Upload
duongnga
View
251
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN
SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA EMITEN LQ45 DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016
Skripsi
Oleh :
Tien Kemala Sutendi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN
SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA EMITEN LQ45 DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016
Oleh
Tien Kemala Sutendi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja harga saham, pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, dan pengaruh pertumbuhan
perusahaan (growth sales) dan profitabilitas (ROE) terhadap harga saham.
Penelitian ini menggunakan kebijakan dividen (DPR) sebagai variabel moderasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang konsisten berada
pada LQ45 tahun 2013-2016 di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian
ini diperoleh sebanyak 16 perusahaan LQ45 dengan menggunakan metode
purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah multiple moderated
regression analysis (MMRA) dengan tingkat signifikansi alpha 5%.
Hasil uji T menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan perusahaan tidak
berepengaruh terhadap harga saham, sedangkan profitabilitas berpengaruh positif
terhadap harga saham. Hasil uji multiple moderated regression analysis (MMRA)
pada penelitian ini adalah kebijakan dividen tidak memoderasi pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham.
Kata kunci: Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Harga Saham,
Kebijakan Dividen.
ABSTRACT
THE IMPACT ANALYSIS OF CORPORATE GROWTH AND PROFITABILITY ON
STOCK PRICE OF THE LQ45 WITH DIVIDEND POLICY AS VARIABLE
MODERATING COMPANY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2013-
2016
By
Tien Kemala Sutendi
The purposes of this research are to find out about the performance of the stock
price, dividend policy, company growth, profitability, and also the impact of
company growth and profitability (ROE) on stock price. This study uses dividend
policy as a moderating variable. The population of this research are the
companies in Indonesia Stock Exchange that were being consistent on LQ45 from
2013-2016. The sampling method used was purposive sampling and there are 16
companies included based on the criteria. Analytical techniques used were
multiple moderated regression analysis (MMRA) with alpha 5% significance
level.
The T test result shows that partially corporate growth don’t have impact on stock
price, while profitability have positive impact on stock price. The result of
moderated regression analysis test in this research is dividend policy can not
moderate corporate growth and profitability with stock price.
Keyword : Company Growth, Profitability, Stock Price, Dividend Policy
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS
TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI
VARIABEL MODERASI PADA EMITEN LQ45 DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2013-2016
Oleh
TIEN KEMALA SUTENDI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Pringsewu pada tanggal 20 Juni 1996, anak kedua dari
Bapak Drs. Ateng Sutendi., M.pd dan Ibu Arnesah. Peneliti menyelesaikan
pendidikan di Taman kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Pringsewu pada
tahun 2002, Sekolah Dasar Muhammadiyah Pringsewu pada tahun 2008, Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2011, Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2014. Pada tahun 2014 peneliti melanjutkan
jenjang pendidikan S1 di Universitas Lampung jurusan Manajemen konsentrasi
Manajemen Keuangan. Pada tahun 2017 peneliti melaksanakan KKN (Kuliah
Kerja Nyata) di desa Buyut Udik Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung
Tengah, yang dilaksanakan tanggal 19 Januari 2017 sampai dengan tanggal 28
Februari 2017.
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
- Qs. Al – Baqarah: 216 -
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanulah hendaknya
kamu berharap”
- Qs. Alam Nasyrah: 6-8 -
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT. karena
atas izin-Nya terselesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya ini kupersembahkan kepada :
Orang tuaku
Ayahanda Drs. Ateng Sutendi., M.pd dan Ibunda Arnesah
Terima kasih atas segala kasih sayang, doa, nasihat, semangat dan
pengorbannya serta mendoakanku dalam meraih cita-cita. Tanpa doa
yang Ayah dan Ibu berikan, aku tidak akan bisa menjadi seperti ini.
Ridho Ayah dan ibu adalah Ridho Allah.
Kakak Adikku
Alm. Galuh Witaraga Sutendi dan Meutia Puspa Sutendi
Terimakasih untuk semangat dan doanya...
Semua Keluarga Besar, Sahabat dan Orang yang menyanyangiku...
Atas dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini...
Serta Terima kasih untuk Almamater tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi Pada
Emiten LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016 ”. Skripsi ini adalah
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dalam skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari
semua pihak. Maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Allah Swt.
2. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan kritik,
serta kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Prakarsa Panjinegara, S.E., M.E. selaku Pembimbing Pendamping atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan kritik,
serta kesabaran selama proses penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc. selaku Penguji Utama pada
ujian komprehensif skripsi atas kesediannya dalam memberikan pengarahan
dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Igo Febrianto, S.E., M.Sc. selaku Pembimbing Akademik atas
kesediaan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan kritik selama kuliah
sampai penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya
serta membimbing peneliti selama masa kuliah.
10. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses administrasi.
11. Kedua orangtuaku tercinta, ayahanda Drs. Ateng Sutendi., Mpd dan ibunda
Arnesah, kakek nenekku tersayang terimakasih atas dukungan, kasih sayang,
pengorbanan, perhatian, cinta kasih, dan doa yang telah diberikan demi
kesuksesan peneliti semoga kelak di kemudian hari dapat membahagiakan dan
menjadi kebanggaan kalian.
12. Adikku Meutia Puspa Sutendi terima kasih atas dukungan, kasih sayang,
pengorbanan, perhatian, cinta kasih, dan doa yang telah diberikan demi
kesuksesan teteh, semoga kamu menjadi orang sukses yang berhasil dalam
hidup serta dapat membahagiakan keluarga selamanya.
13. Terimakasih kepada Irham Septiantono yang selalu memberikan motivasi,
dorongan, dan selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan, menemani,
menghibur, dan selalu memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk sahabat SMA (Keluarga Minus), Vini Kartika Rachmawati, Dita
Maharani, Puspita Aprilia, Bipa Arba Arobbani Zen, Ilham Setiadi, Irfan
Pratama terima kasih atas dukungan, doa, motivasi, pelajaran dan pengalaman
dalam persahabatan, serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabat-sahabatku, Dwi Jecielta, Syifa Fadiah Adlina, Nanda Putri Nastiti
Suartina Sitanggang, Gilang Prananda, Putri Prastiwi, Fitria Ferta yang selalu
memberikan motivasi, dorongan, dan selalu meluangkan waktu untuk
mendengarkan, menemani, menghibur, dan selalu menjadi penyemangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman seperjuanganku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ellen, Lissa,
Tiara, Nia, Riri, Ruci, Dion, Madon, Lia, Roslina, Liana, Marda, Anis, Sela
dll. Terima kasih untuk segalanya yang sudah kita lewati semasa kuliah,
bersama mengerjakan skripsi kita masing-masing, saling cerita dalam
menjalani sedih dan senang, terima kasih juga atas dukungan, doa, motivasi,
pelajaran dan pengalaman dalam persahabatan, semoga kita semua sukses dan
cita-cita kita tercapai.
17. Teman-teman yang berjuang bersama dalam menyelesaikan KKN 40 hari di
desa Buyut Udik (Gunung Sugih), Kabupaten Lampung Tengah, Dimas
Enggar, Annisa Tiara Rulya, Wahyu Fitrianto, Atika Marcherya, Latifah
Desti, dan Agung Rasi terimakasih kerjasama dan pengalaman kita selama
berada di kampung kita tercinta, semoga kita semua jadi orang yang sukses,
tidak sombong, berkah dengan gelar masing-masing dan tetap menjaga
silaturahmi.
18. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
19. Semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi serta doa kepada
peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua.
