Upload
hoangdat
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KUALITAS SISTEM, INFORMASI DAN PELAYANAN
TERHADAP MANFAAT BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
DELONE DAN MCLEAN
(Studi Kasus di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Denny Nurjaya
NIM : 132114011
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH KUALITAS SISTEM, INFORMASI DAN PELAYANAN
TERHADAP MANFAAT BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
DELONE DAN MCLEAN
(Studi Kasus di Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Denny Nurjaya
NIM : 132114011
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu,
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan.”(Yesaya 41: 10)
“Kehidupan adalah perjuangan yang tidak boleh kita hindari tapi harus kita
menangkan.” St. Padre Pio
“Untuk memiliki mimpi yang besar dibutuhkan pengorbanan yang sama seperti
memiliki mimpi yang kecil. Bermimpilah yang besar!” Jorge Paulo Lemann
Skripsi ini Kupersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Orangtuaku Tedi Wijaya dan Leny Waty
Kakakku Kevin dan Adikku Andre dan David
Keluargaku dan Sahabat-sahabatku
Keluarga Besar Akuntansi 2013
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Terimakasih atas perhatian, doa dan dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, penguatan,
rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Evaluasi Model Kesuksesan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas (Studi
Kasus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)”. Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi
Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini
tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si, Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak., CA selaku Dosen
Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan
saran dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Dr. Francisca Reni Retno Anggraini selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu membimbing penulis selama kuliah di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama perkuliahan
sampai selesai.
7. Dr. Teddy Janong, M.Kes. selaku Direktur Utama Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta dan Valentina Dwi Yuli Siswianti, M.Kes. selaku
Direktur Pelayanan Kesehatan dan Infrastruktur Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
8. MT Pardjianto dan Ibu Dheny Herdhiyati selaku bagian Personalia yang
telah membantu dan memberikan informasi dalam proses penelitian .
9. Stefanus Cahyo selaku Kepala Bagian Akuntansi Rumah Sakit Panti
Rapih yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh semua
informasi dan data-data yang diperlukan.
10. Seluruh karyawan Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner untuk kepentingan
penelitian.
11. Kedua orang tuaku, Papih Tedi Wijaya dan Mamih Leny Waty yang
selalu memberikan dukungan, doa, semangat, moril, cinta, kasih sayang,
perhatian yang tidak ternilai dan dukungan finansial kepada penulis
selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
ABSTRACT .................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
D. Batasan Masalah...................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 8
A. Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 8
1. Pengertian Sistem .............................................................. 8
2. Karakteristik Sistem .......................................................... 10
3. Pengertian Informasi ......................................................... 13
4. Karakteristik Informasi ..................................................... 13
5. Pengertian Akuntansi ........................................................ 16
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................ 16
7. Komponen Utama Sistem Inforamsi Akuntansi .............. 18
8. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi.................................. 19
B. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ......................... 20
1. Fungsi atas Penerimaan Kas ............................................. 20
2. Dokumen atas Penerimaan Kas ......................................... 22
3. Catatan Akuntansi ............................................................. 23
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ..................... 24
C. Sistem Teknik Dokumentasi ................................................... 25
1. Bagan Alir Data................................................................. 25
2. Bagan Alir Dokumen ........................................................ 26
D. Deskripsi Rumah Sakit ............................................................ 28
1. Pengertian Umum.............................................................. 28
2. Pengertian Rumah Sakit .................................................... 29
3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ........................................ 30
4. Jenis Rumah Sakit Secara Umum ..................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
E. Model Kesuksesan Sistem Informasi ...................................... 32
1. Kualitas Sistem (System Quality) ...................................... 40
2. Kualitas Informasi (Information Quality) ......................... 42
3. Kualitas Layanan (Service Quality) .................................. 45
4. Penggunaan (Use) ............................................................. 46
5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) ........................... 47
6. Manfaat Bersih (Net Benefits) .......................................... 49
F. Penelitian Terdahulu ............................................................... 50
G. Hipotesis Penelitian ................................................................. 54
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 63
A. Objek Penelitian ...................................................................... 63
B. Subjek Penelitian ..................................................................... 63
C. Beberapa Data yang Diperlukan Penelitian ............................ 63
D. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 64
E. Metode dan Desain Penelitian ................................................. 64
F. Teknik Pengambilan Sampel................................................... 64
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 66
H. Variabel Penelitian .................................................................. 68
I. Teknik Analisis Data ............................................................... 70
BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PANTI RAPIH ........... 76
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Panti Rapih ......................... 76
B. Gambaran Lokasi Rumah Sakit Panti Rapih ........................... 81
C. Visi dan Misi Rumah Sakit Panti Rapih ................................. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Rapih ........................ 83
E. Kedudukan Dalam Bidang Akuntansi ..................................... 85
F. Nilai-Nilai Rumah Sakit Panti Rapih ...................................... 87
G. Tujuan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih ......... 88
H. Kebijakan Mutu Rumah Sakit Panti Rapih ............................. 88
I. Logo dan Muttu Rumah Sakit Panti Rapih ............................. 89
J. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih ..................... 90
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 96
A. Gambaran Umum Responden ................................................. 96
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden .................... 97
B. Analisis Data ........................................................................... 99
1. Evaluasi ModeL Pengukuran (Outer Model) .................... 100
2. Model Struktur (Inner Model) ........................................... 106
3. Pengujian Hipotesis ........................................................... 109
C. Pembahasan ............................................................................. 115
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 125
A. Kesimpulan ............................................................................. 125
B. Keterbatasan Masalah ............................................................. 126
C. Saran ........................................................................................ 127
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128
LAMPIRAN .................................................................................................... 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Simbol Diagram Arus Data ........................................................... 25
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Diagram ......................................................... 26
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Diagram (Lanjutan)........................................ 27
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Diagram (Lanjutan)........................................ 28
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 97
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 97
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........ 98
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .................. 99
Tabel 7. Nilai Muatan (Outer Loading) dari Setiap Indikator .................... 100
Tabel 7. Nilai Muatan (Outer Loading) dari Setiap Indikator (Lanjutan) .. 101
Tabel 8. Nilai Muatan (Outer Loading) dari Setiap Indikator Setelah
Estimasi Ulang .............................................................................. 102
Tabel 8. Nilai Muatan (Outer Loading) dari Setiap Indikator Setelah
Estimasi Ulang (Lanjutan) ............................................................ 103
Tabel 9. Nilai Cross Loading ...................................................................... 104
Tabel 10. Average Variance Extracted (AVE) ............................................. 105
Tabel 11. Composite Reliability dan Cronbach Alpha.................................. 106
Tabel 12. R-Square ....................................................................................... 107
Tabel 13. Nilai Koefisien Jalur (Path Koefisien) dan Nilai T-Statistic......... 110
Tabel 14. Kesimpulan Pengujian Hipotesis .................................................. 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I. Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean
(1992: 12) ................................................................................... 32
Gambar II. Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean
(2003) ......................................................................................... 38
Gambar III. Hipotesis Penelitian .................................................................... 56
Gambar IV. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Rapih ........................... 83
Gambar V. Struktur Organisasi Bidang Akuntansi ....................................... 85
Gambar VI. Logo dan Motto Rumah Sakit Panti Rapih ................................ 89
Gambar VII. Path Diagram ........................................................................... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................. 131
Lampiran 2 Data Responden ......................................................................... 140
Lampiran 3 Olah Data Menggunakan SmartPLS.......................................... 143
Lampiran 4 Transkip Wawancara dan Jawaban............................................ 150
Lampiran 5 Prosedur Penerimaan Kas Pasien Rawat Inap ........................... 163
Lampiran 6 Dokumen dan Catatan Penerimaan Kas .................................... 172
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................... 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS SISTEM, INFORMASI DAN PELAYANAN
TERHADAP MANFAAT BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
DELONE DAN MCLEAN
(Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)
Denny Nurjaya
NIM: 132114011
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas sistem,
informasi, dan pelayanan terhadap manfaat bersih. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik analisis menggunakan model
kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean diperbarui (2003). Alat yang
digunakan adalah Partial Least Square (PLS) menggunakan SmartPLS 3.0.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kualitas sistem
terbukti tidak berpengaruh terhadap penggunaan dan terbukti tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna. Kualitas informasi terbukti tidak berpengaruh
terhadap penggunaan tetapi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Kualitas
pelayanan terbukti tidak berpengaruh terhadap penggunaan tetapi berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna. Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat bersih
tetapi kepuasan pengguna terbukti tidak berpengaruh terhadap manfaat bersih.
Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi, Model kesuksesan sistem informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
THE EFFECT OF SYSTEM QUALITY, INFORMATION AND SERVICE
TO NET BENEFITS USING DELONE AND MCLEAN MODEL
(Case Study on Panti Rapih Hospital Yogyakarta)
Denny Nurjaya
Student Number: 132114011
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this research is to test the effect of system quality,
information, and service to net benefits. This research was conducted in Panti Rapih
Hospital Yogyakarta.
The type of this research is case study that used the updated DeLone and
McLean Information System Success Model (2003) as the method of analysis. The
equipment used was Partial Least Square (PLS), specifically SmartPLS 3.0.
The result of the research shows that system quality does not affect system
usefulness and user satisfaction. On the other hand, information quality does not
affect system usefulness but affect user satisfaction. Then, service quality does not
affect system usefulness but affect user satisfaction. Lastly, use affects net benefits
but user satisfaction proved to have no effect on net benefits.
Keywords: Accounting Information System, Information System Success Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan perekonomian suatu Negara akan berpengaruh dengan
kemajuan teknologi informasi. Kebutuhan akan teknologi informasi
menjadi sangat penting bagi suatu organisasi untuk memperoleh data dan
informasi yang lebih cepat dan akurat. Sistem informasi yang saat ini
semakin maju akan berdampak pada situasi atau kondisi persaingan yang
semakin ketat pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan yang lebih
efektif dalam pencapaian tujuan. Suatu organisasi memerlukan sistem
informasi yang menghasilkan informasi yang relevan dan sesuai dengan
kebutuhan. Informasi yang baik merupakan informasi yang dapat disajikan
tepat pada waktunya, bermanfaat dan dapat diandalkan. Salah satu sistem
informasi sangat penting dalam suatu perusahaan maupun organisasi yaitu
sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen mengumpulkan
menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkombinasikan
informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan bagi pihak
yang membutukan informasi. Sistem informasi akuntansi berguna untuk
pengaturan pelaksanaan kegiatan organisasi, memudahkan pelaksanaan
operasional dan memenuhi tujuan organisasi yaitu memperoleh laba yang
optimal. Sistem informasi yang akan dibahas adalah sistem informasi
akuntansi penerimaan kas. Penerimaan kas merupakan sumber pemasukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kas dalam suatu organisasi untuk menjalankan kegiatan operasional yang
harus dipertanggung jawabkan dan pencatatan di sistem dengan pencatatan
secara fisik harus sama jumlahnya. Oleh karena itu penerapan sistem
informasi akuntansi yang efektif dalam suatu perusahaan akan memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan dan manajemen dalam menjalankan
usahanya, maka organisasi tersebut akan semakin dipercaya.
Rumah sakit merupakan suatu bagian dari organisasi medis dan
sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat. Organisasi pelayan kesehatan mempunyai
komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi
masyarakat yang dilayaninya.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dalam mewujudkan tujuan
pelayanan kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang
pembangunan kesehatan. Salah satu sistem informasi akuntansi yang
berguna dalam pengambilan keputusan adalah informasi yang berkaitan
dengan penerimaan kas. Rumah Sakit memiliki bagian untuk menjalankan
roda organisasinya, misalnya bagian akuntansi, bagian keuangan,
pelayanan, bangsal, informasi, dan lain sebagainya. Bagian-bagian tersebut
saling berkaitan satu sama lain, tidak ada yang berdiri sendiri. Artinya,
masing-masing bagian membutuhkan data dari bagian lain yang terkait. Hal
tersebut membuat rumah sakit membutuhkan sistem informasi yang
terintegrasi untuk meningkatkan kelancaran aliran informasi, kontrol
kualitas dan menciptakan kerjasama untuk meningkatkan nilai rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Suatu organisasi mengharapkan kesuksesan dari teknologi informasi
dalam penggunaan sistem. Namun, sistem yang digunakan belum
sepenuhnya terintegrasi dengan baik, masih terjadinya sistem yang eror dan
melambatnya kinerja komputer yang akan mengakibatkan kegiatan
operasional menjadi tidak lancar. Kesuksesan teknologi informasi yang
digunakan sangat berkaitan dengan para pengguna sistem. Pengguna sistem
tersebut dapat dijadikan subjek dalam mengetahui kesuksesan suatu sistem
informasi.
Salah satu model yang biasa digunakan dalam mengukur tingkat
kesuksesan suatu sistem informasi adalah model yang dikembangkan oleh
DeLone dan McLean (2003) yang dikenal dengan Model Kesuksesan
Sistem Informasi DeLone dan McLean. Model ini merefleksi
ketergantungan enam pengukuran, yaitu: kualitas sistem (system quality),
kualitas informasi (information quality), kualitas pelayanan (service
quality), penggunaan (use), kepuasan pengguna (User Satisfaction),
manfaat bersih (net benefits). Pada penelitian ini membahas kesuksesan
sistem informasi dilihat dari sudut pandang pengguna dengan menggunakan
model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (2003).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti bermaksud
melakukan penelitian secara mendalam di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Kualitas Sistem, Informasi dan
Pelayanan Terhadap Manfaat Bersih Dengan Menggunakan Model DeLone
dan McLean”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang ingin ditinjau dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan dan kepuasan
pengguna pada sistem informasi akuntansi?
2. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan dan
kepuasan pengguna pada sistem informasi akuntansi?
3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap penggunaan dan
kepuasan pengguna pada sistem informasi akuntansi?
4. Apakah penggunaan dan kepuasan pengguna berpengaruh terhadap
manfaat bersih pada sistem informasi akuntansi?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor
penentu kesuksesan sistem informasi yang dirumuskan oleh DeLone dan
McLean terhadap sistem informasi akuntansi penerimaan kas.
a. Mengetahui pengaruh kualitas sistem terhadap penggunaan dan
kepuasan pengguna.
b. Mengetahui pengaruh kualitas informasi terhadap penggunaan dan
kepuasan pengguna.
c. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap penggunaan dan
kepuasan pengguna.
d. Mengetahui pengaruh penggunaan dan kepuasan pengguna terhadap
manfaat bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Batasan Masalah
Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Penelitian ini dibatasi hanya membahas kesuksesan sistem informasi yang
dikembangkan oleh DeLone dan McLean yang telah diperbaharui pada
tahun 2003. Populasi yang digunakan dari penelitian ini adalah pengguna
sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang
berkaitan dengan penerimaan kas. Penerimaan kas hanya berfokus pada
penerimaan kas pasien rawat inap.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi pihak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi
dan bahan masukan bagi Rumah Sakit mengenai sistem informasi
akuntansi penerimaan kas, serta sebagai bahan pertimbangan dalam
rangka memperbaiki sistem informasi akuntansi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi, wawasan dan bahan
yang baik bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma terhadap
topik yang diteliti oleh penulis.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis tentang topik yang diambil dan menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan kondisi
praktik sesungguhnya dilapangan.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dikelompokkan dengan sistematika skripsi menjadi 6 bab,
yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah dalam penelitian, tujuan
diadakannya penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam
penelitian dari berbagai referensi yang berkaitan dengan
penelitian, serta menguraikan teori – teori dalam melakukan
analisis sistem informasi akuntansi peneriman kas.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang
akan digunakan dalam mencari data di rumah sakit.
Metodologi penelitian meliputi: objek penelitian, subjek
penelitian, beberapa data yang diperlukan untuk penelitian,
tempat dan waktu penelitian, metode dan desain penelitian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang diteliti,
meliputi sejarah umum dan perkembangan rumah sakit,
gambaran lokasi, visi misi, struktur organisasi, nilai-nilai,
tujuan pelayanan, kebijakan mutu, motto dan pelayanan
kesehatan.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisis data dan pengolahan data
yang dilakukan peneliti. Analisis deskriptif karakteristik
responden, analisis data kuesioner menggunakan software
SmartPLS 3.0 untuk dilakukan pengujian dan mengetahui
pengaruh dari model kesuksesan sistem informasi.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini akan diambil kesimpulan yang merupakan hasil
penelitian atau jawaban atas rumusan masalah. Menarik
kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan,
keterbatasan penelitian, serta saran – saran untuk penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Akuntansi
Setiap organisasi memerlukan adanya sistem informasi untuk
memperlancar aktivitasnya yang telah direncanakan, terkoordinasi dan
diawasi dengan baik untuk mengontrol keuangan yang masuk maupun yang
keluar, serta sistem informasi akuntansi sangat penting dalam pembuatan
keputusan yang efektif dan efisien. Dengan perkembangan teknologi
informasi yang semakin meningkat, maka suatu organisasi harus
meningkatkan keunggulan kompetitif dari sistem informasi akuntansi dalam
mencapai tujuan yang dijalankan. Perlu adanya pengendalian yang sesuai
dan baik yang berfungsi sebagai alat kontrol untuk mencegah terjadinya
kecurangan dan kesalahan serta melindungi harta milik perusahaan terhadap
seluruh aktivitas sistem informasi akuntansi yang telah berjalan.
1. Pengertian Sistem
Menurut Romney dan Steinbart (2014: 3), ”Sistem (system) adalah
serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi
untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang
lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”. Menurut Hall (2008:
5),
“A system is a group of two or more interrelated components or
subsystems that serve a common purpose.”
Dengan demikian sistem adalah sekelompok, dua atau lebih
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Diana dan Lilis (2011: 3) berpendapat bahwa, “Sistem merupakan
serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem
yang lebih kecil yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan”.
Menurut Jogiyanto (2005: 1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama –
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu”.
Winarno (2006: 1.3) mengemukakan bahwa, ”Sistem adalah
sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Sistem berfungsi menerima input (masukan), mengolah input, dan
menghasilkan output (keluaran). Input dan output dari luar sistem, atau dari
lingkungan sistem tersebut berada”.
Mardi (2011: 3), “Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki
tujuan bersama dan memiliki bagian – bagian yang saling berintegrasi satu
sama lain. Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya
masukan (input) yang merupakan sebagai sumber tenaga untuk dapat
beroperasinya sebuah sistem; kedua, adanya kegiatan operasional (proses)
yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi
(tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem)”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, setiap subsistem yang
didesain sangat penting untuk mencapai satu atau lebih tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dalam aktivitas yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan,
terkoordinasi dan diawasi dengan baik akan berpengaruh ketidaksesuaian
terhadap setiap subsistem, sistem harus saling adanya keterkaitan maupun
hubungan dan saling berintegrasi membentuk komponen berupa input,
proses, dan output untuk hasil pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan
direncanakan sehingga akan mudah bagi organisasi dalam pengambilan
keputusan.
2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 3-6), suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat – sifat tertentu, sebagai berikut:
a. Komponen – komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu
kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari
sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem
yang lebih besar yang disebut dengan supra system.
b. Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan di luar sistem adalah segala sesuatu yang ada di luar
batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem ada yang bersifat menguntungkan
(merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara) dan
ada pula yang bersifat merugikan (merupakan pengganggu sistem
yang harus ditahan dan dikendalikan).
d. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
kemungkinan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan
melaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
e. Masukan Sistem (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat dibagi dua, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang
dimasukkan ke dalam sistem agar sistem tersebut dapat
beroperasi.
2) Masukan sinyal (signal input) yaitu energi yang diproses
untuk mendapatkan hasil/keluaran.
f. Keluaran Sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasfikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran juga dapat berupa masukan bagi sistem yang
lain.
g. Pengelolaan Sistem (process)
Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolahan yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data – data transaksi menjadi laporan – laporan keuangan
dengan laporan – laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasional suatu sistem tidak ada
berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya. Sasaran dari sistem sangat berpengaruh pada masukan
dan keluaran yang dihasilkan dari sistem. Suatu sistem akan
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Pengertian Informasi
Romney dan Steinbart (2014: 4), “Informasi (Information) adalah
data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya,
pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan
kualitas dari peningkatan informasi”.
Menurut Hall (2010: 14), “Informasi adalah data yang diproses dan
pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak
dilakukan”. Winarno (2006: 1.6) mengemukakan bahwa, “Informasi
adalah data yang diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan”.
4. Karakteristik Informasi
Karakteristik informasi yang berguna, Romney dan Steinbart (2014:
15), menyajikan tujuh karakteristik yang membuat informasi berguna
dan berarti, sebagai berikut:
a. Relevan
Mengurangi ketidakpastian, meningkatkan pengambilan keputusan,
serta menegaskan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya.
b. Reliabel
Bebas dari kesalahan atau bias; menyajikan kejadian atau aktivitas
organisasi secara akurat.
c. Lengkap
Tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau
aktivitas yang diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Tepat waktu
Diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam
keputusan.
e. Dapat dipahami
Disajikan dalam format yang dapat dimengerti dan jelas.
f. Dapat diverifikasi
Dua orang yang independen dan berpengetahuan di bidangnya, dan
masing – masing menghasilkan informasi yang sama.
g. Dapat diakses
Tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan
dalam format yang dapat digunakan.
Sedangkan Winarno (2006: 1.7) mengemukakan bahwa,
Karakteristik informasi yang baik, menyajikan delapan karakteristik
informasi yang baik, sebagai berikut:
a. Akurat
Menggambarkan kondis objek yang sesungguhnya.
b. Tepat Waktu
Informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. Seringkali
informasi tidak diperlukan lagi setelah keputusan dibuat.
c. Lengkap
Mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
Lengkap tidak berarti memberi semua informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Relevan
Berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Kualitas
informasi ini sangat berhubungan dengan “lengkap”.
e. Terpercaya
Isi informasi dapat dipercaya (istilah lainnya: reliable). Hal ini
tergantung kepada pemberi informasi.
f. Terverifikasi
Dapat dilacak ke sumber aslinya (verifiable). Apabila pemakai
laporan tidak yakin dengan informasi yang diterimanya, dia ingin
mendapatkan sumber informasi yang diperolehnya, untuk
memeriksa apakah benar informasi yang telah diterimanya itu.
g. Mudah dipahami
Informasi harus siap dipahami oleh pembacanya. Pemakai laporan
tidak ingin berfikir lagi dalam menerima informasi, dia hanya ingin
tahu kesimpulannya saja, apakah informasi yang diperlukannya
benar.
h. Mudah diperoleh
Informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna. Pemakai tidak
ingin bersusah payah mencari informasi. Bahkan, bila perlu dia tidak
perlu membaca informasi agar tahu isinya, misalnya saja dalam
bentuk grafik atau suara atau warna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5. Pengertian Akuntansi
1. Menurut Warren (2008: 10), “Akuntansi adalah sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak – pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan. Pihak – pihak yang berkepentingan yaitu kreditor,
pemasok, investor, karyawan, pemilik”.
