Upload
phamquynh
View
228
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), RETURN ON ASSETS
(ROA), EARNING PER SHARE (EPS) DAN LEVERAGE TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016
Novirianty, Asmaul Husna
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanungpinang
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh
Economic Value Added, Return On Assets, Earning Per Share dan Leverage
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016. Sampel penelitian terdiri dari 9
perusahaan dengan total pengamatan sebanyak 36 data yang menggunakan
metode purposive sampling. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa economic value added,
return on assets, earning per share, leverage berpengaruh secara simultan
terhadap return saham. Secara parsial, hanya variabel economic value added dan
earning per share berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel return
on assets dan debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
Hasil uji koefisien determinasi adalah 18,7 % yang berarti hanya 18,7 % variabel
independen yang dapat menjelaskan variabel dependen dan sisanya 81,3 %
dijelaskan oleh variabel lain.
Kata kunci : Economic Value Added, Return On Assets, Earning Per Share, Debt
to Equity Ratio, Return Saham
2
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan pasar tempat memperdagangkan berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam
bentuk saham maupun obligasi atau surat hutang dan instrumen lainnya yang
diterbitkan oleh pemerintah (Hariyani dan Purnomo, 2010: 8). Pasar modal juga
bisa dijadikan sebagai sarana untuk investasi yang memungkinkan para pemodal
(investor) untuk menanamkan modalnya guna membantu kemajuan perekonomian
negara. Salah satu instrumen investasi yang sedang berkembang saat ini adalah
saham. Saham merupakan surat berharga yang dapat menambah ekuitas pemilik
modal. Dengan memiliki saham, para investor bisa mendapatkan keuntungan
(return ) yang lebih besar dalam waktu singkat. Keuntungan tersebut bisa berupa
dividen dan capital gain.
Para investor yang ingin mempertahankan investasinya harus memiliki
perencanaan investasi yang efektif. Perencanaan yang efektif tersebut dimulai
dari perhatian terhadap tingkat risiko dan return yang seimbang dalam setiap
transaksi. Secara teori semakin tinggi tingkat pengembalian saham atas aset yang
diharapkan investor dengan berinvestasi, maka semakin tinggi pula risiko yang
akan dihadapinya, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, para investor sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam
menganalisa tingkat risiko dan memprediksi tingkat pengembalian dari investasi.
Salah satu faktor yang digunakan investor dalam menilai kondisi suatu perusahaan
adalah melalui kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangannya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
economic value added, return on assets, earning per share, dan leverage terhadap
return saham pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016 baik secara parsial maupun simultan. Sedangkan
tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh economic value added,
return on assets, earning per share, dan leverage terhadap return saham.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh investor dari investasi tersebut.
Return dapat berupa realisasi (relized return) yang sudah terjadi atau return
ekspektasi (expected return) yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan
terjadi dimasa yang akan datang. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai pengukur kinerja perusahan. Return realisasi ini juga berguna sebagai
dasar penilaian return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa mendatang.
Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan
diperoleh investor di masa yang akan datang. Sedangkan return realisasi (relized
return) sifatnya belum terjadi (Hartono, 2017).
