9
31 Kajian Ekonomi Regional Jakarta Triwulan IV-2008 Boks III Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian Daerah 8 LATAR BELAKANG Berlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika Serikat Berlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika Serikat Berlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika Serikat Berlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika Serikat Berlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika Serikat telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia, telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia, telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia, telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia, telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. tak terkecuali Indonesia. tak terkecuali Indonesia. tak terkecuali Indonesia. tak terkecuali Indonesia. Setelah sampai dengan triwulan III 2008 perekonomian tumbuh tinggi, maka memasuki triwulan IV perekonomian Indonesia yang didominasi oleh sektor tradable mulai tertekan dengan anjoknya harga komoditas akibat melemahnya permintaan di pasar dunia. Penurunan kinerja perekonomian Indonesia, terutama terjadi di daerah- daerah yang berbasis ekspor. Secara mikro, menurunnya permintaan pada beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor mengancam penurunan penggunaan kapasitas dan akan mendorong dunia usaha melakukan efesiensi yang salah satunya dilakukan melalui pengurangan jumlah jam kerja dan bahkan pemutusan hubungan kerja. Implikasi selanjutnya adalah terganggu daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Di sisi pembiayaan, berlanjutnya krisis keuangan global berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan kredit di daerah. Di sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi oleh Di sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi oleh Di sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi oleh Di sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi oleh Di sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi oleh dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. Kenaikan harga komoditas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir 9 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan tekanan inflasi di hampir semua wilayah di Indonesia. Tekanan inflasi yang lebih tinggi terutama terjadi di daerah yang perekonomiannya cukup dominan disupport oleh produk komoditas berbasis primer yang memperoleh wind profit dari tingginya harga komoditas, struktur konsumsinya lebih di dominasi makanan, dan memiliki ketergantungan pasokan bahan pangan dari daerah lain. Namun memasuki 8 Catatan Analisis 9 Kenaikan harga komoditas dunia menurut IMF dalam publikasi World Economic Outlook, Oktober 2008 disebabkan oleh (1) pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi, (2) terbatasnya inventory dan tingkat kapasitas produksi yang pada gilirannya menyebabkan (3) supply inellasticity dalam merespon permintaan dalam jangka pendek (4) ekspektasi yang lebih dipengaruhi sentimen dan investor behavior sehingga dalam jangka pendek menyebabkan fluktuasi harga berlebihan.

Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

31

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

Boks III

Pengaruh Perkembangan Harga Komoditaspada Perekonomian Daerah8

LATAR BELAKANGBerlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika SerikatBerlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika SerikatBerlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika SerikatBerlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika SerikatBerlanjutnya krisis keuangan global yang berepisentrum di Amerika Serikat

telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia,telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia,telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia,telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia,telah merambat ke berbagai sendi perekonomian negara-negara di dunia,

tak terkecuali Indonesia.tak terkecuali Indonesia.tak terkecuali Indonesia.tak terkecuali Indonesia.tak terkecuali Indonesia. Setelah sampai dengan triwulan III 2008perekonomian tumbuh tinggi, maka memasuki triwulan IV perekonomian

Indonesia yang didominasi oleh sektor tradable mulai tertekan dengan

anjoknya harga komoditas akibat melemahnya permintaan di pasar dunia.Penurunan kinerja perekonomian Indonesia, terutama terjadi di daerah-

daerah yang berbasis ekspor. Secara mikro, menurunnya permintaan pada

beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspormengancam penurunan penggunaan kapasitas dan akan mendorong dunia

usaha melakukan efesiensi yang salah satunya dilakukan melaluipengurangan jumlah jam kerja dan bahkan pemutusan hubungan kerja.

Implikasi selanjutnya adalah terganggu daya beli dan tingkat kesejahteraan

masyarakat. Di sisi pembiayaan, berlanjutnya krisis keuangan globalberpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan kredit di daerah.

