103
Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Batik Jambi Zhorif Di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Disusun Oleh : Mizin Azrori Nim: SES.141909 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2018M/1439H

Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap ...repository.uinjambi.ac.id/366/1/skripsi Mizin Azrori BOOKMARK - mizin azrori.pdfPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    Pengaruh Inovasi Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

    Keputusan Pembelian Pada Batik Jambi Zhorif Di Kecamatan

    Danau Teluk Jambi Kota Seberang

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

    Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

    Disusun Oleh :

    Mizin Azrori Nim: SES.141909

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    TAHUN 2018M/1439H

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari campur tangan banyak

    pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayahnya serta kemudahan,

    sehingga selesainya skripsi ini dengan sangat baik.

    2. Dosen pembimbing sk ripsi saya Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE. ME.I selaku

    dosen pembimbing 1 saya dan Bpk Hansen Rusliani, S. Th.I, M.Sh selaku

    dosen pembimbing 2 saya. Yang selalu menyediakan waktu untuk saya dalam

    berkonsultasi mengenai apapun yang terkait dengan skripsi saya.

    3. Ayah dan Ibu saya tercinta yang selalu memberikan support kepada saya,

    selalu memberikan semangat, dukungan moril maupun materil, serta kasih

    sayang dan Do‟anya sampai saat ini.

    4. Adik-adik saya yang tersayang: Lisa Wulandari, Dwi Sulis fiyawati, dan Akila

    Cantika.

    5. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi, Bpk Dr. Subhan Rahman, MA Yang telah

    memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan penelitian skripsi,

    yang merupakan salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Strata satu (S1)

    pada Program Studi Ekonomi Syariah bidang Akuntansi Syariah.

    6. Ketua Jurusan FEBI, Bpk Dr. Sucipto, MA. Yang telah memberikan banyak

    pemahaman, penjelasan, serta sosialisasi mengenai pembuatan skripsi.

  • vi

    7. Dosen pembimbing akademik saya Bpk Dr. Nazori, Yang selalu menyediakan

    waktu untuk saya dalam berkonsultasi mengenai apapun yang terkait dengan

    akademik.

    8. Kabag. TU Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Drs. Najmi, M.HI, yang telah

    bersedia membantu saya memberikan informasi tentang jumlah mahasiswi

    FEBI Tahun 2017/2018 untuk keperluan penelitian skripsi saya.

    9. Teman dekat saya yang selalu ada dalam kondisi apapun. Serta teman-teman

    seperjuangan, anak-anak Akuntansi D yang tidak bisa saya sebutkan namanya

    satu persatu.

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulillahirrabbil`alamin sebuah langkah telah usai, satu cita telah ku gapai,

    Namun.itu bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah perjuanganku.

    Sujud syukur ku persembahkan untuk Mu tuhan Yang Maha Agung nan

    Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirMu telah Kau

    jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar

    dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

    awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

    Lantunan al-fatihah beriring shalawat dalam silahku merintih,

    menadahkan tangan do‟a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasihku

    untukMu. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat

    kukasihi dan kusayangi sebagai tanda bakti, hormat, cinta maupun sayang, dan

    rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya keci ini kepada:

    Ibuku yang bernama Siti Zainab dan ayah ku yang bernama M Yusuf

    yang telah memberikan kasih sayang, do‟a yang selalu ayah dan ibu kirimkan

    untukku di setiap sujud dalam sholat kalian, segala dukungan, dan cinta kasih

    yang tiada terhingga yang tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar

    kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah

    awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia, karena ku sadar selama ini belum bisa

    berbuat yang lebih. Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan

    selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi

    lebih baik,

    … Terima kasih Ibu .. Terima kasih Ayah ..

  • viii

    Untuk Adik-adik kandungku Lisa Wulan Dari, Sulis Tiawati, Akila

    Cantika, Adik ipar Afriki dan ponakanku Adib Hidayatullah yang lucu, tiada hal

    yang paling indah melainkan berkumpul bersama kalian, terimakasih atas do‟a,

    motivasi, dan bantuan materi maupun non materi kalian selama ini, hanya karya

    kecil ini yang dapat kupersembahkan. Maaf belum bisa menjadi yang terbaik

    tetapi aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk kalian.

    Untukmu calon Bidadari Surgaku, kupersembahkan karya kecil ini

    untukmu, terimakasih atas kasih sayang, do‟a, perhatian, dan kesabaranmu yang

    telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini,

    semoga engkau pilihan terbaik untukku dan masa depanku

    “ Terima kasih “

    Terimakasih kuucapkan kepada GAJE SQUAD (Sighit, Safar, Dino,

    Hasyim, Julianto & Rahmat) Karena kalian sudah menjadi sahabat serta adikku

    dikala suka dan cita, selalu bersama dalam meraih gelar S.Pd ini. Dan teman

    seperjuanganku khususnya MPI 2014B yang sudah bersama-sama selama 4 tahun

    ini kita lalui bersama. Semoga kita semua bisa meraih dan menggapai cita-cita

    kita kelak.

    Amiin

    Skripsi ini kupersembahkan….

    “ Salam kecup cintaku untuk kalian semua‟‟

  • ix

    MOTTO

    َنُكْم بِاْلَباِطلِ ِإالّ َأن َتُكوَن ِتَجارًَة يَا َأيّ َها اّلِذيَن آَمُنوْا الَ تَْأُكُلَوْا َأْمَواَلُكْم بَ ي ْ َعن تَ َراٍض ّمْنُكمْ

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

    dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

    suka sama-suka di antara kamu. [QS. An-Nisaa‟: 29].

    “Akal adalah timbangan yang cermat dan hasilnya pasti dapat dipercaya”

    ~Ibnu Khaldun~

  • x

    ABSTRAK

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Inovasi Produk dan

    Kualitas Pelayanan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian dan pengaruh

    Inovas Produk dan Kualitas Pelayanan secara simultan terhadap Keputusa

    Pembelian. Adapun jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif. Penelitian ini

    di lakukan di Batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota

    Seberang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh consumen Batik Jambi

    Zhorif dari bulan April-Juli 2018 yang berjumlah 105 orang. Sedangkan sampel

    penelitian berjumlah 51 orang Konsumen dengan teknik sampling Purposive

    Samplin.

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Inovasi Produk dan

    Kualitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan baik parsial maupun simultan

    terhadap Keputusan Pembelian.

    Kata Kunci: Inovasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Keputusan Pembelian

  • xi

    KATA PENGANTAR

    بسم هللا الرحمن الرحيم

    Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan

    hidayah-Nya atas selesainya skripsi ini, dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk

    dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Jambi

    Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang” untuk memenuhi

    tugas akhir pada program studi Ekonomi Syariah konsentrasi Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi. Untuk melaksanakan tugas tersebut saya sebagai penulis

    menjalankannya dengan sungguh-sungguh, namun tidak terlepas dari berbagai

    hambatan-hambatan dan rintangan, maka dari itu penulis menyadari masih banyak

    terdapat kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dalam pelaksanaan nanti

    maupun dalam pembuatan skripsi ini.

    Selesainya skripsi ini juga tidak lepas dari adanya berbagai pihak yang

    telah memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini selesai.

    Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan pihak yang

    telah membantu baik dari segi moril maupun materil.

    Keikhlasan hati semuanya semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal

    shaleh, karena Dia-lah sebaik-baiknya pemberi balasan. Akhirnya dengan

    mengharap ridha-Nya semoga skripsi ini bermanfaat meskipun dengan berbagai

    keterbatasan yang terdapat didalamnya.

    Jambi, Oktober 2018

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ i

    NOTA DINAS .................................................................................................... ii

    UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................. iii

    PERSEMBAHAN…………………………………………………………….iv

    MOTTO ............................................................................................................. v

    ABSTRAK ........................................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

    C. Tujuan Penelitian…………….……………………………………..6

    D. Kegunaan Penelitian………………………………………………..7

    E. Batasan Masalah……………………………………………………7

    F. Kerangka Teori……………………………………………………..8

  • xiii

    G. Tinjauan Pustaka………………………………………………...26

    H. Kerangka Pemikiran……………………………………………..27

    I. Hipotesis………………………………………………………....28

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………...30

    B. Pendekatan Penelitian……………………………………………30

    C. Jenis dan Sumber Data…………………………………………..30

    D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….31

    E. Populasi dan Sampel……………………………………….…….33

    F. Instrumen Penelitian………………………………………….…..35

    G. Metode dan Teknik Analisis Data……………………………..….36

    H. Sistematika Penulisan……………………………………………..38

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Profil Batik Jambi Zhorif………………………………………….40

    B. Visi dan Misi Batik Jambi Zhorif………………………………….42

    C. Kelebihan Batik Jambi Zhorif……………………………..............42

    D. Letak Geografis Batik Jambi Zhorif……………………………….43

    E. Logo Batik Jambi Zhorif…………………………………………..43

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    A. Hasil Penelitian……………………………………………………44

