67
PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PEGAWAI Oleh : Carlsen Permadi (NRP : 1423012166) Konsentrasi :

Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

  • Upload
    carlsen

  • View
    41

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semoga bs membantu

Citation preview

Page 1: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP KEPUASAN

KOMUNIKASI PEGAWAI

Oleh :

Carlsen Permadi (NRP : 1423012166)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SURABAYA

2015

Konsentrasi : Korporasi

Page 2: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh terhadap

kepuasan komunikasi. Hal ini diutarakan oleh Ruliana (Ruliana,

2014), bahwa iklim komunikasi jelas memiliki keterkaitan atau

pengaruh dengan persepsi bagaimana baiknya aktivitas komunikasi

dari suatu organisasi akan memuaskan tuntutan pribadi.

Komunikasi organisasi merupakan korelasi antara ilmu

komunikasi dengan organisasi. Menurut R. Wayne Pace dan Don F.

Faules yang telah dialihbahasakan oleh Mulyana (2001: 31-32),

komunikasi organisasi merupakan pertunjukan dan penafsiran suatu

pesan yang melibatkan antara unit-unit komunikasi dalam suatu

organisasi, seperti pimpinan organisasi, manajer dan karyawan pada

posisi atau jabatan yang beragam. (Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi

Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 17-18. Depok: PT

Rajagrafindo Persada). Dalam praktiknya, posisi dalam sebuah jabatan

tentu akan menentukan bentukan komunikasi terhadap jabatan yang

lain. Komunikasi akan menjadi hal yang sangat vital terhadap

keberlangsungan iklim organisasi dalam suatu perusahaan atau

korporasi. Sebagaimana sebuah komunikasi, menurut Goldhaber

(1993: 14-15), komunikasi organisasi melibatkan pesan dan saluran,

tujuan, arah, dan media. Kemudian, komunikasi dalam sebuah

1

Page 3: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

organisasi juga melibatkan orang-orang dan sikap mereka, serta

perasaan, hubungan, dan keterampilan yang dimiliki. Dengan kata

lain, Golhaber ingin menyampaikan bahwa komunikasi organisasi

adalah sebuah proses menciptakan dan saling menukar pesan antar

individu dalam satu sistem atau jaringan hubungan yang saling

bergantung guna untuk mengatasi sebuah permasalahan atau

perubahan lingkungan yang tidak pasti. (Ruliana, Poppy. 2014.

Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 20. Depok: PT

Rajagrafindo Persada).

Adapun tujuan daripada komunikasi organisasi adalah untuk

memudahkan, melaksanakan atau melancarkan jalannya suatu

organisasi. Koontz (Moekijat, 1993: 15-16) mengutarakan bahwa

dalam arti yang lebih luas, tujuan daripada komunikasi organisasi

adalah untuk mengadakan perubahan dan untuk mempengaruhi

sebuah tindakan mengarah kepada kesejahteraan perusahaan.

Komunikasi menjadi sangat penting secara internal sebab bilamana

tujuan daripada komunikasi organisasi adalah untuk menyatakan

pemikiran, pandangan, dan pendapat dalam rupa informasi yang

terkadang cukup abstrak untuk dipahami, menurut Harold Koontz

(Moekijat, 1993: 15-16) komunikasi dapat menyatukan berbagai

fungsi dalam manajerial serta komunikasi diperlukan untuk

menentukan dan menyebarkan tujuan perusahaan, mengembangkan

rencana agar tujuan perusahaan dapat tercapai sembari mengatur

2

Page 4: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan

efisien, kemudian memilih, mengembangkan, dan menilai anggota

organisasi, termasuk untuk memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan

menciptakan suasana yang kondusif sehingga masing-masing individu

organsisai dapat memberikan suatu sumbangsih bagi perusahaan atau

organsisasi dan komunikasi pun diperlukan untuk mengawasi

pelaksanaan pekerjaan. Tanpa adanya komunikasi, maka fungsi

manajerial tidak dapat dikomunikasikan dengan baik sehingga

karyawan atau anggota organisasi tidak dapat mengetahui kebijakan

apa yang telah diambil oleh top manajemen yakni para pemimpin

organisasi.

Iklim organisasi dan iklim komunikasi memiliki hubungan yang

erat, karena iklim organisasi dan iklim komunikasi tidak dapat

dipisahkan. Tanpa adanya iklim komunikasi yang kondusif dalam

sebuah iklim organisasi, maka proses organisasi tidak akan dapat

berjalan dengan efektif dan efisien. Pada dasarnya, kata ‘iklim’ adalah

sebuah kata kiasan atau metafora yang artinya diterapkan pada situasi

yang berbeda dengan tujuan menyatakan suatu kemiripan. Menurut

Sackman (2006: 147), iklim adalah sebuah kiasan yang dapat

memberikan sebuah gambaran yang gamblang pada tingkat kognitif,

emosional, perilaku, dan menyatakan suatu bagian tertentu pada

tindakan tanpa menetapkan perilaku sebenarnya. (Ruliana, Poppy.

2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 151.

3

Page 5: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

Depok: PT Rajagrafindo Persada). Dengan kata lain, iklim komunikasi

maupun iklim organisasi berperan penting untuk mengaitkan konsep,

perasaan, dan harapan dari anggota organisasi dan membantu pula

dalam menjelaskan perilaku anggota organisasi. Hal ini dikukuhkan

pula oleh pernyataan Redding (Pace dan Faules, 2006: 148) yaitu

iklim organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik

komunikasi yang hanya berfokus pada menciptakan suatu organisasi

yang efektif. Taiguri (1989: 43) pun mengatakan bahwa iklim

organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang

secara realatif terus berlangsung dan dialami oleh anggota organisasi

serta berdampak pada perilaku mereka serta dapat diintepretasikan

dalam satu set karakteristik tertentu dari lingkungan. ((Ruliana,

Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm

152. Depok: PT Rajagrafindo Persada).

Iklim komunikasi memiliki pengertian serta pemahaman yang

tidak jauh berbeda dengan definisi fungsional serta operasional iklim

organisasi oleh karena mereka adalah satu kesatuan fungsi dan saling

berkaitan. Menurut Hillreiger dan Slocum (Jablin, 1987), iklim

komunikasi organisasi adalah suatu set atribut organisasi, yang

menyebabkan bagaimana berjalannya subsistem organisasi terhadap

anggota dan lingkungannya. (Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi

Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 159. Depok: PT Rajagrafindo

Persada). Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman yang

4

Page 6: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

subjektif, berdasarkan pada persepsi masing-masing karakter individu

organisasi tersebut. Sebagaimana sebuah kehidupan sosial, iklim pun

dapat terus berkembang dan sangat dinamis. Perkembangan

diakibatkan dari adanya interaksi antara sifat suatu organisasi dengan

persepsi individu terhadap sifat organisasi tersebut. Bagi Pace dan

Faules (2005, 147), iklim komunikasi organisasi dapat berarti suatu

citra makrol, abstrak dan gabungan dari fenomena global yang disebut

komunikasi organisasi.

Iklim komunikasi organisasi sangatlah penting dalam sebuah

organisasi sebab akan memberikan pengaruh terhadap bagaimana

anggota organisasi berperilaku, berkomunikasi, bekerja hingga cara

penyesuaian diri terhadap organisasi. Redding (Goldhaber, 1994: 66)

menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting

daripada keterampilan maupun teknik komunikasi yang semata-mata

hanya untuk menciptakan suatu komunikasi organisasi yang positif.

Pentingnya iklim komunikasi organisasi karena dapat mengaitkan

konteks organisasi dengan konsep maupun perasaan serta harapan dari

anggota organisasi, selain itu dapat membantu untuk lebih memahami

apa yang mendorong anggota organisasi dalam bersikap, berperan

dalam keutuhan suatu budaya (organisasi) serta membantu dalam

proses perkembangannya dan menjadi jembatan bagi praktik

pengelolaan sumber daya manusia dengan produktivitas, dengan kata

lain meningkatkan kinerja. Bagaimanapun juga iklim komunikasi

5

Page 7: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

dapat membantu anggota organisasi dalam mengupayakan

penyelesaian tanggung jawab.

Berkaitan dengan variabel kepuasan komunikasi, menurut

Redding (Muhamad, 2005: 87), kepuasan komunikasi adalah semua

tingkat kepuasan seorang karyawan dalam mempersepsi lingkungan

komunikasi secara keseluruhan. Pengertiannya adalah menunjukkan

bagaimana baiknya informasi yang tersedia memenuhi persyaratan

permintaan anggota organisasi akan tuntutan bagi informasi, dari siapa

datangnya, media penyebarluasan, bagaimanakah informasi itu dapat

diterima, diproses dan akhirnya apakah informasi tersebut direspon

oleh individu yang menjadi sasaran informasi tersebut. Dengan kata

lain kepuasan komunikasi adalah satu fungsi dari apa yang seseorang

peroleh dengan apa yang dia harapkan dan kepuasan komunikasi tidak

terikat oleh efektivitas sebuah pesan. Menariknya adalah kepuasan

komunikasi dapat diperoleh sekalipun hanya memenuhi satu

persyaratan dan tidak efektif menurut standar tertentu. Menjadi sebuah

permasalahan adalah karena kepuasan menggambarkan suatu konsep

mikro (individu) sedangkan iklim merupakan konsep makro dan

konsep gabungan, kepuasan atas komunikasi kadang dikacaukan oleh

iklim komunikasi. Menurut Pace dan Faules (2006: 162-163), alasan

mengapa hal tersebut dapat terjadi karena fungsi dari bagaimana

kepuasan terhadapt komunikasi dalam organisasi adalah mikro dan

iklim adalah makro. Dikukuhkan pula oleh pernyataan Schneider

6

Page 8: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

(2006: 167), kepuasan menggambarkan evaluasi atas suatu keadaan

internal afektif, sedangkan iklim merupakan deskripsi dari kondisi

eksternal suatu individu. (Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi

Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 164. Depok: PT Rajagrafindo

Persada). Iklim terdiri atas gabungan fenomena global yang

didalamnya terdapat komunikasi atau organisasi dan kepuasan

menggambarkan reaksi afektif individu terhadap hasil yang diinginkan

yang berasal dari komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi.

Penulis ingin melihat bagaimanakah pengaruh iklim komunikasi

organisasi di Pemerintah Kota Surabaya terhadap kepuasan

komunikasi pegawai. Pemerintah Kota Surabaya merupakan sebuah

organisasi publik yang jelas berbeda dengan organisasi milik swasta.

Hal ini dikarenakan organisasi yang melayani publik tentu akan

mendahulukan kepentingan serta kepuasan publik melalui pelayanan

dan kemudahan yang diberikan. Dengan kata lain organisasi publik

memiliki tanggung jawab sosial yang sangat tinggi. Pemerintah Kota

Surabaya sebagai organisasi publik tentu dituntut untuk memberikan

pelayana yang baik guna memberikan kepuasan kepada publik

Surabaya. Oleh karena itu diperlukan kinerja yang baik dari anggota

organisasi yakni para pegawai yang bekerja di Pemerintah Kota

Surabaya. Menurut Navi O’Reilly (Ruliana, Poppy. 2014.

Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 143. Depok: PT

Rajagrafindo Persada), terdapat hubungan yang sangat erat antara

7

Page 9: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

kuantitas serta kualitas komunikasi dengan kinerja organisasi. Istilah

kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

yang berarti prestasi kerja, dimana seorang karyawan atau anggota

organisasi dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik.

Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi

sebab komunikasi merupakan kebutuhan primer organisasi yang

berperan penting dalam suatu sistem pengendalian organisasi yang

pada hakikatnya menjadi salah satu faktor penunjang efektivitas

pencapaian tujuan organisasi melalui kinerja pegawai atau anggota

organisasi sehingga memperoleh kepuasan komunikasi dalam

organisasi tersebut. Menurut Ketih Davis (Ruliana, Poppy. 2014.

Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 149. Depok: PT

Rajagrafindo Persada), suatu organisasi tidak akan eksis tanpa adanya

komunikasi.

Dalam kinerjanya, Pemerintah Kota Surabaya telah meraih

beberapa penghargaan berskala internasional, seperti yang dilansirkan

oleh Suarasurabaya.net, antara lain penghargaan Socrates Award

yakni sebuah penghargaan bagi manajemen kota Surabaya yang telah

mengalami banyak kemajuan, kemudian penghargaan The 2013 Asian

Townscape Sector Award yang diserahkan di Jepang pada 26

November 2013, penghargaan Future Gov Award 2013, yang

diserahkan di Laguna Phuket, Thailand pada 25 Oktober 2013 serta

penghargaan lain seperti Aga Khan Award for Architecture dan Japan

8

Page 10: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

Housing Associations-IYSH Matsushita Award (1988). (sumber dari :

http://www.suarasurabaya.net/fokus/200/2014/133934-Prestasi-

Surabaya-yang-Mendunia, diakses pada tanggal 21 Maret 2015 pukul

21.28 WIB). Serangkaian penghargaan yang diperoleh merupakan

bentuk daripada kinerja yang baik oleh pemerintah Kota Surabaya.

Kinerja yang baik tentu berkaitan erat dengan bagaimanakah kepuasan

komunikasi antara pegawai sehingga informasi dapat tersampaikan

dengan baik sesuai dengan standar yang ada sebab menurut Mitchell

(Sedarmayanti, 2001) komunikasi adalah salah satu aspek yang dapat

mempengaruhi kinerja yang dihasilkan oleh pegawai, lebih jelas lagi

adalah komunikasi baik yang bersifat vertikal maupun horizontal.

Dalam olah komunikasi, para pemimpin menggunakan media sosial

untuk berbagi informasi kepada pegawainya, disampaikan oleh Ibu

Puri selaku Pimpinan Redaksi Majalah Gapura. Terdapat banyak

sekali alat bagi pegawai pemerintah Kota Surabaya dalam

meningkatkan kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh pegawai tersebut.

Dengan kata lain, segala sesuatu yang dikomunikasikan dengan baik

dapat menghasilkan sesuatu yang baik, termasuk dalam kepuasan

komunikasi bila diraih dan dirasakan oleh pegawai tentu dapat

menghasilkan kinerja yang baik dan kesemuanya itu akibat dari

pengaruh iklim komunikasi organisasi di dalam tubuh organisasi

tersebut, yakni Pemerintah Kota Surabaya.

9

Page 11: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

Dalam praktiknya, terdapat beberapa faktor yang membentuk

iklim organisasi dalam tubuh Pemerintah Kota Surabaya, menurut

Liliweri (2014), yaitu faktor internal dan ekstenal. Bilamana faktor

eksternal lebih kepada pendidikan, perundang-undangan, industri dan

sebagainya yang mempengaruhi iklim di Pemerintah Kota Surabaya,

faktor internal berbicara mengenai apa yang menjadi visi, misi dan

struktur organisasi yang akan memberikan dampak terhadap

keberlangsungan iklim komunikasi organisasi di Pemerintah Kota

Surabaya.

Adapula struktur organisasi dalam Pemerintah Kota Surabaya

telah dilampirkan.

Iklim komunikasi organisasi akan memberikan pengaruh kepada

bagaimana kepuasan komunikasi dalam tubuh organisasi sebab tanpa

adanya komunikasi, tentu tidak akan dicapai prestasi yang dapat

membanggakan kota Surabaya, oleh karena itu, penulis ingin

mengetahui Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota

Surabaya terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai.

I.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan ini adalah bagaimana pengaruh

iklim komunikasi organisasi pemerintah Kota Surabaya terhadap

kepuasan komunikasi pegawai ?

10

Page 12: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

I.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari diadakannya penulisan ini karena penulis ingin

memahami tentang pengaruh iklim komunikasi organisasi pemerintah

Kota Surabaya terhadap kepuasan komunikasi pegawai.

I.4. Batasan Masalah

Berikut adalah batasan dari penulisan Pengaruh Iklim

Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap

Kepuasan Komunikasi Pegawai, antara lain :

1. Subjek Penelitian: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi

Pemerintah Kota Surabaya

2. Objek Penelitian: Pegawai Pemerintah Kota Surabaya

3. Waktu: Bulan Juni

4. Lokasi Penelitian: Jl. Jimerto 25-27, Surabaya

I.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk

menambah khasanah penelitian ilmu komunikasi terkhususnya

dalam iklim komunikasi organisasi dan pengaruhnya terhadap

kepuasan komunikasi pegawai di Pemerintah Kota Surabaya.

Selain itu, penelitian ini dapat menjadi literatur bagi peneliti

11

Page 13: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

berikutnya saat hendak memperdalam penelitian mengenai iklim

komunikasi organisasi dan pengaruhnya terhadap kepuasan

komunikasi di Pemerintah Kota Surabaya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi

acuan bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk mengoptimalkan

komunikasi organisasi di jajaran divisi atau departemen di

Pemerintahan Kota Surabaya. Penulis berharap penelitian ini

dapat menambah wawasan kepada publik internal Pemerintah

Kota Surabaya berkaitan dengan iklim komunikasi organisasi

dan pengaruhnya terhadap kepuasan komunikasi pegawai atau

anggota organisasi.

12

Page 14: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Kerangka Teori

2.1.1 Komunikasi

Menurut Ruliana (2014: 2), komunikasi berasal dari

bahasa Inggris, yaitu communication yang berasal dari kata Latin,

communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.

