15
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANGKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: NAMA : CAHYA ADIGUNA NATAMA NIM : 302 11 11 002 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Gelar sarjana Ekonomi JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI

ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

KABUPATEN BANGKA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

NAMA : CAHYA ADIGUNA NATAMA

NIM : 302 11 11 002

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat

Gelar sarjana Ekonomi

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

2015

Page 2: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

2

ABSTRACT

Cahya Adiguna Natama. 302 11 11 002. The Effects of Leadership Style

andOrganizational Communication on Employee Performance in the Population and

Civil Registration.

The study aims to study and analyze the effects ofleadership styleand

organizational communicationon employee performance, either partially or

simultaneously.

This is a descriptive quantitative study with a total of 51 respondents consisting

of civil servants and contract employee using census sampling. The independent variables

of the study are leadership style andorganizational communication, while the dependent

variable is employee performance. The instrument testing used validity and reliability

tests. The data was analyze using the multiple linear regressions analysis with t test and F

test.

The result of descriptive study showed that the variables of leadership style into

the medium rattings, which are at intervals of 2,61 to 3,40. While organizational

communication and employee competence into the high ratings, which are at intervals of

3.41 to 4.20. The independent variable (X1) resulted in tcount (2,616)> Ttable (2,014) and

variable X2 resulted in tcount (2,894) > Ttable (2,014). Thus, X1and X2have partial effects on

variable Y. The F test showed that Fcount (16,082) > Ftable (3,19), while the significance is

0,000 < alpha on the rate of significance of 0,05, thus Ho is rejected and Ha is accepted

which means that the independent variables simultaneously affect the dependent variable

significantly. The coefficient of determinant (Adjusted R Square) is of 0,376 or 37,6%,

which means employee performance can be explained byleadership style and

organizational communication.

Keywords: Leadership Style,Organizational communication, Employee Performance.

Page 3: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam suatu

organisasi. Apapun bentuk dan tujuannya, suatu organisasi didirikan berdasarkan visi

untuk kepentingan bersama, dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

manusia. Ruang lingkup penelitian ini adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka, yang merupakan sebuah Instansi pemerintah daerah yang

keseluruhan pekerjaan di dalamnya sangat mengandalkan faktor manusia.

Dengan jumlah pegawai yang cukup banyak tentunya diharapkan kinerja

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil juga baik. Namun dari beberapa kali

observasi dan wawancara langsung dengan pegawai dan kepala dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka serta berdasarkan data yang diperoleh dari

laporan evaluasi hasil Rencana Kerja (RENJA) SKPD Kabupaten Bangka tahun

2014, kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka ini dinilai

kurang baik dan masih banyak capaian yang belum terealisasi. Evaluasi Hasil

Rencana Kerja SKPD terhadap RKPD Dapat dilihat hasil pencapaian kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka per november

2014 hanya memperoleh rata- rata capaian kinerja sebesar 31,52% dengan predikat

sangat rendah sebagaimana Rencana Kerja (RENJA) yang telah ditetapkan pada

awal tahun. Hal ini cukup mengecewakan karena Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kabupaten Bangka memiliki jumlah pegawai dan juga alokasi dana APBD

yang sebenarnya sudah cukup memadai .

Secara umum penyebab rendahnya kinerja pegawai pada Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka disebabkan oleh banyak hal,

seperti pada salah satu sasaran kerja meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber

daya aparatur, salah satu indikatornya adalah pelayanan administrasi perkantoran.

Pada bagian administrasi banyak pegawai yang hanya duduk-duduk dan bersantai

walaupun masih banyak tugas yang harus dikerjakan.

Selain itu dari hasil observasi langsung ditemukan pula penyebab lain dari

rendahnya kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Bangka. Dari hasil observasi ditemukan fakta bahwa para pegawai pada jam-jam

tertentu dan ketika pimpinan tidak ditempat, sering meninggalkan kantor walaupun

masih ada masyarakat yang datang untuk mengurus administrasi kependudukan.

Dari beberapa hasil observasi diatas, dapat diduga bahwa pemimpin dalam hal ini

kepala dinas kurang tegas terhadap masalah kedisiplinan pegawai Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

Selain masalah gaya kepemimpinan diatas, ditemukan pula faktor lain

penyebab rendahnya kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka yaitu komunikasi organisasi, diketahui salah satu program kerja

mereka yaitu peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen

kependudukan dan tertib administrasi kependudukan. Dari hasil observasi ditemukan

fakta bahwa para pegawai pada jam-jam tertentu dan ketika pimpinan tidak ditempat,

sering meninggalkan kantor walaupun masih ada masyarakat yang datang untuk

mengurus administrasi kependudukan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi

Page 4: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

4

Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan kinerja pegawai

pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka?

