132
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE, DAN INTENSITAS MODAL TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2016-2019) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Guna Memenuhi Syarat- Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Oleh: Safitriyani NIM: 11160820000026 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE,

DAN INTENSITAS MODAL TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

(Studi Empiris perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2016-2019)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Guna Memenuhi Syarat-

Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

Safitriyani

NIM: 11160820000026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H/2020

Page 2: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ii

Page 3: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

iii

Page 4: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

iv

Page 5: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

v

Page 6: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Safitriyani

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 05 Maret 1998

3. Alamat : Jln. Majlis Ta’lim RT 03 RW 02, Jurang Mangu

Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan,

Banten-15423

4. Telepon : 089631673423

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. S1 (2016-2020) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. SMA (2013-2016) : SMA Negeri 86 Jakarta Selatan

3. SMP (2010-2013) : SMP Negeri 177 Jakarta Selatan

4. SD (2004-2010) : SD Islam An-najah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Mukhsin

2. Ibu : Nurhayati

3. Anak Ke-dari : 1 dari 3 bersaudara

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Divisi Bidang Penelitian dan Pengembangan HMJ Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2017-2018.

2. Intership Kantor Akuntan Publik (Jan 2020-Feb 2020)

Page 7: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

vii

ABSTRACT

THE EFFECTS OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE,

AND CAPITAL INTENSITY OF TAX AGGRRESSIVENESS WITH

INSTITUTIONAL OWNERSHIP AS MODERATION VARIABLES

(Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock

Exchange in Period 2016-2019)

By

Safitriyani

The study aims to examine the effect of Corporate Social Responsibility,

Leverage, and Capital Intensity of Tax Aggressiveness with Institusional

Ownership as Moderation Variable. This study uses a secondary data as sample

from all the manufacturing industries listed on Indonesian Stock Exchange during

the period 2016-2019. Sampling was done using the purposive sampling method.

This research was using samples as many 104 annual report. The data analysis

method used by the reseacher are Multiple Linier Regression and Moderate

Regression with the help of a data analysis tool called SPSS 25.0.

The result of the research showed that capital intensity has a negative

influence on tax aggressiveness. Corporate Social Responsibility and leverage

unable to contribute to tax aggressiveness. The moderating variable, Institutional

ownership does not have a weaken influence Corporate Social Responsibility and

Capital Intensity on tax aggressiveness. While the variable moderation,

Institutional ownership weakens Leverage on tax aggressiveness.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Leverage, Capital Intensity, Tax

Aggressiveness, and Institutional Ownership.

Page 8: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

viii

ABSTRAK

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LEVERAGE, DAN

INTENSITAS MODAL TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019)

Oleh

Safitriyani

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social

Responsibility, Leverage, dan Intensitas Modal terhadap Agresivitas Pajak dengan

Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi. Penelitian ini menggunakan

data sekunder dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2016-2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak 104 laporan tahunan perusahaan. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan regresi moderat dengan

menggunakan alat analisis data SPSS 25.0.

Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa Intensitas modal berpengaruh

negatif terhadap agresivitas pajak. Corporate Social Responsibility dan leverage

belum dapat berkontribusi terhadap Agresivitas Pajak. Kepemilikan Institusional

tidak dapat memperlemah pengaruh Corporate Social Responsibility dan

Intensitas Modal terhadap Agresivitas Pajak. Sedangkan Kepemilikan

Institusional dapat memperlemah pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Leverage, Intensitas Modal,

Agresivitas Pajak, dan Kepemilikan Institusional.

Page 9: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tak lupa tercurah kepada Nabi Muhammad

Saw yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan hingga jalan

kebenaran seperti sekarang ini. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,

bimbingan, dukungan, semangat serta doa, baik langsung maupun tidak langsung

dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada:

1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayahanda Mukhsin dan Ibunda

Nurhayati yang selalu memberikan dukungan, semangat, bimbingan, nasihat,

serta perhatian dengan penuh kasih sayang kepada penulis.

2. Adik saya Syaifulmalik dan Muammar Al Hafis yang senantiasa selalu

memberikan semnagat dan memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.,Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. Selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ismawati Haribowo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas semua saran yang

telah ibu berikan selama terlaksananya pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

x

7. Ibu Yusro Rahma, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu mendukung dan mengarahkan penulis dalam melewati masa-masa

perkuliahan termasuk dalam proses penyusunan skripsi.

8. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.

9. Septian Rahmadi yang senantiasa memberikan semangat serta doa selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Diva, Nurul, Endah, Memet, Risda, Delly, Grup

BHD, Grup STT Mantap yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi

serta doa selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman Akuntansi A 2016 yang telah memberikan dukungan dan

membantu penyelesaian skripsi ini.

12. Senior akuntansi bang Diko dan kak Dilah yang telah membantu dalam

mengarahkan proses penelitian.

13. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik

dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunan. Untuk itu penulis

saangat mengaharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 25 Juni 2020

Safitriyani

Page 11: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

xi

DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... iv

KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v

ABSTRACT ............................................................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

BAB I ........................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 10

C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 10

D. Tujuan Penelitian......................................................................................... 11

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 12

BAB II .................................................................................................................... 14

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 14

A Tinjauan Literatur ....................................................................................... 14

1. Teori Keagenan (Agency Theory) .............................................................. 14

2. Teori Planned Behavior ............................................................................ 15

3. Teori Legitimasi ....................................................................................... 16

4. Agresivitas Pajak ..................................................................................... 18

5. Corporate Social Responsibility (CSR) ....................................................... 20

6. Leverage ................................................................................................... 22

Page 12: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

xii

7. Intensitas Modal ....................................................................................... 23

8. Kepemilikan Institusional ........................................................................ 24

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 25

C. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 32

D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis.................................................... 33

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak...... 33

2. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak ....................................... 34

3. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Agresivitas pajak ........................... 35

4. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak

dengan Kepemilikan Institusional sebagai variabel moderasi .......................... 36

5. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak dengan Kepemilikan

Institusional sebagai variabel moderasi ........................................................... 37

6. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Agresivitas pajak dengan

Kepemilikan Institusional sebagai variabel moderasi ...................................... 38

BAB III ................................................................................................................... 40

METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 40

A Populasi dan Sampel .................................................................................... 40

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 42

1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 42

2. Uji Asumsi Klasik..................................................................................... 42

3. Uji Hipotesis ............................................................................................. 46

b. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 50

1. Variabel Dependen (Y) ............................................................................. 50

2. Variabel Independen ................................................................................ 51

3. Variabel Moderasi .................................................................................... 53

BAB IV ................................................................................................................... 55

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 55

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 55

B. Temuan Hasil Penelitian .............................................................................. 56

1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................. 57

2. Uji Asumsi Klasik..................................................................................... 60

3. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 67

Page 13: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

xiii

BAB V ..................................................................................................................... 83

PENUTUP .............................................................................................................. 83

A. Kesimpulan .................................................................................................. 83

B. Saran ........................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 87

LAMPIRAN ............................................................................................................ 96

Page 14: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Penerimaan Perpajakan Tahun 2016-2019 3

1.2 Kasus-Kasus Penghindaran Pajak 4

2.1 Penelitian Terdahulu 25

3.1 Pengukuran Operasional Variabel Penelitian 53

4.1 Ringkasan pemilihan sampel 55

4.2 Uji Statistik Deskriptif 56

4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov

Smirnov 62

4.4 Hasil Uji Multikolonieritas 63

4.5 Hasil Uji Autokorelasi 64

4.6 Hasil Uji Heterokedatisitas dengan Uji Glejser 65

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi 66

4.8 Hasil Uji F 67

4.9 Hasil Uji Signifikan Parsial 68

4.10 Hasil Uji Signifikansi Parsial (moderasi) 70

Page 15: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 31

4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram 61

4.2 Hasil Uji Normaalitas dengan Grafik Normal

Plot

62

Page 16: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan letak

geografis yang cukup strategis, dimana Indonesia menjadi kawasan lalu lintas

perdagangan dunia. Keadaan ini menjadi daya tarik bagi pengusaha yang ingin

mendirikan usahanya di Indonesia. Banyaknya pengusaha yang mendirikan

perusahaan di Indonesia yang memberikan dampak positif bagi negara, salah

satunya dapat meningkatkan pendapatan negara yang diperoleh dari sektor

pajak. Dengan adanya pajak, Pemerintah dapat melaksanakan pembangunan

nasional yang berlangsung secara terus-menerus dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk merealisasikan tujuan

tersebut, perlu adanya kontribusi yang diberikan oleh masyarakat baik

individu maupun kelompok, berupa pembayaran pajak.

Menurut Direktorat Jendral Pajak, Pajak merupakan kontribusi wajib

yang diberikan oleh wajib pajak pribadi atau badan kepada negara yang

bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara dalam

kemakmuran rakyat. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang

memiliki peranan penting untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan

masyarakat. Pentingnya peranan pajak ini menyebabkan pemerintah

melakukan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan pendapatan

Page 17: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

2

dari sektor pajak. Dalam PPh Pasal 25 dijelaskan bahwa pembayaran pajak

dapat diangsur atau dicicil setiap bulannya. Hal tersebut bertujuan untuk

meringankan beban pajak yang terutang pada akhir tahun (di akses dalam

pajak.go.id). Dengan keringanan yang diberikan Pemerintah melalui pph

pasal 25, penerimaan negara dari sektor pajak pun masih belum sesuai dengan

target yang diperkirakan. Dapat dilihat dari realisasi dan target penerimaan

pajak dari tahun 2016-2019.

Tabel 1.1 Penerimaan Perpajakan Tahun 2016-2019

Tahun Realisasi Target

2016 1.105,73 T 1.355,20 T

2017 1.151,03 T 1.283,57T

2018 1.315,51 T 1.424 T

2019 1.332,06 T 1.577,56 T

Sumber: Laporan Kinerja Direktorat Jendral Pajak 2018 dan 2019

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pajak

bahwa penerimaan pajak tahun 2016- 2019 mengalami peningkatan. Namun,

realisasi penerimaan masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Beberapa wajib pajak mungkin saja telah taat atas beban pajaknya dan

sebagian wajib pajak akan memanfaatkan celah-celah yang ada untuk

meminimalkan pajaknya. Hal ini memberikan gambaran bahwa berbagai

upaya yang dilakukan pemerintah gagal untuk mencapai target pajak pada

tahun 2016-2019.

Indonesia masih sangat lemah dalam permasalahan kepatuhan

perpajakannya. kewajiban wajib pajak dalam permasalahan kepatuhan

perpajakan pun masih rendah, yang dapat dilihat dari tax ratio yang rendah

Page 18: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

3

hanya sebesar 10,7% menurun dari tahun 2018 yaitu sebesar 11,5%. Menurut

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama,

penyebab dari turunnya tax ratio Indonesia karena kondisi ekonomi nasional

yang tidak bagus (di akses dalam detik.com).

Selain itu, tujuan pemerintah memaksimalkan penerimaan dari sektor

pajak bertentangan dengan tujuan dari perusahaan sebagai wajib pajak,

dimana perusahaan berusaha meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh laba yang maksimal sehingga dapat memberikan

pertanggungjawaban kepada pemilik atau pemegang saham dan dalam

melanjutkan kelangsungan hidup perusahaan (Yoehana dalam Surya &

Noerlaela, 2018). Bagi perusahaan, pajak dianggap dapat mengurangi

keuntungan bagi perusahaan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan berusaha

mencari cara untuk mengurangi beban pajaknya dan tidak menutup

kemungkinan, perusahaan akan bersikap agresif dalam perpajakan (Nugraheni

& Murtin, 2019). Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk

mengurangi beban pajaknya yaitu melakukan agresivitas pajak.

Agresivitas pajak merupakan suatu tindakan merekayasa pendapatan

kena pajak yang dilakukan oleh perusahaan melalui tindakan perencanaan

pajak, baik menggunakan cara yang tergolong secara legal (tax avoidance)

atau ilegal (tax evasion) (Frank et al dalam Lestari et al., 2019). Agresivitas

Pajak Perusahaan juga dinilai dari seberapa besar perusahaan tersebut

mengambil langkah penghindaran pajak dengan memanfaatkan celah-celah

Page 19: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

4

yang ada dalam peraturan perpajakan (Mustika et al., 2017). Dengan

demikian, perusahaan akan dianggap semakin agresif terhadap perpajakan.

Beberapa kasus agresivitas pajak yang terjadi di Indonesia baik

secara legal dan ilegal diantaranya dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.2

Kasus agresivitas pajak di Indonesia

No. Tahun Nama Perusahaan Keterangan

1. 2019 PT Adaro Energy Adaro dikabarkan telah mengalihkan

keuntungan dari batubara yang ditambang

di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk

menghindari pajak di Indonesia, karena

pajak untuk suatu badan di Indonesia lebih

besar dari pada Singapura dengan

perbedaan mencapai 9%. Dalam laporan

tersebut, disebutkan bahwa dari tahun

2009-2017, Coaltrade Service

International membayar pajak sebesar

USD 125 juta atau lebih sedikit dari yang

seharusnya dilakukan di Indonesia.

2. 2019 PT Bantoel

Internasional

Investama

British American Tobacco telah

mengalihkan sebagian pendapatannya

keluar dari Indonesia dengan cara

pinjaman intra perusahaan, bantoel

mengambil pinjaman pada tahun 2013

hingga 2015 dari perusahaan di belanda

yaitu Rothmans Far East BV. Dampaknya

bagi Indonesia yaitu menderita kerugian

sebesar US$ 11 juta per tahun.

3. 2016 PT Garuda

Metalindo

PT Garuda Metalindo melakukan

penghindaran pajak dengan memanfaatkan modal yang diperoleh dari pinjaman untuk

menghindari pembayaran pajak yang

tinggi. Neraca perusahaan mengalami

peningkatan dengan jumlah utang bank

jangka pendek mencapai Rp 200 miliar

rupiah hingga Juni 2016, meningkat dari

akhir Desember 2015 senilai Rp 48 miliar.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 20: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

5

No. Tahun Nama Perusahaan Keterangan

4. 2014 PT Coca Cola

Indonesia

PT Coca cola Indonesia melakukan

pembengkakan biaya yang besar pada

tahun 2002, 2003, 2004, dan 2006. Beban

yang itu antara lain untuk iklan rentang

waktu 2002-2006 dengan total sebesar Rp.

566,84 miliar. DJP menghitung bahwa ada

kekurangan pajak sebesar Rp 49, 24 miliar

yang dilakukan PT Coca Cola Indonesia.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Berdasarkan tabel di atas, kasus-kasus tersebut merupakan pelanggaran

yang dilakukan perusahaan yang berada di Indonesia. Kasus-kasus tersebut

dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan cara yang berbeda-beda

setiap perusahaan. Selain kasus di atas, masih banyak kasus-kasus agresivitas

pajak lainnya yang dilakukan oleh wajib pajak baik secara legal ataupun

illegal.

Ada beberapa faktor yang dapat mempegaruhi tindakan agresivitas

pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi agresivitas pajak adalah Corporate Social Responsibility

(CSR). CSR merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas

hidup masyarakat melalui tingkat-tingkat bisnisnya (Nurcahyono & Kristiana,

2019). Penerapan konsep Corporate Social Responsibility merupakan suatu

kewajiban bagi perusahaan untuk mengungkapkannya dalam laporan

tahunannya (Fionasari et al., 2017). CSR melibatkan hukum, etika dan bisnis

yang terkait dalam proses pengambilan keputusan oleh semua pihak yang

berkepentingan (Fuzi, 2017). Kesadaran perusahaan dalam melakukan CSR

dalam kegaiatan operasional perusahaan berbeda antara satu dengan

perusahaan lainnya. Kegiatan CSR dapat dilakukan melalui pemberian

Page 21: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

6

beasiswa kepada masyarakat, mengadakan penyuluhan-penyuluhan kesehatan

atau cara lain yang berhubungan dengan masyarakat terutama masyarakat

sekitar tempat perusahaan beroperasi. Jika perusahaan menyadari pentingnya

melakukan CSR, maka perusahaan tersebut semakin menyadari pentingnya

kontribusi perusahaan terhadap negara dengan membayar pajak (Mustika et

al., 2017). Karena secara tidak langsung yang akan menikmati pajak yaitu

masyarakat luas.

Perusahaan yang melaksanakan CSR berpotensi lebih kecil bahkan

tidak sama sekali untuk melakukan tindakan agresivitas pajak. Namun,

Direktorat Jendral pajak akan mencurigai suatu perusahaan yang melakukan

kegiatan CSR secara berlebihan karena dianggap melakukan penghindaran

pajak melalui kegiatan CSR. Dalam penelitian (Aalin, 2018) yang menyatakan

bahwa kegiatan CSR berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak

perusahaan. Berbeda dengan penelitian Makhfudloh, Herawati, dan Wulandari

(2018) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh negatif terhadap agresivitas

pajak.

Selain CSR, terdapat faktor lain yang mempengaruhi agresivitas pajak

yaitu leverage. Leverage merupakan jumlah utang yang dimiliki perusahaan

untuk pembiayaan dan dapat mengukur besarnya suatu aktiva yang dibiayai

oleh utang (Nugraha & Meiranto, 2015). Penambahan jumlah hutang akan

menyebabkan adanya beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.

Beban bunga yang timbul atas hutang tersebut akan menjadi pengurang laba

bersih perusahaan yang nantinya akan mengurangi pembayaran pajak.

Page 22: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

7

Semakin tinggi tingkat hutang maka di indikasikan semakin rendah

perusahaan melakukan agresivitas pajak.

Tujuan dilakukannya agresivitas pajak adalah dana yang seharusnya

digunakan untuk membayar pajak perusahaan dialihkan untuk membayar

hutang itu sendiri dan untuk membiayai aktivitas atau kegiatan perusahaan

lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh penelitian Octaviani dan Sofie

(2018) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap

agresivitas pajak. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi

dapat meminimalisir terjadinya tindakan agresivitas pajak, karena pihak

kreditur akan lebih mengawasi perusahaan terkait dengan ketepatan

pembayaran hutang tersebut. Namun berbeda dengan penelitian Denny Wijaya

(2019) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan

agresivitas pajak perusahaan.

Intensitas modal merupakan faktor lainnya yang memiliki pengaruh

dengan agresivitas pajak. Menurut Hanum dalam Mustika (2017), biaya

penyusutan dapat dikurangkan dari penghasilan dalam menghitung pajak,

maka semakin besar aset tetap yang dimiliki perusahaan mengakibatkan

depresiasi yang besar juga sehingga memengaruhi jumlah penghasilan kena

pajak serta dapat mengurangi beban pajak yang dibayarkan.

