Pengaruh Market Based Capabilities Terhadap Kinerja ... · PDF fileMagister Manajemen - Fakultas Ekonomi ... perdagangan komoditas gula pasir di Perum Bulog. Dari permasalahan yang

Embed Size (px)

Citation preview

  • ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 2; Mei 2013 1

    Journal of Business and Entrepreneurship

    This study discusses how to leverage business process with market-basedcapabilities perspective on commercial activities in Perum Bulog. This study is aqualitiative research using case study approach to determine the influence of new productdevelopment, customer management and supply chain management in commercialactivities especially in the sugar commodity at Perum Bulog.The results of this study,that Perum Bulog must make a change of business processes using market-baseccapabilities approach. As state-owned enterprise, Perum Bulog is not only waiting forthe government assignment but also begin to focus on take profit by innovation onproduct development to make products needed by customers, maintaining relationshipwith customers that can give the maximum contribution to the company and be able tobalance between the demand of a product and supplies in Perum Bulog, that can improvethe operational efficiency for the company.

    Keywords: Case Study Approach, Market-based Capabilities, New ProductDevelopment, Customer Management, Supply Chain Management

    Pengaruh Market Based CapabilitiesTerhadap Kinerja Perusahaan

    Studi Kasus Komoditas Gula Pasir di Perum Bulog

    Adi Yanuar dan Ahdia AminiMagister Manajemen - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

    PENGARUH MARKET BASED CAPABILITIES TERHADAP KINERJA PERUSAHAANSTUDI KASUS KOMODIT AS GULA PASIR DI PERUM BULOG

    PendahuluanKetahanan pangan merupakan satu

    dari beberapa faktor yang menentukanstabilitas nasional dari suatu negara. Halini yang membuat ketahanan panganmenjadi salah satu program utama darisetiap negara, termasuk Indonesia melaluipeningkatan dari produktivitas pertanianatau pangan. Salah satu komoditi yangberperan dalam ketahanan pangan adalahgula. Gula dimanfaatkan sebagai bahanbaku dari industri makanan, minuman danfarmasi atau juga dapat di konsumsi secaralangsung. Dengan beragamnya fungsi gula,tentunya gula menjadi suatu bahan pokok

    yang strategis sehingga ketersediaan guladan stabilisasi harga gula di pasar menjadifaktor yang penting untuk diperhatikanoleh pemerintah dan berbagai pihak yangterkait untuk menjaga ketahanan pangannasional.

    Kebutuhan gula yang semakin tinggidapat juga dilihat dari produksi gula dunia.Menurut United State Department ofAgricu lture (USDA) produksi gula duniapada periode 2009/2010 sebesar 153,53juta ton dan mengalami peningkatansebesar 9,75 jt ton (6,8%) dibandingkandengan pada periode 2008/2009 yangsebesar 143,78 juta ton. Akan tetapi

  • 2 ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 2; Mei 2013

    Journal of Business and Entrepreneurship

    konsumsi gula dunia pada periode 2009/2010 mengalami penurunan sebesar 0,64juta ton (0.4%) dibandingkan denganperiode sebelumnya 2008/2009. Hal ini

    dikarenakan kebutuhan konsumsi guladunia melebihi dengan produksi yangmengakibatkan terjadi defisit gula duniapada periode 2008/2009 dan 2009/2010.

    Tabel 1. Produksi, Konsumsi, dan impor gula dalam negeri tahun 2003-2009

    Sumber: Roadmap Swasembada Gula Nasional 2010-2014 (Desember 2009)

    Permintaan gula domestik jugamengalami peningkatan dari periodesebelumnya. Pada tahun 2003 produksigula domestik sebesar 1.95 juta danmeningkat sebesar 4,67 juta ton pada tahun2009. Sedangkan untuk konsumsi dalamnegeri juga mengalami peningkatan dari3,52 juta ton pada tahun 2003 menjadi 4,85juta ton pada tahun 2009. Dengan tingkatkonsumsi yang lebih dari produksi makakekurangan kebutuhan dalam negeridiambil dari impor untuk Gula KristalPutih (GKP), Gula Rafinasi (GKR) danGula Mentah (raw sugar).

