34
TUGAS INDIVIDU Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sosiologi PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XII IS 3 YANG BERPRESTASI TINGGI DAN RENDAH DI SMA NEGERI 1 BLITAR Guru Pembimbing : Dra. Nunuk Wahyuning P Disusun oleh : Irma Mufadhilatun Nisa (12) Kelas XII IS 3

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

  • Upload
    rickhel

  • View
    1.150

  • Download
    12

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

TUGAS INDIVIDU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sosiologi

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAPHASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XII IS 3

YANG BERPRESTASI TINGGI DAN RENDAH DI SMA NEGERI 1 BLITAR

Guru Pembimbing :Dra. Nunuk Wahyuning P

Disusun oleh :Irma Mufadhilatun Nisa (12)

Kelas XII IS 3

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 BlitarRintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)Jln A Yani No 112 Blitar Telp. (0342) 801414 Fax (0342) 813200

Tahun Pelajaran 2010/2011

Page 2: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini

tepat waktu.

Proposal penelitian dengan judul “Pengaruh Perkembangan Teknologi

Pembelajaran terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas XII IS 3 SMA Negeri 1

Blitar“ ini berisi definisi dari teknologi pembelajaran, perkembangan teknologi

pembelajaran, dan pengaruh penerapan teknologi pembelajaran terhadap pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar. Selain itu, proposal ini juga memuat tentang kriteria teknologi

pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut

serta membantu penulisan proposal ini. Penulis yakin bahwa proposal ini tidak akan

pernah terselesaikan tanpa campur tangan pihak tersebut.

Demikian kata pengantar dari penulis. Penulis menyadari bahwa proposal

penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun dari berbagi pihak sangat diperlukan guna penyusunan proposal penelitian

yang lebih baik. Semoga proposal ini bisa berguna bagi pembaca umumnya dan bagi

penulis khususnya.

Blitar, 16 Februari 2011

Penulis

Page 3: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pembelajaran yang selama ini dilakukan yaitu sistem pembelajarankonvensional (faculty teaching), kental dengan suasana instruksional dan dirasakurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiyang demikian pesat. Lebih dari itu kewajiban pendidikan dituntut untuk jugamemasukkan nilai-nilai moral, budi pekerti luhur, kreatifitas, kemandirian dankepemimpinan, yang sangat sulit dilakukan dalam sistem pembelajaran yangkonvensional. Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel dalammengakomodasi perkembangan materi kompetensi karena guru harus intensifmenyesuaikan materi pelajaran dengan perkembangan teknologi terbaru. Adalah Kurang bijaksana jika perkembangan teknologi jauh lebih cepat dibanding dengan kemampuan guru dalam menyesuaikan materi kompetensi dengan perkembangan tersebut, oleh karenanya dapat dipastikan lulusan akan kurang memiliki penguasaanpengetahuan/teknologi yang terbaru.

Pada kenyataannya bahwa saat ini Indonesia memasuki era informasi yaitu suatuera yang ditandai dengan makin banyaknya medium informasi, tersebarnyainformasi yang makin meluas dan seketika, serta informasi dalam berbagai bentukyang bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat. Penyajian pesan pada erainformasi ini akan selalu menggunakan media, baik elektronik maupun nonelektronik. Terkait dengan kehadiran media ini, Dimyati (1996) menjelaskan bahwasuatu media yang terorganisasi secara rapi mempengaruhi secara sistematis lembaga-lembaga pendidikan seperti lembaga keluarga, agama, sekolah, dan pramuka. Dari uraian tesebut menunjukkan bahwa kehadiran media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda.

Sayangnya, penggunaan media ini kurang atau bahkan disalah gunakan dari fungsi aslinya yaitu sebagai media pembelajaran. Untuk itu kita harus bisa mempergunakan media informasi ini sebaik mungkin untuk mempermudah pembelajaran agar siswa bisa lebih memahami apa yang dipelajarinya.

Page 4: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

B. Rumusan Masalah

- Bagaimanakah pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi terhadap hasil belajar?

- Bagaimanakah pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswaberprestasi rendah terhadap hasil belajar?

- Bagaimanakah interaksi antara penggunaan media power point dan tinggi rendahnya prestasi siswa terhadap hasil belajar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

(1) mengetahui pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi terhadap hasil belajar

(2) mengetahui pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswaberprestasi rendah terhadap hasil belajar

(3) mengetahui interaksi antara penggunaan media program power point dan tinggirendahnya prestasi siswa terhadap hasil belajar

D. Manfaat Penelitian

(1) Pembaca mengetahui pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi terhadap hasil belajar

(2) Pembaca mengetahui pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi rendah terhadap hasil belajar

(3) Pembaca mengetahui interaksi antara penggunaan media program power point dan tinggi rendahnya prestasi siswa terhadap hasil belajar

Page 5: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

BAB II

Landasan Teori

Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalamproses pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapatmembawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapatdigantikan dengan learning with fun. Jadi proses pembelajaran yangmenyenangkan, kreatif, tidak membosankan akan menjadi pilihan tepat bagi paraguru.

