Upload
others
View
24
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 918-929 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN,
SELF EFFICACY DAN KARAKTER WIRAUSAHA
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (studi kasus pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul
angkatan 2015 dan 2016)
Nurul Fauziyah 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha terhadap
minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul
angkatan 2015 dan 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear
berganda. Pengujian akan dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 21.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 145 responden. Hasil
uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan,
self efficacy dan karakter wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha . Hasil uji t (parsial) menunjukkan pengetahuan kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan, self efficacy berpengaruh positif dan
signifikan dan karakter wirausaha berpengaruh positif dan signifikan pada
minat berwirausaha. Karakter wirausaha merupakan variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa
Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016.
Kata Kunci: Pengetahuan kewirausahaan, self efficacy, karakter wirausaha
dan minat berwirausaha
Pendahuluan
Pada tahun 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,33
persen yang artinya jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 7,01
juta orang. TPT tertinggi tercatat di provinsi Kalimantan Timur yang mencapai
8,55 persen dari total pengangguran terbuka. Salah satu penyumbang
pengangguran di Indonesia adalah dari pengangguran terdidik. Pengangguran
terdidik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan
pekerjaan tapi belum memperolehnya. Untuk provinsi Kalimantan Timur
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)
919
jumlah pengangguran terdidik pada bulan Agustus 2016 mencapai 136.653
dengan jumlah pengangguran dari kalangan sarjana mencapai 15.641 orang.
Dari data tersebut terlihat bahwa tingkat pengangguran di Provinsi
Kalimantan Timur masih cukup tinggi. Padahal seharusnya mahasiswa yang
sudah lulus sudah memiliki banyak bekal untuk persiapan untuk
menghadapi dunia kerja tapi nyatanya tidak semua mahasiswa mampu
bersaing. Untuk itu sebagai mahasiswa yang sudah dibekali ilmu selama
masa perkuliahan seharusnya bisa memberikan solusi bagi menyempitnya
lapangan kerja yang ada. Solusi dari menyempitnya lapangan kerja yang
mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran adalah dengan menciptakan
lapangan pekerjaan atau menjadi wirausaha. Dengan meningkatkan jumlah
wirausaha di harapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Namun tidak semua sarjana memiliki keinginan untuk menjadi seorang
wirausaha karena kebanyakan lulusan sarjana memiliki mental untuk
mencari pekerjaan dari pada menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu
diperlukannya minat berwirausaha untuk membuat mahasiswa menjadi
seorang wirausaha.
Menurut Shaleh dan Wahab (2004: 263) banyak faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu. Secara garis besar minat
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam
individu dan berasal dari luar individu. Dari dalam individu seperti efikasi
diri, kebutuhan akan prestasi, sedangkan dari luar individu seperti
pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Dari
pemaparan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa mahasiswa yang akan
menjadi seorang wirausaha harus memiliki rasa ketertarikan terhadap
wirausaha dan untuk memunculkan rasa ketertarikan tersebut dibutuhkan
beberapa faktor.
Mahasiswa yang menempuh jurusan Administrasi Bisnis tentunya
akan mendapatkan mata kuliah seputar kewirausahaan. Harapannya dari
mata kuliah tersebut bisa menambah pengetahuan kewirausahaan
dikalangan mahasiswa yang nantinya akan menumbuhkan minat
berwirausaha. Dari pengetahuan yang didapatkan, mahasiswa akan
menentukan sikap untuk memperoleh prestasi yang ditumbuhkan oleh
keyakinan diri atau efikasi diri. Namun pada observasi awal ternyata dari
total 185 mahasiswa dari prodi Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016
hanya ada 16 mahasiswa yang berwirausaha. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
meneliti variabel penegtahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter
wirausaha sebagai pengaruh guna menarik minat berwirausaha. Maka dari itu
diambil judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy dan
Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha (studi kasus pada
mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016)”.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929
920
Kerangka Dasar Teori
Kewirausahaaan
Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan (Human Process) yang
berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang,
mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud
menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka
waktu yang lama (Susanto, 2013: 23).
