67
PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E COMMERCE PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Tesis) Oleh WITANTRI DWI SWANDINI PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

  • Upload
    others

  • View
    36

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN

PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI

E – COMMERCE PADA USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH (UMKM) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Tesis)

Oleh

WITANTRI DWI SWANDINI

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN

PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI

E – COMMERCE PADA USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH (UMKM) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

WITANTRI DWI SWANDINI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER SAINS AKUNTANSI

Pada

Program Studi Magister Ilmu Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 3: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

ABSTRAK

PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH

TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E-COMMERCE

PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Witantri Dwi Swandini

Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kesiapan

teknologi dan dukungan pemerintah terhadap penerimaan teknologi e-commerce pada

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandar Lampung. Responden

penelitian ini adalah UMKM di Kota Bandar Lampung yang sudah mengadopsi e-

commerce dalam kegiatan bisnisnya. Metode analisis data yang digunakan adalah

metode kuantitatif dengan model Structural Equation Model (SEM).Jenis data yang

digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan cara membagikan kuisioner

kepada responden, dibantu dengan hasil wawancara dengan responden. Variabel

independen penelitian ini yaitu kesiapan teknologi dan dukungan pemerintah,

sedangkan variabel dependennya yaitu penerimaan teknologi e-commerce.

Kesiapan teknologi dalam penelitian ini diukur menggunakan (Technology Readiness

Index/ TRI (Parasuraman, 2000) yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu: optimisme,

inovasi, ketidakamanan, dan ketidaknyamanan. Dukungan pemerintah menggunakan

3 indikator , yaitu: bantuan modal, pelatihan/ pendidikan, dan pendampingan tenaga

ahli. Sedangkan penerimaan teknologi e-commercediukur menggunakan Technology

Acceptance Model/ TAM (Davis et al., 1989) yang terdiri dari 3 indikator, yaitu:

persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan, dan minat untuk menggunakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan teknologi diukur dari dimensi

optimisme dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi

kemanfaatan dan persepsi kemudahan menggunakan. Sedangkan dimensi

ketidakamanan dan ketidaknyamanan harus dihapus dari model karena memiliki

faktor loading ≤ 0,7. Dukungan pemerintah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan. Persepsi kemanfaatan dan

ersepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat untuk

menggunakan.

Kata kunci: Kesiapan Teknologi, Dukungan Pemerintah, Penerimaan Teknologi

E-Commerce, UMKM.

Page 4: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

ABSTRACT

THE EFFECTS OF TECHNOLOGY READINESS AND GOVERNMENT

SUPPORT TO E-COMMERCE TECHNOLOGY ACCEPTANCE

IN MICRO SMALL MEDIUM ENTERPRISE (MSMEs)

AT BANDAR LAMPUNG CITY

By

Witantri Dwi Swandini

The purpose of this study is to provide empirical evidence regarding the effects of

technology readiness and government support toe-commerce technology acceptance

in micro small and medium enterprises (MSMEs) in Bandar Lampung City.

Respondents in this study were MSMEs in Bandar Lampung City who had adopted e-

commerce in their business activities. The data analysis method used is the

quantitative method with the Structural Equation Model (SEM) model. The type of

data used is primary data obtained by distributing questionnaires assisted by the

results of interviews with respondents. The independent variable of this research is

technology readiness and government support, while the dependent variable is e-

commerce technology acceptance.

Technology readiness in this study was measured using Technology Readiness Index/

TRI (Parasuraman, 2000) which consists of 4 dimensions, namely: optimism,

innovation, insecurity, and discomfort. Government support uses 3 indicators,

namely: capital assistance, training/education, and expert assistance, while the e-

commercetechnology acceptance is measured using Technology Acceptance Model/

TAM (Davis et al., 1989) which consists of 3 indicators, namely: perceived

usefulness, perceived ease of use, and behavior intention to use.

The results showed that technology readiness had a significant positive effect on

perceived usefulness and perceived ease of use. While the dimension of discomfort

and insecurity should be removed from the model because it has a loading factor ≤

0,7. Government support has a significant positive effect on perceived usefulness and

perceived ease of use. Perceived usefulness and perceived ease of use have a

significant positive effect on behavior intention to use e-commerce technology.

Keywords: Technology Readiness, Government Support, Technology Acceptance

E-Commerce, SMEs.

Page 5: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –
Page 6: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –
Page 7: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –
Page 8: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara, dilahirkan di Kota Banjarnegara,

Jawa Tengah pada tanggal 08 Januari 1990 dari pasangan Bapak Siswandi dan Ibu

Puji Rahayu. Menempuh pendidikan di SDN 1 Bakulan, SMP N 2 Purbalingga, dan

SMA N 1 Purbalingga. Kemudian melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan mengambil jurusan Pendidikan

Akuntansi. Setelah lulus S1 dari UNY pada tahun 2012, penulis berkesempatan

memperoleh beasiswa selama 1 tahun dari Dikti untuk mengikuti Program

Pendidikan Calon Pendidik Akademi Komunitas (PPCPAK) di Politeknik Negeri

Malang dan Tahun 2013 penulis dinyatakan lulus Ujian Negara untuk memperoleh

Sertifikat Pendidik Akademi Komunitas. Di tahun yang sama melanjutkan

pengabdian menjadi pendidik vokasi di Akademi Komunitas Bojonegoro, Jawa

Timur. Tahun 2014, penulis berpindah tempat di Bandar Lampung karena mengikuti

suami dinas dan melanjutkan sebagai guru di SMK PGRI 2 Bandar Lampung. Tahun

2016 penulis melanjutkan studi di Program Pascasarjana FEB UNILA pada Program

Studi Magister Ilmu Akuntansi. Tahun 2017 setelah diamanahi anak pertama,

penulis memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan fokus menjadi ibu

homeschooler dari anak pertamanya, yaitu Hazeeqa El Shanum Putri yang kini

berusia dua tahun.

Page 9: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS.Al Insyirah: 5)

PERSEMBAHAN

Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT tesis ini penulis persembahan untuk :

1. Suami tercinta, Putut Wisnu Kurniawan, M.Pd, terima kasih untuk semua doa,

support, kasih sayang dan kesabaran serta keikhlasannya selama mendampingi

penulis menempuh pendidikan S2 di Magister Ilmu Akuntansi, FEB UNILA.

2. Anak sulungku, El Shanum, yang selama 2 tahun lebih ikut berjuang.

3. Bapak, Ibu, dan Ibu mertua atas doa dan dukungannya.

4. Kakak - Kakak dan adik – adikku.

Page 10: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis dengan judul “Pengaruh

Kesiapan Teknologi dan Dukungan Pemerintah Terhadap Penerimaan

Teknologi E – Commerce Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di

Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Ilmu Akuntansi pada Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung.

2. Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sekaligus

Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dukungan, saran, ilmu dan

waktunya selama penyusunan tesis.

3. Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA., selaku Dosen Pembimbing I

atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, bantuan, ilmu saran dan

masukan dalam proses penyelesaian tesis ini.

4. Dr. Trijoko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam proses penyelesaian tesis

ini.

Page 11: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

5. Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Penguji atau Dosen Penguji II

yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam proses

penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu, wawasan serta pelajaran selama ini.

7. Staf dan Karyawan Magister Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung atas bantuannya selama ini.

8. Suami dan anakku tercinta yang selalu memanjatkan do’a kepada Allah SWT,

memberikan dukungan dan semangat sehingga tesis ini dapat diselesaikan

dengan baik dan lancar.

9. Bapak, Ibu, Ibu Mertua, Kakak – Kakak, dan Adik – Adikku yang telah banyak

membantu doa dan dukungan.

10. Bapak dan Ibu pemilik UMKM di Kota Bandar Lampung yang terlibat sebagai

responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan

memberikan data yang dibutuhkan dalam penyelesaian tesis ini.

11. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Magister Ilmu Akuntansi angkatan 2016.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan dalam proses penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini memiliki kekurangan dan jauh dari

sempurna. Namun, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat

Page 12: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

sebagai sumber informasi maupun literatur bagi penulisan karya-karya ilmiah

berikutnya.

Bandar Lampung, Agustus 2019

Penulis,

Witantri Dwi Swandini

Page 13: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i

HALAMAN ABSTRAK ...……………………………………………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………... iv

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….... v

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………...…… vi

HALAMAN RIWAYAT HIDUP …………………………………….. vii

HALAMAN MOTTO ………………………………………………… viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… ix

SANWACANA ………………………………………………………. x

DAFTAR ISI …………………………………………………………. xi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………. xiv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… xv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang …………………………………………………… 1

1.2.Rumusan Masalah ……………………………………………… 7

1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 8

1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Theoretical Background …………………………………………. 10

2.1.1 Teori Tindakan Beralasan ...........………………………... 10

2.1.2 Teori Perilaku Terencana ……………………………….. 12

2.2 Kesiapan Teknologi (Technology Readiness)…………………… 14

2.3 Dukungan Pemerintah …………………………………………... 16

2.4 Model Penerimaan Teknologi(TAM)…………………………… 17

2.5 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ………………….. 23

2.6 Penelitian Terdahulu …………………………………………….... 25

2.7 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ……………… 31

2.7.1 Pengaruh Kesiapan Teknologi Terhadap

Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi Kemudahan ..……..………. 32

2.7.2 Pengaruh Dukungan Pemerintah Terhadap

Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi Kemudahan ..……..………. 33

2.7.3 Pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi

Kemudahaan Terhadap Minat Menggunakan ..……..………. 34

Page 14: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel …………………………………………….. 35

3.2.Jenis dan Sumber Data Penelitian ……………………………… 35

3.3.Definisi Operasional Variabel …………………………………... 36

3.4. Klasifikasi Variabel ……………………………………………… 38

3.5.Teknik Analisis Data ……………………………………….......... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif Data Responden …………………………….. 42

4.2. Demografi Responden …………………………………………… 43

4.3. Analisis Deskriptif Data …………………………………………. 52

4.4. Analisis Model …………………………………………………… 54

4.5. Uji Kualitas Data ………………………………………………… 56

4.6. Pengukuran Model Terstruktur ………………………………….. 58

4.7. Pengujian Hipotesis ……………………………………………… 59

4.8. Pembahasan ……………………………………………………… 61

BAB V. KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI

5.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 66

5.2. Keterbatasan …………………………………………………….. 67

5.3. Saran …………………………………………………………….. 68

5.4. Implikasi ………………………………………………………… 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kriteria UMKM ……………................................... 24

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu ……………................................... 25

Tabel 3.1. Definisi Variabel Operasional ……………..................... 37

Tabel 3.2. Skala Likert ……………................................................. 39