Hampir semua aset tetap akan mengalami penyusutan dan biaya

penyusutan tersebut akan dapat memengaruhi jumlah pajak yang dibayar oleh

perusahaan (Ayem & Setyadi, 2019). Dalam penelitian Ayem (2019)

menyatakan bahwa intensitas modal berpengaruh positif terhadap agresivitas

Page 23: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

8

pajak. Sedangkan Nugraha dan Meiranto (2015) menyatakan bahwa intensitas

modal tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel moderasi yaitu

kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional merupakan sebagian atau

beberapa persen saham dimiliki oleh Pemerintah, institusi keuangan, institusi

berbadan hukum, institusi luar negeri dan institusi lainnya (Zahirah, 2017).

Dengan adanya kepemilikan institusional dalam perusahaan seharusnya dapat

memainkan peran penting dalam memantau, mendisiplinkan dan

mempengaruhi manajer. Ketika suatu perusahaan memiliki kepemilikan

institusional yang lebih besar akan menyebabkan semakin besar tekanan yang

diperoleh pihak manajemen perusahaan untuk melakukan agresivitas pajak.

Besar kecilnya konsentrasi kepemilikan institusional maka akan

mempengaruhi kebijakan tindakan meminimalkan beban pajak oleh

perusahaan ( Khurana dalam Aprianto & Dwimulyani, 2019).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian dilakukan

Wijaya dan Saebani (2019). Adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah dengan adanya pergantian salah satu variabel

independen dan penambahan variabel moderasi. Pada penelitian kali ini,

penulis menggunakan variabel independen Corporate Social Responsibility,

leverage dan intensitas modal dengan kepemilikan institusional sebagai

variabel moderasi. Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel

Corporate Social Responsibility, leverage dan kepemilikan manajerial tanpa

variabel moderasi. Pada penelitian ini variabel kepemilikan managerial diganti

Page 24: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

9

menjadi intensitas modal, alasan menggunakan variabel tersebut karena

intensitas modal merupakan tingkat investasi pada aset tetap yang

berpengaruh terhadap agresivitas pajak dan dari beberapa hasil penelitian

sebelumnya yang memiliki hasil yang tidak konsisten satu sama lainnya .

Perbedaan selanjutnya terdapat pada objek, di penelitian ini menggunakan

perusahaan manufaktur semua sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2016-2019, sedangkan pada penelitian Wijaya dan Saebani

(2019) menggunakan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

yang terdaftar di BEI periode 2015-2017. Alasan peneliti memilih seluruh

perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian karena memiliki jumlah

perusahaan terbanyak dibanding perusahaan lain, permasalahan perusahaan

yang lebih kompleks, sehingga diharapkan akan lebih mampu

menggambarkan keadaan perusahaan di Indonesia. Berdasarkan uraian diatas,

peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut karena maraknya

kasus-kasus penghindaran pajak yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Selain itu, peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat

bagi wajib pajak, fiskus dan pihak yang terkait untuk menurunkan kasus

tersebut.. Untuk itu, peneliti memilih judul “ Pengaruh Corporate Social

Responsibility, leverage dan intensitas modal terhadap agresivitas pajak

dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi”

Page 25: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

10

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diidentifikasi masalah yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah terkait permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh Direktorat Jendral Pajak, misalnya:

1. Perbedaan kepentingan antara pemerintah dengan perusahaan.

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan

pendapatan dari sektor pajak. Sedangkan perusahaan menganggap

pajak sebagai beban yang dapat menurunkan laba bagi perusahaan.

Perusahaan laba yang besar tetapi tidak ingin menanggung pajak yang

besar, sehingga perusahaan cenderung untuk melakukan tindakan

agresivitas pajak.

2. Praktik agresivitas pajak ini menyebabkan kerugian bagi negara,

semakin banyak perusahaan yang melakukan tindakan tersebut,

semakin kecil pendapatan negara dari sektor pajak.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap

agresivitas pajak perusahaan?

2. Apakah leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan?

3. Apakah intensitas modal berpegaruh terhadap agresivitas pajak

perusahaan?

Page 26: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

11

4. Apakah kepemilikan institusional memoderasi pengaruh Corporate

Social Responsibility terhadap Agresivitas pajak?

5. Apakah kepemilikan institusional memoderasi pengaruh Leverage

terhadap Agresivitas pajak?

6. Apakah kepemilikan institusional memoderasi pengaruh Intensitas

modal terhadap Agresivitas pajak?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk membuktikan pengaruh Corporate Social Responsibility

terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk membuktikan pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak

pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

3. Untuk membuktikan pengaruh intensitas modal terhadap agresivitas

pajak pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

4. Untuk membuktikan pengaruh kepemilikan institusional memoderasi

Corporate Social Responsibility terhadap agresivitas pajak pada

perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 27: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

12

5. Untuk membuktikan pengaruh kepemilikan institusional memoderasi

Leverage terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

6. Untuk membuktikan pengaruh kepemilikan institusional memoderasi

Intensitas modal terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

membutuhkan, antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

dampak yang dilakukan dari tindakan agresivitas pajak, serta

memberikan solusi agar dapat mengontrol perilaku pihak yang terlibat

dalam praktek agresivitas pajak.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis

mengenai Corporate Social Responsibility, leverage,intensitas modal

dan Agresivitas pajak dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk

melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan judul yang

ada.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tantang

tindakan agresivitas pajak yang terjadi di masyarakat, serta dapat

Page 28: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

13

memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai tindakan

agresivitas pajak suatu perusahaan.

Page 29: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan hubungan yang terjadi diantara dua

pihak yaitu pihak principal (pemegang saham) dengan pihak agen

(manajer) yang bekerja sama dengan visi dan tujuan yang berbeda

(Kurniawansyah, 2018). Konflik yang terjadi antara pihak principal dan

agen akan memicu terjadinya biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu

terjadi dalam operasi perusahaan bila dikelola oleh pemiliknya sendiri

yaitu biaya keagenan. Biaya keagenan ini meliputi biaya pemantauan oleh

principal, biaya pengikatan oleh agen dan kerugian residual yang mungkin

ada sebagai pengurangan kekayaan principal (Herliana et al., 2016).

Dengan kata lain, apabila suatu perusahaan memiliki konflik keagenan

yang besar, biaya keagenan yang dikeluarkan juga besar.

Principal mengeluarkan biaya keagenan dalam upaya untuk

meningkatkan pengawasan atas tindakan yang dilakukan oleh manajemen.

Biaya keagenan ini dapat dikurangi dengan meningkatkan pengawasan

oleh pemegang saham institusional dan meningkatkan kepemilikan saham

oleh manajemen yang akan membuat biaya agensi turun karena

tumbuhnya rasa memiliki perusahaan sehingga kepentingan antara

manajemen dengan pemegang saham lainnya sama (A.P. Pratiwi, 2018).

Page 30: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

15

Implikasi dari teori keagenan dalam penelitian ini untuk

menjelaskan adanya perbedaan kepentingan antara principal (pemegang

saham) dengan agen (manajemen). Manajemen melakukan agresivitas

pajak untuk membangun citra baik perusahaan serta mencapai laba yang

maksimal dengan pajak yang rendah. Sedangkan pemegang saham tidak

menghendaki adanya agresivitas pajak dalam perusahaan karena dianggap

memanipulasi data laporan keuangan serta memiliki resiko yang tinggi di

masa yang akan datang.

2. Teori Planned Behavior

Teori ini merupakan peningkatan dari theory of reasoned, dimana

memprediksi niat untuk berperilaku dengan dua hal yaitu sikap terhadap

perilaku dan norma subjektif. Dalam teori perilaku berencana menjelaskan

bahwa perilaku akan muncul akibat adanya niat dari individu untuk

berperilaku. Bila ada sikap yang positif, seperti dukungan dari orang

sekitar serta adanya persepsi kemudahan karena tidak ada hambatan untuk

berperilaku maka niat seseorang untuk berperilaku akan semakin tinggi.

Niat seseorang dalam berperilaku dapat diprediksi dengan 3 hal yaitu sikap

terhadap perilaku, norma subjektif, dan Persepsi pengendalian diri (Ajzen

dalam Seni & Ratnadi, 2017).

Sikap merupakan suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di

lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek yang ada.

Ketika seorang individu menghargai positif suatu perbuatan, maka ia

memiliki kehendak untuk melakukan perbuatan tertentu. Tidak hanya

Page 31: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

16

sikap positif yang diperlukan untuk menimbulkan suatu niat dari

seseorang, namun norma subjektif dan persepsi pengendali diri juga dapat

menimbulkan niat untuk berperilaku dari seseorang (Cruz et al., 2015).

Ketika seseorang memiliki sikap positif, dukungan dari orang sekitar dan

sedikitnya hambatan untuk melakukan suatu perilaku, maka orang tersebut

akan memiliki niatan yang kuat (Seni & Ratnadi, 2017).

Implikasi dari teori perilaku berencana dalam penelitian ini untuk

menjelaskan salah satu variabel yang digunakan yaitu agresivitas pajak.

Ketika wajib pajak memiliki sikap yang positif serta memiliki hasil untuk

melakukan sesuatu, kemudian wajib pajak tersebut akan memutuskan

untuk melakukan kewajibannya atau tidak. Ketika wajib pajak

memutuskan untuk melakukan kewajibannya, wajib pajak pun akan

memiliki kesadaran untuk melakukan tindakan agresif terhadap pajak,

sehingga wajib pajak dapat melakukan tindakan agresif terhadap pajaknya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku seseorang harus dilandasi

dengan niat dari individu itu sendiri.

3. Teori Legitimasi

Teori legitimasi sebagai persepsi atau asumsi umum bahwa suatu

tindakan yang diinginkan perusahaan harus sesuai dalam beberapa sistem

yang dibangun secara sosial dengan memperhatikan norma, kepercayaan

dan ketentuan (Hummel & Schlick, 2016). Artinya bahwa kegiatan usaha

yang dilakukan perusahaan harus disesuaikan dengan peraturan-peraturan

yang ada di masyarakat sehingga keadaan perusahaan dapat diketahui dan

Page 32: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

17

diterima di masyarakat. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh

perusahaan untuk menjaga citra perusahaan adalah dengan melakukan

pembayaran pajak yang sudah menjadi tanggungannya tanpa adanya

praktik perencanaan agresivitas pajak sehingga akan terjalin suatu

hubungan dengan pemerintah dengan baik yang nantinya juga berpengaruh

terhadap pandangan masyarakat terhadap perusahaan tersebut dengan

image yang baik pula (Makhfudloh et al., 2018)

Teori legitimasi didasarkan oleh persepsi, tetapi persepsi saja tidak

cukup. Perusahaan juga harus mengimplementasikannya dengan tanggung

jawab sosial yang didukung dengan pengungkapan, mempublikasikan dan

melaporkan dalam laporan tahunan perusahaan (Magness dalam Fashikhah

et al., 2018).

Implikasi teori legitimasi dalam penelitian ini untuk menjelaskan

salah satu variabel yaitu corporate social responsibility. Perusahaan harus

mengikuti dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dimasyarakat

sekitar perusahaan beroperasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional

perusahaan. Dengan demikian, perusahaan juga harus memberikan

kontribusi untuk masyarakat sekitar perusahaan. Hal tersebut dapat

menimbulkan adanya program CSR, agar masyarakat sekitar dapat

menerima perusahaan dengan baik tanpa mempersalahkan keberadaan

perusahaan.

Page 33: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

18

4. Agresivitas Pajak

Agresivitas pajak perusahaan merupakan suatu tindakan

merekayasa pendapatan kena pajak yang dirancang melalui tindakan

perencanaan pajak (tax planning) baik menggunakan cara yang tergolong

secara legal (tax avoidance) atau ilegal (tax evasion) untuk memperoleh

keuntungan (Menurut Frank, Lynch dan Rego dalam Surya &

Noerlaela, 2018). Agresivitas pajak merupakan isu yang kini cukup

fenomenal dikalangan masyarakat dan terjadi hampir disemua perusahaan-

perusahaan besar maupun kecil di seluruh dunia (Indradi, 2018) .

Agresivitas pajak memberikan dampak positif serta dampak negatif

bagi perusahaan. Dampak positif yang diberikan seperti perusahaan akan

mendapat keuntungan yang banyak dengan biaya yang dikeluarkan untuk

pajak sedikit. Sedangkan perusahaan juga akan mendapatkan dampak

negatif karena mengharuskan perusahaan untuk melaporkan laba

perusahaan yang lebih rendah. Hal tersebut dapat mengurangi serta

menghilangkan kepercayaan stakeholder kepada perusahaan. Stakeholder

yang dimaksud seperti investor dan kreditur. Untuk mempertahankan

kepercayaan stakeholder, perusahaan cenderung akan memperlihatkan laba

yang tinggi.

Menurut Midiastuty (2016), terdapat beberapa proksi dalam

pengukuran agresivitas pajak yaitu sebagai berikut:

1. Effective tax rate (ETR)

Page 34: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

19

Effective Tax Rate (ETR) menjelaskan perbedaan tetap

antara perhitungan laba buku dengan laba fiskal. Pengukuran ETR

adalah sebagai berikut:

ETR = Total tax expense

Pre Tax Income

2. Cash Effective Tax Rate (CETR)

Cash Effective Tax Rate merupakan proksi yang

mengidentifikasi perencanaan pajak yang agresif dengan

menggunakan perbedaan tetap maupun temporer. Pengukuran

CETR adalah sebagai berikut:

CETR = Cash Tax Paid

Pre Tax Income

3. Book Tax Difference (BTD)

Book Tax Difference merupakan proksi dengan perhitungan

selisih antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Pengukuran BTD

adalah sebagai berikut:

Y = Current Tax Rate (1)

Tax Rate

BTD_MP = ys-y

t (2)

Total Assetit-1

Keterangan:

BTD_MP : Perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal

Ys

: Laba akuntansi

Page 35: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

20

Yt

: Laba fiskal

Total Assetit-1 : Total aset perusahaan i tahun sebelumnya

Dalam penelitian ini, agresivitas pajak diproksikan menggunakan

rumus CETR. Apabila CETR memiliki hasil yang tinggi maka semakin

rendah agresivitas pajak yang dilakukan suatu perusahaan. Hal tersebut

mengidentifikasi tindakan agresivitas pajak yang rendah dan sebaliknya.

5. Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut Kottler dalam Hidayat dkk (2016), menjelaskan bahwa

CSR merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas

hidup masyarakat melalui tingkat-tingkat bisnisnya. CSR merupakan

bentuk perhatian bisnis untuk menjamin agar praktek usahanya memenuhi

kriteria tanggung jawab pada semua pemangku kepentingan. Sehingga

perusahaan tidak hanya berorientasi laba semata, tetapi juga berorientasi

pada lingkungan dan sosial di sekitar perusahaan.

ISO 26000 merupakan standar komprehensif yang dikembangkan

di bawah dukungan Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO)

merupakan salah satu yang kontribusi terbaru untuk pengembangan CSR

dalam praktik dan konsep (Moratis, 2016). Standar ini memberikan

bantuan tentang prinsip-prinsip yang mendasari tanggung jawab sosial,

mengakui tanggung jawab sosial dan melibatkan pemangku kepentingan,

subjek inti dan masalah yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan

cara-cara untuk mengintegrasikan perilaku yang bertanggung jawab secara

sosial ke dalam organisasi (GRI G4 Guidelines and ISO 26000: 2010).

Page 36: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

21

Pedoman ISO menekankan prinsip transparan dan nilai pelaporan publik

tentang kinerja tanggung jawab sosial kepada pemangku kepentingan

internal dan eksternal, seperti karyawan, masyarakat lokal, investor, dan

regulator. Penekanan ini merupakan tingkat perhatian internasional yang

penting terhadap masalah pelaporan, dan selaras dengan misi GRI untuk

membuat praktik standar pelaporan keberlanjutan.

Organisasi internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI)

berupaya mempengaruhi kegiatan CSR dengan menerbitkan pedoman

pelaporan keberlanjutan. Pedoman GRI merekomendasikan agar

perusahaan memberikan informasi terperinci tentang pembayaran pajak

(Davis et al., 2019). Laporan keberlanjutan adalah laporan yang

diterbitkan oleh perusahaan atau organisasi tentang dampak ekonomi,

lingkungan, dan sosial yang disebabkan oleh kegiatan sehari-hari. Laporan

keberlanjutan juga menyajikan nilai-nilai organisasi dan model tata kelola,

dan menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmennya terhadap

ekonomi global yang berkelanjutan. Dengan adanya siklus pelaporan

keberlanjutan yang efektif, yang mencakup program pengumpulan data,

komunikasi, dan tanggapan secara berkala, akan menguntungkan semua

organisasi pelaporan, baik secara internal maupun eksternal. Standar

terbaru yang dikeluarkan oleh GRI adalah GRI G-4 (2014). GRI G4 ini

menyediakan kerangka kerja relevan secara global yang mendorong

tingkat transparansi dan konsistensi yang dibutuhkan agar informasi yang

disampaikan dapat dipercaya oleh pasar dan masyarakat. GRI telah

Page 37: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

22

berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan multi-stakeholder

internasional ISO 26000 sejak awal, dan mendukung pengakuan yang

diberikan panduan ini untuk kontribusi positif yang dapat dilakukan oleh

bisnis dan organisasi lain melalui praktik-praktik yang ditingkatkan, untuk

memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi semua.

Terdapat indikator kinerja yang dibagi menjadi 3 komponen utama

yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial mencakup praktik ketenagakerjaan

dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab

atas produk dengan total kinerja indikator mencapai 91 indikator.

6. Leverage

leverage merupakan rasio yang menunjukkan besarnya utang yang

dimiliki perusahaan untuk pembiayaan dan dapat mengukur besarnya

suatu aktiva yang dibiayai oleh utang. Leverage juga dapat menunjukkan

risiko yang dihadapi oleh perusahaan (Putri & Putra, 2017). Semakin

tingginya rasio leverage pada suatu perusahaan maka menunjukkan

semakin besarnya tanggung jawab perusahaan tersebut kepada pihak

luar yang telah melakukan bantuan pembiayaan bagi perusahaan

tersebut. Selain itu dengan semakin besarnya penggunaan dana pinjaman

akan menimbulkan beban bunga yang besar bagi perusahaan, dengan

besarnya beban bunga tersebut, maka semakin besar pula beban tetap

yang akan dapat mengurangi beban pajak yang harus ditanggung oleh

perusahaan tersebut.

