Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PRODUK DAN
LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PADA KOPI PEDALAMAN JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Ekonomi Syariah
SRI WAHYUNI
NIM : EES 160629
PEMBIMBING :
Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME
Efni Anita, S.E.,M.E.Sy
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
i
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya:
Dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekinya kepadamu,
Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.1
1 QS. Al-Maidah ayat 88
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmannirrahim
Alhamdulillah puji syukur kehadiratan Allah SWT atas taburan cinta dan
kasih saying-Nya yang telah memberiku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan
kepada Rasulullah SAW, semoga kelak Rasulullah memberikan safaatnya padaku.
Skripsi ini kupersembahkan teruntuk kedua orang tuaku tersayang dan tercinta
ibu (Sumarni) dan ayah (Jasmin). Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih yang
tiada terhingga karena telah membesarkanku, mendidikku membimbingku,
menjagaku, dan mendoakanku dengan setulus hati serta memberikan motivasi dan
dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh sekaligus
menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi. Untuk siraman kasih dan sayang ibu
dan ayahku yang tiada terhingga dan tidak mungkin dapat kubalas. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia serta bangga.
Terimakasih juga untuk keluarga besarku dan kakakku tersayang (Marji) dan istri
(Dinda) juga untuk adikku tersayang (Nayla Syafia) beserta keponakanku (Zidan
dan Dirgham). Terimakasih untuk seluruh keluargaku yang telah memberikan
semangat dan menjadi kebanggaanku untuk menjadi contoh dan manusia yang lebih
baik, penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh kualitas pelayanan, harga dan
produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Kopi Pedalaman Kota Jambi.
Sebagai tujuan di antaranya untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian Kopi Pedalaman. Untuk mengetahui juga pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian Kopi Pedalaman. Dan yang terakhir untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian konsumen Kopi
Pedalaman Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif
dengan metode pengumpulan data melalui angket (kuesioner) dan dokumentasi.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen Kopi Pedalaman, dan sampel
sebagai responden penelitian akan di ambil menggunakan teknik non probality
sampling dengan rumus slovin dalam rao purba yaitu 100 konsumen yang lebih dari
dua kali mengunjungi Kopi Pedalaman yang ditemui selama sebulan penelitian. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan perogram SPSS 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai f hitung sebesar 7,441 lebih besar
dari f tabel 1,985 yang berarti secara simultan terdapat pengaruh pada keputusan
pembelian (X1) harga (X2), prodek (X3) dan lokasi (X4) terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Kopi Pedalaman Kota Jambi. Secara parsial terlihat bahwa
semua variabel bebas berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Adapun
pada Kopi Pedalaman Kota Jambi, hasil uji t dari keputusan pembelian (X1) sebesar -
1,631 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,985, harga (X2) sebesar 2,252 lebih besar dari
nilai t tabel 1,985, dan nilai produk (X3) yakni 2,116 besar dari 1,985 dan lokasi (X4)
3,515 lebih besar dari t tabel sebanyak 1,985. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen pada penelitian ini kecuali kualitas pelayanan berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan pembelian Kopi Pedalaman Kota Jambi. Sedangkan dari
penelitian diperoleh lokasi (X4) sebagai variabel dominan yang mana koefisien
regresi dari lokasi (X4) yaitu 0,317 lebih dominan daripada variabel lain seperti
variabel keputusan pembelian (X1) sebesar -o,215, variabel harga (X2) sebesar 0,206
dan variabel produk (X3) sebesar 0,188.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Harga, Produk, Lokasi dan Keputusan Pembelian.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. Yang mana dalam menyelesaikan skripsi ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disamping itu, tak lupa pula sholawat serta salam penulis sampaikan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW. Yang telah mengajarkan suri tauladan, yang
mana telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman modern. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, yang diberi judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Harga, Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian oleh Konsumen
pada Kopi Pedalaman Kota Jambi”.
Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis lalui baik dalam mengumpulkan data maupun
dalam penyusunannya. Namun skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, hal yang pantas penulis ucakan adalah kata terimakasih kepada semua
pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama sekali kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
2. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI selaku Wakil Dwkan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
3. Bapak, Dr. Novi Mubyarto, ME selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
viii
4. Bapak Dr. Sucipto, MA, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si dan Bapak Yunus, M., Si, selaku Ketua
dan Skretaris Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
6. Bapak, Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME selaku pembimbing I
7. Ibu Efni Anita, S.E.,M.E.Sy selaku pembimbing II
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam
9. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi
10. Dan semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya diharapkan pada semua pihak untuk dapat memberikan konstribusi
pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampuan
Nya, dan kepada manusia kita memohon maafnya. Semoga amal kebaikan kita dinilai
seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, 11 September 2020
Penulis
Sri Wahyuni
EES.160629
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO............................................................................................................ i
PERSEMBAHAN ............................................................................................ ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 11
C. Batasan Masalah ........................................................................ 11
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 12
E. Manfaat penelitian ...................................................................... 12
F. Kerangka teori ............................................................................. 13
G. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 27
H. Kerangka Pemikiran ................................................................... 29
I. Hipotesis ..................................................................................... 31
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 32
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 34
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 34
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 35
E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 38
F. Teknik Pengelolaan Data .............................................................. 40
x
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 41
H. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 48
I. Sistematika Penelitian ................................................................... 51
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kopi Pedalaman .................................................. 52
B. Visi dan Misi Kopi Pedalaman...................................................... 53
C. Struktur Organisasi ........................................................................ 53
D. Sasaran Perusahaan ....................................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Hasil penelitian
1. Karakteristik Responden ........................................................ 56
2. Metode Analisis Data ............................................................. 58
B. Pembahasan Penelitian
1. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
................................................................................................ 74
2. Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian ............ 74
3. Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan pembelian ........... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 76
B. Saran .............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Daftar Harga Kopi Pedalaman Kota Jambi
Tabel 1.2 : Jumlah pengunjung Kopi Pedalaman tahun 2018-2019
Tabel 1.3 : Jumlah pengunjung Goressan Caffe 2019
Tabel 1.4 : Daftar harga Goressan Caffe
Tabel 1.3 : Tinjauan pustaka
Tabel 2.1 : Jumlah pengunjung Kopi Pedalaman tahun 2018-2019
Tabel 2.2 : Jawaban pertanyaan kuisioner
Tabel 2.3 : Definisi operasional variabel
Tabel 4.1 : Karakteristik responden berdsarkan usia
Tabel 4.2 : Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 : Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.4 : Karakteristik responden berdasarkan banyaknya kunjungan
Tabel 4.5 : Uji Validitas
Tabel 4.6 : Uji Reabilitas
Tabel 4.7 : Uji Normalitas
Tabel 4.8 : Uji Multikolineritas
Tabel 4.9 : Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.10 : Analisis regresi linear berganda
Tabel 4.11 : Koefisien determinasi
Tabel 4.12 : Uji T
xii
Tabel 4.13 : Uji F
Tabel 4.14 : Uji R atau uji determinasi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Peran penting harga dalam pertukaran pemasaran
Gambar 1.2 : Kerangka berfikir
Gambar 3.1 : Struktur organisasi Kopi Pedalaman
Gambar 4.1 : Uji Normalitas
Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kini, banyak terjadi kemajuan dalam berbagai bidang baik
dalam hal teknologi maupun dalam hal makanan. Banyak tempat-tempat
kekinian yang baru buka terutama usaha dalam menjual kedai kopi. Semakin
banyak kedai kopi yang baru buka, maka terjadi persaingan antar cefe.
Perkembangan jaman saat ini juga membuat masyarakat cenderung
lebih memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi. Mereka umumnya lebih
sering menghabiskan waktu di luar rumah. Karena alasan kepraktisan dan
kenyamanan, mereka biasanya sering mengunjungi tempat-tempat makan
untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, bertemu klien, atau hanya
sekedar untuk bersantai ditengah kesibukan mereka. Cafe merupakan salah
satu tempat yang banyak dipilih. Cafe dinilai tidak hanya menawarkan
makanan dan minuman saja, tetapi juga menawarkan fasilitas yang dapat
memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Tidak heran bila para
pengunjung Cafe bisa menghabiskan waktu berjam-jam berada di sana. Selain
terlibat perbincangan santai, sebagian pengunjung juga menggunakan Cafe
sebagai tempat menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
Café berasal dari bahasa Perancis yang berarti minuman kopi. Namun
seiring perkembangannya, cafe tidak hanya sebuah kedai yang menjual
2
minuman kopi saja tetapi juga menjual beraneka macam makanan dan
minuman. Keberadaan café seolah sudah menjamur dan dapat ditemui
dimana-mana dengan berbagai konsep seperti cafe bergaya rumahan, bergaya
klasik hingga bergaya modern. Makanan dan minuman yang ditawarkan pun
beragam dari mulai aneka dessert, makanan ringan, makanan utama dan
tentu saja berbagai macam olahan minuman yang sebagian besar berbahan
dasar kopi.
