Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN PELAJARAN
IPA TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Andhytho Sudini Hardiwiyono
NIM: 141134223
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah Penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat serta karunianya dalam
kehidupan.
2. Ayah, Ibu, kakak, dan keponakan saya yang selalu mendukung saya
3. Dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan hingga
terselesaikannya karya tulis ini.
4. Kepala Sekolah dan wali kelas V A dan V B SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta.
5. Temanku baikku Kristal, Ryan Ade, Lusia Kusumaningtyas, Agustina Niki,
Dyan Enggar, Carolina Rani, Agnis Livia, Minul, dan Fajar Rizky, Supri,
Julyo, Andri, Ecek, Emak, Waluyo, Agung dan teman-teman yang lain.
6. Teman-teman satu payung skripsi.
7. Teman-teman PPL di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.
8. Teman-teman kelas E angkatan 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Berusaha dan Bersyukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
“PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN PELAJARAN
IPA TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA”
Andhytho Sudini Hardiwiyono
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model Problem
Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar
siswa kelas V muatan pelajaran IPA tentang sistem pernapasan manusia di SD
Tarakanita Bumijo Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini menggunakan penelitian metode quasi eksperimental tipe non
equeivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V
SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Sampel penelitian ini terdiri dari 32 siswa kelas V
A sebagai kelompok eksperimen dan 33 siswa kelas V B sebagai kelompok kontrol.
Perlakuan diterapkan di kelompok eksperimen dengan model Problem Based Learning
(PBL) sedangkan pada kelompok kontrol adalah metode ceramah. Terdapat 4 langkah
dalam model Problem Based Learning (PBL) yaitu (1) orientasi siswa dalam masalah,
(2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Hasil Penelitian menunjukan bahwa model pembelajarn Problem Based
Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa V muatan pelajaran IPA
tentang sistem pernapasan manusia di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Hasil dari
selisih nilai pada kelompok eksperimen (SE= 2,44, M= 47,18) lebih tinggi dari
kelompok kontrol (SE= 2,84, M= 38,33). Besar pengaruh r (effect size) = 0,31 setara
dengan 9% masuk dalam kategori menengah.
Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), hasil belajar, muatan IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON THE
STUDENT LEARNING OUT COMES FIFTH GRADE STUDENT IN SCIENCE
SUBJECT THE HUMAN RESPIRATORY SYSTEM
Andhytho Sudini Hardiwiyono
University of Sanata Dharma
2018
The background of this research is testing the effectiveness of problem based
learning model on student learning outcomes. The purpose of this research is to know
the effect of learning Probelm Based Learning (PBL) model to the learning outcomes
of grade V students of science lesson about human respiration system in SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta in the academic year of 2017/2018.
The research uses quasi experimental research type non equevalent control
group design. The population of this research is all students of grade V SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta. The sample of this study consisted of 32 students of class V A as
experiment group and 33 students of class V B as control group. The treatment was
applied in experimental group with Problem Based Learning (PBL) model while
control group was lecture. There are four steps in the Problem Based Learning (PBL)
model of learning (1) student orientation in the problem, (2) organizing students to
learn, (3) guiding individual and group investigations, (4) developing and presenting
the work, (5) analyze and evaluate the problem-solving process.
The result of the research was shows that the model of learning based learning
(PBL) has an effect on the students' learning outcomes in the science of human
breathing system in SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. The results of the difference in
values on the experimental group (SE = 2.44, M = 47.18) were higher than the control
group (SE = 2.84, M = 38.33). The effect of r (effect size) = 0.31 equal to 9% fall into
the middle category.
Keywords: Problem Based Learning (PBL), learning outcomes, IPA content.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNYA sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Problem
Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Muatan IPA tentang
sistem pernapasan manusia dapat terselesaikan. Peneliti menyadari bahwa tanpa ada
bantuan dari berbagai pihak pada skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Kritik dan saran angat peneliti harapkan demi menyempurnakan skripsi ini. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.S.i., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing satu yang
telah senantiasa memberikan bimbingan serta arahan selama kegiatan
penelitian.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing dua yang selalu
memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.
6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji.
7. Keluarga yang memberikan dukungan dan do’a.
8. Teman-teman satu payung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 5
1.5 Definisi Operasional............................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 7
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................................ 7
2.1.1 Teori-teori yang mendukung ............................................................................... 7
2.1.2 Penelitian yang Relevan .................................................................................... 21
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 26
3.1 JenisPenelitian ..................................................................................................... 26
3.2 Setting Penelitian ................................................................................................. 28
3.2.1 Tempat Penelitian.............................................................................................. 28
3.2.2 Subjek Penelitian ............................................................................................... 28
3.2.3 Waktu Penelitian ............................................................................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................ 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3.3.1 Populasi ............................................................................................................. 29
3.3.2 Sampel ............................................................................................................... 29
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................................... 30
3.4.1 Variabel Independen (Bebas) ............................................................................ 30
3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)............................................................................. 30
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 31
3.5.1 Tes ..................................................................................................................... 31
3.5.2 Non Tes ............................................................................................................. 31
3.6 Instrumen Penelitian............................................................................................. 32
3.6.1 Tes ..................................................................................................................... 32
3.6.2 Non Tes ............................................................................................................. 33
3.7 Teknik Pengujian Instrument ............................................................................... 34
3.7.1 Validitas ............................................................................................................ 34
3.7.2 Reliabilitas ........................................................................................................ 38
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 40
3.8.1 Uji Asumsi ........................................................................................................ 41
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan..................................................................................... 44
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut ........................................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 50
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 50
4.1.1 Uji Asumsi ........................................................................................................ 50
4.1.2 Uji Pengaruh Perlakuan..................................................................................... 54
4.1.3 Analisis Lebih Lanjut ........................................................................................ 57
4.2 Pembahasan .......................................................................................................... 58
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 62
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 62
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 62
5.3 Saran ..................................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64
LAMPIRAN ................................................................................................................ 67
CURRICULUM VITAE .......................................................................................... 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) ........................................ 14
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data .......................................................................... 28
Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian .................................................................. 31
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen............................................................. 33
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara ................................................................................. 33
Tabel 3.5 Kuesioner Keterbacaan .............................................................................. 34
Tabel 3.6 Expert Judgment Instrumen Soal ............................................................... 35
Tabel 3.7 Expert Judgment Instrumen RPP ............................................................... 36
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Posttest ........................................................................ 38
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Pretest ......................................................................... 38
Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................. 39
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Posttest .................................................................. 39
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Pretest.................................................................... 40
Tabel 3.13 Kriteria Besar Efek Pengaruh Perlakuan ................................................. 47
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa .................................................. 50
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ......................................................... 52
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................................... 53
Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest .................................................. 54
Tabel 4.5 Hasil Uji r (Effect Size) .............................................................................. 56
Tabel 4.6 Hasil Uji Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest ke Postest ............. 57
Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Postest ....................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Organ Pernapasan Manusia .................................................................... 17
Gambar 2.2 Bagian Paru-Paru Manusia ..................................................................... 19
Gambar 2.3 Literatur Map ......................................................................................... 23
Gambar 3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 27
Gambar 3.2 Variabel Independen, Variabel Dependen ............................................. 30
Gambar 3.3 Rumus Besar Efek Data Normal ............................................................ 46
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek data Tidak Normal ................................................... 46
Gambar 3.5 Koefesien Determinasi ........................................................................... 47
Gambar 3.6 Rumus Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ...................... 48
Gambar 4.1 Grafik Normalitas ................................................................................... 51
Gambar 4.2 Diagram Rerata Selisih Nilai Pretest ke Posttest ................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Surat Telah Melaksanakan Penelitian.................................................. 68
Lampiran 2.1 Silabus Eksperimen ............................................................................. 69
Lampiran 2.2 Silabus Kontrol .................................................................................... 80
Lampiran 2.3 RPP Eksperimen .................................................................................. 88
Lampiran 2.5 RPP Kontrol ......................................................................................... 95
Lampiran 2.6 LKS Kelompok Eksperimen .............................................................. 101
Lampiran 2.7 LKS Kelompok Kontrol .................................................................... 104
Lampiran 3.1 Soal Pretest ........................................................................................ 107
Lampiran 3.2 Kunci Jawaban Pretest ...................................................................... 109
Lampiran 3.3 Soal Posttest ...................................................................................... 111
Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest ..................................................................... 113
Lampiran 3.5 Rubrik Penilaian ................................................................................ 115
Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas ..................................................... 118
Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS uji Reliabilitas .................................................. 120
Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Intrumen Soal ......................... 121
Lampiran 3.9 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP ........................................ 123
Lampiran 3.10 Rekap Kuesioner Keterbacaan Penelitian ........................................ 125
Lampiran 4.1 Tabulasi Skor Hasil Belajar ............................................................... 128
Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas ................................................................ 129
Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................. 130
Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Signifikan Perngaruh Perlakuan ............................... 131
Lampiran 4.5 Perhitungan Manual Besar Perngaruh Perlakuan .............................. 132
Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest .......... 134
Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan Skor
Pretest ke Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ...... 135
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan ............................................................................. 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi
yang bertujuan memberdayakan diri (Soyomukti, 2015: 21). Menurut Shulman (dalam
Rusman, 2010: 231) mengatakan Pendidikan adalah proses membantu orang
mengembangkan kapasitas untuk belajar bagaimana menghubungkan kesulitan mereka
dengan teka-teki yang berguna untuk membentuk masalah. Pendidikan sekolah dasar
merupakan pendidikan yang mampu mengembangkan kemampuan potensi dan
kognitif anak. Suparno (2001: 69) mengatakan kemampuan kognitif siswa usia 7-11
tahun masuk dalam tahap operasional konkret yang ditandai dengan kemampuan logis
dan menyelesaikan persoalan konkret. Tahap operasional konkret akan terjadi bila
dilakukannya proses pembelajaran dan model pembelajaran yang dapat membantu
siswa mengembangkan kemampuan kognitifnya.
Rahyudi (2014: 1) mengatakan di dalam pendidikan terdapat proses
pembelajaran yang akan memberikan ilmu ke pada peserta didik. Peranan siswa dalam
proses pembelajaran juga sangat dibutuhkan. Siswa yang aktif dalam pembelajaran
memungkinkan proses belajar menjadi menyenangkan dan pastinya hasil belajar yang
mereka dapatkan bertambah. Rahyudi (2014: 6) mengatakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Sebagian besar proses pembelajaran yang digunakan di sekolah
dasar masih menggunakan model pembelajaran konvensional atau teacher center
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan metode ceramah. Trianto (2007: 1) mengatakan pembelajaran yang suasana
kelas cenderung berpusat pada guru akan membuat siswa menjadi pasif dikarenakan
tidak mendapatkan model pembelajaran untuk memahami bagaimana belajar, berpikir
dan memotivasi diri. Pengunaan model belajar konvensioal atau teacher center dengan
metode ceramah dirasa kurang cocok digunakan untuk pembelajaran IPA dikarenakan
mata pelajaran IPA tentang sistem pernapasan manusia membutuhkan kreativitas dan
penekanan pada peserta didik untuk menyeselaikan masalah yang diberikan guru
sehingga pengetahuan yang didapatkan benar-benar tercapai sehingga hasil belajar
peserta didik meningkat dengan menggunakan model pembelajaran lain.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur,
dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto,
2013: 165). Wahyana (dalam Trianto, 2010: 136) mengatakan bahwa IPA merupakan
suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Pengetahuan tentang IPA tersebut
diperoleh melalui pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan serta
menjelaskan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Dalam pembelajaran
IPA diharapkan siswa dapat mengalami pembelajaran yang utuh dengan menggunakan
rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan
masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah (Wisudawati & Eka, 2014:
24). Siswa dapat terlibat dalam suatu proses pemahaman tentang alam dengan
mengembangkan suatu pemasalahan untuk mendorong rasa ingin tahu mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan di SD Tarakanita
Bumijo Yoyakarta kelas V pada mata pelajaran IPA, didapatkan hasil bahwa
penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru yaitu hanya menggunakan
model pembelajaran konvensional . Peran guru hanya sebagai pusat atau pengendali
dalam proses pembelajaran (teacher center). Pembelajaran yang diberikan guru yaitu
memberikan ceramah untuk menjelaskan materi, kemudian memberikan tugas kepada
siswa sesuai buku pegangan. Pemberian tugas diharapkan oleh guru agar materi yang
diberikan dapat dipahami siswa. Namun pada kenyataannya belum terlalu efektif,
dikarenakan ketika guru melakukan kuis hasil yang didapatkan 40 dari 60 siswa masih
di bawah kriteria ketuntasan maksimal (KKM) 75. Terbatasnya pengetahuan dan waktu
penggunaan model-model pembelajaran yang lain juga merupakan hambatan bagi
guru. Bila pelajaran IPA dilakukan dengan model pembelajaran konvesional metode
ceramah, peserta didik mudah bosan dan mengantuk sehingga pengetahuan yang
mereka dapat tidak maksimal dan berpengaruh pada hasil belajar. Susanto (2013: 5)
mengatakan hasil belajar anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar dapat menentukan
hasil belajar siswa karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa
adalah model Problem Based Learning (PBL). Model tersebut dapat digunakan untuk
pembelajaran IPA di SD kelas V pada materi sistem pernapasan manusia agar membuat
siswa lebih dapat berpatisipasi dalam proses pembelajaran sehingga berdampak positif
terhadap hasil belajar. Sanjaya (2009: 14) mengatakan model Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(PBL) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Tan (dalam Rusman, 2011: 29)
mengatakan Problem Based Leraning (PBL) merupakan inovasi dalam pembelajaran
karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui
proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,
mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
berkisinambungan. Para siswa diharapkan dapat memahami materi pelajaran secara
utuh, sempurna dan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga tidak hanya menguasai
pelajaran secara teoritis, tetapi juga mengenal secara operasional. Peserta didik
diharapkan mampu menguasai mata pelajaran sehingga hasil belajar mereka
melampaui KKM yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian untuk menguji
keefektifan pada pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar siswa kelas V muatan pelajaran IPA tentang sistem pernapasan manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik kelas V muatan pelajaran IPA tentang sistem
pernapasan manusia?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar peserta didik kelas V muatan pelajaran IPA tentang
sistem pernapasan manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam menyusun metologi penelitian
kuantitatif.
1.4.2 Bagi Peserta didik
Untuk memberikan pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran sehingga
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.
1.4.3 Bagi Guru
Guru dapat menggunakan model Problem Based Learning (PBL) sebagai
referensi penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses
pembelajaran.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Model Problem Based Learning (PBL) adalah aktivitas belajar berdasarkan pada
permasalahan tertentu secara nyata yang mengajak peserta didik untuk berpikir
kritis dalam memecahkan masalah secara berkelompok.
1.5.2 Hasil belajar adalah perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor anak
yang ditentukan dalam mengikuti proses belajar mengajar untuk mengukur
kesesuaian hasil yang didapatkan. Dalam penelitian ini hasil belajar dibatasi pada
aspek kognitif.
1.5.3 IPA adalah pemahaman gejala-gejala alam melalui pengamatan yang tersusun
secara sistematik dengan menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah yang
terbatas pada gejala-gejala alam serta berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5.4 Siswa SD adalah Siswa yang berumur 7-12 tahun yang masuk dalam tahap
operasi konkret.
