Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
55
PENGARUH KUALITAS LAYANAN PERUSAHAAN PENERBANGAN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN
PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PELANGGAN
MASKAPAI LION AIR DI KOTA BANDA ACEH
IIN KARNITA1, NURDASILA DARSONO2
1) Mahasiswa Prodi Mnajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala 2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
1)e-mail: [email protected]
Abstract: This research aimed to measure the effect of service quality pre-flight and service quality
inflight to customer loyality of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh with customer satisfaction
as mediating variabel. The sample used in this research are customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh
which totaled 99 respondents. The instrument of collecting data in this research is questionnaire. uses
non-probability purposive sampling technique was used as sampling technique. As much of 100
questionnaires distributed and only just 99 questionnaires could be collected. Hierarchical Linear
Modelling (HLM) was used as a method of analysis to determine the effect of all variables involved in
this research. The results are follows: 1) service quality pre-flight significantly effect to customer loyality
of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh. 2) service quality in-flight significantly effect to customer
loyality of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh. 3) service quality pre-flight significantly effect
to customer satisfaction of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh . 4) service quality in-flight
significantly effect to customer satisfaction of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh. 5) customer
satisfaction significantly effect to customer loyality of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh. 6)
customers satisfaction mediate the effect of service quality pre-flight to customer loyality of customer’s
Lion Air Airlines in Banda Aceh., And 7) customers satisfaction mediates the effect of service quality n-
flight to to customer loyality of customer’s Lion Air Airlines in Banda Aceh.
Keywords: service quality pre-flight, service quality in-flight, customer loyality, and customer
satisfaction.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Kualitas Layanan Pre-flight dan
Kualitas Layanan In-flight terhadap Loyalitas Pelanggan pada Pelanggan Maskapai Lion Air di
Kota Banda Aceh dengan Kepuasan Pelanggan sebagai variabel mediasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Pelanggan Maskapai Lion Air di Kota Banda Aceh yang
berjumlah 99 responden. Peralatan pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah kuisioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability
sampling. Sebanyak 100 kuisioner disebarkan dan hanya 99 kuisioner yang dapat
terkumpulkan. Hierarchical Linear Modelling (HLM) digunakan sebagai metode analisis untuk
mengetahui pengaruh dari semua variabel-variabel yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan:
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
56
1) Kualitas Layanan Pre-flight berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan pada
pelanggan Maskapai Lion Air di Kota Banda Aceh 2) Kualitas Layanan in-flight berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada pelanggan Maskapai Lion Air di Kota Banda
Aceh. 3) Kualitas Layanan Pre-flight berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan
pada pelanggan Maskapai Lion Air di Kota Banda Aceh. 4) Kualitas Layanan In-flight
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada pelanggan Maskapai Lion Air di
Kota Banda. 5) Kepuasan Pelanggan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada
pelanggan Maskapai Lion Air di Kota Banda Aceh. 6) Kepuasan Pelanggan memediasi
pengaruh Kualitas Pelanggan pre-flight terhadap Loyalitas Pelanggan pada pelanggan
Maskapai Lion Air di Kota Banda Aceh 7) Kepuasan Pelanggan memediasi pengaruh Kualitas
Layanan In-flight terhadap Loyalitas Pelanggan pada pelanggan Maskapai Lion Air di Kota
Banda Aceh. Kata kunci: Kualitas Layanan pre-flight, Kualitas Layanan In-flight, Loyalitas Pelanggan,
dan Kepuasan Pelanggan
PENDAHULUAN
Perkembangan industri jasa
penerbangan di Indonesia, khususnya untuk
penerbangan komersial berjadwal semakin
marak sejak dikeluarkannya deregulasi
yang mengatur transportasi udara pada
tahun 2000, berupa serangkaian paket
deregulasi, salah satunya adalah Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor 81 Tahun
2004 tentang Pendirian Perusahaan
Penerbangan di Indonesia (Admin, 2013).
Data Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara (2016) menunjukkan ada 15
maskapai penerbangan niaga berjadwal
yang aktif di Indonesia pada tahun 2015.
Sedangkan perusahaan penerbangan
itu sendiri adalah suatu perusahaan yang
menghasilkan produk jasa transportasi
udara dari daerah satu kedaerah lain bagi
para penumpang yang merupakan
konsumen dari perusahaan tersebut. Untuk
mendapatkan konsumen perusahaan harus
melakukan kegiatan pemasaran agar jasa
yang ditawarkan dapat terjual sesuai dengan
harapan. Pentingnya pemasaran dalam
suatu perusahaan khususnya perusahaan
jasa penerbangan adalah merupakan
kegiatan yang menjadi ujung tombak agar
mendapatkan keuntungan perusahaan dari
para calon penumpang tetap
mempertahankan kosistensi perusahaan
dalam menghadapi persaingan dan
menciptakan suatu kepuasan pelanggan.
Pentingnya kepuasan pelanggan adalah
dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya adalah hubungan antara
perusahaan dan para pelanggannya menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik
untuk pembelian kembali, dapat mendorong
terciptanya loyalitas pelanggan, dan
timbulnya kesediaan pelanggan untuk
membayar dengan harga yang wajar atas
jasa yang diterimanya. Seperti halnya
perusahaan-perusahaan yang sejenis saling
mengungguli dan saling mengembangkan
hasil produknya dengan harapan dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen
maka untuk menghadapi masalah ini tidak
ada jalan lain, selain meningkatkan usaha di
bidang pemasaran.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
57
Salah satu tindakan dalam pemasaran
guna untuk mendapatkan kepuasan
pelanggan adalah meningkatkankualitas
pelayanan. Implementasi kualitas jasa yang
dilakukan oleh suatu perusahaan yang
bergerak dibidang jasa adalah dengan
memberikan kualitas pelayanan (service)
yang terbaik bagi konsumen dengan tujuan
untuk menciptakan kepuasan konsumen.