Lingkungan bisnis saat ini berkembang dengan sangat cepat, dan
diperlukan adanya system manajemen yang efektif dan efisien yang dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan, baik yang sedang dan telah terjadi
dengan cepat, tepat dan terarah serta biaya yang murah. Dalam
perkembangannya, kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu bisnis
tidak hanya ditentukan dari pengelolaan uang, namun juga ditentukan
bagaimana suatu bisnis tersebut sanggup memenuhi apa yang diinginkan
konsumen, karena permintaan konsumen beraneka ragam dan berubah ubah.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha
dibidang jasa, salah satunya adalah bagaimana mereka dapat menarik minat
konsumen dan mempertahankan mereka dengan cara memberikan kualitas
pelayanan terbaik agar para konsumen puas terhadap layanan yang diberikan.
Dalam persaingan bisnis sekarang ini, layanan merupakan hal yang paling
penting bagi perusahaan untuk strategi diferensiasikan ketika mereka menjual
produk yang sama. Kualitas pelayanan berpusat pada pemenuhan kebutuhan
3
dan keinginan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan
konsumen. Salah satu cara agar masyarakat puas akan pelayanan yang
diberikan, pihak penyedia jasa atau café menyediakan apa yang dibutuhkan
konsumen serta dengan fasilitas yang lengkap. Fasilitas yang dimaksud disini
yaitu berupa toilet yang bersih dan nyaman dan juga tempat ibadah atau
mushola agar jika mereka menghabiskan cukup banyak waktu di café tersebut
mereka akan semakin nyaman dan dapat beribadah agar tidak perlu repot-
repot keluar café hanya untuk beribadah.
Disadari atau tidak, kebutuhan manusia tidak bisa terlepas dari
pangan. Terdapat dua jenis makanan yang ada, seperti makanan berat dan
makanan ringan. Tidak banyak juga dari sebagian konsumen memilih untuk
memiliki selera jenis makanan masing-masing. Keputusan konsumen dalam
memilih dan menggunakan produk berhubungan dengan keputusan
pembelian.
Adapun faktor -faktor yang dapat mendorong kepuasan konsumen
menurut Daryanto dan Setyobudi dalam Rina Sukmawati yaitu kualitas
produk, harga, kualitas pelayanan, faktor emosional, budaya dan kemudahan.
Diharapkan para pemilik usaha khususnya dalam bidang kuliner benar – benar
memperhatikan faktor pendorong kepuasan tersebut. Hal ini akan
menciptakan kepuasan bagi konsumen setelah mengkonsumsi barang atau jasa
suatu perusahaan. Kualitas produk menjadi faktor penentu perusahaan,
4
terutama bisnis kuliner dalam menciptakan kepuasan konsumen setelah
melakukan pembelian atau pemakaian suatu produk.
Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha, khususnya disektor usaha
kuliner yang semakin banyak di berbagai kota besar, salah satunya Kota
Jambi. Usaha kuliner baik itu restoran maupun café, terus menjamur karena
terdapat banyak peluang. Pada saat ini terdapat warung - warung kopi, mulai
dari kedai pinggir jalan hingga kafe sekelas Starbucks. Salah satu contoh kafe
Kopi Pedalaman yang terletak cukup jauh dari jalan utama yang berada di Jl.
Selamet Riadi RT.20 Kel. Legok, Kec. Telanai Pura. Dengan lokasinya yang
cukup jauh dari jalan utama membuat suasananya terasa lebih tenang dan
santai bagi konsumennya serta menyuguhkan pemandangan danau sipin.
Walaupun lokasi dari Kopi Pedalaman itu sendiri cukup jauh atau tidak
strategis dari jalan utama, namun pengunjung yang datang ke Kopi Pedalaman
cukup ramai. Dan dengan adanya menu yang bervariasi pada Kopi
Pedalaman, semakin menarik minat beli konsumen.
Dilihat saat ini banyak tempat anak muda menghabiskan waktu
mereka di mall ataupun café. Seperti halnya di Kopi Pedalaman banyak
mahasiswa menghabiskan waktunya disana untuk sekedar kumpul Bersama
teman, membahas seputar kampus dan lainnya. Bukan hanya kalangan muda
yang suka pergi ke kafe atau tempat nongkrong akan tetapi semua kalangan
memilih kafe sebagai tempat menghabiskan waktu, dengan pelayanan yang
ramah dan mengerti kemauan konsumen membuat pengunjung betah disana
5
dan juga tempatnya yang nyaman untuk berkumpul. Dengan harga yang
ditawarkan tidak mahal, juga terdapat bermacam – macam menu ditawarkan
di Kopi Pedalaman tersebut membuat konsumen kembali lagi berkunjung.
Untuk saat ini merupakan hal yang wajar jika bertemu di kafe untuk
berkumpul atau untuk menikmati hidangan yang dijual dikafe terutama bagi
masyarakat perkotaan, hal tersebut merupakan hal yang wajar.
Saat melakukan penelitan di Kopi Pedalaman, selain membagikan
kuisioner saya juga melakukan wawancara secara langsung kepada tiga orang
pengunjung, yang mana dalam wawancara tersebut mereka sudah lebih dari 2
kali berkunjung ke Kopi Pedalaman.
Menurut Sindy seorang karyawan swasta, salah satu yang kita
wawancarai mengatakan bahwa kekurangan dari kopi pedalaman karena tidak
ada live music. Dia berpendapat akan lebih bagus lagi jika ada live music
supaya lebih kekinian seperti kafe-kafe lain. Jika membahas tentang
pelayanannya, sudah baik karena pelayannya cepat tanggap. Dan suasananya
sudah nyaman maka dengan adanya live music akan lebih nyaman lagi.
Menurut Andy seorang mahasiswa, Kopi Pedalaman tempat yang
nyaman untuk nongkrong bersama teman – teman ataupun tempat untuk
diskusi karena di Kopi Pedalaman juga disediakan permainan – permainan
yang bisa dimainkan oleh pengunjung. Menurut Andy, menu kopi di Kopi
Pedalaman harus lebih ditambah lagi sehingga semakin banyak varian menu
kopi di Kopi Pedalaman.
6
Sedangkan yang terakhir yaitu Bapak Sahril merupakan pengusaha,
beliau termasuk salah satu pelanggan tetap Kopi Pedalaman, beliau sehari bisa
dua kali ke kopi Pedalaman yaitu pagi dan malam hari. Pak Sahril
berpendapat bahwa Kopi Pedalaman tempat yang nyaman untuk diskusi,
beliau terkadang sering berdiskusi dengan timnya di Kopi Pedalaman.
Menurut pak Sahril, pelayan Kopi Pedalaman perlu ditambah karena bagian
kasir belum ada karyawan yang hanya khusus dibagian kasir sehingga jika
kita ingin membayar harus menunggu terlebih dahulu.
Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada Kopi Pedalaman
terus melakukan pembenahan sarana prasarana, bahan baku dan sumber daya
manusia. Hal ini bertujuan untuk meningatkan kepuasan konsumen. Dengan
begitu Kopi Pedalaman dapat bersaing dengan tempat yang lain. Adapun
diperoleh jumlah pengunjung pada Kopi Pedalaman dapat dilihat pada tabel
dibawah yang mana pada tabel diperoleh data pengungjung dari 2018 hingga
2019 yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data Pengunjung Kopi Pedalaman
Tahun 2018 - 2019
NO BULAN JUMLAH TRANSAKSI
2018 2019
1. Januari 1.300 1.450
2. Februari 1.800 2.000
3. Maret 1.750 1.980
7
Sumber : Dokumentasi Kopi Pedalaman Kota Jambi Tahun 2018-2019
Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung tiap
bulannya cukup tinggi. Terutama pada bulan bulan tertentu seperti bulan
puasa Ramadhan peningkatan pengunjungnya lebih tinggi bisa dua kali tipat
bahkan lebih.