Sistem pembelajaran yang selama ini dilakukan yaitu sistem pembelajarankonvensional (faculty teaching), kental dengan suasana instruksional dan dirasakurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiyang demikian pesat. Lebih dari itu kewajiban pendidikan dituntut untuk jugamemasukkan nilai-nilai moral, budi pekerti luhur, kreatifitas, kemandirian dankepemimpinan, yang sangat sulit dilakukan dalam sistem pembelajaran yangkonvensional. Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel dalammengakomodasi perkembangan materi kompetensi karena guru harus intensifmenyesuaikan materi pelajaran dengan perkembangan teknologi terbaru. Adalah Kurang bijaksana jika perkembangan teknologi jauh lebih cepat dibanding dengan kemampuan guru dalam menyesuaikan materi kompetensi dengan perkembangan tersebut, olehkarenanya dapat dipastikan lulusan akan kurang memiliki penguasaanpengetahuan/teknologi yang terbaru.

Pada kenyataannya bahwa saat ini Indonesia memasuki era informasi yaitu suatuera yang ditandai dengan makin banyaknya medium informasi, tersebarnyainformasi yang makin meluas dan seketika, serta informasi dalam berbagai bentukyang bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat. Penyajian pesan pada erainformasi ini akan selalu menggunakan media, baik elektronik maupun nonelektronik. Terkait dengan kehadiran media ini, Dimyati (1996) menjelaskan bahwasuatu media yang terorganisasi secara rapi mempengaruhi

secara sistematis lembaga-lembaga pendidikan seperti lembaga keluarga, agama, sekolah, dan pramuka. Dari uraian tesebut menunjukkan bahwa kehadiran media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda.

Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yangmempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianyamedia pembelajaran yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajarimateri pembelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik. Selain itujuga gaya belajar atau learning style merupakan suatu karakteristik kognitif, afektifdan perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil bagipembelajar yang merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar.

Page 6: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Selanjutnya hasil belajar digambarkan sebagai tingkat penguasaan siswa terhadapsasaran belajar pada topik bahasan yang dieksperimenkan, yang diukurberdasarkan pada jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar. Secara umum mutu pendidikan kejuruan dikatakan baik dan berhasil jika kompetensi peserta didik yang diperoleh melalui proses pendidikan berguna bagiperkembangan diri mereka untuk hari depannya, yaitu ketika mereka memasukidunia kerja. Hasil observasi empirik di lapangan menunjukkan bahwa banyakalumni Sekolah Menengah Atas tidak bisa diserap di lapangan kerjakarena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja(Depdiknas, 2004). Oleh karena itu lembaga pendidikan kejuruan diwajibkan untukmelakukan upaya introspeksi diri demi masa depan siswa, bangsa dan negara.

Ada kemungkinan rendahnya nilai kompetensi siswa disebabkan oleh strategipenyampaian pelajaran kurang tepat. Dalam hal ini guru mungkin kurang atau tidakmemanfaatkan sumber belajar secara optimal. Diantaranya guru dalammenyampaikan pengajaran sering mengabaikan penggunaan media, padahalmedia itu berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada gilirannyaakan meningkatkan mutu pendidikan siswa.

Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu :

(1) Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkankembali suatu objek atau kejadian,

(2) Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadiandengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan

(3) Media mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadianyang mengandung makna.

Begitu juga, Ibrahim (1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalamproses belajar mengajar antara lain :

(1) Dapat menghindari terjadinya verbalisme,

(2) Membangkitkan minat atau motivasi,

(3) Menarik perhatian,

(4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,

(5) Mengaktifkan siswa dalam belajar dan

(6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

Page 7: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Perlu disadari bahwa mutu pendidikan yang tinggi baru dapat dicapai jika prosespembelajaran yang diselenggarakan di kelas efektif dan fungsional bagipencapaian kompetensiyang dimaksud. Oleh sebab itu usaha meningkatkan mutu pendidikan tidak terlepas dari usaha memperbaiki proses pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang terdiri atas komponen- komponenyang bersifat sistemik. Artinya komponen-komponen dalam proses pembelajaranitu saling berkaitan secara fungsional dan secara bersama-sama menentukanoptimalisasi proses dan hasil pembelajaran. Komponen-komponen pembelajarantersebut menurut Mudhoffir (1999) dijabarkan atas pesan, orang, bahan, alat,teknik, dan lingkungan. Sedangkan menurut Winkel (1999), komponenpembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, kondisi awal, prosedur didaktik,pengelompokan siswa, materi, media, dan penilaian.