Kualitas yang diberikan oleh perusahaan,
akan menimbulkan persepsi konsumen
terhadap kualitas yang diberikan
kepadanya. Sering kali terdapat perbedaan
antara harapan konsumen dengan persepsi
konsumen terhadap kualitas yang diberikan
oleh perusahaan. Untuk mengetahui apakah
perusahaan telah memberikan kualitas jasa
yang sesuai dengan harapan konsumen,
maka perlu dilakukan evaluasi dari
konsumennya. Kualitas pelayanan dalam
suatu perusahaan jasa meliputi lima dimensi
dimana kelima dimensi tersebut menurut
Parasuraman yang dikutip oleh Simamora
(2001:186) meliputi keandalan (reliability),
berwujud (tangible), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance) dan
empati (emphaty).
Sama halnya dalam menggunakan
suatu jasa penerbangan, konsumen
diharapkan dapat menentukan perusahaan
mana yang dapat menyajikan jasa
penerbangan yang menawarkan kualitas
pelayanan yang prima untuk mendukung
aktivitas transportasi udara yang ada di
Indonesia khususnya. Untuk memenuhi
kriteria tersebut, di Indonesia terdapat
perusahaan jasa penerbangan yang dalam
kurun sepuluh tahun terakir mendapatkan
topbrand sebagai perusahaan penerbangan
terbaik di Indonesia. Lion Air merupakan
salah satu maskapai penerbangan terbesar di
Indonesia yang telah berdiri sejak tahun
1999 dan mulai beroperasi pada tahun 2000.
Dengan slogan “We Make People Fly”,
maskapai ini memberikan kesempatan bagi
setiap orang dari berbagai kalangan untuk
dapat menggunakan pesawat terbang
sebagai sarana transportasi dengan harga
yang ekonomis. Lion Air telah berkembang
menjadi salah satu maskapai penerbangan
yang dipilih oleh pelanggan (Lion Air,
2008).
Berdasarkan data CNN Indonesia
(2015), Lion Air berhasil menguasai
penerbangan domestik dengan
menerbangkan 7,25 juta penumpang pada
kuartal I tahun 2014. Selanjutnya data yang
dilansir dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara, Lion Air menjadi
maskapai dengan jumlah penumpang
terbesar pada tahun 2015, sebanyak 12.189
juta penumpang. Data tersebut
menunjukkan tingginya minat pelanggan
sehingga Lion Air berhasil memperoleh
jumlah pelanggan yang besar pada tahun
2014 dan 2015. Untuk mempertahankan
kondisi pasar tersebut, salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan
kesetiaan atau loyalitas pelanggan (Suryani
dalam Soneta, 2010) untuk menggunakan
jasa penerbangan Lion Air. Menurut Griffin
(2003), loyalitas pelanggan merupakan
sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh
pembeli terhadap suatu produk atau jasa
yang tercermin dari beberapa perilaku
seperti melakukan pembelian ulang secara
teratur, melakukan pembelian lini produk
lain dari perusahaan, memberikan referensi
kepada orang lain, dan tidak mudah
terpengaruh oleh bujukan pesaing.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
58
Memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan adalah hal yang penting dalam
mempertahankan pelanggan (Setiadi dalam
Zahra & Matulessy, 2012). Oleh karena itu,
sebagai produsen, Lion Air harus mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan agar pelanggan merasakan
kepuasan dari jasa yang ditawarkan
sehingga pelanggan menjadi pelanggan
yang loyal.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan, yaitu
nilai yang mencakup harga dan kualitas dari
suatu produk serta citra dari perusahaan
(Marconi, 1993), kepuasan yang dirasakan
oleh konsumen (Tjiptono & Candra, 2005;
Schiffman & Kanuk, 2004; Marconi, 1993),
serta kualitas pelayanan yang diberikan oleh
maskapai (Marconi, 1993). Banyak hal
yang dapat membentuk loyalitas dari
seorang pelanggan. Menurut penelitian
Akbar dan Parvez (2009) faktor-faktor
pembentuk loyalitas pelanggan adalah
kualitas pelayanan, kepercayaan, dan
kepuasan pelanggan.
Selain itu, menurut Tjiptono (2008)
yang mengutip dari Mudie & Cottam (1999)
mengatakan bahwa umumnya jumlah
pelanggan yang tidak puas pada sebuah jasa
dan menyampaikan keluhannya tidaklah
sebanyak pada kasus ketidakpuasan
terhadap barang. Sehingga komplain dari
pelanggan yang tidak puas akan
berpengaruh pada loyalitas pelanggan.
Apabila pelanggan tersebut merasa puas,
maka pelanggan tersebut akan
menggunakan jasa yang ditawarkan
kembali, sebaliknya apabila pelanggan
merasa tidak puas maka pelanggan
cenderung akan melakukan komplain dan
tidak akan menggunakan jasa ditawarkan
kembali. Pelanggan yang loyal adalah
pelanggan merasa puas terhadap kualitas
produk dan pelayanan yang diberikan
(Tjiptono & Candra, 2005).
Seperti dilansir oleh DetikNews,
sejumlah penumpang Lion Air ribut di
Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta yang
disebabkan karena Lion Air menunda
keberangkatan pesawat dengan alasan yang
berubah-ubah. Hal ini senada juga dilansir
oleh Tribunnews, bahwa telah terjadi
penundaan jadwal keberangkatan Lion Air
di Aceh yang membuat penumpang kecewa.
Keluhan lain juga muncul dari pelanggan
Lion Air, yaitu terkait dengan hilangnya
bagasi, pesawat yang tidak nyaman, dan
pelayanan awak pesawat yang tidak
menyenangkan.
