8
30 VOLUME 12 NOMOR 1 JUNI 2016 30 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR ( MORINGA OLEIFERA LAM.) TERHADAP SEL KARDIOMIOSIT PADA TIKUS PUTIH ( RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) DENGAN DIET ATEROGENIK Cindy Alverina 1 , Desy Andari 2 , Gita Sekar Prihanti 3 Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Bendungan Sutami 188 A Malang, 65145 Email : [email protected] ABSTRAK Hiperkolesterolemia akan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi faktor resiko yang kuat terhadap penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan kerusakan kardiomiosit. Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada usia produktif. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) dengan kandungan vitamin C dan beta karoten diduga mencegah nekrosis kardiomiosit sehingga menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap sel kardiomiosit jantung pada tikus putih ( Rattus novergicus strain wistar) dengan diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan metode post test only control group design yang terbagi dalam 4 kelompok acak yaitu kelompok kontrol (diet aterogenik) dan 3 kelompok perlakuan (ekstrak daun kelor 200mg/ KgBB, 400mg/KgBB dan 600mg/KgBB). Setiap kelompok terdiri 5 hewan coba dengan perlakuan selama 35 hari. Setiap kelompok dibuat preparat histologi jantung (pewarnaan HE) dan diamati dibawah mikroskop(400x) dengan bimbingan ahli patologi anatomi. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan antar kelompok tikus (p<0,05). Hasil uji post hoc menunjukkan dosis 600mg/KgBB yang paling signifikan dalam mencegah nekrosis kardiomiosit. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) berpengaruh sebesar 78,5% terhadap jumlah nekrosis kardiomiosit, hal ini diduga disebabkan adanya kandungan vitamin C, beta karoten, beta sitosterol, flavonoid dan polyphenol. Kata Kunci : Ekstrak daun kelor, Diet Aterogenik, Nekrosis Kardiomiosit. ABSTRACT Hypercholesterolemia cause atherosclerosis that would be risk factor of cardiovascular disease characterized by injured of cardiomyocytes. Cardiovascular disease one of the bigger mortality cause in productive age. Moringa leaf extract contains vitamin C and beta carotene that might help to prevent cardiomyocytes necrosis so it can helps to decrease cardiovascular diseases risk. This experiment to determine the effects of Moringa leaf extract (Moringa oleifera lam.) to cardiomyocytes in white rats (Rattus novergicus strain wistar) with atherogenic diet. Using post test onl y control group design rats was divided into 4 groups randomly that was one control (atherogenic diet) and 3 treatment (moringa leaf extract with dose 200mg/kgBW, 400mg/kgBW and 600mg/kgBW respectively) groups which consist of 5 rats and treated for 35 days. Histology preparation (HE s taining) of each group was observed under a microscope (400x) with pathologist supervisor guidance. One way ANOVA showed there were a significantly difference among groups (p<0,05). Post hoc test showed that moringa leaf extract in 600mg/KgBW prevent the necrosis of cardiomyocytes most. Moringa leaf extract had an effect 78,5% to amount of cardiomyocyte necrosis, it likely caused by vitamin C, beta caroten, beta cytosterol, flavonoid and polyphenol contents. Keyword: Moringa leaf extract, Atherogenic diet, Cardiomyocytes necrosis.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

30 VOLUME 12 NOMOR 1 JUNI 2016

30

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.)TERHADAP SEL KARDIOMIOSIT PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS

STRAIN WISTAR) DENGAN DIET ATEROGENIK

Cindy Alverina1, Desy Andari2, Gita Sekar Prihanti3

Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Bendungan Sutami 188 A Malang,65145

Email : [email protected]

ABSTRAK

Hiperkolesterolemia akan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi faktor resiko yang kuat terhadap penyakitkardiovaskular yang ditandai dengan kerusakan kardiomiosit. Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematianterbesar pada usia produktif. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) dengan kandungan vitamin C dan beta karoten didugamencegah nekrosis kardiomiosit sehingga menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap sel kardiomiosit jantung pada tikus putih (Rattusnovergicus strain wistar) dengan diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan metode post test only control group design yang terbagidalam 4 kelompok acak yaitu kelompok kontrol (diet aterogenik) dan 3 kelompok perlakuan (ekstrak daun kelor 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 600mg/KgBB). Setiap kelompok terdiri 5 hewan coba dengan perlakuan selama 35 hari. Setiapkelompok dibuat preparat histologi jantung (pewarnaan HE) dan diamati dibawah mikroskop(400x) dengan bimbingan ahlipatologi anatomi. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan antar kelompok tikus (p<0,05). Hasil uji posthoc menunjukkan dosis 600mg/KgBB yang paling signifikan dalam mencegah nekrosis kardiomiosit. Ekstrak daun kelor(Moringa oleifera lam.) berpengaruh sebesar 78,5% terhadap jumlah nekrosis kardiomiosit, hal ini diduga disebabkan adanyakandungan vitamin C, beta karoten, beta sitosterol, flavonoid dan polyphenol.