Menurut Sundjaja (2003, Trisnawati, 2009), mendefinisikan return sebagai
total laba atau rugi yang diperoleh investor dalam periode tertentu yang dihitung
dari selisih antara pendapatan atas investasi pada periode tertentu dengan
pendapatan investasi awal. Dalam penelitian ini perhitungan terhadap return
hanya menggunakan return total dimana return total membandingkan harga
3
penutupan saham periode sekarang dengan harga penutupan saham periode
sebelumnya. Return Saham dapat dihitung dengan rumus (Adiwiratama, 2013) :
𝑹𝒊, 𝒕 =(𝐏𝐢, 𝐭 − 𝐏𝐢, 𝐭 − 𝟏)
𝐏𝐢, 𝐭 − 𝟏
Dimana:
R = Return saham pada periode t
Pt =Harga penutupan saham pada periode t
Pt-1 = Harga penutupan saham pada periode t sebelumnya
Economic Value Added
Economic Value Added didefinisikan sebagai laba operasi setelah pajak
dikurangi biaya modal (cost of capital) dari seluruh modal yang dipergunakan
untuk menghasilkan laba (Sukarmiasih, dkk, 2015). Rumus untuk menghitung
EVA adalah sebagai berikut
𝑬𝑽𝑨 = 𝑵𝒆𝒕𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒏𝒈𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓𝑻𝒂𝒙 𝐍𝐎𝐏𝐀𝐓 − 𝐖𝐀𝐂𝐂𝐱𝐓𝐀
(Sumber :Sunardi, 2010)
1. Menghitung WACC (Weighted Average Cost Of Capital)
Rumus :WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)}
Keterangan:
Tingkat Modal (D) = Total Utang
Total Utang & 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 X 100%
Cost of debt (rd) = Beban Bunga
Total UtangX 100%
Tingkat modal dan ekuitas (E) = Total Ekuitas
Total Utang & 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 X 100%
Cost of Equity (re) =Laba Bersih setelah Pajak
Total Ekuitas X 100%
Tingkat pajak (tax) = Beban Pajak
Laba Bersih Sebelum Pajak X 100%
2. Menghitung Economic Value Added (EVA)
𝑬𝑽𝑨 = 𝐍𝐎𝐏𝐀𝐓 − (𝐖𝐀𝐂𝐂𝐱𝐓𝐀)
Ket : TA = Total Asset
Return On Assets
Return On Asset merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
diperoleh dengan menghitung berdasarkan pada perbandingan laba bersih yang
tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva ( Sukarmiasih, dkk,
2015). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏𝑶𝒏𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 =𝑳𝒂𝒃𝒂𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑨𝒔𝒆𝒕
(Sumber: Hery, 2015:193)
Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) termasuk salah satu rasio pasar yang merupakan
perbandingan antara jumlah earning (laba bersih yang siap dibagikan kepada
pemegang saham) dengan jumlah lembar saham perusahaan (Rufaida, 2015).
Rasio Earning Per Share (EPS) mengukur pertumbuhan dan kinerja perusahaan
4
selama waktu tertentu dengan cara pendapatan dari Earning after taxes dengan
jumlah saham yang beredar. EPS dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈𝑷𝒆𝒓𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆 = 𝑳𝒂𝒃𝒂𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡𝐋𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦
(Sumber: Fahmi, 2012:138)
Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur seberapa efektif
perusahaan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba.
Rasio DER mewakili rasio leverage atau rasio solvabilitas. DER didapatkan
dengan membandingkan nilai total hutang dengan total modal sendiri (Putra dan
Bambang, 2014). Rumus untuk menghitung DER sebagai berikut :
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈𝑻𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 (𝑫𝑬𝑹) = Total Hutang
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍
(Sumber: Hery, 2016: 169)
Berdasarkan landasan teori yang dijelaskan diatas, maka dapat dibuat
kerangka pemikiran sebagai berikut :
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Economic Value Added terhadap Return Saham
Suatu perusahaan dikatakan dapat meningkatkan kekayaan pemegang
sahamnya apabila tingkat pengembaliannya lebih besar daripada biaya modal.
Bila EVA semakin tinggi maka harga saham juga akan semakin tinggi. Hal ini
disebabkan karena perusahaan tersebut berhasil dalam menciptakan kekayaan bagi
pemegang sahamnya sehingga nilai dari sahammnya juga akan naik. Penambahan
kekayaan tersebut diperoleh dari rate of return saham yang diberikan oleh
5
perusahaan kepada pemegang saham (Kennedy, dkk, 2009). Dengan demikian
hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Diduga Economic Value Added berpengaruh terhadap Return Saham
Pengaruh Return On Assets terhadap Return Saham
Perusahaan yang penjualannya meningkat akan mendorong terjadinya
peningkatan laba yang menunjukkan operasional perusahaan sehat dan baik.
