115
PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: ANDIKA 1111082000064 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H / 2017

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

ANDIKA

1111082000064

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H / 2017

Page 2: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

ii

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

ANDIKA

NIM: 1111082000064

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002

Page 3: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Agustus 2015 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : ANDIKA

2. NIM : 1111082000064

3. Jurusan : Akuntansi/Audit

4. Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Corporate Governance dan

Ukuran PerusahaanTerhadap Manajemen Laba.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Agustus 2015

1. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si.

NIP.198110132008011006 (______________________)

2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak.

NIP. 19800416 200901 2 006 (______________________)

3. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA.

NIP. 19720516 200901 1 006 (______________________)

Page 4: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Kamis, 28 September 2017 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas

mahasiswa:

1. Nama : ANDIKA

2. NIM : 1111082000064

3. Jurusan : Akuntansi/Audit

5. Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Corporate Governance dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skirpsi, maka diputuskan bahwa mahasiwa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 September 2017

1. Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA

NIP. 19720516 200901 1 006 (______________________)

Ketua Penguji

2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak.

NIP. 19800416 200901 2 006 (______________________)

Penguji Ahli

3. Yessi Fitri, SE., M.Si, Ak., CA.

NIP. 19760924 200604 2 002 (______________________)

Pembimbing

Page 5: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : ANDIKA

No. Induk Mahasiswa : 1111082000064

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar aturan diatas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 17 Agustus 2017

ANDIKA

Page 6: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : ANDIKA

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 20 April 1993

3. Alamat : Jl. Warung Sila No. 10a, RT/RW: 04/05

Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta

4. Telepon : 085782063303

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN 03 Pondok Labu Tahun 1999-2005

2. SMP N 85 Jakarta Tahun 2005-2008

3. SMA N 97 Jakarta Tahun 2008-2011

4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2017

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua organisasi ekstrakurikuler Desain Animasi di SMA N 97 Jakarta.

2. Anggota dan pengurus ekstrakurikuler Rohis di SMA N 97 Jakarta.

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Business Development Staff di Global IT Solution

2. Magang di PT. Patra Drilling Contractor selama 3 bulan, Maret-Juni2015.

3. Treasury Officer di PT. Patra Drilling Contractor sejak bulan Juli 2015 –

sekarang.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

vii

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Yose Rizal

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 19April 1960

3. Ibu : Yuni Astuti

4. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 28Juni1963

6. Alamat: : Jl. Warung Sila No. 10a, RT/RW: 04/05,

Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta 12630

Page 8: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

viii

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE AND FIRM SIZE TO

THE EARNING MANAGEMENT.

ABSTRACT

The aim of this research is to provide empirical evidence on the impact of

corporate governance and firm size on earning management. This is quantitave

research. The sample of this research used 28 LQ-45 companies listed in

Indonesia Capital Market (BEI) in 2013-2016. The sampling method used in this

research is purposive sampling, while data processing method used multiple

regressiom test and Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) as analyze

sofware.

Based on the result of analysis conclude that the component of corporate

governace, managerial ownership haven’t influenced earning management. The

size of commissioner board haven’t influenced earning management. Audit

comitee haven’t influenced earning management, meanwhile firm size negatively

influenced earning management.

Keyword: earning management, corporate governance, managerial ownership,

commissioner board size, audit comitee, firm size.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

ix

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh

penerapan corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitianini menggunakan

sampel perusahaan LQ-45 yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-

2016 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 28 perusahaan. Metode penetuan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,

sedangkan metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah uji regresi

berganda dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences

(SPSS).

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa komponen corporate

governance kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif terhadap

manajemen laba. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap manajemen

laba, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba.

Kata kunci: manajemen laba, corporate governance, kepemilikan manajerial,

ukuran dewan komisaris, komite audit, ukuran perusahaan.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

yang telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance

dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba” dengan baik. Shalawat

serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang

telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam

rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,

bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung

dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Bapak Yose Rizal dan Ibu Yuni Astuti tercinta, yang selalu mencurahkan

perhatian, cinta dan sayang, dukungan serta doa yang tertuju untukku.

2. Kakak dan adik-adikku yang selalu membantu dan menemaniku ketika susah

dan gembira.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga selaku Dosen

Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi

ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.

5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

Page 11: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xi

6. Akuntansi B UIN 2011, terimakasih selama empat tahun kita bersama-sama

menghadapi kehidupan kampus yang penuh warna. Semoga kita semua

mencapai kesuksesan di masa depan.

7. Seluruh teman-temanku UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2011,

terima kasih atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis

selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 17 Agustus 2017

ANDIKA

Page 12: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................................. iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................................ iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .......................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... vi

Abstract ................................................................................................................. viii

Abstrak .................................................................................................................. ix

Kata Pengatar ........................................................................................................ x

Daftar Isi................................................................................................................ xii

Daftar Tabel .......................................................................................................... xv

Daftar Gambar ....................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran .................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 10

1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10

2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................12

A. Tinjauan Literatur ................................................................................. 12

1. Teori Agensi ................................................................................. 12

2. Asimetri Informasi ........................................................................ 15

3. Manajemen Laba ........................................................................... 16

4. Corporate Governance .................................................................. 20

5. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ............................... 21

6. Kepemilikan Manajerial... ............................................................. 23

Page 13: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xiii

7. Ukuran Dewan Komisaris... .......................................................... 24

8. Proporsi Dewan Komisaris Independen... ..................................... 26

9. Komite Audit... .............................................................................. 27

10. Ukuran Perusahaan... ..................................................................... 29

B. Keterkaitan antara Variabel dan Perumusan Hipotesis ........................ 30

1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba ................................................................................................ 30

2. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

manajemen laba ............................................................................. 32

3. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap

manajemen laba ............................................................................. 34

4. Pengaruh komite audit terhadap manajemen laba... ....................... 35

C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 38

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 43

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................45

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 45

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 45

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 47

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian................................................... 47

E. Metode Analisis Data .......................................................................... 51

1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 52

2. Uji Asumsi Klasik … .................................................................... 53

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ..................................................... 55

a. Uji sigfikansi parameter...................................................... 57

b. Uji signifikansi simultan ..................................................... 58

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN..............................................59

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 59

B. Hasil Uji Intrumen Penelitian... ....................................................... 63

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 63

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 64

Page 14: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xiv

3. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 70

4. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................ 78

BAB V PENUTUP............................................................................................80

A. Kesimpulan ...................................................................................... 80

B. Saran ................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................83

LAMPIRAN..........................................................................................................87

Page 15: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 39

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian......................................................... 51

4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ........................................................ 61

4.2 Daftar Sampel Penelitian........................................................................... 62

4.3 Hasil Uji Deskripsi ................................................................................... 63

4.4 Hasil Uji Autokeralsi................................................................................. 65

4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................................... 65

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 66

4.7 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 69

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 70

4.9 Hasil Uji F Simultan ................................................................................. 71

4.10 Hasil Uji t Parsial ...................................................................................... 73

Page 16: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 43

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P Plot .................................... 68

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ............................ 68

Page 17: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Lampiran Data Penelitian..........................................................................87

Page 18: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi perusahaan, informasi yang terpenting adalah sebuah laporan.

Karena dari laporan itulah manajemen dapat melihat bagaimana kondisi

perusahaan dan kemudian menentukan keputusan seperti apa yang paling

tepat untuk diambil. Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak

baik bagi perusahaan tapi berbanding terbalik apabila manajemen

mangambil keputusan yang salah. Informasi yang sangat mendukung

berkembang atau tidaknya sebuah perusahaan adalah laporan keuangan.

Dalam laporan keuangan, akan terlihat bagaimana perusahaan itu

mengalami pertumbuhan atau malah mengalami penurunan. Salah satu

kriteria yang terpenting dalam penyampaian sebuah laporan keuangan

adalah relevan dan realible. Informasi akuntansi dikatakan relevan apabila

dapat mempengaruhi keputusan dengan menguatkan atau mengubah

pengharapan para pengambil keputusan dan informasi tersebut, dan

dikatakan realible apabila dapat dipercaya dan menyebabkan pemakai

informasi tergantung dengan informasi tersebut (Ratnaningsih dan

Hidayati, 2012:38).

Scott (2000:296) menyatakan bahwa pilihan kebijakan akuntansi

yang dilakukan manajer untuk suatu tujuan tertentu disebut dengan

Page 19: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

2

manajemen laba. Terkait dengan informasi laba, Statement of Financial

Accounting Concept (SFAC) No. 1 menyatakan bahwa informasi tersebut

merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau pertanggung

jawaban manajemen. Selain itu informasi laba juga membantu para

pengguna laporan keuangan dalam menaksir earnings power perusahaan

di masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen mempunyai

kecenderungan melakukan tindakan untuk memberikan laporan keuangan

yang atraktif.

Manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen timbul sebagai

akibat dari adanya konflik keagenan. Konflik keagenan tersebut terjadi

karena terdapat perbedaaan kepentingan antara pemilik perusahaan

(principal) dan manajemen perusahaan (agent). Teori keagenan berasumsi

bahwa setiap individu baik principal maupun agent memilki motivasi dan

kepentingan yang berbeda sehingga akan mengakibatkan adanya konflik

kepentingan diantara mereka. Untuk memaksimalkan kesejahteraannya

dengan profitabilitas yang terus meningkat, pemilik perusahaan

mengadakan kontrak dengan manajemen. Sedangkan, manajer termotivasi

untuk dapat memaksimumkan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya

(Gayatri dan Prasetya, 2016:513).

Manajemen laba merupakan area yang kontroversial dan penting

dalam akuntansi keuangan. Beberapa pihak yang berpendapat bahwa

manajemen laba merupakan perilaku yang tidak dapat diterima,

mempunyai alasan bahwa manajemen laba berarti suatu pengurangan

Page 20: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

3

dalam keandalan informasi laporan keuangan. Investor mungkin tidak

menerima informasi yang cukup akurat mengenai laba untuk mengevaluasi

return dan risiko portofolionya (Wahyuningsih, 2009:79).

Manajemen laba merupakan sebuah fenomena yang sampai saat ini

masih diperdebatkan mengenai pemahaman etis dan tanggung jawab

sosialnya. Manajemen laba berada di grey area antara sebuah kecurangan

dan merupakan aktivitas yang diijinkan oleh prinsip akuntansi. Hal ini

dikarenakan terdapat perbedaan pendapat mengenai tanggung jawab sosial

dan pemahaman etis diantara setiap orang. Berdasarkan hal tersebut,

laporan keuangan dapat disebut sebagai tanggung jawab sosial pribadi dan

cerminan perilaku etis dari orang yang membuat laporan keuangan

tersebut (Sulistyanto, 2008:110).

Untuk mengurangi perilaku manajemen laba dan meningkatkan

kualitas laporan keuangan, maka perlu dilakukan tata pengelolaan

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Untuk

meminimalisir terjadinya praktik manajemen laba oleh manajemen

perusahaan, maka dibutuhkan suatu mekanisme tata kelola perusahaan

yang baik (Good Corporate Covernance) dalam hal pengendalian dan

pengelolaan perusahaan. Corporate governance merupakan upaya yang

dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan hak dan

kewajibannya masing-masing (Jao dan Pagalung, 2011:43).

Page 21: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

4

Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang

memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan

sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja. The

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) mendefinisikan

konsep Corporate Governance sebagai serangkaian mekanisme untuk

mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional

perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan

(stakeholders) (Rahardi dan Prastiwi, 2012:2).

Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan

yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor,

pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain

sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003).

Corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi

peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja

manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder

dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep corporate

governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih

transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini

diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus

menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin

baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak (Nasution dan Setiawan,

2007:2).

Page 22: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

5

Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif

bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan

memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance

juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya

pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor korporat. Corporate

governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan

hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah,

karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan

hak dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003).

Mekanisme good corporate governance ditandai dengan adanya

kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, keberadaan komite

audit dan komisaris independen. Kepemilikan institusional dan

kepemilikan manajemen yang besar diyakini dapat membatasi perilaku

manajer dalam melakukan manajemen laba. Hal ini telah dibuktikan oleh

hasil penelitian Rajgopal et al. (1999) dan Darmawati (2003). Keberadaan

komite audit dan komisaris independen dalam suatu perusahaan juga

terbukti efektif dalam mencegah praktik manajemen laba, karena

keberadaan komite audit dan komisaris independen bertujuan untuk

mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan

perusahaan (Guna dan Herawati, 2010:54).