Tabel 4.1. Jumlah Responden ……………...................................... 43

Tabel 4.2. Karakteristik Responden ……………............................ 44

Tabel 4.3. Pendapat Responden Terhadap Variabel

Kesiapan Teknologi …………….................................... 45

Tabel 4.4. Pendapat Responden Terhadap Variabel

Dukungan Pemerintah …………….................................... 47

Tabel 4.5. Pendapat Responden Terhadap Variabel

Penerimaan Teknologi …………….................................... 49

Tabel 4.6. Hasil Analisis Deskriptif ……………................................. 52

Tabel 4.7. Hasil Outer Loading ……………....................................... 56

Tabel 4.8. Hasil Estimasi Nilai AVE …………….............................. 56

Tabel 4.9. Hasil Composite Reliability ……………........................... 57

Tabel 4.10. Hasil Cronbachs Alpha ……………................................. 57

Tabel 4.11. Coefficient of Determination (R) ……………................. 58

Tabel 4.12. Path Coeffiencient (Meean, STDEV, T – Value) ………. 59

Page 16: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Transaksi E- Commerce di Indonesia (2014 – 2018) …... 3

Gambar 2.1. Teori Tindakan Beralasan …………………………….... 10

Gambar 2.2. Teori Tindakan Terencana …………………………….... 12

Gambar 2.3. Model TAM........................………………………….. .... 18

Gambar 2.4. Model TAM Hwang & Yi …………………………….... 21

Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran ……………………………............. 30

Gambar 4.1. Interpretasi Outer Model ……………………………...... 54

Gambar 4.2. Interpretasi Outer Model ……………………………...... 55

Page 17: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa disebut dengan UMKM

mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekomoni di Indonesia

(bi.go.id). Peran yang penting dan strategis ini ditunjukkan dengan kemampuan

UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar sehingga

mengurangi angka pengangguran di masyarakat. Selain itu, UMKM juga memiliki

daya tahan yang kuat. Hal ini terbukti saat krisis moneter pada tahun 1997 – 1998,

saat kondisi perekonomian nasional porak poranda, UMKM mampu bertahan dalam

kondisi tersebut.

Kuatnya UMKM dalam membangun perekonomian karena keunggulannya

di beberapa faktor seperti kemampuan fokus yang spesifik, fleksibilitas nasional,

biaya rendah, dan kecepatan inovasi. Selain itu, penyerapan tenaga kerja yang besar

pada sektor ini berimbas pada pengurangan jumlah pengangguran sehingga mampu

meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Peningkatan jumlah UMKM yang

pesat setiap tahun mencerminkan betapa pentingnya peran UMKM dalam roda

perekonomian rakyat. Berikut data perkembangan UMKM di Indonesia tahun 2014 –

2017.

Page 18: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

2

Tabel 1.1. Perkembangan UMKM di Indonesia Tahun 2014 -2017

Tahun Jumlah UMKM (unit)

2014 57.895.721

2015 59.262.772

2016 61.651.177

2017 62.922.617

Sumber: depkop.go.id (2018)

Namun, di sisi lain UMKM menghadapi banyak permasalahan, antara lain

terbatasnya modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan minimnya

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rosianti& Mahendrawathi, 2017).

Seiring pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka UMKM terus

mengalami penuntutan untuk meningkatkan kualitas guna menghadapi arus

globalisasi dan ketatnya persaingan. Peningkatan inovasi, pengembangan SDM dan

teknologi, serta perluasan pangsa pasar sudah saatnya menjadi prioritas bagi UMKM

untuk mempertahankan keberlangsuan usahanya. Salah satu upaya peningkatan daya

saing UMKM di pasar global adalah pemanfaatan teknlologi informasi dan

komunikasi sebagai sarana produksi dan pemasaran.

Dewasa ini, penggunaan teknologi informasi UMKM dirasa untuk

meningkatkan pangsa pasar yang lebih luas sehingga laba yang didapatkan lebih

besar. Di tambah, saat ini Indonesia sedang memasuki era revolusi industri 4.0. Oleh

sebab itu, semua UMKM diharapkan mengikuti perkembangan teknologi,

perkembangan digitalisasi, artificial intelligence, internet of things, advance

roboting, dan crypto currency. Salah satu inovasi teknologi informasi yang dapat

Page 19: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

3

digunakan oleh UMKM adalah penggunaan e-commerce atau penjualan secara

elektronik (kominfo.go.id).

E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang atau

jasa melalui jejaring internet. Saat ini, perkembangan e-commerce di Indonesia

sendiri sedang mengalami peningkatan yang signifikan dan dalam kurun waktu 5

tahun transaksi e-commerce naik menjadi 500%. Tahun 2014 transaksi e-commerce

mencapai Rp 25,1 triliun dan naik menjadi Rp 144,1 triliun pada tahun 2018. Jumlah

penduduk yang besar membuat potensi perkembangan e-commerce di Indonesia

tumbuh menjadi saat pesat. Hal tersebut semakin di dukung dengan jumlah pengguna

internet yang terus bertambah, harga sambungan internet yang semakin terjangkau,

serta antusiame masyarakat menggunakan layanan internet dalam kehidupan sehari –

hari. Perkembangan jumlah transaksi e-commerce di Indonesia dapat dilihat pada

grafik berikut ini.

Gambar 1.1. Transaksi E-Commerce di Indonesia (2014 – 2018)

Sumber: katadata.co.id (2018)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2014 2015 2016 2017 2018

Triliun (Rp)

Page 20: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

4

Pengadopsian e-commerce oleh UMKM tentu memerlukan dukungan

pemerintah yang kuat, baik dari segi permodalan maupun bantuan sarana prasana. Di

dalam Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM sendiri, termuat di

dalamnya bahwa dukungan pemerintah meliputi delapan aspek yaitu: pendanaan,

sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, kesempatan

berusaha, promosi dagang, dan dukungan kelembagaan. Pesatnya industri kreatif di

Indonesia berpotensi membangun UMKM yang memiliki daya saing tinggi, hanya

saja sebagian orang tidak tahu cara membangun suatu produk menjadi dikenal dan

memiliki potensi pasar yang lebih luas dengan pemanfaatan teknologi. (bekraf.go.id).

Menurut Yasin (2007) dalam As’ad; Ahmad; & Sentosa(2012) mengatakan

bahwa teknologi e-commerce telah digunakan di hampir setiap segmen aktivitas

manusia dari perdagangan, pendidikan, pengobatan, transportasi, pariwisata, dan

hiburan. Namun fakta di lapangan, penggunaan e-commerce sendiri belum maksimal.

Hal tersebut disebabkan antara lain: kondisi geografis, kesulitan dalam akses karena

terbatasnya sarana telekomunikasi dan infrastruktur, kinerja akses internet yang

rendah karena kualitas dan kuantitas kabel yang buruk, kebijakan yang kurang

mendukung, kurangnya pengetahuan tentang teknologi, dan rendahnya sumber daya

manusia yang terampil dalam memanfaatkan teknologi.

Selain itu beberapa hambatan yang sering ditemui UMKM juga antara lain

permasalahan modal, pengelolaan manajemen, standar mutu produk, kesulitan

pemasaran dan promosi, kesulitan distribusi produk, serta kurang tepatnya

Page 21: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

5

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan operasional (Effendi

dalam Ramadhani& Arifin, 2013).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Khristianto(2012) juga mengatakan bahwa

kesiapan sumber daya manusia, keuangan, dan ketidaktahuan di bidang teknologi

informasi dan komunikasi menjadi kendala dalam melakukan adopsi teknologi

informasi dan komunikasi pada usaha keripik pisang di Bandar Lampung. Adopsi e-

commerce belum efektif dikarenakan UMKM belum memiliki niat dan keyakinan

yang tinggi terhadap manfaat penggunaan e-commerce, kurangnya faktor pengaruh

sosial dari komunitas sesama UMKM, serta kurangnya dukungan finansial baik

sarana maupun prasarana dan tenaga ahli dari pihak pembina UMKM terkait.

Era globalisasi menjadi tantangan bagi UMKM untuk terus bertahan dan

memiliki keunggulan bersaing. Berkembangnya teknologi informasi terutama media

sosial menawarkan manfaat bagi UMKM untuk meningkatkan pemasaran dan

penjualan, memperluas pangsa pasar, dan membantu pengambilan keputusan bisnis

(Priambada, 2015). Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII), pengguna internet Indonesia tahun 2018 mencapai 51,8% dari total

penduduk yaitu sebesar 132,7 juta pengguna. Penggunaan internet sebagian besar

untuk mengakses media sosial, hiburan dan onlineshop. Hal tersebut menjadikan

potensi besar bagi UMKM di dunia maya terutama pada media sosial. Oleh karena

itu, penting untuk menginvestigasi faktor-faktor yang memengaruhi motivasi

penggunaan media sosial oleh UMKM (Purwantini, 2018).

Page 22: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

6

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan berkaitan dengan kesiapan

teknologi (technology readiness) dandukungan pemerintah terhadap penerimaan

teknologie-commercepada UMKM antara lain Kartiwi (2006); Aisyah, Sagoro, &

Nugroho (2014); Astuti& Nasution (2014); Tambunan (2011); Butt, Tabassam,

Chaundhry, & Nusair(2016); Walczuch, Lemmink, & Streukens(2007); serta Consoli

(2012). Hasil penelitian yang berbeda menunjukkan bahwa tidak ada satu model

yang benar – benar pasti dalam menjelaskan pemahaman ini pada segala kondisi dan

situasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Technology Acceptance Model

(TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1986) sebagai landasan teori untuk

mengetahui pengaruh dari adopsi teknologi informasi. TAM adalah sebuah teori yang

dirancang untuk menjelaskan bagaimana seseorang mengerti dan menggunakan

teknologi informasi berdasarkan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan

persepsi kemudahanan menggunakan(perceived ease to use, dimana kedua persepsi

ini kemudian akan memunculkan keputusan bagi pengguna apakah ada minat untuk

menggunakan (behavioral intention to use).