1.5.5 Sistem pernapasan adalah materi pembelajaran IPA kelas V di Sekolah Dasar
yang mempelajari organ-organ pernapasan, sistem kerja pernapasan, dan
gangguan pernapasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
2.1.1.1 Teori Perkembangan
A. Pengertian Teori Perkembangan
Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1988: 39) kemampuan kognitif yang
memungkinkan pembentukan pengertian, berkembang dalam dua periode utama yang
mencakup empat tahapan-tahap sensori motor, tahap praoperasional, tahap operasi
konkret, dan tahap operasi. Berikut penjelasan tahap-tahap perkembangan kognitif
piaget (Suparno, 2001: 25):
a. Tahap Sensorimotor
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai
sekitar berumur 2 tahun. Pada tahap ini, inteligensi anak lebih didasarkan pada
tindakan inderawi anak tehadap lingkungan, seperti meraba, melihat, menjamah,
mendengarkan, membau, dan lain-lain. Pada tahap ini anak belum bisa berbicara
dalam bahasa.
b. Tahap Praoperasi
Pada tahan ini, perkembangan kognitif berlangsung pada umur 2 sampai 7 tahun.
Tahap pemikiran praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu
penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek
yang saat itu tidak berada pada subjek. Dengan adanya penggunaan simbol itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
seorang anak dapat mengungkapkan dan membicarakan suatu hal yang sudah
terjadi.
c. Tahap Operasi Konkret
Pada tahap ini, perkembangan kognitif anak berlangsung pada umur 7 sampai 12
tahun. Tahap operasi konkret tetap ditandai dangan adanya sistem operasi
berdasarkan apa yang kelihatan/konkret.
d. Tahap Operasi Formal
Tahap operasi formal merupakan tahap akhir dalam perkembangan kognitif
menurut Piaget. Ini terjadi pada umur sekitar 12 tahun ke atas. pada tahap ini,
logika remaja mulai berkembang dan digunakan. Cara berpikir abstrak mulai
dimengerti. Ia mulai suka teori tentang segala sesuatu yang dihadapi.
Berdasarkan uraian di atas pada tahap perkembangan kognitif Piaget anak SD
kelas 5 masuk dalam tahap operasi konkret karena berlangsung pada umur 7-12 tahun.
Anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam
memecahkan persoalan-persoalan kelihatan/konkret yang dihadapinya.
2.1.1.2 Hasil Belajar
A. Pengertian Hasil Belajar
Rusmono (2012: 10) mengatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku
individu yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan perilaku
tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan progam pembelajaran melalui
interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. Susanto (2013: 5)
mengemukakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
dapat menentukan hasil belajar siswa karena belajar itu sendiri merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
proses dari seseorang yang berusaha memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku
yang relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapi tujuan-
tujuan pembelajaran.
Purwanto (2009: 54) mengatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
Muslich (2011: 38) mengemukakan hasil belajar yang dilakukan lewat penilaian perlu
dilakukan secara seimbang antara aspek pengetahuan (kogintif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotor).
Berdasarkan para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor anak yang ditentukan dalam mengikuti
proses belajar mengajar untuk mengukur kesesuaian hasil yang didapatkan. Hasil
belajar yang akan digunakan dalam peneliti adalah hasil belajar yang penilaiannya
berupa tes yang dibatasi pada aspek pengetahuan (kognitif).
B. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman (dalam Susanto 2012:12) terdapat 2 pengaruh yang
mempengaruhi hasil belajar pada perserta didik, diantaranya:
1. Faktor Internal
Faktor ini bersumber dari dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Faktor Eksternal
Faktor ini bersumber dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar.
Faktor ini meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas pengaruh faktor internal dan eksternal sangat
berpengaruh pada hasil belajar siswa kerena beberapa faktor mempengaruhi
kecerdasan, minat, motivasi belajar, faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar.
C. Penilaian Hasil Belajar
Cronbach (dalam Siregar dan Nara, 2011: 156) mengatakan tes hasil digunakan
untuk menentukan kemampuan perorangan siswa. Secara garis besar, penilaian dapat
dibagi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Penilaian Formatif
Memantau sejauh manakah suatu proses pendidikan telah berjalan sebagaimana
yang telah direncanakan. Biasanya diberikan secara periodik selama pembelajaran
untuk memantau kemajuan belajar siswa dan memperoleh balikan dari guru.
2. Penilaian Sumatif
Mengetahui sejauh manakah peserta didik dapat berpindah dari satu unit
pembelajaran ke unit berikutnya. Biasanya diberikan pada akhir progam
pembelajaran atau satu unit pembelajaran dan hasilnya digunakan untuk
menentukan seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas terdapat dua penilaian dalam hasil belajar yaitu
penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan secara periodik selama
pembelajaran dan penilaian sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menentukan seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran. Penelitian ini
menggunakan penilaian sumatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2.1.1.3 Model Problem Based Learning (PBL)
A. Pengertian Model Pembalajaran Problem Based Learning (PBL)
Sanjaya (2009: 14) mengatakan model Problem Based Learning (PBL)
merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Duch (dalam Shoimin 2014: 130)
mengatakan Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar kritis dan
keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
Finkle dan Torp (dalam Shomin 2014: 130) mengungkapkan pengembangan
kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara simultan strategi
pemecahan masalah dan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan
menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan
sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik. Tan (dalam Rusman, 2011: 29)
mengatakan Problem Based Leraning (PBL) merupakan inovasi dalam pembelajaran
karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui
proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,
mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
berkesinambungan.
Berdasarkan para ahli, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based
Learning (PBL) merupakan aktivitas belajar berdasarkan pada permasalahan tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
secara nyata yang mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan
masalah secara berkelompok.
B. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)
Trianto (2014: 68) mengatakan terdapat 11 karakteristik model Problem Based
Learning (PBL), diantaranya:
1. Mengorentasikan siswa kepada masalah autentik
2. Berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama.
3. Menciptakan pembelajaran interdisiplin.
4. Penyelidikan malasah auntentik yang terintegrasi dengan nyata dan pengalaman
praktis.
5. Menghasilkan produk/karya dan memamerkan.
6. Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di
sekolah dalam kehidupan yang panjang.
7. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil.
8. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing.
9. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran.
10. Masalah adalah kesadaran untuk pengembangan keterampilan.
11. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
Berdasarkan uraian diatas karakteristik model Problem Based Learning (PBL)
mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah yang autentik dengan mengajarkan
siswa untuk mempu menerapkan apa yang mereka pelajari kemudian di sekolah dalam
kehidupan panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)
Trianto (2014: 68) terdapat 6 kelebihan model Problem Based Learning (PBL),
diantaranya:
1. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan, sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut.
2. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir
siswa lebih tinggi.
3. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga
pembelajaran lebih bermakna.
4. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah yang diselesaikan
langsung dikaitkan dangan kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi
dan keterkaitan siswa terhadap bahan yang dipelajari.
5. Menjadikan siswa lebih mantab dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan
menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif di antara
siswa.
6. Pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap
pembelajaran dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat
diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kelebihan model PBL melibatkan
secara aktif siswa dalam pemecahan masalah dengan menuntut keterampilan berpikir
yang menjadikan siswa dapat mampu memberikan aspirasi dan menerima pendapat
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
E. Sintaks Pengajaran Model Problem Based Learning (PBL)
Ibrahim & Nur (dalam Trianto, 2014: 72) mengatakan sintaks suatau
pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus dilakukan oleh guru dan siswa
dalam suatu kegiatan. Terdiri dari lima pengajaran menggunakan model Problem
Based Learning (PBL), diantaranya:
Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)
Fase-fase Perilaku Guru
Fase 1
Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau
demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Fase 2
Mengorganisasiakan siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperiment
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang seuai seperti laporan, video,
dan model serta membantu mereka untuk berbagai
tugas dengan temannya.
Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka gunakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 fase model PBL
yaitu orientasi pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing
penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Susanto (2013: 165) mengatakan IPA adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Wahyana (dalam Trianto, 2010: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya
kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. IPA merupakan
ilmu pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum, dan
berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Carin & Sund dalam
Wisudawati dan Susilowati, 2014: 24).
Berdasarkan para ahli, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah pemahaman
gejala-gejala alam melalui pengamatan yang tersusun secara sitematik dengan
menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah yang terbatas pada gejala-gejala alam
serta berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.
Wisudawati & Eka (2014: 24) mengatakan IPA memiliki empat unsur sebagai
berikut:
1. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan
menggunakan prosedur yang bersifat open ended.
2. Proses: Proses memcahkan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur
yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.
4. Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Pembelajaran IPA keempat unsur tersebut diharapkan dapat muncul
pada siswa sehingga mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan
rasa ingin tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan
masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah
B. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Badan Nasional Standar Pendidikan (dalam Susanto, 2013: 171) mengatakan
adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar, diantaranya:
1. Memperoleh kayakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memcahkan masalah, dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
7. Memperolah bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Bedasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah
dasar bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
yang berkaitan dengan konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.4 Muatan Pelajaran Sistem Pernapasan Pada Manusia
A. Organ-organ dan Sistem Pernapasan pada Manusia
(Sumber: Kemendikbud, 2014: 14)
Gambar 2.1 Organ Pernapasan Manusia
Manusia bernapas untuk memasukkan udara ke dalam tubuh. Udara
mengandung oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari
makanan. Energi itu menggerakkan semua proses kehidupan yang sangat penting
pada tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Berikut ini adalah organ-organ pernapasan pada manusia yaitu:
1. Hidung
Udara masuk melalui lubang hidung ke dalam rongga hidung. Di dalam
rongga hidung terdapat rambut-rambut pendek dan tebal untuk menyaring dan
menangkap kotoran yang masuk bersama udara. Selain disaring udara yang
masuk dilembapkan oleh selaput hidung.
2. Faring
Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian
depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.
3. Laring
Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring. Laring terdiri
atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.
4. Trakea (batang tenggorokan)
Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan
mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus kiri dan
bronkus kanan.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
7. Alveolus
Alveolus terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran
oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-kapiler darah.
Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
(Sumber: Kemendikbud 2017:15)
Gambar 2.2 Bagian Paru-Paru Manusia
Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk ke dalam
batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa mulai dari belakang
hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan udara masuk ke
dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen terserap ke dalam pembuluh darah
halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari pembuluh darah masuk ke dalam paru-paru
dan selanjutnya dibuang saat kita mengembuskan napas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
B. Gangguan Pernapasan Manusia
Penyakit pernapasan juga dapat disebabkan oleh kuman dan gangguan pada
saluran pernapasan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kuman yaitu:
1. Influenza
Penyakit ini paling sering menyerang kita. Kita mudah terserang influenza jika
kondisi tubuh sedang lemah. Influenza ditularkan oleh kuman melalui udara.
Kuman ini mudah berpindah ke orang lain jika penderita bersin. Oleh karena itu,
tutuplah hidungmu sewaktu kamu bersin. Hal ini agar kuman tidak menyebar dan
menulari orang lain.
2. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit TBC paling sering menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri. Penyakit ini ditandai dengan batuk-batuk berdahak disertai darah.
3. Pneumonia
Penyakit pneumonia dikenal juga dengan radang paru-paru. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri. Gejalanya adalah penderita sulit bernapas, timbul batuk
yang disertai darah, serta dada terasa nyeri. Penyakit yang disebabkan gangguan
pada saluran pernapasan, antara lain polip, amandel, bronkitis, dan asma.
a. Polip, yaitu pembengkakan di rongga hidung.
b. Amandel, yaitu pembengkakan di daerah tekak (faring).
c. Bronkitis, yaitu peradangan dinding bronkus (cabang tenggorok).
d. Asma, yaitu penyempitan saluran pernapasan.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut.
a. Menghindari asap rokok dan tempat-tempat berpolusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Berolahraga secara teratur.
c. Makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
d. Menjaga kebersihan agar lingkungan tidak kotor dan berdebu.
2.1.2 Penelitian yang Relevan
Andini, Jampel dan Sudarna, (2012) meneliti pengaruh model Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SD gugus 2 kecamatan
Rendang Karangasem. Dijelaskan bahwa pengaruh model PBL terhadap hasil belajar
sisw kelas IV SD gugus 2 Kecamatan Rendang Karangasem menunjukan pengaruh
positif. Dengan mengunakan uji kesetaraan sampel nilai rata-rata ujian tengah semester
mata pelajaran IPA dan analisis diuji dengan ANAVA untuk melihat nilai kesetaraan
ujian tengah semester setiap SD di gugus 2 Kecamatan. Rendang dan pengumpulan
data menggunakan tes yang kemudian dianalisis statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Dari hasil analisis terlihat dari perbedaan hasil belajar antara dua kelas
yaitu kelas menggunkan model PBL dan konvensional. Kelas yang menggunakan
model PBL lebih cepat dimengerti oleh peserta didik, dibandingkan dengan kelas yang
menggunakan model pembelajaran kovensioanal. Interaksi antara guru dan peserta
didik meningkat saat melakukan sebuah proyek dengan bimbingan dan arahan yang
dilakukan oleh guru sehinga dominasi guru berkurang. Keterlibatan langsung peserta
didik juga meningkat ditandai dengan memberikan arahan kepada peserta didik untuk
melakukan tugas praktik yang berhubungan langsung dengan lapangan dan
mempresentasikanya didepan kelas. Hasil analisis Uji-T dibuktikan dengan thitung
lebih besar dari ttabel 39,8 > 2,011 sehingga PBL berpengaruh positif terhadap mata
pelajaran IPA Peserta didik kelas IV SD gugus 2 Kecamatan Rendang Karangasem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Sudarna, Dantes, dan Tika, (2014) meneliti pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas V SD
gugus II kecamatan Kuta. Dijelakan bahwa pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas V SD Gudus II
Kecamatan Kuta berpengaruh positif dengan menggunakan rancangan penelitian Non
Equivalent Posttest Only Control Group Design. Data hasil pembelajaran
menggunakan tes obyektif dan untuk aktivitas menggunakan observasi. Uji validitas
dan realibilitas dilakukan oleh judges terlebih dahulu sebelum diuji cobakan. Analisis
data menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA. Dari hasil analisis terlihat
perbedaan antara model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran
konvensional untuk aktivitas belajar dan hasil belajar. Untuk aktivitas belajar dimana
harga p 0,019 < 0,05 dan untuk hasil belajar yang diuji dengan test of between-subjects
effects menghasilkan harga p 0,005 < 0,05 pada taraf signifikansi 0,05. Perbedaan
aktivitas belajar dan hasil belajar simultan dengan uji MANOVA pada taraf 0,021
dengan menghasilkan harga p < 0,05
Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh model Problem
Based Learning (PBL) berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran IPA. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang menggunakan
variabel dependen hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang sistem pernapasan
manusia. Maka peneliti akan melakukan pembaharuan materi dan lokasi penelitian
yang berbeda dari peneliti sebelumnya dengan judul “Pengaruh Model Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Muatan IPA Tentang Sistem
Pernapasan Manusia”. Adapun literatur map yang dibuat peneliti sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.3 Literatur Map
2.2 Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pemahaman gejala-gejala alam melalui
pengamatan yang tersusun secara sistematik dengan menggunakan metode ilmiah dan
sikap ilmiah yang terbatas pada gejala-gejala alam serta berupa kumpulan data hasil
observasi dan eksperimen. Tujuan pembelajaran IPA untuk sekolah dasar adalah
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang berkaitan dengan
konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Adanya empat unsur utama dalam
IPA (sikap, proses, produk, aplikasi) sehingga dalam pembelajaran IPA siswa
mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin tahunya
untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemacahan masalah yang
menerapkan langkah-langkah metode ilmiah. Siswa akan menjadi aktif mencari tahu
melalui percobaan dan pengetahuan yang diadapatkan akan menjadi berkesan,
sehingga siswa akan lebih memahami materi yang diberikan guru. Melalui
pembelajaran IPA siswa dikhususkan memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. Dalam
Andini, Jampel, dan
Sudarma (2016) Model
Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) –
Hasil Belajar
Sudarma, Dantes, dan Tika
(2014) Model
Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) –
Aktivitas dan Hasil Belajar
Penelitian yang akan diteliti pada tahun
2017: Model Pembelajaran Problem
Based Learning – Hasil Belajar Siswa
(PBL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
penerapannya peneliti dapat menggunakan alternatif model pembelajaran yang inovatif
dalam melakukan pembelajaran.
