Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) BANK SYARIAH DENGAN
INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun
2015 – 2018)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ABDUR ROUF ALI
NIM. 213 14 162
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Faksimili (0298) 323433
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,
maka skripsi Saudara:
Nama : Muhammad Abdur Rouf Ali
NIM : 21314162
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS
(ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI
VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 November 2018
Pembimbing
Ari Setiawan, M.M.
NIP. 19751004 200312 1 002
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Faksimili (0298) 323433
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
iii
PENGESAHAN
PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK
SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ABDUR ROUF ALI
NIM : 213 14 162
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Ekonomi.
Susunan Panitia Penguji
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Abdur Rouf Ali
NIM : 21314162
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS
(ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI
VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperkenankan untuk
dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 15 November 2018
Penulis,
Muhammad Abdur Rouf Ali
NIM. 213 14 162
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Abdur Rouf Ali
NIM : 21314162
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS
(ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI
VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila di kemudian hari terbukti karya saya
bukan karya sendiri maka saya sanggup menanggung semua konsekuensinya.
Salatiga, 15 November 2018
Penulis,
Muhammad Abdur Rouf Ali
NIM. 213 14 162
vi
MOTTO
”Jangan takut akan hasil, tapi nikmatilah prosesnya”
Karena...
”Hasil yang baik belum tentu itu sebuah kesuksesan,
Hasil yang buruk bukan berarti Anda gagal”
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua
Bapak M. Paidi dan Ibu Siti Amanah, tiada yang lebih indah
Dibandingkan kasih sayang dan dukungan kalian... Terimakasih...
Juga Adik semata wayang, Rifqi Muzakka Ahdmad,
Para Dosen, serta dosen pembimbing Bapak Ari Setiawan,
Terimakasih atas kesabaran, saran dan bimbingannya...
Teman sekaligus konsultan dalam menyusun skripsi
Yang selalu sabar mengajari Mas Harno
Teman dan orang-orang terdekat Kharisatul Afrida, Sugik, Epan, Fajar, Rofiq,
Nanang, Gunawan, Yusuf, Qomar, Ina, Sania, Mirfa, Dayah, Halim,
Naufal, Rozaq, Mbak Arin, Mbak Indah, Yaki, Mubin, Yunita,
Rekan-rekan SMC (Seni Musik Club) IAIN Salatiga,
rekan-rekan Kelas E, Serta rekan-rekan DEMA I,
Terimakasih atas sermangat yang tak pernah putus diberikan,
Ilmu dan pengalaman yang sangat berharga,
Serta meluangkan waktu berharganya bersama Penulis,
Terimakasih...
Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat
Yang selalu penulis repoti, dan selalu memberi motivasi,
Rekan-rekan S1 Perbankan Syariah ‘14 semuanya
yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,
Terimakasih...
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang dapat penulis sampaikan, selain ucapan
alhamdulillah hirrobil ‘alamin dengan rasa penuh syukur kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmad, hidayah serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan
penelitian yang berjudul ―Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
Syariah Dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)‖ dengan lancar. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga
dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman
terang benderang.
Penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas mahasiswa dalam
mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu berupa penelitian. Ucapan
terimakasih sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk.
Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
ix
3. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan banyak bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis.
5. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah.
6. Segenap dosen dan staff Program Staudi Perbankan Syariah S1 yang telah
memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak M. Paidi dan Ibu Siti Amanah serta keluarga
terkasih, adik dan sahabat yang telah memberikan doa, dorongan moril dan
materil, serta yang senantiasa selalu menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis
8. UKM SMC dan DEMA Institut sebagai tempat menimba ilmu selain dalam
perkuliahan.
9. Teman-teman seperjuangan Program Studi S1 Perbankan Syariah tahun angkatan
2014/2015 yang penulis banggakan.
10. Orang-orang terdekat yang banyak memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
Harapan penulis, mudah-mudahan penelitian ini nantinya dapat berguna dan
bermanfaat khususnya bagi penulis, Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam IAIN Salatiga
dan kalangan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
x
segala saran dan kritik yang sifarnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penelitian selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak. Amiin.
Salatiga, 15 November 2018
Penulis,
Muhammad Abdur Rouf Ali
NIM. 213 14 162
xi
ABSTRAK
Ali, Muhammad Abdur Rouf. 2018. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas
(ROA) Bank Syariah dengan Inflasi sebagai Variabel Moderating (Studi
Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2014-2018). Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Strata Satu Perbankan Syariah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Ari Setiawan,
M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan yang ada
pada perbankan syariah diantaranya mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna’,
dan ijarah terhadap Profitabilitas dengan Inflasi sebagai variabel Moderating Bank
Umum Syariah di Indonesia.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif data sekunder times
series. Sampel yang digunakan sebanyak 7 Bank Umum Syariah yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI) pada periode Januari
2015 – Juni 2018. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengakses laporan
publikasi bulanan Statistik Perbankan Syariah (SPS) dan situs resmi Bank Indonesia.
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan alat analisis EViews 10 Version.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji stasioneritas, uji regresi
linier berganda, uji statistik deskriptif, dan uji asumsi klasik.
Hasil uji regresi linier berganda setelah dilakukan uji multikolinieritas
menunjukkan bahwa: 1) Variabel Musyarakah berpengaruh negatif signifikan
terhadap Profitabilitas; 2) Variabel Tingkat Inflasi berpengaruh negatif dan tidak
signifikan dalam memoderasi Variabel Musyarakah terhadap Profitabilitas.
Sedangkan sebelum dilakukannya uji multikolinieritas menunjukkan bahwa: 1)
Variabel Mudharabah dan Ijarah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Profitabilitas; 2) Variabel Mudharabah dan Istishna’ berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Profitabilitas; 3) Variabel Tingkat Inflasi berpengaruh positif dan
tidak signifikan dalam memoderasi Variabel Murabahah dan Istishna’ terhadap
Profitabilitas; 4) Variabel Tingkat Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
dalam memoderasi Variabel Mudharabah dan Ijarah terhadap Variabel Profitabilitas.
Kata Kunci: Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna’, Ijarah,
Profitabilitas, Inflasi
xii
DAFTAR ISI
Contents
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii
PENGESAHAN ........................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ........... iiv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 12
D. Kegunaan Penelitian......................................................................................... 13
E. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 16
A. Telaah Pustaka ................................................................................................. 16
B. Landasan Teori ................................................................................................. 25
C. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 37
D. Hipotesis ........................................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 44
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 44
xiii
B. Data dan Sumber Data ..................................................................................... 44
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 45
D. Metode Pengambilan Data ............................................................................... 47
E. Definisi Konsep dan Operasional .................................................................... 48
F. Uji Instrumen Penelitian .................................................................................. 50
G. Alat Analisis Data ........................................................................................ 54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................. 55
A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 55
B. Analisis Data .................................................................................................... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 68
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 76
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 77
C. Saran ................................................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 82
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Kantor Individu Perbankan Syariah ................................................. 4
Tabel 1.2 Perkembangan dan Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah .............. 6
Tabel 1.3 Research Gap Penelitian ............................................................................... 8
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 20
Tabel 3.1 Bank Umum Syariah di Indonesia .............................................................. 47
Tabel 3.2 Definisi Konsep........................................................................................... 49
Tabel 4.1 Hasil Uji Stationeritas pada Tingkat Level ................................................. 56
Tabel 4.2 Hasil Uji Stationeritas pada Tingkat1St Different....................................... 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................... 57
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................ 60
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 62
Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .............................................................. 63
Tabel 4.7 Hasil Uji Moderated Regression Analysis .................................................. 67
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 75
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................................ 37
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas................................................................................ 58
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas disembuhkan ......................................................... 59
Gambar 4.3 Grafik Durbin Watson ............................................................................. 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik masyarakat yang memiliki
uang maupun masyarakat yang memerlukan uang untuk memenuhi
kebutuhannya. Bank juga sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian
suatu negara, maupun masyarakat luas. Menurut Undang-undang Republik
Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh
karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang
merupakan barang dagangan utamanya (Sudarsono, 2003: 18).
Bank dapat memperoleh keuntungan berasal dari selisih dana yang
terhimpun dari masyarakat dan dana yang disalurkan kepada masyarakat yang
berupa kredit atau pembiayaan atau bentuk-bentuk lainnya. Perbankan yang
2
berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang
diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang
disalurkan. Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank
berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank
berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan.
Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional keuntungan yang diperoleh melalui
bunga sedangkan bagi bank syariah berdasarkan prinsip bagi hasil berupa
imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2002: 93).
Di Indonesia, bank syariah yang pertama kali didirikan pada tahun 1992
adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembangannya agak
terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya, Perbankan
Syariah di Indonesia terus berkembang (Karim, 2010:25). Pendirian Bank
Muamalat ini diikuti oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), namun dua
lembaga keuangan syariah tersebut belum sanggup menjangkau masyarakat
Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, maka dibangunlah lembaga-lembaga
simpan pinjam yang disebut dengan Baitul Maal Wattamwil (BMT). Setelah dua
tahun beroperasi Bank Muamalat mensponsori berdirinya asuransi Islam,
Syarikat Takaful Indonesia (STI) dan menjadi salah satu pemegang sahmnya.
Tiga tahun kemudian, yaitu 1997, Bank Muamalat mensponsori lokarya ulama
tentang reksadana syariah yang kemudian diikuti dengan beroperasinya
Reksadana Syariah oleh PT Danareksa.
3
Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat dan
salah satu alasannya adalah karena adanya keyakinan yang kuat di kalangan
masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba
yang dilarang agama Islam. Rekomendasi hasil lokarya ulama tentang bunga
bank dan perbankan itu ditunjukkan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI),
kepada pemerintah dan kepada seluruh umat Islam. MUI diamanatkan untuk
mengambil prakarsa dalam membentuk komisi perbankan bebas bunga,
pembentukan Badan Pelaksana Harian Pengembangan Sumber Daya, perintisan
Baitul Maal Nasional, dan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga-
lembaga penelitian dalam rangka menentukan arah kebijakan pengembangan
sumber daya umat (Sudarsono, 2003: 24-25).
Perbankan Syariah di Indonesia secara yudiris diatur dalam Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dimana sistem bagi hasil mulai
diakomodasi. Inilah pelopor awalnya kemunculan bank yang berdasarkan prinsip
syariah di Indonesia. Namun, dengan berbagai kelemahan dan kekurangan dalam
Undang-Undang tersebut, pada tahun 1998 disahkan UU No. 10 Tahun 1998
tentang revisi UU sebelumnya. Dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998
maka secara tegas sistem Perbankan Syariah ditempatkan sebagi bagian dari
sistem Perbankan Nasional. Kemudian, pada tahun 2008 UU tentang Perbankan
Syariah kembali direvisi yaitu dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008
sebagai penyempurna UU sebelumnya.
4
Sampai saat ini terdapat 13 Bank Umum Syariah dan 21 Unit Usaha
Syariah yang tercatat dalam Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Kantor Individual Perbankan Syariah – SPS Juni 2018
Indikator KPO/KC KCP/UPS KK
BUS 467 1175 185
UUS 150 146 53
BPRS 104 - 187
Total 721 1321 425 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah
Bank syariah membuktikan sebagai lembaga keuangan yang dapat
bertahan ditengah krisis perekonomian yang semakin parah. Pada semester
kedua tahun 2008 krisis kembali menerpa dunia. Krisis keuangan yang
berawal dari Amerika Serikat akhirnya merambat ke negara-negara lainnya
dan meluas menjadi krisis ekonomi secara global. International Monetary
Fund (IMF) memperkirakan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi
dunia dari 3,9% pada 2008 menjadi 2,2% pada tahun 2009. Perlambatan ini
tentu saja pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja ekspor nasional, pada
akhirnya akan berdampak kepada laju pertumbuhan ekonomi nasional. Namun
pembiayaan perbankan syariah masih lebih diarahkan kepada aktivitas
perekonomian domestik, sehingga belum memiliki tingkat integrasi yang
tinggi dengan sistem keuangan global merupakan alasan salah satu alasan
5
mengapa bank syariah dapat bertahan (Wibowo, 2013) dalam Muliawati dan
khoiruddin (2015: 40).
Bank Syariah menekankan prinsip bagi hasil dalam setiap operasinya,
baik dalam penghimpunan maupun penyaluran dananya. Dalam Perbankan
Syariah penyaluran dana biasa disebut dengan pembiayaan. Oleh karena itu,
jenis-jenis penghimpunan dana dan pemberian pembiayaan pada bank syariah
menggunakan prinsip bagi hasil. Dalam penghimpunan dana, bank syariah
dapat juga menggunakan prinsip wadi’ah, qardh, maupun ijarah. Dalam
pembiayaan, bank syariah dapat juga menggunakan prinsip jual beli dan sewa
(lease). Selain itu, bank syariah juga menyediakan berbagai jasa keuangan
seperti wakalah, hiwalah, rahn, sharf, dan ujr.
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan terbagi dalam empat kategori diantaranya pembiayaan dengan
prinsip jual beli, sewa, bagi hasil, dan akad pelengkap. Pembiayaan
merupakan fungsi utama dari Perbankan Syariah dan merupakan sumber
pendapatan Perbankan Syariah, Kemampuan bank dalam menyalurkan dana
dalam bentuk pembiayaan akanmempengaruhi perkembanganPerbankan
Syariah. Peningkatan dan penurunan jumlah pembiayaan juga akan
berpengaruh pada profitabilitas yang diperoleh Perbankan Syariah. Dengan
demikian, perkembangan suatu bank sangat dipengaruhi oleh kemampuannya
menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.