Adapun faktor yang mempengaruhi konsumen memutuskan membeli
di Kopi Pedalaman karena kualitas pelayanannya yang baik dan juga harga
yang ditawarkan cukup terjangkau atau tidak mahal untuk kalangan menengah
keatas. Bukan hanya itu menu yang ada di Kopi Pedalaman juga berfariasi
mulai dari minuman, bukan hanya minuman cafein yang dijual disini namun
juga banyak pilihan lain yang non kafein. Sedangkan untuk menu makanan
terdapat banyak pilihan mulai dari cemilan untuk teman ngobrol ada juga
4. April 1.400 2.050
5. Mei 3.710 5.055
6. Juni 3.253 2.240
7. Juli 1.700 1.800
8. Agustus 1.960 2.300
9. September 1.680 2.380
10. Oktober 1.500 1.990
11. November 1.674 1.840
12. Desember 1.835 2.600
Jumlah 23.562 27.685
8
menu makanan berat yang buat perut kenyang. Variasi menu tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Daftar Menu Pada Kedai Kopi Pedalaman
No Menu Harga
1. Pindang Rp. 30.000
2. Tempoyak Rp. 30.000
3. Ayam Penyet Komplit Rp. 23.000
4. Ayam Geprek Komplit Rp. 23.000
5. Ayam Bakar Komplit Rp. 23.000
6. Ayam Goreng Komplit Rp. 23.000
7. Nasi Goreng Kampung Rp. 17.000
8. Nasi Goreng Cabe Ijo Rp. 18.000
9. Nasi Goreng Rasa Kopi Rp. 20.000
10. Nasi Goreng Spesial Rp. 25.000
11. Mie goreng Kampung Rp. 13.000
12. Mie goreng Spesial Rp. 18.000
13. Mie Goreng Saos Ayam Pedas Rp. 20.000
14. Mie Goreng Kampung Double Rp. 23.000
15. Mie Kuah Kampung Rp. 15.000
16. Mie Kuah Spesial Rp. 20.000
17. Mie Kuah Kampung Double Rp. 23.000
18. Ubi Goreng Rp. 10.000
19. Kentang Goreng Rp. 13.000
20. Nugget Rp. 18.000
9
21. Sosis Rp. 18.000
22. Mix Platter Rp. 23.000
23. Roti Bakar Double Choco Rp. 18.000
24. Roti Bakar Chococizz Rp. 20.000
25. Roti Bakar Vanilla Greentea Rp. 20.000
26. Chicken Burger Rp. 18.000
27. Beff Burger Rp. 21.000
28. Pisang Goreng Original Rp. 15.000
29. Pisang Goreng Coklat Rp. 17.000
30. Pisang Goreng Greentea Rp. 17.000
31. Pisang Goreng Coklat Keju Rp. 18.000
32. Pisang Goreng Coklat Greentea Rp. 18.000
33. Espresso Rp. 10.000
34. Americano Rp. 15. 000
35. Japanesse Iced Coffee Rp. 15.000
36. V60 Rp. 15.000
37. Masuk Pak Eko (Es Kopi Susu) Rp. 15.000
38. Cappuccino Rp. 20.000
39. Vietnam Mocha Rp. 23.000
40. Kopi Tubruk Rp. 10.000
41. Kopi Hitam Rp. 10.000
42. Kopi Tarik Rp. 15.000
43. Kopi Takengon Rp. 15.000
44. Vietnam Drip Rp. 18.000
45. Es Kopi Pedalaman Rp. 20.000
46. Caffe Latte Rp. 20.000
10
47. Mocha Latte Rp. 23.000
48. Thai Tea Original Rp. 15.000
49. Thai Tea Red Velvet Rp. 15.000
50. Thai Tea Tiramisu Rp. 15.000
51. Thai Tea Vanila Rp. 15.000
52. Thai Tea Chocoreo Rp. 15.000
53. Thai Tea Taro Rp. 15.000
54. Thai Tea Greentea Rp. 15.000
55. Fraape Red Velvet Rp. 20.000
56. Fraape Tiramisu Rp. 20.000
57. Fraape Vanilla Rp. 20.000
58. Fraape Chocoreo Rp. 20.000
59. Fraape Taro Rp. 20.000
60. Fraape Greentea Rp. 20.000
61. Lemon Tea Rp. 15.000
62. Regular Tea Rp. 13.000
63. Matcha Choco Rp. 23.000
Sumber: Daftar menu Kopi Pedalaman
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa harga-harga menu pada Kedai
Kopi Pedalaman bervariasi mulai dari Rp. 10.000 Hingga harga yang termahal
Rp.30.000. yang mana harga tersebut belum termasuk PPN 10%.
Adapun data sebagai perbandingan untuk penelitian ini yaitu data dari
café Goresan yang mana diperoleh data pengunjung sebabagai berikut :
Tabel 1.3
Data Pengunjung Goresan Café 2019
11
No Bulan Jumlah Pengunjung
1. Januari 2.142
2. Februari 1.100
3. Maret 978
4. April 1.021
5. Mei 3.341
6. Juni 1.033
7. Juli 678
8. Agustus 789
9. September 695
10. Oktober 870
11. November 794
12. Desember 993
Jumlah 13.756
Sumber : Dokumentasi Goresan café 2019
Dilihat dari data diatas terdapat perbedaan antara data pengunjung
dikopi pedalaman dan goresan café. Yang mana dengan lokasi kopi
pedalaman yang tidak terdapat dijalan utama melainkan agak kedalam
ternyata jumlah pengunjungnya lebih banyak daripada goresan café yang
berada dijalan yang dilalui banyak kendaraan lalu lalang. Hal ini bisa saja
terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena harga yang ditawarkan di
12
kopi pedalaman lebih bersahabat daripada harga yang diterapkan di goresan
caffe. Dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya yang menyebabkan
goresan caffe jumlah pengunjungnya kebih sedikit daripada kopi pedalaman.
Adapun daftar harga yang terdapat dikafe goresan yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.4
Daftar Menu Goresan Caffe
No Menu Harga
1. Lontong sayur + lemon tea Rp. 23.000
2. Nasi balap + lemon tea Rp.23.000
3. Siomay dimsum mozarela Rp. 25.000
4. Hakau Rp. 25.000
5. Siomay dimsum original Rp. 25.000
6. Vegetables spring rolls Rp. 25.000
7. Kwotie Rp. 25.000
8. Pangsit seafood mayonese Rp. 20.000
9. Bbq fried rice Rp. 30.000
10. Black papper noodle Rp. 30.000
11. Ayam sambal goresan Rp. 30.000
12. Ayam bakar bumbu Rp. 30.000
13. Creamy fried rice Rp. 30.000
14. Fried noodle java Rp. 24.000
13
15. Kampung naga fried rice Rp. 28.000
16. Ayam selimut crispy Rp. 28.000
17. Spaghetti bolognese Rp. 32.000
18. Goresan bbq Rp. 35.000
19. Winner schnitzel Rp. 38.000
20. Bavarian omelette Rp. 32.000
21. Grill hunchen burst Rp. 35.000
22. Caramel latte Rp. 33.000
23. Lemon tea Rp. 18.000
24. Café latte Rp. 28.000
25. Ice kopi susu Rp. 30.000
26. Red velvet Rp. 33.000
27. Matcha Rp. 33.000
28. Chocolate Rp. 33.000
29. Vanilla latte Rp. 33.000
30. Taro Rp. 33.000
31. Americano Rp. 24.000
32. Cappucino Rp. 28.000
33. Hazelnut latte Rp. 33.000
34. Ananda coffe ice Rp. 31.000
35. Adinda ice Rp. 35.000
14
36. French toast Rp. 21.000
37. French fries Rp. 20.000
38. Siomay crispy Rp. 21.000
39. Bread meat Rp. 21.000
40. Buffalo chicken wing Rp. 33.000
41. Chicken wings Rp. 36.000
42. Pommes frittes Rp. 24.000
43. Spring roll Rp. 21.000
44. Banana crispu Rp. 21.000
45. Nuget banana Rp. 21.000
46. Thai casava Rp. 21.000
Sumber : Daftar menu goresan caffe
Dari harga diatas dapat dilihhat bahwa harga yang ditawarkan di
goresan caffe cukup mahal dibandingkan dengan harga yang ditawarkan di
kopi pedalaman. Harga diatas belum termasuk ppn 10%.
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yang
mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dalam membeli yaitu
kualitas pelayanan, harga dan produk. Jika sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masyarakat maka akan banyak orang yang membuat keputusan
membeli produk tersebut. Akan tetapi jika tidak sesuai maka akan membuat
konsumen berfikir ulang dalam memutuskan untuk melakukan pembelian.
