pengaruh penambahan pupuk urea terhadap nilai CBR tanah Lempung Lunak, influence of urea to CBR value of soft clay

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 pengaruh penambahan pupuk urea terhadap nilai CBR tanah Lempung Lunak, influence of urea to CBR value of so

    1/5

    1

    PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK UREA TERHADAP NILAI

    CBR TANAH LEMPUNG LUNAK

    Sathya Putra Wijaya, Ratna Dewi2, Yulindasari3

    1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya

    Jl. Srijaya Negara Kampus PalembangE-mail : [email protected]

    2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas SriwijayaJl. Srijaya Negara Kampus Palembang

    3DosenJurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya

    Jl. Srijaya Negara Kampus Palembang

    Abstrak

    Tanah lempung lunak memiliki nilai daya dukung yang sangat rendah, tidak memungkinkan untuk

    mendirikan infrastruktur diatasnya dalam kondisi normal. Oleh karena itu perbaikan akan tanah yang

    seperti ini harus dilakukan agar tanah dapat digunakan untuk menopang infrastruktur yang dibangun di

    atasnya. Dalam penelitian ini dibahas tentang perbaikan tanah lempung lunak yang sampelnya diambildi daerah Universitas Sriwijaya Inderalaya Km.32 dengan mencampurkannya dengan pupuk urea

    ditinjau dari nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah tersebut.

    Penelitian ini menggunakan metode laboratorium, dilakukan pada Laboratorium Mekanika TanahJurusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya. Pengujian tanah menggunakan alat uji CBR laboratorium.

    Adapun tujuan penelitian adalah adalah untuk mengetahui pengaruh dari campuran pupuk urea dengan

    variasi masing-masing 5%, 10%, dan 15% terhadap nilai CBR pada tanah lempung lunak. Benda uji

    juga dirawat dengan variasi masa perawatan 3, 7 dan 14 hari.

    Hasil penelitian dan analisa menunjukan dengan penambahan pupuk urea 5% dan 10% dapat

    meningkatkan nilai CBR pada tanah lempung lunak. Penurunan terjadi pada campuran pupuk ureadengan kadar 15% dengan nilai CBR berada di bawah nilai CBR tanah asli pada semua variasi masa

    perawatan dengan nilai terendah 1,88% pada masa perawatan 14 hari, sedangkan untuk campuran urea

    5% hanya didapatkan nilai 2,45% pada masa perawatan 14 hari. Persentase campuran pupuk urea yang

    optimal berada pada kadar 10% dengan nilai CBR yang didapatkan adalah 2,58% pada masa perawatanke-14 hari.

    Kata kunci: Stabilisasi, Lempung Lunak,Pupuk Urea, tes CBR.

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tanah memiliki peranan penting dalam kebanyakan

    pembangunan infrastruktur seperti pembangunanjembatan, jalan, gedung, dan lainnya. Umumnya tanah

    memiliki tiga bahan, yaitu butiran tanah itu sendiri, sertaair dan udara yang terdapat dalam ruang antara butir-butir

    tanah tersebut. Adapun tanah memiliki karakteristik

    seperti sifat-sifat tanah, klasifikasi, dan kekuatannya yang

    nilainya didapatkan dari pengujian di laboratorium

    maupun pengujian langsung di lapangan menggunakan

    alat-alat penguji.

    Tanah lunak pada umumnya terdiri dari lapisan

    tanah yang berbutir halus seperti lempung dan lanau.

    Tanah lunak memiliki sifat mekanis yang sangat buruk,sehingga menimbulkan masalah dalam memikul beban.

    Sifat dari tanah lunak memiliki kekuatan geser yang kecil

    sehingga daya dukung tanah lunak sangat kecil.

    Stabilisasi tanah merupakan suatu cara yang digunakanuntuk memperbaiki sifat dasar tanah sehingga diharapkan

    tanah dasar tersebut mutunya dapat lebih baik. Stabilisasi

    tanah juga merupakan usaha dalam peningkatan sifat-sifat

    mekanis dari tanah sehingga kekuatan geser dan daya

    dukung tanah meningkat serta tanah menjadi lebih stabildan mengurangi sifat kompresibilitas tanah. Terdapat

    banyak cara untuk memperbaiki tanah baik secara fisik,yaitu dengan pemadatan, penggetaran, peledakan. Adapun

    perbaikan tanah dapat dilakukan dengan bahan-bahan

    campuran tambahan seperti semen, fly ash, dan bahan

    lainnya.

