115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI DAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN INSTITUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES NURUL JADID PROBOLINGGO DIBANDINGKAN DENGAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh : Retno Palupi Yonni Siwi NIM S541002026 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

  • Upload
    lecong

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI DAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN INSTITUSI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES NURUL JADID PROBOLINGGO DIBANDINGKAN DENGAN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh : Retno Palupi Yonni Siwi

NIM S541002026

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, peneliti :

Nama : Retno Palupi Yonni Siwi

NIM : S541002026

Persepsi tentang Lingkungan Belajar, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan

Institusi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid

Probolinggo di -

benar karya peneliti. Hal-hal yang bukan karya peneliti sendiri di dalam tesis ini telah

diberi citasi dan dirujuk dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 9 Juni 2011

Yang membuat pernyataan,

Retno Palupi Yonni Siwi

Page 5: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya peneliti

Belajar, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi terhadap Prestasi

Belajar mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan

salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya tesis ini, berkat

bimbingan, bantuan dan kerjasama serta dorongan berbagai pihak sehingga dapat

terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini dengan segala hormat peneliti

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rovik Karsidi, Ms, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Prof. Drs. Suranto, MSc, PhD selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta

3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, M.Kes, MM, PAK selaku Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. P. Murdani K, dr, MHPEd, selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Prodi

Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Dr. Bhisma Murti, dr, MPH, M.Sc, PhD, selaku pembimbing I yang selalu

membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

6. Jarot Subandono, dr, M.Kes, selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini.

Page 6: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

7. Hefniy Razaq, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul

Jadid Probolinggo yang telah membimbing dan memberikan izin untuk melakukan

penelitian di STIKES Nurul Jadid Probolinggo.

8. Henik Istikhomah, SST, selaku Direktur Akade

Ulum Surakarta yang telah membimbing dan memberikan izin untuk melakukan

9. Pihak perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu

menyediakan buku-buku atau sumber-sumber bagi peneliti demi terselesaikannya

tesis ini.

10. Mahasiswa D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Jadid

bersedia menjadi responden.

11. Ayah, ibu, adik dan nenek yang sangat saya sayangi dan saya cintai, yang selalu

12. Teman-teman yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan tesis

ini.

13. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu yang telah membantu

terselesaikannya tesis ini.

Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

peneliti mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis selanjutnya. Semoga

tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Juni 2011

Peneliti

Page 7: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Retno Palupi Yonni Siwi. S541002026. Pengaruh Persepsi tentang Lingkungan Belajar, Motivasi dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo Dibandingkan dengan

Tesis. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011. Latar Belakang : Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain lingkungan belajar, motivasi, bakat, intelegensi, dan sikap. Selain itu, kepemimpinan institusi juga merupakan faktor penting penentu keberhasilan atau kegagalan prestasi belajar mahasiswa. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar mahasiswa D III Kebidanan. Desain Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel sebesar 41 mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul

Surakarta yang dipilih secara exhaustive sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar. Data dikumpulkan dengan tiga kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitas, dengan korelasi item-total > 0,20 dan Alpha Cronbach > 0,60. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linier ganda. Hasil : Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan antara persepsi tentang lingkungan belajar (b = 0.13; p = 0.009), motivasi (b = 0.01; p = 0.001), dan persepsi tentang kepemimpinan institusi (b = 0.01; p < 0.001) terhadap prestasi belajar. Simpulan : Lingkungan belajar yang kondusif, motivasi belajar yang tinggi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi yang efektif dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Disarankan kepada semua pihak untuk berperan aktif dalam pendidikan peserta didik demi meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Kata kunci : persepsi, lingkungan belajar, motivasi belajar, kepemimpinan institusi,

prestasi belajar.

Page 8: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT Retno Palupi Yonni Siwi. S541002026. The Effect of Perceived Learning Environment, Motivation and Perceived Institutional Leadership on Academic Achievement among Midwifery Diploma Students at Undergraduate Health Science Program Nurul Jadid Probolinggo Compared with Midwifery Academy of Mamba'ul Ulum Surakarta. Thesis. Masters Program in Family Medicine. Post Graduate Program of Sebelas Maret University of Surakarta. 2011. Background : The factors that affecting learning achievement are learning environments, motivation, talent, intelligence, and attitude. In addition, institutional leadership is also an important factor determining the success or failure of students' academic achievement. Goals : This study aims to analysis the effect of perceived learning environment, motivation and perceived institutional leadership on academic achievement of Midwifery Diploma Students. Method : This was an analytic observational study with cross sectional design. A sample of 41 of Midwifery Diploma Students at Undergraduate Health Science Program Nurul Jadid Probolinggo and 54 of Midwifery Diploma Students Academy of Mamba'ul Ulum Surakarta were selected by exhaustive sampling. The independent variables understudy were perceived learning environment, motivation and the perceived institution leadership. The dependent variable was academic achievement. The data were collected by three closed questionnaires pre-tested for its validity and reliability, with item-total correlations > 0.20 and Cronbach Alpha > 0.60. The data were analyzed using multiple linear regression analysis model. Result : The results showed there was a statistically significant effect of perceived learning environment (b = 0.13, p = 0009), motivation (b = 0.01, p = 0.001), and perceived institutional leadership (b = 0.01, p < 0.001) on academic achievement . Conclusion : Conducive learning environment, high learning motivation and perceived institutional leadership can improve student academic achievement. It is suggested that all parties actively participate in the students education to improve students academic achievement. Keywords: perceived, learning environment, learning motivation, institutional leadership, academic achievement.

Page 9: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori .............................................................................. 7

1. Konsep persepsi .................................................................. 7

2. Konsep lingkungan belajar ................................................. 12

3. Konsep motivasi ................................................................. 27

Page 10: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

4. Konsep kepemimpinan institusi .......................................... 45

5. Konsep belajar .................................................................... 61

6. Konsep prestasi ................................................................... 68

7. Konsep pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar,

motivasi dan kepemimpinan institusi terhadap prestasi

belajar ................................................................................. 76

B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 77

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 79

D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 79

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ....................................................................... 80

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 80

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Memilih Sampel ........................ 80

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 81

E. Definisi Operasional .................................................................. 81

F. Instrumen Penelitian .................................................................. 83

G. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 85

H. Prosedur Pengolahan Data ......................................................... 86

I. Teknik Analisis Data ................................................................. 87

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian ...................................................... 90

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 91

Page 11: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Halaman

C. Pembahasan ............................................................................... 94

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 98

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................... 99

B. Implikasi .................................................................................... 100

C. Saran .......................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 79

Gambar 4.1 Korelasi antara Persepsi tentang Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa ........................................................ 93 Gambar 4.2 Korelasi antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa .................................................................................. 93

Gambar 4.3 Korelasi antara Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ........................................ 94

Page 13: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi tentang Lingkungan Belajar ....................................................................... 83 Tabel 3.2 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar ....................... 84

Tabel 3.3 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi ................................................................ 85 Tabel 3.4 Kategori Pemberian Skor .............................................................. 86

Tabel 3.5 Pemberian Skor untuk Pernyataan dengan Kriteria Positif mengenai Persepsi tentang Lingkungan Belajar, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi .............. 87

Tabel 3.6 Pemberian Skor untuk Pernyataan dengan Kriteria Positif

mengenai Persepsi tentang Lingkungan Belajar, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi .............. 87

Page 14: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Rangkaian Penelitian Tahun 2011

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 3 Surat Balasan Pemberian Ijin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan telah Mengadakan Penelitian

Lampiran 5 Pernyataan Kesediaan menjadi Responden

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba

Lampiran 7 Kuesioner Persepsi tentang Lingkungan Belajar Sebelum Uji Coba

Lampiran 8 Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba

Lampiran 9 Kuesioner Persepsi tentang Kepemimpinan Instititusi Sebelum Uji Coba Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Setelah Uji Coba

Lampiran 11 Kuesioner Persepsi tentang Lingkungan Belajar Setelah Uji Coba

Lampiran 12 Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Uji Coba

Lampiran 13 Kuesioner Persepsi tentang Kepemimpinan Instititusi Setelah Uji Coba Lampiran 14 Hasil Uji T-Test dan Analisis Regresi Linier Ganda

Page 15: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu pada individu-individu

guna mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

terjadi. Pendidikan juga merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu

tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut diperlukan sebagai bekal dalam

rangka menyongsong datangnya era global dan pasar bebas yang penuh dengan

persaingan. Banyak faktor penyebab dari munculnya permasalahan pembelajaran.

Faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang muncul dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti tingkat intelegensi dan

kepribadian. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar

diri siswa, seperti faktor lingkungan, metode mengajar dan sistem evaluasi

(Hadikusumo, 1996).

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan

hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk

mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Prestasi belajar juga dapat digunakan

sebagai indikator mutu pendidikan. Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor,

yaitu tingkat kecerdasan atau inteligensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi belajar.

Page 16: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Lingkungan merupakan salah satu faktor ekstern yang ikut menentukan

keberhasilan dan kegagalan siswa dalam belajar (Syakira, 2009).

Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut

turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal

tersebut adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada

dalam dirinya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar

mengajar, baik bagi tenaga pendidik maupun peserta didik. Bagi tenaga pendidik,

mengetahui motivasi belajar dari mahasiswa sangat penting guna memelihara dan

meningkatkan semangat belajar mahasiswa. Bagi mahasiswa, motivasi belajar dapat

menumbuhkan semangat belajar sehingga mahasiswa terdorong untuk melakukan

perbuatan belajar (Uno, 2008).

Lingkungan adalah segala yang terdapat di sekitar mahkluk hidup, baik

yang bersifat biotik dan abiotik yang selalu berinteraksi secara timbal balik. Di

dalam lingkungan anak tumbuh dan berkembang serta memperoleh pendidikan

secara bertahap hingga membentuk pribadi yang dewasa. Baik buruknya

lingkungan di sekitar anak (mahasiswa) merupakan faktor utama yang

mempengaruhi perkembangan jiwa dan keberhasilan prestasi belajar anak

(mahasiswa). Lingkungan tersebut adalah lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat. Lingkungan yang kondusif, mendorong mahasiswa untuk belajar

secara sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Begitu

juga sebaliknya, lingkungan yang tidak kondusif akan menurunkan motivasi

Page 17: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mahasiswa untuk belajar sehingga dapat menurunkan prestasi belajarnya

(Mudjiman, 2009).

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara

mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan,

cara mempengaruhi kelompok, yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.

Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang lain

yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sekarela

berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang tidak cocok

atau sesuai dengan apa yang diharapkan dan dibutuhkan mahasiswa dapat

menyebabkan menurunnya prestasi mahasiswa (Uno, 2008).

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nurul Jadid Probolinggo berada

di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid sehingga mahasiswa D-III

Kebidanan juga harus berada di kawasan asrama Pondok Pesantren. Berdasarkan

studi pendahuluan yang dilakukan di STIKES Nurul Jadid didapatkan data dari 65

mahasiswa terdapat 30 mahasiswa (46%) dengan Indeks Prestasi Semester < 2,75.

Dari 30 mahasiswa dengan Indeks Prestasi rendah, dikarenakan kondisi lingkungan

di sekolah (kampus) yang kurang kondusif, fasilitas yang disediakan pada

umumnya kurang memadai, di ruang perkuliahan tidak disediakan kipas angin atau

AC dan kepemimpinan institusi yang kurang sesuai, sehingga membuat mahasiswa

kurang nyaman dalam belajar. Hal ini menciptakan kurangnya motivasi mahasiswa

untuk belajar yang menyebabkan menurunnya prestasi belajar.

Dibandingkan dengan STIKES Nurul Jadid Probolinggo, berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa Akademi Kebidanan (Akbid)

Page 18: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mahasiswa (11%) dengan Indeks Prestasi Semester < 2,75. Fasilitas yang

disediakan pada umumnya cukup memadai. Hal ini menunjukkan bahwa

l Ulum Surakarta lebih kondusif

dibandingkan dengan lingkungan belajar mahasiswa STIKES Nurul Jadid

Probolinggo.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa

adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mendorong motivasi

mahasiswa, dan menciptakan kepemimpinan yang diharapkan atau yang cocok bagi

mahasiswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam

dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan dengan Akbid

B. Rumusan Masalah

Adakah pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan persepsi

tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar mahasiswa D III

Kebidanan di STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan dengan Akbid

?

Page 19: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan

persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar mahasiswa D

III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan dengan Akbid

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar terhadap

prestasi belajar mahasiswa D III Kebidanan.

b. Mengidentifikasi pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa D

III Kebidanan.

c. Mengidentifikasi pengaruh persepsi tentang kepemimpinan institusi

terhadap prestasi belajar mahasiswa D III Kebidanan.

d. Mengidentifikasi pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi

dan persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar

mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan

Ulum Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam melakukan pengkajian

mengenai masalah yang diteliti serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

penyusunan karya tulis selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Page 20: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

a. Sebagai bahan pertimbangan bagi institusi dalam menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif terutama di lingkungan kampus dan asrama agar dapat

membangkitkan motivasi belajar mahasiswa serta memacu mahasiswa dalam

pencapaian prestasi belajar yang baik.

b. Dapat dijadikan informasi yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam

menumbuhkan motivasi belajar yang positif dan dapat menentukan sendiri

lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat memacu prestasi belajarnya.

