117
i PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS MEMBACA BEPIKIR TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN INTENSIF MURID KELAS 1V SD INPRES PERUMNAS ANTANG 11/1 KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Makassar ULFA FITRIA 10540 9617 15 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

i

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS MEMBACA

BEPIKIR TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN INTENSIF MURID KELAS 1V SD INPRES

PERUMNAS ANTANG 11/1 KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Makassar

ULFA FITRIA

10540 9617 15

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

ii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Sultan Alauddin Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ulfa Fitria

NIM : 10540 9617 15

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : ”Pengaruh Penerapan Strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Intensif Murid Kelas IV SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar”.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini saya ajukan di depan tim penguji

adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan

oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2019

Yang Membuat Pernyataan

Ulfa Fitria NIM: 10540 9617 15

Page 5: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Sultan Alauddin Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :Ulfa Fitria

NIM : 10540 9617 15

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : ”Pengaruh Penerapan Strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Intensif Murid Kelas IV SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar”.

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai dengan selesainya skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (Tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2019

Yang membuat perjanjian

Ulfa Fitria NIM: 10540 9617 15

Page 6: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa.

Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha.

Kupersembahkan untuk Ayahanda, Ibunda, Saudara dan seluruh keluarga besarku. Semoga

dapat bermanfaat untuk meraih kebahagiaan didunia dan akhirat. Dan semoga Allah SWT

melimpahkan rahmat maghfira dan inayah-Nya kepada kita semua. Aamiin… … … …

ABSTRAK

Ulfa Fitria. 2019. Pengaruh Penerapan Strategi (AMBT) Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) Terhadap Hasil Belajara Membaca Pemahaman Intensif

Page 7: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

vii

Murid Kelas IV SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Adam dan Tasrif Akib

Jenis penelitian ini yaitu suatu jenis penelitian eksperimen bentuk pre-experimental design dengan bentuk one group prestes-postest desing. Adapun design yang digunakan dalam penelitian adalah one grouf prestes-postest design. Didalam desain ini tes dilakukan 2 kali yaitu sebelum experimen dan setelah experimen. Tes yang dilakukan sebelum experimen O1 disebut pres-test yang dilakukan setelah experimen O2 disebut post-test perbedaaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupan efek dari perlakuan atau experimen.

Sampel dalam penelitian ini adalah murid kelas IV sebanyak 31 orang. Variable penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu variabel bebas yaitu strategi AMBT dan variabel terikat yaitu membaca pemahaman intensif . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Hasil analisis uji hipotesis berdasarkan hasil analis statistik inferensial dengan menggunakan teknik untuk menguji hipotesis Hasil uji hipotesis nilai sig pada pretest dan postest adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis data pretest dan postest diketahui bahwa 0,000 >0,005 , maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.Berdasarkan analisis deskriptif, hasil belajar Bahasa Indonesia murid sebelum menggunakan strategi AMBT menunjukkan bahwa terdapat 2 murid atau 6% murid mencapai ketuntasan individu (skor minimal 82) sedangkan murid yang tidak mencapai ketuntasan minimal atau individu sebanyak 29 murid atau 94%. Sedangkan hasil analisis data hasil belajar Bahasa Indonesia murid setelah menggunakan strategi AMBT menunjukkan bahwa terdapat 30 murid atau 97% murid mencapai ketuntasan individu sedangkan murid yang tidak mencapai ketuntasan minimal sebanyak 1 murid atau 3%. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman intensif dengan menarapkan strategi AMBT dapat meningkatkan kemampuan memabaca pemahaman intensif murid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar.Hal ini dapat memberikan gambaran dari hasil analisis tes pretest dan perlakuan kemudian tes posttest berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman intensif dengan menarapkan strategi AMBT dapat meningkatkan kemampuan memabaca pemahaman intensif murid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar.

Kata kunci: strategi AMBT dan membaca pemahaman intensif

KATA PENGANTAR

Page 8: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

viii

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan senantiasa menyebut dan menggunakan Asma Allah Rabbul Alamin,

penulis memanjatkan puji dan syukur atas limpahan rahmat dan nikmat Allah Swt.,

karena dengan petunjuk dan maghfirah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang merupakan salah satu syarat akademik untuk mengikuti ujian meja

guna memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Salam dan Shalawat semoga tetap tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta para keluarganya yang suci dan sahabat-sahabatnya yang

setia mendampingi dan orang-orang yang hingga saat ini masih setia pada ajaran-

Nya. Penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda

Andi Mappaita dan Ibunda Nirwana, S.Pd.I yang senantiasa mencurahkan kasih

sayangnya kepada penulis. Adapun judul skripsi ini yaitu Pengaruh Penerapan

Strategi (AMBT) Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) Terhadap Hasil Belajara

Membaca Pemahaman Intensif Murid Kelas IV SD Inpres Perumnas Antang II/I

Kota Makassar.

Dalam penulisan skripsi ini banyak kendala dan hambatan serta kesulitan-

kesulitan yang penulis hadapi, maka dari itu penulis menyadari bahwa isi dan materi

skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan

penulis sebagai manusia biasa. Penulis juga menyadari bahwa dengan selesainya

skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah banyak membantu baik moril

maupun materil. Untuk itu dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Dra.Hj.Rahmiah B,

M.Si. Penasehat Akademik yang ikhlas dan telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, petunjuk, sumbangan pemikiran, arahan, dan senantiasa

memotivasi Penulis untuk tidak pernah berhenti belajar dan berusaha.

Andi Adam, S.Pd.,M.Pd. Pembimbing I dan Tasrif Akib,S.Pd.,M.Pd.

pembimbing II yang dalam penulisan skripsi ini telah ikhlas dan banyak membantu

penulis dan meluangkan waktunya untuk memberi petunjuk dan bimbingan serta

saran- saran kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

ix

Bapak ibu dosen Penguji penulis yang ikhlas dalam memberikan saran dan

arahan bagi peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dan dosen serta Staf

Administrasi di Lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi.

Pendididkan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan bantuan berupa pengajaran

dan mendidik penulis selama penulis dalam proses pembelajaran di kampus.

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Muhammadiyah Makassar Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd yang telah banyak memberikan

petunjuk bagi penulis. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. dan Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar. Suharniati, S.Pd. Kepala Sekolah SD Inpres

Perumnas Antang II/I Kecamatan Manggala Kota Makassar beserta Guru dan Staf

yang telah memberikan izin penelitian dan membantu penulis selama proses

penelitian dilaksanakan.

Teristimewa untuk saudaraku Kakak A.Azhar Ma‟ruf serta adikku

Muh,Amar Ramadhana dan Mawaddah Khairia kalian adalah sumber inspirasi

terbesar yang ku miliki. Tak lupa juga penulis ucapkan rasa terima kasih kepada

keluarga besarku, terkhusus tanteku Nur Haedah Amd. adalah pemberi motivasi

yang sangat berharga yang ku miliki. Untuk sahabatku Nurul Wasilah Mustamin

yang dari semester satu telah setia menemani penulis selama perkuliahan. Dan juga

untuk teman-teman yang telah memberikan keceriaan kepada penulis terima kasih

atas keceriaan yang telah diberikan.

Untuk saudara- saudariku, keluarga besar Revability 015, terima kasih atas

kebersamaan dan kerjasama kalian selama ini. Kalian semua adalah sahabat, teman

terbaik buat saya. Untuk teman-teman satu Pembimbingku, terima kasih banyak atas

bantuan kalian selama ini, selama proses bimbingan dan sampai sekarang. Serta

semua pihak yang tidak sempat disebut satu- persatu atas segala jasa dan bantuannya

kepada penulis di ucapkan banyak terima kasih.

Dalam penyusunan skripsi ini di dalamnya tentu masih terdapat banyak

kesalahan-kesalahan. Olehnya itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

senantiasa penulis harapkan sebagai bahan masukan agar skripsi ini dapat lebih

sempurna sebagaimana yang diharapkan.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

x

Akhirnya kepada Tuhan jualah penulis panjatkan semoga amal bakti

Bapak/Ibu, saudara (i) mendapat limpahan rahmat dan karunianya. Harapan penulis

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membantu dan

pada pihak yang memerlukan skripsi ini. Aamiin.

Makassar, Agustus 2019

Penulis,

DAFTAR ISI

Halaman

Page 11: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

xi

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 8

1. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 8

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................................... 9

3. Keterampilan Berbahasa ................................................................... 10

B. Kerangka Pikir ........................................................................................ 30

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ............................................ 35

B. Populai dan Sampel ................................................................................. 37

1. Populasi ............................................................................................. 37

2. Sampel .............................................................................................. 37

C. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 38

D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 39

Page 12: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

xii

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 43

B. Pembahasan ............................................................................................ 52

BAB V Simpulan dan Saran

A. Simpulan ................................................................................................. 56

B. Saran ....................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 35

Page 13: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

xiii

3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 37

3.3 kategori nilai hasil belajar ................................................................ 41

3.4 Pedoman Pemberian Skor ................................................................. 41

4.1 Data skor hasil belajar pretest ........................................................... 44

4.2 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Presentasi Hasil Belajar

Pretest ............................................................................................. 44

4.3 Klasifikasi Nilai Siswa Pretest ......................................................... 45

4.4 Data skor hasil belajar postest ........................................................... 46

4.5 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Presentasi Hasil Belajar

Postest .............................................................................................. 47

4.6 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas 1V (Posttest) .............................................. 48

4.7 Hasil Uji Normalitas pretest dan postest .................................................. 49

4.8 Hasil Uji Homogenits pretest dan postest ................................................ 50

4.9 Hasil Uji Hipotesis Nilai pretest dan postest ........................................... 51

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir ......................................................................... 32

Page 14: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Deskripi Umum Sekolah

Page 15: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

xv

2. Daftar Nama Guru

3. Daftar Nama Murid

4. RPP

5. Soal Pretest dan Postest , kunci jawaban dan LKS

6. Daftar Nilai Murid

7. Hasil Analisis SPSS

8. Dokumentasi

9. Surat Izin Penelitian dari PMPTS

10. Surat Izin Penelitian dari Walikota Makassar

11. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Makassar

12. Kontrol Pelaksanaan Penelitian

13. Surat Keterangan Meneliti

Page 16: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan

suatu negara. Pendidikan merupakan sarana dalam upaya mencapai tujuan

nasional Indonesia. Sekolah sebagai salah satu tujuan formal yang mempunyai

peranan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain dari pada itu

sekolah senantiasa diupayakan secara optimal agar dapat menghasilkan lulusan

yang berkualitas.

Dalam pendidikan bahasa merupakan sarana yang sangat penting.

Pendidikan di Indonesia menepatkan bahasa indonesia salah satu bidang studi

yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa indonesia haruslah untuk

membentuk serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubunganya

dengan proses yang mendasari pikiran, semakin terampil orang berbahasa

semakin jelas pulah jalan pikiranya.

Interaksi belajar mengajar dapat diperoleh melalui proses pendidikan

yang berlaku dalam masyarakat. Proses pendidikan yang berlangsung dalam

lembaga baik berupa sekolah, rumah tangga, maupun lembaga-lembaga

kemasyarakatan. Sekolah merupakan lembaga yang secara formal bertanggung

jawab atas berlangsungnya proses pendidikan. Pendidikan yang berlangsung

didalamnya pendidkan formal adalah pendidikan yang terarah pada tujuan

tertentu. Dengan demikian pengajaran adalah proses membuat orang menjadi

terpelajar (tahu, mengerti, dan menguasai), sedangkan pendidikan adalah

Page 17: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

2

membuat orang terdidik. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka disusun

kurikulum sebagai alat yang membawa segalah kegiatan kependidikan kepada

tujuan yang dikehendaki.

Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendididkan formal.

Sekolah mempunyai peranan penting dalam usaha untuk mendewasakan anak

yang sedang berbuat kebaikan. Salah satu lembaga pendidikan yang melalaui

jalur formal adalah sekolah SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar

sebagai objek penelitian.

Pembelajaran selama ini hampir semua mata pelajaran diajarkan dengan

pembelajaran mayoritas berupa direct intructional yang berpusat pada guru.

Guru mendominasi seluruh proses pembelajaran dan siswa diperlakukan sebagai

objek yang fasif yang kerjanya hanya menerima pembelajaran dalam bentuk

teori semata dan menghafal. Akibatnya, siswa merasa malas dan terkesan

membosankan.

Membaca merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang reseptif.

Diakui reseptif karena dengan membaca seorang akan dapat memperoleh

informasi, ilmu pengetahuan serta pengalaman- pengalaman baru. Semua yang

diperoleh dengan bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut dapat

mempertinggi daya pikir, mempertajam pandangan, dan memperluas wawasan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan membaca merupakan

kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapa yang ingin maju dan meningkatkan

diri.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

3

Menurut Bowman (dalam Sumandayo,2011:11) mengatakan bahawa

membaca merupakan arana yang tepat untuk mempromosikan suatu

pembelajaran sepanjanag hayat (life long learning) dengan mengajarkan kepada

anak cara membaca, berarti memberi anak tersebut suatu masa depan, yaitu

memberi suatu teknik bagaimana cara bereksplorasi “dunia” manapun yang ia

pilih dan meberikan kesempatan untuk mendapatkan tujuan hidupnya.

Membaca di sekolah dasar hakikatnya terbagi atas dua bagian, yaitu

membaca permulaan pada kelas 1-2 dan membaca lanjut untuk membaca

pemahaman untuk kelas 3–6, dalam kurikulum ditetapkan bahwa untuk kelas 3-

6 adalah membaca lanjut atau membaca pemahaman karena tujuannya adalah

anak mampu memahami makna dan mengambil mamfaat yang disampaikan

penulis kepada pembacanya..