2. Horngren Harrison (2007: 4) berpendapat bahw, “Akuntansi adalah
sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data
menjadi laporan keuangan, dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada para pengambil keputusan”.
3. Winarno (2006: 1.8) mengemukakan bahwa, “Akuntansi adalah
proses mencatat dan mengolah data transaksi dan menyajikan
informasi kepada pihak – pihak yang berhak dan berkepentingan.
Selain itu akuntansi juga menginterpretasikan (atau “membaca”)
informasi akuntansi yang diterimanya”.
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2014: 10), “Sistem Informasi
Akuntansi (SIA – accounting information system) adalah suatu sistem
yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.” Sistem ini meliputi
orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur
teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Diana dan Lilis (2011: 4) berpendapat bahwa, “Sistem Informasi
Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan
transaksi keuangan”.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006: 3), “Sistem Informasi
Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data
lainnya ke dalam informasi. Salah satu komponen dari sistem informasi
akuntansi yaitu teknologi. Hadirnya teknologi, dapat membantu manajer
perusahaan dalam kegiatan organisasi bisnis”.
Winarno (2006: 1.6) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi
Akuntansi adalah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk
mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi
akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan) dan pihak
eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur, dan sebagainya)”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi merupakan komponen organisasi yang sangat berperan
penting dalam mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyimpan
data dari seluruh aktivitas yang terjadi, yang selanjutnya digunakan
dalam pengambilan keputusan yang relevan dan dapat berguna bagi
organisasi dalam mendapatkan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
7. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2014: 11) Ada enam komponen
Sistem Informasi Akuntansi, yaitu:
1. Orang yang menggunakan sistem;
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data;
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya;
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data;
5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi computer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan
dalam SIA;
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang
menyimpan data SIA.
Sedangkan, Winarno (2006: 2-3) mengemukakan bahwa, yang
menjelaskan bahwa komponen – komponen sistem informasi
akuntansi adalah:
a. Basis data, baik basis data internal (berada di bawah kendali
perusahaan sepenuhnya), maupun basis data eksternal (tidak
dapat dikendalikan oleh perusahaan).
b. Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat
pendukungnya, yang semuanya berfungsi untuk mencatat data,
mengolah data, dan menyajikan informasi, baik secara hardcopy
(tercetak) maupun softcopy (tidak tercetak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Perangkat lunak komputer, yang berfungsi untuk menjalankan
komputer beserta perangkat pendukungnya.
d. Jaringan komunikasi, baik dengan kabel, gelombang radio,
maupun sarana lain, yang berfungsi untuk menghantarkan data
dan informasi dari suatu tempat ke tempat lain.
e. Dokumen dan laporan (baik bersifat hardcopy maupun
softcopy), yaitu media untuk mencatat data atau menyajikan
laporan.
f. Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah buku untuk
menangani suatu peristiwa (atau transaksi) yang setiap hari
terjadi di dalam perusahaan.
g. Pengendalian, yang berfungsi menjamin agar setiap komponen
sistem dapat berfungsi dengan baik.
8. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi, menurut Diana dan Lilis (2011: 5-
7), Lingkup Sistem Informasi Akuntansi dapat dijelaskan dari manfaat
yang didapat dari informasi akuntansi. Manfaat atau tujuan Sistem
Informasi Akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan.
2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau
divisi.
5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
perusahaan.
7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian.
Dengan demikian, dari tujuan sistem informasi akuntansi diatas,
bahwa suatu sistem informasi akuntansi dapat menjadi faktor utama
yang sangat penting guna menghasilkan berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh setiap organisasi yang sesuai dan terstruktur.
B. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut James A Hall (2010: 239),” Penerimaan kas merupakan
ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama
dengan permintaan pembiayaan, dimana dokumen ini berisi informasi
utama yang diperlukan untuk akun pelanggan”.
Penerimaan kas merupakan suatu sumber utama dalam setiap
aktivitas yang dilakukan dalam menjalankan usaha dan menjadi sorotan
penting untuk dipertanggungjawabkan serta pengambilan keputusan,
karena dalam penerimaan kas memungkinkan terjadinya kecurangan yang
dapat memberikan sumber informasi yang tidak sesuai dan tidak relevan.
Berikut penjelasan mengenai sistem informasi akuntansi atas penerimaan
kas.
1. Fungsi atas Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2016: 407), Fungsi yang terkait dalam sistem
informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Fungsi Penerimaan Kas
Fungsi ini berkaitan dengan penerimaan kas baik secara
tunai maupun kredit. Fungsi Penerimaan Pembayaran dilakukan
oleh Bagian Kassa yang selanjutnya diserahkan ke Fungsi Kas
untuk di-input ke dalam komputer dan dicatat ke dalam dokumen
sebagai bukti penerimaan kas. Penerimaan kas berupa uang muka
dicatat oleh Fungsi Piutang sebagai bukti atas piutang yang belum
tertagih. Fungsi Piutang ini bertanggung jawab atas penerimaan
dan pencatatan piutang yang dilakukan oleh Bagian Kassa.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini berkaitan dengan penerimaan kas baik secara
tunai maupun transfer melalui bank. Selain itu memiliki tanggung
jawab atas penerimaan kas dari piutang. Fungsi kas berada di
tangan Bagian Kassa.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat pembukuan
transaksi penerimaan kas dan pencatatan penerimaan kas dari
piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang
ke dalam kartu piutang. Fungsi ini berada di Bagian Jurnal.
d. Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi Pemeriksa Internal bertanggung jawab dalam
melaksanakan perhitungan kas yang ada di tangan Fungsi Kas
secara periodik dan melakukan pengecekan ketelitian catatan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang diselenggarakan oleh Fungsi Akuntansi. Dalam struktur
organisasi Fungsi Pemeriksaan Internal berada di tangan Bagian
Pemeriksa Intern.
2. Dokumen atas Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2016: 407), Dokumen yang terkait dalam
sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut:
a. Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan sejumlah uang
yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada
yang membayar sejumlah uang tersebut untuk kemudian dijadikan
bukti transaksi.
b. Pita Register kas (cash register tape)
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara
mengoperasikan oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang
membayar sejumlah uang tersebut untuk kemudian dijadikan bukti
transaksi.
c. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran
kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada
fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai
dokumen sumber untuk mencatat transaksi penerimaan kas ke
dalam jurnal penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Catatan Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016: 391), catatan akuntansi yang terkait
dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai
berikut:
a. Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas jurnal ini digunakan oleh
fungsi akuntansi untuk mencatat segala penerimaan kas yang
terjadi dan meringkas data keuangannya.
b. Jurnal Penerimaan Kas
Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat jurnal
khusus penerimaan kas dari berbagai sumber.
c. Buku Pembantu Piutang
Buku pembantu ini terdiri dari kartu piutang yang digunakan
untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada tiap debitur.
Buku pembantu ini merupakan rincian akun piutang usaha yang
diselenggarakan dalam buku besar.
d. Buku Besar
Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi
– informasi rekening yang dicatat dalam jurnal yang akan
disajikan dalam laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Menurut Mulyadi (2016: 392), jaringan prosedur yang terkait
dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai
berikut:
a. Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran dan
memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap
lunas pada bukti pembayaran) yang berarti telah diselesaikannya
transaksi pembayaran.
b. Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran atas
piutang. Bagian kassa selanjutnya memberikan bukti transaksi
atas pembayaran piutang tersebut. Pembayaran atas piutang
tersebut selanjutnya dicatat dan dibukukan.
c. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
Sistem pengendalian internal terhadap kas mengharuskan
dengan segera menyetorkan kas ke bank pada hari yang
bersangkutan. Uang yang diterima disetorkan ke bank dalam
jumlah penuh.
d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan
kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang
diterima dari bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Sistem Teknik Dokumentasi
Romney dan Steinbart (2014: 59) mengemukakan, “Dokumentasi
merupakan narasi, bagan alir, diagram, dan bahan tertulis lainnya yang
menjelaskan cara sistem bekerja”. Ada beberapa alat - alat dokumentasi
yang ada yaitu bagan alir (data flowchart) dan bagan alir dokumen
(document flowchart). Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagan Alir Data
Menurut Mulyadi (2016: 45), “Bagan alir data adalah suatu model
yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data
dalam suatu sistem”. Berikut symbol diagram arus data:
Tabel 1. Simbol Diagram Arus Data
Proses
Aliran
Aliran Material
Penghubung
Tempat
penyimpanan data
atau arsip
Sumber atau tujuan
data
Masukan/ keluaran Ditunjukkan oleh garis alir
Sumber: Mulyadi (2016: 45)
Pengolahan
Data
Aliran data
Halaman sama Halaman lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Bagan Alir Dokumen
Romney dan Steinbart (2014: 67), “Bagan alir (flowchart)
adalah teknik analitis yang menggunakan seperangkat symbol standar
untuk menjelaskan gambar beberapa aspek dari sistem informasi
secara jelas, ringkas, dan logis”.
Bagan alir ini juga digunakan untuk menganalisis cara
meningkatkan proses bisnis dan arus dokumen. Simbol bagan alir
dibagi ke dalam empat kategori yaitu, sebagai berikut:
a. Simbol input/output menunjukkan input ke atau output dari sistem.
b. Simbol pemrosesan menunjukkan pengolahan data, baik secara
elektronik atau dengan tangan.
c. Simbol penyimpanan menunjukkan tempat data disimpan.
d. Simbol arus dan lain – lain menunjukkan arus data, di mana bagan
alir dimulai dan berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah
catatan penjelas untuk bagan alir.
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
Dokumen Dokumen atau laporan
elektronik atau kertas.
Berbagai
salinan
dokumen kertas
Diilustrasikan dengan
melebihi simbol dokumen
dan mencetak nomor
dokumen pada muka
dokumen di sudut kana atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Output elektronik Informasi ditampikan oleh
alat output elektronik seperti
terminal, monitor, atau layar.
Entri data
elektronik
Alat entri data elektronik
seperti komputer, terminal,
tablet atau telepon.
Alat input dan
output elektronik
Entri data elektronik dan
simbol output digunakan
bersama untuk menunjukkan
alat yang digunakan untuk
keduanya.
Pemrosesan
computer
Fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh komputer;
biasanya menghasilkan
perubahan dalam data atau
informasi.
Operasi manual Operasi pemrosesan yang
dilakukan secara manual.
Database
Data yang disimpan secara
elektronik dalam database.
Pita Magnetis Data yang disimpan dalam
pita magnetis; pita yang
merupakan media
penyimpanan backup data
yang populer.
File dokumen
kertas
File dokumen kertas; huruf
mengidentifikasi file urutan
pemesanan,
N = secara numerik,
A = secara alfabet,
D = berdasarkan tanggal.
Jurnal/ buku besar
Jurnal atau buku besar
akuntansi berbasis kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Arus dokumen atau
pemrosesan
Mengarahkan arus
pemrosesan atau dokumen;
arus normal ke bawah dan ke
kanan.
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari satu
lokasi geografis ke lokasi
lainnya via garis komunikasi.
Konektor dalam-
halaman
Menghubungkan arus
pemrosesan pada halaman
yang sama; penggunaannya
menghindari garis yang
melintasi halaman.
Konektor luar-
halaman
Entri dari, atau keluar ke,
halaman lain.
Terminal Awal, akhir, atau titik
interupsi dalam proses; juga
digunakan untuk
mengindikasikan pihak luar.
Keputusan Langkah pembuatan
keputusan.
Anotasi
(Catatan
tambahan)
Penambahan komentar
deskripsi atau catatan
penjelasan sebagai
klarifikasi.
Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014: 67 - 68)
D. Deskripsi Rumah Sakit
1. Pengertian Umum
Bastian (2008: 20) berpendapat bahwa,“Organisasi pelayanan
kesehatan adalah suatu lembaga atau institusi yang berbadan hukum,
yang kegiatan operasionalnya adalah memberikan pelayanan
kesehatan maupun memproduksi obat. Lembaga yang kegiatannya
hanya memberikan pelayanan kesehatan, tidak akan bisa terlepas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
lembaga yang memproduksi obat. Oleh karena itu, kedua belah pihak
saling tergantung”.
2. Pengertian Rumah Sakit
Menurut WHO (World Health Organization) Technical Report
Series No.122/1957 yang berbunyi: “Rumah Sakit adalah bagian
integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif
kepada masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya
guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah Sakit juga merupakan
pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian
bio-medik”.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009,
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi – tingginya”.
Wolper dan Pena (1997) mengemukakan bahwa, “Rumah Sakit
adalah tempat dimana orang yang sakit mencari dan menerima
pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk
mahasiswa kedokteran, perawat, dan berbagai tenaga profesi
kesehatan lainnya diselenggarakan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Rumah sakit merupakan suatu tempat dan juga fasilitas, sebuah
institusi, sebuah organisasi yang menyediakan pelayanan pasien rawat
inap, ditambah dengan penjelasan lain. Rumah Sakit juga merupakan
suatu tempat bekerja tenaga kesehatan yang berhubungan langsung
dengan pasien dalam upaya pelayanan kesehatan. Untuk itu rumah
sakit dapat dipandang bertanggung gugat atas kesalahan dan atau
kelalaian tenaga kesehatan yang bekerja di dalamnya (Aditama, 2002).
3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan
paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009, rumah sakit umum mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
4. Jenis Rumah Sakit Secara Umum
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
tentang rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan
pengelolaannya:
a. Berdasarkan jenis pelayanan
1) Rumah Sakit Umum
Memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit.
2) Rumah Sakit Khusus
Memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
b. Berdasarkan pengelolaan
1) Rumah Sakit Publik
Dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan
hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang dikelola
pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan
berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan.
2) Rumah Sakit Privat
Dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang
berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.
E. Model Kesuksesan Sistem Informasi
Model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana.
DeLone dan McLean (1992), mengemukakan model kesusksesan sistem
informasi yang dikenal dengan D&M IS Success Model. Sebagai berikut
ini.
Gambar I. Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean
(1992:12)
Konsep dasar DMSM (DeLone dan McLean Information System
Succes Model) memiliki enam pengukuran kesuksesan sistem informasi
yaitu kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information
quality), penggunaan (use), kepuasan pengguna (user Satisfaction), dan
dampak individual (individual impact) serta dampak organisasi
(organizational Impact).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Secara mendasar variabel dari kesusksesan sebuah implementasi
sistem informasi terdiri dari 3 bagian yaitu sistem itu sendiri, penggunaan
dari sistem dan kemudian dampak yang dihasilkan dari penggunaan dan
kepuasan pengguna. Dari gambar model yang dikemukakan DeLone dan
McLean kesuksesan sistem informasi terdiri dari 6 variabel yaitu:
1. Kualitas Sistem (System Quality) yang digunakan untuk mengukur
kualitas sistem teknologi informasinya sendiri.
2. Kualitas Informasi (Information Quality) yang digunakan untuk
mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi.
3. Penggunaan (Use) adalah penggunaan keluaran suatu sistem
informasi oleh penerima/pemakai.
4. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) adalah respon pemakai
terhadap penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Dampak Individual (Individual Impact) merupakan efek dari
informasi terhadap perilaku pemakai.
6. Dampak Organisasi (Organizational Impact) merupakan pengaruh
dari informasi terhadap kinerja organisasi.
Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal
dari dimensi-dimensi model. Model ini tidak mengukur ke enam dimensi
pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi
mengukurnya secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa kualitas sistem (System Quality)
dan kualitas informasi (Information Quality) secara mandiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bersama-sama mempengaruhi baik penggunaan (Use) dan kepuasan
pemakai (User Satisfaction). Besarnya penggunaan (Use) dapat
mempengaruhi kepuasan pemakai (User Satisfaction) secara positif atau
negatif. Penggunaan (Use) dan kepuasan pemakai (User Satisfaction)
mempengaruhi dampak individual (Individual Impact) dan selanjutnya
mempengaruhi dampak organisasional (Organizational Impact).
1. Perluasan Model Kesuksesan Sistem Informasi
Berdasarkan perkembangan-perkembangan sistem teknologi
informasi dan lingkungan penggunaanya. DeLone dan McLean pada
tahun 2003 memperbarui modelnya dengan memperluasnya dan
menyebutnya sebagai Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M
diperbarui (The Reformulated D&M IS Success Model). Beberapa
ditambahkan dari model yang lama , yaitu sebagai berikut ini:
a. Memasukkan variabel kualitas pelayanan
Jasa yang diberikan sistem teknologi informasi juga
berkembang, tidak hanya menjadi penyedia informasi
(information provider) saja, tetapi juga penyedia pelayanan
(service provider). Untuk mengukur jasa pelayanan ini, maka
DeLone dan McLean (2003) mengusulkan menambah suatu
variabel baru, yaitu variabel kualitas pelayanan (service quality).
b. Merubah variabel-variabel dampak individual dan
organisasional menjadi manfaat-manfaat bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya
dampaknya pada pemakai individual dan organisasi saja, tetapi
dampaknya sudah ke grup pemakai, ke antar organisasi,
konsumer, pemasok, sosial bahkan ke negara. Karena banyaknya
macam dampak ini, DeLone dan McLean (2003) mengusulkan
untuk menanamkannya semua manfaat menjadi suatu manfaat
tunggal yang disebut dengan manfaat-manfaat bersih (net
benefits).
c. Perbaikan dan peningkatan pengukuran-pengukuran.
Setelah model DeLone dan McLean dikenalkan pertama kali
pada tahun 1992, banyak penelitian mencoba menguji dan
meningkatkan lebih lanjut dimensi-dimensi di model tersebut.
Model yang baru mencoba memasukkan perbaikan dan
peningkatan-peningkatan pengukuran-pengukuran tersebut.
2. Model Kesuksesan Sistem Informasi Diperbarui
DeLone dan McLean (2003), memperbarui modelnya dan
menyebutnya sebagai model kesuksesan sistem informasi D&M
diperbarui (update D&M IS success model). Hal-hal ini yang
diperbarui adalah sebagai berikut ini:
a. Menambah dimensi kualitas pelayanan (service quality) sebagai
tambahan dari dimensi-dimensi kualitas yang sudah ada, yaitu
kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi
(information quality).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Menggabungkan dampak individual (individual impact) dan
dampak organisasional (organizational impact) menjadi satu
variabel yaitu manfaat-manfaat bersih (net benefits). Tujuan
penggabungan ini adalah untuk menjaga model tetap sederhana
(parsimony).
c. Menambahkan dimensi minat memakai (intention to use) sebagai
alternatif dari dimensi pemakaian (use). Pengukuran dari
pemakaian (use) mempunyai banyak dimensi, seperti misalnya
pemakaian sukarela atau wajib, mendapat informasi (informed)
atau tidak mendapat informasi (uninformed), efektif lawan tidak
efektif dan lainnya. DeLone dan McLean (2003) mengusulkan
pengukuran alternatif, yaitu minat memakai (intention to use).
Minat memakai adalah suatu sikap (attitude), sedang pemakaian
(use) adalah suatu perilaku (behavior). DeLone dan McLean juga
berargumentasi dengan mengganti pemakaian (use) memecahkan
masalah yang dikritik oleh Seddon (1997) tentang model proses
lawan model kausal.
d. Pemakaian (use) dan kepuasan pemakai (user satisfaction) sangat
erat berhubungan. Pemakaian (use) harus mendahului kepuasan
pemakai (user satisfaction) sebagai suatu proses, tetapi
pengalaman positif karena menggunakan (use) akan
mengakibatkan kepuasan pemakai yang lebih tinggi sebagai suatu
kausal. Secara sama, peningkatan kepuasan pemakai akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengakibatkan peningkatan minat menggunakan (intention to
use) dan kemudian akan menggunakan (use).
e. Jika manfaat-manfaat bersih (net benefits) positif akan
menguatkan minat memakai, dan menggunakan serta tingkat
kepuasan pemakai. Umpan balik ini masih valid bahkan untuk
manfaat-manfaat bersih yang negatif.
f. Model yang diperbarui mempunyai arah panah untuk
mendemontrasikan hubungan yang diusulkan antar dimensi-
dimensi kesuksesan dalam bentuk proses, tetapi tidak
menunjukkan arah hubungannya yang positif atau negatif dalam
bentuk kausal. Sifat hubungan kausal seharusnya dihipotesiskan
dalam kontek penelitian yang khusus. Misalnya, di suatu kontek,
suatu sistem yang berkualitas tinggi akan diasosiasikan dengan
menggunakan (use) lebih tinggi, meningkatkan kepuasan
pemakai dan menghasilkan manfaat-manfaat bersih positif.
Untuk kontek ini, semua hubungan yang diusulkan adalah positif.
Di kontek lain misalnya, penggunaan lebih banyak sistem
informasi yang jelek akan diasosiasikan dengan kurang puasnya
pemakai dan berakibat pada manfaat-manfaat bersih yang negatif.
Asosiasi-asosiasi yang diusulkan ini akan berbentuk negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Manfaat
Bersih (Net
Benefits)
Dari analisis di atas, maka DeLone dan McLean (2003)
mengusulkan suatu model yang diperbarui yang tampak di gambar berikut
ini.
Gambar II. Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean
(2003)
Keenam elemen faktor atau komponen dalam pengukuran dari
model ini adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Sistem (System Quality), dapat mengukur karakteristik
dalam sistem informasi.
2. Kualitas Informasi (Information Quality), berkaitan dengan
keluaran dari sistem informasi.
3. Kualitas Pelayanan (Service Quality), kualitas dukungan yang
diterima pengguna dari personil/staf sistem informasi (unit
teknologi informasi) awalnya digunakan dalam penelitian
pemasaran (marketing).
4. Penggunaan (Use), berkaitan dengan pencarian dan penggunaan
output dari sistem informasi oleh pengguna.
Pemakai
(Use)
Kualitas Sistem
(System Quality) Intensi
Memakai
(Intention
to Use)
Kualitas Informasi
(Information Quality)
Kepuasan Pemakai
(User Satisfaction)
Kualitas Pelayanan
(Service Quality)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction), laporan tingkat kepuasan
pengguna atas layanan yang diberikan sistem informasi meliputi
cara mencari informasi tentang transaksi dengan pemakai atau
pelanggan melalui informasi pembelian, pembayaran, penerimaan,
dan layanan.
