16
PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR) BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA GO PUBLIC KONVENSIONAL ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Progam Studi Manajemen Oleh : RADEN MUHAMMAD AZZA RAHMATULLAH NIM: 2016210560 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2020

PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RASIO KECUKUPAN MODAL

(CAR) BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA

GO PUBLIC KONVENSIONAL

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Sarjana

Progam Studi Manajemen

Oleh :

RADEN MUHAMMAD AZZA RAHMATULLAH

NIM: 2016210560

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2020

Page 2: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Raden Muhammad Azza Rahmatullah

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 26 Desember 1997

N.I.M : 2016210560

Program Studi : Manajemen

Program Pendidikan : Sarjana

Konsentrasi : Manajemen Perbankan

Judul : Pengaruh Efisiensi Profitabilitas Dan Good Corporate

Governance (GCG) Terhadap Rasio Kecukupan

Modal (CAR) Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Go Public Konvensional

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Sarjana Manajemen

Tanggal : Tanggal :

(Dr. Drs. Ec, Herizon, M. Si.) (Burhanudin, SE., M.Si., Ph.D.)

NIDN : 0712126203 NIDN : 0719047701

Page 3: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

1

PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RASIO KECUKUPAN MODAL

(CAR) BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA

GO PUBLIC KONVENSIONAL

Raden Muhammad Azza Rahmatullah

2016210560

Email : [email protected]

ABSTRACT

Capital in banking is an aspect that can influence business development. This study

aims to determine the effect of Efficiency (BOPO), Profitability (ROA and ROE) and

Good Corporate Governance (GCG) simultaneously and partially on the Capital

Adequacy Ratio (CAR) of the National Private Foreign Exchange Public Private

Conventional Go Public Bank, and which variable is more dominant. The population in

this study is the National Private Foreign Exchange Public Private Bank with a sample

of nine banks. The sampling technique in this study was purposive sampling technique.

Data analysis techniques used in this study are descriptive analysis and multiple linear

regression analysis. The results of this study indicate that simultaneously BOPO, ROA,

ROE and GCG variables have a significant effect on the CAR of the National Private

Foreign Exchange Public Private Conventional Go Public Bank. Partially the BOPO

variables have a significant negative effect on the CAR of the National Private Foreign

Exchange Public Private Conventional Go Public Bank, while the ROA variable have a

significant positive effect on the CAR of the National Private Foreign Exchange Public

Private Conventional Go Public Bank, ROE variable have a negatif unsignificant effect

on the CAR and GCG variable have a positive unsignificant effect on the CAR of the

National Private Foreign Exchange Public Private Conventional Go Public Bank. ROA

is the most dominant variable with percentage 37,5%. Banks need to pay attention to

these three variables, in order to improve the ability of management bank to manage

operational costs, generate profitability and be able to protect the interests of

stakeholders.

Keywords : Efficiency, Profitability, Good Corporate Governance, Capital Adequacy

Ratio

PENDAHULUAN

Perbankan saat ini memasuki masa

persaingan yang cukup ketat. Hal ini

diakibatkan oleh masyarakat yang

semakin pandai dan selektif dalam

memilih bank kepercayaan. Persaingan

sengit yang terjadi diperbankan akan

berdampak pada bank dalam

melaksanakan kegiatan usahanya dan

meningkatkan risiko didalam aktivitas

pada bank. Bank harus dapat

menghadapi persaingan yang terjadi

dengan cara menjaga kinerjanya. Bank

yang memiliki fungsi sebagai lembaga

intermediary atau penengah akan

mencoba untuk menarik dana nasabah

atau masyarakat semaksimal mungkin

untuk memenuhi modal bank dan

Page 4: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

2

menyalurkannya kembali untuk

memperoleh profit.

Perbankan memiliki persaingan

yang sangat ketat, banyak bank yang

menyalurkan kredit secara kurang

berhati-hati yang menimbulkan masalah

kredit macet. Bank memberikan kredit

tanpa memperhitungkan risiko-risiko

yang akan mempesulit permodalan bank.

Bank akan mengalami kesulitan dalam

pengembalian kredit dan uang nasabah

akan semakin buruk kinerja bank

tersebut, dengan kinerja yang buruk

terutama terhadap kinerja keuangan,

bukan hanya kepercayaan nasabah dan

masyarakat saja yang akan berkurang

namun para investor yang menanamkan

modal pada bank tersebut dapat menarik

modalnya karena kinerja yang buruk,

dan dampak dari permodalan yang

buruk adalah bank akan mengalami

kebangkrutan, maka dari itu

perbankan sangat perlu memperhatikan

kinerja keuangan dan permodalan bank

tersebut.

Modal didalam perbankan

merupakan aspek utama yang dapat

mempengaruhi perkembangan usaha,

dan menujukan efisiensi kinerja

perbankan. Bank saat ini berorientasi

pada kinerja keuangan dalam menjaga

keberlangsungan suatu bank dapat

berjalan dengan lancar, maka dari itu

ukuran kinerja suatu bank adalah

manajemen laba agar dapat digunakan

untuk mengambil suatu keputusan di

dalam bank. Manajemen laba dapat

dijadikan sebagai ukuran dalam

berinvestasi. Investor dapat

memperhatikan laporan laba rugi

perbankan sebagai acuan dalam

mengetahui perkembangan dalam

laporan tahunan. Dalam pengukuran

kinerja, bank harus memiliki modal

yang cukup untuk menutupi risiko yang

akan terjadi, sesuai dengan peraturan

pada bank Indonesia nomor

11/POJK.3/2016 tentang kewajiban

penyediaan modal minimum (KPMM)

bank diwajibkan untuk menyediakan

modal minimum sebesar 8% dari aset

tertimbang Resiko (ATMR).