Selain itu, peneliti juga menggunakan Technology Readiness Index (TRI) yang

dikembangkan oleh Parasuraman (2000) untuk mengukur bagaimana kesiapan pelaku

UMKM untuk menggunakan teknologi dilihat dari empat dimensi, yaitu: optimisme,

inovasi, ketidaknyamanan, dan ketidakamanan. Dimensi optimisme dan

inovasimerupakan faktor kontibutor (pendukung), yaitu pandangan positif seseorang

dalam menggunakan teknologi. Sedangkan dimensi ketidaknyamanan dan

Page 23: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

7

ketidakamanan merupakan faktor inhibitor (penghambat), yaitu pandangan negatif

seseorang dalam memutuskan untuk mengadopsi teknologi baru dalam kegiatan

bisnisnya. Oleh sebab itu, penelitian mengenai kesiapan teknologi dan penerimaan

teknologi para pelaku UMKM untuk menerapkan atau mengadopsi suatu teknologi

dalam kegiatan bisnis mereka dirasa perlu untuk diteliti agar ke depannya UMKM

lebih berkembang.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dan hasil dari beberapa penelitian

terdahulu, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana

kesiapan UMKM untuk mengadopsi teknologi informasi dalam menjalankan usaha

mereka dan dukungan pemerintah terhadap penerimaan teknologi dalam

pengembangan UMKM. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kesiapan

Teknologi dan Dukungan Pemerintah Terhadap Penerimaan Teknologi E –

CommercePada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Studi Kasus Pada

UMKM di Kota Bandar Lampung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kesiapan teknologi berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan

menggunakan e-commerce pada pelaku UMKM?

Page 24: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

8

2. Apakah kesiapan teknologi berpengaruh terhadap persepsi kemudahan

menggunakan e-commerce pada pelaku UMKM?

3. Apakah dukungan pemerintah berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan

menggunakan e-commerce pada pelaku UMKM?

4. Apakah dukungan pemerintah berpengaruh terhadap persepsi kemudahan

menggunakan e-commerce pada pelaku UMKM?

5. Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce pada pelaku UMKM?

6. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce pada pelaku UMKM?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memprediksi, dan

mengkaji :

1. Pengaruh kesiapan teknologi terhadap persepsi kemanfaatan menggunakan e-

commerce pada pelaku UMKM.

2. Pengaruh kesiapan teknologi berpengaruh persepsi kemudahan menggunakan e-

commerce pada pelaku UMKM.

3. Pengaruh dukungan pemerintah terhadap persepsi kemanfaatan menggunakan e-

commercepada pelaku UMKM.

Page 25: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

9

4. Pengaruh dukungan pemerintah terhadap persepsi kemudahan menggunakan e-

commerce pada pelaku UMKM.

5. Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat menggunakan e-commerce pada

pelaku UMKM.

6. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat menggunakan e-commerce pada

pelaku UMKM.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Pemerintah Daerah

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk meningkatkan penyediaan

sarana dan prasarana serta infrastruktur yang lebih baik dalam hal pelayanan

teknologi informasi bagi pelaku UMKM.

2. Sebagai acuan bagi pemerintah untuk memberikan pendampingan dan

pembinaan bagi pelaku UMKM terkaitan dengan penggunaan teknologi dalam

proses bisnis.

b. Bagi Pelaku UMKM

Sebagai bahan pertimbangan untuk mulai menerapkan teknologi baik dalam

kegiatan produksi, pemasaran, maupun akuntansi.

Page 26: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action)

Teori tindakan beralasan atauTheory Reasoned Action (TRA) pertama kali

dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975.Tujuan dari TRA adalah

untuk menjelaskan perilaku manusia atas niatnya untuk mengadopsi perilaku tertentu.

TRA mengasumsikan bahwa individu berperilaku secara rasional untuk mencapai

hasil yang menguntungkan dan untuk menghindari dari perbuatan mengecewakan

orang lain. Menurut teori ini niat orang untuk berperilaku dengan cara tertentu adalah

variabel pendahulu dari perilaku aktual mereka. Selain itu, niat individu untuk

berperilaku dengan cara tertentu juga ditentukan oleh sikap terhadap perilaku tersebut

dan norma – norma subyektif.

Gambar 2.1. Model Teori Tindakan Beralasan – TRA

Sumber: Fishbein & Ajzen (1975)

Kepercayaan dan

Evaluasi

Motivasi Untuk

Mengikuti Berbagai

Usulan

Sikap

Terhadap

Perilaku

Norma

Subjektif

Niat

Perilaku

Perilaku

Sesungguhnya

Page 27: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

11

Komponen sikap diwakili oleh keyakinan individu yang mengacu pada

kemungkinan berperilaku untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan dan dapat

dievaluasi apakah perilaku tersebut menguntungkan atau tidak.Setiap orang memiliki

keyakinan yang berbeda tentang satu perilaku tertentu.Selain itu, kinerja perilaku

tertentu mungkin menganut suatu keyakinan baru yang mungkin mempengaruhi sikap

dan kinerja (Fishbein & Ajzen, 1975).

TRA telah digunakan secara ekstensif untuk memprediksi dan menjelaskan

keinginan berperilaku dan perilaku aktual dalam psikologi sosial, pemasaran, dan

dalam mengadopsi sistem informasi.Hasil penelitian menemukan bahwa TRA efektif

digunakan dalam memprediksi perilaku yang berbeda.TRA juga dapat digunakan

untuk memprediksi perilaku dalam situasi yang di luar kondisi batas yang ditetapkan

untuk model, misalnya perilaku yang melibatkan pilihan eksplisit di antara

alternatif.Dengan demikian, pengujian perilaku menggunakan TRA terbukti efektif

dan akurat (Fayad & Paper, 2015).

TRA memproposisi proses sekuensial dan hubungan kausalitas

antarkonstruk yang mempengaruhi perilaku manusia. Teori ini berasumsi bahwa

perilaku manusia didorong oleh niat, sikap, dan kepercayaan yang dikaitkan dengan

norma subjektif dalam mengambil suatu keputusan secara sadar. TRA kemudian

menjadi model dasar perilaku yang banyak digunakan dalam penelitian mengenai

adopsi teknologi dan sistem informasi (Achjari, Abdillah, & Suratman, 2011).

Page 28: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

12

2.1.2 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Teori Perilaku Terencana atau Theory of Planned Behavior (TPB)

merupakan pengembangan dari TRA. TPB diperkenalkan oleh Ajzen pada tahun

1985 dengan menambahkan variabel baru yang disebut “perceived behavioral

control”atau kontrol terhadap perilaku. Persepsikontrol terhadap perilaku

ditambahkan dengan mengacu pada kemudahan atau kesulitan untuk mengadopsi

perilaku tertentu, dan ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan antisipasi untuk

hambatan atau rintangan (Ajzen, 1991).

Variabel perceived behavioural control(persepsi kontrol perilaku) terdiri dari

faktor situasional dan ketersediaan peluang dan sumber daya seperti waktu, uang, dan

pengetahuan yang mencerminkan tingkat nyata kontrol atas perilaku. Jika variabel

lainnya tetap tidak diubah, niat untuk berperilaku dengan cara tertentu adalah variabel

utama dalam menentukan perilaku yang sebenarnya.

Gambar 2.2. Teori Perilaku Terencana – TPB

Sumber: Ajzen(1991)

Sikap Terhadap

Perilaku

Norma Subjektif

Kontrol Perilaku

Niat Perilaku Perilaku

Sesungguhnya

Page 29: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

13

Teori Perilaku Terencana(Theory of Planned Behavior – TPB) menggunakan

tiga konstruk yaitu sikap kita terhadap perilaku tersebut, norma subjektif, dan

perasaan mengenai kemampuan mengontrol sebagai sesuatu yang mempengaruhi

apabila hendak melakukan perilaku tersebut. Penjelasan mengenai teori perilaku

direncanakan adalah sebagai berikut:

1. Sikap (attitude)

Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh mengenai

konsekuensi dari suatu perilaku atau yang disebut dengan behavioral beliefs.Belief

berkaitan dengan penilaian subjektif seseorang terhadap sesuatu. Menurut Ajzen,

beliefs dalam teori ini dapat diungkapkan dengan cara menghubungkan suatu perilaku

dengan berbagai manfaat atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila kita

melakukan perilaku itu.

2. Norma Subjektif (Subjective Norm)

Norma subjektif adalah perasaan atau dugaan seseorang terhadap harapan –

harapan dari orang – orang yang ada di dalam kehidupannya tentang dilakukan atau

tidak dilakukannya perilaku tertentu.Norma subjektif juga dipengaruhi oleh

keyakinan.

3. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Persepsi kontrol perilaku adalah perasaan seseorang mengenai mudah atau

sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu. Persepsi kontrol perilaku dapat berubah

tergantung situasi dan jenis perilaku yang akan dilakukan. Persepsi kontrol

dintentukan oleh keyakinan individu mengenai ketersediaan sumber daya berupa

Page 30: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

14

peralatan, kompatibilitas, kompetensi, dan kesempatan yang mendukung atau

menghambat perilaku yang akan diprediksi dan besarnya peran sumber daya tersebut

dalam mewujudkan perilaku.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka hubungan antara Teori Tindakan

Beralasan dan Teori Tindakan Terencana dengan penelitian adalah teori ini dapat

digunakan untuk memperkirakan atau memprediksi niat pemiliki UMKM untuk

mengadopsi e-commerce kemudian niat tersebut akan menjadi acuan dalam

mengambil keputusan apakah akan menggunakan atau tidak e-commerce dalam

kegiatan bisnis mereka.

2.2 Technology Readiness (Kesiapan Teknologi)

Parasuraman dan Colby (2014) mendefinisikan technology readiness sebagai

kecenderungan seseorang untuk merangkul dan menggunakan teknologi yang baik

untuk mencapai tujuan di tempat kerja. Sedangkan, metode Technology Readiness

Index (TRI) itu sendiri pertama kali dikembangkan oleh Parasuraman (2000) untuk

mengukur keyakinan dan pemikiran seseorang secara umum terhadap teknologi.

Pandangan seseorang terhadap teknologi dapat bernilai positif, yaitu berupa sikap

optimisme dan inovasi atau kecenderungan untuk menjadi pelopor dalam penggunaan

teknologi baru. Namun, pandangan seseorang juga dapat menjadi negatif terhadap

teknologi berupa perasaan tidak nyaman dan tidak aman. Dalam hal ini dapat

Page 31: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

15

disimpulkan bahwa dalam kesiapan teknologi (technology readiness) terdapat empat

dimensi, yaitu:

1. Dimensi optimisme (optimism). Optimisme didefinisikan sebagai persepsi positif

seseorang terhadap penggunaan teknologi baru guna meningkatkan kinerja.

2. Dimensi inovasi (innovativeness). Inovasi mengacu pada sejauh mana seseorang

suka melakukan eksperimen dengan teknologi dan berada di garis depan untuk

mencoba produk atau layanan berbasis teknologi baru.