Page 21: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep persepsi

a. Pengertian

Persepsi pada hakikatnya merupakan proses penilaian seseorang

terhadap objek tertentu. Persepsi juga diartikan sebagai suatu proses di

mana individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensori

mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka (Halida dan Sartika,

2002). Persepsi juga merupakan kemampuan untuk membedakan,

mengelompokkan, memfokuskan dan lain sebagainya yang selanjutnya

diinterpretasikan (Sarwono, 2010).

Persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan

serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses

berpikir. Selain itu, persepsi juga diartikan sebagai suatu proses yang

didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus

oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris

(Walgito, 2004). Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang

mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensorinya

dalam usahanya memberikan sesuatu makna tertentu kepada

lingkungannya (Siagian, 2004).

Banyak ahli yang mencoba membuat definisi dari persepsi.

Beberapa di antaranya adalah :

Page 22: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1) Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang

dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari

dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali

dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya.

2) Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian

terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat

sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam

diri individu.

3) Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan

individu.

4) Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses

pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.

5) Persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenal

sebagai persepsi sosial. Persepsi sosial merupakan suatu proses yang

terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui,

menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik

mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam

diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai

orang lain sebagai objek persepsi tersebut.

6) Persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

seorang individu.

7) Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan

hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga

Page 23: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui

indera-indera yang dimilikinya.

b. Faktor yang mempengaruhi persepsi

Stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam

persepsi. Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi

dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:

1) Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,

tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang

langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima

stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat

untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan

syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk

mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

3) Perhatian

Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan

atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada

sesuatu atau sekumpulan objek (Walgito, 2004).

Page 24: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Selain itu, juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

persepsi, antara lain :

1) Orang yang membentuk persepsi itu sendiri, khususnya kondisi intern

(kebutuhan, kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman

masa lalu dan kepribadian),

2) Stimulus yang berupa objek maupun peristiwa tertentu (benda, orang,

proses dan lain-lain),

3) Faktor situasi atau stimulus dimana pembentukan persepsi itu terjadi

baik tempat, waktu, suasana sedih, gembira dan lain-lain (Halida dan

Sartika, 2002).

c. Proses terjadinya persepsi

Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek

menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.

Proses stimulus yang mengenai alat indera merupakan proses kealaman

atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh

syaraf sensoris ke otak. Proses ini disebut sebagai proses fisiologis.

Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga

individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa

yang diraba. Proses yang terjadi di dalam otak sering disebut sebagai

proses psikologis. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa taraf

terakhir dari proses persepsi adalah individu menyadari tentang stimulus

yang diterima melalui alat indera, seperti apa yang dilihat, didengar, atau

diraba (Walgito, 2004).

Page 25: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

d. Prinsip persepsi

Beberapa prinsip dasar tentang persepsi, antara lain :

1) Persepsi itu relatif, bukan absolut

Dalam hubungannya dengan kerelatifan persepsi ini, dampak

pertama dari suatu perubahan rangsangan dirasakan lebih besar

daripada rangsangan yang dating kemudian. Berdasarkan kenyataan

bahwa persepsi itu relatif, seorang pendidik dapat meramalkan dengan

lebih baik persepsi dari peserta didiknya untuk pelajaran berikutnya

karena pendidik tersebut telah mengetahui lebih dahulu persepsi yang

telah dimiliki oleh peserta didik dari pelajaran sebelumnya.

2) Persepsi itu selektif

Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari

banyak rangsangan yang ada di sekelilingnya pada saat-saat tertentu.

Ini berarti bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa

yang pernah ia pelajari, apa yang pada suatu saat menarik

perhatiannya dan ke arah mana persepsi itu mempunyai

kecenderungan. Ini berarti juga bahwa ada keterbatasan dalam

kemampuan seseorang untuk menerima rangsangan.

3) Persepsi itu mempunyai tatanan

Orang menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan. Ia

akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-

kelompok. Jika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan

melengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas.

Page 26: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerima

rangsangan)

Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan

mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan

yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan

tersebut akan diinterpretasikan.

5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi

orang atau kelompok lain meskipun situasinya sama

Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-

perbedaan individual, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam

sikap atau perbedaan dalam motivasi (Slameto, 2010).

2. Konsep lingkungan belajar

a. Pengertian

New Collegiate Dictionary

diterangkan sebagai

influences affecting the life and development of an organism atau

diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar

terhadap kehidupan dan perkembangan sua

belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan.

Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar

terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo, 1996). Sedangkan

lingkungan pendidikan yang lain adalah latar tempat berlangsungnya

pendidikan (Tirtarahardja dan La Sulo, 1994). Berdasarkan pengertian

Page 27: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang

mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan

tersebut.

b. Macam-macam lingkungan belajar

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa lingkungan pendidikan

mencakup : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat (Munib, 2004). Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai

tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

1) Lingkungan keluarga

a) Pengertian

Pengertian lingkungan keluarga berasal dari kata lingkungan

dan k New Collegiate Dictionary

(dalam Hadikusumo, 1996) pengertian lingkungan adalah

kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap

kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Sedangkan

pengertian keluarga adalah pengelompokan primer yang terdiri dari

sejumlah kecil orang karena hubungan semenda (hubungan

menurut garis ibu) dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk

keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu dan anak), ataupun keluarga

yang diperluas (disamping inti, ada orang lain: kakek atau nenek,

adik atau ipar, pembantu, dan lain-lain) (Tirtarahardja dan La Sulo,

Page 28: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1994). Oleh karena itu, pengertian lingkungan keluarga adalah

segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan

perkembangan anggota keluarga.

b) Faktor-faktor keluarga

Slameto (2003) mengungkapkan bahwa siswa yang belajar

akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua

mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan. Faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi belajar

siswa antara lain :

(1) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya

terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak

tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya. Mendidik dengan

cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik, karena

anak akan berbuat seenaknya saja, Begitu pula mendidik anak

dengan cara memperlakukannya terlalu keras adalah cara

mendidik yang juga salah.

(2) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah

relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan

saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut

Page 29: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta

keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam

keluarga anak tersebut.

(3) Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-

kajadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak

berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh atau ramai tidak

akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar.

Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah

diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram.

(4) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan

belajar anak. Anak yang sedang belajar membutuhkan fasilitas

belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis,

buku, dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi

jika keliarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam

keluarga yang miskin bahkan harus bekerja untuk membantu

orang tuanya, akan dapat mengganggu belajarnya. Sebaliknya

keluarga yang kaya, orang tua sering mempunyai

kecenderungan untuk memanjakan anak, anak hanya bersenang-

senang akibatnya kurang dapat memusatkan perhatiannya

kepada belajar.

(5) Pengertian orang tua

Page 30: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua.

Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di

rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang

tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu

sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.

(6) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak

ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong

semangat anak untuk belajar.

(7) Dukungan di lingkungan rumah

Dukungan di lingkungan rumah dapat berupa sikap tidak

mengganggu sewaktu pembelajar sedang melakukan kegiatan

belajar, memberikan kelonggaran bagi pembelajar untuk

mencari informasi atau kebutuhan belajarnya ke luar rumah,

atau membantu pembelajar melakukan pekerjaan-pekerjaan di

rumah, yang dapat dikerjakan orang lain, misalnya sesekali

menyapukan kamar belajar, mencucikan pakaian, dan

sebagainya (Mudjiman, 2009).

c) Fungsi keluarga

Ahmadi (2004) mengungkapkan bahwa fungsi keluarga

adalah sebagai fungsi kasih sayang, ekonomi, pendidikan,

Page 31: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perlindungan atau penjagaan, rekreasi, status keluarga dan agama.

Sedangkan fungsi keluarga yang lain adalah :

(1) Fungsi edukasi

Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan

dengan pendidikan anak khususnya dan pendidikan serta

pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Fungsi edukasi

ini tidak sekedar menyangkut pelaksanaan tetapi menyangkut

pula penentuan dan pengukuhan landasan yang mendasari

upaya pendidikan itu, pengarah dan perumusan tujuan

pendidikan, perencanaan dan pengolahannya, penyediaan

sarana dan prasarana serta pengayaan wawasannya.

(2) Fungsi sosialisasi

Tugas keluarga tidak hanya mengembangkan individu

menjadi pribadi yang mantap tetapi juga upaya membantunya

dan mempersiapkannya menjadi anggota masayarakat yang

baik. Dalam melaksanakan fungsi sosial, keluarga menduduki

kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial

dan nilai-nilai sosial. Fungsi sosialisasi dapat membantu anak

menemukan tempatnya dalam kehidupan sosial secara mantap

yang dapat diterima rekan-rekannya bahkan masyarakat.

(3) Fungsi perlindungan atau proteksi

Mendidik hakekatnya bersifat melindungi yaitu

melindungi anak dari tindakan yang tidak baik dan dari hidup

Page 32: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yang menyimpang norma. Fungsi ini juga melindungi anak

dari ketidakmampuannya bergaul dengan lingkungan

bergaulnya, melindungi dari pengaruh yang tidak baik.

(4) Fungsi afeksi atau fungsi perasaan

Anak berkomunikasi dengan lingkungannya juga dengan

keluarganya dengan keseluruhan pribadinya. Kehangatan yang

terpancar dari keseluruhan gerakan, ucapan, mimik serta

perbuatan orang tua merupakan bumbu pokok dalam

pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga. Makna kasih

sayang orang tua terhadap anaknya tidak tergantung dari

banyaknya hadiah yang diberikan tetapi sejauh mana kasih

sayang tersebut dipersepsikan atau dihayati. Yang ingin

dicapai dalam fungsi ini adalah menciptakan suasana perasaan

sehat dalam keluarga.

(5) Fungsi religius

Keluarga wajib memperkenalkan dan mengajak anak dan

anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama.

Tujuannya untuk mengetahui kaidah-kaidah agama juga untuk

menjadi insan yang beragama sehinggga menggugah untuk

mengisi dan mengarahkan hidupnya untuk mengabdi kepada

Tuhan.

(6) Fungsi ekonomis

Page 33: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Fungsi ekonomis keluarga meliputi pencarian nafkah,

perencanaan pembelanjaan serta pemanfaatannya. Keadaan

ekonomi keluarga berpengaruh pada harapan orang tua akan

masa depan dan harapan anak itu sendiri. Keluarga dengan

ekonomi rendah menganggap anak sebagai beban. Sedangkan

keluarga dengan ekonomi tinggi kemungkinan dapat

memenuhi semua kebutuhan tetapi dalam pelaksanaannya

tersebut belum menjamin pelaksanaan sebagaimana mestinya

karena ekonomi keluarga tidak tergantung dari materi yang

diberikan.

(7) Fungsi rekreasi

Rekreasi dirasakan orang jika ia menghayati suasana

yang senang dan damai, jauh dari ketegangan batin, segar,

santai, yang memberikan perasaan bebas dari ketegangan dan

kesibukan sehari-hari. Makna fungsi rekreasi dalam keluarga

diarahkan kepada tergugahnya kemampuan untuk dapat

mempersiapkan kehidupan dalam keluarga secara wajar dan

sungguh-sungguh sebagaimana digariskan dalam kaidah hidup

berkeluarga.

(8) Fungsi biologis

Fungsi biologis keluarga berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis anggota keluarga.

Kebutuhan akan keterlindungan fisik guna melangsungkan

Page 34: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kehidupan seperti perlindungan kesehatan, rasa lapar, haus,

dan lain-lain. Dalam pelaksanaan fungsi itu hendaknya tidak

berat sebelah, tidak memisahkan fungsi-fungsi tersebut, tidak

dilakukan oleh satu pihak saja.

Ahmadi (2004) sendiri menyebutkan bahwa fungsi

keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak

dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu

mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

2) Lingkungan sekolah

a) Pengertian

Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan

formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar

berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan

kepada anak didik. Selain itu, lingkungan sekolah diartikan sebagai

lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata

tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai

bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati

Berdasarkan 2 (dua) definisi tentang lingkungan sekolah

tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah

adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung

yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah

dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.

Page 35: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa antara lain :

(1) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus

dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang

baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

Guru perlu mencoba metode-metode mengajar yang baru, yang

dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

(2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik

berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak

baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas

kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan

perhatian siswa.

(3) Relasi guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan

gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa yang baik, maka

siswa akan berusaha mempelajari mata pelajaran yang

diberikannya dengan baik.

(4) Relasi siswa dengan siswa

Page 36: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan, akan diasingkan dari kelompoknya.

Akibatnya anak akan menjadi malas untuk masuk sekolah

karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang

menyenangkan dari teman-temannya.

