Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL, HARDINESS, DAN JENIS
KELAMIN TERHADAP ADAPTABILITAS KARIER PADA
MAHASISWA TINGKAT AKHIR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh :
Nadhifa Hadiyani
NIM: 11150700000123
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL, HARDINESS, DAN JENIS
KELAMIN TERHADAP ADAPTABILITAS KARIER PADA
MAHASISWA TINGKAT AKHIR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)
Oleh:
Nadhifa Hadiyani
NIM: 11150700000123
Pembimbing
Dr. Yunita Faela Nisa, Psi
NIP. 19770608 200501 2 003
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL, HARDINESS DAN
JENIS KELAMIN TERHADAP ADAPTABILITAS KARIER PADA
MAHASISWA TINGKAT AKHIR” telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21
Agustus 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 21 Agustus 2019
Sidang Munaqasyah
Dekan/
Ketua Merangkap Anggota
Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si
NIP. 19620724 198903 2 001
Wakil Dekan/
Sekretaris Merangkap Anggota
Bambang Suryadi, Ph.D
NIP. 19700529 200312 1 002
Anggota
Liany Luzvinda, M.Si_
NIP.19780216 200710 2 001
Desi Yustari Muchtar, M.Psi
NIP. 19821214 200801 2 006
Dr. Yunita Faela Nisa, Psi
NIP. 19770608 200501 2 003
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Agustus 2019
Nadhifa Hadiyani
NIM: 11150700000123
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Be thankful for what you are now, and keep fighting
for what you want to be tomorrow”. -unknown
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku, Bapak
Ery Hadianto dan Ibu Mercy Trilina Lusiana yang selalu
mendo’akan ku, serta untuk Kakak, Adik, dan semua sahabat
yang telah mendukungku selama ini.
vi
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) Agustus 2019
(C) Nadhifa Hadiyani
(D) Pengaruh Dukungan Sosial, Hardiness, dan Jenis Kelamin terhadap
Adaptabilitas Karier pada Mahasiswa Tingkat Akhir
(E) xiv + 98 halaman + lampiran
(F) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dukungan sosial, hardiness
dan jenis kelamin terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/i tingkat akhir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 216 orang.
Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling.
Penelitian ini menggunakan instrumen Career Adapt-Abilities Scale
International Form oleh Savickas dan Porfeli (2012), Multidimensional Scale
of Perceived Social Support oleh Zimet, Dahlem, Zimet dan Gordon (1988),
dan Dispositional Resilience (Hardiness) Scale oleh Bartone (2007). Uji
validitas alat ukur yang digunakan menggunakan teknik confirmatory factor
analysis (CFA). Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan
multiple regression analysis melalui IBM SPSS statistics 20. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel dukungan
sosial, hardiness, dan jenis kelamin terhadap adaptabilitas karier sebesar
30,9% sisanya 69,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Berdasarkan hasil uji hipotesis masing-masing variabel yang telah dilakukan
terdapat empat variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap
adaptabilitas karier, yaitu family support, control, commitment, dan
challenge. Dari hasil penelitian ini, disarankan bagi mahasiswa untuk dapat
menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua dan dapat mengendalikan
dirinya dengan menetapkan tujuan dan karier apa yang akan dipilih, serta
melihat sebuah masalah menjadi tantangan atau peluang untuk berkembang.
(G) Daftar bacaan : 40 ; buku : 2 + jurnal : 36 + artikel berita : 4
vii
ABSTRACT
(A) Faculty of Psychology
(B) August, 2019
(C) Nadhifa Hadiyani
(D) Influence Social Support, Hardiness, and Gender on Senior University
Students’ Career Adaptability
(E) xiv + 98 pages + appendix
(F) This study aims to determine whether there is an influence of social
support, hardiness, and gender towards career adaptability. The population
of this research is senior students in State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta. The sample in this research is 216 people. Sampling
using non-probability sampling techniques. This research uses career
adapt-abilities scale international form from Savickas and Porfeli (2012),
multidimensional scale of perceived social support from Zimet, Dahlem,
Zimet and Gordon (1988), and dispositional resilience (hardiness) scale
from Bartone (2007). Test the validity of measuring instrument used is the
technique of confirmatory factor analysis (CFA). Hypothesis testing in this
research using multiple regression analysis through IBM SPSS statistics
20. The results of this research indicate that there is a significant influence
on social support, hardiness, and gender to career adaptability of 30,9% of
the remaining 69,1% is influenced by other variables. Based on the results
of the hypothesis testing of each variable that has been done, there are four
variables significant influence on career adaptability, family support,
control, commitment, dan challenge. From the results of this study, it is
recommended for students to be able to establish good communication
with parents and be able to control themselves by setting goals and careers
to be chosen, also to see any problems as a challenge or an opportunity to
develop themselves.
(G) Reading material: 40; books: 2 + journals: 36 + news articles: 4
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT karena
berkat kuasa, rahmat, karunia, dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam penulis
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW serta sahabat, keluarga, dan
pengikutnya hingga akhir zaman. Allahumma shalli ‘ala saiyidinaa Muhammad
wa’ala alisaiyidina Muhammad.
Dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah membantu. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Bapak Bambang Suryadi,
Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi UIN
Hidayatullah Jakarta, serta jajaran yang telah memfasilitasi mahasiswa dalam
rangka menciptakan lulusan terbaik yang berkualitas.
2. Ibu Dr. Yunita Faela Nisa, Psi, selaku dosen pembimbing skripsi atas segenap
waktu yang diluangkan, ilmu yang diajarkan untuk memberikan masukan, serta
motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
3. Bapak Dr. Achmad Syahid, M. Ag., selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan arahan dan masukannya selama empat tahun penulis
berkuliah di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan wawasan bagi penulis. Para staf Fakultas Psikologi UIN
ix
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan kemudahan dan
bantuan bagi penulis dalam setiap proses administrasi perkuliahan.
5. Mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
6. Bapak Ery Hadianto, Ibu Mercy Trilina Lusiana, Fadhilah Dianty, Andhika
Sulthan. Keluarga penulis yang tidak pernah lelah memberikan doa, dukungan,
dan kasih sayangnya. M. Iqbal Maulana yang telah menemani, membantu, dan
membagi waktunya mendengarkan keluh kesah penulis serta selalu
memberikan semangat dan saran yang membangun selama penyelesaian skripsi
ini.
7. Metsa, Tirta, Nadia, Niki, Nadiva, Cindy, Disa, Cita, Lio, Uzda, Dayat,
Sulthon, Gesha, Fira, Mauren, Rhesti, Vita, Dea, Yasmin, dan Windy terima
kasih telah memberikan waktu, cerita, canda tawa, dan pembelajaran yang
sangat berharga, serta tidak dapat penulis ulang kembali.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna
sehingga penulis membutuhkan saran dan kritik agar skripsi ini menjadi lebih baik
dan bermanfaat bagi banyak pihak
Jakarta, 21 Agustus 2019
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 9
1.2.1 Batasan masalah ............................................................ 9
1.2.2 Perumusan masalah ....................................................... 10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 11
1.3.1 Tujuan penelitian ........................................................ 11
1.3.2 Manfaat Penelitian ...................................................... 11
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................. 12
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
2.1 Adaptabilitas Karier ............................................................... 13
2.1.1 Definisi adaptabilitas karier ...................................... 13
2.1.2 Dimensi adaptabilitas karier ...................................... 14
2.1.3 Faktor-faktor adaptabilitas karier .............................. 17
2.1.4 Pengukuran adaptabilitas karier ................................ 22
2.2 Dukungan Sosial .................................................................... 23
2.2.1 Definisi dukungan sosial ........................................... 23
2.2.2 Dimensi dukungan sosial .......................................... 24
xi
2.2.3 Pengukuran dukungan sosial ..................................... 28
2.3 Hardiness ............................................................................... 29
2.3.1 Definisi hardiness ..................................................... 29
2.3.2 Dimensi hardiness ..................................................... 29
2.3.3 Pengukuran hardiness ............................................... 31
2.4 Kerangka Berpikir .................................................................. 33
2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................ 37
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 39
3.1 Populasi dan Sampel .............................................................. 39
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ......... 39
3.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 41
3.3.1 Skala Adaptabilitas Karier ...................................... 42
3.3.2 Skala Dukungan Sosial ........................................... 43
3.3.3 Skala Hardiness ...................................................... 44
3.4 Uji Validitas Instrumen Penelitian ......................................... 45
3.4.1 Uji Validitas Konstruk Adaptabilitas Karier .......... 47
3.4.2 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial ............... 49
3.4.3 Uji Validitas Konstruk Hardiness .......................... 50
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................. 54
BAB 4 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 57
4.1 Ganbaran Subjek Penelitian ................................................... 57
4.2 Hasil Analisis Deskriptif ........................................................ 59
4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................... 60
4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................ 61
4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian ..................... 61
4.5 Pengujian Proporsi Varians masing-masing IV
terhadap DV ....................................................................... 67
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ...................................... 69
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 69
5.2 Diskusi ................................................................................... 69
5.3 Saran ....................................................................................... 74
5.3.1 Saran Teoritis ......................................................... 74
5.3.2 Saran Praktisi ......................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Pengukuran Skala ............................................................................. 42
Tabel 3.2 Blue print Skala Adaptabilitas Karier ....................................................... 43
Tabel 3.3 Blue print Skala Dukungan Sosial ............................................................ 44
Tabel 3.4 Blue print skala Hardiness ......................................................................... 45
Tabel 3.5 Koefisien Regresi ....................................................................................... 48
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item untuk Dukungan Sosial ............................................. 49
Tabel 3.7 Muatan Faktor Item untuk Control ............................................................ 51
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item untuk Commitment .................................................... 52
Tabel 3.9 Muatan Faktor Item untuk Challenge ........................................................ 53
Tabel 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian berdasarkan Data Demografis...................... 57
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 59
Tabel 4.3 Norma Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ........................................... 60
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ....................................................... 61
Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi .............................................................. 62
Tabel 4.6 Signifikansi Hasil Analisis Regresi............................................................ 63
Tabel 4.7 Koefisien Regresi ....................................................................................... 64
Tabel 4.8 Proporsi Varians masing-masing Independent Variable ........................... 67
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................................ 82
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 83
Lampiran 3 Syntax Lisrel & Path Diagram Output CFA .......................................... 92
Lampiran 4 Output SPSS 20 Analisis Regresi Berganda .......................................... 97
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pekerjaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Suatu
pekerjaan bahkan menjadi mimpi yang ingin diwujudkan bagi segelintir
orang dan pekerjaan membantu banyak orang mampu mewujudkan
mimpinya. Dewasa ini, permasalahan mengenai ketenagakerjaan
menjadi hal yang serius untuk ditelaah. Salah satunya mengenai
masalah pengangguran yang menjadi tantangan bagi para calon tenaga
kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2018), tercatat sebanyak
6.871.264 orang yang belum memiliki pekerjaan tetap. Dari jumlah
tersebut, lulusan perguruan tinggi untuk universitas berkontribusi
789.113 orang dan lulusan akademi atau diploma berkontribusi 300.845
orang. Data jumlah pengangguran pada lulusan perguruan tinggi ini
meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar
618.758 orang. Hasil data ini menggambarkan bahwa persaingan dalam
mencari pekerjaan saat ini sangatlah kompetitif dan lapangan kerja yang
2
tidak sebanding dengan jumlah calon tenaga kerja juga menjadi
permasalahan dalam dunia kerja.
Kurangnya mengeksplorasi terkait jenis pekerjaan yang diinginkan
juga menjadi kendala bagi para calon tenaga kerja dalam pemilihan
karier. Berdasarkan data ECC Universitas Gadjah Mada melalui Job
Fair 2018 pada bulan September dilansir dari laman harianjogja.com,
terdapat 66 perusahaan yang mencari tenaga kerja melalui ECC UGM
dengan total lowongan sebanyak 414 posisi. Job Fair tersebut diikuti
oleh 109.510 pencari kerja. Perusahaan yang banyak menyediakan
lowongan dan diincar dalam job fair tersebut adalah perusahaan di
bidang start up, khususnya bagian teknologi informasi (19,7%), disusul
dengan perbankan (15,15%), produk konsumsi (7,58%), makanan dan
minuman (6%), pelayanan pendidikan (6%), keuangan (6%), ritel (3%)
dan konsultan (3,03%). Dari semua jurusan pendaftar, permasalahan
mereka saat memilih lowongan kerja adalah kekurangannya informasi
relevan terkait berbagai jenis pekerjaan yang akan dipilih. Talent
Development Manager Engineering Career Center (ECC) Universitas
Gadjah Mada (UGM), Gita Aulia Nurani mengatakan bahwa masalah
itu mendominasi saat pendaftaran, dengan persentase sebanyak 36
persen (Azmi, 2018).
Zikic dan Klehe (dalam Koen, Klehe & Vianen, 2012)
mengungkapkan bahwa dalam menghadapi masalah pengangguran,
individu yang telah mempersiapkan karier secara tepat, seperti
3
memahami kemampuan diri, mempertimbangkan pemilihan karier, dan
merencanakan karier dapat meningkatkan peluang untuk menemukan
pekerjaan yang sesuai. Kesiapan individu untuk menghadapi berbagai
rintangan dalam perubahan akan transisi karier ini disebut dengan
adaptabilitas karier (Savickas & Profeli, 2012).
Savickas (1997) mengungkapkan bahwa adaptabilitas karier adalah
kesiapan individu dalam menghadapi tugas yang terprediksi untuk
dapat mempersiapkan dan berperan dalam dunia kerja, serta mampu
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang akan terjadi dalam
pekerjaan dan kondisi kerja. Konsep ini diajukan untuk menggantikan
konsep kematangan karier oleh Donald Super yang dianggap kurang
sederhana dan menyeluruh dalam menjelaskan mengenai
perkembangan karier pada orang dewasa. Konsep adaptabilitas karier
mencoba menyederhanakan teori life-span life-space dari Super dengan
menggunakan satu konstruk saja untuk menjelaskan perkembangan
karier pada anak, remaja, dan orang dewasa (Savickas, 1997).
Adaptabilitas karier merupakan konstruk psikososial yang
menunjukkan sumber daya individu untuk mengatasi tugas
pengembangan karier, transisi kerja, dan trauma yang dimiliki individu
terkait dengan peran pekerjaan (Savickas & Profeli, 2012). Konstruk ini
memandang perkembangan karier sebagai suatu proses adaptasi
terhadap lingkungan sosial dan proses motivasi dalam diri.
4
Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 22 Desember 2018,
dengan mewawancarai sembilan orang mahasiswa tingkat akhir yang
berasal dari tujuh universitas berbeda. Studi bertujuan untuk
mengetahui gambaran mengenai sejauh mana mereka mempersiapkan
diri dan mengetahui karier yang diinginkan setelah menyelesaikan
pendidikan. Hasil dari wawancara tersebut menyatakan bahwa mereka
telah mengetahui karier yang diinginkan. Namun, mereka belum
mengetahui secara jelas terkait tugas dalam karier tersebut. Mereka
hanya mengetahui gambaran umum mengenai pekerjaannya, dan belum
melakukan tindakan nyata terkait karier yang diinginkan serta belum
pernah mendatangi mendatangi bursa kerja atau job fair untuk
mengetahui berbagai posisi kerja yang ditawarkan oleh perusahaan.
Adaptabilitas karier penting untuk dimiliki oleh individu yang
masih menempuh pendidikan untuk mempersiapkan dan mencari
pekerjaan yang sesuai. Individu yang memiliki kemampuan
adaptabilitas karier yang tinggi maka akan memiliki motivasi dalam diri
yang besar, memiliki kinerja yang lebih tinggi, lebih berkompeten
dalam bekerja, dan berdampak pada rendahnya tingkat turnover
intention (Haibo, Xiaoyu, Xiaomin & Zhijin, 2017) serta mendapat
kepuasan kerja (Zacher, 2014).