6
Tabel 1.2
Perkembangan dan pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah.
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah pembiayaan terus
meningkat tiap tahunnya. Meskipun kenaikannya masih terbilang fluktuatif,
namun hal ini membuktikan bahwa pembiayaan menjadi salah satu produk
yang sangat diunggulkan Perbankan Syariah.
Sampai sejauh ini, sasaran pembiayaan Perbankan Syariah sebagian
besar mengarah kepada usaha mikro kecil dan menengah. Karena dengan
konsep pembiayaan, memberi peluang bagi usaha UMKM untuk
mengembangkan usahanya berdasarkan asas kemitraan sebagaimana yang
diusung oleh perbankan syariah.
Sementara itu sektor ekonomi di Indonesia secara faktual sebagian
besar didukung oleh sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pada
saat krisis ekonomi pun ternyata sektor ini mampu tetap bertahan, artinya
sektor UMKM mempunyai keunggulan dan sangat potensial untuk lebih
Tahun
Pembiayaan
Jumlah
(Miliar Rupiah)
Pertumbuhan
(year on year)
2012 147.505 43.7%
2013 149.672 1.5%
2014 181.398 21.2%
2015 197.279 8.8%
2016 211.221 7.1%
2017 244,465 15,7%
7
dikembangkan lagi melalui suatu kebijakan yang tepat dan dukungan dari
lembaga yang tepat pula (Kara, 2013:272).
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
inflasi.Inflasi merupakan gejala ekonomi yang sulit dihindari dalam suatu
perekonomian, yang dapat menimbulkan efek baik maupun buruk. Secara
umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secaraumum dan
berlangsung secara terus menerus.
Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabila terjadi
inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Hal ini mengakibatkan
minat masyarakatuntuk menabung, atau berinvestasi dan berproduksi menjadi
berkurang. Harga meningkat dengan cepat, masyarakat akan kewalahan
menanggung dan mengimbangi harga kebutuhan sehari-hari yang terus
meroket.Bagi perusahaan sebuah inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi
maupun operasional mereka sehingga pada akhirnya merugikan bank itu
sendiri. Inflasi berpotensi mengerek bunga kredit. Kenaikan bunga kredit
tentu akan menghambat pertumbuhan kredit itu sendiri. Sementara pendapatan
dari sektor kredit akan menjadi kecil. Hal ini berimbas kepada profitabilitas
bank yang bersangkutan (Wibowo dan Syachu, 2013:4).
Tetap bertahannya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
terhadap krisis ekonomi yang pernah terjadi akibat inflasi, mengasumsikan
bahwa tidak semua usaha mikro kecil dan menengah terpengaruh oleh inflasi.
8
Hal ini juga berlaku bagi UMKM yang diberi pembiayaan oleh Perbankan
Syariah. Dengan demikian inflasi bisa berpengaruh buruk bagi pembiayaan,
namun bisa juga sebaliknya, yang tentu akan berpengaruh terhadap
profitabilitas Perbankan Syariah.
Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan suatu entitas usaha dalam
menghasilka laba. Profitabilitas sangat pentingkarena profitabilitas merupakan
tujuan utama entitas usaha melakukan usahanya. Selain itu profitabilitas juga
dapat digunakan untukmengetahui baik buruknya kinerja suatu entitas usaha
dalam menjalankan usahanya (Riyadi dan Yulianto, 2014: 468).
Tabel 1.3
Research Gap Penelitian
No Peneliti Variabel Gap
1 Yulia
Inayatillah &
Anang
Subardjo
(2017),
X : Pembiayaan Jual Beli
(murabahah, salam,
istishna’), Pembiayaan
Bagi Hasil
(mudharabah,
musyarakah), FDR, NPF
Y : Profitabilitas
-Pembiayaan Jual Beli
berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.
-Pembiayaan bagi hasil
berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas.
2 Slamet Riyadi
& Agung
Yulianto
(2014),
X : Pembiayaan Bagi
Hasil, Pembiayaan Jual
Beli, FDR, NPF
Y : Profitabilitas
-Secara parsial pembiayaan
bagi hasil berpengaruh
negatif terhadap ROA.
-Secara parsial pembiayaan
jual beli tidak berpengaruh
terhadap ROA.
3 Luthfia
Hanania
(2015),
X : Dana Pihak Ketiga,
Pembiayaan
(mudharabah,
musyarakah,
murabahah, salam,
istishna’, ijarah), NPF,
Tingkat Suku Bunga,
-Pembiayaan berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap tingkat
profitabilitas perbankan
syariah di Indonesia baik
dalam jangka pendek
maupun dalam jangka
9
Inflasi
Y : Profitabilitas
panjang.
-Inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas jangka
pendek tetapi berpengaruh
signifikan positif terhadap
profitabilitas jangka
panjang.
4 Edhi Satriyo
Wibowo &
Muhammad
Syaichu
(2013),
X : Suku Bunga, Inflasi,
CAR, BOPO, NPF
Y : Profitabilitas
-Inflasi berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA.
Sumber: Data Jurnal, diolah
Berdasarkan beberapa penelitian yang dipaparkan dalam research gap
di atas, terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian yang dapat disimpulkan
oleh penulis. Pertama, mengenai pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas
dimana Hanania (2015) menyebutkan bahwa pembiayaan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di
Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Inayatillah & Subardjo (2017)
menyebutkan bahwa pembiayaan jual beli berpengaruh positif terhadap
profitabilitas, sedangkan pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Serta penelitian Riyadi & Yulianto (2014) menyebutkan hasil
yang berbeda dimana secara parsial pembiayaan bagi hasil berpengaruh
negatif terhadap ROA, dan secara parsial pembiayaan jual beli tidak
berpengaruh terhadap ROA.
10
Kedua, mengenai pengaruh inflasi terhadap profitabilitas, dimana
Hanania (2015) menyebutkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas jangka pendek tetapi berpengaruh signifikan positif
terhadap profitabilitas jangka panjang. Sedangkan penelitian yang dilakukan
Wibowo & Syaichu (2013) menyebutkan bahwa Inflasi berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap ROA.
Beberapa penelitian tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten
satu sama lain. Sehingga dari beberapa kesenjangan hasil penelitian tersebut
maka sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh pembiayaan
maupun inflasi terhadap profitabilitas, dengan harapan hasil penelitian
nantinya mempertegas dan memperkuat teori yang ada.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
meneliti permasalahan tersebut dan melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah Di
Indonesia dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderating Pada Tahun 2015-
2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat penulis
rumuskan adalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas
(ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?
11
2. Sejauh mana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas
(ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?
3. Sejauh mana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas
(ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?
4. Sejauh mana pengaruh pembiayaan istishna’ terhadap profitabilitas (ROA)
Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?
5. Sejauh mana pengaruh pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas (ROA)
Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?
6. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi
pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?
7. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi
pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?
8. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?
9. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi
pembiayaan istishna’ terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?
12
10. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi
pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap
profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.
2. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.
3. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.
4. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan istishna’ terhadap
profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.
5. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan ijarah terhadap
profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.
6. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating
mempengaruhi pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas (ROA)
pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.
13
7. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating
mempengaruhi pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA)
pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.
8. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating
mempengaruhi pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas (ROA)
pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.
9. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating
mempengaruhi pembiayaan istishna’ terhadap profitabilitas (ROA) pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.
10. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating
mempengaruhi pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas (ROA) pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini, diantaranya :
1. Manfaat teoritis
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan
menambah wawasan mengenai perbankan syariah di Indonesia.
14
b. Bagi Penulis
penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan,
menerapkan serta melatih berpikir secara ilmiah sehingga dapat
memperluas wawasan peneliti mengenai Perbankan Syariah di
Indoonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Otoritas Moneter
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berguna bagi pemegang kebijakan moneter di Indonesia dalam
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan Perbankan Syariah di
Indonesia.
b. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai pengaruh pembiayaan dan lingkungan makro terhadap
profitabilitas sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam
menentukan kebjakan perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan bertujuan menggambarkan alur pemikiran
penulis dari awal hingga akhir. Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri
dari lima bab.
15
Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika
penulisan. Pada bab ini dijelaskan alasan mengapa penelitian ini perlu untuk
diteliti.
Bab II menjelaskan telaah pustaka, landasan teori, kerangka pemikiran
dan pengembangan hipotesis. Pada bab ini akan menguraikan tentang teori
yang mendasari penelitian, penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan
hipotesis penelitian.Pada bab ini juga dipaparkan penelitian-penelitian
terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.
Bab III berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan jenis penelitian, sumber data,
definisi konsep dan operasional, metode pengumpulan data, uji instrumen
penelitian danalat analisis data.
Bab IV menjelaskan analisis data dan pembahasan. Pada babini
menguraikan tentang deskripsi penelitian dan analisis data meliputi analisis
terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji
hipotesis.
Bab V merupakan penutup. Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan dan saran yang berkaitan dengan penelitian.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan deskripsi ringkas mengenai kajian
penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang diteliti dan
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan dan duplikasi dengan penelitian yang sudah ada. Penelitian yang
disajikan sebagai bahan kajian pustaka adalah penelitian-penelitian yang
mempunyai kaitannya dengan penelitian ini.
Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh
Inayatillah & Subardjo (2017), menyebutkan bahwa: (1) Pembiayaan jual
beli, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap
profitabilitas BUS, (2) Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas BUS dan, (3) Pembiayaan Bagi Hasil tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas BUS.
Kedua, penelitian yang dilakukan Riyadi &Yulianto (2014). Dengan
menggunakan metode purposive sampling, dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan bagi hasil secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROA, pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap ROA, FDR
17
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, dan NPF tidak berpengaruh
terhadap ROA.
Ketiga, penelitian Amalia & Fidiana (2016), melakukan penelitian
terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.
berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, secara parsial variabel
pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank
Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, variabel pembiayaan
musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia
dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri, variabel
pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Muamalat
Indonesia dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah
Mandiri, variabel pembiayaan istishna’ berpengaruh terhadap profitabilitas
Bank Syariah Mandiri dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank
Syariah Mandiri, dan yang terakhir variabel pembiayaan ijarah tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri dan Bank
Muamalat.
Keempat, penelitian Rahman dan Rochmanika (2012), dengan kriteria
Bank Umum Syariah yang menjadi sampel adalah Bank Umum Syariah yang
secara rutinmempublikasikan laporan keuangan triwulanan selama periode
pengamatan yaitu kuartal I tahun 2009 sampai dengan kuartal III tahun 2011.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, secara parsial pembiayaan
jual beli dan rasio NPF berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas
18
dan pembiayaan bagi hasil berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas.
Kelima, penelitian Permata, Yaningwati & Zahroh (2014).
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, pembiayaan mudharabah
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat ROE dan pembiayaan
musyarakah berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat ROE.
Sehingga dapat disimpulkan Pembiayaan mudharabah merupakan
pembiayaan bagi hasil yang dominan dalam mempengaruhi tingkat ROE.
Keenam, penelitian Indriani Qodriasari (2014). Dengan menggunakan
analisis data panel, disebutkan bahwapembiayaan mudharabah, musyarakah,
murabahah, dan ijarah memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah.
Ketujuh, penelitian Dahlan (2014). Berdasarkan analisis data yang
telah dilakukan, Sertifikat Bank Indonesia Syariah secara signifikan
berpengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan Bank Syariah di
Indonesia dan inflasi tidak berpengaruh terhadap penyaluran Pembiayaan
pada Bank Syariah di Indonesia.
Kedelapan, penelitian Hanania (2015). Periode pengamatan yang
digunakan yaitu dari triwulan pertama (Maret) tahun 2008 sampai triwulan
terakhir (Desember) tahun 2014. Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan, Dana Pihak Ketiga (DPK) : Jangka panjang berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas, jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap
19
profitabilitas, Pembiayaan berpengaruh signifikan positif baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas, NPF
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di
Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, tingkat
suku bunga acuan berpengaruh signifikan dan negatif baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas, Inflasi :
jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, tetapi
dalam jangka panjang berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas
Kesembilan, penelitian Wibowo & Syaichu (2013). Berdasarkan
analisis data yang telah dilakukan, BOPO berpengaruh signifikan negative
terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak
berpengaruh.
Kesepuluh, penelitian Fauziah (2013), yang meneliti pengaruh inflasi
terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia
(BCA) tahun 2007-2011. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
tidak terdapat pengaruh antara inflasi terhadap ROA, ROE, dan BOPO pada
Bank Muamalat Indonesia maupun Bank Central Asia.
Kesebelas, penelitian Astohar (2016). Periode yang digunakan adalah
2010 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan, CAR mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, dan FDR
mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan inflasi tidak
20
mampu memperkuat ataupun memperlemah pengaruh CAR dan FDR
terhadap ROA pada bank Umum Syariah.
Keduabelas, skripsi dari Febriyana (2018), melakukan penelitian
denganstudi kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2015. Berdasarkan
pengujian data, tabungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return
On Asset (ROA) dan inflasi memoderasi pengaruh antara tabungan terhadap
Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia tahun 2012-2015.