Di sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi olehDi sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi olehDi sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi olehDi sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi olehDi sisi harga, perkembangan inflasi daerah 2008 juga dipengaruhi oleh

dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. dinamika perkembangan ekonomi global. Kenaikan harga komoditas yang

terjadi dalam beberapa waktu terakhir9 menjadi salah satu faktor yangmenyebabkan kenaikan tekanan inflasi di hampir semua wilayah di Indonesia.

Tekanan inflasi yang lebih tinggi terutama terjadi di daerah yang

perekonomiannya cukup dominan disupport oleh produk komoditasberbasis primer yang memperoleh wind profit dari tingginya harga

komoditas, struktur konsumsinya lebih di dominasi makanan, dan memiliki

ketergantungan pasokan bahan pangan dari daerah lain. Namun memasuki

8 Catatan Analisis9 Kenaikan harga komoditas dunia menurut IMF dalam publikasi World Economic Outlook, Oktober 2008 disebabkan

oleh (1) pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi, (2) terbatasnya inventory dan tingkat kapasitas produksi yangpada gilirannya menyebabkan (3) supply inellasticity dalam merespon permintaan dalam jangka pendek (4) ekspektasiyang lebih dipengaruhi sentimen dan investor behavior sehingga dalam jangka pendek menyebabkan fluktuasiharga berlebihan.

Page 2: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

32

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

10 Harga CPO pada tahun 2007 naik hingga 75% dibandingkan dengan rata-rata harga tahun 2006, dan mencapaipuncaknya pada Maret 2008 yaitu naik hingga 218% dari harga rata-rata tahun 2006. Kenaikan harga CPO inimendorong terjadinya perluasan lahan kelapa sawit dari 4,2 juta ha menjadi 5,5 juta ha di Sumatera, dan menjadikanSumatera sebagai wilayah pengekspor sawit terbesar di Indonesia (90,1%) pada tahun 2007.

11 Produksi karet alam pada tahun 2007 mencapai 2,55 juta ton sehingga menjadikan Indonesia sebagai negarapenghasil karet terbesar kedua setelah Thailand.

12 Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia.

triwulan IV-2008, seiring dengan anjloknya harga komoditas dunia, harga-

harga di dalam negeri terkoreksi secara signifikan sehingga tekanan inflasi

pada akhir Tw-IV menurun.

PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH TERKINIPeriode awal 2008 s.d triwulan III-2008Memasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulaiMemasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulaiMemasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulaiMemasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulaiMemasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulai

mempengaruhi perekonomian daerah secara signifikan terutama pada sektormempengaruhi perekonomian daerah secara signifikan terutama pada sektormempengaruhi perekonomian daerah secara signifikan terutama pada sektormempengaruhi perekonomian daerah secara signifikan terutama pada sektormempengaruhi perekonomian daerah secara signifikan terutama pada sektor

yang yang yang yang yang tradabletradabletradabletradabletradable. . . . . Kenaikan harga berbagai komoditas primer di pasar duniatelah memberikan berkah tersendiri pada meningkatnya perekonomian di

berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang struktur

ekonominya didominasi oleh hasil-hasil pertambangan (batu bara, timah,tembaga) dan perkebunan (kelapa sawit, karet, kopi, dan coklat). Peningkatan

harga komoditas tersebut telah menyebabkan pendapatan dan daya beli

masyarakat terdongkrak sehingga konsumsi di daerahpun meningkat.Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan signifikan terhadap

perekonomian daerah, diantaranya adalah komoditas minyak kelapa sawit10,karet alam11, dan batubara12:

Pertumbuhan ekonomi daerah yang pesat terutama terjadi di zona SumateraPertumbuhan ekonomi daerah yang pesat terutama terjadi di zona SumateraPertumbuhan ekonomi daerah yang pesat terutama terjadi di zona SumateraPertumbuhan ekonomi daerah yang pesat terutama terjadi di zona SumateraPertumbuhan ekonomi daerah yang pesat terutama terjadi di zona Sumatera

