42
1 PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA JASA KULI ANGKUT DI PASAR KLEWER SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh : Eka Febriani R.0206065 PROGRAM D.IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ]

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

1

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA JASA KULI ANGKUT

DI PASAR KLEWER SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh :

Eka Febriani R.0206065

PROGRAM D.IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

]

Page 2: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan yang semakin kompleks dan diiringi dengan

kemajuan teknologi yang semakin maju, orang selalu dituntut untuk senantiasa

menciptakan dan mencapai keberhasilannya baik sosial maupun ekonomi. Di

zaman globalisasi seperti ini perekonomian masyarakat semakin terpuruk

karena persaingan dari pihak-pihak yang berkuasa sehingga mereka akan

melakukan pekerjaan apapun untuk bisa menafkahi keluarganya. Tak jarang

pekerjaan yang dilakukan menimbulkan resiko yang berbahaya karena

beratnya beban kerja yang mereka tanggung. Beban setiap jenis pekerjaan

berbeda-beda tergantung pada jenis dan lama pekerjaannya. Beban kerja yang

diterima seseorang harus sesuai terhadap kemampuan fisik dari pekerja

tersebut. Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada

yang lainnya dan sangat tergantung dari tingkat ketrampilan, kesegaran

jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang

bersangkutan (Suma’mur, 1996).

Negara Indonesia yang masih memiliki banyak tenaga kerja dengan

ketrampilan maupun tingkat pendidikan rendah memiliki konsekuensi beban

kerja yang mengarah ke fisik, seperti pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer.

Jasa kuli angkut merupakan salah satu bagian dari masyarakat pekerja yang

Page 3: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

3

perlu mendapat perhatian karena proses kerja yang mereka lakukan banyak

mengandung resiko terhadap kesehatan. Jasa kuli angkut adalah pekerja yang

bekerja dengan menjual jasa mengangkut barang atau material dari satu

tempat ke tempat yang lain. Pada umumnya pekerja tersebut menggunakan

tubuh sebagai alat angkut seperti memikul, menjinjing, maupun memanggul.

Pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer setiap harinya harus mengangkat

beban barang-barang berat yang dapat menimbulkan kelelahan pada tubuhnya.

Kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang

secara umum terjadi pada setiap individu yang tidak sanggup lagi melakukan

aktivitasnya. Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar

tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah

istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda

dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan

penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan diklasifikasikan

dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Secara umum

kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan sangat

melelahkan.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2010 maka

diperoleh hasil bahwa pasar Klewer merupakan pusat perdagangan tekstil

terbesar di Jawa Tengah. Dalam setiap aktivitasnya pasar Klewer melibatkan

beberapa jenis pekerjaan yang salah satunya adalah pekerja jasa kuli angkut.

Keseluruhan dari pekerja jasa kuli angkut adalah laki-laki. Jasa kuli angkut di

pasar Klewer tergabung dalam suatu organisasi yaitu SPTI (Serikat Pekerja

Page 4: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

4

Transport Indonesia). Dimana pekerjaan mereka adalah mengangkut barang

seperti kain atau pakaian dari agen barang tersebut dan dipaketkan sampai ke

kios pedagang yang berada di dalam pasar. Setiap hari pekerja jasa kuli angkut

mampu mengangkat beban 10-75 kg dalam sekali angkat. Untuk beban kerja

40-75 kg melebihi beban yang ditetapkan dalam Permenakertranskop Nomor 1

Tahun 1978 yaitu sebesar 40 kg dalam sekali angkat. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Wildan Arief Amrullah pada Tahun 2006

terhadap 20 orang sampel buruh angkut barang di jalan beteng Semarang

dengan beban angkut melebihi 40 kg sekali angkat, maka didapat 70% sampel

mengalami tingkat Kelelahan Sedang (KS), selebihnya 30% dengan tingkat

Kelelahan Ringan (KR) sesudah bekerja.

Dari uraian di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang

Pengaruh beban kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja jasa kuli angkut

di pasar klewer Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut :

“Adakah Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Jasa

Kuli Angkut di Pasar Klewer Surakarta?”

Page 5: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Umum

Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh beban kerja terhadap kelelahan

kerja pada pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta.

2. Khusus

a. Untuk melakukan pengukuran terhadap beban kerja yang diangkat oleh

pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta.

b. Untuk melakukan penilaian kelelahan kerja pada pekerja jasa kuli

angkut di pasar Klewer setelah mengangkat beban kerja dalam sekali

angkat.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan penelitian ini sebagai pengkajian bahwa beban kerja dapat

mempengaruhi kelelahan kerja.

2. Praktis

a. Diharapkan para pekerja jasa kuli angkut dapat mengetahui beban

kerja yang optimal yang harus mereka angkut agar tidak mengalami

kelelahan kerja.

b. Diharapkan para pekerja jasa kuli angkut lebih memperhatikan

kesehatannya agar dapat menciptakan produktivitas kerja yang

setinggi-tingginya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Page 6: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Beban Kerja

a. Pengertian beban kerja

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban ini

dapat berupa beban fisik, beban mental atau beban sosial sesuai dengan

jenis pekerjaannya. Masing-masing orang mempunyai kemampuan

yang berbeda–beda dalam hubungannya dengan beban kerja. Ada

orang yang lebih cocok untuk melakukan pekerjaan yang banyak pada

beban mental atau fisik. Beban pekerjaan yang diberikan kepada

tenaga kerja dan menjadi tanggungjawabnya, baik berupa fisik maupun

mental harus sesuai dengan kemampuan tenaga kerja (Sugeng

Budiono, 1990).

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang

harus diselesaikan oleh tenaga kerja dalam jangka waktu tertentu (Eko

Nurmianto, 1998). Semua pekerjaan harus selalu diusahakan dengan

sikap kerja yang ergonomis. Segala sikap yang tidak alamiah harus

dihindarkan, bila tidak diusahakan agar beban statis menjadi sekecil-

kecilnya (Suma’mur, 1989). Beban kerja yang diterima seseorang

harus sesuai terhadap kemampuan fisik dari pekerja tersebut.