Ada beberapa tipe pemahaman yaitu: (1) pemahaman literal (literal

komperhension), (2) pemahaman interpretatif (interpretative comperhension),

(3) pemhaman kritis (kritical comperhension), (4) pemhaman kreatif (kreativ

comperhencion). Pemahaman intensif yaitu pemahaman yang dihasilkan oleh

suatu proses perolehan ide - ide yang tidak dinyatakan secara langsung dalam

bacaan. Pemahaman merupakan pemahan yang lebih tinggi seperti

menginterprestasi, analisis dan sintesis informasi. Dalam pemahaman ini,

prediksi suatu bacaan merupakan keterampilan yang sangat penting. Pemahaman

ini mencakup kemampuan antara lain: (1) membuat kesimpulan, (2) membuat

generalisasi, (3) mencari hubunngan sebab-akibat, (4) membuat perbandingan,

(5) menentukan hubungan antara posisi menangkap apa yang tersirat dalam

Page 19: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

4

wacana. Sehingga siswa muda membuat kesimpulan bacaan dan ide pokok pada

isi bacaan dalam setiap paragraf terhadap wacana yang dibacanya. Untuk

mendapatkan ide pokok dalam bacaan siswa harus berpikir bersama penulis dari

bacaan tersebut lazimnya ide pokok berada diawal paragraf, ditengah paragraf,

dan akhir paragraf.

Pada umumnya, para guru dan masyarakat pendidikan mengeluhkan

bahwa pembelajaran membaca pemahaman di kelas- kelas tinggi SD belum

menunjukan hasil yanag memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan

membaca siswa yang masih rendah.

Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah

-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi

melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa,

pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa yang sesuai

dengan indikator, standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Dengan demikian,

penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian

unjuk kerja (performance), penilaian tertulis (paper and pencil test) atau lisan,

penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan . (Depdiknas,

2008)

Permasalahan dalam kegiatan pemebelajaran yang berkaitan dengan

rendahnya kemampuan pemahaman dan penugasan terhadap materi yang

diajarakan guru, dalam hal ini siswa kurang mampu dalam menguasai materi

khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kurang mampu

memproduksikan kembali kosa kata pada saat menjawab pertanyaan .

Page 20: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

5

Mengatasi masalah tersebut di atas penulis merencanakan penelitian

experimen dengan menerapkan “Pengaruh Penerapan Strategi Aktivitas

Membaca Pemahaman Terbimbing (AMBT) sebagai alternaif tindakan dalam

meningkatakan kemampuan membaca pemahaman intensif siswa kela 1V SD

Inpres Perumnas Antang 11/1. Hal ini sejalan dengan pendapat, Steuper dan

Manzo (Hairuddin) bahawa strategi AMBT merupakan strategi yang berguna

untuk membimbing siswa berinteraksi dengan teks yang berlandaskan pada

pendekatan proses membaca melalui tiga tahap yaitu, tahap pra-baca, tahap saat-

baca, tahap pasca - baca.

Membaca pemahaman sangat penting karena keberhasilan guru sangat

penting dalam mengajarkan membaca berdampak positif terhadap keberhasilan

mata pelajaran. Banyak aspek yang perlu diketahui tentang kesulitan yang

dihadapi siswa khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia antara lain:

menentukan ide pokok, menarik kesimpulan isi bacaan. Dengan mendasari

pelaksanaan experimen tentang “ Pengaruh penerapan strategi (AMBT)

Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing terhadap hasil belajar membaca

pemahaman intensif murid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota

Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Penerapan Strategi

AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) terhadap Hasil Belajar

Page 21: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

6

Pemaham Intensif pada Murid Kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota

Makassar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini

adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi

AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) terhadap menentukan hasil

belajar pemaham intensif pada siswa kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang

11/1 kota Makassar signitifikan ?

D. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoriritis

a. Bagi peneliti, menjadi masukan dan acuan dalam

mengembangkan penelitian dimasa mendatang serta menjadi informasi

yang berharga sebagai calon pembimbing.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi guru pembimbing, agar strategi AMBT (Aktivitas Membaca

Berpikir Terbimbing) senantiasa diterapkan dalam rangka meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman intensif siswa.

b. Bagi siwa agar strategi ini bisa diterapkan dalam rangka meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman intensif yang dimilikinya demi

menyongsong masa depan yang cerah.

c. Bagi sekolah sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan bahan acuan

dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam bidang studi bahasa

Indonesia.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

7

d. Bagi pembaca memberikan informasi secar tertulis maupun sebagai

referensi mengenai penerapan strategi AMBT.

e. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

meningkatkan profesionalisme dibidang penelitian dan pembelajaran

sebagai pengalaman yang berharga dalam melakukan kajian yang

bersifat ilmiah.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

“Pengaruh Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Fiksi

Anak Murid Kelas IV SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar. Uswatun

Chasanah pada tahun 2012. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata

kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Rata

kelompok “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Bukateja

Kabupaten Purbalingga” yang disusun oleh Adi Prasetya pada tahun 2011. Hasil

penelitian memberikan gambaran ada peningkatan kemampuan membaca

pemahaman. Peningkatan tersebut terlihat pada jumlah siswa yang berhasil

mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar sebesar 70%

Ada beberapa tipe pemahaman yaitu: (1) pemahaman literal (literal

komperhension), (2) pemahaman interpretatif (interpretative comperhension), (3)

pemhaman kritis (kritical comperhension), (4) pemhaman kreatif (kreativ

comperhencion). Pemahaman intensif yaitu pemahaman yang dihasilkan oleh

suatu proses perolehan ide - ide yang tidak dinyatakan secara langsung dalam

bacaan. Pemahaman merupakan pemahan yang lebih tinggi seperti

menginterprestasi, analisis dan sintesis informasi. Dalam pemahaman ini, prediksi

suatu bacaan merupakan keterampilan yang sangat penting. Pemahaman ini

mencakup kemampuan antara lain: (1) membuat kesimpulan, (2) membuat

Page 24: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

9

generalisasi, (3) mencari hubunngan sebab-akibat, (4) membuat perbandingan, (5)

menentukan hubungan antara posisi menangkap apa yang tersirat dalam wacana.

Sehingga siswa muda membuat kesimpulan bacaan dan ide pokok pada isi bacaan

dalam setiap paragraf terhadap wacana yang dibacanya. Untuk mendapatkan ide

pokok dalam bacaan siswa harus berpikir bersama penulis dari bacaan tersebut

lazimnya ide pokok berada diawal paragraf, ditengah paragraf, dan akhir

paragraf.

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Pendidikan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan

kepada para siswa di sekolah. Maka mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak

masih di bangku SD karena dari situ diharapkan siswa mampu menguasai,

memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti

membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Permendiknas No. 22 Tahun 2006,

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,

mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang

menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan

analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

Page 25: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

10

baik dan benar. Hal tersebut dilakukan baik secara lisan maupun tulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan

kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra

Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk

memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. (Unknown,

2015)

3. Keterampilan Berbahasa

Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan

dasar bahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.

(septimartiana, 2014)

a. Keterampilan Mendengarkan (menyimak)

Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat

reseftif. Dengan demikian di sini berarti bukan sekedar mendengarkan bunyi-

bunyi bahasa melainkan sekaligus memahaminya. Dalam bahasa pertama

(bahasa ibu), kita memperoleh keterampilan mendengarkan melalui proses

yang tidak kita sadari sehingga kitapun tidak menyadari begitu kompleksnya

proses pemerolehan keterampilan mendengar tersebut..

Ada dua jenis situasi dalam mendengarkan yaitu situasi

mendengarkan secara interaktif dan situasi mendengarkan secara non

interaktif. Mendengarkan secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap

muka dan percakapan di telepon atau yang sejenis dengan itu. Dalam

Page 26: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

11

mendengarkan jenis ini kita secara bergantuan melakukan aktivitas

mendengarkan dan memperoleh penjelsan, meminta lawan bicara mengulang

apa yang diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih

lambat.

b. Keterampilan Berbicara

Kemudian sehubungan dengan keterampilan berbicara secara garis

besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan

noninteraktif. Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan secara

tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya

pergantuan anatara berbicara dan mendengarkan, dan juga memungkinkan

kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kiat dapat memintal lawan

berbicara, memperlambat tempo bicara dari lawan bicara. Kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiaktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung. Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi

pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Beberapa situasi

berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif, misalnya berpidato melalui

radio atau televisi.

c. Keterampilan Membaca

Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan

membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan

mendengar dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang memilki tradisi

lireasi yang telah berkembang, seringkali keterampilan membaca

Page 27: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

12

dikembangkan secara terintergrasi dengan keterampilan menyimak dan

berbicara.

Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses

membaca yang harus dimiliki oleh pembicara adalah;

1) Mengenal sistem tulisan yang digunakan.

2) Mengenal kosakata.

3) Menentukan kata-kata kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan

utama.

4) Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks

tertulis.

5) Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya

d. Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

dalam bidang tulis menulis sehingga tenaga potensial dalam menulis.

Keterampilan menulis untuk saat sekarang telah menjadi rebutan dan setiap

orang berusaha untuk dapat berperan dalam dunia menulis. Banyak orang

berusaha meningkatkan keterampilan menulisnya dengan harapan dapat

menjadi penulis handal.

4. Strategi AMBT dalam Membaca Pemahaman

a. Pengertian Strategi AMBT

Upaya untuk mengoptimalkan pengajaran sebagai salah satu bentuk

pembelajaran membaca dan keterampilan berbahasa di SD strategi yang dapat

Page 28: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

13

digunakan adalah strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing)

(direct reading – thingking aktivities). Menurut Stauffer dan Manzo (Eanes,

1997:127) strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) merupakan

strategi yang berguna untuk membimbing siswa berinteraksi dengan teks yang

berlandaskan pada pendekatan proses membaca. Strategi ini berguna untuk

membimbing siswa untuk berinteraksi dengan teks berlandas pada pendekatan

proses membaca mulai dari tahap pra - baca, saat - baca, dan pasca - baca.

Aktivitas yang dilakukan saat pra - baca ini membangkitkan pengalaman

atau skemata. Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain, menyampaikan tujuan

membaca, menanyakan topik bacaan, menyampaikan langkah-langkah

pembelajaran, mencatat prediksi -prediksi siswa di papan tulis. Aktivitas pada

saat pra - baca memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih mencoba

kebiasaan untuk memecahkan suatu masalah dan termotivasi untuk menguji

kebenaranya dari bacaan. Disamping itu siswa dapat mengaktifkan skemata

untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan topik yang akan

dibaca aktivitas yang akan dibaca adalah sebagai berikut:

1) Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa bagian kelompok yang

terdiri atas 5 siswa yang berbeda kemampuan.

2) Guru kemudian memperkenalkan topik bacaan. Guru memberikan

penjelasan atau peryataan yang akan membantu siswa menghubungkan

judul bacaan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki

siswa. Dalam hal ini akan membantu membangkitkan pengetahuanya.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

14

3) Guru memberikan penjelasan tentang judul bacaan yang akan diberikan

kepada siswa.

4) Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilaksanakan guna

mempersiapkan mental dan kerangka kerja terhadap metakognisi yang telah

dimiliki. Penulis memfokuskan siswa terhadap isi bacaan. Dari judul bacaan

dapat dihubungkan dengan petunjuk-petunjuk yang ada dalam bacaan seperti

gambar dan kata-kata yang memnghubungkan dengaan pengalaman siswa.

Apabila siswa menemui hambatan dalam memprediksi guru melaksanakan

pengajaran mini yaitu memberi penjelasan singkat mengaenai memprediksi.

5) Aktivitas saat - baca yaitu membaca dalam hati yang menggunakan isi

bacaan. Pelaksanaan membaca dapat dilkukan perseorangan, maupun

kelompok. Membaca dalam hati biasanya untuk penikmatan atau

kesenangan. Oleh karena itu, membaca dalam hati sering juga disebut

membaca rekreasional, yang memerlukan ketenangan dan terbebas dari rasa

tertekan. Kegiatan membaca dalam hati, siswa dan guru harus membaca.

Guru harus turut serta membaca karena ia sebagai model membaca bagi

siswa (dalam Holaway, 1980). Banyak hal harus dibaca dapat ditemukan

oleh guru sewaktu membaca dalam hati, karena dapat menentukan letak ide

pokok, memnentukan ide pokok dan ide penjelas dalam tiap paragraf,

menjumlah kata dalam paragraf, mencari kalimat inti suatu paragraf, dan

menemukan isi suatu paragraf sehingga memudahkan menyimpulkan isi

bacaan suatu paragraf.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

15

6) Aktivitas pasca- baca adalah aktivitas pengajaran setelah siswa melakukan

kegiatan membaca. Kegiatan pasca-baca sangat menbabtu siswa

mengintegrasikan impormasi yang baru dalam kehidupan skematanya. Dan

juga penghadiran pengajaran belajarnya pada tahap yang dilaluinya.

Pengajaran pada pasca- baca iyalah mengulang prediksi awal yang dilakukan

pada tahap pra- baca bertanya jawab untuk merevisi atau menguji prediksi

awal, melakukan shering hasil dalam diskusi kelas, serta menjawab

pertanyaan tingkat literal, inferensial,kritis dan kreatif secara individu.

Strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) adalah sebagai

salah satu bentuk pembelajran membaca dan keterampilan berbahasa di SD,

strategi ini berguna untuk memmbimbing siswa berinteraksi dengan teks

berlandaskan pada pendekatan proses membaca dimulai dari tahap pra – baca,

saat – baca, dan pasca – baca.

b. Penerapan Strategi AMBT

Menurut Stauffer (dalam Burns, 1996:331) strategi AMBT (Aktivitas

Membaca Berpikir Terbimbing) dapat mendorong siswa mengembangkan

kemampuan berpikir melalui keterampilan membaca dalam memahami suatu

bacaan untuk menentukan ide pokok dalam menarik kesimpulan isi bacaan

melalui beberapa tahap atau langkah untuk mempermudah dalam menemukan ide

pokok dan kesimpulan terhadap waacana yang dibacanya. Oleh karena itu

metode yang sesuai atau relevan digunakan dalam menentukan ide pokok adalah

strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing) untuk menentukan ide

pokok paragraf. Paragraf adalah bagian bacaan yang mengandung satu satuan

Page 31: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

16

gagasan, yang biasanya disebut dengan ide pokok paragraf. Dilain pihak, setiap

paragraf selalu mengandung beberapa kalimat. Biasanya berkisar antara tiga

sampai enam kalimat, atau banhkan lebih. Ide pokok paragraf pada umumnya

ide pokok berada pada kalimat- kalimat topik ( kalimat utama). Kalimat topik

dapat ditemukan melalui 4 kemungkinan yaitu : (1) kalimat topik di awal

paragraf bacalah kalimat pertama yang ada dalam wacana karena kemungkinan

ide pokoknya terletak pada kalimat pertama,(2) kalimat topik pada akhir kalimat

(kalimat penutup). Bila tidak menemukanya pada kalimat pertama, bacalah

kalimat yang terakhir, (3) ide pokok terdapat pada kalimat pertama dan terakhir,

jika lamgkah kedua juga gagal coba gabungan antara kalimat pertama dan

kalimat terakhir, (4) ide pokok menyebar di seluruh paragraf. Jika siswa dalam

membaca wacana tidak menemukan ide pokok melalui prosedur satu, dua, dan

tiga maka siswa (membaca) harus mencari ide pokok sendiri sebab ide pokok

menyebar di seluruh paragraf.

