84
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP PENINGKATAN KOMPTENSI GURU DI SMANEGERI 8 PINRANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh HARDIANTI 10531214214 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2018

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)TERHADAP PENINGKATAN KOMPTENSI GURU

DI SMANEGERI 8 PINRANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

HARDIANTI

10531214214

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN2018

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)TERHADAP PENINGKATAN KOMPTENSI GURU

DI SMANEGERI 8 PINRANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

HARDIANTI

10531214214

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN2018

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)
Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)
Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar/Telp: 0411-860837/Email:[email protected]/web:www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : HARDIANTI

Stambuk : 10531 2142 14

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) TerhadapPeningkatan Kompetensi Guru di SMA Negeri 8Pinrang

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan didepan TimPenguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidakdibuatkan oleh siapapun.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan sayabersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2018

YangMembuat Pernyataan

Hardianti

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar/Telp: 0411-860837/Email:[email protected]/web:www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : HARDIANTI

Stambuk : 10531 2142 14

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi saya. Saya akanmenyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi denganpembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada point 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2018

Yang Membuat Perjanjian

Hardianti

Diketahui Oleh,Ketua Prodi Teknologi Pendidikan,

Dr.Muhammad Nawir,M.PdNBM.991323

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

iii

Moto & Persembahan

Moto

Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu

mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan orang

lain (HARDIANTI)

Persembahan

Yang Utama Dari Segalanya...

Sembah sujud serta rasa syukur kepada ALLAH SWT.Taburan cinta dan

kasih sayang-MU telah memberikanku kekuatan ,membekaliku dengan

ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta.Atas karunia serta kemudahan

yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi

dan kusanyangi.

Dengan segala kerendahan hati ,kupersembahkan karya ini kepada Ayah

dan Ibunda tercinta ,adik-adikku Marwah dan Muh Ayyub tersayang dan

seluruh keluarga dan juga sahabat-sahabatku yang selalu memberikan

motivasi ,semangat dan bantuan semoga Allah SWT membalasnya.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

iv

ABSTRAK

HARDIANTI.2018.Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Diklat TerhadapPeningkatan Kompetensi Guru di SMA Negeri 8 Pinrang.Skripsi jurusanTeknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasMuhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Bahrun Amin dan Nurdin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensimengajar guru di SMA Negeri 8 Pinrang dan adakah Pengaruh Pendidikan danPelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Kompetensi guru di SMA Negeri 8Pinrang.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptifstatistik,dengan jumlah populasi 39 Orang dan sampel dalam penelitian ini adalahguru yang aktif mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) berjumlah 15 Orang.

Metode pengumpulan data penulis menggunakan angket dan pedomanobservasi dengan jumlah 20 butir pertanyaan angket diklat guru, dan 20 butirpertanyaan untuk angket peningkatan Kompetensi guru,serta dokumentasi.Teknikanalisis data yang digunakan adalah menggunakan rumus product moment.

Hasil yang diperoleh dari penyebaran angket peningkatan kompetensi gurudi SMA Negeri 8 Pinrang responden menjawab Setuju sebesar 48,67 % masukdalam Kategori Cukup Baik dan untuk hasil yang di peroleh dari penyebaranangket diklat guru di SMA Negeri 8 Pinrang responden menjawab sangat setujusebesar 59,33 % masuk dalam Kategori Baik.Penelitin ini juga menunjukan hasilanalisis korelasi product moment diperolehrxy=0,333nilai 0,333diinterprestasikanketabel interval koefisienya itu berada pada koefisien korelasi 0,300 sampaidengan 0,400 dengan interprestasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori“rendah”.

Ini berarti ada Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadapPeningkatan Kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang. Ada hubungan positifyang menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan dan pelatihan (diklat)makasemakinmeningkatkompetensi guru pada proses mengajar di SMA Negeri 8Pinrang .

Kata kunci :Pendidikan dan Pelatihan (Diklat),Peningkatan KompetensiGuru

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji dan syukur kehadirat Allah SWTatas berkah,rahmat dan karunia-Nya

hingga saya masih selalu diberi kesehatan sampai detik ini hingga tak dapat

tersuratkan lagi.Salam dan salawat juga senantiasa kita hanturkan kepada

Rasulullah Muhammad Saw sebagai suri tauladan bagi semu umat-Nya ,sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul “Pengaruh

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tehadap Peningkatan Kompetensi Guru

di SMA Negeri 8 Pinrang”.

Skripsi penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan program studi Strata-1 di jurusan Teknologi Pendidikan ,Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Makassar,Penulis

menyadari dalam penyususunan skripsi penelitian ini tidak akan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak ,karena itu pada kesempatan ini kami ingin

mengucapkan terimah kasih kepada.

Kepada Ayahanda Sompa dan Ibunda Asia atas segala pengorbanan dan

doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu

sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

vi

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasihkepada; Dr. H. Abd

Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Unismuh Makassar.Bapak Erwin Akib,

S.Pd.,M.Pd.,Ph.D.Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, dan Andi Adam, S.Pd., M.Pd., ketua Program Studi

Teknologi Pendidikan.Dr.H.Bahrun Amin,M.Hum Pembimbing 1 dan

Drs.H.Nurdin,M.Pd Pembimbing II yang telah meluangkan waktu,pikiran serta

kesabaran dalam membimbing penulis mulai dari persiapan penelitian hingga

akhir penulisan.Rekan-rekan Mahasiswa yang telah bersama-sama berjuang dan

membantu dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini serta seluruh dosen dan

para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulisan dengan

serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis mulai dari

semester awal hingga penulis menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini.

Ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapakan

kepada kepala SMA Negeri 8 Pinrang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang,

beserta guru-guru dan staf yang telah memberikan izin penulis mengadakan

penelitian sehingga penulis menyelesaikan skripsi inipenulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Sahabat dan Kakanda senior serta seluruh keluarga

Himpunan Mahasiswa Teknologi Pendidikan yang tak sempat penulis sebutkan

satu persatu, atas segala bantuan dan kebersamaannya selama ini. Dan semua

pihak yang ikut membantu, mendukung, dan memberi semangat dalam

penyesesaian skripsi ini.

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

vii

Penulis menyadari skripsi penelitian ini tidak luput dari berbagai

kekurangan.Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan

perbaikannya sehingga akhirnya skripsi penelitian ini dapat memberikan mamfaat

bagi pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut

.Amin

WassalamualaikumWr.Wb

Makassar,Agustus 2018

Peneliti

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iv

SURAT PERNYATAAN .............................................................................v

SURAT PERJANJIAN ................................................................................vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................vii

ABSTRAK ....................................................................................................viii

KATA PENGANTAR.................................................................................. ix

DAFTAR ISI.................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN

HIPOTESIS ..................................................................................................9

A. Kajian Pustaka .................................................................................9

1. Pendidikan dan Pelatihan .......................................................10

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

xiii

a. Pengertian Pendidikan................................................10

b. Tujuan Diklat Guru ....................................................12

c. Manfaat Diklat ...........................................................13

d. Jenis- Jenis Diklat ......................................................14

2. Kompetensi kerja guru ...........................................................18

a. Pengertian Kompetensi ..............................................18

b. Jenis Kompetensi Guru ..............................................19

c. Meningkatkan Kompetensi Guru ...............................20

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

Guru ...........................................................................21

3. Hubungan Diklat dan Peningkatan Kompetensi Guru ...........29

B. Kerangka Berfikir............................................................................30

C. Hipotesis ............................................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................32

A. Jenis Penelitian...................................................................................32

B. Lokasi Penelitian................................................................................32

C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................................32

D. Populasi dan Sampel ..........................................................................33

E. Variabel Penelitian .............................................................................36

F. Instrumen Penelitian...........................................................................37

1. Kuisioner ................................................................................38

G. Teknik Pengumpulan Data.................................................................39

1. Observasi................................................................................39

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

xiv

2. Kuisioner ................................................................................39

3. Dokumen................................................................................41

H. Teknis Analisis Data ..........................................................................41

1. Analisis Deskriptif .................................................................41

2. Analisis Korelasi ....................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................42

A. Hasil Penelitian ..................................................................................42

1. Analisis Deskriptif .......................................................................42

2. Analisis Korelasi ..........................................................................45

B. Pembahasan........................................................................................46

BAB V PENUTUP........................................................................................48 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 50

A. Simpulan ............................................................................................48

B. Saran...................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1. Populasi .................................................................................................. 35

3.2. Sampel.................................................................................................... 37

3.3. Interpretasi.............................................................................................. 43

4.4. Angket pengaruh pendidikan dan pelatiihan (diklat) terhadap

Peningkatan kompetensi guru ....................................................................... 44

4.5. Angket Diklat untuk Guru...................................................................... 45

4.6. Peningkatan kompetensi guru ................................................................ 46

4.7. Korelasi produk moment........................................................................ 47

4.8. Correlations ............................................................................................ 48

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1. Kerangka Pikir ....................................................................................... 31

3.2. Desain Penelitian.................................................................................... 33

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran. 1. Angket Diklat untuk Guru ........................................................53

Lampiran. 2. Angket Kompetensi Guru.........................................................55

Lampiran . 3 Angket Diklat untuk Guru (X) ...................................................58

Lampiran. 4. Angket Kompetensi Guru (Y) ..................................................60

Lampiran. 5. Pengelolaan Data SPSS ............................................................62

Lampiran.6. Tabel Korealsi Product Moment................................................63

Lampiran. 7. Dokumentasi.............................................................................64

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek penunjang kehidupan yang

terus menerus mengalami perkembangan sesuai dengan tingkat kebutuhan

manusia dan selalu diikuti oleh pembaruan.Dalam pendidikan tidak terlepas

dari peran pendidik, karena pendidik sebagai orang yang mendidik akan

menjadi contoh dalam pembentukan kepribadian siswa.

Nata (1997:62) menyatakan bahwa:“mendidik ialah menyiapkan anaksupaya ia kelak dapat hidup sebagai pribadi yang bersifat sosial danberdasarkan kesusilaan”. Defenisi diri didik dilihat dari segi konten pendidikanyang erat kaitannya dengan etika dan kepribadian bila dilihat dari segiprosesnya kemudian didik tergolong dengan memberi motivasi untuktermotivasi untuk belajar memastikan dan mengikuti peraturan atau aturannorma dan konvensi yang telah menjadi kesepakatan bersama.

Dri (2004:17) menyatakan bahwa : “menjelaskan guru adalahmerupakan orang dewasa yang bertanggung jawab dalam memberikanpertolongan dalam perkembangan anak didik,baik jasmani maupunrohaninya.Agar dapat mencapai tingkat kedewasaannya yakni mampu berdirisendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai makhluk tuhan,makhluk sosial danmakhluk individu mandiri kedewasaan di sini dimaksud bahwa seorang anaksudah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, baik secara fisikologis,pedagogis, dan sosiologis”.

Guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan

.Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas

anak didik harus diperhitungkan dengan sunguh-sungguh.Untuk itu guru harus

selalu meningkatkan kompetensinnya.