    B. Pembahasan………………………………………………………..55

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan…………………………………………………………63

  • xiv

    B. Saran………………………………………………………………..64

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    CURICULUM VITAE

  • xv

    DAFTRA TABEL

    Tabel 1.1 Data Pembatik Jambi di Jambi…………………………………………4

    Tabel 1.2 Kuisioner Jawaban Konsumen………………………………………...31

    Tabel 1.3 Jumlah konsumen batik Zhorif pada Bulan April-Juli 2018…………..33

    Tabel 1.4 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin………………....43

    Tabel 1.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia…………………………...44

    Tabel 1.6 Karakteristik Komsumen Berdasarkan Pendidikan…………………...44

    Tabel 1.7 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan……………………..45

    Tabel 1.8 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendapatan……………………46

    Tabel 1.9 Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk (X1)…………………….47

    Tabel 1.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)……………....48

    Tabel 1.11 Hasil Uji Validitas Variabel Impulse Buying Behavior (Y)…………48

    Tabel 1.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi Produk (X1)………………...49

    Tabel 1.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)……………50

    Tabel 1.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)…………..50

    Tabel 1.15 Hasil Uji Multikolinearitas…………………………………………..52

    Tabel 1.16 Hasil Uji T…………………………………………………………...54

  • xvi

    Tabel 1.17 Hasil Uji F………………………………………………………….57

    Tabel 1.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)………………………58

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………………………………..28

    Gambar 2.2 Logo Batik Jambi Zhorif………………………………………..42

    Gambar 2.3 Hasil Uji Normalitas……………………………………………..51

    Gambar 2.4 Scatterplot Hasil Uji Heterokedastisitas…………………………53

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Globalisasi dan perkembangan dunia usaha mengakibatkan

    berkembangnya berbagai profesi dan bidang pekerjaan. Tingkat persaingan

    antara para tenaga kerjapun meningkat karena mereka dituntut untuk dapat

    memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang diharapkan di tiap-tiap bidang

    pekerjaan yang mereka jalani. Hal ini berpengaruh secara langsung terhadap

    kompetensi yang harus dimiliki oleh para tenaga kerja.1

    „‟Dunia tanpa batas‟‟ demikian salah satu bunyi iklan dari sebuah

    produk, itu menandakan bahwa kini kita sudah memasuki persaingan bebas

    antar negara. Persaingan yang semikin sengit saat ini menjadikan konsumen

    semakin penting bagi kelansungan hidup perusahaan/organisasi. Kini

    konsumen dihadapkan pada banyak pilihan, dalam mempengaruhi konsumen,

    selain melalui promosi yang gencar, perusahaan juga harus mampu

    menunjukkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Saat ini konsumen

    semakin kritis dan mengerti kebutuhan mereka.2

    Di era perdagangan bebas dan persaingan global ini, memaksa setiap

    perusahaan untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.

    Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam

    1 Dyan Puspitasari Sunaryo Putri, “Akuntan Memenangkan Persaingan di Era MEA”,

    (Program Pascasarjana Universitas Pamulang, 2016), hlm. 4.

    2 Endar Sugiarto, „‟Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa’’, (Jakarta, PT Gramedia

    Pustaka Utama, 2002), hlm. 162.

  • 2

    memilih produk, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam

    menghasilkan suatu produk, dengan kata lain perusahaan harus mampu

    menawarkan produk baru yang berbeda dan jauh lebih baik dengan produk

    yang ditawarkan oleh pesaing.

    Inovasi sangat penting untuk daya tahan bisnis, apapun bisnisnya.

    Inovasi yang terus menerus diterapkan oleh produsen batik memegang

    peranan penting untuk terus dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

    ketat ini dan terus meningkatkan kinerja pemasarannya. Inovasi dalam ragam

    motif, corak, serta warna, merupakan salah satu inovasi yang paling penting

    diterapkan dalam industri batik yang tergolong produk seni dan mengandung

    unsur budaya lokal ini.3

    Kualitas pelayanan yang baik adalah kualitas yang bisa membuat

    konsumen merasa nyaman, bila konsumen merasa tidak nyaman, pelayanan

    yang diberikan tidak sesuai keinginan konsumen, dan bahkan membuat

    konsumen merasa kecewa maka berpengaruh pada keputusan pembelian.

    Misal, meskipun produk yang dihasilkan baik, sesuai selera konsumen namun

    pelayanan yang diberikan lambat, tidak ramah, lokasi jauh, hal ini menjadi

    bahan pertimbangan bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

    Dengan demikian masalah pelayanan menjadi faktor yang juga penting dan

    harus diperhatikan dengan baik.

    Terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang produk atau

    merek tertentu. Dimana pelaku usaha setiap kategori bisnis dituntut untuk

    3

    Dhewanto, Wawan, dkk, „‟Manajemen Inovasi untuk Usaha Kecil dan Mikro‟‟,

    (Bandung, CV. Alfabeta, 2015), hlm. 40.

  • 3

    memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan

    orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Inovasi produk

    merupakan suatu proses-proses baik pembuatan produk baru, produk lama

    yang diperbarui maupun pengembangan produk yang sudah ada, sedangkan

    kualitas pelayanan adalah interaksi antara produsen dan konsumen yang

    sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian.4

    Saat ini demam batik sedang melanda dunia fashion Indonesia,

    terlebih semenjak batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak

    benda pada tinggkat dunia yang dimiliki Indonesia pada 2 Oktober 2009.

    Fenomena demam batik yang sedang melanda dunia fashion Indonesia saat

    ini, tentu saja selain meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap

    batik, juga meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan dari industri batik

    yang ada di Indonesia.

    Selama ini batik identik dengan pulau Jawa, seperti Yogya, Solo,

    Pekalongan, Cirebon, Madura, Tuban dan Banyuwangi, akan tetapi, salah

    satu provinsi yang juga mengembangkan kreatif kerajinan batik adalah

    provinsi Jambi Batik Jambi juga tidak kalah menarik dengan batik pulau

    Jawa. Beberapa motif batik Jambi yang terkenal antara lain motif kapal

    sangat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram dan tampok manggis.

    Selain motif yang beragam, para pengrajin batik senantiasa mengembangkan

    usahanya sesuai dengan perkembangan zaman dan permintaan konsumen.

    4 Dwi Saputra dan Musthofa Hadi, “Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan

    Terhadap Keputusan Pembelian pada Cv. Sumber Makmur Pakis-Malang”, (Politeknik Negeri

    Malang, 2016). Hlm, 7.

  • 4

    Selaras dengan perkembangan dunia perbatikan, para pengusaha dan

    pengrajin batik pesisiran mempunyai tantangan sekaligus peluang untuk terus

    berkreasi mengembangkan motif-motif terbarukan untuk dapat

    mengantisipasi dinamika pasar batik. Agar batik Pesisiran mampu bertahan

    dan menjadi salah satu basis penguatan perekonomian kreatif. Namun tentu

    saja persaingan dalam industry batik semakin ketat, seiring dengan terus

    bertumbuhnya industri batik di Indonsia.Persaingan yang semakin ketat ini

    memicu produsen produsen batik untuk melakukan terobosan-terobosan atau

    inovasi, dengan tujuan meningkatkan kinerja pemasaran batik yang di

    hasilkannya. Berdasarkan uraian di atas maka betapa pentingnya inovasi

    produn dan pemberian kualitas pelayanan yang baik pada konsumen agar

    \

  • 5

    konsumen melakukan pembelian pada produk yang ditawarkan.

    Tabel 1.1

    Data Pembatik Jambi di Jambi

    Sumber: Disperidag Provinsi jambi

    Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

    Jambi, jumlah perajin batik di daerah itu mencapai 224 orang, dengan jumlah

    unit usaha 49. Para perajin ini tersebar di Kota Jambi 129 orang, Batanghari

    (52), Sarolangun (15). Sedangkan di Kabupaten Merangin ada 10 orang, Tebo

    (4), dan Bungo (14). Secara keseluruhan, nilai investasi industri batik di

    Jambi mencapai Rp 588 miliar, kapasitas produksi mencapai 92.773 meter

    per tahun.

    Batik Zhorif adalah sebuah familiy business yang telah berdiri cukup

    lama (1981) yang berlokasi di Jl. KH. M. Saleh Rt. 01 No. 52, Kecamatan

    Danau Teluk Jambi Kota Seberang yang memproduksi batik khas Jambi.

    Batik Zhorif dari tahun ketahun berusaha mengembangkan Inovasi-

    inovasinya. Inovasi yang dilakukan pemilik batik akan sia-sia jika tidak

    No Kabupaten/Kota Pengrajin Batik Jambi

    1 Kota Jambi 129 Orang

    2 Batang Hari 52 Orang

    3 Sarolangun 15 Orang

    4 Merangin 10 Orang

    5 Tebo 4 Orang

    6 Bungo 14 Orang

    Jumlah 224 Orang

  • 6

    digemari konsumen, untuk itu pemilik atau produsen harus mempelajari

    selera pasar dengan baik. Jika inovasi yang dilakukan sesuai selera konsumen

    maka konsumen akan memutuskan melakukan pembelian bahkan poin

    tambahannya adalah pemasaran secara langsung yakni ajakan dari konsumen

    pada calon pembeli lainnya.