Selanjutnya Winkel (1999), menegaskan bahwa tugas dan peran guru dalamproses pembelajaran adalah sebagai :(1) organisator,(2) fasilitator,(3) dinamisator, dan(4) evaluator.

Secara operasional, tugas dan peran guru dalam proses pembelajaran meliputiseluruh penanganan komponen pembelajaran yang meliputi proses pembuatanrencana pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, pengelolaan kelas,pembimbingan, dan penilaian, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancardan membuahkan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Guru dituntut untuk memiliki kompetensi terhadap materi yang diajarkan dankompetensi dalam hal memberdayakan semua komponen pembelajaran, sehinggaseluruh elemen pembelajaran dapat bersinergi dalam mencapai tujuanpembelajaran yang dimaksud.

Dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar efektif dan fungsional, maka fungsi media pembelajaran sangat penting untuk dimanfaatkan. Pemakaian media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi daya cerna siswa terhadap informasi atau materi pembelajaran yang diberikan.

Pemerintah telah lama menyadari bahwa peran media dalam proses pembelajaranamat penting. Oleh karena itu telah banyak dana diinvestasikan untukmeningkatkan mutu pendidikan dengan melalui pengadaan atau pendistribusianberbagai macam media pembelajaran ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Efektifitas penggunaan media pembelajaran sangat tergantung pada derajatkesesuaiannya dengan materi yang akan diajarkan. Disamping itu tergantung jugapada keahlian guru dalam menggunakan media tersebut. Dalam hal ini Dick &Carey (dalam Lamudji, 2005) menyatakan bahwa salah satu keputusan yang paling

Page 8: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

penting dalam merancang pembelajaran ialah dengan menggunakan media yangsesuai dalam rangka penyampaian pesan-pesan pembelajaran.

Menurut Miarso (1984) media yang dirancang dengan baik dalam batas tertentudapat merangsang timbulnya semacam dialog internal dalam diri siswa yangbelajar. Dengan perkataan lain terjadi komunikasi antara siswa dengan media atausecara tidak langsung antara siswa dengan sumber pesan atau guru. Mediaberhasil membawakan pesan belajar bila kemudian terjadi perubahan kualitasdalam diri siswa.

Perlu kita diketahui bahwa teknologi informasi telah mengalami perkembanganyang sangat pesat. Teknologi informasi harus disadari telah mampu membuatberbagai cara untuk mempermudah penyampaian informasi, seperti misalnyateknologi program Power Point. Merupakan suatu hal yang menarik untukmelakukan suatu percobaan dengan penggunaan media belajar program PowerPoint dalam pembelajaran.

Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi milik Microsoft, disampingMicrosoft Word dan Microsoft Exel yang telah di kenal banyak orang. Ketigaaplikasi ini lazim disebut Microsoft Office. Pada dasarnya, aplikasi Microsoft PowerPoint berfungsi untuk membantu user dalam menyajikan presentasi.

Aplikasi Power Point menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokokpembicaraan yang akan disampaikan pada peserta didik. Dengan fasilitas animasi,suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik. Begitu juga dengan adanya fasilitas: front picture, sound dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yangbagus. Bila produk slide ini disajikan, maka para pendengar dapat ditarikperhatiannya untuk menerima apa yang kita sampaikan kepada peserta didik.

Jenis penelitian ini quasi eksperimen. Subjek penelitian siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar yang terdiri dari 34 orang yang dibagi menjadi dua kelompok berprestasi tinggi dan berprestasi rendah.

Hasil penelitian menunjukkan:

(1) Ada pengaruh yang sangat signifikan dengan penggunaan media ProgramPower Point pada siswa berprestasi tinggi terhadap hasil belajar

(2) Ada pengaruh yang sangat signifikan penggunaan media Program Power Pointpada siswa berprestasi rendah terhadap hasil belajar

(3) Terdapat interaksi yang signifikan antara pengajaran yang menggunakan mediaprogram Power Point dan metode konvensional terhadap perolehan belajar

Pemanfaatan media pembelajaran terkait dengan pembelajaran telahdilaksanakan di sekolah-sekolah yang telah memiliki beberapa media