Menurut Carl I. Hovland (dalam Ruliana, 2014: 2), komunikasi adalah

upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas

penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Terdapat beberapa konsep komunikasi, sebagai berikut:

1. Komunikasi Linier

Harold D. Laswell memiliki paradigma atas pengertian

komunikasi, yaitu dalam sebuah struktur komunikasi terdapat, who,

says what, in which channel, to whom dan what effect. Bilamana

dijabarkan secara kontekstual, maka paradigm Lasswel meliputi:

a. Who (communicator, source, sender)

b. Says What (message)

c. In Which Channel (channel, media)

d. To Whom (communicant, communicate, receiver, recipient)

e. Effect (effect, impact, influence)

2. Komunikasi Interaksional

13

Page 15: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

Joseph DeVito (dalam Ruliana, 2014: 3) mengemukakan bahwa

komunikasi mengacu pada tindakan satu orang atau lebih yang

mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks

tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk

melakukan umpan balik yang dipengaruhi oleh lingkungan di mana

komunikasi itu terjadi.

3. Komunikasi Transaksional

DeVito (dalam Ruliana, 2014: 153) mengemukakan bahwa

komunikasi adalah transaksi, maksudnya adalah komunikasi

merupakan proses, bahwa komponen komunikasi akan saling

terkait dan bahwa para komunikator bereaksi dan bereaksi sebagai

suatu kesatuan atau keseluruhan. Mulyana (2012) juga menyatakan

bahwa komunikasi transaksional adalah suatu proses personal

karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya

bersifat pribadi.

2.1.2 Komunikasi Organisasi

R. Wayne Pace dan Don F. Faules mengemukakan

definisi fungsional dari komunikasi organisasi sebagai pertunjukan

dan penafsiran pesan di antara unit komunikasi yang merupakan

bagian dari suatu organisasi1. Unit komunikasi yang dimaksud oleh

1 Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hlm 18. Depok: PT Grafindo Persada

14

Page 16: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

Wayne dan Faules adalah orang-orang yang memiliki jabatan dalam

organisasi tersebut.

Goldhaber (1993)2, mengemukakan pendapat

berkaitan dengan komunikasi organisasi bahwa dalam sebuah

organisasi, komunikasi dapat didefinisikan serta dipersepsikan dari

beberapa perspektif, seperti :

1. Komunikasi organisasi terjadi dalam sebuah sistem yang terbuka,

kompleks serta dipengaruhi oleh lingkungannya, baik secara

eksternal maupun internal (budaya).

2. Komunikasi organisasi melibatkan pesan, saluran, tujuan, arah, dan

media.

3. Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang beserta dengan

sikap, perasaan, hubungan, dan keterampilan mereka.

4. Komunikasi organisasi adalah sebuah proses untuk menciptakan

dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang

saling bergantung satu dengan yang lain guna untuk mengatasi

ketidakpastian dari suatu lingkungan yang selalu berubah-ubah.

Liliweri (2014)3 mengemukakan pendapatnya bahwa

terdapat fungsi umum dan khusus dari komunikasi organisasi,

antara lain:

1. Fungsi Umum

2 Ibid3 Ibid. hlm 26

15

Page 17: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

a. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan atau memberikan

informasi kepada individu maupun kelompok mengenai

pelaksanaan suatu pekerjaan yang disesuaikan dengan

kompetensinya.

b. Komunikasi berfungsi untuk menjual gagasan dan ide, pendapat

serta fakta. Hal ini termasuk dengan menjual sikap organisasi

serta sikap tentang sesuatu yang merupakan subjek layanan.

c. Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para

karyawan, agar mereka dapat belajar dari orang lain (internal).

d. Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana

organisasi membagi pekerjaan atau siapa yang menjadi atasan

dan siapa yang menjadi bawahan, dan besaran kekuasan dan

kewenangan, serta menentukan bagaimana menangani sejumlah

orang, pemanfaatan sumber daya manusia, dan mengalokasikan

manusia, mesin, dan sumber daya yang lain dalam sebuah

organisasi.

2. Fungsi Khusus

a. Membuat para karyawan melibatkan diri ke dalam isu-isu

organisasi lalu menerjemahkannya ke dalam tindakan tertentu di

bawah komando atau perintah.

b. Membuat karyawan untuk menciptkana dan menangani relasi

antara karyawan untuk meningkatkan produk organisasi.

16

Page 18: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

c. Membuat karyawan memiliki kemampuan untuk menangani dan

mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu

atau tidak pasti.

Terdapat beberapa dimensi komunikasi internal dalam

sebuah komunikasi organisasi menurut Lawrence D. Brennan

(2005)4, yakni:

1. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang berlangsung dari atas

ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas

(upward communication) atau komunikasi dari pimpinan ke

bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik (two

way traffic communication).

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung di

antara para karyawan atau bagian yang memiliki kedudukan yang

setara.

3. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal lintas saluran (cross communication) adalah

komunikasi antara pimpinan seksi dengan karyawan seksi lain.

Menurut Fayol (1916), komunikasi lintas-saluran merupakan hal

yang pantas dan perlu ada terutama bagi karyawan tingkat lebih

rendah dalam suatu saluran.

4 Ibid. hlm 94

17

Page 19: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

2.1.3 Iklim Komunikasi Organisasi

Iklim organisasi menurut Stinger (2007) adalah

sebagai koleksi dan pola lingkungan yang menentukan munculnya

motivasi serta berfokus pada persepsi yang masuk akal atau dapat

dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja

anggota organisasi. Dengan kata lain iklim organisasi berkaitan

dengan psikologis internal anggota organisasi, menurut Luthans

(2004). Iklim komunikasi organisasi sangatlah penting sebab dapat

mengaitkan konsep, harapan dan membantu dalam menjelaskan

perilaku anggota organisasi. Redding (dalam Ruliana, 2014: 152)

menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting

daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata

untuk menciptakan suatu organisasi yang efektif.

Menurut Steve Kelneer (dalam Ruliana, 2014: 153)

terdapat beberapa dimensi iklim (komunikasi) organisasi, yakni :

1. Flexibility conformity merupakan kondisi organisasi yang

memberikan keleluasaan bertindak bagi karyawan serta melakukan

penyesuaian diri terhadap tugas-tugas yang diberikan.