Sebagai pendidik guru memiliki peran penting dalam pendidikan,di

sekolah guru memiliki posisi yang menentukan keberhasilan pendidikan.

Masyarakat mengharapkan agar guru dapat bertanggung jawab terhadap

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

2

perkembangan anak didik. Dengan demikian, guru dapat memberikan

konstribusi yang sangat besar untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Usman (2000:5) menyatakan bahwa : “guru merupakan jabatan atauprofesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru atau dapat dikatakanbahwa menjadi seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas di segalabidang dan maupun untuk mendidik siswa agar dapat mengikuti arusperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat”.

Usman (2000:5) menyatakan bahwa“tugas guru sebagai profesimeliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan danmengambangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan danmengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berartimengembangkan keterampilan siswa”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa prestasi hasil

belajar siswa bukan hanya ditentukan oleh sekolah, pola struktur dan

kurikulumnya, akan tetapi ditentukan sebagian besar oleh kinerja profesional

guru yang membimbing mereka.Tinggi rendahnya kemampuan guru tidak

dapat diukur oleh seberapa banyak sumber daya yang dimiliki,akan tetapi

bagaimana seorang guru memanfaatkan sumber daya yang ada pada dirinya

untuk mencapai suatu tingkat yang memuaskan.

Hal ini dapat dilihat dari contoh berikut: ada dua orang guru yang

bekerja di sekolah yang sama dan mengajar pada mata pelajaran yang sama,

kedua bekerja dengan jumlah jam yang sama dan dilengkapi dengan peralatan

yang sama, akan tetapi salah seorang dari mereka menyelesaikan pekerjaan

lebih baik dari pada yang satunya, walupun jumlah masukkan (jumlah jam

kerja, perelatan, dan lain-lain) adalah sama.

Perbedaan tersebut sesungguhnya dapat dilihat dari beberapa faktor di

antarannya kurangnya perencanaan pembelajaran,motivasi,pengetahuan yang

luas tentang materi yang ingin disampaikan kepada siswa, berapa metode yang

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

3

disesuaikan untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, yang

semua itu bisa didapat apabila sering mengikuti program-program

pengembangan yang sering disebut pendidikan dan pelatihan (diklat).

Sehingga dapat dilihat bahwa guru yang satu kinerjanya lebih tinggi

dan lebih baik dari pada yang satunya lagi. Penilaian seperti ini perlu dilakukan

agar guru dapat termotivasi dalam meningkatkan kinerja mereka, di sini kepala

sekolah diharafkan dapat berperan aktif untuk memberikan penilaian kerja.

Penilaian kerja yang dilakukan kepala sekolah akan menimbulkan

dampak yang positif bagi guru dan pada sekolah. Hal ini terjadi apabila proses

penilaian tersebut bersifat objektif dengan mengenyampingkan kepentingan

pribadi di atas golongan, dalam hal ini kepala sekolah berperan sebagai

motivator guru untuk meningkatkan kinerja mereka agar bisa lebih baik lagi.

Kepala sekolah sebagai motivator dalam penilaian dapat memberikan

tunjangan fungsional, kenaikan pangkat (posisi), rotasi jabatan, memberikan

penghargaan kepada guru untuk mengikuti diklat guna meningkatkan

kinerja.Banyak cara yang dilakukan agar dapat meningkatkan kompetensi guru,

akan tetapi yang lebih banyak dipilih oleh kepala sekolah dan menjadi

alternatif adalah dengan mengikut sertakan guru dalam program diklat.

Hal ini karena diklat dapat menambah pengetahuan, meningkatkan

keterampilan, terbentuknya sikap mental para guru, dan dapat meningkatkan

mutu pengetahuan dan kemajuan lembaga pendidikan secara menyeluruh serta

untuk meningkatkan karier guru yang bersangkutan dengan waktu yangrelative

lebih singkat dengan kelebihan dapat menambah pengetahuan secara cepat.

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

4

Kepala sekolah yang mempunyai pikiran maju tentu menyadari arti

penting pelaksanaan diklat.Diklat bagi guru, karena setiap lembaga pendidikan

dituntut untuk memiliki strategi guna mengembangkan mengembangkan

kreatifitas dalam mengelola pendidikan dengan menerapkan metode baru agar

dapat mengimbangi kemajuan teknologi yang pesat.

Kemajuan teknologi yang pesat membuat program diklat menjadi

sangat diperlukan baik untuk guru baru maupun yang guru-guru yang sudah

lama bekerja.Diklat yang diikuti oleh guru baru berfungsi sebagai alat

pengenalan terhadap pekerjaannya, karena pada prinsipnya apabila guru sudah

mengenal dan mengetahui pekerjaannya maka akan timbul rasa sukanya dalam

mengajar, dan dengan menyukai pekerjaan.

Sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih mudah

dan penuh semangat, sehingga kinerja guru menjadi meningkat dan dapat

melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan efisien. Untuk guru lama diklat

sangat diperlukan sebagai alat penyegaran,pembaharuan pikiran, dan sebagai

penunjang bagi guru untuk menyesuaikan dengan teknologi baru, yang berguna

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan pada dirinya yang

nantinya berdampak pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara

menyeluruh.

Diklat juga biasa dilaksanakan karena ada tuntutan dari tugasnya yang

sekarang, atau untuk mempersiapkan diri sehubungan akan dirotasi atau akan

dipromosikan.Diklat yang diikuti guru biasanya dilaksanakan ketika lembaga

pendidikan tersebut sedang mengalami permasalahan yang cukup sulit.

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

5

Walaupun sebenarnya diklat dilaksanakan bukan untuk mengatasi

permasalahan lembaga pendidikan secara menyeluruh tetapi setidaknya diklat

diharafkan dapat mengurangi permasalahan yang ada pada lembaga

pendidikan. Selain dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan yang ada di

sekolah diklat juga dibutuhkan oleh para guru dalam meningkatkan

kemampuan dan keterampilan secara individual.

Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan dari kurikulum program

pendidikan yang merupakan bagian dari sarana pendukung operasional

pendidikan yang bersifat dinamis dan terus berkembang. Contohnya:

pemerintah menerapkan program Kurikulum 2013, maka suatu lembaga

pendidikan memerlukan tenaga terampil untuk dapat menangani program

tersebut, agar program dapat terselenggara dengan baik dan jalan yang paling

tepat dan praktis adalah mengikuti diklat tentang.

Kurikulum 2013 bagi guru yang menangani program tersebut. Hal ini

membuktikan bahwa diklat diambil sebagai jalan alternatif pemecahan masalah

yang dihadapi sekolah, walaupun tidak secara menyeluruh. Karena pada

dasarnya setiap manusia itu memiliki bakat yang apabila di didik dan dilatih

dengan baik maka akan menjadi lebih ahli dan dapat melakukan pekerjaan

dengan baik.

Manusia harus bekerja sesuai dengan bakat yang di tekuninya, Begitu

juga seorang guru jika bekerja sesuai bakat atau bidang keahliannya maka guru

akan dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerja, sehingga semua

permasalahan yang akan dihadapi dengan baik. Tetapi jika guru bekerja tidak

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

6

pada bidang yang tepat, maka akan banyak permasalahan-permasalahan yang

akan dihadapi di masa datang. Untuk mencegah permasalahan-permasalahan

itu terjadi biasanya pihak sekolah mengambil alternatif untuk mengikut

sertakan guru ke program pengembangan diklat.

SMAN 8 Pinrang merupakan salah satu sekolah menengah atas yang

berstatus negeri yang terletak di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Dilihat dari perkembangannya kualitas dan kuantitas sudah lebih meningkat hal

itu terlihat dari guru yang ada di sekolah sudah diikut sertakan pada program

diklat, baik dari dinas maupun dari sekolah tersebut untuk meningkatkan

kinerja guru.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, penulis

menemukan bahwa masih terdapat gejala-gejala sebagai berikut:

1. Adanya guru yang mengajar tidak sesuai dengan keahliannya.

2. Kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri.

3. Adanya guru yang masih kurang memahami tentang strategi pembelajaran.

4. Kurangnya minat guru dalam mengikuti diklat.

5. Kurangnya pemahaman guru tentang mengikuti manfaat diklat.

Berdasarkan gejala-gejala diatas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap

peningkatan kompetensi guru di SMAN 8 Pinrang”

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas yang telah di jelaskan ,maka rumusan

masalah dalam penelitian ini :

“Adakah pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap

peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang?”

C. Tujuan penelitian

Pada dasarnya tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pokok

permasalahan penelitian,oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat)

terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

yang secara umum diklasifikasikan menjadi dua ,antara lain:

1. Manfaat teoritis

Penelitian mengenai pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat)

terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang,semoga

dapat memberikan gambaran mengenai pendidikan dan pelatihan (Diklat) di

dunia pendidikan.Penelitian ini juga diharapkan bisa sebagai acuan didalam

penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini antara lain:

a. Bagi peneliti

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

8

Melalui penelitian ini,penulis dapat mengetahui pengaruh pendidikan

dan pelatihan(Diklat) terhadap peningkatan kompetensi guru

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk lebih

termotivasi untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan(Diklat) dalam kegiatan

mengajar maupun di dunia kerjanya sebagai tenaga pendidik.

c. Bagi Sekolah

Bagi sekolah dapat memberikan motivasi kepada sekolah untuk

mendorong para guru untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan terhadap

peningkatan kompetensi guru.

d. Istansi Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi mamfaat dan sebagai

masukan sehingga dapat di pantau adakah pengaruh pendidikan dan

pelatihan (diklat) terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8

Pinrang.

e. Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan

refrensi bagi peneliti lain yang berminat mengadakan penelitian pada

bidang yang sama dalam rangka meningkatan upaya mengikuti

pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam upaya meningkatkan kompetensi

guru.

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

9

BAB IIKAJIAN PUSTAKA,KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Pada dasarnya penelitian tentang hubungan terhadap prestasi belajar

sebelumnya sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Nova Fortuna, mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau pada 2010

meneliti dengan judul: Hubungan antara Aktivitas Mengikuti Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan Kemampuan Mengajar Guru di

SMP Negeri 4 Tapung. Berdasarkan hasil penelitian Nova Fortuna,

Keaktifan guru dalam mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) di SMP Negeri 4 Tapung tergolong kurang aktif, hal

ini dapat dilihat dari rekapitulasi hasil angket berjumlah 14 orang

(46.67%). Pada variabel Kemampuan mengajar guru SMP Negeri 4

Tapung setelah mengikuti aktivitas MGMP berada pada kategori

“mampu”, hal ini terlihat dari hasil rata-rata setiap item penilaian, guru

mendapatkan skor 4.62625 dari kepala sekolah. Hasil analisis Adanya

korelasi antara aktivitas mengikuti MGMP dengan kemampuan mengajar

guru di SMP Negeri 4 Tapu.

b. Nurjannah, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau pada 2005 meneliti tentang:

Kemampuan Guru Membuat Analisis Materi Pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SDN 004 Sungai Apit. Kesimpulan penelitiannya menyatakan

9

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

10

bahwa kemampuan Guru Membuat Analisis materi Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SDN 004 Sungai Apit berada pada kategori “Kurang

Mampu” hal ini diketehui berdasarkan hasil keseluruhan frekuensi dari

hasil observasi berada pada skor 55,71 dengan ketentuan yang telah dibuat

sebelumnya dapat di pahami kemampuan guru membuat analisis materi

pelajaran PAI di SDN 004 Sungai Apit termasung kategori kurang

mampu.