Capital Adequacy Ratio (CAR)

adalah rasio yang memperlihatkan

kecukupan modal bank untuk

menanggung penurunan aset yang

disebabkan oleh kerugian dari aset yang

berisiko. CAR memiliki arti lain yaitu

perbandingan rasio tersebut antara rasio

modal terhadap Aset Tertimbang

Menurut Risiko dan sesuai ketentuan

pemerintah (Kasmir, 2016;229). Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada bank yang

menjadi sampel dapat dilihat pada

lampiran 1.

CAR yang semakin tinggi

maka semakin tinggi pula kemampuan

bank dalam menanggung risiko kredit

yang diberikan. Apabila CAR bank

kurang dari 8 persen menandakan bank

itu tidak sehat. Bank sangat rentan

terhadap kondisi ekonomi yang terjadi

pada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio

profitabilitas dan penilaian Good

Corporate Governance (GCG) dapat

membantu pelaku bisnis dalam

manganalisis bank agar dapat

memprediksi kondisi bank yang akan

datang.

Peningkatan dan penurunan

CAR pada umum swasta dapat dilihat

pada lampiran 1 dapat terlihat bahwa

dari tahun 2014 hingga 2019, CAR

pada Bank Umum Swasta telah terjadi

peningkatan, namun jika dilihat dari

rata-rata tren maka terdapat 14 bank

yang mengalami tren yang negatif

yaitu : PT. BANK BTPN, Tbk dengan

rata-rata tren negatif -0,1 , PT. BANK

BUKOPIN, Tbk dengan rata-rata tren

negatif -0,2 , PT. BANK CAPITAL

INDONESIA, TBK dengan rata-rata

tren negatif -0,09 , PT. BANK CIMB

NIAGA , Tbk dengan rata-rata tren

negatif -3,04, PT. BANK HIMPUNAN

SAUDARA 1906, Tbk dengan rata-rata

Page 5: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

3

tren negatif -0,06, PT. BANK JTRUST

INDONESIA, TBK dengan rata-rata

tren negatif -0,04, PT. BANK MNC

INTERNASIONAL, Tbk dengan rata-

rata tren negatif -0,52, PT. BANK

MULTIARTA SENTOSA, Tbk dengan

rata-rata tren negatif -8,78, PT. BANK

NATIONALNOBU, Tbk dengan rata-

rata tren negatif -5,35 , PT. BANK

OCBC NISP, Tbk dengan rata-rata tren

negatif -0,04, PT. BANK SHINHAN

INDONESIA, Tbk dengan rata-rata tren

negatif -0,59, PT. BANK SINARMAS,

TBK dengan rata-rata negatif -0,49, PT.

BANK UOB INDONESIA, Tbk dengan

rata-rata tren negatif -0,01 dan PT.

BANK VICTORIA INTERNASIONAL,

Tbk dengan rata-rata tren negatif -0,34,

tren negative yang terdapat pada Bank

Umum Swasta Nasional, sehingga perlu

dilakukan penelitian untuk mencari

tahu penyebab CAR pada suatu Bank

Umum Swasta Nasional yang

mengalami penurunan atau memiliki

tren negatif. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui signifikansi pengaruh BOPO,

ROA, ROE dan GCG secara simultan dan

parsial terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR) pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa Go Public Konvensional di

Indonesia dan untuk mengetahui diantara

rasio BOPO, ROA, ROE dan GCG yang

memiliki pengaruh dominan terhadap CAR

pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Go Public Konvensional di Indonesia.

RERANGKA TEORITIS DAN

HIPOTESIS

Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Go Public Konvensional

Bank dapat ditinjau dari berbagai segi

antara lain sebagai berikut: (1) Dilihat

dari segi fungsinya, yaitu : Bank Umum

dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

(2) Dilihat dari segi kepemilikan, yaitu

Bank milik pemerintah, Bank milik

swasta nasional, bank milik koperasi,

bank milik asing dan bank milik

campuran.(3) Dilihat dari segi status,

yaitu : Bank Devisa dan Bank non

Devisa. (4) Dilihat dari segi cara

menentukan harga, yaitu Bank yang

Berdasarkan Prinsip Konvensional.

Permodalan Bank

Permodalan ialah kemampuan bank

dalam mencari sumber dana dan sebagai

ukuran kekayaan suatu bank. Modal

terdiri dari dua macam yaitu modal inti

dan modal pelengkap. Modal inti

merupakan modal sendiri yang tertera

dalam posisi ekuitas. Sedangkan modal

pelengkap merupakan modal pinjaman

dan cadangan revaluasi aset serta

cadangan penyisihan penghapusan aset

produktif (Kasmir, 2016:229). Rasio

yang dapat digunakan dalam mengukur

permodalan bank yaitu (Kasmir 2016:46-

50) :

Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kecukupan modal bank

dan pemenuhan ketentuan KPMM, hal

ini berdasarkan peraturan otoritas jasa

keuangan nomor 34 /POJK.03/2016

adalah rasio yang menunjukkan

seberapa jauh aset yang dimiliki suatu

bank mengandung risiko (ATMR) yang

dibiayai dari dana modal sendiri bank,

meskipun juga mendapatkan dana dari

sumber-sumber di luar bank. CAR

dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : BOPO, ROA, ROE dan GCG secara

simultan mempunyai pengaruh

signifikan terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia.

Efisiensi

Efisiensi adalah ketepatan cara (usaha

kerja) dalam menjalankan sesuatu

dengan tidak membuang waktu, tenaga

dan biaya. Efisiensi juga berarti rasio

Page 6: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

4

antara input dan output atau biaya dan

keuntungan (Kasmir, 2016;175).

Menganalisa efisiensi suatu bank,

dapat menggunakan rasio yang

umum digunakan, yaitu: (Kasmir,

2016:175-186):

Biaya Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO)

Biaya operasional dan pendapatan

operasional adalah kemampuan bank

dalam menggunakan sumberdaya sebaik

dan seefisien mungkin. Semakin rendah

tingkat rasio BOPO berarti semakin

baik kinerja manajemen bank tersebut,

karena lebih efisien dalam

menggunakan sumber daya yang ada di

perusahaan. Rumus yang digunakan

dalam menghitung BOPO ialah sebagai

berikut:

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditujukkan oleh laba yang dihasilkan

dari penjualan dan pendapatan investasi

(Kasmir, 2016;196). Dalam

menganalisis profitabilitas dari suatu

bank, dapat memakai rasio yang umum

digunakan (kasmir, 2016:198-208)

yaitu:

Return On Asset (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan secara keseluruhan karena

semakin tinggi ROA suatu bank, maka

semakin besar pula tingkat laba yang

dicapai oleh bank tersebut dan posisi

bank tersebut akan semakin kuat jika

dilihat dari sisi penggunaan aset. ROA

dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Return On Equity (ROE)

ROE merupakan rasio yang dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola

capital yang ada untuk mendapatkan

asset income. ROE dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance adalah

suatu struktur dan mekanisme yang

baik dalam pelaksanaan tata kelola bank

terdapat dinamika yang perlu direspon

secara proporsional dalam rangka

mengoptimalkan tata kelola bank

menurut POJK No 55/POJK.03/2016.

GCG ialaha salah satu upaya Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) untuk menodorng

industry jasa keuangan agar teratur,

transaparant, dan mampu melindungi

konsumen Komite Nasional Kebijakan

Governance (KNKG) menciptakan

prinsip-prinsip untuk menunjang usaha

dalam menerapkan GCG yang disusun

dalam pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia tahun

2006. Terdapat lima aspek yang

dapat menjadi Pedoman Umum GCG

(KNKG, 2006): (1) Trasnparancy

(transparansi), (2) Accountability

(akuntabilitas), (3) Responsibility

(responbilitas), (4) Independency

(independensi), dan (5) Fairnes

(kewajaran dan kesetaraan). Tingkat

kesehatan GCG suatu perusahaan atau

bank dapat diukur berdasarkan kriteria

secara self assessment POJK Nomor 4

/POJK.03/2016. Dalam penelitian ini

menggunakan tingkat kesehatan pada

bank dengan faktor GCG berdasarkan

peringkat predikatnya. Semakin rendah

Page 7: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

5

nilai komposit, maka tingkat kesehatan

suatu bank akan semakin baik.

Pengaruh Efisiensi Terhadap CAR

Beban Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO)

BOPO secara parsial berpengaruh

negatif terhadap Capital Adequacy

Ratio (CAR). Semakin tinggi biaya

operasional yang dimiliki suatu bank

terhadap pendapatan operasional akan

mengidentifikasikan bahwa bank tidak

bekerja secara efisien dan perubahan

laba operasional akan mengecil. . Rasio

BOPO menunjukan efisien bank dalam

mengerjakan tugasnya termasuk dalam

menjalan tugas kredit, berdasarkan dari

dana yang akan terkumpul.

Namun semakin kecil BOPO

akan menunjukan semakin efisiennya

pekerjaan yang dilakukan oleh

perbankan. Bank yang memiliki

kesehatan yang baik dapat dilihat dari

rasio BOPO yang menunjukkan hasil

kurang dari 1 (satu). Hubungan BOPO

dengan CAR, BOPO berhubungan

negatif dengan kinerja bank sehingga

dimungkinkan juga berpengaruh negatif

terhadap CAR.

Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Arde Prayoga (2015)

membuktikan bahwa variabel BOPO

memiliki pengaruh negatif signifikan

terhadap CAR, sedangkan Hadi Susilo

Dwi Cahyono dan Anggraeni (2015)

mengatakan bahwa variabel BOPO

memiliki pengaruh positif tetapi tidak

signifikan terhadap CAR.

H2 : BOPO secara parsial berpengaruh

negatif signifikan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia.

Pengaruh Profotabilitas Terhadap

CAR

Return On Asset (ROA)

ROA secara parsial berpengaruh positif

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR). ROA akan berpengaruh positif

terhadap CAR, jika ROA meningkat

maka terjadi peningkatan pada laba

sebelum pajak yang lebih besar dari

pada peningkatan pada total asset,

sehinga laba, modal dan CAR juga akan

terjadi peningkatan. Semakin besar ratio

yang dihasilkan oleh bank maka

semakain baik kinerja bank tersebut,

sehingga ROA akan berpengaruh positif

terhadap CAR.

Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Irdawati, Ansir dan

Sinarwati (2018) membuktikan bahwa

variabel ROA memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap CAR,

sedangkan Umi Latifah (2019)

mengatakan bahwa ROA memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap

Car dan penelitian dari Hadi Susilo Dwi

Cahyono dan Anggraeni (2015) dan

penelitian dilakukan oleh Hamdan Dwi

Jayanto (2019) mengatakan bahwa

variabel ROA memiliki pengaruh

positif tetapi tidak signifikan terhadap

CAR.

H3 : ROA secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap

Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Go Public Konvensional di Indonesia.

Return On Equity (ROE)

ROE secara parsial berpengaruh positif

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR). ROE yang meningkat akan

menunjukan telah terjadinya

peningkatan laba sebelum pajak yang

diperoleh dengan persentase lebih besar

dari pada peningkatan modal inti,

peningkatan ROE membuat bank

memiliki nilai profitabilitas yang besar

dan mampu membiyai kegiatan

operasional dengan baik. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Umi

Latifah (2019) mengatakan bahwa

Page 8: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

6

ROE memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap CAR, sedangkan

Irdawati, Ansir dan Sinarwati (2018)

mengatakan bahwa variabel ROE

memiliki pengaruh negatif

berpengaruh signifikan terhadap CAR

dan penelitian dari Hadi Susilo Dwi

Cahyono dan Anggraeni (2015)

mengatakan bahwa variabel ROE

memiliki pengaruh negatif tetapi tidak

berpengaruh signifikan terhadap CAR.

H4 : ROE secara parsial berpengaruh

positif signifikan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia.

Pengaruh Good Corporate

Governance (GCG) Terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR)

Good Corporate Governance (GCG)

secara parsial berpengaruh positif

terhadap Capital Adequacy Ratio

(CAR). GCG akan berpengaruh positif

terhadap CAR, jika tingkat kesehatan

GCG suatu bank semakin baik akan

membuat kinerja bank akan meningkat,

dan sebaliknya. Kinerja bank yang

semakin baik juga akan membuat

penyediaan dana pada bank akan

meningkat pula. Penelitian yang

dilakukan oleh Hamdan Dwi Jayanto

(2019) mengatakan bahwa variabel

Good Corporate Governance (GCG)

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap permodalan (CAR), sedangkan

Ika Permatasari dan Retno Novitasa

(2014) mengatakan bahwa variabel

GCG memiliki pengaruh negatif tetapi

tidak signifikan terhadap permodalan

bank.

H5 : Good Corporate Governance

(GCG) secara parsial berpengaruh

positif signifikan terhadap Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia.

Gambar 1 KERANGKA PEMIKIRAN

Penyalur Dana

- + + +

1. Keterbukaan

2. Akuntabilitas

3. Pertanggungjawaban

4. Independensi

5. Kewajaran

Bank

Peghimpun Dana

Kinerja Keuangan

Efisiensi

Profitabilitas

Good Corporate Governance

(GCG)

BOPO

ROA

ROE

Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Page 9: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

7

METODE PENELITIAN

Klasifikasi Sampel

Populasi dalam penelitian ini

yang digunakan adalah Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Go Public

Konvensional. Teknik dalam

pengambilan sampel yang digunakan

adalah metode purposive sampling.

Kriteria sampel pada penelitian ini

adalah sebagai berikut: (1) Bank yang

menerbitkan laporan keuangan pada

periode 2014–2018, (2) Bank swasta

nasional devisa Go Public Indonesia

yang memiliki rata-rata nilai CAR ≥

21,5 persen selama periode 2014–

2018,(3) Bank yang menerbitkan

laporan pelaksanaan GCG selama

2014–2018, yang berlaku yaitu

berdasarkan kriteria secara self

assessment POJK Nomor 4

/POJK.03/2016. Dari 37 Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Go Public

Konvensional yang menjadi populasi,

diperoleh 9 bank yang menjadi sampel

dalam penelitian ini yaitu Bank

Danamon Indonesia, Bank Ganesha,

Bank Index Selindo, Bank Mayora,

Bank Mega, Bank Mestika Dharma,

Bank Of India Indonesia, Bank SBI

Indonesia, dan Bank BRI Agroniaga..

Data dan Metode Pengumpulan Data

Data dan metode pengumpulan data

yang digunakan dalam Penelitian ini

adalah data sekunder. Data penelitian

ini diperoleh dari situs resmi Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) yaitu

www.ojk.go.id pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Go Public

Konvensional Indonesia tahun 2014-

2019. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu

berdasarkan penelitian kepustakaan

yang dilakukan dengan cara menelaah

beberapa jurnal, penelitian terdahulu

maupun dari internet yang disesuaikan

dengan sampel yang ditetapkan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu

menggunakan analisis deskriptif,

analisis regresi linier berganda, uji

simultan dan uji parsial dalam

membuktikan hipotesis penelitian dalam

pengelolaan data dari pengaruh variabel

bebas (BOPO, ROA, ROE dan GCG)

teradap variabel terikat (CAR)

menggunakan Statistical Package for

the Social Sciences (SPSS) 23 dan

Microsoft Excel.

Definisi Operasional Variabel

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah

rasio atau perbandingan antara modal

dengan ATMR yang dimiliki oleh Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia pada

setiap akhir tahun mulai tahun 2014

sampai dengan tahun 2018 dengan

satuan pengukurnya yaitu persen.

Beban Operasional dan Pendapatan

Nasional (BOPO)

Beban Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO) merupakan rasio

atau perbandingan antara biaya operasi

dengan pendapatan operaso yang

dimiliki oleh Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada setiap

akhir tahun mulai tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan satuan

pengukurnya yaitu persen.

Return On Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan

rasio atau perbandingan antara laba

sebelum pajak dengan total aset yang

dimiliki oleh Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada setiap

akhir tahun mulai tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan satuan

pengukurnya yaitu persen.

Page 10: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

8

Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan

rasio atau perbandingan antara laba

setelah pajak dengan modal sendirin

yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada setiap

akhir tahun mulai tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan satuan

pengukurnya yaitu persen.

Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance (GCG)

merupakan skor komposit GCG yang

dimiliki oleh Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada setiap

akhir tahun mulai tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan satuan

pengukurnya skor hasil penilaian

Sendiri (self assessment).

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 2

HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Variabel B thitung ttabel Sig. r r2

(Constant) 26,392 0.000

BOPO - 0,115 - 1,766 - 1,684 0,085 - 0,269 0,072

ROA 5,541 4,899 1,684 0,000 0,612 0,375

ROE - 1,166 - 3,338 1,684 0,002 - 0,467 0,218

GCG 3,800 1,402 1,684 0,169 0,216 0,047

R = 0,627 Fhitung = 6,493 Sign. 0,000

R Square = 0,394 Ft abel = 2,61

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 2 menunjukkan Fhitung = 6,493 >

Ftabel = 2,61, maka H0 ditolak atau H1

diterima, artinya semua variabel

independent (BOPO, ROA, ROE dan

GCG) secara simultan memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen

(CAR).

Pengaruh BOPO Terhadap CAR

Hasil uji t pada tabel 2, hasil yang

diperoleh thitung sebesar – 1,766 dan ttabel

sebesar – 1,684, sehingga dapat

diketahui thitung = - 1,766 < ttabel = - 1,684

artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel bebas

BOPO secara parsial memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat

CAR, sedangkan besarnya koefisien

determinasi parsial BOPO yaitu sebesar

0,072, maka secara parsial BOPO

memberi kontribusi sebesar 7,2 persen

terhadap perubahan CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional.

Pengaruh ROA Terhadap CAR

Hasil uji t pada tabel 2, hasil yang

diperoleh thitung sebesar 4,899 dan ttabel

sebesar 1,684, sehingga dapat diketahui

thitung = 4,899 > ttabel = 1,684 artinya H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas

ROA secara parsial memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat

CAR, sedangkan besarnya koefisien

determinasi parsial ROA yaitu sebesar

0,375, maka secara parsial ROA

memberi kontribusi sebesar 37,5 persen

terhadap perubahan CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional.

Page 11: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

9

Pengaruh ROE Terhadap CAR

Hasil uji t pada tabel 2, hasil yang

diperoleh thitung sebesar – 3,338 dan ttabel

sebesar 1,684, sehingga dapat diketahui

thitung = - 3,338 < ttabel = 1,684 artinya H0

diterima dan H1 ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas

ROE secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat CAR, sedangkan

besarnya koefisien determinasi parsial

ROE yaitu sebesar 0,218, maka secara

parsial ROE memberi kontribusi

sebesar 2,18 persen terhadap perubahan

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional.

Pengaruh GCG Terhadap CAR

Hasil uji t pada tabel 2, hasil yang

diperoleh thitung sebesar 1,402 dan ttabel

sebesar 1,684, sehingga dapat diketahui

thitung = 1,402 ≤ ttabel = 1,684 artinya H0

diterima dan H1 ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas

GCG secara parsial memiliki pengaruh

yang tidak signifikan terhadap variabel

terikat CAR, sedangkan besarnya

koefisien determinasi parsial GCG yaitu

sebesar 0,047, maka secara parsial GCG

memberi kontribusi sebesar 4,7 persen

terhadap perubahan CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional.

Pengaruh Efisiensi Terhadap CAR

BOPO secara parsial memiliki pengaruh

negatif signifikan dan memberikan

kontribusi sebesar 7,2 persen terhadap

perubahan CAR pada bank sampel

penelitian, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis kedua yang

menyatakan BOPO secara parsial

berpengaruh negatif signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia adalah

diterima.

Hasil penelitian mendukung

hasil penelitian terdahulu yang telah

dilakukan oleh Arde Prayoga (2015)

yang menyatakan BOPO berpengaruh

negatif signifikan terhadapn CAR, dan

hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian oleh Irdawati, Ansir dan

Sinarwati (2018) dan penelitian dari

Hadi Susilo Dwi Cahyono dan

Anggraeni (2015) yang menyatakan

BOPO tidak berpengaruh signifikan

terhadap CAR.

Pengaruh Profitabilitas Terhadap

CAR

ROA secara parsial memiliki pengaruh

positif signifikan dan memberikan

kontribusi sebesar 37,5 persen terhadap

perubahan CAR pada bank sampel

penelitian, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis ketiga yang

menyatakan ROA secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia adalah

diterima.

Hasil penelitian mendukung

hasil penelitian terdahulu yang telah

dilakukan oleh Irdawati, Ansir dan

Sinarwati (2018) yang menyatakan

ROA berpengaruh positif signifikan

terhadap CAR, dan hasil penelitian ini

tidak mendukung oleh Arde Prayoga

(2015), Hamdan Dwi Jayanto (2019),

Hadi Susilo Dwi Cahyono dan

Anggraeni (2015) yang menyatakan

ROA tidak berpengaruh signifikan

terhadap CAR, dan penelitian dari Umi

Latifah (2019) yang mengatakan bahwa

ROA berpengaruh negatif signifikan

terhadap CAR.

ROE secara parsial memiliki

pengaruh negatif yang tidak signifikan

dan memberikan kontribusi sebesar 21,8

persen terhadap perubahan CAR pada

bank sampel penelitian, sehingga dapat

Page 12: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

10

disimpulkan bahwa hipotesis keempat

yang menyatakan ROE secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia adalah

ditolak.

Hasil penelitian mendukung

hasil penelitian terdahulu yang telah

dilakukan oleh oleh Arde Prayoga

(2015) dan penelitian dari Hadi Susilo

Dwi Cahyono dan Anggraeni (2015)

yang menyatakan ROE tidak

berpengaruh signifikan terhadap CAR,

dan hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian Irdawati, Ansir

dan Sinarwati (2018) yang menyatakan

ROE berpengaruh negative signifikan

terhadap CAR, dan penelitian dari Umi

Latifah (2019) yang mengyatakan ROE

berpengaruh positif signifikan terhadap

CAR.

Pengaruh GCG Terhadap CAR

GCG secara parsial memiliki pengaruh

positif yang tidak signifikan dan

memberikan kontribusi sebesar 4,7

persen terhadap perubahan CAR pada

bank sampel penelitian, sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kelima

yang menyatakan GCG secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia adalah

ditolak.

Hasil penelitian tidak

mendukung hasil penelitian terdahulu

yang telah dilakukan Hamdan Dwi

Jayanto (2019) yang menyatakan GCG

berpengaruh positif signifikan terhadap

CAR dan penelitian dari Ika

Permatasari dan Retno Novitasari

(2014) yang menyatakan GCG

berpengaruh negative tidak signifikan

terhadap CAR.

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

DAN KETERBATASAN

Simpulan

Analisis dan pembahasan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa: (1) Variabel bebas

BOPO, ROA, ROE dan GCG secara

simultan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia pada

kesembilan bank sampel penelitian

selama periode tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan besar

pengaruh 39,4 persen dan sisanya

sebesar 60,6 persen dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian.

(2) BOPO secara parsial memiliki

pengaruh negative signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada

kesembilan bank sampel penelitian

selama periode tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan besar

pengaruh sebesar 7,2 persen.

(3) ROA secara parsial memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap

CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada

kesembilan bank sampel penelitian

selama periode tahun 2014 sampa

dengan tahun 2018 dengan besar

pengaruh sebesar 37,5 persen.

(4) ROE secara parsial memiliki

pengaruh negative yang tidak signifikan

terhadap CAR pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Indonesia pada

kesembilan bank sampel penelitian

selama periode tahun 2014 sampa

dengan tahun 2018 dengan besar

pengaruh sebesar 21,8 persen.

(5) GCG secara parsial memiliki

pengaruh positif yang tidak signifikan

terhadap CAR pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Go Public

Page 13: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

11

Konvensional di Indonesia pada

kesembilan bank sampel penelitian

selama periode tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dengan besar

pengaruh sebesar 4,7.

(6) Diantara Variabel BOPO, ROA,

ROE dan GCG yang memiliki

kontribusi dominan dan berpengaruh

signifikan terhadap CAR pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Go

Public Konvensional di Indonesia

periode tahun 2014 sampa dengan tahun

2018 adalah ROA sebesar 37,5 persen.

Implikasi

Penelitian ini dapat digunakan untuk

Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Go Public Konvensional, yang berguna

untuk membuat kebijakan atau strategi

yang lebih baik dan terencana agar

dapat meningkatkan kemampuan

manajemen bank dalam mengelola

biaya operasional, menghasilkan

profitabilitas dan mampu melindungi

kepentingan stakeholde secara optimal.

Saran

Penelitian yang telah dilakukan, masih

memiliki kekurangan, sehingga penulis

menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Bagi pihak Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Go Public

Konvensional di Idonesia

a. Kepada Sembilan Bank sampel

penelitian yang memiliki rata-rata

CAR terendah khususnya PT. Bank

Danamon Indonesia, Tbk yaitu

sebesar 21,47 persen agar dapat

meningkatkan nilai rata-rata CAR

tersebut.

b. Kepada Sembilan Bank sampel

penelitian, terutama PT. Bank of

India Indonesia, Tbk yang memiliki

rata-rata BOPO tertinggi yaitu

sebesar 126,25 persen, sebaiknya

memperhatikan perubahan pada

BOPO, agar lebih mengefisienkan

lagi biaya operasi dan

meningkatkan pendapatan operasi.

c. Kepada Sembilan Bank sampel

penelitian, terutama PT Bank

Ganesha Tbk. yang memiliki rata-

rata ROA terendah yaitu sebesar

0,71 persen, sebaiknya

memperhatikan perubahan pada

ROA, dengan demikian dapat

meningkatkan kemampuan

manajemen dalam meningkatkan

laba sebelum pajak dengan

presentase lebih besar dari

peningkatan aset.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Mencari data laporan kinerja

keuangan pada bank sampel dapat

dilihat melalui website Otoritas

Jasa Keuangan (OJK), juga dapat

dilihat melalui website bank sampel

masing-masing.

b. Pada data laporan kinerja keuangan

biasanya terdapat hasil angka yang

berbeda pada tahun sebelumnya,

misalnya pada laporan kinerja

keuangan tahun 2018 terdapat hasil

laporan tahun sebelumnya yaitu

2017, sehingga perlu melihat

kembali (check) kesesuaian nilai

atau angka perbulan atau pertahun

pada laporan kinerja keuangan.

c. Variabel bebas dapat ditambahkan

dengan variabel lainnya, seperti

LDR, IPR, NPL, APB, IRR, FBIR,

LAR dan NIM agar mendapatkan

hasil penelitian yang lebih

maksimal dan relevan dari yang

sebelumnya dan agar lebih

bervariasi.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian adalah (1)

Jumlah populasi di dalam penelitian

sebanyak 37 bank, namun peneliti

hanya menggunakan 9 sampel bank

pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa Go Public di Indonesia. (2)

Periode penelitian yang dilakukan

Page 14: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

12

selama lima tahun, dimulai dari tahun

2014 sampai dengan 2018. (3) Jumlah

variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y) yang diteliti terbatas pada

variabel bebas peneliti hanya pada

aspek efisiensi yaitu BOPO, aspek

profitabilitas yaitu ROA dan ROE,

aspek tata kelola perusahaan yaitu GCG.

DAFTAR RUJUKAN

Irdawati, Ansir, & Sinarwati. 2018.

Pengaruh Faktor

Fundamental Mikro

Terhadap Capital Adequacy

Ratio (The Effect of Micro

Fundamental Facktors on

Capital Adequacy Ratio).

Jurnal Manajemen, Bisnis,

dan Organisasi, 2(3), 12-26.

Jayanto, H. D. 2019. Pengaruh

Profitabilitas, Likuiditas,

dan Good Corporate

Governance (GCG)

Terhadap Permodalan Pada

Bank Umum Syariah Di

Indonesia Periode 2013-

2017. Tesis tidak

Diterbitkan, STIE Perbanas

Surabaya.

Kasmir. 2016. Manajemen Perbankan.

PT. Raja Grafindo Persada

jakarta (Edisi Revisi).

Jakarta.

Komite Nasioanal Kebijakan

Governance (KNKG).

(2006). Pedoman Umum

GCG Indonesia, Jakarta.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

POJK No 4 Tahun 2016

Tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

POJK No 11 Tahun 2016

Tentang Kewajiban

Penyediaan Modal

Minimum Bank Umum.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

POJK No 55 Tahun 2016

Tentang Penerapan Tata

Kelola Bagi Bank Umum.

Permatasari, I., & Novitasary, R. (2014).

Pengaruh Implementasi

Good Corporate

Governance terhadap

Permodalan dan Kinerja

Perbankan di Indonesia:

Manajemen Risiko Sebagai

Variabel Intervening. Jurnal

Ekonomi Kuantitatif

Terapan, 7(1), 52–59.

Prayoga, A. (2015). Pengaruh

Likuiditas, Kualitas Aktiva,

Sensitivitas, Efisiensi, dan

Profotabilitas Terhadap

CAR Pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa.

STIE Perbanas Surabaya.

Sugiyono (2016). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatid dan

R&D. PT Alfabet.Bandung

Susilo Dwi Cahyono, H., & Anggraeni,

A. (2015). Pengaruh

likuiditas, kualitas aset,

sensitivitas pasar, efisiensi,

dan profitabilitas terhadap

CAR pada bank devisa yang

go public. Journal of

Business & Banking, 5(1),

113-130.

Latifah, U. (2019). Pengaruh Return On

assets (ROA) Dan Return

On Equity ROE) Terhadap

Capital Adequacy Ratio

(CAr) Di Bank Syariah

Mandiri Tahun 2010-2018.

Page 15: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

13

IAIN Tulungagung.

Page 16: PENGARUH EFISIENSI, PROFITABILITAS DAN GOOD ...eprints.perbanas.ac.id/6963/8/ARTIKEL ILMIAH.pdfpada suatu negara. Rasio efisiensi, rasio profitabilitas dan penilaian Good Corporate

LAMPIRAN Tabel 1

PERKEMBANGAN RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR)

BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA GO PUBLIC KONVENSIONAL

PERIODE TAHUN 2014 – 2019 Triwulan II

(Dalam Persen)

No Bank 2014 2015 Tren 2016 Tren 2017 Tren 2018 Tren 2019* Tren

Rata-

rata

CAR

Rata-

rata

Tren

1 BANK ARTHA GRAHA

INTERNASIONAL 15,76 15,20 -0,56 19,92 4,72 17,44 -2,48 19,80 2,36 19,18 -0,62 17,88 0,68

2 BANK BTPN 23,30 24,52 1,22 25,60 1,08 24,91 -0,69 24,46 -0,45 22,81 -1,65 24,27 -0,10

3 BANK BUKOPIN 14,21 13,56 -0,65 15,03 1,47 10,52 -4,51 13,41 2,89 13,20 -0,21 13,32 -0,20

4 BANK BUMI ARTA 15,07 9,58 -5,49 25,15 15,57 25,65 0,50 25,52 -0,13 25,54 0,02 21,09 2,09

5 BANK CAPITAL INDONESIA 16,43 9,40 -7,03 20,64 11,24 22,56 1,92 18,66 -3,90 15,96 -2,70 17,28 -0,09

6 BANK CENTRAL ASIA 16,86 18,65 1,79 21,90 3,25 23,06 1,16 23,39 0,33 23,58 0,19 21,24 1,34

7 BANK CHINA CONSTRUCTION

BANK INDONESIA 14,15 16,39 2,24 19,43 3,04 15,75 -3,68 15,69 -0,06 17,48 1,79 16,48 0,67

8 BANK CIMB NIAGA 15,39 16,16 0,77 17,71 1,55 18,22 0,51 19,20 0,98 0,20 -

19,00 14,48 -3,04

9 BANK DANAMON INDONESIA 18,17 20,84 2,67 22,30 1,46 23,24 0,94 22,79 -0,45 22,24 -0,55 21,60 0,81

10 BANK GANESHA 14,18 14,40 0,22 34,93 20,53 30,10 -4,83 31,85 1,75 32,81 0,96 26,38 3,73

11 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906

21,71 18,82 -2,89 17,20 -1,62 24,91 7,71 23,04 -1,87 21,43 -1,61 21,19 -0,06

12 BANK HSBC INDONESIA 13,41 18,59 5,18 23,69 5,10 22,49 -1,20 20,79 -1,70 21,60 0,81 20,10 1,64

13 BANK ICBC INDONESIA 16,73 14,38 -2,35 15,86 1,48 17,71 1,85 16,21 -1,50 17,75 1,54 16,44 0,20

14 BANK INDEX SELINDO 22,21 26,36 4,15 22,53 -3,83 27,06 4,53 22,57 -4,49 22,29 -0,28 23,84 0,02

15 BANK JTRUST INDONESIA 13,58 15,49 1,91 13,08 -2,41 14,15 1,07 14,03 -0,12 13,36 -0,67 13,95 -0,04

16 BANK KEB HANA INDONESIA 18,47 21,06 2,59 20,80 -0,26 21,14 0,34 18,82 -2,32 23,46 4,64 20,63 1,00

17 BANK MASPION INDONESIA 18,43 19,43 1,00 24,32 4,89 21,59 -2,73 21,28 -0,31 21,59 0,31 21,11 0,63

18 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL

12,74 12,97 0,23 13,34 0,37 14,11 0,77 15,82 1,71 14,74 -1,08 13,95 0,40

19 BANK MAYBANK INDONESIA 16,01 14,64 -1,37 16,98 2,34 17,63 0,65 19,20 1,57 19,06 -0,14 17,25 0,61

20 BANK MAYORA 19,97 28,21 8,24 26,95 -1,26 24,96 -1,99 23,68 -1,28 24,31 0,63 24,68 0,87

21 BANK MEGA 15,23 22,85 7,62 26,21 3,36 24,11 -2,10 22,79 -1,32 23,26 0,47 22,41 1,61

22 BANK MESTIKA DHARMA 26,66 28,26 1,60 35,12 6,86 35,21 0,09 34,58 -0,63 37,40 2,82 32,87 2,15

23 BANK MNC INTERNASIONAL 17,79 17,83 0,04 19,54 1,71 12,58 -6,96 16,27 3,69 15,17 -1,10 16,53 -0,52

24 BANK MULTIARTA SENTOS 60,17 34,99 -

25,18 28,20 -6,79 21,73 -6,47 16,46 -5,27 16,27 -0,19 29,64 -8,78

25 BANK NATIONALNOBU 48,97 27,48 -

21,49 26,18 -1,30 26,83 0,65 23,27 -3,56 22,24 -1,03 29,16 -5,35

26 BANK OCBC NISP 18,74 17,32 -1,42 18,28 0,96 17,51 -0,77 17,63 0,12 18,53 0,90 18,00 -0,04

27 BANK OF INDIA INDONESIA 15,27 27,72 12,45 32,40 4,68 42,64 10,24 39,46 -3,18 40,97 1,51 33,08 5,14

28 BANK PERMATA 13,58 15,00 1,42 15,64 0,64 18,12 2,48 19,44 1,32 19,81 0,37 16,93 1,25

29 BANK QNB INDONESIA 21,69 16,18 -5,51 16,46 0,28 20,30 3,84 26,50 6,20 21,88 -4,62 20,50 0,04

30 BANK RABOBANK INTERNASIONAL INDONESIA

15,06 15,27 0,21 18,24 2,97 22,06 3,82 15,19 -6,87 20,27 5,08 17,68 1,04

31 BANK SBI INDONESIA 25,20 46,38 21,18 47,33 0,95 42,17 -5,16 39,73 -2,44 34,31 -5,42 39,19 1,82

32 BANK SHINHAN INDONESIA 37,11 114,99 77,88 85,28 -

29,71 67,85

-

17,43 38,62

-

29,23 34,15 -4,47 63,00 -0,59

33 BANK SINARMAS 18,38 14,37 -4,01 16,70 2,33 18,31 1,61 17,60 -0,71 15,93 -1,67 16,88 -0,49

34 BANK UOB INDONESIA 15,72 16,20 0,48 16,44 0,24 17,08 0,64 15,37 -1,71 15,67 0,30 16,08 -0,01

35 BANK VICTORIA INTERNATIONAL

18,35 19,30 0,95 24,58 5,28 18,17 -6,41 16,73 -1,44 16,65 -0,08 18,96 -0,34

36 BRI AGRONIAGA 19,06 22,12 3,06 23,68 1,56 29,58 5,90 28,34 -1,24 25,42 -2,92 24,70 1,27

37 PAN INDONESIA BANK 15,62 19,94 4,32 20,32 0,38 22,26 1,94 23,49 1,23 23,81 0,32 20,91 1,64

Jumlah 739,38 824,85 85,47 887,96 63,11 873,71 -

14,25 821,68

-

52,03 794,33

-

27,35 823,65 10,99

Rata-rata 19,98 22,29 2,31 24,00 1,71 23,61 -0,39 22,21 -1,41 21,47 -0,74 22,26 0,30

Sumber : www.ojk.go.id, data di olah. (*) per bulan juni 2019