Bandar Lampung, 4 Mei 2018
Peneliti
Tien Kemala Sutendi
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ......... 13
A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 13
1. Kinerja Keuangan ................................................................................. 13
2. Pertumbuhan Perusahaan ...................................................................... 14
3. Rasio Profitabilitas ............................................................................... 15
4. Saham .................................................................................................. 17
5. Harga Saham......................................................................................... 17
6. Macam-macam Harga Saham ............................................................... 18
7. Kebijakan Dividen ................................................................................ 18
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ................................ 19
9. Prosedur Pembayaran Dividen ............................................................. 20
10. Teori Kebijakan Dividen ...................................................................... 21
11. Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi .................................... 22
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26
C. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis ........................................................... 28
1. Rerangka Pemikiran ............................................................................ 28
2. Pengembangan Hipotesis .................................................................... 30
III. Metodelogi Penelitian .................................................................................... 33
A. Jenis dan Objek Penelitian ........................................................................ 33
B. Definisi dan Operasional Variabel ............................................................ 33
1. Variabel Dependen ............................................................................... 33
2. Variabel Independen ............................................................................. 33
3. Variabel Moderasi ................................................................................ 34
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 35
D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 37
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 37
1. Uji Data ................................................................................................ 37
2. Uji Pengaruh ......................................................................................... 40
3. Multiple Moderated Regression Analysis ............................................ 41
iv
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 44
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 44
1. Analisis Kinerja Harga Saham ........................................................... 44
2. Analisis Kinerja Profitabilitas ............................................................ 46
3. Analisis Kinerja Pertumbuhan Peusahaan ......................................... 49
4. Analisis Kinerja Kebijakan Dividen .................................................. 51
B. Hasil Uji Data .......................................................................................... 53
1. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 54
2. Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 55
3. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 56
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 57
C. Uji Pengaruh ............................................................................................ 58
1. Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 58
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 59
3. Analisis Pengaruh Multiple Regression Analysis .............................. 60
3.1 Hasil Uji Regresi Persamaan 1 .................................................... 60
3.1.1 Hasil Uji Hipotesis 1 dan 2 (Uji T) .................................... 61
3.2 Hasil Uji Regresi Persamaan 2 .................................................... 62
3.3 Hasil Uji Regresi Multiple Moderated Regression Analysis ....... 63
3.3.1 Hasil Uji Hipotesis 3 (Uji T) ............................................... 64
D. Pembahasan .............................................................................................. 65
1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Harga Saham ............. 65
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham ................................. 66
3. Pengaruh Pertumbuhan Peusahaan dan Profitabilitas ....................... 67
terhadap Harga Saham dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel
Moderasi
V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 68
A. Simpulan .................................................................................................. 68
B. Saran ........................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70
LAMPIRAN .......................................................................................................... 74
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Contoh Rerangka Pemikiran Variabel Moderasi ..................................... 23
2.2 Rerangka Pemikiran ................................................................................. 29
4.1 Hasil Uji Normalitas Probability Plot...................................................... 55
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 58
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Daftar Perusahaan yang Bertahan dalam LQ45 Tahun 2013-2016 ........ 2
1.2 Trading Volume Activity Saham LQ45 Tahun 2016............................... 4
1.3 Daftar Harga Saham Penutupan Akhir Tahun Emiten-emiten LQ45
pada Tahun 2016..................................................................................... 5
1.4 Daftar Growth Sales Saham Emiten-emiten LQ45 Tahun 2016 ............ 7
1.5 Daftar Return on Equity Saham Emiten-emiten LQ45 Tahun 2016 ...... 9
2.1 Daftar Penelitian Terdahulu .................................................................. 26
3.1 Proses Pengambilan Sampel Penelitian .................................................. 36
3.2 Daftar Sampel Perusahaan LQ45............................................................ 36
4.1 Kinerja Harga Saham LQ45 Tahun 2013-2016 ...................................... 45
4.2 Kinerja Profitabilitas (Return on Equity) LQ45 Tahun 2013-2016 ........ 47
4.3 Kinerja Pertumbuhan Perusahaan (Growth Sales) LQ45 Tahun
2013-2016 ................................................................................................ 50
4.4 Kinerja Kebijakan Dividen (dividend payout ratio) LQ45 Tahun
2013-2016 ................................................................................................ 52
4.5 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 54
4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 56
4.7 Hasil Uji Autokorelasi.............................................................................. 57
4.8 Hasil Hasil Uji Statisti F .......................................................................... 58
4.9 Hasil Uji Statistik R2 ................................................................................ 59
4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Growth Sales dan Return on Equity ............ 60
4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Growth Sales, Return on Equity dan
Dividend Payout Ratio ............................................................................ 62
4.12 Hasil Uji Koefisiensi Regresi Moderated Regression Analysis ............... 63
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Populasi Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
2013-2016 ................................................................................................. L-1
2. Daftar Sampel Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Inonesia Tahun
2013-2016 ................................................................................................. L-2
3. Daftar Tabel Data Growth Sales, Return On Equity, Dividend Payout
Ratio Dan Harga Saham Perusahaan Lq45 Tahun 2013-2016 ................... L-3
4. Hasil Uji Normalitas Kolmugorov Smirnov .............................................. L-5
5. Hasil Uji Normalitas Probability Plot........................................................ L-5
6. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... L-6
7. Hasil Uji Autokorelasi................................................................................ L-6
8. Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... L-7
9. Hasil Uji Statistik F .................................................................................... L-7
10. Hasil Uji Statistk R2 ................................................................................... L-8
11. Hasil Uji Pengaruh Growth Sales dan Return on Equity ........................... L-8
12. Hasil Uji Pengaruh Growth Sales, Return on Equity dan Dividend
Payout Ratio .............................................................................................. L-9
13. Hasil Uji Pengaruh Multiple Moderated Regression Analysis ................... L-9
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indeks LQ45 adalah indeks likuiditas empat puluh lima buah perusahaan yang
selama ini dianggap memiliki kinerja pemasaran saham yang dapat
dipertanggungjawabkan, khususnya dalam transaksi jual belinya yang tinggi,
sehingga saham LQ45 banyak diminati. Indeks LQ45 diluncurkan pada bulan
Februari 1997. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan
kinerja emiten-emiten yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Setiap tiga
bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut.
Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal
bulan Februari dan Agustus. Perusahaan yang tidak lagi memenuhi kriteria-
kriteria dari indeks LQ45 maka akan digantikan dengan perusahaan yang
memenuhi kriteria-kriteria indeks LQ45.
Kriteria penyeleksian saham pada indeks LQ45 mempertimbangkan likuiditas dan
kapitalisasi pasar yang telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. Kapitalisasi pasar
merupakan nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga sekarang dari
saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Harga saham yang tinggi
dan jumlah saham beredar yang tinggi maka akan membuat kapitalisasi pasar
perusahaan semakin besar. Saham yang memiliki kapitalisasi pasar tinggi dapat
akan banyak diminati oleh para investor karena para investor beranggapan
perusahaaan memiliki kinerja yang baik.
2
TABEL 1.1 DAFTAR PERUSAHAAN YANG BERTAHAN DALAM LQ45
PADA TAHUN 2013-2016
NO KODE
SAHAM NAMA EMITEN NO
KODE
SAHAM NAMA EMITEN
1 AALI Astra Agro Lestari
Tbk 15 INDF
Indofood Sukses
Makmur Tbk
2 ADRO Adaro Energy Tbk 16 INTP Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
3 AKRA AKR Corporindo
Tbk 17 JSMR
Jasa Marga (Persero)
Tbk
4 ASII Astra International
Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk
5 ASRI Alam Sutera Realty
Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk
6 BBCA Bank Central Asia
Tbk 20 LSIP
PP London Sumatera
Indonesia Tbk
7 BBNI
Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk
21 MNCN Media Nusantara Citra
Tbk
8 BBRI
Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk
22 PGAS Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
9 BMRI Bank Mandiri
(Persero) Tbk 23 PTBA
Tambang Batubara
Bukit Asam (Persero)
Tbk
10 BSDE Bumi Serpong
Damai Tbk 24 SMGR
Semen Indonesia
(Persero) Tbk
11 BMTR Global Mediacom
Tbk 25 TLKM
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk
12 CPIN Charoen Pokphand
Indonesia Tbk 26 UNTR United Tracktor Tbk
13 GGRM Gudang Garam Tbk 27 UNVR Unilever Indonesia Tbk
14 ICBP Indofoof CBF
Sukses Makmur Tbk
Data diolah dari: www.idx.co.id
Tabel 1.1 merupakan daftar perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan
masuk dalam kriteria indeks LQ45. Terdapat dua puluh tujuh perusahaan yang
bertahan di dalam LQ45 Tahun 2013-2016. Pada indeks LQ45 setiap enam bulan
sekali dilakukan evaluasi pergantian saham sehingga perusahaan–perusahaan yang
3
telah masuk dalam indeks LQ45 tetap harus bekerja keras agar tetap bertahan
dalam indeks LQ45.
Perusahaan yang mampu bertahan dalam indeks LQ45 dianggap memiliki tingkat
likuiditas dan kapitalisasi pasar yang baik, karena menggambarkan kinerja
perusahaan yang baik. Perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan yang baik
akan banyak diminati oleh investor. Bagi para pemodal dan manajer investasi
yang berinvestasi di intrumen saham, perusahaan yang menjadi anggota LQ45
dijadikan acuan karena mempunyai likuiditas dan kapitalisasi pasar yang baik,
sehingga saham–saham yang terdapat dalam indeks LQ45 pada Bursa Efek
Indonesia lebih diminati oleh para investor dibandingkan saham–saham lain yang
terdapat di pasar modal Indonesia. Semakin banyaknya investor yang ingin
menanamkan modalnya di saham LQ45 menunjukkan trading volume activity
yang tinggi.