Corporate governance merupakan upaya untuk mengeleminasi

manajemen laba dalam pengelolaan dunia usaha (Sulistyanto, 2008: 154).

Kunci utama keberhasilan GCG adalah membangun sistem pengawasan

Page 23: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

6

dan pengendalian yang baik. Terwujudnya keseimbangan pengawasan dan

pengendalian pengelolaan perusahaan akan menjadi penghambat bagi

manajer untuk membuat kebijakan sesuai kepentingan pribadi serta

mendorong terciptanya transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi, dan keadilan (Jao dan Pagalung, 2011:45).

Indikator lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen

laba adalah independensi auditor, yang diproksikan menggunakan lamanya

penugasan audit yang digolongkan menjadi 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.

Melihat pentingnya penerapan mekanisme tata kelola perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance) dan pentingnya peranan auditor dalam

mendeteksi manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan,

memberikan motivasi untuk melaksanakan penelitian yang dapat

mendeteksi pengaruh dari tata kelola perusahaan yang baik dan peranan

auditor dalam mengaudit laporan keuangan terhadap kecenderungan

dilakukannya manajemen laba (Guna dan Herawati, 2010:55).

Manajemen laba dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,

salah satu yang dapat mempengaruhinya adalah ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan adalah tingkat identifikasi kecil atau besarnya

perusahaan. Menurut Hilmi dan Ali (2008) ukuran perusahaan dapat

ditentukan berdasarkan jumlah tenaga kerja, kapitalisasi pasar, total

penjualan, total nilai aktiva, dan sebagainya. Semakin besar kapitalisasi

pasar menandakan semakin perusahaan diketahui oleh masyarakat,

semakin besar penjualan menandakan perputaran uang semakin banyak,

Page 24: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

7

dan semakin besar aktiva menandakan modal yang ditanam semakin

banyak. Dalam penelitian ini total aset digunakan sebagi proksi ukuran

perusahaan. Pemilihan total aset dikarenakan total aset relatif lebih stabil

daripada ukuran lain untuk menilai ukuran perusahaan (Sudarmadji dan

Sularto, 2007).

Ukuran perusahaan yang kecil dinilai lebih sering menjalankan

praktik manajemen laba daripada perusahaan besar. Sebab, besarnya

ukuran dari suatu perusahaan, maka semakin banyak pula informasi yang

didapat oleh pemegang saham dalam menentukan suatu keputusan yang

akan diambil sehingga mendapat perhatian lebih dari masyarakat.

Perusahaan besar dalam melakukan pelaporan keuangan harus lebih hati-

hati, sehingga dalam melaporkan kondisi perusahaan akan lebih akurat. Di

sisi lain, perusahaan kecil cenderung lebih banyak menerapkan praktik

manajemen laba, dengan tujuan menunjukkan performa kinerja perusahaan

yang baik guna menarik investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut (Nariastiti dan Ratnadi, 2014:719).

Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang

kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan

besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor, kebijakan

perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang

akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak

terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran

Page 25: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

8

pemberian perlindungan terhadap masyarakat secara umum (Muliati,

2011:32).

Adanya penjelasan yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan

bahwa manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan

yang dikatakan sebagai agen penerima mandat dari investor sebagai

pengelola perusahaan, disebabkan oleh adanya asimetri informasi dan

perbedaan kepentingan dengan pemilik modal. Oleh karena itu dibutuhkan

suatu mekanisme tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) dalam hal pengendalian dan pengelolaan perusahaan.

Corporate governance merupakan upaya yang dilakukan oleh semua pihak

yang berkepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan usahanya

secara baik sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing. Begitu

pula dengan ukuran perusahaan, semakin besar ukuran suatu perusahaan

akan semakin mendapat perhatian besar dari publik, yang akan membuat

perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan manajemen laba. Atau

dapat dikatakan penerapan Good Corporate Governance dan ukuran

perusahaan menjadi faktor penghambat dilakukanya tindakan manajemen

laba.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, peneliti

termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena, pertama dalam sebuah

perusahaan, adanya konflik keagenan antara pemilik perusahaan dan

manajemen dapat menimbulkan dilakukanya tindakan manajemen laba

yang merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu diterapkanya tata kelola

Page 26: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

9

perusahaan yang baik, meliputi kepemilikan manajerial, ukuran dewan

komisaris, serta komite audit dapat menjadi faktor penghambat manajemen

laba. Begitu halnya dengan ukuran suatu perusahaan, ukuran perusahaan

bisa menjadi suatu faktor penghambat ataupun pendorong tergantung besar

kecilnya perusahaan. Makin besarnya ukuran dari suatu perusahaan, maka

semakin banyak pula informasi yang didapat oleh pemegang saham dalam

menentukan suatu keputusan yang akan diambil sehingga mendapat

perhatian lebih dari masyarakat. Kedua, penelitian sebelumnya mengenai

pengaruhpenerapan corporate governance dan manajemen laba masih

menunjukan hasil yang kurang konsisten. Berdasarkan hal tersebut,

peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen

Laba”.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari beberapa penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian tentang Corporate Governance yang

dilakukan oleh Agustia (2013) serta penelitian dilakukan oleh Nariastiti

dan Ratnadi (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menambahkan variabel baru dalam penelitian ini yaitu ukuran

perusahaan yang berdasarkan asumsi dan penelitian sebelumnya

relevan pengaruhnya terhadap manajemen laba.

2. Obyek dalam penelitian ini lebih banyak dan lebih luas dibanding

dengan penelitian sebelumnya.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

10

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba?

2. Apakah struktur kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

negatif terhadap manajemen laba?

3. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh secara signifikan positif

terhadap manajemen laba?

4. Apakah adanya komite audit berpengaruh secara signifikan negatif

terhadap manajemen laba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisa secara empiris pengaruh negatif struktur

kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba.

b. Menganalisa secara empiris pengaruh positifukurandewan

komisaris terhadap manajemen laba.

c. Menganalisa secara empiris pengaruh negatifadanyakomite

audit terhadap manajemen laba.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

11

d. Menganalisa secara empiris variabel independen yang paling

berpengaruh terhadap manajemen laba.

2. Manfaat Penelitian

a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

b. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang manajemen laba

serta menambah pengetahuan akuntansi khususnya manajemen dan

akuntansi keprilakuan dengan memberikan bukti empiris tentang

pengaruh penerapan Corporate Governance dan ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba.

c. Peneliti berikutnya, Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

d. Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai akuntansi manajemen , terutama

tentang manajemen laba sehingga diharapkan dapat bermanfaat

bagi penulis di masa yang akan datang.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Literatur

1. Teori Agensi

Dasar yang digunakan dalam memahami corporate governance

adalah teori agensi. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa

hubungan agensi terjadi ketika satu orang atau lebih (principal)

mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan

kemudian medelegasikan wewenang pengambilan keputusan.

Principal ialah pemegang saham atau investor sedangkan agent ialah

manajemen yang mengelola perusahaan atau manajer, sehingga dengan

adanya pemisahan fungsi tersebut menimbulkan terjadinya konflik

kepentingan.

Timbulnya manajemen laba dapat dijelaskan dengan teori agensi.

Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

imbalannya akan memperoleh kompensasi sesuai kontrak. Dengan

demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda didalam perusahaan

dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau

Page 30: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

13

mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ali, 2002

dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Meningkatnya konflik kepentingan dikarenakan principal tidak

selalu dapat mengawasi aktifitas manajemen untuk memastikan apakah

manajemen telah bekerja sesuai atau tidak mencerminkan keadaan

perusahaan yang sesungguhnya, hal ini disebabkan perbedaan

informasi yang dimiliki antara manajer dengan pemegang saham.

Dalam mengelola perusahaan perusahaan, manajer adalah pihak yang

lebih memahami keadaan perusahaan dibandingkan pemegang saham

dan keadaan tersebut dikenal dengan asimetris informasi (Anggit dan

Shodiq, 2011)

Menurut Jensen dan Meckling (1976), untuk mengatasi masalah

yang ditimbulkan dalam teori agensi seperti konflik kepentingan dan

asimetri informasi maka perusahaan harus mengeluarkan biaya agensi

(agency cost). Ada tiga macam biaya agensi yang disebutkan oleh

Jensen dan Meckling, yaitu:

a. Biaya monitoring (monitoring cost), merupakan biaya yang

dikeluarkan untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas-

aktivitas yang dilakukan oleh agen.

b. Biaya bonding (bonding cost), merupakan biaya untuk menjamin

bahwa agen tidak akan bertindak merugikan principal, atau dengan

kata lain untuk meyakinkan agen, bahwa principal akan

Page 31: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

14

memberikan kompensasi jika agen benar-benar melakukan

tindakan tersebut.

c. Biaya kerugian residual (residul loss), merupakan nilai uang yang

ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh

principal akibat dari perbedaan kepentingan.

Corporate governance berkaitan dengan bagaimana para investor

yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka,

yakin bahwa manajer tidak akan mencuri atau menginvestasikan ke

dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan

dana yang telah ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan

bagaimana para investor mengontrol para manajer (Shleifer dan

Vishny, 1997)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori agensi muncul

karena adanya konflik kepentingan antara principal (pemilik

perusahaan) dan agent (yang menjalankan perusahaan) yang

mempunyai kepentingan untuk menguntungkan diri sendiri. Masalah

keaganenan ini juga terjadi karena adanya asimetris informasi dari

agen yang lebih mengetahui perusahaan dibandingkan pemilik. Namun

masalah-masalah ini dapat ditekankan dengan penerapan corporate

governance yang diharapkan mampu memberikan kepercayaan kepada

pemilik terhadap agen dalam mengelola perusahaan.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

15

2. Asimetris Informasi

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi yang dimiliki didalam perusahaan dibandingkan dengan

pemilik (pemegang saham), manajer berkewajiban memberikan

informasi terkini mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik.

Informasi yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan

informasi akuntansi seperti laporan keuangan.

Laporan keungan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai

pihak, termasuk manajemen itu sendiri untuk pengambilan keputusan,

sehingga situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang

disebut asimetris informasi. Menurut Scott (2000), terdapat dua macam

asimetris informasi yaitu :

a. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang

dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan

dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar dan fakta

yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil

oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya

kepada pemegang saham.

b. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang

manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun

pemberi pinjam. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan

diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan

sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

16

Sehingga dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

asimetris informasi merupakan suatu kondisi dimana ada

ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen yaitu

pihak yang lebih mengetahui situasi didalam perusahaan dan sebagai

penyedia informasi dengan pihak pemegang saham yang dalam hal ini

sebagai pengguna informasi untuk mengambil suatu keputusan.

3. Manajemen Laba (Earning Management)

Menurut Fisher dan Rosenzweig (1995) manajemen laba adalah

tindakan-tindakan manajer menaikkan atau menurunkan laba periode

berjalan dari sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa menyebabkan

kenaikan keuntungan ekonomi perusahaan jangka panjang. Manajemen

laba muncul ketika manajer menggunakan keputusan tertentu dalam

pelaporan keuangan dan mengubah transaksi untuk mengubah laporan

keuangan untuk menyesatkan stakeholder yang ingin mengetahui

kinerja ekonomi yang diperoleh perusahaan sehingga hal ini dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi yang akan diambil oleh

stakeholders.

Scott (2009:403) mendefinisikan manajemen laba sebagai pilihan

bagi manajer atas kebijakan akuntansi dari berbagai kebijakan yang

diperbolehkan dalam standar, untuk mencapai tujuan khusus. Scott

(2009:402) memandang manajemen laba dari dua perspektif, yaitu

perspektif pelaporan keuangan (financial reporting perspective) dan

perspektif kontraktual (contracting perspective). Dari perspektif

Page 34: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

17

pelaporan keuangan, manajer menggunakan manajemen laba untuk

kepentingan analisis peramalan laba, sehingga akan terhindar dari

rusaknya reputasi dan reaksi harga saham yang negatif akibat

kegagalan dalam memenuhi harapan para investor. Dari perspektif

kontraktual, manajemen laba dapat digunakan untuk melindungi diri

mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang

tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.