Berikut beberapa penelitian yang dijadiakan rujukan dalam penelitian
ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Variabel Hasil
Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas
1 Yulia Inayatillah
& Anang
Subardjo (2017)
X : Pembiayaan Jual
Beli (murabahah,
salam, istishna’),
Pembiayaan Bagi
Hasil (mudharabah,
musyarakah), FDR,
NPF
Y : Profitabilitas
-Pembiayaan jual beli, dan
Financing to Deposit Ratio
(FDR) berpengaruh positif
terhadap profitabilitas
BUS
-Non Performing
Financing (NPF)
berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas
BUS dan,
-Pembiayaan Bagi Hasil
tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas BUS.
2 Slamet Riyadi &
Agung Yulianto
(2014)
X : Pembiayaan Bagi
Hasil, Pembiayaan Jual
Beli, FDR, NPF
Y : Profitabilitas
-Pembiayaan bagi hasil
secara parsial berpengaruh
negatif signifikan terhadap
ROA
-Pembiayaan jual beli
secara parsial tidak
21
berpengaruh terhadap
ROA
-FDR secara parsial
berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA
-NPF secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
ROA
3 Nur Amalia &
Fidiana (2016)
X : Mudharabah,
Musyaraka,
Murabahah, Istishna’,
Ijarah,
Y : Profitabilitas
-secara parsial variabel
pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap
profitabilitas pada Bank
Muamalat Indonesia dan
Bank Syariah Mandiri.
-secara parsial variabel
pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia dan
tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Syariah
Mandiri.
-Secara parsial variabel
pembiayaan murabahah
berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia dan
tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Syariah
Mandiri.
-Secara Parsial variabel
pembiayaan istishna’
berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Syariah
Mandiri dan tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Syariah
Mandiri.
-Secara parsial variabel
pembiayaan ijarah tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Syariah
22
Mandiri dan Bank
Muamalat.
4 Aulia Fuad
Rahman dan
Ridha
Rochmanika
(2012)
X : Pembiayaan Jual
Beli, Bagi Hasil, dan
Rasio NPF
Y : Profitabilitas
-Secara parsial,
pembiayaan jual beli dan
rasio NPF berpengaruh
signifikan positif terhadap
profitabilitas
-Pembiayaan bagi hasil
berpengaruh signifikan
negatif terhadap
profitabilitas
5 Russely Inti Dwi
Permata,
Fransisca
Yaningwati &
Zahroh Z.A
(2014)
X : Pembiayaan
mudharabah, dan
Pembiayaan
musyarakah
Y : Tingkat
Profitabilitas
-Pembiayaan mudharabah
berpengaruh signifikan dan
negative terhadap tingkat
ROE secaa parsial
-Pembiayaan musyarakah
berpengaruh signifikan dan
positif terhadap tingkat
ROE secara parsial
6 Indriani Laela
qodriasari
(2014),
X : Pendapatan
Pembiayaan
Mudharabah,
Musyarakah,
Murabahah, dan Sewa
Ijarah
Y : Profitabilitas
Pembiayaan mudharabah,
musyarakah, murabahah,
dan ijarah memiliki
pengaruh negatif
signifikan terhadap
profitabilitas bank umum
syariah.
Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas
1 Rahmat Dahlan
(2014)
X : Tingkat Bonus
Sertifikat Bank
Indonesia Syariah,
Tingkat Inflasi
Y : Pembiayaan
-Sertifikat Bank Indonesia
Syariah secara signifikan
berpengaruh negatif
terhadap penyaluran
pembiayaan Bank Syariah
di Indonesia
-Inflasi tidak
mempengaruhi terhadap
penyaluran Pembiayaan
pada Bank Syariah di
Indonesia
2 Luthfia Hanania
(2015)
X : Dana Pihak Ketiga,
Pembiayaan
(mudharabah,
musyarakah,
-Dana Pihak Ketiga (DPK)
: Jangka panjang
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas,
23
murabahah, salam,
istishna’, ijarah), NPF,
Tingkat Suku Bunga,
Inflasi
Y : Profitabilitas
jangka pendek tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
-Pembiayaan berpengaruh
signifikan positif baik
dalam jangka pendek
maupun dalam jangka
panjang terhadap tingkat
profitabilitas
-NPF tidak berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas perbankan
syariah di Indonesia baik
dalam jangka pendek
maupun dalam jangka
panjang
-Tingkat suku bunga acuan
berpengaruh signifikan dan
negatif baik dalam jangka
pendek maupun dalam
jangka panjang terhadap
tingkat profitabilitas
-Inflasi : jangka pendek
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas, tetapi dalam
jangka panjang
berpengaruh signifikan
positif terhadap
profitabilitas
3 Edhi Satriyo
Wibowo &
Muhammad
Syaichu (2013)
X : Suku Bunga,
Inflasi, CAR, BOPO,
NPF
Y : Profitabilitas
BOPO berpengaruh
signifikan negative
terhadap ROA sedangkan
variable CAR, NPF, Inflasi
dan Suku Bunga tidak
berpengaruh.
4 Ravika Fauziah
(2013)
X : Inflasi
Y : ROA, ROE, BOPO
Tidak terdapat pengaruh
antara Inflasi terhadap
ROA, ROE, dan BOPO
pada Bank Muamalat
Indonesia Maupun Bank
Central Asia
24
Inflasi sebagai Variabel Moderasi terhadap Profitabilitas
1 Astohar (2016) X : CAR, FDR
Y : Profitabilitas
Z : Inflasi
-CAR Bank Umum
Syariah (BUS) di
Indonesia mempunyai
pengaruh positif terhadap
profitabilitas
-FDR Bank Umum
Syariah (BUS) di
Indonesia mempunyai
pengaruh positif terhadap
profitabilitas
-Inflasi tidak mampu
memperkuat ataupun
memperlemah pengaruh
capital adequacy ratio
(CAR) terhadap return on
asset (ROA) pada bank
Umum Syariah.
-Inflasi tidak mampu
memperkuat ataupun
memperlemah pengaruh
financing to deposit ratio
(FDR) terhadap return on
asset (ROA) pada bank
Umum Syariah.
2 Eka Febriyana
(2018)
X : Tabungan
Y : Profitabilitas
Z : Inflasi
-Tabungan berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap Return On Asset
(ROA) bank umum syariah
di Indonesia tahun 2012-
2015
-Inflasi memoderasi
pengaruh antara tabungan
terhadap Return On
Asset (ROA) bank umum
syariah di Indonesia tahun
2012-2015 Sumber: Data jurnal, diolah.
Dari beberapa penelitian terdahulu, masih terdapat penelitian dengan
hasil yang berbeda sehingga perlu dilakukannya penelitian untuk memperkuat
25
teori yang ada. Kelebihan dalam penelitian ini dapat dilihat dari data yang
diambil yaitu menggunakan data terbaru. Dengan menggunakan data terbaru,
hasil yang diperoleh akan lebih menggambarkan situasi perbankan saat ini.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian
sebelumnya adalah pada penelitian ini, peneliti lebih berfokus untuk
mengetahui apakah pembiayaan perbankan syariah yang diperoleh dari SPS
yang diterbitkan OJK diantaranya pembiayaan mudharabah, musyarakah,
murabahah, istishna', dan ijarah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)
perbankan syariah di Indonesia. Selain itu peneliti belum menemukan
penelitian yang menyatakan inflasi memoderasi pembiayaan perbankan
syariah terhadap profitabilitas (ROA).
B. Landasan Teori
1. Perbankan Syariah
Kata Bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari
banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti atau lemariatau bangku.
Konotasi kedua kata ini menjelaskan dua fungsi dasar yang
ditunjukkan oleh bank komersial. Kata peti atau lemari menyiratkan
fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti
emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya. Istilah perbankan di
dalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara eksplisit tetapi yang dimaksud
adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur,
26
manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan
dengan jelas, seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang),
bai’ (jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang
memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh pihak tertentu dalam kegiatan
ekonomi (Sudarsono, 2003:45).
Perbankan Syariah di Indonesia secara yudiris diatur dalam
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dimana sistem bagi
hasil mulai diakomodasi. Inilah pelopor awalnya kemunculan bank yang
berdasarkan prinsip syariah di Indonesia. Namun, dengan berbagai
kelemahan dan kekurangan dalam Undang-Undang tersebut, pada tahun
1998 disahkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang revisi UU sebelumnya.
Dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998 maka secara tegas sistem
Perbankan Syariah ditempatkan sebagi bagian dari sistem Perbankan
Nasional. Kemudian, pada tahun 2008 UU tentang Perbankan Syariah
kembali direvisi yaitu dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008
sebagai penyempurna UU sebelumnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1)
Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank
Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencangkup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Dalam pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah disebutkan bahwa Bank Syariah adalah Bank yang
27
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Dalam pasal 1 ayat (12) menyebutkan bahwa prinsip syariah
adalah prinsip hukum islam dan kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah (Sumar’in, 2012:57-58).
2. Pembiaayaan
Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I trust, yaitu saya
percaya atau saya menaruh kepercayaan.Perkataan pembiayaan yang
artinya kepercayaan (trust),berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul
maal menaruhkepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakanamanah
yang diberikan. Dana tersebut harus digunakandengan benar, adil, dan
harus disertai dengan ikatan dansyarat-syarat yang jelas, dan saling
menguntungkan bagikedua belah pihak. Pembiayaan adalah fasilitas yang
diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk
menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syariah dari
masyarakat yang surplus dana, sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah adalah penyediaan uang atau tagihan lain berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil. Pembiayaan yang
diberikan oleh bank syariah mempunyai lima bentuk utama, diantaranya
28
adalah; pembiayaan mudharabah (bagi hasil), pembiayaan musyarakah,
pembiayaan murabahah, pembiayaan salam, dan pembiayaan ijarah
(Muhammad, 2005:20).
Menurut Karim (2013:97-112) menyatakan bahwa dalam
penyaluran dana perbankan syariah dikenal beberapa prinsip, yaitu
pertama ialah katagori bagi hasil (Profit and Loss Sharing) dapat
dilakukan atas prinsip musyaraka dan mudharabah. Katagori kedua ialah
jual beli (Sale and Purchase) yang dilakukan yang dilaksanakan atas
prinsip murabahah, salam dan istisna. Sementara katagori ketiga ialah
sewa (Operation lease and financial lease) yang dilaksanakan atas prinsip
ijarah. Sedangkan katagori keempat ialah jasa (fee based service) yang
dilaksanakan atas prinsip wakalah (Deputyship), Kafalah (Guaranty),
hawalah (Transfer service), rahn (Mortgage) dana qardh (Soft and
benevolen loan).
a. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih
pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam
paduan kontribusi 100% modal kas dan shahib al-maal dan keahlian
dari mudharib (Karim, 2013:103).
29
Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil
ketika bank sebagai pemilik dana/modal, biasa disebut shahibul maal
menyediakan modal (100%) kepada pengusaha sebagai pengelola
(mudharib) untuk melakukan aktifitas produktif atau kegiatan usaha
dengan syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi diantara
mereka menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad.
Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha dan bukan
karena kelalaian atau kecurangan pengelola modal, maka kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal. Apabila terjadi kerugian
karena kelalaian dan kecurangan pengelola, maka pengelola
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerugian tersebut. Pemilik
modal disini hanya menyediakan modal dan tidak dibenarkan untuk
ikut campur dalam kegiatan usaha yang dibiayainya (Rivai dan Arifin,
2010:192).
b. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil
ketika bank sebagai pemilik modal/dana turut serta sebagai mitra
usaha, membiayai investasi usaha pihak lain. Perjanjian antara
pengusaha dengan bank, dimana modal kedua pihak digabungkan
untuk sebuah usaha yang dikelola bersama-sama.Keuntungan dan
kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan awal.Musyarakah
30
merupakan perjanjian yang berjalan terus sepanjang usaha yang
dibiayaan bersama terus beroperasi (Rivai dan Arifin, 2010:193).
c. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana
penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan
termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia
mensyaratkan atasnya laba/keuntungan dalam jumlah tertentu (Sabiq,
1991:83) dalam (Muhamad, 2014:256).
Berdasarkan akad jual beli tersebut bank membeli barang yang
dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual bank adalah harga
beli dari supplier ditambah keuntungan yang disepakati. Bank harus
memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut
biaya yang diperlukan (Muhamad, 2014:256-257).
d. Pembiayaan Salam
Menurut terminology ilmu fiqih, as-salam artinya transaksi
terhadap suatu barang yang digambarkan dan dalam kepemilikan
dengan harga atau pembayaran dimuka pada saat waktu akad namun
penyerahan barang tertunda atau setelahnya. As-salam termasuk salah
satu bentuk jual beli, berbeda dengan jual beli lain, karena dengan
system kontan plus tertunda, yakni dengan pembayaran kontan dan
penyerahan barang tertunda (Al-mushlih dan Shalah, 2001:194) .