15
Dalam penelitian ini, yang membedakan Kopi Pedalaman dari yang
lain yaitu interior di dalam yang mengusung konsep perkayuan mulai dari
meja, kursi hingga pernak perniknya serba kayu. Menu makanan yang dijual
di Kopi Pedalaman pada umumnya sama dengan yang ada ditempat lain
namun menu yang ada di Kopi Pedalaman lebih beragam. Yang membedakan
pada menu kopi di Kopi Pedalaman dan kafe lain yaitu di menu kopinya
seperti es kopi pedalaman yang hanya dimiliki oleh Kedai Kopi Pedalaman
dan juga menu kopi favoritnya seperti kopi Vietnam Drip. Dan kopi-kopi
yang ada di Kopi Pedalaman masih dibuat secara manual. Juga karena
lokasinya yang tidak ditepi jalan utama, melainkan agak masuk kedalam
namun pengunjungnya ramai membuat peneliti ingin meneliti di kopi
pedalaman.
Dari penjelasan pada latar belakang diatas dapat dilakukan penelitian
oleh penulis dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Produk
Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Kopi
Pedalaman Jambi”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen kopi pedalaman?
2. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian di kopi
pedalaman?
16
3. Bagaimanakah pengaruh produk terhadap keputusan pembelian oleh
konsumen kopi pedalaman?
4. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan kembelian yang
dilakukan oleh konsumen?
5. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian?
C. Batasan Masalah
Fokus pada penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara
kualitas pelayanan, harga dan produk dengan keputusan konsumen membeli
pada Kedai Kopi Pedalaman. Yang diteliti pada penelitian ini yaitu konsumen
di Kopi Pedalaman Jambi. Batasan masalah ini dilakukan agar pembahasan
dalam penelitian tidak terlalu luas dan bisa terarah.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membuat keputusan saat akan membeli.
2. Untuk melihat seberapa besar harga mempengaruhi keputusan konsumen
sebelum membeli makanan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar produk mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli suatu produk.
4. Untuk mengetahui apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan
konsumen saat membeli.
17
5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga, produk dan lokasi
terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli di kopi
pedalaman.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pemilik Kedai Kopi Pedalaman
Manfaatpenelitian ini bagi pemilik Kopi Pedalaman yaitu untuk bahan
referensi agar dapat mengembangkan lagi restorannya. Dan memperbaiki
apa yang kurang memuaskan konsumen agar nantinya semakin banyak
yang datang ke Kopi Pedalaman.
2. Manfaat bagi penulis
Dengan melakukan penelitian ini dapat membantu penulis untuk
menyelesaikan proposal skripsi. Dan juga penulis dapat membantu
pemilik Kedai Kopi Pedalaman dalam memperbaiki pelayananya jika ada
yang kurang sesuai bagi konsumen.
F. Kerangka Teori
1. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan atau costumer service ini dapat dibedakan kedalam
dua kriteria yaitu jenis kualitas pelayanan yang baik dan kualitas pelayanan
yang buruk. Kualitas pelayanan ini bukanlah suatu hal yang permanen atau
kaku, melainkan fleksibel dan dapat dirubah. Perubahan ini tentunya
peningkatan kualitas pelayanan agar semakin lebih baik lagi. Dalam proses
perubahan kualitas pelayanan tersebut diperlukan beberapa hal untuk
18
menunjang prosesnya. Misalnya survei atau observasi kepada pelanggan,
termasuk didalamnya berupa masukan, pendapat maupun feedback tentang
pelayanan yang telah diberikan kepada konsumen.
Kualitas pelayanan ini dapat diartikan sebagai tingkat kepuasan tamu
atau konsumen. Sedangkan tingkat kepuasan konsumen ini sendiri dapat
diperoleh dari perbandingan atas jenis pelayanan yang diharapkan oleh
konsumen dengan jenis pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Jenis
kualitas pelayanan yang baik adalah jenis pelayanan yang memuaskan dan
sesuai dengan pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Namun jika
pelayanan ini dapat dikategorikan sebagai pelayanan yang sangat berkualitas
atau sangat memuaskan. Sedangkan jenis kualitas pelayanan yang buruk
adalah pelayanan yang berada jauh dari bawah standar atau tidak sesuai
dengan ekspektasi pelayanan yang diharapkan oleh konsumen.2
Menurut tjiptono, kualitas pelayanan adalah suatu keadaan dinamis
yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta proses
dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah dapat melebihi
kualitas pelayanan yang diharapkan.3
Menurut tjiptono, definisi dari kualitas pelayanan yaitu upaya dalam
pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan keinginan konsumen serta
ketepatan cara penyampaiannya agar dapat memenuhi harapan dan kepuasan
2 Abdullah and Tantri, 2012, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja GrafindoPersada hlm. 39.
3 Tjiptono and Diana, 2016, Pemasaran Esensi & Aplikasi, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, hlm. 115.
19
pelanggan tersebut. Dalam kualitas pelayanan yang baik, terdapat beberapa
jenis kriteria pelayanan, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu pelayanan. Termasuk didalamnya waktu untuk
menunggu selama transaksi maupun proses pembayaran.
2. Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam pelayanan
maupun transaksi.
3. Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan.
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, seperti tersedianya sumber daya
manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas pendukung
seperti computer untuk mencari ketersediaan suatu produk.
5. Kenyamanan konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu
yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, ketersediaan
tempat ibadah dan lainnya.
Fasilitas yang disediakan oleh sebuah kafe, merupakan salah satu
penunjang konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli di tempat
tersebut atau tidak. Fasilitas yang disediakan dan sesuai dengan kemauan
konsumen merupakan nilai tambah tersendiri untuk kafe tersebut. Yang
termasuk dalam fasilitas yang dimaksud disini seperti adanya tempat ibadah
yang mana dengan adanya tempat ibadah tersebut memudahkan konsumen
untuk menjalankan kewajibannya terhadap Allah SWT. Juga agar mereka
nyaman dikafe tersebut karna apa yang mereka inginkan semua tersedia. Ada
juga yang termasuk dalam fasilitas yang lainnya yaitu kamar mandi yang
20
bersih, karena jika kamar mandi bersih maka konsumen juga akan merasa
nyaman. Dapur yang bersih dan alat-alat dapur yang bersih juga diperhatikan
oleh konsumen karena jika dapur bersih maka akan terjamin juga makanan
tersebut bersih. Dan masih banyak fasilitas penukung lain yang dapat
membuat konsumen tersebut nyaman berada dikafe tersebut.
Konsep kualitas pelayanan merupakan fokus penilaian yang
merefleksikan persepsi konsumen terhadap lima dimensi fisik dan kinerja
layanan. Zeithaml, Bitner dan Gremler, mengungkapkan bahwa ada lima
dimensi yang dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:4
1) Bukti Langsung (Tangible), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik,
peralatan, pegawai, dan material yang dipasang. Menggambarkan wujud
secara fisik dan layanan yang akan diterima oleh konsumen. Contohnya
seperti keadaan gedung, fasilitas restoran, desain restoran, dan kerapian
penampilan karyawan.
2) Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang
dijanjikan dengan handal dan akurat. Jika dilihat dalam bidang usaha jasa
restoran, maka sebuah layanan yang handal adalah ketika seorang
karyawan mampu memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dan
membantu penyelesaian masalah yang dihadapi konsumen dengan cepat.
3) Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu kemauan untuk membantu
konsumen dan memberikan jasa dengan cepat. Jika dilihat lebih
4 Kotler and Lane Keller, Marketing Manajement, 2007, Jakarta: INDEKS, hlm. 104.
21
mendalam pada layanan yang cepat tanggap di sebuah restoran, bisa
dilihat dari kemampuan karyawan yang cepat memberikam pelayanan
kepada konsumen dan cepat menangani keluhan mereka.
4) Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan, sopan santu, dan kemampuan
karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan. Sebuah jasa
restoran kepastian menjadi hal yang penting untuk dapat diberikan kepada
konsumennya, seperti jaminan keamanan dan keselamatan dalam
bertransaksi dan kerahasiaan konsumen yang terjamin.
5) Kepedulian/ Empati (Empathy), yaitu kepedulian dan perhatian secara
pribadi yang diberikan kepada pelanggan. Layanan yang diberikan oleh
para karyawan harus dapat menunjukkan kepedulian mereka kepada
konsumen.5
Kasmir mengatakan bahwa pelayanan adalah sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada
nasabah. Menurut Parasuraman dan Valerie, indicator kualitas pelayanan
yaitu :
a. Tangibles (bukti fisik)
Tangibles atau bukti fisik adalah bukti fisik dari layanan, bisa berupa
fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan dan sarana
komunikasi.