Alternatif model pembelajaran yang digunakan peneliti adalah Problem Based
Learning (PBL) yang dapat digunakan untuk pengajaran materi sistem pernapasan
manusia. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang
bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar
kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
Penggunaan model permbelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan siswa
akan lebih memahami materi IPA dan hasil belajar akan naik.. Adapun kelebihan
model Problem Based Learning (PBL) adalah (1) siswa lebih memahami konsep yang
diajarkan, (2) melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berpikir siswa lebih tinggi, (3) pengetahuan tertanam berdasarkan
skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna, (4) siswa dapat
merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan
dangan kehidupan nyata (5) menanamkan sikap sosial yang positif di antara siswa.(6)
pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap
pembelajaran dan temannya
Dengan demikian, peneliti berharap model Problem Based Learning (PBL)
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V muatan IPA tentang sistem
pernapasa manusia.
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti yang disebutkan di atas,
maka dapat diajukan rumusan hipotesis yaitu “penggunaan model Problem Based
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Learning (PBL) dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas V muatan
IPA tentang sistem pernapasan manusia”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian quasi experimental desingn
experimental dengan tipe nonequivalent control group desingn (Sugiyono, 2016: 116).
Menurut Sugiyono (2016: 107) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Selanjutnya, Sugiyono
(2016: 114) menjelaskan bahwa penelitian quasi experimental design adalah penelitian
eksperimen yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Desain ini dilakukan karena pemilihan masing-masing anggota tidak
dipilih secara random atau acak.
Kedua kelompok terdiri dari kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok
eksperimen merupakan kelompok yang akan diberi perlakuan karena menggunakan
model Problem Based Learning (PBL), sedangkan kelompok kontrol tidak akan diberi
perlakuan karena menggunakan model pembelajaran konvensional. Pemberian pretest
diberikan pada kelompok kontrol dan ekperimen karena untuk mengetahui kondisi
awal apakah terdapat perbedaan. Posttest diberikan di akhir pembelajaran pada
kelompok kontrol dan eksperimen untuk mengetahui pengaruh perlakuan model
Problem Based Learning (PBL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Campbell dan stanley (dalam Cohen, 2007: 276) menjelaskan hasil pengaruh
perlakuan dapat diketahui dari hasil pretest dan posttest atau pengaruh kausal dan
intervensi yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Perhitungan dari hasil pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan tiga langkah,
yaitu (1) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen untuk
menghasilkan skor 1, (2) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol
untuk menghasilkan skor 2, dan (3) skor 1 dikurangi skor 2 (Campbell dan Stanley
dalam Cohen, 2007: 317). Selanjutnya, Cohen (2007: 277) mengatakan hasil dari
pengaruh perlakuan dihitung menggunakan rumus (O2-O1) – (O4-O3). Jika hasilnya
negatif, maka pengaruhnya juga negatif dan jika hasilnya positif, maka ada
pengaruhnya. Selanjutnya, Cohen (2007: 283) mengatakan rancangan penelitian
dengan tipe non-equivalent control group design dapat dilihat melalui gambar berikut
(Cohen, 2007: 283):
Experimental O1 X O2
----------------------
Kontrol O3 O4
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
X = treatment atau perlakuan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL)
O1 = rerata skor pretest kelompok eksperimen
O2 = rerata skor posttest kelompok eksperimen
O3 = rerata skor pretest kelompok kontrol
O4 = rerata skor posttest kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Garis putus-putus pada desain penelitian menunjukkan bahwa cara penentuan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak secara random, tetapi dengan
mengambil kelas klasikal yang sudah ada (Cohen, 2007: 283). Selain itu garis putus-
putus juga sebagai pemisah antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
disebut dengan non-equivalent group design (Cohen, 2007: 283).
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang terletak di
Jalan Sindunegaran, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55231. Peneliti memilih sekolah ini karena memiliki kelas pararel A, B, C, dan D.
Kelas yang digunakan peneliti yaitu kelas A dan B yang dapat digunakan untuk kelas
kontrol dan eksperimen.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V A dan V B SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta dengan jumlah 65 siswa.
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 yaitu pada
11 September-15 September 2017. Jadwal pengambilan data peneliti sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data
Kelompok Kegiatan Alokasi Waktu Hari, Tangal
Kelompok Kontrol Pretest 1 x 35 menit 11 September 2017
Pembelajaran Ceramah 4 x 35 menit 11 dan 12 September 2017
Posttest 1 x 35 menit 12 September 2017
Kelompok
Eksperimen
Pretest 1 x 35 menit 15 November 2017
Pembelajaran PBL 4 x 35 menit 15 November 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Posttest 1 x 35 menit 15 November 2017
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Sugiyono (2016:117) mengatakan populasi adalah generalisasi yang terdiri dari
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo, Yogyakarta yang berjumlah 132
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2016:118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan suatu prosedur
pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki suatu populasi (Siregar, 2013: 30).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability
sampling dengan tipe convenience sampling (Cohen, 2007: 133). Best & Kahn (2006:
18) mengatakan convenience sampling terdiri atas orang-orang yang tersedia untuk
penelitian karena keterbatasan administratif dalam pemilihan sampel secara acak,
tetapi menggunakan kelas yang sudah ada. Peneliti tidak menggunakan sampel secara
acak, namun menggunakan kelas yang sudah ada. Sampel dari penelitian ini adalah
siswa kelas V A sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 32 dan V B sebagai
kelompok kontrol yang berjumlah 33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3.4 Variabel Penelitian
Sugiyono (2016: 38) mengatakan variabel adalah sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu
variabel Independen (Bebas) dan variabel dependen (terikat).
3.4.1 Variabel Independen (Bebas)
Sugiyono (2016: 61) mengatakan variabel independen (bebas) adalah variabel
yang mempengaruhi yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah model Problem
Based Learning (PBL).
3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)
Sugiyono (2016: 61) mengatakan variabel dependen (terikat) adalah variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat, kerena adanya variabel bebas. Variabel
dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Berikut ini merupakan
bagan variabel penelitian ini:
Gambar. 3.2 Variabel Independen, variabel Dependen
Variabel Independen
Problem Based
Learning (PBL)
Variabel Dependen
Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Tes
Kusumah & Dwitagama (2009: 78) mengatakan tes yaitu seperangkat
rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Sanjaya (2009:
99) mengatakan tes merupakan pengumpulan data bertujuan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi
pembelajaran
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes berupa soal pretest dan
posttest yang dilakukan sekali. Kelas kontrol akan diberikan pretest dan posttest
sebanyak satu kali dengan model konvensional dan kelas eksperimen akan diberikan
pretest dan posttest sebanyak satu kali juga dengan model Problem Based Learning
(PBL). Berikut ini pemetaan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan.
Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian
No Kelompok Pengukuran Data Instrumen
1 Kontrol Pretest Soal esai
Eksperimen Posttest Soal esai
2 Kontrol Pretest Soal esai
Eksperimen Posttets Soal esai
3.5.2 Non Tes
3.5.2.1 Wawancara
Sugiyono (2016:194) menjelaskan wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit. Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui secara mendalam mengenai metode dan
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
3.5.2.2 Kuesioner
Sugiyono (2016:199) menjelaskan kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Kuesioner dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa tingkat
kesulitan soal pretest dan posttest.
3.5.2.2 Observasi
Sugiyono (2016:203) menjelaskan observasi sebagai pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara
dan kuesioner. Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila, penelitian
berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara
pengamatan mengenai pelaksanaan proses belajar belajar.
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Tes
Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengumpulkan data yang akan
digunakan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan tes berupa pretest dan posttest
sebanyak satu kali dengan bentuk saol uraian berjumlah 6 soal yang dibuat dan
dikembangkan oleh 2 rekan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen
No Variabel Indikator No Soal
1
Hasil
Belajar
Menyebutkan organ pernapasan manusia melalui media
yang digunakan
1
2 Menjelaskan fungsi organ pernapasan pada manusia 2
3 Menganalisis proses pernapasan pada manusia 4&5
4 Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada manusia 6
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1 Wawancara
Instrumen penelitian wawancara digunakan untuk mengumpulkan data secara
mendalam mengenai metode dan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Berikut
ini adalah pedoman wawancara yang ditujukan kepada guru, diantaranya:
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Mitra
No. Pertanyaan
1. Metode apakah yang biasanya digunakan pada pembelajaran IPA ? Mengapa memilih metode
tersebut ?
2. Apakah sebelumnya Bapak/Ibu pernah menggunakan dengan model Problem Based Learning
(PBL) ?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning ?
4. Apakah model Problem Based Learning efektif jika diterapkan pada mata pelajara IPA ?
5. Apakah saran Bapak/Ibu untuk pembelajaran IPA dengan menggunakan model Problem
Based Learning ?
3.6.2.2 Kuesioner
Instrumen penelitian kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data secara
mendalam mengenai tingkat kesulitan soal pretest dan posttest. Kuesioner yang
digunakan yaitu berupa kuesioner keterbacaan yang berjumlah 7 nomor. Berikut ini
adalah kuesoner keterbacaan yang dilakukan oleh siswa, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.5 Kuisioner keterbacaan
No Keterangan Skala Penialian
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Petunjuk pengerjaan jelas
3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi
4 Soal yang diberikan membuat saya paham dengan materi
5 Soal yang diberikan mampu mengungkapkan kelebihandan kekurangan
saya terhadap materi yang dipelajari
6 Batasan pertanyaan jelas
7 Jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu
Keterangan:
1: tidak baik, 2 :kurang baik, 3: cukup, 4: baik, 5: sangat baik
3.7 Teknik Pengujian Instrument
Sebelum soal pretast dan posttest tersebut diujicobakan, maka peneliti terlebih
dahulu melakukan uji coba di SD Tarakanita BumijoYogyakarta di kelas VI C dan VI
untuk menghindari pertanyaan atau kalimat yang yang sulit dipahami.
3.7.1 Validitas
Dengan uji validitas, maka dapat dilihat ukuran menunjukan tingkat
kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Azwar (2016:10) mengatakan validitas adalah
pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi hasil tes sebagai instrument
ukur. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan
data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur.
Sugiyono (2016:173) mengatakan instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Berdasarkan para ahli
validitas digunakan untuk memerikas secara langsung seberapa jauh suatu alat telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berfungsi, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut. Penelitian ini menggunakan validitas isi, validitas muka,
dan validitas konstruk.
3.7.1.1 Validitas Isi
Sugiyono (2016: 182) menjelaskan untuk pengujian instrumen test, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu
instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur (Suharsaptra, 2014: 99). Azwar
(2016: 42) mengatakan bahwa validitas isi merupakan validitas yang diestimilasi lewat
pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel
yang berkompeten atau melalui expert judgment. Pengujian expert judgment dilakukan
oleh satu dosen ahli pengembang alat ukur tes dan dua guru kelas (lihat lampiran 3.8
dan 3.9).
Berdasarkan hasil validitas isi tersebut, dapat disimpulkan bahwa rerata skor
hasil uji validitas untuk soal pretest dan posttest dengan guru I sebesar 3,7 dengan saran
“baik” sehingga soal dapat digunakandan dilanjutkan. Guru II sebesar 4 dengan saran
“baik” sehingga soal dapat dilanjutkan dan digunakan. Dosen sebesar 3,7 dengan saran
“baik” . Validitas untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menunjukan skor
11,1 bahwa intrumen penelitian tersebut layak digunakan. Berikut ini adalah tabel
validitas isi:
Tabel 3.6 Expert Judgment Instrument Soal
No Variabel Validator Total Skor Rata-rata
1 Hasil Belajar
Siswa
Guru 1 22 3,7
2 Guru 2 24 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3 Dosen 22 3,7
68 4,1
Berdasarkan tabel di atas, rerata skor expert judgment instrument soal sebesar
4,1 menunjukkan bahawa instrumen soal tersebut layak dilanjutkan dan digunakan
untuk penelitian.
Tabel 3.7 Expert Judgement RPP
Validator Total
Guru 1 Guru 2 Dosen
4 3,7 3,6 11,1
Berdasarkan tabel di atas rerata skor expert judgement RPP sebesar 11,1
menunjukkan bahwa validitas untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
tersebut layak digunakan untuk penelitian.
3.7.1.2 Validitas Muka
Cohen (2007: 163) mengatakan validitas muka adalah uji yang dilakukan secara
pendek dengan menguji cobakan pada nilai tes yang digunakan untuk menguji masalah
soal tes tersebut. Validitas muka merupakan bukti validitas yang walaupun penting
namun paling rendah signifikansinya dikarenakan hanya didsarkan pada penilaian
terhadap format penampilan tes dan kesesuaian konteks aitem dengan tujuan mengukur
tes (Azwar, 2016: 43). Validitas muka pada penelitian ini mengambil 5 orang siswa
kelas VI SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah mengerjakan soal pretest dan
posttest untuk mengerjakan kuisioner keterbacaan sejauh mana soal dapat dipahami.
Berdasarkan hasil validitas muka pada item yang sudah diujikan dapat
disimpulkan mendapatkan rerata skor item no 1 dan 5 sebesar 4,8 dengan saran “soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mudah dipahami”, item 2 sebesar 4,4 dengan saran “ soal mudah dipahami”, Item 3
sebesar 3,6 dengan saran “soal mudah”, item 4 dan 6 sebesar 4,6 dengan saran “soal
mudah dipahami dan sudah jelas”, item 7 sebesar 5 dengan saran “sudah jelas” (lihat
lampiran 3.10).
3.7.1.3 Validitas konstruksi
Allen dan Yen (dalam Azwar 016: 45) mengatakan validitas konstruk adalah
tipe validitas yang menunjukan sejauh mana alat ukur mengungkapkan suatu trait atau
konstruk teoritis yang hendak diukurnya. Cohen (2007: 163) mengungkapkan validitas
konstruk dicapai dengan menggunakan uji empiris untuk memastikan adanya
keterkaitan yang jelas dari item tes. Pengujian uji empiris dilakukan di SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta dengan menyebarkan soal pretest dan posttest pada siswa kelas VI
C (pretest) dan VI D (posttest) di SD Tarakanita Yogyakarta. Jumlah siswa pada kelas
VI C berjumlah 31 dan siswa kelas VI D berjumlah 30. Soal uji coba tersebut terdiri
dari 6 butir soal uraian pretest dan posttest.
Uji validitas diukur menggunakan program komputer IBM SPSS 16.0 for
Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan rumus korelasi Pearson
untuk mengetahui R hitung. Setelah diketahui, R hitung dibandingkan dengan R tabel.
Sugiyono (2016:183) mengungkapkan bahwa kriteria yang digunakan jika R hitung <
R tabel maka item soal yang diujikan tidak valid, namun jika harga R hitung > R tabel
maka item soal yang diujikan valid. R tabel untuk N= 30 yaitu 0,374 pada taraf nyata
uji = 5% dan N=31 yaitu 0,361. Berikut ini adalah uji validitas konstruk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Posttest
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 0,451 0,374 Valid
2 Item 2 0,667 0,374 Valid
3 Item 3 0,336 0,374 Tidak valid
4 Item 4 0,440 0,374 Valid
5 Item 5 0,529 0,374 Valid
6 Item 6 0,558 0,374 Valid
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Pretest
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 O,523 0,367 Valid
2 Item 2 0,724 0,367 Valid
3 Item 3 0,264 0,367 Tidak valid
4 Item 4 0,610 0,367 Valid
5 Item 5 0,444 0,367 Valid
6 Item 6 0,454 0,367 Valid
Dari tabel 3.11 dan 3.12 memperlihatkan bahwa dari 6 item, hanya ada 5 item
yang dinyakatakan valid dimana r hitung > r tabel. Item soal 1, 2, 4, 5, 6 dapat dapat
digunakan karena sesuai dengan indikator yang telah dibuat dan telah mewakili semua
indikator. Item soal no 3 tidak valid dan tidak dapat digunakan karena r hitung < r tabel
(0,374 dan 0,367).