31
e. Pembiayaan Istishna’
Menurut Muhamad (2014:231) istishna’ adalah akad jual beli
antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani (produsen yang juga
bertindak sebagai penjual). Berdasarkan adak tersebut, pembeli
menugasi produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang pesanan)
sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan
harga yang disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran
dimuka, cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
Contohnya seseorang pergi ke salah seorang tukang, misalnya
tukang kayu, tukang besi, atau tukang jahit, lalu ia mengatakan,
―tolong buatkan untuk saya barang ini dengan jumlah sekian‖. Syarat
sah nya perjanjia pemesanan ini adalah bahwa bahan baku harus
berasal dari tukang. Kalau berasal dari pihak pemesan atau pihak lain,
tidak disebut Ishtishna, tapi menyewa tukang (Al-mushlih dan Shalah,
2001:214).
f. Pembiayaan Ijarah
Al Ijarah disebut akad pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran
sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri. Maksud ―manfaat‖ adalah adalah berguna, yaitu barang yang
mempunyai banyak manfaat dan selama menggunakannya barang
tersebut tidak mengalami perubahan dan musnah. Manfaat yang
32
diiambil tidak berbentuk zatnya melainkan sifatnya dan dibayar sewa,
misalnya, rumah yang dikontrakkan/disewa mobil disewa untuk
perjalanan (Muhamad, 2014:294).
g. Pembiayaan Qardh Al Hasan
Konsep perbankan Islam mengharuskan bank-bank Islam
memberikan pelayanan social apakah melalui dan qardh (pinjaman
kebijakan) atau zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-
prinsip Islam. Disamping itu konsep perbankan Islam mengharuskan
bank-bank Islam untuk memainkan peran penting di dalam
pengembangan sumber daya manusianya dan memberi kontribusi bagi
kesejahteraan sosial (Harahap, Wirosodan dan Yusuf, 2005:7)
3. Profitabilitas (ROA)
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam
keseluruhan asset yang menghasilkan keuntungan. ROA adalah gambaran
produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan
keuntungan. Semakin besar ROA berarti semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai semakin baik posisi bank dari segi penggunaan
aset(Amalia, 2016:4-5).
4. Inflasi
Menurut Karim (2013:135), inflasi adalah kenaikan tingkat harga
secara umum dari barang dan jasa selama suatu periode tertentu. Inflasi
33
dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan
nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Dua hal penting
dalam pengertian inflasi, yakni menyangkut kenaikan harga yang terjadi
secara terus menerus (a persistent upward movement) dan kenaikan harga
terjadi pada seluruh kelompok barang dan jasa (the general price
movement).
Penelitian yang digunakan dalam mengukur inflasi adalah Indeks
harga konsumen Gabungan (IHKG). Berdasarkan besarnya laju inflasi
maka inflasi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Inflasi Merayap
Fenomena inflasi merayap ditandai dengan laju inflasi yang
rendah, yaitu kurang dari 10% per tahun.
b. Inflasi Menengah
Inflasi menengah ditandai dengan meningkatnya harga cukup
besar dan kondisi tersebut berjalan dalam waktu yang relative pendek
serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga pada bulan atau
minggu berikutnya selalu lebih tinggi dari waktu sebelumnya dan
seterusnya.
c. Inflasi Tinggi
Inflasi tinggi adalah inflasi yang sangat mengkhawatirkan,
karena harga-harga barang meningkat sampai dengan lima atau enam
kali, sehingga nilai uang turun secara tajam.
34
Menurut Boediono (2001:156), atas dasar dari sebab awal dari
inflasi. Atas dasar ini dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai
barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation.
b. Inflasi yang timbul karena kenikan ongkos produksi. Ini disebut cost
inflation.
Menurut ekonom muslim, inflasi berakibat buruk terhadap
perekonomian karena empat hal berikut ini (Karim, 2013:67):
a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap
fungsi tabungan, fungsi pembayaran di muka, dan fungsi unit
penghitungan.
b. Melemahkan semangat masyarakat untuk menabung (turunnya
marginal propensity to save).
c. Meningkatkan kecenderungan berbelanja, terutama untuk barang-
barang nonprimer dan mewah (naiknya marginal propensity to
consume).
d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang tidak produktif, seperti
penumpukan kekayaan berupa tanah, bangunan, logam mulia, dan
uang asing; serta mengorbankan investasi produktif, seperti pertanian,
industri, perdagangan, dan transportasi.
Secara garis besar ada 3 kelompok teori mengenai inflasi, masing-
masing menyoroti aspek-aspek tertentu dari proses inflasi:
35
a. Teori Kuantitas
Teori kuantitas menyatakan bahwa terjadinya inflasi
dikarenakan dua faktor, yaitu jumlah uang yang beredar dan psikologi
(harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga (exspektations).
Inti teori ini adalah sebagai berikut:
1) Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang
beredar. Tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar,
kejadianseperti misalnya, kegagalan panen, hanya akan menaikan
harga-harga untuk sementara waktu saja. Penambahan jumlah uang
ibarat bahan bakar bagi inflasi. Bila jumlah uang tidak ditambah,
inflasi akan berhenti dengan sendirinya, apapun sebab awal dari
kenaikan harga tersebut.
2) Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang
beredar dan oleh harapan (psikologi) masyarakat mengenai
kenaikan harga-harga barang di masa mendatang.
b. Teori Keynes
Menurut teori Keynes inflasi terjadi karena masyarakat ingin
hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut
pandangan ini, tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki
diantara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang
lebih besar dari pada yang bisa oleh masyarakat tersebut. Proses
36
perebutan ini akhirnya diterjemahkan manjadi keadaan di mana
permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah
barang yang tersedia, sehingga menimbulkan adanya inflationary gap.
Inflationary gap ini timbul karena golongan-golongan masyarakat
tersebut berhasil menterjemahkan aspirasi mereka menjadi permintaan
yang efektif akan barang-barang. Dengan lain perkataan, mereka
berhasil memperolehdana untuk mengubah aspirasunya menjadi
rencana pembelian barang-barang yang didukung dengan dana.
c. Teori Strukturalis
Dalam teori ini, inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor
struktural dari perekonomian. Teori ini memberi tekanan pada
ketegaran (rigidities) dari struktur perekonomian negara-negara yang
sedang berkembang. Dengan demikian teori ini mencoba melihat
inflasi dalam jangka panjang. Menurut teori ini ada dua ketegaran
utama dalam perekonomian yang bisa menumbulkan inflasi, yaitu :
1) Ketegaran yang berupa ketidakelastisan dari penerimaan ekspor,
yaitu nilai ekspor yang tumbuh secara lamban dibanding dengan
pertumbuhan sektor lain. Kelambanan ini disebabkan karena harga
di pasar dunia dari barang-barang ekspor negara tersebut makin
tidak menguntungkan dan suplai atau produksi barang-barang
ekspor yang tidak responsif terhadap kenaikan harga (suplai
barang-barang ekspor yang tidak elastis).
37
2) Ketegaran yang berkaitan dengan ketidakelastisan suplai atau
produksi bahan makanan di dalam negeri. Dikatakan bahwa
produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh
secepatpertambahan penduduk dan penghasilan per kapita,
sehingga harga bahan makanan di dalam negeri cenderung untuk
menarik melebihi kenaikan harga barang-barang lain (Boediono,
2001:161-166).
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.0.1
Kerangka Penelitian
Ijarah
Musyarakah
Murabahah
Mudharabah Inflasi
Istishna’
Profitabilitas
(ROA)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
H9
H10
38
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan
mungkin salah, sehingga dapat dipandang sebagai kesimpulan yang sifatnya
sementara, sedangkan penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tersebut
tergantung dari hasil penellitian terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan,
kemudian diambul suatu kesimpulan.
1. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank syariah
menyalurkan pembiayaan kepada para nasabah yang membutuhkan.
Pembiayaan yang diberikan perbankan syariah di Indonesia menggunakan
prinsip jual beli, sewa, dan bagi hasil. Prinsip jual beli menggunakan tiga
jenis akad yaitu murabahah, salam dan istishna, sedangkan dalam prinsip
sewa akad yang biasa digunakan adalah ijarah dan ijarah muntahiya bit
tamlik. Prinsip bagi hasil sering menggunakan akad musyarakah dan
mudharabah. Pembiayaan yang disalurkan akan memberikan revenue
kepada bank syariah dalam bentuk nisbah atau margin yang telah
disepakati melalui akad. Ketika nasabah mengembalikkan total
pembiayaan yang diberikan oleh bank beserta nisbah atau margin yang
telah ditentukan maka bank akan memperoleh keuntungan. Keuntungan
yang diperoleh akan berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas bank
syariah(Hanania, 2015:154).
39
Pembiayaan bagi hasil menggunakan akad mudharabah dan
musyarakah. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia & Fidiana (2016),
menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif
terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri, akan tetapi berpengaruh
negatif pada Bank Muamalat. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian
yang dilakukan Permata dan Yaningwati (2014) dimana pembiayaan
mudharabah berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas.
Sedangkan pada pembiayaan musyarakah, penelitian yang
dilakukan Permata dan Yaningwati (2014) menyatakan bahwa
pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal
ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Amalia & Fidiana
(2016) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas Bank Muamalat, dan tidak berpengaruh
pada profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
Dalam penelitian lain, secara keseluruhan pada pembiayaan bagi
hasil, penelitian yang dilakukan Riyadi & Yulianto (2014) dan Rahman
dan Rochmanika (2012), sama-sama menyatakan bahwa pembiayaan bagi
hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Berdasar uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1:Pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah.
40
H2:Pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah.
Pembiayaan jual beli menggunakan tiga jenis akad yaitu
murabahah, salam dan istishna. Pada pembiayaan murabahah, penelitian
yang dilakukan Amalia & Fidiana (2016) menyatakan pembiayaan
murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Muamalat
dan tidak berpengaruh pada Bank Syariah Mandiri. Hasil tersebut
didukung oleh penelitian Qodriasari (2014) yang mana menyebutkan
pembiayaan murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Pada pembiayaan istishna’, penelitian yang dilakukan Amalia &
Fidiana (2016) menyatakan pembiayaan istishna’ berpengaruh positif
terhadap profitabilitas Bank Muamalat, dan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas Bank Syariah Mandiri.
Secara keseluruhan pada pembiayaan jual beli, penelitian yang
dilakukan Inayatillah &Subardjo (2017), dan Rahman dan Rochmanika
(2012), menyatakan pembiayaan jual beli berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Hal ini bertentangan dengan penelitian Riyadi & Yulianto
(2014) yang menyatakan pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Dari uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H3: Pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah.
41
H4: Pembiayaan istishna’ berpengaruh terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
Pada pembiayaan ijarah, penelitian yang dilakukan Amalia &
Fidiana (2016) menyebutkan pembiayaan ijarah tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Namun
hasil yang berbeda disampaikan pada penelitian yang dilakukan
Qodriasari (2014) yang menyebutkan bahwa pembiayaan ijarah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Demikian peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5: Pembiayaan ijarah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
2. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Inflasi
sebagai Variabel Moderating
Kondisi perekonomian yang selalu menarik perhatian perbankan
dalam menyalurkan pembiayaan adalah tingkat inflasi. karena secara
umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang atau
komoditas dan jasa selama suatu periode tertentu. Inflasi juga dapat
dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai
tukar perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Inflasi dapat diukur
dengan tingkat inflasi yaitu tingkat perubahan dari tingkat harga secara
umum (Karim, 2013).
42
Inflasi juga menimbulkan beberapa akibat buruk kepada individu,
masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Sebagian
besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja yang
mempunyai penghasilan tetap. Inflasi biasyanya berlaku lebih cepat dari
kenaikan upah pekerja. Oleh sebab itu upah riil pekerja akan merosot
disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini mengurangi tingkat kemakmuran
segolongan masyarakat (Sukirno, 2007). Dapat dilihat perkembangan
tingkat imbalan SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) dari tahun 2008
hingga 2012 mengalami fluktuasi yang signifikan hal ini juga seiring
dengan tingkat inflasi yang juga mengalami hal yang sama tetapi tidak
dengan perkembangan pembiayaan bank syariah yang mengalami
kenaikan dari tahun ke tahunnya (Dahlan, 2014:106).
Pada penelitian yang dilakukan Dahlan(2014) menyebutkan bahwa
inflasi tidak mempengaruhi penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah di
Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan Astohar (2016), inflasi
tidak mampu memperkuat ataupun memperlemah pengaruh FDR terhadap
ROA pada Bank Umum Syariah. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Eka Febriyana (2018), menyatakan inflasi memoderasi
pengaruh antara tabungan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum
syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Dari beberapa uraian tersebut
peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
43
H6: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap
profitabilitas perbankan syariah.
H7: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas perbankan syariah.
H8: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas perbankan syariah.
H9: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan istishna’ terhadap
profitabilitas perbankan syariah.
H10: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan ijarah terhadap
profitabilitas perbankan syariah.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016: 35) penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
B. Data dan Sumber Data
1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder dengan jenis data time series. Menurut Wijaya, (2013: 19) data
sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan
bersifat siap pakai dan juga mampu memberikan informasi dalam
pengambilan keputusan walaupun dapat diolah lebih lanjut.Data sekunder
dalam penelitian ini meliputi laporan keuangan serta laporan publikasi
Bank Umum Syariah periode 2014 – 2018.
45
2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data yang bersumber dari
publikasi Bank Indonesia adalah data inflasi. Sedangkan data yang
diperoleh dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan adalah data pembiayaan
dan profitabilitas Bank Umum Syariah.
Penelitian ini menggunakan data bulanan yaitu periode Januari
2015 sampai Juli 2018 yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah
dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dirilis oleh Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Diterangkan oleh Sugiyono (2016:148) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalahseluruh Bank
Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keungan (OJK) atau
Bank Indonesia (BI).