    Pupuk urea sering digunakan untuk menyuburkan tanah

    dalam pertanian, dengan rumus kimia NH2CONH2.,

    dengan bentuk butiran kristal berwarna putih dan sifatnya

    yang mudah menyerap air. Pupuk urea mengandung unsur

    hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 Kgmengandung 46 Kg Nitrogen, moisture 0,5% dan kadar

    biuret sebesar 1%. Penelitian ini akan membahas tentang

    perbaikan tanah lunak dengan bahan campuran tambahan

    yaitu pupuk urea yang dicampurkan pada tanah lunak.Penggunaan pupuk urea diharapkan dapat memperkuat

  • 8/9/2019 pengaruh penambahan pupuk urea terhadap nilai CBR tanah Lempung Lunak, influence of urea to CBR value of so

    2/5

    2

    ikatan kimia antar butiran tanah lempung sehingga dapat

    meningkatkan kekuatan daya dukung tanah. Pengujiannya

    dilakukan di laboratorium dan menggunakan parameter

    CBR unsoaked.

    1.2. Tujuan PenelitianTujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

    pengaruh dari campuran pupuk urea dengan variasi

    masing-masing 5%, 10%, dan 15% terhadap nilai CBR

    pada tanah lempung lunak.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Tanah

    Tanah dibentuk oleh pelapukan fisika dankimiawi

    pada batuan. Proses pelapukan fisika terjadi dari

    pembasahan dan pengeringan terus-menerus ataupun

    pengaruh salju dan es kemudian pengikisan dari air, angin,

    ataupun sungai es. Proses ini menghasilkan ukuran dari

    terkecil sampai besar, namun komposisinya masih tetap

    sama dengan batuan asalnya.

    2.2. Sistem Klasifikasi Tanah

    Pada umumnya tanah diklasifikasikan sebagai tanah yangkohesif dan tidak kohesif atau seagai tanah yang berbutir

    kasar dan halus. Istilah tanah dipakai untuk mecakup

    semua bahan seperti lempung, pasir, kerikil dan batu-batu

    yang besar.Sistem klasifikasi tanah yang dipakai yaitu

    sistem klasifikasi tanah menurut USCS dan menurut

    AASHTO.

    2.3. Tanah Lempung Lunak

    Pada umumnya tanah diklasifikasikan sebagai tanah yang

    kohesif dan tidak kohesif atau seagai tanah yang berbutir

    kasar dan halus. Istilah tanah dipakai untuk mecakupsemua bahan seperti lempung, pasir, kerikil dan batu-batu

    yang besar. Tanah lempung lunak juga mengandung

    mineral-mineral lempung dan mengandung kadar air

    yang tinggi. Menurut PT. Teknindo Geosistem Unggul,

    Indonesia tidak lepas dari Tanah lunak karena tanah lunak

    di Indonesia menempati area lebih dari 20 juta hektar atau

    lebih dari 10% dari tanah daratan di Indonesia. Dan

    itupun tersebar di daerah kota besar dan pusat

    pertumbuhan ekonomi Negara.

    2.4. Pupuk Urea

    Pupuk urea adalah pupuk kimia mengandung

    Nitrogen (N) berkadar tinggi.Pupuk urea berbentukbutir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan

    rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupuk yang

    mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah

    menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya

    disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupukurea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan

    pengertian setiap 100kg mengandung 46 kg Nitrogen,

    Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1 3,35MM 90%

    Min serta berbentuk Prill.

    Adapun ciri-ciri pupuk urea adalah :

    a. Mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.

    b. Berbentuk butir-butir Kristal berwarna putih.

    c.

    Memiliki rumus kimia NH2 CONH2.d. Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah

    menghisap air (higroskopis).

    e. Mengandung unsur hara N sebesar 46% Standar

    SNI-02-2801-1998.

    Pupuk urea yang digunakan pada penelitian ini

    adalah pupuk urea dari PT. Pusri Palembang.

    2.5. Californ ia Beari ng Ratio

    CBR pertama kali diciptakan oleh O.J. Porter yangkemudian dikembangkan oleh California State Highway

    Department yang kemudian dikembangkan dandimodifikasi oleh corps insinyur-insinyur tentara Amerika

    Serikat. Metode ini mengkombinasikan percobaan

    pembebanan penetrasi di laboratorium ataupun di

    lapangan dengan rencana empiris untuk menentukan tebal

    perkerasan yang akan digunakan untuk jalan.CBR dapatdidefinisikan sebagai suatu perbandingan antara beban

    percobaan dengan beban standar dan dinyatakan dalam

    persentase. CBR dapat dinyatakan dalam persamaan

    sebagai berikut :

    =

    100%.