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi tinggi atau
rendahnya tingkat kemampuan adaptabilitas karier seseorang. Salah
satu faktor yang berperan, yaitu faktor dukungan sosial. Dukungan
5
yang diberikan oleh orang tua, guru, teman atau orang lain dapat
memengaruhi perkembangan minat, nilai kerja, dan karier individu
sehingga ia dapat membuat sebuah keputusan di waktu yang genting
(Hui, Yuen & Chen, 2017).
Penelitian oleh Guan, et al. (2016) terhadap 731 mahasiswa di Cina
menunjukkan bahwa dukungan orang tua dapat memberikan sumber
daya penting untuk membantu individu menyelesaikan tugas-tugas
pengembangan kejuruan yang tidak terpisahkan dari pertumbuhan dan
eksplorasi karier sehingga mendorong pengembangan kepedulian,
kontrol, konsepsi, dan kepercayaan diri. Demikian pula, penelitian yang
dilakukan oleh Hui, et al. (2017) terhadap 522 mahasiswa studi bisnis
di Hongkong yang menunjukkan bahwa dukungan sosial berhubungan
secara signifikan dengan kemampuan adaptabilitas karier seseorang.
Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Wang dan Fu
(2015) dan Ghosh dan Fouad (2017). Menurut Wang dan Fu (2015)
individu yang memiliki lebih banyak dukungan yang diperoleh maka ia
memiliki tingkat penyesuaian karier yang lebih tinggi.
Selain dukungan sosial, faktor yang dapat memengaruhi
adaptabilitas karier adalah hardiness. Menurut Kobasa (1982) hardiness
merupakan suatu kumpulan karakteristik kepribadian yang berfungsi
sebagai daya tahan diri ketika menghadapi berbagai situasi atau
keadaan yang penuh tekanan.
6
Pada mahasiswa tingkat akhir, beban yang harus mereka hadapi
adalah mereka harus segera menyelesaikan studinya (Marie, 2018) dan
mulai memikirkan pekerjaan (Hikmah, 2018), seperti keyakinan bahwa
mereka dapat memiliki pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang
diambil, keyakinan mereka dapat bersaing dalam dunia kerja,
keyakinan mereka sudah cukup kompeten untuk memasuki dunia kerja,
keyakinan bahwa pekerjaan mereka nantinya tidak akan mengecewakan
orangtua, keyakinan mereka akan menjadi seseorang yang sukses atau
tidak nantinya, dan tuntutan orangtua kepada anak yang ingin mendapat
pekerjaan yang baik. Beban dan tuntutan itulah yang menjadi sebuah
tekanan dalam diri mahasiswa dan pada sebagian mahasiswa adanya
tekanan tersebut menyebabkan dirinya menjadi stres. Menurut Maddi
(2006) dengan adanya personality hardiness yang dimiliki individu
dapat memberikan keberanian dan motivasi pada diri individu untuk
melakukan kerja keras demi mengubah situasi yang membuat stres
menjadi sebuah peluang/ kesempatan.
Adanya perubahan tugas perkembangan karier yang nantinya akan
mahasiswa tingkat akhir hadapi, seperti perubahan pada peran dan
kondisi dari lingkungan sekolah ke lingkungan kerja kadang kala juga
dapat mengakibatkan sebagian individu mengalami stres. Menurut
Paramita (2016), individu yang memiliki hardiness yang tinggi tidak
akan mudah menyerah dengan kondisi perubahan sehingga mendorong
diri individu untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan
7
melihat perubahan tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan
diri.
Penelitian oleh Paramita (2016) juga menunjukkan bahwa seiring
dengan meningkatnya personality hardiness seseorang maka akan
selalu disertai dengan meningkatnya kemampuan adaptabilitas
kariernya. Hal ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan Coetzee dan Harry (2014) yang mengatakan bahwa kualitas
hardiness membantu individu untuk dapat mengatasi strategi, termasuk
problem-focused coping dan memperkuat kemampuan adaptabilitas
karier mereka. Selain itu, hardiness juga dapat meningkatkan kesiapan
dan kepercayaan diri seseorang dalam memasuki dunia kerja
(Greenleaf, 2011).
Pada penelitian Coetzee dan Harry (2014) juga menemukan bahwa
jenis kelamin mampu memengaruhi adaptabilitas karier. Dalam
penelitian ini, peserta perempuan memiliki tingkat kemampuan
adaptabilitas karier yang jauh lebih tinggi dibandingkan peserta pria.
Menurut Rocha (2012) perempuan memiliki tingkat keterampilan yang
lebih tinggi dalam komunikasi, organisasi diri, manajemen waktu,
mengelola konflik dan perencanaan dan pengorganisasian. Perempuan
juga cenderung lebih memiliki tujuan dalam perencanaan karier mereka
dibandingkan dengan pria (Zhang, 2010). Namun dalam pemilihan
karier, perempuan lebih menghadapi kesulitan dalam pengambilan
keputusan karier. Dalam pemilihan karier mereka lebih dibatasi untuk
8
memilih bidang karier kejuruan dalam bidang pekerjaan tradisional
perempuan, dan memiliki potensi konflik apakah mereka akan menjadi
ibu rumah tangga atau menjadi pekerja profesional. Pandangan atau
keyakinan budaya seperti peranan laki-laki dan perempuan dan sesuai
tidaknya jabatan tertentu untuk laki-laki dan perempuan juga menjadi
persoalan dalam pemilihan karier. Temuan-temuan ini juga didukung
oleh temuan sebelumnya yaitu O'Connell, McNeely dan Hall (2008)
yang menunjukkan adaptabilitas karier secara signifikan terkait dengan
jenis kelamin.
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dipaparkan dan
didukung penelitian sebelumnya, maka penelitian ini penting untuk
dilakukan. Penelitian ini menggunakan mahasiwa-mahasiswi tingkat
akhir sebagai subjek penelitian untuk mengetahui bagaimana faktor
instrinsik yaitu hardiness dan ekstrinsik yaitu dukungan sosial serta
faktor demografi,yaitu jenis kelamin dapat mempengaruhi adaptabilitas
karier pada mahasiswa. Penelitian ini akan diangkat dengan judul
Pengaruh Dukungan Sosial, Hardiness, dan Jenis Kelamin
terhadap Adaptabilitas Karier pada Mahasiswa Tingkat Akhir.
9
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Batasan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran persepsi dan lebih
terarahnya pembahasan, maka penulis membatasi masalah yang
akan diteliti yaitu sebagai berikut:
a. Adaptabilitas karier yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kesiapan individu dalam menghadapi tugas yang
terprediksi untuk dapat mempersiapkan dan berperan dalam
dunia kerja, serta mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang akan terjadi dalam pekerjaan dan kondisi
kerja (Savickas, 1997)
b. Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keyakinan individu untuk merasa cukup didukung oleh
orang-orang terdekat, yang termasuk di dalamnya adalah
dukungan dari keluarga, teman, atau orang-orang di
sekitarnya ketika individu membutuhkan (Zimet, Dahlem,
Zimet & Gordon, 1988).
c. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
kumpulan karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai
daya tahan diri ketika menghadapi berbagai situasi atau
keadaan yang penuh tekanan (Kobasa, 1982).
d. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir
UIN Syarif Hidayatulullah Jakarta.
10
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka masalah yag akan diteliti dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
dukungan sosial, hardiness, dan jenis kelamin terhadap
adaptabilitas karier?
2. Berapa sumbangsih keseluruhan dukungan sosial dan
hardiness terhadap adaptabilitas karier?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi family dari
dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi friends dari
dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier?
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi significant
other dari dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier?
6. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi commitment
dari hardiness terhadap adaptabilitas karier?
7. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi control dari
hardiness terhadap adaptabilitas karier?
8. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi challenge
dari hardiness terhadap adaptabilitas karier?
9. Apakah ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin
terhadap adaptabilitas karier?
11
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran pengaruh dukungan sosial, hardiness dan jenis kelamin
terhadap adaptabilitas karier.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
a. Teoritis
Memberikan sumbangan literature yang bermanfaat pada
dunia psikologi khususnya di bidang psikologi industri dan
organisasi dan perkembangan karier serta dapat digunakan
sebagai data dan acuan bagi penelitian selanjutnya dalam hal
perkembangan karier.
b. Praktis
Memberikan pengetahuan dan wawasan pada instansi
pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan untuk lebih
memahami perkembangan karier individu dan membantu
mahasiswa untuk memahami adaptabilitas kariernya serta orang
tua dalam membantu kesiapan individu saat memasuki dunia
pekerjaan.
12
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi
yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis mengemukakannya
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB 1: Pendahuluan, mengemukakan latar belakang penelitian, batasan
dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penelitian.
BAB 2: Landasan teori, berisi teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian, yakni teori adaptabilitias karier,
dukungan sosial dan hardiness terhadap adaptabilitas karier.
BAB 3: Metode penelitian, membahas pendekatan dan jenis penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, identifikasi variabel,
definisi operasional variabel, instrumen pengumpulan data, uji
alat ukur, uji validitas, uji reliabilitas, dan teknik analisis data.
BAB 4: Hasil penelitian, membahas mengenai analisis data penelitian
secara deskriptif, hasil uji hipotesis mayor, dan hasil uji
hipotesis minor.
BAB 5: Kesimpulan, diskusi dan saran. Bab ini merupakan rangkuman
dari keseluruhan isi penelitian dan menyimpulkan hasil
penelitian. Dalam bab ini juga akan dimuat diskusi dan saran
penelitian.
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan teori – teori yang terkait dengan permasalahan
penelitian, yakni teori tentang adaptabilitas karier, teori dukungan sosial, dan
juga teori hardiness, kerangka berpikir, dan hipotesa penelitian.
2.1 Adaptabilitas Karier
2.1.1 Definisi Adaptabilitas Karier
Adaptabilitas karier merupakan kesiapan individu dalam
menghadapi tugas yang terprediksi untuk dapat mempersiapkan dan
berperan dalam dunia kerja, serta mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang akan terjadi dalam pekerjaan dan kondisi kerja
(Savickas 1997). Sedangkan, Rottinghaus, Day, dan Borgen (2005)
mengartikan adaptabilitas karier sebagai kecenderungan yang
memengaruhi cara seseorang memandang kapasitasnya dalam
merencanakan dan menyesuaikan diri dengan perubahan rencana karier
dan tanggung jawab kerja, terutama dalam menghadapi berbagai
peristiwa yang tidak terduga.
Menurut Atac, Dirik, dan Tetik (2017) kemampuan adaptabilitas
karier dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
menghadapi perubahan situasi dan transisi di tempat kerja seperti
keadaan baru terkait pekerjaan itu sendiri, kolega ataupun kelompok
kerja. Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hou,
14
Wu, dan Liu (2014) bahwa adaptabilitas karier mengacu pada
kemampuan individu untuk mengatasi transisi peran pekerjaannya.
Penelitian ini akan menggunakan teori oleh Savickas (1997) yang
menyatakan bahwa adaptabilitas karier merupakan kesiapan individu
dalam menghadapi tugas yang terprediksi untuk dapat mempersiapkan
dan berperan dalam dunia kerja, serta mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan yang akan terjadi dalam pekerjaan dan kondisi
kerja.
2.1.2 Dimensi Adaptabilitas Karier
Savickas (dalam Koen, et al., 2012) merumuskan empat dimensi
adaptabilitas karier, yaitu:
1. Kepedulian karier (career concern)
Dimensi pertama adalah perhatian, dalam artian individu memiliki
kepedulian terhadap karier dan mempersiapkan masa depan
kariernya. Kepedulian terhadap karier mendorong individu untuk
berpikir mengenai pengalaman yang pernah di dapat di masa lalu,
pilihan karier dan masa depan yang diinginkan. Fokus dari
kepedulian karier adalah perencanaan karier, yang mengacu pada
kemampuan untuk mempertimbangkan karier saat ini dengan masa
depan yang diinginkan
15
2. Pengendalian karier (career control)
Dimensi kedua adalah pengendalian, dalam artian individu
memiliki kendali akan masa depannya dengan bertanggung jawab
dan teliti dalam memutuskan karier. Keyakinan individu memiliki
pengendalian atas kariernya membantu individu untuk lebih tegas
dalam memutuskan pilihan karier. Maka dari itu, pengendalian
karier mengacu pada kemampuan dan ketegasan dalam
pengambilan keputusan.
3. Keingintahuan karier (career curiousity)
Dimensi ketiga adalah keingintahuan karier, yang mengacu pada
kekuatan individu dalam mengeksplorasi berbagai situasi dan peran
yang dibutuhkan karier mereka ke depan. Keingintahuan karier
dinyatakan dengan mengeksplorasi pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan individu, menjelaskan nilai-nilai individu dengan
menggunakan pencarian informasi yang berbeda, dan mempelajari
berbagai jenis pekerjaan. Dengan demikian, rasa ingin tahu karier
dapat membantu membentuk gambaran realistis tentang diri dan
pilihan karier mereka. Hal ini memudahkan individu mengambil
pilihan yang sesuai dengan diri dan situasi pekerjaan ke depan.
4. Keyakinan karier (career confidence)
Dimensi keempat adalah keyakinan karier, yang mengacu pada
keyakinan individu untuk mampu menyelesaikan masalah dan
menunjukkan upaya yang dibutuhkan untuk mengatasi hambatan
16
yang dihadapi dalam mengejar karier. Individu yang memiliki
keyakinan karier yang tinggi akan cenderung tidak menghindar saat
menghadapi permasalahan karier. Menurut Savickas (2005),
keterampilan dalam menyelesaikan permasalahan karier mengarah
langsung pada keterlibatan dan penguasaan peran serta transisi
pekerjaan.
Sedangkan, menurut Creed, Fallon, dan Hood (2008), dimensi
adaptabilitas karier terdiri dari lima dimensi, yaitu:
1. Career planning, yaitu perencanaan karir yang melibatkan orientasi
masa depan dan pengetahuan mengenai tindakan apa yang
diperlukan untuk mengejar tujuan yang ingin dicapai oleh
seseorang.
2. Exploration of career, yaitu eksplorasi diri yang berfokus pada
mengeksplorasi minat pribadi, pengalaman dan nilai-nilai, untuk
dapat lebih memahami dirinya di dunia karir.
3. Environment Career Exploration, yaitu eksplorasi lingkungan yang
melibatkan pengumpulan informasi yang relevan terkait dengan
pengembangan karir.
4. Decision making, yaitu pengambilan keputusan yang melibatkan
individu untuk mengevaluasi pemikiran dan pengetahuan yang ia
miliki sehingga mampu mengambil sebuah keputusan.
5. Self regulation, yaitu pengaturan diri yang meliputi sejumlah
proses dimana individu mengontrol impuls, pikiran, perasaan dan
17
kinerja yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang mereka tetapkan.
Dengan memiliki pengaturan diri, individu dapat meningkatkan
kemampuan dalam menyesuaikan dirinya dengan berbagi tuntutan
situasi maupun sosial.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini akan menggunakan
dimensi yang dirumuskan oleh Savickas (1997) yaitu dimensi career
concern, dimensi career control, dimensi career curiosity, dan dimensi
career confidence. Hal ini dikarenakan dimensi yang dikemukakan oleh
Savickas (1997) lebih lengkap dan jelas dalam memaparkan adaptabilitas
karier.
2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi Adaptabilitas Karier
Menurut Hirschi (dalam Gunawan, 2014), terdapat beberapa faktor
yang memengaruhi adaptabilitas karier. Faktor-faktor tersebut
diantaranya, yaitu:
1. Usia
Faktor usia memiliki kaitan dengan tahap perkembangan
individu. Semakin tinggi usia individu, maka semakin
berkembang proses pemikirannya. Seperti halnya individu pada
usia remaja, mereka memiliki adaptabilitas karier lebih tinggi
dibandingkan dengan usia anak-anak. Hal ini terkait dengan tugas
perkembangan pada remaja dimana mereka dipersiapkan untuk
menghadapi peran mereka nantinya di masa dewasa.