2. Responsibility berkaitan dengan perasaan karyawan mengenai

pelaksaan tugas atau tanggun jawab yang telah dibebankan.

18

Page 20: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

3. Standards berkaitan dengan perasaan karyawan tentang kondisi

organisasi di mana manajemen memberikan perhatian kepada

pelaksanaan tugas dengan baik.

4. Reward berkaitan dengan perasaan karyawan tentang penghargaan

dan pengakuan atas pekerjaan yang baik.

5. Clarity berkaitan dengan perasaan karyawan bahwa mereka

mengetahui apa yang diharapkan dari mereka berkaitan dengan

pekerjaan, peranan, dan tujuan organisasi.

6. Tema Commitmen berkaitan dengan perasaan karyawan mengenai

perasaan bangga mereka memiliki organisasi dan kesediaan untuk

berusahan lebih saat dibutuhkan.

Menurut Liliweri (dalam Ruliana, 2014: 153-155),

terdapat dua faktor, yaitu faktor lingkungan organisasi internal dan

eksternal yang membentuk iklim (komunikasi) organisasi, sebagai

berikut:

1. Lingkungan Organisasi Eksternal

Terdapat beberapa faktor berkaitan dengan eksternal organisasi,

yakni lingkungan alam, fisik, perundang-undangan, pemerintah

pusat, dan sebagainya.

2. Lingkungan Organisasi Internal

Lingkungan Organisasi internal berkaitan dnegan visi, misi,

strategi, struktur organisasi, ukuran, teknologi, sumber daya

manusia, syarat-syarat pekerjaan, keterampilan, dan kemampuan

19

Page 21: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

individu, perilaku kepemimpinan, budaya praktik manajemen, serta

kebutuhan individu

a. Visi organisasi merupakan pernyataan tujuan ke mana organisasi

akan diarahkan, lebih berhasil, atau lebih diinginkan sesuai

dengan kondisi sekarang.

b. Misi merupakan penjabaran dari visi dan merupakan gambaran

ringkas mengenai apa yang akan dilaksanakan sehubungan

dengan rumusan visi.

c. Struktur organisasi adalah alokasi formal dari peran/kerja

organisasi, mekanisme administratif untuk mengawasi dan

mengintegrasikan aktivitas organisasi termasuk seluruh aktivitas

organisasi yang melintas batas formal.

d. Ukuran organisasi merupakan konfigurasi yang menerangkan

jumlah atau banyaknya satuan kerja yang diawasi dan

berpengaruh terhadap pola-pola interaksi.

e. Teknologi dan sumber daya adalah semua bentuk metode dan

teknik baik material maupun nonmaterial yang digunakan untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi.

f. Syarat-syarat pekerjaan adalah bentuk formalisasi yang

menerangkan sejauhmana pengaturan hubungan antara

organisasi dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, atau

hubungan horizontal dan juga pengaturan job design.

20

Page 22: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

g. Keterampilan dan kemampuan individu berkaitan dengan

pengetahuan dan praktis teknis dari setiap pekerjaan untuk

melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada karyawan.

h. Perilaku kepemimpinan individu adalah semua karakteristik

pemimpin yang menggambarkan tidak hanya tindakan, tetapi

latar belakang dari tindakan.

i. Budaya organisasi adalah pola-pola perilaku, keyakinan, dan

perilaku yang timbul dari bentuk interaksi sosial dan tindakan

sosial.

j. Praktik manajemen merupakan keseluruhan pelaksanaan fungsi

organisasi dan manajemen.

Menurut Hillreiger dan Slocum (dalam Ruliana, 2014:

159), iklim komunikasi organisasi merupakan suatu set atribut

organisasi, yang menyebabkan bagaimana berjalannya subsistem

organisasi terhadap anggota dan lingkungannya. Lebih jauh lagi,

Redding (dalam Ruliana, 2014: 159) pun menyatakan bahwa iklim

komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat

dalam organisasi yang berperan untuk menunjukkan kepada

anggota organisasi bahwa :

1. Organisasi mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan

dalam mengambil resiko.

21

Page 23: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

2. Mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam

mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi yang

terbuka dan cukup tentang organisasi.

3. Mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh

informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota

organisasi.

4. Secara aktif memberikan penyuluhan kepada anggota organisasi

sehingga mereka dapat melihat dan menyadari bahwa mereka

terlibat dalam berbagai penarikan keputusan dalam organisasi.

Menurut Pace dan Faules (Ruliana, 2014: 165), iklim

komunikasi organisasi dapat diukur berdasarkan kepercayaan,

pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam

komunikasi, mendengarkan dalam komunikasi ke atas serta

memikirkan tujuan berkinerja tinggi.

2.1.4 Komunikasi Internal

Menurut Lawrence D. Brennan (dalam Ruliana, 2014:

94), komunikasi internal sebagai pertukaran gagasan di antara para

administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau

organisasi guna terwujudnya tujuan perusahaan dengan strukturnya

yang khas dan pertukaran gagasan itu berlangsung secara

horizontal dan vertikal dalam perusahaan yang menyebabkan

22

Page 24: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

pekerjaan berlangsung. Terdapat beberapa bentuk komunikasi,

sebagai berikut:

1. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang berlangsung dari

atas ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke

atas (upward communication) atau komunikasi dari pimpinan ke

bawahan dan sebaliknya (two way communication).

Menurut Katz dan Kahn (2000), terdapat lima jenis tipe khusus

komunikasi downward, sebagai berikut:

a. Job instruction atau instruksi kerja yang merujuk pada

penyelesaian tugas

b. Job rationale atau rasio kerja yang akan menghasilkan

pemahaman terhadap tugas dan hubungan dengan peraturan

yang lain

c. Procedure and practice atau prosedur dan pelaksanaan di

mana berkaitan dengan kebijakan, aturan serta regulasi yang

ada

d. Feedback atau umpan balik yang berkaitan dengan

komunikasi yang menghargai tentang bagaimana individu

melaksanakan tugasnya dengan baik.

e. Indoctrinations of goals atau doktrin atas tujuan, yakni

komunikasi yang dirancang dengna karakter ideology yang

23

Page 25: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

memberikan motivasi karyawan tentang pentingnya suatu

misi organisasi secara keseluruhan.