1. Pendidikan dan Pelatihan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur,

bertingkat di mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang

setara dengannya termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang

berorentasi akademis dan umum,program spesialis dan latihan

profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.

Yunus (1990:10) menyatakan bahwa : “pendidikan ialah suatuusaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantuanak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,jasmani danakhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuandan cita-citannya paling tinggi”.

Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang

dilakukannya dapat bermamfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa,n

egara dan agamannya. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa

pendidikan merupakan transformasi ilmu dari seseorang dewasa yang

memiliki pengetahuan dan kerampilan kepala sekolah orang lain atau

perserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir dengan

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

11

rentang waktu relatif lama dan biasanya disebut dengan pendidikan

formal.

Menurut Suhendra (2006:6) menyatakan bahwa:“ pelatihan adalahproses di mana orang mencapai kemampaun tertentu untuk membantumencapai tujuan organisasi.Proses ini terkait dengan tujuan yang hendakdicapai oleh institusi atau lembaga pendidikan, di mana seorang gurudituntut untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memfokuskankepada guru itu sendiri untuk mencapai kamampuan baru yang bergunabagi pekerjaannya disaat ini dan di masa yang akan datang yang padaakhirnya dapat membantu tercapainya tujuan institusi atau lembagapendidikan”.

Dari berbagai sumber yang menjelaskan tentang pendidikan dan

pelatihan (diklat), maka penulis menyimpulkan bahwa diklat merupakan

upaya yang dilakukan oleh seseorang atau pimpinan dalam rangka

mengembangkan sumber daya munusia dalam hal ini adalah guru,

terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kemampuan

kepribadian guru kearah yang diinginkan oleh institusi oleh lembaga

pendidikan yang bersangkutan.

b. Tujuan Diklat Guru

Tujuan suatu diklat umumnya berhubungan erat dengan jenis dari

diklat tersebut. Tujuan diklat kepala sekolah, berbeda dengan tujuan

diklat para guru, demikian pula tujuan diklat para guru tidak sama

dengan tujuan diklat para staf demikian seterusnya, namun pada

hakikatnya tujuan dari berbagai jenis diklat adalah sama, yaitu untuk

mengembangkan, meningkatkan dan memperbaiki kinerja seseorang

sebagai faktor utama dalam bidang pengetahuan dan keterampilan.

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

12

Menurut Handoko (2001:103) menyatakan bahwa: “ada dua tujuanutama program diklat yaitu: “pertama, diklat dilakukan untuk menutup”gap” antara kecepatan atau kemampuan guru dengan permintaanjabatan. Kedua, program-program tersebut diharapkan dapatmeningktkan efisiensi dan efektifitas kerja guru dalam mencapai sasaran-saran kerja yang telah ditetapkan”.

Pendapat di atas dijelaskan bawah tujuan utama diklat yaitu untuk

menghindari adanya ketidak keseimbangan kemampuan antara guru lama

dengan guru yang baru, dan untuk menyesuaikan guru yang lama perlu

diberikan diklat untuk menghadapi diklat untuk menghadapi keusangan

dan guru yang baru mengikuti diklat untuk bisa mengibangi guru yang

sudah lama, yang kedua, diklat juga bertujuan agar guru bisa mencapai

sasaran pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

c. Manfaat Diklat

Menurut Simamora Henri (1995:286) menyatakan bahwa: “diklatmempunyai andil besar dalam menetukan efektivitas dan efesiensi dalammeningkatkan kualitas belajar dalam dunia pendidikan”. Berapa manfaatnyata yang didapat dari program diklat adalah :

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas,

2) Mengurangi waktu belajar yang diperlukan guru agar tercapai

standar-standar kinerja yang dapat diterima,

3) Mencapai sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan,

4) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumberdaya manusia,

5) Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja,

6) Membantu guru dalam peningkatan dan pengembangan pribadi

mereka.

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

13

Manfaat-manfaat diklat di atas sangat membantu baik secara

individu maupun lembaga. Program diklat yang efektif adalah program

diklat yang dapat membantu dalam merencanakan karir guru. Apabila

kinerja menurun, pada saat ketidak hadiran guru tinggi dan juga maka

kalangan guru menyatakan ketidak puasannya, banyak kepala sekolah

berfikir bahwa solusinya adalah program pendidikan dan pelatihan.

Akan tetapi mamfaat-mamfaat tersebut kadang kala terlalu

dibesar-besarkan program diklat tidak bisa memecahkan semua masalah

yang ada di dalam institusional,meskipun tentu saja program-program

tersebut mempunyai potensi besar dalam. memperbaiki beberapa

permasakalahan yang ada, jika program diklat tersebut dilaksanakan

sacara benar dan disesuaikan dengan kebutuhan institusional.

Meskipun banyak manfaat dari pelatihan sebagaimana yang di

kemukakan di atas,tidaklah berarti seluruhnya akan dapat dicapai dengan

satu kegiatan pelatihan saja,hal ini di sebabkan oleh banyaknya faktor

yang mempengaruhi penyelanggaraan pelatihan.

d. Jenis-Jenis Diklat

Dalam mengembangkan kemampuan, keterampilan dalam

pengetahuan dalam melaksanakan pekerjaan, diperlukan diklat yang

disesuaikan dengan bidang pekerjaannya.Banyak jenis diklat yang

dilaksanakan oleh lembaga pendidikan untuk memenuhi peningkatan

kompetensi guru.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

14

Diklat yang diikuti para guru ada bermacam-macam tipe. Diklat

yang dilaksanakan ada 3 tipe, yaitu diklat penyegaran, diklat peningkatan

kualifikasi dan diklat penjenjangan.Diklat penyegaran ialah diklat untuk

menyesuaikan tenaga kependidikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi modern serta memantapkan tenaga kependidikan tersebut

agar dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik.

Sifatnya memberikan kesegaran sesuai dengan perubahan yang

terjadi.Pola pelatihan ini biasanya 30-120 jam. Contohnya :Pelatihan

Penggunaan Alat Peraga, Pelatihan Pembuatan Alat Evaluasi Mata

Pelajaran, Pelatihan Model-model pembelajaran dan lain-lain.

Diklat peningkatan kualifikasi ialah diklat dalam hubungan dengan

profesi kependidikan sehingga diperoleh suatu kualifikasi formal tertentu

dengan standar yang telah ditentukan. Pola pelatihan biasanya 150 jam –

300 jam. Contohnya: Pelatihan Kualifikasi D3-S1 guru mata pelajaran.

Diklat penjenjangan ialah diklat untuk meningkatkan kemampuan

guru sehingga dipenuhi persyaratan suatu pangkat atau jabatan tertentu

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pola pelatihan ini berkisar antara1

sampai dengan 6 bulan. Contohnya: Diklat Berjenjang Mata pelajaran,

Diklat calon Kepala Sekolah, serta Diklat Pimpinan (Adum, Sepadya,

Sepama, Sepati).

Seiring tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

bentuk dan model diklat juga mengalami penyesuaian dan perubahan-

perubahan. Di lingkungan Kementerian Agama, dalam rangka peningkatan

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

15

sumber daya manusia (SDM), ditempuh melalui beberapa model

pendidikan dan pelatihan yaitu: diklat tatap muka, diklat di tempat kerja,

diklat jarak jauh, pemberdayaan forum KKG dan diklat kerja sama dengan

lembaga lain.

1) Diklat Tatap Muka (DTM)

Diklat tatap muka merupakan diklat konvensional dan reguler.

Diklat ini diselenggarakan di lembaga pelatihan seperti Balai Diklat

Keagamaan atau LPMP yang umumnya berada di kota-kota besar.Dalam

diklat model ini peserta diklat dipanggil melalui instansi masing-masing

untuk mengikuti diklat selama jangka waktu tertentu di bawah bimbingan

para widyaiswara. Pembelajaran umumnya dilaksanakan di dalam kelas

atau laboratorium tergantung dari kebutuhan materi diklatnya. Kelemahan

diklat jenis ini guru harus meninggalkan tugas pokoknya selama ia

mengikuti diklat.

2) Diklat Di Tempat Kerja (DDTK)

Diklat model ini diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan

bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Diklat

dilaksanakan di tempat di mana guru bekerja sehingga guru tidak perlu

datang ke Balai Diklat dengan demikian guru tidak harus meninggalkan

tugasnya dalam jangka waktu relatif lama.

Model diklat seperti ini mengharuskan para widyaiswara (WI)

untuk terjun langsung menyambangi peserta diklat di tempat tugasnya. Hal

ini mendatangkan keuntungan karena para WI mengetahui kondisi riil dan

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

16

terkini dari para guru, hanya saja mengingat perbandingan jumlah WI dan

guru yang belum proporsional menjadikan para WI harus berjibaku dalam

mengatur waktu dan tenaganya.

3) Diklat Jarak Jauh (DJJ)

Diklat ini diselenggarakan berbasis ICT (Information

Communication Technology). Dalam sistem diklat online, peserta diklat

dituntut untuk belajar mandiri. Dalam hal ini, media internet menjadi

media belajar utama. Bahan belajar disampaikan melalui media ini.

Diklat online memberikan solusi atas kelemahan diklat

konvensional karena guru tidak perlu meninggalkan tugas mengajarnya.

Hanya saja pengembangan diklat online perlu disiapkan secara matang.

Persiapan ini menyangkut infrastruktur lembaga, SDM pengelola, dan juga

tak kalah pentingnya adalah calon peserta diklat (guru/tenaga pendidik).

Prasyarat yang mutlak harus terpenuhi yakni guru dituntut harus melek

internet.

4) Pemberdayaan Forum KKG

Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan suatu wadah dalam

pembinaan kemampuan profesional guru, pelatihan dan tukar menukar

informasi dalam suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan teknologi .

KKG dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi, bertukar fikiran

dan berbagi pengalaman, melaksanakan berbagai demonstrasi, atraksi dan

simulasi dalam pembelajaran. Di dalam wadah ini pula, para guru dapat

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

17

membahas permasalahan dari mereka dan untuk mereka. Berbagai

kesulitan yang dialami ketika pembelajaran dapat dikemukakan untuk

dicarikan solusi terbaik mengatasinya.

5) Kerja Sama dengan Lembaga lain.