Fungsi kalimat dalam suatu paragraf ada 2 macam: (1) sebagai wada

gagasan utama, (2) sebagai penjelas yaitu menjelaskan kalimat utama, sebagai

penunjang saja. Fungsi kalimat kedua ini yang biasanya dihubungkan perlu

tidaknya seorang membaca lebih lanjut.

Melatih keterampilan siswa menemukan ide pokok adalah latihan

menemukan ide pokok paragraf. Latihan itu meliputi: (a) latihan menemukan

letak ide pokok dalam paragraf (b) latihan menyatakan ide pokok sebuah

paragraf, (c) latihan menangkap maksud sebuah paragraf (d) latihan menemukan

ide pokok dalam memmbaca kecepatan yang tinggi.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

17

Pada saat membaca, penulis harus ingat bahwa peletakan ide pokok

mempunyai gaya tersendiri untuk lebih muda memahaminya. Lazimnya ide

pokok berada diawal paragraf, ditenga paragraf, diawal dan diakhir paragraf.

Dengan adanya latihan siswa dapat menentukan ide pokok.

Untuk mengetahui ide pokok suatu paragraf sebelumnya harus

mengetahui bagian fungsi paragraf, menemukan ide pokoknya. Paragraf adalah

kumpulan kalimat yang berisi suatu gagasan. Paragraf merupakan jalan yang

ditempuh penulis untuk menyampaikan buah pikiranya, untuk memudahkan

pembaca (siswa) dalam menemukan ide pokok. Dalam satu paragraf ada kalimat

pokok atau kalimat kunci. Kalimat mengandung ide pokok paragraf. Kalimat

lainya adalah kalimat pendukung yang menguraikan, menjelaskan, melukiskan,

menjabarkan, dan menyajikan contoh-contoh ide pokok. Kalimat kunci paragraf

mengandung pernyataan tentang kata benda atau kata ganti orang yang dominan

atau yang menjadi topik (secara umum, garis besar) paragraf itu.

5. Tahap Straregi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing)

a. Tahap Pra-baca

Aktivitas yang dilakukan saat pra-baca menggunakan pengajar

pengajaran mini. Pengajaran mini dilakukan untuk membantu siswa

membangkitkan pengalaman atau skemata. Salah satu tujuan mini untuk

membangkitkan skemata sebelum membaca atau mengisikan skemata pada saat

pembaca. Hal ini penting karena keberhasilan dalam membaca sangat ditentukan

oleh pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa. Selain itu pengajaran

mini yang bertujuan untuk membangkitkan skemata ini dianggap sangat penting

Page 33: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

18

karena aktivitas tersebut akan membantu guru dalam menciptakan iklim yang

lebih kuat bagi pengembangan efektif, minat, sikaf positif dan motivasi.

Burns, Rubbin dkk serta Rahim F (dalam Sumadayo, 20011:35)

mengemukakan bahwa pengajaran membaca dilandasi oleh pandangan teori

skemata. Berdasarkan pandangan teori skemata, membaca adalah proses

pembentuk makna terhadap teks. Dalam kegiatan pra-baca guru mengarahkan

perhatian pada pengaktivan skemata siswa yang berhubungan denagan topik

bacaan.

Pelaksanaan kegiatan Pra-baca adalah kegiatan pengajaran yang

dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. dalam kegiatan pra-

baca, guru mengarahkan perhatian pada pengaktifan skenta siswa yang

berhubungan dengan topik bacaan. Pengaktifan skemata siswa dilakukan dengan

berbagai cara, misalnya dengan peninjauan awal, pedoman antisipasi, pemetaan

makna, menulis sebelum membaca, dan drama kreatif.

Skemata ialah latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah

dimilki siswa tentang suatu informasi atau konsep tentang sesuatu. Skemata

menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam diri seseorang yang

dihubungkan dengan objek,tempat-tempat,tindakan atau peristiwa.

Guber (dalam Rahim, 2005: 36) menyatakan bahwa ada bebrapa teknik

yang bisa dilkukan untuk mengaktifkan skemata siswa melaui kegiatan pra-baca

diantara ialah:

1) Guru membaca judul bacaan, kemudin memperkenalkan kepada para siswa.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

19

2) Kegiatan produksi untuk menceritakan minat siswa pada bacaan dengan

memnggunakan teknik prediksi yang dilkukan dengan cara membaca nyaring

beberapa halaman.

3) Menggunakan berbagai stimulus untuk mempertahankan perhatian siswa

pada pelajaran.

b. Tahap Saat-baca

Setelah kegiatan pra-baca kegiatan berikunya adalah kegiatan saat-baca

(during reading). Strategi yang bisa digunakan dalam kegiatan saat-baca untuk

meningkatkan pemahaman pembaca siswa adalah menggunakan strategi

metokognif. Menurut Burns (1996 : 37) penggunaan strategi metakognitif secara

efektif mempunyai pengaru positif terhadap pemahaman, strategi metakognitif

akan berpengaruh terhadap pemahaman siswa.

Metakognitif itu sendiri merujuk pada pengetahuan seseorang tentang

fungsi intelektual yang datang pada pikiran mereka sendiri serta kesadaran

mereka untuk memonitor dan mengontrol pungsi tersebut. Metakognisi

melibatkan kegiatan menganalisi kegiatan secara berfikir yang sedang

berlangsung. Dalam kegiatan membaca, pembaca yang memperlihatkan

metakognisinya memilih keterampilan membaca dan teknik-teknik membaca

yang cocok dengan tugas membaca tertentu (dalam Burns 1996 :37).

Sejalan dengan teori tersebut, Rubin (dalam Sumadayo 2011:37),

menyatakan bahwa pada saat ini, kegiatan saat-baca dilakukan dengan cara guru

mendorong terjadi diskusi tentang materi bacaan. Hal ini dimaksudkan agar (1)

siswa dapat memprediksi tentang jawaban pertanyaan sesuai dengan tujuan

Page 35: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

20

membaca dan mengetes ketetapan prediksi mereka, (2) siswa menyusun

pertanyaan untuk mengetes informasi yang diperolehnya dan bekerja secara

kelompok/ individu, dan (3) siswa membuat ringkasan bacaan.

Pelaksanaan kegiatan pada saat-baca dengan menggunakn teknik

scimming yaitu siswa dituntut membaca dalam hati dan medium memahami

topik bcaan, kemampuan mengidentifikasi pendapat orang (opini), kemampuan

memahami orgnisasi penulisan atau urutan ide pokok, dan kemapuan

menyimpulkan bahan bacaan. Kemampuan ini melibatkan (1) kemampuan

melibatkan scamming topik bacaan, (2) kemampuan melibatkan pakta khusus,

(3) kemampuan melibatkan imformasi tertentu, (4) kemapuan menyimpulkan.

c. Tahap Pasca-baca

Kegiatan pasca-baca dilakukan untuk membantu siswa memandukan

informasi baru yang dibacanya kedalam skemata yang telah dimilkinya sehingga

diperoleh pemahaman yang lebih tinggi. Starategi yang digunakan pada tahap

pasca-baca adalah belajar mengembangkan bahan bacaan pengajaran,

memberikan pertanyaan, menceritakan kembali, dan presentasi visual untuk

menbantu siswa memadukan imformasi baru kedalam skemata yang telah

dimilkinya.

Pada kegiatan pasca-baca, anak - anak diberi kesempatan

mengembangkan belajar mereka dengan menyuruh siswa mempertimbangkan

apakah siswa tersebut membutuhkan ,menginginkan imformasi lebih lanjut.

Setelah itu mereka membaca tentang topik dan berbagai temuannya dengan

teman-teman (Burns 1996:234).

Page 36: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

21

Kegiatan pasca-baca lebih lanjut bisa dikembangkan dengan cara sebagai

berikut: (1) siswa diberi ksempatan menemukan imformasi lanjutan tentang

topik, (2) siswa diberi umpan balik dengan pertanyaan tentang isi bacaan, (3)

siwsa diberi kesempatan mengorganisasikan materi yang akan dipersentasikan,

(4) siswa diberi kesempatan mengerjakan tugas-tugas untuk meningkatakan

pemahaman isi bacaan.

Berdasarkan tahap-tahap strategi diatas maka langkah-langkah penerapan

strategi AMBT adalah:

Pra-baca

1) Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa bagian

2) Guru memperkenalkan topik bacaan

3) Guru memberikan penjelasan tentang judul bacaan

4) Guru membimbing siswa membaca dengan cara membaca nyaring kemudian

memperhatikan perhatian siswa

Saat-baca

1) Siswa memprediksi tentang jawaban pertanyaan

2) Siswa menyusun pertanyaan untuk mengetes informasi

3) Siswa membuat ringkasan

Pasca-baca

1) Siswa diberi kesempatan untuk menemukan informasi lanjut

2) Siswa diberi umpan balik dengan pertanyaan isi bacaan.

3) Mengorganisasikan materi yang akan dipersentasikan

Page 37: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

22

4) Siswa diberi kesempatan menegrjakan tugas-tugas untuk meningkatkan

pemahaman isi bacaan (Burns, dkk 1996)

6. Keterampilan Membaca

a. Pengertian Manfaat dan Tujuan Membaca Pemahaman

1) Pengertian Membaca

Menurut Harjasujana (dalam 1987:36) bahwa membaca merupakan

suatu proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam

bahasa tulis. Membaca suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta

memahami arti atau makana yang terkandung dalam makna tulis. Disamping itu

membaca juga merupakan suatu proses yang digunakan atau dilakukan serta

dipergunakan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis

melalui media atau kata-kata atau bahan tulis.

Gilet dan Temple (dalam Syafi‟ie 1999:6) menyataka bahawa membaca

adalah kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti

baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok, melihat

ulang kata-kata dengan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap

bacaan. Membaca juga merupakan proses pengembangan keterampilan, mulai

dari keterampilan memahami.

Syafi‟ie (1999 :8) sebagai suatu proses yang berpikir,membaca

mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpetasi, kritis dan

pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata

dengan menggunakan kamus. Selanjutnya disamping pandangan tentang hakikat

membaca tersebut, salah satu konteks yang sangat penting yang telah dihasilkan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

23

dari berbagai penelitian tentang membaca adalah, konsep reading readines atau

emergen litercy (kesiapan membaca).dengan pemahaman membaca tersebut

guru dan orang tua dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam

bimbingan anak belajar membaca.

Klein (dalam Rahim, 2005:3) menyatakan bahwa definisi membaca

mencakup (1) Membaca merupakan suatu proses (2) Membaca adalah strategi

(3) Membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan suatu proses

dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca

yang mempunyai peran utama dalam membentuk makna. Kemudian membaca

juga mempunyai strategi yang sangat efektif sebagai strategi konteks dalam

rangka mengkonstruk makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai

dengan jenis teks dan teks dan tujuan pembaca. Membaca adalah interaktif

artinya keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks, teks yang

dibaca seorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi

antara pembaca dan teks.

Podek dan Saracho (dalam Rofi‟uddin dan Zahdi, 2001:31)

mengungkapkan bahwa membaca merupakan proses memperoleh makana dari

barang cetak. Menurutnya ada 2 cara yang dilakukan oleh pembaca alam

memperoleh makna dari barang cetak (1) langsung, yaitu menghubungkan ciri

penanda visual dari tulisan dengan makna, (2) tidak langsung, yaitu

mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkan dengan makna dengan

demikian cara pertama digunakan pada pembaca lanjut dan cara kedua

digunakan pada pembaca pemula.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

24

2) Manfaat Membaca

Membaca merupakan salah satu keterampilan membaca yang sangat

penting disamping tiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini karena

membaca merupakan sarana untuk mempengaruhi sarana lain diinginkan

sehingga manusia bisa memperluas pengetahuan, bersenang-senag dan mengali

pesan yang tertulis dalam bahan bacaan. Kemampuan membaca dapat

menyerap imformasi sebanyak mungkin dari berbagai media dan dibutuhkan

keterampilan membaca yang memadai.

Menurut Bowman (dalam Sumadyo,20011;2): menyatakan bahawa

membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu

pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) dengan mengajarkan kepada

anak cara membaca berarti memberi anak tersebut masa depan yaitu memberi

suatu teknik bagaimana cara mengeksplorasi dunia manapun yang ia pilih dan

memberikan kesempatan untuk mendapatakan hidupnya. Adapun beberapa

paktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalan membaca, secara

umum faktor tersebut dapat teridentifikasi, seperti guru, siswa, kondisi

lingkungan, materi pelajaran serta teknik pelajaran membaca.

Syafi,ie (dalam Sumadayo, 2011: 3) menyatakan bahwa sebagai bagian

dari keterampilan berbahasa, keterampilan membaca mempunyai kedudukan

yang sangat penting dan strategis karena melalui mambaca, orang daapat

memahami kata yang diutarkan seseoarang. Oleh akrana itu, program

pengajaran membaca dapat disajikan sejak pendidikan sekolah dasar (SD). Bila

Page 40: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

25

kemapuan membaca tidak diajarkan sebaik mungkin, maka siswa akan

mengalami kesulitan dalam mengakses imformasi secara cepat.