Page 38: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

23

Penggunaan utang diharapkan perusahaan akan mendapat respon

positif oleh pihak luar. Jadi utang merupakan tanda atau sinyal positif

untuk meningkatkan nilai perusahaan dimata investor (Hanafi dalam

(Suwardika & Mustanda, 2017). Pengelolaan leverage pun sangat penting,

karena setiap keputusan penggunaan utang yang tinggi untuk membiayai

perusahaan memberikan resiko yang tinggi terhadap perusahaan, namun

juga mengurangi beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan (Olivia &

Amah, 2019).

7. Intensitas Modal

Intensitas modal merupakan tingkat investasi yang dikeluarkan

perusahaan pada aset tetap dan persediaan (Muzakki dalam Dwiyanti &

Jati, 2019). Sedangkan, menurut Iman dan Susi (2019), intensitas modal

merupakan suatu keputusan yang dikeluarkan oleh manajer dalam rangka

peningkatan laba perusahaan melalui investasi dalam bentuk aset tetap

perusahaan. Pengukuran yang digunakan untuk mengukur intensitas

modal yaitu rasio intensitas aset tetap. Rasio ini untuk mengukur proporsi

aset tetap dalam aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Intensitas

aset tetap juga mampu menggambarkan banyaknya investasi perusahaan

terhadap aset tetap.

Puspita & Febrianti (2018) mengungkapkan bahwa pemanfaatan

pengurangan perpajakan dapat dilakukan perusahaan yang memilih

investasi dalam bentuk aset maupun modal dalam hal depresiasi.

Perusahaan dapat menggunakan aset tetap untuk melakukan penghindaran

Page 39: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

24

pajak agar pajak yang dibayarkan perusahaan menjadi rendah. Dengan

adanya aset tetap akan menimbulkan penyusutan aset tetap itu sendiri.

Penyusutan aset tetap ini dimanfaatkan perusahaan sebagai pengurang laba

perusahaan dalam perhitungan perpajakan. Sehingga, semakin tinggi biaya

penyusutan aset tetap, semakin rendah pajak yang harus dibayarkan oleh

perusahaan.

8. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh

pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar

negeri, dan dana perwalian serta institusi lainnya yang memiliki wewenang

untuk melakukan pengawasan atas kinerja manajemen (Ngadiman dan

Puspitasari dalam Amelia et al., 2017). Pada umumnya, para investor

institusional menginvestasikan dananya lebih besar dari pada investor

lainnya, sehingga mereka dapat memiliki sikap untuk monitoring lebih

intensif kepada perusahaan (Dhypalonika, 2018).

Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan

usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional

sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer. Tekanan dari

pemegang saham institusi terhadap tindakan agresivitas pajak perusahaan

terjadi karena dalam jangka panjang tindakan agresivitas pajak ini akan

merugikan perusahaan itu sendiri yang akan berdampak terhadap

penurunan nilai perusahaan. Selain itu, pemegang saham institusi memiliki

ketaatan yang lebih tinggi terhadap aturan yang berlaku, sehingga

Page 40: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

25

pemegang saham institusi ini dapat mendorong perusahaan untuk menaati

peraturan perpajakan yang berlaku terkhusus dalam melakukan tindakan

agresivitas pajak (D. A. Pratiwi & Ardiyanto, 2019).

Kepemilikan institusional memiliki peran penting dalam

memantau, mendisiplinkan dan mempengaruhi keputusan manajemen

sehingga dapat dibuktikan bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh

investor maka semakin kuat untuk mendesak manajer dalam bertindak

sesuai dengan kepentingan investor (Chasbiandani & Ambarwati, 2019).

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini, berikut penelitian-penelitian terdahulu terkait

“Pengaruh Corporate Social Responsibility, Leverage, dan Intensitas Modal

Terhadap Agresivitas Pajak dengan Kepemilikan Institusional Sebagai

Variabel Moderasi” yang dapat dijadikan acuan peneliti:

Page 41: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

26

Tabel 2.1

No. Peneliti/ Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Variabel Persamaan Perbedaan

1. Sri Ayem dan Afik

Setyadi/ Pengaruh

Profitabilitas, ukuran

perusahaan, komite

audit dan capital

intensity terhadap

agresivitas pajak /

Jurnal akuntansi pajak

dewantara vol.1 No.2

tahun 2019

Variabel Independen:

Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Komite

Audit, dan Capital

Intensity

Variabel Dependen:

Agresivitas pajak

Variabel Independen:

Capital Intensity

Variabel Dependen:

gresivitas pajak

Variabel Independen:

Profitabilitas, Ukuran

Perusahan, dan Komite

Audit.

Variabel moderasi yaitu

kepemilikan institusional

Penelitian ini menemukan

bahwa Profitabilitas, Ukuran

Perusahan, Komite Audit,

Capital Intensity memiliki

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap

agresivitas pajak.

2. Denny Wijaya dan

Ahmad Saebani/

Pengaruh

pengungkapan

Corporate Social

Responsibility, leverage

dan kepemilikaan

managerial terhadap

agresivitas pajak/ Jurnal

Widyakala vol.6 no. 1

tahun 2019

Variabel Independen:

Corporate Social

Responsibility,

Leverage, Intensitas

modal, dan

Kepemilikan

manajerial.

Variabel Dependen:

Agresivitas pajak

Variabel Independen:

Corporate Social

Responsibility dan

Leverage

Variabel Dependen:

Agresivitas pajak

Variabel moderasi yaitu

kepemilikan institusional

Penelitian ini menemukan

bahwa CSR berpengaruh

signifikan, leverage tidak

berpengaruh signifikan dan

kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif terhadap

agresivitas pajak.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 42: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

27

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/ Judul/ Sumber

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Variabel Persamaan Perbedaan

3. Muhammad Apriyanto

dan Susi Dwimulyani/

Pengaruh Sales Growth

dan Leverage terhadap

Tax Avoidance dengan

Kepemilikan Institusional

sebagai Variabel

Moderasi/ Prosiding

Seminar Nasional Pakar 2

tahun 2019

Variabel

Independen:

Leverage, dan Sales

growth

Variabel Dependen:

Tax Avoidance

Variabel moderasi:

Kepemilikan

Institusional

Variabel leverage

dan kepemilikan

institusional

Variabel sales growth dan

Tax Avoidance

Sales growth tidak

berpengaruh terhadap tax

avoidance. Leverage secara

signifikan berpengaruh

negatif terhadap tax

avoidance. Kepemilikan

institusional tidak mampu

memoderasi hubungan antara

sales growth dan tax

avoidance. Kepemilikan

institusional mampu

memperlemah hubungan

antara leverage dan tax

avoidance.

4. Elmi Rakhma Aalin/

Pengaruh pengungkapan

tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap

agresivitas pajak/ Jurnal

Akuntansi dan sistem

informasi (2018)

Variabel

independen :

Pengungkapan

Tanggung Jawab

Sosial

Variabel Corporate

Social Responsibility

dan Agresivitas

pajak

Variabel kepemilikan

institusional, sampel

penelitian dan tahun

penelitian

Pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan

berpengaruh positif secara

statistik signifikan terhadap

agresivitas pajak.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 43: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

28

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/ Judul/ Sumber

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Variabel Persamaan Perbedaan

Variabel dependen:

Agresivitas pajak

Variabel kontrol :

profitabilitas, leverage,

intensitas modal, dan

ukuran perusahaan.

5. RR. Maria Yulia Dwi

Rengganis dan I.G.A.M

Asri Dwija Putri/

Pengaruh Corporate

Governance dan

Pengungkapan Corporate

Social Responsibility

terhadap agresivitas

pajak/ E-Jurnal akuntansi

vol 24 No. 2 tahun 2018.

Variabel Independen:

Corporate Governance,

Corporate Social

Responsibility

Variabel Dependen:

Agresivitas pajak

Variabel

Independen:

Corporate Social

Responsibility

Variabel Dependen:

Agresivitas pajak

Sampel perusahaan

manufaktur

Variabel Independen:

Corporate Governance,

Leverage, dan Intensitas

modal

Variabel moderasi:

Kepemilikan

Institusional

Tahun penelitian

Hasil pengujian memberikan

bukti adanya pengaruh

pengungkapan CSR pada ETR

sebagai proksi dari agresivitas

pajak. Perusahaan dengan

tingkat pengungkapan CSR

yang semakin tinggi ,nilai

ETRnya juga meningkat, yang

menggambarkan semakin

rendah nya tingkat agresivitas

pajak yang dilakukan

perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 44: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

29

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/ Judul/ Sumber

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Variabel Persamaan Perbedaan

6. Vidiyanna Rizal Putri dan

Bella Irwansyah Putra/

Pengaruh Leverage,

Profitability, Ukuran

Perusahaan dan proporsi

Kepemilikan Institusional

Terhadap Tax Avoidance/

Jurnal Ekonomi Manajemen

Sumber Daya tahun 2017.

Variabel

Independen:

Leverage,

Profitability,

Ukuran Perusahaan

dan proporsi

Kepemilikan

Institusional

Variabel Dependen:

Tax Avoidance

Variabel Leverage,

Profitability, Ukuran

Perusahaan dan

proporsi Kepemilikan

Institusional.

Sampel Perusahaan

Manufaktur

Variabel Intensitas

modal, tahun

penelitian.

leverage dan profitability memiliki

pengaruh negatif dan signifikan

terhadap tax avoidance karena

perusahaan-perusahaan manufaktur

sub sektor konsumsi merupakan

perusahaan yang operasionalnya

banyak dibiayai oleh hutang. Ukuran

perusahaan dan proporsi kepemilikan

berpengaruh positif dan signifikan.

Semakin besar ukuran perusahaan

maka cash effective tax rate

perusahaan akan semakin besar yang

mengindikasikan tingkat penghindaran

pajak yang semakin rendah.

7. Sarjito Surya dan Siti

Noerlaela/ Pengaruh

Profitabilitas dan Leverage

terhadap Agresivitas Pajak/

Jurnal Sains Manajemen

dan Akuntansi tahun 2016.

Variabel

Independen:

Profitabilitas dan

leverage

Variabel dependen :

agresivitas pajak.

Variabel independen

yaitu variabel leverage

dan profitabilitas

Variabel dependen

yaitu agresivitas pajak.

Variabel CSR,

variabel

kepemilikan

institusional,

variabel intensitas

modal, sampel

penelitian dan

tahun penelitian.

Secara simultan maupun parsial

partisipasi anggaran dan komitmen

organisasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap senjangan

anggaran.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 45: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

30

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/ Judul/ Sumber

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Variabel Persamaan Perbedaan

8. Faridatul Makhfudloh,

Nuruk Herawati dan Anis

Wulandari(2016)/

Pengaruh Corporate

Social Responsibility

terhadap Perencanaan

Agresivitas pajak/ Jurnal

Akuntansi dan Bisnis

Vol.18 No. 1

Variabel Independen:

Corporate Social

Responsibility

Variabel Dependen:

Perencanaan

Agresivitas pajak

Variabel Corporate

Social Responsibility

terhadap

Perencanaan

Agresivitas pajak

Tidak ada variabel

leverage, intensitas

modal dan kepemilikan

instirusional.

Penelitian ini menemukan

bahwa CSR tidak berpengaruh

terhadap perencanaan

agresivitas pajak.

9. Angela K. Davis, David

A. Guenther, Linda K.

Krull, dan Brian M.

Williams (2016)/ Do

Socially Respnsible Firm

Pay More Taxes?/ The

Accounting Review

Variabel independen :

Corporate Social

Responsibility

Variabel dependen:

Tax payment

Variabel Corporate

Social Responsibility

Variabel leverage,

variabel intensitas modal,

variabel proporsi dewan

komisaris independen,

sampel penelitian dan

tahun penelitian

Tanggung jawab sosial

perusahaan berhubungan

negatif dengan tarif pajak

efektif tunai lima tahun dan

positif terkait dengan

pengeluaran lobi pajak.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 46: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti/ Judul/ Sumber

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Variabel Persamaan Perbedaan

10. Issam Laguira, Raffaele

Staglian, Jamal Elbaz/

Does corporate social

responsibility affect

corporate tax

aggressiveness?/Journal

of Cleaner Production

vol. 107 tahun 2015

Variabel independen :

Corporate Social

Responsibility

Variabel dependen:

tax aggressiveness

Variabel Corporate

Social Responsibility

dan Agresivitas pajak

Variabel leverage,

variabel intensitas modal,

variabel proporsi dewan

komisaris independen,

sampel penelitian dan

tahun penelitian

Agresivitas pajak perusahaan

tergantung pada sifat kegiatan

tanggung jawab sosial

perusahaannya. Penelitian ini

menunjukkan bahwa semakin

besar aktivitas dalam dimensi

sosial tanggung jawab sosial

perusahaan, semakin rendah

tingkat agresivitas pajak

perusahaan.

Page 47: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

32

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Basis Teori :

Teori Keagenan, Teori Perilaku

Terencana dan Teori Legitimasi

Corporate Social

Responsibility (CSR)

Intensitas Modal

Leverage

Kepemilikan

Institusional

Agresivitas Pajak

Hasil dan Pembahasan

Simpulan, Implikasi,

Keterbatasan, dan saran

Pengaruh Corporate Social Responsibility, leverage dan Intensitas Modal

terhadap agresivitas pajak dengan kepemilikan institusional sebagai variabel

moderasi

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Metode Analisis Regresi Berganda dan Moderate Regression Anaysis

(MRA)

Page 48: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

33

D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak

Perusahaan yang beroperasi di Indonesia harus membayar pajak

sesuai dengan pengenaan pajak yang telah ditentukan. Pajak suatu

perusahaan dapat dikaitkan dengan CSR jika pembayarannya memiliki

dampak bagi masyarakat luas. CSR dapat mempengaruhi pajak yang

akan dibayarkan oleh perusahaan atau dapat dikatakan bahwa CSR

dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan tindakan Agresivitas

pajak. Tindakan agresivitas pajak dapat mengakibatkan sanksi negatif

yang signifikan dalam keputusan pengadilan karena kepentingan

perusahaan bertentangan dengan kepentingan masyarakat (Laguir et al.,

2015).

Berdasarkan teori legitimasi, perusahaan harus mematuhi peraturan

atau nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat perusahaan

beoperasi. Selain itu, perusahaan juga harus menerapkan tanggung

jawab sosial dengan baik kepada masyarakat sekitar. Teori legitimasi

digunakan perusahaan untuk menjaga citra perusahaan di mata

masyarakat sekitar perusahaan beroperasi (Makhfudloh et al., 2018).

Ketika perusahaan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya lebih

luas, seharusnya perusahaan tidak melakukan tindakan agresivitas pajak

baik legal maupun ilegal. Karena tindakan tersebut akan memberikan

citra buruk dimata masyarakat ataupun pihak yang berkepentingan

(Nurcahyono & Kristiana, 2019).

Page 49: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

34

Aalin (2018), Sandra dan Anwar (2018), Andhari dan Sukartha

(2017), Mustika (2017) dan Oktaviana et al (2017) membuktikan bahwa

CSR memberikan pengaruh terhadap agresivitas pajak. Sedangkan

penelitian yang dilakukan Makhfudloh, Herawati, dan Wulandari

(2018), Fionasari (2017), dan Utami et al (2018) , CSR tidak

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Berdasarkan uraian tersebut,

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap

agresivitas pajak.

2.Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak

Leverage menggambarkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh

utang. Berdasarkan teori keagenan, manajer cenderung akan

menggunakan utang untuk menekan biaya pajak perusahaan dengan

memanfaatkan biaya bunga dari utang tersebut. Hasil perhitungan rasio

leverage menandakan seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan

berasal dari modal pinjaman perusahaan tersebut. Apabila perusahaan

memiliki sumber dana pinjaman tinggi, maka perusahaan akan

membayar beban bunga tinggi kepada kreditur. Beban bunga akan

mengurangi laba, sehingga dengan berkurangnya laba maka

mengurangi beban pajak perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan

tingkat leverage untuk mengurangi laba dan akan berpengaruh

terhadap berkurangnya beban pajak. Ketika tingkat leverage suatu

perusahaan tinggi, perusahaan cenderung tidak akan agresif terhadap

Page 50: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

35

pajaknya karena diharapkan mampu menjaga stabilitas laba periode

berjalan (Adisamartha & Noviari, 2015).

Adismartha dan Noviari (2015), Denny Wijaya (2019), dan

Nugraheni et al (2019) yang mendapatkan bukti bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Mustofa (2019), Octaviani dan Sofia (2018), dan Putri

dan Putra (2017), leverage berpengaruh negatif terhadap agresivitas

pajak.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak.

3. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Agresivitas pajak

Aset tetap perusahaan memungkinkan perusahaan untuk

mengurangi beban pajaknya akibat dari penyusutan yang muncul dari

aset tetap tersebut setiap tahunnya (Rodriguez dan Arias dalam

Dwiyanti & Jati, 2019). Hampir seluruh aset tetap akan mengalami

penyusutan yang akan menjadi biaya penyusutan dalam laporan

keuangan perusahaan. Sementara biaya penyusutan merupakan biaya

yang dapat dikurangkan dari penghasilan dalam perhitungan pajak

perusahaan. Artinya semakin besar biaya penyusutan akan semakin

kecil tingkat pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Hal tersebut

berdampak pada perusahaan dengan tingkat rasio intensitas modal

yang besar menunjukkan tingkat pajak efektif yang rendah. Perusahaan

Page 51: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

36

yang memiliki aset tetap yang besar cenderung akan melakukan

perencanaan pajak sehingga menghasilkan ETR yang lebih kecil

(Nugraha & Meiranto, 2015).