Bagian Tengah dan Selatan, zona Kalimantan dan Zona Sulawesi denganBagian Tengah dan Selatan, zona Kalimantan dan Zona Sulawesi denganBagian Tengah dan Selatan, zona Kalimantan dan Zona Sulawesi denganBagian Tengah dan Selatan, zona Kalimantan dan Zona Sulawesi denganBagian Tengah dan Selatan, zona Kalimantan dan Zona Sulawesi dengan

rata-rata pertumbuhan triwulanan hingga triwulan III-2008 masing-masingrata-rata pertumbuhan triwulanan hingga triwulan III-2008 masing-masingrata-rata pertumbuhan triwulanan hingga triwulan III-2008 masing-masingrata-rata pertumbuhan triwulanan hingga triwulan III-2008 masing-masingrata-rata pertumbuhan triwulanan hingga triwulan III-2008 masing-masing

6,4%, 5,8%, 6,36,4%, 5,8%, 6,36,4%, 5,8%, 6,36,4%, 5,8%, 6,36,4%, 5,8%, 6,3%, dan 6,9%dan 6,9%dan 6,9%dan 6,9%dan 6,9%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di

Sumatera dan Kali-Sulampua telah mendorong terjadinya konvergensi

pertumbuhan ekonomi antar daerah (Gambar 1 - 3 : Peta Deviasi gPDRB TwI - III 2008). Terdapat hubungan yang relatif simetris antara peningkatan harga

komoditas primer tersebut dengan pertumbuhan PDRB di masing-masing

wilayah (Sulawesi, Kalimantan dan sebagian wilayah Sumatra). Di sisi lain,meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan Kali-Sulampua turut

pula memberikan sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa

terutama pada sektor industri dan sektor perdagangan.

Page 3: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

33

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

gPDB Tw I-08: 6,0%

Deviasi gPDRB dg gPDB √ Tw I-08

Deviasi gPDRB dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

B.Utara B.Tengah B.Selatan B.Barat B.Tengah B.Timur Balnusra Kalimantan SulampuaQ1-08 Sumatera Jabalnusra Kali-Sulampua

gKredit,%NPL, %

32,9 40,8 7,6 22,0 21,5 27,0 21,7 28,8 31,93,4 2,6 2,5 3,7 3,5 3,4 3,0 3,1 7,0

gPDB Tw II-08: 6,4%

B.Utara B.Tengah B.Selatan B.Barat B.Tengah B.Timur Balnusra Kalimantan SulampuaQ2-08 Sumatera Jabalnusra Kali-Sulampua

gKredit,%NPL, %

40,0 47,7 12,7 25,9 27,8 33,3 26,6 35,6 36,33,2 2,4 2,6 3,5 3,2 3,1 2,4 3,3 6,2

Deviasi gPDRB dg gPDB √ Tw II-08

Deviasi gPDRB dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

Gambar 1 - 3Deviasi Perkembangan PDRB Tw I - III 2008

Gambar 1 Gambar 2

gPDB Tw III-08: 6,1%

B.Utara B.Tengah B.Selatan B.Barat B.Tengah B.Timur Balnusra Kalimantan SulampuaQ3-08 Sumatera Jabalnusra Kali-Sulampua

gKredit,%NPL, %

Deviasi gPDRB dg gPDB √ Tw III-08

Deviasi gPDRB dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

35,2 33,9 38,3 29,2 29,7 30,6 30,1 37,1 36,03,1 2,1 2,7 3,3 2,9 3,0 2,2 2,9 5,2

Gambar 3

Gambar 4 - 6Deviasi Perkembangan Inflasi Tw I - III 2008

Deviasi Inflasi Daerah dan NasionalTw III-08

Deviasi Inflasi dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

Inflasi Nasional (yoy)Tw III-08: 12,1%

Gambar 6

Deviasi Inflasi Daerah dan NasionalTw I-08

Deviasi Inflasi dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

Inflasi Nasional (yoy)Tw I-08: 7,1%

Gambar 4

Deviasi Inflasi Daerah dan NasionalTw II-08

Deviasi Inflasi dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

Inflasi Nasional (yoy)Tw II-08: 11,0%

Gambar 5

Page 4: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

34

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

Disisi pembiayaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumatera danDisisi pembiayaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumatera danDisisi pembiayaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumatera danDisisi pembiayaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumatera danDisisi pembiayaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan

Kali-Sulampua yang bersumber dari sektor Kali-Sulampua yang bersumber dari sektor Kali-Sulampua yang bersumber dari sektor Kali-Sulampua yang bersumber dari sektor Kali-Sulampua yang bersumber dari sektor tradabletradabletradabletradabletradable juga didukung oleh juga didukung oleh juga didukung oleh juga didukung oleh juga didukung oleh

peningkatan pembiayaan kreditpeningkatan pembiayaan kreditpeningkatan pembiayaan kreditpeningkatan pembiayaan kreditpeningkatan pembiayaan kredit. Di wilayah Sumatera, penyaluran kredit ke

sektor pertanian yang juga sebagai penyerap kredit terbesar, pada paruhpertama 2008 rata-rata tumbuh sebesar 36,1%. Sementara di wilayah Kali-

Sulampua, penyaluran kredit ke sektor pertambangan rata-rata tumbuh

35,1%. Sebagian besar penyaluran kredit di kedua wilayah ini bersifatproduktif, yaitu kredit modal kerja yang memiliki porsi 49,3% dari total

oustanding kredit di Sumatera dan 41,4% di Kali-Sulampua. Di sisi lain,

membaiknya pendapatan penduduk di kedua wilayah tersebut telah memacupenyaluran kredit konsumsi meningkat cukup tinggi, yaitu mengalami

pertumbuhan 35,7% di Sumatera dan 36,5% di Kali-Sulampua. Sementara

itu, pesatnya ekonomi Sumatera dan Kali-Sulampua juga berdampak padasektor industri dan perdagangan di Jawa sehingga kredit di kedua sektor

tersebut di Jawa meningkat. Pertumbuhan kredit sektor industri dan

perdagangan di Jawa tumbuh masing-masing sebesar 37,2% dan 30,2%.Sampai dengan triwulan III 2008, peningkatan kredit di seluruh daerah diikuti

oleh kualitas kredit yang masih baik, sebagaimana tercermin dari NPL yang

rendah di semua wilayah bahkan lebih rendah dibanding periode akhir tahun2007.

Di sisi inflasi, perkembangan harga komoditas di pasar dunia yang meningkatDi sisi inflasi, perkembangan harga komoditas di pasar dunia yang meningkatDi sisi inflasi, perkembangan harga komoditas di pasar dunia yang meningkatDi sisi inflasi, perkembangan harga komoditas di pasar dunia yang meningkatDi sisi inflasi, perkembangan harga komoditas di pasar dunia yang meningkat

cukup tinggi turut pula meningkatkan tekanan inflasi di daerah.cukup tinggi turut pula meningkatkan tekanan inflasi di daerah.cukup tinggi turut pula meningkatkan tekanan inflasi di daerah.cukup tinggi turut pula meningkatkan tekanan inflasi di daerah.cukup tinggi turut pula meningkatkan tekanan inflasi di daerah. Kenaikanharga berbagai komoditas di pasar internasional, khususnya harga komoditas

Grafik 1Grafik 1Grafik 1Grafik 1Grafik 1Dispersi Pertumbuhan dan Inflasi antar Daerah

2007 2008Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

Dispersi Inflasi (Std.Dev)Dispersi gPDRB (Std.Dev.)