2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka?

3. Apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai

pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka?

4. Apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penelitian ini hanya membatasi masalah

yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi pegawai Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka

2. Kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

3. Data yang digunakan adalah data tahun 2014.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran mengenai gaya kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka.

2. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

3. Untuk mengetahui apakah komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

4. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi

berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kabupaten Bangka.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong

perkembangan ilmu pengetahuan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya

yang terkait dengan bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi

organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka dalam rangka

meningkatkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu bekerja dengan

optimal.

Page 5: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu usaha untuk

mengarahkan dan mengelola sumber daya manusia untuk mencapai suatu

tujuan yang ingin dicapai. Manajemen sumber daya manusia merupakan

konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur, dan praktik yang digunakan

untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.

Menurut Rivai (2009: 1) mengemukakan bahwa manajemen sumber

daya manusia adalah salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi

segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.

2.1.2. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Ismail Nawawi Uha (2013: 155) kepemimpinan adalah

kesanggupan untuk membujuk (persuade) orang lain untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan dengan intuisitas. Sedangkan menurut Rivai dan

Mulyadi (2011:42) Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan

seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh

bawahannya.

2.1.2.1. Dimensi Gaya Kepemimpinan

Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2005:170) gaya kepemimpinan ada

tiga yaitu :

1. Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaaan atau wewenang, sebagian

besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu

menganut sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan keputusan dan

kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak

diikutsertakan untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam

proses pengambilan keputusan.

2. Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila kepemimpinannya dilakukan

dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama serasi, menumbuhkan

loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan

agar merasa ikut memiliki perusahaan.

3. Kepemimpinan Delegatif

Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan

wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian,

bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijakan dengan bebas atau

leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara

bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya,

sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.

2.1.3. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai

pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu

organisasi (Wiryanto, 2005:34).

Page 6: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

6

Sedangkan menurut Goldhaber (1986) dalam Khomsahrial Romli

(2014:13) komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling

menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu

sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu

berubah-ubah.

2.1.3.1. Dimensi Komunikasi Organisasi

Komunikasi adalah hal yang mutlak diperlukan dalam kehidupan

berorganisasi, organisasi yang berhasil tidak akan pernah terlepas dari

kualitas komunikasi yang baik pula.

Menurut Khomsahrial Romli (2014:6) ada 2 dimensi yang sangat

mempengaruhi kualitas komunikasi dalam organisasi, yaitu:

1. Komunikasi internal

Organisasi sebagai kerangka (framework) menunjukan adanya pembagian

tugas antara orang – orang di dalam organisasi itu dan dapat di

klasifikasikan sebagai tenaga pimpinan dan tenaga yang dipimpin.

Dengan demikian, pimpinan cukup berkomunikasi dengan para

penanggung jawab kelompok. Jumlah kelompok serta besarnya kelompok

bergantung pada besar kecilnya organisasi. Dimensi komunikasi internal

terdiri dari komunikasi vertikal dan horisontal.

a. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke bawah

(downward communication) dan komunikasi dari bawah ke atas

(upward communication) yang merupakan komunikasi dari

pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan

secara timbal balik (two-way traffic communication). Dalam

komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi, petunjuk,

informasi dan penjelasan kepada bawahannya.

b. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar, antara

anggota staf dengan anggota staf, karyawan dengan karyawan dan

sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih

formal, komunikasi horisontal sering kali berlangsung tidak formal.

Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka

sedang bekerja, melainkan pada saat waktu – waktu luang.

Komunikasi diagonal atau yang disebut juga dengan komunikasi

silang (cross communication) adalah komunikasi pimpinan divisi

dengan anggota lain.

2. Komunikasi eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi

dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri atas

dua jalur secara timbal balik yaitu komunikasi dari organisasi kepada

khalayak dan komunikasi dari khalayak kepada organisasi.

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak

Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya

bersifat informatif, yang di lakukan sedemikian rupa sehingga

khalayak merasa memiliki keterlibatan. Kegiatan ini sangat

Page 7: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

7

penting dalam usaha memecahkan suatu masalah jika terjadi

tanpa di duga.

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan

umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang

dilakukan oleh organisasi. Jika informasi yang di sebarkan

kepada khalayak itu menimbulkan efek yang sifatnya

kontroversial (menyebabkan adanya pro dan kontra di kalangan

khalayak), maka itu disebut opini publik.