Menurut Holthausen (1990) terdapat dua konsep dalam memahami

manajemen laba. Dua konsep tersebut merupakan dua kondisi yang

saling melengkapi dalam memahami manajemen laba. Manajer

memilih prosedur akuntansi tertentu dengan alasan yang dapat

diklasifikasikan menjadi efisien jika manajemen laba diperuntukkan

memaksimumkan nilai perusahaan, dan oportunistik jika manajemen

laba diperuntukkan untuk kepentingan pribadi manajer. Perilaku

manajer tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Manajemen laba dipandang sebagai opportunistic behavior

perspective jika manajer memaksimumkan kepentingannya dalam

menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan biaya politis.

b. Manajemen laba dipandang dari sisi efficiency contracting

perspective bila dalam kontrak kompensasi, perusahaan akan

mengantisipasi insentif manajer untuk mengelola earnings melalui

jumlah kompensasi yang ditawarkan. Lender juga akan melakukan

hal yang sama dalam memutuskan tingkat bunga yang diminta.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

18

Dalam pandangan ini earnings management memberikan

fleksibilitas kepada manajer untuk melindungi diri mereka dan

perusahaan dalam menghadapi realisasi keadaan yang tidak dapat

diantisipasi untuk menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam

kontrak (Scott,1997). .

Jiambalvo (1996) mencoba melihat manajemen laba dari sudut

pandang efisiensi. Sudut pandang efisiensi menyatakan bahwa manajer

melakukan pilihan atas kebijakan akuntansi untuk memberikan

informasi yang lebih baik tentang aliran kas yang akan datang dan

untuk meminimalkan biaya keagenan (agency cost) yang terjadi karena

konflik kepentingan antara stakeholder dan manager. Pada umumnya

studi tentang manajemen laba lebih mengacu pada sudut pandang

oportunistis dibandingkan dengan sudut pandang efisiensi.

Dalam Positif Accounting Theory (PAT) ada tiga hipotesis yang

melatarbelakangi terjadinya manajemen laba, Watt dan Zimmerman,

(1986) yaitu:

a. Bonus Plan Hypothesis, manajer perusahaan seperti individu

lainnya, tentu menginginkan bonus setinggi mungkin. Salah satu

cara untuk meningkatkan laba adalah dengan memilih kebijakan

akuntansi yang agresif.

b. Debt Covenant Hypothesis, hipotesis ini berkaitan dengan syarat-

syarat yang harus dipenuhi perusahaan di dalam perjanjian hutang.

Karena laba yang tinggi pada umumnya mengurangi kemungkinan

Page 36: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

19

terjadinya pelanggaran syarat perjanjian, maka manajer perusahaan

yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih

metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba.

c. Political Cost Hypothesis, Semakin besar perusahaan, semakin

besar pula kemungkinan perusahaan tersebut memilih metode

akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan dengan

laba yang tinggi pemerintah akan segera mengambil tindakan.

Untuk mengurangi kemungkinan dijadikan target peraturan

pemerintah, maka perusahaan-perusahaan besar akan cenderung

memilih kebijakan akuntansi yang konservatif, yaitu kebijakan

yang cenderung mengurangi laba.

Perumusan Positif Accounting Theory (PAT) memiliki tujuan, yaitu

menjelaskan dan memprediksi pilihan manajemen terhadap metode

dan prosedur akuntansi. Disamping itu, juga mencoba untuk

menganalisis biaya serta manfaat pengungkapan keuangan tertentu

sehingga informasi yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dapat

diintepretasikan dengan baik oleh para pihak yang memerlukan

informasi akuntansi. Asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis PAT

adalah semua pihak yang berkepentingan dengan badan usaha

bertindak secara rasional untuk memaksimalkan kepentingannya

(Scott, 1997).

Sehingga dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen laba merupakan usaha pihak manajemen yang disengaja

Page 37: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

20

untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang

diperbolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk

memberikan informasi yang menyesatkan para pengguna laporan

keuangan bagi keuntungan manajer.

4. Corporate Governance

a. Pengertian Corporate Governance

Menurut keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor KEP-117/M-/MBU/2002, corporate governance adalah

suatu proses dari struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk

meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan

guna mewujudkkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang

dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,

berdasarkan peraturan perundangan dan nilai-nilai estetika.

Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI,

(2001) menjelaskan corporate governance adalah seperangkat

peraturan yang dapat mengatur hubungan antara pemegang saham,

pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta

pemegang kepentingan internal dan eksternal yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban mereka dan atau dengan kata lain

suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

Corporate governance merupakan salah satu konsep yang

dapat dipergunakan dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang

meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

21

lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur

yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu

perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentuan teknik

monitoring kinerja (Ratnaningsih dan Hidayati, 2012).

Sehingga dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa

corporate governance adalah sebuah sistem yang mengatur serta

mengendalikan perusahaan yang menciptakan value added untuk

semua stakeholder. Corporate governance juga diarahkan untuk

menentukan sasaran yang digunakan untuk mengamati kinerja

perusahaan.

5. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Suatu perusahaan harus memenuhi prinsip-prinsip good corporate

governance yang diterapkan pada setiap aspek bisnis serta di semua

jajaran perusahaan dan menurut Komite Nasional Corporate

Governance (2006) terdiri dari :

a. Keadilan (fairness), yaitu dalam melaksanakan kegiatannya,

perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan

asas kewajaran dan kesetaraan.

b. Transparansi (transparency), yaitu menjaga obyektivitas dalam

menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang

material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan

dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus

Page 39: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

22

mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah

yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga

hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang

saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

c. Akuntabilitas (accountability), yaitu perusahaan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.

Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan

sesuai kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untk mencapai

kinerja yang berkesinambungan.

d. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu perusahaan harus

mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan

tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga

dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan

mendapatkan pengakuan sebagai good corporate citizen.

e. Indepedensi (independency), yaitu untuk melancarkan pelaksanaan

asas good corporate governance, perusahaan harus dikelola secara

independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat di intervensi oleh pihak lain.

Terdapat beberapa karakteristik dari corporate governance yang

sering digunakan, dalam penelitian ini karakteristik corporate

governance yang digunakan untuk mengetahui perusahaan yang

Page 40: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

23

memiliki pengaruh dan tidaknya manajemen laba adalah Kepemilikan

Manajerial, Ukuran Dewan Komisaris, dan Komite Audit.

6. Kepemilikan Manajerial

Menurut Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan manajerial

yaitu kepemilikan saham suatu perusahaan oleh pihak manajemen.

Dengan adanya kepemilikan manajerial, manajemen tidak hanya

berfungsi sebagai pengelola perusahaan namun juga sebagai pemegang

saham. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan

dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara

pemegang saham luar dengan manajemen.

Kepemilikan manajemen adalah jumlah kepemilikan saham oleh

pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola.

Dengan adanya kepemilikan manajemen, diharapkan dapat menekan

adanya praktik manajemen laba. Kepemilikan manajemen dapat

menyelaraskan kepentingan manajer dengan pemegang saham.

Tekanan dari pasar modal menyebabkan perusahaan dengan

kepemilikan manajerial yang rendah akan memilih metode akuntansi

yang meningkatkan laba yang dilaporkan, yang sebenarnya tidak

mencerminkan keadaan ekonomi dari perusahaan yang bersangkutan

(Gideon, 2005).

Marwata (2001) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

ditandai dengan adanya kepemilikan saham perusahaan oleh pihak

manajemen yang ikut berpartisipasi aktif dalam pengambilan

Page 41: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

24

keputusan. Sebagai pihak yang tidak mengikuti operasi perusahaan

sehari-hari, pemilik menginginkan pengungkapan informasi yang

seluas-luasnya. Di pihak lain, ada dorongan bagi manajemen untuk

selektif dalam melakukan pengungkapan informasi karena

pengungkapan informasi mengandung biaya. Manajemen hanya akan

mengungkapkan informasi jika manfaat yang diperoleh dari

pengungkapan melebihi biaya pengungkapan informasi tersebut.

Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat

ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda

akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti

antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan

manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Dua hal tersebut akan

mempengaruhi manajemen laba, sebab kepemilikan seorang manajer

akan ikut menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap

metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka

kelola. Secara umum dapat dikatakan bahwa persentase tertentu

kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi

tindakan manajemen laba (Gideon, 2005).

7. Ukuran Dewan Komisaris

Menurut KNKG (2006) dalam Ratnaningsih dan Hidayati (2012),

dewan komisaris diartikan sebagai organ perusahaan yang bertugas

dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan

Page 42: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

25

dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa

perusahaan melaksanakan good corporate governance.

Menurut Gideon (2005), karakteristik dewan komisaris secara

umum dan khususnya komposisi dewan dapat menjadi suatu

mekanisme yang menentukan manajemen laba. Melalui peranan dewan

dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasional perusahaan

oleh pihak manajemen, komposisi dewan komisaris dapat memberikan

kontribusi yang efektif terhadap hasil dari proses penyusunan laporan

keuangan yang berkualitas atau kemungkinan terhindar dari

kecurangan laporan keuangan.

Prastiti dan Meiranto (2013), menyatakan berdasarkan teori

keagenan, dewan komisaris dianggap sebagai mekanisme pengendalian

intern tertinggi, yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan

manajemen puncak. Pengawasan dilakukan agar kecenderungan

manajer untuk melakukan manajemen laba berkurang agar investor

tetap memberikan kepercayaan untuk menanamkan investasinya pada

perusahaan. Forum for Corporate Governance in Indonesia dalam seri

tata kelola perusahaan jilid II nya menyatakan tugas-tugas utama

dewan komisaris meliputi :

a. Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar

rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan

dan rencana usaha, menetapkan sasaran kerja, mengawasi

Page 43: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

26

pelaksanaan dan kinerja perusahaan, serta memonitor penggunaan

modal perusahaan, investasi dan penjualan aset.

b. Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan

penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses

pencalonan anggota dewan direksi yang transparan dan adil.

c. Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada

tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan

komisaris, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan

manipulasi transaksi perusahaan.

d. Memonitor pelaksanaan Governance, dan mengadakan perubahan

dimana perlu.

e. Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam

perusahaan (OECD Principles of Corporate Governance).

8. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Menurut peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 dalam

Ratnaningsih dan Hidayati (2012) komisaris independen adalah

anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,

kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan

anggota dewan komisaris lainnya, direksi dan atau pemegang saham

pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

Page 44: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

27

Berdasarkan teori keagenan, semakin besar jumlah komisaris

independen, maka semakin baik mereka bisa memenuhi peran mereka

dalam mengawasi dan mengontrol tindakan-tindakan para direktur

eksekutif. Dewan komisaris yang independen secara umum

mempunyai pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen. Hal ini

akan mengurangi kemungkinan kecurangan dalam menyajikan laporan

keuangan yang mungkin dilakukan manajemen, karena pengawasan

yang dilakukan oleh anggota komisaris lebih baik dan bebas dari

berbagai kepentingan intern dalam perusahaan (Chtourou et al., 2001).

Warsono et al., (2010), menyatakan bahwa komisaris independen

berfungsi sebagai penasehat yang memberikan saran, pendapat, dan

masukan dalam rangka pencapain tujuan perusahaan. Fungsi lainnya

dari komisaris independen adalah untuk menyeimbangkan dalam

pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan

terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait

(Naftalia dan Marsono, 2013).

9. Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

sebagai perpanjangan tangan komisaris melakukan tugas pengawasan

(oversight) perusahaan sesuai dengan Kep. 29/PM/2004 (Kamaliah et

al., 2014). Menurut Purwanti dan Shidiq (2012) komite audit bertugas

untuk menjembatani hubungan antara auditor internal perusahaan

Page 45: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

28

dengan pihak eksternal serta mengawasi keefektifan internal auditor

perusahaan. Dalam teori agensi terdapat biaya yang digunakan untuk

mencegah konflik kepentingan, diantaranya monitoring cost, komite

audit merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan

principal terhadap agent.

FCGI mengemukakan pada umumnya komite audit mempunyai

tanggung jawab pada tiga bidang yaitu;

a. Laporan Keuangan (Financial Reporting)

b. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance), dan

c. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control).

Sedangkan menurut Susiana dan Herawaty (2007), adapun yang

menjadi tujuan dari adanya komite audit dalam suatu perusahaan

adalah:

a. Memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang dikeluarkan

oleh manajemen perusahaan telah sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum serta disajikan secara wajar dan tidak

menyesatkan.

b. Memberikan kepastian bahwa pengendalian internal perusahaan

telah memadai.

c. Melakukan pengawasan dan menindaklanjuti kemungkinan

penyimpangan material dalam bidang keuangan dan implikasi

hukumnya.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

29

d. Memberikan rekomendasi dalam pemilihan auditor eksternal yang

akan melakukan audit di perusahaan.