3.7.2 Reliabilitas
Azwar (2016: 7) reliabilitas merupakan suatu ukuran yang mampu
menghasilkaan data yang dimiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran
yang reliabel. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sama, selama aspek yang diukur dari subjek memang belum berubah. Dalam hal ini,
relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang
biasanya terjadi di antara hasil beberapa kali pengukuran. Sugiyono (2016: 173)
instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen diketegorikan berdasarkan
tabel kriteria koefisien. Sugiyono (2016:157) pedoman untuk memberikan interprestasi
koefesien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Koefesien Reliabilitas
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Setelah melakukan uji validasi, maka uji selanjutnya yang dilakukan yaitu
reliabilitas. Perhitungan reliabilitas menggunakan program komputer IBM SPSS 16.0
for windows dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Posttest
Alpha Cronbach Kualitas
Reliabilitas instrumen posttest 0,446 Sedang
Dari tabel di atas menunjukan nilai Alpha Cronbach instrumen yang digunakan
untuk posttest sebesar 0,446 dengan kriteria sedang karena berada interval koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
0,41-0,70. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat instrument
valid dan reliabilitas.
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Pretest
Alpha Cronbach Kualitas
Reliabilitas instrument pretest 0,551 Sedang
Dari tabel diatas menunjukan nilai Alpha Cronbach instrumen yang digunakan
untuk posttest sebesar 0,551 dengan kriteria sedang karena berada interval koefisien
0,41-0,70. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat instrument
valid, reliabilitas dan layak digunakan.
3.8 Teknik Analisis Data
Priyanto (2012: 1) mengatakan teknik analisis data dapat dilakukan untuk
menghitung data agar dapat disajikan secara sistematis dan memperoleh gambar yang
rinci. Penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dalam proposal. Kerana datanya kuantitatif, maka analisis data
menggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono 2016: 335). Teknik
analisis data menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 16.0 for Windows
yang digunakan untuk menganalisis data statistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas
Priyatno (2008: 28) mengatakan uji normalitas dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah data-data yang didapat terdistribusi normal atau tidak. Sugiyono
(2016: 172) mengatakan penggunaan statistik parametis mensyaratkan bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis harus terdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas
data. Penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 16.0 for windows
dengan menggunakan One Samples Kolmogorov Smirnov Test dengan tingkat
kepercayaan 95%. Sarwono (2010: 25) memaparkan kriteria yang diguanakan untuk
normalitas data sebagai berikut:
a. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.
b. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
Priyanto (2012: 57) memaparkan analisis data uji normalitas data menggunakan
hipotesis statistik berikut ini:
Hnull : Tidak ada devisiasi dari normalitas data
Hi : Ada devisiasi dari normalitas data
Kriteria yang digunakan:
1) Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak
ada devisiasi (penyimpangan) dari normalitas data maka dengan kata lain data
terdistribusi normal.
2) Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
devisasi (penyimpangan) dari normalitas data maka data tidak terdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Ghozali (2011: 163) mengatakan uji normalitas diperlukan karena untuk
melakukan pengujian-pengujian varibel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal
atau tidak, dapat diketahui dengan grafik normal plot. Dengan melihat histogram
residualnya. Dasar pengambilan keputusan
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau grafik
histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya tidak menunjukan pola distibusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitan
Jika data terdistribusi normal, maka teknik analisis selanjutnya menggunakan
statistik parametrik dengan independent samples t-test atau Paired samples t-test.
Apabila data tidak terdistribusi normal maka teknik analisis selanjutnya menggunakan
statistik non parametrik menggunakan Wilcoxon atau Mann-Whitney U-test.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok data
memiliki varians (keragaman) yang sama atau tidak (Sugiyono, 2016: 336). Perhitugan
uji homogenitas menggunakan program IBM SPSS Statistics 16.0 for windows dengan
levene’s test. Priyatno (2012: 49) mengatakan suatu data dikatakan homogen apabila
signifikansi levene’s test > 0,05 (p>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.8.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Priyatno (2008: 31) mengatakan uji perbedaan kemampuan awal dilakukan
unuk mengetahui apakah kedua data memiliki dasar yang sama atau tidak sehingga
dimungkinkan untuk melakukan perbandingan. Uji perbedaan kemampuan awal
dilakukan dengan menganalisis skor rerata pretest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen untuk mengetahui perbandingan kemampuan kedua kelompok apakah
sama atau tidak terhadap hasil belajar.
Analisis dilakukan menggunakan IBM SPSS 16.0 for Windows dengan tingkat
kepercayaan 95%. Analisis data uji perbedaan kemampuan awal dengan menguji data
pretest menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol
dan skor pretest kelompok eksperimen.
H𝑛𝑢𝑙𝑙 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok
kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.
Santoso (2012: 100) memaparkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk
menyimpulkan yaitu
1. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok
eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan H𝑖 diterima, berarti ada
perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
memiliki kemampuan awal yang tidak sama.
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan
3.8.2.1 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest
Uji selisih skor pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui apakah model
Probelm Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Uji selisih
ini diambil dengan rerata selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan
eksperimen. Analisis data untuk uji signifikasi menggunakan IBM SPSS 16.0 for
Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika data terdistribusi normal, maka teknik
analisis selanjutnya menggunakan statistik parametrik dengan independent samples t-
test atau paired samples t-test (Field, 2009: 326). Apabila data tidak terdistribusi
normal maka teknik analisis selanjutnya menggunakan statistik non parametrik
menggunakan Wilcoxon atau Mann-Whitney U-test (Field, 2009: 345). Setelah
diketahui bahwa data terdistribusi normal dan memiliki varians yang sama, uji selisih
skor pretest dan posttest dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametik
independent samples t-test. Priyatno (2012: 24) mengatakan jika nilai Sig. (2-tailed) >
0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull
ditolak dan Hi diterima. Cohen (2007: 283) mengatakan uji selisih skor pretest dan
posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan rumus (02 – 01) –
(04 -03) yaitu dengan mengurangi selisih nilai posttest – pretest kelompok eksperimen
dengan selisih nilai posttest – pretest pada kelompok kontrol.
Analisis data uji selisih skor dengan menguji data pretest dan posttest kedua
kelompok menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest-posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H𝑛𝑢𝑙𝑙 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest- posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Santoso (2012: 100) memaparkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk
menyimpulkan yaitu
1. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest-posttest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
2. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan H𝑖 diterima, berarti ada
perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest-posttest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
3.8.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)
Uji besar pengaruh perlakuan ini dilakukan untuk menguji seberapa besar
pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa dengan model Problem Based
Learning (PBL). Field (2009: 56) mengatakan effcet size adalah suatu ukuran objektif
dan ukuran standar dari besarnya efek yang diamati. independent samples t-test
digunakan untuk mengambil t dalam melakukan uji pengaruh perlakuan. Field (2009:
179) mengatakan persentase pengaruh perlakuan didapat dengan menghitung koefesien
determinasi (R2) dengan mengkuadratkan r (harga koefesien korelasi pearson yang
didapat) selanjutnya dikalikan 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Field (2009: 332) memaparkan bahwa uji besar pengaruh perlakuan jika data
terdistribusi normal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑟 = √𝑡2
𝑡2 + 𝑑𝑓
Gambar 3.3 Rumus Besar Efek Data Normal
Keterangan:
r : Besar pengaruh (effect size)
t : harga uji t
df : degree of freedom / derajat kebebasan
Field (2009:550) mengatakan untuk distribusi data tidak normal menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑟 =𝑍
√𝑁
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek Data Tidak Normal
Keterangan:
r = Besar pengaruh (effect size)
Z = harga Z yang diambil dari uji statistik non-parametrik program SPSS
N = 2 x jumlah responden yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Field (2009: 57) memaparkan kriteria menentukan besar efek pengaruh
perlakuan sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kriteria Besar Efek Pengaruh Perlakuan
r (effect size) Kategori Persentase
0,10 Kecil 1% pengaruh perlakuan
0,30 Menengah 9% pengaruh perlakuan
0,50 Besar 25% pengaruh perlakuan
Persentase pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menghitung koefisien
determinasi dengan rumus sebagai berikut:
𝑅2 = 𝑟2x 100%
Gambar 3.5 Rumus Koefisien Determinasi
Keterangan
𝑅2 = Koefisien determinasi
𝑟2 = effect size dikuadratkan
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut
3.8.3.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Rerata Pretest ke Posttest
Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest untuk mengetahui
apakah ada peningkatan skor rerata yang signifikan atara pretest ke posttest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Jika data terdistribusi normal maka digunakan
statistik parametrik Paired sample t-test. Sedangkan jika data terdistribusi dengan tidak
normal digunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon signed ranks test.
Perhitungan persentase ini dilakukan dengan mengambil mean pretest dan postest pada
kelompok kontrol dan ekspereimen. Berikut ini adalah hipotesis statistiknya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol
dan skor pretest kelompok eksperimen.
H𝑛𝑢𝑙𝑙 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok
kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.
Santoso (2012: 100) memaparkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk
menyimpulkan yaitu
1. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok
eksperimen. Dengan kata lain tidak terdapat peningkatan skor yang signifikan dari
pretest ke posttest.
2. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan H𝑖 diterima, berarti ada
perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok
eksperimen. Dengan kata lain terdapat peningkatan skor yang signifikan dari
pretest ke posttest.
Gunawan (2006: 257) memaparkan rumus perhitungan persentase peningkatan
skor pretest ke posttest sebagai berikut:
Peningkatan =(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑡𝑠 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡× 100%
Gambar 3.6 Rumus Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
3.8.3.2 Uji Besar Efek Peningkatan Pretest ke Posttest
Uji besar pengaruh perlakuan ini dilakukan untuk menguji seberapa besar efek
peningkatan skor pretest ke posttest pada kedua kelompok. Uji besar efek peningkatan
skor ini menggunakan data analisis paired sample t-test. Analisis statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menggunakan IBM SPSS 16.0 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Cara
menghitung besar efek dan kriteria yang digunakan sama dengan cara menghitung
besar efek pada uji besar pengaruh perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Uji Asumsi
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang didapat
terdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008: 28). Data yang diperoleh dari hasil
pengerjaan pretest kelas kontrol dan eksperimen untuk mengukur hasil belajar dengan
dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan uji normalitas menggunakan uji One
Sample Kolmogrof-Smirnov Test. Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji
statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika Sig. (2-tailed) >
0,05 maka distribusi data normal, sedangkan Sig. (2-tailed) < 0,05 maka distriusi data
tidak normal (Sarwono, 2010: 25). Berdasarkan uji analisis normalitas dengan
menggunakan One Sample Kolmogrof-Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Uji Normaslitas Hasil Belajar Siswa
Kelompok Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan
Kontrol Pretest 0,215 Normal
Posttest 0,325 Normal
Selisih Pretets-Posttest 0,357 Normal
Eksperimen Pretest 0,285 Normal
Posttest 0,627 Normal
Selisih Pretets-Posttest 0,506 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan hasil analisis normalitas, aspek hasil belajar. Menunjukan harga
Sig. (2-tailed) sebesar 0,215 (p > 0,05) pada aspek pretest kelompok kontrol, dan harga
Sig. (2-tailed) sebesar 0,325 (p > 0,05) pada aspek posttest kelompok kontrol. Aspek
selisis skor pretest dan posttest kelompok kontrol memiliki harga Sig. (2-tailed)
sebesar 0,357 (p > 0,05). Aspek pretest pada kelompok eksperimen memiliki harga Sig.
(2-tailed) sebesar 0,285 (p > 0,05), dan harga Sig. (2-tailed) pada posttest kelompok
eksperimen sebesar 0,627 (p > 0,05). Aspek selisih skor pretest dan posttest kelompok
eksperimen meiliki harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,506 (p > 0,05). Berdasarkan hasil uji
normalitas semua aspek kelompok kontrol dan eksperimen memiliki harga Sig. (2-
tailed) > 0,05 yang berarti Hnull diterima dan Hi ditolak maka tidak ada deviasi
(penyimpangan dari normalitas data). Kemudian uji normalitas dilakukan kembali
dengan menggunakan grafik normal plot untuk melakukan pengujian-pengujian varibel
lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal
(Ghozali, 2011: 163). Berikut adalah gambar grafik plot:
Gambar 4.1 Grafik Plot Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonalnya, makan variabel regresi memenuhi asumsi
normalitas. Sehingga diperoleh hasil bahwa skor pada hasil belajar siswa kelompok
kontrol dan eksperimen tersebut terdistribusi normal, maka uji statistik selanjutnya
adalah uji stastistik parametik Independent Sample T-Test.
4.1.1.2 Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas langkah selanjutnya melakukan analisis
mengenai data yang memiliki varians sama atau tidak dengan menggunakan data dari
pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum melakukan uji Independent
Sample T-Test, dilakukan uji Levene Statistic Test terlebih dahulu untuk mengetahui
homogenitas varians data. Priyatno (2012: 37) mengatakan data dikatakan homogenitas
jika nilai signifikansi pada levene’s > 0,05 (atau p > 0,05). Berikut adalah hasil uji
homogenitas yang telah dilakukan.
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa
No Aspek F Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Levene’s Test for Equality
of Variances
3,874 0,053 Homogen
Berdasarkan uji Levene Statistic Test pada data pretest yang telah dilakukan
kepada siswa diperoleh nilai F = 3,874 dengan signifikan sebesar 0,053 (atau p > 0,05)
berarti tidak ada perbedaan varianssi dua data antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, dengan demikian kedua kelompok memiliki varianssi yang sama sehingga
dapat dinyatakan homogen. Kemudian analisis selanjutnya menggunakan analisis
Independent Sample T-Test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4.1.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok
kontrol dan eksperimen memiliki dasar yang sama atau tidak sehingga dimungkinkan
untuk melakukan perbandingan (priyatno 2008: 31). Analisis ini menggunakan progam
IBM SPSS Versi 16.0 For Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan
Independent Samples T-Test karena data terdistribusi normal. Santoso (2012: 100)
mengatakan kriteria yang digunakan jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan
H𝑖 diterima, berarti ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan
pretest kelompok eksperimen. Jika Sig.(2-tailed) > 0,05 maka H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖
ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol
dan pretest kelompok eksperimen . Berikut uji dari hasil uji perbedaan kemampuan
awal hasil belajar kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat dari tabel di bawah
ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal Hasil Bejalar
Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan
Independent Samples T-Test 0,167 Tidak Perbedaan
Hasil Analisis dari data statistik menunjukkan skor yang diperoleh kelompok
kontrol menunjukkan nilai M= 7,93; SE= 0,91 lebih besar dari kelompok eksperiment
menunjukkan nilai M= 8,68; SE=0,43. Hasil analis statistik kedua kelompok Sig. (2-
tailed) yaitu 0,167 (p > 0,05). Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi
ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga kedua kelompok memiliki
kemampuan yang sama.
4.1.2 Uji Pengaruh Perlakuan
4.1.2.1 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest
Uji hipotesis korelatif dilakukan oleh untuk mengetahui pengaruh perlakuan
atau penerapan menggunakan model pembelaran Problem Based Learning (PBL) pada
hasil belajar pelajaran muatan IPA. Analisis ini menggunakan progam IBM SPSS Versi
16.0 For Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan Independent
Samples T-Test karena data terdistribusi normal dan homogen. Kriteria yang digunakan
untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak ada
pengaruh antara selisih nilai pretest – posttest pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada pengaruh antara selisih nilai
pretest - posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut adalah
nilai dari hasil uji selisih skor kelompok kontrol dan skor kelompok eksperimen.
Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest
Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan
Selisih skor pretest – posttest kelompok
kontrol dan eksperimen
0,01 Ada perbedaan
Hasil analisis dari hasil korelasi Independent Sample T-Test pada kelompok
kontrol siswa diperoleh selisih skor nilai Std. Error= 2,38 Mean= 38,33. Pada
kelompok eksperimen diperoleh selisih skor nilai Std. Error= 2,44 Mean= 47,18.
Kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, nilai sig. Perbedaan
tersebut signifikan dengan df(63) = -2,593 dan p = 0,012. Harga Sig. (2-tailed) yaitu
0,000 kurang dari 0,05 (p < 0,05) sehingga Hnull ditolak Hi diterima. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest-posttest pada hasil
belajar kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil perbandingan rerata skor pretest dan
posttest untuk hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen ditunjukan
pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.2 Diagram rerata selisih skor pretest ke posttest
Dari grafik di atas skor pretest dan posttest kelompok eksperimen yang lebih
tinggi dengan M=9,438 dari pada kelompok kontrol dengan M=7,667. Selanjutnya,
perhitungan hasil pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan tiga langkah, yaitu
(1) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen untuk menghasilkan
skor 1, (2) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol untuk
menghasilkan skor 2, dan (3) skor 1 dikurangi skor 2 (Campbell dan Stanley dalam
Cohen, 2007: 317). Selanjutnya, Cohen (2007: 277) mengatakan hasil dari pengaruh
perlakuan dihitung menggunakan rumus (O2-O1) – (O4-O3). Jika hasilnya negatif,
maka pengaruhnya juga negatif dan jika hasilnya positif, maka ada pengaruhnya. Hasil
perhitungan pengaruh perlakuan adalah 1,77 bernilai positif dan hasilnya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil
belajar.
4.1.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar model
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar muatan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) pada materi sistem pernapasan manusia. Rumus yang digunakan yaitu rumus
untuk data normal. Independent samples t-test digunakan untuk mengambil r dalam
melakukan uji besar pengaruh perlakuan. Persentase pengaruh perlakuan didapat
dengan menghitung koefisien determinasi (R2) dengan cara mengkuadratkan harga r
(harga koefisien korelasi Pearson yang didapat) kemudian dikalikan dengan 100%
(Field 2009: 179). Berikut ini hasil perhitungan besar pengaruh perlakuan terhadap
hasil belajar siswa.
Tabel 4.5 Hasil Uji r (effect size)
No. Variabel t t2 Df r(effect
Size)
R2 % Kategori Efek
1. Hasil
Belajar
-2,59 6,72 63 0,31 0,09 9% Menengah
Berdasarkan tabel di atas, harga r (effect size) terhadap hasil belajar siswa
sebesar 0,31 yang setara dengan efek menengah. Harga R2 yaitu 0,09 sehingga jika
dikalikan dengan 100% maka persentase besar pengaruh perlakuan terhadapt hasil
belajar yaitu 9%. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh
sebesar 9% terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 91% sisanya merupakan pengaruh
dari variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4.1.3 Analisis Lebih Lanjut
4.1.3.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest
Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest untuk mengetahui
apakah ada peningkatan skor rerata yang signifikan atara pretest ke posttest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik dilakukan dengan progam
komputer SPSS Statistic 16.0 for windows dengan tingkat kepercayaan 95% dengan
menggunakan analisis parametik yaitu Paired Sample T-test. Hasil perhitungan
persentase peningkatan skor pretest ke posttest hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest ke Posttest
No Kelompok Rerata Peningkatan (%)
Pretest Posttest
1 Kontrol 39,70 78,03 98%
2 Eksperimen 43,44 90,62 104%
Berdasarkan tabel di atas skor selisih rerata pretest pada kelompok kontrol
sebesar 39,70 dan skor selisih rerata posttest sebesar 78,03. Persentase peningkatan
pretest ke posttest pada kelompok kontrol berperngaruh sebesar 98%. Sedangkan skor
selisih rerata pretest pada eksperimen sebesar 43,44 dan skor selisih rerata posttest
sebesar 90,62. Persentase peningkatan pretest ke posttest pada kelompok eksperimen
berpengaruh sebesar 104%. Persentase peningkatan kedua kelompok mengalami
peningkatan tetapi kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol.
4.1.3.2 Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
Uji besar efek peningkatan skor pretest ke posttest dilakukan dengan tujuan
untuk dapat mengetahui besar efek peningkatan skor pretest ke posttest. Rumus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
digunakan yaitu rumus untuk data normal. Paired Samples t-test digunakan untuk
mengambil r dalam melakukan uji besar pengaruh perlakuan. Persentase pengaruh
perlakuan didapat dengan menghitung koefisien determinasi (R2) dengan cara
mengkuadratkan harga r (harga koefisien korelasi Pearson yang didapat) kemudian
dikalian dengan 100% (Field 2009: 179). Berikut ini adalah hasil uji besar efek
peningkatan nilai pretest ke posttest.
Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
No. Kelompok T t2 df r R2 % Efek
1. Kontrol -16,10 259,21 32 0,94 0,88 88% Besar
2 Eksperimen -19,27 371,33 31 0,96 0,92 92% Besar
Berdasarkan tabel di atas, Besar efek peningkatan skor pretest ke posttest pada
kelompok kontrol sebesar 0,88 yang setara dengan 88% berefek besar. Sedangkan
kelompok eksperimen sebesar 0,92 yang setara dengan 92 berefek besar. Kedua
kelompok memiliki efek yang besar terhadap hasil belajar, tetapi kelompok eksperimen
memiliki efek yang lebih besar dari kelompok kontrol.
4.2 Pembahasan
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh model Problem Based
Learning (PBL) terhadap muatan pelajaran IPA kelas V di SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta tahun 2017/2018. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar
siswa kelas V terhadap model Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh
signifikan. Kriteria untuk menolak Hnull jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 dan Hi
diterima. Dengan kata lain, ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest
dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan uji
normalitas, diperoleh hasil data terdistribusi normal terhadap hasil belajar pretest dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Uji homogenitas data memiliki
varians yang sama dengan menunjukan hasil Levene Statistic Test dengan tingkat
kepercayaan 95% pada data pretest yang telah dilakukan kepada siswa diperoleh nilai
F = 3,874 dengan signifikan sebesar 0,053 (atau p > 0,05). Uji perbedaan kemampuan
awal, siswa memiliki kemampuan yang sama pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Hal tersebut ditunjukan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,167 (p > 0,05) maka
H𝑛𝑢𝑙𝑙 diterima dan H𝑖 ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest
kelompok kontrol dan pretest kelompok eksperimen.
Model Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh menengah
terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus (O2 - O1) – (O4 - O3). Selisih nilai posttest – pretest pada kelompok eksperimen
dengan selisih skor posttest – pretest pada kelompok kontrol. Bila hasil yang
didapatkan lebih besar dari 0,05 maka berpengaruh. Hasil perhitungan selisih skor
posttest - pretest pada kelompok eksperimen sebesar 9,438 dan pada kelompok kontrol
sebesar 7,667. Hasil perhitungan selisih skor dari kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol diperoleh hasil 1,77 atau positif. Uji besar pengaruh model Problem
Based Learning (PBL) memberikan pengaruh sebesar r = 0,31 atau sama dengan 9%
dengan kategori menengah. Model Problem Based Learning (PBL) memberikan
pengaruh sebesar 9% terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 91% sisanya merupakan
pengaruh dari variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti. Variabel lain tersebut
misalnya kecerdasan, minat, motivasi belajar, faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat
(Wasliman, dalam Susanto 2012:12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pada perhitungan persentase peningkatan selisih skor pretest ke posttest
terhadap hasil belajar diperoleh rerata selisih skor pretest pada kelompok kontrol
sebesar 39,70 dan rerata selisih skor posttest sebesar 78,03. Persentase peningkatan
pretest ke posttest pada kelompok kontrol berpengaruh sebesar 98%. Sedangkan selisih
skor rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 43,44 dan selisih skor rerata
posttest sebesar 90,62. Persentase peningkatan skor pretest ke posttest pada kelompok
eksperimen berpengaruh sebesar 104%. Persentase peningkatan kedua kelompok
mengalami peningkatan tetapi kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok
kontrol.
Pada uji besar efek peningkatan skor pretest ke posttest kelompok kontrol
sebesar 0,88 yang setara dengan 88% berefek besar, sedangkan kelompok eksperimen
sebesar 0,92 yang setara dengan 92% berefek besar. Kedua kelompok memiliki efek
yang besar terhadap hasil belajar dikarenakan adanya variabel-variabel lain dari luar
yang diteliti seperti kecerdasan, minat, motivasi belajar, faktor keluarga, sekolah, dan
masyarakat (Wasliman dalam Susanto, 2012:12). Pada penelitian ini variabel diluar
penelitian berupa pengkondisian kelas yang kurang maksimal pada kelompok
eksperimen, karena perlakuan dilakukan pada setelah jam istirahat dan olahraga
sehingga siswa kurang aktif dan lama menangkap pembelajaran. Pada kelompok
kontrol perlakuan diberikan pada pagi hari sehingga kondisi siswa masih terlihat segar
dan besemangat. Sebagian siswa lebih aktif dan dapat dengan cepat menangkap
pelajaran. Pada kelompok kontrol dan eksperimen mendapatkan bimbingan tambahan
yang membuat mereka sudah mendapatkan pelajaran tersebut diluat pengetahuan
peneliti dan diluar jam sekolah. Meskipun, demikian besar efek peningkatan pretest ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
posttest kelompok eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) lebih besar dari pada kelompok kontrol. Langkah-langkah pembelajaran juga
berpengaruh terhadap besarnya hasil belajar siswa kelompok kontrol. Langkah-langkah
pembelajaran kelompok kontrol yang seharusnya hanya menggunakan metode
ceramah, tetapi peneliti menambahkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan
pendekatan tematik integratif dan saintifik.
Kegiatan pembelajaran kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah serta tanya jawab. Guru memberikan penjelasan
kemudian siswa diminta untuk mendengarkan dan menulisnya. Berbeda dengan
kolompok eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
Siswa dihadapkan dengan permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
belajar kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya. Fungsi guru disini hanya membimbing dan menjadi fasilitator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Terdapat pengaruh hasil belajar pada model Problem Based Learning (PBL) kelas
V muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta tahun 2017/2018. Hal itu ditunjukan pada hasil analisis uji signifikan
menggunkan statistik parametrik SPSS 16.0 For Windows Independent samples
t-test menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,01 atau p < 0,05), maka
𝐻𝑛𝑢𝑙𝑙 ditolak dan 𝐻𝑖 diterima. Hal tersebut berarti ada perbedaan yang signifikan
antara rerata selisih skor pretest – posttest pada hasil belajar kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Rerata selisih skor pretest – posttest terhadap hasil
belajar pada kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontorl. Kelompok
eksperimen dengan mean = 9,438 dan kelompok kontrol dengan mean = 7,667.
Besar pengaruh yang didapatkan dari model Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar sebesar 0,31 atau 9% yang setara dengan efek menengah.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Hasil penelitian ini hanya bisa digunakan di kelas V SD Tarakanita Bumijo dan
tidak bisa digunakan di SD lain.
5.2.2 Peneliti membutuhkan bantuan orang lain untuk pengkondisian kelas, dan
memastikan agar setiap langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) sesuai
dengan RPP yang telah direncanakan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5.2.3 Penerapan model Problem Based Learning (PBL) membutuhkan waktu yang
lebih. Sehingga dalam penerapannya dilakukan secara benar dan tidak tergesa-
gesa.
5.2.4 Pada penelitian ini tingkat reliabilitas instrument masih dalam kategori cukup.
5.2.5 Pemilihan waktu pelaksanaan penelitian yang tidak tepat, sehingga konsentrasi
siswa dan semangat belajar siswa kurang maksaimal.
5.2.6 Setelah dikaji ulang, peneliti menyadari bahwa langkah-langkah pembelajaran
pada kelompok kontrol tidak menggunakan pendekatan tematik integratif dan
saintifik.
5.3 Saran
5.3.1 Peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian serupa di SD lain
5.3.2 Dalam pengondisian kelas, keterlibatan guru kelas sangat penting sehingga
pelaksanan model pembelajaran berjalan lancar.
5.3.3 Peneliti perlu membuat perencanaan yang matang sesusai dengan waktu dan
materi yang disampaikan agar dapat tersampaikan kepada siswa.
5.3.4 Peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat meningkatkan reliabilitas instrumen hingga
masuk ke dalam kategori tinggi.
5.3.5 Pengambilan waktu penelitian sebaiknya dilakukan pada pagi hari, karena
kosentrasi siswa dan semangat belajar masih termaksimalkan.
5.3.6 Langkah-langkah pembelajaran pada kelompok kontrol sebaiknya hanya
menggunakan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Jampel, & Sudarna. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Probelm Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SD Gugus 2
Kecamatan Rendang Karangasem. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.
Azwar, S. (2016). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Best, J. W., & Kahn, J. V. (2006). Research in Education (tenth edition). Boston:
Pearson Education Inc.
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research Method in Education (sixth
Edition). New York: Routledge.
Darmodjo, H., & Kaligis, J. (1991). Pendidikan IPA II. Jakarta: Dekdikbud.
Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS, Third Edition. London: SAGE.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro
Gunawan, A. (2006). Buku Pintar Sekolah Dasar. Jakarta: Lima Bintang.
Hurlock, E. (1988). Perkembangan Anak (Edisi 6/ Jilib 1). Jakarta: Erlangga.
Kemendikbud. (2017). Buku Guru Tema 2 Kelas V: Udara Bersih Bagi Kesehatan.
Jakarta: Kemendikbud.
___________. (2017). Buku Siswa Tema 2 Kelas V: Udara Bersih Bagi Kesehatan.
Jakarta: Kemendikbud.
Kusumah, W., & Dwitagama, D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Permata Putri Media.
Muslich, M. (2011). Autentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Priyatno. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
_______, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Media Kom.
_______, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
Menggunakan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gava
Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta:
Diva Press.
Rahyudi, H. (2014). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Jawa
Barat: Nusa Media.
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
_______. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sarwono, J. (2010). Belajar Statistik Menjadi Mudah dan cepat PASW Statistics 18.
Yogyakarta: CV. Andi.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Siregar. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
______, E., & Nara, H. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sudarna, Dantes, & Tika. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Barbasis Masalah
Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas V SD Gugus II
Kecamatan Kuta. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Thobroni, M. (2015). Belajar& Pembelajaran . Yogyakarta: A-R Ruzz Media.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
______. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Wisudawati, A. W., & Eka, S. (2014). Meteologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 1.1 Surat Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 2.1 Silabus Eksperimen
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo
Kelas/Semester : VA/ 1 (satu)
Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Pembelajaran ke : 2
Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/Ba
han Alat
3.2 Menjelaskan
organ pernapasan
dan fungsinya pada
hewan dan manusia,
serta cara
memelihara
kesehatan organ
pernapasan manusia
4.2 Membuat model
sederhana organ
pernapasan manusia
Organ
pernapasa
n manusi
serta
gangguan
pernapasa
n pada
manusia
3.2.1 Menyebutkan
organ pernapasan
manusia melalui
media yang
digunakan (c1)
3.2.2 Menjelaskan
fungsi organ
pernapasan pada
manusia (c2)
3.2.3 Menganalisis
proses pernapasan
pada manusia. (c4)
3.2.4
Mengidentifikasi
Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan
salam.
2. Siswa memimpin
doa pembuka
menurut agama dan
keyakinan masing-
masing.
3. Guru melakukan
presensi.
4. Guru membagikan
soal preetest
5. Siswa mengerjkan
soal pretest
Tes tertulis:
Soal Uraian
1 Hari ( 4
x 35
menit)
- https://w
ww.yout
ube.com
/watch?v
=wR5Tg
d84kQs
- Indriati,
dkk.
