19
1 Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016 Lusi, Tumpal Manik, Fatahurrazak Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor yang diuji adalah jenis industri, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas. Indeks eckel digunakan untuk menentukan adanya perataan laba atau tidak. Penelitian ini menggunakan 70 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, periode 2014-2016. Pengujian hipotesis menggunakan model analisis regresi logistik untuk menguji pengaruh dari jenis industri, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap perataan laba. Hasil penelitian mendapatkan bahwa jenis industri, ukuran perusahaan dan financial leverage tidak berpengaruhn terhadap perataan laba. Namun, profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba. Kata Kunci : Perataan Laba, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Profitabilitas PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan laporan akhir dari satu periode berupa informasi-informasi yang akurat mengenai transaki transaksi keuangan dalam sebuah perusahaan. Informasi ini sangat berpengaruh dan besar andilnya dalam menentukan dan mengambil keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Maka laporan keuangan uang baik dalam hal ini tidak merugi dan memiliki laba yang stabil sangat diharapkan setiap perusahaan. Dalam praktiknya pihak manajemen akan melakukan strategi strategi tertentu agar kinerja yang dapat diketahui melalui laporan keuangan dapat terlihat baik dan stabil. Dalam hal ini

Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

1

Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage Dan

Profitabilitas Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016

Lusi, Tumpal Manik, Fatahurrazak

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri, ukuran

perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor

yang diuji adalah jenis industri, ukuran perusahaan, financial leverage dan

profitabilitas. Indeks eckel digunakan untuk menentukan adanya perataan laba

atau tidak. Penelitian ini menggunakan 70 perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia, periode 2014-2016. Pengujian hipotesis menggunakan

model analisis regresi logistik untuk menguji pengaruh dari jenis industri, ukuran

perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap perataan laba. Hasil

penelitian mendapatkan bahwa jenis industri, ukuran perusahaan dan financial

leverage tidak berpengaruhn terhadap perataan laba. Namun, profitabilitas

berpengaruh terhadap perataan laba.

Kata Kunci : Perataan Laba, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Financial

Leverage, Profitabilitas

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan laporan akhir dari satu periode berupa

informasi-informasi yang akurat mengenai transaki – transaksi keuangan dalam

sebuah perusahaan. Informasi ini sangat berpengaruh dan besar andilnya dalam

menentukan dan mengambil keputusan baik pihak internal maupun eksternal.

Maka laporan keuangan uang baik dalam hal ini tidak merugi dan memiliki laba

yang stabil sangat diharapkan setiap perusahaan. Dalam praktiknya pihak

manajemen akan melakukan strategi – strategi tertentu agar kinerja yang dapat

diketahui melalui laporan keuangan dapat terlihat baik dan stabil. Dalam hal ini

Page 2: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

2

perusahaan akan melakukan manajemen laba, terlebih laba merupakan sorotan

utama bagi pihak eksternal terutama investor

Tumpal Manik (2010) berpendapat bahwa istilah manajemen laba muncul

sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan

keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya laba

(earnings), demi kepentingan pribadi dan perusahaan. Manajemen laba itu sendiri

tidak dapat diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak

selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba. Manajemen laba

menjadi menarik untuk diteliti karena dapat memberikan gambaran akan perilaku

manajer dalam melaporkan kegiatan-kegiatan usaha.

Hery (2015) memaparkan bahwa ada empat alasan yang membuat manajer

melakukan manajemen laba, yaitu untuk memenuhi target internal, memenuhi

harapan pihak eksternal, memberikan perataan laba (Income Smoothing), dan agar

laporan keuangan seolah-olah tampak baik (window dressing) demi kepentingan

penawaran saham perdana ke publik atau untuk mendapatkan pinjaman.