6. Manfaat Bersih (Net Benefits), penggabungan dampak individual
(individual impact) dan dampak organisasional (organizational
impact). Sejauh mana sistem informasi berkontribusi pada
keberhasilan individu, kelompok, organisasi, industri, dan bangsa.
Kesuksesan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merujuk pada
penilaian pengguna atas kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas
pelayanan yang dijabarkan pada penggunaan dan kepuasan pengguna
terhadap sistem yang digunakan. Suatu model kesuksesan sistem
informasi akuntansi dikatakan sukses apabila dari pengguna sistem mau
menggunakan sistem tersebut dan juga memberikan kepuasan pengguna
sebagaimana fungsi dari sistem tersebut.
Cara menganalisisnya, yang pertama kali dilakukan adalah menilai
kondisi sistem. Penilaian ini ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas
informasi, dan kualitas pelayanan yang dihasilkannya. Keberadaan
sistem informasi akuntansi akan mempengaruhi perilaku pengguna.
Untuk mengetahui perilaku pengguna dinilai dari penggunaan sistem
dan kepuasan terhadap sistem. Perilaku pengguna ditentukan oleh
variabel penggunaan sistem dan kepuasan pengguna. Penggunaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
berulang-ulang dapat dimaknai bahwa penggunaan yang dilakukan
bermanfaat bagi pengguna. Tingginya manfaat yang diperoleh
mengakibatkan pengguna akan lebih puas menggunakan sistem.
Setiap elemen yang ada dalam D&M IS Success Model masih perlu
diuraikan lebih lanjut agar dapat lebih mudah digunakan sebagai alat
ukur untuk mengetahui tingkat kesuksesan dari sebuah sistem informasi.
Setiap item-item tersebut telah dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kualitas Sistem (System Quality)
Sistem adalah kumpulan komponen yang saling
berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur (O’Brien, 2005). Sistem memiliki tiga
komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, yaitu: input
melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang
memasuki sistem yang diproses, pemrosesan melibatkan proses
transformasi yang mengubah input menjadi output, dan output
melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses
transformasi ke tujuan akhirnya (O’Brien, 2005).
Kualitas sistem didefinisikan sebagai suatu karakteristik
yang diinginkan dari sistem informasi untuk menghasilkan
informasi. Artinya, kualitas sistem merupakan kualitas teknis dari
sistem informasi itu. Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi
hardware dan software dalam sistem informasi. Menurut DeLone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dan McLean (1992) menjelaskan bahwa kualitas sistem adalah
performa dari sistem yang merujuk pada seberapa baik kemampuan
perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem
informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna.
Indikator pengukuran kualitas sistem dari DeLone dan McLean,
(Jogiyanto, 2007:14-15) yaitu:
a. Kenyamanan Akses
Tingkat kesuksesan sistem informasi dapat dilihat dari tingkat
kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.
Dengan tingginya tingkat kenyamanan suatu sistem informasi
maka pengguna akan sering menggunakan sistem informasi
untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
b. Keluwesan Sistem (Flexibility)
Keluwesan (Flexibility) sistem informasi sangat mempengaruhi
tingkat kesuksesan sistem. Pengguna akan lebih memilih sistem
yang lebih flexibel dibandingkan dengan sistem yang kaku.
Dengan tingkat flexibelitas yang tinggi maka pengguna dapat
sistem dengan lebih mudah.
c. Realisasi dari ekspektasi-ekspektasi pemakai
Jika sebuah sistem dapat merealisasikan ekspektasi (harapan)
dari pemakai dalam mencari sebuah informasi maupun
penggunaan sistem maka sistem akan lebih diminati.
d. Kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Setiap sistem informasi dapat dibedakan fungsi-fungsi yang
dimilikinya. Banyak sistem informasi lebih diminati karena
memiliki fungsi-fungsi yang lebih spesifik dari sistem informasi
lain.
e. Keandalan sistem (reliability)
Keandalan sistem informasi adalah ketahanan sistem informasi
dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini
juga dapat dilihat dari sistem informasi dalam melayani
kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat
mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem
tersebut.
f. Kecepatan akses (response time)
Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem
informasi. Jika sistem informasi memiliki kecepatan akses yang
optimal maka layak untuk dikatakan bahwa sistem informasi
yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses
akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan
sistem informasi. Response time juga dapat dilihat dari kecepatan
pengguna dalam menelusur akan informasi yang dibutuhkan.
2. Kualitas Informasi (Information Quality)
Informasi adalah data yang telah diubah menjadi informasi
yang berarti dan berguna bagi pengguna tertentu. Perusahaan
membutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pengambilan keputusan dan berbagai informasi. Informasi yang
dihasilkan perlu memiliki kualitas yang karakteristik, bernilai dan
bermanfaat bagi penggunanya (O’Brien, 2005).
Kualitas informasi merupakan output dari penggunaan
sistem informasi oleh pengguna (user). Variabel ini
menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh
pengguna yang diukur dengan kelengkapan informasi
(completeness), relevan (relevance), keakuratan informasi
(accuracy), ketepatan waktu (timeliness), penyajian informasi
(format). Indikator pengukuran kualitas informasi dari DeLone dan
McLean, (Jogiyanto, 2007:17-19) yaitu:
a. Kelengkapan (Completeness)
Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat
dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap.
Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna
dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini
mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Jika informasi
yang tersedia dalam sistem informasi lengkap maka akan
memuaskan pengguna. Pengguna mungkin akan menggunakan
sistem informasi tersebut secara berkala setelah merasa puas
terhadap sistem informasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Relevan (Relevance)
Kualitas informasi suatu sistem informasi dikatakan baik jika
relevan terhadap kebutuhan pengguna atau dengan kata lain
informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penggunanya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap pengguna satu dengan yang
lainnya berbeda sesuai dengan kebutuhan.
c. Akurat (Accurate)
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat
karena sangat berperan bagi pengambilan keputusan
penggunanya. Informasi yang akurat berarti harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud
informasi yang disediakan oleh sistem informasi. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang
dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
d. Ketepatan waktu (Timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat,
informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,
karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat
berakibat fatal untuk organisasi sebagai pengguna suatu sistem
informasi tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kualitas informasi yang dihasilkan sistem informasi baik jika
informasi yang dihasilkan tepat waktu.
e. Penyajian informasi (Format)
Penyajian informasi sistem informasi yang memudahkan
pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh
sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik.
Jika penyajian informasi dalam bentuk yang tepat maka
informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas sehingga
memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang
dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Format informasi
mengacu kepada bagaimana informasi dipresentasikan kepada
pengguna. Dua komponen dari format informasi adalah bentuk
dasar dan konteks dari interpretasinya dimana kadang-kadang
dipandang sebagai frame. Bentuk dasar format merupakan
bentuk penyajian website sebagai suatu bentuk sistem informasi,
sedangkan konteks interpretasi sistem informasi mempengaruhi
pandangan pengguna dan hal ini sering menyebabkan
kesalahpahaman.
3. Kualitas Layanan (Service Quality)
Kualitas layanan sistem informasi merupakan pelayanan
yang di dapatkan pengguna dari pengembang sistem informasi,
layanan dapat berupa update sistem informasi dan respon dari
pengembang jika sistem mengalami masalah. Kualitas layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
didefinisikan sebagai kualitas dukungan yang diterima pengguna
dari personil atau staff sistem informasi.
Beberapa indikator pada kualitas layanan adalah tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy). Indikator
pengukuran kualitas layanan dari DeLone dan McLean, (DeLone
and McLean, 2003) yaitu:
a. Tanggap (responsiveness)
Tanggap dalam sistem informasi terhadap kecepatan pelayanan.
Pelayanan yang baik adalah menyangkut sikap dan perilaku mau
dan siap untuk memberikan pelayanan.
b. Jaminan (assurance)
Pelayanan yang diberikan oleh sistem informasi mencakup
pengetahuan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
c. Empati (empathy)
Meliputi kemudahan dalam berhubungan komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan memahami keperluan para pengguna
sistem informasi.
4. Penggunaan (Use)
Penggunaan mengacu pada seberapa sering pengguna
memakai sistem informasi. Dalam kaitannya dengan hal ini penting
untuk membedakan apakah pemakaiannya termasuk keharusan yang
tidak bisa dihindari atau sukarela. Menurut Jogiyanto (2007:21)
variabel ini diukur dengan indikator sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Sifat penggunaan (Nature of use)
Sifat dari penggunaan adalah digunakan untuk maksud yang
diinginkan ketepatan penggunaan serta tipe informasi yang
sesuai dengan maksud dari penggunaan.
Mereplikasi item yang digunakan pada penelitian J.Iivari
(2005), indikator penggunaan (use) menggunakan dua item
yaitu:
b. Penggunaan waktu harian (Daily used time)
c. Frekuensi penggunaan (Frequency of use)
5. Kepuasan pengguna (User satisfaction)
Kepuasan pengguna merupakan respon dan umpan balik
yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi.
Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria
subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang
digunakan. Kepuasan pengguna sistem informasi adalah perluasan
dari kepercayaan pengguna terhadap sistem yang dapat memenuhi
kebutuhan informasi. Variabel ini diukur dengan indikator yang
terdiri atas efisiensi (efficiency), keefektifan (effectiveness),
kepuasan (satisfaction), kepuasan informasi (repeat visits), dan
kepuasan menyeluruh (repeat purchase).
a. Efesiensi (Efficiency)
Kepuasan pengguna dapat tercapai jika sistem informasi
membantu pekerjaan pengguna secara efisien. Keefisienan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dapat dilihat dari sistem informasi yang dapat memberikan
solusi terhadap pekerjaan pengguna kaitannya dengan aktivitas
pelaporan data secara efisien. Suatu sistem informasi dapat
dikatakan efisien jika suatu tujuan yang dimiliki pengguna dapat
tercapai dengan melakukan hal yang tepat.
b. Keefektivan (Effectiveness)
Keefektivan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan
pengguna dapat meningkatkan kepuasan pengguna terhadap
sistem informasi tersebut. keefektivan sistem informasi ini dapat
dilihat dari kebutuhan atau tujuan yang dimiliki pengguna dapat
tercapai sesuai harapan atau target yang diinginkan.
c. Kepuasan (Satisfaction)
Kepuasan pengguna dapat diukur menilai rasa puas yang
dirasakan pengguna dalam menggunakan sistem informasi. Rasa
puas pengguna dapat ditimbulkan dari fitur-fitur yang
disediakan sistem informasi akuntansi seperti kualitas sistem
dari sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi akuntansi. Rasa puas yang dirasakan
pengguna mengindikasikan bahwa sistem informasi berhasil
memenuhi aspirasi atas kebutuhan pengguna.
d. Kepuasan informasi (Repeat visits)
Perbedaan antara informasi yang dibutuhkan serta informasi
yang diterima. “Secara umum kepuasan informasi sebagai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
perbandingan pengharapan atau kebutuhan sistem informasi
dengan kinerja sistem yang diterima” Menurut (Remenyi, et al.,
2002).
e. Kepuasan menyeluruh (Repeat purchase)
Salah satu bentuk kepuasan secara global atas semua sistem yang
sudah disajikan dan dilakukan interaksi mengenai tingkat
kepuasan layanan informasi dan sistem. Serta manfaat dalam
proses input output yang diterima.
6. Manfaat Bersih (Net benefits)
Manfaat bersih merupakan dampak (impact) keberadaan dan
pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja pengguna baik
secara individual maupun organisasi termasuk di dalamnya
produktivitas, meningkatkan pengetahuan dan mengurangi lama
waktu pencarian informasi (Jogiyanto, 2007:157). Manfaat bersih
didefinisikan sejauh mana sistem informasi berkontribusi pada
keberhasilan individu, kelompok, organisasi, industri dan bangsa
dan sistem informasi e-commerce atau e-business dapat memberikan
manfaat kepada pemakai tunggal, misalnya pelanggan, suatu grup
dari pemakai-pemakai, suatu organisasi, atau industri. Variabel ini
diukur dengan indikator yang terdiri atas meningkatkan bebagai
kemampuan (Improve konwledge sharing), efektivitas komunikasi
(Communication effectiveness), Reduce Information search time,
dan Productivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
F. Penelitian Terdahulu
Alsharayri (2012), meneliti tentang evaluasi kinerja sistem
informasi akuntansi di Rumah Sakit Pribadi Yordanian. Penelitian ini
ditunjukkan untuk mengidentifikasi evaluasi akuntansi kinerja sistem
informasi yang digunakan di Rumah Sakit Swasta Yordanian. Dari hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan keberadaan peralatan modern dan
teknologi membentuk gambaran positif kinerja sistem akuntansi,
penggunaan program modern meningkatkan efektivitas kinerja sistem;
bahwa apa studi disetujui dalam analisis statistik, kehadiran tenaga
manusia memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja sistem
akuntansi.
Kim (1988), meneliti tentang Organizational and Performance in
Hospital Accounting Information Systems : An Empirical Investigation”.
Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa persaingan antara HAIS
tugas prediktabilitas kemampuan dan koordinasi mode secara signifikan
berhubungan dengan kinerja yang diukur dengan kepuasan pengguna
informasi. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan
kuesioner penelitian kuantitatif, dengan survey lapangan HAIS termasuk
observasi dan pengembangan kelompok. Hasil temuan menunjukkan
bahwa perbandingan antara HAIS tugas prediktabilitas kemampuan dan
koordinasi mode secara signifikan berhubungan dengan kinerja yang baik
yang diukur dengan kepuasan pengguna informasi. Penggunaan User
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Information Satisfaction (UIS) sebagai pengganti ukuran untuk kinerja
MAS menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Hudin dan Riana (2016), meneliti tentang “Kajian keberhasilan
penggunaan sistem informasi accurate dengan menggunakan model
kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean”. Jumlah responden
yaitu karyawan pengguna accurate pada enam perusahaan di Kota
Sukabumi adalah sebanyak 37 responden. Hasilnya, dari 9 hipotesis 6
yang signifikan yakni kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pengguna, kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan, kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan,
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna,
penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna,
penggunaan berpengaruh signifikan terhadap manfaat bersih, kepuasan
pengguna berpengaruh signifikan terhadap manfaat bersih. Sedangkan 2
hipotesis lainnya tidak terbukti yaitu kualitas informasi berpengaruh
signifikan terhadap penggunaan dan kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap penggunaan.
Jumardi, et al., (2015), melakukan penelitian tentang Analisis
kesuksesan implementasi sistem informasi skripsi pada program studi
teknik informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 45 yaitu mahasiswa yang pernah
menggunakan sistem informasi skripsi. Hasilnya menunjukkan kepuasan
pengguna sistem informasi skripsi dipengaruhi oleh kualitas informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dan kualitas sistem, net benefit dipengaruhi oleh kepuasan pengguna.
Sedangkan kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan pengguna. Secara umum sistem inforamsi skripsi telah
memberikan manfaat kepada pengguna, namum dalam implementasi
sistem informasi skripsi mahasiswa sebagai pengguna merasa perlu
adanya peningkatan kualitas layanan dari sistem informasi skripsi.
Penelitian Purwaningsih (2010), yang berjudul “Analisis
Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi
Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek
(PERSERO))”. Populasi penelitian ini adalah 121 Kantor Cabang PT
Jamsostek (Persero) se-Indonesia. Setiap kantor cabang diambil sampel
10 orang berstatus karyawan tetap untuk menjadi responden. Kuesioner
dikembalikan berjumlah 72 kantor cabang dengan pengembalian
kuesioner 650 dan kuesioner yang lengkap dan dapat digunakan 519.
Penelitian tersebut menyatakan hasil bahwa: kesuksesan penerapan
Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online PT Jamsistek
(Persero) dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas pelayanan, dan kepuasan pengguna serta kesesuaian
tugas dan teknologi, kesuksesan penerapan SIPT Online diukur dengan
menggunakan kepuasan pengguna sistem informasi serta dampak
individual karena pengguna sistem informasi, Kepuasan pengguna SIPT
Online dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas sistem, kualitas
informasi, dan kualitas pelayanan, Dampak individual karena pengguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
SIPT Online dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna sistem informasi.
Subchan et. al., (2012) meneliti tentang Mengukur Efektivitas
Sistem Informasi dan Mengetahui Kesuksesan Portal Akademik (SIAM)
Online (Studi kasus terhadap pengguna di program pendidikan vokasi
Universitas Brawijaya). Populasi penelitian ini adalah 80 orang dan
menggunakan sampel sejumlah 85 orang. Hasil penelitian menunjukkan
dari 11 hipotesis terdapat 7 hipotesis yang terdapat pengaruh langsung dan
tidak signifikan antar variabel. Terdapat 4 hipotesis yang terdapat
pengaruh langsung dan signifikan. Terdapat pengaruh langsung dan
signifikan antara variabel dimensi kualitas informasi terhadap
penggunaan portal akademik. Terdapat pengaruh langsung dan signifikan
antara variabel dimensi kualitas kolaborasi terhadap penggunaan portal
akademik. Terdapat pengaruh langsung dan signifikan antara variabel
dimensi penggunaan dari portal terhadap manfaat individu dan terdapat
pengaruh langsung dan signifikan antara variabel dimensi kepuasan
pengguna terhadap manfaat individu.
Groho et. al., (2014) meneliti tentang Evaluasi Kesuksesan
Implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di BPK. Sampel
penelitian ini adalah 90 responden. Terdapat hasil analisis yang
menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap
kemudahan yang dirasakan, tetapi tidak berpengaruh terhadap kegunaan
yang dirasakan. Kualitas informasi berpengaruh terhadap kegunaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dirasakan dan kemudahan yang dirasakan. Kualitas layanan berpengaruh
signifikan terhadap kegunaan yang dirasakan, tetapi tidak berpengaruh
terhadap kemudahan yang dirasakan. Kemudahan yang dirasakan
mempengaruhi secara signifikan kegunaan yang dirasakan. Kegunaan
yang dirasakan dan kemudahan yang dirasakan mempengaruhi secara
signifikan kepuasan pengguna dan kepuasan pengguna mempengaruhi
secara signifikan manfaat-manfaat bersih. Didapatkan evaluasi
kesuksesan implementasi APTB yang belum sepenuhnya memenuhi
harapan pengguna.
Juhani Iivari (2005), profesor dari University Of Oulu Finlandia
dengan penelitiannya yang berjudul “An Empirical Test of The DeLone-
McLean Model of Information System Success’’, hasil dari penelitian
tersebut menyatakan bahwa: kualitas sistem persepsian berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi persepsian berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna, kualitas sistem persepsian berpengaruh
terhadap penggunaan, kualitas informasi persepsian tidak berpengaruh
terhadap penggunaan, kepuasan pengguna berpengaruh terhadap
penggunaan, kepuasan pengguna berpengaruh terhadap dampak individu,
dan penggunaan berpengaruh terhadap dampak individu.
G. Hipotesis Penelitian
Model DeLone dan McLean telah digunakan dalam beberapa
penelitian tentang kesuksesan sistem informasi (Hudin and Riana, 2016),
karena model DeLone dan McLean digunakan untuk pengukuran masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
masing variabel, dan digunakan untuk melihat pengaruh antar variabel dari
hipotesis yang dibuat.
DeLone dan McLean (2003), melakukan pemutakhiran dengan
menambahkan variabel kualitas pelayanan (service quality) serta merubah
variabel dampak individu (individual impact), dan variabel dampak
organisasi (organizational impact) menjadi variabel manfaat bersih (net
benefits). Model tersebut digunakan sebagai dasar hipotesis penelitian untuk
dijadikan acuan dalam pengembangan kuesioner, dan untuk mengetahui
kesuksesan sistem informasi.
Berdasarkan terori yang dikemukakan oleh DeLone dan McLean
(2003) dijelaskan bahwa suatu sistem informasi dikatakan sukses apabila
terdapat hubungan-hubungan yang positif antar variabel-variabel yang
diteliti. Hipotesis dalam model DeLone dan McLean dikatakan diterima jika
variabel-variabel yang diuji dari hipotesis saling berpengaruh. Sedangkan
dikatakan ditolak jika variabel-variabel yang diuji dari hipotesis tidak
berpengaruh. Suatu model sistem informasi akuntansi dikatakan sukses
apabila dari pengguna sistem mau menggunakan sistem tersebut dan juga
memberikan kepuasan pengguna sebagaimana fungsi dari sistem tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya, kerangka pikir yang
digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam model konsep berikut:
Gambar III. Hipotesis Penelitian
Mengacu pada model kesuksesan sistem informasi DeLone dan
McLean, manfaat individu dipengaruhi oleh penggunaan sistem dan
kepuasan pemakai. Penggunaan sistem dan kepuasan pemakai tergantung
dari sistem yang digunakan. Pada gambar III dijelaskan tentang kerangka
konsep DeLone dan McLean (2003) yaitu terdapat beberapa variabel yang
mempengaruhi variabel penggunaan dan kepuasan pengguna yaitu variabel
kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan. Selanjutnya
variabel penggunaan dan kepuasan pengguna akan mempengaruhi pada
manfaat bersih sistem informasi. Maksud dari model gambar III adalah
untuk mengukur kesuksesan sistem informasi akuntansi, yang pertama kali
dilakukan adalah ditentukan oleh: Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,
Kualitas Pelayanan yang dihasilkan. Keberadaan sistem informasi akuntansi
akan mempengaruhi perilaku pengguna. Untuk mengetahui perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pengguna dinilai dari penggunaan sistem dan kepuasan pengguna terhadap
sistem.
Berdasarkan kerangka konsep pengaruh antar variabel, maka
disusunlah hipotesis sebagai berikut:
1. Kualitas Sistem informasi biasanya berfokus pada karakteristik kinerja
sistem. Jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem
informasi dari sistem yang digunakan adalah baik, maka pengguna
sistem informasi akuntansi akan meningkat. Semakin tinggi kualitas
sistem, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi.
Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas sistem yang
dihasilkan sistem dapat memberikan informasi yang berguna dan dapat
meningkatkan penggunaan sistem informasi. Menurut hasil penelitian
Hudin dan Riana (2016) menyatakan bahwa Kualitas Sistem
berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan. Berdasarkan penelitian
terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut:
H1 Kualitas Sistem (system quality) berpengaruh terhadap
Penggunaan (use) sistem informasi akuntansi.