Page 9: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

pembelajaran, baik yang diperoleh dari pemerintah (melalui proyek), dibeli sendirioleh sekolah, maupun yang dibuat sendiri oleh guru. Demikian pula yang terjadipada SMA Negeri 1 Blitar. Sebagai rintisan sekolah yang telah berstandarinternasional, SMA Negeri 1 Blitar telah menerima bantuan berupaperalatan pembelajaran dari pemerintah seperti Laptop dan Liquid Crystal Display(LCD) yang sampai saat ini sudah dimanfaatkan tetapi disalahgunakan sebagai media Pembelajaran. Sehingga permasalahan yang timbul adalah media pembelajaran yangtersedia dirasa kurang informatif untuk menjelaskan kegiatan belajar mengajar.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk

(1) Mengetahui pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswaberprestasi tinggi terhadap hasil

(2) Mengetahui pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswaberprestasi rendah terhadap hasil belajar

(3) Mengetahui interaksi antara penggunaan media program power point dan tinggirendahnya prestasi siswa terhadap hasil belajar

Page 10: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

BAB III

Metode Penelitian

Penelitian ini tergolong dalam jenis eksperimen quasi yang bertujuan untuk mengujipengaruh penggunaan Power Point pada proses pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 1 Blitar.

Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini meliputi 1) Variabel bebasproses belajar mengajar dengan menggunakan media Pawer Point, dan 2)Variabelmoderator yaitu prestasi tinggi dan prestasi rendah, serta 3)Variabel terikat adalahhasil belajar.

Berbagai macam variabel mempunyai ciri dan sifat yang berbeda satu samalainnya, tetapi kesemuanya itu memiliki keterkaitan dengan proses pembelajaran.Penelitian ini mempunyai kelompok perlakuan sebagai variabel bebas yaitupemberian pengajaran dengan menggunakan media program Power Point danpengajaran Konvensional. Variabel moderator adalah siswa yang berprestasidikelompokkan menjadi dua, yaitu berprestasi rendah dan berprestasi tinggi.

Dalam penelitian eksperimental sekurang-kurangnya ada sebuah variabel yangdimanipulasi untuk diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat. Misalnya metodeatau perlakuan tertentu yang terjadi dalam proses pembelajaran. Perlakuantertentu yang diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat disebut sebagai variabelbebas.

Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel bebas adalah pembelajaran yangmenggunakan media program PowerPoint dalam suatu kelompok siswa dankelompok siswa lainnya tidak diberi perlakuan dengan media Power Point, cukuphanya menggunakan media konvensional saja. Media Power Point yang dimaksudmerupakan suatu alat bantu untuk menyampaikan materi pelajaran sebagai variabel bebas. Penggunakan media ini dimanipulasi dan diukur pengaruhnyaterhadap perolehan atau hasil belajar. Variabel moderator yaitu prestasi diukur dandiklasifikasikan untuk mengetahui adanya interaksi antara variabel bebas denganvariabel moderator terhadap variabel terikat (perolehan belajar). Variabel lain yangdiprediksikan dapat memberi pengaruh terhadap perolehan belajar seperti waktu,tempat, guru, keadaan kelas, dikontrol untuk menetralisasi pengaruhnya terhadapvariabel terikat. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mengacu kepada KTSP.

Populasi penelitian menggunakan seluruh siswa kelas XII IS 3 Tahun Pelajaran 2010/2011 SMA Negeri 1 Blitar. Adapun jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari dua kelas sebagaimana

Page 11: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

disebut diatas : Langkah pertama, membagi kelas melalui penjaringan nilai UjianSemester V menjadi dua kelas yaitu berprestasi tinggi dan berprestasi rendah.Langkah kedua, dari tiap kelas tersebut yang dijadikan sampel sebanyak 17 oranguntuk perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Power Point dan selebihnyadilakukan pembelajaran dengan cara konvensional.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa adalah nilai UjianSemester V yaitu data nilai raport yang terekam di Kantor Tata Usaha SMA Negeri 1 Blitar. Sedangkan instrumen untuk mengukur hasil belajarmenggunakan soal tes. Tolok ukur dalam pengujian butir-butir tes belajar merujukkepada Tujuan Khusus Pembelajaran yaitu merupakan jabaran dari Tujuan UmumPembelajaran bidang diklat yang dieksperimenkan. Rumusan tujuan pembelajarandalam penelitian ini berpedoman pada KTSP. Hal ini dilakukan agar tidakmenyimpang dari kurikulum yang dipakai oleh guru.

Jumlah tes disusun sebanyak 25 soal, selanjutnya dikonsultasikan kepada ahlibidang diklat untuk mengetahui butir-butir tersebut sudah layak untuk mengukurhasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.Setelah konsultasi dilakukan kemudian revisi (perbaikan) dilakukan bagi butir yangbelum layak.