Manajemen laba juga dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi harapan pihak

eksternal perusahaan, seperti investor dan kreditor.Pihak eksternal ini memiliki

kepentingan atas kinerja keungan perusahaan, dimana mereka menginginkan agar

perusahaan dapat terus beroperasi dengan hasil yang baik. Lebih lanjut lagi Hery

(2015) menguraikan bahwa praktik penentuan waktu pengakuan pendapatan dan

beban secara hati-hati untuk meratakan jumlah laba yang dilaporkan dari satu

periode ke periode berikutnya dinamakan sebagai perataan laba (income

smoothing). Perataan laba ini sering dilakukan dengan tujuan (di antaranya)

adalah agar menjadi lebih mudah dalam mendapatkan pinjaman kreditor dan

menarik investor

Ada faktor – faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

perataan laba. Berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu penulis mendapatkan

bahwa jenis industri, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas

berpengaruh terhadap perataan laba.

Menurut Sartono (2004) dalam Nazira & Ariani (2016) perusahaan -

perusahaan perbankan lebih banyak melakukan perataan laba, sedangkan industri

Page 3: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

3

manufaktur merupakan perusahaan yang cenderung menjadi sorotan banyak orang

/ publik, terlebih lagi karena sektor ini mendominasi perusahaan Go Public.

Sangat memungkinkan dalam hal ini bahwa pemenuhan persyaratan peraturan

pemerintah dan sorotan publik diduga menjadi motivasi dari perusahaan tersebut

untuk meningkatkan performanya agar tampak stabil, sehingga investor merasa

aman untuk menanamkan modalnya dan kreditor juga merasa aman untuk

memberikan pinjaman. Berbeda dengan pengungkapan dari Kuswara (2016)

bahwa jenis industry tidak mempengaruhi praktik perataan laba.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan secara

statistik berpengaruh terhadap tindakan perataan laba, maka hal ini berarti

tindakan perataan laba dapat saja dilakukan oleh perusahaan besar maupun

perusahaan kecil. Dan sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan

Yulia (2009) dan Kuswara (2016) yang membuktikan ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tetapi berbeda dengan

dengan hasil penelitian dari Prasetya dan Rahardjo (2013) yang menghasilkan

bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada perataan laba.

Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, maka semakin kecil

kemungkinan perusahaan tersebut untuk melakukan praktik perataan laba. Hal ini

disebabkan karena tingginya profitabilitas perusahaan dapat menjadi poin bagi

perusahaan untuk menunjukkan baiknya kinerja perusahaan tersebut dalam

menghasilkan laba, dan ini konsisten dengan penelitian Kuswara (2016) yang

menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba, namun

bertolak belakang dengan penelitian Algery (2013) yang mengatakan bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Setiawan (2011) dalam penelitiannya, menyatakan bahwa rasio leverage

menunjukkan seberapa besar bagian dari sisi kanan neraca yang didanai dari

sumber hutang. Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban perusahaan. Semakin besar rasio leverage menunjukkan

semakin besar pula risiko yang akan ditanggung penanam modal (investor) yang

akan menyebabkan penurunan minat investor untuk menanamkan modalnya. Ini

berarti bahwa jika leverage sangat diperhatikan oleh investor, maka dapat

Page 4: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

4

dikatakan bahwa leverage berpengaruh dalam pengambilan keputusan investor,

dan oleh karena itu perusahaan bisa saja melakukan perataan laba agar laba

perusahaan terlihat stabil yang kemudian dapat menarik kepercayaan investor.

Dan ini sejalan dengan penelitian dari Prasetya dan Rahardjo (2013) yang telah

berhasil membuktikan bahwa financial leverage berpengaruh signifikan terhadap

praktik perataan laba. Namun bertolak belakang dengan Setiawan (2011) yang

meneliti bahwa financial leverage tidak berpengaruh pada perataan laba.