5

Page 7: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

7

Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang

lainnya dan sangat tergantung dari tingkat ketrampilan, kesegaran

jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari

pekerja yang bersangkutan (Suma’mur,1996).

b. Faktor yang mempengaruhi beban kerja

Menurut Tarwaka (2004) bahwa secara umum hubungan antara

beban kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks,

baik faktor eksternal maupun internal.

1) Faktor eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang

berasal dari luar tubuh pekerja. Yang termasuk beban kerja

eksternal adalah :

a) Tugas-tugas (task) yang dilakukan baik yang bersifat fisik

seperti, stasiun kerja, tata ruang tempat kerja, alat dan sarana

kerja, kondisi atau medan kerja, sikap kerja, sarana informasi

termasuk display dan kontrol, alur kerja dan lain-lain.

b) Organisasi kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja seperti,

lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja

malam, sistem pengupahan, sistem kerja, musik kerja, model

struktur organisasi, pelimpahan tugas dan wewenag.

c) Lingkungan kerja dapat memberikan beban tambahan pada

pekerja adalah :

Page 8: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

8

(1) Lingkungan kerja fisik seperti : mikroklimat (suhu udara,

kelembaban udara, kecepatan rambat udara dan suhu

radiasi), intensitas penerangan, intensitas kebisingan,

vibrasi mekanis dan tekanan udara.

(2) Lingkungan kerja kimiawi seperti : debu, gas-gas pencemar

udara, uap logam, fume dalam udara dan lain-lain.

(3) Lingkungan kerja biologis seperti : bakteri, virus dan

parasit, jamur, serangga.

(4) Lingkungan kerja psikologis seperti : pemilihan dan

penempatan tenaga kerja, hubungan antara pekerja dengan

pekerja, pekerja dengan atasan, pekerja dengan keluarga

dan pekerja dengan lingkungan sosial yang berdampak

kepada performansi kerja di tempat kerja.

2) Faktor internal

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari

dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja

eksternal. Faktor internal meliputi :

a) Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi

kesehatan dan status gizi).

b) Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan

kepuasan).

c) Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot atau

perasaan nyeri pada otot. Sedang kelelahan umum biasanya

Page 9: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

9

ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang

disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja

fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status

kesehatan dan keadaan gizi.

c. Berat beban kerja

Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam

hubungan dengan beban kerja. Mungkin diantara mereka lebih cocok

untuk beban fisik, mental atau sosial. Namun sebagai persamaan yang

umum, mereka hanya mampu memikul beban pada suatu berat

tertentu. Bahkan ada beban yang dirasa optimal bagi seseorang. Inilah

maksud penempatan seorang tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan

yang tepat. Derajat tepat suatu penempatan meliputi kecocokan,

pengalaman, ketrampilan, motivasi dan lain sebagainya (Suma’mur

P.K, 1996). Untuk jenis pekerjaan angkat dan angkut, maka beban

maksimum yang diperkenankan agar tidak menimbulkan kecelakaan

kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Koperasi No. Per-01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja dalam Penebangan dan Pengangkatan Kayu adalah :

Tabel 1. Beban Kerja Menurut Jenis Kelamin Pekerja Dewasa Pekerja Muda

Angkat-angkut Laki-laki (Kg)

Wanita (Kg)

Laki-laki (Kg)

Wanita (Kg)

1. Mengangkat sesekali 40 15 15 10-12 2. Terus menerus 15-18 10 10-15 6-9

Sumber : Kepmenakertranskop No. Per. 01/MEN/1978

Page 10: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

10

Keterangan : Pekerja dewasa : >17 Tahun

Pekerja muda : ≤17 Tahun

d. Dampak beban kerja

Manusia dan beban kerja serta faktor–faktor dalam lingkungan

kerja merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kesatuan

demikian digambarkan sebagai roda keseimbangan yang dinamis.

Apabila ada keseimbangan yang tidak menguntungkan, terdapatlah

keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat pada gangguan daya

kerja, kelelahan, gangguan kesehatan bahkan kematian. Penyakit

akibat demikian mungkin berupa pemburukan penyakit–penyakit

umum dengan frekuensi angkat dan beban kerjanya meningkat, tapi

mungkin pula menjadi penyakit akibat kerja (Suma’mur P.K, 1996).

Berat beban yang melebihi batas kemampuan fisik yang menyebabkan

kelelahan kerja dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja

seperti discherniation, fraktur pada tulang belakang, robekan pada

ligamen otot, ketegangan otot dan keseleo (Lidia BR Tarigan, 2002).

2. Kelelahan Kerja

a. Pengertian kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah kelelahan yang terjadi pada manusia

oleh karena kerja yang dilakukan. Istilah kelelahan biasanya

menunjukkan kondisi berbeda-beda dari setiap individu, tetapi

semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas

kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan (Fatigue) adalah suatu kondisi

Page 11: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

11

yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Istilah kelelahan

mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu

kegiatan. Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda–beda,

tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan

ketahanan tubuh (Suma’mur P.K, 1996). Kelelahan disini diartikan

sebagai proses menurunnya efisiensi, performans kerja, dan

berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus

melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan (Sritomo Wignjosoebroto,

2003).

b. Kelelahan diklasifikasikan menjadi 2 jenis :

1) Kelelahan Otot

Merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot.

Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan

melalui fisik untuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara

fisiologi, dan gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa

berkurangnya tekanan fisik, namun juga pada makin rendahnya

gerakan. Pada akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan

sejumlah hal yang kurang menguntungkan seperti: melemahnya

kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan

meningkatnya kesalahan dalam melakukan kegiatan kerja,

sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Gejala

kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar atau

external signs (Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003).

