14
eJournal Administrasi Bisnis, 2019,7(1): 262 - 275 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019 PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEAMANAN BERTRANSAKSI ONLINE MELALUI APLIKASI SHOPEE TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2015 2017 Universitas Mulawarman) Sri Wulan Ayu Lestari 1 Abstrak Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan e-commerce yang memiliki ulasan kurang baik di Google Playstore yaitu perusahaan Shopee. Berdasarkan data pada Google Playstore. Shopee memiliki total bintang 1 sebanyak (5,9%) sedangkan kompetitornya Tokopedia memiliki total bintang 1 sebanyak (5,3%) dari total pengguna. Shopee memiliki persentase bintang 1 lebih banyak dibandingkan Tokopedia. Dalam penelitian ini menggunakan teori e- commerce menurut Siregar (2010) E-commerce adalah suatu kegiatan perniagaan/bisnis yang mencakup proses pembelian, penjualan barang/jasa dan pertukaran informasi dengan menggunakan komputer yang didukung oleh kecanggihan teknologi.Teknik sampling yang digunakan non probability sampling (purposive sampling). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan software IBM SPSS 23. Hasil perhitungan regresi linear berganda Berdasarkan uji F diketahui bahwa nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan dan keamanan bertransaksi online secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel bebas kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Demikian juga variabel bebas keamanan bertransaksi online secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Untuk perusahaan Shopee, agar dapat mempertahankan kemudahan dalam penggunaan aplikasi dan meningkatkan sistem keamanan dalam fitur fitur aplikasi agar meminimalisasi terjadinya masalah dalam proses transaksi. Kata kunci: Kemudahan Penggunaan, Keamanan Bertransaksi Online, Minat Pembelian Ulang Pendahuluan Kemajuan teknologi, khususnya internet membuat keterbatasan jarak, waktu, dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Implementasi teknologi dalam hal 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEAMANAN … · 2020-01-27 · Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan) 263 meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

eJournal Administrasi Bisnis, 2019,7(1): 262 - 275 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN

KEAMANAN BERTRANSAKSI ONLINE MELALUI

APLIKASI SHOPEE TERHADAP MINAT PEMBELIAN

ULANG KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2015 – 2017

Universitas Mulawarman)

Sri Wulan Ayu Lestari 1

Abstrak

Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan e-commerce yang

memiliki ulasan kurang baik di Google Playstore yaitu perusahaan Shopee.

Berdasarkan data pada Google Playstore. Shopee memiliki total bintang 1

sebanyak (5,9%) sedangkan kompetitornya Tokopedia memiliki total bintang 1

sebanyak (5,3%) dari total pengguna. Shopee memiliki persentase bintang 1 lebih

banyak dibandingkan Tokopedia. Dalam penelitian ini menggunakan teori e-

commerce menurut Siregar (2010) E-commerce adalah suatu kegiatan

perniagaan/bisnis yang mencakup proses pembelian, penjualan barang/jasa dan

pertukaran informasi dengan menggunakan komputer yang didukung oleh

kecanggihan teknologi.Teknik sampling yang digunakan non probability sampling

(purposive sampling). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 responden.

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan software IBM SPSS 23.

Hasil perhitungan regresi linear berganda Berdasarkan uji F diketahui bahwa

nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan

penggunaan dan keamanan bertransaksi online secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Dari hasil uji t diketahui

bahwa variabel bebas kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen. Demikian juga variabel

bebas keamanan bertransaksi online secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap minat pembelian ulang konsumen. Untuk perusahaan Shopee, agar

dapat mempertahankan kemudahan dalam penggunaan aplikasi dan

meningkatkan sistem keamanan dalam fitur – fitur aplikasi agar meminimalisasi

terjadinya masalah dalam proses transaksi.

Kata kunci: Kemudahan Penggunaan, Keamanan Bertransaksi Online, Minat

Pembelian Ulang

Pendahuluan

Kemajuan teknologi, khususnya internet membuat keterbatasan jarak,

waktu, dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Implementasi teknologi dalam hal

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

263

meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

menggunakan electronic commerce (e-commerce). Penelitian dilakukan pada

salah satu perusahaan besar yang menerapkan e-commerce yaitu perusahaan PT

Shopee Internaational Indonesia yang menaungi Shopee. Pelaksanaan Pemilu

2004 ini dilaksanakan dalam dua putaran. Menurut data dari Cheetah Mobile, data

pengguna aktif Shopee mingguan mencapai 3,99% dibandingkan kompetitornya

Lazada yang memiliki pengguna aktif mingguan 3,74% dan Tokopedia 3,26%

(indotelkom.com, 2017). Shopee menghadirkan banyak program – program

penjualan yang menawarkan hadiah menarik bagi para pelanggan Shopee.