    Dengan jumlah produksi gula yanglebih kecil dibandingkan dengan konsumsigula dalam negeri maka pemerintah harusmengambil langkah perlindungan dalamrangka stabilisasi harga gula di tingkatpetani dan konsumsi. Pemerintah telahmelakukan berbagai langkah denganmendorong perkembangan industri guladengan meningkatkan efesiensi ditingkat

    Pabrik Gula (PG) dan petani. Selain itujuga pemerintah melindungi industri dalamnegeri dengan melakukan pembatasanimpor dengan kebijakan kuota, tarif GulaKristal Putih (GKP) dan gula mentah (rawsugar) maupun gula rafinasi.

    Salah satu bentuk perlindunganyang dilakukan oleh pemerintah adalahstabilisasi harga gula di tingkat petani dankonsumsi. Pada saat musim giling pasarGKP cenderung membentuk pasaroligopoli karena dikuasai oleh pedagangbesar sedangkan pemerintah dalam hal iniPTPN/PT.RNI mempunyai daya tawaryang lemah dan begitu juga diluar musimgiling sudah dikuasai pedagang kuat. Halini dapat berakibat stabilitas harga guladalam negeri dapat mempengaruhikonsumen. Dengan kondisi seperti inimaka diperlukan campur tanganpemerintah untuk dapat melakukanstabilisasi gejolak harga Gula Kristal Putih(GKP).

    TahunProduksi (Juta Ton) Komsumsi

    (Juta Ton)

    Selisih

    (Juta Ton)

    Impor

    (Juta Ton)

    (1)

    GKP GKR Total

    2003 1,62 0,33 1,95 3,52 -1,42 1,16

    2004 2,03 0,38 2,41 3,71 -1,21 0,72

    2005 2,20 0,72 2,92 3,99 -0,89 1,08

    2006 2,31 1,14 3,45 4,25 -0,85 0,67

    2007 2,45 1,45 3,90 4,70 -0,70 1,16

    2008 2,70 1,26 3,96 4,35 -0,45 0,50

    2009 2,77 1,90 4,67 4,85 -0,18 -

    (2) (3) (4 = 2 + 3) (5) (6 = 4 - 5) (7)

  • ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 2; Mei 2013 3

    Journal of Business and Entrepreneurship

    Untuk itu pemerintah mulaimelakukan perbaikan tata niaga GulaKristal Putih (GKP) dengan melakukankerjasama sinergi BUMN. Pada tahun 2008dilakukan kerjasama tersebut antara PT.Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PTRajawali Nusantara Indonesia (PT RNI)sebagai produsen dengan Perum Bulogsebagai agen pemasaran Gula Kristal Putih(GKP). Kerjasama ini dilakukan karenaPerum Bulog mempunyai jalur distribusiyang sangat besar karena telah memilikiaset sampai tingkat desa/kelurahan. PerumBulog harus memanfaatkan kerjasama iniuntuk meningkatkan kegiatan komersialdengan memanfaatkan kapabilitas berbasispasar yaitu pengembangan produk baru,manajemen konsumen dan manajemenrantai pasok sehingga tidak hanya fokusdalam kegiatan pelayanan publik.

    Tujuan PenelitianPada saat ini kegiatan komersial di

    Perum Bulog mempunyai porsi yangsangat sedikit yaitu sebesar 10% sehinggadiperlukan suatu strategi untukmeningkatkan kegiatan usaha komersialdengan menggunakan persepektifkapabilitas berbasis pasar padaperdagangan komoditas gula pasir diPerum Bulog. Dari permasalahan yangterjadi di atas, penelitian ini dilakukandengan tujuan yaitu:1. Mengetahui pengaruh pengembangan

    produk baru terhadap kinerjaperusahaan.