Investor yang rasional tentu saja akan melakukan investasi pada perusahaan
dengan nilai return on assets yang tinggi karena dapat menghasilkan tingkat
keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan nilai ROA yang
rendah. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik pula kinerja perusahaan
atas pengguna aktivanya (Anisa, 2015). Dengan demikian hipotesis dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
H2 : DidugaReturn On Assets berpengaruh terhadap Return Saham
Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham
Earning Per Share merupakan rasio keuangan yang dipakai para investor
yang berfungsi menganalisis kemampuan dari perusahaan untuk mendapatkan
laba dari saham yang dipilih. Meningkatnya angka EPS berarti perusahaan berada
dalam fase berkembang sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan dapat
menghasilkan keuntungan bersih per lembar sahamnya (Arista, 2012). Dengan
demikian hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Diduga Earning Per Share terhadap Return Saham
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi akan berakibat menanggung
kerugian perusahaan yang besar saat perusahaan tersebut mengalami
kebangkrutan, tetapi perusahaan akan mengalami keuntungan yang besar apabila
ekonomi perusahaan membaik. Bagi perusahaan yang mampu mengelola hutang
untuk pendanaan secara efektif dengan nilai debt to equity ratio yang semakin
tinggi, maka perusahaan tersebut dapat meningkatkan arus kas yang baik bagi
perusahaan yang berdampak pada kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.
Jika kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba itu baik di mata investor, secara
otomatis dapat menjadi peluang bagi perusahaan agar investor tersebut
menanamkan modalnya ke perusahaaan. Dengan demikian hipotesis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4 : Diduga Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham
Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Earning Per Share, dan
Leverage berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham
Berdasarkan uraian hipotesis diatas Economic Value Added (H1), Return On
Assets (H2), Earning Per Share (H3), dan Leverage (H4) berpengaruh secara
simultan terhadap Return Saham, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dikembangkan menjadi :
H5 : Economic Value Added, Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to
Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham
6
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan food
and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013 sampai
dengan 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
variabel independen yakni, Economic Value Added, Return On Assets, Earning
Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap variabel dependen yakni Return
Saham.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi variabel-variabel
independen penelitian yaitu economic value added, return on assets, earning per
share, dan debt to equity ratio danvariabel dependen penelitian yaitu return
saham.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan subjek penelitian, sampel dipilih berdasarkan
pada kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yang ditentukan agar
diperoleh sampel yang representative pada perusahaan food and beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016. Informasi tentang data yang
diperlukan diperoleh dari Laporan Keuangan dan Catatan Atas Laporan Keuangan
yang diunduh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah semua perusahaan food and beverage yang
terdaftar (go public) dan menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah
diaudit dan dipublikasikan di Busa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 perusahaan food and
beverage.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak
dijadikan sampel. Adapun kriteria penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan Food and beverage yang melaporkan Laporan Keuangan
lengkap selama periode 2013 hingga 2016.
2. Perusahaan Food and beverage yang menggunakan mata uang pelaporan
selama periode 2013 hingga 2016, yaitu mata uang Rupiah.
3. Perusahaan Food and beverage yang menerbitkan Laporan Keuangan
dengan Tahun berakhir tanggal 31 Desember selama periode 2013 hingga
2016.
4. Perusahaan Food and beverage yang memiliki laba selama periode 2013
hingga 2016.
5. Perusahaan Food and beverage yang mempunyai data harga saham
(closing price) pada saat Laporan Keuangan di publikasikan pada tahun
2013 hingga 2016.
7
Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan bantuan SPSS 21. Dalam analisis ini, terdiri dari uji statistik
deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji F dan koefisien determinasi).
Metode ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan
variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh economic value added, return on
assets,earning per share dan leverage terhadap return saham pada Perusahaan
Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Hasil dan pembahasan dalam pengujian statistik penelitian ini adalah sebagai
berikut :
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
(Ghozali, 2013:19).
Tabel 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Sumber: Data Olahan Peneliti (2018)
Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut (Ghozali,
2013 : 160), cara untuk mendeteksi apakah residual berdistri normal atau tidak
adalah dengan menggunakan analisis grafik juga dapat diuji dengan statistic non
–parametik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S).Uji kolmogrov-smirnov (K-S) dibuat
dengan melihat signifikansi diatas 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.