Page 5: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

35

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

yang termasuk di dalam kelompok makanan, seperti kedelai, minyak goreng

dan gandum menjadi salah satu faktor yang cukup kuat mendorong tekanan

inflasi daerah, terutama di daerah yang pola konsumsinya lebih didominasioleh kelompok makanan dan juga daerah-daerah yang memiliki

ketergantungan pada pasokan dari daerah lain yang ongkos

transportasinyapun meningkat. Hal ini terutama terlihat dari meningkatnyalaju inflasi di wilayah luar Jawa dengan deviasi positif yang melebar terhadap

inflasi nasional (Gamba 4 - 6 : Deviasi Inflasi Tw I sd. III 2008). Kota-kota di

wilayah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera Selatan dan Irian Jaya deviasianyarelatif lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal.

Periode Triwulan IV-2008Memasuki triwulan ke IV 2008, perlambatan ekonomi dunia yang berimbasMemasuki triwulan ke IV 2008, perlambatan ekonomi dunia yang berimbasMemasuki triwulan ke IV 2008, perlambatan ekonomi dunia yang berimbasMemasuki triwulan ke IV 2008, perlambatan ekonomi dunia yang berimbasMemasuki triwulan ke IV 2008, perlambatan ekonomi dunia yang berimbas

pada anjloknya harga komoditas mulai memberikan dampak terhadappada anjloknya harga komoditas mulai memberikan dampak terhadappada anjloknya harga komoditas mulai memberikan dampak terhadappada anjloknya harga komoditas mulai memberikan dampak terhadappada anjloknya harga komoditas mulai memberikan dampak terhadap

perekonomian di berbagai daerah.perekonomian di berbagai daerah.perekonomian di berbagai daerah.perekonomian di berbagai daerah.perekonomian di berbagai daerah. Di wilayah Sumatera dan sebagian Kali-Sulampua penurunan permintaan ekspor - berupa penundaan pengiriman

dan pembatalan sepihak kontrak ekspor - hasil-hasil perkebunan mulaiterjadi. Di sisi lain, harga CPO di pasar dunia yang turun tajam hingga

mencapai 70% (pertengahan November 2008)13 langsung berimbas pada

turunnya harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani menjadi Rp300/Kg14. Wilayah Sumatera dan sebagian Kali-Sulampua merupakan wilayah

yang paling terkena dampak turunnya harga CPO dan turunnya volume

ekspor, yang selanjutnya menekan daya beli masyarakat sebagaimanadiindikasikan oleh turunnya indeks Nilai Tukar Petani di kedua wilayah ini.

Melambatnya ekspor di kedua wilayah telah menjadi faktor pemicu

melambatnya ekonomi pada beberpa sektor unggulan, seperti pertanian,pertambangan dan perdagangan. Perlambatan ekonomi ini juga

menyebabkan deviasi pertumbuhan ekonomi daerah-daerah dimaksud

terhadap pertumbuhan nasional kembali melebar (1,5%, deviasi negatif)dan perekonomian tumbuh di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi

nasional (lihat peta dibawah).

13 Terhadap harga tertingginya pada Maret 200814 Harga TBS tertinggi sebelumnya mencapai rerata Rp 1.800/Kg

Page 6: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

36

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

Semakin dalamnya krisis keuangan global berimbas pula pada perkembanganSemakin dalamnya krisis keuangan global berimbas pula pada perkembanganSemakin dalamnya krisis keuangan global berimbas pula pada perkembanganSemakin dalamnya krisis keuangan global berimbas pula pada perkembanganSemakin dalamnya krisis keuangan global berimbas pula pada perkembangan

ekonomi daerah yang berbasis industri manufaktur yang ekonomi daerah yang berbasis industri manufaktur yang ekonomi daerah yang berbasis industri manufaktur yang ekonomi daerah yang berbasis industri manufaktur yang ekonomi daerah yang berbasis industri manufaktur yang export-orientedexport-orientedexport-orientedexport-orientedexport-oriented. Di

wilayah Jabalnustra, permintaan ekspor berbagai produk industri manufakturmulai terindikasi mengalami penurunan dengan berkurangnya pesanan dan

pembatalan sepihak pembeli di luar negeri. Permintaan dari dalam negeri

juga sedikit mengalami tekanan searah dengan tertekannya perekonomiandi luar Jawa. Hal ini berdampak langsung pada berkurangnya penggunaan

kapasitas dan mendorong perusahaan melakukan berbagai upaya efisiensi

yang antara lain dilakukan dengan cara melakukan pengurangan jam kerjamaupun jumlah tenaga kerja.