    Dimana :

    Pt = beban percobaan

    Ps = beban standar

    3. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Persiapan Benda Uji

    1. Sampel tanah lempung lunak terganggu diambil

    pada kedalaman 1 m dari permukaan tanah pada

    wilayah kampus Universitas Sriwijaya Indralaya,

    Sumatera Selatan.

    2. Pupuk urea yang digunakan berbentuk prill hasil

    produksi PT. Pusri Palembang.3. Persiapan alat uji propertis tanah lempung lunak

    dan pemadatan tanah standar.

    3.2. Pengujian Di Laboratorium

    Pengujian awal yang dilakukan pada penelitian ini

    sebagai berikut :

    1. PengujianAtterberg Limit

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui parameter

    batas cair, batas plastis, batas susut dan indeks

    plastisitas tanah. Pengajuan mengacu pada standarASTM D 423-66 dan ASTM 424-74.

    2. Pengujian Kadar Air

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar airasli tanah. Pengujian mengacu pada ASTM

    D-2216-90.

    3. Pengujian Analisa saringanPengujian ini dilakukan untuk menentukan

    distribusi ukuran butiran sampel tanah. Pengujian

    ini mengacu pada standar ASTM D 421 dan ASTM

    422.

    4. Pengujian Berat Jenis Tanah

    Pengujian ini untuk mengetahui besarnya berat jenisbahan dari butiran-butiran tanah. Pengujian ini

    mengacu pada ASTM D-854.

    5. Pengujian Pemadatan Tanah

    Pengujian ini untuk mengetahui kadar air optimumdan berat isi kering tanah maksimum.Pengujian ini

  • 8/9/2019 pengaruh penambahan pupuk urea terhadap nilai CBR tanah Lempung Lunak, influence of urea to CBR value of so

    3/5

    3

    mengacu pada AASHTO T-180.

    6. Pengujian CBR Tanah Asli

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai CBR

    tanah asli.Pengujian merujuk pada ASTM 1883-99.

    3.3. Pembuatan Benda UjiTanah lempung lunak dicampur dengan pupuk urea

    yang dilarutkan sesuai dengan kadar air optimummnya

    dan sesuai dengan variasi campurannya. Tanah yang telah

    dicampur kemudian dicetak dalam mold CBR dan dirawat

    sesuai dengan variasi masa perawatannya

    Tabel 1. Spesifikasi Benda Uji

    Kode

    Benda

    Uji

    PersentaseBerat

    (%)

    Waktu

    Perawatan

    Jumlah

    benda

    ujiUrea Tanah

    disturb

    U5 5 100 3 Hari 3

    7 Hari 3

    14 Hari 3

    U10 10 100 3 Hari 3

    7 Hari 3

    14 Hari 3

    U15 15 100 3 Hari 3

    7 Hari 3

    14 Hari 3

    Jumlah 27

    dimana :

    U5 = Tanah lempung lunak dengan campuran

    Pupuk urea 5%

    U10 = Tanah lempung lunak dengan campuran

    Pupuk urea 10%U15 = Tanah lempung lunak dengan campuran

    Pupuk urea 15%

    3.4. PengujianCBR Tanah Campuran

    Perawatan tanah campuran yang telah dicetak di

    dalam mold dilakukan dengan cara membungkus molddengan plastik dan dipastikan dalam keadaan kedap dari

    udara luar dan air. Jumlah masing-masing sampel sesuai

    dengan variasi pupuk urea dan masa perawatan sesuai

    dengan Tabel 1. Spesifikasi Benda Uji.

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Pengujian Indeks Propertis Tanah

    Berdasarkan hasil pengujian indeks propertis tanah,

    maka didapatkan hasil sifat fisis dari sampel tanah. Hasil

    pemeriksaan ditampilkan pada Tabel 2.

    Tabel.2. Hasil Pengujian Indeks Propertis Tanah

    4.1.2 Pengujian Pemadatan Standar

    Dalam pengujian pemadatan standar didapat kadar

    air optimum 19,4% dan berat isi kering maksimum yaitu1,629 gram/cm3yang terlihat pada Gambar 1.

    Gambar 1. Grafik Pemadatan Tanah Standar

    4.2. Hasil Pengujian CBR Laboratorium

    Unsoaked

    4.2.1. Tanah AsliPengujian CBR tanah asli dilakukan dengan masa

    perawatan yang sama dengan tanah yang dicampur

    dengan larutan urea agar dapat menjadi pembanding hasil

    yang didapat dengan campuran maupun tanpa campuran

    urea. Berikut merupakan Tabel 3. nilai CBR dari tanah

    asli.