Landasan Teori

Teori Keagenan (Agency Theory)

Berdasarkan dari tulisan Sartono (2014), satu hal penting dalam

manajemen keuangan, bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham yang diterjemahkan sebagai memaksimumkan

harga saham. Tetapi dalam kenyataannya tidak jarang manajer memiliki tujuan

lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama tersebut. Karena manajer

diangkat oleh pemegang saham, maka idealnya mereka akan bertindak on the best

of interest of stockholders ,tetapi dalam pratek sering terjadi konflik. Konflik

kepentingan antar agen sering disebut dengan agency problem. Hubungan antar

agen terjadi pada saat satu orang atau lebih – disebut principals – mengangkat

satu atau lebih orang lain – disebut agen – untuk bertindak atas nama pemberi

wewenang dan memberikan kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Agency

problem biasanya terjadi antara manajer dan pemegang saham atau antara

debtholders dan stockholders

Dalam penelitian Dewi (2010) mengatakan bahwa perataan laba (income

smoothing) sering dinyatakan apakah baik atau tidak, atau boleh atau tidak.

Perataan laba baik dilakukan jika dalam pelaksanaannya tidak melakukan fraud.

Ada yang berpendapat bahwa income smoothing bukanlah suatu masalah dalam

pelaporan keuangan karena memperbaiki kemampuan laba untuk mencerminkan

nilai ekonomi suatu perusahaan dan dinilai oleh pasar tidak efisien. Disisi lain,

perataan laba dianggap tindakan yang harus dicegah. Perataan laba merupakan

sesuatu yang rasional yang didasarkan atas asumsi dalam Agency Theory.

Page 5: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

5

Perataan Laba

Hery (2015), mengatakan bahwa manajemen laba juga dapat di lakukan

dengan tujuan untuk menciptakan perataan laba. Praktik penentuan waktu

pengakuan pendapatan dan beban secara hati-hati untuk meratakan jumlah laba

yang dilaporkan dari satu periode ke periode berikutnya dinamakan sebagai

perataan laba (Income smoothing). Perataan laba ini sering dilakukan dengan

tujuan (di antaranya ) adalah agar menjadi lebih mudah dalam mendapatan

pinjaman kreditor dan menarik investor. Pengertian manajemen laba lebih luas

dari pada perataan laba. Dengan kata lain, perataan laba merupakan bagian dari

manajemen laba. Perataan laba hanya merupakan salah satu aspek dalam

manajemen laba. Perataan laba diartikan sebagai suatu pengurangan dengan

sengaja atas fluktuasi laba yang dilaporkan dalaporkan agar berada pada tingkat

yang normal. Manajer melakukan perataan laba pada dasarnya ingin mendapatkan

berbagai keuntungan ekonomi dan psikologis yaitu (1) mengurangi total pajak

terutang, (2) meningkatkan kepercayaan diri manajer yang bersangkutan karena

laba yang stabil akan mendukung kebijakan dividen yang stabil pula, (3)

mempertahankan hubungan antara manajer dengan karyawan karena pelaporan

laba yang meningkat tajam akan memberi kemungkinan munculnya tuntutan

kenaikan gaji dan upah karyawan dan (4) siklus peningkatan dan penurunan laba

dapat ditandingkan sehingga gelombang optimisme dan pesimisme dapat di

perlunak.

Jenis Industri

Rudianto (2008), menyatakan bahwa perusahaan manufaktur adalah

perusahaan yang membeli bahan mentah, mengolahnya hingga menjadi produk

jadi yang siap pakai dan menjualnya kepada konsumen yang membutuhkannya.

Misalnya produsen mie instan mengolah tepung terigu hingga menjadi mie instan

dan menjualnya kepada masyarakat, produsen pakaian mengolah kain menjadi

kemeja dan menjualnya kepada masyarakat. Jadi fungsi utama perusahaan

manufaktur adalah sebagai jembatan antara perusahaan penghasil bahan mentah

dengan konsumen yang membutuhkan barang yang memiliki nilai tambah lebih

Page 6: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

6

tinggi dari bahan mentah tersebut. Berbeda dengan perusahaan dagang yang

membeli dan menjualnya dalam bentuk yang sama, perusahaan manufaktur harus

mengolah terlebih dahulu bahan baku atau bahan mentah yang dibelinya sebelum

menjualnya kepada masyarakat. Dalam proses pengolahan tersebut, perusahaan

manufaktur membutuhkan beban tambahan dalam berbagai bentuknya, agar

proses pemberian nilai tambah dapat terjadi. Berdasarkan pengelompokan dalam

website sahamok.com , yang termasuk dalam kelompok usaha manufaktur adalah

Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri dan Industri Barang Konsumsi.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapa diklasifikasikan

menurut berbagai cara, antara lain: total aset, log size, nilai pasar saham, dan lain-

lain. Penentuan ukuran perusahaan dalam penelitian ini didasarkan kepada total

aset perusahaan, karena total aset dianggap lebih stabil dan lebih dapat

mencerminkan ukuran perusahaan (Machfoedz, 1994 dalam Yulia, 2013).