2010.
IPA 5:
Uuntuk
SD/MI
Kelas 5.
Jakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
gangguan
pernapasan pada
manusia (c1)
4.2.1
Mendemonstrasika
n model sederhana
organ pernapasan
manusia
6. Motivasi
7. Apersepsi
8. Orientasi
Kegiatan Inti
a. Tahap 1 PBL: Fase
orientasi siswa
kepada masalah
1. Siswa diaja oleh
guru untuk
menghirup
oksigen dan
mengeluarkan
karbondioksida
(Mengamati) 2. Siswa
melakukan
menghirup
oksigen dan
mengeluarkan
karbondioksida
3. Guru
memberikan
pertanyaan
kepada siswa
“Apa yang
kamu rasakan?”,
“Mengapa
manusia
menghirup
Pusat
Perbuku
an,
Kementr
ian
Pendidik
an
Nasional
.
- Kemendi
kbud.
2017.
Buku
Guru
Tema 2
Kelas
V:Udara
Bersih
Bagi
Kesehata
n .
Jakarta:
Kemendi
kbud.
- Kemendi
kbud.
2017.
Buku
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
oksigen dan
mengeluarkan
karbondioksida?
”, Bagaimana
prosesnya?”
4. Siswa
menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru
5. Siswa
mengamati
gambar dan
video “Polusi
Asap”
6. Guru
memberikan
pertanyaan
kepada siswa “
Apa yang kalian
dapatkan dari
gambar dan
video tersebut?
7. Siswa
menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru
Tema 2
Kelas V:
Udara
Bersih
Bagi
Kesehata
n.
Jakarta:
Kemendi
kbud.
- Maryant
o, dan
Purwant
o. Ilmu
Pengetah
uan
Alam 5:
Untuk
SD/MI
Kelas 5.
Jakarta:
Pusat
Perbuku
an,
kementri
an
Pendidik
an
Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. (Tahap 2 PBL: Fase
Mengorganisasikan
siswa)
8. Guru membagi
siswa menjadi
17 kelompok,
setiap kelompok
terdiri dari 2
siswa
9. Siswa diberikan
LKS pada siswa
10. Guru meminta
siswa untuk
berdiskusi
dengan teman
sekelompoknya
(Mengeksplora
si) 11. Siswa
melakukan
diskusi
12. Siswa
mengerjakan
LKS
13. Guru berkeliling
dan mengamati
siswa yang
bekerja,
menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kesulitan yang
dialami, dan
memberikan
kesempatan
mengenai hal-
hal yang belum
dimengerti
14. Siswa diberikan
bentuan oleh
guru
c. (Tahap 3 PBL: Fase
Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok)
15. Guru
mendorong
siswa untuk
mengumpulkan
data dan
informasi
sebanyak-
banyaknya
16. Siswa diminta
untuk
mengaitkan
hubungan
berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
informasi yang
didapatkan
d. Tahap 4 PBL: Fase
mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya)
17. Siswa
menyiapkan
laporan hasil
diskusi
kelompok
(Mengasosiasi) 18. Siswa
menyiapkan
laporan hasil
diskusi
kelompok
19. Guru meminta 3
perwakilan
kelompok untuk
mempresentasik
an hasil
diskusinya di
depan kelas
dengan
memilihnya
secara acak
(Mengkomunik
asikan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
20. Kelompok
melakukan
presentasi
e. (Tahap 5 PBL: Fase
Menganalisis dan
Mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah)
21. Kelompok lain
diberikan
tanggapan
kepada
kelompok yang
presentasi di
depan kelas
22. Guru meminta
kepada
kelompok
presentasi untuk
menanggapi
tanggapan dari
kelompok yang
memberikan
tanggapan
kepada
kelompok
presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
23. Kelompok lain
diberikan
kesempatan
untuk
memberikan
tanggapan yang
berbeda kepada
kelompok
presentasi
24. Guru meminta
kepada
kelompok
presentasi untuk
menanggapi
pertanyaan/sara
n dari kelompok
yang
memberikan
tanggapan
kepada
kelompok
presentasi
25. Guru
meluruskan
pemahaman
siswa yang
berkaitan
dengan hasil
presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
26. Siswa mengamati
alat peraga sistem
pernapasan manusia
27. Siswa mengamati
cara penggunaan alat
peraga yang benar
28. Siswa diminta untuk
berdikusi kembali
bersama
kelompoknya untuk
menemukan apa saja
hasil yang diperoleh
dari penggunaan alat
peraga sistem
pernapasan manusia
29. Siswa diminta untuk
aktif dalam berdikusi
dengan teman
kelompoknya
30. Guru meminta 2
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusinya di
depan kelas serta
mempratekkan alat
peraga sistem
pernapasan manusia
31. Siswa menanggapi
hasil yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
presentasiakan
kepada kelompok
yang presentasi
32. Guru meluruskan
pemahaman siswa
yang berkaitan
dengan hasil
presentasi
.Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan
1. Siswa bersama guru
membuat
kesimpulan tentang
kegiatan
pembelajaran yang
telah dilakukan hari
ini.
b. Evaluasi
2. Guru memberikan
soal Posttest
3. Siswa mengerjakan
soal posttest
c. Refleksi
4. Guru memberikan
refleksi secara lisan
kepada siswa
“Bagaimana
perasaan setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
melakukan
pembelajaran?”
d. Tindak lanjut
5. Siswa diminta untuk
membuat bagan
pernapasan manusia
di rumah.
6. Siswa bersiap-siap
untuk pulang.
7. Guru meminta salah
satu siswa untuk
menyiapkan dan
memimpin doa.
8. Siswa berpamitan
dan memberi salam
kepada guru saat
pulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 2.2 Silabus Kontrol
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo
Kelas/Semester : VB/ 1 (satu)
Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Pembelajaran ke : 2
Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber/Bahan Alat
3.2
Menjelaskan
organ
pernapasan
dan fungsinya
pada hewan
dan manusia,
serta cara
memelihara
kesehatan
organ
pernapasan
manusia
Organ
pernapas
an
manusi
serta
ganggua
n
pernapas
an pada
manusia
3.2.1
Menyebutkan
organ pernapasan
manusia melalui
media yang
digunakan (c1)
3.2.2
Menjelaskan
fungsi organ
pernapasan pada
manusia (c2)
3.2.3
Menganalisis
proses
Kegiatan awal
1. Guru mengucapkan
salam.
2. Siswa memimpin doa
pembuka menurut
agama dan keyakinan
masing-masing.
3. Guru mengecek
kehadiran siswa.
4. Guru membagikan soal
preetest.
5. Motivasi
6. Apersepsi
7. Orientasi
Tes
tertulis:
Soal
Uraian
1 Hari ( 4 x
35 menit)
- https://www.youtub
e.com/watch?v=wR
5Tgd84kQs
- Indriati, dkk. 2010.
IPA 5: Uuntuk
SD/MI Kelas 5.
Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Kementrian
Pendidikan
Nasional.
- Kemendikbud. 2017.
Buku Guru Tema 2
Kelas V:Udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4.2 Membuat
model
sederhana
organ
pernapasan
manusia
pernapasan pada
manusia. (c4)
3.2.4
Mengidentifikasi
gangguan
pernapasan pada
manusia (c1)
4.2.1
Mendemonstrasi
kan model
sederhana organ
pernapasan
manusia
Kegiatan Inti
1. Siswa membuka buku
paket tema 2 halaman
13.
2. Siswa menggali
informasi tentang
organ-organ
pernapasan manusia
melalui teks bacaan
yang disediakan.
3. Siswa menggaris
bawahi kata-kata
penting dalam bacaan
dengan bimbingan
guru
4. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
tentang organ-organ
pernapasan manusia
dan fungsinya.
5. Siswa dengan
bimbingan guru
mencermati gambar
organ-organ
pernapasan manusia
dan membaca fungsi
tiap-tiap organ dengan
rinci.
Bersih Bagi
Kesehatan . Jakarta:
Kemendikbud.
- Kemendikbud. 2017.
Buku Siswa Tema 2
Kelas V: Udara
Bersih Bagi
Kesehatan. Jakarta:
Kemendikbud.
- Maryanto, dan
Purwanto. Ilmu
Pengetahuan Alam
5: Untuk SD/MI
Kelas 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan,
kementrian
Pendidikan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
6. Guru memberikan
pertanyaan mengenai
setiap fungsi organ
kepada siswa.
7. Siswa menjawab
pertanyaan guru.
8. Guru meluruskan
jawaban siswa yang
kurang tepat
9. Guru membagikan
LKS
10. Siswa diminta untuk
mengerjakan soal LKS
yang sudah dibagikan
mengenai organ
pernapasan dan
mengenai teks
informasi melalui buku
paket yang ada.
11. 5 orang siswa diminta
untuk
mempresentasikan
hasil mengerjakan
LKS
12. Siswa lain diminta
untuk memperhatikan
kelompok yang sedang
presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
13. Siswa lain menanggapi
presentasi temannya.
14. Guru meluruskan
pemahaman siswa
mengenai pemahaman
siswa yang belum tepat
Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan
1. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
tentang kegiatan
pembelajaran yang
telah dilakukan hari
ini.
b. Evaluasi
2. Guru membagika soal
posttest.
3. Siswa mengerjakan
posttest.
c. Refleksi
4. Guru memberikan
refleksi secara lisan
kepada siswa
“Bagaimana perasaan
setelah melakukan
pembelajaran?”
d. Tindak lanjut
5. Siswa diminta untuk
membuat bagan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
pernapasan manusia di
rumah.
6. Guru meminta salah
satu siswa untuk
menyiapkan dan
memimpin doa.
7. Siswa berpamitan dan
memberi salam kepada
guru saat pulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2.3 RPP Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo
Kelas/Semester : V / 1 (satu)
Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Pembelajaran ke : 2
Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 X 35
A. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
IPA
3.2 Menjelaskan organ
pernapasan dan fungsinya
pada hewan dan manusia,
serta cara memelihara
kesehatan organ pernapasan
manusia
3.2.1
Menyebutkan organ pernapasan
manusia melalui media yang
digunakan (c1)
3.2.1.1 Melalui pengamatan, siswa
mampu menyebutkan organ
pernapasan manusia melalui
media yang digunakan (c1)
3.2.2 Menjelaskan fungsi organ
pernapasan pada manusia (c2) 3.2.2.1 Melalui diskusi, siswa mampu
menjelaskan fungsi organ
pernapasan pada manusia
3.2.3 Menganalisis proses pernapasan
pada manusia. (c4) 3.2.3.1 Melalui diskusi, siswa mampu
menganalisis proses
pernapasan ada manusia
3.2.4 Mengidentifikasi gangguan
pernapasan pada manusia (c1) 3.2.4.1 Melalui pengamatan, siswa
mampu mengidentifikasi
gangguan pernapasan
4.2 Membuat model sederhana
organ pernapasan manusia 4.2.1 Mendemonstrasikan model
sederhana organ pernapasan
manusia
4.2.1.1 Melalui presentasi, siswa
mampu mendemonstrasikan
model sederhana organ
pernapasan manusia
Bahasa Indonesia
3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana
3.2.1 Mendeskripsikan informasi yang
didapat dari buku ke dalam aspek
apa, dimana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana.
3.2.1.1 Melalui tanya jawab, siswa
mampu mendeskripsikan
informasi yang didapat dari
buku ke dalam aspek apa,
dimana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Membuat pertanyaan dan
jawaban berdasarkan teks yang
terdapat dibuku.
4.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu
membuat pertanyaan dan
jawaban berdasarkan teks
yang terdapat pada buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
C. Materi Pembelajaran
IPA
Sistem pernapasan manusia
Bahasa Indonesia
Menulis informasi menggunakan 5W+1H
D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : PBL (Problem Based Learning)
3. Metode : Diskusi, tanya-jawab, pengamatan, penugasan, dll
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : ICT, LKS, dan toples pernapasan manusia.
2. Alat/Bahan : toples, cutter, selang, balon.
3. Sumber Belajar:
https://www.youtube.com/watch?v=wR5Tgd84kQs
Indriati, dkk. 2010. IPA 5: Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Tema 2 Kelas V:Udara Bersih
Bagi Kesehatan . Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema 2 Kelas V: Udara Bersih
Bagi Kesehatan. Jakarta: Kemendikbud.
Maryanto, dan Purwanto. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD/MI
Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, kementrian Pendidikan
Nasional
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1 (4 x 35 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Penda-
huluan
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa memimpin doa pembuka menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru membagikan soal pretest
5. Siswa mengerjakan soal pretest
a. Motivasi :
6. Guru mengajak siswa untuk melakukan ‘tepuk semangat’
agar siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hari ini.
b. Apersepsi :
7. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi
sebelumnya. (alat pernapasan pada manusia dan hewan).
c. Orientasi :
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta pembelajaran yang akan dilaksanakan.
35 menit
Kegiatan
Inti
b. Tahap 1 PBL: Fase orientasi siswa kepada masalah
1. Siswa diajak oleh guru untuk menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida (Mengamati) 60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Siswa melakukan menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida
3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “Apa yang
kamu rasakan?”, “Mengapa manusia menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida?”,
Bagaimana prosesnya?”
4. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
5. Siswa mengamati gambar dan video “Polusi Asap”
6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “ Apa yang
kalian dapatkan dari gambar dan video tersebut?
7. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
c. (Tahap 2 PBL: Fase Mengorganisasikan siswa)
8. Guru membagi siswa menjadi 17 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 2 siswa
9. Siswa berkumpul membentuk kelompok
10. Siswa diberikan LKS pada siswa
11. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
sekelompoknya (Mengeksplorasi)
12. Siswa melakukan diskusi
13. Siswa mengerjakan LKS
14. Guru berkeliling dan mengamati siswa yang bekerja,
menemukan kesulitan yang dialami, dan memberikan
kesempatan mengenai hal-hal yang belum dimengerti
15. Siswa diberikan bentuan oleh guru
d. (Tahap 3 PBL: Fase Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok)
16. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-banyaknya
17. Siswa diminta untuk mengaitkan hubungan
berdasarkan informasi yang didapatkan
e. Tahap 4 PBL: Fase mengembangkan dan menyajikan
hasil karya)
18. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok
(Mengasosiasi) 19. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok
20. Guru meminta 3 perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
dengan memilihnya secara acak
(Mengkomunikasikan) 21. Kelompok melakukan presentasi
f. (Tahap 5 PBL: Fase Menganalisis dan Mengevaluasi
proses pemecahan masalah)
22. Kelompok lain diberikan tanggapan kepada kelompok
yang presentasi di depan kelas
23. Guru meminta kepada kelompok presentasi untuk
menanggapi tanggapan dari kelompok yang
memberikan tanggapan kepada kelompok presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
24. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan yang berbeda kepada kelompok
presentasi
25. Guru meminta kepada kelompok presentasi untuk
menanggapi pertanyaan/saran dari kelompok yang
memberikan tanggapan kepada kelompok presentasi
26. Guru meluruskan pemahaman siswa yang berkaitan
dengan hasil presentasi
27. Siswa mengamati alat peraga sistem pernapasan manusia
28. Siswa mengamati cara penggunaan alat peraga yang benar
29. Siswa diminta untuk berdikusi kembali bersama
kelompoknya untuk menemukan apa saja hasil yang
diperoleh dari penggunaan alat peraga sistem pernapasan
manusia
30. Siswa diminta untuk aktif dalam berdikusi dengan teman
kelompoknya
31. Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas serta mempratekkan alat peraga
sistem pernapasan manusia
32. Siswa menanggapi hasil yang di presentasiakan kepada
kelompok yang presentasi
33. Guru meluruskan pemahaman siswa yang berkaitan dengan
hasil presentasi.