Trading volume activity (TVA) merupakan suatu instrumen yang digunakan
untuk melihat apakah suatu peristiwa atau informasi yang dipublikasikan
mempengaruhi kegiatan perdagangan di pasar modal, trading volume activity
menggambarkan banyaknya penjual dan pembeli saham pada Bursa Efek
Indonesia. Adanya informasi positif yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan,
akan memberikan sinyal positif terhadap para investor saham, sehingga investor
akan beranggapan perusahaan tersebut memiliki kinerja perdagangan saham yang
baik dan memiiki citra perusahaan yang baik. Jika investor percaya perusahaan
tersebut memiliki kinerja yang baik, maka akan banyak permintaan terhadap
saham perusahaan, sehingga trading volume activity (TVA) saham perusahaan
akan meningkat. Berikut ini merupakan reaksi pasar modal terhadap informasi
4
pada trading volume activity saham LQ45 tahun 2016.
TABEL 1.2 TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM LQ45 TAHUN 2016
NO NAMA
EMITEN
TVA
(Jutaan Rp) NO
NAMA
EMITEN
TVA
(Jutaan Rp)
1 AALI 654 15 INDF 3,207
2 ADRO 15,197 16 INTP 955
3 AKRA 1,706 17 JSMR 2,3
4 ASII 12,076 18 KLBF 19,997
5 ASRI 15,469 19 LPKR 26,782
6 BBCA 17,791 20 LSIP 6,246
7 BBNI 8,141 21 MNCN 6,802
8 BBRI 7,679 22 PGAS 7,074
9 BMRI 7,674 23 PTBA 653
10 BSDE 9,687 24 SMGR 2,548
11 BMTR 5,999 25 TLKM 15,741
12 CPIN 408 26 UNTR 1,12
13 GGRM 447 27 UNVR 608
14 ICBP 1,082
Data diolah dari: www.idx.co.id
Tabel 1.2 diatas merupakan trading volume activity di tahun 2016 pada dua puluh
tujuh perusahaan yang bertahan dalam LQ45 pada Tahun 2013-2016, dengan
memiliki trading volume activity yang tinggi, perusahaan dianggap memiliki
kinerja perdagangan saham yang baik. Pada tahun 2016 perusahaan Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memiliki trading volume activity tertinggi, yaitu
sebesar 955. Sedangkan, Perusahaan Indofoot CBF Sukses Makmur Tbk (ICBP)
berisiko dapat diganti dengan perusahaan yang lain karena memiliki trading
volume activity terkecil, yaitu sebesar 1,082. Aktivitas volume perdagangan yang
tinggi menggambarkan tingginya minat investor untuk menanamkan modal pada
saham LQ45, hal ini menyebabkan meningkatnya harga saham perusahaan.
5
Menurut Fahmi (2014) saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal
atau dana pada suatu perusahaan. Saham merupakan bagian dari salah satu efek
yang diperdagangkan atau diperjualbelikan di pasar bursa, suatu perusahaan dapat
menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock).
Menurut Adhitya dan Suwitho (2014) harga saham merupakan salah satu
indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu
perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor menganggap bahwa
perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Menurut Ircham (2014) harga
saham juga dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara
penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap
keuntungan perusahaan. Harga saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran
antara penjual dan pembeli saham. Jika harga saham mengalami kenaikan, maka
investor menganggap bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya.
TABEL 1.3 DAFTAR HARGA SAHAM PENUTUPAN AKHIR TAHUN
EMITEN-EMITEN LQ45 TAHUN 2016
NO NAMA
EMITEN
HARGA
SAHAM (Rp) NO
NAMA
EMITEN
HARGA
SAHAM (Rp)
1 AALI 21.730 15 INDF 7.925
2 ADRO 1.695 16 INTP 15.400
3 AKRA 6.000 17 JSMR 4.320
4 ASII 8.275 18 KLBF 1.515
5 ASRI 21.730 19 LPKR 720
6 BBCA 15.500 20 LSIP 1.740
7 BBNI 5.525 21 MNCN 1.755
8 BBRI 11.675 22 PGAS 2.700
9 BMRI 11.575 23 PTBA 12.500
10 BSDE 1.755 24 SMGR 9.175
11 BMTR 615 25 TLKM 3.980
12 CPIN 3.090 26 UNTR 21.250
13 GGRM 63.900 27 UNVR 38.800
14 ICBP 8.575
Data diolah dari: www.idx.co.id.
6
Tabel 1.3 merupakan daftar harga saham penutupan akhir tahun emiten-emiten
LQ45 tahun 2016. Harga saham pada perusahaan LQ45 tidak semua tinggi, karena
harga saham mengikuti kinerja perusahaan dan banyaknya investor yang
menanamkan modal diperusahaan tersebut. Semakin tinggi harga saham
menggambarkan kinerja perusahaan yang baik sehingga investor tertarik
menananmkan modalnya. Harga saham tertinggi dimiliki oleh Gudang Garam Tbk
(GGRM) sebesar Rp. 63.900 dan harga saham terkecil pada saham Global
Mediacom Tbk (BMTR) sebesar Rp. 615. Semakin tinggi harga saham
menggambarkan semakin banyak investor yang menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut karena dinilai memiliki pertumbuhan dan profitabilitas yang
tinggi.
Menurut Fahmi (2014) pertumbuhan perusahaan yaitu rasio yang mengukur
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di
dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Pertumbuhan
perusahaan pada penelitian ini diproksikan dengan growth sales yang
menunjukkan tingkat perubahan penjualan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan
penjualan merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam
suatu industri.
Hasil penelitian Rahmandia (2013), Growth sales memiliki pengaruh negatif tidak
signifikan terhadap harga saham perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Wijaya
dan Utama (2014) pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap harga saham.
Pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan penjualan dapat
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan karena pertumbuhan perusahaan
menjadi tanda perkembangan perusahaan yang baik yang berdampak respon
7
positif dari investor. Pertumbuhan penjualan yang tinggi mencerminkan
pendapatan yang meningkat sehingga memengaruhi kemampuan mempertahankan
keuntungan. Berikut growth sales saham emiten-emiten yang tergabung dalam
LQ45 2016:
TABEL 1.4 DAFTAR GROWTH SALES EMITEN-EMITEN LQ45 TAHUN
2016
NO Nama
Emiten Growth Sales (%) NO
Nama
Emiten Growth Sales (%)
1 AALI 8,13 15 INDF 4,20
2 ADRO -8,41 16 INTP -13,69
3 AKRA -23,03 17 JSMR 69,18
4 ASII -1,69 18 KLBF 8,31
5 ASRI -2,44 19 LPKR 18,62
6 BBCA -9,05 20 LSIP -8,16
7 BBNI 19,63 21 MNCN 4,43
8 BBRI 7,86 22 PGAS -12,33
9 BMRI 7,18 23 PTBA 2,37
10 BSDE 5,03 24 SMGR -3,02
11 BMTR -1,15 25 TLKM 13,53
12 CPIN 27,07 26 UNTR -7,72
13 GGRM 8,39 27 UNVR 9,78
14 ICBP 8,59 Rata-rata 4,87
Data diolah dari: www.idx.co.id
Tabel 1.4 merupakan growth sales pada saham LQ45 tahun 2016 dengan rata-rata
sebesar 11,07%. Tingginya growth sales pada saham LQ45 disebabkan oleh
penjualan perusahaan yang meningkat dan rendahnya growth sales pada saham
LQ45 disebabkan oleh penjualan perusahaan yang menurun. Diantara dua puluh
tujuh perusahaan, growth sales tertinggi dimiliki oleh perusahaan Jasa Marga
(Persero) Tbk (JSMR) sebesar 69,18% dan growth sales terendah dimiliki oleh
AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan growth sales sebesar -23,03%. Growth
sales yang tinggi maka menggambarkan profitabilitas yang tinggi.
8
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan dan memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasinya (Kasmir 2016). Hasil pengukuran profitabilitas dapat
dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen untuk mengetahui seberapa besar
perusahaan mencapai target yang telah ditentukan. Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik kemampuan tingginya perolehan keuntungan
perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang di raih perusahaan, maka
menunjukkan perusahaan berkinerja baik karena berhasil menjalankan bisnisnya
dengan strategi yang ditetapkan perusahaan. Hal ini dapat menjadi daya tarik
investor untuk mempertimbangkan modal yang akan di tanam dalam suatu
perusahaan.
Pada penelitian ini profitabilitas dihitung menggunakan proksi return on equity.
Return on equity merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas terhadap
pemegang saham (Dewi dan Ary, 2013). Semakin tinggi return on equity berarti
semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan
keutungan bagi pemegang saham (Hutami, 2012). Semakin tinggi keuntungan
yang di raih oleh perusahaan, maka akan semakin besar pemegang saham
mengharapkan return atas investasinya di perusahaan tersebut. Hasil penelitian
Ircham (2014), profitabilitas (return on equity) berpengaruh negatif terhadap
harga saham. Sedangkan dalam penelitian Hutami (2012) profitabiltas (return on
equity) pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, Berikut Daftar
return on equity saham emiten emiten LQ45 tahun 2016.