Page 12: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

12

2) Kelelahan Umum

Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya

kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni

pekerjaan, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan,

sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi (Grandjean,

1993). Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih

yang luar biasa. Semua aktivitas menjadi terganggu dan terhambat

karena munculnya gejala kelelahan tersebut. Tidak adanya gairah

untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa

berat dan merasa “ngantuk” (Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003).

c. Faktor yang berhubungan dengan kelelahan

Terjadinya kelelahan tidak begitu saja, tetapi ada faktor yang

berhubungan dengan kelelahan. Faktor tersebut sebagai pembatas yang

tidak boleh dilampaui agar pekerja dapat bekerja dengan aman,

nyaman dan sehat (Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003). Adapun faktor

tersebut adalah:

1) Faktor internal

a) Usia

Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam usia

pertengahan 20–50an dan kemudian menurun dengan

bertambahnya usia (David Lambert, 1996). Dengan

menanjaknya umur, maka kemampuan jasmani dan rohani pun

akan menurun secara perlahan–lahan tapi pasti. Aktivitas hidup

Page 13: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

13

juga berkurang, yang mengakibatkan semakin bertambahnya

ketidakmampuan tubuh dalam berbagai hal. Pada usia lanjut

jaringan otot akan mengerut dan digantikan oleh jaringan ikat.

Pengerutan otot menyebabkan daya elastisitas otot berkurang

termasuk juga daya angkat beban (Arcole Margatan, 1996)

b) Jenis kelamin

Pekerja laki-laki kemampuan fisiknya berbeda dengan

wanita, karena kekuatan fisik tubuh wanita rata-rata sekitar 2/3

dari pria. Poltrast dalam jurnal Wildan Arief Amrullah (2006)

menyebutkan wanita mempunyai kekuatan 65% dalam

mengangkat dibanding rata-rata pria. Sebab ini bisa

dikarenakan para wanita mengalami siklus biologi seperti haid,

kehamilan, nifas, menyusui dan lain-lain. Sebagai gambaran

kekuatan wanita yang lebih jelas, wanita muda dan laki-laki tua

kemungkinan dapat mempunyai kekuatan yang hampir sama

(Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003).

c) Masa kerja

Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya

tenaga kerja itu bekerja disuatu tempat. Masa kerja dapat

mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif. Memberi

pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin lamanya

masa kerja personal semakin berpengalaman dalam

melaksanakan tugasnya. Sebaliknya akan memberikan

Page 14: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

14

pengaruh negatif apabila dengan semakin lamanya masa kerja

maka akan timbul kebiasaan pada tenaga kerja. Hal ini

biasanya terkait dengan pekerjaan yang bersifat monoton dan

berulang.

d) Status gizi

Seorang tenaga kerja dengan keadaan gizi yang baik

akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih

baik, begitu juga sebaliknya (Sugeng Budiono, A.M, dkk,

2003).

2) Faktor eksternal

a) Jarak angkat beban

Pada saat melakukan pekerjaan mengangkat dan

mengangkut jarak angkat juga diperhitungkan yakni semakin

jauh jarak angkat maka semakin besar energi yang dikeluarkan

untuk pekerjaan mengangkat dan mengangkut sehingga dapat

menyebabkan kelelahan.

b) Lingkungan fisik

(1) Kebisingan

Kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan

(Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003). Kebisingan adalah

bunyi yang didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada

telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis manakala

Page 15: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

15

bunyi-bunyi tersebut tidak diinginkan (Suma’mur P.K,

1996).

Nilai ambang batas adalah standart faktor tempat

kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan

penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-

hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam

seminggu (Kepmenaker No. Kep-51 MEN/1999). NAB

kebisingan di tempat kerja adalah intensitas suara tertinggi

yang merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima

tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar

yang menetap untuk waktu kerja terus-menerus tidak lebih

dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu (Sugeng Budiono,

A.M, dkk, 2003). Sesuai Kepmenaker No : Kep.

51/MEN/1999 bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) yang

diperbolehkan untuk kebisingan ialah 85 dBA.

Kebisingan >85 dBA bersifat mengganggu

kenyamanan kerja, berpengaruh buruk terhadap komunikasi

dan tidak menguntungkan terhadap efisiensi. Efeknya

terhadap saraf otonom antara lain adalah menaikkan denyut

jantung dan tekanan darah serta bertambahnya tegangan

otot (Suma’mur P.K, 1996). Kebisingan menyebabkan

kelelahan, kegugupan, rasa ingin marah, hipertensi dan

stress.

Page 16: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

16

(2) Tekanan panas

Tekanan Panas adalah kombinasi antara suhu udara,

kelembaban udara, kecepatan gerakan dan suhu radiasi,

kombinasi ke empat faktor itu dihubungkan dengan

produksi panas oleh tubuh. Suhu tubuh manusia

dipertahankan hampir menetap akibat keseimbangan

diantara panas yang dihasilkan di dalam tubuh sebagai

akibat metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh

dengan lingkungan sekitar (Suma’mur, 1996).

Untuk menilai tingkat tekanan panas dalam

lingkungan kerja digunakan beberapa indek diantaranya

adalah dengan W.B.G.T (Wet Bulb Globe Temperature

Index). Di Indonesia dikenal dengan nama Indeks Suhu

Basah dan Bola. Untuk menghitung ISBB digunakan

rumus:

ISBB : 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu

kering (untuk di luar ruangan yang ada pengaruh

sinar matahari).

ISBB : 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi (untuk

penilaian di dalam ruangan kerja atau gedung).

Keterangan : ISBB (Indek Suhu Basah dan Bola)

Nilai Ambang Batas untuk tekanan panas

dilingkungan kerja yang diperkenankan tergantung dari

Page 17: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

17

waktu kerja dan beban kerja. Berdasarkan Kepmenaker No.