Sedangkan empat tipe khusus daripada upward

communication, sebagai berikut:

a. Informasi tentang sikap pekerja, moral dan efisiensi yang

berhubungan dengan kebijakan, perencanaan dan

permasalahan.

b. Pengembangan yang signifikan dalam unit kerja departemen

c. Kesalahan hyang menurunkan efisiensi

d. Masalah tidak diketahui cara penyelesaiannya oleh pekerja

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah tindakan komunikasi yang

berlangsung di antara karyawan atau bagian yang memiliki

kedudukan yang setara. Fungsi daripada komunikasi horizontal

adalah untuk memperbaiki koordinasi tugas, upaya pemecahan

masalah, saling berbagi informasi, upaya pemecahan konflik,

dan membina hubungan melalui kegiatan bersama. Adapula

bentukan media atau saluran komunikasi horizontal, seperti

rapat komisi, interaksi pribadi, memo, dan lain sebagainya baik

secara formal maupun informal.

3. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal adalah komunikasi antara pimpinan seksi

dengan dengan karyawan seksi lain. Menurut Fayol (1916),

24

Page 26: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

komunikasi lintas-saluran atau diagonal merupakan hal yang

pantas dan perlu ada, terutama bagi karyawan tingkat lebih

rendah dalam suatu saluran.

2.1.5 Kepuasan Komunikasi

Menurut Redding (dalam Ruliana, 2014: 163),

kepuasan komunikasi adalah semua tingkat kepuasan seorang

karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan.

Namun, kepuasan atas komunikasi sering dikacaukan dengan iklim

komunikasi, menurut Pace dan Faules (dalam Ruliana, 2014: 164),

hal ini dikarenakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota

terhadap komunikasi dalam organisasi, kepuasan menggambarkan

suatu konsep individu dan konsep mikro sedangkan iklim

merupakan konsep makro atau konsep gabungan. Menurut

Schneider (dalam Ruliana, 2014: 165), kepuasan juga

menggambarkan evaluasi atas suatu keadaan internal afektif,

sedangkan iklim merupakan deskripsi kondisi eksternal bagi

individu.

Berikut adalah dimensi kepuasan komunikasi dan

dimensi iklim komunikasi menurut Pace dan Faules (dalam

Ruliana, 2014: 153):

25

Page 27: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

1. Kepuasan Komunikasi

a. Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

b. Kecukupan Informasi

c. Kemampuan untuk menyarankan perbaikan

d. Efisiensi berbagai saluran komunikasi ke bawah

e. Kualitas Media

f. Cara rekan kerja berkomunikasi

g. Informasi tentang organisasi secara keseluruhan

h. Integrasi organisasi

2. Iklim Komunikasi

a. Kepercayaan

b. Pembuatan keputusan partisipatif

c. Kejujuran

d. Keterbukaan dalam komunikasi

e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas

f. Memikirkan tujuan-tujuan berkinerja tinggi

Istilah kepuasan komunikasi digunakan untuk

menyatakan keseluruhan tingkat kepuasan yang dirasakan

karyawan dalam lingkungan total komunikasinya, menurut

Redding (dalam Ruliana, 2014: 165).

Terdapat beberapa faktor yang dapat mengukur

kepuasan komunikasi organisasi karyawan dalam sebuah organisasi

26

Page 28: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

menurut Wiio, Down, Hazen, dan Beckstrom (dalam Ruliana,

2014: 165-167), antara lain:

1. Kepuasan dengan pekerjaan

2. Kepuasan dengan ketepatan informasi

3. Kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan

penyempurnaan

4. Kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi

5. Kepuasan dengan kualitas media

6. Kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja

7. Kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi

sebagai suatu kesatuan

II.2. Nisbah Antar Konsep

Iklim komunikasi organisasi meliputi penelitian atas

persepsi anggota organisasi mengenai pengaruh komunikasi. Menurut

Redding (dalam Ruliana, 2014: 160), iklim komunikasi organisasi

lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi

semata-mata untuk menciptakan suatu organisasi yang efektif. Dalam

organisasi memang tidak akan terlepas dari yang namanya komunikasi

sebab bagaimanapun juga, harapan serta tujuan organisasi tidak akan

dapat tersampaikan dengan baik kepada anggotanya bilamana tidak

ada jalinan komunikasi internal yang baik. Selain itu, iklim

komunikasi pun dapat mendorong produktivitas kerja yang baik

27

Page 29: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

karena berpengaruh terhadap usaha anggota organisasi. Menurut

Redding (1993), dimensi iklim komunikasi meliputi, supportiveness

atu dukungan karyawan, yakni memandang hubungan komunikasi

dengan atasan dapat membangun dan meningkatkan kesadaran diri

tentang ‘makna dan kepentingan peran’, dimensi berikutnya adalah

participative decision making atau kesertaan dalam proses keputusan,

truth; confidence; credibility atau kejujuran; percaya diri; keandalan,

openness; candor atau keterbukaan dan ketulusan, dan dimensi high

performance goals atau tujuan kinerja yang tinggi. Berkaitan dengan

iklim komunikasi organisasi, maka akan berhubungan dengan

bagaimana komunikasi internal yang berlangsung, baik secara

horizontal, vertikal maupun diagonal. Komunikasi vertikal meliputi

komponen komunikasi antara atasan dengan bawahan (downward

communication) dan bawahan dengan atasan (upward

communication). Komunikasi horizontal meliputi bagaimana

komunikasi antar rekan sejawat yakni mereka yang berada pada posisi

yang setara berkomunikasi dan bertukar informasi. Komunikasi

diagonal berkaitan dengan bagaimana komunikasi lintas-saluran

berlangsung. Kesemuanya akan memberikan pengaruh terhadap

kepuasan komunikasi pegawai yang meliputi, kepuasan dengan

pekerjaan, kepuasan dengan ketepatan informasi, kepuasan dengan

kemampuan seseorang yang menyarankan kesempurnaan, kepuasan

dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi, kepuasan

28

Page 30: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

dengan kualitas media, kepuasan dengan cara komunikasi teman

sekerja serta kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi

organisasi sebagai suatu kesatuan.