2.1.4. Pengertian Kinerja “Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari

kata Job Performance atau Actual Performance yaitu prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang” Mangkunegara

(2010:14). Kinerja sendiri adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

penilaian terhadap seorang pegawai/ karyawan.

Mangkunegara (2010:14) menjelaskan bahwa kinerja individu adalah

hasil kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja

yang telah ditentukan. Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung

oleh atribut individu, upaya kerja (work effort) dan dukungan organisasi.

2.1.4.1. Indikator Kinerja

Untuk mengukur kualitas kerja, diperlukan adanya indikator-indikator

pendukung kinerja. Menurut Robbins (2008:260) Indikator untuk mengukur

kinerja ada lima, yaitu:

1. Kualitas.

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

2. Kuantitas.

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu.

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas.

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian.

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat

dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan

tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

2.2. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini penulis menyajikan kerangka pemikiran untuk

memudahkan dalam memahami permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam

bentuk skema yang menunjukkan hubungan masing-masing variabel. Kerangka

Page 8: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

8

tersebut merupakan dasar pemikiran dalam melakukan analisis dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

Sumber : Sugiyono (2013), diolah peneliti 2015

2.3. Hipotesis Menurut Sugiyono (2013 :64) “hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah

dinayatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan rumusan masalah maka

hipotesis penelitian ini adalah :

H1 : Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka diduga rendah.

H2 : Diduga adanya pengaruh yang kuat, positif dan signifikan antara Gaya

Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil Kabupaten Bangka.

H3 : Diduga adanya pengaruh yang kuat, positif dan signifikan antara Komunikasi

Organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka.

H4 : Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi secara simultan mempunyai

pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Bangka

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian Menurut Sugiyono (2013:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian

yang dilakukan ini menggunakan analisis deskriptif dan metode kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2013:11) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Penelitian ini bertujuan

mengumpulkan data dan informasi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya,

kemudian data dan informasi tersebut diolah dan dianalisis untuk dapat menjelaskan

bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap peningkatan kualitas SDM di

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

Kinerja Pegawai Dinas

Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten

Bangka

(Y)

Gaya Kepemimpinan

(X1)

KomunikasiOrganisasi

(X2)

Page 9: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

9

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini yaitu

dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan

Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka”. Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Bangka Jl. Ahmad Yani Jalur 2 Sungailiat Kabupaten

Bangka. Penelitian ini dilakukan pada hari senin tanggal 24 november 2014 sampai

dengan selesai.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh

peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya menurut

Sugiyono (2013:119).Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi

penelitian adalahpara pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Bangka yaitu sebanyak 51 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut menurut Sugiyono (2013:120). Metode pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sampling jenuh (metode

sensus) yaitu teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.Di dalam penelitian ini, yang menjadi sampel

penelitian yaitu sejumlah 51 orang pegawai DUKCAPIL Kabupaten Bangka.

3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan Data dapat dilakukan dalam berbagai Setting,berbagai sumber

dan berbagai cara (Sugiyono,2013:187). Metode pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan

mengunakan metode kuesioner, metode wawancara, metode literatur dan metode

observasi.

3.5. Jenis Data

3.5.1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dari sumber asli tanpa melalui

media perantara. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan bersumber

dari responden yaitu Kepala dinas dan pegawai yang ada di yaitu Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data

sekunder dari peenlitian ini diperoleh dari yaitu Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Analisis Deskriptif dan Analisis Verifikatif

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendenskripsikan dan

menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian. Dalam

penelitian,penulis menggunakan analisis deskriptif atas variabel indpenden

Page 10: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

10

dan dependennya yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian terhadap

jumlah skor responden.

2. Analsis verifikatif

Analsis verifikatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian

yang mengungkap hubungan dan pengaruh antar variabel yang diteliti dengan

menggunakan perhitungan statistik. Adapun alat verifikatif yang digunakan

adalah SPSS for windows 22.

3.6.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuisioner. Menurut Sugiyono (2013:168) instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Untuk itu peneliti

menggunakan alat bantu program SPSS 22 for windows. SPSS memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpa (α).

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60.

3.6.3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk

mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, yaitu dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distibusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi,

yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance

inflation factor (VIF).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdatisitas dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual.

3.6.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi berganda sering kali digunakan untuk mengatasi

permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih

variabel bebas.

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Page 11: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

11

Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai DUKCAPIL Kabupaten Bangka

a = Nilai konstan

b1, b2 = Koefisien Regresi

X1 = Gaya Kepemimpinan

X2 = Komunikasi Organisasi

e = error/ variabel pengganggu

3.6.5. Pengujian Hipotesis

1. Uji F atau Uji Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

atau bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen/ terikat (Y).