10. Ukuran Perusahaan

Menurut Kusumawardhani (2011) ukuran perusahaan adalah

ukuran yang digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki

aktivitas operasional yang lebih kompleks sehingga memungkinkan

dilakukan manajemen laba. Lanjut kusumawardhani, ukuran

perusahaan adalah suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar

kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log

size, penjualan dan nilai pasar saham. Keputusan ketua Bapepam No.

Kep 11/PM/1997 menyebutkan perusahaan kecil dan menengah

berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki

total aktiva tidak lebih dari seratus milyar rupiah, sedangkan

perusahaan besar adalah badan hukum yang memiliki total aktivanya

di atas seratus milyar rupiah.

Mawarta (2001) mengemukakan bahwa perusahaan yang

berukuran lebih besar cenderung memiliki informasi lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar

ukuran perusahaan biasanya informasi yang tersedia untuk

pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut semakin banyak.

Semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula kemampuan

untuk mendapat pinjaman karena perusahaaan besar relatif lebih

Page 47: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

30

mampu untuk menghasilkan laba. Menurut Nuryaman (2008)

perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang

kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan

besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor, kebijakan

perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang

akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak

terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran

pemberian perlindungan terhadap masyarakat secara umum.

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap manajemen laba

Ukuran perusahaan adalah nilai yang memberikan gambaran besar

atau kecilnya sebuah perusahaan. Beberapa proksi yang biasanya

digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan adalah jumlah

karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin

banyak jumlah karyawan berarti semakin banyak hasil yang

diproduksi. Semakin besar aset berarti semakain banyak modal yang

ditanam, semakin tinggi jumlah penjualan berarti semakin banyak

perputaran uang, dan semakin tinggi kapitalisasi pasar berarti semakin

dikenal dalam masyarakat. Perusahaan yang lebih besar biasanya akan

memiliki peran yang lebih besar sebagai pemegang kepentingan. Hal

ini akan membuat kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar

Page 48: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

31

akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap kepentingan

publik dibanding perusahaan kecil. Oleh karena itu perusahaan yang

besar akan diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih

berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan. Sehingga kondisi

laporan keuangan yang dilaporkannya harus lebih akurat (Reviani dan

Sudantoko, 2012: 99).

Jao dan Pagalung (2011) dalam penelitianya mengenai hubungan

antara ukuran perusahaan dan manajemen laba menyimpulkan bahwa

ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap manajemen

laba, hal ini menunjukkan semakin besar perusahaan yang diukur

dengan total aktiva maka tindakan manajemen laba berkurang.

Perusahaan yang besar akan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangan dan cenderung melaporkan kondisi keuangan

dengan akurat karena lebih diperhatikan oleh masyarakat. Sedangkan

perusahaan kecil mempunyai kecenderungan untuk melakukan

manajemen laba dengan melaporkan laba yang lebih besar sehingga

dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang lebih bagus.

Bertentangan dengan penelitan Jao dan Pagalung (2011), Zeptian

dan Rohman (2013) dalam penelitianya menyimpulkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap manajemen laba,

hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula

kemungkinan terjadinya manajemen laba oleh pihak manajemen.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besar

Page 49: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

32

kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aset perusahaan.

Perusahaan yang berukuran besar merupakan perusahaan yang

memiliki tingkat penjualan lebih besar, tingkat kestabilan perusahaan

lebih tinggi dan melibatkan lebih banyak pihak. Karena pengambilan

keputusan yang dilakukan perusahaan besar berpengaruh terhadap

publik, sehingga masyarakat lebih mengenal perusahaan besar

dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki aktivitas

operasional yang lebih kompleks dibandingkan perusahaan kecil,

sehingga lebih memungkinkan untuk melakukan manajemen laba

Berdasarkan hasil penelitian Reviani dan Sudantoko (2012), Jao

dan Pagalung (2011), serta Zeptian dan Rohman (2013) serta Nariastiti

dan Ratnadi (2014), maka hal ini diduga bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba. Oleh karena

itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba.

2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba

Peningkatan kepemilikan manajerial dapat digunakan sebagai cara

untuk mengurangi konflik keagenan. Perusahaan meningkatkan

kepemilikan manajerial untuk mensejajarkan kedudukan manajer

dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan

pemegang saham. Dengan meningkatnya persentase kepemilikan,

manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan bertangung jawab

Page 50: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

33

meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pada kepemilikan yang

menyebar, masalah keagenan terjadi antara pihak manajemen dengan

pemegang saham. Sebagai konsekuensinya, manajer menuntut

kompensasi yang tinggi sehingga meningkatkan biaya keagenan. Pada

kondisi ini, konflik keagenan diatasi dengan meningkatkan

kepemilikan manajerial. Kepemilikan seorang manajer akan ikut

menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode

akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola.

Persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen

cenderung mengurangi tindakan manajemen laba (Zeptian dan

Rohman, 2013:2).

Jao dan Pagulung (2011) melakukan penelitian tentang Corporate

Governance, Ukuran Peusahaan, dan Leverage Terhadap Manajemen

Laba pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Hasil dari penelitiannya

menyatakan bahwa dengan bertambahnya jumlah kepemilikan

manajerial yang merupakan salah satu karakteristik dalam corporate

governance, maka akan mengurangi tindakan manajemen laba

sehingga dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Reviani dan

Sudantoko (2012), mereka menyatakan bahwa konsentrasi kepemilikan

dapat menjadi mekanisme internal pendisiplinan manajemen, sebagai

salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk meningkatkan

Page 51: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

34

efektivitas monitoring, karena dengan kepemilikan yang besar akan

menjadikan pemegang saham memiliki akses informasi yang cukup

signifikan untuk mengimbangi keuntungan informasional yang

dimiliki manajemen. Jika ini dapat diwujudkan maka tindakan

manajemen laba dapat diminimalisir.

Berdasarkan hasil penelitian Zeptian dan rohman (2013), Jao dan

Pagalung (2011), Rahardi dan Prastiwi (2014) serta Oktovianti dan

Agustia (2012), maka hal ini diduga bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba. Oleh karena

itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H2 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba.

3. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap manajemen laba

Semakin banyaknya anggota dewan komisaris maka akan

menyulitkan dalam menjalankan peran mereka, di antaranya kesulitan

dalam berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-masing

anggota dewan itu sendiri, kesulitan dalam mengawasi dan

mengendalikan tindakan dari manajemen, serta kesulitan dalam

mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan (Yermack, 1996).

Nasution dan Setiawan (2007) menemukan bahwa ukuran dewan

komisaris berhubungan positif dengan manajemen laba. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin besar ukuran dewan komisaris maka

semakin besar kemungkinan terjadi manajemen laba.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

35

Jao dan Pagalung (2011) dalam penelitinya, menyimpulkan bahwa

ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh positif terhadap

manajemen laba, artinya perusahaan yang memiliki dewan komisaris

dengan jumlah yang lebih banyak akan meningkatkan tindakan

manajemen laba. Kemampuan manusia berdiskusi dan bernegosiasi

terbatas. Ukuran dewan komisaris yang terlalu besar dapat membuat

proses mencari kesepakatan dan membuat keputusan menjadi sulit dan

panjang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hal ini diduga

bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan positif

terhadap manajemen laba. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

H3 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh signifikan positif terhadap

manajemen laba.

4. Pengaruh Komite Audit terhadap manajemen laba

Komite audit adalah pihak yang bertanggung jawab melakukan

pengawasan dan pengendalian untuk menciptakan keadilan,

transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas. Keempat faktor inilah

yang membuat laporan keuangan menjadi lebih berkualitas

(Sulistyanto, 2008:156). Komite audit memiliki tugas terpisah dalam

membantu dewan komisaris terutama yang berhubungan dengan

kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem

pelaporan keuangan (FCGI, 2008).

Page 53: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

36

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.

Tanggung jawab utama komite audit adalah untuk membantu

menjalankan kewajiban dewan komisaris dalam masalah yang

berhubungan dengan kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan

internal, dan sistem pelaporan keuangan (Reviani dan Sudantoko 2012:

100)

Dalam teori agensi terdapat biaya yang digunakan untuk mencegah

konflik kepentingan, diantaranya monitoring cost. Komite audit

merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan principal

terhadap agent. Peran komite audit untuk mengurangi tindakan

oportunistik manajemen semakin penting, setiap perusahaan go public

telah diwajibkan untuk memiliki komite audit. Komite audit memiliki

fungsi sebagai pengawas, baik itu pengawasan terhadap proses

pelaporan keuangan, manajemen risiko dan kontrol terhadap corporate

governance. Keefektifan komite audit dalam mengevaluasi kinerja

manajemen perusahaan dan internal auditor akan sangat berpengaruh

terhadap tindakan manajemen laba, apabila komite audit secara terus

menerus melakukan pemeriksaan maka pihak manajemen tidak akan

memiliki kesempatan untuk melakukan manajemen laba (Zeptian dan

Rohman 2013:3).

Nasution dan Setiawan (2007) dalam penelitianya tentang

hubungan antara penerapan corporate governance terhadap

Page 54: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

37

manajemen laba yang disalah satu variabelnya terdapat komite audit,

menyimpulkan bahwa keberadaan komite audit ternyata mampu

mengurangi adanya manjemen laba dalam perusahaan. hal ini

menunjukan bahwa komite audit telah melaksanakan tugasnya dengan

baik dengan memenuhi tanggung jawabnya. diantaranya memastikan

jalanya perusahaan telah sesuai denga peraturan yang berlaku. operasi

perusahaan telah dijalankan secara beretika, dan pengawasan yang

efektif terhadap bentrokan kepentingan dan kecurangan yang terjadi

didalam perusahaan telah dilakukan. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rahardi dan Prastiwi (2014) yang menyatakan

komite audit berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hal ini diduga bahwa

komite audit berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba.

Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

H4 : Komite Audit berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen

laba.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

38

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu menjelaskan

pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba. Adapun penelitian terdahulu mengegenai dengan penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel 2.1 dibawah ini :

Page 56: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

39

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Berlanjut kehalaman berikutnya

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Tegar Rahardi

dan Andri

Prastiwi (2014)

Pengaruh corporate

governace terhadap

manajemen laba (studi

empiris pada perusahaan

manufaktur di bursa efek

Indonesia tahun 2009-

2012)

Variabel kecakapan

manajerial, komisaris

independen, komite

audit

Variabel ukuran

perusahaan dan ukuran

dewan komisaris

Variabel independen

proporsi dewan komisaris

independen tidak

berpengaruh terhadap

manajemen laba. Sedangkan

untuk ketiga variabel lain

memiliki pengaruh negatif

terhadap manajemen laba.

2. Muhammad

Ardiansyah

(2014)

Pengaruh corporate

governance, leverage dan

profitabilitias terhadap

manajemen laba pada

perusahaan manufaktur

sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di

BEI periode 2009-2013

Variabel kecakapan

manajerial, komisaris

independen, komite

audit

Variabel kepemilikan

institusional, dewan

direksi, leverage,

profitabilitas

Kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial,

komite audit, leverage tidak

berpengaruh terhadap

manajemen laba. komisaris

independen, dewan direksi,

profitabilitas berpengaruh

terhadap praktek manajemen

laba.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

40

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

3. Dian Agustia

(2013)

Penfaruh faktor good

corporate governance,

free cash flow dan

leverage terhadap

manajemen laba

Variabel good

corporate governance

Variabel free cash flow

dan leverage

Variabel good corporate

governance tidak

berpengaruh terhadap

praktek manajemen laba,

Variabel free cash flow

berpengaruh signifikan

negatif, sedangkan leverage

berpengaruh terhadap

manajemen laba.

4. Robert Jao dan

Gagaring

Pagalung(2012)

Corporate governance,

ukuran perusahaan dan

leverage terhadap

manajemen laba

perusahaan manufaktur

Indonesia

Variabel kepemilikan

manajerial, ukuran

dewan komisaris,

komiter audit dan

ukuran perusahaan

Variabel kepemilikan

Institusional, leverage

Kepemilikan manajerial,

komite audit mempunyai

pengaruh negatif signifikan

terhadap manajemen laba,

ukuran dewan komisaris

mempunyai pengaruh positif

signifikan terhadap

manajemen laba.

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 58: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

41

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

5. Ratnaningsih SY

dan Cholis

Hidayati (2012)

Pengaruh corporate

governance terhadap

manajemen laba pada

perusahaan perbankan

yang terdaftar di bursa

efek Indonesia

Variabel manajemen

laba, proporsi dewan

komisaris independen,

ukuran dewan

komisaris.