Upaya peningkatan kompetensi guru merupakan kerja besar yang

memerlukan keterlibatan banyak pihak. Sinergisitas di antara para pihak ini

akan mempercepat upaya up grading kompetensi guru. Lembaga-lembaga

seperti perguruan tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sangat

dibutuhkan partisipasinya. Pada umumnya perguruan tinggi atau LSM

menggelar pelatihan atau kegiatan ilmiah lainnya semisal seminar dan

workshop.

2. Kompetensi Kerja Guru

a. Pengertian Kompetensi

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau

melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan

pengetahuan serta di dukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh

pekerjaan tersebut. Walaupun berbeda dalam perumusannya namun

secara prisip tampak sejalan mengenai proses pencapaian hasil atau

kinerja.

Menurut Mulyasa (2004:136) menyatakan bahwa :”kinerja atauperpormansi dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaankerja,pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja”.Demikian pulamenurut Rivai (2004:426) menyatakan bahwa:” performance adalahkegiatan yang dilakukan untuk memberikan masukan untuk keputusanpenting, seperti promosi, transfer dan memutuskan hubungan kerja”.

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

18

Menurut Wahjosumidjo(2000-471) menyatakan bahwa : ”mengartikankinerja sebagai sumbangan kualitatif yang terukur dalam rangkamembantu tercapainya tujuan kelompok dalam satu unit kerja”.

Dari beberapa paparan tentang pengertian kinerja yang telah

disampaikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

kemauan dan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan

suatu pekerjaan sehingga terlihat hasil atau perestasi kerja, dalam usaha

penerapan konsep, gagasan dan ide dengan efektif dan efesian sehingga

tujuan yang akan ditinjau dapat tercapai dan ditetapkan oleh lembaga

atau instansi.

b. Jenis Kompetensi Guru

Berdasarkan dari beberapa pengertian tentang kinerja guru yang

intinya adalah membicarakan tentang kemampuan guru untuk itu pada

pembahasan selanjutnya penulis menerangkan tentang jenis-jenis

kemampuan guru. Keberasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari

tingkat kemampuan/kompetensi guru dalam melaksanakan tugas.

Semakin baik tingkat kompetensi guru maka akan semakin baik pula

hasil yang didapat dalam proses belajar mengajar.ada 4 (tiga) kompetensi

profesional yang harus dimiliki guru, yaitu:

1) Kemampuan pedagogik:Kompetensi ini menyangkut kemampuan

seorang guru dalam memahami karakteristik kemampuan yang dimiliki

oleh murid melalui berbagai cara.Cara yang utama yaitu dengan

memahami murid dengan perkembangan kognitif murid,merancang

pembelajaran serta evaluasi hasil belajar sekaligus pengembangan murid.

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

19

2) Kompetensi Kepribadian:Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu

kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru profesional dengan

cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri ,bersikap

bijaksana serta arif,bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai

akhlak mulia dan menjadi sauri teladan dengan baik. 3) Kompetensi

profesional :Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus

dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran

secara luas dan mendalam. 4) Kompetensi sosial: Kompetensi soal adalah

salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui

cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga

kependidikan atau juga dengan cara orang tua/wali peserta didik dan

masyarat sekitar.

c. Meningkatkan Kompetensi Guru

Kompetensi guru tidak akan meningkat dengan sendirinya tetapi

tentu ada upaya untuk meningkatkannya.Kompetensi guru dapat di

tingkatkan melalui berbagai cara antara lain mengikuti pendidikan dan

pelatihan,sertifikasi guru dan penelitian tindakan kelas. Setiap sekolah

pasti mengupayakan agar dapat meningkatkan kinerja guru sehingga guru

dapat bekerja secara baik dan maksimal. Menurut E.Mulyasa (2004:136)

menyatakan bahwa: ”cara yang tepat untuk meningkatkan kinerja guru,di

antaranya adalah dengan” :

1) Mengikut sertakan guru-guru dalam penataran-penataran untuk

menambah wawasan para guru, penataran juga sangat diperlukan

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

20

sebagai proses penyelegaraan bagi para guru agar dapat

menumbuhkan motivasi baru dalam bekerja sehingga kinerjanya bisa

meningkat.

2) Kepala sekolah berusaha memotivasi guru dan harus selalu

diberitahukan tentang hasil dari setiap pekerjaanya.

3) Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara

mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran

sesuai waktu secara efektif untuk kepentingan pembelajaran.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru

1. Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan merupakan pendidikan yang telah

ditempuh seseorang. Latar belakang pendidikan ini meliputi

pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal adalah jalur

pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Seorang guru harus menempuh pendidikan formal ini sampai pada

pendidikan tinggi.

Kesesuaian antara latar belakang pendidikan yang ditempuh

guru dengan bidang tugasnya akan mempengaruhi kompetensi guru

itu sendiri. Guru dengan latar belakang pendidikan keguruan akan

lebih berkompeten dalam menjalankan tugas profesinya sebagai guru,

karena telah memiliki bekal teori sebagai pendukung pengabdinnya,

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

21

selain itu juga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekolah.

Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Danim (2008:30-31)

dalam bukunya : “Seorang guru dikatakan profesional atau tidak,

dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu latar belakang pendidikan dan

penguasaan guru terhadap materi bahan ajar, mengelola pembelajaran,

mengelola siswa, melakukan tugas bimbingan dan lain-lain”. Dengan

demikian, seorang guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Guru yang mengajar di SMP atau sederajat, harus berpendidikan

minimal (S1) serta memiliki latar belakang pendidikan tinggi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya.

Pendidikan non formal yang pernah ditempuh guru juga akan

berpengaruh terhadap kompetensinya. Pendidikan non formal ini

meliputi kursus dan pelatihan-pelatihan, tentunya akan lebih

profesional dalam melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar.

Terlebih dalam era globalisasi yang disertai dengan kemajuan IPTEK.

Kemajuan IPTEK ini telah membawa perubahan yang signifikan

dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, kemampuan guru terhadap

materi/bahan ajar juga harus diikuti penguasaan teknologi dan

informasi seperti komputer, internet dan lain-lain.

2. Pengalaman Mengajar

Pengalaman adalah guru yang terbaik, tidak mengarah dan

sesuatu yang mengandung kekuatan. Pengalaman bagi seorang guru

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

22

sangatlah berharga. dikarenakan pengalaman mengajar tidak pernah

ditemukan semua dilembaga pendidikan formal. Pengalaman teoritis

tidak selamanya menjamin keberhasilan seorang guru dalam mengajar

bila tidak didasari dengan pengalaman. Mengajar bukan sekedar ilmu,

teknologi dan seni belaka, tetapi mengajar sebagai suatu keterampilan.

Mengajar sebagai suatu keterampilan merupakan aktivitas dari

ilmu pengetahuan teoritis ke dalam interaksi belajar mengajar.

Keterampilan mengajar banyak macamnya dan hal itu yang perlu

dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan interaksi belajar-

mengajar secara efektif dan efisien.

Ilmu pengetahuan teoritis yang dikuasai oleh guru akan lebih

baik bila dilengkapi dengan pengalaman mengajar. Perpaduan kedua

pengalaman itu akan melahirkan figur guru yang profesional. Profil

guru yang ideal adalah guru yang mengabdikan dirinya berdasarkan

tuntutan hati nuraninya dan bekerjasama dengan anak didiknya dalam

kebaikan.

Dengan adanya kedua faktor tersebut, maka seorang guru akan

mampu menjadi pendidik yang berkompetensi yang baik demi

tercapai prestasi belajar yang baik dan untuk memberi rangsangan

pada anak didik, agar memacu prestasinya yang lebih tinggi

lagi.Sebagai tambahan mengenai pengalaman mengajar.

Menurut Djamarah (2008:133) dalam bukunya menyatakanbahwa: “Guru yang baru pertama kali menerjunkan diri mengajar didepan kelas biasanya menunjukkan sikap yang agak kaku dan

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

23

terkadang bingung untuk mengeluarkan kata-kata apa yang tepatuntuk memulai pembicaraan”.

Keadaan seperti itu terkadang mendatangkan trauma dalam

dirinya .Keringat keluar membasahi sekujur tubuh karena kurang

terbiasa berhadapan dengan anak didik didepan kelas. Hal ini kurang

menguntungkan, karena biasa jadi bahan yang telah dikuasai hilang

dari ingatan. Akhirnya, sukar menguasai keadaan kelas.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengalaman mengajar sangat mempengaruhi kompetensi mengajar

guru.Sebab pengalaman secara teoritis yang diterima di jenjang

pendidikan profesi, tidak selamanya menjamin keberhasilan guru

dalam mengajar, apabila tidak ditunjang dengan pengalaman interaksi

langsung dengan lingkungan belajar atau interaksi langsung dengan

siswa.

Kemampuan guru dalam menjelaskan pelajaran merupakan

sesuatu hal yang sangat penting dalam proses pendidikan, sebab

dengan kemampuan tersebut, siswa dapat memahami dengan jelas

yang dikemukakan oleh gurunya selama proses belajar mengajar.

Meskipun kemampuan guru dalam menjelaskan pelajaran tidak

akan berarti apabila dipandang terpisah dari komponen-komponen

lain, dengan pengertian bahwa kemampuan guru dalam menjelaskan

pelajaran baru dianggap penting dalam hubungannya dengan satu

komponen pendidikan lainnya, seperti tujuan, materi, evaluasi, alat-

alat bantu mengajar, situasi dan lain-lain.

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

24

3. Fasilitas Pendukung Pembelajaran

Fasilitas adalah ”kelengkapan yang menunjang belajar anakdidik di sekolah”. Menurut Djamarah (2008:92) menyatakan bahwa:”Fasilitas berfungsi sebagai alat bantu pengajaran, sebagai alat peraga,sebagai sumber belajar adalah sisi lain dari peranannya yang tidakpernah guru lupakan”.

Menurut Djamarah (2010:185) menyatakan bahwa: “Jadi,kelengkapan fasilitas atau sarana dan prasarana pengajaran merupakanfaktor terpenting dalam menunjang kompetensi guru dalam mengelolapembelajaran, jika fasilitas atau sarana penunjang pengajaran kurangmemadai tentunya mengakibatkan terganggunya proses belajarmengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang hendak dicapai tidakbegitu maksimal.

Fasilitas atau sarana dan prasarana sangat mempengaruhi

proses belajar mengajar, misalnya, tidak adanya laboratorium praktek

IPA, akan kurang mendukung penggunaan metode eksperimen.

Sumber belajar merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan

pembelajaran”.

Sering kita temukan dalam proses pembelajaran di kelas bahwa

pendidik sebagai sumber pembelajaran satu-satunya. Padahal

seharusnya peserta didik diberi kesempatan untuk berperan sebagai

sumber pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Menurut Muslich, (2009:52) menyatakan bahwa:”Kemampuan guru dalam menerapkan suatu metode mengajar akanterlihat jika faktor fasilitas lengkap dan mendukung sebagaimanasesuai dengan tujuan pengajaran.