3. Dimensi ketidaknyamanan (discomfort). Ketidaknyamanan didefinisikan sebagai

kurangnya kontrol terhadap teknologi dan perasaan dikuasi olehnya. Dimensi

ketidaknyamanan menunjukkan rasa kurangnya penguasaan terhadap teknologi

dan kurangnya kepercayaan terhadap teknologi baru.

4. Dimensi ketidakamanan (insecurity). Ketidakamanan merupakan ketidakpercayaan

seseorang terhadap transaksi berbasis teknologi terbarukan dan adanya keraguan

terhadap keamanan dari penggunaan teknologi tersebut.

Dalam penelitian TRI digunakan untuk mengukur kecenderungan seseorang

untuk menerima dan menggunakan suatu teknologi atau tidak dalam kehidupan sehari

– hari. Dimensi – dimensi dalam TRI dikembangkan berdasarkan pernyataan pikiran

secara keseluruhan yang dihasilkan berdasarkan faktor pendorong maupun

penghambat yang secara kolektif menentukan suatu keputusan akan menggunakan

atau tidak menggunakan teknologi baru. TRI diciptakan untuk menjelaskan pengaruh

antara hubungan individu dengan teknologi, yaitu hubungan ragam karakteristik

individu dan keyakinan terhadap berbagai aspek teknologi.

Page 32: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

16

2.3 Dukungan Pemerintah

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM

disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah memberikan fasilitas

pengembangan usaha pada UMKM dalam bidang produksi dan pengolahan,

pemasaran, sumber daya manusia, dan desain dan teknologi. Dalam Undang –

Undang Nomor 20 Tahun 2008 juga disebutkan bahwa pemerintah berupaya

meningkatkan kinerja UMKM dari pemberian kredit atau bantuan modal dan juga

pembinaan lainnya. Adapun pembinaan yang dilakukan pemerintah terhadap UMKM

sebagai bentuk dukungan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan teknik produksi dan pengolahan,

2. Pengembangan usaha melalui peningkatan manajemen usaha bagi UMKM,

3. Pengembangan usaha dalam bidang pemasaran dengan melakukan perbaikan

teknik pemasaran, menyediakan sarana pemasaran dan promosi, menyediakan

jaringan pemasaran baik secara manual maupun elektronik, dan menyediakan

tenaga konsultan profesional untuk UMKM.

4. Pengembangan usaha dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,

dengan cara memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada pelaku UMKM,

membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk

meningkatkan motivasi dan kreativitas bisnis, serta menciptakan wirausaha baru.

5. Membangun kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha,

dan masyarakat.

Page 33: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

17

Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dan lembaga legilatif sebagai

pembuat kebijakan, juga memiliki beberapa peran yang berfungsi sebagai bentuk

dukungan dalam usaha pengembangan UMKM. Adapun peran pemerintah sesuai

dengan undang – undang adalah sebagai berikut:

1. Peran fasilitator, pemerintah sebagai penyedia fasilitas untuk pengembangan

UMKM. Peran fasilitator antara lain dilakukan melalui program pendanaan,

pengembangan SDM, dan pengembangan pasar.

2. Peran regulator. Pemerintah sebagai pemegang kontrol atas aktivitas usaha dan

bisnis yang dijalankan oleh para pelaku UMKM. Produk pemerintah sebagai

regulator adalah adanya ketentuan - ketentuan yang mengatur tentang UMKM.

3. Peran katalisator adalah pemerintah sebagai lembaga yang bertugas

mengembangkan UMKM dan mengajak masyarakat untuk menjadi wirausaha

guna menekan angka pengangguran. Peran katalisator ini juga berfungsi sebagai

peran edukasi, dimana pemerintah memegang peranan penting dalam

mensoliasisasikan kebijakan – kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas UMKM

dan mengedukasi masyarakat agar mau menjadi wirausaha.

Page 34: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

18

2.4 Model Penerimaan Teknologi (TAM)

Model Penerimaan Teknologi/ Technology Acceptance Model atau TAM

pertama kali diperkenalkan oleh Davis (1986) dan merupakan adopsi dari Theory of

Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk permodelan penerimaan

penggunaan terhadap sistem informasi. Tujuan utama dari TAM adalah memberikan

dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan

tujuan penggunaan teknologi. TAM menganggap bahwa keyakinan individual, yaitu

persepsi manfaat (Persepsi Kemanfaatan/ PU) dan persepsi kemudahan untuk

menggunakan (Perceived Ease to Use / PE) adalah pengaruh utama perilaku

penerimaan teknologi. TAM merupakan adopsi komponen tetap dari model TRA dan

menerapkan komponen – komponen tersebut sebagai domain khusus dari teknologi

komputer dan informasi. Perbedaan antara TAM dan TRA terletak pada penempatan

faktor – faktor sikap dari TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci

yaitu PU dan PE yang memiliki relevansi untuk memprediksikan sikap penerimaan

penggunaan terhadap teknologi.

Gambar 2.3. Model Technology Acceptane Model– TAM

Sumber: Davis (1989)

Sikap

Menggunakan

Niat untuk

Menggunakan

Perilaku

Sesungguhnya

Persepsi

Kemanfaatan

Persepsi

Kemudahan

Page 35: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

19

Perilaku (behavioral) yang diukur dalam TAM adalah perilaku seseorang

dalam menggunakan teknologi. Oleh sebab itu, TAM dituliskan lebih spesifik sebagai

berikut:

1. Perceived of Usefulness. Persepsi kemanfaatan didefinisikan sebagai sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi akan meningkatkan kinerjanya.

Persepsi ini merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan

keputusan. Dengan demikian, jika seseorang merasa percaya bahwa teknologi

berguna maka ia akan menggunakannya, sebaliknya jika merasa bahwa teknologi

tidak berguna maka ia tidak akan menggunakan.

2. Perceived Ease to Use. Persepsi kemudahaan menggunakan didefinisikan sebagai

sejauh mana seseorang percaya bahwa teknologi mudah untuk digunakan. Dengan

demikian, jika seseorang merasa percaya bahwa teknologi mudah digunakan maka

ia akan menggunakan, sebaliknya jika merasa bahwa teknologi tidak mudah untuk

digunakan maka ia tidak akan menggunakan.

3. Attitude Toward Using. Sikap terhadap penggunaan didefinisikan sebagai perasaan

positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan

ditentukan.

4. Behavioral Intention to Use, yaitu minat untuk menggunakan adalah suatu

keinginan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.

5. Actual Usage, yaitu tindakan seseorang yang sesungguhnya dalam menggunakan

teknologi untuk menunjang pekerjaannya.

Page 36: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

20

Keunggulan teori TAM dalam mengukur perilaku penggunaan teknologi

menurut Wiyono (dalam Noprianto, 2016) adalah sebagai berikut:

a. TAM merupakan model perilaku yang bermanfaat untuk menjawab mengapa

sistem teknologi informasi gagal diterapkan, jawabannya yaitu karena tidak

adanya minat untuk menggunakan.

b. TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat.

c. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan sebagian besar hasilnya

mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM merupakan model yang baik.

d. Model TAM merupakan model parsimony yaitu model yang sederhana dan valid.

Sedangkan kelemahan dari model TAM adalah sebagai berikut:

a. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja tentang

minat dan perilaku pengguna dalam menerima teknologi baru. Penjelasan tentang

hubungan antar variabel di dalam model dirasa kurang.

b. Tidak ada kontrol perilaku pada TAM.

c. Penelitian dengan menggunakan metode TAM umumnya hanya menggunakan

sebuah sistem saja (penelitian cross sectional).

d. Seringkali hanya menggunakan objek tunggal.

Hwang & Yi (2002) kemudian melakukan pengembangan pada model TAM

dengan menambahkan satu variabel yaitu kemampuan berkomputer secara mandiri

(computer self – efficacy) termasuk di dalamnya adalah penggunaan internet yang

berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (perceived ease to use) dan kegunaan

Page 37: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

21

secara nyata (actual usage).Model TAM menurut Hwang & Yi (2002) dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Gambar 2.4. Model TAM – Hwang & Yi (2002)

Sumber: Hwang & Yi (2002)

Dimensi – dimensi dalam pengukuran TAM menurut Hwang & Yi (2002)

tentang penerimaan pengguna (user acceptane) adalah sebagai berikut:

1. Computer Self Efficacy (CSE).

CSE didefinisikan sebagai suatu model multilevel, yang beroperasi pada dua level

yang berbeda, yaitu: pertama, di tingkat komputasi umum sebagai penilaian

keberhasilan individu pada beberapa domain komputasi secara umum. Kedua, di

tingkat komputasi spesifik sebagai penilaian keberhasilan individu pada beberapa

aplikasi atau sistem tententu pada domain komputasi/

2. Perceived Ease to Use (PE)

PE atau persepsi kemudahan untuk menggunakan diartikan sebagai sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi akan bebas dari usaha. Persepsi

Persepsi

Kemanfaatan

Persepsi

Kemudahan

Kemampuan

Menggunakan

Komputer

Sikap

Menggunakan

Niat

Menggunakan

Perilaku

Sesungguhnya

Page 38: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

22

tersebut mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi

seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan.

3. Perceived Usefulness (PU)

PU atau persepsi kemanfataan diartikan sebagai tingkat keyakinan seseorang

bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja. Pentingnya

persepsi kemanfaatan diambil dari model aslinya yang mengatakan bahwa persepsi

ini mempengaruhi penggunaan teknologi secara langsung maupun tidak langsung

melalui sikap seseorang terhadap teknologi.

4. Attitude Toward Using (ATU)

Dalam konteks model TAM, maksud dari attitude toward using adalah sikap

terhadap penggunaan teknologi yang berbentuk penerimaan atau penolakan

sebagai akibat dari penggunaan teknologi dalam pekerjaannya. Faktor sikap

(attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap

seseorang terdiri atas unsur kognitif/ cara pandang (cognitive), afektif (affective),

dan komponen – komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral

components).

5. Behavioral Intention To Use (BITU)

Behavioral intention to use adalah minat seseorang untuk menggunakan teknologi

dalam aktivitas pekerjaannya.Minat perilaku merupakan prediksi terbaik dari

pengunaan sistem teknologi informasi.Tingkat penggunaan sebuah teknologi

komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap

Page 39: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

23

teknologi tersebut.Sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan

atau penolakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui actual usage.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model TAM dapat

menjelaskan bahwa persepsi pengguna menentukan sikapnya dalam penggunaan

teknologi informasi. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan digunakan 3 (empat)

konstruk dari model TAM, yaitu: Perceived Usefulness (PU)atau persepsi

kemanfaatan, Perceived Ease To Use (PE)atau persepsi kemudahan, dan Behavioral

Intention (BI)atau minat untuk menggunakan yang dikembangkan oleh Davis (1989).