8
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data Olahan Penliti (2018)
Berdasarkan tabel 2 mengenai hasil uji normalitas menggunakan uji statistik
non parametric kolmogorov-smirnov, besarnya nilai kolmogorov-smirnov adalah
0,336 dan nilai Asymp signifikan pada 1,000 karena p-value = 1,000 > 0,05 maka
Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi secara normal.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
a. Dependent Variable: Return_Saham
Sumber : Data Olahan peneliti (2018)
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 3 diatas dapat dilihat
bahwa dapat disimpulkan masing-masing variabel independen yaitu economic
value added (EVA), return on assets (ROA), earning per share (EPS), dan
leverage yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance diatas 0,10
dan nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10 yang berarti model regresi
tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) EVA ,431 2,323
ROA ,436 2,294
EPS ,378 2,646
DER ,507 1,971
9
Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1(Ghozali, 2013:110).Untuk melihat ada atau tidaknya
gejala autokorelasi ini maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson.
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
Sumber : Data Olahan peneliti (2018)
Berdasarkan hasil Uji Durbin-Watson pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa
nilai Durbin-Watson dihitung sebesar 1,820. Apabila dibandingkan dengan nilai Durbin-Watson tabel pada tingkat signifikansi 5% dengan k=4 dan n=36 maka diperoleh dL =
1,2358 dan dU = 1,7245, maka nilai 4-dU = 2,2755 dan nilai 4-dL = 2,7642. Hasil
Durbin-Watson hitung sebesar 1,820 dan nilai ini berada diposisi antara dU dengan 4-dU,
yaitu antara 1,7245 dan 2,2755, yang artinya bahwa tidak adanya gejala autokorelasi dalam model regresi ini.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain jika sama disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas.Model regresi yang baik tidak mengandung adanya masalah
heteroskedastisitas apabila tingkat signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%
atau 0,05 (Ghozali: 2013:143).
Tabel 5 Hasil Uji Rank Spearman (Uji Heteroskedastisistas)
Berdasarkan output pada tabel 5 diatas, diketahui bahwa nilai sig untuk
variabel Economic Value Added (EVA) sebesar 0,679. Nilai sig untuk variabel
Return On Assets (ROA) sebesar 0,734. Nilai sig untuk variabel Earning Per
Share (EPS) sebesar 0,984. Nilai sig untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER)
10
sebesar 0,615. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai nilai sig
> 0,05, maka dapat dipastikan pada model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 6 Hasil Uji Analisis Linear Berganda
Sumber : Data Olahan Peneliti (2018)
Berdasarkan table 4.7 di atas, maka dapat di susun persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut:
Return Saham = 0,235 + 0, 000000000003041 EVA + 0,169 ROA + 0, 001 EPS
– 0,194 DER + e
Dari persamaan regresi linear berganda di atas dapat di interprestasikan sebagai
berikut:
1. Konstanta (α)
Nilai konstanta sebesar 0,235 menyatakan bahwa jika variabel EVA, ROA,
EPS, dan DER sama dengan 0 maka nilai return saham sebesar 0,235.
2. Koefisien Regresi (β1) Variabel Economic Value Added (X1)
Besarnya nilai koefisien EVA (β1) sebesar 0,000000000003041. Nilai (β1)
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel
Economic Value Added terhadap return saham yang artinya jika variabel
Economic Value Added naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen
lain tetap maka akan menaikkan Return Saham sebesar 0,000000000003041.
3. Koefisien Regresi (β2) Variabel Return On Assets (X2)
Besarnya nilai koefisien ROA (β2) sebesar 0,169. Nilai (β2) yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Return On Assets
terhadap Return Saham yang artinya jika variabel Return On Assets naik
sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lain tetap maka akan
menaikkan Return Saham, sebesar 0,169.
4. Koefisien Regresi (β3) Variabel Earning Per Share (X3)
Besarnya nilai koefisien EPS (β3) sebesar 0,001. Nilai (β3) yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Earning Per
Share terhadap Return Saham yang artinya jika variabel Earning Per Share
naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lain tetap makan akan
menaikkan Return Saham sebesar 0,001.
11
5. Koefisien Regresi (β4) Variabel Debt to Equity Ratio (X4)
Besarnya nilai koefisien DER (β4) sebesar -0,194. Nilai (β4) yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel Debt To
Equity Ratio terhadap Return Saham yang artinya jika variabel Debt to Equity
Ratio naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lain tetap maka
akan menurunkan Return Saham sebesar -0,194.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Jika nilai Fhitung>Ftabel dan nilai signifikan < 0,05. H0 ditolak, jika nilai
Fhitung< Ftabel dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013 :98).