2. Uji T atau Uji Parsial

Digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen ( X1, X2,...X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

3.6.6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh variabel independen ( X1,X2, ... , X3) secara serentak

terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar

presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan variasi variabel dependen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel IV.1

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std.Error Beta

1 (Constant) 15,560 3,610

X1.Total ,502 ,192 ,344

X2.Total ,710 ,245 ,380

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015 Berdasarkan data pada Tabel IV.1 dimana hasil analisis regresi

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 15,560+ 0,502 X1 + 0,710 X2

Hasil analisis regresi berganda yang masih berbentuk angka dapat

dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagai berikut:

A. Konstanta 15,560

Nilai konstanta 15,560, bearti jika variabel, gaya kepemimpinan

dan komunikasi organisasi bernilai 0, maka nilai kinerja pegawai bernilai

15,560. Variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi

memiliki makna setiap kenaikan satu satuan, kedua variabel tersebut

akan meningkatkan satu satuan kinerja pegawai.

Page 12: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

12

B. b1= 0,502

Berarti variabel gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja

pegawai sebesar 0,502 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika

variabel gaya kepemimpinan meningkat sebesar 1%, maka kinerja

pegawai akan meningkat. Sebaliknya, jika gaya kepemimpinan menurun

sebesar 1%, maka kinerja pegawai akan menurun.

C. b2= 0,710

Berarti variabel komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja

pegawai sebesar 0,710 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika

variabel komunikasi organisasi meningkat 1%, maka kinerja pegawai

akan meningkat. Sebaliknya, jika komunikasi organisasi menurun maka

kinerja pegawai akan menurun.

4.2. Uji Parsial atau Uji T

Tabel IV. 2

Hasil Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig

B Std.Error Beta

1 (Constant) 15.560 3.610 4.311 .000

X1Total .502 .192 .344 2.616 .012

X2Total .710 .245 .380 2.894 .006

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015

Hasil Coefficient melalui pengujian hipotesis dan kemudian

dibandingkan dengan ttabel yaitu dengan á=0,05 dan n=jumlah sampel (51),

dengan rumus df = n-k dimana n adalah sampel sedangkan k adalah

banyaknya variabel (bebas dan terikat), maka didapat ttabel sebesar 2,012. Jadi

hasil dari tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang

berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebagai berikut:

H1 : Uji hipotesis Gaya kepemimpinan terhadap Kinerja pegawai

Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X1 sebesar 2,616 lebih

besar dari ttabel 2,012 dan dengan signifikansi sebesar 0,012 lebih kecil

dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H1 diterima dan Ho

ditolak, maka ini menunjukkan variabel gaya kepemimpinan memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

H2 : Uji hipotesis Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja pegawai

Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X2 sebesar 2,894 lebih

besar dari ttabel 2,012 dan dengan signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil

dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H2 diterima dan Ho

ditolak, maka ini menunjukkan variabel komunikasi organisasi

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai.

Page 13: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

13

4.3. Uji Simultan atau Uji F Tabel IV.3

Hasil Uji F

ANOVA

Model Sum of Squares DF Mean

Square F Sig

1 Regression 858.107 2 429.054 16.082 .000b

Residual 1280.599 48 26.679

Total 2138.706 50

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015

Berdasarkan data dari tabel IV.3 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat

bahwa Fhitung sebesar 16,082 dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel.

Rumus nya mencari Ftabel yaitu df1 = k-1 dan df2 = n - k , dimana n adalah

banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen.

Jadi nilai Ftabelnya adalah 3,19. Taraf signifikansi adalah 0.05. Dengan

membandingkan Fhitung dan Ftabel maka didapat Fhitung (16,082) lebih besar

dari Ftabel (3,19), dan nilai signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa

gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi berpengaruh secara simultan

terhadap kinerja pegawai.

4.4. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Angka koefisien determinasi dilihat dari hasil perhitungan SPSS dapat

dilihat pada Tabel IV. 4 sebagai berikut:

Tabel IV.4

Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model

Change Statistic

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .633a .401 .376 5.165

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015

Dilihat dari Tabel IV.4 koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka

Adjusted R Square 0,376 atau 37,6% yakni berarti variasi variabel kinerja

pegawai dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi

organisasi, sisanya 62,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari

variabel penelitian.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab

IV mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi terhadap

Kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Bangka,

maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama (H1) dari hasil penelitian deskriptif dapat disimpulkan bahwa

variabel Gaya Kepemimpinan masuk kedalam klasifikasi penilaian sedang

Page 14: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

14

dengan skor rata-rata 3,31 dan berada pada interval 2,61-3,40, variabel

Komunikasi Organisasi masuk dalam klasifikaasi penilaian tinggi dengan skor

rata-rata 3,50 dan berada pada interval 3,41-4,20. Sedangkan variabel Kinerja

Pegawai masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi dengan skor rata-rata 3,50 dan

berada pada interval 3,41- 4,20

2. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja pegawai diterima. Hal tersebut ditunjukan dari

hasil perhitungan (terlampir) uji t, terlihat thitung untuk variabel komunikasi

organisasi sebesar 2,616 dengan signifikansi sebesar 0,012. Dengan

menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Dan dapat

disimpulkan gaya kepemimpinan yang paling tinggi adalah gaya kepemimpinan

partisipatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Semakin

baik gaya kepemimpinan pada Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten

Bangka, maka akan meningkatkan kinerja pegawai.

3. Hipotesis Ketiga (H3) yang menyatakan komunikasi organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai diterima. Hal tersebut ditunjukan

dari hasil perhitungan (terlampir) uji t, terlihat thitung untuk variabel komunikasi

organisasi sebesar 2,894 dengan signifikansi sebesar 0,006. Dengan

menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Semakin baik komunikasi

organisasi pada Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Bangka, maka

akan memuaskan bagi pegawai maupun atasan sekaligus dan menjadi dasar pada

peningkatan efektifitas dalam pekerjaan.

4. Pengujian secara bersama-sama menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dan

komunikasi organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai. Hal tersebut ditunjukan dari hasil perhitungan (terlampir) uji F, terlihat

Fhitung sebesar 16,082 dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan

taraf signifikansi 5% diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, yang

berarti bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

1.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian ini, penulis merasa

perlu menuliskan beberapa saran berkenaan dengan penelitian yaitu sebagai berikut:

A. Kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka diharapkan

memperhatikan peranan variabel gaya kepemimpinan karena variabel tersebut

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka. Dengan gaya

kepemimpinan yang baik, diharapkan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Bangka dapat terus meningkat. Selain itu diharapkan

pula memperhatikan peranan variabel komunikasi organisasi karena variabel

tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan

komunikasi yang baik diharapkan hubungan antar pegawai akan terjalin baik dan

tentunya mendorong peningkatan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kabupaten Bangka.

B. Bagi penelitian mendatang, diharapkan instrumen penelitian lebih diperdalam dan

dikembangkan lagi sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.

Page 15: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI … · 2017. 2. 4. · bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. 2.1.3

15

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab, 2008: Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung

: Alfabeta.

Alo Liliweri. 2007, Wacana Komunikasi Organisasi, Bandung: Mandar Maju

Basu Swastha. 2007, Manajemen Penjualan, Yogyakarta: Liberty

Ghozali,Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponogero

Guritno, Bambang dan Waridin. 2008. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku

Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1.

No 1

Hasibuan, Malayu.(2012).Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.Jakarta: PT

bumi aksara.

Ida Ayu Brahmasari. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya

Organisasi Terhadap Kepuasaan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan

(Studi kasus pada PT.Pei Hai International Wiratama Indonesia)”. Jurnal

Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol.10, No.2 September 2008, 124-135.

Ismuhadjar. 2006. Pengaruh Motivasi Kerja, Komunikasi Antar Pribadi dan Komitmen

Organisasi terhadap Kinerja Pejabat Struktural dan Dosen Tetap di beberapa

Perguruann Tinggi Swasta di Jakarta. Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 15 No.2. P 52-

61.

Ivancevich, John M. Konopaske, Robert dan Matteson, Michael T. 2007. Perilaku dan

Manajemen Organisasi. Jilid 1. Edisi Ketujuh. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Khomsahrial Romli. 2014, Komunikasi Organisasi Lengkap, Jakarta : Grasindo

Muhammad, Dr. Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Prayitno,Duwi. (2010). Paham Analisa statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit

mediakom

Rivai, Veithzal dan Basri. 2007. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk

Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.

Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Robbins, Stephen P., 2008. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia,

Jakarta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Penerbit

Alfabeta

Tubbs, Stewart L,Moss, Sylvia, 2005. Human Communication: Konteks-Konteks

Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wibowo. (2013). Perilaku Dalam Organisasi. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grameia Wiiasarana Indonesia.

Zohar, Danah dan Marshall, Ian, 2008, Memberdayakan SC di Dunia Bisnis. Terjemahan.

Helmi Mustofa. Bandung: Mizan.