Berdasarkan survei yang dilakukan
oleh peneliti pada akhir Februari 2015
terhadap sebelas pelanggan Lion Air
ditemukan bahwa ada beberapa hal yang
membuat pelanggan mau menggunakan jasa
maskapai Lion Air, yaitu harga tiket yang
relatif murah dibanding maskapai
penerbangan lainnya dan pelayanan yang
dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan.
Pemberian pelayanan yang baik terjadi
apabila perusahaan mampu
mempertahankan dan meningkatkan
kualitas layanan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan (Nugroho, 2003). Kotler (2005)
mendefinisikan kualitas layanan sebagai
keseluruhan ciri dan karakteristik produk
atau jasa yang mendukung kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan. Fakta
tersebut menunjukkan bahwa Lion Air terus
berusaha untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas layanan agar kebutuhan pelanggan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
59
terpenuhi. Meskipun demikian, masih
banyak keluhan pelanggan mengenai
kualitas layanan terkait dengan penundaan
jadwal penerbangan (delay).
Pada bandara International Sultan
Iskandar Muda Aceh menunjukan bahwa
penerbangan yang menggunakan maskapai
Lion Air pada tahun 2015, merupakan yang
terbanyak dengan jumlah penumpang
2.590.101 mengalami kenaikan sebesar
0,110 dari tahun sebelumnya, di bandingkan
maskapai Garuda Indonesia dengan jumlah
penumpang 2.210.020 yang hanya
mengalami kenaikan sebesar 0,08 dan
Citilink dengan jumlah penumpang
2.420.111 yang hanya mengalami kenaikan
0,31 (sumber Trimbunnews tahun 2015).
Perusahaan-perusahaan penerbangan
tersebut telah menciptakan iklim yang
kompetitif untuk menarik penumpang
sebanyak-banyaknya dengan menawarkan
tarif yang lebih murah atau menawarkan
berbagai bonus yang diburu masyarakat. Di
sisi lain, dengan tarif yang murah tersebut
sering menurunkan kualitas pelayanan
(service), bahkan yang lebih
mengkhawatirkan lagi adalah akan
menyebabkan berkurangnya kualitas
pemeliharaan dan perawatan pesawat
sehingga rawan terhadap keselamatan
penerbangan dan akan berdampak kurang
baik terhadap keamanan, kenyamanan dan
perlindungan konsumen.
Kualitas pelayanan bagi perusahaan
jasa angkutan udara adalah kunci yang
membedakan suatu penyedia jasa dengan
pesaingnya, sehingga kualitas pelayanan
memegang peranan penting dalam
pencapaian tujuan dan kelangsungan hidup
perusahaan. Lion Air merupakan salah satu
maskapai penerbangan swasta terkemuka di
Indonesia di bawah naungan PT. Lion
Mentari Airlines yang berkantor pusat di
Jakarta. Maskapai ini pertama kali didirikan
sejak Oktober 1999 dan mulai mengudara
sejak tanggal 30 Juni 2000. Hal ini sangat
terkait erat dengan layanan (service) baik
sebelum atau sesudah layanan jasa itu
diberikan kepada pelanggan serta hubungan
dan interaksi yang baik kepada pelanggan.
Oleh karena itu, pelayanan yang baik akan
memberikan suatu dorongan kepada
pelanggan untuk menjalin suatu ikatan yang
kuat dengan perusahaan. Sebaliknya apabila
pelayanan buruk maka reputasi perusahaan
akan turun.
Berdasarkan Latar Belakang diatas
maka Tujuan yang ingin dicapai dalam
peneli-tian ini adalah sebagai berikut: 1)
Untuk menganalisis pengaruh kualitas
layanan sebelum penerbangan (Pre-flight
service quality) terhadap loyalitas
pelanggan. 2) Untuk menganalisis pengaruh
kualitas layanan dalam penerbangan (In-
flight service quality) terhadap loyalitas
pelanggan? 3) Untuk menganalisis
pengaruh kualitas layanan sebelum
penerbangan (Pre-flight service quality)
terhadap kepuasan pelanggan. 4) Untuk
menganalisis pengaruh kualitas layanan
dalam penerbangan (In-flight service
quality) terhadap kepuasan pelanggan. 5)
Untuk menganalisis pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. 6)
Untuk menganalisis pengaruh kepuasan
pelanggan memediasi kualitas layanan
sebelum penerbangan (Preflight service
quality) terhadap loyalitas pelanggan. 7)
Untuk menganalisis pengaruh kepuasan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
60
pelanggan memediasi kualitas layanan
dalam penerbangan (In-flight service
quality) terhadap loyalitas pelanggan.
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Menurut Rangkuti, (2002:60),
“Loyalitas konsumen adalah kesetiaan
konsumen terhadap perusahaan, merek
maupun produk. Sutisna (2003:41)
mendefinisikan loyalitas adalah sikap
menyenangi terhadap suatu merek yang
dipresentasikan dalam pembelian yang
konsisten terhadap merek itu sepanjang
waktu. Menurut Kotler (2002:83) definisi
pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada satu produk fisik. Produk
jasa berkualitas mempunyai peranan
penting untuk membentuk kepuasan
pelanggan (Kotler dan Armstrong, 1996).
Semakin berkualitas produk dan jasa yang
diberikan, maka kepuasan yang dirasakan
oleh pelanggan semakin tinggi. Bila
kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka
dapat menimbulkan keuntungan bagi badan
usaha tersebut. Pelanggan yang puas akan
terus melakukan pembelian pada badan
usaha tersebut. Demikian pula sebaliknya
jika tanpa ada kepuasan, dapat
mengakibatkan pelanggan pindah pada
produk lain. Berikut ini adalah hipotesis
penelitian:
H1: Kualitas Layanan Pre-flight
berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan.
H2: Kualitas Layanan In-flight
berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan.