(5) Disiplin sekolah

Kedisiplinan erat hubungannya dengan kerajinan siswa

dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa disiplin

haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula, karena dapat

memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.

(6) Alat pelajaran

Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan

memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan

kepada siswa. Tetapi kebanyakan sekolah masih kurang

memiliki media dalam jumlah maupun kualitasnya.

(7) Waktu sekolah

Waktu sekolah dapat terjadi pada pagi hari, siang, sore

atau malam hari. Tetapi waktu yang baik untuk sekolah adalah

pada pagi hari dimana pikiran masih segar, jasmani dalam

kondisi yang baik sehingga siswa akan mudah berkonsentrasi

pada pelajaran.

Page 37: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(8) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,

perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Padahal guru

dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan

kemampuan siswa.

(9) Keadaan gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta bervariasi

karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung

dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.

(10) Metode belajar

Siswa perlu belajar teratur setiap hari, dengan pembagian

waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup

istirahat akan meningkatkan hasil belajarnya.

(11) Tugas rumah

Kegiatan anak di rumah bukan hanya untuk belajar,

melainkan juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka

diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang

harus dikerjakan di rumah (Slameto, 2003).

c) Fungsi sekolah

Fungsi sekolah adalah yang pertama membantu keluarga

dalam pendidikan anak-anaknya di sekolah. Sekolah, guru dan

tenaga pendidik lainnya melalui wewenang hukum yang

dimilikinya berusaha melaksanakan tugas yang kedua yaitu

Page 38: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

memberikan pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap secara

lengkap sesuai pula dengan apa yamg dibutuhkan oleh anak-anak

dari keluarga yang berbeda. Sedangkan menurut Nasution (2004),

fungsi sekolah antara lain sebagai berikut:

(1) Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.

(2) Sekolah memberikan keterampilan dasar.

(3) Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.

(4) Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.

(5) Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.

(6) Sekolah mentransmisi kebudayaan.

(7) Sekolah merupakan alat mentransformasi kebudayaan

3) Lingkungan masyarakat

a) Pengertian

Lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup

bersama yang menghasilkan kebudayaan (Gunawan, 2004).

Lingkungan masyarakat juga merupakan lingkungan ketiga dalam

proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai keberadaannya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup

bersama yang berpengaruh besar terhadap perkembangan pribadi

anak-anak (siswa).

b) Faktor masyarakat

Page 39: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena

keberadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara

lain sebagai berikut:

(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan

terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi siswa perlu

membatasi kegiatan masyarakat yang diikutinya, kalau perlu

memilih kegiatan yang mendukung belajarnya. Dukungan

terhadap belajar mandiri di lingkungan masyarakat dapat

berupa kebijakan penyediaan perpustakaan keliling dan acara-

acara ceramah kesehatan, pendidikan, atau kebudayaan bagi

warga masyarakat, yang diselenggarakan oleh pemerintah

daerah.

(2) Mass media

Mass media, yang termasuk di dalamnya adalah radio,

TV, surat kabar, buku-buku, dan lain-lain, yang ada dan

beredar dalam masyarakat. Mass media memberi pengaruh

yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.

Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek

terhadap siswa.

(3) Teman bergaul

Page 40: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat

masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul

yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu

juga teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang

bersifat buruk juga.

(4) Bentuk kehidupan masyarakat

Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak

terpelajar, penjudi dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik,

akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di

situ. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang

terpelajar yang baik-baik mereka mendidik dan

menyekolahkan anaknya akan membawa pengaruh yang baik

bagi siswa. Pengaruh itu akan mendorong siswa untuk belajar

lebih giat lagi (Slameto, 2003).

c) Peranan masyarakat dalam pendidikan

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya

masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di

lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan

faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di

dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya

pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya

sangat kompleks dan beraneka ragam. Meskipun demikian,

Page 41: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

masyarakat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan

pendidikan nasional.

Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang

dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut

menyelenggarakan pendidikan non-pemerintah (swasta), membantu

pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan

lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara

langsung maupun tidak langsung (Ihsan, 1997).

3. Konsep motivasi

a. Pengertian

Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan

mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang

mengarah ke tercapainya tujuan tertentu, yang apabila berhasil dicapai,

akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut

(Munandar, 2001). Motivasi juga diartikan sebagai proses yang dimulai

dengan defisiensi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku

atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan (Purwanti, 2006).

Motif merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Sedangkan motivasi belajar adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh

seseorang dalam proses perkembangannya yang meliputi maksud tekad,

hasrat, kemauan, kehendak, cita-cita dan sebagainya untuk mencapai

tujuan (Sardiman, 2004).

Page 42: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Motivasi juga merupakan perubahan energi dalam diri seseorang

yang ditandai dengan munculnya dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi berpangkal dari kata motif

yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya

suatu tujuan. Selain itu, motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan

(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan

antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber

dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar

individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki

individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang

ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam

kehidupan lainnya (Mc. Donald dalam Sardiman, 2011).

b. Teori motivasi

Teori motivasi dibagi menjadi beberapa teori, antara lain :

1) Teori kebutuhan (teori Abraham H. Maslow)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow

pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima

tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : kebutuhan fisiologikal

(physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;

kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata,

akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; kebutuhan akan

kasih sayang (love needs); kebutuhan akan harga diri (esteem needs),

Page 43: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status;

dan aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya

kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang

terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

2) Teori kebutuhan berprestasi (teori Mc Clelland)

Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk

mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang

menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan

kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut McClelland karakteristik

orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri

umum yaitu : sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas

dengan derajat kesulitan moderat; menyukai situasi-situasi di mana

kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan

karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan

menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan

mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

3)

Teori Alderfer dikenal

-huruf pertama dari tiga

istilah yaitu: E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R =

Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain, dan G

= Growth (kebutuhan akan pertumbuhan). Jika makna tiga istilah

tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara

Page 44: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang

dikembangkan oleh Maslow dan Existence

dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori

Relatedness

mengandung makna

sama dengan menurut Maslow. Kedua, teori

Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu

diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer

disimak lebih lanjut akan tampak bahwa : makin tidak terpenuhinya

suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk

memuaskannya; kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang

telah dipuaskan; sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan

yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk

memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

4) Teori dua faktor (teori Hezberg)

hygiene

ud faktor

motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya

intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan

yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah

faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar

Page 45: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan

seseorang. Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor

motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang

diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan

orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan

mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan

seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan

rekan-rekan sekerjanya. Salah satu tantangan dalam memahami dan

menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat

faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang,

apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.

5) Teori keadilan

Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong

untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi

kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima, artinya apabila

seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang

diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :

seseorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau

mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas

yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai

biasanya menggunakan empat hal sebagai pembanding, yaitu :

harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima

Page 46: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat

pekerjaan dan pengalamannya; imbalan yang diterima oleh orang lain

dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama

dengan yang bersangkutan sendiri; imbalan yang diterima oleh

pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan

kegiatan sejenis; peraturan perundang-undangan yang berlaku

mengenai jumlah dan jenis imbalan yang merupakan hak para

pegawai.

6) Teori penetapan tujuan (teori Goal Setting)

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan

memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : tujuan-tujuan

mengarahkan perhatian; tujuan-tujuan mengatur upaya; tujuan-tujuan

meningkatkan persistensi; dan tujuan-tujuan menunjang strategi-

strategi dan rencana-rencana kegiatan.

7) Teori harapan (teori Victor Vroom)

Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari

yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan

bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya

itu.

8) Teori penguatan dan modifikasi perilaku

Perilaku ditentukan oleh persepsi seseorang terhadap

kebutuhannya. Padahal dalam kehidupan organisasional disadari dan

diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan pula oleh berbagai

Page 47: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

konsekuensi eksternal dari perilaku dan tindakannya. Artinya, dari

berbagai faktor di luar diri seseorang turut berperan sebagai penentu

dan pengubah perilaku. Dalam hal ini berlaku apa yang dikenal

cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekuensi

yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang

mengakibatkan timbulnya konsekuensi yang merugikan. Penting

untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk

modifikasi perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat

manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut

9) Teori kaitan imbalan dengan prestasi

Motivasi diartikan sebagai sesuatu dorongan yang

menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu (tujuan) yang

terdiri dari berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun

eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah : persepsi seseorang

mengenai diri sendiri; harga diri; harapan pribadi; kebutuhaan;

keinginan; kepuasan kerja; prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan

faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah

jenis dan sifat pekerjaan; kelompok kerja dimana seseorang

bergabung; organisasi tempat bekerja; situasi lingkungan pada

umumnya; sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya

(Sudrajat, 2008).

Page 48: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Jenis motivasi

Motivasi sebagai kekuatan individu memiliki dua jenis tingkat

kekuatan, yaitu :

1) Motivasi primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-

motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau

jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc. Dougal bahwa

tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan

subjektif dan dorongan mencapai kepuasan, contoh mencari makan,

rasa ingin tahu, dan sebagainya.

2) Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini

dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait

komponen penting seperti afektif, kognitif dan konasi, sehingga

motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh

mahasiswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2006).

Motivasi dibedakan berdasarkan sebab-sebab timbulnya motivasi

itu sendiri ke dalam dua golongan, yaitu :

1) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri

pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu.

Page 49: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Contoh : seseorang belajar piano karena ia termotivasi agar mampu

memainkan alat musik, tidak hanya sebagai pendengar saja.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku individu

yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh

atau rangsangan dari luar. Contoh : seseorang akan mengerjakan tugas

setelah diberi tahu bahwa besok tugasnya harus dikumpulkan

(Suryabrata, 2002).

d. Karakteristik motivasi

1) Climber

Pada tipe ini, dimana seseorang akan terus berusaha mencapai

puncak tanpa mempertimbangkan lebih jauh mengenai keuntungan

atau kerugian, ketidakberuntungan atau keberuntungan. Tipe ini juga

cenderung tidak pernah mempermasalahkan usia, gender, ras,

ketidakmampuan fisik atau mental, atau berbagai rintangan lain untuk

mencapai puncak kesuksesannya.

2) Camper

Pada tipe ini, seseorang bekerja keras tetapi hanya sebatas apa

yang mampu dia lakukan. Pada dasarnya keberhasilan bisa diraih lebih

baik lagi, tetapi dia cenderung untuk tidak mau mencapainya. Dia

sudah cukup puas dengan apa yang sudah diraihnya.

Page 50: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3) Quitter

Pada tipe ini, s

Dia lebih memilih sesuatu yang mudah, tanpa gejolak. Akan tetapi,

apabila menghadapi kesukaran, dia cenderung lebih mudah terkena

depresi atau frustasi, dan dia lebih memilih melarikan diri dari

pekerjaannya, padahal sebetulnya dia punya potensi untuk mencapai

sukses (Chandra, 2009).

e. Komponen motivasi

Komponen motivasi adalah apa yang diinginkan seseorang, tujuan

yang menjadi arah kelakuannya. Ada dua komponen dalam motivasi,

yaitu:

1) Komponen dalam, yaitu perubahan di dalam diri seseorang, keadaan

merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Jadi, komponen dalam

adalah kebutuhan yang hendak dipuaskan.

2) Komponen luar, yaitu apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang

menjadi arah kelakuannya. Jadi, komponen luar adalah tujuan yang

hendak dicapai (Hamalik, 2004).

f. Indikator motivasi

Dalam diri seseorang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Tekun menghadapi tugas

2) Tekun menghadapi kesulitan (tidak cepat putus asa)

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

Page 51: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin

6) Dapat mempertahankan pendapatnya

7) Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini

8) Senang mencari dan memecahkan masalah

(Sardiman, 2004)

Apabila mahasiswa mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti

mahasiswa mempunyai motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar

mengajar akan berhasil baik jika mahasiswa memiliki motivasi untuk

belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang memecahkan soal-soal,

dan ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.

Berdasarkan berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

indikator-indikator dari motivasi dalam penelitian ini adalah :

1) Tekun dalam menghadapi tugas

2) Adanya ketertarikan dengan perkuliahan

3) Senang memecahkan soal-soal dan latihan

4) Ulet dalam mengatasi kesulitan belajar

g. Faktor yang mempengaruhi motivasi

Beberapa fakktor yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain :

1) Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai, yang

akan memperkuat motivasi belajar.

2) Kemampuan belajar

Page 52: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dalam belajar dibutuhkan kemampuan, yang meliputi beberapa

aspek psikis yang terdapat dalam diri seseorang, misalnya

penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.

3) Kondisi fisik dan psikologis

Mahasiswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik.

Kondisi fisik dan psikologis sangat mempengaruhi motivasi belajar.

Seseorang yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan

mengganggu perhhatian belajarnya, begitu juga sebaliknya.

4) Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar

individu. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban

pergaulan perlu ditingkatkan mutunya dengan lingkungan yang aman,

nyaman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi

belajar akan mudah diperkuat.