Cara guru mengajar dengan baik dalam penggunaan fasilitas

belajar adalah untukmerangsangalam pemikiran bawah sadar siswa

supaya timbulnya kesadaran yang tinggi secara intrinsik dan

mendorong diri untuk meraih kesuksesan yang sesuai dengan

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

25

kepentingan siswa dan telah berpikir mereka dalam membangkitkan

daya efektif mereka yang mendalam”.

4. Keadaan Kesehatan Guru

Menurut Madjid (2009:201) mengatakan bahwa: “seorangguru harus mempunyai tubuh yang sehat. Sehat dalam arti tidak sakitdan sehat dalam arti kuat, mempunyai cukup sempurna energi.

Kalau kesehatan jasmani guru terganggu, misalnya badan

merasa loyo, sakit dan sebagainya, maka kesehatan rohaninya akan

terganggu, misalnya semangat kerja akan berkurang. Kalau guru itu

rohaninya sehat, maka kemungkinan besar jasmaninya pun sehat,

begitu pula sebaliknya. Maka dengan adanya jasmani dan rohani yang

sehat, akan muncul pribadi yang utama yang dapat membantu

melancarkan proses belajar mengajar”.

5. Keadaan Ekonomi atau Tingkat Kesejahteraan Guru

Keadaan ekonomi seorang guru sangat berpengaruh terhadap

kompetensi mengajarnya, “seorang guru jika terpenuhi kebutuhannya,

maka ia akan lebih percaya diri, merasa lebih aman dalam bekerja

maupun kontak-kontak sosial lainya.

Menurut Sahertian,( 2008:192) menyatakan bahwa:”Sebaliknya jika guru tidak dapat memenuhi kebutuhannya karenadiakibatkan gaji guru yang di bawah rata-rata, terlalu banyakpotongan, kurang terpenuhi kebutuhan lainnya, akan menimbulkanguru tersebut mencari pekerjaan tambahan di luar jam sekolah”.

Mukhtar (2009:97) menyatakan bahwa:” Biaya yang harusdisediakan oleh guru untuk melengkapi kebutuhan hidup danperlengkapan belajar anak tidak sedikit dapat memberikan pengaruhterhadap peningkatan kompetensi guru. Jadi, beban mereka untukmenyediakan biaya sekolah anaknya bertumpuk-tumpuk.

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

26

Masyarakat Indonesia yang sebagian besar terdiri atas

golongan yang berpenghasilan rendah anggota keluarga/anak-anak

banyak, sebagian besar penghasilan dipergunakan untuk mencukupi

kebutuhan konsumsi. Masyarakat yang berpenghasilan rendah

memang kecenderungan berkonsumsi (propensity toconsumen) besar,

ini terjadi seandainya mereka mendapat tambahan penghasilan, yang

diutamakan juga kepentingan konsumsi”.

Jadi, berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

faktor ekonomi atau tingkat kesejahteraan guru juga ikut

mempengaruhi terhadap kompetensi guru. Oleh karena itu, pemerintah

harus memperhatikan semua pihak dalam meningkatkan penghasilan

dan meningkatkan sumber daya guru, karena tujuan kompetensi guru

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.

6. Etos Kerja dan Kecintaan Guru Terhadap Profesinya

Kerja merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

mempertahankan hidupnya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu

yang hendak dicapainya dan orang berharap bahwa aktivitas kerja

yang dilakukan akan membawa kepada suatu keadaan sebelumnya.

Ketulusan dalam bekerja dan mencintai profesinya merupakan pintu

masuk bagi guru untuk menjadi guru yang profesional dan berkualitas.

Uno, (2012:75) mengatakan bahwa: ” guru yang memilikimotivasi tinggi akan memiliki pandangan yang lebih positif danmelakukan tugasnya sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukantugas yang harus dilakukan karena telah dibayar”.

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

27

Jika guru mencintai profesinya dan mencintai anak didiknya,

maka hambatan dan kesulitan tidak akan mematahkan semangat guru

untuk terus berkarya. Untuk mencintai profesinya, guru harus

menengok kembali ke belakang mengapa menjadi guru. Memurnikan

kembali motivasi awal menjadi guru, menghapus keterpaksaan dan

menukarnya dengan kejernihan visi dan misi baru yang tercermin

dalam etos kerja yang tinggi.

7. Pengawasan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

Pengawasan kepala sekolah terhadap tugas guru sangat penting

untuk mengetahui perkembangan guru dalam melaksanakan tugasnya.

Tanpa adanya pengawasan dari kepala sekolah, maka guru akan

seenaknya dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tujuan yang

diharapkan tidak akan dicapai.

Pengawasan kepala sekolah bertujuan pembinaan dan

peningkatan proses belajar mengajar. Dalam pengawasan ini

hendaknya kepala sekolah bersifat fleksibel dengan memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengemukakan ide demi perbaikan

dan peningkatan hasil pendidikan. Berkaitan dengan kinerja guru

supervisi kepala sekolah mempunyai delapan fungsi.

Menurut Suhertian (2010:25) menyatakan bahwa:”mengkoordinasi semua usaha sekolah,memperlengkapi kepemimpinansekolah, memperluas pengalaman guru-guru,menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian terus menerus,menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan danketerampilan kepada setiap anggota staf, serta memberi wawasan yanglebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuanpendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru”.

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

28

Dengan demikian, latar belakang pendidikan, pengalaman

mengajar, fasilitas yang memadai, keadaan ekonomi dan kesehatan

guru serta pengawasan kepala sekolah yang teratur mempunyai

pengaruh yang besar terhadap upaya peningkatan kompetensi guru,

yang hal ini akan berpengaruh terhadap kompetensi pendidikan yang

sedang berkembang.

3. Hubungan Diklat dan Peningkatan Kompetensi Guru

Diklat merupakan upaya yang di lakukan oleh seseorang atau

pimpinan dalam rangka mengembangkan sumber daya munusia dalam hal

ini adalah guru, hal ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan

intelektual dan kemampuan kepribadian guru kearah yang diinginkan oleh

institusi atau oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan, selain itu diklat

juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kerja guru.

Untuk mencapai kemampuan kerja atau kinerja yang lebih baik,

peningkatan mutu atau kinerja harus diarahkan dan diikuti secara aktif

untuk mempertinggi keterampilan dan kecakapan guru dalam menjalankan

tugasnya. Sehingga dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan,

diharapkan kemampuan kerja guru akan meningkat atau menjadi lebih baik

dibandingkan dengan sebelum diadakan pendidikan dan pelatihan sangat

penting untuk diadakan dalam meningkatkan kemampuan kerja guru.

B. Kerangka Pikir

Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi

biasanya disatukan menjadi diklat(pendidikan dan pelatihan). Menurut Soetidjo

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

29

pendidikan (formal) di dalam suatu organisasi adalah suatu proses

perkembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi yang

bersangkutan.

Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan

prosedur sistimatis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja non manejerial

mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pendidikan dan pelatihan

(diklat) merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang atau pemimpin dalam

rangka mengembangkan sumber daya manusia dalam hal ini adalah guru,

terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kompetensi

kepribadiaan guru yang diinginkan oleh institusi atau lembaga pendidikan yang

bersangkutan.

Kompetensi kerja adalah sumbangan kualitatif yang terukur dalam

rangka membantu tercapainya tujuan kelompok dalam suatu unit kerja.Namun

kinerja yang penulis maksud adalah kemauan dan kemampuan yang dimiliki

seseorang dalam melakukan pekerjaan sehingga terlihat hasil atau prestasi

kerja, dalam usaha penerapan konsep, gagasan dan ide dengan epektif dan

efisien sehingga tujuan yang akan dituju dapat tercapai dan ditetapkan oleh

lembaga atau instansi. Dengan diklat pula gurudapat meningkatkan

pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill) dansikap (Attitude). 3 (tiga) hal

ini merupakan inti (core) dari kompetensi demikian, semakin sering guru

mengikuti diklat, maka akansemakin meningkatkan kompetensinya.

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

30

Berdasarkan dari beberapa penelitian yang relevan maka kerangka

berfikir penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Fikir

SMA Negeri 8 Pinrang

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN(DIKLAT)

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

HASIL ATAU TEMUAN /LAPORANPENELITIAN

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

32

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah di

kemukakan,maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Terdapat Pengaruh yang signifikan antara aktivitas mengikuti pendidikan

dan pelatihan (diklat) terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA

Negeri 8 Pinrang.

H1 : Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara aktivitas mengikuti

pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap peningkatan kompetensi guru

di SMA Negeri 8 Pinrang.

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

33

33

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

deskriptif statistik data atau informasi yang dihasilkan dalam bentuk angka-

angka dengan menggunakan analisis statistik Sugiyono (2008:7),pada

umumnya penelitian kuantitatif banyak di tuntut menggunakan angka mulai

dari pengumpulan data,penafsiran data serta penampilan dari hasil

penelitiannya.

B. Lokasi dan objek penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 8 Pinrang Kecamatan

Lembang,Kabupaten Pinrang,Sulawesi Selatan,tepatnya di Jl.Poros Pinrang

Polman Kelurahan Tadokkong.Dalam hal ini objek penelitiannya adalah

pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap peningkatan kompetensi

guru di SMA Negeri 8 Pinrang.

C. Defenisi operasional Variabel

Skripsi ini berjudul “Pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap

peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang.

Adapun variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan upaya yang

dilakukan seseorang atau pimpinan dalam rangka mengembangkan

sumber daya manusia dalam hal ini adalah guru,terutama untuk

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

34

mengembangkan kemampuan intelektual dan kompetensi

kepribadian guru yang di inginkan oleh institusi dan lembaga

pendidikan.

2. Kompetensi guru

Kompetensi guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat

kompetensi guru sehingga yang bersangkutan yang bersangkutan

dapat melakukan tugasnya secara profesional dapat di bina secara

efektif dan efesien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan

terhadap pembelajaran,dengan sebaik-baiknya sesuai bidang

tugasnya yang dia emban.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2015:117) menyatakan bahwa“populasi adalah wilayahgeneralisasi yang terdiri atas:objek/subjek yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dankemudian di tarik kesimpulannya”.

Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari,tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek dan objek itu.Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang

akan diselidiki karakteristik atau ciri-cirinya.Populasi dapat dibedakan atas

dua yaitu populasi sampling dan populasi sasaran.Dalam suatu penelitian

populasi merupakan faktor utama yang harus di perhatikan sebab hal ini

menjadi kunci terhadap segala rangkaian kegiatan penelitian itu.