9
TABEL 1.5 DAFTAR RETURN ON EQUITY EMITEN-EMITEN LQ45
TAHUN 2016
NO Nama
Emiten ROE (%) NO
Nama
Emiten ROE (%)
1 AALI 12,02 15 INDF 11,99
2 ADRO 9,00 16 INTP 12,84
3 AKRA 12,97 17 JSMR 11,04
4 ASII 13,89 18 KLBF 18,86
5 ASRI 7,00 19 LPKR 5,56
6 BBCA 18,3 20 LSIP 7,75
7 BBNI 12,78 21 MNCN 15,63
8 BBRI 17,86 22 PGAS 9,73
9 BMRI 1,41 23 PTBA 19,18
10 BSDE 8,37 24 SMGR 14,83
11 BMTR 1,47 25 TLKM 27,64
12 CPIN 16,00 26 UNTR 11,98
13 GGRM 16,87 27 UNVR 135,85
14 ICBP 19,63 Rata-rata 17,23
Data diolah dari: www.idx.co.id
Tabel 1.5 menunjukkan rata-rata return on equity saham LQ45 tahun 2016 sebesar
17,23%. Tingginya return on equity pada saham LQ45 disebabkan oleh laba
bersih setelah pajak perusahaan yang meningkat dan rendahnya return on equity
pada saham LQ45 disebabkan oleh laba bersih setelah pajak perusahaan yang
menurun. Return on equity tertinggi dimiliki oleh saham Unilever Indonesia Tbk
(UNVR) dengan return on equity sebesar 135,85% dan return on equity terendah
pada saham Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 1,41%. Return on equity
yang meningkat merupakan informasi yang positif bagi para investor. Adanya
sinyal positif tersebut, membuat saham perusahaan banyak diminati oleh investor,
sehingga harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan.
Dividen menurut Weston dan Copeland dalam Rodoni (2010) adalah keuntungan
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang diberikan kepada para
10
pemegang saham. Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak
laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk
diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Fenandar dan Raharja, 2012).
Kebijakan dividen menentukan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan
kepada pemegang saham.
Kebijakan dividen dalam penelitian ini merupakan variabel moderasi. Variabel
moderasi merupakan variabel independen yang akan memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2016). Pembagian dividen menjadi sinyal positif bagi para
investor karena menggambarkan kinerja perusahaan yang baik. Semakin tinggi
perusahaan LQ45 membagikan dividen maka harga saham akan meningkat.
Menurut Miller dan Modigliani dalam Sawir 2004, mengemukakan irrelevance
theory bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham perusahaan.
Berbeda dengan bird in the hand theory yang dikemukakan oleh Myron Gordon
dan John Lintner bahwa kebijakan dividen dapat mempengaruhi harga saham
perusahaan.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, ditemukan hasil yang tidak konsisten.
Berdasarkan perbedaan beberapa hasil penelitian, perlu dilakukan pengujian lebih
lanjut untuk mengetahui konsistensi hasil dengan sampel atau objek yang berbeda,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul:
“Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Harga
Saham dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi pada
Perusahaan LQ45 yang Tercatat di BEI 2013-2016”
11
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham
emiten-emiten LQ45 tahun 2013-2016?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham emiten-emiten
LQ45 tahun 2013-2016?
3. Apakah kebijakan dividen dapat memoderasi pengaruh pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham emiten-emiten LQ45
tahun 2013-2016?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham
emiten-emiten LQ45 tahun 2013-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap harga saham emiten-
emiten LQ45 tahun 2013-2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen sebagai variabel moderasi
dengan pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham
emiten-emiten LQ45 tahun 2013-2016.
12
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun kegunaan dan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat
menambah pengetahuan mengenai pertumbuhan perusahaan, profitabilitas,
kebijakan dividen dan harga saham.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dan bukti
mengenai pengaruh pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap
harga saham dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi.
3. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan bahan pertimbangan yang
bermanfaat dalam mengambil keputusan investasi.
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Kinerja Keuangan
Menurut Munawir dalam Ratnasari (2013) kinerja keuangan adalah kemampuan
dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan
efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Kinerja keuangan
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu.
Informasi kinerja keuangan pada saat ini dapat dijadikan acuan perusahaan untuk
mempertahankan atau mencapai target perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kinerja keuangan yang baik menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
mencapai target perusahaan. Target yang telah dicapai perusahaan merupakan
prestasi atas kinerja manajemen yang efektif dan efisien dalam mengelola sumber
daya yang dimiliki. Kondisi keuangan perusahaan yang baik dapat meningkatkan
minta investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut
Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi
laporan keuangan. Tujuan menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan untuk
memotivasi karyawan untuk mencapai target perusahaan. Laporan keuangan
perusahaan yang dianalisis dan dievaluasi dapat berupa rasio-rasio keuangan.
Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen
14
dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan dan
dapat menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya
perusahaan secara efektif. Kinerja yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai
evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat
ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Terdapat
beberapa jenis rasio keuangan diantaranya, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan (Kasmir, 2016).
2. Pertumbuhan Perusahaan
Menurut Kasmir (2016) rasio pertumbuhan merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonomi
ditengah perekonomian dan sektor usahanya. Pertumbuhan yang meningkat
menunjukkan perusahaan memiliki perkembangan yang baik. Pertumbuhan
perusahaan menggambarkan prospek perkembangan perusahaan dimasa yang
akan datang. Perusahaan yang mampu mempertahankan posisinya ditengah
pertumbuhan perekonomian dianggap berhasil menjalankan strategi
perusahaannya. Strategi perusahaan yang berjalan baik dan dapat mencapai target
perusahaan mencerminkan kinerja yang baik sehingga perusahaan dapat lebih
berkembang dan dapat melakukan perluasan usahanya. Semakin besar perluasan
usaha perusahaan
Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari total pertumbuhan penjualan dari tahun
ke tahun. Pertumbuhan yang tinggi pada suatu perusahaan dapat menghasilkan
laba yang besar, dengan mengetahui pencapaian total pertumbuhan penjualan dari
tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber dana yang ada
15
untuk meningkatkan penjualan di tahun yang akan datang. Pertumbuhan penjualan
yang meningkat menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber
dana, sehingga pertumbuhan penjualan dapat menjadi indikator daya saing
perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan penjualan yang tinggi
menggambarkan pendapatan yang meningkat, sehingga laba bersih yang diperoleh
cenderung meningkat. Berikut rumus pertumbuhan penjualan (Harahap, 2008):
3. Rasio Profitabilitas
Menurut Harahap (2008) rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan dan memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Semakin besar laba yang dihasilkan menunjukkan manajemen
perusahaan tersebut berkinerja baik dan efektif.
Perusahaan dapat melihat perkembangan rasio profitabilitas dalam rentan waktu
tertentu baik penurunan atau kenaikan dengan cara membandingkan antara
berbagai kompenen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan
neraca dan laba rugi. Perbandingan ini dilakukan agar dapat dijadikan alat
evaluasi kinerja manajemen. Jika kinerja manajemen berhasil mencapai target
16
yang ditentukan, mereka dikatakan telah bekerja secara efektif. Sebaliknya,
kinerja manajemen gagal mencapai target yang ditentukan, mereka harus mencari
penyebab kegagalan mencapai target dan akan menjadi pelajaran untuk periode ke
depan. Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas, yaitu: net profit margin, return
on investment, dan return on equity.
Net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara
laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini
menunjukkan pendapatan bersih bersih perusahaan atas penjualan (Kasmir, 2016).
Return on total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang berasal dari
aktivitas investasi (Mardiyanto, 2009).
Return on equity mengukur sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan
sumber daya yang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas. Semakin tinggi
return on equity menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola
modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
17
4. Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (www.idx.co.id).
Menurut Fahmi (2014) saham merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai
nominal, nama perusahaan dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan
kepada setiap pemegangnya. Saham salah satu efek yang diperdagangkan atau
diperjualbelikan di pasar bursa. Suatu perusahaan dapat menjual hak
kepemilikannya dalam bentuk saham (stock).
5. Harga Saham
Menurut Adhitya dan Suwitho (2014) harga saham merupakan salah satu
indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, harga saham suatu perusahaan
selalu mengalami kenaikan, investor menganggap bahwa perusahaan berhasil
dalam mengelola usahanya. Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Harga saham perusahaan yang terjadi di pasar
bursa ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli
saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran harga saham dapat
berasal dari kinerja perusahaan, seperti, laba perusahaan, pertumbuhan aktiva
tahunan, likuiditas, dan penjualan. Permintaan lebih besar dari jumlah penawaran
terhadap suatu efek, maka harga saham cenderung akan naik. Sebaliknya, jika
jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya harga
saham akan turun. Harga saham yang tinggi menggambarkan perusahaan
memiliki kinerja yang baik, sehingga semakin banyak investor yang ingin
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
18
6. Macam-macam Harga Saham
Terdapat tiga macam harga saham yaitu:
a. Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang
ditetapkan untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya
harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
b. Harga perdana adalah harga yang didapatkan pada waktu harga saham
dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan
oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten.
c. Harga pasar merupakan harga yang ditetapkan di bursa saham (stock
exchange) bagi saham perusahaan publik. Bursa saham angka ini selalu
berubah setiap hari sebagai respon yang tercermin di bursa saham.