H3: Kualitas Layanan Pre-flight
berpengaruh terhadap Kepuasan
Pelanggan.
H4: Kualitas Layanan In-flight
berpengaruh terhadap Kepuasan
Pelanggan.
H5: Kepuasan Pelanggan berpengaruh
terhadap Loyalitas Pelanggan.
H6: Kepuasan Pelanggan memediasi
Kualitas Layanan Pre-flight terhadap
Loyalitas Pelanggan.
H7: Kepuasan Pelanggan memediasi
Kualitas Layanan In-flight terhadap
Loyalitas Pelanggan.
Gambar 1. Model Kerangka Penelitian
H
1
Kualitas
Layanan Pr
e - f ligh
t
Kualitas
Layanan I
n - fligh
t
Kepuasan Pelangga
n
Loyalitas Pelangga
n
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
61
METODE PENELITIAN
Populasi Dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh konsumen yang pernah
menggunakan maskapai Lion Air di kota
Banda Aceh. Ukuran sampel pada
penelitian ini sebanyak 100 responden.
Penarikan sampel yang dilakukan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan sampel nonprobabilitas
(non probability sampling), yaitu besarnya
peluang elemen untuk terpilih sebagai
subjek tidak diketahui. Kriteria-kriteria
yang digunakan untuk penyaringan sampel
adalah: 1) Masyarakat Kota Banda Aceh.
2) Pernah menggunakan jasa maskapai
Lion Air. 3) Konsumen yang berusia 18
tahun ke atas.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dipakai dalam penelitian
ini adalah data primer. Data primer
merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber tanpa
melalui perantara dan hubungan langsung
dengan permasalahan yang diteliti. Untuk
memperoleh data yang diperlihatkan dalam
penelitian ini penulis menggunakan
kuesioner (angket), yaitu teknik
pengumpulan data dengan menyebarkan
daftar pertanyaan tertulis yang telah
dirumuskan terlebih dahulu yang akan
dijawab oleh responden sesuai dengan
alternatif jawaban yang telah tersedia.
Alasan mengapa peneliti menggunakan
metode angket di dalam penelitian ini antara
lain: a) Responden adalah orang yang paling
tahu tentang dirinya sendiri, sehingga akan
diperoleh data yang lengkap dan benar. b)
Hemat waktu, tenaga dan biaya.
Peralatan analisis data
Peralatan analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh Kualitas Layanan Perusahaan
Penerbangan terhadap Loyalitas Pelanggan
dengan Kepuasan Pelanggan sebagai
pemediasi adalah menggunakan metode
HLM (Hierarchical Linear Modelling).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini
sebanyak 99 pelanggan maskapai
penerbangan Lion Air yang ada di Banda
Aceh. Kuesioner yang diedarkan secara
online mengumpulkan data sebanyak 99
responden. Adapun pertanyaan yang
termuat dalam kuesioner, yaitu pertanyaan
mengenai karakteristik responden dan
pertanyaan mengenai Kualitas Layanan
Pre-flight dan Kualitas Layanan In-flight
sebagai variabel independen. Kepuasan
Pelanggan sebagai variabel mediasi dan
Loyalitas Pelanggan sebagai variabel
dependen. berdasarkan jenis kelamin pada
responden laki-laki berjumlah 41 orang
(41,4%) dan responden perempuan
berjumlah 58 orang (58,6%). responden
yang berusia 18-22 tahun adalah 18 orang
(18,2%), jumlah responden pada usia 23-
27 tahun adalah 64 orang (64,6%), jumlah
responden pada usia 28-31 tahun adalah 9
orang (9,1%), dan jumlah responden pada
usia >32 tahun tahun adalah 8 orang
(8,1%). berdasarkan pendapatan perbulan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
62
menunjukkan bahwa adalah jumlah
responden yang berpendapatan < Rp
1.000.000 adalah 33 orang (33,3%),
jumlah responden responden yang
berpendapatan Rp. 1.000.000 – Rp.
3.000.000 adalah 40 orang (40,4%),
jumlah responden yang berpendapatan
sebagai Rp.4.000.000 –Rp.6.000.000
adalah 16 orang (16,2%), jumlah
responden yang berpendpatan sebagai >
Rp 7.000.000 adalah 10 orang (10,1%).
berdasarkan pekerjaan menunjukkan
bahwa adalah responden yang bekerja
sebagai PNS adalah 13 orang (13,1%),
jumlah responden yang bekerja sebagai
wiraswasta adalah 32 orang (32,2%),
jumlah responden yang bekerja sebagai
pelajar / mahasiswa adalah 35 orang
(35,4%), jumlah responden yang bekerja
sebagai lainnya adalah 19 orang (19,2%).
Hasil Uji Reliabilitas
Penggunaan instrumen-instrumen
pertanyaan sebagai indikator dari data
variabel penelitian mensyaratkan adanya
suatu pengujian konsistensi melalui uji
reliabilitas, sehingga data yang digunakan
tersebut benar-benar dapat dipercaya atau
memenuhi aspek kehandalan untuk
dianalisis lebih lanjut. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan menghitung
cronbach alpha dari masing-masing
instrumen dalam suatu variabel. Menurut
Sarjono (2011:45), koefisien alpha yang
dapat diterima diatas 0.6. Apabila besarnya
cronbach alpha lebih besar dari 0.6 maka
instrumen dalam penelitian ini
reliabel/handal. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1, dapat
diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha
telah sesuai dengan kriteria yaitu diatas
0,60. Dengan demikian seluruh pertanyaan
yang digunakan dalam variabel penelitian
ini dapat dikatakan reliabel karena telah
memenuhi kredibilitas standar
cronbanch’s alpha dengan nilai alpha
yang lebih dari 0.60.
Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan
bahwa tahap ketiga yang menguji pengaruh
variabel independen pertama terhadap
dependen melalui variabel pemediasi
menunjukkan bahwa kualitas layanan pre-
flight berpengaruh siginifikan terhadap
loyalitas pelanggan melalui Kepuasan
pelanggan dengan nilai koefisien regresi (β)
sebesar 0,281 dengan probabilitas <0,05.
Namun nilai (β) tersebut meningkat dari
0,252 menjadi 0,281 ketika variabel mediasi
dimasukkan kedalam model.
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1. Kualitas Layanan
pre-flight
0.711 Handal
2. Kualitas layanan in-flight 0.847 Handal
3. Loyalitas pelanggan 0,790 Handal
4. Kepuasan pelanggan 0.796 Handal
Sumber : Output SPSS 20 (diolah), 2017
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
63
Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Regresi untuk Menguji Efek Mediasi Dari kepuasan pelanggan
Kepuasan
Pelanggan
(Z)
Loyalitas
Pelanggan
(Y)
Tahapan Persamaan Tahap 1
(β)
Tahap Tahap
2 (β) 3 (β)
Kualitas
layanan preflight(X1) 0,264 0,252 0,281
Kualitas
layanan inflight (X2) 0,427 0,489 0,396
Kepuasan
pelanggan (Z) 0,164
R 0,264 0,704 0,719
R2 0,070 0,495 0,517
R2 0,060 0,485 0,502
Signifikansi
pada tingkat p<0,05** Sumber: Data Primer (diolah), 2017
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pengaruh kualitas layanan pre-
flight terhadap loyalitas pelanggan
dimediasi oleh Kepuasan pelanggan secara
parsial (partial mediation) sehingga
hipotesis 6 tidak ditolak.
Selanjutnya pada Tabel 2 juga dapat
dilihat bahwa, tahap ketiga yang menguji
pengaruh variabel independen kedua
terhadap dependen melalui pemediasi
menunjukkan bahwa kualitas layanan in-
flight berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan melalui kepuasan
pelanggan dengan nilai koefisien regresi
(β) 0,396 pada probabilitas <0,05. Namun
nilai (β) berkurang dari 0,489 menjadi
0,396 ketika variabel mediasi dimasukkan
kedalam model. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh kualitas
layanan in-flight terhadap loyalitas
pelanggan dimediasikan oleh kepuasan
pelanggan secara parsial (partial
mediation) sehingga hipotesis 7 tidak
ditolak.
Hasil pengujian hipotesis 1 dan 2
menunjukkan bahwa kualitas layanan pre-
flight dan in-flight berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas pada maskapai Lion Air
di Banda Aceh. Banyak penelitian yang
mengkaji hubungan kualitas layanan
dengan loyalitas pelanggan. Zeithaml et al
(1996), Jasfar (2005), Japarianto et al
(2007), Akbar dan Parvez (2009)
menyatakan bahwa kualitas layanan
memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan. Kualitas layanan juga dapat
mempengaruhi loyalitas pelanggan secara
langsung (Zeithaml dkk., 1996) dan
mempengaruhi loyalitas pelanggan secara
tidak langsung melalui kepuasan (Caruana,
2002). Kualitas layanan mendorong
pelanggan untuk komitmen kepada produk
dan layanan suatu perusahaan sehingga
berdampak kepada peningkatan market
share suatu produk.
Kualitas layanan sangat krusial dalam
mempertahankan pelanggan dalam waktu
yang lama. Perusahaan yang memiliki
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
64
layanan yang superior akan dapat
memaksimalkan performa keuangan
perusahaan (Gilbert dkk., 2004).
Pendapat tersebut didukung oleh
Kandampully (1998) yang mengemukakan
bahwa pelanggan akan loyal kepada
perusahaan apabila perusahaan memiliki
kemampuan untuk menciptakan dan
menjaga hubungan emosional yang baik
dalam jangka panjang dengan para
pelanggannya dengan cara memberikan
kualitas pelayanan terbaik yang mampu
merebut hati pelanggan sehingga membuat
pelanggan loyal kepada perusahaan. Namun
berbeda halnya dengan hasil penelitian yang
dilakukan Bahar dkk. (2009), Semuel dan
Wijaya (2009), sama seperti Penelitian
Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1996)
telah menunjukkan bahwa kualitas layanan
sebagai suatu yang berpengaruh terhadap
loyalitas. Hasil serupa ditunjukkan dalam
penelitian Hong dan Prybutok (2008).
Berdasarkan peran penting tersebut, maka
kualitas layanan memiliki berpengaruh
secara langsung terhadap loyalitas.
Pengujian hipotesis 3 dan 4
menunjukkan bahwa kualitas layanan pre-
flight dan in-flight berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan pada maskapai Lion
Air di Banda Aceh. Hubungan antara
kualitas pelayanan dan kepuasan secara luas
didokumentasikan dalam literatur terutama
pemasaran, hubungan tersebut secara
teoritis maupun empiris adalah positif
seperti yang telah diteliti oleh Wijayanti
(2008). Secara teoritis ketika pelayanan
yang diberikan mampu memenuhi atau
melampaui pengharapan atau ekpetasi
pelanggan maka pelanggan tersebut merasa
puas (Parasuraman et al, 1988). Secara
empiris banyak penelitian dengan latar
belakang sampel yang berbeda-beda telah
membuktikan bahwa kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan pelanggan seperti yang
diungkapkan oleh Salazar (2004),
Munawaroh (2005), Darsono dan Wellyan
(2007), Bahar dkk. (2009), Ulfah (2009),
Aryani dan Rosinta (2010). Manulang
(2008) dan Akbar dan Parvez (2009) juga
mengungkapkan hal serupa yakni kualitas
pelayanan yang dilihat dari lima dimensi :
tangible, reliability, responsiveness,
assurance, emphaty memiliki dampak
positif bagi kepuasan pelanggan.
Sedangkan Riyani (2009) dan Yulandari
(2009) menyatakan bahwa konsumen
kurang puas terhadap kualitas layanan yang
disebabkan oleh lebih besarnya harapan
konsumen dibanding kinerja perusahaan.
Hasil penelitian Aryani dn Rosinta (2010)
mengungkapkan bahwa dari kelima dimensi
kualitas layanan ternyata dimensi reliability
yang paling kuat dalam menjelaskan
kualitas layanan khususnya indikator
kesesuaian pelayanan dengan janji serta
kecepatan layanan. Sedangkan penelitian
Semuel dan Wijaya (2009) memperoleh
hasil bahwa dimensi responsiveness
merupakan dimensi yang paling kuat
pengaruhnya terhadap kepuasan dengan
indikator kecekatan petugas dalam
melayani pelanggan. Pengujian ini selaras
dengan studi LaBarbera dan Mazursky,
(1983) Dalam rangka untuk mencapai
kepuasan pelanggan, organisasi harus
mampu membangun dan mempertahankan
hubungan jangka panjang dengan
pelanggan melalui memuaskan berbagai
kebutuhan pelanggan dan tuntutan yang
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
65
resultantly memotivasi mereka untuk terus
melakukan bisnis dengan organisasi secara
terus – menerus, Oleh karena itu dianggap
bahwa kualitas layanan pre-flight dan in-
flight memiliki dampak yang signifikan
terhadap kepuasan penumpang.
Pengujian hipotesis 5 menunjukkan
bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan pada maskapai
Lion Air di Banda Aceh. Hal ini sesuai
dengan Wijayanti (2008) menyatakan
bahwa kepuasan yang dirasakan oleh
pelanggan dapat meningkatkan intensitas
membeli dari pelanggan tersebut.
Terciptanya tingkat kepuasan pelanggan
yang optimal maka mendorong terciptanya
loyalitas di benak pelanggan yang merasa
puas tadi. Loyalitas pelanggan dipandang
sebagai kekuatan hubungan antara sikap
relatif seseorang dan bisnis berulang.
Hallowell (1996) menyatakan bahwa
kepuasan memiliki pengaruh positif
terhadap loyalitas pelanggan. Hal serupa
diungkapkan oleh Darsono dan Wellyan
(2007) bahwa kepuasan mempunyai
asosiasi positif dengan loyalitas, tetapi
dengan catatan peningkatan kepuasan tidak
selalu menghasilkan peningkatan loyalitas
dalam derajat yang sama. Kepuasan
pelanggan merupakan kunci dalam
menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak
manfaat yang diterima oleh perusahaan
dengan tercapainya tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga
dapat mencegah terjadinya perputaran
pelanggan, mengurangi sensitivitas
pelanggan terhadap harga, mengurangi
biaya kegagalan pemasaran, mengurangi
biaya operasi yang diakibatkan oleh
meningkatnya jumlah pelanggan,
meningkatkan efektivitas iklan, dan
meningkatkan reputasi bisnis (Fornell,
1992).
Pengujian hipotesis 6 dan 7
menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan
memediasi pengaruh antara kualitas
pelanggan pre-flight dan in-flight terhadap
loyalitas pelanggan pada maskapai Lion
Air di Banda Aceh. Sesuai dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Stank et al
dalam Bloemer dan Kasper (1995)
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
(pre-flight dan In-flight service)
mempunyai pengaruh positif dan
signifikan secara tidak langsung terhadap
loyalitas pelanggan melalui mediasi
kepuasan pelanggan. Pelanggan yang
memutuskan untuk loyal terhadap suatu
produk atau jasa seringkali disebabkan
karena mereka merasakan pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan tidak hanya
sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga
memuaskan dan menyenangkan. Jenis
pelayanan ini dalam dunia pemasaran
seringkali disebut dengan pelayanan prima
(excellent service) yang selalu diharapkan
oleh pelanggan (Kartajaya, 2006).
Kualitas pelayanan yang optimal
dapat dijadikan sebagai salah satu strategi
perusahaan untuk meningkatkan serta
mempertahankan pelanggan. Kualitas
pelayanan yang optimal diharapkan akan
mampu memenuhi harapan pelanggan
sehingga akan menciptakan kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal
merupakan aset berharga untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan dalam
persaingan pasar yang ketat. Aryani dan
Rosinta (2010) mengungkapkan bahwa
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
66
banyak penelitian empiris menyatakan
kepuasan pelanggan ditentukan oleh
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
Bahar dkk. (2009) menyatakan kepuasan
pengguna merupakan faktor utama dalam
menilai kualitas pelayanan, dimana
konsumen menilai kinerja pelayanan yang
diterima dan yang dirasakan langsung
terhadap produk suatu layanan. Hasil
penelitian Munawaroh (2005) menyatakan
bahwa kualitas jasa yang baik merupakan
hal yang sangat penting dalam
menciptakan kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan konstruk
yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh
kualitas layanan, demikian pula halnya
dengan loyalitas pelanggan yang juga
dipengaruhi oleh kualitas layanan (Oliver,
1980 dalam Aryani dan Rosinta, 2010).
Aryani dan Rosinta (2010) menyatakan
terdapat pengaruh yang kuat dan positif
antara variabel kualitas layanan terhadap
kepuasan pelanggan. Kualitas layanan
juga dapat mempengaruhi loyalitas
pelanggan secara langsung (Zeithaml et al,
1996; Japarianto et al, 2007) dan
mempengaruhi loyalitas pelanggan secara
tidak langsung melalui kepuasan (Semuel
dan Wijaya, 2009). Pendapat serupa juga
diungkapkan oleh Hallowell (1996) bahwa
kepuasan memiliki potensi untuk
membangun loyalitas. Kepuasan
pelanggan adalah kunci dalam
menciptakan loyalitas pelanggan.
Perusahaan memperoleh banyak manfaat
dengan tercapainya tingkat kepuasan yang
tinggi, yakni selain dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan tapi juga dapat
mencegah terjadinya perputaran
pelanggan, mengurangi sensitivitas
pelanggan terhadap harga, mengurangi
biaya kegagalan pemasaran, mengurangi
biaya operasi yang diakibatkan oleh
meningkatnya jumlah pelanggan,
meningkatkan efektivitas iklan, dan
meningkatkan reputasi bisnis (Fornell,
1992 dalam Aryani dan Rosinta, 2010).
Akbar dan Parvez (2009) menyatakan
bahwa faktor-faktor pembentuk loyalitas
pelanggan adalah kualitas pelayanan,
kepercayaan, dan kepuasan pelanggan.
Pendapat tersebut juga didukung
penelitian yang dilakukan oleh Hallowell
(1996) yang mengemukakan bahwa
customer satisfaction (kepuasan
pelanggan) adalah prasyarat loyalitas
pelanggan. Pelanggan yang loyal
mempunyai kecenderungan lebih rendah
untuk berpindah merek, kurang sensitif
terhadap harga, membeli lebih sering dan
atau lebih banyak, menjadi strong word of
mouth, menciptakan business referrals.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan pada penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas layanan pre-flight dan in-
flight berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan
pelanggan maskapai Lion Air di
Banda Aceh. Hal ini berarti bahwa
semakin baik kualitas layanan yang
diberikan oleh Lion Air maka akan
dapat meningkatkan kepuasan
pelanggannya, begitu juga
sebaliknya.
2. Kepuasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
67
pelanggan maskapai Lion Air. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat kepuasan yang dirasakan
pelanggan maskapai Lion Air maka
loyalitasnya makin meningkat.
3. Kualitas layanan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan maskapai Lion Air. Hal ini
berarti bahwa semakin baik kualitas
layanan yang diberikan oleh maskapai
Lion Air maka loyalitas pelanggan
akan meningkat.
4. Kepuasan pelanggan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan pada pelanggan
maskapai Lion Air di Banda Aceh.
Hal ini mengartikan bahwa kepuasan
pelanggan Lion Air menghasilkan
loyalitas pelanggan terhadap
maskapai Lion Air Pentingnya
kepuasan pelanggan adalah dapat
memberikan beberapa manfaat,
diantaranya adalah hubungan antara
perusahaan dan para pelanggannya
menjadi harmonis, memberikan dasar
yang baik untuk pembelian kembali,
dapat mendorong terciptanya
loyalitas pelanggan, dan timbulnya
kesediaan pelanggan untuk
membayar dengan harga yang wajar
atas jasa yang diterimanya. Seperti
halnya perusahaanperusahaan yang
sejenis saling mengungguli dan saling
mengembangkan hasil produknya
dengan harapan dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen maka
untuk menghadapi masalah ini tidak
ada jalan lain, selain meningkatkan
usaha di bidang pemasaran.
5. Kepuasan pelanggan memediasi
secara parsial (partially mediation)
pengaruh antara kualitas layanan pre-
flight dan kualitas layanan in-flight
terhadap loyalitas pelanggan pada
pelanggan maskapai Lion Air di
Banda Aceh.
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan pada penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, adapun saran untuk
perbaikan kualitas layanan Pre-flight
pihak maskapai Lion Air di masa yang
akan datang adalah melakukan
perbaikan dalam system keamanan
dan interior exterior pesawat serta
kebersihan dan kenyamanan pesawat
Lion Air secara berkesinambungan
dan inovasi- inovasi tertentu untuk
dapat meningkatkan kepuasan dan
loyalitas para pelanggannya.
2. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, adapun saran untuk
perbaikan kualitas layanan In-flight
pihak maskapai Lion Air di masa yang
akan datang adalah memberikan
kualitas makanan / masakan dan
minuman yang nikmat serta maskapai
memberikan kenyamanan dalam
penerbangan serta melakukan
perubahan - perubahan lain yang
dapat meningkatkan kualitas lanyanan
Inflight pada maskapai Lion Air. Serta
membuat kuesioner terkait customer
complain, form request makanan atau
minuman atau sesuatu yang ingin di
nikmati pelanggan selama dalam
penerbangan.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
68
3. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, adapun saran untuk
perbaikan loyalitas pelanggan pihak
maskapai Lion Air di masa yang akan
datang adalah untuk meninjau
kembali (review) strategi kebijakan
harga yang telah ditetapkan agar harga
yang ditetapkan mampu bersaing
dengan harga yang ditetapkan
kompetitor, selain itu dapat juga
dilakukan dengan meningkatkan
intensitas tarif tiket promo dan
manajemen Lion Air harus mengkaji
lebih tentang ketepatan waktu
penerbangan, ketepatan informasi
penerbangan, kecepatan, keakuratan,
dan keramahan pihak staf Lion Air
untuk menangani keluhan para
pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, adapun saran untuk
perbaikan kepuasan pelanggan pihak
maskapai Lion Air di masa yang akan
datang adalah berdasarkan hasil terhadap
responden, manajemen perlu melakukan
strategi perlakuan (treatment) yang
berbeda terhadap pelanggan. Untuk
pelanggan Lion Air dengan meningkatkan
kualitas layanan agar sesuai dengan
standar maskapai penerbangan lainnya,
baik dalam segi ketepatan waktu,
keramahan, keamanan, kenyamanan serta
keluhan, agar pelanggan merasa puas
terhadap maskapai Lion Air.
REFERENSI
Ahmad Mardalis. (2005). Meraih Loyalitas
Pelanggan. Jakarta: Balai Pustaka
Akbar M.M and Parvez. (2009). Impact of
Service Quality, Trust, and Customer
Satisfaction Loyalty, ABAC Journal,
Vol. 29, (1), 24-38.
Arikunto S, (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi
VI, Jakarta: PT Rineka Cipta
Aryani, Dwi., Rosinta, Febrina. (2010).
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan.
Jurnal Ilmu Administrasi Dan
Organisasi, Vol. 17, (2),114-126.
Bahar, Taslim., Tamin, Ofyan.,
Kusbiantoro, B.S., Frazila, Russ
Bona. (2009). Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Penggunaan Moda
Angkutan Umum Informal (Studi
Kasus Ojek Sepeda Motor). Jurnal
Simposium XII FSTPT, 972-981.
Augusty, Ferdinand. (2006). Metode
Penelitian Manajemen. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Baron R. M., Kenny, D. A. (1986), ―The
Moderator-Mediator Variable
Distinction In Social Psychological
Research: Conceptual, Strategic, and
Statistical Considerations, Journal of
Personality and Social Psychology,
Vol. 51, 1173-1182
Bloemer dan J. Kasper. (1995). “The
complex relationship between
consumer satisfaction and brand
loyalty. Journal of Economic
Psychology, Vol. 16(2), 19-24
Caruana, A. (2002). Service Loyalty The
Effects of Service Quality and The
Mediating Role of Customer
Satisfaction. European Journal of
Marketing.
Durianto,Sugiarto dan Tony Sitinjak,
(2001). Strategi Menaklukkan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
69
Merek, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Fornell, C. (1992). A National Customer
Satisfaction Barometer: The Swedish
Experience. Journal of Marketing,
Vol. 56.
Gilbert, G.R. et.al. (2004). Measuring
Customer Satisfaction in The Fast
Food Industry: A cross-national
Approach. The Journal of Services
Marketing, Vol. 18
Gursoy, D., Chen, M.H. and Kim, H.Y.
(2005), “The US airlines relative
positioning based
on attributes of service quality”,
Tourism Management, Vol 26 (1), 57-
67.
Ghozali, Imam. (2006). AplikasiAnalisis
Multivariate Dengan Progam SPSS.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Griffin, Jill. (2002). Customer Loyalty How
to Earn It, How to Keep It. Kentucky:
McGraw-Hill.
Griffin, Jill. (2003). Customer Loyalty :
Menumbuhkan Dan Mempertahankan
Pelanggan. Jakarta, Airlangga.
Griffin, Jill. (2005). Customer Loyality :
Edisi Revisi, Jakarta Erlangga
Hair et al. (2010). Multivariate Data
Analysis, Seventh Edition. Pearson
Prentice Hall
Hermawan Kartajaya. (2006). Hermawan
Kartajaya on Segmentation Seri 9
Elemen Marketing. Bandung: PT.
Mizan Pustaka.
Hurriyati, Ratih, (2005). Bauran
Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,
Bandung: Alfabeta
Jasfar, Farida. (2005). Kualitas Jasa dan
Hubungan Dengan Loyalitas Serta
Komitmen Konsumen : Studi Pada
Pelanggan Salon Kecantikan. Jurnal
Siasat Bisnis On Marketing Edisi
Khusus, Vol. 1, (7),97-11
Japarianto, Edwin., Laksmono, Poppy.,
Khomariyah, Nur Ainy. (2007).
Analisa Kualitas Layanan Sebagai
atika Paramitha Wendha, Pengaruh
Kualitas Layanan Pengukur Loyalitas
Pelanggan Hotel Majapahit Surabaya
Dengan Pemasaran Relasional
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Manajemen Perhotelan, Vol. 3, (1),
34-42
Judd, C.M. & Kenny, D.A. (1981). Process
Analysis: Estimating Mediation in
Treatment Evaluation. Evaluation
Review. Vol. 5.
Jones, T.O. and Sasser, W.E. (1995), “Why
satisfied customers defect”, Harvard
Business Review, Vol. 73 (6),88-99
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian
Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman
pengalaman. Percetakan pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Jonathan Sarwono. (2005). Teori dan
Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi
Kandampully, Jay. (1998). Service quality
to service loyalty: A relationship
which goes beyond customer services.
Total Quality Management, Vol. 9,
(6), 431-44
Kartajaya, Hermawan. (2006), Hermawan
Kartajaya on Marketing.
Jakarta:GramediaPustakaUtama.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. (2004).
Dasar - Dasar Pemasaran. Edisi IX.
Jakarta: PT. Indeks
Kotler, Philip. (2005) Manajemen
Pemasaran. Jilid 1. Indeks, Jakarta.
LaBarbera, P.A. and Mazursky, D. (1983),
“A longitudinal assessment of
consumer satisfaction, dissatisfaction:
the dynamic aspect of cognitive
process”, Journal of Marketing
Research, Vol. 20 (4), 393-404.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 55-70
70
Lupiyoadi , Rambat. (2001). Manajemen
Pemasaran Jasa. Jakarta : PT.
Salemba Empat.
Lupiyoadi, Hamdani. (2006). Manajemen
Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta
: Penerbit Salemba Empat.
http://lionair.com. Lion. (2008). Data
Penerbangan. Diakses pada 2 Juli 2016
Malhotra. (2003). Riset Penelitian. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Marconi, Joe. (1993). Beyond Branding.
Chicago: Probus Publishing Company.
Mudie, Peter. Angela Cottam. (1993). The
Management and Marketing of
Services. Oxford: Butterworth-
Heinemann Ltd.
Mowen (2004). Perilaku Konsumen,
Penerbit Pustaka Ilmu, Jakarta.
Nazir, Moh. (2007). Metode Penelitian.
Jakarta Ghalia Indonesia.
Namukasa, Juliet. (2013). The Influence Of
Airline Service Quality On Passenger
Satisfaction And Loyalty The Case Of
Uganda Airline Industry. The TQM
Journal, Vol. 25 (5), 520 – 532.