Berdasarkan data dari Google Playstore diketahui bahwa kinerja aplikasi Shopee

membuat toko belanja online ini mendapatkan nilai 4,2 dari 5 dan memiliki total

ulasan sebanyak 496.040. Shopee berhasil berada pada tingkat ke 5 untuk

perolehan nilai terbaik di mana diketahui Shopee adalah perusahaan e-commerce

yang beroperasi di Indonesia dan berdiri pada tahun (2015). Dari data di atas,

Shopee memiliki total bintang 1 sebanyak (5,9%) dari total pengguna sedangkan

kompetitornya Tokopedia memiliki total bintang 1 sebanyak (5,3%) dari total

pengguna. Shopee memiliki persentase bintang 1 lebih banyak dibandingkan

Tokopedia, namun Shopee lebih diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya di

kalangan remaja yang ingin berbelanja online.

Kerangka Dasar Teori

Sistem Informasi

Menurut Al Fatta (2009:9) menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan

sejumlah data yang telah terorganisasi dengan menyediakan tata cara

penggunaannya yang tidak hanya mencakup penyajian data namun juga beberapa

hal secara luas.

Pemasaran Interaktif (Pemasaran Online)

Menurut Kotler dan Keller (2012:478), pemasaran interaktif (interactive

marketing) adalah kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan

pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan

kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. E-Commerce

Menurut Siregar (2010) E-commerce adalah suatu kegiatan

perniagaan/bisnis yang mencakup proses pembelian, penjualan barang/jasa dan

pertukaran informasi dengan menggunakan komputer yang didukung oleh

kecanggihan teknologi.

Komponen-Komponen E-Commerce

Menurut Hidayat (2008), e-commerce memiliki beberapa komponen standar

yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi bisnis yang dilakukan secara offline,

yaitu:

a. Produk

b. Tempat Menjual Produk

c. Cara Menerima Pesan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275

264

d. Cara Membayar

e. Metode Pengiriman

f. Customer Service

Model Bisnis E-Commerce

Menurut Pradana (2015), ter dapat lima model bisnis e-commerce, yaitu:

a) Iklan Baris/Classifieds/Listing

Adalah model bisnis e-commerce yang dimana penjual dapat menjual barang

mereka kapan saja atau hanya ingin menjualnya sekali-kali saja, seperti barang

bekas atau barang yang stoknya dalam jumlah yang sedikit.

b) Marketplace C2C (Customer to customer)

Adalah model bisnis yang menggunakan fasilitas pihak ketiga untuk menjamin

keamanan transaksinya. Penjual hanya akan menerima uang ketika pembeli

telah menerima barang yang telah dikirim. Selama barang belum berada

ditangan konsumen, uang tersebut disimpan di rekening pihak ketiga agar

terhindar dari adanya penipuan.

c) Shopping Mall

Model bisnis ini sangat mirip dengan marketplace, namun perbedaannya hanya

pada produk yang dijual saja.

d) Toko Online B2C (Business to Consumer)

Model bisnis ini adalah sebuah toko online milik sendiri dan memiliki domain

sendiri. Keunggulan dari model bisnis ini adalah pemilik/owner bebas

menetapkan kebijakan, mengubah jenis tampilan pada toko onlinenya, dan

lain-lain.

e) Toko Online di Media Sosial

Model bisnis ini memanfaatkan instagram, facebook dan media sosial lainnya

dalam menjual ataupun memasarkan produknya. Sebutan yang biasanya

digunakan untuk model bisnis ini adalah Online Shop.

Kemudahan Penggunaan (Easy of use)

Menurut Wen et al dalam Trisnawati (2012), kemudahan penggunaan

adalah situasi dimana konsumen merasa mudah dalam hal berbelanja dan

berinteraksi dengan toko yang berbasis web yang menawarkan sebuah produk,

konsumen juga dapat dengan mudah menerima segala informasi yang telah

tersedia tentang produk yang diinginkan. Adapun indikator kemudahan

penggunaan menurut Nugraha (2015) antara lain meliputi:

a) Easy to use, kondisi dimana pengguna mudah untuk menggunakan dan

memesan barang melalui aplikasi Shopee;

b) Simple to use, tampilan menu aplikasi Shopee sederhana untuk digunakan dan

proses transaksi nya tidak menyulitkan pengguna;

c) User friendly, secara otomatis transaksi pembayaran akan langsung diterima

oleh sistem dan tampilan aplikasi yang tidak membuat pengguna merasa

bingung.