5 Tjiptono and Diana, Pemasaran Esensi & Aplikasi, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, hlm.106.
22
b. Reliability (keandalan)
Reliability atau keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan.
c. Responsiveness (ketanggapan)
Rensonsiveness atau ketanggapan adalah keinginan untuk membantu
para konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan
informasi yang jelas.
d. Assurance (jaminan atau kepastian)
Assurance atau jaminan atau kepastian adalah mencakuo pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya, bebas dari risiko
bahaya dan keragu-raguan.
e. Empathy (empati)
Empathy yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memenuhi kebutuhan para
konsumen.6
Adapun yang termasuk kedalam kualitas pelayanan yaitu vasilitas yang
terdapat di café tersebut seperti mushola untuk sholat pegawai atau
6 Abdullah and Tantri, Manajemen Pemasaran, 2019, Jakarta: Rajagrafindo Persada,
hlm.171.
23
pengunjung muslim dan jaminan kebersihan café maupun dapur tempat
mengolah makanan sehingga kebersihan dari makanan yang akan
dikonsumsi konsumen terjamin.
2. Harga
Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa digambarkan dengan
uang atau barang lain untuk mendapatkan memanfaatkan dari suatu barang
atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat
tertentu. Harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan
keputusan para pembeli, yaitu peran alokasi dan peran informasi. Peran
alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan
berdasarkan kekuatan membelinya.
Harga menurut pengertian secara konvensional merujuk pada nilai
suatu komoditas atau jasa dalam bentuk uang. Sedangkan menurut Imam Abu
Yusuf berpendapat bahwa harga murah bukan karena persediaan makanan
yang berada di pasaran itu banyak, dan harga mahal bukan disebabkan oleh
persediaan makanan yang sedikit. Menurut Qadi ’Abdul Jabar definisi harga
yaitu ketetapan pertukaran suatu komoditi yang akan dijual dengan jalan
ridha.7
Peran informasi dari harga adalah harga berfungsi mendidik konsumen
mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Untuk produk yang telah beredar
7 Abdullah and Tantri, hlm. 173.
24
dapat diterapkan harga dibawah harga pasar bila kualitas produk memadai,
diatas harga pasar apabila kualitas produk lebih baik, pada harga pasar apabila
kualitas produk sama tetapi lokasi usaha lebih strategis dan kemampuan
promosi lebih baik. Pada intinya apabila penetapan harga produk terlalu
mahal, tidak sesuai dengan kualitasnya, konsumen akan cenderung
meninggalkannya dan mencari produk sejenis lainnya. Sebaliknya jika
penetapan harga produk terlalu murah, konsumen ada kemungkinan akan
membeli dalam jumlah banyak.
Harga menurut William J. Stanton adalah jumlah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya. Pengertian harga menurut Michael J. Etzel,
adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang atau medium moneter lainnya
sebagai alat tukar. Harga yang adil bagi Rasulullah merupakan perintah Al-
Qur’an, yang selalu mementingkan dan mengedepankan tegaknya keadilan di
berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan ekonomi. Harga yang adil menurut
Ibnu Taimiyah selalu dihubungkan dengan dua hal, yaitu : kompensasi setara
dengan harga setara. Kompensasi setara diukur sesuai dengan kualitas dan
obyek khusus yang digunakan secara umum.8
Dilihat dari sudut pandang konsumen, harga diartikan sebagai yang
harus diberikan konsumen untuk membeli. Biasanya riset memandang harga
8 Agung Eko Purnomo, Strategi Manajemen Loyalitas Pelanggan Ditengah Persaingan Usaha
dan Keterbatasan Sumber Daya, STAIN Ponorogo Press, 2014, hlm.72.
25
hanya dalam konteks jumlah dolar yang diminta sebagai alat tukar menukar.
Karena kami percaya harga adalah bagian penting dalam proses pertukaran,
kami menawarkan pandangan konseptual mengenai harga yang mencakup
lebih daripada jumlah dolar atau biaya finansial ke konsumen.9
Pada teori permintaan, dikatakan bahwa permintaan seseorang atau
suatu masyarakat kesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara
faktor tersebut yang terpenting adalah :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut
(substitusi dan komplementer)
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
5. Citra rasa masyarakat
6. Jjumlah penduduk
7. Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang10
9 J.Paul Peter & Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran Edisi 9 Buku 2,
Jakarta Selatan, 2014, hlm. 240. 10 Sayid Syekh, Sekilas, Pengantar Ilmu Ekonomi Dan Pengantar Ekonomi Islam, Jakarta
Selatan: REFERENSI, 2013, hlm.33-34
26
Gambar 1.1
Peran Penting Harga dalam Pertukaran Pemasaran
Pada gambar, mengidentifikasikan empat tipe dasar biaya konsumen,
yaitu uang, waktu, aktifitas kognitif, dan upaya perilaku. Ketika dipasangkan
dengan nilai atau utilitas apa pun yang ditawarkan produk, biaya-biaya
tersebut adalah cara yang nyaman untuk mempertimbangkan arti harga pada
konsumen. Meskipun kami tidak menyebut konsumen berusaha menghitung
setiap biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang atau jasa, kami percaya
bahwa biaya-biaya tersebut sering kali dipertimbangkan dalam pembelian
Biaya Konsumen
Uang
Waktu
Biaya Kognitif
Upaya Prilaku
Nilai
Harga Yang Mau Dibayar
Pertukaran
Pemasaran
Harga Penjualan
Laba
Produksi
Promosi
Distribusi
Riset Pemasaran
Biaya Bisnis
27
produk. Seperti yang telah disebutkan, hanya sedikit pengalaman sensorik
yang terkait dengan variabel harga. Informasi mengenai harga sering kali
diperhatikan dan dipahami konsumen, dan makna yang dihasilkannya
mempengaruhi perilaku konsumen. Untuk beberapa pembelian, konsumen
bisa membuat berbagai perbandingan harga antar merek dan mengevaluasi
kompromi antar berbagai jenis biaya dan nilai.
Berdasarkan pada teori kuat dan bahwa mayoritas studi tersebut
memiliki kelemahan metodelogis yang parah. Dengan demikian, tidaklah
mengherankan ketika hanya ada sedikit consensus mengenai masalah
mendasar seputar bagaimana harga memengaruhi proses konsumen
menentukan pilihan dan prilaku konsumen.11
3. Produk
1. Pengertian produk
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kontemporer, produk adalah barang
atau jasa yang dibuat dan diberi tambahan.12
Kata produk berasal dari
Bahasa Inggri, yaitu product yang berarti sesuatu yang diproduksi oleh
tenaga kerja atau sejenisnya. Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa
yang dapat diperjual belikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang
11
Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran,1984, Jakarta: PT. Midas Surya Grafindo, hlm. 35-36. 12 Petter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English
Press,2002, Ed.1, hlm.781.
28
bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan.13
Produk menurut Kotler dan Armstrong yaitu segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.14
Sedangkan menurut
Tjiptono, secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atau sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.15
Definisi produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kalau didefinisikan
secara luas, produk meliputi objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat,
organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud tersebut.16
2. Kualitas produk dalam pandangan Islam
Kualitas produk merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian, selain itu masih banyak lagi faktor lain yang
mempengaruhi prilaku pembelian tersebut.17
Dari pengertian tersebut dapat
dijelaskan bahwa Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya yang
13 Abdullah and Tantri, Manajemen Pemasaran, 2012, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
hlm. 153-154. 14 Philip Kotler dan Armstrong, hlm. 240. 15
Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran,1984, Jakarta: PT Midas Surya Grafindo, hlm. 104. 16 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012, Manajemen Pemasaran, hlm.153. 17 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran. Cet.12 Jakarta: PT.Indeks, 2009, hlm.226.
29
memiliki tanggungan untuk bekerja. Produksi dalam ekonomi Islam ,
aktifitas produksi yang terkait dengan halal dan haramnya suatu barang atau
jasa dan cara memperolehnya.