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukurapa yang seharusnya diukur. Cara melaksanakan uji validitas adalah yang pertamadilakukan oleh para ahli, dalam hal ini guru bidang studi. Setelah disetujui oleh para ahli baru dilakukan uji coba instrumen. Uji instrumen dilakukan satu bulan setelah uji validitas pada kelas tersebut.

Item instrumen dianggap valid bila nilai koefisien korelasinya lebih besar dari0,2327. Sedangkan bila nilai koefisien korelasinya kurang dari 0,2327 maka item itutidak valid (gugur), artinya tidak layak sebagai item instrumen. Analisis validitas tiapitem dibantu dengan software Excell dan SPSS 12 Validitas butir soal ditentukandari nilai r hasil tiap item pada kolom yang merupakan korelasi dari besarnya nilaisetiap item dengan skor totalnya. Jika r hitung bernilai positip dan lebih besar dari rtabel (rht > rt) maka butir tersebut dinyatakan valid. Apabila r hitung bernilai negatifdan lebih kecil dari r tabel (rht < rt) maka butir tersebut dinyatakan tidak valid dantidak bisa digunakan.

Instrumen penelitian ini diujicobakan pada 32 responden. Batasan valid untuk tiap butir soal dengan responden sebanyak 32 dan kesalahan 5 % adalah 0,2327 (rt =0,2327). Menentukan butir soal atau pernyataan valid atau tidak dengan melihat rhitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan nilai rtabel (rt = 0,2327). Untuk menguji hipotesis penelitian ini seperti yang telahdirumuskan digunakan analisis statistik inferensial. Jenis analisis yang digunakanadalah uji perbedaan dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) dua jalur.

Page 12: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media program PowerPoint pada siswa terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Blitar, penelitian inimenggunakan analisis ragam ANAVA. Analisis ini dilakukan dengan ketentuan :. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh atau tidak ada perbedaan yang signifikan. . Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh atau terdapat perbedaan yang signifikan. Atau dengan cara membandigkan antara F hitung dengan F tabel dengan ketentuan : . Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh atau tidak ada perbedaan yang signifikan. . Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh atau terdapat perbedaan yang signifikan.Pengujian hipotesis 1 : Dalam pengujian hipotesis, setiap hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dalam hipotesia (Ho).

Hipotesis nihil pertama (Ho1): tidak ada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi pada pembelajaran.

Berdasarkan dari hasil perhitungan maka dapat diketahui bahwa F hitung = 8,94lebih besar dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 4,00 sedangkan untukF = 8,94 juga lebih besar dari pada F dengan taraf signifikansi 0,01 = 7,08.

Dengan demikian Hipotesis Nol (Ho1) yang berbunyi tidak ada pengaruhpenggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi padapembelajaran ditolak pada taraf signifikansi 0,05 dan juga ditolak pada taraf signifikansi 0,01.

Pengujian hipotesis 2 :

Hipoteisis nihil kedua (Ho2): tidak ada pengaruh penggunaan media ProgramPower Point pada siswa berprestasi rendah terhadap hasil pembelajaran

Berdasarkan dari perhitungan maka dapat diketahui bahwa F hitung = 15,56 lebih besar dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 4,00 sedangkan untuk F hitung = 15,56 juga lebih besar dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 0,01 = 7,08

Dengan demikian Hipotesis Nol (Ho2) yang berbunyi tidak ada pengaruhpenggunaan media Program Power Point pada siswa berprestasi rendah terhadaphasil belajar ditolak pada taraf signifikansi 0,05 dan dan juga ditolak pada tarafsignifikansi 0,01.

Page 13: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Pengujian hipotesis 3 :

Hipotesis nihil ketiga (Ho3): tidak ada Interaksi antara penggunaan media programPower Point dan tinggi rendahnya prestasi siswa terhadap hasil belajar subkompetensi Pelaksanaan Prosedur Pengelasan.

Berdasarkan dari perhitungan maka dapat diketahui bahwa F hitung = 6,18 lebih besar dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 0,05 = 4,00 sedangkan untuk F hitung = 6,18 adalah lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 0,01 = 7,08.

Dengan demikian Hipotesis Nol (Ho3) yang berbunyi tidak ada Interaksi antarapenggunaan media program Power Point dan tinggi rendahnya prestasi siswaterhadap hasil belajar ditolak pada taraf signifikansi 0,05 dan diterima pada taraf signifikansi 0,01.