    Tabel 3. Nilai CBR Tanah Asli

    Kode Benda

    Uji

    Nilai CBR dengan Masa

    Perawatan (%)

    3 hari 7 hari 14 hari

    U0 2 2,29 2,45

    19,4%1.500

    1.550

    1.600

    1.650

    1.700

    1.750

    1.800

    1.850

    10 20 30

    BeratIsiKering(gr/cm3)

    Kadar Air (%)

    Jenis Pengujian Tanah Hasil

    Kadar Air 35,2%

    Berat Jenis (Gs) 2,53

    Batas Plastis (PL) 21,14%

    Batas Cair (LL) 42%

    Indeks Plastisitas (IP) 20,86%

    Klasifikasi tanah

    menurut USCS

    CL

    Klasifikasi tanah

    menururt AASHTO

    A-7-6

    1,629

  • 8/9/2019 pengaruh penambahan pupuk urea terhadap nilai CBR tanah Lempung Lunak, influence of urea to CBR value of so

    4/5

    4

    2

    2.17

    2.41

    1.88

    1.8

    2

    2.2

    2.4

    2.6

    0 5 10 15NilaiCBR(%)

    Variasi Campuran Urea(%)

    2.17

    2.41

    1.88

    2.21

    2.45

    1.92

    2.45

    2.58

    1.98

    1.6

    1.8

    2

    2.2

    2.4

    2.6

    5 10 15

    NilaiCBR(%)

    MasaPerawatan 3Hari

    Masa

    Perawatan 7Hari

    MasaPerawatan 14Hari

    Persentase Pupuk Urea (%)

    Gambar 2. Grafik Nilai CBR Tanah Asli

    Nilai CBR tertinggi didapatkan pada variasi masa

    perawatan 14 hari dengan nilai CBR sebesar 2,45%.

    4.2.2. Tanah Campuran

    Pengujian CBR pada tanah campuran dilakukan

    sesuai dengan masa perawatannya yaitu 3, 7 dan 14 hari

    dengan persentase campuran urea sebesar 5%, 10%, dan

    15% dari tanah asli. Hasil uji CBR tanah campuran dapatdilihat pada Tabel 4.

    Tabel 4. Nilai CBR Tanah Campuran

    Kode

    Benda

    Uji

    Persentase

    Campuran (%)

    Nilai CBR dengan

    Masa Perawatan (%)

    Tanah Urea 3

    hari

    7hari 14hari

    U5 100 5 2,17 2,21 2,45

    U10 100 10 2,41 2,45 2,58

    U15 100 15 1,88 1,92 1,96

    Gambar 3,4 dan 5 menunjukan grafik perbandingan

    nilai CBR terhadap variasi campuran urea pada

    masing-masing variasi masa perawatan, yaitu 3, 7 dan 14

    hari. Sedangkan Gambar.6 menunjukan hubungan antara

    nilai CBR dengan persentase pupuk urea

    Gambar 3. Grafik Nilai CBR Masa Perawatan 3 Hari

    Gambar 4. Grafik Nilai CBR MasaPerawatan 7 Hari

    Gambar 5. Grafik Nilai CBR Masa Perawatan 14 Hari

    Gambar 6.Grafik Nilai CBR Tanah Campuran

    Dari Gambar 6. menunjukan adanya peningkatan

    nilai CBR yang optimum pada tanah campuran dengan

    kadar urea 10%.

    4.4. Daya Dukung Tanah

    Nilai daya dukutng tanah ditetapkan berdasarkan

    grafik korelasi, dimana grafik digunakan untuk

    mengetahui nilai daya dukung tanah (DDT). Gambar 7.

    Grafik Korelasi DDT dengan CBR. Nilai CBR tertinggi

    didapat 2,58%Penambahan pupuk urea dengan kadar 10% tidak

    memberikan peningkatan nilai CBR yang besar. Nilai

    CBR tertinggi yang didapatkan adalah 2,58%. Dengan

    nilai demikian, tanah tersebut tidak dapat dijadikan

    sebagai tanah dasar jalan dengan syarat nilai CBR lebih

    dari 6% Adapun nilai daya dukung tanah dapat dihitungberdasarkan pendekatan rumus :

    2

    2.29

    2.45

    1.5

    1.7

    1.9

    2.1

    2.3

    2.5

    3 7 14N

    ilaiCBR(%)

    Masa Perawatan (Hari)

    2.292.21

    2.45

    1.92

    1.8

    2

    2.2

    2.4

    2.6

    0 5 10 15

    NilaiCBR(%)

    Variasi Campuran Urea (%)

    2.45 2.452.58

    1.96

    1.8

    2

    2.2

    2.4

    2.6

    0 5 10 15

    NilI

    CBR(%)