Menurut standar internasional ISO 8402, suatu produk dapat dikatakan
berkualitas apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
a) Sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan
b) Memuaskan keinginan pemakai
c) Sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
d) Sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku
e) ekonomis
4. Lokasi
Lokasi menurut Tjiptono Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong place include company
activities that make the product available to target consumers. Kemudian
menurut Lupiyoadi dan Hamdani lokasi adalah keputusan yang dibuat
perusahaan atau instansi pendidikan berkaitan dengan di mana operasi dan
stafnya akan ditempatkan.18
Pendapat mengenai lokasi dari para ahli tersebut, sampai pada
pemahaman penulis bahwa lokasi adalah suatu keputusan perusahaan
18 Tjiptono, Strategi Pemasaran,2007, Edisi 2, Andi: Yogyakarta,hlm. 69.
30
untuk menentukan tempat usaha, menjalankan kegiatan usaha atau
kegiatan operasional, dan mendistribusikan barang atau jasa yang menjadi
kegiatan bisnisnya kepada konsumen. Pentingnya lokasi bagi perusahaan
atau pengusaha sangat mempengaruhi keputusan sasaran pasar dalam
menentukan keputusan pembeliannya.
Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis,
seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan
fokus strategis. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana
sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah.
Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang
terhadap aspek-aspek yang sifatnya capital intensif. Oleh karena itu,
penyedia jasa harus benar-benar mempertimbangkan, menyeleksi dan
memilih lokai yang responsive terhadap kemungkinan perubahan ekonomi,
geografis, budaya, persaingan dan peraturan dimasa yang mendatang.
Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan cermat
terhadap beberapa faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas lebih dari
jarak pandang normal.
3. Lalu lintas (trafic), menyangkut dan pertimbangan utama berikut:
31
a. Banyaknya orang yang lalu-lalang memberikan peluang besar terhadap
terjadinya perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya
terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulans.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Contohnya, warung makan berdekatan dengan daerah kos, asrama mahasiswa,
kampus, atau perkantoran.
7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi
wartel (warung telekomunikasi), perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau
didaerah yang sama terdapat banyak wartel lainnya.menariknya, dalam
sejumlah industri justru ada kecendrungan perusahaan yang sejenis
menempati lokasi berdekatan. Contohnya bengkel, pengecer sepatu dan
pakaian, dan seterusnya.19
5. Keputusan pembelian
19 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran,2007, Yogyakarta: Andi, hlm. 89.
32
a. Pengertian keputusan pembelian
Durianto mengatakan bahwa keputusan pembelian dari segi konsumen
adalah sesuatu yang berhubungan dengan keputusan untuk membeli barang
atau jasa tertentu serta seberapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
priode tertentu. Menurut Swastha dan Handoko, keputusan pembelian adalah
sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk
membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya
yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
evaluasi terhadap alternatif pembelian. 20
Sedangkan menurut Kotler, keputusan pembelian adalah suatu proses
penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan
kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber
seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan prilaku
setelah pembelian.21
b. Tahap-tahap pengambilan keputusan
Menurut Swasta dan Handoko, proses pengambilan keputusan
pembelian suatu produk dapat digambarkan dalam tahap - tahapan keputusan
pembelian sebagai berikut :
20 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, 2007, Yogyakarta: Andi, hlm.77. 21 Kotler and Lane Keller, Marketing Manajement, 2012, Jakarta: INDEKS, hlm. 112.
33
a) Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan ini ditunjukan untuk mengetahui adanya
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan.
b) Pencarian informasi
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih
banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan.
Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang
tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan.
c) Evaluasi alternative
Evaluasi alternative merupakan proses dimana suatu alternative pilihan
disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
d) Keputusan membeli
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian
yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka konsumen
harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen
mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung
membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut
menentukan keputusan pembelian, yaitu : sikap orang lain dan faktor-
faktor situasional yang tidak terduga.
34
e) Perilaku setelah pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut
hingga priode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi,
konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan
mempengaruhi tingkat laku berikutnya.22
c. Keputusan pembelian secara Islam
Keputusan pembelian menurut Nugroho adalah proses pengintegrasian
yang mengkombinasikan sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
lebih prilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya.
Syariah Islam menginginkan manusia mencapai dan memelihara
kesejahteraan. Pola konsumsi pada masa kini lebih menekan aspek
kebutuhan yang lain. Prilaku konsumsi Islami berdasarkan tuntunan Al-
Qur’an dan hadis perlu didasarkan atas rasionalitas yang disempurnakan
yang mengintegrasikan keyakinan pada kebenaran yang melampaui
rasionalitas manusia yang sangat terbatas ini.23
Akibat dari rasionalitas yang lebih mendukung individualism dan self
interest, maka keseimbangan umum tidak dicapai. Yang terjadi adalah
munculnya sebagai ketimpangan dalam berbagai persoalan social ekonomi.
Mencukupi kebutuhan dan bukan memenuhi kepuasan/keinginan adalah
22
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, 2007, Yogyakarta: Andi, hlm.76. 23 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2010, ed-1, cet ke-
3, hlm.60-61.
35
tujuan dari aktifitas ekonomi Islam, dan usaha pencapaian itu adalah salah
satu kewajiban dalam beragama.24
6. Konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya “Principles Of Marketing”,
pengertian konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi secara pribadi.
Menurut Aziz Nasution, arti konsumen adalah setiap orang yang
mendapatkan barang atau jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Menurut Sri Handayani, pengertian konsumen adalah seseorang/ suatu
organisasi yang membeli atau menggunakan sejumlah barang atau jasa dari
pihak lainnya. Sedangkan menurut Dewi, pengertian konsumen adalah
seseorang yang menggunakan suatu produk (barang dan/atau jasa) yang
dipasarkan.
Pengertian konsumen dapat terdiri dari 3 pengertian :
1) Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang dan/atau jasa
yang digunakan untuk tujuan tertentu.
2) Konsumen antara adalah setiap orang yang mendapatkan barang
dan/atau jasa yang digunakan untuk diperdagangkan, komersial.
3) Konsumen akhir adalah setiap orang yang mendapatkan barangdan/atau
24 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2010, ed-1, cet ke-
3, hlm.65.
36
jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.25
Dalam teori prilaku konsumen yang Islami dibangun atas dasar
syari’ah Islam dalam ekonomi Islam konsumsi dikendalikan oleh lima
prinsip dasar, yaitu :
1. Prinsip Keadilan
2. Prinsip Kebersihan
3. Prinsip Kesederhanaanm
4. Prinsip Kemurahan Hati
5. Peinsip Moralitas26
Memiliki rasa tanggung jawab merupakan factor penting dalam
pembentukan konsumen yang baik, dimana konsumen tidak hanya
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, melainkan juga terhadap rang lain
maupun pada lingkungan sekitarnya. Tanggung jawab menurut Roem
Topatisamang dkk yaitu :
a) Kesadaran kritis
Tanggung jawab untuk lebih waspada dan kritis terhadap harga dan
mutu suatu barang atau jasa yang digunakan.
b) Tindakan
Tanggung jawab untuk mendorong diri sendiri dan bertindak menjamin
25 Susanti Adi Nugroho, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen DitinjauDari Hukum Acara
Serta Kendala Implementasinya, 2008, Jakarta: Kenaca Prenada Media Group, hlm. 62. 26 Muhammad, Prilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi, 2013, Jakarta: Rajawali,
hlm. 123.
37
bahwa kita semua memperoleh perlakuan adil. Selama kita menjadi
konsumen yang pasif, selama itu pula kita akan terus diperas.
c) Kepedulian social
Tanggung jawab untuk waspada terhadap segala akibat yang
ditimbulkan oleh pola konsumsi kita terhadap orang lain, terutama
kelompok-kelompok nirdaya dan terabaikan, baik pada tingkat local,
nasional maupun internasional.
d) Kesadaran lingkungan
Tanggung jawab untuk memahami segala akibat tindakan konsumsi kita
terhadap lingkungan. Kita harus mengenali tanggung jawab pribadi dan
social kita untuk menghemat sumber daya alam dan melindungi bumi
demi generasi mendatang.
e) Kesetiakawanan
Tanggung jawab untuk berhimpun bersama-sama sebagai konsumen
untuk mengembangkan kekuatan dan pengaruh demi memperjuangkan
dan melindungi kepentingan-kepentingan kita.