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

35

Berdasarkan uraian diatas,maka populasi penelitian ini adalah seluruh

tenaga pendidik yang ada di SMA Negeri 8 Pinrang sebanyak 39 orang yang

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Jumlah Guru di SMA Negeri 8 Pinrang

NoNama

JenisKelamin Mata pelajaran KeteranganL P

1 Muhammad Aris, S.Pd.,M.Pd L

Geografi PNS

2 Drs. M. Natsir AD L Pendais PNS3 Muhammad Idrus,S.Pd L Fisika PNS4 Suardi, S.Pd L Ekonomi PNS5 Hj. Sukmawati, S.Pd P Kimia PNS6 Mansyur, S.Pd L Sejarah PNS7 SittiSuleha, S.Pd P Fisika PNS8 Abdul Wahid, S.Pd L Penjaskes PNS9 Yahya, S.Ag L BP/Pendais PNS10 Abdul Rahim, S.Pd L Matematika PNS11 Yusuf, S.Pd L PKn PNS12 Muh. Kasim M, S.Pd, MA L Bahasa Inggris PNS13 Candra Kirana, S.Pd P Matematika PNS14 Arsil, S.Si L Biologi PNS15 Nurdiana Hartih, S.Kom P TIK PNS

16 Sukmawati, S.Pd P Matematika PNS17 Rasna Rasyid, S.Pd P Kimia PNS18 Buwati, S.Pd P Bahasa Indonesia PNS19 Drs.Mansyur L Bahasa Inggris PNS20 Idham Idrus,S.Pd L BahasaIndonesia PNS21 Alimuddin, S.Pd L Bhs.Indonesia HONORER22 La Muing Madeali, SE L Ekonomi/Sejarah HONORER23 Nurhayati Beddu, S.Pd P Mulok HONORER24 Asnah, S.Pd P Prakarya HONORER25 Andi Nurhidayah, S.IP P Bhs. Inggris/PKn HONORER26 Surianti, S.Pd.I P Pend. Seni/BTQ HONORER27 Poniman, S.Pd L Penjaskes HONORER28 Rismah, S.Si P Biologi HONORER

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

36

29 Ellis, S.Pd P Sejarah HONORER30 Ahmad Taluf, S.Pd L Matematika HONORER31 AK. Firdaus, S.Pd L Pend. Seni HONORER32 Sudarmi Binti Hamid, S.Pd P Bhs. Inggris HONORER33 Nining Sukmasari, S.Pd P Fisika/Biologi HONORER34 Andi Fardiansyah, S.Pd.I L Bhs.Arab/PKn HONORER35 Sri Wahyuni, S.Pd P Sosiologi HONORER36 Sumarni, S. Si P Geografi/TIK HONORER37 Nurhidayah, S. Pd. I P Bhs.Asing HONORER38 Amrah, S. Pd P Bahasa Indonesia HONORER39 Rismawati, S. Pd P Pendidikan seni HONORER

Jumlah 19 20 39Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 8 Pinrang tahun ajaran 2017-2018

2. Sampel

Menurut Nurhayati Siti(2012:36)menyatakan bahwa“Sampel adalahbagian dari populasi yang sengaja dipilih oleh peneliti untukdiamati,sehingga sampel ukurannya lebih kecil dibandingkan populasi danberfungsi sebagai wakil dari populasi”.

Dalam penelitian ini populasi berjumlah 39orang,akan tetapi dalam

pemilihan sampel peneliti menggunakan teknik Purposive sampling yaitu

salah satu teknik pengambilan sampel secara sengaja.Maksudnya ,peneliti

menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu

.Jadi,sampel diambil tidak secara acak,tetapi di tentukan sendiri oleh

peneliti.Dalam penelitian ini sampel yang di ambil adalah guru yang aktif

dalam mengikuti pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dengan demikian

keseluruhan guru yang aktif mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat)

berjumlah 15 Orang.

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

37

3.2 Jumlah sampel guru SMA Negeri 8 Pinrang:

NoNama

Jenis KelaminMata pelajaran KeteranganL P

1 Muhammad Aris, S.Pd.,M.Pd L

Geografi PNS

2 Drs. M. Natsir AD L Pendais PNS3 Muhammad Idrus,S.Pd L Fisika PNS4 Suardi, S.Pd L Ekonomi PNS5 Sukmawati, S.Pd P Matematika PNS6 Mansyur, S.Pd L Sejarah PNS7 SittiSuleha, S.Pd P Fisika PNS8 Abdul Wahid, S.Pd L Penjaskes PNS9 Yahya, S.Ag L BP/Pendais PNS10 Abdul Rahim, S.Pd L Matematika PNS11 Yusuf, S.Pd L Kimia PNS12 Rasna Rasyid, S.Pd L Bahasa Inggris PNS13 Candra Kirana, S.Pd P Matematika PNS14 Arsil, S.Si L Biologi PNS15 Nurdiana Hartih, S.Kom P TIK PNS

Jumlah 11 4 15

Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 8 Pinrang tahun ajaran 2017-2018

E Desain Penelitian

Model desain penelitian tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan

(diklat) (X) terhadap peningkatan kompetensi guru (Y) sebagai berikut.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

X:Pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat)

Y:Peningkat kompetensi guru

YX

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

38

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa, pedoman

angket untuk memperolehdata mengenai pendidikan dan pelatihan serta

kompetensi guru. Adapuninstrumen penelitian dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner/Angket

Data dalam penelitian ini harus diubah menjadi angka-angka yaitu

dengan penyekoran. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala

bertingkat. Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan atau

ketidak setujuan responden terhadap rangkaian pernyataan yang mengukur

suatu objek.

Dalam angket ini digunakan beberapa alternatif pilihan jawaban

sehingga responden cukup memberi tanda centang (√)pada jawaban yang

tersedia.Penetapan skor diberikan pada tiap-tiap butir instrumen

menggunakan skala likert, Penilaian jawaban bergerak dari nilai 1 sampai

nilai 4 .

E. Teknik Pengumpul Data

Agar data yang diperoleh dalam penelitian benar-benar akurat dan

dapat di pertanggung jawabkan, maka teknik pengumpulan data yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

pesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

39

dankuesioner. jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek

alam yang lain alam yang lain.

2. Kuesioner(Angket)

Kuesiner atau angket merupakan teknik pengumpulan data dengan

memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk di

jawab Sugiyono (2012:199) mengemukakan bahwa “kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di

jawabnya”.

Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala

yaitu merupakan kumpulan dari pernyataan atau pertanyaan yang

pengisianya oleh responden dilakukan dalam memberi tanda centang (ѵ)

pada tempat yang sudah disediakan dengan alternative jawaban yang di

sediakan merupakan suatu yang berjenjang.

Teknik angket ini digunakan penulis untuk memperolehdata

melalui pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada sejumlah

responden..Bentuk angket dalam penelitian ini adalah angket berstruktur,

dimana responden hanya memiliki alternative jawaban sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya dari sejumlah pertanyaan angket, dengan cara

mengetahui distrubusi frekuensi masing-masing variable yang

pengumpulan datanya menggunakan keusioner (angket).

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

40

Model skala yang di gunakan dalam angket ini adalah model skala

likert dalam empat pilihan yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS(Tidak

Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju), pembobotan angket tergantung

pada butir pertanyaanya. Syaodih (2007:238) Menyatakan model skala

likert menggunakan skala deskriftif (SS, S, TS, STS).

Dasar dari skala deskriptif ini adalah merespon seseorang terhadap

sesuatu dapat menyataakan dengan pernyataan persetujuan terhadap suatu

objeck.Pemberian bobot setiap item pada angket menggunakan rentang

antara 1 sampai 4 untuk respon yang menjawab sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (ST) dengan bobot nilai 4

b. Setuju (S) dengan bobot nilai 3

c. Tidak Setuju (TS) dengan bobot nilai 2

d. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan bobot nilai 1

3. Dokumen

Teknik dokumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data yang tersedia dalam bentuk arsip atau buku yang

mendukung penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan, angket dan lainnya untuk meningkatakan pemahaman

tetang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagi temuan untuk orang lain

(Moleng 1990). Analisis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif dan analisis korelasi.Selain itu digunakan juga software

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

41

computer program SPSS 21.0 (Statical program for social science) untuk

menghitung presentace dari setiap item pertanyaan angket dalam bentuk

penyajian angket. Untuk menggambarkan Pengaruh pedidikan dan

pelatihan (Diklat) terhadap Peningkatan Kompetensi Guru di SMA Negeri

8 Pinrang , maka digunakan rumus presentase

1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam teknik deskriptif yang akan menggambarkan data

yang terkumpul dengan cara pengambaran melalui tabel-tabel sederhana dan

dalam system pengambaran persen, lalu kemudian disimpulkan dengan cara

deskriptif kuantitatif. Untuk analisis deskriptif menggunakan table table

sederhana dengan rumus presentase yakni :

= × 100Keterangan :

P = persentase (%)

n = jumlah skor jawaban responden

N = jumlah skor jawaban ideal

Maka di lakukan pengukuran yang dikemukakan oleh Arikunto (2003: 246)

Sebagai berikut :

a. 76%_ 100% di kategorikan sangat baik

b. 56%_ 75% di katakan baik

c. 40%_ 55% dari di kategorikan cukup baik

d. Kurang dari 40% di kategorikan kurang baik

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

42

2 Analisis korelasi

Pengujian kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji rehabilitas

dengan bantuan SPSS versi 21.0.pengujian validilitas tiap item digunakan

analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir Instrument dengan skor

total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Instrumen dikatakana valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat menggunakan

data variable yang diteliti secara tepat. Rumus yang digunakan dalam menguji

validitas adalah korelasi product moment (Person) dalam Arikunto

(2010:319) yang rumusnya:

Rxy = ∑ ∑ (∑ )∑ –(∑ ) ∑ –(∑ )

Keterangan

rxy : Koefisien korelasi (angka korelasi)

n : Banyaknya subjek (jumlah responden)

x : Nilai Pembanding (skor pertanyaan dari responden)

y : Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnya (skor total)

Tabel 3.3 InterpretasiPedoman untuk Memberikan Interprestasi KoefisienKorelasi

KoefisienKorelasi Interpretasi

Antara 0,800-1,000

Antara 0,600-0,800 Antara 0,400-0,600 Antara 0,300-0,400

Antara, 0,000-0,200

Hubungan variable tinggiHubungan variable cukupHubungan variable agakrendahHubungan variable rendahHubungan variable sangatrendahtakberkorelasi

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

43

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan(Diklat)

terhadap peningkatan Kompetensi Guru di SMA Negeri 8 Pinrang. Dengan

menggunakan angket terhadap guru yang aktif mengikuti pendidikan dan

pelatihan (diklat) berjumlah 15 Responden,dan membagikan angket mengenai

peningkatan kompetensi kepada guru berjumlah 15 Responden. Hasil angket

tersebut di analisis menggunakan analisis presentase dan dengan tabel

frekuensi untuk memudahkan dalam memahami penelitian tersebut

berdasarkan hasil angket dan berdasarkan kenyataan yang ada selama penulis

penelitian.

1. Analisis Deskritif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di peroleh data dengan

menggunakan angket pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap

peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang. Berikut Deskriptif

data di sajikan dalam tabel.