Kep-51/MEN/1999 adalah sebagai berikut :

Tabel 2. NAB Indek Suhu Basah dan Bola ISBB (0C)

Beban Kerja

Pengaturan waktu kerja setiap jam Ringan Sedang Berat

Bekerja terus menerus 30,0 26,7 25,0 75% kerja, 25% istirahat 30,6 28,0 25,9 50% kerja, 50% istirahat 31,4 29,4 27,9 25% kerja, 75% istirahat 32,2 31,1 30,0

Sumber : Kepmenaker No. Kep-51/MEN/1999

Tekanan panas yang berlebihan merupakan beban

tambahan yang harus diperhatikan dan diperhitungkan.

Beban tambahan berupa panas lingkungan, dapat

menyebabkan beban fisiologis, misalnya kerja jantung

menjadi bertambah. Tekanan panas yang berlebih juga

dapat mengakibatkan perubahan fungsional pada organ

yang bersesuaian pada tubuh manusia serta dapat

mengakibatkan rasa letih dan kantuk, mengurangi

kestabilan dan meningkatnya jumlah angka kesalahan kerja

sehingga dapat menurunkan efisiensi kerja (Eko Nurmianto,

1996).

d. Gejala kelelahan

Menurut (Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003), berikut adalah

gambaran mengenai gejala kelelahan (Fatigue Symptons) secara

subyekif dan objektif :

Page 18: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

18

1) Perasaan lesu, ngantuk dan pusing.

2) Tidak atau berkurangnya konsentrasi.

3) Berkurangnya tingkat kewaspadaan.

4) Persepsi yang buruk dan lambat.

5) Tidak ada atau berkurangnya gairah untuk bekerja.

6) Menurunnya kinerja jasmani dan rohani.

Suma’mur P.K, 1996, membuat daftar gejala atau perasaan

yang ada hubungannya dengan kelelahan yaitu :

1) Pelemahan kegiatan

Gejala kelelahan yang berupa pelemahan kegiatan

ditunjukkan dengan :

a) Perasaan berat di kepala

b) Badan terasa lelah

c) Kaki terasa berat

d) Menguap

e) Pikiran kacau

f) Mengantuk

g) Ada beban pada mata

h) Gerakan canggung dan kaku

i) Berdiri tidak stabil

j) Ingin berbaring

Page 19: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

19

2) Pelemahan motivasi

Gejala kelelahan yang berupa pelemahan motivasi

ditunjukkan dengan :

a) Susah berfikir

b) Lelah untuk berbicara

c) Menjadi gugup

d) Tidak dapat berkonsentrasi

e) Sulit memusatkan perhatian

f) Mudah lupa

g) Kepercayaan diri berkurang

h) Merasa cemas

i) Sulit mengontrol sikap

j) Tidak tekun dalam pekerjaan

3) Pelemahan fisik

Gejala kelelahan yang berupa pelemahan fisik ditunjukkan dengan:

a) Sakit di kepala

b) Kaku di bahu

c) Merasa nyeri di punggung

d) Sesak nafas

e) Haus

f) Suara serak

g) Merasa pening

h) Spasme di kelopak mata

Page 20: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

20

i) Tremor pada anggota badan

j) Merasa kurang sehat

3. Hubungan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja

Pekerja jasa kuli angkut pasar Klewer setiap harinya mengangkat

beban antara 10-75 kg dalam sekali angkat. Untuk beban kerja yang lebih

dari 40-75 kg melebihi beban yang ditetapkan dalam Permenakertranskop

Nomor 1 Tahun 1978 yaitu sebesar 40 kg. Sehingga pekerja jasa kuli

angkut akan cenderung mengalami kelelahan karena beban yang

diangkatnya yang melebihi batas. Beban kerja berat yang tidak dapat

dilaksanakan dalam kondisi aerobik akan berakibat pada meningkatnya

kandungan asam laktat, sedangkan asam laktat merupakan manifestasi dari

kelelahan (Eko Nurmianto, 2003).

Saat mengangkat beban yang berat otot akan bekerja secara

bergantian, sesuai dengan irama tegang atau kencang tekan dan kendor

seperti layaknya kerja dari sebuah “pompa” yang membawa dampak pada

kelancaran aliran darah. Di sini otot akan banyak sekali membawa atau

menerima glukosa dan O2 pada saat mengencang dan selanjutnya

membuang metabolis (sisa hasil pembakaran atau metabolisme) pada saat

mengendor karena mekanisme mengencang dan mengendornya otot terjadi

secara bergantian, maka sirkulasi aliran darah, O2 dan metabolisme akan

berlangsung secara lancar. Sebaliknya yang terjadi dalam kerja otot secara

statik, disini mengencang otot dalam waktu lama akan menyebabkan aliran

darah terganggu, suplai glukosa dan darah terhambat mengakibatkan

Page 21: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

21

metabolisme tidak bisa segera terbuang. Kondisi tesebut akan

mengakibatkan rasa sakit dan lelah pada otot (Sritomo Wignjosoebroto,

2003).

B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Ada Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Jasa Kuli

Angkut di Pasar Klewer Surakarta.

Kelelahan kerja

Faktor internal : 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Masa kerja 4. Status gizi

Faktor eksternal : 1. Jarak angkat 2. Lingkungan fisik

Aliran darah terganggu

Otot mengencang dalam jangka waktu yang lama

Suplai glukosa dan O2 terhambat

Metabolisme tidak cepat terbuang

Rasa sakit dan lelah pada otot

Beban Kerja Berat

Page 22: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik

yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabel-variabel

melalui pengujian hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya (Sumadi

Suryabrata, 1989).

Berdasarkan pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan Cross Sectional karena variabel sebab dan akibat yang terjadi pada

objek penelitian diukur dan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan

dilakukan pada situasi saat yang sama (Soekidjo Notoatmojo, 2003).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pasar Klewer Surakarta, pada bulan April

2010.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja jasa kuli angkut di

pasar Klewer Surakarta yang berada di titik 2 (pasar Klewer bagian barat)

berjumlah 50 orang. Subyek yang digunakan adalah 34 pekerja jasa kuli

angkut di pasar Klewer yang telah memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut :

21

Page 23: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

23

1) Usia 20-50 Tahun

2) Masa kerja lebih dari 5 Tahun.