    Berdasarkan penelitian awal yang peneliti lakukan di usaha Batik

    Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Sebrang dalam

    mempertahankan usaha batik yang dijalani selama lebih kurang 37 tahun

    harus lebih ditingkatkan lagi mengingat persaingan usaha batik dari tahun

    ketahun semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan penurunan omset

    penjualan yang signifikan. Bahkan sampai pernah dalam dua bulan tidak

    terjadi produksi akibat jumlah pembelian yang menurun drastis. Dalam

    mempertahankan usaha batik perlu memahami Segmentasi pasar, kebutuhan

    konsumen, memberikan layanan terbaik bagi konsumen dan inovasi-inovasi

    baru sehingga usaha batik akan dapat dipertahankan.

    Batik Jambi Zhorif memasarkan produk produk yang ditawarkan

    kepada konsumen melalui promosi dari mulut ke mulut, mendatangi

    konsumen secara lansung, serta menjual batik jambi sesuai dengan

    pesanan dari konsumen. Batik Jambi Zhroif juga sering mengikuti

    pameran-pameran batik Jambi di bergagai pameran, ciri khas batik

    Jambi Zhorif terlihat pada motif-motif yang di tawarkan seperti Motif

    Batang Hari, Angso Duo, Durian Pecah, Kapal Layar/Sanggat

    Cepiring sedangkan motif-motif lain tergantung dengan ide-ide yang

    muncul dengan sendirinya, namun dalam proses pembuatan batik

    seringkali gagal disebabkan ide-ide yang timbul atau warna warna

    yang diminta tidak bisa diulang kembali.

    Motif- motif yang ditawarkan pada batik Jambi Zhorif ini terbuat dari

    pewarna alami dan zat kimia. Pewarna alami ini bisa dibuat dengan

    bahan seperti kulit kayu dan kulit jengkol, sedangkan zat kimia

  • 7

    terbuat dari pewarna buatan, yang diproses melalui metode cap atau

    ukir dibuat pada kain seperti dasar katun, sutera dan semi sutera.

    (wawancara 17 Oktober 2018)

    Berdasarkan wawancara terkait masalah diatas perlu adanya

    perbaikan dan membuat inovasi-inovsi baru terkait dengan pemecahan

    masalah, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh

    Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian pada

    Batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang dalam

    bentuk judul skripsi.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan secara

    Parsial Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Jambi Zhorif di

    Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang?

    2. Bagaimana Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan secara

    Simultan Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Jambi Zhorif di

    Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan

    secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Jambi Zhorif di

    Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang

    2. Untuk mengetahui Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan

    secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Jambi Zhorif

    di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang

  • 8

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

    keilmuan dalam mengetahui pengaruh inovasi produk dan kualiitas

    pelayanan terhadap keputusan pembelian pada batik Jambi Zhorif di

    Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Sebrang

    2. Secara praktis dapat memberikan penambah wawasan, dan imformasi

    perihal inovasi produk dan kualiitas pelayanan terhadap keputusan

    pembelian pada batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota

    Sebrang

    3. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana Strata Satu (S1) di jurusan

    Ekonomi Syari‟ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

    Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    E. Batasan Masalah

    Agar permasalahan penelitian ini menjadi lebih spesifik, maka penulis

    melakukan pembatasan masalah, dimana penelitian ini memfokuskan pada

    pengaruh inovasi produk yang ditawarkan dan kualitas pelayanan terhadap

    keputusan pembelian pada batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk

    Jambi Kota Sebrang. Adapun responden dalam penelitian ini adalah seluruh

    konsumen di batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota

    Seberang.

  • 9

    F. Kerangka Teori

    1. Pengertian Inovasi Produk

    Menurut Business Dictionary inovasi produk bukan hanya

    merupakan sebuah pengembangan produk, namun inovasi produk juga

    dapat berupa pengenalan produk baru, mengonsep ulang dalam rangka

    meningkatkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

    Glossary of statistical term, dalam situsnya mendefenisikan inovasi

    produk sebagai sebuah pengenalan atas barang atau jasa yang baru.

    Peningkatan karekteristik atau kegunaan produk tersebut juga dianggap

    sebagai nilai tambah hasil dari inovasi produk yang dilakukan perusahaan.

    Peningkatan tersebut juga termasuk pada peningkatan secara teknis,

    peningkatan komponen barang, bahan baku, soffware dan kemudahan

    pengunaannya, atau karakteristik fungsional yang lainnya.

    Cambridge Dictionart mendefenisikan inovasi produk sebagai

    sebuah proses perancangan produk baru atau membuat pembaharuan dari

    produk yang sebelumnya sudah hadir. Berdasarkan defenisi dari beberapa

    kamus bisnis diatas, sebuah kesimpulan dapat diambil bahwa sebuah

    inovasi produk bukan hanya merupakan bentuk dari penciptaan produk

    baru yang dihasilkan perusahaan, namun dapat diartikan pula sebagai

    peningkatan mutu baik dari segi bahan baku, bentuk fisik ataupun

    kemampuan barang yang sebelumnya sudah pernah dipasarkan.

    Inovasi produk bukan hanya dapat dilakukan pada barang yang

    tangible, namun juga dapat dilakukan pada barang yang intangible (berupa

  • 10

    service atau jasa), atau juga berupa dari kombinasi dari keduanya. Barang

    yang tangible sangat berpengaruh bagi para pengunannya. Sebagai contoh

    produk tangible yang inovatif dan sudah banyak membantu hidup banyak

    orang adalah bidang teknologi, seperti komputer, telepon genggam,

    internet dan lain sebagainya. Barang-barang yang intagible namun sebagai

    inovatif juga melengkapi barang-barang tangible tersebut, seperti

    contohnya soffware yang dibutuhkan komputer untuk menjalankan fungsi

    barang tersebut.

    Seorang peneliti dari Amerika Serikat, Jose Briones menyimpulkan

    bahwa inovasi pada produk bukan hanya sekedar menemukan hal atau

    produk yang baru, namun hal baru tersebut harus berpotongan dengan

    added value atau nilai tambah dalam barang. Jadi bila terciptanya produk

    baru atau penemuan baru yang tidak menawarkan nilai tambah di

    dalamnya, maka produk tersebut hanya dapat digolongkan sebagai produk

    baru, dan belum bisa disebut sebagai inovasi produk.5

    Banyak hal yang berkaitan dengan inovsi produk, seperti misalnya

    proses pencapaian, ide yang muncul dan atribut dari inovasi produk.

    Penulis buku “principles of marketing”, yaitu Kotler dan Armstrong

    menyebutkan bahwa terdapat 3 atribut yang menempel pada inovasi

    produk. Kualitas produk, fitur produk, yang terahir yaitu gaya dan desain

    produk menjadi atribut-atribut yang dimaksud.

    5

    Dhewanto, Wawan, dkk. “Manajemen Inovasi untuk Usaha Kecil dan Mikro”.

    (Bandung, CV. Alfabeta, 2015), hlm.105.

  • 11

    a. Fitur produk

    Varian produk dapat dianggap sebagai sebuah sarana atau alat yang

    kompotitif dan pembeda antara produk yang diciptakan oleh sebuah

    perusahaan dengan produk pesaingnya. Fitur dari sebuah produk agar

    dapat bersaing untuk memenangkan perhatian konsumen, yang

    dimaksud dengan fitur dari sebuah produk ialah suatu yang unik,

    istimewa dan kekhasan yang dimiliki produk tersebut sebagai nilai jual

    tambahan. Karakteristik yang melekat dengan sempurna pada sebuah

    produk merupakan hasil dari pengembangan dan penyempurnaan secara

    terus menerus.

    b. Desain dan rancangan produk

    Desain produk merupakan cara yang lain untuk mendapatkan nilai

    tambah produk di mata penggunanya. Desain adalah cara untuk konsep

    yang mampu mewakili dan mengambarkan sebuah produk. Desain tidak

    hanya memiliki kontribusi terhadap penampilan namun juga pada

    kegunaan produk. Sebuah produk di desain dengan tujuan agar dapat

    menarik perhatian konsumen, dapat pula sebagai strategi untuk

    memotong biaya produksi, desain juga dapat memberikan keunggulan

    bersaing. Kotler dan Armstrong mengartikan desain atau perancangan

    produk sebagai sebuah keistimewaan yang dapat mempengaruhi bukan

    hanya penampilan namun juga fungsi produk dari segi kebutuhan

    konsumen.

  • 12

    c. Kualitas

    Kualitas produk merupakan subuah tingkatan dari produk yang

    mampu melakukan fungsi-fungsinya semaksimal mungkin. Fungsi yang

    dimaksud di antaranya adalah daya tahan produk, kehandalan dan

    ketelitian dari produk yang dihsilkan. Daya than mencerminkan umur

    ekonomis dari produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.