Pengetahuan Kewirausahaan
Pengetahuan kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan
hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber
informasi yang berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga
kewirausahaan bisa di masukkan ke dalam disiplin ilmu, baik itu yang bersifat
teori maupun yang bersifat empiris (Anwar, 2014: 4). Berdasarkan teori yang
dikemukakan para ahli, maka disimpulkan indikator pengetahuan
kewirausahaan adalah:
1. Kurikulum
Perguruan Tinggi memberikan mata kuliah keilmuan yang bisa memberikan
motivasi kepada mahasiswa untuk mulai berwirausaha.
2. Praktek Kewirausahaan
Suatu kegiatan yang melatih kemampuan wirausaha sekaligus sebagai
sarana untuk belajar berwirausaha.
3. Seminar Kewirausahaan
Pembelajaran kewirausahaan yang lebih mendalam tentang berwirausaha.
Self Efficacy
Efikasi diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menjalankan
perilaku tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Ormrod, 2008: 20). Menurut
Badura dalam Feist (2013: 213-215), terdapat beberapa sumber bagi
terbentuknya efikasi diri yaitu :
1. Pengalaman Menguasai Sesuatu (Mastery Experiences)
Sumber yang paling berpengaruh dari efikasi diri adalah pengalaman
menguasai sesuatu, yaitu performa pada masa lalu (Bandura). Secara umum,
performa yang berhasil akan meningkatkan ekspektasi mengenai
kemampuan; kegagalan cenderung akan menurunkan hal tersebut.
2. Modeling Sosial (Vicarious Experiences)
Efikasi diri meningkat saat kita mengobservasi pencapaian orang lain yang
mempunyai kompetensi yang setara, namun akan berkurang saat kita
melihat rekan sebaya kita gagal.
3. Persuasi Sosial.
Efikasi diri dapat juga diperoleh atau dilemahkan melalui persuasi sosial.
Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi dibawah kondisi yang tepat,
persuasi dari orang lain dapat meningkatkan atau menurunkan efikasi diri.
Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)
921
4. Kondisi Fisik dan Emosional
Dalam suatu aktivitas yang melibatkan kekuatan dan stamina, orang akan
mengartikan kelelahan dan rasa sakit yang dirasakan sebgai petunjuk
tentang efikasi dirinya. Demikian juga dengan Emosi yang kuat biasanya
akan mengurangi performa, saat seseorang mengalami ketakutan yang kuat,
kecemasan akut, atau tingkat stress yang tinggi, kemungkinan akan
mempunyai ekpektasi efikasi yang rendah.
Karakter Wirausaha
Karakter merupakan ciri-ciri tertentu yang sudah menyatu pada diri
seseorang yang ditampilkan dalam bentuk perilaku (Supiana, 2006: 6). Menurut
Wahyudi (2012: 47-48) terdapat tujuh definisi karakteristik wirausaha, yaitu:
1. Passion
Memiliki antusiasme dan kecintaan atas apa yang dilakukan. Sehingga
seseorang merasa lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu.
2. Independent
Seseorang yang mempunyai karakter wirausaha harus mandiri. Artinya
mampu bertindak sendiri, tanpa bergantung kepada orang lain dalam
menentukan pilihan dan pengambilan keputusan.
3. Market sensitivity
Artinya peka terhadap situasi dan kondisi pasar sehingga mampu
memanfaatkan setiap peluang yang muncul, bahkan menciptakan peluang.
4. Creative & Innovative
Seorang wirausaha memiliki rasa ingin tahu yang besar, daya imajinasi yang
kuat, mampu memunculkan ide yang original dan mewujudkannya.
5. Calculated risk taker
Artinya selalu memperhitungkan kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Selain itu karakter
seorang wirausaha adalah mampu memutuskan untuk tetap melangkah jika
kemungkinan gagalnya tidak terlalu besar.
6. Persistent
Persistent dapat diartikan gigih, tekun, tidak mudah putus asa dan selalu
bersemangat dalam usaha demi tercapainya tujuan.