46
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono(2016:149) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan probability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sujarweni, 2015:85).
Adapun kriteria yang menjadi sampel penelitian ini adalah:
a. Merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar pada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) yang menerbitkan
laporan bulanan periode 2015 –2018.
b. BUS tersebut menerbitkan laporan keuangan bulanan periode 2015 –
2018 dan telah dipublikasikan di Otoritas Jasa Keungan atau Bank
Indonesia.
47
c. BUS tersebut menampilkan data yang dibutuhkan untuk penelitian
selama periode 2015 – 2018.
Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka BUS yang dapat
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Aceh Syariah
2 PT. Bank Muamalat Indonesia
3 PT. Bank Victoria Syariah
4 PT. Bank BRISyariah
5 PT. Bank Jabar Banten Syariah
6 PT. Bank BNI Syariah
7 PT. Bank Syariah Mandiri
8 PT. Bank Mega Syariah
9 PT. Bank Panin Syariah
10 PT. Bank Syariah Bukopin
11 PT. BCA Syariah
12 PT. Maybank Syariah Indonesia
13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
D. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data
yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan
(Sugiyono, 2016: 12).
48
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
studi kepustakaan dan pencarian secara online atau internet.
E. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Independen
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel
stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas
merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih
oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang
diobservasi (Sarwono, 2010: 38). Atas dasar penjelasan tersebut, maka
variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembiayaan Bank Umum
Syariah diantaranya pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah,
istishna’, dan ijarah.
2. Variabel Moderating
Menurut Ghozali(2013:213) variabel moderasi adalah variabel
independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Dalam penelitian
ini, variabel moderasi yang digunakan adalah inflasi.
3. Variabel Dependen
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang
memberikan reaksi atau respons jika dihubungkan dengan variabel bebas.
Variabel terikat adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur
untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas
49
(Sarwono, 2010: 38). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.
Untuk lebih memahami lebih spesifik terhadap variabel-variabel yang
ada dalam penelitian ini, dapat kita lihat definisi konsep yang ada pada tabel
3.2.
Tabel 3.2
Definisi Konsep
No Variabel Definisi
1 Pembiayaan
Mudharabah
(X1)
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau
lebih pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal)
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan (Karim, 2013: 103). Data yang diperoleh
berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
2 Pembiayaan
Musyarakah
(X2)
Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana
modal kedua pihak digabungkan untuk sebuah usaha
yang dikelola bersama-sama.Keuntungan dan kerugian
ditanggung bersama sesuai kesepakatan awal(Rivai
dan Arifin, 2010: 193). Data yang diperoleh berasal
dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
3 Pembiayaan
Murabahah
(X3)
Perjanjian jual beli dimana bank membeli barang yang
dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual
bank adalah harga beli dari supplier ditambah
keuntungan yang disepakati. Bank harus memberitahu
secara jujur harga pokok barang kepada nasabah
berikut biaya yang diperlukan (Muhamad, 2014: 256-
257). Data yang diperoleh berasal dari SPS yang
diterbitkan oleh OJK.
4 Pembiayaan
Istishna’
(X4)
Perjanjian jual beli dimana pembeli menugasi
produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang
pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli
dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Cara
pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka,
cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu
50
tertentu (Muhamad, 2014: 231). Data yang diperoleh
berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
5 Pembiayaan
Ijarah (X5)
Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri
(Muhamad, 2014: 294). Data yang diperoleh berasal
dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.
6 Profitabilitas
(Y)
Rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam
mengelola dana yang diinvestasikan dalam
keseluruhan asset yang menghasilkan keuntungan
(Amalia, 2016: 4-5). Data yang diperoleh berasal dari
SPS yang diterbitkan oleh OJK.
7 Inflasi (Z) Menurut Karim (2013: 135), inflasi adalah kenaikan
tingkat harga secara umum dari barang dan jasa
selama suatu periode tertentu. Data yang diperoleh
berasal dari Statistik Ekonomi dan Keuangan
Indonesia yang dirilis oleh Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Stationeritas
Sebelum melakukan analisis, kita harus mengetahui terlebih
dahulu apakah data runtut waktu yang kita gunakan sudah stasioner atau
belum (Winarno, 2015:7.5).Data yang tidak stationer bila diregresi akan
mudah menyebabkan regresi lancung. Data dikatakan stationer bila
memenuhi styarat berikut: (1) rata-rata dan variannya konstan sepanjang
waktu, dan (2) kovarian antara dua runtut waktu tergantung pada
kelambanan antara dua periode tersebut. Oleh karenanya data yang tidak
51
stationer harus dijadikan stationer dulu (Winarno, 2015:11.5). Uji yang
digunakan adalah uji Unit Root Test dengan uji intermediate ADF test.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Diterangkan oleh Winarno (2015:5.1) bahwa multikolinearitas
adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen.
Karena melibatkan beberapa variabel independent, maka
multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana
(yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel
independen).
b. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bawa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
52
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi atau Otokorelasi (Autocorrelation) menurut
Winarno (2015:5.29) adalah hubungan antara residual satu observasi
dengan residual observasi lainnya. Otokorelasi lebih mudah timbul
pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data
masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.
Meskipun demikian, tetap dimungkinkan otokorelasi dijumpai pada
data yang bersifat antarobjek (cross section).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedasatisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. (Ghozali, 2016:134).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ini digunakan untuk manganalisa data yang
bersifat multivariate, maksutnya digunakan untuk meramalkan nilai
varibel dependen (Y), dengan variable independen (X) yang lebih dari satu
(minimal dua), sehingga analisa regresi berganda juga sering disebut
analisa multivariate karena variable yang mempengaruhi naik turunya
variable dependen (Y) lebih dari satu variable independen (X). Untuk
53
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan
kasual antara beberapa variable independen (X1, X2 ...) mempengaruhi
variable dependen (Y) maka dapat dilakukan diuji dengan uji statistic
(Bawono, 2006: 85). Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai
berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β6Z + Ԑ
4. Uji Statistik
a. Uji Ttest (uji secara individu)
Uji signifikansi parameter individu (uji statistik t) berarti
melakukan pengujian koefisien regresi secara individual untuk
mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel
independen dalam mempengaruhi variabel dependen dengan
mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan
dengan menggunakan derajat kepercayaan 5% (Ghozali, 2013:97).
b. Uji Ftest (uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91).
c. Uji R2 (koefisien determinasi)
Menurut Ghozali (2013:95) Koefisien determinasi
menunjukkan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0
54
hingga 1. Nilai koefisien determinasi (R2) yang rendah bermakna
kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat terbatas,
namun ketika nilai koefisien determinasi mendekati 1 bermakna
variabel bebas memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen.
5. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Model regresi moderasi atau sering disebut MRA (Moderated
Regression Analysis)merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda
dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi atau
perkalian dua atau lebih variabel independen (Ghozali, 2013:223).
Sehingga persamaan yang dihasilkan menjadi:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β6Z + β7X1*Z +
β8X2*Z + β9X3*Z +β10X4*Z + β11X5*Z + Ԑ
G. Alat Analisis Data
Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan Eviews. Eviews
adalah progam komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik dan
data ekonometrika. Progam ini dapat dijalankan pada sistem operasi Ms
Windows, sejak versi XP atau sesudahnya, baik versi 32 maupun 64 bit.
Alamat situsnya ada di www.eviews.com (Winarno, 2015:11).
55
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian adalah laporan keuangan tahunan dari
keseluruhan Bank Umum Syariah yang di publikasikan melalui websiteData
dan Statistik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Perbankan Syariah. Sample data
yang digunakan dan kemudian diolah dalam penelitian ini adalah data bulanan
dari Januari tahun 2014 sampai Juni 2018. Penelitian ini akan menganalisis
mengenai pembiayaan terhadap profitabilitas dengan tingkat inflasi sebagai
variabel moderasi pada sektor perbankan, dengan menggunakan berbagai
pembiayaan seperti pembiayaa mudharabah, musyarakah, murabahah,
istishna’ dan ijarah pada periode Januari tahun 2014 - Juni 2018.
B. Analisis Data
1. Uji Stasioner
Untuk menjadikan data tidak stationer menjadi stationer biasanya
cukup didiferensi saja (Winarno, 2015:11.5). Uji yang digunakan adalah
uji Unit Root Test dengan uji intermediate ADF test. Berdasarkan data
yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah
56
periode Januari 2014- Juni 2018, maka hasil uji stasioneritas data adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Stationer tiap Variabel pada Tingkat Level
Series Prob. Lag Max Lag Obs
MUDHARABAH 0.9050 0 9 41
MUSYARAKAH 0.9446 5 9 36
MURABAHAH 0.8339 0 9 41
ISTISHNA 0.7826 0 9 41
IJARAH 0.9990 0 9 41
ROA 0.5142 0 9 41
INFLASI 0.4561 0 9 41
X1_Z 0.5603 0 9 41
X2_Z 0.4049 0 9 41
X3_Z 0.3924 0 9 41
X4_Z 0.4563 0 9 41
X5_Z 0.5462 0 9 41
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
Output yang dihasilkan, terlihat bahwa ada beberapa data yang
tidak stationer karena prob.* yang dihasilkan >0,05. Sehingga data
tersebut harus distationerkan pada tingkat 1st different:
Tabel 4.2
Hasil Uji Stationer Tiap Variabel pada Tingkat 1st Different
Series Prob. Lag Max Lag Obs
D(MUDHARABAH) 0.0006 0 9 40
D(MUSYARAKAH) 0.0001 4 9 36
D(MURABAHAH) 0.0000 0 9 40
D(ISTISHNA) 0.0000 0 9 40
D(IJARAH) 0.0000 0 9 40
D(ROA) 0.0000 0 9 40
D(INFLASI) 0.0001 0 9 40
D(X1_Z) 0.0005 0 9 40
D(X2_Z) 0.0001 0 9 40
D(X3_Z) 0.0001 0 9 40
D(X4_Z) 0.0001 0 9 40
D(X5_Z) 0.0000 0 9 40
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
57
Setelah pengujian pada tingkat 1st different, terlihat bahwa nilai
Prob*<0,05. Dengan demikian semua variabel menunjukkan data
stasioner, artinya data dari semua hasil uji tiap variable tersebut layak
untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Keterangan dari X1Z, X2Z, X3Z,
X4Z dan X5Z adalah variabel independen pembiayaan (X1-X5) yang
dimoderating oleh tingkat inflasi (Z).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui nilai
koefisien determinasi setiap variable independen dengan variable
independen lainnya. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar
variabel dalam penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi antara
masing-masing variabel. Metode yang digunakan adalah dengan
melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, dan didapatkan
hasil seperti table 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF C 0.003240 1.651022 NA
D(MUDHARABAH(-4)) 4.55E-08 1.311169 1.226130
D(MUSYARAKAH(-4)) 2.31E-09 1.633684 1.368384
D(MURABAHAH(-4)) 6.11E-10 1.521132 1.383614
D(ISTISHNA(-4)) 1.51E-05 1.172854 1.075202
D(IJARAH(-4)) 3.20E-07 1.529899 1.310000
D(INFLASI(-4)) 0.009114 1.133562 1.085090
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
58
Dari tabel 4.3 dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 5. Sehingga dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak
terdapat multikolinieritas. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5
(lima), jika lebih besar maka bisa dikatakan ada gejala
multikolinieritas, dan sebaliknya jika VIF nya lebih kecil dari 5 maka
tidak ada gejala multikolinieritas (Bawono, 2006:123-124).
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal.Suatu variabel dikatakan
terdistribusi normal jika nilai probabilitas Jarque Berra> 0,05, jika
nilai probabilitas Jarque Berra lebih kecil dari 0,05 maka data
tersebut tidak terdistribusi normal.
0
2
4
6
8
10
12
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Residuals
Sample 2015M06 2018M06
Observations 37
Mean -1.50e-18
Median 0.019545
Maximum 0.664815
Minimum -0.739869
Std. Dev. 0.245989
Skewness -0.204475
Kurtosis 5.167678
Jarque-Bera 7.501857
Probability 0.023496
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas
Hasil dari uji di atas terlihat bahwa nilai probabilitas Jarque
Berra = 0,023496 < 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data dari variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi tidak normal.
59
Maka untuk menormalkandata tersebut penulis melakukan perbaikan
dengan menlog beberapa variabel. Sehingga didapatkan hasil seperti
dibawah ini:
0
2
4
6
8
10
12
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Residuals
Sample 2015M06 2018M06
Observations 37
Mean 1.80e-17
Median 0.004044
Maximum 0.654394
Minimum -0.721728
Std. Dev. 0.246518
Skewness -0.223851
Kurtosis 4.907188
Jarque-Bera 5.916614
Probability 0.051907
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai probability
Jarque-Bera sebesar 0,051907 > 0,05 dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data dari variabel dalam penelitian ini telah
terdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji hubungan yang terjadi antara
anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu (time series). Karena Permasalahan autokorelasi hanya relevan
digunakan jika data yang dipakai adalah time series. Autokorelasi juga
dapat dikatakan kesalahan dari gangguan periode tertentu berkorelasi
dengan gangguan dari periode sebelumnya. Dalam mengetahui ada
60
atau tidaknya autokorelasi penulis menggunakan uji Durbin-watson
(DW test) dengan kriteria du < DW< 4 – du (Bawono, 2006: 160-162).