2. Kualitas Sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem.
Jika pemakai sistem informasi percaya bahwa sistem yang digunakan
adalah baik, maka pengguna akan merasa puas. Semakin tinggi kualitas
sistem, maka semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi
akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas sistem
yang dihasilkan sistem dapat memberikan kenyamanan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
meningkatkan rasa puas pengguna sistem informasi akuntansi. Menurut
hasil penelitian Jumardi (2015), menyatakan bahwa Kualitas Sistem
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengguna.
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai
berikut:
H2 Kualitas sistem (system quality) berpengaruh terhadap Kepuasan
pengguna (user satisfaction) sistem informasi akuntansi.
3. Kualitas Informasi yang bersifat lengkap, relevan, akurat, tepat waktu
dan memiliki penyajian informasi yang baik, akan meningkatkan
kepercayaan pengguna sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas
informasi, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi.
Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas informasi mampu
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna untuk
pengambilan keputusan yang diharapkan akan meningkatkan kegunaan
sistem informasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Subchan et. al.,
(2012) yang menyatakan Kualitas Informasi yang disediakan portal
akademik (SIAM) mempunyai pengaruh yang signifikan secara
langsung terhadap Penggunaan sistem. Berdasarkan penelitian
terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut:
H3 Kualitas informasi (information system) berpengaruh terhadap
Penggunaan (use) sistem informasi akuntansi.
4. Kualitas Informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi.
Semakin tinggi kualitas informasi, maka semakin tinggi penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila,
informasi yang dihasilkan memiliki kualitas yaitu karakteristik, bernilai
dan bermanfaat bagi pengguna yang akan memberikan rasa puas dalam
menggunakan sistem informasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Jumardi et. al., (2015) yang menyatakan bahwa Kualitas Informasi
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengguna.
Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai
berikut:
H4 Kualitas informasi (information system) berpengaruh terhadap
Kepuasan pengguna (user satisfaction) sistem informasi akuntansi.
5. Kualitas pelayanan berfokus pada usaha pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pengguna sistem informasi. Semakin tinggi kualitas
pelayanan, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi
akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas pelayanan
dapat memberikan respon dan pemenuhan kebutuhan bagi pengguna
jika terjadi masalah pada sistem informasi, yang akan meningkatkan
penggunaan sistem informasi. Menurut hasil penelitian Groho et. al.,
(2014), menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh positif
terhadap niat penggunaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka
muncul hipotesis sebagai berikut:
H5 Kualitas pelayanan (service quality) berpengaruh terhadap
Penggunaan (use) sistem informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
6. Kualitas Pelayanan yang baik adalah kualitas yang memberikan
tanggapan, jaminan dan empati untuk memenuhi harapan penggunaan
sistem. Semakin tinggi kualitas pelayanan, maka semakin tinggi
kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem
dikatakan sukses apabila, kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak
pengembang sistem dapat memberikan respon dan memenuhi
kebutuhan pengguna, dimana pengguna akan puas menggunakan sistem
informasi. Menurut hasil penelitian Hudin dan Riana (2016)
menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Pengguna. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul
hipotesis sebagai berikut:
H6 Kualitas pelayanan (service quality) berpengaruh terhadap
Kepuasan pengguna (user satisfaction) sistem informasi akuntansi.
Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan
software dalam sistem informasi (DeLone dan McLean 1992). Semakin
baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang diberikan, misalnya
dengan cepatnya waktu untuk mengakses dan kegunaan dari output
sistem akan menyebabkan pengguna tidak merasa enggan untuk
melakukan pemakaian kembali (reuse), sehingga intensitas pemakaian
sistem akan meningkat. Pemakaian yang berulang-ulang ini dapat
dimaknai bahwa pemakaian yang dilakukan bermanfaat bagi pemakai.
Tingginya derajat manfaat yang diperoleh mengakibatkan pemakai akan
lebih puas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DeLone dan McLean (2003) Pemakaian (use) dan kepuasan
pemakai (user satisfaction) sangat erat berhubungan. Pemakaian (use)
harus mendahului kepuasan pemakai (user satisfaction) sebagai suatu
proses, tetapi pengalaman yang positip karena menggunakan (use) akan
mengakibatkan kepuasan pemakai yang lebih tinggi sebagai suatu
kausal. Jika manfaat-manfaat bersih (net benefits) positif akan
menguatkan penggunaan serta tingkat kepuasan pemakai.
Adanya sistem yang berkualitas dan kualitas atas informasi yang
dihasilkan, pemakai menjadi mau menggunakan secara intensif yang
pada akhirnya menyebabkan kepuasan pengguna. Penggunaan (use) dan
kepuasan pengguna (user satisfaction) tersebut menyebabkan
meningkatnya manfaat bersih (net benefits) oleh pengguna sistem
informasi.
7. Penggunaan (use) sistem informasi yang telah dikembangkan mengacu
pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi. Semakin
tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi
manfaat bersih. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila penggunaan
sistem informasi akuntansi dapat memenuhi kebutuhan dan sistem
berjalan dengan baik. Adanya timbal balik manfaat yang diberikan oleh
pengguna sistem informasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Hudin dan
Riana (2016), yang menyatakan bahwa Penggunaan berpengaruh
terhadap Manfaat Bersih. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka
muncul hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
H7 Penggunaan (use) berpengaruh terhadap Manfaat Bersih (net
benefit) sistem informasi akuntansi.
8. Semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, maka
semakin tinggi manfaat bersih. Sehingga sistem dikatakan sukses
apabila sistem yang digunakan memberikan rasa puas dan respon cepat
terhadap pengguna sistem informasi. Adanya timbal balik yang
diberikan pengguna sistem informasi yang puas menggunakan sistem
tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Hudin dan Riana (2016), yang
menyatakan bahwa Kepuasan Penggunaan berpengaruh terhadap
Manfaat Bersih. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul
hipotesis sebagai berikut:
H8 Kepuasan Pengguna (user satisfaction) berpengaruh terhadap
Manfaat Bersih (net benefit) sistem informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 38) pengertian objek penelitian yaitu “Suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Objek penelitian yang digunakan di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta sebagai berikut:
a. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerimaan kas
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
b. Catatan-catatan akuntansi penerimaan kas pasien Pasien Rawat
Inap.
c. Pengguna sistem informasi akuntansi penerimaan kas.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud adalah orang – orang yang dijadikan responden
yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek penelitian ini
adalah Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, seperti:
a. Kepala Bagian Akuntansi.
b. Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan.
C. Beberapa data yang diperlukan untuk penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi:
a. Sejarah Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Struktur Organisasi beserta uraian tugasnya Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta.
c. Prosedur penerimaan kas di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta di
Jl. Cik Tiro No.30, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55223.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2017 hingga Mei
2017 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
E. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian menggunakan kuantitatif (Pembagian kuesioner).
2. Pendekatan studi kasus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
3. Metode analisis yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS)
dengan perangkat lunak SmartPLS. Untuk menguji model kesuksesan
sistem informasi pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas,
peneliti menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada pengguna
sistem informasi akuntansi penerimaan kas.
F. Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
“Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono (2012: 61). Populasi
merupakan keseluruhan dari orang, kejadian atau segala hal yang
menjadi perhatian peneliti.
Populasi penelitian ini adalah pengguna sistem informasi akuntansi
di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Populasi yang dipilih memiliki
hubungan erat dengan masalah yang diteliti, yaitu pengguna sistem
informasi akuntansi yang terdiri dari seluruh pegawai Bagian Akuntansi
sebanyak 13 orang dan seluruh pegawai Bagian Keuangan sebanyak 48
orang. Sehingga didapatkan total keseluruhan populasi sebanyak 61
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2012: 62). Sampel merupakan bagian dari populasi
atau beberapa elemen dari populasi. Pemilihan sampel dengan metode
yang tepat dapat menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang
akurat, dan dapat menghemat biaya penelitian secara efektif. Sampel
penelitian ini adalah pengguna dari sistem informasi akuntansi
penerimaan kas sebagai responden seperti bagian akuntansi, bagian
keuangan, dan kasir di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Alasan
memilih pengguna dari sistem informasi akuntansi sebagai responden
dalam penelitian ini adalah karena pengguna sudah pernah dan masih
menggunakan sistem informasi akuntansi ini sehingga nantinya sampel
penelitian dapat memberikan data yang lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan
dengan pendekatan non probabilitas atau pemilihan non random dengan
menggunakan purposive sampling. Pengambilan sampel (purpose
sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat
berdasarkan pertimbangan (judgment) tertentu atau jatah (quota)
(Jogiyanto, 2007). Kriteria yang yang ditetapkan peneliti yaitu:
pengguna sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang dalam
pekerjaan dan tugas sehari-hari menggunakan sistem informasi
akuntansi dan pemahaman dari sistem informasi akuntansi. Bagian
Akuntansi yang merupakan keseluruhan jumlah pegawai yaitu 13 orang
dan atas permintaan pihak Bagian Keuangan hanya dibatasi sebanyak
22 orang. Penelitian ini menggunakan sampel 35 orang responden.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
`Melakukan wawancara kepada pihak – pihak yang akan
berhubungan dengan penerimaan kas, dan merupakan teknik
pengumpulan data yang penting dan banyak dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi, dapat mengumpulkan data secara
bertatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Wawancara
dilakukan pada orang yang mengerti dan mengetahui informasi yang
dibutuhkan pewawancara. Penelitian ini, pewawancara akan
mewawancarai pihak yang ada di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yaitu Kepala Bagian Akuntansi untuk memberikan gambaran umum dan
memberikan informasi mengenai penerimaan kas yang dibutuhkan
peneliti dari Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Informasi yang bias
didapatkan dari teknik wawancara ini adalah gambaran umum, sejarah,
struktur organisasi, deskripsi pekerjaan masing – masing jabatan,
prosedur penerimaan kas, dan mengenai sistem informasi akuntansi
yang digunakan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Pewawancara
mewawancarai pihak yang bersangkutan dengan merekam jawaban
yang diberikan menggunakan voice recorder.
2. Observasi
Melakukan pengumpulan data dengan cara melihat dan pengamatan
secara langsung kegiatan organisasi tanpa adanya pertanyaan atau
komunikasi langsung dengan subjek yang diteliti. Observasi
dilaksanakan untuk mengetahui langkah terhadap praktik sistem
informasi akuntansi penerimaan kas pada Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta yang sudah diterapkan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meminta
data yang ada dalam perusahaan (organisasi) yang berupa bagan struktur
organisasi, serta prosedur-prosedur sistem informasi akuntansi
penerimaan kas di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
responden untuk dijawab. Penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan
berhubungan dengan pengukuran mengenai kesuksesan sistem
informasi akuntansi penerimaan kas.
H. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model
kesuksesan sistem informasi dari DeLone dan McLean (2003), terdiri dari
enam variabel yaitu:
1. Variabel Kualitas Sistem (System Quality)
Indikator yang digunakan yaitu:
a. Kenyamanan Akses
b. Keluwesan Sistem (Flexibility)
c. Realisasi dari Ekspektasi-ekspektasi Pemakai
d. Kegunaan dari Fungsi-fungsi Spesifik
e. Keandalan Sistem (Reliability)
f. Kecepatan Akses (Response Time)
2. Variabel Kualitas Informasi (Information Quality)
Indikator yang digunakan yaitu:
a. Kelengkapan (Completeness)
b. Relevan (Relevance)
c. Akurat (Accurate)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
d. Ketepatan waktu (Timeliness)
e. Penyajian Informasi (Format)
3. Variabel Kualitas Layanan (Service Quality)
Indikator yang digunakan yaitu:
a. Tanggap (Responsiveness)
b. Jaminan (Assurance)
c. Empati (Empathy)
4. Penggunaan (Use)
Indikator yang digunakan yaitu:
a. Sifat Penggunaan (Nature of Use)
b. Penggunaan waktu harian (Daily Used Time)
c. Frekuensi Pengguna (Frequency of Use)
5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)
Indikator yang digunakan yaitu:
a. Efisiensi (Efficiency)
b. Keefektivan (Effectiveness)
c. Kepuasan (Satisfaction)
d. Kepuasan Informasi (Repeat Purchase)
e. Kepuasan Menyeluruh (Repeat Purchase)
6. Manfaat Bersih (Net Benefits)
Indikator yang digunakan yaitu:
a. Meningkatkan Berbagai Kemampuan (Improve Knowledge Sharing)
b. Efektivitas komunikasi (Communication Effectiveness)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. Reduce Information Search Time
d. Produktivitas (Productivitas)
I. Teknik Analisis Data
Langkah untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat, peneliti akan
melakukan langkah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data mengenai penerimaan kas di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta.
2. Menyebarkan data
Menyebarkan kuesioner kepada responden yang sudah ditentukan.
Jenis kuesioner menggunakan skala likert dan responden diminta untuk
menjawab pernyataan sesuai dengan penilaian responden. Menurut
Sugiyono (2014: 93), “bahwa skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
fenomena social”.
Dimana responden diminta untuk menjawab pernyataan yang sudah
tersedia sesuai dengan penilaian responden. Dengan memberi tanda ().
Untuk penilaian skala terdiri dari (5) lima tingkat, Berikut ini adalah
skor penilaian dengan menggunakan skala likert.
b. Skor penilaian 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Skor penilaian 2 = Tidak Setuju (TS)
d. Skor penilaian 3 = Netral (N)
e. Skor penilaian 4 = Setuju (S)
f. Skor penilaian 5 = Sangat Setuju (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Melakukan Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan gambaran
dan mendeskripsikan suatu data yang berhubungan dengan identitas
responden menjadi sebuah informasi yang mudah untuk dipahami.
4. Analisis data kuesioner
Data penelitian dianalisis menggunakan SmartPLS 3.0. Analisis
menggunakan PLS-SEM terdiri dari dua submodel yaitu model
pengukuran (measurement model) atau sering disebut outer model dan
model struktural (structural model) atau sering disebut inner model.
Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifest
merepresentasi variabel laten untuk diukur. Sedangkan model struktural
menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel atau konstruk. Teknik
Partial Least Square (PLS) tidak membutuhkan banyak asumsi. Data
tidak harus berdistribusi normal multivariate dan jumlah sampel tidak
harus besar (Ghozali merekomendasikan antara 30-100). Karena jumlah
sampel yang digunakan pada penelitian ini (<100) responden maka
digunakan PLS sebgai alat analisisnya.
PLS mengenal dua macam komponen pada model kausal yaitu:
model pengukuran (measurement model) dan model struktural
(structural model). Untuk melakukan analisis dengan PLS dilakukan
dengan 3 tahap:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
a. Menghitung nilai outer model
Analisa outer model dilakukan untuk memastikan bahwa
measurement yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran
(valid dan reliabel). Analisa outer model ini menspesifikasikan
hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. Atau
dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana
setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang
dilakukan pada outer model, yaitu:
1) Validitas konvergen (Convergent validity)
Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada
variabel laten dengan indikator-indikatornya. Ukuran refleksif
individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70
dengan konstruk yang ingin diukur, jika terdapat indikator
dengan nilai convergent validity, composite realibility dan
discriminant validity yang tidak memenuhi kriteria maka harus
di drop dari model karena dianggap tidak valid (Ghozali, 2008).
2) Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)
Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna
untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang
memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada
konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan
nilai loading dengan konstruk yang lain mencapai 0,5 atau
lebih. Menurut Hair et.al (2010), jika terdapat loading factor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang bernilai di bawah 0,50 maka dihilangkan agar didapatkan
model yang spesifik.
3) Average Variance Extracted (AVE), metode lain untuk
mengukur discriminant validity adalah membandingkan nilai
akar kuadrat dari average variance extracted (AVE) setiap
konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk
lainnya dalam model. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap
konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk
dengan konstruk lainnya dalam model, maka memiliki nilai
discriminant validity yang baik. Mengutip (Fornell dan Larcker,
Ghozali, 2008) Nilai AVE yang diharapkan harus lebih besar
dari 0,50.
4) (Chin dalam Ghozali, 2008) menyatakan suatu variabel laten
memiliki reliabilitas yang tinggi apabila nilai composite
reliability dan cronbach alpha berada diatas 0,70. Nunnally
(1978), batas minimum untuk reliabilitas yang cukup di
penelitian-penelitiam yang masih awal.
b. Menghitung nilai inner model
Pengujian inner model / model struktural dilakukan untuk
melihat hubungan antara variabel laten, yanga dapat dilihat dari
nilai R-square. Hasil R-square untuk variabel laten endogen dalam
model struktural sebesar 0,67 mengindikasikan bahwa model baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
0,33 mengindikasikan bahwa model moderat, dan 0,19
mengindikasikan bahwa model lemah.
Evaluasi Goodness-of Fit Inner model dapat dievaluasi dengan
melihat stabilitas dari estimasi yang dinilai dengan menggunakan uji
T-Statistik dan pengaruh positif dan negatif dilihat dari original
sample (O) yang didapat lewat prosedur bootstrapping (Ghozali,
2008). Evaluasi goodness of Fit inner model juga dapat dievaluasi
dengan menggunakan R-Square. R-Square mengartikan keragaman
konstruk endogen yang mampu dijelaskan oleh konstruk-konstruk
eksogen secara serentak. Q-Square dapat mengukur seberapa baik
nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi
parameternya:
Q2 = 1-(1-R12) (1-R22)........ (1-Rp2).
c. Pengujian Hipotesis
Menguji hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik dan nilai
probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai statistik
maka untuk alpha 5% nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96.
Sehingga kriteria penerimaan / penolakan hipotesa adalah Ha
diterima dan Ho ditolak ketika t-statistik > 1,96. Untuk
menolak/menerima Hipotesis menggunakan probabilitas maka Ha
diterima jika nilai p < 0,05. Setelah diketahui hasilnya didapatkan
kesimpulan apakah Ha diterima atau Ho ditolak. Analisa tersebut
menggunakan fungsi bootstrapping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Menarik Kesimpulan
Setelah melakukan semua langkah-langkah pengujian terhadap
semua indikator, langkah terakhir yaitu menarik kesimpulan.
Kesimpulan diambil dengan melihat hasil pengujian hipotesis yang
telah diuji untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh pada model
kesuksesan sistem informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Panti Rapih
Sejarah berdirinya RS Panti Rapih tidak terlepas dari sejarah
perkembangan gereja Katolik di Yogyakarta. Pada tahun 1914 warta
gembira Kerajaan Allah mulai dikenal oleh warga Yogyakarta dengan
dimulainya pelajaran agama Katolik di rumah Bp. R.P. Himawidjaja (ayah
Mgr. A. Djajasepoetro, SJ). Para misionaris bersama murid-murid dari
Xaverius College Muntilan dengan semangat merasulnya yang tinggi
mampu membuat Yogyakarta sebagai daerah yang menarik untuk
dikembangkan. Tahun 1917 berdirilah Standaart-School sebagai lembaga
pendidikan Katolik pertama di Yogyakarta. Seiring perjalanan waktu,
lembaga pendidikan Katolik di Yogyakarta semakin berkembang.
Dari perkembangan yang menggembirakan tersebut, para misionaris
berkeinginan mengembangkan karyanya bagi masyarakat pribumi dengan
membangun rumah sakit. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka pengurus
Gereja Yogyakarta menjalin hubungan dengan para Suster Fransiskanes
agar bersedia mengelola rumah sakit. Namun karena pilihan para suster
Fransiskanes untuk berkonsentrasi dibidang pendidikan, maka tawaran
tersebut terpaksa ditolak. Tahun 1921 pengurus Gereja Yogyakarta
memutuskan untuk meminta bantuan kepada Suster-Suster Carolus
Borromeus yang berpusat di Maastricht Belanda untuk mengelola rumah
sakit. Keputusan ini kemungkinan besar karena keberatan Ir. Julius Robert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Anton Marie Schmutzer seorang tokoh awam dan administratur
onderneming Gondang Lipoero Ganjuran Bantul yang memiliki hubungan
erat dengan Kongregasi Suster CB karena istrinya, Ny. C.T.M. Schmutzer
murid sekolah perawat yang dikelola Suster CB di Belanda.
Titik awal berdirinya RS Panti Rapih adalah dibentuknya yayasan
“Onder de Bogen” atau dalam bahasa Belanda Onder de Bogen Stichting.
Oleh pengurus Gereja Yogyakarta pada tanggal 22 Februari 1927. Sebagai
tanda pembangunan fisik rumah sakit, maka dimulai dengan peletakan batu
pertama oleh Ny. C.T.M. Schmutzer van Rijckevorsel pada tanggal 14
September 1928.
Pada bulan Januari 1929, tibalah lima orang Suster Cinta Kasih St.
Carolus Borromeus dari Belanda. Mereka adalah Moeder Gaudentia Brand,
Sr. Yudith de Laat. Sr. Ignatia Lemmens, Sr. Simonia, dan Sr. Ludolpha de
Groot. Karena bangunan belum selesai, maka kelima suster tersebut
dititipkan di biara Suster OSF Yogyakarta.
Pembangunan rumah sakit akhirnya dapat diselesaikan pada
pertengahan Agustus 1929 dan pada tanggal 24 Agustus 1929 Mgr. A.P.F.
van Velsen, SJ berkenan memberkati bangunan baru tersebut. Pada tanggal
14 September 1929 secara resmi rumah sakit ini dibuka oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono VIII dengan nama Rumah Sakit “Onder de Bogen”.
Beberapa tahun kemudian Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkenan
menghadiahkan sebuah mobil ambulance kepada Rumah Sakit Onder de
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Bogen sebagai ungkapan penghargaan atas pelayanan bagi masyarakat
pribumi.
Bangunan yang dihiasi dengan lengkungan-lengkungan dan nama
Onder de Bogen menjadikan kelengkapan nostalgia bagi para Suster CB
yang berdinas di rumah sakit ini akan induk biara Suster-Suster CB di
Maastricht Belanda.
Para suster melayani dan merawat orang sakit, meringankan penderitaan
sesama sesuai dengan ajaran Injil tanpa memandang agama maupun bangsa.
Sedikit demi sedikit penderita datang untuk dilayani dan dirawat. Semakin
lama semakin bertambah dan meningkat jumlahnya. Diantara para penderita
tersebut sebagian besar adalah para pejabat Belanda dan kerabat Kraton.