Nugraha dan Meiranto (2015), Mustika (2017) mendapatkan bukti

bahwa intensitas modal tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Semakin tingginya intensitas aset tetap yang dimiliki perusahaan,

semakin rendah tingkat agresivitas wajib pajak badan (Adisamartha

dan Noviari,2018). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Maulidah dan Pratiwi (2019), Dharma (2019), dan Lestari et al (2019)

mendapatkan bukti bahwa Intensitas modal berpengaruh terhadap

agresivitas pajak.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H3 : Intensitas modal berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak

4. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak

dengan Kepemilikan Institusional sebagai variabel moderasi

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham institusi

pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar

negeri, dan dana perwalian serta institusi lainnya yang memiliki

wewenang untuk melakukan pengawasan atas kinerja manajemen

(Ngadiman dan Puspitasari dalam Amelia et al., 2017). Besar kecilnya

konsentrasi kepemilikan institusional akan mempengaruhi kebijakan

pajak agresif perusahaan (Khurana dalam Aprianto & Dwimulyani,

Page 52: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

37

2019). Semakin besar kepemilikan institusional maka akan

meningkatkan kebijakan pajak agresif, sebaliknya semakin kecil

kepemilikan institusional maka akan menurunkan kebijakan pajak

agresif (Pramana & Wirakusuma, 2019). Namun, peneliti meyakini

bahwa kepemilikan institusional dapat mengurangi agresivitas pajak

yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan institusi yang ikut

serta sebagai pemilik perusahaan diyakini akan menjaga nama baik

yang dimiliki sehingga cenderung menghindari agresivitas pajak.

H4 : Kepemilikan institusional memperlemah pengaruh CSR terhadap

agresivitas pajak.

5. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak dengan Kepemilikan

Institusional sebagai variabel moderasi

Leverage merupakan salah satu kebijakan pendanaan yang

mencerminkan perbandingan besarnya utang yang digunakan untuk

pembiayaan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Semakin

banyak pinjaman yang dimiliki perusahaan maka akan meningkatkan

pendanaan yang berasal dari pihak ketiga sehingga meningkatkan biaya

bunga yang akan ditanggung oleh perusahaan dan menurunkan laba

perusahaan. Kepemilikan oleh investor institusi menunjukkan seberapa

jauh pihak manajemen taat kepada peraturan-peraturan dalam

menghasilkan laba. Salah satu peraturan yang harus ditaati yaitu

mematuhi peraturan pajak yang berlaku (Atari, 2016).

Page 53: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

38

Kepemilikan institusional memiliki peranan penting dalam

meminimalisir konflik yang terjadi antara pemegang saham dengan

manajer. Investor institusional dapat menyelaraskan kepentingan antara

manajer dengan pemegang saham (Bachtiar, 2015). Dengan adanya

kepemilikan institusional, diharapkan dapat meminimalisir tindakan

agresivitas pajak. Hal tersebut terjadi karena investor institusional akan

lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

perpajakan dan akan mempertimbangkan resiko yang akan di dapat

dikemudian hari (Aprianto & Dwimulyani, 2019).

H5 : Kepemilikan institusional memperlemah pengaruh leverage

terhadap agresivitas pajak.

6. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Agresivitas pajak dengan

Kepemilikan Institusional sebagai variabel moderasi

Pemegang saham institusi dianggap lebih mampu mendeteksi

kesalahan yang terjadi di suatu perusahaan. Hal tersebut terjadi karena

pemegang saham institusi lebih berpengalaman dalam menghadapi

permasalahan dibandingkan dengan investor individu (Zahirah, 2017).

Kepemilikan institusional berperan penting dalam mempengaruhi dan

mengawasi manajemen sehingga dapat memaksa pihak manajemen

untuk menghindari perilaku pajak agresif ataupun perilaku yang

mengutamakan kepentingan pribadi (Pramana & Wirakusuma, 2019).

Hal tersebut sesuai dengan teori keagenan yang menjelaskan adanya

perbedaan kepentingan antara pemegang saham institusi dengan

Page 54: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

39

manajemen. Ketika manajemen melakukan peningkatan aset tetap untuk

mengurangi pembayaran pajak, akan tetapi pemegang saham institusi

menginginkan adanya tingkat pengembalian yang sebesar-besarnya atas

investasi yang diberikan. Dengan demikian, pengawasan yang

dilakukan pemegang saham institusi akan meningkat, sehingga upaya

agresivitas pajak yang dilakukan perusahaan dengan memanfaatkan

penggunaan aset tetap dapat diminimalisir.

H6 : Kepemilikan Institusional memperlemah pengaruh intensitas modal

terhadap agresivitas pajak.

Page 55: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan elemen yang memenuhi kriteria

tertentu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan dijadikan

sebagai objek dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2016-2019. Sampel merupakan bagian dari populasi atau sebagian

dari keseluruhan elemen populasi. Sampel pada penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2016-2019.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sampel yang dipilih harus memenuhi persyaratan

tertentu. Pemilihan sampel penelitian didasarkan dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2016-2019.

2. Ada pengungkapan CSR dalam laporan tahunan selama tahun

2016-2019.

3. Perusahaan yang listing di BEI selama tahun 2016-2019.

4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah selama tahun

2016-2019.

Page 56: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

41

5. Perusahaan memiliki data-data yang lengkap terkait dengan

variabel yang akan diteliti.

B Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh dari Corporate Social Responsibility, leverage,

dan Intensitas modal terhadap agresivitas pajak dengan Kepemilikan

institusional sebagai variabel moderasi. Agar lebih fokus terhadap penelitian

yang dilakukan, maka ruang lingkup penelitian ini hanya difokuskan pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2019.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti menggunakan data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data pada penelitian ini diperoleh melalui data sekunder. Data

sekunder merupakan data dari pihak kedua (BEI). Dengan subjek

penelitian adalah perusahaan industri konsumsi barang yang terdaftar

di BEI selama periode 2016-2019.

Page 57: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

42

D. Metode Analisis Data

Metode analisis penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif

dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian hingga menghasilkan

informasi yang dibutuhkan dalam analisis penelitian. Analisis yang

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih

dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen (Ghozali, 2018).

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan salah satu metode analisis

data yang menggambarkan secara deskriptif mengenai suatu data yang

dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2018). Penelitian menggunakan statistik deskriptif ini

dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai profil dari data

sampel sebelum melakukan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan menggambarkan nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini,

maka peneliti melakukan uji multikoloniearitas, uji autokorelasi,

uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. Keempat asumsi klasik

yang dianalisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Package for Social Sciences) versi 25.0.

Page 58: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

43

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas yaitu untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel independen atau keduanya memiliki

distribusi normal atau tidak. Seperti yang telah diketahui bahwa uji

T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal yaitu analisis

grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2018). Pada uji ini, metode

One Sample Kolmogorov Smirnov Test digunakan untuk menguji

normalitas data, dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Data terdistribusi normal

Ha: Data terdistribusi tidak normal

Jika sigma > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima

Jika sigma < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak

Peneliti juga melakukan uji analisis grafik untuk melihat

grafik histogram dan grafik Normal Probability Plot dari distribusi

nilai residualnya. Berikut kriteria uji analisis grafik:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan

pola distribusi normal.

Page 59: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

44

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya,

menunjukkan pola distribusi tidak normal.

b. Uji Multikoloniearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen, jika variabel independen

saling berkorelasi maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel

orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesama variabel independen adalah nol. Pengujian multikolinieritas

dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear antara

variabel bebas (indeks), dilakukan dengan menggunakan Variance

Inflation Factor (VIF) dan tolerance value.

Metode ini melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF)

dan Tolerance dengan kriteria sebagai berikut (Ghozali, 2018):

a) Batas dari tolerance value adalah > 0,10 maka tidak terjadi

multikolonieritas, dan sebaliknya.

b) Jika nilai VIF < 10. maka tidak terjadi multikolinearitas dan

sebaliknya.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji model regresi

linier apakah memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada

Page 60: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

45

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya)

atau tidak (Ghozali,2018). Autokorelasi muncul sebab adanya

keterkaitan antara observasi yang dilakukan dalam rentetan waktu.

Hal ini sering ditemukan pada data runtutan waktu, karena adanya

gangguan pada individu atau kelompok cenderung memengaruhi

individu atau kelompok pada periode berikutnya. Untuk menguji

autokorelasi pada data, peneliti menggunakan metode run test. Jika

nilai run test memiliki tingkat signifikan di atas “>” 0,05. Hal

tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini tidak kena uji

autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

atas satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat

heterokedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya

heteroskesdatisitas, peneliti menggunakan metode uji geljser. Uji

glejser merupakan uji statistik dengan meregresi absolut residual

dengan variabel independennya. Hasil uji ini dapat dikatakan tidak

terdapat heterokedatisitas jika nilai signifikansinya diatas 0,05 atau

5%.

Page 61: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

46

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini memiliki 2 tahapan dalam menguji hipotesis,

tahap pertama pengujian dengan analisis regresi berganda, dan tahapan

ke dua yaitu pengujian dengan analisis regresi moderat (MRA), berikut

penjelasannya:

a. Analisis Regresi Berganda

Pada dasarnya analisis regresi berganda sama konsepnya

dengan analisis regresi sederhana, tetapi yang membedakan adalah

jumlah variabel bebas (independen). Pada analisis regresi

sederhana terdiri dari dua variabel (satu variabel dependen, dan

satu variabel independen. Sedangkan, pada analisis regresi

berganda terdapat satu variabel dependen dan dua atau lebih

variabel independen. Analisis regresi berganda diperlukan untuk

mengetahui arah hubungan (positif/negatif) antara variabel

dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2018).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate

Social Responsibility (CSR), leverage, dan intensitas modal. Lalu

variabel dependennya adalah agresivitas pajak. Untuk menguji

hipotesis dari variabel – variabel tersebut, maka rumus persamaan

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

AP = α + β1CSR + β2LEV + β3IM + e

Keterangan:

AP=Penghindaran Pajak

Page 62: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

47

α=Intercept atau konstanta

β=Koefisien regresi,

CSR= Corporate Social Responsibility

LEV= Leverage

IM = Intensitas modal

e =Error

b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderated

Regression Analysis - MRA)

Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression

Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda

dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi.

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menentukan pengaruh

variabel moderasi dari jabatan pada pengaruh variabel utama. Variabel

moderasi adalah variabel independen yang akan memperkuat atau

memperlemah variabel independen lainnya terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2018). Uji MRA dapat dihitung dengan persamaan berikut:

AP = α + β1CSR + β2LEV + β3IM + β4KI + β5(MCSR) + β6

(MLEV) + β7(MIM) + e

Keterangan:

AP = Agresivitas pajak

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

CSR = Corporate Social Responsibility

Page 63: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

48

LEV = leverage

IM = Intensitas modal

KI = Kepemilikan institusional

MCSR = Variabel perkalian antara Corporate Social Responsibility

dengan kepemilikan institusional yang menggambarkan

pengaruh variabel moderating, kepemilikan institusional

terhadap Corporate Social Responsibility dengan

agresivitas pajak.

MLEV = Variabel perkalian antara leverage dengan kepemilikan

institusional yang menggambarkan perngaruh variabel

moderating, kepemilikan institusional terhadap hubungan

leverage dengan agresivitas pajak.

MIM = Variabel perkalian antara intensitas modal dengan

kepemilikan institusional yang menggambarkan pengaruh

variabel moderating, kepemilikan institusional terhadap

hubungan intensitas modal dengan niat melakukan

agresivitas pajak

e = Error term (tingkat kesalahan pendugaan dalam

penelitian)

c. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

Page 64: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

49

kecil menunjukkan kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Dan jika nilai

R2 mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2018).

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel –

variabel independen yang dimasukkan model mempunyai pengaruh

secara bersama – sama atau simultan terhadap variabel dependen. Uji

F juga berguna untuk mengetahui model yang digunakan layak (fit)

untuk memprediksi variable dependen (Y). Dasar pengambilan

keputusan dalam pengujian ini adalah dengan melihat nilai signifikansi

F pada output hasil regresi, dimana jika nilai signifikansi yang didapat

<0,05 (α = 5%) maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen yang menandakan bahwa semua

variabel independen secara bersama – sama berpengaruh terhadap

variabel dependen atau dengan kata lain hipotesis diterima (Ghozali,

2018).

e. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian ini digunakan untuk membuktikan signifikansinya

terhadap pengaruh variabel independen secara individu dalam

menjelaskan variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar

Page 65: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

50

5% (0,05), maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut (Ghozali,

2018):

a) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ho akan ditolak,

artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen terhadap variabel dependen.

b) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka Ho akan diterima,

artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Dalam penelitian ini, variabel dependenya adalah agresivitas

pajak. Agresivitas pajak merupakan upaya wajib pajak untuk

menghindari atau mengurangi beban pajak baik legal maupun ilegal.

Rasio cash effective tax rate (CETR) digunakan sebagai alat ukur

agresivitas pajak. CETR digunakan sebagai metode untuk menghitung

agresivitas pajak karena dapat menggambarkan tarif bagi wajib pajak

dan dilihat berdasarkan jumlah pajak yang dibayarkan. Semakin besar

nilai CETR, semakin rendah tindakan agresif suatu perusahaan

(Suardija dkk dalam Prameswari, 2017). Rasio cash effective tax rate

merupakan perhitungan antara jumlah pajak yang dibayarkan dibagi

dengan laba sebelum pajak. Rasio CETR ini yang menggunakan

pembayaran pajak dari arus kas perusahaan (Payanti & Jati, 2020).

Adapun rumus untuk menghitung CETR sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

51

CETR= Pembayaran pajak

Laba Sebelum Pajak

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang dapat

mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini, terdapat 3

variabel independen,diantaranya:

a. Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah usaha

untuk menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat,

melalui acara yang cocok dengan norma dan nilai serta

keperluan masyarakat. Corporate Social Responsibility diukur

dengan menggunakan standar GRI-G4 yang memiliki 91

item pengungkapan yang mewakili tanggung jawab sosial,

ekonomi dan lingkungan. Dalam menentukan indeks ini

dilakukan dengan cara pemberian skor pengungkapan,

dimana sebuah item pengungkapan akan diberi skor 1

apabila item tersebut diungkapkan dan akan diberi nilai 0

jika item tersebut tidak diungkapkan (Wijaya, 2019).

Adapun rumus untuk menghitung indeks CSR ialah :

𝐶𝑆𝑅I = V

𝑀

Dimana :

CSRI : Indeks Pengungkapan CSR

V: Jumlah item yang diungkapkan perusahaan

Page 67: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

52

M: jumlah item yang seharusnya diungkapkan perusahaan.

b. Leverage (X2)

Leverage merupakan tingkat utang yang digunakan untuk

pembiayaan perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio leverage

maka semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga

yang digunakan perusahaan dan menyebabkan tingginya biaya

bunga harus dibayarkan akibat dari utang tersebut (Dharma &

Ardiana, 2016).

Rasio hutang terhadap modal merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur besarnya proporsi hutang terhadap

modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya

perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditor

dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan.

Rasio ini memberikan petunjuk umum tentang kelayakan kredit

dan resiko keuangan debitor. Rasio ini diukur dengan Debt to

Equity Rasio (DER). Semakin tinggi DER mencerminkan

resiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam

operasinya menggunakan utang dan perusahaan memiliki

kewajiban untuk membayar bunga atas utang, akibatnya para

investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki

nilai Debt to Equity Ratio yang tinggi. Pengukuran ini mengacu

pada penelitian (Olivia & Amah, 2019) dengan rumus sebagai

berikut:

Page 68: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

53

DER= Total Hutang

Total Ekuitas

c. Intensitas Modal

Intensitas kepemilikan aset tetap dapat mempengaruhi

beban pajak perusahaan karena adanya beban depresiasi yang

melekat pada aset tetap. Beban depresiasi yang timbul atas

kepemilikan aset tetap akan mempengaruhi pajak perusahaan,

hal tersebut terjadi karena beban depresiasi merupakan salah

satu beban yang mengurangi pajak (Blocher dalam

Adisamartha & Noviari, 2015). Perusahaan yang memiliki aset

tetap yang besar cenderung akan melakukan perencanaan pajak

sehingga menghasilkan ETR yang lebih kecil (Nugraha &

Meiranto, 2015). Pengukuran variabel ini menggunakan rumus

yang digunakan oleh (Ayem & Setyadi, 2019). Intensitas modal

dapat dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:

CAP = Total Aset Tetap

Total Aset

3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi penelitian ini adalah Kepemilikan Institusional.

Kepemilikan institusi merupakan proporsi kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pemerintah, institusi keuangan,institusi berbadan hukum,

institusi luar negeri, dan dana perwalian serta institusi lainnya yang

Page 69: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

54

diukur dengan presentasi jumlah saham yang dimiliki oleh investor

institusi intern (Zahirah, 2017). Kepemilikan institusional memiliki

peran penting dalam mempengaruhi dan mengawasi manajemen

sehingga dapat memaksa pihak manajemen untuk menghindari

perilaku pajak agresif ataupun perilaku yang mengutamakan

kepentingan pribadi (Pramana & Wirakusuma, 2019). Pengukuran

penelitian ini mengacu pada penelitian (Aprianto & Dwimulyani,

2019), dengan rumus sebagai berikut:

INS = Jumlah Saham Institusi

Total Saham yang Beredar

Tabel 3.1

Pengukuran Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Pengukuran Skala

1. Agresivitas

Pajak

(Payanti dan Jati,

2020)

CETR = Pembayaran Pajak

Laba Sebelum Pajak

Rasio

2. Corporate Social

Responsibility

(Wijaya dan

Saebani, 2019)

𝐶𝑆𝑅I = V (jumlah item yang diungkap perusahaan)

𝑀(Jumlah item yang seharusnya diungkap perusahaan)

Rasio

3. Leverage

(Olivia dan

Amah, 2019)

DER = Jumlah Utang

Ekuitas

Rasio

4. Intensitas Modal

(Ayem dan

Setyadi, 2019)

CAP = Total Aset Tetap

Total aset

Rasio

5. Kepemilikan

Institusional

(Aprianto dan

Dwimulyani,

2019)

INS = Jumlah saham institusi

Total saham yang beredar

Rasio

Page 70: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian menyajikan prosedur pemilihan

sampel dan populasi penelitian. Dalam penelitian ini, data yang digunakan

adalah data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan perusahaan yang

listing di bursa efek Indonesia periode tahun 2016 hingga tahun 2019 yang

diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat

www.idx.co.id mengambil dari artikel, jurnal, penelitian terdahulu, serta

sumber-sumber lain yang relevan. Data yang digunakan yaitu terkait dengan

Corporate social responsibility, leverage, intensitas modal, agresivitas pajak,

dan kepemilikan institusional. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode purposive sampling untuk menentukan sampel. Penelitian dengan

metode purposive sampling mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan

dalam penelitian merupakan representasi dari populasi yang ada serta sesuai

dengan tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan bantuan perangkat

lunak Microsoft excel 2010 dan SPSS (Statistical Package for Social Sciences)

versi 25.0 sebagai alat untuk menguji data.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan informasi relevan

yang terkandung dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk

memecahkan suatu masalah. Berikut Tabel 4.1 yang menyajikan perolehan

Page 71: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

56

sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

Tabel 4.1

Ringkasan Pemilihan Sampel

No. Kriteria Pengurangan Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-

2019

187

2. Perusahaan yang listing di BEI selama

tahun 2016-2019

(6) 181

3. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI dan menerbitkan laporan tahunan

selama tahun 2016-2019

(86) 95

4. Perusahaan yang menggunakan mata uang

rupiah

(20) 75

5. Perusahaan yang memiliki data lengkap

yang dibutuhkan dalam penelitian.