Tabel 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Sumber : Data Olahan Peneliti (2018)
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) pada tabel 4.8 dapat
diketahui bahwa tingkat signifikan yaitu 0,033 < 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sementara itu dapat juga dilihat dari Fhitung
dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitungmemiliki nilai sebesar 3,009. Nilai Ftabelpada
tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = df pembilang (k-1) ; df
penyebut (n-k). Jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 5, dan jumlah data (n)
sebanyak 36. Jadi df pembilang (5-1) = 4 dan df penyebut (36-4) = 32, sehingga
Ftabelpada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,67. Jadi Fhitung> Ftabel(
3,009> 2,67) dan tingkat signifikan sebesar 0,033< 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima dan H0 ditolak artinya economic value added, return on assets,
earning per share, dan leverage yangdiproksikan dengan debt to equity ratio
secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada
perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2016.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan
menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau -Thitung<-
Ttabeldan nilai sig < 0,05 maka hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung <Ttabel
atau -Thitung> -Ttabel dan nilai sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99).
Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)
12
Sumber : Data Olahan Peneliti (2018)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel 8
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel economic value added memiliki tingkat signifikansi 0,007 <0,05.
Variabel economic value added ini juga memiliki nilai thitung sebesar 2,907
< 2,04227 (ttabel α = 0,05, df = (36-5-1) = 30).Hal ini dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel economic value
added secara parsial berpengaruhterhadap return saham. Hal ini
menunjukkan bahwaperusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan
bagi pemilik dengan return saham.
2. Variabelreturn on asset memiliki tingkat signifikan 0, 946> 0,05. Variabel
return on assets ini juga memiliki nilai thitung sebesar 0,068 < 2,04227(ttabel
α = 0,05, df = (36-5-1) = 30). Hal ini dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak
dan Ho diterima yang berarti variabel return on assets secara parsial tidak
berpengaruh terhadap return saham.
3. Variabel earning per sharememiliki tingkat signifikansi 0,007< 0,05.
Variabelearning per shareini juga memiliki nilai thitung sebesar 2,886>
2,04227 (ttabel α = 0,05, df = (36-5-1) = 30). Hal ini dapat disimpulkan
bahwa H3 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabelearning per share
secara parsialberpengaruh terhadapreturn saham.
4. Variabel debt to equity ratiomemiliki tingkat signifikansi 0,453 > 0,05.
Variabel debt to equity ratio ini juga memiliki nilai thitung sebesar -0,760 >
- 2,04227(ttabel α = 0,05, df = (36-5-1) = 30).Hal ini dapat disimpulkan
bahwa H4ditolak dan H0 diterima, yang berarti variableearning per
sharesecara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham.
13
Hasil Uji Keoefisien Determinasi (R2)
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data Olahan Peneliti (2018)
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.10 diatas dapat
dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,187 atau 18,7% . Hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa variabel dependen yaitureturn saham dapat dijelaskan
oleh variabel independen yaitu economic value added, return on assets, earning
per share dan debt to equity ratio 18,7% sedangkan sisanya yaitu 81,3%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Economic Value Added terhadap Return Saham
Economic Value Added (EVA) yangpositif menandakan perusahaan
berhasilmenciptakan nilai bagi pemilik modalkarena perusahaan mampu
menghasilkantingkat pengembalian yang melebihitingkat modalnya. Hal ini
sejalan dengantujuan untuk memaksimumkan nilaiperusahaan (Kartini, 2011).
Apabila EVA tinggi makaketertarikan investor terhadap sahamjuga tinggi sehinga
akanmempengaruhi harga saham danpengembalian saham bagi pemilikjuga akan
meningkat
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Octavera, dkk (2016), yang
menyatakan bahwa EVA membutuhkan perhitungan yang lebih rumit dari pada
analisa rasio walaupun perhitungan EVA sudah mempertimbangkan tingkat
pengembalian dan risiko. Karena jika kita mempertimbangkan tingkat
pengembalian maka kita harus melihat harga saham. Jika kita melihat dari sisi
biaya modal maka terlihat bahwasanya biaya modal yang ditanggung masing-
maisng perusahaan cukup besar. Hal itu mungkin yang mengakibatkan nilai EVA
kebanyakan perusahaan bernilai negatif.