7. High Ethical Standart
Selalu mengacu, memperhatikan dan mempertimbangkan etika dalam
pengambilan keputusan dan usaha dalam mencapai tujuan.
Minat Berwirausaha
Minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk
melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko
(Yuwono, 2008: 34). Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk
mengukur minat berwirausaha meliputi perasaan tertarik, perasaan senang dan
keinginan/harapan.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929
922
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015: 7) penelitian ini termasuk metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda
dengan tiga prediktor yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tiga
variabel bebas terhadap variabel terikat, yang mana penelitian ini mencari
pengaruh variabel bebas Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Self Efficacy (X2)
dan Karakter Wirausaha (X3) terhadap variabel terikat Minat Berwirausaha (Y).
Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis
Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus slovin sehingga di dapatkan jumlah sampel sebanyak 145
responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu Proportionate Stratified
Random Sampling, yaitu peneliti akan menentukan jumlah sampel yang akan
digunakan dari setiap angkatan (Sugiyono, 2015: 82), dengan perhitungan
sebagai berikut:
a. Angkatan 2015 = 90/185 x 145 = 71 mahasiswa
b. Angkatan 2016 = 95/185 x 145 = 74 mahasiswa
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
yang relevan, akurat dan realiabel, maka pengumpulan data yang digunakan
adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Metode Analisis Data
a. Uji validitas dan uji reliabilitas
b. Uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
c. Persamaan regresi menggunakan regresi linear berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Y = Minat berwirausaha
X1 = Pengetahuan kewirausahaan
X2 = Self efficacy
X3 = Karakter Wirausaha
a = Konstanta
b = Koefisien regresi dari setiap variabel
d. Koefisien Korelasi (R)
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil.
Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)
923
e. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk menguji apakah model analisis ini sudah cukup layak dan berapa
besarnya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.
f. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
g. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian koefisien regresi parsial individu yang digunakan untuk
mengetahui apakah variabel dependen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
Hasil Penelitian
Analisis
Uji Validitas
Uji validitas dilaksanakan dengan rumus korelasi bivariate person. Uji
validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi
21. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagaimana data dalam tabel berikut
ini.
Hasil Uji Validitas Variabel X1
No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria
1 0,709 0,162 Valid
2 0,708 0,162 Valid
3 0,718 0,162 Valid
4 0,682 0,162 Valid
5 0,749 0,162 Valid
6 0,714 0,162 Valid
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Hasil Uji Validitas Variabel X2
No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria
1 0,619 0,162 Valid
2 0,565 0,162 Valid
3 0,596 0,162 Valid
4 0,557 0,162 Valid
5 0,595 0,162 Valid
6 0,638 0,162 Valid
7 0,555 0,162 Valid
8 0,573 0,162 Valid
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929
924
Hasil Uji Validitas Variabel X3
No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria
1 0,746 0,162 Valid
2 0,710 0,162 Valid
3 0,630 0,162 Valid
4 0,658 0,162 Valid
5 0,689 0,162 Valid
6 0,679 0,162 Valid
7 0,690 0,162 Valid
8 0,775 0,162 Valid
9 0,692 0,162 Valid
10 0,678 0,162 Valid
11 0,725 0,162 Valid
12 0,746 0,162 Valid
13 0,587 0,162 Valid
14 0,646 0,162 Valid
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Hasil Uji Validitas Variabel Y
No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria
1 0,693 0,162 Valid
2 0,697 0,162 Valid
3 0,714 0,162 Valid
4 0,732 0,162 Valid
5 0,698 0,162 Valid
6 0,708 0,162 Valid
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Hasil pehitungan uji validitas sebagaimana tabel-tabel di atas,
menunjukan bahwa semua nilai rhitung lebih besar datai nilai rtabel pada nilai
signifikasi 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam
angket penelitian ini valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program
SPSS versi 21. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas sebagaimana data dalam
tabel berikut ini.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Kriteria
X1 0,800 Reliabel
X2 0,719 Reliabel
X3 0,912 Reliabel
Y 0,787 Reliabel
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)
925
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel lebih besar dari
nilai 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket dalam
penelitian ini reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program
SPSS. Adapun grafik P‐P plot normalitas dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Sumber: Data Penelitian Dari SPSS 21
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa data penelitian dalam
model regresi berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat bahwa garis yang
menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengujian pada model regresi ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu
program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji multikolinearitas sebagaimana data
dalam tabel berikut ini.