Objek penelitian dan

variabel kepemilikan

komite audit

keberadaan komite audit

mempunyai pengaruh

negatif terhadap manajemen

laba. variabel proporsi

dewan komisaris

independen, ukuran dewan

komisaris tidak berpengaruh

terhadap praktik manajemen

laba.

6. Rahayu Budhi

Purwanti dan

Shiddiq Nur

Rahardjo (2012)

Pengaruh kecakapan

manajerial, kualitas

auditor, komite audit,

firm size dan leverage

terhadap earning

management

Variabel komite audit,

firm size dan

manajemen laba

Variabel kecakapan

manajerial, kualitas

auditor, leverage

Komite audit berpengaruh

negatif signifikan terhadap

manajemen laba, Ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif signifikan terhadap

manajemen laba

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 59: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

42

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

8. Muh. Arief

UJiyantho dan

Bambang Agus

Pramuka (2007)

Mekanisme corporate

governance, manajemen

laba dan kinerja

keuangan

Variabel kepemilikan

manajerial, ukuran

dewan komisaris dan

manajemen laba

Variabel proporsi

dewan komisaris

independen

Kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

manajemen laba, proporsi

dewan komisaris

independen berpengaruh

positif signifikan terhadap

manajemen laba, dewan

komisaris tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap

manajemen laba

9. Gideon SB.

Boediono (2005)

Kualitas laba: studi

pengaruh mekanisme

corporate governance

dan dampak manajemen

laba dengan

menggunakan analisis

jalur

Variabel kepemilikan

manajerial, dewan

komisaris dan

manajemen laba

Variabel kepemilikan

institusional, kualitas

laba dan objek

penelitian

Kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial dan

komposisi dewan komisaris

berpengaruh lemah terhadap

manajemen laba.

Manajemen laba

berpengaruh sangat lemah

terhadap kualitas laba.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

43

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan pada

gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Bersambung pada halaman selanjutnya

Adanya Tindakan Manajemen dalam Memanipulasi Laba

Sehingga Memberikan Informasi yang Menyesatkan

Faktor-faktor Penyebab Manajemen Melakukan Manajemen Laba

Basis Teori: Teori Keagenan

Variabel Independen Variabel Dependen

Kepemilikan Manajerial

(X1)

UkuranDewan

Komisaris (X2) Manajemen

Laba (Y) Komite Audit (X3)

Ukuran Perusahaan (X4)

Page 61: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

44

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Sumber: Data diolah, 2017

Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran

Statistik Deskriptif

Uji Asumsi Klasik

Uji T

Uji F

Page 62: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Adapun karakteristik corporate

governance atau dalam hal ini merupakan variabel independen yaitu

kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komite audit serta

ukuran perusahaan sebagai variabel independen terhadap variabel

dependen yaitu manajemen laba.

B. Metode Penetuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung

dalam indeks LQ-45 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

periode 4 tahun yaitu tahun 2013 sampai dengan 2016. Dipilihnya

perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 karena perusahaan

tersebut memiliki kriteria (Hakim, 2006 dalam Miranty dan Henny, 2012):

1. Berada di top 95% dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham

dipasar regular.

2. Berada di top 90% dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

46

3. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi

industry BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya.

4. Urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi.

5. Memiliki porsi yang sama dengan sektor-sektor lainnya.

Populasi data tahun 2013-2016 dipilih karena menggambarkan

kondisi yang relatif baru di pasar modal Indonesia. Dengan menggunakan

kondisi yang relatif baru diharapkan hasil penelitian akan lebih relevan

untuk memahami kondisi yang aktual di Indonesia.

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode

judgment sampling. Metode judgment sampling adalah tipe pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan

menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kriteria

sebagai berikut :

1. Perusahaan yang terdaftar tergabung di dalama indeksLQ-45 dalam

kurun waktu tahun 2013-2016.

2. Perusahaan yang secara konsisten terdaftar di LQ-45 antara tahun

2013-2016.

3. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam pelaporan

laporan keuanganya.

4. Data yang tersedia lengkap baik data mengenai indikator karakteristik

corporate governance perusahaan yang akan digunakan dalam

Page 64: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

47

penelitian ini dan data yang diperlukan untuk mendeteksi manajemen

laba.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa laporan tahunan dan keuangan perusahaan, IDX Fact

Book serta dokumen yang diperoleh dari buku, jurnal, internet pada

perusahaan yang listed di BEI Tahun 2013-2016 (http://www.idx.co.id)

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (X)

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing

variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara

pengukurannya. Adapun operasional variabel penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Kepemilikan manajerial, yaitu jumlah kepemilikan saham oleh

pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang

dikelola (Gideon, 2005). Dalam penelitian ini untuk mengukur

kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang

dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan

yang beredar (Ujiyanto dan Pramuka, 2007).

Page 65: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

48

b. Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan

komisaris perusahaan (Beiner et al, 2003). Dewan komisaris

bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan

manajemen, dan memberikan nasehat kepada manajemen jika

dipandang perlu oleh dewan komisaris (KNKG, 2004). Dalam

penelitian ini ukuran dewan komisaris diukur dengan

menggunakan jumlah anggota dewan komisaris baik yang berasal

dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan (Jao dan

Pagulung, 2011).

c. Komite audit adalah komite yang beranggotakan satu atau lebih

anggota dewan komisaris dengan berbagai keahlian, pengalaman,

dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan komite

audit. Dalam penelitian ini komite audit diukur meggunakan

jumlah anggota komite audit (Purwanti dan Shiddiq, 2012).

d. Ukuran perusahaan dalam teorinya menyatakan bahwa perusahaan

yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka

akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan dan

melaporkan kondisinya lebih akurat. Dalam penelitian ini ukuran

perusahaan diukur menggunakan logaritma natural dari total asset

(Jao dan Pagulung, 2011).

Page 66: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

49

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba.

Manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu

terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk

memperoleh beberapa keuntungan pribadi (Schipper, 1989).

Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba

dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model (Dechow et al.,

1995). Berikut adalah rumus untuk mengetahui discretionary accruals:

Langkah pertama dalam mengukur discretionary accrual adalah

menghitung nilai total akrual yang bertujuan untuk mendapatkan

parameter untuk menghitung non discretionary accrual (NDA). Total

akrual menggunakan persamaan sebagai berikut:

TA = Nit - CFOit

TAit/Ait-1= α1 (1/Ait-1) + β1 (∆Recit/Ait-1) + β2 (PPEit/Ait-1) + Єit

Regresi dilakukan untuk mendapatkan parameter masing-masing

perusahaan sampel kemudian digunakan untuk menemukan NDA

dengan menggunakan persamaan :

NDAit = α1 (1/Ait-1) + β1 (∆Salesit-∆Recit/Ait-1) + β2 (PPEit/Ait-1)

DAit = TAit/Ait-1-NDAit

Page 67: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

50

Keterangan :

TAit : Total akrual perusahaan i pada periode t

DAit : Discretionary accrual perusahaan i pada periode t

NDAit : Nondiscretionary accrual perusahaan i pada periode t

NIit : Net income perusahaan i pada periode t

CFOit : Cash Flow Operating perusahaan i pada periode t

Ait-1 : Total aktiva pada periode t-1

∆Salesit : Selisih sales perusahaan i pada periode t

∆Recit : Selisih receivable perusahaan I pada periode t

PPEit : Nilai aktiva tetap perusahaan I pada periode t

Єit : Error

Berdasarkan hasil dari pernyataan diatas dapat dibuat ringkasan

berbentuk tabel mengenai definisi operasionalisasi variabel tersebut,

berikut adalah tabel dari definisi operasionalisasi variabel :

Page 68: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

51

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Alat Ukur Rumus

Manajemen

Laba

DA (Discretionary

Accrual)

DAit = TAit/Ait-1-NDAit

Ukuran Dewan

Komisaris

Rasio Ukuran Dewan

Komisaris

Komite Audit

Total keseluruhan

anggota komite audit

perusahaan

Total keseluruhan anggota komite audit

perusahaan

Struktur

Kepemilikan

Manajerial

Rasio Struktur

Kepemilikan

Manajerial

Ukuran

Perusahaan Rasio total aset Log N (Total asset)

Sumber: Data diolah, 2017

E. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang

dilakukan setelah semua data yang diperlukan guna memecahkan

permasalahan yang diteliti sudah diperoleh secara lengkap. Ketajaman

dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat menentukan

keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data

Page 69: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

52

merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses

penelitian.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

menganalisis permasalahan yang diwujudkan dengan data yang dapat

dijelaskan secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif

dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga

menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis data.

Analisis data penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis

kuantitatif merupakan bentuk analisa data yang berupa angka-angka dan

dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

hipotesis (Buchori, 2012). Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara

mengumpulkan data yang dibutuhkan, kemudian mengolahnya dan

menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan output analisis lain yang

digunakan untuk menarik kesimpulan sebagai dasar pengambilan

keputusan (Ardiansyah, 2014). Untuk menganalisis data terdapat beberapa

pengujian yang dilakukan, yaitu uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik,

dan pengujian hipotesis. Untuk mempermudah dalam menganalisis

digunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) version

21.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian (Ghozali, 2006).

Page 70: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

53

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis data yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum. Dalam hal ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian

data dengan melihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

minimum, dan maksimum (Ghozali, 2011). Mean digunakan untuk

memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.

Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.

Minimum dan maksimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan

maksimum dari populasi.

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2011), bahwa dalam pengujian persamaan

regresi berganda terdapat beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi

terlebih dahulu. Beberapa asumsi dasar tersebut antara lain: uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolineritas, dan uji

autokorelasi. Berikut penjelasan secara rinci mengenai uji asumsi

klasik:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penggangu (residual) memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2011). Dalam menguji normalitas, dapat

Page 71: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

54

dilakukan dengan plot probabilitas normal, analisis grafik

histogram, dan Uji Kolmogorov-Smirnov. Normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya. Normalitas dipenuhi apabila titik-titik data terkumpul

di sekitar garis lurus. Dasar pengambilan keputusan uji statistik

dengan Uji Kolmogorov-Smirnov adalah :

1) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 maka H0

ditolak. Hal ini berarti data terdistribusi tidak normal.

2) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka H0

diterima. Hal ini berarti data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel

independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah

regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen atau

bebas dari multikolineritas. Untuk menguji multikolinearitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dasar pengambilan keputusan dalam

menentukan ada atau tidaknya multikolinearitas yaitu dengan

kriteria sebagai berikut:

Page 72: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

55

1) Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0,1 maka tidak ada

multikolinearitas dalam model regresi.

2) Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0,1 maka ada

multikolinearitas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghazali, 2011). Model

regresi yang baik adalah regresi yang homokedastisitas atau tidak

adanya heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas

dalam penelitian ini digunakan alat uji glejser. Uji glejser

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual (AbsUt)

terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada

indikasi terjadi heteroskedestisitas. Dasar pengambilan keputusan

pada uji glejser ini adalah dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi.

1) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka tidak ada

heteroskedastisitas dalam model regresi.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka ada

heteroskedastisitas dalam model regresi.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

56

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang muncul

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Pengujiannya menggunakan Uji Durbin Watson (DW Test).

Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta)

dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel

independen (Imam Ghozali, 2009:100).

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda, yaitu selain mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen (Ghazali, 2011).

Pengujian hipotesis pengaruh karakteristik corporate governance,

ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (Ha1,Ha2,Ha3,Ha4)

menggunakan alat regresi berganda. Model persamaan regresi tersebut

sebagai berikut :

Page 74: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

57

DA = βo + β1 UkuranPer + β2 Kepman + β3 UkuranDK

+ β4KomiteAu + e

Keterangan :

DA = Dicretionnary Accruals

KepMan = Kepemilikan Manajerial

UkuranDK = Ukuran Dewan Komisaris

KomiteAu = Komite Audit

UkuranPer = Ukuran Perusahaan

βo = Konstanta

β1 – β5 = Koefisien Regresi

e = Error

a. Uji Signifikansi Parameter (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh variabel independen secara individual dalam menjelaskan

variasi variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya

konstan (Ghozali, 2011). Uji t dalam penelitian ini dilakukan

dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing variabel dengan

tingkat signifikansi adalah 10%. Dasar pengambilan keputusannya

adalah:

1) Jika signifikansi t < 0,1 maka hipotesis diterima, yang berarti

ada model regresi berpengaruh signifikan.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

58

2) Jika signifikansi t > 0,1 maka hipotesis ditolak, yang berarti ada

model regresi tidak berpengaruh signifikan.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

Uji F dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi F dengan tingkat signifikansi adalah 10%. Dasar

pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika signifikansi t < 0,1 maka hipotesis diterima, yang berarti

ada model regresi berpengaruh signifikan.

