174
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP JUMLAH PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh : Aulia Dwi Kumala NIM. 11140850000086 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA

BI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN NON PERFORMING

FINANCING TERHADAP JUMLAH PEMBIAYAAN

BANK UMUM SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh :

Aulia Dwi Kumala

NIM. 11140850000086

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018

Page 2: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

ii

Page 3: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

iii

Page 4: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

iv

Page 5: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aulia Dwi Kumala

NIM : 11140850000086

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 21 Agustus 2018

Aulia Dwi Kumala

NIM. 1140850000086

Page 6: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

I. Data Pribadi

Nama : Aulia Dwi Kumala

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Februari 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Pondok Bambu Kuning Blok B1 No 03

RT 10/ RW14, Bojong Gede, Bogor

16320

Telepon : 085695124566

Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

2001-2002 : TKI Cerdas Ummat

2002-2008 : SDIT Daarul Fataa

2008-2011 : MTs Pondok Pesantren Modern Sahid

2011-2014 : SMA Negeri 2 Cibinong

2014-2018 : Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

OSIS Koord. Bidang Olahraga Ponpes Modern SAHID 2010-2011

Page 7: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

vii

ABSTRACT

This research analyze the influence of the Third Party Funds, inflation,

Bank Indonesia rate, exchange rate and Non Performing Financing toward the

total of Fund at Sharia Commercial Bank in Indonesia. The data for assessing this

research are acquired quarterly data from March 2013 to September 2017. This

research used 6 samples of Sharia Commercial Bank, with purposive sampling as

the technical sampling used. Data analysis methods used in research is an

analysis of Panel Data Regression by using Microsoft Excel 2010 and Eviews

version 10 with hypothesis test as t test, F test and Adjusted R Square. The result

shows that indepent variable (Third Party Funds, inflation, Bank Indonesia rate,

exchange rate and NPF) simultaneously have significant influence to fund. In

Partially, inflation, exchange rate and NPF have no a significant influence to

fund, while Third Party Funds and Bank Indonesia rate are significant to fund.

Keyword: The Total of Fund, The Third Party Funds, Inflation, Bank

Indonesia Rate, Exchange Rate and Non Performing Financing (NPF)

Page 8: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

viii

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pengaruh dari Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku

bunga Bank Indonesia, nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing terhadap

jumlah pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data triwulan dari Maret 2013 sampai September

2017. Penelitian ini menggunakan 6 (enam) sampel Bank Umum Syariah, dengan

purposive sampling sebagai teknik sampling yang digunakan. Metode analisis

data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Regresi Data Panel

menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan Eviews versi 10 dengan uji

hipotesis Uji t, Uji F dan Adjusted R Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel independen (Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia, nilai

tukar dan NPF) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pembiayaan. Secara parsial, inflasi, nilai tukar, dan NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan, sementara Dana Pihak Ketiga dan suku bunga

Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan.

Kata Kunci: Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi, Suku Bunga

Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Non Performing Financing

(NPF)

Page 9: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Inflasi, Suku Bunga BI,

Nilai Tukar Rupiah dan Non Performing Financing terhadap Jumlah

Pembiayaan Bank Umum Syariah”. shalawat serta salam tidak lupa

tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad Shalallahu Aalaihi wa Sallam

beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan yang

diperoleh bukanlah semata-mata hasil penulis sendiri, melainkan berkat bantuan

dorongan, bimbingan dan pengarahan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua penulis Bapak Muhammad dan Ibu Lita Kusdarwati,

yang tidak pernah lelah memberikan semangat, dorongan, nasihat, do’a

yang tidak pernah putus, dan kasih sayang yang tak terhingga. Terima

kasih atas jasa yang tidak akan mungkin terbayar sampai kapanpun.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi.

4. Ibu Cut Erika Fatimah, S.E., M.B.A, selaku Ketua Program Studi

Perbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si selaku Sekretaris

Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu pemenuhan berkas-berkas administrasi penulis.

5. Bapak Drs. Suhenda Wiranata, M.E selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis selama masa studi.

Page 10: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

x

6. Ibu Umiyati, SE.I., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk membimbing penulis selama

proses pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai.

7. Bapak/Ibu dosen dan sifitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mendidik, membimbing dan mengajarkan lmu serta akhlak yang tidak

ternilai. Semoga selalu diberikan rahmat dan karunia dari Allah

Subhanahu wa Ta’ala.

8. Untuk keluargaku tersayang Kakak Andi, Nadhifah, dan Arkan serta

seluruh keluarga besar Dinasti Kusman dan Marjuki, yang turut

memberikan do’a, nasihat dan semangat.

9. Untuk teman-teman seperjuangan Angkatan 2014 Perbankan Syariah,

terkhusus Syania, Mahdyah dan Marsela. Terima kasih sudah bersedia

untuk direpotkan, tanpa kalian ini tidak berarti apa-apa.

10. Untuk teman-teman dan sahabatku Rifani, Sukma, Dania, Ristyalini,

(Alm. Zati Hanani), Mufi dan masih banyak lagi yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu. Terima kasih karena selalu ada disaat sedih dan

bahagia, untuk seluruh nasihat, do’a dan semangat yang kalian berikan.

11. Untuk teman-teman KKN SAMASTA 146 Tria, Ning, Hadai, Iin,

Deanissa, Lusy, Yonah, Indira, Umar, Baim, Arcci, Endik, Faris, Alfi

dan Faizul yang telah menjadi teman hidup yang baik selama 30 hari.

12. Semua pihak yang terlibat sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan benar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran, masukan, arahan, maupun

kritik yang membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Jakarta, 21 Agustus 2018

Aulia Dwi Kumala

Page 11: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH..........................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................................ xv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 13

C. Pembatasan Masalah........................................................................................ 14

D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 14

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 15

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 15

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................................................... 16

H. Sistematika Penelitian ...................................................................................... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 12: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xii

A. Tinjauan Teori ................................................................................................. 23

Grand Theory .................................................................................................. 23

Bank ................................................................................................................ 24

Bank Syariah ................................................................................................... 25

Pembiayaan ..................................................................................................... 29

Dana Pihak Ketiga ........................................................................................... 33

Inflasi .............................................................................................................. 37

Suku Bunga Bank Indonesia ............................................................................ 42

Nilai Tukar ...................................................................................................... 44

Non Performing Financing .............................................................................. 48

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 51

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis................................ 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 58

B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................... 58

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 61

D. Metode Analisis Data ...................................................................................... 62

1. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 62

a. Uji Normalitas ........................................................................................ 63

b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 63

c. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 64

d. Uji Autokorelasi ..................................................................................... 65

2. Uji Stasioneritas .......................................................................................... 67

3. Analisis Regresi Data Panel ........................................................................ 68

Page 13: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xiii

a. Model Common Effect ........................................................................... 69

b. Model Fixed Effect ................................................................................. 69

c. Model Random Effect ............................................................................ 70

d. Uji Chow ................................................................................................ 70

e. Uji Hausman .......................................................................................... 71

4. Pengujian Statistik ...................................................................................... 72

a. Uji t ........................................................................................................ 72

b. Uji F ....................................................................................................... 73

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..................................................... 74

5. Model Regresi Data Panel ........................................................................... 75

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 82

B. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................. 86

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 97

1. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 97

a. Uji Normalitas ........................................................................................ 98

b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 98

c. Uji Multikolinearitas .............................................................................. 99

d. Uji Autokorelasi ....................................................................................100

2. Uji Stasioneritas .........................................................................................102

3. Estimasi Model Regresi Data Panel ............................................................104

a. Model Common Effect ..........................................................................104

b. Model Fixed Effect ................................................................................105

Page 14: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xiv

c. Uji Chow ...............................................................................................106

d. Model Random Effect ...........................................................................107

e. Uji Hausman .........................................................................................108

4. Pengujian Hipotesis ...................................................................................109

a. Uji t .......................................................................................................109

b. Uji F ......................................................................................................112

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .....................................................113

5. Model Regresi Data Panel ..........................................................................114

6. Persamaan Model Regresi Tiap Bank .........................................................115

D. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................................118

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................124

B. Saran ..............................................................................................................125

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 128

LAMPIRAN .............................................................................................................. 136

Page 15: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah 2013 - 2017............................................. 3

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 16

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Non Performing Financing ..............................................50

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ......................................................................................59

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel ........................................................................60

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ........................................................................................60

Tabel 3.4 Durbin Watsond test : Pengambilan Keputusan............................................66

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi ...............................................74

Tabel 3.6 Ringkasan Operasional Variabel Penelitian..................................................80

Tabel 4.1 Pembiayaan BUS Periode Maret 2013 – September 2017 ............................87

Tabel 4.2 Dana Pihak Ketiga Bank BUS Maret 2013 - September 2017 ....................89

Tabel 4.3 Non Performing Financing BUS Maret 2013 - September 2017.................95

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................99

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ..........................................................................100

Tabel 4.6 Durbin Watsond test : Pengambilan Keputusan............................................100

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson ........................................................101

Tabel 4.8 Hasil Uji Perbaikan Autokorelasi Cochrane-Orcutt .....................................102

Tabel 4.9 Uji Stationeritas Augmented Dickey-Fuller Tingkat Level ...........................103

Tabel 4.10 Uji Stationeritas Augmented Dickey-Fuller Tingkat First Difference ...........103

Tabel 4.11 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect ..............................105

Page 16: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xvi

Tabel 4.12 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect ...................................105

Tabel 4.13 Hasil Uji Chow ............................................................................................106

Tabel 4.14 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect ...............................107

Tabel 4.15 Hasil Uji Hausman ......................................................................................108

Tabel 4.16 Hasil Uji t ....................................................................................................109

Tabel 4.17 Hasil Uji F ...................................................................................................112

Tabel 4.18 Hasil Uji Adjusted R2 ..................................................................................113

Tabel 4.19 Hasil Regresi Data Panel ............................................................................114

Tabel 4.20 Model Regresi Tiap Bank ...........................................................................115

Page 17: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Perkembangan Pembiayaan BUS 2013 - 2017 .............................................4

Grafik 1.2 Perkembangan Non Performing Financing BUS 2013 - 2017 ......................5

Grafik 1.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga BUS 2013 - 2017 ...................................7

Grafik 1.4 Perkembangan Inflasi ..................................................................................8

Grafik 1.5 Perkembangan Suku Bunga BI ....................................................................10

Grafik 1.6 Perkembangan Kurs .....................................................................................11

Grafik 4.1 Pembiayaan BUS Periode Maret 2013 – September 2017 .............................88

Grafik 4.2 Dana Pihak Ketiga Bank BUS Maret 2013 - September 2017 ....................90

Grafik 4.3 Perkembangan Inflasi di Indonesia Maret 2013 - September 2017 .............92

Grafik 4.4 Perkembangan Suku Bunga BI Maret 2013 - September 2017 ...................93

Grafik 4.5 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Maret 2013 - September 2017 .............94

Grafik 4.6 Perkembangan NPF BUS Maret 2013 - September 2017 ............................96

Page 18: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................52

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas .................................................................................98

Page 19: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Variabel Penelitian (Log Natural).....................................................136

Lampiran 2. Uji Stasioneritas Data ...............................................................................139

Lampiran 3. Uji Heteroskedastisitas .............................................................................151

Lampiran 4. Estimasi Data Panel ..................................................................................152

Lampiran 5. Tabel Durbin Watson ...............................................................................155

Page 20: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kehadiran bank dalam sistem modern saat ini sangat sulit untuk

dihindari, karena keberadaannya telah menyentuh pada semua kebutuhan

masyarakat. Bank sebagai lembaga kepercayaan tidak hanya dibutuhkan bagi

individu dan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga berperan dalam

pertumbuhan dan perekonomian suatu negara (Rivai, 2007:108). Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Dimana fungsi utamanya menurut Bank Indonesia, yaitu sebagai penghimpun

dan penyalur dana masyarakat, serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak (www.bi.go.id, 2017)

Rivai (2007:108) menambahkan bahwa peranan penting bank dalam

perekonomian diantaranya menjadi lembaga intermediary, memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran serta sebagai sarana dalam pelaksanaan

kebijakan moneter.

Di Indonesia, dikenal dengan adanya sistem perbankan ganda (dual

banking system) yang terdiri atas perbankan konvensional dengan prinsip

bunga, dan perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil. Karakteristik sistem

perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil

memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi

masyarakat dan bank. Dengan mengedepankan aspek keadilan dalam

bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

kebersamaan, menghindari kegiatan spekulatif, menyediakan beragam produk

dan layanan, serta jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan

yang lebih bervariatif, menjadikan perbankan syariah sebagai alternatif sistem

Page 21: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

2

yang kredibel, yang dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat

(Latumaerissa, 2012:331).

Dalam perekonomian suatu negara, tujuan dan fungsi perbankan syariah

adalah untuk mencapai kemakmuran ekonomi, tingkat kerja penuh dan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosial-ekonomi dan

distribusi pendapatan, serta kekayaan yang merata. Sementara dalam konteks

pengelolaan perekonomian makro, meluasnya penggunaan berbagai produk

dan instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan hubungan antara

sektor keuangan dengan sektor riil, serta menciptakan harmonisasi di antara

kedua sektor tersebut (Latumaerissa, 2012:331).

Dalam publikasi Islamic Financial Services Industry Stability Report

2016 sebagaimana tertera dalam Laporan Perkembangan Keuangan Syariah

(LPKS) pada tahun yang sama, disebutkan bahwa perbankan syariah

Indonesia menjadi salah satu kontributor perkembangan perbankan syariah

global yang diestimasi memiliki total aset sebesar US$ 1,9 triliun di akhir

tahun 2016, dengan kontribusi sebesar 2,5% dari total aset keuangan syariah

global. Sementara, berdasarkan laporan Asian Development Bank tahun 2016,

disebutkan bahwa perbankan syariah Indonesia turut berkontribusi sebesar

13,4% dari seluruh aset perbankan syariah di Asia yang mencapai US$ 209,3

miliar.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan, perkembangan perbankan syariah yang

terdiri dari BUS, UUS dan BPRS pada tahun 2016 menandai pertumbuhan

yang positif setelah 3 tahun sebelumnya terus mengalami perlambatan.

Peningkatan aset perbankan syariah didominasi oleh kontribusi Bank Umum

Syariah (BUS) sebesar Rp. 40,7 triliun, dari total peningkatan sebesar Rp.

61,6 triliun.

Berdasarkan Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2016, Bank

Umum Syariah secara keseluruhan mendominasi komposisi besaran aset

perbankan syariah nasional yaitu sebesar 69,52%. Sedangkan sisanya,

dimiliki oleh UUS sebesar 27,98% dan BPRS sebesar 2,5%. Selain dari sisi

aset, BUS juga mendominasi jumlah Dana Pihak Ketiga serta pembiayaan

perbankan syariah nasional. Pada tahun 2017, aset BUS per Desember 2017

Page 22: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

3

menyentuh angka Rp. 288 triliun. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis

tertarik untuk menjadikan Bank Umum Syariah (BUS) sebagai objek dalam

penelitian ini.

Tabel 1.1

Perkembangan Perbankan Syariah (2013-2017)

(dalam triliun rupiah)

Tahun Aset Tumbuh

(%) DPK

Tumbuh

(%) PYD

Tumbuh

(%)

Market

Share

2013 248,11 24,24 187,19 24,43 188,55 24,82 4,89%

2014 278,90 12,41 221,89 18,53 204,31 8,35 4,85%

2015 304,00 9 236,02 6,37 218,72 7,06 4,88%

2016 365,60 20,28 285,2 20,84 254,70 16,41 5,55%

2017 424,18 18,95 341,70 19,81 293,46 15,21 5,78%

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Snapshot Perbankan Syariah OJK.

Meski cukup memiliki kontribusi dalam ranah global khususnya di

wilayah Asia, perkembangan yang dialami bank syariah di Indonesia sendiri

masih belum optimal. Hal ini tercermin dari masih rendahnya market share

perbankan syariah dalam perbankan nasional yang hanya sebesar 5,78% di

tahun 2017.

Pada tahun 2013, tercatat pertumbuhan aset perbankan syariah sebesar

24,24%, atau mengalami perlambatan bila dibandingkan tahun 2012 yang

mampu mencapai 34,04%. Perlambatan kembali terjadi pada tahun 2014,

dimana pertumbuhan aset perbankan syariah hanya sebesar 12,41%, dengan

pertumbuhan DPK sebesar 18,53% dan pembiayaan sebesar 8,35%.

Perkembangan perbankan syariah pada tahun 2015 memasuki masa yang

kurang baik, dimana bank syariah mengalami perlambatan pertumbuhan

terparah dalam kurun 5 tahun terakhir. Aset, pembiayaan dan DPK masing-

masing hanya tumbuh sebesar 9%, 7,06% dan 6,37%.

Memasuki tahun 2016, perbankan syariah mulai menandai adanya

perkembangan yang positif dengan meningkatnya pertumbuhan aset,

pembiayaan dan DPK masing-masing sebesar 20,28%, 16,41% dan 20,84%.

Hal tersebut juga menandakan adanya pertumbuhan yang baik dari Bank

Page 23: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

4

Umum Syariah di tahun 2017, dimana jumlah asetnya per Desember 2017

telah mencapai Rp. 288 triliun, dari Rp. 254 triliun pada tahun sebelumnya.

Menurut Warjiyo (2006:430), salah satu indikator stabilnya sistem

perbankan adalah berjalannya fungsi intermediasi perbankan dalam

memobilisasi simpanan masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk

pembiayaan. Pembiayaan merupakan penyaluran dana yang paling banyak

disalurkan oleh bank kepada masyarakat dan merupakan fungsi utama dari

perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi, sehingga perlu mendapat

perhatian khusus (Umiyati dan Ana, 2017:41). Terlebih, pembiayaan yang

diberikan oleh bank merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi dunia

usaha, baik berupa investasi maupun produksi, dalam rangka mendorong

pertumbuhan ekonomi (Rivai, 2007: 109).

Dengan melakukan pembiayaan, bank sendiri akan memperoleh selisih

(spread) pendapatan dari bunga/margin/bagi hasil. Oleh karena itu, bank

harus dapat mengatur penyaluran pembiayaannya dengan baik agar fungsinya

sebagai lembaga intermediary dapat terealisasi sebagaimana mestinya, di

samping memperoleh sumber pendapatan utama yang menjadi penunjang

kelangsungan usaha bank.

Grafik 1.1

Perkembangan Pembiayaan BUS (2013-2017)

Sumber: Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah, data diolah

Pada Grafik 1.1 di atas, terlihat perkembangan pembiayaan Bank Umum

Syariah periode 2013 sampai 2017 mengalami trend meningkat. Meksi

demikian, laju pertumbuhannya melambat. Penyaluran pembiayaan terbesar

terjadi pada tahun 2017 sebesar Rp. 189,78 triliun dan terendah pada tahun

2013 sebesar Rp. 137,26 triliun.

137.26 147.94 153.968177.48 189.78

22.131.99 3.56

16.41 6.93

2013 2014 2015 2016 2017

PYD TUMBUH

Page 24: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

5

Dari segi pertumbuhan, terlihat adanya perlambatan di tahun 2014,

dimana pertumbuhan pembiayaan hanya sebesar 1,99%, dari 22,13% ditahun

sebelumnya. Perlambatan berlanjut hingga tahun 2015 sebesar 3,56%.

Memasuki tahun 2016, pertumbuhan pembiayaan mulai menandai

perkembangan yang positif karena menyentuh angka 16,41%, namun kembali

mengalami perlambatan di tahun 2017 sebesar 6,93%.

Kemampuan Bank Umum Syariah dalam menyalurkan pembiayaan tentu

dihadapkan oleh berbagai macam faktor pendukung dan penghambat, baik

dari eksternal maupun internal bank sendiri. Salah satu faktor eksternal yang

perlu diperhatikan adalah kondisi makroekonomi. Berada di dalam sistem

ekonomi yang saling berkaitan erat satu sama lain, membuat Bank Umum

Syariah tidak terlepas dari dampak kebijakan pemerintah serta kondisi

makroekonomi yang fluktuatif. Indikator makroekonomi yang dimaksud

adalah inflasi, suku bunga Bank Indonesia, dan nilai tukar/kurs terhadap

Dollar AS. Sementara, dari internal bank yang perlu diperhatikan seperti

tingkat pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing serta

tersedianya jumlah dana yang dihimpun oleh bank (Dana Pihak Ketiga).

Pembiayaan bermasalah merupakan salah satu faktor yang perlu

mendapat perhatian, karena semakin tinggi NPF menandakan bahwa kualitas

pembiayaan bank semakin buruk (Mahfudz, 2016:3)

Grafik 1.2

Perkembangan Non Performing Financing BUS (2013 - 2017)

Sumber: Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah, data diolah

Grafik 1.2 di atas menunjukkan pergerakan pembiayaan bermasalah pada

Bank Umum Syariah yang mengalami fluktuasi setiap periodenya. Rasio NPF

2013 2014 2015 2016 2017

2.62

4.95 4.844.42 4.77

NPF

Page 25: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

6

tertinggi sebesar 4,95% pada tahun 2014. Sementara, rasio NPF terendah

berada tahun 2013 sebesar 2,62%.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Liliani dan Khairunnisa

(2015) serta Umiyati dan Ana (2017), menyimpulkan bahwa NPF tidak

berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahfudz (2016) serta

Naufal, dkk (2017), yang menyimpulkan bahwa NPF berpengaruh signifikan

terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Pembiayaan bermasalah pada BUS dinilai masih cukup tinggi karena

mendekati batas wajar yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 5%,

dimana rata-rata NPF BUS di tahun 2017 mencapai 4,77%. Menurut

Pengamat Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economic Aziz

Setiawan, ada beberapa faktor yang membuat NPF bank syariah tetap tinggi

salah satunya yaitu karena bank syariah tidak berani berekspansi dan terfokus

mengelola portofolio yang ada (www.republika.co.id, 2018).

Menurut Soedradjad (2001:47), Dana Pihak Ketiga merupakan sumber

dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran

keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

Kasmir (2015:53) menjelaskan bahwa untuk memperoleh dana dari

masyarakat luas (Dana Pihak Ketiga), bank dapat menggunakan tiga macam

jenis simpanan (rekening), diantaranya simpanan giro, tabungan dan deposito.

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang diandalkan oleh

bank, mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank

(Dendawijaya, 2005:49).

Dana pihak ketiga yang dihimpun dapat menjadi sarana untuk

memperoleh pendapatan bagi bank. Semakin banyak dana yang dihimpun

oleh bank, maka akan semakin banyak pula dana yang harus disalurkan

kembali dalam bentuk pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari

adanya dana menganggur, serta meningkatkan kinerja bank dalam rangka

memperoleh pendapatan. Saat ketersediaan Dana Pihak Ketiga berkurang,

bank juga harus mengatur kembali pemberian pembiayaannya agar tidak

mengganggu likuiditas. Keberhasilan manajemen bank syariah sangat

Page 26: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

7

ditentukan oleh bagaimana bank dapat merebut hati masyarakat, sehingga

peran bank sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik

(Muhammad, 2005:411).

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengalami trend meningkat dalam

beberapa tahun terakhir. Meski demikian, pertumbuhan DPK BUS secara

keseluruhan mengalami perlambatan, terutama pada tahun 2015 yang hanya

mencapai 2,44%. Hal ini dirasa penting mengingat besarnya volume dana

pihak ketiga dapat dijadikan sebagai alat ukur akan kepercayaan masyarakat

terhadap bank.

Grafik 1.3

Perkembangan Dana Pihak Ketiga BUS (2013-2017)

Sumber: Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah, data diolah

Pada Grafik 1.3 di atas, terlihat perkembangan volume dana pihak ketiga

Bank Umum Syariah periode 2013 sampai 2017 terus meningkat. Meksi

demikian, laju pertumbuhannya melambat. Penghimpunan dana terbesar

terjadi pada tahun 2017 sebesar Rp. 238,225 triliun dan terendah pada tahun

2013 sebesar Rp. 143,17 triliun. Dari segi pertumbuhan, terlihat adanya

perlambatan di tahun 2014 sebesar 19,24% dari tahun sebelumnya sebesar

21,52% dan terus berlanjut hingga tahun 2015 sebesar 2,44%. Memasuki

tahun 2016, pertumbuhan dana pihak ketiga mulai menandai perkembangan

yang positif sebesar 18,02%, dan kembali mengalami perlambatan di tahun

2017 sebesar 15,41%.

Berdasarkan hasil penelitian Umiyati dan Ana (2017), Naufal, dkk

(2017), serta Mahfudz (2016), menyimpulkan bahwa dana pihak ketiga

berpengaruh terhadap pembiayaan. Berbeda dengan hasil penelitian yang

143.17170.72 174.89

206.407238.225

21.52 19.24 2.44 18.02 15.41

2013 2014 2015 2016 2017

DPK TUMBUH

Page 27: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

8

dilakukan oleh Darma dan Rita (2011) yang menyimpulkan bahwa dana

pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Selain Dana Pihak Ketiga dan pembiayaan bermasalah, kondisi

makroekonomi yang fluktuatif juga perlu mendapat perhatian. Indikator

makroekonomi yang pertama adalah inflasi. Sukirno (2011:14)

mendefinisikan inflasi sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang

berlaku dalam suatu perekonomian. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa,

bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Inflasi menyebabkan permasalahan

serius bagi perekonomian suatu negara. Bank Indonesia menyatakan bahwa

inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus

turun, sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan

semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

Menurut Dornbus dan Fischer (dalam Nandadipa, 2010:6), dampak dari

inflasi diantaranya menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang,

meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja, melemahkan semangat untuk

menabung, pengerukkan tabungan dan penumpukan uang, permainan harga

diatas standar kemampuan, penumpukan kekayaan dan investasi non

produktif, serta distribusi barang relatif tidak stabil dan terkonsentrasi.

Grafik 1.4

Perkembangan Inflasi (Maret 2013 - September 2017)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Grafik 1.4 di atas menunjukkan inflasi yang terjadi di Indonesia periode

Maret 2013 – September 2017 yang mengalami fluktuasi. Inflasi terendah

5.265.65

8.608.367.76

7.09

4.35

6.476.547.077.09

4.834.343.463.023.303.64

4.293.81

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

2013

-1

2013

-2

2013

-3

2013

-4

2014

-1

2014

-2

2014

-3

2014

-4

2015

-1

2015

-2

2015

-3

2015

-4

2016

-1

2016

-2

2016

-3

2016

-4

2017

-1

2017

-2

2017

-3

INFLASI

Page 28: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

9

terjadi pada triwulan ke-3 tahun 2016 sebesar 3,02%, sementara inflasi

tertinggi terjadi pada triwulan ke-3 tahun 2013 sebesar 8,60%.

Berdasarkan hasil penelitian Dwijayanty (2017) dan Rifai, dkk (2017),

menyimpulkan bahwa inflasi berpengaruh terhadap pembiayaan. Berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahfudz (2016), Umiyati dan

Ana (2017), serta Darma dan Rita (2011) yang menyimpulkan bahwa inflasi

tidak berpengaruh terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah.

Indikator makroekonomi yang kedua adalah suku bunga Bank Indonesia.

Siamat (2005:140) mendefinisikan suku bunga BI sebagai suku bunga dengan

tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk

jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal kebijakan moneter.

Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan melalui perkembangan

suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight atau PUAB O/N. Pergerakan

suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan suku

bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan

(www.bi.go.id, 2017).

Meskipun bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam kegiatan

operasionalnya, namun secara tidak langsung suku bunga dijadikan

benchmark oleh bank syariah dalam menentukan ekuivalen tingkat bagi hasil

maupun margin pada akad jual beli (Rustika, 2016:6). Sukirno (2006:84)

menjelaskan bahwa suku bunga sangat mempengaruhi permintaan uang.

Apabila suku bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat

lebih suka memegang uang daripada menginvestasikannya. Hal ini akan

berdampak pada ketersediaan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank,

terutama bank konvensional akibat rendahnya tingkat suku bunga yang dapat

mengurungkan niat berinvestasi dan menabung masyarakat.

Bank syariah yang menjadikan suku bunga sebagai benchmark juga tidak

terlepas dari dampak penurunan suku bunga ini. Penurunan suku bunga akan

membuat bank syariah turut menurunkan ekuivalen tingkat bagi hasil maupun

margin pada akad jual belinya. Sehingga, persaingan antara bank syariah

dengan bank konvensional semakin ketat dalam menyalurkan pembiayaan.

Suku bunga yang rendah dapat membuat masyarakat melakukan pembiayaan

Page 29: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

10

pada bank konvensional (Karim, 2010:273), karena menganggap biaya

(angsuran) yang harus dibayarkan atas kredit rendah.