(40) 35

Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 35

Perusahaan yang memiliki data outlier (9) 26

Total sampel penelitian (26 perusahaan x 4 tahun) 104

Sumber: Data yang telah diolah.

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 104 sampel. Sampel tersebut dipilih

karena telah memenuhi kriteria yang ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan

analisis penelitian.

B. Temuan Hasil Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

linier berganda. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran

mengenai pengaruh variabel independen yaitu corporate social responsibility,

leverage, dan intensitas modal.

Page 72: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

57

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif merupakan metode dimana semua data yang

berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk

kemudian di analisis dan diinterpretasikan secara objektif dengan

membandingkan nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata dari

sampel. Tabel hasil uji analisis deskriptif menjelaskan distribusi variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi variabel dependen

(Y) yaitu agresivitas pajak (AP), variabel independen (X) yaitu corporate

social responsibility (CSR), leverage (LEV), Intensitas modal (IM) dan

variabel moderasi (Z) yaitu kepemilikan institusional (KI) Berikut Tabel

4.2 merupakan analisis deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.2

Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

CSR 104 .02 .45 .1354 .10811

LEV 104 .15 4.19 .8328 .75412

IM 104 .14 4.49 .3803 .42721

AP 104 .04 .52 .2721 .09766

KI 104 .06 7.60 .7547 .70124

Valid N

(listwise)

104

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 73: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

58

a. Variabel Dependen

Hasil uji analisis statistik 4.2 menunjukkan bahwa variabel

dependen (y) yaitu Agresivitas Pajak dengan jumlah sampel (N) 104

memiliki nilai minimum sebesar 0.04 yang diperoleh dari PT Wilmar

Cahaya Indonesia Tbk tahun 2018 dan nilai maksimum sebesar 0.52

yang diperoleh dari PT Garuda Metalindo Tbk tahun 2018 . Nilai rata-

rata (mean) agresivitas pajak sebesar 0.2721 yang menggambarkan

bahwa rata-rata agresivitas pajak dalam industri manufaktur dan

standar deviasi sebesar 0,09766 menunjukkan simpangan data yang

relatif lebih besar karena nilainya lebih kecil dari pada nilai rata-rata.

b. Variabel Independen

1) Corporate Social Responsibility

Hasil uji analisis statistik pada tabel 4.2 menunjukkan

bahwa corporate social responsibility dengan jumlah sampel (N)

104 memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang diperoleh dari PT

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk tahun 2016, sedangkan nilai

maksimum sebesar 0,45 yang diperoleh dari PT Waskita Beton

Tbk tahun 2016. Nilai rata-rata (mean) corporate social

responsibility sebesar 0,1354 yang menggambarkan rata-rata

Corporate Social Responsibility perusahaan manufaktur dan

standar deviasi sebesar 0,10811 yang menunjukkan simpangan data

yang relatif lebih kecil karena nilainya lebih kecil daripada nilai

rata-rata.

Page 74: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

59

2) Leverage

Hasil uji analisis statistik pada tabel 4.2 menunjukkan

bahwa leverage dengan sampel (N) 104 memiliki nilai minimum

sebesar 0,15 yang diperoleh dari PT Champion Pacifik Indonesia

Tbk tahun 2019, sedangkan maksimum sebesar 4,19 yang

diperoleh dari PT Indal Alumunium Industry Tbk tahun 2016. Nilai

rata-rata (mean) leverage sebesar 0,8328 yang menggambarkan

rata-rata leverage dalam industri manufaktur dan standar deviasi

sebesar 0,75412 menunjukkan simpangan data yang relatif lebih

kecil daripada nilai rata-rata. .

3) Intensitas Modal

Hasil uji analisis statistik pada tabel 4.2 menunjukkan

bahwa intensitas modal dengan sampel (N) 104 memiliki nilai

minimum sebesar 0,14 yang diperoleh dari PT Waskita Beton Tbk

tahun 2016, sedangkan nilai maksimum 4,49 yang diperoleh dari

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk tahun 2017. Nilai rata-rata

(mean) intensitas modal sebesar 0,3803 yang menggambarkan rata-

rata intensitas modal perusahaan dalam industri manufaktur dan

standar deviasi sebesar 0,42721 yang menunjukkan simpangan data

yang relatif lebih besar karena nilainya lebih besar daripada nilai

rata-rata.

Page 75: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

60

c. Variabel Moderasi

Hasil uji analisis statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

variabel moderasi yaitu kepemilikan institusional dengan sampel (N)

104 memiliki nilai minimum sebesar 0,06 yang diperoleh dari PT KMI

Wire and Cable Tbk tahun 2016 dan nilai maksimum sebesar 7,60

yang diperoleh dari PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2019. Nilai rata-

rata (mean) kepemilikan institusional sebesar 0,7547 yang

menggambarkan kepemilikan institusional perusahaan dalam industri

manufaktur dan standar deviasi sebesar 0,70124 yang menunjukkan

simpangan data yang relatif lebih rendah karena nilainya lebih rendah

daripada nilai rata-rata

2. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

terdistribusi normal atau tidak. Hal ini dikarenakan model regresi yang

baik harus memiliki data yang berdistribusi normal. Dalam penelitian

ini, untuk menguji normalitas data menggunakan analisis grafik

histogram dan grafik normal plot serta menggunakan uji statistic

dengan uji One Sampel Kolmogorov Smirnov. Berikut ini grafik

histogram dari hasil pengujian menggunakan SPSS.

Page 76: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

61

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, terlihat bahwa grafik histogram

berbentuk simetris, yang artinya grafik tersebut tidak melenceng ke

kanan dan ke kiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa data yang terdapat

dalam penelitian ini terdistribusi normal.

Page 77: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

62

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas dengan Gafik Normal Plot

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, terlihat bahwa penyebaran data

(titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal atau

model regresi memenuhi syarat normalitas.

Page 78: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

63

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan nilai signifikan dari

uji normalitas sebesar 0,200 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut

lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal atau Ha ditolak atau Ha tidak ditolak.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF > 10.

Sedangkan apabila nila tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 104

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

.15803778

Most Extreme

Differences

Absolute .042

Positive .031

Negative -.042

Test Statistic .042

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 79: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

64

dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Berikut ini tabel hasil

uji multikolinearitas dalam penelitian ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CSR .971 1.030

LEV .982 1.018

IM .987 1.013

KI .999 1.001

a. Dependent Variable: LG10_AP

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji multikolinearitas

menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling

berkorelasi atau dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas

antar variabel.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya). Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi. Pada penelitian ini, gejala autokorelasi dideteksi dengan

Page 80: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

65

menggunakan uji run test lewat SPSS. Berikut tabel 4.5 merupakan

hasil uji autokorelasi pada penelitian ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00411

Cases < Test Value 52

Cases >= Test Value 52

Total Cases 104

Number of Runs 56

Z .591

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.554

a. Median

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa nilai Asymp Sig. (2-

failed) sebesar 0,554 lebih besar dari signifikansi yang ditetapkan yaitu

sebesar 0,05. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi autokorelasi atas nilai residual.

d. Hasil Uji Heterokedatisitas

Uji heterokedatisitas digunakan untuk menguji apakah pada model

regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residuaal satu pengamatan

lainnya. Jika variabel dari residual satu pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedatisitas dan jika berbeda disebut heterokedatisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedatisitas atau tidak terjadi

Page 81: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

66

heterokedatisias. Untuk menguji ada tidaknya heterokedatisitas pada

penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel

dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) melalui program

SPSS. Deteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas dapat dilihat dengan

uji glejser melalui regresi nilai absolute residual dengan variabel

independennya. Berikut ini merupakan hasil uji heterokedatisitas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Heterokedatisitas dengan Uji Glejser

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, hasil uji heterokedatisitas melalui

uji glejser dapat dilihat bahwa sig pada masing-masing variabel

bernilai lebih dari 0,05 atau 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada

model regresi ini tidak terdapat gejala Heterokedatisitas.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .156 .023 6.881 .000

CSR -.095 .089 -.108 -1.074 .286

LEV -.010 .013 -.078 -.775 .440

IM -.016 .022 -.072 -.719 .474

KI -.004 .014 -.030 -.305 .761

a. Dependent Variable: ABS_RES

Page 82: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

67

3. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan pengujian analisis regresi berganda

untuk menguji pengaruh antara variabel dependen ke semua variabel

independen. Tujuan analisis regresi berganda ialah menggunakan nilai-

nilai variabel independen yang diketahui untuk meramalkan nilai

variabel independen. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis

dilakukan dengan melakukan uji koefisien determinasi (R2), uji

signifikasi simultan (uji F), dan uji signifikansi parsial (uji t).

1) Hasil Uji Koefisien Determinasi

Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi (R2)

dilakukan untuk mengukur variabel independen yaitu Corporate

Social Responsibility, Leverage, dan Intensitas modal dalam

menerangkan variabel dependen agresivitas pajak yang diukur

dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). Berikut hasil uji

koefisien determinasi dapat dilihat dalam tabel 4.6.

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .468a .219 .187 .16120

a. Predictors: (Constant), KI, CSR, IM, LEV

b. Dependent Variable: LG10_AP

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Page 83: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

68

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,187 atau 18,7%.

Jumlah ini berarti bahwa variabel CSR, leverage, dan intensitas

modal dapat menjelaskan 18,7% variabel agresivitas pajak.

Sedangkan sisanya 81,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti

profitabilitas (Devi dan Dewi, 2019), kepemilikan keluarga

(Wirawan dan Sukaartha, 2018), komisaris independen (Rosidy

dan Nugroho, 2019), dan ukuran perusahaan (Laksono et al, 2019).

2) Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji signifikan simultan (F-test) digunakan untuk menguji

apakah semua variabel independen dalam model persamaan regresi

mempunyai pengaruh secara bersama sama atas variabel dependen.

Berikut tabel 4.7 yang merupakan hasil uji simultan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji F-Test

Sumber: Output SPSS yang diolah

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .721 4 .180 6.938 .000b

Residual 2.573 99 .026

Total 3.294 103

a. Dependent Variable: LG10_AP

b. Predictors: (Constant), KI, CSR, IM, LEV

Page 84: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

69

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung

sebesar 6,938 dengan nilai sig sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai signifikansi < alpha (a = 0,05). Maka dapat

disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

antara CSR, leverage, dan intensitas modal terhadap agresivitas

pajak.

3) Hasil Uji Signifikan Parsial (t-test)

Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikansi 0,05. Apabila agresivitas pajak t lebih besar

dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha tidak ditolak. Berikut merupakan

hasil uji signifikan parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan dalam

tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.520 .038 -13.694 .000

CSR .021 .149 .013 .141 .888

LEV .005 .021 .023 .257 .798

IM -.194 .037 -.463 -5.185 .000

KI -.015 .023 -.058 -.653 .515

a. Dependent Variable: LG10_AP

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 85: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

70

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa koefisien

model regresi memiliki nilai konstanta sebesar -0,520 dengan nilai

thitung negatif sebesar -13,694 dan tingkat signifikansi sebesar

0,000. Konstanta sebesar -0,520 menandakan bahwa jika variabel

independen konstan maka rata-rata agresivitas pajak yang diukur

melalui CETR adalah sebesar -0,520.

Variabel Corporate Social Responsibility memiliki thitung

positif sebesar 0,141 dengan tingkat signifikansi 0,888. Hal

tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya yang diatas

0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel Corporate Social

Responsibility tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak yang

diukur melalui CETR.

Variabel Leverage memiliki thitung positif sebesar 0,257

dengan tingkat signifikansi 0,798. Hal tersebut menunjukkan

bahwa tingkat signifikansinya diatas 0,05. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh

berpengaruh terhadap agresivitas pajak diukur melalui CETR.

Variabel Intensitas modal memiliki thitung positif sebesar -

5,185 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan

bahwa tingkat signifikannya dibawah 0,05. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa variabel intensitas modal berpengaruh terhadap

agresivitas pajak yang diukur melalaui CETR.

Page 86: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

71

b. Pengujian Analisis Regresi Moderate (Moderate Regression

Analysis-MRA)

1) Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk menunjukka

seberapa jauh variabel moderasi memiliki pengaruh terhadap satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Apabila agresivitas pajak t lebih besar dari 0,05 maka H0 tidak

ditolak dan Ha ditolak. Sebaliknya jika agresivitas pajak t lebih

kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha tidak ditolak. Berikut ini

merupakan hasil uji signifikansi parsial (uji t). Hasil uji t

ditunjukkan dalam tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.570 .142 -4.027 .000

MCSR 1.161 .839 .914 1.384 .170

MLEV -.460 .217 -1.638 -2.120 .037

MIM -.348 .517 -.684 -.672 .503

a. Dependent Variable: LG10_AP

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Page 87: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

72

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa koefisien

model regresi memiliki nilai konstanta sebesar -0,570 dengan nilai

thitung negatif sebesar -4,027 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Konstanta sebesar -0,570 menandakan bahwa jika variabel

kepemilikan institusional dalam memoderasi variabel independen

maka rata-rata agresivitas pajak yang diukur melalui CETR adalah

sebesar -0,570.

Variabel kepemilikan institusional dalam memoderasi

Corporate Social Responsibility memiliki thitung positif sebesar

1,384 dengan tingkat signifikansi 0,170. Hal tersebut menunjukkan

bahwa tingkat signifikansinya diatas 0,05. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak

berpengaruh dalam memoderasi Corporate Social Responsibility

terhadap agresivitas pajak yang diukur melalui CETR.

Variabel kepemilikan institusional dalam memoderasi leverage

memiliki thitung negatif sebesar -2,120 dengan tingkat signifikansi

0,037. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikasinya di

bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan

institusional berpengaruh dalam memoderasi leverage terhadap

agresivitas pajak yang diukur melalui CETR.

Variabel kepemilikan institusional dalam memoderasi

intensitas modal memiliki thitung negatif sebesar -0,672 dengan

tingkat signifikan sebesar 0,503. Hal tersebut menunjukkan bahwa

Page 88: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

73

tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh dalam

memoderasi intensitas modal terhadap agresivitas pajak yang

diukur melalui CETR.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak

Berdasarkan tabel 4.8, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Corporate Social Responsibility mempunyai nilai thitung positif sebesar

0,141 dengan tingkat signifikan 0,888. Hal tersebut menunjukkan bahwa

tingkat signifikan > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan arah positif dengan

nilai unstandardized coefficient beta sebesar 0,021. Dengan demikian

hipotesis 1 ditolak, yang berarti variabel “corporate social responsibility

tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak”.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Makhfudloh et al (2018), Fionasari (2017), dan Utami et al

(2018) yang menyatakan bahwa corporate social responsibility tidak

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Hal tersebut dapat terjadi

dikarenakan informasi CSR yang diungkapkan dalam bentuk laporan,

belum tentu sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan. Sehingga,

tingkat pengungkapan kegiatan CSR tidak bisa dijadikan sebagai jaminan

rendahnya suatu perusahaan melakukan tindakan pajak agresif (Rohmati

dalam Makhfudloh et al., 2018). Berdasarkan Undang-Undang No. 93

tahun 2010 pasal 3 menyatakan bahwa besarnya nilai sumbangan atau biaya

Page 89: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

74

pembangunan infrastruktur sosial yang dapat mengurangi penghasilan bruto

untuk 1 tahun dibatasi tidak melebihi 5% (lima persen) dari penghasilan

neto fiskal tahun pajak sebelumnya. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk kegiatan CSR tidak akan mempengaruhi tindakan

agresivitas pajak.

Selain itu, perusahaan tidak bersedia untuk mengurangi

keuntungannya hanya untuk menunjukkan tanggung jawab sosialnya

kepada masyarakat (Fionasari et al., 2017). Kegiatan CSR yang dilakukan

perusahaan merupakan suatu tanggung jawab sosial perusahaan kepada

para pemangku kepentingan atas kegiatan operasional yang dijalankan oleh

perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan agar keadaan perusahaan dapat

diterima oleh para pemangku kepentingan serta memberikan citra yang baik

bagi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan

kegiatan operasional dengan lancar dan perusahaan dapat memaksimalkan

laba yang diperoleh.

Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sandra dan Anwar (2018), Andhari dan Sukartha (2017), dan Dharma

dan Noviari (2017) yang menyatakan bahwa corporate social responsibility

berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak. Kegiatan CSR yang lebih

tinggi serta pengungkapan CSR yang lebih luas, maka semakin tinggi

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan pemerintah atas

kewajiban pajaknya. Perusahaan tersebut diharapkan semakin sedikit atau

tidak melakukan tindakan agresivitas pajak. Karena apabila perusahaan

Page 90: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

75

melakukan tindakan agresivitas pajak, perusahaan tersebut akan kehilangan

nama baik di mata para pemangku kepentingan serta menurunkan dampak

positif atas tindakan yang telah dilakukan.

2. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak

Berdasarkan tabel 4.8, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

leverage mempunyai nilai thitung positif sebesar 0,257 dengan tingkat

signifikan 0,798. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikan >

0,05. Hasil penelitian menunjukkan arah positif dengan nilai

unstandardized coefficient beta sebesar 0,005. Dengan demikian hipotesis

2 ditolak, yang berarti bahwa variabel “leverage tidak berpengaruh

terhadap agresivitas pajak”.

Hasil Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Denny Wijaya (2019), Adhisamartha et al (2015), dan Nugraheni et al

(2019) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

agresivitas pajak. Penggunaan utang yang besar akan menimbulkan resiko

besar yang akan dihadapi perusahaan. Hal tersebut membuat pihak

manajemen semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan yang

berkaitan dengan utang. Tujuan penggunaan utang tidak ada kaitannya

dengan tindakan agresivitas pajak perusahaan. Pihak manajemen

menggunakan utang tersebut untuk memperkuat modal perusahaan dan

untuk meningkatkan jumlah aset perusahaan dalam berbagai bentuk.

Dengan adanya utang, perusahaan akan tetap melanjutkan kegiatan

operasionalnya serta dapat meningkatkan laba yang akan diperoleh.

Page 91: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

76

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Novriyanti dan Dalam (2020) dan Savitri

dan Rahmawati (2017) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh

negatif terhadap agresivitas pajak. Semakin tinggi tingkat leverage suatu

perusahaan, pihak kreditur akan lebih mengawasi perusahaan terkait

ketepatan pembayaran kewajibannya. Pihak manajemen pun harus

berusaha untuk menstabilisasi laba yang diperoleh perusahaan. Dengan

demikian, perusahaan cenderung tidak melakukan tindakan agresivitas

pajak.

Selain itu, Semakin besar utang perusahaan untuk membiayai

operasional perusahaan, semakin tinggi beban bunga yang akan didapat.

Beban bunga tersebut akan mengurangi pendapatan kena pajak

perusahaan. Sehingga, pajak yang dibayarkan oleh perusahaan semakin

rendah. Ketika suatu perusahaan memiliki pajak yang rendah, perusahaan

tersebut cenderung tidak melakukan tindakan agresivitas pajak.

3. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Agresivitas Pajak

Berdasarkan tabel 4.8, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

intensitas modal mempunyai nilai thitung negatif sebesar -5,185 dengan

tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat

signifikan < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan arah negatif dengan nilai

unstandardized coefficient beta sebesar -0,194. Dengan demikian

hipotesis 3 tidak ditolak, yang berarti bahwa variabel “intensitas modal

berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak”.

Page 92: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

77

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Maulidah dan Pratiwi (2019) dan Lestari et al (2019) yang menyatakan

bahwa intensitas modal berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak

perusahaan. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan mengalami

penyusutan setiap tahunnya, biaya penyusutan aset tetap ini dikategorikan

sebagai deductible expense. Semakin tinggi aset tetap perusahaan

menyebabkan semakin tingginya penyusutan atas aset tetap yang dimiliki.

Sehingga semakin kecil tingkat pajak yang harus dibayarkan oleh

perusahaan tersebut. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi

intensitas modal pada suatu perusahaan, perusahaan tersebut cenderung

tidak melakukan tindakan agresivitas pajak.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Nugraha dan Meiranto (2015),

Adhisamartha et al (2015), dan Ratnawati (2017) yang menyatakan bahwa

intensitas modal tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak suatu

perusahaan. Menurut Adisamartha dan Noviari (2015), tidak

berpengaruhnya intensitas modal terhadap agresivitas pajak dikarenakan

perusahaan yang memiliki tingkat intensitas aset tetap yang tinggi

memang perusahaan tersebut menggunakannya untuk kepentingan

perusahaan. Tinggi rendahnya kepemilikan aset tetap tidak dapat

mempengaruhi kecenderungan perusahaan untuk melakukan tindakan

agresivitas pajak. Perusahaan menggunakan aset tetap tersebut untuk

tujuan operasional perusahaan dalam meningkatkan produksi serta laba

Page 93: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

78

yang akan diperoleh, bukan sengaja dilakukan agar pajak perusahaan

tersebut semakin rendah.

4. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak

dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan tabel 4.9, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

interaksi antara corporate social responsibility dengan kepemilikan

institusional mempunyai nilai thitung negatif sebesar -0,419 dengan tingkat

signifikan 0,677. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikan

>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 4 ditolak yang berarti

variabel “Kepemilikan Institusional tidak memperlemah pengaruh antara

corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak”.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Pramana dan Wirakusuma (2019), dan Windarni et al (2018) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak mampu memperlemah

pengaruh corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak.

Keberadaan dari pemegang saham institusional ini tidak dapat mengurangi

tindakan agresivitas pajak perusahaan. Meskipun, kepemilikan

institusional memiliki peran penting dalam mempengaruhi dan mengawasi

manajemen untuk menghindari perilaku yang agresif dan yang

mengutamakan kepentingan sendiri. Namun, pemegang saham

institusional belum tentu mampu mengontrol dengan baik setiap kebijakan

manajemen atas perilaku oportunistik dalam melakukan tindakan

agresivitas pajak (Windarni, 2018). Semakin tingginya kepemilikan

Page 94: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

79

institusional yang ada disuatu perusahaan, meningkatkan tindakan

agresivitas pajak perusahaan. Hal tersebut terjadi karena Pemegang saham

institusi memiliki insentif untuk memastikan bahwa manajemen membuat

keputusan yang dapat memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham

institusional. Sehingga keberadaan pemegang saham institusi memberikan

tekanan terhadap manajemen untuk melakukan pajak agresif dalam

memperoleh laba yang maksimal.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Putri et al (2017) dan Dewi (2019) yang menjelaskan

bahwa kepemilikan institusional dapat memperlemah pengungkapan

Corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak. Pengungkapan

Corporate social responsibility menjadi salah satu topik penting yang

menarik perhatian. Pengungkapan CSR dianggap hanya sebagai cara

perusahaan untuk menarik perhatian masyarakat akan citra perusahaan

sekaligus dapat memberikan manfaat untuk mengurangi beban pajak

perusahaan. Hal tersebut terjadi karena biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk melakukan kegiatan corporate social responsibility dialokasikan

sebagai pengurang pembayaran pajak penghasilan perusahaan.

Kepemilikan institusional berperan dalam mengawasi kinerja manajemen

agar melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin (Pratiwi, 2018)

Semakin tinggi kepemilikan institusional, semakin besar juga jumlah

beban pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan

Page 95: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

80

cenderung mengurangi tindakan agresivitas pajak perusahaan aatau tidak

sama sekali melakukan tindakan tersebut.

5. Pengaruh Leverage terhadap Agresivitas Pajak dengan Kepemilikan

Institusional sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan tabel 4.9, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

interaksi antara leverage dengan kepemilikan institusional memiliki nilai

thitung negatif sebesar -2,120 dengan tingkat signifikan 0,037. Hal tersebut

menunjukkan bahwa tingkat signifikan < 0,05 . Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis 5 tidak ditolak yang berarti variabel “Kepemilikan

Institusional dapat memperlemah pengaruh leverage terhadap agresivitas

pajak”.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Apriyanto dan Dwimulyani (2019) dan Fitria (2018) yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional dapat memperlemah pengaruh leverage

terhadap tax avoidance. Hal tersebut dapat terjadi karena pemegang saham

institusional akan menginginkan keuntungan setinggi-tingginya atas dana

yang diinvestasikannya. Akibatnya, akan terjadi pertentangan atas

kebijakan manajemen di dalam memperoleh pinjaman dari pihak ketiga

dengan kepentingan pemegang saham institusi. Dengan kepemilikan

institusional yang tinggi, mengindikasikan bahwa tingkat agresivitas pajak

rendah. Karena pemegang institusi tidak ingin mengambil resiko atas

tindakan agresivitas pajak serta pemegang institusi mengharapkan laba

yang maksimal atas investasinya.

Page 96: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

81

Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Atari (2018) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Semakin tinggi kepemilikan

institusional, semakin tinggi agresivitas pajak yang dilakukan perusahaan

tersebut. Karena pemegang saham institusional mengharapkan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi tanpa memikirkan resiko dan rusaknya

citra perusahaan.

6. Pengaruh Intensitas Modal terhadap Agresivitas Pajak dengan

Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan tabel 4.9, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

interaksi antara intensitas modal dengan kepemilikan institusional

memiliki nilai thitung negatif sebesar -0,672 dengan tingkat signifikan

sebesar 0,503. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikan > 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 6 ditolak, yang berarti variabel

“Kepemilikan Institusional tidak memperlemah antara intensitas modal

terhadap agresivitas pajak”.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Novitasari (2017) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

mampu memperlemah pengaruh intensitas modal terhadap agresivitas

pajak. Intensitas modal dapat mencerminkan seberapa modal yang

dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, jadi

intensitas modal dapat menjadi indikator dalam perusahaan dalam

memperebutkan pasar. Perusahaan dengan kepemilikan aset tetap tetap

Page 97: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

82

yang tinggi akan tetap menghasilkan beban penyusutan yang lebih tinggi,

sehingga laba semakin turun yang akan mengakibatkan beban pajak yang

ditanggung menjadi lebih rendah (Ida dan I Ketut, 2019). Dengan adanya

kepemilikan institusional mendukung manajemen untuk melakukan

tindakan agresivitas pajak, karena investor institusional telah menyerahkan

kepercayaannya kepada dewan komisaris untuk mengawasi semua

tindakan yang dilakukan dan direncanakan oleh manajemen. Pemegang

saham institusional pun memberikan tekanan kepada manajemen untuk

membuat keputusan yang dapat memaksimalkan laba perusahaan,

sehingga dapat mensejahterakan para pemegang saham institusi atas

investasinya.

Page 98: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh Corporate Social

Responsibility, Leverage, dan Intensitas Modal terhadap Agresivitas Pajak

dengan Kepemilikan Institusional sebagai variabel moderasi pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

2016-2019. Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menghasilkan temuan

yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate social responsibility tidak

berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Makhfudloh et al (2018), Fionasari (2017),

dan Utami et al (2018). Namun tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sandra dan Anwar (2018), Andhari dan Sukartha (2017),

dan Dharma dan Noviari (2017).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

agresivitas pajak. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Denny Wijaya (2019), Nugraheni et al (2019), dan

Adhisumarta dan Noviari (2015). Namun, tidak konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Novriyanti dan Dalam (2020) dan Savitri

dan Rahmawati (2017)

Page 99: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

84

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas modal berpengaruh negatif

terhadap agresivitas pajak. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Maulidah dan Pratiwi (2019) dan Lestari et al (2019).

Namun, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Nugraha dan Meiranto (2015), Adhisamartha dan Noviari (2015), dan

Mustika (2017).

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak

memperlemah pengaruh corporate social responsibility terhadap

agresivitas pajak. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pramana dan Wirakusuma (2019) dan Windarni et al

(2019). Namun, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Putri et al (2017) dan Dewi (2019).

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dapat

memperlemah pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak. Penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Apriyanto dan

Dwimulyani (2019) dan Fitria (2018). Namun, penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Atari (2018).

6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak

memperlemah pengaruh intensitas modal terhadap agresivitas pajak.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari

(2017) .

Namun Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menambah

pengetahuan dalam akuntansi khususnya dalam agresivitas pajak dengan

Page 100: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

85

memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan institusional

dalam memoderasi pengaruh corporate social responsibility, leverage, dan

intensitas modal terhadap agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur

periode 2016-2019.

Dalam menjalankan kegiatan operasional, perusahaan diharapkan dapat

mempertimbangkan pengambilan keputusan keuangan perusahaan karena

keputusan keuangan perusahaan dapat memengaruhi kelangsungan hidup

perusahaan dan investor dalam menentukan pilihan untuk investasi atau tidak

di masa yang akan datang. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat

dalam menghadapi berbagai faktor eksternal yang dapat menghambat

kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian ini juga memberikan pengetahuan

dan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengatur kebijakan

mengenai agresivitas pajak dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat memperkuat temuan-

temuan dari penelitian sebelumnya mengenai objek yang diteliti serta

penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang akan datang

terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi agresivitas pajak.

B. Saran

Saran untuk pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah dapat menetapkan peraturan atau regulasi yang berkaitan

dengan aagresivitas pajak.

Page 101: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

86

2. Bagi Direktorat Jendral Pajak untuk melakukanan pengecekan agresivitas

pajak secara rutin.

3. Bagi perusahaan diharapkan lebih terbuka dalam memberikan informasi

yang berkaitan dengan CSR pada annual report.

4. Bagi Investor agar bisa melihat keadaan dan manfaat yang didapat

perusahaan serta memberikan pandangan dan pertimbangan bagi investor

terkait aspek pengawasan dari kepemilikan institusional.

Page 102: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

87

DAFTAR PUSTAKA

Aalin, Elmi Rakhma. 2018. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal Akuntansi dan Sistem

Informasi, vol.3 no. 2.

Adisamartha, I. B. P. F., & Noviari, N. (2015). Pengaruh Likuiditas, Leverage,

Intensitas Persediaan Dan Intensitas Aset Tetap Pada Tingkat Agresivitas

Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi, 13(3), 973–1000.

Amelia, Mella Virgi, Dudi Pratomo dan Kurnia. 2017. “Pengaruh kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial dengan variabel kontrol ukuran

perusahaan dan leverage terhadap penghindaran pajak”. E-Proceeding of

Management, Vol.4, No.2.

Apriyanto, Muhammad dan Susi Dwimulyani. 2019. Pengaruh sales growth dan

leverage terhadap Tax Avoidance dengan Kepemilikan Institusional sebagai

Variabel Moderasi. Prosiding Seminar nasional Pakar ke 2.

Ariawan, I. M. A. R., & Setiawan, P. E. (2017). Pengaruh Dewan Komisaris

Independen, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, dan Leverage

Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(3).

Atari, J. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN HUTANG

TERHADAP TAX AGGRESSIVE. 294–308.

Ayem, Sri dan Afik Setyadi. 2019. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,

Komite Audit dan Capital Intensity terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal

Akuntansi Pajak Dewantara, Vol. 1.

Budhi, N., & Dharma, S. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan

Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi, 18, 529–

556.

Page 103: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

88

Chasbiandani, T., & Ambarwati, S. (2019). Pengaruh Corporation Risk Dan

Good Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance Dengan Kepemilikan

Institusional. Jurnal Ilmiah Akuntansi, XVII(2), 115–129.

Cruz, Leonel da, Ni Wayan Sri Suprapti, dan Ni Nyoman Kerti Yasa. 2015.

berwirausaha bagi mahasiswa fakultas ekonomi Unpaz, Dili, Timor Leste”.

E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Vol.4.

Davis, A., Guenther, D., Krull, L. and Williams, B. (2016), “Do socially

responsible firms pay more tax? ”,The Accounting Review, Vol. 91 No. 1,

pp. 1-2.

Dewi, N. M. (2019). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris

Independen dan Komite Audit Terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2016. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 9(2), 171–

189.

Dvi, Dewa Ayu Nyoman Shinstya dan Luh Gede Krisna Dewi. 2019. Pengaruh

profitabilitas pada agresivitas pajak dengan CSR sebagai variabel

moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 27.

Dharma, I Made Surya dan Putu Agus Ardiana. 2016. Pengaruh Leverage,

Intensitas Aset Tetap, Ukuran Perusahaan, dan Koneksi Politik

Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.15.1.

Dhypalonika, Magda Rista. 2018. “ Pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, profitabilitas, leverage dan komisaris independen

terhadap tax avoidance pada industri perbankan”. E-Jurnal STIE Perbanas.

Dwiyanti, Ida Ayu Intan dan I Ketut Jati. 2019. Pengaruh Profitabilitas, Capital

Intensity, dan Inventory Intensity pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, vol. 27.

Page 104: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

89

Faashikhah, Insani. Evi Rahmawati dan Hafies Sofyani. 2018. Determinan

Enviromental Disclosures Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan

Malaysia. Jurnal Akuntansi Indonesia, 7 (1).

Fionasari, D., Savitri, E., & Andreas, A. (2017). Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas Pajak (Studi pada

Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia). Sorot, 12(2), 95.

https://doi.org/10.31258/sorot.12.2.4557

Fitri, W. A., Hapsarai, D. P., & Haryadi, E. (2017). Pengaruh Leverage,

Komisaris Independen Dan Corporate Social Responsibility Terhadap

Penghindaran Pajak. J u m a U N S E R A, 20–30.

Fitria, G. (2018). PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

KOMISARIS INDEPENDEN, KARAKTER EKSEKUTIF DAN SIZE

TERHADAP TAX AVOIDANCE (Study Empiris Pada Emiten Sektor

Perdagangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2017). Jurnal Profita,

11(3), 438–451. https://doi.org/10.22441/profita.2018.v11.03.006

Herliana, A. D., Budiardjo, D., & Komalasari, P. T. (2016). Pengaruh Free Cash

Flow terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Agency Cost Sebagai Variabel

Antara pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Airlangga, 26(3), 1–16.

Hummel,K., dan Schlick,C. 2016.” The relationship between sustainability

performeance and sustainability disclosure- Reconciling voluntary

disclosure theory and legitimacy theory”. Journal of Accounting and

Public Policy, 35(5).

Indradi, Donny. 2018. “ Pengaruh likuiditas, capital intensity terhadap agresivitas

pajak”. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia, Vol. 1, No. 1.

Jananti, N. W. R., & Setiawan, E. (2018). Pengaruh Agresivitas Pajak Pada

Corporate Social Responsibility dengan Profitabilitas sebagai Variabel

Page 105: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

90

Moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 24, 170.

https://doi.org/10.24843/eja.2018.v24.i01.p07

Kurniawansyah, D. (2018). Teori Agency Dalam Pemikiran Organisasi ;

Pendekatan Positivist Dan Principle-Agen. Jurnal Riset Akuntansi Dan

Bisnis Airlangga, 3(2), 435–446. https://doi.org/10.31093/jraba.v3i2.122

Laguir, I., Staglianò, R., & Elbaz, J. (2015). Does corporate social responsibility

affect corporate tax aggressiveness? Journal of Cleaner Production, 107,

662–675. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2015.05.059

Leksono, A. W., Albertus, S. S., & Vhalery, R. (2019). Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Agresivitas Pajak pada Perusahaan

Manufaktur yang Listing di BEI Periode Tahun 2013–2017. JABE (Journal

of Applied Business and Economic), 5(4), 301.

https://doi.org/10.30998/jabe.v5i4.4174

Lestari, P. A. S., Pratomo, D., & Asalam, A. G. (2019). Pengaruh Koneksi Politik

dan Capital Intensity Terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal ASET (Akuntansi

Riset), 11(1), 40–52.

Ludfi, R., & Firdaus, I. (2018). Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Kinerja Keuangan. Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(1),

39–47. https://doi.org/10.30741/wiga.v7i1.332

Mackey, A., T. Mackey, and J. Barney. 2007. Corporate social responsibility and

firm performance: Investor preferences and corporate strategies. The

Academy of Management Review, 32 (3).

Makhfudloh, Faridatul. Nurul Herawati dan Anis Wulandari. 2018. Pengaruh

Corporate Social Responsibility terhadap perencanaan Agresivitas Pajak.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 18 (1).