3) Pengertian Membaca Pemahaman Intensif

Menurut Rubin (dalam Sumadayo, 2011:7), membaca pemahaman

adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup 2 kemapuan utama,

yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berfikir tentang konsep verbal.

Pendapat ini memandang bahwa dalam membaca pemahaman, secara semultan

terjadi konstrasi dua arah dalam pikiran pembaca dalam melakukan aktivitas

membaca. pembaca secara aktif merespon dengan mengungkapkan bunyi tulisan

dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Untuk itu, pembaca dituntut untuk

dapat mengungkapkan makna yang terkandung didalam teks, yakni makna yang

disampaikan oleh penulis.

Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan jenis membaca

yang memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literal standars),

resensi krirtis (kritical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi

(pattrens of ficion). Gilet dan Temple 1994 (dalam Syafi‟ie, 1999 : 33)

menyatakan bahwa membaca menganut aktifitas mental dan dan sifat fisik yang

melibatkan 3 hal pokok:

a) Pengetahuan yang telah dipunyai oleh pembaca (prior know ledge),

b) Pengetahuan tentang struktur teks (knowledge of tekt strukture)

c) Kegiatan menemukan makna (aktive search for imformasions).

Senada dengan itu, Syafi‟ie (dalam 1999: 35) menyatakan bahwa

membaca pada hakikatnya adalah suatu proses membangun wacana tulis. Proses

Page 41: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

26

ini terjadi dengan cara menjodohkan atau mehubungkan skema pengetahuan dan

pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan isi informasi dalam wacana

sehingga membentuk pemahaman terhadap wacana yang dibacanya.

Pearson dan Jhonson (dalam Barns, Roe dan Roes, 1996:207)

menyatakan bahwa aktivitas membaca pemahaman merupakan suatu kesatuan

proses dan serangkaian yang mempunyai ciri tersendiri. Membaca pemahaman

juga merupakan rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yan dibaca sehingga

terjadi interaksi bahasa dan pikiran. Dengan demikian terdapat 3 hal pokok dalam

membaca pemahaman, yaitu:

1) Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki tentang topik,

2) Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan teks yang akan

dibaca,

3) Proses memperoleh makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang

dimiliki

Sama halnya dengan itu, Syafi‟ie (1999: 48) menyatakan bahwa dalam

proses membaca, aspek berfikir sangat diperlukan karena aspek berfikir

berkaitan dengan aspek mental. Aspek berfikir mengintegrasikan serangkaian

simbol- simbol grafis, menyimpulkan menentukan tujuan penulis, dan

mengevaluasi ide-ide.

4) Tujuan Membaca Pemahaman Intensif

Tujuan setiap pembaca adalah memahami bacaan yang dibacanya.

Dengan demikian, pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam

membaca. pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai proses yeng

Page 42: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

27

bergulir teru menerus dan berkelanjutan. Membaca pemahaman intensif sebagi

suatu pros mempercayai bahwa upaya memhami bacaan sudah terjadi ketika kita

blum membaca buku apapun. Kemudian, pemahaman itu menapaki tahapan

yang berbeda dan terus berbeda saat baris demi baris, kalimat demi kalimat,

paragraf deemi paragraf dari bacaan mulai kita baca.

Menurut Rivers dan Temperly (dalam Sumadayo,2011:10) mengajukan

tuju tujuan utama dalam membaca pemahaman intensif:

a) Memperoleh informasi untuk satu tujuan atau merasa penasaran tentang satu

topik.

b) Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas sebagai

pekerjaan atau kehidupan sehari-hari misalnya, mengetahui cara kerja alat-

alat rumah tangga.

c) Dalam sebuah drama, bermain game, menyelesaikan teka-teki.

d) Berhubungan dengan teman-teman dengan surat menyurat atau untuk

memahami surat-surat bisnis.

e) Mengetahui kapan dan dimana sesuatu akan terjadi atau apa yang tersedia.

f) Mengetahui apa yang erjadi atau apa yang telah terjadi sebagau mana

dilaporkan dalam koran, majalah, laporan.

g) Memperoleh kesenangan atau hiburan.

Blanton (dalam Rahim, 2005: 11) membaca hendaknya mempunyai

tujuan karena seorang yang membaca dengan satu tujuan cenderung lebih

memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan

khusus yang sesuai untuk membantu menyusun tujuan tersebut mencakup (1)

Page 43: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

28

kesenangan, (2) menyempurnakan kegiatan membaca (3) menggunakan strategi

tertentu, (4) mempengaruhi pengetahuan tentang suatu topik, (5) mengaitkan

informasi baru atau informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh

informasi untuk laporan lisan atau laporan tulisan, (7) menginformasi atau

menolak prediksi, (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan

informasi yang diperoleh dari suatu teks, dan menjawab pertanyaan - pertanyaan

yang spesifik.

5) Proses Membaca Pemahaman

Menurut Harjasujana (1986:36) membaca pemahaman merupakan suatu

proses yang aktif dan bukan merupakan suatu proses yang pasif. Artinya

seorang pembaca harus dengan aktif berusaha menangkap isi bacaan yang

dibacanya. Proses membaca juga tidak selamanya identik dengan proses

mengingat. Membaca bukan hapal kata demi kata kalimat demi kalimat yang

terdapat dalam bacaan, yang lebih penting dalam proses membaca pemahaman

adalah mengkap pesan, informasi, fakta, atau ide fokok bacaan dengan baik.

Menurut Burns (1996:6), kegiatan membaca dapat dilakukan atas 2 yaitu

proses membaca dan produk membaca, proses membaca dapat dilakukan

denagn 9 komponen yang sering dilakan oleh pembaca dalam berkomunikasi

secara aktif untuk menghasilkan produk membaca. sembilan produk membaca

dapat dipaparkan sebagai berikut: (1) sensori, mengamati simbol-simbol tulisan,

(2) perseptual, menginterpestasi apa yang diamati, (3) sequential, mengikuti

urutan yang bersifat linear baris kata yang tertulis, (4) eksperinctial,

menghubungkan kata-kata makna dengan pengetahuan yang dipunyai (5)

Page 44: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

29

thiking, membuat inferensi dan evaluasi materi yang dibaca (6) learning,

mengingat apa yang dipelajri sebelumnya, dan memasuki gagasan serta fakta-

fakta baru, (7) asociation, membangun asosiasi, (8) efektive menyikapi secara

personal tugas membaca dan, (9) construktive, mengumpulkan serta menata

semua tanggapan sehingga dapat memahami semua materi yang dibaca.

6) Prinsip - prinsip Membaca Pemahaman

Dalam membaca intensif, pembaca memainkan peran yang aktif untuk

membangun makna dari apa yang dinyatakan didalam teks. Pembaca membuat

simpulan dari imformasi yang imlisit dan mengombinasikan imformasi dalam

teks dengan pengetahuan latar yang dimilki. Lange (dalam Burns1996:263)

menytakan bahwa pembaca membuat simpulan sesuai dengan skemata mereka,

dengan memahami interpretatif menentukan berpikir lebih tinggi.

Menurut Mc Lauglim dan Ellem (dalam Sumadayo,2011:16), prinsip -

prinsip membaca pemahaman yang didasarkan pada penelitian yang paling

mempengaruhi pemahaman membaca yaitu :

a. Pemahaman merupakan proses kontruktivis sosial,

b. Keseimbangan kemakhiraksaran.

c. Guru membaca yang propesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.

d. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif

dalam proses membaca.

e. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.

f. Siswa menemukan mamfaat membaca yang berasal dari berbagai bahan

bacaan pada berbagai tingkat kelas.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

30

g. Perkembangan kosa kata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman

membaca.

h. Mengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.

i. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.

j. Asesmen yang dinamis mengiformasikan pembelajran membaca

pemahaman.

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan kurikulum 2013

dengan beberapa muatan pelajaran lainnya pada SD Inpres Perumnas Antang

11/1 Kota Makassar .

Dalam pemebelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan

berbahasa yaitu keterampilan menyimak, menulis, berbicara,dan membaca.

Namun, dalam penelitian ini penulis berfokus pada keterampilan membaca yaitu

membaca pemahaman intensif. Dalam keterampilan membaca pemahaman

intensif ada beberapa aspek yang diperhatikan yaitu gagasan pokok, gagasan

pendukung, gagasan pokok dan pendukung serta sikap mandiri dalam

menyelesaikan tugas.

Hal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan

pretest kepada murid sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi

AMBT agar mengetahui kemampuan awal yang dimiliki murid. Selanjutnya

peneliti menerapkan strategi AMBT kemudian melakukan postest untuk

mengetahui hasil belajar keterampilan membaca pemahaman intensif dengan

menggunakan strategi AMBT. Setelah itu dilakukan uji test untuk mengetahui

Page 46: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

31

ada atau tidaknya pengaruh hasil belajar membaca pemeahaman intensif dengan

menerapkan strategi AMBT dari hasil belajar pretest dan postest. Secara

sederhana kerangka pikir dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Page 47: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

32

Bagan 2.1 kerangka pikir

Pembelajaran bahasa indonesia Kurikulum

2013

Membaca Berbicara Menulis Menyimak

Pemahaman intensif

Sikap mandiri Gagasan pokok

dan

pendudkung

Gagasan

pendudkung

Gagasan

pokok

Pretest Postest Penerapan strtegi AMBT

Analisis

Temuan

Hasil

Page 48: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

33

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian sampai terbukti melalui data dari keseluruhan data yang terkumpul.

Berdasarkan uraian yang terdapat latar belakang,kajian pustaka dan

kerangka pikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: Tidak ada pengaruh positif terhadap penerapan streategi AMBT dalam

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman intensif.

H1: Ada pengaruh positif terhadap penerapan streategi AMBT dalam

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman intensif.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur pencarian data, meliput populasi,

sampling, penjelasan konsep dan pengukuran, cara-cara pengumpulan (Arikunto

2013). Sehubung dengan penerapan strategi AMBT terhadap hasil belajar

membaca pemahaman intensif murid kelas IV SD Inpres Perumnas Antang II/I

Kota Makassar maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif menekankan

analisis pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik .

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian eksperimen

bentuk pre-experimental design dengan bentuk one group prestes-postest

desing. Adapun design yang digunakan dalam penelitian adalah one grouf

prestes-postest design. Didalam desain ini tes dilakukan 2 kali yaitu sebelum

experimen dan setelah experimen. Tes yang dilakukan sebelum experimen O1

disebut pres-test yang dilakukan setelah experimen O2 disebut post-test

perbedaaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupan efek dari

perlakuan atau experimen. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Desain Penelitian

Pre Tes Perlakuan Post Tes O1 X O2

Sumber: (Sugiyono,2013: 108)

Tabel 3.1

O1xO2

Page 50: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

36

keterangan : O1= nilai pre-tes sebelum diberikan perlakuan

X = perlakuan

O2 = nilai pos-tes setelah diberi perlakuan

Penelitian ini hanya memakai satu kelas saja yaitu kelas 1V, untuk

mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini hanya menggunakan prest-test,

post-tes dan obserpai dilakukan setelah perlakuan. Dengan demikian hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.

1. Pre test

Memberikan tes berupa pemberian soal-soal untuk mengetahui atau

mengukur tingkat kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan.

2. Perlakuan

Guru memberikan sebuah bacaan dengan menerapka strategi AMBT, yaitu:

a. Pra-baca

1) Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa bagian

2) Guru memperkenalkan topik bacaan

3) Guru memberikan penjelasan tentang judul bacaan

4) Guru memberikan bacaan dengan cara membaca nyaring memudian

mrmperhatikan perhatian siswa

b. Saat-baca

1) Siswa memprediksi tentang jawaban pertanyaan

2) Siswa menyusun pertanyaan untuk mengetes impormasi

3) Siswa membuat ringkasan

Page 51: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

37

c. Pasca-baca

1) Siswa diberi kesempatan untuk menemukan impormasi lanjut

2) Siswa diberi umpan balik dengan pertanyaan isi bacaan.

3) Mengorganisasikan materi yang akan dipersentasikan

4) Siswa diberi kesempatan menegrjakan tugas-tugas untuk

meningkatkan pemahaman isis bacaan

3. Post-tes

Guru memberikan serentetan tes untuk mengukur kembali

kemampuan murid setelah diberikan perlakuan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Inpres Perumnas Antang

kelas 1V yang berjumlah 31 orang.

Murid kelas 4 SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar

No. Kelas Jenis kelamin Total

Laki-laki Perempuan

1. Kelas 4.b 15 16 31 (Sumber: Data Dapodikdasmen SD Inpres Perumnas Antang 11/1)

Tabel 3.2

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari proposal yang dijadikan oleh objek / subjek

penelitian jadi, sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 murid

kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar.

Pretest

Page 52: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

38

C. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menginprestasi judul

penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian yang

sesuai dengan variabel dalam judul ini, sehingga tidak menimbulkan

kesingpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. Pengertian oprasional variabel

dimaksukkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel - variabel

yang diperhatikan, pengertian operasional variabel ini diuraikan sebagai berikut:

1. Strategi AMBT adalah sebagai salah satu bentuk pembelajaran di SD, strategi

ini berguna untuk membimbing siswa berinteraksi dengan teks berlandaskan

pada pendekantan membaca proses yang dimulai dari tahap pra-baca, saat-

baca, daan pasca-baca.

2. Membaca pemahaman intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan

dengan secara cermat dan teliti terhadap teks yang dibaca. Membaca intensif

ini diterapkan dalam upaya mencari informasi secara detailatau diterapkan

pada pencarian informasi sebagai bahan diskusi. Defenisi membaca

pemahamn intensif ialah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam

membaca dengan cermat agar memahami bacaan teks dengan cepat dan tepat.