Disisi lain, meningkatnya suku bunga akan membuat investasi dan

menyimpan uang menjadi lebih menguntungkan dinegara tersebut, serta akan

menggalakkan aliran masuk modal (Sukirno, 2006:287). Sehingga saat suku

bunga meningkat, maka ketersediaan Dana Pihak Ketiga yang dapat

dihimpun oleh bank turut meningkat, dan memperketat persaingan antara

bank syariah dengan bank konvensional dalam menghimpun dana. Meski

demikian, return dari bank konvensional yang cukup tinggi akibat naiknya

suku bunga dapat menarik minat para nasabah untuk menempatkan maupun

memindahkan dananya ke bank konvensional.

Grafik 1.5

Perkembangan Suku Bunga BI (Maret 2013 - September 2017)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Grafik 1.5 di atas menunjukkan fluktuasi suku bunga Bank Indonesia

periode Maret 2013 – September 2017. Kenaikan dan penurunan suku bunga

Bank Indonesia dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain

dalam perekonomian. Suku bunga BI terendah terjadi pada triwulan ke-3

tahun 2017 sebesar 4.50%, sedangkan suku bunga BI tertinggi terjadi pada

triwulan ke-4 tahun 2014 sebesar 7.67%.

Berdasarkan hasil penelitian Dwijayanty (2017) dan Mahfudz (2016),

menyimpulkan bahwa suku bunga BI berpengaruh terhadap pembiayaan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Naufal, dkk (2017) yang

5.75 5.836.92

7.42 7.50 7.50 7.50 7.67 7.58 7.50 7.50 7.507.00 6.67

5.584.75 4.75 4.75 4.50

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

2013

-1

2013

-2

2013

-3

2013

-4

2014

-1

2014

-2

2014

-3

2014

-4

2015

-1

2015

-2

2015

-3

2015

-4

2016

-1

2016

-2

2016

-3

2016

-4

2017

-1

2017

-2

2017

-3

BI RATE

Page 30: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

11

menyimpulkan bahwa suku bunga BI tidak berpengaruh terhadap jumlah

pembiayaan yang disalurkan.

Indikator makroekonomi yang ketiga adalah nilai tukar atau kurs

terhadap Dollar AS. Rivai (2007:85) mendefinisikan nilai tukar atau kurs

sebagai harga relatif suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs

merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah barang-

barang di negara lain lebih murah atau lebih mahal dari barang-barang yang

diproduksi dalam negeri (Sukirno, 2006:397).

Melemahnya nilai tukar rupiah akan membuat harga barang dalam negeri

relatif lebih mahal, terutama bila bahan produksinya diperoleh dari hasil

impor. Meningkatnya harga barang dipasaran berdampak pada penurunan

permintaan akan barang tersebut. Hal ini sesuai dengan teori permintaan yang

menyatakan bahwa jumlah barang dan tingkat harga memiliki hubungan yang

berbanding terbalik. Apabila harga naik, jumlah barang dan jasa yang diminta

akan turun. Apabila harga turun, jumlah barang dan jasa yang diminta akan

naik (Sari, 2013:9).

Dampak dari kenaikan harga dan menurunnya permintaan membuat

produsen ikut menurunkan produksinya. Menurunnya kegiatan produksi ini

membuat kebutuhan akan modal ikut menurun, sehingga permintaan akan

pembiayaan dapat menurun pula (Cahyono, 2009:26).

Grafik 1.6

Perkembangan Kurs (Maret 2013 – September 2017)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

0.00

5000.00

10000.00

15000.00

201

3-1

201

3-2

201

3-3

201

3-4

2014

-1

201

4-2

201

4-3

2014

-4

201

5-1

201

5-2

201

5-3

201

5-4

201

6-1

201

6-2

2016

-3

201

6-4

201

7-1

201

7-2

201

7-3

KURS

Page 31: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

12

Grafik 1.6 di atas menunjukkan nilai tukar/kurs rupiah terhadap dollar

AS yang fluktuatif periode Maret 2013 - September 2017. Kurs terendah

berada pada triwulan ke-1 2013 yakni sebesar Rp. 9.695,17 dan kurs tertiggi

berada pada triwulan ke-3 2015 sebesar Rp. 14.055,50.

Berdasarkan hasil penelitian Dwijayanty (2017) serta Darma dan Rita

(2011), menyimpulkan bahwa kurs berpengaruh terhadap pembiayaan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2014) dan

Rifai, dkk (2017) yang menyimpulkan bahwa kurs tidak berpengaruh

terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Dalam hal ini, penulis mengambil data yang berkaitan dengan faktor

internal bank yaitu Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing, serta

faktor eksternal makroekonomi diantaranya inflasi, suku bunga Bank

Indonesia, dan nilai tukar dengan dilandasi oleh beberapa penelitian terdahulu

yang terkait dengan pembiayaan pada bank syariah.

Penelitian pada bank syariah terkait dengan pembiayaan umumnya telah

banyak dilakukan antara lain oleh Dwijayanty (2017) yang menyimpulkan

bahwa inflasi, nilai tukar dan BI Rate berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan bank syariah. Sementara, penelitian yang dilakukan oleh Naufal,

dkk (2017) menyimpulkan bahwa inflasi dan BI Rate tidak berpengaruh

terhadap volume pembiayaan pada BUS. Umiyati dan Ana (2017) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa NPF dan inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap total pembiayaan pada BUS Devisa. Sementara, variabel

Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan.

Pada penelitian terdahulu, terbatas pada pembahasan terkait pengaruh

faktor internal dan eksternal terhadap volume pembiayaan bank syariah. Pada

penelitian ini, selain menganalisis pengaruh dari variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen, juga melihat variabel mana yang lebih dominan

pengaruhnya. Disamping itu, penelitian ini melihat bagaimana fenomena

makroekonomi terbaru, sehingga dapat diketahui perkembangan pembiayaan

pada Bank Umum Syariah dengan data terupdate. Pada penelitian terdahulu,

metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda,

sementara penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel.

Page 32: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

13

Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi untuk meneliti lebih lanjut

mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing terhadap pembiayaan yang

disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Penulis tertarik untuk mencoba

memberikan pemaparan lebih lanjut mengenai seberapa besar pengaruh dari

faktor internal serta gejolak makrekonomi yang fluktuatif terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Umum Syariah dan menuangkannya

dalam judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Inflasi, Suku Bunga BI, Nilai

Tukar Rupiah dan Non Performing Financing terhadap Jumlah

Pembiayaan Bank Umum Syariah”.

B. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah pembiayaan mengalami perlambatan pertumbuhan dengan

rentang yang cukup lebar terutama di tahun 2014 dan 2015.

2. Jumlah dana pihak ketiga yang meningkat tetapi tidak diikuti oleh

peningkatan pemberian pembiayaan yang signifikan kepada masyarakat

dapat menimbulkan dana menganggur, serta dana yang dihimpun bank

menjadi tidak produktif.

3. Peningkatan inflasi terutama di tahun 2013, 2014 dan 2015 membuat

bank sentral merespon dengan meningkatkan suku bunga BI yang

kemudian berdampak pada kenaikan suku bunga bank-bank umum.

Meningkatnya inflasi juga membuat harga barang-barang dipasaran ikut

meningkat.

4. Rata-rata suku bunga BI cenderung mengalami peningkatan dan mulai

menurun pada tahun 2016. Hal ini memperketat persaingan antara bank

syariah dengan bank konvensional.

5. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS terus mengalami depresiasi imbas

dari pergerakan ekonomi global. Depresiasi yang terjadi dapat

berdampak terhadap harga barang dan bahan baku produksi terutama

pada komoditi ekspor impor.

Page 33: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

14

6. Terjadi peningkatan rata-rata NPF pada bank umum syariah di Indonesia

dibandingkan tahun sebelumnya, dimana NPF mencapai 4,77% pada

tahun 2017. Hal ini disebabkan adanya faktor eksternal seperti

melemahnya ekonomi dunia.

C. Pembatasan Masalah

Penulis menyampaikan batasan pada skripsi ini yaitu sebagai berikut:

1. Data yang digunakan adalah Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum

Syariah serta laporan perkembangan inflasi IHK, suku bunga BI dan nilai

tukar terhadap US Dollar periode Maret 2013 - September 2017.

2. Hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini meliputi tingkat pembiayaan

bermasalah (NPF), dana pihak ketiga dan jumlah pembiayaan pada Bank

Umum Syariah. Selain itu, indikator makroekonomi yang juga menjadi

fokus dalam penelitian diantaranya inflasi, suku bunga Bank Indonesia

dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.

3. Penelitian ini menggunakan variabel pembiayaan yang disalurkan

sebagai variabel dependent. Sedangkan dana pihak ketiga, rasio

pembiayaan bermasalah (NPF), inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan

nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar merupakan variabel independent.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara

parsial terhadap jumlah pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2013 – 2017?

2. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara

simultan terhadap jumlah pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2013 – 2017?

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013 –

2017?

Page 34: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

15

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), inflasi, suku bunga

Bank Indonesia, nilai tukar dan Non Performing Financing (NPF)

mempengaruhi jumlah pembiayaan secara parsial pada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2013 – 2017.

2. Untuk mengetahui apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), inflasi, suku bunga

Bank Indonesia, nilai tukar dan Non Performing Financing (NPF)

mempengaruhi jumlah pembiayaan secara simultan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2013 – 2017.

3. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013 –

2017.

F. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, diantaranya:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dijadikan sebagai penambah wawasan dan pengetahuan di

bidang perbankan serta makroekonomi, serta sebagai sarana untuk

merealisasikan ilmu pembelajaran yang telah didapat selama duduk di

bangku perkuliahan.

2. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait pengaruh

dari faktor internal bank serta kondisi indikator makroekonomi yang

tidak menentu terhadap penyaluran pembiayaan Bank Umum Syariah,

sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan dan kebijakan perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dibidang perbankan

syariah, serta dapat berguna sebagai bahan perbandingan untuk penelitian

lebih lanjut.

Page 35: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

16

G. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan beberapa literatur terdahulu sebagai sumber

referensi penelitian, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.2

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan Persamaan Perbedaan

1 Tanesia

Naufal,

Sri Fadilah

dan

Helliana

(Jurnal,

2017)

Pengaruh

Dana Pihak

Ketiga, Rasio

Keuangan,

Inflasi, BI

Rate terhadap

Volume

Pembiayaan

(Studi pada

Bank Umum

Syariah yang

Terdaftar di

Bank

Indonesia

Periode 2012

– 2016)

Variabel:

Dana Pihak

Ketiga,

NPF,

Inflasi, BI

Rate,

Volume

Pembiayaan

Teknik

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

Variabel:

CAR, FDR,

ROA, Kurs.

Metode

Analisis

dalam

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

Jumlah

sampel

penelitian

ini

sebanyak 8

BUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

BUS

Penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

DPK, CAR,

FDR, ROA dan

NPF

berpengaruh

signifikan

terhadap volume

pembiayaan

BUS.

Sementara,

inflasi dan BI

Rate tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap volume

pembiayaan

pada BUS

2 Emile Satia

Darma

dan Rita

(Jurnal,

2011)

Faktor-Faktor

yang

Berpengaruh

terhadap

Tingkat

Variabel:

Kurs,

Inflasi,

Dana Pihak

Ketiga,

Variabel:

SWBI, BI

Rate, NPF.

Penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

kurs dan SWBI

Page 36: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

17

No Nama Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan Persamaan Perbedaan

Pengguliran

Dana Bank

Syariah

Pembiayaan

Teknik

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

Metode

Analisis

dalam

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

pengguliran

dana pada bank

syariah,

sementara

variabel inflasi,

DPK dan

pendapatan bank

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pengguliran

dana pada bank

syariah

3 Syukuri

Ahmad

Rifai, Helmi

Susanti

dan Aisyah

Setyaningru

-m (Jurnal,

2017)

Analisis

Pengaruh Kurs

Rupiah, Laju

Inflasi, Jumlah

Uang Beredar

dan

Pertumbuhan

Ekspor

terhadap Total

Pembiayaan

Perbankan

Syariah

dengan Dana

Pihak Ketiga

sebagai

Variabel

Moderating

Variabel:

Inflasi,

Kurs, Dana

Pihak

Ketiga,

Pembiayaan

Variabel:

Uang

Beredar,

Ekspor,

NPF, BI

Rate.

Metode

Analisis

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

Sampel

penelitian

adalah

seluruh

BUS dan

Penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

inflasi dan

jumlah uang

beredar

berpengaruh

signifikan

terhadap total

pembiayaan

perbankan

syariah.

Sementara, kurs

dan

pertumbuhan

ekspor tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap total

pembiayaan

perbankan

syariah.

Pengujian

variabel

moderating

menunjukan

Page 37: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

18

No Nama Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan Persamaan Perbedaan

UUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

BUS

Teknik

penentuan

sampel

dengan

sampel

jenuh

(seluruh

populasi

dijadikan

sampel)

bahwa DPK

memoderasi

pengaruh kurs,

inflasi, dan

pertumbuhan

ekspor terhadap

total

pembiayaan

perbankan

syariah di

Indonesia,

sedangkan

jumlah uang

beredar tidak

dapat

dimoderasi

4 Rima

Dwijayanty

(Jurnal,

2017)

Dampak

Variabel

Makro

Ekonomi

terhadap

Permintaan

Pembiayaan

Murabahah

Perbankan

Syriah

Variabel:

Inflasi,

Kurs, BI

Rate,

Pembiayaan

Teknik

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

Variabel:

Dana Pihak

Ketiga,

NPF.

Metode

Analisis

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

Sampel

penelitian

sebanyak 12

BUS dan 22

UUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

BUS

Hasil dari

penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

inflasi, nilai

tukar

berpengaruh

positif

signifikan dan

BI Rate

berpengaruh

negatif

signifikan

dengan

koefisien

determinasi

sebesar 77,08%.

Page 38: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

19

No Nama Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan Persamaan Perbedaan

5 Isnu

Nurrochma-

n Mahfudz

(Jurnal,

2016)

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

pada Bank

Umum Syariah

(Studi pada

Bank Umum

Syariah Tahun

2012 – 2015)

Variabel:

Dana Pihak

Ketiga,

Inflasi,

BI Rate,

NPF,

Pembiayaan

Teknik

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

Variabel:

FDR, ROA,

Kurs.

Metode

Analisis

dalam

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

Sampel

penelitian

ini

sebanyak 9

BUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

BUS

Hasil dari

penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

dana pihak

ketiga, FDR,

ROA, NPF, dan

BI Rate

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

pada BUS.

Sementara,

inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

pada BUS

6 Liliani dan

Khairunnisa

(Jurnal,

2015)

Pengaruh Dana

Pihak Ketiga,

Non

Performing

Financing,

Return On

Asset dan

Capital

Adequacy

Ratio terhadap

Pembiayaan

Bagi Hasil

pada Bank

Umum Syariah

Variabel:

Dana Pihak

Ketiga,

NPF,

Pembiayaan

,

Metode

Analisis

Regresi

Data Panel

Variabel:

Inflasi,

BI Rate,

Kurs, ROA

CAR

Sampel

penelitian

ini

sebanyak 9

BUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

Hasil dari

penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

DPK

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

bagi hasil pada

BUS.

Sementara,

NPF, ROA dan

Page 39: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

20

No Nama Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan Persamaan Perbedaan

di Indonesia

Periode 2010 –

2013

Teknik

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

BUS

CAR tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

bagi hasil pada

BUS

7 Ririh Dian

Pratiwi

(Jurnal,

2014)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat

Pengguliran

Dana Bank

Umum Non

Devisa Syariah

Tahun 2010-

2012

Variabel:

Kurs,

Inflasi,

Dana Pihak

Ketiga,

Pembiayaan

Teknik

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

Variabel:

SWBI,

BI Rate.

Metode

Analisis

dalam

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

Sampel

penelitian

ini

sebanyak 5

BUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

BUS

Penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial inflasi,

DPK dan SWBI

berpengaruh

signifikan

terhadap tingkat

pengguliran

dana pada BUS

Non Devisa.

Sementara, nilai

tukar tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap tingkat

pengguliran

dana pada BUS

Non Devisa

8 Umiyati dan

Leni Tantri

Ana

(Jurnal,

2017)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

pada Bank

Umum Syariah

Devisa di

Indonesia

Variabel:

Dana Pihak

Ketiga,

NPF,

Inflasi,

Pembiayaan

Teknik

Variabel:

FDR, ROA,

BI Rate,

Kurs.

Metode

Analisis

dalam

Penelitian ini

menemukan

bahwa secara

parsial variabel

ROA, NPF dan

inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

Page 40: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

21

No Nama Judul

Penelitian

Metode Penelitian

Kesimpulan Persamaan Perbedaan

penentuan

sampel

dengan

purposive

sampling

penelitian

ini adalah

Analisis

Regresi

Linier

Berganda,

sedangkan

penulis

menggunak-

an Analisis

Regresi

Data Panel

Sampel

penelitian

ini

sebanyak 3

BUS,

sementara

penulis

sebanyak 6

BUS

terhadap total

pembiayaan

pada BUS

Devisa.

Sementara,

variabel FDR

dan DPK

berpengaruh

signifikan

terhadap total

pembiayaan

pada BUS

Devisa

H. Sistematika Penulisan

Penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai

materi dan hal-hal yang dibahas pada tiap-tiap bab untuk memudahkan

pemahaman serta memberi gambaran secara jelas kepada pembaca tentang

penelitian. Penelitian ini dibagi ke dalam lima bab, meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjabarkan pendahuluan, latar belakang masalah yang

mendasari diadakannya penelitian, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang landasan teori

yang relevan, yang menjadi dasar dan bahan acuan dalam penelitian

ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Page 41: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

22

Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, variabel

penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data, metode analisis data, serta definisi operasional

variabel.

BAB IV : HASIL DAN ANALISIS

Bab empat berisi hasil dan pembahasan penelitian yang terdiri dari

gambaran umum objek penelitian, analisis data dan interpretasi hasil.

BAB V : PENUTUP

Bab lima berisi penutup yang meliputi kesimpulan dari hasil analisis

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), inflasi, suku bunga Bank

Indonesia, nilai tukar dan Non Performing Financing (NPF) terhadap

jumlah pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode

Maret 2013 – September 2017, keterbatasan penelitian, serta saran-

saran.

Page 42: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Grand Theory

a. Commercial Loan Theory

Teori ini menyatakan secara spesifik bahwa bank-bank hanya akan

memberikan kredit jangka pendek yang sangat mudah dicairkan atau

liquid melalui pembayaran kembali (angsuran) atas kredit tersebut

sebagai sumber likuiditas (Siamat, 2004:159).

Esensi commercial loan theory sebagai landasan dalam penelitian

ini adalah bank memberikan pembiayaan kepada masyarakat dengan

perjanjian yang telah disepakati. Hal ini sesuai dengan fungsi dari

perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi, yaitu mengerahkan

dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan

atau financing yang memang adalah salah satu kegiatan utama dari bank

tersebut untuk mendapatkan laba (Naufal, dkk, 2017:393).

b. Anticipated Income Theory

The Anticipated Income Theory atau Teori Antisipasi Pendapatan

merupakan teori yang dilatarbelakangi oleh rendahnya permohonan

kredit kepada bank yang menyebabkan terjadinya kelebihan likuiditas

dan rendahnya keuntungan yang diperoleh bank, khususnya pada saat

terjadi depresi ekonomi. Teori ini mendorong bank-bank untuk lebih

agresif dalam memberikan kredit jangka panjang (Siamat, 2004:159).

Teori ini menyatakan bahwa bank-bank seharusnya dapat

memberikan kredit jangka panjang, yang mana pelunasannya, dapat

diharapkan dan dijawalkan pembayarannya sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditetapkan. Jadwal pembayaran kembali nasabah

(pembayaran angsuran) akan memberikan cash flow secara teratur yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank tersebut

(Ichsan, 2013:90).

Page 43: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

24

Esensi dari teori Anticipated Income Theory sebagai landasan

dalam penelitian tidak berbeda dengan commercial loan theory, yaitu

bank memberikan pembiayaan kepada masyarakat dengan perjanjian

yang telah disepakati dan menjalankan fungsinya sebagai lembaga

intermediary dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

2. Bank

a. Pengertian Bank

Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Menurut Kasmir (2015:12), Bank secara sederhana dapat diartikan

sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Sementara,

menurut Dictionary of Banking and Financial Service by Jerry

Rosenberg, yang dimaksud dengan Bank adalah lembaga yang

menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen

yang ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat

berharga, memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat

berharga (Taswan, 2010:6).

Kasmir (2015:13) menyebutkan bahwa usaha perbankan pada

dasarnya meliputi tiga kegiatan utama, antara lain:

1. Menghimpun dana;

2. Menyalurkan dana; dan

3. Memberikan jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan

pokok perbankan yang juga merupakan fungsi bank sebagai lembaga

intermediary. Sementara, kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya

hanyalah pendukung dari kedua kegiatan di atas. Kegiatan

mengumpulkan dana berupa menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito.

Page 44: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

25

3. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Menurut UU. No 21 Tahun 2008, Perbankan Syariah adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun secara sederhana,

Bank Syariah memiliki pengertian yaitu merupakan bank yang dalam

aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran

dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip

syariah (Rodoni, 2005:31).

Berdasarkan Undang-Undang, struktur perbankan syariah di

Indonesia terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Perkreditan

Rakyat Syariah (BPRS). Perbedaan utama Bank Umum Syariah (BUS)

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah dalam hal

kegiatan operasionalnya. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran, sementara Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank

Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Kemudian, terdapat Unit Usaha Syariah, yang

selanjutnya disebut UUS, yang merupakan unit kerja dari kantor pusat

Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang

berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang

pembantu syariah dan/atau unit syariah.

Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan

lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi

di sektor riil melalui aktifitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau

lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian

berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau kegiatan pembiayaan usaha, atau kegiatan

Page 45: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

26

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat

makro dan mikro (Ascarya, 2011:30).

Menurut Ascarya (2011:31), bank syariah dalam kacamata makro

adalah institusi keuangan yang memposisikan dirinya sebagai pemain

aktif dalam mendukung dan memainkan kegiatan investasi di

masyarakat sekitarnya. Pada sisi pasiva atau liability, bank syariah

merupakan lembaga keuangan yang mendorong dan mengajak

masyarakat untuk ikut aktif berinvestasi, dan mengajak masyarakat

untuk ikut serta berinvestasi melalui produknya, sedangkan disisi lain

(aktiva) bank syariah aktif untuk melakukan investasi di masyarakat.

Adapun bank syariah dalam kacamata mikro adalah institusi keuangan

yang menjamin seluruh aktivitas investasi yang menyertainya telah

sesuai dengan syariah

Menurut Ascarya dan Yumanita (2005:4), bank syariah merupakan

lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja

berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari

bunga (riba), bebas dari kegiatan yang spekulatif yang non produktif

seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas atau

meragukan (gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai

kegiatan usaha yang halal.

b. Fungsi Bank Syariah

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

dalam Pasal 4 (empat), disebutkan bahwa Bank Syariah dan UUS wajib

menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

Menurut Siamat (2004:88), bank melaksanakan beberapa funsi

pokok. Fungsi pokok bank umum diantaranya yaitu:

1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien

dalam kegiatan ekonomi;

2. Menciptakan uang;

3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat; dan

4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.

Page 46: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

27

Selain fungsi pokok bank umum sebagai lembaga intermediary,

Latumaerissa (2012:135) menyebutkan bahwa terdapat beberapa fungsi

lain dari bank umum diantaranya:

1. Agent of Trust

Fungsi ini menunjukkan bahwa aktivitas intermediasi yang

dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas

kepercayaan.

2. Agent of Development

Fungsi ini sangat berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam

menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh

setiap pelaku ekonomi.

3. Agent of Service

Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak dibidang jasa

keuangan maupun jasa nonkeuangan. Disamping memberikan

pelayanan jasa keuangan, bank juga turut serta dalam memberikan

jasa pelayanan seperti jasa transfer, jasa kotak pengaman (safety

box), jasa penagihan, dan sejenisnya.

c. Prinsip-Prinsip Operasional Perbankan Syariah

Di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, kegiatan usaha

Bank Umum Syariah (BUS) meliputi :

1. Menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro,

Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan Akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah.

2. Menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito,

Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan Akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

3. Menyalurkan Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad

mudharabah, akad musyarakah, atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

Page 47: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

28

4. Menyalurkan Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad

salam, akad istishna’, atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah.

5. Menyalurkan Pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

6. Menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada Nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa

beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

7. Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau

akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

8. Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah.

9. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga

pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan

prinsip syariah, antara lain, seperti akad ijarah, musyarakah,

mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah.

10. Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang

diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.

11. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antarpihak ketiga

berdasarkan prinsip syariah.

12. Melakukan Penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu akad yang berdasarkan prinsip syariah.

13. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

berdasarkan prinsip syariah.

14. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan Nasabah berdasarkan prinsip syariah.

15. Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan akad

wakalah.

16. Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan

prinsip syariah; dan

Page 48: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

29

17. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan

dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

4. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. (Karim, 2010:463).

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dapat diformulasikan

sebagai berikut:

Total Pembiayaan = Pembiayaan Jual Beli + Pembiayaan Bagi Hasil +

Pembiayaan Sewa

b. Jenis-Jenis Pembiayaan

Menurut Kasmir (2015:85), secara umum jenis-jenis kredit/pembiayaan

dapat dilihat dari beberapa segi diantaranya:

1. Dilihat dari segi kegunaan:

a. Pembiayaan Investasi

Merupakan pembiayaan jangka panjang yang biasanya digunakan

untuk keperluan perluasan usaha

b. Pembiayaan Modal Kerja

Merupakan pembiayaan yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2. Dilihat dari segi tujuan pembiayaan:

a. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan yang digunakan untuk peningkatan usaha atau

produksi atau investasi. Pembiayaan ini diberikan untuk

menghasilkan barang atau jasa.

b. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.

Page 49: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

30

c. Pembiayaan Perdagangan

Merupakan pembiayaan yang diberikan kepada perdagangan,

biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya

diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

3. Dilihat dari segi jangka waktu:

a. Pembiayaan Jangka Pendek

Merupakan pembiayaan yang memiliki jangka waktu kurang dari

1 tahun atau paling lama 1 tahun.

b. Pembiayaan Jangka Menengah

Jangka waktu pembiayaannya berkisar antara 1 tahun sampai

dengan 3 tahun dan biasanya pembiayaan ini digunakan untuk

melakukan investasi.

c. Pembiayaan Jangka Panjang

Merupakan pembiayaan yang masa pengembaliannya paling

panjang. Pembiayaan jangka panjang waktu pengembaliannya di

atas 3 tahun atau 5 tahun.

4. Dilihat dari segi jaminan:

a. Pembiayaan Dengan Jaminan

Merupakan pembiayaan yang diberikan dengan suatu jaminan.

jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak

berwujud atau jaminan orang. artinya setiap pembiayaan yang

dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk

pembiayaan tertentu jaminan harus melebihi jumlah pembiayaan

yang diajukan calon debitur.

b. Pembiayaan Tanpa Jaminan

Merupakan pembiayaan yang diberikan tanpa jaminan barang

atau orang tertentu. pembiayaan jenis ini diberikan dengan

melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik

calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

c. Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan

Sebelum fasilitan pembiayaan diberikan, bank harus merasa yakin

bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan kembali.

Page 50: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

31

Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian pembiayaan sebelum

pembiayaan tersebut disalurkan. Kasmir (2015:101) menjelaskan bahwa

terdapat beberapa prinsip penilaian kredit/pembiayaan yang dilakukan

bank sebelum memberikan pembiayaannya, yaitu dengan analisis 5C

dan 7P. Adapun penjelasan untuk analisis penilaian pembiayaan dengan

5C sebagai berikut:

1. Character

Sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. Tujuannya

adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak

dari orang-orang yang akan diberikan pembiayaan benar-benar dapat

dipercaya.

2. Capacity (Capability)

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar

pembiayaan yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola

bisnis serta kemampuannya mencari laba.

3. Capital

Biasanya bank tidak akan bersedia membiayai suatu usaha 100%,

artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan

harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri

dengan kata lain, capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber

pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan

dibiayai oleh bank.

4. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun non-fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah

pembiayaan yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti

keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang

dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi dari

jaminan adalah sebagai pelindung bank dari risiko kerugian.

5. Condition

Page 51: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

32

Dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi

sekarang dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-

masing.