2) Jika signifikansi t > 0,1 maka hipotesis ditolak, yang berarti ada

model regresi tidak berpengaruh signifikan.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

59

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquid)

tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian

atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan

kapitalisasi pasar.Untuk dapat masuk dalam pemilihan, suatu saham harus

memenuhi kriteria- kriteria berikut ini:

1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di Pasar

Reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar

selama 12 bulan terakhir)

3. Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama paling sedikit 3 bulan.

4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan

jumlah hari transaksi di pasar reguler.

Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja

komponen saham yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ-45. Setiap

tiga bulan review pergerakan ranking saham akan digunakan dalam

kalkulasi Indeks LQ-45. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam

bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat

Page 77: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

60

saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi Indeks LQ-45, maka saham

tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham

lain yang memenuhi kriteria.

Indeks LQ-45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari

1997. Hari dasar untuk perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai

dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar dari Juli 1993 - Juni

1994, hingga terpilih 45 emiten yang meliputi 72% dari total kapitalisasi

pasar dan 72,5% dari total nilai transaksi di pasar reguler.. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar dalam

indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

2013 sampai dengan tahun 2016.

Berdasarkan populasi perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 tersebut,

penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan LQ-45 yang

ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu penentuan

sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun data yang digunakan adalah

data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahun 2013, 2014, 2015

dan 2016, melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat website

www.idx.co.id. Berikut ini adalah rincian perolehan sampel perusahaan

LQ-45 dengan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis.

Page 78: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

61

Tabel 4.1

Rincian Perolehan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan yg terdaftar di LQ-45 antara tahun 2013 sd 2016 61

Perusahaan yang tidak secara konsisten terdaftar antara tahun

2013 sd 2016 (30)

Perusahan yang menggunakan mata uang selain rupiah (3)

Jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian

selama setahun 28

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah

perusahaan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 28 perusahaan.

Dengan tahun pengamatan sebanyak 4 tahun berturut-turut, maka total

sampel menjadi 112, yaitu 28 perusahaan x 4 tahun observasi. Sampel

tersebut dipilih karena memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan dalam

penelitian ini. Adapun perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini selengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.2 dibawah ini.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

62

Tabel 4.2

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI

2 AKR Corporindo Tbk AKRA

3 Astra International Tbk ASII

4 Alam Sutera Realty Tbk ASRI

5 Bank Central Asia Tbk BBCA

6 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI

7 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI

8 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN

9 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI

10 Global Mediacom Tbk BMTR

11 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE

12 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

13 Gudang Garam Tbk GGRM

14 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

15 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

16 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP

17 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR

18 Kalbe Farma Tbk KLBF

19 Lippo Karawaci Tbk LPKR

20 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP

21 Media Nusantara Citra Tbk MNCN

22 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA

23 Pakuwon Jati Tbk PWON

24 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR

25 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM

26 United Tractors Tbk UNTR

27 Unilever Indonesia Tbk UNVR

28 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Page 80: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

63

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ukuran

perusahaan, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan

komite audit sebagai variabel independen. Sedangkan variabel

dependen, yaitu manajemen laba yang diukur dengan DA

(discretionary accrual). Variabel tersebut akan diuji secara deskriptif

seperti berikut ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DA 112 -,09258 ,40597 ,0957581 ,08979569

UkuranPer 112 29,70732 34,57675 31,4960959 1,35465812

KepMan 112 ,00000 ,01851 ,0015429 ,00326668

UkuranDK 112 ,200 ,833 ,55739 ,142905

KomiteAu 112 3 8 3,62 1,033

Valid N (listwise) 112

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mean dari variabel ukuran

perusahaan sebesar 31,4960959, nilai minimum sebesar 29,70732,

nilai maksimum sebesar 34,57675 dan standar deviasi sebesar

1,35465812. Variabel kepemilikan manajerial memiliki mean sebesar

0,0015429, nilai minimum sebesar 0,00000, nilai maksimum sebesar

0,01851 dan standar deviasi sebesar 0,00326668. Variabel ukuran

dewan komisaris memiliki mean sebesar 0,55739, nilai minimum

Page 81: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

64

sebesar 0,200, nilai maksimum sebesar 0,833 dan standar deviasi

sebesar 0,142905. Variabel komite audit memiliki mean sebesar 3,62,

nilai minimum sebesar 3, nilai maksimum sebesar 8 dan standar

deviasi sebesar 1,033.Sedangkan pada variabel manajemen laba yang

diukur dengan DA (discretionary accrual) memiliki mean sebesar -

0,0957581, nilai minimum sebesar -0,09258, nilai maksimum sebesar

0,40597 dan standar deviasi sebesar 0,08979569.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.4 di bawah menunjukkan hasil uji

autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan angka

sebesar 1,860. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat

dilihat dari nilai Durbin-Watson. Berdasarkan tabel autokorelasi

dengan nilai signifikansi 5% dengan jumlah sampel (n) = 112 dan

dengan jumlah variabel bebas (k) = 4 dapat diketahui nilai Durbin

Watson adalah sebesar 1,860, dan nilai batas atas (dU) = 1,7664.

Karena nilai DW terletak antara dU dan (4-dU) atau 1,7664 <1,860

< 2,2336 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi

positif maupun negatif pada data yang diuji.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

65

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,471a ,222 ,193 ,08065725 1,860

a. Predictors: (Constant), KomiteAu, UkuranDK, KepMan, UkuranPer

b. Dependent Variable: DA

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,154 ,220 5,236 ,000

UkuranPer -,033 ,007 -,499 -4,745 ,000 ,658 1,521

KepMan 1,189 2,378 ,043 ,500 ,618 ,971 1,030

UkuranDK -,050 ,058 -,080 -,870 ,386 ,859 1,164

KomiteAu ,003 ,009 ,030 ,307 ,760 ,750 1,333

a. Dependent Variable: DA

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF)

disekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan

nilai tolerance untuk ukuran perusahaan , kepemilikan manajerial,

Page 83: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

66

ukuran dewan komisaris dan komite audit. Hasil perhitungan

toleransi menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada

korelasi antara variable independen yang nilainya lebih dari 95%.

Hasil VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada satu

variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak

terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian

ini.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians

dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.

Tabel 4.6

Tabel Uji Heteroskedastisitas Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,369 ,139 2,665 ,009

UkuranPer -,010 ,004 -,272 -2,384 ,119

KepMan ,596 1,495 ,037 ,399 ,691

UkuranDK ,019 ,036 ,053 ,529 ,598

KomiteAu ,002 ,005 ,042 ,392 ,696

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Page 84: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

67

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Uji Glejser. Glejser

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap

variabel independen dengan persamaan regresi |Ut|=α+βXt+vt.

Hasil output tampilan SPSS pada tabel diatas dengan jelas

menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai

absolute Ut (AbsUt). Hal ini dilihat dari probabilitas

signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

d. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen

atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

68

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan

pada gambar berikut ini.

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Page 86: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

69

Gambar 4.7 dan 4.8 memperlihatkan penyebaran data yang

berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Dari tabel 4.9 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,069 dengan probabilitas

signifikansi 0,200 diatas α = 0,05 hal ini berarti H0 diterima dan

dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 112

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,07919063

Most Extreme Differences Absolute ,069

Positive ,069

Negative -,049

Kolmogorov-Smirnov Z ,069

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

70

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen. Dengan koefisien determinasi dapat diketahui

seberapa jauh ketepatan dan kecocokan model yang terbentuk

dalam mewakili kelompok data. Untuk penggunaan lebih dari dua

variabel bebas maka koefisien determinasi yang dijadikan acuan

adalah adjusted R2. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,471a ,222 ,193 ,08065725

a. Predictors: (Constant), KomiteAu, UkuranDK, KepMan, UkuranPer

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Dari hasil uji koefisien determinasi dapat diketahui bahwa

angka adjusted R2 adalah 0,193. Hal ini menunjukkan bahwa besar

pengaruh variabel ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris,

komite audit dan kepemilikan manajerial yang dapat diterangkan

oleh model persamaan ini adalah sebesar 19,3%, sedangkan

sisanya 80,7% dipengaruhi oleh oleh faktor-faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model regresi seperti free cash flow dan rasio

hutang yang terdapat dalam penelitan agustia (2013), struktur

Page 88: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

71

kepemilikan institusional yang terdapat dalam penelitian Rahardi

dan Prastiwi (2014), kualitas auditor yang terdapat dalam

penelitian Zeptian dan Rohman (2013) serta kecakapan manajerial

yang ada dalam penelitian Demerjian et al. (2012).

b. Hasil Uji F Simultan

Uji F pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah

semua variabel ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, ukuran

dewan komisaris dan komite audit yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen manajemen laba, yaitu dengan nilai signifikan t < ơ 5%

(0,05). Berikut hasil uji F yang diolah menggunakan SPSS yang

disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji F Simultan

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,199 4 ,050 7,644 ,000019b

Residual ,696 107 ,007

Total ,895 111

a. Dependent Variable: DA

b. Predictors: (Constant), KomiteAu, UkuranDK, KepMan, UkuranPer

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Dari uji statistik F dapat diketahui nilai F hitung sebesar

7,644 dengan signifikan 0,000019. Karena signifikan jauh lebih

kecil dari 0,05 atau 0,000019 < 0,05, maka ukuran perusahaan,

kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan komite audit

Page 89: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

72

secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh secara

signifikan terhadap manajemen laba. Berarti dalam hal ini variabel-

variabel tersebut dapat dijadikan sebagai pengukur manajemen

laba.

c. Hasil Uji t Parsial

Uji parsial (t) statistik dalam penelitian ini adalah untuk

menguji pengaruh variabel bebas secara individual, dalam hal ini

adalah menguji ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial,

ukuran dewan komisaris dan komite audit terhadap variabel

dependen yaitu manajemen laba. Jika nilai signifikansi atau

probabilitas lebih besar atau sama dengan 0,05 maka tidak terjadi

pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil

atau sama dengan 0,05 maka terdapat pengaruh secara signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini

adalah tabel t-test untuk uji signifikansi parameter individual.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

73

Tabel 4.10

Hasil Uji t Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,154 ,220 5,236 ,000

UkuranPer -,033 ,007 -,499 -4,745 ,000006

KepMan 1,189 2,378 ,043 ,500 ,618

UkuranDK -,050 ,058 -,080 -,870 ,386

KomiteAu ,003 ,009 ,030 ,307 ,760

a. Dependent Variable: DA

Sumber: Data sekunder diolah, 2017

Berdasarkan tabel coefficients diatas terlihat bahwa dari empat

variabel bebas terdapat satu variabel bebas yang secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba yang diukur

dengan DA (discretionary accrual). Hasil pengujian hipotesis

pertama menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif

signifikan terhadap manajemen laba. Dengan nilai T sebesar -4,745

dan nilai signifikan 0,000006 < alpha 0,05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan

maka akan semakin memperkecil kemungkinan tindakan

manajemen laba. Perusahaan yang besar akan lebih berhati-hati

dalam melakukan pelaporan keuangan dan cenderung melaporkan

kondisi keuangan dengan akurat karena lebih diperhatikan oleh

masyarakat. Sedangkan perusahaan kecil mempunyai

kecenderungan untuk melakukan manajemen laba dengan

Page 91: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

74

melaporkan laba yang lebih besar sehingga dapat menunjukkan

kinerja perusahaan yang lebih bagus (Jao dan Pagalung, 2011).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Jao dan Pagalung (2011) serta Nariastiti dan Ratnadi (2014)

yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan negatif dengan manajemen laba. Akan tetapi,

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zeptian dan

Rohman (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Hasil pengujian hipotesis kedua menyatakan kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Dengan nilai T 0,500 dan nilai signifikansi 0,618 > alpha 0,05,

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap manajemen laba. Arah positif menunjukan bahwa

semakin tinggi kepemilikan manajerial maka semakin tinggi pula

manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Namun hasil

penelitian ini secara statistik tidak signifikan. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zeptian dan Rohman

(2013) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba. Akan tetapi, bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahardi dan Prastiwi

(2014), Jao dan Pagalung (2011) serta Oktovianti dan Agustia

Page 92: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

75

(2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Hasil pengujian hipotesis ketiga menyatakan ukuran dewan

komisaris tidak berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Dengan nilai T -0,870 dan nilai signifikansi 0,386 > alpha 0,05,

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel

ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap manajemen laba. Arah negatif menunjukan bahwa

semakin besar ukuran dewan komisaris maka semakin rendah

manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Namun hasil

penelitian ini secara statistik tidak signifikan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak memiliki

kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen sehingga

tidak dapat mengurangi earnings management. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa besar kecilnya dewan komisaris bukanlah

menjadi faktor penentu utama dari efektivitas pengawasan terhadap

manajemen perusahaan. Akan tetapi efektivitas mekanisme

pengendalian tergantung pada nilai, norma dan kepercayaan yang

diterima dalam suatu organisasi serta peran dewan komisaris dalam

aktivitas pengendalian (monitoring) terhadap manajemen (Agustia,

2013:37). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Agustia (2013) yang menunjukkan bahwa ukuran

dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

76

Akan tetapi, bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jao dan Pagalung (2011) serta Nasution dan Setiawan (2007) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

Hasil pengujian hipotesis keempat menyatakan komite audit tidak

berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Dengan nilai T

0,307 dan nilai signifikansi 0,760 > alpha 0,05, maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel komite audit tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Arah

positif menunjukan bahwa semakin besar komite audit maka

semakin tinggi pula manajemen laba yang dilakukan perusahaan.