Page 106: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

91

Maulana, I. A. (2020). Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Agresivitas Pajak Pada

Perusahaan Properti Dan Real Estate. KRISNA: Kumpulan Riset

Akuntansi, 12(1), 13–20. https://doi.org/10.22225/kr.12.1.1873.13-20

Musthofa, F., Sofianty, D., & Nurcholisah, K. (2019). Pengaruh Likuiditas dan

Leverage Terhadap Agresivitas Pajak. Prosiding Akuntansi, 5(2), 498–509.

Mustika, Ratnawati, V., & Silfi, A. (2017). Pengaruh Corporate Social

Responsibility, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Capital

Intensity dan Kepemilikan Keluarga terhadap Agresivitas Pajak (Studi

Empiris Pada Perusahaan Pertambangan dan Pertanian yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia P. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Riau, 4(1), 1886–1900.

Novriyanti, I., & Dalam, W. W. W. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penghindaran Pajak. Jurnal Penelitan Ekonomi Dan Bisnis, 5(1), 103–121.

https://doi.org/10.33633/jpeb.v5i1.2645.

Nugraha, Novia Bani dan Wahyu Meiranto. 2015 Pengaruh Corporate Social

Responsibility, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan capital

intensity terhadap agresivitas pajak. Diponegoro journal of accounting,

4(4).

Nugraheni, G. A., & Murtin, A. (2019). Pengaruh Kepemilikan Saham dan

Leverage Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Reviu Akuntansi Dan

Bisnis Indonesia, 3(1), 1–13. https://doi.org/10.18196/rab.030132

Nugroho, R., & Rosidy, D. (2019). Pengaruh Komisaris Independen Dan

Kompensasi Eksekutif Terhadap Agresivitas Pajak. Info Artha, 3(1), 55–65.

https://doi.org/10.31092/jia.v3i1.563

Nurcahyono, & Kristiana, I. (2019). Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan

Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013-2017). Diponegoro Journal of

Accounting, 8(4), 117–125.

Page 107: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

92

Nurjanah, I., Hanum, A. N., & Alwiyah. (2018). Pengaruh Corporate Social

Responsibility dan Komisaris Independen terhadap Agresivitas Pajak.

Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 6(2), 2012–2016.

Oktaviana, L. L. (2017). Pengaruh kepemilikan saham dan corporate social

responsibility terhadap agresivitas pajak. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi,

6(11), 1–20.

Olivia, D., & Amah, N. (2019). Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap

Tax Avoidance Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Subsektor Pertambangan

Betubara Yang Listing Di Bei Tahun 2013-2017. Simba, I, 407–419.

Payanti, N. M. D., & Jati, I. K. (2020). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility, Good Corporate Governance dan Sales Growth pada Tax

Avoidance. 1066–1083.

Pramana, Ida Bagus Ngurah Indra dan Made Gede Wirakusuma. 2019. “ Pengaruh

pengungkapan CSR dan tingkat likuditas pada agresivitas pajak dengan

kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi”. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, Vol. 27, No. 2..p10

Pratiwi, A. P. (2018). Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kinerja Keuangan

Terhadap Penghindaran Pajak dengan CSR Sebagai Pemediasi. Jurnal Ilmu

Manajemen Dan Bisnis, 9(2), 56–66.

https://doi.org/10.17509/jimb.v9i2.13991

Pratiwi, Dian Anggraeni dan M. Didik Ardiyanto. 2018. “Pengaruh struktur

kepemilikan terhadap agresivitas pajak”. Diponegoro Journal of

Accounting, Vol. 7 No. 4.

Pratiwi, R., & Yulianto, A. (2016). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Komisaris

Independen terhadap Biaya Keagenan Perusahaan yang Masuk dalam

Indonesia Most Trusted Companies. Management Analysis Journal, 5(3),

215–228. https://doi.org/10.15294/maj.v5i3.11119

Page 108: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

93

Puspita, Deanna dan Meiriska Febrianti.2017.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi vol 19 No.1.

Putri, putu yudha asteris, Dewi, gusti ayu ratih permata, & Diah, P. diah putri

idawati. (2019). Penguruh Kualitas Audit dan Leverage pada Agresivitas

Pajak pada Perusahaan Manufaktur yang Terdafardi Bursa Eefek Indonesia

Tahun 2013 - 2017 Pengaruh Kualitas Audit Dan Leverage Pada

Agresivitas Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa.

Jurnal KRISNA : Kumpulan Riset Akuntansi, 10(2), 148–160.

Putri, Vidyana Rizal dan Bella Irwansyah Putra. 2017. Pengaruh Leverage,

Profitability, Ukuran Perusahaan dan Proporsi Kepemilikan

Institusional Terhadap Tax Avoidance. Daya Saing Jurnal Ekonomi

Manajemen dan Sumber Daya Vol. 19 No. 1.

Sandra, M. Y. D., & Anwar, A. S. H. (2018). PENGARUH CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CAPITAL INTENSITY TERHADAP

PENGHINDARAN PAJAK. JURNAL AKADEMI AKUNTANSI, 1(1),

430–439.

Seni, N. N. A., & Ratnadi, N. M. D. (2017). Theory of Planned Behavior Untuk

Memprediksi Niat Berinvestasi. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Udayana, 12, 4043. https://doi.org/10.24843/eeb.2017.v06.i12.p01

Shintya Devi, D. A. N., & Krisna Dewi, L. G. (2019). Pengaruh Profitabilitas

pada Agresivitas Pajak dengan Pengungkapan CSR Sebagai Variabel

Moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 27, 792.

https://doi.org/10.24843/eja.2019.v27.i01.p29

Sidanti, H., & Cornaylis, V. (2018). Pengaruh Agresivitas Pajak Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi (Studi

Empiris Perusahaan Manufaktur Sektor Pertanian Subsektor Perkebunan Di

Page 109: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

94

Bei). Inventory: Jurnal Akuntansi, 1(2), 201.

https://doi.org/10.25273/inventory.v1i2.2440

Sukmawati, F., & Rebecca, C. (2016). Pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap

Agresivitas Pajak Perusahaan. Conference on Management and Behavioral

Studies, 498–509.

Surya, Sarjito dan Siti Noerlaela. 2016.Pengaruh Profitabilitas dan leverage

terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi, Vol 8

No. 1.

Suwardika, I Nyoman Agus dan I Ketut Mustanda. 2017. Pengaruh Leverage,

ukuran perusahaan, pertumbuhan perushaan dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan properti. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol 6

No.3.

Utami, C. T., & Tahar, A. (2018). Pengaruh Corporate Social Responsibility,

Kepemilikan Manajerial, Capital Intensity Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Tax Aggressiveness : Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Property

dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017.

Reviu Akuntansi Dan Bisnis Indonesia, 2(1), 39–50.

https://doi.org/10.18196/rab.020119

Wijaya, D. (2019). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility,

Leverage, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Agresivitas Pajak.

Widyakala Journal, 6(1), 55. https://doi.org/10.36262/widyakala.v6i1.147

Windarni, E. a. (2018). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit, Pertumbuhan Penjualan Dan

Leverage Terhadap Tax Avoidance. Seminar Nasional Dan Call for Paper:

Manajemen, Akuntansi Dan Perbankkan 2018, 46, 794–807.

Zahirah, A. (2017). Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan

Manajerial dan Ukuran Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal

Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi, 4(1), 3543–3556.

Page 110: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

95

LAMPIRAN

Page 111: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

96

LAMPIRAN

Daftar indikator pengungkapan CSR berdasarkan GRI-G4

KATEGORI EKONOMI

Aspek: Kinerja Ekonomi

EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan.

EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada

kegiatan organisasi karena perubahan iklim.

EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti.

EC4 Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan pasti.

EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut gender

dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasi-lokasi

operasional yang signifikan.

EC6 Kebijakan, praktik, dan proporsi pengeluaran pada pemasok

berbasis lokal di signifikan lokasi operasi

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung

EC7 Prosedur untuk perekrutan lokal dan proporsi manajemen senior

yang disewa dari masyarakat setempat di lokasi operasi yang

signifikan

EC8 Pengembangan dan dampak investasi infrastruktur dan layanan

yang disediakan terutama untuk kepentingan publik melalui

komersial, inkind, atau keterlibatan pro bono.

EC9 Memahami dan menggambarkan dampak ekonomi tidak langsung

yang signifikan, termasuk luasnya dampak.

KATEGORI LINGKUNGAN

Aspek: Bahan

EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume.

EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input

daur ulang.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 112: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

97

Indikator

Aspek: Energi

EN3 Konsumsi energi langsung oleh sumber energi primer

EN4 Konsumsi energi tidak langsung oleh sumber primer.

EN5 Intensitas energi

EN6 Pengurangan konsumsi energi

EN7 Pengurangan kebutuhan energi produk dan layanan

Aspek: Inti Air

EN8 Jumlah penarikan air dengan sumber.

EN9 Sumber air dipengaruhi secara signifikan oleh penarikan air.

EN10 Persentase dan total volume air daur ulang dan digunakan

kembali.

Aspek: Keanekaragaman hayati

EN11 Lokasi dan ukuran tanah yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau

berdekatan dengan, kawasan lindung dan kawasan dengan nilai

keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung.

EN12 Deskripsi dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada

keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasan kawasan

lindung nilai luar keanekaragaman hayati yang tinggi.

EN13 Habitat dilindungi atau dipulihkan

EN14 Jumlah spesies yang terdaftar di IUCN RED dan spesies daftar

konservasi nasional dengan habitat di daerah yang terkena

dampak operasi, berdasarkan tingkat risiko kepunahan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 113: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

98

Indikaor

Aspek: Emisi

EN15 Total emisi gas rumah kaca langsung.

EN16 Total emisi gas rumah kaca tidak langsung.

EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya yang relevan

berdasarkan berat.

EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi dan pengurangan gas rumah

kaca tercapai.

EN19 Penggurangan dari emisi gas rumah kaca

EN20

Emisi zat perusak ozon berdasarkan berat.

EN21 NO, SO, dan emisi udara signifikan lainnya berdasarkan jenis dan

berat.

Aspek : Limbah

EN22 Total debit air berdasarkan kualitas dan tujuan.

EN23 Berat total sampah berdasarkan jenis dan metode pembuangan.

EN24 Jumlah dan volume total tumpahan yang signifikan.

EN25 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah

dianggap berbahaya berdasarkan ketentuan Konvensi Basel

Annex I, II, III, dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut

yang dikirim secara internasional.

EN26 Identitas, ukuran, status dilindungi, dan nilai keanekaragaman

hayati dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan

dipengaruhi oleh pembuangan air dan limpasan organisasi

pelapor.

Aspek: Produk dan Layanan

EN27 Inisiatif untuk memitigasi dampak lingkungan dari produk dan

layanan, dan tingkat mitigasi dampak.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 114: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

99

Indikator

Aspek: Produk dan Layanan

EN28 Persentase produk yang dijual dan bahan pengemasannya yang

direklamasi berdasarkan kategori.

Aspek: Pemenuhan

EN29 Nilai moneter dari denda yang signifikan dan jumlah total

sanksi nonmoneter untuk ketidakpatuhan terhadap undang-

undang dan peraturan lingkungan.

Aspek: Transportasi

EN30 Dampak lingkungan yang signifikan dari pengangkutan produk

dan barang serta bahan lain yang digunakan untuk operasi

organisasi, dan pengangkutan anggota tenaga kerja.

Aspek: Secara Keseluruhan

EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan

berdasarkan jenis.

Aspek : Penilaian Lingkungan Pemasok

EN32 Persentase pemasok baru yang disaring menggunakan kriteria

lingkungan.

EN33 Dampak lingkungan negatif aktual dan potensial yang

signifikan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

Aspek: Mekanisme Keluhan Lingkungan

EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,

ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan

resmi.

Aspek: Pekerjaan

LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover

karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 115: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

100

Indicators

Aspek: Pekerjaan

LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang

tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu,

berdasarkan lokasi operasi yang signifikan

LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti

melahirkan, menurut gender

Aspek: Pekerjaan dan Hubungan Manajemen

LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan

operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam

perjanjian bersama.

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja

LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite

bersama formal manajemen-pekerja yang membantu

mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan

keselamatan kerja

LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dan

kemangkiran, serta jumlah total kematian akibat kerja, menurut

daerah dan gender

LA7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena

penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam

perjanjian formal dengan serikat pekerja

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan

LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut gender,

dan menurut kategori karyawan

LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan penghasilan

seumur hidup yang mendukung kelayakan kerja karyawan yang

berkelanjutan dan membantu mereka dalam mengelola akhir

karier.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 116: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

101

Indikator

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan

LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja dan

pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan

kategori karyawan

Aspek: Keanekaragaman dan Kesempatan yang Setara

LA12 Komposisi badan tata kelola dan pengelompokan karyawan per

kategori karyawan menurut jenis kelamin, kelompok umur,

keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator

keanekaragaman lainnya.

Aspek: Remunerasi sama untuk pria dan wanita

LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan terhadap laki-laki

menurut kategori karyawan, menurut lokasi operasi yang

signifikan.

Aspek: Penilaian Pemasok untuk pelatihan pekerja

LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

praktik ketenagakerjaan

LA15 Dampak negatif yang aktual dan potensial yang signifikan

untuk praktik ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan yang

diambil.

Aspek: Mekanisme pengaduan praktik perburuan

LA16 Jumlah pengaduaan tentang praktik perburuhan yang diajukan,

ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan

resmi.

Hak asasi Manusia

HR1 Persentase dan jumlah total perjanjian dan kontrak investasi

signifikan yang mencakup klausul yang memasukkan masalah

hak asasi manusia, atau yang telah menjalani penyaringan hak

asasi manusia.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 117: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

102

Indikator

Hak asasi Manusia

HR2 Total jam pelatihan karyawan tentang kebijakan dan prosedur

mengenai aspek hak asasi manusia yang relevan dengan operasi,

termasuk persentase karyawan yang dilatih.

Aspek: Non-diskriminasi

HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan korektif yang

diambil.

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Inti Tawar Menawar Kolektif

HR4 Operasi dan pemasok signifikan yang diidentifikasi di mana hak

untuk menggunakan kebebasan berserikat dan perundingan

bersama dapat dilanggar atau dengan risiko yang signifikan, dan

tindakan diambil untuk mendukung hak-hak ini.

Aspek: Pekerja Anak

HR5 Operasi dan pemasok signifikan yang diidentifikasi memiliki

risiko signifikan terhadap insiden pekerja anak, dan langkah-

langkah yang diambil untuk berkontribusi pada penghapusan

pekerja anak secara efektif.

Aspek: Inti Tenaga Kerja Paksa dan Wajib

HR6 Operasi dan pemasok signifikan yang diidentifikasi memiliki

risiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau wajib, dan

langkah-langkah untuk berkontribusi pada penghapusan semua

bentuk kerja paksa atau kerja wajib.

Aspek: Praktik Keamanan

HR7 Persentase personel keamanan yang terlatih dalam kebijakan atau

prosedur organisasi mengenai aspek HAM yang relevan dengan

operasi.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 118: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

103

Indicators

Aspek: Indigenous Rights

HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak

masyarakat adat dan tindakan yang diambil.

Aspek: Penilaian

HR9 Persentase dan jumlah operasi yang telah mengalami tinjauan hak

asasi manusia dan / atau penilaian dampak.

Aspek: Penilaian Hak Asasi Manusia Pemasok

HR10 Persentase pemasok baru yang disaring menggunakan kriteria hak

asasi manusia.

HR11 Dampak negatif yang signifikan aktual dan potensial hak asasi

manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

Aspek: Mekanisme Pengaduan Hak Asasi Manusia

HR12 Jumlah pengaduan dampak hak asasi manusia yang diajukan,

ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.

Aspek: Komunitas Lokal

SO1 Persentase operasi dengan keterlibatan masyarakat setempat yang

dilaksanakan, penilaian dampak, dan program pembangunan.

SO2 Operasi dengan potensi signifikan atau dampak negatif aktual

pada masyarakat lokal.

Aspek: Anti-Korupsi

SO3 Jumlah dan persentase operasi yang dinilai untuk risiko terkait

korupsi dan risiko signifikan yang diidentifikasi.

SO4 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur anti

korupsi.

Aspek: Anti-Korupsi

SO5 Insiden korupsi yang dikonfirmasi dan tindakan yang diambil.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 119: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

104

Indicators

Aspek: Kebijakan Publik

SO6 Nilai total kontribusi finansial dan natura kepada partai

politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara.

Aspek: Tambahkan Perilaku Anti-Kompetitif

SO7 Jumlah total tindakan hukum untuk perilaku antikompetitif,

anti-trust, dan praktik monopoli serta hasilnya

Aspek: Kepatuhan

SO8 Nilai moneter dari denda yang signifikan dan jumlah total

sanksi nonmoneter untuk ketidakpatuhan terhadap hukum

dan peraturan.

Aspek: Penilaian pemasok untuk dampak pada masyarakat

SO9 Persentase pemasok baru yang dipindai menggunakan

kriteria untuk dampak pada masyarakat.

SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan

yang diambil.

SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat

yang diajukan,ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan resmi.

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

PR1 Tahap siklus hidup di mana dampak kesehatan dan

keselamatan produk dan jasa dinilai untuk peningkatan, dan

persentase kategori produk dan layanan yang signifikan

tunduk pada prosedur tersebut.

PR2 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan

kode sukarela mengenai dampak kesehatan dan keselamatan

produk dan layanan selama siklus hidup mereka,

berdasarkan jenis hasil.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 120: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

105

Indicators

Aspek: Pelabelan Produk dan Layanan

PR3 Jenis informasi produk dan layanan yang diperlukan oleh

prosedur, dan persentase produk dan layanan yang signifikan

tunduk pada persyaratan informasi tersebut.

PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode

sukarela mengenai informasi dan pelabelan produk dan layanan,

berdasarkan jenis hasil.

PR5 Praktik yang terkait dengan kepuasan pelanggan, termasuk hasil

survei yang mengukur kepuasan pelanggan.

Aspek: Komunikasi Pemasaran

PR6 Program untuk kepatuhan pada hukum, standar, dan kode

sukarela terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk promosi

iklan, dan sponsor.

PR7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode

sukarela mengenai komunikasi pemasaran, termasuk iklan,

promosi, dan sponsor berdasarkan jenis hasil.