Tabel 4.1 Angket pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat)

terhadap peningkatan kompetensi guru

N X Yn1 56 62n2 60 63n3 56 58n4 62 58n5 57 60

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

44

N X Yn6 65 60n7 60 64n8 65 63n9 68 72n10 68 70n11 60 70n12 60 72n13 67 60n14 60 65n15 63 67

Sumber: Data jawaban responden tentang pengaruh pendidikan

dan pelatihan (diklat)peningkatan kompetensi guru

Dalam mengidentifikasi pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat)

terhadap peningkatan kompetensi guru peneliti menyebar kuesioner berupa

angket dengan 20 item pertanyaan dengan jumlah responden 15 dimana setiap

item diberi skor tertinggi 4 dan skor terendah 1 dan jumlah responden

15.Dengan demikian jumlah skor tertinggi (skor ideal) untuk presentase setiap

kategori adalah 300 (jumlah responden dikali jumlah item

pertanyaan).Berdasarkan hasil pengisian kuisioner deskriptif presentase pilihan

responden pada setiap pertannyaan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Angket Diklat untuk Guru

NOHASIL

PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1Frenkuensi 178 95 13 14Persentasi(%) 59,33 % 31,67 % 4,33 % 4,67 %

Kategori B K.B K.B K.B

Sumber : Data jawaban responden tentang diklat guru

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

45

Hasil yang diperoleh mengenai pendidikan dan pelatihan (Diklat) guru di

SMA Negeri 8 Pinrang dengan menggunakan angket di peroleh hasil

responden yang menjawab sangat setuju sebesar 59,33% masuk dalam

Kategori Baik, yang menjawab setuju sebesar 31,67 % masuk dalam kategori

Kurang Baik,yang menjawab tidak setuju sebesar 4,33 % masuk dalam

kategori Kurang Baik,dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 4,67 %

masuk dalam kategori Kurang baik.

Tabel 4.3 Peningkatan kompetensi guru

NO

HASILPERTANYAAN

OBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS4 3 2 1

Frekuensi146 77 37 40

Persentasi (%) 48,67 % 25,67 % 12,33 % 13,33 %

Kategori B K.B K.B K.B

Sumber : Data jawaban responden tentang kompetensi guru

Hasil yang diperoleh mengenai peningkatan kompetensi guru di SMA

Negeri 8 Pinrang dengan menggunakan angket di peroleh hasil responden yang

menjawab Sangat Setuju sebesar 48,67 % masuk dalam Kategori Baik, yang

menjawab setuju sebesar 25,67 % masuk dalam kategori Kurang Baik,yang

menjawab tidak setuju sebesar 12,33 % masuk dalam kategori Kurang Baik,dan

yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 13,33 % masuk dalam kategori

Kurang baik.

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

47

2. Analisis Korelasi

Data yang akan disajikan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil angket

Pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap peningkatan kompetensi guru

Untuk kepentingan analisis maka data akan diuraikan dalam table berikut:

Tabel 4.4 korelasi produk moment

N X Y XYn1 56 62 3472 3136 3844n2 60 63 3780 3600 3969n3 56 58 3248 3136 3364n4 62 58 3596 3844 3364n5 57 60 3420 3249 3600n6 65 60 3900 4225 3600n7 60 64 3840 3600 4096n8 65 63 4095 4225 3969n9 68 72 4896 4624 5184n10 68 70 4760 4624 4900n11 60 70 4200 3600 4900n12 60 72 4320 3600 5184n13 67 60 4020 4489 3600n14 60 65 3900 3600 4225n15 63 67 4221 3969 4489

N=15 ∑X=927 ∑Y=964 ∑ XY =59668 ∑ =57521 ∑ =62288Sumber : Data hasil korelasi produk moment

Untuk mengedintifikasi pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat)

terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 8 Pinrang di gunakan

rumus sebagai berikut:

=∑ (∑ )(∑ )∑ ∑ ∑ ∑

=· ·· ( ) ·

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

48

=

= [ ]= √=

= 0,333

Dengan melihat pada data terpretasi rxy, maka nilai rxy termasuk hubungan

variable rendah dapat dilihat pada tabel 3.3

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan yang lebih valid digunakan

analisis SPSS 21.0 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Correlations

Correlations

Y X

Y

Pearson Correlation 1 .333

Sig. (1-tailed) .113

N 15 15

X

Pearson Correlation .333 1

Sig. (1-tailed) .113

N 15 15Sumber : Data hitungan valid menggunakan analisis SPSS 21.0

B.PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompetensi guru

di SMA Negeri 8 Pinrang dan Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

terhadap Peningkatan Kompetensi Guru di SMA Negeri 8 Pinrang.Berdasarkan

hasil penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif statistic

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

49

Untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih tanpa ada

upaya mempengaruhi tersebut.Sampel dari penelitian ini adalah 15 Guru yang

aktif mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pengumpulan data

menggunakan teknik angket atau kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan

yang berhubungan dengan diklat guru dan 20 pernyataan yang berhubungan

dengan peningkatan kompetensi guru.

Hasil yang diperoleh dari penyebaran angket peningkatan kompetensi

guru di SMA Negeri 8 Pinrang responden menjawab Setuju sebesar 48,67 %

masuk dalam Kategori Cukup Baik dan untuk hasil yang di peroleh dari

penyebaran angket diklat guru di SMA Negeri 8 Pinrang responden menjawab

sangat setuju sebesar 59,33 % masuk dalam Kategori Baik dan untuk hasil

analisis korelasi product moment diperoleh rxy=0,333nilai 0,333

diinterprestasikan ketabel interval koefisienya itu beradap ada koefisien

korelasi 0,300 sampai dengan 0,400 dengan interprestasi yang dihasilkan

termasuk dalam kategori “rendah”.

Ini berarti kompetensi yang di miliki oleh guru di SMA Negeri 8 Pinrang

tergolong meningkat dengan meningkatanya kompetensi yang dimiliki oleh

guru di SMA Negeri 8 Pinrang tidak terlepas dari Pengaruh pendidikan dan

pelatihan (Diklat) yang pernah di ikuti oleh guru di SMA Negeri 8 Pinrang.

Ada hubungan positif yang menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan dan

pelatihan (diklat) maka semakin meningkat kompetensi guru pada proses

mengajar di SMA Negeri 8 Pinrang .

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

49

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap

Peningkatan Kompetensi Guru di SMA Negeri 8 Pinrang di tunjukkan oleh

hasil perhitungan dari koefisien korelasi (r) yaitu 0,333.Dengan memperhatikan

besarnya rxy (yaitu=0,333),yang berkisaran antara 0,300-0,400 berarti korelasi

positif antara variabel X dan Y termasuk Korelasi Rendah.Dengan demikian

terbukti bahwa dengan adanya pendidikan dan pelatihan (Diklat) maka

kompetensi guru akan meningkat.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan, pembahasan penelitian ini maka disampaikan

saran sebagai berikut:

1. Kepada para guru pada umumnya dan khususnya guru di SMA Negeri 8

Pinrang agar selalu aktif mengikuti diklat supayalebih meningkat kan

kemampuan kerjanya.

2. Kepada guru diharapkan dapat memberikan bimbingan terhadap

carabelajar siswa agar pembelajaran yang diikuti di sekolah dapat berjalan

dengan baik dan yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

49

DAFTAR PUSTAKA

Atmaka Dri.2004.Pengantar pendidikan.Salatiga:Widyasi Press

E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung : PT. RosdaKarya,2004)

Hamzah B.Uno, Profesi Kependidikan,(Jakrta : PT. Bumi Aksara, 2007)

Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,( Yogyakarta:BPFE, 2001)

Hendri Simamora, Manejemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:penerbitanSTIEYKPN,1995)

Mahmud Yunus,Pokok Pokok Pendidikan dan Pengajaran,(Jakarta:HidakaryaAgung,1990)

Nata Abudin,1997,Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta Logos.

Nurhayati,Siti MS. 2012 Metodologi Penelitian Praktis. Pekalongan :FakultasEkonomi Universitas Pekalongan

RR.Ponce Dewi, Analisis Kebijakan Pendidikan dalam Jabatan(InservicseTrainig)untuk Pengembangan Kinerja Guru Wanita di Sekolah Dasar Jakarta,

RUU Sisdiknas, Tentang Guru dan Dosen 2004, (Bandung: Fokusmedia,2006)

Simamora Hendri, Manejemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:penerbitanSTIEYKPN,1995)

Soekidjo Notadmudjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia,(Jakarta: RinekaCipta,2003),

Syamsuri,Sukri.2012,Pedoman Penulisan Skripsi.Makassar:FKIP UnismuhMakassar

Sugiyono, 2015.MetodePenelitianPendidikan, Bandung :Alfabeta CV.

Suhenra. 2006. Manajemen Suber Daya Manusia, (Jakarta : UIN JakartaPress,2006), h. 66.

Uzer Usman. 2000. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT. RemajaRosdakarya,2000)

Vetthzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo persada 2004)

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

50

Vaithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Peruhusahaan ,(Jakarta: PT.Raja Grapindo persada, 2004), h.226

Wahjosumidjo, 2002, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grapindo PersadWahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, (Jakarta:PT. raja grapindo persada, 2002),

Wibowo.2007.Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga.Pt.Raja Grafindo Prasada.Jakart

https://www.google.com.id/amp/s/pendidikanberkarakterpramonosigit.wordpress.com/2013/01/14/pendidikan -formal/amp/

(http://www.rrpd.com/Analisis/kebijakan pdj(IT)

(http://ucokhsb.com.28/04/2008).

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

51

Lampiran. 1. Angket Diklat untuk Guru

REKAPITULASI HASIL ANGKET TENTANG DIKLAT.

I. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum mengisi pertanyaan ,bacalah petunjuk pengisian dengan

cermat

2. Angket ini terdiri dari 20 pertanyaan .

3. Pilihlah jawaban atas pernyataan berikut ini dengan cara memberi tanda

(√) pada jawaban yang menurut anda dianggap paling sesuai.

II. KETERANGAN PILIHAN JAWABAN

SS= Sangat Setuju(4) TS= Tidak Setuju (2)

S= Setuju (3) STS = Saangat Tidak Setujuh (1)

III. IDENTITAS GURU

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Hari/Tgl :

5. Jenis Diklat yang pernah di ikuti :

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

1Setelah mengikuti diklat motivasi dankerja saya semakin baik

2Diklat membantu saya dalammeningkatkan keterampilan

3Setelah mengikuti diklat ilmupengetahuan saya meningkat

4Diklat membantu saya dalammeningkatkan profesionalisme

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

52

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

5Untuk mengembangkan kemampuansetiap tahun saya mengikuti diklat

6Diklat yang dilaksanakan secara intensdapat meningkatkan Profesionalisme

7Setelah mengikuti diklat saya merasakanadanya perubahan pengetahuan yangpositif

8Diklat dapat memberikan kontribusiyang positif dalam menumbuhkanmotivasi kerja saya

9Dengan diklat pekerjaan saya dan guruyang lain dapat terkordinasi dengan baik

10Setelah mengikuti diklat komunikasisaya dengan kepala sekolah dan gurulain semakin baik

11Setelah mengikuti diklat loyalitas sayaterhadap sekolah menjadi semakin baik

12Diklat tidak dapat membantu saya dalammenjalin hubungan kerja sama yangbaik dengan para guru

13Diklat dapat mempersiapkan diri sayauntuk promosi jabatan

14Diklat membantu saya dalam mengatasipermasalahan yang ada pada KBM

15Diklat yang saya ikuti tidak sesuaidengan kebutuhan saya sebagai Guru

16

Setelah mengikuti diklat saya dapatmenggunakan metode mengajar

17

Diklat membantu saya dalammemperbaiki sistem kerja sekolah

18

Komunikasi kerja yang buruk disekolahdapat saya atasi dengan mengikuti diklat

19

Diklat membantu saya dalammemahami metode dan teori mengajardengan baik

20

Diklat membantu saya dalammenggunakan waktu dengan efektifdan efisien

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

53

Lampiran. 2. Angket Kompetensi Guru

HASIL ANGKET TENTANG KOMPETENSI GURU

I. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum mengisi pertanyaan ,bacalah petunjuk pengisian dengan

cermat

2. Angket ini terdiri dari 20 pertanyaan .

3. Pilihlah jawaban atas pernyataan berikut ini dengan cara memberi tanda

(√) pada jawaban yang menurut anda dianggap paling sesuai.