5) Unsur dinamis dalam belajar

Unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang

keberadaannya dalam proses belajar mengajar tidak stabil, terkadang

kuat, terkadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya

keadaan emosi, gairah belajar, situasi dalam keluarga, dan lain-lain.

6) Upaya pendidik dalam pembelajaran peserta didik

Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru atau dosen

mempersiapkan diri dalam membelajarkan mahasiswa mulai dari

penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian

Page 53: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mahasiswa, mengevaluasi hasil belajar, dan lain-lain. Bila upaya-

upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan

mahasiswa, maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar

mahasiswa (Darsono, 2000).

h. Fungsi motivasi

Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena

motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa.

Ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,

dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut (Sardiman, 2011).

Selain itu, ada juga fungsi lain dari motivasi dalam proses belajar

mengajar adalah :

1) Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar.

2) Menguatkan semangat belajar siswa.

3) Menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar.

Page 54: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4) Mengikat perhatian siswa agar mau dan menemukan serta memilih

jalan atau tingkah laku yang sesuai untuk mencapai tujuan belajar

maupun tujuan hidup jangka panjang (Prayitno dalam Sardiman,

2004).

Fungsi motivasi lainnya adalah pertama, mendorong timbulnya

kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul

perbuatan seperti belajar; kedua, sebagai pengarah, artinya mengarahkan

perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan; ketiga, sebagai

pengerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Kuat lemahnya

motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan

seseorang. Aspek motivasi dalam keseluruhan proses belajar mengajar

sangat penting, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar.

Motivasi dapat memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan-

kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan yang

dilakukannya. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka harus dilakukan

suatu upaya agar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan

demikian siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang

optimal (Hamalik, 2004).

i. Peranan motivasi dalam belajar

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu

perbuatan atau tindakan. Perbuatan belajar pada siswa terjadi karena

adanya motivasi untuk melakukan perbuatan belajar. Motivasi dipandang

Page 55: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

berperan dalam belajar karena motivasi mengandung nilai-nilai sebagai

berikut :

1) Motivasi menentukan tingkat berhasil atau kegagalan perbuatan

belajar siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil.

2) Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki

oleh siswa.

3) Pengajaran yang bermotivasi membentuk aktivitas dan imaginitas

pada guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara

yang sesuai dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi

belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada

akhirnya memiliki (self motivation) yang baik.

4) Berhasil atau tidak berhasilnya dalam membangkitkan penggunaan

motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan aturan

disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hal ini mengakibatkan

timbulnya masalah disiplin dalam kelas.

5) Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas

mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja

melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang

menentukan pengajaran yang efektif. Demikian pengajaran yang

berasaskan motivasi adalah sangat penting dalam proses belajar dan

mengajar (Uno, 2008).

Page 56: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Peserta didik dalam belajar hendaknya merasakan adanya

kebutuhan psikologis yang normatif. Peserta didik yang termotivasi

dalam belajarnya dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku yang

menyangkut minat, ketajaman, perhatian, konsentrasi, dan ketekunan.

Peserta didik yang memiliki motivasi rendah dalam belajarnya

menampakkan keengganan, cepat bosan, dan berusaha menghindar dari

kegiatan belajar. Disimpulkan bahwa motivasi menentukan tingkat

berrhasil tidaknya kegiatan belajar peserta didik. Motivasi menjadi salah

satu faktor yang menentukan belajar yang efektif (Sofa, 2008).

j. Upaya meningkatkan motivasi belajar

Mengingat demikian pentingnya peranan motivasi bagi peserta

didik dalam belajar, maka guru atau dosen diharapkan dapat

membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didiknya.

Agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka

peserta didik harus memiliki motivasi belajar yang tinggi, namun pada

kenyataannya tidak semua peserta didik memiliki motivasi belajar yang

tinggi dalam belajar. Untuk membantu peserta didik yang memiliki

motivasi belajar rendah perlu dilakukan suatu upaya dari guru atau dosen

agar peserta didik yang bersangkutan untuk dapat meningkatkan motivasi

belajarnya.

Page 57: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar peserta didik

tinggi, seorang guru atau dosen hendaknya selalu memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1) Seorang guru atau dosen hendaknya mampu mengoptimalisasikan

penerapan prinsip belajar. Guru atau dosen pada prinsipnya harus

memandang bahwa dengan kehadiran peserta didik di kelas

merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari peserta didik,

sehingga ia akan menganggap peserta didik sebagai seorang yang

harus dihormati dan dihargai. Dengan perlakuan semacam itu, peserta

didik tentunya akan mampu memberi makna terhadap pelajaran yang

dihadapinya;

2) Guru atau dosen hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur

dinamis dalam pembelajaran. Dalam proses belajar, seorang peserta

didik terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan.

Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun

mental peserta didik. Untuk itu, upaya yang dapat dilakukan seorang

guru atau dosen adalah dengan cara :

a) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

hambatan belajar yang dialaminya.

b) Meminta kesempatan kepada orang tua peserta didik agar

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk beraktualisasi

diri dalam belajar.

c) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.

Page 58: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

d) Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira

terpusat pada perilaku belajar. Pada tingkat ini guru

memperlakukan upaya belajar merupakan aktualisasi diri peserta

didik.

e) Merangsang peserta didik dengan penguat memberi rasa percaya

diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.

3) Guru atau dosen mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan

kemampuan peserta didik. Perilaku belajar yang ditunjukkan peserta

didik merupakan suatu rangkaian perilaku yang ditunjukkan pada

kesehariannya. Untuk itu, maka pengalaman yang diberikan oleh guru

atau dosen terhadap peserta didik dalam meningkatkan motivasi

belajar adalah dengan cara :

a) Peserta didik diberi tugas membaca bahan belajar sebelumnya, tiap

membaca hal-hal penting dari bahan tersebut dicatat.

b) Guru memecahkan hal yang sukar bagi siswa dengan cara

memecahkannya.

c) Guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian

kepada siswa dalam mengatasi kesukaran.

d) Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.

e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu

memecahkan masalah dan mungkin akan membantu rekannya yang

mengalami kesulitan.

Page 59: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

f) Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi

kesulitan belajarnya sendiri.

g) Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar

secara mandiri.

Dengan adanya perlakuan semacam itu dari guru diharapkan siswa

mampu membangkitkan motivasi belajarnya dan tentunya harapan yang

paling utama adalah siswa mendapatkan hasil belajar yang optimal sesuai

dengan kemampuannya. Tentunya untuk mencapai prestasi belajar

tersebut tidak akan terlepas dari upaya yang dilakukan oleh guru dalam

memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa agar dapat

meningkatkan motivasi belajarnya (Winkel, 1996 ).

4. Konsep kepemimpinan institusi

a. Pengertian

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu

kelompok untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat

secara formal seperti tingkat manajerial pada suatu organisasi.

Kepemimpinan juga merupakan suatu kenyataan kehidupan

organisasional bahwa pimpinan memainkan peranan yang amat penting,

bahkan dapat dikatakan amat menentukan dalam usaha pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan yang efektif adalah

kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan

mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di dalam kehidupan

organisasional (Revida, 2004).

Page 60: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara

mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu

tujuan bersama. Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas

dan gaya kepemimpinan, cara mempengaruhi kelompok, yang

mempengaruhi kepemimpinan seseorang. Kreiner menyatakan bahwa

leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang

pemimpin mengajak anak buahnya secara sekarela berpartisipasi guna

mencapai tujuan organisasi (Robinson dalam Uno, 2008).

Kepemimpinan merupakan unsur kunci dalam menentukan

efektivitas maupun tingkat produktifitas suatu organisasi. Banyak definisi

kepemimpinan yang dikemukakan para ahli, beberapa di antaranya dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1) Ordway Tead dalam Kartono, 1994 mengungkapkan bahwa

kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar

mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2) George R. Terry dalam Kartono, 1994 mengungkapkan bahwa

kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar

mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.

3) K. Hemphill dalam Thoha, 1996 mengungkapkan bahwa

kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertindak yang

menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan

pemecahan dari suatu persoalan bersama.

Page 61: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4) Kimball Young dalam Kartono, 1994 mengungkapkan bahwa

kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari kemauan pribadi yang

sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu,

berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan

memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.

5) Moeldjono (2009) mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah

proses mempengaruhi orang lain, untuk memahami dan setuju kepada

apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara

efektif serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif

untuk mencapai tujuan bersama.

6) Yukl (2009) menyiratkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu

proses seorang pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk hal-hal

berikut : mengintepretasikan keadaan (lingkungan organisasi),

pemilihan tujuan organisasi, pengorganisasian kerja dan memotivasi

pengikut untuk mencapai tujuan organisasi, mempertahankan

kerjasama dan tim kerja dan mengorganisasi dukungan dan kerjasama

orang dari luar organisasi.

b. Unsur dalam kepemimpinan

1) Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin.

2) Adanya orang lain yang dipimpin

3) Adanya kegiatan menggerakkan orang lain, yang dilakukan dengan

mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah

lakunya.

Page 62: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4) Adanya tujuan yang hendak dicapai, baik yang dirumuskan secara

sistematis maupun bersifat sukarela.

5) Berlangsung berupa proses di dalamnya kelompok atau organisasi,

baik besar maupun kecil, dengan banyak maupun sedikit orang yang

dipimpin.

c. Teori kepemimpinan

1) Teori kepemimpinan sifat (traith theory)

Studi mengenai sifat atau ciri mula-mula mencoba untuk

mengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan

kemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan

studi tentang sifat atau ciri telah dilakukan, namun sifat atau ciri

tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan

keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat atau

ciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana sifat atau ciri

itu berinteraksi sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku

atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifat atau

ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang pemimpin (Junaidi,

2010).

Teori sifat berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas

(fisik, mental, dan kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan

kepemimpinan. Teori ini menekankan atribut pribadi pemimpin.

Keberhasilan manajerial disebabkan oleh karena pemimpin memiliki

kemampuan yang luar biasa, antara lain intelegensia dan kepribadian.

Page 63: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Teori ini menekankan pada upaya untuk mencari korelasi yang

signifikan tentang atribut pemimpin dan kriteria keberhasilan seorang

pemimpin. Pemimpin dapat melaksanakan kepemimpinan dengan baik

harus memiliki sifat-sifat tertentu yang akan menunjang bagi tindakan

dan pemikiran ke arah mana proses kepemimpinannya itu diarahkan

(Yukl, 2009).

2) Teori kepemimpinan perilaku (behavioral theory)

Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama

periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku

yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan.

Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku

tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas

kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti

lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk

menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan

dan kinerja bawahan. Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada

dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia

dan perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi.

3) Teori kepemimpinan situasional (situational theory)

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional

ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang

disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi

organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu

Page 64: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya

kepemimpinan tertentu adalah:

a) Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;

b) Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;

c) Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;

d) Norma yang dianut kelompok;

e) Rentang kendali;

f) Ancaman dari luar organisasi;

g) Tingkat stress;

h) Iklim yang terdapat dalam organisasi

(Sofa, 2009).

Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh

situasi yang dihadapi dan menyesuaikan

gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi

tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud

adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku

tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Oleh karena itu, dalam

kepemimpinan situasional penting bagi setiap pemimpin untuk

mengadakan diagnosa dengan baik tentang situasi. Sehingga

pemimpin yang baik menurut teori ini, harus mampu:

a) Mengubah-ubah perilakunya sesuai dengan situasinya,

b) Mampu memperlakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan

motif yang berbeda-beda.

Page 65: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Jadi, berdasarkan teori kepemimpinan situasional semua

variabel situasi (waktu, tuntutan tugas, iklim organisasi, harapan dan

kemampuan atasan, teman sejawat, bawahan) adalah sangat penting

yaitu tingkah laku pemimpin dalam hubungannya dengan para

bawahan (Wahjosumidjo, 1987).

Di dalam pendekatan situasional atau kontingensi, terdapat

empat model kepemimpinan sebagai berikut :

a) Model kepemimpinan situasional dari Hersey dan Banchard yang

menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif

bervariasi dengan kesiapan bawahan.

b) Kepemimpinan dan situasi kerja (model Fiedler) yang

mengemukakan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang

cocok untuk setiap situasi. Untuk itu, diperlukan kemampuan

dalam mengubah situasi lingkungan agar cocok dengan pemimpin.

c) Pendekatan jalur sasaran, didasarkan pada motivasi model,

harapan, yang menyatakan motivasi seseorang didasarkan pada

harapan akan imbalan dan daya tarik imbalan itu untuk diperoleh

karyawan.

d) Merumuskan penyertaan bawahan (Uno, 2008).

d. Ciri-ciri kepemimpinan

Efetivitas kepemimpinan dianggap ditentukan oleh kepribadian

pemimpin. Pemimpin mempunyai kualitas yang lebih baik dari para

pengikutnya. Ia mempunyai ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh

Page 66: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pengikutnya. Di Indonesia terdapat sebelas ciri pribadi yang diharapkan

dimiliki oleh seorang pemimpin, yang dianut oleh TNI AD, yaitu :

1) Takwa, menahan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Tuhan Yang

Maha Esa dan taat kepada segala perintah-Nya.