3) Jarak angkat lebih dari 10 meter

4) Mengangkat beban secara manual

5) Bersedia menjadi subyek penelitian

D. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian

adalah Purposive sampling, yaitu pemilihan kelompok subyek dengan jumlah

yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan ciri dan sifat tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat

populasi (Soekidjo Notoatmojo, 1993).

E. Identivikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Beban Kerja.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kelelahan kerja.

3. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu dalam penelitian ini ada 2, yaitu :

a. Variabel pengganggu terkendali : Usia, jenis kelamin, masa

kerja dan jarak angkat beban.

Page 24: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

24

b. Variabel pengganggu tidak terkendali : Status gizi dan lingkungan

fisik.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Beban Kerja

Beban kerja adalah beban yang harus diangkut oleh tenaga kerja di

tempat kerja. Dalam penelitian ini menggunakan timbangan barang untuk

mengukur berat kain atau pakaian dalam 1 karung.

Alat ukur : Timbangan Barang

Satuan : Kg

Hasil pengukuran beban kerja dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu

beban kerja ringan jika berat beban kerja ≤40 kg dan beban kerja berat jika

beban ≥40 kg.

Skala pengukuran : Ordinal

2. Kelelahan Kerja

Kelelahan kerja adalah kelelahan yang terjadi pada tenaga kerja

oleh karena mengangkat beban kerja yang berat. Kelelahan diperoleh dari

jumlah skor jawaban perasaan kelelahan pada kuesioner.

Alat ukur : KUPK2 (Kuesioner Umum Perasaan Kelelahan Kerja)

Satuan : Jumlah skor

Hasil pengukuran kelelahan kerja diperoleh dalam bentuk skor antara 0-

60. Kemudian dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu :

a. Tenaga kerja yang tidak mengalami kelelahan jika skor kurang dari 30.

Page 25: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

25

b. Tenaga kerja yang mengalami kelelahan jika skor lebih dari 30.

Skala pengukuran : Nominal

G. Desain Penelitian

Keterangan :

X1 : Tenaga kerja mengangkat beban ringan mengalami kelelahan

kerja.

Tidak mengalami kelelahan kerja

X2

Beban kerja ringan

Chi Square Test

Mengalami kelelahan kerja

X3

Tidak mengalami kelelahan kerja

X6

Populasi

Beban kerja berat

Subjek

Purposive sampling

Mengalami kelelahan kerja

X1

Page 26: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

26

X2 : Tenaga kerja mengangkat beban ringan tidak mengalami

kelelahan kerja.

X3 : Tenaga kerja mengangkat beban berat mengalami kelelahan kerja.

X4 : Tenaga kerja mengangkat beban berat tidak mengalami kelelahan

kerja.

H. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data

beserta pendukungannya adalah :

a. Timbangan Barang, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur

berat 1 karung kain atau pakaian.

b. KUPK2 (Kuesioner Umum Perasaan Kelelahan Kerja), yaitu daftar

pertanyaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kelelahan pada

subyek penelitian.

I. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Menurut Hastono (2001) teknik pengolahan dan analisa data dalam

penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Chi Square Test dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 10.0, dengan interpretasi hasil

sebagai berikut :

a. Jika p value £ 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.

b. Jika p value > 0,01 tetapi £ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.

c. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan.

Page 27: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pasar Klewer

Pasar Klewer merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar di Jawa

Tengah. Dalam setiap aktivitasnya pasar Klewer melibatkan beberapa jenis

pekerjaan yang salah satunya adalah pekerja jasa kuli angkut. Keseluruhan

dari pekerja jasa kuli angkut adalah laki-laki. Jumlah anggota kuli angkut di

pasar Klewer adalah 50 orang. Dimana pekerjaan mereka adalah mengangkut

barang seperti kain atau pakaian dari agen barang tersebut dan dipaketkan

sampai ke kios pedagang yang berada di dalam pasar. Setiap harinya pekerja

jasa kuli angkut bekerja selama 6 jam. Beban yang diangkut tenaga kerja

kebanyakan lebih dari 40 kg dan hal ini melebihi batas ketentuan yang telah

ditetapkan oleh Permenakertranskop No. Per. 01/MEN/1978 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkatan

Kayu.

B. Karakteristik Responden

Karakteristik pekerja jasa kuli angkut yang dilihat adalah usia, masa

kerja dan jenis kelamin. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab dari

kelelahan kerja pada tenaga kerja. Jumlah responden dalam penelitian ini

adalah 34 responden. Jenis kelamin responden yang ada dalam penelitian ini

26

Page 28: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

28

adalah laki-laki karena di pasar Klewer tidak ada kuli angkut wanita. Tabel

distribusi usia dan masa kerja responden dapat dilihat sebagai berikut :

1. Usia Responden

Dari hasil penelitian terhadap 34 responden menunjukkan bahwa

distribusi responden berdasarkan usia diketahui bahwa usia terendah

responden adalah 20 tahun dan usia tertinggi responden adalah 50 tahun.

Distribusi usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Distribusi Usia Responden No Rentang Usia

(Tahun) Jumlah Presentase

(%) Jumlah

Kumulatif 1 20-25 6 17,65 17,65 2 26-30 5 14,71 32,36 3 31-35 3 8,82 41,18 4 36-40 4 11,76 52,94 5 41-45 5 14,71 67,65 6 46-50 11 32,35 100 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia responden

terendah atau termuda pada kelompok usia 20-25 tahun yang berjumlah 6

orang (17,65%) dan usia tertinggi atau tertua pada kelompok usia 46-50

tahun yang berjumlah 11 orang (32,35%).

Jika ditinjau dari distribusi usia responden dari tiap-tiap kelompok

usia diperoleh usia responden dalam penelitian ini yang terbanyak pada

rentang usia antara 46-50 tahun yaitu sebesar 32,35%.

2. Masa Kerja Responden

Dari hasil penelitian terhadap 34 responden menunjukkan bahwa

distribusi responden berdasarkan masa kerja diketahui masa kerja tertinggi

Page 29: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

29

adalah 28 tahun dan masa kerja terendah adalah 6 tahun. Distribusi masa

kerja responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. Distribusi Masa Kerja Responden No Rentang Masa

Kerja (Tahun) Jumlah Presentase

(%) Jumlah

Kumulatif 1 6-10 18 52,94 52,94 2 11-15 5 14,71 67,65 3 16-20 6 17,65 85,3 4 21-25 3 8,82 94,12 5 >25 2 5,88 100 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa masa kerja

responden dengan masa kerja baru atau pekerja baru adalah 6-10 tahun

yang berjumlah 18 orang (52,94%) dan masa kerja responden lama atau

pekerja lama adalah >25 tahun berjumlah 2 orang (5,88%).

C. Analisis Univariat

1. Tekanan Panas

Tekanan panas merupakan salah satu faktor luar yang menjadi

penyebab kelelahan. Tekanan panas yang ada di pasar Klewer Surakarta

bersumber dari ventilasi udara yang buruk sehingga menimbulkan tekanan

panas. Pengukuran tekanan panas dilakukan di dalam pasar Klewer dengan

mengambil titik pengukuran di sekitar tempat kerja. Data pengukuran

tekanan panas pada lingkungan kerja di pasar Klewer Surakarta adalah

sebagai berikut :

Page 30: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

30

Tabel 5. Data Pengukuran Tekanan Panas. No Lokasi pengukuran Indek Suhu Basah Bola (OC) 1 Titik I 26,4 2 Titik II 27,6 3 Titik III 28,1 4 Titik IV 27,4

Sumber : Pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengukuran yang

dilakukan di empat titik yang berada di dalam pasar Klewer diperoleh hasil

pengukuran antara 26,4 OC sampai dengan 28,1 OC. Hasil pengukuran dari

masing-masing lokasi titik pengukuran tersebut melebihi NAB untuk iklim

kerja tekanan panas sehingga tidak sesuai dengan Kepmenaker No. Kep-

51/MEN/1999 dengan kategori kerja sedang yaitu 28,0 OC karena variasi

kerja yang dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer

Surakarta 75% kerja dan 25% istirahat..

2. Kebisingan

Kebisingan merupakan faktor luar yang dapat menimbulkan

kelelahan kerja. Kebisingan berasal dari suara kendaraan yang berada

disekitar pasar Klewer, suara musik dan suara penjual dan pembeli yang

melakukan proses jual beli. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan

mengambil titik-titik pengukuran di sekitar tempat kerja. Hasil pengukuran

kebisingan yang ada di pasar Klewer Surakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Data Pengukuran Intensitas Kebisingan No Lokasi pengukuran ISBB (OC) 1 Titik I 78 2 Titik II 78 3 Titik III 79 4 Titik IV 79

Sumber : Pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Page 31: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

31

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengukuran

kebisingan yang dilakukan di empat titik pengukuran diperoleh hasil

pengukuran antara 78 dBA sampai dengan 79 dBA. Hasil pengukuran dari

masing-masing titik tersebut diperoleh hasil bahwa pengukuran kebisingan

masih di bawah NAB. Hal ini sesuai dengan Kepmenaker No. Kep-

51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.

Yang dimaksud dengan NAB adalah standart faktor tempat kerja yang

dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan

kesehatan dalam pekerjaan sahari-hari untuk waktu yang tidak melebihi 8

jam sehari dan 40 jam seminggu adalah 85 dBA.

3. Beban Kerja

Pekerjaan mengangkat dan mengangkut merupakan pekerjaan yang

sehari-hari dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer

Surakarta. Berat beban yang diangkut oleh pekerja jasa kuli angkut sangat

bervariasai atau berbeda-beda. Untuk beban kerja ≤40 kg merupakan

beban kerja ringan, sedangkan untuk beban kerja lebih dari ≥40 kg

merupakan beban berat. Berat beban kerja yang diterima oleh pekerja jasa

kuli angkut di pasar Klewer dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7. Berat Beban Kerja pada Pekerja Jasa Kuli Angkut No Berat Beban (Kg) Jumlah Presentase (%) 1 10-20 2 5,88 2 21-30 5 14,71 3 31-40 6 17,65 4 41-50 3 8,82 5 51-60 9 26,47 6 61-70 4 11,76 7 71-80 5 14,71 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Page 32: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

32

Tabel 8. Berat Beban Kerja No Berat Beban Jumlah Presentase (%) 1 Berat beban kerja ≥40 kg 21 61,76 2 Berat bebankerja kurang ≤40 kg 13 38,24 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Dari tabel pengukuran berat beban kerja di atas dapat diketahui

bahwa berat beban angkat dan angkut yang dilakukan oleh pekerja jasa

kuli angkut di pasar Klewer Surakarta kebanyakan adalah ≥40 kg. Maka

dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan mengangkat dan

mengangkut ini tenaga kerja mengalami kelebihan berat beban kerja.

4. Kelelahan Kerja

Berdasarkan perhitungan terhadap 34 responden pekerja jasa kuli

angkut di pasar Klewer Surakarta dengan menggunakan Kuesioner Alat

Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KUPK2) yang disusun oleh Suma’mur

(1996), dengan total skor 60. Untuk skor ≤30 responden tidak mengalami

kelelahan sedangkan untuk skor ≥30 responden mengalami kelelahan.