18
2. Jenis kelamin
Perempuan dan laki-laki memiliki pola yang berbeda mengenai
komponen pembentukan identitas. Perempuan membentuk
identitas mereka dengan cara menjalin hubungan dengan orang
lain, sedangkan laki-laki dengan menetapkan kemandiriannya.
Dengan pola relasional, remaja perempuan akan dapat lebih
mudah menggali tentang karier yang diminati, karena mereka
cenderung berinteraksi dengan banyak orang. Hal ini dapat
menjadi akses bagi individu yang ingin menggali informasi
mengenai karier atau pendidikan tertentu.
3. Pengalaman kerja
Individu yang memiliki pengalam kerja yang sesuai dengan minat
dan kemampuannya, maka ia juga akan mendapatkan informasi
terkait dengan karier yang dipilihnya. Semakin banyak
pengalaman yang didapat, ia akan dapat mengeksplorasi karier
tersebut dengan lebih mendalam lagi. Dengan semakin kayanya
informasi yang dimiliki, individu akan dapat merencanakan
kariernya dengan lebih matang lagi.
4. Keluarga
Adanya pola hubungan keluarga, orang tua dapat mengarahkan
pendidikan dan ekspektasi yang diharapkan kepada anak.
Keluarga merupakan salah satu sarana yang paling mudah dicapai
anak untuk mendapatkan arahan dan informasi mengenai minat
19
dan bakat mereka terhadap karier tertentu. Orang tua juga dapat
mendorong anak menuju suatu karier yang diminati oleh anaknya.
Mereka dapat pula menjadi sumber informasi anak dengan
memberi nasehat, berdiskusi, dan memberikan petunjuk berupa
model yang ditunjukkan oleh orang tua.
5. Institusi Pendidikan
Dewasa ini, berbagai sekolah mulai mengadakan pendidikan
diluar pelajaran utama yang berkaitan dengan penjurusan didunia
perkuliahan dan alternatif karier terkait jurusan tersebut. Hal ini
dapat membekali pelajar dengan berbagai pengetahuan mengenai
hal yang diminatinya dan hal-hal yang perlu dipenuhi untuk
mendapatkan karier yang diinginkan. Seperti halnya di dunia
perkuliahan, pihak institusi seringkali mengadakan seminar dan
pameran pekerjaan yang mungkin sesuai dengan karier
mahasiswanya.
6. Status sosial-ekonomi
Individu dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi akan
memiliki kesempatan yang lebih besar dalam mengeksplorasi
karier dan perencanaan kariernya. Semisalnya, anak dengan status
sosial ekonomi menengah ke atas akan memiliki berbagai fasilitas
yang lebih untuk mencari tahu tentang karier yang diinginkannya.
Selain itu, adanya bantuan relasi dari orangtua dengan orang-
20
orang tertentu dapat memungkinkan lebih banyaknya informasi
yang didapat anak untuk perencanaan kariernya.
Selain faktor-faktor yang telah dipaparkan diatas, terdapat
beberapa faktor lain yang memengaruhi adaptabilitas karier seseorang,
yakni:
1. Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan faktor yang dapat memengaruhi
perkembangan minat, nilai kerja dan karier individu sehingga ia
dapat mengambil sebuah keputusan. Individu yang memperoleh
dukungan yang lebih banyak biasanya memiliki tingkat
penyesuaian karier yang lebih tinggi.
2. Hardiness
Hardiness merupakan keyakinan diri dalam bentuk keberanian
untuk mengubah tekanan yang dihadapi menjadi sebuah peluang
untuk berkembang. Individu yang memiliki kualitas hardiness
yang baik, membantu individu untuk dapat mengatasi strategi,
termasuk problem-focused coping dan memperkuat adaptasi
karier mereka.
3. Proactive personality
Individu yang memiliki tingkat kepribadian proaktif yang tinggi
maka ia dapat membuat perubahan untuk memperbaiki
lingkungan mereka yang tidak stabil, melihat secara aktif sebuah
peluang, dan cepat mengambil tindakan maupun membuat
21
persiapan untuk perubahan. Mereka juga mudah dalam
beradaptasi pada masa trasisi pengembangan karier.
4. Self esteem
Individu yang memiliki self esteem yang tinggi cenderung
memiliki pandangan yang tinggi akan dirinya dan kemampuan
dalam beradaptasi karier. Mereka menganggap bahwa diri mereka
mampu untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
kebutuhan dan transisi pada kehidupan kerja. Mereka bersedia
untuk mengambil tanggung jawab dan mengambil kendali yang
lebih besar atas karier mereka.
5. Work values
Individu yang memiliki work values yang tinggi dapat
meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi karier. Seperti
ketika mereka dihadapkan dengan situasi pemilihan karier yang
akan mereka pilih nanti, mereka mempertimbangkan kreativitas,
tantangan, prestige, teman kerja, penghasilan, kesejahteraan, dan
imbalan pekerjaan lainnya. Dengan memiliki work values,
individu memiliki visi akan karier masa depannya, berhati-hati
dalam membangun karier, dan semangat dalam mengejar karier
yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini akan menggunakan faktor
dukungan sosial, hardiness, dan juga jenis kelamin sebagai
independent variabel (IV). Hal ini dikarenakan faktor-faktor tersebut
22
berkaitan dengan transisi perkembangan karier pada subjek yang akan
diteliti, yaitu mahasiwa. Selain itu, masih sedikitnya penelitian yang
mengkaji mengenai pengaruh hardiness terhadap adaptabilitas karier
pada mahasiswa dan banyaknya penelitian mengenai pengaruh
dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier menjadi hal yang
penting untuk dikaji.
2.1.4 Pengukuran Adaptabilitas Karier
Terdapat beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan adaptabilitas karier seseorang. Yang pertama adalah
instrumen Career Adapt-Ability Scale Interantional Form (CAAS) yang
disusun oleh Savickas dan Porfeli (2012). Dalam skala ini, menurut
Savickas adaptabilitas karier dibagi menjadi empat dimensi, yaitu career
concern, career control, career curiosity dan career confidence. Total
keseluruhan item skala ini berjumlah 24 item, yang terdiri dari enam item
career concern, enam item career control, enam item career curiosity,
dan enam item career confidence.
Selanjutnya, Nota, Ginevra, dan Soresi (2012) juga menyusun alat
ukur adaptabilitas karier, yaitu The Career and Work Adaptability
Questionnaire (CWAQ). Dalam skala ini, adaptabilitas karier terbagi
menjadi lima dimensi, yaitu confidence, control, concern, curiosity dan
cooperation. Total keseluruhan item skala ini berjumlah 31 item, yang
terdiri dari delapan item confidence, tiga item control, lima item
23
curiosity, enam item concern, dan sembilan item cooperation. Namun,
alat ukur ini lebih diperuntukkan untuk siswa sekolah menengah dan
mengukur adaptabilitas karier pada remaja.
Penelitian ini akan menggunakan alat ukur Career Adapt-Abilities
Scale International Form (CAAS) oleh Savickas dan Porfeli (2012) yang
diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta memiliki
total item sebanyak 24 item dengan cronbach alpha pada dimensi
concern 0,83, control 0,74, curiousity 0,79, dan confidence 0,85. Hal ini
dikarenakan alat ukur ini sesuai dengan teori yang digunakan dan sesuai
dengan subjek yang akan diteliti.
2.2 Dukungan Sosial
2.2.1 Definisi Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (2010) dukungan sosial adalah dukungan yang
mengacu pada perasaan atau persepsi individu akan kenyamanan,
perhatian, dan bantuan yang didapat dari orang lain.
Sedangkan, menurut Cutrona dan Russell (1987) dukungan sosial
merupakan suatu ketentuan dari hubungan individu dengan orang lain
untuk merasa cukup didukung dan menghindari rasa kesepian.
Zimet, et al. (1988) mengemukakan bahwa dukungan sosial
merupakan keyakinan individu untuk merasa cukup didukung oleh
orang-orang terdekat, yang termasuk di dalamnya adalah dukungan dari
keluarga, teman, atau orang-orang di sekitarnya ketika individu
24
membutuhkan. Sementara, Cobb (1976) mendefinisikan dukungan sosial
sebagai informasi yang mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia
diperhatikan dan dicintai, berharga dan bernilai, dan dianggap menjadi
bagian dari sebuah jaringan atau kelompok.
Penelitian ini akan menggunakan teori oleh Zimet et al. (1988)
yang mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah keyakinan individu
untuk merasa cukup didukung oleh orang-orang terdekat, yang termasuk
di dalamnya adalah dukungan dari keluarga, teman, atau orang-orang di
sekitarnya ketika individu membutuhkan.
2.2.2 Dimensi Dukungan Sosial
Menurut Cutrona dan Russel (1987), terdapat enam dimensi dalam
pengukuran dukungan sosial. Keenam dimensi tersebut, yaitu:
1. Attachment, dimensi ini merupakan jenis dukungan yang mengacu
pada perasaan kedekatan secara emosional dengan orang lain
sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Sumber
dukungan ini biasanya didapatkan dari pasangan, teman dekat, atau
hubungan keluarga.
2. Social integration, dimensi ini merupakan jenis dukungan yang
mengacu pada adanya perasaan individu yang memiliki minat,
kepedulian, serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif secara
bersama. Social integration dapat memberikan kenyamanan,
25
keamanan dan kesenangan sehingga meningkatkan kesejahteraan
individu. Sumber dukungan ini biasanya paling sering di dapatkan
dari teman-teman.
3. Reassurance of worth, yaitu penghargaan atau pengakuan
merupakan jenis dukungan yang memungkinkan individu
mendapatkan pengakuan atas kemampuan dan keahliannya serta
mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga terhadap
kompetensi, keterampilan, dan nilai yang dimiliki. Sumber dukungan
sosial ini dapat berasal dari keluarga atau instansi dimana ia bekerja.
Dengan demikian, individu dapat menjadi lebih percaya diri dan
dapat meningkatkan potensi yang dimiliki.
4. Reliable Alliance, yaitu ikatan atau hubungan yang dapat diandalkan
untuk mendapatkan bantuan yang nyata.
Dimensi ini merupakan jenis dukungan yang mengacu pada
keyakinan bahwa ada seseorang yang dapat diandalkan untuk
membantu individu dalam penyelesaian masalah ataupun ketika
individu membutuhkan bantuan. Jenis dukungan ini biasanya
diperoleh dari anggota keluarga.
5. Guidance, dimensi ini mengacu pada dukungan berupa informasi,
saran atau nasihat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh individu. Jenis dukungan
ini diperoleh dari guru, mentor, atau sosok orang tua. Individu yang
merasa didukung oleh guru, mentor, atau orang tua akan memiliki
26
kepercayaan diri untuk megatasi permasalahan yang dihadapi dan
merasa bahwa dirinya tidak sendiri.
6. Opportunity for Nurturance, dimensi ini mengacu pada perasaan
anak akan tanggung jawab orangtua terhadap kesejahteraan mereka.
Dengan dukungan ini, individu berperan untuk mulai bertanggung
jawab akan kesejahteraan orang lain, sehingga dapat
mengembangkan perasaan dibutuhkan. Individu yang merasa
dibutuhkan oleh orang lain akan merasa berguna dan keberadaannya
pun diakui oleh orang lain.
Sedangkan menurut Sarafino (2010), dimensi dukungan sosial
terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Dukungan emosional (emotional support), dukungan ini ditunjukkan
dengan berempati sebagai bentuk dukungan kepada orang lain.
Perilaku yang mencerminkan dukungan emosional seperti,
mencintai, memberi perhatian, dan peduli.
2. Dukungan instrumental (tangible/instrumental support), dukungan
ini melibatkan bantuan dalam bentuk langsung, seperti ketika
seseorang memberi atau meminjamkan uang pada orang lain ataupun
membantu mengerjakan tugas di saat menghadapi stress.
3. Dukungan informasi (informational support), dukungan ini
berbentuk pemberian bantuan berupa informasi yang bermanfaat
bagi orang lain ketika dalam kondisi tertekan. Pemberian informasi
27
lebih relevan bila diberikan sesuai dengan kebutuhan orang.
4. Dukungan kelompok sosial / persahabatan (companionship support),
dukungan ini berbentuk kesediaan individu meluangkan waktunya
untuk mendampingi individu. Dukungan ini memberikan perasaan
diterima sehingga individu tidak sendirian ketika mengalami tekanan
atau kesulitan.
Zimet, et al. (1988) menyatakan bahwa dukungan sosial terdiri atas
tiga dimensi, yaitu:
1. Family, yaitu dukungan atau bantuan yang diberikan oleh keluarga
kepada individu. Dukungan ini dapat berupa membantu individu
dalam membuat keputusan maupun kebutuhan secara emosional.
2. Friends, yaitu dukungan atau bantuan yang diberikan oleh teman-
teman individu. Dukungan ini dapat berupa membantu individu
dalam kegiatan sehari-harinya maupun dalam bentuk lainnya.
3. Significant Other, yaitu dukungan atau bantuan yang diberikan oleh
seseorang yang berarti dalam kehidupan individu. Dukungan ini
dapat berupa dukungan yang membuat individu merasa nyaman dan
dihargai.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan menggunakan
dimensi menurut Zimet, et al. (1988) yang terdiri atas tiga dimensi, yaitu
family, friends, significant other untuk digunakan dalam penelitian ini.
Hal ini dikarenakan dimensi yang disusun oleh Zimet, et al. (1988) sesuai
dengan subjek yang diteliti.
28
2.2.3 Pengukuran Dukungan Sosial
Dukungan sosial dapat diukur berdasarkan beberapa instrumen
atau alat ukur. Cutrona dan Russel (1987) mengembangkan alat ukur The
Social Provisions Scale untuk mengukur rendah atau tingginya tingkat
dukungan sosial. Instrumen ini terdiri dari enam dimensi, yaitu
attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance,
guidance, dan opportunity for nuturance dan memiliki total item yaitu
sebanyak 24 item.
Sedangkan, Zimet, et al. (1988) mengembangkan alat ukur
Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang
terdiri dari tiga subskala, yaitu family, friends, dan significant other.
Instrumen ini terdiri dari 12 item yang masing-masing subskala terbagi
menjadi empat item.
Penelitian ini akan menggunakan alat ukur Multidimensional Scale
of Perceived Social Support (MSPSS) oleh Zimet, et al. (1988) yang
diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini
dikarenakan alat ukur ini sesuai dengan teori yang diambil dan telah
digunakan pada penelitian sebelumnya. Alat ukur ini terdiri atas tiga
subskala, yaitu family, friends, dan significant other dan memiliki total
item sebanyak 12 item dengan konsistensi internal reliabilitas cronbach
alpha total skala adalah 0,88 dan koefisien cronbach untuk tiga subskala,
yaitu family (0.87), friends (0.85), dan significant other (0, 91).
29
2.3 Hardiness
2.3.1 Definisi Hardiness
Menurut Kobasa (1982) hardiness merupakan suatu kumpulan
karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai daya tahan diri ketika
menghadapi berbagai situasi atau keadaan yang penuh tekanan.
Sedangkan, Creed, Conlon, dan Dhaliwal (2013) mendefinisikan
hardiness sebagai gaya kepribadian yang dapat memengaruhi cara
seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku di kehidupannya.
Maddi (1999) mengemukakan bahwa hardiness muncul sebagai
disposisi kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja, perilaku, moral,
stamina, dan kesehatan individu. Zeer, Yugova, Karpova, dan
Trubetskaya (2016) menyatakan bahwa hardiness adalah kualitas
individu yang terdeteksi pada situasi sulit, tantangan, kesulitan yang
membutuhkan mobilisasi vitalitas seseorang, dan merupakan sumber
daya pribadi untuk mengatasi kondisi kehidupan yang buruk.
Penelitian ini akan menggunakan teori Kobasa (1982) yang
menyatakan bahwa hardiness merupakan suatu kumpulan karakteristik
kepribadian yang berfungsi sebagai daya tahan diri ketika menghadapi
berbagai situasi atau keadaan yang penuh tekanan.