2) Ing Ngarsa Sung Tuladha, sebagai pemuka, orang yang berada di

depan, selalu memberi suri tauladan kepada yang dipimpinnya.

3) Ing Madya Mangun Karsa, di tengah-tengah para anak buahnya ikut

terjun langsung bekerja sama bahu membahu, memberi dorongan dan

semangat.

4) Tut Wuri Handayani, dari belakang selalu memberi dorongan dan

arahan kepada apa yang diinginkan anak buahnya.

5) Waspada Purba Wisesa, selalu berhati-hati dalam segala kondisi,

meneliti dan membuat perkiraan keadaan secara terus-menerus.

6) Ambeg Para Maarta, pandai menentukan mana yang menurut ruang,

waktu dan keadaan patut didahhulukan.

7) Prasaja, bersifat dan bersikap sederhana serta rendah hati.

8) Satya, loyalitas timbal balik dan bersikap hemat, tidak ceroboh serta

memelihara kondisi materiil dengan kecermatan.

9) Gemi nastiti, hemat dan cermat, sadar dan mampu membatasi

penggunaan dan pengeluaran hanya untuk yang benar-benar

diperlukan.

Page 67: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

10) Belaka, bersifat dan bersikap terbuka, jujur dan siap menerima segala

kritik yang membangun, selalu mawas diri dan selalu siap

mempertanggungjawabkan perbuatannya.

11) Legawa, rela dan ikhlas untuk pada waktunya mengundurkan diri dari

fungsi kepemimpinannya dan diganti dengan suatu generasi baru yang

telah mewarisi kesepuluh ciri ini (Munandar, 2001).

e. Tipe kepemimpinan

1) Telling

kepemimpinan yang dikatakan pemimpin yang tidak mempercayai

orang bawahannya dan banyak memberi arahan kepada orang

bawahan untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan tanpa

melihat hubungan antara pemimpin dengan orang bawahannya.

Pemimpin mengenal pasti masalah, membuat keputusan dan

menetapkan tindakan yang perlu dilakukan secara sendirian.

Pemimpin seperti ini tidak memikirkan perasaan dan pandangan orang

lain terhadap keputusan yang telah dibuatnya. Contohnya: Seorang

pengurus akan lebih banyak mengarah dan menyuruh apa yang perlu

dilakukan oleh orang bawahannya dari A ke Z.

2) Selling

tinggi dari segi penyelesaian masalah dan hubungan dengan orang

Page 68: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

bawahan adalah rapat sebagai satu organisasi. Pemimpin akan

menerangkan lebih lanjut tentang pendapatnya daripada pengikut.

Dalam gaya kepemimpinan ini, keputusan masih dilakukan oleh

pemimpin, kemudian menerangkan lebih lanjut tentang pendapatnya

untuk mendapat sokongan daripada pengikut. Dengan cara ini,

pengikut faham apa yang ditetapkan dan bersedia melaksanakan tugas.

Sesuai dengan pengikut yang digolongkan sebagai rendah sederhana

di segi tahap kesediaan. Contohnya: seorang pengurus biasanya dilihat

lebih kepada pendekatan sosial (social approach) untuk memimpin

kumpulan atau lebih kepada perbincangan yang bersifat terbuka.

3) Participating

Gaya kepemimpinan

perilaku pemimpin yang lebih banyak memfokuskan perhatian pada

kualitas hubungan dan kurang memperhatikan penyelesaian tugas-

tugas. Pemimpin yang lebih menumpukan perhatian pada kualitas

hubungan dan memperlihatkan penyelesaian tugas. Pemimpin

meminta reaksi dan pandangan dari pengikutnya sebelum membuat

keputusan. Bagaimanapun keputusan masih di tangan pemimpin. Ia

sesuai dengan pengikut yang mempunyai tahap kesediaan antara

sederhana ke tinggi. Pengikut yang berkebolehan tetapi tidak sanggup

dan tidak yakin memerlukan sokongan supaya meningkatkan

motivasi.

4) Delegating

Page 69: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

gas

menunjukkan peningkatan kepercayaan yang tinggi dari pemimpin

terhadap orang bawahannya dan memberikan kepercayaan orang

bawahan untuk melakukan tugasnya sendiri dengan sedikit

pengarahan dan sedikit sekali hubungan antara personal. Pemimpin

mengenal pasti masalah, merangka panduan, batasan dan syarat

bertindak lalu menyerahkan kepada pengikut untuk membuat

keputusan. Walaupun autoriti telah ditagihkan, responsibiliti dan

akuntabiliti terhadap keputusan yang dibuat masih terletak di bahu

pemimpin (Azmi, 2010).

Terdapat beberapa tipe kepemimpinan, antara lain :

1) Tipe deserter (pembelot)

Sifatnya : bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa

pengabdian, tanpa loyalitas dan ketaatan, sukar diramalkan.

2) Tipe birokrat

Sifatnya : correct, kaku, patuh pada peraturan dan norma-norma, ia

adalah manusia organisasi yang tepat, cermat, berdisiplin dan keras.

3) Tipe missionaris (missionary)

Sifatnya : terbuka, penolong, lembut hati, ramah tamah.

4) Tipe developer (pembangun)

Sifatnya : kreatif, dinamis, inovatif, memberikan atau melimpahkan

wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.

5) Tipe otokrat

Page 70: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sifatnya : keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala,

sombong, bandel.

6) Benevolent autocrat (otokrat yang bijak)

Sifatnya : lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa

keterlibatan diri.

7) Tipe compromiser (kompromis)

Sifatnya : selalu mengikuti angin tanpa pendirian, tidak mempunyai

keputusan, berpandangan pendek dan sempit.

8) Tipe eksekutif

Sifatnya : bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik,

berpandangan jauh, tekun (Kartono, 2005)

f. Kemampuan dan sifat pemimpin

1) Energi jasmani dan mental (physical and nervous energy), yaitu

pemimpin mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga

yang istimewa. Demikian juga didukung dengan semangat juang,

motivasi kerja, disiplin dan kesabaran.

2) Kesadaran akan tujuan dan arah yang akan ditujunya (a sense of

purpose and direction) dan memberi manfaat bagi dirinya dan

kelompok.

3) Antusiasme (enthusiasm), membangkitkan, optimisme, dan semangat

besar pada pribadi pemimpin maupun anggota kelompok.

4) Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection), yaitu kasih

sayang dan dedikasi pemimpin bisa menjadi tenaga penggerak yang

Page 71: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

positif untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangkan

bagi semua pihak. Sedangkan keramahan juga memberikan pengaruh

pemimpin dalam mencapai tujuan.

5) Integritas, yaitu dengan segala ketulusan hati dan kejujuran, pemimpin

memberikan ketauladanan, agar diikuti dan dipatuhi oleh anggota

kelompoknya.

6) Penguasaan teknis (technical mastery), yaitu pemimpin harus

memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu, agar ia

mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin

kelompoknya.

7) Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness), yaitu

mengambil keputusan secara tepat. Tegas dan cepat sebagai hasil dari

kearifan dan pengalamannya.

8) Kecerdasan (intelligence), yaitu kemampuan pemimpin untu melihat

dan mematuhi dengan baik, mengerti sebab dan akibat kejadian,

menemukan hal-hal yang krusial, dan cepat menemukan cara-cara

penyelesaiannya

9) Keterampilan mengajar (teaching skill), yaitu pemimpin harus mampu

menuntun,mendidik, mengarahkan, mendorong, dan dan

menggerakkan anak buahnya atau anggotanya untuk berbuat sesuatu.

10) Kepercayaan (faith), yaitu bahwa para anggota pasti dipimpin

dengan baik, dipengaruhi secara positif dan diarahkan pada sasaran-

sasaran yang benar.

Page 72: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Empat sifat umum yang nampaknya mempunyai pengaruh terhadap

keberhasilan efektifitas kepemimpinan yaitu :

1) Kecerdasan, hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa

pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan yang dipimpin.

2) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, pemimpin cenderung

menjadi matang dan mempunyai perhatian yang luas terhadap

aktivitas-aktivitas sosial. Dia mempunyai keinginan menghargai dan

dihargai.

3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi, para pemimpin secara relatif

mempunyai sorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi.

4) Sikap dan hubungan kemanusiaan, pemimpin-pemimpin yang berhasil

mau mengakui harga diri dan kekuatan para pengikutnya dan mampu

berpihak kepadanya (Kartono, 2005).

Terry dalam bukunya , menuliskan

sepuluh sifat pemimpin yang unggul, yaitu :

1) Kekuatan, kekuatan badaniah dan rohaniah merupakan syarat pokok

bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu-waktu

yang lama serta tidak teratur, dan di tengah-tengah situasi yang sering

tidak menentu.

2) Stabilitas emosi, pemimpin yang baik itu memiliki emosi yang stabil.

Artinya dia tidak mudah marah, tersinggung perasaan, dan tidak

meledak-ledak secara emosional. Ia menghormati martabat orang lain,

Page 73: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

toleran terhadap kelemahan orang lain, dan bisa memaafkan

kesalahan-kesalahan yang tidak terlalu prinsipiil. Semua itu diarahkan

untuk mencapai lingkungan sosial yang rukun damai, harmonis, dan

menyenangkan.

3) Pengetahuan tentang relasi insani, salah satu tugas pokok pemimpin

adalah memajukan dan mengembangkan semua bakat serta potensi

anak buah, untuk bisa bersama-sama maju dan mengecap

kesejahteraan. Karena itu, pemimpin diharapkan memiliki

pengetahuan tentang sifat, watak dan perilaku anggota kelompoknya,

agar ia bisa menilai kelebihan dan kelemahan pengikutnya, yang

disesuaikan dengan tugas-tugas yang akan diberikan pada masing-

masing individu.

4) Kejujuran, pemimpin yang baik itu harus memiliki kejujuran yang

tinggi yaitu jujur pada diri sendiri dan pada orang lain. Dia selalu

menepati janji, tidak munafik, dapat dipercaya, dan berlaku adil

terhadap semua orang.

5) Objektif, pertimbangan pemimpin itu harus berdasarkan hati nurani

yang bersih, supaya objektif (tidak subjektif, berdasarkan prasangka

sendiri). Dia akan mencari bukti-bukti nyata dan sebab musabab setiap

kejadian dan memberikan alas an rasional atas penolakannya.

6) Dorongan pribadi, keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin

itu harus muncul dari dalam hati sanubari sendiri. Dukungan dari luar

Page 74: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

akan memperkuat hasrat sendiri untuk memberikan pelayanan dan

pengabdian diri kepada kepentingan orang banyak.

7) Keterampilan berkomunikasi, pemimpin diharapkan mahir menulis

dan berbicara, mudah menangkap maksud orang lain, cepat

menangkap esensi pernyataan orang luar dan mudah memahami

maksud para anggotanya. Selain itu, juga pandai mengkoordinasikan

macam-macam sumber tenaga manusia, dan mahir mengintegrasikan

pelbagai opini serta aliran yang berbeda-beda untuk mencapai

kerukunan dan keseimbangan.

8) Kemampuan mengajar, pemimpin yang baik itu diharapkan juga

menjadi guru yang baik. Mengajar adalah membawa siswa (orang

yang belajar) secara sistematis dan intensional pada sasaran tertentu,

guna mengembangkan pengetahuan, keterampilan atau kemahiran

teknis tertentu, dan menambah pengalaman mereka. Tujuannya adalah

agar para pengikutnya bisa mandiri, mau memberikan loyalitas dan

partisipasinya.

9) Keterampilan sosial, pemimpin juga diharapkan memiliki kemampuan

bakat dan potensinya. Pemimpin juga mampu mendorong setiap orang

untuk berusaha dan mengembangkan diri dengan caranya sendiri yang

dianggap paling cocok. Dia bersikap ramah, terbuka, dan mudah

menjalin persahabatan berdasarkan rasa saling percaya-mempercayai.

Page 75: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

10) Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial, pemimpin harus

superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu. Juga

memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana, mengelola,

menganalisis keadaan, membuat keputusan, mengarahkan,

mengontrol, dan memperbaiki situasi yang tidak mapan (Kartono,

2005).

5. Konsep belajar

a. Pengertian

Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali

dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa

definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Cronbach memberikan definisi : Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience.

2) Harold Spears memberikan batasan : Learning is to observe, to read,

to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.

3) Geoch, mengatakan : Learningis a change in performance as a result

of practice.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa

belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atas

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman,

2011).

Page 76: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Ada beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh beberapa

ahli, di antaranya adalah sebagai berikut :

1) Lyle E. Bourne, JR., Bruce R. Ekstrand menyatakan : Leraning is a

relatively permanent change in behavior traceable to experience and

practice (belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang

diakibatkan oleh pengalaman dan latihan).

2) Clifford T. Morgan menyatakan : Learning is any relatively

permanent change in behavior that is a result of past experience

(belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang

merupakan hasil pengalaman yang lalu).