7. Kebijakan Dividen
Membagikan dividen kepada para pemegang saham adalah kebijakan yang sangat
penting. Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat
ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan
kembali dalam perusahaan (Fenandar dan Raharja, 2012). Kebijakan dividen
menentukan seberapa besar persentase dividen yang harus dibagikan kepada para
pemegang saham. Dividen yang dibagikan hanya dapat dibayarkan jika saldo laba
ditahan positif, Walaupun dalam tahun berjalan diperoleh laba tetapi saldo laba di
tahan negatif, maka perusahaan tidak boleh membagikan dividen (Rodoni, 2010).
Kebijakan dividen tidak saja membagikan keuntungan yang diperoleh perusahaan
kepada para investor tetapi harus selalu mempertimbangkan kesempatan investasi
kembali. Semakin tinggi dividen yang dibagikan, maka semakin sedikit dana yang
19
tersedia untuk reinvestasi sehingga menyebabkan pertumbuhan dimasa yang akan
datang menjadi rendah.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen
Menurut Utari, et al (2014) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan
dividen, seperti:
a. Posisi likuiditas. Perusahaan mampu memperoleh laba bersih setelah pajak
dan memiliki laba ditahan besar belum tentu memiliki likuiditas yang baik.
Hal itu disebabkan karena laba yang diperoleh tersebut telah diinvestasikan
ke harta tetap, dalam keadaan perusahaan yang tidak likiud maka
perusahaan memutuskan tidak membagikan dividen. Jika perusahaan dalam
keadaan posisi tidak likuid, perusahaan tidak boleh membagikan dividen.
b. Stabilisasi keuntungan. Perusahaan yang keuntungannya relatif stabil
dapat memprediksi keuntungannya di masa mendatang. Perusahaan yang
seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam
bentuk dividen dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.
c. Perlunya membayar kembali pinjaman. Perusahaan yang mempunyai
hutang jangka panjang, perusahaan harus menyisihkan laba bersih setelah
pajak sebagai cadangan untuk membayar angsuran utang tersebut. Semakin
besar perusahaan menyisihkan cadangan untuk membayar utang perusahaan
akan mempengaruhi dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham
atau bahkan perusahaan tidak membagikan dividen.
d. Tingkat perluasan harta. Perusahaan membutuhkan modal yang besar jika
perusahaan tersebut berkeinginan unuk memperluas usahanya (ekspansi).
20
Agar mendapatkan modal yang besar maka manajer keuangan dapat
menyisihkan laba bersih setelah pajak perusahaan untuk mendapatkan
tambahan modal. Dengan menyisihkan laba bersih setelah pajak untuk
tambahan modal tersebut artinya dividen yang dibagikan kepada para
pemegang saham akan kecil, atau bahkan perusahaan tidak membagikan
dividen.
9. Prosedur Pembayaran Dividen
Menurut Sugiono (2009) terdapat beberapa prosedur pembayaran dividen sebagai
berikut:
a. Tanggal Pengumuman (date of declaration). Tanggal yang ditentukan
untuk saatnya dewan direksi mengumumkan dividen. Dengan ditentukannya
tanggal tersebut, perusahaan mempunyai kewajiban untuk melakukan
pembayaran.
b. Tanggal pencatatan pemegang saham (date of record). Tanggal dimana
perusahaan menutup buku pencatatan pemindahtanganan dan membuat
datar pemegang saham, sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen
dibagikan.
c. Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend date). Tanggal yang ditentukan
untuk saatnya dividen lepas dari pemegang saham.
d. Cum dividend. Tanggal yang ditentukan untuk saatnya perdagangan terakhir
yang masih memiliki kesempatan mendapatkan dividen, biasanya berlaku
untuk perusahaan yang sudah masuk bursa (go public).
e. Payment date. Tanggal yang ditentukan untuk saatnya perusahaan
membayar dividen.
21
10. Teori Kebijakan Dividen
Menurut (Sawir, 2004) terdapat beberapa macam teori yang menjelaskan tentang
kebijakan dividen:
a. Bird in the hand theory
Myron Gordon dan John Litner tidak sependapat dengan asumsi MM yang
menyatakan kebijkan dividen tidak memperngaruhi tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh investor. Menurut Gordon dan Litner investor merasa lebih aman
untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen yang lebih pasti
daripada menunggu capital gains. Gordon-Litner berpendapat bahwa investor
memandang satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara.
pendapat Gordon dan Litner diberi istilah oleh MM “the bird-in-the-hand fallacy”.
b. Theory Irrelevance
Menurut Merton Miller dan Franco Modigliani dalam Brigham dan Houston
(2011), mengemukakan teori irelevan bahwa kebijakan dividen tidak berdampak
pada harga suatu perusahaan. Mereka membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan
hanya ditentukan oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Dengan kata lain,
nilai perusahaan hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan
pada bagaimana laba itu dipecah antara dividen dan laba ditahan.
c. Theory Signaling Hypotheses
Pembagian dividen perusahaan umumnya diikuti dengan kenaikan harga saham
dan penurunan dividen akan menyebabkan harga saham turun Pada teori ini para
investor menyukai kenaikan dividen karena menurut Modigliani dan Miller dalam
Sawir (2014) berpendapat bahwa kenaikan dividen ini merupakan suatu sinyal
kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu
22
penghasilan yang baik di masa datang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau
kenaikan dividen dibawah kenaikan normal (biasanya) diyakini investor sebagai
sinyal bahwa perusahaan akan menghadapi masa sulit di waktu mendatang.
d. Theory Clientele Effect
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda
akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Kelompok para pemegang saham yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih
menyukai dividen payout ratio yang tinggi. Sebaliknya, kelompok pemegang
saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan
menahan sebagian laba bersihnya.
11. Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi
Kebijakan dividen pada penelitian ini merupakan variabel yang memoderasi
antara pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham. Variabel
moderasi adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2016). Kemampuan sebuah perusahaan meningkatkan pertumbuhan
perusahaan berkaitan dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Dividen
dapat dibagaikan kepada para pemegang saham jika ada laba yang berlebih,
karena dividen yang dibagikan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk
mengembangkan usaha perusahaan supaya perusahaan dapat melakukan perluasan
usahanya (ekpansi).
Ketika perusahaan sedang dalam pertumbuhan, kemungkinan dividen yang
dibagikan akan kecil, karena lebih memusatkan dana pada pertumbuhan
23
perusahaan. Pembagian dividen yang kecil menyebabkan harga saham menurun.
Sebaliknya, ketika perusahaan sudah pada masa dimana penerimaan yang
diperoleh cukup besar, sementara kebutuhan dana pertumbuhan perusahaan tidak
begitu besar, maka dividen yang dibagikan akan besar. Pembagian dividen yang
besar akan dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Besarnya dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dengan harga saham.
Variabel moderasi berbeda dengan variabel mediasi. Sedangkan suatu variabel
disebut mediator jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara
variabel indepen dan variabel dependen (Ghozali, 2016). Berikut merupakan
contoh rerangka variabel moderator:
GAMBAR 2.1 CONTOH RERANGKA PEMIKIRAN VARIABEL MODERASI
Keterangan:
X1 = Pertumbuhan Perusahaan
Y = Harga Saham
Z = Kebijakan Dividen
X1
Z
Y
24
Gambar 2.1 menggambarkan variabel Z dapat memperkuat atau memperlemah
variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan, pada Gambar 2.2 menggambarkan
hubungan langsung antara variabel X dan variabel Y melalui variabel Z sebagai
perantara.Variabel moderasi dapat diukur dengan analisis regresi moderasi.
Analisis regresi moderasi merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di
mana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua
atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2007). Sehingga dengan
menunggunakan moderasi regresi analisis, peneliti dapat melihat apakah
kebijakan dividen dapat memoderasi pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas
terhadap harga saham. Berikut merupakan persamaan untuk mengukur variabel
moderasi:
Yi = α + βiXi + e…………………………………………..(1)
Yi = α + βiXi + β2Zi +e……………………………………(2)
Yi = α + βiXi + β2Zi + β3Xi * Zi e…………………………(3)
Keterangan :
α : intercept
β : koefisien regresi (beta)
X : variabel independen (variabel bebas)
X : variabel moderasi (variable moderator)
Y : variabel dependen (variabel terikat)
XZ : variabel interseksi (perkalian antara variabel bebas dan variabel moderator)
Dari hasil regresi persamaan-persamaan diatas dapat terjadi beberapa
kemungkinan sebagai berikut:
1. Jika dari hasil uji koefisien regresi persamaan 1 atau hasil uji koefisien
regresi persamaan 2 signifikan atau sebaliknya tidak signifikan, namun hasil
25
uji koefisien regresi variabel interseksi pada persamaan 3 tidak signifikan
maka variabel Z tersebut bukanlah variabel moderator.