Namun hasil penelitian ini secara statistik tidak signifikan.

Menurut Effendi (2009:34), keberadaan komite audit di perusahaan

publik sampai saat ini masih sekedar untuk memenuhi ketentuan

pihak regulator (pemerintah) saja. Hal ini ditunjukkandengan

penunjukan anggota komite audit di perusahaan publik yang

sebagian besar bukan didasarkan atas kompetensi dan kapabilitas

yang memadai, namun lebih didasarkan pada kedekatan dengan

dewan komisaris perusahaan. Anggota komite audit semacam ini

sulit diharapkan untuk dapat bekerja secara profesional, sehingga

besar kecilnya jumlah komite audit di perusahaan tidak akan bisa

membatasi terjadinya praktik manajemen laba. Di Indonesia,

terdapat peraturan Bapepam yang bersifat mandatory, sehingga

Page 94: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

77

tujuan perusahaan membentuk komite audit utamanya hanya untuk

memenuhi sehingga terhindar dari sanksi hukuman. Oleh karena

itu, kinerja dari komite audit kurang efektif dan optimal dalam

mengembangkan dan menerapkan proses pengawasan untuk

meminimalisir praktik manajemen laba (Agustia, 2013:37). Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Agustia

(2013) serta Zeptian dan Rohman (2013) yang menunjukkan

bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Akan tetapi, bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Reviani dan Sudantoko (2012), Jao dan Pagalung (2011) serta

Rahardi dan Prastiwi (2014) yang menyatakan bahwa komite audit

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

4. Analisi Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang telah

dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitin ini

layak digunakan karena model regresi telah terbebas dari masalah

normalistas, data berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinieritas,

heterokedastisitas, maupun autokorelasi.

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi

berganda yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

(Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Dewan

Page 95: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

78

Komisaris dan Komite Audit) terhadap variabel terikat (DA). Model

persamaan regresi sebagai berikut:

Pada persamaan regresi diatas nilai konstanta sebesar 1,154, hal ini

berarti jika tidak ada pergerakan dari ketiga variabel independen

(konstan), maka manajemen laba yang diukur dengan DA

(discretionary accrual) akan mengalami peningkatan sebesar 1,154.

Koefisien regresi untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan (-

0,033), menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1% ukuran

perusahaan maka dapat menurunkan manajemen laba sebesar 0,033%.

Koefisien regresi untuk variabel kepemilikan manajerial menunjukkan

1,189, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1% kepemilikan

manajerial maka dapat meningkatkan manajemen laba sebesar 1,189%.

Koefisien regresi untuk variabel ukuran dewan komisaris

menunjukkan 0,050, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1%

ukuran dewan komisaris maka dapat meningkatkan manajemen laba

sebesar 0,050%. Koefisien regresi untuk variabel komite audit

menunjukkan 0,003, menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1%

komite audit maka dapat meningkatkan manajemen laba sebesar

0,003%.

Y= 1,154 - 0,033UkuranPer + 1,189KepMan - 0,050UkuranDK+ 0,003KomiteAu + e

Page 96: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

79

Page 97: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan

corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2013 sampai 2016. Dengan menggunakan metode analisis regresi

berganda dengan melakukan pengujian terhadap 112 sampel perusahaan

yang masuk dalam daftar LQ-45 di BEI.

1. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan,

maka akan semakin kecil peluang manajemen laba yang akan terjadi di

sebuah perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Jao dan Pagalung (2011) serta

Nariastiti dan Ratnadi (2014), tetapi tidak konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Zeptian dan Rohman (2013).

2. Struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif terhadap

manajemen laba. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat

signifikansi uji t parsial sebesar 0,500. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Zeptian dan Rohman (2013) yang

Page 98: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

81

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba. Akan tetapi, bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rahardi dan Prastiwi (2014), Jao dan Pagalung

(2011) serta Oktovianti dan Agustia (2012) yang menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen

laba.

3. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat

signifikansi uji t parsial sebesar -0,870. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Agustia (2013) yang menunjukkan

bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Akan tetapi, bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jao dan Pagalung (2011) serta Nasution dan Setiawan

(2007) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

4. Komite audit tidak berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal

ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi uji t parsial

sebesar 0,307. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Agustia (2013) serta Zeptian dan Rohman (2013) yang

menunjukkan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Akan tetapi, bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Reviani dan Sudantoko (2012), Jao dan Pagalung

Page 99: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

82

(2011) serta Rahardi dan Prastiwi (2014) yang menyatakan bahwa

komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa

saran, sebagai berikut:

1. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih

besar sehingga hasil yang diperoleh lebih meyakinkan.

2. Pada penelitian selanjutnya, periode penelitian sebaiknya lebih dari 4

tahun agar hasil penelitian lebih akurat dan dapat memprediksi hasil

penelitian untuk jangka panjang.

3. Penelitian lanjutan disarankan untuk memasukan variabel baru yang

diidentifikasi dapat berpengaruh signifikan terhadapa manajemen laba

seperti variabel siklus hidup perusahaan, financial distress dan rasio

keuangan lainnya.

Page 100: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

83

DAFTAR PUSTAKA

Agustia, Dian. 2013. “Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash

Flow dan Leverage Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi

Keuangan, Volume 15, Nomor 1, Mei 2013, Halaman 27- 42.

Anindyah Prastiti dan Wahyu Meiranto. 2013. “Pengaruh Karakteristik Dewan

Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba“. Diponegoro

Journal Of Accounting Vol 2, No 4, Hal 1-12.

Anggit, D.T., dan M.J. Shodiq. 2014. “Hubungan Antara Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan”.Simposium

Nasional Akuntansi XVII. Mataram.

Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto, 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan

Profitabilitas, leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas

Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan”, Proceeding PESAT,

Volume 2.

Beiner, S., W. Drobetz, F. Schmid., H. Zimmermann. 2003. “Is Board Size An

Independent Corporate Governance Mechanism ?”.

http://www.wwz.unibas.ch /cofi/publications/papers/2003/06.03.pd.

Boediono, Gideon S.B. 2005. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan

Menggunakan Analisis Jalur”. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.

Chtourou, S. M., Bedard, J., Courteau, L. 2001. ”Corporate Governance and

Earnings Management”. Working Paper:Universite Laval, Quebec City,

Canada.

Dechow, Patricia M., R.G. Sloan,. A.P. Sweeney, (1995), “Detecting Earnings

Management”.TheAccounting Review 70, Hal, 193-225.

FCGI, 2001. “Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan”. Edisi Ketiga,

Jakarta. (Online), (www.fcgi.go.id diakses 25 Mei 2017).

Fischer, Marly., Kenneth Rozenweigg. 1995. “Attitude of Student Practitiones

Concerting the Ethical Acceptability of Earning Management”. Journal of

Business Ethic Vol.14, No.6, Page 433-444.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2008. “Peranan Dewan Komisaris

dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance”.

Page 101: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

84

Gayatri dan Prasetya, P. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap

Manajemen Laba Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Sebagai Variabel Intervening”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayan

Vol. 14.

Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”.

Jakarta: Salemba Empat.

Guna, Welvin I dan Arleen, Herawati (2010): “Pengaruh Mekanisme Good

Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit Dan factor

Lainnya Terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12,

No. 1.

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris

padaPerusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ)”. Simposium Nasional

Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.

Holthausen, R.W., D. Larcker., R. Sloan. 1995. ”Annual Bonus Schemes and

Manipulation of Earnings: Additional Evidence on Bonus Plans and

Income Management”. Journal of Accounting and Economics: 29-74.

Indiantoro, N dan Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

dan Manajemen”. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Jao, Robert dan Gagaring Pagalung. 2011. “Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan

Manufaktur Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Volume 8, Nomor

1, Halaman 1-94.

Jensen, Michael C., William H Meckling. 1976. “Theory of The firm:

managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of

Financial Economics, Page 82-137.

Kamaliah, A, R, Mitha E, 2009. “Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi,

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Akuntan Pemerintah”. Jurnal Akuntansi

dan Manajemen, Vol. 2, Hal, 01-11.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-11/PM/1997.

Komite Nasional Corporate Governance. 2002. “Pedoman Pembentukan Komite

Audit yang Efektif”. (www.governance-indonesia.com. Diakses 25 Mei

2017)

Komite Nasional Kebijakan Governance, Jakarta. (www.knkg-indonesia.com

diakses 25 Mei 2017).

Page 102: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

85

Kusumawardhani, Indra. 2012. “Pengaruh Corporate Governance, Struktur

Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal

Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, Vol. 9, No. 1, Hal, 41-54.

Lande, Adriani., Imam Subekti dan Endang Mardiati. 2014. “Pengaruh Tata

Kelola Perusahaan, Kecakapan Manajerial, dan Rasio Leverage Terhadap

Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi XVII.

Miranty dan Henny, M. 2012. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Good

CorporateGovernance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan Yang Terdaftar Dalam LQ45 Pada Tahun 2009-2011”. Jurnal

Akuntansi, Oktober: 1-13

Muliati, 2011, “Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Pada

Praktik Manajemen Laba Di Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di

BEI”, Universitas Udayana. Denpasar.

Nasution, M dan Setiawan, D. 2007. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba di Industri Perbankan”. Simposium Nasional Akuntansi

X, Makassar.

N, W, Nariastiti dan N, M, D, Ratnadi. (2014). “Pengaruh Asimetri Informasi,

Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan pada Manajemen Laba”. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 9, No. 3, pp 717-727.

Nuryaman. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan

Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”.

Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak.

Komite Nasional Kebijakan Governance.2006. ”Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia”. Jakarta.

Rajgopal, S., Venkatachalam, M., Jiambalvo, J. 1999. “Is institutional

Ownership Associated.with Earning Management and the Extent to Which

Stock Price Reflect Future Earning's?”.Working Paper: University of

Washington, Seattle, United States.

Rahardi, T dan Prastiwi, A. 2014. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2009-2012). Diponegoro Journal Of Accounting,

Vol 3, No 1, Hal 1-14.

Reviani, Dhini dan Djoko Sudantoko. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Ukuran Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Manajemen

Laba. Prestasi,Vol 9, No 1, ISSN 1411-1497.

Schipper, K. 1989. “Earnings Management”. Accounting Horizons 3, Hal, 91-106.

Page 103: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

86

Scott,William R.2000. Financial Accounting Theory. USA: Prentice-Hall.

Scott, W. R. 2009. “Financial Accounting Theory”. Fifth Edition. Pearson

Prentice Hall: Toronto.

Scott, William R. 1997. Financial Accounting Theory, 2nd Edition, Canada Inc.,

Prentices Hall.

Shleifer, A., Vishny, Robert W. 1997. “A Survey of Corporate Governance”.

Journal of Finance, 52,2, Hal, 737-783.

Sulistyanto, Sri. 2008. “Manajemen Laba – Teori dan Model Empiris”. Jakarta:

Grasindo.

SY, Ratnaningsih dan Hidayati. 2012. “Pengaruh Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia”. Media Mahardika, Vol. 10, No. 3, Hal, 38-65.