Dengan menggunakan asumsi bahwa konsumen bersikap rasional
dalam mengalokasikan pendapatan yang diperoleh selama hayatnya diantar
kurun waktu yang dihadapinya serta menghendaki pola-pola konsumsi
yang kurang lebihnya merata dari waktu kewaktu. Milton Fridman menarik
kesimpulan bahwa konsumsi permanen seseorang konsumen atau suatu
masyarakat mempunyai hubungan yang positif dan proporsional dengan
38
pendapatannya/pendapatan mereka yang bersangkutan.27
G. Tinjauan Pustaka Table 1.3
Tinjauan Pustaka
No Nama /
Tahun
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Kesimpulan
1. Husnul
Tafjirah
/
2017
Pengaruh
Labelisasi
Halal
Terhadap
Keputusan
Pembeli
Produk KFC
(Studi pada
KFC
Hertasning
di Kota
Malang)
Kuantitatif Berdasarkan hipotesis dan
analisis yang telah dilakukan,
maka dalam penelitian adalah
“labelisasi halal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembeli produk
KFC Hertasning Kota
Makassar”. Hal ini
menunjukan bahwa produk
KFC dalam mencantumkan
labelisasi halal memberikan
nilai positif yang memiliki
peluang besar dalam
mempengaruhi keputusan
pembeli. Ini berarti pembeli
mengonsumsi produk KFC
diragu lagi, karena jelas-jelas
produk KFC mempunyai
pencantuman labelisasi halal
yang tertera dalam produk.
2. Elien Nira
Permata
sari /
2017
Pengaruh Kualitas
Pelayanan,
Persepsi
Harga dan
Lokasi
Terhadap
Keputusan
Pembelian
pada
Pelanggan
Minimarket
(Studi
Kuntitatif Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
kualitas pelayanan, persepsi
harga, dan lokasi berpengaruh
secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian pada
pelanggan minimarket
Alfamart Tayu Wetan, Tayu,
Pati, Jawa Tengah. Hal ini
dibuktikan dengan nilai F
hitung sebesar 52,483 dengan
signifikansi 0,000
39
Kasus pada
Pelanggan
Minimarket
Alfamart
Tayu
Wetan,
Tayu, Pati,
Jawa
Tengah)
3. Fina Rizqia /
2018
Pengaruh Labelisasi
Halal, Harga
dan Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Halal Food
(Studi
Kasus di
Studio
Foodcourt
Tunjungan
Plaza
Surabaya)
Kuantitatif Pada penelitian ini labelisasi halal, harga dan, kualitas
pelayanan memiliki pengaruh
secara simultan dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
halal food, dengan ini ketiga
variabel merupakan beberapa
variabel yang diteliti oleh
peniliti yang memiliki
pengaruh terhadap keputusan
pembelian halal food.
4. Amarinda
Napitas
ari /
2018
Analisi Minat Beli
Konsumen
pada
Restoran
Bersertifikas
i Halal MUI
di Daerah
Istimewa
Yogyakarta
( Studi
Kasus
Waroeng
Steak and
Shake,
Gudeg Yu
Djum,
Kuantitatif Ada hubungan signifikan yang kuat dan searah antara
variabel label halal dengan
minat beli konsumen. Angka
koefisien korelasi pada hasil
di atass bernilai positif, yaitu
o,730, sehingga hubungan
kedua variabel tersebut
bersifat searah (jenis
hubungan searah).
Berdasarkan hasil pengolahan
data di atas, diketahui nilai
signifikasi atau Sig.(2-tailed)
sebesar 0,000, karena nilai
Sig.(2-tailed) lebih kecil dari
0,05 atau 0,01 maka artinya
ada hubungan yang signifikan
40
Bakso
Betesda 74)
(berarti) antara variabel label
halal dengan minat beli
konsumen.
5. Reni Kumala
sari /
2019
Pengaruh Harga dan
Label Halal
Terhadap
Minat
Pembelian
Produk
Kosmetik
Herbal
Penawar
Alwahida
Indonesia
(HPAI) (
Studi Kasus
di Pondok
Pesantren
Al-Barokah
Ponorogo)
Kuantitatif Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu harga dan label halal
secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli produk
kosmetik Herbal Penawar
Alwahida Indonesia (HPAI).
Dengan nilai yang diperoleh F
hitung > F table yaitu 7,367 >
3,150 dan nilai signifikansi
0,001. Sementara nilai R
square sebesar 0,197 berati
peran atau konstribusi
variabel harga dan label halal
mampu menjelaskan variabel
minat pembelian sebesar
19,7%
H. Kerangka Fikir Gambar 1.2
Keputusan
Membeli
(Y)
Kualitas
Pelayanan
(X1)
Harga
(X2)
Produk
(X3)
Lokasi
(X4)
41
Dari kerangka fikir di atas dapat dilihat bahwa keputusan pembelian
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, harga dan produk. Keputusan dalam
membeli produk makanan dipengaruhi oleh kualitas layanan yang mana jika
pelayanan pada tempat makan tersebut baik, seperti pelayanan yang cepat,
karyawan yang ramah maka konsumen passtinya merasa nyaman dan akan
kembali membeli produk makanan dari restoran tersebut. Dan jika
sebaliknya, pelayanan yang tidak baik karyawan yang tidak ramah dan tidak
cekatan maka dapat membuat konsumen merasa tidak nyaman sehingga
mungkin tidak ingin membeli produk makanan dari restoran itu lagi.
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh harga produk makanan
itu sendiri. Biasanya jika harga makanan tersebut sesuai dengan pendapatan
maka ada kemungkinan konsumen bukan hanya sekali membeli tetapi ada
kemungkinan untuk kembali membeli dikemudian hari. Namun, jika harga
makanan terlalu mahal mungkin hanya konsumen tertentu saja yang bisa
membelinya berulang tetapi tidak untuk konsumen yang pendapatanya
standar. Karena konsumen dengan pendapatan seperti itu cenderung berfikir
lagi jika ingin membeli makanan dengan harga yang mahal.
Dan yang terakhir yang mempengaruhi keputusan dalam membeli
produk makanan ialah produk, yang mana dengan kualitas produk yang baik
maka konsumen akan membeli produk tersebut. Dan dengan adanya produk
yang bervariasi menambah minat beli konsumen pada produk tersebut,
42
karena dengan banyaknya variasi pada menu sebuah kedai ataupun kafe
maka akan semakin banyak pilihan menu yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
I. Hipotesis
Ditinjau secara etimologi, hipotesis adalah perpaduan dua kata, hypo
dan thesis. Hypo berarti kurang dari; thesis adalah pendapat atau tesis. Oleh
karena itu, secara harfiah hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan
yang belum merupakan suatu tesis; suatu kesimpulan sementara; suatu
pendapat yang belum final, karena masih harus dibuktikan kebenarannya.28
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus
dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis pada penelitian ini
adalah :
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan, harga, produk
dan lokasi terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsemen.
Ho : Kualitas pelayanan, harga, produk dan lokasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Kopi
Pedalaman Jambi.
28 Muri Yusuf,2014,Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan,hlm.130.
43
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
menekan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.
Pemilihan pendekatan kuantitatif ini didasarkan pada data-data yang
diperoleh dari perusahaan, baik dari kuisioner, wawancara, observasi dan
dokumen-dokumen sebagai sumber pendukung untuk menganalisis data.
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dekstirptif kuantitatif. Penelitian dekstiptif kuantitatif dapat diartikan
sebagai penelitian yang digunakan untuk penelitian pada populasi dan
sampel tertentu, pengumpul data menggunakan instrument penelitian,
analisis data, bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.29
Pengertian penelitian kuantitatif yaitu pengukuran data kuantitatif
dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-
orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan
mereka.
Pendekatan yang digunakan adalah assosiatif/hubungan. Penelitian
29 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:
Prenamedia Group, hlm.125–126.
44
assosiatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Penelitian ini menggunakaan
pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu
dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat.30
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk
menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta, untuk menunjukkan
hubungan antar variabel, dan adapula yang bersifat mengembangkan konsep,
mengembangkan pemahaman serta dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial. Pendekatan ini lebih memberikan kebahasaan kulturalnya. Pendekatan
ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural,
realisme, yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit dan
fakta-fakta yang nyata.31
30 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:
Prenadamedia Group, hlm. 128. 31 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, hlm. 24.
45
Pendapat di atas menekankan bahwa penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif ini, diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah data dalam
bentuk angka, rumus, dan tabel untuk mempermudah memahaminya karena
populasi yang cukup luas, sehingga dapat menemukan gambaran umum
dalam menguji hubungan pengaruh penggunaan multimedia terhadap
kecerdasan emosional siswa.32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pada penelitian ini ialah di Kedai Kopi Pedalaman Jambi yang
beralamaat di Jl. Selmet Riadi RT.20 Kelurahan Legok, Kecamatan Telanai
Pura. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor yang penting yang
menjadi pertimbangan untuk menentukan metode pengumpulan data. Data
yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan
pengelompokan yaitu :
1) Data Primer
Data primer yaitu data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli
32 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlm. 34.