Pengaruh Return On Assets terhadap Return Saham
Dengan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwakemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba dan untuk mengendalikan seluruh biaya-biayaoperasional
dan non operasional dengan menggunakan total aset perusahaan sangatrendah
sehingga kurang berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Hal ini menyebabkan investor tidak tertarik untuk menanamkanmodalnya pada
perusahaan karena laba setelah pajak yang dihasilkan tidak sebandingdengan total
aktiva yang dimiliki perusahaan dan menyebabkan berkurangnya minatinvestor
untuk membeli saham perusahaan sehingga mengakibatkan harga
14
sahamperusahaan juga akan menurun dan tingkat pengembalian yang diterima
oleh investor juga menurun (Rufaida, 2015).
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Arisandi (2014) yang menyatakan ROA juga menunjukkan tingkat pengembalian
bersih yang diperoleh dari total aset perusahaan, sehingga semakin besar ROA
maka makin efisien perputaran dari total aset perusahaan, dan semakin besar pula
profit margin yang diperoleh perusahaan. Dan dapat disimpulkan bahwa variabel
ROA berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham
Dari hasil yang bernilai positif signifikan ini dapat di artikan bahwa dengan
adanya peningkatan nilai earning per share maka return saham juga akan
mengalami peningkatan. EPS berpengaruh terhadap pergerakan return saham
perusahaan karena dengan mengetahui nilai EPS maka dapat diperkirakan potensi
pendapatan yang akan diterima oleh investor (Widoatmojo, 2005 dalam Hariani,
2010). Hal ini dikarenakan dalam kriteria penanaman modal, investor
lebihmelihat jumlah laba perlembar saham yang diperoleh. Semakin tinggi EPS
menunjukkan semakin besar keberhasilan manajemen dalam menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham atau investor.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Ningsih (2015), dan Yani dan Emrinaldi
(2014), yang menyatakan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh
signifikan terhadap Return Saham.
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Secara teoritis besar kecilnya DER akan mempengaruhibesar kecilnya
return saham perusahaan. Semakintinggi DER berarti hutang perusahaan juga
tinggi yang mengakibatkan semakin tinggi risiko dari perusahaantersebut.
Sebaliknya, semakin rendah DER,risiko perusahaan juga kecil sehingga dapat
menarikinvestor untuk melakukan investasi. Besarnya DERdapat menimbulkan
asumsi bagi investor bahwa perusahaantersebut memiliki risiko yang lebih besar
karenasebagian besar dana yang diperoleh berasal darihutang. Tingginya tingkat
hutang juga mengasumsikanbahwa perusahaan mempunyai beban dalamkegiatan
operasionalnya sehingga minat investor dalammenanamkan sahamnya pada
perusahaan menjadiberkurang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Badewin (2017), dan Arisandi (2014),
yang menyatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap
Return Saham.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan hasil
penelitian ini adalah :
1. Economic Value Added (EVA) berpengaruh negatif terhadap return
saham pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
15
2. Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016.
3. Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016.
4. Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
5. Secara simultan variabel Economic Value Added (EVA), Return On
Assets (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and
Beverage yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Saran
1. Bagi investor dan calon investor, sebaiknya mempertimbangkan
informasi keuangan yang lain tidak hanya menggunakan rasio keuangan
sebagi dasar berinvestasi, seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan
sebagainya.
2. Bagi perusahaan, sebaiknya meningkatkan tingkat Earning Per Share
karena hasil penelitian menunjukkan EPS memiliki pengaruh yang
dominan terhadap return saham.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel atau
menggunakan faktor-faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini
yang dapat mempengaruhi return saham.
Daftar Pustaka
Acheampong, dkk, 2014. The Effect of Financial Leverage and Market Size on
Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected
Stocks in the Manufacturing Sector. International Journal of Financial
Research, Vol 5, No. 1;2014
Agustia, Dian, 2009. Pengaruh Earnings, Arus Kas Operasi, Residual Income,
Economic Value Added Serta Market Value Added Terhadap Return
Saham (Studi Pada Perusahaan Go Public Consumer Goods). Jurnal
Riset Ekonomi Dan Manajemen Vol. 9 No. 3 September 2009, Hal 235-
253.