Sementara itu rakyat miskin dan lemah belum bisa menikmati pelayanan
rumah sakit. Para suster menjadi prihatin dan merasa tidak puas akan hal
ini, karena untuk orang kecil, yang miskin dan lemahlah mereka datang
mengabdi di bumi Nusantara ini. Oleh karena itu pimpinan Suster-Suster
CB di Maastricht mendesak Pengurus Yayasan Onder de Bogen untuk
menyediakan fasilitas guna melayani rakyat kecil, miskin, dan lemah.
Namun apa daya, Yayasan Onder de Bogen belum mempunyai dana yang
cukup untuk itu. Melalui uluran tangan Kongregasi Bruder FIC yang
berkenan membantu membangunkan bangsal khusus untuk orang yang
tidak mampu yang kemudian diberi nama Bangsal Theresia.
Hari berganti hari, jumlah penderita yang datang semakin meningkat.
Fasilitas pun harus ditambah dan dikembangkan untuk mengimbangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kebutuhan pelayanan. Pada tahun 1942 datanglah bangsa Jepang untuk
menjajah Indonesia tercinta ini. Dalam waktu singkat penderitaan besar
segera melanda seluruh penjuru Indonesia. Rumah Sakit Onder de Bogen
tidak terhindar pula dari penderitaan ini. Pengelolaan rumah sakit menjadi
kacau balau. Keadaan keuangan rumah sakit benar-benar menyedihkan :
biaya rutin saja harus ditutup dengan segala susah payah.
Sementara itu, para suster Belanda diinternir dan dimasukkan kamp
tahanan Jepang. Dan saat yang paling pedih pun datang, rumah sakit Onder
de Bogen diambil alih menjadi rumah sakit pemerintah Jepang. Dr. Sentral
selaku Direktur Rumah Sakit, dipindahkan ke rumah sakit Bethesda yang
juga sudah diambil alih pemerimtah Jepang. Pimpinan rumah sakit
diserahkan kepada Sr. Sponsaria, dan Sr. Yvone diangkat sebagai pembesar
Umum Suster CB di Indonesia. Keadaan rumah sakit menjadi semakin
parah.
Pemerintah Jepang juga menghendaki agar segala sesuatu termasuk
bahasa yang berbau Belanda tidak digunakan di seluruh muka bumi
Indonesia. Tidak luput pula nama rumah sakit ini harus diganti nama
pribumi. Mgr. Alb. Soegijopranoto, SJ, Bapa Uskup pada Keuskupan
Semarang berkenan memberkati nama baru “Rumah Sakit Panti Rapih”
yang berarti Rumah Penyembuhan.
Sesudah masa pendudukan Jepang, berkibarlah dengan megah Sang
Dwi Warna, Merah Putih, dan para Suster CB dapat kembali lagi ke Rumah
Sakit Panti Rapih. Dengan semangat cinta kasih, mereka merawat para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia, diantaranya Bapak Panglima Besar
Angkatan Perang Republik Indonesia, Jendral Soedirman. Ketika Sr.
Benvunito, seorang Suster CB yang merawat Jendral Soedirman,
memperingati genap dua puluh lima tahun hidup membiara, Bapak
Panglima Besar Jendral Soedirman berkenan merangkai sebuah sajak indah
dan ditulis tangan dengan hiasan yang cantik khusus untuk Sr. Benvunito
dan RS Panti Rapih. Sajak dengan judul RUMAH NAN BAHAGIA tersebut
saat ini masih tersimpan dengan baik.
Sesudah kedaulatan Indonesia diakui oleh dunia Internasional, maka RS
Panti Rapih juga semakin dikenal dan mendapat kepercayaan dari
masyarakat. Semakin banyak pula penderita yang datang dan dirawat di RS
Panti Rapih. Untuk mengimbangi hal ini, para pengurus Yayasan Panti
Rapih dan para Suster merencanakan untuk memperluas bangunan dan
menambah fasilitas yang ternyata membutuhkan dana dan pembiayaan tidak
sedikit. Para Suster CB bersama pengurus Yayasan berusaha keras sekuat
tenaga untuk mendapatkan dana bantuan, baik dari pemerintah maupun dari
umat Katolik. Sekedar untuk menambah dana, para Suster CB membuat
lukisan-lukisan dan pekerja tangan lainnya untuk dijual. Atas jasa dan jerih
payah Bapak Marcus Mangoentijoso, yang menjabar sebagai pengurus
yayasan pada waktu itu, diperoleh bantuan yang cukup besar dari
Pemerintah Republik Indonesia melalui Yayasan Dana Bantuan, yang dapat
dimanfaatkan untuk membangun Bangsal Albertus, Bangsal Yacinta dan
Poliklinik Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tahap demi tahap sesuai dengan datangnya dana bantuan, RS Panti
Rapih melengkapi dirinya dengan fasilitas-fasilitas yang sebaiknya dimiliki
sebuah rumah sakit, baik peralatan medis, peralatan unit penunjang, maupun
bangunan-bangunan bangsal baru dan poliklinik.
Untuk dapat lebih memperpanjang daya jangkau pelayanan kepada
masyarakat kecil, khususnya warga pedesaan, RS Panti Rapih membuka
cabang berupa Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan di daerah Pakem dan
di daerah Kalasan. Khusus untuk warga masyarakat yang lemah dan miskin
yang benar-benar membutuhkan pelayanan rumah sakit, dibukalan bangsal
PUSPITA yang merupakan singkatan dari “Pusat Spiritualitas”.
Sesudah kedaulatan Indonesia diakui oleh dunia Internasional, maka RS
Panti Rapih juga semakin dikenal dan mendapat kepercayaan dari
masyarakat. Semakin banyak pula penderita yang datang dan dirawat di RS
Panti Rapih. Untuk mengimbangi hal ini, para pengurus Yayasan Panti
Rapih dan para Suster merencanakan untuk memperluas bangunan dan
menambah fasilitas yang ternyata membutuhkan dana dan pembiayaan tidak
sedikit. Para Suster CB bersama pengurus Yayasan berusaha keras sekuat
tenaga unutk mendapatkan dana bantuan, baik dari pemerintah maupun dari
umat Katolik.
B. Gambaran Lokasi Rumah Sakit Panti Rapih
Rumah Sakit Panti Rapih berada di Jl. Cik Tiro No.30, Caturtunggal,
Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Visi dan Misi Rumah Sakit Panti Rapih
1. Visi
Rumah Sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang memandang
pasien sebagai sumber inspirasidan motivasi kerja dengan memberikan
pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam
suasana syukur kepada Tuhan.
2. Misi
a. Rumah Sakit Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan
menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas, dan hormat
dalam semangat iman Katolik yang gigih membela hak hidup insani
dan berpihak kepada yang berkekurangan.
b. Rumah Sakit Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya
dengan memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja
demi kepuasan pasien dan keluarganya, dan dengan mewajibkan diri
menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka,
proporsional, adil, dan merata sesuai dengan perkembangan dan
kemampuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Rapih
Gambar IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
Sesuai SK Pengurus Yayasan nomor: 17/YPR/K/B/III/2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Adapun tugas dan wewenang setiap bagian struktur organisasi adalah
sebagai berikut:
a. Direktur Utama Rumah Sakit Panti Rapih
Direktur Utama mempunyai tugas pokok memimpin seluruh Direksi
dan jajaran pelayan kesehatan yang ada di Rumah Sakit dan memastikan
bahwa pengelolaan pelayanan Rumah Sakit secara teknis dan
administratif dapat terlaksana dengan baik, profesional, dan bermutu
sesuai dengan visi, misi dan rencana strategis yang telah diterapkan oleh
Yayasan Panti Rapih.
b. Direktur Pelayanan Medik
Direktur Pelayanan Medik mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis.
c. Direktur Pelayanan Keperawatan
Direktur Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas menjalankan
koordinasi pelayanan keperawatan dengan mengoptimalkan
perencanaan, pengawasan dan pengendalian, sehingga tercapai
profesionalisme dalam asuhan keperawatan sesuai dengan dengan visi,
misi dan rencana strategis Rumah Sakit.
d. Direktur Keuangan dan Logistik
Direktur Keuangan dan Logistik mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan manajemen
keuangan dan logistik sesuai dengan visi, misi dan rencana stratejik
Rumah Sakit serta mengkoordinasikan pengelolaan keuangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian sarana prasarana untuk
operasional pelayanan kesehatan Rumah Sakit secara profesional sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktur Utama.
e. Direktur Pelayanan Kesehatan dan Infrastruktur
Direktur Pelayanan Kesehatan dan Infrastruktur mempunyai tugas
menjalankan pengorganisasian dalam Pengelolaan Pelayan Kesehatan
dan Infrastruktur melalui fungsi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian secara holistik dan profesional,
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang yang
meliputi pengembangan system, kebijakan, prosedur kerja sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit.
E. Kedudukan Dalam Organisasi Bidang Akuntansi
Gambar V
STRUKTUR ORGANISASI BIDANG AKUNTANSI
RSPR/UTW/09-00/001
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kepala Bidang Akuntansi memliki tugas dan wewenang yang harus
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Tugas Kepala Bidang Akuntansi
a. Menyusun program kerja anggaran tahunan mengacu pada
perencanaan strategik rumah sakit.
b. Menyusun program pengembangan SDM sesuai kebutuhan
pengembangan unit.
c. Merancang sistem akuntansi yang baik dan efisien.
d. Mengevaluasi dan menyusun pembaharuan prosedur kerja sehingga
lebih efisien dan efektif.
e. Membuat program kerja tahunan.
f. Membuat pelaporan, evaluasi dan usulan perbaikan atas capaian
kinerja bidang akuntansi tiap triwulan.
g. Memantau kebutuhan SDM dan mengevaluasi kinerja SDM
Akuntansi dan memberi penilaian.
h. Pengendalian biaya dengan memeriksa dan memberi otorisasi
pengeluaran kas rumah sakit yang sesuai dengan prosedur
pengeluaran kas rumah sakit.
i. Memberikan informasi keuangan kepada manajemen berupa
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, rekap pendapatan dan
beban, laporan arus kas, mutasi rekening rill, laporan perbandingan
anggaran dengan realisasi, dan laporan harian berupa ikhtisar arus
kas dan bank, catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
j. Memastikan harga jual obat farmasi selalu terupdate dengan
adanya perubahan harga obat.
2. Wewenang Kepala Akuntansi
a. Memberikan persetujuan kepada kasier dan staf akuntansi
mengenai cuti, berobat pada jam kerja dan ijin meninggalkan tugas.
b. Memberikan penilaian prestasi kerja kasier dan staf akuntansi.
c. Memberikan persetujuan pengambilan barang di gudang logistik.
d. Mengajukan penambahan tenaga kerja berdasarkan MPP.
e. Mengubah harga obat farmasi.
f. Memberikan persetujuan atas realisasi anggaran yang kemudian
diajukan kepada Direktur Keuangan dan Logistik.
F. Nilai-nilai Rumah Sakit Panti Rapih
1. Ramah
Ringan menyapa, tulus tersenyum, dan peka pada harapan/kebutuhan
yang dilayani.
2. Adil
Memberikan layanan kesehatan dan sikap melayani yang sama tanpa
memandang strata sosial, pangkat/jabatan, kaya-miskin, asal-usul, dan
perbedaan lain.
3. Profesional
Memberikan layanan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan
secara optimal setara dengan tersedianya sumber-sumber yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Ikhlas
Kepada siapapun, memperoleh seberapapun, tidak menjadi halangan
untuk terus melayani dan membela kehidupan pasien sampai Tuhan
sendiri mengambil keputusan.
5. Hormat
Sikap menghargai keunikan sebagai sumber yang mendasari
pengabdian kepada setiap orang dan semua makhluk ciptaan Tuhan.
G. Tujuan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih
Mengabdi sesama yang menderita dan sakit agar Nama Tuhan semakin
dimuliakan dengan:
1. Mengantar masyarakat mencapai status kesehatan yang optimal melalui
pendekatan layanan holistik (menyeluruh) yang meliputi aspek biologis,
psikologis, sosial, spiritual, dan intelektual.
2. Menciptakan budaya kerja yang dipenuhi buah penghayatan iman sejati
guna mewujudkan pengabdian yang penuh kasih, saling menghargai,
membela hak hidup setiap insan, dan sekaligus mewujudkan
kesejahteraan umum bagi seluruh karyawan secara wajar.
3. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi kedokteran bagi seluruh lapisan masyarakat.
H. Kebijakan Mutu Rumah Sakit Panti Rapih
Sebagai upaya mewujudkan diri menjadi rumah sakit swasta terbaik di
Yogyakarta, maka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
“Manajemen dan Staf Rumah Sakit Panti Rapih akan menjamin selalu
terpenuhinya kepuasan pelanggan dengan cara:
1. Memberikan pelayanan medis tercepat dan menyediakan fasilitas medis
terlengkap terutama pada pelayanan unggulan, sesuai dengan
kemampuan rumah sakit.
2. Menyempurnakan sistem manajemen kerja organisasi melalui
pelaksanaan evaluasi kinerja setiap 3 bulan sekali”.
I. Logo dan Motto Rumah Sakit Panti Rapih
Logo Rumah Sakit Panti Rapih
Gambar VI
Logo dan Motto Rumah Sakit Panti Rapih
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
Dengan motto ini, Rumah Sakit Panti Rapih menyadari sepenuhnya
bahwa pelayanan kesehatan (perawatan dan pengobatan) yang
diselenggarakan merupakan bagian dari doa permohonan para pasien dan
keluarganya untuk memohon kesembuhan jiwa dan atau raga dari Allah
sendiri yang sesungguhnya berkuasa atas kesehatan dan kehidupan manusia
ciptaan Nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
J. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih
1. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
a. Layanan 24 Jam
Melayani kegawatdaruratan secara optimal dan profesional dengan
tujuan mencegah kematian dan meminimalkan kecacatan.
2. Instalasi Rawat Jalan
a. Pelayanan Medik
b. Jenis Layanan Medik Rawat Jalan
1) Klinik Umum
2) Poliklinik Penyakit Dalam
a) Subspesialis Endokrinologi
b) Subspesialis Hematologi
c) Subspesialis Kardiologi
d) Subspesialis Paru
e) Subspesialis Infeksi
f) Subspesialis Gastroenterologi dan Hepatologi
3) Poliklinik Kesehatan Anak
a) Subspesialis Neo/Perinatology
b) Subspesialis Hematologi Anak
4) Poliklinik Bedah
a) Bedah Umum
b) Bedah Onkologi/Tumor
c) Bedah Ortopedik dan Traumatologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
d) Bedah Anak
e) Bedah Thorax & Vaskuler
f) Bedah Mulut
g) Bedah Urologi
h) Bedah Syaraf
i) Bedah Plastik
5) Klinik Kebidanan dan Kandungan
6) Klinik Penyakit Mata
7) Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
8) Klinik Penyakit Syaraf
9) Klinik Penyakit Jiwa
10) Klinik Psikologi
11) Klinik Penyakit THT
12) Klinik Penyakit Kulit dan Kosmetik
13) Klinik Penyakit Asthma dan Alergi
14) Klinik Gizi
15) Klinik Rehabilitasi Medik
16) Klinik Pelayanan Pengobatan Alternatif, Akupuntur dan Jamu
17) Poliklinik Gigi
a) Spesialis Orthodonsi
b) Spesialis Protesa
c) Spesialis Bedah Mulut
d) Spesialis Konversi Gigi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
18) Medical Check Up
19) Layanan Endoskopik
a) Gastrocopy
b) Bronchoscopy
c) Colonoscopy
d) Urethroscopy & Ureterorenoscopy
3. Poliklinik Lukas
Poliklinik perjanjian dengan pelayanan eksekutif dan one stop
service.
4. Medical Check Up
Medical check up merupakan pemeriksaan komprehensif terhadap
diri seseorang untuk menentukan status kesehatan dan menemukan
penyakit secara dini.
5. Instalasi Kamar Bedah
Kamar bedah melayani segala tindakan pembedahan selama 24 jam,
dengan didukung oleh dokter spesialis dan subspesialis Bedah, dokter
spesialis kandungan dan kebidanan, dokter anestesi, perawat kamar
bedah bersertifikasi, dan perawat anestesi bersertifikasi.
6. Layanan Unggulan
a. Bedah Ortopedik dan Traumatologi
Konsep tujuan pelayanan unggulan Bedah Ortopedik dan
Traumatologi Rumah Sakit Panti Rapih adalah pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
berkualitas yang dilakukan secara prima dan paripurna dalam
penanganan masalah, seperti:
1) Penggantian Sendi Lutut dan Pinggul
2) Pelurusan Tulang Belakang
3) Penyambungan Tulang
b. Bedah Urologi
Konsep tujuan pelayanan unggulan Bedah Urologi Rumah Sakit
Panti Rapih adalah pelayanan berkualitas yang dilakukan secara
prima dan paripurna dalam penanganan masalah, seperti:
1) Tembak Batu Ginjal dengan ESWL (Extracorporeai Shock
Wave Lithotrispsy).
2) Penanganan Batu Ginjal dengan Metode PCNL.
3) Operasi Prosat dengan metode TURP (Transurethral Resection
of The Prostate).
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan
luaran Ibu dan bayi dengan pengamatan kehamilan berkelanjutan
untuk mencapai “Healthy Mother and Healthy Baby” dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Layanan kesehatan Ibu dan
Anak terdiri dari:
1) senam hamil
2) Fit and Shape
3) Hypnobirthing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
4) Pijat Bayi
5) Imunisasi
6) Pelayanan KB Alamiah dengan Metode Ovulasi Billings
7. Instalasi Rawat Inap
Ruang perawatan dengan 378 kamar yang tersedia dengan
klasifikasi-klasifikasi, yaitu:
a. Kelas VVIP
b. Kelas VIP (A&B)
c. Kelas I (A, B, C)
d. Kelas II
e. Kelas III
Selain itu terdapat juga ruangan ICU (Intensive Care Unit), meliputi:
a. Kelas VIP
b. Kelas IA
c. Kelas IB
d. Kelas II
e. Kelas III
8. Pelayanan Penunjang Medik
a. Instalasai Farmasi
Instalasi Farmasi dibedakan menjadi dua yaitu instalasi farmasi
rawat inap dan instalasi farmasi rawat jalan yang semuanya
melayani 24 jam dengan outlet farmasi rawat jalan di 3 tempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
b. Instalasi Radiologi
Pelayanan kesehatan yang terbaik dengan ditunjang beberapa
fasilitas radiologi yaitu MRI 1,5 TESLA, CT Scan 64 Slice, BMD,
USG (Ultra Sonografi) 4D, X-Ray Konvensional, Flouroscopy,
Dental X-Ray, dan Panoramic.
c. Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Laboratorium memberikan pelayanan yang terbaik
dengan buka 24 jam nonstop didukung dengan peralatan
laboratorium canggih dan terintegrasi dengan Sistem Informasi
Laboratorium (LIS).
d. Pelayanan Rehabilitasi Medik
Mampu memberikan pelayanan fisioterapi, terapi wicara, dan
okupasi terapi.
e. Pelayanan Rekam Medis
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara
lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil dari pengambilan data yang telah
dilakukan oleh peneliti terkait dengan model kesuksesan sistem informasi
akuntansi penerimaan kas di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
A. Gambaran Umum Responden
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui model kesuksesan sistem
informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model yang dikemukakan oleh DeLone dan McLean (2003). Variabel-
variabel yang digunakan adalah kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas
pelayanan, penggunaan, kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat bersih.
Suatu model kesuksesan sistem informasi akuntansi dikatakan sukses
apabila dari pengguna sistem mau menggunakan sistem tersebut dan juga
memberikan kepuasan pengguna sebagaimana fungsi dari sistem tersebut.
Pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang
berkaitan dengan penerimaan kas, semuanya menggunakan sistem
informasi akuntansi. Tetapi dalam penelitian ini hanya dibatasi 35 pegawai
untuk menjadi responden. Pegawai yang dijadikan responden terdiri dari
Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan. Bagian Akuntansi seluruhnya
berjumlah 13 orang pegawai dan Bagian Keuangan dibatasi berjumlah 22
orang pegawai yang dapat dijadikan responden. Pembagian kuesioner
tersebut dimulai pada tanggal 30 Maret 2017 dan diambil pada 3 April
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2017. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 35 kuesioner dan seluruh
kuesioner kembali semua.
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat
dilihat profil responden pengguna sistem informasi akuntansi
penerimaan kas, yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
lama bekerja dan jabatan pada tabel-tabel berikut:
a. Jenis Kelamin
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Responden
Dalam Angka
Jumlah Responden
Presentase
1 Laki – laki 15 42,9
2 Perempuan 20 57,1
Jumlah 35 100
Sumber: Data diolah 2017
Berdasarkan pada tabel 3, dari 35 responden yang dijadikan sampel
diketahui bahwa mayoritas adalah wanita yaitu sebanyak 20 orang atau
(57,1%) dan sebanyak 15 orang atau (42.9%) adalah laki-laki.
b. Usia
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Responden
Dalam Angka
Jumlah Responden
Presentase
1 3 8,6
2 < 20 Tahun 0 0
3 20 – 30 Tahun 12 34,3
4 31 – 40 Tahun 13 37,1
5 41 – 50 Tahun 6 17,1
6 > 50 Tahun 1 2,9
Jumlah 35 100
Sumber: Data diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berdasarkan pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa dari 35
responden yang dijadikan sampel terdapat 3 orang (8,6%) responden
tidak memberikan jawaban atas pernyataan usia, tidak terdapat
responden (0%) yang berusia < 20 tahun, 12 orang (34,3%) responden
berusia 20 – 30 tahun, 13 orang (37,1%) responden berusia 31 – 40
tahun, 6 orang (17,1%) responden berusia 41 – 50 tahun, 1 orang (2,9%)
responden berusia > 50 tahun. Berdasarkan pengelompokan tersebut,
ternyata pada usia 31 sampai 40 tahun mendominasi sebagai responden
dalam penelitian ini. Sedangkan kelompok usia responden paling sedikit
sebagai pengguna sistem informasi akuntansi adalah kelompok usia >
50 tahun.
c. Pendidikan Terakhir
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Jumlah Responden
Dalam Angka
Jumlah Responden
Presentase
1 Setingkat SMU 1 2,9
2 Diploma 6 17,1
3 S1 27 77,1
4 S2 1 2,9
5 S3 0 0
Jumlah 35 100
Sumber: Data diolah 2017
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa dari 35 responden
yang dijadikan sampel terdapat 1 orang (2,9%) responden dengan
pendidikan terakhir Setingkat SMU, 6 orang (17,1%) responden dengan
pendidikan terakhir Diploma, 27 orang (77,1%) responden dengan
pendidikan terakhir S1, 1 orang (2,9%) responden dengan pendidikan
terakhir S2, dan tidak terdapat responden dengan pendidikan terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
S3. Data diatas menunjukkan, bahwa mayoritas karyawan adalah
lulusan S1.
d. Lama Bekerja
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama bekerja
Jumlah
Responden
Dalam Angka
Jumlah Responden
Presentase
1 Kurang dari 5 tahun 10 28,6
2 5 – 10 tahun 14 40
3 Lebih dari 10 tahun 11 31,4
Jumlah 35 100
Sumber: Data diolah 2017
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa dari 35 responden
yang dijadikan sampel terdapat 10 orang (28,6%) responden dengan
lama bekerja selama kurang dari 5 tahun, 14 orang (40%) responden
dengan lama bekerja selama 5 – 10 tahun, dan 11 orang (31,4%)
responden dengan lama bekerja selama lebih dari 10 tahun.
e. Jabatan
Jabatan responden terlampir di bagian lampiran 2 data diolah 2017
halaman 140 sampai dengan 141.