46
untuk tujuan tertentu. Data primer khusus dikumpulkan oleh peneliti
untuk menjawab pernyataan peneliti. Data primer diperoleh langsung
dari konsumen Kopi Pedalaman.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek penelitian yang diperoleh dari buku-buku atau literature yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
D. Populasi dan Sample
1. Populasi
Menurut Bungin, populasi berasal kata Bahasa inggris population
yang berarti jumlah penduduk. Apabila disebut kata populasi orang
kebanyakan menghubungkan dengan masalah-masalah kependudukan.
Sedangkan menurut Sugiyono mendefinisikan populasi sebagai wilayah
generasi yang terdiri atas subjek-objek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik dari populasinya.33
Jadi populasi dari peneliti adalah
seluruh konsumen Kedai Kopi Pedalaman. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini yaitu dari tahun 2018-2019 sebanyak :
Tabel 2.1
Jumlah Pengunjung Kopi Pedalaman
Tahun 2018-2019
33 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta: Prenadamedia Group, hlm. 145.
47
NO BULAN JUMLAH TRANSAKSI
2018 2019
1. Januari 1.300 1.450
2. Februari 1.800 2.000
3. Maret 1.750 1.980
4. April 1.400 2.050
5. Mei 3.710 5.055
6. Juni 3.253 2.240
7. Juli 1.700 1.800
8. Agustus 1.960 2.300
9. September 1.680 2.380
10. Oktober 1.500 1.990
11. November 1.674 1.840
12. Desember 1.835 2.600
Jumlah 23.562 27.685
Sumber : Dokumentasi Kopi Pedalaman Kota Jambi Tahun 2018-2019
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018 jumlah
keseluruhan pengunjung Kopi Pedalaman sebanyak 23.562 pengunjung. Dan
pada tahun 2019 terdapat 27.685 orang pengunjung.
2. Sampel
Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya contoh,
comotan atau mencomot yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan yang banyak adalah populasi. Dalam
suatu penelitian, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam
populasi karena akan memakan banyak waktu dan biaya yang besar. Oleh
karena itu dilakukan pengambilan sampel, dimana sampel yang diambil
adalah sampel yang benar-benar representasi atau yang mewakili seluruh
48
populasi.34
Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar pertimbangan
pengambilan sampel adalah memperhitungkan masalah efisiensi (waktu dan
biaya) dan masalah ketelitian dimana penelitian dengan pengambilan sampel
dapat mempertinggi ketelitian karena jika penelitian terhadap populasi belum
tentu dapat dilakukan secara teliti.
Seorang peneliti dalam suatu penelitian harus menghitungkan dan
memperhatikan hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan
dikeluarkan dengan presisi (tingkat ketepatan) yang akan diperoleh sebagai
pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan sampel yang akan
digunakan. Sempel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu
mewakili populasi dalam penelitian. Oleh karena mengingat waktu, tenaga
dan kemungkinan hambatan-hambatan lainnya, maka penulis mengambil
sample dengan tingkat kesalahan sebesar 10%. Jumlah sampel yang diambil
dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
34 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta: Pradamedia Group, hlm. 150-153.
49
dibulatkan menjadi 100 sampel
Jadi dari hasil pencarian menurut rumus Slovin diatas diperoleh
sampel untuk penelitian ini yaitu 100 (seratus) orang .
Keterangan :
n = Ukuran Sampel/ Jumlah Responden
N = Jumlah Populasi
e = persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih ditolerin, e = 0,1 (10%)
E. Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, metode pengumpulan
data yang digunakan sebagai berikut:
1. Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasanya diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan sistematis atas fenomena – fenomena yang diselidiki.
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung keadaan lokasi
penelitian serta mencatat hal-hal yang berkenaan dengan masalah –
50
masalah.35
Observasi berarti mengamati, menyaksikan, memperhatikan
sebagai metode pengumpul data penelitian.
2. Kuisioner (Angket)
Adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian disebarkan kepada para responden untuk diisi.
kuisioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data,
sebagai sumber data utama yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang
menggunakan skala likert.36
Adapun pengertia skala likert disini menurut
Kinner, skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap
responden terhadap sesuatu, yang mana jawaban dari pertanyaan yang
terdapat dikuisioner yaitu :
Tabel 2.2
Jawaban pertanyaan kuisioner
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Kurang Setuju (KS) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
3. Dokumentasi
35 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi,
Bandung: Alfabeta: 2011, hlm.196 36 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:
Prenadamedia Group, hlm. 199.
51
Adalah proses pengumpulan data berupa data-data tertulis yang
mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena
yang masih akurat dan sesuai dengan masalah penelitian. Dokumentasi ini
digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang terkait dengan data
sumber dokumentasi dalam penelitian ini seperti jumlah pengunjung Kopi
Pedalaman, jurnal, buku-buku yang terkait dengan penelitian, artikel di
internet dan sumber lainya.
F. Teknik Pengelolaan Data
Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari
setiap variabel penelitian yang siap dianalisis sehingga diperoleh data yang
lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteli.37
Pengolahan data meliputi sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding (Pengkodean)
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk
dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk
angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu
37 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:
Prenadamedia Group, hlm. 200.
52
informasi atau data yang akan dianalisis.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi
diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil Tabulasi
dapat berbentuk:
a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari
kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai
arsip.
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu
dan tujuan tertentu.
c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah
dianalisa.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data ialah proses mengolah data dan menginterprestasikan
hasil pengelolaan data. Dalam menganalisi data-data dalam penelitian, teknik
analisis yang digunakan adalah deskriptif presentase, uji prasyarat, analisis
regresi linear berganda, dan uji hipotesis.38
Selengkapnya dapat dipaparkan
sebagai berikut:
1. Deskriptif Presentase
38 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:
Prenadamedia Group, hlm. 225.
53
Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran terhadap karakteristik
responden yang dijadikan sebagai sampel dan juga untuk mendeskripsikan
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, agar lebih mudah
memahaminya sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang
berlaku secara umum. Untuk mengetahui lembaran data responden,
deskriptif persentase yang digunakan adalah deskriptif numerik. Langkah-
langkah yang ditempuh dalam menggunakannya adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi untuk data responden
b. Menentukan jawabn responden dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Menjumlah jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
d. Memasukkan jumlah jawaban tersebut ke dalam rumus berikut:
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = eror (10%)
Yang termasuk populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh konsumen
Kopi Pedalaman dan yang termasuk kedalam sampel yaitu hanya
diambil dari 100 orang konsumen saja yang mana diperoleh dari rumus
Slovin diatas.
𝑛 𝑛
1+ 𝑁 𝑒
54
2. Uji Prasyarat Analisis Regresi
Dalam analisis regresi terdapat uji prasyarat yang harus dipenuhi agar
analisis tersebut merupakan yang terbaik dan tidak bias. Uji prasyarat
tersebut adalah sebagai berikut:39
a. Uji asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap
hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu
pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :
a) Uji Normalitas.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengatahui apakah data untuk
semua variabel dalam penelitian ini mengikuti pola distribusi
normal ataukah tidak dan data yang baik adalah data yang memiliki
pola distribusi normal. Jika datanya berdistribusi normal maka bisa
menggunakan metode analisis statistik parametrik, tetapi jika
datanya tdak berdistribusi normal maka menggunakan metode
statistik non parametrik. Pengujian normalitas dilakukan dengan
teknik Kolmogorov-Smimov yang didukung dengan grafik P-Plot of
Regression Standardized Residual dan Jarque-Bera dengan kriteria
untuk nilai signifikansinya > 0,05. Jika > 0,05 data berdistribusi
normal, jika < 0,05 data tidak berdistribusi normal.
39 Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, 2014, Jakarta:
Prenadamedia Group, hlm. 226.
55
b) Uji Multikoliniearitas
Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik mutikolineritas, yaitu adanya
hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya multikolineritas. Jika terjadi multikolinearitas, maka
koefisien regresi tidak dapat ditentukan dan standar error yang ada
tidak dapat di definisikan dengan jelas. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation
factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila
nilai tolerance value > 0,05 atau VIF < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Bila terjadi
multikolinearitas, maka salah satu cara yang dilakukan adalah
membuang salah satu variabel independent.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji
grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada
penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
56
Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y.
b. Uji Linearitas Garis Regresi
Uji lineritas garis regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.
Jika data berbentuk linear, maka penggunaan analisis regresi linear
berganda pada pengujian hipotesis dapat dipertanggung jawabkan akan
tetapi jika tidak linear maka harus digunakan analisis regresi non linear.
Untuk memastikan data bersifat linear atau tidak yaitu den