    Variasi Campuran Urea (%)

  • 8/9/2019 pengaruh penambahan pupuk urea terhadap nilai CBR tanah Lempung Lunak, influence of urea to CBR value of so

    5/5

    5

    DDT = (4,3 log (nilai CBR)) + 1,7

    DDT = (4,3 log 2,58) +1,7

    = 3,47

    Gambar 7. Grafik korelasi DDT dengan CBR

    5. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

    sebagai berikut :

    1. Hasil index properties tanah asli menunjukan tanahyang berada disekitar Universitas Sriwijaya

    Inderalaya Km. 32 tergolong tanah lempung lunak

    dengan IP sedang yaitu, 20,86% , dimana menurut

    USCS termasuk golongan tanah lempung lunak

    dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang.

    2. Tanah campuran memiliki kecendrungan

    peningkatan nilai CBR dari masa perawatan 3 hari

    sampai dengan 14 hari. Hanya nilai CBR dari tanah

    dengan campuran urea 15% mengalami penurunan

    dari nilai CBR tanah aslinya.

    3. Kenaikan persentase nilai CBR tertinggi beradapada tanah dengan campuran urea 10% dengan

    masa perawatan 3 hari, yaitu sebesar 20,65%

    dengan nilai CBR 2,41% dan nilai CBR tertinggi

    dicapai pada tanah dengan campuran urea 10%

    masa perawatan 14 hari dengan nilai CBR 2,58%.

    4. Dari hasil penelitian, penambahan kadar urea 5%tidak memberikan pengaruh peningkatan nilai CBR

    yang berarti. Penambahan kadar urea 15%

    menyebabkan turunnya nilai CBR dari nilai tanah

    asli. Penambahan kadar urea 10% memberikan

    kenaikan nilai CBR yang optimum dari semua

    variasi campuran penelitian ini.

    5.2. Saran

    Saran dari penelitian ini :

    1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap

    reaksi kimia yang terjadi pada tanah lempung lunakyang dicampur dengan pupuk urea.

    2. Adapun untuk penelitian lanjut, penambahan kadar

    urea yang optimal harus diketahui untuk

    memberikan kenaikan nilai CBR yang maksimal.

    3. Untuk penelitian yang selanjutnya, diharapkan

    penambahan bahan lain yang dapat bereaksi denganpupuk dilakukan, sehingga daya dukung tanah

    lempung lunak dapat meningkat

    DAFTAR PUSTAKA

    1) Bowles, J. E. 1989. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis

    Tanah. Erlangga, Jakarta.

    2) Chen, F.H. 1975. Foundation on Expansive Soil.

    Development in Geotechnical Engineering 12,Esevier Scientific Publishing Company, Amsterdam.

    3) Hardiyatmo, H.C. 2006. Soil Mechanics I. GamaPress, Yogyakarta.

    4) Soedarmo, Djatmiko G. dan S.J. Edy Purnomo.

    1997.Mekanika Tanah 1. Kanisius, Yogyakarta.

    5) Wesley, L. D. 1977. Mekanika Tanah. Badan

    Penerbit Pekerjaan Umum , Jakarta.

    6) Wesley,L. D. 2012. Mekanika Tanah untuk TanahEndapan & Residu. ANDI, Yogyakarta.

    7) Lee, Min Lee dkk. 2012. Bio-mediated Soil

    Improvement Under Various Concentrations of

    Cementation Reagent. Applied mechanics and

    Materials Vols. 204-208 pp 326-329.8) Sagala, Jonry A. 2003.Pengaruh Penambahan 20%,

    25%, 30% Pupuk Urea Terhadap Kuat Geser Tanah

    Lempung Ekspansif Dengan Pengujian Triaxial.

    Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil

    Universitas Sriwijaya.

    9) Yudistira, H. 2014.Analisis Pengaruh Subtitusi Abu

    Tandan Sawit dan Gipsum Terhadap Nilai CBR

    Pada Tanah Lempung Lunak. Laporan Tugas Akhir.

    Jurusan Teknik Sipil Univeristas Sriwijaya.

    10) Van Paassel, L.A. dkk. 2009. Scale up of

    BioGrout :A Biological Ground Reinforcement

    Method Proceedings of the 17th. International

    Conference on Soil Mechanics and GeotechnicalEngineering.

    11) ASTM. 2006. D2487 06, Standard Practice for

    Classification of Soil for Engineering Purpose,

    ASTM International. United States.

    12)Petunjuk Praktikum Mekanika Tanah, UniversitasSriwijaya.

    2,583,47