    2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ide dalam Inovasi Produk

    Umumnya ide yang muncul saat ini bukanlah sebuah ide yang

    baru. Ide-ide tersebut berasal dari hasil daur ulang, atau merupakan sebuah

    kombinasi ide-ide lama yang sebelumnya sudah ada, namun belum dapat

    diaplikasikan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya

    waktu yang tidak tepat, teknologi yang belum bisa diterima dan lain

    sebagainya. Artinya tidak banyak inovasi produk yang berasal dari ide

    spontan atau bisa disebut eureka moments.6

    Namun sebuah ide yang menarik dan inovatif, baik berasal dari ide

    baru maupun daur ulang, dapat dirangsang dengan bantuan. Beberapa

    aspek yang dapat mempengaruhi ide ialah:

    a. Kepemimpinan

    Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki

    seseorang untuk mempengaruhi suatu kelompok. Kepemimpinan

    merupakan salah satu faktor yang penting untuk menuju kepada

    tercapainya tujuan organisasi yang ditentukan sebelumnya.

    6 Dhewanto, Wawan, dkk. “Manajemen Inovasi untuk Usaha Kecil dan Mikro”. (Bandung, CV.

    Alfabeta, 2015), hlm. 112.

  • 13

    b. Dinamika Lingkungan

    Dinamika lingkungan dijabarkan sebagai sebuah perubahan dan

    ketidakstabilan lingkungan yang sulit diramalkan. Kesuksesan sebuah

    industri bergantung bagaimana hubungan industry tersebut dengan

    lingkunganya. Lingkungan bisnis selalu berubah dan dinamis, hal

    tersebut didasari oleh banyak faktor.7

    3. Inovasi Produk pada Usaha Kecil dan Mikro

    Tantangan dalam menghadapi pasar global sudah berada di

    hadapan mata. Bukan hanya menjadi hal yang harus dipertimbangkan oleh

    perusahaan-perusahaan besar, namun para pelaku usaha kecil dan mikro

    pun harus memikirkan siasat yang tepat agar usaha agar usaha yang

    mereka bangun tidak dapat kalah bersaing dengan bisnis dari negara lain.

    Para pelaku usaha kecil dan mikro perlu menciptakan inovasi agar

    tidak kalah bersaing dengan produk serupa. Inovasi produk yang berhasil

    dan sukses ialah produk yang dapat menghasilkan sebuah konfigurasi yang

    berbedah dari hanya sekedar perubahan biaya dan mamfaat. Dalam pasar

    persaingan bebas yang sempurna, hasil dari produk yang dikembangkan

    lebih baik memiliki HKI (Hak Kekayaan Intelektual), karena bila tidak

    maka akan memberikan dampak negative bagi perusahaan inovator.

    7 Ibid, hlm 112.

  • 14

    4. Manfaat Inovasi

    Nilai inovasi yang selanjutnya dari Bab ini adalah manfaat yang

    bisa diperoleh jika sudah melkukan inovasi, apapun jenisnya, apakah itu

    inovasi produk, proses, pemasaran, atau bahkan organisasi. Usaha kecil

    mikro perlu untuk mengetahui mamfaat inovasi ini sehingga alasan dalam

    mengunakannya bisa lebih kuat lagi. Tidak jarang usaha kecil dan mikro

    terjebak dengan kondisi maupun keterbatasan yang ada, dipelukan

    kreatifitas sehingga bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki saat ini.

    Selain beberapa manfaat yang sudah dijelaskan sebelumnya,

    ternyata inovsi juga bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi yang di

    tunjang oleh sektor usaha kecil dan mikro, seperti berikut:

    a. Terjadinya peningkatan investasi (adanya peralatan, mesin, pabrik,

    dan bentuk investasi lainnya yang lebih banyak).

    b. Terjadinya peningkatan kualitas tenaga kerja (dibandingkan

    kuantitasnya).

    c. Mendorong pemerintah dan institusi lainya dalam menyediakan

    Infrastruktur yang menunjang usaha.

    d. Penggunaan sumber daya yang tersedia lebih efektif.

    e. Meningkatkan kinerja maupun keuntungan finansial suatu usaha yang

    pada ahirnya berimbas kepada kenaikan pendapatan negara.

    f. Mendorong lahirnya inovasi-inovasi lainnya yang skalanya lebih besar

    (teknik baru, teknologi baru, pengetahuan baru) sehingga dampaknya

    pun lebih besar.

  • 15

    5. Kegagalan dalam Inovasi Produk

    Setiap perusahaan tentu saja ingin bertahan di dalam bisnis salah

    satu hal yang harus dicapai oleh sebuah perusahaan dalam rangka

    mendapatkan kesuksesan jangka panjang adalah inovasi, pada perusahaan

    manufaktur, inovasi produk merupakan hal yang mutlak dan dibutuhkan.

    Karen salah satu ciri perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang

    selalu mengembangkan produk yang dihasilkannya. Perusahaan-

    perusahaan yang mengenalkan produk yang inovatif memiliki

    kemungkinan berkembang yang lebih baik.8

    John T. Gourville dalam tulisannya “The Curse of Innovation: Why

    Innovative New Product Fail”, menjelaskan bahwa kegagalan dalam

    inovasi produk berawal dari fakta sederana, dimana produk baru yang

    tingkat inovasinya tinggi dapat menyebabkan kegagalan kemungkinan

    datang dari dua sisi. Undervaluing dari sisi konsumen secara sistematis,

    dan overvaluing dari sisi perusahaan atas inovasi yang dihasilkan

    dibandingkan hasil analisis objektif atas inovasi tersebut.

    Mengetahui sejumlah faktor yang dapat mencegah terjadinya

    sebuah inovasi diharapkan dapat membantu para pelaku usaha kecil dan

    mikro. Sehingga ketika terdapat kemungkinan munculnya faktor-faktor

    tersebut pelaku usaha kecil dan mikro diharapkan dapat menghindari dan

    membantu untuk menciptakan budaya yang inovatif. Sebuah artikel

    8 Dhewanto, Wawan, dkk. “Manajemen Inovasi untuk Usaha Kecil dan Mikro”. (Bandung, CV.

    Alfabeta, 2015), hlm. 116.

  • 16

    berjudul “Introduction to Innovation” dalam majalah Forbes dan situs

    Small Business Tool Kit menyebutkan beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi kegagalan dalam inovasi diantaranya adalah:

    a. Menghalangi ide kreatif

    Hambatan paling umum dalam menciptakan inovasi ialah ketika

    kita dengan sadar ataupun tidak menghalangi orang lain untuk berpikir

    kreatif, tidak mengapresiasi atau menganggap ide kreatif yang

    diusulkan merupakan sebuah ide yang aneh dapat menyebabkan

    terhalangnya ide kreatif yang selanjutnya, sehingga inovasi, khusunya

    inovasi produk akan sulit untuk tercipta. Ketika ide kreatif datang

    sebaiknya ide tersebut diberikan kesempatan. Sebuah hal yang unik dan

    beberapa tidak selalu menjadikan hal tersebut menjadi buruk.

    b. Sibuk dengan rutinitas

    Seseorang yang terlalu fokus dengan rutinitasnya akan lebih sulit

    untuk menghasilakan ide-ide kreatif. Mereka biasanya merasa tidak

    memiliki waktu yang cukup untuk memikirkan hal-hal yang lain di luar

    rutinitasnya. Adapun ketika mendapatkan ide, orang-orang tersebut

    akan cenderung untuk tidak melakukannya, karena menganggap ide

    tersebut terlalu beresiko untuk dikerjakan.

    c. Biaya yang mahal

    Biaya sering kali menjadi hambatan bagi ide kreatif yang

    diciptakan oleh seseorang. Banyak ide kreatif yang dipandang terlalu

    mahal untuk terlaksana, khusunya bagi para pelaku usaha kecil dan

  • 17

    mikro. Namun tidak lebih baik bila pelaku tersebut langsung menolak

    ide yang bisa jadi menghasilkan. Oleh karena itu diperlukan penilaian

    terhadap inovasi produk yang diajukan, dengan melihat potensi

    keuntungan yang mungkin tercipta.

    d. Tidak memiliki arah dalam berinovasi

    Menentukan arah dalam berinovasi adalah hal yang penting bagi

    sebuah organisasi apalagi pada usaha kecil dan mikro, disamping dapat

    membantu fokus organisasi dan orang-orang yang berbeda di dalamnya,

    inovasi yang terarah juga dapat membantu menekan biaya yang

    dikeluarkan oleh organisasi.

    e. Tidak mampu mengkomersialkan ide dalam bentuk produk

    Halangan yang paling besar dalam sebuah perusahaan adalah

    ketika inovasi yang dihasilkan tidak dapat diterapkan atau

    dikomersialkan ketika sebuah perusahaan, baik perusahaan kecil

    maupun besar, telah menghabiskan banyak waktu, biaya, dan sumber

    daya untuk mengembangkan ide, namun mereka gagal dalam langkah

    terahir. Artinya perusahaan tidak mampu mengkomunikasikan produk

    ciptaannya dengan baik, dan tidak akan timbul minat pasar terhadap

    produk yang mereka ciptakan.

    f. Konsumen tidak puas dengan hasil inovasi produk

    Kesan pertama merupakan hal yang sangat krusial dan penting

    sehingga dalam memperkenalkan produk yang inovatif setiap

    perusahaan perlu memastikan untuk memberikan kesan yang baik bagi

  • 18

    konsumenya. Umumnya kualitas dan harga menjadi pertimbangan yang

    penting bagi konsumen, karena kualitas dan harga merupakan du faktor

    yang seiring.

    g. Konsumen menemukan produk yang lebih baik

    Dalam kondisi pasar yang terbuka, konsumen dapat meninggalkan

    pengusaha kapanpun mereka ingikan. Artinya persaingan di pasar

    sangat tinggi, begitu banyak penawaran yang dilakukan kepada

    konsumen sehingga yang menguasai dan mengemudikan pasar adalah

    konsumen. Sehingga penawaran yang menarik selain harga dan kualitas

    barang dapat menjadi faktor pendorong konsumen untuk mengunakan

    produk yang ditawarkan. Sepertinya penawaran diskon harga, bonus

    produk lainya, atau bahkan penawaran layangan purna jual atau after

    sale service.9

    6. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Layanan pelanggan meliputi berbagai aktivitas di seluruh area

    bisnis yang berusaha mengkombinasikan mulai dari pemesanan,

    pemrosesan, hingga pemberian hasil jasa melalui komunikasi untuk

    mempererat kerjasama dengan pelanggan. Menurut Tjiptono kualitas

    adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

    manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

    Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang

    9 Dhewanto, Wawan, dkk. “Manajemen Inovasi untuk Usaha Kecil dan Mikro”.

    (Bandung, CV. Alfabeta, 2015), hlm. 116.

