27
PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DI SEMARANG Rully Priamitra Drs. Sugiono M.Si ABSTRACT Competition in the four wheel drive vehicles industry at this time in the country becomes more intense as indicated by the number of launching of new products in its each class with their each advantages and disadvantages. One of the four wheel drive vehicle brand which is already known is Toyota. Toyota produces vehicles with many variant, namely Innova and Avanza. However, market share of Avanza is lower than the Innova. This indicates that the consumer's decision to buy Toyota Avanza is still under Innova. Many factors can influence consumer decisions to buy Toyota Avanza,such as the motivations, perceptions and attitudes. The purpose of this study was to analyze the influence of motivation, perceptions and attitudes of consumers towards buying decision in Semarang Toyota Avanza. The population in this study is consumers who are buying Toyota Avanza in Semarang the period from January to November 2010. The sample in this study are some consumers who are buying Toyota Avanza in Semarang the period from January to November 2010, that is 60 respondents. Type of data is primary. Methods of data collection using questionnaires.The Analytical techniques used were multiple regression ,that were previously tested by validity test , reliability test and classic assumptions test. The results of the analysis by using SPSS Version 13 shows that: 1). Motivation significantly influence the purchase decisions of Toyota Avanza in Semarang. 2). Perceptions significantly influence purchase decisions of Toyota Avanza in Semarang . 3). Attitudes significantly influence the purchase decisions of Toyota Avanza in Semarang Keywords: Motivation, Perception, Attitudes and Purchase Decision.

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA

DI SEMARANG

Rully Priamitra

Drs. Sugiono M.Si

ABSTRACT

Competition in the four wheel drive vehicles industry at this time in the country

becomes more intense as indicated by the number of launching of new products in its each

class with their each advantages and disadvantages. One of the four wheel drive vehicle

brand which is already known is Toyota. Toyota produces vehicles with many variant,

namely Innova and Avanza. However, market share of Avanza is lower than the Innova. This

indicates that the consumer's decision to buy Toyota Avanza is still under Innova. Many

factors can influence consumer decisions to buy Toyota Avanza,such as the motivations,

perceptions and attitudes. The purpose of this study was to analyze the influence of

motivation, perceptions and attitudes of consumers towards buying decision in Semarang

Toyota Avanza.

The population in this study is consumers who are buying Toyota Avanza in Semarang

the period from January to November 2010. The sample in this study are some consumers

who are buying Toyota Avanza in Semarang the period from January to November 2010, that

is 60 respondents. Type of data is primary. Methods of data collection using

questionnaires.The Analytical techniques used were multiple regression ,that were previously

tested by validity test , reliability test and classic assumptions test.

The results of the analysis by using SPSS Version 13 shows that: 1). Motivation

significantly influence the purchase decisions of Toyota Avanza in Semarang. 2). Perceptions

significantly influence purchase decisions of Toyota Avanza in Semarang . 3). Attitudes

significantly influence the purchase decisions of Toyota Avanza in Semarang

Keywords: Motivation, Perception, Attitudes and Purchase Decision.

Page 2: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

PENDAHULUAN

Saat ini, perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya

aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan secara

cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat, dibutuhkan sarana pendukung,

seperti sarana transportasi. Transportasi merupakan alat yang berguna untuk memindahkan

barang atau orang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dalam jangka waktu

tertentu (Tjiptono,1997:204).

Menurut Bambang (Republika,2003), untuk pasar di Indonesia mobil jenis MPV

(Multi Purpose Vehicle) dan mobil niaga atau mobil multiguna masih menjadi favorit. Mobil

jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) tidak hanya mampu mengangkut penumpang dalam

jumlah yang besar tapi juga barang, karena amat sesuai dengan kultur orang Indonesia yang

rata-rata memiliki keluarga dalam jumlah besar. Selain itu orang Indonesia juga masih senang

mengangkut tetangga sehingga mereka lebih suka mobil yang memiliki kapasitas besar

(Republika, 2003). Keuntungan menggunakan mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle)

adalah memiliki kapasitas muat yang banyak dan lebih ekonomis.

Lokasi yang dipilih adalah Kota Semarang, karena merupakan Ibu Kota Propinsi di

Jawa Tengah, dan kota dengan penduduk terbanyak di antara kota-kota lain di Jawa Tengah.

Adapun obyek yang diteliti adalah konsumen yang membeli Toyota Avanza di Semarang.

Alasannya karena Semarang merupakan Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah dan masyarakatnya

terdiri dari berbagai macam kelas maupun golongan, sehingga kemungkinan besar sebagian

penduduknya telah melakukan pembelian Toyota Avanza.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul

“PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DI

SEMARANG”

Page 3: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat disampaikan

permasalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza

di Semarang ?

2. Bagaimana pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza di

Semarang ?

3. Bagaimana pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan Toyota Avanza di Semarang ?

TELAAH TEORI

Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-

merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler, 2009:240). Definisi lain

keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli (Kotler dan

Amstrong,2008:181).

Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun,

ada dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu

sikap dan faktor situasi yang tidak terantisipasi (Kotler,2005:227).

Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan

bergantung pada dua hal, yaitu : (1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif

yang disukai konsumen, (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan

konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga

berlaku preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jiak orang yang disukai

juga sangat menyukai merek yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit jika beberapa

orang yang dekat dengan pembeli memiliki pendapat yang saling berlawanan dan pembeli

tersebut ingin menyenangkan mereka (Kotler,2005:227).

Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan pembelian

sangat dipengaruhi oleh resiko yang terpikirkan. Besarnya resiko yang dipikirkan berbeda-

beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan

besarnya kepercayaan diri konsumen. Para konsumen mengembangkan rutinitas tertentu

Page 4: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

untuk mengurangi resiko, seperti penghindaran keputusan, pengambilan informasi dari

teman-teman, dan preferensi atas nama merek dalam negeri serta garansi. Para pemasar

harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan

adanya resiko dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang

dipikirkan itu (Kotler,2005:227).

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pengambilan

keputusan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian,

dan perilaku pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan konsumen dapat diuraikan

sebagai berikut (Lamb, dkk, 2001:189) :

1. Pengenalan kebutuhan

Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen menghadapi ketidakseimbangan antara

keadaan sebenarnya dan keinginan.

2. Pencarian informasi

Setelah mengenali kebutuhan atau keinginan, konsumen mencari informasi tentang

beragam alternatif yang ada untuk memuaskan kebutuhannya.

3. Evaluasi alternatif

Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah

dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu.

4. Pembelian

Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif-alternatif tadi, maka konsumen dapat

memutuskan apakah produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.

5. Perilaku setelah pembelian

Ketika membeli suatu produk, konsumen mengharapkan bahwa dampak tertentu dari

pembelian tersebut. Bagaimana harapan-harapan itu terpenuhi, menentukan apakah

konsumen puas atau tidak puas dengan pembelian tersebut.

Motivasi Konsumen

Pengertian Motivasi Konsumen

Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk

mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut (Kotler dan Amstrong,2008:172). Motivasi adalah

kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang bertindak (Kotler dan Keller,2009:226).

Page 5: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Teori Motivasi Konsumen

Pada umumnya teori motivasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Teori Freud, Teori

Maslow dan Teori Herzberg (Kotler dan Keller,2009:226-227).

1. Teori Freud

Teori ini mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku manusia

sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami

motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati merek-merek tertentu, akan bereaksi tidak

hanya pada kemampuan yang terlibat nyata pada merek-merek tersebut, melainkan juga pada

petunjuk lain yang samar. Wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek dapat

memicu asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu.

2. Teori Maslow (Abraham Maslow)

Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling

mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Berdasarkan urutan tingkat

kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan

keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling penting. Jika

seseorang berhasil memuaskan kebutuhan yang penting, kemudia dia akan berusaha

memuaskan kebutuhan yang terpenting berikutnya.

3. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Teori ini menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang membedakan dissatisfiers (faktor-

faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan

kepuasan). Tidak hanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya satisfiers harus ada

secara aktif untuk memotivasi pembelian. Teori Herzberg memiliki dua implikasi.

Pertama, para penjual harus berusaha sebaik-baiknya menghindari dissatisfiers. Walaupun

tidak menyebabkan lakunya produk, hal tersebut bisa dengan mudah menyebabkan

produk tersebut tidak terjual. Kedua, para pabrikan harus mengidentifikasi satisfiers atau

motivator utama pembelian di pasar dan kemudian menyediakan faktor satisfiers itu.

Satisfiers itu akan menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang dibeli

pelanggan.

Pengaruh Motivasi Konsumen Pada Keputusan Pembelian

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang bertindak

(Kotler dan Keller,2009:226). Motivasi muncul karena ada kebutuhan yang dirasakan oleh

Page 6: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

konsumen. Motivasi terbentuk karena adanya rangsangan yang datang dari dalam diri

seseorang (kondisi fisiologis). Rangsangan terjadi karena adanya gap antara apa yng

dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan. Gap inilah yang mengakibatkan motivasi,

sehingga konsumen merasakan adanya pengenalan kebutuhan (Sumarwan,2003:35).

Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan kepada konsumen, sehingga adanya

dorongan pada dirinya untuk melakukan tindakan. Menurut Wahyuni (2008) serta Supriyanto

dan Kristianto (2004), motivasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dimunculkan hipotesis pertama (H1) sebagai berikut

: Ada pengaruh motivasi pada keputusan pembelian.

Persepsi Kualitas

Persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh

pelanggan (Durianto,dkk,2001:96). Menurut Simamora (2001:74), persepsi kualitas adalah

persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari

fungsinya dengan produk-produk lain.

Persepsi kualitas merupakan persepsi dari pelanggan, sehingga persepsi kualitas tidak

dapat ditentukan secara subyektif. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi

pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan (yang diukur secara relatif) yang

berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa. Maka dapat dikatakan bahwa membahas

persepsi kualitas berarti akan membahas keterlibatan dan kepentingan pelanggan

(Durianto,dkk,2001:96).

Pengaruh Persepsi Kualitas Pada Keputusan Pembelian

Persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh

pelanggan (Durianto,dkk,2001:96). Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu

produk berdasarkan persepsinya terhadap produk tersebut (Sumarwan, 2003:70). Konsumen

yang menerima dan memperhatikan suatu stimulus (rangsangan) yang sama, mungkin akan

mengartikan stimulus tersebut berbeda. Bagaimana seseorang memahami stimulus akan

sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai, harapan dan kebutuhannya, yang sifatnya sangat

individual. Semakin tinggi stimulus, maka akan berpengaruh terhadap tindakan konsumen,

seperti melakukan pembelian. Menurut Wahyuni (2008) serta Supriyanto dan Kristianto

(2004), persepsi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian

Page 7: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

di atas dapat dimunculkan hipotesis kedua (H2) sebagai berikut : Ada pengaruh

persepsi kualitas pada keputusan pembelian

Sikap Konsumen

Sikap adalah evaluasi, perasaan seseorang, dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap obyek

atau gagasan tertentu (Kotler,2005:219). Definisi lain sikap adalah evaluasi, perasaan, dan

tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah obyek atau ide (Kotler dan

Amstrong,2008:176). Menurut Mowen dan Minor (2002:319), sikap adalah inti dari rasa suka

dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu.