29

Page 31: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

II.3. Bagan Kerangka Konseptual

30

IKLIM KOMUNIKASI

1. Kepercayaan2. Pembuatan keputusan partisipatif3. Kejujuran4. Keterbukaan dalam komunikasi5. Mendengarkan dalam komunikasi

ke atas6. Memikirkan tujuan-tujuan

berkinerja tinggi

KEPUASAN KOMUNIKASI

1. Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan2. Kecukupan informasi3. Kemampuan untuk menyarankan perbaikan4. Efisiensi berbagai saluran komunikasi ke bawah5. Kualitas media6. Cara rekan kerja berkomunikasi7. Informasi tentang organisasi secara keseluruhan8. Integrasi organisasi

IKLIM ORGANISASI

Visi dan Misi

Budaya Organisasi

Sistem kebijakan

Syarat- syarat pekerjaan

Struktur dan ukuran

Page 32: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

II.4. Hipotesis

H0 : Hipotesis nol daripada penulisan “Pengaruh Iklim

Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kepuasan

komunikasi Pegawai” adalah, iklim komunikasi organisasi di Pemerintah

Kota Surabaya yang baik akan menciptakan kepuasan komunikasi pegawai.

Ha : Hipotesis alternatif daripada penulisan “Pengaruh

Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap

Kepuasan komunikasi Pegawai” adalah, iklim komunikasi organisasi di

Pemerintah Kota Surabaya yang buruk tidak akan menciptakan kepuasan

komunikasi pegawai.

31

Page 33: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

BAB III. METODE PENULISAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penulisan

Penulis akan menggunakan jenis penelitian

eksplanatif. Menurut Morissan (2014: 38), penelitian eksplanatif

bertujuan untuk menjelaskan sesuatu. Penelitian eksplanatif akan

memberikan penjelasan dan alasan dalam bentuk hubungan sebab-

akibat.

3.2 Metode

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode

survey. Metode ini merupakan metode yang berhubungan dengan riset

yang bersifat kuantitatif. Riset kuantitatif merupakan riset yang

memberikan perhatian besar pada seberapa sering suatu variabel

muncul, dan umumnya menggunakan angka untuk menyampaikan

suatu jumlah. Metode survey akan berguna mengumpulkan angka-

angka tersebut melalui peninjauan langsung ke lapangan dan

menyebarkan kuisioner kepada para responden.

3.3 Identifikasi Variabel Penulisan

Penulisan “Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi

Pemerintah Kota Surabaya terhadap Kepuasan komunikasi Pegawai”,

terdiri atas variabel bebas (variabel independen – X) dan variabel

32

Page 34: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

tergantung (variabel dependen – Y). Variabel Dependen (tergantung)

adalah variabel yang diteliti yang memiliki nilai yang diduga berasal

dari pengaruh variabel independen yang ditentukan sendiri oleh

penulis secara sistematis. Dengan kata lain, variabel ‘Y’ akan

bergantung kepada variabel ‘X’ sebagaimana sebuah hubungan sebab-

akibat. Variabel ‘X’ daripada penulisan ini adalah “Pengaruh Iklim

Komunikasi Organisasi” dan Variabel ‘Y’ daripada penulisan ini

adalah “Kepuasan Komunikasi Pegawai".

3.4 Definisi Konseptual

3.4.1 Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi (Variabel

Independen)

Iklim organisasi menurut Stinger (dalam Ruliana, 2014:152),

merupakan koleksi dan pola lingkungan yang menentukan

munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi yang masuk

akal dan dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh

langsung terhadap kinerja anggota organisasi. Taiguri

(Ruliana, 2014: 152) juga berpendapat bahwa iklim

organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi

yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota

organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka serta dapat

dilukiskan dalam satu set karakteristik tertentu dari

33

Page 35: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

lingkungan. Iklim organisasi tidak akan dapat berjalan secara

efektif dan efisien tanpa adanya iklim komunikasi sebab

kedua iklim tersebut memiliki hubungan yang sangat erat.

Iklim komunikasi, menurut Hillreiger dan Slocum (Ruliana,

2014:152) mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi

merupakan suatu set atribut organisasi, yang menyebabkan

bagaimana berjalannya subsistem organisasi terhadap

anggota dan lingkungannya. Iklim komunikasi organisasi

adalah citra makro, abstrak dan gabungan dari fenomena

global yang disebut sebagai komunikasi organisasi (Ruliana,

2014). Dengan kata lain, iklim suatu organisasi dapat terus

berkembang dan memberikan pengaruh sebab selalu

berinteraksi antara sifat suatu organisasi dengan persepsi

individu atas sifat tersebut.

3.4.2. Kepuasan Komunikasi Pegawai (Variabel Dependen)

Menurut Redding (Ruliana, 2014: 163), kepuasan komunikasi

adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan dalam

mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan.

Pengertian yang dimaksudkan oleh Redding adalah

bagaimana informasi dapat memenuhi persyaratan

permintaan anggota organisasi, termasuk distribusi informasi,

bagaimana penerimaannya hingga respons anggota yang

34

Page 36: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

menerima informasi tersebut. Kepuasan komunikasi adalah

satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa yang

dia harapkan. Konsep kepuasan komunikasi tidak terikat pada

efektivitas pesan namun pada bagaimana pengalaman

komunikasi dapat memenuhi satu persyaratan sekalipun

komunikasi tersebut tidak efektif menurut standar tertentu.

