP Drs. Abror Jakarta Timur 7 5

10 KAP Dra. Suhartati Jakarta Timur 5 5

11. KAP Faisal Riza, Ak., CA.,

CPA

Jakarta Barat 10 10

12. KAP Safril dan Pangki Jakarta Utara 5 5

13 Google.doc 8 8

Sumber: data primer yang diolah

Page 84: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

66

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang

bekerja di KAP wilayah DKI Jakarta. KAP tersebut tersebar di lima

wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta

Pusat dan Jakarta Barat. Auditor yang menjadi responden adalah

auditor yang memiliki pengalaman minimal 1 tahun atau pernah

melakukan proses audit. Berikut ini adalah deskripsi mengenai

identitas responden dalam penelitian ini yang terdiri dari jenis kelamin,

posisi terakhir, usia, dan pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 42 40,8 40,8 40,8

Perempuan 61 59,2 59,2 100,0

Total 103 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 61 orang atau 59,2%

responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya

sebesar 42 orang atau 40,8% responden berjenis kelamin laki-laki.

Page 85: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

67

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan usia.

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 25 Tahun 62 60,2 60,2 60,2

25-30 Tahun 35 34,0 34,0 94,2

31-35 Tahun 4 3,9 3,9 98,1

36-40 Tahun 1 1,0 1,0 99,0

41-45 Tahun 1 1,0 1,0 100,0

Total 103 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah

Table 4.4 menunjukkan responden yang bekerja pada

Kantor Akuntansi Publik pada usia lebih dari 30 tahun sebesar

5,8%, yang berusia 25-30 tahun sebesar 3,4%. Mayoritas

responden yang bekerja pada Kantor Akuntansi Publik berusia

kurang dari 25 tahun atau 60,2%.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan posisi terakhir.

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Auditor Junior 67 65,0 65,0 65,0

Auditor Senior 31 30,1 30,1 95,1

Page 86: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

68

Supervisor 4 3,9 3,9 99,0

Manager 1 1,0 1,0 100,0

Total 103 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.5 diatas, diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden adalah adalah auditor junior sebanyak 67 orang atau

65%. Sedangkan responden yang menduduki jabatan lainnya yaitu

Manajer 1 orang atau 1%, supervisor 4 orang atau 3,9% dan

auditor senior 31 orang atau 30,1%. Hal ini dikarenakan semakin

tinggi tingkat jabatan auditor, maka semakin tinggi juga tingkat

kesibukannya.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 19 18,4 18,4 18,4

S1 82 79,6 79,6 98,1

S2 2 1,9 1,9 100,0

Total 103 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah

Bedasarkan table 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah

82 responden atau 79,6%. Sisanya terdiri dari responden dengan

Page 87: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

69

pendidikan terakhir Diploma III (D3) sebanyak 19 responden atau

sebesar 18,4% dan sebanyak 2 responden berpendidikan terakhir

Strata 2 (S2) atau sebesar 1,9%.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Tabel 4.7 berikut ini adalah menyajikan hasil uji deskriptif

responden berdasarkan pengalaman kerja

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 3 Tahun 70 68,0 68,0 68,0

3-6 Tahun 29 28,2 28,2 96,1

6-10 Tahun 4 3,9 3,9 100,0

Total 103 100,0 100,0

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa

mayoritas responden sebanyak 68% atau sekitar 70 auditor kantor

akuntansi publik memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun, sisanya

sebanyak 28,2% atau 29 auditor kantor akuntansi publik memiliki

masa kerja 3-6 tahun dan sebanyak 3,9% atau auditor kantor

akuntansi publik memiliki pengalaman kerja 6-10 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa auditor yang menjadi responden pada

penelitian ini telah memiliki pengalaman dalam melakukan proses

audit di suatu entitas sehingga dapat relevan untuk memberikan

informasi dalam penelitian ini.

Page 88: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

70

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Varaibel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

Profesionalisme Auditor, Intensitas Moral, dan Locus of Commitment

terhadap intensi melakukan Whsitleblowing akan diuji secara statistik

deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 (Profesionalisme Auditor) 103 69 120 89,83 10,470

X2 (Intensitas Moral) 103 24 40 32,17 3,660

X3 (Locus of Commitment) 103 27 60 43,23 5,820

Y (Whistleblowing) 103 14 25 20,04 2,501

Valid N (listwise) 103

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel Profesionalisme

Auditor jawaban minimum responden sebesar 69 dan maksimum

sebesar 120 dengan rata-rata total jawaban 89,83 dan standar deviasi

sebesar 10,470. Variabel Intensitas Moral jawaban minimum

responden sebesar 24 dan maksimum sebesar 40 dengan ratra-rata

total jawaban 32,17 dan standar deviasi sebesar 3,660. Variabel Locus

of Commitment jawaban minimum responden sebesar 27 dan

maksimum sebesar 60 dengan rata-rata total jawaban 43,23 dan

standar deviasi sebesar 5,820. Sedangkan, pada variabel intensi

melakukan whistleblowing jawaban minimum responden sebesar 14

Page 89: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

71

dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata total jawaban 20,04 dan

standar deviasi sebesar 2,501.

Nilai standar deviasi untuk setiap variabel lebih kecil dari nilai

rata-rata (mean) mengartikan bahwa standar eror dari penelitian ini

rendah sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian

ini baik untuk diteliti lebih lanjut

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika

tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan

hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu Profesionalisme Auditor (PA), Intensitas Moral

(IM), Locus of Commitment (LOC), dan Intensi melakukan

Whistleblowing (WB) dengan 103 sampel responden.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor

Nomor

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-Tailed) Keterangan

PA_1 0,460** 0,000 Valid

PA_2 0,485** 0,000 Valid

PA_3 0,616** 0,000 Valid

PA_4 0,458** 0,000 Valid

PA_5 0,546** 0,000 Valid

PA_6 0,640** 0,000 Valid

PA_7 0,566** 0,000 Valid

Page 90: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

72

PA_8 0,546** 0,000 Valid

PA_9 0,610** 0,000 Valid

PA_10 0,608** 0,000 Valid

PA_11 0,497** 0,000 Valid

PA_12 0,500** 0,000 Valid

PA_13 0,433** 0,000 Valid

PA_14 0,385** 0,000 Valid

PA_15 0,430** 0,000 Valid

PA_16 0,360** 0,000 Valid

PA_17 0,217* 0,028 Valid

PA_18 0,315** 0,001 Valid

PA_19 0,433** 0,000 Valid

PA_20 0,214* 0,030 Valid

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel Profesionalisme Audiotr

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Intensitas Moral

Nomor

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-Tailed) Keterangan

IM_1 0,711** 0,000 Valid

IM_2 0,688** 0,000 Valid

IM_3 0,800** 0,000 Valid

IM_4 0,512** 0,000 Valid

IM_5 0,707** 0,000 Valid

IM_6 0,707** 0,000 Valid

IM_7 0,603** 0,000 Valid

IM_8 0,543** 0,000 Valid

IM_9 0,339** 0,000 Valid

IM_10 0,339** 0,000 Valid

Sumber : data yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel Intensitas Moral mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikan

lebih kecil dari 0,05.