Sementara, prinsip penilaian kredit/pembiayaan dengan 7P adalah

sebagai berikut:

a. Personality (Kepribadian)

Penilaian terhadap nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga

mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam

menghadapi masalah.

b. Party

Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu

berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Hal ini dilakukan

untuk membedakan fasilitas-fasilitas yang akan diperoleh.

c. Purpose

Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan, termasuk

jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan

pembiayaan bermacam-macam, misalnya pembiayaan modal kerja

konsumtif dan lain sebagainya.

d. Prospect

Untuk penilaian usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek

atau sebaliknya.

e. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana

untuk pengembalian pembiayaan yang diperolehnya.

f. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari

laba. Profitability di ukur dari periode ke periode apakah akan tetap

sama atau akan semakin meningkat apalagi dengan tambahan

pembiayaan yang akan diperolehnya.

Page 52: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

33

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan

mendapat perlindungan. Perlindungan tersebut dapat berupa jaminan

barang atau jaminan asuransi.

5. Dana Pihak Ketiga

a. Pengertian Dana Pihak Ketiga

Menurut Sugiarto (dalam Sa’ad, 2015:25), Dana Pihak Ketiga

merupakan simpanan-simpanan yang dilakukan nasabah pada bank

berupa giro, tabungan, deposito dan bentuk lain yang dipersamakan

dengan itu.

Menurut Rivai (2007:413), Dana pihak ketiga adalah dana yang

diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,

perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain

baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Pada

sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini umumnya

merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi

bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat.

Sumber Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terpenting

bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank

jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian

dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan

sumber lainnya (Kasmir, 2015:53). Menurut Dendawijaya (2005:49),

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang diandalkan

oleh bank, mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh

bank.

Pada dasarnya, penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank

terdiri dari dua unsur yaitu simpanan dan investasi. Simpanan

merupakan dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah

dan/atau UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan, atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Investasi merupakan

dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah dan/atau

Page 53: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

34

UUS berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk deposito, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (Soemitra, 2009:74).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dihimpun oleh bank syariah

yang berasal dari masyarakat (nasabah), baik dalam mata uang rupiah

atau mata uang asing yang terdiri dari simpanan giro (wadi’ah),

simpanan tabungan (wadi’ah dan mudharabah), dan simpanan deposito

(mudharabah).

Berikut adalah produk-produk bank syariah yang digunakan dalam

menghimpun dana pihak ketiga, antara lain:

a. Giro

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan

dengan mengunakan cek bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan pemindahbukuan (Latumaerissa, 2012: 335).

Menurut fatwa DSN MUI No.01/DSN-MUI/IV/2000, ada dua

jenis giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu Giro Wadi’ah dan

Giro Mudharabah. Pada produk perbankan akad yang biasa

digunakan adalah wadi’ah.

Akad wadi’ah dibedakan ke dalam dua bentuk yaitu wadi’ah

yad dhamanah dan wadi’ah amanah. Wadi’ah yad dhamanah adalah

akad wadi’ah dimana pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab

atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta

titipan tersebut. Sedangkan wadi’ah amanah adalah akad wadi’ah

dimana harta yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang

dititipi (bank). (Karim, 2010:107-108).

Dalam perbankan syariah bentuk akad untuk jenis produk giro, yaitu:

a. Wadi’ah

Transaksi penitipan dana atau barang dari pemilik kepada

penyimpan dana atau barang dengan kewajiban bagi pihak yang

menyimpan untuk mengembalikan dana atau barang titipan

Page 54: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

35

sewaktu-waktu. Dimana mekanisme Giro atas dasar akad wadi’ah

adalah:

1) Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah

bertindak sebagai penitip dana.

2) Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan

atau bonus kepada nasabah.

3) Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi

berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya

pengelolaan rekening antara lain biaya cek bilyet giro, biaya

materai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, serta

pembukaan dan penutupan rekening.

4) Bank menjamin pengembalian dana nasabah, dan

5) Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.

b. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu (Latumaerissa, 2012:336).

Dalam perbankan syariah terdapat dua bentuk akad untuk jenis

produk tabungan, yaitu:

a. Wadi’ah

Dalam produk simpanan tabungan dengan akad wadi’ah, Bank

bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak

sebagai penitip dana. Bank wajib menjelaskan kepada nasabah

karakteristik produk serta hak dan kewajiban nasabah

sebagaimana telah diatur dalam ketentuan Bank Indonesia. Bank

dapat membebankan kepada nasabah berupa biaya-biaya yang

terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain

biaya kartu ATM, buku tabungan, biaya materai, cetak laporan

transaksi dan saldo rekening, serta pembukaan dan penutupan

rekening. Dana titipan yang dititipkan kepada Bank dapat diambil

setiap saat oleh nasabah.

Page 55: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

36

b. Mudharabah

Dalam produk simpanan tabungan dengan akad mudharabah,

Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah

bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal). Pembagian

keuntungan haruslah berdasarkan nisbah yang di sepakati, dan

Bank diperbolehkan membebankan biaya kepada nasabah berupa

biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan

rekening antara lain biaya kartu ATM, buku tabungan, biaya

materai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, serta

pembukaan dan penutupan rekening. Dana titipan yang dititipkan

kepada Bank dapat diambil setiap saat oleh nasabah.

c. Deposito

Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah

dengan bank (Latumaerissa, 2012:337). Tujuan dan manfaat deposito

syariah ini dari aspek bank antara lain, sebagai sumber pendanaan

bank baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing dengan jangka

waktu tertentu yang lebih lama dan fluktuasi dana yang relatif

rendah. Sedangkan untuk nasabah manfaat yang diterima adalah

alternatif investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk bagi

hasil.

Dalam perbankan syariah akad untuk jenis produk deposito

adalah mudharabah, yaitu transaksi penanaman dana dari pemilik

dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk

melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan

pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah

yang telah disepakati sebelumnya.

Seperti halnya Giro dan Tabungan, maka Deposito syariah juga

memiliki beberapa mekanisme diantaranya:

1) Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah

bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal).

Page 56: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

37

2) Pengelolaan dana oleh bank dapat dilukan sesuai batasan-batasan

yang ditetapkan pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau

dilakukan dengan tanpa batasan-batasan (mudharabah mutlaqah).

3) Dalam akad mudharabah muqayyadah harus dinyatakan secara

jelas syarat-syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh

nasabah.

4) Pembagian keuntungan haruslah berdasarkan nisbah yang di

sepakati.

5) Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu

yang disepakati.

6) Bank diperbolehkan membebankan biaya kepada nasabah berupa

biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan

rekening antara lain biaya materai, cetak laporan transaksi dan

saldo rekening, serta pembukaan dan penutupan rekening; dan

7) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan

nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.

Perhitungan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank dapat

diformulasikan sebagai berikut:

Dana Pihak Ketiga = Tabungan + Deposito + Giro

6. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Sukirno (2011:14) mendefinisikan inflasi sebagai suatu proses

kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian dari

suatu periode ke periode lainnya. Pohan (2008:35) mendefinisikan

inflasi sebagai kenaikan harga secara terus-menerus dan kenaikan harga

yang terjadi pada seluruh kelompok barang atau jasa. Sementara,

tingkat inflasi adalah persentasi pertambahan kenaikan harga dari satu

periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara

lain. Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu ke waktu

lainnya tidak berlaku secara seragam. Kenaikan tersebut biasanya

berlaku atas kebanyakan barang, tetapi tingkat kenaikannya berbeda.

Page 57: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

38

Ada yang tinggi persentasinya dan ada yang rendah, disamping itu

sebagian barang tidak mengalami kenaikan. Berlakunya tingkat

perubahan harga tersebut menyebabkan indeks harga perlu dibentuk

untuk mengambarkan tingkat perubahan harga-harga yang berlaku

dalam sebuah negara (Sukirno, 2011:19).

b. Jenis-Jenis Inflasi

1. Berdasarkan pada Asal Terjadinya

a. Domestic Inflation, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri

dan timbul misalnya dikarenakan defisit anggaran belanja yang

dibiayai dengan pencetakan uang baru, panen yang gagal dan

sebagainya.

b. Imported Inflation, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri

yang timbul karena kenaikan harga-harga (inflasi) diluar negeri

atau negara-negara.

2. Berdasarkan Awal Terjadinya

Menurut Latumaerissa (2011:23), berdasarkan kepada sumber atau

sebab-sebab terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:

a. Demant Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena permintaan

masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat.

b. Cost Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos

produksi.

3. Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Menurut Latumaerissa (2011:23), berdasarkan derajatnya “parah”

tidaknya inflasi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)

b. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)

c. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun)

d. Hiperinflasi (diatas 100% setahun)

c. Indikator Inflasi

Menurut Manurung dan Rahardja (dalam Sa’ad, 2015:32), terdapat

beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi

yang terjadi, yaitu:

Page 58: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

39

1. Indek Harga Konsumen (IHK)

IHK merupakan angka indeks menunjukkan pergerakan tingkat

harga dari sejumlah paket barang dan jasa yang dikonsumsi

masyarakat dalam periode tertentu. Masing-masing harga barang dan

jasa tersebut diberikan bobot berdasarkan tingkat keutamaannya.

Barang dan jasa yang dianggap paling penting diberi bobot yang

paling besar. Perhitungan IHK dilakukan dengan memperhitungkan

sekitar ratusan komoditas pokok dengan melihat perkembangan

secara regional, dengan mempertimbangkan tingkat inflasi kota-

kota besar, terutama ibu kota propinsi di Indonesia untuk

mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Untuk mendapatkan inflasi berdasarkan IHK dapat digunakan

formula sebagai berikut:

Inflasi = (IHKt − IHKt−1)

IHKt−1 × 100%

Dimana,

IHKt = Indeks Harga Konsumen pada tahun t (periode ini)

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen pada tahun t-1 (periode lalu)

2. Indek Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price Index)

Indeks ini melihat inflasi dari sisi produsen. Oleh kerana itu

IHPB sering disebut sebagai indeks harga produsen. IHPB

menunjukkan tingkat harga yang diterima produsen berbagai

tingkat produksi. Prinsip yang digunakan unruk menghitung inflasi

berdasarkan data IHPB adalah sama dengan IHK:

Inflasi = (IHPB−IHPD−1)

IHPD−1 × 100%

3. Indek Harga Implisit (GDP Deflator)

Sama halnya dengan IHK dan IHPB, perhitungan inflasi dengan

IHI dilakukan dengan menghitung perubahan indeks:

Inflasi = (IHI−IHI−1)

IHI−1 × 100%

Page 59: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

40

Dari beberapa indikator harga yang ada, yang paling sering

digunakan dalam menghitung inflasi adalah Indeks Harga Konsumen

(IHK). IHK adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang

dibeli konsumen. Bank Indonesia menetapkan IHK sebagai

targetnya, seperti yang diterapkan disemua negara yang menganut

sistem target inflasi secara eksplisit. Terdapat beberapa alasan

ditetapkannya IHK, diantaranya karena IHK merupakan alat ukur

yang paling tepat dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat,

serta IHK mengukur indeks biaya hidup konsumen (Latumaerissa,

2012:82).

Menurut Pohan (2008:159), terdapat beberapa alasan mengapa

IHK lebih banyak digunakan dibandingkan indikator harga lainnya,

yaitu:

a. IHK dipublikasi secara periodik dengan jangka waktu yang paling

pendek (bulanan).

b. IHK mengukur kenaikan biaya hidup (cost of living) karena

mencakup barang dan jasa yang paling banyak dibeli dan

dikonsumsi masyarakat.

c. IHK telah dikenal dan lama digunakan sebagai dasar pengukuran

inflasi.

d. Efek Buruk Inflasi

Menurut Sukirno (20011:338), efek buruk yang ditimbulkan oleh

inflasi adalah sebagi berikut:

1. Inflasi dan Perkembangan Ekonomi.

Inflasi yang tinggi tingkatanya akan menghambat perkembangan

ekonomi. Biaya yang terus naik menyebabkan kegiatan produktif

sangat tidak menguntungkan yang membuat pemilik modal lebih

suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulatif, investasi

untuk sektor produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan

ekonomi akan menurun yang berakibat pada meningkatnya

pengangguran.

Page 60: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

41

2. Inflasi dan Kemakmuran Masyarakat.

Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi

Negara inflasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap individu

dan masyarakat.

3. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang

berpendapatan tetap.

Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-

harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu

yang berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat juga

akan menurun.

4. Inflasi akan mengurangi kekayaan yang berbentuk uang.

Sebagian kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang berbentuk

uang tunai yang disimpan akan menurun nilai riil nya bila terjadi

inflasi.

5. Memperburuk pembagian kekayaan.

Seperti halnya di atas, inflasi menyebabkan pembagian pendapatan

diantara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik harga tetap

dan penjual akan semakin tidak merata.

Sementara, menurut Dornbus dan Fischer (dalam Nandadipa, 2010:6),

dampak dari insflasi, diantaranya:

1. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja

2. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang

3. Melemahkan semangat untuk menabung, pengerukkan tabungan

serta menimbulkan penumpukan uang.

4. Permainan harga diatas standar kemampuan

5. Penumpukan kekayaan dan investasi non produktif

6. Distribusi barang relatif tidak stabil dan terkonsentrasi.

e. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi

Menurut Sukirno (2011:34), kebijakan untuk mengatasi inflasi

yang dilakukan oleh pemerintah adalah:

1. Kebijakan Fiskal, yaitu dengan menambahkan pajak dan

mengurangi pengeluaran pemerintah.

Page 61: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

42

2. Kebijakan Moneter, yaitu dengan menambahkan suku bunga dan

membatasi kredit.

3. Dari segi penawaran, yaitu dengan melakukan langkah yang dapat

mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti

mengurangi pajak impor atas bahan mentah, penetapan harga,

menggalakan pertambahan produksi dan perkembangan

teknologi.

7. Suku Bunga Bank Indonesia

a. Suku Bunga

Menurut Kasmir (2002:121), bunga dapat diartikan sebagai harga

yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang memiliki simpanan)

dengan yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank (nasabah yang

memperoleh pinjaman). Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga

adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk

persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang

diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.

Menurut Mankiw (2006:207) suku bunga dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu:

1. Suku Bunga Nominal

Suku bunga nominal menyatakan seberapa cepat jumlah uang dalam

rekening seseorang akan naik sepanjang waktu. Suku bunga nominal

merupakan penjumlahan suku bunga riil dan laju inflasi.

2. Suku Bunga Riil

Suku bunga riil menyesuaikan suku bunga nominal terhadap dampak

inflasi dengan tujuan agar diketahui seberapa cepat daya beli

rekening seseorang akan naik sepanjang waktu. Suku bunga riil

merupakan suku bunga nominal dikurangi laju inflasi.

Cara perhitungan suku bunga yang menjelaskan hubungan dengan

inflasi diformulasikan oleh Irving Fisher di tahun 1896 dan digunakan

sampai sekarang, yaitu:

ì = r + π

Dimana,

Page 62: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

43

i : Suku bunga nominal

r : Suku bunga riil

π : Inflasi yang diperkirakan atau diharapkan (expected inflation)

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari, terdapat dua macam bunga

yang digunakan untuk diberikan kepada nasabahnya (Rahim, 2015:5)

antara lain:

1. Bunga simpanan

Bunga yang diberikan oleh bank sebagai rangsangan atau balas jasa

bagi nasabah yang telah menyimpan dananya di bank. bunga

simpanan merupakan sebuah harga yang harus dibayar bank kepada

nasabahnya. Contoh bunga simpanan yaitu: bunga giro, bunga

tabungan dan bunga deposito.

2. Bunga pinjaman

Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus

dibayar oleh nasabah kepada bank pemberi pinjaman. Sebagai

contoh yaitu bunga kredit.

Suku bunga dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari

melakukan tabungan. Rumah tangga (masyarakat) umumnya akan

membuat lebih banyak tabungan apabila suku bunga yang berlaku

tinggi, karena akan lebih banyak pendapatan yang diperoleh dari

menabung. Sementara, saat suku bunga rendah orang tidak begitu suka

membuat tabungan karena mereka merasa lebih baik melakukan

pengeluaran konsumsi daripada menabung. Dengan demikian pada

tingkat bunga yang rendah masyarakat cenderung menambah

pengeluaran konsumsinya (Sukirno, 2006:120).

Pohan (2008:7) menambahkan bahwa tingkat bunga mempengaruhi

masyarakat dalam memilih bentuk kekayaan yang ingin dimilikinya,

baik dalam bentuk uang, financial assets, atau benda rill seperti rumah

dan tanah, mesin, barang dagangan dan lain sebagainya, dimana yang

memberikan tingkat bunga lebih tinggi akan diminati.

Page 63: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

44

b. Suku Bunga Bank Indonesia

Menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga kebijakan

yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate

diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan

Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang

dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity

management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional

kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan

pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar

Bank Overnight (PUAB O/N). (www.bi.go.id, 2017).

Pergerakan di suku bunga PUAB diharapkan akan diikuti oleh

perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga

kredit perbankan. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain

dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan

BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang

telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate

apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang

telah ditetapkan. (www.bi.go.id, 2017).

8. Nilai Tukar

a. Pengertian Kurs

Rivai (2007:85) mendefinisikan nilai tukar sebagai harga relatif

suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nahar dan Sarker

(2016:22) mendefinisikan nilai tukar sebagai nilai relatif mata uang

suatu negara terhadap nilai mata uang mitra dagangnya.

Suatu kenaikan nilai tukar disebut depresiasi atau pengurangan

nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang

asing, sedangkan penurunan kurs tukar disebut apresiasi atau kenaikan

nilai mata uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang

asing.

Nilai tukar atau yang biasanya dikenal dengan kurs dalam

makroekonomi memiliki pengaruh terhadap tingkat harga yang berlaku.

Page 64: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

45

Mankiw (2007:195) menyatakan bahwa jika kurs riil tinggi, barang-

barang dari luar negeri relatif lebih murah dan barang-barang domestik

relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang dari luar negeri

relatif lebih mahal dan barang-barang domestik relatif lebih murah.

Nilai tukar dapat dijadikan alat pengukur bagi kondisi

perekonomian suatu negara, apabila perekonomian suatu negara dalam

kondisi baik mata uang negara tersebut cenderung menguat terhadap

mata uang negara lainnya. Begitupun sebaliknya, apabila kondisi

perekonomian suatu negara menurun, maka mata uang negara tersebut

cenderung melemah terhadap mata uang negara lainnya.

Sukirno (2011:397) menyebutkan bahwa pada dasarnya terdapat

dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing, yaitu penentuan kurs

dalam pasar bebas yang berhubungan dengan permintaan dan

penawaran mata uang asing, serta penentuan kurs oleh pemeritah.

Penjelasan terkait sebagai berikut:

1. Berdasarkan permintaan akan mata uang asing, misalnya Dollar AS.

Semakin tiggi harga Dollar AS, semakin sedikit permintaan atas

mata uang tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin rendah harga

Dollar AS, semakin banyak permintaan atas mata uang tersebut.

2. Berdasarkan penawaran akan mata uang asing, misalnya Dollar AS.

Semakin tinggi harga mata uang Dollar AS, semakin banyak

penawaran mata uang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga

mata uang Dollar AS maka semakin sedikit penawaran mata uang

tersebut.

3. Penentuan kurs pertukaran oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk

memastikan bahwa kurs tidak akan menimbulkan efek yang buruk

terhadap perekonomian. Kurs yang ditetapkan pemerintah berbeda

dengan kurs yang yang ditentukan oleh pasar bebas. Sejauh mana

perbedaan tersebut, apakah ia lebih tinggi atau lebih rendah dari

yang ditetapkan oleh pasar bebas adalah bergantung pada kebijakan

dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling sesuai untuk

Page 65: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

46

tujuan-tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan

perekonomian (Sukirno, 2004:399).

b. Jenis-Jenis Nilai Tukar

Jenis nilai tukar menurut Mankiw (2006: 242) dibagi kedalam dua

jenis, yaitu:

1. Nilai Tukar Nominal

Merupakan nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan mata

uang suatu negara dengan mata uang negara lain.

2. Nilai Tukar Riil

Merupakan nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang

dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain. Nilai tukar

ini mengukur harga relatif barang dan jasa yang tersedia di dalam

negeri terhadap barang dan jasa yang tersedia di luar negeri

(Mankiw, 2006: 244).

c. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Menurut Sukirno (2004:402), perubahan dalam permintaan dan

penawaran suatu valuta yang kemudian menyebabkan perubahan dalam

kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor antara lain:

1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat

Citarasa masyarakat mempengaruhi citarasa konsumsi mereka. Maka

perubahan citarasa akan mengubah corak konsumsi mereka terhadap

barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri maupun yang

diimpor. Perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan

penawaran valuta asing.

2. Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor

Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor.

Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga murah

relatif akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka

ekspornya berkurang. Pengurangan harga impor akan menambah

jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan

menurunkan jumlah impor. Dengan demikian, perubahan harga

Page 66: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

47

barang-barang ekspor dan impor akan mempengaruhi permintaan

dan penawaran akan mata uang suatu negara.

3. Kenaikan Harga Umum (Inflasi)

Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan

nilai suatu valuta asing. kecenderungan ini disebabkan oleh efek

inflasi berikut: (i) inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri

lebih mahal dari harga-harga di luar negeri dan oleh sebab itu inflasi

berkecenderungan menambah impor, (ii) inflasi menyebabkan harga

barang ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi

berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan (i) menyebabkan

permintaan ke atas valuta asing bertambah, dan keadaan (ii)

menyebabkan penawaran ke valuta asing berkurang, maka harga

valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara yang

mengalami inflasi merosot).

4. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting

peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan

tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan

menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri.

Sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang

tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu.

Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, maka

permintaan atas mata uang negara tersebut bertambah, sehingga nilai

mata uang tersebut ikut bertambah. Nilai mata uang suatu negara

akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar

negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang

lebih tinggi di negara-negara lain.

5. Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi terhadap nilai

mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang

berlaku. Apabila kemajuan itu, terutama diakibatkan oleh

perkembangan eskpor, maka permintaan terhadap mata uang negara

Page 67: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

48

itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya

nilai mata uang negara itu naik. Namun, apabila kemajuan tersebut

menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran

mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan

oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.

d. Jenis-Jenis Transaksi Valuta Asing

1. Selling Rate (kurs jual), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank

untuk penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu.

2. Middle Rate (kurs tengah), yaitu kurs tengah antara kurs jual dan

kurs beli valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan

oleh Bank Sentral pada waktu tertentu.

Kurs tengah BI didapat dengan cara menghitung rata-rata atas kurs

jual dan kurs beli BI

Kurs Tengah BI = Kurs Jual BI+Kurs Beli BI

2

3. Buying Rate (kurs beli), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank

untuk pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu.

4. Flat Rate (kurs flat), yaitu kurs yang berlaku dalam transaksi jual-

beli bank notes dan travel cheque, dimana dalam kurs tersebut telah

diperhitungkan biaya promosi dan biaya lain-lain

9. Non Performing Financing

a. Pengertian Non Performing Financing

Menurut Bank Indonesia, Non Performing Financing (NPF) adalah

suatu rasio yang membandingkan tingkat pembiayaan bermasalah

(pembiayaan yang dikualifikasikan) terhadap total pembiayaan yang

diberikan. Menurut Ismail (2010:123), Non Performing Financing

(NPF) merupakan pembiayaan bermasalah yang telah disalurkan oleh

bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau angsuran

sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan

nasabah.

Menurut Siamat (2005:174), pembiayaan bermasalah adalah

pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor

Page 68: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

49

kesengajaan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan atau

kendali nasabah peminjam. Pembiayaan bermasalah banyak disebabkan

karena analisis pembiayaan yang keliru dan buruknya karakter nasabah

(Rustam, 2013:58). Pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan

yang diberikan bank kepada pihak ketiga (nasabah), dan bukan

termasuk pembiayaan yang diberikan kepada bank lain (pinjaman

antarbank).

Muhammad (2005:265) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio

NPF yang dimiliki oleh suatu bank, menandakan semakin buruk

kualitas pembiayaan bank yang menyebabkan jumlah kredit/pembiayan

bermasalah semakin besar, dimana kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin besar pula.

Menurut Rustam (2013:58), dari sisi nasabah, moral hazard biasa

terjadi pada pembiayaan bagi hasil karena ketidaksempurnaan informasi

petugas melihat level usaha nasabah dan terbatasnya informasi

produktivitas usaha. Sementara itu, pada pembiayaan murabahah

tingginya NPF terjadi karena kesalahan bank melalukan assessment

debitur dan kurangnya monitoring (pengawasan/pemantauan) nasabah.

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, kategori

pembiayaan yang termasuk ke dalam perhitungan NPF adalah

pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan dan pembiayaan

macet. Tingkat pembiayaan bermasalah atau rasio NPF dapat dihitung

dengan formula berikut:

Rasio NPF = Pembiayaan (KL, D, M) x 100%

Total Pembiayaan

Sebagaimana kebijakan Bank indonesia yang menetapkan tingkat

Non Performing Financing yang wajar adalah kurang dari atau sama

dengan (≤) 5%, apabila suatu bank memiliki rasio NPF yang melebihi

5% maka akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan dari bank

yang bersangkutan.

Page 69: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

50

b. Kriteria Non Performing Financing

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 bank

dinilai memiliki kesulitan yang membahayakan kelangsungan usaha

bank apabila memiliki rasio Non Performing Financing lebih dari 5%

dari total pembiayaan yang disalurkan. Berikut adalah kriteria peringkat

pembiayaan bermasalah, semakin atas peringkatnya maka semakin

sedikit risiko pembiayaan bermasalah yang dihadapi bank (Rustam,

2013:320).

Tabel 2.1

Kriteria Penilaian Non Performing Financing

Peringkat Nilai NPF Keterangan

Peringkat 1 < 2% Sangat Sehat

Peringkat 2 2% ≤ NPF < 5% Sehat

Peringkat 3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Sehat

Peringkat 4 8% ≤ NPF < 12% Kurang Sehat

Peringkat 5 ≥ 12% Tidak Sehat

Sumber: Muhammad, 2005.

Secara umum, kolektabilitas pembiayaan dikategorikan ke dalam

lima macam, yaitu:

1. Lancar atau kolektabilitas 1

2. Kurang lancar atau kolektabilitas 2

3. Diragukan atau kolektabilitas 3

4. Perhatian khusus atau kolektabilitas 4

5. Macet atau kolektabilitas 5

Antonio (2001) dan Arifin (2002) menguraikan penyebab utama

terjadinya risiko kredit atau risiko pembiayaan bermasalah adalah

terlalu mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan investasi

karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan likuiditas. Akibatnya,

penilaian pembiayaan kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai

kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya (Rustam, 2013:59).

Page 70: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

51

B. Kerangka Pemikiran

Menurut Rodoni (2010:15), kerangka berpikir merupakan sintesa dari

serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya

merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi

atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yag ditetapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari variabel independent

dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga BI, kurs dan NPF terhadap variabel

dependent jumlah pembiayaan Bank Umum Syariah.

Dalam menguji variabel tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus

dilakukan. Tahapan pertama yaitu melakukan uji asumsi klasik yang terdiri

dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji

autokorelasi. Apabila data sudah lulus dalam pengujian asumsi klasik, maka

pengujian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya,

Tahapan kedua adalah melakukan uji stasioneritas baik pada tingkat level

maupun first difference, bahkan jika data penelitian belum juga stasioner

maka akan dilanjutkan pada tingkat second difference.

Tahapan ketiga adalah melakukan uji model regresi untuk memilih model

terbaik, untuk menguji model regresi data panel pertama dilakukan uji

Common Effect dan uji Fixed Effect, kemudian dilanjutkan dengan uji Chow

untuk mengetahui mana model yang terbaik diantara keduanya.

Kemudian, untuk menguji model regresi data panel kedua dilakukan uji

Fixed Effect dan uji Random Effect, lalu dilanjutkan dengan uji Hausman

untuk mengetahui mana model yang terbaik diantara keduanya.

Tahapan keempat dilakukan uji signifikansi yang terbagi menjadi tiga

yaitu uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) dan koefisien determinasi

(Adjusted R2), serta melihat variabel mana yang paling dominan melalui

besaran koefisien regresinya dan nilai probabilitas yang diperoleh. Tahapan

terakhir, dilakukan interpretasi atas hasil yang diperoleh serta diberi

kesimpulan.

Page 71: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

52

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan volume pembiayaan BUS cenderung mengalami perlambatan terutama di

tahun 2014 yang hanya mencapai 1,99% dan tahun 2015 sebesar 3,56%, padahal pembiayaan

merupakan sarana bagi bank untuk memperoleh pendapatan dan laba. Terlebih, pembiayaan

yang diberikan bank merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha berupa

investasi maupun produksi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, dan merupakan

salah satu fungsi bank sebagai lembaga intermediary dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat.