Bilamana informasi dikomunikasikan dengan cara yang

konsisten dengan apa yang diharapkan, maka akan tercapai

kepuasan komunikasi. Terkadang, kepuasan komunikasi

dapat dikacaukan oleh iklim komunikasi, menurut Pace dan

Faules (Ruliana, 2014: 164), hal ini disebabkan oleh fungsi

dari bagaimana kepuasan anggota terhadap komunikasi

dalma organisasi dan kepuasan menggambarkan suatu konsep

individu dan konsep mikor, sedangkan iklim merupakan

konsep makro dan konsep gabungan.

3.5 Definisi Operasional

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PEMERINTAH KOTA

SURABAYA TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PEGAWAI

No. Variabel Definisi Operasional Indikator

1. Iklim Komunikasi

Organisasi

Iklim komunikasi

organisasi dapat diukur

1. Kepercayaan

Persepsi para anggota

35

Page 37: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

berdasarkan

kepercayaan, pembuatan

keputusan partisipatif,

kejujuran, keterbukaan

dalam komunikasi,

mendengarkan dalam

komunikasi ke atas serta

memikirkan tujuan

berkinerja tinggi.

organisasi di mana atasan

dengan bawahan memiliki

rasa saling mempercayai

dalam organisasi.

2. Pembuatan keputusan

partisipatif

Persepsi di mana para

anggota melihat

pengambilan keputusan

harus melibatkan semua

anggota.

3. Kejujuran

Persepsi anggota organisasi

mengenai bagaimana

kejujuran dalam

berkomunikasi dipandang.

4. Keterbukaan dalam

36

Page 38: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

komunikasi

Persepsi anggota organisasi

terhadap keterbukaan dalam

berkomunikasi antar

anggota.

5. Mendengarkan dalam

komunikasi ke atas

Persepsi anggota organisasi

saat adanya kritikan atau

opini maupun laporan

permasalahan yang

dikomunikasikan

6. Memikirkan tujuan

berkinerja tinggi

Persepsi anggota organisasi

terhadap usaha atau upaya

untuk meningkatkan

produktivitas atau kinerja

2. Kepuasan

Komunikasi

Kepuasan komunikasi

berkaitan dengan

informasi yang

berhubungan dengan

pekerjaan, kecukupan

1. Informasi yang berkaitan

dengan pekerjaan

Berkaitan dengan informasi

mengenai pembagian tugas,

job design, dan lain-lain

37

Page 39: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

informasi yang diterima,

kemampuan untuk

menyarankan perbaikan,

efisiensi berbagai

saluran komunikasi ke

bawah, kualitas media,

cara rekan kerja

berkomunikasi, dan

integrasi organisasi

2. Kecukupan Informasi

Bagaimana informasi dapat

tersampaikan dengan cukup

kepada anggota organisasi

3. Kemampuan

menyarankan perubahan

Berkaitan dengan

pemberitahuan mengenai

perubahan untuk tujuan

penyempurnaan dan

bagaimanakah perubahan

tersebut dapat disampaikan.

4. Efisiensi berbagai saluran

38

Page 40: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

komunikasi ke bawah

Bagaimanakah informasi

dapat disampaikan melalui

memo, catatan, dan lain-lain

5. Kualitas media

Berhubungan dengan

bagaimana nilai informasi

yang diterima,

keseimbangan informasi

yang tersedia dan ketepatan

informasi yang datang

6. Cara rekan kerja

berkomunikasi

Bagaimana komunikasi

secara horizontal terjalin

termasuk saat adanya

diskusi suatu masalah dan

mendapatkan informasi dari

rekan kerja

7. Integrasi organisasi

Bagaimana keterlibatan

anggota organisasi dengan

organisasinya, ada tidaknya

39

Page 41: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

bantuan dari organisasi serta

informasi organisasi dan

kepercayaan dari organisasi

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kumpulan subjek, variabel,

konsep atau fenomena. Sedangkan, sampel merupakan bagian dari

populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat

representatif.

Populasi daripada penulisan “Pengaruh Iklim

Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya terhadap Kepuasan

Komunikasi Pegawai” adalah pegawai negeri yang aktif bekerja di

kantor Pemerintah Kota sebanyak delapan belas ribu lima ratus

delapan puluh satu (18.581) pegawai negeri menurut data dari IDPKS

2012.

Menurut Roscoe (1975)5, panduan untuk menentukan

ukuran sampel, yaitu ukuran sampel lebih dari tiga puluh dan kurang

dari lima ratus adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Berdasarkan

pada pernyataan Roscoe, penulis mengambil sampel sebanyak lima

puluh sampel.

5 Menentukan Ukuran Sample Sederhana. diakses dari http://teorionline.net/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/. pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 22:13

40

Page 42: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

3.7 Teknik Penarikan Sample

Metode yang dipergunakan dalam upaya penarikan

sampel pada penulisan ini adalah dengan menggunakan kuesioner

melalui teknik sampel non-probabilitas. Teknik sampel non-

probabilitas adalah teknik penarikan sampel yang paling unggul dalam

memilih sampel karena sifatnya yang mewakili populasi

(representatif) dan hasil penulisan dapat digeneralisasi terhadap

seluruh populasi6.

Panduan sampel yang digunakan adalah dengan

menentukan batasan jumlah atau kategori responden yang dipilih.

Dalam penulisan ini, batasan jumlah responden adalah lima puluh

orang pegawai negeri.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh

penulis adalah kuesioner.

3.9 Teknik Validitas dan Realibilitas

Menurut Morissan (2014), realibilitas adalah indikator

tingkat kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran, sedangkan

6

41

Page 43: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

validitas mengacu kepada seberapa jauh suatu ukuran empiris cukup

menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah diteliti.

3.10 Teknik Analisis Data

Analisis regresi linier sederhana merupakan hubungan

secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel

dependen (Y). Analisis regresi ini dipergunakan untuk mengetahui

arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

apakah positif atau negatif dan untuk meprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan7.

Berikut adalah rumus regresi linear sederhana :

Y’ = A + bX

Keterangan :

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

7

42

Page 44: Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Pemerintah Kota Surabaya Terhadap Kinerja Pegawai

DAFTAR PUSTAKA

Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. Depok: PT

Rajagrafindo Persada

http://teorionline.net/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/

43