Kata Kunci : Ekstrak daun kelor, Diet Aterogenik, Nekrosis Kardiomiosit.

ABSTRACT

Hypercholesterolemia cause atherosclerosis that would be risk factor of cardiovascular disease characterized by injured ofcardiomyocytes. Cardiovascular disease one of the bigger mortality cause in productive age. Moringa leaf extract contains vitamin C andbeta carotene that might help to prevent cardiomyocytes necrosis so it can helps to decrease cardiovascular diseases risk. This experiment todetermine the effects of Moringa leaf extract (Moringa oleifera lam.) to cardiomyocytes in white rats (Rattus novergicus strain wistar) withatherogenic diet. Using post test only control group design rats was divided into 4 groups randomly that was one control (atherogenic diet)and 3 treatment (moringa leaf extract with dose 200mg/kgBW, 400mg/kgBW and 600mg/kgBW respectively) groups which consist of5 rats and treated for 35 days. Histology preparation (HE staining) of each group was observed under a microscope (400x) with pathologistsupervisor guidance. One way ANOVA showed there were a significantly difference among groups (p<0,05). Post hoc test showed thatmoringa leaf extract in 600mg/KgBW prevent the necrosis of cardiomyocytes most. Moringa leaf extract had an effect 78,5% to amountof cardiomyocyte necrosis, it likely caused by vitamin C, beta caroten, beta cytosterol, flavonoid and polyphenol contents.

Keyword: Moringa leaf extract, Atherogenic diet, Cardiomyocytes necrosis.

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN KELOR TERHADAP SEL KARDIOMOSIT 31

PENDAHULUAN

Hiperkolesterolemia mengacu peningkatankadar lipid dan kolesterol dalam darah yangmenggambarkan manifestasi dari gangguanmetabolisme lipoprotein. Lipoprotein yang palingtinggi kadar kolesterolnya adalah low density lipoprotein(LDL) yang apabila kadarnya di dalam serumtinggi menjadi faktor predisposisi terbentuknyaateroma. Hiperkolesterolemia akan menyebabkanaterosklerosis yang menjadi faktor resiko yang kuatterhadap penyakit kardiovaskular, seperti : penyakitjantung koroner, gagal jantung, hipertensi, infarkmiokard akut dan stroke (Price & Wilson, 2013).Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebabkematian terbesar pada usia produktif. Di Indonesiapenyakit kardivaskular terutama penyakit jantungkororner dan stroke menjadi perhatian karenakematian akibat kedua penyakit ini diperkirakanakan terus meningkat mencapai 23,3 juta padatahun 2030. (KEMENKES RI. 2014)

Kadar kolesterol LDL yang tinggimerupakan penjejas utama endotel dankardiomiosit. LDL akan mengalami oksidasi yangdipengaruh oleh protein dan/atau asam lemakmenghasilkan LDL-oks. (Tomkin GH, & DaphneO, 2012) Kemampuan LDL-oks dalam memulaiterjadinya aterosklerosis menunjukkan bahwa LDL-oks sangat mudah menimbulkan terbentuknya selbusa. Pada penelitian sebelumnya didapatkan padakelompok dengan diet tinggi lemakter jadiperubahan gambaran histologi jantung yang ditandaidengan perubahan struktur kardiomiosit tidakberaturan yang merupakan tahap awal terjadinyanekrosis, dan hipertrofi yang ditandai adanyapenebalan miosit [3,15].Aisyah S, Balqis U, FriyanEK, 2014 Hal tersebut karena inaktivasi nitric oxyde(NO) sehingga menyebabkan remodelling ventrikeldan terjadi hipertrofi akibat mempertahankanperfusi jaringan akibat beban jantung yangmeningkat karena peningkatan tekanan darah.(Fantinelli JC, et al., 2012)

Penanganan awal terhadap risiko penyakitkardiovaskular telah berkontribusi secara bertahapterhadap kematian akibat penyakit jantung danstroke. Berbagai pengobatan dilakukan untukmengurangi risiko dan kematian akibat penyakitkardiovaskular. Terapi dengan obat kimiawi dantradisional dapat dilakukan. Secara tradisional salah

satunya dengan menggunakan ekstrak daun kelor(Moringa oleifera Lam.). Pohon kelor dapat tumbuhdengan baik di daerah beriklim panas sampai tropisseperti di Indonesia . Pohon kelor juga toleranterhadap curah hujan. Pembudidayaan pohon kelorjuga mudah, dapat dilakukan pada skala rumahtangga, skala kebun maupun skala hutan tergantungkebutuhan. Semua bagian pohon kelor mengandungzat yang bermanfaat, tetapi kandungan terbanyakdapat ditemukan pada daun kelor.(Suwahyono U,2008)

Daun kelor (Moringa ole i fera Lam.)mengandung antioksidan antara lain alkaloids,saponin, fitosterols, tannins, fenolik, polyphenoldan flavonoid. Kadar Polyphenol dan flavonoidpada daun kelor diketahui lebih tinggi dibandingkandaun lain seperti daun labu silam dan daun pakis [19].Daun kelor juga memiliki kandungan vitamin C220mg/100g daun. Kandungan vitamin C daunkelor ini hampir 4 kali lebih banyak daripada daunlainnya seperti daun kenikir yang memiliki kandunganvitamin C 64,6mg/100g daun dan daun pepayayang memiliki kandungan vitamin C 61,8mg/100mgdaun[6,9]. Semua zat yang terkandung tersebut dapatmencegah LDL-oks. Berdasarkan penelitiansebelumnya diketahui bahwa ekstrak daun kelor(Moringa oleifera Lam.)dengan dosis 100mg/kgBBdan 200 mg/kgBB dapat menurunkan kadar LDL(kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar HDL(kolesterol baik).(Rajanandh MG, et al., 2012)

Berdasarkan fakta dan teori tersebut, makadilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruhpemberian terapi ekstrak daun kelor (Moringaoleifera Lam.) terhadap sel kardiomiosit jantung padatikus putih (Rattus novergicus strain wistar)dengan dietaterogenik.

METODE

Kolesterol plasma terutama lipoprotein yangaterogenik yaitu LDL berperan khusus sebagaifaktor risiko aterosklerosis. Secara patofisiologisaterosklerosis disebabkan karena disfungsi endoteldan inflamasi. Prosesnya diawali dengan berubahnyaLDL menjadi LDL-oks akibat teroksidasi yangbersifat aterogenik. Dari sisi lain, kadar HDL yangtinggi dapat menurunkan risiko aterosklerosis karenamenyebabkan transpor kolesterol nalik yangmerupakan mekanisme protektif dari progresiaterosklerosis.(Adi PR, 2015)

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

32 VOLUME 12 NOMOR 1 JUNI 2016

Aterosklerosis akan memicu peningkatanbeban kerja jantung akibat mempertahankan perfusijaringan. Hal ini dikarenakan aterosklerosis yangmenyebabkan disfungsi endotel pembuluh darah.Peningkatan beban jantung ini yang menyebabkanjantung mengalami remodelling sebagai proseskompensasi/adaptasi. (Kowalak JP, et al., 2014)Selain itu, LDL-oks yang memicu munculnya sitokinproinflamasi kemudian akan menginduksi INOS(Inducible Nitric Oxyde Synthase) dalam miosit.Peningkatan jumlah NO pada jantung diketahuiakan menyebabkan kerusakan miokardium.(HussainSNA, et. al., 1997)

Jantung pada tikus secara makroskopishampir sama dengan manusia. Bagian luar dapatdilihat terdapat apeks, basis dan aurikula padakedua sisinya. Pada potongan longitudinaldidapatkan pada jantung tikus terdiri dari 4 ruangyaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. (Treuting MP, et. al.,2012) Secara mikroskopis jantung tikus juga miripdengan jantung manusia. Kardiomiosit pada jantungtikus terdiri sari serat-serat panjang, bercabang danjuga terdapat diskus interkalatus. Pada sekitar seljantung ada selaput halus endomisium yang kayaakan pembuluh kapiler.(Velickov A,et. al 2013)

Berbagai penelitian tentang Moringa oleiferaLam pada beberapa tahun terakhir terutama padatikus. Berdasarkan hasil penelitian in vitro padahewan dan manusia membuktikan bahwa semuabagian dari Moringa oleifera Lam memiliki fungsibaik secara fisiologis maupun farmakologi.Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada manusiamengindikasikan bahwa bubuk daun Moringa oleiferaLam yang diberikan secara oral diketahui bergunasebagai anti-hiperglikemia, anti dislipidemia,kemoprotektif, dan efek antioksidan tanpamenimbulkan efek samping.(Stohs SJ, & HartmanMJ, 2015)

Analisis kualitatif terhadap ekstrakhidroalkoholik Moringa oleifera Lam membuktikanadanya kandungan â-sitosterol sebanyak 0,09%.Kandungan â-sitosterol ini yang menurunkan kadarkolesterol dengan cara menurunkan konsentrasiLDL dalam plasma dan menghambat reabsorbsikolesterol dari sumber endogen. Ekstrak Moringaoleifera Lam juga diketahui mengandung antioksidanflavonoids dan polyphenols. Senyawa ini secara signifikandapat meningkatkan SOD dan katalase sertamenurunkan kadar lipid peroksidase sehingga dapatmenurunkan kadar kolesterol terutamaLDL.(Rajanandh MG, et. al, 2012)

Superoksida adalah radikal bebas yang tidakstabil sehingga akan cepat mengalami dekomposisimembentuk oksigen dan hidrogen peroksidase.Tahapan reaksi jejas sel oleh radikal bebas adalah :1. Inisiasi, permulaan terbentuknya radikal bebas; 2.Propagasi, reaksi yang berkembang atas timbulnyaradikal bebas berupa transfer atom ataupenambahan atom; 3. Terminasi, pemusnahan atauinaktifasi radikal bebas baik oleh antioksidan endogenatau eksogen, maupun enzim superoksidadismutase.(Pringgoutomo S, et. al, 2006)

Tingginya kadar LDL dalam darahmengakibatkan molekul LDL teroksidasi danterbentuknya lipid peroksida. Lipid peroksidamerusak sel endotel pembuluh darah menyebabkaninflamasi dan menginisiasi munculnya sitokinproinflamasi seperti interleukin-1(IL-1). Dan TNF-á. Sitokin proinflamasi tersebut menginduksi InducibleNitric Oxide Synthase (INOS) dalam miosit danendotel vaskular untuk memproduksi Nitric Oxide(NO). Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwajumlah NO yang diproduksi secara berlebih dalamjantung dapat menyebabkan terjadinya kerusakanmiokardium. (Hussain SNA, et. al, 1997)

Hidroksil radikal merupakan hasil dariperoksidasi lipid dengan oksigen elektron tunggalyang berpotensi memiliki efek menghancurkantermasuk terhadap sel otot jantung. Jika tubuhtidak mampu untuk mengkompensasi jumlah SORyang berlebihan dapat menyebabkan kematian sel.Kematian sel berupa nekrosis merupakan polakematian sel yang utama. Jaringan nekrotikmengalami perubahan nuklear berupa basofiliakromatin memudar yang disebabkan aktifitasDNAase (kariolisis), melisutnya inti sel danpeningkatan basofil (piknosis), serta karioreksis yaitufragmen inti sel yang piknotik.

Untuk mengendalikan dan mengurangiperoksidasi lipid, baik manusia dalam aktivitasnyamenggunakan antioksidan. Antioksidan alami antaralain vitamin E yang larut lipid dan vitamin C yanglarut air. Antioksidan terbagi menjadi dua kelas : 1.Antioksidan preventif yang mengurangi laju inisiasireaksi berantai; 2. Antioksidan pemutus rantai yangmengganggu propagasi reaksi berantai inisiasi,propagasi dan terminasi. (Botham KM & Mayes PA,2012)

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN KELOR TERHADAP SEL KARDIOMOSIT 33

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian trueexperimental post test only control group design. Penelitiandilakukan di Laboratorium Biomedik FakultasKedokteran Universitas Muhammadiyah Malangdalam waktu 1 bulan mulai bulan Maret-April2017. Populasi dalam penelitian ini adalah tikusputih (Rattus novergicus strain wistar). Sampel yangdigunakan adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicuswistar) umur 2 bulan, berat badan 150-200 gramdan dalam kondisi sehat yang ditandai dengangerakan aktif serta memiliki mata yang jernih.Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 4 kelompok.

Sampel diambil secara purposive samplingdari populasi tikus putih jantan (Rattus norvegicuswistar) sebagai hewan coba. Pada penelitian ini 28ekor tikus masuk bersamaan pada proses adaptasi.Setelah proses adaptasi selesai, 28 ekor tikusdikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu 1kelompok kontrol (+) dan 3 kelompok denganperlakuan. Dua ekor tikus cadangan dari masing-masing kelompok yang telah melewati masa adaptasitetap diberi perlakuan, tapi tidak dibedah di akhirpenelitian apabila tikus tiap kelompok tidak adayang mati.

Alat yang digunakan untuk penelitian iniadalah : kandang pemeliharaan, kandang perlakuan,tempat makan dan minum, alat sonde lambung,gloves, alat bedah, papan bedah, timer, wadah organ.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagaiberikut : tikus putih Rattus novergicus strain wistar,daun Kelor (Moringa oleifera Lam), pakan standart,pakan diet aterogenik, kloroform , formalin 10%.

Pada penelitian ini hari 1-7 dilakukan prosesadaptasi terhadap semua hewan coba. Kemudianpada hari ke-8 hewan coba dibagi menjadi 4kelompok yaitu kelompok Kontrol positif,kelompok terapi ekstrak daun kelor 200 mg/kgBB, dosis 400 mg/kgBB, dosis 600 mg/kgBB.Kelompok kontrol positif diberi pakan standart,diet aterogenik dan minum aquades. Kelompokyang diberi terapi ekstrak daun kelor diberi pakanstandart, diet aterogenik secara oral melalui sondelambung dan minum aquades, kemudian diberi

jantung tikus. Jantung tikus dibuat sediaan histologikemudian di amati dibawah mikroskop(400x) untukdihitung jumlah sel kardiomiosit yang nekrosis.Hasilnya dianalisis menggunakan One-way ANOVA,uji post hoc, dan uji regresi linier.

HASIL PENELITIANPengamatan preparat untuk menghitung

jumlah sel nekrosis pada jantung tikus dilakukandengan menggunakan mikroskop cahaya melaluipembesaran 400x dengan bantuan supervisi yangmenunjukkan adanya perbedaan jumlah sel nekrosisantar kelompok, seperti pada gambar 1 dibawahini.

Gambar 1. Gambar mikroskopis otot jantungdengan pembesaran 400x.A=kelompok kontrolpositif B=kelompok perlakuan 1 ( dosis ekstrakdaun kelor 200mg/kgBB) C=kelompok perlakuan2 (dosis ekstrak daun kelor 400mg/kgBB)D=kelompok perlakuan 3 (dosis ekstrak daunkelor 600mg/kgBB). Tanda panah (à) menunjukkansel nekrosis.

Hasil pengukuran jumlah sel nekrosis padajantung tikus ditunjukkan hasil pada tabel 1Tabel 1. Hasil Pengukuran Jumlah Sel Nekrosis

Semua data telah dilakukan uji normalitas(Shapiro-Wilk) dengan p = 0,250 dan uji

Kelompok

Jumlah sel nekrosis Rata-rata SD

1 2 3 4 5

K(+) 35 35 36 27 26 31,8 4,87

P1 20 26 24 23 25 23,6 2,30

P2 19 19 23 20 22 20,6 1,81

P3 17 15 16 11 17 15,2 2,48

ekstrak daun kelor dengan dosis 200 mg/kgBB,400 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB per sonde duajam setelah pemberian diet aterogenik selama 28hari. Kemudian pada hari ke-36 setiap tikusdianestesi dengan kloroform per-inhalasi, setelahitu dilakukan pembedahan untuk mengambil organ

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

34 VOLUME 12 NOMOR 1 JUNI 2016

homogenitas (Levene) dengan p = 0,007, makadidapatkan sebaran data normal dan varian databerbeda. Setelah dilakukan uji normalitas danhomogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji One-way Anova. Hasil analisis One-way Anova menunjukkanbahwa nilai p=0,000 yang berarti terdapatperbedaan jumlah sel nekrosis yang bermaknapada tiap kelompok perlakuan.

Untuk membuktikan bahwa masing-masing data tersebut signifikan dilakukan denganuji post hoc tamhane dikarenakan hasil uji lavenemenunjukkan varian data berbeda. Berikut ini adalahhasil dari uji Post Hoc Tamhane.Tabel 2. Hasil Uji Post Hoc Tamhane

Berdasarkan tabel analisis uji Post hoc diatasdapat menjelaskan bahwa terdapat perbedaanpenurunan jumlah sel nekrosis yang bermaknaantara setiap kelompok perlakuan kecuali kontrol(+) dengan P1, dan P1 dengan P2.

Uji selanjutnya adalah uji regresi Linier danhasilnya sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier

Uji regresi linear menunjukkan adanyapengaruh yang signifikan dari pemberian ekstrakdaun kelor (Moringa oleifera lam.) terhadap jumlahsel nekrosis pada jantung tikus sebesar 78,5%(Adjusted R2=0,785). Bentuk persamaan yangmenghubungkan antara dosis daun kelor (Moringaoleifera lam.) dengan jumlah sel nekrosis adalahsebagai berikut :

Y = A + B (X)Y = 30,720 -0,026(X)Keterangan:

Y= Jumlah sel nekrosisA= B pada konstantaB= B pada dosis

Gambar 2. Pengaruh pemberian ekstrak daunkelor terhadap jumlah nekrosis kardiomiosit

Berdasarkan grafik pada gambar 5.2 diatastampak adanya pengaruh negatif antara pemberianekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) terhadapnekrosis sel kardiomiosit.Hal ini dapat diartikanbahwa tanpa mempertimbangkan pengaruh daripemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.),maka rata-rata jumlah sel nekrosis pada kardiomiosittikus akan cenderung tetap tinggi secara konstant30,720 satuan (karena koefisien konstanta bernilaipositif). Namun apabila mempertimbangkanpengaruh dari perlakuan dosis ekstrak daun kelor(Moringa oleifera lam.) akan menyebabkan perubahanjumlah sel nekrosis , dimana untuk setiap pemberiandosis 1 mg akan menurunkan jumlah sel nekrosistikus hingga 0,026 satuan.

PEMBAHASAN

Minyak jelantah yang diberikan secara oralbersifat toksin karena mengandung peroksida yangtinggi yang merupakan sumber radikal bebas.Apabila terpapar terus-menerus akan menyebabkankerusakan jaringan pada jantung[3]. Hal ini sejalandengan penelitian ini yang menunjukkan bahwaberdasarkan perhitungan jumlah kardiomiosit padatiap kelompok tikus terdapat perbedaan yangbermakna. Hasil uji analisis One Way Anova padapenelitian ini adalah p<0,05, hal ini menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang bermakna antarkelompok.