NPF

(X5)

Pemilihan Model Estimasi Data Panel

Uji F Uji Adj R2 Uji t

Hasil dan Interpretasi

Kesimpulan

PYD

(Y)

Uji Stationeritas

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolinearitas

Uji Autokorelasi

Uji Chow Uji Hausman

Common Effect Fixed Effect Random effect

Uji Signifikansi

Estimasi Model Terpilih

DPK

(X1)

INFLASI

(X2)

KURS

(X4) BI RATE

(X3)

Grand Theory: Commercial Loan Theory, Anticipated Income Theory

Page 72: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

53

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Jumlah Pembiayaan

Menurut Rivai (2007:413), Dana pihak ketiga adalah dana yang

diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,

perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain

baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Kemudian

bank menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang

membutuhkannya dalam bentuk pembiayan. Bagi bank, pengelolaan

sumber dana dari masyarakat luas sangatlah penting (Soedradjad,

2001:46). Menurut Mahudz (2016:2), semakin besar sumber

penghimpunan dana (DPK), maka pembiayaan yang dilakukan Bank

Syariah juga akan semakin besar.

Dalam penelitian yang dilakukan Naufal, dkk (2017) variabel jumlah

dana pihak ketiga berpengaruh signifikan positif terhadap jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia, sehingga

mengandung arti bahwa semakin besar dana pihak ketiga yang tersedia

maka semakin besar pula bank akan menyalurkan dana tersebut dalam

bentuk pembiayaan. Hal ini dilakukan karena bank ingin memperoleh

pendapatan dan tidak ingin menyia-nyiakan dananya begitu saja. Semakin

besar pendapatan yang dihasilkan oleh bank, berarti semakin besar pula

kesempatan bank dalam menghasilkan keuntungan sehingga bank akan

semakin tertarik untuk meningkatkan jumlah penyaluran dana (Darma dan

Rita, 2011:73).

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

H01 : Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Pembiayaan

Menurut Taswan (2010:165), inflasi adalah kenaikan harga barang-

barang yang bersifat umum dan terus-menerus dalam kurun watu tertentu.

Page 73: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

54

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat

harga (Sukirno, 2011:14). Bank Indonesia menyatakan bahwa inflasi yang

tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun,

sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan

semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

Menurut Dornbus dan Fischer (dalam Nandadipa, 2010:6), dampak

dari inflasi diantaraya menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang,

meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja, melemahkan semangat

untuk menabung, pengerukkan tabungan dan penumpukan uang,

permainan harga diatas standar kemampuan, penumpukan kekayaan dan

investasi non produktif, serta distribusi barang relatif tidak stabil dan

terkonsentrasi.

Inflasi mencerminkan kenaikan harga yang berlaku pada suatu

perekonomian, dimana kenaikan harga barang-barang dan jasa di pasaran

akan mempengaruhi pola konsumsi dan saving masyarakat.

Inflasi memberikan tekanan bagi bank syariah dalam hal

penghimpunan dana dari masyarakat, sehingga hal tersebut akan

mempengaruhi pembiayaan bank syariah (Firaldi, 2013:50). Sebagaimana

Pohan (2008:52) menuturkan bahwa tingkat inflasi yang tinggi

menyebabkan tingkat suku bunga riil menjadi menurun, dan berdampak

pada menurunnya hasrat masyarakat untuk menabung sehingga

pertumbuhan dana perbankan yang bersumber dari masyarakat akan

menurun.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

H02 : Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha2 : Inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Jumlah Pembiayaan

Menurut Siamat (2005:139), suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate

adalah suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank

Page 74: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

55

Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi

sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. Kenaikan tingkat suku bunga

BI kemudian akan direspon oleh kenaikan suku bunga pasar, dan

kemudian berdampak pada suku bunga simpanan dan pada gilirannya oleh

suku bunga kredit bank konvensional.

Dalam perbankan syariah, meskipun tidak menggunakan sistem bunga

dalam kegiatan operasionalnya, namun secara tidak langsung suku bunga

dijadikan benchmark bagi bank syariah dalam menentukan ekuivalen

tingkat bagi hasil maupun margin pada akad jual beli (Rustika, 2016:6).

Suku bunga juga kerap dijadikan sebagai perbandingan biaya yang

lebih murah antara nisbah ataupun margin bank syariah terhadap suku

bunga bank konvensional. Penurunan suku bunga akan membuat bank

syariah turut menurunkan ekuivalen tingkat bagi hasil maupun margin

pada akad jual belinya. Sehingga, persaingan antara bank syariah dengan

bank konvensional semakin ketat dalam menyalurkan pembiayaan.

Menurut Mahfudz (2016:5), menurunnya suku bunga kredit pada

Bank Konvensional membuat masyarakat akan menganggap biaya bunga

pinjaman pada Bank Konvensional murah. Sehingga, suku bunga BI Rate

yang rendah akan membuat pembiayaan yang dilakukan Bank Syariah

semakin rendah (menurun) karena masyarakat lebih memilih Bank

Konvensional yang dianggap lebih murah.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

H03 : Suku Bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap

jumlah pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha3 : Suku Bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

4. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Pembiayaan

Rivai (2007:85) mendefinisikan nilai tukar atau kurs sebagai harga

relatif suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Menurut Cahyono

(2009:26), semakin lemah nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

(depresiasi) akan membuat harga barang dalam negeri menjadi lebih

Page 75: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

56

mahal, sehingga membuat permintaan akan barang dan jasa menurun. Para

debitur ataupun perusahaan yang bergerak dalam bidang importir akan

terkena dampak dari depresiasi ini. Permintaan yang menurun disikapi

dengan pengurangan pasokan dan kegiatan produksi sehingga ekonomi

mengalami perlambatan dan bank kesulitan untuk menyalurkan

pembiayaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

H04 : Nilai Tukar Rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha4 : Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaasn pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

5. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Jumlah Pembiayaan

Pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing dalam

perbankan syariah yaitu suatu pinjaman yang mengalami kesulitan

pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan atau faktor eksternal diluar

kemampuan debitur (Siamat, 2005:174).

Non Performing Financing yang rendah menunjukkan tingkat

pembiayaan bermasalah pada bank syariah rendah. Sebaliknya, semakin

tinggi rasio NPF menunjukkan bahwa semakin banyak pembiayaan yang

bermasalah.

Peningkatan NPF dari aspek operasional akan mengakibatkan

merosotnya pendapatan bank, sementara dari aspek kinerja keuangan NPF

yang meningkat akan berakibat pada menurunnya tingkat kesehatan bank

yang bersangkutan (Ningrum, 2017:32). Hal tersebut berarti semakin

tinggi rasio NPF yang dimiliki oleh suatu bank, menandakan semakin

buruk kualitas pembiayaan bank (Muhammad, 2005:265). Saat NPF

tinggi, bank cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan penyaluran

pembiayaannya.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

57

H05 : Non Performing Financing tidak berpengaruh signifikan terhadap

jumlah pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha5 : Non Performing Financing berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 77: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif dengan bentuk

hubungan kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan yang bersifat hubungan

sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:37). Berdasarkan

jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Sugiyono (2016:135)

mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan analisis data

kuantitatif, yaitu data yang digunakan dalam penelitian berupa angka.

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mencari pengaruh antara variabel

bebas atau variabel yang mempengaruhi (X) terhadap variabel terikat atau

variabel yang dipengaruhi (Y). Variabel bebas (independent) dalam penelitian

ini meliputi dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga BI, kurs dan Non

Performing Financing. Sementara, variabel terikatnya (dependent) adalah

jumlah pembiayaan pada Bank Umum Syariah, dengan periode penelitian

dari Maret 2013 sampai dengan September 2017. Variabel-variabel dalam

penelitian ini kemudian diregresikan dengan metode analisis regresi data

panel dengan bantuan software Eviews 10 dan Microsoft Excel 2010.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka obyek/subyek yang akan dijadikan

populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama periode

Page 78: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

59

pengamatan Maret 2013 sampai dengan September 2017. Berikut adalah

gambaran populasi dalam penelitian:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No. Bank Umum Syariah di Indonesia Kode

1 Bank Aceh Syariah BAS

2 Bank Muamalat Indonesia BMI

3 Bank Victoria Syariah BVS

4 Bank BRI Syariah BRIS

5 Bank Jabar Banten Syariah BJBS

6 Bank BNI Syariah BNIS

7 Bank Syariah Mandiri BSM

8 Bank Mega Syariah BMS

9 Bank Panin Syariah BPS

10 Bank Syariah Bukopin BKPS

11 BCA Syariah BCAS

12 Maybank Syariah Indonesia MBS

13 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah BTPNS

Sumber: Daftar BUS di Otoritas Jasa Keuangan

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakterstik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, atau sebagian kecil dari anggota populasi yang diambil

menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Sugiyono,

2005:56). Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:61). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki kriteria, diantaranya:

1. Merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia atau

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Merupakan Bank Syariah yang telah berdiri sebagai Bank Umum Syariah

sejak Maret 2013 sampai September 2017.

3. Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan triwulan selama

lima tahun berturut-turut periode Maret 2013 sampai September 2017 dan

telah dipublikasikan dalam laman resmi Bank Umum Syariah yang

bersangkutan.

Page 79: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

60

4. Laporan keuangan Bank Umum Syariah yang dijadikan sampel telah

diaudit, sehingga data yang diambil kemungkinan tidak akan mengalami

perubahan.

5. Laporan keuangan triwulan Bank Umum Syariah memiliki data-data yang

mendukung dan dibutuhkan dalam penelitian.

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel

No. Keterangan Jumlah

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Bank Indonesia atau OJK 13 BUS

2.

Bank Syariah yang telah berdiri sebagai

Bank Umum Syariah terhitung sejak

Maret 2013 sampai September 2017

12 BUS

3.

Bank Umum Syariah yang menyajikan

laporan keuangan triwulan selama lima

tahun berturut-turut periode Maret 2013

sampai September 2017 dan telah

dipublikasikan pada laman resmi Bank

Umum Syariah yang bersangkutan.

10 BUS

4. Laporan keuangan Bank Umum Syariah

yang dijadikan sampel telah diaudit 7 BUS

5.

Laporan keuangan triwulan Bank Umum

Syariah memiliki data-data yang

mendukung dan dibutuhkan dalam

penelitian

6 BUS

Jumlah data sampel yang diobservasi 114 data

Sumber: Data diolah

Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh 6 (enam) BUS diantaranya:

Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank

BNI Syariah, Bank BCA Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Total data

dalam penelitian ini berjumlah 4, 3 4⁄ tahun x 4 bulan x 6 bank = 114 data.

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

No. Bank Umum Syariah di Indonesia Kode

1 Bank Muamalat Indonesia BMI

2 Bank BRI Syariah BRIS

3 Bank BNI Syariah BNIS

4 Bank Syariah Mandiri BSM

5 Bank Syariah Bukopin BKPS

6 BCA Syariah BCAS

Sumber: Data diolah

Page 80: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

61

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2011:225), data sekunder adalah data yang tidak

langsung memberikan data kepada peneliti, dimana untuk mendapatkan data

penelitian tersebut harus melalui orang lain atau mencarinya melalui

dokumen

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data

panel adalah data yang terdiri dari data cross section dan data time series,

dimana data time series merupakan data yang pengamatannya dilakukan dari

waktu ke waktu (satu objek dengan banyak waktu), sementara data cross

section adalah data yang pengamatannya dilakukan pada satu waktu dengan

banyak objek. (Winarno, 2015:2.2-2.5). Menurut Ghozali (195:2017), secara

sederhana data panel dapat didefinisikan sebagai sebuah kumpulan data

(dataset) di mana perilaku unit cross-sectional diamati sepanjang waktu.

Metode pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan teknik

dokumentasi, dimana teknik tersebut digunakan untuk memperoleh informasi

dan data yang akurat terkait variabel-variabel penelitian melalui catatan-

catatan, studi pustaka, jurnal-jurnal ilmiah yang terakreditasi, dokumen-

dokumen maupun situs resmi yang mempublikasikan data terkait. Metode

yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder dengan skala triwulan yang diambil

dari Laporan Inflasi IHK, Laporan Suku Bunga Bank Indonesia, Laporan

Kurs Tengah Bank Indonesia yang dipublish di website resmi Bank

Indonesia. Laporan Keuangan Bank Umum Syariah yang diperoleh dari

Laporan Keuangan Triwulan BUS yang bersangkutan, yang dipublish di

website resmi masing-masing Bank Umum Syariah dengan rentang waktu

dari Maret 2013 sampai September 2017.

b. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

dari hasil membaca studi literatur, jurnal, buku, artikel, serta dokumen-

Page 81: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

62

dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Keterbatasan serta adanya

kekurangan data dari literatur yang digunakan, membuat penulis

memanfaatkan sumber dari internet.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif, yaitu data yang

digunakan dalam penelitian berupa angka. Metode analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel.

Berdasarkan strukturnya, data dibagi ke dalam dua jenis, yaitu data seksi

silang (cross-section) dan data runtut waktu (time series). Data seksi silang

terdiri atas beberapa atau banyak objek (misalnya perusahaan) dengan

beberapa jenis data (misalnya laba, biaya iklan, laba ditahan). Data runtut

waktu biasanya meliputi satu objek (misalnya harga saham, kurs mata uang,

atau tingkat inflasi), tetapi meliputi beberapa periode (harian, bulanan,

kuartalan, tahunan). Gabungan antara data seksi silang dan data runtut waktu

disebut dengan data panel. Dengan kata lain, data panel merupakan data seksi

silang dan sekaligus terdiri atas beberapa waktu. (Winarno, 2015:9.1).

Penulis menggunakan software Eviews 10 dan Microsoft Excel 2010

sebagai alat bantu dalam meregresikan serta menganalisis data. Perbedaan

satuan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini seperti data dalam

bentuk rasio (%) dan nominal (Rp) akan menyebabkan selisih angka yang

lebar. Oleh sebab itu, dilakukan penyesuaian atau penyederhanaan dengan

mentransformasikan data-data ke dalam bentuk log natural (Ln). Berikut

adalah metode-metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian guna mengetahui apakah model

regresi yang digunakan benar-benar menunjukkan hubungan yang

signifikan dan representatif. Menurut Ghozali (2017:54), apabila pengujian

asumsi klasik terpenuhi, maka berdasarkan teorema Gauss-Morkov,

metode estimasi ordinary least square akan menghasilkan unbiased linear

estimator (estimator linier tidak bias) dan memiliki varian minimum atau

sering disebut dengan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hal

Page 82: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

63

tersebut menandakan bahwa model regresi tidak mengandung masalah.

Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak (Suliyanto, 2011:69). Pelanggaran atas asumsi normalitas pada

model regresi akan menimbulkan konsekuensi. Konsekuensi jika

asumsi normalitas tidak terpenuhi pada sebuah model regresi adalah

nilai prediksi yang diperoleh akan bias dan tidak konsisten (Suliyanto,

2011:78). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal

atau mendekati normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual

memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa

cara, salah satunya dengan uji Jarque-Bera atau Histogram Test

(Winarno, 2015:5.41).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai

berikut:

Hipotesis:

Bila probabilitas Jarque-Bera > 0.05 → Terdistribusi normal

Bila probabilitas Jarque-Bera < 0.05 → Tidak terdistribusi normal

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi

yang tidak sama (konstan). Adapun yang diharapkan pada model regresi

adalah homokedastisitas yaitu varian variabel pada model regresi

memiliki nilai yang sama (konstan) (Suliyanto, 2011:95). Masalah

heteroskedastisitas umumnya terjadi pada data silang (cross-section)

daripada data runtun waktu (time series). Heteroskedastisitas tidak

menyebabkan estimator (koefisien variabel independen) menjadi bias

karena residual bukan komponen menghitungnya Namun,

menyebabkan estimator jadi tidak efisien dan BLUE lagi serta standard

error dari model regresi menjadi bias sehingga menyebabkan nilai

statistik dan F hitung bias (misleading). Dampak akhirnya adalah

Page 83: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

64

pengambilan kesimpulan statistik untuk pengujian hipotesis menjadi

tidak valid (Ghozali, 2013:94-95).

Ada dua cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas,

yaitu metode grafik dan metode uji statistik (uji formal). Metode grafik

relatif lebih mudah dilakukan namun memiliki kelemahan yang cukup

signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi tampilannya.

Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan

hasil grafik plots. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik formal yang

lebih dapat menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2013:95).

Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas antara lain: (1) Glejser, (2) White, (3)

Breusch-Pegan-Godfrey, (4) Harvey, (5) Park. Diantara beberapa

pengujian yang ada, peneliti menggunakan uji White untuk

pendeteksian heteroskedastisitas. Pada dasarnya uji White mirip dengan

uji Glejser. Menurut White, uji ini dapat dilakukan dengan meregres

residual kuadrat (U2i) dengan variabel independen, variabel independen

kuadrat dan perkalian (interaksi) antarvariabel independen (Ghozali,

2017:91).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah

sebagai berikut:

Hipotesis:

Probabilitas Obs*R-square > 0.05 → Tidak terdapat heteroskedastisitas

Probabilitas Obs*R-square < 0.05 → Terdapat heteroskedastisitas

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara

variabel bebas atau tidak (Suliyanto, 2011:81). Jika antar variabel

independen X’s terjadi multikolinearitas sempurna, maka koefisien

regresi variabel X tidak dapat ditentukan dan nilai standar error

menjadi tak terhingga. Jika multikolinearitas antar variabel X’s tidak

sempurna tetapi tinggi, maka koefisien regresi X dapat ditentukan,

tetapi memiliki nilai standar error tinggi yang berarti nilai koefisien

Page 84: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

65

regresi tidak dapat diestimasi dengan tepat. Jadi dapat disimpulkan

meskipun terjadi multikolinearitas tinggi antarvariabel independen,

OLS estimator tetap BLUE (Ghozali, 2013:77).

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi

ada tidaknya masalah multikolinearitas. Diantaranya dengan melihat

nilai R2 ataupun dengan melihat besaran matrik korelasi (correlation

matrix).

1) Pendeteksian multikolinearitas dengan R2

Jika nilai R2 tinggi, tetapi hanya sedikit (bahkan) tidak ada variabel

independen yang signifikan. Jika nilai R2 tinggi di atas 0.80, maka

uji F pada sebagian besar kasus akan menolak hipotesis yang

menyatakan bahwa koefisien slope parsial secara simultan sama

dengan nol, tetapi uji t individual menunjukkan sangat sedikit

koefisien slope parsial yang secara statistis berbeda dengan nol.

2) Pendeteksian multikolinearitas dengan matrik korelasi

Korelasi antar dua variabel independen yang melebihi 0,80 dapat

menjadi pertanda bahwa multikolinearitas merupakan masalah yang

serius (Ghozali, 2013:79).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antarkesalahan pengganggu (residual)

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu atau

time series karena “gangguan” pada individu/kelompok cenderung

mempengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada

periode berikutnya. (Ghozali, 2017:121).

Pada data cross-section (silang waktu), masalah autokorelasi relatif

jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal

Page 85: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

66

dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi. (Ghozali, 2017:121).

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi

ada atau tidaknya masalah autokorelasi. Diantaranya dengan metode

Durbin Watson ataupun dengan metode Langrange Multiplier (LM)

yang juga dikenal dengan uji Breusch-Godfrey.

1) Uji Durbin Watson

Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu

(first order autocorelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara

variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : Terdapat autokorelasi (ρ ≠ 0)

Ha : Tidak terdapat autokorelasi (ρ = 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

Tabel 3.4

Durbin Watsond test : Pengambilan Keputusan

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif Tolak 0 < d < dL

Tidak ada autokorelasi

positif No decision dL ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi

negative Tolak 4- dL < d < 4

Tidak ada autokorelasi

negatif No decision

4-du ≤ d ≤ 4-

dL

Tidak ada autokorelasi

positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4- du

Sumber: Imam Ghozali (2017:122)

a) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du)

dan (4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada

autokorelasi.

b) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada

autokorelasi positif.

c) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi

< 0, berarti ada autokorelasi negatif.

Page 86: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

67

d) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak

antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

2) Uji Lagrange Multipler (LM Test)

Uji autokorelasi dengan LM Test, terutama digunakan untuk amatan

di atas 100 observasi. Uji ini memang lebih tepat digunakan

dibanding uji DW terutama bila sampel yang digunakan relatif besar

dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Uji LM akan menghasilkan

statistik Breusch-Godfrey sehingga uji LM juga kadang disebut uji

Breusch-Godfrey. Pengujian Breusch-Godfrey (BG Test) dilakukan

dengan meregres variabel pengganggu (residual) Ut menggunakan

autogressive model dengan orde p:

Ut = ρ 1Ut-1 + ρ 2 Ut-2 + … + ρ p Ut-p + ɛ t

Dengan hipotesis nol H0 = ρ 1 = ρ 2 = … = ρ p = 0, dimana koefisien

autoregressive secara simultan sama dengan nol, menunjukkan

bahwa tidak terdapat autokorelasi pada setiap orde. Secara manual,

jika (n-p)* R2 atau X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, kita dapat

menolak hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada

autokorelasi dalam model (Ghozali, 2013:142).

2. Uji Stasioneritas

Menurut Ghozali (2017:346), jika data runtut waktu stasioner, maka

nilai mean, variance dan autovariance (pada berbagai lags) tetap sama,

tidak peduli pada titik mana mengukurnya. Dalam hal ini, tidak terpengaruh

oleh waktu (time invariant). Jika data time series tidak stasioner, maka

peneliti mempunyai mean yang dipengaruhi waktu (time varying variance).

Data dikatakan stasioner bila memenuhi syarat yaitu rata-rata dan variannya

konstan sepanjang waktu, serta kovarian antara dua data runtut waktu (time

series) tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut. (Winarno,

2015:11.5).

Stasioneritas dalam runtut waktu penting, karena jika time series tidak

stasioner, peneliti hanya dapat mempelajari perilakunya hanya pada periode

waktu pengamatan. Sebagai akibatnya, tidak mungkin membuat generalisasi

Page 87: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

68

untuk periode waktu yang lain. Jika hal ini terjadi maka tujuan peramalan

dengan data runtut waktu yang tidak stasioner menjadi tidak bernilai.

Regresi yang menggunakan data yang tidak stasioner biasanya

mengarah kepada regresi lancung (spurious regression). Adanya tren akan

menghasilkan nilai R2 yang tinggi, namun keterkaitan antarvariabel akan

rendah (Ghozali, 2017:346).

Uji stasioner dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya

dengan Uji Akar Unit (Unit Root Test) menggunakan uji ADF (Augmented

Dickey Fuller). Ketentuan yang harus dipenuhi adalah nilai statistik ADF

harus lebih besar dari t-statistik pada tingkat level, First Difference, ataupun

pada tingkat Second Difference. Selain itu, cara yang cukup cepat adalah

dengan melihat nilai probabilitasnya, apabila nilai probabilitasnya lebih

kecil dari 0,05 (untuk tingkat keyakinan 5%) maka data telah stasioner

(Winarno, 2015:11.6).

3. Analisis Regresi Data Panel

Data panel atau pooling merupakan gabungan antara data seksi silang

(cross-section) dan data runtut waktu (time series). Oleh karenanya, data

panel memiliki gabungan karakteristik yaitu terdiri atas beberapa objek dan

meliputi beberapa periode waktu (Winarno, 2015:2.5). Hsiao (dalam

Ghozali, 2017:196), menyatakan bahwa penggunaan data panel memiliki

beberapa keuntungan utama dibandingkan data jenis cross-section maupun

time series, antara lain:

1. Data panel dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang

besar, meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data

memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinearitas

antarvariabel independen sehingga dapat menghasilkan estimasi

ekonometri yang efisien.

2. Data panel dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak

dapat diberikan hanya oleh data cross-section atau time series saja.

3. Data panel dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam

inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross-section.

Umumnya, terdapat 3 macam metode estimasi regresi data panel yaitu

Page 88: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

69

sebagai berikut:

a. Model Common Effect

Model seperti ini diakatakan sebagai model paling sederhana,

dimana pendekatannya mengabaikan dimensi waktu dan ruang yang

dimiliki oleh data panel. Estimasi untuk model ini biasa dikenal juga

dengan sebutan metode OLS (Ordinary Least Square). Adapun secara

umum, bentuk model linier yang digunakan adalah sebagai berikut

(Suliyanto, 2011:231):

Yit= β0 + β1X1it + β2X2it + εit

Keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi homogen

b. Model Fixed Effect

Pendekatan ini merupakan cara memasukkan “individualitas”

setiap perusahaan atau setiap unit cross-sectional adalah dengan

membuat intersep bervarisi untuk setiap perusahaan tetapi masih tetap

berasumsi bahwa koefisien slope konstan untuk setiap perusahaan. Istilah

Fixed Effect menunjukkan walaupun intersep mungkin berbeda untuk

setiap individu tetapi intersep setiap individu tersebut tidak bervariasi

terhadap waktu (time invariant). Dalam model ini juga disumsikan

bahwa koefisien slope tidak bervariasi baik terhadap individu maupun

waktu (konstan). Pemikiran inilah yang menjadi dasar pemikiran

pembentukan model tersebut (Suliyanto, 2011:234).

Estimasi pada metode Fixed Effect dapat dilakukan dengan

pembobot (cross section weight) atau General Least Square (GLS) atau

tanpa pembobot (no weighted) atau Least Square Dummy Variabel

(LSDV). Tujuan dilakukannya pembobotan adalah untuk mengurangi

heterogenitas antar unit cross section (Gujarati, 2003:80). Pada umumnya

persamaan model regresi FEM sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3D1i + β5D2i +…..+ Ɛit

Keterangan:

Page 89: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

70

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

Di : variabel dummy (semu) untuk unit ke-i

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi

homogennya

c. Model Random Effect

Bila pada Model Efek Tetap, perbedaan antar-individu dan atau

waktu dicerminkan lewat intersep, maka pada Model Efek Random,

perbedaan tersebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga

memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang time

series dan cross section (Suliyanto, 2011:243).

Metode efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan

metode tetap yang menggunakan variabel semu, metode efek random

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan

antarobjek. Namun, untuk menganalisis dengan metode efek random ada

satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar daripada banyaknya

koefisien (Winarno, 2015:9.17). Adapun model persamaan regresinya

sebagai berikut:

Yit = α + α1DX1 it + α2DX2 it + α3DX3 it + α4DX4 it + α5DX5 it + ß1X1 it

ß2X2 it + γ1 (X1) + γ2 (X2) + γ3 (X3) + γ4 (X4) + γ5 + µit

keterangan:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

Xit : vektor k-variabel independen dari unit ke-i & diamati di waktu ke-t

Di : variabel dummy (semu) untuk unit ke-i

εit : komponen eror yang diasumsikan harga mean 0 & variasi

homogennya

Setelah dilakukan metode estimasi ketiga model regresi panel data di atas,

maka untuk pemilihan model regresi yang terbaik, digunakan Uji Chow

dan Uji Hausman sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji Chow bertujuan untuk memilih model terbaik antara model

Common Effect dengan Fixed Effect Model. Nilai yang harus

Page 90: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

71

diperhatikan pada uji chow adalah nilai probabilitas dari F-Statistik.

Hipotesis yang digunakan dalam uji chow adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model (CEM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

(5%), maka tolak H0 yang berarti model fixed effect lebih baik

dibandingkan model common effect. Begitu pula sebaliknya jika nilai

probabilitas F- statistik lebih besar dari tingkat signifikasi (5%), maka

menerima H0 yang berarti model common effect lebih baik

dibandingkan model fixed effect. Dasar penolakan terhadap hipotesis

nol adalah dengan menggunakan F- statistik seperti yang dirumuskan

sebagai berikut:

C = 𝑅𝑅𝑆𝑆−𝑈𝑅𝑆𝑆/(𝑁−1)

𝑈𝑅𝑆𝑆/(𝑁𝑇−𝑁−𝐾)

Keterangan:

RRSS : Restricted Residual Sum Square (diperoleh dari estimasi data

panel dengan metode pooled least square).

URSS : Unrestricted Residual Sum Square (diperoleh dari estimasi

data panel dengan metode fixed effect).

N : Jumlah data cross section

T : Jumlah data time series

K : Jumlah variabel bebas

b. Uji Hausman

Uji Hausman bertujuan untuk memilih antara Fixed Effect Model

(FEM) atau Random Effect Model (REM). Nilai yang harus

diperhatikan pada uji hausman adalah nilai probabilitas dari Cross-

section Random. Hipotesis yang digunakan dalam uji hausman adalah

sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model (REM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Jika nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikasi

0.05 (5%), maka menolak H0 yang berarti model fixed effect lebih baik

dibandingkan model random effect. Begitu pula sebaliknya jika nilai

Page 91: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

72

probabilitas F-statistik lebih besar dari tingkat signifikasi (5%), maka

menerima H0 yang berarti model random effect lebih baik

dibandingkan model fixed effect. Adapun persamaan uji hausman

dapat ditulis sebagai berikut:

H=(βRE - βFE)1 (ΣFE – ΣRE)-1 (βRE – βFE)

Keterangan:

βRE : Random Effect Estimator

βFE : Fixed Effect Estimator

ΣFE : Matriks Kovarians Fixed Effect

ΣRE : Matriks Kovarians Random Effect

4. Pengujian Statistik

Pengujian statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen baik secara

bersama-sama maupun secara individu, serta berapa besar kemampuan

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam model.