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

265

Keamanan Bertransaksi Online

Menurut Hua dalam Andriyani (2014), keamanan mengacu pada

kemampuan untuk melindungi terhadap ancaman potensial. Namun, dalam

lingkungan online, keamanan didefinisikan sebagai kemampuan dari website

perusahaan online untuk melindungi informasi konsumen dan data transaksi

keuangan mereka dicuri selama terjadi hubungan diantara mereka. Adapun

indikator kemanan bertransaksi online menurut Nuseir et al (2010) adalah sebagai

berikut :

a) Jaminan Keamanan Transaksi, Shopee menjaga dan menjamin keamanan

informasi identitas diri pelanggan dan proses transaksi;

b) Ketentuan pembayaran yang jelas, Shopee memberikan kebijakan gratis ongkir

dan metode pembayaran pada aplikasinya dengan jelas;

c) Penerimaan barang tepat waktu, Shopee memastikan barang yang telah

dipesan oleh konsumen dapat sampai tepat waktu dan memberikan garansi jika

barang datang lewat dari waktu yang telah ditentukan. Shopee memberikan

informasi status pengiriman barang secara up to date .

Minat Pembelian Ulang (Repurchase intention)

Menurut Corin et al., di kutip dalam Hendarsono dan Sugiharto (2013)

pengertian minat beli ulang adalah perilaku pelanggan di mana pelanggan

merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu perusahaan dan

berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkomsusi kembali produk

perusahaan tersebut. Adapun indikator minat pembelian ulang menurut Wijaya,

Sugiharto (2015:18) sebagai berikut :

a) Kesediaan konsumen yang akan melakukan pembelian, kondisi di mana

konsumen melakukan pembelian ulang atas dasar keinginan ataupun

ketertarikannya sendiri bukan karena paksaan ataupun perintah;

b) Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian di masa depan, kondisi di

mana konsumen telah percaya berbelanja pada aplikasi Shopee dan akan

melakukan pembelian ulang di masa mendatang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya;

c) Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian ulang, kondisi di mana

konsumen loyal terhadap suatu produk dan telah mengetahui spesifikasi

produk tersebut, hal ini membuat konsumen memiliki keinginan untuk kembali

berbelanja pada aplikasi Shopee dan melakukan pembelian ulang pada toko

yang sama/terpercaya.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif yang mana

penelitian ini termasuk metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisis menggunakan statistik.

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275

266

Definisi Operasional

Untuk memudahkan masalah yang telah dikemukakan pada bab

pendahuluan, perlu diberikan rumusan yang dapat menjadi batasan pengertian

dari variabel-variabel yang akan dipertimbangkan dan pokok materi secara

operasional. Variabel – veriabel tersebut antara lain:

1. Variabel Bebas

Variabel Bebas dalam suatu model analisis jalur ialah semua variabel yang

tidak ada penyebab – penyebabnya eskplisitnya atau dalam diagram tidak ada

anak – anak panah yang menunju kearahnya, selain pada bagian kesalahan

pengukuran. Pada penelitian ini variabel bebas adalah Kemudahan Penggunaan

(X1) dan Keamanan Bertransaksi Online (X2).

2. Variabel Terikat

Variabel Endogen (Endegenous) ialah variabel yang mempunyai anak –

anak panah menuju variabel tersebut. Variabel yang termasuk didalamnya

ialah mencakup variabel terikat pada penelitian ini. Variabel terikat pada

penelitian ini adalah Minat Pembelian Ulang (Y).

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Administrasi Bisnis

Angkatan 2015-2017 Universitas Mulawarman sebanyak 274 orang. Sampel yang

diambil sebanyak 80 responden dengan teknik pengambilan sampling Non

probability Sampling (Purposive Sampling) di mana karakteristik sampling ini

adalah orang-orang yang pernah melakukan pembelian ulang melalui aplikasi

Shopee.