Pengertian kemampuan membaca intensif yakni kemampuan memahami

secara detail isi bacaan secara lengkap ,akurat, dan kritis pada satu fakta,

konsep, pendapat, gagasan, pengalaman, perasaan, dan pesannya. Saat

membaca pembaca biasanya membaca hanya satu atau hanya beberapa

bacaan yang ada. Hal ini bertujuan agar menumbuhkan dan mengasah

kemampuan dalam membaca dengan kritis.. Membaca pemahaman

Page 53: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

39

merupakan proses memperoleh ide- ide yang tidak dinyatakan secara

langsung. Strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing)

merupakan strategi yang berguna untuk membimbing siswa dalam

menemukan ide pokok dan menafsirkan kesimpulan isi bacaan sedangkan

kemampuan membaca pemahaman intensif adalah kemampuan siswa

menemukan ide pokok dan menarik kesimpulan isi bacaan.

D. Instrumen penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar keterampilan membaca pemahaman intensif dengan jenis

pretest dan posttest. pretest dilaksanakan sebelum strategi AMBT (Aktivitas

Membaca Berpikir Terbimbing) diterapkan dengan tujuan membaca

pemahaman intensif yaitu, mengetahui hubungan sebab-akibat, hubungan

baru antara fakta-fakta, tujuan pengarang bacaan, menentukan ide pokok

paragraf, Kesimpulan. sedangkan posttest dilaksanakan setelah murid

mengikuti pembelajaran dengan menerapkan strategi AMBT (Aktivitas

Membaca Berpikir Terbimbing).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan

dilakukan sebagai berikut:

1. Sumber data dalam penelitian ini adalah SD Inpres Perumnas Antang 11/1

Kota Makassar

Page 54: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

40

2. Data hasil belajar diperoleh dengan Tes awal (pretest)

3. Tes awal dilakukan sebelum perlakuan, pretest dilakukan untuk

mengetahui kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki oleh siswa

sebelum digunakan strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir

Terbimbing).

4. Tes akhir (posttest)

Setelah perlakuan, tindakan selanjutnya adalah post-test untuk mengetahui

pengaruh penggunaan strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir

Terbimbing).

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian

akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul

berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan dengan

menggunakan program SPSS.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan dua teknik

analisis statistika, yaitu:

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan skor dari

sampel penelitian untuk masing-masing variabel. Dalam hal ini digunakan tabel

distribusi frekuensi skor rata-rata, standar deviasi, skor minimum, dan skor

maksimum. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar bahasa

Indonesia murid kelas 1V maka, dilakukan pengelompokan . pengelompokan

Page 55: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

41

tersebut dilakukan ke dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah, dan sangat rendah.

Pedoman yang digunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh

murid menjadi skor standar nilai mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh

Depdiknas, sebagai berikut:

Tebel 3.3 Kategori Nilai Hasil Belajar Hasil Nilai Belajar Kategori

90-100 Sangat tinggi

80-89 Tinggi

70-79 Sedang

60-69 Rendah

0-59 Sangat rendah (Sumber SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar)

Sedangkan untuk kategori ketuntasan murid, sebagai berikut:

Tabel 3.4 kategori Nilai Ketuntasan Murid

Nilai Kategori ≥ 70 Tuntas ≤ 70 Tidak tuntas

Sumber SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar

2. Analisis Statistika Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis yang diajukan. Sebelum melakukan analisis statistik inferensial, maka

sebagai uji prasyarat analisis dilalukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan

bantuan program SPSS .

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti

berasal dari polulasi yang terdistribusi normal. Pengujian normalitas dihitung

Page 56: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

42

dengan bantuan program SPSS 22 dengan analisis One Sample Kolmogorov-

Smirnov test atau Shapiro-Wilk test. Kriteria pengujiannya adalah : jika sign.

>0,05 maka data normal dan jika sign. <0,05 maka data tidak normal

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel yang

diambil homogen (mempunyai varians yang sama). Pengujian homogenitas

dihitung dengan bantuan program SPSS menggunakan Univariate Analysis of

Varience . Kriteria pengujiannya yaitu : jika sig >0,05 maka dikatan bawha

varian homogen dan jika sig <0,05 maka dikatakan bahwa varian tidak homogen.

c) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis penelitian

yang telah diajukan. Maka pengujian dilakukan dengan menggunakan

pengolahan data SPSS , kemudian menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat

dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diperoleh berdidtribusi homogen,

maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak .

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Pairred sample t-test yang merupakan

uji beda dua sampel berpasangan yakni dua subjek yang sama namun perlakuan

berbeda . Kriteria pengambilan keputusan adalah jika jika sig >0,05 maka H0

diterima dan H1 ditolak dan jika sig <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan murid kelas 1V SD

Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar penulis dapat mengumpulkan data

melalui instrumen test, adapun gambaran hasil belajar murid sebelum penerapan

strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing). Data perolehan skor

hasil ketrampilan membaca murid dapat diketahui dari hasil data nilai pre-test

dan posttes murid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar.

1. Hasil Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai

karakteristik hasil belajar murid.

2. Data hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas 1V SD Inpres Perumnas

Antang 11/1 Kota Makassar sebelum penerapan strategi AMBT (Aktivitas

Membaca Berpikir Terbimbing) pretest

Berikut disajikan skor hasil belajar membaca pemahaman intensif

pelajaran Bahasa Indonesia murid kelas IV SD Inpres Perumnas Antang 11/1

Kota Makassar

Page 58: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

44

Tabel 4.1 Data Skor Hasil Belajar membaca pemahaman pelajaran Bahasa

Indonesia Murid kelas 1V (pretest)

Statistik Nilai statistik

Ukura sampel 31

Skor tertinggi 82

Skor terendah 50

Skor ideal 100

Rentang skor 32

Skor rata-rata 67

Standar deviation 7.425

(Sumber : Data diolah dari tes hasil belajar murid dan hasil analisis data 2019)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar

membaca pemahaman pelajaran Bahasa Indonesia murid kelas IV pada saat

pretest adalah 67 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai murid adalah

82 dan skor terendah 50, dengan standar deviasi sebesar 7.447 yang berarti bahwa

skor hasil belajar membaca pemahaman pelajaran Bahasa Indonesia murid kelas

IV di SD Inpres Perumnas Antang II/I kota Makassar tersebar dari skor terendah

50 sampai skor tertinggi 82.

Jika skor tes hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas IV sebelum

penerapan strategi AMBT dikelompokkan ke dalam empat kategori, maka

diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel

4.3 berikut:

Page 59: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

45

Tabel 4.2 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase Hasil Belajar Membaca Pemahaman Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas 1V SDI

Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar Sebelum penerapan strategi AMBT (Pretest)

No Interval Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 90-100 Sangat tinggi - -

2 80-89 Tinggi 2 6,5

3 70-79 Sedang 6 19,3

4 60-69 Rendah 21 67,7

5 0-59 Sangat rendah 2 6,5

Jumlah 31 100

(Sumber: Data diolah dari tes hasil belajar murid 2019)

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 31 Murid

kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar, pada umumnya memiliki

tingkat hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kategori rendah dengan skor rata-rata

67 dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar Bahasa Indonesia

Murid pada saat pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas 1V (Pretest)

No. Perolehan Nilai Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

1 0 – 79 29 94

2 80 – 100 2 6

Jumlah 31 100

(Sumber: Data diolah dari tes hasil belajar murid 2019)

Berdasarkan frekuensi dari persentase nilai hasil belajar murid kelas 1V SD

Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makasar yaitu murid yang mendapat nilai 80 ke

Page 60: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

46

atas sebanyak 2 orang (6%) dari jumlah sampel. Sedangkan murid yang mendapat

nilai 80 ke bawah sebanyak 29 murid (94%) dari jumlah sampel. Dengan demikian,

dapat dikatakan hasil belajar pada murid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1

Kota Makassar sebelum menggunakan strategi AMBT memadai karena nilai yang

mencapai kriteria kemampuan siswa yaitu hanya mencapai 6% atau sebanyak 2 siswa

3. Data Hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas 1V SD Inpres Perumnas

Antang 11/I Kota Makassar setelah menggunakan strategi AMBT (Posttest)

Berikut disajikan data dan persentase hasil belajar membaca pemahaman

pelajaran Bahasa Indonsia murid kelas 1V pada tahap posttest dengan penerapan

strategi AMBT.

Tabel 4.4 Data Skor Hasil Belajar Membaca Pemahaman Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas 1V (Postest)

Statistik Nilai statistik

Ukura sampel 31

Skor tertinggi 94

Skor terendah 75

Skor ideal 100

Rentang skor 32

Skor rata-rata 85,8

Standar deviation 5.550

Sumber : Data diolah dari tes hasil belajar murid dan hasil analisis data 2019

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar Bahasa

Indonesia murid kelas IV pada saat postest adalah 85,8 dari skor ideal 100. Skor

tertinggi yang dicapai murid adalah 94 dan skor terendah 75, dengan standar deviasi

sebesar 5.550 yang berarti bahwa skor hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas

Page 61: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

47

IV di SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar tersebar dari skor terendah 75

sampai skor tertinggi 94.

Jika skor tes hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas 1V sebelum penerapan

strategi AMBT dikelompokkan ke dalam tiga kategori, maka diperoleh distribusi

skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Hasil belajar Membaca Pemahaman

Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas 1V SD Inpres

Perumnas Antang 11/1 Kota Makassa Setelah penerapan stertegi AMBT

(Posttest)

No. Interval Kategori Frekuensi(f) Persentase(%)

1 90-100 Sangat tinggi 8 25,8

2 80-89 Tinggi 22 71

3 70-79 Sedang 1 3,2

4 60-69 Rendah - -

5 0-59 Sangat rendah - -

Jumlah 31 100

(Sumber: Data diolah dari tes hasil belajar murid 2019)

Berdasarkan Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 dapat digambarkan bahwa dari 31 Murid

kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar, pada umumnya memiliki

tingkat hasil belajar Bahas Indonesia dalam kategori tiggi dengan skor rata-rata 85,8

dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar Bahasa Indoneisa

Murid pada saat pretest dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

48

Tabel 4.6 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas 1V (Posttest)

No. Perolehan Nilai Frekuensi

(f) Persentase (%)

1 0 – 79 1 3

2 80 – 100 30 97

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka dapat diketahui bahwa frekuensi dari

persentase hasil belajar membaca pemahaman pelajaran Bahasa Indoneisa pada

murid kelas IV SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar setelah penerapan

strategi AMBT yaitu murid yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 30 orang (97%)

dari jumlah sampel dan ada 1 murid yang mendapat nilai di bawah 80 (3%) dari

jumlah sampel. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada murid

1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar menggunakan strategi AMBT

sudah memadai karena hampir semua siswa mencapai kriteria yang ditetapkan

sebagai kriteria kemampuan siswa yaitu mencapai 97% atau sebanyak 30 siswa dari

31 jumlah sampel.

4. Analisis data pretest dan posttes Pengaruh Penerapan Startegi AMBT

(Aktivitas Mmbaca Berpikir Terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Membaca

Pemahaman Intensif Murid Kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1

Kota Makassar

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya pada bab III, bahwa untuk

pengujian hipotesis dipergunakan statistik inferensial, dalam hal ini Uji-t dengan

taraf signifikasi α = 0.05. Syarat yang harus dipenuhi untuk pengujian hipotesis

Page 63: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

49

adalah data yang diperoleh bedistribusi normal dan mempunyai variansi yang

homogen. Oleh karena itu, terlebih dahulu diadakan uji normalitas dan uji

homogenitas.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dihitung dengan bantuan program SPSS dengan

analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov test atau Shapiro-Wilk test. Kriteria

pengujiannya adalah : jika sign. >0,05 maka data normal jika sign. <0,05 maka

data tidak normal.

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas pretest dan postest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest postest

N 31 31

Normal Parametersa Mean 67.06 85.84

Std. Deviation 7.447 5.550

Most Extreme Differences

Absolute .228 .336

Positive .224 .336

Negative -.228 -.212

Kolmogorov-Smirnov Z 1.270 1.871

Asymp. Sig. (2-tailed) .079 .022

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil analisis data tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai

pretest dan postest adalah 0,079 dan postest adalah 0,022. Jika dilihat dari hasil

uji normalitas pretest diketahui bahwa 0,074 >0,005 dan hasil uji normalitas

postetst diketahui bahwa 0,022 > 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa data yang

Page 64: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

50

yang diperoleh berdistribusi normal.Kolmogorov-Smirnov test atau Shapiro-Wilk

test, diperoleh nilai sig 0,000 >0,05 dengan taraf signifikasi α=0,05, maka data

berdistribusi normal,. Jadi, syarat pengujian normalitas data terpenuhi.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel yang

diambil homogen (mempunyai varians yang sama). Pengujian homogenitas

dihitung dengan bantuan program SPSS menggunakan Univariate Analysis of

Varience . Kriteria pengujiannya yaitu : jika sig >0,05 maka dikatan bawha

varian homogen dan jika sig <0,05 maka dikatakan bahwa varian tidak homogen.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenits pretest dan postest

Test of Homogeneity of Variances

hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.462 2 27 .104

Berdasarkan hasil analisis data tabel 4.8 dengan menggunakan Test of

Homogeneity of Variance, diperoleh nilai sig 0,104 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan untuk menerima H1 dan menolak H0 atau kedua sampel homogen.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis penelitian

yang telah diajukan. Maka pengujian dilakukan dengan menggunakan

pengolahan data SPSS , kemudian menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat

dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diperoleh berdidtribusi homogen,

Page 65: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

51

maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak .

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Pairred sample t-test yang merupakan

uji beda dua sampel berpasangan yakni dua subjek yang sama namun perlakuan

berbeda . Kriteria pengambilan keputusan adalah jika jika sig >0,05 maka H0

diterima dan H1 ditolak dan jika sig <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Nilai pretest dan postest

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

postest

-

18.774 5.835 1.048 -20.914 -16.634

-

17.914 30 .000

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai sig pada pretest dan postest adalah

0,000.jika dilihat dari hasil uji hipotesis data pretest dan postest diketahui bahwa

0,000 >0,005 , maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan strategi AMBT Terhadap

Hasil Belajar Pemahaman Intensif Murid Kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang

11/1 Kota Makassar.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

52

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian di atas,

maka pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi

pembahasan analisis deskriptif dan analisis inferensial.