Hasil uji regresinya dapat dilihat pada table 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Tabel Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(ROA(-4))
Method: Least Squares
Date: 12/12/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2015M06 2018M06
Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943
D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857
D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296
D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900 R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162
Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695
S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220
Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988
Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665
F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950
Prob(F-statistic) 0.798742
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
Nilai Durbin Watson sebesar 1,971950, dengan nilai tabel
tingkat signifikan 0,05, jumlah sampel 37 (n) dan jumlah variabel
independen 2 (k = 6), nilai pada tabel Durbin Watson menunjukkan
bahwa perbandingan nilai Durbin Watson dengan nilai tabel diperoleh
nilai dw 1,971950 lebih besar dari batas atas (du) 1,8700 dan kurang
dari 4 - 1,8700 (4-du) yaitu 2,1300. Maka dapat disimpulkan data tidak
61
mengandung autokorelasi.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar grafik 4.3 berikut ini:
0 dL dU DW 4-dU 4-dL
1,1307 1,8700 1,971950 2,1300 2,8693
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
Gambar 4.3 Grafik Durbin Watson
Dari gambar grafik di atas membuktikan bahwa dalam
penelitian ini tidak ada autokorelasi, dimana nilai du<DW>4-du
menandakan bahwa data terletak pada daerah yang tidak adanya
autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedasatisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
62
Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,
2016:134).Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan Uji
White Test seperti yang dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 2.068489 Prob. F(27,9) 0.1272
Obs*R-squared 31.86501 Prob. Chi-Square(27) 0.2371
Scaled explained SS 40.92488 Prob. Chi-Square(27) 0.0419
Included observations: 37
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.105010 0.060999 1.721511 0.1193
D(LOG_MUDHARABAH(-4))^2 -18.12056 31.07213 -0.583177 0.5741 D(LOG_MUDHARABAH(-
4))*D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -42.48861 68.14486 -0.623504 0.5484 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) 0.004435 0.001690 2.624450 0.0276
D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 23.59866 59.24484 0.398324 0.6997 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 28.27724 32.65353 0.865978 0.4090
D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 0.978578 3.913175 0.250073 0.8081
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 0.018471 1.613964 0.011445 0.9911
D(LOG_MUSYARAKAH(-4))^2 -23.40983 107.8250 -0.217109 0.8330 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) -0.004980 0.002912 -1.710130 0.1214 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) -130.6189 122.2785 -1.068208 0.3132 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 56.67716 49.72540 1.139803 0.2838
D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -7.323504 3.810623 -1.921865 0.0868
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -5.723022 2.153676 -2.657327 0.0262
D(MURABAHAH(-4))^2 5.29E-08 3.52E-08 1.504327 0.1668
D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.001875 0.002011 0.932335 0.3755
D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) -0.003586 0.002478 -1.447056 0.1818
D(MURABAHAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 7.53E-05 0.000126 0.596427 0.5656
D(MURABAHAH(-4)) 0.000157 5.21E-05 3.008581 0.0147
D(LOG_ISTISHNA(-4))^2 -0.347719 1.840738 -0.188902 0.8544
D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 30.39057 44.33124 0.685534 0.5103
D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(INFLASI(-4)) -1.199606 2.057788 -0.582959 0.5742
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.212279 1.549735 0.136978 0.8941
D(LOG_IJARAH(-4))^2 2.034798 7.616276 0.267164 0.7954
D(LOG_IJARAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -4.047589 2.572820 -1.573211 0.1501
D(LOG_IJARAH(-4)) 0.594821 1.234541 0.481815 0.6414
D(INFLASI(-4))^2 0.018687 0.099172 0.188433 0.8547
D(INFLASI(-4)) 0.120217 0.106925 1.124314 0.2900
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
63
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hasil pada pengujian
heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa probability obs*R-Squared =
31,86501 dan Prob. Chi Square = 0,2371 atau lebih besar dari 0,05.
Maka dapat disimpulkan data dalam variabel penelitian ini bersifat
homoskedastisitas atau tidak terdapat heteroskedastisitas pada model
penelitian ini.
3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui dan menguji hubungan antar variabel bebas
(pembiayaan dan inflasi) terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan model regresi liniear berganda dengan metode
OLS (Ordinary Least Square). Hasil estimasi dari model regresi adalah
sebagai berikut yang disajikan dalam tabel 4.6:
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Dependent Variable: D(ROA(-4))
Method: Least Squares
Included observations: 37 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943
D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857
D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296
D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900
R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162
Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695
S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220
Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988
Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665
F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950
Prob(F-statistic) 0.798742
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
64
Profitabilitas = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β6Z
Profitabilitas = – 0,077357 – 1,792251 + 1,709144 – 8,344523 + 0,029435
+ 1,329874 + 0,038854
4. Uji Statistik
Setelah menguji analisis regresi, kemudian diuji kebenaran
hipotesis yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya.
Hasil dari regresi yang tersaji dalam tabel 4.6, selanjutnya akan dilakukan
pengujian terhadap signifikansi yang meliputi uji-uji sebagai berikut:
a. Uji ttest (Uji Secara Individual)
Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variable
independen mempengaruhi dependen secara individual atau sendiri-
sendiri. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan program Eviews
10 adapun penejelasan mengenai output regreresi linier berganda yang
disajikan pada tabel 4.6, sebagai berikut:
1) Mudharabah (X1)
Variabel mudharabah menunjukkan pada koefisien alpha
5% nilai Coefficient = – 1,792251 dan prob. 0,2833 > 0,05. Maka
artinya variabel mudharabah berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5%.
2) Musyarakah (X2)
Variabel musyarakah menunjukkan pada koefisien alpha
5% nilai Coefficient = 1,709144 dan prob. 0,4943 > 0,05. Maka
65
artinya variabel musyarakah berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5%.
3) Murabahah (X3)
Variabel murabahah menunjukkan pada koefisien alpha
5% nilai Coefficient = – 8,344523 dan prob. 0,7607 > 0,05. Maka
artinya variabel murabahah berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5%.
4) Istishna’ (X4)
Variabel istishna’ menunjukkan pada koefisien alpha 5%
nilai Coefficient = 0,029435 dan prob. 0,8857 > 0,05. Maka artinya
variabel istishna’ berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap profitabilitas pada alpha 5%.
5) Ijarah (X5)
Variabel ijarah menunjukkan pada koefisien alpha 5%
nilai Coefficient = 1,329874 dan prob. 0,2296 > 0,05. Maka artinya
variabel ijarah berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap profitabilitas pada alpha 5%.
6) Inflasi (Z)
Variabel inflasi menunjukkan pada koefisien alpha 5%
nilai Coefficient = 0,038854 dan prob. 0,6900 > 0,05. Maka artinya
variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas pada alpha 5%.
66
b. Uji Ftest (Uji Secara Bersama-Sama)
Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variable independen secara simultan mempengaruhi variable
dependen. Uji F dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program
Eviews 10, Adapun penjelasan mengenai hasil uji F yang telah
disajikan pada tabel 4.6 di atas bahwa hasil uji F pada penelitian ini
memiliki nilai koefisien sebesar 0,506128 dengan prob (F-statistik)
sebesar 0,798742 > 0,05. Hasil ini artinya bahwa variabel independen
secara simultan mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas.
c. Uji Regresi berganda (R2) (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan antara variable dependen dengan
variable independen atau sejauh mana variable independen
mempengaruhi variable dependen. Besarnya nilai adjusted R square
antara 0 <adjusted R2 < 1. Jika nilai Adjusted R2 semakin mendekati
satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi
variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independennya.
Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.6
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara
67
variabel independen dan dependen pada Adjusted R-squared adalah
0,089695. Ini berarti bahwa variasi variabel independen dapat
mempengaruhi sebesar 8,9695% pada profitabilitas, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam
model penelitian ini.
5. Moderated Regression Analysis (MRA)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel
moderaing mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini hasil uji
Moderated Regression Analysis:
Tabel 4.7
Hasil Uji Moderated Regression Analysis Dependent Variable: D(ROA(-4))
Method: Least Squares
Included observations: 37 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.078969 0.066988 -1.178857 0.2496
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 1.625697 4.648860 0.349698 0.7295
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 5.946995 11.21438 0.530301 0.6006
D(MURABAHAH(-4)) -3.32E-05 0.000132 -0.251233 0.8037
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.327265 0.800627 0.408760 0.6862
D(LOG_IJARAH(-4)) 1.965309 3.095358 0.634921 0.5312
D(INFLASI(-4)) 1.702150 2.696939 0.631141 0.5337
D(X1_Z(-4)) -0.000102 0.000129 -0.791549 0.4361
D(X2_Z(-4)) -2.07E-05 5.21E-05 -0.397831 0.6941
D(X3_Z(-4)) 4.54E-06 3.60E-05 0.126193 0.9006
D(X4_Z(-4)) -0.001972 0.004252 -0.463720 0.6469
D(X5_Z(-4)) -6.89E-05 0.000485 -0.142153 0.8881 R-squared 0.148852 Mean dependent var -0.032162
Adjusted R-squared 0.225654 S.D. dependent var 0.258695
S.E. of regression 0.286399 Akaike info criterion 0.593745
Sum squared resid 2.050610 Schwarz criterion 1.116205
Log likelihood -1.015718 Hannan-Quinn criter. 0.777937
F-statistic 0.397462 Durbin-Watson stat 2.025715
Prob(F-statistic) 0.944054
Sumber: data sekunder yang diolah, 2018
68
Dari tabel 4.7 dapat dilihat jika nilai adjusted sebesar 0,225654,
lebih besar dibandingkan dengan nilai ajusted pada tabel 4.5. Hal
tersebut berarti setelah adanya variabel moderasi berupa inflasi dapat
meningkatkan nilai ajusted sebelumnya dalam tabel 4.5 yang
menunjukkan nilai adjusted sebesar 0,089695.
Dari tabel 4.7 juga diperoleh bahwa hasil uji F pada penelitian ini
memiliki nilai koefisien sebesar 0,397462 dengan prob (F-statistik)
sebesar 0,944054 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel
independen (mudharabah, musyarakah, mudharabah, istishna’, dan
ijarah) serta variabel moderasi (inflasi) secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (ROA).
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.7, maka dapat dijelaskan hasil uji
hipotesis dari masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Istishna’ dan Ijarah
terhadap Profitabilitas (X1, X2, X4, X5)
Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan pembiayaan
mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5% karena memiliki
coefficient bernilai positif dan probablitas > 0,05. Dari hasil uji tersebut,
69
variabel mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah mempengaruhi
profitabilitas dengan arah positif tidak signifikan. Hal ini menjelaskan
bahwa semakin tinggi penyaluran pembiayaan tersebut kepada nasabah
maka tidak selalu atau sangat sedikit sekali dapat meningkatkan
profitabilitas.
pengelolaan pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)
yang merupakan salah satu komponen aset bank syariah lebih sulit dari
pada jenis pembiayaan lainnya. Biaya yang dikeluarkan dalam
pengelolaan pembiayaan bagi hasil juga lebih tinggi dari pada jenis
pembiayaan lainnya. Pendapatan bagi hasil bank umum syariah yang
diperoleh dari penyaluran pembiayaan bagi hasil kemungkinan masih
belum secara optimal diperoleh sehingga belum mampu mengimbangi
biaya-biaya yang dikeluarkan.
Hal ini tentu dapat berdampak pada sangat sedikitnya (bahkan
hampir tidak ada) pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas.
Hasil ini didukung oleh penelitian Inayatillah & Subardjo (2017) yang
menyatakan pebiayaan bagi hasil tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah (H1) ditolak. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi &
Yulianto (2014), Aulia & Rochmanika (2012), Russely & Yaningwati
(2014) dan Qodriasari (2014) menyatakan pembiayaan bagi hasil
70
(mudharabah &musyarakah) berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas.
Pembiayaan musyarakah ini sama halnya dengan pembiayaan
mudharabah. Perbedaannya hanya pada pembiayaan musyarakah, resiko
yang ditanggung pihak bank lebih kecil, karena penyertaan modal dan
penanggungan kerugian akan dibagi oleh masing-masing pihak. Namun
pendapatan bagi hasil bank umum syariah yang diperoleh dari penyaluran
pembiayaan bagi hasil kemungkinan masih belum secara optimal
diperoleh sehingga belum mampu mengimbangi biaya-biaya yang
dikeluarkan, sehingga belum terlalu berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hasil ini didukung oleh penelitian Inayatillah & Subardjo (2017) yang
menyatakan pebiayaan bagi hasil tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pembiayaan
musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah (H2) ditolak.
Pembiayaan istishna’ biasanya digunakan untuk, pertama,
pembiayaan modal kerja misalnya untuk modal kerja industri barang-
barang komsumsi; Kedua, pembiayaan investasi; dan Ketiga, pembiayaan
konstruksi. Namun pembiayaan istishna’ merupakan pembiayaan yang
jarang dilakukan oleh pihak perbankan karena margin pendapatan yang
diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya. Jadi,
kenaikan atau penurunan pendapatan istishna tidak berpengaruh terhadap
71
profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Amalia & Fidiana
(2016), sehingga hipotesis yang menyatakan pembiayaan istishna’
berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (H4)
ditolak.