Page 91: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

73

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Locus of Commitment

Nomor

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-Tailed) Keterangan

LOC_1 0,885** 0,000 Valid

LOC_2 0,893** 0,000 Valid

LOC_3 0,892** 0,000 Valid

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variabel Locus of Commitment bahwa

dapat dikatakan valid karena nilai signifikan dari data tersebut kurang

dari 0,05.

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Intensi Melakukan Whistleblowing

Nomor

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-Tailed) Keterangan

WB_1 0,828** 0,000 Valid

WB_2 0,802** 0,000 Valid

WB_3 0,874** 0,000 Valid

WB_4 0,650** 0,000 Valid

WB_5 0,719** 0,000 Valid

Sumber : data prier yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel Intensi Melakukan

Whistleblowing mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

Page 92: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

74

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.13

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat (4) variabel

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach‟s

Alpha

Keterangan

1. Profesionalisme Auditor 0,814 Reliabel

2. Intensitas Moral 0,794 Reliabel

3. Locus of Commitement 0,865 Reliabel

4. Intensi Melakukan

Whistleblwoing

0,829 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha untuk

variabel Profesionalisme Auditor sebesar 0,814, Intensitas Moral

sebesar 0,794 , variabel Locus of Commitement sebesar 0,865 dan

variabel Intensi Melakukan Whistleblwoing sebesar 0,829. Dengan

demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pernyataan dalam

kuesioner penelitian ini reliabel karena memiliki nilai cronbach’s

alpha lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item

pertanyaan yang digunakan akan memperoleh data yang konsisten

apabila pertanyaan tersebut diajukan kembali maka akan diperoleh

jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Page 93: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

75

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen.

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa nilai tolerance > 0,10

dan nilai varianced inflation factor (VIF) < 10 untuk semua variabel.

Hal ini dapat dilihat dalam tabel, nilai tolerance untuk variabel

profesionalisme auditor sebesar 0,639, variabel intensitas moral

sebesar 0,256, dan variabel locus of commitment sebesar 0,319. Selain

itu, nilai VIF untuk variabel profesionalisme auditor sebesar 1,565,

variabel intensitas moral sebesar 3,907, dan variabel Locus of

commitment sebesar 3,132. Suatu model regresi dikatakan bebas dari

masalah multikolonieritas apabila memiliki nilai tolerance lebih besar

dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dari hasil

tersebut dapat dikatakan bahwa model persamaan regresi terbebas dari

masalah multikolonieritas antar variabel independen dan dapat

digunakan dalam penelitian ini.

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 X1 (Profesionalisme Auditor) ,639 1,565

X2 (Intensitas Moral) ,256 3,907

X3 (Locus of Commitment) ,319 3,132

a. Dependent Variable: Y (Intensi Melakukan Whsitleblowing)

Page 94: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

76

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian

ini, pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis

grafik dan analisis statistik.

1) Uji Normalitas dengan Grafik

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, grafik p-plot, menunjukkan

bahwa penyebaran data (titik) menyebar di sekitas garis diagonal

Page 95: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

77

dan mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, grafik histogram

membentuk kurva seperti lonceng dan tidak menceng ke kanan

ataupun ke kiri. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah

memenuhi asumsi klasik normalitas.

Page 96: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

78

2) Uji Normalitas dengan Statistik

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.15 dapat terlihat bahwa hasil uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05 yaitu sebesar 0,200 (Sig > α). Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara normal

sehingga model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik

normalitas.

c. Hasil Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari

Page 97: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

79

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam

penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan grafik

scatterplot dan uji glejser.

1) Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan Gambar 4.3, grafik scatterplot memperlihatkan bahwa

data tersebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan

tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan.

Page 98: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

80

2) Uji Heteroskedastisitas dengan Statistik

Tabel Uji 4.16

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glegser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,118 ,556 -,213 ,832

X1 (Profesionalisme

Auditor) -,001 ,009 -,019 -,153 ,879

X2 (Intensitas Moral) ,021 ,022 ,187 ,952 ,344

X3 (Locus of

Commitment) -,007 ,047 -,026 -,149 ,882

a. Dependent Variable: Abs_res2

Berdasarkan tabel 4.16. dapat dilihat bahwa sig. variabel

profesionalisme auditor terhadap absolut residual sebesar 0,879,

variabel intensitas moral terhadap absolut residual sebesar 0,344,

variabel locus of commitment terhadap absolut residual sebesar

0,882. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap masing-masing

variabel memiliki nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai

alpha (sig. > 0,05), maka dapat di pastikan model regresi tidak

mengandung gejala heteroskedastis.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini R

Page 99: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

81

Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan

atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan

jumlah variable yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted

R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan kedalam model. Berikut ini disajikan hasil uji

koefisien determinasi.

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,960a ,921 ,918 ,714

a. Predictors: (Constant), X3 (Locus of Commitment), X1

(Profesionalisme Auditor), X2 (Intensitas Moral)

b. Dependent Variable: Y (Intensi Melakukan Whsitleblowing)

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.17 diatas diketahui bahwa nilai R Square sebesar

91,8% yang diperoleh dari nilai R Square 0,921. Sedangkan tingkat

pengaruh variabel independent yaitu profesionalisme auditor,

intensitas moral, dan locus of commitment secara bersama terhadap

intensi melakukan whsitleblowing ialah sebesar 91,8% dan sisanya

8,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar ketiga variabel

independent dalam penelitian ini. Angka tersebut dapat dilihat dari

tabel 4.17 dimana Adjusted R Square yang diperoleh adalah

sebesar 0,918 atau 91,8%.