Tingkat Hutang (Financial Leverage)

Menurut Harmono (2017), Leverage Keuangan dapat diartikan sejauh

mana strategi pendanaan melalui utang untuk digunakan investasi dalam

meningkatkan produksi, dan menghasilkan kemampulabaan yang mampu

menutup biaya bunga dan pajak pendapatan. Apabila presentase perubahan laba

bersih (EAT) > dari presentase perubahan laba operasi (NOI) dapat diartikan

terdapat Leverage Keuangan yang menguntungkan.

Profitabilitas

Menurut Hanafi (2000) dalam Algery (2013), profitabilitas yaitu

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset

dan modal saham yang tertentu. Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua

pengguna, khususnya investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba

merupakan satusatunya faktor penentu perubahan nilai efek (sekuritas).

Pengukuran dan peramalan laba merupakan pekerjaan penting bagi investor

Page 7: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

7

ekuitas. Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber

pembayaran bunga dan pokok.

Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnnya yang telah di

kemukakan maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1 : Diduga jenis industri berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-

2016.

H2 : Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2014-2016.

H3 : Diduga financial leverage berpengaruh terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2014-2016.

H4 : Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-

2016.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek penelitian dan ruang lingkup dalam penelitian ini adalah perusahaan

yang bergerak dibidang manufaktur atau industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2014-2016. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan

akhir tahun dari setiap perusahaan manufaktur tersebut.

Metode Penelitian

Untuk metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah

penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Page 8: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

8

Sedangkan Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi,

maksimum dan minimum (Ghozali, 2013).

Operasionalisasi Variabel Penelitian

A. Variabel Dependen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak

bebas, variable output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama

dalam sebuah pengamatan. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen (Erlina, 2011). Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah

perataan laba. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Variabel

dependen dalam penelitian ini berukuran kategori atau dikotomi, maka

berdasarkan Ghozali (2013) model regresi variabelnya harus dinyatakan sebagai

variabel dummy dengan memberi kode 0 (nol) atau 1 (satu). Oleh karena itu untuk

penelitian ini, kelompok perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba

diberi nilai 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan laba diberi

nilai 0. Perataan Laba diuji dengan indeks Eckel (1981) dalam Ratnasari (2012),

Eckel menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel penghasilan dan variabel

penghasilan bersih. Untuk menentukan kelompok perusahaan yang melakukan

tindakan perataan laba dan yang tidak melakukan perataan laba. Adapun

perhitungan indeks eckel dirumuskan sebagai berikut :

Indeks Perataan Laba = CV ΔI

CV ΔS

Keterangan:

CV : Koefesien variasi variabel, yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang

diharapkan.

ΔI : perubahan laba dalam satu periode

ΔS : perubahan penjualan dalam satu periode

Nilai CV ΔI dan CVΔS dihitung dengan rumus :

Page 9: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

9

Keterangan :

ΔX = perubahan laba (I) atau pendapatan (S)

ΔX = rata-rata perubahan laba (I) atau pendapatan (S)

n = banyaknya tahun yang diamati

- Jika nilai Indeks Eckel ≥ 1, maka perusahaan tidak melakukan perataan

laba dan diberi simbol 0.

- Jika nilai Indeks Eckel < 1, maka perusahaan melakukan praktik perataan

laba dan diberi simbol 1 (Suwito dan Arleen, 2005)

B. Variabel Independen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas, variabel stimulus,

dan predictor. Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel

dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel tak bebas

(variabel dependen) dan mempunyai hubungan yang positif maupun negative bagi

variabel dependen lainnya (Erlina, 2011). Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain :

a. Jenis Industri

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Force Ranking Scale.