    2. Mengetahui pengaruh manajemenkonsumen terhadap kinerja perusahaan

    3. Mengetahui pengaruh manajemen rantaipasok terhadap kinerja perusahaan.

    Tinjauan TeoritisBeberapa tahun ini mulai ada

    pergeseran ekonomi dari manufakturmenjadi informasi dan pengetahuan.

    Informasi dan pengetahuan merupakan asetyang tak berwujud (intagible) yang terdiridari market-based assets dan capabilities.Aset (asset) dapat didefinisikan sebagaibentuk fisik, organisasi atau atribut dimanusia yang memungkinkan perusahaanuntuk menghasilkan dan meng-implementasikan strategi yang dapatmeningkatkan efesiensi dan efektifitas dipasar (Srivastava 1998). Aset dapatberwujud (tangible) misalnya aset tetap (fixasset) atau aset tak berwujud (intagible)dengan contoh adalah merek (brand), dapatmenambah atau mengurangi di neraca dankedalam perusahaan atau keluar dariperusahaan (Srivastava,1998).

    Menurut Sristava (1998) sebuah asetharus dapat berkontribusi terhadappenciptaan nilai apabila memenuhi syaratsebagai berikut:1. Convertible yaitu bagaimana

    perusahaan menggunakan asetnyauntuk mendapatkan suatu kesempatandan menghilangkan ancaman dari luarkemudian dapat diciptakan danditingkatkan kegunaannya.

    2. Rare yaitu jika asset tersebut telahterdapat di beberapa pesaing makapotensi asset tersebut menjadi berkurang.

    3. Imperfectly imitable yaitu sangat susahbagi pesaing untuk meniru aset tersebutsehingga dapat meningkatkan nilai dariaset tersebut.

    4. Doesnt have perfect substitutes yaitujika pesaing tidak memiliki aset yangstrategis dan sangat susah untukmengembangkannya maka nilai asettersebut akan bertambah.

    Menurut Ramaswami (2009), capabilitiesmerupakan kumpulan dari kemampuan(skills) dan pengetahuan yang dilakukan diorganisasi yang dapat menciptakan suatukeunggulan kompetitif (competitiveadvantage) dan tidak mudah untuk ditiruoleh pesaingnya.

  • 4 ISSN: 2302 - 4119 Vol. 1, No. 2; Mei 2013

    Journal of Business and Entrepreneurship

    Gambar 1. Keunggulan Kompetitif pada Kapabilitas dan Performa Bisnis

    Hubungan antara market-based assetsdan capabilities terkait dengan proses bisnisperusahaan. Proses bisnis (businessprocess) merupakan suatu kegiatan yangdilakukan oleh perusahaan untuk mencapaitujuan dari bisnis perusahaan (Ramaswami2009). Ada 3 (tiga) proses bisnis yangsangat penting dalam menciptakancustomer value, antara lain:a. Proses New Product Development

    (NPD) bertujuan untuk menciptakansolusi dari kebutuhan dan keinginankonsumen. Proses pengembanganproduk baru dilakukan dengan melewatibeberapa tahap mulai dari pengumpulanide dan konsep produk, prosespembuatan, pengetesan sampaidiluncurkan ke pasar (Bhuiyan, 2011).Menurut Ramaswami (2009) padaproses new product development (NPD)terdapat dua faktor yang menentukanyaitu:

    Customer-driven Development(CDD)CDD mengacu pada seberapa besarkonsumen terlibat dalam prosespengembangan produk

    Cross-functional Integration (CFI),CFI mengacu pada seberapa besarproses pengembangan produktersebut berintegrasi dengan seluruhunit atau divisi dan mitra di luarperusahaan.

    Kinerja dari proses NPD jugaberdampak pada keuangan yang bagusdi perusahaan. Pada proses NPDmenghasilkan produk baru yangdiluncurkan ke pasar denganmemberikan manfaat bagi konsumenyang membeli (R