Gambar 7Gambar 7Gambar 7Gambar 7Gambar 7Deviasi Perkembangan PDRB Tw IV 2008

Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8Gambar 8Deviasi Perkembangan Inflasi Tw IV 2008

gPDB Tw IV-08: 5,7%

B.Utara B.Tengah B.Selatan B.Barat B.Tengah B.Timur Balnusra Kalimantan SulampuaQ4-08* Sumatera Jabalnusra Kali-Sulampua

gKredit,%NPL, %

Deviasi gPDRB dg gPDB √ Tw IV-08

Deviasi gPDRB dg Nasional

(0,5) - 0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5) - (0,6)

lebih dari 1,5

* November 2008

31,23,2

30,72,2

35,22,7

32,43,6

31,22,8

32,72,9

30,12,2

37,43,2

34,45,4

Deviasi Inflasi Daerah dan NasionalTw IV-08

Deviasi Inflasi dg Nasional

(0,5)-0,5

lebih dari (1,5)

0,6 - 1,5

(1,5)-(0,6)

lebih dari 1,5

Inflasi Nasional (yoy)Tw IV-08: 11,1%

Perekonomian yang melambat, walaupun tidak signifikan diikuti olehPerekonomian yang melambat, walaupun tidak signifikan diikuti olehPerekonomian yang melambat, walaupun tidak signifikan diikuti olehPerekonomian yang melambat, walaupun tidak signifikan diikuti olehPerekonomian yang melambat, walaupun tidak signifikan diikuti oleh

perlambatan pertumbuhan kredit di daerah. perlambatan pertumbuhan kredit di daerah. perlambatan pertumbuhan kredit di daerah. perlambatan pertumbuhan kredit di daerah. perlambatan pertumbuhan kredit di daerah. Di sebagian besar daerah, kredittumbuh namun mulai melambat karena potensi resiko meningkat yang antara

lain tercermin pada peningkatan nilai nominal NPLs. NPL secara nominal

yang meningkat dari Rp40,687 milyar pada Juni 2008 menjadi Rp45,831milyar pada November 2008. Kenaikan NPL tersebut terutama terjadi pada

penyaluran kredit pada sektor-sektor yang mulai melambat pertumbuhannya,

seperti : pertanian, perdagangan, perindustrian dan sektor lain-lain(konsumsi).

Di sisi inflasi, menurunnya harga komoditas di pasar dunia berperan dalamDi sisi inflasi, menurunnya harga komoditas di pasar dunia berperan dalamDi sisi inflasi, menurunnya harga komoditas di pasar dunia berperan dalamDi sisi inflasi, menurunnya harga komoditas di pasar dunia berperan dalamDi sisi inflasi, menurunnya harga komoditas di pasar dunia berperan dalam

memperlemah tekanan inflasi di daerah.memperlemah tekanan inflasi di daerah.memperlemah tekanan inflasi di daerah.memperlemah tekanan inflasi di daerah.memperlemah tekanan inflasi di daerah. Inflasi di daerah secara umum turun,namun mengingat tingkat ketergantungan luar Jawa terhadap supply barang

Page 7: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

37

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

dari Jawa, maka perlambatan inflasi di daerah relatif tidak terlalu kuat (Lihat

Grafik Perkembangan Inflasi dan Kontribusi Makanan per Wilayah). Inflasi

di luar Jawa, secara rata-rata masih di atas angka inflasi nasional, namundeviasi inflasi di daerah-daerah yang sebelumnya mengalami booming

ekonomi karena kenaikan harga komoditas, terhadap inflasi nasional secara

umum turun (wilayah Kalimantan dan Sulawesi), walaupun cenderung tidaksesimetris sebagaimana dampak terhadap PDRB. Di wilayah Irian Jaya deviasi

inflasinya terhadap angka inflasi nasional cenderung tetap di level yang tinggi.

faktor ketergantungan pasokan barang dari Jawa diduga merupakan salahsatu faktor yang cukup signifikan mempengaruhi inflasi. Sementara itu, inflasi

di pulau Jawa secara umum di bawah angka rata-rata inflasi nasional.