Teknik Analisis Data

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor

totalnya. Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria

menggunakan r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika

nilai positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dikatakan valid, jika r

hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk untuk mengukur

reabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai α > 0,60. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada model regresi digunkan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

267

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas residual dengan

metode grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbel diagonal

pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual jika titik-titik

menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka niali residual

tersebut telah normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas artinya antar variable independen yang terdapat dalam

model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau hampir mendekati

sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna

di antara variable bebasnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji

multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance lebih dari 0,01 dan

Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 pada model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas.Pada penelitian ini peneliti menggunakan motode uji

Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variable

independen dengan nilai absolut , residualnya.

Analisis Regresi Linear Berganda

a. Persamaan Regresi

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis liner

berganda. Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear

sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi

permintaan dimasa akan datang berdasarkan data masa lalu untuk mengetahui

pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tak bebas

(Syofian, 2012). Rumus linear berganda:

Dimana :

Y = Variabel terikat ( minat pembelian ulang )

X1 = Variabel bebas pertama (kemudahan penggunaan)

X2 = Variabel bebas kedua (keamanan bertransaksi online)

a dan b1 serta b2 = Konstanta

e = Standar error

b. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan

variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.

Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent

secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Berikut rumus untung

perhitungan koefisien korelasi menurut Sugiyono (2015: 228):

rxy =

Dimana:

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275

268

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

x = (xi - )

y = (yi - )

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukkan oleh

besarnya koefisien determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien

determinasi (R²) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati

satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat

signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel dependen.

b. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

dan Y, apakah variabel X1 dan X2 (kemudahan penggunaan dan keamanan

bertransaksi online) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (minat

pembelian ulang konsumen) secara terpisah atau parsial.

c. Uji Variabel Paling Berpengaruh

Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh, dilakukan dengan

melihat nilai koefisien regresi baku, dimana nilai yang paling besar adalah

variabel yang paling berpengaruh.

Hasil Penelitian

Analisis

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistic

Product and Service Solution) versi 23 for Windows dan menunjukkan bahwa

semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel pada nilai signifikansi 5%. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam angket penelitian ini valid

sehingga dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dilihat dari Cronbach’s Alpha dan menunjukkan hasil

yang dikatakan reliabilitas karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari

0,60.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas residual dengan metode grafik, yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

269

regression standardized residual dan hasilnya menunjukkan bahwa titik – titik

yang ada tidak menyebar jauh dari diagonal dan mendekati arah garis

diagonalnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai tolerance untuk

variabel X1 sebesar 0,415 dan nilai tolerance untuk variabel X2 sebesar 0,415 >

0,01. Sedangkan, nilai VIF variabel X1 sebesar 2,412 dan nilai VIF variabel X2

sebesar 2,412 < 10. Dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari

10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

dalam model regresi penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya lebih dari 0,05 dan hasil analisis

menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel kemudahan penggunaan

sebesar 0,355 dan variabel keamanan bertransaksi online sebesar 0,153 lebih

besar dari signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

a. Persamaan Regresi

Untuk memperoleh hasil yang akurat peneliti menggunakan bantuan

program software SPSS versi 23. Hasil pengujian dengan SPSS menghasilkan

output sebagai berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,399 1,839 -,217 ,829

Kemudahan Penggunaan ,654 ,107 ,590 6,124 ,000

Keamanan Bertransaksi

Online ,307 ,100 ,296 3,066 ,003

a. Dependent Variable: YTOTAL

Sumber: data diolah 2018 dari SPSS 23

Data di atas menunjukkan bahwa coefficients bagian B diperoleh

persamaan regresi linear sebagai berikut:

Y= -0,399 + 0,654 X1 + 0,307 X2

Pada persamaan regresi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta adalah -0,399 menyatakan bahwa jika variabel

kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2)

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275

270

nilainya adalah nol, maka nilai konsistensi minat pembelian ulang (Y)

nilainya adalah -0,399

2. Koefisien Regresi Variabel Kemudahan Penggunaan (X1) Variabel

kemudahan penggunaan mempengaruhi minat pembelian ulang sebesar

0,654, artinya variabel kemudahan penggunaan (X1) berpengaruh positif

terhadap minat pembelian ulang (Y). Jika variabel kemudahan

penggunaan ditingkatkan 1 satuan, maka minat pembelian ulang akan

meningkat sebesar 0,654.