Amyulianthy dan Ritonga, 2016. The Effect Of Economic Value Added And
Earning Per Share To Stocks Return (Panel Data Approachment).
International Journal of Business and Management Invention ISSN
Volume 5 Issue 2, February 2016.
Anisa, Nesa, 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return
Saham(Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Automotive And
Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2014). Volume 1, Nomor 1, November 2015.
Arista, Desi. 2012. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Return Saham
(Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Periode
16
Tahun 2005 - 2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan,
Vol 3 Nomor 1, Mei 2012.
Brigham, E dan J. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku I
Edisi 11. Salemba Empat: Jakarta.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Al Fabeta: Bandung.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDI.
Gunadi, Gd Gilang dan I Ketut Wijaya Kesuma. 2015. Pengaruh ROA, DER, EPS
Terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverage BEI. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 4, No. 6, 2015: 1636-1647.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawalipers.
Hariyani, Ismi dan Serfianto Dibyo Purnomo. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis
Pasar Modal. Visimedia: Jakarta Selatan.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Caps: Yogyakarta.
........ 2016. Analisis Laporan keuangan. Grasindo: Jakarta.
Jogiyanto, H. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesebelas.
BPFE: Yogyakarta
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kennedy, dkk, 2009. Pengaruh Return On Investment, ArusKas Operasi dan
Economic Value Added Terhadap Rate Of Return Saham Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi
Volume 17, Nomor 2 Agustus 2009.
Lestari, Kurnia, dkk. 2016. Analisis Likuiditas, Leverage,Profitabilitas, Aktivitas,
Ukuran Perusahaan dan Penilaian Pasar Terhadap Return Saham (Pada
Perusahaan Real Estate Dan Property Di Bei) Periode Tahun 2009-2014.
Journal Of AccountingVolume 2 No 2 Maret 2016.
Ningsih, Susi Mujia dan Suwardi. B. H. 2015. Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan dan Economic Value AddedTerhadap Return Saham. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi Vol 4 No 11 (2015).
Octavera, Sari, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja Keuangan dengan
Menggunakan Metode Tradisional (DER,ROA) dan Metode Konsep
Baru (EVA) Terhadap Return Saham(Studi Kasus Pada Perusahaan
Industri Keuangan Non Bank Yang Listing Di BEI Pada Tahun 2010-
2014). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 18 No 1 Januari 2016.
Prihadi, Toto. 2013. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan: Proyeksi dan Valuasi.
Jakarta Pusat:PPM
Putra, R. Adi Kesuma dan Bambang Suryono. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol 3 No 1 (2014).
Rufaida, Ida, 2015. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Rasio Pasar
Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 4
(2015).
Salamat dan Mustafa, 2016. The Impact of Capital Structure on Stock Return:
Empirical Evidence from Amman Stock Exchange. International Journal
of Business and Social Science, Vol 7, No 9 September 2016
17
Sugiono dan Edi Guntung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan
Keuangan. Grasindo:Jakarta
Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Teori, Aplikasi &
Hasil Penelitian. Pustaka Baru Press:Yogyakarta
Sukarmiasih, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA)
Momentum, Net Profit Margin (NPM), Basic Earning Power (BEP),
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) Terhadap Return
Saham dan Market Value Adde (MVA). E-Journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume III No. 1
Tahun 2015).
Sunardi, Harjono, 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol. 2 No. 1 Mei2010,
Hal. 70-92.
Susilowati, Eko Meiningsih. 2015. The Effect Of Return On Asset, Return On
Equity, Net Profit Margin, And Earning Per Share On Stock Price.
Volume : XVIII No. 1 Agustus 2015.
Susilowati, Yeye dan Tri Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika
Keuangan dan Perbankan Vol 3 No 1 Mei 2011, Hal:17-37. ISSN:1979-
4878
Trisnawati, Ita, 2009. Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi,
Residual Income, Earnings, Operating Leverage dan Market Value
Added Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No.
1 April 2009, Hal 65-78.
Wanto dan Winarno, 2015. Pengaruh Kebijakan Dividen, Volume Perdagangan
Saham dan Leverage Perusahaan Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2009-2013. Jurnal Ekonomi Edisi Tahun 2015.