2.5 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008, UMKM diartikan sebagai:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan

usaha perseorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang – Undang.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik secara

langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang

memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

Page 40: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

24

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik secara langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau

Usaha Besar yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang –

Undang.

Sedangkan kriteria UMKM menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun

2008 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Kriteria UMKM

No. Jenis Usaha Kekayaan Bersih Hasil Penjualan Tahunan

1. Usaha Mikro Maks. Rp 50.000.000,- Maks. Rp 300.000.000,-

2. Usaha Kecil ≥ Rp 50.000.000,- s.d. Rp

500.000.000,-

≥ Rp 300.000.000,- s.d. Rp

2.500.000.000,-

3. Usaha Menengah ≥ Rp 500.000.000,- s.d. Rp

10.000.000.000,-

≥ Rp 2. 500.000.000,- s.d.

Rp 50.000.000.000,-

Adapun tujuan dari UMKM adalah menumbuhkan dan mengembangkan

usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi

ekonomi yang berkeadilan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian - penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian

ini adalah yang memuat variabel – variabel yang akan diujikan. Variabel – variabel

tersebut adalah kesiapan teknologi, dukungan pemerintah, dan penerimaan teknologi

e-commerce pada UMKM di Kota Bandar Lampung. Penelitian terdahulu yang

menjadi acuan adalah sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

25

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Tahun Hasil Penelitian

1. Aisyah, M.N., Sagoro,

E.M., & Nugroho, M.A.

2014 a. Terdapat pengaruh kesiapan

teknologi terhadap persepsi

kemanfaatan dan persepsi

kemudahan.

b. Terdapat pengaruh persepsi

kemanfaatan dan persepsi

kemudahan penggunaan teknologi

terhadap minat meggunakan

teknologi komputer untuk

membantu proses bisnis pada

UMKM.

2. Khristianto, W. 2012 a. Level adopsi komputer di seluruh

UMKM terbukti tinggi, sedangkan

level adopsi internet masih rendah.

b. Penggunaan teknologi komputer

masih belum optimal untuk

memberikan nilai lebih pada

perkembangan bisnis dan strategi

lainnya.

c. Kendala dalam mengadopsi

komputer dan internet didominasi

oleh faktor internal seperti: pelaku

UMKM merasa tidak

membutuhkan internet, masalah

pendanaan dalam investasi

teknologi, dan terbatasnya sumber

daya manusia yang memiliki

kapasitas dalam mengoperasikan

teknologi.

3. Eka, S.P., Handayani,

S. T., & Zahroh, Z.A.

2010 a. Perceived -Usefulness (manfaat

yang dirasakan) tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan TI.

b. Persepsi Kemudahan

Menggunakan (kemudahan

penggunaan) berpengaruh

signifikan terhadap acceptane IT

(penerimaan TI).

c. Acceptane IT (penerimaan TI)

Page 42: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

26

berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan daya saing

perusahaan.

4. Astuti, N.C., &

Nasution, R.A.

2014 a. Kesiapan teknologi dari

entrepreneur masih moderat. Ada

perbedaan yang signifikan dalam

hal kesiapan teknologi jika dilihat

dari latar belakang (jenis kelamin,

usia, pendidikan, dan pendapatan).

b. Sehubungan dengan tingkat adopsi

internet untuk media promosi

masih rendah, hanya ada 36,3%

yang mengadopsi. Hal ini jelas

menunjukkan perlu untuk

memberikan dukungan kepada

UKM untuk mengadopsi teknologi

khususnya untuk penggunaan e-

commerce.

5. Lubis, T. A., & Junaidi. 2016 a. Rendahnya pemahaman terhadap

manfaat teknologi informasi.

b. Rendahnya ketersediaan investasi,

dan

c. Rendahnya dukungan lembaga

pemerintah

6. Nugroho, M.A. 2015 a. Contributor dan Inhibitor memiliki

pengaruh signifikan terhadap

technology readiness.

b. Hasil pengujian technology

readiness dibehavior to use juga

menunjukkan hasil signifikan.

c. Pengujian effect of the government

support and competitor pressure

menunjukkan hasil yang tidak

signifikan.

d. Dukungan pemerintah dan tekanan

competitor tidak berpengaruh

terhadap penggunaan TI (behavior

to use) di UKM.

e. Hal ini memperkuat klaim

sebelumnya bahwa dukungan

pemerintah dan tekanan kompetitor

bukan komponen yang membuat

Page 43: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

27

UKM siap untuk mengadopsi dan

menggunakan TI dalam proses

bisnis mereka.

7. Larasati N., & Santosa,

P.I.

2017 Kesiapan UMKM untuk menerima

implementasi ERP dalam konstruk

Technology Readiness yaitu Persepsi

Kemanfaatandan Persepsi Kemudahan

Menggunakan memiliki pengaruh

yang berbeda.

8. Sidharta, I., & Sidh, R. 2014 Persepsi kemanfaatan dan persepsi

kemudahan menggunakan

berpengaruh signifikan terhadap

attitude mahasiswa dalam online

shopping, serta berpengaruh signifikan

terhadap intention to use.

9. As’ad, I., Ahmad, F., &

Sentosa I.

2012 a. UMKM di Jakarta yang

mengimplementasikan e –

commerce sebanyak 53,1%, di

Jawa Barat sebanyak 94%, di Jawa

Tengah dan Yogyakarta sebanyak

12,5%, di Bali sebanyak 12,5% dan

sisanya di kota lain.

b. Belum maksimalnya implementasi

e – commerce di Indonesia

disebabkan oleh faktor mahalnya

biaya penggunaan teknologi

informasi dan tidak stabilnya

jaringan internet.

10. Rahayu, R., & Day, J. 2015 Adopsi e – commerce di Indonesia

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

persepsi keuntungan, kesiapan

teknologi, inovasi pemilik,

pengalaman dan kemampuan pemilik

dalam menggunakan teknologi

informasi. Hasil penelitian juga

menemukan bahwa faktor individu

memiliki peran yang signifikan dalam

adopsi teknologi e – commerce pada

UMKM di Indonesia.

11. Luthfiadi, M., &

Dhewanto, W.

2013 a. Keyakinan positif (trust

posivitively)berpengaruh terhadap

minat menggunakan(intented to

Page 44: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

28

use), tetapi persepsi

kemudahanmenggunakan (Persepsi

Kemudahan Menggunakan) tidak

berpengaruh signifikan terhadap

minat menggunakan(intented to

use).

b. Risiko (Risk) tidak berpengaruh

negatif terhadap minat

menggunakan (intented use).

c. Status penjual dan reputasi

berpengaruh positif terhadap

keyakinan (trust).

12. Putra, T. G. 2015 Pemerintah daerah memberikan

dukungan dengan memberikan

training/ pelatihan, pendampingan

modal dan penggunaan teknologi,

menjadi fasilitator untuk

mempromosikan produk UMKM.

13. Fatmariani 2011 a. Adopsi teknologi informasi open

source e – commerce secara positif

mempengaruhi kinerja UKM.

b. Interaksi antara teknologi informasi

open source e – commerce dengan

variabel soliciduter, kemampuan

inovasi pengusaha, tekanan

pesaing, konsumen, permintaan,

dan kepercayaan tidak

mempengaruhi kinerja UKM

secara signifikan.

14. Kartiwi, M. 2006 a. Kurangnya proses awal identifikasi

strategi bisnis pada UMKM di

Indonesia sebelum memutuskan

untuk mengadopsi e – commerce.

Gagalnya adopsi e – commerce

juga disebabkan karena kurangnya

keyakinan para pemilik bahwa

transaksi elektronik dapat

mengatasi beberapa masalah dalam

proses bisnis mereka.

b. Perlunya dukungan dari pemerintah

maupun badan non-pemerintah

yang peduli terhadap

Page 45: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

29

pengembangan UMKM. Dukungan

tersebut dapat berupa bantuan yang

lebih komprehensif, yang akan

memandu UMKM dari awal

sampai akhir proses adopsi.

c. Kurangnya SDM ahli di bidang

teknologi yang dimiliki oleh

UMKM.

15. Dharma, F. 2006 Jaminan struktural dan reputasi yang

dirasakan memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap kepercayaan

dalam sistem e-commerce.

16. Ariwibowo, D. P. J., &

Nugroho, M. A.

2013 a. Terdapat pengaruh positif Trust

terhadap Niat untuk Bertransaksi

menggunakan E-commerce pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

b. Terdapat pengaruh negatif

Perceived of Risk terhadap Niat

untuk Bertransaksi menggunakan

E-commerce pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta.

c. Terdapat pengaruh Trust dan

Perceived of Risk terhadap Niat

untuk Bertransaksi menggunakan

E-commerce pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta.

17. Butt, I., Tabbasam, S.,

Chaundhry, N. G., &

Nusair, K.

2016 Kepercayaan, manfaat yang dirasakan,

kemudahan penggunaan yang

dirasakan, dan sikap belanja

mempengaruhi sikap serta niat untuk

mengaodpsi sistem online (e-

shopping).

18. Ghobakhloo, M.,

Aranda, D. A., &

Amado, J.B.

2011 Adopsi e-commerce pada UKM

dipengaruhi oleh persepsi manfaat

relatif, persepsi kompatibilitas, inovasi

pemilik, intensitas informasi, tekanan

pembeli/ pemasok, dukungan dari

vendor teknologi, dan persaingan.

Page 46: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

30

19. Sandberg, K. W.,

Wahlberg, O., & Pan,

Y.

2009 a. UKM siap untuk menerima faktur

elektronik.

b. Tekanan dari pelanggan dianggap

sebagai faktor penting untuk

penerimaan e-faktur di UKM.

c. UKM memandang bahwa

penerimaan e - faktur dapat

bermanfaat, dan mengarah pada

peningkatan efisiensi internal

jugaberdampak pada proses bisnis

dan hubungan.

d. Inovasi daripemilik / manajer

mempengaruhi penerimaan faktur

elektronik.

20. Gengatharen, D. F., &

Standing, C.

2005 Dukungan pemerintah berpengaruh

terhadap keberhasilan pasar elektronik

regional (REM) yang digunakan

untuk mempromosikan penggunaan e-

commerce oleh UMKM.