3) Dr. Musthofa Fahmi menyatakan bahwa sesungguhnya belajar

merupakan ungkapan yang menunjuk aktivitas yang menghasilkan

perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.

4) Guilford menyatakan : Learning is any change in behavior resulting

from stimulation (belajar adalah perubahan tingkah laku yang

dihasilkan dari rangsangan) (Mustaqim, 2008).

Dalam buku mendefinisikan belajar

sebagai berikut:

or is changed trough training procedures (whether in the laboratory or

in the natural environment) as distinguished from changes by factors not

Artinya belajar adalah proses yang melahirkan

atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam

laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari

Page 77: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan.

Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang yang belajar, kelakuannya

akan berubah daripada sebelumnya. Jadi belajar tidak hanya mengenai

bidang intelektual saja, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak

(Ernest R. Hilgard yang dikutip oleh Aqib, 2002).

Belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap

(Winkel dalam Darsono, 2000). Kamus pedagogik menyatakan bahwa

belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan.

Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya.

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah telah terjadinya perubahan

tingkah laku pada seseorang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Aqib, 2002).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, belajar merupakan suatu

proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dengan lingkungannya. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang berkat interaksi

dengan lingkungannya yang terjadi secara sadar, kontinu, aktif, dan

terarah yang menyebabkan perubahan pada pengetahuan, pemahaman

dan keterampilannya.

Page 78: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

b. Faktor yang mempengaruhi belajar

Aktivitas belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1) Faktor yang berasal dari luar diri individu, yang dibagi menjadi dua

golongan, yaitu :

a) Faktor non-sosial, misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca,

waktu (pagi, siang, atau malam), tempat (letaknya, gedungnya),

alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis-menulis, buku, alat

peraga, dan sebagainya).

b) Faktor sosial, seperti faktor manusia (sesame manusia), baik

manusia itu ada (hadir) maupun yang tidak langsung hadir.

2) Faktor yang berasal dari dalam diri individu, dibagi menjadi dua

golongan, yaitu :

a) Faktor fisiologis, dibagi menjadi dua macam, yaitu :

(1) Keadaan tonus jasmani, misalnya nutrisi harus cukup, beberapa

penyakit yang kronis

(2) Keadaan fungsi jasmani tertentu terutama fungsi pancaindera,

baik buruknya fungsi pancaindera merupakan pengaruh atau

syarat agar bisa belajar dengan baik atau tidak.

b) Faktor psikologis, beberapa hal yang mendorong seseorang untuk

belajar adalah sebagai berikut :

(1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih

luas

Page 79: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

(2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan

untuk selalu maju

(3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua,

guru, dan teman-teman

(4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu

dengan usaha yang baru

(5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai

pelajaran (Suryabrata, 2002).

c. Ciri belajar

Ciri-ciri kegiatan belajar adalah sebagai berikut :

1) Belajar adalah aktivitas yang membawa perubahan pada diri individu

yang belajar dalam arti perubahan tingkah laku aktual maupun

potensial.

2) Perubahan tersebut pada intinya adalah didapatkannya kecakapan baru

yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.

3) Perubahan tersebut terjadi karena usaha yang dilakukannya secara

sengaja (Suryabrata, 2002).

d. Prinsip Belajar

Belajar juga mempunyai prinsip-prinsip diantaranya adalah sebagai

berikut :

1) Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu

2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan

Page 80: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

3) Belajar lebih berhasil jika member sukses yang menyenangkan

4) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas

belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya

5) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,

bukan sekedar menghafal fakta

6) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain

7) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dara diri si pelajar

8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh

pemahaman (Mustaqim, 2008).

Selain prinsip-prinsip di atas, belajar juga mempunyai prinsip yang

lain, antara lain :

1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a) Dalam belajar setiap pelajar harus diusahakn partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada pelajar untuk mencapai tujuan instruksional

c) Belajar perlu lingkungna yang menantang di mana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif.

d) Belajar perlu adanya interaksi pelajar dengan lingkungannya.

Page 81: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) Sesuai hakikat belajar

a) Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya

b) Belajar adalah proses oraganisasi, adaptasi, eksplorasi dan

discovery

c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian

yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan

pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan

mennimbulkan response yang diharapkan.

3) Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga pelajar mudah menangkap

pengertiannya.

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

4) Syarat keberhasilan belajar

a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga pelajar dapat

belajar dengan tenang.

b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian atau keterampilan atau sikap itu mendalam pada pelajar

(Slameto, 2010)

Page 82: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

6. Konsep prestasi

a. Pengertian

Prestasi belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-

indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan

predikat keberhasilan (Azwar, 2005). Prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Selain

itu, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

Berdasarkan hal tersebut, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di

sekolah.

2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya

karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan

atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.

3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau

angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap

tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain

kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah,

Page 83: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

lingkungan keluarga. Selain itu, masih terdapat faktor penghambat

prestasi belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa.

Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan

bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah,

disiplin yang diterapkan di sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga,

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat

pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar mahasiswa, antara lain :

1) Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis mahasiswa terdapat dua macam, yaitu kondisi

fisiologis yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Kondisi

fisiologis umum berpengaruh dalam menunjang proses belajar

mahasiswa. Mahasiswa yang segar jasmaninya serta kondisi kesehatan

terawat dengan baik, akan meningkatkan kemampuan belajarnya.

Kondisi fisiologis khusus melibatkan cara memfungsikan panca indera

saat proses belajar berlangsung, terutama penglihatan dan

pendengaran. Mahasiswa yang kondisi fisiknya lemah, sering sakit-

sakitan, cacat salah satu atau beberapa dari panca indera, prestasinya

juga akan kurang dibandingkan dengan anak yang normal. Maka perlu

diperhatikan kondisi fisik mahasiswa ketika belajar.

2) Kondisi psikologis

Page 84: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Setelah diterima sebagai mahasiswa, merupakan suatu

keharusan bahwa kondisi psikologis harus benar-benar dipersiapkan.

Hal ini perlu disadari, oleh karena tanpa suatu kesadaran yang mantap,

akan berakibat tersendat-sendatnya proses dan keberhasilan belajar

yang telah ditetapkan sebelumnya. Azwar (2005) membedakan

kondisi psikologis ini dalam 2 kategori, yaitu variabel non kognitif

dan kemampuan kognitif. Variabel non kognitif terdiri dari minat,

motivasi, dan variabel-variabel kepribadian lainnya. Sedangkan

variabel kognitif terdiri atas kemampuan khusus (bakat) dan

kemampuan umum (intelegensia).

3) Kemampuan pembawaan

Kita ketahui bahwa tidak ada dua orang yang pembawaannya

sama. Juga di dalam kemampuan belajar, setiap orang mempunyai

potensi kemampuan sendiri-sendiri. Misalnya kemampuan

pembawaan berupa kecerdasan. Kecerdasan sangat menentukan

kecepatan atau penerimaan pelajaran. Tetapi jelas mahasiswa yang

cerdas tanpa memelihara kecerdasannya yakni tanpa belajar dengan

teratur, akan berakibat tersendat-sendat perjalanan studinya.

Sebaliknya, yang kurang cerdas, tapi belajar rajin, teratur, terjadwal

dan terprogram, meskipun tidak secepat kemampuan mahasiswa yang

cerdas, akan tetap lancar studinya.

Page 85: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Kemauan belajar (minat dan motivasi)

Tak ada seorangpun yang memungkiri, bahwa tanpa minat dan

motivasi tidak akan tercapai hal yang diharapkan. Motivasi adalah

penting sekali bagi belajar. Untuk dapat memberi motivasi pada orang

yang belajar, kita harus mengetahui dasar psikis dari orang yang

belajar. Orang yang belajar adalah orang yang hidup yang telah

mempunyai kebiasaan-kebiasaan, kesenangan dan ketidaksenangan,

emosi, sikap kecemasan serta ketakutan. Selain itu, manusia datang ke

dunia telah mempunyai keinginan-keinginan dan kebutuhan-

kebutuhan. Kebutuhan ini makin lama makin meningkat dan makin

kompleks.

5) Sikap terhadap dosen dan mata kuliah

Sikap mahasiswa terhadap guru dan mata kuliahnya akan

mempengaruhi proses belajarnya. Mahasiswa yang benci terhadap

guru tidak akan lancar belajarnya. Mungkin sikap siswa terhadap guru

dipengaruhi oleh penampilan dan sikap dari guru yang bersangkutan.

Guru yang tidak ramah, selalu muram, dan cara berpakaian yang

kurang baik akan mempengaruhi sikap siswa. Demikian pula sikap

mahasiswa terhadap mata kuliah juga merupakan faktor penentu

keberhasilan belajar.

6) Bimbingan

Di dalam belajar, mahasiswa butuh bimbingan. Bimbingan ini

perlu diberikan untuk mencegah usaha-usaha yang membuta sehingga

Page 86: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

anak tidak mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa

kesuksesan. Bimbingan dapat menghindari kesalahan dan

memperbaikinya.

7) Ulangan

Di dalam belajar perlu adanya ulangan-ulangan. Hal ini

merupakan elemen yang vital dalam belajar. Adanya ulangan ini dapat

menunjukkan pada orang yang belajar kemajuan-kemajuan dan

kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian orang yang belajar akan

menambah usahanya untuk belajar. Penting diperhatikan tentang

memberitahukan hasil ulangan, dan perlu mediskusikan kesalahan-

kesalahan yang terjadi, supaya kesalahan baru tidak diperbuat lagi

(Sutikno, 2007).

Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang

antara lain : kesehatan fisik, kelelahan, motivasi, minat, konsentrasi,

natural curoiousity, self confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan,

tempat, peralatan belajar, suasana, waktu belajar dan pergaulan (Walgito,

2002).

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dikelompokkan ke dalam

faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa. Secara lebih terperinci

faktor- faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri

siswa, yang terdiri dari :

Page 87: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmani), seperti misalnya: tingkat

kesehatan indera pendengaran, penglihatan, kelelahan dsb.

(b) Faktor psikologis, yang termasuk kedalam faktor psikologis antara

lain adalah, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar,

tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa,

disiplin.

2) Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari luar diri

siswa, yang terdiri dari:

(a) Lingkungan sosial, yang termasuk ke dalam lingkungan sosial

antara lain adalah guru, staf administrasi dan teman sekelas yang

dapat mempengaruhi semangat belajar siswa, keluarga dan

masyarakat.

(b) Lingkungan non-sosial, yang termasuk ke dalam lingkungan non-

sosial baik fisik maupun non fisik antara lain adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya,

alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan

siswa.

c. Fungsi prestasi belajar

Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi, adapun fungsinya

adalah sebagai berikut:

1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai anak didik.

2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

Page 88: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5) Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap anak didik

Fungsi evaluasi belajar adalah untuk menimbulkan motivasi pada

peserta didik, memberikan umpan balik kepada peserta didik, memberi

umpan balik kepada pendidik, member informasi kepada orang tua,

memperoleh informasi tentang kelulusan dan mempertanggungjawabkan

suatu program studi. Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan ujian

tertulis, lisan, kuis, praktik maupun presentasi hasil dari penugasan. Hasil

dari kegiatan evaluasi berupa nilai atau dinyatakan dalam indeks prestasi

(IP), yang dapat dinyatakan dengan :

1) Tidak lulus : < 2.00

2) Memuaskan : 2.00 2.75

3) Sangat memuaskan : 2.76 3.50

4) Dengan pujian : 3.51 4.00

Arifin (1991)

d. Penilaian hasil belajar

Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa

yang bersangkutan. Evaluasi atau penilaian hasil belajar peserta didik

pada dasarnya merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, yang

diarahkan untuk menilai kemampuan peserta didik. Dalam dunia

pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai makna

yang dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu :

Page 89: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

1) Makna bagi siswa

Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh

mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.

2) Makna bagi guru

Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui

siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya

karena udah mengusai materi pelajaran, dam mengetahui siswa-siswa

yang belum berhasil menguasai materi pelajaran. Dengan begitu

seorang guru dapat mengetahui ketepatan materi yang diajarkan dan

juga mengetahui apakah metode yang digunakan selama ini sudah

tepat atau belum.

3) Makna bagi sekolah

Dengan mengadakan penilaian, maka dapat diketahui sampai sejauh

mana hasil belajar siswa-siwanya, dengan begitu dapat diketahui juga

apakah kondisi belajar yang diciptakan sekolah sudah sesuai dengan

apa yang diharapkan. Hasil belajar ini juga dapat di jadikan sebagai

cermin dari kualitas sekolah yang bersangkutan, dapat dijadikan

sebagai pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa

yang akan datang dan juga dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi

sekolah untuk mengetahui apakah yang telah dilakukan oleh sekolah

sudah memenuhi standar ataukah belum yang akan terlihat dari

perolehan angka-angka yang bagus oleh siswa (Arikunto, 2006).