Pembiayaan ijarah lebih banyak memiliki resiko, karena bila
barang rusak maka yang menanggung resiko adalah pemilik barang serta
resiko yang ditanggung tak sebanding dengan harga sewa. Porsi
pembiayaan ijarah juga masih sangat kecil serta masih kurangnya
pemahaman nasabah akan pembiayaan tersebut juga berpengaruh terhadap
margin pendapatan perbankan. Jadi, kenaikan atau penurunan pendapatan
ijarah yang dihasilkan dari upah sewa tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Hasil ini mendukung penelitian dari Amalia & Fidiana
(2016) dan Faradilla & Arfan (2017), sehingga hipotesis yang menyatakan
pembiayaan ijarah berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah (H5) ditolak.
2. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas (X3)
Dari hasil uji, variabel murabahah mempengaruhi profitabilitas
dengan arah negatif tidak signifikan karena memiliki coefficient bernilai
negatif dan probablitas > 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi
penyaluran pembiayaan murabahah kepada nasabah maka tidak selalu
atau sangat sedikit sekali dapat melemahkan profitabilitas.
72
Keuntungan pembiayaan murabahah berbentuk margin penjualan
yang didalamnya sudah termasuk harga jual. Resiko yang rendah dari
pembiayaan jual beli memungkinkan bank untuk lebih mudah mengelola
pembiayaan dengan prinsip jual beli baik melalui akad murabahah. tetapi
karena adanya percepatan pelunasan dalam pembiayaan murabahah
sehingga profit yang dihasilkan kurang maksimal.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi
& Yulianto (2014) yang menyatakan pembiayaan jual beli tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah (H3) ditolak.
3. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas Dimoderating oleh
Tingkat Inflasi
Dari hasil uji pada tabel 4.7, dapat dijelaskan bahwa:
a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Istishna’ dan
Ijarah terhadap Profitabilitas Dimoderating oleh Tingkat Inflasi
(X1Z, X2Z, X4Z, X5Z)
Variabel mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah yang
dimoderating oleh tingkat inflasi menunjukkan pengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5% karena memiliki
coefficient bernilai negatif dan probablitas > 0,05. Artinya, keberadaan
variabel inflasi tidak dapat memoderasi hubungan antara variabel
73
mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah terhadap profitabilitas.
Sehingga dapat diartikan inflasi tidak selalu melemahkan hubungan
variabel mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah terhadap
profitabilitas atau hanya sedikit saja yang dapat mempengaruhi
hubungan tersebut.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan inflasi
melemahkan pengaruh pembiayaan mudharabah (H6), musyarakah
(H7), istishna’ (H9) dan ijarah (H10) terhadap profitabilitas perbankan
syariah ditolak.
b. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
Dimoderating oleh Tingkat Inflasi (X3Z)
Variabel murabahah yang dimoderating oleh tingkat inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas pada
alpha 5% karena memiliki coefficient bernilai positif dan probablitas >
0,05. Artinya, keberadaan variabel inflasi tidak dapat memoderasi
hubungan antara variabel murabahah terhadap profitabilitas secara
tidak signifikan. Sehingga dapat diartikan inflasi tidak selalu
memperkuat hubungan variabel murabahah terhadap profitabilitas
atau hanya sedikit saja yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan inflasi
melemahkan atau menguatkan pengaruh pembiayaan murabahah
terhadap profitabilitas perbankan syariah (H8) ditolak.
74
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak dapat
memoderasi pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA) pada
Bank Umum Syariah pada periode 2015-2018. Hal ini disebabkan oleh
kesepakatan keuntungan yang ada pada pembiayaan Bank Umum Syariah
telah disepakati di awal akad, sehingga saat terjadi inflasi tidak merubah
kesepakatan tersebut.
Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga
yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari
suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke
Negara lain. Ada kalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai 4-6
persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantara 5-10 persen.
Sedangkan tingkat inflasi yang terjadi pada periode penelitian ini juga
cenderung kecil dan fluktuatif, sehingga hal tersebut tidak terlalu
berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Hasil tersebut didukung
dengan penelitian yang dilakukan Rahmat Dahlan (2014) yang
menyatakan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap penyaluran
pembiayaan. Penelitian yang dilakukan Luthfia Hanania (2015) juga
menyatakan bahwa Inflasi dalam jangka pendek tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
75
Tabel 4.8
Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Uraian Hipotesis Hasil
1 Hipotesis 1 Pembiayaan mudharabah berpengaruh
positif signifikan terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah.
Ditolak
3 Hipotesis 2 Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
Ditolak
4 Hipotesis 3 Pembiayaan murabahah berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
Ditolak
5 Hipotesis 4 Pembiayaan istishna’ berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
Ditolak
6 Hipotesis 5 Pembiayaan ijarah berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
Ditolak
2 Hipotesis 6 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan
mudharabah terhadap profitabilitas
perbankan syariah.
Ditolak
7 Hipotesis 7 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan
musyarakah terhadap profitabilitas
perbankan syariah.
Ditolak
8 Hipotesis 8 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan
murabahah terhadap profitabilitas perbankan
syariah.
Ditolak
9 Hipotesis 9 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan
istishna’ terhadap profitabilitas perbankan
syariah.
Ditolak
10 Hipotesis
10
Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan
ijarah terhadap profitabilitas perbankan
syariah.
Ditolak
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun pada bab sebelumnya,
dan hasil uji yang dilakukan, terdapat kendala pada uji multikolinieritas dimana
ada beberapa variabel yang memiliki gejala multikolinieritas sehingga harus ada
beberapa variabel yang dibuang untuk melewati uji multikollonieritas dengan
menghilangkan gejala penyakit multikolinieritas pada data yang digunakan untuk
penelitian ini. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:
1. Pembiayaan mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia periode Januari 2015 - Juni 2018.
2. Pembiayaan murabahah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode Januari 2015 - Juni
2018.
3. Variabel tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan dalam
memoderasi pembiayaan mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah
terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode Januari
2015 - Juni 2018.
77
4. Variabel tingkat inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan dalam
memoderasi pembiayaan murabahah terhadap profitabilitaspada Bank Umum
Syariah di Indonesia periode Januari 2015 - Juni 2018.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak dapat
memoderasi pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank
Umum Syariah pada periode 2015-2018.
5. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini adapun keterbatasan penelitian yang perlu
dikembangkan oleh para peneliti selanjutnya:
1. Terbatasnya variabel independen yang hanya menggunakan variabel
pembiayaan dan 1 variabel moderating dalam penelitian ini.
2. Tidak adanya hipotesis yang dinyatakan diterima dari sepuluh hipotesis
dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini dirasa belum dapat
memberikan gambaran yang lebih tepat mengenai pengaruh pembiayaan
terhadap profitabilitas dengan inflasi sebagai variabel moderating..
3. Hasil dari penelitian ini bersifat sederhana dan masih memerlukan
penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil kebenarannya.
4. Terbatasnya rujukan penelitian yang serupa.
6. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan di atas,
maka penulis dapat memberikan saran:
78
1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang masih
berhubungan dengan profitabilitas perbankan syariah.
2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan periode pengamatan,
sebab semakin lama interval waktu pengamatan maka semakin besar pula
kesempatan untuk memperoleh informasi mengenai variabel yang lebih
baik untuk penelitian yang akurat.
79
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Al-Muslih, Abdullah & Shalah ash-Shawi. 2001. Fikih Ekonomi Keuangan
Islam.Jakarta: Daarul Haq.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysisi dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Boediono. 2001. Ekonomi Makro Edisi 4. Yokyakarta: BPFE
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan S, Wiroso dan Muhammad Yusuf. 2006. Akuntansi
PerbankanSyariah. Jakarta: LPFE Usakti
Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.
Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
—. 2013. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Muhammad. 2005. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi 2. Yogyakarta:
SalembaEmpat.
—. 2014. Manajemen Keuangan Syariah: Analisis Fiqh dan
Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Rivai, Veithzal dan Arifin Arviyan. 2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarwono, Jonathan. 2010. PASW Statistics 18 - Belajar Statistik Menjadi Mudah
dan Cepat . Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi
danIlustrasi.Yogyakarta: Ekonisia
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V., Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis &
Ekonomi.Yogyakarta : PustakaBaru Press.
Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: graha ilmu.
Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta:Graha Ilmu
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
EViews. 4th. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Jurnal:
Amalia, Nur& Fidiana. 2016. Struktur Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap
Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.Jurnal
Ilmu dan Riset Akutansi V (5).
80
Astohar. 2016. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car) dan Financing toDeposit
Ratio terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesiadengan
Inflasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Among MakartiVol.9 No.18.
Dahlan, Rahmat. 2014. Pengaruh Tingkat Bonus Sertifikat Bank
IndonesiaSyariah dan Tingkat Inflasi Terhadap Pembiayaan Bank Syariah
diIndonesia. Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 2.
Eka Febriyana. 2018. Analisis Pengaruh Tabungan terhadap Return On
Asset(ROA) Bank Syariah dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi
(StudiKasus Bank Umum Syariah periode 2012-2015). Skripsi:
FakultasEkonomi dan Bisnis Islam, IAIN Salatiga.
Faradilla, Cut, Muhammad Arfan & M. Shabri. 2017. Pengaruh
PembiayaanMurabahah, Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah
terhadapProfitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal
MagisterAkuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Fauziah, Ravika. 2013.Analisis Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat
ProfitabilitasBank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia (Bca)
tahun 2007-2011.Jurnal Akuntansi UNESA.
Hanania, Luthfia. 2015. Faktor Internal dan Eksternal yang
MempengaruhiProfitabilitas Perbankan Syariah Dalam Jangka Pendek
dan JangkaPanjang. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas
Institute I (1).
Inayatillah, Yulia. 2017. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Jual Beli, FDR,
NPF,terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Ilmu dan Riset Akutansi
VI(12).
Kara, Muslimin. 2013. Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah
terhadapPengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
KotaMakasar. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum
Muliawati, Sri dan Moh. Khoiruddin. 2015. Faktor-Faktor Penentu
ProfitabilitasBank Syariah di Indonesia. ManagementAnalysis Journal IV
(1).
Permata, Russely Inti Dwi, Fransisca Yaningwati & Zahroh Z.A. 2014.
AnalisisPengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap
TingkatProfitabilitas (Return On Equity) (Studi pada Bank Umum Syariah
yangterdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012). Jurnal
AdministrasiBisnis (JAB)|Vol. 12.
Qodriasari, Indriani Laela. 2014. Analisis Pengaruh Pendapatan
PembiayaanMudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Sewa Ijarah
terhadapProfitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun
2011-2013.Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas
Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahman, Aulia Fuad & Ridha Rochmanika.2012. Pengaruh Pembiayaan
JualBeli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing
81
Financingterhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Ejournal UINMalang.
Riyadi, Slamet dan Agung Yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi
Hasil,Pembiayaan Jual Beli, Financing to DepositRatio (FDR) dan
NonPerforming Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank
UmumSyariah diIndonesia. Acounting Analysis Journal III (4).
Wibowo, Edhi Satriyo dan Muhammad Syaichu. 2013. Analisis PengaruhSuku
Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadapProfitabilitas Bank
Syariah.Diponegoro Journal of Management II (2).