PEMBAHASAN

Ada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasitinggi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar

Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan bahwa pembelajaran denganmengunakan media program Power Point pada siswa SMA Negeri 1 Blitar mempunyaipengaruh yang signifikan. Hal ini dapat diketahui dari nilai Fhitung yang sebesar8,94 yang lebih besar dari pada Ftabel pada dk = 60 : 1 dengan tingkat kesalahan 5% yang sebesar 4,00 dan 1 % sebesar 7,08.Dengan demikian berarti bahwa ada perbedaan atau pengaruh yang sangatsignifikan penggunaan media program Power Point dengan media konvensionaluntuk siswa berprestasi tinggi pada pembelajaran siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol yang mengemukakan tidakada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasitinggi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi ada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar diterima, karena terbukti bahwa penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar. Hal ini dapat diketahui pula dari nilai rata-rata kompetensi siswa secara konvensional dengan rata-rata nilai kompetensi siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar yang berprestasi tinggi dengan media belajar konvensional adalah 7,40 sedangkan dengan menggunakan media belajar power point memiliki rata-rata sebesar 8,50.

Page 14: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Ada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasirendah terhadap hasil belajar di SMA Negeri 1 Blitar. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data penggunaan media program PowerPoint untuk siswa berprestasi rendah pada pembelajaran diketahui bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara penggunaan media program Power Point dengan media konvensional untuk siswa berprestasi rendah pada pembelajaran siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar. Hal ini dapat diketahui dari nilai Fhitung yang sebesar 15,56 yang lebih besar dari pada Ftabel pada dk = 60 : 1 dengan tingkat kesalahan 5% yangsebesar 4,00 dan 1% sebesar 7,08 yang berarti bahwa ada perbedaan ataupengaruh yang sangat signifikan penggunaan media program Power Point denganmedia konvensional untuk siswa berprestasi rendah pada pembelajaran siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar .

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol yang mengemukakan tidakada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasirendah terhadap hasil belajar sub kompetensi Pelaksanaan Prosedur Pengelasanditolak. Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi ada pengaruh penggunaanmedia program Power Point pada siswa berprestasi rendah terhadap hasil belajarsiswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar diterima, karena terbukti bahwa penggunaan media program Power Point pada siswa berprestasi tinggi berpengaruh sangat signifikanterhadap hasil belajar siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar.

Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata nilai kompetensi siswa secarakonvensional dengan rata-rata nilai kompetensi siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar yang berprestasi rendah dengan media belajar konvensional adalah 7,15 sedangkandengan menggunakan media belajar power point memiliki rata-rata sebesar 8,25.

Hipotesis pertama dan hipotesis kedua tersebut di atas sesuai dengan pendapatSulaeman (1988) yang mengatakan bahwa untuk mencapai sasaran akhir,teknologi-teknologi di bidang pembelajaran perlu dikembangkan sebagai sumberbelajar untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan karakteristiknya. Dalam upayaitu, teknologi belajar dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagaimedia pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangandesain lainnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah diproduksi,mengembangkan penggunaannya dan akhirnya menggunakannya di lapanganbaik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi.

Semua ini dilakukan oleh para guru teknologi dengan berpijak pada prinsip bahwasuatu media hanya memiliki keunggulan dari media lainnya bila digunakan olehsiswa yang memiliki karakteristik sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan olehmedia pembelajaran itu. Dengan demikian proses belajar siswa akan amat mudahdengan adanya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik belajarnya. Lebih lanjut Sulaeman (1988) mengatakan bahwa penyampaian materi pelajaranyang lebih banyak ditempuh melalui ceramah dan tanya jawab dua arah (guru-

Page 15: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

siswa) dan berlangsung terus-menerus akan dapat membosankan danmelemahkan aktivitas siswa. Siswa memiliki ketergantungan yang sangat besarkepada guru dalam melakukan kegiatan tulis. Siswa sangat mudah mengabaikanguru-guru yang cara mengajarnya berulang-ulang dan karenanya tidak menarikperhatian mereka. Lebih lanjut dikatakan bahwa berulang-ulang akanmenyebabkan penurunan efisiensi belajar.

Berdasarkan beberapa teori pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa suksestidaknya transfer knowledge atau transfer ilmu pengetahuan antara guru dengansiswa di SMA Negeri 1 Blitar sangat tergantung dengan media pembelajaran yang digunakan dan cara penyampaian guru. Dalam hal ini sangat diharapkan tidak monoton, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan materi pelajaran yang diberikan atau dengan guru yang bersangkutan. Dalam hal ini dengan adanya teknologi untuk penyampaian bahan ajar yakni microsoft power point yang digunakan untuk pembelajaran dalam hal pelaksanaan pembelajaran, diharapkan para siswa merasa senang dan tertantang untuk mempelajari lebih jauh penggunaan teknologi tersebut. Dengan penggunaan power point maka proses pembelajaran akan berjalan lebih menarik dan tidak menjenuhkan, karena dalam power point seorang tutor dapat menampilkan hal-hal yang menarik yang diharapkan dapat mengobati kejenuhan siswa dalam pelajaran, diharapkan siswa tidak jenuh mengikuti pembelajaran sehingga akan menghasilkan nilai kompetensi yang lebihbaik dibandingkan dengan secara konvensional.

Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata nilai kompetensi siswa secarakonvensional dengan nilai rata-rata 7,28 sedangkan dengan menggunakan mediabelajar power point memiliki rata-rata sebesar 8,37. Artinya bahwa pembelajarandengan menggunakan media program power point hasil belajarnya lebih tinggi.

Ada interaksi antara penggunaan media program power point dengan prestasisiswa terhadap hasil belajar Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa F hitung (Prestasi * Kompetensi) adalah sebesar 6,18 yang lebih besar dari Ftabel pada dk = 60 : 1 dengan tingkat kesalahan 5% yang sebesar 4,00 dan lebih kecil dari Ftabel pada dk = 60 : 1 dengan tingkat kesalahan 1% yang sebesar 7,08. Hal ini berarti bahwa terdapatinteraksi antara penggunaan media power point dan tinggi rendahnya prestasisiswa terhadap nilai hasil belajar sub kompetensi siswa, yang berarti bahwa Ho ditolak atau terbukti ada interaksi antara penggunaan media power point dan tinggirendahnya prestasi siswa terhadap nilai hasil belajar sub kompetensi siswa.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwaada Interaksi antara penggunaan media program Power Point dan tinggi rendahnyaprestasi siswa terhadap hasil belajar sub kompetensi terbukti benar. Hal tersebutmenunjukkan bahwa bisa saja siswa dengan prestasi tinggi memiliki nilaikompetensi yang sama dengan siswa yang berprestasi rendah, atau sebaliknyasiswa dengan prestasi rendah kemungkinan bisa memiliki nilai kompetensi yangsama atau paling tidak mendekati nilai kompetensi siswa dengan prestasi tinggi.

Page 16: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Adanya interaksi antara prestasi siswa dengan nilai kompetensi siswa padapembelajaran siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar, menunjukkan bahwa siswa dengan prestasi rendah maupun siswa dengan prestasi tinggi kemungkinan akan memiliki nilai kompetensi pelaksanaan prosedur pengelasan yang sama. Sehingga dapatdiartikan bahwa baik buruknya nilai kompetensi siswa dalam hal pelaksanaan prosedur pengelasan tidak banyak dipengaruhi oleh prestasi siswa pada pembelajaran siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar.

Hasil analisis hipotesis ketiga sesuai dengan pendapat Sahertian (1983) yangmengemukakan bahwa analisis psikologis menunjukkan bahwa belajar adalahproses yang kompleks dan unik. Artinya seseorang yang belajar melibatkan segalaaspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental. Keterlibatan dari seluruh aspekkepribadian ini akan tampak perilaku belajar seseorang. Perilaku belajar yangnampak adalah unik. Artinya perilaku itu hanya terjadi pada seseorang dan tidakpada orang lain. Setiap orang memunculkan perilaku belajar yang berbeda.Keunikan perilaku belajar seperti gaya belajar, gaya kognitif, bakat, minat, motivasi,tingkat kecerdasan, kematangan intelektual dan lainnya yang dapat diacukan padakarakteristik individu siswa. Perilaku belajar siswa yang sangat kompleks dan unikini menuntut layanan dan perlakuan pembelajaran yang kompleks dan unik pulauntuk setiap siswa. Komponen pembelajaran yang bertanggungjawab untukmelayani masalah ini adalah strategi penyampaian kepada pembelajaran, lebihkhusus lagi pada media pembelajaran. Media pembelajaran sebaiknya dipilihsesuai dengan karakteristik individu siswa sedapat mungkin harus memberilayanan pada setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya siswa yangmemiliki gaya auditif hendaknya mendapat rangsangan belajar auditif.

Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa yang berprestasi rendah dan siswa yangberprestasi tinggi kemungkinan akan memiliki hasil yang sama, karenaadanya rangsangan untuk menghasilkan yang sebaik mungkin yangtidak banyak dipengaruhi oleh kemampuan atau inteligensi siswa, namun lebihbanyak dipengaruhi oleh kemampuan atau ketrerampilan siswa dalam penerapannya.