Hasil pengukuran kelahan adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja No Skor kelelahan Kerja Jumlah Presentase (%) 1 1-10 2 5,88 2 11-20 5 14,71 3 21-30 8 23,53 4 31-40 9 26,47 5 41-50 7 20,59 6 51-60 3 8,82 Jumlah Total 34 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Page 33: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

33

Berdasarkan perhitungan kelelahan kerja dengan menggunakan

skor kelelahan terhadap 34 responden dengan beban kerja ≤40 kg dan

beban kerja ≥40 kg maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 10. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja dengan Beban Kerja ≤40 kg No Beban kerja ≤40Kg Jumlah Presentase (%) 1 Lelah 2 15,38 2 Tidak lelah 11 84,62 Jumlah Total 13 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010 Tabel 11. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja dengan Beban Kerja ≥40 kg

No Beban kerja ≥40 Kg Jumlah Pesentase (%) 1 Lelah 17 80,95 2 Tidak lelah 4 19,05 Jumlah Total 21 100

Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 20 April 2010

Dari tabel pengukuran kelelahan pada pekerja jasa kuli angkut di

pasar Klewer Surakarta di atas dapat diketahui bahwa beban kerja yang

diangkat oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer kebanyakan ≥40

kg. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan

mengangkat dan mengangkut ini tenaga kerja mengalami kelelahan karena

mengangkat beban ≥40 kg.

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh beban kerja

terhadap kelelahan kerja yaitu diperoleh nilai χ2 =11,468 dan nilai p = 0,001

sehingga dapat disimpulkan bahwa p<0,01 sehingga ada pengaruh yang sangat

signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja. Selengkapnya lihat

lampiran 1.

Page 34: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

34

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja jasa kuli angkut di

pasar Klewer Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 34

orang. Berdasarkan data kuesioner yang dibagikan pada pekerja jasa kuli

angkut pada waktu dilakukan penelitian maka dapat diketahui bahwa pekerja

jasa kuli angkut dengan usia yang paling tua adalah 50 tahun sedangkan usia

yang termuda adalah 20 tahun. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui usia terbanyak dalam penelitian ini adalah 46-50 tahun. Hal tersebut

dapat menimbulkan kelelahan pada pekerja jasa kuli angkut karena semakin

bertambahnya usia seseorang maka semakin berkurangnya kemapuan fisik

sehingga mudah lelah (David Lambert, 1996). Keadaan tersebut dapat diatasi

dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Seorang tenaga kerja dengan

keadaan gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh

yang lebih baik, begitu juga sebaliknya (Sugeng Budiono, A.M, dkk, 2003).

Selain itu pekerja dalam mengangkut beban harus disesuaikan dengan

kemampuan fisiknya agar tidak menimbulkan kelelahan.

Selain usia, kelelahan juga dipengaruhi oleh berat beban kerja yang

diangkat dan jarak angkat beban. Dari hasil penelitian pekerja jasa kuli angkut

di pasar Klewer sebagian besar mengangkat beban ≥40 kg dalam sekali angkat

32

Page 35: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

35

sehingga pekerja jasa kuli angkut mengalami kelelahan dan jarak angkat

beban yang terlalu jauh dapat menimbulkan kelelahan karena semakin jauh

jarak angkat beban maka semakin besar energi yang dikeluarkan untuk

pekerjaan mengangkat dan mengangkut (Sugeng Budiono, A.M, dkk,2003)..

B. Analisis Univariat

1. Tekanan Panas

Hasil pengukuran tekanan panas di pasar Klewer Surakarta

melebihi nilai ambang batas yaitu antara 26,4 OC sampai dengan 28,1 OC.

Hal ini tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor :

Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat

kerja, nilai tersebut termasuk dalam kategori kerja sedang yaitu 28,0 OC

karena variasi kerja yang dilakukan oleh pekerja jasa kuli angkut di pasar

Klewer Surakarta 75% kerja dan 25% istirahat. Untuk NAB Iklim Kerja

Indek Suhu Basah dan Bola dapat di lihat pada tabel 12.

Tabel 12. NAB Indek Suhu Basah dan Bola ISBB (0C)

Beban Kerja Pengaturan waktu kerja setiap jam

Ringan Sedang Berat Bekerja terus menerus 30,0 26,7 25,0 75% kerja, 25% istirahat 30,6 28,0 25,9 50% kerja, 50% istirahat 31,4 29,4 27,9 25% kerja, 75% istirahat 32,2 31,1 30,0

Sumber : Kepmenaker No. Kep-51/MEN/1999

2. Kebisingan

Hasil pengukuran kebisingan di pasar Klewer Surakarta antara 78

dBA sampai dengan 79 dBA. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga

Page 36: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

36

Kerja Nomor : Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor

Fisika di tempat kerja, nilai tersebut masih di bawah NAB yaitu untuk

intensitas kebisingan yang bekerja selama 8 jam per hari atau 40 jam

perminggu memiliki Nilai Ambang Batas (NAB) 85 dBA.

3. Beban Kerja

Untuk jenis pekerjaan angkat dan angkut, maka beban maksimum

yang diperkenankan agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja sesuai

dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi

No.Per-01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

Penebangan dan Pengangkatan Kayu untuk mengangkat dalam sekali

angkat adalah 40 kg untuk pria. Hasil analisis berat beban menunjukkan

bahwa jasa kuli angkut barang di pasar Klewer Surakarta mengangkat

beban antara 10-75 kg dalam sekali angkat. Melihat aturan tersebut maka

beban angkut pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta telah

melebihi batas yang ditetapkan, karena berat beban yang banyak diangkat

oleh pekerja jasa kuli angkut ≥40 kg dalam sekali angkat. Berat beban

yang melebihi peraturan di atas dapat mengakibatkan terjadinya

kecelakaan kerja seperti disc herniation, fraktur pada tulang belakang,

robekan pada ligamen otot, ketegangan otot dan keseleo (Lidia BR

Tarigan, 2002). Kecelakaan kerja yang mungkin terjadi akibat hal di atas,

akan mempengaruhi produktivitas dari buruh angkut itu sendiri, karena

pekerja harus kehilangan hari kerja dan pada akhirnya akan mempengaruhi

tingkat penghasilan.