Penutup
a. Menyimpulkan
1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan hari ini.
b. Evaluasi
2. Guru memberikan soal Posttest
3. Siswa mengerjakan soal posttest
e. Refleksi
4. Guru memberikan refleksi secara lisan kepada siswa
“Bagaimana perasaan setelah melakukan pembelajaran?”
f. Tindak lanjut
5. Siswa diminta untuk membuat bagan pernapasan manusia
di rumah.
6. Siswa bersiap-siap untuk pulang.
7. Guru meminta salah satu siswa untuk menyiapkan dan
memimpin doa.
8. Siswa berpamitan dan memberi salam kepada guru saat
pulang.
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
G. Teknik Penilaian
Ranah Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Pengetahuan IPA
3.2.1Menyebutkan organ pernapasan manusia
melalui media yang digunakan (c1)
3.2.2 Menjelaskan fungsi organ pernapasan pada
(c2)
3.2.3 Menganalisis proses pernapasan pada manusia.
(c4)
3.2.4 Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada
manusia (c1)
Tes tertulis Soal pretest dan
posttest
Soal esay
Keterampilan IPA
4.2.1 Mendemonstrasikan model sederhana organ
pernapasan manusia
Bahasa Indonesia
4.2.1 Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan
teks yang terdapat di buku.
- Praktek
- Produk
Isian Skor Lembar
penilaian
praktik dan
produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2.4 RPP Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Tarakanita Bumijo
Kelas/Semester : V / 1 (satu)
Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Pembelajaran ke : 2
Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit
B. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
B. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
IPA
3.2 Menjelaskan organ
pernapasan dan fungsinya
pada hewan dan manusia,
serta cara memelihara
kesehatan organ pernapasan
manusia
3.2.1
Menyebutkan organ
pernapasan manusia melalui
media yang digunakan (c1)
3.2.1.1 Melalui tanya jawab, siswa mampu
menyebutkan organ pernapasan
manusia melalui media yang
digunakan (c1)
3.2.2 Menjelaskan fungsi organ
pernapasan pada manusia (c2) 3.2.2.1 Melalui pengamatan, siswa mampu
menjelaskan fungsi organ
pernapasan pada manusia
3.2.3 Menganalisis proses
pernapasan pada manusia.
(c4)
3.2.3.1 Melalui pengamatan, siswa mampu
mengalisis proses pernapasan ada
manusia
3.2.4 Mengidentifikasi gangguan
pernapasan pada manusia (c1) 3.2.4.1 Melalui pengamatan, siswa mampu
mengidentifikasi gangguan
pernapasan
4.2 Membuat model sederhana
organ pernapasan manusia 4.2.1 Mendemonstrasikan model
sederhana organ pernapasan
manusia
4.2.1.1 Melalui presentasi, siswa mampu
mendemonstrasikan model
sederhana organ pernapasan
manusia
Bahasa Indonesia
3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana
3.2.1 Mendeskripsikan informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana.
3.2.1.1 Melalui pengamatan, siswa mampu
mendeskripsikan informasi yang
didapat dari buku ke dalam aspek
apa, dimana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Membuat pertanyaan dan
jawaban berdasarkan teks
yang terdapat dibuku.
4.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu
membuat pertanyaan dan jawaban
berdasarkan teks yang terdapat pada
buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
C. Materi Pembelajaran
IPA
Sistem pernapasan manusia
Bahasa Indonesia
Menulis informasi menggunakan 5W+1H
D. Metode
Ceramah
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : LKS
2. Alat/Bahan : Bolpoin dan pensil
3. Sumber Belajar:
Indriati, dkk. 2010. IPA 5: Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Kemendikbud. 2017. Buku Guru Tema 2 Kelas V:Udara
Bersih Bagi Kesehatan . Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema 2 Kelas V: Udara
Bersih Bagi Kesehatan. Jakarta: Kemendikbud.
Maryanto, dan Purwanto. Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk
SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, kementrian
Pendidikan Nasional
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1 (4 x 35 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Penda-
huluan
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa memimpin doa pembuka menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru membagikan soal preetest.
a. Motivasi :
5. Siswa diajak untuk untuk melakukan ‘tepuk semangat’
agar siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hari
ini.
b. Apersepsi :
6. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi
sebelumnya.
c. Orientasi :
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta pembelajaran yang akan dilaksanakan.
35 menit
Kegiatan
Inti
1. Siswa membuka buku paket tema 2 halaman 13.
2. Siswa menggali informasi tentang organ-organ
pernapasan manusia melalui teks bacaan yang disediakan.
3. Siswa menggaris bawahi kata-kata penting dalam bacaan
dengan bimbingan guru
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang organ-
organ pernapasan manusia dan fungsinya.
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
5. Siswa dengan bimbingan guru mencermati gambar organ-
organ pernapasan manusia dan membaca fungsi tiap-tiap
organ dengan rinci.
6. Guru memberikan pertanyaan mengenai setiap fungsi
organ kepada siswa.
7. Siswa menjawab pertanyaan guru.
8. Guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat
9. Guru membagikan LKS
10. Siswa diminta untuk mengerjakan soal LKS yang sudah
dibagikan mengenai organ pernapasan dan mengenai teks
informasi melalui buku paket yang ada.
11. 5 orang siswa diminta untuk mempresentasikan hasil
mengerjakan LKS
12. Siswa lain diminta untuk memperhatikan kelompok yang
sedang presentasi
13. Siswa lain menanggapi presentasi temannya.
14. Guru meluruskan pemahaman siswa mengenai
pemahaman siswa yang belum tepat
Penutup
a. Menyimpulkan
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini.
b. Evaluasi
2. Guru membagika soal posttest.
3. Siswa mengerjakan posttest.
c. Refleksi
4. Guru memberikan refleksi secara lisan kepada siswa
“Bagaimana perasaan setelah melakukan pembelajaran?”
d. Tindak lanjut
5. Siswa diminta untuk membuat bagan pernapasan manusia
di rumah.
6. Guru meminta salah satu siswa untuk menyiapkan dan
memimpin doa.
7. Siswa berpamitan dan memberi salam kepada guru saat
pulang.
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Teknik Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk Penilaian Instrumen
Pengetahuan IPA
3.2.1Menyebutkan organ pernapasan manusia melalui
media yang digunakan (c1)
3.2.2 Menjelaskan fungsi organ pernapasan pada (c2)
3.2.3 Menganalisis proses pernapasan pada manusia.
(c4)
3.2.4 Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada
manusia (c1)
Tes tertulis Soal pretest dan
posttest
Soal esay
Keterampilan IPA
4.2.1 Mendemonstrasikan model sederhana organ
pernapasan manusia
Bahasa Indonesia
4.2.1 Membuat pertanyaan dan jawaban berdasarkan
teks yang terdapat di buku.
- Praktek
- Produk
Isian Skor Lembar penilaian
praktik dan
produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 2.5 LKS Kelompok Eksperimen
LEMBAR KERJA SISWA
Nama:
1.
2.
Kelas:
A. Langkah-langkah
1. Berdoalah sebelum mengerjakan
2. Kerjakan bersama teman kelompokmu
3. Mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru
B. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1 “Berpikir”
Ulangi kembali praktik menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Jawablah soal-soal di bawah ini
1. Ceritakan yang kalian rasakan saat melakukan praktik mengirup oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Diskusikan dengan teman kelompok. Organ pernapasan apa saja yang
membantu dalam proses menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida. Coba kalian jelaskan setiap organ yang kalian sebutkan!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Isilah bagan pada gambar 1 dan 2 di bawah ini
Gambar 1 Gambar 2
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
4. Diskusikan dengan teman kelompokmu. Bagaimana proses oksigen yang
kalian hirup sampai mengeluarkan karbondioksida? Jelaskan!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
Kegiatan belajar 2 “Berpikir”
Budi sangat senang sekali berolahraga. Olahraga yang sering melakukan
olahraga lari yang dilakukan setiap pagi hari bersama temannya. Selesai lari
pagi pernapasan Budi menjadi cepat dan jantungnya berdenyut dengan
kencang.
Dari pemasalahan di atas, diskusikan dengan teman kelompokmu.
1. Mengapa setiap selesai lari pagi pernapasan Budi menjadi cepat dan
jantungnya berdenyut kencang? Jelaskan!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Bagamana hubungan pernapasan yang cepat dengan jantung yang
berdenyut dengan kencang? Jelaskan!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kegiatan belajar 3 “Berpikir”
Dari gambar diatas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apa pengaruh gambar di atas dengan penyakit yang mengganggu organ
pernapasan manusia? Jelaskan!
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Sebutkan penyakit yang mengganggu organ pernapasan manusia dan
bagaimana cara pencegahannya?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
Kegiatan belajar 4 “Berlatih”
Buatlah 5 pertanyaan beserta jawabannya mengenai sisterm pernapasan
manusia (organ pernapasan, proses pernapasan, penyakit gangguan
pernapasan, dan pencegahannya). Pertanyaan harus mengandung unsur-unsur
5W+1H.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 2.6 Lampiran Kelompok Kontrol
LEMBAR KERJA SISWA
Nama:
Kelas:
A. Langkah-langkah
1. Berdoalah sebelum mengerjakan
2. Mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru
B. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1 “Menulis”
Kamu telah membaca bacaan ”Sistem Pernapasan pada Manusia”.
1. Dari bacaan tersebut buatlah pertanyaan menggunakan kata tanya: apa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Tuliskan pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
2. Dari pertanyaan tersebut, tuliskan jawabannya.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Kegiatan belajar 2 “Berkreasi”
Buatlah bagan organ pernapasan pada manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kegiatan belajar 3 “Berpikir”
Cara Kerja
1. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang kebiasaan yang dapat
memengaruhi kesehatan alat pernapasan manusia.
2. Isilah tabel seperti berikut.
Tabel Kebiasaan yang Memengaruhi Alat Pernapasan
No Kebiasaan yang Baik Kebiasaan yang Tidak Baik
1
2
3
4
5
Pertanyaan
1. Bagaimana cara memelihara kesehatan alat pernapasanmu?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Penyakit apa sajakah yang dapat menyerang alat pernapasan manusia?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 3.1 Soal Pretest
PRETEST
Nama :
Kelas :
1. Sebutkan nama organ pernapasan pada nomor 1, 6, 8, 10!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………….………………………………………………
………………....……………………………………………………………
2. Tulislah apa yang kamu ketahui tentang organ pernapsan trakea, bronkus, dan
alveolus!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Jelaskan secara singkat proses pernapasan pada manusia!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4. Pada saat kita selesai berolahraga, frekuensi bernapas kita akan lebih cepat dari
dibandingkan dengan pada waktu kita tidak berolahraga. Mengapa demikian?
jelaskan!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Sebutkan 3 penyakit yang menyerang paru-paru dan bagaimana mencegahnya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3.2 Kunci Jawaban Pretest
Kunci Jawaban Pretest
1. Organ pada gambar (skor 4)
1 (Hidung), 6 (Tenggorokan), 8 (paru-paru), 10 (bronkus)
2. Organ pernapasan trakea, brokus, dan alveolus (skor 4)
Trakea, Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak
dan mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
Brokus, Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas
bronkus kiri dan bronkus kanan.
Alveolus, terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-
kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
3. Proses pernapasan pada manusia (skor 4)
Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk ke dalam
batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa mulai dari
belakang hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan
udara masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen terserap ke
dalam pembuluh darah halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari pembuluh
darah masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya dibuang saat kita
mengembuskan napas.
4. Frekuensi pernapasan akan lebih cepat sehabis napas (skor 4)
Kita menghirup udara dan mesukannya ke paru-paru. Paru-paru mengambil
oksigen dari udara dan kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Saat berlari kita
memerlukan lebih banyak oksigen karena bertambahnya karbondioksida dalam
darah ketika berlari. Reaksi yang dilakukan oleh pusat pernapasan ini adalah
dengan cara mempercepat pernapasan, agar oksigen dihirup lebih banyak. Saat
frekuensi napas kita meningkat maka denyut nadi pun bertambah cepat
dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang bertambah banyak sehingga
memperkeras kerja jantung dalam memompa darah, ini menyebabkan
frekuensi jantung juga meningkat ketika berlari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5. Gangguan pernapasan manusia (skor 4)
Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar
oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan
bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat mengakibatkan sesak
napas.
Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan.
Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena beberapa hal yaitu:
1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu, 2) Udara yang terlalu dingin,
3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres dan tekanan emosi.
Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan
oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.
Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
Cara mencegahnya gangguan pernapasan
Jaga kebersihan udara
Hindari kebiasaan merokok
Berolahraga teratur
Banyak minum air putih
Istirahat yang cukup
Imunisasi BCG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 3.3 Soal Posttest
POSTTEST
Nama :
Kelas :
1.
Tuliskan 4 organ pernapasan pada gambar diatas!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Jelaskan 3 organ pernapasan pada manusia!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Jelaskan proses pernapasan yang terjadi di dalam tubuh manusia?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Mengapa pada saat berlari atau selesai berolahraga kita memerlukan banyak
oksigen? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Berikanlah 3 contoh cara mencegah gangguan pernapasan pada manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest
Kunci jawaban Posttest
1. Organ pernapasan pada gambar. (skor 4)
a. Hidung
b. Faring
c. Laring
d. Trakea
e. Bronkus
f. Paru-paru
g. Diafragma
2. Organ pernapasan pada manusia (skor 4)
Faring, merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian
depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.
Laring, laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring.
Laring terdiri atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.
Trakea, pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan
bergerak dan mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
Brokus, merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus kiri
dan bronkus kanan.
Bronkiolus, merupakan percabangan dari bronkus.
Alveolus, terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-
kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
3. Proses pernapasan pada manusia (skor 4)
Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung, lalu masuk ke dalam
batang tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah pipa mulai dari
belakang hidung dan mulut, lalu turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan
udara masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen terserap ke
dalam pembuluh darah halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida dari pembuluh
darah masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya dibuang saat kita
mengembuskan napas.
4. Penyebab frekuensi pernapasan menjadi cepat setelah berolahraga (skor 4)
Kita menghirup udara dan mesukannya ke paru-paru. Paru-paru mengambil
oksigen dari udara dan kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Saat berlari kita
memerlukan lebih banyak oksigen karena bertambahnya karbondioksida dalam
darah ketika berlari. Reaksi yang dilakukan oleh pusat pernapasan ini adalah
dengan cara mempercepat pernapasan, agar oksigen dihirup lebih banyak. Saat
frekuensi napas kita meningkat maka denyut nadi pun bertambah cepat
dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang bertambah banyak sehingga
memperkeras kerja jantung dalam memompa darah, ini menyebabkan
frekuensi jantung juga meningkat ketika berlari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
5. 3 contoh cara mencegah gangguan pernapasan (skor 4)
Menghindari asap rokok, debu, polusi, dll.
Gunakan masker ketika berada dilingkungan yang membahayakan
kesehatan
Mendapatkan imunisasi atau vaksin
Mnghindari kontak langsung dnegan penderita penyakit pernapasan lainnya
agar tidak menular
Menjaga pola tidur yang teratur dan makan makanan yang bergizi
Lakukan pemerikasaan kesehatan secara teratur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3.5 Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran
Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran
Soal Pretest dan Posttest
No. Variabel Indikator Soal Kriteria Skor
1. Hasil
belajar
Menyebutkan organ
pernapasan manusia
melalui media yang
digunakan (c1)
1 Jika menuliskan
4 organ
pernapasan
dengan benar
4
Jika menuliskan
3 organ dengan
benar
3
Jika menuliskan
2 organ dengan
benar
2
Jika memberikan
1, menjawab
benar dan tidak
menjawab.
1
Menjelaskan fungsi
organ pernapasan
pada manusia (c2)
2 Jika menjelaskan
3 organ
pernapasan
manusia dengan
benar
4
Jika menjelaskan
2 organ
pernapasan
dengan benar
3
Jika menjelaskan
1 organ
pernapasan
manusia dengan
benar
2
Jika menjelaskan
organ pernapasan
kurang benar,
menjawab salah
dan tidak
menjawab.