2.3.2 Dimensi Hardiness
Kobasa (1979) mengembangkan konsep personality hardiness.
yang tersusun atas tiga dimensi yaitu kontrol (control), komitmen
30
(commitment), dan tantangan (challenge). Lebih lanjut dijelaskan oleh
Kobasa, Maddi, dan Khan (1982) sebagai berikut:
1. Kontrol
Kontrol merupakan keyakinan individu akan kemampuan dirinya
untuk dapat merasakan dan bertindak dalam memberikan
pengaruh di berbagai situasi dalam hidup. Kobasa (1979)
memaparkan bahwa individu dengan kontrol yang tinggi akan
merasa bahwa dirinya memiliki kendali atas hidupnya dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Kontrol yang tinggi pada
individu dapat ditandai dengan adanya internal locus of control
yang membuat seseorang meyakini bahwa hasil dari sesuatu
yang dihadapi merupakan hasil usahanya sendiri (Kobasa, et al.,
1982).
2. Komitmen
Komitmen merupakan kecenderungan untuk melibatkan diri
dalam kegiatan yang dilakukan atau ditemui (Kobasa, et al.,
1982). Individu yang memiliki komitmen tinggi akan lebih
bersemangat dalam menjalani aktivitasnya dan cenderung
melibatkan diri di lingkungan sosialnya. Sebaliknya apabila
individu tidak memiliki komitmen maka ia akan cenderung
melakukan pengasingan dari orang lain dan merasakan
ketidakberartian diri dalam hidup.
31
3. Tantangan
Tantangan menggambarkan keyakinan pada individu bahwa
berbagai perubahan yang terjadi merupakan hal yang normal,
dan perubahan ini dapat dijadikan sebagai kesempatan bagi
individu untuk lebih mengembangkan diri (Kobasa, et al., 1982).
Individu yang memiliki challenge yang tinggi melihat perubahan
yang ada merupakan hal yang positif dan pasti terjadi bukan
melihat sebagai hal yang mengancam dan membahayakan.
Sehingga individu akan menganggap perubahan hidup sebagai
sebuah tantangan yang akan menjadikan dirinya lebih
berkembang.
Beberapa dimensi hardiness yang telah dijelaskan diatas oleh
Kobasa, et al. (1982), adalah dimensi yang digunakan dalam penelitian
ini.
2.3.3 Pengukuran Hardiness
Untuk mengukur hardiness, terdapat beberapa alat ukur yang bisa
digunakan. Yang pertama, alat ukur The Occupational Hardiness
Questionaire (OHQ) yang dikembangkan oleh Moreno-Jiménez,
Rodríguez-Muñoz, Hernández, dan Blanco (2014). Alat ukur ini
mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Kobasa, et al. (1982) yang
terdiri atas tiga dimensi, yaitu control, commitment, dan challenge. Item-
32
item dalam penelitian ini memiliki total sebanyak 15 item dan mengukur
kesehatan kerja.
Yang kedua, alat ukur Dispositional Resilience Scale (DRS-15)
yang dikembangkan oleh Bartone (2007). Alat ukur ini juga mengacu
pada teori yang dikemukakan oleh Kobasa, et al. (1982) yang terdiri atas
tiga dimensi, yaitu control, commitment, dan challenge dan memiliki
total item sebanyak 15 item. Berdasarkan tinjauan teori dan penelitian
mengenai hardiness, Funk (1992) merekomendasikan DRS sebagai alat
ukur hardiness terbaik dan dengan menggunakan DRS, Sinclair dan
Tetrick (2002) telah mengkonfirmasi bahwa tiga struktur faktor
hardiness yaitu, control, commitment, dan challenge berada di bawah
konstruksi hardiness yang lebih umum.
Penelitian ini akan menggunakan alat ukur Dispositional Resilience
Scale (DRS-15) yang dikembangkan oleh Bartone dalam Hystad, Eid,
Johnsen, Laberg, dan Bartone (2010) dan di adaptasi serta diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia. Dispositional Resilience Scale terdiri dari
tiga dimensi hardiness yaitu dimensi kontrol (control), komitmen
(commitment), dan tantangan (challenge). Alat ukur ini memiliki 15 item
dengan nilai rata-rata memiliki konsistensi internal reliabilitas cronbach
alpha sebesar 0,60 sampai 0,70.
33
2.4 Kerangka Berpikir
Dalam menghadapi transisi karier diperlukan kesiapan diri untuk mampu
beradaptasi dan menghadapi berbagai tuntutan. Individu diharapkan memiliki
kemampuan dan keterampilan yang cakap dalam mempersiapkan kariernya.
Kesiapan individu dalam menghadapi berbagai tuntutan dan penyesuaian diri
pada perubahan yang terjadi ataupun tidak terduga dalam menghadapi karier
disebut dengan adaptabilitas karier.
Dampak dari tingginya tingkat kemampuan adaptabilitas karier yang
dimiliki individu akan berpengaruh pada kinerja, penguasaan bidang dan
kesejahteraan dalam bekerja nantinya. Adapun dampak dari rendahnya
tingkat kemampuan adaptabilitas karier yang dimiliki, dapat berpengaruh
pada ketidaksanggupan individu untuk bersaing dalam persaingan kerja
sehingga meningkatnya angka pengangguran. Maka dari itu, perlu adanya
langkah untuk membuat perencanaan, mengeksplorasi karier, dan
mengumpulkan informasi terkait dunia kerja sehingga individu dapat
mencapai karier yang diinginkan.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tinggi dan rendahnya tingkat
adaptabilitas karier, diantaranya adalah dukungan sosial, hardiness, dan jenis
kelamin. Faktor pertama yang memengaruhi adaptabilitas karier, yaitu
dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh
anggota keluarga, teman, maupun orang lain kepada individu. Dukungan
sosial terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu dukungan dari keluarga (family
support), dukungan dari teman (friends support), dan dukungan dari orang
34
yang berarti (significant others support). Dimensi pertama, yaitu dukungan
dari keluarga yang berupa pemberian bantuan maupun informasi yang
dibutuhkan baik bersifat modal maupun moral berupa empati, dukungan, dan
perhatian. Dukungan ini diprediksi dapat memengaruhi kemampuan
adaptabilitas karier seseorang karena dukungan yang diberikan keluarga
menjadi pemberi dorongan semangat dan nasihat yang didapat oleh individu
dalam mempersiapkan kariernya sehingga mereka dapat mencapai berbagai
keberhasilan akan berbagai keputusan karier yang akan diambil dan merasa
yakin akan keputusan yang akan diambilnya.
Dimensi kedua, yaitu dukungan dari teman. Dukungan ini diprediksi dapat
memengaruhi kemampuan adaptabilitas karier seseorang sebab dengan
diperolehnya penghargaan atas aspirasi yang dilakukan, adanya dorongan
semangat, arahan, saran, masukan ataupun informasi-informasi mengenai hal-
hal yang dibutuhkan individu dapat membantu individu dalam mencapai
karier yang diinginkan. Dukungan ini juga dianggap penting dikarenakan
individu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman sebaya
dibandingkan dengan keluarga.
Dimensi ketiga, yaitu dukungan yang diberikan oleh orang yang berarti,
seperti guru, dosen, teman dekat, ataupun orang-orang yang secara nyata
dianggap penting oleh individu. Dukungan ini dapat berupa dukungan yang
membuat individu merasa nyaman dan dihargai. Dukungan ini diprediksi
dapat memengaruhi kemampuan adaptabilitas karier seseorang sebab dengan
adanya perasaan nyaman dan dihargai oleh orang yang berarti maka akan
35
timbul rasa percaya diri pada individu sehingga ia dapat menghadapi masalah
dengan lebih baik.
Faktor kedua yang memengaruhi adaptabilitas karier adalah hardiness.
Hardiness merupakan sifat atau kepercayaan diri yang dimiliki individu
dalam menghadapi sebuah permasalahan ataupun kondisi yang penuh
tekanan. Tekanan ini dapat berupa tekanan yang diperoleh dari orangtua,
institusi, teman maupun dirinya sendiri terkait permasalahan akademik
maupun karier. Dalam menghadapi kondisi transisi karier, adanya
permasalahan dan tekanan yang tinggi pada diri individu dapat beresiko pada
perencanaan karier mereka. Namun, dengan adanya hardiness individu
memiliki keberanian diri untuk dapat mengubah tekanan menjadi sebuah
peluang untuk berkembang. Hardiness sendiri memiliki tiga dimensi, yaitu
control, commitment, dan challenge.
Dimensi control merupakan keyakinan individu akan kemampuan dirinya
untuk dapat merasakan dan bertindak dalam memberikan pengaruh di
berbagai situasi dalam hidup. Control diprediksi dapat memengaruhi
kemampuan adaptabilitas karier seseorang sebab individu yang memilki
control memiliki kendali atas hidupnya dalam mencapai tujuan atau karier
yang diinginkan. Mereka yakin akan kemampuan dirinya sendiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang harus dilakukan sebagai respon
terhadap tekanan yang mesti mereka hadapi.
Selanjutnya, dimensi commitment merupakan kecenderungan untuk
melibatkan diri dalam kegiatan yang dilakukan atau ditemui. Commitment
36
diprediksi dapat memengaruhi kemampuan adaptabilitas karier seseorang
sebab individu yang memiliki commitment pada dirinya maka mereka yakin
dan bertahan terhadap apa yang sedang mereka jalani. Mereka tetap fokus
dengan apa yang mereka inginkan dan mengerahkan usaha maksimal untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Kemudian, dimensi challenge merupakan keyakinan pada individu bahwa
berbagai perubahan yang terjadi merupakan hal yang normal, dan perubahan
ini dapat dijadikan sebagai kesempatan bagi individu untuk lebih
mengembangkan diri. Challenge diprediksi dapat memengaruhi kemampuan
adaptabilitas karier seseorang sebab individu yang menyukai tantangan atau
challenge maka mereka selalu memandang segala sesuatu yang terjadi secara
positif dan optimis. Mereka melihat hambatan yang didapat bukan sebagai
ancaman tetapi sebagai keuntungan atau kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan dirinya.
Faktor ketiga yang memengaruhi adaptabilitas karier adalah jenis kelamin.
Dalam hal ini perempuan cenderung memiliki kemampuan adaptabilitas
karier yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Hal ini dikarenakan
perempuan memiliki tingkat keterampilan yang lebih tinggi dalam
komunikasi, organisasi diri, manajemen waktu, dan mengelola konflik serta
cenderung lebih memiliki tujuan dalam perencanaan karier.
Penulis menyajikan kerangka teoritis untuk mempermudah memahami
permasalahan yang sedang diteliti. Perkiraan kerangka teoritis ini disajikan
37
dalam bentuk bagan yang menunjukkan hubungan masing-masing variabel
sebagai berikut :
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka diajukan
hipotesis yang akan diuji secara empiris. Hipotesis tersebut sebagai
berikut:
H1 : Ada pengaruh dukungan sosial, hardiness, dan jenis kelamin
terhadap adaptabilitas karier.
H2 : Ada pengaruh dimensi family dari dukungan sosial terhadap
adaptabilitas karier
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
38
H3 : Ada pengaruh dimensi friends dari dukungan sosial terhadap
adaptabilitas karier.
H4 : Ada pengaruh dimensi significant other dari dukungan sosial
terhadap adaptabilitas karier
H5 : Ada pengaruh dimensi commitment dari hardiness terhadap
adaptabilitas karier.
H6 : Ada pengaruh dimensi control dari hardiness terhadap
adaptabilitas karier.
H7 : Ada pengaruh dimensi challenge dari hardiness terhadap
adaptabilitas karier.
H8 : Ada pengaruh jenis kelamin terhadap adaptabilitas karier.
Seluruh hipotesis di atas akan dijadikan H0 untuk di uji secara statistik.
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini terdapat pembahasan mengenai populasi, sampel, variabel
penelitian dan definisi operasional variabel, instrumen pengumpulan data, uji
validitas instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kriteria populasi pada penelitian ini
adalah mahasiswa-mahasiswi tingkat akhir semester 8 hingga 14. Adapun
jumlah sampel penelitian yang dipilih sebanyak 216 orang, yang terdiri
dari 108 laki-laki dan 108 perempuan.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling dimana tidak semua anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian. Sedangkan
metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
accidental sampling dimana penulis mengambil sampel yang kebetulan
ditemui di tempat pengambilan data dan sesuai dengan kriteria populasi.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat delapan variabel bebas atau
Independent Variable (IV) yang diberi simbol X dan variabel terikat atau
Dependent Variable (DV) yang diberi simbol Y. Dependent variable yang
40
digunakan pada penelitian ini adalah adaptabilitas karier dan independent
variable yang digunakan pada penelitian ini adalah dukungan sosial
dengan dimensi family, friends, dan significant other, kemudian variabel
hardiness dengan dimensi control, commitment, dan challenge dan faktor
demografis, yaitu jenis kelamin.
Berikut ini penjelasan definisi operasional dari masing-masing variabel:
1. Dependent Variable: Adaptabilitas Karier
Adaptabilitas karier merupakan kesiapan individu dalam
menghadapi tugas yang terprediksi untuk dapat mempersiapkan
dan berperan dalam dunia kerja, serta mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan yang akan terjadi dalam pekerjaan dan
kondisi kerja. Variabel ini diukur dengan Career Adapt-Abilities
Scale- International Form (CAAS) yang terdiri dari empat dimensi,
yaitu:
- Kepedulian karier (career concern)
- Pengendalian karier (career control)
- Keingintahuan karier (career curiosity)
- Keyakinan karier (career confidence)
2. Independent Variable: Dukungan Sosial
Dukungan sosial merupakan keyakinan individu untuk merasa
cukup didukung oleh keluarga, teman, atau orang-orang di
sekitarnya ketika individu membutuhkan. Variabel ini diukur
41
dengan Multidimensional Scale of Perceived Social Support
(MSPSS) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu:
- Keluarga (family)
- Teman (friends)
- Orang yang berarti (significant other)
3. Independent Variable: Hardiness
Hardiness adalah suatu kumpulan karakteristik kepribadian yang
berfungsi sebagai daya tahan diri ketika menghadapi situasi yang
tertekan. Variabel ini diukur dengan Dispositional Resilience Scale
(DRS-15) yang terdiri dari tiga dimensi yaitu:
- Kontrol (control)
- Komitmen (commitment)
- Tantangan (challenge)
4. Independent Variable: Faktor Demografi
Adapun variabel demografis dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner
online berupa google form yang disebar melalui aplikasi WhatsApp dan
Line dan kuesioner fisik yang langsung diberikan kepada responden sesuai
dengan kriteria pada penelitian. Alat ukur yang digunakan pada penelitian
ini berbeda untuk masing-masing variabel. Untuk adaptabilitas karier dan
42
dukungan sosial diukur dengan menggunakan model skala likert dengan
lima kategori jawaban, yaitu “Sangat Sesuai” (SS), “Sesuai” (S), “Netral”
(N), “Tidak Sesuai” (TS), dan “ Sangat Tidak Sesuai” (STS). Sedangkan
pengukuran hardiness menggunakan model skala likert dengan empat
kategori jawaban, yaitu “Sangat Sesuai” (SS), “Sesuai” (S), “Tidak
Sesuai” (TS), dan “ Sangat Tidak Sesuai” (STS). Alat ukur dalam
penelitian ini juga menggunakan item pernyataan positif (favorable) dan
item pernyataan negatif (unfavorable). Untuk pernyataan favorable, skor
tertinggi diberikan pada pilihan jawaban “Sangat Sesuai” dan skor
terendah diberikan pada pilihan jawaban “Sangat Tidak Sesuai”.
Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable, skor tertinggi diberikan pada
pilihan jawaban “Sangat Sesuai”. Perhitungan skor untuk setiap skala
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skor Pengukuran Skala
Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable
Sangat Tidak Sesuai
(STS)
1 4
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sesuai (S) 3 2
Sangat Sesuai (SS) 4 1
3.3.1 Skala Adaptabilitas Karier
Skala adaptabilitas karier yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Career Adapt-Abilities Scale International Form (CAAS) oleh
Savickas dan Porfeli (2012) dan terdiri dari empat dimensi, yaitu
dimensi kepedulian (career concern), pengendalian (career control),
keingintahuan (career curiosity), dan keyakinan (career confidence)
43
dengan total item sebanyak 24 item, yang kemudian diadaptasi dan
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Skala adaptabilitas karier
menggunakan model skala Likert yang tiap item terdiri dari lima kategori
jawaban sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral, (N),
Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Tabel 3.2 Blue print Skala Adaptabilitas Karier
No Dimensi Indikator Nomor
Item
Jumlah
Item
1 Career concern -Kesadaran
karier
-Perencanaan
karier
2, 4, 6
1, 3, 5
6
2 Career control -Tanggung
jawab karier
-Kemauan
berkarier
8, 9, 10
7, 11, 12
6
3 Career curiosity - Mencoba hal
baru
-Mencari
informasi
13, 14, 18
15, 16, 17
6
4 Career confidence -Keyakinan
akan
kemampuan
-Tekun dan
bekerja keras
19, 20, 23,
24
21, 22
6
24
3.3.2 Skala Dukungan Sosial
Skala dukungan sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) oleh
Zimet, et al. (1988). Skala ini terdiri dari tiga dimensi, yaitu family,
friends, dan significant other. Skala ini memiliki total item sebanyak 12
44
item, yang kemudian diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Skala dukungan sosial menggunakan model skala Likert yang
tiap item terdiri dari lima kategori jawaban sebagai berikut: Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak
Sesuai (STS).
Tabel 3.3 Blue print Skala Dukungan Sosial
No Dimensi Indikator Nomor Jumlah
Item
1 Family -Mendapatkan
bantuan dan
dukungan emosional
dari keluarga
-Memperoleh
penyelesaian masalah
melalui keluarga
3, 8, 11
4
4
2 Friends -Mendapatkan
bantuan dari teman
-Memperoleh strategi
coping yang efektif
dalam menyelesaikan
masalah melalui
teman
-Berbagi kesenangan
dan kesulitan bersama
teman
6
12
9, 7
4
3 Significant
other
-Merasa dihargai dan
dapat dipercaya
-Merasa orang lain
bisa nyaman ketika
berada bersama
individu
2, 10
1, 5
4
12
3.3.3 Skala Hardiness
Skala Hardines yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Dispositional Resilience Scale (DRS-15) yang disusun oleh Bartone
45
dalam Hystad, et al. (2010). Skala ini terdiri dari tiga dimensi yaitu
dimensi kontrol (control), komitmen (commitment), dan tantangan
(challenge). Dispositional Resilience Scale terdiri dari 15 item item-item
ini diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Skala
Hardiness menggunakan model skala Likert yang tiap item terdiri dari
empat kategori jawaban sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),
Tidak Sesuai (TS), dan Sangan Tidak Sesuai (STS).
Tabel 3.4 Blue print Skala Hardiness
No Dimensi Indikator Nomor Jumlah
Item Fav Unfav
1 Control -Memiliki kendali
atas kehidupannya
-Memiliki motivasi
akan masa depan
yang diinginkan
2, 6,
12,15
4, 8 6
2 Commitment -Antusias dalam
menjalani aktifitas
-Memiliki
ketertarikan dan
keingintahuan akan
kehidupan
1,7,10 13 4
3 Challenge -Menyukai adanya
perubahan
-Memandang segala
sesuatu secara
optimis dan positif
5, 9 3, 11, 14 5
15
3.4 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan analisis data, dilakukan pengujian terhadap
validitas instrumen yang akan dipakai. Untuk menguji validitas konstruk
alat ukur yang digunakan, penelitian ini menggunakan Confirmatory
46
Factory Analysis (CFA). Pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan
dengan bantuan software LISREL 8.70. Adapun logika CFA adalah
sebagai berikut (Umar, 2016):
1. Bahwa ada sebuah konsep yang didefinisikan secara operasional
sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk
mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan
pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis
terhadap respon atas item-itemnya.
2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja,
begitupun juga tiap subtes hanya mengukur satu faktor juga.
Artinya baik item maupun subtes bersifat unidimensional.
3. Dengan data yang tersedia, dapat diestimasi matriks korelasi antar
item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.
Matriks korelasi ini disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan
dengan matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika
teori tersebut benar (unidimensional) maka tentunya tidak ada
perbedaan antara matriks ∑ dan matriks S, atau bisa juga
dinyatakan dengan ∑ - S = 0.
4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji
dengan chi square. Jika hasil chi square tidak signifikan (p >
0,05), maka hipotesis nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori
unidimensionalitas tersebut dapat diterima bahwa item ataupun
sub tes instrumen hanya mengukur satu faktor saja.
47
5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item
signifikan atau tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan
menggunakan t-test. Jika hasil t-test tidak signifikan maka item
tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang hendak
diukur, sebaiknya item yang demikian di drop. Dalam penelitian
kali ini, penulis menggunakan taraf kepercayaan 95% sehingga
item yang dikatakan signifikan adalah item yang memiliki t-value
lebih dari 1,96 (t > 1,96).
6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien
muatan faktornya negatif, maka item tersebut harus didrop. Sebab
hal ini tidak sesuai dengan sifat item, yang bersifat positif
(favorable).
3.4.1 Uji Validitas Konstruk Adaptabilitas Karier
Pada uji validitas konstruk adaptabilitas karier, dilakukan
pengujian dengan melihat apakah 24 item dari skala adaptabilitas karier
bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur adaptabilitas karier
saja. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu
faktor, ternyata model fit, dengan Chi-Square=12.98, df=252, P-
value=1.00, RMSEA=0.00.
Setelah di dapat nilai P-value> 0.05 dan RMSEA< 0.05 dapat
dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima artinya,
seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu adaptabilitas karier.
Langkah selanjutnya adalah melihat apakah item tersebut mengukur faktor
48
yang hendak diukur secara signifikan, kemudian menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan melihat
nilai t bagi setiap koefisien, seperti tabel 3.5 di bawah ini:
Tabel 3.5 Koefisien Regresi
No. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
C1 0.87 0.26 3.30 √
C2 0.93 0.26 3.51 √
C3 0.89 0.26 3.37 √
C4 0.88 0.26 3.31 √
C5 0.91 0.26 3.43 √ C6 1.04 0.26 3.96 √
C7 1.02 0.26 3.88 √
C8 1.16 0.26 4.42 √
C9 0.89 0.26 3.38 √
C10 1.01 0.26 3.82 √
C11 1.02 0.26 3.88 √
C12 1.05 0.26 4.00 √
C13 0.99 0.26 3.77 √
C14 0.97 0.26 3.68 √
C15 0.95 0.26 3.59 √
C16 1.36 0.26 5.26 √
C17 0.99 0.26 3.74 √
C18 1.00 0.26 3.78 √
C19 0.90 0.26 3.40 √
C20 0.95 0.26 3.59 √
C21 1.01 0.26 3.83 √
C22 1.12 0.26 4.27 √
C23 0.92 0.26 3.49 √
C24 0.95 0.26 3.59 √
Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa nilai t bagi koefisien
muatan faktor item 1 hingga item 24 > 1,96 dan bermuatan positif yang
menyatakan bahwa seluruh item signifikan. Dengan demikian, seluruh
item adaptabilitas karier akan ikut dianalisis dalam penghitungan skor
faktor.
49
3.4.2 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial
Pada uji validitas konstruk dukungan sosial, dilakukan pengujian
dengan melihat apakah 12 item dari skala dukungan sosial bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur dukungan sosial saja. Dari
hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata
tidak fit, dengan Chi-Square=333.10, df=54, P-value=0.00000,
RMSEA=0.155. Namun, setelah dilakukan 17 kali modifikasi terhadap
model, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan
berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-
Square=49.05, df=37, P-value=0.07709, RMSEA=0.040.
Setelah di dapat nilai P-value> 0.05 dan RMSEA< 0.05 dapat
dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima artinya,
seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dukungan sosial. Langkah
selanjutnya adalah melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan, kemudian menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan melihat
nilai t bagi setiap koefisien, seperti tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6
Muatan Faktor Item untuk Dukungan Sosial
No. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
C1 0.91 0.09 10.40 √
C2 0.95 0.09 11.06 √
C3 1.13 0.08 13.96 √
C4 0.93 0.09 10.90 √
C5 1.03 0.08 12.26 √
C6 1.18 0.08 15.15 √
C7 0.99 0.08 11.90 √
50
C8 1.02 0.08 12.29 √
C9 1.06 0.08 12.99 √
C10 1.25 0.08 15.89 √
C11 1.05 0.08 12.50 √
C12 1.04 0.08 12.28 √
Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa nilai t bagi koefisien
muatan faktor item 1 hingga 12 > 1,96 dan bermuatan positif yang
menyatakan bahwa seluruh item signifikan. Dengan demikian, seluruh
item dukungan sosial akan ikut dianalisis dalam penghitungan skor faktor.
3.4.3 Uji Validitas Konstruk Hardiness
3.4.3.1 Uji Validitas Skala Hardiness Control
Pada uji validitas control, dilakukan pengujian dengan melihat
apakah enam item dari skala control bersifat unidimensional, artinya
benar hanya mengukur control saja. Dari hasil awal analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-
Square=33.88, df=9, P-value=0.00009, RMSEA=0.113. Namun, setelah
dilakukan empat kali modifikasi terhadap model, di mana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama
lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=5.78, df=5, P-
value=0.32776, RMSEA=0.027.
Setelah di dapat nilai P-value> 0.05 dan RMSEA< 0.05 dapat
dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima artinya,
seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu control. Langkah
selanjutnya adalah melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
51
hendak diukur secara signifikan, kemudian menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien, seperti tabel 3.7 dibawah ini:
Tabel 3.7 Muatan Faktor Item untuk Control
No. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
C2 0.74 0.10 7.55 √
C4 0.93 0.09 10.20 √
C6 1.05 0.09 11.75 √
C8 1.05 0.10 10.51 √
C12 1.00 0.09 10.53 √
C15 1.01 0.09 10.71 √
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa nilai t bagi koefisien
muatan faktor item 2, 4, 6, 8, 12, dan 15 > 1,96 dan bermuatan positif
yang menyatakan bahwa seluruh item signifikan. Dengan demikian,
seluruh item control akan ikut dianalisis dalam penghitungan skor
faktor.
3.4.3.2 Uji Validitas Skala Hardiness Commitment
Pada uji validitas commitment, dilakukan pengujian dengan
melihat apakah empat item dari skala commitment bersifat
unidimensional, artinya benar hanya mengukur commitment saja. Dari
hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,
ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=4.75, df=2, P-value=0.09295,
RMSEA=0.080. Namun, setelah dilakukan satu kali modifikasi
terhadap model, di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item
52
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
dengan Chi-Square=0.00, df=1, P-value=1.00, RMSEA=0.00.
Setelah di dapat nilai P-value> 0.05 dan RMSEA< 0.05 dapat
dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima artinya,
seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu commitment. Langkah
selanjutnya adalah melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan, kemudian menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien, seperti tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item untuk Commitment
No. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
C1 0.87 0.09 9.35 √
C7 1.41 0.09 16.48 √
C10 0.75 0.09 8.01 √
C13 1.00 0.09 10.95 √
Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa nilai t bagi koefisien
muatan faktor item 1, 7, 10, dan 13 > 1,96 dan bermuatan positif yang
menyatakan bahwa seluruh item signifikan. Dengan demikian, seluruh
item commitment akan ikut dianalisis dalam penghitungan skor faktor.
3.4.3.3 Uji Validitas Skala Hardiness Challenge
Pada uji validitas challenge, dilakukan pengujian dengan melihat
apakah lima item dari skala challenge bersifat unidimensional, artinya
benar hanya mengukur challenge saja. Dari hasil awal analisis CFA
yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan
Chi-Square=75.22, df=5, P-value=0.00, RMSEA=0.256. Namun,
53
setelah dilakukan tiga kali modifikasi terhadap model, di mana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.00, df=2,
P-value=1.00, RMSEA=0.00.
Setelah di dapat nilai P-value> 0.05 dan RMSEA< 0.05 dapat
dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima artinya,
seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu challenge. Langkah
selanjutnya adalah melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan, kemudian menentukan apakah item
tersebut perlu didrop atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien, seperti tabel 3.9 dibawah ini:
Tabel 3.9 Muatan Faktor Item untuk Challenge
No. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
C3 0.82 0.11 7.73 √
C5 1.06 0.11 9.93 √
C9 0.82 0.11 7.43 √
C11 0.82 0.10 7.84 √
C14 1.00 0.11 9.49 √
Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa nilai t bagi koefisien
muatan faktor item 3, 5, 9, 11, dan 14 > 1,96 dan bermuatan positif
yang menyatakan bahwa seluruh item signifikan. Dengan demikian,
seluruh item challenge akan ikut dianalisis dalam penghitungan skor
faktor.
54
3.5 Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan analisis data, digunakan Confirmatory Factor
Analysis (CFA) untuk melihat validitas konstruk setiap item serta menguji
struktur faktor yang diturunkan secara teoritis. Analisis faktor adalah
metode analisis statistik yang digunakan untuk mereduksi faktor-faktor
yang memengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set indikator saja,
tanpa kehilangan informasi yang berarti. Melalui analisis faktor akan
didapatkan skor faktor sebagai input untuk analisis lebih lanjut seperti
regresi.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan
analisis statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi
hipotesis nihil. Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis
statistik nantinya. Pada penelitian ini digunakan multiple regression
analysis di mana terdapat lebih dari satu independent variable untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap dependent variable. Pada penelitian ini
terdapat tiga independent variable dan satu dependent variable. Dengan
menggunakan rumus persamaan regresi, sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + … + b6X6+ b7X7 + e
Keterangan:
Y = Adaptabilitas Karier
A = Konstan
B = Koefisien regresi untuk masing-masing X
X1 = Dukungan Sosial - Family
X2 = Dukungan Sosial - Friends
X3 = Dukungan Sosial - Significant other
X4 = Hardiness – Commitment
X5 = Hardiness - Control
X6 = Hardiness - Challenge
X7 = Jenis Kelamin
e = Residual
55
Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai koefisien
determinasi yaitu R2. R
2 menunjukkan variasi atau perubahan dependent
variable (Y) disebabkan independent variable (X), kemudian digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh independent variable (X) terhadap
dependent variable (Y), dan perkiraan proporsi varians dari adaptabilitas
karier yang dijelaskan oleh seluruh independent variable. Untuk
mendapatkan nilai R2, digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
R2
= Koefisien determinasi
SSreg = Sum of Square Regression
SSy = Sum of Square Y
Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi pada F-test.
Selain itu juga, uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan
melihat apakah pengaruh dari IV terhadap DV signifikan atau tidak.
Pembagi disini adalah R2 itu sendiri dengan df-nya (dilambangkan „k‟),
yaitu sejumlah IV yang dianalisis sedangkan penyebutnya (1-R2) dibagi
dengan df-nya (N-k-1) dimana N adalah total sampel. Untuk df dari
pembagi sebagai numerator sedangkan df penyebut sebagai denumerator.
Jika dirumuskan, maka:
( ) ( )
Keterangan:
R2 = Proporsi varians
N = Ukuran sampel
k = Banyaknya independent variable
Selanjutnya dilakukan uji koefisien regresi dari tiap-tiap IV yang dianalisis.
Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang
diberikan IV signifikan terhadap DV secara sendiri-sendiri atau parsial.
56
Uji ini digunakan untuk menguji apakah sebuah IV benar-benar
memberikan kontribusi terhadap DV. Sebelum di dapat nilai t dari tiap IV,
harus didapat dahulu nilai standard error estimate dari b (koefisien
regresi) yang didapatkan melalui akar MSres dibagi dengan SSx. Setelah
didapat nilai Sb barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b
(koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri. Dapat dirumuskan:
Keterangan:
bi = Koefisien regresi ke-i
Sbi = Standart Error Estimate dari bi
57
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 216
orang. Gambaran umum subjek penelitian berdasarkan demografi meliputi jenis
kelamin, usia, semester, dan fakultas. Berikut merupakan gambaran subjek
penelitian secara keseluruhan.