Fungsi Sikap

Seberapa besar konsumen menyukai sesuatu atau bagaimana perasaan mereka

terhadap sesuatu, maka jawabannya akan mengungkapkan sikap merek terhadap obyek.

Setelah sikap terbentuk, hal ini tersimpan dalam memori jangka panjang mereka yang dapat

diingat kembali pada saat yang tepat untuk membantu seseorang menghadapi sebuah isu atau

masalah. Pada keadaan seperti ini, orang-orang menggunakan sikap untuk membantunya

berinteraksi secara lebih efektif dengan lingkungan.

Dari semua teori fungsional tentang sikap yang telah dikembangkan, salah satu teori

yang paling menarik banyak pemasar adalah yang diusulkan oleh Daniel Katz. Katz

mengidentifikasi empat fungsi sikap : utilitarian, pembelaan ego, pengetahuan dan nilai

ekspresif (Mowen dan Minor,2002:320).

1. Fungsi Utilitarian

Fungsi ini mengacu pada ide bahwa orang mengekspresikan perasaan untuk

memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan hukuman yang mereka teirma dari

orang lain. Sikap akan memandu perilaku untuk mendapatkan penguatan positif dan

menghindari hukuman ekspresi. Konsumen dapat mengekspresikan sikap positif terhadap

penyanyi tertentu.

2. Fungsi Pembelaan Ego

Fungsi ini adalah melindungi orang dari kebenaran tentang diri sendiri atau dari

kenyataan kekejaman dunia luar. Fungsi pembelaan ego, yang disebut fungsi pertahanan

harga diri mengandalkan pada teori psikoanalitik. Jadi sikap, seperti prasangka terhadap

Page 8: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

kaum minoritas, berfungsi sebagai mekanisme pembelaan orang fanatik yang tidak mau

mengakui kegelisahan diri mereka yang paling mendasar.

3. Fungsi Pengetahuan

Fungsi ini dipergunakan sebagai standar yang membantu seseorang untuk memahami

dunia mereka. Dalam memainkan peran ini, sikap membantu seseorang untuk

memberikan arti pada dunia yang tidak beraturan. Dengan fungsi pengetahuan, sikap

seseorang membentuk sebuah kerangka kerja referensi di mana mereka

menginterpretasikan dunianya. Oleh karenanya, sikap konsumen sanga mempengaruhi

bagaimana mereka secara selektif mengekspos dirinya dan mengamati komunikasi

pemasaran. Fungsi pengetahuan juga membantu menjelaskan beberapa pengaruh

kesetiaan merek. Dengan mempertahankan sikap positif terhadap produk, konsumen

dapat menyederhanakan hidup mereka. Kesetiaan merek dapat mengurangi waktu

pencarian yang diperlukan untuk memperoleh sebuah produk dalam memenuhi

kebutuhannya.

4. Fungsi Nilai Ekspresif

Fungsi ini mengacu pada bagaimana seseorang mengekspresikan nilai sentral mereka

kepada orang lain yang juga disebut fungsi identitas sosial. Ekspresi sikap bahkan dapat

membantu seseorang dalam mendefinisikan konsep diri mereka kepada yang lain. Pada

kasus konsumen, fungsi nilai ekspresif dapat dilihat pada situasi di mana seseorang

mengekspresikan pandangan positif tentang berbagai produk, merek, dan jasa dalam

rangka membuat pernyataan tentang diri mereka.

Pengaruh Sikap Konsumen Pada Keputusan Pembelian

Sikap merupakan evaluasi, perasaan seseorang, dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap obyek

atau gagasan tertentu (Kotler,2005:219). Konsumen akan meyakini informasi yang

diterimanya dan memilih merek tertentu untuk dibeli, hal itu berkaitan dengan sikap yang

dikembangkan. Keyakinan-keyakinan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu merek

merupakan suatu sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap suatu merek tertentu

sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Sikap positif terhadap

suatu merek tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek

itu, sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian.

Menurut Wahyuni (2008) serta Supriyanto dan Kristianto (2004), sikap mempunyai pengaruh

Page 9: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian di atas dapat dimunculkan hipotesis

ketiga (H3) sebagai berikut : Ada pengaruh sikap konsumen pada keputusan pembelian

METODE PENELITIAN

Variabel Terikat

1. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek

yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler, 2009: 240)

Keputusan pembelian diukur melalui :

a. Prioritas Pembelian Pada Produk Tertentu

b. Mencari informasi

c. Mengevaluasi terhadap produk

d. Merekomendasikan Kepada Orang Lain Setelah Melakukan Pembelian

Variabel Bebas

1. Motivasi Konsumen (X1)

Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk

mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut (Kotler dan Amstrong,2008: 172).

Motivasi konsumen diukur melalui :

a. Kebutuhan terhadap produk

b. Mencari kenyamanan

c. Meningkatkan prestise

d. Memperoleh keamanan dari cuaca

2. Persepsi Kualitas (X2)

Persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh

pelanggan (Durianto,dkk,2001:96).

Persepsi diukur melalui :

a. Hemat bahan bakar

b. Mesin tangguh

c. Pelayanan purna jual

Page 10: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

d. Tersedia suku cadang dalam beberapa pilihan kualitas

3. Sikap Konsumen (X3)

Sikap adalah inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek, dan

ide-ide tidak berwujud tertentu (Mowen dan Minor,2002:319).

Sikap diukur melalui :

a. Produk sesuai dengan harapan

b. Suka terhadap desain produk

c. Suka terhadap warna produk

d. Percaya terhadap produk

Populasi Dan Sampel

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta

dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti (Supardi, 2005:101). Populasi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian Toyota Avanza

di Semarang periode Januari – November 2010 sebanyak 60 konsumen. Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian konsumen yang melakukan pembelian Toyota Avanza di

Semarang periode Januari – November 2010

Menurut Hair (1995), besarnya atau ukuran sampel mempunyai pengaruh langsung

terhadap ketepatan hitungan statistik dari regresi berganda. Hasil dalam regresi berganda ini

menerangkan probabilitas dari perhitungan sebagai ketepatan statistik satu tingkat yang

spesifik. R² atau koefisien regresi pada satu tingkat ketepatan tertentu atau satu ukuran

sampel tertentu.

Page 11: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Tabel 3.1

R2 Minimum Yang Dapat Diketahui Secara Statistik Dengan Satu Nilai 80

Untuk Sejumlah Variabel Bebas Dan Ukuran Sampel

Ukuran Tingkat ά = 0,01 Tingkat ά = 0,05

Sampel Jumlah Variabel Bebas Jumlah Variabel Bebas

2 5 10 20 2 5 10 20

20 45 56 71 NA 39 48 64 NA

50 23 29 36 49 19 23 29 42

100 13 16 20 26 10 12 15 21

250 5 7 8 11 4 5 6 8

500 3 3 4 6 3 4 5 9

1000 1 2 2 3 1 1 2 2

Ket : NA = Not Applicate atau tidak dapat ditetapkan

Sumber : Multivariate Data Analysis (Hair, 1995)

Tabel diatas menggambarkan tentang pengaruh antara ukuran sampel, pilihan

significance level (ά) dan jumlah variabel bebas untuk mengetahui jumlah R² yang signifikan.

sebagai contoh, peneliti memakai 5 variabel independen, dengan significance level (ά)

sebesar 0,05, sedangkan ukuran sampel yang dijadikan acuan sebesar 50 responden, maka

nilai dari R² adalah sebesar 23 persen, jika jumlah ukuran sampel meningkat menjadi 100

responden, maka nilai dari R² sebesar 12 persen, tetapi jika jumlah ukuran sampel sebeasr 50

responden, sedangkan significance level (ά) sebesar 0,01, maka analisis untuk nilai dari R²

adalah sebesar 29 persen.

Ukuran sampel juga berpengaruh pada penyamarataan hasil-hasil oleh rasio observasi

terhadap variabel-variabel bebas. Satu aturan umum bahwa rasio tidak boleh dibawah antara

1 sampai dengan 5, peneliti akan menemui resiko overfitting atau hasil yang kesannya terlalu

dipaksakan dari sampel –sampel yang ada, sehingga menjadikan hasil yang diperoleh terlalu

sesifik, sehingga mengurangi penyamarataan, walaupun rasio minimumnya adalah 5 sampai

Page 12: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

1, level yang diharapkan antara 15 hingga 20 observasi untuk setiap variabel bebas, oleh

karena itu dalam penelitian ini diambil 60 sampel, yang diperoleh dari 20 observasi dikalikan

dengan 3 variabel bebas.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik Accidental Sampling. Sedangkan Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang

diperoleh dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan (Umar,2005:42).

Adapun sumber Data primer ini berupa data identitas responden dan tanggapan responden

yang akan dijawab langsung oleh responden mengenai pengaruh motivasi konsumen, sikap

konsumen dan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian.

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu kuesioner.

Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkap

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu.

1. Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap kuesioner

stabil dari waktu kewaktu.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Data

distribusi normal dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

dari pengambilan keputusan. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas. Begitu pula sebaliknya jika data

yang menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi tidak memenuhi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Page 13: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksinya dengan cara

menganalisis nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas atau yang terjadi

Heteroskedastisitas kebanyakan data cross section mengandung situasi

Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran

(kecil, sedang, dan besar).

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regrsi linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

secara bersama mempengaruhi variabel terikat.

exbxbxbaY 332211

Dimana:

a = konstanta

b1 = koefisien regresi Motivasi Konsumen

b2 = koefisien regresi Persepsi Kualitas

b3 = koefisien regresi Sikap Konsumen

Y = Variabel Keputusan Pembelian

X1 = Variabel Motivasi Konsumen

X2 = Variabel Persepsi Kualitas

X3 = Variabel Sikap Konsumen

e = error

Pengujian Hipotesis

1. Uji statistik T

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis nol (H0)

yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter ( ) sama dengan nol, atau H0 : = 0

yang artinya adalah apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya ( ), parameter suatu

Page 14: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

variabel tidak sama dengan nol, atau H0 : ≠ 0 yang artinya adalah variabel tersebut

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Kuncoro, 2001).

2. Uji statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam

model sama dengan nol atau H0 : = =……= = 0 yang artinya adalah apakah

semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen. Hipotesis alternatifnya ( ), tidak semua parameter simultan sama dengan

nol, atau H0 : ≠ ≠……≠ ≠ 0 yang artinya adalah semua variabel independen

secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen

(Kuncoro, 2001).

3. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi-variasi dependen (Kuncoro, 2001

HASIL PPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator R hitung R tabel Keterangan

Motivasi Indikator 1 0,482 0,254 Valid

Indikator 2 0,583 0,254 Valid

Indikator 3 0,571 0,254 Valid

Indikator 4 0,621 0,254 Valid

Persepsi Indikator 1 0,507 0,254 Valid

Indikator 2 0,415 0,254 Valid

Page 15: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Indikator 3 0,557 0,254 Valid

Indikator 4 0,599 0,254 Valid

Sikap Indikator 1 0,509 0,254 Valid

Indikator 2 0,549 0,254 Valid

Indikator 3 0,611 0,254 Valid

Indikator 4 0,469 0,254 Valid

Keputusan

Pembelian

Indikator 1 0,538 0,254 Valid

Indikator 2 0,563 0,254 Valid

Indikator 3 0,537 0,254 Valid

Indikator 4 0,651 0,254 Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011

Hasil uji validitas memperlihatkan, nilai r hitung setiap indikator lebih besar

dibanding nilai r tabel, dengan demikian semua indikator yang digunakan dinyatakan valid

untuk mengukur variabel motivasi, persepsi, sikap dan keputusan pembelian

Hasil Reliabilitas

Variabel Hasil

Cronbach

alpha ( α )

Standar

Reliabilitas

Keterangan

Motivasi 0,761 0,60 Reliabel

Persepsi 0,727 0,60 Reliabel

Sikap 0,734 0,60 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,761 0,60 Reliabel

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011

Page 16: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha masing-masing

variabel di atas 0,60, hal ini berarti indikator dari variabel motivasi, persepsi, sikap dan

keputusan pembelian terbukti handal atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur

variabel.

Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji normalitas model regresi. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan kurva normal p-p plot, yaitu apabila titik pada kurva menyebar dan

mengikuti garis diagonal maka model memenuhi asumsi normalitas. Hasil grafik normal p-p

plot untuk uji normalitas dapat dilihat pada gamber 4.1 (Lampiran 6, normal p-plot):

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Gambar 4.1

Grafik Normal P- P Plot

Pada grafik normal p-p plot memperlihatkan bawah semua titik-titik menyebar dan mengikuti

garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

Page 17: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

b. Uji Multikolineritas

Tabel Hasil Uji Multikolineritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Motivasi 0,261 3,839 Tidak terjadi multikolinearitas

Persepsi 0,155 6,461 Tidak terjadi multikolinearitas

Sikap 0,184 5,422 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan dari nilai tolerance dan VIF masing-masing variabel independen terlihat bahwa

nilai tolerance masing-masing variabel di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, dengan

demikian antara variabel motivasi, persepsi dan sikap tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

4

2

0

-2

-4

Re

gre

ssio

n S

tud

en

tize

d R

es

idu

al

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Scatterplot

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Grafik Scatter Plot

Pada grafik scatterplot menujukkan bahwa titik-titik pada grafik tidak bisa

membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas.

Page 18: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.13

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

,349 ,795 ,439 ,662

,218 ,103 ,206 2,121 ,038 ,261 3,839

,352 ,129 ,345 2,735 ,008 ,155 6,461

,409 ,112 ,422 3,652 ,001 ,184 5,422

(Constant)

Motivas i

Persepsi

Sikap

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan dari hasil regresi maka akan dibuat persamaan linier sebagai berikut :

Y = 0,206 (X1) + 0,345 (X2) + 0,422 (X3)

Persamaan regresi tersebut mengandung pengertian sebagai berikut :

1. Koefisien regresi motivasi (b1) bernilai positif sebesar 0,206 artinya setiap ada

peningkatan motivasi dari para konsumen akan mampu meningkatkan keputusan

pembelian terhadap Toyota Avanza.

2. Koefisien regresi persepsi (b2) bernilai positif sebesar 0,345 artinya setiap ada

persepsi yang lebih baik dari para konsumen akan mampu meningkatkan keputusan

pembelian terhadap Toyota Avanza.

3. Koefisien regresi sikap (b3) bernilai positif sebesar 0,422 artinya setiap ada sikap yang

lebih baik dari para konsumen, akan mampu meningkatkan keputusan pembelian

terhadap Toyota Avanza.

Goodnes Of Fit

Uji Goodnes Of Fit merupakan analisis untuk melihat fit atau baik tidaknya model

regresi antara motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan pembelian. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan uji – F yaitu melihat pengaruh secara simultan (bersama-

sama) antara motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan pembelian. Apabila nilai sig.

yang didapat ≤ α = 0,05 maka ada pengaruh signifikan secara simultan, yang berarti model

regresi yang digunakan fit atau baik. Hasil uji – F dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.14

(Lampiran 8, Uji -F dan sig.) :

Page 19: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Tabel

ANOVAb

437,182 3 145,727 116,997 ,000a

69,751 56 1,246

506,933 59

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Sikap, Motivasi, Persepsia.

Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Hasil uji – F sebesar 116,997 dengan sig. 0,000. Nilai sig. uji – F yang lebih kecil (<)

dari α = 0,05 menunjukkan bahwa motivasi, persepsi dan sikap berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian secara simultan. Hal ini menunjukkan model regresi yang

digunakan fit atau baik terhadap Toyota Avanza.

Pengujian Hipotesis

a. Uji Statistik T

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dibuktikan dari hasil uji - t. Uji – t

ini digunakan untuk melihat pengaruh antara motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan

pembelian secara parsial. Syarat penerimaan hipotesis yaitu apabila nilai sig. ≤ α = 0,05 maka

hipotesis (Ha) diterima, sedangkan apabila sig. > α = 0,05 maka hipotesis (Ha) ditolak. Hasil

uji – t dapat dilihat pada tabel 4.15 (Lampiran 8, Uji -t dan sig.):

Tabel 4.15

Uji – t

Variabel T hitung Sig. Ket.

Motivasi 2,121 0,038 Ha1 diterima

Persepsi 2,735 0,008 Ha2 diterima

Sikap 3,652 0,001 Ha3 diterima

Dependen Variabel : Keputusan Pembelian

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Page 20: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Berdasarkan dari hasil uji – t yang didapat, maka dapat dilakukan pengujian sebagai

berikut :

1. Pengaruh MotivasiTerhadap Keputusan Pembelian

Nilai uji – t antara motivasi terhadap keputusan pembelian sebesar 2,121 dengan sig.

0,038. Nilai sig. uji – t yang lebih kecil (<) dari α = 0,05 menunjukkan diterimanya

hipotesis yang menyatakan motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian Toyota Avanza

2. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian

Nilai uji – t antara persepsi terhadap keputusan pembelian sebesar 2,735 dengan sig.

0,008. Nilai sig. uji – t yang lebih kecil (<) dari α = 0,05 menunjukkan diterimanya

hipotesis yang menyatakan persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian Toyota Avanza.

3. Pengaruh Sikap Terhadap Keputusan Pembelian

Nilai uji – t antara sikap terhadap keputusan pembelian sebesar 3,652 dengan sig.

0,001. Nilai sig. uji – t yang lebih kecil (<) dari α = 0,05 menunjukkan diterimanya

hipotesis yang menyatakan sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Toyota Avanza

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Besarnya

kemampuan motivasi, persepsi dan sikap dalam menjelaskan keputusan pembelian dapat

dilihat pada nilai adjusted r square di tabel 4.16 (Lampiran 8, Adjusted R Square)

Tabel 4.16

Koefesien Determinasi

Model Summ aryb

,929a ,862 ,855 1,116

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Sikap, Motivas i, Persepsia.

Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.

Page 21: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Besarnya koefesien determinasi dapat dilihat pada adjusted r square sebesar 0,855, hasil ini

mengandung pengertian bahwa kemampuan motivasi, persepsi dan sikap dalam menjelaskan

atau mempengaruhi keputusan pembelian Toyota Avanza adalah sebesar 85,5%, sementara

14,5% (100%-85,5%) keputusan pembelian Toyota Avanza di Kota Semarang dijelaskan oleh

faktor-faktor lain di luar motivasi, persepsi dan sikap

Pembahasan

Penelitian mengenai pengaruh motivasi, persepsi dan sikap terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza di Kota Semarang, memperoleh hasil-hasil sebagai

berikut :

1. Motivasi Berpengaruh Pada Keputusan Pembelian Toyota Avanza

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza, yang dibuktikan dari hasil uji – t sebesar 2,121

dengan sig. 0,038 < α = 0,05. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang

mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut (Kotler dan

Amstrong,2008:172). Adanya motivasi seorang konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk dipengaruhi oleh adanya kebutuhan terhadap produk tersebut atau juga

karena nilai atribut produk yang ditawarkan memberi manfaat dan menarik untuk dibeli

atau dikonsumsi.

Pada penelitian ini rata-rata konsumen menyatakan sedang tentang membutuhkan

mobil berkapasitas besar (MPV=Multi Purpose Vehicle), yang artinya kebutuhan

terhadap mobil (MPV=Multi Purpose Vehicle) tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu

rendah. Hal ini karena para konsumen juga melakukan berbagai pertimbangan yaitu

disesuaikan dengan berbagai kebutuhan seperti kebutuhan keluarga dan kebutuhan

pekerjaan. Faktor-faktor tersebut yang nantinya lebih mempengaruhi keputusan

konsumen untuk melakukan pembelian mobil yang memang sesuai kebutuhan. Sementara

itu penilaian yang lebih baik diberikan kepada konsumen mengenai ingin mencari

kenyamanan Toyota Avanza dengan fasilitas power window, power steering, AC double

bower), dimana hal ini tentu menjadi salah satu faktor utama yang ingin didapatkan oleh

konsumen. Seperti adanya power window yang merupakan tambahan fasilitas yang bisa

memberi kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen. Sementara adanya power steering

akan memberi kemudahan didalam mengendalikan stir (kemudi) dan adanya AC double

Page 22: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

bower akan memberikan kesejukan di seluruh bagian dalam mobil. Rata-rata konsumen

juga memberi pendapat bahwa dengan memiliki Toyota Avanza akan meningkatkan

prestise karena mereknya sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat, sehingga dengan

merek terkenal maka akan muncul anggapan bahwa kualitasnya pasti akan bagus. Faktor

warna juga menjadi faktor penting karena dapat menambah nilai keindahan bagi suatu

mobil sehingga dapat menambah daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian.