Ujiyanto, Moh Arif dan Bambang Agus Pramuka. 2007. “Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan”. Simposium

Nasional Akuntansi X Makasar. IAI.

Veliandina Chivan Naftalia. 2013. “Pengaruh Leverage Terhadap Manajamen

Laba Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”.

Diponegoro Journal Of Accounting, Vol 2, No 3, Hal 1-8.

Warsono, Sony, Fitri Amalia, dan Dian Kartika Rahajeng. 2009. “Corporate

Governance, Concept and Model”. Yogyakarta: Center for Good

Corporate Governance.

Watts, Rose. L., Jerold L Zimmerman. 1986. “Positive Accounting Theory”.

Canada:Prentice Hall.

Yermack, D. 1996. “Higher Market Valuation of Companies with a Small Board

of Directors”. Journal of Financial Economics, 40, Hal, 185-211.

Page 104: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

87

Lampiran - Lampiran

Page 105: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

88

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI

2 AKR Corporindo Tbk AKRA

3 Astra International Tbk ASII

4 Alam Sutera Realty Tbk ASRI

5 Bank Central Asia Tbk BBCA

6 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI

7 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI

8 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN

9 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI

10 Global Mediacom Tbk BMTR

11 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE

12 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

13 Gudang Garam Tbk GGRM

14 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

15 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

16 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP

17 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR

18 Kalbe Farma Tbk KLBF

19 Lippo Karawaci Tbk LPKR

20 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP

21 Media Nusantara Citra Tbk MNCN

22 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA

23 Pakuwon Jati Tbk PWON

24 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR

25 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM

26 United Tractors Tbk UNTR

27 Unilever Indonesia Tbk UNVR

28 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA

Page 106: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

89

Hasil Data Variabel

1. Hasil Penghitungan Manajemen Laba

No

Kode Emiten Discretionary accrual

2013 2014 2015 2016

1 AALI 0,07508 0,16482 0,16620 0,14270

2 AKRA 0,34094 0,01103 0,11708 0,14753

3 ASII 0,09876 0,11235 0,02627 0,06342

4 ASRI -0,07997 0,08518 0,05452 -0,01141

5 BBCA 0,05309 -0,02438 -0,01497 -0,03259

6 BBNI 0,04861 0,03543 -0,01335 0,01066

7 BBRI 0,02858 -0,09258 -0,02346 0,01606

8 BBTN 0,04318 0,02537 0,00660 -0,02949

9 BMRI 0,01261 0,00390 0,01463 -0,01383

10 BMTR 0,12914 0,40597 0,03102 -0,01941

11 BSDE 0,19317 0,22244 0,13752 0,10975

12 CPIN 0,19594 0,28150 0,18511 0,05401

13 GGRM 0,15948 0,18847 0,16863 0,09967

14 ICBP 0,09811 0,01691 0,06828 0,05073

15 INDF 0,06714 0,03850 0,09433 0,07357

16 INTP 0,11852 0,15166 0,14472 0,19926

17 JSMR -0,02892 -0,01159 -0,00388 -0,00147

18 KLBF 0,20334 0,07603 0,07678 0,12230

19 LPKR 0,18553 0,10197 0,12895 0,06536

20 LSIP 0,06331 0,05892 0,11301 0,08203

21 MNCN 0,09869 0,17743 0,10816 0,07940

22 PTBA 0,06493 0,11224 0,13704 0,13125

23 PWON 0,06339 0,39617 0,18878 0,24522

24 SMGR 0,22559 0,18622 0,17723 0,25937

25 TLKM 0,11907 0,12284 0,10176 0,12226

26 UNTR 0,04337 0,05667 -0,05180 0,01768

27 UNVR 0,10845 0,12030 0,16112 0,17637

28 WIKA 0,07257

0,15646

0,10489

0,17741

Page 107: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

90

2. Hasil Penghitungan Ukuran Perusahaan

No

Kode Emiten Ukuran Perusahaan

2013 2014 2015 2016

1 AALI 30.33661 30.55194 30.69965 30.81845

2 AKRA 30.31431 30.32510 30.35252 30.39297

3 ASII 32.99697 33.09497 33.13405 33.19881

4 ASRI 30.30020 30.45978 30.56007 30.63602

5 BBCA 33.83821 33.94534 34.01853 34.14831

6 BBNI 33.58855 33.66308 33.86267 34.03299

7 BBRI 34.07066 34.31807 34.40915 34.54241

8 BBTN 32.50751 32.60483 32.77740 32.99778

9 BMRI 34.22830 34.38217 34.44454 34.57675

10 BMTR 30.67885 30.86440 30.90787 30.83476

11 BSDE 30.74774 30.96803 31.21516 31.27627

12 CPIN 30.38609 30.66897 30.83721 30.81758

13 GGRM 31.55833 31.69526 31.78215 31.77339

14 ICBP 30.68820 30.84630 30.91045 30.99493

15 INDF 31.98892 32.08466 32.15098 32.03987

16 INTP 30.91220 30.99433 30.95023 31.03723

17 JSMR 30.97622 31.09231 31.23448 31.61071

18 KLBF 30.05716 30.15073 30.24816 30.35403

19 LPKR 31.07465 31.26230 31.35253 31.45101

20 LSIP 29.70732 29.78918 29.81130 29.87800

21 MNCN 29.89437 30.24175 30.30341 30.28707

22 PTBA 30.08866 30.32646 30.45798 30.55293

23 PWON 29.86085 30.45066 30.56371 30.65990

24 SMGR 31.05830 31.16659 31.27263 31.42035

25 TLKM 32.48267 32.57904 32.74405 32.82181

26 UNTR 31.68041 31.73022 31.75355 31.78977

27 UNVR 30.22240 30.28993 30.38659

30.44916

28 WIKA 30.16432

30.39829

30.60667

31.06812

Page 108: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

91

3. Hasil Penghitungan Kepemilikan Manajerial

No

Kode Emiten Kepemilikan Manajerial

2013 2014 2015 2016

1 AALI 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

2 AKRA 0.00520 0.00722

0.00681

0.00722

3 ASII 0.00036

0.00037 0.00037 0.00040

4 ASRI 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

5 BBCA 0.00259

0.00243

0.00242

0.00201

6 BBNI 0.00214

0.00202

0.00023

0.00003

7 BBRI 0.00000 0.00000 0.00005

0.00006

8 BBTN 0.00133

0.00051

0.00052 0.00052

9 BMRI 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

10 BMTR 0.00701

0.00612

0.00660

0.00562

11 BSDE 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

12 CPIN 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

13 GGRM 0.00920 0.00920 0.00920 0.00920

14 ICBP 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

15 INDF 0.00016 0.00016 0.00016 0.00016

16 INTP 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

17 JSMR 0.00274

0.00196

0.00137

0.00112

18 KLBF 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

19 LPKR 0.00000

0.00001

0.00000 0.00000

20 LSIP 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

21 MNCN 0.00201

0.00097

0.00073

0.00085

22 PTBA 0.00003 0.00003 0.00006

0.00002

23 PWON 0.00025 0.00025 0.00016 0.00016

24 SMGR 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

25 TLKM 0.00000 0.00000 0.00005

0.00009

26 UNTR 0.00057 0.00057 0.00001 0.00001

27 UNVR 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

28 WIKA 0.01851

0.01304

0.01223

0.00741

Page 109: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

92

4. Hasil Penghitungan Ukuran Dewan Komisaris

No

Kode Emiten Ukuran Dewan Komisaris

2013 2014 2015 2016

1 AALI 0.571 0.571 0.667

0.600

2 AKRA 0.667 0.667 0.667 0.667

3 ASII 0.700 0.700 0.636 0.636

4 ASRI 0.600 0.600 0.600 0.600

5 BBCA 0.400 0.400 0.400 0.400

6 BBNI 0.429

0.500

0.333

0.444

7 BBRI 0.500

0.375 0.375 0.444

8 BBTN 0.500

0.333

0.429 0.429

9 BMRI 0.429 0.429 0.444 0.444

10 BMTR 0.667 0.667 0.500

0.400

11 BSDE 0.250

0.625 0.625 0.600

12 CPIN 0.667 0.667 0.667 0.600

13 GGRM 0.333 0.333 0.500 0.500

14 ICBP 0.571 0.571 0.667 0.667

15 INDF 0.625 0.625 0.625 0.625

16 INTP 0.571 0.571 0.571 0.571

17 JSMR 0.600

0.667

0.833 0.833

18 KLBF 0.667 0.667 0.667 0.571

19 LPKR 0.375

0.250

0.500

0.286

20 LSIP 0.625 0.625 0.667 0.667

21 MNCN 0.600 0.600 0.667

0.600

0.600

0.600

22 PTBA 0.833

0.667 0.667 0.667

23 PWON 0.667

0.333

0.667

0.333

24 SMGR 0.667

0.571

0.714 0.714

25 TLKM 0.667 0.667 0.571 0.571

26 UNTR 0.571 0.571 0.667 0.667

27 UNVR 0.200 0.200 0.200 0.200

28 WIKA 0.667 0.667 0.714 0.714

Page 110: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

93

5. Hasil Penghitungan Komite Audit

No

Kode Emiten Komite Audit

2013 2014 2015 2016

1 AALI 3 3 3 3

2 AKRA 3 3 3 3

3 ASII 4 4 4 4

4 ASRI 3 3 3 3

5 BBCA 3 3 3 3

6 BBNI 3 3 4 4

7 BBRI 8 8 6 6

8 BBTN 3 4 4 5

9 BMRI 5 5 5 5

10 BMTR 3 3 4 4

11 BSDE 3 3 3 3

12 CPIN 5 5 5 5

13 GGRM 3 3 3 3

14 ICBP 3 3 3 3

15 INDF 3 3 3 3

16 INTP 3 3 3 3

17 JSMR 3 3 3 3

18 KLBF 3 3 3 3

19 LPKR 3 3 3 3

20 LSIP 3 3 3 3

21 MNCN 3 3 4 4

22 PTBA 4 4 4 4

23 PWON 3 3 3 3

24 SMGR 3 3 4 4

25 TLKM 6 6 5 4

26 UNTR 3 3 3 3

27 UNVR 3 3 3 3

28 WIKA 5 5 5 5

Page 111: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

94

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DA 112 -,09258 ,40597 ,0957581 ,08979569

UkuranPer 112 29,70732 34,57675 31,4960959 1,35465812

KepMan 112 ,00000 ,01851 ,0015429 ,00326668

UkuranDK 112 ,200 ,833 ,55739 ,142905

KomiteAu 112 3 8 3,62 1,033

Valid N (listwise) 112

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,154 ,220 5,236 ,000

UkuranPer -,033 ,007 -,499 -4,745 ,000 ,658 1,521

KepMan 1,189 2,378 ,043 ,500 ,618 ,971 1,030

UkuranDK -,050 ,058 -,080 -,870 ,386 ,859 1,164

KomiteAu ,003 ,009 ,030 ,307 ,760 ,750 1,333

a. Dependent Variable: DA

Page 112: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

95

2. Hasil Uji Normalitas

Page 113: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

96

Uji Kolmogorov-Smirnov Normalitas

3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,369 ,139 2,665 ,009

UkuranPer -,010 ,004 -,272 -2,384 ,119

KepMan ,596 1,495 ,037 ,399 ,691

UkuranDK ,019 ,036 ,053 ,529 ,598

KomiteAu ,002 ,005 ,042 ,392 ,696

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 112

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,07919063

Most Extreme Differences Absolute ,069

Positive ,069

Negative -,049

Kolmogorov-Smirnov Z ,069

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 114: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

97

4. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,471a ,222 ,193 ,08065725 1,860

a. Predictors: (Constant), KomiteAu, UkuranDK, KepMan, UkuranPer

b. Dependent Variable: DA

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

1. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,456a ,208 ,165 ,24021977

a. Predictors: (Constant), KepMan, DEA, DER

b. Dependent Variable: DA

Page 115: PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan . LQ-45

98

2. Uji F Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,199 4 ,050 7,644 ,000019b

Residual ,696 107 ,007

Total ,895 111

a. Dependent Variable: DA

b. Predictors: (Constant), KomiteAu, UkuranDK, KepMan, UkuranPer

3. Uji t Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,154 ,220 5,236 ,000

UkuranPer -,033 ,007 -,499 -4,745 ,000006

KepMan 1,189 2,378 ,043 ,500 ,618

UkuranDK -,050 ,058 -,080 -,870 ,386

KomiteAu ,003 ,009 ,030 ,307 ,760

a. Dependent Variable: DA