1
Menganalisis proses
pernapasan pada
manusia. (c4)
3 Jika menjelaskan
proses
pernapasan
dengan benar,
jelas dan
lengkap.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Jika menjelaskan
proses
pernapasan
dengan benar,
jelas tetapi tidak
lengkap.
3
Jika menjelaskan
proses
pernapasan
dengan benar
tetapi tidak tepat
dan jelas
2
Jika menjawab
salah dan tidak
menjawab.
1
Menganalisis proses
pernapasan pada
manusia. (c4)
4 Jika menjelaskan
perbedaan proses
pernapasan pada
manusia benar
dan jelas.
4
Jika menjelaskan
perbedaan proses
pernapasan pada
manusia dengan
benar tetapi
kurang jelas.
3
Jika menjelaskan
perbedaaan
proses perapasan
manusia dengan
benar tetapi tidak
tepat dan jelas.
2
Jika menjelaskan
perbedaan proses
pernapasan
manusia
menjawab salah
dan tidak
menjawab.
1
Mengidentifikasi
gangguan pernapasan
pada manusia (c1)
5 Jika memberikan
3 contoh cara
mencegah
gangguan
pernapasan
dengan benar dan
dijelaskan.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Jika memberikan
2 contoh cara
mencegah
gangguan
pernapasan
dengan benar
tetapi belum
dijelaskan.
3
Jika memberikan
1 contoh cara
mencegah
gangguan
pernapasan
dengan benar dan
dijelaskan.
2
Jika
menyebutkan
gangguan
pernapasan tetapi
kurang benar,
menjawab salah
dan tidak
menjawab
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas
3.6.1 Hasil Analisis Validitas Soal Pretest
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Total
Soal1 Pearson Correlation 1 .282 -.260 .261 .072 .127 .523**
Sig. (2-tailed) .111 .144 .143 .692 .483 .003
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal2 Pearson Correlation .282 1 .515** .786** .346*
-
.562** .724**
Sig. (2-tailed) .111 .002 .000 .049 .001 .000
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal3 Pearson Correlation -.260 .515** 1 .331 .266
-
.562** .264
Sig. (2-tailed) .144 .002 .060 .135 .001 .159
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal4 Pearson Correlation .261 .786** .331 1 .479**
-
.602** .610**
Sig. (2-tailed) .143 .000 .060 .005 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal5 Pearson Correlation .072 .346* .266 .479** 1 -.436* .444*
Sig. (2-tailed) .692 .049 .135 .005 .011 .014
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal6 Pearson Correlation .127
-
.562**
-
.562**
-
.602** -.436* 1 .454*
Sig. (2-tailed) .483 .001 .001 .000 .011 .012
N 33 33 33 33 33 33 30
Total Pearson Correlation .523** .724** .264 .610** .444* .454* 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .159 .000 .014 .012
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
3.6.1 Hasil Analisis Validitas Soal Posttest
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Total
Soal1 Pearson Correlation 1 .153 -.060 -.265 -.163 .330 .451*
Sig. (2-tailed) .395 .741 .136 .364 .061 .012
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal2 Pearson Correlation .153 1 .329 .462** .238 -.287 .667**
Sig. (2-tailed) .395 .062 .007 .183 .105 .000
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal3 Pearson Correlation -.060 .329 1 .224 .346*
-
.537** .336
Sig. (2-tailed) .741 .062 .210 .048 .001 .069
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal4 Pearson Correlation -.265 .462** .224 1 .351* -.378* .440*
Sig. (2-tailed) .136 .007 .210 .045 .030 .015
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal5 Pearson Correlation -.163 .238 .346* .351* 1 -.191 .529**
Sig. (2-tailed) .364 .183 .048 .045 .286 .003
N 33 33 33 33 33 33 30
Soal6 Pearson Correlation .330 -.287
-
.537** -.378* -.191 1 .558**
Sig. (2-tailed) .061 .105 .001 .030 .286 .001
N 33 33 33 33 33 33 30
Total Pearson Correlation .451* .667** .336 .440* .529** .558** 1
Sig. (2-tailed) .012 .000 .069 .015 .003 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas
3.7.1 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 90.9
Excludeda 3 9.1
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.551 5
3.7.2 Hasil Analisis Soal Reliabilitas Posttest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 90.9
Excludeda 3 9.1
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.446 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrument Soal
No.
Soal
Validator
Komentar (Saran Perbaikan) Guru
1 Guru 2 Dosen Rerata
1 4 4 4 4 Guru 1
Gambar lebih diperbesar lagi.
Guru 2
Soal sudah sangat baik.
Dosen
Soal sudah sangat baik.
2 4 4 4 4 Guru 1
Soal sudah sangat baik.
Guru 2
Soal sudah baik.
Dosen
Soal sudah sangat baik.
3 4 4 3 3,7 Guru 1
Soal sudah baik.
Guru 2
Soal sudah baik.
Dosen
Soal sudah baikl
4 3 4 3 3,3 Guru 1
Soal sudah baik.
Guru 2
Soal sudah baik.
Dosen
Soal lebih spesifik lagi
5 3 4 4 3,7 Guru 1
Soal lebih di fokuskan pada
permasalahan kehidupan sehari-
hari
Guru 2
Soal sudah baik
Dosen
Soal sudah baik
6 4 4 4 4 Guru 1
Soal sudah sangat baik
Guru 2
Soal sudah sangat baik
Dosen
Soal sudah baik
Total
skor
22 24 22 Guru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Rata
-rata
3,7 4 3,7 Instrumen penelitian layak
diimplementasikan dengan perbaikan kecil.
Guru 2
Instrumen penelitian sangat layak
diimplementasikan.
Dosen
Instrumen penelitian sangat layak
diimplementasikan.
Keterangan:
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Kurang baik
1 : Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 3.9 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP
Rekap Nilai Expert Judgement RPP
No Aspek yang Dinilai Expert Judgement
Total Guru I Guru II Dosen
I PERUMUSAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Kejelasan Kompetensi
Inti dan Kompetensi
Dasar.
4 4 4 12
2. Ketepatan penjabaran
Kompetensi Dasar
kedalam indikator.
4 4 4 12
3. Kesesuaian
Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
dengan tujuan
pembelajaran.
4 4 4 12
4. Kesesuaian indicator
dengan tujuan
pembelajaran.
3 4 4 11
5. Kesesuaian indicator
dengan tingkat
perkembangan siswa.
4 4 3 11
II ISI YANG DISAJIKAN
1. Sistematika
penyusunan RPP.
4 4 4 12
2. Kesuaian urutan
kegiatan pembelajaran
model PBL (Problem
Based Learning).
4 4 3 11
3. Kesuaian uraian
kegiatan siswa dan
guru untuk setiap
tahap pembelajaran
dengan aktivitas
pembelajaran PBL
(Problem Based
Learning).
4 4 3 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4. Kejelasan scenario
pembelajaran (tahap-
tahap kegiatan
pembelajaran; awal,
inti, penutup).
4 4 3 11
5. Kelengkapan
instrumenevaluasi
(soal, kunci, pedoman
penskoran).
4 4 4 12
III BAHASA
1. Penggunaan bahasa
sesuaidengan EYD.
4 4 3 11
2. Bahasa yang
digunakan
komunikatif.
3 4 3 10
3. Kesederhanaan
struktur kalimat.
3 4 3 10
IV WAKTU
1. Kesesuaian alokasi
yang digunakan.
3 4 3 10
2. Rincian waktu untuk
setiap tahap
pembelajaran.
4 4 3 11
Total 167
Rata-rata 4 3,7 3,6 11,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 3.10 Rekap Kuesioner Keterbacaan Instrumen Penelitian
Rekap Kuesioner Keterbacaan Instrumen Penelitian
NO Keterangan
Validator Reta
-
rata
Saran 1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
5 4 5 5 5 4,8 Soal mudah
dipahami
2 Petunjuk pengerjaan jelas 5 4 4 5 4 4,4 Soal mudah
dipahami
3 Soal yang diberikan sesuai
dengan materi
3 5 3 3 4 3,6 Soal mudah
dipahami
4 Soal yang diberikan
membuat saya paham
dengan materi
4 5 4 5 5 4,6 Sudah jelas
5 Soal yang diberikan mampu
mengungkapkan kelebihan
dan kekurangan saya
terhadap materi yang
dipelajari
5 5 4 5 5 4,8 Soal mudah
dipahami
6 Batasan pertanyaan jelas 5 5 5 4 4 4,6 Soal mudah
dipahami
7 Jumlah soal sesuai dengan
alokasi waktu
5 5 5 5 5 5 Sudah jelas
Total 33 33 30 32 32
Rata-rata 4,7 4,7 4,2 4,6 4,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4.1 Tabulasi Skor Hasil Belajar
4.1.1 Kelompok Kontrol
No Respoden Pretest Posttest Selisih Kontrol
1 7 15 8
2 11 16 5
3 7 17 10
4 7 15 8
5 10 18 8
6 8 15 7
7 8 20 12
8 7 16 9
9 7 14 7
10 11 17 6
11 8 9 1
12 6 14 8
13 7 18 11
14 8 16 8
15 8 18 10
16 8 15 7
17 9 16 7
18 7 17 10
19 6 12 6
20 7 15 8
21 6 14 8
22 10 17 7
23 9 18 9
24 8 18 10
25 10 20 10
26 8 15 7
27 12 16 4
28 7 9 2
29 9 17 8
30 10 14 4
31 7 15 8
32 7 11 4
33 8 18 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
4.1.2 Kelompok Eksperimen
No Responden Pretest Posttest Selisih Eksperimen
1 10 19 9
2 6 17 11
3 10 18 8
4 12 20 8
5 6 16 10
6 6 19 13
7 11 17 6
8 11 19 8
9 10 17 7
10 9 17 8
11 9 20 11
12 8 17 9
13 9 18 9
14 8 17 9
15 9 19 10
16 6 20 14
17 5 19 14
18 6 14 8
19 6 20 14
20 8 18 10
21 10 20 10
22 6 18 12
23 13 17 4
24 10 20 10
25 6 19 13
26 11 16 5
27 15 18 3
28 10 18 8
29 7 17 10
30 10 18 8
31 10 20 10
32 5 18 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas
PreKon PostKon SelisihKon PreEks PosEks SelisihEks
N 33 33 33 32 32 32
Normal
Parametersa
Mean 7.94 15.61 7.67 8.69 18.12 9.44
Std.
Deviati
on
1.802 2.609 2.735 2.468 1.454 2.770
Most
Extreme
Difference
s
Absolut
e .184 .166 .161 .174 .133 .146
Positive .184 .119 .088 .174 .128 .138
Negativ
e -.111 -.166 -.161 -.140 -.133 -.146
Kolmogorov-
Smirnov Z 1.056 .952 .926 .986 .750 .824
Asymp. Sig. (2-
tailed) .215 .325 .357 .285 .627 .506
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lanpiran 4.3 Hasil SPS Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Group Statistics
Kelompok N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pretest Kontrol 33 7.9394 1.80172 .31364
Eksperiment 32 8.6875 2.46835 .43635
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Low
er
Uppe
r
Prete
st
Equal
variances
assumed
3.87
4 .053 -1.399 63 .167
-
.7481
1
.53482
-
1.81
685
.3206
4
Equal
variances not
assumed
-1.392 56.65
7 .169
-
.7481
1
.53737
-
1.82
432
.3281
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Group Statistics
Kelompok N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
NilaiSelisisKonEk
s
Kontrol 33 38.3333 13.67403 2.38034
Eksperimen 32 47.1875 13.85044 2.44843
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Varianc
es
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differen
ce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lowe
r Upper
NilaiSeli
sisKonE
ks
Equal
variances
assumed
.02
2 .882
-
2.59
3
63 .012 -
8.85417 3.41412
-
15.67
674
-2.03160
Equal
variances
not
assumed
-
2.59
3
62.8
78 .012
-
8.85417 3.41480
-
15.67
836
-2.02997
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 4.5 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan
Effect size terhadap hasil belajar siswa:
r = √𝑡2
𝑡2+ 𝑑𝑓
r = √(−2,59)2
(−2,59)2+ 63
r = √6,72
6,72 + 63
r = √6,72
69,72
r = √0,096
r = 0,31
Persentase pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada
kelompok kontrol:
𝑅2 = 𝑟2
= 0,312
= 0,09
Persentase = 𝑅2 x 100%
= 0,09 x 100%
= 9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
4.6.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Persentase Peningkatan Skor Pretest-Postest Hasil Belajar
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Persentase
= √(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%
= √78.03 − 39.70
39.70× 100%
= 0,98 × 100 = 98%
Persentase
= √(𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%
= √90.62 − 43.44
43.44× 100%
= 1,04 × 100 = 104%
4.6.2 Hasil SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PostKON 78.03 33 13.047 2.271
PreKON 39.70 33 9.009 1.568
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PostKON &
PreKON 33 .274 .123
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PostKON -
PreKON
38.33
3 13.674 2.380 33.485 43.182 16.104 32 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PostEKS 90.62 32 7.268 1.285
PreEKS 43.44 32 12.342 2.182
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PostEKS &
PreEKS 32 .074 .687
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-
tailed) Mea
n
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PostEKS -
PreEKS
47.1
88 13.850 2.448 42.194 52.181
19.2
73 31 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke
Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
kelompok kontrol:
r = √𝑡2
𝑡2+ 𝑑𝑓
r = √(−16,10)2
259,212+ 32
r = √259,21
259,21 + 32
r = √155,45
291,21
r = √0,89
r = 0,94
Persentase pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada
kelompok kontrol:
𝑅2 = 𝑟2
= 0,942
= 0,88
Persentase = 𝑅2 x 100%
= 0,88 x 100%
= 88%
Kelompok eksperimen:
r = √𝑡2
𝑡2+ 𝑑𝑓
r = √(−19,27)2
(−19,27)2+ 31
r = √371,33
371,33 + 31
r = √371,33
402,33
r = √0,92
r = 0,96
Persentase pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar pada
kelompok kontrol:
𝑅2 = 𝑟2
= 0,962
= 0,92
Persentase = 𝑅2 x 100%
= 0,92 x 100%
= 92%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
CURRICULUM VITAE
Andhytho Sudini Hardiwiyono merupakan anak keempat dari
pasangan Yohanes Sudini dan Adolfina. Lahir di Ambon pada
tanggal 26 Oktober 1996. Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar
Negeri Pagerharjo, Yogyakarta tahun 2001-2008 kemudian pendidikan dilanjutkan
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Samigaluh, Yogyakarta tahun 2008-2009
dan pindah sekolah ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kokap, Yogyakarta
tahun 2009-2011. Kemudian Peneliti menempuh pendidikan di Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Sentolo, Yogyakarta tahun 2011-2014. Peneliti melanjutkan
pendidikan di Program Studi Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma
pada tahun 2014 hingga sekarang. Selama menempuh pendidikan di Universitas
Sanata Dharma banyak kegiatan mahasiswa yang sudah peneliti ikuti. Kegiatan-
kegiatan tersebut diantaranya sebagai berikut:
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1 Inisiasi Fakultas 2014 Peserta
2 Inisiasi Prodi PGSD 2014 Peserta
3 Pelatihan Pengembangan
Kepribadian Mahasiswa I dan II
2014-2015 Peserta
4 English Club 2014-2016 Peserta
5 Inisiasi Universitas Sanata
Dharma
2015 Peserta
6 Weekend Moral 2015 Peserta
7 Kursus Pembina Pramuka 2015 Peserta
8 Inisiasi Prodi PGSD 2015 Div. Perlengkapan
9 Inisiasi Fakultas 2015 Div. Perlengkapan
10 Inisiasi Prodi 2016 Div. Keamanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI