102
PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI DI INDONESIA (Periode 2011-2015) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : INA LISTYA WIDIANTI NIM : 1111046100136 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP

PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI DI INDONESIA

(Periode 2011-2015)

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

INA LISTYA WIDIANTI

NIM : 1111046100136

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap
Page 3: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap
Page 4: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap
Page 5: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

iv

ABSTRACT

Ina Listya Widianti. 1111046100136. The Influence of Macroeconomic

Factors to The Growth of Corporate Sukuk in Indonesia (2011-2015 period).

Islamic Banking, Muamalat, Faculty of Sharia and Law, State Islamic

University Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.

Corporate sukuk is one of the instruments in the Indonesian capital market

as an alternative financing for the company. However, the growth of corporate

sukuk fairly stagnant when compared with sukuk that issued by states also bonds

that issued by corporations and countries. One of the factors that influence the

growth of corporate sukuk is macroeconomic. The purpose of the present study is

to analyze the effect of money supply, inflation, exchange rate, BI rate and

deposits mudharabah to the growth of corporate sukuk using the model of

“Vector Error Correction Model” (VECM). The type of data taken time series

from January 2011 to April 2015.

Results of the analysis of “Impulse Response Function” (IRF) and

“Variance Decomposition” (VD) conclude that shocks that occur in the money

supply, inflation and BI rate will be responded positively to the growth of

corporate sukuk. While the shocks that occur in the exchange rate and

mudharabah deposits will be responded negatively to the growth of corporate

sukuk. Among the macroeconomic variables which have the greatest influence to

the growth of corporate sukuk is mudharabah deposits, followed with the

exchange rate, inflation, money supply and BI rate.

Keywords: Corporate Sukuk, Money Supply, Inflation, Exchange Rate, BI Rate,

Mudharabah deposits, VECM.

Page 6: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

v

ABSTRAK

Ina Listya Widianti. 1111046100136. Pengaruh Faktor Makro

Ekonomi terhadap Pertumbuhan Sukuk Korporasi di Indonesia (Periode 2011-

2015). Perbankan Syariah, Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.

Sukuk korporasi merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal

Indonesia sebagai alternatif pendanaan bagi korporasi/perusahaan. Namun

pertumbuhan sukuk korporasi cukup stagnan bila dibandingkan dengan sukuk

yang diterbitkan oleh negara dan obligasi yang diterbitkan oleh korporasi dan

negara. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi ialah

makro ekonomi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa pengaruh jumlah

uang yang beredar, inflasi, nilai tukar, BI rate dan bagi hasil deposito

mudharabah terhadap pertumbuhan sukuk korporasi dengan menggunakan model

“Vector Error Correction Model” (VECM). Tipe data yang diambil adalah berupa

time series dari bulan Januari 2011 sampai bulan April 2015.

Hasil dari analisa “Impulse Response Function” (IRF) dan “Variance

Decomposition” (VD) disimpulkan bahwa guncangan yang terjadi pada jumlah

uang yang beredar, inflasi dan BI rate direspon positif oleh pertumbuhan sukuk

korporasi. Sedangkan guncangan yang terjadi pada nilai tukar dan bagi hasil

deposito mudharabah direspon negatif oleh pertumbuhan sukuk korporasi.

Variabel makroekonomi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap

pertumbuhan sukuk korporasi adalah bagi hasil deposito mudharabah, kemudian

diikuti dengan nilai tukar rupiah, inflasi, jumlah uang yang beredar dan BI rate.

Kata kunci: Sukuk Korporasi, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Nilai Tukar, BI rate,

Bagi Hasil Deposito Mudharabah, VECM.

Page 7: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

semesta alam, Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH FAKTOR

MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN SUKUK

KORPORASI DI INDONESIA (PERIODE 2011-2015)”.sebagai persyaratan

untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta. Sholawat serta salam

tak lupa penulis haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW,

Pemimpin dan panutan umat manusia yang menjadi rahmatan seluruh alam.

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak dukungan,

bantuan dan bimbingan oleh semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Widjaya Alimin dan Ibunda

Saodah, yang dengan sabar dan tulus memberikan doa, kasih sayang,

dan dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis. Semoga

Allah melimpahkan rahmat sebesar-besarnya dan kelak diberikan

balasan surga oleh Allah, amin.

2. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku dekan Fakultas Syariah dan

Hukum yang saya hormati.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. selaku ketua Program Studi Muamalat

dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku sekretaris Program Studi

Page 8: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

vii

Muamalat yang telah memberikan arahan dan membantu penulis

secara tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Dr. Euis Amalia, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan, bimbingan, nasihat dan dorongannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Mohamad Mujibur Rohman, M.A. dan Bapak Rizqon Halal

Syah Aji, M.Si selaku tim penguji dalam sidang munaqasyah yang

telah memberikan arahan, kritik, dan saran kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Nurhasanah, M.Ag, selaku dosen penasihat akademik yang telah

banyak memberikan arahan, nasihat, bimbingan dan dorongannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan program studi dengan baik.

7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu yang

diberikan terus membawa kebaikan.

8. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum yang telah menyediakan fasilitas berupa referensi

yang dibutuhkan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

9. Kakak-kakak dan Adik-adik tersayang, kak Tiara, bang Icat, Ami dan

Najwa. Kalian merupakan saudara sekaligus sahabat terbaik yang

penulis miliki. Terutama kak Tiara yang sudah banyak memberikan

saran dan bantuan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

viii

10. Keluarga besar H. Alimin dan H. Muhammad, yang selama ini telah

memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis.

Semoga penulis dapat membalas kebaikan keluarga semuanya.

11. Sahabat Nia Noor Fitri, Ferdian dan teman-teman PSD yang selalu

kompak dan saling membantu. Penulis bersyukur mempunyai teman

dan sahabat seperti kalian semua. Juga angkatan 2011 Perbankan

Syariah. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang bermanfaat

buat sesama, agama dan negara.

12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-satu.

Penulis hanya dapat memohon kepada Allah SWT, semoga kebaikan

semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan balasan sebaik-baiknya

dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 15 Oktober 2015

Penulis

Page 10: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

ABSTRACT...........................................................................................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

DAFTAR GRAFIK.............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv

BAB I: PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar belakang masalah...............................................................................1

B. Identifikasi Masalah....................................................................................9

C. Pembatasan Masalah..................................................................................10

D. Perumusan Masalah...................................................................................10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................11

F. Kerangka Pemikiran..................................................................................12

G. Sistematika Penulisan................................................................................13

BAB II: KAJIAN PUSTAKA.............................................................................14

A. Tinjauan Umum Sukuk..............................................................................14

B. Teori Investasi............................................................................................21

C. Teori Portofolio dari Permintaan Uang......................................................26

D. Jumlah Uang Beredar.................................................................................28

Page 11: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

x

E. Inflasi..........................................................................................................29

F. Nilai Tukar (Kurs Valuta Asing) ..............................................................30

G. BI rate........................................................................................................31

H. Bagi Hasil Deposito Mudharabah.............................................................32

I. Studi Review Terdahulu............................................................................34

BAB III: METODE PENELITIAN...................................................................38

A. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................38

B. Jenis Penelitian dan Sumber Data..............................................................38

C. Metode Pengumpulan Data........................................................................39

D. Metode Analisis Data.................................................................................39

E. Operasional Variabel Penelitian.................................................................46

BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................................49

A. Analisis Deskriptif Data Penelitian............................................................49

B. Uji Stasioneritas.........................................................................................58

C. Penetapan Lag Optimal..............................................................................59

D. Uji Stabilitas VAR.....................................................................................60

E. Uji Kointegrasi...........................................................................................61

F. Uji Diagnostik pada Model VECM............................................................62

G. Respon Sukuk Korporasi Terhadap Variabel Makro Ekonomi (Analisis

Impulse Response Function)......................................................................63

H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Sukuk

Korporasi (Analisis Variance Decomposition)..........................................70

Page 12: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

xi

BAB V : PENUTUP............................................................................................74

A. Kesimpulan................................................................................................74

B. Saran..........................................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................77

LAMPIRAN.........................................................................................................80

Page 13: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

xii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

1.1 Perbandingan Karakteristik Sukuk dan Obligasi 4

1.2 Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi, SBSN (outstanding), dan

Obligasi Konvensional Bulan Januari-Desember 2014

5

1.3 Perbandingan Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi Bulan

November Tahun 2012, 2013 dan 2014

6

3.1 Variabel, Simbol, Satuan dan Sumber Data 38

4.1 Data Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi (Januari 2011-April

2015)

49

4.2 Data Jumlah Uang Beredar (Januari 2011-April 2015) 51

4.3 Data Laju Inflasi (Januari 2011-April 2015) 52

4.4 Data Nilai Tukar (Januari 2011-April 2015) 54

4.5 Data BI rate (Januari 2011-April 2015) 55

4.6 Data Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 Bulan (Januari 2011-April

2015)

56

4.7 Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Level 58

4.8 Hasil Uji Stasioneritas Pada Level First Difference 59

4.9 Hasil Penetapan Lag Optimal 60

4.10 Hasil Uji Stabilitas Pada AR Root Table 60

4.11 Hasil Uji Kointegrasi Johansen 61

4.12 Hasil Uji Portmanteau 62

4.13 Hasil Analisis Variance Desomposition (VD) 70

Page 14: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

xiii

DAFTAR GRAFIK

No Keterangan Hal

4.1 Hasil Uji Stabilitas Pada AR Root Graph 61

4.2 Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan jumlah

uang beredar (LNM2)

64

4.3 Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan inflasi

(IHK)

65

4.4 Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan nilai

tukar (LNKURS)

66

4.5 Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan BI rate

(RBI)

68

4.6 Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan bagi

hasil deposito mudharabah (DPST)

69

Page 15: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

1.1 Kerangka Pemikiran 16

2.1 Skema Penerbitan Sukuk Ijarah 20

2.2 Skema Sukuk Mudharabah 21

2.3 Kurva MEI 28

Page 16: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan antara pihak yang

memiliki kelebihan dana (surplus fund) dengan pihak yang kekurangan dana

(defisit fund), dimana dana yang diperdagangkan merupakan dana jangka

panjang.1

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan keuangan.

Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian dapat meningkat

karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan

sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada

gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran

masyarakat luas.2

Pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan selain kredit

dari perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan dapat memperoleh modal

dari dana pinjaman maupun dana equity.3 Sehingga perusahaan bisa menghindari

1 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal

Syariah Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009), h.23. 2 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.2. 3 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi, h.33.

Page 17: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

2

debt to equity ratio (perbandingan antara hutang dengan modal sendiri) yang

terlalu tinggi.4

Pasar modal terbagi menjadi pasar modal konvensional dan pasar modal

syariah. Salah satu instrumen yang dapat digunakan perusahaan untuk

memperoleh dana ialah dengan sukuk. Sukuk merupakan salah satu instrumen

dari pasar modal syariah. Pasar modal syariah memiliki keunggulan dibandingkan

dengan pasar modal konvensional karena pasar modal syariah merupakan pasar

modal yang dijalankan dengan prinsip syariah.

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa industri keuangan syariah lebih

tahan dari krisis dibandingkan industri keuangan konvensional yang berbasis

bunga. Gubernur Bank Sentral Malaysia, Zeti Akhtar Aziz menyatakan bahwa

institusi keuangan Islam memiliki ketahanan terhadap krisis. Kuncinya terletak

dalam prinsip syariah yang menjadi pedoman aturan main. Terdapat dua hal

pokok yang menjadi bantalan ketahanan institusi keuangan Islam, yaitu pertama

setiap transaksi keuangan yang terjadi diikuti dengan aktivitas ekonomi produktif

yang kemudian menghasilkan pendapatan. Kemudian yang kedua, karena berbasis

profit-sharing maka risiko yang terjadi ditanggung bersama.5

Gubernur Bank Sentral Bahrain juga mengatakan bahwa selain pelarangan

riba yang mendorong bisnis mendapatkan hasil yang sah dan fair, larangan

berspekulasi juga memagari dari risiko leverage yang berlebihan maupun aktivitas

4 Suad Husna, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Yogyakarta: UPP

AMP YKPN, 2001), h.5. 5 Aziz (2009) dalam M. Luthfi Hamidi, The Crisis: Krisis Manalagi Yang Engkau

Dustakan (Jakarta: Republika, 2012), h.316.

Page 18: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

3

keuangan spekulatif. Mereka tidak memiliki aset yang beracun (toxic asset) yang

menjadi pusat dan sumber dari krisis.6

Sukuk atau obligasi syariah adalah surat berharga sebagai instrumen

investasi yang diterbitkan berdasar suatu transaksi atau kas syariah yang

melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah (sewa),

mudharabah (bagi-hasil), musyarakah, atau yang lainnya. Sukuk yang sekarang

sudah banyak diterbitkan adalah berdasar akad sewa (sukuk ijarah), dimana hasil

investasi berasal dan dikaitkan dengan arus pembayaran sewa aset tersebut.

Meskipun demikian, sukuk dapat pula diterbitkan berdasar akad syariah lain.7

Berikut karakteristik sukuk:8

1. Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat

(beneficial title)

2. Pendapatan berupa imbalan (kupon), margin, dan bagi hasil, sesuai jenis akad

yang digunakan

3. Terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir

4. penerbitannya melaui Special Purpose Vehicle (SPV)

5. Memerlukan underlying asset

6. Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.

Berbeda dengan obligasi konvensional, didalam transaksi sukuk harus

dilandasi oleh aset yang berwujud. Pendapatan yang diperoleh dari sukuk ini pun

berasal dari pemanfaatan dana yang tepat dan dijamin oleh aset yang riil. Di

6 M. Luthfi Hamidi, The Crisis: Krisis Manalagi Yang Engkau Dustakan, h. 316. 7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah

(Jakarta: Kencana, 2008), h.139-140. 8 Mustika Rini, “Obligasi Syariah (Sukuk) dan Indikator MakroEkonomi Indonesia”,

(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, 2012), h.18

Page 19: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

4

dalam sukuk, underlying asset dibutuhkan sebagai jaminan bahwa penerbitan

sukuk didasarkan nilai yang sama dengan aset yang tersedia. Oleh karenanya, aset

harus memiliki nilai ekonomis, baik berupa aset berwujud, atau tidak berwujud,

termasuk proyek yang akan atau sedang dibangun. Adapun fungsi underlying

asset adalah: (i) untuk menghindari riba, (ii) sebagai prasyarat untuk dapat

diperdagangkannya sukuk di pasar sekunder, dan (iii) akan menentukan jenis

struktur sukuk.9

Terdapat beberapa perbedaan karakteristik antara sukuk dengan obligasi.

Berikut perbandingannya.

Tabel 1.1. Perbandingan Karakteristik Sukuk dan Obligasi10

Deskripsi Sukuk Obligasi

Penerbit Pemerintah, korporasi Pemerintah, korporasi

Sifat Instrumen Sertifikat

kepemilikan/penyertaan

atas suatu aset

Instrumen pengakuan

utang

Penghasilan Imbalan, bagi hasil,

margin

Bunga/kupon, capital

gain

Jangka Waktu Pendek-menengah Menengah-panjang

Underlying Asset Diperlukan Tidak diperlukan

Pihak yang Terkait Obligor, SPV, investor,

trustee

Obligor/issuer, investor

Price Market price Market price

Investor Islami, konvensional Konvensional

Pembayaran Pokok Bullet atau amortisasi Bullet atau amortisasi

Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia mempunyai

pasar yang sangat besar bagi perkembangan pasar modal syariah khususnya

9 Nur Kholis, “Sukuk: Instrumen yang Halal dan Menjanjikan”, La Riba: Jurnal

Ekonomi Islam, Volume IV No. 20 (Desember 2010), h.147. 10 Nila Dewi, “Mengurai Masalah Pengembangan Sukuk Korporasi Indonesia

Menggunakan Analytic Network Process”, Tazkia: Islamic Finance & Business Review, Vol. 6 No. 20 (Desember 2011), h.142.

Page 20: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

5

sukuk. Sehingga apabila perusahaan menerbitkan sukuk maka perusahaan

memiliki potensi pasar yang lebih luas karena mempunyai peluang mendapatkan

investor muslim maupun konvensional. Dengan banyaknya jumlah sukuk yang

diterbitkan perusahaan maka perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan

memperluas usahanya yang berimbas pada peningkatan pendapatan perusahaan

dan kemakmuran masyarakat luas, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat

dan pasar industri keuangan syariah akan semakin besar karena efek dari

peningkatan penerbitan sukuk.

Namun pertumbuhan sukuk korporasi masih lambat bila dibandingkan

dengan obligasi, sukuk berharga syariah negara (SBSN), dan surat utang negara

(SUN).

Tabel 1.2. Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi, SBSN (outstanding),

dan Obligasi Konvensional Bulan Januari-Desember 2014

Bulan

Sukuk Korporasi Obligasi Korporasi SBSN SUN Total

Nilai (Rp

Milyar)

Total

Jumlah

Emiten

Total

Nilai (Rp

milyar)

Total

Jumlah

Emiten

Total

Nilai (Rp

milyar)

Total

Nilai (Rp

milyar)

Januari 11,994.4 64 385,569 222 117,669 942,023

Februari 11,994.4 64 388,319 223 111,687 966,273

Maret 11,994.4 64 393,501 224 132,297 975,977

April 11,994.4 64 393,941 224 134,437 990,877

Mei 11,994.4 64 395,891 225 135,787 1,013,992

Juni 12,294.4 65 402,602 227 136,862 1,032,692

Juli 12,294.4 65 410,212 228 138,267 1,050,842

Agustus 12,294.4 65 410,212 228 138,816 1,072,342

September 12,294.4 65 412,812 229 144,641 1,092,342

Oktober 12,594.4 66 421,724 229 144,706 1,107,289

November 12,727.4 68 425,860 230 144,426 1,112,059

Desember 12,917.4 71 429,660 231 143,901 1,101,648

Sumber: Statistik Keuangan Ekonomi Indonesia, Statistik Pasar Modal Syariah dan

Statistik Pasar Modal (2014), diolah.

Page 21: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

6

Berdasarkan tabel diatas, terlihat dalam kurun waktu 2014 hanya tiga kali

pertambahan jumlah nilai emisi sukuk korporasi yakni pada bulan Juni, Oktober

dan November. Sedangkan bila dibandingkan dengan obligasi korporasi, SBSN

dan SUN, jumlah nilai emisinya mengalami pertumbuhan di tiap bulannya. Hanya

pada SBSN terjadi penurunan jumlah nilai emisi pada bulan Februari dan

November. Namun secara keseluruhan pertumbuhan obligasi korporasi, SBSN

dan SUN jauh lebih baik bila dibandingkan dengan sukuk korporasi yang

pertumbuhannya lamban.

Tabel 1.3. Perbandingan Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi Bulan

November Tahun 2012, 2013 dan 2014

Tahun Jumlah Nilai Emisi Pertumbuhan (%)

2012-November 9,590.4 21%

2013-November 11,415.4 19%

2014-November 12,727.4 11%

Sumber: Statistik Pasar Modal Syariah OJK, diolah.

Bila membandingkan data nilai emisi sukuk korporasi bulan November

tahun 2012, 2013 dan 2014 terlihat bahwa jumlah nilai emisi sukuk terus

bertambah. Namun pertumbuhannya cenderung melambat. Terlihat pada bulan

2012 jumlah nilai emisi sukuk korporasi tumbuh sebesar 21%. Tahun 2013

jumlah nilai emisi sukuk 11,415.4 tumbuh sebesar 19% dan pada tahun 2014

jumlah nilai emisi sukuk 12,727.4 tumbuh sebesar 11%.

Anggota Dewan Syariah Nasional dan Praktisi Ekonomi Syariah Gunawan

Yasni mengakui bahwa sukuk korporasi memang stagnan. Berbeda dengan sukuk

Page 22: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

7

negara yang tumbuh cukup baik bahkan lebih baik dari Malaysia.11

Besarnya

minat pelaku pasar terhadap SBSN ditandai semakin meningkatnya transaksi

SBSN di pasar sekunder. Selama tahun 2013, total volume transaksi SBSN adalah

sebesar Rp 148,4 triliun meningkat sebesar 98,4 triliun. Demikian pula, frekuensi

transaksi SBSN pada tahun 2013 meningkat menjadi 19.661 kali atau terjadi

peningkatan sebesar 15,31% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 17.050 kali.12

Kegiatan investasi yang merupakan bagian dari kegiatan perekonomian

memerlukan iklim yang kondusif. Iklim investasi kondusif cenderung dikaitkan

dengan perbaikan kondisi makroekonomi dalam negeri.13

Sehingga apabila

kondisi makroekonomi baik maka akan berdampak pada kegiatan investasi

menjadi positif. Menurut Ritonga, sukuk/obligasi perusahaan lebih rentan

terhadap perekonomian dan dalam hal bayar terhadap imbal hasil dan

utang/pembiayaan pokok perusahaan daripada obligasi pemerintah.14

Sehingga

untuk menciptakan kondisi investasi sukuk korporasi yang baik perlu diperhatikan

kondisi perekonomian terutama kondisi makroekonomi dalam negeri.

Jumlah uang beredar merupakan salah satu indikator moneter yang

digunakan oleh pemerintah untuk mencapai sasaran kebijakan ekonomi makro.

Penambahan jumlah uang beredar di pasar akan meningkatkan konsumsi barang-

barang dan jasa-jasa, karena hasrat masyarakat menukarkan uangnya ke dalam

11 Fuji Pratiwi, “Ini Penyebab Sukuk Korporasi Kurang Diminati”, Republika.co.id,

artikel diakses pada 12 November 2014, 16:52 WIB. 12 Otoritas Jasa Keuangan, Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2013. 13 Muhammad Syafii Antonio et all, “Volatilitas Pasar Modal Syariah dan Indikator

Makro Ekonomi; Studi Banding Malaysia dan Indonesia”, Tazkia: Jurnal Liquidity, Vol. 2 No. 1 (Januari-Juni 2013), h.2.

14 Habibullah Ritonga, “Pengaruh Tingkat Inflasi, Rating, Yield, Tenor, Size dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Terhadap Permintaan Sukuk Korporasi Pada Pasar Modal Syariah” (Skripsi S1 FSH, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013), h.7.

Page 23: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

8

bentuk lain yang memberi nilai tambah, seperti barang dan jasa, akan meningkat.

Kecenderungan demikian akan mempengaruhi sektor riil berupa peningkatan

produksi perusahaan untuk memenuhi peningkatan konsumsi.15

Sukuk yang

merupakan salah satu instrumen pendanaan perusahaan dapat diterbitkan untuk

meningkatkan produksi atau memperluas usahanya.

Inflasi merupakan masalah yang tidak dapat dihilangkan namun bisa

dikendalikan. Inflasi yang stabil merupakan prasyarat demi terciptanya

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.16

Inflasi yang tinggi dan tidak

stabil akan berdampak buruk bagi perekonomian, salah satunya kegiatan investasi.

Kurs merupakan nilai tukar yang mempengaruhi kegiatan perekonomian.

Dimana bila nilai tukar tidak stabil dan melonjak naik akan mempengaruhi harga

barang domestik dan barang impor. Harga barang yang tinggi akan meningkatkan

biaya produksi sehingga akan mengganggu kegiatan investasi dan perekonomian

negara.

BI rate merupakan salah satu instrumen dalam kebijakan moneter yang

bertujuan mempengaruhi perekonomian dalam negeri. BI rate akan

mempengaruhi perkembangan suku bunga pasar. Dimana bila suku bunga naik

akan meningkatkan keinginan investor untuk menaruh dananya pada bank,

sebaliknya bila suku bunga rendah investor akan lebih tertarik membeli sekuritas-

sekuritas pasar modal dibandingkan menaruh dananya pada bank.

Deposito Mudharabah merupakan salah satu instrumen investasi pada bank

syariah dengan keuntungan bagi hasil berdasarkan nisbah yang disepakati.

15 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Pres, 2010),

h.281. 16 Diadaptasi dari www.bi.go.id pada 19 Oktober 2015.

Page 24: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

9

Deposito mudharabah merupakan penempatan dana yang cukup menarik bagi

masyarakat muslim, selain dikarenakan berlandaskan syariah, deposito

mudharabah lebih aman dikarenakan ketersediaan dananya yang mudah

diprediksi dan nisbah bagi hasil yang pada umumnya lebih tinggi dibandingkan

tabungan mudharabah.17

Sehingga apabila nisbah pada deposito mudharabah

lebih tinggi dibandingkan bunga atau bagi hasil pada sekuritas pasar modal, maka

masyarakat akan lebih tertarik menaruh dananya pada deposito mudharabah.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis

tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh faktor makroekonomi yaitu jumlah

uang beredar, nilai tukar rupiah, BI rate dan bagi hasil deposito mudharabah

terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana respon pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia terhadap

guncangan yang terjadi pada jumlah uang beredar?

2. Bagaimana respon pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia terhadap

guncangan yang terjadi pada inflasi?

3. Bagaimana respon pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia terhadap

guncangan yang terjadi pada nilai tukar?

4. Bagaimana respon pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia terhadap

guncangan yang terjadi pada BI rate?

5. Bagaimana respon pertumbuhan sukuk korporasi terhadap guncangan

yang terjadi pada bagi hasil deposito mudharabah?

17 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), h.91.

Page 25: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

10

6. Faktor makroekonomi apa yang paling mempengaruhi pertumbuhan sukuk

korporasi di Indonesia?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah-masalah yang akan diteliti

sebatas faktor makroekonomi yaitu jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI

rate dan bagi hasil deposito mudharabah yang mempengaruhi pertumbuhan sukuk

korporasi di Indonesia. Pada variabel nilai tukar (kurs), penulis membatasi hanya

nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD), dan pada variabel bagi hasil deposito

mudharabah yang diteliti hanya bagi hasil deposito mudharabah jangka waktu 1

bulan, penelitian dibatasi dengan periode dari tahun 2011 sampai 2015.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan didapati

perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaruh faktor

makroekonomi yaitu jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI rate dan bagi

hasil deposito mudharabah terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia.

Pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ingin dijawab ialah:

1. Bagaimana respon pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia terhadap

guncangan yang terjadi pada jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI

rate, dan bagi hasil deposito mudharabah?

2. Dari variabel-variabel makroekonomi diatas, variabel manakah yang

paling dominan mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi di

Indonesia?

Page 26: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

11

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis respon pertumbuhan sukuk korporasi terhadap guncangan

yang terjadi pada jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI rate dan

bagi hasil deposito mudharabah.

2. Menganalisis variabel diatas yang paling besar pengaruhnya terhadap

pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

1. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam

mengambil kebijakan dan keputusan dalam hal makroekonomi yang

mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi agar kedepannya sukuk

korporasi meningkat pertumbuhannya.

2. Bagi akademisi, penelitian ini bisa dijadikan bahan referensi bagi

penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan penulis tentang

hal terkait lebih dalam lagi dan sebagai wadah dalam mengaplikasikan

ilmu yang telah diperoleh.

Page 27: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

12

G. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

Makro Ekonomi:

Jumlah Uang Beredar

Inflasi

Nilai Tukar (Kurs Valuta Asing)

BI rate

Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Pertumbuhan Sukuk

Korporasi di Indonesia

Uji Akar Unit

Model

Unrestricted

VAR

Uji Stasioner pada

level difference

Stasioner

Stasioner pada

tingkat level Tidak stasioner pada

tingkat level

Data

Terkointegrasi

Uji

Kointegrasi

Data Tidak

Terkointegrasi

Model restricted

VAR (VECM)

Model VAR

in difference

Analisis IRF dan VD

Page 28: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

13

H. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan disajikan latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini akan akan disajikan teori-teori yang terkait dengan

sukuk, investasi, teori portofolio dari permintaan uang, jumlah

uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI rate dan bagi hasil deposito

mudharabah, juga studi review terdahulu.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup penelitian, jenis

penelitian dan sumber data, metode pengumpulan data, metode

analisis data dan operasional variabel penelitian.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dari pengolahan data,

juga interpretasi dan analisis hasil penelitiannya.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran/rekomendasi

dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 29: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Sukuk

1. Pengertian Sukuk

Berdasarkan peraturan nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah,

definisi sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang

bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak

terbagi atas kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset

proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu, atau kepemilikan atas aset proyek

tertentu atau aktivitas investasi tertentu.

Sedangkan menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor

32/DSNMUI/IX/2002 yang dimaksud dengan obligasi syariah (sukuk) adalah

suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan

oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk

membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi

hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh

tempo.1

Pada prinsipnya, sukuk atau obligasi syariah adalah surat berharga sebagai

instrumen investasi yang diterbitkan berdasar suatu transaksi atau akad syariah

1 Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010), h.109.

Page 30: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

15

yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah (sewa),

mudharabah (bagi-hasil), musyarakah, atau yang lain.2

2. Jenis Sukuk

Sukuk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk syariah

sebagai kontrak atau subkontrak utama, yang paling penting adalah shirakah,

ijarah, salam dan istisna. Berikut jenis-jenis sukuk:

a. Sukuk Ijarah

Sukuk ijarah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau

akad ijarah dimana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya

menjual atau menyewakan hak guna (manfaat) atas suatu aset kepada

pihak lain berdasarkan harga sewa dan periode sewa yang disepakati tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.3

Berkat

fleksibilitas pada aturan ijarah, pelaksanaan sekuritisasi kontrak ijarah

merupakan faktor kunci dalam mengatasi masalah-masalah manajemen

likuiditas dan untuk pembiayaan kebutuhan-kebutuhan sektor publik di

negara-negara berkembang. 4

Skema pada penerbitan sukuk Ijarah Al Muntahiya Bittamlik (sale and

lease back) dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

2 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah

(Jakarta: Kencana, 2008), h.139. 3 Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah, “Mengenal Sukuk Instrumen Keuangan

Berbasis Syariah”, Brosur Departemen Keuangan. 4 Nurul Huda dan Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.144.

Page 31: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

16

Gambar 2.1. Skema Penerbitan Sukuk Ijarah

Sumber: Departemen Keuangan, diolah.

1. SPV dan emiten melakukan transaksi jual beli dan disertai dengan

Purchase and Sales Undertaking, dimana emiten menjamin untuk

membeli kembali aset dari SPV pada waktu akhir periode sewa atau

apabila terjadi default.

2. SPV menerbitkan sukuk kepada investor untuk membiayai pembelian

aset.

3. Emiten menyewa kembali aset dari SPV untuk periode yang sama

dengan tenor sukuk yang diterbitkan, dan dilakukan servicing

agreement dimana emiten ditunjuk sebagai agen yang bertanggung

jawab merawat aset.

4. Emiten membayar sewa secara periodik kepada SPV selama masa

sewa.

Emiten

SPV (Penerbit)

Investor

(1) Penjualan

Aset

(2) Penerbitan

Sukuk

Purchase and

Sales

Undertaking

(5) Imbalan

(4) Imbalan (3) Penyewaan

Kembali Sukuk

Page 32: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

17

5. SPV memberikan imbalan kepada investor.

6. Pada saat jatuh tempo, SPV menjual kembali aset kepada emiten

dengan harga yang disepakati yang biasanya sebesar nilai nominal

sukuk. Kemudian SPV melunasi sukuk kepada investor.

b. Sukuk Mudharabah

Sukuk Mudharabah ialah sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian

atau akad mudharabah yang merupakan suatu bentuk kerjasama dimana

satu pihak menyediakan modal (shahibul mal) dan pihak lain menyediakan

tenaga dan keahlian (mudharib), keuntungan akan dibagi berdasarkan

perbandingan yang disepakati sebelumnya. Kerugian yang timbul akan

ditanggung sepenuhnya oleh pemilih modal.5 Berikut gambar dibawah ini

skema pada sukuk mudharabah.

Gambar 2.2. Skema Sukuk Mudharabah

Sumber: Nurul Huda dan Mustafa Edwin, 2008, diolah.

5 Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah, “Mengenal Sukuk Instrumen Keuangan

Berbasis Syariah”, Brosur Departemen Keuangan.

Emiten

Kegiatan

Usaha

2

1

Bagi Hasil

Pendapatan

Investor

Modal

Page 33: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

18

1. Investor menyerahkan modal untuk kegiatan usaha.

2. Emiten menyerahkan keterampilan untuk kegiatan usaha.

3. Keuntungan yang didapatkan dari hasil kegiatan usaha akan dibagikan

kepada investor dan emiten sesuai nisbah yang telah disepakati. Bila

terjadi kerugian maka akan ditanggung oleh pemilik modal yaitu

investor.

4. Pada akhir periode modal pokok akan dikembalikan kepada investor.

c. Sukuk Musyarakah

Sukuk Musyarakah merupakan sukuk yang diterbitkan berdasarkan

perjanjian atau akad musyarakah yang merupakan suatu bentuk kerjasama

antara dua pihak atau lebih untuk menggabungkan modal yang digunakan

untuk membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang telah ada,

atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan atau kerugian akan

ditanggung bersama sesuai dengan partisipasi modal masing-masing

pihak.6

d. Sukuk Istisna

Istisna adalah perjanjian kontrak untuk barang-barang industri yang

memperbolehkan pembayaran tunai dan pengiriman dimasa depan atau

pembayaran di masa depan dari barang-barang yang dibuat berdasarkan

kontrak tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan fasilitas

6 Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah, “Mengenal Sukuk Instrumen Keuangan

Berbasis Syariah”, Brosur Departemen Keuangan.

Page 34: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

19

pembiayaan pembuatan atau pembangunan rumah, pabrik, proyek,

jembatan, jalan, dan jalan tol. 7

e. Sukuk Salam

Salam adalah kontrak dengan pembayaran harga di muka, yang dibuat

untuk barang-barang yang dikirim kemudian. Tidak diperbolehkan

menjual komoditas yang diurus sebelum menerimanya. Kemungkinan

untuk memiliki sertifikat salam yang dapat diperjualbelikan belum dapat

diputuskan. Sejauh ini, para pakar cenderung belum dapat menerimanya. 8

f. Sukuk Murabahah

Sukuk murabahah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan akad

murabahah. Murabahah adalah kotrak jual beli dimana penjual menjual

barangnya kepada pembeli ditambah dengan margin keuntungan.9 Sukuk

murabahah lebih memungkinkan digunakan untuk hal yang berhubungan

dengan pembelian barang untuk sektor publik.10

g. Sukuk Portofolio Gabungan

Bank dapat membuat sekuritas gabungan dari kontrak musyarakah, ijarah

dan beberapa murabahah, salam, istisna’ dan ju’alah (kontrak untuk

melaksanakan tugas tertentu dengan menetapkan pembayaran pada

periode tertentu). Return/risiko pada sekuritas tersebut akan bergantung

pada gabungan kontrak yang dipilih. Contoh yang terkenal dari sukuk

7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.146. 8 Nurul Huda dan Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.147-148. 9 Indah Purnamawati, “Perbandingan Sukuk Dan Obligasi (Telaah Dari Perspektif

Keuangan Dan Akuntansi)”, Jurnal Akuntansi Universitas Jember, t.th., h.64. 10 Nurul Huda dan Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.148.

Page 35: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

20

portofolio gabungan adalah solidarity Trust Sukuk dari IDB untuk 400 juta

$ Amerika yang diterbitkan pada tahun 2003.11

3. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Sukuk

Dalam menerbitkan sukuk terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu:12

a. Emiten, adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran pokok

serta imbal hasil sukuk yang diterbitkan.

b. Special Purpose Vehicle (SPV) adalah badan hukum yang didirikan

khusus untuk kepentingan penerbitan sukuk yang memiliki fungsi (i)

sebagai penerbit sukuk, (ii) counterpart pemerintah dalam transaksi

pengalihan aset, (iii) bertindak sebagai wali amanat (trustee) yang

mewakili kepentingan investor.

c. Investor adalah pihak pemegang setifikat sukuk yang memiliki hak atas

underlying asset yang tidak dibagikan. Oleh karena itu investor berhak

mendapat imbal hasil berupa sewa, marjin atau bagi hasil, tergantung jenis

sukuk.

4. Kriteria Penerbitan Sukuk

Selain kriteria sebagaimana obligasi umum, syarat-syarat untuk menerbitkan

obligasi syariah adalah sebagai berikut:13

a. Aktifitas utama (core business) yang halal tidak bertentangan dengan

substansi Fatwa No 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa tersebut menjelaskan

11 Nurul Huda dan Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.149. 12 Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah, Mengenal Sukuk, Brosur Departemen

Keuangan. 13 Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah (Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Jakarta), h.60.

Page 36: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

21

bahwa jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah islam

diantaranya:

1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

2) Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan

asuransi konvensional.

3) Usaha memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan makanan

dan minuman haram.

4) Usaha memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.

b. Peringkat Investasi grade:

1) Memiliki fundamental usaha yang kuat

2) Memiliki fundamental keuangan yang kuat

3) Memiliki citra yang baik bagi publik

c. Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta Islamic Indeks

(JII).

B. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

Menurut teori ekonomi, investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk

membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam

Page 37: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

22

perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di

masa depan.14

Pada hakikatnya investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.15

2. Jenis Investasi

Pada dasarnya investasi dapat dikelompokkan jenisnya berdasarkan aset,

pengaruh, ekonomi, menurut sumbernya, dan cara penanamannya.

a. Investasi berdasarkan asetnya

Investasi berdasarkan asetnya didasarkan dari aspek modal atau

kekayaannya, yaitu investasi pada aset-aset finansial (financial asset) dan

investasi pada aset-aset riil (real asset). Real asset merupakan investasi

yang berwujud, seperti gedung, kendaraan dan sebagainya. Sedangkan

financial asset merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung

pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas

tersebut.16

Kegiatan investasi yang berada di pasar modal merupakan

bagian dari financial asset.

b. Investasi berdasarkan bentuknya

Merupakan investasi berdasarkan cara menanamkan investasi. Terbagi

menjadi dua yaitu investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi

portofolio merupakan investasi melalui pasar modal seperti saham dan

14 Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik

Hingga Keynesian Baru (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h.366. 15 Abdul Halim, Analisis Investasi (Jakarta: salemba Empat, 2005), h.4. 16 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008), h.37.

Page 38: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

23

obligasi. Sedangkan investasi langsung merupakan investasi dengan jalan

membangun, membeli total, atau mengakuisisi perusahaan.17

c. Investasi berdasarkan pengaruhnya

Terbagi menjadi dua, yaitu autonomus investment dan induced investment.

Autonomous investment adalah investasi yang besar kecilnya tidak

ditentukan oleh pendapatan masyarakat. Investasi ini lebih banyak

dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan induced investment adalah investasi

yang besar kecilnya sangat bergantung pada kondisi pendapatan nasional.

Induced investment umumnya dilakukan oleh pihak swasta.18

d. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya

Terbagi menjadi dua, yaitu investasi yang bersumber dari modal asing

(PMA) dan investasi yang bersumber dari modal dalam negeri (PMDN).19

3. Konsep Marginal Efficiency of Investment (MEI)

Keynes mendasarkan teori mengenai permasalahan investasi baik menentukan

jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi dengan menggunakan

konsep MEI, yaitu investasi akan dijalankan oleh seorang pengusaha bila MEI

masih lebih tinggi dari pada tingkat bunga. Jelasnya investasi ditentukan oleh

faktor-faktor lain diluar interest rate. 20

Kurva dibawah menunjukkan hubungan nilai investasi yang terjadi dengan

tingkat bunga dan perubahan tingkat bunga diikuti dengan perubahan harga

barang modal.

17 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, h.38. 18 Asfia Murni, Ekonomika Makro (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), h.63. 19 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, h.38. 20 Nur Laily dan Budiyono, Teori Ekonomi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013). h.171.

Page 39: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

24

Gambar 2.3. Kurva MEI

i

0 I

Bila tingkat bunga berubah dari turun menjadi , maka investasi bertambah

dari menjadi . Begitupun sebaliknya, bila tingkat bunga naik maka

investasi akan berkurang.

4. Faktor Yang Menentukan Terjadinya Investasi

Faktor yang menentukan terjadinya investasi dalam suatu negara tidak hanya

dipengaruhi oleh besar pendapatan nasional saja, tapi lebih banyak dipengaruhi

oleh faktor di luar pendapatan nasional antara lain:21

(1) Perkembangan tingkat bunga. Bila tingkat bunga (i) naik, akan menurunkan

investasi (I). Sebaliknya bila tingkat bunga turun akan menaikkan investasi.

Kondisi ini terjadi karena investasi selalu bertujuan untuk mencari

keuntungan dimasa depan.

(2) Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi akan meningkatkan efisiensi

dan mengurangi biaya dalam berproduksi. Turunnya biaya produksi

mendorong keinginan untuk memperluas usaha dan melakukan investasi.

(3) Ekspektasi kegiatan ekonomi masa depan. Perkiraan atau ramalan keadaan

perekonomian masa depan suatu negara akan sangat menentukan kondisi

21 Asfia Murni, Ekonomika Makro, h.65.

MEI

Page 40: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

25

investasi saat ini. Disamping perkiraan ekonomi, kondisi perkembangan

politik yang terjadi di suatu negara juga sangat mempengaruhi

perkembangan investasi yang terjadi.

5. Risiko dalam Investasi

Dalam Konteks Portofolio, risiko dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Risiko Sistematis (Systematic Risk)

Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan

melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-

faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya

perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, dan

sebagainya. Risiko ini bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam

bursa saham yang bersangkutan. Risiko ini juga disebut risiko yang tidak dapat

diversifikasi (undiversifiable risk).22

Hanya risiko yang tidak bisa hilang

dengan diversifikasilah yang menjadi relevan dalam perhitungan risiko. Risiko

ini berlaku pula pada sukuk korporasi, sukuk yang merupakan salah satu

instrumen dalam pasar modal syariah juga tidak dapat menghindari risiko

sistemik ini yaitu risiko faktor makro. Oleh karena itu faktor makroekonomi

akan mempengaruhi sukuk korporasi.

b. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan melalui

diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri

tertentu. Fluktuasi risiko ini besarnya berbeda-beda antara satu saham dengan

22 Abdul Halim, Analisis Investasi, h.43-44.

Page 41: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

26

saham lainnya. Karena perbedaan itulah maka masing-masing saham memiliki

tingkat sensitivitas yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Misalnya

faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan

sebagainya.

C. Teori Portofolio dari Permintaan Uang

Teori permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai penyimpan

nilai disebut teori portofolio (portfolio theories). Menurut teori ini, orang-orang

memegang uang sebagai bagian dari portofolio aset mereka. Pada intinya, uang

memberikan kombinasi risiko dan pengembalian yang berbeda dibandingkan aset

lain. Uang juga memberikan pengembalian (nominal) yang aman, sedangkan

harga saham dan obligasi bisa naik dan turun. Jadi, beberapa ekonom

menyarankan rumah tangga untuk memegang uang sebagai bagian dari portofolio

optimal mereka. 23

Teori portofolio memprediksi bahwa permintaan uang seharusnya

bergantung pada risiko dan pengembalian yang diberikan oleh uang dan oleh

berbagai aset selain uang yang bisa dimiliki rumah tangga. Selain itu, permintaan

uang seharusnya juga bergantung pada kekayaan total, karena kekayaan mengukur

besarnya portofolio yang dialokasikan di antara uang dan aset alternatif. Sebagai

contoh, kita bisa menulis fungsi permintaan uang sebagai

= L( , , , W),

dimana adalah pengembalian riil yang diharapkan atas saham, adalah

pengembalian obligasi riil yang diharapkan, adalah tingkat inflasi yang

23 N. Gregory Mankiw, Macroeconomics (Jakarta: Erlangga, 2003), h.482-483.

Page 42: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

27

diharapkan, dan W adalah kekayaan riil. Kenaikan dalam atau menurunkan

permintaan uang, karena aset lain menjadi lebih menarik. Kenaikan dalam juga

menurunkan permintaan uang, karena uang menjadi kurang menarik. Kenaikan

dalam W meningkatkan permintaan uang, karena kekayaan yang lebih tinggi

berarti portofolio yang lebih besar. 24

Teori portofolio merupakan teori permintaan uang yang lebih masuk akal

jika kita mengadopsi ukuran uang yang lebih luas. Ukuran uang yang lebih luas

mencakup berbagai aset yang mendominasi mata uang dan rekening cek. M2,

misalnya, meliputi rekening tabungan dan reksadana pasar uang. Ketika mengkaji

mengapa orang memegang aset dalam bentuk M2, bukan obligasi atau saham,

pertimbangan risiko dan pengembalian portofolio mungkin menjadi alasan utama.

Jadi, meskipun mungkin tidak masuk akal ketika diterapkan pada M1, pendekatan

portofolio terhadap permintaan uang merupakan teori yang baik untuk

menjelaskan permintaan terhadap M2 dan M3.25

D. Jumlah Uang Beredar

Uang beredar adalah semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian,

yaitu jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam

bank-bank umum.

Pengertian uang beredar atau money supply perlu dibedakan menjadi dua

pengertian, yaitu pengertian yang terbatas dan pengertian yang luas. Dalam

pengertian yang terbatas uang beredar adalah mata uang dalam peredaran

24 Tandelin (2001) dalam Novie Illya Sasanti, “Analisis Pengaruh Variabel-variabel

MakroEkonomi terhadap Pertumbuhan Obligasi Pemerintah di Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, 2008), h.13.

25 N. Gregory Mankiw, Macroeconomics, h.483.

Page 43: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

28

ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh perseorangan-perseorangan,

perusahaan-perusahaan, dan badan-badan pemerintah. Dalam pengertian yang

luas uang beredar meliputi: (i) mata uang dalam peredaran. (ii) uang giral dan (iii)

uang kuasi. Uang kuasi terdiri dari deposito berjangka, tabungan, dan rekening

(tabungan) valuta asing milik swasta domestik. Uang beredar menurut pengertian

yang luas dinamakan sebagai likuiditas perekonomian atau M2, sedangkan

pengertian yang sempit uang beredar disebut M1. 26

Dalam efek substitusi atau substitution effect, semakin banyak uang yang

diterima seseorang, akan semakin besar hasrat orang tersebut untuk menukarkan

uangnya dengan barang dan jasa yang dapat memberi nilai tambah kegunaan yang

lebih besar. Dalam skala yang luas, dalil ini juga berlaku di pasar. Penambahan

jumlah uang beredar di pasar, akan meningkatkan hasrat masyarakat menukarkan

uangnya ke dalam bentuk lain yang memberi nilai tambah, seperti barang dan

jasa. Kecenderungan demikian akan mempengaruhi sektor riil, berupa

peningkatan produksi dan kegiatan investasi yang semakin meluas.27

Sukuk

merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat

dalam menggunakan likuiditas uangnya, sehingga dengan meningkatnya jumlah

uang beredar maka akan meningkatkan investasi sukuk.

26 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Pres, 2010),

h.281. 27 Aulia Pohan, Potret Kebijakan Moneter Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2008), h. 6.

Page 44: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

29

E. Inflasi

Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat harga

secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Laju inflasi merupakan

tingkat perubahan secara umum untuk berbagai jenis produk dalam rentang waktu

tertentu misalnya per bulan, per triwulan atau per tahun.28

Terdapat tiga indikator untuk menghitung laju inflasi yaitu:

(a). Indeks harga konsumen (consumers price index), Indeks harga konsumen

mengukur biaya sekelompok barang dan jasa di pasar.

(b). Indeks harga produsen atau perdagangan besar (wholesale price index),

Indeks harga produsen mengukur harga pada tingkat produsen atau pedagang

besar.

(c). Indeks harga implisit (GNP deflator), Indeks harga ini merupakan perubahan

harga atau nilai dari seluruh komponen GNP (yang terdiri dari konsumsi,

investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor netto).29

Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi

pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukan

bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam

melakukan konsumsi, investasi dan produksi yang pada akhirnya akan

menurunkan pertumbuhan ekonomi.30

Sehingga ketidakstabilan inflasi akan

mengganggu pertumbuhan ekonomi dan mengganggu kegiatan investasi

khususnya.

28 Asfia Murni, Ekonomika Makro, h.203 29 Asfia Murni, Ekonomika Makro, h.39 30 Diadaptasi dari www.bi.go.id pada 18 Agustus 2015.

Page 45: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

30

F. Nilai Tukar (Kurs Valuta Asing)

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau niai

mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta

asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan,

yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang

asing.31

Kurs merupakan informasi penting bagi pelaku bisnis, terutama berkaitan

dengan perencanaan usahanya mengenai kebutuhan maupun penghasilan dalam

valuta asing. Perubahan nilai kurs menimbulkan peluang (terutama bagi

spekulan), dan risiko bagi para pengusaha.32

Pengelolaan nilai tukar yang realistis dan perubahan yang cukup rendah

dapat memberikan kepastian dunia usaha merupakan suatu hal yang penting

dalam peningkatan investasi maupun kegiatan yang berorientasi pada ekspor.33

Bila perusahaan menerbitkan obligasi dan dijual diluar negeri atau

melakukan pinjaman dalam mata uang asing, tentu perusahaan tersebut akan

mengalami risiko kurs, dan selanjutnya akan mempengaruhi biaya utang (Cost Of

Debt) tersebut.34

Nilai tukar yang melonjak-lonjak secara drastis tak terkendali akan

menyebabkan kesulitan pada dunia usaha dalam merencanakan usahanya terutama

bagi mereka yang mendatangkan bahan baku dari luar negeri atau menjual

barangnya ke pasar ekspor. Penyesuaian nilai tukar rupiah yang telalu cepat akan

31 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, h.397. 32 Henry Faizal Noor, Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan

Ekonomi Masyarakat (Jakarta: PT Indeks, 2009), h.262. 33 Aulia Pohan, Potret Kebijakan Moneter Indonesia, h.55 34 Henry Faizal Noor, Investasi, h.271.

Page 46: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

31

dapat mendorong pengaliran modal ke luar negeri. Oleh karena itu, pengelolaan

nilai mata uang yang relatif stabil menjadi salah satu faktor moneter yang

mendukung perekonomian secara makro. 35

G. BI rate

Pengertian BI rate menurut Bank Indonesia adalah suku bunga kebijakan

yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI rate diumumkan oleh dewan

gubernur Bank Indonesia setiap rapat dewan gubernur bulanan dan

diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui

pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai

sasaran operasional kebijakan moneter.36

Kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah bisa bersifat ekspansif atau

kontraktif tergantung sasaran yang ingin dituju oleh BI. Untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, BI akan melakukan ekspansi moneter. Ekspansi moneter

yang dilakukan melalui kebijakan suku bunga selain mendorong masyarakat

menukarkan uangnya dengan barang dan jasa, juga dapat mendorong masyarakat

menukarkan uangnya ke dalam bentuk aset keuangan (financial assets). Preferensi

masyarakat untuk membeli aset tersebut akan mengakibatkan kenaikan harga-

harga aset keuangan yang berarti pula terjadinya penurunan suku bunga dari aset

keuangan tersebut. Penurunan suku bunga tersebut akan mengurangi biaya modal

35 Aulia Pohan, Potret Kebijakan Moneter Indonesia, h.55 36 Diadaptasi dari www.bi.go.id pada 18 Agustus 2015.

Page 47: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

32

(cost of capital) dan pada gilirannya akan mendorong kegiatan produksi dan

investasi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.37

Hal ini serupa dengan Teori Keynes bahwa investasi berhubungan negatif

dengan tingkat suku bunga.38 Juga teori capital asset pricing model (CAPM) yang

menjelaskan bahwa kenaikan tingkat suku bunga yang bebas resiko akan

mengurangi tingkat keuntungan yang diharapkan pada investasi saham, sehingga

kenaikan tingkat suku bunga akan menyebabkan menurunnya minat investasi di

pasar modal.

H. Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Deposito, menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 adalah investasi

dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/UUS.39

Dalam prinsip mudharabah, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib

(pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik

dana). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank Syariah dapat melakukan

berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta

mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak

ketiga.40

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank Syariah akan

membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati

37 Aulia Pohan, Potret Kebijakan Moneter Indonesia, h.6. 38 Muhammad Syafii Antonio et all, Volatilitas Pasar Modal Syariah, h.6. 39 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), h.91. 40 Adiwarman A. Karim, Bank Syariah Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009). h.303.

Page 48: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

33

dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam mengelola dana tersebut,

bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan disebabkan oleh

kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalah mis-management (salah urus),

bank bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut.41

Deposito mudah diprediksi ketersediaan dananya karena terdapat jangka

waktunya, sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi hasil yang

diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibandingkan tabungan

mudharabah dikarenakan penarikan untuk deposito terdapat jangka waktunya.42

Deposito mudharabah merupakan instrumen investasi pada perbankan

syariah yang sudah tidak asing lagi bagi investor muslim untuk menempatkan

kelebihan dananya. Selain sudah lama dikenal, ketersediaan dananya yang mudah

diprediksi menjadikan deposito mudharabah instrumen investasi yang aman, dan

nisbah bagi hasil yang tinggi pada deposito mudharabah akan meningkatkan

keinginan masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen tersebut sehingga

menurunkan keinginan masyarakat untuk berinvestasi pada sukuk.

41Adiwarman A. Karim, Bank Syariah Analisis Fiqh dan keuangan, h.304. 42Ismail, Perbankan Syariah, h.91.

Page 49: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

34

I. Studi Review Terdahulu

No Nama

Pengarang dan

Judul Penelitian

Tujuan Penelitian Metode

Penelitian

Kesimpulan

1 Khairul Fadhli

(2014), Analisis

Pengaruh

Indikator Makro

Ekonomi

Terhadap

Volume

Transaksi Surat

Berharga

Syariah Negara

(Periode 2010-

2013).

Untuk

menganalisis

signifikansi dan

tingkat pengaruh

inflasi, SBIS,

jumlah uang

beredar, dan kurs

rupiah terhadap

volume transaksi

SBSN dalam

jangka pendek

dan maupun

jangka panjang

Metode

Error

Correction

Model

(ECM)

Inflasi berpengaruh

signifikan pada

jangka panjang,

dan mempunyai

hubungan negatif

terhadap volume

transaksi SBSN,

sedangkan kurs

rupiah terhadap

USD berpengaruh

signifikan pada

jangka pendek, dan

mempunyai

hubungan negatif

terhadap volume

transaksi SBSN di

pasar sekunder.

2 Mustika Rini

(2012), Obligasi

Syariah (Sukuk)

dan Indikator

Makro Ekonomi

Indonesia :

Sebuah Analisis

Vector Error

Correction

Model.

Menganalisis

faktor-faktor

makroekonomi

yang

mempengaruhi

penerbitan sukuk

di Indonesia,

Menganalisis

pengaruh sukuk

terhadap indikator

makroekonomi

yaitu inflasi,

pengangguran,

pertumbuhan

ekonomi dan

jumlah uang

beredar,

Menganalisis

implikasi

kebijakan yang

akan diambil

pemerintah terkait

hubungan

penerbitan sukuk

Metode

Vector

Error

Correction

Model

(VECM).

Periode Mei

2006

sampai

Desember

2010

Pada jangka

pendek penerbitan

sukuk tidak

dipengaruhi oleh

seluruh variabel

makroekonomi

yang diamati. Pada

jangka panjang

penerbitan sukuk

dipengaruhi oleh

indikator

makroekonomi,

yaitu pertumbuhan

ekonomi, jumlah

uang beredar,

pengangguran

terbuka, inflasi, dan

bonus SBIS.

Sedangkan

berdasarkan uji

FEDV dan Uji

kausalitas Granger

pada penelitian

didapatkan hasil

Page 50: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

35

dan indikator

makroekonomi

bahwa pada masa

yang akan datang

penerbitan sukuk

memiliki dampak

terhadap

pertumbuhan

ekonomi dan

pengangguran.

3 Novie Illya

Sasanti (2008),

Analisis

Pengaruh

Variabel-

variabel

MakroEkonomi

Terhadap

Pertumbuhan

Obligasi

Pemerintah di

Indonesia

Menganalisis

pengaruh

variabel-variabel

makroekonomi

yaitu jumlah uang

beredar, laju

inflasi,

pendapatan

nasional, tingkat

suku bunga SBI,

nilai tukar riil,

dan suku bunga

deposito terhadap

obligasi

pemerintah di

Indonesia dan

menganalisis

variabel ekonomi

manakah yang

paling dominan

mempengaruhi

pertumbuhan

obligasi

pemerintah.

Analisis

kuantitatif

Vector Auto

Regression

(VAR) dan

dilanjutkan

menggunak

an Vector

Error

Correction

Model

(VECM).

Periode

1999

sampai

2007.

Dalam jangka

pendek variabel

ekonomi yang

berpengaruh positif

terhadap

pertumbuhan

obligasi pemerintah

ialah obligasi

pemerintah riil itu

sendiri, suku bunga

deposito, nilai

tukar riil, laju

inflasi. Sedangkan

yang berpengaruh

negatif adalah

jumlah uang

beredar,

pendapatan

nasional, suku

bunga SBI. Dalam

jangka panjang,

variabel yang

berpengaruh positif

ialah suku bunga

SBI dan

pendapatan

nasional,

sedangkan yang

berpengaruh

negatif adalah suku

bunga deposito.

4 Dicky Agung

Prasetio (2013),

Analisis Faktor-

Faktor Makro

Ekonomi yang

Mempengaruhi

Untuk

memperoleh bukti

empiris pengaruh

inflasi, jumlah

uang beredar, BI

rate dan kurs

Metode

Analisis

Regresi

Berganda

(OLS).

Periode

Secara simultan

variabel inflasi,

jumlah uang

beredar, kurs

rupiah, dan BI rate

memiliki pengaruh

Page 51: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

36

Fee ijarah

Default Sukuk

PT Berlian Laju

Tanker

terhadap fee

ijarah default

sukuk BLTA,

juga menganalisis

besarnya

pengaruh variabel

dependen tersebut

terhadap variabel

independennya

2007

sampai

2011

signifikan terhadap

feei jarah default

sukuk. Sedangkan

secara parsial

hanya variabel

inflasi dan jumlah

uang beredar yang

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

fee ijarah default

sukuk.

5 Mohammad

Agus Khairul

Wafa (2010),

Analisa Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Tingkat

Permintaan

Sukuk Ritel-I

Mengukur tingkat

signifikansi

variabel dependen

yakni harga sukuk

negara ritel,

tingkat suku

bunga deposito

perbankan, nisbah

bagi hasil

deposito

perbankan

syariah, dan harga

obligasi lain

terhadap

permintaan sukuk

ritel-I

Metode

Vector Auto

regressive p

(VAR[p]).

Periode

Maret 2009-

Juni 2010

Variabel dependen

secara bersama-

sama dan parsial

mempunyai

pengaruh yang

signifikan terhadap

tingkat permintaan

sukuk negara ritel.

Persamaan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya ialah pada

penelitian Khairul Fadly sama-sama meneliti pengaruh faktor makroekonomi

terhadap variabel dependen yang diteliti. Pada penelitian Mustika Rini sama-sama

meneliti pengaruh faktor makroekonomi terhadap variabel dependen yang diteliti,

juga menggunakan metode penelitian yang sama. Pada penelitian Novie Illya

Sasanti sama-sama meneliti pengaruh faktor makroekonomi terhadap variabel

dependen yang diteliti, juga menggunakan metode penelitian yang sama. Pada

Page 52: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

37

penelitian Dicky Agung Prasetio sama-sama meneliti pengaruh faktor

makroekonomi terhadap variabel dependen yang diteliti.

Perbedaan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya ialah

penelitian ini ingin meneliti respon pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia

terhadap guncangan yang terjadi pada faktor makroekonomi yaitu jumlah uang

beredar, inflasi, nilai tukar rupiah, BI rate dan bagi hasil deposito mudharabah,

juga meneliti variabel makroekonomi mana yang paling besar mempengaruhi

pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia, dimana penelitian ini menggunakan

data sekunder dari tahun 2011 sampai 2015, dan menggunakan metode VECM.

Page 53: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah membahas variabel bebas

(independent variable) yaitu Jumlah Uang Beredar ( ), Inflasi , Nilai Tukar

Rupiah ( Suku Bunga BI rate ( Bagi Hasil Deposito Mudharabah ( ),

dan variabel terikat (dependent variable) yaitu Pertumbuhan Sukuk Korporasi

(Y). Data yang digunakan merupakan data bulanan dari bulan Januari 2011

sampai April 2015.

B. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang

digunakan ialah data sekunder berupa data deret waktu bulanan (time series) dari

bulan Januari 2011 sampai April 2015. Data Jumlah Uang Beredar (M2) didapat

dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sedangkan Inflasi (IHK), Nilai Tukar Rupiah,

BI rate, dan Bagi Hasil Deposito Mudharabah didapat dari Bank Indonesia (BI).

Dan data Total Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi didapat dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

Tabel 3.1. Variabel, Simbol, Satuan dan Sumber Data

Variabel Simbol Satuan Sumber Data

Pertumbuhan Sukuk Korporasi LNSUKUK Milyar Rupiah OJK

Jumlah Uang Beredar LNM2 Milyar Rupiah BPS

Inflasi IHK Persen (%) BI

Nilai Tukar LNKURS $/Rp BI

BI rate RBI Persen (%) BI

Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

DPST Persen (%) BI

Page 54: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

39

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah berupa studi

dokumentasi, dimana data-data diperoleh dari situs resmi yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan ialah metode

kuantitatif untuk menghitung data-data dalam penelitian ini. Penelitian

menggunakan model Vector Auto Regression (VAR) apabila data dalam

penelitian ini stasioner, namun bila data tidak stasioner dan terdapat hubungan

kointegrasi antara variabel-variabelnya maka penelitian akan menggunakan model

Vector Error Correction Model (VECM). Data-data tersebut akan diolah dengan

menggunakan perangkat lunak (software) Eviews 6 dan Microsoft Excel.

1. Vector Auto Regression (VAR)

Metode VAR pertama kali dikemukakan oleh Christopher Sims. VAR

dikembangkan oleh sims sebagai bentuk kritik atas metode simultan. Sims

berpendapat bila suatu kelompok variabel tersebut simultan seharusnya

semua variabel mempunyai posisi yang sama.

Pada umumnya model ekonometrika berbentuk persamaan simultan yaitu

model yang dibangun berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, dimana

diharuskan adanya penetapan variabel endogen dan eksogen. Namun menurut

Sims apabila dalam penetapan model peneliti tidak memiliki kepastian

apakah suatu variabel endogen atau eksogen maka untuk pembentukan model

Page 55: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

40

yang melibatkan banyak variabel sebaiknya memperlakukan semua variabel

menjadi variabel endogen.

Metode VAR memperlakukan semua variabel secara simetris tanpa

mempermasalahkan variabel endogen dan eksogen atau dengan kata lain

model ini memperlakukan seluruh variabel sebagai variabel endogen.

Pendekatan yang digunakan dalam metode VAR merupakan pendekatan non-

struktural, yakni menggambarkan hubungan kausalitas antar variabel.1

Model VAR memiliki beberapa kelebihan, antara lain:2

a. Kemudahan dalan estimasi, metode Ordinary Least Square (OLS) dapat

diaplikasikan pada tiap persamaan secara terpisah

b. Forecast atau peramalan yang dihasilkan pada beberapa kasus ditemukan

lebih baik daripada yang dihasilkan oleh model persamaan simultan yang

kompleks

c. Dalam sistem VAR terdapat Impulse Response Function (IRF) untuk

melacak respon dari variabel dependen terhadap shock dari error term

d. Terdapat Variance Decomposition untuk memberikan informasi mengenai

pentingnya masing-masing error term dalam mempengaruhi variabel-

variabel dalam VAR.

Disamping kelebihan, model VAR juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

a. Tidak menjelaskan variabel eksogen secara akurat karena model VAR

bersifat ateoritis sehingga ada beberapa informasi yang hilang

1 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta:

Gramata Publishing, 2013), h.261-265. 2 Gujarati (2003) dalam Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian

Ekonomi Islam, h.268.

Page 56: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

41

b. Karena terbebas dari teori-teori, sehingga kurang tepat untuk meramalkan

evaluasi analisa kebijakan yang diterapkan

c. Tidak ada ketentuan jumlah maksimal panjang lag. Sehingga apabila

banyak persamaan yang digunakan akan memperbesar derajat bebas

dengan semua masalah yang bersangkutan

d. Pada model VAR, jika model terdiri dari gabungan I(0) dan I(1) maka

tidak mudah mentransformasikan data tersebut

e. Koefisien secara individu sulit di interpretasikan, sehingga praktisi

menginterpretasikannya dengan Impulse Response Function (IRF).

2. Model Vector Auto Regression (VAR)

Model Vector Auto Regression (VAR) disebut dengan persamaan ADL

berganda. Untuk mendefinisikan model VAR, diasumsikan bahwa kedua

variabel X dan Y bersifat stasioner, maka kausalitas dapat diuji dengan dua

persamaan ADL(p,q)3

= + t + +...+ + +...+ + .........(3.1)

dan

= + t + +...+ + +...+ + ........(3.2)

kedua persamaan ini membentuk model VAR. Secara umum, VAR untuk k-

variabel akan terdiri dari k-persamaan (yaitu setiap satu persamaan

merupakan persamaan dengan salah satu variabel sebagai variabel dependen,

dan variabel independen adalah lag dari seluruh variabel yang lain, dan

mungkin ditambah komponen trend deterministik). Dalam praktik digunakan

3 Dedi Rosadi, Ekonometirka & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan EViews

(Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h.213-214.

Page 57: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

42

nilai lag yang sama untuk semua variabel, sehingga diperoleh model VAR(p).

Bentuk umum model VAR(p) dengan k-variabel endogen = ( ..., )

dapat ditulis sebagai berikut:

= +...+ + + .........................................................(3.3)

dimana :

, = (i= 1,...,p) adalah matriks koefisien berdimensi

= proses white noise berdimensi k dan time invariant positive definite

matriks =

Matriks C = matriks koefisien dari m-variabel independen yang mungkin

masuk ke dalam model dengan dimensi kxm

= vector kolom berdimensi mx1 yang memuat semua variabel independen

yang mungkin masuk ke dalam model seperti konstanta, trend, variabel

dummy dan/atau variabel dummy musiman.

3. Uji Stasioneritas

Uji Stasioneritas merupakan langkah awal dalam mengestimasi model VAR.

Uji stasioneritas dimaksudkan agar estimasi regresi yang dihasilkan tidak

mengandung fenomena nonsense regression (spurious regression). Kejadian

tersebut menggambarkan hubungan variabel yang terlihat signifikan secara

statistik namun sebenarnya tidak memiliki hubungan.4

Cara menguji stasioneritas ialah dengan menggunakan uji akar unit (unit root

test). Uji akar unit yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan

Augmented Dickey-Fuller (ADF) test. Data stasioner apabila hasil nilai t-

4 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h.271.

Page 58: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

43

Statistic ADF lebih besar dari nilai test critical value nya. Hasil data time

series yang stasioner berujung pada penggunaan VAR dengan metode

standar, sedangkan bila data time series tidak stasioner maka berimplikasi

pada dua metode VAR, yaitu VAR dalam bentuk difference atau VECM.

Keberadaan data yang tidak stasioner meningkatkan kemungkinan adanya

hubungan kointegrasi antara variabel.

4. Penetapan Lag Optimal

Penetapan lag sangatlah penting dalam model VAR, karena jika lag yang

ditentukan terlalu sedikit menyebabkan model tidak dapat secara tepat

mengestimasi actual error sehingga dan standar kesalahan tidak diestimasi

dengan baik, sedangkan jika lag yang ditentukan terlalu banyak akan

mengurangi degrees of freedom.5

Penetapan lag optimal dapat ditentukan dengan melihat kriteria yang

ditentukan oleh Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz Information

Criterion (SIC), Hannan-Quin Information Criterion (HQ), dan Likelihood

Ratio (LR).

5. Uji Stabilitas VAR

Uji stabilitas VAR penting untuk melihat apakah model pada VAR stabil atau

tidak, karena jika model VAR tidak stabil maka hasil analisis IRF dan VD

menjadi tidak valid.

5 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h.273.

Page 59: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

44

Stabilitas sistem VAR dilihat dari nilai inverse roots karakteristik AR

polinomialnya.6 Hal ini dapat dilihat dari AR Root Table dan AR Root graph.

Model VAR dikatakan stabil bila seluruh akar unitnya memiliki modulus

lebih kecil dari satu dan terletak didalam unit circle.

6. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi digunakan untuk mengetahui keberadaan hubungan jangka

panjang antar variabel-variabel yang tidak stasioner, dimana walaupun secara

individual tidak stasioner namun kombinasi linier dari dua atau lebih

variabel-variabel tersebut stasioner.7 Untuk menguji kointegrasi umumnya

digunakan metode uji Johansen. Variabel dinyatakan terkointegrasi apabila

nilai trace statistic dari hasil penelitian lebih besar dari nilai critical value.

7. Model Umum Vector Error Correction Model (VECM)

Teknik untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju pada

keseimbangan jangka panjang disebut Vector Error Correction Model

(VECM). VECM adalah bentuk VAR yang terestriksi. Restriksi tambahan

harus diberikan karena variabel mengandung unit root namun berkointegrasi.

Seperti model VAR, model VECM memiliki satu persamaan untuk setiap

variabel (sebagai variabel dependen), namun untuk setiap persamaan

digunakan model ECM.8

= + + + +...+ + +...+

+ .............................................................................................................(3.4)

6 Mustika Rini, “Obligasi Syariah (Sukuk) dan Indikator Makro Ekonomi Indonesia:

Sebuah Analisis VECM,” (skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, 2012), h.45. 7 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h.274. 8 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu dengan EViews, h.217.

Page 60: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

45

dan

= + + + +...+ + +...+

+ ............................................................................................(3.5)

dimana = .

Estimasi model VECM dan analisis model VECM ekuivalen dengan analisis

pada model VAR.

8. Uji Diagnostik Pada Model VECM

Setelah model VECM diperoleh, tahap selanjutnya ialah melakukan uji

diagnostik terhadap model VECM, salah satunya dengan memeriksa adanya

korelasi serial antar residual pada beberapa lag dengan menggunakan uji

Portmanteau. Apabila hasil estimasi dalam penelitian menunjukkan nilai

probabilitas lebih besar dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

komponen autokorelasi sehingga model tersebut merupakan model yang baik.

9. Impulse Response Function (IRF)

Analisis IRF bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang

dibutuhkan bagi suatu variabel dalam memberikan respon atas perubahan

yang terjadi pada variabel lainnya. IRF mampu melacak pengaruh

kontemporer dari inovasi (shock) suatu variabel tertentu sebesar satu standar

deviasi terhadap nilai-nilai variabel endogen dalam sistem pada saat ini dan

yang akan datang.9

IRF dapat juga menunjukkan tanda dari multiplier

9 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Islam, h.274.

Page 61: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

46

dinamis, namun tidak dapat menunjukkan ukuran dan besarnya pengaruh

perubahan dalam sistem.10

10. Variance Decomposition (VD)

Variance Decomposition merupakan analisis yang menyusun perkiraan error

variance suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan antara variance

sebelum dan sesudah shock dari diri sendiri maupun shock yang berasal dari

variabel lain.11

Analisis VD digunakan untuk memprediksi kontribusi

persentase varians setiap variabel terhadap variabel lainnya pada saat ini dan

periode kedepannya. Sehingga dapat mengetahui shock variabel mana yang

paling penting terhadap perubahan variabel lainnya dalam masa penelitian.12

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Di

dalam penelitian ini terdapat lima variabel bebas, yaitu:

a. Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar dalam penelitian ini ialah uang beredar dalam

pengertian luas (likuiditas perekonomian) yaitu mata uang dalam

peredaran ditambah uang giral dan uang kuasi. Uang kuasi terdiri dari

deposito berjangka, tabungan, dan rekening (tabungan) valuta asing milik

swasta domestik.

10 Novie Illya Sasanti, “Analisis Pengaruh Variabel-variabel MakroEkonomi terhadap

Pertumbuhan Obligasi Pemerintah di Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, 2008), h.49.

11 Novie Illya Sasanti, “Analisis Pengaruh Variabel-variabel MakroEkonomi”, h.38. 12 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Islam, h.275.

Page 62: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

47

b. Inflasi

Inflasi ialah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.

Indikator yang sering digunakan dalam menghitung inflasi adalah Indeks

Harga Konsumen (IHK).

c. Nilai Tukar

Pengertian nilai tukar dalam penelitian ini ialah banyaknya rupiah yang

dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Mata uang asing

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah USD. Sehingga banyaknya

rupiah untuk memperoleh satu unit USD.

d. BI rate

BI rate ialah suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) dalam

menjalankan kebijakan moneternya.

e. Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Bagi hasi deposito mudharabah ialah nisbah bagi hasil yang diberikan

oleh bank untuk nasabah karena penempatan dananya pada deposito

mudharabah. Nisbah bagi hasil deposito mudharabah dalam penelitian ini

ialah deposito mudharabah dalam jangka waktu 1 bulan.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang memberikan reaksi/respons jika

dihubungkan dengan variabel bebas.13

Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah pertumbuhan sukuk korporasi dimana dalam penelitian ini

13 Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2009), h.11.

Page 63: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

48

pertumbuhan sukuk korporasi dapat dilihat dari total keseluruhan jumlah nilai

emisi sukuk korporasi di Indonesia.

Page 64: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

49

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Data Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat bagaimana tren atau

perkembangan data pada variabel penelitian yang akan diteliti, yaitu data

pertumbuhan sukuk korporasi, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar rupiah,

BI rate, dan bagi hasil deposito mudharabah.

1. Pertumbuhan Sukuk Korporasi

Tren data pertumbuhan sukuk korporasi dari tahun 2011 sampai April

2015 ialah meningkat setiap tahunnya, walaupun dalam waktu satu tahun nilai

emisi sukuk korporasi hanya bertambah beberapa kali. Hal ini dapat dilihat dari

tabel dibawah ini.

Tabel 4.1. Data Jumlah Nilai Emisi Sukuk Korporasi (Januari 2011-

April 2015)

Bulan Tahun

2011(1) 2012(5) 2013(4) 2014(4) 2015(1)

Jan 7,815.0 7,915.40 9,790.40 11,994.4 12,956.40

Feb 7,815.0 7,915.40 10,169.40 11,994.4 12,956.40

Mar 7,815.0 7,915.40 11,294.40 11,994.4 12,956.40

Apr 7,915.4 7,915.40 11,294.40 11,994.4 13,517.00

Mei 7,915.4 8,165.40 11,294.40 11,994.4 -

Jun 7,915.4 9,265.40 11,415.40 12,294.4 -

Jul 7,915.4 9,390.40 11,415.40 12,294.4 -

Ags 7,915.4 9,390.40 11,415.40 12,294.4 -

Sep 7,915.4 9,390.40 11,415.40 12,294.4 -

Okt 7,915.4 9,390.40 11,415.40 12,594.4 -

Nov 7,915.4 9,590.40 11,415.40 12,727.4 -

Des 7,915.4 9,790.40 11,994.40 12,917.4 -

Page 65: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

50

Jumlah nilai emisi pada awal tahun 2011 ialah sebesar 7.815 miliar

rupiah. Pada bulan April jumlah nilai emisi sukuk korporasi bertambah

menjadi 7,915.4 miliar rupiah. Jumlah tersebut tidak bertambah lagi sampai

akhir bulan Desember 2011. Dengan demikian pada tahun 2011 sukuk

korporasi hanya tumbuh satu kali.

Pada awal tahun 2012 jumlah nilai emisi sukuk korporasi ialah sebesar

7,915.4 miliar rupiah. Pada bulan Mei, Juni, dan Juli nilai emisi sukuk

korporasi bertambah berturut-turut. Lalu dua bulan terakhir yaitu di bulan

November dan Desember terjadi peningkatan nilai emisi, sehingga di tahun

2012 sukuk korporasi mengalami pertumbuhan nilai emisi sebanyak lima kali

dengan jumlah nilai emisi terakhir sebesar 9,790.4 miliar rupiah diakhir tahun.

Pada tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah nilai emisi sebanyak empat

kali yaitu dibulan Februari, Maret, Juni dan Desember. Dimana pada awal

tahun jumlah nilai emisi sukuk korporasi ialah sebesar 9,790.4 miliar rupiah

dan diakhir tahun sebesar 11,994.4 miliar rupiah.

Pada tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah nilai emisi sebanyak empat

kali yaitu dibulan Juni, Oktober, November dan Desember. Dimana pada awal

tahun jumlah nilai emisi sebesar 11,994.4 miliar rupiah dan diakhir tahun

sebesar 12,917.4 miliar rupiah.

Sedangkan di tahun 2015 dari bulan Januari sampai bulan April terjadi

peningkatan jumlah nilai emisi sebanyak satu kali pada bulan April. Dimana

pada awal tahun jumlah nilai emisi ialah sebesar 12,956.4 miliar rupiah dan

diakhir tahun sebesar 13,517 miliar rupiah.

Page 66: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

51

2. Jumlah Uang Beredar

Tren data jumlah uang beredar dari bulan Januari 2011 sampai April

2015 ialah meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah

ini.

Tabel 4.2. Data Jumlah Uang Beredar (Januari 2011-April 2015)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Jan 2,436,679 2,854,978 3,268,789 3,652,145 4,174,826

Feb 2,420,191 2,849,796 3,280,420 3,642,809 4,218,123

Mar 2,451,357 2,911,920 3,322,529 3,660,298 4,246,361

Apr 2,434,478 2,927,259 3,360,928 3,730,101 4,274,906

Mei 2,475,286 2,992,057 3,426,305 3,789,058 -

Jun 2,522,784 3,050,355 3,413,379 3,865,758 -

Jul 2,564,556 3,054,836 3,506,574 3,895,835 -

Ags 2,621,346 3,089,011 3,502,420 3,895,116 -

Sep 2,643,331 3,125,533 3,584,081 4,009,857 -

Okt 2,677,205 3,161,726 3,576,869 4,024,153 -

Nov 2,729,538 3,205,129 3,614,520 4,076,294 -

Des 2,877,220 3,304,645 3,727,887 4,170,731 -

Pada tahun 2011 hampir setiap bulannya jumlah uang beredar terjadi

peningkatan. Hanya pada bulan Februari dan April jumlah uang beredar terjadi

penurunan. Jumlah uang beredar terendah pada tahun 2011 berada di bulan

Februari sebesar 2,420,191 miliar rupiah dan jumlah uang beredar tertinggi

berada di bulan Desember sebesar 2,877,220 miliar rupiah.

Pada tahun 2012 hampir setiap bulannya terjadi peningkatan jumlah uang

beredar. Hanya sekali terjadi penurunan jumlah uang beredar dalam kurun

waktu satu tahun tersebut yakni dibulan Februari, dimana jumlah uang

Page 67: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

52

beredarnya sebesar 2,849,796 miliar rupiah dan jumlah uang beredar tertinggi

berada di bulan Desember sebesar 3,304,645 miliar rupiah.

Pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah uang beredar sebanyak tiga

kali yakni dibulan Juni, Agustus dan Oktober. Jumlah uang beredar terendah

berada di bulan Januari sebesar 3,268,789 miliar rupiah dan jumlah uang

beredar tertinggi berada dibulan Desember sebesar 3,727,887 miliar rupiah.

Pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah uang beredar sebanyak dua

kali yakni di bulan Februari dan Agustus. Dimana jumlah uang beredar

terendah berada di bulan Februari sebesar 3,642,809 miliar rupiah dan jumlah

uang beredar tertinggi berada di bulan Desember sebesar 4,170,731 miliar

rupiah. Sedangkan pada tahun 2015 dari bulan Januari sampai bulan April

jumlah uang beredar terus meningkat dimana pada Januari jumlah uang beredar

sebesar 4,174,826 miliar rupiah dan bulan April jumlah uang beredar sebesar

4,274,906.

3. Inflasi

Tren data laju inflasi dari bulan Januari 2011 sampai bulan April 2015

ialah berfluktuasi. Dimana dalam kurun waktu tersebut inflasi yang terjadi

masih berada dalam kondisi inflasi ringan yakni dibawah 10%. Berikut data

laju inflasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3. Data Laju Inflasi (Januari 2011-April 2015)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Jan 7.02% 3.65% 4.57% 8.22% 6.96%

Feb 6.84% 3.56% 5.31% 7.75% 6.29%

Mar 6.65% 3.97% 5.90% 7.32% 6.38%

Page 68: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

53

Apr 6.16% 4.50% 5.57% 7.25% 6.79%

Mei 5.98% 4.45% 5.47% 7.32% -

Jun 5.54% 4.53% 5.90% 6.70% -

Jul 4.61% 4.56% 8.61% 4.53% -

Ags 4.79% 4.58% 8.79% 3.99% -

Sep 4.61% 4.31% 8.40% 4.53% -

Okt 4.42% 4.61% 8.32% 4.83% -

Nov 4.15% 4.32% 8.37% 6.23% -

Des 3.79% 4.30% 8.38% 8.36% -

Pada tahun 2011 laju inflasi ialah berfluktuasi. Dimana laju inflasi

terendah berada di bulan Desember sebesar 3.79% dan laju inflasi tertinggi

berada dibulan Januari sebesar 7.02%. Sedangkan di tahun 2012 laju inflasi

cenderung meningkat trennya. Dimana laju inflasi terendah berada dibulan

Januari sebesar 3.65% dan tertinggi berada dibulan Oktober sebesar 4.61%.

Pada tahun 2013 inflasi yang terjadi cukup tinggi dibandingkan dengan

inflasi di tahun-tahun sebelumnya. Dimana dari bulan Juli sampai bulan

Desember tingkat inflasi berada disekitar angka 8%. Inflasi mencapai puncak

tertinggi di bulan Agustus sebesar 8.79%, sedangkan inflasi terendah berada

dibulan Januari sebesar 4.57%.

Pada tahun 2014 laju inflasi cukup berfluktuasi. Dimana pada awal tahun

inflasi masih cukup tinggi yakni sebesar 8.22% dan terjadi penurunan di tengah

bulan lalu meningkat lagi pada akhir bulan, Laju inflasi terendah berada

dibulan Agustus sebesar 3.99% dan laju inflasi tertinggi berada dibulan

Desember sebesar 8.36%. Sedangkan pada bulan Januari 2015 tingkat inflasi

menurun bila dibandingkan dengan akhir tahun 2014 menjadi 6.96%. Dimana

Page 69: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

54

tingkat inflasi terendah berada dibulan Februari sebesar 6.29% dan tertinggi

berada dibulan Januari.

4. Nilai Tukar

Tren data nilai tukar dari bulan Januari 2011 sampai April 2015 ialah

cenderung meningkat. Berikut data nilai tukar dapat dilihat dari tabel dibawah

ini.

Tabel 4.4. Data Nilai Tukar (Januari 2011-April 2015)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Jan 9,057 9,000 9,698 12,226 12,625

Feb 8,823 9,085 9,667 11,634 12,863

Mar 8,709 9,180 9,719 11,404 13,084

Apr 8,574 9,190 9,722 11,532 12,937

Mei 8,537 9,565 9,802 11,611 -

Jun 8,597 9,480 9,929 11,969 -

Jul 8,508 9,485 10,278 11,591 -

Ags 8,578 9,560 10,924 11,717 -

Sep 8,823 9,588 11,613 12,212 -

Okt 8,835 9,615 11,234 12,082 -

Nov 9,170 9,605 11,977 12,196 -

Des 9,068 9,670 12,189 12,440 -

Pada tahun 2011 nilai tukar berfluktuasi. Dari bulan Januari nilai tukar

menurun sampai bulan Mei. Hal ini mengindikasikan terjadi penguatan pada

rupiah. Lalu dari bulan Agustus nilai tukar mulai melemah sampai bulan

November. Nilai rupiah terhadap USD pada tahun 2012 terkuat berada dibulan

Juli sebesar 8,508 rupiah. dan nilai rupiah terlemah berada dibulan Desember

sebesar 9,068 rupiah.

Page 70: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

55

Pada tahun 2012 tren nilai tukar rupiah terhadap USD ialah naik. Hal ini

mengindikasikan terjadi pelemahan nilai rupiah. Dimana nilai rupiah terkuat

berada dibulan Januari sebesar 9,000 rupiah dan nilai rupiah terlemah terhadap

USD berada dibulan Desember sebesar 9,670 rupiah.

Pada tahun 2013 tren nilai tukar rupiah terhadap USD ialah naik. Hal ini

mengindikasikan terjadi pelemahan nilai rupiah. Sedangkan penguatan nilai

rupiah terjadi hanya dua kali dalam kurun waktu tersebut yakni dibulan

Februari dan Oktober.Nilai rupiah terlemah berada dibulan Desember sebesar

12,189 rupiah dan terkuat berada dibulan Februari sebesar 9,667 rupiah.

Pada tahun 2014 nilai tukar rupiah terhadap USD melemah dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya dimana seluruh nilai tukar ditahun 2014 berada diatas

10%. Nilai tukar rupiah terlemah berada dibulan Desember sebesar 12,440

rupiah. Hingga tahun 2015 nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan,

dimana nilai tukar terlemah sepanjang tahun 2011 sampai bulan April 2015

berada dibulan Maret sebesar 13,084 rupiah.

5. BI rate

Tren data BI rate dari bulan Januari 2011 sampai April 2015

menunjukkan data cenderung stagnan. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah

ini.

Tabel 4.5. Data BI rate (Januari 2011-April 2015)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Jan 6.50% 6.00% 5.75% 7.50% 7.75%

Feb 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

Mar 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

Page 71: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

56

Apr 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% 7.50%

Mei 6.75% 5.75% 5.75% 7.50% -

Jun 6.75% 5.75% 6.00% 7.50% -

Jul 6.75% 5.75% 6.50% 7.50% -

Ags 6.75% 5.75% 7.00% 7.50% -

Sep 6.75% 5.75% 7.25% 7.50% -

Okt 6.50% 5.75% 7.25% 7.50% -

Nov 6.00% 5.75% 7.50% 7.75% -

Des 6.00% 5.75% 7.50% 7.75% -

Pada tahun 2011 penetapan BI rate didominasi oleh persentase sebesar

6.75%. Lalu mulai November BI rate mengalami penurunan sampai akhir

tahun menjadi 6%. Persentase BI rate terus mengalami penurunan ditahun

2012 dimana persentase BI rate didominasi oleh persentase sebesar 5.75%.

Pada tahun 2013 tren BI rate mulai naik dimana pada awal tahun tingkat

BI rate sebesar 5.75% lalu terus mengalami peningkatan dan diakhir tahun

tingkat BI rate mencapai 7.50%. Angka tersebut tidak meningkat, sampai pada

bulan November tahun 2014 tingkat BI rate mengalami peningkatan menjadi

7.75% dan di tahun 2015 tingkat BI rate menurun menjadi 7.50%.

6. Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Tren data bagi hasil deposito mudharabah dari bulan Januari 2011

sampai April 2015 ialah berfluktuasi. Berikut data bagi hasil deposito jangka

waktu 1 bulan dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.6. Data Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 Bulan (Januari

2011-April 2015)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Jan 6.33% 7.04% 5,94% 5,36% 7,31%

Page 72: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

57

Feb 5.51% 6.84% 5,49% 5,31% 7,45%

Mar 6.50% 6.65% 4,70% 5,65% 7,68%

Apr 6.58% 6.82% 3,34% 6,10% 7,01%

Mei 6.57% 6.77% 4,74% 7,21% -

Jun 6.48% 6.63% 4,77% 7,41% -

Jul 6.52% 5.88% 4,96% 6,95% -

Ags 6.21% 6.08% 5,00% 7,98% -

Sep 7.36% 6.03% 4,82% 8,20% -

Okt 7.74% 6.13% 4,90% 8,31% -

Nov 7.37% 5.89% 4,62% 7,54% -

Des 7.14% 6.06% 6,60% 7,80% -

Pada tahun 2011 persentase bagi hasil deposito mudharabah yang

diberikan oleh Bank Syariah cukup berfluktuasi dimana hampir seluruh

persentase bagi hasil mudharabah berada diatas 6%. Persentase bagi hasil

mudharabah terendah berada dibulan Agustus sebesar 6.21%. Sedangkan bagi

hasil deposito mudhrabah tertinggi berada dibulan Oktober sebesar 7.74%

Pada tahun 2012 persentase bagi hasil deposito mudharabah yang

diberikan oleh Bank Syariah rata-rata berada di sekitar 6%. Persentase bagi

hasil deposito mudharabah terendah berada di bulan Juli sebesar 5.88% dan

persentase bagi hasil deposito mudharabah tertinggi berada dibulan Januari

sebesar 7.04%.

Pada tahun 2013 persentase bagi hasil deposito mudharabah yang

diberikan oleh Bank Syariah hampir seluruhnya berada dibawah 6%. Dimana

persentase bagi hasil deposito mudharabah terendah berada dibulan April

sebesar 3.34% dan persentase bagi hasil deposito mudharabah tertinggi berada

dibulan Desember sebesar 6.60%.

Page 73: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

58

Pada tahun 2014 persentase bagi hasil deposito mudharabah yang

diberikan oleh bank syariah cukup berfluktuasi, dimana pada 5 bulan terakhir

bank syariah memberikan persentase bagi hasil yang cukup tinggi. Persentase

bagi hasil deposito mudharabah terendah berada dibulan Februari sebesar

5.31% dan persentase bagi hasil deposito mudharabah tertinggi berada dibulan

Oktober sebesar 8.31%. Sedangkan ditahun 2015 dari bulan Januari sampai

April persentase bagi hasil deposito mudharabah yang diberikan rata-rata

berada diangka 7%.

B. Uji Stasioneritas

Tahap pertama dalam menggunakan model VAR/VECM dalam penelitian

ini ialah menguji kestasioneran data. Hal ini penting dilakukan karena banyaknya

variabel yang tidak stasioner pada level berujung pada penggunakan model VAR

in difference atau VECM. Cara menguji stasioneritas ialah dengan menggunakan

uji akar unit (unit root test). Uji akar unit yang dipakai dalam penelitian ini

menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test, dimana apabila nilai ADF

nya lebih besar dari nilai MacKinnon Critical maka data dinyatakan stasioner.

Tabel 4.7. Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Level

Variabel ADF

Statistic

MacKinnon Critical Values Keterangan

1% 5% 10%

LNSUKUK -0.159543 -3.56543 -2.919952 -2.597905

Tidak

Stasioner

LNM2 -1.166143 -3.568308 -2.921175 -2.598551

Tidak

Stasioner

IHK -2.220342 -3.568308 -2.921175 -2.598551

Tidak

Stasioner

LNKURS 0.273728 -3.56543 -2.919952 -2.597905

Tidak

Stasioner

RBI -1.001174 -3.568308 -2.921175 -2.598551

Tidak

Stasioner

Page 74: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

59

DPST -2.015712 -3.56543 -2.919952 -2.597905

Tidak

Stasioner

Berdasarkan hasil uji stasioner pada tingkat level terlihat bahwa semua

variabel tidak stasioner karena nilai ADF nya lebih kecil dibandingkan dengan

nilai MacKinnon Critical, sehingga perlu dilakukan uji stasioner pada tingkat first

difference.

Tabel 4.8. Hasil Uji Stasioneritas Pada Level First Difference

Variabel ADF

Statistic

MacKinnon Critical Values Keterangan

1% 5% 10%

LNSUKUK -5.760328 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner

LNM2 -9.155723 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner

IHK -5.316178 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner

LNKURS -6.739201 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner

RBI -4.143537 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner

DPST -8.840679 -3.568308 -2.921175 -2.598551 Stasioner

Berdasarkan uji stasioner pada tingkat first difference terlihat semua

variabel telah stasioner karena nilai ADF nya yang lebih besar dibandingkan nilai

MacKinnon Critical. Dikarenakan variabel stasioner pada tingkat first difference,

penelitian berimplikasi antara dua model VAR, yakni VAR in difference atau

VECM sehingga perlu dilakukan uji kointegrasi. Apabila hasil menunjukan

variabel saling terkointegrasi maka akan dipakai model VECM, namun bila

variabel tidak saling terkointegrasi maka model VAR in difference yang dipakai.

C. Penetapan Lag Optimal

Lag yang optimal dibutuhkan dalam melakukan uji kointegrasi karena uji

kointegrasi sangat sensitif terhadap panjang lag sehingga penetapan lag sangatlah

penting. Penetapan lag dapat menggunakan beberapa kriteria yaitu Akaike

Page 75: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

60

Information Criterion (AIC), Schwarz Information Criterion (SIC), Hannan-Quin

Information Criterion (HQ), dan Likelihood Ratio (LR).

Tabel 4.9. Hasil Penetapan Lag Optimal

Lag LR FPE AIC SC HQ

0 NA 3.11E-21 -30.19324 -29.95934 -30.10485

1 499.2437 7.26e-26* -40.86992 -39.23262* -40.25118*

2 53.14690* 7.65E-26 -40.8884 -37.8477 -39.73932

3 40.02824 1.04E-25 -40.76869 -36.32458 -39.08925

4 46.31774 9.37E-26 -41.28250* -35.435 -39.07272

Berdasarkan penetapan lag optimal oleh beberapa kriteria terlihat bahwa lag

1(satu) merupakan lag yang paling banyak dipilih sehingga dalam penelitian ini

lag yang digunakan ialah lag 1(satu).

D. Uji Stabilitas VAR

Setelah penetapan lag, model VAR harus dilihat kestabilannya. Model VAR

yang tidak stabil membuat hasil analisis IRF dan VD menjadi tidak valid. Uji

stabilitas VAR dapat dilihat pada AR Root Table dan AR Root graph. Bila seluruh

akar unit memiliki modulus lebih kecil dari satu dan terletak didalam unit circle

maka model VAR dikatakan stabil.

Tabel 4.10. Hasil Uji Stabilitas Pada AR Root Table

Root Modulus

0.992953 0.992953

0.925534 - 0.135105i 0.935343

0.925534 + 0.135105i 0.935343

0.577938 - 0.051268i 0.580207

0.577938 + 0.051268i 0.580207

0.170993 0.170993

Page 76: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

61

Grafik 4.1. Hasil Uji Stabilitas Pada AR Root Graph

Berdasarkan hasil uji stabilitas VAR terlihat bahwa semua unit rootnya

memiliki modulus kurang dari satu dan terletak dalam unit circle sehingga model

VAR dinyatakan stabil.

E. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dilakukan untuk mengetahui keberadaan hubungan jangka

panjang antar variabel-variabel yang tidak stasioner. Untuk menguji adanya

kointegrasi dalam penelitian ini menggunakan uji Johansen. Variabel dinyatakan

terkointegrasi apabila nilai trace statisticnya lebih besar dari nilai critical value.

Tabel 4.11. Hasil Uji Kointegrasi Johansen

Hypothesized

No. of CE(s)

Eigenvalue Trace

Statistic

0.05

Critical

Value

Prob.**

None * 0.516741 106.9973 95.75366 0.0067

At most 1 * 0.420869 70.6372 69.81889 0.043

At most 2 0.293963 43.3259 47.85613 0.1248

At most 3 0.271484 25.92155 29.79707 0.1311

At most 4 0.164068 10.08429 15.49471 0.2743

At most 5 0.022227 1.123883 3.841466 0.2891

Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Page 77: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

62

Berdasarkan hasil uji kointegrasi Johansen terlihat bahwa nilai trace

statistic lebih besar dibandingkan nilai critical value sehingga terjadi kointegrasi

dimana berdasarkan hasil penelitian terdapat dua persamaan kointegrasi pada

tingkat 5%. Dengan adanya hubungan kointegrasi yang terjadi pada variabel

penelitian maka model yang dipakai untuk penelitian ini ialah model restricted

VAR (VECM).

F. Uji Diagnostik Pada Model VECM

Uji diagnostik pada model VECM dilakukan untuk melihat apakah model

VECM baik atau tidak.1 Model VECM yang baik ialah yang tidak terdapat

autokorelasi antar residual pada beberapa lag. Uji diagnostik menggunakan uji

Portmanteau.

Tabel 4.12. Hasil Uji Portmanteau

Lags Q-Stat Prob.

1 7.156046 NA*

2 45.21378 0.1396

3 77.72371 0.3015

4 118.8284 0.2241

5 150.9469 0.3292

6 177.1897 0.5453

7 222.6434 0.3638

8 267.9219 0.2344

9 294.2364 0.3875

10 323.9136 0.4909

11 344.9736 0.7065

12 382.4549 0.6784

*The test is valid only for lags larger

than the VAR lag order.

df is degrees of freedom for

(approximate) chi-square distribution

1 Dedi Rosadi, Ekonometirka & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan EViews

(Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h.224.

Page 78: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

63

Berdasarkan hasil uji Portmanteau terlihat bahwa nilai probabilitas dari lag

satu sampai lag dua belas nilainya lebih besar dari 5% (p value> 5%) yang berarti

tidak terdapat hubungan korelasi serial antar residual. Sehingga Model VECM

pada penelitian ini merupakan model yang baik untuk mengestimasi.

G. Respon Sukuk Korporasi Terhadap Variabel Makro Ekonomi (Analisis

Impulse Response Function)

IRF merupakan analisis yang paling baik untuk menunjukkan respon dari

model terhadap shock, karena menginterpretasikan langsung koefisien pada suatu

model VAR merupakan hal yang sulit dan koefisien hasil estimasi VAR kurang

bisa diandalkan.2

Analisis IRF digunakan untuk mengetahui seberapa lama suatu guncangan

dari satu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya. Analisi ini dapat pula

menunjukkan tanda dari multiplier dinamis, namun mempunyai keterbatasan

dalam menginterpretasikan ukuran dan besarnya pengaruh perubahan dalam

sistem.

Berikut hasil analisis IRF untuk melihat respon pertumbuhan sukuk

korporasi terhadap guncangan yang terjadi pada variabel makroekonomi yaitu

jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI rate dan bagi hasil deposito

mudharabah:

2 Novie Illya Sasanti, “Analisis Pengaruh Variabel-variabel MakroEkonomi terhadap

Pertumbuhan Obligasi Pemerintah di Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, 2008), h.49.

Page 79: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

64

Grafik 4.2. Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan

jumlah uang beredar (LNM2)

Grafik 4.2 diatas memperlihatkan respon sukuk korporasi terhadap shock

atau guncangan pada jumlah uang beredar. Terlihat pada periode awal respon

pertumbuhan sukuk apabila terjadi guncangan pada jumlah uang beredar ialah

negatif, namun pada periode ke 4 jumlah uang beredar mulai direspon positif dan

stabil pada periode 22. Respon sukuk terhadap guncangan jumlah uang beredar

ialah positif sampai akhir periode.

Walaupun pada awal periode guncangan jumlah uang beredar sempat

direspon negatif oleh sukuk korporasi namun dalam periode yang singkat sukuk

korporasi mulai merespon positif guncangan jumlah uang beredar, hal ini sesuai

dengan teori dimana dengan meningkatnya jumlah uang beredar maka berdampak

pada kegiatan investasi yang semakin meluas. Begitupun dengan sukuk korporasi,

terjadinya guncangan jumlah uang beredar dimana uang beredar meningkat maka

akan berdampak positif pada pertumbuhan sukuk korporasi. Hal ini dapat

dijelaskan jika jumlah uang beredar meningkat, keinginanan masyarakat untuk

menukarkan uangnya dengan barang dan jasa yang dapat memberikan nilai yang

-.0004

.0000

.0004

.0008

.0012

.0016

.0020

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. LNM2 Innovation

Page 80: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

65

lebih menjadi tinggi. Dengan naiknya permintaan pada barang dan jasa

mendorong perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan produksi dan investasi.

Sukuk yang merupakan salah satu instrumen investasi dapat diterbitkan sebagai

sumber pendanaan yang menarik bagi perusahaan.

Grafik 4.3. Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan

inflasi (IHK)

Grafik 4.3 diatas memperlihatkan respon sukuk korporasi terhadap

guncangan inflasi. Terlihat respon pertumbuhan sukuk terhadap guncangan inflasi

dari awal periode sampai akhir periode ialah positif namun berfluktuasi pada

beberapa periode. Dimana pada periode awal sampai periode ke 3 respon sukuk

korporasi menanjak naik dan mulai turun pada periode ke 4 sampai 6, lalu naik

kembali sampai akhirnya stabil pada periode 23.

Dari hasil uji diatas dapat kita ketahui guncangan inflasi tidak direspon

negatif oleh sukuk korporasi dimana semestinya apabila terjadi guncangan inflasi

maka akan menghambat pertumbuhan investasi. Namun yang terjadi guncangan

inflasi direspon positif oleh sukuk korporasi. Hal ini dikarenakan inflasi yang

.0000

.0005

.0010

.0015

.0020

.0025

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. IHK Innovation

Page 81: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

66

terjadi masih dalam kondisi ringan yakni dibawah 10 persen. Inflasi yang ringan

mengindikasikan adanya pertumbuhan ekonomi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Habibulloh

Ritonga dimana didalam penelitiannya didapati bahwa inflasi tidak berpengaruh

negatif melainkan positif walaupun tidak signifikan mempengaruhi permintaan

sukuk korporasi.3

Dan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Maftuh

mengenai sukuk ritel SR 003, dimana dalam penelitiannya disimpulkan bahwa

inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan sukuk ritel SR 003.4 Hal

ini dikarenakan inflasi yang terjadi dalam kondisi yang ringan. Inflasi biasanya

terjadi pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat.

Grafik 4.4. Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan

nilai tukar (LNKURS)

Grafik 4.4 diatas memperlihatkan respon pertumbuhan sukuk korporasi

terhadap guncangan nilai tukar. Dimana pada awal periode guncangan yang

3 Habibulloh Ritonga, “Pengaruh Tingkat Inflasi, Rating, Yield, Tenor, Size, dan

Tingkat Bagi Hasil Deposito Terhadap Permintaan Sukuk Korporasi Pada Pasar Modal Syariah,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013), h.80.

4 Muhammad Maftuh, “Pengaruh Harga Sukuk Negara Ritel, Tingkat Inflasi, BI rate, dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Terhadap Tingkat Permintaan Sukuk Ritel SR 003,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014), h.74.

-.010

-.008

-.006

-.004

-.002

.000

.002

.004

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. LNKURS Innovation

Page 82: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

67

terjadi pada nilai tukar direspon positif oleh sukuk korporasi, namun mulai dari

periode ke 3 guncangan nilai tukar mulai direspon negatif dan menurun sampai

periode 25. Respon pertumbuhan sukuk korporasi terhadap guncangan nilai tukar

stabil pada periode 26.

Dari uji diatas dapat disimpulkan bahwa respon pertumbuhan sukuk

korporasi terhadap guncangan nilai tukar ialah negatif. Hal ini sejalan dengan

teori dimana apabila terjadi guncangan nilai tukar dimana nilai tukar melonjak

naik dan tidak stabil dapat meningkatkan risiko dunia usaha, terutama bagi

pengusaha yang mendatangkan bahan baku dari luar negeri atau menjual

barangnya ke pasar ekspor. Nilai tukar mempengaruhi harga-harga barang dan

jasa, dimana bila nilai tukar melonjak naik maka harga-harga pun naik sehingga

biaya produksi pun akan naik. Hal tersebut juga berlaku pada sukuk korporasi,

dimana nilai tukar yang tinggi dan tidak menentu akan meningkatkan risiko dan

menghambat proyek/kegiatan investasi emiten yang menerbitkan sukuk, terutama

bagi emiten yang menggunakan produk impor. Dimana nilai tukar yang melonjak

naik akan meningkatkan harga barang dan biaya produksi, sehingga menghambat

kegiatan investasi emiten dan memberatkan emiten dalam membayar imbalan

kepada pemegang sukuk.

Page 83: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

68

Grafik 4.5. Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan BI

rate (RBI)

Grafik 4.5 memperlihatkan respon sukuk korporasi apabila terjadi

guncangan pada BI rate. Respon sukuk korporasi terhadap guncangan BI rate

ialah positif, dimana mulai dari periode awal sampai periode ke 4 respon sukuk

korporasi menanjak naik dan mulai turun pada periode ke 5 sampai akhirnya stabil

pada periode 31.

Dapat kita lihat dari hasil uji IRF mengenai respon sukuk korporasi terhadap

guncangan BI rate tidak sesuai dengan teori dimana seharusnya kenaikan tingkat

suku bunga akan menurunkan investasi, sedangkan sukuk korporasi tidak

merespon negatif guncangan pada BI rate. Hal ini bisa terjadi dikarenakan

kenaikan tingkat suku bunga BI membuat suku bunga pada perbankan naik, baik

suku bunga simpanan maupun suku bunga kredit. Walaupun dana kredit

perbankan tersedia, beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan tinggi,

sehingga perusahaan cenderung mencari alternatif pendanaan yang lebih murah.5

5 Aulia Pohan, Potret Kebijakan Moneter Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008), h.53.

.000

.001

.002

.003

.004

.005

.006

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. RBI Innovation

Page 84: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

69

Pendanaan yang lebih murah untuk perusahaan dapat dihimpun melalui

pasar modal. Sukuk yang merupakan instrumen pendanaan untuk perusahaan

dapat diterbitkan.

Grafik 4.6. Respon sukuk korporasi (LNSUKUK) terhadap guncangan bagi

hasil deposito mudharabah (DPST)

Grafik 4.6 diatas memperlihatkan respon sukuk korporasi apabila terjadi

guncangan pada bagi hasil deposito mudharabah. Sukuk korporasi merespon

negatif guncangan yang terjadi pada bagi hasil deposito mudharabah dimana dari

awal periode sampai periode ke 23 respon sukuk korporasi terus menurun dan

stabil pada periode ke 24.

Dari hasil uji IRF terlihat bahwa gucangan pada bagi hasil deposito

mudharabah direspon negatif dimana hal ini sesuai dengan teori yang ada.

Kenaikan nisbah bagi hasil deposito mudharabah yang cukup kompetitif akan

membuat masyarakat tertarik untuk menginvestasikan dananya pada deposito

mudharabah, hal ini akan menurunkan keinginan masyakarat untuk menempatkan

dananya pada sukuk. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mohammad Agus mengenai permintaan sukuk ritel-1, dimana dari hasil

-.012

-.010

-.008

-.006

-.004

-.002

.000

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. DPST Innovation

Page 85: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

70

penelitiannya didapatkan bahwa bagi hasil deposito mudharabah berpengaruh

signifikan terhadap permintaan sukuk ritel-1, bahkan pengaruhnya lebih besar

dibandingkan dengan instrumen investasi konvensional.6

H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Sukuk

Korporasi (Analisis Variance Decomposition)

Dalam melihat pengaruh variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan

sukuk korporasi dapat menggunakan Analisis VD. Analisis ini digunakan untuk

memprediksikan seberapa besar kontribusi varians setiap variabel berpengaruh

terhadap variabel lainnya pada saat ini dan periode kedepannya.

Berikut hasil analisis Variance Decomposition untuk melihat pengaruh

variabel makroekonomi yaitu jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, BI rate dan

bagi hasil deposito mudharabah terhadap pertumbuhan sukuk korporasi.

Tabel 4.13. Hasil Analisis Variance Desomposition (VD)

Periode LNSUKUK LNM2 IHK LNKURS RBI DPST

1 100 0 0 0 0 0

5 93.06498 0.028749 0.455423 0.953558 1.584418 3.912869

10 86.55076 0.127032 0.432379 3.936068 1.040176 7.913586

15 83.20533 0.192104 0.494085 5.748254 0.725697 9.63453

20 81.41988 0.227806 0.529926 6.734314 0.561834 10.52624

25 80.33961 0.249443 0.551807 7.332364 0.463185 11.06359

30 79.61943 0.263873 0.566428 7.731213 0.397472 11.42159

35 79.10549 0.274171 0.576866 8.015859 0.350583 11.67704

40 78.72034 0.281888 0.584688 8.22917 0.315445 11.86846

45 78.42098 0.287887 0.590768 8.394971 0.288134 12.01726

50 78.18162 0.292683 0.595629 8.527544 0.266296 12.13623

6Mohammad Agus Khairul Wafa, “Analisa Faktor–faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Permintaan Sukuk Ritel-1(Periode Maret 2009-Juni 2010)”, La_Riba Volume IV, no.2 (Desember 2010): h.175.

Page 86: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

71

Tabel 4.7 diatas menjelaskan hasil uji VD dimana pada periode pertama

pertumbuhan sukuk korporasi dipengaruhi oleh sukuk korporasi itu sendiri.

Namun seiring bertambahnya periode, variabel-variabel lain mulai mempengaruhi

pertumbuhan sukuk korporasi walaupun besarnya tidak sebesar pengaruh sukuk

korporasi itu sendiri.

Bagi hasil deposito mudharabah memberikan pengaruh terbesar kedua

setelah variabel sukuk korporasi, dimana pada awal periode pengaruhnya sebesar

3.9 persen dan terus meningkat sampai pada akhir periode pengaruhnya sebesar

12.13 persen terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Hal ini menunjukkan seiring

berjalannya waktu, nisbah bagi hasil yang diberikan deposito mudharabah

semakin kompetitif, sehingga pengaruhnya terhadap keputusan masyarakat untuk

menempatkan dananya pada deposito mudharabah semakin besar. Sukuk

korporasi perlu memberikan imbalan yang cukup kompetitif sehingga masyarakat

tertarik untuk berinvestasi dengan sukuk korporasi.

Pada awal periode BI rate memberikan pengaruh terbesar ketiga sebesar 1.5

persen setelah bagi hasil deposito mudharabah, namun seiring bertambahnya

periode pengaruh BI rate terhadap pertumbuhan sukuk korporasi semakin

berkurang sehingga pada akhir periode variabel BI rate memberikan kontribusi

yang paling kecil dibandingkan semua variabel makroekonomi lainnya yakni

hanya sebesar 0.26 persen. Hal ini sesuai dengan pendapat Aulia Pohan, dimana

Page 87: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

72

dengan makin mengglobalnya perekonomian dunia penetapan suku bunga

semakin hari semakin tidak efektif.7

Nilai tukar pada periode awal berada diurutan ke 4 pengaruhnya terhadap

pertumbuhan sukuk korporasi. Namun seiring bertambahnya periode, nilai tukar

semakin meningkat pengaruhnya terhadap pertumbuhan sukuk korporasi sehingga

pada periode akhir nilai tukar memberikan pengaruh sebesar 8.52 persen dan

berada diurutan ke 3 besar pengaruhnya setelah bagi hasil deposito mudharabah.

Resiko perubahan nilai tukar tidak dapat dihilangkan karena merupakan efek dari

hubungan kegiatan ekonomi suatu negara dengan negara lainnya. Indonesia

menganut sistem nilai tukar mengambang dan devisa bebas. Dimana menurut

Aulia Pohan, semakin terbuka perekonomian suatu negara yang disertai dengan

sistem nilai tukar mengambang dan sistem devisa bebas, maka semakin besar

pengaruh nilai tukar dan aliran dana luar negeri terhadap perekonomian dalam

negeri.8 Hal ini dapat dilihat dari semakin berpengaruhnya nilai tukar rupiah

terhadap pertumbuhan sukuk korporasi seiring bertambahnya periode.

Inflasi dan jumlah uang beredar juga meningkat besar pengaruhnya terhadap

pertumbuhan sukuk korporasi walaupun tidak sebesar bagi hasil deposito

mudharabah dan nilai tukar. Inflasi dan jumlah uang beredar masing-masing

hanya memberikan pengaruh sebesar 0.59 persen dan 0.29 persen pada periode

akhir. Sebagaimana dalam pembahasan uji IRF, inflasi yang terjadi dalam periode

penelitian merupakan inflasi ringan sehingga pengaruhnya tidak terlalu besar

dalam mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi. Sedangkan jumlah uang

7 Aulia Pohan, Kerangka Kebijakan Moneter & Implementasinya di Indonesia (Jakarta:

PT RajaGrafindo, 2008), h.48. 8 Aulia Pohan, Kerangka Kebijakan Moneter & Implementasinya di Indonesia, h.24.

Page 88: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

73

beredar terlihat tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi melihat

kontribusi pengaruhnya terhadap sukuk korporasi hanya 0.29 persen. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Khairul Fadli mengenai

SBSN, dimana dari hasil penelitiannya diketahui jumlah uang beredar tidak

signifikan mempengaruhi volume transaksi SBSN baik dalam jangka pendek

maupun dalam jangka panjang.9

Dari hasil uji VD terlihat bahwa variabel yang paling besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan sukuk korporasi ialah sukuk korporasi itu sendiri.

Sedangkandiantara variabel-variabel makroekonomi terlihat bahwa bagi hasil

deposito mudharabah memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan

variabel makroekonomi lainnya, diikuti oleh nilai tukar rupiah, inflasi, jumlah

uang beredar dan terakhir BI rate.

9 Khairul Fadli, “Analisis Pengaruh Faktor MakroEkonomi Terhadap Volume

Transaksi Surat Berharga Syariah Negara (Periode 2010-2013),” (Skripsi S1 Syariah dan Hukum UIN, Jakarta, 2014), h.88.

Page 89: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menggunakan model VECM untuk mengestimasi hubungan jangka

pendek maupun jangka panjang antar variabel dimana didapatkan hasil analisis

Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD). Hasil IRF

berupa grafik estimasi dalam rentang periode yang memperlihatkan seberapa lama

guncangan dari suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Sedangkan hasil VD

memperlihatkan seberapa besar guncangan dari suatu variabel mempengaruhi

variabel lain. Sehingga dapat disimpulkan:

1. Respon pertumbuhan sukuk korporasi terhadap guncangan yang terjadi pada

jumlah uang beredar, inflasi dan BI rate ialah positif. Sedangkan guncangan

yang terjadi pada nilai tukar dan bagi hasil deposito mudharabah direspon

negatif oleh pertumbuhan sukuk korporasi. Respon pertumbuhan sukuk

korporasi stabil pada periode ke 22 terhadap guncangan jumlah uang beredar.

Pada guncangan inflasi, respon pertumbuhan sukuk korporasi stabil pada

periode ke 23. Pada guncangan BI rate, pertumbuhan sukuk korporasi stabil

pada periode ke 31. Pada guncangan nilai tukar, pertumbuhan sukuk

korporasi stabil pada periode ke 26 dan pada guncangan bagi hasil deposito

mudharabah pertumbuhan sukuk korporasi stabil pada periode ke 24.

2. Diantara variabel-variabel makroekonomi didapatkan bahwa bagi hasil

deposito mudharabah memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan

Page 90: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

75

variabel makroekonomi lainnya. Bagi hasil deposito mudharabah

mempengaruhi pertumbuhan sukuk sebesar 12.14%, diikuti oleh nilai tukar

rupiah sebesar 8.53%, inflasi sebesar 0.59%, jumlah uang beredar sebesar

0.29% dan terakhir BI rate sebesar 0.27%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa

saran untuk pihak-pihak yang berkepentingan, yakni:

1. Untuk pihak emiten yang menerbitkan sukuk korporasi, disarankan untuk

memberikan imbalan yang lebih kompetitif agar dapat bersaing dengan

deposito mudharabah, mengingat deposito mudharabah memberikan pengaruh

yang paling besar dibandingkan variabel makroekonomi lainnya.

2. Untuk pihak regulator, diharapkan lebih memperhatikan kebijakan mengenai

nilai tukar, dikarenakan nilai tukar yang tidak stabil dan melonjak naik akan

memberikan efek buruk bagi kegiatan investasi sukuk korporasi dan

perekonomian keseluruhannya.

3. Untuk pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan agar lebih

mensosialisasikan instrumen investasi sukuk korporasi, sehingga masyarakat

tidak hanya menyalurkan dananya pada instrumen investasi syariah yang sudah

lebih dikenal seperti deposito mudharabah namun dapat juga menyalurkan

dananya pada sukuk korporasi. Sebagaimana yang kita tahu kontribusi terbesar

pada saat ini untuk pasar industri syariah berasal dari perbankan syariah.

Dengan meningkatnya pertumbuhan sukuk korporasi diharapkan pasar industri

keuangan syariah akan semakin luas.

Page 91: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

76

4. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk meneliti faktor internal yang

mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi, dimana dari hasil penelitian ini

diketahui diantara semua variabel termasuk variabel sukuk korporasi, yang

paling besar mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi ialah sukuk

korporasi itu sendiri.

Page 92: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

77

DAFTAR PUSTAKA

A, Adiwarman karim.Bank Syariah Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009.

Agus, Muhammad Khairul Wafa. “Analisa Faktor–faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Permintaan Sukuk Ritel-1 (Periode Maret 2009-Juni 2010).”

La_Riba Volume IV. No.2 (Desember 2010): h.175.

Aziz, Abdul. Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010.

Darmadji, Tjiptono dan M, Hendy Fakhrudin. Pasar Modal Di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Dewi, Nila. “Mengurai Masalah Pengembangan Sukuk Korporasi Indonesia

Menggunakan Analytical Network Process.” Tazkia:Islamic Finance &

Business Review Vol. 6. No. 20 (Agustus-Desember 2011): h.138-167.

Fadli, Khairul. “Analisis Pengaruh Faktor MakroEkonomi Terhadap Volume

Transaksi Surat Berharga Syariah Negara (Periode 2010-2013).” Skripsi S1

Syariah dan Hukum UIN, Jakarta, 2014.

Faizal, Henry Noor. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan

Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT Indeks, 2009.

Gregory, N. Mankiw.Macroeconomics. Jakarta: Erlangga, 2003.

Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Huda, Nurul dan Edwin, Mustafa, Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.

Jakarta: Kencana, 2008.

Husna, Suad. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2001.

Illya, Novie Sasanti. “Analisis Pengaruh Variabel-variabel MakroEkonomi

terhadap Pertumbuhan Obligasi Pemerintah di Indonesia.” Skripsi S1

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, 2008.

Ismail, Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

Kholis, Nur. “Instrumen yang Halal dan Menjanjikan.” La_Riba Volume IV. No.

20 (Desember 2010): h.145-159.

Page 93: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

78

Laily, Nur dan Budiyono.Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2013, OJK

Luthfi, M. Hamidi.The Crisis: Krisis Manalagi Yang Engkau Dustakan. Jakarta:

Republika, 2012.

Maftuh, Muhammad. “Pengaruh Harga Sukuk Negara Ritel, Tingkat Inflasi, BI

rate, dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Terhadap Tingkat

Permintaan Sukuk Ritel SR 003.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014.

Manan, Abdul.Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal

Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana, 2009.

Murni, Asfia. Ekonomika Makro. Bandung: PT Refika Aditama, 2006.

Pohan, Aulia. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008.

__________. Kerangka Kebijakan Moneter & Implementasinya di Indonesia.

Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008.

Pratiwi, Fuji. “Ini Penyebab Sukuk Korporasi Kurang Diminati”. Artikel diakses

pada 12 November 2014 dari www.Republika.co.id.

Purnamawati, Indah, “Perbandingan Sukuk dan Obligasi (Telaah dari Perspektif

Keuangan dan Akuntansi).” Jurnal Akuntansi Universitas Jember. T.th.,

h.62-71.

Rini, Mustika. “Obligasi Syariah (Sukuk) dan Indikator Makro Ekonomi

Indonesia: Sebuah Analisis VECM.” SkripsiS1 Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, IPB, 2012.

Ritonga, habibullah. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Rating, Yield, Tenor, Size, dan

Tingkat Bagi Hasil Deposito Terhadap Permintaan Sukuk Korporasi Pada

Pasar Modal Syariah.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan

Kalijaga, 2013.

Rochaety, Ety, dkk.Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2009.

Rosadi, Dedi. Ekonometirka & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan EViews.

Yogyakarta: Andi Offset, 2012.

Page 94: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

79

Salim dan Sutrisno, Budi. Hukum Investasi di Indonesia. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008.

Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia November 2014, BI.

Statistik Perbankan Indonesia, OJK.

Sukirno, Sadono. Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik

Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000.

_____________. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pres, 2010.

Syafii, Antonio et all. “Volatilitas Pasar Modal Syariah dan Indikator Makro

Ekonomi: Studi Banding Malaysia dan Indonesia.” Jurnal Liquidity Vol. 2.

No. 1 (Januari-Juni 2013): h.1-12.

Tanjung, Hendri dan Devi, Abrista. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.

Jakarta: Gramata Publishing, 2013.

Page 95: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

80

LAMPIRAN

Uji Stasioneritas Tingkat Level Null Hypothesis: LNSUKUK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.159543 0.9367

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: LNM2 has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.166143 0.6819

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: IHK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.220342 0.2019

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: LNKURS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.273728 0.9746

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

Page 96: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

81

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: RBI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.001174 0.7460

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: DPST has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.015712 0.2794

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LNSUKUK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.760328 0.0000

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNM2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.155723 0.0000

Page 97: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

82

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(IHK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.316178 0.0000

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(LNKURS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.739201 0.0000

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(RBI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.143537 0.0020

Test critical values: 1% level -3.568308

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(DPST) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.840679 0.0000

Test critical values: 1% level -3.568308

Page 98: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

83

5% level -2.921175

10% level -2.598551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lag Optimum

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: Y X1 X2 X3 X4 X5

Exogenous variables: C

Date: 08/05/15 Time: 23:09

Sample: 2011M01 2015M04

Included observations: 48 Lag LogL LR FPE AIC SC HQ 0 730.6378 NA 3.11e-21 -30.19324 -29.95934 -30.10485

1 1022.878 499.2437 7.26e-26* -40.86992 -39.23262* -40.25118*

2 1059.322 53.14690* 7.65e-26 -40.88840 -37.84770 -39.73932

3 1092.448 40.02824 1.04e-25 -40.76869 -36.32458 -39.08925

4 1140.780 46.31774 9.37e-26 -41.28250* -35.43500 -39.07272 * indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Stabilitas VAR

Roots of Characteristic Polynomial Endogenous variables: LNSUKUK LNM2 IHK LNKURS RBI DPST

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 1

Date: 08/19/15 Time: 19:23 Root Modulus 0.992953 0.992953

0.925534 - 0.135105i 0.935343

0.925534 + 0.135105i 0.935343

0.577938 - 0.051268i 0.580207

0.577938 + 0.051268i 0.580207

0.170993 0.170993 No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Page 99: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

84

Uji Kointegrasi

Date: 08/05/15 Time: 23:10

Sample (adjusted): 2011M03 2015M04

Included observations: 50 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: Y X1 X2 X3 X4 X5

Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.516741 106.9973 95.75366 0.0067

At most 1 * 0.420869 70.63720 69.81889 0.0430

At most 2 0.293963 43.32590 47.85613 0.1248

At most 3 0.271484 25.92155 29.79707 0.1311

At most 4 0.164068 10.08429 15.49471 0.2743

At most 5 0.022227 1.123883 3.841466 0.2891 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Uji Diagnostik Pada Model VECM

VEC Residual Portmanteau Tests for Autocorrelations

Null Hypothesis: no residual autocorrelations up to lag h

Date: 08/05/15 Time: 23:16

Sample: 2011M01 2015M04

Included observations: 50 Lags Q-Stat Prob. Adj Q-Stat Prob. df 1 7.156046 NA* 7.302088 NA* NA*

2 45.21378 0.1396 46.94556 0.1047 36

3 77.72371 0.3015 81.53059 0.2071 72

4 118.8284 0.2241 126.2096 0.1112 108

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Inverse Roots of AR Characteristic Polynomial

Page 100: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

85

5 150.9469 0.3292 161.8969 0.1462 144

6 177.1897 0.5453 191.7182 0.2612 180

7 222.6434 0.3638 244.5714 0.0885 216

8 267.9219 0.2344 298.4743 0.0236 252

9 294.2364 0.3875 330.5652 0.0427 288

10 323.9136 0.4909 367.6616 0.0475 324

11 344.9736 0.7065 394.6616 0.1008 360

12 382.4549 0.6784 443.9791 0.0481 396 *The test is valid only for lags larger than the VAR lag order.

df is degrees of freedom for (approximate) chi-square distribution

Analisis IRF

-.0004

.0000

.0004

.0008

.0012

.0016

.0020

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. LNM2 Innovation

.0000

.0005

.0010

.0015

.0020

.0025

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. IHK Innovation

-.010

-.008

-.006

-.004

-.002

.000

.002

.004

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. LNKURS Innovation

.000

.001

.002

.003

.004

.005

.006

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. RBI Innovation

-.012

-.010

-.008

-.006

-.004

-.002

.000

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Response of LNSUKUK to CholeskyOne S.D. DPST Innovation

Page 101: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

86

Analisis VD

Variance Decomposition of Y: Period S.E. Y X1 X2 X3 X4 X5

1 0.025221 100 0 0 0 0 0

2 0.037695 99.00483 0.007876 0.281725 0.33951 0.02901 0.337053

3 0.046767 97.75116 0.009842 0.463899 0.260337 0.633851 0.880912

4 0.054 95.16607 0.023033 0.499944 0.502183 1.3942 2.414572

5 0.060561 93.06498 0.028749 0.455423 0.953558 1.584418 3.912869

6 0.066544 91.4064 0.040502 0.411657 1.531869 1.517405 5.092169

7 0.071991 89.97481 0.060356 0.392158 2.169015 1.384945 6.018717

8 0.077017 88.69611 0.084063 0.396207 2.809507 1.252753 6.761362

9 0.081717 87.55347 0.107135 0.413205 3.405347 1.13768 7.383167

10 0.086162 86.55076 0.127032 0.432379 3.936068 1.040176 7.913586

11 0.090396 85.68106 0.14382 0.44887 4.400362 0.957419 8.368473

12 0.094447 84.92897 0.158229 0.46236 4.805513 0.88653 8.758396

13 0.098333 84.27631 0.170881 0.473939 5.160401 0.825321 9.093148

14 0.102073 83.70631 0.182118 0.484428 5.472616 0.772148 9.382384

15 0.10568 83.20533 0.192104 0.494085 5.748254 0.725697 9.63453

16 0.109168 82.7626 0.200963 0.502889 5.992391 0.684869 9.856294

17 0.112549 82.36938 0.208828 0.510802 6.209453 0.648751 10.05278

18 0.11583 82.01844 0.215841 0.517874 6.403325 0.616591 10.22793

19 0.119022 81.70365 0.222131 0.52421 6.577346 0.587783 10.38488

20 0.122131 81.41988 0.227806 0.529926 6.734314 0.561834 10.52624

21 0.125162 81.16287 0.232951 0.535115 6.876549 0.538347 10.65417

22 0.128121 80.92907 0.237634 0.539848 7.005977 0.516992 10.77048

23 0.131014 80.71551 0.241912 0.544178 7.124214 0.497494 10.87669

24 0.133844 80.51973 0.245834 0.548151 7.232623 0.479623 10.97404

25 0.136616 80.33961 0.249443 0.551807 7.332364 0.463185 11.06359

26 0.139332 80.17337 0.252774 0.555181 7.424429 0.448014 11.14624

27 0.141997 80.01946 0.255857 0.558305 7.509666 0.43397 11.22275

28 0.144613 79.87656 0.25872 0.561206 7.588803 0.420932 11.29378

29 0.147182 79.74355 0.261386 0.563907 7.66247 0.408796 11.35989

30 0.149706 79.61943 0.263873 0.566428 7.731213 0.397472 11.42159

31 0.15219 79.50334 0.266199 0.568786 7.79551 0.38688 11.47929

32 0.154633 79.39452 0.268379 0.570996 7.855777 0.376952 11.53338

33 0.157038 79.29232 0.270427 0.573071 7.912381 0.367628 11.58417

34 0.159407 79.19615 0.272354 0.575024 7.965646 0.358854 11.63197

35 0.161741 79.10549 0.274171 0.576866 8.015859 0.350583 11.67704

36 0.164042 79.01987 0.275886 0.578604 8.063274 0.342772 11.71959

37 0.166311 78.9389 0.277509 0.580249 8.10812 0.335385 11.75983

38 0.16855 78.86221 0.279046 0.581807 8.150599 0.328388 11.79795

39 0.170759 78.78945 0.280503 0.583284 8.190894 0.32175 11.83412

40 0.17294 78.72034 0.281888 0.584688 8.22917 0.315445 11.86846

Page 102: PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30119/1/INA... · Kata kunci: Sukuk Korporasi, ... H. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap

87

41 0.175094 78.65462 0.283205 0.586023 8.265573 0.309449 11.90113

42 0.177222 78.59203 0.284459 0.587294 8.300239 0.303738 11.93224

43 0.179324 78.53235 0.285655 0.588506 8.333289 0.298294 11.9619

44 0.181402 78.4754 0.286796 0.589663 8.364832 0.293098 11.99021

45 0.183457 78.42098 0.287887 0.590768 8.394971 0.288134 12.01726

46 0.185489 78.36894 0.28893 0.591825 8.423796 0.283385 12.04312

47 0.187498 78.31911 0.289928 0.592837 8.451393 0.27884 12.06789

48 0.189487 78.27137 0.290885 0.593806 8.477836 0.274484 12.09162

49 0.191455 78.22558 0.291802 0.594736 8.503199 0.270306 12.11438

50 0.193402 78.18162 0.292683 0.595629 8.527544 0.266296 12.13623