Berdasarkan analisis Deskriptif, hasil belajar Bahasa Indonesia murid

sebelum menggunakan strategi AMBT menunjukkan bahwa terdapat 2 murid

atau 6% murid mencapai ketuntasan individu (skor minimal 80) sedangkan

murid yang tidak mencapai ketuntasan minimal atau individu sebanyak 29 murid

atau 94%. Sedangkan hasil analisis data hasil belajar Bahasa Indonesia murid

setelah menggunakan strategi AMBT menunjukkan bahwa terdapat 30 murid

atau 97% murid mencapai ketuntasan individu sedangkan murid yang tidak

mencapai ketuntasan minimal sebanyak 1 murid atau 3%. Dengan demikian kita

dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan hasil belajar antara

murid yang diajar menggunakan stategi AMBT dan murid yang diajar tanpa

menggunakan strategi AMBT.

Hal ini menunjukkan bahwa, sesuai dengan rumusan masalah yang di

bahas pada bab I bagian pendahuluan yang menyatakan bahwa “Apakah ada

Pengaruh Penerapan Strategi AMBT (Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing)

Terhadap Hasil Membaca Pemahaman Intensif Murid Kelas 1V SD Inpres

Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar?”. Setelah di analisis dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada Pengaruh Penerapan strategi AMBT terhadap Hasil

Belajar Membaca Pemahaman Intensif Murid Kelas 1V SD Inpres Perumnas

Antang 11/1 Kota Makassar.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

53

Berdasarkan analisis inferensial,dalam penelitian ini terdapat tiga uji

yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan

menggunakan program SPSS. Uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig pada

pretest adalah 0,074 dan postest adalah 0,022. Jika dilihat dari hasil uji

normalitas pretest diketahui bahwa 0,074 >0,005 dan hasil uji normalitas

postetst diketahui bahwa 0,022 > 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa data

yang yang diperoleh berdistribusi normal. Uji homogenitas diperoleh nilai sig

0,100 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan untuk menerima H1 dan menolak H0

atau kedua sampel homogen. Hasil uji hipotesis nilai sig pada pretest dan postest

adalah 0,000. Jika dilihat dari hasil uji hipotesis data pretest dan postest

diketahui bahwa 0,000 >0,005 , maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan strategi

AMBT Terhadap Hasil Belajar Pemahaman Intensif Murid Kelas 1V SD Inpres

Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar.

H0 : Tidak terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman intensif

yang signifikan sebelum penerapan strategi AMBT murid kelas 1V SD

Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar.

H1 : Terdapat peningktan kemampuan membaca pemahaman intensif yang

signifikan setelah penerapan srategi murid kelas 1V SD Inpres Perumnas

Antang 11/1 Kota Makassar.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang lebih rinci berkaitan pelaksanaan strategi AMBT tehadap

kemampuan membaca pemahaman intensif murid kelas 1V SD Inpres Perumnas

Antang 11/1 Kota Makassar.

1. Berdasarkan analisis Deskriptif, hasil belajar Bahasa Indonesia murid

sebelum menggunakan strategi AMBT menunjukkan bahwa terdapat 2 murid

atau 6% murid mencapai ketuntasan individu (skor minimal 80) sedangkan

murid yang tidak mencapai ketuntasan minimal atau individu sebanyak 29

murid atau 94%. Sedangkan hasil analisis data hasil belajar Bahasa Indonesia

murid setelah menggunakan strategi AMBT menunjukkan bahwa terdapat 30

murid atau 97% murid mencapai ketuntasan individu sedangkan murid yang

tidak mencapai ketuntasan minimal sebanyak 1 murid atau 3%.

2. Berdasarkan analisis inferensial, jika dilihat dari hasil uji hipotesis data

pretest dan postest diketahui bahwa 0,000 >0,005 , maka dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada

pengaruh penerapan strategi AMBT Terhadap Hasil Belajar Pemahaman

Intensif Murid Kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar.

H0 : Tidak terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman intensif

yang signifikan sebelum penerapan strategi AMBT murid kelas 1V SD

Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

57

H1 : Terdapat peningktan kemampuan membaca pemahaman intensif yang

signifikan setelah penerapan srategi murid kelas 1V SD Inpres Perumnas

Antang 11/1 Kota Makassar.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penerapan

strategi AMBT terhadap kemampuan membaca pemahaman intensif pada murid

kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar, maka dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota

Makassar, disarankan menerapkan strategi AMBT untuk membangkitkan

minat dan motivasi siswa untuk belajar.

2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan strategi AMBT ini

dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah pada materi

lain cocok dengan metode pembelajaran ini demi tercapainya tujuan yang

diharapkan.

3. Kepada calon Peneliti, agar dapat mengembangkan dan memperkuat strategi

AMBT ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji

terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Satuan pendekatan Praktik, Cek.XI Jakarta Rineka Cipta,

Bruns, Pearson, Jhonson, Roe dan Ross.1996. Theaching rreading in the elemntary schools. Dallas geneva, illions hopewel : new jersey hougthon mifflin boston.

Depdiknas. 2008. Pengajaran Membaca. Jakarta: Depdiknas

Eanes, R. 1997. Content Area Literacy: Teaching for Today and Tomorrow Albany: New York: Delmar Publishers

Harjasujana, Ahmad S. Buku Materi Pokok Keterampilan Membaca. Jakarta:

Karunika, Universitas Terbuka, 1987. Harjasujana, Ahmad S. Buku Materi Pokok Keterampilan Membaca.

Jakarta: Karunika, Universitas Terbuka, 1987. Rahim F. 2005. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar.1 cet; 1 ; Jakarta: PT Bumi

Aksara. Rofi‟uddin, A dan D. Zahdi.2001.Ppendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Ddikelas Tinggi. Jakarta : Dirjen dikti. septimartiana. (2014, Januari 17). Aspek keterampilan Berbahasa. Retrieved April

12, 2019, from keterampilan-berbahasa: http://septimartiana.blogspot.com/2014/01/pengertian-keterampilan-berbahasa.html

Sugiyono 2013.Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif, dan R & D. Jakarta; Alfabeta.

Sumandayo S. 2011. Strategi dan Tehnik Pembelajaran Membaca.Yogyakarta:

Graha Ilmu. Syafi‟ie. 1999. Terampil Berbahasa Indonesia Jakarta Gheneral Bhakti Pratama..

Syafi‟ie. I. 1999. Pengajaran membaca Dikelas-kelas Awal Sekolah

Dasar. Pidato pengukuhan guru Desar Dalam Bidang Ilmu

Page 71: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

59

Pengajaran Bahasa Indonesia Pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Seni Disampaikan Pada Sidang Terbuka Senat Universitas Negri Malang.

Tarigan H.G.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: IKIP- STIA.Rajawali Pers,1986. Unknown, P. b. (2015, januari 10). Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Retrieved februari 20, 2019, from hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia: http://latahzhan10.blogspot.com/2015/01/hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia.html

Page 72: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

LAMPIRAN

Page 73: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 1

Profil Sekolah SD Inpres Perumnas Antang II/I Kecamatan Manggala Kota Makassar

1. Identitas Sekolah 1 Nama Sekolah : SD INPRES PERUMNAS ANTANG II1 2 NPSN : 40312640 3 Jenjang Pendidikan : SD 4 Status Sekolah : Negeri 5 Alamat Sekolah : Jl. Lasuloro Blok I No.17

RT / RW : 1 / 1

Kode Pos : 90234

Kelurahan : Manggala

Kecamatan : Kec. Manggala

Kabupaten/Kota : Kota Makassar

Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

6 Posisi Geografis : -5.1689 Lintang

119.4848 Bujur

3. Data Pelengkap 7 SK Pendirian Sekolah : - 8 Tanggal SK Pendirian : 1990-01-07 9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

10 SK Izin Operasional : - 11 Tgl SK Izin Operasional : 1991-01-07 12 Kebutuhan Khusus Dilayani : 13 Nomor Rekening : 0130-202-000008312-6 14 Nama Bank : Bank Sulsel 15 Cabang KCP/Unit : 16 Rekening Atas Nama : SD Inpres Perumnas Antang II/I 17 MBS : Tidak 18 Luas Tanah Milik (m2) : 289 19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0 20 Nama Wajib Pajak : 21 NPWP : 599079381804000 3. Kontak Sekolah

Page 74: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

20 Nomor Telepon : 085323879354 21 Nomor Fax : 22 Email : [email protected]

23 Website : 4. Data Periodik 24 Waktu Penyelenggaraan : Double Shift/6 hari 25 Bersedia Menerima Bos? : Ya 26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat 27 Sumber Listrik : PLN 28 Daya Listrik (watt) : 900 29 Akses Internet : Tidak Ada 30 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada 5. Sanitasi 31 Kecukupan Air : Cukup 32 Sekolah Memproses Air : Tidak

Sendiri

33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan 34 Mayoritas Siswa Membawa : Ya

Air Minum

35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0

Khusus

36 Sumber Air Sanitasi : Ledeng/PAM 37 Ketersediaan Air di : Tidak Ada

Lingkungan Sekolah

38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok) 39 Jumlah Tempat Cuci : 1

Tangan

40 Apakah Sabun dan Air : Ya

Mengalir pada Tempat Cuci

Tangan 41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki

Perempuan Bersama

Digunakan

1 1 0 42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki

Perempuan Bersama

Digunakan

0 0 0

Page 75: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 2 Daftar Guru SD Inpres Perumnas Antang II/I Kecamatan Manggala

Kota Makassar

No Nama/ NIP Tempat/ Tanggal Lahir

Jabatan Pendidikan Terakhir

Golongan

1 Suharniati, s.pd. Nip. 19660709 198803 2 011

Jeneponto, 09 Juli 1966

Kepala Sekolah

S.1 IV/b

2 Sitti Nurhidayah, S.Pd Nip. 19591231 198203 2 151

Ujung Pandang/21 Desember 1959

Guru Kelas

S.1 IV/b

3 Hj. Herlina, S.Pd Nip. 19631231 198511 2 030

Wajo/31 Desember 1963

Guru Kelas

S.1 IV/b

4 Saripina, S.Pd Nip. 19660121 199107 2 001

Minanga/21 Januari 1966

Guru Kelas

S.1 IV/b

5 Subaeda, S.Pd Nip. 19670401 199303 2 007

Allu/01 Januari 1967 Guru Kelas

S.1 IV/b

6 Ponisih, S.Pd Nip. 19681008 199107 2 001

Grabag, Jawa Tengah 08 Oktober 1968

Guru Kelas

S.1 IV/b

7 Yanus T Mohi Nip. 19590612 198612 1 002

Gorontalo/12 Juni 1959

Guru Bid.Studi

D-3 IV/a

8 Hj. Hasnawaty Nip. 19591231 198411 2 073

Atapange/31 Desember 1959

Guru Kelas

S.1 IV/a

9 Sitti Maryam, S.Pd Nip. 19770302 200701 2 016

Ujung Pandang/02 Maret 1977

Guru Kelas

S.1 III/b

10 Yusrika Bahara, S.Pd Nip. 19790909 200801 2

Ujung Pandang/09 September 1979

Guru Kelas

S.1 III/b

Page 76: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

035 11 Nashrullah, S.Pd

Nip. 19870214 201101 1 009

Ujung Pandang/14 Pebruari 1987

Guru Kelas

S.1 III/c

12 Dian Ikawati Ilham, S.Pd Nip. 19871130 201001 2 021

Pangkep/30 Nopember 1987

Guru Kelas

S.1 III/b

13 Heryani Tahir, S.Pd Patampanua/17 April 1984

Guru Kelas

S.1 -

14 Wirdaningsih, S.Pd Ujung Pandang/07 Januari 1988

Guru Kelas

S.1 -

15 Muh. Ikhwan, S.Pd Kapita/08 Maret 1984

Guru Bid.Studi

S.1 -

16 Sri Nengsi Alwi, S.Pd Sengkang/02 Pebruari 1982

Guru Bid.Studi

S.1 -

17 Andi Mustika Adjo, S.Pd.I

Makassar/17 Agustus 1983

Guru Bid.Studi

S.1 -

18 Jumriati, S.Pd Kapita/12 Agustus 1986

Guru Bid.Studi

S.1 -

19 Zainuddin Parman, S.Pd Pangkajene'/24 Pebruari 1988

Guru Bid.Studi

S.1 -

20 Dian Fatmawati, S.Pd Ujung Pandang/02 Mei 1993

Guru Bid.Studi

S.1 -

21 Supardi, S.Pd Tonroa/20 Nopember 1991

Guru Bid.Studi

S.1 -

22 Fira Yulianti, S.Pd Ujung Pandang/20 Juli 1991

Guru Bid.Studi

S.1 -

23 Rafika Ruqaya Harfa, S.Pd.I

Jeneponto/02 September 1989

Guru Bid.Studi

S.1 -

Page 77: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 3

Daftar Hadir Murid Kelas 1V Sd Inpres Perumnas Antang 11/1

Kota Makassar

No. NISN Nama Murid Pertemuan

1 2 3 4 5 6 1. 3105726069 Aisyah Aulia Putri √ √ √ √ √ √ 2. 0101830781 Alvi Maulani √ - √ √ √ √ 3. 0102614851 Arfah Adam Syaputra √ √ √ √ √ √ 4. 0103502109 Aura Ratu Keyla √ √ √ √ √ √ 5. 0104882777 Farid Al Hidayah Fadly i √ √ √ √ √ 6. 0097500166 Fauqiyah Syalbiah An Nur √ √ √ √ √ √ 7. 0099637145 Gadis Sifa Khumairah Umar √ √ √ √ √ √ 8. 0101178472 Monika Bulawan - √ √ √ √ √ 9. 0106397928 Muh. Alfarezha Mahmud √ √ √ √ √ √ 10. 0099304988 Muh. Azhari Ramadhan √ √ √ √ √ I 11. 0095342721 Muh. Dafa Putra Rinaldi S S √ √ √ √ 12. 0093595160 Muh. Fadilah √ √ √ √ √ √ 13. 0096620799 Muh. Isnan Rahmad √ √ √ √ √ √ 14. 0102413418 Muh. Nur Fajar Ramadhan Hd √ √ √ √ √ √ 15. 0097512710 Muh. Razzak Ramadhan √ S √ √ √ √ 16. 0105011626 Muh. Sabrial √ √ √ √ √ √ 17. 0107709321 Muhammad Arviansyah Alim √ √ √ √ √ √ 18. 0091418001 Nafisah Eltsania Fajriyah - √ √ S √ √ 19. 0104802037 Naurah Khairunnisa √ √ √ √ √ √ 20. 0106325561 Qonita Nur Fatimah Zalfa S √ - √ √ √ √ 21. 0097440070 Resky Aulia Samad √ √ √ √ √ - 22. 0107444862 Syahrul Ramadhan √ √ √ √ √ √ 23. 0107134733 Syakira Firna Syarif √ √ √ √ √ √ 24. 0105476889 Wilda Qalbi Ramadani √ √ √ √ √ √ 25. 0104352840 Zakiyyah Nailatul Izzah √ √ √ √ √ - 26. 0101564042 Zhafira Alifa Achmad √ √ √ √ √ √ 27.

Nada Aulya Amanda √ √ √ √ √ √

28.

Zhiny Aqesha Febriyanti √ √ √ - √ √ 29.

Asyam Haidar Zaki √ - √ √ √ √

30.

Reva Nur Azizah √ √ √ √ √ √ 31.

Kevin Cannavaro Putra Diandra - √ √ √ √ √

Keterangan Hadir : √ Izin :i Alpa :- Sakit :s

Page 78: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDI Perumnas Antang II/I

Kelas / Semester : IV (Empat) / 1

Tema 1 : Indahnya Kebersamaan

Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku

Pembelajaran : 1(Satu)

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) dan INDIKATOR

Bahasa Indonesia

3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.

4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke dalam kerangka tulis.

Indikator:

Page 79: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis.

4.1.1 Menyajikan gagasan utama dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis dalam bentuk peta pikiran.

IPS

3.2 Memahami keraga man sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.

4.2 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.

Indikator: 3.2.1 Mengidentifikasi keragaman budaya, etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia 4.2.1 Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan keragaman budaya, etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia.

IPA

3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran. 4.6 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan/atau percobaan tentang sifatsifat

bunyi. Indikator: 3.6.1 Menjelaskan cara menghasilkan bunyi. 4.6.1 Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah membaca teks tentang keragaman budaya, siswa mampu mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung di setiap paragraf dari teks tersebut dengan mandiri.

2. Setelah membaca teks tentang keragaman budaya, siswa mampu menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung di setiap paragraf dari teks tersebut dalam bentuk peta pikiran dengan tepat.

3. Setelah wawancara sederhana, siswa mampu menyebutkan keragaman budaya, etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia dengan lengkap.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

4. Setelah diskusi, siswa mampu mengomunikasikan keragaman budaya, etnis, dan agama teman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia secara lisan dan tulisan dengan sistematis.

5. Setelah eksplorasi, siswa mampu menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari beragam benda di sekitar dengan lengkap.

6. Setelah eksplorasi dan diskusi, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dari beragam benda di sekitar dengan sistematis.

D. MATERI PEMBELAJARAN

o Menemukan gagasan pokok dan pendukung dari teks tulis o Mengidentifikasi keberagaman yang ada di sekitar o Melakukan percobaan cara menghasilkan bunyi IPS Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan budaya, namun tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keragaman tersebut merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita wajib mensyukurinya.

BAHASA INDONESIA

Setiap bacaan biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf memiliki gagasan pokok yang diperkuat oleh gagasan pendukung. Gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan, bisa berupa kalimat inti atau pokok paragraf. Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi untuk gagasan pokok. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan gagasan pokok setiap paragraf. 1. Bacalah paragraf dengan cermat! 2. Cermati kalimat pertama hingga terakhir! - Apakah kalimat pertama merupakan gagasan pokok atau gagasan penjelas? Apakah kalimat kedua yang merupakan gagasan pokok? Teruslah membaca kalimat demi kalimat hingga gagasan pokok paragraf ditemukan. - Ingat, gagasan pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.

IPA

Segala macam bentuk bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran dari suatu benda akan mengakibatkan udara di sekitarnya bergetar. Getaran tersebut menimbulkan gelombang bunyi di udara. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa.

E. PENDEKATAN, METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

Strategi :Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing (AMBT)

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama

dan keyakinan masing-masing. Religius

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapian pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Indahnya Kebersamaan”. Nasionalis

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,mengeksplorasi,mengomuni-kasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti Sebelum memulai pembelajaran, guru menempelkan gambar seorang anak Bali yang memakai baju tradisional. Di belakang anak ada rumah tradisional Bali. (Mengamati)

Siswa diajak mengenal tentang Keragaman Budaya Indonesia. Guru mengajukan pertanyaan pembuka, Communication - siapa di antara kalian yang berasal

dari suku Sunda, Suku Makassar, Suku Minang, dan seterusnya. (Menanya)

150 menit

Page 82: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Guru membimbing siswa secara bergantian diminta untuk saling menginformasikan tentang asal suku mereka kepada teman di sebelahnya. (Mengkomunikasikan)

Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan mendapatkan beragam informasi tentang keragaman budaya Indonesia dari teks bacaan yang akan dipelajari.

Guru membimbing siswa untuk mengamati gambar keragaman budaya yang ada di buku dan membaca teksnya dalam hati. (Mengamati)

Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan tentang isi dari paragraf satu. (Menanya)

Setelah semua selesai, guru membimbing siswa untuk memberikan penguatan tentang strategi dalam menemukan isi cerita yang biasa dinamakan gagasan pokok/gagasan utama/ide utama/ide pokok/ pokok pikiran, dari suatu paragraf.

Guru membimbing siswa siswa untuk menemukan gagasan utama dan gagasan pendukung dari paragraf ketiga, keempat, dan kelima dari teks yang ada di buku dan menuliskannya pada lembar kerja siswa

Siswa mendapatkan penjelasan bagaimana mengisi lembear kerja siswa dari guru.

Guru membimbing siswa menuliskan „Gagasan Pokok‟pada lembar kerja

siswa Siswa diminta menemukan paling

sedikut 5 gagasan pendukung untuk setiap satu gagasan pokok.

Guru membimbing siswa menuliskan setiap satu gagasan kedalam lembar kerja siswa yang telah diberikan oleh

Page 83: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

guru Guru memeriksa pekerjaan siswa yang

telah dikerjakan siswa

Guru memberikan penguatan tentang pentingnya sikap saling menghargai dalam keragaman budaya, suku,dan agama, serta menjadikan keragaman tersebut sebagai identitas bangsa Indonesia. Nasionalis

Siswa menjawab pertanyaan dan mengisi tabel tentang sikap saling menghargai yang terdapat di buku secara mandiri. Mandiri

Siswa akan saling berbagi jawaban tentang pengalaman melaksanakan sikap saling menghargai dan contoh sikap tidak menghargai secara berpasangan bersama teman di sebelahnya. Gotong Royong

Siswa dapat mendiskusikan pengalaman yang menurut mereka menarik. Collaboration

Guru menampilkan satu alat musik tradisional dari daerah asal sekolah.

Guru mengajukan pertanyaan sebagai kegiatan pembuka: - Bagaimana cara memainkan alat

musik ini sehingga dapat menghasilkan bunyi?

Beberapa siswa diminta membunyikan alat musik tersebut di depan kelas.Minta satu/beberapa siswa untuk menjelaskan tentang cara alat musik tersebut dibunyikan. (dipukul, ditiup, digoyang, dipetik, digesek, dsb.) Mandiri

Siswa kemudian akan melakukan kegiatan eksplorasi menggunakan benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi yang terdapat di kelas dan sekitarnya.

Siswa kemudian menjawab pertanyaan

Page 84: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

yang terdapat di buku berdasarkan hasil kerjasama mereka dalam menciptakan ansambel bunyi yang enak didengar.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo‟a

menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Buku Siswa Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Teman-teman di sekolah sebagai narasumber kegiatan wawancara.

Alat musik tradisional daerah masing masing.

Beragam benda di kelas dan sekitarnya.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan tingkah laku

Santun Peduli Tanggung

Jawab K C B SB K C B SB K C B SB 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..

5 ……………..

dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. Penilaian Pengetahuan Bahasa Indonesia Tugas siswa menemukan gagasan pokok dan gagasan utama dari setiap

paragraf dinilai menggunakan rubrik

Kriteria Sangat Baik

(4) Baik

(3) Cukup

(2)

Perlu Pendampingan

(1)

Gagasan pokok.

Menemukan gagasan pokok pada semua paragraf dengan

benar.

Menemukan sebagian besar gagasan pokok pada semua paragraf dengan benar.

Menemukan sebagian kecil gagasan pokok pada semua paragraf dengan benar.

Belum dapat menemukan

gagsan pokok.

Gagasan Menemukan Menemukan Menemukan Belum dapat

Page 86: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

pendukung. gagasan pendukung pada semua paragraf

dengan benar.

sebagian besar gagasan pendukung pada semua paragraf

dengan benar.

sebagian kecil gagasan pendukung pada semua paragraf

dengan benar.

menemukan gagasan

pendukung.

Penyajian gagasan pokok dan gagasan pendukukung dalam peta

pikiran.

Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin teman lainnya saat diskusi.

Menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung dalam peta pikiran dengan

tepat.

Menyajikan sebagian kecil gagasan pokok dan gagasan pendukung dalam peta pikiran dengan tepat.

Belum dapat menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung dalam peta

pikiran.

Sikap: Mandiri

Sebagian besar tugas diselesaikan

dengan mandiri.

Tugas diselesaikan dengan motivasi dan bimbingan guru.

Tugas diselesaikan dengan motivasi dan bimbingan guru.

Belum dapat menyeselesaikan tugas meski telah diberikan motivasi dan

bimbingan.

Penilaian (penskoran) : Total nilai siswa x 10

Total nilai maksimal

Contoh : 3+2+4+2 = 10 x 10 = 6,9

16 16

IPS

a. Tugas siswa menemukan dan menuliskan informasi tentang b. keragaman budaya, serta mengomunikasikannya dinilai menggunakan rubrik.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Kriteria Sangat Baik

(4) Baik

(3) Cukup

(2)

Perlu Pendampingan

(1)

Informasi tentang keragaman budaya, etnis, dan agama.

Menuliskan informasi tentang keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman di kelas berdasarkan hasil wawancara dengan lengkap.

Menuliskan sebagian besar informasi tentang keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman di kelas berdasarkan hasil wawancara cukup lengkap.

Menuliskan sebagian kecil informasi tentang keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman di kelas berdasarkan hasil wawancara kurang lengkap.

Belum dapat menuliskan informasi tentang keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman di kelas berdasarkan hasil wawancara.

Komunikasi lisan tentang keragaman budaya, etnis, dan agama.

Mengomunikasikan secara lisan tentang keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman berdasarkan hasil wawancara dengan sistematis.

Mengomunikasikan secara lisan sebagian besar keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman berdasarkan hasil wawancara cukup sistematis.

Mengomunikasikan secara lisan sebagian kecil keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman berdasarkan hasil wawancara kurang sistematis.

Belum dapat mengomunikasikan secara lisan tentang keragaman budaya, etnis, dan agama teman-teman berdasarkan hasil wawancara.

Sikap kerjasama.

Menunjukkan sikap kerjasama dengan semua teman secara konsisten.

Menunjukkan sikap kerjasama dengan semua teman namun belum konsisten.

Menunjukkan sikap kerjasama hanya dengan beberapa teman.

Perlu dimotivasi untuk dapat bekerjasama.

Santun dan saling menghargai.

Menunjukkan sikap santun dan saling menghargai dengan semua

Menunjukkan sikap santun dan saling menghargai dengan semua

Menunjukkan sikap santun dan saling menghargai hanya dengan

Perlu dimotivasi untuk bersikap santun dan saling

Page 88: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

teman secara konsisten.

teman namun belum konsisten.

beberapa teman.

menghargai dengan semua teman.

IPA Tugas siswa menjelaskan dan menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dinilai menggunakan rubrik.

Kriteria Sangat Baik

(4) Baik

(3) Cukup

(2)

Perlu Pendampingan

(1)

Cara menghasilkan bunyi.

Menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari semua benda berdasarkan hasil eksplorasi dengan lengkap.

Menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari sebagian besar benda berdasarkan hasil eksplorasi cukup lengkap.

Menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari sebagian kecil benda berdasarkan hasil eksplorasi kurang lengkap.

Belum dapat menemukan menjelaskan cara menghasilkan bunyi dari benda berdasarkan hasil eksplorasi.

Laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi.

Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dari semua benda berdasarkan hasil eksplorasi dengan sistematis.

Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dari sebagian besar benda berdasarkan hasil eksplorasi cukup sistematis.

Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dari sebagian kecil benda berdasarkan hasil eksplorasi kurang sistematis.

Belum dapat menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi dari benda berdasarkan hasil eksplorasi.

Sikap rasa ingin tahu.

Tampak antusias dan mengajukan banyak ide dan pertanyaan

Tampak cukup antusias dan terkadang mengajukan ide dan pertanyaan

Tampak kurang antusias dan tidak mengajukan ide dan

Tidak tampak antusias dan perlu dimotivasi untuk mengajukan ide

Page 89: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

selama kegiatan.

selama kegiatan.

pertanyaan selama kegiatan.

dan pertanyaan.

Penilaian (penskoran) : total nilai siswa X 10 total nilai maksimal Contoh: 2+3+1 = 6 x 10 = 5 12 12 b. Percobaan IPA dinilai menggunakan rubrik.

Kriteria Sangat Baik

(4) Baik

(3) Cukup

(2)

Perlu Pendampinga

n

(1)

Penerapan Konsep

Memperlihatkan pemahaman konsep dengan menunjukkan bukti pendukung dan menyampaikan pemahaman inti dari konsep yang sedang dipelajari dengan benar.