Mekanisme terbentuknya sel nekrosis akibatminyak jelantah seperti dijelaskan pada penelitiansebelumnya bahwa minyak jelantah mengandungradikal bebas dengan indikator peroksida (COO*).Radikal bebas ini berikatan dengan O2 yang berada

K+ P1 P2 P3

+ - 0,090 0,027* 0,003*

1 0,090 - 0,280 0,003*

2 0,027* 0,280 - 0,003*

3 0,003* 0,003* 0,031* -

R R2

Adjusted

R2 Std. ErrorDurbin-Watson

0,892a 0,796 0,785 3,14678 1,257

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN KELOR TERHADAP SEL KARDIOMOSIT 35

di dalam tubuh membentuk peroksil yangmengabsorbsi atm hidrogen dari molekul lipid takjenuh. Hal ini menyebabkan reaksi yang menghasilkanperoksida seperti peroksinitrit yang bersifat lipofilikyang menyebabkan peroksida lipid dalam membrandan di dalam sel ini yang terserang adalahmitokondria. Sehingga mitokondria melepaskanribosa dan retikulum endoplasmik danmenyebabkan pemasokan energi untuk memeliharafungsi dan struktur retikulum endoplasmik terlambatdan sintesis protein sangat menurun sehinggaterjadilah kerusakan sel yang menyebabkan nekrosis.Terbukti pada penelitian ini sel otot jantung rusakyang ditunjukkan dengan inti sel yang mengkerut,gelap dan bentuknya tidak jelas.

Pada penelitian sebelumnya membuktikanbahwa daun kelor memiliki kandungan antioksidandiantaranya vitamin C, polyphenol, flavonoid dankaroten.(Agustina, 2016) Menurut Sandhiutami (2014)vitamin C merupakan antioksidan alami yangmemiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi.Antioksidan berfungsi sebagai inhibitor untukmenghambat oksidasi dengan cara bereaksi denganradikal bebas reaktif membentuk radikal bebas takreaktif yang relatif stabil. Kandungan beta karotenpada ekstrak daun kelor juga melindungi membranlipid dari peroksidasi dan sekaligus menghentikanreaksi rantai dari radikal bebas. Ekstrak daun kelorjuga mengandung beta sitosterol yang menurunkankadar kolesterol dengan cara menurunkan konsentrasiLDL dalam plasma dan menghambat reabsorbsikolesterol dari sumber endogen. Kandunganflavonoids dan polyphenols secara signifikan dapatmeningkatkan SOD dan katalase serta menurunkankadar lipid peroksidase sehingga dapat menurunkankadar kolesterol terutama LDL.

Antioksidan dapat bekerja sebagai pemberiatom hidrogen terhadap radikal bebas danmengubahnya menjadi bentuk yang stabil.Antioksidan juga dapat memperlambat lajuautooksidasi sehingga kerusakan pada membran seldapat berkurang. Salah satu mekanisme jantungdalam mengurangi radikal bebas adalah mekanismescavenging oleh antioksidan. Penangkapan radikal bebasO2

— dan donasi hidrogen menghasilkan H2O2yangmerupakan senyawa yang stabil. Senyawa H2O2 iniberfungsi sebagai vasodilator sehingga menurunkanritme sistem pembuluh darah sehingga bebanjantung dapat berkurang. Hal ini sesuai denganpenelitian Natasya (2013) bahwa kandunganantioksidan dapat menjadi proteksi seluler bagi

jantung sehingga dapat menurunkan kerusakan padasel otot jantung salah satunya dapat menurunkannekrosis sel pada otot jantung.

Pada uji post hoc tamhane sebagai kelanjutandari uji One Way Anova menunjukkan p<0,05sehingga terbukti bahwa pemberian ekstrak daunkelor mencegah peningkatan jumlah sel nekrosispada otot jantung tikus putih. Perbedaan jumlah selnekrosis signifikan dapat dilihat pada dosis 400mg/KgBB dan 600mg/KgBB jika dibandingkan denganK+ akan didapatkan nilai p<0,05 yang berartikelompok perlakan tersebut datanya signifikan.Namun, pada dosis 200mg/KgBB jikadibandingkan dengan kelompok K+ didapatkannilai p>0,05 yang berarti tidak signifikan. Penelitiansebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun kelorpada dosis 100mg/KgBB dan 200mg/KgBBdengan diet aterogenik sudah dapat menurunkankadar lipid dalam darah yang merupakan pemicuterbentuknya nekrosis kardiomiosit. Hal ini dapatdikarenakan pada penelitian tersebut efek pemberianekstrak daun kelor hanya dilihat dari kadar lipiddalam darah, sedangkan pada penelitian ini penelitimelihat efeknya pada organ jantung yang manamembutuhkan dosis yang lebih besar dan waktuyang lebih lama.

Hasil uji regresi linear menunjukkan adanyapengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringaoleifera lam.) terhadap jumlah sel nekrosis padajantung tikus sebesar 78,5% (AdjustedR2=0,785).Sedangkan pada penelitian tentangpemberian ekstrak daun kelor dengan pelarut airterhadap kadar LDL dan HDL dengan dietaterogenik menunjukkan pengaruh menurunkankadar LDL sebesar 35% dan meningkatkan HDLsebesar 34,5%. Hal ini disebabkan karena padapenelitian ini peneliti menggunakan ekstrak daunkelor dengan pelarut etanol 70%. Pada penelitianSaputra (2013) menunjukkan bahwa penggunaanetanol 70% berpengaruh lebih besar terhadap kadarantioksidan yang diperoleh. Hal tersebut yangmenyebabkan pengaruh pemberian ekstrak daunkelor pada penelitian ini menunjukkan pengaruhyang lebih besar.