B. Analisis Data
Data kuesioner yang telah diisi oleh 35 responden dari para pengguna
sistem informasi akuntansi penerimaan kas diolah menggunakan SmartPLS
versi 3.0. PLS secara simultan dapat melakukan pengujian model
pengukuran sekaligus pengujian model struktural.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi model struktural adalah mengukur korelasi antara indikator
dengan konstruk/variabel laten. Dengan mengetahui korelasinya akan
diketahui validitas dan reliabilitas sebuah model. Untuk mengukur
validitas dan reliabilitas konstruk, maka dilakukan dengan melihat
validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas konstruk
(Ghozali 2008).
a. Validitas Konvergen (Convergent Validity)
Variabel konvergen bertujuan untuk mengetahui validitas
setiap hubungan antara indikator dengan variabel latennya.
Pengujian validitas penelitian ini dihitung dengan menggunakan
SmartPLS. Pengujian ini berdasarkan nilai outer loading indikator
dan akan dianggap valid jika memiliki nilai outer loading lebih
besar dari 0,70 (Ghozali 2008). Berikut disajikan hasil dari outer
loading untuk setiap indikator-indikator dari olah data
menggunakan SmartPLS:
Tabel 7. Nilai muatan (outer loading) dari setiap indikator
Variabel Kode Uji 1 Uji 2 Uji 3
Muatan Muatan Muatan
Kualitas Sistem
(System Quality)
SQ1 0,882 0,879 0,879
SQ2 0,883 0,879 0,880
SQ3 0,735 0,767 0,767
SQ4 0,587* - -
SQ5 0,591* - -
SQ6 0,766 0,791 0,790
SQ7 0,710 0,741 0,741
Kualitas Informasi
(Information Quality)
IQ1 0,896 0,894 0,894
IQ2 0,798 0,801 0,801
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 7. Nilai muatan (outer loading) dari setiap indikator (lanjutan)
IQ3 0,733 0,735 0,735
IQ4 0,830 0,833 0,832
IQ5 0,881 0,880 0,879
IQ6 0,748 0,745 0,746
Kualitas Pelayanan
(Service Quality)
SEQ1 0,780 0,780 0,779
SEQ2 0,787 0,788 0,788
SEQ3 0,831 0,831 0,831
SEQ4 0,904 0,903 0,903
SEQ5 0,817 0,817 0,818
Penggunaan (Use) U1 0,859 0,893 0,939
U2 0,893 0,927 0,965
U3 0,717 0,685* -
U4 0,748 0,719 0,607*
U5 0,657* - -
Kepuasan Pengguna (User
Satisfaction)
US1 0,827 0,826 0,826
US2 0,868 0,867 0,867
US3 0,875 0,876 0,876
US4 0,909 0,909 0,909
US5 0,812 0,813 0,813
Manfaat Bersih (Net
Benefits)
NB1 0,870 0,874 0,875
NB2 0,918 0,921 0,922
NB3 0,853 0,853 0,853
NB4 0,931 0,930 0,930
NB5 0,732 0,725 0,723
Keterangan: * = tidak valid
Sumber: Data diolah 2017
Dari hasil di atas peneliti melakukan pengujian mulai dari uji
1, uji 2, dan uji 3. Semua indikator memiliki muatan (loading) yang
lebih besar dari 0,70 namun, dari tabel uji 1 terlihat bahwa kualitas
sistem pada item SQ4 yakni sebesar 0,587 , SQ5 yakni sebesar 0,591
dan penggunaan pada item U5 yakni sebesar 0,657. Tabel uji 2 terlihat
bahwa penggunaan pada item U3 yakni sebesar 0,685 dan dari tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
uji 3 terlihat bahwa penggunaan pada penggunaan item U4 yakni
sebesar 0,607.
Nilai tersebut mengindikasikan bahwa item tersebut memiliki
validitas yang rendah karena tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan
yakni di atas 0,70. Item-item yang kurang dari 0,70 terdiri dari SQ4
dan SQ5 untuk konstruk Kualitas Sistem (System Quality), indikator
U5,U3, dan U4 untuk konstruk Penggunaan (Use), harus
dihapus/dilakukan dropping dari model sebelum dilakukan uji tahap
berikutnya.
Setelah dilakukan dropping pada item-item yang memiliki nilai
dibawah standar, kemudian dilakukan estimasi ulang untuk
memberikan keyakinan bahwa semua item telah memiliki nilai lebih
dari 0,70. Hasil estimasi ulang penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 8. Nilai muatan (outer loading) setelah Estimasi Ulang
Variabel Indikator Outer
Loading
Validitas (> 0,70)
Ghozali (2008),
Chin (1998)
Kualitas Sistem
(System Quality) SQ1 0,879 Valid
SQ2 0,880 Valid
SQ3 0,766 Valid
SQ6 0,789 Valid
SQ7 0,742 Valid
Kualitas Informasi
(Information Quality) IQ1 0,894 Valid
IQ2 0,801 Valid
IQ3 0,734 Valid
IQ4 0,831 Valid
IQ5 0,880 Valid
IQ6 0,747 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 8. Nilai muatan (outer loading) setelah Estimasi Ulang
(Lanjutan)
Kualitas Pelayanan
(Service Quality)
SEQ1 0,777 Valid
SEQ2 0,790 Valid
SEQ3 0,831 Valid
SEQ4 0,903 Valid
SEQ5 0,818 Valid
Penggunaan (Use) U1 0,968 Valid
U2 0,967 Valid
Kepuasan Pengguna
(User Satisfaction) US1 0,824 Valid
US2 0,866 Valid
US3 0,877 Valid
US4 0,910 Valid
US5 0,815 Valid
Manfaat Bersih (Net
Benefits)
NB1 0,878 Valid
NB2 0,924 Valid
NB3 0,851 Valid
NB4 0,930 Valid
NB5 0,718 Valid
Sumber: Data diolah 2017
Hasil estimasi ulang di atas, didapatkan bahwa semua muatan
indikator lebih besar dari 0,70 hal ini menunjukkan bahwa semua
indikator telah memenuhi syarat validitas konvergen.
b. Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)
Ghozali (2008) berpendapat bahwa discriminant validity dari
model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan cross
loading pengukuran dengan konstruk. Nilai ini merupakan nilai cross
loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk
memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan membandingkan
nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dengan nilai loading kontruk lainnya. Berikut ini disajikan hasil dari
discriminant validity pada tabel nilai cross loading sebagai berikut:
Tabel 9. Nilai Cross Loading
Indikator SQ IQ SEQ U US NB
SQ1 0,879 0,642 0,600 0,487 0,687 0,540
SQ2 0,880 0,731 0,655 0,549 0,600 0,583
SQ3 0,766 0,687 0,471 0,407 0,580 0,443
SQ6 0,789 0,585 0,676 0,404 0,543 0,464
SQ7 0,742 0,534 0,604 0,537 0,497 0,724
IQ1 0,633 0,894 0,750 0,573 0,788 0,542
IQ2 0,788 0,801 0,599 0,532 0,612 0,472
IQ3 0,575 0,734 0,559 0,307 0,445 0,254
IQ4 0,736 0,831 0,671 0,556 0,643 0,504
IQ5 0,646 0,880 0,811 0,477 0,790 0,481
IQ6 0,473 0,747 0,668 0,506 0,708 0,588
SEQ1 0,606 0,618 0,777 0,572 0,662 0,534
SEQ2 0,636 0,647 0,790 0,308 0,590 0,400
SEQ3 0,619 0,646 0,831 0,317 0,680 0,399
SEQ4 0,566 0,814 0,903 0,479 0,830 0,532
SEQ5 0,633 0,702 0,818 0,816 0,633 0,799
U1 0,602 0,581 0,618 0,968 0,532 0,813
U2 0,537 0,608 0,611 0,967 0,613 0,794
US1 0,824 0,644 0,564 0,638 0,824 0,620
US2 0,866 0,705 0,722 0,597 0,866 0,650
US3 0,877 0,778 0,749 0,441 0,877 0,457
US4 0,910 0,708 0,782 0,442 0,910 0,553
US5 0,815 0,736 0,779 0,421 0,815 0,405
NB1 0,574 0,563 0,695 0,774 0,580 0,878
NB2 0,520 0,495 0,570 0,825 0,572 0,924
NB3 0,717 0,529 0,474 0,704 0,483 0,851
NB4 0,599 0,574 0,663 0,712 0,647 0,930
NB5 0,543 0,394 0,468 0,528 0,400 0,718
Sumber: Data diolah 2017
Berdasarkan tabel 9 merupakan hasil estimasi cross loading
yang menunjukkan bahwa nilai korelasi konstruk dengan indikator
lebih besar daripada nilai yang lainnya dan menunjukkan perbedaan
nilai atau loading dari tiap indikator dengan variabel laten masing-
masing maupun variabel laten lainnya. Dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
semua variabel laten dapat dikatakan sudah valid dan dapat digunakan
dengan nilai loading lebih besar dari 0,70 dan telah memenuhi validitas
diskriminan.
c. Average Variance Extracted (AVE)
Metode unuk menilai discriminant validity selain dengan
melihat nilai cross loading adalah dengan melihat akar kuadrat dari
AVE untuk setiap konstruk apakah lebih besar daripada korelasi antara
konstruk dengan konstruk lainnya.
Tabel 10. Average Variance Extracted (AVE)
Variabel Jumlah Akar AVE Keterangan
Kualitas Sistem (System Quality) 0,662 0,814 Valid
Kualitas Informasi (Information
System)
0,667 0,817 Valid
Kualitas Pelayanan (Service
Quality)
0,681 0,825 Valid
Penggunaan (Use) 0,936 0,967 Valid
Kepuasan Pengguna (User
Satisfaction)
0,738 0,859 Valid
Manfaat Bersih (Net Benefits) 0,746 0,864 Valid
Sumber: Data diolah 2017
Dilihat dari tabel 10 di atas merupakan nilai average variance
extracted, yaitu nilai yang menunjukkan bahwa tiap variabel laten
dengan indikator memiliki hubungan yang sesuai dan lebih besar dari
0,50. Nilai akar kuadrat AVE untuk setiap korelasi lebih besar dari
korelasi antar konstruk di dalam model, sehingga memiliku validitas
diskriminan yang baik. Berdasarkan tabel dan grafik di atas
mengindikasikan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian
ini telah memenuhi validitas konvergen dan dapat digunakan untuk
analisis selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
d. Uji Reliabilitas / Composite Reliability
Uji reliabilitas yaitu melihat dari composite reliability.
Composite reliability menguji nilai reliabilitas indikator-indikator pada
suatu konstruk. Uji reliabilitas pada penelitian ini memiliki tujuan
untuk menilai sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam penelitian
ini dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Selain itu, validitas
diskriminan juga dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Konstruk
dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability dan cronbach alpha
diatas 0,70. Hasil dapat dilihat dalam tabel berikut
Tabel 11. Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Variabel Laten Composite
Reliability
Cronbach
Alpha
Kualitas Sistem (System Quality) 0,907 0,871
Kualitas Informasi (Information System) 0,923 0,900
Kualitas Pelayanan (Service Quality) 0,914 0,883
Penggunaan (Use) 0,967 0,932
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) 0,934 0,911
Manfaat Bersih (Net Benefits) 0,936 0,913
Sumber: Data diolah 2017
Berdasarkan hasil tabel 11 di atas menunjukkan bahwa nilai
dari composite reliabilty dan cronbach alpha yang lebih besar dari
0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
digunakan sudah konsisten dan memiliki reliabilitas yang baik.
2. Model struktur (Inner Model)
Model struktur (Inner Model) menggambarkan hubungan antar
variabel laten dalam model. Menilai inner model dapat dilakukan
dengan cara melihat model struktural yang terdiri dari hubungan yang
dihipotesiskan di antara konstruk laten dalam model penelitian. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
inner model ada dua variabel, yaitu variabel independen tidak memiliki
nilai R2 karena variabel tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel lain
dalam model.
Dapat dilihat nilai R-Square (R2) dari konstruk-konstruk
endogen atau variabel dependen yakni: variabel kepuasan pengguna,
variabel penggunaan, variabel manfaat bersih. Hasil uji R-Square dapat
dilihat pada tabel 12 untuk variabel-variabel dependen:
Tabel 12. R-Square
Variabel R-Square
Kepuasan Pengguna 0,761
Penggunaan 0,441
Manfaat Bersih 0,718
Sumber: Data diolah 2017
Nilai R-square untuk Kepuasan Pengguna adalah sebesar 0,761
memiliki arti bahwa presentasi besarnya pengaruh kualitas sistem,
kualitas informasi dan kualitas layanan adalah sebesar 76,1% sedangkan
sisanya yaitu 23,9% dipengaruhi oleh pihak lain. Nilai R-square untuk
penggunaan adalah sebesar 0,441 memiliki arti bahwa presentasi
besarnya pengaruh terhadap kualitas sistem, kualitas informasi dan
kualitas layanan adalah sebesar 44,1% sedangkan sisanya yaitu 55,9%
dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R-square untuk Manfaat bersih
adalah sebesar 0,718 memiliki arti bahwa presentasi besarnya pengaruh
terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna adalah 71,8% sedangkan
sisanya yaitu 28,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada penelitian ini, selain menguji nilai r-square dapat juga
dilakukan tahap pengujian dengan goodness of fit, yang bisa diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
melalui nilai (Q2). Nilai Q2 memiliki arti yang sama dengan koefisien
determinasi (R-Square) pada analisis regresi, di mana semakin tinggi R-
Square, maka model dapat dikatakan semakin fit dengan data. Tabel 12
R-Square dapat dihitung nilai Q2 sebagai berikut:
Nilai Q2 = 1 – (1-0,762) x (1-0,441) x (1-0,718)
= 1 – (0,238 x 0,559 x 0,282)
= 0,962
Hasil perhitungan diketahui nilai Q2 sebesar 0,962 artinya
besarnya keberagaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh
model struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
sebesar 96%. Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian
telah memiliki goodness of fit yang baik. Dapat dilihat pada grafik path
diagram dari hasil olah data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berikut adalah grafik path diagram di mana menunjukkan
seberapa besar pengaruh variabel independen pada variabel dependen.
Gambar VII. Path Diagram
Sumber: Data diolah 2017
3. Pengujian Hipotesis
Peneliti menggunakan metode Bootstrapping pada SmartPLS,
dapat diperoleh kesalahan standar (standard errors), koefisien jalur
(path coefficients/β), dan nilai T-Statistik.
Peneliti dapat menilai signifikan statistik model penelitian
menggunakan teknik ini, dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
hubungan. Berikut tabel yang menunjukkan koefisien untuk tiap jalur
hipotesis dan nilai T-Statistiknya:
Tabel 13. Nilai Koefisien Jalur (Path Koefisien) dan Nilai T Statistics
Hubungan
Original
Sampel
(O)
Sampel
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T-
Statistics p-values
H1: KS->PG 0,204 0,194 0,302 0,676 0,499
H2: KS->KP 0,076 0,114 0,195 0,389 0,698
H3: KI->PG 0,163 0,184 0,366 0,444 0,657
H4: KI->KP 0,392 0,383 0,151 2,595 0,010
H5: KL->PG 0,349 0,318 0,285 1,225 0,221
H6: KL->KP 0,455 0,434 0,138 3,300 0,001
H7: PG->MB 0,706 0,677 0,148 4,779 0,000
H8: KP->MB 0,210 0,246 0,140 1,498 0,135
Sumber: Data diolah 2017
Pengujian hipotesis dalam hipotesis ini mempergunakan tingkat
signifikansi (significant level) 5% dan tingkat keyakinan (confidence
level) 95% sehingga t-statistik harus > 1,96. Jika T-statistik lebih tinggi
dibandingkan nilai T-tabel, berarti hipotesis terdukung atau diterima.
Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan T-statistik lebih
besar dari 1,96 yang membuktikan bahwa tiga hipotesis dalam
penelitian ini diterima dan lima hipotesis ditolak. Selain itu nilai p-
values lebih kecil dari 0,5 menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Berikut didapatkan hasil pengujian hipotesis dari tiap variabel:
a. H1: Kualitas sistem berpengaruh terhadap Penggunaan sistem
informasi akuntansi.
Tabel 13 menunjukkan bahwa kualitas sistem terhadap
penggunaan, memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,204 dengan
nilai T-statistik 0,676 dan memiliki nilai p-values sebesar 0,499 (T-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
statistik < T tabel 1,96). Menunjukkan bahwa, kualitas sistem tidak
berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi,
maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 1 tidak didukung. Karena
nilai T-statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik > T-
tabel 1,96.
b. H2: Kualitas sistem berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi.
Kualitas sistem terhadap Kepuasan pengguna, memberikan
nilai koefisien jalur sebesar 0,076 dan memiliki nilai p-values
sebesar 0,698 serta nilai T-statistik sebesar 0,389 (T-statistik < T
tabel 1,96). Menunjukkan bahwa, kualitas sistem tidak berpengaruh
terhadap kepuasan penggunaan sistem informasi akuntansi, maka
dapat dinyatakan bahwa hipotesis 2 tidak didukung. Karena nilai T-
statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik > T-tabel
1,96.
c. H3: Kualitas informasi berpengaruh terhadap Penggunaan sistem
informasi akuntansi.
Kualitas informasi terhadap Penggunan memberikan nilai
koefisien jalur sebesar 0,163 dan memiliki nilai p-values sebesar
0,657 dengan T-statistik sebesar 0,444 (T-statistik < T tabel 1,96).
Menunjukkan bahwa, kualitas informasi tidak berpengaruh
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, maka dapat
dinyatakan bahwa hipotesis 3 tidak didukung. Karena nilai T-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik > T-tabel
1,96.
d. H4: Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi.
Kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna
memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,392 dan menunjukkan
nilai p-values yaitu 0,010 dengan nilai T-statistik sebesar 2,595 (T-
statistik > T tabel 1,96). Berdasarkan nilai di atas menunjukkan
bahwa hipotesis 4 didukung.
e. H5: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi.
Kualitas pelayanan terhadap penggunaan memiliki nilai
koefisien jalur sebesar 0,349 dan nilai p-values sebesar 0,221
dengan T-statistik sebesar 1,225 (T-statistik < T tabel 1,96).
Menunjukkan bahwa, kualitas pelayanan tidak berpengaruh
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, maka dapat
dinyatakan bahwa hipotesis 5 tidak didukung. Karena nilai T-
statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik > T-tabel
1,96.
f. H6: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi.
Kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna memiliki
nilai koefisien jalur sebesar 0,455 dan nilai p-values sebesar 0,001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dengan nilai T-statistik sebesar 3,300 (T-statistik > T tabel 1,96).
Berdasarkan nilai di atas menunjukkan bahwa hipotesis 6 didukung.
g. H7: Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem
informasi akuntansi.
Penggunaan terhadap Manfaat bersih memiliki nilai
koefisien jalur sebesar 0,706 dan signifikan terhadap nilai p-values
sebesar 0,000 dengan nilai T-statistik sebesar 4,779 (T-statistik > T-
tabel 1,96). Berdasarkan nilai di atas menunjukkan bahwa hipotesis
7 didukung.
h. H8: Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat bersih
sistem informasi akuntansi.
Kepuasan pengguna terhadap Manfaat bersih memiliki nilai
koefisien jalur sebesar 0,210 dengan menunjukkan nilai p-values
sebesar 0,135 dan nilai T-statistik sebesar 1,498 (T-statistik < T-
tabel 1,96). Menunjukkan bahwa kepuasan pengguna tidak
berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi akuntansi,
maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 8 tidak didukung. Karena
nilai T-statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik > T-
tabel 1,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Hasil uji hipotesis tersebut dirangkum dalam tabel seperti yang
ditunjukkan pada tabel di bawah dan menghasilkan data sebagai berikut:
Tabel 14. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Hipotesis
Nilai T-
statistik
> 1,96
p-
value Kesimpulan
H1: Kualitas sistem berpengaruh
terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi.
0,676 0,499
Tidak
terbukti/
tidak
diterima
H2: Kualitas sistem berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi.
0,389 0,698
Tidak
terbukti/
tidak
diterima
H3: Kualitas informasi
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi akuntansi.
0,444 0,657
Tidak
terbukti/
tidak
diterima
H4: Kualitas informasi
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi
akuntansi.
2,595 0,010 Terbukti/
diterima
H5: Kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi akuntansi.
1,225 0,221
Tidak
terbukti/
tidak
diterima
H6: Kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi
akuntansi.
3,300 0,001 Terbukti/
diterima
H7: Penggunaan berpengaruh
terhadap manfaat bersih sistem
informasi akuntansi.
4,779 0,000 Terbukti/
diterima
H8: Kepuasan pengguna
berpengaruh terhadap manfaat
bersih sistem informasi akuntansi.
1,498 0,135
Tidak
terbukti/
tidak
diterima
Sumber: Data diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
C. Pembahasan
Pengujian terhadap delapan hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini terdapat tiga hipotesis diterima dan lima hipotesis ditolak.
Pembahasan ini bertujuan menjelaskan secara teoritis hasil pengujian
hipotesis dan analisis pengaruhnya.
Penelitian ini mengadaptasi teori tentang kesuksesan sistem
informasi oleh DeLone dan McLean yang telah diperbarui tahun 2003.
Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yaitu kualitas sistem,
kualitas informasi, penggunaan, kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat
bersih.