Pengujian yang dimaksud meliputi Uji t, Uji F dan Uji Koefisien

Determinasi.

a. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2017:57).

Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai t hitung

variabel tersebut lebih besar dibanding t tabel (Suliyanto, 2011:45).

Keputusan menolak atau menerima H0 adalah sebagai berikut

(Widarjono, 2010:26) :

Hipotesis penelitian:

H0 : ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

Page 92: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

73

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah:

Jika t hitung > nilai t kritis (t tabel) maka H0 ditolak

Jika t hitung < nilai t kritis maka H0 diterimas

Selain melalui nilai t hitung, pengambilan keputusan juga dapat

dilakukan berdasarkan nilai probabilitas masing-masing variabel. Apabila

nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi

5%), maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap

variabel dependen, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada

0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah:

Jika Probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

Jika Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

b. Uji F

Uji F pada dasarnya digunakan untuk membuktikan apakah

variabel independen (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen

(Y) (Ghozali, 2017:56). Nilai F hitung digunakan untuk menguji

ketepatan model atau goodness of fit, apakah model yang masuk dalam

kriteria cocok (fit) atau tidak (Suliyanto, 2011:44). Jika nilai probabilitas

lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi 5%), maka variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05

maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : ß = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 93: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

74

Ha : ß ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara varibel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika Probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

Jika Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Menurut Ghozali (2017:55), uji koefisien determinasi bertujuan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Dengan kata lain, untuk melihat seberapa

besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat

yang dilihat melalui R². Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu. Koefisien determinasi (R²) memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi, dimana setiap

penambahan satu variabel bebas dan pengamatan dalam model akan

meningkatkan R² meskipun variabel yang dimasukkan itu tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantungnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka digunakan koefisien

determinasi yang disesuaikan yang dikenal dengan Adjusted R²

(Suliyanto, 2011:43). Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin

baik model yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti

semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari

variabel terikatnya. (Ghozali, 2009:177).

Menurut Sugiyono (2011:231), pengaruh tinggi rendahnya koefisien

determinasi dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Nilai Kekuatan Hubungan

0,00% - 0,199% Sangat Lemah

0,20% - 0,399% Lemah

0,40% - 0,599% Sedang

0,60% - 0,799% Kuat

0,80% - 1,000% Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2011:231)

Page 94: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

75

Meski demikian, perlu diingat adanya masalah regresi lancung.

Insukindro (1998) menekankan bahwa koefisien determinasi hanyalah

salah satu dan bukan satu-satunya kriteria memilih model yang baik.

Alasannya, bila suatu estimasi regresi linear menghasilkan koefisien

determinasi yang tinggi, tetapi tidak konsisten dengan teori ekonomika

yang dipilih oleh peneliti, atau tidak lolos dari uji asumsi klasik, maka

model tersebut bukanlah model penaksir yang baik (Ghozali, 2017:55).

5. Model Regresi Data Panel

Model regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Yit = β0i + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + μit

Dimana:

β0i : Konstanta model regresi pada unit observasi ke i

β1 – β4 : Koefisien regresi

μit : Standar error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Yit : Observasi jumlah pembiayaan dari unit ke-i dan diamati pada

periode waktu ke-t

X1it : Dana pihak ketiga pada unit observasi ke-i dan wkatu ke-t

X2it : Inflasi pada unit observasi ke-i dan wkatu ke-t

X3it : Suku bunga BI pada unit observasi ke-i dan wkatu ke-t

X4it : Nilai tukar pada unit observasi ke-i dan wkatu ke-t

X5it : NPF pada unit observasi ke-i dan wkatu ke-t

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:64), variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Perbedaan satuan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini seperti

inflasi (%), suku bunga Bank Indonesia (%) dan Non Performing Financing

(%) dalam bentuk rasio, serta nilai tukar (Rp), dana pihak ketiga (Rp) dan

pembiayaan (Rp) dalam bentuk nominal akan menyebabkan selisih angka yang

lebar. Oleh sebab itu, dilakukan penyesuaian atau penyederhanaan dengan

mentransformasikan data-data ke dalam bentuk log natural (Ln). Berikut

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian:

Page 95: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

76

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah. Menurut Karim (2010:463),

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

atau bagi hasil. Pembiayaan yang diberikan oleh bank merupakan salah satu

sumber pembiayaan bagi dunia usaha baik berupa investasi maupun

produksi, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi (Rivai, 2007:

109).

Data pembiayaan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah yang terdapat di website

resmi masing-masing BUS yang bersangkutan periode Maret 2013 sampai

dengan September 2017, dan dinyatakan dalam bentuk nominal Rupiah.

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dapat diformulasikan

sebagai berikut:

Total Pembiayaan = Pembiayaan Jual Beli + Pembiayaan Bagi Hasil +

Pembiayaan Sewa

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah varaiabel yang mempengaruhi variabel

dependen. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi Dana Pihak

Ketiga, inflasi, suku bunga BI, nilai tukar dan NPF.

a. Dana Pihak Ketiga (X1)

Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat,

dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah

tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah

maupun dalam mata uang asing (Rivai, 2007:413).

Menurut Kasmir (2005:37), Dana Pihak Ketiga adalah dana yang

dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat, yang terdiri dari

simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Dana Pihak

Page 96: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

77

Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang diandalkan oleh bank,

mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank

(Dendawijaya, 2005:49).

Akad-akad yang digunakan dalam kegiatan penghimpunan dana

bank antara lain simpanan giro (wadi’ah), simpanan tabungan (wadi’ah

dan mudharabah), dan simpanan deposito (mudharabah).

Data Dana Pihak Ketiga yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah yang

terdapat di website resmi masing-masing BUS yang bersangkutan, dan

dinyatakan dalam bentuk nominal Rupiah. Formula untuk mengetahui

Dana Pihak Ketiga adalah:

Dana Pihak Ketiga = Deposito + Giro + Tabungan

b. Inflasi (X2)

Sukirno (2011:14) mendefinisikan inflasi sebagai suatu proses

kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu

periode ke periode lainnya. Pohan (2008:35) mendefinisikan inflasi

sebagai kenaikan harga secara terus-menerus dan kenaikan harga yang

terjadi pada seluruh kelompok barang atau jasa. Indikator harga yang

biasa digunakan untuk menghitung inflasi di Indonesia adalah indikator

berdasarkan harga konsumen atau indeks harga konsumen (IHK).

IHK merupakan angka indeks menunjukkan pergerakan tingkat

harga dari sejumlah paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat

dalam periode tertentu. Data tingkat inflasi IHK yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh melalui Laporan Inflasi yang terdapat di website

resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) yang dinyatakan dalam bentuk

persentase. Menurut Sukirno (2011:14) formula untuk mengetahui inflasi

IHK adalah:

Inflasi IHK= (IHKt − IHKt−1)

IHKt−1 × 100%

Dimana,

IHKt = Indeks Harga Konsumen pada tahun t (periode ini)

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen pada tahun t-1 (periode lalu)

Page 97: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

78

c. Suku Bunga Bank Indonesia (X3)

Menurut Kasmir (2002:121), bunga dapat diartikan sebagai harga

yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang memiliki simpanan)

dengan yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank (nasabah yang

memperoleh pinjaman).

Menurut Bank Indonesia BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang

mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh

bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. dan diimplementasikan

pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui

pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk

mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional

kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar

Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). (www.bi.go.id, 2017)

Pergerakan di suku bunga PUAB diharapkan akan diikuti oleh

perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga

kredit perbankan. Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI

Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah

ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila

inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah

ditetapkan. (www.bi.go.id, 2017).

Data tingkat suku bunga BI yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh melalui Laporan Suku Bunga Bank Indonesia yang terdapat di

website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) yang dinyatakan dalam

bentuk persentase.

d. Nilai Tukar Rupiah (X4)

Rivai (2007:85) mendefinisikan nilai tukar sebagai harga relatif

suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar didasari dua

konsep, pertama, konsep nominal, merupakan konsep untuk mengukur

perbedaan harga mata uang yang menyatakan berapa jumlah mata uang

suatu negara yang diperlukan guna memperoleh sejumlah mata uang dari

negara lain. Kedua, konsep riil yang dipergunakan untuk mengukur daya

saing komoditi ekspor suatu negara di pasaran internasional (Halwani,

Page 98: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

79

2005:157). Nilai tukar atau yang biasanya dikenal dengan kurs dalam

makroekonomi memiliki pengaruh terhadap tingkat harga yang berlaku.

Data nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan kurs tengah Bank Indonesia. Data diperoleh

melalui Laporan Kurs Bank Indonesia yang terdapat di website resmi

Bank Indonesia (www.bi.go.id) dan dinyatakan dalam bentuk nominal

Rupiah. Perhitungan kurs tengah atas kurs jual dan kurs beli Bank

Indonesia, dapat diformulasikan dengan:

Kurs Tengah Bank Indonesia = (Kurs Jual + Kurs Beli)

2

e. Non Performing Financing (X5)

Menurut Ismail (2010:123), Non Performing Financing (NPF)

merupakan pembiayaan bermasalah yang telah disalurkan oleh bank, dan

nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau angsuran sesuai dengan

perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah. Pembiayaan

bermasalah banyak disebabkan karena analisis pembiayaan yang keliru

dan buruknya karakter nasabah (Rustam, 2013:58).

Semakin tinggi rasio NPF yang dimiliki oleh suatu bank,

menandakan semakin buruk kualitas pembiayaan bank yang

menyebabkan jumlah kredit/pembiayan bermasalah semakin besar,

dimana kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar pula (Muhammad, 2005:265). Sebagaimana kebijakan Bank

indonesia yang menetapkan tingkat Non Performing Financing yang

wajar adalah kurang dari atau sama dengan (≤) 5%, apabila suatu bank

memiliki rasio NPF yang melebihi 5% maka akan mempengaruhi

penilaian tingkat kesehatan dari bank yang bersangkutan.

Data Non Performing Financing yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh melalui Laporan Triwulan Bank Umum Syariah yang

terdapat di website resmi masing-masing BUS yang bersangkutan, dan

dinyatakan dalam bentuk persentase. Menurut Rustam (2013:320)

formula untuk mengetahui Non Performing Financing adalah:

Page 99: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

80

Rasio NPF = Pembiayaan (KL, D, M) x 100%

Total Pembiayaan

Untuk mempermudah dalam memahami operasional variabel

penelitian, berikut disajikan ringkasannya:

Tabel 3.6

Ringkasan Operasional Variabel Penelitian

No Variabel

Penelitian Deskripsi Rumus Sumber

1. Inflasi Inflasi merupakan

suatu proses kenaikan

harga-harga secara

umum yang berlaku

dalam suatu

perekonomian dari

suatu periode ke

periode lainnya.

(IHKt − IHKt−1)

IHKt−1 × 100

Sadono

Sukirno

(2011)

2. Suku Bunga

Bank

Indonesia

Suku bunga kebijakan

yang mencerminkan

sikap atau stance

kebijakan moneter

yang ditetapkan oleh

bank Indonesia dan

diumumkan kepada

publik.

Kebijakan BI Rate

ditetapkan Dewan

Gubernur BI setiap

rapat Dewan

Gubernur bulanan,

dinyatakan dalam

presentase (%)

www.bi.go.

id

3. Nilai Tukar Harga relatif suatu

mata uang terhadap

mata uang lainnya.

(Kurs Jual + Kurs Beli)

2

Veithzal

Rivai

(2007)

4. Non

Performing

Financing

Rasio pengukur

tingkat permasalahan

pembiayaan yang

dihadapi oleh bank.

Pembiayaan (KL, D, M)

Total Pembiayaan

B. Rianto

Rustam

(2013)

5. Dana Pihak

Ketiga

Simpanan-simpanan

nasabah pada bank

berupa giro, tabungan,

deposito dan bentuk

lain yang

dipersamakan dengan

itu.

DPK = Tabungan +

Deposito +

Giro

Veithzal

Rivai

(2007)

6. Pembiayaan Penyediaan uang atau

tagihan yang dapat

dipersamakan dengan

itu, berdasarkan

persetujuan atau

Pembiayaan Jual

Beli +

Pembiayaan

Bagi Hasil +

Pembiayaan Sewa

Adiwarman

Karim

(2010)

Page 100: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

81

No Variabel

Penelitian Deskripsi Rumus Sumber

kesepakatan antara

bank dengan pihak

lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan

uang atau tagihan

tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi

hasil.

Page 101: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

82

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1. Profil Bank Umum Syariah

Perkembangan Bank Umum Syariah yang menjadi objek dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

a. Bank Syariah Mandiri

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB

berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger

dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat

bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank

(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)

menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai

pemilik mayoritas baru BSB. (www.syariahmandiri.co.id)

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan

Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan

Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun

1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system). (www.syariahmandiri.co.id)

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional

menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan

Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga

kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank

Page 102: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

83

yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto,

SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Pengukuhan dan pengakuan

legal PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

(www.syariahmandiri.co.id)

b. Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani

1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan

operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992.

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim,

pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,

terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar

pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada

acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor,

diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut

menanam modal senilai Rp 106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank

syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa

maupun produk yang terus dikembangkan. Dalam upaya memperkuat

permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan

ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang

berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999

IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3

juta nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di

Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dar i

4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta

Page 103: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

84

95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank

syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala

Lumpur, Malaysia. (www.bankmuamalat.co.id).

c. Bank BNI Syariah

Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,

pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah

(UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang,

Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus

berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang

Pembantu (www.bankmuamalat.co.id).

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah, dan di dalam Corporate Plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan

akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (www.bnisyariah.co.id).

d. BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui

suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17

November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula

beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam (www.brisyariah.co.id).

Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT.

Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1

Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir

selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan

Page 104: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

85

Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.

Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset (www.brisyariah.co.id).

e. Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai

bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya

konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank

Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank

Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap

sejak 2005 hingga 2008 (www.syariahbukopin.co.id).

PT Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya bernama PT

Bank Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda, Kalimantan

Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 merupakan

bank umum yang memperolah Surat Keputusan Menteri Keuangan

nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang

Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan

Status Menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swansarindo

Internasional yang memperoleh kegiatan operasi berdasarkan surat

Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991

tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor

Bank (www.syariahbukopin.co.id).

Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Organisasi

Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo

Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang

memperoleh persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal

24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31

Januari 2003. Dalam perkembangannya kemudian PT Bank

Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT

Bank Bukopin, Tbk., maka pada tahun 2008 setelah memperolah izin

kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah

melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor

10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian

Page 105: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

86

Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank

Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia

Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif

beroperasi tanggal 9 Desember 2008 (www.syariahbukopin.co.id).

f. Bank BCA Syariah

Berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat

dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central

Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank

(Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah.

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat

Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris

Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang

perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB

menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat

Keputusannya No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010.

Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke

BCA Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki

oleh PT Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA

Finance. (www.bcasyariah.co.id).

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi

bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2

Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April

2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

(www.bcasyariah.co.id).

B. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut adalah deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian,

antara lain:

1. Deskripsi Pembiayaan

Pembiayaan merupakan penyediaan uang atau tagihan berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

Page 106: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

87

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil. (Karim, 2010:463). Pembiayaan perlu mendapat perhatian

khusus, karena kegiatan ini merupakan kegiatan utama bank untuk

memperoleh pendapatan dan laba. Berikut data jumlah pembiayaan

yang telah disalurkan oleh Bank Umum Syariah selama periode

penelitian:

Tabel 4.1 Pembiayaan Bank Umum Syariah

Periode Maret 2013 – September 2017 (dalam Jutaan)

2013 2014 2015 2016 2017

BSM

Triwulan 1 44737441 48067336 47413049 50567308 55214118

Triwulan 2 46795123 48725262 50255939 52520809 57854877

Triwulan 3 48093542 47432859 50405127 53047287 58503373

Triwulan 4 48723715 46066124 50893511 55388246 -

BMI

Triwulan 1 35269600 42386500 40851776 39877001 39650394

Triwulan 2 38089107 44529089 41399859 39696616 40655938

Triwulan 3 39713994 45657811 40919690 39790041 40994153

Triwulan 4 41779112 42938217 40735121 40050420 -

BNIS

Triwulan 1 8366904 13907000 15697752 18044641 21262433

Triwulan 2 9408658 13367876 16741370 18981364 22554704

Triwulan 3 10387077 13871888 16971124 19532253 22527133

Triwulan 4 11051094 14786638 17765096 20493609 -

BRIS

Triwulan 1 11731984 13708715 15172604 16893559 17982662

Triwulan 2 13034791 13997644 16071540 17855563 18524237

Triwulan 3 13454988 14435812 16469500 17740932 18657671

Triwulan 4 13921114 15416277 16660573 18035451 -

BKPS

Triwulan 1 2695038 3330654 3757505 4613652 4907827

Triwulan 2 2939668 3468014 3841601 4801737 5041931

Triwulan 3 3156901 3575538 4012790 4777897 4875805

Triwulan 4 3281598 3743891 4336201 4803895 -

BCAS

Triwulan 1 1036592 1504784 2382340 3050892 3489066

Triwulan 2 1102147 1587895 2554428 3208186 3884742

Triwulan 3 1262306 1754706 2660148 3396928 3935716

Triwulan 4 1421624 2132223 2975474 3462826 -

Page 107: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

88

2013 2014 2015 2016 2017

Rata-Rata 18810588 20849698 21706005 22942963 24473154

Minimum 1036592 1504784 2382340 3050892 3489066

Maksimum 48723715 48725262 50893511 55388246 58503373

Sumber: Laporan Keuangan Triwulan BUS, data diolah

Untuk mempermudah dalam melihat perkembangan jumlah pembiayaan

pada masing-masing BUS, maka data disajikan dalam bentuk grafik

sebagai berikut:

Grafik 4.1 Pembiayaan Bank Umum Syariah

Periode Maret 2013 – September 2017 (dalam Jutaan)

Sumber: Laporan Keuangan Triwulan BUS, data diolah

Berdasarkan Grafik 4.1, menunjukkan bahwa dari sisi volume,

penyaluran pembiayaan pada Bank Umum Syariah tergolong cukup

baik, karena secara rata-rata jumlahnya terus mengalami peningkatan.

Peningkatan volume pembiayaan bank syariah ini didorong oleh

meningkatnya permintaan pembiayaan untuk modal usaha dan kegiatan

konsumtif masyarakat.

Secara rata-rata, pembiayaan pada tahun 2017 adalah yang paling

besar diantara tahun-tahun lainnya yaitu Rp. 24,4 triliun. Penyaluran

pembiayaan yang paling rendah didapati oleh Bank BCA Syariah

sebesar Rp. 1,03 triliun pada triwulan ke-1 tahun 2013, sedangkan

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

2013

-1

2013

-3

2014

-1

2014

-3

2015

-1

2015

-3

2016

-1

2016

-3

2017

-1

2017

-3

BSM

BMI

BNIS

BRIS

BCAS

BSKP

Page 108: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

89

penyaluran pembiayaan yang paling tinggi didapati oleh Bank Syariah

Mandiri sebesar Rp. 58,50 triliun pada triwulan ke-3 tahun 2017.

Meski demikian, jika dilihat dari sisi pertumbuhan, pembiayaan

yang dilakukan bank syariah masih belum optimal karena mengalami

perlambatan. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan

pembiayaan bank syariah terutama di tahun 2014 dan 2015 hanya

mencapai 1,99% dan 3,56% yang menandakan bahwa secara

pertumbuhan perkembangan pembiayaan bank syariah kurang baik.

2. Deskripsi Dana Pihak Ketiga

Menurut Rivai (2007:413), Dana pihak ketiga adalah dana yang

diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,

perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain

baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Pada

sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini umumnya

merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi

bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat. Berikut data dana

pihak ketiga yang telah dihimpun oleh Bank Umum Syariah selama

periode penelitian:

Tabel 4.2 Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah

Periode Maret 2013 – September 2017 (dalam Jutaan)

BANK 2013 2014 2015 2016 2017

BSM

Triwulan 1 47619185 54510183 59198066 63160283 71035585

Triwulan 2 50529792 54652683 59164461 63792138 72299691

Triwulan 3 53649161 57071718 59707778 65977531 74750718

Triwulan 4 55767955 59820572 62112879 69949861 -

BMI

Triwulan 1 40056618 44580901 44037649 40984915 43401093

Triwulan 2 40780470 48832261 41770048 39890896 45355335

Triwulan 3 43531102 50268112 42380242 41073752 47314927

Triwulan 4 45022858 53496985 45077653 41919920 -

BNIS

BNIS

Triwulan 1 10683235 12613835 17422874 20918881 25810050

Triwulan 2 10386112 13509005 17321427 21834360 26665896

Triwulan 3 10960565 14932565 18930220 22766399 27633132

Triwulan 4 11488209 16246405 19322756 24233009 -

Page 109: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

90

BANK 2013 2014 2015 2016 2017

BRIS

Triwulan 1 13063951 13990979 17562001 20279023 23007023

Triwulan 2 13832170 15116605 17310457 20935807 23963433

Triwulan 3 13924879 15494505 18863643 21193544 25358456

Triwulan 4 14349712 16947388 20123656 22019067 -

BKPS

Triwulan 1 3079920 3428774 3915239 4977566 5354150

Triwulan 2 3204602 3372243 4061048 5199152 5634192

Triwulan 3 3352211 3449246 4337818 5427808 5786437

Triwulan 4 3272262 3994957 4756303 5442608 -

BCAS

Triwulan 1 1200456 1680808 2379674 3289035 4181277

Triwulan 2 1283684 1861348 2713701 3220980 4244930

Triwulan 3 1418684 1886345 2605729 3482054 4437294

Triwulan 4 1703049 2338709 3255154 3730531 -

Rata-Rata 20590035 23504047 24513770 26487463 29790757

Minimum 1200456 1680808 2379674 3220980 4181277

Maksimum 55767955 59820572 62112879 69949861 74750718

Sumber: Laporan Keuangan Triwulan BUS, data diolah

Untuk mempermudah dalam melihat perkembangan dana pihak ketiga

pada masing-masing BUS, disajikan dalam bentuk grafik sebagai

berikut:

Grafik 4.2 Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah

Periode Maret 2013 – September 2017 (dalam Jutaan)

Sumber: Laporan Keuangan Triwulan BUS 2013-2017

01000000020000000300000004000000050000000600000007000000080000000

2013

-1

201

3-3

201

4-1

201

4-3

201

5-1

201

5-3

201

6-1

201

6-3

201

7-1

201

7-3

BSM

BMI

BNIS

BRIS

BCAS

BSKP

Page 110: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

91

Berdasarkan Grafik 4.2, menunjukkan bahwa dari sisi volume,

penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum Syariah sudah

cukup baik karena jumlahnya terus mengalami peningkatan. Secara

rata-rata, Dana Pihak Ketiga pada tahun 2017 adalah yang paling besar

diantara tahun-tahun lainnya yaitu sebesar Rp. 29,7 triliun.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang paling rendah didapati oleh

Bank BCA Syariah sebesar Rp. 1,2 triliun pada triwulan ke-1 tahun

2013, sedangkan Dana Pihak Ketiga yang paling tinggi didapati oleh

Bank Syariah Mandiri sebesar Rp. 74,75 triliun pada triwulan ke-3

tahun 2017.

Meski demikian, jika dilihat dari sisi pertumbuhan, penghimpunan

Dana Pihak Ketiga yang dilakukan bank syariah masih belum optimal

karena mengalami perlambatan. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan,

pertumbuhan DPK bank syariah terus mengalami perlambatan sejak

tahun 2013, terlebih di tahun 2015 pertumbuhannya hanya mencapai

2,44%. Hal tersebut menandakan bahwa dari segi pertumbuhan, DPK

bank syariah belum begitu baik. Besarnya volume dana pihak ketiga

dapat dijadikan alat ukur akan kepercayaan masyarakat terhadap bank.

Semakin banyak dana yang dihimpun oleh bank, maka akan semakin

banyak pula dana yang dapat disalurkan oleh bank dalam bentuk

pembiayaan.

3. Deskripsi Inflasi

Menurut Sukirno (2011:14), inflasi adalah suatu proses kenaikan

harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode

ke periode lainnya. Pohan (2008:35) mendefinisikan inflasi sebagai

kenaikan harga secara terus-menerus dan kenaikan harga yang terjadi

pada seluruh kelompok barang atau jasa.

Di Indonesia, indikator harga yang paling sering digunakan dalam

menghitung inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Tingkat

inflasi setiap tahunnya berbeda-beda baik dari segi periode maupun

Page 111: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

92

wilayah. Inflasi yang tinggi akan menurunkan pendapatan riil

masyarakat.

Berikut adalah grafik perkembangan inflasi selama periode

pengamatan:

Grafik 4.3 Perkembangan Inflasi di Indonesia

Periode Maret 2013 - September 2017 (dalam %)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah.

Grafik 4.3 menunjukkan fluktuasi inflasi selama periode Maret

2013 sampai September 2017. Inflasi yang terjadi di Indonesia selama

periode pengamatan masih tergolong baik karena berada pada kategori

inflasi rendah (kurang dari 10%), sehingga masih dapat terkendali.

Inflasi terendah terjadi pada triwulan ke-3 (September) 2016 sebesar

3,02%, sementara inflasi tertinggi terjadi pada triwulan ke-3

(September) 2013 sebesar 8,60%.

4. Deskripsi Suku Bunga Bank Indonesia

Bank Indonesia mendefinisikan suku bunga BI sebagai suku bunga

kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter

yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.

Menurut Pohan (2008:7), tingkat bunga mempengaruhi masyarakat

dalam memilih bentuk kekayaan yang ingin dimilikinya, baik dalam

bentuk uang, financial assets, atau benda rill seperti rumah dan tanah,

mesin, barang dagangan dan lain sebagainya, dimana yang memberikan

tingkat bunga lebih tinggi akan diminati.

5.265.65

8.608.367.76

7.09

4.35

6.476.547.077.09

4.834.34

3.463.023.303.644.29

3.81

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

20

17

Q1

20

17

Q2

20

17

Q3

INFLASI

INFLASI

Page 112: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

93

Berikut adalah grafik perkembangan suku bunga Bank Indonesia

selama periode pengamatan:

Grafik 4.4

Perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia

Periode Maret 2013 - September 2017 (dalam %)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah.

Grafik 4.4 menunjukkan fluktuasi suku bunga Bank Indonesia

selama periode Maret 2013 – September 2017. Besaran suku bunga

Bank Indonesia disesuaikan dengan mempertimbangkan faktor-faktor

lain dalam perekonomian. Besaran suku bunga BI umumnya akan

dinaikkan oleh Bank Indonesia apabila inflasi ke depan yang

diperkirakan akan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Begitupun

sebaliknya, Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga BI apabila

inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah

ditetapkan.

Suku bunga BI terendah terjadi pada triwulan ke-3 (September)

2017 sebesar 4,50%. Suku bunga BI tertinggi terjadi pada triwulan ke-4

(Desember) 2014 sebesar 7.67%. Penurunan dan peningkatan suku

bunga ini masih tergolong baik, karena selain dengan

mempertimbangkan faktor-faktor dalam perekonomian (seperti jumlah

uang beredar), besaran suku bunga BI ini juga dijadikan langkah untuk

5.755.83

6.757.427.507.507.507.677.587.507.507.50

7.006.67

5.58

4.754.754.754.50

0.001.002.003.004.005.006.007.008.009.00

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

20

17

Q1

20

17

Q2

20

17

Q3

BI RATE

BI RATE

Page 113: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

94

mencegah terjadinya gejolak ekonomi serta mencapai sasaran inflasi

yang ditetapkan.

Bagi bank syariah, kegiatan pembiayaan seharusnya diuntungkan

saat suku bunga BI tinggi. Hal tersebut dikarenakan margin bank

syariah dalam produk pembiayaan dapat bersaing dengan suku bunga

kredit bank konvensional.

5. Deskripsi Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Nilai tukar adalah harga relatif suatu mata uang terhadap mata uang

lainnya (Rivai, 2007:85). Nilai Tukar dalam penelitian ini yaitu nilai

tukar/kurs Rupiah terhadap Dollar AS dengan menggunakan kurs

tengah Bank Indonesia. Berikut adalah grafik perkembangan nilai

tukar/kurs Rupiah terhadap Dollar AS selama periode pengamatan:

Grafik 4.5

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah (IDR/US$)

Periode Maret 2013- September 2017 (dalam Rupiah)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah.

Grafik 4.5 di atas menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar

Rupiah terhadap US Dollar tergolong kurang baik, karena cenderung

mengalami depresiasi (penurunan nilai). Melemahnya kurs Rupiah akan

mempengaruhi harga barang-barang terutama yang berkaitan dengan

kegiatan ekpor dan impor.

0.00

5000.00

10000.00

15000.00

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

20

17

Q1

20

17

Q2

20

17

Q3

KURS

KURS

Page 114: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

95

Kurs terendah berada pada triwulan ke-1 (Maret) 2013 yakni

sebesar Rp. 9.695, sedangkan kurs tertiggi berada pada triwulan ke-3

(September) 2015 yakni sebesar Rp. 14.055.

6. Deskripsi Non Performing Financing

Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan

bermasalah yang telah disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat

melakukan pembayaran atau angsuran sesuai dengan perjanjian yang

telah ditandatangani oleh bank dan nasabah (Ismail, 2010:123).

Pembiayaan bermasalah banyak disebabkan karena analisis pembiayaan

yang keliru dan buruknya karakter nasabah (Rustam, 2013:58).

Semakin tinggi NPF, menandakan semakin buruk kualitas

pembiayaan bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar, dan memungkinkan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar (Muhammad, 2005:265). Berikut data rasio

Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah pada Bank

Umum Syariah selama periode penelitian:

Tabel 4.3

Non Performing Financing Bank Umum Syariah

Periode Maret 2013 – September 2017 (dalam persentase)

BANK 2013 2014 2015 2016 2017

BSM

Triwulan 1 3,44 4,88 6,81 4,32 3,16

Triwulan 2 2,90 6,46 6,67 3,74 3,23

Triwulan 3 3,40 6,76 6,89 3,63 3,12

Triwulan 4 4,32 6,84 6,06 3,13 -

BMI

Triwulan 1 0,97 1,22 1,20 4,33 2,92

Triwulan 2 1,54 1,11 1,30 4,61 2,92

Triwulan 3 1,49 1,11 1,32 1,93 3,07

Triwulan 4 1,37 1,27 1,43 1,40 -

BNIS

Triwulan 1 2,13 1,96 2,22 1,59 1,63

Triwulan 2 2,11 1,99 2,42 1,50 1,76

Triwulan 3 2,06 1,99 2,54 1,41 1,72

Triwulan 4 1,86 1,86 2,53 1,50 -

BRIS Triwulan 1 3,04 4,04 4,96 3,90 3,33

Page 115: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

96

BANK 2013 2014 2015 2016 2017

BRIS

Triwulan 2 2,89 4,38 5,31 3,83 3,50

Triwulan 3 2,98 4,79 4,90 3,89 4,02

Triwulan 4 4,06 4,60 4,86 3,19 -

BKPS

Triwulan 1 4,28 3,97 4,52 2,89 2,22

Triwulan 2 4,03 3,86 3,03 2,88 2,80

Triwulan 3 3,86 3,81 3,01 2,59 2,59

Triwulan 4 3,68 3,34 2,99 3,17 -

BCAS

Triwulan 1 0,09 0,15 0,92 0,40 0,17

Triwulan 2 0,01 0,14 0,60 0,47 0,18

Triwulan 3 0,07 0,14 0,59 0,33 0,20

Triwulan 4 0,10 0,12 0,70 0,21 -

Rata-Rata 2,36 2,95 3,24 2,54 2,36

Minimum 0,01 0,12 0,59 0,21 0,17

Maksimum 4,32 6,84 6,89 4,61 4,02

Sumber: Laporan Keuangan Triwulan BUS, data diolah

Untuk mempermudah dalam melihat perkembangan Non Performing

Financing pada masing-masing BUS, maka disajikan dalam bentuk

grafik sebagai berikut:

Grafik 4.6

Perkembangan Non Performing Financing BUS

Periode Maret 2013 – September 2017

Sumber: Laporan Keuangan BUS, data diolah

0

1

2

3

4

5

6

7

20

13

-1

20

13

-2

20

13

-3

20

13

-4

20

14

-1

20

14

-2

20

14

-3

20

14

-4

20

15

-1

20

15

-2

20

15

-3

20

15

-4

20

16

-1

20

16

-2

20

16

-3

20

16

-4

20

17

-1

20

17

-2

20

17

-3

BSM

BMI

BNIS

BRIS

BCAS

BSKP

Page 116: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

97

Grafik 4.6 menunjukkan pergerakan rasio pembiayaan bermasalah

pada Bank Umum Syariah yang mengalami fluktuasi setiap periodenya.

Nilai NPF Bank Umum Syariah di Indonesia tergolong cukup baik

karena berada pada rentang 2% sampai 8%. Jika dilihat dari rata-rata,

NPF BUS yang rendah menandakan bahwa kondisi Bank Umum

Syariah sehat atas risiko pembiayaan bermasalah.

Bank Syariah Mandiri sebagai BUS dengan total aset, jumlah DPK

dan jumlah pembiayaan terbesar memiliki rasio NPF tertinggi sebesar

6,89% pada triwulan ke-4 tahun 2014. Sementara rasio NPF terendah

dimiliki oleh Bank BCA Syariah sebesar 0,01% pada triwulan ke-2

tahun 2013.

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder dalam bentuk data panel (terdiri dari data time series dan cross

section) periode Maret 2013 sampai dengan September 2017. Variabel

dependen yang digunakan adalah jumlah pembiayaan, sementara variabel

independen meliputi dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga Bank

Indonesia, nilai tukar rupiah (IDR/US$) dan Non Performing Financing.

Dikarenakan data-data dalam penelitian memiliki satuan yang

berbeda dimana inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan Non Performing

Financing dalam bentuk rasio, sementara nilai tukar, DPK dan

pembiayaan dalam bentuk nominal, maka data tersebut distandarkan

dengan mentransformasikannya ke dalam bentuk Log Natural (Ln).

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian guna mengetahui apakah model

regresi yang digunakan benar-benar menunjukkan hubungan yang

signifikan dan representatif. Menurut Ghozali (2017:54), apabila

pengujian asumsi klasik terpenuhi, maka berdasarkan teorema Gauss-

Morkov, metode estimasi ordinary least square akan menghasilkan

unbiased linear estimator (estimator linier tidak bias) dan memiliki

varian minimum atau sering disebut dengan BLUE (Best Linear

Page 117: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

98

Unbiased Estimator). Hal tersebut menandakan bahwa model regresi

tidak mengandung masalah.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal

atau tidak (Suliyanto,2011:69). Pada uji t dan uji F mengasumsikan

nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini tidak

terpenuhi maka hasil pengujian statistik menjadi tidak valid terutama

apabila ukuran sampel kecil (Ghozali, 2013:65). Uji normalitas dapat

dilakukan dengan melihat nilai probabilitas dari Jarque-Bera.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah

sebagai berikut:

Bila probabilitas Jarque-Bera > 0.05 → Terdistribusi normal

Bila probabilitas Jarque-Bera < 0.05 → Tidak terdistribusi normal

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Gambar 4.1 menunjukkan

nilai probabilitas Jarque-Bera sebesar 0.976942. Nilai tersebut lebih

besar dari 0,05. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa

secara keseluruhan data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Adapun yang diharapkan pada

model regresi adalah homokedastisitas yaitu varian variabel pada

0

2

4

6

8

10

12

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: Residuals

Sample 1 114

Observations 114

Mean -7.19e-16

Median 0.001464

Maximum 0.176465

Minimum -0.153021

Std. Dev. 0.062533

Skewness 0.049545

Kurtosis 3.001859

Jarque-Bera 0.046655

Probability 0.976942

Page 118: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

99

model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) (Suliyanto,

2011:95) Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara mendeteksi gejala heteroskedastisitas

dilakukan dengan uji White, yaitu dengan membandingkan nilai

probabilitas Obs *R-square dengan tingkat signifikansi yang

ditentukan (𝛼 = 5% = 0.05).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas

adalah sebagai berikut:

Bila probabilitas Obs*R-square lebih besar (>) 0.05 → Tidak

terdapat heteroskedastisitas

Bila probabilitas Obs*R-square lebih kecil (<) 0.05 → Terdapat

heteroskedastisitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.4, terlihat

bahwa nilai probabilitas Obs*R-square sebesar 0.6655, dimana nilai

tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas atau tidak (Suliyanto, 2011:81). Ada atau

tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai koefisien

korelasi antar variabel independen. Apabila nilai koefisien korelasi

lebih besar dari 0.80 menandakan bahwa multikolinearitas

merupakan masalah serius (Ghozali, 2017:73). Sebaliknya, nilai

Heteroskedasticity Test: White

Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 0.628692 Prob. F(5,108) 0.6782

Obs*R-squared 3.224253 Prob. Chi-Square(5) 0.6655

Scaled explained SS 2.896479 Prob. Chi-Square(5) 0.7159

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:15

Sample: 1 114

Included observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.14E-05 0.027326 0.002246 0.9982

DPK^2 2.15E-05 1.42E-05 1.510955 0.1337

INFLASI^2 -0.000210 0.000737 -0.284963 0.7762

BIRATE^2 0.000202 0.001085 0.185828 0.8529

KURS^2 -3.01E-05 0.000305 -0.098833 0.9215

NPF^2 0.000301 0.000245 1.230577 0.2212

R-squared 0.028283 Mean dependent var 0.003876

Adjusted R-squared -0.016704 S.D. dependent var 0.005508

S.E. of regression 0.005554 Akaike info criterion -7.497336

Sum squared resid 0.003332 Schwarz criterion -7.353325

Log likelihood 433.3481 Hannan-Quinn criter. -7.438890

F-statistic 0.628692 Durbin-Watson stat 1.476915

Prob(F-statistic) 0.678214

Page 119: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

100

koefisien korelasi yang lebih kecil dari 0.80 menandakan bahwa

model terbebas dari multikolinearitas.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas adalah

sebagai berikut:

Bila nilai koefisien korelasi > 0.80 → Terdapat multikolinearitas

Bila nilai koefisien korelasi < 0.80 → Tidak ada multikolinearitas

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.5,

menunjukkan bahwa semua nilai koefisien korelasi antar variabel

independen lebih kecil dari 0.80. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa model telah terbebas dari masalah multikolinearitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antarkesalahan pengganggu

(residual) pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013:137). Ada atau tidaknya gejala

autokorelasi dapat dilihat melalui metode Durbin Watson dengan

memperhatikan nilai dw pada model. Dasar pengambilan keputusan

uji Durbin Watson adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Durbin Watsond test : Pengambilan Keputusan

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif Tolak 0 < d < dL

Tidak ada autokorelasi positif

No decision dL ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi

negative Tolak 4- dL < d < 4

Tidak ada autokorelasi No decision 4-du ≤ d ≤ 4-dL

DPK INFLASI BIRATE KURS NPF

DPK 1 -0.1249580... -0.0941997... 0.14356083... 0.58402936...

INFLASI -0.1249580... 1 0.68023124... -0.3956920... -0.0027141...

BIRATE -0.0941997... 0.68023124... 1 -0.0853984... 0.08057907...

KURS 0.14356083... -0.3956920... -0.0853984... 1 0.13648125...

NPF 0.58402936... -0.0027141... 0.08057907... 0.13648125... 1

Page 120: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

101

Hipotesis Nol Keputusan Jika

negative

Tidak ada autokorelasi positif atau negatif

Tidak ditolak du < d < 4- du

Sumber: Imam Ghozali (2017:122)

Berdasarkan tabel di atas, apabila nilai dw terletak diantara batas

atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka model terbebas dari

masalah autokorelasi, demikian sebaliknya. Untuk significant level

sebesar 5% dengan jumlah pengamatan sebanyak 114 (n = 114), dan

jumlah variabel bebas sebanyak 5 variabel (k = 5) diperoleh nilai

tabel DW sebesar dl 1.6042 dan du 1.7869.

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa nilai durbin

watson yang diperoleh sebesar 0.7502, dimana nilai tersebut tidak

berada di antara du 1.7869 dan 4-du 2.2131. Oleh karena itu, dapat

ditarik kesimpulan bahwa dalam model tedapat masalah

autokorelasi.

Menururt Ghozali (2017:133), untuk koreksi autokorelasi

peneliti dapat menggunakan metode Cochrane-Orcutt. Metode ini

Dependent Variable: PYD

Method: Least Squares

Date: 07/03/18 Time: 11:45

Sample: 1 114

Included observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.428281 0.618878 0.692029 0.4904

DPK 0.977200 0.006362 153.5896 0.0000

INFLASI 0.013983 0.028215 0.495594 0.6212

BIRATE 0.130390 0.045334 2.876213 0.0049

KURS -0.045866 0.064919 -0.706516 0.4814

NPF 0.006124 0.006451 0.949405 0.3445

R-squared 0.997101 Mean dependent var 16.36576

Adjusted R-squared 0.996967 S.D. dependent var 1.161505

S.E. of regression 0.063964 Akaike info criterion -2.609791

Sum squared resid 0.441873 Schwarz criterion -2.465780

Log likelihood 154.7581 Hannan-Quinn criter. -2.551345

F-statistic 7430.468 Durbin-Watson stat 0.750272

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 121: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

102

menggunakan nilai estimasi residual et untuk menghitung 𝜌.

Perhitungan dilakukan dengan cara iterasi sampai diperoleh nilai 𝜌

yang tidak mengandung masalah autokorelasi (Winarno, 2015:5.39).

Tabel 4.8

Hasil Uji Perbaikan Autokorelasi Cochrane-Orcutt

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perbaikan autokorelasi dengan

metode Cochrane-Orcutt, diperoleh nilai dw sebesar 2.1359, dimana

nilai tersebut berada di antara du 1.7869 dan 4-du 2.2131 (1.7869 <

2.1359 < 2.2131). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa

model telah terbebas dari masalah autokorelasi.

2. Uji Stasioneritas

Sebelum melakukan estimasi pada model penelitian, terlebih

dahulu dilakukan pengujian stasioneritas pada masing-masing variabel

dalam model. Regresi yang menggunakan data yang tidak staisoner

biasanya mengarah kepada regresi lancung (spurious regression),

Dependent Variable: PYD

Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)

Date: 07/01/18 Time: 12:18

Sample: 1 114

Included observations: 114

Convergence achieved after 7 iterations

Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.550339 0.542464 1.014518 0.3126

DPK 0.969573 0.012129 79.93910 0.0000

INFLASI 0.001268 0.027570 0.046008 0.9634

BIRATE 0.106990 0.069861 1.531459 0.1286

KURS -0.039382 0.058228 -0.676345 0.5003

NPF 0.017390 0.011763 1.478290 0.1423

AR(1) 0.650138 0.072951 8.911954 0.0000

SIGMASQ 0.002311 0.000289 7.981794 0.0000

R-squared 0.998272 Mean dependent var 16.36576

Adjusted R-squared 0.998158 S.D. dependent var 1.161505

S.E. of regression 0.049849 Akaike info criterion -3.087212

Sum squared resid 0.263405 Schwarz criterion -2.895198

Log likelihood 183.9711 Hannan-Quinn criter. -3.009285

F-statistic 8748.885 Durbin-Watson stat 2.135938

Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .65

Page 122: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

103

dimana terjadi nilai R2 yang tinggi, namun keterkaitan antarvariabel

akan rendah (Ghozali, 2017:346)

Uji stasioner dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji Akar Unit

(Unit Root Test) menggunakan uji ADF (Augmented Dickey Fuller).

Ketentuan yang harus dipenuhi adalah nilai statistik ADF harus lebih

besar dari nilai kritis t-statistik pada tingkat level, First Difference,

ataupun pada tingkat Second Difference. Selain itu, cara yang cukup

cepat adalah dengan melihat nilai probabilitasnya, apabila nilai

probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 (untuk tingkat keyakinan 5%)

maka data telah stasioner. (Winarno, 2015:11.6).

Tabel 4.9

Uji Stationeritas Augmented Dickey-Fuller Tingkat Level

ADF Test Statistic (Level)

No Variabel ADF t-

statistic Probabilitas t-statistic Ket

1 DPK -1.2730 0.8893 -3.4500 Tidak Stationer

2 Inflasi -10.1298 0.0000 -3.4549 Stationer

3 BI Rate -11.0868 0.0000 -3.4549 Stationer

4 Kurs -7.4484 0.0000 -3.4536 Stationer

5 NPF -2.8249 0.1916 -3.4500 Tidak Stationer

6 PYD -1.3138 0.8794 -3.4500 Tidak Stationer

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji akar unit Augmented Dickey-Fuller

pada tingkat level, menunjukkan bahwa variabel inflasi, suku bunga BI

dan nilai tukar bersifat stasioner, sementara tiga variabel lain yaitu

variabel NPF, dana pihak ketiga dan pembiayaan belum stasioner. Hal ini

ditunjukkan oleh probabilitas ketiga variabel tersebut yang lebih besar

dari 0,05 (untuk tingkat keyakinan 5%), serta nilai ADF t-statistik yang

lebih kecil dari nilai kritis t-statistik. Oleh karena itu, maka akan

dilakukan pengujian kembali pada tingkat First Difference.

Tabel 4.10

Uji Stationeritas Augmented Dickey-Fuller Tingkat First Difference

ADF Test Statistic (First Difference)

No Variabel ADF t-

statistic Probabilitas t-statistic Ket

1 DPK -10.6205 0.0000 -3.4504 Stationer

Page 123: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

104

ADF Test Statistic (First Difference)

No Variabel ADF t-

statistic Probabilitas t-statistic Ket

2 Inflasi -4.6733 0.0013 -3.4519 Stationer

3 BI Rate -12.8360 0.0000 -3.4553 Stationer

4 Kurs -8.8525 0.0000 -3.4508 Stationer

5 NPF -9.0966 0.0000 -3.4508 Stationer

6 PYD -10.6867 0.0000 -3.4504 Stationer

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil uji akar unit Augmented Dickey-Fuller

pada tingkat first difference, menunjukkan bahwa semua variabel sudah

stationer. Hal ini ditunjukkan oleh probabilitas semua variabel yang lebih

kecil dari 0,05, serta nilai ADF t-statistik yang lebih besar dari nilai kritis

t-statistiknya sehingga data dalam penelitian ini terintegrasi pada tingkat

first difference.

3. Estimasi Model Regresi Data Panel

Dalam menganalisis model data panel, dapat dilakukan dengan tiga

pendekatan, yaitu dengan Common Effect Model (CEM), Fixed Effect

Model (FEM) dan Random Effect Model (REM).

a. Model Common Effect

Langkah pertama dalam menganalisis model data panel adalah

dengan melakukan pengolahan data menggunakan pendekatan Common

Effect Model (CEM) dengan menggabungkan (pooled) seluruh data time

series dan cross section.

Pada awalnya, jumlah data yang digunakan dalam penelitian yaitu

sebanyak 114 data. Namun, setelah dilakukan uji stasioneritas

Augmented Dickey-Fuller menggunakan Eviews 10, hasil output

menunjukkan bahwa terdapat enam data yang dihilangkan, sehingga

jumlah data setelah distasioneritaskan menjadi 108 data. Kemudian, 108

data tersebutlah yang digunakan dalam penelitian ini karena telah

memenuhi asumsi stasioneritas (tidak terdapat spurious regression).

Hasil pengolahan regresi data panel menggunakan program Eviews

10 adalah sebagai berikut:

Page 124: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

105

Tabel 4.11

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

b. Model Fixed Effect

Langkah kedua dilakukan pengolahan data menggunakan

pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Hasil pengolahan menggunakan

program Eviews 10 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:07

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.024178 0.006092 3.969084 0.0001

DDPK? 0.341812 0.071496 4.780854 0.0000

DINFLASI? 0.005345 0.019516 0.273889 0.7847

DBIRATE? 0.126684 0.070175 1.805274 0.0740

DKURS? -0.034504 0.160498 -0.214984 0.8302

DNPF? 0.011637 0.009099 1.278965 0.2038

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.216123 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.039419 Akaike info criterion -3.575204

Sum squared resid 0.158490 Schwarz criterion -3.426196

Log likelihood 199.0610 Hannan-Quinn criter. -3.514787

F-statistic 6.900192 Durbin-Watson stat 1.734080

Prob(F-statistic) 0.000014

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 125: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

106

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

c. Uji Chow

Langkah berikutnya dilakukan pengujian untuk memilih model

data panel yang akan digunakan. Untuk memilih antara model common

effect dan fixed effect dilakukan dengan Uji Chow. Dasar pengambilan

keputusannya yaitu jika probabilitas F statistik > 0,05 maka model yang

terpilih adalah model common effect. Begitupun sebaliknya, jika

probabilitas F statistik < 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed

effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji Chow sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model (CEM)

Ha : Fixed Effect Model (FEM)

Tabel 4.13

Hasil Uji Chow

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: POOL011

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.206822 (5,97) 0.0003

Cross-section Chi-square 25.677071 5 0.0001

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: DPYD?

Method: Panel Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:09

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.024178 0.006092 3.969084 0.0001

DDPK? 0.341812 0.071496 4.780854 0.0000

DINFLASI? 0.005345 0.019516 0.273889 0.7847

DBIRATE? 0.126684 0.070175 1.805274 0.0740

DKURS? -0.034504 0.160498 -0.214984 0.8302

DNPF? 0.011637 0.009099 1.278965 0.2038

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.216123 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.039419 Akaike info criterion -3.575204

Sum squared resid 0.158490 Schwarz criterion -3.426196

Log likelihood 199.0610 Hannan-Quinn criter. -3.514787

F-statistic 6.900192 Durbin-Watson stat 1.734080

Prob(F-statistic) 0.000014

Page 126: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

107

Nilai probabilitas F statistic yang didapat adalah 0.0003, sehingga

kesimpulan yang diambil yaitu menolak H0. Dengan demikian, model

data panel yang tepat antara Common Effect Model (CEM) dengan

Fixed Effect Model (FEM) adalah Fixed Effect Model (FEM).

d. Model Random Effect

Setelah dilakukannya uji chow, langkah berikutnya adalah melakukan

pengolahan data dengan pendekatan Random Effect Model. Hasil

pengolahan menggunakan program Eviews 10 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/02/18 Time: 02:09

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.024178 0.005546 4.359162 0.0000

DDPK? 0.341812 0.065098 5.250711 0.0000

DINFLASI? 0.005345 0.017770 0.300807 0.7642

DBIRATE? 0.126684 0.063895 1.982695 0.0501

DKURS? -0.034504 0.146136 -0.236113 0.8138

DNPF? 0.011637 0.008284 1.404661 0.1632

Random Effects (Cross)

_BSM--C 0.000000

_BMI--C 0.000000

_BNIS--C 0.000000

_BRIS--C 0.000000

_BKPS--C 0.000000

_BCAS--C 0.000000

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 0.035891 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.216123 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.039419 Sum squared resid 0.158490

F-statistic 6.900192 Durbin-Watson stat 1.734080

Prob(F-statistic) 0.000014

Unweighted Statistics

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Sum squared resid 0.158490 Durbin-Watson stat 1.734080

Page 127: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

108

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

e. Uji Hausman

Langkah berikutnya dilakukan pengujian untuk memilih model data

panel yang akan digunakan. Untuk memilih model terbaik antara fixed

effect dan random effect dilakukan dengan Uji Hausman. Dasar

pengambilan keputusannya adalah:

Bila probabilitas cross-section random > 0,05 → randomn effect

Bila probabilitas cross-section random < 0,05 → fixed effect

Hasil pengolahan menggunakan program Eviews 10 adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Hausman

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Hasil uji Hausman pada Tabel 4.15 menunjukkan nilai probabilitas

cross-section random adalah 1,0000 dimana nilai tersebut lebih besar

dari tingkat signifikansi α = 5% = 0,05. Meski demikian, hasil uji

tersebut menyatakan bahwa uji variansi cross section tidaklah valid

sehingga statistik Hausman otomatis menjadi nol.

Menurut Yazid (2014:383), hasil tersebut menunjukkan bahwa

model tidak efisien untuk perhitungan uji Hausman sehingga tidak ada

pengaruh bukti Random Effect Model (REM) terhadap variabel. Hal

tersebut mengindikasikan terdapat korelasi antara variabel bebas

dengan komponen error.

Jika komponen error individu dan satu atau lebih bebasnya

berkorelasi, maka estimasi dengan Random Effect Model (REM) akan

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/02/18 Time: 02:09

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.024178 0.005546 4.359162 0.0000

DDPK? 0.341812 0.065098 5.250711 0.0000

DINFLASI? 0.005345 0.017770 0.300807 0.7642

DBIRATE? 0.126684 0.063895 1.982695 0.0501

DKURS? -0.034504 0.146136 -0.236113 0.8138

DNPF? 0.011637 0.008284 1.404661 0.1632

Random Effects (Cross)

_BSM--C 0.000000

_BMI--C 0.000000

_BNIS--C 0.000000

_BRIS--C 0.000000

_BKPS--C 0.000000

_BCAS--C 0.000000

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 0.035891 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.216123 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.039419 Sum squared resid 0.158490

F-statistic 6.900192 Durbin-Watson stat 1.734080

Prob(F-statistic) 0.000014

Unweighted Statistics

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Sum squared resid 0.158490 Durbin-Watson stat 1.734080

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: POOL011

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 5 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

** WARNING: estimated cross-section random effects variance is zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DDPK? 0.210709 0.341812 0.000715 0.0000

DINFLASI? 0.008574 0.005345 0.000000 0.0000

DBIRATE? 0.142509 0.126684 0.000010 0.0000

DKURS? -0.055635 -0.034504 0.000020 0.0000

DNPF? 0.010618 0.011637 0.000000 0.0854

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: DPYD?

Method: Panel Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:09

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 128: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

109

bias, sedangkan yang diperoleh dari Fixed Effect Model (FEM) tidak

bias (Gujarati dan Porter, 2009:606). Dengan demikian, model random

tidak dapat digunakan, sehingga model terbaik yang terpilih dalam

penelitian ini adalah Fixed Effect Model (FEM).

4. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji estimasi model yang telah dilakukan, model fixed

effect terpilih sebagai model yang akan digunakan dalam pengujian

statistik yang terdiri dari Uji t, Uji F dan koefisien determinasi.

a. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia,

Nilai Tukar Rupiah dan Non Performing Financing terhadap

Jumlah Pembiayaan Bank Umum Syariah Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau Uji Parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independen (dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga Bank

Indonesia, nilai tukar dan Non Performing Financing) secara parsial

terhadap variabel dependen jumlah pembiayaan.

Pengaruh secara parsial dapat diketahui dengan melihat dan

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, serta nilai probabilitas

dari masing-masing variabel. Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

dan Ha diterima sehingga disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan, apabila

probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji t

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 129: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

110

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Hipotesis:

H0 : Variabel Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing tidak

berpengaruh secara parsial terhadap jumlah pembiayaan.

Ha : Variabel Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing berpengaruh

secara parsial terhadap jumlah pembiayaan.

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1) Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient Dana Pihak Ketiga sebesar 0.210709

menunjukkan bahwa arah hubungan positif. Probabilitas DPK

sebesar 0.0035 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 130: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

111

demikian, dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan.

2) Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient inflasi sebesar 0.008574 menunjukkan

bahwa arah hubungan positif. Probabilitas inflasi sebesar 0.6308 >

0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap jumlah pembiayaan.

3) Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient suku bunga BI sebesar 0.142509

menunjukkan bahwa arah hubungan positif. Probabilitas suku bunga

BI sebesar 0.0282 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suku bunga BI memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan.

4) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient nilai tukar sebesar -0.055635

menunjukkan bahwa arah hubungan negatif. Probabilitas nilai tukar

sebesar 0.7044 > 0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai tukar tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan.

5) Pengaruh Non Performing Financing terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel di atas

menunjukkan nilai coefficient NPF sebesar 0.010618 menunjukkan

bahwa arah hubungan positif. Probabilitas NPF sebesar 0.2042 >

0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa NPF tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap jumlah pembiayaan.

Page 131: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

112

b. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia,

Nilai Tukar Rupiah dan Non Performing Financing terhadap

Jumlah Pembiayaan Bank Umum Syariah Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau Uji Simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independen (dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga Bank

Indonesia, nilai tukar dan Non Performing Financing) secara bersama-

sama terhadap variabel dependen jumlah pembiayaan.