2. Jika dari hasil persamaan 3 signifikan dan persamaan 2 atau 1 signifikan
atau sebaliknya tidak signifikan maka variabel Z tersebut dapat dikatakan
Sebagi variabel moderator atau variabel moderasi.
Variabel pemoderasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Variabel Z merupakan moderator homologizer, hal ini terjadi jika hasil uji
koefisien regresi (βi) dari persamaan 1,2, dan 3 bernilai signifikan
semuanya.
2. Variabel Z moderator semu ( quasi moderator ) atau variabel Z dapat juga
merupakan variabel intervening atau variabel mediasi. Hal ini terjadi jika
hasil uji koefisien regresi (βi) dari persamaan 2 bernilai signifikan dan hasil
uji koefisien regresi (βi) variabel interseksi dari persamaan 3 juga bernilai
signifikan.
3. Variabel moderator murni ( pure moderator ), hal ini terjadi jika hasil uji
koefisien regresi (βi) dari persamaan 2 bernilai tidak signifikan dan hasil uji
koefisien regresi (βi) variabel interseksi dari persamaan 3 bernilai signifikan.
B. PENELITIAN TERDAHULU
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
No Nama Peneliti Variabel Metode Sampel Hasil Penelitian
1. Ircham, et al
(2014)
Independen:
Struktur modal
dan
Analisis
regresi
Perusahaan
makanan
dan
ROE dan EPS serta
DAR dan DER
secara simultan
26
LANJUTAN TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
profitabilitas.
Dependen:
Harga saham.
linier
berganda
minuman
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2009-
2012.
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
harga saham.
DER, DAR dan EPS
memiliki pengaruh
positif terhadap
harga saham,
sedangkan ROE
berpengaruh negativ
terhadap harga
saham.
2.
Rahmandia
(2013)
Independen:
Kebijakan
dividen,
Pertumbuhan
perusahaan,
Profitabilitas,
Arus kas bebas,
ukuran
perusahaan dan
Struktur
kepemilikan.
Dependen:
Harga saham
Analisis
regresi
linier
berganda
Perusahaan
sektor
industri
barang
konsumsi
tahun 2007-
2011.
Dividen Payout
Ratio, pertumbuhan
perusahaan, struktur
kepemilikan dan
arus kas bebas
memiliki pengaruh
negatif tidak
signifikan terhadap
harga saham.
Profitabilitas
memiliki pengaruh
pengaruh positif
signifikan terhadap
harga saham.
Ukuran perusahaan
memiliki pengaruh
positif tidak
signifikan terhadap
harga saham.
27
LANJUTAN TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
3. . R Hutami
(20(2012)
Independen:
Dividen per
share, Return
on equity, dan
Net profit
margin
Dependen:
Harga saham
Analisis
regresi
linier
sederhana
dan
Analisis
regresi
linier
berganda
Perusahaan
industri
manufaktur
yang go
public dan
aktif di
Bursa Efek
Indonesia
selama
tahun 2006-
2010.
Dividend per Share,
Return on Equity,
Net Profit Margin
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap harga
saham
Dividend per Share,
Return on Equity dan
Net Profit Margin
pengaruh positif dan
signifikan secara
bersama-sama
(simultan) terhadap
harga saham..
4. Detiana
(2011)
Indpenden:
Likuiditas,
Profitabilitas,
Pertumbuhan
penjualan dan
Kebijakan
dividen.
Dependen:
Harga saham.
Analisis
regresi
berganda
Sepuluh
bank yang
go public di
Bursa Efek
Indonesia
periode
2013-2014
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap harga
saham. Likuiditas,
pertumbuhan
penjualan dan
dividen tidak
berpengaruh
terhadap harga
saham.
Referensi Jurnal
28
C. RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
1. Rerangka Pemikiran
Pertumbuhan perusahaan menggambarkan tingkat perkembangan perusahaan dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan perusahaan saat ini dapat dijadikan acuan
manajemen untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam meningkatkan
perkembangan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang mampu
bertahan dalam perkembangan ekonomi dan dalam industri menggambarkan
manajemen berhasil menggunakan strategi yang telah ditentukan. Pertumbuhan
perusahaan yang terus berkembang dapat mempengaruhi harga saham, karena
pertumbuhan perusahaan yang meningkat akan meningkatkan pendapatan
perusahaan, hal ini menjadi tanda bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik.
Tujuan akhir yang ingin dicapai sebuah perusahaan adalah memperoleh laba atau
keuntungan yang maksimal. Perusahaan yang memperoleh laba sesuai dengan
yang ditargetkan maka dapat mensejahterahkan pemilik saham, karyawan dan
meningkatkan mutu produk, hal ini dapat membuat citra perusahaan lebih baik.
Untuk mengukur tingkat keuntungan perusahaan dapat menggunakan rasio
profitabilitas. Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan yang dapat ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasinya. Hasil pengukuran
profitabilitas dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen untuk mengetahui
seberapa besar perusahaan mencapai target yang telah ditentukan. Semakin baik
rasio profitabilitas maka semakin baik kemampuan tingginya perolehan
keuntungan perusahaan (Fahmi, 2014). Perusahaan yang memperoleh laba sesuai
yang ditargetkan menandakan kinerja yang efektif.
29
Perolehan laba yang tinggi dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Harga
saham perusahaan menggambarkan keberhasilan kinerja manajemen dalam
mengelola perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami
kenaikan, maka investor menganggap bahwa manajemen berhasil dalam
mengelola usahanya. Harga saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran
antara penjual dan pembeli saham. Semakin banyak permintaan permintaan dari
jumlah penawaran terhadap suatu efek, maka harga saham cenderung akan naik.
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan bahwa pertumbuhan perusahaan
dan profitablitas dapat memperngaruhi harga saham perusahaan. Karena
pertumbuhan dan profitabilitas dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja
perusahaan. Pada penelitian ini penulis memasukkan kebijakan dividen sebagai
variabel moderasi yang diduga mampu memperkuat atau memperlemah hubungan
langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Berdasarkan
uraian diatas dapat dirumuskan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:
GAMBAR 2.2 RERANGKA PEMIKIRAN
HARGA SAHAM
(Y)
PROFITABILITAS
(X2)
KEBIJAKAN
DIVIDEN
(M)
PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN
(X1)
30
2. Pengembangan Hipotesis
a. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Harga Saham
Pertumbuhan perusahaan merupakan gambaran perkembangan suatu perusahaan
dari tahun ke tahun. Perkembangan pertumbuhan perusahaan yang meningkat
menunjukkan perusahaan mampu bertahan dalam persaingan industrinya dan
berhasil menjalankan strategi perusahaan. Sudut pandang investor pertumbuhan
suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang
menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return (tingkat pengembalian)
dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik (Purba, 2017). Semakin
baik pertumbuhan perusahaan, akan meningkatkan respon positif dari investor
terhadap perusahaan, sehingga semakin banyak investor yang menanamkan
modalnya pada perusahaan maka akan diikuti dengan kenaikan harga saham
perusahaan. Dalam penelitian Wijaya dan Utama (2014) pertumbuhan penjualan
berpengaruh positif terhadap harga saham yang artinya bahwa informasi tentang
adanya pertumbuhan perusahaan direspon positif oleh investor, sehingga akan
meningkatkan harga saham.
H1 = Diduga Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap harga
saham pada perusahaan emiten LQ45 tahun 2013-2016.
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau laba. Semakin besar profitabilitas berarti semakin
baik kinerja perusahaan tersebut, karena kemakmuran pemilik perusahaan akan
31
meningkat dengan semakin besarnya profitabilitas (Safrida, 2014). Profitabilitas
yang semakin baik maka investor akan mereposon secara positif karena investor
menggunakan proftabilitas sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
kegiatan investasinya. Semakin tinggi respon positif dari para investor terhadap
perusahaan, maka akan banyak investor yang ingin menanamkan modalnya pada
perusahaan. Permintaan yang banyak terhadap saham perusahaan tersebut akan
menyebabkan harga saham semakin meningkat. Penelitian Hutami (2012)
Profitabilitas (return on equity) pengaruh positif terhadap harga saham yang
artinya bahwa informasi tentang adanya profitabilitas direspon positif oleh
investor, sehingga akan meningkatkan harga saham.