  • 19

    menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan

    pelanggan 10

    Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan

    berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap

    kualitas layanan. Untuk pelayanan, menurut Kotler pelayanan adalah

    setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang

    lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan

    tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Kualitas pelayanan adalah

    tingkatk eunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

    keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

    Faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan. Pertama,

    persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (Perceived

    service). Kualitas harus dimulai kebutuhan konsumen dan berakhir pada

    persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik

    bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa,

    melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Kedua,

    layanan yang sesunguhnya diharapkan/diinginkan (expected service).

    Dalam konteks kualitas dan kepuasan, telah tercapai konsensus bahwa

    harapan pelanggan memiliki peranan yang besar sebagai faktor

    perbandingan evaluasi kualitas.11

    10

    Lupiyoadi, Rambat, “Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi”. (Jakarta,

    Salemba Empat, 2014), hlm. 52.

    11 Tjiptono, Fandy, Andi, “Strategi Pemasaran”. (Yogyakarta, 2006), hlm. 20.

  • 20

    7. Indikator Kualitas Pelayanan

    Menurut Parasuraman kualitas pelayanan memiliki delapan

    dimensi pengukuran yang terdiri dari aspek-aspek berikut:

    a. Berwujud (tangible),

    yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya

    kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan

    prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan

    sekitarnya merupakan bukti nyata dari playanan yang diberikan oleh

    pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang,

    dan lain-lain).

    b. Reliabilitas,

    yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai

    dengan yang dijanjikan secara akuirat dan terpercaya. Kinerja harus

    sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

    pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap

    yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

    c. Ketanggapan (Responsiveeness),

    yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan

    yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan menunggu

    menciptakan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

    d. Jaminan dan kepastian (assurance),

    yaitu pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para

    pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

  • 21

    kepada perusahaan. Hal ini meliputi komponen antara lain komunikasi

    (communication), keamanan (security), kompetensi (competence) dan

    sopan santun (courtesy).

    e. Empaty (empathy),

    yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

    pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

    memahami keinginan mereka. Hal ini mengharapkan bahwa suatu

    perusahaan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

    memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

    pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

    8. Pengertian Keputusan Pembelian

    Menurut Sunyoto orientasi pemasaran yang di berikan

    penekananannya pada pilihan pembelia konsumen. Konsumen dihadapkan

    pada pilihan membeli atau tidak membeli. Seringkali pilihan tidak

    membeli justru menjadi keputusan pembelian oleh konsumen. Keputusan

    pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat

    dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap

    produk yang ditawarkan oleh penjual. Proses keputusan konsumen

    bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian

    tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk

  • 22

    yang dibeli tersebut. Pengalaman itu akan menjadi bahan pertimbangan

    untuk pengambilan keputusan pembelian di masa depan.12

    a. Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

    Menurut Sunyoto keputusan pembelian dari pembelisangat di

    pengaruhi oleh faktor kebudayaan, kelas sosial, pengaruh pribadi faktor

    keluarga, dan faktor situasi.

    1) Faktor Budaya

    Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan

    dalampada perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui

    peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial

    pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan

    dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai

    dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh

    seoranganggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting

    lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya-sub budaya

    yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang

    lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan

    menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok

    keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya

    membentuksegmen pasar penting dan pemasar sering kali

    merancang produkdan program pemasaran yang disesuaikan

    dengan kebutuhan konsumen. Kelas-kelas sosial adalah masyarakat

    12

    Ma‟ruf, Hendri, “Pemasaran Ritel”. (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006),

    hlm. 170.

  • 23

    yang relatifpermanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat,

    yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai

    nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan

    ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi

    diukur dari kombinasipendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan

    dan variable lain.

    2) Faktor Kelas Sosial

    Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial,

    seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial

    konsumen.Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok

    kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi

    kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

    mencapai sasaran individu atau bersama. Keluarga dapat

    pempengaruhi perilaku

    Pembelian keluarga adalah organisasi pembelian konsumen

    yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian

    keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang

    umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-

    keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok

    dapat di identifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran

    membawa status yang mencerminkan penghargaan yang di berikan

    oleh masyarakat.

  • 24

    3) Faktor pengaruh Pribadi

    Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik

    pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi

    ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

    Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

    keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi

    tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang

    dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu

    pada sa‟at mereka menjalani hidupnya.

    Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

    Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok

    pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan

    jasa tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi

    pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari

    pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan

    polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah

    dijadikan uang). Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia

    yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.

    Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara

    keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup

    juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

    Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap

    orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang

  • 25

    relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang

    sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Jenis-jenis

    kepribadian dapat di klasifikasikan dan memiliki korelasi yang

    kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan

    produk atau merek.

    4) Faktor Keluarga

    Keluarga sebagai unit masyarakat yang terkecil yang

    perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam

    pengambilan keputusan membeli.13

    5) Faktor situasi

    Situasi konsumen juga melibatkan orang dan benda

    (produk, iklan) sehingga kita perlu membedakan pengaruh yang

    disebabkan konsumen dan objek dengan pengaruh yang unik

    terhadap situasi itu sendiri. Sama halnya dengan pendapat di atas,

    menyatakan bahwa perilaku konsumen dalam memutuskan

    pembelian dipengaruhi oleh empat faktor yaitu budaya (budaya,

    sub-budaya dan kelas sosial), sosial (kelompok acuan, keluarga,

    serta peran dan status), pribadi (usia, tahap siklus hidup, pekerjaan,

    keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri), serta

    13

    Sunyoto, Danang, “Perilaku Konsumen dan Pemasaran”. (Jakarta, CAPS, 2015), hlm.

    132.

  • 26

    psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan

    sikap).14

    9. Indikator Keputusan Pembelian

    Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator untuk

    menentukan keputusan pembelian yang diambil dari yaitu:

    a. Kemantapan pada sebuah produk dalam melakukan pembelian,

    konsumen akan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ada.

    Pilihan tersebut didasarkan pada kualitas, mutu, harga yang terjangkau,

    dan faktor-faktor lain yang dapat memantapkan keinginan konsumen

    untuk membeli produk apakah produk tersebut benar-benar ingin

    digunakan atau dibutuhkan.

    b. Kebiasaan dalam membeli produk kebiasaan konsumen dalam

    membeli produk juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

    Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu melekat di benak

    mereka karena mereka sudah merasakan manfaat dari produk tersebut.

    Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak nyaman jika mencoba

    produk baru dan harus menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung

    memilih produk yang sudah biasa digunakan.

    c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain dalam melakukan

    pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang sesuai dengan

    14

    Kotler Philip dan Keller Kevin Lane, Alih bahasa Benjamin Molan, “Manajemen

    Pemasaran”. (Jakarta, PT. Indeks, 2009), hlm. 72.

  • 27

    sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan produk tersebut

    dengan orang lain. Mereka ingin orang lain juga merasakan bahwa

    produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.

    d. Melakukan pembelian ulang kepuasan konsumen dalam menggunakan

    sebuah produk akan menyebabkan konsumen melakukan pembelian

    ulang produk tersebut. Mereka merasa produk tersebut sudah cocok

    dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan harapkan.15

    Ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan

    pembelian oleh konsumen yaitu:

    1) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.

    2) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.

    3) Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti

    keputusan.

    G. Pengaruh Inovasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan

    Pembelian

    Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

    karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari

    produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap

    perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh

    konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian

    terhadap produk tersebut.

    15

    Kotler Philip dan Keller Kevin Lane, Alih bahasa Benjamin Molan, “Manajemen

    Pemasaran”. (Jakarta: PT. Indeks, 2009), 75.

  • 28

    Kemajuan teknologi secara global mengakibatkan aktivitas inovasi

    pada produk turut mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

    Berdasarkan revolusi tersebut, banyak produk yang beredar di pasaran

    yang mencoba untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada.