POTENSI RISIKO EKONOMI DAERAH KE DEPANKrisis keuangan global yang semakin berimbas pada melambatnyaKrisis keuangan global yang semakin berimbas pada melambatnyaKrisis keuangan global yang semakin berimbas pada melambatnyaKrisis keuangan global yang semakin berimbas pada melambatnyaKrisis keuangan global yang semakin berimbas pada melambatnya

perekonomian daerah akan dapat menyebabkan terjadinya kembaliperekonomian daerah akan dapat menyebabkan terjadinya kembaliperekonomian daerah akan dapat menyebabkan terjadinya kembaliperekonomian daerah akan dapat menyebabkan terjadinya kembaliperekonomian daerah akan dapat menyebabkan terjadinya kembali

divergensi pertumbuhan ekonomi antar daerah. divergensi pertumbuhan ekonomi antar daerah. divergensi pertumbuhan ekonomi antar daerah. divergensi pertumbuhan ekonomi antar daerah. divergensi pertumbuhan ekonomi antar daerah. Wilayah Sumatera dan Kali-

Sulampua yang pada saat terjadinya kenaikan harga komoditas mampumengejar pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa akan menghadapi potensi

risiko perlambatan ekonomi yang lebih besar. Sementara itu, ekonomi Jawayang menopang perekonomian di kedua wilayah tersebut, melalui

penyerapan input produksi industri manufaktur, secara perlahan-lahan mulai

terimbas perlambatan ekonomi Sumatera dan Kali-Sulampua, meskipun tidakterlalu signifikan. Hal ini mengingat struktur ekonomi di Jawa masih bertumpu

pada domestic demand dari wilayah Jawa itu sendiri. Namun demikian,

dampak melemahnya permintaan dunia pada ekspor hasil industripengolahan dan mulai terbatasnya domestic demand akibat tertekannya

daya beli akan dapat melemahkan perekonomian Jawa.

Sementara itu, di sisi harga-harga masih menurunnya harga komoditasSementara itu, di sisi harga-harga masih menurunnya harga komoditasSementara itu, di sisi harga-harga masih menurunnya harga komoditasSementara itu, di sisi harga-harga masih menurunnya harga komoditasSementara itu, di sisi harga-harga masih menurunnya harga komoditas

internasional akan memberikan sumbangan positif terhadap melemahnyainternasional akan memberikan sumbangan positif terhadap melemahnyainternasional akan memberikan sumbangan positif terhadap melemahnyainternasional akan memberikan sumbangan positif terhadap melemahnyainternasional akan memberikan sumbangan positif terhadap melemahnya

tekanan inflasi di daerahtekanan inflasi di daerahtekanan inflasi di daerahtekanan inflasi di daerahtekanan inflasi di daerah. Penurunan inflasi juga akan dipengaruhi oleh

penurunan harga BBM bersubsidi dan dampak lanjutannya, dan di sisi lain

daya beli masyarakat relatif melemah. Namun demikian, potensi terhadaptekanan inflasi tetap harus diwaspadai, seperti gangguan pasokan karena

musim pada komoditas

Page 8: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

38

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

pangan, pelemahan nilai tukar dan ekkspektasi masyarakat terhadap inflasi.

Sedangkan, di sisi pembiayaan, meningkatnya risiko kredit terutama di sektor-

sektor yang terkena dampak krisis keuangan global perlu dicermati mengingatpeningkatan nilai nominal mulai terindikasi di berbagai daerah.