LAMPIRAN I:
Data Laporan Keuangan Bulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Periode Januari 2015 – Juni 2018
Sampel Mudharabah
(x1) Musyarakah
(x2) Murabahah
(x3) Istishna'
(x4) Ijarah (x5)
Inflasi (z)
ROA (y)
x1*z x2*z x3*z x4*z x5*z
2015M01 8.178 38.471 84.794 150 1.473 6,96 1,93 56919 267758 590166 1044 10252
2015M02 8.070 38.644 84.713 150 1.455 6,29 1,94 50760 243071 532845 944 9152
2015M03 7.968 39.097 85.580 144 1.450 6,38 2,39 50836 249439 546000 919 9251
2015M04 8.037 39.761 85.367 146 1.448 6,79 2,42 54571 269977 579642 991 9832
2015M05 8.041 40.255 85.745 144 1.428 7,15 2,40 57493 287823 613077 1030 10210
2015M06 8.566 41.227 86.482 142 1.438 7,26 2,00 62189 299308 627859 1031 10440
2015M07 8.583 40.591 85.649 140 1.427 7,26 2,05 62313 294691 621812 1016 10360
2015M08 8.477 40.979 85.557 138 1.386 7,18 2,14 60865 294229 614299 991 9951
2015M09 8.367 41.986 85.477 136 1.367 6,83 2,15 57147 286764 583808 929 9337
2015M10 8.214 42.110 85.958 126 1.348 6,25 2,22 51338 263188 537238 788 8425
2015M11 8.003 42.548 86.428 124 1.358 4,89 2,15 39135 208060 422633 606 6641
2015M12 7.979 44.419 87.789 120 1.368 3,35 1,81 26730 148804 294093 402 4583
2016M01 7.806 43.269 87.765 117 1.342 4,14 1,01 32317 179134 363347 484 5556
2016M02 7.613 44.093 87.308 116 1.314 4,42 0,81 33649 194891 385901 513 5808
2016M03 7.552 45.415 87.483 114 1.384 4,45 0,88 33606 202097 389299 507 6159
2016M04 7.561 45.354 87.997 112 1.338 3,60 0,80 27220 163274 316789 403 4817
2016M05 8.103 45.735 88.845 110 1.421 3,33 0,16 26983 152298 295854 366 4732
2016M06 8.422 46.291 90.416 108 1.476 3,45 0,73 29056 159704 311935 373 5092
2016M07 8.094 45.521 90.254 107 1.434 3,21 0,63 25982 146122 289715 343 4603
2016M08 7.912 46.112 90.608 105 1.246 2,79 0,48 22074 128652 252796 293 3476
2016M09 8.001 48.153 103.128 104 1.504 3,07 0,59 24563 147830 316603 319 4617
2016M10 7.880 48.957 103.549 102 1.529 3,31 0,46 26083 162048 342747 338 5061
2016M11 7.688 49.218 104.413 98 1.574 3,58 0,67 27523 176200 373799 351 5635
2016M12 7.577 50.546 105.112 25 1.636 3,02 0,63 22883 152649 317438 76 4941
2017M01 7.336 48.631 104.373 25 1.714 3,49 1,01 25603 169722 364262 87 5982
2017M02 7.146 48.524 104.969 24 1.768 3,83 1,00 27369 185847 402031 92 6771
2017M03 7.266 50.335 106.028 22 1.850 3,61 1,12 26230 181709 382761 79 6679
2017M04 7.136 50.390 106.079 28 1.884 4,17 1,10 29757 210126 442349 117 7856
2017M05 7.200 51.885 107.332 27 1.930 4,33 1,11 31176 224662 464748 117 8357
2017M06 7.756 54.552 108.919 27 2.152 4,37 1,10 33894 238392 475976 118 9404
2017M07 7.782 54.844 106.799 28 2.169 3,88 1,04 30194 212795 414380 109 8416
2017M08 7.662 54.555 107.878 27 2.211 3,82 0,98 29269 208400 412094 103 8446
2017M09 7.434 55.361 108.896 20 2.229 3,72 1,00 27654 205943 405093 74 8292
2017M10 7.043 54.446 109.813 20 2.264 3,58 0,70 25214 194917 393131 72 8105
2017M11 6.959 54.238 109.892 19 2.577 3,30 0,73 22965 178985 362644 63 8504
2017M12 6.584 57.315 110.079 18 2.609 3,61 0,63 23768 206907 397385 65 9418
2018M01 6.211 55.233 109.346 18 2.622 3,25 0,42 20186 179507 355375 59 8522
2018M02 5.936 56.046 109.382 18 2.832 3,18 0,74 18876 178226 347835 57 9006
2018M03 6.333 57.060 110.159 14 2.874 3,40 1,23 21532 194004 374541 48 9772
2018M04 6.402 57.360 110.708 17 2.901 3,41 1,23 21831 195598 377514 58 9892
2018M05 6.577 58.511 111.309 18 2.962 3,23 1,31 21244 188991 359528 58 9567
2018M06 6.175 57.752 109.769 17 2.939 3,12 1,37 19266 180186 342479 53 9170
LAMPIRAN II: HASIL SELURUH UJI YANG DILAKUKAN DALAM PENELITIAN
INI
1. Uji Stationer tingkat level
Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)
Series: MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA, IJARAH,
ROA, INFLASI, X1_Z, X2_Z, X3_Z, X4_Z, X5_Z
Date: 11/27/18 Time: 21:51
Sample: 2015M01 2018M06
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 5
Total number of observations: 487
Cross-sections included: 12 Method Statistic Prob.**
ADF - Fisher Chi-square 11.6865 0.9832
ADF - Choi Z-stat 2.10929 0.9825 Intermediate ADF test results UNTITLED
Series Prob. Lag Max Lag Obs
MUDHARABAH 0.9050 0 9 41
MUSYARAKAH 0.9446 5 9 36
MURABAHAH 0.8339 0 9 41
ISTISHNA 0.7826 0 9 41
IJARAH 0.9990 0 9 41
ROA 0.5142 0 9 41
INFLASI 0.4561 0 9 41
X1_Z 0.5603 0 9 41
X2_Z 0.4049 0 9 41
X3_Z 0.3924 0 9 41
X4_Z 0.4563 0 9 41
X5_Z 0.5462 0 9 41
2. Uji Stationer Mudharabah (1St Different)
Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)
Series: MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA, IJARAH,
ROA, INFLASI, X1_Z, X2_Z, X3_Z, X4_Z, X5_Z
Date: 11/27/18 Time: 21:52
Sample: 2015M01 2018M06
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 4
Total number of observations: 476
Cross-sections included: 12 Method Statistic Prob.**
ADF - Fisher Chi-square 243.372 0.0000
ADF - Choi Z-stat -13.6013 0.0000 Intermediate ADF test results D(UNTITLED)
Series Prob. Lag Max Lag Obs
D(MUDHARABAH) 0.0006 0 9 40
D(MUSYARAKAH) 0.0001 4 9 36
D(MURABAHAH) 0.0000 0 9 40
D(ISTISHNA) 0.0000 0 9 40
D(IJARAH) 0.0000 0 9 40
D(ROA) 0.0000 0 9 40
D(INFLASI) 0.0001 0 9 40
D(X1_Z) 0.0005 0 9 40
D(X2_Z) 0.0001 0 9 40
D(X3_Z) 0.0001 0 9 40
D(X4_Z) 0.0001 0 9 40
D(X5_Z) 0.0000 0 9 40
3. Uji Multikolinieritas
Variance Inflation Factors
Date: 12/04/18 Time: 15:33
Sample: 2015M01 2018M06
Included observations: 37 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF C 0.003240 1.651022 NA
D(MUDHARABAH(-4)) 4.55E-08 1.311169 1.226130
D(MUSYARAKAH(-4)) 2.31E-09 1.633684 1.368384
D(MURABAHAH(-4)) 6.11E-10 1.521132 1.383614
D(ISTISHNA(-4)) 1.51E-05 1.172854 1.075202
D(IJARAH(-4)) 3.20E-07 1.529899 1.310000
D(INFLASI(-4)) 0.009114 1.133562 1.085090
4. Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Residuals
Sample 2015M06 2018M06
Observations 37
Mean -1.50e-18
Median 0.019545
Maximum 0.664815
Minimum -0.739869
Std. Dev. 0.245989
Skewness -0.204475
Kurtosis 5.167678
Jarque-Bera 7.501857
Probability 0.023496
5. Uji Normalitas Disembuhkan
0
2
4
6
8
10
12
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: Residuals
Sample 2015M06 2018M06
Observations 37
Mean 1.80e-17
Median 0.004044
Maximum 0.654394
Minimum -0.721728
Std. Dev. 0.246518
Skewness -0.223851
Kurtosis 4.907188
Jarque-Bera 5.916614
Probability 0.051907
6. Uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(ROA(-4))
Method: Least Squares
Date: 12/12/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2015M06 2018M06
Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943
D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857
D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296
D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900 R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162
Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695
S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220
Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988
Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665
F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950
Prob(F-statistic) 0.798742
7. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.068489 Prob. F(27,9) 0.1272
Obs*R-squared 31.86501 Prob. Chi-Square(27) 0.2371
Scaled explained SS 40.92488 Prob. Chi-Square(27) 0.0419
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/13/18 Time: 13:41
Sample: 2015M06 2018M06
Included observations: 37 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.105010 0.060999 1.721511 0.1193
D(LOG_MUDHARABAH(-4))^2 -18.12056 31.07213 -0.583177 0.5741 D(LOG_MUDHARABAH(-
4))*D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -42.48861 68.14486 -0.623504 0.5484 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) 0.004435 0.001690 2.624450 0.0276
D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 23.59866 59.24484 0.398324 0.6997 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 28.27724 32.65353 0.865978 0.4090
D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 0.978578 3.913175 0.250073 0.8081
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 0.018471 1.613964 0.011445 0.9911
D(LOG_MUSYARAKAH(-4))^2 -23.40983 107.8250 -0.217109 0.8330 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) -0.004980 0.002912 -1.710130 0.1214 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) -130.6189 122.2785 -1.068208 0.3132 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 56.67716 49.72540 1.139803 0.2838
D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -7.323504 3.810623 -1.921865 0.0868
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -5.723022 2.153676 -2.657327 0.0262
D(MURABAHAH(-4))^2 5.29E-08 3.52E-08 1.504327 0.1668
D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.001875 0.002011 0.932335 0.3755
D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) -0.003586 0.002478 -1.447056 0.1818
D(MURABAHAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 7.53E-05 0.000126 0.596427 0.5656
D(MURABAHAH(-4)) 0.000157 5.21E-05 3.008581 0.0147
D(LOG_ISTISHNA(-4))^2 -0.347719 1.840738 -0.188902 0.8544
D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 30.39057 44.33124 0.685534 0.5103
D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(INFLASI(-4)) -1.199606 2.057788 -0.582959 0.5742
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.212279 1.549735 0.136978 0.8941
D(LOG_IJARAH(-4))^2 2.034798 7.616276 0.267164 0.7954
D(LOG_IJARAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -4.047589 2.572820 -1.573211 0.1501
D(LOG_IJARAH(-4)) 0.594821 1.234541 0.481815 0.6414
D(INFLASI(-4))^2 0.018687 0.099172 0.188433 0.8547
D(INFLASI(-4)) 0.120217 0.106925 1.124314 0.2900
R-squared 0.861217 Mean dependent var 0.059129
Adjusted R-squared 0.444866 S.D. dependent var 0.118490
S.E. of regression 0.088284 Akaike info criterion -1.916703
Sum squared resid 0.070146 Schwarz criterion -0.697630
Log likelihood 63.45901 Hannan-Quinn criter. -1.486923
F-statistic 2.068489 Durbin-Watson stat 2.131628
Prob(F-statistic) 0.127160
8. Uji Regresi Linier Berganda
Dependent Variable: D(ROA(-4))
Method: Least Squares
Date: 12/12/18 Time: 12:12
Sample (adjusted): 2015M06 2018M06
Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943
D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857
D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296
D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900 R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162
Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695
S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220
Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988
Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665
F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950
Prob(F-statistic) 0.798742
9. Moderated Regression Analysis (MRA)
Dependent Variable: D(ROA(-4))
Method: Least Squares
Date: 12/13/18 Time: 21:38
Sample (adjusted): 2015M06 2018M06
Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.078969 0.066988 -1.178857 0.2496
D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 1.625697 4.648860 0.349698 0.7295
D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 5.946995 11.21438 0.530301 0.6006
D(MURABAHAH(-4)) -3.32E-05 0.000132 -0.251233 0.8037
D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.327265 0.800627 0.408760 0.6862
D(LOG_IJARAH(-4)) 1.965309 3.095358 0.634921 0.5312
D(INFLASI(-4)) 1.702150 2.696939 0.631141 0.5337
D(X1_Z(-4)) -0.000102 0.000129 -0.791549 0.4361
D(X2_Z(-4)) -2.07E-05 5.21E-05 -0.397831 0.6941
D(X3_Z(-4)) 4.54E-06 3.60E-05 0.126193 0.9006
D(X4_Z(-4)) -0.001972 0.004252 -0.463720 0.6469
D(X5_Z(-4)) -6.89E-05 0.000485 -0.142153 0.8881 R-squared 0.148852 Mean dependent var -0.032162
Adjusted R-squared 0.225654 S.D. dependent var 0.258695
S.E. of regression 0.286399 Akaike info criterion 0.593745
Sum squared resid 2.050610 Schwarz criterion 1.116205
Log likelihood -1.015718 Hannan-Quinn criter. 0.777937
F-statistic 0.397462 Durbin-Watson stat 2.025715
Prob(F-statistic) 0.944054
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
DATA PRIBADI
Nama Lengkap Muhammad Abdur Rouf Ali
Tempat dan Tanggal Lahir Kab. Semarang, 20 April 1995
Warga Negara Indonesia
Alamat Desa Rembes RT 002/ RW 001, Kec.
Bringin Kab. Semarang
Nomor Handphone +6285641311098
Email [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
2014 – 2018 Program Strata 1 Perbankan Syariah di Institut
Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
2011 – 2014 Teknik Kendaraan Ringan di SMK Saraswati
Salatiga
2008 – 2011 SMP Negeri 1 Bringin
PENGALAMAN KERJA/MAGANG
05 Maret – 04 Mei 2018 Praktikum Pengembangan Profesi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN
Salatiga di PT. Bank BRISyariah Kantor
Cabang Pembantu Pati, Jl. Diponegoro No. 65
Pati
03 Juni 2013 –30 Juni 2014 Bekerja di PT. Panasonic Lighting Indonesia,
Rembang Industri Raya 47, PIER, Pasuruan,
67152, Indonesia
PENGALAMAN ORGANISASI
Januari 2018 – Sekarang Divisi Pengembangan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Dewan Mahasiswa
(DEMA) di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga
Periode 2018 Divisi Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga
Periode 2017 Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga
Periode 2016 Divisi Band Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga
PENGHARGAAN
2017 Meraih Medali Perak dalam Festival Paduan Suara
Tingkat Nasional ―Satya Dharma Gita National
Choir Festival‖ di Undip
2016 Meraih Medali Perak dalam Festival Paduan Suara
Tingkat Nasional ―Sapta Gita National Choir
Festival‖ di Universitas Semarang
2016 Juara 2 Regional Yogyakarta dan 10 besar Nasional
dalam Festifal Cipta Lagu Suara Anti Korupsi yang
diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK)
2015 Meraih Medali Perak dalam Festival Paduan Suara
Tingkat Nasional ―Karangturi Choir Games‖ di
Karangturi