    Inovasi produk merupakan sesuatu yang dipersepsi konsumen sebagai hal

    yang baru.Sebagai produk baru, produk inovasi diharapkan bisa memenuhi

    harapan konsumen. Harapan konsumen yang dimaksudkan antara lain

    mewakili harga, gaya hidup, dan motivasinya16

    .

    G. Tinjauan Pustaka

    Ginanjar Suendro (2010), Pinta Gustiana Masda (2013) dan

    Prasetyo (2016) menyatakan bahwa atribut produk adalah unsur-unsur

    produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

    pengambilan keputusan pembelian, dimana atribut produk meliputi merek,

    kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.

    Adapun penelitian sebelumnya yang mendukung adalah

    menunjukkan bahwa inovasi merupakan bagian dari kerangka kerja yang

    menghubungkan aspek budaya perusahaan dengan kemampuan berinovasi

    serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan membeli

    konsumen. Demikian juga penelitian menunjukkan bahwa terdapat

    pengaruh yang signifikan inovasi produk terhadap keputusan membeli,

    semakin tinggi inovasi produk maka semakin tinggi keputusan membeli.

    16 Bagus Dwi Prasetyo, “Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap

    Keputusan Pembelian pada Batik Zhorif”, (Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi,

    2016), hlm. 37.

  • 29

    Selain inovasi, keputusan pembelian dipengaruhi oleh kualitas

    pelayanan. Kulitas pelayanan sangat krusial dalam mempertahankan

    pelanggan dalam waktu yang lama (Aryani dan Rosinta, 2010). Pelayanan

    yang tidak maksimal akan menimbulkan ketidak puasan konsumen tidak

    hanya pelannggan tetapi juga berdampak kepada orang lain karena dia

    akan bercerita pada orang lain.

    Dari uraian di atas maka antara inovasi produk dan kualitas

    pelayanan akan mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan

    konsumen. Batik dengan berbagai inovasi menarik dapat menjadi pilihan

    para konsumen. Dengan inovasi produk dan didukung pelayanan yang

    memuaskan, cepat dan memenuhi keinginan konsumen maka konsumen

    merasa lebih dihargai dan nyaman untuk melakukan pembelian bahkan

    menjadi pelanggan dari perusahaan tersebut.

    H. Kerangka Berfikir

    Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan

    bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis

    beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Kerangka teoritis

    membahas saling ketergantungan antara variabel yang dianggap perlu untuk

    melengkapi dinamika situasi yang sedang diteliti, dalam penelitian ini,

    inovasi produk dan kualitas pelayanan pada batik Jambi Zhorif sangat

    berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

    Inovasi produk dan kualitas pelayanan menjadi faktor utama dalam

    menarik konsumen dilihat dari beberapa pandangan yang mana Zhorif akan

  • 30

    terus berusaha dalam membuat inovasi-inovasi baru dan meningkatkan

    kualitas pelayanan dengan cara membuat berbagai jenis motif batik yang

    sesuai dengan permintaan konsumen. Berdasarkan pemikiran diatas maka

    dalam penelitian ini dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

    Gambar 1.1

    (X1)

    Inovasi Produk

    Keputusan

    Pembelian (Y)

    Kualitas

    Pelayanan(X2)

    Berpengaruh secara simultan

    Berpengaruh secara parsial

  • 31

    I. Hipotesis

    Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada

    tidaknya pengaruh positif antara Variabel X dengan Variabel Y, maka

    pengujian yang dilakukan adalah:

    1. H1 : Secara parsial, inovasi produk dan kualitas pelayanan memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada batik

    Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang

    H2 : Secara simultan, inovasi produk dan kualitas pelayanan memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada batik

    Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota Seberang.

  • 32

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada pemilik usaha batik

    Jambi Zhorif dan konsumen batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk

    Jambi Kota Seberang.

    B. Pendekatan Penelitian

    Jenis penelitian ini dilihat dari metodenya adalah penelitian kuantitatif.

    Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan

    dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi efektivitas desain penelitian

    kuantitatif menurut sugiono dilakukan dengan menggunakan angka-angka,

    pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.17

    C. Jenis dan Sumber Data

    1. Data Primer

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

    primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama

    di lokasi penelitian atau objek penelitian, yakni Zhorif dan konsumen

    yang akan memberikan data tentang inovasi-inovasi dan pelayanan yang

    dibuat dalam meningkatkan kualitas pembelian.

    17

    Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif”. (Yogyakarta, Alfabeta, 2011), hlm. 26.

    32

  • 33

    2. Data Sekunder

    Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari

    sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data

    sekunder dalam penelitian ini pengelolaan diperoleh dengan menggunakan

    studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh

    berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian, serta

    dari sumber internet, jurnal dan lain-lain.18

    D. Tehnik Pengumpulan Data

    Sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka

    penulis menggunakan metode studi lapangan dan studi pustaka untuk

    memperoleh data yang diperlukan. Instrumen pengumpulan data yang

    digunakan adalah:

    1. Wawancara

    Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dilakukan dua

    pihak yaitu pewancara dan yang diwawancarai yang memberi jawaban atas

    pertanyaan itu. wawancara bisa secara terstruktur dan tidak terstruktur.

    Tehnik wawancara merupakan tehnik pengumpulan data dengan

    menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. Untuk memperoleh

    18

    Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif komunikasi, Ekonomi dan

    Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya”. (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,

    2014), hlm. 132.

  • 34

    data yang memadai peneliti dapat menggunakan beberapa tehnik

    wawancara yang sesuai dengan situasi dan kondisi.19

    2. Kuisioner atau angket

    Kuisioner adalah suatu alat pengumpulan informasi dengan cara

    menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara

    tertulis pula oleh responden.20

    Kuisioner yang dipakai disini adalah model

    tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya

    menggunakan skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi

    jawaban dengan pilihan jawaban dengan tabel sebagai berikut.21

    Tabel 1.2

    Kuisioner Jawaban Konsume

    Kuisioner dalam penelitian ini akan diberikan kepada para konsumen

    batik Jambi zhorif di Jambi kota sebrang terkait dengan Pengaruh inovasi

    19 Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif “. (Jakarta, Gaung Persada, 2009), hlm. 129 20 Margono, “Metodologi penelitian pendidikan”. (Jakarta‟ Rineka Cipta, 2010), hlm.

    167.

    21 Karlina, “Teknik Penyusunan Skala Likert”. (Jakarta, Fatwa Publishing, 2013), hlm. 18

    Simbol Alternatif Jawaban Skor

    SS Sangat Setuju 5

    S Setuju 4

    KS Kurang Setuju 3

    TS Tidak Setuju 2

    STS Sangat Tidak Setuju 1

  • 35

    produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada batik

    Jambi Zhorif.

    3. Dokumentasi

    Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen

    dapat berupa tulisan, gambar. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

    penggunaan metode wawancara dalam penelitian kuantitatif. Dokumentasi

    digunakan untuk mengungkapkan data sejarah berdirinya usaha batik

    Jambi zhorif.22

    E. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

    ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Menurut Hadari Nawawi

    sebagai mana dikutip oleh Margono populasi adalah keseluruhan objek

    penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-

    tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber

    data yang memiliki karekteristik tertentu dalam suatu penelitian.23

    populasi

    pada penelitian ini adalah keseluruhan konsumen yang membeli pada

    usaha batik Jambi Zhorif sebanyak 105 orang, dihitung dari jumlah unit

    pembelian (Data Bulan April 2018- Juli 2018).

    22

    Sugiyono, “Metode penelitian kuantitatif kualitatif”. (Bandung, Alfabeta, 2014), hlm.

    240.

    23 Margono, “Metodologi penelitian pendidikan”. (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), hlm.

    118

  • 36

    Tabel 1.3

    Jumlah konsumen batik Zhorif pada Bulan April-Juli 2018

    Bulan pembelian Jumlah pembelian

    April 30 orang

    Mei 30 orang

    Juni 25 orang

    Juli 20 orang

    Jumlah Total 105 orang

    Sumber: batik Jambi zhorif

    2. Sampel

    Sampel merupakan sebagian dari populasi atau elemen-elemen

    yang ada didalam populasi. Berdasarkan pada teknik tersebut, maka

    seluruh konsumen pada batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk

    Jambi Kota Sebrang dijadikan sampel dalam penelitian ini.24

    Adapun

    sampel pada penelitian ini adalah 51 orang konsumen batik Zhorif.

    Untuk menentukan besaran sampel, peneliti menggunakan rumus

    Slovin. Oleh karena waktu, tenaga, dana kemungkinan adanya hambatan-

    hambatan, maka penulis mengambil sampel dengan besaran 10 %.25

    Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan rumus Slovin adalah

    sebagai berikut:

    24

    Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif”. (Yogyakarta, Alfabeta, 2011), hlm. 7.

    25 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif”. (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 80-82.

  • 37

    n=

    2

    Dimana:

    n = Sampel

    N = Jumlah Populasi

    e = error (kesalahan yang diterima)

    Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel

    yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

    = 51,21 dibulatkan menjadi 51.

    Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang akan

    digunakan dalam penelitian ini sebanyak 51 responden.