21. Nuvrianasari, A. 2012 a. Pengaruh dukungan organisasional,

kompetensi teknologi dan

lingkungan eksternal terhadap

pengadopsian e-commerce baik

secara pasial maupun simultan

memiliki pengaruh yang positip

dan signifikan.

b. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik dukungan organisasi

dan kompetensi teknologi yang

dimiliki UKM serta semakin kuat

dorongan lingkungan eksternal

maka akan meningkatkan kemauan

UKM untuk mengadopsi e-

commerce dalam kegiatan

bisnisnya.

c. Adapun variabel yang dominan

berpengaruh tehadap pengadopsian

e-commerce .adalah lingkungan

eksternal. Indikator lingkungan

eksternal yang memberikan

dorongan dan tekanan bagi UKM

untuk mengadopsi e -

Page 47: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

31

commerceadalah dorongan dari

konsumen dan tuntutan dari

perkembangan pada dunia bisnis.

22. Yulimar, V. A., 2006 Kompatibilitas, dukungan manajemen

puncak, kesiapan organisasional,

dorongan eksternal, dan manfaat yang

dirasakan mempunyai pengaruh

positif signifikan terhadap adopsi e-

commerce. Dan adopsi e-commerce

mempunyai pengaruh positif

signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

2.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kerangka pemikiran dalam penelitian adalah gambaran secara garis besar

hubungan antar variabel yang akan diujikan dalam penelitian. Adapun kerangka

pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar2.5. Kerangka Pemikiran

H5

H6

H4

H2

H3

H3

H1 H1 Kesiapan

Teknologi

Dukungan

Pemerintah

Persepsi

Kemanfaatan

Persepsi

Kemudahan

Minat

Menggunakan

Page 48: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

32

2.7.1 Pengaruh Kesiapan Teknologi Terhadap Persepsi Kemanfaatan dan

Persepsi Kemudahan

Davis (1989) mengembangkan suatu model tentang sikap seseorang dalam

menerima teknologi yang dinamakan Technology Acceptance Model (TAM) yang

diadaptasi dari Theory Reasoned Action (TRA) oleh Ajzen dan Fishbein (1991).TAM

sendiri menggunakan dua konstruk, yaitu kemanfaatan yang dirasakan dan

kemudahan dalam menggunakan.TAM digunakan untuk menjelaskan tentang faktor –

faktor yang menentukan penerimaan terhadap teknologi.Faktor – faktor tersebut dapat

berupa faktor internal maupun eksternal.

Kesiapan Teknologi mengacu pada kecenderungan seseorang untuk

merangkul dan menggunakan teknologi baru guna mencapai tujuannya. Berdasarkan

Technology Readiness Index (TRI) yang dikembangkan oleh Parasuraman (2000)

bahwa TRI mencakup empat dimensi, yaitu: optimisme, inovasi, ketidaknyamanan,

dan ketidakamanan. Optimisme dan inovasi merupakan faktor pendukung

(contributor) seseorang dalam menggunakan suatu teknologi baru, adanya sikap

optimis dan inivatif maka akan memunculkan persepsi manfaat dan kemudahan

dalam menggunakan teknologi. Sedangkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan

merupakan faktor penghambat (inhibitor) dalam mengadopsi teknologi baru.Dengan

demikian, orang yang optimis dan inovatif serta nyaman dan aman lebih cenderung

menerima dan menggunakan teknologi baru (Dewanti & Suprapto, 2015).Demikian

dapat disimpulkan bahwa kesiapan teknologi berpengaruh penerimaan untuk

menggunakan teknologi.

Page 49: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

33

H1 : Kesiapan Teknologi berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan.

H2 :Kesiapan Teknologiberpengaruh terhadap persepsi kemudahan.

2.7.2 Pengaruh Dukungan Pemerintah Terhadap Persepsi Kemanfaatan dan

Persepsi Kemudahan

Dukungan pemerintah merupakan faktor kunci dalam pengembangan

UMKM terutama untuk menentukan kebijakan dalam mengadopsi teknologi atau

tidak dalam usaha mereka. Pemerintah memegang peranan penting dalam regulasi

dan peraturan melalui fasilitas yang akan mengatur pola kerja UMKM dan

kompetensi, termasuk kesiapan dan perilaku UMKM untuk menggunakan teknologi.

Dukungan pemerintah terhadap UMKM diberikan dalam bentuk pelatihan,

pendampingan, dan pemberian modal baik materi ataupun sarana dan prasarana

penunjang.Nugroho (2015) mengatakan bahwa dukungan pemerintah mempengaruhi

organisasi dalam hal ini UMKM dalam mengadopsi teknologi informasi.

Hal senada diungkapkan Endraswari (2006) yang mengatakan bahwa

dukungan lembaga pemerintah berpengaruh positif dan signifikan pada adopsi TI

oleh UMKM khususnya di daerah Bantul, Yogyakarta.Aplikasi teknologi didukung

oleh lembaga pemerintah dapat membantu mereka dalam kegiatan usaha yaitu

menjadi lebih efisien dan mudah dalam transaksi. Penelitian ini juga mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Sarosa &Zowghi (2003). Dengan demikian dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut:

Page 50: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

34

H3 : Dukungan pemerintah berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan.

H4 : Dukungan pemerintah berpengaruh terhadap persepsi kemudahan.

2.7.3 Pengaruh Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi Kemudahan Terhadap

Minat Menggunakan

Persepsi kemanfaatan adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa

penggunaan suatu sistem khusus akan meningkatkan performa (Davis, 1989). Dengan

adanya kemanfaatan yang dirasakan maka intensitas seseorang untuk menggunakan

suatu sistem akan semain meningkat. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan

(perceived ease of use) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan teknologi akan bebas dari usaha (Noprianto, 2016). Persepsi

kemudahan erat kaitannya dengan kepercayaan (belief) untuk mengambil keputusan.

Jika seseorang percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan makan ia akan

menggunakannya, sebaliknya jika merasa bahwa sistem informasi tersebut tidak

mudah untuk digunakan maka orang tersebut tidak akan menggunakannya. Menurut

Adanya persepsi manfaat maka akan muncul persepsi kenyamanan seseorang dalam

menggunakan teknologi, sehingga timbul minat untuk menggunakan. Berdasarkan

penjelasan tesebut maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H5 :Persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce.

H6 : Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat menggunakan

menggunakan e-commerce.

Page 51: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi

dalam penelitian ini adalah UMKM di Kota Bandar Lampung yang telah

mengadopsi e-commercedalam kegiatan usahanya.Sedangkan sampel penelitian

subjek dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand,

2006).Sampel diambil karena tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh anggota

populasi. Oleh karena itu, sampel yang diambil harus dapat digunakan untuk

mengeneralisasikan populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability

sampling dengan pendekatan purposive sampling, yaitu peneliti memilih sampel

secara subyektif sesuai dengan tujuan penelitian (Arikunto, 2006).Sedangkan,

Hair (1998) mengatakan bahwa sampel minimal untuk penelitian dengan model

SEM yaitu antara 100 – 200 sampel.

3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer, yaitu data yang

dikumpulkan dari sumber penelitian atau lapangan yang diperoleh melalui

pengamatan dan pencatatan secara cermat. Data primer yang digunakan dalam

Page 52: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

36

penelitian ini bersumber dari kuisioner, dibantu wawancara, dokumentasi, dan studi

kepustakaan.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Technology Readiness

Technology Readiness yang dimaksud adalah kecenderungan seseorang untuk

merangkul dan menggunakan teknologi baru guna mencapai tujuan dalam kehidupan

sehari – hari dan juga tujuan di tempat kerja (Parasuraman, 2000).Technology

readiness diukur dengan menggunakan metode Technology Readiness Index (TRI)

dimana pengukuran mencakup empat dimensi, yaitu: optimisme, inovasi,

ketidaknyamanan, dan ketidakamanan.

3.3.2 Variabel Dukungan Pemerintah

Variabel dukungan pemerintah dalam penelitian ini adalah program yang

dilakukan pemerintah untuk mendukung penggunaan teknologi dalam proses bisnis

UMKM dengan menggunakan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 sebagai

acuan.

3.3.3 Variabel Technology Acceptance

Variabel technology acceptance dalam penelitian ini menggunakan model

TAM yang dikembangkan oleh Davis (1986) dan model pengintegrasian TRI.

Page 53: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

37

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Kuisioner

Kesiapan

Teknologi (X1)-

Parasuraman &

Colby (2014);

Astuti & Nasution

(2014); Butt,

Tabassam,

Chaundry, &

Nusair (2016)

1.1 Optimisme

1.2 Inovasi

1.3 Ketidaknyamanan

1.4 Ketidakamanan

1.1.1 Teknologi

memberikan

kontrol, lebih

bermanfaat,

efisien.

1.2.1 Menjadi

pioneer dalam

mengadopsi

teknologi baru.

1.3.1 Rasa tidak

percaya untuk

mengadopsi

teknologi baru.

1.4.1 Rasa

ketidakamanan

akan privasi

saat

menggunakan

teknologi.

1-2

3-4

5

6

Dukungan

Pemerintah (X2) –

UU No. 20 Tahun

2008; Nugroho

(2015); Hadiyati

(2015).

2.1 Menyediakan

sarana dan

prasarana

2.2 Menyediakan

tenaga ahli di

bidang TI

2.3 Mengadakan

pelatihan TI

2.1.1 Adanya

bantuan

penyadaan

komputer dan

jaringan

internet

2.2.1 Memberikan

bantuan

pendampingan

tenaga ahli

2.3.1 Memberikan

pelatihan dan

7

8

9

Page 54: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

38

pendidikan di

bidang TI

3 Penerimaan

Teknologi E –

Commerce (Y)

– Davis (1989);

Fayad & Paper

(2015); Larasati

& Santosa

(2017).

3.1 Persepsi

Kemanfaatan

3.2 Persepsi

Kemudahan

Menggunakan

3.3 Minat

menggunakan

4.1.1 Keputusan

untuk

menggunakan

atau tidak.

4.2.1 Persepsi

bahwa

menggunakan

teknologi akan

bebas dari

usaha

5.3.1 Keinginan

yang kuat

untuk

menggunakan.