II. KETERANGAN PILIHAN JAWABAN

SS= Sangat Setuju(4) TS= Tidak Setuju (2)

S= Setuju (3) STS = Saangat Tidak Setujuh (1)

III. IDENTITAS GURU

6. Nama :

7. Umur :

8. Jenis Kelamin :

9. Jabatan :

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

1

Dalam melaksanakan tugas saya

termotivasi untuk mampu berinisiatif dan

bertindak inofatif

2 Saya hadir tepat waktu di sekolah sesuai

jam kerja

3 Saya baru hadir di kelas setelah 10

menit jam pelajaran dimulai

4 Setiap hari saya berusaha untuk disiplin

dalam melaksanakan tugas sebagai guru

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

54

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

5 Saya mampu memanfaatkan potensi

yang saya miliki

6 Dalam proses KBM saya mencari

metode yang lebih efektif dan

menarik perhatian siswa

7

Keterampilan mengajar yang saya miliki

tidak dapat membuat suasana kelas menjadi

lebih baik

8

Sebelum mengajar saya terlebih

dahulu mempersiapkan materi

9

Saya menyajikan materi pelajaran sesuai

dengan satpel yang sudah saya buat

10

Saya mengalami kesulitan dalam membuat

satuan pembelajaran (satpel) dalam program

tahunan

11

Sebelum proses KBM dimulai saya

mempelajari materi terlebih dahulu

12

Saya mengalami kesulitan dalam membagi

alokasi waktu yang diperlukan untuk satu

pokok bahasan

13

Sebelum melanjutkan pada pokok bahasan

berikutnya saya mengadakan pengulangan

pada materi pelajaran sebelumnya

14

Setiap akhir proses KBM saya tidak

melakukan evaluasi

15

Pada proses KBM saya bersikap

komunikatif pada siswa/siswi

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

55

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

16

Saya mengalami kesulitan dalam

menyapaikan materi pembelajaran

17

Pada setiap pekerjaan saya berkoordinasi

bersama guru lain agar pekerjaan saya dapat

terintragrasi dengan baik

18

Setiap ada kegiatan di sekolah saya

melakukan pekerjaan sendiri dan tidak

bekerja sama dengan guru atau staf yang

lain

19

Pada materi pelajaran tertentu sayamengunakan alat praga/bantu gunameningkatkan pembelajaran siswa

20

Sarana dan fasilitas pembelajaran yang adatidak saya manfaatkan secara maksimal

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

56

Lampiran . 3 Angket Diklat untuk Guru (X)

REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

1Setelah mengikuti diklat motivasi dankerja saya semakin baik

11 4 0 0

2Diklat membantu saya dalammeningkatkan keterampilan

12 3 0 0

3Setelah mengikuti diklat ilmupengetahuan saya meningkat

10 5 0 0

4Diklat membantu saya dalammeningkatkan profesionalisme

12 3 0 0

5Untuk mengembangkan kemampuansetiap tahun saya mengikuti diklat

11 4 0 0

6Diklat yang dilaksanakan secara intensdapat meningkatkan Profesionalisme

13 2 0 0

7Setelah mengikuti diklat saya merasakanadanya perubahan pengetahuan yangpositif

12 3 0 0

8Diklat dapat memberikan kontribusiyang positif dalam menumbuhkanmotivasi kerja saya

8 7 0 0

9Dengan diklat pekerjaan saya dan guruyang lain dapat terkordinasi dengan baik

11 4 0 0

10Setelah mengikuti diklat komunikasisaya dengan kepala sekolah dan gurulain semakin baik

10 5 0 0

11Setelah mengikuti diklat loyalitas sayaterhadap sekolah menjadi semakin baik

10 5 0 0

12Diklat tidak dapat membantu saya dalammenjalin hubungan kerja sama yangbaik dengan para guru

4 3 2 6

13Diklat dapat mempersiapkan diri sayauntuk promosi jabatan

0 8 5 2

14Diklat membantu saya dalam mengatasipermasalahan yang ada pada KBM

11 4 0 0

15Diklat yang saya ikuti tidak sesuaidengan kebutuhan saya sebagai Guru

0 4 5 6

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

57

16

Setelah mengikuti diklat saya dapatmenggunakan metode mengajar

11 3 1 0

17

Diklat membantu saya dalammemperbaiki sistem kerja sekolah

8 7 0 0

18

Komunikasi kerja yang buruk disekolahdapat saya atasi dengan mengikuti diklat

5 10 0 0

19

Diklat membantu saya dalammemahami metode dan teori mengajardengan baik

11 4 0 0

20

Diklat membantu saya dalammenggunakan waktu dengan efektifdan efisien

8 7 0 0

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

58

Lampiran. 4. Angket Kompetensi Guru (Y)

REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN

NO PERTANYAANOBSERVASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S TS STS

4 3 2 1

1

Dalam melaksanakan tugas saya

termotivasi untuk mampu berinisiatif dan

bertindak inofatif

9 6 0 0

2 Saya hadir tepat waktu di sekolah sesuai

jam kerja

5 10 0 0

3 Saya baru hadir di kelas setelah 10

menit jam pelajaran dimulai

0 4 5 6

4 Setiap hari saya berusaha untuk disiplin

dalam melaksanakan tugas sebagai guru

11 4 0 0

5 Saya mampu memanfaatkan potensi

yang saya miliki

13 2 0 0

6 Dalam proses KBM saya mencari

metode yang lebih efektif dan

menarik perhatian siswa

14 1 0 0

7

Keterampilan mengajar yang saya miliki

tidak dapat membuat suasana kelas menjadi

lebih baik

0 0 7 8

8

Sebelum mengajar saya terlebih

dahulu mempersiapkan materi

4 11 0 0

9

Saya menyajikan materi pelajaran sesuai

dengan satpel yang sudah saya buat

4 11 0 0

10

Saya mengalami kesulitan dalam membuat

satuan pembelajaran (satpel) dalam program

tahunan

1 2 7 5

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

59

11

Sebelum proses KBM dimulai saya

mempelajari materi terlebih dahulu

2 11 2 0

12

Saya mengalami kesulitan dalam membagi

alokasi waktu yang diperlukan untuk satu

pokok bahasan

0 0 9 6

13

Sebelum melanjutkan pada pokok bahasan

berikutnya saya mengadakan pengulangan

pada materi pelajaran sebelumnya

9 6 0 0

14

Setiap akhir proses KBM saya tidak

melakukan evaluasi

4 0 8 3

15

Pada proses KBM saya bersikap

komunikatif pada siswa/siswi

10 5 0 0

16

Saya mengalami kesulitan dalam

menyapaikan materi pembelajaran

0 0 1 14

17

Pada setiap pekerjaan saya berkoordinasi

bersama guru lain agar pekerjaan saya dapat

terintragrasi dengan baik

7 8 0 0

18

Setiap ada kegiatan di sekolah saya

melakukan pekerjaan sendiri dan tidak

bekerja sama dengan guru atau staf yang

lain

0 0 3 12

19

Pada materi pelajaran tertentu sayamengunakan alat praga/bantu gunameningkatkan pembelajaran siswa

10 5 0 0

20

Sarana dan fasilitas pembelajaran yang adatidak saya manfaatkan secara maksimal

3 0 7

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

60

Lampiran. 5.

PENGELOLAAN DATA SPSS 21 VARIABEL PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN (DIKLAT) DAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

Correlations

Y X

Y

Pearson Correlation 1 .333

Sig. (1-tailed) .113

N 15 15

X

Pearson Correlation .333 1

Sig. (1-tailed) .113

N15 15

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

61

Lampiran.6. Tabel Korealsi Product Moment

Tabel Korelasi Product Moment

N X Y XYn1 56 62 3472 3136 3844n2 60 63 3780 3600 4221n3 56 58 3248 3136 3364n4 62 58 3596 3844 3364n5 57 60 3420 3249 3600n6 65 60 3900 4225 3600n7 60 64 3840 3600 4096n8 65 63 4095 4225 4221n9 68 72 4896 4624 5184n10 68 70 4760 4624 4900n11 60 70 4200 3600 4900n12 60 72 4320 3600 5184n13 67 60 4020 4489 3600n14 60 65 3900 3600 4225n15 63 67 4221 3969 4489

N=15∑X=927 ∑Y=964 ∑ XY=59668 ∑ =57521 ∑ =62792

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

62

Lampiran. 7. Dokumentasi

SMA Negeri 8 Pinrang

Foto Bersama Kepala SMA Negeri 8 Pinrang

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

63

Dokumentasi penyebaran angket kepada guru

Dokumentasi penyebaran angket kepada guru

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

64

Dokumentasi penyebaran angket kepada guru

Dokumentasi penyebaran angket kepada guru

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

65

Foto bersama dengan siswa SMA Negeri 8 Pinrang

Foto bersama guru SMA Negeri 8 Pinrang

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (D IKLAT)

66

RIWAYAT HIDUP

Hardianti.Lahir di Pajalele pada tanggal 26 April 1996,anak

pertama dari 3 bersaudara,lahir dari pasangan Ayahanda

H.Sompa dan Ibunda Asia.Penulis memulai jenjang

pendidikan pada Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2002 di SDN 010 Paku

Kecamatan Binuang Kabupaten Polman Dan setelah tamat dari jenjang Sekolah

Dasar penulis melanjutkan pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten Pinrang Pada Tahun 2008.Setelah itu,Penulis

melanjutkan pendidikan di Kabupaten yang sama di Kabupaten Pinrang pada

jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 8 Pinrang pada tahun

2011 dan tamat pada tahun 2014.

Setelah itu penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih

tinggi.Pada tahun 2014 penulis masuk ke perguruan tinggi dan melanjutkan strata

1 (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) dan masuk di jurusan

Teknologi Pendidikan dan lulus pada tahun 2018.