Dalam hal ini rata-rata konsumen berpendapat bahwa dengan memiliki Toyota Avanza,

maka akan memperoleh rasa aman dari kondisi cuaca, baik hujan maupun panas.

Secara keseluruhan meski tingkat kebutuhan terhadap mobil MPV termasuk

sedang, namun dengan faktor atribut produk Toyota Avanza yang memberi kenyamanan

bagi penumpang dan ingin mencari kenyamanan, ingin meningkatkan prestise serta ingin

memperoleh rasa aman dari kondisi cuaca, maka hal inilah yang memotivasi konsumen

untuk melakukan pembelian Toyota Avanza.

2. Persepsi Berpengaruh Pada Keputusan Pembelian Toyota Avanza

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza, yang dibuktikan dari hasil uji – t sebesar 2,735

dengan sig. 0,008 < α = 0,05. Persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan

apa yang diharapkan oleh pelanggan (Durianto,dkk,2001:96). Persepsi yang diberikan

konsumen terhadap suatu produk sangat tergantung dari sudut pandang masing-masing

konsumen, dimana dalam hal ini faktor pengalaman didalam menggunakan produk yang

bersangkutan dan juga beberapa faktor subyektif yaitu rasa suka atau tidak suka terhadap

atribut produk yang ditawarkan, akan mengarahkan konsumen untuk membentuk suatu

persepsi terhadap suatu produk.

Pada penelitian ini rata-rata konsumen yang menjadi responden memberikan

persepsi yang sedang terhadap bahan bakar Toyota Avanza hemat diantara mobil kelas

MPV merek lain. Dimana hal ini menunjukkan bahwa hemat atau tidaknya bahan bakar

dibanding mobil MPV merek lain bersifat relatif atau tergantung dari penggunaan.

Dengan mengetahui cara menggunakan mobil yang hemat bahan bakar maka penggunaan

bahan bakar akan lebih irit, akan tetapi jika tidak mengetahui cara menghemat bahan

bakar maka bahan bakar yang digunakan akan lebih boros dibanding mobil kelas MPV

lainnya. Sementara itu rata-rata konsumen memberikan persepsi yang baik terjadap

Page 23: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Toyota Avanza tangguh (jarang mogok), sehingga tidak harus sering ke bengkel untuk

melakukan perbaikan. Hal ini juga akan lebih menghemat pengeluaran konsumen untuk

biaya perawatan Toyota Avanza. Rata-rata konsumen juga memberi pendapat bahwa

bengkel resmi Toyota Avanza tersebar hampir di seluruh Kota di Indonesia, sehingga

dapat memberikan kesan tidak perlu takut bila mobilnya mengalami kerusakan. Rata-rata

konsumen juga memiliki pendapat bahwa suku cadang Toyota Avanza disediakan dalam

beberapa pilihan kualitas (KWI, KWII, KWIII, KW IV), sehingga konsumen bisa

memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan untuk melakukan pembelian suku cadang.

Secara keseluruhan meski memberikan persepsi yang sedang mengenai

penggunaan bahan bakar yang hemat, namun dengan adanya persepsi yang baik terhadap

mesin yang tangguh dan juga awet serta memberikan banyak pilihan suku cadang, maka

hal inilah yang menumbuhkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian Toyota

Avanza.

3. Sikap Berpengaruh Pada Keputusan Pembelian Toyota Avanza

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian Toyota Avanza, yang dibuktikan dari hasil uji – t sebesar 3,652

dengan sig. 0,001 < 0,05. Menurut Mowen dan Minor (2002:319), sikap adalah inti dari

rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek, dan ide-ide tidak berwujud

tertentu. Sikap konsumen dapat terbentuk dari pandangan masing-masing konsumen

terhadap kemampuan produk didalam memberikan berbagai manfaat dan nilai yang dapat

memenuhi kebutuhannya dan memuaskan dirinya. Apabila suatu produk mampu

memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen maka konsumen akan memiliki sikap

yang baik terhadap produk tersebut.

Rata-rata konsumen menyatakan Toyota Avanza merupakan salah satu produk

yang baik diantara mobil kelas MPV merek lain karena sesuai harapan, yang

menunjukkan bahwa atribut produk yang ditawarkan seperti mesin dan berbagai fasilitas

yang menunjang kenyamanan dan keamanan didalam berkendara sudah relatif sesuai

dengan apa yang menjadi keinginan para konsumen. Rata-rata konsumen menyukai

Toyota Avanza karena desainnya menarik (bodi), yang berarti dengan desain yang

dimiliki saat ini relatif bisa diterima oleh para konsumen karena memberi kesan simpel

namun elegan. Rata-rata konsumen menyukai warna Toyota Avanza (desain warna yang

berbeda dengan merek lain), sehingga konsumen bisa melakukan penilaian bahwa desain

Page 24: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

warna Toyota Avanza masih lebih menarik dan variatif dibanding mobil MPV merek

lainnya. Rata-rata konsumen juga memiliki kepercayaan bahwa Toyota Avanza salah satu

merek yang terkenal. Hal ini tidak terlepas dari nama Toyota yang sudah terkenal sebagai

produsen mobil-mobil berkualitas dan sudah dikenal di seluruh dunia, sehingga

konsumen yakin bahwa Toyota Avanza juga sudah dikenal meski hanya untuk ruang

lingkup di Indonesia. Dengan faktor-faktor yang dapat membangun sikap baik terhadap

Toyota Avanza, maka hal inilah yang mendorong konsumen melakukan pembelian

Toyota Avanza tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian mengenai analisis pengaruh pengaruh motivasi, persepsi

dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza di Kota Semarang adalah

sebagai berikut :

1. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza di

Semarang, dengan didapat uji – t sebesar 2,121 dengan sig. 0,038 < α = 0,05. Hal ini

berarti setiap ada motivasi yang lebih tinggi dari para konsumen akan meningkatkan

keputusan pembelian terhadap Toyota Avanza.

2. Persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza di

Semarang, dengan didapat uji – t sebesar 2,735 dengan sig. 0,008 < α = 0,05. Hal ini

berarti setiap ada persepsi yang lebih baik dari para konsumen akan meningkatkan

keputusan pembelian terhadap Toyota Avanza.

3. Sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza di Semarang,

dengan didapat uji – t sebesar 3,652 dengan sig. 0,001 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap

ada sikap yang lebih baik dari para konsumen akan meningkatkan keputusan pembelian

terhadap Toyota Avanza

5.1 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapat, maka saran yang bisa disampaikan,

yaitu :

1. Agar dapat lebih menimbulkan motivasi konsumen maka perlu melakukan perubahan

desain, yaitu membuat desain interior yang lebih luas sehingga memberi kenyamanan

Page 25: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

para penumpang ketika berada di dalam mobil Toyota Avanza. Selain itu dengan desain

interior yang lebih luas juga akan memuat barang dalam jumlah lebih banyak apabila

digunakan untuk memuat barang. Dengan lebih memberikan nilai kenyamanan dan nilai

manfaat maka akan dapat menumbuhkan keinginan konsumen terhadap Toyota Avanza

sebagai mobil multiguna.

2. Agar dapat meningkatkan persepsi yang baik mengenai Toyota Avanza maka sangat

penting bagi dealer atau produsen untuk memberikan tips-tips kepada konsumen tentang

bagaimana cara mengemudi yang bisa hemat bakar seperti cara mengemudi yang benar

sesuai dengan tenaga yang dihasilkan mesin (max output 63 kw @ 6000 rpm dan max

torque 117 nm @ 3200 rpm). Dengan tips-tips yang berguna akan membuat konsumen

mengetahui cara mengemudi secara baik dengan benar sehingga dapat menumbuhkan

persepsi yang lebih baik terhadap Toyota Avanza.

3. Sikap yang diberikan konsumen terhadap Toyota Avanza sudah baik namun perlu

dipertahankan dan ditingkatkan, salah satu caranya yaitu membuat berbagai desain warna

yang menarik. Meski saat ini warna yang ditawarkan sudah bervariatif namun perlu juga

dibuat variasi lain seperti melakukan kombinasi warna dan menggunakan stripping

warna, sehingga dengan desain warna yang lebih menarik akan lebih menumbuhkan

keinginan konsumen untuk melakukan pembelian Toyota Avanza.

\

Page 26: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

DAFTAR PUSTAKA

Anonym.2009. Mobil MPV Tetap Kuasai Pasar. http://www.bisnis.com/articles/mobil-

mpv-tetap-kuasai-pasar. Diakses tanggal 3 November 2009.

Anonym.2009. Merek-Merek Puncak Kategori Mobil MPV. http://www.Marketing.2009/.

Diakses tanggal 3 November 2009.

Cannon, Joseph P., William D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy. 2008. Alih Bahasa :

Diana Angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar : Pendekatan

Manajerial Global. Buku 2. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Edisi Keempat. Cetakan Kelima.

BPFE. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Semarang.

Hair, Joseph, dkk. 1995. Multivariate Data Analysis, New Jersey : Pearson Education , Inc.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah Dan Pengalaman –

Pengalaman. Edisi 2004/2005. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi

Kesebelas. Jilid 1. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi

Kesebelas. Jilid 2. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. edisi

Keduabelas. Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Alih Bahasa : Benyamin Molan. Manajemen

Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Cetakan Keempat. PT. Indeks. Jakarta.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep dan Aplikasi. Badan

Peneribit UNDIP. Semarang.

Mowen, John C. dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi Kelima.

Erlangga. Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian

Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian untuk

Bisnis). Buku 1. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Sigit, Murwanto. 2006. Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli

Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up. Jurnal

Page 27: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI …eprints.undip.ac.id/35563/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang ... (Kotler dan Keller,2009:226 ... (Abraham

Strategi Bisnis. Vol. 11. No.1. April. Hal. 81 – 91. Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabeta. Bandung.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Cetakan Pertama. UII Press.

Yogyakarta.

Supriyanto dan Bayu Tri Kristianto. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Konsumen Melakukan Pembelian Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK)

(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang). Jurnal

Eksekutif. Volume 1. Nomor 1. April. Universitas Negeri Malang. Malang.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian : Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru

Cetakan Ketujuh. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Edisi Kedua.

Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Wahyuni, Dewi Urip. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek ”Honda” di Kawasan Surabaya

Barat. Jurnal Ekonomi Manajemen. Hal. 30 – 37. STIE Fatahillah Surabaya.

Surabaya