Kelemahan dari penelitian ini adalah adanyabeberapa faktor yang tidak diteliti tapi memberikanpengaruh. Salah satunya adalah faktor genetik darimasing-masing tikus yang berbeda, sehingga hal inidapat menjadi faktor perancu untuk penelitian.Selain itu juga terdapat faktor lainnya sepertimetabolisme dan sifat dari tiap tikus. Metabolisme

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

36 VOLUME 12 NOMOR 1 JUNI 2016

tikus yang berbeda menyebabkan responnyaterhadap pemberian diet juga berbeda. Masing-masing tikus juga memiliki sifat berbeda sepertikeinginan makan dan agresifitas. Keinginan makanmasing-masing tikus berbeda hal ini jugadikarenakan pemberian pakan secara oral sehinggatidak dapat disamakan untuk semua tikus. Agresifitastikus juga berbeda meskipun diet aterogenikdiberikan lewat sonde tapi ada beberapa tikusyang sulit dan stres berlebih setelah pemberian dietlewat sonde. Hal-hal tersebut dapat menjadi faktorperancu dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) dapatmencegah nekrosis kardiomiosit pada jantung tikusputih strain wistar (Rattus norvegicus strain wistar) dietaterogenik, ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.)mulai memberikan efek mencegah nekrosiskardiomiosit pada dosis 400mg/KgBB, ekstrakdaun kelor (Moringa oleifera lam.) berpengaruh sebesar78,5% terhadap jumlah nekrosis sel kardiomiosit.

SARAN

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah : perluadanya penelitian lebih lanjut tentang pengaruhpemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.)terhadap organ lain, perlu dilakukan penelitiantentang pemberian ekstrak daun kelor denganmetode ekstraksi berbeda, perlu dilakukan penelitianuntuk mengetahui parameter antioksidan dari ekstrakdaun kelor (Moringa oleifera Lam).

DAFTAR PUSTAKA

Adi PR, 2015, Pencegahan dan PenatalaksanaanAterosklerosis, Dalam : Setiati S, Alwi I,Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B,Syam F, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,6th edn, Jilid II, Interna Publishing, Jakarta,pp. 1427-1437.

Agustina, 2016, Aktivitas Antioksidan danOrganoleptik Kombucha Daun Kelordengan Lama Fermentasi dan KonsentrasiDaun Kelor yang Berbeda, UniversitasMuhammadiyah Surakarta, Surakarta, pp 1-5.

Aisyah S, Balqis U, Friyan EK, 2014, HistopatologiJantung Tikus Putih (Rattus Norvegicus) AkibatPemberian Minyak Jelantah, Jurnal MedikaVeterinaria, Vol. 8, No. 1, pp. 87-90.

Alvarez MC, Candiz C, Fantinelli JC, GarciarenaCD, Console GM,Chiape De Cingolani GE,Mosca SM, 2008, Is Cardiac Hypertrophy inSpontaneously Hypertensive Rats the Cause or theConsequence of Oxidative Stress?, NationalUniversity of La Plata, Argentina, 31, pp.1465-1476.

Anggraeni N, 2009, Pengaruh Lama Paparan AsapKnalpot dengan Kadar CO 1800 PPMterhadap Gambaran Histopatologi Jantungpada Tikus Wistar, JSC, 6, pp. 3-11.

Boshra V, Tajul AY, 2013, Papaya - An InnovativeRaw Material for Food and PharmaceuticalProcessing Industr y , Health and TheEnviromental Journal, 4, Malaysia, pp. 68-75.

Botham KM & Mayes PA, 2012 Lipid yang PentingSecara Fisiologis, Dalam : Murray RK,Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper,27 edn, EGC, pp. 128-138 & 239-240.

Cotran Ramzi S, 2007, Jejas, Adaptasi, dan KematianSel, In : Asroruddin M, Hartono H,Darmaniah N, Buku Ajar Patologi, 7th edn,EGC, Jakarta, pp. 3-30.

Cheng SH, Barakatun-Nisak MY, Joseph A, IsmailA, 2015, Potential Medicinal Benefits Of CosmosCaudatus (Ulam Raja): A Scoping Review, WoltersKluwer, Malaysia, 20, pp. 1000-1006.

Daud Razali, 2007, Efek Suplementasi Vitamin ETerhadap Perubahan Histopatologis JantungMencit yang Diberi Ransum Lemak Tinggi,J.Ked.Hewan, 1, pp. 3-5.