10 – 12

13 – 15

16 – 18

Evaluasi masing – masing hasil diukur dengan skala ordinal dengan

pendekatan 5 point Likert. Alternatif jawaban yang diberikan adalah :

Tabel 3.2. Skala Likert

Alternatif Jawaban Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.4 Klasifikasi Variabel

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 55: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

39

a. Variabel bebas (Independen), yaitu : Kesiapan Teknologi (X1) dan

Dukungan Pemerintah (X2)

b. Variabel terikat (Dependen), yaitu Persepsi Kemanfaatan (Y1), Persepsi

Kemudahan Menggunakan (Y2), Minat Menggunakan (Y3).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode

analisis jalur dengan pengukuran Partial Least Square (PLS) yaitu merupakan

metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi (Ghozali,

2014). PLS merupakan salah satu metode statistika Structural Equation Model (SEM)

berbasis varian yang dapat digunakan ketika terdapat permasalahan pada data, seperti

ukuran sampel penelitian kecil, data tidak terdistribusi normal, dan adanya data yang

hilang (Hair, 1998).

PLS dapat melakukan pengujian model pengukuran (outer model) dan model

struktural (inner model) secara simultan. Model pengukuran digunakan untuk

mengetahui hubungan antara item yang diobservasi (instrumen penelitian) dengan

variabel laten dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.

3.5.1 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan reliabel.

Page 56: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

40

a) Uji Validitas

Dilakukannya uji validitas bertujuan untuk memeriksa apakah isi kuesioner

sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur dan cukup dipahami oleh semua

responden. Pengujian validitas menggunakan Partial Least Square (PLS) dapat

dilihat dari pengujian validitas convergent dan discriminant. Convergent Validity

dinilai berdasarkan besarnya nilai loading yang menunjukkan korelasi antara item

score denganconstruct score (Ghozali, 2014).

Menurut Chin (dalam Ghozali, 2014), nilai loading refleksif dikatakan

tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur dan ini

sangat direkomendasikan, namun demikian untuk penelitian tahap awal nilai

loading0,5 sampai 0,6 dianggap cukup. Dalam penelitian ini nilai loading > 0,60

dianggap baik.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur

yang digunakan, sehingga bila alat ukur tersebut digunakan kembali untuk meneliti

obyek yang sama dengan teknik yang sama dengan waktu yang berbeda, maka hasil

yang diperoleh tetap sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Composite

Realibility Measure > 0,70 dan Cronbach Alpha > 0,70.

Page 57: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

41

3.5.2. PengukuranModel Struktural

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan koefisien determinasi atau

R2

untuk konstruk dependen dan Stone-Geis ser-Q-Square atau Q2

untuk mengetahui

apakah model memiliki predictive relevance. Interpretasi R2

sama dengan interpretasi

pada regresi yaitu untuk menilai pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Sementara Q2

mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh

model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q2>0 menunjukkan bahwa model

memiliki predictive relevance. Besaran Q-square memiliki nilai dengan rentang 0 <

Q2

< 1, dimana semakin mendekati 1 berarti model semakin baik (Ghozali, 2014).

Page 58: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

66

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Kesiapan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi manfaat

dan persepsi kemudahan menggunakan. Semakin baik kesiapan teknologi yang

dilakukan maka semakin tinggi keyakinan seseorang bahwa e-commerce

memiliki manfaat dan mudah untuk digunakan. Kesiapan teknologi UMKM

untuk mengadopsi e-commerce dilihat dari 4 dimensi yaitu optimisme, inovasi,

ketidakamanan, dan ketidaknyamanan. Optimisme adalah keyakinan bahwa

dengan menggunakan e-commerce maka usaha akan lebih produktif dan efisien,

serta memperluas jaringan. Selain itu inovasi juga dituntut dalam hal ini seperti

selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

2. Dukungan pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi

manfaat dan persepsi kemudahan menggunakan. Semakin besar dukungan yang

diberikan oleh pemerintah kepada UMKM untuk menggunakan e-commerce

maka persepsi manfaat dan kemudahan menggunakan juga akan semakin tinggi.

Dukungan pemerintah dapat diberikan dalam bentuk pelatihan secara berkala

untuk UMKM tentang pengadopsian e-commercedalam dunia bisnis,

memberikan pendampingan tenaga ahli yang mampu membantu UMKM

Page 59: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

67

mengatasi berbagai hambatan dan kendala dalam menjalankan e-commerce, serta

memberikan bantuan modal serta sarana prasarana bagi UMKM untuk

mengadopsi e-commerce, dan meningkatkan kualitas layanan jaringan internet di

setiap daerah masing – masing.

3. Persepsi manfaat dan persepsi kemudahan menggunakan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat menggunakan e-commerce. Semakin besar persepsi

seseorang tentang manfaat e-commerce maka akan mendorongnya untuk

menggunakan e-commerce dalam kegiatan usaha. Manfaat dari menggunakan e-

commerce itu sendiri antara lain menghemat waktu bekerja, meningkatkan

produktivitas, dan memberikan kemudahan dalam memeriksa administrasi

keuangan perusahaan.

5.2 KETERBATASAN

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada UMKM yang bergerak di sektor fashion,

kuliner, dan kerajinan saja sehingga populasi dan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sangat terbatas. Padahal sektor usaha UMKM itu beragam seperti

pertanian dan perkebunan, percetakan, desain, jasa, dan sebagainya.

2. Variabel penelitian ini hanya terbatas pada kesiapan teknologi dan dukungan

pemerintah, sementara masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi

penerimaan teknologi e-commerce. Sedangkan variabel penerimaan teknologi e-

Page 60: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

68

commerce sendiri hanya terbatas pada persepsi manfaat, persepsi kemudahan

menggunakan, dan minat untuk menggunakan e-commerce.

5.3 SARAN

Adapun saran yang diusulkan untuk penelitian selanjutnya di bidang kajian

yang sama adalah sebaiknya memperluas wilayah geografis UMKM tidak hanya

terbatas di satu wilayah saja dengan pemilihan sektor usaha yang lebih beragam.

Selain itu, variabel penelitian juga dapat ditambahkan dengan variabel – variabel lain

misalnya kinerja perusahaan, daya saing usaha, dan sebagainya.

5.4 IMPLIKASI

Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kesiapan teknologi dan

dukungan pemerintah memiliki pengaruh terhadap penerimaan teknologi e-commerce

pada UMKM – UMKM di Kota Bandar Lampung.Namun, dalam pelaksanaannya

masih diperlukan perbaikan yang terus menerus sehingga diharapkan pemerintah

dapat memfasilitasi UMKM – UMKM agar lebih maksimal lagi dalam menggunakan

e-commerce sehingga usaha mereka lebih berkembang lagi dan memiliki pangsa

pasar yang lebih luas.

Page 61: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

DAFTAR PUSTAKA

Achjari, D; Abdillah, W; Suryaningrum, S; & Suratman.(2011). Kesiapan UsahaMikro, Kecil, dan Menengah Industri Kreatif Untuk MengadopsiTeknologi Informasi. JAAI Volume 15 No.2, Desember 2011: 143 – 160.

Ajzen, I. (1985). From Intentions To Action: A Theory of Planned Behavior. In J.Kuhl& J. Beckmann (Eds), Action – control: From Cognition ToBehavior. Page 11 – 39.

Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior.Organizational Behavior andHuman Decision Prossess. 50, 179 – 211.

Aisyah.M.N., Sagoro, E.M., &Nugroho, M.A. (2014). Pengaruh TechnologyReadiness Terhadap Penerimaan Teknologi Komputer Pada UMKM diYogyakarta. Jurnal Economia, Vol. 10, No.2, Oktober 2014.

Aribowo, D. (2013). Pengaruh Trust dan Perceived of Risk Terhadap NiatBertransaksi Menggunakan E-Commerce. Jurnal Nominal, Volume IINomor I.

Arikunto S. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.

As’ad, I., Ahmad, F., &Sentosa, I. (2012). An Empirical Study E-CommerceImplementation Among SMEs In Indonesia. International Journal ofIndependent Research and Studies, Vol. 1, No.1, Jan. 2012.

Astuti, N.C., &Nasution, R.A. (2014). Technology Readiness and E-CommerceAdoption Among Entrepreneur of SMEs in Bandung City, Indonesia.GadjahMada International Journal of Business, Vol.16 No.1 (January –April): 69-88.

Butt, I., Tabassam, S., Chaundhry, N.G., &Nusair, K. (2016). Using TechnologyAcceptance Model To Study Adoption of Online Shopping In AnEmerging Economy. Journal of Internet Banking and Commerce, August2016, Vol. 21, No.2.

Chin, W. W. (1998). The Partial Least Squares Approach to Structural EquationModeling. Modern Method for Business Research, 295 – 336.

Consoli, D.(2012). Literature Analysis on Determinant Factors and The Impact ofICT in SMEs.Procedia, Social and Behavioral Science,62 (2012), 93 -97.

Page 62: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

Davis, F.D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and UserAcceptance of Information Technology.MIS Quarterly, Vol.13, No.3.(Sep.,1898), pp. 319-340.

Davis, F.D.,Bagozzi, R..&Warshaw, P.R. (1989). User Acceptance of ComputerTechnology: A Comparison of Two Theoretical Models. ManagementScience, August 1989, 35,8,pg.982.

Dewanti, I.S., & Soeprapto, A. (2015). Technology Readiness dan ModelPenerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa.The 2nd UniversityResearch Coloqium 2015.

Dharma, F. (2006).Pengaruh Structural Assurance dan Perceived ReputationTerhadap Trust Pengguna Internet Sistem E – Commerce. SimposiumNasional Akuntansi (SNA) 9 Padang.

Ediraras, D.T. (2010). Akuntansi dan Kinerja UMKM. Jurnal Ekonomi Bisnis,No.2, Vol. 15, Agustus 2010.

Eka, S.P., Handayani, S.T., & Zahroh, Z.A. (2010). Pengaruh Aplikasi TeknologiInformasi Dalam Peningkatan Daya Saing Perusahaan (Studi PadaUMKM Kota Malang). Jurnal Profit, Volume 7 Nomor 1 Tahun 2010.

Endraswari, R.M. (2006). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Aplikasi teknologiInformasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi PadaUKM Kerajinan Tangan Bantul, Yogyakarta). Tesis. Semarang:Universitas Diponegoro.

Fayad, R., Paper, D. (2015). The Technology Acceptance Model E-CommerceExtention: A Conceptual Framework.Procedia Economics and Finance,26 (2015) pp: 1000 – 1006.

Fatmariani.(2011). Pengaruh Adopsi Teknologi Informasi Open Source E –Commerce Terhadap Kinerja UKM Dengan Faktor – Faktor TechnologyAcceptance Model (TAM) Sebagai Moderating Variabel. JurnalTeknologi dan Informatika (Teknomatika), Vol. 1., No.1., Januari 2011.

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Fishbein, M.,&Ajzen, I. (1975).Belief, Attitude, Intention, and Behaviour: AnIntrocutionTo Theory and Research. Reading, Addison – Wesley, MA.