    F. Instrumen penelitian

    1. Uji Validitas

    Untuk memastikan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian

    mampu mengukur variabel penelitian dengan baik agar mendapatkan hasil

    yang sesuai.

  • 38

    2. Uji Reliabilitas

    Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang

    terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.26

    Pengujian realibilitas dalam penelitian ini menggunakan cornbach`s alpha,

    dimana jika a > 0,6 menunjukkan instrument tersebut reliable.27

    G. Metode dan Teknik Analisis data

    1. Metode analisis data

    Pada penelitian ini, alat analisis yang digunakan oleh penulis yaitu

    dengan menggunakan uji Asumsi Klasik dan logit binner.

    a. Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    logit binner, variabel pengganggu atas residual memiliki distribusi

    normal.

    2. Uji Multikolonieritas

    Bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi

    ditemukan ada korelasi antara variabel bebas.

    26

    Imam Ghazali, “Aplikasi Analisis Multivariate Program IBM SPSS 21”. (Semarang,

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hlm. 47. 27

    Nur Asnawi dan Masyhuri, “Metodolgi Riset Manajemen Pemasaran”. (Malang, UIN

    Maliki press, 2011), Hlm. 171.

  • 39

    3. Uji Heterokedastisitas

    Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan lainnya.

    b. Uji hipotesis

    1. Uji Parsial (Uji T)

    Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-

    masing variable independen terhadap variable dependen. Ha yang

    diuji adalah suatu parameter yang tidak sama dengan nol dan Ho

    adalah suatu parameter yang sama dengan nol. Cara melakukannya

    adalah degan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis

    menurut tabel, apabila t hitung > t tabel maka Ha diterima.

    2. Uji Simultan (Uji F)

    Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variable-variable

    independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

    variable dependen. Hipotesis alternatof (Ha) tidak semua parameter

    simultan sama dengan nol dan hipotesis nol (Ho) yang di uji adalah

    apakah semua parameter dalam model sama dengan nol.

    3. Koefisien Determinasi (R2)

    R2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

    dalam menerangkan variasi variable dependen. Dalam penelitian ini

    perhitungan R2 untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variable

    independen dalam menjelaskan variable dependen.

  • 40

    2. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    logit binner. Bentuk model logit binner adalah sebagai berikut28

    :

    + e

    X1 : Inovasi produk

    X2 : Kualitas pelayanan

    Y : keputusan pembelian

    e : eror

    Demi ketepatan dan mendapatkan kemudahan hasil penelitian,

    maka untuk logit binner ini menggunakan program statistik SPSS

    yang dapat menjelaskan model logit binner dan uji signifikansinya

    sehingga hipotesis dapat disimpulkan.

    H. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini digunakan untuk memudahkan penulis dalam

    penyusunan dan pemahaman tentang skripsi, agar nantinya penelitian ini

    dapat berjalan sesuai dengan setting yang telah penulis tentukan sebelumnya.

    Maka dari itu terlebih dahulu ditentukan susunan dan sistematika penulisan

    skripsi sebagai berikut:

    28

    Bambang Juanda, “Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan”. (Bogor, IPB press,

    2009), hlm. 175.

  • 41

    BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan

    masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, batasan masalah,

    kerangka teori, dan tinjauan pustaka.

    BAB II : Metode penelitian, pada Bab ini berisi mengenai tempat dan waktu

    penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, dan

    instrumen pengumpulan data sistematika penulisan dan jadwal

    penelitian.

    BAB III : Gambar Umum Tempat Penelitian, Bab ini berisi mengenai sejarah

    berdiri Batik Jambi Zhorif.

    BAB IV : Analisis Dan Pembahasan, Bab ini berisi pengaruh Inovasi Produk

    dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada

    Batik Jambi Zhorif di Kecamatan Danau Teluk Jambi Kota

    Sebrang

    BAB V : Penutup, Bab ini bagian akhir dari skripsi berisi tentang

    kesimpulan dan saran.

  • 42

    BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Profil Batik Jambi Zhorif

    Batik Jambi Zhorif merupakan suatu usaha batik Jambi asli yang

    dibangun seorang pengrajin yang bernama Atiah Muhammad yang telah

    dirintis sejak tahun 1981 dan berlokasi jalan KH Ibrahim RT 02 Kelurahan

    Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Beliau seorang

    perempuan yang lahir di sebrang kota Jambi telah berhasil membangun

    usaha batiknya hingga sekarang. Beliau juga memperkenalkan hasil

    kerajinan batik jambi kepada orang nomor 1 di Indonesia yaitu Presiden

    Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono dengan usaha batik nya

    beliau juga berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan

    tinggi.

    Batik Jambi adalah salah satu warisan Nusantara. Keindahan dari

    Batik Jambi selalu terpancar dari goresan-goresan motif yang melekat pada

    kain dasar Katun, Semi Sutra, Sutra, dan ATBM, di tambah lagi dengan

    pewarnaan alam yang memberi pancaran warna yang membuat Batik Jambi

    semakin Indah.

    Keunikan seni batik Jambi Zhorif terletak pada kesederhanaan

    bentuk motif dan pewarnaan yang khas, yaitu bentuk motif yang tidak

    berangkai (ceplok-ceplok) dan berdiri sendiri-sendiri. Pemberian nama pada

    motif batik Jambi Zhorif, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti

    motif Batanghari, motif Angso Duo, motif Durian Pecah, motif Kapal

    42

  • 43

    Layar/Sanggat, motif Cepiring dan sebagainya. Jadi bukan diberikan pada

    suatu rangkaian bentuk dari berbagai unsur atau elemen yang telah di desain

    sedemikian rupa yang telah menjadi satu kesatuan yang utuh kemudian baru

    diberi nama.

    Pewarnaan batik Jambi Zhorif memiliki dua cara pewarnaan yaitu

    alami dan kimia. Pewarnaan alami bisa menggunakan bahan dari kayu

    tinggi, kulit jengkol, kulit mangga, al-pokat dan lain-lain sebagainya.

    Sedangkan pewarnaan kimia digunakan dengan menggunakan cairan kimia.

    Penjualan batik Jambi Zhorif bisa melalui online atau langsung

    ketempat penjualan. Biasanya harga batik itu sendiri berbeda-beda,

    misalnya harga satu potong baju dengan model kombinasi batik Rp 200

    ribu, sedangkan yang full batik Rp 250 ribu. Batik Jambi Zhorif ini telah

    mengikuti berbagai macam kontes yang ada di Jambi, dan selalu

    memenangkan kontes tersebut. Sehingga batik Jambi zhorif ini begitu

    disukai masyarakat Jambi, maupun yang berada diluar Jambi.

    Tidak jadi rahasia lagi bahwa batik Jambi Zhorif ini telah dikenal

    sampai kemancanegara seperti Australia dan Negara-negara di sekitar

    Indonesia. Bagi petinggi daerah Jambi hampir semua pernah memakai batik

    di toko Zhorif ini seperti Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus, Walikota

    Jambi, H Syarif Fasha, dan petinggi-petinggi lainnya. Batik yang kerap

    mereka pakai biasanya batik model tulisan.

  • 44

    B. Visi Dan Misi Batik Jambi Zhorif

    1. Visi

    “Menjadi pusat litbang terapan yang berwawasan lingkungan dan

    berbasis sumber daya lokal serta penyedia layanan teknis kerajinan dan

    batik yang terkemuka”.

    2. Misi

    Dalam rangka mencapai visi beberapa hal yang akan dilakukan oleh

    Batik Zhorif, yaitu sebagai berikut:

    1) Meningkatkan kualitas litbang bahan baku, proses dan desain

    produk yang ramah lingkungan dan berbasis sumber daya lokal

    2) Mengembangkan standar kerajinan dan batik serta penerapannya

    3) Mewujudkan pelayanan yang efisien, efektif, berkualitas dan sesuai

    kebutuhan pelanggan

    4) Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia

    yang profesional.

    C. Kelebihan Batik Jambi Zhorif

    Kelebihan batik Jambi Zhorif terletak pada kesederhanaan bentuk

    motif dan pewarnaan yang khas, yaitu bentuk motif yang tidak berangkai

    (ceplok-ceplok) dan berdiri sendiri-sendiri. Pemberian nama pada motif

    batik Jambi Zhorif, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti:

  • 45

    1. Motif Batanghari

    2. Motif Angso Duo

    3. Motif Durian Pecah

    4. Motif Kapal Layar/Sanggat

    5. Motif Cepiring dan sebagainya.

    D. Letak Geografis Batik Jambi Zhorif

    Jln KH Ibrahim RT 02 Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau

    Teluk Kota Jambi.

    E. Logo Batik Jambi Zhorif

    Gambar 2.2

  • 46

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Hasil Penelitian

    A. Gambaran Umum Responden

    Analisis ini di lakukan untuk mengatahui jumlah berdasarkan tingkat

    persentase karakteristik responden yang menjadi sampel dalam populasi. Metode

    pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 50

    responden yang merupakan konsumen pada batik Jambi Zhorif di Kecamatan

    Danau Teluk Jambi Kota Sebrang. Adapun pengambilan data ini berdasarkan

    jenis kelamin, usia, pendidikan Formal terakhir, dan pendapatan.