Memperlihatkan pemahaman konsep dengan menunjukkan bukti pendukung namun perlubantuan saat menyampaikan pemahaman inti dari konsep yang yang sedang dipelajari.

Memperlihatkan pemahaman konsep dengan menunjukkan bukti yang terbatas dan penyampaian pemahaman inti dari konsep tidak jelas.

Perlu bimbingan saat menyampaikan bukti dan pemahaman inti dari konsep yang dipelajari.

Komunikasi

Hasil percobaan disampaikan dengan jelas, obyektif dengan didukung data penunjang.

Hasil percobaan disampaikan dengan jelas dan didukung sebagian data penunjang.

Hasil percobaan disampaikan denga njelas namun hanya didukung sebagian kecil data penunjang.

Hasil percobaan disampaikan dengan kurang jelas dan tanpa data penunjang.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Prosedur dan Strategi

Seluruh data dicatat, langkah kegiatan dilakukan secara sistematis dan strategi yang digunakan membuat percobaan berhasil.

Seluruh data dicatat, langkah kegiatan dilakukan secara sistematis namun masih membutuhkan bimbingan dalam menemukan strategi agar percobaan berhasil.

Sebagian besar data dicatat, langkah kegiatan dan strategi dilakukan secara sistematis setelah mendapat bantuan guru.

Sebagian kecil data dicatat, langkah kegiatan tidak sistematis dan strategi yang dipilih tidak tepat.

Penilaian (penskoran) : total nilai siswa X 10 total nilai maksimal Contoh: 2+3+1 = 6 x 10 = 5 12 12 Refleksi Hal-hal yang perlu menjadi perhatian

……………………………………………………………………………………

…………….

……………………………………………………………………………………

…………….

Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

……………………………………………………………………………………

…………….

……………………………………………………………………………………

…………….

Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan

……………………………………………………………………………………

…………….

……………………………………………………………………………………

…………….

Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan

Page 91: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 92: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 5

SOAL PRETEST Nama : Kelas/Semester : IV / I Petunjuk:

1. Berdoalah terlebih dahulu! 2. Tulislah nama anda secara lengkap! 3. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan cermat sebelum menjawabnya! 4. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah! 5. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan!

1. Tentukanlah kalimat utama teks paragraf berikut!

mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Dengan mulut itu, nyamuk dapat mengisap makanan berupa darah manusia. Karena fungsinya sebagai penusuk, mulut nyamuk berbentuk tajam atau runcing dan panjang. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia dan kemudian menghisap darah manusia.

Kalimat utama :

2. Tentukanlah kalimat utama teks paragraf berikut!

Saat percobaan akan dimulai tiba-tiba terdengar adzan. Siti dan Udin meminta izin teman-temannya untuk shalat . Teman-temannya mengijinkan mereka untuk melakukan ibadah. Edo meminjamkan ruang makannya untuk digunakan Siti dan Udin shalat. Meskipun Edo beragama katolik, ia tidak keberatan rumahnya dipakai untuk shalat. Beni yang beragama kristen, Dayu yang beragama hindu, dan Lani yang beragama budha menunggu dengan sabar temannya beribadah. Keenam sahabatnya selalu menghargai satu dengan yang lain.

Kalimat utama :

3. Tentukanlah kalimat utama teks paragraf berikut!

Edo dan kelima temannya mendapat tugas untuk melakukan percobaan tentang bunyi . sepulalng sekolah, mereka berkumpul di rumahny. Setiap orang sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Lani dan Siti membawa beberapa kaleng yang sudah dilubangi. Udin dan Beni membawa benang kasur. Mereka berkumpul di halaman depan rumah. Keenam sekawan siap bekerja sama melakukan percobaan.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Kalimat utama :

4. Tentukanlah kalimat utama teks paragraf berikut!

Tiba saatnya enam sekawan melakukan percobaan. Setiap orang menunjukkan tanggung jawabnya dalam bekerja. Tidak ada satupun diantara mereka yang duduk diam atau memberi perintah saja. Semuanya ikut bagian dalam percobaan. Saat Dayu membutuhkan pertolongan memotong benang, Udin datang membawakan gunting. Saat Edo kesulitan menalikan benang yang di kaleng, Siti ikut membantu. Keenam sahabat bekerja sama dengan semangat. Mereka hidup rukun, saling membantu meskipun berbeda agama.

Kalimat utama :

5. Tentukanlah kalimat utama teks paragraf berikut!

Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja, tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai. Kalau waktu luang bisa dioptimalkan dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.

Kalimat utama :

SOAL POSTEST Nama : Kelas/Semester : IV / I Petunjuk:

1. Berdoalah terlebih dahulu! 2. Tulislah nama anda secara lengkap! 3. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan cermat sebelum menjawabnya! 4. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah! 5. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan!

Jawablah soal berikut ini !

1. Tentukanlah kalimat utama dan gagasan pokok teks paragraf berikut ini!

Pawai Budaya sangat menarik bagi warga Kampung Babakan. Pawai ini selalu menampilkan keragaman budaya Indonesia. Udin dan teman-teman tidak pernah bosan menanti rombongan pawai lewat. Tahun ini mereka datang ke alun-alun untuk melihat pawai tersebut. Kakek Udin pun terlihat sabar menanti. Kalimat utama:

Page 94: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Gagasan pokok: 2. Tentukanlah kalimat utama dan gagasan pokok teks paragraf berikut ini!

Andi merupakan anak yang sangat rajin belajar. Di sekolah ia banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan. Usai sekolah pun, waktu ia habiskan untuk mengikuti berbagai macam les daripada nongkrong bersama teman-temannya. Bahkan di hari liburpun ia lebih terlihat sering terihat membaca buku di pinggir sungai.

Kalimat utama: Gagasan pokok:

3. Tentukanlah kalimat utama dan gagasan pokok teks paragraf berikut ini! Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang

dapat dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung unsure pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral. Misalnya, kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik terhadap sesama.

Kalimat utama: Gagasan pokok:

4. Tentukanlah kalimat utama dan gagasan pokok teks paragraf berikut ini! 1) Penebangan hutan menjadi penyebab utama kerusakan habitat kupu-kupu. 2) Setiap jenis kupu-kupu sangat tergantung pada jenis pohon tertentu. 3) Jika jenis pohon yang ditebang semakin banyak, jenis kupu-kupu di Indonesia akan semakin berkurang. 4) Julukan sebagai "Negeri Kupu-Kupu" bagi Indonesia pun tidak sesuai lagi.

Kalimat utama: Gagasan pokok:

5. Ayam serama sangat menyenangkan untuk dipiara. Ayam tersebut pandai memikat hati. Ayam terkecil di dunia ini gayanya penuh aksi. Jika kita perhatikan, ayam ini segera mengangkat dada dan meluruskan ekornya tegak ke atas hingga 90 derajat. Kemudian ayam tersebut mengibaskan kedua sayapnya. Kalimat utama: Gagasan pokok:

Page 95: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Kunci jawaban soal pretest:

1. Gagasan pokok: nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap

2. Gagasan pokok: keenam sahabat melakukan percobaan tentang bunyi

3. Gagasan pokok: melakukan percobaan tentang bunyi

4. Gagasan pokok: mereka hidup saling membantu meskipun berbeda agama

5. Gagasan pokok: tidak perlu stres saat menghadapi pensiun.

Kunci jawaban soal postest:

1. Kalimat utama : pawai budaya yang sangat menarik Gagasan pokok : pawai budaya sangat menarik bagi warga kampung Babakan

2. Kalimat utama : Andi merupakan anak yang rajin belajar Gagasan pokok: Andi merupakan anak yang rajin belajar

3. Kalimat utama : bacaan yang baik untuk anak

Gagasan pokok : bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik pula

4. Kalimat utama :ayam serama sangat menyenangkan untuk dipiara Gagasan pokok : ayam serama sangat menyenangkan untuk dipiara

5. Kalimat utama : rusaknya hanitat kupu-kupu Gagasan pokok :penebangan hutan menjadi penyebab utama kerusakan habitat kupu-kupu

Page 96: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 6

Lembar kerja murid (pretest )

Page 97: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 98: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 99: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lembar kerja murid (postest)

Page 100: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 101: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 102: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 103: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 104: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 105: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 7

Daftar Nilai pretest Murid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar

No. Nama Murid

Aspek penilaian

Skor Pretest

Nilai Akhir

Kategori

Gag

asan

Pok

ok

Gag

asan

Pe

nduk

ung

Gag

asan

Pok

ok

Dan

Gag

asan

Pe

nduk

ung

Sika

p M

andi

ri

1. AAP 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas 2. AM 2 3 2 3 10:16X100 63 Tidak Tuntas 3. AAS 2 3 2 3 10:16X100 63 Tidak Tuntas 4. ARK 2 2 2 2 8:16X100 50 Tuntas 5. FAHF 3 3 3 3 12:16X100 75 Tuntas 6. FSAN 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

7. GSKU 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

8. MB 3 3 3 3 12:16X100 75 Tuntas

9. MAM 2 3 2 3 10:16X100 63 Tidak Tuntas

10. MAR 2 3 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

11. MDPR 2 3 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

12. MF 2 3 2 3 10:16X100 63 Tidak Tuntas

13. MIR 3 3 3 2 11:16X100 69 Tidak Tuntas

14. MNFRH 2 3 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

15. MRR 3 3 3 2 11:16X100 69 Tidak Tuntas

16. MS 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

17. MAM 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

18. NEF 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

19. NK 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

20. QNFS 3 3 3 3 12:16X100 75 Tidak Tuntas

21. RAS 4 2 4 3 13:16X100 82 Tuntas

22. SR 3 3 3 2 11:16X100 69 Tidak Tuntas

23. SFS 3 3 3 2 11:16X100 69 Tidak Tuntas

24. WQR 3 2 3 3 11:16X100 69 Tidak Tuntas

25. ZNI 3 2 3 3 11:16X100 69 Tidak Tuntas

26. ZAA 2 2 2 2 8:16X100 50 Tidak Tuntas

27. NAA 3 2 3 2 10:16X100 63 Tidak Tuntas

28. AQF 3 3 3 2 11:16X100 69 Tidak Tuntas

Page 106: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

29. AAZ 3 3 3 3 12:16X100 75 Tuntas

30. RNA 3 3 3 3 12:16X100 75 Tuntas

31. KCPD 3 3 3 3 12:16X100 75 Tuntas

Daftar Nilai PostestMurid kelas 1V SD Inpres Perumnas Antang 11/1 Kota Makassar

No. Nama Murid

Aspek penilaian

Skor Pretest

Nilai Akhir

Kategori

Gag

asan

Pok

ok

Gag

asan

Pe

nduk

ung

Gag

asan

Pok

ok

Dan

Gag

asan

Pe

nduk

ung

Sika

p M

andi

ri

1. AAP 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas 2. AM 4 3 3 4 14:16X100 88 Tuntas 3. AAS 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas 4. ARK 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

5. FAHF 3 3 3 3 14:16X100 88 Tuntas

6. FSAN 3 3 3 3 14:16X100 88 Tuntas

7. GSKU 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

8. MB 4 3 4 4 15:16X100 94 Tuntas

9. MAM 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

10. MAR 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

11. MDPR 3 4 4 4 15:16X100 94 Tuntas

12. MF 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

13. MIR 2 3 3 3 13:16X100 82 Tuntas

14. MNFRH 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

15. MRR 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

16. MS 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

17. MAM 4 4 4 3 15:16X100 94 Tuntas

18. NEF 4 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

19. NK 4 4 4 3 15:16X100 94 Tuntas

20. QNFS 4 3 4 5 15:16X100 94 Tuntas

21. RAS 4 4 4 3 15:16X100 94 Tuntas

22. SR 3 4 4 4 13:16X100 82 Tuntas

23. SFS 4 3 4 4 15:16X100 94 Tuntas

24. WQR 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

25. ZNI 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

26. ZAA 3 3 3 3 12:16X100 75 Tuntas

27. NAA 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

28. AQF 3 3 3 4 13:16X100 82 Tuntas

Page 107: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

29. AAZ 4 3 4 3 14:16X100 88 Tuntas

30. RNA 4 3 4 3 14:16X100 88 Tuntas

31. KCPD 4 3 4 4 15:16X100 94 Tuntas

Page 108: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 8

Hasil Analisis SPSS

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest postest

N 31 31

Normal Parametersa Mean 67.06 85.84

Std. Deviation 7.447 5.550

Most Extreme Differences

Absolute .228 .336

Positive .224 .336

Negative -.228 -.212

Kolmogorov-Smirnov Z 1.270 1.871

Asymp. Sig. (2-tailed) .079 .022

a. Test distribution is Normal.

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.462 2 27 .104

Hasil Uji Hipotesis

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

postest

-

18.774 5.835 1.048 -20.914 -16.634

-

17.914 30 .000

Page 109: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Lampiran 9

Page 110: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 111: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 112: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …
Page 113: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Foto menjelaskan materi yang akan dipelajari

Page 114: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Foto menjelaskan materi yang dipelajari

Foto menjelaskan materi kepada salah satu murid

Foto murid mengerjakan soal latihan

Page 115: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Foto pintu kelas

Page 116: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

Foto gerbang sekolah

Foto gerbang sekolah

Page 117: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI (AMBT) AKTIVITAS …

RIWAYAT HIDUP

Ulfa Fitria lahir di Bontonaraja desa Bonea Makmur

Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar,

pada tanggal 31 Januari1997, anak kedua dari empat

bersaudara dari pasangan ayahanda Andi Mappaita dan

Nirwana S.Pd.I.

Penulis terdaftar sebagai murid di SD Inpres Laloasa pada tahun 2003 dan tamat pada

tahun 2009, kemudian di tahun 2009 melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Bontomanai

dan tamat tahun 2012. Setelah tamat pada sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, penulis

kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Benteng pada tahun 2012 dan tamat

pada tahun 2015. Kemudian pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai salah satu

mahasiswa di Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar pada jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar sampai tahun 2019.