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kriteria
X1 0,587 1,703 Tidak terjadi multikolinearitas
X2 0,506 1,976 Tidak terjadi multikolinearitas
X3 0,550 1,819 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929
926
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai tolerance lebih besar 0,10 dan
nilai VIF lebih kecil 10,00 sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi
masalah multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Kriteria
X1 0,397 Tidak terjadi heteroskedastisitas
X2 0,494 Tidak terjadi heteroskedastisitas
X3 0,685 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode glejser diperoleh nilai
signifikansi lebih besar 0,05, sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu
program SPSS diperoleh nilai d sebesar 2,068, nilai ini akan kita bandingkan
dengan nilai tabel durbin-watson untuk nilai N=145 dengan signifikansi 5%,
maka diperoleh hasil uji autokorelasi seperti pada ringkasan di bawah ini.
Hasil Uji Autokorelasi
d dl du 4-dl 4-du Kriteria
2,068 1,693 1,774 2,307 2,226 Tidak ada
autokorelasi
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Berasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai d 2,068 terletak di antara
nilai du 1,774 dan 4-du 2,226, maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,003 1,229 2,444 ,016
X1 ,187 ,054 ,207 3,459 ,001
X2 ,127 ,047 ,173 2,689 ,008
X3 ,248 ,027 ,574 9,284 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah Melalui SPSS 21
Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)
927
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi linear berganda dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3
Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta adalah 3,003 menyatakan bahwa jika variable pengetahuan
kewirausahaan (X1), self efficacy (X2), dan karakter wirausaha (X3) nilainya
adalah nol, maka nilai konsistensi minat berwirausaha (Y) nilainya adalah
3,003.
b. Koefisien regresi pengetahuan kewirausahaan (X1), sebesar 0,187
menyatakan bahwa jika X1 bertambah, maka Y akan mengalami
peningkatan sebesar 0,187, dengan asumsi tidak ada penambahan
(konstanta) nilai X2 dan X3.
c. Koefisien regresi self efficacy (X2), sebesar 0,127 menyatakan bahwa jika X2
bertambah, maka Y mengalami peningkatan sebesar 0,127, dengan asumsi
tidak ada penambahan (konstan) nilai X1 dan X3.
d. Koefisien regresi Karakter wirausaha (X3) 0,248 menyatakan bahwa jika X3
bertambah, maka Y mengalami peningkatan sebesar 0,248, dengan asumsi
tidak ada penambahan (konstan) nilai X1 dan X2.
Koefisien Korelasi (R)
Berdasarkan hasil output SPSS 21, hasil angka R sebesar 0,839 atau
83,9% yang menunjukkan terjadi hubungan yang sangat kuat antara variabel
independen yakni pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter
wirausaha terhadap variabel dependen yakni minat berwirausaha.
Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil output SPSS 21, hasil angka R Adjusted R Square
sebesar 0,704. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel pengetahuan
kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha mempengaruhi variabel
minat berwirausaha sebesar 70,4% dan sisanya sebesar 29,6% dijelaskan oleh
variabel yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1051,716 3 350,572 111,623 ,000b
Residual 442,835 141 3,141
Total 1494,552 144
a. Dependent Variable: (Y)
b. Predictors: (Constant), (X3), (X1), (X2)
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
Berdasarkan perhitungan nilai Fhitung 111,623 > Ftabel 2,60 dengan
probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa variabel
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929
928
pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berwirausaha.