Pengaruh secara simultan dapat diketahui dengan melihat nilai

probabilitas F-statistik. Jika probabilitas F-statistik < 0.05 maka H0

ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Begitupun sebaliknya, apabila probabilitas > 0.05 maka H0

diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

secara simultan. Uji hipotesis secara simultan dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji F

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Hipotesis:

H0 : Variabel Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing tidak

berpengaruh secara simultan terhadap jumlah pembiayaan.

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 132: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

113

Ha : Variabel Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia,

nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing berpengaruh

secara simultan terhadap jumlah pembiayaan.

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.17, nilai probabilitas F sebesar

0.0000, dimana nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga, inflasi, suku bunga

Bank Indonesia, nilai tukar rupiah dan Non Performing Financing

memiliki pengaruh secara simultan terhadap jumlah pembiayaan.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Semakin

tinggi koefisien determinasi maka semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variabel terikat (Ghozali, 2017:55).

Tabel 4.18

Hasil Uji Adjusted R2

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Nilai Adjusted R Square yang diperoleh pada model sebesar 0.3501

atau 35,01%. Hal tersebut menandakan bahwa variabel Dana Pihak

Ketiga, inflasi, suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar rupiah dan Non

Performing Financing dapat menjelaskan variabel pembiayaan sebesar

35,01%, sedangkan sisanya sebesar 64,99% (100% - 35,01% = 64,99%)

dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian seperti faktor internal

bank (FDR, BOPO, CAR, ROA, dll) dan faktor eksternal bank (jumlah

uang beredar, produk domestik bruto, dll).

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 133: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

114

5. Model Regresi Data Panel

Tabel 4.19 Hasil Regresi Data Panel

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan model regresi antara

variabel dependen (pembiayaan) dan variabel independen yang

berpengaruh secara signifikan (DPK dan suku bunga BI) sebagai

berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β3X3it + μit

Berdasarkan persamaan tersebut, maka membentuk persamaan utuh

yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

Pembiayaan = 0.029900 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

a) Konstanta sebesar 0.029900 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 134: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

115

periode t adalah konstan, maka nilai pembiayaan adalah 0.029900.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa hubungan variabel independen

(DPK dan suku bunga BI) berpengaruh positif terhadap jumlah

pembiayaan.

b) Koefisien sebesar 0.210709 menunjukkan bahwa apabila nilai DPK

pada observasi ke i dan ke periode t naik sebesar 1%, maka akan

meningkatkan nilai pembiayaan pada observasi ke i dan ke periode t

sebesar 0.210709. Hal tersebut dapat diartikan bahwa hubungan

variabel DPK berpengaruh positif terhadap jumlah pembiayaan.

Semakin tinggi jumlah DPK maka akan berpengaruh terhadap

semakin banyaknya jumlah pembiayaan yang akan disalurkan.

c) Koefisien sebesar 0.142509 menunjukkan bahwa apabila nilai suku

bunga BI pada observasi ke i dan ke periode t naik sebesar 1%, maka

akan meningkatkan nilai pembiayaan pada observasi ke i dan ke

periode t sebesar 0.142509. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

hubungan variabel suku bunga BI berpengaruh positif terhadap

jumlah pembiayaan.

6. Persamaan Model Regresi Tiap Bank

Berikut akan disajikan model regresi dari masing-masing bank yang

menjadi objek dalam penelitian ini, diantaranya Bank Syariah Mandiri,

Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah, BRI Syariah Bank Syariah

Bukopin dan Bank BCA Syariah.

Tabel 4.20 Model Regresi Tiap Bank

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 135: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

116

Sumber: Hasil output Eviews 10, data diolah

Berdasarkan tabel 4.20 di atas, persamaan model regresi tiap Bank

Umum Syariah sebagai berikut:

a) Persamaan Model Regresi Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan = –0.017791 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Konstanta sebesar –0.017791 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan ke

periode t adalah konstan, maka jumlah pembiayaan menurun sebesar

–0.017791.

b) Persamaan Model Regresi Bank Muamalat Indoensia

Pembiayaan = –0.020997 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Konstanta sebesar –0.020997 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan ke

periode t adalah konstan, maka jumlah pembiayaan menurun sebesar

–0.020997.

c) Persamaan Model Regresi BNI Syariah

Pembiayaan = 0.017230 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Konstanta sebesar 0.017230 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan ke

periode t adalah konstan, maka jumlah pembiayaan meningkat

sebesar 0.017230.

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 136: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

117

d) Persamaan Model Regresi BRI Syariah

Pembiayaan = -0.009114 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Konstanta sebesar -0.009114 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan ke

periode t adalah konstan, maka jumlah pembiayaan menurun sebesar

-0.009114.

e) Persamaan Model Regresi Bank Bukopin Syariah

Pembiayaan = -0.001187 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Konstanta sebesar -0.001187 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan ke

periode t adalah konstan, maka jumlah pembiayaan menurun sebesar

-0.001187.

f) Persamaan Model Regresi Bank BCA Syariah

Pembiayaan = 0.031859 + 0.210709DPKit + 0.142509BIRateit + e

Konstanta sebesar 0.031859 menunjukkan bahwa apabila variabel

independen (DPK dan suku bunga BI) pada observasi ke i dan ke

periode t adalah konstan, maka jumlah pembiayaan meningkat

sebesar 0.031859.

.

Page 137: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

118

D. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga

memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan. Dengan

demikian, penelitian ini menolak H01 dan menerima Ha1 yang menyatakan

bahwa Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Hal ini

dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai

signifikan DPK lebih kecil dari nilai α = 5% = 0,05 (0,0035 < 0,05).

Diantara variabel DPK dan suku bunga BI yang berpengaruh secara

signifikan terhadap pembiayaan, variabel dana pihak ketiga (DPK)

merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi jumlah

pembiayaan pada Bank Umum Syariah. Hal ini dapat dilihat melalui nilai

coefficient variabel DPK yang lebih besar jika dibandingkan dengan

variabel suku bunga BI, yaitu sebesar 0.210709 sementara suku bunga BI

sebesar 0.142509.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mahfudz

(2016), Liliani dan Khairunnisa (2015), Umiyati dan Ana (2017), serta

Naufal, dkk (2017) yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan.

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang diandalkan

oleh bank, dimana jumlahnya mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang

dikelola oleh bank (Dendawijaya, 2005:49). Besaran Dana Pihak Ketiga

dapat dijadikan cerminan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank.

Menurut Arianti dan Harjum (2011), semakin besar sumber dana yang

terkumpul, bank cenderung meningkatkan penyaluran pembiayaannya

untuk menghindari adanya dana menganggur, disamping memperoleh

profit dari penyaluran dana tersebut.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary, bank

syariah berupaya mengoptimalkan sumber dana yang diperolehnya dari

masyarakat. Mengingat Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana utama

Page 138: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

119

bagi pembiayaan bank, maka jumlah DPK yang diperoleh akan

mempengaruhi besaran pembiayaan yang disalurkan.

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa setiap perubahan yang terjadi

pada Dana Pihak Ketiga akan diikuti oleh perubahan pada pembiayaan

secara signifikan. Hal ini dikarenakan bank tidak ingin menderita kerugian

dan ingin memperoleh laba, disamping bank tetap ingin menjaga

kepercayaan masyarakat terhadapnya.

b. Pengaruh Inflasi terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan. Dengan demikian,

penelitian ini menolak Ha2 dan menerima H02 yang menyatakan bahwa

inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Hal ini dibuktikan

dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai signifikan inflasi

lebih besar dari nilai α = 5% = 0,05 (0,6308 > 0,05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dahlan

(2014), Umiyati dan Ana (2017), Darma dan Rita (2011), serta Naufal, dkk

(2017) yang menyatakan bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap jumlah pembiayaan.

Inflasi pada dasarnya mencerminkan ketidakseimbangan sektor

perekonomian masyarakat. Semakin tinggi inflasi cenderung memberikan

efek penurunan pada pembiayaan (Umiyati dan Ana, 2017:57).

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa meningkatnya laju inflasi

tidak mempengaruhi kegiatan BUS dalam menyalurkan pembiayaan

kepada masyarakat, hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi selama periode

penelitian masih berada pada lingkup yang terkendali dan termasuk ke

dalam kategori inflasi ringan (dibawah 10% per tahun) (Naufal, dkk,

2017:400). Disisi lain, bank syariah memiliki daya tahan yang lebih kuat

dalam menghadapi krisis jika dibandingkan dengan bank konvensional

(Umiyati dan Ana, 2017:57). Dengan demikian, kesimpulannya khusus

dalam penelitian ini, tingkat inflasi belumlah secara pasti mempengaruhi

besaran jumlah pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 139: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

120

c. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suku bunga BI memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan. Dengan demikian,

penelitian ini menolak H03 dan menerima Ha3 yang menyatakan bahwa

suku bunga BI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Hal ini dibuktikan

dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai signifikan suku

bunga BI lebih kecil dari nilai α = 5% = 0,05 (0,0282 < 0,05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Dwijayanty (2017), Mahfudz (2016) serta Widiyanto dan Diyani (2015)

yang menyatakan bahwa suku bunga memiliki pengaruh signifikan

terhadap jumlah pembiayaan.

Meskipun bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam

kegiatan operasionalnya, namun secara tidak langsung suku bunga

dijadikan benchmark oleh bank syariah dalam menentukan ekuivalen

tingkat bagi hasil maupun margin pada akad jual beli (Rustika, 2016:6).

Menurut Dwijayanty (2017:1355), pembiayaan yang diusung

perbankan syariah dengan sistem bagi hasil dan penentuan biaya ditambah

keuntungan, menjadi suatu alternatif popular dikalangan masyarakat disaat

suku bunga bank konvensional naik.

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa meningkatnya suku bunga

akan mempengaruhi kegiatan BUS dalam menyalurkan pembiayaan

kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan ketika suku bunga acuan tinggi,

maka akan diikuti oleh meningkatnya suku bunga kredit pada bank

konvensional, sehingga masyarakat dapat mencari alternatif lain dengan

beralih ke bank syariah yang memiliki sistem pembayaran (angsuran) yang

lebih pasti dan berbiaya lebih rendah.

Dengan demikian, kesimpulannya khusus dalam penelitian ini,

tingkat suku bunga turut mempengaruhi besaran jumlah pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 140: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

121

d. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai tukar/kurs tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan. Dengan

demikian, penelitian ini menolak Ha4 dan menerima H04 yang menyatakan

bahwa nilai tukar/kurs tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Hal ini

dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai

signifikan nilai tukar/kurs lebih besar dari nilai α = 5% = 0,05 (0,7044 >

0,05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rifai,

dkk (2017) serta Pratiwi (2014) yang menyatakan bahwa nilai tukar tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan.

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa terjadinya depresiasi nilai

tukar rupiah tidak mempengaruhi kegiatan BUS dalam menyalurkan

pembiayaan kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan, permintaan

masyarakat akan pembiayaan baik untuk modal maupun konsumsi pada

kenyataannya tetap tinggi. Masyarakat akan tetap berusaha memenuhi

kebutuhannya meskipun terjadi kenaikan harga.

Menurut Zattira (2016:748) pengusaha dengan perdagangan lintas

negara yang bergantung pada nilai tukar asing maupun nilai tukar negara

tidak terpengaruh dengan adanya depresiasi maupun apresiasi kurs rupiah,

karena jika mereka membutuhkan dana untuk perbaikan dan

pengembangan usaha, maka mereka akan mengajukan pembiayaan ke

bank.

Pada dasarnya, kurs dan inflasi saling berkaitan. Pemerosotan nilai

tukar membuat harga barang-barang menjadi lebih mahal. Namun,

kenaikan harga yang berlaku di pasaran tidak begitu berpengaruh, karena

kenaikan harga yang dicerminkan oleh tingkat inflasi tergolong rendah

(dibawah 10%). Dengan demikian, kesimpulannya khusus dalam

penelitian ini, melemahnya nilai tukar rupiah belumlah secara pasti akan

turut menurunkan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum

Syariah di Indonesia.

Page 141: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

122

e. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Jumlah Pembiayaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NPF tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan. Dengan demikian,

penelitian ini menolak Ha5 dan menerima H05 yang menyatakan bahwa

NPF tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Hal ini dibuktikan

dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai signifikan NPF

lebih besar dari nilai α = 5% = 0,05 (0,2042 > 0,05).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Umiyati

dan Ana (2017), serta Liliani dan Khairunnisa (2015) yang menyatakan

bahwa NPF tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

pembiayaan.

Meskipun hasil NPF tidak signifikan, bukan berarti bank dapat

mengabaikan NPF dalam penyaluran pembiayaan, karena semakin besar

tingkat NPF yang dimiliki oleh bank maka semakin besar pula resiko

kerugian yang akan dihadapi. Hasil yang tidak signifikan ini

dimungkinkan karena data NPF yang digunakan dalam penelitian bukan

merupakan tingkat NPF yang ditargetkan oleh manajemen bank,

melainkan tingkat NPF histori yang sudah terjadi pada periode penelitian

(Ali dan Miftahurrohman, 2016:38).

Disatu sisi, kenaikan DPK membuat dilema bagi bank, karena

mengharuskan bank untuk menyalurkan pembiayaan, yang berisiko

menimbulkan pembiayaan bermasalah (NPF). Meningkatnya jumlah dana

pihak ketiga mengharuskan bank syariah untuk memberikan pembiayaan,

dalam rangka menghindari adanya dana mengganggur, serta demi

kelancaran usaha bank. Dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank pada

dasarnya membebankan imbal hasil atas pemiliknya, sehingga apabila

sumber dana tersebut tidak produktif (tidak dikelola oleh bank), bank akan

menderita kerugian karena harus tetap membayarkan imbal hasil atas

simpanan masyarakat tersebut.

Meskipun bank syariah dapat menaruh sumber dananya pada

instrumen investasi lain seperti SWBI, ataupun fasilitas FASBIS atau

Page 142: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

123

investasi lainnya, namun imbal hasil atas pemberian pembiayaan tetap

menjadi sumber penghasilan terbesar yang dimiliki bank.

Sementara, untuk pembiayaan bermasalah (NPF), bank masih dapat

mengusahakan cara lain, salah satuya melalui regulasi bank seperti

reschedulling, yaitu menjadwal kembali jangka waktu angsuran serta

memperkecil kembali jumlah angsuran. Maupun melakukan

reconditioning, memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil usaha, dan

pengalihan atau pembiayaan ulang dalam bentuk al-qardhul hasan

(Umiyati dan Ana, 2017).

Apabila kedua cara tersebut tidak berhasil, bank masih dapat

mengeksekusi jaminan atas pembiayaan tersebut. Dengan demikian,

kesimpulannya khusus dalam penelitian ini, meningkatnya rasio NPF

belumlah secara pasti akan turut menurunkan jumlah pembiayaan yang

disalurkan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia.

f. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia,

Nilai Tukar Rupiah dan Non Performing Financing terhadap Jumlah

Pembiayaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti secara simultan DPK, inflasi, suku bunga BI, kurs dan NPF

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan. Hal ini

dibuktikan dengn uji hipotesis dimana nilai probabilitas F statistik lebih

kecil dari taraf signifikansi 5% (0,0000 < 0,05).

Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kelima variabel tersebut

yaitu DPK, inflasi, suku bunga BI, kurs dan NPF secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 143: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

124

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi data

panel, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara parsial (uji t) diketahui

bahwa pengaruh DPK, inflasi, suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar

rupiah dan NPF terhadap pembiayaan adalah sebagai berikut:

a. Variabel Dana Pihak Ketiga memiliki nilai probabilitas 0,0035 <

0.05, maka variabel Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh

terhadap pembiayaan pada tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut

berarti setiap perubahan yang terjadi pada Dana Pihak Ketiga akan

diikuti oleh besaran penyaluran pembiayaan secara signifikan.

Hasil ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Mahfudz (2016),

Liliani dan Khairunnisa (2015), Umiyati dan Ana (2017) serta

Naufal, dkk (2017).

b. Variabel inflasi memiliki nilai probabilitas 0,6308 > 0.05, maka

variabel inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan pada

tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang

terjadi pada inflasi tidak diikuti oleh besaran penyaluran

pembiayaan secara signifikan. Hasil ini didukung penelitian yang

dilakukan oleh Dahlan (2014), Umiyati dan Ana (2017), Darma

dan Rita (2011) serta Naufal, dkk (2017).

c. Variabel suku bunga BI memiliki nilai probabilitas 0,0282 < 0.05,

maka variabel suku bunga BI memiliki pengaruh terhadap

pembiayaan pada tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti

setiap perubahan yang terjadi pada suku bunga BI akan diikuti oleh

besaran penyaluran pembiayaan secara signifikan. Hasil ini

didukung penelitian yang dilakukan oleh Dwijayanty (2017),

Mahfudz (2016) serta Widiyanto dan Diyani (2015).

Page 144: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

125

d. Variabel nilai tukar memiliki nilai probabilitas 0.7044 > 0.05,

maka variabel nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap

pembiayaan pada tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti

setiap perubahan yang terjadi pada nilai tukar tidak diikuti oleh

besaran penyaluran pembiayaan secara signifikan. Hasil ini

didukung penelitian yang dilakukan oleh Rifai, dkk (2017) serta

Pratiwi (2014).

e. Variabel NPF memiliki nilai probabilitas 0.2042 > 0.05, maka

variabel NPF tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan pada

tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang

terjadi pada NPF tidak diikuti oleh besaran penyaluran pembiayaan

secara signifikan. Hasil ini didukung penelitian yang dilakukan

oleh Umiyati dan Ana (2017), serta Liliani dan Khairunnisa

(2015).

2. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara simultan (uji F)

diketahui bahwa nilai Probability (F-statistic) 0,0000 < 0.05, maka

terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel

independen (DPK, inflasi, suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar

rupiah dan NPF) terhadap besaran penyaluran pembiayaan di Bank

Umum Syariah pada tingkat signifikansi 5%.

3. Dana pihak ketiga merupakan variabel yang paling dominan yang

dilihat berdasarkan variabel yang berpengaruh secara signifikan

terhadap besaran pembiayaan, dengan nilai coefficient DPK sebesar

0.210709, dimana nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan

nilai coefficient suku bunga BI sebesar 0.142509.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis memberikan saran sebagai

bahan pertimbangan dan penyempurna bagi penelitian-penelitian

berikutnya. Penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

Page 145: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

126

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan referensi

untuk penelitian selanjutnya terkait jumlah pembiayaan pada Bank

Umum Syariah. Selain itu, bagi peneliti yang ingin meneliti terkait

faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembiayaan, penulis

menyarankan untuk memperluas dan menambah faktor-faktor yang

akan diteliti. Menggunakan metode analisis yang berbeda seperti

menambahkan variabel intervening atau mediasi, agar hasil yang

diperoleh dapat lebih akurat dan lebih baik, juga memberikan variasi

dari penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam penelitian selanjutnya,

diharapkan objek penelitian tidak hanya terfokus pada Bank Umum

Syariah, tetapi diperluas dengan menambahkan Unit Usaha Syariah

(UUS) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

2. Bagi Perbankan

Bagi Bank Umum Syariah, diharapkan bank dapat mengelola

sumber dananya dengan baik agar fungsi bank sebagai lembaga

intermediary dapat berjalan sebagaimana mestinya, serta menghindari

adanya dana menganggur yang dapat merugikan bank. Dalam rangka

menyalurkan pembiayaan untuk memperoleh pendapatan, bank harus

lebih memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal seperti Dana

Pihak Ketiga dan suku bunga Bank Indonesia. Karena, berdasarkan

penelitian ini, Dana Pihak Ketiga dan suku bunga BI memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan bank syariah.

Peningkatan DPK akan ikut meningkatkan volume pembiayaan

yang disalurkan, sehingga memungkinkan bank untuk memperoleh

pendapatan dan laba yang lebih besar pula. Bank harus dapat menjaga

kepercayaan masyarakat dengan baik, agar Dana Pihak Ketiga yang

dihimpunnya dapat terus meningkat. Selain itu, bank harus terus

mengupayakan agar nisbah bagi hasil maupun margin bank syariah

dapat terus bersaing dengan suku bunga yang dimiliki oleh bank

konvensional. Karena imbal hasil dan margin yang menarik akan

Page 146: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

127

membuat masyarakat tertarik untuk menyimpan dana dan melakukan

pembiayaan kepada bank syariah.

Meskipun perekonomian saat ini dalam masa yang stabil, bank

harus tetap berhati-hati dan bersiap apabila dimasa depan terjadi

gejolak. Sehingga, bank dapat mengantisipasi dan meminimalisir

risiko yang dihasilkan dari fluktuasinya kondisi makro ekonomi. NPF

juga harus terus ditekan, karena NPF yang tinggi akan mempengaruhi

penilaian tingkat kesehatan bank serta menandakan buruknya kualitas

pembiayaan yang disalurkan.

3. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini, masyarakat diharapkan mendapatkan

gambaran informasi terkait dengan pembiayaan Bank Umum Syariah.

Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan masyarakat dalam

mengambil keputusan terkait dengan aktivitas perbankan, seperti

mengajukan permintaan pembiayaan. Jumlah pembiayaan yang

disalurkan bukan menjadi satu-satunya tolak ukur bahwa bank tersebut

menjalankan fungsinya dengan baik dan dalam keadaan yang baik

pula. Masyarakat disarankan untuk lebih memperkaya informasi terkait

permodalan, profitabilitas, kualitas aset dan sebagainya.

Page 147: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

128

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor Ghalia

Indonesia

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

______. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep dan

Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

______. 2017. Analisis Mutivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi

dengan EViews 10, Edisi Kedua. Semarang: Badan Penerbit Diponegoro.

Gujarati, Damodar N, Dawn C. Porter. 2009. Basic Econometrics. McGraw Hill:

New York.

Gujarati, Damodar N. 2003. Dasar-Dasar Ekonometrika, Buku Kedua. Jakarta:

Salemba Empat.

______. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika, Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Hasan, Nurul Ichsan. 2014. Perbankan Syariah (Sebuah Pengantar). Jakarta:

Referensi (GP Press Group).

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Kencana.

Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi

Keempat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Enam. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

______. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada..

______. 2015. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

______. 2015. Dasar-Dasar Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Page 148: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

129

Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Salemba Empat.

Mankiw, N. Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Tiga. Jakarta:

Salemba Empat.

______. 2001. Principles of Economics, Second Edition. New York: Harcourt

College Publishers.

______. 2006. Makroekonomi. Jakarta: Salemba Empat.

______. 2007. Makroekonomi. Jakarta: Salemba Empat.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

______. 2008. Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rivai, Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management

Conventional & Sharia System. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rodoni, Ahmad. 2005. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Jakarta: Mitra

Wacana Media

______. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Rustam, Bambang Rianto. 2013. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di

Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Sari, Kartika dkk. 2013. Detik-Detik. Klaten: PT Intan Pariwara.

Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

______. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

______. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

______. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Page 149: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

130

Soedradjad, Djiwandono J. 2001. Mengelola Bank Indonesia dalam Masa Krisis.

Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

______.2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

______.2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

______.2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

______.2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

______.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

______.2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

______.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

______.2006. Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

______.2011. Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Suliyanto. 2011. Ekonomerika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Taswan, Cand. 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM KPN

Yogyakarta.

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyarakta: UPP

STIM YKPN Yogyarakta.

______.2010. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Edisi Keempat.

Yogyakarta: Ekonisia.

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistka dengan

Eviews, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Page 150: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

131

B. Penelitian / Jurnal

Ascarya dan Diana Yumanita. 2005. Bank Syariah: Gambaran Umum. Jakarta:

Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) BI. Seri

Kebanksentralan No 14.

Ali, Herni dan Miftahurrohman. 2016. Determinan yang Mempengaruhi

Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal

Bisnis dan Manajemen, Vol 6 (1).

Arianti, Wuri dan Muharram Harjum. 2011. Analisis Pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF) dan Return On Assets (ROA) Terhadap Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Periode

2001-2011. Jurnal.

Cahyono, Ari. 2009. Pengaruh Indikator dan Makro Ekonomi Terhadap Dana

Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Tesis. Pascasarjana

Universitas Indonesia.

Dahlan, Rahmat. 2014. Pengaruh Tingkat Bonus Sertifikat Bank Indonesia

Syariah dan Tingkat Inflasi Terhadap Pembiayaan Bank Syariah di

Indonesia. Jurnal Etikonomi Vol 12 No 2.

Darma, Emile Satia dan Rita. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Tingkat Pengguliran Dana Bank Syariah. Jurnal Akuntansi dan Investasi

Vol 12 No 1.

Dwijayanty, Rima. 2017. Dampak Variabel Makro Ekonomi Terhadap

Permintaan Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah. Jurnal Riset

Akuntansi dan Keuangan Vol 5 (1).

Firaldi, Mufgi. 2013. Analisis Pengaruh Dari Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), dan Tingkat Inflasi Terhadap Total

Pembiayaan Yang Diberikan Kepada Masyarakat oleh Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Skripsi. FEB UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Page 151: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

132

Ichsan, Nurul. 2013. Pengelolaan Likuiditas Bank Syariah. Jurnal.

Liliani dan Khairunnisa. 2015. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Return On Assets (ROA) dan Capital

Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Pembiayaan Bagi Hasil Pada Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013. E-Proceeding of

Management Vol 2 No 3.

Mahfudz, Isnu Nurrochman. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah

Tahun 2012-2015). Diponegoro Journal of Management Vol 5 No 3.

Masudah. 2017. Determinan Volume Pembiayaan Bank Umum Syariah Indonesia.

Journal of Islamic Economics and Business Vol 2 No 1.

Maulana, Danil dan Fakhruddin. 2017. Analisis Hubungan Variabel Makro

dengan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di Perbankan Umum. Jurnal

Vol 2 No 1.

Nahar, Shamsum dan Niluthpaul Sarker. 2016. Are Macroeconomics Factor

Substantially Influential For Islamic Bank Financing? Cross-Country

Evidence. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM), Vol

18 Issue 6.

Nandadipa, Seandy. 2010. Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan

DPK dan Exchange Rate Terhadap LDR (Studi Kasus Pada Bank Umum

di Indonesia Periode 2004-2008). Skripsi. FE Universitas Diponegoro.

Naufal, Tanesia G N, dkk. 2017. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Rasio Keuangan

Bank, Inflasi dan BI Rate Terhadap Volume Pembiayaan (Studi pada Bank

Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2012-2016).

Jurnal Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561.

Ningrum, Ajeng Kurnia R. 2017. Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal yang

Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah pada Bank Umum Syariah di

Page 152: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

133

Indonesia Periode 2010-2016. Skripsi. FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pratiwi, Ririh Dian. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Pengguliran Dana Bank Umum Non Devisa Syariah Tahun 2010-2012.

Jurnal.

Rahim, Abdul. 2015. Konsep Bunga dan Prinsip Ekonomi Islam dalam

Perbankan Syariah. Jurnal Human Falah Vol 2 No 2.

Rifai, Syukuri Ahmad, dkk. 2017. Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Laju Inflasi,

Jumlah Uang Beredar dan Pertumbuhan Ekspor Terhadap Total

Pembiayaan Perbankan Syariah dengan Dana Pihak Ketiga sebagai

Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Muqtasid

Vol 8 (1).

Rustika, Frida Dwi. 2016. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Acuan (BI rate), Nilai

Tukar Rupiah dan Gross Domestic Bruto (GDP) Terhadap Non

Performing Financing Perbankan Syariah. Skripsi. FE Universitas Negeri

Yogyakarta.

Sa’ad, Epen. 2015. Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan

Inflasi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit Serta

Dampaknya Kepada Profitabilitas Pada Bank Umum. Skripsi. FEB UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Umiyati dan Leni Tantri Ana. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia. Jurnal

Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 5 No 1.

Warjiyo, Perry. 2006. Stabilitas Sistem Perbankan dan Kebijakan Moneter:

Keterkaitan dan Perkembangannya di Indonesia. Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia

______.2004. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia. Jakarta:

Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, Bank Indonesia.

Page 153: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

134

Widiyanto, Edo dan Lucia Ari Diyani. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Suku

Bunga BI Terhadap Pembiayaan Mudharabah. Jurnal Bisnis dan

Komunikasi Vol 2 No 1.

Yazid, Mohd. 2014. Basel III Accord: Different Bank Characteristic (Insolvency

Risk) Due to Unobserved Heterogenety Effects. Australian Journal of

Basic and Applied Sciences Vol 8.

Zattira, Reza. 2016. Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Suku Bunga dan Kurs Melalui

Jumlah Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas Perbankan. Jurnal.

C. Laporan

Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun 2016.

Laporan Inflasi IHK Bank Indonesia Periode 2013-2017.

Laporan Suku Bunga Bank Indonesia Periode 2013-2017.

Laporan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Periode 2013-2017.

Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah 2017-2019.

Statistika Perbankan Syariah Tahun 2013-2017.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan.