Page 90: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

7. Konsep pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar a. Pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

mahasiswa

Di dalam tinjauan pustaka telah diuraikan mengenai persepsi

mahasiswa tentang lingkungan belajar. Persepsi yang baik akan

membawa hasil yang optimal. Lingkungan yang kondusif sangat

mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam belajar, yaitu dapat

mendorong atau meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar, begitu

juga sebaliknya. Sehingga lingkungan yang kondusif dapat membantu

dalam menigkatkan prestasi belajar mahasiswa.

b. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi mahasiswa

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor tercapainya hasil atau

prestasi belajar yang baik karena dengan adanya motivasi baik dari dalam

diri maupun dari luar akan mendorong mahasiswa tersebut untuk lebih

tekun dalam mempelajari suatu ilmu.

c. Pengaruh persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi

belajar mahasiswa

Persepsi mahasiswa tentang kepemimpinan institusi sangat

mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar. Apabila persepsi mahasiswa

tentang kepemimpinan institusi yang cocok atau sesuai dengan yang

diharapkan mahasiswa maka akan menumbuhkan motivasi untuk belajar,

sebaliknya apabila persepsi mahasiswa tentang kepemimpinan institusi

Page 91: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

tidak cocok atau tidak sesuai, maka motivasinya akan menurun dan

berdampak pada menurunnya prestasi belajar.

d. Pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan persepsi

tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar

Lingkungan yang kondusif dan kepemimpinan institusi yang cocok

(favourable) sangat mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam belajar,

yaitu dapat mendorong atau meningkatkan motivasi mahasiswa dalam

belajar, begitu juga sebaliknya. Sehingga dengan adanya lingkungan

yang kondusif, motivasi tinggi dan kepemimpinan institusi yang cocok

atau sesuai dengan yang diharapkan mahasiswa maka prestasi belajar

akan tercapai secara optimal.

B. Penelitian yang Relevan

1.

Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang Fakultas Ekonomi

Universita

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap

hasil belajar siswa yang ditunjukkan dari uji simultan dengan uji (F) yang

diperoleh probabilitas 0,000 < 0,05. Dengan adanya motivasi, maka siswa

akan terdorong untuk belajar mencapai sasaran dan tujuan karena yakin

dan sadar akan kebaikan tentang kepentingan dan manfaatnya dari belajar.

2.

Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas

Page 92: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan lingkungan

belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar.

Besarnya pengaruh secara simultan atau bersama-sama dari disiplin belajar

dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

yaitu sebesar 57,8%. Di antara disiplin dan lingkungan belajar yang

memberikan pengaruh paling besar terhadap prestasi belajar mata pelajran

ekonomi secara parsial adalah disiplin belajar yaitu sebesar 25,50%,

sedangkan lingkungan belajar lebih kecil pengaruhnya yaitu sebesar

18,57%.

3.

Siswa tentang Metode Mengajar Guru dan Lingkungan Belajar di Sekolah

terhadap Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi pada Siswa Kelas XI IPS

Semester Ganjil SMAN 1 Sumberjaya Lampung Barat Tahun Pelajaran

adalah berdasarkan uji statistik

menggunakan regresi dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang positif

antara motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang metode mengajar

guru dan lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi-

akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMAN 1 Sumberjaya

Lampung Barat tahun pelajaran 2008/2009, dengan F hitung > F tabel

yaitu 53,281 > 2,71 maka hipotesis diterima. Dengan kata lain, motivasi

belajar siswa, persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan

lingkungan belajar di sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar

Page 93: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

ekonomi-akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMAN 1

Sumberjaya Lampung Barat tahun pelajaran 2008/2009.

C. Kerangka Berpikir

Dengan memperhatikan rumusan masalah dan landasan teori yang telah

diuraikan di atas, maka peneliti dapat menggambarkan kerangka berpikir

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan

persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar mahasiswa

D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan dengan

Lingkungan belajar : 1. Lingkungan

keluarga 2. Lingkungan

sekolah 3. Lingkungan

masyarakat

Motivasi belajar : 1. Tekun dalam menghadapi

tugas 2. Adanya ketertarikan

dengan perkuliahan 3. Senang memecahkan soal

dan latihan 4. Tekun dalam mengatasi

kesulitan belajar

Kepemimpinan Institusi : 1. Telling 2. Selling 3. Participating 4. Delegating

Prestasi belajar Indeks Prestasi (IP)

Page 94: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

menggunakan desain , dimana peneliti melakukan observasi

atau pengukuran semua variabel penelitian dilakukan pada saat yang sama.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di STIKES Nurul Jadid Probolinggo dan di

ul Ulum Surakarta.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhitung Bulan Januari

sampai dengan Bulan April 2011.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Memilih Sampel

1. Populasi

a. Populasi sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa D III

Kebidanan.

b. Populasi sumber

Populasi sumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa D III

Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo yang berjumlah 41 orang

Page 95: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

berjumlah 54 orang pada tahun 2011.

2. Sampel dan teknik memilih sampel

Sampel dipilih dari seluruh populasi sumber. Teknik memilih sampel

yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan exhaustive sampling

(Murti, 2010).

D. Variabel Penelitian

1. Variabel dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah prestasi belajar.

2. Variabel independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah :

a. Persepsi tentang lingkungan belajar

b. Motivasi

c. Persepsi tentang kepemimpinan institusi.

E. Definisi Operasional

1. Prestasi belajar

Definisi operasional : hasil belajar berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

tiap semester.

Alat ukur : Kartu Hasil Studi (KHS)

Skala pengukuran : kontinu

Page 96: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Persepsi tentang lingkungan belajar.

Definisi operasional : pemberian arti atau gambaran tentang tempat

berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar

terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Indikator-indikator lingkungan

belajar antara lain lingkungan sekolah.

Alat ukur : kuesioner

Skala pengukuran : kontinu

3. Motivasi belajar

Definisi operasional : kekuatan (energi) seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasme dalam melaksanakan suatu

kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi

intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat

motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas

perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun

dalam kehidupan lainnya. Indikator-indikator motivasi belajar adalah tekun

dalam menghadapi tugas, adanya ketertarikan dengan perkuliahan, senang

memecahkan soal dan latihan, tekun dalam mengatasi kesulitan belajar.

Alat ukur : kuesioner

Skala pengukuran : kontinu

4. Persepsi tentang kepemimpinan institusi

Definisi operasional : penilaian mahasiswa tentang suatu proses dengan

berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai

suatu tujuan bersama, menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan, cara

Page 97: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

mempengaruhi kelompok, yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.

Indikator-indikator kepemimpinan institusi adalah telling, selling,

participating, delegating.

Alat ukur : kuesioner

Skala pengukuran : kontinu

F. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk mengukur persepsi tentang lingkungan belajar dengan

menggunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner tersebut

berisi 14 pernyataan yang meliputi 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan

negatif.

Instrumen untuk mengukur motivasi belajar juga menggunakan kuesioner

yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner tersebut berisi 38 pernyataan

yang terdiri 21 pernyataan positif dan 17 pernyataan negatif. Sedangkan

instrumen untuk mengukur persepsi tentang kepemimpinan institusi juga

menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Kuesioner tersebut

berisi 25 pernyataan yang terdiri dari 13 pernyataan positif dan 12 pernyataan

negatif.

Hasil tes reliabilitas instrumen persepsi tentang lingkungan belajar,

motivasi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi, masing-masing

dijelaskan di dalam tabel berikut ini :

1. Persepsi tentang lingkungan belajar

Tabel 3.1 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi tentang Lingkungan Belajar

Page 98: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Item Pernyataan Korelasi Item-Total (r) 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 26, 30, 31

r > 0.20 0.96

9, 16 20

Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat bahwa hasil tes reliabilitas

terhadap 14 item pernyataan instrumen persepsi tentang lingkungan belajar

dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (versi 17.0)

didapatkan hasil secara keseluruhan adalah reliabel dengan nilai Alpha

s 0.96. Dari 14 item pernyataan, korelasi item-total (r) > 0.20

sebanyak 12 item pernyataan, sedangkan korelasi item- 20

sebanyak 2 item pernyataan.

2. Motivasi belajar

Tabel 3.2 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Item Pernyataan Korelasi Item-Total (r) 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37

r > 0.20 0.96

2, 3, 6, 15, 25, 32, 38 20

Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa hasil tes reliabilitas

terhadap 38 item pernyataan instrumen motivasi belajar dengan

menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (versi 17.0) didapatkan hasil

bahwa secara keseluruhan adalah reliabel

0.96. Dari 38 item pernyataan, korelasi item-total (r) > 0.20 sebanyak 31

item pernyataan, sedangkan korelasi item- 20 sebanyak 7 item

pernyataan.

Page 99: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

3. Persepsi tentang kepemimpinan institusi

Tabel 3.3 Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi

Item Pernyataan Korelasi Item-Total (r)

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

r > 0.20 0.94

11, 25 20

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa hasil tes reliabilitas

terhadap 25 item pernyataan instrumen persepsi tentang kepemimpinan

institusi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (versi 17.0)

didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan adalah reliabel dengan nilai

94. Dari 25 item pernyataan, korelasi item-total (r) >

0.20 sebanyak 23 item pernyataan, sedangkan korelasi item- 20

sebanyak 2 item pernyataan.

G. Metode Pengumpulan Data

1. Metode angket atau kuesioner

Dalam penelitian ini angket yang digunakan untuk memperoleh data

tentang persepsi lingkungan belajar, motivasi dan persepsi tentang

kepemimpinan institusi adalah angket langsung dan angket tertutup.

2. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data atau hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, dan sebagainya. Pada penelitian ini metode yang

digunakan adalah Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa untuk mengetahui

data Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa.

Page 100: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

H. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui angket, selanjutnya dilakukan

pengolahan data dengan cara sebagai berikut :

1. Edit (Editing)

Setelah data terkumpul dan sebelum diolah, data tersebut diedit

terlebih dahulu oleh peneliti untuk menghindari kesalahan atau hal-hal yang

meragukan agar mendapatkan data yang berkualitas.

2. Kode (Coding)

Memberikan kode pada semua variabel untuk membedakan karakter

sehingga mempermudah analisa dan pengolahan data.

3. Skor (Scoring)

Pemberian skor untuk pernyataan-pernyataan tersebut adalah 0 dan

nilai tertinggi 4 setiap pertanyaan dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kategori Pemberian Skor

Tingkat Pencapaian Kode (skor) 1. STS (Sangat Tidak Setuju) 2. TS (Tidak Setuju) 3. R (Ragu-ragu) 4. S (Setuju) 5. SS (Sangat Setuju)

0 1 2 3 4

Rekapitulasi skor yang diberikan mahasiswa terhadap pernyataan-

pernyataan mengenai persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan

persepsi tentang kepemimpinan institusi dalam angket dibuat dengan

ketentuan sebagai berikut :

Page 101: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

a. Untuk pernyataan dengan kriteria positif

Tabel 3.5 Pemberian Skor untuk Pernyataan dengan Kriteria Positif mengenai Persepsi tentang Lingkungan Belajar, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi

Tingkat Pencapaian Kode (skor)

1. STS (Sangat Tidak Setuju) 2. TS (Tidak Setuju) 3. R (Ragu-ragu) 4. S (Setuju) 5. SS (Sangat Setuju)

0 1 2 3 4

b. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif

Tabel 3.6 Pemberian Skor untuk Pernyataan dengan Kriteria Negatif mengenai Persepsi tentang Lingkungan Belajar, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Institusi

Tingkat Pencapaian Kode (skor)

1. STS (Sangat Tidak Setuju) 2. TS (Tidak Setuju) 3. R (Ragu-ragu) 4. S (Setuju) 5. SS (Sangat Setuju)

4 3 2 1 0

4. Tabulasi (Tabulating)

Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat

tabulasi tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel dan mengatur

angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori.