Sahertian (1983) menyatakan bahwa evaluasi dalam program belajar mengajar disekolah merupakan suatu usaha untuk mengukur dan memberi penilaian terhadapbeberapa aspek tingkah laku individu maupun sekelompok siswa sepertipengetahuan, keterampilan dan sikap; penilaian dilakukan oleh guru. Sementaradalam hal pembelajaran, yang paling utama adalah keterampilan siswa dalam halpraktek, sehingga mungkin saja siswa dengan prestasi yang rendah akan lebihterampil dibandingkan dengan siswa yang berprestasi tinggi,atau sebaliknya siswa yang berprestasi tinggi akan memiliki keterampilan yanglebih tinggi pula. Sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam pembelajaran siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar.

Page 17: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

BAB V

Kesimpulan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dari sebanyak 34 sampelsiswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Blitar (17 siswa berprestasi tinggi dan 17 siswa berprestasi rendah) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:(1) Media program Power Point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yangberprestasi tinggi.(2) Media program Power Point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yangberprestasi rendah.(3) Terdapat interaksi antara media belajar dan prestasi belajar siswa pada subkompetensi prosedur pengelasan, baik dengan media program Power Point maupun tidak menggunakan media program power point (Konvensional), terhadap siswa dengan prestasi tinggi maupun terhadap siswa dengan prestasi rendah.

Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memiliki prestasi tinggi maupunsiswa yang memiliki prestasi rendah akan lebih terkonsentrasi dalam mengikutipelajaran menggunakan media program power point dibanding dengan cara konvensional, sehingga program ini sangat cocok untuk diterapkan di SMA Negeri 1 Blitar.

SARAN

Agar pembelajaran dapat dilakukan secara cermat dan menghasilkan nilaikompensi lebih baik, maka penggunakan program Power Point dapat dimanfaatkansebagai media pembelajaran pada sub kompetensi pelaksanaan prosedurpengelasan. Akan tetapi, karena materi pelajaran selalu mengalamiperkembangan, diharapkan guru melakukan pemutakhiran isi pada setiap sajiandengan tetap mempertimbangkan cuplikan-cuplikan gambar yang akan disajian.

Saran-saran untuk Pemanfaatan hasil penelitian yaitu

(1) Sebaiknya penggunaan media belajar dengan program Power Point lebihditekankan/ditingkatkan, dan sebaiknya bisa juga diterapkan padasemua pembelajaran.

(2) Untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu agar siswa memiliki pengetahuanyang lebih baik perlu menggunakan media yang sesuai

(3) Sebaiknya diusahakan agar kompetensi yang diajarkan menarik perhatiansiswa, baik gambar-gambar yang relevan dengan alat-alat yang akan digunakanmaupun cuplikan cara kerja alat.

Page 18: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

Untuk penelitian lebih lanjut dikemukakan disarankan

(1) untuk medapatkan gambaran yang utuh tentang pengaruh penggunaan mediaPower Point terhadap perolehan hasil belajar, maka dipandang perlu untukdilakukan penelitian lanjutan dengan subjek yang lebih besar

(2) supaya dikembangkan metode pembelajaran baru dengan media programPower Point untuk pelajaran-pelajaran yang lainnya. Juga disarankan untukmenggunakan media program yang lain yang lebih interaktif

(3) pada penelitian lanjutan disarankan untuk menambah variabel lain misalnyaseperti sikap, kebiasaan belajar oleh karena hal ini juga erat hubungannya denganakal pikir yang mempengaruhi prestasi belajar.

Page 19: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP

DAFTAR RUJUKAN

Dimyati, M. 1996. Media Massa sebagai Lembaga Pendidikan Kelima DalamMasyarakat Indonesia : Dilema Pendidikan Anak Bangsa. Makalah. Malang : IKIPMalang

Ely, G. 1971. Teaching and Media Systematic Approach. New Jersey Prentice Hall, Inc.

Ibrahim, 1982. Media Instruksional. Malang : FIP IKIP Malang

Lamudji, 2005. Pengaruh Penggunaan OHP terhadap hasil belajar Matematikan pada siswa Sekolah Menengah Pertama yang bermotivasi Tinggi dan Rendah. Tesis tidak diterbitkan. Malang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Miarso, Y. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan, pengertian dan penerapannya di Indonesia. Jakarta : Rajawali

Mudhoffir, & Tjun Surjaman. 1999. Teknologi Instruksional, sebagai landasanPerencanaan dan penyusunan program Pengajaran (Cetakan ke-7). Bandung : Remaja Rosdakarya

Sahertian, P.A. 1983. Teknik-teknik Manajemen Modern Dalam Bidang Pendidikan. Malang : Institut Keguruan Pendidikan Malang

Sulaeman, D. 1988. Teknologi/Metodologi Pengajaran, Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran (Cetakan kelima). Jakarta : Grasindo