Page 63: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

Gengatharen, D. F., & Standing, C. (2005). A Framework To Assess The FactorsAffecting Success Or Failure of The Implementation of Government-Supported Regional E-Marketplaces for SMEs. Europe Journal ofInformation System (2005) 14, 417 – 433.

Ghobakhloo, M., Aranda, D. A., & Amado, J.B. (2011).Adoption of E-CommerceApplications in SMEs.Industrial Management & Data System Journal.Vol. 111, No. 8, 2011, pp. 1238 – 1269.

Ghozali, I. (2014). Structural Equation Modelling, Metode Alternatif denganPartial Least Squares (PLS). Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hair. (1998). Multivariate Data Analysis With Reading.3rd ed. Macmillan, NewYork. NY.

Hadiyati, E. (2015). Marketing and Government Policy on MSMEs in Indonesia:A Theoritical Framework and Empirical Study. International Journal ofBussiness and Management; Vol. 10, No.2.

Hale, J.L., Householder, B.J., & Greene, K.L. (2013). The Theory of ReasonedAction. The Persuasion Handbook: Developments in Theory andPractice. Thousand Oaks, CA: Sage. Page of 259 – 289.

Henseler, J., Ringle, C., M., &Sinkovics, R., R. (2009).The Use of Partial LeastSquares Path Modeling in International Marketing. Advances inInternational Marketing, Volume 20, 227 – 319.

Hernandez, B., Jimenez, J., & Martin, M.J. (2008). Adoption vs Acceptance of E-Commerce: Two Different Decisions. Emerald Journal of Marketing,Vol.43 No. 9.

Hwang, Y., & Yi, M., Y. (2002). Predicting the Use of Web Based InformationSystem Intrinsic Motivation and Self Efficacy. English AmericasConference on Information System.

Idris, A., Edwards, H., &Mc.Donald, A.(2017). E-Commerce Adoption inDeveloping Countries SMEs: What Do The Prevalling TheoreticalModels Offer Us?. International Conference on E-Commerce (ICoEC)2017.Malaysia: Putrajaya.

Idris, A., Edwards, H., &Mc.Donald, A.(2017). E-Commerce Readiness of SMEsin Developing Countries: A Model – Driven Systematic LiteratureReview.UK Academy for Information Systems Conference Proceedings2017.Paper 34.

Page 64: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

Irnawati, D. (2011). Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis. JurnalIlmiah Orasi Bisnis, Edisike VI. ISSN:2085 -1375.

Kadar, J.A., Napitulu, D., &Jati, R.K. (2017). Klasifikasi UKM BerdasarkanTingkat Kesiapan Teknologi Menggunakan Algoritma K- Means. JurnalPenelitian Pos dan Informatika (JIPI), Vol. 7, No.2 (2017), 97 - 108.

Karahanna, E., &Straub, D.W. (1999).The Psychological Origins of PerceivedUsefulness and Ease of Use. Information and Management, 35 (1999)237 – 250.

Kartiwi, M. (2006).Case Studies of E – Commerce Adoption in Indonesia SMEs:The Evaluation of Strategic Use.Australian Journal of InformationSystem, 14 (1), 2006, 69 – 80.

Khristianto, W., Kalnadi, D., Lestari, B. (2015).Analysis of Acceptance andIntention To Use Technology Among Micro Small and MediumEnterprises: Using UTAUT Model. Proceding 9th InternationalConference on Malaysia – Indonesia Relations.

Larasati, N., &Santosa, P.I.(2017). Technology Readiness and TechnologyAcceptance Model in New Technology Implementation Precess in LowTechnology SMEs.International Journal of Innovation Management andTechnology, Vol.8, No.2, April 2017.

Luthfiadi, M., &Dhewanto, W. (2013).Technology Acceptance of E-Commerce inIndonesia.International Journal of Engineering Innovation andManagement, 3 (2013).

Lubis, T.A., &Junaidi.(2016). PemanfaatanTeknologiInformasiPada Usaha MikroKecil danMenengah di Kota Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan danPembangunan. Vol. 3 No.3 (2016).

Noprianto, R. (2016). Studi Literatur Pengintegrasian Dua Metode Kesiapan danPenerimaan Pengguna Terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.SENTIKA 2016. ISSN: 2089-9815.

Nurhadi.(2015). Adopsi Electronic Commerce Teori Praktek dan Implikasi PadaUsaha Kecil danMenengah. Surabaya: PT. Rivka Petra Media.

Page 65: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

Nugroho, M.A. (2015). Impact of Government Support and Competitor Pressureon the Technology Readiness of SMEs in Indonesia in Adopting theInformation Technology.Procedia Computer Science,72 (2015) 102 –111.

Nugroho, M.A., Susilo, A.Z., Fajar, M.A., &Rahmawati, D. (2017).ExploratoryStudy of SMEs Technology Adoption Readiness Factors.ProcediaComputer Science, 124 (2017) 329 – 336.

Nuvriasari, A. (2012). Peran Dukungan Organisasional, Kompetensi Teknologidan Lingkungan Eksternal Dalam Rangka Mendorong Pengadopsian E-Commerce Pada Usaha Kecil Menengah. Jurnal Siasat Bisnis, Vol.16,No.2, Juli 2012, Hal.205-217.

Parasuraman, A. (2000). Technology Readiness Index (TRI): Multiple Item Scaleto Measure Readiness to Embrace New Technologies. Journal of ServiceResearch, 2 (4), 2000, page: 307 – 320.

Parasuraman, A.,& Colby, C.L. (2014). Un Updated and Streamlined TechnologyReadiness Index : TRI 2.0.Journal of Service Research, June 24,2014.

Priambada, A. (2015). Shopee Berambisi Jadi Pemimpin Mobile MarketplaceC2C di Indonesia (Online). Diaksesdarilamanhttp://www.dailysocial.id/post/shopee-berambisi-jadi-pemimpin-mobile-marketplace-c2c-indonesia/.

Purwantini, A.G. (2018). AnalisisPemanfaatan Social Commerce Bagi UMKM:AntesedendanKonsekuen. Kompartemen: JurnalIlmiahAkuntansiMaret2018, XVI (1), 47 – 63.

Putra, T.G. (2015). Peran Dukungan Pemerintah dan Partisipasi Pelaku UsahaDalam Pengembangan UMKM Manik – Manik Kaca di KabupatenJombang. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. Volume 3, Nomor 1,Januari – April 2015.

Rahayu, R., & Day, J. (2015). Determinant Factors of E-Commerce Adoption bySMEs in Developing Countries: Evidence from Indonesia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 195.pp.142-150 ISSN 18770428.

Ramadhani, F., &Arifin Y. (2013). Optimalisasi Pemanfaatan TeknologiInformasi Komunikasi Berbasis E – Commerce Sebagai MediaPemasaran Usaha Kecil Mikro dan Menengah Guna Meningkatkan Daya

Page 66: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

Saing Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.Economics Development Analysis Journal.EDAJ 2 (2) (2013).

Rosianti, N. C., &Mahendrawathi, E.R. (2017).Analisis Tingkat KematanganProses Bisnisdan Kesiapan Teknologi Informasi Studi Kasus UsahaGarmen Mikro, Kecil, dan Menengah di JawaTimur. Jurnal Teknik ITSVol. 6, No. 2 (2017).

Rosyida, S. (2017).Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap PenggunaanInternet dalam Belanja Online. Jurnal Sistem Informasi STMIK AntarBangsa.Vol. VI, No.2, Agustus 2017.

Sandberg, K. W., Wahlberg, O.,& Pan, Y. (2009).Acceptance of E – Invoicing inSMEs.Engin.Psychol. and Cog.Ergonomics, HCII 2009, LNAI 5639, pp.289–296, 2009. © Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2009.

Sarosa, S., &Zowhgi, D. (2003). Strategy for Adopting Information Technologyfor SMEs: Experience in Adopting Email within an Indonesia FurnitureCompany. Electronic Journal of Information System Evaluation (EJISE),Volume 6 Issue 2 (2003) 165 – 176.

Savrul, M., Incekara, A., &Sener, S. (2014). The Potential of E-Commerce forSMEs in A Globalizing Business Enviroment. Procedia – Social andBehavioral Sciences, 150 (2014) 35-45.

Sidharta, I., & Sidh, R. (2014). Pengukuran Persepsi Manfaat dan PersepsiKemudahan Terhadap Sikap Serta Dampak Atas Penggunaan OnlineShopping Pada E-Commerce. Jurnal Computech dan Bisnis, Vol.8 No.2Desember 2014, 92 - 100.

Sugiyono.(2007). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Tambunan, T. (2011). Development of Small and Medium Enterprises in ADeveloping Country The Indonesian Case. Journal of EnterprisingCommunities: People and Places in the Global Economy, Vol.5 No.1,pp.68-82.

Turban, E., et al.(2002).Electronic Commerce : A Managerial Perspective(International Edition).p:4.

Page 67: PENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN …digilib.unila.ac.id/59479/20/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGARUH KESIAPAN TEKNOLOGI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI E –

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UsahaMikro, Kecil, danMenengah.

Umar, H. (2004). Research Methods in Finance and Banking. Jakarta:GramediaPustakaUtama.

Walczuch, R., Lemmink. J., &Streukens, S. ,(2007). The Effect of ServiceEmployee Tekchnology Readiness on Technology Acceptance.Information & Management Journal, Volume 44, Issue 2, March 2007,Pages 206 – 215.

Wook, M., Yusof, Z.M., &Nazri, M.Z.A. (2014).Data Mining TechnologyAdoption in Instituions of Higher Learning: A Conceptual FrameworkIncorporating Technology Readiness Index Model and TechnologyAcceptance Model 3.Journal of Applied Sciences, 14 (18): 2129-2138,2014.

Yulimar, V. A. (2006). Analisis Faktor – Faktor yang MempengaruhiPengadopsian Electronic Commerce dan Pengaruhnya TerhadapKinerja Perusahaan. Semarang: UniversitasDiponegoro. Tesis.

Diaksesdarilamanhttps://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/Profil%20Bisnis%20UMKM.pdf.

Diaksesdarilamanhttp://www.depkop.go.id/ uploads/tx_rtgfiles/ SANDINGAN_DATA_UMKM_2012-2017_.pdf.

Diaksesdarilamanhttps://kominfo.go.id/content/detail/12062/masa-depan-umkm/0/sorotan_media.

Diakses dari laman https://www.bekraf.go.id/kegiatan/detail/kompetisi-model-bisnis-ukm-kreatif-dbs-big-2016