KESIMPULAN1. Perkembangan harga komoditas dunia memberikan dampak yang cukup

signifikan pada perekonomian daerah, khususnya pada daerah-daerah

yang berbasis komoditas (tradable), seperti Sumatera dan Kalimantan.Terdapat hubungan yang cenderung simetris antara peningkatan harga

komoditas dengan peningkatan PDRB yang juga memberikan dampak

kearah konvergensi pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan Kali-Sulaterhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebaliknya, seiring dengan

penurunan permintaan dunia yang juga berakibat turunnya harga

komoditas telah menyebabkan pertumbuhan PDRB di wilayah-wilayahdimaksud terkoreksi, potensi risiko perlambatan ekonomi cukup besar dan

konvergensi meningkat.

2. Imbas krisis keuangan global juga berdampak negatif pada daerah berbasissektor industri expor-oriented, dimana terdapat upaya efisiensi produksi

sebagai akibat dari menurunnya permintaan luar negeri. Penurunan

produksi berdampak pada penurunan penggunaan kapasitas yangberpotensi terjadinya pengurangan jam kerja dan peningkatan PHK.

3. Di sisi harga, fluktuasi harga komoditas di pasar dunia mempengaruhi

tingkat inflasi terutama pada daerah-daerah yang memiliki tingkatkomposisi konsumsi makanan yang besar. Tekanan Inflasi di daerah-daerah

luar Jawa cenderung meningkat lebih tinggi dibandingkan di Jawa,

terutama disebabkan Oleh tingginya ketergantungan pasokan dari Jawa.Secara umum kenaikan harga komoditas telah menyebabkan deviasi inflasi

kota-kota di luar Jawa terhadap angka inflasi nasional meningkat, atau

lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal. Sementara itupenurunan harga komoditas, secara umum hanya berdampak pada

semakin kecilnya deviasi angka inflasi, kecuali di Irian Jaya yang deviasi

inflasi cenderung tetap tinggi.

Page 9: Pengaruh Perkembangan Harga Komoditas pada Perekonomian ... · beberapa produk komoditas primer dan produk industri yang diekspor ... berpotensi menurunkan kinerja dan kualitas pembiayaan

39

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

Triwulan IV-2008

4. Sementara itu di sisi pembiayaan, risiko kredit terutama di sektor-sektor

yang terkena dampak krisis keuangan global perlu dicermati mengingat

potensi penurunan kualitas kredit mulai terindikasi diberbagai daerah,sebagaimana tercermin dari peningkatan nilai NPLs.

IMPLIKASI KEBIJAKAN1. Untuk mengurangi dampak negatif pengaruh fluktuasi harga komoditas

di pasar dunia pada perkembangan perekonomian daerah, maka untuk

ke depan perlu dilakukan upaya-upaya :

- Peningkatkan produktifitas perlu diintensifkan dibandingkan dengan

upaya-upaya penambahan lahan baru.

- Peningkatkan diversivikasi produk perkebunan (pertanian)

- Peningkatkan nilai tambah produksi, seperti pengembangan produksiturunan CPO.

- Perlunya kebijakan yang dapat menyangga dan menstabilkan harga,

khususnya di tingkat petani yang antara lain dilakukan dalam bentukupaya menjaga keseimbangan pasokan. Peran asosiasi disini perlu

ditingkatkan.

2. Disisi harga-harga, upaya-upaya meningkatkan produksi dan pasokan,

khususnya bahan makanan di daerah perlu ditingkatkan. Swasembadakebutuhan pokok perlu menjadi prioritas daerah.

Dengan mulai terbatasnya domestic demand seiring dengan melemahnya

daya beli masyarakat, dalam jangka pendek peran fiskal untuk menstimulasiperekonomian dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi menjadi

sangat penting. Terlebih dengan potensi meningkatnya pengangguran akibat

meningktanya ancaman PHK. Untuk itu, berbagai kendala dalammerealisasikan anggaran pemerintah perlu diminimalisasi dan jadwal realisasi

dapat lebih terarah dengan tetap memperhatikan siklus perekonomian

daerah setempat.