D. Website

www.ojk diakses pada 15 Oktober 2017

www.bi.go.id diakses pada 15 Oktober 2017

www.syariahmandiri.co.id diakses pada 1 April 2018

www.bankmuamalat.co.id diakses pada 1 April 2018

www.bankmuamalat.co.id diakses pada 1 April 2018

www.brisyariah.co.id diakses pada 1 April 2018

www.syariahbukopin.co.id diakses pada 1 April 2018

Page 154: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

135

www.bcasyariah.co.id diakses pada 1 April 2018

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/17/09/11/ow3j5a-

npf-tinggi-bank-syariah-diimbau-cermat-salurkan-pembiayaan diakses pada 20

Mei 2018.

Page 155: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

136

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian (Log Natural)

THN BANK PEMBIAYAAN DPK INFLASI BI

RATE KURS NPF

2013-1 BMI 17,38 17,51 1,66 1,75 9,18 -0,03

2013-2 BMI 17,46 17,52 1,73 1,76 9,19 0,43

2013-3 BMI 17,50 17,59 2,15 1,93 9,30 0,40

2013-4 BMI 17,55 17,62 2,12 2,00 9,38 0,31

2014-1 BMI 17,56 17,61 2,05 2,01 9,37 0,20

2014-2 BMI 17,61 17,70 1,96 2,01 9,37 0,10

2014-3 BMI 17,64 17,73 1,47 2,01 9,38 0,10

2014-4 BMI 17,58 17,80 1,87 2,04 9,41 0,24

2015-1 BMI 17,53 17,60 1,88 2,03 9,46 0,18

2015-2 BMI 17,54 17,55 1,96 2,01 9,48 0,26

2015-3 BMI 17,53 17,56 1,96 2,01 9,55 0,28

2015-4 BMI 17,52 17,62 1,57 2,01 9,53 0,36

2016-1 BMI 17,50 17,53 1,47 1,95 9,51 1,47

2016-2 BMI 17,50 17,50 1,24 1,90 9,50 1,53

2016-3 BMI 17,50 17,53 1,11 1,72 9,48 0,66

2016-4 BMI 17,51 17,55 1,19 1,56 9,50 0,34

2017-1 BMI 17,50 17,59 1,29 1,56 9,50 1,07

2017-2 BMI 17,52 17,63 1,46 1,56 9,50 1,07

2017-3 BMI 17,53 17,67 1,34 1,50 9,50 1,12

2013-1 BNIS 15,94 16,18 1,66 1,75 9,18 0,76

2013-2 BNIS 16,06 16,16 1,73 1,76 9,19 0,75

2013-3 BNIS 16,16 16,21 2,15 1,93 9,30 0,72

2013-4 BNIS 16,22 16,26 2,12 2,00 9,38 0,62

2014-1 BNIS 16,45 16,35 2,05 2,01 9,37 0,67

2014-2 BNIS 16,41 16,42 1,96 2,01 9,37 0,69

2014-3 BNIS 16,45 16,52 1,47 2,01 9,38 0,69

2014-4 BNIS 16,51 16,60 1,87 2,04 9,41 0,62

2015-1 BNIS 16,57 16,67 1,88 2,03 9,46 0,80

2015-2 BNIS 16,63 16,67 1,96 2,01 9,48 0,88

2015-3 BNIS 16,65 16,76 1,96 2,01 9,55 0,93

2015-4 BNIS 16,69 16,78 1,57 2,01 9,53 0,93

2016-1 BNIS 16,71 16,86 1,47 1,95 9,51 0,46

2016-2 BNIS 16,76 16,90 1,24 1,90 9,50 0,41

2016-3 BNIS 16,79 16,94 1,11 1,72 9,48 0,34

2016-4 BNIS 16,84 17,00 1,19 1,56 9,50 0,41

2017-1 BNIS 16,87 17,07 1,29 1,56 9,50 0,49

Page 156: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

137

THN BANK PEMBIAYAAN DPK INFLASI BI

RATE KURS NPF

2017-2 BNIS 16,93 17,10 1,46 1,56 9,50 0,57

2017-3 BNIS 16,93 17,13 1,34 1,50 9,50 0,54

2013-1 BRIS 16,28 16,39 1,66 1,75 9,18 1,11

2013-2 BRIS 16,38 16,44 1,73 1,76 9,19 1,06

2013-3 BRIS 16,41 16,45 2,15 1,93 9,30 1,09

2013-4 BRIS 16,45 16,48 2,12 2,00 9,38 1,40

2014-1 BRIS 16,43 16,45 2,05 2,01 9,37 1,40

2014-2 BRIS 16,45 16,53 1,96 2,01 9,37 1,48

2014-3 BRIS 16,49 16,56 1,47 2,01 9,38 1,57

2014-4 BRIS 16,55 16,65 1,87 2,04 9,41 1,53

2015-1 BRIS 16,54 16,68 1,88 2,03 9,46 1,60

2015-2 BRIS 16,59 16,67 1,96 2,01 9,48 1,67

2015-3 BRIS 16,62 16,75 1,96 2,01 9,55 1,59

2015-4 BRIS 16,63 16,82 1,57 2,01 9,53 1,58

2016-1 BRIS 16,64 16,83 1,47 1,95 9,51 1,36

2016-2 BRIS 16,70 16,86 1,24 1,90 9,50 1,34

2016-3 BRIS 16,69 16,87 1,11 1,72 9,48 1,36

2016-4 BRIS 16,71 16,91 1,19 1,56 9,50 1,16

2017-1 BRIS 16,70 16,95 1,29 1,56 9,50 1,20

2017-2 BRIS 16,73 16,99 1,46 1,56 9,50 1,25

2017-3 BRIS 16,74 17,05 1,34 1,50 9,50 1,39

2013-1 BKPS 14,81 14,94 1,66 1,75 9,18 1,45

2013-2 BKPS 14,89 14,98 1,73 1,76 9,19 1,39

2013-3 BKPS 14,97 15,03 2,15 1,93 9,30 1,35

2013-4 BKPS 15,00 15,00 2,12 2,00 9,38 1,30

2014-1 BKPS 15,02 15,05 2,05 2,01 9,37 1,38

2014-2 BKPS 15,06 15,03 1,96 2,01 9,37 1,35

2014-3 BKPS 15,09 15,05 1,47 2,01 9,38 1,34

2014-4 BKPS 15,14 15,20 1,87 2,04 9,41 1,21

2015-1 BKPS 15,14 15,18 1,88 2,03 9,46 1,37

2015-2 BKPS 15,16 15,22 1,96 2,01 9,48 0,90

2015-3 BKPS 15,20 15,28 1,96 2,01 9,55 0,90

2015-4 BKPS 15,28 15,37 1,57 2,01 9,53 1,01

2016-1 BKPS 15,34 15,42 1,47 1,95 9,51 0,85

2016-2 BKPS 15,38 15,46 1,24 1,90 9,50 0,86

2016-3 BKPS 15,38 15,51 1,11 1,72 9,48 0,72

2016-4 BKPS 15,38 15,51 1,19 1,56 9,50 1,54

2017-1 BKPS 15,41 15,49 1,29 1,56 9,50 0,52

2017-2 BKPS 15,43 15,54 1,46 1,56 9,50 0,81

Page 157: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

138

THN BANK PEMBIAYAAN DPK INFLASI BI

RATE KURS NPF

2017-3 BKPS 15,40 15,57 1,34 1,50 9,50 1,13

2013-1 BCAS 13,85 14,00 1,66 1,75 9,18 -2,41

2013-2 BCAS 13,91 14,07 1,73 1,76 9,19 -4,61

2013-3 BCAS 14,05 14,17 2,15 1,93 9,30 -2,66

2013-4 BCAS 14,17 14,35 2,12 2,00 9,38 -2,30

2014-1 BCAS 14,22 14,33 2,05 2,01 9,37 -1,90

2014-2 BCAS 14,28 14,44 1,96 2,01 9,37 -1,97

2014-3 BCAS 14,38 14,45 1,47 2,01 9,38 -1,97

2014-4 BCAS 14,57 14,67 1,87 2,04 9,41 -2,12

2015-1 BCAS 14,68 14,68 1,88 2,03 9,46 -0,08

2015-2 BCAS 14,75 14,81 1,96 2,01 9,48 -0,51

2015-3 BCAS 14,79 14,77 1,96 2,01 9,55 -0,53

2015-4 BCAS 14,91 15,00 1,57 2,01 9,53 -0,36

2016-1 BCAS 14,93 15,01 1,47 1,95 9,51 -0,92

2016-2 BCAS 14,98 14,99 1,24 1,90 9,50 -0,76

2016-3 BCAS 15,04 15,06 1,11 1,72 9,48 -1,11

2016-4 BCAS 15,06 15,13 1,19 1,56 9,50 -1,56

2017-1 BCAS 15,07 15,25 1,29 1,56 9,50 -1,77

2017-2 BCAS 15,17 15,26 1,46 1,56 9,50 -1,71

2017-3 BCAS 15,19 15,31 1,34 1,50 9,50 -1,61

2013-1 BSM 17,62 17,68 1,66 1,75 9,18 1,24

2013-2 BSM 17,66 17,74 1,73 1,76 9,19 1,06

2013-3 BSM 17,69 17,80 2,15 1,93 9,30 1,22

2013-4 BSM 17,70 17,84 2,12 2,00 9,38 1,46

2014-1 BSM 17,69 17,81 2,05 2,01 9,37 1,59

2014-2 BSM 17,70 17,82 1,96 2,01 9,37 1,87

2014-3 BSM 17,67 17,86 1,47 2,01 9,38 1,91

2014-4 BSM 17,65 17,91 1,87 2,04 9,41 1,92

2015-1 BSM 17,67 17,90 1,88 2,03 9,46 1,92

2015-2 BSM 17,73 17,90 1,96 2,01 9,48 1,90

2015-3 BSM 17,74 17,90 1,96 2,01 9,55 1,93

2015-4 BSM 17,75 17,94 1,57 2,01 9,53 1,80

2016-1 BSM 17,74 17,96 1,47 1,95 9,51 1,46

2016-2 BSM 17,78 17,97 1,24 1,90 9,50 1,32

2016-3 BSM 17,79 18,00 1,11 1,72 9,48 1,29

2016-4 BSM 17,83 18,06 1,19 1,56 9,50 1,14

2017-1 BSM 17,83 18,08 1,29 1,56 9,50 1,15

2017-2 BSM 17,87 18,10 1,46 1,56 9,50 1,17

2017-3 BSM 17,88 18,13 1,34 1,50 9,50 1,14

Page 158: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

139

Lampiran 2 : Uji Stasioneritas Data

1. Pembiayaan Tingkat Level

Null Hypothesis: PYD has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.313842 0.8794

Test critical values: 1% level -4.041280

5% level -3.450073

10% level -3.150336

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PYD)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:26

Sample (adjusted): 2 114

Included observations: 113 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PYD(-1) -0.040838 0.031083 -1.313842 0.1916

C 0.624610 0.528695 1.181417 0.2400

@TREND("1") 0.000836 0.001098 0.761285 0.4481

R-squared 0.026561 Mean dependent var 0.004478

Adjusted R-squared 0.008863 S.D. dependent var 0.370160

S.E. of regression 0.368516 Akaike info criterion 0.867525

Sum squared resid 14.93845 Schwarz criterion 0.939934

Log likelihood -46.01517 Hannan-Quinn criter. 0.896908

F-statistic 1.500741 Durbin-Watson stat 1.992987

Prob(F-statistic) 0.227494

Page 159: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

140

2. Pembiayaan Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(PYD) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.68672 0.0000

Test critical values: 1% level -4.042042

5% level -3.450436

10% level -3.150549

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PYD,2)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:26

Sample (adjusted): 3 114

Included observations: 112 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(PYD(-1)) -1.022782 0.095706 -10.68672 0.0000

C -0.070565 0.072145 -0.978099 0.3302

@TREND("1") 0.001296 0.001096 1.182369 0.2396

R-squared 0.511664 Mean dependent var -0.000587

Adjusted R-squared 0.502704 S.D. dependent var 0.528580

S.E. of regression 0.372751 Akaike info criterion 0.890607

Sum squared resid 15.14480 Schwarz criterion 0.963424

Log likelihood -46.87397 Hannan-Quinn criter. 0.920151

F-statistic 57.10357 Durbin-Watson stat 2.002248

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 160: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

141

3. DPK Tingkat Level

Null Hypothesis: DPK has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.273064 0.8893

Test critical values: 1% level -4.041280

5% level -3.450073

10% level -3.150336

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DPK)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:27

Sample (adjusted): 2 114

Included observations: 113 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

DPK(-1) -0.039116 0.030726 -1.273064 0.2057

C 0.595312 0.525036 1.133849 0.2593

@TREND("1") 0.000949 0.001107 0.857464 0.3931

R-squared 0.026664 Mean dependent var 0.005521

Adjusted R-squared 0.008967 S.D. dependent var 0.375457

S.E. of regression 0.373770 Akaike info criterion 0.895837

Sum squared resid 15.36743 Schwarz criterion 0.968245

Log likelihood -47.61479 Hannan-Quinn criter. 0.925220

F-statistic 1.506710 Durbin-Watson stat 1.984118

Prob(F-statistic) 0.226176

Page 161: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

142

4. DPK Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(DPK) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.62051 0.0000

Test critical values: 1% level -4.042042

5% level -3.450436

10% level -3.150549

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DPK,2)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:27

Sample (adjusted): 3 114

Included observations: 112 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(DPK(-1)) -1.016941 0.095753 -10.62051 0.0000

C -0.071227 0.073195 -0.973120 0.3326

@TREND("1") 0.001334 0.001112 1.200027 0.2327

R-squared 0.508556 Mean dependent var 0.000138

Adjusted R-squared 0.499539 S.D. dependent var 0.534460

S.E. of regression 0.378094 Akaike info criterion 0.919074

Sum squared resid 15.58213 Schwarz criterion 0.991891

Log likelihood -48.46815 Hannan-Quinn criter. 0.948618

F-statistic 56.39773 Durbin-Watson stat 2.001115

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 162: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

143

5. Inflasi Tingkat Level

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 12 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.12986 0.0000

Test critical values: 1% level -4.051450

5% level -3.454919

10% level -3.153171

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:27

Sample (adjusted): 14 114

Included observations: 101 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI(-1) -1.899123 0.187478 -10.12986 0.0000

D(INFLASI(-1)) 1.413403 0.153373 9.215479 0.0000

D(INFLASI(-2)) 1.656847 0.153515 10.79274 0.0000

D(INFLASI(-3)) 1.227575 0.155998 7.869174 0.0000

D(INFLASI(-4)) 0.752489 0.147196 5.112164 0.0000

D(INFLASI(-5)) 1.148820 0.119168 9.640325 0.0000

D(INFLASI(-6)) 0.931500 0.130146 7.157350 0.0000

D(INFLASI(-7)) 0.820436 0.123580 6.638896 0.0000

D(INFLASI(-8)) 0.837041 0.128737 6.501961 0.0000

D(INFLASI(-9)) 0.593361 0.093499 6.346156 0.0000

D(INFLASI(-10)) 0.259184 0.087301 2.968853 0.0039

D(INFLASI(-11)) 0.449997 0.087549 5.139935 0.0000

D(INFLASI(-12)) 0.594507 0.088607 6.709517 0.0000

C 3.144626 0.311222 10.10414 0.0000

@TREND("1") -1.30E-06 0.000418 -0.003110 0.9975

R-squared 0.748821 Mean dependent var -0.001291

Adjusted R-squared 0.707931 S.D. dependent var 0.225371

S.E. of regression 0.121798 Akaike info criterion -1.236652

Sum squared resid 1.275786 Schwarz criterion -0.848267

Log likelihood 77.45090 Hannan-Quinn criter. -1.079422

F-statistic 18.31323 Durbin-Watson stat 2.305059

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 163: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

144

6. Inflasi Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.673315 0.0013

Test critical values: 1% level -4.045236

5% level -3.451959

10% level -3.151440

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI,2)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:28

Sample (adjusted): 7 114

Included observations: 108 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(INFLASI(-1)) -0.948926 0.203052 -4.673315 0.0000

D(INFLASI(-1),2) 0.034611 0.158561 0.218282 0.8277

D(INFLASI(-2),2) 0.368600 0.136407 2.702217 0.0081

D(INFLASI(-3),2) 0.139182 0.128477 1.083321 0.2812

D(INFLASI(-4),2) -0.326193 0.093146 -3.501958 0.0007

C -0.002269 0.039038 -0.058115 0.9538

@TREND("1") -6.57E-05 0.000581 -0.113085 0.9102

R-squared 0.698291 Mean dependent var -0.000267

Adjusted R-squared 0.680367 S.D. dependent var 0.332711

S.E. of regression 0.188101 Akaike info criterion -0.441052

Sum squared resid 3.573596 Schwarz criterion -0.267210

Log likelihood 30.81681 Hannan-Quinn criter. -0.370566

F-statistic 38.95990 Durbin-Watson stat 1.963886

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 164: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

145

7. Suku Bunga BI Tingkat Level

Null Hypothesis: BIRATE has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 12 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.08687 0.0000

Test critical values: 1% level -4.051450

5% level -3.454919

10% level -3.153171

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BIRATE)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:28

Sample (adjusted): 14 114

Included observations: 101 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

BIRATE(-1) -2.844243 0.256542 -11.08687 0.0000

D(BIRATE(-1)) 1.630447 0.174027 9.368919 0.0000

D(BIRATE(-2)) 1.929416 0.146296 13.18844 0.0000

D(BIRATE(-3)) 2.201267 0.179825 12.24114 0.0000

D(BIRATE(-4)) 1.897546 0.207511 9.144302 0.0000

D(BIRATE(-5)) 1.503311 0.183125 8.209213 0.0000

D(BIRATE(-6)) 1.388139 0.149419 9.290273 0.0000

D(BIRATE(-7)) 1.040192 0.139657 7.448165 0.0000

D(BIRATE(-8)) 0.737603 0.102541 7.193284 0.0000

D(BIRATE(-9)) 0.874392 0.078377 11.15618 0.0000

D(BIRATE(-10)) 1.190373 0.102031 11.66674 0.0000

D(BIRATE(-11)) 1.001645 0.132012 7.587538 0.0000

D(BIRATE(-12)) 0.305221 0.104290 2.926650 0.0044

C 5.292926 0.477604 11.08225 0.0000

@TREND("1") -3.63E-05 0.000117 -0.309711 0.7575

R-squared 0.885146 Mean dependent var -0.004375

Adjusted R-squared 0.866449 S.D. dependent var 0.093504

S.E. of regression 0.034171 Akaike info criterion -3.778650

Sum squared resid 0.100416 Schwarz criterion -3.390266

Log likelihood 205.8218 Hannan-Quinn criter. -3.621421

F-statistic 47.34141 Durbin-Watson stat 2.059843

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 165: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

146

8. Suku Bunga BI Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(BIRATE) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 12 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.83602 0.0000

Test critical values: 1% level -4.052411

5% level -3.455376

10% level -3.153438

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BIRATE,2)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:28

Sample (adjusted): 15 114

Included observations: 100 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(BIRATE(-1)) -3.746833 0.291900 -12.83602 0.0000

D(BIRATE(-1),2) 2.157644 0.228174 9.456126 0.0000

D(BIRATE(-2),2) 2.375108 0.197149 12.04726 0.0000

D(BIRATE(-3),2) 2.793548 0.212652 13.13670 0.0000

D(BIRATE(-4),2) 2.611499 0.232583 11.22824 0.0000

D(BIRATE(-5),2) 2.104761 0.211516 9.950844 0.0000

D(BIRATE(-6),2) 1.822832 0.176435 10.33146 0.0000

D(BIRATE(-7),2) 1.423885 0.155912 9.132635 0.0000

D(BIRATE(-8),2) 1.007122 0.122860 8.197322 0.0000

D(BIRATE(-9),2) 1.092492 0.106448 10.26317 0.0000

D(BIRATE(-10),2) 1.502584 0.119994 12.52214 0.0000

D(BIRATE(-11),2) 1.382016 0.134220 10.29662 0.0000

D(BIRATE(-12),2) 0.552709 0.093687 5.899504 0.0000

C -0.002254 0.010960 -0.205686 0.8375

@TREND("1") 1.71E-05 0.000157 0.108450 0.9139

R-squared 0.857484 Mean dependent var -5.28E-05

Adjusted R-squared 0.834011 S.D. dependent var 0.110688

S.E. of regression 0.045096 Akaike info criterion -3.222550

Sum squared resid 0.172863 Schwarz criterion -2.831774

Log likelihood 176.1275 Hannan-Quinn criter. -3.064396

F-statistic 36.53043 Durbin-Watson stat 2.135017

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 166: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

147

9. Kurs Tingkat Level

Null Hypothesis: KURS has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 9 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.448472 0.0000

Test critical values: 1% level -4.048682

5% level -3.453601

10% level -3.152400

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KURS)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:28

Sample (adjusted): 11 114

Included observations: 104 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

KURS(-1) -1.227168 0.164754 -7.448472 0.0000

D(KURS(-1)) 0.797422 0.128847 6.188921 0.0000

D(KURS(-2)) 0.559546 0.130463 4.288917 0.0000

D(KURS(-3)) 0.532730 0.122288 4.356366 0.0000

D(KURS(-4)) 0.567072 0.116216 4.879444 0.0000

D(KURS(-5)) 0.632641 0.115462 5.479215 0.0000

D(KURS(-6)) 0.568622 0.114994 4.944789 0.0000

D(KURS(-7)) 0.513902 0.107546 4.778421 0.0000

D(KURS(-8)) 0.452373 0.097928 4.619429 0.0000

D(KURS(-9)) 0.208985 0.099681 2.096547 0.0388

C 11.56379 1.552790 7.447101 0.0000

@TREND("1") 6.93E-05 0.000200 0.345616 0.7304

R-squared 0.467162 Mean dependent var 0.000123

Adjusted R-squared 0.403454 S.D. dependent var 0.079343

S.E. of regression 0.061282 Akaike info criterion -2.638500

Sum squared resid 0.345503 Schwarz criterion -2.333378

Log likelihood 149.2020 Hannan-Quinn criter. -2.514886

F-statistic 7.332774 Durbin-Watson stat 2.052556

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 167: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

148

10. Kurs Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.852583 0.0000

Test critical values: 1% level -4.042819

5% level -3.450807

10% level -3.150766

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KURS,2)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:28

Sample (adjusted): 4 114

Included observations: 111 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(KURS(-1)) -1.118261 0.126320 -8.852583 0.0000

D(KURS(-1),2) 0.223137 0.093449 2.387779 0.0187

C 0.004451 0.014972 0.297279 0.7668

@TREND("1") -3.99E-05 0.000226 -0.176760 0.8600

R-squared 0.488567 Mean dependent var -0.000960

Adjusted R-squared 0.474228 S.D. dependent var 0.104981

S.E. of regression 0.076122 Akaike info criterion -2.277591

Sum squared resid 0.620016 Schwarz criterion -2.179950

Log likelihood 130.4063 Hannan-Quinn criter. -2.237981

F-statistic 34.07199 Durbin-Watson stat 2.084328

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 168: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

149

11. NPF Tingkat Level

Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.824925 0.1916

Test critical values: 1% level -4.041280

5% level -3.450073

10% level -3.150336

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:29

Sample (adjusted): 2 114

Included observations: 113 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

NPF(-1) -0.134888 0.047749 -2.824925 0.0056

C 0.115788 0.117704 0.983723 0.3274

@TREND("1") -0.000459 0.001710 -0.268455 0.7889

R-squared 0.067644 Mean dependent var 0.010339

Adjusted R-squared 0.050692 S.D. dependent var 0.606245

S.E. of regression 0.590679 Akaike info criterion 1.811103

Sum squared resid 38.37923 Schwarz criterion 1.883512

Log likelihood -99.32733 Hannan-Quinn criter. 1.840486

F-statistic 3.990336 Durbin-Watson stat 1.830656

Prob(F-statistic) 0.021232

Page 169: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

150

12. NPF Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(NPF) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.096611 0.0000

Test critical values: 1% level -4.042819

5% level -3.450807

10% level -3.150766

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF,2)

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:29

Sample (adjusted): 4 114

Included observations: 111 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(NPF(-1)) -1.197500 0.131642 -9.096611 0.0000

D(NPF(-1),2) 0.223849 0.093968 2.382184 0.0190

C -0.000153 0.118315 -0.001289 0.9990

@TREND("1") 0.000155 0.001786 0.087064 0.9308

R-squared 0.514922 Mean dependent var -1.48E-05

Adjusted R-squared 0.501322 S.D. dependent var 0.853529

S.E. of regression 0.602737 Akaike info criterion 1.860700

Sum squared resid 38.87228 Schwarz criterion 1.958341

Log likelihood -99.26887 Hannan-Quinn criter. 1.900310

F-statistic 37.86108 Durbin-Watson stat 1.975746

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 170: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

151

Lampiran 3 : Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 0.628692 Prob. F(5,108) 0.6782

Obs*R-squared 3.224253 Prob. Chi-Square(5) 0.6655

Scaled explained SS 2.896479 Prob. Chi-Square(5) 0.7159

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 07/01/18 Time: 12:15

Sample: 1 114

Included observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.14E-05 0.027326 0.002246 0.9982

DPK^2 2.15E-05 1.42E-05 1.510955 0.1337

INFLASI^2 -0.000210 0.000737 -0.284963 0.7762

BIRATE^2 0.000202 0.001085 0.185828 0.8529

KURS^2 -3.01E-05 0.000305 -0.098833 0.9215

NPF^2 0.000301 0.000245 1.230577 0.2212

R-squared 0.028283 Mean dependent var 0.003876

Adjusted R-squared -0.016704 S.D. dependent var 0.005508

S.E. of regression 0.005554 Akaike info criterion -7.497336

Sum squared resid 0.003332 Schwarz criterion -7.353325

Log likelihood 433.3481 Hannan-Quinn criter. -7.438890

F-statistic 0.628692 Durbin-Watson stat 1.476915

Prob(F-statistic) 0.678214

Page 171: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

152

Lampiran 4 : Estimasi Data Panel

1. Model Fixed Effect

Dependent Variable: DPYD?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:08

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -0.017791

_BMI--C -0.020997

_BNIS--C 0.017230

_BRIS--C -0.009114

_BKPS--C -0.001187

_BCAS--C 0.031859

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 172: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

153

2. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: POOL011

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.206822 (5,97) 0.0003

Cross-section Chi-square 25.677071 5 0.0001

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: DPYD?

Method: Panel Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:09

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.024178 0.006092 3.969084 0.0001

DDPK? 0.341812 0.071496 4.780854 0.0000

DINFLASI? 0.005345 0.019516 0.273889 0.7847

DBIRATE? 0.126684 0.070175 1.805274 0.0740

DKURS? -0.034504 0.160498 -0.214984 0.8302

DNPF? 0.011637 0.009099 1.278965 0.2038

R-squared 0.252753 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.216123 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.039419 Akaike info criterion -3.575204

Sum squared resid 0.158490 Schwarz criterion -3.426196

Log likelihood 199.0610 Hannan-Quinn criter. -3.514787

F-statistic 6.900192 Durbin-Watson stat 1.734080

Prob(F-statistic) 0.000014

Page 173: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

154

3. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: POOL011

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 5 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

** WARNING: estimated cross-section random effects variance is zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DDPK? 0.210709 0.341812 0.000715 0.0000

DINFLASI? 0.008574 0.005345 0.000000 0.0000

DBIRATE? 0.142509 0.126684 0.000010 0.0000

DKURS? -0.055635 -0.034504 0.000020 0.0000

DNPF? 0.010618 0.011637 0.000000 0.0854

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: DPYD?

Method: Panel Least Squares

Date: 07/02/18 Time: 02:09

Sample (adjusted): 2013Q2 2017Q3

Included observations: 18 after adjustments

Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.029900 0.005668 5.275305 0.0000

DDPK? 0.210709 0.070373 2.994180 0.0035

DINFLASI? 0.008574 0.017782 0.482187 0.6308

DBIRATE? 0.142509 0.063977 2.227495 0.0282

DKURS? -0.055635 0.146203 -0.380532 0.7044

DNPF? 0.010618 0.008306 1.278394 0.2042

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.410871 Mean dependent var 0.035093

Adjusted R-squared 0.350136 S.D. dependent var 0.044522

S.E. of regression 0.035891 Akaike info criterion -3.720362

Sum squared resid 0.124954 Schwarz criterion -3.447182

Log likelihood 211.8995 Hannan-Quinn criter. -3.609597

F-statistic 6.764975 Durbin-Watson stat 2.061495

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 174: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, SUKU BUNGA BI, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42002/2/AULIA DWI... · pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, suku bunga bi,

155

Lampiran 5 : Tabel Durbin Watson