3. Koefisien Regresi Variabel Keamanan Bertransaksi Online (X2)

Variabel keamanan bertransaksi online mempengaruhi minat pembelian

ulang sebesar 0,307, artinya variabel keamanan bertransaksi online (X2)

berpengaruh positif terhadap variabel minat pembelian ulang (Y). Jika

variabel keamanan bertransaksi online ditingkatkan 1 satuan, maka

minat pembelian ulang akan meningkat sebesar 0,307.

b. Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel maka dapat dilihat

pada table berikut:

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,839a ,703 ,695 2,42503

a. Predictors: (Constant), Keamanan Bertransaksi Online (X2), Kemudahan Penggunaan

(X1)

Sumber: data diolah 2018 dari SPSS 23

Berdasarkan data output di atas, maka diperoleh nilai koefisien korelasi

(R) sebesar 0,839 atau 83,9% yang artinya tingkat hubungan antara variabel

kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2) terhadap

minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee termasuk pada tingkat

hubungan “Sangat Kuat”

c. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel maka dapat dilihat

pada table berikut:

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,839a ,703 ,695 2,42503

a. Predictors: (Constant), Keamanan Bertransaksi Online (X2), Kemudahan Penggunaan

(X1)

Sumber: Data diolah 2018 dari SPSS 23

Nilai koefisien determinasi diperoleh besarnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 0,703 atau 70,3%. Maka

dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan variabel bebas terdiri dari

kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2) terhadap

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

271

minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee (Y) termasuk pada

tingkat hubungan “kuat”. Sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang terdiri

dari kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2)

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat

pembelian ulang (Y) pada aplikasi Shopee. Hasil uji Fhitung dengan

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1072,666 2 536,333 91,201 ,000b

Residual 452,821 77 5,881

Total 1525,488 79

a. Dependent Variable: Minat Pembelian Ulang b. Predictors: (Constant), Keamanan Bertransaksi OnlineL(X2), Kemudahan Penggunaan (X1)

Sumber: Data diolah 2018 dari SPSS 23

Berdasarkan data output di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 91,201 dan

nilai Sig. Sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05), sedangkan Ftabel

adalah 3,11. Oleh karena Fhitung > Ftabel (91,201 > 2,72) dan nilai Sig. < (0,05)

(0,000 < 0,05), maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan

bahwa variabel kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi

online (X2) berpengaruh signifikan secara simultan atau bersama – sama

terhadap minat pembelian ulang (Y).

b. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing – masing variabel

bebas yang terdiri dari kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan

bertransaksi online (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat yaitu minat pembelian ulang (Y) pada aplikasi Shopee. Hasil

uji thitung dengan menggunakan SPSS versi 23 adalah sebagai berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,399 1,839 -,217 ,829

Kemudahan Penggunaan ,654 ,107 ,590 6,124 ,000

Keamanan Bertransaksi Online

,307 ,100 ,296 3,066 ,003

a. Dependent Variable:Minat Pembelian Ulang

Sumber: Data diolah, 2018 dari SPSS 23

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275

272

Hasil data output di atas menunjukkan nilai thitung sebesar 6,124 > ttabel

1,991 dan Sig. thitung untuk kemudahan penggunaan (X1) adalah 0,000 lebih

kecil daripada 0,05 (<0,05). Maka hipotesis diterima, artinya variabel

kemudahan penggunaan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel minat pembelian ulang (Y). Nilai untuk keamanan bertransaksi online

(X2) thitung sebesar 3,066 > ttabel 1,991 dan Sig. thitung 0,003 lebih kecil daripada

0,05 (< 0,05). Maka hipotesis diterima, artinya variabel keamanan bertransaksi

online (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel minat

pembelian ulang (Y)

c. Uji Variabel Paling Berpengaruh

Uji variabel yang paling dominan ini bertujuan untuk mengetahui

variabel yang paling berpengaruh, dilakukan dengan melihat nilai koefisien

regresi baku, dimana nilai yang paling besar adalah variabel yang paling

berpengaruh. Hasil uji dominan dengan menggunakan SPSS versi 23, variabel

yang paling berpengaruh adalah variabel kemudahan penggunaan (X1) sebesar

0,590 terhadap minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee.