Tabel 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian berdasarkan Data Demografis
Karakteristik N % Karakteristik N %
Jenis Kelamin Fakultas
Laki-laki 108 50% FAH 4 1.8%
Perempuan 108 50% FDI 3 1.3%
Usia FEB 19 8.7%
20 7 3.2% FIDKOM 12 5.5%
21 64 29.6% FIK 1 0.4%
22 101 46.7% FISIP 12 5.5%
23 32 14.8% FITK 9 4.1%
24 8 3.7% FK 1 0.4%
25 3 1.3% FPSI 131 60.6%
26 1 0.4% FSH 14 6.4%
Semester FST 8 3.7%
8 169 78.2% FU 2 0.9%
10 36 16.6%
12 7 3.2%
14 4 1.8%
Total 216
58
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa gambaran karakteristik sampel
berdasarkan kelompok jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 50% (108 orang)
dan perempuan sebanyak 50% (108 orang).
Berikutnya gambaran umum dilihat dari usia responden pada penelitian ini,
yaitu responden dengan usia 20 tahun sebanyak 3.2% (7 orang), usia 21 tahun
sebanyak 29.6% (64 orang), usia 22 tahun sebanyak 46.7% (101 orang), usia 23
tahun sebanyak 14.8% (32 orang), usia 24 tahun sebanyak 3.7% (8 orang), usia
25 tahun sebanyak 1.3% (3 orang) dan usia 26 tahun sebanyak 0.4% (1 orang).
Berikutnya gambaran umum berupa informasi mengenai daftar fakultas
pada penelitian ini, yaitu FAH sebanyak 1.8% (4 orang), FDI sebanyak 1.3% (3
orang), FEB sebanyak 8.7% (19 orang), FIDKOM sebanyak 5.5% (12 orang),
FIK sebanyak 0.4% (1 orang), FISIP sebanyak 5.5% (12 orang), FITK sebanyak
4.1% (9 orang), FK 0.4% (1 orang), FPSI sebanyak 60.6% (131 orang), FSH
sebanyak 6.4% (14 orang), FST sebanyak 3.7% (8 orang) dan FU sebanyak 0.9%
(2 orang).
Berikutnya gambaran umum berupa informasi mengenai daftar semester
pada penelitian ini, yaitu semester 8 sebanyak 78.2% (169 orang), semester 10
sebanyak 16.6% (36 orang), semester 12 sebanyak 3.2% (7 orang), dan semester
14 sebanyak 1.8% (4 orang).
59
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Deskripsi dan penelitian merupakan hasil statistik deskriptif yang meliputi
jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, mean (rata-rata), dan standar
deviasi dari masing-masing variabel. Selanjutnya nilai mean akan digunakan
untuk menentukan kategorisasi skor variabel penelitian. Deskripsi data penelitian
disajikan dalam tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean SD
Adaptabilitas Karier 216 19.92 69.61 50 10
Family Support 216 14.65 63.23 50 10
Friends Support 216 17.51 67.32 50 10
Significant Other Support 216 13.88 66.15 50 10
Control 216 19.79 78.68 50 10
Commitment 216 9.90 77.39 50 10
Challenge 216 18.63 76.23 50 10
Jenis Kelamin 216 50.00 60.00 55 5.01
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah subjek penelitian
sebanyak 216 orang. Mean pada penelitian ini dibuat konstan yakni 50 dengan
tujuan menghilangkan skor negatif pada data. Variabel adaptabilitas karier
memiliki skor terendah yakni 19.92 dan skor tertinggi 69.61. Variabel family
support memiliki skor terendah yakni 14.65 dan skor tertinggi 63.23. Variabel
friends support memiliki skor terendah yakni 17.51 dan skor tertinggi 67.32.
Variabel significant other support memiliki skor terendah yakni 13.88 dan skor
tertinggi 66.15. Variabel control memiliki skor terendah yakni 19.79 dan skor
tertinggi 78.68. Variabel commitment memiliki skor terendah yakni 9.90 dan skor
60
tertinggi 77.39. Variabel challenge memiliki skor terendah yakni 18.63 dan skor
tertinggi 76.23. Variabel jenis kelamin memiliki skor terendah yakni 50 dan skor
tertinggi 60. Dari seluruh variabel independen, skor terendah ada pada dimensi
commitment dan skor tertinggi ada pada dimensi control dalam variabel hardines.
4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Kategorisasi skor variabel bertujuan untuk menempatkan subjek ke dalam
kelompok-kelompok yang terpisah berdasarkan skor pada variabel yang diukur
apakah subjek tergolong kelompok dengan skor rendah, sedang, atau tinggi.
Sebelum mengkategorisasikan skor masing-masing variabel berdasarkan tingkat
tinggi, sedang, dan rendah, penulis menetapkan norma seperti tertera pada tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3 Norma Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Kategori Rumus
Tinggi X ≥ M +1 SD
Sedang M-1 SD > X < M +1 SD
Rendah X ≤ M -1 SD
Setelah norma kategorisasi tersebut didapatkan, selanjutnya akan dijelaskan
perolehan nilai presentase kategorisasi untuk variabel adaptabilitas karier, family
support, friends support, significant other support, control, commitment, dan
challenge pada tabel 4.4 berikut:
61
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Variabel
Frekuensi (%)
Rendah Sedang Tinggi
Adaptabilitas Karier 24 (11.1%) 160 (74.1%) 32 (14.8%)
Family Support 31 (14.4%) 152 (70.4%) 33 (15.3%)
Friends Support 31 (14.4%) 157 (72.7%) 28 (13%)
Significant Other Support 30 (13.9%) 161 (74.5%) 25 (11.6%)
Control 26 (12%) 157 (72.7%) 33 (15.3%)
Commitment 26 (12%) 160 (74.1%) 30 (13.9%)
Challenge 30 (13.9 %) 161 (74.5%) 25 (11.6%)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh variabel pada
umumnya berada pada kategori sedang , namun jika dilihat perbandingan antara
yang tinggi dan rendah, kategori adaptabilitas karier cenderung lebih tinggi
dengan frekuensi 32 (14,8%). Selanjutnya, kategori family support juga
cenderung lebih tinggi dengan frekuensi 33 (15.3%). Kategori friends support
cenderung lebih rendah dengan frekuensi 31 (14.4%). Kategori significant other
support cenderung lebih rendah dengan frekuensi 30 (13.9%). Kategori control
cenderung lebih tinggi dengan frekuensi 33 (15,3%). Kategori commitment
cenderung lebih tinggi dengan frekuensi 30 (13.9%). Kategori challenge
cenderung lebih rendah dengan frekuensi 30 (13.9%).
4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
4.4.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian
Pada tahapan in, dijelaskan tahapan pengujian hipotesis dengan teknik
analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 20. Seperti
62
yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat, yaitu
melihat besaran R Square untuk mengetahui berapa persen (%) proporsi
varians dependent variable (DV) yang dijelaskan oleh independent variable
(IV), keseluruhan (IV) berpengaruh secara signifikan terhadap dependent
variable (DV), kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi dari masing-masing independent variable (IV).
Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi
Model R R Square Adjusted R
square
Standard
Error
1 .555a
.309 .285 8.45395
a. Predictors: (Constant), Jenis kelamin, Challenge, Significant Other Support,
Commitmernt,Control, Family Support, Friends Support
Pada tabel 4.5, terlihat bahwa nilai R Square dalam penelitian ini
sebesar 0.309 atau 30.9%. Hal ini bermakna bahwa pengaruh variabel
dukungan sosial (family support, friends support, significant other support),
hardiness (control, commitment, challenge) dan jenis kelamin sebesar 30.9%.
Sisanya yakni 69.1% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.
Langkah kedua yang dilakukan adalah melihat hasil dari uji F untuk
mengetahui pengaruh independent variable terhadap dependent variable
signifikan atau tidak pada tabel 4.6 berikut :
63
Tabel 4.6 Signifikansi Hasil Analisis Regresi
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Regression 6634,385 7 947.769 13.261 .000b
Residual 14865,615 208 71.469
Total 21500,000 215
a. DV : Adaptabilitas Karier
b. IV : (Constant), Jenis kelamin, Challenge, Significant Other Support, Commitment,
Control, Family Support, Friends Support
Pada tabel 4.6, dapat dilihat bahwa hasil uji F sebesar 13.261 dengan sig
.000 (sig < 0.05), maka hipotesis nihil yang menyatakan “tidak ada pengaruh
yang signifikan dari dukungan sosial (family support, friends support, significant
other support), hardiness (control, commitment, challenge) dan jenis kelamin
terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir ditolak. Artinya, ada
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel family support,
friends support, significant other support, control, commitment, challenge, jenis
kelamin terhadap variabel adaptabilitas karier.
Langkah selanjutnya, yaitu melihat nilai koefisien regresi dari masing-
masing IV terhadap adaptabilitas karier pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Koefisien Regresi
Independent Variable Unstandardized STD T Sig.
B S.E. Beta
(Constant) 11.812 7.940 1.488 .138
Family Support 0.294 0.081 0.294 3.648 .000
Friends Support -0.063 0.099 -0.063 -0.638 .524
Significant Other Support -0.048 0.092 -0.048 -0.523 .602
Control 0.219 0.066 0.219 3.336 .001
Commitment 0.190 0.066 0.190 2.868 .005
64
Challenge 0.234 0.060 0.234 3.922 .000
Jenis Kelamin -0.057 0.120 -0.029 -0.474 .636
a. Dependent Variable : Adaptabilitas Karier
Keterangan : (*) signifikan
Berdasarkan data pada tabel 4.7, dapat dipaparkan persamaan regresi
sebagai berikut : Adaptabilitas Karier’ = 11.812 + 0.294 family support* – 0.063
friends support – 0.048 significant other support* + 0.219 control – 0.190
commitment + 0.234 challenge – 0.057 jenis kelamin*.
Berdasarkan tabel 4.7, signifikansi masing-masing independent variable
dilihat dari nilai Sig. Nilai Sig. <0.05 menunjukkan bahwa koefisien regresi yang
dihasilkan signifikan. Hasil yang didapat menunjukkan empat koefisien regresi
yang signifikan, yakni family support, control, commitment, dan challenge.
Sedangkan tiga variabel lainnya yaitu friends support, significant other support,
dan jenis kelamin tidak menunjukkan nilai koefisien regresi yang signifikan.
Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing
independent variable sebagai berikut:
1. Variabel Family Support
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.294 dengan nilai signifikansi 0.000.
Hal ini bermakna bahwa H01 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang
signifikan dari family support terhadap adaptabilitas karier” ditolak. Artinya
ada pengaruh yang signifikan dari family support terhadap adaptabilitas
karier. Koefisien bertanda positif artinya semakin besar family support yang
65
dialami oleh mahasiswa tingkat akhir maka semakin tinggi kemampuan
adaptabilitas kariernya.
2. Variabel Friends Support
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.063 dengan nilai signifikansi
0.524. Hal ini bermakna H02 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang
signifikan dari friends support terhadap adaptabilitas karier” diterima. Dapat
diartikan bahwa friends support tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir.
3. Variabel Significant Other Support
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.048 dengan nilai signifikansi
0.602. Hal ini bermakna H03 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang
signifikan dari significant other support terhadap adaptabilitas karier”
diterima. Dapat diartikan bahwa significant other support tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan adaptabilitas karier pada mahasiswa
tingkat akhir.
4. Variabel Control
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.219 dengan nilai signifikansi 0.001.
Hal ini bermakna H04 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan
dari control terhadap adaptabilitas karier” ditolak. Artinya ada pengaruh yang
signifikan dari control terhadap adaptabilitas karier. Koefisien bertanda
positif artinya semakin besar control yang dimiliki oleh mahasiswa tingkat
akhir maka semakin tinggi kemampuan adaptabilitas kariernya.
66
5. Variabel Commitment
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.190 dengan nilai signifikansi 0.005.
Hal ini bermakna H05 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan
dari commitment terhadap adaptabilitas karier” ditolak. Artinya ada pengaruh
yang signifikan dari commitment terhadap adaptabilitas karier. Koefisien
bertanda positif artinya semakin besar commitment yang dimiliki oleh
mahasiswa tingkat akhir maka semakin tinggi kemampuan adaptabilitas
kariernya.
6. Variabel Challenge
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.234 dengan nilai signifikansi 0.000.
Hal ini bermakna H06 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang signifikan
dari challenge terhadap adaptabilitas karier” ditolak. Artinya ada pengaruh
yang signifikan dari challenge terhadap adaptabilitas karier. Koefisien
bertanda positif artinya semakin besar challenge yang dimiliki oleh
mahasiswa tingkat akhir maka semakin tinggi kemampuan adaptabilitas
kariernya.
7. Variabel Jenis Kelamin
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.057 dengan nilai signifikansi
0.636. Hal ini bermakna H07 yang menyatakan “tidak ada pengaruh yang
signifikan dari jenis kelamin terhadap adaptabilitas karier” diterima. Dapat
diartikan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir.
67
4.5 Pengujian Proporsi Varians masing-masing IV terhadap DV
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana proporsi varians dari masing-
masing independent variable terhadap adaptabilitas karier. Besarnya proporsi
varians pada adaptabiilitas karier dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Proporsi Varians masing-masing Independent Variable
Model R Adjusted
R Square
Std.
Error
Change Statistics
Change
F
Change
Sig. F
Change
1 0.336a 0.113 0.109 9.43992 0.113 27.269 0.000*
2 0.339b 0.115 0.107 9.45102 0.002 0.498 0.481
3 0.339c 0.115 0.103 9.47294 0.000 0.015 0.902
4 0.465d 0.217 0.202 8.93422 0.101 27.337 0.000*
5 0.507e 0.257 0.239 8.72352 0.040 11.316 0.001*
6 0.555f 0.308 0.288 8.43826 0.051 15.438 0.000*
7 0.555g 0.309 0.285 8.43826 0.001 0.225 0.636
Keterangan: Model 1 = X1, 2 = X12, 3 = X123, 4 = X1234, 5 = X12345, 6 = X123456, 7 = X1234567
(*) artinya signifikan.
Berdasarkan data pada tabel 4.8 proporsi varians masing-masing
independent variable dan signifikansinya dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel family support memberikan sumbangan varians sebesar 0.113 atau
11.3% dengan Sig. F Change= .000. Sumbangan variabel family support
terhadap proporsi varians adaptabilitas karier signifikan.
2. Variabel friends support memberikan sumbangan varians sebesar 0.002 atau
0.2% dengan Sig. F Change= 0.481. Sumbangan variabel friends support
tidak signifikan.
68
3. Variabel significant other support memberikan sumbangan varians sebesar
0.000 atau 0.0% dengan Sig. F Change= 0.902. Sumbangan variabel
significant other support tidak signifikan.
4. Variabel control memberikan sumbangan varians sebesar 0.101 atau 10.1%
dengan Sig. F Change= .000. Sumbangan variabel control terhadap proporsi
varians adaptabilitas karier signifikan.
5. Variabel commitment memberikan sumbangan varians sebesar 0.040 atau
4.0% dengan Sig. F Change= 0.001. Sumbangan variabel commitment
terhadap proporsi varians adaptabilitas karier signifikan.
6. Variabel challenge memberikan sumbangan varians sebesar 0.051 atau 5.1%
dengan Sig. F Change= 0.000. Sumbangan variabel challenge terhadap
proporsi varians adaptabilitas karier signifikan.
7. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan varians sebesar 0.001 atau
0.1% dengan Sig. F Change= 0.636. Sumbangan variabel jenis kelamin tidak
signifikan.