Skala ini memberikan kesempatan kepada responden untuk menunjukkan urutan

beberapa obyek yang diajukan (Erlina, 2011).

Dalam penelitian ini ada 3 kelompok usaha manufaktur, maka penilaian

pengukuran untuk variabel dinilai dengan memberi nilai 3 pada perusahaan

dengan jumlah terbanyak, kemudian jumlah terbanyak yang ke-dua diberi nilai 2

dan nilai 1 untuk jumlah perusahaan yang paling sedikit.

b. Ukuran Perusahaan

Variabel ukuran perusahaan menggunakan total aktiva sebagai alat ukur

suatu perusahaan, karena nilai total aktiva yang disajikan secara historis dianggap

lebih stabil dan lebih dapat mencerminkan ukuran perusahaan (Bestivano, 2013).

Ukuran perusahaan dihitung dengan cara :

Page 10: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

10

Ukuran Perusahaan = Total Aktiva (Ln)

c. Financial Leverage

Dari penelitian Karuniasari (2013), Leverage yaitu kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya baik jangka panjang

maupun jangka pendeknya. Dalam menghitung leverage dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan rasio hutang (debt ratio). Adapun metode skala

pengukuran debt ratio sebagai alat penelitian sehingga dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Debt Ratio= Total Hutang X 100%

Total Aktiva

d. Profitabilitas

Variabel ini dihitung dengan menggunakan Return On Assets (ROA).

Dimana ROA menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan

menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang ada dalam

perusahaan. Dengan rumus pengukuran rasio sebagai berikut :

Return On Assets = Earning After Tax

Total Asset

(Wild dkk, 2005 dalam Bestivano, 2013)

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Metode Dokumentasi. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

mengambil data berdasarkan dokumen-dokumen sumber seperti laporan

keuangan, buku literatur, jurnal referensi, peraturan-peraturan dan sebagainya.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang

diperlukan seperti laba bersih, penjualan, total aktiva dan total hutang dari

perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini. Dengan data yang terkumpul

tersebut diharapkan dapat dihitung dan diketahui informasi mengenai tindakan

perataan laba (income smoothing).

Page 11: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

11

Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan

menggunakan program SPSS versi 21 sebagai alat untuk menguji data tersebut.

Regresi Logistik adalah untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel

terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (Ghozali, 2013).

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan

minimum (Ghozali, 2013). Statistik deskriptif merupakan statistik yang

menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih

jelas dan mudah untuk dipahami.

Analisis Logistic Regression

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

logistic regression (regresi logistik). Variabel dependen (Perataan Laba)

merupakan variabel dummy dengan skala nominal, sedangkan variabel

independen untuk X2 (Ukuran Perusahaan), X3 (Financial Leverage) dan X4

(Profitabilitas) diukur dengan skala rasio, namun untuk variabel X1 (Jenis

Industri) merupakan variabel yang diukur dengan skala Force Ranking Scale.

Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas

terjadinya variabel dependen/terikat dapat diprediksi oleh variabel bebasnya

(variabel independen). Dalam penggunaannya, regresi logistik tidak memerlukan

distribusi yang normal pada variabel bebasnya (variabel independen). Di samping

itu, teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas,

dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011 dalam Agustianto,

2014). Teknik analisis dalam mengolah data ini tidak memerlukan lagi uji

normalitas dan uji asumsi klasik (normalitas, multikoliniertitas, heterokedastisitas

dan autokorelasi) pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011:225).

Page 12: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

12

Menilai Keseluruhan Model (overall model fit)

Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui apakah model yang

dihipotesiskan fit dengan data atau tidak. Kemudian pengujian dilakukan dengan

membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (blok number = 0)

dengan nilai -2 log likelihood pada akhir (blok number =1). Pengurangan nilai

antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah awal

berikutnya menunjukkan bahwa variabel yang dihipotesiskan fit dengan data. Hal

ini karena log likelihood pada regresi logistik mirip dengan “sum of square error”

pada model regresi sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model

regresi semakin baik.

Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model summary dalam regresi logistik sama dengan pengujian R² pada

persamaan regresi linear. Tujuan dari model summary adalah untuk mengetahui

seberapa besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variasi

variabel dependen

Uji Kelayakan Model Regresi

Menurut Ghozali (2011) dalam Agustianto (2014), goodness of fit test

dapat dilakukan dengan memperhatikan output dari Hosmer and Lemeshow’s

dengan hipotesis :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow sama dengan atau kurang dari

0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hal tersebut berarti terdapat perbedaan

siginifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test

Model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

Sebaliknya jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow lebih dari 0,05, maka

hipotesis nol (H0) tidak dapat ditolak, yang berarti model mampu memprediksi

nilai observasinya

Page 13: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

13

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil Uji Regresi Logistik

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a X1 .026 .195 .018 1 .894 1.026 .700 1.505

X2 -.033 .091 .129 1 .720 .968 .810 1.157

X3 .005 .017 .094 1 .760 1.005 .973 1.038

X4 -4.047 1.737 5.428 1 .020 .017 .001 .526

Constant 1.457 2.642 .304 1 .581 4.292

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :

Perataan Laba = 1.457 + 0.026X1 -0.033X2 + 0.05X3 -4.047X4 +e

Artinya : Jika variable bebas dianggap konstan, maka perataan laba meningkat

1.457 satuan.

Hasil Uji Hipotesis

1. Pengaruh Jenis Industri terhadap Perataan Laba

Dari hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukan variabel

jenis industri dengan koefisien regresi sebesar 0,026 dan tingkat signifikansi

0,894. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) ditolak, hal ini

terlihat dari tingkat signifikansi Jenis Industri (X1) yang lebih besar dari 0.05.

Maka berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Jenis Industri

tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Dan tentu saja hasil penelitian ini tidak

mendukung temuan Pradipta dan Susanto (2012) yang menghasilkan penelitian

bahwa jenis industri berpengaruh terhadap perataan laba. Namun penelitian ini

Page 14: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

14

konsisten dengan penelitian Kuswara (2016) yang menyatakan bahwa jenis

industri tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Perataan Laba

Dari hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukan variabel

Ukuran Perusahaan dengan koefisien regresi sebesar -,003 dan tingkat signifikansi

0,091. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak, hal ini terlihat

dari tingkat signifikansi Ukuran Perusahaan yang lebih besar dari 0.05.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Ukuran Perusahaan

tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Maka hasil penelitian ini tidak

mendukung temuan Yulia (2009) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan

berpengaruh terhadap perataan laba. Namun penelitian ini konsisten dengan

Rendy (2012) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh

terhadap perataan laba.

3. Pengaruh Financial Leverage terhadap Perataan Laba

Dari hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukan variabel

Financial Leverage dengan koefisien regresi sebesar 0,005 dan tingkat

signifikansi 0,760. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak, hal

ini terlihat dari tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Financial Leverage tidak berpengaruh

terhadap pertaan laba. Hasil penelitian ini tidak mendukung temuan Rendy (2012)

yang menyatakan Financial Leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian Algery (2013) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap perataan laba.

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Perataan Laba

Dari hasil pengujian hipotesis dengan regresi logistik menunjukan variabel

Profitabilitas dengan koefisien regresi sebesar -4,047 dan tingkat signifikansi

0,020. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima, hal ini

terlihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Maka berdasarkan hal

Page 15: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

15

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Profitabilitas berpengaruh terhadap

perataan laba. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung temuan Algery (2013)

yang menyatakan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian Murtini (2012) yang menyatakan bahwa

Profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan serta perhitungan data melalui program

SPSS, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Jenis Industri tidak berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014-

2016.

2. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014-

2016.

3. Financial leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014-

2016.

4. Profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun

2014-2016.

5. Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage dan Profitabilitas

secara simultan tidak berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014

– 2016

Page 16: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

16

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, maka saran – saran

yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk penelitian berikutnya, agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih

akurat mengenai perataan laba pada perusahaam manufaktur, dapat meneliti

pada perusahaan manufaktur sektor property and real estate

2. Kemudian penambahan variabel – variabel baru dapat ditambahkan pada

penelitian berikutnya, agar penelitian pengaruh perataan laba ini menjadi

semakin kuat dan akurat

3. Menambah periode pengamatan pada penelitian berikutnya, untuk dapat

memastikan lagi hasil penelitiannya. Ini dikarenakan perubahan data yang

pasti akan berubah-ubah pada setiap tahunnya.

Page 17: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

17

DAFTAR PUSTAKA

Agustianto, Rio Nur. 2014. Analisis Faktor – Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Perataan Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Algery, Andry. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, Dan Harga

Saham Terhadap Praktek Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri

Padang.

Bestivano, Wildham. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,

Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan

Yang Terdaftar Di BEI (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di

BEI). Skripsi. Universitas Negeri Padang

Dewi, Diastiti Okkarisma. 2010. Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan Dan

Financial Leverage Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.

Universitas Diponegoro.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: Perpustakaan Nasional : Katalog

Dalam Terbitan (KDT)

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 21 Update PLS Regresi. Cetakan Ketujuh. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro

Harmono. 2017. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard

Pendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis. Cetakan Keenam. Jakarta:

Bumi Aksara

Hery. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Cetakan Pertama. Jakarta: Grasindo

Karuniasari, Putri. 2013. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Telah Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Kuswara, Angga, R.K. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,

Financial Leverage, Kepemilikan Institusional, Dan Jenis Industri

Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

2012-2014). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 18: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

18

Manik, Tumpal. 2010. Pengaruh Praktek Earning Management Melalui Accrual

Dan Manipulasi Operasional Terhadap Kinerja Jangka Panjang

Perusahaan Saat Penawaran Saham Tambahan (Studi Empiris Periode

Tahun 2005-2009). Jurnal JEMI, Vol. 1, No. 1. Universitas Maritim

Raja Ali Haji

Murtini, Umi dan Denny Aditya OS. 2012. Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Financial Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Kecenderungan

Perataan Laba. JRAK, Volume 8, No.2, Agustus 2012.

Nazira, C.F dan Ariani, N.E. 2016. Pengaruh Jenis Industri, Kepemilikan

Manajerial, Operating Profit Margin Dan Dividend Payout Ratio

Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dibursa

Efek Indonesia Tahun 2012-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi

Akuntansi (JIMEKA) Vol. 1, No. 1

Prasetya, Harris dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Financial Leverage, Klasifikasi Kap Dan Likuiditas

Terhadap Praktik Perataan Laba. Diponegoro Journal Of Accounting,

Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-7

Rendy dan Sarwo Edy Handoyo. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Dan Financial Leverage Terhadap Praktek Perataan

Laba Pada Perusahaan Manufaktur Dan Lembaga Keuangan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Binus University.

Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Cetakan Pertama. Jakarta: Gelora Aksara

Pratama

Sartono, Agus. 2014. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Cetakan

Ketujuh. Yogyakarta : BPFE

Setiawan, Andreas Dwi. 2011. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perataan

Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar

Di BEI. Skripsi. Universitas Jember.

Setyaningtyas, Ina. 2014. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perataan

Laba (Income Smoothing). Skripsi. Universitas Diponegoro

Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005. “Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Simposium

Nasional Akuntansi VIII .Solo.15-16 September.

Page 19: Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Dan Terhadap ...repository.umrah.ac.id/810/1/JOURNAL LUSI _62201333 2018.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis industri,

19

Yulia, Mona. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial

Leverage, Dan Nilai Saham Terhadap Perataan Laba (Income

Smoothing) Pada Perusahaan Manufaktur, Keuangan Dan

Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal.

Universitas Negeri Padang.

https://tesisdisertasi.blogspot.co.id/2015/05/analisis-regresi-logistik.html

https://idx.co.id.html