    B. Karakteristik Responden

    1) Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 1.4

    Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Responden karakteristik

    Laki – Laki 23 45.09%

    Perempuan 28 54.90%

    Jumlah 51 100%

    Sumber : Hasil Penelitian Lapangan (Data Primer)

    Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik jenis

    kelamin terdapat 45.09% konsumen laki-laki dan 54.90 % konsumen perempuan.

    46

  • 47

    Usia merupakan suatu pertimbangan yang dapat dilihat oleh seseorang untuk

    memilih sesuatu keputusan dan menjadi tolak ukur kematangan emosional.

    2) Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

    Tabel 1.5

    Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

    Usia Responden Presentase (%)

    15 - 25 Tahun 15 29.41%

    26 - 35 Tahun 22 43.13%

    36 - 45 Tahun 11 21.56%

    46 - 55 Tahun 3 5.88%

    Jumlah 51 100%

    Sumber : Hasil Penelitian Lapangan (Data Primer)

    Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik umur

    terdapat 29.41% konsumen yang berusia 15-20 tahun, 43.13% berusia 26-35

    tahun, 21.56% berusia 36-45 tahun, dan 5.88% berusia 46-55 tahun. Dapat dilihat

    bahwa presentase terbesar yaitu 43.13% dari konsumen yang berusia 26-35 tahun.

  • 48

    3) Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendidikan

    Tabel 1.6

    Karakteristik Komsumen Berdasarkan Pendidikan

    Jenjang Pendidikan Terakhir Responden karakteristik

    SLTA/Sederajat 26 50.98%

    Akademi (D/1, D/II, D/III) 8 15.68%

    Sarjana (SI/Sederajat) 12 23.52%

    S2 4 7.84%

    S3 1 1.96%

    Jumlah 51 100%

    Sumber : Hasil Penelitian Lapangan (Data Primer)

    Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik

    jenjang pendidikan terakhir, terdapat 50.98% konsumen tamatan SLTA/Sederajat,

    15.68% Akademi (D/I, D/II, D/III), Sarjana (SI/Sederajat), 7.84% S2, dan 1.96%

    S3. Dapat dilihat bahwa presentase terbesar yaitu 50.98% dari konsumen yang

    memiliki jenjang pendidikan (SLTA/Sederajat).

  • 49

    4) Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan

    Tabel 1.7

    Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan

    Jenis Pekerjaan Responden karakteristik

    Ibu Rumah Tangga 13 25.49%

    Pelajar/Mahasiwa 10 19.60%

    Karyawan (Swasta/Negeri) 9 17.64%

    Wirausaha 2 3.92%

    Lainnya 17 33.33%

    Jumlah 51 100%

    Sumber : Hasil Penelitan Lapangan (Data Primer)

    Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan jenis pekerjaan

    terdapat 25.49% Ibu Rumah Tangga, 19.60% Pelajar/Mahasiswa, 17.64%

    Karyawan (Swasta/Negeri), 3.92% Wirausaha, dan 33.33% lainnya. Dapat dilihat

    bahwa presentase terbesar yaitu 33.33% dari kalangan Lainnya.

  • 50

    5) Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendapatan

    Tabel 1.8

    Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendapatan

    Pendapatan Responden karakteristik

    Dibawah Rp. 1. 000.000 7 13.72%

    Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 16 31.37%

    Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 24 47.05%

    Diatas Rp. 3.000.000 4 7.84%

    Jumlah 51 100%

    Sumber : Hasil Penelitian Lapangan (Data Primer)

    Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik

    pendapatan terdapat 13.72% konsumen yang memiliki pendapatan dibawah Rp.

    1.000.000, 47.05% memiliki pendapatan Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000, 31.37%

    memiliki pendapatan Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000, dan 7.84% memilki

    pendapatan diatas Rp. 3.000.000. dapat dilihat bahwa presentase terbesar yaitu

    konsumen ya ng memiliki pendapatan Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000

    Perbulannya.

    C. Uji Coba Statistik

    1. Uji Validitas Instrumen

    Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

    kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan/pernyataan pada suatu

    kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

    tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan

  • 51

    membandingkan nilai Rhitung dengan nilai Rtabel. Rhitung > Rtabel : jika Rhitung lebih

    besar dari Rtabel maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut dikatakan valid.

    a. Inovasi Produk (X1)

    Tabel 1.9

    Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk (X1)

    Item Pernyataan RHitung RTabel Keterangan

    1 0,636 0,2759 Valid

    2 0,677 0,2759 Valid

    3 0,649 0,2759 Valid

    4 0,433 0,2759 Valid

    5 0,559 0,2759 Valid

    6 0,473 0,2759 Valid

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Dari tabel hasil uji validitas untuk variabel Inovasi Produk (X1) terhadap

    Keputusan Pembelian (Y), maka dapat dikatakan bahwa indikator atau pernyataan

    yang diajukan sudah valid, karena setiap pernyataan menghasilkan koefisien

    Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

    indikator atau pertanyaan yang diajukan sudah valid dan dapat dilakukan analisis

    lebih lanjut.29

    29

    Duwi Priyatno, “Spss 22 Pengolah Data Terpraktis”, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,

    2014), hlm 55

  • 52

    b. Kualitas Pelayanan (X2)

    Tabel 1.10

    Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

    Item Pernyataan RHitung RTabel Keterangan

    1 0,437 0,2759 Valid

    2 0,489 0,2759 Valid

    3 0,433 0,2759 Valid

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 1.0 dari enam pernyataan,

    semuanya menghasilkan koefisien Rhitung yang lebih besar dari Rtabel, Dengan

    demikian, instrument penelitian yang berjumlah 3 pernyataan untuk variabel

    Kualitas Pelayanan (X2) dinyatakan valid.30

    Tabel 1.11

    Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

    Item Pernyataan RHitung RTabel Keterangan

    1 0,534 0,2759 Valid

    2 0,739 0,2759 Valid

    3 0,830 0,2759 Valid

    4 0,812 0,2759 Valid

    5 0,427 0,2759 Valid

    6 0,642 0,2759 Valid

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 1.11 setiap pernyataan

    menghasilkan koefisien Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Dengan kata lain,

    30

    Ibid, hlm 55

  • 53

    instrument penelitian yang berjumlah 6 pernyataan untuk varibel Keputusan

    Pembelian (Y) dinilai semua butir pernyataan adalah Valid.31

    1. Uji Reliabilitas Variabel

    Reliabel adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

    indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliable atau

    handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan/pernyataan adalah

    konsisten. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

    Cronbach Alpa > 0,60.

    a. Inovasi Produk (X1)

    Tabel 1.12

    Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi Produk (X1)

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .896 6

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka

    Cronbach‟s Alpha sebesar 0,896. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua

    pernyataan dari variabel Inovasi Produk (X1) teruji reliabilitasnya karena angka

    Cronbach‟s Alpha > 0,6 sehingga dinyatakan reliable.32

    31 Ibid, hlm 55 32

    Duwi Priyatno, “Spss 22 Pengolah Data Terpraktis”, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,

    2014), hlm 66

  • 54

    b. Kualitas Pelayanan (X2)

    Tabel 1.13

    Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .871 3

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka

    Cronbach‟s Alpha sebesar 0,871. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua

    pernyataan dari variabel Kualitas Pelayanan (X2) teruji reliabilitasnya karena

    angka Cronbach‟s Alpha > 0,6 sehingga dinyatakan reliable.

    c. Keputusan Pembelian (Y)

    Tabel 1.14

    Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .939 6

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka

    Cronbach‟s Alpha sebesar 0,939. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

    semua pernyataan dari variabel Keputusan Pembelian (Y) teruji reliabilitasnya

    karena angka Cronbach‟s Alpha > 0,6 sehingga dinyatakan reliable.

  • 55

    D. Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen

    atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Mendeteksi

    apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan mengga

    mbarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar

    garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi

    memenuhi asumsi normalitas.33

    Gambar 2.3

    Hasil Uji Normalitas

    Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    33

    Husein Umar, “ Metode Penelitian..... hlm 181

  • 56

    Dilihat dari grafik uji Normalitas diatas tampak bahwa data menyebar di

    sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut. Maka model

    regresi memenuhi asumsi Normalitas.

    2. Uji Multikolinearitas

    Tabel 1.15

    Hasil Uji Multikolinearitas

    Coefficientsa

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 Inovasi_Produk .543 1.840

    Kualitas_Pelayanan .543 1.840

    a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20

    Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance kedua

    variabel adalah 0,543 dan lebih dari 0,10. Sementara itu, nilai VIF kedua variabel

    adalah 1,840 dan kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

    multikolineritas antar variabel bebas.34

    Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam

    model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna

    (koefisisen korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya

    tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel

    bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinieritas adalah koefisien korelasi tidak

    tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar. Metode pengujian multikolinieritas

    34

    Duwi Priyatno, “Spss 22 Pengolah..... hlm 105

  • 57

    yaitu dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model

    regresi.35

    3. Uji Heterokedastisitas

    Uji heterokedastisitas ilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah

    model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dan resdual satu pengamatan ke

    pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

    hetero