Fantinelli JC, Caldiz C, Alvarez CM, GarciarenaCD, Cingolani GDE, Mosca CM, 2012,Oxidative Damage in Cardiac Tissue fromNormotensive and Spontaneously Hypertensive Rats:Effect of Ageing, University National de LaPlata, Argentina, pp. 141-157.

Hussain SNA, Giaid A, El Dawiri Q, Sakkal D,Hattori R, Guo Yang, 1997, Expression ofNitric Oxide Synthases and GTP Cyclohydrolase Iin the Ventilatory an Limb Muscle DuringEndotoxemia, American Journal of RespiatoryCell and Molecullar Biology, 17, pp. 173-180.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA …€¦ · 30 volume 12 nomor 1 juni 2016 30 pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (moringa oleifera lam.) terhadap sel kardiomiosit

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN KELOR TERHADAP SEL KARDIOMOSIT 37

Kowalak JP, Welsh W, Meyer B, 2014, Buku AjarPatofisiologi, EGC, Jakarta, pp. 138-180.

KEMENKES RI. 2014, Penanganan PenyakitJantung, viewed 31 May 2015, <HTTP://WWW.DEPKES.GO.ID/ARTICLE/VIEW/14112700011/PENANGANAN-PENYAKIT-JANTUNG-HARUS-SESUAI-ILMU-KEDOKTERAN-TERKINI-DAN-MENGUTAMAKAN-KESELAMATAN-PASIEN.HTML>.

Natasya SO, Padaga CM, Wuragil DK, 2013,Ekspresi Inducible Nitric Oxide Synthase (INOS)dan Gambaran Histopatologi Jantung padaHewan Model Tikus (Rattus norvegicus)Hiperkolesterolemia yang Diberi Terapi YogurtSusu Kambing, Fakultas Kedokteran HewanUniversitas Brawijaya, pp. 1-11.

Price & Wilson, 2013, Patofisiologi : Konsep KlinisProses-Proses Penyakit, 6th edn, EGC,Jakarta, pp. 581-588.

Pringgoutomo S, Himawan S, Tjarta A, 2006,Buku Ajar Patologi I (Umum), 1st edn,Sagung Seto, Jakarta.

Rahayu, 2007, Studi Frekuensi Penggorengan dariMinyak Jelantah Bermerek dan TidakBermerek Terhadap Nekrosis Sel Hati, FKIP,UMM, Malang.

Rahmat H, 2009, Identifikasi Senyawa FlavonoidPada Sayuran Indigenous Jawa Barat, FakultasTeknologi Pertanian IPB, Bogor.

Rajanandh MG, Satishkumar MN, Elango K, SureshB, 2012, Moringa oleifera Lam. A Herbal Medicinefor Hyperlipidemia: A Pre-clinical Report ,Department of Pharmacology, J.S.SUniversity, India, pp. 790-795.

Romadhoni, D.A., Murwani, S., Oktavianie, D.A,2012, Efek Pemberian Ekstrak Air DaunKelor (Moringa oleifera lam.) Terhadap KadarLDL danHDL Serum Tikus Putih (Rattusnorvegicus) Strain Wistar Yang Diberi DietAterogenik, Fakultas Kedokteran HewanUniversitas Brawijaya, Malang.

Saputra I, Pribandini G, Zulaikah S, RachimoellohM, 2013, Ekstraksi Senyawa Bioaktiv DariDaun Moringa Oleifera, Jurnal TeknikPOMITS, Vol. 2, No. 1.

Suwahyono U, 2008, Khasiat Ajaib Si Pohon Gaib,Yogyakarta, Lily Publisher.

Sandhiutami NMD, Lestari R, Oktaviani T, Sari LY, 2014,Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun SambangGetih (hemigraphis bicolor boerl.) Dan Sambang

Solok (aerva sanguinolenta (l.) Blume) Secara InVitro, Universitas Pancasila, pp. 1-4.

Stohs SJ, & Hartman MJ, 2015, Review of the Safety andEfficacy of Moringa Oleifer, viewed 31 May 2015,<http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ptr.5325/full>

Sumarno, Puspita T, Wahyuningsih R, 2007, PeranAntioksidan Pada Ekstrak Tepung Daun Kelor(Moringa oleifera lam.) Terhadap Kadar MDA HeparPada Tikus Rattus Novergicus Strain Wistar yangDipapar Asap Rokok Akut,

Tomkin GH, & Daphne O, 2012, LDL as a Cause ofAtherosclerosis, Beacon Hospital and Trinity CollegeDublin 2, Ireland

Treuting MP, Ditnzis SM, Frevert CW, Liggitt D, MontineKS, 2012, Comparative Anatomy and Histology aMouse and Human Atlas , Department ofComparative Medicine University of WashingtonSchool of Medicine Seattle, WA, USA, pp. 30-32.

Velickov A, Jancic N, Dinidic N, Rancic I, Bojanic N,Krstic M, 2013, Histological and HistochemicalCharacteristics of Rat Myocardium in CadmiumToxicosis, Acta Medica Medianae, 52(2), pp. 15-22.