H2 = Diduga Profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham pada
perusahaan emiten LQ45 tahun 2013-2016.
c. Pengaruh Kebijakan Dividen sebagai Variabel Pemoderasi pada
Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Harga Saham
Kebijakan dividen menentukan seberapa besar persentase dividen yang harus
dibagikan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan keuntungan yang di
peroleh perusahaan untuk dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar
dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau
perusahaan dianggap semakin baik, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik
dianggap menguntungkan sehingga penilaian terhadap perusahaan tersebut akan
semakin baik (Payamta dan Budiarto, 2014). Bagi investor, informasi mengenai
pembayaran dividen bisa menjadi lebih penting dari pada pengumuman laba
(profit) (Puspitaningtyas, 2017). Tingkat pertumbuhan perusahaan dan
32
profitabilitas yang tinggi dapat mempengaruhi harga saham. Ketika kebijakan
dividen menjadi moderasi diharapkan dapat memperkuat pengaruh pertumbuhan
penjualan dan profitabilitas terhadap harga saham, sebab dengan adanya kebijakan
pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham akan semakin
meningkatkan harga saham.
H3 = Diduga Kebijakan dividen memoderasi hubungan antara pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan
emiten LQ45 tahun 2013-2016.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS DAN OBJEK PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis
penelitian eksplanatori, penelitian ini merupakan penelitian yang menyoroti
hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang
telah dirumuskan sebelumnya. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang menjadi anggota LQ45 yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
2016.
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Penelitian ini variabel dependen (Y)
adalah harga saham penutupan (closing price).
2. Variabel Independen
Variabel independen atau bebas (X) yaitu variabel bebas dalam penelitian yang
mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif. Variabel
independen pada penelitian ini terdiri dari pertumbuhan perusahaan sebagai
variabel independen X1 yang diproksikan dengan rasio growth sales dan
profitabilitas sebagai variabel independen X2 yang diproksikan dengan return on
34
equity (ROE). Masing-masing variabel independen akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Growth Sales
Pertumbuhan penjualan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh pendapatan dari tingkat penjualan perusahaan dari tahun
ke tahun. Semakin besar pendapatan yang diperoleh dari penjualan maka semakin
besar keuntungan yang diperoleh perusahaan. Besarnya keuntungan yang
diperoleh perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan melakukan ekpansi
agar dapat bersaing di tengah industri. Menurut Harahap (2008) pertumbuhan
perusahaan dapat dihitung dengan rumus:
b. Return on Equity
Return on Equity yaitu rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri (Kasmir 2016). Return on Equity menggambarkan pengembalian
terhadap investasi para pemegang saham (Mahapsari dan Taman, 2013). Semakin
tinggi return on equity, menggambarkan semakin tinggi pula return yang
diperoleh. Menurut Kasmir (2016) profitabilitas dapat dihitung dengan rumus:
3. Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel independen yang akan memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
35
Kebijakan dividen merupakan penentu besarnya porsi keuntungan yang akan
diberikan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen bersangkutan dengan
penentuan pembagian pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham
sebagai dividen atau digunakan dalam perusahaan sebagai laba ditahan (Savitri
dan Oetomo, 2016). Kebijakan dividen dalam penelitian ini menggunkan proksi
dividen payout ratio (DPR). Menurut Brigham dan Houston dalam Fenandar dan
Raharja (2012), rasio pembayaran dividen adalah persentase laba dibayarkan
kepada para pemegang saham dalam bentuk kas. Menurut Achmad dan Amanah
(2014) kebijakan dividen dapat dihitung dengan rumus:
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode februari 2013 sampai agustus 2016 yang
berjumlah 27 perusahaan. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan pada
purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel secara sengaja. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel dalam
penelitian ini adalah :
1. Perusahaan yang secara berturut-turut bertahan dalam LQ45 dari periode
Ferbuari 2013 sampai Agustus 2016.
2. Perusahaan yang tidak melakukan stock split tahun 2013-2016.
3. Perusahaan yang membagikan dividen berturut-turut selama periode
Februari 2013 sampai Agustus 2016.
Berdasarkan kriteria tersebut, sampel penelitian yang didapat sebagai berikut:
36
TABEL 3.1 PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
No Karakteristik Sampel Jumlah Perushaan
1. Perusahaan yang secara berturut-turut
bertahan dalam LQ45 dari periode ferbuari
2013 sampai agustus 2016.
27
2. Perusahaan yang melakukan stock split
tahun 2013-2016. (2)
3. Perusahaan yang tidak membagikan
dividen selama periode Februari 2013
sampai Agustus 2016.
(9)
Jumlah Sampel Terakhir 16
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Diperoleh sampel
sebanyak 16 perusahaan yang masuk ke dalam kriteria penelitian dengan
menggunakan teknik purposive sampling.. Berdasarkan proses pemilihan sampel
penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh 16 perusahaan yang memenuhi
kriteria dan dapat dijadikan sampel dalam penelitian.
TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN LQ45
NO KODE
SAHAM NAMA EMITEN NO
KODE
SAHAM NAMA EMITEN
1 ADRO Adaro Energy Tbk 9 GGRM Gudang Garam Tbk
2 AKRA AKR Corporindo 10 INDF Indofood Sukses Makmur
Tbk
3 ASII Astra International
Tbk 11 INTP
Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
4 BBCA Bank Central Asia
Tbk 12 KLBF Kalbe Farma Tbk
5 BBNI
Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk
13 LSIP PP London Sumatera
Indonesia Tbk
37
LANJUTAN TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN LQ45
6 BBRI
Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk
14 PTBA Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) Tbk
7 BMRI Bank Mandiri
(Persero) Tbk 15 UNTR United Tracktor Tbk
8 BSDE Bumi Serpong
Damai Tbk 16 UNVR Unilever Indonesia Tbk
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan suatu cara pengambilan data atau informasi
dalam suatu penelitian. Data sekunder yang ada dalam penelitian ini diperoleh
dengan metode dokumentasi. Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data
dengan cara mencari data yang diperlukan yang berupa arsip atau buku yang ada
hubungannya dengan pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen
dan harga saham. Data diperoleh dari www.idx.co.id yang dipublikasikan untuk
memperoleh laopran keuangan perusahaan LQ45 tahun 2013-2016. Selain itu,
penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yaitu dengan melakukan telaah
pustaka, eksplorasi dan mengkaji jurnal-jurnal, buku dan sumber lain yang terkait
dengan permasalahan dalam penelitian.
E. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Data
Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, perlu dilakukan uji data atau
uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan syarat statistik yang harus
dipenuhi untuk melakukan analisis regresi regresi agar model regresi tidak bias
atau agar model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).. Uji asumsi
38
Klasik meliputi uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan
hetrokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji
t dan F mengasumsikan bahwa niali residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas
kolomogorov smirnov 1 Sample K-S dan Uji normal P-P plot standardized
residual.
b. Uji Multikolonieritas
Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik harusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation
factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10,
sehingga hasil uji yang menunjukkan nilai Tolerance ≤ 0,1 dan VIF ≥ 10 dapat
disimpulkan model regresi bebas dari gejala multikolinieritas (Ghozali, 2016).
c. Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengukur apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
39
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi dalam model regresi dengan melihat besarnya nilai D-W (Durbin
Waston). Keputusan didapatkan dengan melihat jumlah sampel yang diteliti
kemudian melihat angka hasil pengujian pada Durbin Watson test dan
dibandingkan dengan angka pada Durbin Watson tabel (nilai signifikansi 5% atau
0,05) (Ghozali, 2016).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi
Positif atau negatif
Tolak
No desicison
Tolak
No decision
Tdk ditolak
0 < d < dl
dl ≤ d ≤ du
4 – dl < d < d
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
du < dl < 4 - du
d. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
geteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (Ghozali, 2016).
40
2. Uji Pengaruh
a. Uji F
Uji regresi simultan (bersama-sama) atau F test digunakan untuk menguji
pengaruh variabel independen secara bersama-sama apakah memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini
hipotesis yang ditentukan adalah dasar pengambilan keputusan berdasarkan
ketentuan sebagai berikut:
Jika H0 ditolak maka Ha diterima, apabila nilai F hitung > F tabel
Jika H0 diterima maka Ha ditolak, apabila nilai F hitung < F tabel
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan p-value dengan taraf signifikan
sebesar 0.05 adalah sebagai berikut :
a. Jika p-value > 0.05, maka H0 diterima. Artinya, tidak berpengaruh signifikan
secara simultan.
b. Jika p-value < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh signifikan
secara simultan.
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berganda (R2) memiliki tujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh antara variabel struktur modal dan struktur aktiva secara bersama-sama
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu profitablitas.