1. Kualitas sistem berpengaruh terhadap Penggunaan sistem informasi
akuntansi.
Penolakan H1 yang menyatakan kualitas sistem tidak berpengaruh
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Mengindikasikan
bahwa kualitas sistem yang rendah akan mempengaruhi intensitas
penggunaan sistem informasi akuntansi yang rendah. Jika kualitas
sistem handal maka akan meningkatkan niat dalam penggunaan sistem
informasi akuntansi.
Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi, didukung oleh data lapangan berdasarkan
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Berdasarkan respon
terhadap pernyataan untuk konstruk kualitas sistem yang terdiri dari
tujuh pernyataan yang mewakili indikator kenyamanan akses,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
keluwesan sistem (flexibility), realisasi dari ekspektasi-ekspektasi
pemakai, kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem
(reliability), dan kecepatan akses (response time). Indikator kegunaan
dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem (reliability), dan
kecepatan akses (response time) menjadi prediktor yang lemah
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta perlu meningkatkan kegunaan
dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem (reliability), dan
kecepatan akses (response time) terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi memiliki fungsi-
fungsi spesifik belum sesuai dengan kebutuhan, masih mengalami
kerusakan/error dan belum dapat merespon cepat permintaan
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Indikator tersebut belum
mampu memberikan kebutuhan pada responden dalam meningkatkan
penggunaan sistem informasi akuntansi. Namun, untuk indikator
kenyamanan akses, keluwesan sistem dan realisasi dari ekspektasi-
ekspektasi pemakai harus tetap dipertahankan pada sistem informasi
akuntansi yang sekarang berjalan.
2. Kualitas sistem berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna sistem
informasi akuntansi.
Penolakan H2 yang menyatakan bahwa kualitas sistem tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.
Mengindikasikan bahwa kualitas sistem rendah akan mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
rendahnya tingkat kepuasan pengguna. Jika kualitas sistem tidak
handal maka pengguna akan merasa tidak nyaman menggunakan
sistem informasi akuntansi yang akan mengakibatkan pengguna tidak
puas terhadap sistem informasi akuntansi.
Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, hal
ini didukung data lapangan dalam pengisian kuesioner oleh responden.
Berdasarkan pernyataan konstruk kualitas sistem yang terdiri dari
tujuh pernyataan, maka diperoleh hasil bahwa indikator kegunaan dari
fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem (reliability), dan kecepatan
akses (response time) menjadi prediktor yang lemah terhadap
penggunaan sistem informasi akuntansi.
Kualitas sistem yang disediakan sistem informasi akuntansi tidak
mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kepuasan pengguna.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta harus meningkatkan dan
memperbaiki kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem
(reliability), dan kecepatan akses (response time) dari sistem informasi
akuntansi tersebut. Diharapkan dengan meningkatkan dan
memperbaiki kualitas sistem, pengguna akan puas menggunakan
sistem informasi akuntansi dan meningkatkan penggunaan sistem
tersebut.
3. Kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Penolakan H3 yang menyatakan bahwa kualitas informasi tidak
berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.
Mengindikasikan bahwa kualitas informasi yang rendah, maka tingkat
penggunaan sistem akan rendah. Didukung oleh data lapangan dalam
pengisian kuesioner oleh responden. Berdasarkan respon terhadap
pernyataan untuk konstruk kualitas informasi yang terdiri dari enam
pernyataan yang mewakili indikator kelengkapan (completeness),
relevan (relevance), akurat (accurate), ketepatan waktu (timeliness),
dan penyajian informasi (format). Indikator akurat (accurate) menjadi
prediktor yang lemah terhadap penggunaan sistem informasi
akuntansi.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta perlu meningkatkan kualitas
informasi yang akurat (accurate), agar dapat meningkatkan
penggunaan sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem yang akurat
akan meningkatkan penggunaan sistem yang lebih baik lagi dan
pengguna akan semakin tinggi. Sedangkan, aspek lain yang perlu
ditingkatkan adalah mendorong pengguna mengetahui kegunaan dari
kualitas informasi dalam mendukung keputusan pengguna.
4. Kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi
akuntansi.
Penerimaan H4 mengindikasikan bahwa kualitas informasi yang
tinggi akan meningkatkan kepuasan pengguna. Begitu juga sebaliknya
jika kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
rendah, maka tingkat kepuasan pengguna akan rendah. H4 ini
didukung oleh data lapangan dalam pengisian kuesioner oleh
responden. Berdasarkan respon terhadap pernyataan untuk konstruk
kualitas informasi yang terdiri dari enam pernyataan, indikator akurat
menjadi prediktor yang lemah terhadap penggunaan sistem informasi
akuntansi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Jumardi et. al., (2015)
menyebutkan bahwa kualitas informasi berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pengguna. DeLone dan McLean (2003), yang
menyatakan bahwa kualitas informasi suatu sistem dapat
mempengaruhi kepuasan pengguna.
Kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi
dapat memberikan kepuasan pengguna. Sehingga, kualitas informasi
persepsian signifikan terhadap kepuasan pengguna dapat dikatakan
sukses. Kualitas informasi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
yang ada saat ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik agar
pengguna tetap puas menggunakan sistem informasi akuntansi.
5. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi.
Penolakan H5 menyatakan bahwa Kualitas pelayanan tidak
berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.
Mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan yang rendah akan
mempengaruhi rendahnya intensitas penggunaan sistem informasi
akuntansi. Jika kualitas pelayanan yang rendah maka pengguna akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
merasa tidak nyaman menggunakan sistem informasi akuntansi yang
akan menurunkan penggunaan sistem informasi akuntansi. Namun,
jika masing-masing indikator tersebut menunjukkan nilai yang tinggi
maka pengguna akan menggunakan kembali sistem informasi
akuntansi di masa yang akan datang.
Berdasarkan data lapangan, dalam hal pengisian kuesioner oleh
responden. Konstruk kualitas pelayanan dimana terdiri dari lima
pernyataan yang mewakili tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance), dan empati (emphaty). Prediktor yang masih harus
ditingkatkan adalah jaminan dari pengembang sistem informasi
akuntansi.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta harus meningkatkan lagi
kualitas pelayanan yang diberikan agar penggunaan sistem dapat
berjalan dengan maksimal dan memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini
dikarenakannya keberagaman latar belakang pendidikan dari tiap
pengguna sehingga menimbulkan keterbatasan pengguna dalam
memahami kualitas pelayanan sistem informasi akuntansi dan
pemahaman pengguna terhadap sistem informasi akuntansi kurang
dipahami untuk manfaat yang didapat. Kualitas pelayanan sistem
informasi akuntansi belum dapat merespon segala bentuk keluhan
pengguna yang mengakibatkan kurangnya niat pada penggunaan
sistem informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
6. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi.
Penerimaan H6 mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan yang
tinggi akan mempengaruhi intensitas penggunaan sistem informasi
akuntansi. Jika kualitas pelayanan yang tinggi maka pengguna akan
merasa nyaman menggunakan sistem informasi akuntansi yang akan
meningkatkan penggunaan sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan data lapangan, dalam hal pengisian kuesioner oleh
responden, prediktor yang terkuat adalah empati (emphaty)
diindikasikan pengguna merasa puas dengan kebutuhan yang
diberikan dari sistem informasi akuntansi.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta harus mempertahankan dan
terus menerapkan kualitas pelayanan dalam hal empati kepada
pengguna. Pengguna merasakan kualitas pelayanan yang selama ini
yang disajikan sistem informasi akuntansi dapat memahami kebutuhan
dan penggunaan sistem yang mudah dipahami. Hal ini sesuai dengan
penelitian Hudin dan Riana (2016), yang menyatakan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.
Sehingga, kualitas pelayanan persepsian signifikan terhadap kepuasan
pengguna dapat dikatakan sukses. Hasil penelitian ini dapat
mendukung bahwa keputusan pengguna menjadi hal penting, karena
persepsi karyawan mencerminkan sejauh mana pemahaman pengguna
dapat terlayani dengan baik dan memberikan kepuasan pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
7. Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi
akuntansi.
Penerimaan H7 yang mengindikasikan bahwa penggunaan sistem
informasi akuntansi memberikan manfaat pada pengguna. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan sistem informasi
akuntansi akan meningkatkan dan memberikan manfaat bersih dalam
pemanfaatannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hudin
dan Riana (2016), yang menyatakan bahwa penggunaan berpengaruh
terhadap manfaat bersih.
Berdasarkan data lapangan, dalam hal pengisian kuesioner oleh
responden. Respon terhadap pernyataan untuk konstruk penggunaan
yang terdiri dari lima pernyataan mengenai sifat penggunaan (nature
of use), penggunaan waktu harian (daily used time), dan frekuensi
pengguna (frequency of use). Prediktor terkuat adalah dari sifat
penggunaan (nature of use) yang digunakan dalam pencarian informasi
yang dibutuhkan pengguna. Sehingga, penggunaan persepsian
signifikan terhadap manfaat bersih dapat dikatakan sukses. Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta harus tetap mempertahankan dan terus
menerapkan sifat penggunaan yang dapat meningkatkan intensitas
penggunaan sistem, sehingga pengguna akan merasakan manfaat yang
didapatkan semakin tinggi.
8. Kepuasan Pengguna berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem
informasi akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Penolakan H8 mengindikasikan bahwa kepuasan pengguna atas
sistem informasi akuntansi yang rendah, maka rendahnya nilai manfaat
bersih yang akan didapatkan. Namun, jika kepuasan pengguna tinggi
maka manfaat bersih yang didapatkan pengguna juga tinggi.
Berdasarkan data lapangan hasil kuesioner yang telah diisi oleh
responden. Respon terhadap pernyataan untuk konstruk kepuasan
pengguna terdiri dari lima pernyataan mengenai efisiensi (efficiency),
keefektifan (effectiviness), kepuasan (satisfaction), kepuasan
informasi (repeat visits), dan kepuasan menyeluruh (repeat purchase).
Indikator yang menjadi prediktor lemah yaitu kepuasan menyeluruh.
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta harus meningkatkan lagi
sistem informasi, sehingga dalam penggunaan sistem pengguna
mendapatkan kepuasan menyeluruh. Penggunaan sistem yang dapat
memenuhi kebutuhan pengguna, maka akan adanya timbal balik yang
dapat meningkatkan kepuasan dan mendapatkan manfaat yang lebih
dari sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan pembahasan tersebut yaitu terdapat lima dari
delapan hipotesis yang menyatakan tidak berpengaruh dan terdapat
tiga hipotesis yang menyatakan berpengaruh. Hasil penelitian ini juga
selaras dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap
Sistem Informasi Akuntansi pada penerimaan kas di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta. Hasil wawancara diketahui bahwa masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
adanya kendala yang dihadapi pengguna sistem informasi akuntansi
khususnya pada bagian penerimaan kas.
Sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta yaitu program yang dibuat sendiri, jadi sistem informasi
akuntansi akan memenuhi semua permintaan perusahaan dan
memenuhi semua kebutuhan dari pengguna. Namun, ketika
permintaan tidak memiliki suatu prosedur/blue print suatu sistem akan
mengakibatkan saling tumpang tindih suatu sistem. Pada suatu titik,
terjadinya ketidaktepatan dalam suatu prosedur tertentu yang saling
tumpang tindih. Pada saat penarikan data terjadi ketidaksesuaian
bagian akuntansi dengan bagian yang lain, sehingga mengakibatkan
proses tersebut ketika di jumlah tidak tepat.
Banyaknya penggunaan dari suatu sistem informasi akuntansi
dimungkinkan menjadi salah satu memperlambatnya proses indeks.
Penggunaan sistem informasi akuntansi secara bersamaan
mengakibatkan komputer tidak dapat berjalan dengan cepat, yang
mengakibatkan tidak tepat waktu dalam proses pengerjaan. Beberapa
data yang ditarik dari sistem informasi akuntansi pun masih menjadi
tanda tanya apakah data yang ditarik oleh suatu sistem itu benar-benar
valid atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data statistik dan pembahasan pada
penelitian Pengaruh Kualitas Sistem, Informasi, dan Pelayanan Terhadap
Manfaat Bersih Dengan Menggunakan Model DeLone dan McLean, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kualitas Sistem tidak terbukti berpengaruh terhadap penggunaan
dan tidak terbukti berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Pengguna belum sepenuhnya dapat memahami kualitas sistem
yang dihasilkan sistem informasi akuntansi. Pengguna merasa
kualitas sistem yang selama ini digunakan belum cukup tersedia
dari segala kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna, sehingga
kualitas sistem yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
belum memberikan kepuasan pengguna.
2. Kualitas Informasi tidak terbukti berpengaruh terhadap
Penggunaan tetapi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Informasi yang diberikan bukan menjadi prediktor yang kuat
terhadap penggunaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa
kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dapat memberikan kepuasan pengguna.
Semakin lengkap, relevan, akurat, tepat waktu dan penyajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
informasi yang diberikan sistem informasi akuntansi maka
semakin besar juga tingkat kepuasan pengguna.
3. Kualitas pelayanan tidak terbukti berpengaruh terhadap
penggunaan tetapi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Kualitas pelayanan belum memenuhi harapan pengguna dan
belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Sehingga
pengguna tidak puas dengan kualitas pelayanan yang dihasilkan
sistem informasi akuntansi.
4. Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat bersih tetapi
Kepuasan pengguna tidak terbukti berpengaruh terhadap
manfaat bersih yang didapatkan pengguna sistem informasi
akuntansi penerimaan kas. Meningkatnya penggunaan oleh
pengguna sistem informasi akuntansi, maka semakin meningkat
juga manfaat yang dirasakan oleh pengguna. Namun menurut
penelitian ini, kepuasan pengguna tidak memiliki pengaruh
terhadap manfaat bersih, maka dapat dikatakan bahwa pengguna
tidak puas menggunakan sistem informasi akuntansi.
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hal ini terdapat beberapa keterbatasa, antara lain
sebagai berikut:
1. Keterbatasan jumlah sampel dalam penelitian ini belum
menggambarkan keadaan seutuhnya karena hanya meneliti pengguna
sistem informasi akuntansi penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Peneliti memiliki keterbatasan dari variabel-variabel yang digunakan,
masih terdapat variabel yang bisa digunakan untuk mengukur
kesuksesan sistem informasi akuntansi penerimaan kas.
3. Peneliti hanya menggunakan penerimaan kas hanya rawat inap.
C. Saran
Berdasarkan hal ini terdapat beberapa keterbatasan, maka penulis
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Penelitian mendatang diharapkan dapat memperluas cakupan responden
sehingga peneliti dapat melihat kondisi sistem informasi akuntansi yang
diterapkan secara lebih luas.
2. Penelitian mendatang diharapkan dapat menambahkan indikator-
indikator sehingga bisa dilakukan pengujian secara mendalam dan
ditambahkan pada penelitian selanjutnya.
3. Penelitian mendatang diharapkan tidak hanya meneliti satu instansi saja
tetapi dapat meneliti lebih dari satu instansi untuk mendapatkan hasil
yang lebih signifikan.
4. Peneliti mendatang diharapkan dapat memperluas objek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi Kedua, Jakarta:
Universitas Indonesia.
Alsharayri, M. 2012. Evaluating the Performance of Accounting Information
Systems in Jordanian Private Hospitals. Journal of Social Sciences 8 (1): 74-
78.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S. 2003. Auditing and Issurance
Service: An Integrated Approach, Ninth Edition, New Jersey: Prentince Hall.
Bastian, I. 2008. Akuntansi Kesehatan. Jakarta: Erlangga.
Bondar, George H, and William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,
Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
Budiyanto. 2009. Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Dengan Pendekatan
Model DeLone dan McLean (Studi Kasus Implementasi Billing System Di
RSUD Kabupaten Sragen). Tesis. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Cahrles T. Horngren dan Walter T. Harrison. 2007. Akuntansi Jilid I, Edisi ke-7.
Jakarta: Erlangga.
DeLone, W. H. dan E. R. Mc Lean. 1992. “Informations System Success: The Quest
for the Dependent Variabel” Information System Research 3 (Marach).
DeLone, W. H. dan E. R. Mc Lean. 2003. The DeLone and McLean Model of
Information System Success: A ten-Year Update. Journal of Management
Information Systems, pp. 9-30.
Diana A. dan Lilis S. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses dan
Penerapan. Yogyakarta : Andi.
Fees, Reeve dan Warren. 2008. Pengantar Akuntansi. Edisi Kedua Puluh Satu.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling metode alternative dengan
Partial Least Square, edisi 2. Semarang. BP-Undip.
Groho, T. C. W., Winarno, W. W., Permanasari, A. E. 2014. Evaluasi Kesuksesan
Implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar Di BPK. Seminar Nasional
Informatika. pp. 10-17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Hall, J. A. 2008. Accounting Information Systems. Seventh Edition. USA: Cengage
Learning.
Hall, J. A. 2010. Accounting Information System. Edisi keempat. Jakarta: Salemba
Empat.
Hair, et al. 2010. Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice
Hall.
Hartono, Jogiyanto.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Andi Offset.
Yogyakarta.
Hudin, J. M. Dan Riana, D. 2016. Kajian Keberhasilan Penggunaan Sistem
Informasi Accurate Dengan Menggunakan Model Kesuksesan Sistem
Informasi DeLone dan McLean. Journal of Information System. Vol. 12,
No.1: 1-9.
Iivari, J. 2005. An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of Information
System Success. Data Base for Advances in Information System.
ABI/INFORM global pp.8-27.
Jumardi, R., Nugroho, E., Hidayah, I. 2015. Analisis Kesuksesan Implementasi
Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATi). Yogyakarta. pp. J-7 – J-12.
Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta.
Penerbit Andi.
Kementerian Kesehatan, Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
Kim. K. K. 1988. Organizational Coordination and Performance in Hospital
Accounting Information Systems: An Empirical Investigation. The
Accounting Review. Vol. 63, No. 3. Pp. 472-489.
Mardi, Dr. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Cet. Ke 2. Bogor: Ghalia Indonesia.
Marshall, B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Ketiga belas. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.
Money, Arthur Remenyi, dan Michael Sherwood-Smith. 2002. The Effective
Measurement and Management of IT Costs an Benefits, 2nd Edition.
Butterworth-Heinemann, Britain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Nugroho, Bernardus Unggul. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Kas dan
Pengendalian Internal Penerimaan Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Nunnally, J. C. 1978. Psychometric theory 2nd ed. New York: McGraw-Hill.
O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan
Manajerial. Edisi 12. Jakarta. Salemba Empat.
Purwaningsih, S. 2010. Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada
Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT
Jamsostek (PERSERO)). Aset. Vol. 12, No. 2: 181-189.
Subchan, N., Siti, E., Kertahadi. 2012. Mengukur Efektivitas Sistem Informasi Dan
Mengetahui Kesuksesan Portal Akademik (SIAM) Online (Studi Kasus
Terhadap Pengguna Di Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya).
Profit (Jurnal Administrasi Bisnis). Vol. 6, No. 2: 1-17.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Alfabeta, Bandung.
Winarno, W. W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i
Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang
sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul
“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas”. Saya mengharapkan
kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian
ini.
Saya menyadari bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan berharga.
Saya memohon anda bersedia meluangkan waktu dan berkenan untuk mengisi
kuesioner ini. Partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam mengisi kuesioner ini akan sangat
membantu keberhasilan penelitian. Saya sangat menjunjung tinggi komitmen dan
memegang teguh kerahasiaan dan kepercayaan yang telah Bapak/Ibu/Sdr/i berikan.
Atas segala perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i saya mengucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Denny Nurjaya
NIM: 132114011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
Silahkan beri tanda checklist ( √ ) pada kolom jawaban!
1. Nama : (Boleh tidak diisi)
2. Usia : tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan Terakhir :
Setingkat SMU S1 S3
Diploma S2
5. Lama Bekerja di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta:
< 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun
6. Jabatan :
B. PERNYATAAN KUESIONER
Pernyataan dalam kuesioner dikelompokkan menjadi enam (6)
kelompok yaitu:
1. Kualitas sistem (system quality)
2. Kualitas informasi (information quality)
3. Kualitas pelayanan (service quality)
4. Penggunaan sistem (system use)
5. Kepuasan pengguna (user satisfaction)
6. Manfaat bersih (net benefits).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
C. PETUNJUK PENGISIAN :
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.
2. Mohon dijawab dengan memberikan tanda checklist ( √ ) pada salah satu
kolom jawaban yang sesuai dengan tanggapan dan penilaian Bapak/Ibu
dengan pilihan jawaban yang telah ditentukan:
STS : (Sangat Tidak Setuju)
TS : (Tidak Setuju)
N : (Netral)
S : (Setuju)
SS : (Sangat Setuju)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Kualitas Sistem (System Quality)
Mengevaluasi sistem pengolahan informasi digunakan untuk fokus dalam
bagian ini adalah kinerja dari sistem, yang merujuk dan seberapa baik
kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari
sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna.
Item Pernyataan STS TS N S SS
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih nyaman digunakan dan mudah
untuk di akses.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih sangat fleksibel dalam manfaat
layanan penerimaan kas.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih dapat memberikan informasi
sesuai dengan harapan pengguna.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih memiliki fungsi-fungsi yang
spesifik sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih handal dan tidak mudah
mengalami kerusakan/error.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih mampu merespon dengan cepat
permintaan pengguna atas informasi
yang dibutuhkan.
Penggunaan sistem informasi
akuntansi RS Panti Rapih sangat
menghemat waktu dan biaya dalam
mencari informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Kualitas Informasi (Information Quality)
Ini berkaitan dengan output sistem informasi, nilai, manfaat, relevansi dan
urgensi dari infomasi yang dihasilkan.
Item Pernyataan STS TS N S SS
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih memberikan informasi yang
cukup sesuai kebutuhan pengguna.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih mampu menyajikan informasi
secara tepat waktu.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih menyajikan informasi secara
akurat dan memiliki kemungkinan
kesalahan/error sangat kecil.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih dapat memberikan informasi
yang bersifat mutakhir (up to date).
Informasi yang ditampilkan sistem
informasi akuntansi RS Panti Rapih
sangat relevan sehingga memudahkan
pemahaman pengguna.
Penyajian informasi dalam sistem
informasi akuntansi RS Panti Rapih
ringkas dan jelas.
Kualitas Pelayanan (Service Quality)
Kualitas pelayanan merupakan persepsi pengguna atas jasa yang diberikan
oleh penyedia sistem informasi.