Page 100: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

82

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat

digunakan untuk mempredeksi variabel independent atau dengan

kata lain variabel independent secara bersama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependent. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk

mempredeksi variabel independent atau dengan kata lain variabel

independent secara bersama berpengaruh terhadap variabel

dependen

Tabel 4.18

Hasil Uji Statistik F Variabel Y dan X

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 587,332 3 195,777 383,706 ,000b

Residual 50,513 99 ,510

Total 637,845 102

a. Dependent Variable: Y (Intensi Melakukan Whsitleblowing)

b. Predictors: (Constant), X3 (Locus of Commitment), X1 (Profesionalisme Auditor), X2 (Intensitas

Moral)

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai F hitung

sebesar 383,706 dengan nilai sig. 0,000. Nilai signifikansi lebih

kecil dari α (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa semua

variabel independen yaitu profesionalisme auditor, intensitas

moral, dan locus of commitmnet berpengaruh secara simultan

terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Page 101: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

83

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variable dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji

t ditunjukan dalam Tabel 4.19.

Tabel 4.19

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,927 ,870 1,065 ,289

X1 (Profesionalisme Auditor) -,031 ,013 -,082 -2,316 ,023

X2 (Intensitas Moral) ,249 ,035 ,400 7,149 ,000

X3 (Locus of Commitment) ,950 ,074 ,645 12,881 ,000

a. Dependent Variable: Y (Intensi Melakukan Whsitleblowing)

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai

Unstandardized Coefficients (Beta) atau koefisien variabel

profesionaliame auditor sebesar – 0,031 dengan signifikansi 0,023.

Nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,023 < 0,05). Jadi dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya profesionalsime auditor

berpengaruh signifikan terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Adapun nilai beta yang dihasilkan negatif sebesar 0,031 menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh megatif antara profesionalisme auditor

dengan intensi melakukan whitleblowing. Sementara itu variabel

intensitas moral dan locus of commitment memiliki nilai

Page 102: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

84

Unstandardized Coefficients (Beta) atau koefisien sebesar 0,249 dan

0,950 dengan signifikansi 0,000 dan 0,000. Nilai tersebut lebih kecil

dari α (0,000 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa H2 dan H3

diterima yang artinya intensitas moral berpengaruh signifikan terhadap

intensi melakukan whistleblowing dan locus of commitment

berpengaruh signifikan terhadap intensi melakukan whistleblowing.

5. Pembahasan

a. Pengaruh Profesionalisme Auditor Pada Intensi Melakukan

Whistleblwoing

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai

Unstandardized Coefficients (Beta) atau koefisien variabel

profesionaliame auditor sebesar – 0,031 dengan signifikansi 0,023.

Nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,023 < 0,05). Jadi dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya profesionalsime

auditor berpengaruh signifikan terhadap intensi melakukan

whistleblowing.

Adapun nilai beta yang dihasilkan negatif sebesar 0,031

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara

profesionalisme auditor dengan intensi melakukan whitleblowing.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Taylor dan Curtis (2010) bahwa identitas profesional adalah

sebuah komponen identitas sosial seseorang yang merupakan

gagasan bahwa seseorang mengklasifikasikan diri sendiri

Page 103: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

85

berdasarkan profesinya. Mendefinisikan identitas profesional

sebagai kekuatan seseorang dengan keterlibatannya dalam sebuah

profesi. Didukung pula dengan penelitian yang dilakukan oleh

Abdullah (2017) dan Urumsah et al., (2018) identitas profesional

adalah sebuah komponen identitas sosial seseorang yang

merupakan gagasan bahwa seseorang mengklasifikasikan diri

sendiri berdasarkan profesinya. Mendefinisikan identitas

profesional sebagai kekuatan seseorang dengan keterlibatannya

dalam sebuah profesi

Mengacu pada penelitian Sagara (2013) menyatakan bahwa

profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap intensitas

melakukan whistleblowing. Dengan beberapa dimensi yang

memiliki pengaruh negatif terhadap intensi melakukan

whistleblowing. Dalam penelitian tersebut menunjukkan

profesionalisme tinggi yang dimiliki auditor tidak akan

mempengaruhi tingginya intensi auditor untuk melakukan

whistleblowing yang disebabkan beberapa faktor lain dapat

mempengaruhinya. Di dukung juga dengan penelitian yang

dilakukan Nur (2018) bahwa seseorang yang memiliki sikap

profesionalisme yang tinggi cenderung selalu menganut kode etik

dan norma yang berlaku dengan tujuan menghindari pelanggaran

yang mungkin akan terjadi di masa depan yang dapat

membahayakan profesinya. Dengan demikian mereka termotivasi

Page 104: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

86

untuk melindungi profesi mereka dengan melaporkan pelanggaran

etika.

b. Pengaruh Intensitas Moral Terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai

Unstandardized Coefficients (Beta) atau koefisien variabel intensitas

moral sebesar 0,249 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi

lebih kecil dari α (0,000 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa H2

diterima yang artinya intensitas moral berpengaruh signifikan

terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Curtis (2010)

menunjukan bahwa komitmen seseorang terhadap penilaian moral

pribadinya, merupakan penentu yang signifikan dari kedua keputusan

awal yaitu identitas profesional dan komitmen organisasi untuk

melaporkan perilaku tidak etis dari orang lain di tempat kerja. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Urumsah et al.,(2018)

seseorang yang memiliki intensitas moral yang tinggi akan lebih

cenderung untuk melaporkan tindakan pelanggaran yang terjadi

dikarenakan mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk

melaporkannya. Latan et al., (2016) juga mengungkapkan bahwa

intensitas moral dapat meningkatkan hubungan antara tingkat

masalalu individu dengan niat untuk melaporkan.

Page 105: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

87

c. Pengaruh Locus of Commitment Terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai

Unstandardized Coefficients (Beta) atau koefisien variabel

profesionaliame auditor sebesar 0,950 dengan signifikansi 0,000. Nilai

signifikansi lebih kecil dari α (0,000 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan

bahwa H3 diterima yang artinya locus of commitment berpengaruh

signifikan terhadap intensi melakukan whistleblowing.

Penelitian Taylor dan Curtis (2010) mendukung hasil penelitian

ini, bahwa locus of commitment berpengaruh signifikan terhadap

intensi melakukan pelaporan. Penelitian yang dilakukan Sari dan

Ariyanto (2017) Berkomitmen terhadap organisasi berarti

berkeyakinan pada tujuan organisasi, nilai-nilai serta kemauan untuk

bekerja keras demi reputasi organisasi. Seseorang yang berkomitmen

tinggi terhadap organisasi akan lebih memikirkan tujuan dan

keberlangsungan organisasinya dari pada tujuan atau kepentingan

individu dari rekan kerjanya. Oleh karena itu apabila seseorang

berkomitmen tinggi terhadap organisasi, maka dia bisa saja menjadi

whistleblower dengan tujuan yang baik terhadap organisasinya.

Urumsah et al., (2018) mengungkapkan bahwa seseorang yang

memiliki komitmen kuat terhadap organisasinya akan cenderung

melakukan apa saja untuk kepentingan organisasi tersebut.

Sebaliknya, jika whistleblowing diasosiasikan dengan suatu prilaku

Page 106: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

88

maka akan merusak nama baik organisasi. Selain itu terdapat

pengaruh komitmen organisasi terhadap intensi melakukan

whistleblowing tidak berkrja yaitu ketiadaan jaminan sebagai seorang

whistleblower dari organisasi sehingga ada rasa enggan untuk

melaporkan kecurangan.

Tabel 4.20

Hasil Pengujian Hipotesis

No. Hipotesis Hasil

Pengujian

1. H1 : Profesionalisme Auditor → Intensi Melakukan

Whistleblowing

Diterima

2. H2 : Intensitas Moral → Intensi Melakukan

Whistleblowing

Diterima

3. H3 : Locus of Commitment → Intensi Melakukan

Whistleblowing

Diterima

Page 107: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Profesionalisme

Auditor, Intensitas Moral, dan Locus of Commitment terhadap Intensi

Melakukan Whsitleblowing. Responden dalam penelitian ini berjumlah 103

auditor yang tersebar di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di

Jakarta penelitian ini menggunakan kuesioner fisik dan google form.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan uji regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan berikut:

1. Profesionalisme Auditor (X1) berpengaruh signifikan terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Sagara (2013), Nur (2018), Abdullah (2017), dan

Urumsah et al., (2018) yang menemukan bahwa profesionalisme

auditor berpengaruh signifikan terhadap Intensi Melakukan

Whistleblowing

2. Intensitas Moral (X2) berpengaruh signifikan terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Nur (2018), Urumsah et al., (2018) dan Latan et

al,. (2016) yang menemukan bahwa intensitas moral berpengaruh

signifikan terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing.

Page 108: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

90

3. Locus of Commitment (X3) berpengaruh signifikan terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Sari dan Ariyanto (2017) yang menemukan

bahwa locus of commitment berpengaruh signifikan terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing.

B. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin

dapat melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Jarangnya jurnal yang membahas tentang variabel Locus of

Commitment sebagai dasar penelitian.

2. Sulitnya peneliti untuk menyebarkan data karena terdapat beberapa

Kantor Akuntansi Publik yang tidak bersedia untuk mengisi kuesioner.

3. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di DKI Jakarta sehingga

hasil penelitian ini terbatas generalisasinya.

4. Peneliti hanya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

penelitian, bukan berupa hasil wawancara langsung atau observasi

lapangan sehingga kesimpulan diambil hanya berdasarkan pada data

yang dikumpulkan secara tertulis sehingga mempengaruhi kualitas data

itu sendiri.

C. Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan peneliti baik secara

pengetahuan maupun pengalaman secara teoritis maupun praktis. Penelitian

Page 109: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

91

ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang

lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa

hal diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan lebih banyak

literatur yang relevan dengan topik penelitian.

2. Penelitian selanjutnya yang tertarik dengan topik serupa, sebaiknya

melakukan penelitian dengan menambahkan variabel lain diluar

penelitian ini.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei tidak

hanya pada satu wilayah saja, sehingga hasil penelitian memiliki

kemampuan generalisasi yang lebih luas.

Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar

bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-

pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

Page 110: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Wahyudi. “Determinan Intensi Auditor Melakukan Tindakan

Whistle-Blowing dengan Perlindungan Hukum Sebagai Variabel

Moderasi”. Ekuitas Jurnal Ekonomi dan Keuangan No. 32a. 2017.

Ajzen, Icek. “The Theory of Planned Behavior”. Organizational Behavior and

Human Decision Processes, 50: 179-211. 1991.

. “Atitudes, Personality, and Behaviour, Edisi Kedua”. Newyork:

Open University Press. 2005.

. “Constructing a TPB Questionnaire: Conceptual and Methodological

Considerations”. 2006.

Ajzen, I., & Fishbein, M. “Understanding attitudes and predicting social

behavior”. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. 1980.

Amelia, Xenia. “Pengaruh Intensitas Moral, Komitment Profesional, Komitmen

Organisasi, dan Sensitivitas Etis Terhadap Whistleblowing (Studi Kasus

Pada Perusahaan Unilever Di Kota Payakumbuh, Bukit Tinggi, dan

Padang)”. JOM Fekon, Vol. 5 Edisi 1. Januari-Juni 2018.

Andi Novius &Arifin. “Perbedaan Persepsi Intensitas Moral Mahasiswa

Akuntansi dalam Proses Pembuatan Keputusan Moral (Studi Survei pada

Mahasiswa Akuntansi SI, Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Universitas

Diponegoro Semarang)

Aranya, N., J. Pollock, and J. Amernic. “An Examination of Profesional

Commitment in Public Accounting”. Accounting Organization and

Society Vol. 6 No.4. 1981

Arens dan Loebbecke. “Auditing Pendekatan Terpadu”. Edisi Indonesia. Penerbit

Salemba Empat, Jakarta. 2003.

Chan, S. and Leung, P. "The effects of accounting students' ethical reasoning and

personal factors on their ethical sensitivity". Managerial Auditing Journal,

Vol. 21 No. 4, pp. 436-457. 2006.

Chiu, R.K., “Ethical Judgment and Whistleblowing Intention: Examining the

Moderating Role of Locus of Control”. Journal of Business Ethic, 43.

2003.

Dinc, M. Sait, Cemil Kuzey, and Ali H. G. “Accountants‟ Whistleblowing

Intention : The Impact of Affective Organisational Commitment”.

International Journal of Business Governance and Ethics, 13(1), 15. 2018.

Page 111: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

93

Elias, R.,Z. “Auditing Students Profesional Commitment and Anticipatory

Socialization and Their Relationship to Whistleblowing”. Managerial

Auditing Journal Vol. 23 No. 3. 2008.

Fauzia, Mutia. “OJK Jatuhkan Sanksi terhadap Akuntan Publik dan Auditor SNP

Finance”. www.ekonomi.kompas.com. Jakarta. 2018. (diakses pada

Oktober 2018).

Febrianty. “Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas Audit atas Laporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan

Informasi Akuntansi, Vol. 2(2) Hal. 1-24. 2012.

Fishbein, M., & Ajzen I. “Belief, Attitude, Intention, and Behaviour: An

Introduction to Theory and Research.”. 1975.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23”,

Edisi 8, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2016.

Hall, Richard. “Professionalism and Bureaucratization”. American Sociological

Review, 33: 92-104. 1968.

Hall, Mattew, Smith David, Langfield-Smith Kim. “Accountans‟ Commitment to

Their Profession: Multiple Dimensions of Professional Commitment and

Opportunuties for Future Research”. Behavior Research in Accounting, p.

89. 2005.

Hariyani, Eka dan Adhitya Agri Putra. “Pengaruh Komitmen Profesional,

Lingkungan Etika, Intensitas Moral, Personal Cost Terhadap Intensi untuk

Melakukan Whistleblowing Internal (Studi Empiris Pada Opd Kabupaten

Bengkalis)”. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Bisnis Vol. 11 No.2. Riau.

November 2018.

Husniati, Sri. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi untuk Melakukan

Whistleblowing Internal (Studi Empiris Pada Satuan Angkatan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu). JOM Fekon, Vol. 4 No. 1.

Riau. Februari. 2017.

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Salemba

Empat, Jakarta. 2004.

Jalil, Fitri Yani. “Pengaruh Komitmen Profesional Auditor terhadap Intensi

Melakukan Whistleblowing Locus of Control sebagai Variabel

Pemoderasi”. Simposium Nasional Akuntansi Manado XVI. 2013.

Jalil, Fitri Yani. “Pengaruh Komitmen Profesional dan Sosialisasi Antipatif

Mahasiswa Audit Terhadap Perilaku Whistleblowing”. Esensi Jurnal

Bisnis dan Managemen Vol. 4 No.2. Jakarta. Agustus 2014.

Page 112: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

94

Jones, Jennifer J. “Earning Manajement During Import Felief Investigations”.

Journal of Accounting Research Vol. 29 No. 2. 1991.

Kalbers, Lawrencce P. And Forgarty, Timothi J. “Professionalism and Its

Consequences: A Study of Internal Auditors”. Auditing: A Journal of

Practice and Theory, 14: 64-86. 1995.

Kreshastuti, Destriana Kurnia. “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Intensi Auditor Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi

Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang)”. Diponegoro Journal

Of Accounting. 3(2) 1-15. 2014.

Khan, M. A. “Auditors and Whistleblowing Law”. Accountant Today: 12- 22.

2009.

Khanifah, Atieq A. Alfie, Maeni. “The Intention of Whistleblowing: The Effect of

Profesional Commitments, Organizational Commitment, Legal Protection,

Reward, Level of Religiousity, and Moral Intensity of Internal Auditor

(Case study at Primay Tax Office in Semarang)”. Advances in Social

Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 140, 3rd

Annual International Seminar and Conference on Global Issues. 2017.

KNKG. “Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran-SPP (Whistleblowing System-

WBS)”. Komite Nasional Kebijakan Governance. Jakarta. 2008.

Kreshastuti, Destriana Kurnia, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Intensi Auditor Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing”. Universitas

Diponegoro. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3 Nomor 2.

2014.

Lai, C.Tsung and C.P. Chen. "Moral Intensity and Organizational Commitment:

Effects on Whistleblowing Intention and Behavior". European Business

Ethics Network Ireland Research Conference, June 8-10, 2010.

Latan, Hengky, Christian M. Ringel, and Charbel J. C. Jabbour. “Whsitleblowing

Intentions Among Public Accountants in Indonesia: Testing for the

Moderation Effects”. Journal of Business Ethics, Springer, vol. 152(2), p.

573-588. 2016.

Lewis, David. “the Contents of Whsitleblowing/Confidential Reporting

Procedures in The UK”. Employee Relation Vol. 28 No.1. 2005.

Mesmer-Magnus, Jessica R. And Viswesvaran, Chockalingam. “Whistleblowing

in Organization: A Examination of Correlates of Whistleblowing

Intenstion, Action and Relation. Journal of Business Ethic Vol. 52, p. 277-

297. 2005.

Page 113: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

95

Miceli, M. P., & Near, J. P “Does Type of Wrong Doing Affect the

Whistleblowing Process?”. Business Ethics Quarterly 14(2), 2019-242.

2004.

. “Individual and Situational Correlates of Whistleblowing”.

Personnel Psychology, 41(2), 267-281. 1988.

Noho, Surafli. “Perlindungan Hukum Terhadap Whistleblower Berdasarkan UU

No.31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban”. Lex Crime

Vol. V No. 5. Juli 2016.

Nur, Sri Wahyuni dan Nur Asia Hamid. “Professionalism and Moral Intensity of

Auditor on Whistleblowing Intention on Makassar Public Accountant

Office”. International Journal Economics Management and Social Science

Vol 1, p. 128-132. September 2018.

Priantara, Diaz. “Ketika Skandal Fraud Akuntansi Menerpa British Telcom dan

PwC”. www.wartaekonomi.co.id. Jakarta. 2017. (diakses pada Agustus

2017).

Putra, Dwi Aditya. “Sanksi Pembekuan Izin Akuntan Publik Auditor Garuda

Indonesia Berlaku 27 Juli 2019”. www.merdeka.com. Jakarta. 2019.

(diakses pada Agustus 2019).

Ramli, Nur Ainna and Hengky Latan. “Determinants of Capital Stucture and Firm

Financial Perfomance- A PLS- SEM Approach : Evidence from Malaysia

and Indonesia”. The Quarterly Review of Economics and Finance. 2018.

Rohmah, Thinni Nurul. “Aplikasi Theory of Planned Behaviour dalam

Membangkitkan Niat Pasien untuk Melakukan Operasi Katarak”. Jurnal

Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 5 Nomor 1. Januari-Juni 2017.

Sagara, Yusar. “Profesionalisme Auditor dan Intensi Melakukan

Whistleblowing”. Jurnal Liquidity Vol. 2 No.1 Hal. 34-44. 2013.

Sari, Mariana Mediatrix Ratna, dan Dodik Ariyanto. “Determinan Tindakan

Whistleblowing”. Jurnal ekonomi dan Pariwisata. Bali Vol. 12 No. 1.

Februari 2017.

Saud, Ilham Maulana. “Pengaruh Sikap dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap

Niat Whistleblowing Internal-Eksternal dengan Persepsi Dukungan

Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi dan Investasi,

Vol. 17 No. 2 Hlm: 209-2019. Juli 2016.

Schultz, J.J., dan Karen L. Hooks. “The Effect of Relationship and Reward on

Reports of Wrongdoing”. A Journal of Practice & Theory, Vol. 17 No.2.

1998.

Page 114: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

96

Shawver, T. “The Effects of Moral Intensity and Whistleblowing Behaviors of

Accounting Professionals”. Journal of Forensic & Investigative

Accounting Vol.3 Issue 2, Special Issue. 2011.

Siallagan, H, A. Rohman, I. Januarti, M. Din. “The Effect of Professional

Commitment, Atittude, Subjective Norm, and Perceived Behavior Control

On Whistleblowing Intention”. Internasional Journal of Civil Engineering

Technology (IJCIET) Vol. 8, Issue 8 p. 508-519. Agustus 2017.

Sinaga, Marfin. “Analisis Pengaruh Profesionalisme Terhadap Tingkat

Materialitas dalam Proses Pengauditann Laporan Keuangan”. Diponegoro

Journal of Accounting Vol.1, No.2. 2012.

Taylor, Eileen Z., and Mary B. Curtis. “An Examination of the Layers of

Workplace Influence in Ethical Judgment: Whistleblowing Likelihood and

Perseverance in Public Accounting”. Journal of Business Ethics, 93. 2010.

Urumsah, Dekar, Briyan Effin S., Aditya P. W. “Whistle-blowing Intenstion: The

Effect of Moral Intensity, Organizational Commitment, and Professional

Commitment”. Jurnal Akuntansi Vol. XXII No. 03. September 2018.

Zanaria, Yulita. “Pengaruh Profesionalisme Audit, Intensitas Moral untuk

Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi pada KAP di Indonesia)”.

Syariah Paper Accounting FEB UMS Hal. 569-577. Metro. 2016.

http://pppk.kemenkeu.go.id/in/sanksi (diakses pada 1 September 2019)

Page 115: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

97

LAMPIRAN 1

SURAT PENELITIAN SKRIPSI

Page 116: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

98

Page 117: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

99

LAMPIRAN 2

SURAT KETERANGAN DARI

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Page 118: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

100

Page 119: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

101

Page 120: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

102

Page 121: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

103

LAMPIRAN 3

KUESIONER PENELITIAN

Page 122: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

104

KUESIONER

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS

MORAL, LOCUS OF COMMITMENT TERHADAP INTENSI

MELAKUKAN WHISTLEBLOWING

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2018

Page 123: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

105

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Agustus 2018

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Ditempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Edwina Indah Pratiwi

NIM : 111308000060

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Profesional Auditor, Intensitas Moral, dan Locus of Commitment

Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i

untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya meminta maaf telah mengganggu waktu bekerja

Bapak/Ibu/Saudara/i. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat

Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja, sehingga kerahasiaan akan saya jaga sesuai etika

penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan

faktor kunci untuk mengetahui pengaruh sifat Profesional Auditor, Locus of

Commitment, dan Intensitas Moral Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara

hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua

pertanyaan.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam

pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang

sesuai pendapat anda.

Demikian, terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,

Dosen Pembimbing Peneliti

Yusar Sagara Edwina Indah Pratiwi

Page 124: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

106

Nomor : ……..…. (diisi oleh peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Auditor : …………………………………….. (boleh tidak diisi)

Nama KAP : ……………………………………..

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : < 25 Tahun 41-45 Tahun

25-30 Tahun 46-50 Tahun

31-35 Tahun >50 Tahun

36-40 Tahun

Jabatan : Auditor Junior Manager

Auditor Senior Partner

Supervisor

Pendidikan Terakhir : D3 S2

S1 S3

Pengalaman Kerja : < 1 Tahun 3-6 Tahun

2-3 Tahun > 6 Tahun

Page 125: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

107

1. Variabel Profesionalisme

Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1 2 3 4 5

Komunitas Afiliasi

1. Saya berlangganan dan membaca secara rutin

auditing dan publikasi profesi lainnya

2. Saya selalu berpartisipasi dalam pertemuan

para internal auditor

3. Saya mendukung adanya organisasi ikatan

auditor

4. Saya sering mengajak rekan-rekan seprofesi

untuk bertukar pendapat tentang masalah

yang ada baik dalam atu organisasi maupun organisasi lain

Kewajiban Sosial

5. Profesi sebagai auditor merupakan profesi

yang penting di masyarakat

6. Profesi sebagai auditor meupakan satu-

satunya profesi yang menciptakan tranparansi

dalam masyarakat

7. Profesi sebagai auditor merupakan profesi

yang dapat dijadikan dasar kepercayaan di

masyarakat

8. Jika terdapat kelemahan dalam indenpendensi auditor maka akan merugikan masyarakat

Dedikasi Terhadap Pekerjaan

9. Saya medapat kepuasan batin deangan berprofesi sebagai auditor

10. Saya ikut terlibat secara emosional terhadap KAP dimana saya bekerja

11. Mudah mengetahui jenis pekerjaan apa yang

sedang saya lakukan

12. Saya akan tetap teguh pada profesi sebagai

auditor meskipun saya mendapat tawaran pekerjaan lain dengan imbalan yang lebih

besar

Page 126: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

108

No. Pernyataan STS TS N S SS

1 2 3 4 5

Keyakinan Terhadap Peraturan Profesi

13. Standar perilaku profesional auditor tidak

berlaku sama di setiap KAP

14. Auditor memiliki cara yang dapat diandalkan untuk menilai kompetensi auditor lain

15. Ikatan profesional auditor harus memiliki kekuatan untuk pelaksanaan standar audito

16. Pemeriksaan atas laporan keuangan untuk menyatakan mendapatkan kewajaran laporan

keuangan hanya dapat dilakukan oleh ekternal

auditor

Kemandirian

17. Saya merencanakan dan menemukan hasil audit saya berdasarkan fakta yang saya temui

dalam proses pemeriksaan

18. Dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangn saya tidak berada di bawah tekanan

manajemen

19. Dalam menentukan pendapatan atas laporan

keuangan saya tidak mendapat tekanan dari siapa pun

20. Kesimpulan hasil audit saya bukan karena

menuruti keinginan atasan

Page 127: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

109

2. Variabel Intensitas Moral

Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

3. 2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

Dari kasus ini anda diminta untuk menentukan tindakan yang akan diambil

dengan cara memberikan tanda checklist pada pernyataan setelah kasus:

Adita dalah seorang akuntan pada perusahaan X. CEO perusahaan tersebut

meminta agar anda mengurangi perkiraan untuk kredit macet dalam rangka

meningkatkan pendapatan dilaporkan, dengan alasan bahwa ini adalah praktek

yang umum di industri saat-saat yang sulit. Secara historis, perusahaan membuat

laporan yang sangat konservatif terhadap piutang ragu-ragu, bahkan di tahun yang

buruk. Permintaan CEO akan membuat ini menjadi salah satu yang paling

konservatif atau sederhana. Karena informasi tersebut, akuntan diperintahkan

untuk membuat penyesuaian.

Silakan menilai permintaan yang dibuat oleh CEO menggunakan item berikut:

No. Pernyataan STS TS N S SS

1 2 3 4 5

21. Permintaan CEO adalah etis

22. Situasi diatas melibatkan masalah etika

23. Anda selaku akuntan tidak harus

melakukan tindakan yang diusulkan.

24. Kemungkinan rekan-rekan saya akan

melaporkan permintaan ini

25. Bahaya keseluruhan (jika ada) terjadi

sebagai akibat dari menyetujui

penyesuaian piutang ragu-ragu akan

menjadi kecil.

26. Ada kemungkinan yang sangat kecil

apabila menyetujui penyesuaian piutang

ragu-ragu aka nmenyebabkan kerusakan.

27. Menyetujui penyesuaian piutang ragu-

ragu tidak akan menimbulkan bahaya

dalam waktu dekat.

28. Menyetujui penyesuaian piutang ragu-

ragu akan merugikan sangat sedikit

orang.

Page 128: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

110

No. Pernyataan STS TS N S SS

1 2 3 4 5

29. Kebanyakan orang akan setuju bahwa

menyetujui penyesuaian piutang ragu-

ragua dalah salah.

30. Jika atasan anda adalah teman pribadi,

menyetujui penyesuaian piutang ragu-

ragu tetaplah salah

3. Variabel Locus of Commitment

Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1 2 3 4 5

31. Saya lebih berkomitmen untuk

organisasi/perusahaan saya dari pada

individu dengan siapa saya bekerja (rekan

kerja).

32. Saya lebih bertanggung jawab untuk

keberhasilan dan going concern

organisasi / perusahaan saya dari pada

keberhasilan pribadi rekan-rekan saya.

33. Saya lebih mengenali perusahaan/

organisasi saya dari pada rekan kerja

saya.

Page 129: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

111

4. Variabel Intensi Melakukan Whistleblowing

Berilah tanda (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana :

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1 2 3 4 5

34. Apabila menemukan kecurangan /

penyimpangan, anda tidak akan memberi

tahu siapa pun.

35. Apabila menemukan kecurangan /

penyimpangan anda akan memberitahu

rekan anda.

36. Apabila menemukan kecurangan /

penyimpangan anda akan melaporkan

kepada seseorang pada tingkat yang sama

untuk menggabungkan diri dan

melakukan serangan.

37. Apabila menemukan kecurangan/

penyimpangan anda akan melaporkan

kepada seseorang di tingkat atas.

38. Apabila menemukan kecurangan /

penyimpangan anda akan melaporkan

sampai ketingkat setinggi-tingginya untuk

mendapatkan tindakan memuaskan.

Page 130: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

112

LAMPIRAN 4

JAWABAN RESPONDEN

Page 131: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

113

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL PROFESIONALISME AUDITOR

Bersambung pada halaman berikutnya

No PA_1 PA_2 PA_3 PA_4 PA_5 PA_6 PA_7 PA_8 PA_9 PA_10 PA_11 PA_12 PA_13 PA_14 PA_15 PA_16 PA_17 PA_18 PA_19 PA_20

1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4

2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4

3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 4 4 3 4 3 3

4 5 5 5 4 5 4 2 5 2 4 5 5 5 3 3 3 2 3 3 5

5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4

7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

8 4 2 5 5 5 5 5 5 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5

9 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 5 3 4 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4

11 3 5 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

12 3 3 5 4 3 3 1 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4

13 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3

14 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

15 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4

16 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 4

17 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4

19 3 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4

20 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4

21 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 5 4

22 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4

23 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3

Page 132: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

114

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL PROFESIONALISME AUDITOR

Bersambung pada halaman berikutnya

No PA_1 PA_2 PA_3 PA_4 PA_5 PA_6 PA_7 PA_8 PA_9 PA_10 PA_11 PA_12 PA_13 PA_14 PA_15 PA_16 PA_17 PA_18 PA_19 PA_20

24 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4

25 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

26 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4

27 3 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4

28 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4

29 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4

30 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 5 5 5 4 4 4

31 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

32 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 5 4 4 4 4 4 4

33 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4

34 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

35 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4

36 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4

39 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 1 4 4 4 4 4 3 4

40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5

42 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

43 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4

45 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 1 3 3 3 3 3 3 4

46 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4

Page 133: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

115

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL PROFESIONALISME AUDITOR

Bersambung pada halaman berikutnya

No PA_1 PA_2 PA_3 PA_4 PA_5 PA_6 PA_7 PA_8 PA_9 PA_10 PA_11 PA_12 PA_13 PA_14 PA_15 PA_16 PA_17 PA_18 PA_19 PA_20

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4

48 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5

49 2 3 4 4 4 5 5 5 4 2 3 4 2 5 4 4 4 4 4 5

50 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4

51 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

52 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4

53 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

54 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

55 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4

57 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 3 5 5 4

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5

59 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 5 5 5 3 5 5 3

60 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4

61 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4

62 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 5 3 5 5 5 3 5 5 3

63 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4

64 3 3 5 4 3 3 1 2 3 4 3 2 4 5 5 5 4 5 5 4

65 3 5 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 3

66 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4

67 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4

68 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4

69 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 5 3 4 4 4

Page 134: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

116

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL PROFESIONALISME AUDITOR

Bersambung pada halaman berikutnya

No PA_1 PA_2 PA_3 PA_4 PA_5 PA_6 PA_7 PA_8 PA_9 PA_10 PA_11 PA_12 PA_13 PA_14 PA_15 PA_16 PA_17 PA_18 PA_19 PA_20

70 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

71 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4

72 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 4 5 5 3 4

73 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 5 5 4

74 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 3 3 3 4

75 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

76 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

77 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4

78 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

79 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4

80 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4

81 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4

82 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4

83 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4

84 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4

85 3 3 5 4 3 3 1 2 3 4 3 2 4 5 4 5 4 4 5 4

86 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4

87 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

88 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 5 5 5 5 4 5 4

89 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

91 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4

92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4

Page 135: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

117

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL PROFESIONALISME AUDITOR

No PA_1 PA_2 PA_3 PA_4 PA_5 PA_6 PA_7 PA_8 PA_9 PA_10 PA_11 PA_12 PA_13 PA_14 PA_15 PA_16 PA_17 PA_18 PA_19 PA_20

93 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4

94 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4

95 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3 5 5 4 4 4 5 4

96 2 3 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4

97 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4

98 3 3 4 5 5 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

99 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4

100 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 4 5 3

101 2 4 5 5 5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5

102 2 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4

103 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4

Page 136: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

118

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL

INTENSITAS MORAL

Bersambung pada halaman berikutnya

No. IM_1 IM_2 IM_3 IM_4 IM_5 IM_6 IM_7 IM_8 IM_9 IM_10

1 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4

2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3

4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4

5 3 4 4 3 4 4 4 5 2 2

6 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3

7 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

8 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

9 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

10 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4

11 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

12 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3

13 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

14 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4

15 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3

16 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3

17 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2

18 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4

19 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3

20 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4

21 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4

22 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3

23 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4

24 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

26 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4

27 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4

28 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3

29 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

30 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

31 4 4 3 3 3 3 4 3 4 5

32 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2

33 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

35 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

36 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

37 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5

38 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

39 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

41 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

42 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

43 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

Page 137: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

119

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL

INTENSITAS MORAL

Bersambung pada halaman berikutnya

No. IM_1 IM_2 IM_3 IM_4 IM_5 IM_6 IM_7 IM_8 IM_9 IM_10

44 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4

45 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

47 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4

48 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4

49 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

51 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

52 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

54 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

56 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4

57 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5

58 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4

59 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4

60 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4

61 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5

62 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4

63 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4

64 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3

65 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4

66 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4

67 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3

68 5 5 4 4 3 3 3 4 3 4

69 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3

70 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

71 3 4 4 3 5 4 4 4 3 2

72 4 4 4 5 5 3 4 3 3 2

73 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4

74 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4

75 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

77 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3

78 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

79 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4

80 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4

81 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4

82 5 5 5 5 4 5 5 3 4 3

83 5 5 4 3 4 4 2 4 4 4

84 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

85 5 4 5 4 4 5 4 4 2 3

86 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2

Page 138: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

120

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL

INTENSITAS MORAL

No. IM_1 IM_2 IM_3 IM_4 IM_5 IM_6 IM_7 IM_8 IM_9 IM_10

87 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

88 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4

89 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4

90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

91 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3

92 5 4 4 4 5 5 3 3 5 5

93 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4

94 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5

95 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4

96 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

97 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3

98 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4

99 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3

100 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4

101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

102 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

103 5 4 4 4 5 5 3 4 2 3

Page 139: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

121

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL LOCUS OF COMMITMENT

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 140: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

122

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL LOCUS OF COMMITMENT

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 141: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

123

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL LOCUS OF COMMITMENT

Page 142: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

124

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 143: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

125

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 144: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

126

JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING

Page 145: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

127

LAMPIRAN 5

OUTPUT HASIL PENGUJIAN DATA

Page 146: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

128

Karakteristik Profil Responden

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 42 40,8 40,8 40,8

Perempuan 61 59,2 59,2 100,0

Total 103 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 25 Tahun 62 60,2 60,2 60,2

25-30 Tahun 35 34,0 34,0 94,2

31-35 Tahun 4 3,9 3,9 98,1

36-40 Tahun 1 1,0 1,0 99,0

41-45 Tahun 1 1,0 1,0 100,0

Total 103 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Terakhir

Jabatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Auditor Junior 67 65,0 65,0 65,0

Auditor Senior 31 30,1 30,1 95,1

Superior 4 3,9 3,9 99,0

Manager 1 1,0 1,0 100,0

Total 103 100,0 100,0

Page 147: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

129

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 19 18,4 18,4 18,4

S1 82 79,6 79,6 98,1

S2 2 1,9 1,9 100,0

Total 103 100,0 100,0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2-3 Tahun 70 68,0 68,0 68,0

3-6 Tahun 29 28,2 28,2 96,1

> 6 Tahun 4 3,9 3,9 100,0

Total 103 100,0 100,0

Page 148: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

130

HASIL UJI VALIDITAS PROFESIONALISME AUDITOR

Page 149: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

131

HASIL UJI VALIDITAS INTENSI MORAL

Page 150: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

132

HASIL UJI VALIDITAS LOCUS OF COMMITMENT

Page 151: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

133

HASIL UJI VALIDITAS INTENSI MELAUKAN WHISTLEBLOWING

Page 152: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

134

HASIL UJI RELIABILITAS PROFESIONALISME AUDITOR

Page 153: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

135

HASIL UJI RELIABILITAS PROFESIONALISME AUDITOR

Page 154: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

136

HASIL UJI RELIABILITAS INTENSITAS MORAL

Page 155: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

137

HASIL UJI RELIABILITAS INTENSITAS MORAL

Page 156: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

138

HASIL UJI RELIABILITAS LOCUS OF COMMITMENT

Page 157: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

139

HASIL UJI RELIABILITAS INTENSI MELAKUKAN

WHISTLEBLOWING

Page 158: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

140

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. Hasil Uji Multikolinearitas

2. Hasil Uji Normalitas

Page 159: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

141

Page 160: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

142

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 161: PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INTENSITAS MORAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47227... · 2019. 10. 1. · ii Pengaruh Profesionalisme Auditor, Locus of

143

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

2. Hasil Uji Simultan (F)

3. Hasil Uji Parsial (t)