Pada tabel proporsi varians, terdapat empat IV yang signifikan, yakni
variabel family support dengan memberikan sumbangan varians sebesar 0.113
atau 11.3%, variabel control dengan memberikan sumbangan varians sebesar
0.101 atau 10.1%, variabel commitment dengan memberikan sumbangan varians
sebesar 0.040 atau 4.0% dan variabel challenge dengan memberikan sumbangan
varians sebesar 0.051 atau 5.1%.
69
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan
yang didapat dari penelitian ini ialah, terdapat pengaruh yang signifikan dari
dukungan sosial (family support, friends support, significant other support),
hardiness (control, commitment, challenge), dan jenis kelamin terhadap
kemampuan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil uji hipotesis masing-masing variabel
yang telah dilakukan terdapat empat variabel independen yang pengaruhnya
signifikan terhadap adaptabilitas karier, yaitu family support, control,
commitment, dan challenge.
5.2 Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel dukungan sosial
(family support, friends support, significant other support), hardiness (control,
commitment, challenge) dan jenis kelamin terhadap kemampuan adaptabilitas
karier pada mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
penelitian ini satu dari tiga dimensi dukungan sosial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap adaptabilitas karier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel family support yang merupakan dimensi dari dukungan sosial,
70
berpengaruh secara signifikan dengan arah yang positif terhadap adaptabilitas
karier. Dapat diartikan bahwa seseorang yang mendapatkan family support tinggi
maka memiliki kecenderungan kemampuan adaptabilitas karier tinggi. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Guan, et al. (2016) yang
menyatakan bahwa dukungan orang tua dapat memberikan sumber daya penting
untuk membantu individu menyelesaikan tugas-tugas pengembangan kejuruan
yang tidak terpisahkan dari pertumbuhan dan eksplorasi karier sehingga
mendorong pengembangan kepedulian, kontrol, konsepsi, dan kepercayaan diri.
Menurut Guan, et al. (2016) dukungan instrumental dan emosional yang
diberikan oleh orang tua sangat penting bagi individu untuk dapat memfasilitasi
pencapaian di bidang akademik maupun prestasi-prestasi lainnya. Dukungan
orang tua dapat menyanggah hasil yang merugikan yang timbul dari fase stres
pada pengembangan karier individu dan juga kecemasan serta ketidakpastian
akan kariernya (Guan, et al., 2016).
Variabel selanjutnya yaitu friends support dan significant others support
yang merupakan dimensi dari dukungan sosial, pada penelitian ini tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap adaptabilitas karier. Hasil penelitian ini
berarti bahwa individu yang mendapat dukungan dari teman dan orang yang
berarti dapat memiliki kecenderungan kemampuan adaptabilitas karier yang
tinggi ataupun rendah. Hal tersebut bisa jadi lebih dipengaruhi oleh faktor family
support. Artinya, pada mahasiswa tingkat akhir, dukungan yang paling
dibutuhkan adalah dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya, yaitu
71
keluarga. Sebab, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi
pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
Kemudian pada penelitian ini, hasil ditemukan bahwa variabel control yang
merupakan dimensi dari hardiness berpengaruh secara signifikan dengan arah
yang positif terhadap adaptabilitas karier, artinya individu yang memiliki kontrol
diri tinggi maka memiliki kecenderungan kemampuan adaptabilitas karier tinggi.
Menurut Kobasa (1979) individu dengan kontrol yang tinggi akan merasa bahwa
dirinya memiliki kendali atas hidupnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Individu memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya untuk terlibat dalam
usaha dan memandang masalah sebagai perubahan yang dapat dikendalikan. Jadi,
keyakinan yang kuat bahwa individu mampu meraih tujuan yang ingin dicapai
didapat dengan melalui usaha dan regulasi emosi. Dengan melalui dua hal itu,
individu mampu mengendalikan diri dan perasaannya dalam menghadapi
kegagalan dan tantangan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab akan
perannya. Kegagalan yang dialami juga dianggap sebagai bagian proses
pembelajaran yang alami.
Variabel selanjutnya yaitu commitment yang merupakan dimensi dari
hardiness, pada penelitian ini berpengaruh secara signifikan dengan arah yang
positif terhadap adaptabilitas karier. Hasil ini berarti bahwa individu yang
memiliki commitment tinggi maka memiliki kecenderungan kemampuan
adaptabilitas karier tinggi. Menurut Kobasa, et al. (1982), individu yang memiliki
commitment tinggi akan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitasnya dan
72
cenderung melibatkan diri di lingkungan sosialnya, sebaliknya individu yang
tidak memiliki commitment cenderung melakukan pengasingan dari orang lain
dan merasakan ketidakberartian diri dalam hidup. Dalam hal ini, mahasiswa yang
memiliki commitment yang tinggi, mereka tetap fokus pada dirinya dan
perkuliahan yang sedang dijalani. Mereka mengerahkan upaya yang optimal dan
konsisten untuk mencapai prestasi di bidang akademik dan sangat terlibat dalam
setiap proses perkuliahan. Mereka juga bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
tugas kuliah yang dianggap sulit dan berusaha keras dalam menyelesaikan tugas
tersebut.
Variabel lain yang juga diteliti adalah challenge (dimensi dari hardiness)
yang hasilnya menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh secara signifikan
dengan arah yang positif terhadap adaptabilitas karier. Hasil penelitian ini berarti
bahwa individu yang memiliki challenge tinggi maka memiliki kecenderungan
kemampuan adaptabilitas karier tinggi. Menurut Kobasa, et al. (1982), individu
yang memiliki challenge tinggi melihat perubahan yang ada merupakan hal yang
positif dan pasti terjadi, bukan melihat sebagai hal yang mengancam dan
membahayakan. Challenge mencerminkan keyakinan pada individu bahwa
perubahan-perubahan yang terjadi adalah hal yang normal, dan perubahan
tersebut dijadikan sebagai kesempatan untuk lebih mengembangkan diri dan
membuat individu semakin semangat dalam menjalaninya. Dalam hal ini,
mahasiswa yang menyukai tantangan cenderung berani dalam menghadapi tugas-
tugas perkuliahan yang dianggap sulit. Mereka melihat tantangan sebagai
73
kesempatan untuk memperoleh keterampilan baru dan untuk meningkatkan
kompetensi yang dimiliki. Dengan begitu mereka dapat menggerakan dirinya
untuk suatu tujuan yang ingin dicapai, yaitu karier yang diimpikan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Paramita (2016) dan Coetzee dan Harry (2014) menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan variabel hardiness terhadap adaptabilitas karier. Paramita
(2016) menyatakan bahwa hardiness merupakan sebuah jenis kepribadian yang
tangguh untuk menghadapi perubahan atau situasi permasalahan yang akan
mendorong munculnya kemampuan adaptabilitas karier. Dimana hal ini
mengingatkan bahwa sebentar lagi mahasiswa tingkat akhir akan berada dalam
tahap transisi karier.
Variabel terakhir yang diteliti adalah jenis kelamin yang hasilnya
menunjukkan bahwa variabel ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
adaptabilitas karier. Hasil penelitian ini berarti bahwa baik perempuan ataupun
laki-laki dapat memiliki kecenderungan kemampuan adaptabilitas karier yang
tinggi ataupun rendah. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hirschi (2009) dan Maggiori, Johnston, Krings, Massoudi dan Rossier (2013)
yang menyatakan tidak menemukan hubungan yang signifikan antara jenis
kelamin dan kemampuan adaptabilitas karier.
Berdasarkan diskusi yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini
menjelaskan bagaimana hubungan antara variabel yang memiliki pengaruh
74
terhadap adaptabilitas karier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-
variabel yang memengaruhi adaptabilitas karier memiliki pengaruh hanya 30.9 %
dari IV yang diteliti, sehingga masih ada 69.1% variabel lain yang memengaruhi
adaptabilitas karier tidak diikutsertakan di dalam penelitian ini. Hasil penelitian
ini sebenarnya bisa diuraikan untuk penelitian yang lebih luas dengan melakukan
beberapa hal antara lain dengan meneliti variabel atau faktor lain yang diduga
dapat memengaruhi adaptabilitas karier dan menggunakan alat ukur dukungan
sosial lain yang dapat mengukur dukungan psikis yang diterima.
5.3 Saran
Penelitian ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun,
diharapkan hal tersebut dapat menjadi bahan pembelajaran yang sangat berharga
serta bahan evaluasi baik bagi penelitian ini maupun peneliti lain di masa yang
mendatang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat dua
bentuk saran, yakni saran teoritis dan saran praktis. Adapun saran yang dimaksud
dapat dilihat pada sub bab di bawah ini:
5.3.1 Saran Teoritis
Saran teoritis diajukan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menutupi
kekurangan dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Pada penelitian ini, IV secara bersama-sama memberikan sumbangan
sebesar 30.9% terhadap DV (adaptabilitas karier), sisanya yakni
75
dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian. Pada penelitian selanjutnya,
peneliti diharapkan dapat meneliti variabel lain yang dapat berpengaruh
terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa seperti, keaktifan
berorganisasi saat kuliah ataupun pengalaman bekerja.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan alat ukur dukungan sosial
lain yang lebih mengukur persepsi individu terhadap dukungan psikis
yang diterimanya.
5.3.2 Saran praktis
Adapun saran praktis dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan adaptabilitas karier
seseorang. Oleh karena itu, diharapkan agar orang tua tetap memberikan
dukungan dan penilaian yang positif kepada anak. Begitupun dengan sang
anak, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua,
khususnya berkaitan dengan pendidikan dan karier sehingga dapat
meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi control dari variabel
hardiness merupakan salah satu variabel yang signifikan terhadap
adaptabilitas karier. Artinya, individu yang memiliki control yang tinggi
dapat memiliki kemampuan adaptabilitas karier yang tinggi. Untuk
meningkatkan control, mahasiswa dapat membuat daftar kebiasaan atau
perilaku yang ingin dikendalikan, menetapkan tujuan yang realistis,
76
menandai kemajuan yang telah didapat, memotivasi diri dengan
memberikan reward atas pencapaian yang telah didapat, dan menyalurkan
energi ke perilaku atau hal yang positif.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi commitment dari variabel
hardiness merupakan salah satu variabel yang signifikan terhadap
adaptabilitas karier. Artinya, individu yang memiliki commitment yang
tinggi dapat memiliki kemampuan adaptabilitas karier yang tinggi. Untuk
meningkatkan commitment, dapat dimulai dengan mencari tahu passion
yang dimiliki mahasiswa, mempertimbangkan baik dan buruk dari karier
yang akan dipilih, dan menentukan tujuan apa yang hendak dicapai dari
karier yang akan dipilih sehingga mahasiswa tidak mudah goyah saat
mengalami krisis dalam kariernya.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi challenge dari variabel
hardiness merupakan salah satu variabel yang signifikan terhadap
adaptabilitas karier. Artinya, individu yang memiliki challenge yang
tinggi dapat memiliki kemampuan adaptabilitas karier yang tinggi.. Oleh
karenanya, diharapkan agar mahasiswa melihat sebuah masalah menjadi
tantangan atau peluang untuk berkembang.
5. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi pihak Universitas dan
Fakultas untuk memberikan program yang berorientasi dengan nilai-nilai
personality hardiness sehingga dapat meningkatkan kepercayaan,
meningkatkan rasa keingintahuan, dan mengeksplorasi karier agar
77
membantu mahasiswa dalam mempersiapkan karier dengan baik.
Program tersebut dapat berupa pelatihan manajemen diri, pelatihan
motivasi berprestasi, pelatihan komunikasi efektif, dan pelatihan
kepemimpinan serta program pembekalan karier.
78
DAFTAR PUSTAKA
Atac, L.O., Dirik, D., & Tetik, H. T. (2017). Predicting career adaptability
through self-esteem and social support: A research on young adults.
Int J Educ Vocat Guidance
Azmi, S. A. (2018, September). Pencari kerja setelah lulus mau kemana?
Mahasiswa masih banyak yang bingung. Harianjogja [on-line].
Diakses pada tanggal 8 November 2018 dari
http://news.harianjogja.com/read/2018/09/18/500/940102/pencari-
kerja-setelah-lulus-mau-ke-mana-mahasiswa-masih-banyak-yang-
bingung
Badan Pusat Statistik. (2018). Pengangguran terbuka menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan 1986 – 2018. Diakses pada tanggal 8
November 2018 dari
https://www.bps.go.id/statictable/2009/04/16/972/pengangguran-
terbuka-menurut-pendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan-1986---
2018.html
Bartone, P. T. (2007). Test-retest reliability of the dispositional resilience scale-
15, a brief hardiness scale. Psychological Reports, 101, 943–944
Cobb, S. (1976). Social support as a moderator of life stress. Psychosomatic
Medicine, 38 (5), 300–314
Coetzee, M & Harry, N. (2014). Gender and hardiness as predictors of career
adaptability: An exploratory study among black call centre agents.
South African Journal of Psychology, 45(1), 81–92
Creed, P. A., Fallon, T., & Hood, M. (2008). The relationship between career
adaptability, person, and situation variables, and career concerns in
young adults. Journal of Vocational Behavior, 74, 219-229
Creed, P. A., Conlon, E. G., & Dhaliwal, K. (2013). Revisiting the academic
hardiness scale: Revision and revalidation. Journal of Career
Assessment, 21 (4), 537-554
Cutrona C. E. & Russell D. W. (1987). The provisions of social relationships and
adaptation to stress. Advances in Personal Relationships, 1, 37-67.
Funk, S. C. (1992). Hardiness: A review of theory and research. Health
Psychology, 11, 335-345
Ghosh, A. & Fouad, N. A. (2017). Career adaptability and social support among
79
graduating college seniors. The Career Development Quarterly, 65,
278-283
Greenleaf, A. T. (2011). Human agency, hardiness, and proactive persoality:
potential resources for emerging adults in the college-to-career
transition (Doctoral disertation). Diakses dari http://ir.uiowa.
edu/etd/3310/.
Guan, M., Capezio, A., Restubog, S.L.D., Read, S., Lajom, J.A.L. & Li, M.,
(2016). The role of traditionality in the relationships among parental
support, career decision-making self-efficacy and career adaptability.
Journal of Vocational Behavior, 1-37
Gunawan, William. (2014). Adaptabilitas karier: Strategi menghadapi afta dan
memanfaatkan bonus demografi. Jurnal NOETIC Psychology, 4 (2),
110-126
Haibo, Y., Xiaoyu, G., Xiaomin, Z., & Zhijin, H. (2017). Career adaptability with
or without career identity: How career adaptability leads to
organizational success and individual career success?. Journal of
Career Assessment, 20 (10), 1-15
Hikmah, I. (2018, Januari). Selain skripsi, 5 faktor ini bikin mahasiswa tingkat
akhir galau berat. Cewekbanget [on-line]. Diakses pada tanggal 11
September 2019 dari
https://cewekbanget.grid.id/read/06866015/selain-skripsi-5-faktor-ini-
bikin-mahasiswa-tingkat-akhir-galau-berat?page=all
Hirschi, A. (2009). Career adaptability development in adolescene: Multiple
predictors and effect on sense of power and life satisfaction. Journal
of Vocational Behavior, 74, 145-155
Hystad, S. W., Eid, J., Johnsen, B. H. Laberg, J. C., & Bartone, P. T. (2010).
Psychometric properties of the revised Norwegian dispositional
resilience (hardiness) scale. Scandinavian Journal of Psychology, 51,
237–245
Hou, C., Wu, L., dan Liu, Z. (2014). Effect of proactive personality and decision-
making self-efficacy on career adaptability among chinese graduates.