Page 37: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

37

4. Kelelahan Kerja

Data hasil pengukuran kelelahan dalam penelitian ini diperoleh

dengan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja

(KUPK2). Perasaan kelelahan yang sering terjadi pada buruh angkut

adalah pada saat mengangkat beban kerja ≥40 kg, jika hal tersebut terus

terjadi maka dapat mengakibatkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

C. Analisis Bivariat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelelahan kerja pada

pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer surakarta berkaitan erat dengan berat

beban angkat. Hal ini ditunjukkan dari uji Chi Square Test dengan χ2 =11,468

dan p = 0,001 dimana nilai tersebut <0,01 adalah sangat signifikan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan pendapat Eko Nurmianto (2003) beliau

menyatakan bahwa beban kerja tinggi yang tidak dapat dilaksanakan dalam

kondisi aerobik akan berakibat pada meningkatnya kandungan asam laktat,

sedangkan asam laktat merupakan manifestasi dari kelelahan.

Beban kerja harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh seseorang

(Gempur Santoso, 2004), beban kerja yang lebih besar dari kemampuan fisik

dari tenaga kerja tersebut dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dalam

bekerja, kelelahan, cidera, rasa sakit, penyakit dan produktifitas menurun.

Pada penelitian ini, akibat yang disebabkan oleh beban kerja yang berat adalah

terjadinya kelelahan pada pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta.

Kelelahan pada pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta dapat di

Page 38: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

38

cegah dengan berolah raga secara teratur. Olah raga dapat dilakukan sebelum

melakukan pekerjaan ataupun pada waktu istirahat. Olah raga dapat membuat

alat-alat tubuh dan peredaran darah menjadi lancar sehingga dapat membuat

pekerja jasa kuli angkut menjadi segar dan bersemangat dalam melakukan

pekerjaannya sehingga kelelahan yang dialami pada saat mengangkat beban

menjadi berkurang. Selain olah raga teratur pemenuhan gizi pada pekerja jasa

kuli angkut harus terpenuhi dengan makan makanan yang bergizi setiap hari.

Gizi merupakan salah satu faktor penyebab kelelahan. Seorang tenaga kerja

dengan keadaan gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan

tubuh yang lebih baik, begitu juga sebaliknya (A.M. Sugeng Budiono, dkk,

2003). Untuk beban kerja berat yang ≥40 kg hendaknya diangkat oleh 2 orang

atau pemberian alat bantu angkat dan angkut seperti troli sehingga pekerja jasa

kuli angkut tidak mengalami kelelahan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wildan Arief

Amrullah pada tahun 2006 yang berjudul Pendugaan Hubungan Antara Berat

Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang

di Jalan Beteng Semarang terhadap 20 orang sampel buruh angkut barang di

Jalan Beteng Semarang dengan beban angkut melebihi 40 kg sekali angkat,

maka didapat 70% sampel mengalami tingkat Kelelahan Sedang (KS),

selebihnya 30% dengan tingkat Kelelahan Ringan (KR) sesudah bekerja.

barang di Jalan Beteng Semarang berkaitan erat dengan berat beban angkat.

Hal ini ditunjukkan dari uji t-test dengan probabilitas 0,018, dimana nilai

Page 39: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

39

tersebut <0,05 yang berarti ada perbedaan berat beban yang diangkat ditinjau

dari tingkat kelelahan para buruh.

Page 40: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

40

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang telah penulis

lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh beban kerja terhadap

kelelahan kerja pada pekerja jasa kuli angkut di pasar Klewer Surakarta. Hal

tersebut dapat ditunjukkan dengan uji statistik (p = 0,001 (p<0,01) dengan

hasil sangat signifikan.

B. Saran

1. Bagi Pekerja Jasa Kuli Angkut

a. Sebaiknya para pekerja jasa kuli angkut menggunakan alat bantu troli

untuk mengangkat beban ≥40 kg.

b. Sebaiknya tenaga kerja selalu membiasakan untuk berolah raga agar

dapat mengurangi kelelahan kerja.

2. Bagi Pengelola

Sebaiknya pengelola selalu memperhatikan kesehatan pekerjanya dengan

tidak boleh mengangkat beban berat yang lebih dari 40 kg dan

menyediakan alat bantu troli agar tenaga kerja tidak mengalami kelelahan.

39

Page 41: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

41

Daftar Pustaka

Sugeng Budiono, A.M, dkk. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: Badan penerbit UNDIP

Arcole Margatan, 1996. Kiat Hidup Sehat Bagi Lanjut Usia. Solo : CV. Aneka.

David Lambert, 1996. Tubuh Manusia, Jakarta: Arcan.

Eko Nurmianto, 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : PT. Guna Widya.

Gempur Santoso, 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Lidia B.R. Tarigan, 2003. Skripsi, Hubungan Beban Kerja dengan Nyeri Pinggang pada Buruh Angkut di Jalan Beteng Semarang, Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang.

Soekidjo Notoatmojo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan kedua. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sritomo Wignjosoebroto, 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Institut Teknologi Surabaya – Penerbit Guna Widya.

Sumadi Suryabrarto, 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta : CV. Rajawali Suma’mur P.K, 1989. Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT.

Toko Gunung Agung.

Suma’mur P.K, 1996. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : CV Haji Masagung.

Page 42: PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA …... · dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat reaksi dari beban kerja eksternal ... keadaan labil bagi tenaga kerja dan berakibat

42

Tarwaka, Solichul H. A Bakri, Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA PRESS.

Wildan Arief Amrullah, 2006. Skripsi, Pendugaan Hubungan antara Berat Beban dan Frekuensi Angkat dengan Kelelahan pada Buruh Angkut Barang di Jalan Beteng Semarang, Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.