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,003 1,229 2,444 ,016
X1 ,187 ,054 ,207 3,459 ,001
X2 ,127 ,047 ,173 2,689 ,008
X3 ,248 ,027 ,574 9,284 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21
a. Nilai thitung untuk pengetahuan kewirausahaan (X1) sebesar 3,459 > ttabel (3,459 >
1,977) dan nilai Sig. adalah 0,001 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05). Maka
hipotesis diterima, artinya variabel pegetahuan kewirausahaan (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap minat berwirausaha (Y).
b. Nilai thitung untuk self efficacy (X2) adalah sebesar 2,689 > ttabel (2,689 > 1,977)
dan nilai Sig. adalah 0,008 lebih kecil daripada 0,05 (<0,050). Maka hipotesis
diterima, artinya variabel self efficacy (X2) berpengaruh signifikan terhadap
minat berwirausaha (Y).
c. Nilai thitung untuk karakter wirausaha (X3) adalah sebesar 9,284 > ttabel (9,284 >
1977) dan nilai Sig. adalah 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05). Maka
hipotesis diterima, artinya variabel karakter wirausaha berpengaruh signifikan
terhadap minat berwirausaha (Y)
Uji Dominan
Nilai stadardized coefficients yang terdapat pada uji T, nilai beta karakter
wirausaha adalah 0,574 dan angka tersebut lebih besar dari nilai beta pengetahuan
kewirausahaan yaitu 0,207 dan nilai beta self efficacy yaitu 0,173. Maka variabel
bebas yang paling berpengaruh dominan terhadap variabel terikat yaitu minat
berwirausaha adalah karakter wirausaha.
Penutup
Variabel pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter
wirausaha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha pada mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016.
Secara parsial, variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh
signifikam terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi
Bisnis angkatan 2015 dan 2016, variabel self efficacy berpengaruh
signifikam terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi
Bisnis angkatan 2015 dan 2016 dan variabel karakter wirausaha
Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)
929
berpengaruh signifikam terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa
Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016.
Variabel karakter wirausaha merupakan variabel yang dominan
mempengaruhi responden untuk menumbuhkan minat berwirausaha pada
mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016.
Disarankan sebaiknya tugas dari mata kuliah yang diajarkan di
program studi Administrasi Bisnis lebih berfokus kepada praktek dari
wirausaha itu sendiri, agar mahasiswa bisa terjun langsung dan merasakan
dunia wirausaha yang sesungguhnya.
Untuk kegiatan bussiness week yang dilakukan oleh Himabisnis,
program studi Administrasi Bisnis sebaiknya mewajibkan mahasiswa
Administrasi Bisnis untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bazar yang
merupakan rangkaian agenda dari bussiness week.
Program studi Administrasi Bisnis bisa seharusnya lebih memotivasi
mahasiswa agar dapat bergabung dengan organisasi bisnis karena dengan
bergabung mahasiswa akan dapat mengetahui ilmu bisnis lebih mendalam,
mengenal dan menjalin kerjasama dengan pengusaha lokal dan mendapat
mentoring bisnis langsung dari ahlinya.
Daftar Pustaka
Anwar, Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi.
Ed. 1. Jakarta: Prenadamedia Group.
Fiest, Jess dan Gregory J. Fiest. 2013. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba
Humanika.
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
Omrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Priyatno, Dwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Shaleh dan Wahab. 2004. Psikologi suatu pengantar dalam perspektif islam.
Jakarta: Prenada Media.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Supiana. 2006. Peran Lembaga Pendidikan dalam Upaya Pemberantasan
Korupsi. Jogyakarta: Gama Media.
Susanto, Djoko. 2013. Kewirausahaan Modul Pembelajaran. Jakarta:
Direktorat Jendral Pembelajaran dan kemahasiswaan.
Wahyudi, Sandy. 2012. Entrepreneurial Branding and Selling, Road Map
Menjadi Entrepreneur Sejati. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuwono, Susatyo dan Partini. 2008. “Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan
Terhadap Tumbuhnya Minat Berwirausaha”. Jurnal Penelitian
Humaniora.