Aspek: Privasi Pelanggan

PR8 Jumlah total keluhan yang dibuktikan tentang pelanggaran privasi

pelanggan dan hilangnya data pelanggan.

Aspek: Kepatuhan

PR9 Nilai moneter dari denda yang signifikan untuk ketidakpatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan tentang ketentuan dan

penggunaan produk dan layanan.

Sumber: GRI4 26000 (2014)

Page 121: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

106

Tabel Sampel Data Penelitian

No Perusahaan Kode

1 PT Astra Internasional Tbk ASII

2 PT Astra Otoparts Tbk AOP

3 PT Kino Indonesia Tbk KINO

4 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

5 PT Kalbefarma Tbk KLBF

6 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

7 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA

8 PT Garuda Metalindo Tbk BOLT

9 PT Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI

10 PT HM Sampoerna Tbk HMSP

11 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

12 PT KMI Wire and Cable Tbk KBLT

13 PT Waskita Beton Precast Tbk WSBP

14 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

15 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

16 PT Indal Alumunium Industry Tbk INAI

17 PT Charoen Pacific Indonesia Tbk CPIN

18 PT Akasha Internasional Tbk ADES

19 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

20 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

22 PT Mayora Indah Tbk MYOR

23 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI

24 PT Ultrajaya Milk Industry& Trading

Company Tbk ULTJ

25 PT Gudang Garam Tbk GGRM

26 PT Uniliver Indonesia Tbk UNVR

Page 122: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

107

Tabulasi data sampel penelitian

No Perusahaan Tahun CSR LEV IM AP KI MCSR MLEV MIM

1 ASII 2016 0.41 0.87 0.17 0.24 0.50 0.20 0.44 0.08

2 AOP 2016 0.13 0.39 0.25 0.28 0.80 0.11 0.31 0.20

3 KINO 2016 0.14 0.68 0.37 0.41 0.80 0.11 0.55 0.30

4 JPFA 2016 0.44 1.05 0.39 0.15 0.63 0.28 0.66 0.25

5 KLBF 2016 0.10 0.22 0.30 0.24 0.57 0.06 0.13 0.17

6 TCID 2016 0.16 0.23 0.43 0.16 0.74 0.12 0.17 0.32

7 ARNA 2016 0.11 0.63 0.56 0.25 0.51 0.06 0.32 0.29

8 BOLT 2016 0.04 0.25 0.48 0.30 0.58 0.03 0.15 0.27

9 KDSI 2016 0.25 1.72 0.34 0.12 0.81 0.20 1.40 0.28

10 HMSP 2016 0.20 0.24 0.16 0.22 0.92 0.18 0.23 0.15

11 SMSM 2016 0.03 0.43 0.29 0.36 0.58 0.02 0.25 0.17

12 KBLT 2016 0.05 0.42 0.30 0.16 0.06 0.00 0.02 0.02

13 WSBP 2016 0.45 0.85 0.14 0.25 0.60 0.27 0.51 0.08

14 TOTO 2016 0.03 0.69 0.34 0.38 0.92 0.03 0.64 0.32

15 IGAR 2016 0.07 0.18 0.16 0.21 0.85 0.06 0.15 0.14

16 INAI 2016 0.03 4.19 0.18 0.25 0.78 0.03 3.27 0.14

17 CPIN 2016 0.03 0.71 0.46 0.14 0.56 0.02 0.39 0.26

18 ADES 2016 0.07 1.00 0.49 0.11 0.92 0.06 0.91 0.45

19 CEKA 2016 0.02 0.61 0.15 0.25 0.92 0.02 0.56 0.14

20 INDF 2016 0.16 0.87 0.31 0.36 0.50 0.08 0.44 0.16

21 MLBI 2016 0.08 1.77 0.56 0.19 0.82 0.06 1.45 0.46

22 MYOR 2016 0.14 1.06 0.30 0.39 0.59 0.08 0.63 0.18

23 ROTI 2016 0.08 1.02 0.63 0.27 0.69 0.05 0.71 0.44

24 ULTJ 2016 0.05 0.21 0.25 0.27 0.37 0.02 0.08 0.09

25 GGRM 2016 0.04 0.59 0.33 0.27 0.76 0.03 0.45 0.25

26 UNVR 2016 0.18 2.56 0.57 0.24 0.85 0.15 2.18 0.48

Page 123: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

108

27 ASII 2017 0.38 0.89 0.16 0.22 0.50 0.19 0.45 0.08

28 AOP 2017 0.20 0.37 0.24 0.41 0.80 0.16 0.30 0.19

29 KINO 2017 0.16 0.58 0.39 0.39 0.80 0.13 0.46 0.31

30 JPFA 2017 0.30 1.15 0.40 0.39 0.63 0.19 0.73 0.25

31 KLBF 2017 0.12 0.20 0.32 0.24 0.57 0.07 0.11 0.18

32 TCID 2017 0.16 0.27 0.41 0.20 0.74 0.12 0.20 0.30

33 ARNA 2017 0.11 0.53 0.52 0.21 0.51 0.06 0.27 0.27

34 BOLT 2017 0.05 0.65 0.52 0.37 0.58 0.03 0.37 0.30

35 KDSI 2017 0.25 1.74 0.33 0.29 0.84 0.21 1.46 0.28

36 HMSP 2017 0.20 0.26 0.16 0.28 0.92 0.18 0.24 0.15

37 SMSM 2017 0.03 0.34 0.28 0.42 0.58 0.02 0.20 0.16

38 KBLT 2017 0.05 0.69 0.35 0.32 0.55 0.03 0.38 0.19

39 WSBP 2017 0.45 1.04 0.21 0.27 0.65 0.29 0.67 0.14

40 TOTO 2017 0.04 0.67 0.29 0.20 0.92 0.04 0.62 0.26

41 IGAR 2017 0.07 0.16 0.17 0.35 0.85 0.06 0.14 0.14

42 INAI 2017 0.03 3.38 0.19 0.25 0.78 0.03 2.63 0.15

43 CPIN 2017 0.05 0.56 4.49 0.04 0.56 0.03 0.31 2.49

44 ADES 2017 0.05 0.99 0.57 0.12 0.92 0.05 0.90 0.52

45 CEKA 2017 0.02 0.54 0.15 0.34 0.92 0.02 0.50 0.14

46 INDF 2017 0.16 0.88 0.34 0.45 0.50 0.08 0.44 0.17

47 MLBI 2017 0.08 1.36 0.54 0.26 0.82 0.06 1.11 0.44

48 MYOR 2017 0.14 1.03 0.27 0.36 0.59 0.08 0.61 0.16

49 ROTI 2017 0.09 0.62 0.44 0.26 0.70 0.06 0.43 0.31

50 ULTJ 2017 0.05 0.23 0.26 0.34 0.37 0.02 0.09 0.09

51 GGRM 2017 0.04 0.58 0.32 0.25 0.76 0.03 0.44 0.24

52 UNVR 2017 0.20 2.65 0.55 0.26 0.85 0.17 2.26 0.47

53 ASII 2018 0.38 0.98 0.17 0.23 0.50 0.19 0.49 0.08

54 AOP 2018 0.12 0.41 0.22 0.32 0.80 0.10 0.33 0.18

55 KINO 2018 0.21 0.64 0.39 0.17 0.80 0.17 0.52 0.32

56 JPFA 2018 0.34 1.26 0.34 0.25 0.64 0.22 0.80 0.22

Page 124: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

109

57 KLBF 2018 0.19 0.19 0.34 0.25 0.57 0.11 0.11 0.20

58 TCID 2018 0.16 0.24 0.41 0.22 0.74 0.12 0.18 0.30

59 ARNA 2018 0.11 0.51 0.48 0.26 0.23 0.03 0.12 0.11

60 BOLT 2018 0.05 0.78 0.47 0.48 0.58 0.03 0.45 0.27

61 KDSI 2018 0.23 1.51 0.38 0.32 0.84 0.19 1.26 0.32

62 HMSP 2018 0.20 0.32 0.16 0.27 0.92 0.18 0.29 0.14

63 SMSM 2018 0.03 0.30 0.27 0.43 0.58 0.02 0.18 0.16

64 KBLT 2018 0.08 0.60 0.29 0.16 0.63 0.05 0.38 0.18

65 WSBP 2018 0.36 0.93 0.31 0.35 0.60 0.22 0.56 0.19

66 TOTO 2018 0.04 0.50 0.25 0.22 0.92 0.04 0.46 0.23

67 IGAR 2018 0.07 0.18 0.23 0.43 0.85 0.06 0.15 0.19

68 INAI 2018 0.03 3.61 0.16 0.23 0.78 0.03 2.81 0.13

69 CPIN 2018 0.05 0.43 0.42 0.16 0.56 0.03 0.24 0.23

70 ADES 2018 0.07 0.83 0.51 0.09 0.92 0.06 0.76 0.46

71 CEKA 2018 0.04 0.20 0.17 0.11 0.92 0.04 0.18 0.16

72 INDF 2018 0.16 0.93 0.44 0.46 0.50 0.08 0.47 0.22

73 MLBI 2018 0.11 1.47 0.53 0.30 0.82 0.09 1.21 0.43

74 MYOR 2018 0.14 1.06 0.24 0.30 0.59 0.08 0.63 0.14

75 ROTI 2018 0.09 0.51 0.51 0.11 0.74 0.07 0.38 0.37

76 ULTJ 2018 0.05 0.16 0.26 0.31 0.36 0.02 0.06 0.09

77 GGRM 2018 0.04 0.53 0.33 0.28 0.76 0.03 0.40 0.25

78 UNVR 2018 0.23 1.75 0.52 0.19 0.85 0.20 1.49 0.44

79 ASII 2019 0.38 0.88 0.18 0.32 0.50 0.19 0.44 0.09

80 AOP 2019 0.14 0.37 0.22 0.20 0.80 0.11 0.30 0.18

81 KINO 2019 0.21 0.74 0.46 0.17 0.80 0.17 0.59 0.37

82 JPFA 2019 0.31 1.20 0.40 0.47 0.52 0.16 0.63 0.21

83 KLBF 2019 0.12 0.21 0.38 0.25 0.61 0.07 0.13 0.23

84 TCID 2019 0.18 0.26 0.37 0.24 7.60 1.34 2.00 2.80

85 ARNA 2019 0.11 0.53 0.44 0.23 0.23 0.03 0.12 0.10

86 BOLT 2019 0.05 0.66 0.47 0.52 0.58 0.03 0.38 0.27

Page 125: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

110

87 KDSI 2019 0.08 1.06 0.47 0.32 0.84 0.06 0.89 0.39

88 HMSP 2019 0.20 0.43 0.14 0.25 0.92 0.18 0.39 0.13

89 SMSM 2019 0.05 0.27 0.24 0.43 0.58 0.03 0.16 0.14

90 KBLT 2019 0.09 0.49 0.25 0.20 0.50 0.04 0.25 0.12

91 WSBP 2019 0.36 0.99 0.36 0.43 0.60 0.22 0.59 0.21

92 TOTO 2019 0.07 0.52 0.23 0.43 0.92 0.06 0.48 0.22

93 IGAR 2019 0.07 0.15 0.23 0.26 0.85 0.06 0.13 0.20

94 INAI 2019 0.09 2.80 0.18 0.33 0.78 0.07 2.18 0.14

95 CPIN 2019 0.05 0.39 0.46 0.42 0.56 0.03 0.22 0.26

96 ADES 2019 0.10 0.45 0.49 0.14 0.92 0.09 0.41 0.45

97 CEKA 2019 0.04 0.23 0.14 0.18 0.92 0.04 0.21 0.13

98 INDF 2019 0.16 0.77 0.45 0.27 0.50 0.08 0.39 0.22

99 MLBI 2019 0.11 1.53 0.54 0.28 0.82 0.09 1.25 0.44

100 MYOR 2019 0.14 0.92 0.25 0.20 0.59 0.08 0.55 0.15

101 ROTI 2019 0.08 0.51 0.54 0.16 0.74 0.06 0.38 0.40

102 ULTJ 2019 0.05 0.17 0.24 0.20 0.36 0.02 0.06 0.09

103 GGRM 2019 0.07 0.54 0.32 0.22 0.76 0.05 0.41 0.24

104 UNVR 2019 0.22 2.91 0.52 0.32 0.85 0.19 2.47 0.44

Page 126: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

111

Data Outlier

No Perusahaan Tahun CSR LEV IM AP KI MCSR MLEV MIM

1 SRSN 2016 0.09 0.78 0.31 2.90 0.33 0.03 0.26 0.10

2 SRSN 2017 0.09 0.57 0.32 0.05 0.33 0.03 0.19 0.11

3 SRSN 2018 0.09 0.44 0.33 0.16 0.33 0.03 0.14 0.11

4 SRSN 2019 0.09 0.51 0.29 0.33 0.33 0.03 0.17 0.10

5 UNIT 2016 0.05 0.77 0.71 0.48 0.55 0.03 0.42 0.39

6 UNIT 2017 0.08 0.74 0.67 0.39 0.29 0.02 0.22 0.20

7 UNIT 2018 0.08 0.71 0.64 2.84 0.29 0.02 0.21 0.19

8 UNIT 2019 0.12 0.69 0.59 0.30 0.29 0.04 0.20 0.17

9 BIMA 2016 0.08 1.95 0.12 0.03 0.21 0.02 0.41 0.03

10 BIMA 2017 0.09 2.06 0.12 0.80 0.21 0.02 0.43 0.03

11 BIMA 2018 0.10 2.21 0.12 1.51 0.87 0.09 1.92 0.10

12 BIMA 2019 0.12 2.82 0.63 0.32 0.87 0.10 2.44 0.55

13 TRIS 2016 0.04 0.85 0.21 0.42 0.67 0.03 0.57 0.14

14 TRIS 2017 0.04 0.53 0.23 1.42 0.67 0.03 0.35 0.16

15 TRIS 2018 0.11 0.83 0.26 0.33 0.75 0.08 0.63 0.19

16 TRIS 2019 0.15 0.74 0.27 0.35 0.89 0.14 0.66 0.24

17 ISSP 2016 0.05 1.28 0.33 0.37 0.58 0.03 0.74 0.19

18 ISSP 2017 0.08 1.21 0.35 1.04 0.58 0.04 0.69 0.20

19 ISSP 2018 0.09 1.23 0.34 0.17 0.58 0.05 0.71 0.19

20 ISSP 2019 0.09 1.07 0.33 0.33 0.58 0.05 0.62 0.19

21 LION 2016 0.02 0.46 0.18 0.33 0.58 0.01 0.26 0.10

22 LION 2017 0.02 0.51 0.14 0.62 0.58 0.01 0.29 0.08

23 LION 2018 0.02 0.47 0.13 0.33 0.58 0.01 0.27 0.07

24 LION 2019 0.02 0.47 0.11 1.24 0.58 0.01 0.27 0.07

25 JECC 2016 0.12 2.37 0.00 0.22 0.90 0.11 2.14 0.00

26 JECC 2017 0.13 2.52 0.29 0.54 0.90 0.12 2.27 0.27

27 JECC 2018 0.13 1.97 0.28 0.04 0.90 0.12 1.77 0.25

Page 127: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

112

28 JECC 2019 0.13 1.50 0.30 0.04 0.90 0.12 1.35 0.27

29 IMPC 2016 0.09 0.86 0.31 0.24 0.80 0.07 0.68 0.24

30 IMPC 2017 0.11 0.78 0.32 0.32 0.89 0.10 0.70 0.29

31 IMPC 2018 0.12 0.73 0.32 0.04 0.90 0.11 0.65 0.29

32 IMPC 2019 0.13 0.78 0.34 0.09 0.90 0.12 0.70 0.31

33 INTP 2016 0.13 0.15 0.49 0.18 0.51 0.07 0.08 0.25

34 INTP 2017 0.15 0.18 0.52 0.12 0.51 0.08 0.09 0.26

35 INTP 2018 0.15 0.20 0.53 0.12 0.51 0.08 0.10 0.27

36 INTP 2019 0.16 0.20 0.51 0.03 0.51 0.08 0.10 0.26

Page 128: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

113

Hasil Output SPSS 25

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

CSR 104 .02 .45 .1354 .10811

LEV 104 .15 4.19 .8328 .75412

IM 104 .14 4.49 .3803 .42721

AP 104 .04 .52 .2721 .09766

KI 104 .06 7.60 .7547 .70124

Valid N

(listwise)

104

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

A. Hasil Uji Normalitas

Page 129: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

114

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 104

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

.15803778

Most Extreme

Differences

Absolute .042

Positive .031

Negative -.042

Test Statistic .042

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 130: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

115

B. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CSR .971 1.030

LEV .982 1.018

IM .987 1.013

KI .999 1.001

a. Dependent Variable: LG10_AP

C. Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardiz

ed Residual

Test Valuea .00411

Cases < Test Value 52

Cases >= Test

Value

52

Total Cases 104

Number of Runs 56

Z .591

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.554

a. Median

Page 131: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

116

D. Hasil Uji Heteroskedatisitas

3. Hasil Uji Hipotesis

A. Uji Analisis Regresi Berganda

1) Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

2) Hasil Uji Koefisien Determinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .468a .219 .187 .16120

a. Predictors: (Constant), KI, CSR, IM, LEV

b. Dependent Variable: LG10_AP

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .156 .023 6.881 .000

CSR -.095 .089 -.108 -1.074 .286

LEV -.010 .013 -.078 -.775 .440

IM -.016 .022 -.072 -.719 .474

KI -.004 .014 -.030 -.305 .761

a. Dependent Variable: ABS_RES

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .721 4 .180 6.938 .000b

Residual 2.573 99 .026

Total 3.294 103

a. Dependent Variable: LG10_AP

b. Predictors: (Constant), KI, CSR, IM, LEV

Page 132: PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LEVERAGErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54669/1/SAFITRI… · DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

117

3) Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.520 .038 -13.694 .000

CSR .021 .149 .013 .141 .888

LEV .005 .021 .023 .257 .798

IM -.194 .037 -.463 -5.185 .000

KI -.015 .023 -.058 -.653 .515

a. Dependent Variable: LG10_AP

B. Pengujian Regresi Moderat (Moderate Regression Analysis-MRA)

1) Hasil Uji Signifikan Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.570 .142 -4.027 .000

MCSR 1.161 .839 .914 1.384 .170

MLEV -.460 .217 -1.638 -2.120 .037

MIM -.348 .517 -.684 -.672 .503

a. Dependent Variable: LG10_AP