I. Teknik Analisis Data

1. Institusi ( STIKES)

a. STIKES Nurul Jadid Probolinggo : 0

b. : 1

2. Variabel persepsi tentang lingkungan belajar

a. Kondusif : 1 (

b. Tidak kondusif : 0 (< Mean)

Page 102: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

3. Variabel motivasi

a. Tinggi

b. Rendah : 0 (< Mean)

4. Variabel persepsi tentang kepemimpinan institusi

a. Cocok (favourable)

b. Tidak cocok (unfavourable) : 0 (< Mean)

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier

berganda. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu tiga variabel

bebas yang terdiri dari persepsi tentang lingkungan belajar (X1), motivasi (X2)

dan persepsi tentang kepemimpinan institusi (X3), serta satu variabel terikat

yaitu prestasi belajar (Y). Setelah data terkumpul selanjutnya akan dilakukan

analisis data dengan menggunakan analisis regresi tiga prediktor (Sugiyono,

2007). Analisis regresi dalam penelitian ini akan digunakan dalam mengukur

pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi dan persepsi tentang

kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar mahasiswa D III Kebidanan

Ulum Surakarta. Persamaan garis regresi linier berganda dalam penelitian ini

adalah:

Keterangan:

Y : Prestasi belajar mahasiswa

X1 : Persepsi tentang lingkungan belajar (0 : tidak kondusif, 1 : kondusif)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Page 103: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

X2 : Motivasi (0 : rendah, 1 : tinggi)

X3 : Persepsi tentang kepemimpinan institusi (0 : tidak cocok, 1 : cocok)

b1 : Koefisien regresi persepsi tentang lingkungan belajar

b2 : Koefisien regresi motivasi

b3 : Koefisien regresi persepsi tentang kepemimpinan institusi

a : Konstanta

Page 104: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nurul Jadid merupakan

lembaga pendidikan formal yang lebih fokus terhadap pengembangan skill di

bidang kesehatan, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul

Jadid Probolinggo. STIKES Nurul Jadid terletak di Desa Karanganyar

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Pendirian

lembaga tersebut didasari dengan dua hal, pertama cita-cita pendiri Pondok

Pesantren Nurul Jadid yang akan menjadikan alumninya berkiprah di semua

lini kehidupan, termasuk diantaranya bidang kesehatan. Kedua rekomendasi

usulan dari rapat wali santri dan alumni pada tahun 2004. Melalui usaha yang

signifikan, akhirnya pada 3 Agustus 2009 STIKES Nurul Jadid mendapat ijin

dari mendiknas nomor : 114/D/0/2009 dengan dua prodi, yaitu S1

Keperawatan dan D III Kebidanan.

terletak di Jalan Brigjen Sudiarto Surakarta, dengan tekad pelayanan dan

semangat yang tinggi, telah resmi berdiri sebagai wujud pengabdian

YAPERTIS kepada masyarakat dengan mempersiapkan dan menyediakan

tenaga profesional di bidang kesehatan, seorang bidan profesional nan Islami

dengan mendapat surat ijin penyelenggaraan dari Menteri Pendidikan

Nasional Nomor : 151/D/O/2001 tanggal 30 Agustus 2001.

Page 105: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar, motivasi

dan persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar

mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo dibandingkan

rta dijelaskan pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 Hasil analisis regresi linier ganda tentang pengaruh persepsi lingkungan belajar, motivasi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar mahasiswa

Koefisien Regresi

(B) Uji t

Taraf Signifikansi

(p)

Confidence Interval (CI) 95% Batas bawah

Batas atas

Konstanta 1.39 3.90 < 0.001 0.68 2.09 STIKES 0.13 2.67 0.009 0.03 0.23 Motivasi belajar 0.01 3.53 0.001 0.05 0.02 Persepsi tentang kepemimpinan institusi

0.01

4.89

< 0.001

0.05

0.01 n observasi 95 Adjusted R Square 27.7% Nilai p < 0.001

Tabel 4.1 menunjukkan hasil analisis regresi linier ganda yang

menghubungkan indeks prestasi belajar dengan persepsi tentang lingkungan

belajar, motivasi dan persepsi tentang kepemimpinan institusi. Hasil analisis

menunjukkan terdapat pengaruh positif dan secara statistik signifikan

persepsi tentang lingkungan belajar terhadap indeks prestasi belajar (b =

0.13; p = 0.009). Indeks prestasi mahasiswa D III Kebidanan Akbid

Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo. Sedangkan secara substantif

tidak signifikan persepsi tentang lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

Page 106: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

dikarenakan perbedaannya sangat kecil. Hasil analisis menunjukkan terdapat

pengaruh positif dan secara statistik signifikan motivasi belajar terhadap

indeks prestasi belajar (b = 0.01; p = 0.001). Indeks prestasi mahasiswa D

mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo. Sedangkan

secara substantif tidak signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

dikarenakan perbedaannya sangat kecil. Demikian juga terdapat pengaruh

positif dan secara statistik signifikan persepsi tentang kepemimpinan

institusi terhadap indeks prestasi belajar (b = 0.01; p < 0.001). Indeks

lebih baik daripada mahasiswa D III Kebidanan STIKES Nurul Jadid

Probolinggo. Sedangkan secara substantif tidak signifikan persepsi tentang

kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar dikarenakan perbedaannya

sangat kecil. Mahasiswa

rata-rata memiliki indeks prestasi yang lebih baik daripada mahasiswa D III

Kebidanan STIKES Nurul Jadid Probolinggo (b = 0.13; p = 0.009).

Ketiga variabel independent tersebut mampu menjelaskan variasi

indeks prestasi mahasiswa sebesar 27.7 persen (R2 = 0.277). Model tersebut

secara keseluruhan signifikan secara statistik (p < 0.001).

Gambar regresi pada pengaruh persepsi tentang lingkungan belajar,

motivasi dan kepemimpinan institusi terhadap prestasi belajar digambarkan

dalam diagram sebar dan box-plot berikut ini :

Page 107: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Gambar 4.1 menunjukkan terdapat korelasi positif antara persepsi

tentang lingkungan belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang

memiliki persepsi baik tentang lingkungan belajar cenderung untuk

memiliki indeks prestasi belajar yang lebih baik.

Gambar 4.1 Korelasi antara persepsi tentang lingkungan belajar dan prestasi belajar mahasiswa

Gambar 4.2 Korelasi antara motivasi dan prestasi belajar mahasiswa

Page 108: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Gambar 4.2 menunjukkan terdapat korelasi positif antara motivasi dan

prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi

cenderung untuk memiliki indeks prestasi belajar yang lebih baik.

Gambar 4.2 menunjukkan terdapat korelasi positif antara persepsi kep

Gambar 4.3 menunjukkan terdapat korelasi positif antara persepsi

tentang kepemimpinan institusi dan prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa

yang memiliki persepsi positif tentang kepemimpinan institusi cenderung

untuk memiliki indeks prestasi belajar yang lebih baik.

C. Pembahasan

1. Persepsi tentang lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

Hasil analisis regresi linier ganda menunjukkan terdapat pengaruh

positif dan secara statistik signifikan persepsi tentang lingkungan belajar

Gambar 4.3 Korelasi antara persepsi tentang kepemimpinan institusi

dan prestasi belajar mahasiswa

Page 109: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

terhadap indeks prestasi belajar (b = 0.13; p = 0.009). Lingkungan belajar

merupakan situasi yang turut serta mempengaruhi prestasi belajar. Kondisi

lingkungan belajar yang kondusif akan menciptakan ketenangan dan

kenyamanan peserta didik dalam belajar, sehingga mahasiswa akan lebih

mudah mencapai prestasi belajar yang optimal.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sudarmanto (2007) yang berjudul Pengaruh Lingkungan Belajar dan Minat

Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri 1 Bandar

Lampung, bahwa ada pengaruh lingkungan belajar sekolah terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas dua di SMK Negeri 1 Bandar Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2009) yang

berjudul Pengaruh Motivasi, Minat, dan Lingkungan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo, menyatakan

bahwa lingkungan belajar secara parsial 22% mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Peklaj (2009) yang

berjudul Personal and Environmental Motivational Factors that Influence

Reading Achievement in 3rd Grade Students in Slovenia, juga

mengungkapkan bahwa lingkungan belajar yang aman dan nyaman dapat

meningkatkan motivasi membaca peserta didik dan merupakan faktor

penting yang mempengaruhi prestasi membaca peserta didik.

2. Motivasi terhadap prestasi belajar

Hasil analisis regresi linier ganda menunjukkan terdapat pengaruh

positif dan secara statistik signifikan motivasi belajar terhadap indeks

Page 110: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

prestasi belajar (b = 0.01; p = 0.001). Motivasi merupakan faktor penting

dalam kegiatan belajar, dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan

dapat memperoleh hasil yang memuaskan dalam setiap kegiatan. Belajar

tanpa adanya motivasi akan sulit untuk mencapai keberhasilan secara

optimal. Kuat lemahnya motivasi seseorang turut mempengaruhi

keberhasilan, sehingga dalam kegiatan belajar, motivasi belajar perlu

diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri dengan cara senantiasa

memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk

mencapai cita-cita senantiasa memasang tekad bulat dan selalu optimis

bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.

Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Mahmudah (2009) yang berjudul Pengaruh Motivasi dan Kecerdasan

Emosional terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Semester III Akbid Mitra

Husada Karanganyar, bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Susilowati (2010) yang berjudul Pengaruh Gaya

Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi

Kebidanan Bhakti Nusantara Salatiga, menyatakan bahwa motivasi belajar

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, sehingga apabila mahasiswa

mampu meningkatkan motivasi belajarnya, maka prestasi belajar akan lebih

baik.

Page 111: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

3. Persepsi tentang kepemimpinan institusi terhadap prestasi

Hasil analisis regresi linier ganda menunjukkan terdapat pengaruh

positif dan secara statistik signifikan persepsi tentang kepemimpinan

institusi terhadap indeks prestasi belajar (b = 0.01; p < 0.001). Faktor

penting terkait dengan keberhasilan kepemimpinan institusi dalam

mengembangkan prestasi belajar peserta didik antara lain menciptakan misi

yang terfokus pada upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik melalui

praktik kurikulum dan pembelajaran yang memungkinkan terciptanya

peningkatan prestasi belajar peserta didik, menghargai dan mendorong

implementasi praktik pembelajaran yang baik sehingga dapat memotivasi

dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik, menjaga agar setiap orang

dapat memfokuskan pada prestasi belajar peserta didik, menjadikan para

orang tua sebagai mitra dan membangun kolaborasi untuk kepentingan

pendidikan peserta didik, serta belajar secara terus menerus dan bekerja

sama dengan rekan sejawat untuk mengembangkan riset baru dan berbagai

praktik pendidikan yang telah terbukti (Subagio, 2011).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto (2006) yang berjudul

Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Kerja, dan Sarana Prasarana

terhadap Prestasi Siswa SMA di Kota Surakarta, menyebutkan bahwa

kepemimpinan juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap

prestasi peserta didik. Oleh sebab itu, perlunya seorang kepala institusi yang

selalu mempertimbangkan pendapat dari bawahan, terutama peserta didik,

Page 112: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

menciptakan situasi yang kondusif, bersikap jujur dan terbuka, dan mampu

menjalin kerjasama dengan institusi lain.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini variabel yang diteliti dibatasi pada lingkungan

belajar, motivasi dan kepemimpinan institusi. Padahal secara teori masih

banyak variabel lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

(peserta didik). Pembahasan pada variabel kepemimpinan institusi mengalami

kesulitan dikarenakan minimnya bahan mengenai pengaruh kepemimpinan

institusi terhadap prestasi belajar sehingga peneliti kesulitan membahasnya.

Selain itu, pengambilan data dilakukan melalui angket tertutup yang

kemungkinan besar bisa menyebabkan bias, misalnya responden yang tidak

jujur, asal menjawab, dan sebagainya.

Page 113: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Terdapat pengaruh positif dan secara statistik signifikan persepsi tentang

lingkungan belajar terhadap prestasi belajar (b = 0.13; p = 0.009). Secara

substantif tidak signifikan persepsi tentang lingkungan belajar terhadap

prestasi belajar dikarenakan perbedaannya kecil. Semakin kondusif

lingkungan belajar mahasiswa, maka semakin baik prestasi belajarnya.

2. Terdapat pengaruh positif dan secara statistik signifikan motivasi terhadap

indeks prestasi belajar (b = 0.01; p = 0.001). Secara substantif tidak

signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar dikarenakan

perbedaannya kecil. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, maka

semakin tinggi prestasi belajarnya.

3. Terdapat pengaruh positif dan secara statistik signifikan persepsi tentang

kepemimpinan institusi terhadap indeks prestasi belajar (b = 0.01; p <

0.001). Secara substantif tidak signifikan persepsi tentang kepemimpinan

institusi terhadap prestasi belajar dikarenakan perbedaannya kecil.

Semakin baik (efektif) kepemimpinan institusi, maka semakin baik

prestasi belajar mahasiswa.

Page 114: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan teori, lingkungan belajar, motivasi dan kepemimpinan

institusi merupakan faktor penting dalam pencapaian prestasi belajar

mahasiswa.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan kesimpulan di atas, perlu adanya kerjasama yang baik antara

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,

motivasi belajar baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, serta

kepemimpinan institusi yang efektif demi tercapainya prestasi belajar

mahasiswa yang baik dan optimal, terutama mahasiswa D III Kebidanan.

C. Saran

1. Bagi institusi

Institusi pendidikan diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar

yang kondusif terutama di lingkungan sekolah (kampus) dan memotivasi

mahasiswa agar belajar lebih giat serta kepemimpinan institusi yang

efektif sesuai dengan situasional demi tercapainya prestasi belajar

mahasiswa yang baik.

2. Bagi mahasiswa

Mahasiswa diharapkan lebih pandai memilih atau menentukan sendiri

lingkungan belajar yang kondusif dan meningkatkan motivasi belajarnya

terutama motivasi intrinsik sehingga dapat mencapai prestasi yang baik

dan optimal.

Page 115: PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, …eprints.uns.ac.id/8172/1/208591511201109461.pdf · PENGARUH PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN BELAJAR, MOTIVASI ... tesis ini dapat bermanfaat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian

untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa terutama mahasiswa kebidanan dan pengumpulan datanya

dengan menggunakan wawancara.