Seberapa besar variabel (X) yang mempunyai kontribusi terhadap variabel (Y)
semakin besar R2 berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linier tersebut
dipakai sebagai alat prediksi, karena variasi perubahan variabel terikat dapat
dijelaskan oleh perubahan variabel bebas. Apabilai nilai R2 semakin dekat dengan
41
satu, maka perhitungan yang dilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam
menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat.
d. Uji T
Uji regresi parsial atau t-test digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel
independen terhdap variabel dependen (Ghozali, 2016). Taraf signifikan yang
digunakan adalah pada 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan H0 yaitu sebagai
berikut:
Jika H0 ditolak maka Ha diterima, apabila nilai t hitung > t tabel
Jika H0 diterima maka Ha ditolak, apabila nilai t hitung < t table
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan p-value pada tingkat kepercayaan
95% atau tingkat signifikan sebesar 0,05 adalah sebagai berikut :
a. Jika p-value > 0.05, maka H0 diterima. Artinya, tidak berpengaruh signifikan
secara parsial.
b. Jika p-value < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh signifikan
secara parsial.
3. Multiple Moderated Regression Analysis (MRA)
Uji interseksi atau sering disebut dengan moderated regression analysis (MRA)
merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana dalam persamaan
regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel
independen) (Ghozali, 2007). Multiple Moderated Regression Analysis (MMRA)
merupakan pendekatan khusus regresi berganda linear untuk melihat apakah ada
pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel tak bebas dan untuk melihat
42
apakah dengan diperhitungkannya variabel moderasi dalam model, dapat
meningkatkan pengaruh dari dua variabel independen terhadap variabel dependen
atau malah sebaliknya. Kebijakan Dividen sebagai variabel pemoderasi dapat
dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap hubungan antara pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel independen dan harga saham
sebagai variabel dependen, apakah bersifat menguatkan atau melemahkan.
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan pengujian
terhadap variabel moderator dengan melakukan regresi terhadap persamaan
berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + e ……………………………………………(1)
Y = α + β1X1+ β2X2 + β3M + e……………………………………..(2)
Y = α + β1X1+ β2X2 + β3M+ β4X1M + β5X2M + e…………………(3)
Keterangan :
α : intercept
β : koefisien regresi (beta)
X1 : Growth Sales
X2: Return on Equity
M : Dividend Payout Ratio
Y : Harga Saham
X1M : Interseksi antara growth sales dan dividen payout ratio
X2M : Interseksi antara return on equity dan dividen payout ratio
e : error term (tingkat kesalahan penduga)
Dari hasil regresi persamaan-persamaan diatas dapat terjadi beberapa
kemungkinan sebagai berikut:
1. Jika hasil dari uji variabel pertumbuhan perusahaan dan hasil uji variabel
profitabilitas pada persamaan (1) atau persamaan (2) signifikan atau
43
sebaliknya pada persamaan (1) dan (2) tidak signifikan dan uji variabel
interseksi pada persamaan (3) signifikan, maka kebijakan dividen
merupakan variabel moderator.
2. Jika hasil dari uji variabel pertumbuhan perusahaan dan uji variabel
profitabilitas pada persamaan (1) atau persamaan (2) signifikan atau
sebaliknya tidak signifikan dan uji interseksi pada persamaan (3) tidak
signifikan, maka kebijakan dividen bukan variabel moderator.
3. Jika hasil uji variabel pertumbuhan perusahaan dan uji variabel profitabilitas
pada persamaan (1) tidak signifikan dan hasil uji variabel pertumbuhan
perusahaan dan hasil uji variabel profitabilitas pada persamaan (2) dan uji
variabel interseksi pada persamaan (3) signifikan, maka kebijakan dividen
merupakan variabel moderator.
4. Jika hasil uji variabel pertumbuhan perusahaan dan hasil uji variabel
profitabilitas pada persamaan (1) signifikan, namun hasil uji variabel
pertumbuhan perusahaan dan hasil uji variabel profitabilitas pada persamaan
(2) dan uji variabel interaksi pada persamaan (3) tidak signifikan, maka
kebijakan dividen bukan variabel moderasi.
68
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Harga saham pada Tahun 2013 – 2016 menunjukkan terdapat 6,25% dari 16
perusahaan yang memiliki pergerakan harga saham yang baik semakin membaik.
Kinerja profitabilitas menunjukkan Tahun 2013–2016 menunjukkan terdapat
6,25 % dari 16 perusahaan yang memiliki pergerakan profitabilitas yang baik
semakin membaik. Kinerja Pertumbuhan Perusahaan pada Tahun 2013-2016
terdapat 6,25% dari 16 perusahaan yang memiliki pergerakan pertumbuhan
perusahaan baik semakin membaik. Kinerja kebijakan dividen Tahun 2013–2016
menunjukkan terdapat 18,75% dari 16 perusahaan yang memiliki pergerakan
pembagian dividen yang baik semakin membaik.
b. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji T menunjukkan bahwa pertumbuhan
perusahaan tidak memberikan pengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil
pengujian tersebut, maka hipotesis pertama tidak terdukung, atau dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
c. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji T menunjukkan bahwa profitabilitas
memberikan pengaruh positif terhadap harga saham. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut, maka dapat dibuktikan hipotesis kedua terdukung, atau dapat dikatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham.
69
d. Hasil uji Moderated Regression Analysis menunjukkan bahwa kebijakan dividen
tidak memoderasi pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap harga
saham. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis ketiga tidak
terdukung.
B. SARAN
1. Bagi Investor
Investor hendaknya lebih mempertimbangkan profitabilitas dari faktor-faktor lain
sebagai alat pertimbangan dalam memilih perusahaan sebelum berinvestasi
karena profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan sebaiknya menjaga konsistensi kenaikan laba perusahaan setiap
tahunnya karena hasil penelitian ini laba berpengaruh positip terhadap harga
saham maka perusahaan harus mengupayakan laba yang meningkat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan ukuran perusahaan sebagai
variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap harga saham serta menggunakan
variabel lain sebagai variabel moderasi seperti variabel aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Achamd, Safitri Lia dan Amanah, Lailatul. 2014. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol 3, No 4.
Adhitya, Rendra Yuli dan Suwitho.2014. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
Harga Saham”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 3, No. 5. Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta:
EKONOSIA
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.
Mariana, Cici. 2016. “Pengaruh Kineja Keuangan dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 1, No. 1.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Wirajaya, Ary. 2013. “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi. Vol 4, No 2.
Detiana, Tita. 2011.”Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan dividen terhadap Harga Saham”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 13, No 1.
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: ALFABETA
__________. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Fenandar, Gany Ibrahim dan Raharja, Surya. 2012. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan”. Journal of Accounting. Vol.1, No.2.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Spss Edisi
VIII. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Harahap, Sofiyan Syafri. 2008. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hutami, Rescyana Putri. 2012.” Pengaruh Dividen Per Share, Return on Equity,
dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham”. Jurnal Nominal. Vol1, No1.
Ircham, Muhammad, Handayani, Siti Ragil dan Saifi, Muhammad.
2014.”Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 11, No 1.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Mahapsari, Nunky Rizky dan Taman, Abdullah. 2013. “Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Aktiva, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Nominal. Vol.2, No. 1.
Mardiyanto, Handono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo. Purba, Dimita H.P. 2017. “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan
Struktur Modal terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di BEI”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.1, No. 1.
Puspitaningtyas, Zarah. 2017. “Efek Moderasi Kebijakan Dividen dalam Pengaruh
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis. Vol. 5, No. 2.
Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rahmandia, Febian. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Perusahaan di Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI
Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah. Vol 2, No 1.
Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan
Eviews. Jakarta: C.V ANDI OFFSET
Ratnasari, Siti, Darminto dan Handayani, Siti Ragil. 2013.”Pengukuran Kinerja Keuangan berdasarkan Analisis Rasio Keuangan dan Economic Value
Added”. Jurnal Administrasi Bisnis”. Vol 1, No 2.
Safrida, Eli. 2014. “Profitabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Jurnal Riset
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2, No. 1.
Sanusi, Anwar.2016. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Savitri, Lydia Ayu dan Oetomo, Hening Widi. 2016. “Pengaruh Leverage, Price Earning, Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Otomotif Periode 2011-2014”. Vol. 5, No. 7.
Setiawan, Firman dan Riduwan, Akhmad. 2015.”Pengaruh ROA dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan DPR sebagai Pemoderasi”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 8.
Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta:
PT Grasindo.
Utari, Dewi, Purwanti, Ari dan Prawironegoro, Darsono et al. 2014. Manajemen
Keuangan. Jakarta: Mirawacanamedia.
Wijaya, Bayu Irfandi dan Sedana, Panji. 2015. “Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan dividend an Pengaruh Investasi sebagai
Variabel Mediasi)”. Jurnal Manajemen. Vol 4, No. 12.
Wijaya, I Putu Andre Sucita dan Utama, I Made Karya Utama. 2014.”Pengaruh
Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal serta Harga Saham”. Jurnal Akuntansi. Vol 6, No 3.
---------------------, (2017). www.idx.co.id (diakses Oktober 2017)
---------------------, (2017). www.finance.yahoo.com (diakses Desember 2017)