Item Pernyataan STS TS N S SS
Pengguna merasa aman dalam
mengakses/mengirim data melalui
sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Kualitas Pelayanan (Service Quality) (Lanjutan)
Item Pernyataan STS TS N S SS
Ketika mendapatkan masalah,
penyedia sistem informasi akuntansi
RS Panti Rapih menyelesaikan
masalah pengguna dengan cepat.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih tanggap dalam merespon segala
bentuk keluhan pengguna.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih memahami kebutuhan
pengguna.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih memiliki bentuk tampilan yang
mudah dipahami dan digunakan
pengguna.
Penggunaan (Use)
Berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi oleh pengguna
sistem tersebut dan seberapa sering pengguna memakai sistem informasi.
Item Pernyataan STS TS N S SS
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih selalu digunakan untuk
pencarian informasi yang dibutuhkan.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih menggunakan pencatatan secara
terkomputerisasi.
Frekuensi penggunaan sistem
informasi akuntansi RS Panti Rapih
tinggi.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih digunakan secara terus-
menerus.
Pengguna memanfaatkan fitur yang
telah disajikan oleh sistem informasi
akuntansi RS Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)
Berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunan output sistem
informasi. Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria
subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang
digunakan.
Item Pernyataan STS TS N S SS
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih dapat membantu pencarian
informasi penerimaan kas secara
efisien.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih secara efektif mampu
memberikan informasi yang
dibutuhkan pengguna.
Pengguna merasa puas dengan
pelayanan yang ada pada sistem
informasi akuntansi RS Panti Rapih.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih memenuhi harapan pengguna
sesuai dengan format yang dibutuhkan.
Pengguna akan merekomendasikan
sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih kepada pengguna lainnya.
Manfaat Bersih (Net Benefits)
Suatu rangkaian kesatuan dari entitas individual sampai nasional yang dapat
memberi dampak (impact) bagi aktivitas sistem informasi.
Item Pernyataan STS TS N S SS
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih digunakan organisasi dalam
pengambilan keputusan terkait dengan
informasi penerimaan kas.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih dapat menghemat waktu dalam
pencarian informasi penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Manfaat Bersih (Net Benefits) (Lanjutan)
Item Pernyataan STS TS N S SS
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih yang ada saat ini memberikan
kontribusi yang penting dan berharga
terhadap kinerja anda selaku
pengguna.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih dapat meningkatkan efektivitas
dalam melakukan pekerjaan sehari-
hari.
Sistem informasi akuntansi RS Panti
Rapih dapat meningkatkan
produktivitas kerja pengguna dalam
menyelesaikan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1. Karakteristik Responden
No Usia Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir
Lama
Bekerja Jabatan
1 40 1 3 3 Kepala Bidang
2 40 1 3 3 Staff
3 54 2 2 3 Seksi Pengelolaan Aset
4 39 1 3 2 Staff Piutang
5 - 1 3 3 Staff
6 41 1 3 3 Staff Akuntansi
7 - 1 3 2 Staff
8 27 2 2 1 Staff
9 28 2 3 1 Staff Akuntansi
10 50 2 2 3 Staff
11 40 1 2 3 Staff Administrasi
12 33 1 3 2 Staff Administrasi
13 27 2 3 1 Staff Administrasi
14 33 2 3 2 Staff
15 24 2 3 1 Staff Administrasi
16 41 2 4 2 Staff Administrasi
17 30 2 3 2 Staff Administrasi
18 32 2 3 3 Staff
19 - 2 3 2 Staff Keuangan
20 22 1 3 2 Staff
21 23 1 2 1 Staff
22 30 1 3 1 Staff Piutang
23 25 1 3 1 Staff
24 26 1 1 1 Staff
25 32 2 3 2 Staff
26 25 2 3 1 Staff Administrasi Keuangan
27 34 2 3 2 Staff
28 34 2 3 2 Administrasi Rawat Inap
29 33 2 3 2 Kepala Seksi
30 43 1 3 3 Staff Administrasi
31 44 2 2 3 Staff Administrasi Keuangan
32 45 1 3 3 Kasie
33 30 1 3 1 Staff
34 32 2 3 2 Pelaksana
35 35 2 3 2 Staff Administrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
SQ1 SQ2 SQ3 SQ4 SQ5 SQ6 SQ7 IQ1 IQ2 IQ3 IQ4 IQ5 IQ6 S1 S2 S3 S4 S5 U1 U2 U3 U4 U5 US1 US2 US3 US4 US5 NB1 NB2 NB3 NB4 NB5
1 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4
7 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
8 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 3 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
12 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
13 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
17 3 3 4 4 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
18 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
19 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
20 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 2 2 2 4 1 2 2 4 2 1 2 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3
26 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
27 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4
28 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 4
32 4 4 2 5 2 4 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4 5 4 5 5 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4
33 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3
34 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
35 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
Jawaban RespondenNo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN 3
OLAH DATA
MENGGUNAKAN
SmartPLS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1. Model Struktural
Gambar 6. Model Struktural Mengukur Sistem Informasi
Akuntansi (Sumber: Data diolah 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
2. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
a. Validitas Konvergen (Convergent Validity) Nilai Outer Loading
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
b. Validitas Diskriminan (Discriminant Validity) Nilai Cross Loading
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
c. Average Variance Extracted (AVE)
d. Composite Reliability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
e. Cronbach Alpha
3. Pengujian Model Struktural / Structural (Inner) Model
a. R-Square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
b. Path Diagram
Sumber: Data diolah 2017
c. Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 4
TRANSKIP
WAWANCARA DAN
JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
HASIL WAWANCARA
Tanggal : 21 Maret 2017
Pukul : 10.00 – 10.35
Tempat : Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Narasumber : Kepala Bagian Akuntansi
Penanya : Apa saja penerimaan kas di Rumah Sakit Panti Rapih?
Narasumber : Dari pelayanan, kita ada pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat
inap. Ada dari tindakan operasi. Untuk macam-macam rinciannya
itu, dari pelayanan rawat jalan, rawat inap, OK (kamar bedah), dan
penunjang medis itu penerimaan terbesar.
Penanya : Fungsi apa saja yang terkait dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas?
Narasumber : Fungsi yang terkait dari penerimaan, pengeluaran, pengadaan atau
pembelian dan pendapatan.
Penanya : Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas?
Narasumber : Bukti Kas Masuk, Bukti Transfer Bank, Bukti BG. Hanya saja
sekarang sudah lebih ke SIM RS lebih ke program komputer. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
manualnya mulai dihilangkan sedikit demi sedikit karena untuk
mengurangi penggunaan kertas.
Penanya : Apakah terdapat nomor urut tercetak pada setiap dokumen
penerimaan kas?
Narasumber : Iya terdapat nomor urut tercetak.
Penanya : Apakah dokumen yang sudah dicatat oleh pihak akuntansi selalu di
simpan/ diarsipkan di tempat yang aman?
Narasumber : Iya.
Penanya : Catatan apa saja yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas?
Narasumber : Buku besar, catatan jurnal harian, bukti kas bank masuk, bank
keluar, rekening koran, bukti pembayaran, bukti transfer itu di
simpan.
Penanya : Bagaimana prosedur penerimaan kas pada Rumah Sakit Panti
Rapih?
Narasumber : Disni ada dua, prosedur penerimaan uang muka, penjualan barang
bekas, pendapatan pasien rawat inap. Yang berhubungan dengan
pendapatan ini prosedur penerimaan kas. Jadi yang penerimaan kas
ini masuk di dalam prosedur pendapatan. Prosedur pendapatan
pada rawat inap itu belum ada penerimaan kas nya harus sampai ke
pencatatan pengakuan pendapatan. Ketika seseorang itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
memakai/memanfaatkan sumber daya yang ada di Rumah Sakit,
misalnya obat, tenaga, sewa kamar itu sudah diakui sebagai
piutang. Piutang masuk ke pendapatan tetapi uang nya belum
diterima. Prosedur pencatatan kas nya waktu pasien pulang
membayar ke Bank. Setelah pasien membayar uang muka, jadi
pasien itu sudah tiga hari mondok bayar dulu uang muka. Pada saat
pulang total tagihannya berapa dikurangi uang muka pasien
membayar selisihnya, itu sudah masuk ke prosedur penerimaan
kas. Pasien ke kasir dengan bukti setor bank untuk penerimaan kas.
Jadi prosedur penerimaan kas ini pada saat pasien membayarkan
bukti layanan di rawat jalan/rawat inap. Kalau rawat inap pada saat
pasien pulang atau pada saat membayar uang muka, kalau yang
rawat jalan pada saat selesai mendapat pelayanan, dan penunjang
medik juga pada saat selesai mendapat pelayanan medik.
Penanya : Siapa yang berwenang menyetujui penerimaan kas?
Narasumber : Dari kassa pusat, kalau penerimaannya cukup Kepala seksi
rekening/ Kepala seksi perbendaharaan dan imbalan jasa medik.
Di keuangan itu membawahi tiga seksi:
1. Seksi piutang dan penagihan (urusan dengan instansi untuk
penagihan pihak ke tiga, penjamin pasien)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
2. Seksi perbendaharaan dan imbalan jasa medik (berhubungan
dengan penerimaan uang masuk dan uang keluar, bayari
dokter)
3. Seksi rekening (berhubungan dengan perhitungan pasien
rawat inap)
Penanya : Bagaimana prosedur pembukuan yang dilakukan Rumah Sakit
Panti Rapih terkait sistem informasi akuntansi penerimaan kas?
Narasumber : Kalau penerimaan kas, jadi semua penerimaan yang masuk ke
keuangan lewat perbendaharaan dan imbalan jasa medik itu, oleh
bagian perbendaharaan dan imbalan jasa medik akan dibukukan.
Jadi mereka melakukan pencatatan pada pencatatan kas/bank.
Uang itu masuk lewat bank mana atau keluar lewat bank mana.
Kemudian, akuntansi itu akan menarik data H+1 setelah transaksi
jadi tidak real time saat H+1 sejak transaksi. Data yang akuntansi
kerjakan pada hari ini adalah data yang kejadian yang kemarin itu
kita tarik, setiap data yang mereka input kemudian baru kita
lakukan penjurnalan, baik itu jurnal umum dan jurnal khusus.
Penanya : Apakah prosedur tersebut sudah berjalan dengan baik oleh pihak
yang berkaitan langsung dengan sistem penerimaan kas?
Narasumber : Kalau berjalan baik ya berjalan baik, tapi kadang kala hanya
permasalahannya ada di bukti transaksi. Seringkali bukti transaksi
itu tidak lengkap, jadi siapa yang mengotorisasi, siapa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
bertanggung jawab terhadap pengeluaran itu kadang kala ada yang
terlewat. Tapi ya itu fungsi nya dari verifikasi di akuntansi itu kan
ada namanya verifikasi dan coding itu yang memverifikasi semua
pencatatan transaksi dari kassa kita verifikasi sesuai atau tidak
dengan bukti transaksinya, kalau ada permasalahan kita
komunikasikan sebelum menuju ke jurnal.
Penanya : Bagaimana bagan alir penerimaan kas?
Narasumber : Contohnya ini yang penerimaan uang muka.
Penanya : Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban keuangan rumah
sakit?
Narasumber : Kita kan pertanggungjawabannya setiap bulan membuat laporan
keuangan. Laporan keuangan ini kita buat kemudian kita laporkan
ke Direktur Keuangan dan Logistik. Kemudian dari situ nanti akan
dikirimkan ke Yayasan melalui Direktur Utama Rumah Sakit.
Penanya : Apakah perumusan standar maupun prosedur kerja karyawan telah
tertuang dalam deskripsi pekerjaan yang jelas?
Narasumber : Iya lumayan jelas, tapi ada beberapa revisi dan saat ini kami sedang
merevisi standar prosedur operasional, nah itu sedang kami
revisi tapi sudah cukup jelas.
Penanya : Apakah semua karyawan telah paham atas tanggung jawab yang
diemban sesuai dengan deskripsi pekerjaannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Narasumbe : Iya.
Penanya : Bagaimana proses pengelolaan laporan penerimaan kas yang
terjadi pada Rumah Sakit Panti Rapih dari mulai proses pencatatan
daftar keuangan yang masuk, hingga penutupan laporan buku
besar?
Narasumber : Seperti yang di prosedur, kalau yang di akuntansi nya kan setelah
kita menerima bukti transaksi. Bukti transaksi dari keuangan itu
akan kita jurnal. Jika bukti sudah lengkap itu akan kita jurnal
apakah itu uang masuk sebagai pengurang piutang atau uang
masuk dari penjualan. Karena sistem pencatatan kita kan pada saat
pasien itu dirawat kita akan mengakui piutang/pendapatan, pada
saat pasien membayar itu akan kita jurnal untuk pelunasan
piutangnya. Tetapi, pada saat pasien membayar uang muka itu
jurnalnya kita mengakui hutang. Jadi kas pada hutang uang muka
yang nantinya kita akan kembalikan karena itu belum menjadi hak
kita, akan menjadi hak kita ketika pasien pulang dan hitung-
hitungan dengan pasien, nah itu kita jurnal itu secara harian.
Transaksi kemarin yang sudah di input dari kassa akan kita tarik
hari berikutnya kita jurnal dengan tadi itu dengan kondisi-kondisi
semacam itu penerimaannya harus tahu penerimaan itu sebagai
apa dulu, kalau penjualan barang bekas itu kita akui sebagai
pendapatan lain-lain. Jadi ada beberapa penjualan misalnya seperti
kardus obat, kertas-kertas bekas itu untuk pendapatan lain-lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
penerimaan kas nya masuk ke pendapatan lain-lain. Setelah itu,
setelah semua petugas dari akuntansi melakukan jurnal harian
akan mencetak laporan penerimaan kas bank harian, baik itu
penerimaan maupun pengeluaran.
Setelah itu, akan diposting oleh petugas buku besar. Petugas buku
besar postingannya harian untuk transaksi tetapi membuat
laporannya dilakukan bulanan. Setelah buku besar balance/sudah
sesuai itu akan di serahkan ke Kepala seksi akuntansi keuangan.
Hasil itu akan di olah menjadi laporan keuangan termasuk
beberapa jurnal penyesuaian dan neraca percobaan/neraca lajur.
Kemudian ada beberapa jurnal penyesuaian dari laporan
keuangan.
Penanya : Kapan dilakukan penyetoran ke bank mengenai penerimaan kas di
Rumah Sakit Panti Rapih?
Narasumber : Itu sudah otomatis, karena pasien membayarnya langsung ke Bank
jadi tidak ke kassa itu tidak. Di bagian keuangan itu hanya
melakukan pencatatan saja tapi tidak menerima real cash nya itu
tidak.
Penanya : Adakah permasalahan yang selama ini terjadi pada saat
pengelolaan laporan penerimaan kas?
Narasumber : Kalau untuk pengelolaannya saya kurang tau, tetapi untuk
laporannya tidak ada permasalahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Penanya : Siapa yang bertanggungjawab atas penanganan masalah tersebut?
Narasumber : Itu kan ada di petugas verifikasi dan coding, ketika dia menerima
bukti kemudian menerima catatan dari keuangan disitu dilakukan
pengecekan pencatatan yang ada disitu sesuai dengan bukti. Jadi
kalau masih lolos saja di bagian verifikasi dan coding itu yang
bertanggung jawab. Tapi secara manajemen ya Kepalanya yang
bertanggung jawab. Kalau itu sudah sampai ke bagian laporan
keuangan Yayasan ya Direktur nya yang bertanggung jawab.
Penanya : Sejak kapan sistem informasi akuntansi diterpakan pada Rumah
Sakit Panti Rapih?
Narasumber : Sejak tahun 2003.
Penanya : Apakah sistem informasi akuntansi dalam bentuk software atau
program sistem yang dibuat pihak Rumah Sakit Panti Rapih?
Narasumber : Program yang dibuat sendiri.
Penanya : Apakah ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem
informasi akuntansi?
Narasumber : Banyak, contohnya kalau program ini kan buat sendiri artinya dia
akan memenuhi semua permitaan perusahaan, memenuhi semua
kebutuhan dari pengguna. Kadang kala ketika tidak memiliki suatu
prosedur/blue print suatu sistem itu kadang saling tumpang tindih.
Jadi si A minta ini dibuatkan, si B minta ini dibuatkan. Pada suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
titik, itu kadang terjadi ketidaktepatan dalam suatu proses prosedur
tertentu yang saling tumpang tindih misalnya di Bagian Akuntansi
saat menarik data persediaan itu tidak pernah klop dengan
persediaan gudang real waktu stock opname itu. Pihak gudang
juga alasannya dari program karena sudah diinput, barang yang
diterima diinput, barang yang keluar juga sudah dikeluarkan. Jadi
proses itu ketika di jumlah itu tidak tepat, yang pertama itu. Yang
kedua, banyaknya pengguna dari suatu sistem komputerisasi ini
kemungkinan menjadi salah satu memperlambatnya proses indeks.
Ini yang sering di komplain itu di bagian pelayanan di depan, jadi
ketika kita sudah sakit mau bayar kasir nya lama nih nunggu
komputernya, itu seringkali terjadi dan yang disalahkan itu bagian
belakang seperti Bagian akuntansi. Karena kerjaan kita kan tiap
hari narik data nih dari ruangan, ketika kita narik terus dia
melakukan quwery apa yang dibutuhkan itu kan perlu proses lama.
Mau tidak mau akhirnya ngleg juga dan berhenti disitu dan sering
disalahkan di Bagian Akuntansi. Yang jadi pertanyaan kami, tugas
kita kan hanya menarik data masalah itu programnya mau ngehang
atau mau mati itu kan bukan urusan kita dari si pembuat data yang
ada di rumah sakit yang membuat program, terutama seperti itu
masih sering terjadi.
Jadi kadang kala untuk beberapa data yang kita tarik entah itu
persediaan, etah itu piutang itu masih suatu tanda tanya apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
data yang ditarik oleh suatu sistem itu benar-benar valid atau tidak.
Karena memang harus ada audit program dan itu kami tidak tau
harus mulai dari mana.
Penanya : Apa langkah yang dilakukan pihak Rumah Sakit Panti Rapih untuk
mengatasi kendala yang terjadi pada sistem informasi akuntansi?
Narasumber : Kalau yang hubungannya dengan pasien. Sementara dilakukan
dengan manual kembali ke cara manual, misalnya program sempat
mati gitu ya satu hari tidak bisa diapa-apakan itu kita harus
kembali proses zaman purba kala, mencetak kembali semua
blangko. Blangko itu kita cetak kemudian tarif-tarif ini kami cetak
kami berikan ke masing-masing polis itu taktiknya seperti itu jadi
benar-benar manual jadi pada tindakan suntik dia akan mencari
tarif suntik itu berapa lalu di tulis di nota nama pasiennya, RM nya.
Nah itu pernah terjadi satu kali seperti itu satu hari sampai ya kami
mencoba bermalam disini untuk mengerjakan kembali ke zaman
manual itu. Ya itu seperti itu yang untuk pasien masih terus
berjalan terutama untuk pasien-pasien yang pulang itu harus
segera dicatat biar tidak hilang karena kan kita benar-benar tidak
bisa dibaca karena programnya sudah mati. Jadi untuk beberapa
pasien kita pulangkan dulu untuk pasien rawat inap nanti dengan
pemberitahuan bahwa akan ada tagihan dihari berikutnya ketika
program benar-benar sudah berjalan. Tetapi untuk pasien-pasien
rawat jalan itu kan harus benar-benar pada hari itu datang dicatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
nomornya, kita juga mencari RM itu tidak dari komputer lagi dari
rak manual. Poli yang daftar itu akan lari ke atas, poli menerima
pasien akan di panggil, buat nota lagi perawatnya kasihkan ke
pasien, pasien bayar ke kassa secara manual. Cara taktik seperti itu
tapi untuk jangka panjang kita sudah bekerja sama dengan UKDW
untuk membuat blue print program SIM RS yang sudah dimulai
tahun lalu dan saat ini sedang berjalan. Karena memang membuat
program itu harus dari depan sampai belakang itu harus satu
kesatuan baru dibuat program terkomputerisasinya tidak bisa
langsung kita butuh apa dibuatkan ini itu harus ada blue print nya.
Penanya : Apakah sistem informasi akuntansi ini masih perlu digunakan?
Narasumber : Sistem informasi tidak bermasalah, hanya saja ketika di aplikasikan
ke komputerisasi itu tidak sesuai dengan seharusnya sistem
informasi akuntansi yang ada.
Penanya : Apa yang diharapkan dari sistem informasi akuntansi penerimaan
kas?
Narasumber : Yang diharapkan jelas tidak ada penyelewengan dalam penerimaan
kas. Jadi ketika suatu kas masuk biar dicatat sesuai, tidak ada
peluang untuk penggelapan tetapi juga harus di pahami bahwa
suatu pencegahan itu bukan berarti pemborosan. Karena kan ada
beberapa melakukan tindakan pencegahan dengan berbagai
macam aktivitas yang sebenarnya tidak perlu. Nah itu yang kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
kita ngamankan uang seratus tapi harus gaji orang lima. Seratus
ribu tapi harus mengganti orang lima kan sangat-sangat repot
harus dipikirkan juga bagaimana membuat sistem yang ringkas
tetapi masuk akal dan dipertanggungjawabkan.
Penanya : Berapa jumlah karyawan di bagian akuntansi?
Narasumber : 13 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN 5
PROSEDUR
PENERIMAAN KAS
PASIEN RAWAT INAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
LAMPIRAN 6
DOKUMEN DAN
CATATAN
PENERIMAAN KAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Data Pasien Rawat Inap (DPRI)
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Pernyataan Persetujuan Pasien Rawat Inap (PPPRI)
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Kartu Periksa
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Ringkasan Masuk dan Keluar
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Surat Permintaan Kamar/Kelas Perawatan
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Kartu Piutang Pasien Rumah Sakit Panti Rapih
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Rekap Penambahan Piutang Pasien
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Kuitansi
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Tanda Ijin Pulang
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
Rekap Kuitansi Pasien Rawat Inap
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Bukti Bank Masuk
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
Bukti Kas Masuk
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Buku Bank
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Buku Besar
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Buku Penerimaan Cek/BG
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Catatan Harian dan Program Medik
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Formulir Penetapan Imbalan Jasa Medik
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
Kartu Piutang Instansi
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Kartu Piutang
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Laporan Kas Harian
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Tanda Terima Sementara
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
Tanda Terima
Sumber: Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
LAMPIRAN 7
SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKUKAN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI