Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Informatics and Business Institute Darmajaya 65
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT. RATU POLA BUMI BANDAR
LAMPUNG TAHUN 2013
1Dwi Indria Novita
1Universitas Bandar Lampung, Akuntansi
ABSTRACT
PT. Ratu Pola Bumi is one of concrete electrical standard and concrete pole with pre-
tensile system, the first in Indonesia. PT Ratu Pola Bumi has a factory located in Bandar
Lampung –Lampung. In order to increase the employees performance, PT Ratu Pola Bumi
encourage the employees to develop themselves and do the best to upgrade their
competencies, and also be discipline, so that corporation goal can be reach. Problem
faced in this research is lowness of employees’ performance, competencies that unsuitable,
and indiscipline. Those problems are interdependently of each other, and suspected that
performance lowness is an effect of unsuitable competency and indiscipline. The main
problem of this research is how competency and discipline affect performance in PT Ratu
Pola Bumi. This research aims to find out the effect of competency and discipline on
employees’ performance in PT Ratu Pola Bumi. Research data is collected using
questionnaire and literature, while analysis using double linear regression. The collected
data is processed by SPSS for Windows version 17.00. This research uses 150 respondents.
The result of this research shows that competency (X1), and disciplines (X2) have positive
effect on employees’ performance (Y) in PT Ratu Pola Bumi.
Keywords: Competency, Discipline, Employees’ Performance
ABSTRAK
PT. Ratu Pola Bumi merupakan salah satu produsen tiang listrik beton dan tiang pancang
beton dengan sistem prategang pertama di Indonesia dan mempunyai lokasi pabrik di
Bandar Lampung - propinsi Lampung. Untuk meningkatkan kinerja karyawannya maka
PT. Ratu Pola Bumi berusaha agar karyawan mau mengembangkan diri dan bekerja sebaik
mungkin untuk meningkatkan kompetensinya dan menegakkan disiplin dalam bekerja,
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya
kinerja karyawan, ketidaksesuaian kompetensi, dan disiplin kerja yang rendah. Ketiga
masalah tersebut di atas diduga saling berpengaruh, sehingga ada dugaan bahwa rendahnya
kinerja akibat pengaruh dari adanya ketidaksesuaian kompetensi dan rendahnya disiplin
kerja. Rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh
kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi. Data penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Analisis data menggunakan regresi linier
berganda. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for
windows versi 17.00. Penelitian ini menggunakan 150 responden. Hasil penelitian
berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel bebas
Informatics and Business Institute Darmajaya 66
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
kompetensi (X1) dan disiplin kerja (X2) mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Ratu Pola Bumi.
Kata Kunci : Kompetensi, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan bisnis atau dunia
usaha semakin ketat. Tuntutan untuk
memperoleh laba dan terus beroperasinya
perusahaan merupakan tujuan dari suatu
perusahaan yang terkadang perusahaan
akan melakukan apa saja untuk mencapai
tujuan tersebut. Perusahaan akan
melakukan peningkatan sumbersumber
daya yang dimilikinya dalam
meningkatkan pendapatan/tercapainya
tujuan agar semaksimal mungkin dapat
produktif. Tenaga kerja merupakan
komponen yang sangat penting dalam
pencapaian tujuan tersebut. Karyawan
merupakan komoditi berharga bagi
manajer-manajer yang bergantung pada
mereka untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Kualitas sumber daya
manusia dapat dilihat dari meningkatnya
produktivitas tenaga kerja dalam
mencapai tujuan organisasi. PT RATU
POLA BUMI didirikan pada tanggal 24
Pebruari 1983 dengan
akte pendirian No. 25 notaris Azhar Alia,
SH. Sejak tahun 1988 telah memproduksi
Tiang Listrik Beton untuk memasok
kebutuhan PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dalam melaksanakan pembangunan
dan pengembangan kelistrikan di
Indonesia pada umumnya dan Sumatera
bagian Selatan pada khususnya.
PT RATU POLA BUMI merupakan salah
satu produsen Tiang Listrik Beton dan
Tiang Pancang Beton dengan sistem
prategang pertama di Indonesia dan
mempunyai lokasi pabrik di Bandar
Lampung - Propinsi Lampung.
PT RATU POLA BUMI dalam
mengembangkan usahanya senantiasa
memperhatikan sumber daya manusianya.
Sebab sumber daya manusia dalam
perusahaan adalah hal yang sangat
penting. Berbeda dengan faktor produksi
yang lain seperti bahan baku, modal, atau
peralatan. Manusia merupakan makhluk
yang memiliki harkat dan martabat yang
senantiasa berada melekat baik manusia
itu sebagai anggota masyarakat ataupun
anggota organisasi. Manusia merupakan
salah satu faktor produksi yang
menentukan berhasil atau tidaknya
perusahaan mencapai tujuan. Suksesnya
suatu perusahaan sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki serta didukung oleh beberapa
faktor produksi lainnya.
Tenaga kerja merupakan komoditi yang
berharga untuk melakukan pekerjaan,
Informatics and Business Institute Darmajaya 67
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
sehingga organisasi akan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja dengan
memperhatikan faktor-faktor produktivitas
tersebut yang antara lain kesempatan
untuk memperoleh pendidikan, penilaian
prestasi kerja yang adil, rasional dan
obyektif, sistem kompensasi, dan berbagai
faktor lainnya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1995) kinerja diartikan
sebagai : (a) sesuatu yang dicapai, (b)
prestasi yang diperlihatkan, dan (c)
kemampuan kerja. Snell (1992) seperti
yang dikutip oleh Herman (Jurnal
Ekonomi Bisnis, th. 16, No. 1, Maret
2011), menyatakan bahwa kinerja
merupakan kulminasi dari tiga elemen
yang saling berkaitan, yakni keterampilan,
upaya, dan sifat keadaan eksternal.
Tingkat keterampilan merupakan bahan
mentah yang dibawa oleh seorang
karyawan ke tempat kerja seperti
pengetahuan, kemampuan,
kecakapankecakapan interpersonal serta
kecakapan-kecakapan teknis. Menurut
Moeheriono (2010), kinerja dapat
diketahui dan diukur jika individu atau
sekelompok karyawan telah mempunyai
kriteria atau standar keberhasilan tolok
ukur yang ditetapkan oleh organisasi.
Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan
target yang ditetapkan dalam pengukuran,
maka kinerja pada seseorang atau kinerja
organisasi tidak mungkin dapat diketahui
bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya.
Kinerja karyawan merupakan suatu
prestasi kerja yang dicapai seorang
karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan oleh pimpinan, serta
merupakan unsure penting dalam
perusahaan. Mengingat pentingnya
pengaruh faktor kompetensi dan disiplin
kerja dalam meningkatkan kinerja guna
mencapai tujuan perusahaan, maka dalam
penyusunan penelitian ini penulis
mengambil judul: ”PENGARUH
KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT. RATU POLA BUMI
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013”.
II. LANDASAN TEORI
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Marwansyah (2012),
“Manajemen sumber daya manusia dapat
diartikan sebagai pendayagunaan sumber
daya manusia di dalam organisasi, yang
dilakukan melalui fungsi-fungsi
perencanaan sumber daya manusia,
rekrutmen dan seleksi, pengembangan
sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian
kompensasi dan kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan
hubungan industrial”. Mondy (2008),
“Manajemen sumber daya manusia adalah
utilasi dari individu-individu untuk
Informatics and Business Institute Darmajaya 68
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
mencapai tujuan dari organisasi”.
Sedangkan menurut Malayu. S.P.
Hasibuan (2011), “Manajemen sumber
daya manusia adalah ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat”.
Dari uraian diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa manajemen sumber
daya manusia merupakan suatu proses
kegiatan yang telah disusun untuk
mencapai tujuan dengan memanfaatkan
manusia sebagai penghasil kerja secara
efisien, serta dengan memperhatikan
adanya keseimbangan untuk memenuhi
kepuasan hati antara manusia sebagai
anggota organisasi dan tujuan organisasi.
Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja menurut
Mangkunegara (2000), kinerja berasal dari
kata Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang). Kinerja adalah “hasil secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab
yang diberikan kepadanya”. Menurut
Malayu S. P Hasibuan (2011) “Kinerja
adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental
yang dilakukan seseorang untuk
mengerjakan suatu pekerjaan”.
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson
(2006), menyatakan bahwa ”kinerja pada
dasarnya apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan karyawan”.
Kompetensi
Kompetensi kerja bukanlah hal baru di
dalam psikologi organisasi industri
Amerika yang sudah memiliki gerakan
kompetensi sejak akhir tahun 1960 dan
awal tahun 1970 (Rivai dan Sagala, 2011).
Para pakar manajemen sumber daya
manusia dan perilaku organisasi pada
umumnya memberikan batasan berbeda
mengenai konsep kompetensi, tetapi
secara tersirat batasan yang terkandung
dalam pengertian para pakar tersebut
relatif memiliki kesamaan bahwa
kompetensi adalah karakteristik utama
dari individu untuk menghasilkan kinerja
optimal dalam melakukan pekerjaan yang
mencakup motif, sifat, konsep diri,
pengetahuan, dan keahlian.
kerja. Kreitner dan Kinicki (2005)
berpendapat bahwa kompetensi
merupakan kemampuan yang
menunjukkan karakteristik stabil,
berkaitan dengan kemampuan maksimum
fisik dan mental seseorang. Kompetensi
seseorang menjadi ciri dasar individu
dikaitkan dengan standar kriteria kinerja
yang efektif dan atau superior. Dari
penjelasan di atas seperti yang dikutip
oleh Kreitner dan Kinicki (2005), Spencer
Informatics and Business Institute Darmajaya 69
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
berpendapat bahwa kompetensi disamping
menentukan perilaku dan kinerja
seseorang juga menentukan apakah
seseorang melakukan pekerjaannya
dengan baik berdasarkan
standar kriteria yang telah ditentukan.
Kemampuan manusia terwujudkan dengan
karya, keterampilan, pengetahuan,
perilaku, sikap, dan motif atau bakatnya
ditemukan secara nyata dapat
membedakan antara mereka yang sukses
atau
superior dan biasa-biasa atau average saja
ditempat kerja. Kompetensi sebagai
kemampuan seseorang untuk
menghasilkan pada tingkat yang
memuaskan ditempat kerja termasuk
diantaranya seseorang untuk mentrasfer
dan mengaplikasikan keterampilan dan
pengetahuan tersebut dalam situasi yang
baru. Sedarmayanti (2003)
mengemukakan bahwa kompetensi kerja
adalah kemampuan yang dimiliki seorang
karyawan dalam melakukan tindakan yang
berhubungan dengan tugas dan tanggung
jawab agar dapat mencapai tujuan
perusahaan.
Spencer and Spencer dikutip oleh
Narimawati, (2007) kompetensi adalah:
”Karakter sikap dan perilaku, atau
kemauan dan kemampuan individual yang
relatif stabil ketika menghadapi situasi
dan tempat kerja yang terbentuk dari
sinergi antara watak, konsep diri, motivasi
internal, serta kapasitas pengetahuan
konseptual”.
Berdasarkan berbagai pengertian tentang
kompetensi kerja yang diungkapkan oleh
para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan kompetensi
merupakan karakteristik yang dimiliki
individu didasari potensi intelektual
maupun perilaku yang bisa menghasilkan
kinerja superior dan bisa bertahan lama
(stabil) serta efektif dalam bidang
pekerjaan. Dapat disimpulkan dari
pengertian diatas bahwa kompetensi
adalah karakteristik dari suatu
kemampuan seseorang yang dapat di
buktikan sehingga memunculkan suatu
prestasi kerja. Menurut penulis,
kompetensi kerja merupakan kemampuan
yang dimiliki seorang karyawan dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab
yang dilandasi pengetahuan, keterampilan
dan kepribadian untuk
Disiplin Kerja
Disiplin kerja seperti yang dikemukakan
oleh Rivai (2011) adalah suatu alat yang
digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka bersedia mengubah suatu perilaku
serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati peraturan perusahaan
dan normanorma sosial yang berlaku.
Sebagai contoh, beberapa karyawan biasa
Informatics and Business Institute Darmajaya 70
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
dating terlambat untuk bekerja,
mengabaikan prosedur keselamatan,
melalaikan pekerjaan detail yang
diperlukan untuk pekerjaan mereka,
tindakan yang tidak sopan ke pelanggan,
atau terlibat dalam tindakan yang tidak
pantas.
Menurut Moekijat, (2010) “Disiplin
adalah kesanggupan menguasai diri yang
diatur”. Disiplin menitik beratkan pada
bantuan kepada pegawai untuk
mengembangkan sikap yang baik terhadap
pekerjaan. Disiplin pegawai yang baik
akan mempercepat tercapainya tujuan
organisasi, sedangkan disiplin yang
rendah akan menjadi penghalang dan
memperlambat pencapaian tujuan
organisasi. Dalam kaitannya dengan
pekerjaan, Nitisemito (2000) menyatakan
bahwa “disiplin kerja merupakan suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Disiplin kerja dibutuhkan untuk menjaga
agar prestasi kerja pegawai meningkat.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja
pegawai merupakan sikap atau tingkah
laku yang menunjukkan kesetiaan dan
ketaatan seseorang atau sekelompok orang
terhadap peraturan yang telah ditetapkan
oleh instansi atau organisasinya baik yang
tertulis maupun tidak tertulis sehingga
diharapkan pekerjaan yang dilakukan
efektif dan efesien.
III. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono
(2012) didefinisikan sebagai: “Suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian tersebut
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis”. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode
survei dengan cara mengumpulkan data
melalui instrumen penelitian, dan
memberikan kuesioner kepada karyawan
sebagai responden yang hasilnya
kemudian diolah melalui program SPSS
untuk mengetahui pengaruh antar variabel
yang ada. Metode tersebut digunakan
untuk menguji pengaruh antara dua
variabel bebas dan satu terikat.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah semua
karyawan yang berada di PT Ratu Pola
Bumi Bandar Lampung yang berjumlah
260 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara proportionate stratified
random sampling, teknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional (Sugiyono, 2012).
Informatics and Business Institute Darmajaya 71
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
Untuk menentukan jumlah sampel maka
digunakan Tabel Isaac dan ichael. Tabel
penentuan jumlah sampel dari Isaac dan
Michael memberikan kemudahan
penentuan jumlah sampel berdasarkan
tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.
Dengan tabel ini, peneliti dapat secara
langsung menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki seperti yang
tercantum dalam Lampiran 7. Adapun
rumus yang biasa digunakan untuk
mengukur jumlah sampel dari populasi
yang diketahui jumlahnya adalah sebagai
berikut: Dengan jumlah populasi sebanyak
260 orang, kesalahan 5%, maka jumlah
sampelnya 149,02 (dibulatkan menjadi
150). Karena populasi berstrata, maka
sampelnya juga berstrata.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
data dilakukan dengan teknik sebagai
berikut:
1. Data Primer, merupakan data yang
diperoleh secara langsung dari sumber
asli. Data primer yang ada dalam
penelitian ini merupakan data dari hasil
kuesioner.
Kuesioner adalah metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden dengan panduan
kuesioner.
2. Studi Pustaka, merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan
membaca buku-buku, literatur, jurnal-
jurnal, referensi yang berkaitan dengan
penelitian ini dan penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan penelitian yang
sedang dilakukan.
Data yang diperoleh dikumpulkan melalui
Penelitian Lapangan (Field
Research), yaitu penulis mempersiapkan
daftar pertanyaan/pernyataan yang
berhubungan dengan permasalahan yang
ada dalam penelitian. Kuesioner yang
diberikan berisi pertanyaan/pernyataan
tertulis tertutup. Responden memilih
jawaban yang tersedia dengan
memberikan tanda silang pada jawaban
yang dianggap paling sesuai.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian pengaruh antara variabel
kompetensi dan disiplin kerja terhadap
variabel kinerja karyawan adalah
kombinasi antara teknik statistik deskriptif
dan teknik statistik inferensial: 1. Teknik
statistik deskriptif, dalam hal ini
digunakan untuk menyajikan data setiap
variabel secara sendiri-sendiri dan
selanjutnya juga digunakan untuk
mengukur gejala pusat yang mencakup
median, modus, rerata dan ukuran
penyebaran dengan menggunakan standar
Informatics and Business Institute Darmajaya 72
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
deviasi serta dilengkapi dengan grafik
berbentuk histogram.
2. Teknik statistik inferensial,
dipergunakan untuk menguji hipotesis
penelitian, dengan analisis regresi
sederhana/berganda dan sebelumnya
dilakukan pengujian terhadap persyaratan
analisis melalui uji taksiran untuk setiap
regresi sederhana maupun berganda serta
uji homogenitas varian Y atas variabel
X1, X2.
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi dari
variabel terikat. Besarnya nilai R² adalah
antara 0 sampai 1. Nilai R² menjauhi
angka 1 atau mendekati 0 berarti tidak
mampu variabel bebas menjelaskan
variasi variabel terikat, R² mendekati 1
berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel terikat. Jadi besarnya nilai
R² menunjukkan ketepatan model regresi
yang digunakan, semakin besar nilai R²
semakin tepat model regresi yang
digunakan.
Analisis Regresi Linear Sederhana dan
Berganda
Menurut Arikunto (2010) untuk menguji
pengaruh beberapa variabel bebas dengan
variabel terikat adalah: - Regresi Linear
Sederhana Ŷ = a+b X
- Regresi Linear Berganda Ŷ = a+b1
X1+b2 X2 +...................+bn Xn
IV. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengolahan data
terhadap pernyataan responden secara
rata-rata pada variabel kinerja karyawan
terlihat bahwa untuk responden yang
memberikan penilaian sangat setuju ada
sebanyak 25%, untuk responden yang
memberikan penilaian setuju ada
sebanyak 30% dan yang memberikan
penilaian ragu-ragu ada sebanyak 27%
adapun responden yang memberikan
penilaian tidak setuju ada sebanyak 14%
dan yang memberikan penilaian sangat
tidak setuju ada sebanyak 4%. Bila
melihat hasil secara keseluruhan pada
variabel kinerja karyawan terlihat bobot
nilai rata-rata sebesar 552 dengan
demikian bobot nilai rata-rata berada pada
kategori setuju, ini berarti bahwa kinerja
para karyawan yang berada di PT. Ratu
Pola Bumi Bandar Lampung sudah cukup
baik.
Data Kompetensi
Informatics and Business Institute Darmajaya 73
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
Variabel kompetensi (X1) digunakan 16
item pernyataan yang disebarkan kepada
150 orang responden, terhadap output
pengolahan data untuk variabel
kompetensi. Berdasarkan hasil pengolahan
data terhadap pernyataan responden secara
rata-rata pada variabel kompetensi terlihat
bahwa untuk responden yang memberikan
penilaian sangat setuju ada sebanyak 30%,
untuk responden yang memberikan
penilaian setuju ada sebanyak 30% dan
yang memberikan penilaian ragu-ragu ada
sebanyak 25% adapun responden yang
memberikan penilaian tidak setuju ada
sebanyak 10% dan yang memberikan
penilaian sangat tidak setuju ada sebanyak
5%. Bila melihat hasil secara keseluruhan
pada variabel kompetensi terlihat bobot
nilai rata-rata sebesar 557 dengan
demikian bobot nilai rata-rata berada pada
kategori setuju, ini berarti bahwa
kompetensi para karyawan yang berada di
PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung
sudah cukup baik.
Data Disiplin Kerja
Berdasarkan hasil pengolahan data
terhadap pernyataan responden secara
rata-rata pada variabel disiplin kerja
terlihat bahwa untuk responden yang
memberikan penilaian sangat setuju ada
sebanyak 25%, untuk responden yang
memberikan penilaian setuju ada
sebanyak 30% dan yang memberikan
penilaian ragu-ragu ada sebanyak 27%
adapun responden yang memberikan
penilaian tidak setuju ada sebanyak 14%
dan yang memberikan penilaian sangat
tidak setuju ada sebanyak 4%. Bila
melihat hasil secara keseluruhan pada
variabel disiplin kerja terlihat bobot nilai
rata-rata sebesar 534 dengan demikian
bobot nilai rata-rata berada pada kategori
setuju, ini berarti bahwa disiplin kerja
para karyawan yang berada di PT. Ratu
Pola Bumi Bandar Lampung sudah cukup
baik.
Analisis Data
Hipotesis 1
H1 : Terdapat pengaruh positif yang
signifikan kompetensi terhadap kinerja
karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi
Bandar Lampung.
Angka R Square disebut juga sebagai
Koefisien Determinasi. Besarnya angka
Koefisien diterminasi 0,432 atau sama
dengan 43,2%. Angka tersebut berarti
bahwa sebesar 43,2% kinerja karyawan
yang terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan kompetensi. Sedang sisanya
yaitu 56,8% (100% - 43,2%) dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab
lainnya.
Besarnya Standard Error of the Estimate
(SEE) ialah sebesar 5,53686 (untuk
kinerja karyawan). Jika dibandingkan
dengan angka Standard Deviasi (STD),
Informatics and Business Institute Darmajaya 74
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
sebesar 7,324 maka angka Standard Error
of the Estimate (SEE) lebih kecil. Ini
artinya angka SEE baik untuk dijadikan
sebagai prediktor dalam menentukan
kinerja karyawan. Angka yang baik untuk
dijadikan sebagai prediktor variabel
terikat harus lebih kecil dari angka
standard deviasi (SEE < STD).
Nilai Durbin–Watson pada tabel di atas
sebesar 2,143. Nilai ini mempunyai
makna bahwa otokorelasi tidak terjadi
dalam model regresi ini. Ketentuannya
adalah otokorelasi tidak terjadi jika nilai
Durbin–Watson adalah 1 < DW < 3.
Hipotesis 2
H2 : Terdapat pengaruh positif yang
signifikan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi
Bandar Lampung.
Ringkasan Model (Koefisien
Determinasi)
Angka R Square (angka korelasi atau r
yang dikuadratkan) sebesar 0,511. Angka
R Square disebut juga sebagai Koefisien
Determinasi. Besarnya angka Koefisien
diterminasi 0,511 atau sama dengan
51,1%. Angka tersebut berarti bahwa
sebesar 51,1% kinerja karyawan yang
terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan disiplin kerja. Sedang
sisanya yaitu 48,9% (100% - 51,1%) dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab
lainnya.
Besarnya Standard Error of the Estimate
(SEE) ialah sebesar 5,14087 (untuk
disiplin kerja). Jika dibandingkan dengan
angka Standard Deviasi (STD), sebesar
7,324 maka angka Standard Error of the
Estimate (SEE) lebih kecil. Ini artinya
angka SEE baik untuk dijadikan sebagai
prediktor dalam menentukan kinerja
karyawan. Angka yang baik untuk
dijadikan sebagai prediktor variabel
terikat harus lebih kecil dari angka
standard deviasi (SEE < STD).
Nilai Durbin–Watson pada tabel di atas
sebesar 2,110. Nilai ini mempunyai
makna bahwa otokorelasi tidak terjadi
dalam model regresi ini. Ketentuannya
adalah otokorelasi tidak terjadi jika nilai
Durbin–Watson adalah 1 < DW < 3.
Hipotesis 3
H3 : Terdapat pengaruh positif yang
signifikan kompetensi terhadap disiplin
kerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi
Bandar Lampung.
Ringkasan Model (Koefisien
Determinasi)
Angka R Square (angka korelasi atau r
yang dikuadratkan) sebesar 0,260. Angka
R Square disebut juga sebagai Koefisien
Determinasi. Besarnya angka Koefisien
diterminasi 0,260 atau sama dengan
Informatics and Business Institute Darmajaya 75
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
26,0%. Angka tersebut berarti bahwa
sebesar 26,0% disiplin kerja karyawan
yang terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan kompetensi. Sedang sisanya
yaitu 74,0% (100% - 26,0%) dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab
lainnya.
Besarnya Standard Error of the Estimate
(SEE) ialah sebesar 8,30825 (untuk
disiplin kerja). Jika dibandingkan dengan
angka Standard Deviasi (STD), sebesar
9,11937 maka angka Standard Error of the
Estimate (SEE) lebih kecil.
Ini artinya angka SEE baik untuk
dijadikan sebagai prediktor dalam
menentukan kinerja karyawan. Angka
yang baik untuk dijadikan sebagai
prediktor variabel terikat harus lebih kecil
dari angka standard deviasi (SEE < STD).
Nilai Durbin–Watson pada tabel di atas
sebesar 1,809. Nilai ini mempunyai
makna bahwa otokorelasi tidak terjadi
dalam model regresi ini. Ketentuannya
adalah otokorelasi tidak terjadi jika nilai
Durbin–Watson adalah 1 < DW < 3.
Hipotesis 4
H4 : Terdapat pengaruh positif yang
signifikan kompetensi dan disiplin kerja
secara simultan terhadap kinerja karyawan
pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar
Lampung.
Ringkasan Model (Koefisien
Determinasi)
Angka R Square (angka korelasi atau r
yang dikuadratkan) sebesar 0,627 Angka
R Square disebut juga sebagai Koefisien
Determinasi. Besarnya angka Koefisien
diterminasi 0,627 atau sama dengan
62,7%. Angka tersebut berarti bahwa
sebesar 62,7% kinerja karyawan yang
terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan kompetensi dan disiplin
kerja. Sedang sisanya yaitu 37,3% (100%
- 62,7%) dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor penyebab lainnya. Dalam kasus di
atas berarti faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kinerja karyawan yang
diprediksi semakin mengecil. Hal ini
bermakna bahwa variabel-variabel yang
dipilih sudah tepat.
Besarnya Standard Error of the Estimate
(SEE) ialah sebesar 4,504 (untuk kinerja
karyawan). Jika dibandingkan dengan
angka Standard Deviasi (STD), sebesar
7,324 maka angka Standard Error of the
Estimate (SEE) lebih kecil. Ini artinya
angka SEE baik untuk dijadikan sebagai
prediktor dalam menentukan kinerja
karyawan. Angka yang baik untuk
dijadikan sebagai prediktor variabel
terikat harus lebih kecil dari angka
standard deviasi (SEE < STD).
Nilai Durbin–Watson pada tabel di atas
sebesar 2,318. Nilai ini mempunyai
makna bahwa otokorelasi tidak terjadi
Informatics and Business Institute Darmajaya 76
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
dalam model regresi ini. Ketentuannya
adalah otokorelasi tidak terjadi jika nilai
Durbin–Watson adalah 1 < DW < 3.
Pembahasan
Pembahasan Hipotesis 1.
Persamaan regresi untuk pengaruh positif
yang signifikan kompetensi terhadap
kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola
Bumi Bandar Lampung adalah Ŷ = 12,724
+ 0,528 X1. Konstanta sebesar 12,724
mempunyai arti jika tidak ada kompetensi,
maka kinerja karyawan sebesar 12,724.
Koefisien regresi kompetensisebesar
0,528 mempunyai arti bahwa setiap kali
ada peningkatan kompetensi satu satuan,
maka kinerja karyawan akan meningkat
sebesar 0,528. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi
kompetensi terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,657. Kesimpulan, kompetensi
berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
positif yang signifikan kompetensi
terhadap kinerja karyawan PT. Ratu Pola
Bumi Bandar Lampung terbukti benar.
Jadi, tinggi rendahnya kinerja dipengaruhi
oleh kompetensi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Wibowo, 2012 bahwa
kompetensi memungkinkan seseorang
mewujudkan tugas yang berkaitan dengan
pekerjaan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
Pembahasan Hipotesis 2
Persamaan regresi untuk pengaruh positif
yang signifikan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola
Bumi Bandar Lampung adalah Ŷ =
20,891+ 0,544 X2. Konstanta sebesar
20,891 mempunyai arti jika tidak ada
disiplin kerja, maka kinerja karyawan
sebesar 20,891. Koefisien regresi disiplin
sebesar 0,544 mempunyai arti bahwa
setiap kali ada peningkatan disiplin satu
satuan, maka kinerja karyawan akan
meningkat sebesar 0,544. Nilai
Standardized Coefficients Beta
menunjukkan kontribusi disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,715.
Kesimpulan, disiplin kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
Sehingga hipotesis yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Ratu Pola Bumi Bandar
Lampung terbukti benar. Jadi, tinggi
rendahnya kinerja dipengaruhi oleh
disiplin. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tohardi, 2002 bahwa disiplin kerja
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja.
Pembahasan Hipotesis 3
Persamaan regresi untuk pengaruh positif
yang signifikan kompetensi terhadap
disiplin kerja karyawan pada PT. Ratu
Pola Bumi Bandar Lampung adalah Ŷ =
Informatics and Business Institute Darmajaya 77
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
10,741 + 0,538 X1. Konstanta sebesar
10,741 mempunyai arti jika tidak ada
kompetensi, maka disiplin kerja karyawan
sebesar 10,741. Koefisien regresi disiplin
sebesar 0,538 mempunyai arti bahwa
setiap kali ada peningkatan kompetensi
satu satuan, maka disiplin kerja karyawan
akan meningkat sebesar 0,538. Nilai
Standardized Coefficients Beta
menunjukkan kontribusi kompetensi
terhadap disiplin kerja sebesar 0,510.
Kesimpulan, kompetensi berpengaruh
positif terhadap disiplin kerja. Sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan
kompetensi terhadap disiplin kerja
karyawan PT. Ratu Pola Bumi Bandar
Lampung terbukti benar. Jadi, tinggi
rendahnya disiplin dipengaruhi oleh
kompetensi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hasibuan, 2011 bahwa tujuan
dan kemampuan ikut mempengaruhi
tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan
yang akan dicapai harus jelas dan
ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan karyawan.
Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada karyawan harus
sesuai dengan kemampuan karyawan
bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-
sungguh dan disiplin dalam
mengerjakannya. Akan tetapi, jika
pekerjaan itu di luar kemampuannya atau
jauh di bawah kemampuannya maka
kesungguhan dan kedisiplinan karyawan
endah. Disinilah letak pentingnya asas the
right man in the right place and the right
man in the right job (Hasibuan, 2011).
Pembahasan Hipotesis 4
Persamaan regresi untuk pengaruh positif
yang signifikan kompetensi dan disiplin
kerja secara simultan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi
Bandar Lampung adalah = 8,534 + 0,318
X1 + 0,390 X2. Konstanta sebesar 8,534
mempunyai arti jika tidak ada kompetensi
dan disiplin kerja, maka kinerja karyawan
sebesar 8,534. Koefisien regresi
kompetensi sebesar 0,318 mempunyai arti
bahwa setiap kali ada peningkatan
kompetensi satu satuan, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,318.
Koefisien regresi disiplin kerja sebesar
0,390 mempunyai arti bahwa setiap kali
ada peningkatan disiplin kerja satu satuan,
maka kinerja karyawan akan meningkat
sebesar 0,390. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi
kompetensi terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,396. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,513.
Kesimpulannya, kompetensi dan disiplin
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
Informatics and Business Institute Darmajaya 78
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
positif yang signifikan kompetensi dan
disiplin kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan PT. Ratu Pola Bumi
Bandar Lampung terbukti benar.
V. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari persamaan regresi : Ŷ = 12,724 +
0,528 X1 maka dapat disimpulkan
konstanta sebesar 12,724 mempunyai arti
jika tidak ada kompetensi, maka kinerja
karyawan sebesar 12,724. Koefisien
regresi kompetensi sebesar 0,528
mempunyai arti bahwa setiap kali ada
peningkatan kompetensi satu satuan, maka
kinerja karyawan akan meningkat sebesar
0,528. Nilai Standardized Coefficients
Beta menunjukkan kontribusi kompetensi
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,657.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
regresi antara kompetensi terhadap kinerja
karyawan menunjukkan pengaruh positif
dan signifikan dimana Fhitung lebih besar
dari Ftabel (112,687 > 3,087) atau
hipotesis penelitian H1 diterima.
Dari persamaan regresi : Ŷ = 20,891+
0,544 X2 maka dapat disimpulkan
konstanta sebesar 20,891mempunyai arti
jika tidak ada disiplin kerja, maka kinerja
karyawan sebesar 20,891. Koefisien
regresi disiplin kerja sebesar 0,544
mempunyai arti bahwa setiap kali ada
peningkatan disiplin kerja satu satuan,
maka kinerja karyawan akan meningkat
sebesar 0,544. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,715. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis regresi antara disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan
menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan dimana Fhitung lebih besar dari
Ftabel (154,394 > 3,087) atau hipotesis
penelitian H2 diterima.
Dari persamaan regresi : Ŷ = 10,741 +
0,538 X1 maka dapat disimpulkan
konstanta sebesar 10,741 mempunyai arti
jika tidak ada kompetensi, maka disiplin
kerja karyawan sebesar 10,741. Koefisien
regresi kompetensi sebesar 0,538
mempunyai arti bahwa setiap kali ada
peningkatan kompetensi satu satuan, maka
disiplin kerja karyawan akan meningkat
sebesar 0,538. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi
kompetensi terhadap disiplin kerja sebesar
0,510. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis regresi antara kompetensi
terhadap disiplin kerja karyawan
menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan dimana Fhitung lebih besar dari
Ftabel (51,925 > 3,087) atau hipotesis
penelitian H3 diterima.
Dari persamaan regresi : Ŷ = 8,534 +
0,318 X1 + 0,390 X2 maka dapat
disimpulkan konstanta sebesar 8,534
mempunyai arti jika tidak ada kompetensi
Informatics and Business Institute Darmajaya 79
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
dan disiplin kerja, maka kinerja karyawan
sebesar 8,534. Koefisien regresi
kompetensi sebesar 0,318 mempunyai arti
bahwa setiap kali ada peningkatan
kompetensi satu satuan, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,318.
Sedangkan koefisien regresi disiplin kerja
sebesar 0,390 mempunyai arti bahwa
setiap kali ada peningkatan disiplin kerja
satu satuan, maka kinerja karyawan akan
meningkat sebesar 0,390. Nilai
Standardized Coefficients Beta
menunjukkan kontribusi kompetensi
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,396.
Nilai Standardized Coefficients Beta
menunjukkan kontribusi disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,513.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
regresi antara kompetensi, dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan secara
simultan menunjukkan pengaruh positif
dan signifikan dimana Fhitung lebih besar
dari Ftabel (123,442 > 3,087) atau
hipotesis penelitian H4 diterima.
Berdasarkan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa disiplin kerja
mempunyai pengaruh yang lebih besar
terhadap kinerja karyawan bila
dibandingkan dengan pengaruh
kompetensi terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan analisis data, maka dapat
disimpulkan bahwa fenomena umum yang
terjadi pada PT Ratu Pola Bumi yaitu
kompetensi, disiplin kerja dan kinerja
karyawan sudah cukup baik.
Saran
Perusahaan perlu untuk memperhatikan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki
karyawan, dan menyesuaikannya dengan
job description untuk masing-masing
karyawan dengan memberikan penjelasan
tentang apa yang harus dilakukan,
seberapa baik mereka mengerjakannya
dan apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan pelatihan-
pelatihan yang terkait dengan pekerjaan
mereka.
Karyawan yang mempunyai kompetensi
yang baik akan mampu memperoleh dan
mengembangkan tugas yang diembannya,
sehingga tingkat kinerja karyawan
menjadi semakin baik. Bila kompetensi
adalah kontributor bagi tingginya kinerja
karyawan, maka perusahaan perlu
mencoba untuk mengembangkannya
melalui life span karyawan. Pendekatan
pengembangan ini akan membantu
karyawan dalam membuat perancangan
yang tepat dan efektif di dalam
lingkungan kerja mereka. Pengembangan
keterampilanketerampilan tersebut dapat
meningkatkan kompetensi di dalam
organisasi yang pada akhirnya berdampak
pada kinerja karyawan.
Informatics and Business Institute Darmajaya 80
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa
disiplin kerja mempunyai pengaruh yang
lebih besar terhadap kinerja karyawan bila
dibandingkan dengan pengaruh
kompetensi terhadap kinerja karyawan,
maka PT. Ratu Pola Bumi harus lebih
menekankan peningkatan disiplin
karyawannya.
Manajemen PT. Ratu Pola Bumi Bandar
Lampung hendaknya mengarahkan
kepada karyawan agar selalu datang tepat
waktu dan menciptakan lingkungan kerja
yang mendukung kinerja karyawan, serta
menumbuhkan dan meningkatkan disiplin
karyawan agar kinerja karyawan lebih
baik dan memberikan pembinaan dalam
rangka meningkatkan disiplin kerja, dan
mengefektifkan kembali program
punishment dan reward diiringi dengan
engawasan melekat dan keteladanan
pimpinan.
Perusahaan perlu membuat tolok
ukur/penilaian kinerja individu yang jelas
setiap tahunnya, dimana kinerja tersebut
meliputi kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki oleh setiap karyawan.
Adanya tolok ukur yang jelas diharapkan
karyawan akan terpacu untuk berprestasi
dengan bekerja sungguhsungguh dan
memperhatikan kuantitas dan kualitas
hasil kerja.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Arikunto, Suharsimi. 2010.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
[2]. As’ad, Moh. 2000. Psikologi
Industri. Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara.
[3]. Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap
Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar.
[4]. Dessler, Gary. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan.
Jakarta: PT. Indeks.
[5]. Dharma, S. 2002. Pengembangan
SDM Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: Penerbit Amara Books.
[6]. Fathoni, Abdurrahmat. 2009.
Organisasi dan Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
[7]. Fathoni, Abdurrahmat. 2006.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
[8]. Gomulya, Berny. 2012. Problem
Solving and Decision Making for
Improvement. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.
[9]. Handoko, T. Hani. 2012.
Manajemen Personalia dan Sumber
Daya Manusia.
[10]. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Informatics and Business Institute Darmajaya 81
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
[11]. Hasibuan, S.P. Malayu. 2011.
Manajemen Dasar pengertian dan
Masalah.
[12]. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
[13]. Hasibuan, S.P. Malayu. 2010.
Organisasi dan Motivasi Dasar
Peningkatan Produktivitas. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
[14]. Hasibuan, S.P. Malayu. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
[15]. Herman. 2011. “Hubungan
Kompetensi dengan Kinerja Guru
Ekonomi SMA”. Jurnal Ekonomi
Bisnis. Th. 16 No.1. hal. 17-24.
[16]. Kreitner, Robert., Angelo Kinicky.
2005. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
[17]. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung:
Penerbit Remaja Rosda.
[18]. Marwansyah. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
[19]. Mathis, Robert L., John H. Jackson.
2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Terjemahan. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
[20]. Moeheriono. 2010. Pengukuran
Kinerja Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
[21]. Moekijat. 2010. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Penerbit
CV Mandar Maju.
[22]. Mondy, R. Wayne. 2008.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
[23]. Muhidin, Sambas Ali., Maman
Abdurahman. 2007. Analisis
Korelasi Regresi dan Jalur dalam
Penelitian. Bandung: Penerbit
Pustaka Setia.
[24]. Narimawati, Umi. 2007. Riset
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Penerbit Agung Media.
[25]. Nawari. 2010. Analisis Regresi
dengan MS Excel 2007 dan SPSS
17. Jakarta: Penerbit PT Elex Media
Komputindo.
[26]. Nitisemito, Alex S. 2000.
Manajemen Personalia: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia.
[27]. Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
yogyakarta: Penerbit Andi.
[28]. Rivai, Veithzal., Ella Januari Sagala.
2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Jakarta:
Penerbit PT Rajagrafindo Persada.
[29]. Rivai, Veithzal., Ahmad Fawzi
Mohd. Basri., Ella Jauvani Sagala.,
dan Silviana Murni. 2011.
Performance Appraisal. Jakarta:
Penerbit PT Rajagrafindo Persada.
Informatics and Business Institute Darmajaya 82
Dwi Indria Novita Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015
[30]. Robbins, Stephen P., Timothy A.
Judge. 2007. Perilaku Organisasi.
Terjemahan. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
[31]. Sarwono, Jonathan. 2013. Statistik
Multivariat: Aplikasi untuk Riset
Skripsi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[32]. Sedarmayanti. 2003. Good
Governance (Kepemerintahan yang
Baik) dalam Rangka Otonomi
Daerah. Bandung: Penerbit CV
Mandar Maju.
[33]. Sekaran, Uma. 2007. Metode
Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
[34]. Soeprihanto, John. 2012. Penilaian
Kinerja dan Pengembangan
Karyawan. Yogyakarta: Penerbit
BPFE.
[35]. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar.
[36]. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Penerbit CV
Alfabeta.
[37]. Suit, Jusuf., Almasdi. 2006. Aspek
Sikap Mental dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia.
[38]. Tika, Moh. Pabundu. 2010. Budaya
Organisasi dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
[39]. Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman
Praktis Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Penerbit CV
Mandar Maju.
[40]. Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah
Mudah Melakukan Analisis Statistik
Menggunakan SPSS 17.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
[41]. Trihendradi, C. 2013. Langkah
Praktis Menguasai Statistik untuk
Ilmu Sosial dan
[42]. Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
[43]. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja.
Jakarta: Penerbit PT Rajagrafindo
Persada.
[44]. Winanti, Marliana Budhiningtias.
2011. “Pengaruh Kompetensi
terhadap Kinerja Karyawan (Survei
pada PT Frisian Flag Indonesia
Wilayah Jawa Barat)”.
[45]. Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol.7
No.2. hal. 249-267.