Pembahasan

Analisis Secara Simultan

a. Pengaruh Kemudahan Penggunaan dan Keamanan Bertransaksi Online

secara simultan terhadap Minat Pembelian Ulang Konsumen pada aplikasi

Shopee

Berdasarkan hasil analisis bahwa variabel kemudahan penggunaan (X1)

dan keamanan bertransaksi online (X2) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi pengaruh kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi

online (X2) terhadap minat pembelian ulang konsumen (Y). 0,000 < 0,05 dan

Fhitung sebesar 91,201 lebih besar dari Ftabel 2,72.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Wen et al dalam Trisnawati

(2012), kemudahan penggunaan adalah situasi di mana konsumen merasa

mudah dalam hal berbelanja dan berinteraksi dengan toko yang berbasis web

yang menawarkan sebuah produk.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nugroho

(2018) yang menyatakan bahwa kemudahan penggunaan dan keamanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan transaksi menggunakan

sistem e-commerce.

Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,839 atau 83,9% yang berarti bahwa

hubungan antara variabel bebas yaitu variabel kemudahan penggunaan (X1)

dan keamanan bertransaksi online (X2) secara serentak dengan varibel terikat

yaitu minat pembelian ulang konsumen (Y) termasuk pada tingkat hubungan

“Sangat Kuat”. Kemudian analisis koefisien determinasi R2 sebesar 0,703 atau

70,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan variabel bebas terdiri

dari kemudahan penggunaan (X1) dan keamanan bertransaksi online (X2)

terhadap minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee (Y) termasuk

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

273

pada tingkat hubungan “kuat”. Sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Analisis Secara Parsial

a. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Pembelian Ulang

Konsumen

Berdasarkan hasil uji t parsial (thitung) pengaruh kemudahan penggunaan

terhadap minat pembelian ulang diperoleh hasil yaitu nilai Sig. thitung untuk

kemudahan penggunaan (X1) adalah 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05)

dan thitung sebesar 6,124 > ttabel 1,991. Maka hipotesis diterima, artinya variabel

kemudahan penggunaan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel minat pembelian ulang (Y).

Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan teori yang dikemukakan

oleh Wen et al (dalam Trisnawati 2012), kemudahan penggunaan adalah

situasi dimana konsumen merasa mudah dalam hal berbelanja dan berinteraksi

dengan toko yang berbasis web yang menawarkan sebuah produk, konsumen

juga dapat dengan mudah menerima segala informasi yang telah tersedia

tentang produk yang diinginkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nugroho

(2018) yang menyatakan bahwa kemudahan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan transaksi menggunakan sistem e-commerce. Hasil

penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Yulia (2017) yang menyatakan

bahwa Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

secara online di situs e-commerce Lazada.

b. Pengaruh Keamanan Bertransaksi Online Terhadap Minat Pembelian Ulang

Konsumen

Berdasarkan hasil uji t parsial (thitung) pengaruh keamanan bertransaksi

online terhadap minat pembelian ulang diperoleh hasil yaitu nilai Sig. thitung

untuk keamanan bertransaksi online (X2) 0,003 lebih kecil daripada 0,05 (<

0,05) dan thitung sebesar 3,066 > ttabel 1,991. Maka hipotesis diterima, artinya

variabel keamanan bertransaksi online (X2) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel minat pembelian ulang (Y).

Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan teori yang dikemukakan

oleh Hua dalam Andriyani (2014), keamanan mengacu pada kemampuan

untuk melindungi terhadap ancaman potensial. Namun, dalam lingkungan

online keamanan didefinisikan sebagai kemampuan dari website perusahaan

online untuk melindungi informasi konsumen dan data transaksi keuangan

mereka dicuri selama terjadi hubungan diantara mereka.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Yulia (2017) yang

menyatakan bahwa keamanan bertransaksi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli secara online.

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 262 - 275

274

c. Variabel yang paling berpengaruh terhadap Minat Pembelian Ulang

Konsumen pada aplikasi Shopee

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel Kemudahan

Penggunaan (X1) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel

Minat Pembelian Ulang Konsumen pada aplikasi Shopee.

Hal ini dapat diketahui dari nilai regresi linear berganda bahwa

standardized coefficients beta variabel Kemudahan Penggunaan (X1) sebesar

0,590, lebih besar dari variabel Keamanan Bertransaksi Online (X2) sebesar

0,296. Selain itu, dari deskripsi responden rata – rata menjawab sangat setuju

dan setuju pada variabel Kemudahan Penggunaan tepatnya pada indikator

easy to use. Maka, hipotesis yang menyatakan Keamanan Bertransaksi Online

(X2) adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap Minat Pembelian

Ulang Konsumen pada aplikasi Shopee ditolak.

Penutup

Hasil uji regresi linear berganda secara simultan ditemukan bahwa seluruh

variabel independen yaitu kemudahan penggunaan dan keamanan bertransaksi

online berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen minat pembelian ulang

konsumen pada aplikasi Shopee.

Hasil uji regresi linear berganda secara parsial ditemukan bahwa seluruh

variabel independen yaitu kemudahan penggunaan dan keamanan bertransaksi

online memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel dependen minat

pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee.

Hasil uji variabel paling berpengaruh diketahui bahwa variabel

kemudahan penggunaan merupakan variabel yang paling berpengaruh

terhadap minat pembelian ulang konsumen pada aplikasi Shopee. hal ini

dikarenakan standardized coefficients beta variabel Kemudahan Penggunaan

lebih tinggi dibandingkan variabel Keamanan Bertransaksi Online. Perusahaan Shopee di harapkan dapat mempertahankan kemudahan dalam

penggunaan aplikasi baik dari fitur maupun proses transaksi, memberikan inovasi

untuk program penjualan yang lebih menarik seperti memberikan free ongkir

sepenuhnya pada hari – hari tertentu, mempertegas kebijakan pengembalian

barang baik kepada pembeli dan penjual lebih detail dalam menginput dana

konsumen yang dikeluarkan, selalu memantau barang yang dikirim oleh ekspedisi

agar tetap dalam keadaan utuh tanpa cacat/rusak.

Daftar Pustaka

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri, 2012. Manajemen Pemasaran. Depok: PT

Raja Grafindo Persada.

Akbar M.M and Parvez. 2009. Impact of Service Quality, Trust, and Customer

Satisfaction Loyalty, ABAC Journal, Vol. 29, No.1.Januari, 24-38.

Nuseir et.al 2010, Keamanan dalam Online Shop, Jakarta.

Pengaruh Kemudahan Penggunaan & Keamanan Bertransaksi pada Shopee (Wulan)

275

Kotler, dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi 13. Jakarta:

Erlangga

Mulyanto, Agus, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis.Yogyakarta: CV

Andi Offset.

Siregar R.R, 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan BisnisPerusahaan dengan

Penerapan E-Commerce.

Sugiyono, 2014. Statistika untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Siregar, Syofian, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Prenadamedia

Group.

Taufik, Hidayat, 2008. Panduan Membuat Toko Online dengan OSCommerce,

Jakarta : Mediakita.

Adi, Rifki Nugroho, 2013. “Analisisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian dengan Sistem Pre-Order secara Online (Studi

Kasus pada Online Shop Choper Jersey)”. Skripsi UNDIP.

Al Fatta, Hanif, 2009. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern”. Yogyakarta

: Andi.

Andriyani, Dewi, 2014. “Pengaruh Faktor Keamanan, Pengetahuan Teknologi

Internet, Kualitas Layanan dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan

Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial”. Bengkulu : Universitas

Bengkulu.

Hidayah, Rachmahita Resti, 2018. “Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan

Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Situs E-Marketplace”.

Surakarta : Universitas Muhammadiyah.

Kigongo, Nakayima Juliet. 2011. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use,

Behavorial Intention to Use and Actual System Usage in Centenary

Bank.” Kampala.

Nugraha, 2015. “Evaluasi Human Computer Interaction Model Android Mobile

Phone Use”. Palembang : Universitas Bina Darma.

Oetomo, Rahadian Ali, 2012. “Analisis Pengaruh Keragaman Menu, Persepsi

Harga dan Lokasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi Pada

Restoran Waroeng Taman Singosari Semarang)”. Semarang : Universitas

Diponegoro.

Trisnawati, Ella, 2012. ”Analisis Faktor-Faktor Kunci dari Niat Pembelian

Kembali Secara Online (Study Kasus Pada Konsumen Fesh Shop).

Purwekerto : Universitas Jenderal Soedirman.

Wijaya, Finna Anastasia dan Sugiono Sugiharto, 2015. “Pengaruh Celebrity

Endosrement Terhadap Purchase Intention dengan Brand Image Sebagai

Variabel Intervening (Studi Kasus Iklan Produk Perawatan Kecantika

Pond’s)”. Surabaya : Universitas Kristen Petra.