Social Behavior and Personality, 42 (6), 903-912
Hui, T., Yuen, M., & Chen. G. (2017). Career adaptability, self-esteem, and social
support among hong kong university students. The Career
Development Quarterly, 66, 94-106
Kobasa, S. C. (1979). Stressful life events, personality, and health: An inquiry
into hardiness. Journal of Personality Social Psychology, 37 (1), 1-11
80
Kobasa S. C., Maddi, S. R., & Khan, S. (1982). Hardiness and health: A
prospective study. Journal of Personality and Social Psychology, 42
(1), 168-177
Koen, J., Klehe, U, & Vianen, A. E. M. V. (2012). Training career adaptability to
facilitate a successful school-to-work transition. Journal of Vocational
Behavior, 81, 395–408
Maddi, S. R. (1999). The personality construct of hardiness: Effects on
experiencing, coping, and strain. Consulting Psychology Journal:
Practice and Research, 51 (2), 83-94
Maddi, S. R.(2006). Hardiness: The courage to grow from stresses. The Journal of
Positive Psychology, 1(3), 160–168
Maggiori, C., Johnston, C. S., Krings, F., Massoudi , K., & Rossier, J. (2013). The
role of career adaptability and work conditions on general and
professional well being. Journal of Vocational Behavior, 83, 437-449
Marie, S. (2018, Oktober). Survei buktikan mahasiswa zaman sekarang mudah
depresi, ini sebabnya. Idntimes [on-line]. Diakses pada tanggal 11
September 2019 dari
https://www.idntimes.com/science/discovery/winda-carmelita/survei-
buktikan-mahasiswa-zaman-sekarang-mudah-depresi/full
Moreno-Jiménez, B., Rodríguez-Muñoz, A., Hernández, E.G & Blanco, L. M.
Development and validation of the occupational hardiness
questionnaire. Psicothema, 26 (2), 207–214
Nota, L., Ginevra, M. C., & Soresi, S. (2012). The career and work adaptability
questionnaire (cwaq): A first contribution to its validation. Journal of
Adolescence, 35,1557–1569
O’Connell, D. J., McNeely, E., & Hall, D. T. (2008). Unpacking personal
adaptability at work. Journal of Leadership & Organizational Studies,
14, 248–259.
Paramita, P, P. 2016. Hubungan antara hardiness dengan adaptabilitas karir pada
siswa SMK kelas XII. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Perkembangan, 5 (1), 1-11
Rocha, M. (2012). Transferable skills representations in a portuguese college
sample: gender, age, adaptability and vocational development.
European Journal of Psychology in Education, 27, 77–90.
Rottinghaus, P. J., Day S. X. & Borgen, F. H. (2005). The career futures
inventory: A measure of career-related adaptability and optimism.
81
Journal of Career Assessment, 13 (1), 3-24
Sarafino, E.P. & Smith T. W. (2010). Health Psychology : Biopsychosocial
Interactions. – Seventh edition.
Savickas, M. L. (1997). Career adaptability: An integrative construct for life-span,
life-space theory. The Career Development Quarterly, 45, 247-259
Savickas, M. L., dan Porfeli E. J. (2012). Career adapt-abilities scale:
Construction, reliability, and measurement equivalence across 13
countries. Journal of Vocational Behavior, 80, 661–673
Sinclair, R. R. & Tetrick, L. E. (2000). Implications of item wording for hardiness
structure, relation with neuroticism, and stress buffering. Journal of
Research in Personality, 34, 1-25
Umar, J. (2016). Confirmatory factor analysis: Bahan ajar perkuliahan. Fakultas
Psikologi UIN Jakarta.
Wang, Z., & Fu, Y. (2015). Social support, social comparison, and career
adaptability: a moderated mediation model. Journal of Social
Behavior and Personality, 43, 649–660.
Zacher, H. (2014). Career adaptability predicts subjective career success above
and beyond personality traits and core self-evaluations. Journal of
Vocational Behavior, 84, 21–30
Zeer, E. F., Yugova, E. A., Karpova N. P., & Trubetskaya, O. V. (2016).
Psychological predictors of human hardiness formation. International
Journal of Environmental & Science Education, 11 (14), 7035-7044
Zhang, Y. (2010). Recent tertiary graduate’s career attitudes, career adaptability,
career self-management behaviours: Focus on a continuity in a
fragmented employment context (Unpublished master’s dissertation).
Massey University, Palmerston North, New Zealand.
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G, & Gordon K. Farley. (1988). The
multidimensional scale of perceived social support. Journal of
Personality Assessment, 52 (1), 30–41
82
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
83
Lampiran 2
Informed Consent
Lembar Persetujuan Keikutsertaan Penelitian
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya setuju untuk
secara sukarela menjadi partisipan penelitian mengenai karier yang dilakukan oleh
Nadhifa Hadiyani. Bila saya tidak bersedia untuk menyelesaikan keikutsertaan saya
dalam penelitian ini, saya berhak untuk mengakhiri partisipasi saya. Data yang saya
berikan adalah data yang sebenar-benarnya dan saya menyetujui bahwa data saya akan
digunakan dalam keperluan penelitian. Partisipasi saya akan sangat bermanfaat dalam
mengembangkan ilmu Psikologi.
Nama :
No. HP :
Peneliti Partisipan
Nadhifa Hadiyani ( )
84
Kuesioner Penelitian
Assalamualaikum wr. wb.
Selamat pagi/ siang/ sore/ malam,
Saya Nadhifa Hadiyani mahasiswi Program S1 Fakultasi Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk memenuhi tugas
akhir (skripsi). Saya mengharapkan kesediaan Saudara/I untuk dapat mengisi kuesioner
ini.
Dalam menjawab kuesioner ini tidak ada jawaban salah atau benar, maka
Saudara/I bebas menentukan jawaban yang paling sesuai dengan diri Saudara/I. Setiap
jawaban yang Saudara/I berikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk
kepentingan penelitian saja.
Mohon baca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Setelah selesai mengisi
kuesioner ini mohon diteliti kembali jawaban Saudara/I agar tidak ada pernyataan yang
tidak terjawab atau terlewati.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait penelitian ini, Saudara/i dapat
menghubungi saya ke [email protected].
Wassalamualaikum wr. wb.
Jakarta, April 2019
Hormat saya,
Nadhifa Hadiyani
85
Data Responden
Nama/Inisial : ……………………..
Alamat email : ……………………..
Jenis Kelamin : L/P
Usia : ……………………..
Fakultas / Jurusan :
Semester : ……………………..
Bagian I
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang perlu Saudara/I baca dan pahami.
Saudara/I diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai
dengan diri Saudara/I. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Saudara/I dengan
memberi tanda checklist ( ) pada kotak yang tersedia. Semakin ke kanan kotak,
Saudara/I merasa semakin setuju atau mengalami keadaan seperti pada pernyataan yang
ada. Sebaliknya, semakin kiri kotak yang Saudara/I isi, Saudara/I semakin merasa tidak
sama sekali setuju atau mengalami keadaan seperti pada pernyataan yang ada. Perhatikan
kembali jawaban Saudara/I, jangan sampai ada yang tidak terisi atau lebih dari satu
jawaban dalam satu kolom. Keterangan pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
86
Contoh:
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
a. Saya mematuhi
rambu lalu lintas
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya memikirkan
akan seperti apa
masa depan saya.
2. Saya menyadari
bahwa pilihan saya
hari ini akan
membentuk masa
depan saya.
3. Saya sedang
mempersiapkan diri
saya untuk masa
depan.
4. Saya menjadi lebih
sadar akan berbagai
pilihan pendidikan
dan kejuruan yang
harus saya buat.
5. Saya membuat
rencana untuk
mencapai tujuan
saya.
6. Saya peduli akan
karier saya.
7. Saya selalu
bersikap optimis.
8. Saya membuat
keputusan sendiri.
9. Saya bertanggung
jawab atas tindakan
yang saya lakukan.
10. Saya bertahan atas
apa yang saya
yakini.
11. Saya dapat
mengandalkan diri
saya sendiri.
12. Saya melakukan
hal-hal yang benar
87
bagi saya.
13. Saya mengeksplo-
rasi lingkungan
sekitar saya.
14. Saya mengambil
peluang yang
ditawarkan untuk
menjadi pribadi
yang sukses.
15. Saya menelaah
setiap pilihan
sebelum
mengambil
keputusan.
16. Saya mencoba
menggali berbagai
cara yang berbeda
dalam melakukan
sesuatu.
17. Saya mencari tahu
secara mendalam
pertanyaan yang
saya miliki.
18. Saya mencoba
peluang baru.
19. Saya yakin mampu
melakukan tugas
secara efisien.
20. Saya merasa telah
melakukan hal
dengan benar
terkait karier saya.
21. Saya senang
mempelajari
keterampilan baru.
22. Saya berupaya
meningkatkan
kemampuan yang
saya miliki.
23. Saya yakin mampu
mengatasi
rintangan.
24. Saya yakin mampu
menyelesaikan
masalah.
88
Bagian II
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahami pernyataan di bawah ini serta
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Saudara/i saat ini dengan keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No. PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Ada orang di
sekitar saya yang
siap membantu saat
saya membutuhkan.
2. Ada orang yang
siap sedia dalam
berbagi suka dan
duka.
3. Keluarga saya
benar-benar
berusaha membantu
saya.
4. Saya mendapatkan
bantuan dan
dukungan secara
emosional yang
saya butuhkan dari
keluarga.
5. Saya memiliki
orang-orang yang
istimewa yang
menjadi sumber
penghibur saya.
6. Teman-teman saya
benar-benar
89
berusaha membantu
saya.
7. Saya bisa
mengandalkan
teman-teman saya
ketika ada masalah.
8. Saya dapat
membicarakan
masalah saya
dengan keluarga.
9. Saya memiliki
teman yang bisa
berbagi suka dan
duka.
10. Ada seseorang
yang istimewa
dalam hidup saya,
yang peduli tentang
perasaan saya.
11. Keluarga saya
bersedia membantu
saya dalam
membuat
keputusan.
12. Saya bisa
membicarakan
masalah saya
dengan teman-
teman saya.
90
Bagian III
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahami pernyataan di bawah ini serta
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Saudara/I saat ini dengan keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO. PERNYATAAN STS TS S SS
1. Sebagian besar
hidup saya
dihabiskan untuk
melakukan hal-hal
yang bermakna.
2. Dengan bekerja
keras, saya hampir
selalu dapat
mencapai tujuan
saya.
3. Saya tidak suka
melakukan
perubahan dalam
kegiatan rutin saya.
4. Saya merasa hidup
saya terkadang
tidak memiliki
makna.
5. Perubahan dalam
rutinitas adalah hal
yang menarik untuk
saya.
6. Bagaimana sesuatu
terjadi pada hidup
saya bergantung
pada tindakan saya
sendiri.
7. Saya sangat
menantikan
pekerjaan saya.
8. Saya merasa tidak
banyak yang bisa
91
saya lakukan untuk
memengaruhi masa
depan saya.
9. Saya menikmati
tantangan ketika
saya harus
melakukan lebih
dari satu hal dalam
waktu yang sama.
10. Hampir setiap hari,
kehidupan saya
menarik dan
menyenangkan.
11. Ketika rutinitas
saya terganggu,
saya merasa tidak
nyaman.
12. Saya memutuskan
sendiri bagaimana
sisa hidup saya
nantinya.
13. Kehidupan secara
umum
membosankan bagi
saya.
14. Saya suka memiliki
jadwal harian yang
tidak banyak
berubah.
15. Pilihan saya
membuat
perbedaan nyata
dalam bagaimana
sesuatu hal dapat
berubah pada
akhirnya.
92
Lampiran 3
Syntax Lisrel & Path Diagram Output CFA
a. Adaptabilitas Karier
UJI VALIDITAS KONSTRUK ADAPTABILITAS KARIER
DA NI=24 NO=216 MA=PM
LA
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16
C17 C18 C19 C20 C21 C22 C23 C24
PM SY FI=ADAPTABILITASKARIER.COR
MO NX=24 NK=1 LX=FR TD=SY
LK
ADAPTABILITASKARIER
PD
OU TV SS MI
93
b. Dukungan Sosial
UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN SOSIAL
DA NI=12 NO=216 MA=PM
LA
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12
PM SY FI=DUKUNGANSOSIAL.COR
MO NX=12 NK=1 LX=FR TD=SY
LK
DUKUNGANSOSIAL
FR TD 3 1 TD 6 4 TD 5 2 TD 7 3 TD 6 3 TD 9 3 TD 12 10 TD
10 2 TD 12 2 TD 11 10 TD 8 6 TD 6 5 TD 8 7 TD 5 4 TD 11 5
TD 10 1 TD 3 2
PD
OU TV SS MI
94
c. Control
UJI VALIDITAS KONSTRUK HARDINESS CONTROL
DA NI=6 NO=216 MA=PM
LA
C2 C4 C6 C8 C12 C15 PM SY FI=HARDINESSCONTROL.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY
LK
HARDINESSCONTROL
FR TD 5 4 TD 6 1 TD 3 1 TD 6 4
PD
OU TV SS MI
95
d. Commitment
UJI VALIDITAS KONSTRUK HARDINESS COMMITMENT
DA NI=4 NO=216 MA=PM
LA
C1 C7 C10 C13 PM SY FI=HARDINESSCOMMITMENT.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY
LK
HARDINESSCOMMITMENT
FR TD 3 1
PD
OU TV SS MI
96
e. Challenge
UJI VALIDITAS KONSTRUK HARDINESS CHALLENGE
DA NI=5 NO=216 MA=PM
LA
C3 C5 C9 C11 C14 PM SY FI=HARDINESSCHALLENGE.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY
LK
HARDINESSCHALLENGE
FR TD 4 1 TD 5 1 TD 5 3
PD
OU TV SS MI
97
97
Lampiran 4
Output SPSS 20 Analisis Regresi Berganda
Regression
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 ,555a ,309 ,285 8,45395 ,309 13,261 7 208 ,000
a. Predictors: (Constant), TS_JK, TS_HCHALLEN, TS_SIGNIF, TS_HCOMMIT, TS_HCONTROL, TS_FAMILY, TS_FRIENDS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,812 7,940
1,488 ,138
TS_FAMILY ,294 ,081 ,294 3,648 ,000
TS_FRIENDS -,063 ,099 -,063 -,638 ,524
TS_SIGNIF -,048 ,092 -,048 -,523 ,602
TS_HCONTROL ,219 ,066 ,219 3,338 ,001
TS_HCOMMIT ,190 ,066 ,190 2,868 ,005
TS_HCHALLEN ,234 ,060 ,234 3,922 ,000
TS_JK -,057 ,120 -,029 -,474 ,636
a. Dependent Variable: TS_AK
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 6634,385 7 947,769 13,261 ,000b
Residual 14865,615 208 71,469
Total 21500,000 215
a. Dependent Variable: TS_AK
b. Predictors: (Constant), TS_JK, TS_HCHALLEN, TS_SIGNIF, TS_HCOMMIT, TS_HCONTROL, TS_FAMILY,
TS_FRIENDS
98
98
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 ,336a ,113 ,109 9,43992 ,113 27,269 1 214 ,000
2 ,339b ,115 ,107 9,45102 ,002 ,498 1 213 ,481
3 ,339c ,115 ,103 9,47294 ,000 ,015 1 212 ,902
4 ,465d ,217 ,202 8,93422 ,101 27,337 1 211 ,000
5 ,507e ,257 ,239 8,72352 ,040 11,316 1 210 ,001
6 ,555f ,308 ,288 8,43826 ,051 15,438 1 209 ,000
7 ,555g ,309 ,285 8,45395 ,001 ,225 1 208 ,636
a. Predictors: (Constant), TS_FAMILY
b. Predictors: (Constant), TS_FAMILY, TS_FRIENDS
c. Predictors: (Constant), TS_FAMILY, TS_FRIENDS, TS_SIGNIF
d. Predictors: (Constant), TS_FAMILY, TS_FRIENDS, TS_SIGNIF, TS_HCONTROL
e. Predictors: (Constant), TS_FAMILY, TS_FRIENDS, TS_SIGNIF, TS_HCONTROL, TS_HCOMMIT
f. Predictors: (Constant), TS_FAMILY, TS_FRIENDS, TS_SIGNIF, TS_HCONTROL, TS_HCOMMIT, TS_HCHALLEN
g. Predictors: (Constant), TS_FAMILY, TS_FRIENDS, TS_SIGNIF, TS_HCONTROL, TS_HCOMMIT, TS_HCHALLEN, TS_JK